Bestari edisi 347 juli 2017

Page 1

ISSN:0215-206X

STT:SK Menpen No.1147/SK/Ditjen PPG/STT/1987 Tgl.27 Oktober 1987

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

Desa Sejahtera Mandiri Berbasis Kearifan Lokal Aptisi Jatim Siap Hadirkan PTS Berkualitas Simak hal.7

Malang Perlu Perhatikan Arus Urbanisasi Simak hal.12-13

Sanggar Tari dan Kampoeng Budaya Lestarikan Seni Tari Simak hal.16-17


2

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

Jendela

BESTARI

SALAM REDAKSI Tetap Terbit di Sela Liburan Alhamdulillah, tidak lupa kata syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat kekuasaan-Nya lah kami dapat mengolah dan menyajikan berita-berita terbaik untuk pembaca sekalian di edisi 347 terbit Bulan Agustus 2017 ini. Selamat menikmati liburan dan selamat pulang kembali kepada seluruh mahasiswa UMM. Tidak lupa pula salam semangat kami kirimkan kepada sahabat-sahabat UMM yang saat ini mengabdi lewat program Kuliah Kerja Nyata, semoga dapat memberikan inspirasi bagi kemajuan desa yang dituju, Amin. Lewat Fakultas Kedokteran, UMM mengembangkan sayapnya di bidang penelitian. Mears Statistics hadir dengan kegiatan konsultasi, olah dan analisa data, serta pelatihan di bidang kesehatan dan kedokteran yang berkaitan dengan statistika. Apa latar bela­kang didirikannya Mears? Apa saja tujuannya? Serta sejauh mana progres yang ditempuh? Dapat pembaca temukan laporannya di rubrik Serambi Kampus halaman 3. Inspirasi dapat datang dari mana saja. Kisah inspi­ ratif yang selalu ditawarkan di rubrik Sketsa, kali ini mengangkat kisah Dosen Prodi Bahasa Inggris yakni Fardini Sabilah dan Mahasiswa Prodi Psikologi yakni Alfin Rhomansyah Karino. Dosen yang akrab disapa Dini itu menggeluti seni decoupage dan saat ini membina ibu-ibu PKK di tempatnya. Sementara Alfin merupakan salah satu mahasiswa multi talenta dengan semangat luar biasa. Kisah mereka dapat dibaca di halaman 9. Kota yang menjadi tempat tujuan urbanisasi harus memiliki kesiapan dalam menghadapi perpindahan penduduk agar tata kota yang baik dapat terus dijalankan. Kota Malang adalah satu destinasi urbanisasi dengan kepadatan yang mulai meningkat. Bagaimana Kota Malang mengatasi permasalahan-permasalah yang terjadi? Berita tersebut dapat dibaca di rubrik Laporan Utama pada halaman 12 dan 13. Menyambut ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan RI ke-72, Tim Polling Bestari ikut menelusuri bagaimana eksistensi mahasiswa dalam memeriahkan kemerdekaan. Berita dapat pembaca temukan di halaman 14 dan 15. Tidak hanya kaya akan destinasi wisata, Malang Raya juga kaya akan kasanah budaya. Eksistensinya pun tidak kalah dengan zaman yang semakin digital. Kali ini Tim Pernik Bestari mengangkat perkembangan terbaru tari-tarian tradisional Malang Raya. Selain kemolekan dan arti setiap gerakan, keunikan lainnya juga dapat pembaca temukan di rubrik Pernik halaman 16 dan 17. Tidak lupa pula, redaksi mengingatkan untuk mengikuti akun Instagram @bestariumm un­tuk update kabar UMM terkini.

alissa/Bestari

Menyunting: Proses finishing koran untuk edisi Juli di Kantor Redaksi Bestari bersama redaktur pelaksana.

Menteri Sosial RI (kiri) dan Wakil Gubernur Jawa Timur (kanan) saat mengisi sambutan di UMM.

Cover Design : Medina Nurainsy Foto Cover : dok. Bestari

Urbanisasi untuk Kota Malang yang Bermartabat Kota Malang merupakan kota besar kedua di Jawa Timur. Hal itu karena pesatnya perkembangan kota melebihi kota/kabupaten di sekitarnya. Indikatornya yakni padatnya aktivitas Kota Malang dengan bertemunya penduduk se-Indonesia. Beragam penduduk berkumpul di Kota Malang karena didorong mudahnya pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Secara geografis, daya tarik dan pertumbuhan Kota Malang ini tidak lepas dari posisi yang bertetanggaan dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang. Tiga wilayah itu saling menopang dan melengkapi. Jika Kota Malang dikenal dengan pendidikan dan pusat bisnis, dua kota yang disebut terakhir terkenal sebagai kota wisata dan kota agropolitan. Akibatnya, ketiganya tumbuh bersama. Namun demikian, perkembangan kota menyisakan resiko sosial akibat urbanisasi. Pengertian umum urbanisasi yakni perpindahan penduduk dari wilayah yang ditinggalkan (daerah asal) ke wilayah yang didatangi (daerah tujuan). Dorongan berpindah yakni faktor ekonomi, sosial, politik dan budaya. Akibatnya, populasi daerah asal berkurang, sedangkan di daerah tujuan bertambah. Perpindahan tersebut menghasilkan dampak positif dan dampak negatif. Jika Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpindah berkualitas maka kota berkualitas. Sebaliknya jika SDM tidak berkualitas, maka beban kota bertambah, seperti gagal adaptasi migran menyebabkan marginalisasi. Hal itu rentan memunculkan masalah sosial, seperti persoalan hunian layak tinggal dan rebutan lapangan pekerjaan. Pengertian lain urbanisasi yakni proses mengotanya wilayah. Daerah yang sebelumnya berkarakter rural

(desa) menjadi urban (kota). Ciriciri tersebut seperti populasi tinggi, kepadatan pemukiman, tingginya heterogenitas penduduk. Sosiolog Louise Wirth (1938) menyatakan urbanisasi terjadi karena kota merupakan pusat inisiatif dan kontrol dari kehidupan ekonomi, politik dan kebudayaan. Persoalan sosial berpotensi terjadi, seperti kampung kumuh, persoalan sektor informal, dan konflik transportasi berbasis teknologi. Sementara itu, urbanisasi juga menunjuk relasinya dengan kapitalisme. Berbeda dengan Wirth yang menjelaskan kota sebagai pusat aktivitas, Harvey (1987) menyatakan kota adalah pusat bekerjanya roda kapitalis. Dengan perspektif Neo-marxis, ia menjelaskan putaran kapitalisme. Ada tiga hubungan yakni proses produksi dan konsumsi dasar, lingkungan terbangun, dan ilmu pengetahuan sebagai pendukung kapitalisme. Pekerjaan kapitalis mempengaruhi kesadaran warga yang mengonsumsi perbelanjaan dan pemukiman berbasis kelas-kelas sosial. Persoalan muncul ketika terjadi oposisi sektor bermodal besar dan kecil, baik yang terlihat dalam perdagangan maupun pemukiman berdasarkan kelas-kelas sosial. Akhir­ nya, kesenjangan sosial ekonomi yang tidak terkelola akan memicu konflik sosial dan kekerasan. Fenomena urbanisasi dan konsekuensi-konsekuensinya sudah muncul di Kota Malang. Pertemuan masyarakat dengan karakter beragam berpotensi memunculkan persoalan sosial. Demikian pula berkembangnya pusat-pusat kapitalis di Malang akhirakhir ini juga mendorong tingginya budaya konsumsi. Budaya konsumsi mendorong biaya hidup tinggi. Akhirnya

kriminalitas rentan terjadi. Tetapi persoalan-persoalan ini tidak bisa dielakkan. Kota adalah area konsumsi kolektif di mana harus ramah untuk “semua” warga. Demikian pula, kota harus kreatif yang diwujudkan keramahan dalam: teknologi, menarik bakat-bakat unggul muda, dan menyediakan lingkungan yang toleran (Laksono, 2013: 12-13). Inilah realitas sosiologi perkotaan, pada satu sisi, harus melayani kebutuhan warga, sementara itu di sisi lain harus tetap mengatasi persoalan yang muncul dan tidak pernah selesai. Ada dua tugas penting pengelola kota. Pertama, mengatur keseimbangan semua elit, baik elit ekonomi, politik, pendidikan, ekologi maupun seni. Peran-peran elit untuk membangun kota harus dimaksimalkan. Gambaran keseimbangan peran seperti dinyatakan sosiolog Emile Durkheim sebagai pembagian kerja yang memiliki spesialisasi tidak sama. Kedua, sekalipun ada keseimbangan tetapi kompetisi tidak bisa dielakkan karena hukum rimba berlaku di kota. Pasti ada pihak yang menang dan kalah. Pengelola kota harus berperan sebagai penjaga kompetisi yang berpihak. Jika ada pihak-pihak yang terkalahkan maka harus dibela dengan intervensi. Jika gerak kota sudah berjalan seperti ini, maka dipastikan Kota Malang layak huni; akhirnya visi sebagai kota bermartabat bukan berhenti pada jargon politik, tetapi benar-benar menjadi realitas sosial yang dinikmati semua warga.

Rachmad K. Dwi Susilo, MA Pengajar Sosiologi Lingkungan dan Sumber Daya Alam di Jurusan Sosiologi FISIP UMM

Penanggung Jawab: Fauzan. Pengarah: Syamsul Arifin, Nazarudin Malik. Pemimpin Redaksi: Sidik Sunaryo. Wakil Pemimpin Redaksi: Nurudin. Pemimpin Usaha: Agus Santoso. Sidang Redaksi: Santi Prastiyowati, Cekli Setya Pratiwi, Moch. Wakid, Warsono, Hany Handajani, Azhar Muttaqin, M. Salis Yuniardi, Nur Alif M, Djoni Djunaedi, Indah Dwi Pratiwi. Redaktur Pelaksana: Dani Dwi Anggraeni, Izna Nur Rahmah, Maulyadi Salasanto, Oktavia Suryani, Putri Wahyu Alfianti. Staf Redaksi/Reporter: Avit Vidya Ningsih, Euis Dhenok Saputri, Miftha Yuliana, Nata Hendriati, Unun Fifin Safitry, Walda Okvi Juliana N., Yolanda Dini Noersandy S. Setting Lay-Out/Desain Grafis & Karikatur: Faris Ghozi Ghaisani, Hassanalwildan Ahmad Zain, Medina Nurainsy, Yanuar Dwi Wahyu Ambara. Tata Usaha/Sirkulasi: Siswanto.

BESTARI

Redaksi menerima tulisan para akademisi mahasiswa dan praktisi melalui karya tulis secara bebas dan kreatif. Tulisan tidak selalu mencerminkan pendapat redaksi. Tulisan yang dimuat akan mendapatkan imbalan. Redaksi berhak menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah isi. Pengiriman tulisan paling lambat tanggal 10 tiap bulan. Iklan baris Rp.5000/brs, maksimal 5 baris. Iklan Kolom: minimal 1/16 halaman Rp. 155.000 (bw). Ukuran lain, silahkan datang ke Kantor Redaksi Bestari. Isi di luar tanggung jawab percetakan. Biaya ganti cetak Rp. 1.750/eks.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

ISSN:0215-206X

STT:SK Menpen No.1147/SK/Ditjen PPG/STT/1987 Tgl.27 Oktober 1987

Gedung Student Center Lt. 1 Kampus III UMM, Jl. Raya Tlogomas 246 Malang Telp. (0341) 464318 Psw. 199 Fax. (0341) 464320 e-mail: redaktur_bestari@yahoo.com


BESTARI

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

Serambi kampus

3

Dirikan Mears Statistics, FK UMM Tawarkan Layanan Statistik Mewujudkan misi tentang penelitian, Fakultas Kedokteran (FK) UMM membuka komisi ilmiah Medical and Health Research (Mears) Statistics. Unit pelayanan statistik yang didirikan pada tahun 2015 itu bertempat di Kampus II UMM. Mears Statistics memiliki kegiatan konsultasi, olah dan analisa data, serta pelatihan di bi­dang kesehatan dan kedokteran yang berkaitan dengan statistika. Wujudkan Penelitian yang Lebih Bermanfaat Gita Sekar Prihanti selaku Direktur Mears Statistics menjelaskan bahwa Mears Statistics merupakan unit pelayanan sta­tis­tik untuk mewadahi para pe­ne­liti di bidang kedokteran dan kesehatan. Mears Statistics ber­ tujuan untuk meningkatkan ku­a­ litas penelitian mahasiswa se­hingga penelitian bisa diambil man­faatnya dan tidak berhenti seiring dengan terselesaikannya skripsi. Menurut Gita, saat ini Mears Statistics memiliki li­ma orang konsultan. Menjadi konsul­tan di Mears Statistics harus me­me­­nuhi persyaratan berlatar be­ lakang pendidikan magister baik kedokteran maupun statistik. Lebih lanjut, sejak berdiri dua tahun yang lalu, Mears Statistics telah membantu banyak penelitian mahasiswa baik dari UMM maupun luar kampus UMM. Mears Statistics memiliki keunggulan da­­lam menggabungkan antara sta­tis­ tik murni dengan statistik tera­pan sehingga hasil penelitian le­bih valid. Saat ini, kebanyakan lembaga statistik bergerak dalam bi­dang statistik murni. Padahal, hasil penelitian dalam kesehatan dan kedokteran membutuhkan inter­pretasi. Hasil interpretasi inilah yang harus benarbenar sejalan de­ngan data statistik karena hasil tersebut akan diterapkan pada manusia. Lulusan Magister Kedokteran Universitas Indonesia itu menambahkan, pelatihan yang di­ be­rikan oleh Mears Statistics bisa dilakukan secara individual atau pun berkelompok. Selain itu, Gita mengatakan bahwa Mears Statistics juga telah menggelar workshop me­

nge­nai statistik yang diadakan se­ cara rutin setiap satu tahun sekali. Ke depannya Mears Statistics ingin bersinergi dengan lembaga lain seperti Rumah Sakit UMM dan UMM Medical Center. Sementara itu, Irma Nur Sukmawati salah satu konsultan Mears Statistics mengungkapkan bah­wa sebelum tergabung dalam Mears Statistics sebagai konsultan, ia harus melewati beberapa taha­ pan seleksi. Tahap pertama yaitu mengikuti pelatihan terlebih dahulu yang dilanjutkan dengan mengi­ kuti seleksi pada tahap kedua. Setelah melewati tahap seleksi, ke­ mu­dian ia terpilih menjadi salah satu konsultan di Mears Statis­ tics. Selanjutnya, ia harus menye­ suaikan jadwal konsultasi dengan klien. Menurutnya, tujuan dari para konsultan Mears Statistics yaitu menghapus pandangan bahwa sta­ tis­tik kedokteran itu sulit. “Semoga tidak ada lagi mahasiswa yang tidak paham apa yang dia teliti,” ungkapnya.

Mears Statistics Telah dikenal Mahasiswa dari Luar UMM Tenaga administrasi Mears Statistics, Deva Rizky Yuniana menu­turkan bahwa syarat un­tuk mengajukan konsultasi di Me­ars Statistics yaitu melakukan regis­ trasi dengan membawa proposal penelitian sebanyak dua rangkap dan membayar biaya registrasi se­ be­sar Rp 250.000. Menurut Deva, nantinya proposal tersebut akan dikoreksi oleh dosen komisi ilmiah yang merupakan pembimbing I dan pembimbing II. Adapun pada prosedur pengajuan konsultasi, ma­ ha­siswa menunggu proposal yang

KSKLUSIF

dok. Mears

telah dikoreksi oleh dosen pembim­ bing terlebih dahulu. “Mahasiswa akan mendapatkan form evaluasi setelah dosen komisi ilmiah selesai mengoreksi. Selanjutnya, ma­ha­ siswa bisa mengatur jadwal konsul­ tasi sesuai pembimbing dari Mears Statistics," tuturnya. Wanita yang sudah satu tahun bekerja di Mears Statistics itu menambahkan, penyusunan jadwal konsultasi ke Mears Statistics da­ pat diatur melalui media sosial WhatsApp (WA) atau menemui dosen pembimbing maupun tena­ga olah data secara langsung. Sedang­ kan konsultasi dengan tenaga olah data bisa dilakukan kapan saja, sesuai dengan jam kerja Mears Statistics yaitu mulai dari pukul 08.00 sampai 16.00. Menurut Deva, Saat ini jumlah klien yang kon­ sul­tasi di Mears Statistics telah mencapai lebih dari 100 klien yang berasal dari UMM maupun kampus lain. “Klien kami kebanyakan dari

mahasiswa FK UMM, FK Universitas Airlangga (UNAIR), ada juga yang dari jurusan umum Universitas Brawijaya (UB), serta Universitas Se­belas Maret Surakarta (UNS)”, ungkap wanita asal Lampung itu.

Mudahkan Mahasiswa Pecahkan Problematika Penelitian Nurul Choviya Syaifudin, salah satu klien Mears Statistics mengaku bahwa Mears Statistics memberikan kemudahan kepada mahasiswa yang ingin belajar teori metodologi pene­ litian dengan memberikan bim­bingan secara khusus. Jika klien mengalami kebingungan dalam proses penye­ lesaian penelitian, pembim­bing akan memberikan arahan yang jelas dan terperinci agar klien mengetahui tahapan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan pene­litian yang se­ dang dikerjakan. Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Dokter itu mengatakan,

baiknya pelaya­nan yang diberikan serta kemu­dahan yang ditawarkan mampu meningkatkan keinginan mahasis­wa untuk berkonsultasi dengan Mears Statistics. Meskipun demi­kian, ia menilai bahwa sistem konsultasi yang digunakan masih dirasa kurang. “Saya berharap Mears Statistics memperbaiki sis­tem­ nya dan bisa menjadi lebih baik ke depannya,” tuturnya. Sementara itu, Ratika Velanuari Rostagama mengaku bahwa kehadiran Mears Statistics bermanfaat bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam me­ nga­­nalisis data. Selain masih me­rasa kurang menguasai ilmu statistik, mahasiswa asal Palu itu berkonsultasi ke Mears Statistics karena pelayanannya memuaskan. Di samping itu, melihat banyaknya klien yang konsultasi, mahasiswa semester tujuh itu berharap Mears Statistics menambah tenaga konsultannya. m_law/p_lif/sih

Tingkatkan Kualitas Penelitian FK UMM

Mears Statistics merupakan unit pelayanan statistik yang bergerak pada bidang kedokteran dan kesehatan. Bagaimana awal mula berdirinya Mears Statistics dan perkembangannya hingga saat ini? Berikut hasil wawancara reporter Bestari Alifatuz Zahro dengan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UMM Irma Suswati. Bagaimana latar belakang didirikannya Mears Statistics? Selama ini, mahasiswa yang tengah mengerjakan tu­ gas akhir skripsi sering se­ kali merasa kebingungan pa­da saat melakukan analisis data penelitian. Kurangnya kemam­ puan menganalisis ini mendorong mahasiswa untuk menggunakan jasa analisis data dari luar kampus yang hasilnya tidak bisa dipertanggung jawabkan. Mempertimbangkan hal tersebut, FK UMM membentuk dan mendi­ rikan Mears Statistics. Mears Statistics ini bertujuan untuk memudahkan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi serta membantu mahasiswa agar lebih memahami metode penelitian dan analisis data sehingga mam­pu menyelesaikan skripsi dengan hasil yang baik dan dapat dipertangggung jawabkan.

Kondusif: Suasana workshop Biostatistik In Clinical Research yang merupakan salah satu program Mears.

Apa manfaat yang diperoleh dari Mears Statistics? Dengan adanya Mears Statistics, mahasiswa akan dibimbing untuk menyelesaikan skripsi yang tengah mereka kerjakan. Pembimbing dari Mears Statistics akan menga­rahkan mahasiswa secara langsung agar mampu menganalisis data penelitian dari skripsi yang diker­jakan. Setelah menentukan tema, topik, dan ide sendiri sesuai dari peminatan masingmasing, maha­siswa akan dituntun dalam penger­jaan analisis data. Mulai dari penentuan metode analisis apa yang harus digunakan hingga maha­siswa bisa menyelesaikan data penelitiannya dengan benar dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

Siapa target yang dituju oleh Mears Statistics? Target awal dari didirikannya Mears Statistics adalah mahasiswa

yang sedang dalam proses penyelesaian skripsi. Mears Statis­ tics menawarkan kemudahan un­ tuk memahami metode pene­litian dan analisis data untuk mahasiswa yang kurang memahami bagai­ mana metode penelitian dan ana­ lisis data secara baik. Akan tetapi, saat ini target Mears Statistics tidak hanya mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi saja. Sasaran Mears Statistics berkem­ bang menjadi mahasiswa, dosen, bahkan institusi yang memerlukan pemahaman terkait metode ana­ lisis penelitian. Apa saja pencapaian Mears Statistics sampai sekarang? Progres dari Mears Statistics sampai saat ini menunjukkan ha­ sil yang positif. Hingga saat ini, Mears Statistics telah dua kali menja­lankan pelatihan mengenai metode penelitian dan analisis data yang diikuti oleh mahasiswa dan dosen baik dari universitas Muhammadiyah maupun univer­ sitas lain. Mears Statistics juga telah membimbing banyak mahasiswa yang berkonsultasi untuk menyele­ saikan penelitiannya. Bukan han­ ya dari tingkatan Strata 1 (S1)

saja, Mears Statistics juga sudah membimbing mahasiswa dari Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3).

Apa harapan ke depan untuk Mears Statistics? Harapan yang ingin dicapai dari didirikannya Mears Statistics adalah menjadi sebuah UPT yang mampu memberikan kemudahan dalam proses penyelesaian pene­­li­ tian sehingga klien bisa mempe­roleh hasil terbaik dan tidak lagi menggunakan jasa dari luar yang hasilnya tidak d a p a t dipertang­ g u n g jawab­ k a n . Selain itu,

Mears Statis­tics juga berharap agar dapat membantu mahasiswa, dosen, mau­pun institusi lain untuk lebih memahami metode penelitian serta analisis data. Selanjutnya, Mears Statistics diharapkan dapat berkem­bang dan menjadi lebih baik sehingga mampu melayani segala problematika terkait penelitian yang dialami oleh siapapun khusus­ nya mahasiswa.

Irma Suswati

alissa/Bestari


suara kampus

4

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

BESTARI

UMM Tingkatkan Kerja Sama dengan Aparatur Sekitar Kampus Bertempat di Ruang Sidang Senat, Biro Kemahasiswaan UMM mengadakan Bina Mitra dan Silaturahmi antara Pimpinan Universitas dengan Polisi Sektor (Polsek), Komando Rayon Militer (Koramil), dan Kelurahan wilayah sekitar kampus (19/6). Acara itu dihadiri kurang lebih 50 peserta dan 20 orang koordinator lingkungan dan ditutup dengan kegiatan buka bersama. Wakil Rektor (WR) III UMM Sidik Sunaryo dalam sambutannya menyampaikan terdapat pelaporan berbagai kegiatan menyimpang yang dilakukan mahasiswa UMM di luar kampus. Pihak kampus memiliki keterbatasan dalam memantau kegiatan para pemuda akademisi. “Meninjau jumlah mahasiswa UMM yang cukup membeludak, ada beberapa catatan mengenai perilaku mahasiswa yang melanggar peraturan,” tukasnya. Lanjutnya, sebagian besar maha­siswa yang rentan berbuat pe­ langgaran seperti memakai narkoba dan tindak asusila yaitu maha­siswa baru dan mahasiswa semester akhir. Hal itu dapat terjadi karena

mirza/Bestari

diego/Bestari

Bina Mitra: Staf Ahli Kemahasiswaan UMM Joko Widodo (kiri) didampingi WR I dan WR III memberikan gambaran tentang pola perilaku mahasiswa UMM di hadapan Polsek, Koramil dan Kelurahan wilayah sekitar kampus UMM.

mahasiswa baru masih mengalami masa transisi dari SMA ke perguruan tinggi. Oleh karena itu, UMM

telah membentuk tim pembinaan lingkungan beranggotakan 18 pegawai yang tersebar di berbagai

Idul Fitri Momen Bentuk Kembali Insan Bertakwa

Sholat Idul Fitri 1438 H dise­leng­garakan di Helipad (25/6). M. Ikhwan, salah satu mahasiswa UMM asal Aceh menjadi imam dan diikuti umat muslim yang ber­­asal dari berbagai tempat, mulai dari masyarakat daerah sekitar hingga masyarakat pen­datang yang menyempatkan diri untuk sholat bersama di kawasan UMM. Fauzan selaku Rektor UMM dalam sam­ butannya mengatakan bahwa ia mewakili segenap staf dan pe­gawai yang berada di lingkungan UMM mengucapkan banyak terima kasih kepada para jamaah sholat serta ucapan permohonan maaf atas segala kesalahan yang mungkin di­­lakukan selama ini. Beliau juga me­nambahkan semoga amal ibadah yang dilakukan pada bulan ramadan kemarin diterima oleh Allah SWT dan dapat berjumpa lagi di idul fitri selanjutnya. Yunahar Ilyas selaku khatib dalam pelaksanaan salat Idul Fitri menjelaskan masyarakat yang ber­takwa adalah masyarakat yang ber­tauhid, menghormati hukum, me­ negakan keadilan, menghormati Hak Asasi Manusia (HAM) yang berlandasan Islam,

suka bermusyawarah, dan menganggap bahwa semua manusia di mata Allah sama kecuali akhlaknya. Ia juga me­nambah­kan agar setiap muslim dapat selalu menjaga kesatuan dan persatuan demi tercapainya negara yang adil, makmur, dan sentosa. “Sebagai umat muslim, kita harus selalu waspada terhadap taktik dari manapun yang bertujuan untuk men­­cerai berai kesatuan bangsa Indonesia,” ungkap Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015-2020 tersebut. Sementara itu, Indah Cahyani selaku salah satu jamaah salat me­nyata­kan ia sudah mengikuti salat Idul Fitri di UMM sebanyak dua kali bersama suami dan anaknya. Menurutnya, kenikmatan sholat di UMM adalah terletak pada pelaksana­ an sholat yang dilakukan secara bersamasama di area seluas helipad. “Harapannya, pada Idul Fitri kali ini kehidupan manusia bisa lebih baik lagi terutama dalam hal beribadah kepada Allah SWT,” ujar perempuan asal Surabaya itu. p_num

Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) UMM kembali mengadakan Handover dan Grand Gathering (17/6). Berlokasi di Aula Lantai II Masjid A.R. Fachruddin, kegiatan itu merupakan agenda setiap tahun yang telah diadakan selama lima generasi di UMM. Pada acara itu dilakukan pula serah terima jabatan Presiden AIESEC UMM periode 2017/2018. Ivan Ahsanul Insan selaku Presiden AIESEC periode 2015/2016 menjelaskan AIESEC merupakan organisasi pemuda ter­be­sar di 126 negara dan mempunyai lebih dari 80.000 anggota yang tersebar di 2.400 universitas termasuk di Indonesia. Pada periode tahun 2015/2016 AIESEC UMM telah melakukan tiga program kerja yakni LC Project, Oprec Evolution, dan Comunity Service. “Pada tahun 2015/2016 AIESEC UMM berhasil melakukan 17 outgoing report ke luar negeri serta 37 incoming report ke Indonesia,” ungkapnya. Trivena Mamarodia selaku Presiden AIESEC UMM periode 2017/2018 me­nga­ takan bahwa diadakannya acara itu meru­ pakan penjabaran dari apa yang telah dan akan dilakukan oleh AIESEC UMM. Hal tersebut dilakukan guna menyosialisasikan

secara langsung kepada anggota AIESEC dan mahasiswa di UMM terkait tugas yang telah dan akan dilakukan oleh AIESEC di UMM. Lebih lanjut, Trievena menjelaskan bahwa visi yang ia miliki sebagai presiden terpilih yakni ingin melibatkan dan menyatukan orang-orang muda di Kota Malang. Sesuai dengan visi tersebut terdapat beberapa misi yang dibentuk yakni pemenuhan potensi anggota melalui kapasitas pembangunan, mencapai kola­ borasi berkelanjutan melalui gerakan besar, serta meningkatkan sistem implementasi. “Harapannya, dengan gebrakan baru yang akan dibuat bisa menjadikan AIESEC UMM lebih maju lagi,” tukasnya. Ahmad Zaelani selaku salah satu member AIESEC UMM mengatakan bahwa pelaksanaan Handover dan Grand Gathering AIESEC merupakan hal rutin yang dilakukan setiap tahunnya. Hal itu dilakukan guna meningkatkan serta mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan AIESEC selama satu tahun. “Semoga AIESEC dapat selalu berkontribusi untuk menggerakan pemuda Indonesia menjadi generasi yang unggul,” ungkapnya. m_git

AIESEC UMM adakan Handover Kepengurusan

kecamatan di Malang. “Akan tetapi, kampus tetap memiliki keterbatasan dalam melihat, mengetahui, dan

mengawasi seluruh aktivitas mahasiswa,” ungkapnya. Joko Widodo selaku Staf Ahli Kemahasiswaan menambahkan, UMM bisa berkembang berkat jasa dari pihak keamanan dan aparatur desa. Menurut data yang diperoleh, Kota Malang merupakan sasaran favorit para pelajar untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi sehingga Malang menjadi kurang kondusif dan dapat memicu tindak kriminal. “Kerja sama ini perlu ditingkatkan tidak hanya pada masalah yang sudah terjadi, akan tetapi juga dalam penataan dan pembinaan lingkungan,” jelasnya. Sementara itu, Heru Budiana selaku Kepala Urusan Kemahasiswaan mengatakan, acara itu bertujuan untuk mempererat hubungan antara kampus dengan pihak luar. Harapannya, kegiatan itu mampu menjalin hubungan baik dan saling memberi informasi dari aparat keamanan, kelurahan, dan desa bila ada permasalahanpermasalahan mahasiswa UMM yang timbul di luar kampus. m_ zal

PCA UMM Adakan Bakti Sosial di Pagak

diego/Bestari

Berbagi: Salah satu pengurus Aisyiyah cabang UMM membagikan bingkisan kepada warga dalam bakti sosial di Kecamatan Pagak.

Sehubungan dengan rangkaian kegiatan Baitul Arqom, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) UMM meng­ adakan kegiatan bakti sosial di SMK Muhammadiyah 2 Pagak (19/6). Bertema “Satukan Lang­kah untuk Meningkatkan Iman dan Taqwa Kepada Allah SWT Menuju Aisyiyah Berkemajuan”, kegiatan bakti sosial itu diadakan dengan mem­bagikan 300 bingkisan kepada warga. Ketua Umum PCA UMM Romelah menjelaskan UMM merupakan satu-satunya uni­ versitas di Indonesia yang memiliki PCA. Bakti sosial yang dilakukan oleh PCA UMM merupakan program kerja tahunan yang setiap tahunnya dilaksanakan di tempat-tempat yang berbeda. Pada kesempatan itu, Romlah juga menjelaskan mengenai sejarah ter­ben­tuknya Aisyiyah dan Muhammadiyah. Aisyiyah didirikan sejak

jaman penjajahan, yakni pada tahun 1917 yang ber­ selang lima tahun sejak ber­ dirinya Muhammadiyah. Muhammadiyah berdiri me­ lalui inisiatif pemikirian K. H. Ahmad Dahlan yang dasar pembentukannya menurut Surat Al-Ma'un. “Bedasarkan Surat Al-Ma'un yang memiliki makna kepedulian kepada sesama itulah PCA UMM mengadakan kegiatan bakti sosial untuk berbagi bersama,” ujarnya. Sri Harini selaku Ketua Umum PCA Kecamatan Pagak menjelaskan terkait meka­ nisme pembagian sumbangan dan bingkisan yang diberikan oleh PCA UMM. Dalam pen­ jelasannya, Sri Harini me­ nyebutkan bahwasanya jum­ lah bantuan yang diberikan oleh PCA UMM sebanyak 300 paket yang akan di­ distribusikan kepada 300 warga. 62 paket diberikan kepada wali murid TK, 50

paket kepada wali murid PAUD, 39 paket kepada wali murid SD, 39 Paket kepada wali murid SMP, 35 paket kepada wali murid SMK, 25 paket kepada lansia, 25 paket kepada Aisyiyah Pagak, 25 Paket kepada Rukun Warga (RW) di Kecamatan Pagak. Sementara itu, Nurohim selaku Ketua Cabang Muhammadiyah Kecamatan Pagak mengatakan kegiatan bakti sosial yang dilakukan oleh PCA UMM merupakan wujud silatuhrahmi dengan warga sekitar. Sejak zaman penjajahan, Muhammadiyah telah berjasa dalam kemer­ dekaan Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari amal usaha yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah yaitu kegiatan bakti sosial. “Hara­ pannya, bakti sosial ini dapat terus dilakukan se­ suai dengan visi dan misi dari Muhammadiyah serta Aisyiyah,” jelasnya. m_git


BESTARI

suara kampus

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

5

Tingkatkan Semangat Juang Melalui Baitul Arqam Agendakan Gema Ramadan 1438 H, UMM kembali menggelar Baitul Arqam Dosen dan Kar­ yawan (17/6). Acara yang digelar di Hall Dome UMM itu mengangkat tema “Spiritualitas Ramadhan, Berkhidmat untuk Gerakan Berkemajuan”. Acara itu memiliki makna terkait sejarah UMM dalam melejitkan harmoni kemajuan. Pada kesempatan itu, hadir pula Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UMM Malik Fadjar serta Imam Suprayogo sebagai pembicara. Rektor UMM Fauzan menyam­ paikan, hidup dengan penuh sema­ ngat sejatinya telah dicontohkan oleh Imam Al-Ghazali. Imam AlGhazali membuat sebuah per­um­ pamaan, hiduplah kalian bagaikan makan buah-buahan tetapi jangan kalian hidup bagaikan makan bahan makanan pokok. Inti sari yang dapat diambil dari perumpamaan yang beliau utarakan adalah harus bisa memaknai kehidupan yang rumit dengan semangat dan kerja keras. Lebih lanjut, setiap manusia harus mampu memberikan arti da­lam menjalani kehidupannya. Manu­sia sehat dimaknai sebagai ke­sempatan untuk berbuat baik serta bermanfaat bagi orang lain.

diego/Bestari

Berbagi Ilmu: (dari kiri ke kanan) Rektor UMM, Malik Fadjar Ketua Badan Pengurus Harian UMM, dan Imam Suprayogo Mantan Rektor UIN memberikan Materi dalam acara Baitul Arqam.

Semangat dan kerja keras meru­ pa­kan prinsip di dalam Islam yang harus direalisasikan bersama. “Kita harus mampu membawa UMM jauh lebih baik dan maju dari se­ be­lumnya. Oleh karena itu, warga UMM harus bisa menjadi teladan yang baik dimana pun dan kapan pun,” harapnya. Malik Fadjar menjelaskan, mis­ kin dan susah bukan merupakan

ukuran da­lam materi, tetapi miskin ada­lah kehilangan sikap spiritual. Muhammadiyah setelah satu abad ber­diri telah berkomitmen untuk mem­­bawa Islam berkemajuan guna meningkatkan perserikatan bang­sa. “Melalui slogan dari Muhammadiyah untuk Bangsa, UMM diharapkan mem­­punyai andil yang besar dalam per­jalanan Muhammadiyah serta Indonesia,” ucapnya.

UMM Selenggarakan Halal Bi Halal

Perkuat Silaturahmi

diego/Bestari

Silaturahmi: Rektor UMM berjabat tangan dengan tamu undangan Halal Bi Halal keluarga besar UMM.

Dalam rangka mem­pe­ ringati Hari Raya Idul Fitri 1438 H, UMM menggelar Silahturahmi dan Halal Bi Halal (3/7). Acara yang di­ adakan di Hall Dome UMM itu berlangsung sangat me­riah dengan kehadiran selu­ruh ke­luarga besar UMM. Pada ke­sem­patan itu hadir pula Malik Fadjar selaku Badan Peng­ urus Ha­ri­an (BPH) UMM yang mem­beri­kan tausiah terkait Idul Fitri. Fauzan selaku Rektor UMM dalam sambutannya menuturkan, se­luruh rang­ kaian kegiatan di Bulan Ra­ madan UMM merupakan wu­jud konsolidasi batiniah dalam bentuk aksi di ling­ kungan UMM. Perwujudan kon­so­lidasi batiniah itu dapat

mem­­beri­kan makna bagi UMM agar dapat memberikan arti kepada mas­yarakat luas. “Harapannya, UMM dapat terus diperhitungkan bukan hanya secara regional maupun nasional namun secara inter­ nasional juga,” tuturnya. Malik Fadjar dalam ma­ te­r inya me­n gata­­kan bahwa Bulan Syawal me­r upa­­­kan bulan yang baik untuk men­­­­­­­jalin silaturahmi antar sesama umat manusia. Ber­­awal dari itu, UMM harus terus men­d ukung rasa syukur oleh se­l u­r uh peng­h uninya sesuai de­ ngan yang dicita-citakan oleh Muhammadiyah. “Kita perlu men­­­­­jadi­kan rasa syu­­kur sebagai ke­­­­­kuat­an un­tuk memandang ke de­ pan, ber­pikir optimis dan

jernih dalam menyikapi dan men­jalani ke­hi­dup­an,” ungkapnya. Lebih lanjut, Malik men­j elaskan bahwa sikap taqwa yang bersarang dalam hati setiap manusia akan men­­jadi energi dalam menjalani ke­h i­d up­ an. Sikap taqwa yang di­ hasil­kan itu disebut hanif atau inner beauty yang bermakna menebarkan ke­ baik­an dan ingin selalu mem­beri­kan yang terbaik. Pada tahun ini, UMM akan menyambut generasi baru 2017 yang akan menjadi keluarga besar UMM. “Saya harap keluarga besar UMM saat ini dapat merangkul keluarga yang baru untuk menciptakan hanif,” tutup­ nya. m_git

Lanjutnya, semangat pene­rus Muhammadiyah memberikan ke­­­kuatan dalam membangun Muhammadiyah. “Harapannya, di momen ramadan ini, UMM tidak akan kehilangan sikap spiritual,” ungkapnya. Sementara itu, Imam Suprayogo dalam materinya mengatakan, UMM telah menjadi kampus yang besar. Melalui sikap semangat itu, UMM semakin tidak dapat dipisahkan

dengan semangat Muhammadiyah. Islam adalah Muhammad dan pengikut dari Muhammad adalah Muhammadiyah. Oleh sebab itu, Muhammadiyah adalah Islam yang berkemajuan karena memiliki semangat juang Islam. “Salah satu tanda Muhammadiyah berkemajuan yakni adalah UMM, sebab UMM adalah universitas yang berkemajuan,” ungkapnya. Ketua Pelaksana Gema Ramadhan 1438 H Ahmad Fatoni menyampaikan, pemilihan tema agenda Baitul Arqam Dosen dan Karyawan UMM adalah untuk meningkatkan semangat dosen dan karyawan dalam memaknai Muhammadiyah secara umum, khu­susnya dalam melakukan peng­ abdian mengabdi di UMM. Acara itu diikuti oleh sekitar 1000 peserta yang terdiri dari seluruh dosen dan karyawan UMM. “Semoga dengan terselenggaranya Baitul Arqam ini dapat meningkatkan spirit kinerja dosen dan karyawan yang dilandasi dengan keikhlasan, kerja keras, dan rasa memiliki ter­hadap UMM serta dapat me­ nangkap spirit perjuangan para perintis dan pendahulu dalam membesarkan UMM,” ujarnya.  m_git/p_iko

Pemimpin Baru yang Solutif dan Eksekutif Bertempat di Ruang Teater Dome, Rektor UMM Fauzan resmi melantik pengurus harian Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU), Senat Mahasiswa, dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UMM periode 2017/2018 (12/07). Pelantikan turut dihadiri oleh Wakil Rektor I, II, III, Komisi Pemilu Raya Universitas (KPRU) UMM, serta perwakilan dari setiap lembaga intra mahasiswa UMM. Fauzan dalam sambutannya menuturkan, maha­siswa sebagai pelaku orga­ni­sasi hen­ dak­nya memiliki wawasan luas dan mam­ pu memahami dinamika kehidupan. Me­ nurutnya, organisasi akan memiliki makna bagi bangsa jika mampu menjadi solutor dari setiap permasalahan yang muncul. “Saya ber­harap setelah pelantikan, para pengurus hari­an lembaga intra mampu membawa peru­ bahan dan menjaga kehormatan almamater,“ ujar Rektor UMM itu. Sementara itu, Faiz Mirwan Hamid selaku Presiden Mahasiswa (Presma) UMM periode 2016/2017 menyatakan bahwa kegiatan pe­ lan­tikan merupakan momentum untuk me­ ning­katkan semangat baru bagi kelanjutan estafet kepemimpinan. Lebih lanjut, pemimpin

saat ini merupakan orang yang terpilih untuk menjaga nama baik UMM dan BEMU ke depannya. Faiz berharap, presma dan segala pengurus harian BEMU yang terpilih saat ini mampu menumbuhkan sikap sadar organisasi di kalangan mahasiswa. “Saya rasa masih banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan oleh kepengurusan selanjutnya,” ujar mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Kesejahteraan Sosial itu. Presma masa bhakti 2017/2018 Ahmad Rizki Mubarok menjelaskan, setiap ta­hun­­ nya kinerja kepengurusan BEMU sela­lu meng­alami kenaikan. Menurutnya, ama­ nah yang diemban oleh pemimipin yaitu menjaga jaringan nasional yang telah ter­ bentuk, terlebih UMM telah termasuk ke dalam kategori Presiden Nasional BEM. Terdapat beberapa hal yang menjadi ke­ su­litan dari presma dalam menjaga keharmonisan organisasi, komitmen berorganisasi, hingga turut aktif dalam menjalankan setiap kegiatan. “Untuk mengatasi kendala yang terjadi, sangat diperlukan cara yang inovatif dan kreatif,” ujarnya. m_gia

Biro Kemahasiswaan UMM kembali meng­gelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) (7/7). Acara di Aula BAU itu dihadiri oleh 38 tim beserta pembimbing yang akan melakukan Monev internal guna mempersiapkan proposal PKM yang lebih matang pada ajang seleksi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Sidik Sunaryo selaku Wakil Rektor (WR) III UMM Bidang Kemahasiswaan menjelaskan Pimnas merupakan ajang yang paling tinggi tingkatannya pada bidang akademik ma­ha­ siswa. Ajang itu merupakan ajang yang paling bergengsi sebab diikuti oleh seluruh uni­ versitas di Indonesia. “Tahun ini UMM tengah ber­benah dengan mempersiapkan 38 tim yang akan diseleksi untuk mengikuti ajang Pimnas di Makasar,” jelasnya. Tambahnya, prestasi mahasiswa dalam bi­dang PKM merupakan salah satu tolak ukur akre­ditasi suatu universitas. “Sudah saatnya UMM bangkit kembali, sebab UMM adalah kampus swasta di Indonesia yang PKM-nya banyak didanai oleh Direktorat Perguruan Tinggi (Dikti),” ungkapnya. Terdapat banyak keuntungan ketika

mahasiswa lolos pendanaan PKM dari Dikti. Bedasarkan keputusan Rektor UMM, mahasiswa yang berhasil memperoleh juara dan pendanaan PKM dari Dikti akan dibebas tugaskan dari tugas yang relevan misalnya Skripsi atau Kuliah Kerja Nyata (KKN). “Tiada prestasi yang tidak dihargai, oleh sebab itu percaya diri adalah poin penting dalam menggapai suatu prestasi,” tukasnya. Sementara itu, Joko Widodo selaku staf ahli kemahasiswaan UMM mengatakan bahwa terdapat beberapa poin penting guna membangkitkan keja­yaan UMM di Pimnas. Pertama, UMM harus mencoba bersaing dengan universitas yang lainnya sebab UMM pernah berada di puncak kejayaan masuk sepuluh besar PT selama enam tahun. Kedua, mahasiswa harus berani menerima kritikan dan saran. Ketiga, PKM merupakan barometer sebuah universitas guna meningkatkan akreditasi. “Akreditasi sebuah universitas akan me­ningkat selaras dengan prestasi yang diraih oleh mahasiswa,” tandasnya. m_git

UMM Gelar Monev PKM Internal


suara kampus

6

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

BESTARI

Prodi Biologi Arahkan Mahasiswa Lulus Sesuai Target Bertempat di Aula BAU, Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi UMM menggelar Sosia­ lisasi Program Semester Ganjil 2017/2018 Angkatan 2014 (20/7). Acara yang bertujuan untuk memberikan pengarahan terkait sistemasi program pembe­ lajaran Prodi Pendidikan Biologi itu diikuti oleh seluruh mahasiswa aktif Prodi Pendidikan Biologi angkatan 2014. Kepala Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Biologi Yuni Pantiwati dalam sambutannya mengungkapkan, terdapat beberapa mata kuliah atau kegiatan yang wajib diketahui oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi khususnya semester tujuh di antaranya Program Kuliah Kerja Nyata (KKN), kuliah reguler, kuliah sempro, sempro presentasi, bimbingan skripsi, pemagangan, Studi Lapang Terintegrasi (SLT), magang tiga Indonesia dan magang tiga Thailand. Lanjutnya, kegiatan sosialisasi diadakan guna menyadarkan mahasiswa terkait padatnya kegiatan yang akan mereka jalani

mirza/Bestari

Materi: Pengarahan Kaprodi Pendidikan Biologi (paling kiri) kepada seluruh mahasiswa angkatan 2014 dalam rangka persiapan menghadapi program perkuliahan.

pada rentan waktu Juli hingga Februari. Selain itu, mahasiswa juga diberikan bekal dan arahan untuk menyiapkan segala kegiatan

perkuliahan sedini mungkin agar lulus tepat waktu yaitu empat tahun. “Sosialisasi ini diharapkan bisa membuka mata mahasiswa

Sosialisasi Persiapan PMB

Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UMM menggelar pengarahan pengawas gelombang II di Teater Dome (15/7). Kegiatan yang bertujuan untuk mem­­­­berikan pengarah bagi dosen dan pengawas kegiatan pene­rimaan mahasiswa baru UMM itu dihadiri oleh pihak UPT PMB, pengawas, pewawancara, dan Wakil Rektor (WR) I Syamsul Arifin. Syamsul Arifin dalam pengarahannya menyampaikan terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi pengawas dan pewawancara. Menurutnya, salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh pengawas adalah mampu bersikap ramah. Sehingga, calon mahasiswa baru tidak takut saat melaksanakan tes. “Ibaratkan ketika ada polisi dari kejauhan pasti kita langsung merasa takut, oleh karena itu jangan sampai hal itu terjadi kepada mahasiswa yang takut kepada pengawas sebelum melaksanakan tes,” tukasnya. Sementara itu, Ermanu A. Hakim selaku Kepala UPT PMB UMM mengungkapkan, kegiatan tersebut rutin diadakan setiap menjelang tes sebagai persiapan menyambut kedatangan mahasiswa baru tahun akademik 2017/2018. Menurutnya, tanpa adanya

pengarahan mustahil segala pihak mampu untuk memahami prosedur yang ada. “Harapannya, penyelenggaran tes tulis maupun tes wawancara dapat berjalan lancar, sukses, dan dipahami oleh semua pihak yang terlibat,” jelasnya. Lebih lanjut, terdapat urutan pelak­sa­ naan yang harus dilaksanakan oleh pengawas dan pewawancara. Hal tersebut di antaranya seperti ketetapan waktu keda­tangan bagi para pengawas, waktu pengerjaan soal, tempat berkas soal, Lembar Jawaban Ujian (LJU), dan lain sebagainya. Frendy Aru Fantiro selaku Pengawas PMB menyampaikan pengarahan men­je­ lang tes sangat bermanfaat untuk mem­ berikan pelayanan yang lebih baik kepada calon mahasiswa baru. Menurutnya, jumlah peserta ujian pada gelombang II lebih banyak dari jumlah sebelumnya sehingga dibutuhkan persiapan yang lebih matang lagi. “Sebagai pengawas, kita harus welcome kepada calon mahasiswa baru karena mereka akan menjadi bagian dari UMM,” ujar dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM itu. p_ail

Berbagi Ilmu dan Aspirasi Bersama BIPA

Bertempat di Aula BAU, Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) UMM mendapatkan kunjungan dari BIPA Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta (19/7). Acara yang baru per­ tama kali dilakukan itu dihadiri oleh 19 mahasiswa SI dan 21 mahasiswa S2 Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) USD Yogyakarta. Arif Budi Wurianto selaku Kepala BIPA UMM menjelaskan, hingga saat ini terdapat banyak pihak dari kampus lain yang ingin berkunjung untuk mempelajari bagaimana manajemen pengelolaan BIPA UMM. Hal itu dikarenakan BIPA UMM yang dianggap unggul, maju, berhasil serta memiliki kekhasan. Selain itu, UMM juga memiliki nilai lebih seperti adanya American Corner, Australia Corner, Thailand Corner dan lain sebagainya. “Harapannya, semakin banyak yang dapat kita bagikan maka akan semakin banyak pula keberkahan yang didapat karena nilai berbagi inspirasi dan pengetahuan” jelasnya.

Di sisi lain, Kepala Program Studi (Kaprodi) PBSI USD Risye Purnama Dewi mengatakan, perkembangan BIPA UMM sangat maju dan dapat menjadi sumber inspirasi baru karena sistem pengelolaannya yang mengadakan pembelajaran berbasis budaya. Menurutnya, USD mempunyai tugas besar untuk menggarap BIPA USD seperti BIPA UMM yang memiliki kurikulum praktisnya. “Tidak hanya itu, kami juga ingin mengetahui lebih dalam terkait ide, gagasan, dan mata kuliah apa saja yang sekiranya bisa dikembangkan dan diadaptasi disana,” ungkapnya. Pitrus Puspito, Mahasiswa Prodi PBSI USD mengungkapkan bahwa BIPA UMM sangat bagus, menarik, dan unik. Pitrus menambahkan bahwa terdapat banyak sekali manfaat yang bisa didapat dengan adanya kunjungan itu. “Kegiatan ini sungguh menginspirasi bagi saya untuk belajar Bahasa Inggris dan mengembangkan bahasa lebih baik lagi,” ujar mahasiswa angkatan 2014 tersebut. p_ail

untuk lebih bersiap diri dalam memenuhi segala kebutuhan kuliah yang akan datang terutama magang dan skripsi nanti,” ujarnya.

Fuad Jaya Miharja, salah satu pemateri mengatakan, SLT merupakan salah satu mata kuliah wajib dalam kurikulum. Menurutnya, dalam menjalani mata kuliah SLT, mahasiswa dituntut untuk mampu mengkomunikasikan materinya baik secara lisan dan tertulis. Selain itu, mahasiswa harus mampu menerapkan konsep biologi dan pendidikan serta mampu membuat produkproduknya. “Mahasiswa harus memiliki karakter yang kuat, praktis, sistematis, serta mampu mengevaluasi dirinya secara mandiri,” tukasnya. Sementara itu, Eko Susestyarini menyatakan, saat ini mahasiswa harus lebih serius dalam menyelesaikan stu­di­nya. Hal itu dikarenakan biaya perkuliahan, skripsi, dan Semester Pendek (SP) yang selalu naik setiap tahunnya. “Mahasiswa harus bisa bisa lebih rajin agar mereka dapat lulus sesuai dengan target yang diinginkan,” ungkap salah satu Dosen Prodi Pendidikan Biologi UMM itu. lia

Tes Masuk Gelombang II Diikuti 7.386 Camaba

mirza/Bestari

Fokus: Calon-calon mahasiswa baru tampak fokus mengerjakan soal tes masuk UMM gelombang II di Teater Dome.

U n i v e r s i t a s Muhammadiyah Malang melalui Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) kembali meng­­adakan seleksi tes masuk gelombang II (17/7). Bertempat di GKB I, GKB II, GKB IV, Teater, dan Hall Dome UMM, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 7386 peserta calon mahasiswa baru (Camaba). Salah satu pengawas tes PMB Frendy Aru Fantiro menyampaikan bahwa proses pelaksanaan tes penerimaan mahasiswa baru ber­jalan dengan lancar. Menurutnya, pel­ ak­sanaan tes kali ini jauh lebih efisien di­ban­ding­kan dengan testes pada tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan pelak­sanaan tes

tulis dilakukan langsung dengan tes wawancara. “Antusias calon mahasiswa baru saat ini sangat besar dilihat dari datangnya rombongan keluarga yang ikut serta dalam mengantarkan peserta tes,” ungkapnya. Di samping itu, saat ini UMM juga me­miliki gedung baru yaitu GKB IV yang sekaligus di­gunakan dan di­kenalkan kepada calon mahasiswa baru. Harapannya, UMM dapat terus me­ning­katkan pe­layanannya terhadap masyarakat karena UMM sudah dikenal baik di Malang bahkan Luar Jawa. Sementara itu, Inggar Yunia Pangestu selaku Calon Mahasiswa Baru UMM asal Banyuwangi me­ ngatakan UMM adalah universitas yang bagus sehingga ia mendapat dorongan dari orang-orang di

sekitar untuk meman­tabkan diri belajar dan menimba ilmu di UMM. “Selama mengikuti proses tes, saya tidak terlalu merasa kesulitan dan tes dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya. Senada dengan Inggar, Rizki Alpiana, Calon Mahasiswa Baru UMM mengungkapkan bahwa pelak­­sanaan tes penerimaan mahasiswa baru berjalan dengan lancar. Calon mahasiswa baru asal Timika Papua itu menambahkan UMM merupakan universitas yang terkenal bagus dan sangat luas di Malang. “Di UMM, saya mengambil Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi sebagai pilihan pertama dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai pilihan kedua,” tutupnya. p_ail


BESTARI

suara kampus

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

7

Aptisi Jawa Timur Siap Hadirkan PTS Berkualitas Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah VII Jawa Timur (Jatim) kembali menggelar pelantikan pengurus wilayah dan komisariat untuk masa bakti tahun 2017-2021 (24/7). Bertempat di Aula BAU, acara itu dihadiri oleh Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf, Koordinator Kopertis Wilayah VII Jatim Suprapto, Ketua Aptisi Pusat, Sekjen Aptisi Pusat, Ketua Aptisi Jatim, serta Rektor Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Jatim. Syaifullah dalam sambutannya menyampaikan, Aptisi Jatim telah mem­berikan kontribusi yang sa­ ngat nyata dalam memajukan dan me­ningkatkan kualitas PTS di Jatim. Menurut data yang diperoleh, ada lebih dari 550 ribu mahasiswa yang tergabung di dalam Aptisi se-Jatim. Sekitar 70% mahasiswa yang ada di Jatim merupakan mahasiswa dari PTS dan sisanya merupakan mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Hal itu menunjukkan bahwa peran PTS dalam mening­kat­ kan kualitas sumber daya manu­sia di Jatim sa­ngatlah besar. Prestasi yang lebih membanggakan lagi, pada tahun 2016 tercatat se­ba­nyak 80% mahasiswa lulusan Perguruan Tinggi se-Jatim terserap oleh pasar tenaga kerja.

alissa/Bestari

Bersemangat: Syaifullah Yusuf Wakil Gubernur Jatim saat memberikan sambutannya dalam pelantikan pengurus Aptisi Jawa Timur.

Wakil Gubernur Jatim yang lebih akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan, saat ini Indonesia akan memasuki era industri generasi keempat yang sering disebut dengan era digitalisasi. Oleh sebab itu, dibutuhkan generasi muda terutama mahasiswa yang paham terhadap teknologi. “Saya me­nitipkan masa depan Jatim kepa­ da para pemimpin untuk dapat

menghadirkan perguruan tinggi yang ber­kualitas dan bermutu sehingga kita dapat bersaing dan berkompetisi dengan maksimal,” ujarnya. Kehadiran Aptisi sangat dibu­ tuh­kan bagi eksistensi PTS untuk bisa saling mendukung dan bertukar pe­ngalaman. Menurutnya, secara oto­matis mahasiswa akan datang dengan sendirinya tatkala perguruan

Aktivis dan Fungsionaris Tidak Hanya Berpikir Tetapi Juga Berdzikir

mirza/Bestari

Menyampaikan: Wakil Rektor III Sidik Sunaryo memberikan sambutan dalam acara Kajian Ramadhan Mahasiswa Fungsionaris UMM.

Biro Kemahasiswaan beker­ ja sama dengan Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) menggelar acara bertema “Kajian Ramadhan 1438 H Mahasiswa Fungsionaris UMM” di Hall Dome (15/6). Acara diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kualitas kepribadian para aktivis dan fungsionaris UMM. Wakil Rektor (WR) III UMM Sidik Sunaryo mengatakan, se­ mua hal yang dilakukan pe­ mim­pin pada akhirnya harus di­per­tanggungjawabkan baik di hadapan manusia maupun Allah SWT. Sidik menyebutkan, menurut filsafat Jawa baik bu­ ruknya seseorang dapat dinilai melalui tiga B. Pertama, bibit yang dapat dilihat dari asalnya. Kedua, bobot dari kualitas individu seseorang. Ketiga, bebet yaitu bagaimana penilaian orang lain terhadap individu. “Marilah kita renungi apa yang sudah kita lakukan dan hasilkan selama satu tahun ini,” ungkapnya.

Moh. Nurhakim meng­ung­ kapkan sebagai seorang muslim apalagi aktivis jangan pernah merasa cukup dalam mem­ pelajari Alquran karena Alquran merupakan landasan etik sains dan yang juga berkaitan dengan alam. “Mempelajari Alquran se­baiknya secara kon­tekstual, jangan hanya melihat teks tetapi juga harus mengaitkannya dengan sejarah serta harus memahami teks baik konteksnya maupun isinya,” tukasnya. Ishomuddin memaparkan perkembangan dunia global yang tanpa batas serta krisis mo­ral dan etik. Menurutnya, se­makin pudarnya identitas, mega kompleks, dan penge­ta­ huan masyarakat terhadap ilmu pe­ngetahuan tidak dipungkiri mem­berikan dampak bagi Indonesia. Akan tetapi, selama ma­nusia selalu berpegang teg­uh pada Alquran pasti segala masa­ lah akan dapat dilalui.

Lebih lanjut, per­kem­ bangan dunia global yang tanpa batas serta krisis moral dan etik. Menurutnya, semakin pudarnya identitas, mega kompleks, dan penge­ tahuan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan tidak di­ pungkiri memberikan dam­ pak bagi Indonesia. Akan te­tapi, selama manusia se­ lalu berpegang teguh pada Alquran pasti segala masalah akan dapat dilalui. Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UMM Pradana Boy menjelaskan, terdapat tiga Dimensi Muhammadiyah. Pertama, Muhammadiyah se­­­ba­­gai gerakan. Kedua, Muhammadiyah sebagai pola pikir. Ketiga, Muhammadiyah sebagai organisasi. Ragam ka­te­gori Muhammadiyah sa­ ngat banyak mulai dari ba­ nyak wajah hingga sebagai pem­baruan atau tajdid. p_ail

tinggi itu memiliki mutu dan kualitas yang baik. Sehingga, meningkatkan kualitas merupakan poin terpenting untuk menjaga eksistensi PTS di Indonesia khususnya Jatim. Suprapto berpendapat, kekuatan Jatim adalah dari dosen PTS. PTS di Jatim saat ini telah mengalami peningkatan kualitas dan mutu yang sangat pesat dan sebagian

besar sudah melebihi kualitas PTN. “Mari kita mantapkan kualitas pendidikan di Jatim menjadi lebih baik dari sebelumnya,” tukasnya. Ketua Aptisi Pusat Budi Jatmiko menyampaikan Aptisi sangat terbuka dalam menjalin kerjasama dengan semua instansi khususnya Pemerintahan Daerah (Pemda). Dengan adanya kerjasama dengan semua pihak diharapkan eksistensi PTS akan semakin kuat di tengah persaingan dunia yang sangat ketat. “Mudah-mudahan Aptisi Jatim semakin maju karena salah satu indikator penilaian adalah bagaimana Aptisi Jatim bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam merealisasikan tujuan bersama,” ungkapnya. Di sisi lain, Ketua Aptisi Jatim Suko Wiyono menyampaikan peng­ abdian Aptisi dalam mem­per­juang­ kan eksistensi PTS di Jatim sangat memerlukan dukungan dari Pemda. Dengan kerjasama yang baik antara Aptisi dengan Pemda di­ha­rapkan dapat menjadikan PTS di Jatim semakin maju dan berkembang. “Aptisi dan Komisariat satu hingga tujuh harus semakin solid untuk bahu-membahu dan mendukung demi terciptanya PTS yang berkualitas,” himbaunya. p_iko

Pelajari HAM dengan Nilai-nilai Syari’ah Bertempat di Aula UMM Inn, Pusat Studi Agama dan Multikultural (Pusam) UMM kembali menyelenggarakan The Master Level Course (MLC) on Sharia and Human Rights (24/7). Bertema “Membaca Perjumpaan Shariah dan HAM dalam berbagai Problem Kekinian”. Kegiatan itu diikuti oleh 30 peserta yang sudah diseleksi dari berbagai daerah di Indonesia. Syamsul Arifin dalam pembukaannya menjelaskan MLC merupakan agenda tahunan yang sudah berlangsung selama tujuh kali. Menurutnya, kegiatan itu tidak terlepas dari kerjasama antara UMM, Oslo Coalition, dan Brigham Young University. “Terdapat informasi bantuan dari Asia Foundation yang memberikan beasiswa kepada 10 orang mahasiswa untuk mengkaji Hak Asasi Manusia (HAM) dan syari’ah selama dua tahun sampai mendapat gelar sarjana di bidang HAM dan Syari’ah,” ungkapnya. Wakir Rektor (WR) II UMM tersebut juga menambahkan Pusam akan terus berupaya untuk memfasilitasi mahasiswa yang berkeinginan mengkaji interkoneksi HAM dan Syari’ah. Lanjutnya, hasil kajian dan paper kegiatan itu akan dikumpulkan menjadi

KKN PPM Kelompok 6

satu buku sehingga dapat dipublikasikan. “Ke depannya, semoga Pusam dapat menjadi center correct excellent untuk pengembangan kajian di bidang HAM dan Syari’ah,” harapannya. Nafi’ Muthohirin selaku Direktur Riset Pusam UMM mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk mengupayakan UMM sebagai pusat informasi dan ilmu pengetahuan mengenai interkoneksi antara HAM dan Syari’ah. Selain itu, short course juga dapat digunakan sebagai pembelajaran untuk meningkatkan ketertarikan terhadap isu-isu HAM dan Syari’ah. “Tahun ini spesial menghadirkan Heiner Bielefeldt yang adalah seorang reporter, profesor, aktivis, filosof serta pelapor PBB yang berkonsentrasi pada HAM,” ungkapnya Salah satu peserta, Ahmad Nur Fuad mengungkapkan, akhir-akhir ini kata syariah sering diperdebatkan karena perbedaan pendapat terkait maknanya. Sehingga, dalam kajian tersebut akan dibahas lebih dalam lagi mengenai shariah, maqasid alshari’ah, dan isu HAM. “Dalam kegiatan ini, semoga kita bisa mendapatkan titik temu atau kesinambungan antara HAM dan Syari’ah,” ujarnya. p_ail

Tumbuhkan Kecintaan Anak Terhadap Kelinci Program pendidikan tidak akan terlepas dari salah satu program wajib mahasiswa dalam melakukan pengabdian di masyarakat. Salah satu sarana pengabdian itu yakni melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Begitu pula yang dilaksanakan oleh kelompok KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Kelompok 6 UMM. Melalui Training of Student Character (TOSCA), KKN PPM 6 adakan penyuluhan tentang pemeliharaan kelinci untuk anak-anak (20/7). Perbedaannya terletak pada isi dari program divisi pendidikan yaitu ice breaking tentang pengetahuan dan perawatan kelinci. Selain pemberian materi dari Darul Quran tentang pengetahuan agama Islam dan Perpustakaan Kabupaten Malang yang memberikan pengetahuan dan arahan untuk cinta membaca, ada materi lain yang diberikan langsung oleh perwakilan Divisi Pengolahan dan Budidaya kelinci, yaitu ice

breaking tentang mengenal kelinci secara langsung dan memberikan pengetahuan perawatan kelinci secara baik dan benar. Pelaksanaan program TOSCA ini tidak hanya dipusatkan pada 1 sekolah dasar saja akan tetapi kami melakukan system rolling di 3 SD/MI yang terletak di desa Jambesari, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang. Adapun Sekolah yang kami berikan program tersebut yakni SDN 01 Jambesari, SDN 02 Jambesari dan MI Mambaul Huda Jambesari. Harapan dilaksanakannya program TOSCA dengan cara menyebar dan tidak hanyak terpusat pada satu central saja agar pemberian informasi dan pengetahuan tentang kelinci ini menyebar dan merata. Alhasil muridmurid di 3 sekolah yang kami berikan terpaan tentang kelinci sangat antusias dan menunjukkan hal ppositif untuk lebih mengenal lagi dan ada rasa ingin memiliki kelinci serta merawatnya dengan baik dan benar. put


suara kampus

8

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

BESTARI

KKN UMM Perkuat Desa Sejahtera Mandiri Pelepasan KKN:

Rektor UMM Fauzan (kiri) memberikan cinderamata kepada Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

diego/Bestari

Mengusung tema “Penguatan Desa Sejahtera Mandiri Melalui Program Kuliah Kerja Nyata yang Berbasis Kearifan Lokal”, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMM menggelar kuliah tamu sekaligus pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-30 semester ganjil tahun 2017/2018 (19/7). Bertempat di Hall Dome UMM, acara itu dihadiri oleh Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Khofifah Indar Parawansa dan diikuti sebanyak 5.161 peserta yang akan ditempatkan di 186 desa dari 18 kabupaten/kota di Jawa Timur. Khofifah dalam materinya me­ nyampaikan, banyaknya perma­sa­ lah­an yang terjadi di lokasi KKN me­ nun­tut seluruh peserta KKN untuk mam­pu mempersiapkan bekal de­ ngan sebaik-baiknya. Terdapat be­ be­­rapa program yang menjadi prio­ ritas kerja sama antara UMM dan Kementerian Sosial (Kemensos) RI yaitu di bidang agama, sosial, budaya, lingkungan, pen­di­dikan, dan kesehatan. “Bekal bagi ma­hasiswa yang akan turun me­lak­sa­nakan KKN

bukan semata-mata hanya untuk diri sendiri tetapi juga bagaimana menjalin kerjasama de­ngan kelompok, masyarakat, dan instansi yang terkait lainnya,” tu­turnya. Kerjasama serta saling me­leng­ kapi dalam menyelesaikan per­ma­ salahan yang ada bagi peserta KKN merupakan sebuah keniscayaan yang harus dibangun demi ter­wu­ jud­nya kesuksesan dalam KKN. Per­ masalahan merupakan suatu hal yang akan terus ada di mana pun kita

berada. Maka dari itu, mahasiswa peserta KKN UMM haruslah mampu men­jadi yang terdepan dalam me­ ng­­atasi permasalahan tersebut. “Saya menghimbau kepada seluruh pe­serta KKN UMM, untuk bisa me­ nyampaikan pesan besar dari UMM yaitu Dari Muhammadiyah Untuk Bangsa, apabila mendapati benihbenih dan indikasi intoleransi, radikalisme, gerakan anti Pancasila atau pun yang lainnya di suatu daerah tempatnya mengabdi”, tukasnya. Rektor UMM Fauzan me­nga­ta­ kan, sebagai mahasiswa kita harus mulai berpikir tentang apa yang akan kita lakukan dan berikan ke­ pada masyarakat. Kontribusi maha­ siswa dalam menyejahterakan ma­sya­rakat Indonesia yang se­ ka­­­rang dan akan datang akan selalu dibutuhkan, bukan hanya

kontribusi yang bersifat material tetapi juga kontribusi yang bersifat mental. “Jadilah pemimpin di desadesa sebagai pemuda penggerak yang nantinya tidak akan pernah terlupakan kapan pun dan dimana pun saudara berada,” pesannya. Lanjutnya, ciri-ciri orang yang baik adalah apabila dia datang di suatu desa, ia akan disambut dengan baik oleh masyarakat desa tersebut karena mereka merasa terayomi dan nyaman dengan kehadirannya dan apabila ia akan kembali dari desa tersebut maka masyarakat di sekitarnya akan menangis karena merasa kehilangan. Harapannya, seluruh peserta KKN UMM bisa menunjukkan eksistensinya sebagai mahasiswa yang kreatif dan inovatif dalam menghadapi segala persoalan yang ada. “Sebaik-baik manusia adalah dia yang dapat memberikan

manfaat bagi orang lain, sehingga khorun an-nash anfauhum lil annash harus menjadi motto bagi diri kita dalam berjuang di masyarakat,” ujarnya. Sementara itu, Direktur DPPM UMM Sujono menyampaikan bahwa KKN yang diselenggarakan oleh UMM kali itu merupakan KKN tingkat universitas yang memiliki jangkauan paling luas di Jawa Timur sesuai dengan motto yang dimiliki oleh universitas. Pengabdian masyarakat yang dilakukan UMM bekerjasama dengan Kemensos RI melalui kegiatan KKN dengan program desa mandiri diharapkan mampu membawa perubahan yang lebih baik untuk wilayah Jawa Timur. “Mudahmudahan KKN kali ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” tutupnya. p_iko

#AussieBanget Corner Hadir di UMM

Memperhatikan: Nabila (kiri) salah seorang anggota Guyspro tengah mendengarkan komentar para anggota parlemen Australia tentang inovasi kampung warna-warni Jodipan.

mirza/Bestari

Bertempat di Aula BAU, UMM menerima kunjungan dari anggota parlemen Australia (12/7). Kunjungan yang bertujuan untuk meresmikan Australia Corner bernama #AussieBanget Corner itu dipimpin oleh Mantan Menteri Pertahanan Australia tahun 2015 Kevin James Andrews. Australia Corner berlokasi di Lantai III Perpustakaan Pusat. Rektor UMM Fauzan, meng­ ungkapkan, sejak tahun 1995 UMM telah menjalin kerja sama dengan Australia melalui program Australian Consortium for In Country Indonesian Studies (ACICIS). ACICIS merupakan salah satu program yang diperuntukkan bagi mahasiswa Australia yang ingin belajar di Indonesia. Pro­gram tersebut berisi berbagai kegiatan seperti belajar mengenai bahasa dan budaya Indonesia, workshop hingga seminar. Peresmian #AussieBanget Corner, lanjutnya diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam me­ng­ak­ses berbagai informasi

me­­­nge­nai Australia seperti in­ for­masi pembelajaran dan ke­sem­ pat­an beasiswa. Di samping itu, #AussieBanget Corner juga dapat di­gunakan untuk mengakses per­ pus­takaan digital nasional milik Australia. “Selain diperuntukkan untuk mahasiswa UMM, #AussieBanget Corner juga dapat di­akses oleh masyarakat umum,” ungkapnya. Keberadaan #AussieBanget Corner semakin menambah corner-corner yang dimiliki UMM seperti American Corner, China Corner, Thailand Corner dan Saudi Arabian Corner. Australia merupakan salah satu negara yang memiliki ke­majuan di bidang ilmu

dan tek­no­logi. “Semoga dengan adanya #AussieBanget Corner dapat mem­bantu UMM menjadi kampus Internasional,” jelasnya. Sementara itu, Kevin menu­ turkan bahwa ia sangat senang da­ pat berkunjung ke Kota Malang, khususnya UMM. Menurutnya, UMM merupakan salah satu kampus yang mengagumkan. Australia menjadi salah satu negara yang banyak di­ minati dan menjadi destinasi uta­ ma yang dipilih oleh mahasiswa Indonesia ketika mereka ingin be­la­jar di luar negeri, terutama pa­da jenjang doktor. “Australia akan terus berupaya memberi ke­ sem­patan luas bagi mahasiswa Indonesia yang ingin mendapatkan bea­siswa di Australia, khususnya bagi mahasiswa UMM,” terangnya. Di sisi lain, Guys Pro Public Relations (PR) Program Studi

(Prodi) Ilmu Komunikasi UMM juga menyambut kedatangan Parlemen Pemerintah Australia beserta Jasa Tirta Kota Malang di Kampung Warna-Warni Jodipan (KWJ). Keda­ tangan Parlemen Australia be­serta Jasa Tirta Kota Malang itu me­ru­pa­ kan serangkaian kegiatan da­lam pe­ res­mian #AussieBanget Corner di UMM serta guna bertemu de­ngan kreator dan inisiator dari KWJ di Kota Malang. Marzuki selaku koordinator KWJ mengungkapkan, keda­tangan pe­me­rintah Australia ke KWJ me­ rupakan kunjungan yang kedua. Pada kunjungan yang pertama Duta Besar (Dubes) Australia be­ ser­ta rombongan datang ke KWJ guna melihat daerah sekitar serta mem­berikan beberapa bantuan. Hal lain yang dilakukan adalah guna mengetahui salah satu project

yang digagas oleh mahasiswa praktikan PR Ilmu Komunikasi UMM yang menggagas KWJ. Pada kunjungan kedua yang dilakukan oleh pemerintah Austarlia ke KWJ selaras dengan kegiatan peresmian Aussie Corner di UMM. “Kedatangan Pemerintah Australia yang kedua ini guna melihat dan menyapa warga sekitar,” ungkapnya. Sementara itu, Ninis Indrarita selaku bagian Perhubungan Pelanggan Jasa Tirta Kota Malang mengungkapkan bahwa kedatangan Jasa Tirta bersama Parlemen Australia guna bertemu dengan penggagas dari KWJ di Kota Malang. Sebelumnya, Dubes Australia telah mengunjungi KWJ serta memberikan bantuan berupa pengadaan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). m_ana/m_git


BESTARI No. 347/TH.XXX/Juli/2017

9

sketsa

Cinta Keindahan, Hasilkan

Peluang

Manfaatkan Waktu Luang sebagai Peluang

ke­senian yang murah. Barang dan alat untuk membuatnya pun bisa di­dapatkan dengan mudah seperti bo­tol dan kaleng bekas. “Kerap ka­li buah hati saya dengan senang mem­bantu untuk mengumpulkan botol bekas dari teman sekolahnya dan kemudian saya sulap menjadi kre­asi yang bernilai seni tinggi,” kenangnya.

Dini bercerita, sebelum me­ nekuni decoupage ia lebih dulu membuat bros, kalung dan ak­ sesori hingga olahan cokelat. Ke­ giatan itu ia pilih untuk mengisi wak­­tu luang. Alhasil, olahan cokelat isi itu mampu membantu re­kannya untuk membuka pe­ luang usaha. Nampaknya hal itu, ti­­dak cukup bagi wanita yang Yakinkan Diri untuk Berbagi per­­nah menjabat Kepala Program Wanita yang sedang Studi (Kaprodi) Pendidikan meng­garap disertasi gelar doktor Bahasa Inggris UMM selama di Universitas Udayana Bali itu ber­ de­lapan tahun itu. Seakan haus kisah, awal kecintaannya terhadap akan hal baru, Dini mencoba me­ decoupage berasal dari ajakan nekuni kesenian decoupage yang re­kan kompleks perumahannya. berarti memotong dalam Bahasa Se­mula Dini membuat decoupage Perancis. Seni decoupage me­ me­dia tas pandan, tak disangka rupakan kesenian melukis dengan ha­silnya memuaskan. Seiring cat akrilik pada botol, ka­­leng, ber­jalannya waktu, wanita yang talenan, sarung bantal, cer­­min per­nah meneliti tentang English dan tas agar lebih menarik. Corner salah satu SD di Malang Dini melihat manfaat da­ri itu merasa kecanduan. Berbagai kesenian mem­ ke­sulitan dan tahapan ia percantik baranglalui hingga sampai pada ba­rang itu. Selain sospeso decoupage yang Ilmu tidak me­ngisi waktu me­nurutnya tahapan seng­gangnya, akan habis ter­sulit. Hal itu karena hasilnya ia bi­sa ha­silnya terlihat lebih dicari dan nikmati dengan men­ hi­dup dengan sentuhan dibagi jadikannya dekorasi 3D. "Selain itu tantangan ru­mah. Menurutnya, membuat sospeso decou­ decoupage merupakan page terletak pada proses

Ilmuku Hadir untuk

Perubahan

Idealis dan perfeksionis, itulah julukan yang diberikan oleh teman-temannya kepada Alfin Rhomansyah Karino mahasiswa Program Studi (Prodi) Psikologi angkatan 2014. Beberapa orang menilainya sebagai sosok yang ambisius tatkala dirinya bersungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan. Pesan orang tua yang terpatri dalam diri Alfin “Kalau mengikuti kegiatan jangan sampai sia-sia dan tidak mendapatkan apa-apa. Harus dimaksimalkan selagi kamu bisa”.

Alfin Rhomansyah Karino

mirza/Bestari

“Tidak ingin muluk-muluk meraih pencapaian dalam hidup, cukup perkaya diri dengan berkarya.” Ungkapan itu nampaknya melekat pada sosok Fardini Sabilah Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris UMM. Pasalnya, kecintaannya pada seni mengantarkan wanita yang suka akan keindahan itu untuk menggeluti seni decoupage. Bermula dari melihat karya seniman Eropa dan ajakan rekannya, ketekunan Dini berkembang dari pemula menjadi tutor hingga melakukan pelatihan seni decoupage pada ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sekitar rumahnya.

--Fardini Sabilah-pemanasan dan pe­ rekatan,” be­bernya sambil memeragakan ca­ra memanaskan dan me­ rekatkan media dengan tangannya. Dosen peraih beasiswa Teacher Assistant Erasmus Mundus di Austria itu merasakan kepuasan ter­­sendiri ketika bisa membagi ilmu. Ber­awal dari karya decoupage se­niman Eropa yang terpajang di sepanjang jalan, Dini merasa ter­ motivasi dan yakin bisa melakukan hal yang sama. Setelah mengikuti

pat bisa disalurkan kepada orang di sekitar,” dok.Fardini Sabilah tutupnya. Erlyna Abidasari, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa pe­ Inggris menilai Dini sosok yang latihan pro­fesional bekerja, ber­dedikasi decou­page hingga mahir, November 2016 mulai me­ tinggi pada dunia pen­didikan dan mendukung sesama do­sen, staf ngadakan workshop kepada ibu-ibu hingga mahasiswa. “Meski te­lah PKK sekitar rumahnya dan panti memiliki banyak prestasi na­mun asuhan. Dalam waktu dekat Dini beliau rendah ha­ti, simpati dan be­rencana membuat pelatihan empati sehingga patut dijadikan decoupage pada ibu purna UMM. teladan” ujarya. m_yus/p_kim “Menyenangkan, ilmu yang dida­

Alfin mengaku dirinya Mahasiswa Fakultas Psikologi adalah mahasiswa yang lebih me­ periode tahun 2016-2017 itu. men­tingkan organisasi daripada Alfin juga pernah meng­ aka­demik. Hal itu terbukti de­­ngan alami kegagalan. Selama satu tahun ba­nyaknya waktu yang tersita men­dalami dunia kepenulisan, ia untuk orga­nisasi. Alfin memilih meng­ikuti lomba-lomba namun ti­ organisasi yang berhubungan de­ dak berhasil menjadi juara. Na­mun ngan bidang akademik. Hal itu semangatnya untuk terus men­coba ia lakukan agar organisasi dan tidak pernah pudar. Cara meng­atasi akademik saling mendukung. Unit kegagalan, dengan mengo­reksi Kegiatan Mahasiswa (UKM) kesalahan. Alfin lebih Hidup Forum Diskusi Ilmiah (FDI), ba­nyak menghabiskan Sekali Senat Mahasiswa Fakultas, waktu de­ngan orangHiduplah dan Lembaga Semi Otonom orang berhasil, sa­ling yang (LSO) Pshycology Club ber­bagi pengalaman Berarti menjadi pilihannya. dan ba­nyak ber­tanya. “Tidak mungkin ga­gal Mahasiswa Multi Talent te­rus dalam kompetisi. Hal itu yang Belajar dari organisasi me­motivasi untuk semangat,” ujar dan banyak melakukan diskusi Staf Biro Psikologi Anima Consulting membuat Alfin tertarik dalam dunia itu. kepenulisan. Beberapa kali Alfin Selain menulis, mahasiswa telah mengikuti perlombaan dan yang pernah meraih Juara II dalam berhasil menjadi juara. Mahasiswa LKTI House of Research Tingkat yang lolos pendanaan Program Regional itu juga mempunyai Kreativitas Mahasiswa Karsa keahlian dalam bidang lain, Cipta (PKM KC) tahun 2017 itu yaitu debat dan programming. mengungkapkan ia sering mengikuti Kemampuan debatnya juga perlombaan menulis seperti Lomba menghasilkan beberapa prestasi, Karya Tulis Ilmiah (LKTI), esai, PKM, salah satunya berhasil menjadi juara dan lain-lain. Alfin mengaku suka dua dalam lomba Pshycodebate menulis bertema sosial, karena Olimpiade Psikologi tingkat keinginan dari hati. Ia berharap bisa Perguruan Tinggi Muhammadiyah bekerja di Kementerian Sosial atau se-Indonesia tahun 2016. Sementara Komisi Perlindungan Anak nantinya. dalam bidang programming, “Meskipun mempunyai kemampuan ia pernah bekerja dalam suatu unggul dalam bidang programming, perusahaan menjadi IT Support and saya lebih tertarik ke bidang sosial,” Marketing Desain tahun 2013-2014. ujar Ketua Komisi Akademik Senat Di bidang programming, ia juga

menghasilkan prestasi. Terbukti dengan karya barunya berbasis android untuk mendeteksi keadaan psikologis seseorang. Terus Berkarya Meski Usia Terbatas Satu hal yang menjadi moti­vasinya untuk terus berkarya ada­lah usia. Ketua Divisi Prestasi, Diskusi, dan Kompetisi Ilmiah UKM FDI periode 2016-2017 itu meng­ ungkapkan manusia diberikan ke­sempatan untuk hidup di dunia paling tidak sampai 60 tahun. Kini ia telah menjalani sepertiga usianya namun belum menghasilkan apa-apa. Maka dari itu, Alfin memanfaatkan waktu dengan baik agar bisa menghasilkan banyak prestasi dan berguna untuk orang lain. “Setampan apa pun saya, sekaya apa pun saya, tidak akan ada apa-apanya dibanding karya yang saya hasilkan. Kalau saya meninggal nanti paling tidak ada nama yang bisa dikenang,” ujarnya. Putri Saraswati, selaku Dosen Prodi Psikologi meng­ ungkapkan bahwa Alfin me­rupakan ma­hasiswa yang aktif dan ra­jin. Me­nurut Putri, Alfin adalah so­­sok yang kreatif, karena bisa me­­mun­ culkan ide baru dalam esai yang ia tulis. Putri berharap Alfin bi­sa mengembangkan bakat dan po­tensi dan tak mudah menyerah. “Jangan mencari kekurangan diri tetapi harus menggali kelebihan yang ada,” tuturnya. nok/p_rah


10

Tim Solid

Hasilkan

Sekelompok tim debat dari Fakultas Psikologi (Fapsi) UMM berhasil meraih Juara I dalam ajang Lomba Debat Nasional “Psycedelic 2017” (5-7/5). Tim debat yang terdiri dari Emha Nelwan Lawani, Rezka Mardhiyana, dan Hana Humaira berhasil dalam kejuaraan yang diselenggarakan di Universitas Udayana (Unud) Bali. Lomba tersebut diikuti oleh 12 universitas besar di Indonesia.

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

Trofi

Prestasi Gemilang

sangat dibutuhkan untuk menjaga kekompakan. “Untuk mencapai yang terbaik, dibutuhkan kerja tim yang bagus,” ungkapnya. Rezka, anggota tim mengatakan hal yang serupa, dalam kerja tim harus mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan masingmasing anggota. Pemahaman peran antara pembicara satu, dua, atau tiga merupakan hal penting dalam lomba debat. Lanjutnya, walaupun tim debat belum memiliki pelatih tidak membuat mereka bertiga menyerah begitu saja. “Memiliki pelatih debat menjadikan latihan lebih terarah karena jika hanya konsultasi dengan dosen, tidak semuanya memiliki dasar di bidang itu,” ujar mahasiswa asal Banjarmasin itu. Tidak hanya Rezka, rekan seperjuangannya Hana me­ nyampaikan, transportasi travel me­­­makan waktu cukup banyak di­perjalanan sehingga persiapan lomba semakin sedikit.

Kendati demikian, hal tersebut tetap tidak me­nyurutkan tim untuk berlatih debat. Ia berharap prestasi debat juga akan digapai oleh adik tingkat lainnya. “Ada komunitas yang baru digagas bernama Psychological Devating Society (Psydest). Komunitas tersebut untuk mengorek lebih dalam lagi basic debat mahasiswa Psikologi,” jelas mahasiswa yang juga Asisten Laboratorium Psikologi itu. Hudaniah, selaku Pembantu Dekan (PD) III Fakultas Psikologi me­­­ngungkapkan, kesuksesan yang dicapai oleh mahasiswa psikologi tersebut tidak lepas dari usaha dan semangat yang begitu tinggi. Selain itu, fasilitas yang diberikan kampus seperti diperbolehkannya diskusi mengenai mosi debat dengan dosen diharapkan mampu membantu mahasiswa dalam persiapan lomba. “Adanya kegiatan Pesmaba, Student Day, dan Dekan Cup akan memudahkan mahasiswa dalam menggali bakat dan minat,”ujarnya. m_hai

Perbanyak Pengalaman

Ikuti Ajang Perlombaan Waktu persiapan yang singkat tidak menyurutkan semangat mahasiswa UMM untuk meraih prestasi. Berbekal kreativitas dan inovasi pangan, tim yang beranggotakan Luqman Maskat, Aldian Kemal Eka, Laili Hajidah, Desinta Tri Pungki, dan Adhim Setya Anam berhasil menyabet juara I Lomba Olahan Pangan Lokal Tingkat Nasional yang diselengarakan di Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya (13/5). Luqman Maskat selaku ketua tim menjelaskan, lomba tersebut bertujuan untuk memperkenalkan dan me­ nambah kecintaan akan olahan pangan lokal dari berbagai daerah di Indonesia. Lomba yang di­selenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (Himagro) Unsil itu terdiri dari dua babak yaitu pengumpulan berkas dan presentasi. Pada babak presentasi sebelas finalis di­haruskan mempresentasikan hasil kreasi olahan pangan lokal yang telah dibuat. Presentasi di­lakukan oleh perwakilan kelompok dengan memaparkan olahan pangan mulai dari sisi kelebihan hingga nilai gizi. “Resep masakan yang telah dibuat dibagikan kepada setiap juri lomba dan makanan olahannya juga ditampilkan ketika perlombaan,” tutur mahasiswa Program Studi (Prodi) Ekonomi Syariah itu. Adhim Setya Anam, salah satu anggota tim mengungkapkan

Jaga Konsentrasi Kunci Jawara

dok.Pribadi

dok.Pribadi

Emha, salah satu peserta lomba mengatakan, perlombaan debat psikologi tersebut melalui tiga tahapan yaitu eliminasi semi final, semi final, dan final. Pada tahap semi final, semua tim mengikuti debat sebanyak tiga kali dengan tema yang telah ditentukan panitia. Tahap tersebut berhasil me­milih empat universitas yaitu UMM, Universitas Udayana, Universitas Ciputra, dan Universitas Sanata Darma untuk maju ke babak final. Mahasiswa angkatan 2015 itu me­ngungkapkan bahwa persiapan untuk lomba debat psikologi sudah dilakukan cukup lama, hanya saja untuk persiapan yang optimal hanya satu minggu. Hal tersebut dikarenakan tema debat baru diumumkan satu minggu sebelum perlombaan. Selain diskusi kelompok, tim debat juga melakukan konsultasi dengan kakak tingkat maupun dosen untuk menambah materi dan informasi lainnya. Kepercayaan dan keterbukaan antar tim

BESTARI

kendala yang mereka hadapi saat persiapan lomba adalah jangka waktu hari pengumuman finalis dan presentasi yang hanya dua hari. Hal tersebut membuat timnya harus benar-benar membagi waktu antara mempersiapkan olahan pangan dan biaya transportasi untuk menuju

lokasi perlombaan. “Karena waktunya minim, akhirnya kami menggunakan uang pribadi terlebih dahulu. Permohonan dana ke kampus baru kami ajukan setelah perlombaan,” paparnya. Lanjutnya, mahasiswa Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) itu menuturkan, seseorang

Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum kembali mengharumkan nama Kampus Putih UMM di kancah nasional. Kali ini tiga mahasiswanya yang bernama Febriansyah Ramadhan, Gurnita Ning Kusumawati, dan Anita Diar Farukhi berhasil meraih Juara I dalam ajang Lomba Debat Nasional Legal Expo 2017. Lomba tersebut bertempat di Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atmajaya Jakarta (810/5). Febriansyah menjelaskan, lomba tersebut berjalan ketat karena sebagian besar peserta pernah menjuarai lomba tingkat regional, nasional, dan bahkan internasional. Sistematika per­lombaan dibentuk dalam sistem grup di mana UMM berada di grup A bersama Universitas Indonesia, Universitas Pelita Harapan, dan Universitas Trisakti. Lomba yang diselenggarakan selama tiga hari tersebut berhasil mempertemukan Universitas Hasanuddin (Unhas) di babak semifinal dan Universitas Negeri Solo (UNS) di babak final. Gurnita, salah satu anggota tim memaparkan terkait tema yang mereka peroleh dalam lomba debat. Ketika berada di babak penyisihan grup, tim UMM mendapatkan tema Justice Collaborator bagi tersangka terkait dengan Surat Edaran

janganlah setengah-setengah demi memperoleh hasil terbaik atau dengan kata lain selalu bersikap optimis dengan apa yang dimiliki. Selain itu, tidak menganggap remeh tim lawan menjadikan seseorang akan memiliki semangat untuk meraih juara. Menurutnya, dengan mengikuti berbagai lomba bukan hanya membawa nama pribadi tetapi juga membawa nama baik kampus. “Percaya diri adalah kunci terpenting karena semua peserta lomba samasama memiliki peluang untuk menang. Maka jangan siasiakan peluang te r s e b u t ,” pesannya. Sement ara itu, Laili Hajidah menambahkan bahwa setiap perlombaan tentu memiliki sistematika, kerumitan, dan perjuangan yang berbedab e d a . dok.Pribadi Merupakan kali pertama mengikuti lomba olahan pangan membuat ia benar-benar mempersiapkan berbagai hal yang me­nunjang perlombaan. Persiapan dilakukan dengan terlebih dahulu mem­bentuk tim dan kemudian dilanjutkan dengan menentukan produk olahan, membuat proposal,

Mahkamah Agung nomor 4 tahun 2001 dan izin penyadapan oleh pengadilan. Sedangkan pada babak semifinal, tema yang di­peroleh adalah penambahan pasal pen­­ cemaran nama baik Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan kebiri kimia untuk pelaku kekerasan seksual. “Ketika melaju ke final, tema debat yang diambil adalah Putusan Mahkamah Konstitusi No. 20/PUUXIV/2016 mengenai CCTV sebagai alat bukti,” jelas mahasiswa asli Malang itu. Mahasiswa angkatan 2014 itu me­ngungkapkan, ada beberapa kendala yang dihadapi. Salah satunya yaitu terkadang terganggu dengan tim lawan yang membawa pen­ dukung terlalu banyak sehingga men­imbulkan keramaian. Akan tetapi kendala tersebut dapat di­ hindari dengan cara tetap percaya diri dan selalu menjaga konsentrasi. Sementara itu, Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Sofyan Arief mengatakan, kampus telah banyak memberikan fasilitas yang di­perlukan mahasiswa. Salah satu nya dengan me­nyediakan berbagai buku untuk dijadikan literasi dalam menggali ilmu. Adanya hal tersebut telah menghasilkan mahasiswa yang sukses berkiprah di tingkat regional dan nasional. p_eza

serta menyelesaikan adiministrasi pen­daftaran. Lanjutnya, berdiskusi me­­ngenai permasalahan per­ lombaan merupakan hal penting dalam sebuah tim untuk mem­ peroleh jalan keluar yang tepat. “Jika be­kerja tim harus bisa me­ nerima pen­dapat orang lain dan me­­nyelesaikan masalah kelompok bersama-sama,” ujarnya. Henik Sukorini, Pembantu Dekan (PD) III Fakultas Pertanian Peternakan (FPP) menyampaikan, dalam membuat proposal olahan pangan mahasiswa harus memiliki referensi bacaan dan ide yang kreatif. Motivasi dan apresiasi akan diberikan oleh fakultas dan kampus apabila meraih juara dalam suatu perlombaan. Hal tersebut menjadi penunjang agar mahasiswa semakin gigih dalam meraih prestasi di tingkat regional hingga internasional. Selain itu, pemberlakuan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) yang mulai efektif di beberapa fakultas dengan otomatis membuat mahasiswa UMM kian berlomba-lomba untuk mengukir prestasi. “Harapannya semakin banyak mahasiswa yang mengikuti lomba karena apresiasi dari pe­n yelenggara lomba dan kampus dapat meringankan biaya kuliah. Satu hal yang terpenting adalah mem­ peroleh pengalaman yang tidak dapat dibeli dimanapun,” tutupnya. m_ ire/p_him


BESTARI

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

Peningkatan Sikap terhadap Sains melalui Pembelajaran Berbasis Proyek Nama Anggota

Jurusan Judul PKM Dosen Pembimbing Indonesia menduduki posisi ke-62 dari 72 negara di dunia yang mengikuti Programme Internationale for Student Assessment (PISA). PISA ada­lah sebuah program yang mengeva­ luasi kemampuan pelajar sekolah menengah dalam tiga indikator keberhasilan belajar yakni mem­ baca, sains, dan matematika. Berda­sarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Sekolah Mene­ ngah Pertama (SMP) di Kota Malang menunjukan bahwa model pembelajaran Guru di dalam kelas cenderung bersifat tekstual. Sehingga siswa cenderung kurang termotivasi untuk menyukai bidang sains. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) saat ini merupakan kebutuhan primer yang terus digali oleh banyak Negara. Prestasi Indonesia saat ini tergolong rendah di pering­ kat ke-57 dari berbagai negara di dunia dalam Publikasi Il­ miah Internasional (Indeks Scopus, 2015). Studi sebelumnya memaparkan bahwa prestasi dalam ilmu pengetahuan sangat dipengaruhi oleh adanya sikap positif terhadap ilmu pengetahuan (attitude toward science) (Osborne et al, 2003; Papanastasiou & Zembylas, 2004; Narmadha & Chamundeswari, 2013; Dosanjh, 2015). Begitu pula sebaliknya Faris (2008) dalam penelitiannya memaparkan bahwa sikap negatif siswa terhadap sains dan mate­ matika merupakan ancaman yang serius bagi kesejahteraan negara di masa depan.

: Novi Anisa Hidayati : Nata Hendriati

Hendryani Adinda Putri Puguh Prasetyo

: Psikologi : Inovasi Pembelajaran Berbasis Proyek Ilmiah dalam

Meningkatkan Sikap Terhadap Ilmu Pengetahuan Siswa Sekolah Menengah : Siti Maimunah, S.Psi, M.M, M.A Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah pendekatan komprehensif dalam pembelajaran yang dirancang un­ tuk melibatkan para siswa dalam investigasi masalah. Siswa mencari solusi atas masalah di sekitarnya dia­wali dengan pertanyaan, pen­ ca­rian ide, membuat pre­diksi, merancang rencana dan ekspe­ rimen, mengumpulkan dan me­ nga­nalisis data, menarik ke­ sim­pulan, mengkomunikasikan ide-ide mereka kepada orang lain, memunculkan pertanyaan-perta­ nyaan baru, dan menciptakan artifacts (produk) (Blumenfeld et al., 1991). Blumenfeld et al (1991) mene­ mukan bahwa pemberian pen­ didikan berbasis proyek (project based learning) pada siswa dapat lebih meningkatkan sikap dan motivasi belajar sains karena proses pemahaman pengetahuan berasal dari pengalaman siswa itu sendiri. Studi sebelumnya di Hamza School oleh Faris (2008) didapatkan hasil bahwa sebanyak 22 siswa dari 25 siswa kelas IX yang berpartisipasi dalam kegiatan project based learning menunjukkan sikap belajar sains yang tergolong tinggi dan mampu bekerja dalam tim. Siswa termotivasi untuk merancang inves­tigasi dengan caranya sendiri dan mewujudkan hasil investigasi lewat produk proyek ilmiah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan sikap terhadap ilmu pengetahuan (attitude toward science) antara siswa SMP yang

Liputan Khusus

mendapat pembelajaran scientific project based learning dengan siswa SMP yang menjadi kelompok kontrol. Model pembelajaran berbasis proyek ilmiah terdiri dari lima tahapan, yakni (1) Introducing science project; mengenalkan pro­ yek ilmiah pada siswa melalui salah satu materi pelajaran IPA (contoh: bab alat optik) dengan memberi pertanyaan mendasar tentang bagaimana cara kerja alat optik lewat proyek pembuatan alat optik, (2) Design A Plan; penugasan kepada siswa untuk merancang dan melakukan penyelidikan mengenai permasalahan di sekitarnya, (3) Monitoring progress; melakukan monitor dan bimbingan pada siswa dalam penugasan proyek ilmiah (4) Assess the outcome; mengevaluasi dan memberi feedback pada hasil proyek ilmiah siswa, (5) Science Fair; siswa mempresentasikan hasil proyek ilmiah yang telah dibuat kepada publik. Untuk mengetahui besarnya peningkatan sikap siswa terhadap sains, dilakukan analisis data pretest dan posttest sehingga mendapatkan data gain. Terdapat perbedaan pening­ katan yang signifikan sikap terhadap sains antara siswa yang mendapat pembelajaran berbasis pro­yek ilmiah dibandingkan siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran berbasis proyek ilmiah. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek ilmiah mampu meningkatkan sikap positif siswa terhadap sains. Hasil penelitian ini mendukung studi sebelumnya di Hamza School oleh

Faris (2008) bahwa sebanyak 22 siswa dari 25 siswa kelas IX yang telah berpartisipasi dalam kegiatan project based learning, memiliki sikap ilmiah yang tergolong tinggi dan memiliki motivasi tinggi untuk merancang penyelidikan kemudian mewujudkannya lewat proyek ilmiah. Faris (2009) juga menambahkan bahwa ini adalah isu

terpenting dalam membuat sains di sekolah menjadi menarik, edukatif, dan relevan untuk siswa, yakni dengan meningkatkan peran dan keterlibatan siswa dalam bidang tersebut.

Penyunting: Mifta Fauziah

Bagan Alur Penelitian

Indikator Sikap Terhadap Sains

Tingkatkan Sikap Kebangsaan untuk Kemajuan Indonesia

Dunia berkembang dengan cepat seiring bergulirnya waktu. Tahun 1997, bangsa Indonesia sudah memiliki Tol Jagorawi sepanjang 60 kilometer dan negara lain berbondong-bondong ke Indonesia untuk melihat hal itu. Sementara Tiongkok, yang dulu melihat dan belajar ke Indonesia, sekarang justru menyelinap dan memiliki jalan tol yang panjangannya ribuan kilometer. Apa yang salah dengan perkembangan Indonesia? Hal itu yang harus dicari jawabannya dan dituntaskan bersama. Berikut Liputan Khusus reporter Bestari Ni Putu Gita Arilaksmi dengan Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo. Jokowi menjelaskan bahwa per­ bandingan pendapatan per kapita Indonesia mengalami perbedaan yang jauh berbeda dengan negaranegara lainnya. Malaysia yang dulu “berguru” kepada Indonesia, kini memiliki pendapatan per kapita tiga kali lipat lebih besar dari Indonesia. Selain itu, sejarah Indonesia bisa membuat kapal pertama kali adalah tahun 1972, sementara Korea baru bisa membuat kapal tahun 1973. Akan tetapi, di tahun 2017 Indonesia masih membuat kapal, se­­mentara Korea sudah dapat mem­­buat kapal selam sehingga Indonesia harus mengimpor kapal selam buatan Korea. Presiden Jokowi memaparkan, Indonesia mengalami peng­habisan energi dan anggaran dana yang besar guna mengamankan ke­­

11

iptek

giatan demo yang seharusnya tidak dilakukan oleh masyarakat. Dari hal itu, masyarakat Indonesia harus kembali kepada jati diri se­ bagai bangsa dan negara yang be­ sar. Kembalinya jati diri bangsa Indonesia itu didasari dengan kem­ ba­linya etos kerja, pro­duktivitas, etika, kedisiplinan, ser­ta sikap ber­negara yang tinggi. Dengan me­ngembalikan jati diri bangsa dan negara yang besar da­pat me­ ngembalikan konsentrasi pada halhal yang positif. Terdapat tiga hal penting yang dapat dilakukan guna menyikapi kon­disi bangsa saat ini dan kembali pa­da jati diri bangsa Indonesia. Per­ tama, berkaitan dengan sema­ngat keagamaan di Indonesia yang telah diberikan ruang sebesar-besarnya oleh negara untuk semangat

ukhuwah menuju jalan kebaikan. Ia ber­­harap, Indonesia dapat meng­­ gunakan ruang yang besar ini un­ tuk mengembalikan nilai-nilai dasar ukhuwah, ukhuwah Islamiah, dan ukhuwah wathoniyah, serta meng­isi setiap ruang-ruang tersebut untuk memperbaiki kehidupan dan ber­ bangsa dan bernegara. Kedua, berkaitan dengan masa­ lah pendidikan untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) da­lam persaingan yang semakin sengit dan kompetitif. Pendidikan Indonesia ha­ruslah dilandasi oleh nilai-nilai agama, moral, mentalitas dan inte­ gritas yang tinggi, serta etika yang baik guna melengkapi kemampuan yang ada. Menurutnya, prestasi anak-anak yang pandai akan percuma jika tidak diimbangi dengan nilai-nilai tersebut. Ketiga, berkaitan dengan nilainilai persaudaraan yang dimaknai sebagai semangat ukhuwah. Keane­ karagaman suku, ras, dan agama di Indonesia diharapkan tidak me­nim­ bulkan terjadinya gesekan. Kebe­ ragaman Indonesia merupakan tak­­dir yang telah diberikan Allah ke­pada Indonesia yang harus se­ nan­tiasa dijaga sebaik mungkin. “Ketiga hal penting itu harus disele­

saikan demi kembalinya jati diri kita sebagai bangsa dan negara yang besar,” paparnya. Di sisi lain, pria yang lahir di Surakarta itu juga menjelaskan me­ngenai kegiatan persekusi yang sedang marak terjadi di Indonesia. Persekusi adalah per­­buatan yang ber­lawanan de­ngan asas-asas hukum negara se­hingga perserongan, ke­lom­pok, maupun organisasi apa­pun tidak diperbolehkan main ha­kim sendiri. Ter­le­bih lagi bila meng­atas­na­makan penegakan hukum di Indonesia itu sangat dila­rang. Sehingga, presiden me­minta kepada indi­vi­ du, kelompok, maupun orga­nisasi masyarakat dari lapisan manapun untuk meng­hentikan aksi persekusi. Lebih lanjut, Jokowi menga­ta­kan bahwa dirinya sudah meme­rintahkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) untuk menindak tegas pelaku persekusi. Oleh sebab itu, presiden meminta kepada siapa pun untuk menghentikan aksi per­sekusi di Indonesia. “Hentikan dan semuanya serahkan persoalanpersoalan mendatang kepada aparat hukum,” tutupnya.

Joko Widodo dok. Humas UMM


laporan utama

12

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

BESTARI

Malang Perlu Perhatikan Arus Urbanisasi Urbanisasi menjadi salah satu permasalahan yang sedang dihadapi di Indonesia. Permasalahan tersebut menuntut kebijakan pemerintah dalam menciptakan suatu tatanan kota yang baik dengan menggandeng peran berbagai pihak dalam mewujudkannya. Terdapat setidaknya 60 Perguruan Tinggi yang tersebar di wilayah Malang Raya, baik negeri maupun swasta. Pelajar dari luar kota bahkan luar daerah berbondongbondong datang ke Malang setiap tahunnya. Dispendukcapil Kesulitan Menangani Mobilitas Penduduk Heri Wahyudi selaku Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) dan Pemanfaatan Data di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Malang menyatakan, fenomena urbanisasi terbagi dalam dua kategori yaitu urbanisasi secara migrasi dan mobilitas. Urbanisasi secara migrasi, warga cenderung berpindah untuk menetap di Kota Malang dan akan terdata. “Kalau mobilitas, warga hanya berpindah sementara dan akan kembali ke tempat tinggal asal,” jelasnya. Heru membeberkan, berdasarkan sensus warga ba­ ru yang tidak tinggal secara me­ netap menjadi kebijakan setiap Ketua Rukun Tetangga (RT) da­ lam mengantisipasi terjadinya pe­langgaran hukum. Namun data war­ga tersebut hanya dimiliki oleh RT saja. Bagi warga yang ber­pindah secara mobilitas, identitas kependudukan tidak ter­catat di Dispendukcapil. Aki­ batnya Dispendukcapil tidak da­pat bertanggungjawab penuh apa­bila warga tersebut melakukan pe­ langgaran hukum. “Kelurahan saja tidak punya datanya,” tambahnya. Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua RT itu, tahun 2009 terdapat Peraturan Daerah (Perda) mengenai Kartu Tinggal Sementara sebagai identitas warga. Tetapi kebijakan tersebut tidak berjalan lama karena munculnya Perda baru dan diganti dengan Nomor Induk Kewarganegaraan (NIK). Setiap masyarakat mempunyai NIK yang berlaku di seluruh daerah Indonesia sejak mereka lahir dan terdaftar sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Oleh karena itu, jika masyarakat hendak berpindah tempat, maka NIK tidak berubah. Sejak berlakunya NIK, Dispendukcapil membuat ke­bi­ jakan baru bagi warga terlantar di Kota Malang. Dispendukcapil Kota Malang melakukan koordinasi de­ ngan Dispendukcapil pusat dan kota-kota yang ada di Indonesia me­ngenai data warga tersebut. Jika data warga tersebut belum te­rekam, maka Dispendukcapil me­ngeluarkan Surat Keterangan Warga Terlantar dan membuatkan NIK sebagai warga Kota Malang. “Namun prosesnya cukup panjang, sekitar satu tahun,” jelasnya.

Menuju Kota Pendidikan Tahun 2030 Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Barenlitbang)

Muhammad Anis Januar meng­ ungkapkan, cara mengatasi kepadatan penduduk, pemerintah telah berencana mengadakan pem­ bangunan tata ruang. Pembangunan itu sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2011 dan bersumber dari Undang-undang (UU) Nomor 2007. Perda tersebut me­njelaskan pembangunan Kota Malang bertujuan untuk me­wu­ judkan Kota Malang sebagai kota pendidikan yang berkualitas de­ngan peningkatan pertumbuhan eko­ nomi. Hal ini didukung oleh sektor pe­nunjang pariwisata, perdagangan dan jasa agar tercipta kota yang aman, nyaman produktif, dan ber­ kelanjutan. Serta diharapkan dapat ter­wujud prasarana dan sarana kota yang berkualitas dalam jumlah yang layak, berkesinambungan, dan dapat diakses oleh seluruh warga. Lanjutnya, rencana pembangunan tata ruang tersebut merupakan ren­ cana jangka panjang tahun 2010 hingga 2030. Rencana itu berisi me­ ngenai pembagian Kota Malang men­ jadi beberapa zonasi wilayah dengan tujuan agar segala kegiatan penduduk Kota Malang tidak terpusat di suatu titik-titik tertentu. Contohnya, Kota Malang kini melakukan upaya pe­ merataan insfrastruktur dan ke­ giatan penduduk yang dimulai dari Kecamatan Kedungkandang. Di ke­ca­ matan tersebut sudah dibangun per­ kantoran terpadu sehingga be­berapa kegiatan penduduk dapat me­nyebar dan tidak terpusat di wilayah pusat. Ia menuturkan Kota Malang yang terkenal sebagai kota pendidikan membuat pemerintah daerah ha­ rus memiliki upaya untuk me­ mi­ni­malisir dampak negatifnya. Ca­­ranya dengan membuat zona ter­­pusat yaitu Kecamatan Klojen se­­bagai kawasan pendidikan. Ke­ gi­atan antara penduduk dan ma­ hasiswa tidak terpusat men­jadi sa­tu dan menyebabkan ke­padatan. “Masyarakat urban yang ber­tujuan un­tuk belajar tidak akan meng­ ganggu masyarakat setempat, dan juga sebaliknya,” jelasnya. Perhatikan Arus Urbanisasi, Perhatikan Arus Lalu Lintas Deddy selaku petugas Polisi Lalu Lintas (Polantas) menyatakan, jumlah kendaraan di Kota Malang se­la­lu mengalami kenaikan setiap ta­hunnya. Kenaikan tersebut cen­ derung berasal dari luar Kota Malang. Hal ini disebabkan oleh ber­bagai hal, seperti bertambahnya jum­lah penduduk. Terjadinya pe­ ningkatan jumlah penduduk sendiri dipengaruhi oleh tingginya tingkat urbanisasi. “Identitas kendaraan ba­nyak berasal dari wilayah Kediri, Blitar, dan Surabaya,” jelasnya Deddy menjelaskan, guna men­

diego/Bestari

cegah dan mengatasi kemacetan di Kota Malang, pihak Polantas mem­ punyai beberapa pos pengamanan dan pemantauan lalu lintas di be­ berapa daerah. Di hari-hari biasa, pi­hak polisi hanya memantau daerah-daerah yang sering terjadi ke­macetan dan diatur dengan lam­ pu lalu lintas. Akan tetapi, jika ter­ jadi kemacetan, maka polisi akan melakukan patroli. Berbeda hal­ nya jika pada saat hari-hari be­sar seperti mendekati hari raya, bi­ asanya polantas harus langsung mem­buat operasi pelancaran lalu lin­tas seperti pengalihan jalur dan penutupan jalur. Daya Tarik Kota Malang Sebagai Kota Pendidikan Kepala Badan Administrasi Akademik (BAA) UMM, Dwi Priyo Utomo mengungkapkan bahwa kondisi pen­didikan di Kota Malang sangat kon­dusif. Dari tahun ke tahun Kota Malang semakin memiliki da­ ya tarik yang tinggi bagi pelajar

Padat: Situasi lalu lintas di kawasan Jalan Raden Intan Malang hampir setiap hari terjadi antrian kendaraan.

da­ri luar daerah untuk datang. Hal itu dikarenakan berbagai macam fak­tor. Di antaranya, biaya hidup ma­sih cukup terjangkau, memiliki kua­litas pendidikan bagus, ber­ dekatan dengan berbagai macam tem­pat wisata, dan terakhir ya­ itu lokasi Malang berada di dae­rah pegunungan mem­buatnya me­miliki udara yang masih cukup segar dan sejuk. Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM itu mengungkapkan kondisi Kota Malang sebagai kota pendidikan sangat berpengaruh terhadap pe­ nyebab adanya arus urbanisasi. Hal itu memiliki korelasi yang ting­­gi antara banyaknya pelajar yang datang ke Malang dengan ur­­ banisasi. Banyak yang sudah lul­us namun enggan kembali ke kam­pung halaman dan lebih memilih un­ tuk menetap di Malang. Ber­bicara mengenai pendidikan pas­tinya berhubungan dengan ber­bagai

aspek seperti sebuah lem­baga, tenaga pendidik, tenaga ke­ bersihan. Oleh karena itu, Malang da­pat menjadi salah satu ru­jukan ba­gi tenaga kerja luar daerah. Hingga kini, terdapat 300.000 lebih pendatang di Kota Malang. Dwi mengungkapkan bahwa pemerataan pendidikan mutlak dibutuhkan agar tidak terjadi arus urbanisasi yang berlebihan. Hampir seluruh pelajar yang datang ke Malang beralasan bahwa pendidikan di daerah asalnya masih belum mumpuni. Hingga rela datang ke Malang untuk menempuh pendidikan yang lebih baik. Selain itu, pemerataan tenaga pendidik juga sangat diperlukan sehingga hal tersebut dapat menekan adanya arus urbanisasi. “Sebenarnya di semua daerah pasti sudah ada lembaga pendidikan, namun mungkin bagi mereka kualitasnya masih kurang dibandingkan di Kota Malang,” ujarnya. dri/m_ana/gia/p_lat

Sesak: Suasana jalan layang di daerah Comboran yang penuh akan kendaraan bermotor. diego/Bestari


BESTARI

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

laporan utama

13 KSKLUSIF

Sumbangsih Pemkot Atasi Dampak Urbanisasi

Kawasan Pemukiman: Salah satu bukti urbanisasi di Kota Malang dengan padatnya rumah warga hingga bantaran sungai. diego/Bestari

Tri Sulistyaningsih

Problematika Tingginya Pendatang di Kota Malang Persebaran penduduk dan pembangunan yang tidak menyeluruh akan menimbulkan berbagai permasalahan mengenai kehidupan sosial kemasyarakatan. Hal itu dapat mendorong seseorang melakukan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota, sebagai upaya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Namun, kota yang menjadi tempat tujuan urbanisasi harus memiliki kesiapan dalam menghadapi perpindahan penduduk agar tata kota yang baik dapat terus dijalankan. Kepala Jurusan (Kajur) Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Abdul Wahid Hasyim mengungkapkan penduduk Kota Malang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya yang berkisar antara satu hingga dua persen. Ketika suatu kota mengalami pertambahan penduduk maka aktivitas penduduknya semakin tinggi. Aktivitas yang membutuhkan ruang membuat terjadinya perubahan fungsi lahan. Dahulu di Kota Malang masih banyak area hijau namun berbeda dengan sekarang. Banyak berjajar bangunan-bangunan pertokoan hingga perumahan. Bahkan, bantaran sungai yang seharusnya luas sekarang semakin sempit karena kurang adanya pengendalian dalam proses pendirian bangunan. Abdul melanjutkan, pertambahan penduduk yang tidak dapat dikontrol dapat memiliki berbagai dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Salah satunya berdampak pada iklim yaitu munculnya fenomena Urban Heat Island. Hal itu merupakan suatu kondisi yang mana suhu perkotaan lebih hangat dibandingkan daerah pedesaan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara ketersediaan bangunan dan lahan hijau. Hal itu ditandai oleh perubahan cuaca yang tidak menentu. Selain itu, dengan pertambahan penduduk akan berdampak pada kondisi lalu lintas. Kebutuhan transportasi yang semakin meningkat dan kurang mendukungnya transportasi umum membuat jalanan semakin dipadati oleh pengendara, baik roda dua dan empat. Hal itu dapat mengakibatkan kemacetan di hampir seluruh jalanan di Kota Malang. Menurut Abdul, terjadinya ketimpangan fasilitas antara desa dan kota membuat masyarakat desa berbondong-bondong datang ke kota. Pemerataan pembangunan infrastruktur merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah dalam mengendalikan arus urbanisasi. “Tidak membuat pusat kegiatan terkumpul di

kota akan membuat masyarakat merasa nyaman berada di desa daripada melakukan perpindahan ke kota,” tandasnya.

Masyarakat Rasakan Dampak Urbanisasi Susanti Silalatu Sakdiyah, salah satu masyarakat pendatang mengakui terjadi perubahan lingkungan seperti iklim, kemacetan dan kepadatan penduduk di Kota Malang. Hal itu merupakan akibat dari urbanisasi. Perempuan asal Tulungagung itu menyatakan kesejahteraan hidup di kota lebih baik dari pada di desa. Dapat dibuktikan dari murahnya harga barang dan makanan di kota dibandingkan dengan di desa. Selanjutnya, jika setiap masyarakat urbanisasi yang datang ke Kota Malang membawa kendaraan pribadi, maka akan terjadi kemacetan. “Semoga Kota Malang siap sambut pendatang,” tutur mahasiswa yang sudah tiga tahun datang ke Malang. Berbeda halnya dengan Indah Permata Dewi, wanita asal Maluku Tengah itu berpendapat urbanisasi akan terus terjadi. Perlu dipikirkan solusi mengurangi dampak dari urbanisasi tersebut, bukan membatasi urbanisasi. Tanpa disadari urbanisasi juga meningkatkan perekonomian kota tersebut, seperti meningkatnya pengunjung pariwisata yang menjadikan masyarakat berpeluang terjun dalam dunia bisnis. Menurutnya merupakan hal yang wajar pertambahan penduduk selaras dengan pertambahan kendaraan di Kota Malang. “Tugas pemerintah adalah merumuskan tata kelola kota yang lebih baik dan melakukan pembangunan jalan raya,” tambahnya

Pentingnya Urbanisasi bagi Perkembangan Daerah Muhamad Sulton menyatakan, telah terjadi banyak perubahan di daerah Malang. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan padatnya arus kendaraan yang membuat Malang semakin macet dan panas. Malang juga mengalami perubahan dalam sektor ekonomi, sebelum fenomena urbanisasi meningkat,

diego/Bestari

Setiap orang menginginkan perubahan dalam hidupnya. Salah satunya dengan pindah hidup ke kota. Ada berbagai faktor yang menyebabkan tingginya urbanisasi, seperti faktor pendidikan dan ekonomi. Berbagai persiapan perlu dilakukan untuk menyambut kehadiran masyarakat urban, yaitu masyarakat yang pindah dari desa ke kota sehingga dampak negatif mampu diatasi. Lantas bagaimana dampak dari urbanisasi dan bagaimana solusi yang tepat? Berikut hasil wawancara reporter Bestari Putri Ayu Kisgiarohmah bersama Tri Sulistyaningsih, Dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Pemerintahan UMM Bagaimana perkembangan urbanisasi saat ini? Mengutip dari penyataan Sri Mulyani, pertumbuhan populasi perkotaan di Indonesia meraih peringkat tertinggi di dunia sebesar 4,1%. Pada tingkat The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) rata-rata terdapat sembilan juta masyarakat desa berpindah ke kota. Akibatnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) semakin berkurang dan mayoritas masyarakat yang tidak berpenghuni menjadikan daerah aliran sungai (DAS) sebagai pemukiman mereka. Faktor pendorong mas­ yarakat berpindah ke kota di antaranya karena faktor sosial, psikologis, dan ekonomi. Konsentrasi perguruan tinggi Indonesia yang berpusat di kota membuat masyarakat berbondong-bondong pindah ke kota secara mobilitas. Berdasarkan hasil survei, masyarakat yang sudah menempuh pendidikan di kota tidak bersedia kembali ke daerah asal. Hal tersebut dikarenakan secara psikologis lebih nyaman dan percaya diri hidup di kota. Bagaimana dampak dari tingginya arus urbanisasi? Kesenjangan sosial merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari tingginya arus urbanisasi. Hal itu mengakibatkan tindak kejahatan di kota lebih banyak dari pada di daerah pinggiran. Selain itu, pengangguran di

kota terus meningkat karena tidak imbangnya antara lapangan pekerjaan yang tersedia dengan penduduk yang terus meningkat. Selain itu juga terjadinya kerusakan lingkungan jika berpindahnya masyarakat dari desa ke kota tidak diimbangi dengan per­ siapan pemerintah kota (pemkot) melakukan pe­ nataan ruang. Pergerakan urbanisasi tidak hanya menimbulkan dampak negatif. Masyarakat yang melakukan urbanisasi dituntut memiliki pola pikir yang luas. Urbanisasi mampu mening­katkan kompetensi pen­­­didikan masyarakat. Ma­ syarakat yang berpindah ke kota dapat memenuhi ke­ butuhan tenaga kerja di bi­ dang perindustrian dan per­ dagangan. Selain itu urbanisasi dapat meningkatkan kreativitas masyarakat untuk berjuang hidup di kota.

Bagaimana cara mengatasi dampak dari urbanisasi? Pemerintah harus punya cara pandang jangka panjang untuk kemajuan kota. Ketidakberhasilan pola pikir jangka panjang membuat kota menjadi tidak berkarakter. Selain itu dalam membuat kebijakan pemerintah, pemkot harus memasukkan unsur inovatif dan antisipatif. Usaha yang perlu dilakukan pemkot dalam menanggulangi per­­ masalah tersebut yaitu menciptakan kola­bo­ra­si antara pemkot dan pe­me­

di Malang terdapat banyak lahan pertanian dan merupakan mayoritas mata pencaharian masyarakat. Saat ini hal tersebut sudah tidak berlaku lagi, masyarakat lebih memilih untuk menjual tanahnya ke investor. Adanya faktor himpitan dan kerasnya kehidupan membuat tingkat kriminalitas meningkat. “Aksi begal, pencurian, dan perampokan menjadi hal yang perlu diwaspadai bersama,” jelasnya warga Malang tersebut. Selanjutnya, Tangguh Setyo selaku warga Malang menjelaskan bahwa urbanisasi cukup membawa dampak baik pada sektor

rintah daerah ping­­giran untuk saling ber­tukar informasi menge­nai ke­ majuan kota. Meng­ajak para pengusaha mengem­bangkan investasi di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan di daerah pinggiran. Adanya pemerataan tersebut dapat mengurangi keinginan ma­ syarakat melakukan urba­ nisasi.

Apa harapan Anda ke depannya untuk pelaku urbanisasi? Harapannya pemkot da­ pat melakukan kolaborasi de­ngan setiap daerah, se­ perti pembentukan ba­ dan koordinasi antar wi­­ la­yah. Pemerintah per­­lu melakukan collaboration partnership an­tar pemerintah. Ke­bi­­jakaan tersebut ber­ tu­juan membangun ka­ wasan perindustrian dan perdagangan dalam me­­nyerap tenaga kerja ma­­syarakat agar tidak ber­­pindah ke kota. Se­lanjutnya melakukan triangle collaboration. Pe­ merintah, masyarakat, dan investor bekerja sama me­­­ ngembangkan desa dan daerah pinggiran. Pe­me­ rintah perlu membuat tin­ da­kan nyata dalam men­ cip­takan peluang ker­ja. Me­ngubah cara pan­dang bahwa kota bukan se­ galanya dan membangun ke­sejahteraan sosial dapat di­­lakukan dari pinggiran. Ke­tika pemerintah mampu mengubah pola pikir ter­ sebut maka kebijakan dapat berjalan dengan baik.

pendidikan yang berimbas pada sektor pere­ konomian. Di sektor pendidikan, urbanisasi cukup menyumbang pelajar dalam jumlah besar dan mampu menjadikan Malang sebagai kota tujuan belajar. Oleh karena itu, tak heran jika sektor perekonomian pun meningkat karena masyarakat berpeluang untuk membuka usaha tempat tinggal, makan, transportasi, dan beberagai jenis tempat wisata untuk para pelajar pendatang. “Banyaknya pendatang, juga meningkatkan jumlah konsumen pasar,” tutupnya. dri/m_ ana/gia/p_lat


14

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

polLing

Area Sampel: UMM, UNISMA, UIN, Polinema, UB, Akbid WHN, UM, ITN, Unmer, STIE ASIA, Univ. Gajayana, Univ. Widyagama

0

100%

BESTARI

Kemeriahan dalam Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dise­le­nggara­kan pada tanggal 17 Agustus di setiap ta­hun­ nya. Peri­ngatan un­tuk mengenang pa­ra pah­lawan, perlu dilaku­kan guna menghargai jasa-jasanya. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memeriahkan Kemer­dekaan Indonesia salah satunya, ikut berpartisipasi dalam kemeriahan perayaan 17 Agustus. Berdasarkan hasil sur­vei Tim Polling Bestari kepa­da 300 responden yang terdiri dari maha­ siswa Kota Malang me­nun­jukkan

bahwa par­ti­sipasi mahasiswa da­ lam me­meriahkan kemer­de­kaan 17 Agustus baik di dalam maupun di­lu­ar kam­pus dinilai sudah cukup meriah. Hal itu ditunjukkan dengan 51% responden yang menyatakan bahwa parti­sipasi mahasiswa ji­ka ada perayaan kemer­dekaan sudah cukup me­riah. Didukung dengan sejum­lah 28% responden yang menyatakan me­riah. Na­mun, sebanyak 20% dari responden menyatakan bia­sa saja. Sesuai dengan hasil survei, 43% responden menunjukkan par­

w

Kenali Makna Dari Kemerdekaan

tisipasi mahasiswa dalam mera­ yakan kemerdekaan ditun­jukkan dengan ikut serta dalam acara perlombaan atau pertandingan. Yusuf Rizal, mahasiswa Prog­ram Studi (Prodi) Mana­jemen, Universitas Islam Malang (Unisma) me­nga­ku pentingnya par­ti­sipasi mahasiswa un­tuk terjun langsung ke ma­ syarakat dalam me­me­­riahkan pera­ yaan hari kemerdekaan 17 Agustus tersebut. Yusuf mengaku, sebagai mahasiswa yang berpendidikan yang nantinya akan menjadi contoh di lingkungan masyarakat harus sering aktif dalam memeriahkan

perayaan tersebut. Tidak hanya ikut serta dalam acara perlombaan, namun ikut menjadi penyelenggara kegiatan. “Kemeriahan perayaan 17 Agustus bisa menjaga kekompakan dan kerukunan masyarakat seki­tar,” jelasnya. Kegiatan yang paling sering dise­ lenggarakan oleh masyarakat dise­­ kitar tempat tinggal atau kos maha­ siswa adalah balap karung, tarik tambang, makan kerupuk. Persentase jumlah hasil survei sebanyak 58% dari jumlah responden menyatakan lomba balap karung, tarik tambang pas­ti ada di setiap tahunnya saat

pera­yaan kemerdekaan 17 Agustus. Salah satu responden dari UMM, Amelia Eka Ramadhanti mengaku, perayaan lomba tarik tambang adalah lomba yang paling ditunggu di setiap tahunnya. Bagi Eka, per­ lom­baan seperti ini merupakan agenda tahunan untuk menciptakan suasana yang meriah dan menjalin silaturahmi dengan masyarakat sekitar. “Setiap tahunnya akan ada perlombaan yang berbeda dan lebih keatif serta dengan konsep acara yang menarik, hal itu yang membuat acara memperingati 17 Agustus semakin meriah,” ungkapnya. p_nin

Kegiatan yang diselenggarakan masyarakat sekitar? 58,33%

8,33%

5,13%

0%

Rohmad Widodo

ilham/Bestari

Kesadaran mengenai arti penting dari kemerdekaan perlu di tanamkan seluruh masyarakat Indonesia sejak dini. Dalam hal ini, maha­­siswa mempunyai peran untuk me­meriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang ke 72. Kesemarakan dan antusiasme dari kalangan akademis biasanya bisa berupa mengikuti upacara kemerdekaan, mengikuti perlombaan, mengadakan kegiatan-kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat. Rohmad Widodo, selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) UMM mengungkapkan, kemerdekaan Indonesia diraih oleh para pahlawan dengan penuh pengorbanan dan butuh waktu ya­ng lama. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya masyarakat Indonesia ber­syukur atas kemerdekaan yang telah di rasakan sekian lama ini. Ber­bagai kegiatan positif digelar untuk meramaikan hari lahir bangsa Indonesia ini. Pria yang menyelesaikan studi Sarjana di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang itu menjelaskan, sejarah lahirnya pera­ yaaan kemerdekaan bersumber dari momentum perjalanan kehidupan bangsa Indonesia dimana momentum itu adalah peringatan proklamasi 17 Agustus tahun 1945. Pasalnya, kegiatan-kegiatan ini bertujuan un­ tuk membangkitkan kembali rasa cinta tanah air sebagai bentuk tang­ gung jawab moral untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan. Lebih lanjut, Rohmad menuturkan, perbedaan perayaan kemer­dekaan pada zaman dahulu dengan sekarang tidak terletak pada kegia­tannya. Namun demikian, perbedaan itu terletak pada penuruan makna dari kemerdekaan itu sendiri. Terbukti dengan sikap mahasiswa yang akhir-akhir ini cenderung sedikit memaknai hari kemerdekaan sebagai seremonial belaka. Padahal mahasiswa harus menghayati mak­na dari kemerdekaan dan menanamkan jiwa patriotisme dalam rang­ka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Sebagai mahasiswa dan juga penerus bangsa nantinya harus lebih peduli akan makna kemerdekaan negara kita,” jelas nya Romad mema­parkan, arti sebenernya dari merdeka itu sendiri adalah merdeka secara fisik dan batin. Merdeka secara fisik bisa berupa bebas dari penjajahan bang­sa lain. Merdeka secara batin hubungannya dengan hati, sebagai contoh setiap masyarakat Indonesia mempunyai kebebasan dalam menja­lankan ibadah sesuai kepercayaann masing-masing. Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa wajib mengamalkan nilai-nilai luhur dari falsafah kita yaitu pancasila. Ada dua hal yang harus di perhatikan dalam memeriahkan hari kemerdekaan. Pertama, mahasiswa harus menyingkirkan segala sifat ego nya kemudian bergerak bersama untuk menuntaskan berbagai persoalan bangsa yang tidak kunjung usai secara bijak. Kedua, mahasiswa tidak boleh larut dalam euforia kemerdekaan semata, akan tetapi senantiasa menunjukkan karya dan prestasi yang nyata guna mempersembahkan Indonesia yang kokoh di kancah internasional. m_zal

24,68%

:Lomba 17 Agustus Model : Ahmad Fauzi Azhim & M. Raga Fahmi Fotografer : Ilham Indra Kusuma Grafis : Faris Ghozi Ghaisani

:Karnaval atau gerak jalan desa :Lain-lain

:Syukuran atau doa bersama :Memasang atribut kemerdekaan

Tugas Kuliah Jadi Alasan Utama Perayaan kemerdekaan meru­ 39% dari responden menjawab ini akan berdampak buruk bagi pakan hari dimana masyarakat kesibukan dengan tugas kuliah atau Indonesia. Hal itu diwakili oleh Andi bisa mengenang jasa-jasa pah­ organisasi menjadi salah satu faktor Setyo Mahasiswa ITN mengatakan lawan untuk Kemerdekaan pemicu mahasiswa kurang aktif rasa cinta tanah air dan peduli Indonesia. Be­gitu pentingnya berpartisipasi dalam merayakan akan bangsa saat ini semkin turun, perayaan tersebut yang selalu kemerdekaan. Hal itu disampaika apalagi dikalangan mahasiswa era dilaksanakan setiap tahunnya oleh salah satu responden yang global saat ini. Rasa nasionalisme pada tanggal 17 Agustus. mewakili, Faruq Naufal mengatakan harus dimiiki masyarakat agar bisa Berdasarkan hasil survei bahwa padatnya tugas kuliah dan memaknai arti dari kemerdekaan Tim Polling Bestari di berbagai kesibukan berorganisasi baik itu sendiri. “Oleh karena itu, kampus di Kota Malang, sebanyak didalam maupun di luar kampus rasa nasionalisme harus tetap 33% responden mengatakan arti membuat mahasiswa kurang aktif ditumbuhkan melalui cara apapun perayaan kemerdekaan setiap ta­ dalam kegiatan berpartisipasi ter­ agar mahasiswa bisa aktif dan hunnya sebagai penambah rasa sebut. Selain itu, sebanyak 26% terjun langsung berpartisipasi nasionalisme. responden mengaku kurangnya dalam merayakan kemerdekaan,” Sementara itu, sebanyak 28% rasa nasionalisme masyarakat saat ungkapnya. p_suf berpendapat bahwa arti perayaan kemerdekaan setiap tahunnya untuk 28,71% Mempererat silaturahmi antar Masyarakat mempererat silaturahmi antar masyarakat. Hal itu diakui oleh mahasiswa Prodi Sistem Informasi 33,97% Penambah Rasa Nasionalisme Universitas Brawijaya (UB) Malang, Muhammad Fanza menuturkan bahwa menjaga kekompakan dan kerukunan antar masyarakat itu Bagaimana arti perayaan kesangatlah penting demi kenyamanan merdekaan setiap tahunya? bersama. Melalui perayaan kemerdekaan 17 Agustus setiap tahunnya bisa membantu menjaga 18,66% Formalitas kekompakan antar masyarakat itu. “Oleh karena itu, perayaan kemerdekaan harus dilaksanakan semeriah mungkin tetapi bermakna, 18,66% Libur Nasional agar kerukunan antar masyarakat bisa tetap terjaga,” ujarnya. Sebanyak


BESTARI

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

polling

Lomba dan Hadiah Menarik Jadi Daya Tarik Hari kemerdekaan meru­ pakan hari dimana suatu bangsa menyatakan kemerdekaan untuk bebas dari penjajahan negara lain. Pada saat itu, tepatnya 17 Agustus 1945, Presiden pertama Indonesia Soekarno me­nya­ takan kemerdekaan Indonesia dengan membacakan teks proklamasi. Kegembiraan pada hari itu memberikan dam­pak berupa perayaan hari kemer­ dekaan yang menjadi turuntemurun setiap tahunnya. Setiap daerah di Indonesia me­mi­liki cara masing-masing dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Tim Polling Bes­ tari pada mahasiswa di Kota Malang, sebanyak 38,82% res­ ponden sepakat bahwa, faktor yang mendorong mahasiswa ber­par­tisipasi dalam perayaan kemerdekaan yaitu acara yang di sajikan menarik dan bervariasi. Wunsel Arto Negoro, mahasiswa

Universitas Brawijaya (UB) mewa­ kili suara tertinggi responden bera­ lasan bahwa, acara yang menarik dan bervariasi membuat mahasiswa cen­derung lebih bersemangat da­ lam mengikuti sebuah acara. “Selain itu, dengan mengikuti sebuah aca­ ra, kita bisa mempererat tali per­ saudaraan dengan teman atau orang yang belum kita kenal,” ujar mahasiswa asli Jakarta itu. Berbeda dengan responden sebelumnya, sebanyak 19,53% yang diwakili oleh Amien Fadli, mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) jurusan Pendidikan Bio­logi mengatakan bahwa, hadiah yang menarik juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para ma­hasiswa dalam memeriahkan hari kemerdekaan. Pasalnya bila ha­diah yang ditawarkan menarik, maka seseorang akan mudah ter­giur untuk memiliki hadiah ter­sebut. “Hadiah yang menarik, juga mampu membangkitkan semangat para peserta lomba sehingga membuat sebuah perlombaan menjadi lebih

meriah,” jelasnya. Solusi kegiatan yang cocok dilakukan oleh mahasiswa da­lam memeriahkan perayaan kemer­ dekaan yakni, mengikuti lomba ber­sama masyarakat terdekat di kos atau rumah. Pahlevi Muhammad, mahasiswa UB me­ wa­­kili sebanyak 27,33% suara responden mengatakan, kegiatan dalam mengisi hari kemerdekaan bisa dilakukan dengan cara yang lebih seru dan kreatif agar maha­ siswa dan masyarakat sekitar lebih antusias dalam mengikuti lomba seperti, panjat pinang, ma­ kan kerupuk, balap karung, dan lainnya. “Dari pada harus bermalasmalasan, lebih baik mengisi hari kemer­dekaan dengan kegaiatankegiatan yang menyenangkan,” ungkap mahasiswa asli Malang tersebut. Sementara itu, Muhammad Adam Amal, mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) mewakili jawaban responden sebanyak 12,46% menyarankan untuk

15

menggelar sebuah pentas seni. Pen­ tas seni tersebut bisa berupa drama yang menceritakan sejarah merebut kemerdekaan dari tangan para penjajah. “Kegiatan itu, bertujuan menjadi pengingat dan rasa hormat terhadap pahlawan yang telah berkorban dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” ucapnya. m_zal

Apa harapan anda terkait perayaan kemerdekaan di kalangan mahasiswa?

32,29%

Kampus berperan aktif

39,81%

Lebih banyak mahasiswa berperan aktif

18,81%

Menyelenggarakan acara yang lebih menarik Lain-lain

9,09%

“Memeriahkan sebuah hari bersejarah seperti Hari Kemerdekaan perlu di rayakan dengan meriah. Terkhusus bagi para insan akademis memiliki sebuah kewajiban untuk berperan aktif dalam mengadakan kegiatan yang menarik dan bermanfaat ”.

Muhammad Zulfikarrahman – Universitas Brawijaya

rizal/Bestari

"Perayaan mengenai peringatan kemerdekaan Republik Indonesia sudah cukup bagus, kegiatan yang diselenggarakan sudah cukup menarik dan kreatif untuk meningkatkan jiwa nasionalisme masyarakat khususnya mahasiswa sebagai penerus bangsa. Hal ini seharusnya terus dilestarikan dan dikembangkan agar perayaan kemerdekaan lebih baik".

yusufl/Bestari

Muhammad Yusuf Rizal , Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Islam Malang

“Setiap tahunya, Indonesia merayakan hari lahirnya dengan cara melakukan perlombaan karnaval dan lain sebagainya demi meramaikan hari lahirnya bumi pertiwi ini. Namun, dari tahun ketahun perayaan semacam itu semakin pudar dan lebih tidak kreatif dari tahun sebelumnya. Hal semacam ini diakibatkan oleh rasa pudarnya nasionalisme orang Indonesia”.

Amelia Eka Ramadhanti, Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang

“Hari kemerdekaan adalah hari yang bersejarah, dimana para pahlawan dan tentunya ada golongan muda dengan pengorbanan melawan penjajah. Maka dari itu kita sebagai mahasiswa harus mempertahakan dan memajukan dengan cara pengabdian ke masyarakat, mencintai produk dalam negri dan saling toleran kepada suku dan agama”. avitBestari

simpul Perkembangan zaman kini memiliki banyak pengaruh dalam berbagai hal. Salah satunya parti­si­pasi mahasiswa dalam meme­riahkan hari kemerdekaan RI. Hari libur nasional 17 Agustus seringkali dianggap ha­ nya sebagai peringatan kemer­ dekaan biasa. Hal ini yang sedang diperbincangkan khususnya di­ ka­langan mahasiswa. Par­ti­sipasi mahasiswa dan ma­sya­rakat Indonesia untuk mera­yakan hari Kemerdekaan setiap tahunnya kian menurun. Melihat dari hasil survei yang dilakukan oleh Tim Polling Bestari, sebanyak 51,17% mahasiswa menyatakan bahwa partisipasi ma­ha­siswa dalam perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus cukup meriah. Menurut Luluk, kemer­ dekaan itu tidak dilihat dari keme­riahan melalui perayaan namun lebih memaknai sebuah konsep nilai perjuangan. Sehingga

nindy/Bestari

Sekali merdeka tetap apa Bu Tari?

Tetap harus merdeka dong Pak Bes!!

Ahmad Zulfi Renaldy, Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Partisipasi Mahasiswa harus Lebih Besar mahasiswa bisa meniru nilai perjuangan mes­kipun dari versi yang berbeda. Kemudian berbagai macam kegiatan yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam memeriahkan perayaan kemerdekaan. Keikutser­ taan mahasiswa dalam lomba peringatan 17 Agustus seperti balap karung, tarik tambang, makan kerupuk, dan lain lain disepakati dengan 58,33% responden memilih lomba-lomba tersebut. Wanita yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Sosiologi UMM itu menjelaskan bahwa banyak macam kegiatan yang bisa dilakukan ti­ dak hanya sekadar lomba demi mendapatkan hadiah yang menarik. Sebagai mahasiswa yang dianggap mempunyai banyak ilmu dan pengalaman harus mengarahkan mas­yarakat untuk membuat kegi­ atan yang positif seperti gerakan menanam tanaman obat keluarga di sekitar rumah, dan kegiatan lain

untuk memunculkan kebersamaan dan kerukunan antar warga. Sebanyak 39,43% responden mewakili suara yang menghalangi mahasiswa dalam berpartisipasi untuk merayakan kemerdekaan ialah kesibukkan dengan tugas kuliah. Namun, bagi Luluk bahwa kesibukkan dengan tugas kuliah ti­ dak bisa menjadi alasan untuk tidak berpartisipasi dalam perayaan ke­ merdekaan. Baginya, kemalasan mahasiswa yang menjadi pemicunya dari berbagai faktor; Pertama, ialah mahasiswa kurang memaknai arti dari kemerdekaan yang se­be­narnya. Kedua, kurangnya kesadaran mahasiswa akan pe­ra­nannya yang penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kecintaan pada bangsa Indonesia. Ketiga, ji­wa nasionalisme mahasiswa perlu ditingkatkan melalui berba­gai cara. “Nilai kemer­dekaan gene­rasi sa­ at ini harus diajari dan dibentuk untuk mengerti nilai hidup melalui

perjuangan-perjuangan,” ungkap Wanita kelahiran Jombang itu. Dosen Sistem Sosial Budaya Indonesia itu menambahkan, ada­ nya hambatan ten­tunya memiliki solusi. Mahasiswa harus aktif ber­ par­tisipasi di ber­­bagai kegitan atau aktivitas yang ber­manfat bagi lingkungan dan masyarakat luas. Terbukti sebanyak 27,33% mahasiswa memilih kegiatan yang cocok dilakukan mahasiswa untuk memeriahkan perayaan kemerdkaan adalah ikut turun langsung dalam perayaan lomba balap karung, panjat pinang, dan lain sebagainya. L u l u k menjelaskan, u n t u k

membangun generasi yang lebih baik bisa dilakukan dari hal-hal kecil di sekitar terlebih dahulu. “Harapannya yaitu tidak boleh menjadi mahasiswa diam. Mahasiswa harus aktif dan bergerak melakukan perubahan yang lebih baik,” pungkasnya. vit

Luluk Dwi K. mirza/Bestari


16

pernik

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

BESTARI

Ragam Seni Tari Cantik: Salah satu koreografi dalam Tari Grebeg Sabrang yang ditampilkan dalam Festival Kampung Tjelaket.

Salah satunya kekayaan seni dan budaya, dari Sabang sampai Merauke, dari Timur hingga Barat semua memiliki ciri khas masingmasing yang menjadi daya tarik dan menggambarkan nilai-nilai Indonesia. Kali ini Tim Pernik mencoba menggali berbagai jenis tari tradisional yang ada di Malang, Jawa Timur, misalnya Tari Bedayan, Tari Beskalan, dan Tari Topeng Malangan, dan masih banyak lagi.

Gagah: Para penari tari tradisional dalam gelaran Apeksi 2017.

di Bumi Arema

Olah Rasa dan Gerak dalam Ragam Tari Malangan Berbicara tentang seni tentu ada hubungannya dengan beberapa hal, salah satunya adalah tari. Seni tari merupakan bentuk olah rasa maupun olah gerak yang ditata sehingga menjadi sebuah gerakan yang indah. Berbagai macam jenis seni tari yang ada di Indonesia, salah satunya terdapat di Malang. Kota dengan ciri khas Arema itu banyak melahirkan seni tari yang indah dan sangat kental nilai budayanya. Jika menilik kembali sejarahnya, Tari Bedayan, Beskalan, dan Tari Topeng memiliki sejarah yang berbeda-beda. Tari Topeng Malangan adalah pertunjukkan kesenian tari dimana semua pemerannya menggunakan topeng. Secara umum, cerita yang diangkat sebagai konsep tarian adalah cerita panji, cerita panji merupakan kumpulan cerita yang berasal dari tanah Jawa periode klasik. Topeng sendiri adalah benda perlengkapan seni pertunjukan atau pemujaan roh yang menyerupai wajah manusia atau binatang. Konon zaman dahulu Tari Topeng Jawa menekankan pada pertunjukan-pertunjukan magis tentang jiwa orang yang meninggal dunia. Gerakan tarian topeng menggambarkan tokoh-tokoh lakon Panji. Setelah abad ke-14, yaitu saat lakon Panji telah tersusun sebagai bentuk sastra perkembangan teknik dan gaya tari lebih modern. Eko Ujang Kusnan Daryadi, salah satu penari Topeng Malangan menyebutkan bahwa Tari Topeng sendiri memiliki beberapa kategori. Ada Tari Topeng Malangan yang bisa ditarikan oleh satu orang atau tunggal seperti Tari Klonong, Tari Grebeg Jowo, Tari Sekarsari, dan lain-lain. Namun secara garis besar, Tari Topeng Malangan menceritakan tentang kisah Panji yaitu salah satu tokoh Jawa pada periode klasik. “Biasanya cerita yang diangkat tentang perkawinan Panji, yang mengisahkan perjalanan cinta Panji Asmoro Bangun dengan Dewi Sekartajih,” jelas alumnus Sastra Bahasa Inggris Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) itu. Sedangkan Tari Bedayan juga memiliki fungsi yang hampir sama dengan Tari Beskalan yaitu menyambut tamu atau undangan, t e t a p i perbedaannya Tari Bedayan dianggap alissa/Bestari lebih sakral dibandingkan

alissa/Bestari

dengan Tari Beskalan dan juga mengandung makna keterbukaan diri dan kesederhanaan. Tari Bedayan merupakan penggambaran sifat dan sikap keterbukaan masyarakat Malang. Tari Bedayan terdiri dari sembilan penari yang masingmasing memiliki peran tersendiri, masing-masing peran diberi nama Batak, Gulu, Dada, Buncit, Endel Weton, Endel, Apit Wingking, Apit Ngajeng, dan Apit Meneng. Lebih lanjut Eko menjelaskan tentang Tari Bedayan Malangan. Bedayan dari kata bedoyo yaitu budaya yang mengadopsi dari Tari Bedoyo Jawa Tengah. Namun oleh tetua Malang saat itu, Tari Bedayan difungsikan sebagai penyambutan tamu-tamu yang datang di Kota Malang. Pada tari tersebut, biasanya ditarikan oleh seorang wanita yang menyimbolkan putri-putri saat acara penyambutan di sebuah acara. Jumlah penari Tari Bedayan pun ganjil, kisaran angka tujuh atau sembilan penari. “Tari Bedayan ditarikan dengan jumlah penari ganjil, karena dipercaya bahwa satunya akan diisi oleh Nyi Roro Kidul seperti waktu zaman Majapahit saat raja menyambut tamu-tamunya,” tutur lelaki yang telah bergelut di dunia tari sejak tahun 2003. Sementara itu, Tari Beskalan dikenal sebagai tarian penyambutan atau bisa dikatakan tari ucapan selamat datang bagi para undangan atau tamu terhormat. Istilah beskalan berasal dari bekalan yang artinya pertama atau dasar dari segala bentuk penghargaan tamu. Tari Beskalan sendiri muncul sekitar tahun 1930-an. Tari Beskalan identik dengan wanita. Gerakan Tari Beskalan terbilang anggun namun lincah dan dinamis, gerakan-gerakan dari tarian besakalan mampu menggambarkan sisi kelincahan dan kecantikan seorang wanita. Mengenalkan Seni Tari pada Generasi Muda Eko berharap, tarian khas Kota Malang tidak dilupakan oleh generasi muda saat ini. Karena hal itu merupakan ciri khas atau warisan dari leluhur. Selain itu, diharapkan pula akan ada banyak orang yang peduli terhadap tarian tradisional, terlebih lagi mengenalkan tari kepada anak-anak muda sekarang. “Memang ada dua aliran dalam seni, ada yang mencintai modern, ada juga yang mencintai seni tradisional, tetapi diharapkan akan ada banyak orang yang peduli terhadap seni tradisional,” ungkap pencentus Komunitas Tari Laras Aji itu. Nadia Mardiyah, salah seorang pemudi yang memiliki kecintaan terhadap seni tari bahkan aktif sebagai penari pada berbagai acara mengatakan sebagai generasi muda bangsa Indonesia harus berpartisipasi aktif dalam melestarikan budaya Indonesia. Kita patut bersyukur dan bangga bahwa Indonesia memiliki banyak sekali budaya yang beragam. Tugas kita sebagai generasi muda mengenalkan budaya Indonesia di seluruh dunia. m_nda/p_muf


BESTARI

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

17

pernik

Sanggar Tari dan Kampoeng Budaya Lestarikan Seni Tari Praktik: Penari Sanggar Swastika mempraktikkan koreografi salah satu tari tradisional. dok.pribadi

Salah satu warisan budaya yang masih selalu dikembangkan sampai sekarang adalah tarian tradisional dengan berbagai macam dan makna tarian sesuai daerah asalnya. Begitu pula Malang yang mempunyai ciri khas tersendiri dari tarian tradisionalnya. Upaya pelestarian tidak luput dari tangan para seniman yang peduli akan budaya tari tradisional baik melalui sanggar tari maupun kampoeng budaya.

alissa/Bestari

Latihan: Penari Sanggar Senaputra saat berlatihan salah satu tari tradisional Jawa Timur.

Sanggar Tari sebagai Wadah Melestarikan Seni Tari Senaputra merupakan salah satu sanggar tari yang ada di Malang, berdiri sejak tahun 1981 berada di Jalan Urip Sumoharjo F12, Malang. Berseberangan dengan Lapangan Rampal Kota Malang. Sanggar yang dikelola oleh Anik, memiliki 16 orang pelatih dan asisten pelatih. Sebelum siswa diajarkan tari, mereka harus tahu filosofi tari yang diajarkan agar mempermudah dalam menari dan mengerti prinsip membawakan tarian tersebut. Selain ada materi tarian, juga mengajarkan siswa karawitan untuk menambah keterampilan menari. “Menari adalah melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar, melatih bersosialisasi, dan merangsang sensor motorik”, ujarnya. Menurutnya, salah satu upaya yang dilakukan agar sanggar tetap hidup sampai saat ini adalah disiplin dan tanggung jawab dalam mengajarkan seni tari. Harapannya budaya tarian tetap bisa memasyarakat dalam artian, masyarakat lebih mengenal tarian tradisional dan ada keinginan untuk belajar. Menurut Shita salah satu pengurus Sanggar Tari Rumah Kostum mengatakan bahwa, model pelatihan tari tradisional yang ada di kota Malang, ratarata pelatihnya berasal dari masyarakat asli kota Malang tetapi yang ditekankan di sini adalah pengembangannya baik dalam ragam gerak, emosi, dan kostum, tetapi tidak meninggalkan unsur tradisinya. “Pengembangan gerakan tersebut sangat berdampak terutama tentang

kreativitas para penata tari, dari pengembangan itu akan muncul ragam gerak tari, sehingga orangorang harus berpikir tentang makna gerak, emosi, kostum dan lain sebagainya,” Jelasnya. Sanggar lain yang juga masih melestarikan seni tari adalah Sanggar Tari Swastika. Sanggar tersebut didirikan dalam rangka mengapresiasi anak-anak muda yang mempunyai keinginan belajar menari. Menurut Meidrianto atau biasa dikenal dengan Pak Kancil salah satu pengurus aktif Sanggar Tari Swastika, tari bisa dilakukan oleh siapa saja, setiap orang pasti melakukan sebuah gerakan tertentu ketika mendengarkan musik, jika ditata gerakannya menjadi lebih rapi dan indah maka lahirlah sebuah gerakan tari, sehingga bisa dikatakan semua orang memang bisa menari hanya tinggal dilatih dan diasah agar lebih baik lagi. Sebagai pengelola sanggar, Meidrianto sangat mengapresiasi anak-anak muda yang ingin belajar tari dan memang mereka harus diberi wadah. “Selama mereka mempunyai niat dan keinginan untuk belajar menari, maka harus diapresiasi, sebab menari bukan hanya asal gerak tetapi bagaimana mengolah emosi untuk lebih halus mengikuti alunan musik” jelas pria asal Malang tersebut. Sugguhkan Edukasi Budaya di Kampoeng Budaya Siapa kira di tengah ramainya perumahan Kota Malang yang mulai sesak, terdapat sebuah kampung tempat seni budaya Topeng Malangan berkembang yaitu Polowijen. Berkaitan dengan seni tari, setiap akhir pekan di Kampoeng Budaya tersebut selalu mengadakan pertunjukan seni tari untuk menarik perhatian masyarakat Malang maupun

masyarakat dari luar Malang yang sengaja datang berlibur atau sekadar berkunjung ke Malang. Berbagai tari tradisional Kota Malang ditampilkan termasuk Tari Beskalan, Bedayan, dan Tari Topeng Malangan. Sri Utama, salah seorang masyarakat Kampoeng Budaya menjelaskan Kampoeng Budaya menyediakan sarana belajar budaya gratis. Adanya Kampoeng Budaya juga menjadi wadah m a s y a ra k a t

mengembangkan kreativitasnya dalam bidang seni tari dan budaya. Salah satunya adanya perpustakaan yang menyediakan buku-buku tentang seni dan budaya termasuk buku tentang seni tari. Linda, masyarakat Kampoeng Budaya lain juga menambahkan bahwa yang menarik dari pertunjukan tari yaitu berasal dari kalangan semua umur mulai dari anak kecil hingga dewasa turut mengambil bagian dari pertunjukan. Selain itu, Kampoeng Budaya juga menjalin kerja sama dengan berbagai sanggar tari yang ada di Malang untuk menampilkan pertunjukan tari di akhir pekan. “Sehingga semakin menambah semarak dan ketertarikan masyarakat dari luar kampung

untuk menonton pertunjukan,” terangnya. ald/m_nda/iqo/p_ omo/pus

Wefie: Pengunjung memanfaatkan pemandangan yang indah untuk foto bersama di Pantai Mbehi. Gemulai: Koreografi Tari Beskalan Putri yang ditampilkan dengan luwes. maulyadi/Bestari

diego/Bestari


18 18

polemik POLEMIK polemik

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

BESTARI

Tanamkan Budaya Tertib Berlalu Lintas

Jalur transportasi merupakan sarana yang paling vital di dalam sebuah instansi pendidikan. Lalu lalang kendaraan roda dua dan empat setiap harinya memadati jalan di dalam dan di sekitaran kampus III UMM. Terlebih pengguna sepeda motor disebut sebagai pengguna yang paling menyita perhatian karena kuantitasnya, sehingga tak jarang sepeda motor yang digunakan segenap sivitas akademika menyebabkan kemacetan di dalam kampus, khususnya di pintu gerbang area parkir. Alhasil, tindakan-tindakan menyalahi aturan baik itu di jalan kampus maupun di gerbang parkiran dilakukan karena alasan efisiensi waktu. Rahmad Setyabudi Utomo, Kepala Urusan Keamanan mema­ par­kan, pengaturan jalur lintasan ken­daraan di lingkup UMM dila­ku­ kan sesuai dengan komando Biro Administrasi Umum (BAU). Pos satuan pengamanan (satpam) di gerbang depan Hellypad digunakan sebagai pintu masuk kendaraan roda 4 (R-4), sedangkan kendaraan roda 2 (R-2) masuk melalui jem­batan Dome. Rute tersebut cukup jelas dengan adanya rambu-rambu di sepanjang jalan kampus sehingga memudahkan pe­ngendara yang lewat. “Rute itu berlaku untuk seluruh sivitas aka­ demika UMM maupun umum,” tutur pria kelahiran Surabaya itu. Sambung pria 47 tahun itu, jalur kendaraan untuk R-2 sering ber­ubah sehingga jalur menjadi ber­­lawanan. Hal tersebut terjadi ji­ka ada komando dari pihak pe­nge­lola Dome untuk mengubah jalur kendaraan karena bertepatan de­ngan pelaksanaan acara yang digelar di Dome. Arah kendaraan yang semula melalui jembatan depan Dome dialihkan menuju jalan depan wall climbing dan keluar melalui gerbang di samping Gedung Student Center (SC). Tidak hanya diperuntukkan bagi pengendara kendaraan bermotor saja, imbuh Rahmad, fasilitas jalan kampus pun merupakan hak pejalan kaki karena belum adanya fasilitas trotoar bagi pedestrian. Seringkali pengendara tidak sabar sehingga mengklakson pejalan kaki yang melintas, padahal hal tersebut tidak diperbolehkan karena dianggap tidak menghormati pengguna jalan lainnya. Apabila pengendara ketahuan mengklakson pejalan kaki, akan ditegur oleh satpam.

Kesadaran Kolektif Seluruh Pihak Selain adanya sistem pengalihan arus kendaraan, permasalahan lain yang menyebabkan semrawutnya tata kelola kendaraan bermotor di UMM yakni masih adanya pe­ ngen­dara yang memarkirkan ken­ da­raannya dengan sembarangan. Wakil Kepala Pengaman M. Isman me­nyebutkan, penyebab adanya par­­kir kendaraan sembarangan yaitu pengendara yang kurang me­ ng­indahkan peraturan yang diber­ lakukan. Terkait dengan masalah ter­ se­but, Isman mengatakan bahwa ma­sih ada toleransi waktu selama 5 menit untuk memindahkan ken­ da­raan. Bila tidak segera dipin­ dah­kan, pihak keamanan akan me­nindaklanjutinya dengan mem­ berikan teguran, menyita sementara helm pengendara, mengempesi roda kendaraan, hingga merantai ken­daraan. Bagi pemilik kendaraan yang ingin menebus helm atau kendaraan yang dirantai harus menandatangani surat perjanjian di atas materai 6000 supaya pengendara merasa jera. Pengendara sering kali melewati jalan yang tidak boleh dilalui. Padahal hal itu berpotensi menyebabkan kecelakaan. Untuk mengatasinya, perlu adanya kesa­ daran pengendara supaya menaati rambu-rambu serta kedisiplinan pihak keamanan untuk senantiasa waspada terhadap pelanggaran lalu lintas (lalin). “Saya berharap semua pihak mau mentaati peraturan yang sudah ada,” harapnya. Salah satu petugas parkir di UMM Zendi berpendapat, lalu lalang kendaraan di dalam kampus yang terkesan berantakan itu

Tak patuh: Beberapa pengendara yang melanggar rambu lalulintas di kawasan Kampus III UMM. Mereka mengabaikan rambu lalu lintas yang terpampang di sisi kanan jalan

datang dari pengguna kendaraan itu sendiri, bukan dari aturan yang diberlakukan. Tidak jarang pula pengendara memarkir kendaraannya di area bebas parkir, padahal sudah tertera ramburambu dilarang parkir. Selain itu, ia juga memaparkan bahwa penyebab penumpukan kendaraan di pintu gerbang parkir belakangan adalah bentuk kurangnya kuantitas petugas parkir. Menurutnya, tidak dipakainya lahan parkiran yang bertempat di samping Lapangan Basket akhir-akhir ini dikarenakan kurangnya petugas parkir. “Sekarang kita kekurangan petugas parkir sehingga terdapat beberapa parkiran yang tidak dipakai. Oleh karena itu, sering terjadi macet di depan pintu-pintu masuk parkiran yang lain,” tegasnya. Sementara itu, Arif yang juga petugas parkir menilai, sebagai petugas lapangan dirinya senantiasa mengikuti arahan dari atasan. Namun, petugas parkir tetap diberi kewenangan untuk menertibkan kendaraan-kendaraan yang ter­ parkir bebas di luar area parkir

yang disediakan. “Untuk ketertiban bersama dan kenyamanan peng­ guna lalin di dalam kampus, kami juga berwenang untuk menindak kendaran yang diparkir di bahu jalan. Tak ada susahnya untuk parkir di tempat yang telah disediakan, padahal itu gratis,” tegasnya.

Peraturan lalu lintas memiliki peranan penting dalam pelayanan keamanan dalam lingkungan sekitarnya. Sayangnya, terkadang masih terdapat pengguna lalu lintas yang sering melanggar peraturan. Lantas, upaya apa yang dilakukan oleh UMM guna meningkatkan Kesadaran Peraturan Lalu Lintas? Berikut hasil wawancara reporter Bestari Yolanda Dini Noersandy dengan Kepala Bagian Kepegawaian UMM Zakarija Achmat.

keamanan UMM su­dah seharusnya menjadi tanggung jawab bersama. Kesadaran akan pentingnya menaati rambu lalu lintas harus ter­tanam pa­da ji­wa sivitas UMM. Apabila sivitas UMM dapat mejadi seseorang yang tertib akan peraturan. Hal tersebut tentunya dapat mengurangi pekerjaan petugas keamanan.

KSKLUSIF Bagaimana tanggapan Anda terkait terabaikannya rambu lalu lintas? Sebenarnya tidak ada rambu lalu lintas yang tidak memiliki fungsi. Semuanya memiliki fungsi. Namun, fungsi itu sendiri dikembalikan lagi kepada seluruh sivitas kampus. Tidak semua rambu lalu lintas di­fung­ sikan oleh sivitas kampus. Seringkali ditemui banyaknya kendaraan yang parkir tidak pada tempatnya. Padahal, sudah ter­pampang sangat jelas rambu lalu lintas dilarang parkir di samping kendaraan­nya. Alasannya karena ada kebutuhan mendesak. Apabila hal tersebut tidak mendesak jangan dibilang mendesak karena parkir tidak pada tempatnya akan menim­bul­­kan tindakan kriminal seperti pencurian.

Bagaimana sistem koordinasi buka tutup lalu lintas UMM yang? terkesan membingungkan Lalu lintas dirancang mem­

Wujudkan Kampus Ramah Pengendara Sri Wahyuni, salah satu dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi UMM terkadang merasa heran dengan jalur lalin di kampus. Upaya penertiban lalin pastinya dilakukan oleh pihak kampus, meskipun ada beberapa kendala dalam penerapannya. “Saya yang merupakan sivitas akademika UMM saja terkadang bingung, apalagi orang luar yang baru datang ke UMM,” ujar dosen yang menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi itu. Senada dengan Yuni, Ali Ikhwan yang merupakan Ketua Prodi Agroteknologi menilai, kontur wilayah kampus 3 UMM yang berupa tanjakan dan turunan menyebabkan banyak orang

mirza/Bestari

yang lebih memilih mengendarai kendaraan bermotor, ketimbang berjalan kaki menuju gedung perkuliahan. Tidak menetapnya penerapan jalur kendaraan bermotor, diakuinya sering kali membingungkan pengendara yang masih awam dengan sistem lalin di UMM. “Sempat saya melihat mahasiswa asing marah-marah karena tidak mengerti peraturan dan tidak dilayani dengan bahasa yang baik ketika dia dipergoki melanggar lalin di kampus,” terangnya. Riska Irawati yang merupakan mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah mengeluhkan lalin kampus yang tidak teratur. Ia merasa pihak kampus kurang bijak dalam menangani permasalahan ter­se­ but. Riska menyarankan agar ada penambahan anggota keamanan dan penambahan rambu lalin di sepanjang jalan dalam kampus. Selain itu, perlu penambahan polisi tidur agar pengendara lebih memelankan kecepatannya kendaraannya saat melintas di area kampus. nda/m_lik/p_ori

Rekayasa Lalu Lintas Cegah Tindak Kriminalitas

bingung­kan untuk meminimalisir adanya tin­dakan kriminal. UMM merupakan kam­pus yang dapat menjadi panutan untuk kampus lain sehingga banyak sekali mahasiswa yang hadir untuk bertukar ilmu di kampus UMM. Selain itu, UMM juga menjadi jalan penghubung masyarakat di sekitarnya sehingga ba­nyak sekali pengendara yang berlalu lalang namun bukan sivitas UMM. Keja­hat­an akan hadir ketika ada sebuah ke­sempatan. Ketika pencuri tersebut bukan bagian dari sivitas UMM tentunya pencuri akan merasa kebingungan un­ tuk me­nemu­kan jalan keluar sehingga petugas keamanan dapat dengan mudah untuk menangkapnya.

Bagaimana menjaga keamanan pejalan kaki dengan pengendara? Pejalan kaki tentunya harus le­ bih berhati-hati. Ketika berjalan ha­­rus mengawasi kanan kirinya. Usa­­hakan tidak berjalan sambil meng­­guna­kan handphone. Tingkat ke­sadaran seorang

pejalan kaki ke­ti­ka menggunakan tele­ pon seluler akan ber­kurang sehingga hal tersebut sangat mem­­bahayakan. Usa­hakan pejalan kaki tidak berjalan secara bergerombol se­hingga menutup jalan dan menim­bul­­kan adanya bunyi klakson. Para pengendara dila­rang melaju dengan ce­pat. Kecepatan kendaraan ti­dak boleh lebih dari 20km/jam. Rambu lalu lintas tersebut su­dah ter­pampang jelas se­hingga tidak ada alasan untuk me­laju dengan kencang. Selain itu, utamakan pe­ ja­lan kaki agar tidak terjadi perse­­teruan karena bagaimana pun pengendara harus mengalah pada pejalan kaki.

Bagaimana upaya UMM dalam mengatasi permasalahan itu? UMM telah menye­diakan petugas keamanan untuk me­ner­tibkan dan menjaga keamanan Kampus. Petu­ gas keamanan tidak per­nah bosan untuk meng­ingatkan para pengendara yang tidak tertib. Ketertiban dan

Apa harapan Anda ke depan? Harapannya para pengguna jalan dapat menaati rambu lalu lintas. Selain itu mengerti akan

hak dan kewajiban sehingga parkir pada tempatnya dan tidak menggunakan jalan seenaknya. Selanjutnya, para pengendara dilarang melawan arus yang ada. Hal tersebut untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Tidak hanya itu, pengendara diharapkan untuk tidak membunyikan klakson pada area kampus karena pengendara memang harus berjalan lambat di area kampus.

Zakarija Achmat

nolarita/Bestari


BESTARI

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

kata mereka

Hari Anak, Hari Kesejahteraan Bagi Anak

Hikmatul Fitriyah Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Angkatan 2013

Anak adalah titipan Tuhan. Sehingga, layak untuk dijaga dengan baik agar berguna di masa mendatang. Selain itu, anak dapat menjadi cerminan bagi orang tuanya. Jika orang tua mampu mendidik dengan baik, maka anak akan memiliki moral yang baik. Sebaliknya, jika orang tua kurang mampu mendidik dengan baik, maka tidak ada jaminan bagi anak akan memiliki moral yang baik. Generasi penerus bangsa akan diisi oleh anak. Oleh sebab itu,

anak perlu dididik dengan baik. Misalnya, jika anak melakukan kesalahan maka tidak sepatutnya orang dewasa memarahi mereka, melainkan menasehati dengan baik. Hal ini dikarenakan anak masih dalam masa rentan pertumbuhan yang mudah merespon lingkungan sekitarnya. Menurut mantan Presiden RI ke-2 Soeharto, anak adalah aset kemajuan bangsa. Oleh sebab itu, beliau menggagas ide untuk merayakan hari anak. Sehingga, sejak tahun 1984 berdasarkan Keputusan Presiden RI No 44 tahun 1984, setiap tanggal 23 Juli ditetapkan sebagai Hari Anak Nasional yang mulai dilaksanakan dari tingkat pusat hingga daerah. Selain itu, Negara melindungi anak untuk menunjang kesejahteraan dan melindungi hak anak secara hukum dan perundangan. Salah satu diantaranya adalah UU No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan

Anak yang memuat berbagai ketentuan tentang masalah anak di Indonesia. Pada dasarnya, peringatan Hari Anak Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak akan hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya kepada orang tua, masyarakat serta kepada bangsa dan negara. Jadi, Hari Anak merupakan kesempatan mereka untuk mengajak seluruh bangsa Indonesia, baik itu keluarga, masyarakat, maupun pemerintah dan negara untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab­ nya sebagaimana yang telah dite­ tapkan dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang berisi pengupayaan perlindungan dan mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya dan perlakuan tanpa diskriminasi.

Anak adalah Harapan Masa Depan Bangsa Menurut UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, definisi anak adalah seseorang yang belum berumur 18 (delapan belas). Tepat pada tanggal 23 Juli 2017, baru saja kita rayakan Hari Anak Nasional yang ke 33 sejak tahun 1984 (Wikipedia.com). Anak adalah aset masa depan bangsa. Hari anak indonesia adalah sebuah simbol di mana semua orang di negeri ini dapat menyadari bahwa anak itu penting untuk keberlanjutan bangsa ke arah yang lebih baik. Kita sudah sering mendengar bahwa penerus bangsa ke depannya adalah generasi muda masa kini dan baik buruknya bangsa ini ada di tangan mereka. Di dunia yang serba modern ini, sesuatu yang instan mudah di dapatkan di mana saja dan kapan saja. Dampak dari modernisasi pun dapat dirasakan oleh kalangan muda dan tua. Salah satu

dampak negatif modernisasi adalah rusaknya moral anak saat ini. Banyak berita tentang rusaknya moral anak saat ini, seperti pencurian, pembunuhan, kekerasan, pencabulan yang terjadi di sekitar anak, baik anak sebagai korban maupun pelaku. Hampir semua tindakan kejahatan yang terjadi pada anak dipengaruhi oleh berbagai hal, mulai dari pengaruh dari lingkungan luar, kurangnya perhatian atau kasih sayang dari orang terdekat, kepribadian yang pendiam dan berbagai alasan lainnya. Semua elemen generasi senior dan junior harus ikut berperan dalam memecahkan permasalahan ini. Pemerintah, kepolisian, masyarakat dan orang tua harus lebih aktif dalam melakukan proteksi dini agar moral pada anak dapat terbimbing. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk membentuk kepribadian anak ke arah yang lebih baik seperti mengajarkan hal-hal yang sederhana dalam berinteraksi dengan lingkungan

Alissa Nailun Kamila Ilmu Komunikasi Angkatan 2015

Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi juga semakin memanjakan manusia. Tak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak. Banyak game baru berbasis android yang didesain khusus untuk anak-anak serta tontonan di televisi ataupun video di media sosial juga saat ini semakin mudah diakses oleh anak–anak. Sayangnya, kita mulai jarang menemukan tontonan yang cocok untuk anak. Tayangan di televisi lebih didominasi dengan sinetron

Info BESTARI Tema Grafis dan Kata Mereka edisi 348, Bulan Agustus 2017:

“Solusi Bebas Korupsi” Pengiriman naskah/grafis paling lambat tanggal 12 Agustus 2017. Naskah/grafis diterima di Kantor Redaksi Bestari atau melalui email: redaktur_bestari@yahoo.com.

Naskah/grafis yang dimuat akan mendapat imbalan. Bestari menerima tulisan pembaca untuk : 1. Tulisan Nurani dengan 4.000 character with space 2. Tulisan Resensi Buku atau Film dengan 3.500 character with space 3. Tiga karya puisi dengan tema bebas 4. Karya cerpen dengan tema bebas sebanyak 6.800 character with space 5. Opini (untuk dosen dan mahasiswa) dengan tema bebas sebanyak 5000 character with space. Harap menyertakan foto

Naskah yang dikirim belum pernah dimuat/dikirim ke media lain Latifah Hanum Prodi Pendidikan Matematika Angkatan 2015

sekitar serta mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada intinya jika semua menginginkan kemajuan pada bangsa ini, mulailah untuk memperbaiki moral generasi muda. Cintailah seluruh anak Indonesia yang ada dan bimbinglah mereka semua untuk menjadi generasi gemilang. Selamat Hari Anak Indonesia 2017, semoga ke depannya anak-anak Indonesia memiliki kekuatan moral dan keluhuran akhlak

Tontonan yang Layak untuk Anak yang kurang layak. Seperti sinetron anak jalanan beberapa waktu lalu yang banyak menghadirkan adegan berkelahi serta kata-kata yang tidak seharusnya didengar oleh anak– anak. Tidak hanya itu, beberapa program reality maupun variety show yang ada di Indonesia juga dinilai tak layak untuk ditonton oleh anak kecil. Hal ini tentu sangat berdampak pada perkembangan sikap. Mengingat anak–anak adalah peniru yang ulung, maka bukan hal sulit bagi mereka untuk menirukan apa yang mereka lihat di televisi atau gadget mereka. Jika tontonan mereka adalah sinetron dengan banyak kata-kata dan perbuatan kasar maka kemungkinan mereka juga akan tumbuh dengan kepribadian seperti itu. Begitu pun dengan adegan adegan berkelahi, bisa jadi anak–anak menirukan adegan tersebut di kemudian hari. Menanggapi fenomena ini, kita tak bisa sepenuhnya menyalahkan kepada produser acara yang

19

menanyangkan program itu. Keluarga tentu memiliki peran penting dalam hal ini. Orang tua hendaknya mengawasi tontonan anak-anak dan menjelaskan pada mereka saat terdapat hal-hal yang tidak seharusnya mereka dengar atau tonton. Alangkah lebih baik jika orang tua tidak terlalu memanjakan anak-anak dengan fasilitas, namun mendorong anak-anak untuk mau bermain diluar rumah dengan sebayanya. Selain itu, mengajak anak untuk menonton pagelaran seni tradisional juga bisa menjadi alternatif bagi para orang tua untuk tidak membiasakan anak mereka menonton sinetron, dengan menonton pagelaran seni tradisional anak–anak juga dapat mengenal kebudayaan mereka secara lebih dekat yang akhirnya dapat menumbuhkan rasa memiliki. Tentu akan berbeda jika mereka hanya menonton melalui video.

Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2017 Program Studi (Prodi) Magister Pendidikan Matematika UMM akan menggelar Seminar Nasional (5/8). Acara mengusung tema “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika” akan digelar di Ruang Sidang Senat UMM. Menghadirkan pembicara Mohd Faizal Nizam Lee dari Universitas Sultan Idris Malaysia dan Moh. Mahfud Effendi dari UMM.


20

grafis

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

BESTARI

Melly Amanda Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan

Sultoni Ma’arif Prodi Ekonomi Syariah

Keberangkatan KKN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi salah satu bukti nyata kontribusi UMM untuk ikut memajukan kesejahteraan masyarakat. Berbagai macam persiapan telah dilakukan oleh mahasiswa yang akan mengikuti program ini. Mulai dari barangbarang pribadi, kebutuhan untuk program kerja mereka, dan pastinya mental siap mengabdi.

Foto-foto: mirza/Bestari


BESTARI

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

Kuliahku yang Terbengkalai Assalamulaikum Wr. Wb. Perkenalkan nama saya HD saat ini sedang bekerja sebagai agen properti di salah satu kota besar di Jawa Timur. Selain itu saya masih berstatus sebagai ma­ha­­siswa di sebuah perguruan tinggi swasta di kota tersebut. Saya terlahir bungsu dari tiga ber­saudara dan kedua kakak saya telah berkeluarga dan hidup man­diri sementara kedua orang tua saya adalah pensiunan PNS dan dosen universitas negeri. Saat ini saya sedang meng­ ambil cuti kuliah, hal itu sudah saya lakukan sebanyak tiga kali. Pada awal semester dulu saya meng­ambil cuti kuliah selama dua semester, kemudian kuliah kem­bali selama dua semester, lalu saya cuti lagi tiga semester, begitu seterusnya hingga saat ini. Bah­kan hingga saat ini saya masih me­miliki tanggungjawab untuk menye­lesaikan beberapa mata kuliah yang belum saya ambil. Saya sangat menikmati pekerjaan sampai saya baru menyadari bahwa teman-teman seangkatan saya telah menyelesaikan studi S1-nya. Sebagai seorang agen properti saya sangat menikmati pekerjaan ter­sebut. Tiap kali berhasil dalam suatu proyek, saya tertantang untuk dapat berhasil dalam proyek yang lebih besar lagi. Selain itu saya mampu berinvestasi dengan mem­beli beberapa aset berupa rumah dan tanah serta mampu mem­biayai kuliah saya sendiri. Kadang saya berpikir bahwa untuk apa saya capek-capek kuliah kalau saya sudah me­miliki pekerjaan dan ke­hidupan yang mapan. Namun akhir-akhir ini saya terbebani dengan nasihat yang disampaikan oleh ayah saya. Beliau berpesan agar segera menyelesaikan kuliah dan memiliki ijazah sarjana. Beliau juga mengingatkan saya meskipun saya tidak pernah meminta uang saku kepada mereka karena sudah mampu menghidupi diri saya sen­diri namun menguliahkan saya hingga lulus adalah kewajiban mereka. Hal tersebutlah yang membuat ayah saya merasa masih punya tanggung­jawab terhadap pen­ di­dikan saya. Bahkan ayah saya merasa bersalah karena se­bagai

seorang pensiunan dosen yang telah meluluskan banyak mahasiswa, justru anak kan­dungnya sendiri belum lulus kuliah bahkan dalam waktu yang lama. Bah­kan hingga saat ini saya masih me­miliki tanggungjawab untuk menye­ lesaikan beberapa mata kuliah yang belum saya ambil. Be­gi­tulah permasalahan yang saya ha­dapi, atas bantuannya saya sam­pai­kan banyak terima kasih.

Waalaikumsalam Wr. Wb. Terima kasih pada saudara HD atas kepercayaan kepada tim UPT BK untuk membantu permasalahan Saudara. Permasalahan akademik memang umum terjadi di kalangan ma­ha­ siswa yang juga bekerja seperti Sau­dara HD. Namun apapun per­ masalahannya menunda me­nye­ le­saikan kuliah hingga berlarutlarut bu­kanlah hal yang patut dilakukan. Bu­kankah hal tersebut justru akan me­rugikan Saudara sendiri? Terkait dengan kesuksesan Sau­dara dalam bekerja, hal tersebut me­mang suatu pencapaian yang luar biasa. Bagaimanapun di luar sana ketika

21

konsultasi

banyak mahasiswa yang telah lulus kesulitan mencari pe­ker­ jaan, justru Saudara mem­buk­ti­ kan bahwa sebagai mahasiswa pun mampu bekerja dan hidup man­diri. Namun ada hal yang perlu di­ketahui bahwa Saudara sudah be­berapa kali mengambil cuti dan masih banyak mata kuliah yang belum diambil. Jangan sampai pekerjaan dan kesuksesan materi yang telah berhasil menjadi peng­ham­ bat untuk menyelesaikan studi. Jadikan keberhasilan bekerja dan dorongan orang tua sebagai se­ mangat untuk segera wisuda, se­ hingga Saudara dapat berkarya lebih maksimal lagi. Ingatlah bahwa kebahagiaan orang tua yang sesungguhnaya tidak hanya me­lihat anaknya hidup mandiri, namun menyaksikan Saudara menge­nakan toga dan diwisuda. Cobalah untuk berkomunikasi dengan atasan Saudara di tempat kerja tentang upaya Saudara agar dapat segera menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Tim UPT BK Masjid AR Fachruddin Lt. I Kampus III UMM Penanggung jawab : Muhammad Shohib, M.Si. konseling_bk@yahoo.com Telp : 0341-464318 ext 180

SELAMAT DATANG generasi BARU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2017/2018

Jenis Makanan yang Dilarang Bagi Penderita Gout Arthritis Assalamualaikum Wr. Wb. Per­ke­nalkan saya LAR, saya ingin ber­tanya tentang kondisi Ayah saya yang sering mengalami nyeri pada sendi kakinya disertai bengkak, Ayah saya berusia 50 tahun. Beberapa waktu lalu karena sering mengeluh nyeri sendi kaki maka Ayah saya pergi ke apotek untuk beli obat. Oleh bagian apotek ayah saya ditawarkan untuk cek kadar asam urat dengan suatu alat. Menurut alat tersebut kadar asam urat ayah saya 9,3 mg/dl dan ayah saya pun pergi ke dokter untuk konsultasi dan diberikan obat. Oleh dokter di­sarankan untuk mengurangi makanan yang dapat mem­per­tingi kadar asam uratnya. Yang akan saya tanyakan di sini adalah jenis-jenis makanan apa saja yang harus dihindari supaya kadar asam urat bisa turun dan pada akhirnya dapat mengurangi ke­luhan ayah saya? Terima kasih atas jawabannya.

Waalaikumsalam Wr. Wb. Hallo LAR, keluhan yang dirasakan oleh Ayah Anda ke­ mungkinan karena pe­radangan sendi yang disebut Gout Arthritis, disebabkan pe­numpukan asam urat dan seringkali menimbulkan rasa sakit luar biasa. Nyeri ini di­sebabkan oleh kristal asam urat yang berbentuk seperti jarum. Biasanya kristal asam urat terbentuk pada persendian jempol kaki dan jari-jari atau tulang kecil kaki (metatarsal dan tarsal). Serangan asam urat bisa ter­jadi dalam hitungan hari atau bulan. Nyeri asam urat bisa dicegah dengan mengatur keseimbangan kerja, olahraga, dan istirahat serta menghindari makanan tertentu. Asam urat berasal dari purin yang banyak terdapat dalam daging merah termasuk otot kita sendiri. Jika aktivitas fisik terlalu berat sementara kita kurang minum dan air seni kita ter­lalu asam karena banyak mengon­ sumsi daging, lemak, dan alkohol, maka terjadilah kenaikan kadar asam urat (di atas 7 untuk pria dan

5,5 untuk wa n i t a ) yang bisa dengan atau tanpa nyeri sendi akibat pengen­ dapan kristal asam urat. dr. Dyah Ayu Shinta . *) Kadar asam urat pria lebih tinggi dari wanita karena massa otot­nya lebih besar. Ada beberapa makanan yang setidaknya harus dikurangi por­ sinya agar nyeri akibat asam urat bisa dicegah. (1) Jamur kering, jamur mengandung purin yang tinggi tetapi jamur kering jauh lebih tinggi lagi karena dengan pengeringan, purin lebih terkonsentrasi dengan jumlah yang jauh lebih besar. (2) Tape, keberadaan ragi yang mem­fer­ men­tasikan karbohidrat menjadi asam laktat dan alkohol bukan hanya meningkatkan kandungan purin tetapi juga membuat air seni lebih asam sehingga asam urat mengendap sebagai kristal dan tidak bisa dibuang keluar oleh ginjal. (3) Anda harus mengurangi kon­sumsi daging kerang. Saran ini dikemukakan Lona Sandon, asisten profesor gizi klinik di University of Texas Southwestern Medical Center, Amerika Serikat karena kerang mengandung banyak purin. (4) Alkohol, minum mi­numan beralkohol me­ning­ katkan risiko serangan asam urat hingga dua kali lipat. (5) Daging merah dan jerohan, jenis ini kaya purin. Namun tidak semua daging memiliki kadar purin yang sama. Daging putih biasanya lebih sehat daripada daging merah. (6) Asparagus, kembang kol, bayam mengan­dung lebih banyak purin diban­dingkan sayuran lainnya. (7) Daging burung, burung yang terbang terus dan jarang minum serta angsa liar juga kaya akan purin karena hewan tersebut dapat menyimpan purin dan asam urat dalam tubuhnya sebagai bahan untuk membentuk alantoin.

Dokter Rumah Sakit JIH Jogjakarta Alumni FK UMM 2007

Hai Sahabat Bestari, kontribusi apa yang bisa dilakukan generasi muda untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia? naila_alissa Mulai menonton pagelaran seni tradisional. Mendokumentasikan lalu membaginya di media sosial. Secara tidak langsung kita sudah ikut melestarikan budaya Indonesia. oryzian

Bikin film tentang budaya lokal maupun nasional, dikemas dengan semenarik mungkin untuk kemudian diperkenalkan pada masyarakat ucupeaux

Dengan memperkenalkan budaya lokal di forum forum luar maupun dalam negeri, bisa juga dengan menulis di blog tntang bdya lokal, sering sering ikutserta dalam kegiatan budaya itu, mendokumentasikan kegiatan budaya itu dengan mempromosikan di youtube atau sosial media lainnya. mbaknyakirana

Buat event yang bertemakan budaya

mirzabareza

Dengan menumbuhkan rasa memiliki yang kemudian dituangkan dalam bentuk karya seperti video, photo ataupun kerajinan.


22

opini

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

BESTARI

Selamat Datang di Dunia “Fakta Alternatif” Perang Belum Usai

72 tahun sudah usia kemerdekaan NKRI. Membayangkan usia yang sudah tidak baru lagi itu, penulis bertanya pada diri sendiri, apa makna kemerdekaan itu? Apa momentum kemerdekaan hanyalah kegiatan tahunan di mana gencarnya ritual upacara kemerdekaan dari hiasan merah putih aneka dekorasi, banyak perlombaan, kunjungan ke taman makam pahlawan meningkat, sampai memasang foto profil bertema kemerdekaan di media sosial? Saat di mana semuanya terlihat baik baik saja, namun, di luar sana tidak sedikit masyarakat yang masih saling membenci dan saling hujat, karena satu persoalan yakni perbedaan. Bicara masalah perbedaan, penulis tidak perlu lagi menjabarkan satu per satu masalah bangsa Assalamulaikum Wr. itu, Wb.pembaca dapat dengan yang timbul akibat hal Perkenalkan nama saya HD saat ini dari masalah mudah menemukan kasusnya mulai sedang bekerja sebagai politik, agama, danagen ras properti bahkan dihanya masalah salah satu kota besar di klub Jawa Timur. berbeda dukungan sepak Selain bola yang kini sudah itumerenggut saya masihkorban berstatus sebagai ma­ha­berkembangnya ­ jiwa. Semakin siswa di sebuah perguruan tinggi swasta teknologi, “permusuhan” ini ikut pula melebarkan di sayapnya kota tersebut. Saya maya, terlahirdibungsu di dunia mana media sosial dari tiga ber­ s audara dan kedua kakak adalah sarang empuknya. saya telah berkeluarga danPemerintah hidup man­diriIndonesia telah Bulan Juli 2017, sementara kedua orang saya sosial adalahyakni Telegram memblokir salah satutua media pensiunan PNS dan dosen universitas yang dianggap pemicu munculnya terorisme. negeri. Dalam waktu dekat pula terdengar wacana untuk Saatmemblokir ini saya Facebook, sedang meng­ ambildan Instragram ikut Twitter, bahkan Youtube dengan alasan kurang bisa memi­ nimalisir penyebaran berita berita palsu atau hoax. Masih rendahnya literasi masyarakat pengguna media sosial terhadap media membuat masyarakat dengan mudahnya terpengaruh dan menyebar berita-berita hoax hanya karena termakan provokasi dan click bait tanpa menelaah isinya ter­ lebih dahulu. Kalau melihat media sosial berbasis sharing content seperti Facebook, Twiter, maupun Instagram, tidak ada habis habisnya pengguna saling hujat. Keadaan itu pun kian merambah ke media sosial berbasis chatting seperti Whatsapp dan Line. Perang fisik dan senjata usai sudah sejak 72 tahun silam, perang di mana rakyat Indonesia bersatu melawan penjajah, perang di mana banyak pahlawan gugur hanya untuk merasakan bendera merah putih berkibar megah. Namun kala ini, perang dunia maya semakin gencar dan pecah, bukan lagi bertumpah darah, bukan lagi bersama penjajah, namun adalah perang adu kata dan kali­ mat antara bangsa yang masih satu air dan satu tanah. Mari berhenti sejenak saling hujat dan memikirkan masalah. Mari kita bersama menga­ presiasi prestasi anak bangsa tahun ini yang kalah tenar di media sosial. Beberapa di antaranya adalah Tiga tim Indonesia asal Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, berkompetisi dalam Hong Kong Invention Exhibition (HKIE) di City University of Hong Kong dan membawa pulang 2 medali emas, 1 perak, dan 4 spesial award (19/1). Tidak ketinggalan UMM ikut menambah prestasi Indonesia sebagai juara I dan II di ajang kontes robot internasional di Trinity College, Connecticut, America Serikat (2/4). Selanjutnya di ajang International Conference of Young Scientist (ICYS) di Stuttgart, Jerman. Tim Indonesia membawa pulang 8 medali (16-22/4). Kesenian Indonesia juga ikut mengharumkan nama bangsa lewat Surrey Fusion Festival. Indonesia dinobatkan sebagai pemenang kedua “Best Dressed Pavilion 2017” (22-23/7). Mari kita bertanya pada diri sendiri, sejauh mana kita berkontribusi untuk kemajuan bumi pertiwi kita ini?

Maulyadi Salasanto Redaktur Pelaksana

Saat ini, cara memperoleh informasi menga­la­ mi perubahan yang sangat signifikan. Teru­tama dengan per­­kem­bangan me­­­ dia sosial dan tekno­ logi mobile. Per­ge­ seran baru dalam Djoko Sigit Sayogo* ekosistem media dan infor­masi menim­ bulkan kekhawatiran baru tentang keren­ tanan masyarakat demokratis terhadap “fakta alternatif”. Fakta alternatif dalam wujud hoax sebagai bentuk informasi yang tidak benar bersumber dari kecepatan informasi berputar dan terdistribusi dalam ekosistem media dan informasi, khususnya media sosial. Kecepatan dan tertanamnya fakta alternatif dalam media sosial sangat besar dipengaruhi oleh “herding behavior”, penggiringan opini, dalam hubungan sosial. Di satu sisi, media sosial memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu mengatasi permasalahan publik terutama dalam diseminasi informasi. Informasi yang disebarkan melalui media sosial memiliki potensi positif yang sangat besar. Pada saat terjadi Hurricane Sandy di Amerika Utara pada 29 Oktober 2012, media sosial telah menjadi bagian integral dari tanggap bencana. Jutaan orang Amerika yang terdampak bencana mencari informasi melalui Twitter dan Facebok. Tetapi di sisi lain, media sosial juga membuka tersebarnya fakta alternatif yaitu klaim dan klaim balik. Informasi hoax dapat menyebar dengan kecepatan sangat tinggi dan memberikan dampak negatif ke masyarakat. Fakta alternatif akan sangat merugikan terutama bagi yang menerima begitu saja informasi tanpa menganalisa lebih lanjut. Kenyataannya, kemampuan menganalisa informasi berbeda-beda antar individu. Kecepatan informasi yang ditunjang oleh hubungan sosial dalam media

grafis: faidah

sosial, individu menjadi sangat tergantung pada heuristis dan isyarat sosial untuk menentukan kredibilitas informasi dan guna membentuk keyakinan informasi tersebut berkualitas. Hal tersebut membuat fakta alternatif menjadi sangat sulit untuk diperbaiki dan diubah. Sebuah fakta alternatif yang tidak atau kurang benar bisa dianggap menjadi informasi yang benar dan berkualitas. Hal itu dikarenakan proses heuristis yang dipengaruhi oleh isyarat sosial dari sekitar membuat seakan-akan informasi tersebut menjadi benar. Jumlah sumber fakta alternatif yang relatif kecil namun terus berubah pada media sosial menunjukkan cara mengantisipasi dengan berfokus pada teknologi dan algoritma tidak cukup, tetapi lebih tepat jika dilakukan melalui intervensi sosioteknikal. Teori sistem informasi tradisional tidak lagi mencukupi untuk digunakan sebagai kerangka dalam menilai kualitas informasi. Penerimaan individu atas fakta alternatif yang tersebar di media sosial juga sangat besar didorong oleh tekanan sosial. Kepercayaan, termasuk atas informasi, tidak lagi didikte dari otoritas tertentu, tetapi dari jaringan secara sosial. Luasnya jaringan yang dimiliki individu juga berkontribusi pada kuantitas informasi yang diterima melalui media sosial. Meskipun misalnya, seseorang memilih hanya berbagi informasi dengan kualitas yang tinggi, overload informasi dan terbatasnya waktu yang dimiliki seseorang akan menghambat

upaya untuk mendiskriminasikan kualitas informasi, antara yang berkualitas dan yang berupa fakta alternatif. Hal tersebut akhirnya mempermudah tersebarnya secara viral informasi yang berkualitas rendah lebih banyak dibandingkan informasi yang berkualitas. Kita memerlukan cara baru untuk menentukan kepercayaan atas informasi. Di media sosial, jumlah sumber fakta alternatif yang relatif kecil namun terus berubah secara berkelanjutan mengindikasikan bahwa teknologi dan algoritma saja tidak cukup untuk digunakan menentukan kepercayaan atas informasi. Diperlukan pendekatan yang bersifat sosio-teknikal, menggabungkan aspek sosial hubungan antar manusia dan pendekatan dari teknologi informasi. Sebagai contoh, mempelajari kemungkinan penggunaan penggabungan antara tekanan sosial dan reputasi sumber informasi difasilitasi oleh teknologi informasi. Misalnya, dengan menggabungkan ancaman rusaknya reputasi dan rasa malu terhadap jaringan jika ikut menyebarkan informasi yang termasuk dalam fakta alternatif. Ancaman terhadap kemungkinan rusaknya kredibilitas sumber informasi memberi celah untuk dibentuknya alat pengecekan fakta di media sosial, misalnya: memberikan peluang bagi pengguna media sosial untuk menandai (flagging) fakta alternatif. Ke depannya sebagai ilmuwan, baik akademisi dan mahasiswa, kita harus memperluas studi mengenai bagaimana sistem sosio-teknis dapat digunakan untuk mengurangi dampak fakta alternatif. Secara lebih luas, kita harus menyelidiki apa hal-hal yang diperlukan untuk membentuk sistem informasi yang mendorong budaya kebenaran. Termasuk, mengembangkan sumber daya bersama bersama-sama secara multidisiplin untuk melakukan penelitian akademis mengenai kehadiran dan penyebaran fakta alternatif berupa hoax dan mis-interpretasi atas informasi pada platform media sosial. *) Dosen FEB Unmuh Malang

Kebersamaan adalah Kuncinya Sudah lebih dari 70 tahun bang­sa Indonesia mer­­deka dari pen­ ja­­jahan. Kemer­ dekaan dipe­ro­leh bangsa Indonesia karena kesadaran pentingnya persa­ Diko Ahmad R.P.*) tuan dan kesatuan seluruh elemen masyarakat dalam mempertahankan wilayah dan tumpah darah Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu pilar penting untuk menjaga sebuah hu­bungan sosial di dalam berbangsa dan bernegara. Harapannya persatuan mampu meredam segala permasalahan yang ada dengan rasa persaudaraan dan ke­bersamaan. Persaudaraan antara umat dan bangsa hendaknya secara tulus tanpa dicampuri kepentingan apapun. Sehingga terwujudlah suatu keadaan bermasyarakat dan bernegara yang tenteram dan damai. Akhir-akhir ini bangsa Indonesia sedang didera dengan permasalahan yang sangat serius yaitu terorisme. Aksi terorisme menjadi permasalahan yang mengancam kedamaian di Indonesia. Pada tahun 2016 saja, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sudah menangani 170 kasus terorisme. Jumlah tersebut naik drastis dari tahun sebelumnya yang hanya 82 kasus. Peningkatan jumlah kasus itu disebabkan oleh dinamika politik di Suriah dan Irak yang tidak stabil akibat serangan Negara Islam Irak dan Suriah atau yang lebih dikenal dengan ISIS. Penyerangan oleh ISIS tersebut dapat mempengaruhi peningkatan kasus terorisme di Indonesia. Selain itu, meningkatnya aksi terorisme yang ter­jadi di tanah air juga disebabkan karena banyaknya para pelaku teror yang terdiri dari berbagai latar belakang

memiliki pemahaman agama yang dang­kal serta terbutakan oleh berbagai ma­cam propaganda radikalisme yang menyesatkan. Para pelaku teror mengakui, bahwa apa yang mereka lakukan adalah benar dan tidak bertentangan dengan syariat Islam sedikit pun. Akan tetapi pada hakikatnya tidak de­ mikian. Memusuhi dan memerangi orang tidak seagama dengan kita tanpa alasan yang dapat dibenarkan merupakan tindakan kriminal yang dilarang di dalam Islam. Rasulullah SAW telah memberikan contoh kepada umatnya perihal bagaimana menjalin hubungan antara umat Islam dengan non Islam seperti Yahudi dan Nasrani. Salah satu seperti yang terjadi di Madinah yang saat itu beliau menjadi pimpinan tertinggi, selama kaum Yahudi dan Nasrani tidak melakukan penyerangan kepada umat Islam dan patuh terhadap perjanjian yang telah dibuat antara kedua belah pihak, maka selama itu lah Rasulullah SAW akan terus berupaya untuk bersifat baik, menjalin hubungan yang harmonis, bahkan beliau berkomitmen untuk melindungi orang-orang yang tidak seagama dengan beliau dari ancaman musuh. Permasalahan terorisme yang terjadi di tanah air bukanlah semata-mata tugas

salah satu institusi keamanan negara seperti kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Terorisme merupakan permasalahan yang menjadi tugas bersama seluruh elemen dan lapisan masyarakat. Kebersamaan adalah kunci untuk mengikis tuntas akar persoalan terorisme yang akhir-akhir ini semakin marak terjadi. Rasa kebersamaan dan persatuan yang kuat akan sangat menguntungkan bagi bangsa Indonesia dalam memerangi terorisme dan radikalisme yang merusak keutuhan dan kedaulatan NKRI. Peran keluarga, orang tua, guru, da’i, tokoh agama sangat besar untuk memberikan pemahaman dan pengertian agama yang benar. Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia memiliki andil besar dalam menangkal ajaran radikal yang mengatas namakan Islam dan jihad. Melalui pedoman hidup dan gerakan keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah, Muhammadiyah dan Aisyiyah mempunyai peluang besar dalam membentengi keluarga serta umat dari paham-paham terorisme dan radikalisme. Sudah saatnya seluruh elemen bangsa bersatu bersama untuk melawan dan menghentikan aksi terorisme dan radikalisme yang sudah banyak memakan korban jiwa. Ada sebuah pepatah yang berbunyi ringan sama dijinjing, berat sama dipikul yang memiliki arti pekerjaan seberat apa pun, yang dilakukan bersama-sama akan terasa ringan. Tidak dapat kita pungkiri terorisme dan radikalisme merupakan masalah yang sangat serius dan berat, kita yakin dengan semangat kebersamaan dan persatuan permasalahan terorisme dapat kita atasi dengan mudah. *) Mahasiswa Pendidikan Matematika


BESTARI

No. 347/TH.XXX/Juli/2017

Gundah

Cerpen Aku sedang duduk melamun di taman saat tiba-tiba dikejutkan oleh Rama yang datang dari belakang menepuk pundakku. “Oi, Hil! Apa kabar? Aku punya permintaan, nih!” “Jangan suka ngagetin gitu ah. Bahaya tahu buat orang tua.” “Kamu kan masih muda, Hil. Oke. Jadi begini, sebentar lagi ada turnamen bola antar fakultas. Tim kami kekurangan orang. Apakah kamu mau membantu kami sebagai kiper. Nah, kamu kan berpengalaman menjadi kiper di Porprov dulu.” “Hmm... Aku pikir-pikir dulu ya, Ram,” jawabku dengan senyum kecut sembari berdiri dan berencana untuk pergi ke kelas. Aku tahu, cepat atau lambat pasti ajakan semacam ini akan datang kepadaku. “Mau ke mana? Jangan terlalu lama berpikir, ya! Minggu depan sudah sudah mulai turnamen soalnya. Kami mengandalkanmu.” Aku melangkah dengan gontai menuju kelas. Entah kenapa hari ini aku sedang tidak ingin melakukan apa-apa. Semacam ingin istirahat menenangkan jiwa dan raga. Aku hampir mendapatkan ketenangan itu jika saja Rama tidak mengganggu waktuku. Gara-gara itu hatiku menjadi kota dengan hujan lebat, gemuruh petir

Bagus Putra Ramadhana Mahasiswa Fakultas Hukum

yang sangat memekakkan telinga, tumbuh-tumbuhan layu, kotanya sepi tak punya harapan. Tapi di saat yang sama di bagian hatiku yang satu lagi terdapat kota yang cuacanya sangat bagus. Matahari bersinar terang memberikan sumber kehidupan bagi tanaman, manusia dan harapan pada kota itu. Aman, damai, dan tentram. Aku ada kelas siang ini. Hanya dua jam. Tapi cukup menguras tenagaku. Setelah kelas selesai, aku berencana untuk langsung pulang. Tetapi Sarah menarik kerah bajuku dari belakang dan membuatku tercekik. “Hei, mau kemana? Jangan mencoba kabur, ya! Kamu kan udah janji mau mengerjakan tugas bersama!” “Iya Sarah aku nggak lup—“ Dengan gerakan yang cepat Sarah berpindah ke depanku dan menarik kerah baju depanku sehingga wajah kami sangat berdekatan. “Jangan bohong kamu. Tadi kamu barusan mau pulang, kan?” dengan nada yang lembut dibarengi dengan senyuman dia mengintimidasiku. “Nggak kok...” aku terbata-bata menjawab tuduhannya dan hanya bisa dibarengi dengan senyuman terpaksa. “Ayo, sini ikut!” “Iya-iy— eehh! Jangan diseretseret kaya kucing, dong! Lepaskan dulu tanganmu nih!” Mimpi apa

Resensi

aku semalam sampai diseret-seret oleh perempuan seperti ini. Bisabisa orang yang melihat jadi salah sangka. Sarah membawaku ke taman. Taman yang sama saat aku duduk melamun sebelum masuk kelas tadi. Sebenarnya aku ragu menyebutnya taman. Faktanya tempat ini adalah lapangan yang sangat luas dan terdapat beberapa bangku panjang mengelilinginya. Kami duduk di salah satu bangku dan berhadapan langsung dengan lapangan yang hampir penuh karena mahasiswa. “Hil.” “Hmm...” “Semangat, ya, buat turnamen bolanya nanti,” Sarah mengatakannya dengan senyum yang tersimpul manis di wajahnya. “Jadi kamu udah mendengarnya dari Rama, ya? Hmm... aku masih belum pasti mengikuti turnamen itu, Sar,” jawabku cuek tanpa membalas senyumannya. “Kenapa? Kamu kan lumayan bagus mainnya?” Kepala Sarah yang mulanya memerhatikan lembar kerja sekarang mendongak lurus ke arahku. “Kalo kamu memang ingin, ya ikut saja, Hil. Sudah saatnya kamu menentukan apa yang akan kamu lakukan. Jangan ragu. Apapun keputusan yang kamu ambil kamu harus menerima akibatnya,” tambahnya. Aku terdiam. Hanya seruan

Sisi Ketuhanan Seorang Pelacur Judul Penulis Penerbit Cetakan Tebal Peresensi

23

humaniora

: Konsep Tuhan Perspektif Pelacur : Mohammad Erfan, M.Hum, Umiarso, M.Pd.I : Pustaka Pelajar, Yogyakarta : I, Maret 2016 : 342 halaman : M. Ibnu Rizal (FAI-UMM)

Tuhan dan Pelacur merupakan dua entitas berbeda yang masih hangat untuk diperbincangkan sebagai kajian ontologik-paradigmatik secara ilmiahakademistik. Artinya, Tuhan sebagai entitas transendental merupakan yang tak terbatas, kebenaran mutlak dan kebenaran segala hal, ”supreme being”, pencipta moral dan nilai, konsekuensi yang sangat diperlukan dan dalam tradisi animistik digambarkan sebagai ”kepribadian” yang sangat manusiawi. Sedangkan pelacur sebagai entitas sosial fenomenologik yang masih dalam perdebatan karena pelacur tersebut menjual dirinya sendiri. Pelacur seringkali diklaim sebagai sampah masyarakat yang perlu dimusnahkan. Walaupun ada beberapa kalangan yang masih memiliki pandangan positif terhadap eksistensi pelacur sebagai kontrol sosial atas realitas masyarakat. Kehadiran buku ini menjadi antitesis bagi sebagian kalangan masyarakat yang menganggap segala kehidupan dari seorang pelacur adalah tetap saja buruk. Sehingga tidak mau tau dengan sisi lain kehidupan yang di jalaninnya. Padahal penting untuk diketahui jika sejatinya manusia selalu membutuhkan kehadiran Tuhan sebagai harapan untuk memberikan kebahagiaan dalam kehidupan. Pelacur sebenarnya juga mengakui eksistensi Tuhan yang maha pemberi ampunan dari segala perbuatan yang dilakukan. Seburuk apapun perbuatan seorang pelacur mereka juga menginginkan kehidupan yang normal sebagaimana mestinya. Mohammad Erfan dan Umiarso mencoba menggali latar belakang yang

menjadi sebab perempuan menjadikan pelacur sebagai profesi. Pertama, dorongan ekonomi disebabkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki sehingga tidak ada pilihan lain selain menjadikan profesi ini sebagai pilihan. Kedua, karena dorongan sistem yang mendominasi kehidupan salah satu dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan seperti hal dominasi kehidupan laki-laki terhadap perempuan dalam sistem budaya patriarki. Pelacur, pada kerangka ini juga merupakan makhluk Tuhan yang memiliki dimensi relasional dengan Tuhannya, walaupun ia bergumul dengan seksualitas tidak serta merta ia lepas atau putus dari relasional dengan Tuhannya. Tuhan tidak hanya dimiliki kaum agamawan saja namun pelacur juga berhak untuk memiliki Tuhan. Hal yang menarik dari isi buku ini ialah bahwa realita kehidupan pelacur di masyarakat memang terlihat kotor, hina bahkan menyimpang. Sisi lain secara personal mereka memiliki sebuah kesadaran akan nilai religius yang sesuai dengan kemampuannya. Kesadaran tersebut berupa sebuah harapan si pelacur kepada Tuhannya, ia berharap agar Tuhan masih mengampuni segala perbuatan yang dilakukannya. Buku ini sangat menarik untuk diulas lebih dalam, karena memberikan perspektif yang berbeda dalam menelaah dan menganalisis sisi tabu fenomena sosial Pekerja Seks Komersial (PSK), sehingga buku ini mampu membangun pemahaman yang komprehensif tentang ruang-ruang yang belum terbaca secara jernih dari dunia lain tersebut.

untuk kembali mengerjakan tugas yang kulakukan. Sarah pun memajukan sedikit mulutnya tanda tak setuju. Ini membuatku tambah ragu untuk ikut atau tidak. Masalahnya adalah aku merasa tidak siap. Karena aku sudah lama tidak berlatih. Dan memang sudah saatnya aku untuk berhenti dari bidang itu dan fokus ke hal lain yang lebih serius. Untuk saat ini aku sedang tidak ingin berkaitan dengan yang namanya sepak bola.

*** Seminggu berlalu. Aku sedang duduk di sebuah bangku panjang dengan tenang. Ralat, aku berusaha tenang untuk menikmati pertandingan. Tetapi itu agak sulit karena aku berada di antara orangorang yang sedang bersorak-sorai mendukung timnya bertanding. Yap. Aku sedang duduk di bangku penonton. Aku akhirnya memilih untuk tidak mengikuti turnamen itu. Tidak ada penyesalan. Sepertinya. Fakultasku tertinggal satu gol tanpa balas di babak pertama. Dan sekarang sudah saatnya untuk memasuki babak kedua. Penampilan tim fakultasku tidak terlalu buruk. Semuanya bermain dengan baik. Terutama Rama. Dia bisa mengatur tempo permainan dengan sangat bagus. Sesuai yang diharapkan dari kapten tim.

Kita berhasil menyamakan kedudukan, walaupun begitu aku punya feeling buruk. Tinggal satu gol lagi maka kami bisa lolos ke babak berikutnya. Tetapi bencana itu datang. Kiper fakultas kami cidera. Dia bertabrakan dengan penyerang lawan saat ingin menangkap umpan lambung dari sisi kanan gawang. Tabrakan itu menyebabkan dia jatuh dengan salah pijakan dan membuatnya tidak bisa berdiri. Dan parahnya kulihat tidak ada kiper cadangan. Hatiku gundah. Jantungku ber­ detak makin kencang. Membuatku bisa merasakan darah yang me­ ngalir di tubuhku. Aku melongo dengan wajah heran. Hasilnya sudah bisa ditebak. Fakultasku kalah tipis. Karena kiper pengganti yang notabenenya adalah seorang gelandang melakukan kesalahan yang berujung gol bagi tim lawan. Menyesal kah aku? Bisa dibilang, iya. Karena akan lain cerita jika aku yang berada di sana. Sebuah panah datang dari langit menuju bumi, lalu menuju ke diriku dan langsung menghujam dadaku. Rasa sesak yang tak tertahankan karena rasa penyesalan yang amat dalam benar-benar berefek panjang pada pola pikirku. “Harusnya aku berani ambil kesempatan itu. Hilang sudah emas di depan mata,” gumamku lesu meninggalkan lapangan.

Pemimpin Adil, Tak Lalaikan Amanat Pemimpin yang adil adalah seseorang yang bijaksana dalam kepe­mimpinanya dan senantiasa menempatkan sesuatu pada tempat­ nya, tidak berlebihan maupun mengu­ranginya. Pemimpin harus mampu menegakkan keadilan, serta menjadi wali-wali Allah di muka bumi ini. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan.” (Q.S. An-Nahl: 90). Dalam hadits shahih Bukhari dan Muslim diterangkan seorang pemimpin yang adil akan mendapat perlindungan dari Allah pada hari kiamat, dimana pada hari itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu dari Nabi Shalallahu’alaihi wasallam bersabda, “Ada tujuh golongan orang yang akan Allah naungi di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh kembang dengan selalu beribadah kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya terkait dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah; keduanya bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat zina oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu ia berkata, ‘‘Aku takut kepada Allah,’’ seorang yang bersedekah lalu menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan seorang laki-laki yang berzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri sendirian hingga kedua matanya basah karena menangis.” (Muttafaq’alaih; Shahih: Al-Bukhari, 660; Muslim, 1031) Hadits di atas menjelaskan tentang keutamaan tujuh golongan yang akan menadapat naunganNya pada hari kiamat nanti, dari golongan yang paling mulia diantara mereka adalah imam yang adil. Dan seluruh para pemimpin semakna dengan imam yang adil. (Imam An-Nawawi, Riyadhus Shalihin & Penjelasanya: 469). Keutamaan seorang pemimpin yang adil lainya yaitu akan menjadi penghuni surga, sebagaimana yang diriwayatkan dari Iyadh bin Himar, “Aku

mendengar Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam bersabda, ‘penghuni surga itu ada tiga; pemilik kekuasaan yang adil dan disenangi, seorang yang menyayangi dan mengasihi setiap kerabat dan orang muslim, serta orang yang sangat menjaga harga diri padahal ia memiliki tanggungan’.” (HR. Muslim, 2865) Al-Mawardi rahimahullah dalam kitabnya al-Ahkam ash-Shulthaniyah menyebutkan syarat-syarat seorang pemimpin, antara lain: Pertama, pemimpin harus adil dengan ketentuan-ketentuanya. Kedua, ilmu yang bisa mengantar kepada ijtihad dalam menetapkan permasalahan kontemporer dan hukum-hukum. Ketiga, sehat jasmani, berupa pendengaran, pengelihatan dan lisan agar ia dapat menangani tugas kepemimpinan. Keempat, normal (tidak cacat), yang menghalanginya untuk bergerak dan bereaksi. Kelima, bijak yaitu bisa mengurus rakyat dan mengatur kepentingan negara. Keenam, keberanian yang bisa digunakan untuk melindungi wilayah dan memerangi musuh. Orang yang paling berhak menjadi pemimpin ialah yang paling kasih lagi paling penyayang. Sebaik-baik pemimpin ialah yang bisa menjadi teladan bagi rakyatnya, dan seburuk-buruk pemimpin ialah pemimpin yang menyesatkan. Pemimpin haruslah seseorang yang mampu menjadi Qadhi (hakim) bagi rakyatnya. Haruslah seorang alim mujtahid yang mampu memecahkan kasus-kasus yang berkembang di tengah masyarakatnya. Sebagai penutup mengutip perkataan Umar IbnulKhaththab Radhiyallahu’anhu: “seorang yang amanat tidak akan berkhianat. Hanya saja pengkhianat diberi amanat, lantas wajar saja kalau ia berkhianat”.

Wawan Hariyanto Tarbiyah FAI - 2014


INFORMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU 2017 Pendaftaran Jalur Undangan dan Jalur Reguler S1 dan D3

A. Jalur Masuk Mahasiswa Baru

1. Program Jalur Undangan (Jalur Prestasi & PMDK) 2. Program Reguler 3. Program Beasiswa Khusus Yatim/Yatim Piatu 4. Program Beasiswa PPUT (Program Pendidikan Ulama Tarjih) 4. Program Transfer dan Alih Jenjang

B. Biaya Pendaftaran

1. Biaya pendaftaran untuk semua jalur masuk Rp. 300.000,2. Biaya pendaftaran untuk Program Pascasarjana S2 sebesar Rp 400.000,3. Biaya pendaftaran untuk Program Pascasarjana S3 sebesar Rp 500.000,-

C. Program Jalur Undangan:

1. Program jalur masuk tanpa tes tulis 2. Pendaftaran online mulai tanggal 02 Januari s/d 07 April 2017 3. Siswa yang diterima melalui jalur undangan membayar SPP dan DPP sesuai ketentuan jalur reguler gelombang I 4. Program dibuka untuk semua Program Studi di semua Fakultas (Kecuali Fakultas Kedokteran). 5. Program Undangan terdiri dari : a. Jalur Prestasi Akademik (Kurikuler) Jalur ini disediakan untuk siswa yang mempunyai nilai rata-rata rapor minimal 80 sejak semester 1 sampai dengan semester 5. (Khusus pilihan jurusan/program studi Farmasi selain rata-rata diatas, nilai rata-rata mata pelajaran IPA dan Matematika minimal 80). b. Jalur Minat dan Bakat (Ko-Kurikuler)/PMDK Jalur ini disediakan untuk siswa yang berprestasi di bidang olahraga, seni, karya ilmiah, atau keagamaan minimal di tingkat Kota atau Kabupaten yang dibuktikan dengan piagam penghargaan atau sertifikat. (Jalur ini tidak berlaku bagi program studi Farmasi)

Syarat Pendaftaran : Siswa kelas XII tahun pelajaran 2016/2017 a. Fotokopi rapor semester 1 s/d 5 yang dilegalisir kepala sekolah (Bagi pendaftar jalur prestasi akademik). b. Fotokopi piagam/sertifikat prestasi non akademik (Bagi pendaftar jalur minat dan bakat). c. Pas foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 2 (dua) lembar. d. Surat keterangan sehat dan tidak buta warna (khusus FIKES).

Jalur Reguler Kegiatan Pendaftaran

Keterangan : 1. Hasil seleksi jalur Undangan diumumkan pada tanggal 28 April 2017 dan dapat dilihat di pmb.umm.ac.id 2. Bagi siswa yang belum berhasil masuk jalur Undangan dapat mengikuti jalur program reguler atau lainnya.

Program jalur masuk melalui Tes Tulis. Pendaftaran online mulai tanggal 06 Maret 2017. Program dibuka untuk semua program studi S1 dan D3. Siswa yang diterima melalui jalur reguler membayar SPP dan DPP sesuai ketentuan. Program reguler terdiri dari 3 (tiga) gelombang: Gelombang 1, Gelombang 2, dan Gelombang 3*. Program untuk lulusan tahun 2015, 2016, dan 2017. Berkas syarat pendaftaran meliputi: fotokopi ijazah yang dilegalisir sebanyak 1 (satu) lembar (bila belum ada, silahkan menggunakan Surat Keterangan Lulus/ Rapor semester 5) dan foto 3x4 berwarna sebanyak 1 (satu) lembar. 8. Khusus Fak. Kedokteran (FK) harus berasal dari SMA/MA jurusan IPA serta tidak buta warna, sedangkan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) program studi Farmasi harus berasal dari SMA/MA jurusan IPA atau SMF serta tidak buta warna. 9. Khusus Fakultas Kedokteran setelah lulus studi wajib mengabdi selama satu tahun di Rumah Sakit milik Persyarikatan Muhammadiyah. 10. Syarat khusus calon mahasiswa baru untuk jurusan Keperawatan (D3 dan S1) dan Fisioterapi tinggi badan minimal untuk laki-laki 155 cm dan perempuan 150 cm, tidak buta warna dan tuna fisik, dan lulusan SMA/SMK/MA (jurusan IPA, IPS, Bahasa). *) bila belum memenuhi kuota

Prosedur Pendaftaran a. Mengisi biodata peserta secara online di pmb.umm.ac.id b. Melakukan pembayaran secara setor tunai ke BNI No. Rek. 6006002464. (Tidak menerima transfer pembayaran via ATM/SMS Banking/e-Banking). c. Formulir cetak online dan semua berkas syarat pendaftaran dimasukkan dalam amplop coklat dan dikirim ke alamat: UPT PMB Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144 d. Pengiriman berkas pendaftaran dilakukan melalui jasa pengiriman (Kantor Pos, JNE, TIKI, dll)

1. Program ini diperuntukkan bagi mahasiswa dari perguruan tinggi lain dan bukan dari lembaga kursus atau sejenisnya. 2. Program Transfer dan Alih Jenjang ini diperuntukkan bagi selain Fakultas Kedokteran 3. Status Akreditasi program studi asal harus sama atau lebih tinggi dari akreditasi program studi yang dituju di UMM. 4. Calon mahasiswa harus datang ke Biro Administrasi Akademik UMM dan mengajukan surat permohonan kepada Rektor UMM c.q. Kepala Biro Administrasi Akademik (BAA) UMM. 5. Memenuhi persyaratan administrasi yang ditentukan UMM dan lulus seleksi masuk yang diselenggarakan oleh Program Studi. 6. Informasi selanjutnya mengenai jadwal penerimaan dan persyaratan administrasi bisa dilihat di http://infobaa.umm.ac.id atau email baa@umm.ac.id

Pendaftaran on-line

dibuka mulai 02 Januari 2017 call center: 0341-463513 atau sms 08 521 521 9000/ 08 575 577 6373

grafis: Wildan

24 Juli-11 Agustus 2017 08.00-11.00 WIB

Pengumuman

28 Mei 2017

12 Mei 2017

21 Juli 2017

18 Agustus 2017

10.00 WIB

Tes Kesehatan**

1-2 Mei 2017

15-16 Mei 2017

24-25 Agustus 2017

21-22 Agustus 2017

08.00-11.00 WIB

15-17 Mei 2017

24 Juli-02 Agustus 2017

21-25 Agustus 2017

08.00-15.00 WIB

Tes Wawancara & Registrasi Materi Tes Tulis Pilihan 1 IPA Materi Tes Tulis Pilihan 1 IPS

1-3 Mei 2017

Tanpa Tes

Tes Potensi Akademik, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia. Tes Potensi Akademik, Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Sosiologi, Ekonomi, Geografi dan Sejarah

Tempat Tes Tulis dan Tes Wawancara di Universitas Muhammadiyah Malang

Catatan: *Bila belum memenuhi Kuota ** Biaya tes kesehatan diatur tersendiri ***Jadwal tes wawancara diatur tersendiri dan kelulusannya ditentukan berdasarkan kriteria prodi

Biaya DPP dan SPP

No.

Fakultas/Jurusan

DPP GEL. 1

GEL. 2

SPP

GEL. 3

Per Semester

1.

FAKULTAS AGAMA Islam Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Pendidikan Bahasa Arab Ahwal Al-Syakhshiyah (Syari'ah) Ekonomi Syari'ah (Twinning Program: Ahwal Al-Syakhshiyah dengan Fak. Hukum)**

10.500.000 7.000.000 10.500.000 14.000.000 20.000.000

10.500.000 7.000.000 10.500.000 14.000.000 20.000.000

11.550.000 7.700.000 11.550.000 15.400.000 22.000.000

3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000

2.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Pend. Matematika Pend. Biologi Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia Pend. Bhs. Inggris PPKn (Civic Hukum) Pend. Guru Sekolah Dasar (Twinning Program: PPKn dengan Fak. Hukum )**

11.000.000 11.000.000 11.000.000 14.000.000 7.500.000 14.000.000 12.000.000

12.000.000 12.000.000 12.000.000 14.000.000 7.500.000 14.000.000 12.000.000

13.200.000 13.200.000 13.200.000 15.400.000 8.250.000 15.400.000 13.200.000

3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000

3.

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Ilmu Kesejahteraan Sosial Ilmu Pemerintahan Ilmu Komunikasi Sosiologi Ilmu Hubungan Internasional

10.000.000 16.000.000 20.000.000 11.500.000 18.000.000

10.000.000 16.000.000 20.000.000 11.500.000 18.000.000

11.000.000 17.600.000 22.000.000 12.650.000 19.800.000

3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000

4.

FAKULTAS HUKUM

20.000.000

20.000.000

22.000.000

4.000.000

5.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Manajemen Akuntansi Ekonomi Pembangunan (IESP) D3 Keuangan & Perbankan Profesi Akuntansi (Kelas Reguler Malam) Profesi Akuntansi (Kelas Akhir Pekan)

22.500.000 22.500.000 19.000.000 14.000.000 7.500.000 7.500.000

22.500.000 22.500.000 19.000.000 14.000.000 7.500.000 7.500.000

24.750.000 24.750.000 20.900.000 15.400.000 8.250.000 8.250.000

3.500.000 3.500.000 3.000.000 3.000.000 2.000.000 2.000.000

6.

FAKULTAS PSIKOLOGI

20.000.000

20.000.000

22.000.000

4.000.000

7.

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Agroteknologi Agribisnis ITP (Ilmu & Teknologi Pangan) Kehutanan Peternakan Budidaya Perairan

12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000

12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000 12.500.000

13.750.000 13.750.000 13.750.000 13.750.000 13.750.000 13.750.000

3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000

8.

FAKULTAS TEKNIK Teknik Mesin Teknik Sipil Teknik Elektro Teknik Industri Teknik Informatika D3 Elektro (Teknologi Informasi)

22.000.000 22.000.000 19.000.000 19.000.000 22.000.000 6.500.000

22.000.000 22.000.000 19.000.000 19.000.000 22.000.000 6.500.000

24.200.000 24.200.000 20.900.000 20.900.000 24.200.000 7.150.000

3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.500.000 3.000.000

9.

KEDOKTERAN Pendidikan Dokter*

140.000.000

145.000.000

18.000.000 16.000.000 26.000.000 8.000.000

18.000.000 16.000.000 26.000.000 8.000.000

19.800.000 17.600.000 28.600.000 8.800.000

7.500.000

7.500.000

8.250.000

10.000.000

10.000.000

11.000.000

10.

FAKULTAS ILMU KESEHATAN* Ilmu Keperawatan Fisioterapi Farmasi D3 Keperawatan Profesi Ners (alumni) Profesi Ners (Non alumni) Profesi Apoteker (alumni) Profesi Apoteker (non alumni)

Pascasarjana

-

18.000.000 7.000.000 7.000.000 9.500.000 4.000.000 10.000.000 10.000.000 12.000.000 12.000.000

BIAYA PENDIDIKAN Her-registrasi

SPP

Praktikum

SPP Semester Lanjut

Magister Manajemen Magister Sosiologi Magister Ilmu Agama Islam Magister Agribisnis Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Magister Ilmu Hukum Magister Psikologi MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI MAGISTER SAINS PSIKOLOGI MAGISTER PSIKOLOGI DOUBLE DEGREE Magister Pendidikan Matematika Magister Pendidikan Bahasa Inggris Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Double degree Magister Manajemen dan Profesi Akuntansi (Reguler Malam) Double degree Magister Manajemen dan Profesi Akuntansi (Akhir Pekan)

350.000 350.000 350.000 350.000 350.000

7.500.000 7.000.000 6.000.000 7.500.000 7.500.000

2.400.000 2.000.000 1.800.000 2.000.000 2.400.000

350.000

7.500.000

2.400.000

350.000 350.000 350.000 350.000 350.000 350.000

12.500.000 7.500.000

2.

Program Doktor Ilmu Sosial dan ilmu politik

400.000

10.000.000

5.000.000

3.

Program Doktor Pendidikan Agama Islam

400.000

10.000.000

5.000.000

4.

Program Doktor Ilmu Pertanian

400.000

10.000.000

2.250.000

1.

1. Beasiswa ini diperuntukkan bagi lulusan yang terdaftar sejak kelas X di Sekolah SMA/SMK/MA Muhammadiyah. (Melampirkan rapor semester 1 s/d 5) 2. Beasiswa berupa subsidi DPP. 3. Informasi selengkapnya dapat menghubungi Telp. 0341- 463513

pmb.umm.ac.id

22 Mei-14 Juli 2017

14 Agustus 2017

Beasiswa Khusus Alumni Sekolah Muhammadiyah

Alamat Pengiriman Berkas Pendaftaran UPT. Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas 246 Malang 65144

06 Maret-05 Mei 2017

17 Juli 2017

No

F. Program Transfer dan Alih Jenjang

Gelombang III*

08 Mei 2017

E. Program Beasiswa Khusus Yatim/Yatim-Piatu

1. Pendaftaran mulai 24 Juli s/d 11 Agustus 2017 2. Tes Tulis tanggal 14 Agustus 2017 3. Prosedur dan syarat pendaftaran sebagaimana program reguler dengan tambahan persyaratan diatur tersendiri 4. Peserta beasiswa Yatim/Yatim-Piatu akan mendapatkan subsidi DPP dan SPP sebesar 100% untuk jurusan tertentu,dengan syarat siswa tidak mampu, keluarga Muhammadiyah, Yatim/Yatim-Piatu dan mendapat rekomendasi dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) setempat.

Gelombang II

Tanpa tes

D. Program Jalur Reguler: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

02 Januari-07 April 2017

Waktu

Gelombang I

Tes Tulis & Tes Wawancara

Lulusan tahun 2016 a. Fotokopi ijazah yang di legalisir 1 (satu) lembar b. Pas foto bewarna ukuran 3x4 sebanyak 2 (dua) lembar c. Surat keterangan sehat dan tidak buta warna (khusus FIKES) Prosedur Pendaftaran : a. Mengisi biodata peserta secara online di pmb.umm.ac.id b. Melakukan pembayaran secara setor tunai melalui BNI No. Rek. 6006002464 (Tidak menerima transfer pembayaran via ATM/SMS Banking/e-Banking). c. Formulir cetak online dan semua berkas syarat pendaftaran dimasukkan dalam amplop coklat dan dikirim ke alamat: UPT PMB Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144 d. Pengiriman berkas pendaftaran dilakukan melalui jasa pengiriman (Kantor Pos, JNE, TIKI, dll) e. Batas akhir pendaftaran dan pengiriman berkas tanggal 07 April 2017

Jalur Undangan

7.500.000 7.500.000 7.500.000

7.500.000

2.000.000 2.000.000

4.000.000 2.400.000 5.000.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000

350.000

2.400.000

350.000

2.400.000

Keterangan

DPP Jalur Undangan sama dengan Jalur Reguler Gelombang 1 DPP di atas dan atau sama dengan Rp. 10.000.000,- dapat diangsur 6 kali (1,5 tahun dari tahun masuk) setiap menjelang Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) (Kecuali FK dan FIKES) DPP di bawah Rp. 10.000.000,- diangsur 4 kali (1 tahun dari tahun masuk) setiap menjelang Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) *Untuk Fakultas kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan DPP dibayar saat her-registrasi 75%, dan menjelang UAS 25% (diselesaikan di Semester I) Diterima cadangan akan datur tersendiri. **Program Ganda antara Fakultas Agama Islam dengan Fakultas Hukum mendapatkan dua gelar S.Hi. dan S.H., sedangkan Jurusan PPKn (Pendidikan Civic Hukum) FKIP dengan Fakultas Hukum mendapatkan dua gelar S.Pd. dan S.H. Selisih DPP dibayar pada semester II SPP Program Doktor dan Magister Psikologi Double Degree per-semester selama 6 semester. Untuk semester lanjut dikenakan biaya her-registrasi dan SPP sesuai ketentuan Biaya matrikulasi & Orientasi untuk semua program pascasarjana sebesar Rp. 1.000.000,-

Catatan: Jika ada informasi pembayaran diluar ketentuan diatas mohon dikonfirmasikan ke Biro Keuangan; Call Center 0341 - 464318, psw. 107


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.