BIDIKSAHAM.COM

Page 1

e

EDISI II - November 2010 FREE FOR MEMBER

BULLETIN Media Bisnis Bidik Saham

dasi

men

Reko

Stoploss

m saha

Hold TP

BIDIKSAHAM GET KNOWLEDGE GRAB PROFIT


Daftar Isi Hot News

Education

arga

nd H ca Tre emba

nikal M sa Tek age untuk i l a n A r e v gA Movin m aya Saha nda K A a k i a ,M log Psiko n Investasi a ER? k u a itu P Lak p A l menta Funda

Stock Focus PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk WEEKLY CHART STOCK PT Energi Mega Persada Tbk Progress Report Trend Emiten Trigger Price Candlestick Pattern Bidik Saham

Agenda Corporate

BIDIKSAHAM.COM

STOCKS PROFIT

Business News Dow Sepekan Turun 112 Poin


Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya : • Ace Hardware (ACES) naik Rp 150 ke Rp 2.550, • Borneo Lumbung (BORN) naik Rp 100 ke Rp 1.270, • Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) naik Rp 100 ke Rp 2.200, • Bank Tabungan Pensiunan (BTPN) naik Rp 100 ke Rp 14.950. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain: • Multi Bintang (MLBI) turun Rp 8.000 ke Rp 257.000, • Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.250 ke Rp 54.200, • Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.150 ke Rp 42.850, • Sarana Menara (TOWR) turun Rp 950 ke Rp 10.600.

Membuka perdagangan, IHSG sempat naik 4,812 poin (0,13%) ke level 3.706,812. Penguatan IHSG dibantu oleh emiten baru Borneo Lumbung. Namun, pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG melemah 17,766 poin (0,48%) ke level 3.684,247. Sektor perdagangan dan pertambangan menjadi penopang kejatuhan indeks. Dan penutup perdagangan akhir pekan, Jumat (26/11/2010), IHSG terkoreksi 59,513 poin (1,61%) ke level 3.642,500. Indeks LQ 45 juga turun 14,226 poin (2,10%) ke level 661,836. Emiten baru, PT Borneo Lumbung Energi Tbk (BORN), menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan dengan total transaksi Rp 1,7 triliun. Sahamnya menguat 7,69% atau Rp 90 ke Rp 1.260 dari harga pembukaan Rp 1.170. Meski demikian, menguatnya saham emiten baru itu tidak cukup kuat menopang IHSG yang dilanda aksi jual di saham-saham unggulan. Investor banyak yang mengamankan portfolio akibat kembali memanasnya konflik antar saudara Korea Selatan dan Korea Utara. Posisi IHSG tertinggi hari ini berada di level 3.710,460 diraih tak lama saat pembukaan bursa pagi tadi. Indeks sempat jatuh ke posisi terendahnya hari ini, yaitu di level 3.632,095. Bursa-bursa Asia menyambut sentimen negatif ini dengan mengkoleksi pelemahan. Seluruh bursa-bursa regional berjalan di zona merah, padahal siang tadi masih bisa mencetak penguatan. Bursa Korsel yang sempat menguat pun langsung jatuh 25 poin.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini: • Indeks Komposit Shanghai turun 26,56 poin (0,92%) ke level 2.871,70, • Indeks Hang Seng turun 177,43 poin (0,77%) ke level 22.877,25. • Indeks Nikkei 225 turun 40,20 poin (0,40%) ke level 10.039,56. • Indeks Straits Times turun 0,94 poin (0,03%) ke level 3.158,29. • Indeks Kospi anjlok 25,88 poin (1,34%) ke level 1.901,80.

BIDIKSAHAM.COM

1


Hot News

Kuasai 40,08% Saham, Hambali Dina Jadi Pengendali Baru Dynaplast. PT Hambali Dina Mitra menjadi pengendali baru atas saham PT Dynaplast Tbk (DYNA), setelah melakukan pembelian 40,08% dari total saham yang ditempatkan senilai Rp 283,876 miliar. Menurut Corporate Secretary DYNA, Yuan Sian Ne, dalam keterangan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), pembelian 126.167.170 lembar saham oleh PT Hambali Dina Mitra didapat dari pemilik lima pemegang saham sebelumnya. Pihak penjual dan pembeli telah menyepakati saham diharga Rp 2.250 per lembar. Grup Rajawali Kuasai 23,6% Saham Nusantara Infrastruktur. Grup Rajawali menguasai 23,6% saham di PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META). Pembelian 3,2 miliar lembar saham itu difasilitasi Credit Suise Securities (CS) di pasar negoasiasi seharga Rp 448 miliar dari UOB Securities. Menurut Managing Director Mining Resources Rajawali Corp Darjoto Setiawan, Grup Rajawali berniat untuk mengembangkan lini bisnis infrastruktur dalam rangka mendukung bisnis utamanya di pertambangan. BRI akuisisi Bank Agro Rp 330,27M (BI). BBRI menyiapkan dana seniali Rp 330,27M untuk mengakuisisi sebanyak 3,03 miliar lembar saham Agro. Proses akuisisi bank Agro akan dituntaskan paling lambat tahun depan. RUPSLB menyetujui akuisisi saham Bank Agro pada level harga Rp 109 per saham yang dimiliki oleh Dana Pensiun Perkebunan. Setelah akuisisi BBRI akan memiliki 76% saham Bank Agro sedangkan sisanya 14% masih dimiliki Dapenbun serta 10% dimiliki oleh public. S&P naikkan peringkat LPKR (ID). Standard & Poor’s Rating Service (S&P) menaikkan peringkat LPKR untuk kredit korporasi jangka panjang menjadi B+, dari sebelumnya B. Peningkatan ini ditopang oleh kenaikkan signifikan selama empat kuartal terakhir, terutama dari penjualan perumahan, serta kontribusi dari bisnis rumah sakit dan hotel. MAIN berencana mendirikan anak usaha baru yang bergerak dibidang pengolahan makanan. Strategi tersebut merupakan salah satu upaya membidik potensi bisnis di sektor perternakan. Dana pembangunan pabrik akan dibiayai dari kas internal sebesar 30% dan sisanya 70% dari pinjaman bank. Pertamina menjajaki akuisisi ENRG, perusahaan milik grup bakrie. Rencana itu merupakan salah satu opsi selain mengambil alih saham MEDC dari keluarga Penigoro. Jumlah saham ENRG yang akan diakuisisi pertaminan masih diperhitungkan. Belum lama ini, ENRG mengumumkan bahawa perseroan telah menuntaskan akuisisi 10% blok masela senilai US$ 100 juta. Blok tersebut terletak di laut Arafuru, NTT, dana merupakan blok tersesar kedua di tanah air. Blok Masela memiliki cadangan gas sebesar 13,65 triliun kaki kubik. AISA menyiapkan dana US$ 170 juta untuk mendanai ekspansi perkebunan kelapa sawit tahun depan. AISA bakal mengakuisisi perusahaan sawit di Sumatera senilai US$ 90 juta. Perseroan juga akan membiayai penanaman sawit senilai US$ 80 juta. Luas lahan yang ditanami sebesar 15 ribu Ha. AISA akan menyediakan dana US$ 27 juta atau sekitar 30% dari nilai akuisisi. Dana tersebut bakal diperoleh dari obligasi konversi. Sisanya US$ 63 juta (70%) akan diperoleh dari pinjaman bank asing.

2

Penawaran umum saham PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga 27 kali. Harga pendapanaan perusa-

BIDIKSAHAM.COM


haan pelayaran pendukung pengeboran migas lepas pantai itu ditawarkan pada harga Rp 380 per saham. WINS mengalokasikan 45 juta saham melalui pooling. Sedangkan total saham yang akan dilepas mencapai 900 juta saham. Selain itu, Perseroan juga menerbitkan 90 juta waran secara gratis dengan perbandingan 10:1. Right issue akan dilakukan pada 27 November 2010. APOL berpotensi gagal bayar bunga ke 12 obligasi APOL II tahun 2008. Oleh karena itu Perseroan meminta persetujuan pemegang obligasi untuk pengunduran pembayaran. BBCA memberikan pinjaman kepada JPFA senilai Rp 1 triliun dalam upaya pengembangan bisnis dan usaha. Pinjaman sebesar Rp 1 triliun tersebut terdiri atas Fasilitas pinjaman Kredit investasi (KI) sebesar Rp 750 miliar, Fasilitas Pinjaman Kredit Modal Kerja sebesar Rp 250 miliar. Rencananya pencairan fasilitas kredit ini akan dilakukan pada 30 November 2010. JSPT akan terus melakukan ekspansi usaha dan termasuk didalamnya proyek pembangunan apartemen strate title yang akan dilakukan pada kuartal II-2011. Perseroan telah mendapatkan pinjaman dari bank OCBC NISP sebanyak US$ 50 dengan tenor 7 tahun. Landbank yang dimiliki perusahaan antara lain, Mega Kuningan seluas 3,7 hektar, Puri Botanical residence 7 hektar, Sanur Bali 7,5 hektar dan Yogyakarta 17 hektar. BSDE berhasil mencetak penjualan Rp 1,8 triliun hingga Oktober 2010 yang masih didominasi dari segmentasi residensial yang mencapai 70% dari total penjualan.Untuk jangka menengah, perusahan akan merealisasikan rencana akuisisi tiga perusahaan afiliasi yakni Duta Pertiwi, Sinar Mas Wisesa dan Sinarmas Teladan. Mayoritas dana berasal dari right issue sebesar Rp 5 triliun. Dalam pengembangan bisnis, BSDE juga baru membuka kantor cabang di Kelapa Gading untuk meraih pangsa pasar di bagian Utara Jakarta. Hasil RUPSLB BTPN menyetujui rencana HMETD sebanyak 188.787.238 saham. Selain right issue, RUPSLB juga menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor perseroan menjadi Rp 113,27 miliar dari sebelumnya Rp 94,39 miliar. RUPSLB juga menyetujui saham baru yang dilepaskan dalam right issue seharga Rp 7.000 per saham. BTPN mengharapkan target kredit dapat tumbuh 20% hingga 22% pada 2011. MAIN berencana membagikan dividen interim tunai dari laba bersih tahun 2010 yang berasal dari kas internal perseroan. Perseroan juga merencanakan untuk membentuk anak perusahaan baru yang akan bergerak di bidang Food Processing yang merupakan kelanjutan dari Produk yang dihasilkan perseroan saat ini. Bidang ini merupakan sinergi dari kegiatan utama Perseroan saat ini yaitu Poultry Industry. Pemegang saham BBNI yang 73% dikuasai Pemerintah dan 27% publik menyutujui peningkatan modal melalui right issue dengan HMETD. Harga saham BBNI dalam right issue ini ditetapkan sebesar Rp 3.100 per lembar dengan harga right membeli sebesar Rp 300 per lembar. Maka pemerintah akan mendapatkan dana sebesar Rp 740 miliar, sedangkan BBNI akan mendapatkan tambahan modal sebesar Rp 10,4 triliun sehingga posisi modal inti meningkat dari posisi 10,2% menjadi 16-17%. Dengan tambahan modal tersebut, maka CAR BBNI akan meningkat dari 12,5% menjadi 19-20%.

BIDIKSAHAM.COM

3


Moving Average

Analisa Teknikal

untuk Membaca Trend Harga Saham Tahukan anda apa indikator yang paling akurat dari analis teknika bagi para trader? Kalau Anda menjawab Moving Average (MA), Anda benar. Moving Average, atau rata-rata bergerak adalah indikator yang paling sederhana, paling tua, dan paling mudah diartikan. Sebagai Lagging Indicator, Moving Average cenderung baik dalam mengidentifikasi dan mengikuti trend, namun kurang baik dalam ranging market. Karena ini, trader sering menggunakannya untuk trend trading dan mengidentifikasi area support dan resistance, yang dapat menunjukan keberlanjutan atau pembalikan tren. Trader biasanya menggunakan Moving Average untuk mengidentifikasi trend lalu trading mengikuti tren tersebut. Meski trader cenderung menggunakan Moving Average dengan teknik lainnya yang akan pela-

jari nanti, cara paling umum dalam menggunakan Moving Average tersendiri adalah beli ketika harga bergerak di atas garis Moving Average dan jual ketika harga bergerak bawah garis itu. Untuk konfirmasi, trader biasanya menunggu harga close di atas garis Moving average sebelum masuk posisi long dan closing di bawah garis itu sebelum masuk posisi short. Contoh trading menggunakan Moving Average Chart tersebut menggunakan candlestick dengan Moving Average 50 hari yaitu yang garis merah. Kemana arah BKSL dengan hanya melihat MA50-nya?

4

BIDIKSAHAM.COM


Education

Analisa Teknikal

BAWAH. Berarti trendnya sedang ke downtrend Begitu juga ketika MA tersebut berbelok ke atas, atau mendatar, semuanya menunjukkan trend pada saat itu, apa bullish (uptrend), sideways (mendatar), ataukah bearish (downtrend). MA50 juga menjadi patokan dalam jangka menengah Anda bisa berkata dengan pasti apakah saham tersebut sedang Bullish (harga di atas MA50), ataukah sedang Bearish (harga di bawah MA50), atau sedang di trading range (harga zigzag di MA50). Hal yang perlu diperhatikanmengenai cara menggunakan MA, yaitu: 1. Beli Saham ketika harga telah menembus MA50 ke atas. 2. Jangan beli saham ketika harga masih di bawah MA50. Cara Menghitung MA Moving Average dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan pada beberapa hari ke belakang dibagi dengan jumlah harinya. Jadi MA50 adalah rata-rata bergerak 50 hari, didapat dengan menjumlahkan harga 50 hari ke belakang kemudian dibagi 50. Sekarang ini sudah ada komputer yang mengerjakan perhitungannya secara otomatis, Anda bisa menggunakan aplikasi yang dapat menghitung MA salah satunya Amibroker, Metastock atau bisa menggunakan cek di chat Yahoo finance.

Ada beberapa hal yang menjadi perhitungkan baku jangka waktu MA yang sering digunakan di dunia analisa teknikal, yaitu 5, 20, 50, dan 200. 1. MA5 adalah pergerak rata rata dalam satu minggu bursa (lima hari), disebut juga MA jangka pendek, digunakan oleh swing trader. 2. MA20 adalah pergerak rata rata dalam bulan bursa, disebut juga MA jangka menengah, digunakan oleh trend trader. MA ini juga yang biasanya diambil menjadi garis tengah Bollinger Band. Digunakan oleh trend trader. 3. MA50 adalah pergerak rata rata dalam tiga bulan bursa, disebut juga MA jangka menengah, digunakan oleh trend trader.

BIDIKSAHAM.COM

5


Education

Analisa Teknikal

4.

MA200 pergerak rata rata dalam satu tahun bursa, disebut juga MA jangka panjang, digunakan oleh investor. Kami trend trader, sehingga kami sangat nyaman dengan MA50 dan MA20. Crossing Moving Average Ada juga yang dikenal dengan crossing, yaitu perpotongan antara garis MA yang pendek dengan MA yang lebih panjang, contohnya perpotongan garis MA20 dengan MA50 pada chart berikut ini:

Jika MA20 (warna biru) memotong ke bawah MA50 (warna merah), maka disebut dead cross. Crossing ini berbahaya karena merupakan tanda entah dia mau sideways, atau malah downtrend. Jika dead cross ini diikuti harga yang berada di bawah MA50, lebih baik ambil posisi flat (keluar dari saham itu dulu), bahkan sebenarnya jika harga sudah di bawah MA50, apalagi kalau MA50-nya uda nunjuk ke bawah (nggak perlu ada dead cross), ambil “asuransi�, keluar dulu duluan. Jika MA20 memotong ke atas MA50, maka kita sebut dengan golden cross. Jika dead cross bukan merupakan sinyal jual yang baik (lebih kepada jaga agar jangan rugi), golden cross adalah selalu merupakan sinyal beli yang baik. Jika Anda ingin membeli suatu saham hanya menggunakan satu indikator, pakailah golden cross MA20 dengan MA50, Anda jaga harga jangan sampai menembus MA50, dan harus pada akhirnya MA50 mengarah ke atas, Anda pasti untung! Syaratnya gampang, saham tersebut liquid.

6

BIDIKSAHAM.COM


Lakukan Investasi, Maka Anda Kaya

Kita semua mengetahui bahwa aset adalah suatu yang sangat berharga dan manusia merupakan aset yang paling sangat berharga karena merupakan anugrah dari Tuhan Sang Pencipta. Jika dipilah, maka ada bermacam macam aset di muka bumi ini, namun yang dibahas disini hanya terbatas pada aset yang berhubungan dengan perencanaan keuangan utamanya aset finansial saja.

Taufik Gumulya

Berbicara mengenai penambahan aset, alangkah bijak jika kita melakukan evaluasi terhadap kekayaan (aset) bersih yang kita miliki. Aset atau kekayaan bersih adalah selisih dari total kekayaan atau harta yang anda miliki dikurangi oleh seluruh utang yang ada.

Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: H (Harta) - U (Utang) = KB (Kekayaan Bersih) Lalu apa yang dimaksud dengan kekayaan alias harta itu?, adalah segala sesuatu materi yang anda miliki dan memiliki nilai jual (secara ekonomis), misalkan: 1. Saldo pada Bank (tabungan, deposito & giro); 2. Nilai pasar atas aset investasi (obligasi, reksa dana & saham); 3. Nilai pasar perhiasan emas murni (logam mulia); 4. Nilai tunai asuransi jiwa; 5. Nilai pasar property anda (perhitungannya adalah harga realisasi penjualan property sekelas dan terdekat + nilai jual objek pajak dibagi dengan 2); 6. Nilai pasar kendaraan (mobil, motor); 7. Nilai pasar peralatan rumah tangga (peralatan dapur, elektronik, dll); 8. Nilai pasar perabotan rumah (furniture), nilai barang pribadi, dll. Kemudian apa yang dimaksud dengan utang?, adalah seluruh sisa pinjaman (pokok dan bunga) yang anda miliki (ingat pinjaman bukan penyertaan modal investasi dari pihak lain kepada anda), misalkan: 1. 2. 3.

Utang jangka pendek (maksimal 1 tahun); Jangka menengah diatas 1 tahun hingga 5 tahun; Utang jangka panjang diatas 5 tahun.

BIDIKSAHAM.COM

7


Education

Psikologi

Pertanyaan berikut adalah bagaimana cara meningkatkan aset tersebut?, lakukanlah investasi, berikut adalah langkah-langkahnya: 1.

Lakukan investasi dengan jumlah minimal 10% dari pendapatan anda;

2.

Tentukan sasaran (target) investasi tersebut, misal untuk dana pendidikan anak saat masuk universitas atau untuk persiapan membeli rumah baru atau mungkin untuk berlibur dengan keluarga?, dll.;

3.

Tentukan waktu yang tersedia, berdasarkan poin 2 didapat waktu yang tersedia, misal untuk dana pendidikan tersedia 10 tahun (bagi orang tua yang memiliki anak dengan usia 8 tahun), dana untuk membeli rumah direncanakan 5 tahun dari sekarang dan untuk dana berlibur dibutuhkan waktu (misalnya) 9 bulan dari sekarang;

4.

Tentukan instrumen investasi anda berdasarkan waktu yang tersedia, bentuklah portfolio investasi pribadi anda, misal sebagai berikut: • Waktu tersedia kurang dari 1 tahun, Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) dengan kombinasi pada deposito; • Waktu tersedia antara 1 – 3 tahun, Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)dikombinasi dengan Reksa Dana Campuran (RDC); • Waktu tersedia antara 3 – 5 tahun, Reksa Dana Campuran (RDC) dengan kombinasi Reksa Dana Saham (RDS) serta jika memungkinkan (tergantung besar aset tunai anda) dapat ditambah dengan sedikit dikombinasi pada pembelian dan penjualan saham (trading) di bursa efek; • Diatas 5 tahun, Reksa Dana Saham (RDS) sebagian besar, dengan kombinasi investasi pada trading saham (sebagian kecil); • Catatan tambahan untuk poin ‘c’ dan ‘d’ sangat dianjurkan hanya bagi mereka yang telah memiliki aset tunai bersifat likuid berupa dana darurat yang telah mencapai 6 hingga 12 kali rata-rata pengeluaran per bulannya; 5. Lakukan proteksi atas aset finansial anda dengan membeli asuransi jiwa melalui produk tradisional dengan jenis YRT (Yearly Renewable Term) yakni produk yang hanya memberikan uang pertanggungan tanpa ada unsur investasi ataupun tabungan. Mengapa jenis ini?, karena memiliki uang pertanggungan yang besar dengan premi yang minimal, sedangkan asuransi yang dikombinasikan dengan investasi (unit link) terbukti biaya di 5 tahun pertama adalah sangat mahal. 6. Lakukan monitoring terhadap butir 4 diatas, lihat perkembangan dana investasi versus target minimal yang harus tercapai. Setelah langkah untuk meningkatkan aset melalui investasi dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah kembali melakukan evaluasi secara berkala terhadap kekayaan bersih anda, berikut adalah formulasi Rasio Ideal Kekayaan Bersih (minimal , secara matematis: Us (Usia) X PT (Pendapatan Tahunan) / 10 >=

BIDIKSAHAM.COM


Education

Psikologi

3,5 PT (Pedapatan Tahunan) Jadi setelah anda melakukan investasi silahkan evaluasi (berkala tahunan), apakah: * KB (Kekayaan Bersih) anda sudah berada >= 3,5 PT atau * KB (Kekayaan Bersih) anda sudah berada < 3,5 PT Untuk jelasnya lihat tabel contoh dibawah ini, dua orang pekerja dengan jabatan yang berbeda: Uraian Direktur Karyawan Usia (tahun) 35 35 Pendapatan/Bulan (Rata-rata) Rp 35.000.000 Rp 2.500.000 Pendapatan/Tahun Rp 420.000.000 Rp 30.000.000 Kekayaan Bersih Rp 850.000.000 Rp 125.000.000 Penjelasan /Analisa : Total kekayaan bersih sang Direktur Rp 850 juta, kekayaan bersih sang Karyawan hanya sebesar Rp 125 juta, namun ternyata sang Karyawan lebih kaya dari sang Direktur, ini disebabkan karena: Rasio Kekayaan Bersih Direktur Karyawan Rasio Ideal Kekayaan Bersih 2,02 4,17 Rasio Ideal Kekayaan Bersih (minimal) 3,50 3,50 Jadi ternyata sang Direktur tidak lebih kaya dari sang Karyawan karena Rasio Kekayaan Bersih Direktur hanya 2,02 (mungkin memiliki utang yang besar disertai dengan gaya hidup yang mewah), sedangkan sang Karyawan memiliki Rasio Kekayaan Bersih yang lebih baik dari standar minimum yaitu sebesar 4,17. Jangan menyalahkan diri anda jika rasio belum tercapai, ini adalah merupakan langkah awal untuk melakukan perencanaan keuangan, usahakan rasio minimal sebesar 3,50 dapat tercapai sejalan dengan perkembangan waktu. Jika ingin menjadi kaya secara finansial ada pesan yang pertama yaitu “Lakukanlah Investasi maka Anda Menjadi Kaya”, jangan berpikir terbalik “Lakukan Investasi Jika Telah Kaya!’. Pesan sederhana ini silahkan dicoba karena sejauh yang kami ketahui orang terkaya didunia melakukan pesan yang pertama, selamat mencoba. Taufik Gumulya, CFP® , Perencana Keuangan pada TGRM Financial Planning Services

BIDIKSAHAM.COM

9


Fundamental

Apa itu PER?

Education

Salah satu problem yang kerap dihadapi investor atau pelaku pasar dalam berinvestasi di saham adalah bagaimana memilih saham yang bagus dan prospektif sehingga menghasilkan profit yang maksimal. Artinya, sebagai instrumen investasi, saham yang dipilih seharusnya memiliki masa depan cerah yang terefleksi pada pertumbuhan harga saham di pasar. Jika harga saham tumbuh positif berarti investor akan memetik keuntungan investasi, tapi jika harga saham tidak tumbuh atau stagnan berarti investasi investor itu sia-sia karena nilai uang yang diinvestasikan tidak bertambah. Apalagi jika harga saham tumbuh negatif, investor justru akan menderita rugi karena nilai uangnya berkurang. Karena itu, proses memilih saham dalam berinvestasi di pasar modal merupakan tahapan yang cukup ‘mengasyikkan’. Adrenalin pelaku pasar akan terpacu. Di sana tidak hanya membutuhkan proses berpikir yang cukup keras dan teliti, tapi seringkali juga melibatkan emosi atau rasa. Nah, dalam proses memilih inilah, selalu dicari dasar pertimbangan yang logis, rasional, masuk akal dan dapat dipertanggung jawabkan. Maklum, bursa efek menyediakan banyak jenis saham yang dapat dipilih menjadi instrumen investasi. Setiap investor juga manager investasi memiliki perhitungan dan selera sendiri dalam memilih saham yang diminati. Salah satu acuan yang kerap dipergunakan oleh pelaku pasar modal dalam memilih saham adalah apa yang dikenal dengan istilah price earning ratio (PER). Sesuai dengan istilahnya, PER berarti perbandingan antara harga pasar dengan laba bersih per saham atau earning per share (EPS). Untuk menghitung PER, caranya sederhana dan mudah. Jika harga saham ABCD di pasar Rp1.000 dan ia memiliki EPS Rp100, maka berarti PER saham ABCD adalah 10 kali. PER dalam hal ini mencerminkan beberapa hal. Pertama, ia mencerminkan murah atau mahalnya harga satu saham. Jika satu saham diperdagangkan dengan PER yang tinggi berarti harga saham itu termasuk mahal. Dengan kata lain semakin tinggi PER, semakin mahal harga sahamnya. Meski begitu bukan berarti harga yang mahal tidak diminati investor. Karena itu, yang kedua, PER juga merefleksikan tingkat kepercayaan investor atau pelaku pasar terhadap performance saham tersebut. Jika ada saham yang diperdagangkan dengan PER tinggi, tetapi tetap diminati investor artinya investor atau pelaku pasar memiliki tingkat kepercayaan kepada saham dan atau perusahaan tersebut. Ketiga, PER juga mencerminkan rentang waktu pengembalian investasi, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian investasi yang dilakukan. Jika sebuah saham diperdagangkan dengan PER 10 kali misalnya, itu berarti nilai investasi yang ditanam investor akan kembali dalam

10

BIDIKSAHAM.COM


Education

Fundamental

kurun waktu 10 tahun dengan asumsi seluruh laba bersih yang dihasilkan dibagikan sebagai dividen. Jika seorang investor belanja saham ABCD tersebut sebanyak 20 lot atau 10.000 lembar, maka nilai uang yang harus diinvestasikan di saham tersebut adalah Rp10 juta. Dan jika diasumsikan seluruh EPS dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham, maka nilai investasi investor tadi akan kembali dalam tempo 10 tahun. Implementasi Meskipun dalam perhitungan tampak mudah dan sederhana, namun sebaiknya investor tidak buruburu menyederhanakan dan menerapkan perhitungan seperti di atas. Dalam implementasi di lapangan akan lebih baik jika investor kembali ke khittah investasi yakni bahwa investasi itu bertujuan memperoleh keuntungan maksimal. Kata maksimal di sini disederhanakan menjadi keuntungan yang diharapkan (expected return). Artinya, ada harapan di sana. Harapan berarti sesuatu yang belum terjadi. Karena itu untuk mengukur PER satu saham, EPS yang menjadi patokan adalah bukan EPS yang sudah terjadi atau tercapai, melainkan EPS proyeksi. Berapa proyeksi laba bersih per saham yang akan dicapai oleh perusahaan. Dengan menyadari hal itu, maka dapat dipahami bahwa besaran PER selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu tergantung pada perubahan harga dan juga perubahan proyeksi laba. Jika EPS perusahaan menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu, maka biasanya hal itu juga terefleksi pada perubahan harga saham di pasar. Gambarannya begini. Tahun ini misalnya, saham ABCD diperdagangkan di Rp1.000 dan proyeksi EPS Rp 100, maka pada harga itu PER saham ABCD 10 kali. Tahun depan, dengan PER yang sama harga saham ABCD bisa lebih mahal. Jika EPS diproyeksikan 20 persen menjadi Rp120, maka dengan asumsi PER tetap 10 berarti harga saham ABCD di pasar mestinya naik menjadi Rp1.200. Karena itu jangan heran jika ada saham yang harganya naik dari tahun ke tahun. Itu bukan berarti PER saham tersebut naik lebih tinggi, tetapi karena ekspektasi EPS-nya juga tumbuh lebih tinggi. (Tim BEI)

BIDIKSAHAM.COM

11


PT Energi Mega Persada Tbk

WEEKLY CHART STOCK

PT Energi Mega Persada Tbk adalah minyak hulu independen dan perusahaan gas yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Energi memiliki operasi yang mencakup kepulauan Indonesia dari Sumatera bagian utara, ke Kalimantan Timur, Jawa dan Indonesia Timur.

Selain menggunakan chart harian , anda gunakan juga chart mingguan untuk melihat kedepan mid term, sebagai contoh saham ENRG jika menerobos ke stage 2 saham ini Bullish Trend, dan research dari bank mandiri target harga Rp 200 per saham, dan jika anda lihat perdagangan pada tgl 25 November 2010 saham ENRG ini didominasi oleh sekuritas tersebut yang berkode CC dengan net Volume sebesar 1.007.108 lot. Saham ini pada pekan depan berpeluang naik jika dilihat dari weekly chart nya, dan tidak tertutup kemungkinan dihembuskan kabar Pertamina tertarikmengambil saham ENRG ini sebagi pengganti saham MEDC yang ditolak oleh DPR sesuai pemberitaan di surat kabar.

12

BIDIKSAHAM.COM


Stock Focus PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI melalui RUPSLB kemarin telah menetapkan harga right issue di Rp3.100. Sebelumnya harga right issue ditawarkan pada kisaran Rp2.700 – Rp3.700 per saham. Di harga Rp3.100, BBNI akan memperoleh dana sebesar Rp10,5 triliun, dan jika memperhitungkan biaya jasa underwriter maka kemungkinan dana realisasi right issue menjadi sebesar Rp10,2 triliun. Setiap pemegang 500.000 saham saham lama berhak mendapat HMETD yang dapat ditukar dengan saham sebanyak 110.473. Sebanyak 80% dana hasil right issue akan digunakan untuk ekspansi kredit, 15% untuk ekspansi jaringan ATM dan TI dan sisa 5% digunakan untuk memperkuat lini bisnis anak usaha BBNI yakni BNI Life, BNI Syariah, BNI Securities dan BNI Multifinance. Time Schedule of Right Issue: Tanggal Efektif : 24-Nov-10 Cum Date : 2-Dec-10 Ex-Date : 3-Dec-10 Recording Date : 8-Dec-10 Tanggal Perdagangan di Bursa : 10 - 16 Dec 2010 Tanggal Penjatahan : 21-Dec-10 Harga teoritis setelah right issue akan berada di level Rp3.700, investor sebaiknya tidak hanya berpatokan pada TERP saja, sebab cakupan valuasi TERP hanya pada satu periode saja, di 2010 bukan 2011. Di 2011, berbagai katalis positif terus berkembang yang berpotensi dapat meningkatkan kinerja perseroan. 1.

2. 3. 4.

Menteri Keuangan telah menyetujui Perppu yang membolehkan bank BUMN melakukan haircut (pemotongan kredit dari nilai pokok). Perppu yang baru ini tinggal menunggu persetujuan DPR dan siap diimplementasikan di 2011. Saat ini BBNI mempunyai sekitar Rp20 hingga Rp25 triliun kredit yang telah dihapusbuku namun belum dihapus tagih. Dengan menggunakan asumsi recovery sebesar 20% yang didasarkan atas pengalaman BPPN dalam merestrukturisasi kredit, maka BBNI berpotensi mendapat Rp4 – Rp5 triliun. Mengasumsikan 80% dana right issue untuk ekspansi kredit di 2011, maka kredit berpotensi tumbuh 27% yoy, sehingga laba bersih juga meningkat 53% yoy, dan dengan demikian ROE bisa kembali naik dari 16% di 2010 (setelah right issue) menjadi 17,4%. Manajemen menyatakan bahwa porsi kredit korporasi akan berkurang, sebaliknya kredit konsumsi diperkuat. Di 2Q10, bunga kredit korporasi hanya sebesar 12,3% vs 14,1% bunga kredit konsumsi. Dengan porsi CASA stabil di level 57% - 60%, maka BBNI memiliki cost of fund lebih rendah dibanding BBRI dan BMRI. Dan hal tersebut berdampak positif dalam menarik debitur setelah aturan primary lending rate diaplikasikan.

BIDIKSAHAM.COM

13


Stock Focus

Sumber : BBNI, AAA Securities, PT. Andalan Artha Advisindo Sekuritas

14

BIDIKSAHAM.COM


Progress Report

Trend Emiten

BIDIKSAHAM.COM

15


Progress Report

16

BIDIKSAHAM.COM

Trend Emiten


Progress Report

Trend Emiten

Trigger Price

Date 26 Nov 2010

Salah satu fasilitas dari BIDIK SAHAM adalah Trigger price, table ini bermanfaat dan mempermudah member dalam membidik saham mana saja yg sedang akumulasi atau sedang distribusi. Dengan trigger price ini anda akan tahu saham mana yang direkomendasikan untuk jual atau beli dengan target yag telah ditentukan.

BIDIKSAHAM.COM

17


Progress Report

Candlestick Pattern Bidik Saham

Date 26 Nov 2010

Teknik dasar dari teknikal analisis yang berkaitan dengan arah pergerakan harga, yaitu chart pattern. Mengenal chart pattern ini sangat penting, karena dengan mengetahui pola-pola (pattern), maka kita akan mengetahui apakah sebuah tren masih akan berlanjut (continuation), atau malah sebaliknya berbalik arah (reversal). Table ini disajikan berdasarkan pola/pattern pergerakan harga terakhir :

18

BIDIKSAHAM.COM


Progress Report Progress Report :

STOCKS PROFIT Table rekomendasi saham yang masih berjalan

REKOMENDASI BIDIKSAHAM Bulan Okt s.d Nov 2010

Last Update : 03 Nov 2010 19:35 (18 Oct Ͳ 3 Nov 2010) No

Hari

Entry Date

1 Rabu

20/10/2010

2 Kamis 3 Jumat

21/10/2010 22/10/2010

No

Hari

Entry Date

1 Senin 2 Selasa

25/10/2010 26/10/2010

3 Kamis

28/10/2010

Stock ASRI MYRX KLBF CNKO Stock ANTM MDRN DOID KIAS

Entry Price 270 174 2675 158

Target price

Stop loss Last price Profit/Loss

Minggu ke 3 Ͳ Okt 2010 330 270 285 210 160 186 3900 2500 3475 300 152 155 Minggu ke 4 Ͳ Okt 2010

Entry Price

Target price

2575 1840 1100 111

3000 2200 1400 130

Entry Price

Target price

5,6% 6,9% 29,9% Ͳ1,9%

Stop loss Last price Profit/Loss 2450 1670 1050 100

2525 2000 1280 107

Ͳ1,9% 8,7% 16,4% Ͳ3,6%

Status

DONE TP/SL

Hold Hold HoldͲMiddle term HoldͲMiddle term Status

DONE TP/SL

Hold Hold Hold Hold

Minggu ke 1 Ͳ Nov 2010 No

Hari

1 Selasa

No

Hari

Entry Date 02/11/2010

Entry Date

1 Senin

08/11/2010

2 Rabu

10/11/2010

Stock BSDE JPFA (TP2) Stock LPKR LPKR ADRO PWON

860 3575

Stop loss Last price Profit/Loss

970 820 940 3900 3325 3550 Minggu ke 2 Ͳ Nov 2010

Entry Price

Target price

670 670 2500 920

710 770 2750 1020

Entry Price

Target price

9,3% Ͳ0,7%

Stop loss Last price Profit/Loss 640 640 2375 870

670 670 2325 920

0,0% 0,0% Ͳ7,0% 0,0%

Status

DONE TP/SL

Hold Hold Status

DONE TP/SL

Hold TP 1 Hold TP 2 Hold Hold

Minggu ke 3 Ͳ Nov 2010 No

Hari

Entry Date

1 Senin 2 Selasa

15/11/2010 16/11/2010

3 Rabu 4 Jumat

17/11/2010 19/11/2010

1 Senin

22/11/2010

2 Selasa

23/11/2010

3 Rabu

24/11/2010

4 Kamis

5 Jumat

Stock ADHI BRAU

940 510

ELTY ELTY

165 165

25/11/2010

ANTM INDY ISAT SMGR MYTX TOTL PTPP

26/11/2010

ENRG

2575 3900 6100 9900 71 245 880 880 450 450 139 139 3050 3050 83

NIKL

BUMI DEWA

Stop loss Last price Profit/Loss

Tidak ada rekomendasi karena ihsg sdg koreksi 1070 900 920 Ͳ2,1% 540 480 520 2,0% Hari Raya Idul Adha 171 156 166 0,6% 183 156 166 0,6% Minggu ke 4 Ͳ Nov 2010 2700 2500 2525 Ͳ1,9% 4200 3800 3850 Ͳ1,3% 8000 5500 5500 Ͳ9,8% 10500 9100 9700 Ͳ2,0% 81 66 68 Ͳ4,2% 260 235 250 2,0% 920 850 860 Ͳ2,3% 950 850 860 Ͳ2,3% 520 420 435 Ͳ3,3% 615 420 435 Ͳ3,3% 167 130 140 0,7% 167 130 140 0,7% 3125 2900 3025 Ͳ0,8% 3125 2900 3025 Ͳ0,8% 95 75 81 Ͳ2,4%

Status

DONE TP/SL

Hold Hold Hold Hold Hold Hold Hold Hold Hold Hold Hold Hold Hold Hold Hold Hold Hold Hold Hold

Catatan : DONE = Harga mencapai target price HOLD = Harga dalam proses menuju Target Price STOP LOSS = Disarankan Cutloss untuk menghindarkan kerugian lebih besar Hold dgn melihat pergerakan saham di hari selanjutnya (HATI HATI)

BIDIKSAHAM.COM

19


Progress Report Progress Report :

STOCKS PROFIT REKOMENDASI BIDIKSAHAM Table rekomendasi saham yang sudah terpenuhi Target Price (TP done) dan dalam kondisi Stop Loss (SL)

Bulan Okt s.d Nov 2010

Last Update : 03 Nov 2010 19:35 (18 Oct Ͳ 3 Nov 2010) No

Hari

Entry Date

1 Senin

18/10/2010

2 Selasa

19/10/2010

4 Kamis

21/10/2010

No

Hari

Entry Date

6 Senin

25/10/2010

8 Rabu

27/10/2010

2 Rabu 9 Kamis

27/10/2010 28/10/2010

4 Jumat

28/10/2010 29/10/2010

Stock MECD CFIN BNGA BSDE ROTI SGRO Stock

Entry Price 3675 400 1320 1020 2900 2925

Target price

Stop loss Last price Profit/Loss

Minggu ke 3 Ͳ Okt 2010 4000 Ͳ 3950 465 Ͳ 465 1450 1370 1230 990 840 3150 2725 3150 3150 2800 3000 Minggu ke 4 Ͳ Okt 2010

8,8% 16,3% 9,8% Ͳ2,9% 8,6% 7,7%

Entry Price

Target price

INDY BDMN INDY

3425 6300 3625

3650 6800 3900

Stop loss Last price Profit/Loss 3300 6000 3450

3575 6900 3900

6,6% 7,9% 7,6%

SMRA

1190

1340

1100

1240

4,2%

BBCA INTP INTA INDF DILD

7050 18300 2300 5250 500 500

7300 19000 2500 5650 540 600

6800 18000 2225 5050 470 470

6600 17300 2575 4975 460 460

Ͳ6,4% Ͳ5,5% 12,0% Ͳ5,2% Ͳ8,0% Ͳ8,0%

JPFA

3150

3425

3000

3575

13,5%

Entry Price

Target price

Status Done Done Done Stoploss Done Done Status Done Done Done lanjutan ke rekomen tgl 4/11/2010 Stop Loss Stoploss Done Stoploss Stop Loss Stop Loss

DONE TP/SL

10/11/2010

DONE TP/SL

09/11/2010

22/11/2010 03/11/2010 11/11/2010 15/11/2010 22/11/2010 22/11/2010

Done TP2 lanjut rekomen 4/11/2010

03/11/2010

Status

DONE TP/SL

Stoploss Stoploss Done Stoploss Done lanjut ke TP 2 Stop Loss Stop Loss Done Done Done

01/11/2010 11/11/2010 10/11/2010 03/11/2010 16/11/2010 24/11/2010 24/11/2010 09/11/2010 08/11/2010 09/11/2010

Minggu ke 1 Ͳ Nov 2010 No

Hari

Entry Date

1 Senin

01/11/2010

2 Selasa 2 Rabu

02/11/2010 03/11/2010

3 Kamis 3 Jumat

04/11/2010 05/11/2010

No

Hari

Entry Date

1 Senin 2 Selasa

08/11/2010 09/11/2010

3 Rabu 4 Kamis 3 Jumat

10/11/2010 11/11/2010 12/11/2010

Stock COWL SULI AKRA CMNP BRAU TINS SMRA ADRO SMCB SMCB Stock BWPT TBLA JSMR SMCB CTRA BUMI AKRA

123 147 1520 1600 470 2925 1210 2225 2300 2300

Stop loss Last price Profit/Loss

160 118 116 180 138 137 1650 1500 1650 2020 1510 1520 525 450 520 3200 2800 2725 1350 1160 1130 2500 2100 2500 2400 2200 2350 2450 2200 2500 Minggu ke 2 Ͳ Nov 2010

Entry Price

Target price

1070 445 3675 2500 400 2500 1690

1130 550 3800 2700 450 2800 1810

Entry Price

Target price

2600 5000 140 140

3000 5400 170 200

Ͳ5,7% Ͳ6,8% 8,6% Ͳ5,0% 10,6% Ͳ6,8% Ͳ6,6% 12,4% 4,3% 8,7%

Stop loss Last price Profit/Loss 1040 430 3550 2450 380 2325 1630

1010 420 3450 2400 365 2800 1580

Ͳ5,6% Ͳ5,6% Ͳ6,1% Ͳ4,0% Ͳ8,8% 12,0% Ͳ6,5%

Status

DONE TP/SL

Hold TP 1 Stoploss Stoploss StopLoss Stoploss Done Lanjut ke TP 2 Stop Loss

16/11/2010 16/11/2010 15/11/2010 11/11/2010 16/11/2010 17/11/2010 22/11/2010

Minggu ke 3 Ͳ Nov 2010 No

Hari

Entry Date

4 Kamis

18/11/2010

5 Jumat

19/11/2010

20

Stock BUMI INDF GREN GREN

BIDIKSAHAM.COM

Stop loss Last price Profit/Loss 2450 4800 130 130

3000 4650 125 125

15,4% Ͳ7,0% Ͳ10,7% Ͳ10,7%

Status

DONE TP/SL

Done Cutloss Cutloss Cutloss

24/11/2010 26/11/2010 26/11/2010 26/11/2011


Agenda Corporate

Corporate−Economic Agenda

IPO

Corporate−Economic Price (Rp)Agenda Numberof

Name

IPO % Share

Nominal

Offering

Share

100

1.170

4.423.000.000

Borneo Lumbung Energi&Metal Tbk IPO

100 900.000.000 Price (Rp)380 Number of Corporate−Economic Agenda Share 100 275 432.353.000 Nominal Offering

Wintermar Offshore Marine Tbk Name Midi Utama Indonesia Tbk

PT BumiLumbung Resources Minerals Tbk Borneo Energi&Metal Tbk IPO *tentative Wintermar Offshore Marine Tbk Name Midi Utama Indonesia Tbk

Rights PT Bumi Issue Resources Minerals Tbk Borneo Lumbung Energi&Metal Tbk *tentative Stock Code Price Tbk Wintermar Offshore Marine Midi Utama Indonesia Tbk 780 PT Bumi Resources Minerals Tbk BNLI Code 1549 Stock *tentative Price BSDE* 760

MAYA Issue Rights

INCF MAYA

Rights Issue

BNGA

1065 105 1000-1575 SDRA 200 *Jadwal tentative Price Stock Code BRMS 690

KBRI* Warrant PBRX

PBRX 1600 KBRI* 105 Warrant *Saham SDRA Baru Hasil Rights 200 Issue

TSPC ASGR TKIM PUDP ASII AALI SCMA UNTR AUTO INDY TSPC ASGR EMTK PUDP ASII TPIA SCMA UNTR AKRA INDY TSPC BBCA EMTK PUDP TURI TPIA SCMA KPIG AKRA INDY BWPT BBCA EMTK GMTD TURI TPIA ADRO KPIG AKRA TBLA BWPT BBCA UNVR GMTD TURI MNCN ADRO KPIG BMTR TBLA BWPT BATA UNVR GMTD SMSM MNCN ADRO BMTR TBLA

5 BATA UNVR

SMSM MNCN BMTR

26-Nov-10

22-Nov-10 23-Nov-10 Offering Period

29-Nov-10 Listing Date 30-Nov-10

22-Nov-10 19-Nov-10

24-Nov-10 22-Nov-10

26-Nov-10 24-Nov-10

01-Des-10 25-Nov-10

01-Des-10 26-Nov-10

100 380 900.000.000 25.35 22-Nov-10 23-Nov-10 Price (Rp) Offering Period Number of % 15% Share 100 275 432.353.000 18-Nov-10 24-Nov-10 Share Nominal Offering Beginning Ending 625 635 4.323.000.000 22-Nov-10 24-Nov-10 100 1.170 4.423.000.000 25% 19-Nov-10 22-Nov-10 Ratio Cum Date Ex Date 100 380 900.000.000 25.35 22-Nov-10 23-Nov-10 Old New RG & NG TN RG & NG TN 100 275 432.353.000 15% 18-Nov-10 24-Nov-10 5 1 05-Nov-10 10-Nov-10 08-Nov-10 11-Nov10 625 635 4.323.000.000 22-Nov-10 24-Nov-10 6 Ratio 1 10-Nov-10 15-Nov-10 11-Nov-10 16-Nov-10 Cum Date Ex Date

25-Nov-10 Allotment 26-Nov-10

26-Nov-10 Refund Date 29-Nov-10

29-Nov-10 Listing Date 30-Nov-10

635 1.170

4.323.000.000 4.423.000.000

25%

26-Nov-10 24-Nov-10

10 Old

6 New

26-Nov-10 RG & NG

01-Des-10 TN

29-Nov-10 RG & NG

02-Nov-10 TN

1 5

30 1

29-Nov-10 05-Nov-10

02-Des-10 10-Nov-10

30-Nov-10 08-Nov-10

03-Des-10 11-Nov10

02-Des-10 10-Nov-10

30-Nov-10 03-Des-10 11-Nov-10 16-Nov-10 Ex Date 02-Des-10 08-Des-10 29-Nov-10 02-Nov-10 RG & NG TN 03-Des-10 09-Des-10 30-Nov-10 03-Des-10 08-Nov-10 11-Nov10 03-Des-10 09-Des-10 30-Nov-10 03-Des-10 11-Nov-10 16-Nov-10 09-Des-10 14-Des-10 02-Des-10 08-Des-10 29-Nov-10 02-Nov-10 23-Des-10 29-Des-10 03-Des-10 09-Des-10 30-Nov-10 03-Des-10 30-Des-10 05-Jan-11 03-Des-10 09-Des-10 30-Nov-10 03-Des-10 09-Des-10 14-Des-10 02-Des-10 08-Des-10 23-Des-10 29-Des-10 03-Des-10 09-Des-10 30-Des-10 05-Jan-11 03-Des-10 09-Des-10

02-Des-10 15-Nov-10 Rec. Date 06-Des-10 01-Des-10 08-Des-10 02-Des-10 10-Nov-10 08-Des-10 02-Des-10 15-Nov-10 13-Des-10 06-Des-10 01-Des-10 28-Des-10 08-Des-10 02-Des-10 04-Jan-11 08-Des-10 02-Des-10 13-Des-10 06-Des-10 28-Des-10 08-Des-10 04-Jan-11 08-Des-10

31 1 Ratio 4 1 10 6 Old New 500.000 110.473 1 30 5 1 5 1 10 31 6 1 2 4 1 10 6 17 1 500.000 110.473 1 30 1 5 1 10 31 2 1 4 1 17 1 500.000 110.473 1 1 5 1 Ratio 2 1 Old New 17 1 1 1 1 1 3 2 Ratio 3 Old 3 1

2 New 10 1

470** 190** Dividen 160 158** Cash (Rp) Bonus Shares 30** 10** 10 2 470** 190** 60** 160 158** 48** 30** 10** 10** 2 470** 65** 60** 160 30** 48** 30** 42.50** 10** 2 5** 65** 60** 2 30** 48** 5 42.50** 10** 38 5** 65** 9.85** 2 30** 8** 5 42.50** 100** 38 5** 7 9.85** 2 5 8** 5 1300** 100** 38 25** 7 9.85** 5 8**

RIGHTS ISSUE

29-Nov-10 02-Des-10 10-Nov-10 15-Nov-10 Cum Date 01-Des-10 06-Des-10 26-Nov-10 01-Des-10 RG & NG TN 02-Des-10 08-Des 29-Nov-10 02-Des-10 05-Nov-10 10-Nov-10 02-Des-10 08-Des 29-Nov-10 02-Des-10 10-Nov-10 15-Nov-10 08-Des-10 13-Des-10 01-Des-10 06-Des-10 26-Nov-10 01-Des-10 22-Des-10 28-Des-10 02-Des-10 08-Des 29-Nov-10 02-Des-10 29-Des-10 O4-Jan-11 02-Des-10 08-Des 29-Nov-10 02-Des-10 08-Des-10 13-Des-10 01-Des-10 06-Des-10 22-Des-10 28-Des-10 02-Des-10 08-Des 29-Des-10 O4-Jan-11 02-Des-10 08-Des 08-Des-10 Share

13-Des-10 Listing 09-Des-10 Date

22-Des-10 28-Des-10 199.436.305 29-Des-10 O4-Jan-11 772.500.000 Share 2.882.000.000

23-Des-10 06-Des-10 30-Des-10 15-Des-10 Listing Date 02-Des-10

14-Des-10 Maturity Date 29-Des-10 05-Des-13 05-Jan-11 15-Jun-12 Maturity Date 30-Nov-12

148.480.000 199.436.305

06-Jan-11 06-Des-10

06-Jan-13 05-Des-13

772.500.000 Share 2.882.000.000

15-Des-10 Listing Date 02-Des-10

15-Jun-12 Maturity Date 30-Nov-12

DEVIDEN

29-Nov-10 30-Nov-10 12-Nov-10 19-Nov-10 01-Des-10 01-Des-10 18-Nov-10 24-Nov-10 Trading Period

03-Des-10

14-Des-10

06-Des-10 12-Nov-10

13-Des-10 19-Nov-10

06-Des-10 14-Des-10 18-Nov-10 24-Nov-10 Trading Period 09-Des-10 17-Des-10 03-Des-10 14-Des-10 10-Des-10 16-Des-10 06-Des-10 13-Des-10 12-Nov-10 19-Nov-10 10-Des-10 17-Des-10 06-Des-10 14-Des-10 18-Nov-10 24-Nov-10 15-Des-10 21-Des-10 09-Des-10 17-Des-10 03-Des-10 14-Des-10 30-Des-10 07-Jan-11 10-Des-10 16-Des-10 06-Des-10 13-Des-10 06-Jan-10 12-Jan-11 10-Des-10 17-Des-10 06-Des-10 14-Des-10 15-Des-10 21-Des-10 09-Des-10 17-Des-10 30-Des-10 07-Jan-11 10-Des-10 16-Des-10 06-Jan-10 12-Jan-11 10-Des-10 17-Des-10 Trading Period 13-Des-10 15-Des-10 21-Des-10 Beginning Ending 28-Des-10 30-Des-10 07-Jan-11 06-Des-10 05-Des-13 04-Jan-11 06-Jan-10 12-Jan-11 15-Des-10Trading Period 11-Jun-12 02-Des-10 Beginning 06-Jan-11 06-Des-10

10-Des-10 29-Nov-10

15-Des-10 02-Des-10

28-Oct-10 20-Oct-10 28-Oct-10 27-Oct-10

29-Nov-12 Ending 03-Jan-13 05-Des-13

15-Des-10 11-Jun-12 Trading Period 02-Des-10 29-Nov-12 Beginning Ending 06-Jan-11 03-Jan-13 06-Des-10 05-Des-13

148.480.000 06-Jan-11 06-Jan-13 199.436.305 06-Des-10 05-Des-13 Cum Date Ex Date 772.500.000 15-Des-10 15-Jun-12 15-Des-10 Rec. Date RG & NG TN RG & NG TN 2.882.000.000 02-Des-10 30-Nov-12 02-Des-10 19-Oct-10 22-Oct-10 20-Oct-10 25-Oct-10 22-Oct-10 148.480.000 06-Jan-11 06-Jan-13 06-Jan-11 26-Oct-10Cum Date29-Oct-10 27-Oct-10 Ex Date01-Nov-10 29-Oct-10 Rec. Date 26-Oct-10 29-Oct-10 27-Oct-10 01-Nov-10 29-Oct-10 RG & NG TN RG & NG TN 27-Oct-10 01-Nov-10 19-Oct-10 22-Oct-10 27-Oct-10 01-Nov-10 26-Oct-10 Cum Date29-Oct-10 27-Oct-10 01-Nov-10 26-Oct-10 29-Oct-10 RG & NG TN 04-Nov-10 09-Nov-10 27-Oct-10 01-Nov-10 19-Oct-10 22-Oct-10 05-Nov-10 10-Nov-10 27-Oct-10 01-Nov-10 26-Oct-10 29-Oct-10 08-Nov-10 11-Nov-10 27-Oct-10 01-Nov-10 26-Oct-10 29-Oct-10 10-Nov-10 15-Nov-10 04-Nov-10 09-Nov-10 27-Oct-10 01-Nov-10 11-Nov-10 16-Nov-10 05-Nov-10 10-Nov-10 27-Oct-10 01-Nov-10 11-Nov-10 16-Nov-10 08-Nov-10 11-Nov-10 27-Oct-10 01-Nov-10 19-Nov-10 24-Nov-10 10-Nov-10 15-Nov-10 04-Nov-10 09-Nov-10 19-Nov-10 24-Nov-10 11-Nov-10 16-Nov-10 05-Nov-10 10-Nov-10 22-Nov-10 25-Nov-10 11-Nov-10 16-Nov-10 08-Nov-10 11-Nov-10 23-Nov-10 26-Nov-10 19-Nov-10 24-Nov-10 10-Nov-10 15-Nov-10 25-Nov-10 30-Nov-10 19-Nov-10 24-Nov-10 11-Nov-10 16-Nov-10 25-Nov-10 30-Nov-10 22-Nov-10 25-Nov-10 11-Nov-10 16-Nov-10 26-Nov-10 01-Des-10 23-Nov-10 26-Nov-10 19-Nov-10 24-Nov-10 26-Nov-10 01-Des-10 25-Nov-10 30-Nov-10 19-Nov-10 24-Nov-10 26-Nov-10 01-Des-10 25-Nov-10 30-Nov-10 22-Nov-10 25-Nov-10 29-Nov-10 02-Des-10 26-Nov-10 01-Des-10 23-Nov-10 26-Nov-10 03-Des-10 09-Des-10 26-Nov-10 01-Des-10 25-Nov-10 30-Nov-10 06-Des-10 10-Des-10 26-Nov-10 01-Des-10 25-Nov-10 30-Nov-10 10-Des-10 15-Des-10 29-Nov-10 02-Des-10 26-Nov-10 01-Des-10 03-Des-10 09-Des-10 26-Nov-10 01-Des-10 06-Des-10 10-Des-10 26-Nov-10 01-Des-10

01-Des-10 01-Des-10 25-Nov-10 26-Nov-10 Trading Period 26-Nov-10 29-Nov-10

Rec. Date 25-Nov-10 26-Nov-10 10-Nov-10 26-Nov-10 15-Nov-10 Rec. Date 01-Des-10

Price 690

1300** 100** 25** 7

Listing Date

25-Nov-10 26-Nov-10 Refund Date 29-Nov-10

10 6

Dividen Tunai / Saham Bonus

ASII AALI Stock UNTRCode AUTO

Refund Date

24-Nov-10 25-Nov-10 Allotment 26-Nov-10

3 2 Ratio 3 2 Old New Dividen Tunai / Saham Bonus3 PBRX 1600 10 KBRI* 105 1 1 *Saham Baru Hasil Rights Issue Dividen SDRA 200 3 2 Stock Code Cash (Rp) Bonus Shares BRMS 690 3 2 TKIM 10Bonus Dividen Tunai / Saham PBRX 1600 3 10 AALI 190** Dividen *Saham Baru Hasil Rights Issue Stock Code AUTO 158** Cash (Rp) Bonus Shares ASGR 10** TKIM 10 Stock Code BRMS

Allotment

22-Nov-10 24-Nov-10 Ending

625 100

25.35 % Share 15%

Ending

19-Nov-10 18-Nov-10 Beginning

2500 780

KBRI 101 BNLI 1549 Stock Code Price LPKR* 550 BSDE* 760 BBNI 2300* INCF 2500 MAYA 780 BTPN 7000 KBRI 101 BNLI 1549 SDRA 180* LPKR* 550 BSDE* 760 BNGA 1065 BBNI 2300* INCF 2500 PBRX 1000-1575 BTPN 7000 KBRI 101 *Jadwal SDRA tentative 180* LPKR* 550 BNGA 1065 BBNI 2300* Warrant PBRX 1000-1575 BTPN 7000 *Jadwal tentative SDRA 180* Stock Code Price

25%

Offering Period Beginning

11-Jun-12 Payment Date 29-Nov-12 04-Nov-10 03-Jan-13 12-Nov-10 Payment Date 04-Nov-10

02-Nov-10 25-Oct-10 02-Nov-10 Ex Date 01-Nov-10 28-Oct-10 02-Nov-10 27-Oct-10 01-Nov-10 RG & NG TN 05-Nov-10 10-Nov-10 28-Oct-10 02-Nov-10 20-Oct-10 25-Oct-10 08-Nov-10 11-Nov-10 28-Oct-10 02-Nov-10 27-Oct-10 01-Nov-10 09-Nov-10 12-Nov-10 28-Oct-10 02-Nov-10 27-Oct-10 01-Nov-10 11-Nov-10 16-Nov-10 05-Nov-10 10-Nov-10 28-Oct-10 02-Nov-10 12-Nov-10 18-Nov-10 08-Nov-10 11-Nov-10 28-Oct-10 02-Nov-10 12-Nov-10 18-Nov-10 09-Nov-10 12-Nov-10 28-Oct-10 02-Nov-10 22-Nov-10 25-Nov-10 11-Nov-10 16-Nov-10 05-Nov-10 10-Nov-10 22-Nov-10 25-Nov-10 12-Nov-10 18-Nov-10 08-Nov-10 11-Nov-10 23-Nov-10 26-Nov-10 12-Nov-10 18-Nov-10 09-Nov-10 12-Nov-10 24-Nov-10 29-Nov-10 22-Nov-10 25-Nov-10 11-Nov-10 16-Nov-10 26-Nov-10 01-Des-10 22-Nov-10 25-Nov-10 12-Nov-10 18-Nov-10 26-Nov-10 01-Des-10 23-Nov-10 26-Nov-10 12-Nov-10 18-Nov-10 29-Nov-10 02-Des-10 24-Nov-10 29-Nov-10 22-Nov-10 25-Nov-10 29-Nov-10 02-Des-10 26-Nov-10 01-Des-10 22-Nov-10 25-Nov-10 29-Nov-10 02-Des-10 26-Nov-10 01-Des-10 23-Nov-10 26-Nov-10 30-Nov-10 03-Des-10 29-Nov-10 02-Des-10 24-Nov-10 29-Nov-10 06-Des-10 10-Des-10 29-Nov-10 02-Des-10 26-Nov-10 01-Des-10 08-Des-10 13-Des-10 29-Nov-10 02-Des-10 26-Nov-10 01-Des-10 13-Des-10 16-Des-10 30-Nov-10 03-Des-10 29-Nov-10 02-Des-10 06-Des-10 10-Des-10 29-Nov-10 02-Des-10

01-Nov-10 22-Oct-10 01-Nov-10 29-Oct-10 Rec. Date 01-Nov-10 29-Oct-10 09-Nov-10 01-Nov-10 22-Oct-10 10-Nov-10 01-Nov-10 29-Oct-10 11-Nov-10 01-Nov-10 29-Oct-10 15-Nov-10 09-Nov-10 01-Nov-10 16-Nov-10 10-Nov-10 01-Nov-10 16-Nov-10 11-Nov-10 01-Nov-10 24-Nov-10 15-Nov-10 09-Nov-10 24-Nov-10 16-Nov-10 10-Nov-10 25-Nov-10 16-Nov-10 11-Nov-10 26-Nov-10 24-Nov-10 15-Nov-10 30-Nov-10 24-Nov-10 16-Nov-10 30-Nov-10 25-Nov-10 16-Nov-10 01-Des-10 26-Nov-10 24-Nov-10 01-Des-10 30-Nov-10 24-Nov-10 01-Des-10 30-Nov-10 25-Nov-10 02-Des-10 01-Des-10 26-Nov-10 09-Des-10 01-Des-10 30-Nov-10 10-Des-10 01-Des-10 30-Nov-10 15-Des-10 02-Des-10 01-Des-10 09-Des-10 01-Des-10

15-Nov-10 12-Nov-10 Payment Date 12-Nov-10 04-Nov-10 24-Nov-10 12-Nov-10 04-Nov-10 25-Nov-10 15-Nov-10 12-Nov-10 23-Nov-10 12-Nov-10 04-Nov-10 30-Nov-10 24-Nov-10 12-Nov-10 01-Des-10 25-Nov-10 15-Nov-10 01-Des-10 23-Nov-10 12-Nov-10 09-Des-10 30-Nov-10 24-Nov-10 09-Des-10 01-Des-10 25-Nov-10 10-Des-10 01-Des-10 23-Nov-10 13-Des-10 09-Des-10 30-Nov-10 13-Des-10 09-Des-10 01-Des-10 01-Des-10 10-Des-10 01-Des-10 10-Des-10 13-Des-10 09-Des-10 15-Des-10 13-Des-10 09-Des-10 15-Des-10 01-Des-10 10-Des-10 17-Des-10 10-Des-10 13-Des-10 23-Des-10 15-Des-10 13-Des-10 16-Des-10 15-Des-10 01-Des-10 28-Des-10 17-Des-10 10-Des-10 23-Des-10 15-Des-10

08-Des-10 29-Nov-10 13-Des-10 30-Nov-10

10-Des-10 01-Des-10 15-Des-10 02-Des-10

16-Des-10 15-Des-10 28-Des-10 17-Des-10

13-Des-10 02-Des-10 16-Des-10 03-Des-10

12-Nov-10 04-Nov-10

5BATA

5

03-Des-10

09-Des-10

06-Des-10

10-Des-10

09-Des-10

23-Des-10

1300**

06-Des-10

10-Des-10

08-Des-10

13-Des-10

10-Des-10

16-Des-10

SMSM

25**

10-Des-10

15-Des-10

13-Des-10

16-Des-10

15-Des-10

5

BIDIKSAHAM.COM

21 28-Des-10


Business News

Dow Sepekan Turun 112 Poin Saham AS jatuh dalam perdagangan singkat Jumat (26/11) akibat adanya kehawatiran investor disebabkan ketidakpastian masalah utang Eropa dan ancaman perang oleh Korea Utara. AP melaporkan pasar saham Eropa dan euro turun akibat kekhawatiran bahwa Portugal akan menjadi negara lain di Eropa yang membutuhkan bailout di tengah rincian bailout Irlandia yang sedang dalam proses pencairan. Pada hari Jumat, Portugal menyatakan akan melakukan pengetatan untuk mengembalikan kepercayaan di pasar keuangan publik tanpa menggunakan bailout. Namun, masalah lain yang membuat investor menjadi khawatir adalah ancaman perang Korea Utara, yang dapat menggoyahkan negara-negara di Asia. Jumat, Korea Utara telah memperingatkan terhadap rencana Korea Selatan dan AS untuk tahap manuver militer di semenanjung Korea yang di ambang perang. Korea Utara menembakkan peluru artileri di sebuah pulau Korea Selatan pada hari Selasa, menewaskan empat orang. Indeks Dow Jones Industrial jatuh 95,28 poin atau 0,9 persen menjadi 11.092. Indeks S & P 500 jatuh 8,95 poin atau 0,8 persen menjadi 1.189,40. Indeks Nasdaq turun 8,56 poin atau 0,3 persen ke 2.534,56. “Sampai ada penyelesaian akhir dari investor Spanyol dan Portugal akan terus menjadi kekhawatrian,” kata John O’Donoghue, co-head perusahaan ekuitas, Cowen & Co. Mata uang Euro jatuh ke $ 1,3244 dalam perdagangan tengah hari Jumat dari $ 1, 3368 Kamis malam, sebelum jatuh di bawah $ 1,32 untuk pertama kalinya sejak 21 September. Indeks Euro Stoxx 50, saham perusahaan blue-chip di negara-negara yang menggunakan euro, tergelincir 0,7 persen. Volume konsolidasi di New York Stock Exchange sebanyak 1,5 miliar saham, yang hanya sekitar sepertiga dari volume normal. Perdagangan tipis karena investor menikmati hari liburan Thanksgiving. Pasar saham AS ditutup pada pukul 1 p.m yang biasanya pukul 4 p.m. Kemarin pasar AS tutup. Jumat juga merupakan awal dari musim belanja liburan. Black Friday, acara ini penting bagi pengecer, adalah awal yang kuat, menurut laporan awal. Banyak toko mendorong lebih banyak transaksi online secara eksklusif pada hari Kamis dalam upaya untuk melayani pembeli sebelum Black Friday. Ini rupanya berhasil. Menurut Coremetrics IBM, penjualan online melonjak 33 persen pada hari libur Thanksgiving dibandingkan dengan 2009. Penjualan selama akhir pekan Thanksgiving naik 12,3 persen dari pendapatan total liburan tahun lalu, menurut perusahaan riset ShopperTrak. Black Friday menyumbang setengahnya. Saham Macy’s Inc naik 11 sen menjadi $ 26. Itu adalah akhir pekan roller. Secara keseluruhan, saham akhir pekan mixed. Dow turun 112 poin dan indeks Standard & Poor 500 turun 10 poin. Namun, indeks teknologi Nasdaq komposit naik 17 poin untuk sepekan. [inilah.com]

22

BIDIKSAHAM.COM


BIDIKSAHAM GET KNOWLEDGE GRAB PROFIT

Banyak orang membuat kesalahan yang sama.. dengan menganggap kegagalan sebagai musuh kesuksesan.. Anda seharusnya menganggap kegagalan dapat mendatangkan hasil.. Teruslah maju dan buatlah kesalahan. Berbuatlah sebanyak mungkin. Ingat disitulah anda menemukan kesuksesan - di penghujung kegagalan Many people make the same mistake .. by regarding that the failure is the enemy of success .. You should consider the failure can bring the results .. Keep ahead and make a mistake. Do as much as possible. Remember there you find success - in the end failure. Thomas J Watson

WWW.BIDIKSAHAM.COM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.