Edisi 9 I 17 - 23 Sept 2012
2
Kareobosi Link, Diantara Kecamuk Hukum Dan Ekonomi Kebijakan Pemerintah Kota Makassar saat ini mendapat ujian berat. Menyusul, adanya masalah hukum yang dihadapi dari eksistensi Karebosi Link, sebagai salah satu tempat berputarnya ekonomi ribuan pedagang kelas menengah, yang juga dinilai sebagai salah satu tonggak ekonomi Kota Makassar. Hak Pengggunaan Lahan (HPL) sampai saat ini belum di miliki Pemerintah Kota Makassar, sehingga membuat Badan Pertanahan Nasional merasa perlu menghentikan kegiatan ekonomi di Karebosi Link. Meskipun menemui antiklimaks, namun masalah hukum Karebosi Link yang dulunya Lapangan Karebosi ini, belum benar-benar tuntas. Sehingga kapan saja masalah bisa timbul, yang benar-benar mengganggu ketenangan pedagang di sana. Kegiatan ekonomi di Karebosi Link, dinyatakan Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin sebagai kekuatan ekonomi yang harus dipertahankan, karena banyak menyerap tenaga kerja, dan memberikan sumbangsih pendapatan per kapita bagi masyarakat. Tentu saja, ini hal yang baik sebagai upaya menaikkan kesejahteraan masyarakat melalui pembukaan lahan pasar yang prospektif dan menguntungkan. Disisi lain, perlu diingat bahwa pemerintah merupakan ornamen pemerintah yang seharusnya taat hukum, seperti halnya masyarakat taat kepada hukum. Dengan lahirnya persoalan hukum terhadap Karebosi Link, kuat dugaan ada pelanggaran hukum yang dilakukan entah sengaja atau tidak, dengan tidak mengantongi HPL, tapi tetap meneruskan kegiatan terhadap lahan tersebut. Inilah yang biasa disebut, kebijakan yang berdampak ambigu. Satu sisi bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, disisi lain, pemerintah berpotensi kehilangan wibawa karena tidak patuh terhadap hukum. Patut diakui, keberadaan Karebosi Link adalah primadona bagi kalangan pedagang menengah, untuk dapat masuk menyewa stand/los di dalamnya, dibanding pasar lainnya seperti Pasar Sentral, Pasar Pa’baeng-baeng, Pasar Terong, dan Pasar Toddopuli, yang terkesan kumuh dan tidak teratur. Meski demikian perlu juga diingat, sebenarnya ada juga kewajiban pemerintah membangun pasar-pasar tersebut, menyamai karebosi link, bahkan, pemerintah kota banyak memiliki aset “nganggur” salah satunya terminal Toddopuli, yang kini dijadikan tempat jemur coklat, yang entah milik siapa. Kebijakan pemerintah, diharapkan tidak timpang terhadap masyarakatnya, harus merata. Kalau Karebosi Link bisa dibela habis-habisan oleh pemerintah, seharusnya pasar dan aset nganggur, seharusnya juga mendapat perhatian sama, bahkan, tempat-tempat tersebut, tidak satupun memiliki masalah hukum, seperti yang dihadapi Karebosi Link saat ini. Inilah dua sisi mata uang dari kebijakan Pemerintah Kota Makassar, satu sisi untuk peningkatan ekonomi, sisi lainnya harus berhadapan dengan hukum yang meresahkan ribuan pedagang. Saatnya, kebijakan ini mendapat ujian yang harus diselesaikan secepatnya.
Redaksi
Bisnis Sulawesi Grafik Rupiah Terhadap Dollar AS dalam Sepekan (Senin 10 - Jumat 14 September 2012) SEBELUMNYA
INDEKS
HARI
/US$
Senin
Rp 9.580
Rp 9.575
Rp 9.577
5/3
Selasa
Rp 9.577
Rp 9.585
Rp 9.578
-8/-1
Rabu
Rp 9.578
Rp 9.577
Rp 9.575
1/2
Kamis
Rp 9.575
Rp 9.580
Rp 9.598
-5/-23
Jumat
Rp 9.598
Rp 9.572
Rp 9.568
26/30
PAGI/US$ SORE/US$
POINT
Diolah dari berbagai sumber Penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS terjadi seiring the Fed meluncurkan program pelonggaran kuantitatif (QE). Dengan diluncurkannya pelonggaran kuantitatif itu, reaksi spontan untuk menjual dolar AS merupakan langkah yang tepat. Itu dikatakan pengamat pasar Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat (14/9) lalu. Dolar AS tertekan secara luas menyentuh level terendah empat bulan pasca the Fed mengumumkan putaran baru stimulus moneter guna mendongkrak perekonomian AS. Seiring perubahan kebijakan moneter yang signifikan itu, the Fed akan membeli 40 miliar dolar AS hutang hipotek setiap bulan dan aset lainnya sampai pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Silahkan kirim opini anda tentang segala hal yang perlu mendapat perhatian serius, utamanya yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, bisnis dan keuangan ke dalam kolom “ruang umum” ini, sebagai kontrol masyarakat dalam berbagai aspek termasuk kinerja, pelayanan, kebijakan dan lain- lain.
08113898000 BisnisSulawesi @bisnissulawesi
Opini Nikel, Lokomotif Gagal Ekonomi Sulawesi Oleh
Zulkarnain Hamson
Chief Editor Infomineralindonesia.com
Booming Nikel (Ni) yang melanda sebagian besar wilayah di Sulawesi, awalnya diharapkan bakal menjadi lokomotif menggeliatnya perekonomian di luar Jawa, pascapemberlakuan otonomi daerah (Otda). Betapa tidak ratusan miliar, bahkan triliunan rupiah, sudah mengalir masuk melalui aktifitas pengelolaan sejumlah tambang nikel di seantero Sulawesi. Sektor bisnis yang ikut terpacu, diantaranya penyewaan kendaraan alat berat, perusahaan jasa survei, kontraktor pengeboran, jasa laboratorium, perbankan, lembaga pembiayaan, jasa perhotelan, restoran dan transportasi laut, darat dan udara, seperti bergairah. Salah satu bahan galian mineral yang dapat diusahakan pada sektor pertambangan adalah mineral logam nikel. Sejak dulu Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi pada umumnya, sudah dikenal sebagai penghasil mineral diantaranya Nikel, Bijih Besi, Pasir Besi, Mangan dan beberapa jenis lain. Berdasarkan Informasi ‘’Geological Map’’ sebagaimana diungkapkan Ahmad ST, geologist yang juga staf Dinas ESDM Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, Sultra, Sulteng memang memiliki sebaran batuan beku ultra basa (batuan pembawa nickel) yang sangat luas, sebaran yang dijumpai umumnya berada pada lengan pulau Sulawesi bagian timur yang menyebar dari Sulsel bagian timur, Sulawesi Tengah kearah timur, tenggara dan bagian Sulawesi Tenggara kearah selatan. Wilayah-wilayah yang familiar dengan keterdapatan mineral nikel, antara lain Soroako, Malili di Kabupaten Luwu Timur Sulsel, Luwuk, Kolonodale, Ganda-ganda, Petasia, Witaponda, Bahdopi, Buleleng (Sulteng), Konawe, Bombabana, Kabaena, Tolala dan Batuputih (Sultra). Kandungan potensi mineral yang direkam dari pengamatan lapangan, diperoleh data hasil test pit dan hasil pengeboran, perkiraan cadangan untuk wilayah Sulsel, Sultra dan Sulteng, tidak kurang dari 3 miliar metrik ton (m³), dengan asumsi bahwa lahan yang tersedia diperkirakan sekitar 300.000 ha. Ini berarti bahwa Sulawesi memiliki sebaran nikel sekira 300.000 x 10.000 m², sebaran permukaan kandungan nikel (pada variasi kedalaman di se-
tiap lokasi). Jika kedalaman rata-rata saja 5 meter dengan kualitas terbaik 2% Up, maka diperkirakan Sulawesi memiliki cadangan nikel sebesar 3 miliar x 5 = 15 miliar m³ atau setara dengan 15 miliar x 1,3 = 19,5 miliar metrik ton nickel. Jika nilai kadar 2 perseUp dihargai dengan nilai US$65 atau kurs rupiah Rp 9.000,- maka dapat diperkirakan kekayaan alam yang tersimpan senilai US$ 1,267,5 miliar. Kualitas nikel di Sulawesi, sangat bagus dan didukung banyak faktor. Selain karena pengaruh struktur dan tektonik secara regional, di beberapa lokasi juga terjadi proses “enrichment” atau pengayaan Garnierit oleh proses Kimiawi dan biologis. Salah satu faktor penunjang, yang harus menjadi perhatian dalam berinvestasi di sektor pertambangan adalah ketersediaan Infrastruktur. Infrastruktur jalan dan akses ke pelabuhan serta ketersediaan lahan untuk pembuatan pelabuhan dan jetty. Infrastruktur di wilayah eksternal lokasi potensi pertambangan yang kaya nikel, oleh jajaran pemerintah daerah kabupaten kian gencar melakukan pembangunan. Pada akhir tahun 2012 ini, diperkirakan sejumlah bandara yang akan menjadi salah satu penunjang dan akses cepat buat para investor yang akan berinvestasi, sudah mulai dioperasikan, salah satu diantaranya di Kabupaten Morowali Sulteng. Akses darat antar provinsi juga terus diupayakan peningkatan jalan dari jalan pengerasan hingga menjadi jalan beraspal mulus. Masyarakat di Pulau Sulawesi, merupakan kelompok masyarakat yang memiliki tingkat kemajemukan tinggi. Penduduk asli dan pendatang sudah berbaur hingga sangat sulit membedakan antara mereka, diantaranya Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Bugis, Makassar, Toraja Kaili, Tolaki, Wana. Tidak terdapat perbedaan dan gap antara mereka karena sudah terikat dalam satu pola adat istiadat dan kebiasaan yang seragam, terutama di kawasan transmigrasi. Sumber matapencahariaan mereka umumnya adalah bertani, berkebun, nelayan, berdagang dan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), serta bergerak dibidang swasta sebagai kontraktor dan usaha sendiri.
Espektasi awal dengan banyaknya investor yang masuk, semakin membuka lapangan pekerjaan sehingga sektor pertambangan mampu menjadi lokomotif, dari pemberantasan pengangguran dan kemiskinan di Sulawesi. Keberadaan potensi tambang, menyebabkan banyak terbit rekomendasi Izin usaha Pertambangan (IUP) oleh bupati, tentu dengan harapan mampu menyelesaikan masalah sosial ekonomi masyarakat, terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan dan menghapuskan kemiskinan di masing-masing daerah. Sejak diterbitkannya Undang-undang (UU) Nomor 4 tahun 2009, maka dibeberapa daerah mengalami stagnasi perizinan. Kontroversi UU Pertambangan itu masih bergulir hingga saat ini. Kurang lengkapnya perangkat perundang-undangan yang mengikuti UU nomor 4/2009 tersebut, menyebabkan banyak daerah seolah mengalami penurunan intensitas usaha pertambangan, memunculkan pengangguran serta menghambat laju otonomi daerah. Semangat Otonomi Daerah (Otoda), yang menitik beratkan pada pengelolaan Sumbera Daya Alam (SDA) sebesar-besarnya, pada awalnya disambut sebagai limpahan karunia yang menjanjikan masa depan perekonomian masyarakat di daerah Sulawesi secara merata, hal itu pula yang memicu pemerintah daerah terus berusaha melakukan peningkatan dan percepatan keberadaan operasional pertambangan di daerah masing-masing, namun pemberlakuan Permen ESDM, oleh Menteri Jero Wacik, memupuskan harapan dan mimpi pengusaha dan masyarakat, untuk meraih kemakmuran, dari mineral yang selama ini mereka berdiam di atasnya. Kebijakan pemerintah pusat, terkait tatakelola pertambangan mineral, memang masih disikapi beragam oleh masyarakat tambang Indonesia. Masalahnya semua daerah potensi mineral di Sulawesi, terlanjur berharap banyak pada terbukanya kran kebijakan ekspor bahan mentah, diperkirakan terdapat kurang lebih 1,5 juta orang yang menggantungkan hidup dari bisnis pertambangan nikel di Seluruh Sulawesi, kini harus mengubur mimpi mereka.
Pemimpin Umum /Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Bali Putra Ariawan Pemimpin Perusahaan : Ni Luh Puspa Redaktur : Andry Mardian Anggota Redaksi : Andry Mardian, Gadis Kinanti, Zulfa Syam Sulawesi Tengah : Agus Sudastra Sulawesi Utara : Yusak Imanuel Desain Grafis/ Fotografer : Sapriady Putra Alamat Redaksi /Iklan : Kompleks Gedung RRI Makassar (Gdng. Belakang Kantor RRI) Jalan Riburane No. 3 Makassar, Sulawesi Selatan, Telp. (0411) 5318686 redaksi@bisnissulawesi.com Marketing Iklan / Administrasi : Ni LUh Puspa, Dahlia (Layanan Iklan 09.30 – 16.30 Wita Setiap Hari Kerja) marketing@bisnissulawesi.com Tarif Iklan: Iklan baris Rp. 15.000/Baris (Minimum 2 Baris, Maksimun 10 Baris, Per Baris Maksimun 30 Karakter) Iklan Display BW Rp. 15,000,-/Mmk Iklan Display Full Colour Rp. 20,000,-/Mmk Advertorial BW Rp. 17,000,-/Mmk Advertorial Colour Rp.25,000,-/Mmk Iklan Keluarga/Sosial Rp. 10,000,-/Mmk iklan@bisnissulawesi.com Sirkulasi : Risma, Amna, Juna, Mahayasa(Palu-085395152206), Iksan(Manado-085299597144) Alamat Bagian Langganan : Kompleks Gedung RRI Makassar Harga Langganan : Rp. 10,000,-/Bln, Pembayaran Dimuka Harga Eceran Rp. 2,500,- sirkulasi@bisnissulawesi.com Terbit Mingguan Penerbit PT Bali Post
Ekbis / Perbankan
Edisi 9 I 17 - 23 Sept 2012
Manado dan Makassar Ikut Jadi Tuan Rumah APEC SELAIN Bali, Manado dan Makkasar dipastikan ikut menjadi bagian sebagai tuan rumah penyelenggaraan pertemuan APEC pada Oktober 2013. Ber-
sama tujuh kota lain di Indonesia seperti Lombok, Medan, Palembang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta,
Semarang dan Surabaya. Untuk di Bali, khusus pertemuan APEC (kerja sama ekonomi Asia Pasifik) yang dihadiri oleh para kepala negaranya. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, di luar even puncak, pihaknya akan melakukan banyak acara dan pertemuan internasional di bidang musik, seni
pertunjukan, ataupun seminar yang substansinya serius serta pertemuan tingkat menteri atau pejabat tinggi yang dilakukan di seluruh Indonesia. Hal itu dikatakan Mari Elka Pangestu di sela-sela Rapat Koordinasi Kepariwisataan dan MP3EI Bali-
Nusa Tenggara, di Kuta, Badung, Bali Kamis (13/9) malam. Dengan memilih kota-kota di luar Bali sebagai tuan rumah,
diharapkan dapat mengangkat lebih banyak potensi Indonesia, menghidupkan industri kreatif, serta sangat baik untuk pengembangan wisata MICE (pertemuan, insentif, konvensi serta pameran). ‘’Ini menjadi kesem-
Keindahan Taman Laut Bunaken
en (yoy) dan 18,9 persen (yoy). Dody mengatakan, kinerja industri perbankan yang solid tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal (CAR/ Capital Adequacy Ratio) yang berada jauh di atas minimum 8 persen dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPL/ Non Performing Loan) gross di bawah 5 persen. Sementara, tekanan terhadap nilai tukar Rupiah pada Agustus 2012 masih berlanjut namun dengan intensitas yang menurun. Rupiah secara pointto-point melemah sebesar 0,94 persen (mtm) ke level Rp 9.535 per dolar AS atau secara rata-rata melemah 0,63 persen
Konsultasi Bisnis
patan menunjukkan yang terbaik dari Indonesia. Di luar itu, banyak suvenir dan merchandise (barang dagangan) yang bisa dikem-
bangkan,’’ ujarnya. Terkait potensi wisata dan budaya yang nanti akan dipromosikan pada 10 kota tersebut, menurut Mari, disesuaikan dengan tempat penyelenggaraan pertemuan. Ia mencontohkan, jika rapat digelar
di Surabaya yang dipromosikan tentunya ada objek wisata Bro-
mo, Batu di Malang, dan sebagainya. ‘’Kami juga sudah membuat buku dan film untuk promosi APEC di 10
tempat ini, jadi yang ditonjolkan daya tarik wisata di sekitar itu,’’ ujarnya. (bs/ant)
net
BI: Intermediasi Bank Terus Membaik BANK Indonesia mencatat fungsi intermediasi perbankan terus membaik, tercermin dari pertumbuhan kredit yang hingga akhir Juli 2012 mencapai 25,2 persen (yoy). Direktur Eksekutif Kepala Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Dody Budi Waluyo di Jakarta Kamis (13/9) kemarin menyebutkan, kredit investasi tumbuh cukup tinggi, sebesar 29,6 persen (yoy), dan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas perekonomian nasional. Sementara itu, kredit modal kerja dan kredit konsumsi masing-masing tumbuh sebesar 27,3 pers-
3
(mtm) menjadi Rp 9.493 per dolar AS. Tekanan terhadap nilai tukar Rupiah dipengaruhi oleh prospek pemulihan ekonomi global yang masih rentan dan pasar keuangan global yang masih dalam kondisi ketidakpastian. Selain itu, ekspor yang tertekan di tengah impor yang masih relatif kuat juga turut memengaruhi keseimbangan supply-demand valas di dalam negeri. Untuk itu, Bank Indonesia terus mencermati keseimbangan di pasar valuta asing untuk mengarahkan pergerakan nilai tukar Rupiah sejalan dengan fundamentalnya. (ant)
Oleh
Prof. Dr. Gede Sri Darma ST, MM, MIp
Apa Sih Tujuan Berpromosi? Akhir-akhir ini, berbagai bentuk promosi dilakukan tidak hanya perusahaan besar juga perusahaan kecil. Banyak cara dilakukan untuk mempromosikan aktivitas mereka, misalnya menempel di dinding-dinding jalan, melalui kurir, memberikan informasi di sepanjang trafic light, dan yang trend saat ini adalah surat untuk mengambil hadiah disebuah toko, dengan syarat membeli produk di toko tersebut. Dengan melihat berbagai cara, banyak yang mempertanyakan atau ingin mengetahui tujuan sebenarnya atas aktivitas promosi. Apakah sekadar ikut-ikutan agar ramai saja, ataukah ada tujuan lain?. Terbilang sering saya menerima pertanyaan seperti itu. Disini, dapat saya jelaskan, promosi adalah aktivitas yang tidak boleh ditinggalkan, sekalipun hanya sedetik. Artinya promosi adalah urusan setiap orang (promotion is everbody business) dan dilakukan bila perlu setiap detik. Banyak cara dapat dilakukan untuk mempromosikan aktivitas mereka dan promosi tersebut mempunyai tujuan tertentu, diantaranya (1) Tujuan menginformasikan (informing). Tujuan ini dapat berupa menginformasikan kepada pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian, menyampaikan perubahan harga kepada pasar, menjelaskan cara kerja suatu produk, menginformasikan jasa yang disediakan perusahaan, meluruskan kesan yang keliru, mengurangi ketakutan/kekhawatiran pembeli, membangun citra perusahaan. (2) Tujuan yang kedua bisa saja membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk membentuk pilihan mereka, mengalihkan pilihan mereka, mengubah persepsi terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga, mendorong pembeli menerima kunjungan wiraniaga (salesman). (3) Terkadang tujuan promosi bisa juga untuk mengingatkan (reminding), dapat terdiri dari mengingatkan pembeli bahwa produk bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan kembali bahwa tempat-tempat dimana saja dapat membeli produk-produk perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walupun tidak ada kampanye iklan, menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. Misalnya bila pembeli ingin membeli sabun mandi, diharapkan ingatan pertamanya adalah sabun mandi merk tertentu. Lantas bagaimana dengan biaya promosi? Banyak yang beranggapan biaya promosi sangat mahal. Atas pertanyaan ini, bisa disebutkan pendirian sebuah perusahaan memerlukan berbagai sumber daya, termasuk di dalamnya finansial yang tidak sedikit. Sumber daya finansial merupakan salah satu kunci keberhasilan pendirian sebuah perusahaan disamping faktor penting lain seperti adanya sumber daya manusia baik soft skill maupun hard skill, motivasi dan lainnya. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan/diperhatikan serius jika perusahaan ingin dikembangkan. Pertama, kualitas produk yang diluncurkan ke konsumen, produk harus sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen (kebutuhan pasar). Kedua, dalam meluncurkan produk, harga produk harus dapat dijangkau dan sesuai kualitas. Ketiga, menciptakan saluran distribusi produk, baik langsung maupun tidak langsung ke konsumen. Semakin pendek saluran distribusi, semakin cepat produk sampai ke konsumen. Keempat, melakukan promosi terhadap produk melalui berbagai media promosi. Keempat faktor diatas dikenal dengan marketing mix (kemudian berkembang menjadi mega marketing). Ketika mendirikan sebuah perusahaan (baru memulai), biaya promosilah yang menjadi pusat perhatian terbesar. Hasil penelitian menunjukkan, biaya promosi yang diperlukan untuk memulai usaha, lebih dari 40 persen total biaya yang dikeluarkan untuk meluncurkan sebuah produk. Selanjutnya berkurang secara perlahan seiring berkembangnya perusahaan. Promosi harus dilakukan berkesinambungan tanpa henti, dengan biaya promosi berkurang secara perlahan dibandingkan ketika pertama kali. Ketika perusahaan mulai berkembang, fokus utama adalah penciptaan saluran distribusi, karena saluran distribusi inilah yang membantu perusahaan mengembangkan sebuah produk. Selanjutnya, ketika produk sudah jenuh dimata konsumen, maka fokus strategi yang diperhatikan adalah meninjau ulang harga produk dengan melakukan berbagai strategi harga. Pada tahap kejenuhan produk inilah yang paling sulit dilihat perusahaan, apakah produk yang diluncurkan ke konsumen telah jenuh atau belum. Tiba-tiba saja produk mengalami kemunduran tanpa sepengetahuan perusahaan. Kalau sudah begini maka strategi produklah yang harus dilakukan seperti mengevaluasi produk, apakah masih sesuai kebutuhan & keinginan konsumen atau tidak. Pada kondisi seperti ini maka perlu melakukan strategi produk diantaranya adalah inovasi produk atau melakukan differensiasi atau diversifikasi produk.
Indepth
4
Edisi 9 I 17 - 23 Sept 2012
Ekonomi Ala Robin Hood POLEMIK pengelolaan karebosi menyusul pernyataan Kepala Kanwil BPN Sulsel Elfachri Budiman yang menyatakan akan mengeluarkan status quo terhadap pengelolaan lahan di Lapangan Karebosi Makassar dengan alasan PT Tosan Permai Lestari selaku pengembang belum mengantongi izin HPL dari BPN, sempat mencuat bahkan cenderung memanas. Terutama reaksi dari Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin. Namun, polemik tersebut sudah bisa diredam setelah ada pertemuan melibatkan pihak BPN dan Wali Kota Makassar yang di Mediasi Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Mudji Waluyo di Mapolda Sulsel. Kendati demikian, bukan berarti soal pengelolaan Karebosi, termasuk karebosi Link yang melibatkan pihak ketiga, PT. Tosan Permai Lestari, tanpa sorotan. Salah satunya datang dari pengamat ekonomi Dr. Idrus Taba. Dia mengkritisi cara-cara pemerintah dalam menumbuhkan perekonomian kota Makassar. Menurut Dr. Idrus Taba, niat baik pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mengundang investor, semestinya jangan sampai dengan cara yang tak baik seperti melabrak aturan perundangundangan. ‘’Belum adanya HPL itu kan berarti status hukumnya (pengelolaan Karebosi, red) belum jelas. Sementara aktivitas ekonomi sudah berjalan,’’ ujar Dr. Idrus Taba ketika dihubungi Bisnis Sulawesi (BS) pertelepon. Siapapun pemimpin, menurut dia, harus memberikan contoh yang baik. ‘’Istilah saya ekonomi ala Robin Hood. Jangan seperti itulah,’’ tegasnya. Kalau sudah begini, mau tidak mau pihak terkait harus mengurus HPL-nya dengan segera sesuai prosedur hokum yang berlaku. Jangan sampai masyarakat yang nantinya bertindak dan dampaknya akan lebih besar. Ke depannya, pemerintah juga mesti memiliki rencana pembangunan yang jelas.
‘’Jangan investor yang datang menawarkan konsep, lalu kita manut-manut saja. Idealnya, kita punya rencana pembangunan, undang investor lalu disesuaikan dengan rencana pembangunan tersebut yang kita miliki. Bukan investor yang menentukan,’’ pungkasnya. Sebelumnya, BPN Sulsel menyatakan akan mengusulkan menstatusquokan Karebosi termasuk mall bawah tanah Karebosi Link ke pusat, karena belum memiliki HPL. Semua aktivitas bisnis di kawasan tersebut, khususnya di pusat perbelanjaan Karebosi Link terancam dihentikan. Alasannya, pengembang belum mengantongi izin HPL dari BPN. BPN akan membuat garis merah agar tidak diganggu gugat sementara, karena Karebosi dalam pengusulan HPL. Tidak boleh ada pergerakan di dalamnya, tidak ada aktivitas jual beli atau bisnis lainnya. Pernyataan tersebut kontan mengundang reaksi keras Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin. Apalagi, pernyataan Kepala BPN tersebut diyakini memunculkan keresahan sekitar 3.000 pedagang di area revitalisasi Karebosi. Diapun memasang badan, minta pedagang jangan resah dan tetap beraktifitas seperti biasa. Pemkot Makassar kata dia, tentunya melindungi
hak-hak pedagang yang berusaha di tempat itu. Apalagi, sepengetahuannya, hanya putusan pengadilan yang bisa mengeluarkan ‘’status quo’’. Bukan Badan Pertanahan Nasional Sulawesi Selatan. Menurut Wali Kota, proses permohonan hak pengelolaan lahan (HPL) kawasan Karebosi Makassar, juga sudah memiliki status hukum tetap melalui putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor 366 K/Pdt/2010 tanggal 26 November 2010. Se-
melakukan perlindungan terhadap investasi revitalisasi Karebosi karena sudah dibangun mall di bawah tanah dan fasilitas publik dengan total investasi, Rp 180 miliar. Ketika proyek selesai, investor (PT Tosan Permai Lestari) sudah menyerahkan fasilitas publik tadi kepada pemkot senilai Rp 27 miliar. Kini kedua pihak sudah sepakat mengakhiri polemik Karebosi melalui pertemuan yang dimediasi oleh Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Mudji Waluyo di Mapolda Sulsel (Rabu, 6/9). Pertemuan itu menghasilkan lima kesepakatan, diantaranya aktivitas perdagangan yang sedang berlangsung di Karebosi Link tidak bisa dihentikan dan semua stakeholder bebas melaksanakan aktivitas perdagangan. (ufa/net)
hingga tidak ada pelanggaran sebab PP 6/2006 memungkinkan melakukan revitalisasi melalui kerjasama pihak ketiga dalam bentuk ‘’bangun-guna-serah’’ dengan pemanfaatan 25 tahun. ‘’Pembangunan sulit terlaksana kalau hanya mengandalkan dana pemerintah. Perlu melibatkan swasta dan ini berlangsung 2007, kenapa sekarang baru diributkan,’’ ujarnya. Saat itu, Wali Kota menyatakan Pemkot akan bersurat kepada BPN terkait pernyataan Kepala BPN Sulsel yang ditembuskan kepada Komisi II. Juga minta klarifikasi Kepala BPN Sulsel atas pernyataannya. Sehingga ada penjelasan tertulis soal status lahan Lapangan Karebosi agar tidak menimbulkan keresahan. Walikota mengaku tetap
net
Karebosi Link
Primadona Penyumbang PAD MESKI belum mengantongi Hak Pengelolaan Lahan (HPL) ruang bawah tanah di Karebosi Makassar, namun dengan ribuan kios yang dimilikinya, Karebosi Link kini menjadi salah satu pusat bisnis yang menarik bagi pedagang Makassar. Selain karena omzet yang menjanjikan, kepercayaan terhadap pengelola membuat pedagang menutup mata atas kepastian hukum hak pakai atas kios yang disewa atau dibelinya. Seperti Amri (27), salah satu pemilik kios pakaian wanita muslim di Karebosi Link. Amri membeli kios dengan harga Rp 700 juta untuk hak pakai selama 25 tahun. Dengan ukuran dua blok (4 x 2 meter persegi), cukup luas untuk menggelar jualannya. ‘’Selama ini saya melihat kinerja pengelola baik. Makanya saya berani beli kiosnya,’’ kata Amri lugas. Kini, pengusaha muda dari keluarga pedagang ini, memiliki dua lokasi di Karebosi Link. Dari usaha yang dijalankan, Amri mengaku membayar pajak Rp 50 Juta per bulan. ‘’Itu pun bisa lebih, bisa juga kurang. Tergantung ramai-tidaknya pembeli,’’ tambah Amri. Sementara itu Ana (36), telah 2 tahun menjadi penanggung jawab kios yang disewa adiknya. Awalnya harga sewa satu blok kios itu Rp 12,5 juta namun setahun kemudian meningkat men-
jadi Rp 13,5juta. Namun, harga itu dinilai cukup murah karena memang letaknya kurang strategis dan tersembunyi. Dibandingkan dengan kios di bagian depan yang strategis, tarif sewa per tahunnya mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Menurut Ana, Biaya operasional yang dibebankan kepada setiap kios diberlakukan cukup disiplin. Setiap bulan ia mesti membayar tidak hanya biaya listrik dan air yang rata-rata Rp 500 ribu/bulan, pajak kios Rp 200 ribu/tahun, juga berlangganan sewa parkir Rp 270 ribu/3 bulan. Aktivitas ekonomi di bawah Karebosi inilah yang menjadi sumber baru Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar sejak tahun 2008. Dari banyaknya aktivitas ekonomi di Karebosi Link, pemerintah mendapat setoran rutin dari tiga objek yakni Pajak Bumi Bangunan, Pajak Parkir dan Pajak Restoran. Kabid II Pajak Restoran & Parkir Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar, Drs.H.Andi Badi Sommeng, M.Si, berdasarkan Peraturan Daerah kota Makassar Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah, khusus Pajak Restoran ditetapkan 10 persen dari total penghasilan restoran per bulan. Sedangkan parkir ditetapkan 30 persen. ‘’Pembayaran dilakukan sistem online. Jadi bisa dikontrol dengan mudah. Kontrol lapangan
juga tetap kami lakukan untuk memastikan,’’ katanya. Sementara untuk Pajak Bumi dan Bangunan, hingga berita ini diturunkan belum ada pihak terkait yang bisa memberi konfirmasi, berapa sebetulnya Pajak Bumi dan bangunan yang diterima Kota Makassar dari Karebosi Link. Berdasarkan data per Agustus 2012 jumlah pajak parkir yang diterima mencapai Rp 260,080,550. Dengan rata-rata Rp 37,154,364/bulan. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya di waktu yang sama yang hanya Rp 177,108,800, tanpa tunggakan. Peningkatan juga terjadi di pajak restoran (lebih lengkap lihat di tabel), bukan hanya jumlah uangnya yang cukup meningkat, jumlah restoran juga bertambah. Peningkatan pajak parkir Karebosi Link menjadi salah satu sumber peningkatan PAD Kota Makassar. Meski secara total PAD hanya naik Rp 48 miliar tahun ini dibanding PAD pokok yang direncanakan. Sementara itu, menanggapi jumlah pajak parkir yang disetor Karebosi Link, beberapa narasumber mengatakan, secara normatif jumlah tersebut masih sangat kecil. Dibanding besarnya transaksi ril yang terjadi di Karebosi Link. Ia menggambarkan, jika dari 5.000 karyawan karebosi Link terdapat 2.000 karyawan yang memakai motor
taxikal, bisa jadi penyebabnya. OAS merupakan sistem pemungutan pajak yang nilainya ditentukan pemerintah berdasarkan hitungan-hitungan tertentu. Kelemahannya seringkali ada negosiasi antara pemerintah dengan wajib pajak tentang nilai yang mesti disetor. Memang, sistem ini rencana akan diubah menjadi Self Assessment System atau suatu sistem yang memberikan wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang berdasarkan bukti-bukti transaksi yang dimilikinya. (ufa)
dan berlangganan Rp 90ribu/bulan maka jumlahnya sudah mencapai Rp 180juta/bulan. “Aturannya kan 30 persen yang disetor pemerintah maka jumlah minimal dari biaya parkir karyawan saja Rp 54 juta/bulan. Itu masih jumlah minimal karena baru dari motor karyawan, belum lagi motor dan mobil pengunjung,’’ papar sumber yang menolak disebut identitasnya. Pemungutan pajak parkir dengan cara official assessment system (OAS) atau yang lebih dikenal dengan istilah sistem
Tabel Setoran Pajak Parkir Karebosi Link No
Masa Pajak
Tahun 2011 (Rp)
Tahun 2012 (Rp)
1
Januari
20,462,300,-
30,512,700,-
2
Februari
17,409,200,-
29,675,850,-
3
Maret
20,077,000,-
35,304,500,-
4
April
29,227,050,-
39,994,650,-
5
Mei
30,450,600,-
40,804,650,-
6
Juni
29,036,700,-
41,350,350,-
7
Juli
30,445,950,-
42,437,850,-
8
Agust
32,017,950,-
-
9
Sept
29,388,900,-
-
10
Okt
29,518,950,-
-
11
Nop
28,254,000,-
-
12
Des
29,356,200,-
Data berdasar Buku Kendali Bidang II Pajak Restoran & Parkir
Perkiraan Hitungan Normatif
Rata-rata perbulan minimal Rp54,000,000/ bulan
Sulawesi Selatan
Edisi 9 I 17 - 23 Sept 2012
5
Pencabutan Subsidi Solar,
Dorong Kenaikan Harga Rumah Makassar (Bisnis Sulawesi) Kenaikan harga properti (rumah) mulai menghantui, menyusul kebijakan pencabutan subsidi solar untuk sektor pertambangan dan perkebunan per 1 September 2012. Diperkirakan, kenaikan harga rumah akan berlaku sebelum akhir tahun 2012. Hal itu, tentu mempengaruhi daya beli masyarakat yang berimbas pada pengusaha property. Pengusaha properti yang tergabung di Real Estate Indonesia (REI) menilai kenaikan harga solar sektor perkebunan dan pertambangan akan mendorong kenaikan harga rumah. Mengingat, sektor properti sangat terkait dengan material tambang seperti pasir, tanah, batu, dan batu merah. Kenaikan harga solar, otomatis akan mempengaruhi biaya produksi perumahan yang akan berdampak pada kenaikan
harga. Dimana, terhitung 1 September, harga solar non subsidi naik dari Rp 10.600 menjadi Rp 11.300 per liter. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) REI Sulawesi Selatan, Raymond Arfandy, Selasa (11/9) lalu menyebutkan, pencabutan subsidi solar akan memaksa pemilik usaha tambang meminta bayaran lebih dari pengusaha properti. Pengusaha dan pemilik lahan secara otomatis akan
kembali berhitung soal penetapan harga rumah dengan mempertimbangkan kenaikan harga solar. ‘’Memang, berapa persen kenaikan harga properti, belum bisa diprediksi secara pasti,’’ jelasnya. Sektor property, menurut Raymond, terkait dengan 114 sektor industri, diantaranya bahan baku dari sektor pertambangan. REI memperkirakan kenaikan nilai jual rumah akan berlaku sebelum akhir 2012. Kondisi itu nantinya akan membuat daya beli masyarakat semakin sulit dan pengusaha akan memperlambat investasi sektor properti. REI akan mengintruksi-
kan pengusaha untuk lebih cermat mencari lahan murah. Guna mengantisipasi anjloknya penjualan rumah. Karena bagaimanapun, kenaikan tidak bisa direm. ‘’Daya beli masyarakat akan semakin berat. Untuk itu pengusaha harus jeli dan cermat mencari lahan murah,’’ saran Raymond. Sales Representative BBM Retail Rayon Makassar PT Pertamina Region 7 Sulawesi, Muhammad Iswahyudi menjelaskan, pencabutan subsidi BBM solar perkebunan dan pertambangan itu berdasarkan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor 12 / 2012. Aturan itu hanya ber-
laku untuk kendaraan angkutan perkebunan dan pertambangan di seluruh Indonesia termasuk di Sulawesi. Pertamina Pemasaran Region Sulawesi kata dia, telah melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan sarana dan prasana penunjang dengan memasarkan BBM jenis solar non subsidi dan Pertamina Dex. Di beberapa wilayah Sulawesi, seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Gorontalo telah tersebar beberapa jenis penyedia BBM seperti, Agen BBM Industri Eceran, SPBUT, SPBU Solar Non Subsidi dan Agen penjual Dex kemasan. (net)
Penutupan Rute Makassar-Singapura Terus Dipertanyakan Makassar (Bisnis Sulawesi) – Penutupan rute penerbangan Garuda Indonesia Makassar-Singapura, terus menerus menjadi pertanyaan berbagai kalangan. Mengingat, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menandatangani Colaboration of Memorandum (CoM) Oktober 2011. Yang menarik, salah satu pihak yang mempertanyakan itu Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin. ‘’Penerbangan ke Singapura saja kita anjlok, dulunya satu hari, kemudian empat hari sekali dan sekarang hilang. Ini dipertanyakan kenapa demikian,’’ sebut Ilham di Makassar, Selasa (11/9) lalu. Ia mengatakan, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin merupakan bandara yang masuk dalam daftar penerbangan internasional. Dimana penumpang hampir didominasi orang Makassar dengan tujuan Singapura. Itulah menurut Ilham yang menjadi pertanyaan, kenapa ditutup. ‘’Orang Makassar ke Singapura cukup banyak, kenapa sekarang ternyata rute Garuda harus hilang dipenerbangan Singapura, padahal ada penandatangan CoM lalu, ini sangat tidak mungkin dan ada sesuatu,’’ ungkapnya. Sebelumnya, Pemprov Sulsel dan Manajemen Changi Airport
Singapura serta PT Garuda Indonesia telah memperkuat kerja sama promosi wisata seperti yang tertuang dalam Colaboration of Memorandum (CoM) yang ditandatangani Oktober 2011. Kemudian belakangan diketahui pihak Garuda Indonesia menutup Rute Makassar-Singapura dengan menjadikan Balik Papan sebagai tempat transit menuju Singapura sehingga menjadi penerbangan tidak langsung Makassar-BalikpapanSingapura. Alasan pihak Garuda Indonesia karena tingkat keterisian kursi (load factor) sangat kurang. Dalam CoM itu disebutkan pihak Changi Airport PTE Ltd bertanggungjawab mempromosikan destinasi wisata Sulsel di Singapura, mengajak wisatawan melancong ke Sulsel, serta memudahkan komoditas asli masuk pasar Singapura. Dan untuk PT Garuda Indonesia Persero akan bertanggungjawab melakukan promosi wisata di Singapura, perjalanan ke Sulsel, pencitraan melalui panflet tentang wisata Sulsel dan komoditas di Sulsel. Sementara Pemprov Sulsel bertanggungjawab menyiapkan destinasi wisata, memperbaiki destinasi wisata yang telah ada dan menyiapkan komoditas an-
dalannya yang akan dipasarkan ke Singapura. Namun sangat disayangkan, semua kesepakatan tersebut tidak terealisasi dan terkesan bersifat seremoni dan mubazir sehingga semua pihak saling melempar dan tidak ada yang bertangungjawab. Sebelumnya, Ketua DPD PUTRI (Perhimpunan Obyek Wisata) Sulsel HM Ilham Alim Bachrie MBA, MM, menilai, perusahaan penerbangan Garuda
digemari masyarakat. Di era ekonomi kreatif dan upaya pembangunan kultur budaya, peranan LPP RRI sangat penting. Oleh karenanya, RRI diharapkan dapat bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat dan bertanggungjawab atas kontenkonten siarannya. ‘’Usia boleh tua namun semangat tidak boleh tertinggal dan harus terus diperbaharui,’’ katanya. Pada kegiatan itu, Kepala Stasiun LPP RRI Makassar I Made Ardika memberikan penghargaan kepada karyawan tertua Sutarman dan karyawan termuda Muh Iqbal yang telah mengabdikan diri pada LPP RRI. Puncak Peringatan HUT LPP RRI ke-67 di Auditorium RRI
Singapura. Faktanya, Garuda merubah rute penerbangan dari Makassar-Singapura
menjadi Makassar-BalikpapanSingapura justru pada tahun kunjungan wisata Sulsel (Visit South Sulawesi Year 2012) dengan alasan tingkat pengisian
tempat duduk (load factor) tidak sesuai harapan. ‘’Perubahan rute penerbangan itu membuktikan perencanaan rute penerbangan Garuda Makassar-Singapura dilakukan secara tidak matang oleh pemprov, karena hanya beberapa bulan rute itu berubah, walaupun esensinya tetap penerbangan berawal dari Makassar namun melalui Balikpapan barulah kemudian ke Singapura,’’ ujarnya. (bs/ant)
net
KURANG - penerbangan langsung Makassar-Singapura ditutup dengan alasan dari pihak Garuda Indonesia bahwa tingkat keterisian kursi (load factor) sangat kurang.
RRI Penguat Bangsa Paling Penting Makassar (Bisnis Sulawesi) – Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai radio tertua merupakan penguat bangsa yang paling penting. Pada awal berdirinya 67 tahun silam, RRI sebagai radio perjuangan, hingga kini masih mampu menjadi penguat/ perekat bangsa. Itu dikatakan Wali Kota Makassar, H Ilham Arief Sirajuddin saat menyampaikan sambutan pada peringatan HUT LPP RRI ke-67 di Auditorium RRI Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/9) lalu. Menurut Ilham, perkembangan radio sebagai sarana komunikasi audio seperti LPP RRI, meskipun sudah tua, namun tetap eksis karena masih tetap
dan Pemerintah Provinsi Sulsel keliru menerapkan strategi promosi pada pembukaan rute penerbangan garuda Makassar-
Makassar, berlangsung pukul 12.00 wita dan secara serentak di 77 stasiun di Indonesia melalui prosesi penyulutan obor Tri Prasetya RRI. Dihadiri pimpinan dan karyawan LPP RRI Makassar, Wakapolda, Anggota DPRD, Kepala-kepala Dinas dan pimpinan dari berbagai instansi lain. (bs)
HUT - Prosesi penyulutan obor Tri Prasetya RRI pada puncak HUT LPP RRI ke 67 di Makassar
Sulawesi Barat
6
Edisi 9 I 17 - 23 Sept 2012
Investasi Asing Diprediksi Meningkat
Migas Capai Rp 109 Miliar Mamuju (Bisnis Sulawesi) – Investasi asing di Sulawesi Barat (Sulbar), diprediksi akan terus mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Saat ini ada beberapa perusahaan asing yang hendak berinvestasi dengan total dana tidak kurang dari Rp 18 triliun. Hal itu dikatakan Kepala Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SIPISE) Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BPMD) Sulbar Ir Surung Katta di Mamuju, Selasa (11/9) lalu. Beberapa perusahaan asing berlabel Internasional telah melakukan penjajakan. Namun, Surung Katta mengaku belum bisa memberi gambaran secara umum terkait perusahaan yang berencana berinvestasi besarbesaran di Sulbar. ‘’Yang jelas, beberapa negara Asia seperti China maupun negara lainnya akan menanamkan modalnya di daerah ini,’’ ujarnya. Hingga Agustus 2012 perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA) di Sulbar mencapai angka Rp 5,1 triliun. Sehingga hingga akhir tahun 2012 investasi di Sulbar diprediksi meningkat bila dibandingkan tahun 2011 yang hanya Rp 6,5 triliun. Membaiknya iklim investasi baik PMDN maupun PMA, dipicu membaiknya pembangunan infrastruktur jalan nasional, optimalnya aktivitas penerban-
gan di bandara Tampapadang Mamuju yang memicu pemodal semakin bergairah berinvestasi di provinsi terbungsu ini. Apalagi, daerah ini didukung sejuta potensi kekayaan yang luar biasa, baik dari sektor pertambangan migas maupun tambang mineral lainnya. Sementara itu, khusus investasi pengelolaan tambang minyak dan gas (Migas) yang dilakukan dua perusahaan asing di Kabupaten Majene, Sulbar, hingga saat ini telah mencapai Rp 109 miliar. Kepala Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SIPISE) Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BPMD) Sulbar Ir Surung Katta, di Mamuju, Rabu (12/9) menyebutkan, ada dua perusahaan as-
ing, PT Pearl Oil dari Uni Emirat Arab) yang saat ini melakukan tahap eksplorasi pada blok Karama dengan total investasi Rp 55,9 miliar dan PT PTT Eksploration And Produksion Comapny Limited dari Thailand mengelola potensi migas di Blok Malunda, Majene dengan nilai investasi Rp
53,490 miliar. Surung Katta berharap, dua perusahaan asing ini mampu menemukan titik migas untuk kemakmuran rakyat yang ada di daerah ini. Secara umum, terdapat sembilan blok migas dalam tahap eksplorasi oleh sejumlah perusahaan asing termasuk mi-
gas pada blok sebuku yang dikerjakan Pear Oil di Lere-Lerekang. Blok sebuku di Lere-Lerekang ditemukan berupa gas yang diperkirakan mulai menghasilkan tahun 2013. Hanya saja, status kepemilikan pulau itu masih bersengketa setalah Pemprov Kalsel mencaploknya. (ant)
net
BERGAIRAH -Membaiknya pembangunan infrastruktur dan optimalnya aktivitas penerbangan di bandara Tampapadang serta dukungan beragam potensi pertambangan, membuat pemodal semakin bergairah untuk menginvestasikan dananya di Sulbar, Baik PMA maupun PMDN. Hingga Agustus 2012 perkembangan PMA di Sulbar mencapai Rp 5,1 triliun
Pengembangan Sawit Diusulkan Rp 1,1 Triliun
Butuh Rp 500 Miliar Bangun Pabrik Kakao Mamuju (bisnis Sulawesi) – Sulawesi Barat (Sulbar) membutuhkan anggaran yang tak kecil untuk melakukan pengambangan berbagai komuditi andalannya seperti sawit dan kakao. Setidaknya, Sulbar membutuhkan Rp 1,1 triliun untuk pengembangan perkebunan sawit dalam rangka memacu perekonomian. Sedangkan untuk membangun pabrik kakao, diperkirakan butuh Rp 500 miliar. Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Sulbar Abdul Rasyid di Mamuju, Selasa (11/9) lalu, mengatakan, program pengembangan sawit di Provinsi Sulbar telah disetujui pemerintah pusat masuk dalam program Master Plan Perencanaan Pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) di wilayah koridor Sulawesi bersama 10 proyek raksasa lainnya. Pemerintah dan perusahaan sawit mendorong pengembangan sawit mendukung program MP3EI, karena dipastikan berdampak pada pertumbuhan industri perkebunan sawit yang tentunya berimbas pembangunan ekonomi. Dengan pengembangan sawit, akan terjadi perubahan dalam membangun ekonomi dari ekonomi yang hanya mengandalkan produksi kemudian mengandalkan industri. Sehingga nilai jual komoditi perkebunan masyarakat semakin tinggi dipasaran dan akan meningkatkan kesejahteraan mereka. Sementara itu, Pemprov Sulbar membutuhkan masing-masing Rp 500 miliar untuk membangun pabrik pengolahan juga pembangunan industri kakao.
‘’Proyek pembangunan industri kakao, juga sudah disetujui pemerintah pusat,’’ tambah Abdul Rasyid. Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, menyebutkan, pemer-
intah pusat menyetujui usulan membangun pabrik pengolahan dan industri kakao, karena Sulbar termasuk daerah penghasil kakao terbesar di Indonesia. Sekitar 24 persen kakao nasi-
onal dihasilkan Provinsi Sulbar. ‘’Pabrik pengolahan kakao Sulbar yang juga dirancang menyediakan pupuk kakao, akan menjadi pabrik kakao terbesar di Sulawesi dan menyuplai kebutu-
han pupuk petani kakao di luar Provinsi Sulbar,’’ katanya. Dengan begitu, diharapkan produksi kakao di Sulbar meningkat dari produksi saat ini 135 ribu ton per tahun. (ant/net)
net
SAWIT -Sulbar membutuhkan sedikitnya Rp 1,1 triliun untuk pengembangan perkebunan sawit dalam rangka memacu pertumbuhan industri perkebunan sawit yang tentunya berimbas pembangunan ekonomi.
Edisi 9 I 17 - 23 Sept 2012
7
Inner Court (Taman Dalam Ruang)
Menciptakan Inner Beauty bagi Rumah Tinggal
TELAH banyak yang dikatakan para arsitek dan desainer interior tentang inner court (taman dalam ruang). Namun, sedikit mengulang yang dibicarakan para arsitek dan desainer interior itu, BS kembali menghadir keberadaan inner court yang memberi beberapa manfaat penting bagi rumah tinggal. Diantaranya, penghawaan dan pencahayaan alami karena bentuknya yang terbuka, memberikan kesan luas pada rumah, sebagai meeting point yang nyaman bagi seluruh penghuni rumah. Inner beauty artinya kecantikan atau keindahan yang tumbuh dari dalam seseorang, bersifat alamiah dan tak pudar oleh usia. Kekuatan inner beauty mampu tampil apa adanya tapi tetap penuh pesona. Tetapi, kecantikan dan keindahan yang tumbuh dalam rumah, bisa diciptakan dengan Inner Court. Karena pada gilirannya, kenyamanan alamiah pula yang menjadi salah satu faktor kunci yang membuat seisi rumah menjadi betah. Dalam hal ini daya tarik rumah bukan pertamatama terletak pada barang-barang yang ada di dalam rumah. Tapi sungguh-sungguh bersumber dari suasana nyaman dan asri yang dibawa oleh adanya inner court. Inner court ditambah kolam memberi kesejukan alami Rumah yang akan dibangun boleh saja berukuran kecil atau
sedang dan sederhana. Tapi begitu Anda mulai berpikir untuk membuat inner court, sebenarnya Anda tengah menyiapkan fondasi kenyamanan yang alamiah sifatnya. Oleh adanya inner court, Anda bisa memanfaatkan hal-hal yang disediakan alam. Udara yang mengalir dan cahaya matahari. Anda pun masih bisa melengkapi kenyamanan alami-
ah ini. Misalnya dengan beberapa jenis tanaman dalam pot dan kalau mungkin kolam kecil. Tentang ukuran inner court tak jadi soal. Yang penting proporsional dengan luas rumah. Duduk-duduk di sekitar inner court bakal betah dan menyenangkan Kenyamanan alamiah ini
juga tak cepat menimbulkan kebosanan. Tapi ada kiatnya tentu saja. Misalnya secara berkala Anda bisa menambah, mengurangi atau mengganti jenis tanaman pot untuk inner court Anda. Boleh juga kalau sesekali Anda mengganti formasi tempat duduk di sekitar taman terbuka dalam rumah ini. Atau mungkin dengan menambahkan sedikit
sentuhan lighting untuk malam hari. Apa yang ditampilkan BS kali ini, tentu dengan harapan dapat menambah imajinasi Anda tentang fondasi inner beauty bagi rumah Anda nantinya. Inner court, inner beauty rumah kita, adalah sarana pembantu menggapai inner beauty kita sendiri. (net)
net
Inner Court, memberi beberapa manfaat penting bagi rumah tinggal. Diantaranya, penghawaan dan pencahayaan alami karena bentuknya yang terbuka, memberikan kesan luas pada rumah, sebagai meeting point yang nyaman bagi seluruh penghuni rumah
Hadirkan Kenyaman dengan Kamar Tidur Ala Hotel MEMANG, tak semua orang bisa menghadirkan Inner Court atau ruang dalam rumahnya. Terutama mereka yang tinggal di apartemen yang kian lazim, bukan saja kaum muda juga paruh baya. Tinggal di apartemen, biasanya ukuran ruang yang dimiliki terbatas dan tidak adanya halaman pribadi. Namun, kenyamanan dan keasrian masih tetap bisa diciptakan. Bukan dengan inner court, melainkan dengan menata kamar, khususnya kamar tidur menyerupai sebuah suite di hotel berbintang. Apalagi jika kita beruntung dan mampu memiliki unit apartemen yang luas, tentu akan lebih leluasa menatanya. Dengan luas ruang yang memadai, kita dapat membaginya menjadi 3 area, yaitu area tidur, area pakaian (wardrobe), dan area bersantai (seperti menonton televisi, membaca, dan lainnya). Untuk kesan tenang dan lega sekaligus mewah, gunakan material (untuk sofa, tirai, wallpaper dan karpet) berwarna netral dengan materi berkualitas tinggi. Misalnya, pilih bahan tirai dan sofa berwarna tanah yang mengandung serat sutra. Kesan mewah akan terpancar dari tekstur dan kilau sutranya. Padankan dengan wallpaper ber-
warna senada dan bertekstur serat sutra pula. Material ini memang dibuat dari lapisan kain thai silk yang diproses sedemiki-
an rupa, sehingga dijamin kuat dan mudah dibersihkan, bahkan cukup dengan lap basah. Pilih furnitur yang bergaris
simple dan imbuhi dengan sejumlah aksesori yang bergaya serupa namun memberi kesan elegan. Seperti lampu meja dengan kap
bulat berwarna hitam pekat dengan hiasan batu bening bak kristal,
bingkai berwarna emas dan pernik-pernik berwarna perak.
net
techno
8
Edisi 9 I 17 - 23 Sept 2012
Akhirnya, iPhone 5 Diluncurkan net
LAMA ditunggu-tunggu para gadget freak, iPhone 5 akhirnya diluncurkan. Apple meluncurkan iPhone 5 dengan layar yang lebih lebar dan bodi ponsel yang lebih tipis. CEO Apple Tim Cook menyebut peluncuran ini ’’hal terbesar iPhone sejak (kemunculan) iPhone.” Perusahaan yang berbasis di California itu menyebut iPhone 5, ponsel pintar tertipis di dunia. Apple mengklaim ponsel baru ini 18 persen lebih tipis dan 20 persen lebih ringan dibanding pendahulunya. iPhone 5 memiliki layar sebesar empat inchi (10 centimeter). Menurut Wakil Presiden Senior Nielsen, Jeff Wender, ukuran
layar merupakan faktor utama bagi para pembeli. Kepala Pemasaran Apple Phil Schiller mengatakan bentuk iPhone dengan genggaman tangan sehingga memungkinkan untuk dioperasikan dengan ibu jari dan bisa berfungsi pada jaringan LTE. ‘’Ketika Anda membawa ponsel, ia harus terlihat indah di tangan Anda. Begitulah kami mendesain iPhone 5,’’ kata Schiller. ‘’Semua terlihat sangat bagus di layar lebar ini,’’ tambahnya. iPhone 5 menggunakan prosesor A6, yang menurut Schiller menggandakan kecepatan memuat grafis Web. Daya tahan baterai, yang selama ini menjadi sasaran keluhan pengguna smartphone, diperpanjang hing-
ga delapan jam bila dengan 4G, dan 10 jam bila menggunakan koneksi Wi-Fi. Apple juga menyesuaikan program pemetaan yang canggih, meningkatkan voice-activated assitant Siri dan lebih terintegrasi dengan Facebook. iPhone 5 juga didukung oleh kamera 8 megapiksel. Perubahan iPhone lainnya adalah konektor “Lightning” untuk menggantikan 30-pin connections, alat yang menghubungkan ponsel ke komputer, stop kontak, atau docking station. Apple akan menjual adaptor bagi aksesori yang sudah ada seper-
ti pengeras suara stereo atau sound system mobil agar bisa digunakan
di iPhone dan iPod touch generasi baru. (AFP/ant/bs)
iPhone 5
7 Kelebihan iPhone 5 Dibanding iPhone 4S APPLE memberikan 7 kelebihan iPhone 5 dibanding dengan iPhone generasi lain Jaringan 4G LTE Jaringan iPhone 5 akan memberi pengalaman video stream dan download dengan kecepatan maksimal. Lebih Ramping dan Lebih Tinggi iPhone 4S memiliki layar 3,5 inci dan berat sekitar 140 gram, iPhone 5 hadir dengan layar 4 inci dan berat 20 lebih ringan dari 4S. Fitur Kamera Lebih Baik iPhone 4S memiliki kamera depan VGA dan 8 megakpiksel
pada kamera belakang dengan LED flash. iPhone 5 membawa beberapa perbaikan signifikan pada kamera, Apple mengklaim bahwa kamera dapat mengambil gambar 40 persen lebih cepat dan akan memilki kemampuan menembak di modus ‘’Panorama’’. Pengguna juga akan dapat mengambil foto saat melakukan syuting video.
jam dan 56 menit untuk browsing web.
EarPods terbaru untuk versi earphone.
Prosesor lebih powerfull iPhone 4S dibangun dengan prosesor A5, sdangkan iPhone 5 hadir dengan prosesor lebih cepat A6. Apple mengklaim upgrade ini memberikan perangkat terbaru dua kali kekuatan komputasi.
Harga yang ditawarkan iPhone 5 seharga iPhone 4S saat
Daya tahan baterai lebih lama Apple menjanjikan iPhone 5 akan bertahan 225 jam, dan 8 jam penuh saat berbicara di telepon atau saat menjelajah web melalui 3G. iPhone 4S memiliki daya tahan baterai dengan 7 jam 41 menit waktu bicara, atau 6
Hadir dengan aksesoris baru iPhone 5 tidak akan hadir dengan port charger klasik yang digunakan untuk produk Apple sejak tahun 2003. Kini perangkat hadir dengan konektor 8-pin reversibel yang lebih kecil 80 persen dari port charger sebelumnya. Apple juga menyediakan
diluncurkan. Pembelian dengan kontrak dua tahun dengan model 16GB seharga $199, 32GB seharga $299 dan 64GB seharga $ 399.
Edisi 9 I 17 - 23 Sept 2012
Membaca, Pembentuk Karakter KEBIASAAN membaca buku sejak kecil ternyata sangat berpengaruh pada sensitifitas kemanusiaan seseorang. Seperti yang terjadi pada Misnah M Hatta, Ketua KPU Kota Makassar. Kegemarannya membaca buku-buku fiksi bertema kemanusiaan, telah membentuk kepribadiannya untuk menjadi seseorang yang peduli pada kondisi sekeliling. Didikan orang tua untuk membiasakan anak-anak membaca buku sejak dini, tentu bermanfaat dan berpengaruh pada perkembangan mental anak ketika dewasa. Misnah M Hatta yang kini menjabat ketua KPU Kota Makassar, mengatakan, membacakan merupakan kebiasaan atau gaya hidupnya sejak kecil. Itu merupakan didikan dari ibunya yang berprofesi sebagai pengajar (guru). Majalah anak-anak dan buku cerita, merupakan bacaan yang sering dibacanya. ‘’Ternyata, kegemaran membaca, berlanjut hingga dewasa,’’ katanya. Saat ini, tema bacaannya tentu ada yang berubah. Perempuan berusia 37 tahun itu kini lebih menyenangi bacaan-bacaan yang menginspirasi dan diangkat dari kisah nyata. Ia juga menyenangi karya sastra Indonesia. Seperti karya Ayu Utami dan Seno Gumira Ajidarma. Atau kisahkisah kontemporer seperti karya Shidney Sheldon. Sastra lokal juga disebutnya
tidak kalah penting untuk dijadikan referensi. Salah satu bacaan yang patut menjadi rujukan dan koleksi adalah lagaligo. ‘’Saya punya bukunya tapi belum sempat menamatkannya,’’ aku Misnah yang kini memilki banyak sekali koleksi buku. Setiap kali ke toko buku, dia selalu mencari novel-novel yang menurutnya patut dibaca. Terakhir, yang dibaca adalah novel yang diangkat dari kisah nyata tentang anak seorang misionaris yang hidup di pedalaman rimba papua. Meski telah membaca banyak buku, Misnah menyatakan ada dua buku yang menurutnya paling berkesan dan menginspirasi yaitu sebuah kumpulan biografi tentang orang-orang yang sama sekali tidak dikenal luas tapi melakukan perjuangan untuk menolong masyarakat di sekelilingnya. Satu lagi, buku Mahatma Gandhi yang memberinya semangat untuk terus menerus berbuat kebaikan. Sebagaimana yang dialami, kesenangan membaca, khususnya buku-buku kemanusiaan, diyakini sangat mempengaruhi karakter seseorang terutama dalam gaya hidup. Termasuk menginspirasi bagaimana berpenampilan. ‘’Untuk penampilan, kesederhanaan tanpa meninggalkan kenyamanan dan kesopanan adalah hal yang sangat penting,’’ tandas perempuan yang sangat dekat dengan aktifitas politik ini. (dis)
Hobi & Lifestyle Direktori Profesional Computer
RUDY Computer ITTC Lt.4Blok D4
Jual Beli Laptop Second ITTC Trade Center 45 Mks Lantai III F3 081343812025
Jl. Urip Sumiharjo KM 5 No. 14 Makassar
Empek-Empek Bu Inn (home industri)
Jl.Urip Sumoharjo Km 5 No. 14 ITTC Lt.4 Blok M4
Jl. Dirgantara no.79 082195776672
085255125182 085399181999
Jl. Landak Baru No.112A (0411) 833 284
gerbangtimurprinting@gmail.com
Agen resmi Produk busana muslim merk Razha
(0411) 5472229 085240000729 BB : 2608880D
Jl. Kerukunan Selatan I No. 169, BTP. Makassar Mobile : +6281342337447/ +628152500455
BTN Taman Makassar Indah Blok A.11/5 Antang Makassar Cbg: Jl. Budi Utomo No.42 Timika - Papua 081344612163/085394160707 tiketingmmbc@yahoo.co.id www.birotiket-mbc.com
Bisnis Sulawesi/dis
UNTUK mendukung kegemaran membaca, ketersediaan dana tentu tak bisa dilepaskan. Tentu juga kepekaan dan memilih buku-buku yang hendak dibaca. Berikut Bisnis Sulawesi (BS) menampilkan beberapa tips membeli buku : 1. Sampul mencerminkan isi. Buku berkualitas pastilah didesain elegan dengan bahan berkualitas. Kertas agak tebal dan warna sampul yang tidak terlalu mencolok tapi terlihat elegan. Di sini, ungkapan ‘’Don’t judge a book from the cover’’ tidaklah berlaku. 2. Perhatikan penerbit dan penulis. Umumnya buku karangan penulis ‘’best seller’’ dari penerbit terkenal, lebih enak dibaca. Baca juga biografi penulis dan lembaga penerbitannya. 3. Buku berkualitas tidak mencampurkan tulisan-tulisan buku lain. Maksudnya, buku berkualitas biasanya hanya mencantumkan buku/tulisan lain sebatas referensi untuk pembaca. 4. Belilah buku sesuai pilihan. Memang terlihat klise, tetapi ini tetap menjadi prioritas. Alangkah lebih baik, jika sebelum membeli buku, kita telah mengetahui review dari buku tersebut. Seperti membaca resensi buku yang disediakan. (dis/net)
Jl. Minasa Upa Blok A3/II (Toko Corner) 085255853110
Ground Floor O 10 MTC Karebosi 085399821111
Jl. Rappocini Raya No 214
08234851561/ 0411853371
Bandara Sultan Hasanuddin
Alamat Pemesanan: Yayasan Perumahan Pegawai Kantor Gubernur (YPPKG) Blok K 13/23 Daya Makassar Tlp. 0411-516370/08114103065
Produk Olahan Ikan & Udang
Malomo Bakery
TALLASA Book Store
Jl. Pengayoman No. 15 Panakukang Makassar 0411-2111-477
Jl. Sultan Hasanuddin No.32 Makassar - (0411) 3650050
Jl.Gunung Latimojong No. 21 082187999900, 08884220001 (0411)5012828 setia.anugrah.abadi@gmail.com
PT. Austaria Food Sumarni - 085241877092
Jl. Minasa Upa Blok A3/II (Toko Corner) 085255853110
Fatimah Az-zahra
Jl. Rajawali Asrama lompobattang B/62 085255905777
email : sumarni_aafmks@yahoo.com www.greenfieldsmilk.com
www.makassarrentalmobil.com
Misnah M Hatta
9
Kelompok Pengelola Hasil Laut
Jl. Mongisidi Baru AB 4 No.7 Telp 0411 - 453992 www.makassarpreneur.com
(Dra. Nuraeni-ketua) Jl.Barukang III Lr.III No.42 A (0411)2997379 081342100787
JR. Mineral
Usaha Kita
10
Edisi 9 I 17 - 23 Sept 2012
Irwan Manisnya Coklat, Peluang Manis untuk Berusaha
Bisnis Sulawesi/dis
Salah Satu Produk Coklat dari Macalate COKLAT, manisnya tiada tara. Penganan yang satu ini dapat dikonsumsi kapan saja, baik sebagai campuran makanan lain ataupun tanpa campuran. Coklat juga dapat diolah dengan berbagai cara, membuat coklat sangatlah laris. Semua kalan-
gan, mulai anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua, dapat menikmati coklat dalam berbagai bentuk. Bisa dikatakan, coklat merupakan salah satu makanan favorit masyarakat. Irwan, seorang pengusaha muda yang sangat jeli melihat
peluang ini. Dia pun belajar melalui buku atau literaturliteratur tentang cara mengolah coklat. Setelah merasa sedikit paham, pria berusia 35 tahun itu memberanikan diri membuka usaha yang menggunakan coklat sebagai dasar usaha, Agustus 2008. Teori di buku atau literatur, ternyata bukan modal yang kuat untuk membangun usaha. Ditambah kecilnya modal dan minimnya keterempilan, mengharuskan Irwan jatuh bangun mengelola usaha yang dirintis. ‘’Teori di buku, ternyata tidak mudah dipraktekan,’’ sebutnya. Namun, Irwan tak menyerah. Dia kemudian rutin mengikuti pelatihan-pelatihan yang digelar pemerintah Seperti pelatihan manajemen usaha, pelatihan pengemasan hingga strategi pemasaran. Kendati, pria lulusan SMA itu harus mengeluarkan kocek pribadinya hingga ratusan ribu rupiah. Namun, demi ilmu yang didapat, dia tak merisaukan uang yang dikeluarkan. ‘’Saya beranggapan, uang yang keluar, tidaklah sebanding dengan ilmu yang akan saya dapatkan,’’ sebut Irwan yang kala itu ditemui Bisnis Sulawesi (BS) di kantornya Jalan Sungai Saddang Baru. Alhasil berkat kerjasama yang baik dengan pemerintah, Irwan kerap diikutsertakan dalam pameran berskala nasional. Seperti di Batam, Palembang, Ambon, Ternate, Manado dan Sulawesi Barat. Bahkan produk olahan coklat dari Irwan yang merupakan khas Sulawesi itu, diikutkan pada Pekan Raya
Jakarta (PRJ) saat ulang tahun kota Jakarta. Keuletan dan kerja kerasnya selama hampir empat tahun, membuat Irwan bisa merasakan ‘’manisnya’’ berusaha coklat. Saat ini, dia memproduksi coklat olahan yang dilempar kepasaran dengan merk dagang Macalate (Makassar Chocolate) hingga 50
kg/hari. Khusus segmentasi pelajar, dipasarkan di 170 sekolah (SD-SMA) di Makassar. Coklat khas Makassar ini juga dipasarkan di toko ole-ole Makassar dan beberapa toko Modern non Franchise. Jika rutin memproduksi barang, omsetnya mencapai Rp 120 juta/bulan. (dis)
Nilai Investasi Rp 100 Juta IRWAN merintis usaha dari nol. Tetapi, nilai investasi yang dimiliki saat ini mencapai Rp 100 juta. Melihat nilai omset dan investasi yang semakin tinggi, tentu produksi juga terus ditingkatkan. Namun, kembali Irwan menemukan hambatan berupa terbatasnya ketersediaan bahan baku coklat. Dimana, bahan baku yang dipakai Irwan merupakan coklat lokal asal Masamba. ‘’Saya terpaksa mencari bahan baku di tempat lain. Kadang, jika kehabisan stok bahan baku, saya membeli ditoko toko coklat tentu dengan harga lebih mahal dibanding mengambil langsung ditempatnya,’’ ujar Irwan. Selain itu, tekstur coklat lokal juga sangat khas. ‘’Coklat terbaik kan coklat Sulsel. Karena rasanya pasti enak,’’ bangganya. Diakui, dari segi bentuk, hasil produksi coklatnya tidaklah sebagus produksi luar. Namun, dari segi rasa, dia memastikan hasil produksinya lebih enak. ‘’Kami tidak mencampurkan bahan kimia
seperti pengawet ke dalam produk kami,’’ tegasnya. Saat ini, Irwan memberdayakan warga sekitar sebagai tenaga kerja di usahanya. Dia mempekerjakan 4 orang tenaga kerja tetap dan 10 orang tidak tetap. Dia lebih banyak merekrut perempuan pada bagian produksi coklat olahan dengan sistem gaji bulanan untuk yang belum menikah dan mingguan yang telah menikah. Selain memberdayakan masyarakat sekitar, Irwan mengaku cukup bangga telah membuat coklat olahan yang membawa nama daerah. Karena selama ini, banyak penggemar coklat yang mengaku takjub dan baru tahu kalau ada coklat yang diproduksi di Makasaar. Namun dia menyatakan tak boleh serta merta berbaangga diri, karena menyadari setiap usaha pasti ada pasang surutnya. Termasuk memungkinkan untuk gagal. ‘’Kita harus tetap belajar untuk mencapai kesuksesan,’’ pungkasnya. (dis).
Sosok
Berjiwa Wiraswasta SEIRING perkembangan dunia yang semakin kompetitif saat ini, sudah seharusnya pemuda menjadi competitor yang mampu menangkap peluang wiraswasta yang ada. Sehingga, pemuda benar-benar menjadi generasi penerus yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Hal ini ditegaskan seorang pengusaha muda di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut), Marcoven Lumampow. Pemuda yang sedang giat mengembangkan kewi-
rausahaannya ini menyebutkan, minimal pemuda sebagai generasi muda harus bisa memenangkan kompetisi dengan melihat peluang-peluang yang ada di sekitar. Sehingga tidak hanya mengandalkan atau bergantung pada perusahaan orang lain sebagai pekerja. ‘’Pemuda sudah seharusnya mampu berkompetisi dan bisa menjadi leader untuk memberdayakan warga disekitarnya,’’ tegas alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat ini. Di Sulut khususnya, kata dia, pel-
uang membuka usaha sangat terbuka dengan potensi jenis usaha yang berlimpah dari berbagai sektor. Sektor jasa, industri, perumahan, pariwisata, UMKM dan lainnya. Khusus UMKM, perkembangannya di SUlut saat ini bisa dibilang menggembirakan. Keberadaannya pun menyebar di sejumlah kabupaten dan kota.’’Intinya, di Sulut masih banyak peluang yang bisa digali untuk berwirswasta,’’ tandas Ketua Bakorcab Fokusmaker Minsel ini. (cat) Mracoven Lumampow
Quotes Industry is the soul of business and the keystone of prosperity –Charles
Dickens-
Bisnis Sulawesi/cat
Lowongan Mari bergabung di Mingguan Bisnis Sulawesi jika anda memenuhi syarat sbb Satpam
1.Pendidikan minimal SMA 2.Usia maksimal 25 tahun 3. Sim A 4.Tidak merokok
Design Grafis
Marketing
1.Pendidikan minimal D3 / S1 1.Menguasai aplikasi grafis (Coreldraw,InDesign, Photoshop) 2.Pria / wanita usia maksimal 25 tahun 3.Kreatif, mampu berpikir strategis, 2.Usia maksimal 25 tahun Networking luas dan pintar bersosialisasi 3.Tidak Merokok 4.Berpenampilan menarik
Kirimkan segera lamaran lengkap ke info@bisnissulawesi.com Atau hrd@bisnissulawesi.com (isi kode desain grafis, Sopir/Sirkulasi dan Marketing)
Gorontalo
Edisi 9 I 17 - 23 Sept 2012
11
13 Negara Pengimpor Pastikan Hadiri IMC
Bahas Prospek Bisnis, Teknologi dan Pengembangan Jagung Gorontalo (Bisnis Sulawesi) – International Maize Conference (IMC) di Provinsi Gorontalo, 22-24 November 2012, dipastikan menyedot perhatian dunia Internasional. Sejumlah perwakilan dari Negara-negara pengimpor/penghasil jagung dipastikan menghadiri kegiatan tersebut. Juga para duta besar, beberapa gubernur dan bupati di Indonesia serta pengusaha dalam dan luar negeri. Kegiatan itu, tentu sekaligus merupakan kesempatan bagi Gorontalo memperkenalkan/ mempromosikan diri untuk lebih dikenal lagi oleh masyarakat. Bukan hanya secara nasional, juga internasional. Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim di Gorontalo menyebutkan, sedikitnya 13 negara memastikan hadir dalam Konferensi Jagung Internasional atau IMC tersebut. Diantaranya Mexico, Australia, USA, India, Timor Leste, Korea, Pakistan, Nepal, Iran, Filipina, Bangladesh, Kenya dan Singapura. Juga perwakilan dari Food and Agriculture Organization (FAO). Dimana, negara-negara yang diundang dalam kegiatan itu yakni Negara-negara pengimpor dan penghasil jagung di dunia. Mereka bertemu di Gorontalo untuk membahas prospek bisnis, teknologi maupun pengembangan jagung.
Selain negara sahabat, IMC juga akan dihadiri sejumlah gubernur dan bupati/wali kota di Indonesia yang dalam hal ini sudah masuk daftar undangan. Serta para duta besar sejumlah negara. IMC juga melibatkan 100 pengusaha lokal maupun luar negeri yang terdiri dari pengusaha makanan, pakan, instan, benih, pupuk dan pestisida. IMC bertema ‘’Maize For Food, Feed and Fuel’’ dengan sejumlah agenda diantaranya seminar internasional, temu bisnis dan investasi antara gubernur, wali kota dan bupati se-
Indonesia serta para Dubes dan pengusaha dalam dan luar negeri. Ada juga pameran nasional Gorontalo Maize Expo 2012 serta gelar teknologi di areal Badan Pusat Informasi Jagung dan show window di Tenilo, Kecamatan Limboto Barat. (ant/ net)
KESEMPATAN –Gorontalo sangat identik dengan jagung. Karena jagung, kini kesempatan bagi daerah ini memperkenalkan diri kepada bupati, gubernur di Indonesia juga kepada dunia melalui perwakilan Negara-negara yang menghadiri IMC, 22-24 November mendatang
beberapa bulan ke depan. Sehingga bisa segera ditempati oleh seluruh warga yang berhak. Program rumah layak huni dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kurang mampu. Rumah dibangun berukuran 4,5 x 8 meter, dilengkapi dapur. Pembangunanya melibatkan masyarakat setempat. Secara nasional, Kemenpera menargetkan 250.000 unit rumah tidak layak huni selesai direhab selama tahun 2012. Meningkat signifikan dibanding tahun 2011, 50.000 unit. Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, pen-
duduk miskin di daerah tersebut per Maret 2012 sebanyak 186.907 jiwa. Menurun sebanyak 11.363 jiwa dibanding Maret 2011 sebanyak 198.270 jiwa. Dengan angka penurunan lebih besar terjadi di daerah perkotaan dibanding perdesaan. Penduduk miskin di Provinsi Gorontalo dominan tinggal di pedesaan yakni 91,14 persen dari total penduduk miskin. Sisanya 8,86 persen tinggal di perkotaan. Dilihat dari angka, garis kemiskinan Provinsi Gorontalo pada Maret 2011 sebesar Rp 187.215 per kapita per bulan dan pada Maret 2012 menjadi Rp 203.907 per kapita per bulan.
Ilustrasi/ant
Ditarget 430 Rumah Layak Huni Gorontalo (Bisnis Sulawesi) – Pemerintah Provinsi Gorontalo menargetkan pembangunan 430 unit rumah layak huni hingga akhir tahun 2012. Rumah layak huni tersebut dibangun di seluruh kabupaten dan kota dengan target tahap awal yang berhasil diselesaikan sebanyak 235 unit plus delapan unit yang sudah ditempati, per akhir Agustus 2012. Hal itu dikatakan, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pengentasan Kemiskinan (BPMD-PK) Provinsi Gorontalo, Risjon Sunge di Gorontalo. Sisanya lagi 195 unit, rencananya dirampungkan dalam
Atau ada kenaikan Rp 16.692 per kapita per bulan (8,92 persen). Bila dibedakan garis kemiskinan daerah perkotaan dan perdesaan, maka garis kemiskinan di perkotaan Maret 2012 sebesar Rp 209.422 per kapita per bulan dan di Perdesaan sebesar Rp 201.065 per kapita per bulan. Sambut Investasi Perumahan Tak hanya memikirkan rumah layak huni, beberapa pemerintah kabupaten/kota di Gorontalo juga memikirkan perumahan untuk pegawai negeri sipil (PNS). Oleh karenanya, beberapa kabupaten/kota menyambut baik program investasi pe-
Payango Jadi Desa Agribisnis Gorontalo (Bisnis Sulawesi) – Potensi besar yang dimiliki Dusun Payango, Desa Ulapato, Telaga Biru, Gorontalo dalam hal sayur-sayuran dan buah, membuat dusun tersebut dilirik dan dikembangkan sebagai desa agribisnis. Termasuk budidaya lele sangkuriang dan beragam budidaya lain seperti jamur tiram dan ayam petelur. Pemimpin BI Gorontalo, Wahyu Purnama, mengatakan di kawasan itu kelak dikembangkan menjadi sentra buah dan sayur-sayuran serta budidaya lele sangkuriang dan sejumlah pembudidayaan lainnya. Masyarakat setempat dibantu peralatan dan kebutuhan teknis lain, serta pemasaran hasil dari desa yang diharapkan bisa menjadi sentra produsen komoditas agribisnis tersebut. Apalagi, Gorontalo sendiri selama ini masih bergantung pada sejumlah provinsi dalam hal pasokan sayur-sayuran dan buah-buahan. Selama ini, pasokan sayursayuran Gorontalo sebagian besar berasal dari daerah Sulut, Modoinding. Sehingga harga sayur-sayuran di daerah itu relatif tinggi. Apalagi jelang-jelang hari raya atau hari besar. Bahkan,
Assisten Manager Unit Kajian Ekonomi dan Survei BI Gorontalo, Doni Iwan Kristanto sempat menyebutkan, bicara soal paso-
kan sayur-sayuran di Gorontalo, masih temui banyak kendala dan jadi bahan dagangan yang inflasinya tinggi. Dimana, secara
keseluruhan, inflasi Gorontalo 4 persen. Terbanyak dikomoditas sayuran. Hal ini diakibatkan belum
rumahan. Khususnya bagi PNS). Salah satunya Pemkab Gorontalo. Bupati Gorontalo, David Bobihoe Akib, mengakui kehadiran investor perumahan bagi PNS, sangat menguntungkan pemerintah daerah. Pasalnya kerja sama itu dipastikan sangat berpeluang bagi PNS yang belum memiliki
rumah, mendapatkan hunian dengan fasilitas dan cicilan sesuai dengan pendapatan mereka. Sejumlah investor menilai, per-
tumbuhan ekonomi di Kabupaten Gorontalo sangat pesat, khususnya di sektor pendapatan ekonomi riil, dipastikan berimbas pada kemajuan di bidang penanaman modal. (ant/net)
terpetakannya dengan baik geografis pertanian di Gorontalo. Sehingga kebutuhan sayur-sayuran dan buahbuahan mengandalkan dari provinsi lain.(ant/net)
AGRIBISNIS - Potensi besar yang dimiliki Dusun Payango, Desa Ulapato, Telaga Biru, Gorontalo dalam hal sayur-sayuran dan buah, membuat dusun tersebut dikembangkan sebagai desa agribisnis. Hal ini dilakukan untuk mendorong perekonomian warga setempat
net
Sulawesi Tenggara
12
Edisi 9 I 17 - 23 Sept 2012
Ramai-ramai Tolak Pemberlakuan Solar Non Subsidi Sultra (Bisnis Sulawesi) – Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) No 12/2012 tentang pengendalian penggunaan bahan bakar minyak, yang salah satu isinya melarang kendaraan pertambangan dan perkebunan menggunakan solar bersubsidi per 1 September 2012, mengundang penolakan berbagai pihak. Diantaranya pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), sopir dan beberapa pihak lain. Pengusaha SPBU di Kabupaten Kolaka misalnya, menolak pemberlakuan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan harga non subsidi. Reaksi mereka ini, bahkan mendapat dukungan Komisi II DPRD setempat. ‘’Kami menganggap aturan itu sangat memberatkan,” ujar pengusaha SPBU Raterate, Nakean Beddu. Bukan hanya pengusaha SPBU, masyarakat, termasuk petani di pedesaan juga jadi korban. ‘’Kami minta pemberlakuan harga solar non subsidi di luar kota dibatalkan. Sambil menunggu solusi yang diberikan pemerintah,’’ ungkap anggota Komisi II Kolaka, Safruddin. DPRD Kolaka memutuskan per Selasa (11/9) pengisian BBM jenis solar di sejumlah SPBU supaya dinormalkan kembali. Mereka akan membuat rekomendasi penolakan kepada Bupati Kolaka guna dikeluarkannya surat resmi yang diteruskan ke Pemerintah Provinsi Sultra, ditembuskan kepada pemerintah pusat. Sementara ratusan sopir mobil pengguna BBM jenis solar, menyatakan penolakan dengan
berunjuk rasa di gedung DPRD Konawe, Kamis (6/9) siang. Para sopir mendesak anggota dewan segera menyelesaikan permasalahan harga solar di Konawe. Pasalnya per 1 September 2012, tiga SPBU di Kabupaten Konawe yakni SPBU Wawotobi, Unaaha, dan Lambuya, tidak lagi menjual solar bersubsidi. Karena tak lagi mendapat jatah dari depot pertamina Kendari. Sejak itu harga solar di SPBU melambung tinggi mencapai Rp 10.300 per liter. Sementara itu, pertamina Sulawesi Tenggara menyatakan menjual solar non subsidi hanya di SPBU-SPBU di wilayah pertambangan dan perkebunan. Mengikuti Peraturan Menteri ESDM No 12/2012 tentang pengendalian penggunaan BBM. Sales Representative Sulawesi Tenggara PT Pertamina Wahyudi Wirjanto, mengaku telah menyurvei dan menetapkan sembilan SPBU di empat kabupaten di Sultra tak lagi menjual solar bersubsidi, digantikan dengan solar non subsidi. Kesembilan SPBU itu berada di sentra pertambangan dan perkebunan di Ka-
bupaten Kolaka, Kolaka Utara, Konawe, dan Konawe Selatan. ‘’Mayoritas pelanggan di sembilan SPBU itu, kendaraan tambang dan perkebunan. Sehingga penjualan solar bersubsidi tidak lagi dilakukan,” kata Wahyudi. Selain melaksanakan Permen ESDM 12/2012, kebijakan ini juga untuk menekan maraknya penyelewengan solar bersubsidi. Sebagai catatan, hingga Agustus
2012 penyaluran solar bersubsidi di Sultra telah melampaui 11 persen dari kuota yang ditetapkan pemerintah pusat. Berdasarkan data, tahun 2011, kuota BBM jenis solar untuk Sultra 53.139 kiloliter. Namun pertamina mendistribusikan BBM solar ke sejumlah SPBU sebanyak 83.910 kiloliter atau melebihi kuota sekitar 48 persen. Karenanya, tahun 2012, kuota
BBM solar untuk Sultra sebanyak 85.000 kiloliter. Penyelewengan BBM bersubsidi di SPBU sangat banyak. Ratusan mobil truk yang antre di SPBU membawa BBM solar ke sejumlah perusahaan tambang. Prilaku yang menjadi salah satu penyebab kelangkaan BBM di Sultra. Ironisnya, mobil berbahan bakar solar, sekitar 40 persen ber plat DD.(ant/net)
Ilustrasi, SPBU yang menjualkhusus solar non subsidi
net
Hotel Berbintang Tumbuh di Sultra Serap 9.000 Tenaga Kerja Sultra (Bisnis Sulawesi) – Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara (Sultra) yang terus membaik dari tahun ke tahun, menyebabkan sektor lain pendukung sektor ekonomi ikut tumbuh. Salah satunya perhotelan yang tumbuh signifikan. Kepala Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Sultra, Ilham Latif, di Kendari, Selasa (11/9) lalu menyebutkan, kondisi tersebut berdampak positif. Khususnya bagi pencari kerja. Karena ini bisa mengurangi penganggguran Saat ini sektor perhotelan di Sultra mampu menyerap sekitar
9.000 tenaga kerja lokal. Mereka terserap di hotel, restoran, rumah makan hotel baik kelas melati maupun hotel berbintang. ‘’Membaiknya pertumbuhan ekonomi Sultra, memang menyebabkan sektor lain pendukung sektor ekonomi juga ikut tumbuh,’’ katanya. Di Kota Kendari saja, sudah terdapat delapan hotel kelas bintang, dan ratusan hotel kelas melati yang menyerap banyak tenaga kerja lokal. Seperti Hotel Horison, Swissbell Hotel Kendari, Zahra Hotel, Plaza Inn Hotel, Ataya Hotel, Aden Hotel, Hotel Putri, dan Hotel Imperial. Hotel
kelas bintang yang tahap pembangunan, diantaranya Clarion dan Hotel Kendari Beach. ‘’Pertumbuhan rumah makan dan restoran juga terus menggeliat,’’ katanya. Sementara itu, jumlah pengangguran yang tersebar di 10 kabupaten dan dua kota di SUltra, dalam satu tahun terakhir meningkat, dari 32.453 tahun 2011, menjadi 33.906 pada Mei 2012. Diakibatkan sektor pertambangan yang menjadi primadona, mengalami penurunan produktivitas dan sebagian memberhentikan karyawan. Itu dikatakan Asisten Direktur
Bank Indonesia Perwakilan Sultra, Ferry Tumpal D Saribu pada Review Kajian Ekonomi Regional Sultra Triwulan II tahun 2012. Kendati pengangguran meningkat, jumlah penduduk miskin di Sultra disebut-sebut menurun dari 14,61 persen tahun 2011 menjadi 13,71 persen dari total angkatan kerja sebanyak 1.060.235 pada Mei 2012. ‘’Ini artinya, meski pengangguran meningkat namun kegiatan perekonomian Sultra berkembang cukup menggembirakan,’’ sebutnya. Meningkatnya angka pengangguran, juga akibat kebi-
jakan pemerintah memberlakukan peraturan menteri ESDM nomor 7/2012 tentang larangan ekspor bahan tambang mentah. Kebijakan itu membuat jumlah pencari kerja di Sultra meningkat tajam. Sejak Permen 7/2012 diberlakukan, ribuan karyawan perusahaan tambang nikel di Sultra terkena PHK. Saat ini, pencari kerja di Sultra diperkirakan membengkak hingga 34.000 orang. Sedangkan di wilayah Provinsi Sultra ada sekitar 300 perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan nikel. (net)
Pinjam Rp 190 Miliar ke PIP
Biayai Hingga 12 Paket Jalan dan Jembatan Sultra (Bisnis Sulawesi) – Keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dimiliki, mengharuskan Sulawesi Tenggara (Sultra) mengajukan pinjaman ke Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kemeterian Keuangan RI. Pinjaman dikhususkan untuk membiayai paket perbaikan jalan dan jembatan provinsi. Terutama yang membutuhkan biaya besar. Tak tanggung-tanggung, jumlah pinjaman yang diajukan melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU), mencapai Rp 190 miliar. Dari besarnya pinjaman, diprediksi bisa membiayai hingga 12 paket jalan dan jembatan. Yang mana, semuanya sudah diadministrasikan pada APBD
2012. Namun, hingga kini dana pinjaman itu belum ada, karena PIP belum memberikan persetujuan. Kepala Dinas PU, Doddy Djalante beberapa waktu lalu mengakui tengah menunggu kucuran pinjaman tersebut. ‘’Ada beberapa paket pembangunan jalan provinsi yang memerlukan biaya besar. Sementara pembiayaan melalui APBD terbatas, sehingga kami mengajukan pinjaman ke PIP,’’ ujar Doddy. Ada
aturan-aturan yang sudah disepakati. Beberapa ruas jalan juga sudah dimasukan administrasinya ke dalam APBD 2012. Ditambahkan, desain atau perencanaan jalan hingga tender sudah dilaksanakan sesuai jadwal. Bahkan sudah pengumuman pemenang ten-
der. Namun, karena beberapa paket yang dilelang anggarannya bersumber dari pinjaman PIP, maka Dinas PU harus menunggu persetujuan PIP terlebih dahulu. Pemerintah daerah telah bekerja keras mempercepat realisasi pin-
jaman itu. Namun, PIP belum menurunkan atau mentransfer anggaran yang diminta ke kas daerah. ‘’Makanya, meskipun pemenang tender sudah ditetapkan, perbaikan belum bisa dilaksanakan,’’ ujarnya. Karena, jika pekerjaan dimulai, otomatis Dinas PU berkewajiban membayar tagihan atas pekerjaan yang dilaksanakan pemenang tender. PIP tengah membahas 12 paket dalam dua tahap. Tahap pertama tiga paket dengan total Rp 130 miliar yaitu Raha Lakapera-
Wara Rp 25 miliar, LepolepoKonda Rp 75 miliar dan pembangunan jembatan Uluiwoi Rp 30 miliar. Sisanya Rp 60 miliar, digunakan untuk tahap II, setelah tahap pertama selesai dikerjakan. Koordinasi dengan PIP juga tak pernah henti. Bahkan, akhir Agustus lalu, Gubernur berkoordinasi langsung dengan PIP. Dimana, PIP berjanji mengeluarkan persetujuan pertengahan September ini. Sementara itu, Ketua DPRD Sultra, LM Rusman Emba, mengatakan, saat berkonsultasi dengan PIP di Jakarta belum lama ini, ternyata belum ada kejelasan apakah dana pinjaman tersebut cair tahun ini atau tidak.
Khususnya biaya pekerjaan Jalan Raha-Lakapera Rp 25 miliar. Rusman pun menuding eksekutif melakukan pembohongan publik dengan menyatakan pinjaman PIP cair pertengahan September. PIP hanya menjelaskan, akhir September baru dilakukan presentasi penggunaan pinjaman.
Selanjutnya, Badan Pengawas PIP meneliti lagi apakah pinjaman disetujui atau tidak. Namun demikian, kendati anggaran PIP belum cair, proyek RahaLakapera tetap harus dikerjakan tahun ini sebagaimana dijanjikan kepada masyarakat. Tentunya men-
gupayakan sumber anggaran lain dengan mengesampingkan beberapa kegiatan pembiayaan yang tidak masuk skala prioritas. (ant/net)
Sulawesi Tengah
Edisi 9 I 17 - 23 Sept 2012
13
Masyarakat di Sekitar Tambang Emas Poboya Resah Sultra (Bisnis Sulawesi) – Keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dimiliki, mengharuskan Sulawesi Tenggara (Sultra) mengajukan pinjaman ke Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kemeterian Keuangan RI. Pinjaman dikhususkan untuk membiayai paket perbaikan jalan dan jembatan provinsi. Terutama yang membutuhkan biaya besar. Tak tanggung-tanggung, jumlah pinjaman yang diajukan melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU), mencapai Rp 190 miliar. Dari besarnya pinjaman, diprediksi bisa membiayai hingga 12 paket jalan dan jembatan. Yang mana, semuanya sudah diadministrasikan pada APBD 2012. Namun, hingga kini dana pinjaman itu belum ada, karena PIP belum memberikan persetujuan. Kepala Dinas PU, Doddy Djalante beberapa waktu lalu mengakui tengah menunggu kucuran pinjaman tersebut. ‘’Ada beberapa paket pembangunan jalan provinsi yang memerlukan biaya besar. Sementara pembiayaan melalui APBD terbatas, sehingga kami mengajukan pinjaman ke PIP,’’ ujar Doddy. Ada aturan-aturan yang sudah disepakati. Beberapa ruas jalan juga sudah dimasukan administrasinya ke dalam APBD 2012. Ditambahkan, desain atau perencanaan jalan hingga tender sudah dilaksanakan sesuai jadwal. Bahkan sudah pengumuman pemenang tender. Namun, karena beberapa paket yang dilelang anggarannya bersumber dari pinjaman PIP, maka Dinas PU harus menunggu persetujuan
PIP terlebih dahulu. Pemerintah daerah telah bekerja keras mempercepat realisasi pinjaman itu. Namun, PIP belum menurunkan atau mentransfer anggaran yang diminta ke kas daerah. ‘’Makanya, meskipun pemenang tender sudah ditetapkan, perbaikan belum bisa dilaksanakan,’’ ujarnya. Karena, jika pekerjaan dimulai, otomatis Dinas PU berkewajiban membayar tagihan atas pekerjaan yang dilaksanakan pemenang tender. PIP tengah membahas 12 paket dalam dua tahap. Tahap pertama tiga paket dengan total Rp 130 miliar yaitu Raha LakaperaWara Rp 25 miliar, LepolepoKonda Rp 75 miliar dan pembangunan jembatan Uluiwoi Rp 30 miliar. Sisanya Rp 60 miliar, digunakan untuk tahap II, setelah tahap pertama selesai dikerjakan. Koordinasi dengan PIP juga tak pernah henti. Bahkan, akhir Agustus lalu, Gubernur berkoordinasi langsung dengan PIP. Dimana, PIP berjanji mengeluarkan persetujuan pertengahan
September ini. Sementara itu, Ketua DPRD Sultra, LM Rusman Emba, mengatakan, saat berkonsultasi dengan PIP di Jakarta belum lama ini, ternyata belum ada kejelasan apakah dana pinjaman tersebut cair tahun ini atau tidak. Khususnya biaya pekerjaan Jalan Raha-Lakapera Rp 25 miliar.
Rusman pun menuding eksekutif melakukan pembohongan publik dengan menyatakan pinjaman PIP cair pertengahan September. PIP hanya menjelaskan, akhir September baru dilakukan presentasi penggunaan pinjaman. Selanjutnya, Badan Pengawas PIP meneliti lagi apakah pinjaman disetujui atau tidak.
Namun demikian, kendati anggaran PIP belum cair, proyek Raha-Lakapera tetap harus dikerjakan tahun ini sebagaimana dijanjikan kepada masyarakat. Tentunya mengupayakan sumber anggaran lain dengan mengesampingkan beberapa kegiatan pembiayaan yang tidak masuk skala prioritas. (ant/net)
Kondisi Tambang Emas Poboya
net
Walhi : Penambangan Emas Poboya Sebaiknya Dihentikan Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulteng, Wilianita Selviana menyarankan, kegiatan penambangan emas di kelurahan Poboya sebaiknya dihentikan agar tidak memberikan dampak yang lebih besar lagi. Selain berdampak terhadap manusia, aktifitas penambangan juga sangat jelas berdampak terhadap lingkungan hidup. Selviana menambahkan dampak yang sudah dirasakan akibat eksplorasi tambang emas yang tidak memperhatikan lingkungan adalah banjir bandang yang terjadi beberapa pekan lalu yang telah menelan korban jiwa. ‘’Ini sebaiknya dijadikan pelaja-
ran bagi penambang, agar tidak memikirkan keuntungan yang diperoleh semata, tetapi memikirkan dampak yang lebih besar terhadap manusia dan lingkungan,’’ sebutnya. Selain itu penambangan emas di sekitar wilayah Poboya sudah pernah mendapatkan penolakan dari Departemen Kehutanan karena melihat jangka panjangnya akan menyebabkan kerusakan hutan. Keberadaan tambang emas Poboya di Kota Palu sejak awal sudah mendapat penolakan berbagai pihak sebetulnya. Sejak PT Citra Palu Mineral resmi mengantongi izin kontrak karya pada 7 Maret 1997, Departemen
Kehutanan pernah menolak rencana pengeboran uji coba karena tumpang tindih dengan kawasan konservasi Taman Hutan Rakyat (Tahura) Poboya. Daerah Tahura sendiri adalah kawasan yang diproyeksikan sebagai penyangga dan juga sebagai wilayah resapan air, yang akan dimanfaatkan dan digunakan sebagai pemasok air terbesar untuk Kota Palu dan sekitarnya. Jika dibiarkan perusahaan melakukan eksplorasi, maka penggunaan air oleh perusahaan lebih dominan dibandingkan dengan konsumsi masyarakat. Akibatnya akan terjadi kekeringan akibat penggunaan
Penanggulangan Pascabencana
Pemerintah Mesti Prioritaskan Perbaikan Infrastruktur Palu (Bisnis Sulawesi) Akhir-akhir ini, bencana menimpa beberapa daerah di Sulawesi Tengah (Sulteng). Diantaranya gempa di Kabupaten Sigi Biromaru dan Banjir Bandang di Kabupaten Parigi Moutong. Selain menelan korban jiwa, menimbulkan kerugian material yang tak sedikit, bencana juga merusak sebagian besar infrastruktur di daerah tersebut. Oleh karenanya, selain menangani masyarakat, perbaikan infrastruktur harus menjadi prioritas penanganan pascabencana. Hal itu ditekankan anggota DPRD Sulteng, I Nyoman Slamet, S.Pd, M.Si, Kamis (13/9) lalu. Menurut Slamet yang merupakan anggota Komisi IV DPRD Sulteng yang salah satunya menangani bidang penanggulangan bencana, pemerintah baik kabupaten maupun provinsi memang harus bekerja esktra untuk penanggulangan pasca-
bencana. Apalagi, bencana alam yang terjadi benar-benar melumpuhkan perekonomian masyarakat. ‘’Fokus penanganan harus pada perbaikan infrastruktur dan fasilitas umum terputusnya jembatan/jalan penghubung kota Palu dengan beberapa kabupaten lain akibat banjir bandang. Apalagi, jalan itu berstatus jalan provinsi yang mobilitasnya sangat tinggi dilalui kendaraan,’’ ujar Slamet seraya berharap, pemerintah jeli melihat mana yang harus didahulukan. Jika kerusakan saranaprasarana transportasi, seperti jalan dan jembatan dibiarkan berlarut-larut, tentu akan menimbulkan persoalan baru. ‘’Kami sudah menyampaikan hal itu kepada gubernur pada sidang paripurna pembahasan perubahan anggaran. Paling lambat, dalam dua bulan ke depan, jalur transportasi sudah tuntas,’’ ujarnya. Dikatakan, untuk perbaikan
tersebut, menggunakan anggaran antara Rp 500 juta hingga Rp 600 juta diyakini sudah mencukupi. Selain melakukan pembenahan pascabanjir, pemerintah juga mulai saat ini harus mencari solusi agar tidak lagi terjadi bencana lebih besar. Dengan memahami penyebab bencana yang selama ini terjadi. ‘’Apakah berkaitan dengan penebangan hutan karena pembukaan lahanlahan baru atau ada faktor-faktor lain’’ sebutnya. Bukan hanya pemerintah, masyarakat juga
harus ikut memikirkan hal tersebut. Sementara itu, bencana yang terjadi di Kabupaten Sigi dan Parigi Moutong, sudah kategori bencana nasi-
onal. Melihat dari korban jiwa yang ditimbulkan, kerugian material dan kerusakan infrastruktur. (gus)
air yang berlebihan. Untuk itu, pada tahun 2003 Departemen Kehutanan merekomendasikan bahwa Tahura Poboya tidak termasuk kawasan untuk industri tambang. Pada tanggal 31 Mei 1999, kepala BKSDA Sulawesi Tengah, juga menyampaikan laporan pelanggaranpelanggaran yang dilakukan oleh PT Citra Palu Mineral karena telah melakukan pengeboran di kawasan lindung Tahura (pbhmi. net). Ketika pemerintahan dibawah pimpinan Bandjela Paliudju, menurut Wilianita Selviana, juga sempat dilakukan penolakan terhadap tambang emas Poboya. Saat
itu, Gubernur Bandjela Paliudju menyatakan menolak Eksplorasi tambang emas Poboya Palu jika PT Palu Citra Mineral (PT PCM) selaku pemegang hak konsesi tak memiliki Renstra bagi kesejeteraan rakyat Sulteng khususnya warga
Palu. Apalagi, jika eksplorasi nantinya lebih banyak bahayanya bagi masyarakat di sekitar. Pertimbangan penolakan bukan
masalah untung rugi, tetapi pada pertimbangan lokasi tambang yang
tepat berada dipusat kota, terlebih berada disumber air bersih. Hanya saja, hingga saat ini penolakan tersebut tidak terelasasi dan aktifitas penambangan masih terus berlanjut. (gus)
Naik, HET Minyak Tanah Di Palu Palu (Bisnis Sulawesi) – Harga eceran tertinggi (HET) minyak tanah bersubsidi di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengalami kenaikkan sebesar Rp 550 per liter dari sebelumnya Rp 2.950 menjadi Rp 3.500 per liter. Ata kenaikkan tersebut, warga mengaku tidak mempersoalkannya dengan catatan jatah minyak tanah subsidi yang telah dialokasikan kepada setiap rumah tangga tidak dikurangi. Kepala Bidang Administrasi Perekonomian Pemkot Palu Taming Tombolotutu, Rabu (12/9) lalu mengatakan, pemerintah telah menetapkan HET baru untuk minyak tanah bersubsidi
dengan kenaikkan sebesar Rp 550 per liter tersebut. Dia berharap para pangkalan dan pengecer minyak tanah bersubsi-
di di Palu dapat menaati ketetapan pemerintah. Masyarakat juga diimbau untuk ikut mengawasi dan melapor-
kan kepada pihak berwajib atau Pemkot Palu jika menemukan pemilik pangkalan yang menjual minyak tanah bersubsidi melebihi HET yang telah ditetapkan pemerintah. Sejumlah warga Palu bahkan menyebutkan, sejumlah pangkalan sudah memberlakukan HET baru itu sejak dua pekan lalu. ‘’Sejak dua minggu lalu minyak tanah di wilayah kami sudah dijual Rp 3.500 per liter,’’ kata Ny Ketut Babai, ibu rumah tangga di Kelurahan Tatura Selatan. Hal senada disampaikan Ny
Siolin yang mengatakan ratarata harga minyak tanah di pangkalan sudah naik. Baik Ny Ketut maupun Siolin, menyatakan tidak mempersoalkan kenaikkan harga itu asalkan jatah minyak tanah subsidi yang telah dialokasikan kepada setiap rumah tangga tidak dikurangi. (net)
14
Butuh Sentuhan Investor
Sulawesi Utara
Edisi 9 I 17 - 23 Sept 2012
Kelola Potensi Gamping dan Kwarsa Manado (Bisnis Sulawesi) – Beberapa kabupaten dan kota di Sulawesi Utara (Sulut), ternyata menyimpan kekayaan perut bumi yang berlimpah. Diantaranya batu gamping dan kwarsa yang merupakan bahan baku pembuatan semen. Volumenya diperkirakan mencapai ratusan jutaan meter kubik. Sehingga cukup prospektif dibangun pabrik semen guna memenuhi kebutuhan semen lokal Sulut dan beberapa daerah lain. Untuk hal itu, tentu dibutuhkan sentuhan investor, khususnya dalam hal pembangunan pabrik semen. Kepala Bidang Geologi, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulut, Katrin Walukow, di Manado, Kamis lalu menyebutkan, potensi pasir kwarsa terbesar berada di Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara dimana masing-masing memiliki cadangan terukur sebesar 1.065.366.750 meter kubik dan 3.000.000 meter kubik. Di Kota Bitung, cadangan terukur diperkirakan mencapai 280 meter kubik dan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sebanyak 100 ton. Sementara itu, untuk potensi batu gamping menyebar di Kabupaten Minahasa Tenggara, Kepulauan Talaud, Bolaang Mongondow Utara dan Minahasa Selatan. Di kabupaten Minahasa Tenggara, cadangan terukur batu gamping diperkirakan,
17.595.000.000 meter kubik, Bolaang Mongondow di dua lokasi yaitu Totabuan dan Passi masing-masing memiliki cadangan terukur sebanyak 53.800.625 meter kubik dan 1.375.282.437 meter kubik. Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, cadangan terukur diperkirakan 17 juta meter kubik. Bolaang Mongondow Utara 83.563.500 meter kubik. Sementara kabupaten Minahasa Selatan, potensi batu gamping berada pada luasan 50 hektare. Tak hanya itu, di Kecamatan Rainis Kabupaten Kepulauan Talaud juga terindikasi memiliki potesi batu gamping. Potensi besar batu gamping dan pasir kwarsa, kata Katrin Walukow, membutuhkan sentuhan investor untuk mengembangkannya. Sehingga bisa
memenuhi kebutuhan semen lokal sulawesi utara dan daerah lainnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Sanny Parengkuan di
174.469 Dolar Amerika Serikat. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan, Senin (10/9) lalu menyebutkan, dari keempat negara pembeli tersebut, ekspor ke Rusia dan Belanda masing-masing sebanyak 52 ton alias peminat di kedua Negara tersebut lebih besar dibanding Ukraina sebanyak 26 ton dan Austria yang hanya 13 ton. Dikatakan, ekspor ke Rusia mendatangkan devisa sebanyak 66.569 dolar Amerika Serikat, sementara ke Belanda 52 ton mampu mendatangkan devisa 62.400 dolar AS. Ke Ukraina 28.600 do-
lantaran pesatnya pertumbuhan khususnya sektor perda-
gangan dan pariwisata serta meningkatnya kebutuhan ma-
syarakat akan perumahan. (cat/ net)
Bisnis Sulawesi/cat
PROSPEK –Ketersediaan batu gamping dan kwarsa yang merupakan bahan dasar semen di Sulut, prospektif untuk dibangunannya pabrik semen. Tentu saja, dibutuhkan sentuhan investor untuk pengembangannya
Krisis Eropa, Tak Pengaruhi Ekspor Sulut Manado (Bisnis Sulawesi) – Krisis keuangan yang melanda Negara-negara maju di kawasan Eropa, rupanya tidak perlu mengkhawatirkan bagi ekspor Sulawesi utara (Sulut). Terbukti, ekspor beberapa komuditi Sulut ke beberapa Negara maju tersebut masih stabil, bahkan cenderung meningkat. Empat Negara yang menjadi tujuan ekspor Sulut diantaranya Belanda, Rusia, Ukraina dan Austria Ekspor Sulut ke empat Negara itu berupa tepung kelapa. Dimana, pada awal September 2012 ekspor komuditi tersebut mencapai 143 ton dengan nilai
awal tahun ini memperkirakan kebutuhan semen masyarakat daerah ini pada tahun 2012 mencapai 440.000 ton. Lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya 430.000 ton. Peningkatan terjadi
Investasi awal KEK Bitung Rp 1,75Triliun
lar AS, Austria 16.900 dolar AS. ‘’Realisasi keempat negara Eropa tersebut pertanda dampak krisis keuangan yang melanda negara maju di kawasan itu, tidak begitu berdampak pada Sulut,’’ tandas Sanny Parengkuan. Diakui, semula memang ada kekhawatiran bahwa krisis keuangan yang melanda negara di du-
nia termasuk kawasan Eropa, akan berdampak penurunan ekspor. Tetapi, ternyata komoditas unggulan Sulut yang sebagian besar merupakan produk pangan tetap dibutuhkan pasar di Eropa karena permintaannya tetap tinggi. (cat)
Ilustrasi/net
Manado (Bisnis Sulawesi) – Pembangunan proyek padat karya terus dilakukan Pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) guna mendukung ditetapkannya dan mempersiapkan keberhasilan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung. Seperti penyiapan areal kawasan seluas 534 Hektare, pembangunan jalan Tol Manado–Bitung, pembangunan waduk kuwil Airmadidi guna menopang ketersedian air bersih di kawasan Industri tersebut dan lainnya. Jika KEK Bitung benar-benar terwujud, dipastikan investasi awal diperkirakan mencapai Rp 1,75 triliun. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Bappeda) Sulut, DR Noldy Tuerah menyebutkan, perkiraan investasi awal Rp 1,75 triliun itu berdasarkan potensi yang ada dikawasan tersebut. KEK Bitung juga sangat potensial untuk mendukung program koridor 4 MP3EI (Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang meliputi pengembangan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan. Dimana, sektor pertanian, perikanan dan perkebunan yang merupakan tiga sektor yang banyak dikembangkan di Sulut, dipastikan berkembang pesat. ‘’Oleh karena itu, bila KEK Bitung diputuskan pemerintah,
akan mempercepat pengembangan koridor 4 MP3EI,’’ ungkap Tuera. Sejauh ini, Pemprov Sulut sudah mempersiapkan dengan matang berbagai sarana dan prasarana pendukung keberhasilan KEK Bitung, diantaranya areal kawasan 534 Hektare,pembangunan jalan Tol Manado – Bitung, pembangunan waduk kuwil Airmadidi Kuwil Airmadidi guna menopang ketersedian air bersih di kawasan Industri tersebut. Proyek-proyek tersebut tentunya menggunakan warga setempat sebagai pekerja. Namun, masih ada sejumlah sarana dan prasarana lainnya yang siap dibangun dan tinggal menunggu penetapan pemerintah untuk pengembangan KEK Bitung. Anggota DPRD Sulut asal Daerah Pemilihan Bitung, John Dumais mendukung terus pembangunan kawasan KEK Bitung dan berharap KEK dapat ditetapkan. Bukan hanya potensi pengembangan yang cukup tersedi, juga karena Geoposisi Bitung yang berada di tepi alur samudra Pasifik dan diapit dua alur kepulauan Indonesia, menjadi salah satu faktor plus. KEK Bitung juga optimistis menjadi penggerak pengembangan Ekonomi di kawasan Indonesia Timur. (cat)
EKSPOR –TepungkelapamerupakaneksporandalanSulutkeRusia, Belanda, Ukrainadan Austria yang tidakterpengaruhkrisiskeuangan yang melandakawasanEropa. Eksporkomuditiitumencapai 143 ton dengannilai 174.469 DolarAmerikaSerikatpadaAwal September 2012
Edisi 9 I 17 - 23 Sept 2012
15
Direktori PT. Global Asera
Gurihnya Kapurung dan Parede Khas Palopo PALOPO, kota yang dikenal sebagai penghasil sagu terbesar di Sulawesi Selatan. Merupakan kota yang paling dicari para pendatang. Palopo memiliki banyak makanan khas kedaerahan, dua diantaranya yang paling populer adalah kapurung dan parede. Kapurung merupakan makanan khas berbahan dasar sagu yang dicampur dengan berbagai jenis sayuran seperti kangkung, bayam, daun kacang dan kacang panjang yang tentu saja kaya akan gizi. Selain itu bahan campuran yang lain adalah ikan masak yang dihaluskan, udang, ataupun ayam. Tetapi sebagian masyarakat palopo sangat jarang menggunakan ayam sebagai pelengkap rasanya, kebanyakan dari mereka hanya memakai ikan dan udang saja. Bumbu yang dipakai pun tidak banyak, cukup garam, penyedap rasa dan kacang goreng yang dihaluskan sebagai pelangkap rasa gurih. Makanan ini lebih nikmat jika disajikan hangat. Makanan khas yang lain adalah Parede. Menu yang berbahan dasar kepala ikan yang dimasak dengan asam kunyit. Ditambah dengan cabe untuk menghasilkan rasa pedas dan gurih. Kepala ikan yang biasa digunakan adalah ikan bolu. Kedua makanan khas tersebut bisa didapatkan di beberapa rumah makan. Jika ingin men-
cicipinya secara khusus sambil menikmati pemandangan laut, makanan ini bisa ditemukan di cafe pelabuhan kampung Tanjung Ringgit. Di cafe ini anda bisa menikmati pesanan dengan gaya lesehan ataupun duduk di dalam warung sambil menikmati fasilitas karaoke yang disiapkan pemilik warung. Menu yang disajikan pun beragam, mulai dari makanan khas palopo seperti kapurung dan parede sampai makanan seafood. Harga yang ditawarkan juga beragam mulai dari harga Rp 15 ribu hingga Rp 45 ribu. Anda juga bisa menikmatinya di rumah makan Ulu Bale Laut yang ada di tengah kota. Kapurung dan parede yang disajikan hangat di tempat ini, semakin menambah selera makan. Ditambah dengan menu nasi goreng juara indonesia yang menggoyang lidah karena rasanya yang pedas. Harga yang sangat terjangkau antara Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu, juga menjadi daya tarik yang kuat. Tentu saja dengan rasa masakan yang nikmat, tempat yang nyaman juga strategis. ‘’Jalan-jalan ke Palopo, belum lengkap sebelum mencicipi makanan khasnya,’’ ujar beberapa warga Jakarta yang kebetulan berlibur di Palopo beberapa waktu lalu. (dis)
Spesialis Rangka Baja Ringan Jl. A.P. Pettarani 08124203183
SMK Neg. 4 Makassar
Jl. Aroepala X7 (depan mega rezki) 085227680820 - Junaedi 081353748255 - Samsul 082187737444 - Lina 0852242009030 - Reni
Tator cafe
Jl Cendrawasih no. 168 (0411) 5061833 Jl. Bandang No. 140 08124216638
(0411) 334749
Rumah Sekolah Cendekia
Jl. Hertasning Blok E.10 No.9
Gunting, creambath facial, make-up, dll Jl. Rajawali A 76 (asrama lompobattang) 081343938896
Resthu Bakery
Jl.Emmy Saelan 3E No.16 081353624657
Sop H. Inam
Jl. Cendrawasih No. 69 A
She-Ra Shop
(Jual pakaian,tas dan aksesoris Antar Jemput Barang Jual Tiket Pesawat On-Line)
Jl. Rappocini Raya No. 4 (0411) 2557709 082349930345
Kami selalu siap menyediakan tiket termurah untuk perjalan anda
081340413753 (Susanto) 081340443071 (vera)
Griya Manager, Lily Virlanti Alamat Hotel dan Cafe: Jln. Dr Soetomo No. 4, Wenang - Manado 95123 Telp : 0431 - 855 196 Fax : 0431 - 855 101 Hp : 085256468890 Email
lily.Virlanti@sintesapeninsulahotel.com
VICTORI VARIASI
APOTIK YUSNA FARMA
Jl. Poebongo Palu Spesialis Kaca Film (Riben) 081248889910 /255EF5C9 Harmoni888@yahoo.com
Jamu dan Obat-obatan Jl. Dewi Sartika No. 46 Tlp : (0451) 4938505
Parama Su Hotel Jln. Domba No.28 telp/fax (0451) 455678 Palu - Sulawesi Tengah
HOTEL
KARTIKA Jl. W. Monginsidi No. 83 B Palu-Sulawesi Tengah Tlp. (0451) 429230
Jl Raya Boulevard No. 3 08124480608 (Robi)
Karya Cipta Advertising Jl. Basuki Rahmat No.53 Palu, Sulawesi Tengah 0451 485 112 +62811458540 kcadver53@gmail.com
Jl. Setia Budi No. 53 Palu-Sulawesi Tengah Tlp ( 0451 ) 475641
Foto copy UD Kharisma
TOKO GAYA BARU
Jl. Patimura No. 24 Jl. Cik ditiro No. 35 Palu - Sulteng 085399995999
Jl. Dewi Sartika No. 25 Palu – Sulawesi Tengah Tlp (0451) 484011
(0451) 411477 - Alex TOKO
REZEKI MAS
Jl. Dewi Sartika No. 184 Tlp. 08164302002 Palu - Sulawesi Tengah
Okinawa Studio melayani foto & video dokumentasi, desain undangan. Jl. Tg Manimbaya No. 121 B Dewa 081341452738 Palu-Sulawesi Tengah
Foto Copy
Crsty
Jl. Dewi Sartika No. 47 Palu - Sulteng 0811454892 (0451) 484209
Iklankan usaha anda di direktori hanya dengan berlangganan minimal 3 Bulan
RUMAH MAKAN PALU KURING Jl. Abdul Rahman Saleh No. 33 Palu – Sulawesi Tengah TLP (0451) 4701180
Jl. Sultan Hasanuddin No 28 Palu Timur Jl. Palola No 36 Palu Barat 085340803333 (Iwan)
APOTIK LATANSA
Jl. Hangtuah No.36 085241424039 Palu - Sulawesi Tengah
Edisi 9 I 17 - 23 Sept 2012
16
Batik Keris dan Keanekaragaman Budaya Indonesia
Batik seragam Keluarga, Bapak Ibu Anak Cewek Anak Cowok
: Haykal (Kemeja IDR 269.000) : Jennifer Tungka (Batik Terusan IDR 342.000) : Ulul Azmi (Batik Terusan IDR 215.000) : Imam (Kemeja IDR 199.000)
Batik Seragam kerja Model Cowok Model Cewek
: Salam (Kemeja Slimfit Cap IDR 690.000) : Novi (Batik Hijau Orange motif dedaunan IDR 307.000) : Fika (Batik Terusan Kuning IDR 419.000) : Fida (Batik Terusan Pink Ungu IDR 514.000)
Batik Keris Indonesiaku! Trans Studio Mall Ground Floor G-71 Kawasan Terpadu Trans Studio Makassar
Bisnis Sulawesi/ady
BATIK Keris merupakan perusahaan retail yang memproduksi serta menjual busana dan ragam barang kesenian khas Indonesia. Berbasis di Solo, Jawa Tengah, batik keris terus mengeksplore kekayaan budaya Indonesia yang dituangkan ke dalam detail dari tiap rancangan busana yang dikeluarkannya. Kini batik keris sendiri telah memiliki lebih dari sepuluh retail outlet yang tersebar di seluruh Indonesia dan salah satu yang terbesar terletak di Ground Floor Trans Studio Mall Makassar. Di Outlet yang memiliki design yang begitu luas dan nyaman ini, batik keris hadir dengan beragam koleksi terbarunya. Sebut saja koleksi batik dengan konsep Keluarga, seragam kerja, pesta, dan masih banyak lagi . Paduan warna yang kontras dan berkesan eksklusif serta modifiksi design yang up to date, batik keris sangat cocok digunakan, baik oleh pria, wanita, maupun anak-anak. Ditambah dengan pemilihan bahan dari jenis katun berkualitas tinggi, diselaraskan dengan metode jahitan yang rapi serta motif batik yang modern, membuat Batik Keris menjadi primadona Retail Batik di Indonesia. Aribowo selaku Supervisor Batik Keris Trans Studio Mall Makassar memaknai batik sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan oleh semua kalangan masyarakat. ‘’Kami merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Authentic Indonesian apparel and handicraft , namun kami juga selalu mengutamakan koleksi-koleksi dengan design yang up to date, mengikuti trend fashion, dan tentu saja bersaing dengan produk-produk lokal maupun mancanegara,’’ ujarnya. Ariwibowo juga mengaku melestarikan batik dengan cara mempopulerkannya di tengah masyarakat. Modifikasi sangatlah penting agar batik dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. ‘’Dan, seluruh outlet kami mewakili setiap pesan yang ingin kami sampaikan tersebut. Keanekaragaman bukanlah lagi pemecah, tapi justru sebagai pemersatu Bangsa Indonesia,’’ tutupnya.