[Kompas Klasika Jabar] Roti Gempol - Memori dalam Roti Buatan Sendiri

Page 1

Roti Gempol

Memori dalam Roti Buatan Sendiri Di antara sekian banyak tempat makan di Bandung, terdapat tempat unik di salah satu jalan kecil, yaitu Jalan Gempol. Sesuai nama jalannya, toko ini dinamakan Roti Gempol. Roti Gempol didirikan di Jalan Gempol Wetan Nomor 14, Bandung oleh Lydia Usman pada 1991. Resep roti ini dibuat sendiri oleh ibunda Lydia pada 1943 untuk menghidupi keluarga, lalu diturunkan kepadanya. “Saya sudah membuat roti sejak saya lahir,” ujar Lydia yang saat ini berusia 63 tahun. Tahun 1943, roti olahan tangan ini dibuat dan dijual di Salatiga, Jawa Tengah, Roti Gempol diolah dengan cara tradisional, kini mesin yang digunakan hanya mixer untuk membuat adonan dalam jumlah banyak dan oven untuk memanggang. Mixer mulai digunakan untuk membuat Roti Gempol pada 1993 karena saat itu Lydia mendapat pesanan 1.000 roti manis. Usaha ini sempat naik-turun, tetapi tiga tahun belakangan ini anak-anak muda pembeli Roti Gempol sering kali membicarakan rasa dan pengalaman mereka via media sosial dan dari mulut ke mulut. Kini, Roti Gempol semakin ramai pengunjung, baik dari Bandung maupun luar Bandung. Tampak luar toko roti legendaris ini tidak begitu besar, terletak di jalan kecil yang hanya cukup untuk satu mobil. Tidak terdapat parkiran di depannya, tetapi Anda dapat memarkir kendaraan sebelum masuk Jalan Gempol, lalu berjalan kaki karena lokasinya tidak jauh. Interiornya sederhana, hanya ada tujuh meja bundar kecil yang dipasang pada sofa panjang. Nuansa warna cokelat membuat tempat ini menjadi hangat seperti di rumah. Kesederhanaan interior Roti Gempol tidak membuat tempat ini sepi pengunjung. Pembuatan roti bakar dan pembelian roti dapat dilakukan di toko Roti Gempol, sedangkan pengolahan roti mulai dari bahan mentah hingga pengemasan dilakukan di sebuah rumah di sebelah toko Roti Gempol. Inilah yang membuat bahanbahan di sini selalu fresh. Awalnya, karena tempatnya kecil, pembeli tidak bisa menikmati Roti Gempol di tempat. Pada 2010, toko Roti Gempol direnovasi dengan dana dari hasil penjualan alat-alat bubut mendiang suami Lydia. Konsep interiornya didesain oleh keponakan Lydia, sengaja dibuat memanjang untuk membuat ruangan kecil lebih efektif dan pengunjung jadi lebih dekat untuk berbincang-bincang. Dekorasi khas Papua diberikan oleh anak Lydia saat tinggal di Papua dan hiasan unik lainnya milik keluarga Lydia sudah ada sejak dahulu. “Tempat ini suasananya seperti rumah karena banyak kenangan. Hiasan-hiasan ini juga termasuk kenangan, jadi saya pajang,” kenang Lydia sambil tersenyum. Tempatnya cukup nyaman dan bersih walaupun setiap harinya Roti Gempol ramai dikunjungi pembeli, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Konsistensi yang membuat

roti ini legendaris di Bandung, dan jejak memori beberapa pembeli menjadi alasan mereka untuk terus kembali ke Roti Gempol. Tekstur roti yang tebal, kenyal dengan pinggiran kering, tengahnya yang lembut, serta tanpa bahan pengawet membuat roti bakar gempol menjadi favorit para pembeli. Berbagai macam menu tersedia di Roti Gempol, mulai dari roti manis, tawar, gandum, pandan, donat, hingga bun untuk burger dan hotdog. Roti tidak hanya dijual polos, tetapi juga dapat dibakar dan diisi. Ada roti bakar manis yang berisi cokelat, susu, dan kacang, juga roti bakar asin yang berisi keju, telur, dan daging asap. Roti bakar ini dapat dibeli dengan porsi perseorangan dan ririungan (untuk 3–4 orang) dengan harga mulai dari Rp 7.000 hingga Rp 40.000 tergantung jenis, porsi, dan isi rotinya. Menu favorit di sini adalah roti bakar gandum komplet, dengan dua varian, yaitu komplet manis berisi susu, cokelat, dan kacang, dan komplet asin berisi dua macam daging, telur, keju, dan mayones racikan sendiri yang menjadi pelengkapnya. Selain roti bakar, donat, dan roti manis, ada pula yamin bakso, pancake, hingga lasagna yang juga buatan dapur Roti Gempol dan dijual dengan harga terjangkau. Paduan rasa makanan yang kaya belumlah lengkap tanpa minumannya, Roti Gempol menyediakan berbagai minuman, mulai dari teh, kopi, hingga teh susu addictea yang menjadi favorit pembeli Roti Gempol. “Rasa addictea selaras dengan roti di sini, jadi semuanya klop,” aku Lydia. Addictea tersedia dalam berbagai rasa, yaitu green tea, kopi, pisang, mint, dan thai tea, harganya Rp 10.000 (botol kecil) dan Rp 15.000 (botol besar). Penikmat Roti Gempol yang menyukai tempat lebih luas dapat datang ke cabangnya di Jalan Surya Sumantri (Terusan Pasteur) Nomor 25 yang dibuka sejak September lalu. Cabang Roti Gempol ini bergabung dengan Kopi Anjis. Kini, pengunjung dapat menikmati Roti Gempol ditambah kopi panas atau dingin, varian minumannya berbeda dengan Roti Gempol di Jalan Gempol, ada berbagai macam olahan kopi, tetapi rasa rotinya tetap sama. Roti Gempol di Jalan Gempol Wetan buka pukul 05.30–21.00 WIB setiap harinya, Roti Gempol & Kopi Anjis di Jalan Surya Sumantri, Bandung, buka pukul 07.00–02.00 WIB. Jika sedang berada di Kota Bandung, Roti Gempol dapat menjadi salah satu destinasi wisata kuliner, terutama untuk Anda yang penasaran dengan rasa resep tradisional roti home made ini. [TSF] CHANDRY TASOFA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.