5 minute read

REGION CIMSA

Next Article
FINANCE TEAM LOKAL

FINANCE TEAM LOKAL

Regional secara sederhana merupakan sebuah wadah dimana lokal-lokal dihimpun menjadi satu berdasarkan kedekatan wilayah dimana lokal CIMSA berada. Konsep regional CIMSA menjadi makin berkembang dari masa ke masa. Konsep regional sekarang juga sudah berkembang bukan hanya sewilayah saja tapi juga dari lokal-lokal yang berbeda bisa juga menjadi sebuah regional yang mempunyai fungsi khusus yaitu merekatkan dan memperkuat bonding untuk masing masing lokal CIMSA. Regional memiliki peran yang sangat vital di pergerakan CIMSA. Regional menjadi tempat untuk menyelaraskan pergerakan CIMSA. Regional akan menjadi tempat untuk bergerak bersama antara satu lokal dengan lokal yang lain sehingga bisa mencapai lokal yang berkualitas tinggi secara adil dan merata di seluruh Indonesia. Misalkan ada lokal X yang perkembangannya tidak sebagus lokal Y maka di regional lah hal ini akan disamakan. Lokal Y akan ikut membangun lokal X dalam hal memberi saran-saran dan arahan untuk sama-sama bergerak maju. CIMSA memiliki 7 region yaitu ● Region 1 (Aceh, Sumatera Utara, dan sekitarnya): CIMSA FK USK, CIMSA UNIMAL, CIMSA UISU, dan CIMSA USU. ● Region 2 (Sumatera Barat, Riau, Jambi, Lampung dan sekitarnya): CIMSA-BEM KM FK Unand, CIMSA FK UNRI, CIMSA UNJA, CIMSA FK Unila.

● Region 3 (Jakarta dan sekitarnya): CIMSA UI, CIMSA FK UIN SH, CIMSA

Advertisement

UPH, dan CIMSA FK YARSI. ● Region 4 (Jawa Barat dan sekitarnya): CIMSA FK Unpad dan CIMSA FK

Unisba.

● Region 5 (Yogyakarta dan sekitarnya): CIMSA UGM, CIMSA UKDW, dan

MMSA UMY.

● Region 6 (Jawa Tengah dan sekitarnya): CIMSA FK UNS, CIMSA Surakarta, CIMSA Lokal UNISSULA, CIMSA UMP, dan CIMSA Unsoed. ● Region 7 (Jawa Timur dan sekitarnya): CIMSA UNAIR, CIMSA UNEJ, CIMSA UWKS, MSCIA UB, dan CIMSA UMM. Tujuan utama dari dibentuknya regional adalah untuk memudahkan koordinasi antara satu lokal dengan lokal lainnya, memudahkan juga nasional untuk memantau lokal dan juga bisa menjadi tempat bertukar pikiran antara satu lokal dengan lokal yang lainnya. Sebegitu pentingnya peran Regional Coordinator (RC) dalam membantu nasional khususnya VPI, mereka pun punya

standar kompetensi khusus Regional Coordinator yang tujuannya agar kualitas masing-masing RC terjaga. Standar kompetensi mereka bukan hanya di bagian internal saja melainkan juga ada kompetensi yang harus dikuasai di bagian eksternal, finansial, administrasi dan legalitas, serta SCO. Regional dipimpin oleh satu orang Regional Coordinator. Masa jabatan Regional Coordinator adalah satu tahun. Pemilihan Regional Coordinator ini diikuti oleh officials lokal, RC tahun sebelumnya, dan juga VPI terpilih. Bagaimana cara pemilihan Regional Coordinator untuk setiap regionnya? Mekanisme ini diatur oleh VPI bersama dengan RC yang menjabat. Bagi kalian yang ingin menjadi RC tentu harus mengisi Application Form terlebih dahulu yang diberikan oleh VPI, kemudian mengikuti magang dengan RC sebelumnya, kemudian membuat visi, misi, dan plan of action. Setelah itu, calon RC akan mengikuti fit and proper test yang terdiri dari interview dengan EB CIMSA dan mengikuti personality test. Belum selesai sampai disana, calon RC memasuki tahap terakhir yaitu presentasi. Calon RC akan melakukan dua kali presentasi, yaitu presentasi pertama menggunakan presentasi online dengan seluruh member di region-nya. Pada presentasi ini, seluruh LOCO di region-nya harus hadir dan minimal ½ dari total seluruh member aktif di region-nya harus hadir. Contoh, Region X memiliki member aktif 900 orang, artinya presentasi RC harus dihadiri minimal 450 orang dan ditambah seluruh LOCO di region tersebut. Setelah mengikuti presentasi pertama, calon RC akan mengikuti presentasi kedua yaitu presentasi dengan EB CIMSA, LOCO di regionnya dan RC tahun sebelumnya. Pada kesempatan ini juga akan disampaikan LPJ RC Tahun sebelumnya dan kemudian pemilihan RC. Pemilihan RC menggunakan aturan sesuai konstitusi dan statuta CIMSA. Pihak yang mempunyai hak voting adalah masing-masing LOCO di regionnya, VPI CIMSA, dan RC tahun sebelumnya. Untuk informasi, terminologi lain yang dibenarkan dan dipergunakan untuk menyebutkan regional adalah region ataupun kaukus. Tetapi terminologi kaukus hanya dipergunakan saat sidang umum. Di luar sidang umum, kita boleh memakai kata-kata Regional atau Region, jadi jangan sebut regio lagi, ya! Selanjutnya, Regional Coordinator ini disebut RC. Tugas RC adalah: ● RC merupakan representatif dari setiap Region CIMSA dan memegang Hak Suara Region pada sidang umum CIMSA. ● RC wajib mengikuti setiap Meeting CIMSA (OM, NLS dan MM). Apabila RC berhalangan hadir, maka RC harus menunjuk satu orang pengganti yang akan mengerjakan tugasnya selama pertemuan nasional tersebut seizin oleh Executive Board CIMSA.

● RC bertugas sebagai orang yang bertugas untuk mewakili setiap individu organisasi, mengawasi jalannya roda organisasi, melaporkan kondisi organisasi, dan memberi saran dalam dijalankannya organisasi secara umum maupun berkaitan dengan region. ● RC merupakan penerima aspirasi dari individu CIMSA dalam

Region, kemudian diteruskan kepada pengurus nasional CIMSA. ● RC wajib mengetahui dan melaporkan keadaan setiap lokal

CIMSA dalam regionnya sesuai jadwal yang ditetapkan oleh VPI

CIMSA.

● RC wajib menjaga hubungan antar lokal dalam regionnya (termasuk dengan local observer). ● RC harus menjalankan fungsi sebagai konsultan regionnya. ● RC mengoordinasi lokalnya dalam menjalankan TNT Region dan

Regional Meeting. ● RC mengoordinasi lokalnya dalam menjalankan Translocal

Project. ● RC membantu persiapan meeting dalam regionnya. ● RC membantu VPE CIMSA untuk melakukan ekspansi ke lokallokal baru dalam suatu region. ● RC melakukan asesmen dan supervisi pelaksanaan konstitusi dan statuta CIMSA.

● RC melakukan asesmen dan supervisi atas penerapan SOP dan guideline lokal. ● RC melakukan supervisi dan asesmen terhadap AD/ART di lokal pada region. ● RC melakukan supervisi dan kontrol project region dan outputnya. ● RC merangkap peran sebagai Local Brotherhood Officer (LBO) jika memang dilaksanakan. ● RC wajib membuat LPJ yang diberikan pada VPI dan LOCO dalam regionnya. ● RC wajib mengikuti upgrading RC yang dilaksanakan minimal dua kali dalam setahun kepengurusan.

● RC wajib melakukan visitasi ke lokal di region-nya dan melakukan training. Komunikasi menjadi bagian penting yang tidak bisa terlepaskan antara lokal, region, dan nasional. Oleh karena itu, CIMSA menggunakan sistem komunikasi bertingkat segitiga berjenjang.

Sistem ini sebenarnya merupakan suatu siklus yang tak akan pernah terputus. Dimulai dari komunikasi lokal, jika lokal memiliki masalah atau kendala maka akan dihimpun oleh LOCO sebagai ketua dari masing-masing lokal. Setelah seluruh kendala ataupun masalah lokal di dihimpun LOCO, informasi tersebut disampaikan kepada Regional Coordinator region terkait. Setiap keluhan ataupun masalah yang disampaikan kepada RC, lalu RC melaporkan masalah tersebut kepada Executive Board melalui jalur koordinasi yang sudah ditetapkan dan disediakan sejak awal kepengurusan. Pada kondisi dimana RC tidak mampu menyelesaikan permasalahan tersebut, RC boleh melakukan “rujukan” kepada VPI ataupun EB CIMSA. EB CIMSA akan memberikan solusi-solusi dari permasalahan tersebut ke RC, lalu RC akan meneruskan ke lokal terkait. EB CIMSA akan terus melakukan followup kepada RC terkait secara berkala untuk melihat proses dari permasalahan lokal-lokal tersebut.

This article is from: