6 minute read

PARTNERSHIP AND COLLABORATION IN CIMSA

1. Kerja sama dan Kolaborasi

Hubungan kerja sama merupakan hubungan yang dilakukan oleh organisasi dengan publik di luar organisasi seperti masyarakat sekitar, organisasi, institusi, dan pihak lainnya yang ada kaitannya dan diduga ada kaitannya dengan organisasi tersebut dengan kegiatan komunikasi dua arah secara timbal balik dalam rangka membina kerja sama yang akrab demi kepentingan dan keuntungan bersama yang dilandasi asas saling pengertian dan saling mempercayai. Kolaborasi adalah suatu bentuk interaksi, diskusi, kompromi, kerjasama yang berhubungan dengan individu, kelompok atau beberapa pihak lainnya, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung untuk mencapai tujuan bersama. Komponen kolaborasi yang efektif memiliki poin-poin yaitu memiliki arah tujuan yang sama, persamaan persepsi, rasa keinginan untuk saling berkompromi, tekad untuk mencari solusi bersama-sama, dan lain-lain.

Advertisement

● Hubungan eksternal berfungsi untuk: 1. Memperluas networking dengan pihak eksternal, 2. menciptakan image publik atau citra organisasi, 3. menciptakan sikap dan gambaran positif dari publik terhadap organisasi serta mempererat hubungan dengan pihak luar organisasi tersebut, sehingga akan tumbuh opini publik yang relevan dengan organisasi, 4. meningkatkan eksistensi dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat atau pihak eksternal, 5. memelihara hubungan baik dengan pemerintah, organisasi nonpemerintahan, student organizations, youth organizations, dan United Nations’ Agencies, 6. memelihara hubungan baik dengan media partner (media pers, dll).

❖ Bentuk kerja sama dan kolaborasi: 1. Hubungan dengan komunitas (community relations); 2. Hubungan dengan media massa dan pers (media & press

relations); 3. Hubungan dengan government organizations; 4. Hubungan dengan non government organizations; 5. Hubungan dengan student or youth organizations; 6. Hubungan dengan United Nations’ Agencies; 7. Grants dan sponsorship.

a. Liaison Officer

Liaison Officer merupakan salah satu bagian dari tim eksternal nasional CIMSA. Liaison officer adalah seseorang yang bertugas menghubungkan dua lembaga untuk berkomunikasi dan berkoordinasi mengenai kegiatan antar lembaga. CIMSA memiliki empat Liaison Officer, yaitu:

1. Liaison Officer to Government Organizations

Liaison Officer to Government Organizations (LO GO) adalah penghubung CIMSA dengan organisasi pemerintahan dan asosiasi atau organisasi profesi.

I. Organisasi Pemerintahan

a. Definisi

Lembaga negara atau pemerintahan adalah sebuah lembaga yang berdiri pada sebuah pemerintahan dengan status lembaga tersebut dimiliki dan dibentuk oleh negara. Lembaga pemerintahan atau negara yang dibentuk berdasarkan konstitusi, hukum, atau peraturan yang lebih rendah. Lembaga negara di tingkat pusat yaitu:

● Lembaga yang didirikan oleh Konstitusi sebagai Presiden, Wakil

Presiden, MPR, DPR, DPD, BPK dan KY;

● Lembaga yang ditetapkan oleh hukum sebagai Jaksa Agung, Bank

Indonesia, Komisi, KPK, KPI, PPATK, dan sebagainya;

● Lembaga yang didirikan oleh peraturan pemerintah atau

Keputusan Presiden; dan

● Didirikan oleh badan pengatur. Lembaga di tingkat daerah disebut lembaga daerah yang dapat dibedakan pula, yaitu:

● Institusi daerah yang dibentuk berdasarkan Konstitusi, Undang-

Undang, Peraturan Pemerintah atau pengangkatan anggota yang dibuat oleh Keputusan Presiden, Peraturan Daerah atau

Peraturan Pemimpin Daerah setempat dsb. b. Hubungan dan bentuk kerja sama ● Narasumber untuk aktivitas, kampanye, edukasi, atau training; ● Penggunaan materi untuk infografik atau modul kesehatan; ● Memperoleh data sekunder untuk keperluan aktivitas; ● Memperoleh rekomendasi target komunitas untuk keperluan intervensi berdasarkan data yang dimiliki oleh dinas setempat; ● Forum diskusi; ● Surat rekomendasi dari kementerian atau dinas; ● Bantuan dana organisasi kemahasiswaan; dan ● Kolaborasi aktivitas tertentu contohnya kolaborasi untuk Hari AIDS Sedunia, Hari Gizi Nasional, dll. c. Manfaat

● Memperoleh pengakuan kedudukan dan eksistensi organisasi di wilayah setempat yang diakui oleh pemerintah di wilayah tersebut; ● Memperluas networking dengan mendapatkan kesempatan-kesempatan lainnya yang dapat diberikan oleh pemerintah; ● Memperoleh akses data sekunder dari dinas kesehatan atau puskesmas untuk melaksanakan aktivitas; ● Mendapatkan pengetahuan dan perspektif dari pemerintah mengenai kebijakan dan sikap terhadap isu-isu kesehatan, pendidikan, pengembangan pemuda, dll di

Indonesia.

II. Asosiasi atau Organisasi Profesi

Aosiasi Profesi atau Organisasi Profesi adalah sebuah organisasi non-profit yang beranggotakan orang-orang dengan latar

belakang profesi yang sama yang umumnya memiliki tujuan memajukan dan mempromosikan profesi tersebut, meningkatkan kompetensi anggotanya, dan melayani serta melindugi kepentingan publik dan anggotanya (Susanto, Tony D. 2014). Contoh asosiasi atau organisasi profesi yaitu - Ikatan Dokter Indonesia (IDI), - Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), - Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (IKABI), - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), - dll.

2. Liaison Officer to Non-Government Organizations

a. Definisi

Lembaga Non Pemerintah atau yang lebih umum disebut dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Civil Society Organization (CSO) adalah sebuah organisasi bersifat swasta yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang secara sukarela dan tidak terkait dengan birokrasi pemerintah yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Lembaga Non Pemerintah dapat diakui secara hukum maupun tidak. Berdasarkan skala cakupan wilayah kerjanya, Lembaga Non Pemerintah terbagi menjadi dua macam yaitu Lembaga Non Pemerintah skala nasional dan Lembaga Non Pemerintah skala internasional. Contoh dari Lembaga Non Pemerintah skala nasional antara lain Yayasan Pulih, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Indonesia, Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), dan lain-lain. Sedangkan contoh dari Lembaga Non Pemerintah skala internasional antara lain Vital Strategies, Save the Children, dan lain-lain.

b. Hubungan dan bentuk kerja sama ● Narasumber untuk aktivitas, kampanye, edukasi, atau training; ● Penggunaan materi untuk infografik; ● Memperoleh data sekunder untuk keperluan aktivitas; ● Forum diskusi dan advokasi; ● Kolaborasi aktivitas tertentu contohnya kolaborasi untuk Hari AIDS Sedunia, Hari Gizi Nasional, dll.

c. Manfaat; ● Memperluas dampak dan eksistensi organisasi di wilayah tersebut; ● Memperluas networking dengan mendapatkan kesempatan-kesempatan lainnya; ● Memperoleh pemateri dan materi untuk aktivitas, kampanye, edukasi, atau training; ● Mendapatkan pengetahuan dan perspektif dari berbagai lembaga nonpemerintahan mengenai kebijakan dan sikap terhadap isu-isu kesehatan, pendidikan, pengembangan pemuda, dan lain-lain yang ada di Indonesia.

3. Liaison Officer to Student Organizations

a. Definisi

Student Organization atau organisasi kemahasiswaan adalah sebuah lembaga perkumpulan berbasis akademis/pendidikan tertentu dengan mahasiswa sebagai pemimpin dan anggotanya. Terdapat dua jenis organisasi kemahasiswaan, yaitu organisasi kemahasiswaan intra kampus dan ekstra kampus. Organisasi kemahasiswaan intra kampus melekat pada pribadi kampus dan memiliki kedudukan resmi di tingkat perguruan tinggi. Contohnya yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HIMA), Senat Mahasiswa, dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Organisasi kemahasiswaan ekstra kampus tidak terikat oleh kampus, bersifat fleksibel, dan independen. Contoh dari Student Organization yang pernah bekerja sama dengan CIMSA adalah AMSA-Indonesia, ISMKI, ALSA Indonesia, dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia Youth Organization atau organisasi kepemudaan adalah sebuah lembaga yang memiliki suatu topik fokus tertentu dengan mengutamakan youth empowerment, tidak berbasis akademis, dan anggotanya adalah pemuda berusia 16-30 tahun (WHO). Contoh dari Youth Organization yang pernah bekerja sama dengan CIMSA yaitu AIESEC Indonesia, ASEAN Youth Organization, Sobat Diabet, dan Indonesian Young Health Professionals’ Society (IYHPS). b. Hubungan dan bentuk kerja sama ● Narasumber aktivitas, kampanye, edukasi, training, wawancara, dan testimoni;

● Penggunaan materi untuk infografik; ● Forum diskusi, upgrading organisasi, dan advokasi; ● Media and community partner; ● Kolaborasi aktivitas tertentu seperti kolaborasi health campaign. c. Manfaat

● Meningkatkan networking dan eksistensi CIMSA terhadap mahasiswa dan pemuda; ● Memperoleh pemateri dan materi untuk aktivitas, kampanye, edukasi, atau training; ● Melakukan upaya pemberdayaan dan peningkatan kapasitas serta kualitas pemuda terutama mahasiswa; ● Mendapatkan pengetahuan dan perspektif dari berbagai organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan mengenai kebijakan dan sikap terhadap isu-isu kesehatan, pendidikan, pengembangan pemuda, dan lain-lain yang ada di Indonesia.

4. Liaison Officer to United Nations’ Agencies

a. Definisi

United Nations’ Agencies adalah organisasi antar pemerintah yang mengkoordinasikan pekerjaan mereka melalui United Nations atas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). UN Agencies merupakan organisasi independen yang memiliki keanggotaan, kepemimpinan, dan anggaran sendiri.

b. Hubungan dan bentuk kerja sama ● Narasumber aktivitas, kampanye, wawancara, dan testimoni; ● Penggunaan materi untuk infografik; ● Forum diskusi dan advokasi; ● Legitimasi modul maupun pembuatan modul; ● Pendanaan kegiatan joint bersama CIMSA; ● Kolaborasi aktivitas tertentu seperti kolaborasi campaign maupun topik lainnya. c. Manfaat ● Mendapatkan rekognisi yang dapat membawa CIMSA ke

kesempatan-kesempatan lainnya; ● Memperluas networking CIMSA dengan berbagai macam organisasi yang bekerja sama dengan UN Agencies tersebut; ● Mendapatkan pengetahuan dan perspektif dari mitra global terkait mengenai kondisi, perkembangan, progres, maupun langkah kunci yang dapat dilakukan di Indonesia.

This article is from: