6 minute read
HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT IN CIMSA
“Ketika kami melihat ke depan ke abad berikutnya, pemimpin mereka yang akan memberdayakan orang lain” - Bill Gates
Sumber daya manusia sebagai salah satu tonggak utama penggerak organisasi merupakan bagian yang paling penting dalam mendukung upaya sebuah organisasi untuk mencapai tujuan utama dari eksistensi organisasi tersebut. Sumber daya manusia dalam suatu organisasi dapat diibaratkan sebagai otak yang merupakan sumber dari segala aksi. Terutama dalam CIMSA, untuk terus memberdayakan mahasiswa kedokteran di seluruh Indonesia serta meningkatkan taraf kesehatan nasional dibutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kapabilitas dan etos kerja yang baik serta memiliki komitmen yang tinggi untuk terus aktif berpartisipasi bersama CIMSA demi mewujudkan CIMSA yang lebih berdampak. Sehingga upayaupaya untuk terus meningkatkan pengembangan sumber daya manusia sangat perlu direncanakan dan direalisasikan dengan baik.
Advertisement
Dalam CIMSA sendiri, upaya pengembangan sumber daya manusia dapat terlaksana dengan bantuan pihak-pihak yang berkontribusi di dalam CIMSA terutama officials. Terkait hal ini, Human Resource Development Coordinator (HRDC) lokal memegang peranan paling dominan, tentunya di bawah pengawasan Executive Board terutama Vice Local Coordinator for Internal Affairs (VLI) untuk skala lokal. Dalam skala nasional, Human Resource Development Director atau HRDD CIMSA Indonesia memegang tanggung jawab untuk menjaga kualitas dari proses pengembangan sumber daya manusia CIMSA secara menyeluruh. Namun, upaya tersebut juga tidak dapat dilakukan dengan maksimal tanpa bantuan aparat pengembangan sumber daya manusia lainnya yaitu trainer. Trainer berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan penanaman nilai terhadap member-member CIMSA sebagai usaha untuk melakukan kaderisasi terhadap member. Berikut adalah framework dari konsep pengembangan SDM di CIMSA:
Lantas apa yang dimaksud dengan kaderisasi?
Kaderisasi terdiri dari satu kata dan satu akhiran, yaitu kader dan –isasi. Kader adalah orang yang diharapkan akan memegang peran yang penting dalam pemerintahan, partai, maupun organisasi. Sementara, -isasi merupakan sebuah akhiran yang bermakna ‘proses’. Kaderisasi di CIMSA mengacu pada sebuah rangkaian untuk mempersiapkan orang yang akan menjalani roda pergerakan maupun pemerintahan CIMSA yang dimulai sejak newbie hingga sebelum enam bulan setelah sumpah dokter yang kemudian disebut sebagai alumni.
Komponen kaderisasi terdiri dari dua hal secara umum, yaitu subjek kaderisasi dan objek kaderisasi. Subjek kaderisasi adalah orang yang melakukan proses kaderisasi itu seperti officials dan trainer tingkat expert. Sedangkan objek kaderisasi adalah target atau sasaran dari kegiatan kaderisasi tersebut. Dalam kata lain, mereka-mereka yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang, terdiri dari member, officials, dan trainer.
Mengapa kaderisasi itu penting?
Kaderisasi ibarat aliran mesin untuk menggerakkan sebuah mesin. Selain itu ada juga yang mengibaratkan kaderisasi sebagai jantung dari suatu organisasi, jika komponen ini tidak ada maka sulit dibayangkan suatu organisasi mampu bergerak maju dan dinamis. Maka jelas kita ketahui bersama nih teman-teman semua bahwa kaderisasi ini nantinya akan
menciptakan embrio-embrio baru yang nantinya akan memegang tongkat estafet perjuangan dari organisasi. Karena sukses atau tidaknya dalam sebuah organisasi dapat diukur dari kesuksesan dalam proses kaderisasi yang di kembangkannya. Hmm.. kenapa bisa begitu? Karena wujud dari keberlanjutan organisasi adalah munculnya kader-kader yang memiliki kapabilitas dan komitmen terhadap dinamika organisasi untuk masa depan.
Seperti apakah kaderisasi di CIMSA?
Hmm berbicara kaderisasi di CIMSA, tadi sudah sempat kita bahas di atas ada subjek dan ada objek. Nah kalau subjeknya adalah orang yang melakukan kaderisasi yakni Human Resources Development lokal yang dibawah supervisi EB (khususnya Vice Local Coordinator Internal) dan dibantu oleh Trainer sebagai salah satu aparat dari kaderisasi.
Nah, untuk lebih memahami tahapan kaderisasi yang dilakukan CIMSA, yuk cermati tabel berikut:
No. Tahapan Hal yang Harus Dilakukan Hasil yang Diharapkan
1. Para calon anggota tertarik untuk bergabung mengetahui lebih dalam tentang CIMSA ● Memfasilitasi mereka agar lebih paham tentang CIMSA (mengakomodasikan rasa keingintahuan calon anggota tersebut. Misal dengan mengadakan open house ataupun training. ● Tidak hanya training saja yang dipersiapkan. Kita juga harus memikirkan alur dari pendaftaran hingga seleksi calon anggota ini ● Tetap menjaga semangat dari para calon anggota dengan mengadakan kegiatan Untuk di tahapan ini calon merasa untuk di CIMSA dan mendapatkan pengetahuan minimal tentang CIMSA. Selain itu kita bisa juga mengerahkan trainer lokal sehingga mereka menjalankan fungsinya sebagai salah
2. Tahapan wawancara Tahapan ini fungsinya untuk mengetahui motivasi dari calon anggota tersebut untuk bergabung di CIMSA. Tidak hanya wawancara saja lho teman-teman, tapi kita bisa melihat aspek psikologisnya juga (mungkin dengan personality test) yang ada di CIMSA. Peran senior juga diperlukan loh disini untuk bisa membantu menyemangati calon anggota. satu aparat kaderisasi.
● Jangan lupa menjaga semangat para anggota, itu penting dan wajib hukumnya. ● Membuat rubrik wawancara dan mekanisme wawancara (termasuk menyesuaikan jadwal) dan menempatkan anggota di masingmasing SCO. Dari tahapan wawancara ini kita mengharapka n terpilihnya calon anggota yang memang memiliki motivasi untuk bergabung dengan CIMSA.
3. Tahapan pengesahan Pada tahapan ini calon anggota disahkan menjadi anggota CIMSA. Biasanya setiap lokal mengadakan kegiatan yang menarik bersama pengesahan member ini (ada outbond, penampilan member baru masingmasing SCO tergantung lokal yang bersangkutan) Setelah pengesahan anggota, maka disini peran HRD sangat diperlukan yaitu membekali mereka dengan skill serta nilai- nilai yang dibutuhkan untuk mengembangkan CIMSA. Materi-materi sudah disusun dalam suatu kurikulum yang dimiliki CIMSA, yaitu Kurikulum Kaderisasi CIMSA atau materi-materi yang diassesment sendiri di masing-masing lokal.
Selain menerapkan kurikulum kaderisasi CIMSA, maka diperlukan juga sokongan untuk mendukung tujuan kaderisasi:
● Capacity Building
Capacity Building adalah suatu proses untuk melakukan sesuatu atau serangkaian kegiatan dalam melakukan perubahan multilevel pada diri individu, kelompok-kelompok, dan sistem-sistem untuk memperkuat kemampuan penyesuaian individu dan organisasi dalam menghadapi perubahan lingkungan yang ada. ● Rewarding
Hmm.. reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan.
Dalam konsep manajemen organisasi, reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi anggota. Metode ini bisa mengasosiasikan perbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan bahagia, senang, dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan yang baik secara berulang-ulang. Selain motivasi, reward juga bertujuan agar seseorang menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi yang telah dapat dicapainya. ● Komunikasi
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor- faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya.
Trainer Kece CIMSA, apa tuh?
Pasti udah pada tahu dong trainer itu apa? Yup! Trainer adalah orang yang memberikan training atau pelatihan kepada para peserta training/trainee. Seorang trainer mampu membuat peserta training menjadi memiliki skill/keahlian sesuai dengan materi yang disampaikan. Sudah disinggung di atas kan tadi kalau trainer adalah salah satu aparat kaderisasi CIMSA. Trainer di CIMSA lumrah disebut sebagai backbone karena trainer menempati posisi yang krusial dalam pengembangan sumber manusia di CIMSA, layaknya tulang belakang yang menghantarkan impuls saraf dari otak (pengurus) menuju ekstremitas (anggota). Trainer CIMSA juga tergabung dalam suatu divisi pengembangan sumber daya manusia CIMSA atau yang kerap kali disebut Training Supporting Division (TSD) yang diketuai oleh Human Resource Development Director (HRDD) CIMSA.
Training New Trainer Indonesia
Kegiatan ini dilakukan setahun sekali yaitu sebelum National Meeting CIMSA. Program ini akan mendapatkan sertifikasi trainer IFMSA atau CIMSA sesuai dengan program di setiap tahunnya.
Training New Trainer Regions
Kegiatan ini dilakukan di masing-masing region yang ada di CIMSA. Sertifikasi yang didapatkan adalah sertifikasi trainer CIMSA. Tetapi dalam pelaksanaannya tetap disupervisi oleh trainer IFMSA sehingga diharapkan berkualitas sama seperti Trainer lulusan IFMSA.
Training New Trainer pada International Meetings
Event ini dilakukan pada sebelum international meetings seperti pre March Meeting, Pre August Meeting, dan Pre Asia Pacific Regional Meeting atau Sub Regional Training. Sertifikasi yang didapatkan adalah trainer IFMSA.
Trainer yang bersertifikasi IFMSA berkesempatan untuk bergabung ke Trainers Pool IFMSA, sehingga bisa mengikuti kesempatan mengisi training kegiatan IFMSA. Oleh karena itu, yuk jangan ragu untuk jadi bagian Backbones of CIMSA!