Pendiri/Pemimpin Umum: Fathol Bari El Karawi Dewan Kehormatan: Munif SAJ, MPdi, H.Erfan Penasehat Hukum: Prof.DR. Yusril Ihza Mahendra, Azam Khan, SH, Ramos Pamos Sitompul,SH, Zamrud Khan, SH Pemimpin Redaksi: Ferry Arbania Wartawan Biro Sumenep: Ferry, Mamad SE, Dayat, Muhklis Wartawan Biro Pamekasan: Sujak Mambo, Addarori Wartawan Biro Sampang: M.Slamet, Sawal Febrian Wartawan Biro Surabaya: Andi Sanjaya Wartawan Biro Jogjakarta: Ruslan Khalil, Hasan Ma’ali Wartawan Biro Jakarta: Rusli Momon Wartawan Biro Jember: Hani Prafsanjani, Faisol Muntaha, Jamaluddin Jamal Public Relation: Baihaki, Sayifur Rahman, Taufik Usman Lay Out & Desain: Adet Firdaus & Dav Production Marketing: Raudlatul Hasanah, Khazaimah Alba, Titin Tiara Rekening: A.n. Fathol Bari BCA KCP Sumenep no.rek. 1930477415 Alamat Redaksi: Jl. Kemuning III/G-10 Perum Bumi Sumekar Asri, Kolor, Sumenep, Madura, Jawa Timur Hotline : 087750086500 – 081934935500 – 081332778300 Email : maduraexposenews@gmail.com Penerbit: PT MEDIA FORUM NUSANTARA GROUP Jl. Raya Simpang Dukuh No.1 Surabaya, JAWA TIMUR – INDONESIA SIUP: 503/2977.A/436.6.11/2012
Berita Terkini Klik: www.maduraexpose.com
EDITORIAL
Musnahnya Abussidik Dibalik Koalisi Super Mantap 2 Oleh: Ferry Arbania*
J
osé Maria de Eça de Queiroz, seorang penulis realis Portugis yang terkenal mengatakan, bahwa Politisi dan pempers (popok) bayi harus sering diganti dan keudanya dilakukan dengan alasan yang sama. Terlepas apakah pasangan A.Busyro Karim – Soengkono Sidik (Abussidik) terpengaruh dengan teori José Maria de Eça de Queiroz atau tidak, kita melihat ada banyak kepentingan dan perbedaan yang kemudian mendominasi perjalanan dua tokoh tersebut selam kurang lebih 5 tahun memimpin Sumenep sejak pemilukada 2010 silam. Pasangan Abussidik ini ‘lahir’ dari perkawinan politik (koalisi) semangka antar PKB dan PDIP beserta sejumlah partai pendukung lainnya. Suatu ketika, salah satu tokoh dari parpol pengusung itu mengkritik tajam
Edisi 7 | April 2015
bahwa salah satu kader terbaik parpol pengusung itu dianggap berkhianat dan tidak loyal. Endingnya, Soengkono Sidik (wabup) tidak akan ‘dipakai’ lagi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Pilkada Sumenep 2015-2020. Sosok ini, oleh petinggi partai dianggap tidak loyal karena dikabarkan akan maju sendiri menjadi calon bupati priode ini. Seiring waktu dan tahapan proses penjaringan sejumlah partai di Sumenep, muncul nama Achmad Fauzi, yang digadang-gadang sebagai calon wakil bupati menggantikan posisi Soengkono Sidik. Fauzi dikenal sebagai pengusaha media asli Sumenep yang lama menetap di Jakarta dan memiliki sebuah Pondok Pesantren ditepi kawasan tepi barat Ibu Kota. Kesimpulan akhir, publik menilai, adanya pergantian Soengkono Sidik kepada Achmad Fauzi disinyalir menjadi prahara baru dari runtuhnya pasangan Abussidik Jilid 2, seperti mimpi warga Jawa Timur pada
pemilihan gubernur Jawa Timur, Soekarwo mampu mempertahankan ‘ban serepnya’ Gus Ipul sebagai Wakil Gubernur Jilid 2. Dari runtuhnya Abussidik Jilid 2 inilah kemudian lahir koalisi baru dengan istilah Koalisi Super Mantap Jilid 2, yang menjadi tema penting dalam penerbitan majalah Madura Expose Edisi Bulan ini, April 2015. Di edisi sepesial momentum Pilkada ini, saya juga ingin menyampaikan selamat datang kepada Moh.Sahnan, Zainal Abidin, Azasi Hasan, Dewi Khalifah Safraji, Iliyasi Siraj dan sederet tokoh penting lainnya yang akan berlomba merebut hati dikalangan warga Sumenep, Madura, Jawa Timur. Apapun partai politiknya, atau bahkan mungkin di jalur independent yang akan menjadi kendaraan memasuki gerbang politik Pilkada Sumenep priode 2015-2020, hanya satu yang selalu kami harapkan, yakni KESEJAHTERAAN DAN KEADILAN bagi seluruh masyarakat di ujung timur Pulau Madura ini. (*Pemimpin Redaksi Madura Expose)
1
Wawancara Khusus caWAbup Achmad Fauzi:
Modal Terbesar itu bukan Uang MaduraExpose.com - Berikut wawancara Maduraexpose Kepada salah satu Calon Bupati Sumenep Achmad Fauzi ( Laskar Muda ). Pada edisi minggu ini, Madura exspose berhasil melakukan wawancara dengan salah satu Bakal Calon Bupati sumenep termuda ,Achmad Fauzi melalui telpon gengamnya di Jakarta , Dalam kesempatan ini, kami mengutarakan soal pencalonannya dan konsep pembangunan Kab sumenep di masa yang akan datang. Berikut petikan wawancaranya. Apa Motivasi bang Fauzi untuk mencalonkan diri menjadi bupati sumenep Periode mendatang ?
Bismillahirrahmanirrahim.
2
Jadi, niat dasar saya untuk maju kepada pencalonan Bupati , itu tiada lain adalah sebagai sebuah bentuk rasa tanggungjawab, ingin memberikan kontribusi dan kiprahnya bagi masyarakat sumenep , dalam menata dan membangun Kab. Sumenep yang jauh lebih baik.Pertama saya terdorong oleh sebuah keinginan yang kuat, untuk berbuat lebih baik, lebih banyak dan lebih dekat dengan masyarakat sumenep, untuk bersama-sama kita bangun sumenep yang lebih baik dan lebih maju , kedua saya bagian dari pemuda sumenep
akan mempelopori elemen pemuda agar bisa berpartisipasi dalam pilkada di kabupaten sumenep , karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa
dan Negara,Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Tapi Saya dengar Bang Fauzi akan mencalonkan sebagai wakil bupati dan bukan calon bupati ,karena beredar isu cabup k. busro dan pak zainal abidin sudah berkomunikasi untuk mejadikan abang sebagai wakilnya? Hahahha‌. Kabar dari mana itu , kok saya gak dengar , tapi kalau isu itu memang benar maka harus disyukuri, artinya ada yg tertarik terhadap saya , Bagi saya menjadi nomer 1 atau nomer 2 sama saja dan tidak ada masalah, untuk kemajuan sumenep dengan siapa saja tidak masalah ,karena menurut saya politik itu sangatlah dinamis , mungkin bisa tidak ada yg mau menggandeng saya ,tapi saya rasa semua itu masih proses dan biarkan tim sukses yg yg berkomunikasi , tapi yg terpenting buat saya adalah bagaimana saya bisa berbuat sesuatu untuk daerah dimana saya dilahirkan ,artinya untuk berbuat tidak harus jadi bupati ataupun wakil bupati ,akan tetapi kalau jadi bupati itu lebih baik ‌..hahhahahahaa Menurut Bang fauzi sendiri diantara sekian calon yang ada, calon yang manakah yang merupakan saingan tangguh dan
Edisi 7 | April 2015
susah untuk di kalahkan ? Bagi saya tidak ada kandidat yang kuat atau lemah saya hanya bisa mengatakan bahwa saya adalah seorang “pejuang” dan akan tetap survive memperjuangkan niat saya , selebihnya biarkan Masyarakat yang menilai.dan memilih ,karena ini bukan persoalan kuat dan lemah atau menang dan kalah ,tapi bagaimana masyarakat bisa pintar memlilih pemimpinnya , Apa yang anda lihat dari pemerintahan daerah sekarang? Kalau saya amati , bisalah kita bilang ada upayah untuk memajukan sumenep , Namun demikian, perlu juga kita lihat dari fakta lapangan, bagaimana keluhan masyarakat tentang infrastruktur, terutama jalan dan listrik yang kurang memadai baik di kepulauan dan daratan. Selain persoalan infrastruktur, juga ada persoalan dalam tata kelola pemerintahan, menempatkan pejabat tidak berdasarkan keahlian dan kaidahkaidah nominasi dan promosi ,tetapi Intinya banyak juga yang beliau sudah kerjakan dan patut kita beri apresiasi, namun kritik saya, beliau belum focus pada dampak yang mensejahterakan masyarakat. Bagiamana Terkait Paket Pasangan atau Koalisi dan dari partai mana diusungnya? Nanti akan tahu dengan sendirinya ,kita lihat nanti saja ,tapi saya siap dipasangkan dengan pasangan dari partai manapun. Apakah itu Golkar, PDIP, PKB, PPP atau yang lainnya. Tapi
Edisi 7 | April 2015
tentunya, minimal kita punya visi dan misi yang sama, punya cita-cita yang sama, dan punya niat baik yang sama ,Di luar itu semua tentnuya kita akan berkoalisi dengan partai yang mendapat dan memiliki dukungan besar dari masyarakat Berapa Dana yang dan team sukses persiapkan untuk mengikuti ajang PILKADA? Saya tidak perlu menyebutkan angka berapa rupiah, intinya yang perlu difahami dana yang saya siapkan untuk niat saya mencalonkan telah saya persiapkan ,tetapi yg modal yg terbesar buat saya adalah dukungan dari masyarakat sumenep (keluarga,sahabat,teman laskar muda dan tokoh tokoh agama ),menurut saya uang bukan segala – galanya , karena masyarakat sudah mulai cerdas untuk memilih pemimpin yg terbaik buat sumenep tercinta Bagaimana Bang fauzi menanggapi menang-kalah dalam sebuah pemilihan umum dalam hal ini moment PILKADA mendatang? Hehhehhe…masih jauh untuk berbicara menang atau kalah , pilkadanya aja belum di mulai mas , Tapi Pada dasarnya menang-kalah dalam sebuah pertandingan itu adalah hal yang biasa dan wajar-wajar saja, bagi saya tidak ada masalah .Tapi yg terpenting kedepannya semua calon harus bersama sama membangun sumenep menuju kearah yg lebih baik untuk mendukung pemimpin yg telah dipilih masyarakat sumenep ,karena saya sangat yakin semua yg
mencalonkan memiliki niat yg sama untuk membawa sumenep lebih baik dan lebih maju. Jika ternyata Allah memberikan amanah kepada Bapak untuk memimpin Sumenep ke depan program kerja yang pertama kali Bapak lakukan seperti apa ? Saya hanya berharap , jika ternyata Allah menghendaki saya untuk memimpin sumenep, saya hanya memohon do’annya untuk bisa tetap istiqomah menjalankan amanah yang dititipkan oleh rakyat atau masyarakat sumenep ,tentunya yg pertama akan saya lakukan adalah akan Menyusun “GRAND DESIGN” KABUPATEN SUMENEP untuk 5 tahun kedepan dan memberikan pelayanan masyarakat yg lebih baik ,sementara untuk program kerja yg kongkritnya belum bisa saya buka saat ini ,tentunya kalau saya jadi mencalonkan maka harus dibahas bersama –sama dengan pasangan saya. Apa harapan bang fauzi terhadap masyarakat sumenep dalam menyambut pilkada ? Saya berharap masyarakat menyambut dengan kebahagiaan karena ini pesta rakyat ,yg terpenting masyarakat harus memilih pemimpinnya dengan hatinurani dan saya yakin masyarakat sumenep sekarang sudah cerdas dalam memilih pemimpinya , biarkan masyarakat memilih tanpa dipaksa paksa dan di intimidasi . masyarakat harus berani memperjuangkan haknya untuk memilih sesuai keinginannya.
3
achmad fauzi:
Pemuda Harus Berkarakter MaduraExpose.com - Disadari atau tidak, pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemuda merupakan aktor dalam pembangunan. Baik buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara. Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing,
mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change, moral force and sosial kontrol sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan
kepemudaan, memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mentalspiritual, dan meningkatkan kesadaran hukum. Sebagai kontrol sosial diwujudkan dengan memperkuat wawasan kebangsaan, membangkitkan kesadaran atas tanggungjawab, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum, meningkatkan partisipasi dalam perumusan kebijakan publik, menjamin transparansi dan akuntabilitas publik, dan memberikan kemudahan akses informasi. (*)
Wakil Rois NU Doakan Pasangan busyro-AF Sebagai Cabup-Cawabup
Busyro (baju batik hitam) dan Fauzi (baju putih) saat menghadiri salah satu acara istigasah. (foto: Ist)
MaduraExpose.com - Wakil Rais Syuriah PCNU Sumenep, KH.Taufiqurrahman mengaku sangat setuju atas pencalonan Achmad Fauzi menjadi Calon Wakil Bupati (Cawabup) mendampingi Dr. A. Busyro Karim yang bakal berlaga lagi sebagai Calon Bupati (Cabup) incumbent pada pelaksanaan Pilkada Desember 2015 atau priode 2015-2020. Sejumlah Ulama dan kiyai khas Sumenep mengaku welcome dan menyambut gembira
4
dengan bersedianya Achmad Fauzi untuk mendampingi A.Busyro Karim (incumbent) yang akan maju dalam pertarungan Pilkada Sumenep priode 2015-2020 mendatang. “Saya sangat setuju dan kami doakan semoga Achmad Fauzi sukses mendapingi KH.Busyro Karim”, ujar KH.Taufiqurrahman,FM kepada MaduraExpose.com. Kiyai kharismatik yang juga pengasuh Pondok Pesantren Mathlabul Ulum Desa Jambu,
Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ini mengaku pasangan Buya-AF (Busyro Karim-Achmad Fauzi) dinilai sangat pas karena sama-sama memiliki wawasan keilmuan dan leadership yang sudah tidak diragukan lagi. “Kami sangat mendukung dan kalau terpilih nantinya, harapan saya saudara Achmad Fauzi menjadi wakil yang baik, kreatif dan inovatif”, imbuhnya kiyai yang merakyat ini. (*)
Edisi 7 | April 2015
Kalangan Kiyai Ajak Ramdlan Siraj di barisan Busyro-Fauzi
MaduraExpose.com - Pelaksanaan Pilkada Sumenep yang sudah tinggal beberapa bulan lagi, disikapi serius kalangan simpatisan dan pendukung dari masing-masing figur yang hendak maju dalam bursa demokrasi daerah yang dijadwalkan pada Desember 2015. Banyaknya calon yang digadanggadang bakal menjadi rival pasangan A.Busyro Karim dan Achmad Fauzi disikapi serius oleh kalangan kiyai dan pendukung fanatik disejumlah daerah. Kiyai Hudi, salah satu pengasuh
Pondok Pesantren terkenal di Desa Telaga, Kecamatan Ganding berharap kalangan kiyai merapatkan barisan mendukung pencalonan A.Busyro Karim yang akan menggandeng Achmad Fauzi dari PDI Perjuangan. “Kami berharap kalangan kiyai merapatkan barisan mendukung pencalonan kembali KH.Busyro Karim dan Pak Fauzi. Kami sangat bersukur, jika Kiyai Ramdlan Siraj merapatkan barisan berjuang bersama kami”, ujar Kiyai Hudi melalui pesan singkatnya kepada
MaduraExpose.com. Sebelumnya nama Ramdlan Siraj sempat diklaim akan maju bersam Soengkono Sidik dalam bursa Pikada Sumenep 2015-2020. Namun hal tersebut menjadi kandas dengan keluarnya peraturan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah. “Kendati beliau (Ramdlan Siraj) tidak bisa menjadi calon wakil bupati, kami berharap agar para kiyai satu suara mendukung pasangan Kiyai Busro Karim- Achmad Fauzi”, imbuhnya. (*)
KH.Taufiq Jambu Dukung Achmad Fauzi Dampingi Busyro Karim
MaduraExpose.com - Sejumlah ulama dan kiyai khas Sumenep mengaku welcome dan menyambut gembira dengan bersedianya Achmad Fauzi untuk mendampingi A.Busyro Karim (incumbent) yang akan maju dalam pertarungan Pilkada Sumenep priode 2015-2020 mendatang. Salah satu kiyai khas berpengaruh, yakni KH.Taufiqurrahman, pengasuh Pondok Pesantren Mathlabul Ulum Jambu,Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Menurut beliau, sosok Fauzi sebagai tokoh pemuda yang memiliki segudang kemampuan
Edisi 7 | April 2015
dan pengalaman yang sangat luas, akan memberikan warna baru dalam mendukung kepemimpinan KH.Busyro Karim yang sudah terbukti membawa perubahan nyata dalam memajukan kabupaten di wilayah paling timur di Pulau Madura ini. “Saya sangat setuju dan kami doakan semoga Achmad Fauzi sukses mendapingi KH.Busyro Karim”, ujar KH.Taufiqurrahman,FM kepada MaduraExpose.com. Lebih jauh Wakil Rais Syuriah PCNU Sumenep ini berharap, apabila nanti Achmad Fauzi sukses menjadi wakil bupati mendampingi KH.Busyro
Karim, pihaknya berpesan agar dia menjadi wakil bupati yang kreatif dan selalu berkoordinasi secara baik dan tidak jalan sendiri-sendiri. Artinya, pasangan A.Busyro Karim – Achmad Fauzi menjadi suri taulada bagi seluruh abdi negara dan masyarakat diseluruh Kabupaten Sumenep. Lebih dari itu, KH. Taufiqurrahman FM berpesan agar senantiasa menjadi wakil yang baik. “Kalau Allah mengijinkan Achmad Fauzi menang dalam pilkada mendatang, saya berharap dia jadi wakil (wabup) yang baik dan kreatif, inovatif”, pungkas kiyai yang juga mantan anggota dewan ini. (*)
5
Ketua PBB Sumenep Acungi Jempol Pencalonan A.Fauzi MaduraExpose.com - Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Sumenep, Ustadz Haryono mengacungi jempol jiwa kepemimpinan yang tertanam dalam diri Achmad Fauzi, yang akan maju menjadi Calon Wakil Bupati Sumenep mendampingi A.Busyro Karim selaku incumbent pada proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumenep Desember tahun ini. “Saya acungi jempol dan mendukung penuh saudara Achmad Fauzi yang akan maju menjadi Cawabup mendampingi Kiyai Busyro Karim pada pilkada 2015-2020″, kata Ustadz Haryono, Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Sumenep kepada Harian Online MaduraExpose.com,
Senin (13/4/2015). Menurut Haryono, jika ada pihak lain yang terkesan meremehkan sosok Fauzi karena faktor usianya yang masih muda, justru penilaian itu perlu diluruskan. “Fauzi ini satu-satunya calon yang masih muda yang harus kita dukung penuh. Dari segi apapun, yang muda lebih memiliki vitalitas dan kemampuan untuk berbuat, mengabdikan jiwa raganya demi Sumenep tercinta”, imbuh politisi yang juga dikenal ustadz ini. Haryono menyayangkan adanya sebagian kelompok yang sangat fanatik terhadap pencalonan seseorang dari faktor usia. Harusnya,
lanjut dia, keseriusan ‘para tua’ itulah yang harus dipertanyakan. “Dari dulu yang tua-tua ini pada kemana? Kok baru sekarang pada ramai mau mencalonkan diri sebagai pemimpin Sumenep”, sindir Haryono. Haryono mengaku sangat mendukung penuh pencalonan Achmad Fauzi mendampingi Busyro Karim pada pertarungan politik memperebutkan kursi bupati dan wakil bupati Sumenep dipriode selanjutnya. “Kemungkinan besar dan insya Allah PBB Sumenep akan mendukung pasangan Buya-Fauzi karena partai kami lahir dari jiwa NU. Bicara partai, PBB itu tak ubahnya sepupunya PKB”, tandasnya. (*)
Kontestasi Politik Berubah
Busyro -AF Bersatu, Soengkono bisa ‘terpental’ MaduraExpose.com - Analis politik Syafuruddin Budiman menilai survey yang dilakukan proximity dinilai tidak fair karena hanya memasukkan segelintir tokoh tertentu. Padahal menurut dia, banyak tokoh nasional di Sumenep lainnya yang juga layak ‘nangkring’ dipapan atas. “Saya mempertanyakan metode survey yang dilakukan Proximity yang hanya menempatkan Said Abdullah dalam survey mereka. Kalau alasan elektabilitas, saya pikir ada tokoh lain semisal Achsanul Qasasi juga sangat layak baik dari sisi popularitas maupun elektablitas”, kritiknya pedas. Sebelumnya, Proximity menggelar survey pada periode minggu ke-4 bulan November sampai minggu pertama Desember 2014 lalu,dengan mengangkat sampel seribu responden. Klaimnya, kemungkinan margin error hanya 3,1 persen dengan confident interval (CI) 95 persen. Hasil survey Proximity menempatkan
6
MH Said Abdullah (anggota DPR RI dari PDI Perjuangan) 22,5 persen, Zainal Abidin (mantan Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur) 15,8 persen, Busyro Karim (incumbent bupati) 11,8 persen, HM Sahnan 8,7 persen, Dewi Khalifah 7 persen, Ilyasi Siradj 5,8 persen, Sungkono (incumbent wakil bupati) 5,2 persen, Unais Ali Hisyam 2,3 persen, Azasi Hasan 1,7 persen dan belum menentukan pilihan 19,2 persen.
Busyro Karim – Achmad Fauzi (AF)
Entah siapa yang memulai, belakangan ini isu bersatunya kekuatan muda dengan incumbent makin menguat kepermukaan. Sejumlah politisi di Parlemen memprediksi bersatunya dua kekuatan ini diyakini bisa memperkuat pasangan Busyro Karim-Ahcmad fauzi (BK-AF). “Jika benar Soengkono Sidik akan mencalonkan diri dan keluar dari Busyro Karim, saya yakin hadirnya
Achmad Fauzi mampu mendulang suara dua kali lipat dari Pilkada tahun 2010 lalu”, ujar Zaenuri, MP digedung DPRD Sumenep, Jum’at. Sayangnya, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Bupati Sumenep A.Busyro Karim apakah bakal maju lagi atau tidak dalam Pilkada tahun ini. Sementara Achmad Fauzi, dihubungi MaduraExpose. com terkait berkembangnya isu dirinya akan menjadi satu paket dengan cabup incombent, merespon positif keinginan masyarakat yang menginginkan ‘kombinasi tua-muda’. “Wacana ini juga ramai di Jakarta. Kalau saya simple, permainan catur sudah mereka mulai”, ujar Achmad Fauzi, bakal calon bupati Sumenep. Pertanyaan yang mengemuka saat ini, jika benar dua bakal calon bupati Busyro Karim (incumbent) dan Ahmad Fauzi dalam satu paket, Bersediakah ‘senior’ menjadi wakilnya Achmad Fauzi? (*)
Edisi 7 | April 2015
Berita Terkini Klik: www.maduraexpose.com
EXPOSE TERKINI Diklaim Jadi Cawabup
Ramdlan Siraj: Itu Kan (hanya kata) Pak Soengkono MaduraExpose.com - Mantan Bupati Sumenep dua priode, KH.Ramdlan Siraj membantah dirinya akan mendampingi Soengkono Sidik yang hendak mencalonkan diri sebagai kandidat M-1 (sebutan lain Calon Bupati) Sumenep priode mendatang. Berikut petikan wawancara singkat
MaduraExpose.co dengan mantan Bupati Sumenep KH.Ramdlan Siraj: MaduraExpose.com: Apakah benar Kiyai Ramdlan akan mendampingi Soengkono Sidik sebagai Calon Bupati Sumenep? Ramdlan Siraj: Tidak Mas‌‌ MaduraExpose.com: Dimemdia
Pak Soengkono mengklaim akan maju menjadi calon bupati Sumenep bersama KH. Ramdlan Siraj? Ramdlan Siraj: Itu khan pak Soengkono, Saya hanya diminta beliau untuk siap mendampinginya , bila terpilih. (*)
Tak Pakai Helm, Motor Plat Merah Ditilang MaduraExpose.com - OPS Simpatik Semeru 2015 benarbenar dimanfaatkan Sat Lantas Polres Sumenep guna memberikan
Edisi 7 | April 2015
penyadaran terhadap masyarakat dalam berlalu lintas yang baik dan tertib. Dalam foto ini tampak pasangan suami istri tidak memakai helm sedang
berurusan dengan petugas kepolisian yang menjalankan tugas di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sabtu 11 April 2015. (*)
7
Bursa Cabup Sumenep Paling Populer Di tengah Masyarakat
MaduraExpose.com - Perhelatan politik menuju perebutan kursi Bupati Sumenep sudah mulai memanas meskipun masa kerja Bupati A Busyro Karim belum habis. Diprediksi bakal ramai bursa Bakal Calon (Balon) Bupati yang akan mengikuti kontestasi politik itu. Sejumlah bakal calon sudah mulai melakukan manuver politik dari mulai membangun silaturrahmi dengan tokoh masyarakat, mengadakan kegiatan berbau social keagamaan dan alain sebagainya. Berdasarkan informasi yang dihimpun Madura Expose dari berbagai Sumber, setidaknya terdapat sekitar 8 Balon Bupati yang sudah muncul ke permukaan. Diantaranya 1. A Buysro Karim, 2. Soengkono Sidik, 3. Achmad Fauzi , 4. Azazi Hasan , 5.
8
Zainal Abidin , 6. Moh Sahnan , 7. Dewi Khalifah Safraji , 8. Wafiqoh Jamila Track record atau rekam jejak itu bisa diukur dari integritas, kapabilitas dan aspek elektabilitas balon bupati. Sehingga balon bupati itu nantinya bisa konsisten memperjuangkan nilai keadilan hukum dan ekonomi serta mampu berpihak pada kaum yang lemah atau tertindas. Komitmen memperjuangkan rakyat tidak lagi diragukan. Dari aspek psikologi, balon bupati harus memiliki konstitusional power. Dengan kata lain balon punya kemampuan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Sebab jika balon lebih identic dengan personal power justru akan menonjolkan egoisme kekuasaan. Padahal itu
bkn tipologi kepemimpinan saat ini. Dia berrharap ada pihak netral atau lembaga independen yang bisa menginformasikan track record balon secara utuh. Sehingga lembaga independen itu bisa menyaring balon sesuai track record melalui investigasi secara mendalam. Masyarakat belum tahu track record balon, investigasi berkaitan dengan calon terkait kiprah calon sejauh mana, sehingga masyarakat bisa menentukan pilihan secara rasional berdasar track record bukan karena diiming-imingi sesuatu. Misalnyaa balon pernah terlibat asusila atau korupsi atau tidak, saat ini belum ada lembaga yang melakukan ini. Prestasinya balon seperti apa tapi ini bukan terkait black campign. (*)
Edisi 7 | April 2015
Tiket Parpol Terbatas, Banyak Cabup Terancam Stress
CABUP 2015
MaduraExpose.com - Jelang pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) Sumenep yang dijadwalkan Desember 2015 mendatang, diprediksi bakal menyulitkan sejumlah kandidat dalam mendapatkan tiket parpol untuk maju sebagai Calon Bupati (Cabup) maupun Calon Wakil Bupati (Cawabup) priode 2015-2020. Ancaman itu sepertinya mengarah kepada sejumlah calon kandidat yang namanya sudah populer atau lama dikenal publik. Sandungan mendapatkan tiket Pilkada itu ditengarai karena ketatnya persaingan atau seleksi ketat yang dilakukan oleh sejumlah partai koalisi sebagai kendaraan. Berkaca pada hasil pemilu kemarin, tak satupun parpol yang memenuhi syarat satu kursi. Maka satu-satunya
Edisi 7 | April 2015
jalan, semua partai yang hendak menjadi pengusung calon kandidat harus menyempurnakannya dengan koalisi parpol. “Prediksi kami, akan banyak kandidat populer yang akan tersandera dengan sendirinya. Kemungkinan ini tidak lepas dari keterbatasan dukungan dari sejumlah parpol pengusung. Beban berat koalisi itu sendiri akan dibebankan kepada calon kandidat”, ujar Syafrudin Budiman, pengamat politik Sumenep kepada MaduraExpose.com, Sabtu Malam (4/4/2015). Syafrudin menambahkan, pada gilirannya nanti, setiap kandidat yang akan maju menggunakan kendaraan parpol, peluangnya akan lebih terbuka kepada calon kandidat yang memiliki kemampuan membangun koalisi dengan sejumlah partai koalisi.
“Di Kabupaten Sumenep, tak satupun partai politik yang bisa mengusung calon bupati sendiri, karena tidak mencukupi kursi di parlemen”, imbuhnya. Kendati demikian, Syafrudin memberikan solusi cerdas agar bakal calon yang sudah memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi, hendaknya mengkaji lebih awal dengan matang, apakah masih ngotot menggunakan kendaraan partai politik atau justru lebih aman dengan maju melalui jalur non parpol. “Calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan diusung oleh partai politik, maka hanya akan ada 4 calon yang bisa terakomodir melalui tiket parpol. Selebihnya, calon tidak akan kebagian tiket alias gagal. Kecuali melalui jalur independent”, pungkasnya. (*)
9
Miskin Transportasi Laut Mobil Mewah diangkut Pakai Perahu MaduraExpose.com - Jelang pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) Sumenep yang dijadwalkan Desember 2015 mendatang, diprediksi bakal menyulitkan sejumlah kandidat dalam mendapatkan tiket parpol untuk maju sebagai Calon Bupati (Cabup) maupun Calon Wakil Bupati (Cawabup) priode 2015-2020. Ancaman itu sepertinya mengarah kepada sejumlah calon kandidat yang namanya sudah populer atau lama dikenal publik. Sandungan mendapatkan tiket Pilkada itu ditengarai karena ketatnya persaingan atau seleksi ketat yang dilakukan oleh sejumlah partai koalisi sebagai kendaraan. Berkaca pada hasil pemilu kemarin, tak satupun parpol yang memenuhi syarat satu kursi. Maka satu-satunya
10
jalan, semua partai yang hendak menjadi pengusung calon kandidat harus menyempurnakannya dengan koalisi parpol. “Prediksi kami, akan banyak kandidat populer yang akan tersandera dengan sendirinya. Kemungkinan ini tidak lepas dari keterbatasan dukungan dari sejumlah parpol pengusung. Beban berat koalisi itu sendiri akan dibebankan kepada calon kandidat”, ujar Syafrudin Budiman, pengamat politik Sumenep kepada MaduraExpose.com, Sabtu Malam (4/4/2015). Syafrudin menambahkan, pada gilirannya nanti, setiap kandidat yang akan maju menggunakan kendaraan parpol, peluangnya akan lebih terbuka kepada calon kandidat yang memiliki kemampuan membangun koalisi dengan sejumlah partai koalisi.
“Di Kabupaten Sumenep, tak satupun partai politik yang bisa mengusung calon bupati sendiri, karena tidak mencukupi kursi di parlemen”, imbuhnya. Kendati demikian, Syafrudin memberikan solusi cerdas agar bakal calon yang sudah memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi, hendaknya mengkaji lebih awal dengan matang, apakah masih ngotot menggunakan kendaraan partai politik atau justru lebih aman dengan maju melalui jalur non parpol. “Calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan diusung oleh partai politik, maka hanya akan ada 4 calon yang bisa terakomodir melalui tiket parpol. Selebihnya, calon tidak akan kebagian tiket alias gagal. Kecuali melalui jalur independent”, pungkasnya. (*)
Edisi 7 | April 2015
Harga Srikaya di Kampung Irwan D’Academy Indosiar Meroket MaduraExpose.com - Ditengah euforia masyarakat Sumenep, Jawa Timur atas penampilan Irwan Sumenep di ajang pencarian bakat penyanyi dangdut Indonesia, yakni Dangdut Academy (D’Academy) 2 Indosiar, berimbas pada naiknya harga buah srikaya di kampung halaman Irwan di Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pantauan MaduraExpose.com, para pemilik buah srikaya merasa diuntungkan dengan popularitas Irwan yang tadi malam tampil memukau di babak 20 besar Dangdut Academy Indosiar. Terbukti, harga
srikaya yang biasanya terjual dengan harga antara Rp 50 ribu dalam satu keranjangnya, hari ini malah tembus menjadi Rp 100 ribu. “Disepanjangg jalan Desa Bluto ini memang jadi ajang para petani srikaya memasarkan buahnya. Alhamdulillah hari ini harganya dua kali lipat dari sebelumnya”, ujar Ibu Suryani, warga Desa Bluto, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur saat berbincang dengan MaduraExpose.com, Selasa (24/3/2015). Entah ada kaitannya dengan ketenaran Irwan atau tidak, menurut
Suryani, mahalnya harga srikaya saat ini tidak lepas dari kualitas buah di desanya yang terkenal manis dan bahkan pernah jadi juara buah srikaya terbaik nasional beberapa waktu lalu. Ditanya apakah curah hujan yang kerap terjadi tidak merusak buah srikaya milik warga, dirinya mengaku sejauh ini tak ada masalah dan tetap laris manis diburu pembeli. “Karena mayorita buah srikaya di desa kami tumbuh diarea pegunungan dan kalau boleh pamer dikit, buah srikaya ini memiliki cirikhas yang tidak ada didaerah lain”, sambungnya sambil melempar senyuman. (*)
Satpol PP Dikadali, Tempat Karaoke Jalan Terus MaduraExpose.com - Sejumlah pihak menyesalkan tindakan sejumlah pemilik usaha cafe yang diduga masih menyediakan hiburan karaoke lengkap dengan pemandu lagu(purel) cantik. Bahkan di salah satu tempat karaoke inilah salah satu anggota DPRD Sumenep berinisial R diduga sengaja pesta miras bersama sejumlah wanita cantik. “Saksinya banyak yang melihat maupun bersama ditempat karaoke itu ada salah satu anggota dewan berinisial R mabuk bareng cewekcewek cantik dan seksi di salah satu tempat karaoke di Sumenep”, ujar
sumber MaduraExpose.com yang sangat terpercaya sambil meminta identitasnya dirahasiakan untuk sementara waktu, Rabu 25 Maret 2015. “Maraknya cewek purel ditempat karaoke jenis ini, kerap kali dimanfaatkan lelaki hidung belang untuk memuaskan diri bersama cewek pendamping sesaat”, imbuhnya. Bahkan, dugaan kuat sejumlah tokoh masyarakat, di karaoke keluarga inilah disinyalir terjadi penyalahgunaan besar-besaran semisal penyediaan purel terselubung, pesta minuman keras tindakan terselubung lainnya. Terkait fenomena tersebut, sejumlah tokoh mulai mengaku resah dan
berharap Bupati Sumenep sebagai figur pemimpin yang lahir dan dibesarkan di keluarga besar Pondok Pesantren, diharapkan lebih tegas lagi mengisntruksikan bawahannya agar penutupan tempat karaoke tidak sekedar ‘menggurkan kewajiban’ para instansi terkait dibawahnya. “Ini masalah serius yang bisa merusak citra dan generas muda di Sumenep. Kalau Satpol PP tidak sanggup mengatasi masih adanya tempat karaoke yang aneh-aneh begitu copot saja Kasatnya dan ganti yang lain”, ujar Kang Nur, salah satu fungsionaris Gerakan Pemuda Ansor Sumenep. (*)
Marak Tambang Pasir Liar, BLH dan Anggota Dewan Ribut MaduraExpose.com - Kepala bidang pengawasan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sumenep, Emawan Utomo membantah adanya tudingan yang disampaikan Indra Wahyudi, anggota DPRD Sumenep asal dapil 4 Sumenep seperti dilansir sejumlah media, bahwa maraknya aksi penambangan pasir liar disebabkan ukuran patok tanah di kawasan penambangan terlalu kecil. Sebelumnya Indra Wahyudi kepada
Edisi 7 | April 2015
awak media membeberkan jika ukuran patok yang dipancang oleh BLH Sumenep dinilai terlalu kecil dan sebagian besar sudah dalam keadaan rusak. Hal tersebut dinilai menjadi salah satu peluang yang dimanfaatkan sejumlah kalangan untuk melakukan penambangan pasir secara illegal seperti yang terjadi di kawasan pantai Kecamatan Pasongsongan dan Batu Putih Sumenep, Madura, Jawa Timur. Indra mengingatkan BLH untuk
segera membenahi kerusakan patok tersebut agar dan menyesuaikan ukurannya secara wajar alias tidak kecil seperti yang dipasang sekitar setahun silam. Jika hal itu tidak diindahkan, maka tindakan pengrusakan lingkungan seperti penambangan pasir secara liar akan terus berlanjut dikawasan Pantura Sumenep. “Kami akan panggil BLH untuk meminta klarifikasi persoalan patok ini”, tukas Indra Wahyudi kepada awak media. (*)
11
Berita Terkini Klik: www.maduraexpose.com
POLICE LINE
Kanan: Kasat Lantas Polres Sumenep, AKP Musa Bakhtiar di dampingi Kanit Turjawali, IPDA Paminto memberikan teguran SIMPATIK kepada sepasang remaja yang tengah bermesaraan di depan Kantor Disbudparpora Sumenep, Sabtu Malam (11/4/2015)
Kantor Disbudparpora Jadi Ajang Mesum dan Balapan Liar MaduraExpose.com - Sejak beberapa pekan terakhir, sejumlah warga dan tokoh masyarakat di jantung kota Sumenep mengaku resah dengan ulah segelintir pasangan muda-mudi yang kerap kali berbuat mesum di halaman Kantor Disbudparpora Sumenep, Jawa Timur. “Depan kantor Disbudparpora itu khan bersebelahan dengan Labang Mesem. Tempatnya juga remangremang dan sering digunakan ajang pacaran anak muda bercinta”, ujar MS, salah satu tokoh masyarakat kepada MaduraExpose.com, Minggu (13/4/2015). Tak hanya ajang mesum pasangan remaja, tempat itu menurut MS, sering digunakan ajang balapan liar
12
speda motor hingga mengundang kebisingan yang sangat mengganggu warga sekitar. “Disamping bising, balapan liar didepan Kantor Disbudparpora itu sama halnya tidak menghargai para raja. Aksi mereka juga sangat mengganggu dan berbahaya bagi pengguna jalan lainnya”, imbuhnya. Menyikapi hal tersebut, Kasatlantas Polres Sumenep sejak beberapa pekan lalu menerjunkan personelnya untuk melakukan penertiban balapan liar. Bahkan Sabtu Malam (11/4) lalu, operasi dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Sumenep, AKP Musa Bakhtiar. Tak hanya menindak balapan liar, sejumlah pengendara lainnya juga dilakukan pemeriksaan simpatik.
Bahkan sepasang remaja yang diduga berbuat mesum, kepergok tengah bermesaraan diatas speda motor yang sengaja di parkir didepan Kantor Disbudparpora Sumenep. Menyikapi maraknya remaja ugalugalan tersebut, Kasat Lantas berharap agar para orang tua dan lembaga pendidikan diharapkan ikut pro aktif, termasuk pemerintah daerah. “Bagi orang tua yang memiliki anak usia remaja, harus berani melarang sang anak melakukan tindakan yang membahayakan. Lembaga pendidikan turut serta mengawasi prilaku mereka. Termasuk pemerintah coba menjadi patner solutif”, himbau AKP Musa Bakhtiar, Kasat Lantas Polres Sumenep. (*)
Edisi 7 | April 2015
OPS Simpatik di Desa Rombiya Barat Ganding MaduraExpose.com Senin (6/4/) lalu Sat Lantas Polres Sumenep, Jawa Timur mengadakan layanan simpatik terhadap masyarakat Desa Rombiya Barat, Kecamatan Ganding dalam upaya tertib berlalu lintas. Kegiatan ini merupakan hari ketujuh pelaksanaan Ops Simpati Semeru – 2015. Satlantas juga mensosialisasikan tentang penyelesian perkara tilang, perkara Laka Lantas, pelayanan samsat dan penerbitan Surat Ijin Mengemudi (SIM). Kasatlantas Polres Sumenep, AKP Musa Bakhtiar menarangkan, mekanisme penyelesaian perkara tilang bagi pengendara yang melanggar dan terkena tilang petugas, akan diberi surat tilang berwarna merah disarankan hadir ke pengandilan negeri Sumenep
untuk penyelesaian perkara. Khusus bagi pelanggar yang mendapat surat tilang warna biru dapat tidak hadir di pengadilan. Sedang mekanisme penyelesaian perkaranya (laka lantas), yang bersangkutan bisa
menghubungi kantor polisi terdekat atau menghubungi piket laka lantas. Untuk selanjutnya, petugas dari Satlantas Polres Sumenep akan mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan melakukan olah TKP untuk selanjutnya dilakukan proses sidik. Kasatlantas juga menerangkan mekanisme penerbitan SIM bagi pemohon melalui beberapa mekanisme yang sudah diatur berdasarkan ketentuan yang ada. Yakni, pemohon terlebih dulu mengisi formulir tidak buta huruf, usia minimal 17 tahun dan terampil mengemudikan sepeda motor. Sedangkan untuk mekanisme pelayanan samsat perpanjangan surat kendaraan bermotor selama lima tahun dilakukan pengesahan selama satu tahun. (*)
OPS Simpati Semeru 2015: Kasatlantas Polres Sumenep AKP Musa Bakhtiar tengah memberikan pemahaman kepada sejumlah pengendara.
Edisi 7 | April 2015
13
Satlantas Polres Sumenep Ajak Tukang Becak Tertib Lalin MaduraExpose.com - Banyaknya tukang becak yang kepergok melabrak lampu merah, mendapat perhatian khusus dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Salah satu cara menyadarkan pengayuh pedal roda tiga ini dengan memberikan penjelasan secara dialogis dan penuh keakraban sambil diselingi dengan acara makan bareng yang difasilitasi oleh pihak kepolisian setempat. Kegiatan tersebut, seperti disampaikan Kasatlantas Polres Sumenep, AKP Musa Bakhtiar kepada MaduraExpose.com agar semua pengendara bermotor maupun kalangan becak senantiasa
menghargai pengendara lain, yang salah satunya mematuhi rambu-rambu lalu lintas. “Kegiatan ini berupa bagi-bagi nasi bungkus bagi saudara-saudara kita yang tergabung dalam peguyuban abang becak Sumenep ini bagian dari operasi simpatik Semeru 2015. Dengan pendekatan semacam ini, diharapkan kepada para abang becak untuk tidak lagi menerobos lampu merah”, ujar AKP Musa Bakhtiar, Kasatlantas Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu. Dijelaskan Musa, pemberian nasi bungkus terhadap para abang becak yang sering melanggar lampu merah ini bertujuan agar mereka sadar dan merasa malu untuk melanggar lagi. Kegiatan tersebut disambut
antusias kalangan abang becak dan mereka berjanji untuk tidak mengulangi pelanggaran-pelanggaran sebelumnya, termasuk mengganggu pengguna jalan lainnya. Kegiatan yang digelar oleh Satlantas Polres Sumenep ini mendapat perhatian banyak orang termasuk dari kalangan pengendara yang lalu lalang. Pasalnya, beberapa personel kepolisian sengaja berdandan ala petruk dan garing atau semacam tokoh pewayangan puna kawan dengan diiringi lagu dumang. “Wah, Pak Polisi ini bisa menghibur juga ngadain acara seru kayak gini”, celetuk Endang, seorang pengendara speda motor yang kebetulan melintas di depan pertunjukan. (*)
AKP Musa Bakhtiar: Mayoritas Pebecak Suka Nerobos Lampu Merah MaduraExpose.com - Kasat Lantas Polres Sumenep, AKP Musa Bahktiar menegaskan, kegiatan Operasi Simpatik Semeru 2015 merupakan momen penting bagi seluruh masyarakat supaya tertib dalam berlalu lintas. Himbauan ini tidak hanya
14
ditekankan kepada para pengendara bermotor, tetapi juga ditekankan kepada seluruh abang becak di Kabupaten Sumenep tidak lagi ugalugalan saat melintas di jalan raya. “Banyak keluhan dari kalangan masyarakat, jika para abang becak ini kerap meresahkan pengguna jalan
lainnya karena sering menerobos lampu merah. Dengan kegiatan ini diharapkan kedepannya para abang becak dapat mematuhi aturan lalulintas”, ujar AKP Musa Bakhtiar, Kasatlantas Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur. (*)
Edisi 7 | April 2015
Temui Kasatlantas, AKD Minta Maaf Pemberitaan RM MaduraExpose.com - Ksiruh pemberitaan salah satu koran harian tertua Madura, membuat hubungan Polres dengan media tersebut makin meruncing karena pihak yang diberitakan merasa diprovokasi dengan pemeberitaan yang tidak bertanggung jawab dan diduga kuat sangat sepihak dengan mencatut nama asosiasi kepala desa (AKD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Bahkan kemarin siang, sejumlah kepala desa mendatangi Kasatlantas Polres Sumenep AKP Musa Bakhtiar untuk meminta maaf terkait pemberitaan RM yang mencatut nama AKD. Permintaan maaf para Kades tersebut agar tidak terjadi kesalah pahaman antara para Kepala Desa dengan pihak kepolisian, dalam hal ini Satlantas Polres yang menggelar operasi lalu lintas hingga ke desa-desa di sejumlah wilayah kecamatan. “Pemberitaan di koran itu tidak benar mencatut nama AKD. Padahal setelah kami krocsek keteman-teman, tidak ada yang merasa diwawancarai oleh wartawan media yang bersangkutan. Kami sengaja datang ke Pak Kasatlantas untuk menjelaskan bahwa pemberitaan itu tidak benar�, ujar salah satu kepala desa yang enggan disebutkan namanya. Sementara Kasatlantas Polres Sumenep, AKP Musa
Bakhtiar, Kasatlantas Polres Sumenep saat dihubungi MaduraEpose.com mengaku enggan berkomentar banyak setelah melakukan koordinasi dengan pimpinan, yakni Kapolres Sumenep. Namun demikian, pihaknya membenarkan adanya sejumlah kepala desa yang menemuinya dengan tujuan menjelaskan isi pemberitaan salah satu koran tertua di Madura, yang dinilai provokatif dan tidak benar mengatasnamakan AKD. “Seperti tadi siang (kemarin, Red) beberapa Kades datang ke saya untuk klarifikasi dan minta maaf terkait berita yang tidak benar di (RM) yang mengatasnamakan AKD�, terang Musa kepada MaduraExpose.com. (*)
Edisi 7 | April 2015
15
Bupati Sumenep Support Siswa Peserta Ujian Nasional MaduraExpose.com - Bupati Sumenep Dr.KH.Busyro Karim meminta seluruh siswa tidak perlu merasa takut dalam menghadapi ujian nasional (UN) khusus tingkat SMA/sederajat yang dijadwalkan pada 13-15 April 2015. Himbauan itu disampaikan Bupati Busyro dalam kegiatan “Pembinaan siswa menghadapi ujian Nasional dan Study Lanjut ke Perguruan Tinggi” bertempat di Auditorium SMA Negeri I Lenteng, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis 2 April 2015. “Agar siswa tenang menghadapi UN 2015, perbanyak ibadah dan belajar
yang tekun atau istiqomah dalam belajar dengan penuh keyakinan hati”, ujarnya. Untuk tahun ini, jumlah siswa yang akan mengikuti ujian nasional untuk tingkat SMA sederajat di seluruh Kabupaten Sumenep berjumlah 12.424 siswa. Sementara naskah soal ujian nasional, khusus kabupaten Sumenep akan dikirm lebih awal dibanding daerah atau kabupaten lainnya di Jawa Timur. “Dinas pendidikan dan kebudayaan Provinsi Jawa Timur sengaja mendistribusikan naskah
ujian nasional lebih awal, karena Sumenep memiliki wilayah kepulauan”, imbuhnya menerangkan. Seperti diketahui, Kabupaten Sumenep memiliki wilayah yang sangat luas, terdiri dari 27 kecamatan, dan 9 diantaranya merupakan kepulauan. Pendistribusian ini sejak awal sudah dikoordinasikan dengan pimpinan Syahbandar Kalianget guna menentukan jadwal kapal atau perahu yang hendak berlayar menuju sejumlah kepulauan di Sumenep, Madura, Jawa Timur. (*)
Peduli Pariwisata, Bupati ‘Sekolahkan’ 20 Orang ke Bali MaduraExpose.com - Prospek kebudayaan dan Pariwisata di Kabuapten Sumenep memang berjubel dan jumlahnya sangat banyak, baik wisata Kebudayaan, Alam maupun wisata religi seperti museum keraton dan asta makam raja-raja di Asta tinggi dan Asta Yusuf Talango, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Persoalan ini mendapat perhatian serius dari Bupati Sumenep Dr.A.Busyro Karim yang memerintahkan bagaian Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) untuk mengirimkan tenaga SDM sebanyak
16
20 orang untuk di kirim ke Pulau Dewata, Bali. “Tujuan mereka untuk menimba ilmu ke Bali , mendalami pengembangan kebudayaan dan pariwsata di sana. Karena diantara kota yang sudah diakui kelas internasional, salah satunya adalah Bali”, ujar Bupati Sumenep Dr.A.Busyro Karim kepada MaduraExpose.com usai melepas perwakilan sebanyak 20 orang di Kedai HK, Jalan Trunojoyo, Kota Sumenep, Rabu Sore (1/4/2015). Bupati berharap ke-20 orang yang dikirim ke Bali itu memanfaatkan waktu dan kesempatan sebaik
mungkin dalam menimba ilmu dan wawasan kebudayaan dan kepariwisata-an secara maksimal. “Setelah datang menimba ilmu dari Bali, teman-teman diharapkan mampu mengelola Sumenep lebih baik dan penuh kreasi. Lihat Bali, sekalipun orang sudah berkali-kali ke sana, selalu ada hal baru yang membuat wisatawan tidak pernah merasa bosan. Nah, kita harus mampu mempelajari itu dan menerapkannya di Sumenep dengan inovasi-inovasi baru maupun dari sisi managmentnya”, imbuh Bupati. (*)
Edisi 7 | April 2015
Berita Terkini Klik: www.maduraexpose.com
BERANDA BUPATI SMAN I Batuan Bangun Mushalla Peletakan Batu Pertama Oleh Bupati Sumenep MaduraExpose.com - Bupati Sumenep Dr.A.Busyro Karim disela kesibukannya menyempatkan diri menghadiri peletakan batu pertama pembanggunan Mushalla As Sholihin, UPT SMA Negeri I Batuan, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis 2 April 2015. Peletakan batu pertama pembangunan mushalla dilakukan sendiri oleh bupati sebagai bentuk dukungan penuh atas berdirinya sarana ibadah di lembaga pendidikan bersagam abu-abu tersebut. “Dengan dibangunnnya mushalla ini diharapakan peserta didika maupun seluruh tenaga pengajar di SAMN I Batuan bisa meningkatkan
ibadah mereka”, ujar Bupati Sumenep Dr.A.Busyro Karim atau lebih karib dipanggil Buya. Pihak bupati menambahkan,dengan berdirinya musholla di lingkungan SMA Negeri I Batuan tersebut, diharapkan akan menjadi sarana ibadah bagi kalangan guru dan siswa sehingga berimplikasi pada tertanamnya nilai-nilai keagamaan sejak dini. Politisi yang juga pengasuh Pondok Pesantren Alkarimiyah, Braji, Gapura ini menginginkan, kalangan siswa tidak hanya cerdas dalam persoalan intelektual, tetapi lebih dari itu, para siswa memiliki kemantapan yang kuat dalam hal kecerdasan spritual.
“Dengan adanya musholla ini, kecerdasan spritual para siswa tertempa dengan baik sejak dini”, imbuhnya. Selain itu, bupati juga menyampaikan pentingnya pemantapan nilai-nilai ibadah dikalangan siswa. Yang pastinya tidak lepas dari perang serta para dewan guru. Artinya, lanjut Bupati, guru menjadi uswatun hasanah atau contoh yang baik bagi kalangan muridnya semisal melakukan kegiatan kegamaan di musholla semisal menunaikan ibadah shalat berjamaah antara dewan guru dengan para murid di musholla Assholihin yang baru dirintis tersebut. (*)
Bupati Sumenep Serahkan Langsung 100 Sertifikat Tanah UMKM MaduraExpose.com - Bupati Sumenep Dr.A.Busyro Karim, MSi mengaku prihatin dengan masih banyaknya tanah warga yang sampai detik ini belum memiliki kepastian hukum. Untuk itu, pihaknya terus melakukan berbagai solusi yang memudahkan masyarakat kecil, yang salah satunya diwujudkan melalui peserta hak atas tanah program tahun 2014 yang berjumlah 100 orang bertempat di Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan Sumenep, Madura, Jawa Timur, Selasa (31/3/2015). “Pembebasan biaya sertifikasi tanah bagi UMKM ini merupakan bagian dari upaya kami sebagai pemerintah dalam rangka meringankan beban masyarakat”, ujar Dr.A.Busyro Karim,
Edisi 7 | April 2015
Bupati Sumenep didepan ratusan peserta sertifikasi tanah gratis yang berjumlah 100 orang. Dilanjutkan Bupati, selain membantu para peserta UMKM dalam memperoleh kemudahan memiliki status tanah secara hukum, Bupati Busyro juga berharap program tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pemilik sertifikat tanah gratis tersebut semisal dalam memperoleh agunan atau jaminan dalam mengakses permodalan dari pihak perbankan maupun lainnya. “Sesuai target pemerintah, program khusus bagi UMKM ini juga dimaksudkan sebisa mungkin meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengemabangan ekonomi produktif di daerah, terutama
Kabupaten Sumenep”, imbuh bupati pencetus jargon Sumenep Mantap ini. Bupati juga merinci, dari 100 orang penerima program gratis berupa sertifikasi hak atas tanah ini dibagi menjadi 6 desa dengan rincian, Desa Pragaan Daya, Kecamatan Pragaan sebanyak 50 orang dan Desa Juluk, Kecamatan Saronggi sebanyak 10 orang. Berikutnya Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan sebanyak 12 orang, Desa Ambunten Tengah, Kecamatan Ambunten sebanyak 4 orang, Kecamatan Kota 15 orang. Sedang sisanya sebanyak 9 orang tersebar di Desa Karangbudi, Desa Aeng Baja Kenek, Desa Dungkek, Desa Ganding, Karduluk dan Desa Rombasan. (*)
17
Dukung Irwan, Bupati Sumenep Terbang ke Jakarta MaduraExpose.com - Bupati Sumenep A.Busyro Karim memakai baju batik dan blangkon khas keraton Sumenep melamabaikan tangan memberi semangat seluruh masyarakat Indonesia untuk memberikan dukungan penuh penampilan Irwan Sumenep dalam finalis laga vocal Dangdut Academy (D’Academy) 2 Indosiar. Selasa Malam (24/3/2015). (*)
Bupati Sumenep A.Busyro Karim saat di studio 5 Indosiar menyaksikan langsung penampilan Irwan Sumenep finalis D’Academy 2 Indosiar (Ist. Screenshot Youtube.com)
Pameran Pembangunan Pulau Raas Dihadiri Bupati MaduraExpose.com - Bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim, M.Si bersama seluruh jajaran pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep berkunjung ke Kecamatan Raas yang merupakan salah satu Kecamatan Kepulauan di Kabupaten Sumenep. Dalam kunjungan kerjanya tersebut Bupati Sumenep juga membuka kegiatan Pameran yang dilaksanakan selama 2 hari di Kecamatan Raas. Dalam sambutannya saat membuka kegiatan pameran pembangunan di Kecamatan Raas, Selasa sore (30/12) kemarin, mengungkapkan, jika kegiatan pameran pembangunan yang dilaksanakan di masing-masing Kecamatan di Sumenep, termasuk kepulauan Raas, merupakan sarana promosi produk unggulan yang ada di masing-masing desa. “Melalui pameran pembangunan Kabupaten Sumenep tahun 2014 ini
18
untuk melihat potensi yang ada di masing-masing desa di kecamatan, agar bisa mempromosikan potensinya,” ungkap Bupati. Menurutnya, dengan mempromosikan produk unggulan yang ada di masing-masing desa, khususnya di Kecamatan Raas, diharapkan nantinya bisa dilihat dan dicarikan solusinya oleh masing-masing dinas terkait dalam meningkatkan potensi yang dimiliki desa tersebut. Dari potensi yang ada nantinya diharapkan bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pemberian permodalan dan sebagainya. Disamping itu, melalui kegiatan tersebut juga untuk menyosialisasikan hasil pembangunan yang ada di Kabupaten Sumenep kepada masyarakat. Termasuk menjadi pertimbangan dalam upaya peningkatan pelayanan publik, seperti terkait pelayanan perijinan, Puskesmas, Rumah Sakit, Pendidikan
dan sebagainya. Seperti biasa dalam kesempatan pameran pembangunan di beberapa kecamatan lainnya, di Kecamatan Raas juga dilakukan pelantikan Bunda PAUD Kecamatan dan Desa se Kecamatan setempat oleh Bunda PAUD Kabupaten Sumenep, Ny. Nurfitriana Busyro Karim. Dalam sambutanya, istri Bupati ini juga berharap Bunda PAUD bisa menjadikan anak-anak hingga di pelosok desa menjadi sehat, cerdas, kreatif dan berakhlaq mulia. Karena itu, Bunda PAUD harus bisa memastikan anak-anak yang lahir memiliki identitas kelahiran. “Hal tersebut diharapkan setiap anak yang lahir terlindungi hak-haknya sebagai warga negara,” tambahnya. Sementara itu dalam kesempatan tersebut Bupati bersama rombongan juga melakukan sejumlah kegiatan kemasyarakatan, termasuk pemberian bantuan kepada masyarakat di Kecamatan Raas. (*)
Edisi 7 | April 2015
Ceramah Maulid di Bali Bupati Sumenep Bahas Piagam Madinah
MaduraExpose.com - Bupati Sumenep KH.Busyro Karim atau lebih karib dipanggil Buya ini mengajak umat Islam di Bali agar tetap menjaga kemajemukan ditengah lingkungan masyarakat yang nota bene bukan mayoritas muslim. KH.Buysro Karim, Bupati Sumenep saat mengisi ceramah Masulid Nabi di Kuta, Bali bersamaa ribuan masyarakat Pulau Raas (Dok/MaduraExpose.com) Buya mencontohkan, momentum Maulid Nabi yang digelar oleh ribuan warga Pulau Raas yang tinggal di Bali ini, hendaknya dijadikan kesempatan untuk membangun jalinan persaudaraan antar sesama, meski berbeda agama. “Dalam sebuah hadits diceritakan, suatu saat ada orang non muslim meninggal. Sahabat terheran-heran melihat Rosulullah berdiri seperti ikut belasungkawa. Sahabat bertanya, kenapa beliau ikut berdiri memberi penghormatan? Lalu dijawab oleh Rosulullah, bahwa beliau menghormati orang itu karena sesama manusia”, demikian KH. Busyro Karim menukil keterangan sebuah hadits didepan jamaah pengajian. Mantan Ketua DPRD Sumenep dua priode inipun secara panjang lebar
Edisi 7 | April 2015
memberikan ceramah keagamaan setelah hadirin meminta Buya meneruskan ceramahnya yang disajikan dalam bahasa Indonesia dan Madura. Bupati Busyro juga menceritakan kepemimpinan Rosulullah dalam menyatukan banyaknya suku-suku arab di Madinah. Dimana jalinan persaudaraan antara kaum muhajirin sebagai imigran Makkah dengan penduduk asli Madinah terus terbangun. ” Kemudian lahirlah Piagam Madinah (shahifatul madinah,Red), sebuah dokumen yang disusun oleh Rosulullah. Didalamnya tertuang perjanjian formal antara dirinya dengan semua suku-suku dan kaumkaum penting di Yathrib ( Madinah) di tahun 622. Dalam dokumen diaur tentang hak dan kewajiban kaum Muslim, Yahudi, dan suku-suku di Madinah. Diharapkan, masyarakat Islam dari Pulau Raas Sumenep hendaknya menjaga persatuan dengan masyarakat Bali yang berlainan agama”, imbunya. Selain itu, Bupati Sumenep juga menyampaikan terima kasih mendalam kepada ribuan masyarakat Pulau Raas yang sudah bertahun-
tahun tinggal dan berbaur dengan masyarakat Bali. “Masyarakat Pulau Raas yang tinggal di Bali, tetap bagian dari rakyat Sumenep. Hendaknya tetap memiliki tekad mencontoh keteladanan Rosulullah. Salah satunya dengan menghidupkan masjid dengan shalat berjamaah”, imbuh Bupati Busyro dalam ceramahanya didepan Masjid Nurul Yatim, Jalan Merdeka Raya, Kuta Bali. Untuk diketahui, peringatan Maulid Nabi Muhammad 1436 Hijriyah ini di prakasai oleh pengruus Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) dan Takmir Masjid Nurul Yatim bersama seluruh masyarakat Pulau Raas yang sudah berpuluh tahun bermukim di Pulau Dewata, Bali. Jumlah mereka sudah mencapai diatas 10 ribu orang. “Yang mengundang Kiyai Busyro Karim itu adalah masyarakat Pulau Raas yang tinggal di Bali. Saya sendiri penanggung jawabnya Mas. Alhamdulillah, beliau berkenan hadir dan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami”, ujar H.Hemyar, penanggung jawab kegiatan sekaligus Ketua Takmir Masjid Nurul Yatim di Jalan Merdeka IX Abian Base, Kuta, Bali. (*)
19
Anggota TNI Amankan Pembantaian Sadis di Ganding (Bagian I) MaduraExpose.com - Masih ingat kasus carok yang lebih tepat disebut aksi pembantaian kakak beradik yang terjadi di areal pertokoan Kecamatan Ganding beberapa waktu lalu? Bahkan videonya menyebar luas di dunia maya seperti media sosial Youtube dan facebook. Dalam video tersebut, tampak seorang aparat berseragam anggota Polri ikut menonton aksi pembantaian sadis tanpa melakukan tindakan apapun seperti terekam dalam video yang diunggah di media sosial youtube. com. Setelah melakukan investigasi cukup lama, ternyata Tim MaduraExpose. com melalui bantuan Mulyadi, salah satu aktivis LSM media ini berhasil mewawancarai salah satu anggota TNI yang berani menghentikan aksi Muti’ullah saat itu. “Saya sendiri yang mengamankan parang dari tangan Pak Muti’ullah saat
20
membacok adik kandungnya secara bertubi-tubi. Saat itu ada anggota Polsek Ganding tapi tidak melakukan peleraian”, ujar Heri salah satu anggota TNI yang bertugas di Koramil Ganding. Masih versi Heri, setelah dirinya merampas dari parang dari tangan pelaku pembantaian, pihaknya langsung menyerahkan senjata tajam tersebut ke Mapolsek Ganding. Namun begitu dirinya kembali ke lokasi pembatantaian, ternyata pelaku belum juga dimanakan oleh anggota Polsek Ganding. “Akhirnya saya lagi yang turun tangan meringkus pelaku dan menyerahkannya kepada Polsek. Herang juga Mas, padahal saat itu ada anggota kepolisian”, imbuhnya menambahkan. Sementara Sandy Tyas Mulyadi, Anggota LSM Petir kepada MaduraExpose.com mengaku sangat menyayangkan ‘pembiaran’ oleh
anggota Polsek Ganding. “Andaikata petugas kepolsiaian, dalam hal ini anggota Polsek yang ada di lokasi kejadian melakukan peleraian, saya yakin korban tidak akan separah itu”, ujarnya. Aktivis LSM berambut gondrong ini meminta Kapolres Sumenep memberi tindakan tegas terhadap Kapolsek Ganding berikut anggotanya yang lalai melakukan tindakan pengamanan pada saat terjadinya aksi pembacokan yang nyaris menewaskan korban. Seperti diberitakan sebelumnya, carok kakak beradik terjadi di Desa Larangan, Kecamatan Ganding dengan korban Ghufron yang masih adik kandung pelaku, yakni Mutiullah. Hingga berita ini diunggah, belum ada keterangan resmi dari Kapolsek Ganding terkait anggotanya yang diduga melakukan pembiaran menyaksikan insiden pembacokan beberapa waktu lalu. (*)
Edisi 7 | April 2015
Berita Terkini Klik: www.maduraexpose.com
HUKUM - KRIMINAL Rekom BBM oleh DKP Disoal Banyak Kalangan MaduraExpose.com - Rekom pengiriman bahan bakar minyak (BBM) yang dikeluarkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumenep dinilai banyak kalangan akan menjadi sumber keributan antara pihak pengusaha dengan pihak Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) yang selama ini sudah beroperasi. Pernyataan itu disampaikan Zainuri, MP, anlasis kebijakan publik dari Sumenep Network saat berkunjung ke kantor Redaksi MaduraExpose.com di Jl.Kemuning, Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sabtu. Pihaknya juga menyesalkan pernyataan Moh Djakfar, Kepala Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sumenep yang terkesan melakukan pembelaan terhadap pemilik BBM yang ditangkap oleh Mabes Polri.
Edisi 7 | April 2015
“Harusnya Kepala DKP menghargai proses hukum yang dilakukan oleh pihak Polairut dari Mabes Polri. Bukan kemudian secepat kilat mengatakan itu bukan penangkapan, itu tidak ada persoalan seperti ditulis media”, ujarnya. Zaenuri juga bilang, selama beberapa tahun terakhir, persoalan BBM di kepulauan seringkali menuai masalah, semisal terjadinya kelangkaan dan mahalnya harga eceran ditingkat konsumen. Harusnya pemerintah tegas menerapkan aturan dengan tidak memberikan rekom pengiriman BBM selain terhadap APMS. “Terungkapnya KLM pengangkut BBM yang diamankan petugas ini menjadi petunjuk baru untuk mengungkap terjadinya kelangkaan dan mahalnya BBM yang selama ini kerap terjadi di kepulauan. Nanti, Kami koordinasikan masalah
ini dengan Komisi Hukum DPRD dan sejumlah pihak terkait di Sumenep”, imbuhnya menegaskan. Dilansir sejumlah media online, Moh Djakfar, Kepala DKP Sumenep membantah kapal motor layar pengangkut BBM itu ditangkap aparat keamanan. Ia berdalih, hanya dilakukan pemeriksaan oleh petugas. Namun Djakfar tidak menampik, jika pengangkut BBM itu tidak bisa menunjukkan dokumen asli kepada petugas yang melakukan pemeriksaan.. Seperti diberitakan MaduraExpose. com sebelumnya, KLM Kantor Sepudi ditangkap Mabes Polri saat mengangkut BBM sebanyak 20 ribu 800 liter. Rinciannya, 13 ribu 400 liter jenis solar dan 6.600 liter jenis premium serta 400 liter minyak tanah (mitan). (*)
21
Dugaan Bantuan Sapi Fiktif Dinas peternakan sumenep MaduraExpose.com - Program bantuan sapi yang dikucurkan pemerintah pusat pada anggaran 2014 melalui Dinas Peternakan Kabupaten mendapat sorotan dari Edy Junaidi, Ketua LSM Penegak Pilar Bangsa (PPB) karena realisasi yang dilakukan ke sejumlah kelompok tani ternak disinyalir sarat dengan penyimpangan seperti dugaan kelompok penerima fiktif. Menurut Edy, sebelumnya, kasus ini sempat ditangani salah satu aktivis LSM berinisial S, namun akivis tersebut diduga ‘masuk’ angin hingga kasus tersebut nyaris tenggelam dan hingga saat ini belum dilaporkan kepihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep. Dirinya mengaku tingkah oknum LSM itu patut disayangkan, karena dinilai tidak konsisten dalam mendampingi kepentingan masyarakat. “Saya juga menerima laporan dari beberapa tokoh di Desa Sentol Kecamatan Pragaan dan Desa Banaresep, Kecamatan Lenteng, mengenai adanya dugaan kelompok tani fiktif penerima bantuan sapi melalui Dinas Peternakan Kabupaten Sumenep”, ujar Edy
22
Junaidi, Ketua LSM PPB Sumenep, Sabtu (11/4/2015). Edy menegaskan, hingga detik ini, pihaknya telah menugaskan sejumlah anggotanya untuk terus mengumpulkan bukti pendukung, terkait adanya kelompok tani ternak fiktif yang telah ‘menggarong’ bantuan pemerintah sebesar Rp 200 juta lebih per kelompok tersebut. Dirinya berjanji, dalam waktu dekat, akan melaporkan hasil temuan tim investigasi dilapangan tersebut ke ranah hukum. Aktivis LSM yang pernah heboh melakukan demo tunggal tentang dana CSR migas beberapa waktu lalu itu menambahkan, dari hasil penelusuran dilapangan, pelaksanaan bantuan sapi itu sarat kejanggalan. Salah satunya tentang nama kelompok tani ternak dan jumlah penerima bantuan yang tidak jelas. ” Pengalokasian dana bantuan berikut jumlah sapi dan penerima serba tidak jelas. Dirinya juga menduga, pembentukan kelompok tani ternak di dua desa itu sarat kejanggalan dan perlu diungkap ke akar-akarnya. Kami masih menunggu iktikad baik dari Kepala Dinas Peternakan Sumenep untuk menunjukkan data sebenarnya apakah benar terjadi pengalokasian bantuan terhadap kelompok fiktif atau tidak”. imbuhnya. Tak hanya itu, Edy juga menduga adanya beberapa oknum LSM dan media, yang ikut andil dalam mengkaburkan realisasi bantuan ternak sapi ini. Hal itu
diakuinya berdasarkan sejumlah pemberitaan yang sangat terbatas dan bahkan nyaris tidak akurat. “Ada oknum LSM yang diduga kuat ikut bermain dengan oknum di Dinas Peternakan Sumenep dalam program bantuan sapi ini. Saya baca disejumlah pemberitaan juga terkesan bias tafsir. Untuk itu, kami akan mengawal masalah ini sampai tuntas dan berharap MaduraExpose.com ikut mengawal secara fair”, pungkas Edy Junaidi kepada MaduraExpose.com, Sabtu. Sementara Arif Rusdy, Kepala Dinas Peternakan Sumenep dikonfirmasi MaduraExpose. com sebelumnya menampik tudingan adanya kelompok tani ternak fiktif di Desa Banaresep, Kecamatan Lenteng dan Desa Sentol Kecamatan Pragaan. “Semua diisukan bermasalah (fitnah) tapi kenyataannya tidak satupun bermasalah. Bisa datangi langsung kelompoknya. Sudah dilakukan evaluasi bersama-sama wartawan dan lsm dan hasilnya sudah diexpose”, terang Rusdi. Kendati demikian, Rusdy enggan menjelaskan wartawan dan LSM yang mana yang telah ikut membantu Dinas Peternakan Sumenep dalam melakukan evaluasi tentang benar tidaknya tentang dugaan kelompok tani ternak fiktif tersebut. Sementara Suyono, Sekjen dari LSM Kontra’SM mengaku tidak percaya sepenuhnya, terhadap pengakuan Kepala Dinas Peternakan Sumenep tersebut. Pihaknya menduga, wartawan dan LSM yang disebut ikut melakukan evaluasi tersebut bisa jadi segelintir oknum yang telah ‘menggadaikan’ profesinya untuk menutup-nutupi dugaan penyimpangan yang dikeluhkan banyak kalangan. “Pada saatnya nanti, kami akan beberkan semua hasil temuan kami dilapangan. Kita sudah mengumpulkan data-data dan keterangan warga. Dan pekan depan, kami akan berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk melengkapi surat laporan yang akan kami sampaikan ke pihak penegak hukum”, ancam Suyono sembari menyatakan dukungannya terhadap langkah ketua LSM PPB Sumenep, Madura, Jawa Timur. (*)
Edisi 7 | April 2015
Kisruh Bantuan Sapi, Aktivis Minta Rusdi Tunjukkan nama LSM dan Wartawan MaduraExpose.com - Pernyataan Arief Rusdi, Kepala Dinas Peternakan Sumenep, yang menyebut telah melibatkan LSM dan Wartawan dalam pengawalan bantuan sapi di Desa Banaresep Kecamatan Lenteng dan Desa Sentol, Kecamatan Pragaan membuat kalangan aktivis LSM mengaku gerah. Mereka meminta Arief Rusdi tunjuk hidung nama wartawan dan LSM yang di klaim ikut melakukan evaluasi kesejumlah kelompok penerima bantuan sapi yang diduga (beberapa) kelompok tani ternak menggunakan kelompok fiktif. “Wartawan yang mana, LSM yang mana yang disebut telah ikut melakukan evaluasi? Saya minta Arif Rusdy tunjuk hidung saja. Dan kalau dia tidak berani, berarti ada oknum LSM dan Oknum Wartawan yang ikut melakukan konspirasi dengan Dinas Peternakan Sumenep”, ujar Edy Junaidi mementahkan alibi Arief Rusdi yang dirilis media mingguan online. Edy mengingatkan Kepal Dinas Peternakan agar tidak hanya berbicara
Edisi 7 | April 2015
atas kepentingan sendiri, hingga memberi kesan sangat keberatan melakukan transparansi kepada publik, terkait daftar nama kelompok penerima bantuan sapi tersbut. “Sebagai kepala dinas yang menjadi pelayan masyarakat, jangan hanya koar-koar itu fitnah. Coba tunjukin datanya dong ke kami. Atau janganjangan LSM dan Wartawan yang dilibatkan juga tidak jelas”, imbuhnya. Menurut Edy, beberapa media terpercaya sebelumnya pernah menulis berita ini, tapi kemudian bungkam dan tiba-tiba Kadisnak bilang tidak ada masalah, itu fitnah. Tak hanya itu, pihaknya juga mengaku ada rekannya yang saat ini sudah mengantongi rekaman, yang isinya pengakuan salah satu warga yang namanya diduga sengaja dicatut namun tidak menerima bantuan sapi yang dimaksud. “Kami tidak bodoh dan tidak akan percaya begitu saja dengan omongan kepala Disnak. Tahun-tahun sebelumnya juga banyak pelanggaran bantuan sapi seperti yang terjadi di
Desa Tamidung dan lainnya. Kami akan turun jalan bersama para aktivis LSM lainnya. Dalam waktu dekat, kami bersama dukungan masyarakat, akan datangi kantor Dinas Peternakan “, ancamnya. Sementara Suyono, Sekjen Kontra’SM, mengaku siap membuka hasil temuan sejumlah aktivis di lapangan. Bahkan hasil koordinasi dengan beberapa LSM lainnya di Sumenep, berencana melaporkan masalah ini ke pihak DPRD dan ranah hukum. “Tunggu saja tanggal mainnya. Kami tidak punya kepentingan. Kami hanya ingin agar masyarakat tidak dijadikan batu loncatan oleh oknumoknum tertentu yang hanya ingin memperkaya diri”, tegasnya. Sementara Arief Rusdi, Kepala Dinas Peternakan Sumenep, saat dikonfirmasi MaduraExpose.com tidak mengakui adanya dugaan kelompok tani ternak fiktif tersebut. Bahkan Arief berdalih ada wartawan dan LSM yang sudah dilibatkan melakukan evaluasi kelapangan. (*)
23
24
Edisi 7 | April 2015