PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
Oleh: M. Daud, S.Hut, M.Si Silfi Iriyani, S.Hut, M.Si Subhan, S.Hut, M.Si Jumadil Akhir, S.Hut, M.Si Muhammad Akbar, S.Hut Asti Marliani, Amd Saifuddin, Sp
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
i
KATA PENGANTAR PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN Penulis : M. daud, S.Hut., M.Si, dkk. Editor : Yono Perwajahan Isi : Simages Desain Sampul :
Diterbitkan oleh kerja sama: Penebar Media Pustaka Alamat : Jl Samas Km 1, Palbapang, Bantul, Bantul, Yogyakarta, 55713. E-mail : penebarcom@gmail.com Flora Fauna Internasional Aceh Alamat:
Katalog Dalam Terbitan (KDT) M. daud, S.Hut., M.Si, dkk., Profil KPH TAHURA Pocut Meurah Intan; Editor: Yono—Cetakan 1—Yogyakarta: Penebar Media Pustaka, 2017 iv+ 32; 14 x 20 cm ISBN:
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Taman Hutan Raya (grand forest park) Pocut Meurah Intan merupakan salah satu kawasan pelestarian alam. Sebagai kawasan pelestarian alam, Taman Hutan Raya (Tahura) memiliki tujuan untuk koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya pariwisata dan rekreasi. Bentuk pelestarian alam yang terkombinasi tersebut sekaligus menjadi etalase keanekaragaman hayati yang mulai langka dan terancam keberadaannya sebagai akibat dari ektraksi dan ekploitasi sumberdaya hutan yang memicu degradasi hutan alam sebagai ekosistem dan atau habitat aslinya. Selain fungsi diatas, KPH Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan juga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi serta objek wisata alam yang memiliki daya tarik yang khas dan bahkan menjadi salah satu tujuan utama wisatawan. Buku profil KPH Tahura Pocut Meurah Intan ini memuat gambaran umum tentang potensi kawasan, flora dan fauna, potensi wisata alam dan informasi lainnnya mengenai KPH Tahura Raya Pocut Meurah Intan. Semoga buku profil ini berguna dalam menikmati semua potensi alam yang terdapat di KPH Tahura Pocut Meurah Intan. Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian penyusunan buku profil ini. Saree, 2017 Kepala KPH Tahura PMI
Cetakan 1, 2017
M. Daud S. Hut, M. Si Nip. 197212312000031016
ii
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
iii
Daftar Isi
1. Sejarah Kawasan
Kata Pengantar .................................................................... iii Daftar Isi .............................................................................. iv 1. Sejarah Kawasan ............................................................... 1 2. Landasan Hukum .............................................................. 2 3. Letak dan Luas .................................................................. 3 4. Topografi ........................................................................... 4 5. Iklim ...................................................................................5 6. Keanekaragaman Hayati Flora dan Fauna......................... 5 6.1. Keanekaragaman Hayati Flora .............................. 5 6.2. Keanekaragaman Hayati Fauna ............................ 8 7 Aksesibilitas...................................................................... 15 8. Visi dan Misi.................................................................... 16 8.1. Visi......................................................................... 16 8.2. Misi........................................................................ 16 9. Kelembangaan KPH Tahura PMI .................................... 17 9.1. PNS KPH Tahura PMI........................................... 18 9.2. PNS (POLHUT) KPH Tahura PMI ....................... 18 9.3. Tenaga Bakti Rimbawan KPH Tahura PMI........... 19 9.4. Tenaga Penagamanan Hutan KPH Tahura PMI..... 19 9.5. Tenaga Lapangan KPH Tahura PMI ..................... 19 10. Sarana dan Prasarana KPH Tahura PMI …………….. 20 11. Perizinan Masuk Kawasan KPH Tahura PMI ……… 23 12. Potensi Pariwisata di KPH Tahura PMI ……………
24
13. Pengembangan Pariwisata (Ekowisata) ....................... 27 14. Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Tahura....................... 30 Daftar Pustaka ..................................................................... 32
iv
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
Kesatuan Pengelolaan Hutan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan (KPH Tahura PMI) pada mulanya bernama Tahura Cut Nyak Dien yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 95/ Kpts-I/2001 tanggal 15 Maret 2001. Perubahan nama Tahura Cut Nyak Dien menjadi Tahura Pocut Meurah Intan dilandasi oleh pemikiran telah banyaknya penggunaan nama Pahlawan Cut Nyak Dien untuk jalan, kawasan hutan dan monumen bersejarah. Disisi lain terdapat nama pahlawan yang dihormati oleh masyarakat Aceh, salah satu nya adalah Pocut Meurah Intan. Sebelum ditetapkan menjadi kawasan Tahura, kawasan tersebut merupakan kawasan hutan lindung seluas 3.100 ha, hutan produksi terbatas 1.020 ha, hutan produksi tetap 1.100 ha dan sisanya 1000 ha merupakan areal penggunaan lain yang terletak di kelompok hutan Seulawah Agam Kabupaten Aceh Besar. Ide pembangunan Tahura di Propinsi NAD ini diawali oleh rekomendasi Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh pada tahun 1995 kepada Menteri Kehutanan RI, dan ditindak lanjuti dengan keluarnya SK Menteri Kehutanan No. 1/Kpts-II/1999 tanggal 5 Januari 1999 tentang perubahan fungsi hutan lindung dan hutan produksi yang terletak di kelompok hutan Seulawah Agam menjadi Tahura Cut Nyak Dien. Kemudian pada tahun 2001, nama Tahura berubah menjadi Tahura Pocut Meurah Intan, dan dikukuhkan dengan Perda Propinsi NAD No. 46 tahun 2001. Pengelolaan kawasan diserahkan kepada Pemerintah Daerah c/q Dinas Kehutanan Propinsi Aceh. Kawasan ini telah memiliki batas kawasan yang tetap dengan kegiatan penataan batas yang mulai tahun 1999, sepanjang 76 Km. Untuk memantapkan lembaga pengelolaan Tahura PMI, kemudian melalui Peraturan Gubernur No. 20 Tahun 2013 dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan. PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
1
2. Landasan Hukum Landasan hukum pengelolaan KPH Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan meliputi : a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya; b. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
l. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor 46 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan
c. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan
m. Qanun Aceh No. 2 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Qanun Aceh No. 2 Tahun 2014 tentang retribusi Jasa Usaha
d. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;
n. Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2016 tentang Kehutanan Aceh
e. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam; f. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawaetan Jenis Tumbuhan dan Satwa; g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar; h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan; i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan; j. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam Di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Dan Taman Wisata Alam;
2
k. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam;
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
o. Peraturan Gubernur No. 20 Tahun 2013 dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan p. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 70 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemberian dan Pencabutan Perizinan Pengusahaan Parawisata Alam Pada Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan 3. Letak dan Luas Secara geografis wilayah KPH Tahura Pocut Meurah Intan terletak pada 05o24’ - 05o28’ Lintang Utara (LU) dan 95o38’ - 95o47’ Bujur Timur (BT). Secara Administrasi terletak dalam wilayah Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar dan Kecamatan Padang Tiji serta Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie. Di sekitar kawasan Tahura terdapat 6 buah desa yaitu Desa Lamtamot, Desa Panca, Desa Lam Kubu, Desa Lhok Asan, Desa Lamteuba, dan UPT Panca. Selain itu, terdapat 3 Desa yang berbatasan langsung dengan Tahura yaitu Desa Suka Mulia, Desa Suka Damai, dan Desa Saree.
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
3
Gambar 2. Peta Ketinggian KPH Taman Hutan Raya PMI Gambar 1. Peta Taman Hutan Raya PMI
4. Topografi Kawasan KPH Tahura PMI tersebut terletak pada ketinggian tempat 500 – 1.800 m dari permukaan laut dengan topografi bergelombang sampai dengan agak berbukit. Secara umum kawasan Tahura memiliki kelerengan 0 – 8% dengan proporsi luas 8%, kelerengan 8 – 15 % seluas 14%, kelerengan 15 – 25 % seluas 44%, kelerengan 25 – 40% seluas 19% dan kelerengan melebihi 40% seluas 15%. Berdasarkan data elevasi, 3.191,53 hektar pada kisaran ketinggian 0-500 mdpl dari keseluruhan areal, 1.760,94hektar pada kisaran 5001000 mdpl, 1.110,00hektar pada kisaran 1000-1500 mdpl dan pada kisaran 1500-2000 mdpl luas areal nya 155,87 hektar.
4
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
5. Iklim Berdasarkan data klimatologi dari stasiun BMG Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar tahun 1876-2006, didapatkan nilai Q rata-rata sebesar 0,3952 sehingga menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, wilayah Aceh Besar termasuk tipe iklim agak basah (Klasifikasi C). Mengingat wilayah KPH Tahura berada di lereng Gunung Seulawah yang memiliki iklim mikro agak berbeda dengan daerah di sekitarnya, maka wilayah Tahura secara spesifik lebih mungkin masuk ke dalam tipe iklim B. 6. Keanekaragaman Hayati Flora dan Fauna 6.1 Keanekaragaman Hayati Flora Kawasan hutan di KPH Tahura PMI termasuk tipe hutan hujan tropis pegunungan. Vegetasi di dalam kawasan KPH Tahura PMI disusun oleh berbagai jenis tumbuhan mulai dari pohon berkayu sampai semak belukar dan rumput-rumputan. Berdasarkan hasil pengamatan di PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
5
lapangan ditemukan flora penyusun KPH Tahura PMI sebanyak sekitar 110 jenis. Dari jumlah itu 29 jenis di antaranya merupakan pohon berkayu yang cukup mudah dikenali di lapangan, yaitu: 1). Litsea glutinosa (Medang, Medang pajo), 2). Pterocarpus indica (Angsana, Asan), 3). Hibiscus tiliaceus (Waru), 4). Ficus benyamina (Beringin, Rambung batu,Kluei), 5). Alstonia scholaris (Pulai, Trump), 6). Piper betle (Sirih, Ranub bong, Ranup dong), 7). Azadirachta excelsa (Sentang), 8). Michelia champaca (Cempaka, Jeumpa), 9). Casuarina equisetifolia (Cemara), 10). Pinus merkusii (Tusam), 11). Aleurites moluccana (Kemiri), 12). Mimusops elengi (Tanjung), 13). Terminalia catappa, Terminalia gigantean (Ketapang), 14). Vitex pubescens (Laban, bak Mane), 15). Macaranga triloba (Jarak, Mahang, Tampu), 16). Elaeocarpus ganitrus (Ganitri, Madang ketapang), 17). Swietenia mahagoni, Swietenia macrophylla (Mahoni), 18). Melaleuca leucadendron (Kayu putih), 19). Acacia leucophloea, Acacia mangium (Pilang, Akasia daun lebar), 20). Schima wallichii (Puspa), 21). Hopea sangal (Cengal), 22). Shorea sp. (Meranti), 23). Dryobalanops beccarii (Kapur), 24) Hopea mengarawan (Merawan), 25). Gonystylus bancanus (Ramin); 26). Dipterocarpus sp. (Keruing), 27). Pterospermum sp. (Bayur), 28). Eucalyptus urophylla (Ampupu), 29). Shorea sp (Semantok). Sedangkan jenisjenis vegetasi tingkat pohon yang biasa dikenali oleh masyarakat setempat di dalam kawasan KPH Tahura meliputi 54 jenis pohon berkayu yang termasuk dalam 13 famili lebih (Tabel 1). Jenis-jenis pohon tersebut
6
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
merupakan jenis tumbuhan alami dan jenis tumbuhan hasil budidaya manusia. Adapun jenis-jenis tumbuhan yang alami dan merupakan tumbuhan setempat antara lain famili Dipterocarpaceae, Lauraceae, Guttiferae, Moraceae, Euphorbiaceae, Magnoliaceae, Combretaceae, dan Pinaceae. Untuk jenis-jenis pohon berkayu yang alami ada di dalam blok-blok perlindungan antara lain di kawasan Gunung Seulawah Agam maupun Gunung Seulawah Inong dan di beberapa lokasi hutan sekunder. Tabel 1. Jenis tumbuhan berkayu yang ditemukan dalam kawasan KPH Tahura PMI No. 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama Daerah 2 Akasia Ara Asan Bangka Bangkirai Bayou bate Benou Cemara Damarlaut Eucalyptus Gelitan Jeumpa Kambou Kemiri Karing Kepalabakoee Ketapangrimba Kopiglae Kluei Laban Lancungwuluh Lengang Mahonirimba
Nama Ilmiah 3 Acacia auriculiformis Ficusprocera Garcinia nervosa Tristania Shorea sp. Macarangasp Casuarina sp. Shoreamatrialis Eucalyptus urophylla Micheliachampaca Aleuritesmollucana Celtissumatrana Terminaliagigantra Vitexpubescen Swieteniamahagoni
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
Famili 4 Mimosaceae Moraceae Guttiferae Dipterocarpaceae Euphorbiaceae Casuarinaceae Dipterocarpaceae Myrtaceae Magnoliaceae Euphoriaceae Combretaceae Verbenaceae Meliaceae
7
24 Manthou Shoreasp 25 Mane/laban Vitex pubescen26 Mata ulat 27 Medangbedaya Litsea sp.1 28 Mdg. Cingah Litseaferruginea 29 Mdg. Campa Aseodaphnependucilaris 30 Mdg. Kameng Litsea sp. 31 Mdg. Kepula Litsea sp. 32 Mdg. Pajo Litseasp 33 Mdg. Panah Litsea sp. 34 Menuang 35 Merahpecuk 36 Merumbu 37 Penga 38 Pantalkijang 39 Pinus Pinusmerkusii 40 Ranub bong 41 Rambung Baccaureasp 42 Releu 43 Raneap 44 Reuwet 45 Seutangkee 46 Sentang Azadirachta sp. 47 Stuglee 48 Suringan 49 Tampu Macarangasp 50 Tanjung Mimusopelengi 51 Tapleung 52 Trump 53 Tingkuem 54 Ulin Eusideroxylonzwageri Sumber Data: Data Primer dan updating, 2013
Dipterocarpaceae Lauraceae Lauraceae Lauraceae Lauraceae Lauraceae Lauraceae Pinaceae Euphorbiaceae Mimosaceae Lauraceae
6.2 Keanekaragaman Hayati Fauna Selain koleksi flora, KPH Tahura PMI mempunyai keragaman spesies fauna yang cukup tinggi. Keseimbangan ekosistem kawasan tersebut telah menciptakan kondisi habitat yang optimal bagi
8
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
perkembangan satwa liar. Ragam dari berbagai tipe vegetasi di KPH Tahura sangat menarik bagi satwa liar untuk tinggal di dalamnya. Kelimpahan vegetasi pakan, tersedianya cukup air, dan struktur vegetasi yang sedemikian rupa adalah merupakan faktor pendukung perkembangan satwa liar di kawasan KPH Tahura. Tabel 2. Jenis-jenis Satwa liar Non Avifauna yang dapat diidentifikasi di KPH Tahura PMI No 1 1.
Nama Lokal 2 Gajah
Nama Ilmiah 3 Elephas maximus
2. Monyet besar Macaca nemestrina 3. Monyet Macaca fascicularis 4. Bajing Sciurus carolinensis 5. Babi hutan Sus scrofa 6. Rusa timor Cercus timorensis 7. Kijang Mutiacus muntjak 8. Sambar Cervus unicolor 9. Owa-owa Hylobates Sp. 10. Ular tanah 11. Ikan air tawar Sumber Data: Data Primer dan updating, 2013
Habitat 4 alam, Cemara,
Hutan Semak Hutan alam Hutan alam Hutan alam Semak, Hutan alam Semak, Hutan alam Semak, Hutan alam Semak, Hutan alam Hutan alam Hutan alam, Semak Sungai
Jenis mamalia yang lain adalah Rusa timor (Cervus timorensis) dan Kijang (Muntiacus muntjak). Kedua spesies tersebut ditemui di sepanjang jalur transek yang melintasi seluruh tipe habitat. Sementara itu ditemukan pula populasi Babi hutan (Sus scrofa). Keberadaan Babi hutan dapat diidentifikasi melalui jejak kaki dan areal bekas aktivitas mencari makan dengan mengorek tanah. Jenis primata yang banyak ditemui adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Populasi monyet jenis ini dapat ditemui hampir di sepanjang jalan yang melintas dalam kawasan. Pada beberapa lokasi dapat ditemui pula jenis primata lain Monyet ekor panjang besar (Macaca PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
9
nemestrina). Sementara itu Owa-owa (Hylobates Sp) dapat dijumpai di hutan alam campur terutama di kawasan Gunung Seulawah Inong. Berdasarkan data-data di atas dapat diketahui bahwa hutan alam merupakan tempat paling banyak dihuni beberapa satwa liar. Melimpahnya sumber pakan, air, dan groundcover serta minimnya aktivitas manusia membuat satwa dapat berkembang dengan baik. Habitat semak belukar juga merupakan habitat berbagai mamalia besar. Sementara itu hutan Pinus relatif paling sedikit dihuni primata atau mamalia besar. Hal ini disebabkan keragaman sumber pakan yang lebih sedikit dibanding habitat lainnya.
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 3. Jenis-jenissatwa yang ada di KPH TAHURA PMI: (a) Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), (b) Rusa timor (Cervus timorensis), (c) Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis); (d) Beruk (Macaca nemestrina)
10
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
Tabel 3. Jenis-jenis Burung di Hutan Kawasan KPH Tahura Pocut Meurah Intan No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Lokal 2 Trocok Trocok kelabu Kutilang emas Kutilang biasa Cucak merah Prenjak Cinenen Sulingan Butbut besar Butbut Buto kecil Buto Tulung tumpuk Cicuit Pelatuk merah Pelatuk Belibis Sepah Puyuh Meruwuk Dara batu Perkutut Punai Pentet Punglor Anis gunung Kepodang Bondol biasa Bondol haji Gagak
Nama Ilmiah 3 Pycnonotus goiavier Pycnonotus jocosus Pycnonotus melanicterus Pycnonotus aurigaster Pycnonotus jocosus Prinia polychroa Orthotomus sutorius Orthotomus sutorius Centropus sinensis Centrupus rectunguis Calorhamphus fuliginosus Megalaima corvina Megalaima javensis Aethopyga siparaja Picus miniaceus Dryocopus javensis Dendrocygna arcuata Pericrocotus cinnamomeus Arborophila rubrirostris Streptopelia chinensis Columba livia Geopelia striata Treron griseicauda Lanius schach Garrulax palliatus Turdus poliocephalus Oriolus xanthornus Lonchura leucogastroides Lonchura maja Corvus enca
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
Famili 4 Pycnonotidae Pycnonotidae Pycnonotidae Pycnonotidae Pycnonotidae Sylviidae Sylviidae Sylviidae Cuculidae Cuculidae Capitonidae Capitonidae Capitonidae Nectariniidae Picidae Picidae Anatidae Camphepagidae Phasianidae Columbidae Columbidae Columbidae Columbidae Laniidae Timaliidae Timaliidae Oriolidae Ploecidae Ploecidae Corvidae
11
31 Tangkar ongklet Platylophus galericulatus 32 Walet sapi Collocalia esculenta 33 Puput/rangkong Buceros bicornis 34 Kepodang merah Oriolus cruentus 35 Elang hitam Ictinaetus malayensis Sumber Data: Data Primer dan updating, 2013
Corvidae Apodidae Bucerotidae Oriolidae Accipitridae
Burung merupakan salah satu satwa yang mudah ditemui di hutan Kawasan Tahura Pocut Meurah Intan. Terdapat 35 jenis burung yang dijumpai terbagi dalam 19 famili. Jenis cucakan famili Pycnonotidae paling banyak ditemui. Jenis burung penetap dan burung pemangsa (raptor) dapat ditemui di lokasi. Burung pemangsa yang mudah ditemui di Kawasan KPH Tahura Pocut Meurah Intan adalah Elang hitam (Ictinaetus malayensis). Burung penetap paling banyak ditemui adalah dari famili Pycnonotidae antara lain Trocok (Pycnonotus goiavier), Trocok kelabu (Pycnonotis jocosus), Kutilang emas (Pycnonotus melanicterus), dan Kutilang biasa (Pycnonotus aurigaster). Jenis-jenis dari famili Columbidae yang banyak ditemui adalah Meruwuk (Streptopelia chinensis) dan Punai (Treron griseicauda). Burung penghisap madu yang dominan adalah Cicuit (Aethopyga siparaja). Jenis lain yang banyak ditemui adalah Buto (Megalaima corvina) dan Tulung tumpuk (Megalaima javensis). Tabel 4. Indeks Keragaman Shannon Jenis-jenis Burung di Tipe Habitat Hutan AlamCampur di KPH Tahura Pocut Meurah Intan No 1 1 2 3 4
12
Nama Lokal 2 Prenjak Kutilang emas Cinenen Punai
Nama Ilmiah 3 Prinia polychroa Pycnonotus melanicterus Orthotomus sutorius Treron griseicauda
Famili 4 Sylviidae Pycnonotidae Sylviidae Columbidae
H 5 0.154970473 0.219654768 0.141748636 0.056983333
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
2 3 Butbut besar Centropus sinensis Buto kecil Calorhamphus fuliginosus Cicuit Aethopyga siparaja Buto Megalaima corvina Pelatuk merah Picus miniaceus Kutilang biasa Pycnonotus aurigaster Belibis Dendrocygna arcuata Trocok Pycnonotus goiavier Sepah Pericrocotus cinnamomeus Puyuh Arborophila rubrirostris Meruwuk Streptopelia chinensis Dara Batu Columba livia Pentet Lanius schach Tulung tumpuk Megalaima javensis Trocok kelabu Pycnonotus jocosus Kepodang Oriolus xanthornus Sulingan Orthotomus sutorius Bondol biasa Lonchura leucogastroides Bondol haji Lonchura maja Total :
4 Cuculidae Capitonidae Nectariniidae Capitonidae Picidae Pycnonotidae Anatidae Pycnonotidae Camphepagidae Phasianidae Columbidae Columbidae Laniidae Capitonidae Pycnonotidae Oriolidae Sylviidae Ploecidae Ploecidae
5 0.095725952 0.056983333 0.154970473 0.236978084 0.033051846 0.190038406 0.033051846 0.236978084 0.167367786 0.033051846 0.077472399 0.095725952 0.056983333 0.056983333 0.095725952 0.033051846 0.033051846 0.320266409 0.112317191 2.693133124
Sumber Data: Data Primer dan updating, 2013
Pengumpulan data jenis dan populasi burung dilakukan dengan pengamatan langsung dengan menggunakan jalur pengamatan. Titiktitik pengamatan disebar secara random di hutan kawasan Tahura Pocut Meurah Intan. Berdasarkan hasil analisis data jenis burung pada berbagai tipe habitat dapat diketahui pada Tabel 5.
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
13
Tabel 5. Indeks Keragaman Shannon Jenis-jenis Burung di Tipe Habitat Hutan Pinus No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
H 5 0.267023532 0.349354066 0.157406725 0.22470947 0.03064667 0.072204459 0.132961591 0.119505426 0.072204459 0.105046584 0.105046584 0.052992175 0.03064667 0.052992175 0.119505426 0.089382023 0.179168167 0.03064667 0.03064667 0.03064667 0.072204459 0.198739988 0.03064667 0.03064667 2.584973993
Nama Ilmiah 3 Buceros bicornis Pycnonotus melanicterus Prinia polychroa Megalaima javensis Megalaima corvina Aethopyga siparaja Pycnonotus jocosus Treron griseicauda Pycnonotus aurigaster Oriolus xanthornus Ictinaetus malayensis Pycnonotus goiavier Collocalia esculenta Treron griseicauda Orthotomus sutorius Lonchura maja Platylophus galericulatus Turdus poliocephalus Total : Sumber Data: Data Primer dan updating, 2013
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
Nama Ilmiah 3 Aethopyga siparaja Pycnonotus goiavier Streptopelia chinensis Prinia polychroa Geopelia striata Lanius schach Centrupus rectunguis Megalaima javensis Collocalia esculenta Dryocopus javensis Lonchura leucogastroides Lonchura maja Buceros bicornis Garrulax palliatus Pycnonotus melanicterus Orthotomus sutorius Sturnus contra Orthotomus sutorius Picus miniaceus Platylophus galericulatus Oriolus cruentus Pycnonotus jocosus Ictinaetus malayensis Corvus enca Total : Sumber Data: Data Primer dan updating, 2013
14
Nama Lokal 2 Cicuit Trocok Meruwuk Prenjak Perkutut Pentet Butbut Tulung tumpuk Walet sapi Pelatuk Bondol biasa Bondol haji Puput/rangkong Punglor Kutilang emas Sulingan Jalak Cinenen Pelatuk merah Tangkar ongklet Kepodang merah Cucak merah Elang hitam Gagak
Tabel 6. Indeks Keragaman Shannon Jenis-jenis Burung di Tipe Habitat Semak Belukar di Tahura Pocut Meurah Intan
Famili 4 Nectariniidae Pycnonotidae Columbidae Sylviidae Columbidae Laniidae Cuculidae Capitonidae Apodidae Picidae Ploecidae Ploecidae Bucerotidae Timaliidae Pycnonotidae Sylviidae Sturnidae Sylviidae Picidae Corvidae Oriolidae Pycnonotidae Accipitridae Corvidae
No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama Lokal 2 Puput/rangkong Kutilang emas Prenjak Tulung tumpuk Buto Cicuit Trocok kelabu Punai Kutilang biasa Kepodang Elang hitam Trocok Walet Punai Sulingan Bondol haji Tangkar ongklet Anis gunung
Famili 4 Bucerotidae Pycnonotidae Sylviidae Capitonidae Capitonidae Nectariniidae Pycnonotidae Columbidae Pycnonotidae Oriolidae Accipitridae Pycnonotidae Apodidae Columbidae Sylviidae Ploecidae Corvidae Timaliidae
H 5 0.130558086 0.171012735 0.232896162 0.223940501 0.058466468 0.320210653 0.257150306 0.098071788 0.098071788 0.098071788 0.158421281 0.214498517 0.158421281 0.079424904 0.033948521 0.144977259 0.033948521 0.033948521 2.546039082
7. Aksesibilitas Dari segi aksesibilitas, KPH Tahura PMI memiliki tingkat aksesibiltas yang tinggi, serta sangat terjangkau dari berbagai area. Hal ini dikarenakan lokasinya dibelah oleh jalan Propinsi Banda Aceh - Medan dari mulai kilometer 61 hingga kilometer 69 dan dari KM 74 – KM 81. Aksesibilitas dari pusat kota sampai dengan lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum sampai Lambaro, selanjutnya perjalanan diteruskan dengan kendaraan umum lain seperti Bus jurusan Medan dan L300 berhenti di KM 77 yaitu KPH Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan.
15
f.
Mengembangkan potensi ekonomi kawasan TAHURA Pocut Meurah Intan.
Kelembagaan KPH Tahura Pocut MeurahIntan Intan 9. 9.Kelembagaan KPH Tahura Pocut Meurah
8. Visi dan Misi 8.1 Visi KPH TAHURA Pocut Meurah Intah dalam periode perencanaan jangka panjang 10 tahun (2016-2025) telah di analisis berdasarkan kondisi kekinian, dari berbagai permasalahan yang ada sekarang ini kemudian tertuang dalam visi pengelolaannya yakni “KPH TAHURA Pocut Meurah Intan sebagai Model Pengelolaan Kolaborasi dan Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi” Kelestarian yang dicita-citakan mencakup kelestarian kawasan secara spasial, kelestarian keragaman hayati, kelestarian bentang alam, dan kelestarian lansekap kawasan. Pengelolaan kawasan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya internal maupun eksternal.
Dalam rangka mewujudkan kelembagaan ideal pengelolaan hutan Dalam rangka mewujudkan kelembagaan ideal pengelolaan tersebut, kemudian melaluimelalui Peraturan Gubernur No. No. 20 Tahun 2013 hutan tersebut, kemudian Peraturan Gubernur 20 Tahun 2013 dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesatuan Pengelolaan dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan Hutan Taman Hutan RayaMeurah Pocut Meurah Taman Hutan Raya Pocut Intan. Intan. Struktur Organisasi Struktur Organisasi KPHTahura Tahura Pocut Pocut Meurah KPH MeurahIntan Intan KEPALA KPH TAHURA PMI M. DAUD, S.Hut., M.Si
KEPALA SUB. BAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
FAHRIZAL, S.Sos
8.2 Misi Untuk mencapai visi pengelolaan jangka panjang tersebut, maka dirumuskan upaya-upaya yang harus ditempuh dan tertuang dalam misi pengelolaan KPH Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan yakni :
KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN
KEPALA SEKSI PENGAMANAN DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
FERRY IRAWAN, S.Hut., M.Si
RAHMAT FADHLI, S.Hut
KEPALA BKPH SEULAWAH AGAM
KEPALA BKPH SEULAWAH INONG
MARIADI, SP
IRWAN ROSIHAN, SH
a. Mengembangkan kelembagaan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana; b. Memantapkan status dan fungsi kawasan hutan; c. Menyelesaikan permasalahan konflik tenurial melalui pengembangan skema pengelolaan kawasan secara kolaboratif;
1. 2.
RPH LAMTEUBA RPH TELADAN
1. 2.
RPH ALUE GEULIMA RPH KR. RAJUY
d. Meningkatkan efektifitas perlindungan dan pengamanan wilayah kelola; | 19
e. Mengembangkan potensi eko-wisata, pendidikan konservasi dan penelitian; f. Mengembangkan potensi ekonomi kawasan TAHURA Pocut Meurah Intan.
16
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
17
9.3 Tenaga Bakti Rimbawan (Non PNS) KPH Tahura Pocut Meurah Intan No 1. 2. (a) (b) Gambar 4. Sumber Daya Manusia PNS dan Non PNS di KPH Tahura PMI (a) dan (b) Penyegaran Pengamanan Hutan (Non PNS)
Jumlah pegawai PNS dan Non PNS di KPH Tahura Pocut Meurah Intan sampai dengan Desember 2016 sebanyak 188 orang, terdiri dari PNS 21 orang, PNS Polhut 7 orang, Tenaga Bakti Rimbawan 2 orang, Tenaga Lapangan 14 orang, dan Tenaga Pengamanan Hutan 144 orang. 9.1 PNS KPH Tahura Pocut Meurah Intan No 1. 2. 3.
Pendidikan Terakhir Sarjana (S1/ S2) Diploma SMA
Kompetensi
Kehutanan Pertanian Sosial Hukum Kehutanan Jumlah
Jumlah (Orang) 11 3 2 1 2 2 21
No
Pendidikan Terakhir
1
Sarjana (S1/ S2)
2.
SMA
18
Kompetensi
Kehutanan Pertanian Sosial Hukum Jumlah
Jumlah (Orang) 2 1 3 1 7
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
Sarjana Diploma
Kompetensi
Kehutanan Ekowisata Jumlah
Jumlah (Orang) 1 1 2
9.4 Tenaga Pengamanan Hutan (Non PNS) KPH Tahura Pocut Meurah Intan No
Sarjana
2.
Diploma
3.
Kehutanan Pertanian Ekonomi Teknik Sains Pendidikan Islam Kesehatan Mayarakat Dokter Hewan Agama Pelayaran Keuangan/ Perbankan Pendidikan Islam Lainnya
Jumlah (Orang) 9 1 2 4 1 1 1 1 1 1 2 1 2
-
106
-
11 144
Pendidikan Terakhir
1.
4.
9.2 PNS (POLHUT) Tahura Pocut Meurah Intan
Pendidikan Terakhir
SMA/ SMK/ STM/ MAN SMP/ MTsN/ MTS/
Kompetensi
Jumlah
9.5 Tenaga Lapangan (Non PNS) KPH Tahura Pocut Meurah Intan No
Pendidikan Terakhir
1.
Sarjana
2.
SKMA
Kompetensi Kehutanan Pertanian Kehutanan
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
Jumlah (Orang) 4 1 1
19
3. 4.
SMA SD
Jumlah
7 1 14
10. Sarana dan Prasarana KPH Tahura PMI Sarana dan prasarana merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan serta dapat menunjang terselenggaranya suatu kegiatan yang sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan KPH Tahura Pocut Meurah Intan, beberapa sarana dan prasarana yang ada diantaranya :
Gambar 6. Aula KPH Tahura Pocut Meurah Intan
c. Balai Pertemuan
a. Kantor KPH TAHURA Pocut Meurah Intan
Gambar 5. Kantor KPH Tahura Pocut Meurah Intan
Kantor KPH Tahura Pocut Meurah Intan merupakan salah satu bangunan peninggalan sejarah Belanda pada zaman dahulu. Bangunan tersebut pada saat ini digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan aktivitas dalam mengelola KPH Tahura Pocut Meurah Intan. b. Aula Aula KPH Tahura Pocut Meurah Intan didirikan pada tahun 2006. Pada tahun 2016 aula tersebut di renovasi sehingga saat ini sudah dapat digunakan secara maksimal. Kapasitas aula dapat menampung Âą 100 orang peserta, sehingga dapat mendukung kegiatan yang ada di KPH Tahura PMI seperti pelatihan dan pertemuan/ rapat (Gambar 6).
20
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
Gambar 7. Balai Pertemuan KPH Tahura Pocut Meurah Intan
Balai pertemuan merupakan salah satu fasilitas yang terdapat di KPH Tahura Pocut Meurah Intan. Balai tersebut biasa digunakan pada saat pertemuan bersama masyarakat dan para pihak lainya. Balai KPH Tahura Pocut Meurah Intan dapat menampung Âą 15 orang. d. Pustaka Pustaka merupakan salah satu fasilitas pendidikan yang terdapat di dalam kantor KPH Tahura Pocut Meurah Intan. Pustaka tersebut dibangun dengan tujuan agar dapat menunjang kegiatan wisata pendidikan. Di dalam ruangan pustaka terdapat beberapa lemari yang berisikan buku mengenai kehutanan, lingkungan, perkebunan, dll. PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
21
e. Sarana Peribadatan
Gambar 10. Pos Penjagaan KPH Tahura Pocut Meurah Intan
(a)
(b)
Gambar 8. Sarana Peribadatan (a) tampak luar (b) tampak dalam
Di dalam kawasan perkantoran KPH Tahura Pocut Meurah Intan terdapat sebuah sarana peribadatan yaitu Mushalla yang dapat dipakai oleh siapa saja baik staf Tahura maupun pengunjung yang melakukan kegiatan wisata di Tahura PMI. f. Guest House dan Mess Rimbawan
Pos penjagaan merupakan tempat bagi Tamu yang berkunjung ke KPH Tahura Pocut Meurah Intan. Tamu dapat melapor terlebih dahulu, sehingga anggota pengamanan hutan (PAMHUT) yang sedang bertugas piket di pos penjagaan dapat mengarahkan tamu tersebut. h. Area Parkir Area parkir tersedia di kawasan KPH Tahura Pocut Meurah Intan dan dapat menampung kendaraan roda 2 sebanyak ± 200 unit dan kendaraan roda 4 sebanyak ± 50 unit. Area parkir tersebut sangat menunjang kegiatan wisata bagi para pengunjung serta tamu kantor yang berkunjung ke KPH Tahura PMI. i. MCK
Gambar 9. Mess Rimbawan KPH Tahura Pocut Meurah Intan
KPH Tahura Pocut Meurah Intan memiliki fasilitas penginapan yaitu guest house dan mess rimbawan. Guest house dan mess rimbawan tersebut biasanya digunakan apabila di KPH Tahura PMI terdapat kegiatan pelatihan maupun penelitian. KPH Tahura Pocut Meurah Intan memiliki 2 (dua) kamar guest house, masing – masing kamar dapat menampung 2 orang dengan difasilitasi 1 kamar mandi. Sedangkan mess rimbawan dapat menampung ± 10 orang dengan difasilitasi 2 kamar mandi dan 1 ruangan dapur. g. Pos Penjagaan
22
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
Fasilitas MCK telah tersedia di beberapa tempat sekitar kawasan KPH Tahura Pocut Meurah Intan seperti di sekitar bangunan kantor, aula, dan mushalla. 11. Perijinan Masuk Kawasan KPH Tahura PMI Untuk dapat melakukan aktivitas di dalam Kawasan KPH Tahura PMI, terdapat beberapa aturan yang harus ditaati oleh pengunjung, diantaranya : a. Setiap pengunjung wajib membeli tiket masuk kawasan b. Bagi lembaga pemerintah, swasta dan organisasi lainnya apabila ingin membawa rombongan dan melakukan kegiatan wisata di KPH Tahura PMI, terlebih dahulu harus mengajukan surat PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
23
pemberitahuan ke KPH Tahura PMI. c. Setiap pengunjung wajib didampingi oleh pemandu wisata apabila ingin melakukan wisata air terjun serta perjalanan jogging track d. Untuk keperluan Observasi, PKL, dan Penelitian, pelajar maupun mahasiswa wajib menyerahkan surat rekomendasi dari Sekolah atau Perguruan Tinggi yang bersangkutan serta melampirkan proposal rencana kegiatan e. Pengunjung wajib mentaati semua aturan yang di tetapkan oleh pengelola KPH Tahura PMI. Sesuai Qanun Aceh No. 2 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Qanun Aceh No. 2 Tahun 2014 tentang retribusi Jasa Usaha, setiap pengunjung yang ingin berkunjung ke KPH Tahura PMI wajib membeli tiket masuk/ karcis sebagai berikut :
Potensi pariwisata yang terdapat di KPH Tahura Pocut Meurah Intan dapat dilihat pada potensi alam, potensi kebudayaan dan potensi buatan manusia. Potensi alam merupakan potensi yang dapat dilihat dari jenis flora dan fauna serta bentang alam berupa air terjun dan suasana pegunungan dari Gunung Seulawah Agam dan Gunung Seulawah Inong yang mengapit KPH Tahura. Nama gunung tersebut (Seulawah) telah dikenal di dalam sejarah penerbangan Indonesia karena Presiden Soekarno telah memilihnya menjadi nama pesawat Garuda Indonesia Airways yang pertama. Potensi alam yang terdapat di KPH Tahura Pocut Meurah Intan berupa Flora dan fauna dapat dijadikan sebuah daya tarik dalam kegiatan wisata pendidikan dan penelitian maupun wisata khusus seperti Bird Watching. Sedangkan bentang alam yang terdapat di Tahura Pocut Meurah Intan dapat dijadikan sebuah daya tarik wisata dalam kegiatan Prewedding.
a. Tiket Masuk Wisatawan Nusantara seharga Dewasa Rp. 1.000,dan anak – anak Rp. 500,b. Tiket Parkir Kendaraan Roda 2 seharga Rp. 1.000,- dan Roda 4 seharga Rp. 2.000,-
(a)
(b)
Tarif Retribusi Kawasan KPH Tahura PMI (a) Tiket Masuk Pengunjung Dewasa (b) Tiket Parkir Roda 4 (empat)
12. Potensi Pariwisata di KPH Tahura PMI Potensi pariwisata merupakan sesuatu yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata dan dapat dikembangkan menjadi daya tarik sebuah obyek wisata untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke tempat tersebut.
24
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
(a) (b) Gambar. 11 Potensi alam di KPH Tahura Pocut Meurah Intan (a) Hutan Pinus, (b) Air Terjun KPH Tahura Pocut Meurah Intan yaitu terdapat sebuah bangunan bersejarah peninggalan Belanda. Bangunan tersebut dapat dijadikan sebuah daya tarik wisata untuk menarik wisatawan berkunjung ke KPH Tahura Pocut Meurah Intan serta dapat dijadikan obyek wisata sejarah. PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
25
13. Pengembangan Pariwisata (Ekowisata)
Gambar. 12. Bangunan Peninggalan Belanda
Potensi wisata lainnya yang terdapat di kawasan KPH Tahura Pocut Meurah Intan yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata, diantaranya rumah pohon, jogging track, Flying fox, jembatan tali, taman anggrek, serta taman bunga.
Suatu obyek wisata dapat diadikan sebagai salah satu obyek wisata yang menarik, maka perlunya meningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana obyek wisata tersebut. Sarana dan prasarana merupakan factor yang sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan pengembangan wisata. Pengembangan pariwisata ini dapat disinergikan dengan pembinaan sektor usaha kecil dan perdagangan hasil bumi yang banyak terdapat di sekitar Tahura PMI berupa warung makan/minum serta penjual makanan/jajanan tradisional untuk oleh-oleh. Selain itu, potensi wisata yang terdapat di Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan perlu dilakukannya pengembangan dalam faktor pengelolaan wisata pendidikan dan wisata alam diantaranya : 1) Pengelolaan Penelitian dan Pendidikan Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan penelitian dan pendidikan, diantaranya: a. Identifikasi obyek penelitian dan pendidikan mengenai tumbuhan, satwa, ekosistem dan sosial ekonomi budaya masyarakat setempat;
(a)
b. Penyiapan pelayanan dan materi penelitian dan pendidikan;
(b)
c. Penyiapan database informasi kegiatan penelitian dan pendidikan; d. Penyusunan rencana dan skala prioritas pelaksanaan kegiatan penelitian dan pendidikan; e. Pengembangan sistem dokumentasi, publikasi dan promosi. 2) (c)
(d)
Gambar. 13 (a) Jogging Track (b) Rumah pohon (c) jembatan tali dan Flying fox (d) Taman anggrek
26
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
Pengelolaan Wisata Alam
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan wisata alam, diantaranya: a. Inventarisasi dan identifikasi obyek dan daya tarik wisata dan PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
27
rekreasi alam di dalam kawasan; b. Inventarisasi, identifikasi, dan analisis sosial ekonomi dan budaya masyarakat, kecenderungan pasar, kebijakan daerah, ketersediaan sarana dan prasarana pendukung; c. Peningkatan investasi di bidang wisata alam; d. Peningkatan peranserta masyarakat dalam kesempatan dan peluang usaha dan kerja untuk peningkatan kesejahteraan;
Peningkatan pengunjung terjadi disebabkan karena promosi yang dilakukan oleh Tahura Pocut Meurah Intan berhasil menarik minat pengunjung untuk datang mengunjungi Tahura Pocut Meurah Intan, selain itu banyaknya kampanye Go Green yang disuarakan di seluruh dunia juga menjadikan masyarakat lebih memilih melakukan wisata alam sambil melestarikannya, dan Tahura Pocut Meurah Intan merupakan salah satu destinasi wisata alam yang berada di Banda Aceh.
e. Penjagaan keunikan dan keindahan alam serta mutu kondisi lingkungan; f. Pemasaran obyek wisata alam dan pengusahaannya. Pengembangan pariwisata dan peningkatan pelayanan pengunjung serta pengelolaan kegiatan wisata yang dilakukan di TAHURA Pocut Meurah Intan, berdampak pada peningkatan minat pengunjung untuk berkunjung. Data unit pengelola Tahura PMI menunjukan bahwa jumlah kunjungan wisata dengan catatan pengunjung yang sengaja datang dan meregistrasi untuk menikmati wisata alam ke Tahura PMI meningkat pada tahun 2015 dengan jumlah 33028 orang. (Gambar 4)
(b)
(a)
(c)
Gambar 15. Wisata Pendidikan dan Penelitian di Tahura Pocut Meurah Intan (a) Wisata konservasi gajah (b) pengamatan serangga (c) analisis vegetasi tumbuhan
Peningkatan jumlah pengunjung juga dipengaruhi oleh karakteristik pengunjung, Usia, tingkat pendidikan, serta pendapatan, dan juga motivasi berpengaruh terhadap keinginan pengunjung untuk mengunjungi sebuah kawasan wisata. Salah satu motivasi yang berpengaruh terhadap keinginan pengunjung untuk mengunjungi Tahura Pocut Meurah Intan yaitu untuk melakukan kegiatan wisata pendidikan dan penelitian. (Tabel 7) Tabel 7. Kunjungan pengunjung kegiatan wisata pendidikan dan penelitian di Tahura Pocut Meurah Intan
Gambar 14. Grafik Perkembangan Pengunjung tahun 2010 – 2016
28
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
No
Tahun
1 2 3
2011 2012 2013
Jumlah Kunjungan Wisata Pendidikan SD -
SMP -
SMA -
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
S1 4 5 -
S2
S3
1 -
1 -
29
4 5
2014 2015
373
-
64 6 2016 Sumber : KPH TAHURA PMI, 2016
150
64 103
-
-
70
404
-
-
14. Kolaborasi Pengelolaan KPH Tahura PMI Kerjasama pengelolaan para pihak akan mengatur dan berbagi peran dari masing-masing pihak dalam pengelolaan bersama. Peran beberapa pihak tersebut harus bersinergi dalam memperkuat program yang ada, mulai dari perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi yang dapat dilakukan bersama-sama, sehingga hasil yang diharapkan dapat maksimal dan bermanfaat bagi pencapaian tujuan bersama. Pengelolaan Kolaboratif KPH Tahura PMI dirancang sebagai berikut: a. Menjamin kelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem KPH Tahura PMI b. Menjamin agar pemanfaatan biota (flora dan fauna) beserta habitatnya oleh masyarakat berlangsung secara berkelanjutan; c. Membina, memelihara dan mempertahankan model pengelolaan kolaboratif bersama pemerintah daerah, masyarakat, mitra dan pihak-pihak terkait lainnya atas dasar saling berbagi peran, berbagi tanggung jawab dan berbagi manfaat; d. Mengoptimalkan kesempatan pendidikan, penelitian pariwisata yang sesuai dengan kaedah konservasi;
1) Memfasilitasi proses manajerial dan institusional guna menciptakan pengelolaan Tahura PMI secara efektif (Sustainable Park Management), dan 2) Meningkatkan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat setempat dengan menjamin manfaat sumberdaya alam melalui pengidentifikasian dan pengembangan sumber pendapatan alternatif dari sumberdaya alam (Sustainable Livelihood). g. Sedangkan sasaran utama yang ingin dicapai dalam pengelolaan kolaboratif KPH Tahura PMI meliputi: 1) Terbentuknya lembaga pengelola KPH Tahura PMI yang kolaboratif; 2) Tersedianya rencana pengelolaan jangka menengah dan pendanaan KPH Tahura PMI. 3) Meningkatnya taraf hidup masyarakat lokal, termasuk pengembangan blok penyangga; 4) Diterapkannya metode pengamanan dan pengawasan kawasan secara bersama. 5) Terbentuknya kelompok masyarakat peduli api, masyrakat mitra polhut, commonity patrol, wildlife protect unit.
dan
e. Menjaga agar pemanfaatan sumber daya alam berbasiskan kearifan budaya lokal senantiasa terjaga dan dilestarikan. f. Fokus utama pengelolaan kolaboratif Tahura PMI diprioritaskan pada dua hal, yaitu:
30
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN
31
Daftar Pustaka Dinas Kehutanan Aceh, 2014. Buku Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kehutanan Aceh Tahun 2014. KPH Tahura PMI, 2016. Buku Rencana Pengelolaan Jangka Panjang (RPJP) KPH Tahura Pocut Meurah Intan Tahun 2016
32
PROFIL KPH TAHURA POCUT MEURAH INTAN