Media Informasi, Komunikasi, dan Suara Umat Paroki St. Thomas Morus Edisi II / 23 Desember 2012 — 05 Januari 2013
MASIHKAH KITA MENANTIKAN MESIAS
Natal untuk Kita Sekami Thomas Morus, Gelar Latihan Untuk Rayakan Natal Bersama
Fasilitator Ansos Paroki St. Thomas Morus ikuti Pelatihan
‘Anakku Cerminan Keluargaku’ Tuhan Salah Saya Apa??? ‘Aktivitas Umat Paroki St. Thomas Morus Menjelang Natal’
Salam Vocatis LahirMu, Damaikan Hati Media Informasi, Komunikasi, dan Suara Umat Paroki St. Thomas Morus
Edisi II / 23 Des 2012 – 05 Jan 2013
Pelindung : Rm. Laurensius Noi, Pr Penanggung Jawab : Rm. Efraim Dida, Pr Pembimbing : Rm. Hendrik Nong, Pr Pemimpin Redaksi : Gerry da Gama Staf Redaksi : Siska Solmaris Charlos Saka Sisilia Daeng Erna Maria Desain/Layout : Ening Baleng Alamat Redaksi : Sekretariat Vocatis Jln. Kesehatan No. 12 Maumere Telp. 082145146397 E-mail : vocatis_pasthorus@rocketmail.com Facebook : Vocatis Pasthorus
Salam sejahtera bagi pembaca Vocatis yang setia. Pada Adven minggu terakhir ini, korona adven telah menyala penuh. Ini berati telah utuhlah kehidupan kita. Kita telah memasuki pintu sukacita, menyambut kelahiran Yesus Sang Juru Selamat terjanji yang telah datang. Lahirnya Yesus membawa kedamaian bagi kita semua, damai yang menjadi impian dan harapan semua umat di muka bumi ini. Damai berarti tidak ada lagi perasaan benci, amarah, iri hati, dendam, permusuhan dan pertentangan; tiada lagi kegelisahan, keresahan dan kebimbangan. Damai di hati setiap insan menjadikan dunia ini penuh dengan suka cita; damai itu berasal dariNya yang adalah Anak Allah yang kudus, Sang Penebus dunia. Pada edisi kali ini, Vocatis hadir ke hadapan pembaca dengan berita-berita seputar persiapan menjelang Natal. Aktivitas-aktivitas menjelang Natal menjadi fokus Vocatis kali ini. Besar harapan kami agar pembaca dapat mengambil nilai-nilai positif dari setiap sajian Vocatis. Seperti pada edisi sebelumnya, tentu terdapat kekurangan pada menu yang Vocatis hidangkan kali ini. Maka dengan penuh kerendahan hati, redaksi mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Akhirnya, segenap tim redaksi mengucapkan Selamat Hari Natal 2012 dan Tahun Baru 2013 bagi para pembaca Vocatis. Semoga kelahiran Yesus menjadi awal bagi kehidupan kita yang baru. Vocatis juga berharap semoga semua resolusi kita di tahun yang akan datang dapat tercapai sesuai harapan. Semoga‌. Selamat membaca. Daftar Isi‌ St. Yohanes Pembaptis Natal untuk Kita Tajuk : Selamat Natal Berita seputar Paroki St. Thomas Morus Renungan Kesaksian Vocatis Profil SerbaSerbi
1 2 3 4 8 10 12 13
MENGENAL ORANG KUDUS
ST. YOHANES PEMBAPTIS ohanes Pembaptis adalah anak dari Elisabet, saudara sepupu Maria, ibu Yesus.Ayahnya, Zakharia adalah seorang imam dari rombongan Abia yang bertugas di Bait Allah. Dalam Katolik, Yohanes disimbolkan dengan seorang pertapa mengenakan pakaian dari bulu domba yang sedang berkhotbah dan bersanding dengan seekor domba dan tanggal peringatannya adalah 24 Juni dan 29 Agustus. Yohanes diberi gelar Pembaptis karena pekerjaannya yaitu membaptis orang-orang Israel untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus. Setelah Yesus, yang berselisih usia 6 bulan dengan Yohanes, berumur 30 tahun dan akan memulai pelayananNya, maka Ia mendatangi Yohanes untuk dibaptiskan. Awalnya pasangan Elisabet dan Zakharia tidak dikaruniai anak, karena Elisabet mandul. Suatu hari Zakharia bertugas membakar ukupan di Bait Allah. Tiba-tiba malaikat Gabriel menampakkan diri kepadanya dan memberitahukan bahwa Tuhan akan mengaruniakan anak laki-laki padanya yang akan dinamai Yohanes dan banyak orang akan bersuka cita atas kelahirannya. Anak itu akan menyiapkan umat Israel untuk menyambut datangnya Mesias. Zakharia tidak percaya karena Elisabet dan dirinya sudah lanjut. Karena itu ia menjadi bisu sampai anaknya lahir. Yohanes adalah utusan Allah yang mendahului Yesus. Yesus mengatakan: "Di antara
mereka yang dilahirkan oleh wanita tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis." (Matius 11:11). Masa kecil Yohanes tidak banyak diketahui, kecuali ketika masih dalam kandungan Elisabet, ia melonjak kegirangan sewaktu Maria berkunjung ke rumah ibunya. Pemberitahuan kelahiran Yohanes terjadi saat imam Zakharia dari rombongan Abia, melakukan tugasnya di Bait Allah. (Lukas 1:5) Rombongan Abia adalah kelompok ke-8 dari 24 kelompok imam yang bergiliran melakukan tugas di Bait Allah (1 Tawarikh 24:7-18).Ada pakar yang berpendapat giliran ini biasanya jatuh pada awal bulan Sivan dalam kalender Yahudi atau sekitar bulan Juni kalender Masehi.Dengan demikian Elisabet mulai hamil pada bulan Juni atau segera setelahnya. Jika kehamilan dimulai bulan Juni, maka Yohanes Pembaptis diperkirakan lahir bulan Maret-April di tahun berikutnya, menurut kalender Masehi, yaitu sekitar Paskah Yahudi. Kira-kira pada usia 27 tahun Yohanes muncul sebagai pengkhotbah di tepi Sungai Yordan dan berseru, "Bertobatlah kerajaan Allah sudah dekat!".Kemudian masyarakat mengaku dosa dan bersedia dibaptis oleh Yohanes. Ketika orang menanyakan siapakah dirinya ia menjawab,"Akulah suara yang berseru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! Aku membaptis kamu dengan air.Tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
kenal.Dia yang datang kemudian daripadaku.Membuka tali kasutNya pun aku tak pantas".Yohanes memiliki banyak pengikut, termasuk orang-orang yang kemudian dipilih Yesus menjadi rasulNya.Yesus sendiri meminta untuk dibaptis olehnya.Ketika itu Yohanes berseru,"Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia!" Dan dari surga berseru pula suara,"Engkaulah AnakKu yang Kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan!". Tak lama setelah pembaptisan Yesus, Yohanes dipenjarakan karena mengecam pernikahan Raja Herodes Antipas dengan Herodias, isteri saudara sepupunya. Pada suatu pesta di istana, Herodes sangat bersukaria atas tarian Salome, putri Herodias, dan berjanji akan memberikan apa saja yang diminta. Gadis itu bertanya kepada Herodias, maka Herodias menuntut kepala Yohanes dan Herodes pun memerintahkan untuk memenggal Yohanes. Kisah ini tercatat dalam ketiga Injil Sinoptik: Matius 14:1-12, Markus 6:14-29, dan Lukas 9:7-9 Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
1
OPINI VOCATIS
Natal untuk Kita Oleh : Siska Solmaris
uforia Natal sudah terasa di hampir seluruh pelosok daerah ini. Ornamenornamen Natal yang dipajang di toko-toko menjadi sasaran empuk umat beragama Nasrani. Aneka persiapan menjelang Natal menjadi ungkapan kegembiraan umat Nasrani menyambut kelahiran Yesus Kristus. Orang dewasa maupun anak-anak semua larut dalam keriaan yang sama. Namun, kalau kita jeli melihat sekeliling kita, tentu tidak semua umat memiliki kesiapan yang sama. Bila dilihat sepintas, maka tampak dengan jelas suatu kaum tertentu lebih menyiapkan dirinya. Namun, ini lebih dalam persiapan lahiriah. Untuk menyambut kelahiran, orang mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan oleh Dia yang akan lahir. Tempat tidur yang layak bagi sang bayi dan perlengkapan lainnya. Namun, kalau kita melihat ke belakang, pada jaman Yesus, 2000 tahun silam, kelahiran-Nya terjadi di kandang hina. Sungguh bukan tempat yang layak untuk sebuah peristiwa berharga. Kondisi yang sangat
2
konsekuensi logisnya adalah semua umat manusia dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Tidak akan ada dikotomi antara kaya dan miskin, berkasta dan tidak berkasta, pejabat dan rakyat jelata. Semua mesti berbaur, semua mesti bersolider. Suka atau tidak suka, kita hidup dalam lingkungan masyarakat yang multietnis dan multikultur, maka bersatu dalam keberagaman tidak hanya menjadi pilihan tapi keharusan. Dengan kelahiran Kristus, semestinya kita semua pun boleh lahir kembali sebagai pribadi yang solider dengan semua sesama. Dengan berbanding terbalik dengan demikian, jargon bahwa damai kehidupan di jaman ini. Dalam itu indah menemukan tempatnya kenangan akan penderitaan dalam kehidupan kita. (memoria passionis) Bunda Momen kelahiran Yesus Maria ketika akan melahirkan pada masa kini hendaknya dapat Sang Juru Selamat semenjadi titik balik bagi perubahan harusnya menjadikan kita leperilaku kita di semua lini bih menghargai sebuah kehidupan, baik kehidupan priperistiwa kelahiran. Dalam badi maupun kehidupan sosial. hubungannya dengan Yang kaya tidak boleh kelahiran Yesus, hati adalah memandang rendah pada si infrastruktur terpenting yang miskin, yang rupawan tidak boleh mesti dipersiapkan. Dengan melihat dengan ‘sebelah mata’ hati yang bersih dan layak pada yang buruk rupa, yang akan memampukan kita ‘besar’ tidak boleh menginjak menerima kehadiran Yesus yang ‘kecil’. Citra kita sebagai dengan layak pula. Jika umat beriman yang mengimani demikian, maka mempersiapKristus harus tetap terjaga denkan hati menjadi harga mati gan baik. Kristus menghendalam menyambut kelahiran daki agar kita dapat menjadi Juru Selamat. garam dan terang bagi sesama Kelahiran Yesus pada kita. Menjadi garam berarti jaman ini – dalam keanekaan menjadikan hidup dan diri sebahidup manusia – jika mau gai sarana damai bagi sesama. dimaknai secara benar, maka Dan, menjadi terang berarti menyang mesti diupayakan ialah jadikan diri dan hidup sebagai kesungguhan dan ketulusan sarana penunjuk arah kepada untuk menerima sesama apa Allah. adanya. Mengapa demikian? Dengan pola sikap yang demikian, maka tentu
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
TAJUK VOCATIS
SELAMAT NATAL Oleh : Rm. Hendrik Nong, Pr atal mendatangkan suka cita besar bagi manusia. Allah tidak hanya hadir di dunia, tetapi Ia menjelma menjadi manusia. Ia lahir dari rahim seorang ibu manusia yang lemah dan sederhana.Manusia yang hina dan berdosa dipandang berharga oleh Allah. Dia memandang mulia tubuh manusia. Manusia yang seharusnya binasa oleh karena dosadosanya, mendapat hidup di dalam Allah. Allah mengambil rupa manusia untuk bisa merasakan kelemahan manusia. Namun, Ia tetap Allah agar manusia memiliki Keilahian-Nya. Suka cita sejati Natal akan terasa bila manusia menyadari diri sebagai citra Allah. Sebagai citra Allah, manusia dituntut untuk hidup suci di hadapan Allah. Sebagai citra Allah, manusia seyogyanya hidup rukun dan bersatu dengan sesamanya. Sebagai citra Allah, manusia semestinya menaruh penghargaan terhadap alam ciptaan Allah. Suka cita manusia meliputi kedamaian hati dan keharmonisan relasi dengan Allah, sesama dan alam. Manusia tidak akan mungkin bersuka cita bila mengabaikan Allah, sesama dan alam dalam seluruh hidupnya.
Sejatinya,kelahiran Kristus ‘menyambung’ kembali relasi harmonis antara manusia dengan Allah, sesama dan alam yang telah putus akibat dosa. Dengan kelahiran Kristus, manusia tidak lagi hidup
dalam keterasingan; manusia kembali dapat melihat, mengenal dan mengalami Allah; manusia dapat melihat dan mengenal dirinya dan sesama; manusia dapat melihat dan menyatu dengan alamnya. Maka, sukacita Natal menyadarkan manusia akan mutlak pentingnya pengakuan atas keberadaan Allah, menerima sesama dan melestarikan alam. Dalam sukacita yang benar, manusia dapat dengan layak mengucapkan: Selamat Natal! Selamat Natal tidak sekadar ungkapan basa-basi, suatu kepurapuraan, yang dipajang dijalan-
jalan dan rumah-rumah. Juga bukan sekadar hiasan bibir untuk menarik simpati orang lain. Ucapan Selamat Natal semestinya tidak dijadikan sebagai ‘alat’ untuk meraih suatu kepentingan diri semata. Ucapan Selamat Natal merupakan satu salam yang keluar dari hati, suatu penyataan jati diri; suatu kesungguhan untuk membagi kedamaian dengan semua orang. Dengan demikian, ucapan Selamat Natal merupakan perwujudan niat untuk memberi diri. Perlu aplikasi yang konkret dari ucapan Selamat Natal. Sebab, Selamat Natal merupakan suatu ungkapan iman yang berdasakan penjelmaan Sabda menjadi manusia. Allah telah menjelma dalam wujud yang konkret, maka manusia yang mengimani-Nya harus mewujud-nyatakan ucapannya. Wujud konkret dari setiap ucapan adalah perilaku. Jadi, perilaku setiap manusia menjadi bukti dari ucapan bibirnya. Dan, alangkah indahnya hidup jika perilaku setiap manusia merupakan perwujudan dari semangat: Selamat Natal.
Kritik dan Saran dari Pembaca VOCATIS dapat disampaikan melalui E-mail : vocatis_pasthorus@rocketmail.com atau di Sekretariat Vocatis d.a : Jl. Kesehatan No. 12 Maumere. Untuk informasi dan berlangganan hubungi : 082145146397 Harga terjangkau Rp. 10.000,- per exp.
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
3
BERITA VOCATIS
Sekami Thomas Morus, Gelar Latihan Untuk Rayakan Natal Bersama Maumere, 18 Desember 2012 Anak Sekami (Serikat Kepausan Anak Misioner) stasi St. Thomas Morus di bawah bimbingan Sr. Ida dan Sr. Yanti mengadakan latihan bersama bertempat di halaman gereja St. Thomas Morus Maumere. Latihan ini dibuat dalam rangka acara natal bersama yang akan diadakan pada hari Minggu 30 Desember 2012 mendatang. Direncanakan acara ini dilaksanakan di Panti Asuhan Maria Stela Maris dibawah pimpinan Mama Belgi (Mama Marie Jeane Colson). Sr Ida yang kurang lebih 5 tahun mengabdikan diri untuk membimbing kelompok Sekami mengatakan anak-anak yang ikut kelompok Sekami ini biasanya adalah anakanak usia sekolah yang duduk di bangku SD, SMP dan SMA. “Yang ikut Sekami biasanya adalah anak-anak usia sekolah dari jenjang SD – SMA, tapi anggota yang remaja (duduk dibangku SMP-SMA) hanya beberapa orang saja, jadi mereka diminta untuk mendampingi adik-adiknya saja”, lanjut Sr. Ida. Lebih lanjut Sr. Ida, yang ditambahkan oleh Sr. Yanti, mengatakan bahwa kegiatan Sekami ini adalah program pokok dari KKI (Karya Kepausan Indonesia) dan kegiatan natal bersama ini merupakan kegiatan tahunan. Selain
kegiatan natal bersama yang akan diadakan beberapa minggu ke depan, kelompok anakanak Sekami juga dijadwalkan akan menjadi penanggung liturgi pada perayaan Ekaristi memperingati hari penampakan Tuhan (epifani) tanggal 6 Januari tahun 2013 mendatang. Sore harinya pada hari yang sama kelompok ini akan mengadakan kunjungan ke rumah-rumah keluarga Katholik yang ada dalam wilayah Stasi St. Thomas Morus. Mereka akan berperan sebagai Tiga Raja (Melkior, Gaspar, dan Bhaltasar) yang pada kisah kelahiran Yesus Kristus mendapat kesempatan untuk melihat Sang Penebus yang keberadaanNya ditunjukkan oleh Bintang Timur. Renita Pereira salah satu anggota dari anak Sekami yang terlibat aktif sejak duduk di kelas empat SD hingga kini pada bangku kelas 2 SMP pada salah satu sekolah swasta Katholik di kota Mau-
Anak-anak Sekami Thomas Morus foto bersama Sr. Ida dan Sr. Yanti di depan Gereja St. Thomas Morus Maumere.
Anak-anak Sekami Thomas Morus serius latihan untuk acara Natal bersama.
mere, mengatakan bahwa banyak hal yang ia dapatkan ketika mengikuti kegiatan Sekami. “Pengetahuan saya bertambah. Saya juga dapat hiburan dari adik-adik, mental saya dilatih, dan saya juga tahu lebih banyak tentang Tuhan Yesus”, ujar nya. (Gerry da Gama)
Fasilitator Ansos Paroki St. Thomas Morus ikuti Pelatihan Mageria, 08-09 Desember 2012 Keuskupan Maumere mengadakan Sinode Pertama Keuskupan. Dalam rangka itu, Paroki St. Thomas Morus mengadakan pelatihan bagi para fasilitator Analisa Sosial (Ansos) bertempat di Rumah Doa Mageria-paga. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 109 fasilitator Ansos yang terdiri dari utusan lingkungan-lingkungan se-Paroki St. Thomas Morus dan kegiatan ini berlangsung dari tanggal
4
08-09 Desember 2012. Kegiatan pelatihan ini diawali dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Laurensius Noi, Pr dan didampigi oleh para imam konselebran, yakni Rm. Polykarpus Sola, Pr, Rm. Julius Cesar Reda, Pr, Rm Efraim Dida, Pr, dan Rm. Hendrik Nong, Pr.
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
BERITA VOCATIS Setelah Ekaristi, dilanjutkan dengan pembagian peserta ke dalam tiga kelompok. Kelompok-kelompok itu mengambil lokasi diskusi di tiga ruangan yang ada dalam wilayah Rumah Doa Mageria; kelompok pertama yang merupakan utusan dari Stasi St. Thomas Morus dengan pemateri Rm. Cesar dan Bapak Egidius Neonbani, kelompok ke dua dari Stasi Beato Yohanes Paulus II Centrum dengan pemateri Rm. Laurensius noi, Bapak Megu Yakobus, Bapak Cletus Rango, Bapak Anton Pape, serta Ibu Henni dan kelompok ke tiga yaitu dari Stasi St. Gabriel Waioti dan Stasi St. Stefanus Brai dengan pemateri Rm.Poly, Rm Hendrik, Bapak Abraham Duran, dan Bapak Markus Minggus. Kegiatan Sinode I Keuskupan Maumere ini telah dicanangkan pada tanggal 27 Mei 2012, pada hari Raya Pentekosta, oleh Yang Mulia Uskup Maumere Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, SVD dengan tema “Jadilah Saksi Kristus”. Tema ini diilhami oleh Injil Yohanes 15:26-27;16:12-15 yang dibacakan pada Hari Raya Pentekosta itu. Sinode (yunani: synodos) berarti pertemuan atau perkumpulan dan berjalan bersama. Berbeda dari pertemuan-pertemuan pastoral terdahulu misalnya MUSPAS (musyawarah Pastoral), sinode ini dirancang jauh lebih sistematik dan berusaha melibatkan sebanyak mungkin umat, mulai dari tingkat basis (KUB) dalam seluruh prosesnya. Beberapa metode dari ilmu sosial akan dipakai untuk mengembangkan pemahaman tentang situasi kemasyarakatan. Tujuan utama pelaksanaan sinode ini adalah agar umat paham tentang situasi penindasan dalam pelbagai bidang, yaitu ekonomi, sosial, politik, budaya, dan agama. Umat harus peduli terhadap masalah-masalah yang dihadapi di lingkungannya serta serta terlibat dan menentang segala bentuk ketidakadilan dan mempromosikan keadilan, perdamaian dan keutuhan alam ciptaan. Penetapan pelaksanaan pelatihan bagi para fasilitator sinode untuk paroki St. Thomas Morus terjadi pada saat rapat
dengan agenda penentuan jadwal, lokasi dan teknis pelaksanaan kegiatan bersama TPAPT Kathomi (Khatedral, Thomas Morus, Misir) yang dilaksanakan pada tanggal 23 dan 29 November 2012. Bapak Megu Yakobus, salah satu pemateri mengatakan bahwa secara garis besar pelaksanaan kegiatan pelatihan ini
Bpk. Megu Yakobus, salah satu pemateri dalam Pelatihan Ansos.
berjalan baik. Namun ada beberapa hal yang dalam pelaksanaannya tidak sesuai perencanaan, seperti jumlah materi yang disampaikan yang seyogyanya ada empat materi, namun karena keterbatasan waktu maka hanya dua materi yang disampaikan dan didiskusikan bersama dengan peserta. “Pelaksanaan kegiatan ini terkendala dengan waktu, sehingga dari empat materi yang harus disampaikan dan didiskusikan dengan peserta hanya dua materi saja yang bisa dibahas bersama”, ujarnya. “Tapi akan ada pertemuan lanjutan untuk menyelesaikan semua materi, dan dilaksanakan bersamaan pada hari yang sama di tiga tempat berbeda untuk masing-masing stasi”, tambah Yakobus. Salah satu peserta dari Lingkungan X, Hendrikus Pedro mengatakan pelaksanaan kegiatan ini sudah cukup baik namun dirasakan kurangnya koordinasi
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
dalam pembagian kamar sehingga ada kamar yang terisi hingga lima orang perkamarnya sedang ada kamar yang hanya terisi dua orang saja. “Menyangkut penyampaian materi saya rasa sudah baik, hanya proses kategorisasi masalahnya saya kira bisa dibuat menjadi template sehingga ada persamaan persepsi”, ujarnya. Hendro melanjutkan , “Satu hal yang kurang ditekankan adalah pentingnya observasi sebagai bagian penting dari ansos . Ansos tidak hanya lahir dari sesi tanya jawab dengan umat ketika fasilitator turun bertemu umat, tetapi ansos itu lahir dari observasi, petemuan keseharian hidup di tengah KUB.” Dalam kegiatan pelatihan ini, para fasilitator bergelut dengan dengan diskusi mengenai ansos yang terjadi di KUBKUB. Peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan masalah-masalah yang tejadi di KUB, lingkungan dan stasi masing-masing untuk didiskusikan dan mengelompokkan masalahmasalah tersebut kedalam kategori yaitu masalah ekonomi, sosial, politik, budaya dan/atau agama. Para fasilitator yang telah dibekali ini akan berada bersama umat di KUB untuk mengadakan Sinode tingkat KUB. (Gerry da Gama)
5
BERITA VOCATIS
Aktivitas Umat Paroki St. Thomas Morus Menjelang Natal
Umat Lingkungan IV Stasi St. Thomas Morus sedang latihan koor untuk Malam Natal
Natal atau peristiwa kelahiran Mesias merupakan saat yang paling ditunggu oleh umat beriman. Natal menjadi peristiwa kelahiran Juru Selamat di dalam kehidupan bermasyarakat, di dalam keluarga, dan terutama di dalam hati tiap insan beriman. Karena itu, Natal didahului oleh masa persiapan, masa Adven. Dalam masa persiapan ini umat mempersiapkan banyak hal. Hal yang sama juga dilakukan oleh umat Paroki Thomas Morus. Senin sore, tanggal 17 Desember 2012, kira-kira pukul 17.00, di Gereja St. Thomas Morus, beberapa umat nampak sedang melakukan pengakuan dosa di hadapan Romo Hendrik Nong, Pr. Inilah salah satu persiapan umat paroki ini. Pengakuan yang sudah dijadwalkan untuk setiap lingkungan merupakan kegiatan yang menjadi program Paroki St. Thomas Morus dalam rangka menyambut Natal. Berkaitan dengan ibadat pengakuan ini beberapa umat memberi komen-
6
tar, di antaranya Selvy, dari lingkungan V. Menurutnya, setiap orang beriman perlu menyiapkan hati dengan baik agar dapat menyambut Natal dengan hati yang damai. Selain mempersiapkan batin dalam ritus ibadat tobat dan pengakuan, latihan koor merupakan salah satu warna te rsend iri pad a ma sa menjelang Natal. Setiap lingkungan dan stasi mempersiapkan koor sesuai dengan kemampuan masing-masing. Qui bene cantat bis orat, siapa bernyanyi baik, berdoa dua kali. Rupanya pepatah ini menjadi spirit penggerak setiap lingkungan agar berlatih koor secara baik. Hal yang sama juga terjadi pada lingkungan IV yang akan menanggung liturgi pada perayaan malam Natal nanti. Penggerak latihan koor Lingkungan IV Stasi St. Thomas Morus, Ibu Cosmas ketika
diwawancarai di sela-sela latihan koor 19 Desember 2012 mengatakan, “Kami berusaha agar sisa latihan kami sebelum Natal ini berjalan sukses. Walaupun masih ada kekurangan personil dalam partai suara Bass, namun kami tetap berusaha sebaik mungkin”. Dan satu lagi yang melekat dengan koor yakni kostum. Anggota koor lingkungan IV sepakat memakai kostum warna orange. Ketika ditanyai mengenai makna pemilihan kostum berwarna Orange, Ibu Cosmas mengatakan bahwa pemilihan warna orange terutama karena spirit Natal. Natal harus dirayakan secara meriah. “Pemilihan warna orange agar lebih meriah nanti dan lebih hidup serta kemilauan warna ini agar menggugah semangat kami dalam bernyanyi malam Natal nanti”, ujarnya. Semarak Natal sudah mulai masuk dalam kalangan Orang Muda Katolik (OMK). OMK Stasi Yohanes Paulus II Centrum, Lingkungan I, X, XIX, XX, dan XXI nampak semangat dalam latihan koor bersama di Gereja Centrum. Catatan yang indah, banyak orang muda terlibat dalam latihan koor. Pak Polri, Ketua Lingkungan I mengatakan bahwa mereka punya kemauan untuk bernyanyi dengan baik. Menurutnya, “Persiapan kami sudah cukup baik, hanya saja kami masih ada kekuarangan personil partai suara alto dan bass. Meski demikian, kami tetap optimis bisa bernyanyi dengan baik.” Lingkungan XVII Stasi St. Stefanus pun tak kalah semangatnya. Koor yang nanti
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
VOCATIS dipimpin oleh dirigen Ina dan organis Bapak Yohanis Yan dengan anggota koor kurang lebih 30an orang telah siap untuk misa malam Natal nanti. “Kami telah mempersiapkan dengan baik segala tanggungan liturgi mulai dari Koor, komentator, lektor, misdinar, pembawa persembahan, sampai dengan petugas keamanan dan penerima umat nanti. Keamanan nanti kami tugaskan pada tentara Kodim sedangkan anak-anak Lingkungan XVII diharapkan untuk membawa serta kado sebagai persembahan karena Natal itu sebenarnya adalah pesta bagi anak-anak kecil,“ demikian kata Bapak Kornelis Koro, Ketua Lingkungan XVII. Lain lagi Lingkungan XV Stasi St.Gabriel Waioti. Mereka optimis dan berharap bahwa koor nanti bisa membawa umat ke dalam situasi yang khidmat dan hening. “Persiapan kami sudah lumayan baik. Kendalanya ialah kurang mahirnya anggota koor dalam membaca not. Namun, kami tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik” kata ibu Ririn, pelatih Lingkungan XV ini. Sekami Santo Thomas Morus pun punya kegiatan Natal bersama dengan anak-anak Panti asuhan milik Mama Belgi di Nangahure. Masih ada persiapan-persiapan yang dilakukan oleh umat lingkungan lain yang bertugas pada Perayaan Misa Natal ke-2, Misa Malam Tahun Baru, Pesta Keluarga Kudus, serta Pesta Tiga Raja. Itulah persiapan Umat Paroki St. Thomas Morus dalam menyambut Natal nanti. Natal, peristiwa kelahiran Tuhan, saat Tuhan menyapa manusia dengan menjadi manusia. Ini menjadi saat berahmat, saat Tuhan merasakan kondisi manusia. Apapun yang kita persiapkan menjelang Natal, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa Natal menjadi momen untuk berbagi dan berbela rasa dengan sesama terutama dengan sama saudara yang berkekurangan. Semoga kelahiran Tuhan pada hari Natal nanti menjadi inspirasi bagi kita semua untuk berbagi kasih dengan sesama. (EM)
OMK Stasi Beato Yohanes Paulus II Centrum, sedang mengadakan latihan koor untuk Misa Malam Natal.
OMK Lingkungan XIV, Stasti St. Stefanus sedang membuat Kandang Natal.
Umat Lingkungan IV kompak dalam latihan koor untuk Misa Malam Natal.
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
7
RENUNGAN VOCATIS
Masihkah kita menantikan mesias Oleh : Rm. Efraim Dida, Pr ituasi dunia zaman sekarang, sunguh sangat ruwet. Masalah demi masalah menyeruak ke pemukaan dan memenuhi media pemberitaan. Rasanya banyak permasalahan yang belum mendapatkan solusinya. Pemerintahan dan rezim dapat selalu silih berganti, tetapi permasalahan bangsa tetap bertambah saja. Suatu suasana tanpa harapan dan pesimisme sudah sangat merebak. Pertanyaan mulai terlontar: adakah seorang “Ratu Adil” yang akan mampu menolong dan mengentas bangsa ini dari situasi keterpurukannya? Orang beranjak pergi dari pertimbangan rasional dan masuk ke alam afektifemosional “harapan Mesianis” akan datangnya sang ratu adil. Sebagaimana yang diharapkan dan dinanti-nantikan bangsa Yahudi selama berabad-abad lamanya, bahkan hingga saat ini oleh sekelompok orang dari kalangan Yahudi itu. Perasaan tiadanya daya untuk mampu mengatasi sendiri persoalan membawa orang pada kesadaran perlu turun-tangannya “pihak luar”. Diharapkan “Yang Ilahi” segera mengirim utusan-Nya untuk menyelamatkan dan membebaskan bangsa dari keterbelengguan. Sosok inilah yang sering dilukiskan sebagai ratu adil, yaitu bukan hanya orang yang sakti dan mampu, melainkan menyandang mandat dari Allah untuk membereskan dunia. Mungkin betul adanya intuisi bahwa masalah-masalah dasar manusia hanya mungkin ditanggulangi dengan kuasa yang dari atas; karena keselamatan akhir pada hakekatnya merupakan urusan yang Ilahi. Intuisi ini mesti dimengerti sebagai “campur tangan” Allah untuk meneguhkan dan memberdayakan kebebasan manusia, yang pada akhirnya mempertanggung-
8
jawabkan sendiri kebebasannya itu. Karena inilah Inkarnasi terjadi, Kristus natus in terra. Allah turun dari takhta kebesaran keAllahanNya, menjadi manusia, hidup seperti manusia, merasakan seluruh suka duka hidup manusia, menyerahkan diri seutuhnya demi tebusan umat manusia dan pada akhirnya menarik semua manusia masuk dalam persekutuan Cinta Ilahi bersama Bapa dan Roh Nya yang kudus. Di wilayah kita ini, khususnya di daerah–daerah tempat aspirasi mesianik akan ratu adil itu hidup, yang pada umumnya sikap hidup yang feodal masih sangat kuat. Dalam konteks ini, sikap ini bisa dirumuskan: urusan negara dan urusan hidup bernegara itu urusan pemerintah/pemimpin/para petinggi. Logisnya, rakyat bisa sejahtera dan bahagia kalau pemimpin adil, baik dan bersih. Begitupun sebaliknya rakyat akan menderita dan mengeluh kalau pemimpinnya buruk. Padahal kalau memahami arti demokrasi, setiap warga negara juga berhak mengurusi negaranya. Baik buruknya penyelenggaraan negara juga merupakan tanggungjawab setiap warganya. Untuk negara yang sungguh demokratis tidak perlu bermimpi tentang kedatangan “ratu adil” karena masa depan negara sungguh terletak di tangan warga yang hidup sekarang ini. Orang zaman sekarang masih membutuhkan pemimpin yang benar; yang memperdayakan sesamanya, yang suportif-partisipatif. Bukan pemimpin yang serba bisa dan pandai, memberi resep solusi untuk segala persoalan. Dalam hal ini, ironi yang dikemukakan penginjil Lukas dalam mengabarkan kelahiran Mesias sejati dikemukakan dalam kontras yang sangat kuat: “Hari ini telah lahir bagimu Juru Se-
lamat yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud, dan inilah tandanya bagimu. Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di palungan” (Luk 2:11-12). Sebagai mesias; pemimpin dan penyelamat sejati; sejak awal Inkarnasinya, kemiskinan mutlak ditunjukkan. Ia tidak mempunyai tempat kecuali palungan yang sebenarnya bukan merupakan tempat. Ia sungguh bersolider dengan manusia yang miskin, susah dan bersengsara. Ia menyatu dengan kesibukan kerja para gembala; yang bersama segerombolan para malaikat memuji dan memuliakan keagungan Allah, “Gloria in excelsis Deo” Berhadapan dengan situasi sekarang ini, saat penantian pemilihan di wilayah kita ini, apakah kita bisa mendapatkan pemimpin “ratu adil yang mesianik?” atau kita terus bersangsi, menanti dan menanti sampai kapan itu terjadi? Karena itu pilihlah pemimpin yang benar, adil dan jujur. Pilihlah pemimpin yang bukan sekedar kedekatan pribadi, bukan sekedar seasal, segolongan satu suku, satu agama dan satu ras. Tapi pilihlah pemimpin yang benar, yang menyatu dan solider dengan masyarakat yang bisa “berinkarnasi” - meleburkan diri di dalam kehidupan kemasyarakatan, yang peka terhadap kebutuhan rakyat. Kristus Natus Est “Selamat Pesta Natal”
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
Doa Seorang Anak Menyongsong Kedatangan Tuhan Yesus Tuhan Yesus, Engkau hampir datang, bawa dengan karet untuk saya. Tuhan Yesus, saya minta karet untuk: Ikat kaki bapak yang suka jalan-jalan dan pulang selalu marahmarah Tuhan Yesus, saya minta karet untuk; Ikat tangan mama yang selalu pukul bila kami minta makan. Tuhan Yesus, saya minta karet untuk: Ikat mulut tanta yang selalu omong buruk nama tetangga. Tuhan Yesus, saya minta karet untuk: Ikat telinga nenek yang selalu tidak dengar bila kami tanya Tuhan Yesus, saya minta karet untuk: Ikat tangan kakak yang selalu minta uang pada mama tapi tidak beli apa-apa. Tuhan Yesus, saya minta karet untuk : Ikat hati Om karena selalu buang muka kalau kami datang untuk bertemu dengannya Tuhan Yesus, saya minta karet untuk : Ikat kaki bapak dan ibu guru karena jarang melihat mukanya di depan kelas dan tidak pernah ajar kami anak-anak. Tuhan Yesus, saya minta karet untuk : Ikat tangan para aparat yang selalu berbelit-belit dalam setiap urusan dan menjual nama masyarakat serta lebih banyak masuk ke kantongnya. Tuhan Yesus, saya minta karet untuk : Ikat kami semua yang tidak mendengar, suka seret waktu, suka membuat orang menderita dan senang melihat orang lain sengsara‌ ‌Tuhan Yesus, datanglah segera, jangan lupa bawa karet buat saya‌
Rapat persiapan Natal bersama orang tua dan seminaris se-Paroki St. Thomas Morus Maumere. Acara natal bersama akan dilaksanakan pada tanggal 02 Januari 2013 bertempat di Aula Puspas Maumere. Namun Perayaan Ekaristi akan dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2013 di Gereja St. Thomas Morus Maumere.
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
9
KESAKSIAN VOCATIS
Modestus Didakus : “Tuhan, Salah Saya Apa??” uhan salah saya apa?? Itulah kalimat tanya yang muncul dalam benak Modestus Didakus (47), suami dari Eufrasia Karlindis, pria asli Kecamatan Bola ketika jatuh sakit. Dalam perjalanan 11 tahun pernikahan, Pak Dakus, sapaan akrabnya, menjalani hidup sebagai seorang kepala keluarga yang dituntut bekerja keras mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Dengan melakoni pekerjaannya sebagai penjaga malam (security) pada tempat hiburan malam seperti; Sinta Pub, Kharisma Karaoke (10 bln), dan Bintang diskotik (2 thn) dan mengisi waktu di rumah dengan menerima servis alat-alat elektronik, membuat beliau tidak patah semangat, bahkan Ia harus jatuh sakit dan diopname delapan kali pada awal Tahun 2008, tepatnya bulan Januari. Pak Dakus mengisahkan bahwa dia merasakan adanya keanehan pada sakit yang dideritanya disekitar perut. Perkembangan penyakit yang semakin hari semakin parah, membuat ia diopname tujuh kali dan hanya diberi obat lambung oleh dokter, dan puncaknya ketika Ia harus diopname pada tanggal 10 Oktober 2008 dengan suhu badan 40,2 °C (panas tinggi) dialaminya sebelum menjalani operasi. “Segala usaha, baik medis maupun pengobatan tradisional pun, sudah saya coba”, ungkap Karlindis, sang istri. Akhirnya pada tanggal 21 Oktober pemilik Wolbi Sounds ini diputuskan harus segera menjalani operasi. “Mama, doa banyak” itulah sepenggal kalimat yang keluar dari dr. Stef yang menangani penyakit yang diderita Pak Dakus. Dalam kepanikan, ketakutan dan keragu –raguan, Karlindis pun harus kuat menghadapi situasi yang dialaminya. Tim dokter yang terdiri dari dr. Stef, dr. Asep dan dr. Mei menyatakan bahwa operasi yang akan dijalani oleh Dakus adalah operasi besar dengan status penyakit yang “aneh”. Di tengah situasi yang tak pasti, Karlindis mendapat kekuatan doa dari Ibu Kris, seorang Bidan, yang juga sedang mengalami sakit berat. Selain itu, ia dianjurkan untuk berdoa Koronka atau Doa Kerahiman. Setiap hari, tepat jam 3 sore sang istri bertekun dalam doa Koronka. Hal tersebut dijalankannya dengan sabar. Tanggal 22 Oktober surat persetujuan operasi ditandatangani. Dokter pun tidak lelah mengingatkan istri pak Dakus untuk tetap berdoa. Tepat pada tanggal 23 Oktober 2012 operasi dilaksanakan dengan memakan waktu tiga setengah jam, waktu yang cukup lama untuk
10
membedah seorang Dakus yang ternyata mengidap tumor pada umbai cacing. Tak tanggung–tanggung, cairan yang ada dalam perut yang diambil ada sekitar 600cc dan sisanya dikeluarkan dengan menggunakan selang. Dengan bantuan donor darah dari Nong Yul yang sekarang telah menjadi Imam, Pak Dakus mempunyai HB normal dalam jangka waktu satu hari setelah operasi. “Kebesaran Tuhan dapat dialami oleh setiap orang yang berdoa dan percaya”, ujar dr. Stef, seperti yang disampaikan Karlindis. Hari ke dua pasca operasi rupanya tidak membuat pak Dakus menjadi lebih baik. Bahkan beliau selalu mencekuk tanpa henti dan nafas serasa mau putus. Keputusan terakhir, selain cara medis, keluarga memanggil seorang pendoa asal Flotim yang bernama Petrus, untuk mendoakan beliau. Dalam doanya Ia membaca firman Tuhan tentang Yesus mengusir setan. Ketika sedang didoakan dalam posisi terbaring lemah dan tak sadarkan diri Pak Dakus melihat Yesus dengan jubah putih, berambut panjang hingga menutupi wajahnya. Selain itu, ia juga melihat gambar-gambar kudus seperti Tuhan
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
KESAKSIAN VOCATIS Yesus dan Bunda Maria. “Pada posisi itu, saya berada di ketinggian dan ada malaikat di sisi kanan dan kiri saya terbang sambil mengepakan sayapnya dan tiba tiba saya tersentak kaget, kemudian saya sadar dan langsung atas nama Bapa”, kisahnya. Cobaan dan tantangan hidup yang berat dihadapi Dakus dan istri dengan sabar. Dengan menghabiskan biaya yang tidak sedikit dan harus mengorbankan “kiosnya” demi membiayai pengobatanya. “Saya sedih dan menangis”, ujarnya melihat kondisi perekonomian yang semakin memburuk. Dari kesabaran, perjuangan, iman dan pada akhirnya Dakus perlahan mulai membaik kembali untuk melanjutkan perjuangan hidupnya. “Dalam doa tidak ada yang mustahil”, ungkapnya tegas. “Sekarang, kalau Hari Minggu
tidak ke gereja hidup saya terasa hampa, saya rindu ke rumah Tuhan”, ujarnya. “Yang Di Atas tahu pribadi kita, mari bertobat ”, ajak ayah dari ketiga putri ini. “Saya selalu ingin membantu orang lain sesuai dengan panggilan hidup dan talenta yang dipercayakan Tuhan kepada saya. Sebagai orang yang pernah mengalami sentuhan Tuhan serta merasakan mujizat penyembuhan oleh Kuasa Allah saya hanya berharap agar kita yang masih berziarah rajin dan bertekun dalam doa. Jangan sampai mengalami nasib seperti saya”, ujarnya mengakhiri. (Charlos Saka)
Focus Lensa...
Anak-anak yang sedang bermain di luar Gereja St. Thomas Morus Maumere pada saat Misa sedang berlangsung. Siapakah yang harus bertanggungjawab???
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
11
PROFIL VOCATIS Markus Meo
“ Anakku Cerminan Keluargaku ” Membangun sebuah keluarga yang utuh dan harmonis adalah dambaan setiap manusia. Untuk mencapai itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai persoalan senantiasa datang silih berganti. Bahagia, duka atau apapun, semuanya menjadi satu. Seperti itulah yang dialami pasangan suami isteri (pasutri) Bapak Markus Meo dan Mama Firmina Tue. 37 tahun yang lalu Gereja Paroki Santo Yohanes Maria Vianey Magepanda menjadi saksi bersatunya Bapak Markus Meo dan Mama Firmina Tue dalam hubungan keluarga. Perjalanan hidup berkeluarga kedua pasangan ini tidak lepas dari dinamika. Perbedaan pendapat seringkali mewarnai perjalanan hidup kedua pasangan ini. Menurut Bapak Markus, perbedaan pendapat itu muncul ketika masing-masing dari mereka tidak dapat menahan ego. “Ego ;membuat seseorang tidak mau tau, saling mempertahankan pendapatnya masing-masing,” jelasnya. Meski demikian, menurut Bapak Markus, perbedaan pendapat dalam sebuah rumah tangga atau keluarga itu hal biasa. Yang terpenting adalah bagaimana mengelola perbedaan pendapat itu secara baik sehingga tidak menjadi konflik yang berkepanjangan. Dikaruniai tiga putra dan dua putri merupakan kebahagiaan sekaligus tantangan bagi kedua pasutri ini, terutama dalam mendidik dan membimbing anak anak mereka. Tak hanya pendidikan akademis yang ditekankan kepada kelima anak mereka. Sebagai keluarga Katolik, baik Bapak Markus dan Mama Firmina juga selalu menekankan perkembangan iman kristiani kepada anak anak mereka. Kebiasaan berdoa bersama dalam keluarga selalu diajarkan kedua pasutri ini. Buah dari iman kristiani pasutri rupanya dijawab oleh Tuhan. Salah satu anak dari Bapak Markus dan mama Firmina terpanggil menjadi gembala (imam) yang kini menjalankan karya imamatnya di wilayah keuskupan Maumere. Dalam mendidik kelima anaknya, Bapak Markus dan Mama Firmina juga kerap berbeda. Jika Mama Firmina sangat tegas dalam mendidik, Bapa Markus cenderung lebih moderat dan lebih melihat kondisi psikologis dari anak anak mereka. Tetapi seiring waktu, gaya mendidik keduanya juga mulai berubah. “Sekarang ini anak anak sudah dewasa, mama sedikit merubah gaya mendidik mama. Kalau dulu biasanya tegas, sekarang sudah mulai melunak. Dan anak anak juga sudah mulai mengerti,” jelas mama Firmina. Bapak Markus menambahkan, dalam mendidik anak anak, orang tua harus memiliki relasi yang baik, baik dengan pasangan maupun dengan anak. Menurut Bapak Markus, kekurangan dari pasangan jangan sampai menjadi batu sandungan bagi orang tua untuk saling menyalahkan apalagi sampai melepaskan tanggungjawab terhadap anak. “Jangan selalu mempersoalkan kekurangan suami atau isteri. Relasi dalam keluarga itu penting sehingga
12
dapat terpancar kepada anak dan sesama. Kekurangan pasangan itu sebenarnya bisa menjadi motivasi yang baik bagi keluarga,” jelas bapak Markus. Hal lain yang juga ditekankan oleh Bapak Markus dalam mendidik anak adalah soal menjaga kepercayaan. Menurut Bapak Markus mereka biasanya melatih anak anak mereka dengan tanggungjawab dalam hal-hal yang sederhana. Hal itu merupakan dasar untuk memupuk rasa percaya diri anak anak. Dengan demikian anak akan merasa dipercaya dan dihargai. “kepercayaan itu hal yang penting dalam membangun relasi sosial dengan sesama dan itu harus dikejar karena kepercayaan itu mahal. Saya selalu menekankan ini kepada anak anak saya,” jelasnya. Lebih lanjut dijelaskan, orang tua harus bisa memberikan contoh yang baik pada anak, melihat kebutuhan dan menetapkan sesuatu yang pantas untuk anak anak mereka sebab bagi keduanya anak adalah cerminan keluarga. Bagi Bapak Markus dan Mama Firmina, kebahagian terbesar keduanya adalah ketika melihat anak–anaknya hidup secara rukun, saling menghargai dan mengasihi. “Kami bersyukur kepada Tuhan jika kini anak anak sudah bisa mandiri,” jelasnya. Ditanya soal rutinitas di hari Natal, baik Bapak Markus maupun mama Firmina mengaku kalau Natal biasanya diisi dengan Doa Bersama. “Natal adalah momen refleksi terhadap rutinitas dalam setahun. Untuk itu kita sekeluarga berkumpul bersama dan saling berbagi pengalaman hidup masing masing untuk bisa saling mengisi,” jelas Bapak Markus. (Sisilia Daeng)
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
SERBA SERBI VOCATIS
Puisi‌ Puisi-Puisi Rm. Hendrik Nong, Pr RAJAMU Hai dunia, dengarlah warta Surga Telah lahir bagimu, Sang Putera Allah Dalam raga mungil Dibaringkan pada yang fana Dia Rajamu Datang dari Allah Sejak semula ada bersama Allah Sang Sabda Allah Dia Rajamu Allah benar, Manusia benar Datang mencari citra-Nya Bawa damai sejati
DIA DATANG
DAMAIKAN HATI
Dari Takhta Allah Kudus Mulia Agung Kekal Dia datang
Dalam kelamnya dosa Tiada terang Tak ada arah Resah di hati
Dalam rupa manusia Mungil Kecil Lemah Fana Dia datang
Dalam gemerlapnya dunia Fana belaka Tiada selamat Hatipun gelisah Dia datang bawa terang Tunjukkan arah Pada selamat kekal Damaikan hati
Di kandang hewan Hina Tengik Kotor Gelap Dia datang
Karikatur...
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
13
SERBA SERBI VOCATIS Tips Vocatis agar Suasana Natal dan Tahun Baru Makin Indah dan Seru 1. Pilihlah pohon natal yang sesuai ukuran rumah, boleh menggunakan pohon cemara imitasi, biasanya banyak dijual di toko. Pohon cemara imitasi lebih efisien. Selain harganya lebih murah, Anda juga tidak perlu repot mencari pohon natal untuk tahun-tahun berikutnya. Letakkan pohon natal di sudut ruangan, dan tambahkan aksesoris untuk mempercantiknya. Ajak semua anggota keluarga untuk ikut berpartisipasi menghias pohon natal tujuannya agar lebih terasa kebersamaan saat Natal. 2. Tradisi Parcel natal merupakan moment yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Untuk Anak-anak remaja bisa membantu untuk membungkus kado-kado itu. Hias kamar tidur anak dengan berbagai properti natal juga bisa membuat mereka makin senang. Dengan demikian, anak-anak Anda dapat menghidupkan suasana Natal-nya sendiri di kamarnya. 3. Jika kita ingin memberikan hadiah yang special di hari Natal kepada orang yang kita kasihi, ada baiknya untuk mencari tahu terlebih dahulu apa yang disukai oleh mereka. Hadiah Natal tidak usah yang mahal, yang lebih penting maknanya dan perhatian kita serta kasih sayang kepada orang-orang di sekitar kita. 4. Merayakan tahun baru boleh saja, tetapi kita juga harus berpikir untuk jangka panjang bagaimana hari-hari kedepannya yang akan kita jalani, jangan sampai sekarang kita senang-senang tapi keesokannya kita pusing memikirkan keuangan kita yang sudah habis untuk merayakan tahun baru. Merayakan tahun baru di rumah, berkumpul dengan keluarga sambil nonton DVD atau membuat acara barbeque-an dengan teman-teman di halaman rumah juga seru. 5. Hal terpenting yang harus dilakukan yaitu melakukan pengoreksian diri. Kita harus benar-benar bisa menjadi seseorang yang lebih baik dari tahun kemarin dan memaknai hari-hari yang akan datang di tahun yang baru dengan pribadi yang baru pula. Momen ini digunakan sebagai momen introspeksi dan evaluasi diri agar bisa menentukan rencana di tahun yang baru 6. Sambutlah tahun baru dengan sederhana, tidak perlu perayaan mewah apalagi harus konvoi di jalan raya secara ugal-ugalan yang tidak hanya bisa membahayakan anda sendiri tetapi juga pengendara lain 7. Susun kembali target yang nantinya akan anda perjuangkan 8. Piknik atau liburan bersama keluarga adalah salah satu option pilihan tetapi tidak perlu memaksakan jika memang tidak memungkinkan Selamat Mencoba..
14
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
SERBA SERBI VOCATIS KATA UMAT TENTANG NATAL DAN HARAPAN DI TAHUN BARU Liskar Ana Onci (OMK Lingkungan VII) : natal:� lahir kembali� harapan tahun depan agar lebih baik, dan lebih maju bagi seluruh umat, lebih Khusus untuk orang muda.
Agustinus Frencis (Ketua Lingkungan VII): natal : membawa suatu kedamaian bagi seluruh umat manusia. Kedamaian dalam keluarga, komunitas dan lingkungan. Harapan tahun depan: Ada perubahan dalam diri menjadi lebih baik
Karolina G. (penjual sayur di Pasar Senja Wairotang) : Natal : suasana senang, gembira, damai dan tenang Harapan tahun depan; merubah sikap menjadi leebih baik dengan sesame. Keluarga dan menghapus seg al a permu suh an. Khusus untuk usaha semoga jualan tetap laku.
Maria Theresa Setiawati (Siswi Sekolah Dasar) : Natal : pesta kelahiran Yesus, suasana bahagia, senang, dapatbaju baru, kumpul bersama keluarga, banyak kue . Harapan: bisa jadi anak yang baik, bisa naik kelas, rukun dengan kakak dan adik dan bisa buat orang tua senang. Bapak Ignatius Tadeus (Pengusaha Katholik) : Vocatis merupakan media yang sangat bagus bagi umat paroki kita agar kita bisa tahu perkembangan paroki kita. Oleh karena iu perlu diadakan sosialisasi/ informasi kepada umat, sehingga semua umat dapat mendukung keberadaan dan keberlangsungan Vocatis ini dan bisa memberikan usul, saran, ide dan gagasan
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
Bapak Korneli s Koro (Ketua Lingkungan XVII) : Natal: mengulangi peristiwa kelahiran Yesus, dimana diharapkan kita mau lahir kembali dan merubah sikap, baik kepada sesama dan keluarga Harapan tahun depan: khusus untuk pelaksanaan Sinode I keuskupan maumere yaitu agar keterlibatan umat semakin banyak dan bapak Usup bisa mengeluarkan Dekrit yang bisa dilaksanakan seluruh umat.
TANGGAPAN TERHADAP TERBITNYA VOCATIS Bapak dr. Wera Damianus, MM:
Proviciat atas terbitnya Vocatis. Ini merupakan suatu langkah yang luar biasa dari orang muda. Terbitnya edisi perdana menjadi penentu langkahlangkah selanjutnya. Jangan cepat merasa puas. Selalu Ingatlah kata-kata ini: kekurangan adalah milik kami, kelebihan adalah milik anda. Bila anda memberikan kelebihan itu kepada kami, maka lengkaplah. Rm. Herman Yoseph, Pr : Informasi yang diberikan Vocatis sungguh menarik. Setelah dibaca terasa sekali bahwa semua tulisan yang ada disiapkan dengan baik. Profisiat dan terus berkreasi.
15
SERBA SERBI VOCATIS
Humoria ... BERITA DARI NASARET Telah ditemukan berkas yang diduga raport milik Yesus waktu sekolah dulu. Tertulis: Agama dapat nilai C, karena waktu ditanya siapa yang menciptakan bumi dan seisinya, Yesus menjawab, BapaKu. Olah raga dapat nilai D, karena waktu disuruh berenang , Ia malah berjalan di atas air. Matematika dapat nilai E, karena setelah disuruh menjumlahkan 2 ikan + 5 roti jawabannya adalah 12 bakul Hanya Kimia yang mendapat nilai A, karena Ia dapat membuat formula merubah air menjadi anggur. Hahaha…
n a l Ik
Telah beredar CD Pop Daerah Ende Lio Vol. 2. Nua Roi, vocal group asal EndeWolotopo menyuguhkan lagu-lagu Ende-Lio terbaru dan remake. Dalam album ini terdapat 8 lagu yang sangat sayang untuk dilewatkan
“Always listening-always understanding”-“mendengar dan memahami kebutuhan masyarakat”
PT. Prudential Life Assurance, perusahaan asuransi yang tidak hanya menyediakan perlindungan jiwa tetapi juga memiliki unsur investasi/tabungan. Wujudkan impian-impian anda, bersama PT. Prudential Life Assurance, Jl. Don Djuang, Kota Uneng, Maumere, Flores 86112 atau hubungi agen representative kami nomor HP 085 282 411 687/085 739 523 382
16
. Dapatkan CD-nya di toko-toko terdekat…
Pemesanan langsung dapat menghubungi Contact Person. 081 339 261 303
VOCATIS EDISI II / 23 DES 2012 - 05 JAN 2013
Pastor Paroki dan Pastor Kapelan serta Staf Sekretariat Paroki St. Thomas Morus Maumere mengucapkan :
SELAMAT NATAL 2012 & TAHUN BARU 2013
Jln. Moan Subu N0. 6-Lorena, Maumere,Flores-NTT Telp. 081 344 460 881/081 246 409 709 Warung Mas Epul menyediakan aneka masakan dan juice
Direksi dan Staf Duta Jaya Computer mengucapkan:
Selamat Hari Raya Natal 25 Desember 2012 & Bahagia Tahun Baru 01 Januari 2013
Duta Jaya Komputer Alamat: Jln Anggrek No.12 Perumnas Telp. 0823 4163 7484
Tim Redaksi Buletin VOCATIS Paroki St. Thomas Morus Maumere mengucapkan :