ACTION PLAN PRESENTATION
100%
Bambu Bali
Daftar Isi
4|
15 |
100% Bambu Bangli - Gagasan Awal
Festival Bambu 2012
7 |
16 |
Visi
A. Key Strategy
8 |
17 |
Analisis SWOT
B. Strategy
10 |
18 |
Strategi
Skema Strategi Bangli Sebagai Sentra Bambu
14 |
20 |
Program Tahunan 100% Bambu Bangli
Action Plan
2
3
100% BAMBU BANGLI Gagasan Awal
4
Dasar Pemikiran •
Bambu bertumbuh bersama dengan perkembangan peradaban manusia (mulai dari lahir sampai mati) dan peradaban itu sendiri
•
Bambu mempunyai banyak sejarah dan cerita sebagai kearifan dan pengetahuan lokal di Bali. Sunari, gambang, penjor, ritual upacara sudah ada sejak dulu dan terdapat dalam sastra kuno Bali. Ada beberapa jenis bambu yang digunakan dalam ritual sehari- hari, seperti jajang ayah, jajang taluh, tiying ooh, bambu buluh kedampal, bambu tiying alas. Bambu juga digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk bambu tali yang digunakan sebagai obat.
•
Bambu dalam fungsi ekologis: cepat tumbuh, simpan air, tahan erosi, penyerap emisi
•
Bambu memberikan banyak manfaat dalam nilai ekonomi. Harga bambu relatif lebih murah dibanding bahan bangunan lainnya. Ada banyak keunikan produk yang dihasilkan tenaga kerja terampil yang ditunjang oleh ketersediaan bahan baku. Bambu, sejak baru tumbuh berbentuk rebung sudah digunakan untuk kuliner. Bambu muda bisa digunakan untuk kerajinan, bahan pakaian, dan kemasan. Juga bambu tua, bisa untuk furnitur, bahan bangunan (atap, lantai, dinding, tiang), dan peralatan rumah tangga. Kerajinan bambu Bali semakin banyak menembus pasaran ekspor.
5
•
Tahun 2008, kerajinan bambu ditetapkan sebagai kerajinan unggulan Bangli. Industri kerajinan bambu yang menjadi kompetensi inti industri Kabupaten Bangli diarahkan secara lebih spesifik pada pengembangan beberapa alternatif industri produk turunan bambu. Produk turunan bambu yang dikembangkan diantaranya industri pengolahan bambu pasca panen, kerajinan bambu anyaman dan non anyaman, pembuatan papan bambu, kerajinan produk mebel, dan pengolahan serat bambu.
• Bangli perlu mengakselerasi program 100% Bambu Bangli: o Membangun kesadaran masyarakat dan aparat atas keberadaan bambu o Mengembangkan keanekaragaman jenis bambu o Mensinergikan dengan berbagai pihak terkait (masyarakat, pemerintah, swasta, dan BUMN/BUMD) o Mengembangkan Taman Hutan Bambu sebagai hutan wisata o Meningkatkan kualitas dan produktivitas perajin dan produk bambu o Membentuk Litbang untuk bambu o Membuat program tahunan bambu sebagai ikon Kabupaten Bangli 6
Visi Bangli menjadi sentra bambu yang memiliki reputasi nasional melalui pengembangan bisnis yang dinamis dengan memadukan potensi alam, manusia dan sosio-budaya dalam koridor ekonomi kerakyatan.
7
Analisis SWOT
STRENGHT | kekuatan
WEAKNESS | kelemahan
•
Lembaga adat menjamin kelestarian wilayah tumbuh bambu melalui awig-awig desa adat
•
Potensi tanaman bambu cukup tinggi di Kabupaten Bangli dan di seluruh Indonesia
•
Budidaya tanaman bambu dapat dilakukan dengan mudah, tidak memerlukan perawatan khusus dan siap tebang dalam waktu sekitar 1 tahun
•
Ketersediaan tenaga kerja
•
Penanaman bambu sudah menjadi bagian dari budaya dan adat masyarakat Bangli
•
Kebijakan Pemerintah mendukung pengembangan industri kerajinan
• • • r • • • • • • • •
Tanaman bambu masih dianggap hasil hutan yang belum dibudidayakan dan dilakukan pengolahan pasca panen dengan baik Produktivitas tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh kegiatan upacara keagamaan Proses pengerjaan masih dilakukan secara manual dan tradisional karena penguasaan teknologi masih endah Ketersediaan dan adopsi teknologi pengolahan bambu masih rendah Kemampuan dan penguasaan terhadap desain masih rendah Jiwa kewirausahaan masih rendah Penerapan paten dan HaKI belum memasyarakat Struktur pasar oligopolistik sehingga terjadi persaingan tidak sehat Promosi dan pemasaran masih dilakukan secara pasif Brand image produk kerajinan bambu asal Bangli di kalangan wisatawan masih lemah Sistem kredit modal kerja yang masih rumit dengan tingkat suku bunga yang tidak kompetitif
8
OPPORTUNITY | peluang
THREAT | ancaman
•
Belum ada industri pengolahan atau kerajinan bambu yang dikelola menggunakan teknologi modern
• Persaingan dengan produk substitusi, baik dari dalam maupun luar negeri, dengan harga lebih murah
•
Potensi pemanfaatan dan diversifikasi produk bambu sangat luas
•
Kebutuhan yang besar terhadap wadah bambu sebagai bagian dari upacara keagamaan
• •
Persaingan dengan produk kerajinan bambu dari luar daerah di pasar lokal dengan harga lebih murah Persaingan dengan produk kerajinan bambu dari negara lain di pasar internasional yang lebih murah
•
Penguasaan desain dan teknologi oleh pihak asing (wisatawan yang merangkap pengusaha) yang men jurus pada penguasaan pasar, terutama untuk pasar ekspor
• Minat wisatawan asing terhadap produk kerajinan Bali •
Permintaan pasar ekspor produk kerajinan masih terbuka luas
•
Pemanfaatan bambu sebagai bahan baku yang ramah lingkungan tapi kuat di dunia internasional semakin luas, terutama untuk kemasan, bangunan dan lain-lain
9
Strategi Berdasarkan ancaman, peluang, kelemahan, dan kekuatan yang ada, perlu dipikirkan strategi untuk menjadikan bambu sebagai produk unggulan Bangli. Strategi yang dapat dilakukan adalah: 1. Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi industri kerajinan bambu
7.
Pengembangan diversifikasi produk dan teknologi produksi kerajinan bambu, termasuk pemanfaatan limbah bambu
2. Peningkatan jumlah dan mutu hasil budidaya bambu
8.
Promosi dan pemasaran produk kerajinan bambu
3.
Penguasaan teknologi pengolahan bambu setengah jadi
9. Penyelenggaraan Festival Bambu bertaraf nasional dan internasional
4.
Pendirian unit pengolahan bambu setengah jadi, terutama pada proses slitting, pengawetan dan pengeringan
Catatan: Strategi 4-7 dilaksanakan oleh UPT (Unit Pelayanan Teknis Dinas Perindag Kabupaten Bangli)
5.
Penguasaan teknologi produksi dan proses finishing produk kerajinan bambu
6.
Peningkatan penggunaan teknologi modern (semi masinal) yang tepat guna oleh industri kerajinan bambu skala kecil
10
Tujuan dan Langkah yang Ditempuh Tujuan umum: Menjadikan Bangli sebagai pusat bambu melalui pemeliharaan ekosistem untuk pengembangan produk kerajinan bambu berbasis lembaga adat Tujuan khusus: 1. Meningkatnya kapasitas lembaga adat dalam pelestarian dan penganekaragaman bambu 2.
Meningkatnya ketersediaan pasokan bahan baku dengan memperhatikan keseimbangan ekosistem
3.
Meningkatnya jaminan mutu pasokan bahan baku setengah jadi
4.
Meningkatnya produktivitas dan mutu produk industri kerajinan bambu skala kecil yang sudah ada
5.
Meningkatnya desain dan diversifikasi produk kerajinan bambu, termasuk pemanfaatan limbah bambu
6.
Meningkatnya akses pasar produk kerajinan bambu dan brand image produk kerajinan bambu asal Bangli melalui peningkatan peran lembaga adat sebagai sentra bambu
11
Aktivitas yang Dilakukan Tahap I 1. Memetakan potensi yang ada secara spesifik − Potensi lahan dan budidaya − Desa adat dan wilayah tanaman bambu − Lokasi perajin − Jenis-jenis keahlian yang dimiliki − Jenis produksi − Kapasitas produksi − Jumlah kelompok/pelaku 2. Menentukan lokasi Desa Wisata Ekologis Bambu − Analisis − Studi Tahap II: 1. Program pembangunan kapasitas dan manajemen produksi (tanaman dan produk) − Program penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan − Pembentukan jaringan kerja dan modal kerja − Pembentukan litbang pengembangan kerajinan bambu
2. Pengembangan Desa Wisata Ekologis Bambu − Menata dan merencanakan kembali kawasan Desa Wisata Ekologis Bambu − Menambah fasilitas pada kawasan − Membuat program serta tata kelola dan tata laksana Tahap III: Aktivasi program tahunan bambu − Menetapkan tema − Menetapkan waktu dan lokasi − Menetapkan program acara − Strategi komunikasi acara
12
LITBANG
Pengklasifikasian peta potensi bambu dan perajin
Penyuluhan dan pelatihan
Kolaborasi
Pengembangan Taman Hutan Wisata
I
Site Plan
Fasilitas dan Program
Festival
II
III 13
PROGRAM TAHUNAN 100% BAMBU BANGLI Tujuan: Mengkampanyekan industri inti Kabupaten Bangli dalam pengembangan kerajinan bambu Metode: - Pameran infographics mengenai aneka potensi dan manfaat bambu - Memamerkan aneka hasil kerajinan bambu - Menerbitkan buku mengenai “Aneka Bambu Bangli” - Mendorong eksistensi “Taman Hutan Bambu” yang pertama di tahun 2013. Aktivitas/kegiatan: - Aneka kesenian bambu Bangli - Workshop dan seminar pengembangan kerajinan bambu - Festival kuliner berbahan dan menggunakan bambu - Seni instalasi bambu - dll Konsep: Dilakukan secara reguler setiap tahun 14
Festival Bambu 2012
Tema:
100% Bambu Bangli One bamboo thousand products
Waktu: Lokasi:
September 2012 (hari pahlawan Bangli) – Jumat, Sabtu, Minggu Semangat bambu dengan bambu runcing Desa Adat Penglipuran, Kecamatan Bangli
Program acara: - Pawai (musik), Pentas seniman bambu - Pameran - Lomba desain produk bambu - Lomba sarana upacara - Lomba karya tulis/koran dinding - Kuliner - Kertas bambu - Seminar - Joged dan jegog (hiburan) - Anjangsana ke hutan bambu
Tahapan: - Preparasi - Identifikasi produk bambu di Penglipuran - Membuat foto/produk dan teks - Menyiapkan hutan bambu yang akan dikunjungi - Film Strategi komunikasi: - Sosial media (web, fb, tweeter) - Media cetak (koran, majalah) - Elektronik (TV, radio) - Baliho - Ikon bambu bangli - Travel agents – flyer/brosur
15
A. Key Strategy: 1. Kesinambungan (Sustainability) 2. Produktivitas (Productivity) 3. Pengembangan (Development) 4. Pemberdayaan (Empowerment)
16
B. Strategy 1. Mengakselerasi Bangli sebagai sentra bambu melalui program taktis dan strategis. Taktis disini berarti jangka pendek dan menengah (quick win) • Pemetaan populasi bambu mengkomunikasikan data & informasi potensi bambu • Memilih kelompok sebagai sampling pengembangan modeling + implementasi • Penyelanggaraan acara (pra bambu fest) 2. Mendorong eksistensi taman hutan bambu Bangli yang akan menjadi sentra lokal dalam distribusi dan pemasaran produk bambu berkualitas + menjadikan destinasi yang mendorong Bangli sebagai icon bambu
17
TAMAN HUTAN BAMBU
Skema Strategy Bangli Sebagai Sentra Bambu
BANGLI
BAMBU
JEJARING DISTRIBUSI PEMASARAN
PENGEMBANGAN PRODUK
PENGEMBANGAN KAPASITAS
18
Bambu Bangli + Pengotan Mandiri
PEMERINTAH
SWASTA
DESA KREATIF MANDIRI
AKADEMISI
KOMUNITAS
19
ACTION PLAN Tahapan Kerja Acara 100% Bambu Bangli
FASE I 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Studi Kelayakan (feasibility study) Penjabaran Kebijakan, Prinsip & Nilai-nilai (policy, principle & values integration) Penetapan Tema, Nilai-nilai, representasi dari event (Theme, values & represented) Isi / substansi event dengan program pembangunan (content of event) Penetapan Tujuan dan Sasaran Strategis (Goal) Struktur Organisasi, Keterlibatan SKPD dan Pelaksana acara (Steering Committee & Organizing Committee)
FASE II 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Klasifikasi & Penetapan Event Organizer (Organisation strukture) Indikator Penyelenggaraan & Kesuksesan Event (Key Peformance & success indicator) Penyususnan program acara dan pelibatan peserta acara Pembuatan Brand/Identitas event (Logo, elemen visual, aplikasi media promosi (Event Brand Identity) Penyusunan konsep kreatif event (Creative concept) Penyusunan proposal event & biaya Pengaturan ruang dan waktu (time & space management)
20
FASE III 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Promosi Event dan Pra Acara Perencanaan dan pembangunan lokasi acara Pengaturan person in charge (Penanggung jawab lapangan) Pengaturan peserta (participant management) Pengaturan fasilitas publik (Public facilities management) Pengaturan lalu lintas & keramaian (traffic management) Pengaturan Pengunjung (Visitor management) Pengaturan Kebersihan (Clean & waste management) Pengaturan emergensi & keamanan (Emergency & security management) Public & Media Relation Pengaturan layanan informasi & media (information & media management) Kebijakan & Pengaturan pihak pendukung /Sponsorship (sponsorship management) Infrastruktur & fasilitas (Infrastructure & Facilities) Protokoler & VIP (VIP handling)
29. Pendokumentasian acara
FASE IV 1. 2.
Laporan Evaluasi
21
prepared by
2012
22