MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
MEMORI PELANTIKAN
GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
Sekretariat DPRD Provinsi Lampung Tahun 2014
1
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
PETA PROVINSI LAMPUNG
2
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
M. Ridho Ficardo
Bachtiar Basri
Gubernur Lampung
Wakil Gubernur Lampung
3
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
4
PIMPINAN DPRD PROVINSI LAMPUNG PERIODE 2009—2014
Ir. H. Marwan Cik Asan, M.M. Ketua
H. Nurhasanah, S.H., M.H. Wakil Ketua
Ir. H. Indra S. Ismail, M.M. Wakil Ketua
Ir. H. Hantoni Hasan, M.Si. Wakil Ketua
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
5
DAFTAR ISI Peta Provinsi Lampung ................................................................. Foto Gubernur Lampung & Wakil Gubernur Lampung Masa Jabatan 2014—2019 ............................................................. Foto Pimpinan dan Sekeretaris DPRD Provinsi Lampung Masa Jabatan 2009—2014 ............................................................
4
PENGANTAR ...............................................................................
6
BAB I PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019 ........................................................ A. Pendahuluan ........................................................................... B. Peserta Rapat Paripurna Istimewa ............................................ C. Prosesi Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Masa Jabatan 2014—2019 ...................................................... D. Profil Singkat Gubernur Lampung periode 2014—2019 Muhammad Ridho Ficardo, S.Pi., M.Si. .................................... E. Profil Singkat Wakil Gubernur Lampung periode 2014—2019 Bachtiar Basri, S.H., M.M. ...................................................... BAB II PROSES DAN PELAKSANAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBENUR LAMPUNG 2014—2019 ..................................... 1. Proses Panjang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Masa Jabatan 2014—2019 ...................................................... 2. Penyampaian Visi dan Misi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur ..................................................................... 3. Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Penetapan Hasil Pemilihan ..................................................... BAB III VISI DAN MISI GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019 ........................................................ 1. Visi ....................................................................................... 2. Misi ...................................................................................... A. Bidang Infrastruktur ........................................................... B. Bidang Investasi ............................................................... C. Bidang Reformasi Birokrasi ................................................ D. Bidang Pertanian ............................................................... E. Bidang Kesehatan ............................................................. F. Bidang Pendidikan ............................................................
2 3
8 8 10 16 25 28
30 30 39 42
46 46 46 46 47 48 48 50 51
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
6
PENGANTAR Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan yang Mahakuasa yang tiada henti-hentinya mencurahkan nikmat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga kita semua mampu menjalankan tugas dan kewajiban, baik untuk kepentingan pribadi, keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negara kita. Salah satu nikmat tersebut adalah telah terselenggaranya pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2014—2019 secara tertib, lancar, aman, dan demokratis. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur merupakan amanat undangundang yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Proses pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung pada periode ini telah menorehkan sendiri sejarahnya sebagai bagian dari sejarah perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara bagi masyarakat Provinsi Lampung. Setelah melalui proses demokrasi yang panjang dan berliku, akhirnya terpilihlah pasangan Muhammad Ridho Ficardo, S.Pi., M.Si. dan Bachtiar Basri, S.H., M.M. sebagai gubernur dan wakil gubernur Lampung periode 2014—2019. Keduanya dilantik pada tanggal 2 Juni 2014 oleh Menteri Dalam Negeri Dr. H. Gamawan Fauzi, S.H., M.M., menggantikan Drs. H. Sjachroedin Z.P., S.H. dan Ir. H. M.S. Joko Umar Said, M.M. Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut merupakan momentum penting yang perlu dicatat dan didokumetasikan. Buku Memori Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Periode 2014—2019 ini merupakan salah satu bentuk dokumentasi yang diharapkan menjadi salah satu catatan sejarah dalam Pemerintahan Provinsi Lampung. Buku ini dibagi menjadi tiga bab, yaitu bab pertama menguraikan proses pelantikan gubernur dan wakil gubernur, kemudian bab kedua tentang proses pelaksanaan pemilihan gubernur dari awal hingga penetapam gubernur terpilih, dan bab ketiga tentang visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Periode 2014—1019. Kami berharap buku ini menjadi salah satu dokumen sejarah dalam Pemerintahan Provinsi Lampung dan bisa bermanfaat bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Atas bantuan semua pihak kami ucapkan terima kasih. Bandarlampung, Agustus 2014 Sekretaris DPRD Provinsi Lampung
H. Sutoto, S.H., M.H.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
7
BAB I PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PERIODE 2014—2019
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
8
BAB I PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PERIODE 2014—2019
Mendagri, Ketua DPRD, dan Gubernur-Wagub memasuki Ruang Rapat
A. Pendahuluan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi atas nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2014-2019, Muhammad Ridho Ficardo, S.Pi., M.Si. dan Bachtiar Basri, S.H., M.M. dalam rapat paripurna istimewa DPRD Provinsi Lampung, Senin 2 Juni 2014. Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Lampung dengan agenda Pelantikan Gubernur dan Wakil Gunernur Lampung tersebut dipimpin Ketua DPRD Provinsi Lampung Ir. H. Marwan Cik Asan, M.M., dengan sekretaris rapat Plt. Sekretaris DPRD Provinsi Lampung H. Sutoto, S.H., M.H. Upacara pelantikan dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, para bupati/wali kota se-Lampung, kerabat dan keluarga gubernur dan wakil gubernur, para pimpinan partai politik, serta para undangan lainnya, termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2009-2014, yaitu Drs. H. Sjachroedin Z.P., S.H. dan Ir. H.M.S. Joko Umar Said, M.M.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih memasuki Ruang Rapat.
9
Wakil Ketua Indra Ismail dan Hantoni Hasan menuju meja Pimpinan Rapat.
Pasangan M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri yang diusung Partai Demokrat dan koalisi partai lainnya berhasil memenangi pilkada Lampung dengan perolehan suara sebesar 44,78 persen (1.816.533 suara). Sementara pasangan yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN), Herman HN-Zainudin, berada di urutan kedua dengan perolehan suara 1.342.763 atau 33,12 persen. Pasangan yang diusung PDI Perjuangan Berlian Tihang-Mukhlis Basri memperoleh suara sebanyak 606.566 atau sebesar 14,96 persen, dan pasangan yang didukung Partai Golkar Alzier Dianis Thabrani-Lukman Hakim memperoleh 288.272 suara atau sebanyak 7,1 persen. Dalam rekapitulasi KPU Provinsi Lampung pada 17 April 2014 tersebut juga tercatat jumlah suara sah sebanyak 4.054.134 dan suara tidak sah sebanyak 408.154 suara. Partisipasi pemilih pada pilkada 2014 ini sebanyak 4.462.288 dari jumlah total DPT sebanyak 5.899.542 atau sebesar 78 persen.
Mendagri dan Pimpinan DPRD Lampung
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
10
Dari kiri ke kanan: Bupati Pesawaran Aries Sandi Darma Putra, S.H., M.H., Bupati Lampung Tengah H. Achmad Pairin, S.Sos., Bupati Lampung Timur H. Erwin Arifin, S.H., M.H., dan Wali Kota Metro H. Lukman Hakim, S.H., M.M.
Dari kiri ke kanan: Wali Kota Bandarlampung Drs. H. Herman H.N., M.M., Bupati Mesuji H. Khamami, S.H., Bupati Lampung Selatan H. Rycko Menoza S.Z.P., M.B.A., Bupati Waykanan H. Bustami Zainudin, S.Pd., dan Bupati Lampung Utara H. Agung Ilmu Mangkunegara, S.S.T.P., M.H.
B. Peserta Rapat Rapat Paripurna Istimewa dihadiri 70 dari 75 anggota DPRD Provinsi Lampung. Selain itu juga dihadiri: 1. Menteri Dalam Negeri RI Dr. H. Gamawan Fauzi, S.H., M.M. 2. Panglima TNI Jenderal Moeldoko. 3. Gubernur Lampung periode 2009—2014 Drs. H. Sjachroedin Z.P. beserta Ibu Trully Sjachroedin Z.P. 4. Wakil Gubernur Lampung periode 2009—2014 Ir. H. M.S. Joko Umar Said beserta Ibu Yulianti Joko Umar Said. 5. Drs. Oemarsono, Gubernur Lampung periode 1997—2002. 6. Drs. Subki E. Harun, Wakil Gubernur periode 1978—1988. 7. Anggota DPR-RI asal Daerah Pemilihan Lampung. 8. Anggota DPD-RI asal Provinsi Lampung. 7. Mantan Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPRD Provinsi Lampung.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
11
Dari kiri ke kanan: Bupati Tulangbawang Ir. Hanan A Rozak, M.S., Bupati Tanggamus H. Bambang Kurniawan, S.T., dan Bupati Lampung Barat Drs. H. Mukhlis Basri.
Dari kiri ke kanan: Bupati Pringsewu H. Sujadi Sadat, Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad, S.P., Bupati Pesisir Barat H. Kherlani, S.E., M.M., dan Wakil Bupati Tulangbawang Heri Wardoyo, S.H.
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Forkopimda Provinsi Lampung. Ketua Pengadilan Tinggi Lampung. Ketua Pengadilan Agama Provinsi Lampung. Kepala BPK-RI Perwakilan Lampung. Plt. Sekretaris Provinsi Lampung, para Asisten, Kepala Dinas/Badan/Biro/ Kantor Pemerintahan Daerah Provinsi Lampung. Ketua dan Anggota KPUD Provinsi Lampung. Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali Kota se Provinsi Lampung. Para Pimpinan Perguruan Tinggi se Bandarlampung Pimpinan BUMN dan BUMD di Provinsi Lampung Pimpinan Partai Politik, Organisasi Profesi, Organisasi Wanita, dan Ormas se Provinsi Lampung. Ketua MPAL beserta para Penyimbang Adat. Tokoh Masyarakat, Adat, Agama, Pemuda, LSM, Media Massa, dan para udangan.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
12
Anggota DPRD Provinsi Lampung yang hadir pada Rapat Paripurna Istimewa dengan agenda Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2014— 2019 sebanyak 71 anggota, yaitu 13 dari Fraksi Partai Demokrat (PD), 11 dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), 9 dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), 7 dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), 7 dari Partai Amanat Nasional (PAN), 5 dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), 6 dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), 4 dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan 9 dari Fraksi Peduli Pembangunan Kebangsaan/ PPK (gabungan Partai Persatuan Pembangunan/PPP, Partai Karya Peduli Bangsa/PKPB, dan Partai Demokrasi Kebangsaan/PDK). Anggota DPRD Provinsi Lampung yang hadir adalah: 1. Fraksi Partai Demokrat: - Ir. H. Marwan Cik Asan, M.M. - Dra. Srie Lestari - Benny Uzer, S.H. - Dendi Ramadhona Kaligis, S.T. - Yudi Carlo, S.H. - H. Firman Yani, S.H. - Ir. H. Yandri Nazir, M.M. - H. Bambang Iman Santoso, S.Sos. - H. Toto Herwantoko - Yasminie Asyik, S.H. - Ir. H. Sugiharto Atmowijoyo - Reza Aditya - H. Imer Darius, S.E.
Anggota DPRD Provinsi Lampung
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
Peserta Rapat Paripurna Istimewa
2.
Fraksi PDI Perjuangan: - H. Nurhasanah, S.H., M.H. - H. Syafariah Widianti, S.H., M.H. - Drs. H. Tulus Purnomo Wibowo - Watoni Nurdin, S.H. - Palgunadi, S.T.P. - H. Darwin Ruslinur - Ketut Erawan, S.H. - I Komang Koheri, S.E. - Sahzan Syafri, S.H., M.H. - Drs. H. Indra Bangsawan, M.M. - H. Dedi Afrizal, S.Kep.
3.
Fraksi Partai Golkar: - Ir. H. Indra S. Ismail, M.M. - Ir. Firmansyah Y.A., M.Sc., M.B.A. - H. Tony Eka Chandra - H. Mega Putri Tarmizi, S.E., M.M. - H. Indra Karyadi, S.H. - Ismet Roni, S.H. - Drs. H. Azwar Yacub - I Gede Jelantik, S.E. - H. Riza Mirhadi, S.H.
4.
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera: - Ir. H. Hantoni Hasan, M.Si. - Drs. H. Gufron Azis Fuadi
13
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
Suasana Rapat Paripurna Istimewa Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur
- Ir. Nenden Tresna Nursari - K.H. Muhammad Ari Wibowo, Lc. - H. Nursalim - H. Agus Kurniawan, S.T. - Ir. H. Ahmad Junaidi Auly, M.M. 5.
Fraksi Partai Amanat Nasional - Donny Irawan, S.E. - H.M. Hazizi, S.E. - H. Abdullah Fradri Auli, S.H. - Yusuf Wibisono, S.Ag. - Dra. H. Yulia Hasimah - Ahmad Bastari, S.Sos. - H. Suyatno S.W., S.E.
6.
Fraksi Partai Gerindra: - Elly Wahyuni, S.E., M.M. - Watiah - Harry Ananda - Drs. H. Erpani S. Jaya - Drs. Achmad Nyerupa, S.H.
7.
FraksiPartai Hanura: - H. Juprius, S.E. - Drs. H. Andi Surya, M.M. - Sri Dahliawaty, S.H., M.Kn. - Ir. H. Nurhasanah, M.M. - H. Riswansyah Djahri, S.E., M.B.A. - Napiliyon Aswari
14
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
8.
Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa: - Drs. M. Effendi - Drs. Musa Zainuddin - Okta Rijaya M., S.H.I. - Hidir Ibrahim, S.Ag., M.Si.
9.
Fraksi Peduli Pembangunan Kebangsaan: - H. Wardiyati - H. Abdul Hakim Rasyid - Wayan Sudiksa, S.I.P. - Kolonel (Pur) H. Sumadi, M.H. - H. Zeldayatie - H. Misri Latif, S.E. - Drs. Munzir - H. Zuliana Abidin, S.E. - Ir. H. Octaria Herrykadewi
Sedangkan anggota DPRD Provinsi Lampung yang tidak hadir adalah: 1. Fraksi Partai Demokrat: - Hartarto Lojaya 2. Fraksi Partai Golkar: - H. Sumadi, S.Sos. (almarhum) 3. Fraksi Partai Gerindra: - Farouk Danial, S.H., C.N. 4. Fraksi PKB: - Drs. H. Abdul Haris (pergantian antarwaktu)
Suasana Rapat Paripurna Istimewa Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur.
15
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
16
Posisi sebelum pelantikan.
C. Prosesi Pelantikan Rapat Paripurna Istimewa dimulai dengan menyanyikan lagu “Ngeramku di Lappung” dilanjutkan dengan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan “Mars Pemda Lampung”. Selanjutnya, masuk acara pokok yang diawali dengan kata pengantar dari Pimpinan Rapat dan dilanjutkan dengan Pembukaan Rapat Paripurna Istimewa. Berikut kutipan kata pengantar Pimpinan Rapat yang juga Ketua DPRD Provinsi Lampung Ir. H. Marwan Cik Asan. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat Bapak Menteri Dalam Negeri RI atas nama Presiden RI yang telah berkenan hadir guna melantik Saudara M. Ridho Ficardo, S.Pi., M.Si. dan Bachtiar, S.H., M.M. sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung masa jabatan 2014—2019. Kami pun mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan yang telah berkenan hadir. Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang Mahaesa, karena atas ridho dan karunia-Nya, kita semua dapat hadir dalam acara Rapat Paripurna Istimewa pada hari ini dalam keadaan sehat wal afiat. Selanjutnya dengan mengucap “Bismillahirrahmanirrahim” Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Lampung dengan agenda Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung masa jabatan 2014—2019, dengan ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ketukan palu tiga kali) Bapak Menteri Dalam Negeri, para Peserta Sidang Paripurna Dewan yang terhormat, serta hadirin yang berhahagia. Sesuai dengan keputusan rapat Badan Musyawarah DPRD Provinsi Lampung pada hari Senin tanggal 5 Mei 2014 dan petikan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 51/P Tahun 2014 tentang Pengesahan, Pengangkatan Gubernur
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
17
Suasana Rapat Paripurna Istimewa Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur.
dan Wakil Gubernur Lampung Masa Jabatan Tahun 2014—2019; bahwa pada hari Senin tanggal 2 Juni 2014 adalah Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Masa Jabatan Tahun 2014—2019 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia. Selanjutnya pada kesempatan yang berbahagia ini izinkan kami atas nama rakyat Lampung menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat Saudara Drs. H. Sjachroedin Z.P., S.H. dan Ir. H.M.S. Joko Umar Said, M.M., Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung masa jabatan 2009—2014; dan dalam kapasitasnya
Para tokoh dan anggota forkopimda Lampung.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
18
sebagai kepala daerah, dengan segenap tekad dan komitmen yang tinggi, telah berupaya mencurahkan segala kemampuan, waktu, tenaga, dan pikiran untuk membangun Provinsi Lampung Sai Bumi Ruwa Jurai tercinta. Bapak Menteri Dalam Negeri, para Peserta Sidang Paripurna Dewan yang terhormat, serta hadirin yang berhahagia. Sebagaimana diketahui bersama bahwa pada tanggal 23 Maret 2014 yang lalu DPRD Provinsi Lampung telah menyelenggarakan Rapat Paripurna Istimewa Penyampaian Visi, Misi, dan Program Kerja dari pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah masa Jabatan 2014—2019, yang disampaikan oleh empat pasangan calon.
Para tokoh dan anggota DPR-RI
Kemudian melalui pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang dilaksanakan pada 9 April 2014, maka telah terpilih pasangan calon M. Ridho Ficardo, S.Pi., M.Si. dan Bachtiar, S.H., M.M. sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung masa jabatan 2014—2019. Kepada pasangan calon terpilih, yaitu Saudara M. Ridho Ficardo, S.Pi., M.Si. dan Bachtiar, S.H., M.M. yang sesaat lagi akan dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung masa jabatan 2014—2019, Pimpinan dan seluruh anggota DPRD Provinsi Lampung menyambut hangat dan menyampaikan selamat. Sebagaimana visi, misi, dan program yang Saudara sampaikan maka di pundak Saudara berdua, masyarakat Lampung menggantungkan harapan yang sangat besar. Bapak Menteri Dalam Negeri, para Peserta Sidang Paripurna Dewan yang terhormat, serta hadirin yang berhahagia. Dan untuk lebih khidmat serta lancarnya acara pada pagi hari ini maka selanjutnya acara akan dipandu oleh pembawa acara. Dengan ini kami menyerahkan kepada Pembawa Acara untuk memandu acara pelantikan.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
Mengadri memberikan sambutan.
19
Sekretaris DPRD Sutoto membacakan Keputusan Presiden RI.
Selanjutnya Pembawa Acara membuka acara dan memandu jalannya pelantikan dengan urutan acara sebagai berikut. 1. Pembacaan Keputusan Presiden RI Nomor 51/P Tahun 2014 tentang Pengesahan dan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Masa Jabatan Tahun 2014—2019 oleh Sekretaris DPRD Provinsi Lampung H. Sutoto, S.H., M.H. 2. Pengucapan Sumpah/Janji Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur dipandu oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI. 3. Penandatanganan Berita Acara Pengucapan Sumpah/Janji Jabatan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur. 4. Pemasangan tanda pangkat jabatan, penyematan tanda jabatan, dan penyerahan Keputusan Presiden RI oleh Menteri Dalam Negeri Dr. H. Gamawan Fauzi kepada M. Ridho Ficardo dan Bakhtiar Basri.
Para pejabat di Pemprov Lampung.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
Keluarga dan kolega Gubernur M. Ridho Ficardo.
20
Pejabat dinas dan instansi Pemprov Lampung.
5. 6. 7.
Pelantikan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI. Penandatanganan Pakta Integritas oleh Gubernur dan Wakil Gubernur. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Jabatan dan penyerahan Memori Pelaksanaan Tugas Jabatan dari Drs. H. Sjachroedin Z.P. kepada M. Ridho Ficardo, S.Pi., M.Si. 8. Kata sambutan Menteri Dalam Negeri RI. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dalam sambutannya mengatakan Gubernur Lampung adalah gubernur ke-34 Indonesia yang dilantik hingga menjelang berakhirnya masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu (2009—2014). “Namun pemilihan gubernur di Lampung menjadi lebih menarik dibandingkan provinsi lain karena digelar bersamaan dengan pemilihan umum legislatif yakni pada 9 April 2014.Semoga demokrasi kita ke depan lebih baik lagi,” kata Mendagri. Menurut Mendagri pelantikan gubernur merupakan puncak demokrasi di daerahdaerah. Setelah dilantik dan menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur, kata
Pemasangan tanda pangkat dan penyematan tanda jabatan
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
21
Mendagri memandu pengucapan sumpah-janji
Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Jabatan
Pendatanganan Pakta Integritas
Mendagri, diharapkan Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri benar benar menjalankan amanah dan tanggung jawabnya terhadap rakyat menuju kesejahteraan. “Gubernur Lampung adalah gubernur termuda di Indonesia dengan umur 33 tahun. Umur juga tidak perlu diperdebatkan karena banyak juga orang muda yang berprestasi,” kata Mendagri. Mendagri berharap kebijakan yang akan diambil gubernur dan wakil gubernur baru berdasarkan kebijakan nasional. “Dan perlu juga sinergitas dan kerjasama antara kabupaten/kota sehingga tercapai kesejahteraan masyarakat,” kata Mendagri. Mendagri Gamawan Fauzi selaku wakil pemerintah pusat menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Gubernur Lampung dan Wakil Gubernur Lampung periode 2009-2014, Sjachroedin Z.P. dan Joko Umar Said atas program program unggulan pembangunan yang di laksanakan di Lampung.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
22
9.
Pembacaan doa dan penutupan acara. Pimpinan Rapat mengambil alih kembali untuk melanjutkan acara. Terima kasih kepada Pembawa Acara yang telah memandu acara pelantikan. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI yang telah melantik Saudara M. Ridho Ficardo, S.Pi., M.Si. dan Bachtiar, S.H., M.M. sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung masa jabatan 2014—2019. Kepada Saudara M. Ridho Ficardo, S.Pi., M.Si. dan Bachtiar, S.H., M.M. yang telah dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung masa jabatan 2014—2019 kami sampaikan ucapan selamat bekerja untuk Provinsi Lampung, semoga sukses.
Posisi setelah pelantikan.
Selanjutnya kami atas nama seluruh Pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Lampung menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu mulai dari tahap persiapan, pemilihan, hingga pelantikan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang kita laksanakan pada hari ini. Bapak Menteri Dalam Negeri, para Peserta Sidang Paripurna Dewan yang terhormat, serta hadirin yang berhahagia. Mengakhiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Lampung hari ini, kami sampaikan terima kasih kepada seluruh Panitia Pelaksana Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Masa Jabatan 2014—2019, atas kerja keras Saudara semua, acara rapat pada pagi hari ini berjalan lancar dan sukses. Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh media massa, baik cetak maupun elektronik, yang telah berperan aktif meliput dan menyiarkan penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung sampai dengan pelaksanaan pelantikan pada hari ini. Semoga semua yang kita lakukan tersebut menjadi amal soleh kita semua. Amin.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
23
Dengan ucapan “Alhamdulillahi rabbil alamin” rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Lampung pada hgari ini kami tutup. Sekian, terima kasih. Billahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. (Ketukan palu tiga kali) Setelah pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2014— 2019, M. Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri, mendapat ucapan selamat dari berbagai kalangan. Selanjutnya, mereka langsung menuju ke rumah dinas gubernur Mahan Agung untuk acara makan siang. Di Mahan Agung, pasangan tersebut sudah ditunggu sanak famili yang ingin mengucapkan selamat dan berfoto-foto. (*)
Anggota Dewan, Bupati, Wali Kota, dan undangan memberikan ucapan selamat.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
Foto bersama keluarga.
Anggota Dewan, Bupati, Wali Kota, dan undangan memberikan ucapan selamat.
24
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
D.
25
Biografi Muhammad Ridho Ficardo, S.Pi, M.Si. Muhammad Ridho Ficardo lahir di Bandarlampung pada 20 Juli 1980 (saat ini berumur 34 tahun) dengan orang tua berlatar belakang berbeda. Ayahnya, Muhammad Fauzi Thoha berasal dari Tulungagung, Jawa Timur, sedangkan ibunya, Agustina, asli keturunan dari suku Lampung. Ridho Ficardo menghabiskan masa kecil hingga lulus SMP di perkebunan tebu PT Gunung Madu Plantations (GMP). Maklum, ayahnya bekerja di perkebunan tebu, semula di PT GMP dan selanjutnya menjadi Site Director Sugar Group Companies (SGC) yang membawahkan PT Sweet Indo Lampung, PT Gula Putih Mataram (GPM), PT Indo Lampung Perkasa (ILP), dan PT Indo
Lampung Destilery (ILD). Setelah lulus SMP Satya Dharma Sujana Gunung Madu, Ridho melanjutkan di SMA Al Kautsar, Bandarlampung. Sejak SMP hingga SMA Ridho aktif dalam OSIS dan Pramuka. Bahkan sikapnya yang disiplin kemudian membawanya terpilih menjadi ketua OSIS SMA Al Kautsar. Di Kepramukaan, sejumlah prestasi diraih Ridho, antara lain Kepala Pemerintahan Putera Perkemahan Wirakarya Nasional Sulawesi Tenggara (2000), Ketua Dewan Adat Agung, Anggota Tim Keamanan dan Keselamatan Raimuna Nasional Prambanan Yogyakarta, dan beberapa penghargaan diraihnya. Selesai SMA, Ridho memutuskan melanjutkan kuliah S-1 di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat. Selanjutnya, ia meneruskan kuliah S-2 di Universitas Indonesia (UI) selama 3 tahun mulai 2003. “Saya mengambil jurusan intelijen. Itu adalah program kerja sama antara UI dan Badan Intelijen Nasional (BIN). Saya satu kelas dengan para letkol. Saya adalah orang sipil yang paling muda. Saat itu umur saya 22 tahun. Tesis saya bertema counter-terrorism management. Sejak itu, saya juga sering berdiskusi dengan para jenderal bintang 3 dan 4. Mereka mendengarkan paparan saya,” cerita Ridho. Ridho mengungkapkan bahwa banyak sekali pengalaman yang didapatkan selama kuliah S-2. Ia membangun jaringan dengan banyak orang. Komunikasinya pun semakin terasah. “Saya biasa berdiskusi dengan para perwira tinggi di lembaga yang dulu bernama Badan Anti Teror Nasional (BAKN) dan sekarang jadi Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT). Saya juga mengajar di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan UI. Pernah juga saya mengajar di Pusdik Intel Polri soal teknis analisis intelijen,” katanya. Lulus S-2, Ridho melanjutkan studi S-3 di bidang ilmu politik di UI. Ia juga memutuskan untuk kursus di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Program Pendidikan Reguler Anggkatan (PPRA) XLIII, pada usia 28 tahun. Waktu itu, Ridho termasuk peserta paling muda dalam sejarah Lemhanas. “Sebenarnya ada pro dan kontra juga saat saya masuk Lemhanas. Ada sebagian orang yang tidak suka Lemhanas dimasuki oleh anak umur 28 tahun.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
26
Akhirnya, begitulah, saya dites. Saya dijadikan ketua kelompok,” kata Ridho. Suka duka ia jalani. Tetapi hasilnya bagus. Ia lulus. Setelah lulus Lemhamnas, Ridho tak langsung masuk ke dunia politik. Ridho Ficardo mengaku baru mulai masuk ke ranah politik setelah Anas Urbaningrum terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat pada 23 Mei 2010. Menyusul itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Lampung juga dalam kondisi kurang terkonsolidasi. “Saya lalu diminta jadi ketua DPD. Padahal saat itu saya belum di Partai Demokrat,” katanya. Meski Partai Demokrat baru dua kali menyelenggarakan kongres untuk memilih ketua umum, di Lampung Ridho adalah ketua DPD yang ke-7, karena seringnya gonta-ganti ketua DPD Provinsi Lampung. Ridho mengaku mendapat banyak tantangan selama memimpin partai karena banyak masalah yang harus dihadapi.
M. Ridho dan keluarga
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
27
Pengalaman berorganisasi yang selama ini ia dapatkan, sangat bermanfaat. Ia berhasil mengelola permasalahan dan bisa mengatasi situasi.”Saya dan tim Partai Demokrat menangani pilkada untuk menggolkan para kader kami menjadi bupati. Selama dua tahun saya memimpin DPD Lampung, pada 2011 dilakukan tiga pilkada tingkat kabupaten dan kami merebut dua kemenangan. Begitu juga pada 2012,” katanya. Pengalaman tersebut kemudian menjadi modal bagi Ridho untuk maju ke pemilihan gubernur. Walau usianya masih muda, Ridho sudah mantap, karena saat ini bukan soal tua atau muda yang dibutuhkan masyarakat Lampung. Masyarakat menginginkan perubahan dan menjadi lebih baik. “Bagi yang berpikiran positif akan bilang: kalau kita ingin perubahan, mengapa bukan anak muda? Anak muda selalu berpikir progresif. Dari situ, mari kita buktikan,” kata Ridho. Dari pernikahannya dengan Aprilani Yustin, lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Islam Bandung (Unisba), M. Ridho Ficardo dikaruniai dua anak yang kini masih balita, yaitu Andrea (6 tahun) dan Ivan (3). Ridho juga aktif di DKD Kwarda Lampung, BKN Kwarnas Gerakan Pramuka, dan Ketua Ikatan Alumni Lemhanas RI. (*)
Biodata Nama Tempat dan Tgl. Lahir Agama Nama Ayah Nama Ibu Nama Istri
: : : : : :
Muhammad Ridho Ficardo. Bandarlampung, 20 Juli 1980. Islam. Ir. H.M. Fauzi Toha. H. Agustina. Aprilani Yustin Zamri
Pendidikan: SDN 1 Gunung Madu SMP Satya Dharma Sujana Gunung Madu Lamteng SMA Al-Kautsar Bandarlampung S-1 Universitas Padjajaran Bandung Universitas Indonesia Kajian Strategik Intelejen (S-2) Program Pendidikan Leguler Anggkatan (PPRA) XLIII Lemhanas RI.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
E.
28
Biografi Bachtiar Basri, S.H., M.M. Bachtiar Basri (lahir di Bandarlampung, pada 30 Desember 1953 (kini umur 61 tahun). Kariernya bermula sebagai PNS. Pernah menjadi Kasubag Tata Pemerintah Hukum Kabupaten Lampung Tengah (1983), Camat Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat, Sekretaris Kabupaten Lampung Utara, Bupati Tulangbawang Barat (2011-2014). Dari SD hingga SMA dijalaninya di Kotabumi, kemudian melanjutkan S-1 di UII Yogyakarta (lulus pada tahun 1979) dan S-2 di Universitas Bandar Lampung.
Biodata Nama : Bachtiar Basri. Tempat, Tgl. Lahir : Tanjungkarang, 30 Desember 1953. Agama : Islam Pekerjaan : Pensiunan PNS Nama Isteri : H. Hasiah, S.Pd. Pendidikan : SDN 6 Kotabumi Lampung Utara SMPN 1 Kotabumi Lampung Utara SMAN 1 Kotabumi Lampung Utara S-1 UII Jogjakarta S-2 Universitas Bandar Lampung Organisasi : Ketua Dewan Kesenian Lampura Ketua Orari Wakil Ketua AMPI Ketua KNPI Lambar Anggota HMI Ketua BPO HKTI Lamut Ketua Persilu Anak Anak: Yosoef Helmi (Alm) Ruliyana Basri Syamsurijal Ratna Juwita (Alm) Hermiyati Basri
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
29
BAB II PROSES DAN PELAKSANAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBENUR LAMPUNG 2014—2019
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
30
BAB II PROSES DAN PELAKSANAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBENUR LAMPUNG 2014—2019
1. Jalan Panjang Pemilihan Gubernur Lampung Sejak era raformasi tahun 1999, suksesi kepala daerah Provinsi Lampung selalu disertai dengan proses yang panjang dan berliku. Pertama, tahun 2002 pemilihan gubernur dilakukan oleh DPRD Provinsi Lampung. Namun, hasil pemilihan dianulir oleh Pemerintah Pusat, sehingga calon terpilih pada waktu itu, yaitu pasangan Alzier Dianis Thabranie-Ansyori Yunus, tidak dilantik.
Anggota KPU Lampun, Edwin Hanibal, Firman Seponada, Solihin, dan Handy Mulyaningsih.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
31
Dukung pilgub Lampung.
Selama dua tahun, Provinsi Lampung pun dipimpin oleh pelaksana tugas dari Kementerian Dalam Negeri. Baru pada tahun 2004 digelar pemilihan gubernur lagi, juga masih dipilih oleh DPRD. Pasangan Sjachroedin Z.P. -Syamsurya Ryacuddu terpilih dan resmi menjadi gubernur Lampung. Namun, hasil pilihan ini memunculkan polemik panjang, karena pada tahun 2006, DPRD Provinsi Lampung menerbitkan Surat Keputusan (SK) Nomor 15/ 2006 yang isinya tidak mengakui keabsahan dan eksistensi Sjachroedin ZPSyamsurya Ryacuddu. Dasarnya, Keputusan Mahkamah Agung (MA) yang memenangkan gugatan pasangan Alzier Dianis Thabranie-Ansyori Yunus. Pada 2008 untuk pertama kali digelar pilgub yang dipilih langsung oleh rakyat. Pilgub Lampung ini juga memiliki catatan khusus, karena semestinya masa jabatan gubernur habis pada 2014. Namun, karena berbarengan dengan Pemilu 2009, penyelenggaraan pilgub dimajukan pada 2008. Masalahnya, aturan pada waktu itu kepala daerah dan wakil kepala daerah incumbent yang mencalonkan diri harus mengundurkan diri. Karena itu, pada Pilgub 2008, ada tiga kepala daerah yang harus mundur karena menjadi peserta. Ketiganya Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. yang kemudian jabatannya diambilalih Wakil Gubernur Syamsurya Ryacuddu. Kemudian Bupati Lampung Selatan Zulkifli Anwar digantikan Wakil Bupati Wendy Melfa. Bupati Lampung Tengah Andy Achmad yang menjabat bupati untuk periode kedua sejak 2005, juga mundur karena ikut pilgub. Andy Achmad digantikan Wakil Bupati Mudiyanto Thoyib. Pada pilgub tahun 2008 yang dilaksanakan secara langsung oleh rakyat, terpilih pasangan Sjachroedin Z.P.M.S. Joko Umar Said yang dilantik pada 2 Juni 2009. Dan polemik berkepanjangan kembali terjadi ketika suksesi kepala daerah lima tahunan terakhir ini. Polemik panjang sudah dimulai sejak pertengahan tahun 2012 lalu hingga mendekati masa akhir jabatan Gubernur Sjachroedin
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
32
Kesepakatan Pemprov dan KPU Lampung soal Pilgub.
pada 2 Juni 2014. Dalam rentang itu belum ada kepastian jadwal pelaksanaan pilgub. Sejak tahun 2012 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung sudah menyusun tahapan pemilihan gubernur yang rencananya digelar pada tahun 2013. Terjadi tarik ulur, karena Gubernur Sjachroedin Z.P. tidak sepakat dengan KPU, yang ditunjukkan dengan tidak disediakannya anggaran pilgub di APBD tahun 2013. Sebab, masa jabatan gubernur baru berakhir pada Juni 2014. Ketua KPU Lampung Edwin Hanibal di awal babak itu menyebut, lembaganya sudah membahas dua kali pada Maret 2012. Tapi, ia masih menghitung anggaran yang harus dipersiapakan. KPU baru sebatas membahas kebutuhan anggaran untuk persiapan pemilihan gubernur (pilgub) Lampung 2014-2019. “Kami baru ancang-ancang. Perhitungan kami sejauh ini, kebutuhan kurang lebih Rp200 miliar. Itu masih bisa berkurang atau bertambah,� kata Edwin, Senin (12/3/2012). Dari titik ini masih berjalan normal, semua pihak menanggapi normatif, tidak ada riak setelahnya. Fragmen pilgub menjadi babak baru hingga menciptakan resonansi yang di antaranya seperti kuldesak, sejak terbitnya SK KPUD Lampung No.75/Kpts/KPU-Prov-008/2012 tertanggal 11 September 2012 tentang penetapan Hari Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2013. SK ini menegaskan putaran pilgub pertama pada 2 Oktober 2013, kemudian putaran kedua disiapkan pada 4 Desember. Sejak saat itu, perdebatan berlanjut, melibatkan elemen masyarakat berbagai kalangan. Tanah Lampung selama dua tahun terakhir itu ingar-bingar penuh dengan sajian cerita pilgub bercita rasa pro dan kontra. KPU Lampung sudah merancang pilgub dimulai awal Maret 2013 dengan skenario dua putaran. Kalau terjadi putaran kedua, pemungutan suara bulan Oktober 2013 sehingga pada akhir 2013 seluruh tahapan Pilgub Lampung selesai.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
33
Kesepakatan Pemprov dan KPU Lampung soal Pilgub.
Namun, Gubernur Sjachroedin Z.P menegaskan jadwal pilgub bisa dipastikan setelah ada Undang-Undang Pemilukada yang baru. Ia pun menegaskan Pemerintah Provinsi tak akan membahas anggaran pilgub pada APBD Perubahan 2012 bahkan APBD 2013. Justru Gubernur Sjachroedin Z.P. mendesak agar semua komisioner KPU Lampung yang masa jabatannya hampir habis segera diganti. Setelah itu, baru jadwal maupun anggaran pilgub dibahas oleh anggota KPU yang baru. Alasan lain dari Gubernur Sjachroedin, bahwa pilgub diadakan saja pada tahun 2015, karena jadwal pilgub tak diperbolehkan berbarengan dengan jadwal pilpres dan pemilu legislatif. Terjadi tarik ulur. Gubernur punya argumen, demikian pula KPU yang bersikukuh harus segera dibuat jadwal pilgub berikut tahapannya. KPU tetap menjadwalkannya pada September 2013. Ketua KPU Lampung Edwin Hanibal mengatakan, kewenangan menetapkan jadwal dan tahapan pemilu gubernur dan wakil gubernur ada di KPU Provinsi. Kemudian Edwin menunjuk pada rujukan KPU Lampung yakni UU Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. Pada Pasal 9 (3), dari huruf (a) hingga (u), disebutkan wewenang KPU provinsi adalah menyelenggarakan pilgub. “Kami melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai wewenang yang diatur undang-undang. Kalau KPU tidak menyiapkan jadwal dan tahapan itu, kami yang melanggar undang-undang,” katanya. Bergulirnya waktu, bergulir pula bulir pernyataan dari pihak saling silang
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
34
Kesepakatan Pemprov dan KPU Lampung soal Pilgub.
sengketa ini. Kedua pihak bersikukuh dengan pendiriannya, keduanya merasa benar, punya argumen kuat. Kementerian Dalam Negeri pun mempertemukannya melalui pertemuan yang melibatkan KPU, Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Dirjen Kesbangpol Kemendagri, KPU Pusat, KPU Provinsi Lampung, dan Gubernur Lampung bersama pejabat terkait. Kesepakatan diteken pada Senin, 3 Desember 2012 di Hotel Sheraton, Bandarlampung. Disepakati, pilgub Lampung tak bisa dilaksanakan pada tahun 2013, dengan berbagai pertimbangan. Memang pertemuan ini bukan sebuah keputusan, hanya kesepakatan bersama yang dilandasi berbagai pertimbangan fakta yang ada. Sayang, upaya mediasi ini hanya menghasilkan kata islah, sementara polemik tarik ulur kepentingan justru makin menjadi. Karena itu, peta pilgub mulai seperti puzzle, berbagai kalangan angkat bicara, sumbang pemikiran, saran, hingga alternatif penyelesaian masalah. Ketua DPRD Provinsi Lampung Marwan Cik Asan, pada Senin (17/12/2012), mengatakan, tidak ada jalan lain selain semua pihak terkait menghormati kesepakatan yang dihasilkan di Hotel Sheraton beberapa waktu lalu.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
35
Wakil dari elemen masyarakat menyampaikan dukungan ke DPRD Lampung dengan mengumpulkan koin untuk dana pilgub.
Menurut Marwan, Pilgub 2013 sulit dilaksanakan karena Rancangan APBD Lampung 2012 telah ditetapkan. Dalam Rancangan APBD ini, Pemprov dan DPRD Lampung memang tidak menganggarkan dana pilgub. Marwan mengatakan, mengingat fakta dan kondisi yang ada, pilgub baru bisa dilaksanakan setidaknya tahun 2014. Rancangan APBD 2013 tinggal menunggu evaluasi dari Kemendagri. Dalam paripurna pengesahan APBD 2013, mayoritas fraksi di DPRD Lampung tidak mendukung pilgub berlangsung tahun 2013. Dari 9 fraksi, enam fraksi tidak membahas pilgub, enam fraksi mengapresiasi kesepakatan di Hotel Sheraton yang menyetujui pilgub tidak bisa dilaksanakan di 2013. Menurut Ketua DPRD Lampung Marwan Cik Asan, KPU dan gubernur punya dasar kuat berbicara pilgub. KPU Lampung mempunyai dasar mengajukan rencana kerja anggaran (RKA) atas arahan KPU Pusat. “Kedua lembaga itu punya dasar menentukan langkah. Posisi DPRD Lampung hanya menunggu hingga ada usulan eksekutif, baru dilakukan pembahasan,� ujar Marwan. Perdebatan makin memanas, sementara bagaimana dengan posisi partai politik? Ada partai politik yang mengatakan mendukung rencana KPU, tapi ada juga yang setuju dengan rencana gubernur. Ada juga partai politik mengambil sikap netral. Sementara masyarakat Lampung juga terbelah dengan pro-kontra pilgub, meski tak bisa berbuat banyak. Sementara, para kandidat atau tokoh yang punya niat mencalonkan diri, tidak pula terpengaruh dengan gonjang-ganjing itu. Tidak menyurutkan mereka yang bersiap maju pada pemilihan gubernur. Tercatat nama-nama yang sudah beredar dan intens hadir di masyarakat dengan sosialisasi, Danrem Gatam Kol CZI Amalsyah Tarmizi, Ketua DPD I Partai Golkar Lampung Alzier Dianis Thabranie, Sekretaris Provinsi Lampung Berlian Tihang, Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri, Ketua DPD Partai Demokrat M. Ridho Ficardo, dan Wali Kota Bandarlampung Herman H.N.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
36
Pada Januari 2013, KPU kembali menyatakan siap melaksanakan pemilihan gubernur pada 2013, menyusul kesepakatan DPR dan Kementerian Dalam Negeri untuk mempercepat pelaksanaan pilkada yang jabatan kepala daerahnya habis tahun 2014 akan dimajukan 2013. Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono, Rabu (23/1/2013), mengeluarkan pernyataan, itu merupakan kesepakatan DPR-Kemendagri yang memutuskan pilgub Lampung dimajukan pada 2013. KPU Lampung berpikiran positif setelah diputuskan ini berarti semua pihak, termasuk gubernur dan DPRD Lampung akan mengganggarkan pembiayaan yang diperlukan. KPU Lampung tetap menggunakan jadwal yang sudah dibuat yakni pemungutan suara untuk pilgub Lampung digelar pada 2 Oktober 2013. Nanang Trenggono menyampaikan rincian hasil pleno KPU Lampung pada Jumat, 31 Agustus 2012 yang sudah final menetapkan untuk Pilgub Lampung 2013, putaran pertama Rabu 2 Oktober 2013 dan putaran kedua 4 Desember 2013. Rincian jadwal pelaksanaan Pilgub Lampung itu adalah: * Regulasi: 2 Februari - 15 Maret * Badan Penyelenggara: 10 Maret - 5 April * Pemberitahuan DP-4: Sampai 5 April * Penerimaan DP-4: Sampai 5 Mei * Pemutakhiran daftar pemilih: 5 Mei - 13 Agustus * Pencalonan: 10 Mei – 20 Agustus * Pengadaan dan distribusi logistik 18 Juni – 1 Juli Oktober * Kampanye 15 September - 28 September * Pencoblosan putaran I: 2 Oktober * Perhitungan dan rekapitulasi suara dari TPS-KPU Provinsi: 2 Oktober - 13 Oktober * Sengketa di MK: 14 Oktober - 31 Oktober * Persiapan Putaran II: 1 November - 3 Desember * Pencoblosan putaran II: 4 Desember * Perhitungan dan rekapitulasi suara: 5 Desember 31 Desember * Sengketa MK: 14 Desember - 28 Desember Meski belum mendapat kepastian dari mana mendapatkan dana penyelenggaraan pilgub, KPU Lamung meneruskan tahapannya, seperti pembukaan pendaftaran bagi para calon. Pada Mei 2013, di awal tahapan sudah banyak nama yang mendaftar ke KPU Lampung. Setelah melalui verifikasi dan keabsahan berkas pencalonan pada 29 Juni hingga 9 Juli 2013, ada empat pasangan yang diusung partai politik dan jalur independen.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
37
Muhammad Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri diusung Partai Demokrat dan koalisinya, Berlian Tihang-Mukhlis Basri (diusung PDI Perjuangan, PPP, dan PKB), M. Alzier Dianis Thabranie-Lukman Hakim diusung Partai Golkar dan Hanura, Herman HN-Zainudin Hasan diusung koalisi Partai Amanat Nasional (PAN), dan pasangan Amalsyah Tarmizi dan Gunadi Ibrahim dari jalur independen. Waktu terus bergulir, seharusnya KPU menjalankan tahapan lainnya sesuai rencana yang telah dibuat. Apa daya, mendekati tahapan krusial yang membutuhkan anggaran besar, dari sinilah semuanya kembali ke titik nol, kandas. Jadwal Pemilihan Gubernur Lampung tidak terlaksana. Penyebabnya Pemprov Lampung tidak menganggarkan dana pilkada pada tahun 2013. Pemprov menginginkan pilgub pada tahun 2014 atau jika tidak bisa maka dilaksanakan pad tahun 2015.
Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono dan Ketua Bawaslu Lampung.
Sedangkan KPU Lampung berkeberatan jika pilkada diundur ke 2014. Pemprov Lampung tidak menganggarkan dana sebesar Rp137 miliar dalam APBD 2013. APBD Perubahan pun batal dibahas. Alasannya, hasil telaah APBD, Lampung defisit Rp300 miliar sehingga tidak ada anggaran untuk pilkada. Menyiasati masalah ini dan mengejar waktu yang kian sempit, KPU Lampung mengajukan permohonan dana talangan pilkada ke pemerintah pusat melalui Kemendagri. Namun, Kemendagri menolak rencana itu, alasannya dana talangan sulit diwujudkan, dan itu pun tak serta-merta menyelesaikan polemik jadwal pilkada. Jadwal yang sudah dibuat KPU ini akhirnya gagal total. Tapi, KPU tidak patah arang. “Kami kembali menjadwalkan Pilgub Lampung digelar sebelum pemilu legislatif pada April 2014. Hal ini menindaklanjuti surat KPU Pusat agar KPU Lampung menyusun kembali jadwal mengingat pilgub tahun ini gagal terkendala
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
38
Ketua KPU Lampung, Sekprov, dan Kapolda teken MoU Pilgub Lampung.
anggaran,” jelas Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono, Senin (2/12/2013). Nanang yakin pihaknya bisa menggelar pilgub dalam jangka waktu empat bulan ke depan. Itu termasuk anggaran yang diyakini sudah disahkan DPRD sebelum 2014. Apalagi, Pemprov Lampung sudah menganggarkan dana pilgub dalam RAPBD 2014. Bahkan, anggaran itu sudah diajukan ke DPRD Lampung untuk dibahas. Pemungutan suara yang mestinya terjadi pada tanggal 27 Februari 2014, juga tertunda. Sebenarnya, semua pihak mulai Gubernur, DPRD, dan KPU, ada kesepakatan mewujudkannya sesuai rencana. Anggaran pun dijanjikan pemerintah bisa segera turun dan KPU boleh meneruskan tahapan pilgub. Besaran dana Pilgub Lampung yang dianggarkan dalam APBD 2014 sebesar Rp124,125 miliar. Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. mengatakan pemerintah provinsi dan DPRD telah menyetuji anggaran tersebut. Tapi, RAPBD 2014 harus dan masih dievaluasi Kemendagri. Pihaknya mengharapkan segera turun persetujuan sehingga anggaran bisa dicairkan dan tahanap pilgub tidak mengalami kendala lagi. Akhirnya, Gubernur dan KPU Lampung mengadakan pertemuan yang menyepakati pemungutan suara pilgub dilaksanakan pada 27 Februari 2014, sesuai jadwal yang telah ditetapkan KPU. Kesepakatan ini memecah kebuntuan. “Gubernur mendukung penuh pilgub, caranya dengan mempercepat pengesahan RAPBD 2014,” kata Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono. Dari bagian inilah sebenarnya pilgub mulai menemui titik terang. Namun, jadwal pilgub tidak sesuai rencana. Mendekati waktu pemungutan suara 27 Februari, KPU Lampung belum bisa menggelar tes kesehatan para calon gubernur dan calon wakil gubernur yang dijadwalkan berakhir pada Senin (13/1/2014). Pada rakor hasil evaluasi Mendagri terhadap rancangan APBD Lampung 2014 di Pemprov Lampung, Jumat (10/1/2014), Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono menyatakan pihaknya melaksanakan pilgub berdasarkan perintah KPU RI yang harus dilaksanakan sebelum 9 april 2014. Di tengah pergulatan itu, kabar mengejutkan datang dari pasangan calon gubernur
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
39
independen, Amalsyah Tarmizi dan Gunadi Ibrahim. Keduanya mengumumkan pengunduran diri dari arena yang melelahkan itu pada Kamis (23/1/2014). Alasan Amalsyah karena tidak ada kepastian pelaksanaan pilgub di Lampung. Namun, selalu ada berkah di balik semua peristiwa. Kegagalan pelaksanaan jadwal pemilihan gubernur sebanyak tiga kali akhirnya mendorong Lampung menjadi daerah pertama di Indonesia yang melaksanakan Pemilihan Gubernur Lampung periode 2014-2019 bersamaan dengan pelaksanaan Pemilu Legislatif Tahun 2014. Momentum ini yang sebelumnya jadi momok bagi kontra pilgub tahun 2014, ternyata tidak beralasan. Belum mencoba tapi menafikan sebagai hal yang tidak patut dilakukan. Pilgub sudah didengungkan haram dilakukan saat Pemilihan Legislatif April 2014. Kali ini anggapan itu harus menghadapi kenyataan bahwa kekhawatiran pilgub bakal menghadapi rintang berat, sebab berbarengan langsung dengan hajat nasional, ternyata tidak terjadi. Kepastian pilgub pun mulai tampak, dengan dilaksanakannya sejumlah tahapan, mulai dari general check up kesehetan bagi para calon, penetapan nomor urut calon, pelaksanaan debat kandidat, hingga pemaparan visi, misi, dan program di DPRD Provinsi Lampung. Debat kandidat calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur Lampung 2014-2019, digelar KPU Lampung, di Hotel Marcopolo,Bandarlampung, Sabtu (5 April 2014). Acara yang dihelat bersamaan dengan deklarasi Pemihan Gubernur Damai dihadiri semua pasangan cagub-cawagub Lampung, yakni Berlian Tihang-Mukhlis Basri, M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri, Herman HN-Zaenudin Hasan, dan M. Alzier Dianis Thabranie-Lukman Hakim. Debat kandidat merupakan salah satu bagian kampanye, sesuai dengan Peratutan KPU Nomor 4 Tahun 2010. Dengan adanya debat kandidat cagubcawagub yang memaparkan visi misi akan menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih pemimpin. Debat kandidat calon gubernir dan wakil gubernur Lampung Periode 2014 2019 dimoderatori akademikus Unila Dr. Wahyu Sasongko S.H., M.H. dan pengacara Dr. V. Saptarini, S.H, M.M. Sedangkan panelisnya adalah Prof. Dr. Ir, San Afri Awang M.Sc., Ir. Mintarsih Adimiharja, M.Sc., PhD, dan Prof. Dr. Sahala S.P. Panjaitan, M.Sc. Dalam debat kandidat ada tiga tahapan yaitu penyampaian visi misi cagub, debat panelis, dan debat antarpasangan cagub. Pada kesempatan tersebut empat pasang calon gubenur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) mendeklarasikan dengan membuat pernyataan bersama pelaksanaan pemilihan gubernur (pilgub) Lampung berlangsung lancar dan damai. Masing-masing kandidat menandatangani deklarasi damai tersebut. 2. Pemaparan Visi dan Misi di DPRD Provinsi Lampung Empat pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung memaparkan visi dan mislobi program kerja di hadapan pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Lampung, Minggu (23 Maret 2014). Pemaparan berlangsung mulai pukul 09.30 WIB hingga 12.30 WIB. Kehadiran para calon ini diikuti beberapa massa pendukungnya. Namun, suasana berjalan lancar dan kondusif. Personel kepolisian diturunkan untuk mengamankan jalannya penyampaian acara ini.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
40
Para kandidat pada rapat paripurna penyampaian visi dan misi di DPRD Lampung.
Pasangan calon nomor urut I Berlian Tihang-Mukhlis Basri (Berlianmu) membawa visi “Lampung Surga Kita, Masyarakat Berdaya dan Sejahtera” jika mandat rakyat diamanahkan kepada mereka untuk memimpin Lampung. BerlianMukhlis menuturkan jika terpilih akan melanjutkan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang tahapannya kini terkendala di Kementerian Keuangan. Ia juga mewujudkan pembangunan jalan tol Sumatera. Tidak hanya infrastruktur. Pasangan nomor urut 1 ini juga akan melanjutkan pembangunan di bidang sumber daya manusia serta pelayanan kesehatan gratis dan berkualitas. Berlian juga mengupayakan ketersediaan energi listrik di Lampung yang cukup, penerangan di seluruh desa/kampung/pekon. Pasangan M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri dalam paparannya berkomitmen memberi dan melayani. Mereka juga berjanji menuntaskan masalah infrastruktur yang selalu menjadi keluhan di masyarakat. “Warga mengharapkan perbaikan infrastruktur. Misalnya, jalan di Kabupaten Mesuji sampai ditanami pohon pisang karena rusak. Memang sulit mewujudkannya. Tapi, kami pasti bisa,” kata Ridho. Calon gubernur termuda ini juga mengemukakan Lampung sebagai provinsi termiskin ketiga setelah Bengkulu dan Aceh yang berdampak pada tingginya kriminalitas. Soal ini yang nantinya jadi prioritas pembangunannya lima tahun ke depan. Cagub-cawagub nomor urut 3, Herman H.N.-Zainudin Hasan (Manzada) menjanjikan Provinsi Lampung sehat, cerdas, beriman, berbudaya, unggul, dan berdaya saing berbasis ekonomi kerakyatan. Pasangan calon ini pengusaha ini menjanjikan pembangunan Bandara Radin Inten II menjadi bandara internasional. Bahkan, nantinya jamaah haji bisa langsung berangkat dari Lampung ke Jeddah, Arab Saudi, tanpa harus transit di Jakarta. Pasanagn ini juga melanjutkan pembangunan jalan tol dan Jembatan Selat Sunda (JSS). Pasangan calon nomor urut 4, yaitu M. Alzier Dianis Thabranie-Lukman
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
41
Hakim (Aman) bakal mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang masih berada di garis kemiskinan. Calon ini lebih menyoroti kondisi sumber daya manusia. Alzier dan Lukman menjanjikan pemberdayaan masyarakat perdesaan, adat, dan pemuda melalui penyediaan pendidikan bermutu. Tata kelola pemerintahan diperbaiki dan pembangunan fisik jadi program penting.
Deklarasi Pemilu Damai oleh para kandidat.
Suasana debat kandidat yang diselenggarakan KPU Lampung.
Dari panggung podium para calon beralih ke panggung nyata dengan masyarakat sebagai audiensnya pada saat masa kampanye. Saat itu panggung dibuka, kontestan dipersilakan membawa apa yang terbaik ditampilkan kepada rakyat, hingga bisa menarik minatnya dan tujuan terakhir meraih simpati berupa suara di bilik suara pada 9 April 2014 nanti. Berbagai panggung berukuran besar, panggung pasar, simetris, hingga berbentuk artifisial di musim kampanye itu menjadi energi tambahan bagi kandidat terus mencari dukungan sebanyak-banyaknya. Kampanye para cagub yang bersamaan dengan kampanye legislatif itu bak mendapat angin segar yang mengobarkan janji kepada rakyat. Ada sederetan ketua umum partai, presiden, calon presiden, tokoh nasional beragam profesi, datang ke Lampung.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
42
3. Pelaksanaan dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur Pada 9 April 2014 seluruh pelosok Lampung berdetak lebih kencang karena ada agenda penting menentukan pemimpin untuk lima tahun kedepan. Bilik tempat pemungutan suara (TPS) hadir di seluruh desa hingga kampung-kampung tingkat rukun tetangga. Seperti biasanya, sehari itu dan kini berkurang hanya beberapa puluh menit saat berada di TPS, rakyat menjadi pemilik sebenarnya tentang kekuasaan, demokrasi, dan nurani Indonesia.
M. Ridho Ficardo dan istri saat kampanye.
Yang pasti, masyarakat Lampung sudah menentukan pilihannya, selain wakil untuk di parlemen (DPR-RI, DPD-RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/ Kota), mereka juga memilih Gubernur Lampung periode 2014—2019. Proses pemilihan di TPS menjadi makin panjang, karena petugas harus menghitung hasil pemilu legislatif (DPR-RI, DPD-RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/ Kota), juga hasil pemilihan gubernur. Sepekan usai pemungutan suara, yaitu pada 17 April 2014, hasil rekapitulasi
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
43
Suasana Kampanye M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri.
penghitungan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Lampung 2014, dimenangi oleh pasangan M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri. Pasangan ini memperoleh suara 1.816.533 atau 44,8 persen dari seluruh pemilih di Lampung. Pasangan Herman HN-Zainudin, di urutan kedua dengan perolehan suara 1.342.763 atau 33,12 persen dari seluruh pemilih. Pasangan Berlian TihangMukhlis Basri memperoleh suara sebanyak 606.566 atau sebesar 14,96 persen. Terakhir Alzier Dianis Thabrani-Lukman Hakim memperoleh 288.272 suara atau sebanyak 7,1 persen. Dari rekapitulasi tersebut juga menegaskan jumlah suara sah sebanyak 4.054.134 dan suara tidak sah sebanyak 408.154 suara. Partisipasi pemilih pada pemilu kali ini sebanyak 4.462.288 dari jumlah total DPT sebanyak 5.899.542 atau sebesar 78 persen naik 13 persen dari pilgub sebelumnya. Ternyata, tidak semua kandidat menerima perolehan suara yang ditetapkan oleh KPU Lampung itu. Pasangan Herman HN-Zainudin Hasan pun menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, Mahkamah Konstitusi menolak permohonan gugatan yang diajukan calon gubernur dan wakil gubernur Herman HN- Zainudin Hasan. MK menyatakan tidak terdapat bukti yang meyakinkan telah terjadi pelanggaran dalam proses Pilkada Provinsi Lampung Tahun 2014 yang terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif. Menurut Majelis Hakim, pemohon tidak dapat membuktikan secara meyakinkan bahwa terjadi kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif yang dilakukan pasangan M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
44
Surat suara pilgub lampung.
M. Ridho Ficardo bersama istri, Aprilani Yustin memasukkan surat suara di TPS.
4. Persiapan Pelantikan Gubernur Baru Setelah ditolaknya gugatan pasangan Herman H.N.-Zainudin oleh Mahkamah Konstitusi (MK) itu, Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Provinsi Lampung pun bersikap, mempersiapkan pelantikan gubernur-wakil gubernur terpilih Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri. Ada dua dokumen yang diperlukan agar turun surat keputusan (SK) Presiden untuk pelantikan Gubernur-Wakil Gubernur Lampung terpilih pada 2 Juni 2014. Yakni, dokumen pemberhentian jabatan gubernur periode sebelumnya dan surat rekomendasi pimpinan DPRD yang meneruskan surat KPU Lampung yang menyatakan nama pasangan Gubernur Lampung terpilih. Ketua DPRD Lampung Marwan Cik Asan menjelaskan, wakil rakyat itu sudah membentuk panitia khusus membahas kedua laporan tersebut yang diketuai Dedi Aprizal dengan 15 anggota termasuk ketua, wakil, dan sekretaris . Akhirnya, pada Senin, 2 Juni 2014, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melantik pasangan M. Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2014. Prosesi serah terima jabatan Gubernur Lampung dari Sjachroedin ZP ke penerusnya itu berlangsung Senin (2/6/2014) pukul 9.30 WIB di Gedung DPRD Provinsi Lampung, Bandarlampung. (*)
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
45
BAB III VISI, MISI, DAN PROGRAM M. RIDHO FICARDO DAN BACHTIAR BASRI
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
46
BAB III VISI, MISI, DAN PROGRAM M. RIDHO FICARDO DAN BACHTIAR BASRI
VISI: Lampung sebagai provinsi terdepan dan termaju di Pulau Sumatera, sejahtera, tertata rapi dengan pemerintahan yang bersih serta berjiwa memberi dan melayani. MISI: A. Bidang Infrastruktur Menyediakan infrastruktur jalan dan jembatan di seluruh Lampung untuk memperlancar roda perekonomian masyarakat. · Membentuk tim khusus yang bertugas memantau kondisi jalan di seluruh Lampung dan bertindak cepat untuk melakukan perbaikan. · Fokus pada jalan-jalan utama yang menjadi jalur distribusi kebutuhan pokok sehingga pasokan tidak terhambat dan harga tetap stabil.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
· · · · ·
47
Meningkatkan kualitas dan lebar jalan provinsi yang menghubungkan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan jalur penyeberangan menuju Pulau Jawa. Membangun jalan alternatif untuk mengurangi tingkat kemacetan. Memperbaiki infrastruktur jalan dan jembatan di pedesaan. Daerah terisolasi/ tertinggal, sentra produksi, dan kawasan pertumbuhan baru. Membangun bandara dan pelabuhan laut yang berstandar internasional. Meningkatkan jangkauandan kualitas pelayanan telekomunikasi dan listrik.
B. Bidang Investasi Sistem perizinan yang cepat, mudah, dan murah. · Menciptakan iklim berinvestasi yang kondusif dengan memberikan kemudahan perizinan bagi investaor baru (cepat, mudah, dan murah) sehingga akan menciptakan banyak lapangan kerja, mengurangi angka pengangguran, meningkatkan kesejahteraan, dan mengikis kriminalitas.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
·
·
48
Memberikan jaminan keamanan dan kepastian hukum sehingga investor dapat terus mengembangkan usahanya dan ikut memajukan perekonomian Lampung. Memberikan informasi potensi peluang usaha dan memfasilitasi kemitraan yang diinginkan oleh dunia usaha.
C. Bidang Reformasi Birokrasi Pemerintahan yang bersih, transparan, profesional, dan berjiwa memberi dan melayani. · Mempercepat dan memperpendek waktu pengurusan izin dan mempermudah birokrasi. · Menyelenggarakan sistem pelayanan publik berlandaskan prinsip good governance menuju budaya pelayanan prima yang cepat, tepat, dan berkualitas. · Menciptakan tata pemerintahan dan mekanisme hubungan antara pemerintah kabupaten, kota, dan provinsi demi terselenggaranya pembangunan yang integratif, efektif, dan efisien. · Mendukung dan memfasilitasi penyelesaian sengketa hukum. · Menyempurnakan sistem dan regulasi hukum daerah Lampung. · Membina kesadaran hukum dengan pendekatan keagamaan dan sosial budaya.
D. Bidang Pertanian Membangun infrastruktur pendukung pertanian dan mengembangkan kawasan sentra komoditas unggulan pertanian untuk mencapai swasembada dan ketahanan pangan daerah. · Membangun sarana dan prasarana irigasi, normalisasi saluran air dan bendungan, reklamasi rawa untuk cadangan pangan, dan membangun tanggul penahan pada daerah rawan banjir.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
· ·
·
· ·
49
Membantu dengan memberikan pinjaman modal pertanian dengan bunga rendah. Penguatan produktivitas UKMK dalam ekonomi kerakyatan berbasis agroindustri-agrobisnis strategis, termasuk di dalamnya perlindungan terhadap pasar tradisional. Peningkatan peran serta usaha kecil dan mikro, usaha menengah, dan koperasi dalam pengembangan berbagai jenis usaha agrobisnis dan agroindustri. Memfasilitasi pengembangan jaringan pemasaran hasil-hasil pertanian dan produk olahannya. Merevitalisasi dan mengembangkan kawasan sentra komoditas unggulan pertanian pangan, perkebunan, dan peternakan, antara lain: - Sentra sapi: Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Selatan, dan Tulangbawang. - Sentra kambing: Tanggamus, Lampung Selatan, dan Lampung Barat.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
-
50
Sentra ubi kayu: Tulangbawang, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, dan Waykanan. Sentra padi: Lampung Tengah, Lampung Selatan, Lampung Utara, Lampung Timur, Tulangbawang, Tanggamus, Pringsewu, dan Pesawaran. Sentra jagung: Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Lampung Tengah. Sentra hortikultura: Tanggamus, Lampung Barat, Pringsewu. Sentra karet: Tulangbawang, Lampung Tengah, Lampung Utara, Waykanan, Tulangbawang Barat, dan Mesuji. Sentra kelapa sawit: Tulangbawang, Lampung Tengah, Lampung Utara, Waykanan, Tulangbawang Barat, dan Mesuji. Sentra kopi: Lampung Barat, Tanggamus, Lampung Utara. Sentra lada: Lampung Utara, Lampung Timur, Pesawaran. Sentra coklat: Lampung Tengah, Tanggamus, Lampung Timur, Pesawaran, Pringsewu. Sentra penangkapan ikan: Lampung Selatan, Bandarlampung, Tanggamus, Tulangbawang, Pesisir Barat, Lampung Timur. Sentra budidaya perikanan air tawar: Tanggamus, Pringsewu, Lampung Tengah, Lampung Timur, Kota Metro, Lampung Utara, dan Bandarlampung.
E. Bidang Kesehatan Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mempermudah birokrasi. · Mempermudah serta memperpendek jalur birokrasi pelayanan kesehatan yang berlaku di rumah sakit pemerintah dan bagi masyarakat tidak mampu pembayarannya ditanggung pemerintah. · Pendirian dan peningkatan fasilitas rumah sakit untuk mengurangi overload pasien di rumah sakit daerah. · Peningkatan bantuan infrastruktur pelayanan puskesmas dan rumah sakit di setiap kabupaten dan kota di Lampung. · Memberi bantuan operasional biaya kesehatan gratis untuk keluarga miskin.
MEMORI PELANTIKAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR LAMPUNG MASA JABATAN 2014—2019
51
F. Bidang Pendidikan Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan melestarikan budaya daerah Lampung. · Melaksanakan amanat undang-undang dengan mengimplementasikan anggaran pendidikan 20 persen dari APBD dan melaksanakan wajib pendidikan 12 tahun disertai dengan pengawasan materi pendidikan dan kualitas guru. · Memfasilitasi dan memperbaiki infrastuktur pendidikan dasar, menengah dan atas, dan pondok pesantren. · Program beasiswa bagi siswa dari keluarga kurang mampu. · Pengembangan sekolah kejuruan, khususnya yang berbasis agrobisnis yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk mendukung pembangunan dan pengembangan sumberdaya manusia serta memajukan daerah Lampung. · Membina kegiatan kepemudaan, pendidikan ekstrakurikuler, dan kepramukaan. · Mengembangkan dan melestarikan budaya daerah Lampung melalui pembangunan pusat-pusat kebudayaan dan penyelenggaraan even-even budaya yang menjadi pendukung utama pariwisata serta daya tarik bagi masyarakat nasional maupun internasional untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. (*)