Tabloid Mahasiswa Washilah Edisi 90 September 2014

Page 1


B

Berusaha Maksimal Ditengah Biaya Produksi Yang Mencekik

ertahan dalam kesusahan benar-benar cukup berat. Inilah yang dialami Tabloid milik UKM LIMA, WASHILAH. Biaya produksi terasa bagai sepasang tangan yang mencekik leher pengurus, mahal. Jika diizinkan sedikit curhat, biaya sekali produksi bisa memangkas seperempat dana UKM selama satu periode. Ini hanya biaya untuk terbit, belum lagi pembiayaan lain, kalaukalau kami ingin melaksanakan program kerja selain penerbitan. Meski demikian, kami tetap berusaha semaksimal mungkin menerbitkan tabloid WASHILAH setiap bulannya, termasuk edisi Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2014, ini karena kami betulbetul sadar bahwa kesulitan akan mengajarkan bagaiman berfikir lebih kreatif untuk bertahan hidup lebih lama. Berbagai cara dilakukan oleh pengurus UKM LIMA dalam mempertahankan keberadaan tabloid mahasiswa WASHILAH mulai dari mencari orang atau

perusahaan yang ingin memasang iklan di tabloid, atau bahkan meminjam uang para dermawan. Mungkin bukan hanya UKM LIMA, kami juga berharap, agar pimpinan universitas bisa memberikan perhatian yang lebih baik lagi kepada lembaga kemahasiswaan baik itu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di UIN Alauddin Makassar. Akhirnya kami dengan penuh rasa haru dan bangga menyajikan kepada para pembaca setia tabloid mahasiswa WASHILAH dengan berbagai macam berita yang terjadi di luar dan dalam kampus UIN Alauddin Makassar dalam beberapa waktu terakhir ini. Kami juga dari pengurus UKM LIMA mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru di UIN Alauddin Makassar (Jangan anda menganggap kuliah seperti di sinetron FTV yang semuanya indah dan penuh rasa cinta ).

Anggota Magang, dan Pengurus UKM LIMA foto bersama di redaksi Harian Fajar bulan November lalu sebagai rangkaian Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJMTD). Diterbitkan sesuai SK Rektor UIN Alauddin Makassar No. 090 tahun 2014 | Pelindung dan Penasehat: Rektor UIN Alauddin Makassar | Penanggung Jawab: Pembantu Rektor III UIN Alauddin Makassar | Dewan Pembina: Pembantu Dekan III sejajaran UIN Alauddin Makassar, Waspada Santing, Muhammad Yusuf AR, Muh Sabri AR, Arum Spink, Sopian Asy’ari, Muh. Arif Saleh, Muh. Hasbi Assiddieqy Muddin Wael, Rokiah M Lehu, Irfan Wahab, Muh. Ruslan, Syaiful Syafar, Edy, Hamjan el-Barkah, Hasbi Zainuddin, Agus, Islamuddin Dini | Dewan Pakar: M Srahlin Rifaid, Ahmad M Qomar, Ardiansyah, Juminah, Satrina. Ketua Umum: Luqman Zainuddin | Sekretaris Umum: Asrul, Miftahul Khaeriyah | Bendahara: Siti Ariati Jihad, Hikmawati | Divisi LITBANG: Junaiddin, Burhanuddin | Devisi Penerbitan: Ahmad Syafrudin, Jusfaega | Divisi Fotografi: M Alfathriawan, Din Fathul Munir | Divisi Online: Azhar MZ, Haerani Mustawan | Devisi Sirkulasi dan Periklanan: M Yunus, Fathuddin | Design Dan Layout: Ismail, Saifuddin | Reporter: Asrullah, Indra Ahmad Firdaus, Andriani, Sulkia Rezki, Bela Husdiana, Nurfadillah Bahar, Rahmawati Idrus | Alamat Redaksi: Jln. Sultan Alauddin samata No. 63, Ged. PKM Lt. 3 | Layanan Informasi: 085396015781/085255209087| Redaksi menerima tulisan berupa artikel, opini, dan essay singkat. Redaksi berhak mengedit tanpa mengubah substansi tulisan. Naskah dikirim ke email: washilahonline@gmail.com, atau diantarkan langsung ke redaksi.

Editorial...

Merosotnya Kaderisasi Intelektual Muda

S

elamat datang intelektual muda, selamat datang di Kampus hijau UIN Alauddin Makassar. Kini status mahasiswa sudah kalian genggam, jiwa siswa yang dulunya engkau miliki, sekarang melekat dirimu sebagai intelektual muda generasi pembaharu Agent of change, agen perubahan.

Mahasiswa bertindak bukan layaknya pahlawan yang datang ke sebuah negeri lalu dengan gagahnya mengusir penjahat dan dengan gagah pula sang pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk setempat dalam artian kita tidak hanya menjadi penggagas perubahan, melainkan menjadi objek atau pelaku dari perubahan tersebut. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas. Sekarang ini banyak ketidak adilan yang dilakukan oleh pemimpin bangsa, maka dari itu sebagai mahasiswa seharusnya berpikir untuk mengembalikan dan mengubah semua ini, perubahan yang dimaksud tentu perubahan kearah yang positif dan tidak menghilangkan jati diri kita sebagai mahasiswa dan Bangsa Indonesia, namun untuk mengubah sebuah negara, hal utama yang harus dirubah terlebih dahulu adalah diri sendiri kemudian mengajak orang lain. Olehnya itu intelektual mudah yang datang di kampus peradaban ini haruslah mendapatkan kaderisasi yang baik. Nyatanya, berbagai fenomena yang begitu membumi di Indonesia seperti halnya, krisis identitas, korupsi, dan pembodohan dimana-mana, ini sudah mencerminkan bahwa dekadensi (penurunan prilaku kaderisasi) intelektual muda sudah hampir kehilangan arah, jika ini dibiarkan, tidak

menutup kemungkinan tentunya akan membawa Indonesia tanpa arah yang jelas. Olehnya itu diperlukan proses pembaharuan kaderisasi yang tentunya lebih mendidik. Justru karena para Pemimpin republik ini berhasil membangun kekeliruan rakyatnya hingga menciptakan bibit pesimisme. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa diharapkan memiliki kemampuan, ketrampilan, dan akhlak mulia untuk menjadi calon pemimpin. Dalam hal ini mahasiswa sebagai aset dan harapan bangsa untuk masa depan. Telah terbukti bahwa di tangan generasi mudalah perubahan-perubahan besar terjadi, melihat kecanggihan dan arah perkebangan modernisasi saat ini yang sudah merajalela. Berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak pantas bila mahasiswa hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Jadi, sekali lagi mahasiswa itu sudah bukan

siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan pula rakyat, bukan pula pemerintah. Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat. Oleh karena itu perlu dirumuskan perihal peran, fungsi, dan posisi mahasiswa untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa terhadap penentu arah masa depan bangsa. Olehnya itu, “mengapa Mahasiswa harus mendapatkan proses kaderisasi yang benar?” banyak citra buruk yang sering melanda satatus mahasiswa yang menjadi opini buruk baik di opini publik atau media dengan pemberitaan bahwa mahasiswa dengan tawuran, demostran dan lain sebagainya, sudah merajalela di pikiran masyarakat pada umumnya. Untuk menghilangkan citra buruk tersebut mahasiswa perlu dibekali yang analisa yang kuat, agar bisa membedah persoalan yang kemudian muncul, berkiprah, dan mempertahankan eksistensinya sebagai mahasiswa yang benar-benar mahasiswa, bukan hanya sekedar anak kuliahan yang hanya menyandang status mahasiswa dan punya kartu mahasiswa, dan justru untuk melalui hal itu disinilah proses kaderisasi benar-benar dibutuhkan sebagai pembentukan karakter dan jati diri mahasiswa yang kokoh. Mengapa demikian?, Prosesi pengaderan ini biasanya disesuaikan dengan kultur organisasi untuk meminimalisir adanya pergesekanpergesekan ideologi antar aliran pemikiran, setelah mahasiswa baru memiliki paradigmanya sendiri, harusanya intelektual muda ini ditatar sedemikin rupa dengan cara yang ideal agar lebih memahami mengenai perannya sebagai mahasiswa, maka dengan sendirinya pola-pola pemikiran tersebut akan berkembang menjadi lebih maju. Namun hal tersebut tidak dapat berjalan dengan baik tanpa kerjasama dari pihak birokrasi, menjadi pendukung kuat diperlukan untuk bahu-membahu dengan lembaga kemahasiswaan dalam proses pengaderan yang tetap berkiprah. (F.H)

Surat Pembaca... Kepada Yth Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Di Tempat Assalamu alaikum warahmatullahi wr.wb Kami ingin menanyakan kasus tentang teman kami yang seharusnya belum bisa ujian tutup dikarenakan pernah cuti selama dua semester. Yang seharusnya tahun ini belum bisa selesai namun ada beberapa pihak yang membantu akhirnya dia cepat selesai. Beda halnya dengan beberapa teman yang lain, justru dipersulit karena tersangkut dengan kasus biasa. Disini kami menilai, terjadi ketimpangan ditingkat birokrasi yang berimplikasi pada pengambilan kebijakan, “Pilih Kasih” Kami mengharapkan tanggapan dari bapak. Sampul Oleh Ahmad M Qomar


Laporan Sulkia Reski

S

elamat datang mahasiswa baru tahun 2014 di kampus hijau UIN Alauddin Makassar, layaknya kertas putih, kalian mugkin tak banyak tahu tentang polemik pemilihan kepemimpinan kampus eks IAIN unjung Pandang ini. Meski pemilihan rektor (Pilrek) baru UIN Alauddin Makassar belum lama ini telah dilaksanakan tidak serta-merta menetapkan pimpinan baru. Malah menyisahkan banyak hal pasca pemilihan, kamis (7/8). Hal yang menjadi perdebatan adalah mengenai penggunaan statuta lama dan statuta baru pada pilrek lalu. Pilihan ketua Panitia Seleksi Calon Rektor (PSCR) Dr H Salehuddin Yasin MAg untuk menggunakan statuta lama saat pilrek menimbulkan reaksi pada pihak yang pendukung calon rektor nomor urut empat, Prof Dr Mardan M Ag. Prof Mardan sempat melakukan konferensi pers beberapa waktu yang lalu, Kamis (14/8). Dihadapan awak media, ia bersama timnya menjelaskan mengenai langkah lebih lanjut yang ditempuhnya setelah pilrek usai, seperti mengenai keinginannya untuk menanyakan perihal penggunaan statuta baru kepada pihak Kemenag yang dia anggap menyalahi aturan. Pada saat konferensi pers berlangsung, mantan rektor UIN Alauddin Makassar Prof Dr Azhar Arsyad MA mengungkapkan keinginannya serta beberapa guru besar lain agar statuta barulah yang harus diterapkan pada pilrek. “Yang penting itu kita pakai statuta baru. Ini malah statuta lama yang digunakan, kan itu melanggar aturan” tegas Prof Azhar. Ia juga menambahkan, yang terpenting yakni menjalankan aturan seperti yang seharusnya. Urusan siapa yang akan dipilihnya dan yang dipilih anggota senat yang tidak hadir pada pilrek tidak menjadi masalah. Belum tentu semua yang tidak hadir akan memilih Prof Mardan saja, bisa saja memilih Prof Faisal atau calon lainnya. Prof Azhar menjanjikan agar pertanyaan mengenai penggunaan statuta baru pada pihak kemenag berkasnya akan selesai malam itu juga. Setelah itu, kami kembali mengkonfirmasi langsung pada pihak Prof Mardan mengenai apakah berkas ajuan telah dikirimkan. “Iya, berkas telah kami kirim ke kemenag pada ahad (17/8) dan langsung dibawa oleh empat orang guru besar UIN” akunya pada WASHILAH. Keempat guru besar yang langsung membawa berkas diantaranya Prof Qasim Mathar, Prof Nihaya, Prof Samiang, serta Drs H Abdul Rasyid. Menurut Prof Mardan, keempat guru besar yang membawa berkas ajuan ke kemenag telah bertemu langsung dengan Sekjen dan Dirjen Kemenag. Berkas ajuan yang disampaikan berisi perihal “mempertanyakan pelaksanaan dan proses pemilihan rektor”. alasan kubu

Menanti Putusan Hasil Pilrek

Washilah--Hasil Pemilihan Rektor, pada Kamis (7/8) lalu akhirnya sampai di Kamentrian Agama pada Selasa (26/8). Kini hanya tinggal menunggu keputusan hasil yang ditetapkan Kemanag. Meski demikian jauh hari sebelumnya, Prof Dr Mardan MAg telah mengirimkan berkas yang mempertanyakan pelaksanaan dan proses pemilihan rektor

Prof Mardan mengirimkan berkas pengajuan karena penggunaan statuta baru yang tidak mengindahkan statuta baru yang telah keluar. “seharusnya kita sabar, tunggu, dan menggunakan statuta baru”, tutur Prof Mardan. Menurutnya semua rentatan kegiatan mulai dari rencana pembentukan PSCR, persiapan, pendaftaran, penjabaran visi misi, dan pemilihan harus sesuai dengan Peraturan Menteri Agama (PMA). Namun pihak pelaksana pilrek enggan untuk menunggu dan menggunakan statuta baru. Kubu calon rektor nomor urut empat masih menunggu keputusan Kemenag atas ajuan yang mempertanyakan proses pemilihan rektor. Prof Mardan masih menunggu keputusan akhir Kemenag, namun belum bisa didapat dalam waktu dekat karena menurut Prof Mardan hasil pilrek yang telah lewat belum juga dikirim ke Kemenag. Saat dikonfirmasi lebih lanjut pada ketua PSCR Dr Salehuddin M Ag, hari ini (31/08) ia menjelaskan bahwa bahwa hasil pilrek telah dikirim pada hari selasa lalu “Sudah diantar ke Jakarta pada hari selasa yang lalu, langsung ke mentri dan lainlain” jelasDekan Fakultas Tarbiyah ini via pesan singkat. Menurutnya, hasil pemilihan yang hanya dihadiri 26 senator dari 48 senator yang seharusnya hadir saat pilrek belum dikirim karena adanya reaksi-reaksi pihak-pihak tertentu pasca pemilihan. Ketua PSCR merasa bingung dengan apa yang ingin diperjuangkan pihak Prof Mardan. Padahal dia dan senator lain tidak datang dan memberi suara. Selain itu menurutnya, tidak ada yang namanya statuta lama atau statuta baru. Ia hanya menggunakan Peraturan Menteri Agama no 11 mengenai pengangkatan dan pemberhentian rektor, dan itu merupakan peraturan yang terbaru Dr Salehuddin tidak memungkiri adanya statuta baru yang dikirim pada malam sebelum pemilihan. Namun statuta baru yang datang dianggap memiliki banyak kekurangan serta didalamnya tidak berisi prosedur pilrek. Isi statuta juga masih banyak yang janggal, misalnya saja berubahnya almamater menjadi biru terang, serta peraturan tentang keanggotaan senat. Sementara keanggotaan senat dalam statuta baru tidak jelas karena pengangkatan senat berasal dari pejabat struktural dan non struktural. Pejabat struktural dan nonstruktural yang dimaksudkan pun tidak dijelaskan secara terperinci. Selain itu

dalam statuta baru keanggotaan senat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam pun tidak tercantum. Sementara esok harinya pemilihan telah dijadwalkan dan statuta baru yang masih berisi banyak kejanggalan tidak bisa dipaksakan untuk diterapkan menurut Dr Salehuddin. “sebelumnya saya memang pernah berjanji untuk menunggu datangnya statuta baru karena seorang sekjen yang menjajikan datangnya statuta pada 31 juli lalu dan ternyata tidak ada pada saat yang dijanjikan” ungkap Dr Salehuddin. Sementara jadwal penyampaian visi misi dan pemilihan sudah ditetapkan. Lalu statuta yang dijanjikan datang sebelumnya malah datang pada malam hari sebelum pemilihan. Tak hanya datangnya yang terlambat, isi dari statuta baru juga masih dianggap menggantung. Ia juga menganggap senator yang sudah mendapatkan sk dan tidak hadir melanggar aturan. Pada hari pemilihan pihak PSCR terus menghubungi kubu Prof Mardan yang tengah berkumpul di FAH agar datang ke ruang rapat senar rektorat namun yang bersangkutan tidak hadir. Menurutnya pula, adanya Prof Azhar Arsyad di kubu Prof Mardan bisa saja memberikan tekanan pada yang lain agar tidak hadir saat pemilihan. Apalagi Prof Azhar tidak lain mantan rektor yang notabenenya akan didengar oleh senator lain. Sementara pihak Prof Mardan menolak hadir karena ia dan pendukungnya menganggap tak ada yang bisa diperbincangkan di ruangan senat saat itu. Menurutnya langkah terbaik dengan langsung mengirimkan berkas ajuan pada pihak yang membuat peraturan bukannya berdebat dengan yang tidak berkepentingan. Pihaknya juga tetap kekeh dengan keinginan penggunaan statuta baru yang dianggap keputusan final dan seharusnya jika ada hal yang kurang jelas langsung saja rektor menyurat pada Kemenag. “Saat ini kami akan memantikan keputusan akhir dari kementerian” terang Prof Mardan. Pihaknya berharap keputusan akhir segera keluar. Bisa saja keputusan akhir memerintahkan pemilihan rektor ulang atau memulai pilrek dari awal. Prof Mardan juga

berharap agar rektor mendapat sangai jika dalam pemilihan banyak aturan yang telah dilanggar. Menanggapi sikap Prof Mardan, Prof DR Andi Faisal Bakti MA menyatakan kesiapannya menghadapi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Prof Faisal juga masih menunggu keputusan akhir dari pihak kementerian. “Saya tahu kalau isi statuta baru mengenai keanggotaan senat dan bukan mengenai pemilihan rektor” ungkapnya. Ia mengaku siap jika keputusan akhir mengharuskan adanya pemilihan ulang dengan menggunakan statuta baru. Menurutnya statuta baru malah akan menambah senator yang akan mendukungnya karena isi statuta baru mengenai kean ggotaan senat akan dilihat dari jurusan dan prodi serta melibatkan mereka yang bergelar doktoral. Ia sangat yakin dengan statuta baru pundi-pundi suara akan mengalir kearahnya. Walaupun tengah berada dalam perang dingin memperebutkan kursi tertinggi di kampus hijau, kedua pihak yang sedang bergulat mengaku tak saling membenci dan tetap menjaga silaturahmi. Prof Mardan mengaku tetap menyapa dengan baik semua orang-orang yang mendukung Prof Faisal. Begitu pun hubungannya dengan Prof Faisal ia berusaha agar tetap baik. Prof Faisal juga mengatakan hal yang sama dan mengaku silaturahminya dengan Prof Mardan tetap berjalan baik. Apalagi mereka berdua saat masih menimba ilmu strata satu di Fakultas Adab dan Humaniora

UIN Alauddin Makassar puluhan tahun silam. Mantan Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan kerjasama yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, HM Gazali Suyuti juga mengharap yang sama. Ditemui diruang kerjanya, ia berharap siapapun yang memimpin nantinya bisa membawa UIN Alauddin menjadi lebih baik. Kini, sepenuhnya keputusan berada di kementrian agama.

“Statuta baru yang datang memiliki banyak kekurangan serta didalamnya tidak berisi prosedur pilrek. Isi statuta juga masih banyak yang janggal, misalnya saja berubahnya almamater menjadi biru terang,t serta peraturan tentang keanggotaan senat.”


Birokrasi Ambil Alih Kepanitiaan Penyambutan Maba 2014

Ternak Berkeliaran Di Kampus, Pemilik: Saya Tidak Pernah Ditegur

Washilah--Kampus sepatutnya menjadi tempat yang mendukung segala kegiatan civitas akademika yang ada di dalamnya. Dari kegiatan birokrasi, mahasiswa di bangku kuliah hingga kegiatan-kegiatan pendukung lainnya. Kampus juga semestinya hanya berisi kalangan mahasiswa, staff pengajar, birokrasi, dan beberapa elemen penunjang lainnya. Namun apa jadinya jika kampus juga dimasuki binatang ternak seperti sapi, dan kambing. Tak hanya ternak yang berkeliaran, anjing-anjing yang tak jelas darimana datangnya juga ada. Ini tentu saja sangat menggangu pemandangan para penghuni kampus. Pemandangan seperti inilah yang akrab di kampus II Samata UIN Alauddin Makassar. Guyonan tentang mereka pun bermunculan, seperti mahasiswa baru UIN Alauddin tak hanya siswa-siswi yang baru lulus SMA sederajat tetapi ada dari jenis lain layaknya ayam, sapi dan kambing. Peliharaan masyarakat sekitar yang berada tidak pada tempatnya, nampak tidak direspon pihak birokrasi untuk menyelesaikan masalah binatang peliharaan masyarakat sekitar yang masuk ke wilayah kampus. Binatang ini dengan luwesnya berjalan-jalan santai di areal kampus untuk mencari makan. Tak jarang kambing-kambing menaiki motormotor mahasiswa yang tengah parkir di sekitaran masjid. Tak jarang sapi pun ikut beraktifitas ditengah-tengah mahasiswa Tak hanya nangkring, duduk-duduk, kambing-kambing ini bahkan sempat memasuki ruang kantor fakultas Dakwah dan Komunikasi. Ternak seperti sapi dan kambing untungnya tak menyerang penghuni kampus. Lantas bagaimana dengan anjing-anjing liar. “saya pernah dikejar anjing saat mengendarai sepeda motor” ungkap Zaenal mahasiswa jurusan Jurnalistik FDK. Untungnya ia tak digigit anjing karena ia menancap gas motor yang ia kendarai sekencang kencangnya. “Kalau napagarki itu UIN, yah tidak masukmi itu kambingku tapi tidak napagarki” ungkap Daeng Alle saat ditanya kenapa kambingnya dilepas begitu saja di wilayah kampus. Daeng Alle juga mengaku hanya melepas tiga ekor kambingnya. Tak ada pimpinan yang pernah menegurnya perihal kambing-kambingnya yang dilepas begitu saja di dalam kampus. Menurutnya, hanya ada beberapa satpam yang pernah menyuruhnya untuk tidak melepas kambingnya di wilayah kampus. “kalau mauki beli kambingku, yah di mami mauki naapa” celotehnya. Menurutnya ia tak salah karena kampus memang tak memiliki batasan dengan lingkungan masyarakat yang ada. (Sulkia Reski)

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr Natsir Siola MA. Mantan Wakil dekan bidang Kemahasiswaan Fakultas Usluhuddin, Filsafat, dan Politik ini, beralasan, tidak dilibatkannya pengurus lembaga kemahasiswaan Fakultas pada penyambutan Maba tingkat universitas lantaran dua hari berikutnya, penyambutan mahasiswa akan berlangsung di fakultas masingmasing. Meski demikian, beberapa pihak yang tentunya dirugikan dalam hal ini ialah dari lembaga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Sebab,

sudah menjadi tradisi pada tingkat universitas, waktunya bagi berbagai UKM untuk melakukan pengenalan. Tetapi, menurut Dr Natsir Siola, UKM maupun BEM-F hanya akan hadir sebagai undangan. Tidak bersentuhan langsung dengan peserta opak. Natsir Siola menerangkan bahwa akan ada waktu bagi para anggota UKM untuk memperkenalkan lembaganya masing-masing. Yaitu pada saat WR III diberi kesempatan untuk membawa materi. Kesempatan ini akan ia berikan kepada lembaga UKM untuk memperkenalkan lembaganya masingmasing. (Nurul Is Wardani)

dr Rosdiana M Kes (Kepala Poliklinik UIN Alauddin)

Hilangkan Kekakuan Lingkungan, Bisa Minimalisir

Drop

Snap Shoot Santai. Dua ekor sapi milik warga sekitar nampak memakan rerumputan di depan Gerbang I Kampus II UIN Alauddin Makassar. Beberapa ternak warga bahkan dengan leluasa berkeliaran di dalam kampus

Washilah – Masa jabatan Prof Qadir Gassing selaku rektor UIN Alauddin Makassar akan segera habis pada Januari mendatang. Namun masih tersisa banyak pekerjaan rumah yang tak jua terselesaikan. Banyak pihak berharap, sebelum berakhir masa jabatan sang pimpinan, masalah-masalah yang dianggap sensitif bisa diselesaikan secepatnya. Hal yang menjadi sorotan, banyaknya bangunan-bangunan liar yang berdiri di areal kampus. Prof Mardan Mag,

dekan fakultas Adab dan Humaniora (FAH) mengaku risih dengan banyaknya penyerobot lahan kampus yang sudah mendirikan bangunan-bangunan di areal kampus. “kalau Prof Qadir tidak menyelesaikan masalah penyerobot lahan sebelum masa jabatannya usai, bisa dibilang ia menyimpan pembusukan” tegas Prof Mardan. Prof Mardan merasa sangat terganggu mewakili dirinya dan mahasiswa yang harus bercampur baur dengan masyarakat di lingkungan kampus yang seharusnya steril. “Bayangkan saja, mahasiswa berseliweran dimana-mana dan ada ibu yang menyusui anaknya di depan fakultas adab. Kan tidak etis” terang Prof Mardan. Ia berharap masalah penyerobotan lahan kampus segera tertangani. Karena menurutnya masalah pembangunan liar sudah sangat lama terjadi namun tak ada langkah tegas yang dilakukan pihak pimpinan. Prof Mardan juga mengaku sering melaporkan masalah-masalah penyerobotan lahan

kepada Rektor dan Wakil Rektor (WR) dua (II), namun ia mengaku tak satupun yang menanggapinya. Beberapa waktu lalu, beberapa rombongan berpakaian sipil disertai beberapa pihak dari birokrasi kampus UIN Alauddin Makassar terlihat

(Alfathriawan/Was)

Prof Mardan: Rektor Tak Boleh Simpan Pembusukan Diakhir Masa Jabatannya

(Saefullah/Was)

Mahir. Seekor kambing nampak sedang menggunakan motor sebagai penopang untuk menggapai dedaunan. (8/05)

Washilah—Setelah beberapa tahap penerimaan Mahasiswa baru (maba) selesai, sudah waktunya bagi para maba UIN Alauddin Makassar memasuki gerbang kampus peradaban. Ada yang berbeda dari penyambutan Maba tahun ini, tidak ada mahasiswa yang terlibat dalam kepanitian, hal ini menyusul sengketa Badan Eksekutif Mahasiswa. Jauh hari Sebelumnya, lembaga kemahasiswaan tingkat fakultas sempat melakukan aksi terkait tidak dilibatkannya mahasiswa pada penerimaan Maba tingkat universitas, bahkan sempat untuk membentuk kepanitiaan, sebelum akhirnya ditolak oleh birokrasi kampus, khususnya

Rampung. Bangunan yang dianggap menyerobot lahan UIN Alauddin di belakang Fakultas Adab dan Humaniora, yang sudah hampir selesai dibangun. (/8)

"Ruang pengap di Auditorium serta AC yang tidak berfungsi akan membuat pertukaran oksigen terganggu. Secara tidak langsung maba akan menghirup CO2 saja dan itu bisa menjadi racun dalam tubuh. Bagi mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah akan mudah jatuh pingsan dalam keadaan seperti ini. Namun kemungkinan drop saat opak bisa saja diminimalisir dengan sarapan, istirahat cukup di malam hari sebelum keesokan harinya mengikuti kegiatan, dan tak lupa menghilangkan kekakuan terhadap lingkungan dan suasana baru agar mengurangi tingkat strees" (Sulkia Rezki/ Indra)

berjalan-jalan dan melihat-lihat ke bagian belakang fakultas Adab yang menjadi tempat berdirinya banyak bangunan liar. Bahkan salah satu bangunan seakan menempel pada dinding bagian belakang gedung fakultas adab. (Sulkia Reski)


KKNP Tidak Tepat Sasaran

R

Peserta KKNP Merasa Tertipu

atusan mahasiswa dari berbagai Fakultas di UIN Alauddin Makassar, telah berangkat secara bertahap sekitar sebulan lalu. Proses pemberangkatan Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) ini, yang diberangkatkan secara bergelombang. KKNP adalah satu dari dua tawaran, dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat, yang lainnya adalah KKN regular. Meski sudah berada di lokasi pengabdian sejak sebulan yang lalu, sejumlah peserta masih menaruh kekecewaan atas pelaksanaan KKNP ini, Muhammad Quwwatul Islam salah satunya. Menurutnya, KKNP kali ini hampir sama dengan KKNP angkatan keempat. Pasalnya yang ia angankan tak sesuai dengan apa yang terjadi di lokasi KKN. “idealnya memang, harus ada dua tempat yang kita tempati, ada tempat KKN dan ada posko KKN. Posko KKN tempat kita melakukan pengabdiaan kepada masyarakat, dan tempat KKN, tempat kita melakukan program kerja profesi, itu kemarin bahasanya pemateri

Washilah--Peserta dan dosen merasa dikecewakan. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Profesi nampaknya butuh evaluasi dan pembenahan pada saat pembekalan, sabtu (12/07/2014)” ujarnya dengan tegas. Ia juga menilai, pada proses pembekalan, tidak dijelaskan bagaimana tata cara pelaksanaan KKN Profesi “pembekalan kemarin lebih menjelaskan tentang tata cara berKKN regular, tapi tidak menjelaskan tentang KKN keprofesian. Ujungujungnya kita sebagai menerima terhadap KKN regular. Istilahnya, ambilmi ini kaa takkala nu bayarmi,” sesalnya. Ia pun mengaku kelabakan dan bingung karena tidak ada bedanya antara KKNP dan regular. “Bahkan KKN Profesi lebih mahal” ungkapnya dengan jelas dan tegas. Kuwa meminta pihak panitia tidak lagi menyelenggarakan KKN yang serupa di tahun mendatang.

Jika memang harus dilaksanakan, Lanjut mahasiswa jurusan Sastra Arab ini, sebaiknya tidak lagi menggunakan Profesi, namun KKN Reguler gelombang kedua. Kuwa tak sendiri, peserta lain, Tamil juga merasakan hal yang sama, pasalnya surat yang beredar di fakultas tidak sesuai dengan apa yang dirasakannya dilapangan. Ia pun menilai hal ini sebagai penipuan. “Penipuan, secara kasar bisa dikatan begitu, karena surat yang beredar difakultas tidak sesuai dengan apa yang kita rasakan sekarang,” ungkapnya. Peserta KKNP yang lainnya juga merasakan hal yang sama, Abrar pun demikian, ia berfikiran bahwa nantinya ia akan ditempatkan dikantor yang sesuai dengan jurusannya, Tehnik Informatika (TI). “Kalo saya kemarin, terus terang sudah berfikiran KKNP saya nanti ditempatkan di Kantor, okelah tetap ada pengabdian masyarakatnya, tapi yang mendominasi itu profesinya. Tapi jadinya seperti ini sama saja dengan KKN regular, hanya saja tahap kedua” ungkap mahasiswa yang juga ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Tak hanya mahasiswa, salah seorang dosen, Dr Firdaus MA juga menyayangkan KKNP yang ia anggap tidak tepat sasaran. Sejatinya, kata ketua jurusan Jurnalistik ini KKNP berdasarkan pada jurusan masing-

masing mahasiswa, contoh jurusan jurnalistik. “Jurnalistik itukan wartawan, seharusnya KKNP di Media, Namanya juga KKN Profesi”, jelasnya. Dr Firdaus Muhammad bahkan jauh-jauh hari telah mempersiapkan mahasiswanya untuk ber-KKNP dengan menyelenggarakan sekolah jurnalistik, akibatnya, lanjut Pengamat Politik ini , kegiatan peserta dilokasi tidak ada kolerasinya dengan jurusan. Menanggapi munculnya polemik seputar KKNP, Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat, Prof Dr H Sattu Alang MA mengakui KKNP belum sesuai seratus persen, karena kelemahan dipihak fakultas dan jurusan. “KKNP ini masih sangat perlu didiskusikan secara maksimal. Kalo profesi itu tidak berdiri sendiri dalam masyarakat, disitulah keunggulannya UIN, contoh jurusan jurnalistik, ihh heba’na tawwa jurusan jurnalistik naa jago accaramah, inilah nilai plusnya, namun tidak semua anak mengerti ini,” jelasnya. Lebih jauh ia menjelaskan, permasalahannya, KKNP yang sedang berlangsung dipercepat karena pada bulan tujuh dan delapan tidak ada lagi proses perkuliahan. “coba dulu bagaimanami, kuliah tommako, PPL tommako, KKN tommako, muhamma’, coba ini, beratnya kita tangani. Saya selalu memihak kepada mahasiswa, tapi karena rektor ingin percepatan tiga

tahun lebih, dimana ? hanya ini profesi,” imbuhnya. Informasi ini semata-mata hanya untuk memberitahukan kepada mahasiswa UIN, bahwa KKNP belum terlaksana sebagimana mestinya. KKN Profesi Unhas, Sesuaikan Kompetensi Jurusan Lain di UIN Alauddin, lain lagi cerita di Universitas Hasanuddin. Menurut penanggung jawab KKN Profesi Unhas, Dr Aminuddin M Kes, meski juga dilaksanakan di desa-desa, KKN Profesi di Unhas menyesuaikan kompetensi jurusan masing-masing peserta. “Mahasiswa yang melakukan KKN Profesi akan melaksanakan program kerja sesuai jurusannya masing-masing dan setiap jurusan tak akan dipisah guna memudahkan pelaksanaan kompetensi mata kuliah tiap jurusan,” jelasnyasaat ditemui diruang kerjanya. Kamis (28/08) Selain itu, menurut lelaki yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Kesehatan Masyarakat ini, KKN Profesi ini hanya berlaku untuk fakultas tertentu, seperti Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Fakultas Kedokteran (FK), dan Fakultas Farmasi (FF), “yang penting berhubungan dengan masyarakat luas” tambahnya. (Bells/Sulkia)


S

Wadah Pengembang Bakat Dan Minat

elamat datang Mahasiswa Baru di kampus hijau UIN Alauddin Makassar. Tak hanya bidang akademik, kampus eks IAIN Alauddin ini juga siap mengembangkan bakat dan minat mahasiswanya melalui lembaga kemahasiswaan, seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

UIN Alauddin memiliki sederet UKM yang siap mengembangkan kemampuan organisasi, serta mengajarkan hal yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan. Setiap UKM pun memiliki bidang dan fokus masing-masing, hingga mahasiswa tak perlu khawatir untuk memilih sesuai bakat dan keinginannya.

Musim penerimaan mahasiswa baru, juga akan menjadi musim perekrutan anggota baru setiap UKM, berikut kami sajikan profil singkat UKM-UKM yang berada di bawah naungan UIN Alauddin, yang dikumpulkan dari hasil wawancara reporter Washilah, Nurfadillah Bahar dan Rahmawati Idrus.

UKM Black Panther

Dari Pada Saya, Lebih Baik Kamu ada tanggal 20 Maret 1978, sebuah komunitas bela diri muncul di tengah-tengah masyarakat kampus UIN Alauddin Makassar. Itulah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) International Black Panther Karate yang mulai digagas oleh Drs. H. Gazali Suyuti, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan pada saat itu. UKM bela diri yang berasal dari negara Jepang ini merupakan UKM yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan penalaran serta keilmuan yang relevan, dengan penambahan keilmuan dan keterampilan untuk para kaum intelektual muda yang melakukan aktivitas kuliah di kampus UIN. Hingga saat ini, UKM Black Panther tetap eksis dalam menjalankan visi dan misinya di kampus peradaban ini.

UKM Black Panther yang bermotto �Dari pada Saya Lebih Baik Kamu� ini memiliki visi utama yang tak terlepas dari Tri Darma Perguruan Tinggi UIN Alauddin Makassar, antara lain meletakkan landasan fundamental untuk etos integritas, dan profesionalisme hingga mampu melahirkan kader yang islami dan memiliki semangat patriot, jujur, kritis, serta bermoral akhlak yang positif. Dalam perkembangannya, UKM Black Panther yang melakukan perekrutan selama dua kali setahun ini menuai banyak prestasi-prestasi membanggakan. Salah satunya ialah Black Panther UIN mendapat kejuaraan dalam pertandingan bela diri di Kabupaten Bone sehingga meraih 8 medali, 2 emas, 1 perunggu, dan 5 perak.*

UKM Koperasi Mahasiswa

Gerakan Ekonomi Mahasiswa

i dalam dunia kampus, tak lengkap jika tak ada sebuah ruang untuk memenuhi kebutuhan di antara para mahasiswa terutama dalam kegiatan proses belajar mengajar. Maka dari itulah, Koperasi Mahasiswa (Kopma) UIN Alauddin dilahirkan. Drs. Ashabul Kahfi Jamal, pegawai UIN Alauddin Makassar kala itu, bersama rekan-rekannya memulai gagasan tersebut guna memberikan kesejahteraan kepada masyarakat kampus. Tim pendiri Kopma terdiri dari Drs. Muh. Denial Alwi, Hairun Patty Bachaker, Muh. Anshar Ilyas, Lina Sandol.t Berkat tim penggalang tersebut, rapat pembentukan yang dihadiri oleh pejabat kampus dan beberapa orang mahasiswa yang sekaligus menjadi anggota pertama berhasil ditetapkan pada tanggal 14 Oktober 1985. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kopma yang resmi menjadi badan hukum sejak tanggal 18 Maret 1988 dengan nomor 4795/BH/IV/1988 ini menjalankan roda kepengurusan periode pertama yang penuh rintangan dan hambatan hingga pada akhir kepengurusan. Walaupun demikian semangat kemandirian yang tinggi tidak melemahkan tekad pengembangan kopma sampai saat ini. Adapun visi UKM Kopma adalah menjadi basic gerakan koperasi mahasiswa yang unggul dan dikelola oleh sumber daya manusia berkualitas, mencerminkan keadilan, kesejahteraan, kejujuran, kesetiakawanan dan kemandirian sehingga mampu memperjuangkan dan mewujudkan demokrasi ekonomi. Misi : 1. Sebagai gerakan Koperasi Mahasiswa berskala nasional yang terdepan dalam prestasi dengan memenuhi kepentingan organisasi, anggota dan konsumen. 2. Sebagai gerakan koperasi yang sanggup dijadikan mitra organisasi dan usaha yang handal dan terpercaya bagi anggota, masyarakat dan mitra usaha guna menunjang pembangunan nasional. 3. Sebagai tempat bagi setiap insan untuk

berprestasi, berkreasi, dan mengembangkan jiwa kewirakoperasian bagi setiap anggota dan SDM yang profesional. 4. Sebagai tempat bagi setiap insan untuk membangun kesejahteraan bersama dan bersamasama membangun kesejahteraan. 5. Sebagai wadah pengembangan potensi jiwa kewirausahaan dalam mencapai kemandirian. Tujuan 1. Menempatkan dan memantapkan posisi Kopma UIN sebagai gerakanekonomi mahasiswa yang mampu memenuhi kesejahteraan anggota dan civitas akademika. 2. Mengembangkan dan meningkatkan potensi sumber daya manusia disemua lini organisasi yang terdiri dari anggota, pengurus, pengawas dan karyawan. 3. Menempatkan dan memantapkan semua fungsi manajemen secara profesional dan proporsional sebagi upaya peningkatan produktifitas kinerja Kopma agar tetap unggul dan compatible. 4. Memperkokoh posisi Kopma sebagai salah satu pilar gerakan Koperasi Mahasiswa dengan peneguhan eksistensi dan partisipasi aktif dalam setiap aktifitas dan kegiatan perkoperasian baik lokal, regional, nasional dan internasional. Loyalitas dan kebersamaan yang terjalin antar sesama anggota adalah salah satu kekuatan pendukung berkembangnya Kopma UIN. Hal itulah yang membuat perjalanan Kopma dari tahun ke tahun memberikan banyak perubahan. Begitu banyak pula prestasi-prestasi yang ditorehkan para pengurus Kopma sehingga tak jarang UKM ini mendapat banyak perhatian dari pejabat kampus. Sejak tahun 1987, Kopma mulai membuka usaha dan membangun mitra usaha di dalam kampus. Hingga melakukan perluasan gedung sesuai dengan pengembangan usaha yang bersifat kemitraan. Tidak hanya itu, di tahun 2012 Kopma mulai menjalankan proyek pelayanan online bagi calon mahasiswa baru, menambahkan kopma percetakan, dan kopma grafika.*


UKM Tapak Suci

Perguruan Untuk Perjuangan Agama, Bangsa, dan Negara Bertekad bulat mengagungkan asma Allah Subhanauwata’ala, kekal dan abadi. Dengan keberanian menyebakkan keharuman dengan sempurna. Dengan Kesucian menunaikan Rukun Islam dan Rukun Iman. Mengutamakan keeratan dan kejujuran dengan rendah hati, itulah Tapak Suci Putra Muhammadiyah. Peguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci didirikan pada tanggal 10 Rabiul Awal 1383 Hijriyah atau bertepatan dengan 31 Juli 1963 Miladiyah oleh pendekar besar Ahmad Damiyati dan Muhammad Wahid di kampung Kauman Yogyakarta. Sementara Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci berdiri di lingkungan kampus UIN pada tahun 1991 oleh pendekar Drs. Arkam. Tapak Suci menampilkan beladiri dalam bentuk seni pencak silat. Selain sebagai pelestari budaya bangsa, Tapak Suci mendorong anggotanya untuk melestarikan seni dan budaya nasional yang berjiwa luhur, berwatak serta berkepribadian Indonesia, bersih dari ilmu sesat dan syirik, menjadikan perguruan untuk perjuangan agama, bangsa, dan Negara. Perguruan yang berlogo gambar telapak tangan ini juga merupakan kelanjutan dari tiga perguruan yang pernah ada sebelumnya, yaitu Kasegu, Seranoman, dan Kauman yang berkiprah sebagai organisasi pencak silat, berinduk kepada Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), dan berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah

sebagai organisasi otonom ke-11. UKM yang identik dengan merah kuning ini didirikan untuk membina bakat dan minat mahasiswa dalam olahraga Beladiri Pencak Silat. Perguruan Tapak Suci melakukan pengajaran keilmuan pencak silat melalui bentuk Metode Gerak Tertulis (methodis dinamis). Dengan demikian keilmuan tapak suci akan selalu berkembang berlandaskan tradisional murni sehingga tidak kehilangan kejiwaan sebagai budaya bangsa. Sejak lahirnya UKM Tapak Suci di UIN, hingga saat ini meraih banyak prestasi yang membanggakan meski kendala dalam menjalankan roda organisasi tidak selalu berjalan mulus. Adapun prestasi yang pernah diraih diantaranya, Juara I pada kejuaraan Pencak Silat Se-Asia, Tingkat Mahasiswa; Juara Umum II pada kejuaraan pencak silat se- Sulsel; Juara III kelas A dan Juara kelas C pada kejuaraan nasional pencak silat antar perguruan tinggi; Juara Umum II dalam tournament Pencak Silat tahun 2013 dan masih banyak lagi prestasiprestasi yang ditorehkan lainnya. UKM yang bermotto “Dengan Iman dan Akhlak saya menjadi kuat, tanpa Iman dan Akhlak saya menjadi lemah” ini menerima anggota baru dengan syarat bersedia mengikuti aturan yang berlaku di UKM Tapak Suci.*

UKM LDK Al-jami’

Mewujudkan Masyarakat Kampus Yang Rabbani

S

ungguh mulia tugas para pendakwah yang mengemban amanah sebagai ladang untuk menuai pahala. Berawal dari sebuah keadaan dimana pemahaman keagamaan yang masih kurang dan nilai-nilai moralitas kian tergerus di lingkungan kampus yang bersimbol Islam ini, timbullah sebuah pemikiran untuk menegakkan nilai-nilai islam dan membumikan kalimat tauhid di kampus UIN Alauddin Makassar. Sebuah pemikiran yang tepat oleh beberapa mahasiswa tahun 2006. Cita-cita luar biasa ini yang mulai dibangun oleh segelintir mahasiswa menuai keberhasilan yang memuaskan. Pada tanggal 10 April 2006, pioneer dakwah kampus mengadakan MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) di masjid kampus I. Kebetulan pada saat itu, Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA, Rektor

UIN yang menjabat kala itu tengah menjalankan shalat shubuh di masjid kampus. Akhuna Faqih dan dua ikhwan lainnya berinisiatif untuk menahan rektor UIN dalam rangka menyampaikan maksud dan keinginan ketiga ikhwan tersebut. Hingga dalam perbincangan yang begitu singkat, dengan rasa syukur kepada rahmat Allah swt, Rektor UIN akhirnya mengizinkan untuk membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang dikenal dengan Lembaga Dakwah Kampus (LDK). Sebuah nama yang dilahirkan dari Ayahanda Prof. Azhar sendiri, dengan sebutan LDK Al-Jami’. Sehingga pada tanggal 16 April 2006, UKM LDK Al-Jami’ ini resmi menjadi salah satu UKM di kampus UIN Alauddin Makassar. LDK Al-Jami’ yang memiliki motto “mengayung dzikir penantang fikir” inilah yang merupakan satusatunya lembaga kemahasiswaan yang bergerak dibidang kerohanian.

Adapun visi UKM LDK ini adalah menegakkan kalimat tauhid di muka bumi. Sedangkan beberapa misi yang diemban, yakni : 1. Mewujudkan masyarakat kampus yang rabbani 2. Melahirkan kader-kader muslim yang intelek 3. Menerjemahkan Tri Dharma perguruan tinggi ke dalam metodologi dakwah islamiyah Dengan usaha para pengemban amanah ini, sehingga LDK Al-Jami’ menorehkan sebuah prestasi yang gemilang. UKM ini telah memiliki beberapa dusun dan sekolah binaan, diantaranya terletak diberbagai kecamatan, bahkan sampai di provinsi Sulawesi Tenggara. Selain itu, LDK juga tak lepas dari prestasi para kader-kadernya. Kebanyakan dari para kader LDK adalah penghapal alqur’an, seorang da’I, dan juga senang bergelut di bidang penelitian.*

UKM Taekwondo

Seni Memainkan Tangan dan Kaki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tae Kwon Do UIN Alauddin Makassar awalnya adalah sebuah komunitas yang digagas oleh salah seorang pendiri bernama Sebeum Syahrir utuh (Alm) pada tanggal 4 Maret 1986. Komunitas ini akhirnya resmi menjadi UKM UIN dan terdaftar di PBTI pada bulan Januari 1995. UKM bela diri yang berasal dari negara Korea ini hanya memainkan tangan dan kaki dalam pertarungan. Sehingga selain bela diri, UKM ini dapat melatih fisik untuk menjadi atlet-atlet professional. Adapun visi UKM Tae Kwon Do antara lain, UKM Tae Kwon Do

merupakan lembaga intra kampus yang menjadi salah satu tempat pembinaan minat, bakat, dan mental Mahasiswa dan atlet dari segi beladiri, pretasi dan organisasi yang menyelenggarakan proses pembinaannya melalui latihan secara fisik dan berbagai kegiatan lainnya. Sementara Misinya yakni Mengemban dan membentuk peran serta mahasiswa yang tergabung di dalamnya untuk dibina menjadi atlet-atlet professional dan berakhlak untuk berprestasi dalam taraf local, regional, nasional, hingga ke taraf Internasional. Selain itu, tujuan UKM Tae

Kwon Do adalah untuk : 1. Mempersiapkan anggota UKM untuk menjadi atlet yang berprestasi di bidang olahraga seni beladiri secara professional. 2. Membentuk atlet-atlet yang professional yang memiliki jiwa sportifitas tinggi. Dalam merekrut anggota, UKM Tae Kwon Do yang bermotto ”Speed Power Technique” ini melakukan kegiatan Indoor dan outdoor. Dalam menuai prestasi salah satunya UKM Tae Kwon Do pernah mendapat juara 2 se-Indonesia Timur.*

Foto Bersama Anggota UKM Tae Kwon DO

Foto Bersama Anggota UKM Tapak Suci Bersama Wakil Rektor III, Dr Natsir Siola MA

Asrullah/Washilah


UKM LIMA Washilah

S

Lestarikan Budaya Tulis

iapa yang menguasai media, maka dia menguasai dunia. Itulah salah satu jargon lama bagi seorang yang bergelut dalam bidang kejurnalistikan. Dalam mengasah minat dan bakat mahasiswa dalam dunia tulis menulis, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Informatika Mahasiswa Alauddin (LIMA), hadir mewadahi hal tersebut. UKM LIMA merupakan unit kegiatan mahasiswa dilingkup UIN Alauddin Makassar yang didirikan pada 25 Mei 1985 di Ujung Pandang (Sekarang Makassar). Pengembangan kreativitas ini dilakukan dengan media tabloid yang bernama Washilah. Washilah berasal dari bahasa Arab, yang berarti penyampai. Lembaga ini awalnya didirikan oleh tiga orang mahasiswa lepasan pelatihan jurnalistik tingkat nasional oleh IAIN di Nusantara, yakni Waspada Santing, Laode Arumahi, dan Hasanuddin (Alm), yang pada saat itu hanya bergerak pada bidang kepenulisan. Dalam usianya yang ke-29 tahun, kini UKM LIMA telah membuktikan eksistensi wujud nyata dari pelestarian budaya tulis, dan penyebar informasi dikalangan mahasiswa sebagai generasi muda calon pemimpin dan pembaharu. Perbincangan tentang pers dan jurnalistik, memang tak lekang oleh sejarah dan beragam cermin fenomena sosial yang terjadi. Pers memotret beragam sejarah, fakta sosial menarik dan layak dicerna oleh masyarakat dengan tetap berada dalam standar etik yang disepakati dalam wilayah tempat tumbuh dan berkembang. Sebagai media non komersil, UKM LIMA dengan Tabloidnya Washilah

yang hadir dengan bermodalkan ikhlas, berusaha semampunya menguraikan dan memberikan gambaran tentang fenomena yang terkait dengan kampus UIN Alauddin Makassar. Sebagai media mahasiswa yang bergerak di bidang penerbitan, UKM LIMA selalu berusaha untuk tetap menjunjung nilainilai islam sebagaimana visi dan misi yang telah diemban, yakni peningkatan perilaku islami, penggalakan kualitas ilmiah, dan pembobotan idealisme. UKM sang penyebar informasi kepada masyarakat UIN ini memiliki tujuan, yakni terbinanya insan pers yang islami, dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat demokratis yang diridhoi Allah SWT. Para pekerja pers menjadi sesuatu yang sangat bernilai, utamanya untuk mereka yang ingin populer, kesohor, yang tentu saja untuk keperluan tertentu. Fenomena ini membuat media bukan hanya sebagai sebuah wadah untuk berkreatifitas dan berkarya semata, tetapi juga untuk mendapatkan penghasilan yang menguntungkan.*

Tugas dan fungsi keanggotaan/ kepengurusan lembaga 1. Pelindung dan Penasehat: Orang perseorangan yang menjabat sebagai Rektor UIN Alauddin 2. Penanggung Jawab: Unsur pimpinan Wakil Rektor Bidanng Kemahasiswaan dan Kerjasama 3. Pembina: Unsur pimpinan bagian Kemahasiswaan baik tingkat fakultas, dalam hal ini Pembantu Rektor III Sejajaran Fakultas di UIN Alauddin Makassar.

4. Dewan Pakar: adalah orang perorangan yang ditunjuk dan dianggap mampu memberikan arahan dan bimbingan kepada pengurus. 5. Ketua Umum : adalah penanggung jawab dan koordinator umum, dalam pelaksanaan tugastugas interen dan ekstern yang bersifat umum. 6. Sekretaris Umum : adalah yang bertanggung jawab dalam bidang data dan pustaka, ketatusahaan, dan penerangan, serta hubungan organisasi baik intern maupun ekstern. 7. Bendahara Umum: penanggung jawab dalam bidang keuangan dan perlengkapan organisasi untuk mengelola administrasi keuangan dan perlengkapan. 8. Divisi Penerbitan: penanggung jawab segala kegiatan dalam bidang penerbitan berita cetak. 9. Divisi Penelitian dan Pengembangan: penanggung jawab segala kegiatan dalam penelitian, pencarian data, serta pengembangan kemampuan setiap anggota. 10. Divisi Sirkulasi dan Iklan: Penanggung jawab terhadap penyebarluasan produk UKM LIMA serta menunggangi periklanan. 11. Divisi Online: Penganggung jawab terhadap segala media elektronik yang digunakan UKM LIMA dalam menyebarkan informasi 12. Divisi Fotografi: Penanggung jawab terhadap gambar pada setiap media UKM LIMA

UKM SB eSA

Wadah Pengembangan Seni Washilah—Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya eSA terbentuk pada Juli 1993, oleh beberapa orang penggagas diantaranya Hadi samampa, Muhammad ikhsan AR, Hamdan, Darma puta Serta masih banyak lagi penggas-penggas lainnya. Berangkat dari nama Unit Kegiatan Kemahasiswaan Sultan Alauddin (UKK SSA) yang kini lebih dikenal dengan UKM SB eSA. Sebagai organisasi yang bernafas dan bergerak dalam institusi Islam, UKM SB eSA, dipenuhi nilai-nilai keislaman baik dalam kehidupan organisasi maupun dalam setiap pola pikir, sikap dan tingkah laku. Sehingga bukan saja menjadi sumber inspirasi dan motivasi, sekaligus menjadi tujuan yang hendak diwujudkan. SB eSA didirikan dengan tujuan melestarikan budaya kesenian daerah tersendiri, utamanya di wilayah Sulawesi selatan. Selain itu, mengingat kampus UIN Alauddin juga bukan hanya terdiri dari satu suku saja, namun terdiri dari sekian banyak daerah, Sehingga dengan budaya yang dimiliki dari setiap mahasiswa dapat di kombinasikan dalam satu ikatan, seni Budaya eSa. Esa yang sejak dulu memiliki cita-cita untuk menyatukan dan melestarikan kesenian, sangat jelas dalam visinya yakni menghimpun mahasiswa untuk mengembangkan budaya kesenian. Sementara pada misinya bagaimana memberikan wadah untuk mengembangkan skill seni dalam diri. Disamping

itu, mahasiswa yang lebih suka menuangkan ekspresinya dalam bidang seni, eSA memberikan tujuh cabang seni yang setiap mahasiswa yang memiliki bakat seperti cabang seni Suara, Tari, Teather, Foto dan sinema, Rupa, music, sastra dan tilwah. Proses pendaftaran calon peserta mendaftarkan dirinya pada panitia. Seleksi berkas: panitia menyeleksi kelengkapan berkas peserta sesuai dengan yang ditetapkan panitia. Proses ini harus tetap dilalui sebagai bukti keseriusan peserta untuk bergabung di UKM SB eSA. Screening: salah satu tes peserta untuk menguji sejauh mana mereka memahami pengetauan dasar tentang keislaman, Keilmuan, Keorganisasian, dan Kemahasiswaan, psycho test serta seni dan Estetika. Lacak Bakat dan Minat: fase ini bertujuan untuk melacak potensi atau skill yang dimiliki peserta dan sejauh mana minat mereka untuk mengembangkan skill tersebut. Indoor: tahap ini peserta kemudian akan diberi materi-materi pengenalan seputar seni dan budaya. Outdoor: pengaplikasian materimateri indoor dengan pendekatan natural workshop, eksplorasi diri dan alam. Eksibisi: tahap yang diberikan kepada peserta untul melakukan pementasan perdana melalui proses dan latihan untk menjadi anggota muda. Pengukuhan Anggota: peralihahan status dari anggota muda menjadi anggota biasa. Salah satu syarat utama peralihan status adalah harus mempunyai karya dimasing-masing cabang seni pilihan.

*Anggota, dan Pengurus Usai Pementasan beberapa waktu yang lalu (Atas) *Salah satu bentuk pementasan UKM SB eSA (Kiri) Anggota, dan Alumni saat berfoto bersama pada perayaan milad ke 29 UKM LIMA beberapa waktu yang lalu


M

Sepotong Harapan Masyarakat Kampus Pada Pimpinan Baru

eski pimpinan baru UIN Alauddin belum ditetapkan, beberapa kalangan menyimpan harapan besar pada pimpinan baru nantinya. Ketua jurusan Ilmu Politik, Dr Syarifuddin Jurdi MSi misalnya. Pengamat politik ini berharap pimpinan yang terpilih nantinya bisa melakukan rekonsilidasi internal kampus. Rekonsilidasi antara kubu-kubu yang bersaing secara politik, serta melakukan mediasi pada kelompok-kelompok lain untuk dapat menjadikan satu kelompok besar untuk mentransformasikan UIN menjadi Universitas yang terkemuka. “Jika Prof Faisal Bakti yang terpilih sebagai pemenang Pemilihan Rektor (Pilrek) dan benar-benar akan menjabat sebagai rektor UIN Alauddin, Ia juga sudah memilik modal sosial yang baik. Jaringan-jaringannya yang sudah sampai di tingkat internasional diharapkan mampu membantu membesarkan UIN” kata dia. Tetapi sebelum semua itu, yang lebih utama adalah rekonsilidasi

internal. Karena jika sumber daya internalnya tidak bisa di maksimalkan, maka kita tidak akan pernah maju. Mengapa? Karena kita akan terlalu sibuk dengan politik internal yang berkubu-kubu. Rektor baru juga punya tugas untuk membangun agenda atau redesain yang lebih konkrit tentang bagaimana semestinya kampus peradaban. Tak hanya dari kalangan akademika, Satuan Pengamanan pun menaruh harapan besar pada pimpinan baru. Idrus salah satunya. Ia berharap Rektor baru UIN nanti bisa lebih memperhatikan golongan bawah. serta memberikan Pembinaan-pembinaan secara menyeluruh kepada satpam-satpam kampus juga dibutuhkan “Karena seolah-olah kami yang orang-orang bawah baru diperhatikan ketika ada masalah di dalam kampus.” ungkapnya Ia juga menyinggung masalah gaji yang ia anggap masih kurang. “Awalnya gaji kami hanya Rp.800.000 tetapi alhamdulillah sekarang sudah naik menjadi Rp.1.000.000.” kata dia. (Nurul Is Wardani)

Aspirasi... Kedua karikatur dibawah ini adalah gambar peserta lomba karikatur kontest yang dihelat UKM LIMA Juni lalu

M Saifuddin

BEM FEBI


Jejakhidup Harianto S.Sos MM

KSR PMI 107 UIN Alauddin

Siapkah Anda Menjadi Relawan Bertanggungjawab?

S

ebelum terbentuknya KSR PMI 107 IAIN (sekarang UIN) Alauddin Makassar, sebagai tenaga sukarela mereka bergabung dengan Palang Merah Indonesia (PMI) wilayah Sulawesi Selatan, PMI cabang Makassar, dan KSR Unit Universitas Negeri Makassar (UNM). Hal ini disebabkan karena belum adanya wadah yang mampu mengakomodir bakat kepalangmerahan mahasiswa. Setelah lama bergabung, mereka berinisiatif untuk membentuk suatu wadah tersendiri dalam lingkungan kampus IAIN Alauddin Makassar. Tenaga sukarela PMI IAIN mengerahkan kemampuan semaksimal mungkin untuk dapat meyakinkan pimpinan kampus agar KSR PMI dapat diterima sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di kampus IAIN. Berkat dari usaha mereka, dikeluarkanlah surat rekomendasi Rektor pada tanggal 18 Juli 1996 dibawah naungan Senat Mahasiswa Institute (SMI) dan selanjutnya surat

keputusan Rektor tanggal 02 April 1997 terbentuklah KSR PMI unit 107 (107 merupakan deretan unit di sulsel) IAIN Alauddin Makassar. UKM KSR PMI memiliki 22 orang pengurus, diantaranya 10 orang anggota presidium dan 12 orang anggota divisi. Selain itu, KSR memiliki satuan khusus, yaitu satuan siaga bencana yang berkoordinasi dengan ketua KSR dan satuan usaha dana yang menjadi pusat sponsor lembaga yang berkoordinasi dengan bendahara. Dalam perkembangannya, UKM yang berkecimpung di dunia kemanusiaan ini memiliki banyak prestasi. KSR UIN pernah menjadi salah satu penggagas lahirnya temu bakti dan menjadi tuan rumah pertama KSR PMI se-Indonesia, menjadi peserta terbaik pelatihan kepalangmerahan se-Indonesia, dan merupakan pengutus relawan terbanyak di Makassar sewaktu tsunami Aceh 2004.

Resimen Mahasiswa

sedikit namun cukup berarti dari segi aktifitas. Berbagai kegiatan Menwa yang berlangsung di UIN yakni upacara bendera, wisuda, hingga kegiatan pengenalan akademika kepada Mahasiswa Baru. Keberadaan Menwa sendiri terbentuk sejak tahun 1980 dengan nama batalyon tiga Institute Agama Islam Negeri. Kehidupan Menwa selama 38 tahun ini di penuhi dengan berbagai meacam gejolak dan perubahan. Sekitar tahun1965 tugas menwa adalah menghancurkaan basis-basis PKI yang berasal dari beraliansi dengan kelompokkelompoknya di kampus. Tugas menwa saat in adalah sebagai pasukan pembela tanah air yang beranggotakan para mahasiswa. UKM yang berdiri tahun1980 ini dapat melatih para anggotanya untuk memiliki jiwa kepemimpinan dan menanamkan rasa kebersamaan (korsa) uyang besar dan dapat juga sebagai batu loncatan para anggota dalam menempuh ke jenjang Angkatan darat, Polisi, Angkatan Laut, Angkatan Udara, lulusannya langsung diangkat menjadi perwira. Visi Membentuk SDM yang berpotensi yang berwawasan luas dengan berpegang pada nilai-nilai pancasila. Misi Menyelenggarakan strategi pengembangan tentang jiwa kepemimpinan dan bela Negara.*

Penyempurnaan Ilmu Akademik dan Ilmu Keprajuritan

Resimen Mahasiswa (Menwa) merupakan organisasi pembelaan Negara sebagai wujud cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pancasila dan UUD 45.

M

enurut catatan sejarah perjalanan Resimen mahasiswa (MENWA) selama ini dipenuhi dengan semangat heroism dan patriosme bela Negara. Sejarah panjang menwa di mulai dari 58 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1842, zaman pendudukan Jepang. Cikal bakalnya bernama gakukotai, bersama PETA, SEINEDAN, memulai titik balik sejarah bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajah pada masa perang kemerdekaan 1945-1952 bernama tentara pelajar (TP). Menwa Satuan 703 UIN Alauddin Makassar dari sisi personil terbilang

Visi UKM KSR PMI merupakan sebuah organisasi kemanusiaan yang mampu menyediakan pelayanan kepalangmerahan yang efektif dan efisien, terutama kepada mereka yang paling membutuhkan, dalam semangat kenetralan dan kemandirian. Misi Menyebarluaskan dan mengembangkan aplikasi prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah dalam masyarakat, khususnya mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Melaksanakan pelayanan kepalangmerahan yang bermutu dan tepat waktu yang berasaskan Islam, mencakup: bantuan kemanusiaan dalam keadaan darurat, pelayanan social, dan kesehatan masyarakat. Pembinaan generasi muda dan kepalangmerahan dan kesehatan. UKM KSR yang bermotto Noy Siamo Tutty Fratelly (kita semua sama dan bersaudara) ini, merekrut anggota baru yang akan di buka setiap semester genap.

Dari Jagoan Pasar, Menjadi Sahabat Pewarta

Tak banyak yang tahu bagaimana keras kehidupan Harianto dulu, bisa dihitung jari, bahkan orang terdekatnya, Istrinya, tak tahu bagaimana kelabunya hidupnya dulu. Harianto muda, kala masih duduk dibangku SMP hingga SMA sudah akrab dengan dunia kekerasan. Ia bersama teman-temannya bahkan sering terlibat adu otot dengan pemuda lain dikampungnya “Dimana ada pesta, disitu baku pukul� kenangnya. Bahkan, ia juga sempat menjadi jagoan pasar. Puncaknya, ia pernah digiring ke Kantor Polisi, guna menjadi saksi atas tindakan melanggar hukum salah seorang teman. Atas kesadaran sendiri, ia akhirnya hijrah dari Bulukumba, tempat dimana ia dibesarkan, menuju Makassar. Tak langsung berhasil, ia beberapa kali mengalami kegagalan dalam hidupnya, namun tak lantas membuat seorang Harianto, yang saat ini menjabat sebagai kasubbag Humas di UIN Alauddin, menjadi pribadi yang pesimis. Setelah gagal di akademi kepolisian dan di IKIP pada tahun 1989, dia malah memberanikan diri mendaftar menjadi karyawan di UIN Alauddin berbekal ijazah SMA Muhammadiyah Bulukumba, Harianto akhirnya resmi diterima sebagai pegawai honorer pada tahun 1991 di UIN Alauddin, dengan gaji yang terbilang kecil. Meski begitu, dia meyakinkan diri untuk terus memperbaiki diri menjadi orang yang bermanfaat di keluarga dan masyarakat. Jauh dari tempatnya dibesarkan, tak lantas menjauhkannya dari perkelahian. Tahun 1993 saat dirinya telah

menjadi pegawai di UIN Alauddin, ia kembali terlibat perkelahian dengan 20 orang, lantaran keberaniannya menegur pemuda yang sedang berbuat onar di UIN Alauddin kala itu. Kerja keras dan pengabdian seorang Harianto akhirnya berbuah manis. Ia akhirnya lolos dan diangkat menjadi PNS di UIN Alauddin pada 1994. Tak hanya itu, atas inisiatifnya, ia kembali bersekolah, dan meraih gelar S1 nya di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA-LAN) Makassar pada tahun 2004. Dan kembali meraih Magisternya. Di kalangan kampus, Harianto dikenal dengan pribadi yang sosialis dan disiplin. Keuletan dan pengabdiannya yang begitu besar pada lembaga membuatnya pernah menjabat beberapa posisi strategis. Karirnya mulai menanjak sejak dia menjabat sebagai Kasubag Sistem Informasi. Pada gilirannya, dia dimutasi menjadi Kasubag Kerjasama tahun 2009. Hingga tahun 2011 sampai sekarang, dia dipercayakan menduduki posisi Kasubag Humas UIN Alauddin. Harianto mengaku, posisi yang dipegangnya saat ini membuatnya lebih dekat dengan masyarakat dari berbagai strata. “Yang paling sering saya hadapi itu wartawan yang meliput di kampus,� ungkapnya. Berusaha menjaga keharmonisan, hubungan emosional, dan kepercayaan adalah cara yang dilakukannya dalam menjalin komunikasi dengan siapapun.

UKM Pramuka Almaida

Scout Today, Leader Tomorrow

S

iapa yang tidak kenal dengan ektrakulikuler Pramuka mulai dari SD, SMP, SMA, hingga ditingkat perkuliahan pramuka sangat terkenal wajar saja ketika kurikulum 2014 Pramuka dimasukkan dalam satuan pendidikan saat ini. Berawal dari 1983, UKM Pramuka dibentuk di UIN Alauddin Makassar. Dari tahun ketahun UKM Pramuka mulai eksis di kampus UIN Alauddin, terbukti hampir disetiap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh universitas seperti upacara ditanggal 17 UKM Pramuka tidak pernah ketinggalan untuk hadir sebagai peserta upacara terdepan. Belum lagi membahas persoalan prestasi lainnya, baru-baru ini UKM Pramuka membuktikan keeksistensiannya dengan merebut juara Umum pada acara perkemahan Wirakarya di privinsi Bengkulu bulan Mei baru-baru ini. Dengan mengedepankan visi dan misi menjadikan UKM Pramukayang banyak menarik perhatian mahasiswa di UIN Alauddin, serta memberi solusi handal bagi mahasiswa dalam peningkatan kemandirian. Sehingga,

UKM ini memiliki Program Kerja (Proker) yang terbagi dua yakni proker pokok dan proker penunjang. Proker pokok ini terdiri dari Up greading, Bakti Sosial, LKKPM, serta perkemahan Nasional. Sementara untuk proker penunjang UMK Pramuka ini turut serta dalam relawan haji yang diadakan setiap tahunnya di srama haji Sudiang, serta kegiatankegiatan yang bersifat olahraga.

UKM Pramuka ini juga melakukan pergantian kepengurusan satu kali satu tahun dan saat ini sedang dinahkodai oleh Edwin Adnan. Mahasiswa fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Sementara itu, untuk penerimaan anggota baru, UKM ini hanya membuka pendaftaran satu kali dalam setahun pula yang segera dirancang dibulan Februari 2015 mendatang.

Foto Bersama Anggota dan Peserta Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjut UKM Pramuka Almaida.


Semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi “Selamat datang para mahasiswa baru UIN Alauddin Makassar, semoga semangat tri darma perguruan tinggi selalu terpatri di dalam hati sanubari kalian dan menjadi insan akademis berorientasi pada pengembangan wawasan intelektual dan spiritual. Dari tahun ke tahun, FDK mengalami penambahan mahasiswa yang cukup banyak. Itu merupakan salah satu prestasi tersendiri bagi fakultas Dakwah. Meskipun sebenarnya banyak pekerjaan rumah dan perlu aksi cepat. Misalnya ruangan perkuliahan yang sudah tidak mampu menampung jumlah mahasiswa dan masih banyak lagi yang dikhawatirkan. Jangan sampai permasalahan tersebut dibiarkan berlarutlarut hingga tahuntahun yang akan datang”

Para Penegak

Peradaban

“Selamat datang mahasiwamahasiswa fakultas Ilmu Kesehatan. Semoga bisa menjadi penegak peradaban. Dosen yang ada masih belum cukup untuk mahasiswa yang ada. Kondisi ruangan di fakultas masih terlihat amburadul dan masih banyak kabel-kabel telanjang dan kamar mandi yang harus diperbaiki, dan keadaan ruangan yang panas. Namun kita sudah punya dekan baru yang berjanji menjadikan mahasiswa FIK menjadi mahasiswa bintang lima. Birokrasi dan mahasiswa sudah bersinergi dengan adanya dekan baru”

Selamat

Bermain

“Selamat datang mahasiswa baru fakultas Syariah dan Hukum diwahana pembentuk karakter cendikiawan pemuda di kampus hijau. Mahasiswa baru harus bersabar, tabah dan jangan galau mengahadapi kondisi infrastruktur fakultas yang tidak siap untuk menampung semua maba. Siapsiap kuliah sampai malam. Selamat menikmati, selamat bermain, dan selamat membentuk karakter masing-masing karena kampus hanyalah sebuah wahana bermain”.

Taati

Aturan

“Selamat datang di Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik. Fakultas yang menjadi kiblat gerakan intelektual. Ketika kita masuk ke fakultas manapun, atau universitas manapun itu, ada beberapa hal yang harus kita ketahui bahwa ada aturan yang mengikat. Jadi kebiasaan dari luar sana tidak serta merta bisa dibawa kedalam kampus, seperti perilaku, dan culture. Intinya harus taat pada aturan lembaga. Sesuai dengan visi dan misi kami dari pengurus BEM. yaitu mewujudkan mahasiswa yang akademik proportik serta mewujudkan mahasiswa yang berkarakter dan berakhlakul karima, itu yang kami harapkan kepada temanteman mahasiswa baru. Mahasiswa baru, setiap hari akan berhadapan dengan tantangan baru, dari diluar sana, bukan hanya di kampus ini.”

Jadi Diri

Calon Intelektual

Organik

Jangan Takut

Berproses

"Selamat datang di rumah besar kita, rumah besar UIN Alauddin Makassar, kami akan menyambut kalian sebagimana kami menyambut keluarga besar kami sendiri. Teruslah berkarya, bekerja, hingga kemudian kita nyata-nyata beristirahat dalam sebuah kesuksesan dan jangan pernah takut untuk berproses karena proses itu bagian dari kesuksesan. Tantangan buat mahasiswa baru khususnya di Fakultas Tarbiyah, ada banyak orang, banyak suku, banyak dinamika disana, yang terpenting adalah bekerja keras, toleransi, menjalin kebersamaan, insya Allah tidak ada hambatan, seberapa pun hebatnya itu akan di ukur dari bagaimana anda bermanfaat bagi orang lain."

“Selamat datang di kampus peradaban. Kampus adalah miniatur negara. Proses demokratis dalam kampus kan menentukan proses kehidupan bermasyarakat. Selamat datang para calon intelektual organik fakultas ekonomi dan bisnis islam. Masuk ke kampus jangan menjadikan kita sebagai manusia yang elitis dan apatis atau tidak peduli dengan realitas sosial. Karena kampus adalah penyokong peradaban dan mahasiswa adalah aktornya. Kondisi yang ada di fakultas saat ini masih banyak kekurangan yang akan dihadapi oleh Maba, terutama mengenai rasio dosen dan mahasiswa yang tidak terpenuhi semenjak terpisah dari fakultas syariah dan hukum. Juga rasio antara mahasiswa dan fasilitas yang ada tidak seimbang sehingga maba dipindahkan ke kampus satu dan itu merupakan langkah taktis dari birokrasi untuk jangka pendeknya. Dan kami dari lembaga tak hentinya meminta pembangunan gedung baru untuk menyokong kegiatan mahasiswa. Tak hanya mahasiswa baru tapi juga semua

mahasiswa”

Sendiri

“Selamat datang mahasiwa baru 2014 Fakultas Sains dan Tekhnologi. Di Saintek ini bukan mahasiwa-mahasiswa cengeng, mereka total bergerak, bekerja dan anak Saintek itu punya kultur kuat dan harus selalu dijalankan. Secara lembaga alhamdulillah baik walaupun tidak dibantu full. Tapi kita bisa memajukan kreativitas sendiri. HMJ dan BEM tahun ini akan semakin selektif memilih pengurus karena tengah membangun pemimpin yang lebih baik untuk selanjutnya. Akademiknya, masih ada pembeda yang dilakukan oleh dekan. Jadi adik-adik jangan terlalu mengandalkan civitas fakultas dan terus mencari di dalam dan di luar serta menjadi diri sendiri”

Reporter Sulkia Rezky & Asrullah Fotografer Indra Ahmad Firdaus

Selamat Datang

Calon Manusia

“Kami mengucapkan selamat datang calon manusia. Karena sebelum datang di Fakultas Adab itu bukan manusia, nanti setelah bergabung di Fakultas Adab baru dimanusiakan. Harapan saya bagi mahasiswa baru, Pertama bagaimana caranya dia mengenali seniorseniornya, yang kedua bagiamana dia mengenali birokrasi fakultas. Mengenai tantangan bagi mahasiswa baru, saya rasa banyak. yang pertama mahasiswa baru harus menghafal lagu mars fakultas adab sendiri. yang kedua harus mengenali pengurus-pengurus bem, begitupun dengan temantemannya.”


Jamaah Meluber, UIN Akan Bangun Masjid Agung Phinisi Washilah– Kampus dua Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang terletak di Samata sudah tidak mampu menampung jamaah shalat Jumat. Menanggapi jammah yang meluber, pimpinan Universitas mefungsikan gedung Character Building Program (CBP) untuk shalat jumat. Samata (10/06). Seiring bertambahnya usia kampus dua UIN Alauddin, kini CBP dan mesjid kampus tidak mampu lagi menampung jamaah. Menanggapi hal Rektor UIN Alauddin Makassar Qadir Gassing mengaku mengusulkan membangun masjid agung Phinisi di rapat senat universitas. “Tahun lalu mesjid kampus luber, CBP luber makanya perlu membangun masjid besar,” tegasnya didepan hadirin seminar nasional Peran dan Fungsi Masjid sebagai Pusat Ibadah dan Peradaban. Kegiatan yang berlangsung di Rektorat lantai empat menghadirkan tiga pembicara. Yakni Dirjen Bimas Islam Prof Dr H Abdul Djamil MA, H tamsil Linrung dan Dr H Ali Muchtar Ngabalin MA. Turut hadir pimpinan fakultas, pimpinan universitas, ketua lembaga, UPT, Dosen dalam lingkungan UIN, Ormas Islam dan

IMMIM. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Tamsil Linrung mengatakan banyak mall megah namun hanya menyediakan musala pengap. Menurutnya diperlukan reaktulisasi fungsi Masjid menuju revivalisme kebangkitan peradaban Islam.“Ketika umat hilang arah maka kita harapkan tempat kembali yang pertama kali dituju adalah masjid,” tegasnya sesaat sebelum menutup materinya. “Krisis menguat seiring jauhnya umat dari upaya–upaya memakmurkan masjid. Berbanding terbalik dengan upaya memakmurkan mall, pusat hiburan dan destinisasi wisata yang sesungguhnya tidak segaris dengan cita–cita membangkitkan kembali peradaban Islam,” tutur pria kelahiran Pangkep ini. Pada kesempatan yang sama, Pria fasih berbahasa Inggris, Arab dan prancis Ali Mochtar Ngabalin mengaku sudah membaca tujuh buah buku. “Dalam sejarah perdaban Mesopotamia, mereka menempatkan masjid bukan saja sebagai pusat peribadatan tapi juga menempatkannya sebagai pusat pengembangan culture terbesar,” terangnya. Lebih dari itu Ali juga mengajak

mahasiswa agar bangga dengan UIN Alauddin. Dia juga berharap mahasiswa bisa menjaga nama baik almamater dan memiliki kompetensi yang kompetitif. “minimal kuasai satu

bahasa asing,” tambahnya. Masjid yang berkapasitas tiga ribu jammah ini akan dibangun pada bagian depan UIN Alauddin atau disamping Fakultas Ushuluddin, Politik dan

Filsafat. Menutup sambutannya Qadir berharap masjid ini bisa membawa berkah terutama untuk generasi muda harapan bangsa. (Juminah)

Dr Iftitah Jafar PhD: Universitas Islam

Bukan Tempat Berkembangnya ISIS Washilah–Fenomena kemunculan Islamic State Of Iran and Syiriah (ISIS) melalui situs youtube menuai banyak reaksi dari berbagai pihak. Kemunculan ISIS sendiri awalnya tak begitu menarik perhatian. Barulah setelah beberapa media nasional ternama memberitakan, lantas respon dari banyak kalangan mulai muncul. Mulai dari pemblokadean oleh pemerintah, penghapusan tanda-tanda ISIS yang tersebar dibeberapa wilayah, hingga adanya intruksi bagi pihak kepolisian dan TNI untuk senantiasa waspada dan terus mengawasi gerak-gerik ISIS.

T

anggapan berlebihan yang diperlihatkan oleh masyarakat memanglah beralasan. Menurut berbagai pihak, ISIS dianggap membahayakan masyarakat Indonesia dengan alasan ingin menegakkan khilafah di bumi pertiwi. Keinginan ISIS ini dianggap tidak cocok dengan kebineka tunggalikaan rakyat Indonesia. Paham ISIS juga dianggap bisa menimbulkan perpecahan dalam diri bamgsa Indonesia. Rakyat Indonesia sendiri menganut berbagai agama dan budaya. Sementara keragaman yang ada tersebut tidak bisa jika hanya ingin menegakkan Islam saja. Dilain pihak, Dr Iftitah Jafar Phd tidak terlalu menganggap ISIS sebagai ancaman besar bagi bangsa Indonesia. Menurutnya media terlalu menggembor-gembor ISIS yang bisa mengancam persatuan bangsa. Iftitah juga menganggap ISIS sulit diterima oleh rakyat Indonesia. Rakyat dianggap sudah sangat pandai untuk menilai mana paham yang

Laporan : Sulkia Reski baik dan buruk serta bisa diterima masyarakat luas. Selain itu, ISIS tidak mungkin diterapkan di Indonesia. ISIS memanglah cocok diterapkan di negara-negara yang tengah bergolak seperti Syiriah dan Iran. Menurutnya masyarakat yang tengah bergolak akan mengahsilkan kubu-kubu yang ingin dominan dan bisa berkuasa. sementara inilah yang berlaku untuk ISIS yang awal kemunculannya dari negara yang tengah dalam suasana yang bergolak. Dosen Ilmu Al Quran fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah menyelesaikan masternya di universitas MC Gill Canada ini menganggap ISIS yang tengah banyak diperbincangkan saat ini bukanlah suatu tindakan yang terlalu berbahaya. Menurutnya video ISIS yang telah tersebar hanya merupakan bentuk dukungan atas Iran dan Syiriah. “sejauh pemerintah bisa menangani dan terus mengawasi perkembangan ISIS di masyarakat luas, saya kira ISIS ini tidak mengancam” tegas Iftitah. Mengenai ISIS yang dipandang sebagai tindak terorisme,

Iftitah menanggapi lain. Menurutnya ISIS saat ini tidak bertindak yang berbahaya. ISIS Indonesia lebih menunujukkan partisipasi. ISIS akan jauh lebih berbahaya jika yang terlibat adalah pihak militer yang memiliki persenjataan lengkap. Sejauh ini, menurutnya ISIS masih beranggotakan masyarakat biasa. Walaupun tidak menutup kemungkinan para anggota ISIS bisa mempergunakan senjata. Namun ia memandang jihad di Indonesia belumlah sekeras jihad pada wilayah-wilayah yang tengah bergolak. Ditengah pemberitaan ISIS yang membuat takut masyarakat atau pun menimbulkan respon berlebih, nama UIN juga ikut terangkat kepermukaan. Pasalnya, terungkap fakta bahwa Muhammad Al Indonesi

ternyata mantan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) FDK. Berbagai pihak menuding kampus berbasis islam bisa menjadi lahan empuk perkembangan ISIS. Iftitah sendiri menganggap lain, menurutnya ISIS malah akan sulit berkembang di dunia kampus. Karena kampus tak lagi mengajarkan islam murni seperti dalam benak beberapa militan Islam. Islam yang diajarkan UIN lebih kearah islam modernitas dan bisa menerima perbedaan dan mampu hidup berdampingan dengan baik. Bukanlah soal ada anggota ISIS yang ternyata pernah mengenyam pendidikan di bangku Universitas Islam. Faktanya Muhammad yang

juga nama samaran tak menyelesaikan studinya di kampus. Iftitah menambhankan bahwa, justru arela pesantren jauh lebih gampang menjadi lahan perkembangan ISIS. Iftitah Jafar juga hanya mengharapkan adanya tindakan pengawasan dari pemerintah dan agen intelejen yang bisa bekerja lebih ekstra untuk mengawasi perkembangan ISIS. Karena dengan pihak-pihak yang bekerja ekstra inilah masyarakat bisa terlindung dari berbagai doktrin yang bisa menyesatkan. Selain itu media yang selama ini banyak meyiarkan ISIS bisa jadi hanya berlebih-lebihan dan juga bisa jadi berita ISIS hanya pengalihan isu untuk beberapa kasus agar tak terlalu menarik perhatian masyarakat luas.


UIN Alauddin Terapkan Kurikulum Baru Terdaftar di Dikti, Mudahkan Alumni Dapat Kerja Washilah -- Kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi tentang rancangan pelajaran yang akan diberikan pada peserta didik dalam suatu periode jenjang pendidikan. Kurikulum disusun sesuai keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan serta kebutuhan lapangan kerja. Kurikulum pendidikan selalu mengalami perubahan, setiap kurikulum pasti dilakukan penggantian, perubahan, perbaikan, pengembangan, penyempurnaan, dengan maksud meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan yang ada. Sebagai salah satu Universitas Negeri di Kota Daeng, UIN Alaudddin Makassar, dituntut untuk senantiasa melakukan inovasi dari berbagai aspek guna mengokohkan posisinya. Khusus untuk tahun ajaran ini, Kampus hijau tersebut akan mulai menerapkan kurikulum baru, yaitu kurikulum 2014. Ditemui diruang kerjanya, sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Zulfahmin Alwi mengamini hal tersebut “Sudah mau diterapkan, sudah ada SK rektor No.210 yang menetapkan pemberlakuan kurikulum 2014 dan mulai diberlakukan mulai tahun ajaran ini tepatnya 1 September 2014” katanya. Dan akan berlaku untuk seluruh mahasiswa. “Jadi nantinya hanya ada satu kurikulum yang dipakai dalam setiap prodi, tidak boleh ada dalam satu prodi ada dua sampai tiga kurikulum yang dipakai seperti yang terjadi tahun-tahun sebelumnya, misalnya Mahasiswa baru ada yang pakai kurikulum 2011 dan mahasiswa yang lama menggunakan kurikulum 2007. Makanya tahun ini akan kita perbaiki,” lanjutnya. Selain itu, menurut Fahmi, penerapan kurikulum baru ini akan membuat kurikulum Universitas mendapat pengakuan dari Direktorat Perguruan Tinggi (DIKTI) di Kementerian Agama dan Kebudayaan. “Karena dalam satu prodi biasa ada dua sampai tiga kurikulum, makanya kurikulum kita selalu ditolak oleh DIKTI. Jadi kita berijtihad untuk memperbaiki dengan harapan kedepan kurikulum kita lebih rapi dan yang paling penting kurikulum bisa diterima DIKTI di Kementerian Agama dan Kebudayaan” ungkapnya. Ini pun dianggap penting karena akan mempermudah alumni memperoleh Persiapan selama 3 bulan, menghadirkan wakil-wakil Dekan. “Mengantisipasi mahasiswa lama terhadap perubahan mata kuliah”

pekerjaan, karena sudah terdaftar di DIKTI. Mengenai perbedaan dengan kurikulum yang lama, ia menyebutkan kalau ada dua poin utama, yaitu kode setiap mata kuliah yang sudah benar-benar rapi dan penggunaan kurikulum yang hanya satu. “Perbedaan yang pertama yaitu kita sudah mempunyai kode mata kuliah yang betul-betul sudah rapi, misalnya untuk mata kuliah Universitas, kodenya sama disetiap fakultas. Jadi seumpama ada mahasiswa yang mengulang, dia bisa ambil atau mengulang difakultas lain” katanya. “kemudian yang kedua, kurikulum 2014 ini itu hanya diberlakukan satu kurikulum saja yaitu kurikulum 2014. Ini berbeda dari sebelumnya dimana ada beberapa prodi yang menggunakan dua kurikulum, yaitu kurikulum 2007 dan 2011. Namun kurikulum sekarang menganut prinsip ‘penyetaraan mata kuliah” lanjutnya. Bentuk kurikulum ini pun nantinya sangat fleksibel, dimana sebelumnya menggunakan sistem paket namun sistem yang digunakan nantinya adalah semi paket yang memungkinkan mahasiswa untuk dapat menambah mata kuliah dari jumlah yang ditetapkan oleh prodi jika jumlah SKS-nya belum mencukupi batas maksimum, KKN dan PPL Pemberlakuan kurikulum baru mulai tahun 2014 di kampus eks IAIN Alauddin ini, sempat menyebarkan kabar penyatuan program KKN dan PPL di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK). Menanggapi hal tersebut, Bagian Akademik Fakultas Tarbiyah dan keguruan, Muhammad Rusmin SPd I MPd I, menampik hal tersebut. “Untuk sementara belum ada informasi yang pasti, karena PPL itu adalah mata kuliah fakultas jadi yang berhak memberikan nilai adalah dosen fakultas tarbiyah dan KKN itu adalah mata kuliah universitas jadi yang berhak memberikan nilai adalah dosen yang ditunjuk oleh seluruh dosen pembimbing yang diusulkan oleh tiap fakultas.” Katanya. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sama sekali fakultas Tarbiyah tidak berhak mengadakan KKN karena yang berhak atas itu adalah LP2M. “Yang berhak mengadakan KKN itu adalah LP2M, jadi kami sama sekali tidak berhak ikut campur masalah itu, nanti kita dikira rakus kalau mau mengurusi semuanya,” katanya dengan nada yang sedikit bercanda. “tapi intinya, belum ada informasi yang pasti bahwasanya PPL dan KKN akan digabung” lanjutnya. (Esy Sartiah)

Workshop evaluasi disetiap prodi. “Melibatkan mahasiswa, senior, alumni, dosen, dan pengelola jurusan.”

Evaluasi tingkat fakultas, menghadirkan dua orang pakar “Pakar keilmuan dan pakar pengguna

Menanti Transformasi BEM Menjadi Dema Washilah--Nama dan Status Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas dan Universitas di UIN Alauddin Makassar akan mengalami perubahan. Menurut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama , Dr Natsir Siola MA, perubahannya ada pada nama dan sistemnya. "Status dan namanya akan berubah, menjadi Dewan Mahasiswa (Dema)," kata lelaki kelahiran Jeneponto ini saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (17/07) lalu. Sistem pemilihannya, kata dia, bukan lagi dilakukan oleh seluruh mahasiswa, akan tetapi perwakilan saja. "Misal Dema Universitas, itu dipilih oleh senat mahasiswa perwakilan Fakultas, begitu pun di fakultas, hanya dipilih oleh perwakilan saja," jelasnya. Meski demikian, Perubahan ini kata Dr Natsir, masih menunggu statuta langsung dari Pusat. "Kemungkinan besar tahun 2015 digunakan, namun belum pasti juga" Tambahnya. Ia pun tak bisa berbicara banyak terkait pengaturan kinerja, karena masih butuh sosialisasi. Lebih lanjut, Dr Natsir Siola mengungkapkan kalau sistem ini ia anggap lebih aman dibandingkan sistem pemilihan yang saat ini diterapkan. Mengingat, permasalahan Pemilma yang baru-baru ini terjadi. Dari pelbagai sumber yang dikumpulkan Washilah, Dema diisyaratkan sebagai lembaga legislatif kemahasiswaan ditingkat Universitas.

Kekurangan Dan Kelebihan Data yang dihimpun Washilah dari berbagai sumber, sistem ini setidaknya memiliki kelebihan dalam mengurangi gesekan antar mahasiswa, selain itu, sistem ini juga akan mengurangi pengeluaran dalam hal pembiayaan pemilihan, karena tidak lagi dipilih secara langsung oleh mahasiswa. Sebaliknya, sistem ini dianggap mengurangi nilai demokrasi karena pemilihan dilakukan oleh perwakilan mahasiswa saja

“Garuda Didadaku, Malaysia Diperutku” Cerita Dari Perbatasan Laporan Ahmad Syafrudin Washilah--Sanggau, Kabupaten yang memiliki sedikitnya 15 kecamatan, 163 Desa, serta 731 dusun dan terletak pada bagian utara daerah provinsi Kalimantan barat yang berbatasan langsung dengan Sarawak, salah satu daerah milik negeri jiran, Malaysia, menjadi salah satu lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan dari 34 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Terbatasnya akses infrastruktur dan ekonomi serta komunikasi di wilayah seperti ini menjadi masalah klasik daerah perbatasan, begitu pula lokasi KKN Kebangsaan yang diikuti

oleh anggota UKM LIMA sebagai utusan UIN Alauddin. Tak jarang, mereka yang berada di daerah ini sering diisukan memiliki rasa nasionalisme yang rendah. Meski, asumsi masyarakat sekitar terkait degradasi rasa nasionalisme terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sering ditampik kebenarannya. Isu rendahnya rasa nasionalisme ini dilatarbelakangi akses sosial dan ekonomi masyarakat lebih banyak diarahkan ke wilayah Negara tetangga yang memiliki akses ekonomi dan infrastruktur yang lebih mudah dan murah, bahkan masyarakat setempat sering bergurau tentang lambing Negara, seperti “Garuda di dadaku, Malaysia di perutku,”. Seringnya interaksi masyarakat

Meski baru akan diterapkan di kampus Eks IAIN Alauddin ini, Dema sendiri sudah ada sejak Indonesia merdeka hingga masa Orde Baru dan dianggap sangat independen, dan merupakan kekuatan yang cukup diperhitungkan. Meski masih harus menunggu keputusan dari pusat, prinsip dan tata kerja Dema sudah tercermin di Universitas-universitas lain yang sudah sejak lama menggunkan sistem ini. Misalnya saja disalah satu universitas terkemuka di Indonesia yang sudah menerapkan sistem ini jauh sebelumnya, dimana Dewan Mahasiswa berfungsi sebagai lembaga eksekutif, sedangkan yang menjalankan fungsi legislatifnya adalah majelis mahasiswa. Di fakultas-fakultas dibentuklah komisariat dewan mahasiswa (KODEMA), atau di beberapa perguruan tinggi disebut senat mahasiswa. Para ketua umum KODEMA atau ketua umum senat mahasiswa ini secara otomatis mewakili fakultas dalam majelis mahasiswa. Keduanya dipilih secara langsung dalam pemilu badan keluarga mahasiswa untuk masa jabatan tertentu. Sedangkan ketua umum dewan mahasiswa dipilih dalam sidang umum majelis mahasiswa.

perbatasan Indonesia dengan Negara tetangga Malaysia yang masih memiliki hubungan kekerabatan dan budaya yang sama. Bahkan tidak jarang dari masyarakat perbatasan berpindah kewarganegaraan karena faktor menikah dan kemudahan hidup di Negara tetangga. Meski demikian, posisi strategis ini selain memberi peluang, juga berpotensi menjadi ancaman. Permasalahan sosial yang sering terjadi akibat ramainya arus keluar masuk orang dan barang perbatasan illegal (Illegal Trading), perdagangan manusia (Human Trafficking), penyelundupan narkoba dan pengiriman TKI illegal. Atas dasar tersebut, KKN Kebangsaan kali ini pun mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat

Perbatasan untuk Menumbuhkan Semangat Persatuan dan Kesatuan dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Dengan maksud meningkatkan jiwa nasionalisme serta agenda untuk belajar budaya dan melatih kepekaan sosial mahasiswa yang terlibat. “Lokasi KKN Kebangsaan sengaja

ditempatkan di daerah perbatasan, agar mahasiswa tahu kondisi nyata di perbatasan, dapat mengetahui masalah yang ada sekaligus mencari solusinya. Selain tentu saja menggelorakan semangat nasionalisme,”Ungkap Prof. Dr.Ir Hidayat, Penanggung jawab KKN Kebangsaan.t


Dr dr A Armyn Nurdin MSc

Bertekad Ciptakan Petugas Kesehatan Yang Islami Kehadirannya seolah membawa angin sejuk pada Fakultas Ilmu Kesehatan. Dr dr A Armyn Nurdin MSc yang beberapa pekan lalu baru saja dilantik sebagai dekan fakultas berbendera putih itu membawa puluhan program di sakunya, yang akan ia gunakan mengembangkan fakultas yang ia nakhodai. Visi serta Misinya diakui beberapa kalangan akan membesarkan Fakultas yang telah lama ditinggal dekan sebelumnya. Lantas, bagaimana Visi serta Misinya mengembangkan FIK, berikut cuplikan wawancara Dr dr A Armyn Nurdin MSc bersama reporter Washilah, Andriani Apa motivasi anda untuk menjabat sebagai Dekan di UIN Alauddin? Saya ingin mengabdi dan mendidik orang-orang yang pandai dan beberapa strata 3 yang saya bimbing kebanyakan non muslim, maka dari itu saya bersedia di UIN Alauddin untuk mengintegrasikan alumni-alumni yang dihasilkan oleh ilmu kesehatan dengan ajaran islam sehingga mereka menjadi petugas kesehatan yang islami dan menjadi rahmatan lilalamin atau keberadaan saya menjadi Rahmat bagi orang disekeliling saya karena tantangan kedepannya semakin tinggi dan tidak boleh semakin sekuler. Insya Allah saya menjadi seperti itu semakin saya dalami tubuh manusia itu semakin molekuler, semakin kecil dan semakin saya sadar akan kehadiran Allah SWT. Apa Visi Misi Anda Menjabat Sebagai Dekan di FIK? Visi saya yakni menghasilkan

insan kesehatan yang islami yang memiliki kemampuan tertinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas terbaik, beretika, berpengetahuan dan berdedikasi tinggi, sehingga keberadaannya merupakan rahmat bagi segenap umat manusia dan alam semesta. Misi saya, yang Pertama pendidikan yaitu dengan mengembangkan akademik atmosfir yang islami guna meningkatkan kapasitas pembelajaran yang inovatif, kreatif fan berkualitas. Kedua penelitian yaitu menemukan, mengembangkan, melestarikan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya dalam bidang kesehatan guna meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ketiga pengabdian masyarakat yaitu mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan sebagai rahmatan lilalamin. Tantangan kedepannya sangat luar bias terlebih lagi tuntutan masyarakat untuk pelayanan masyarakat semakin tinggi sekali. Alumni di Indonesia juga

banyak jika tidak memiliki kualitas alumni yang tinggiakan tergilir di masyarakat dan tidak dipakai dimanamana. Mengapa Anda Ingin Menjadikan FIK Sebagai Fakultas Bintang Lima? Mahasiswa bintang lima atau five stars yang artinya harus berwawasan internasional. Jika sudah tamat bukan hanya ijazah saja yang akan diperoleh tetapi ada beberapa sertifikat yang lainnya, seperti lampiran TOEFL dengan skor 500, dapat menguasai bahasa asing dan keterampilan harus banyak dan bukan hanya mahasiswa namun dosen FIK juga Bintang Lima. Kalau ijazah saja mereka akan kalah dengan orang lain karena fasilitasnya lebih baik, degan harapan bahwa jika ada tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diabisa lulus. Kita juga akan ajarkan mahasiswa bagaimana trik untuk lulus di tes CPNS. Bagaiman Proses Sehingga Anda dilantik sebagai Dekan FIK? Sebenarnya sudah lama diproses tapi ketika akan dilantik saya melapor ke Rektor Unhas ternyata masih ada prosedur yang belum diselesaikan oleh pihak Unhas sehingga pada waktu itu Rektor Unhas menyuruh untuk menyelesaikannya terlebih dahulu. Walaupun sudah menerima banyak ucapan selamat dari rekan-rekannya

saat itu dan telah menyiapkan visi-misi FIK, tetapi saya mematuhi prosedur yang ada. Apa yang melatar belakangi sehingga pelantikan Anda dilaksanakan sehari sebelum Pilrek? Enam bulan sebelum saya dilantik sudah tidak ada hubungan lagi dengan pihak UIN Alauddin. Tiba-tiba tiba saat istri saya duduk berdekatan dengan salah satu guru besar UIN Alauddin Alauddin, Prof Dr Ahmad Sewang , yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor I, di pesawat yang awalnya tidak saling mengenal satu sama lain dan terjadi perbincangan yang berlangsung cukup lama sehingga guru besar tersebut menanyakanakan hal dirinya. Adanya pemilihan rektor pada saat itu, maka semua proses akan pelantikan dirinya berjalan dengan sangat cepat, sesaat sebelum libur lebaran semua proses telah dilalui UIN Alauddin dan sudah bias dilantik. Kondisi politik yang sedang hangat-hangatnya di UIN Alauddin oleh Prof Dr Ahmad M Sewang MA yang pada saat itu sedang di opname di rumah sakit setelah lebaran dan kebetulan telah mengetahui jika saya telah menyelesaikan segala prosedur. Dia menginginkan saya agar tidak terlibat poltik yang ada maka dari itu ia menyarankan

agar jangan dilantik terlebih dahulu dan hanya fokus pada akademik saja. Sebenarnya, pernah memusingkan akan pemilihan rektor ini, sebab jika dikatakan saya berpihak pun tidak ada yang tahu calon mana yang dipilihnya. Kalau saya periksa dari 4 calon ini dari pemeriksaan DNA kita bisa tau siapa yang jadi rektor sebelum pemilihan artinya proses pemilihan rektor ini tidak lebih dari upaya untuk mengetahui siapa yang tuhan telah tetapkan. Ada saya atau tidak ada saya pasti tuhan telah menentukan dan itu bisa dibuktikan denga keilmuan saya karena saya bergerak dalam bidang DNA. Bahkan sebulan sebelum saya dilantik, saya sempat ditawari menjadi rektor di salah satu universitas di Jakarta karena terlanjur b e r ko m i t m e n denganUIN A l a u d d i n akhirnya ia tidak menerimanya.


Realisasi

D

Dewasa ini merokok sudah menjadi budaya di kalangan mahasiswa. Budaya merokok bahkan sudah menjadi simbol keakraban mereka. Rokok dijadikan sebagai sumber inspirasi dan ide serta pengobat stres baik di kalangan mahasiswa atupun non mahasiswa. Melihat kenyataan memang kampus merupakan salah satu tempat berkembang pesatnya budaya merokok dan itu sudah menjadi tren di kalangan Mahasiswa.

Oleh: Jusfaega Hasyiradhy

Kawasan Bebas Asap Rokok Di Kampus Peradaban

isamping itu budaya merokok juga seringkali terjadi dikalangan tenaga kesehatan pun sering terjadi, dalam kesadaran akan bahaya dan efeknya masih tetap juga mengkonsumsi rokok. Tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan, rokok juga menimbulkan masalah sosial dan ekonomi. Sudah sering kita lihat peringatan tentang masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok, namun hal tersebut dipandang sebelah mata dan sepeleh, meskipun peringatan bahaya rokok sudah diganti dengan menampilkan gambar, hal itupun tidak menjadi hambatan bagi penggunanya, bahaya merokok merupakan suatu proses akumulasi yang timbul setelah merokok dalam jangka waktu yang lama dan faktanya efeknyapun sudah jelas seperti yang tertera pada pembungkus rokok. Proses ini tidak akan berkurang atau hilang jika anda berhenti merokok. Jadi, jangan pernah berpikir bahwa berhenti pada usia tertentu pada saat itu juga anda akan merasa sehat dan dari bahaya rokok seperti halnya serangan jantung, impotensi, dan sebagainya. Namun semakin cepat berhenti merokok, maka semakin kecil pula kemungkinan akan memiliki masalah kesehatan. Merokok pada dasarnya

merupakan hak individu serta tidak ada larangan untuk merokok atau tidak, namun merokok di sembarang tempat tanpa melihat kondisi di sekitar itu merupakan tindakan yang cukup mementingkan pribadi dan menimbulkan keegoisan. Di sisi lain, mereka bahkan merampas hak pribadi orang lain untuk menghirup udara segar akibat asap yang ditimbulkan. Inilah hal yang merugikan bagi orang lain. Oleh karena itu, tidak dipungkiri bahwa dampak dari rokok itu selain berbahaya bagi diri sendiri juga sangat berbahaya bagi orang lain. Setidaknya ketika mereka ingin merokok harus melihat tempat atau lingkungan yang tepat. Apalagi kalau merokok di tempat-tempat umum. Sebagaimana pepatah ‘hargai mereka yang tidak merokok’ sangat sesuai dengan fungsi mahasiswa sebagai agent of change. Seharusnya sebagai mahasiswa yang memiliki julukan kaum intelektual harus bisa membedakan tempat di mana mereka boleh merokok. Hal ini dikarenakan besarnya bahaya rokok itu sendiri dalam bidang kesehatan yang dapat menimbulkan gangguan fungsi sistem pernafasan hingga mengakibatkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin, yang cukup jelas tercantum di pembungkus luar rokok pada umumnya.

Bagaimana cara mewujudkan kampus bebas asap rokok? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya mengajak mahasiswa non perokok untuk menjadi penggerak dengan cara mengingatkan dan mensosialisasikan kampus yang bebas asap rokok. Bentuk sosialisasi tersebut dilakukan dengan melakukan himbauan agar tidak merokok di area tertentu di dalam kampus. Suatu lingkungan yang dibiasakan dengan penggunaan rokok secara wajar, menjadi sebuah hambatan besar dalam upaya menciptakan kondisi bebas asap rokok, sebab seseorang yang terbiasa merasa bebas merokok akan sulit menghilangkan kebiasannya itu. Terlebih jika berada pada suatu lingkungan yang kondusif untuk mempertahankan kebiasaan tersebut. Olehnya itu diperlukan ada usaha yang signifikan melalui berbagai penyuluhan maupun sosialisasi serta melalui berbagai ajakan untuk bekerja sama dari berbagai pihak. Upaya tersebut bisa menjadi peluang untuk membangkitkan kesadaran publik (public awareness). Peran serta masyarakat pun menjadi hal urgen, tidak terkecuali instansi pendidikan, maupun komunitaskomunitas yang memiliki kegiatan positif untuk ikut mengingatkan bahaya terhadap penggunaan rokok di dewasa, remaja, terlebih pada anak-anak.

Tugas Baru, Presiden Baru

P

asca Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketan pemilu pilpres 2014, oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden prabowo-hatta. Praktis jokowi-jusuf kalla menjadi presiden republik indonesia. Dua pekan lamanya masyarakat indonesia diperhadapkan dengan gontokgontokan pilpres yang cukup amat alot dan menguras begitu banyak tenaga. Berbagai media massa (tv, koran, tabloid, majalah, radio dan sebagainya) ikut andil menyiarkan rangkaian sidang MK sampai akhir. Berbagai macam materi gugatan untuk mendelegitimasi penetapan JokowiJk sebagai presiden terpilih, dengan menghadirkan berbagai saksi dibeberapa kabupaten/kota. Pembukaan kota suara oleh KPUD berdasarkan surat keputusan KPU menjadi salah satu point penting yang digugat oleh team kebenaran dan keadilan beserta team merah putih pendukung setia Prabowo-Hatta. Dari rentetan pemilu 9 juli, penetapan hasil rekapitulasi sampai penggugatan diinstitusi MK cukup menarik untuk ditelisik lebih jauh sebagai bahan pembelajaran politik. Masyarakat sepertinya sudah cukup dewasa untuk melihat secara obyektif apa yang sedang telah terjadi dan dapat menyimpulkan sendiri hasil sengketa pemilu walau belum diputuskan MK. Sebab materi gugatan yang selalu dapat dibantah oleh team hukum KPU, sehingga mementahkan keinginan prabowo memenangkan gugatan Pilpres yang dinilai Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM). Dapat kita lihat dengan mudah dalam masyarakat terbelah menjadi dua kubu, kubu yang pertama mendukung Prabowo-Hatta dan selanjutnya kubu Jokowi-JK. Acapkali terdapat perdebatan

Lebih spesifik di dalam lingkungan kampus, dapat dilakuakan dengan tidak melibatkan sponsor rokok pada kegiatan-kegiatan mahasiswa. Mempersempit ruang bagi perokok, seperti tidak memperbolehkan merokok di area tertentu di kampus dan menyediakan tempat merokok seperti di bawah pohon, bukan dalam area yang dekat dengan proses perkuliahan. Agar pada saat perkuliahan, tercipta suasana yang tenang dan kondusif. Ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah mahasiswa merokok di sembarang tempat. Di samping itu, optimalisasi upaya ini diperlukan dukungan birokrasi kampus. Bukan hanya menuntut mahasiswa untuk turut menciptakan lingkungan bebas asap rokok tapi ikut memberi teladan terhadap realisasi kampus bebas asap rokok itu sendiri. Untuk itu, menciptakan sebuah kampus peradaban bebas asap rokok diperlukan tindakan perubahan dan membuat hal-hal baru yang di mulai dari diri sendiri dan melibatkan orang lain. Sehingga kita berharap terwujudya kawasan bebas asap rokok di kampus dan kenyamanan saat belajar, berorganisasi, dan berinteraksi. *Penulis adalah mahasiswa semester lima Jurusan Kesehatan Makassar sekaligus Finalis Duta Anti Rokok 2013

Oleh: Ruslan

adu argumentasi yang sengit dimedia massa (twitter, facebook dsb). Namun tidak menimbulkan konflik horinzontal, diskusi dan dialog dalam kerangka persaudaraan menciptakan kematangan politik dan pendidikan politik (political education). Pasca pilpres kita tidak menginginkan lagi adanya pengkotakotakan dimasyarakat luas, yang justru menimbulkan riak-riak konflik. Sudah saatnya saling merangkul satu sama lain, menghargai perbedaan pendapat sebagai suatu kewajaran dalam berdemokrasi. Sebab salah satu esensi demokrasi adalah menghargai perbedaan pendapat. Tugas Baru Presiden Jokowi-Jk patutnya tidak boleh terlarut lebih jauh dalam persoalan sengketa pemilu, sebab masih banyak tugas yang harus diselesaikan secepatnya. Seperti siapa saja orang yang akan ditempatkan pada posisi Mentri, sebagai team yang akan menyukseskan agenda lima tahun kedepan. Rumah transisi yang disiapkan jokowi sebagai upaya untuk menggodok program kerja (Pokja), dan merampingkan beberapa mentri. Wacana dari awal yang kumandangkan jokowi sebelum terpilih sebagai presiden republik indonesia, bahwa kabinetnya nanti akan diisi oleh para profesional dan politisi partai. Dan ia menegaskan pula ketua-ketua partai yang ingin menjadi Mentri maka ia harus mengundurkan diri dari jabatan ketua partai yang ia pimpin. Sehingga mentri kedepan dapat fokus menyelesaikan tugas dengan baik dan efektif, tidak terhalang oleh partai (ATM partai-red). Dalam waktu dekat presiden terpilih Jokowi-JK akan merealisasikan program kerja yang dia sampaikan sewaktu masa kampanya, dalam visi misinya. di antaranya yaitu: kartu sehat, kartu

pendidikan dan revolusi mental. Kita berharap dengan tiga program prioritas utama tersebut dapat memberikan kemudahan masyarakat dalam hal kesehatan, sebab dalam catatan terakhir biaya kesehatan amat sangat mahal sehingga masyarakat bawah (Grass Root) tidak dapat mengakses kesehatan. Begitupun pendidikan tidak kalah jauh dengan kesehatan, menjamurnya sekolah dan kampus elit dengan berbagai macam sarana dan prasana. Menyebabkan kesenjangan dalam kehidupan masyarakat, padahal pendidikan adalah salah satu tugas negara. Konstitusi kita telah menjabarkan begitu jelas dalam UUD 45, akan tetapi dalam pelaksanaannya jauh panggang dari api. Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk dipenuhi oleh negara tanpa konsekuwen dan tendeng aling-aling. Oleh karena kemajuan negara sangat bergantung pada peran penting dunia pendidikan, untuk mencerdaskan anak bangsa sebagai tongkat estafet masa depan. Pendidikanlah menjadi harapan besar kita untuk segera di reformasi, agar supaya siapa saja tanpa memandang bulu menjadikan pendidikan sebagai ruang berekspresi dan kreatifitas anak muda. Dan yang terakhir adalah revolusi mental yang akan dicontohkan langsung oleh jokowi. Tidak konsisten Memang banyak hal yang perlu segera ditangani persoalan bangsa ini sebelum menjadi masalah yang akut dan akan merembes ke hal-hal lain. dalam waktu dekat ini rumor kenaikan bahan bakar minyak (BBM) mulai terlihat. Sejumlah pertaminan dibeberapa titik dijakarta sudah di batasi oleh karena stok kebutuhan BBM mulai menguras di akhir tahun 2014. Di akhir tahun

masa kepemimpinan pemerintahan SBY-Boediono memilih kebijakan tidak populer, yaitu membatasi stok bahan bakar minyak (BBM) dibeberapa pertaminan. Setelah sebelumnya menaikan harga BBM di tahun 2013, dimana partai PDIP sebagai partai oposisi menolak dengan keras rencana kenaikan dan bahkan membuat buku putih “Argumen PDIP menolak kenaikan BBM�. Buku tersebut dibagikan ke setiap DPR, wartawan dan masyarakat. Akan tetapi presiden terpilih dari pasangan jokowi-Jk sebelum dilantik meminta untuk menaikan segera BBM. Banyak dalih dari jokowi mengapa subsidi harus dicabut, salah satunya yaitu anggaran tersebut akan dialihkan kebeberapa sektor seperti ekonomi mikro, pupuk, pendiikan, kesehatan dan sarana dan prasarana lainnya. Rumah transisi yang telah disiapkan oleh jokowi antaranya di komandai oleh ibu Rini Soemarno dan terdiri dari beberapa deputi seperti Anis Baswedan, Akbar faisal, Hasto Kristyanto dan andi widjajanto. Kontroversial muncul ketika di angkat H e n d r o p r i yo n o sebagai penasehat team transisi. Sebab akan menghalangi terealisasinya pengungkapan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM), dimana Priyono terlibat dalam beberapa kasus kekerasan yang menculik dan membunuh

aktifis yang sampai sekarang belum diketahui rimbanya. Diantaranya pembunuhan aktifis hak asasi manusia (HAM), Munir Said dan talangsari. Kitapun berharap konsistensi jokowi untuk menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat dan tidak tersandera oleh kepentingan sesaat.


Dr. Iftitah Jafar Phd

Menikmati Membuat Buku Ala Barat

Washilah – Gemar menulis dari masa sekolah dasar, inilah bakat yang diperoleh Dr Iftitah Jafar Phd dari Tuhan. Ia pun memanfaatkan dengan baik bakat alami yang diperolehnya dengan terus mengasah bakat menulisnya di bangku SMP, SMA hingga saat ia mengenyam studi S2nya di Mic.Gill University of Canada. Laporan : Sulkia Reski akat menulis yang dimiliki Iftitah membuatnya berhasil menerbitkan 10 buah judul buku yang di terbitkan di dalam dan luar negeri. Buku pertamanya yang berjudul Islam Development A Politico – Religious Response berbahasa Inggris telah terbit di negara bagian Canada dan dipajang di perpustakaan Mic Gill University. Tak hanya dipamerkan, tulisannya juga dipakai sebagai bahan acuan dibangku perkuliahan mahasiswa-mahasiwa di Canada. Selain menerbitkan buku di luar negeri, buku-buku Iftitah digunakan pula oleh Universitas-Universitas yang ada di Indonesia. Misalnya Jogjakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar. Buku-buku yang ia hasilkan lebih banyak menyangkut tafsir. Dr Iftitah yang dulunya kuliah fakultas dakwah dan komunikasi kabupaten Bulukumba ini sudah membaca ribuan buku-buku baik buku dalam negeri maupun bukubuku luar berpengantar bahasa Arab dan Inggris serta buku-buku terjemahan. Ia bahkan memiliki perpustakaan pribadi di rumah sederhananya yang ada di kabupaten Gowa. Ia masih menyimpan rapi semua buku-bukunya yang jumlahnya ribuan. Ia memang sangat gemar membaca. Satu buku akan habis dalam satu malam. Ia pun tak pernah pilihpilih jenis buku apa yang harus ia baca.

B

Jika satu buku membuatnya tertarik, maka ia akan sangat serius membaca dan menimba ilmu dari buku yang dibacanya. Masih sejak kuliah dan bekerja sebagai asisten dosen, Iftitah terus menulis. Berawal dari makalah-makalah yang ia kumpulkan. Setelah itu ia akan menjadikannya satu buku. Satu buku yang ia buat akan memakan waktu hingga tahunan. Ini dikarenakan, ia membuat bukunya melalui penelitian panjang dan mendalami ayat-ayat Al-Quran jika akan membuat buku mengenai tafsir. Semua ia lakukan dengan teliti hingga tercipta buku yang luar biasa. Beberapa j u d u l bukunya seperti Tafsir

Ayat Dakwah, Critical Review Of Qur’ Anic Translation Of Ministry Of Religious Affair, Tafsir Modern, Konsep Ibadah dan Dakwah Dalam Al-Qur’ An dan juga Membangun Dakwah Berbasis Al-Qur An serta beberapa buku lainnya. Semua buku yang telah dibuatnya memakan waktu yang tak sebentar. Tak seperti pembuatan buku pada umumnya. Ia lebih menganut tatacara barat dalam membuat buku. Dimulai dari makalah, lantas makalah yang ia buat akan dipresentasikan. Setelah presentasi seluruh isi makalah akan dikritisi dan akan edit ulang. Setelah itu barulah sebuah buku akan tercipta dari tangannya. Menurutnya membuat buku ala Barat jauh lebih baik karena melalui proses yang panjang namun sangat penuh ketelitian. Berlainan dengan gaya menulis indonesia. Ia mengumpamakan seseorang yang melakukan disertasi di Indonesia. Seseorang yang melakukan disertasi akan menganggap itulah akhir dari penelitiannya. Namun tidak baginya, disertasi merupakan langkah awal karena dari disertasi maka penelitiannya akan dikritisi lalu setelanya barulah akan dikaji ulang dan lebih mendalam. Selama bertahuntahun ia membuat buku. Salah satu bukunya yang cukup fenomenal karena mengkritisi terjemahan AlQuran kementerian agama. Buku itu ia selesaikan cukup lama. Ia meneliti setiap terjemahan Al-Quran dan melihat banyak terjemahan yang tak sesuai. Bukunya tersebut telah diterima kementerian dan segera dikembangkan. Menurutnya, bukunya akan menjadi acuan dalam

menterjemahan Al-Quran. Walau bukunya itu masih berbahasa inggris, namun saat ini ia tengah mengedit bukunya dan akan menerbitkan dalam bahasa Indonesia. Dosen yang kini mengajar Ilmu Al-Quran di fakultas dakwah dan komunikasi UIN Alauddin ini masih mempertahankan kehidupan yang sederhana dikesehariannya. Sebuah rumah sederhana dengan pekarangan dipenuhi tanaman di pinggiran kota menjadi tempatnya menuangkan setiap kata-kata di atas kertas putih. Ia tinggal bersama anak dan Istri yang juga dosen pengajar fakultas dakwah dan komunikas mata kuliah komunikasi antarpribadi. Ia merupakan sosok yang sangat sederhana dan sangat pandai bersyukur. Ini terbukti dengan ketenangannya saat menghadapi masalah. Telah tiga makalah internasional miliknya yang diterima pihak luar, dua makalahnya diterima Canada dan satu lagi diterima Australia, namun ia terkendala keluar karena satu dan lain hal yang tak ingin ia beritahukan kepada khalayak banyak. Terkendala keluar negeri membawakan makalah internasional tak membuatnya patah semangat. Ia masih terus menulis dan tahun depan ia mendapatkan kesempatan membawakan salah satu makalah internasionalnya di negeri tetangga, Malaysia. Tak hanya itu ia juga pernah membawakan khotbah idul Fitri selama ia di Canada sebanyak tiga kali. Disetiap langkah dalam hidup Iftitah sangat penuh arti. Ia berkuliah sambil mengajar privat dari satu rumah ke rumah lainnya. Menjadi asisten dosen hingga mendapat beasiswa kuliah di luar negeri. Tetesan keringatnya selama ini telah membuahkan hasil melaui banyaknya karya buku yang telah ia terbitkan. bahkan bukunya pun akan memberikan amal jariah untuknya kelak.

Sekian lama menjadi dosen, Iftitah kini memilih mengurangi jadwal mengajarnya. Bukannya tak mau berbagi ilmu, di usianya kini ia memilih untuk terus menulis. Menuliskan buku-buku yang akan dipakai dari generasi ke generasi. Baik bagi mahasiswa-mahasiswa dalam dan luar negeri. Ia ingin menghasilkan banyak karya seperti penulis idolanya. Penulis idolanya tersebut adalah dosen namun memilih berhenti dan membuat ruang bawah tanah tempat menumpahkan banyak pemikiran dan hasil penelitian. Sesekali saja orang tersebut naik kepermukaan dan terus menulis hingga ruangan bawah tanah tempatnya penuh buku-buku layaknya perpustakaan tersembunyi. Mengurangi jadwal mengajar menjadi solusinya agar memiliki banyak waktu Iftitah untuk selalu menulis. Ia tak mau menghabiskan waktu untuk menghabiskan tenaga mengajar dibanyak perguruan tinggi seperti dosen terkenal lainnya. Menurutnya, apalah arti mengambil job dibanyak tempat namun tak bisa menyisahkan ilmu melalui goresan pena yang akan sangat berguna bagi orang banyak nantinya. Tak banyak yang tahu, ia adalah orang pertama yang menggagas perubahan nama IAIN menjadi UIN pada sebuah rapat. Itu masih berada di masa kepemimpinan rektor terdahulu. Ia juga menjadi salah seorang yang berperan penting atas adanya SILE di UIN Alauddin Makassar. Bahkan ia sendiri yang menyambut saat delegasi lembaga yang induknya berada di Knada ini saat datang pertama kali. Kalian yang penasaran dengan sosoknya mungkin akan sedikit sulit melihatnya. Namun bagi kalian yang merasa mahasiswa dan mahasiswi fakultas dakwah dan komunikasi bisa sekali-kali menemukannya mengajar.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.