ekspedisi edisi pemilwa 1

Page 1

EXPEDISI MEMBANGUN BUDAYA KRITIS

Edisi Khusus PEMILWA I

KADERISASI DAN SOSIALISASI PEMILWA BOBROK Mengakibatkan Mahasiswa Apatis pada PEMILWA


C

INFO PEMILWA Hubungan KPU Pusat dan Fakultas Kacau

EDITORIAL PEMILWA TIDAK NIAT

alon ketua BEM FMIPA tunggal, DPM FMIPA tak ada calon, partai yang mengikuti Pemilwa dari tahun ke tahun sama saja. Bah­kan ada calon dari sebuah partai melaksanakan kam­pa­nye tidak sepengetahuan KPU. Semua itu me­ru­pa­kan sebagian dari permasalahan pemilwa yang dapat direkam jejaknya. Permasalahan lain yang perlu diselidiki lebih lanjut ialah sikap apatis ma­ha­sis­wa dalam memilih dan dipilih. Dampaknya ge­li­at politik di UNY tidak menggairahkan sama se­ ka­li. Tidak ramai, bahkan kata lumayan pun tidak pan­tas dilontarkan pada musim pemilwa tahun ini. Sebagai contoh yang sangat jelas, debat calon Presiden Bem Rema, tidak banyak pesertanya ka­ re­na mereka tidak mengetahui informasi tersebut. Ber­ba­ga­i alasan dilontarkan, salah satunya karena ma­ha­sis­wa lebih memilih fokus kuliah dari pada meng­i­ku­ti kegiatan organisasi apapun. Pemilwa merupakan program tahunan dari BEM REMA UNY, dari tahun ke tahun dirasakan se­ma­kin tidak menarik. Pernyataan muncul dari Nisa ma­ha­sis­wa matematika angkatan 2008, “PEMILWA tahun ini jelas kurang ramai.’’Di FBS pun sepi informasi mengenai pemilwa. Walhasil ke­ gi­at­ an ini hanya menjadi rutinitas bagi para ang­go­ ta BEM, Ormawa fakultas dan universitas, bukan me­ru­pa­kan kegiatan milik warga UNY. Program kerja yang tidak menarik mahasiswa ini sebaiknya dipikir ulang untuk diadakan. Ka­ lau toh ini menjadi salah satu cara kaderisasi, ma­ ka kaderisasi macam apa yang diinginkan ka­lau mahasiswanya sebagai warga kampus tidak mem­ be­ri perhatian. Program kerja ini perlu dikaji lebih ulang supaya hasil dari pemilwa memang pilihan da­ri-minimal-separuh warga kampus. Bubarkan saja pemilwa jika hanya didominasi oleh be­be­ra­pa golongan saja. Hal ini mengindikasikan pen­di­di­kan politik yang menjadi tugas BEM gagal da­lam setahun ini dan KPU tak serius dari tahun ke ta­hun, terbukti dari merosotnya gairah dari tingkat fa­kul­tas hingga universitas.

Redaksi

S E M P I L +ikut debat calon Presiden BER REMA ndak? -ikut, disana rame banget. +berapa ribu mahasiswa yang datang?

R

abu (15/12) KPU me­­la­ku­kan so­sia­li­sa­si ter­ka­it de­ngan pe­ mi­lih­an yang a­kan di­a­da­kan pa­da tang­gal 16 bu­lan ini. KPU pu­sat ber­ke­li­ling da­ri fa­kul­tas ke fa­kul­tas un­tuk mem­be­ri­kan se­­le­­ba­­ran-se­le­ba­ran aja­kan un­tuk meng­ikuti Pemilwa. Rizqi Umami ma­ha­sis­wa KP 2010 se­la­ku KPU ju­ru­san mera­sa­kan ke­­ke­­ce­wa­an­nya pa­da KPU pu­sat ka­re­na ti­dak ku­rang­nya trans­pa­ran­ si ten­tang ke­je­la­san-ke­je­la­san pro­ses ja­lan­nya pen­daf­ta­ran men­jadi ang­go­ta KPU. “Sa­­ya awal­nya mau daf­tar di KPU pu­sat te­ta­pi en­tah ke­na­pa ti­ba-ti­ba sa­ya ter­daf­tar di KPU ju­ru­san,” ung­kap­nya. “Pu­sat se­la­lu meng­ang­gap ki­ta (KPU FIP-red.) gak ko­o­pe­ra­tif,” tam­bah Anisa Sukma, se­laku lo­gis­tik di KPU FIP.

Jaka

SYARAT IPK 3,00 di FMIPA

S

elaku Ketua KPU REMA UNY M. Fery Heryansyah S. berkata, “Di tingkat fakultas terutama di FMIPA paling sedikit calonnya, calon ketua BEM tunggal karena IPK 3,00 itu dinilai sa­ngat mem­be­ban­kan.” Mengenai pengolahan peraturan IPK Fery me­nam­ bah­kan bahwa dikarenakan sudah didokumentasikan di UndangUndang jadi kita tidak bisa mengubah peraturan pada tahun ini tapi un­tuk kedepannya akan merekomendasikan IPK 2,8 untuk FMIPA te­ta­pi tergantung keputusan DPM.

Inas

S

Public Hearing Sepi

elasa (14/12), acara Public Hearing digelar di lantai I Gedung Student Center (SC) UNY. Acara yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) UNY ini seharusnya dimulai pukul 8:30 WIB. Dalam Public Hearing ini para calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) dari masing-masing partai mem­ pu­bli­ka­si­kan visi-misi mereka kepada para mahasiswa. Setelah itu, akan diadakan sesi tanya-jawab antara mahasiswa dengan para calon. Ma­ha­sis­wa yang mengikuti acara ini tak lebih dari 15 orang.

Aufa

Akal Bulus Penggunaan Testimoni Pam­flet ca­lon Ke­tua BEM FIP yang su­dah di­bu­buh­kan cap KPU, i­si­nya ter­da­pat tes­ti­mo­ni pub­lic fi­gu­re ya­i­tu Ke­tua BEM FIP 2009 dan 2008 yang men­can­tum­kan na­ma dan ja­ba­tan­nya. Da­lam pe­ra­tu­ ran kam­pa­nye da­ri KPU Re­ma ter­da­pat pe­ra­tu­ran yang me­nye­but­kan pe­la­rang­an tes­ti­mo­ni oleh ma­ha­sis­wa yang se­dang men­du­duk­i po­si­si pen­ting di ba­dan ek­se­ku­tif mau­pun le­gis­la­tif. Tu­ju­an pe­la­ra­ngan tes­ ti­mo­ni se­be­nar­nya pu­nya tu­ju­an. “Tes­ti­mo­ni ber­pe­nga­ruh pa­da ma­ ha­sis­wa ter­uta­ma ma­ha­sis­wa ba­ru ka­re­na pe­non­jol­an pub­lik fi­gure da­pat ber­pe­nga­ruh,” te­rang Fery se­la­ku Ke­tua KPU Re­ma.

-entahlah, yang jelas aku peserta ke 16 dari 16 peserta.

Inas

Pimpinan Proyek| Mutaya, Sekretaris| Sandi, Bendahara| Inas, Redaktur Pelaksana| Jaka, Produksi| Rista, Iklan| Septi, Sirkulasi| Rizal, Artistik| Azka, Efendi, Andra, Redaktur Foto| Indra, Redaktur & Reporter| Aufa, Mutaya, Inas, Rista, Rima, Delvira, Efendi, Azka, Rizal, Indra, Septi, Jaka, Alamat| Gedung Student Center Lt. 2 Karangmalang Yogyakarta 55281 Email| lpm_ekspresi@yahoo.com Web| www.ekspresionline.com Redaksi menerima artikel, opini, dan surat pembaca. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi 2 • EXPEDISI| Edisi Khusus PEMILWA 2010


S E N T R A

PEMILWA TAK MENARIK

PEMILWA Sepi. Apakah Kaderisasi BEM yang Payah, Ataukah Sosialisasi KPU yang Kurang Maksimal?

P

E­MIL­WA (­Pe­mi­lih­an Ma­ha­ sis­wa) di­jad­wal­kan pa­da ha­ ri Kamis(16/12). PE­MIL­WA me­ru­pa­kan ajang pes­ta de­mo­kra­si ma­ha­sis­wa un­tuk me­mi­lih pe­mim­ pin-pe­mim­pin yang akan men­du­du­ki­ Or­ga­ni­sa­si Ma­ha­sis­wa se­per­ti BEM (Ba­dan Ek­se­ku­tif Ma­ha­sis­wa), DPM (De­wan Per­wa­ki­lan Ma­ha­sis­wa), dan HIMA (Him­pu­nan Ma­ha­sis­wa) ba­ik di­ting­kat uni­ver­si­tas maupun fakultas. Akan tetapi, tujuan utama dari PEMILWA dipertanyakan ketika ma­ ha­sis­wa tidak tertarik untuk ber­par­ ti­si­pa­si dalam PEMILWA baik se­ba­ gai pemilih maupun dipilih. Hal ini ter­li­hat di FMIPA yaitu terjadinya ca­lon tunggal ketua BEM FMIPA dan tidak adanya calon ketua DPM FMIPA. Bahkan debat calon yang akan memimpin mahasiswa UNY di ting­kat universitas pun sepi. PD (Pembantu Dekan) III FMIPA Drs. Sutiman menjelaskan tentang iklim organisasi yang berubah. “Kalau du­lu masuk organisasi mahasiswa itu menjadi sebuah kebanggaan,” te­rang­ nya. Sosialisasi Tidak Tepat Sasaran “Belum tau siapa yang nyalon. Ti­ dak ada greget dari partai untuk so­si­ ali­sa­si,” kata Haris mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2010. Selaku ke­tua KPU REMA UNY M. Fery Heryansyah S. menjelaskan bahwa se­nga­ja tidak memberikan sosialisasi di awal tetapi saat mendekati PEMILWA ya­itu pada 15 Desember. Sosialisasi diadakan secara dadakan karena so­si­ali­sa­si awal gagal. “PEMILWA tahun ini ku­rang ra­ mai. Tahun lalu lumayanlah, se­mua­ nya tergantung sosialisasinya. Tidak ta­hu juga tentang debat calon karena ti­dak dapat infonya dan tidak melihat pam­flet­nya,” jelas Nisa. Debat calon pre­si­den dan wakil presiden BEM REMA UNY diadakan pada Senin (13/12) di Student Center yang di­jad­ wal­kan pukul 08.30-11.00 WIB hanya di­mi­na­ti beberapa mahasiswa. Hal ini ter­li­hat dari presensi kehadiran acara de­bat calon pada pukul 10.25 WIB ha­nya diisi oleh 16 mahasiswa. Se­lain sosialisasi di tingkat uni­ver­ si­tas, sosialisasi juga dilaksanakan di fakultas. Dwi selaku Ketua KPU FIP

ketika pe­­­lang­ga­ran diangkat ke uni­ versitas, pelanggaran itu ‘mental se­mua’ hanya sebagai pernyataan ada pe­lang­ ga­ran, tapi sanksinya tidak jelas. Tapi ke­ti­ka peraturan sudah dirubah seribet ini dan masih ada pelanggaran, itu sama sa­ja menantang KPU fakultas."

Pintu ruang kerja BEM (kiri) dan KPU (kanan).

berkata, “KPU jurusan sosialisasi di ke­las-ke­las dan mem­bu­at se­le­ ba­ran-se­le­ba­ran.” Ber­be­da de­ngan Dwi, Arsal Gumilang Ma­ha­sis­wa Ad­ mi­nis­tr­asi Pen­di­di­kan 2008 me­nga­ ta­kan,“Berapa orang sih yang ta­hu prosedur PEMILWA dari mulai kam­pa­ nye sampai selesai, mahasiswa kan ta­ hu­nya cuma nyontreng, sosialisasinya mes­ti dibenerin.” Yohanes Pangaribowo mahasiswa Tek­nik Mesin menjelaskan bahwa di FT ter­da­pat tiga pasang calon dan sosialisasi di FT hanya dengan foto calon, tidak ada ora­si untuk memeperkenalkan diri. “Ketika partai TUGU datang, mereka ha­nya masuk ke BEM saja, tidak masuk ke KPU, langsung masukmasuk ke kam­pus dan masuk ke kelaskelas. Itu me­ru­pa­kan pelanggaran. Ibarat kata ka­lau mereka dari universitas, mau masuk ke fakultas harus tepa selira dulu ke KPU, jangan langsung masuk-masuk ke ruang lain. Setelah itu kita langsung me­ne­gur ke tim Panwaslu universitas,” ka­ta Muh. Dicky Effendi selaku Ketua KPU FMIPA menjelaskan sosialisasi par­tai yang ilegal. Dari KPU universitas, Fery me­ nga­ta­kan bahwa tim kampanye didatangkan dari semua fakultas dan dibahas di tingkat universitas. Tahun ke­ma­rin di tingkat universitas di­be­ nar­kan sedangkan di fakultas tidak di­ be­nar­kan tapi tahun ini kita satu fra­ me (pandangan-red). Muh. Dicky Effendi kembali me­ne­ gas­kan, “Pengalaman dari tahun 2009, ba­nyak sekali pelanggaran yang terjadi,

Tak ada minat menjadi pemimpin Di FMIPA terjadi calon tunggal ketua BEM. Muh. Dicky Effendi selaku ketua KPU FMIPA menjelaskan bahwa selama dua minggu tidak ada yang mendaftar ke­mu­di­an kita melapor ke dekanat dan de­ka­nat meminta untuk perpanjangan wak­tu sehingga kami beri perpanjangan wak­tu selama 2 hari dan akhirnya ada yang mendaftar, ya hanya satu itu. Nisa ma­ha­sis­wa matematika 2008 sebagai war­ga FMIPA berpendapat , “Kalau ca­ lon­nya tunggal sebagai pemilih jadi gak pu­nya pembanding.” Selain terjadi calon tunggal ke­ tua BEM, juga terjadi kekosongan calon ke­tua DPM. “Ketika saya tanya ke ketua DPMnya, ketua DPMnya menjawab, nan­ti kita perebutkan di Sidang Umum”, te­rang Muh. Dicky Effendi. Esa mahasiswa fisika 2010 menilai ber­ar­ti demokrasinya kurang. “Saya su­dah ngomong ke teman-teman KPU, ti­dak usah kita mengejar-ngejar ma­ha­ sis­wa, kita bukan mengadakan se­mi­nar yang mencari peserta, kalau ti­dak ada yang mendaftar, ya sudah. Jus­tru kita tidak akan membuang-buang te­na­ga, biaya, dan buang-buang kertas”, ujar Muh. Dicky Effendi. Dari sudut pandang mahasiswa, Nisa ber­pen­da­pat bahwa kurangnya peserta PEMILWA dapat disebabkan karena dam­pak libur merapi sehingga jadwal ku­liah dipadatkan dan adanya jam tam­ bah­an jadi mahasiswa fokus kuliah. PD III FMIPA Drs. Sutiman me­ nga­ta­kan bahwa Ketua BEM se­ha­rus­ nya mempunyai pemikiran tentang ba­ gai­ma­na pemerintahan kedepannya, mahasiswa yang punya potensi seharusnya didekati dan diajak untuk mengikuti organisasi ma­ha­sis­wa. “Segi kepemimpinannya kurang ba­ gus, kaderisasinya lemah,” jelas Drs. Sutiman.

Inas Nur Rasyidah Aufa,Aya,Delvira, Rizal, Rista, Jaka

Edisi Khusus PEMILWA |EXPEDISI• 3


PERSEPSI

Kritik Terhadap Pemilwa

T

a­hu­k­ah anda bahwa pemilwa akan dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2010? Pertanyaan ini ada­lah sebuah pertanyaan yang sa­ya lontarkan pada salah seorang te­ man. Dan jawabannya adalah “tidak ta­hu, mana saya peduli.” “Apakah anda akan memilih dalam pe­mil­wa besok?” Pertanyaan kedua yang sa­ya ajukan ini adalah pertanyaan un­tuk mengetahui apakah teman saya ini pe­duli dengan adanya pemilwa. “Ti­ dak tahu. Dan milih atau tidak, akan sa­ma saja.” Mengapa demikian? Itulah per­ta­nya­an selanjutnya yang saya lon­ tar­­kan pada teman saya tersebut. Ja­ wa­ban­nya pun begitu sederhana. “Me­ mang mereka memberikan kita apa? Ada per­ubah­an saja tidak. Pokoknya ti­dak ada pengaruh sama sekali.” Jawaban-jawaban skeptis itu begitu mu­dah terucap oleh teman saya. Dan sa­ya yakin bahwa mahasiswa yang men­ja­wab dengan skeptis tersebut ti­ dak hanya teman saya, melainkan se­ ba­gi­an besar mahasiswa di UNY akan men­ja­wab senada. Perihal di atas adalah sebuah ko­ rek­si atas keberadaan BEM Rema itu sendiri, bagaimana organisasi ma­ha­ sis­wa yang dianggap gong dari se­mua organisasi mahasiswa tersebut se­ha­ rus­nya dapat mengintegrasikan se­lu­ ruh golongan yang ada.

4 • EXPEDISI| Edisi Khusus PEMILWA 2010

Apa­la­gi bila kita melihat sosialisasi yang be­nar-benar sepihak dan mengambil wak­tu yang kurang tepat. Entah apa tu­juan dari sosialisasi tersebut, apakah ha­nya sekedar formalitas semata atau me­mang di set sedemikian rupa. Terselenggaranya pemilwa, se­ha­rus­ nya dapat membangun mental-men­tal yang bisa bertanggung jawab atas ke­ be­ra­da­an bangsanya. Namun, di UNY Pe­mil­wa masih berupa ajang asal-asal­an padahal biaya yang dikeluarkan ti­dak­ lah sedikit. Semoga, mahasiswa pa­ham akan kondisi politik yang terjadi di kam­ pus tercinta ini, sehingga mereka pu­la yang akan merubah kondisi yang ru­ nyam ini. Jadwal Pemilwa

Bukan menjadi rahasia tentang do­ mi­na­si golongan yang ada dalam rantai ke­kua­sa­an BEM REMA. Hal ini juga me­ru­pa­kan koreksi yang cukup penting. Se­ti­dak­nya pernah diungkapkan oleh jajaran rektorat juga, yang meng­ung­ kap­kan bahwa keberagaman di dalam pe­me­rin­tah­an BEM Rema belum terlihat. Koreksi-koreksi di ataslah yang mem­ bu­at gaung pemilwa, hampir-hampir tak ter­de­ngar. Segala hal yang berkaitan erat de­ngan praktek demokrasi dalam ranah ma­ha­sis­wa pada tahun ini benar-benar te­lah mengalami reduksi yang luar biasa.

Pratina Ikhtiyarini Jurnalis Expedisi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.