EXPEDISI EDISI KHUSUS II OSPEK UNY 2012
B U DAYA
KRITIS
Dok. Ekspresi
MEMBANGUN
7 Agustus 2012. Mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial (FIS), menunjukkan penugasan pada Pemandu Kedisiplinan (PK).
Penugasan Ospek, Persulit Maba Setelah direpotkan oleh penugasan, maba pun masih harus dihadapkan pada Penegak Kedisiplinan (PK).
S
etiap tahun ajaran baru, penugasan selalu menjadi salah satu bagian dalam pelaksanaan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (ospek). Setiap fakultas menampilkan ciri khas masing-masing melalui warna cocard dan slayer. Uang dan waktu pun tak jarang dihabiskan. Ketika mahasiswa baru tidak dapat memenuhi tugas maka akan mendapatkan sanksi dari masingmasing Sie Kedisipilinan. Di ospek hari pertama dan kedua (6-7/8), semua mahasiswa baru (maba) dari tujuh fakultas disatukan ke Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (GOR UNY) untuk pembukaan ospek 2012. Ketujuh fakultas memperlihatkan ciri khasnya masing-masing. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dengan hijaunya, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dengan ungunya, Fakultas Teknik (FT) dengan
orangenya, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dengan birunya, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) dengan merahnya, dan Fakultas Ekonomi (FE) dengan merah mudanya. Tiap fakultas menyanyikan yel-yel dan jargon mereka lengkap dengan lambaian slayernya dan cocard yang terpasang di dada, yang merupakan bagian penugasan dari panitia ospek fakultas. Penugasan Hanya Pemborosan Dalam pelaksanaan ospek, sebenarnya banyak penugasan ospek yang sekali pakai seperti cocard, topi wayang yang dibuat oleh maba FT, dan toga yang dibuat oleh maba FMIPA. Penugasan ospek di FBS berhubungan dengan tema ospeknya, yaitu multikulturalisme. Cocard yang dibuat pun berbentuk bonang. “Lalu, kipas itu untuk kepentingan maba sendiri.
Apalagi kondisi di GOR yang ramai kan membuat panas,” kata Vikar, Koordinator Sie Penegak Kedisiplinan (SPK) FBS. Penugasan lain adalah maba harus membawa air untuk berwudhu karena dikhawatirkan air dari truk PDAM yang dsediakan oleh panitia tidak mencukupi. “Mabanya kan ribuan,” kata Rony Siswo Setiaji, salah satu pemandu di FBS. Agak sedikit berbeda dengan FBS, FIP dan FIK yang memberikan penugasan untuk membawa barang-barang yang akan digunakan untuk bakti sosial. “Tugasnya paling bawa barang-barang yang biasa aja. Bawa mie, minyak, air mineral buat wudhu, koran buat alas shalat, sama buku tulis buat nyatet. Hari ini cuma itu saja,” kata Lina Marlina, maba FIP. Terkait dengan slayer, Panitia ospek FBS pun turut menjual salah satu perlengkapan ospek kepada maba. “Slayer
Ebma | Expedisi
s ENTRA
edisi KHUSUS II ospek UNY 2012
2
ungu yang bertanda FBS dijual panitia seharga Rp7.500,00 per potong. Untuk penugasan yang lainnya, beli secara kolektif lalu dibikin bareng-bareng. Penugasan rata-rata hanya sebatas atribut saja. Kemarin pengeluaran cuma sekitar Rp30.000,00,” jelas Lia Nurani Setyawati, Maba Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Menanggapi penjualan slayer tersebut, panitia mengatakan bahwa itu bukanlah kewajiban. Mereka boleh membeli di panitia ataupun di pihak luar. “Kita kan berpikir maba itu masih polos dan ingin yang gampang saja dan mereka juga ingin sama dengan temanteman yang lain,” kata Vikar. Sama seperti FBS, FIK pun menye diakan slayer untuk mabanya. “Kami tidak memaksa untuk membeli slayer ke panitia, namun kami menyediak an nya. Bagi yang ingin membeli silakan, tapi jika ingin membeli di luar juga diperbolehkan,” kata Faiq, Koordinator Ospek FIK. “Harganya pun juga lebih murah. 2 buah slayer dijual dengan harga Rp8000,00,” tambahnya. Bagi Arifatullah, maba Pendidikan Elektronika, yang telah mengeluar kan uang yang hampir setengah kali lebih ba nyak daripada Lia Nurani Setyawati. “Terkait ma hal atau tidak saya ras a juml ah ua ng yang dikel ua rkan relatif, berkisar an tara Rp50.000,00Rp100.000,00.” Senada dengan Arif, Agus Septa Mulyanti, ma hasiswa Teknik elekrto juga berpendapat sa ma. “Jujur saja, penugasan yang dib er ikan ol eh panitia saya ra s a m e m b u a t kit a rib et dan men yus ahkan. Peraturan ospek juga cukup sulit. Ap al ag i pen u gasan sewaktu ospek jurusan.”
Cocard yang dibuat oleh maba FT pun terbilang rumit karena berbentuk burung rajawali warna-warni dan harus disatu kan sekrup dan baut, “Untuk membuat cocard ini saja saya rasa sulit.” Winda, maba Pendidikan Sejarah, berpendapat bahwa penugasan terlalu menyusahkan. “ Ospek ribet. Peralatan yang dibawa banyak banget dan sulit,“ katanya. Sebenarnya tak hanya mereka yang mengalami kesulitan ketika menyele saikan penugasan, Danu R. ,mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro, juga mengeluh karena kerepotan membawa barang yang harus ia bawa dan ia buat. “Barangbarang buat ospek banyak. Untuk cocardnya lumayan rumit jadi, menyita banyak waktu,” ujarnya.
rajin, kita harapkan semua penugasan yang diberikan bisa dipenuhi,” jelas Vikar Radhika, Koordinator Sie Penegak Kedisiplinan (PK) FBS. Bagi Maba FT yang tidak menye lesaikan penugasan maka akan diberi sanksi Sie Penegak Kedisiplinan (PK). Sanksi diberikan sesuai dengan jenis pelanggarannya. Pelanggaran ringan di antaranya tidak membawa penugasan dan terlambat. Pelanggaran berat seperti membawa senjata tajam dan rokok. “Untuk pelanggaran ringan jenis sanksi yang diberikan seperti menyebutkan visi misi FT dan UNY. Apabila pelanggaran tersebut dilakukan berulang-ulang, maka sanksi yang diberikan lebih berat, tingkatan hukuman dinaikkan. Sedangkan pelanggaran berat, Tak Patuh, Dapat Sanksi “Barangmaka panitia tidak akan Pemb er ia n sanks i barang buat memberikan sertifikat kepada maba, yang ti ospek banyak. Untuk kepada maba tersebut,” dak bisa menyelesai cocardnya lumayan rumit kata Bani Asrofudin, kan penugasan atau jadi, menyita banyak Koordinator FT. melanggar peraturan waktu,” ujarnya. Koo rd in at or Pe yang telah ditetapkan, Danu R. mand u Sanks i (PS) seolah menjadi kewajib Pend. Teknik FIP, Mashud Syahroni an di setiap kepanitiaan Elektro , menjelaskan tentang ospek fakultas. Meski bentuk pemberian sanksi kepada maba sanksi di setiap fakultas berbedayang melakukan kesalahan. Kalau beda, tapi masih ada saja yang harus kesalahan itu baru sekali dilakukan hanya menggunakan bentakan. diberi peneguran dan menghimbau untuk Sie Keam anan dan Penegak Ke tidak mengulangi lagi. Tapi, kalau sudah disiplinan (KPK) Fakultas Ekonomi ketiga kalinya,itu nanti ada penegakan (FE) memberlakukan aturan baru pada seperti bimbingan konseling. ospek tahun 2012, yaitu pencatuman Berbeda dengan fakultas lain, FIP poin di sertifikat ospek. Setiap maha tidak memberikan sanksi nyata. “Kalau siswa baru mendapatkan poin sebanyak di FIP ndak ada karena kita masih tetap 100 di awal pelaksanaan ospek. Keti menjunjung tinggi humanisme,” kata ka mereka melanggar perat uran ospek Mashud. Walau begitu, dirinya yakin yang telah ditetapkan, maka ia akan kalau Peraturan Ospek akan tetap mendapat pengurangan poin. “Jika dipatuhi oleh maba. ada maba yang melanggar peraturan, Teknisnya, pencatatan pelanggaran maka poinnya akan dikurangi sesuai dilakukan oleh PS di tiap gugus. Setiap dengan berat ringannya pelanggaran,” gugus mempunyai pemandu sanksi. Jika jelas Eni, Koordinator KPK FE. Namun, maba tersebut masih saja mengulangi ke maba juga masih bisa menambah poin, salahan maka akan ada pemberian sanksi “Apabila mereka aktif dalam rangkaian tambahan. “Itu ada prosedurnya, seperti acara Ospek Universitas dan Fakultas, surat pernyataan yang ditandatangani maka bisa mendapat tambahan poin serta Wakil Dekan III, agar tidak melakukan bisa mendapatkan semacam reward dari kesalahan lagi,” jelas Mashud. panitia,” tambahnya. Kepanitiaan PK di Fakultas Matematika Terkait dengan penugasan bagi maba, dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dibe panitia bermaksud melihat keseriusan dakan menjadi Keamanan dan Kedisiplinan dari maba dalam menjalankan ospek di yang juga bertugas untuk memberi sanksi. tingkat universitas dan fakultas. “Tapi, “Ya, sanksinya itu cuma motivasi. Kalau kita pengen lihat di sini seberapa jauh di MIPA itu lebih ke pendidikan karakter, maba itu mau berdisiplin dan taat. memberikan semangat. Ya, biar lebih sema Mereka kan masih di ngat lah,” kata Danang Prasetyo Adi. 7 Agustus 2012. Mahsud Syahroni, menjelaskan ospek, paling nggak kita Nia Aprilianingsih pemberian sanksi kepada maba FIP yang melakukan tugaskan. Kalau mereka Arif, Awal, Dini, Janti, Joseph, Najih, Neti, Septiadi, pelanggaran. memang orang yang Taufik, Yekti
I NFO OSPEK
edisi KHUSUS II ospek UNY 2012
Antusiasme Maba Menjelang Ospek
Maba Antre Kamar Mandi
Stanisasi UKM
Mahasiswa baru (maba) terlihat sa ngat antusias menjalani ospek hari per tama, Senin, (6/8). Noviana Hapsari, mahasiswa baru Pendidikan Biologi Internasional terlihat sudah berada di depan kampus Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sejak pukul 04.45 WIB. Padahal, mahasiswa ini nglaju dari Bantul. Menurut pengakuan Novi, ia berang kat dari rumah sejak pukul 04.00 WIB. Padahal, registrasi mahasiswa baru dimu lai pukul 05.00. Ia mengaku hal tersebut dilakukan supaya dia tidak datang terlam bat. Sehingga, tidak mendapat hukuman dan sanksi dari Sie Kedisiplinan.
Para mahasiswa baru putri berbaris di depan pintu kamar mandi mushola Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (GOR UNY), Senin (6/8). Antrean panjang ini terjadi ketika pe laksanaan Ospek Universitas memasuki waktu istirahat. Hal tersebut terjadi kare na hanya terdapat satu kamar mandi putri di mushola GOR. Padahal, panitia ospek sudah membuat jadwal istirahat ospek secara bergiliran. Namun, hal tersebut kurang membantu karena jumlah maha siswa baru yang mencapai angka enam ribu orang. Kamar mandi yang tersedia di mushola GOR pun tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa baru.
Dini Permata Sari
Nur Janti
Forum Komunikasi Unit Kegiatan Ma hasiswa (FK UKM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengadakan stanisasi UKM. Bertempat di ruang parkir depan Student Center (SC) UNY, kegiatan ini direncanakan berlangsung selama empat hari, dari Senin hingga Kamis (6-9/8) mulai pukul 16.00 -22.00 WIB. Stanisasi UKM bertujuan untuk me nyosialisasikan UKM kepada maba UNY 2012. “Dengan kegiatan ini, saya dapat me ngenal beberapa UKM yang ada di UNY,” ungkap Mita, maba jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Selain itu, stanisasi yang diikuti oleh tujuh belas UKM ini diharap kan menjadi sarana yang dapat mempererat hubungan antar UKM UNY.
Pada hakikatnya, penugasanpenugasan yang diberikan kepada para maba untuk ospek adalah segala sesuatu yang menjadi kebutuhan para maba ketika mereka menjalani ospek tersebut. Ospek sendiri sudah menjadi ritual yang cukup melelahkan bagi para maba mengingat kepadatan aktivitas yang harus dijalani. Jadi, suatu kemubahan jika penugasan yang diberikan bukan lagi berdasar atas kebutuhan bagi para maba, namun melenceng menjadi sebuah beban dan pemborosan. Kecenderungan di atas (masih) ter lihat pada ospek UNY tahun 2012 ini. Di beberapa fakultas masih terdapat penugasan-penugasan yang berujung pada bertambahnya beban maba. Di Fakultas Teknik misalnya, para maba mengeluhkan penugasan yang dirasa rumit untuk dibuat, semisal topi wayang, cocard berbentuk rajawali dengan aksesoris baut dan sekrup, dan atribut-atribut lainnya. Panitia Ospek Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
tidak ketinggalan menugasi para mabanya dengan topi toga yang dibuat dari kertas. Sangat disayangkan mindset panitia terkait penugasan masih berupa atribut-atribut yang semarak, namun sesungguhnya membebani maba. Atas nama kreativitas, mereka seakan lupa pada padatya jadwal ospek dan banyaknya uang yang harus dikeluarkan untuk membuat atau membeli barang penugasan tersebut. Peran panitia ospek untuk menyusun penugasan-penugasan yang tepat guna sangat disoroti di sini. Pemberian penugasan yang berat adalah bentuk senioritas klasik yang sudah membudaya, tidak hanya di UNY. Namanya saja sudah menjadi budaya: sangat susah untuk dihilangkan. Tapi, bukannya tidak mungkin untuk sedikit demi sedikit diubah. Dibutuhkan mindset dan tindakan yang mendasar bagi panitia ospek tahun mendatang untuk tidak lagi memberi penugasanpenugasan yang tidak penting! Redaksi
Pimpinan Proyek Akhmad Muawal H | Sekretaris Neti Mufaiqoh | Bendahara Dwi Handari | Redaktur Pelaksana Nur Janti | Redaktur Dini Permatasari, Nia Aprilianingsih, Nimas M Firdausa, Nur Janti, Zaenal Abidin | Reporter Arif, Awal, Dini, Ebma, Janti, Joseph, Najih, Neti, Septiadi, Taufik, Yekti | Redaktur Foto Rahadian Rahmad | Artistik Sofwan Makruf | Produksi Irfah Lihifdzi A | Iklan F Abi Utomo, Siti Khanifah, Nia Aprilianingsih | Sirkulasi Septiadi Setia W | Alamat Gedung Student Center Lt. 2 Karangmalang Yoyakarta 55281 | Email lpm_ekspresi@yahoo.com | Web ekspresionline.com | Redaksi menerima artikel, opini dan surat pembaca. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi.
Peraturan ospek sudah sesuai. Namun, yang menyampaikan peraturan terlalu sepaneng, membuat maba menjadi tegang. Estriana Pendidikan Bahasa Inggris
M ABA BICARA
Cukup Sudah Penugasan-Penugasan yang Tidak Penting
Ospek terlalu menguras tenaga. Bikin tenggorokan jadi kering. Shella Huta Briana Pendidikan Seni Tari
Jangan terlalu repot buat perlengkapan ospeknya. Kasihan mabanya. Rinto Alfiantoro Pendidikan Teknik Elektro
Penugasan Ospek Tidak Bermanfaat Ospek tahun 2011, masing-masing fakultas di UNY memberikan barbagai macam penugasan. Tugas-tugas tersebut dinilai menyusahkan maba. Padahal, Wakil Rektor III sudah menghimbau untuk tidak memberikan penugasan kepada mahasiswa baru. Penugasan ospek pun dirasa tidak membawa manfaat bagi maba. Selain itu, penugasan juga dinilai menjadi ladang bisnis. EXPEDISI OSPEK I 2011.
O SPEK TEMPO DOELOE
E DITORIAL
Zaenal Abidin
Faqihuddien Abi Utomo
3
P ERSEPSI
edisi KHUSUS II OSPEK unY 2012
Rugi, Mahasiswa Tanpa UKM
U
it Kegiatan Mahasiswa (UKM) n merupakan media belajar bagi para mahasiswa yang fungsinya untuk mengembangkan minat, bakat, dan kegemaran mahasiswa. UKM juga berfungsi sebagai wadah untuk melak sanakan kegiatan ekstrakulikuler di perguruan tinggi sebagai pelengkap pengetahuan yang mendukung pem belajaran akademik di kampus. Dengan kebiasaan mahasiswa yang sibuk dengan waktu untuk kuliah, be lajar, dan berkegiatan di UKM, dapat melatih mahasiswa untuk membagi waktu. Hal tersebut karena mahasiswa yang mengikuti UKM telah terbiasa untuk mengatur waktu antara kuliah dan berkegiatan. Selain itu, mengikuti UKM juga akan membuat kita terbiasa bekerja dalam teamwork dan dihadapkan pada suasana kompetisi. Kegiatan UKM da pat menambah softskill mereka, yang sangat bermanfaat di kemudian hari. Seseor ang yang kuliah di jurusan Matematika membutuhkan atau bah kan memiliki keterampilan di bidang seni vokal atau lukis. Walaupun tidak berhubungan, kemampuan yang demi kian itu terkadang juga di butuhkan dalam dunia kerja. Keterampilan se macam itu, bisa didapat dari mengik uti kegiatan UKM. Berd as ark an lap ora n Dirj en Pendidikan Tinggi (Dikti), setiap tahun
pengangguran intelektual Indonesia meningkat 20 persen. Hal itu, disebabkan rendahnya softskill atau keterampilan di luar kemampuan kompetensi utama para sarjana. Angka pengangguran intelektual mencapai 740 ribu pada tahun 2006. Sarjana yang menganggur pada tahun 2008 dilaporkan mencapai 900 ribu sarjana. Indonesia setiap tahun mencetak 300 ribu orang sarjana. Sebanyak 2.900 perguruan t i n g g i n e g e r i dan swast a di Indonesia se tia p tah un meluluskan sekitar 300 ribu sarjana. Namun, ti dak sem ua lul usa n ter tampung di dunia kerja, artinya banyak di antaranya menjadi peng Repro. Sofwan | Expedisi angguran. Di Indonesia, saat ini terdapat setidaknya 24.457 orang sarjana pengangguran. Sedangkan, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei tenaga kerja setiap tahunnya pada bulan Februari dan Agustus. Dari jumlah tersebut, pengangguran dengan gelar sarjana
Kunjungi portal berita kami di ekspresionline.com untuk tahu kabarkabar di Kampus UNY.
Dan follow kami @ekspresionline
4
sekitar 12,59% dari jumlah pengangguran pengangguran pada umumnya. Hal tersebut ditengarai karena para pengangguran bergelar sarjana tersebut, merupakan sarjana yang pada saat perkuliahan hanya menguasai bidang akademik tanpa diseimbangkan dengan bidang lain yang mendukung. Hal tersebut menunjukkan pen tingnya memiliki kemampuan lain selain kemampuan akademik. Na mun, kemampuan yang bersifat non akademik seperti yang ada di UKM. Ini pun sangat di perlu kan untuk mendukung ka rier di masa depan. Tidak bisa dipungkiri bahwa UKM menyumbangkan damapak-dampak positif untuk perkembangan pi kiran menuju kedewasaan dan menambah pengalaman mahasiswa. Jelaslah sudah bahwa UKM bermanfaat bagi mahasiswa. Bahkan, jika kita kaji ulang, dampak negatif yang ditimbulkan oleh UKM sangat sedikit atau bahkan bisa dikatakan tidak ada kerugiannya bagi mahasiswa. Oleh karena itu, sangat rugi bila kuliah hanya untuk memikirkan hal akademik saja, tanpa ada dukungan dari kemampuan yang bersifat non akademik. Nimas M Firdausa
SPACE IKLAN INI, HANYA UNTUK ANDA YANG USAHANYA INGIN SUKSES! Berminat? Hubungi Nia Aprilianingsih 085743733434