EXPEDISI EDISI KHUSUS IV OSPEK UNY 2012
B U DAYA
KRITIS
Janti | Expedisi
MEMBANGUN
Selasa (7/8), mahasiswa baru sehabis sholat meninggalkan kertas koran dan botol air mineral begitu saja, dan itu luput dari perhatian Panitia.
Tugas Ospek Tak Ramah Lingkungan Sampah bekas penugasan mahasiswa baru (maba) menumpuk di sebagian besar area pelaksanaan Ospek UNY 2012. Kepedulian panitia terbilang masih rendah.
O
rientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Osp ek) Universitas diselengarakan pada (6/8) di Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (GOR UNY). Mahasiswa baru (maba) UNY ditugaskan oleh Panitia Ospek Universitas unt uk membawa perlengkapan sholat, air wudhu dalam botol, koran, dan tas plastik. Penugasan tersebut banyak yang dit ingg alkan begitu saja usai digunakan untuk shalat dzuhur. Saat ditemui perihal sampah yang luput dari perhatian panitia ospek, salah seorang perwakilan pemandu dari Fakultas Ekonomi (FE), Guntoro Galis Setianto menjelaskan, “Untuk maha siswa FE sendiri sih, memang botol air itu untuk wudhu dan korannya sendiri untuk alas shalat.”
Sampah-sampah yang tidak ramah lingkungan tersebut agaknya tidak di pikirkan secara mendalam oleh Panitia Ospek FE. Perintah yang ditetapkan oleh Panitia Ospek Universitas, diteladani ber beda oleh Panitia Ospek Fakultas Bahasa dan Seni (FBS). “Kita tidak memakai koran lagi, tapi alat ibadah, entah itu sa jadah dan lain sebagainya. Kalau air, kan kita sudah sediakan. Dengan membawa alat ibadah itu nantinya tidak ada yang ditinggal-tingal lagi,” ujar Fikar Radhahika Koordinator Sie Penegak Kedisiplinan (SPK) FBS. Di tingkat fakultas, kebersihan disi kapi dengan berbagai sanksi untuk me nertibkan mabanya. Elsha, maba jursan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menyatakan,
“Insya Allah kelompok astronomi li ngkungannya selalu bersih” Dia juga me nambahkan, “Iya, pemandu senantiasa memberikan pengarahan, tapi tergantung mabanya sudah sadar atau belum”. Terkait masalah penugasan tas kresek Bangkit Faizal maba jurusan Pendidikan Sejarah mengatakan “ribet, soalnya lebih praktis pake tas ransel sendiri malah suruh bawa tas kresek, Nggak ramah lingkungan”. Setiap akhir acara, maba FBS ber kumpul setelah diinstruksikan kepada mereka unt uk mengambili sampah yang ada di sekitar mereka. Panitia FBS mencoba menanamkan pengertian bahwa ini calon kampus mereka, bahwa mereka tidak akan merusak kampus mereka sendiri.