EXPEDISI EDISI KHUSUS V OSPEK UNY 2012
B U DAYA
KRITIS
Ebma | Expedisi
MEMBANGUN
Jumat (10/8), maba yang terlambat, ditahan di luar gerbang oleh Panitia Ospek FMIPA untuk diberi motivasi.
Risiko Jadwal Ospek Padat Jadwal ospek yang padat setiap harinya membuat mabanya kelelahan.
P
enyelenggaraan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) tahun ini, dilaksanakan bertepatan dengan bulan Ramadhan, Senin-Jumat (6-10/8). Acara yang dimulai pukul 05.00 pagi membuat mahasiswa baru (maba) rela ba ngun pagi agar dapat tiba di lokasi ospek tepat waktu. ”Ya, kalau telat jelas dikasih hukuman sama SPK-nya,” ujar Fitriani Widya Putri, maba jurusan PBSI. Jadwal dan lamanya pelaksanaan ospek di tiap fakultas berbeda setiap harinya. Contohnya, pengondisian ma ba di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam (FMIPA) yang dimulai pukul 5.30 WIB. ‘”Untuk Ospek Fakultas, registrasi dimulai pukul setengah enam, tidak terlalu pagi sih,” ujar Azizah, Koor dinator Sie Acara Ospek FMIPA. Berbeda dengan FMIPA, jadwal FIP sedikit lebih longgar. ”Untuk mabanya sendiri, pukul
6.00 harus sudah ada di sini,” jelas Rudi Pamoko Koordinator Ospek Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). Pada Ospek Universitas, Panitia Os pek Fakultas diminta untuk hadir di GOR pukul 05.00 WIB pagi, lebih awal dari biasanya. Penjadwalan yang sangat pa gi ini membuat mahasiswa baru (maba) berjaga-jaga dan melakukan berbagai macam strategi agar datang tepat waktu. Contohnya, berangkat lebih pagi untuk menghindari macetnya lalu lintas dan bangun lebih awal. Seperti yang tertera dalam jadwal acara di Fakultas Bahasa dan Seni, selain dalam waktu yang cukup lama jadwal kegiatan ospek juga padat de ngan aktivitas yang membutuhkan energi lebih. Kondisi ini apabila dibiarkan terlalu lama mengakibatkan melemahnya daya tahan tubuh. Kondisi tersebut juga terjadi pada mahasiswa-mahasiswa FIS.
Padatnya serangkaian acara yang dilalui maba, ditambah dengan penugas an yang banyak, berak ibat pada waktu istirahat maba yang tidak teratur. “Ini, saya baru bangun tidur, capai tadi habis ospek,” jawab mahasiswi Pendidikan Sosiologi 2012. Penugasan ospek yang banyak dan pengumpulannya yang relatif singkat mendapat respon beragam dari maba. “Untuk waktu masuknya, kalau bisa ditambah sedikit waktunya karena masih banyak penugasan yang perlu diker jakan,” keluh Achmad Taufik Mahasiswa baru pendidikan Teknik Mesin. Jadwal Acara Terlalu Padat Jadwal serangkaian acara ospek bu kan sepenuhnya tanggung jawab pihak Panitia Ospek Fakultas. Namun, jadwal acara juga harus disahkan melalui be berapa persetujuan. ”Peresmian jadwal
s ENTRA
edisi KHUSUS V ospek UNY 2012
2
sebenarnya dari kita. Sie Acara sudah waktu istirahat. Hal ini membuat maba buat, baru kita sampaikan ke panitia. harus bergegas dan membuat beberapa kalau panitia sudah setuju, kemudian ke mahasiswa melakukan persiapan yang pemandu, setelah pemandu setuju, baru ekstra untuk berjaga-jaga agar tidak kita sampaikan ke dekanat,” jelas Rizky mendapat hukuman atau sanksi dari Rusliansyah Koor sie Acara FIP. Panitia Penegak Kedisiplinan. Mengenai tuntutan dari pihak deka Rangkaian kegiatan ospek, baik nat dalam jadwal acara di Ospek Fakultas, itu Ospek Universitas maupun Ospek Koordinator Sie Acara Ospek Fakultas, Fakultas bisa dibilang sangat padat. Hal Rizky menjelaskan, ” Kalau dari dekanat ini dapat dilihat dari serangaian acara sih cuma mewajibkan ada ramah tamah pada jadwal acara di beberapa fakultas dan dekanat, sama kapita selekta. universitas. Di sana, kita dapat ”Ya, Jadi, untuk masalah waktu memebandingkan jadwal acara jam segitu sendiri pihak dekanat ha dengan waktu istirahat terlalu pagi kita kan nya menyanggupi sampai hanya diberi waktu empat ngekost kamar mandi sebelum maghrib. Jadi, puluh lima menit untuk luar otomatis antre kita usahakan sebelum istirahat dan shalat. maghrib sudah pulang,“ masih ada yang belum sahur juga kan pas waktu Konsekuensi Terlamabat jawabnya. Namun, puasa” berapa kali pemulangan Reza Oktafiansyah, Fitriani maba di bebrapa fakultas maba Pendidikan Teknik Maba PBSI. sempat mengalami Elektronika, merasa keterlamabatan. Jadwal kegiatan Ospek “Jadwalnya super sibuk. Fakultas kurang sesuai. Membuat saya harus pintar-pintar mem “Kegiatan ospek juga maksimalnya bagi waktu,” Jelas Irencius Ryan Sadhana pukul 6.30 WIB, kalau jam 5 itu terlalu mab a jurusan P e n pagi,” ujarnya. Jadwal kegiatan ospek didikan Teknik yang terlalu pagi, akan memberatkan Inf ormatika. bagi maba yang rumah atau kosnya Jadwal acara jauh dari lokasi ospek atau kampus yang padat karena membutuhkan persiapan dan waktu dan waktu yang lebih untuk menuju ospek yang lokasi. “Kalau begitu, kasihan yang lama tidak rumahnya atau kosnya jauh,“ tambahnya seb and ing mengomentari. d e n g a n Konsekuensi yang diterima ma singk atnya hasiswa jika terlambat sudah dapat di ketahui yaitu mendapatkan hukuman dari Penegak Kedisiplinan. “Ada tim sendiri, yaitu Pemandu Sanksi. Nanti kan, ada waktu sendiri dalam memberikan hukuman,” jawab Rudi, Koordinator FIP. Untuk penyesuaian jadwal kegiatan mah asiswa yang memiliki rumah atau kos yang jauh agar meminta panitia mau memp ertimbangkan halhal kemungkinan yang bis a terjadi yang dapat memb ahayakan maba. ”Untuk waktu mulainya (ospek-red), bisa sedikit dim undurkan karena banyak maba juga yang asalnya dari Klaten atau Magelang. Ya, kalau bisa jadi jam enam lah,” harap Adi, maba Fakultas Ekonomi.
Tidak hanya Adi, hal serupa juga disampaikan tentang keberatan mena nga ni jadwa l ac a ra ya ng mengharuskan maba berangkat pagi sekali. ”Ya, jam segitu terlalu pagi kita kan ngekost kamar mandi luar otomatis antre masih ada yang belum sahur juga kan pas waktu puasa,” Tegas Fitriani, maba PBSI. Selain jadwal acara yang padat ditambah lagi dengan penugasan yang harus dikumpulkan kesokan harinya membuat istiahat maba terganggu. Seharusnya, dapat beristirahat setelah seharian ospek justru harus membuat penugasan yang harus dikumpulkan mahasiswa. “Kita itu pulangnya sore. Masih ada penugasan lagi sampai malam,” tambah Fitriani. Ditambah lagi dengan terlambatnya jadwal kepulangan maba yang tidak sesuai dengan jadwal acara, mengakibatkan jadwal kepulangan maba molor. ”Kemarin, hari pertama dan kedua ada keterlambatan, karena memang dari acara universitas molor, jadi kita juga ikut molor.” Baru sekitar pukul setengah enam sore maba baru bisa pulang. Paginya, jadwal acara ospek baik universitas maupun fakultas faktanya membuat maba menjadi tergesagesa karena takut terlambat. Rizky Ekolaksono, maba Fakultas Bahasa dan Seni meninggal Rabu (8/8). Rizky meninggal akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi pukul 5.15 (tribun.com- red) saat akan berangkat ospek. Menurut keterangan Bayu Indra Pratama, teman satu gugus Rizky, “Almarhum itu orang yang sangat rajin, jadi tidak ingin telat berangkat ospek,” jelasnya. Pengakuan lain juga datang dari SPK FBS Dyah Ayu Widyawati. “Dia itu memang nggak pernah telat, nggak pernah bikin suatu pelanggaran, jadi SPK nggak pernah marah sama dia,” jelasnya. Banyak spekulasi tercipta perihal meninggalnya Rizky. “Saya dengar-dengar dari berita, dia berangakt dari kos, buru-buru. Nyalip bis ke kanan dari kiri. Bis yang belakang yang mau lurus udah terlanjur ngebut. Jadi, ya tertabrak.” Ujar Bayu. Hal yang hampir serupa juga Dyah ia berspekulasi jika Rizky meninggal karena terburu-buru. ”Mungkin dia bangun kesiangan setelah kemarin latihan buat acara ekspresi dan takut telat. Sehingga, berangkatnya buru-buru.” Jelasnya.
Jumat (10/8), Rudi Pramoko, Koordinator Ospek Fakultas Ilmu Pendidika (FIP), menjelaskan tentang rundown acara dan pendapat menenai pembagian waktu ospek. Nimas | Expedisi
Neti Mufaiqoh Awal, Dini, Hanif, Nimas, Nia, Yekti
Maba Award di PGSD
Ega R M Barus, Pemandu Gugus Abal, Fa kultas Ilmu Sosial (FIS) bersitegang dengan Pemandu Kedisiplinan (PK) Kamis, (9/8). Kejadian ini berlangsung ketika dua orang mahasiswa baru diminta ke depan Taman Pancasila karena tidak membawa tugas yang diminta. Ketika PK meminta mereka untuk berjanji tidak mengulanginya, Ega langsung meminta agar Yuda, Koordinator PK memberhentikannya. Ega merasa bahwa keberadaan PK sudah tidak bisa ditoleran si lagi. Dia beranggapan bahwa ospek itu tidak seharusnya ada bentak-bentakan. “Mereka itu datang ospek ingin tahu kam pusnya, ingin tahu peraturan kampusnya. Bukannya untuk dapat bentak-bentakan seperti ini. Seharusnya dalam ospek tidak ada PK,” terang Ega.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pe ngetahuan Alam (FMIPA) mengadakan display Unit Kegiatan Mahasiswa Fakul tas (UKMF), Kamis (9/8). Bertempat di gedung laboratorium, kegiatan ini diikuti oleh empat UKMF, yaitu Haska, KSI MIST, Hancala, dan Sekrup. Dalam acara ini, ter lihat euforia para maba yang menyaksikan display UKMF. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 13.00-15.00 WIB tersebut, merupakan agen da rutin dalam rangkaian Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) FMIPA. Azizah, selaku koordinator acara mengung kapkan, “Penampilan dari tiap-tiap UKMF sangat istimewa.” Ia menilai jika mereka telah mempersiapkan dan mempersem bahkan penampilan yang optimal.
Panitia Ospek Jurusan Pendidikan Gu ru Sekolah Dasar (PGSD) mengadakan Maba Awards di Auditorium UNY, Kamis (9/8). Kategori yang diperebutkan anta ra lain, gugus terajin, terkritis, teraktif, terkreatif, terkompak bahkan gugus yang ter-alay. Acara dimulai dengan memberi kan penghargaan untuk semua gugus yang ada. Kemudian, ditutup dengan terpilih nya Koko dan Tiwi sebagai Maba Putra dan Putri Terbaik dari yang Terbaik. Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk memberikan penghargaan bagi para maba. Lina Puspitaning Rahayu, Panitia Ospek Jurusan PGSD mengatakan, “Acara ini tujuannya untuk memberikan apresi asi bagi para maba yang telah berusaha dengan maksimal.”
Faqihuddien Abi U
Dini Permata Sari
Nimas M Firdausa
Kualitas, Bukan Kuantitas Menjadi mahasiswa baru (maba) di Universitas Negeri Yogyakarta berarti ha rus menyiapkan kondisi diri yang ekstra. Pasalnya selama masa Orientasi Studi dan Pengenalan kampus (ospek) para maba akan dihadapkan pada rangkaian acara yang luar biasa padatnya. Dalam satu hari saja, kegiatan os pek memakan waktu sekitar 10 jam. Maba tidak diberi pilihan lain kecuali harus menaati segala jadwal yang sudah ditentukan jika ingin sukses melewati ospek. Apa konsekuensi dari pelanggar an jadwal yang ada? Sederhana, hanya menikmati hukuman-hukuman yang sudah disediakan oleh para Penegak Kedisiplinan. Gambaran singkat ospek tersebut memang terasa sederhana. Namun, pa da kenyataannya, banyak maba yang mengeluhkan padatnya jadwal ospek. Banyak maba yang menjadi korban. Pertanyaan yang cukup mendasar adalah, apakah jadwal ospek harus dibuat sepadat itu? Tentu saja tidak. Sebenarnya banyak alternatif jadwal kegiatan yang bisa diterapkan untuk bisa memenuhi tujuan dari ospek itu sendiri, yaitu agar para maba menge
nal kampus mereka. Namun, agaknya semangat panitia terutama sie acara dalam pelaksanaan ospek kali ini mem buat mereka melupakan pertimbanganpertimbangan penting atas segala risiko yang akan diterima maba. Pertimbangan-pertimbangan terse but nyatanya berbuah menjadi kejadiankejadian pahit bagi para maba selama os pek berlangsung. Terutama adalah kondisi fisik maba yang drop. Apalagi bagi mereka yang harus berpuasa di waktu ospek kali ini. Penugasan-penugasan yang semula ditujukan demi kebaikan para maba sen diri, alih-alih menjadi tambahan beban tersendiri bagi para maba. Ke semua itu patut dijadikan bahan pertimbangan evaluasi untuk pembuatan jadwal ospek yang lebih pro terhadap kon disi fisik dan mental maba di ospek UNY selanjutnya. Bahwa, jadwal yang padat tidak mesti menjamin kesuksesan dari ospek itu sendiri. Ospek yang sederhana namun bermakna tentu lebih diharapkan oleh para maba, daripada ospek yang dipaksakan untuk padat dan semarak. Namun, sesungguhnya memberatkan dan membebani saja. Redaksi
Pimpinan Proyek Akhmad Muawal H | Sekretaris Neti Mufaiqoh | Bendahara Neti Mufaiqoh | Redaktur Pelaksana Nur Janti | Redaktur Akhmad Muawal H, Dini Permatasari, Faqihuddien Abi U, Ebma Yudhasatria, Neti Mufaiqoh, Siti Khanifah | Reporter Awal, Dini, Hanif, Nia, Nimas, Yekti | Redaktur Foto Ebma Yudhasatria | Artistik Sofwan Makruf | Produksi Irfah Lihifdzi A | Iklan Faqihuddien Abi U, Siti Khanifah, Nia Aprilianingsih | Sirkulasi Septiadi Setia W | Alamat Gedung Student Center Lt. 2 Karangmalang Yoyakarta 55281 | Email lpm_ekspresi@yahoo.com | Web ekspresionline.com | Redaksi menerima artikel, opini dan surat pembaca. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi.
Menurut saya, kegiatan ospek yang dilaksanakan terlalu pagi. Itu membuat kita kurang tidur. Aena Safrida Pendidikan Sosiologi
Waktu masuknya perlu ditambah, ka rena masih banyak penugasan yang perlu dikerjakan.
I NFO OSPEK
Euforia Maba di Gedung Laboratorium
M ABA BICARA
Ega Melawan PK
Achmad Taufik Pendididikan Teknik Elektro
Dari segi kepanitiaan sendiri mung kin kurang siap. Maba sendiri belum begitu mengerti mengenai Tata Tertib Ospeknya. Erwin Wendra Administrasi Negara
Maba Tahun 2011 tanpa Almamater Penyematan jas almamater tidak diikuti seluruh mahasiswa baru (maba), Senin (2/8/2011) di Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (GOR UNY). Wakil Rektor (WR) III saat itu, Prof.Dr. Herminarto Sofyan menjelaskan alasan terlambatnya pembagian jas almamater karena baru dipesan pada bulan Mei 2011. Akibat pemesanan jas almamater yang terlambat, maka jas almamater baru dapat diambil pada pertengahan Agustus 2011.
O SPEK TEMPO DOELOE
E DITORIAL
edisi KHUSUS V ospek UNY 2012
Ebma Yudhasatria
3
P ERSEPSI
edisi KHUSUS V OSPEK unY 2012
Budaya Momentum Maba
O
r ientasi Studi dan Pengenalan Kam pus (ospek) menjadi kesempatan bagi mahasiswa baru (maba) untuk merasakan bagaimana atmosfer kampus dibangun. Menarik mencermati bagai mana antusiasme maba dalam mengikuti rangkaian acara ospek. Sepadat apapun jadwalnya, seberat apapun penugasannya, maba seakan selalu punya gairah untuk berpartisipasi aktif dalam setiap agenda nya. Momen inilah yang ditangkap panitia ospek untuk membakar semangat para maba dalam menyemarakkan ospek. Pada momen ospek, idealisme maha siswa sungguh terlihat dari sikap kritis yang terbangun dalam orasi-orasi, diskusi, debat, dan lain sebagainya. Sikap cinta akan budaya sendiri mencoba ditanamkan lewat macam-macam pertunjukan keseni an khas Indonesia. Membuat jargon serta yel-yel yang bertujuan membangkitkan semangat itu sudah menjadi semacam ritual wajib pada penyelenggaraan ospek di tiap tahunnya. Namun, apa yang akan terjadi sesudah ospek? Semangat menjadi mahasiswa rupanya hanya sebatas momen ospek. Setelahnya, semangat tersebut cenderung menurun, bahkan hilang sama sekali. Ide alisme mahasiswa di awal perkuliahan semakin tergantikan oleh sikap apatis yang larut pada aktivitas seputar perku liahan saja. Hingga akhirnya, sikap kritis tergantikan oleh sikap acuh terhadap diri sendiri dan kondisi sekitar.
Kenyataansemakin apatisnya maha siswa mengindikasikan ada yang salah dengan sistem pendidikan yang ada di kampus-kampus. Di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) saja misalnya; beban Satuan Kredit Semester (SKS) naik, penggabungan beberapa mata kuliah, serta akses kegiat an mahasiswa yang dibatasi jam malam. Hal ini membuat mereka yang sebenarnya ingin menjaga semangat ospek selama menjadi maha siswa terhambat. Aktivis kampus terbelenggu oleh per at ur an kamp us mereka send ir i. Akhirnya pola pendidikan yang berjalan kembali pada pembodohan mahasiswa yang kuliah untuk target nilai semata. Penekanan bukan lagi pada proses dan esensi segala aktivitas mereka lakukan di kampus, namun lewat IPK dan nilai tugas. Kecenderungan gairah yang hanya di awalnya saja sebetulnya menggambar kan sikap masyarakat Indonesia dalam budaya momentum yang masih kronis. Budaya momentum merupakan segala sikap yang tercermin hanya pada momen yang terjadi/pada suatu momen tertentu saja. Seperti halnya semangat idealisme mahasiswa yang ditangkap para maba hanya selama ospek. Dalam konstruksi yang lebih luas di ranah negara, budaya momentum ini bisa diibaratkan dengan nasionalisme pasta gi gi yang dianut sebagian besar masyarakat
SPACE IKLAN INI, HANYA UNTUK ANDA YANG USAHANYA INGIN SUKSES!
Berminat?
Hubungi Nia Aprilianingsih 085743733434
Kunjungi portal berita kami di www.ekspresionline.com untuk tahu kabar-kabar di Kampus UNY.
4
@ekspresionline
Indonesia. Nasionalis me yang akan munc ul ket ika ada faktor tertentu yang memencetnya. Cont ohn ya, kas us pengk lai m an beb e rapa unsur kebuda yaan khas Indonesia seperti Tari Pendet, Batik, Tari Reog, La gu Rasa Sayange, dan Dok. Istimewa lain sebagainya oleh Malaysia. Kasus tersebut adalah faktor utama yang memencet nasion alisme masyarakat Indonesia yang tidak terima jika kebudayaan aslinya diklaim pihak lain. Jika tidak terjadi kasus semacam itu, apakah sikap nasionalisme masya rakat kita tidak akan pernah muncul dan tercermin dalam konsistensi sikap dan tindakan? Sem an gat id ea li sm e mah as isw a seharusnya berbanding lurus dengan implementasinya selama dia menjadi mahasiswa. Bukan berevolusi menjadi mahasiswa apatis yang larut dengan du nia perkuliahan dan melupakan esensi menjadi mahasiswa seperti yang dite riak-teriakkan selama ospek. Akhmad Muawal Hasan