EXPEDISI EDISI KHUSUS I PEMILWA UNY 2012
MEMBANGUN
B U DAYA
KRITIS
Awal | Expedisi
Senin(10/12). Suasana penghitungan akhir kertas suara pemilwa FIS.
Karut-Marut Pemilwa UNY 2012 Pelaksanaan Pemilwa tahun ini diwarnai berbagai permasalahan akibat kelalaian DPM KM. Hal itu bisa dilihat dari belum adanya Bawaslu dan jadwal Pemilwa Universitas yang padat.
P
emilihan Umum Mahasiswa Uni versitas Negeri Yogyakarta (Pemil wa UNY) yang diagendakan pada 19 Desember 2012 adalah agenda rutin tahunan. Pihak yang menjadi penyeleng garaialah Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), baik di tingkat universitas mau pun fakultas. Jadwal Pemilwa Universitas yang padat, belum terbentuknya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta per bedaan waktu penyelenggaraan Pemilwa
Fakultas menghiasi Pemilwa tahun ini. Ada yang berbeda untuk tahun 2012 ini yakni Pemilwa yang berada di bawah sistem Keluarga Mahasiswa (KM), yang sebelumnya berbentuk Republik Maha siswa (Rema). Zamzam Adnan F.E, Ke tua BEM KM menerangkan perpindahan sistem, “Sekarang bentuknya KM jadi sifatnya koordinatif. Berbeda dengan Re ma yang bersifat instruksionis.” Perpindahan sistem ini baiknya diikuti dengan kinerja yang baik dan persiapan yang matang. “Seyogyanya pemilwa harus dipersiapkan jauh-jauh hari dan dibarengi kinerja yang bagus dari perangkatnya,” kata Zamzam. Otonomi Fakultas itu Tidak Ada DPM KM memberikan kesempatan kepada fakultas untuk melaksanakan pemilwa masing-masing. Avansa Naufal Hakim, Ketua DPM KM, mengatakan, “DPM KM memberikan kewenangan
terhadap fakultas untuk menyelenggara kan Pemilwa.” Terkait ada atau tidaknya undang-undang men gen ai ot on om i fakultas, Avansa menegaskan, “Tidak ada Undang-Undang dalam Pemilwa 2012, adanya Peraturan Pemilwa.” Jika kita merujuk pada Peraturan Pemilwa maka di dalamnya tidak ada satu pun pasal atau bab yang menjelaskan mengenai otonomi fakultas dalam penyelenggaran Pemilwa. Terkait perarturan tertulis, Tuti, Ketua DPM FE mengatakan, “Kalau tertulis ti dak ada.” Memperjelas pernyataan di atas, Ariski, Ketua KPU FE mengatakan bahwa, “Tuti telah menghubungi Avansa, jawa bannya yaitu Pemilwa adalah otonomi fakultas. Soal hitam di atas putihnya saya kurang tahu karena hanya lisan saja.” Sosialisasi KPU Universitas Kurang “Tanggal 6-9 Des 2012 itu sudah pen daftaran calon Ketua BEM KM dan DPM
EXPEDISI edisi KHUSUS i Pemilwa unY 2012
SENTRA
“Mestinya UU ditaati oleh semua anggota dan badan-badan yang ada. Seharusnya pula Ketua BEM Fakultas harus ikut menegaskan DPM Fakultas. Tidak mendatangi undangan DPM kok protes,” Satino S.Si, M.Si, Staf Ahli WR III
Perb ed aa n wakt u pelaksanaan pemilwa disebabkan karena kurangnya koordinasi. Ali Miftah As-Shiddiqy, Ketua BEM FIK, mengatakan, “Saya tidak tahu apakah universitas yang menyesuaikan dengan fakultas atau memang sebelumnya ada koordina si.” Hal itu juga diamini oleh Ariski, ”Belum ada koordinasi antara KPU
2
Fakultas dengan KPU Universitas. KPU Universitas baru dilantik tanggal 5 Des 2012,” tegasnya. Menanggapi hal itu, Sumaryanto, M.Kes., Wakil Rektor III berargumen, ”Pada dasarnya kemahasiswaan itu hanyalah sebagai pendamping. Ormawa harus kami kawal dan fasilitasi supaya eksistensi dan kualitasnya naik. Untuk jadwal dan lain sebagainya kami tidak campur tangan karena itu urusan ma hasiswa.” Menindaklanjuti pernyataan tersebut ia berencana mengadakan dis kusi dengan Ketua KPU, DPM KM, BEM KM. "Kalau memungkinkan dilanjutkan tapi kalau tidak didis kusikan dulu, tambahnya. Jika Pemilwa tidak terlaksana pada Desemebr 2012, Satino S.Si, M.Si, Staf Ahli WR III mengatakan bahwa akan terjadi kekosongan kepemimpinan. “Kalau ditunda artinya harus ada Surat Keputusan baru tentang pengangkatan Ketua BEM KM dan DPM KM karena masa akhir jabatan mereka ialah 1 Jan 2012,” katanya. Belum Terbentuknya Bawaslu Universitas Selain kurangnya koordinasi, belum terbentuknya Bawaslu sampai saat ini mengakibatkan tidak adanya lembaga yang mengawasi jalannya Pemilwa. Pemilwa FIS yang telah berlangsung pada 10 Des 2012 berjalan tanpa pengawas an Bawaslu Universitas padahal dalam Peraturan Pemilwa disebutkan bahwa Bawaslu adalah badan yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilwa di seluruh wilayah UNY. “Bawaslu pusat belum ada kepastian namun kami sudah membentuk Panwaslu untuk mengaw asi Pemilwa FIS,” ujar Yoga. Ali juga mempertanyakan belum terbentuknya Bawaslu. “KPU sudah berjalan sedangkan Bawaslu belum ter bentuk. Kami dari FIK juga menunggu koordinasi dari teman-temen fakultas lain,” tambahnya. Ketua BEM lima fakultas, kecuali FIS dan FT, pada 9 Des 2012 mendatangi Sekretariat DPM KM untuk menyampaikan tuntutan. "Tuntutan kami antara lain segera bentuk Bawaslu
Awal | Expedisi
KM di universitas maupun fakultas. Sosialisasinya hanya mengirimkan surat ke setiap Ormawa di tiap fakultas,” kata Ariski. Sosialisasi yang dilakukan KPU Universitas belum optimal. “BEM diki rimi surat dan pamflet yang disebar di Ormawa fakultas. Saya sarankan untuk membuat banner dan memasangnya di luar ormawa agar mahasiswa tahu,” tambahnya. Amar Anfau, Ketua KPU Universitas mengakui bahwa waktunya terbatas. “Karena baru dilantik kami belum me lakukan koordinasi. Sosialisasi akan segera kami lakukan dengan menem pel pamflet dan mengirim undangan ke tiap-tiap jurusan, jujur kami akui bahwa penyelenggaraan pemilwa ini terlalu mendadak,” katanya. Pemilwa Fakultas tahun ini dilak sanakan pada tanggal yang berbeda. Fakultas Ilmu Sosial (FIS) 10 Des 2012, Fakultas Ekonomi (FE) pada 12 Des 2012, sementara Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Teknik (FT), Fakultas bahsa dan Seni (FBS), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) pada 19 Des 2012. Yoga Angga Nugraha, Ketua DPM FIS menegaskan, “Tidak ada aturan yang jelas apakah Pemilwa harus bebarengan dengan universitas atau tidak.”
Rio, Ketua Komisi Pemilihan Umum Fakultas Ilmu Sosial.
dan perbaiki jadwal Pemilwa yang dipaksakan," kata Arda Sedyoko, Ketua BEM FBS. Avansa mengatakan bahwa Bawaslu belum terbentuk karena DPM Fakultas belum mengirimkan perwakilan untuk menjadi anggota Bawaslu. "Malam ini (11 des 2012) kami coba mengumpulkan ketua DPM Fakultas untuk membentuk Bawaslu," katanya. Ia juga menjawab pertanyaan mengapa DPM KM lambat dalam bekerja. "Kami juga terkendala dengan kurangnya anggota, kira-kira 13 orag yang masih aktif," tambahnya. “Mestinya UU ditaati oleh semua anggo ta dan lembaga yang ada. Seharusnya pula Ketua BEM Fakultas harus ikut menegaskan DPM Fakultas. Tidak mendatangi undangan DPM KM, kok protes,” ujar Satino. Sampai tulisan ini diterbitkan masih belum ada kepastian jadwal Pemilwa Universitas. Hal itu dikarenakan KPU Universitas masih menunggu hasil koordinasi antara DPM KM dengan DPM Fakultas. Najih Su'udi Awal, Dini, Janti, Neti, Nia, Rahadian
EXPEDISI edisi KHUSUS i Pemilwa unY 2012
INFO PEMILWA
Pesta Demokrasi FIS Diguyur Hujan
Hasil Pemilwa FIS
Belum Pemilwa, Ketua DPM FT sudah Baru
KOMISI Pemilihan Umum Fakultas Ilmu Sosial (KPU FIS) UNY menyelengga rakan pesta demokrasi kampus berupa sosialisasi visi, misi, dan kandidat ke tua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Acara tersebut di laksanakan pada Jumat (7/11/2012) di Taman Pancasila (Tampan). Pesta demokrasi dengan suguhan angkringan gratis ini diselenggarakan pu kul 14.00-16.30 WIB. Acara yang sempat diwarnai dengan tenda bocor ini dihadiri sekitar 150 orang termasuk calon. Dra. Rr. Terry Irenewaty, M.Hum selaku Wakil Dekan 3 yang setia dari awal menemani, dan Dekan FIS Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. “Tidak dibayangkan sebelumnya kalau tenda akan bocor mengingat ten da itu adalah bantuan dari rektorat,” Tutur Rio Fibriawan selaku ketua KPU FIS UNY.
"PELAKSANAAN pemilwa berjalan lan car seperti yang diharapkan,” ujar Rio, Ketua Komisi Pemilihan Umum Fakultas Ilmu Sosial (KPU FIS) ketika ditemui setelah penghitungan suara sementara selesai. Antusiasme peserta pemilwa tidak hanya berlangsung ketika pemu ngutan suara, akan tetapi banyak yang memanfaatkan momentum penghitungan suara di tiap-tiap jurusan sampai sebe lum maghrib. Penghitungan suara dilaksanakan Senin (10/12/2012) pukul 15.45-17.30 WIB. Hasil penghitungan sementara pe milwa sudah dapat dilihat di depan sekre tariat DPM mulai Selasa (11/12/2012) tetapi hasil penghitungan suara secara resmi baru dapat ditetapkan pada Rabu (12/12/2012) karena menunggu masa banding selama 1x24 jam.
"SAYA sudah bukan Ketua DPM lagi,” kata Ruslianto, mahasiswa Pendididkan Teknik Otomotif angkatan 2009. Seca ra tiba-tiba Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknik (DPM FT) dialihjabatankan ke Heri Wiratno, ma hasiswa Pendidikan Teknik Mekatronika angkatan 2009. Sejak Rabu (28/11/2012) ia diangkat menjadi Ketua DPM. Serah terima jabatan antara Heri dengan Ketua DPM sebelumnya dilakukan berdasar kan SK Nomor 002/Ketua_DPM FT/ XII/2012 yang dikeluarkan oleh Dr. Budi Tri Siswanto, Wakil Dekan III FT. Kepengurusan Heri akan berakhir setelah rangkaian Pemilwa FT dilak sanakan. Rusli tidak dapat melanjut kan kewajibannya menjadi ketua DPM FT karena memilih menjalani HASSManagement Trainee selama enam bulan di PT. HINO Motors Sales Indonesia.
Anggun Astria
Agus Girianto
Nur Janti
EDITORIAL
KATA PEMILIH
DPM Tidak Siap Adakan Pemilwa Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) tahun ini menghadapi kendala. Mulai dari masalah teknis pelaksanaan sampai koordinasi De wan Perwakilan Mahasiwa Keluarga Mahasiswa (DPM KM) dengan DPM fakultas. Hal ini disebabkan UNY memakai sistem KM bukan lagi Re publik Mahasiswa (Rema). Dalam sis tem KM diterapkan sistem otonomi ke tiap fakultas. Otonomi yang belum jelas pelak sanaan serta batasannya ini menga kibatkan terjadinya perbedaan. Sa lah satunya ialah tanggal pelaksanaan Pemilwa di tiap fakultas. Selain itu, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) meng alami kebingungan terkait pembuat an peraturan Pemilwa. Sampai hari ini, pelaksanaan Pemilwa Universitas belum jelas tanggalnya. Ketua DPM KM menegaskan bahwa tiap fakultas diberi kebebasan meski dalam Peratur an Pemilwa tidak dituliskan tentang otonomi. Lambatnya gerak DPM KM da lam pembentukan Komisi Pemilih
an Umum (KPU) dikeluhkan oleh DPM fakultas. Fakultas Ilmu Sosial (FIS) telah melaksanakan Pemilwa pada 10 Des 2012 dan akan diikuti oleh fakultas lain meski Pemilwa Universitas masih menunggu hasil pertemuan antara Ketua KPU Univer sitas, DPM KM, dan BEM KM dengan Wakil Rektor III. Pertegas dan perjelas posisi pemilwa karena esensi Pemilwa adalah pendidik an politik kepada mahasiswa. Pemilwa diharapkan menghasilkan BEM dan DPM yang dapat menampung aspi rasi seluruh mahasiswa UNY. Jangan sampai ada anggapan jika pemilwa ti dak memberikan kontribusi nyata pada mahasiswa. Jika memang keadaannya seperti ini, tinjau ulang pemakaian sistem KM. Jika sistem KM tidak cocok lebih baik kembali ke sistem yang lama, Rema. Pa dukan kedua sistem itu lalu sesuaikan dengan kondisi mahasiswa UNY agar tercapai pendidikan politik dan lembaga yang ideal bagi mahasiswa.
Pelaksanaan Pemilwa tahun ini cukup baik dan tidak rusuh namun sepi pemilih, terutama pemilih dari angka tan atas. Rochmat Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 2010
Seperti tahun kemarin Pemilwa UNY masih samar terdengar, sosialisasi ma sih kurang, dan jadwal Pemilwa pun sangat padat. Fajar Setiawan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2010
Nanti kalau teman-teman nyoblos, saya juga ikut nyoblos. Motivasinya mengikuti demokrasi di kampus. Kalau setahuku calon ketua himaku yang satu cowok dan yang satu cewek. Calon ketua BEM yang aku tahu cuma Budi dan Dirga, yang lain tidak tahu. Sosialisasinya kurang. Tuntun Suryaningsih Pendidikan Sosiologi 2010
Redaksi
Pimpinan Proyek Faqihuddien Abi U | Sekretaris Akhmad Muawal H | Bendahara Nimas Firdausa | Redaktur Pelaksana Nia Aprilianingsih | Redaktur Akhmad Muawal H, Agus Giriyanto, Anggun Astria, Najih Su'udi | Reporter Awal, Dini, Janti, Neti, Octandi, Rahadian,| Pj Info Pemilwa Anggun Astria | Pj Kata Pemilih Joseph Sebastian | Redaktur Foto Ebma Yudhasatria| Artistik Ebma Yudhasatria, Rahadian Rahmad | Produksi Siti Khanifah, Latif A, Octandi B.P | Iklan Dini Permatasari, Nur Janti, Maelani Furqan | Sirkulasi Taufik Nurhidayat | Alamat Gedung Student Center Lt. 2 Karangmalang Yoyakarta 55281 | Email lpm_ekspresi@yahoo.com | Web ekspresionline.com | Redaksi menerima artikel, opini dan surat pembaca. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah isi.
3
EXPEDISI edisi KHUSUS I Pemilwa unY 2012
PERSEPSI
PEMILWA UNTUK (SI)APA?
C
acat di penyelenggaraan pemilihan umum mahasiswa (Pemilwa) UNY adalah sebuah rahasia umum. Per masalahan penyelenggaraan Pemilwa sebagai kegiatan besar yang dikemas dalam waktu singkat ialah salah satu nya. Kondisi di Pemilwa tahun 2011 membuat banyak mahasiswa, terutama mereka yang ingin mencalonkan diri, tidak siap. Agenda padat dan berbagai macam ketidaksiapan nyatanya terlihat lagi pada Pemilwa tahun 2012. Keteteran dalam proses kampanye, pendanaan, dan perihal lain seperti yang terjadi pada Pemilwa tahun 2009 agaknya akan terjadi lagi pada Pemilwa tahun ini. Belum lagi soal “otonomi” fakultas yang mengakibatkan Pemilwa tahun 2012 tidak serentak, sedikit banyak, memberi andil pada buruknya ko ordinasi antara Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (DPM KM) dengan DPM di ting kat fakultas pada tahap persiapan Pemilwa tahun 2012. Segala perma salahan yang terkesan membudaya ini mengarah pada pertanyaan: sebe narnya untuk apa dan siapa Pemilwa UNY dilaksanakan? Mengapa selalu ada di tiap tahunnya? Akan sangat naif jika jawabannya ad al ah pel aks an aa n prog ram kerj a (proker). Proker adalah suatu kewa jiban dan hasil rapat kerja yang harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Pada po kok ini tidak terlihat koordinasi antara panitia Pemilwa lama dengan yang baru dalam rangka transfer ilmu. Pemilwa ti dak menjadi ajang belajar berdemokrasi
jika evaluasi kecacatan Pemilwa hanya dianggap angin lalu dan tidak dijadikan bahan perbaikan ke depan. Hal yang selalu menjadi perhatian ialah masalah partisipasi mahasiswa. Jika Pemilwa pada dasarnya untuk mahasiwa, mengapa banyak mahasiswa yang apatis dan enggan meramaikan Pemilwa? Lo gis jika jawabannya adalah mahasiswa masih bingung tentang apa yang bisa mereka dapatkan dari Pemilwa itu. Toh pergantian pemimpin tidak berpengaruh terhadap Indeks Prestasi (IP) mereka. Repro.Rahadian | Expedisi
Perubahan yang dijanjikan dalam visimisi pun belum tentu dirasakan mereka yang sudah “repot-repot” berpartisipasi di Pemilwa. Sosialisasi yang merupakan tahapan penting menjadi barang remeh di Pemilwa. Banyak mahasiswa yang akhirnya tidak memilih karena tidak tahu calonnya. Dana penyelenggaraan Pemilwa yang besar serta proses yang melelahkan akan percuma jika tidak bisa menemukan
esensi Pemilwa. Mempertanyakan ten tang esensi amatlah penting jika ingin Pemilwa berjalan baik dan menghasilkan pemimpin yang baik pula. Menemukan esensi Pemilwa akan membuat maha siswa yang, seharusnya terlibat, sadar bahwa belajar demokrasi bukan sebatas di ruang perkuliahan. Bagi birokrat kampus, Pemilwa bisa jadi penting namun bisa jadi tidak. Pen ting karena birokrat tentu berharap siap a yang terpilih adalah orang-orang yang patuh dengan segala kebijakan mereka. Tidak penting karena mereka punya sistem tersendiri untuk menentukan pemimpin mereka, baik dalam Pe milihan Rektor (Pilrek), Pemilihan Wakil Rektor (Pilwarek), Pemilihan Dekan, dan lain-lain. Muncul lagi pertanyaan, dengan sistem pemilihan yang “istimewa” itu, sebenarnya Pilrek, Pilwarek, dan lain sebagain ya itu untuk apa dan siapa? Kepentingan orang tertentu yang ingin menjadi “raja kecil” di UNY? Ya setidaknya dalam Pemilwa mahasiswa sedang belajar memilih pemimpin dalam atmosfer yang lebih demokratis ketimbang Pilrek maup un Pilwarek. Tetapi apakah dengan kata-kata “sedang belajar” itu bisa dijadikan ala san maup un pemakluman akan cacatnya penyelenggaraan Pemilwa di tiap tahun nya? Tentu tidak. Malah sebuah tanda bahwa tidak ada proses pembelajaran di dalamnya karena sewajarnya dari bela jar itu harus ada progress yang terlihat, bukan malah degradasi. Jadi, Pemilwa itu penting atau tidak? Akhmad Muawal H
Mau Beriklan di Expedisi? Hubungi Dini Permatasari (085743760101)
4