Buletin EXPEDISI Edisi Khusus Pilrek UNY 2012 - Pilrek UNY Kurang Ideal

Page 1

EXPEDISI EDISI KHUSUS PILREK UNY 2012

B U DAYA

KRITIS

Janti | Expedisi

MEMBANGUN

Senin, 17/12. Aksi mahasiswa UNY menuntut transparansi pemilihan rektor di halaman gerbang rektorat.

Pilrek UNY Kurang Ideal Pilrek UNY diwarnai berbagai kritik. Baik mahasiswa maupun dosen masih menganggap agenda tersebut belum ideal.

P

emilihan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (Pilrek UNY) berlangsung pada Senin, 17 Desember 2012 di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY dan dihadiri oleh 72 ang­go­ta Senat Universitas. Per­wa­kil­an da­ri Ke­men­te­ri­an Pendidikan Na­si­o­nal (Kemendiknas) juga tu­rut meng­ha­ diri a­gen­da 4 tahunan tersebut. “Pak Men­te­ri (Mohammad Nuh) ti­dak bi­sa ha­dir,” ung­kap Prof. Dr. Achmad Dardiri, M. Hum., ketua senat UNY. “Tapi be­li­au di­wa­kili o­leh Di­ rek­tur Pendidikan Te­na­ga Ke­pen­di­dik­an (Dikpentendik), yakni Supriadi Rustad,” imbuhnya. Berdasarkan statuta UNY, ter­hi­tung ada 3 Calon Rektor (Carek) yang ber­sa­ing pa­da Pilrek 2012. Ke­ti­ga Ca­rek ter­se­but antara lain Prof. Dr. Pratomo, M. Si., Prof. Dr. Rochmat Wahab, M. Pd, M.A., dan Dr. Suyanta, M. Si.. Supriadi se­la­ku perwakilan dari Ke­men­dik­nas meng­gu­na­kan kuasa

35% su­a­ra men­te­ri un­tuk me­mi­lih Rochmat Wahab. “Suara men­teri yang 35% itu sama dengan 39 suara da­ri 108 to­tal suara yang sah,” ujar Dardiri. To­tal suara keseluruhan yakni se­jum­lah 111 suara dengan 3 suara tidak sah. Rochmat Wahab terpilih kem­ba­li men­ja­ di rek­tor un­tuk 4 tahun ke de­pan. Rochmat memperoleh suara se­ba­nyak 88 su­ara, Pratomo 14 suara, dn Suyanta 6 suara. Menanggapi hal tersebut, Prof. Jumadi, M.Pd, Sekretaris Senat UNY, men­je­las­kan, “Suara menteri yang me­mi­lih Rochmat jumlahnya 39 suara dan Senat ada 49 suara. Jadi, suara tidak ha­nya di­do­mi­nasi oleh suara menteri.” Pilrek UNY memang tidak me­nyer­ta­kan hak suara dari para kar­ya­wan, ma­ha­sis­wa, dan dosen non anggota se­nat u­ni­ver­si­tas. Namun agenda ter­se­but ti­dak lu­put dari perhatian sivitas a­ka­de­mi­ka UNY. Nur

Hidayah, M.Si., do­sen Fakultas Ilmu Sosial (FIS) ber­pen­da­pat bah­wa pelaksanaan Pilrek ter­se­but ti­dak a­kan meng­u­bah keadaan. “Misalnya ki­ta pu­nya calon lain yang kita anggap mam­pu ta­pi dengan mekanismenya se­per­ti i­tu (aturan Pilrek sesuai Statuta UNY) ya apa gunanya.” Jumadi menerangkan, “A­tur­an da­lam sta­tu­ta ter­se­but se­su­ai dengan posisi UNY se­ba­gai Badan Layanan Umum (BLU). Lain lagi aturannya dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai Badan Hukum Pendidikan (BHP).” Dardiri pun tu­rut membela pernyataan Jumadi, “Sa­ya se­ba­gai Se­nat ha­nya meng­i­kuti per­a­tur­an. Ka­lau ki­ta merekayasa di luar per­a­tur­an nan­ti kita dianggap salah.” Statuta Penyebab Apatisme Masyarakat UNY Tidak disertakannya hak pi­lih pa­ra


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.