1 minute read
Gambar 1.Desa Wisata Gunung Api Purba Ngalanggeran
Prinsip dasar dari pengembangan desa wisata: a. Pengembangan fasilitas-fasilitas wisata dalam skala kecil beserta pelayanan di dalam atau dekat dengan desa. b. Fasilitas-fasilitas dan pelayanan tersebut dimiliki dan dikerjakan oleh penduduk desa, salah satu bisa bekerja sama atau individu yang memiliki. c. Pengembangan desa wisata didasarkan pada salah satu “sifat” budaya tradisional yang lekat pada suatu desa atau “sifat” atraksi yang dekat dengan alam dengan pengembangan desa sebagai pusat pelayanan bagi wisatawan yang mengunjungi kedua atraksi tersebut.
2. 2 Best Practice
Advertisement
Best practice yang diambil untuk penulisan laporan ini adalah Desa Wisata Gunung Api Purba Ngalanggeran yang berlokasi di Gunungkidul, D.I Yogyakarta (lihat Gambar 1). Di Desa Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran memiliki potensi alam berupa panorama gunung api, area pertanian dan persawahan, air terjun, kebun kokoa, waduk mini diatas bukit. Selain itu terdapat daya tarik budaya Jawa, kerajinan topeng kayu, gelang dan batik serta daya tarik kuliner khas Gunungkidul, D.I Yogyakarta.
Gambar 1.Desa Wisata Gunung Api Purba Ngalanggeran
Sumber: www.gunungapipurba.com, 2020 Pada Desa Wisata Gunung Api Purba Ngalanggeran memiliki daya tarik buatan yang disediakan oleh pengelola wisata seperti wahana permainan outbond, flying fox, embung (waduk mini) dan paket edukasi pertanian, edukasi kerajinan topeng kayu dan kegiatan cinta alam. Desa wisata ini didukung oleh sumber daya manusia yaitu pemuda/i yang energik untuk membantu pengelolaan wisata Gunung Api Ngalanggeran. Pengembangan Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba diawali oleh Kelompok Pemuda Karang Taruna Desa Nglanggeran sejak tahun 1999, dengan adanya kesadaran peduli lingkungan bersama masyarakat menanam pohon-pohon di area gunung yang merupakan gunung yang gundul/gersang diantara bongkahan-bongkahan batu pencakar langit. Dengan berbagai kegiatan aktif dilakukan oleh kelompok pemuda dan masyarakat