3 minute read

Tabel 5. Indikasi Program Pengembangan Wisata di Kelurahan Jabungan

4 Masalah : Tradisi budaya setempat dan potensi sektor pertanian belum dikembangkan dengan baik

Potensi : Terdapat komunitas Pokdarwis

Advertisement

Belum pernah ada program wisata yang mempromosikan tradisi budaya setempat sebagai objek wisata Pengoptimalan program wisata di Jabungan dengan menawarkan tradisi budaya setempat sebagai objek wisata didukung Pokdarwis sebagai pengelola utama

5 Masalah: Kurangnya sarana dan prasarana penunjang pariwsata dan daerah wisata yang rawan gerakan tanah

Potensi : Pada kawasan obyek wisata memiliki bentang alam dan pemandangan yang indah Kelurahan Jabungan berada di daerah patahan yang rawan dengan gerakan tanah sehingga beresiko jika dilakukan pembangunan yang terlalu masif

Sumber : Kelompok 9A, 2020

Menonjolkan atraksi wisata alam dengan faslitas wisata yang disesuaikan dengan kondisi lahan eksisting sebagai bentuk adaptif dari pergerseran tanah

Tujuan

Visi :

Terciptanya Desa Jabungan sebagai Desa Wisata yang Berdaya Saing Melalui Pengembangan Komunitas dan Potensi Lokal Desa Jabungan

Tujuan khusus :

Pemaksimalan

Tabel 5. Indikasi Program Pengembangan Wisata di Kelurahan Jabungan Sasaran Strategi Indikasi Program Rencana Kelanjutan

Meningkatkan SDM yang berkompeten Pemberdayaan kelompok masyarakat sadar pengelolaan wisata Pendataan dan pemetaan sumber daya masyarakat

Membangun kerjasama antar pihak dalam pengembangan wisata dengan optimal

Pihak institusi pendidikan tinggi membantu Kelurahan Jabungan untuk pengurusan kerjasama dan pemasaran kepada pihak pemerintah dan swasta `Program “TJ” Temu Jabungan

Pelatihan, pembinaan dan peningkatan kapasitas serta inovasi masyarakat dalam pengelolaan wisata Jabungan

Pencarian investor untuk sumber dana pengembangan dan pengelolaan wisata Jabungan

pengelolaan dan pengembangan potensi wisata lokal Kelurahan Jabungan

Manajemen pariwisata dan pengembangan produk UMKM lokal yang lebih baik

Pembentukan dan pengembangan pola pikir masyarakat dalam kreatifitas pengembangan objek wisata dan UMKM di Kelurahan Jabungan serta pengimplementasian pengembangan kreatif terhadap potensi lokal Program Karya Jabungan GoTo-U Pelatihan, pembinaan dan peningkatan kapasitas serta inovasi masyarakat dalam pengembangan UMKM lokal

Pembuatan label, pendaftaran usaha dan pemasaran produk

Pelatihan pengolahan produk serta pemasaran hasil olahan UMKM lokal secara online maupun offline kepada masyarakat lokal

Pembuatan track pesepeda yang mengintegrasikan atraksi wisata yang ada.

Pengembangan wisata yang adaptif terhadap bencana di Kelurahan Jabungan

Pengoptimalan program atau atraksi wisata di Kelurahan Jabungan dengan mengembangkan potensi lokal yang khas Menonjolkan atraksi wisata alam dengan fasilitas wisata yang disesuaikan dengan kondisi lahan eksisting sebagai bentuk adaptif dari pergerseran tanah

Program Jabungan de Explorer

Pengoptimalan program wisata di Jabungan dengan menawarkan tradisi budaya setempat sebagai objek wisata didukung Pokdarwis sebagai pengelola utama

Sumber : Kelompok 9A, 2020 Pengembangan wisata edu-farming/agrowisata

Masyarakat membangun seluruh fasilitas wisata berada di lahan yang layak untuk dibangun

Penyusunan jadwal dan acara untuk promosi tradisi budaya sebagai event nasional kepada para wisatawan secara massal

BAB VI MASTERPLAN PENGEMBANGAN PARIWISATA

6.1 Konsep Pengembangan Wisata

Menjawab permasalahan utama berupa rendahnya pengelolaan dan pengembangan potensi wisata lokal Kelurahan Jabungan dan mewujudkan tujuan pemaksimalan pengelolaan dan pengembangan potensi wisata lokal Kelurahan Jabungan diterapkan konsep pengembangan pariwisata berupa desa wisata. Konsep pengembangan desa wisata sendiri merupakan bentuk dari konsep pengembangan wisata berbasis komunitas (Community Based Tourism). Menurut . Nuryanti (1993) desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.

Konsep desa wisata ini dipilih karena jika diterapkan dan atraksi wisata dikelola dan dikembangkan secara optimal mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, seperti yang terjadi di beberapa desa wisata di Indonesia, sesuai harapan masyrakat Kelurahan Jabungan terhadap upaya pengembangan wisata. Selain itu pemilihan konsep ini didasarkan dari adanya potensi desa yang sesuai dengan kriteria konsep ini. Misalnya terkait kriteria atraksi wisata yaitu adanya potensi atraksi wisata yang mencakup alam, budaya dan hasil ciptaan manusia dimana atraksi yang dipilih adalah yang paling menarik dan atraktif di desa, kriteria ini ada di Kelurahan Jabungan dimana terdapat potensi khas desa yang menarik untuk dikembangkan baik dari sisi alam (alam pedesaan di wilayah Kota Metropolitan Semarang), budaya (tradisi-tradisi), dan hasil ciptaan manusia (olahan produk lokal yang khas, seperti olahan empon-empon). Lalu memenuhi kriteria jarak tempuh, dimana Kelurahan Jabungn berada di wilayah Kota Semarang yang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah dan hanya berjarak beberapa menit dari kawasan pendidikan Universitas Diponegoro. Selain itu terkait kriteria besaran desa, Kelurahan Jabungan memiliki jumlah penduduk di usia produktif yang cukup banyak sehingga memiliki daya dukung kepariwisataan yang cukup baik ditambah adanya sistem kepercayaan dan kemasyarakatan yang masih terjaga namun tetap terbuka pada perkembangan zaman menjadikan konsep desa wisata sesuai untuk diterapkan karena terpenuhinya kriteria-kriteria yang ada. Walaupun masih diperlukan peningkatan terkait kriteria ketersediaan infrastruktur tetapi sudah adanya infrastruktur dasar mendukung pengimplementasian konsep desa wisata di Kelurahan Jabungan.

Penerapan konsep desa wisata di Kelurahan Jabungan dilakukan sesuai prinsip-prinsip dari desa wisata sebagai berikut:

This article is from: