GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 1
KARIKATUR
GERBANG PACITAN Informasi Obyektif & Konstruktif Untuk Insan Pacitan
Penasehat : Drs. Indartato, MM. Drs. Yudi Sumbogo Pembina : DR. Ir. Heru Wiwoho Supadi Putra, M.Si Hariyo Jumanto, SH, MH Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: Herman Budi Utomo, SE. Pemimpin Redaksi: Luky Puspitosari, S.STP
MEDIA INI SALAH SATU REALISASI AKUNTABILITAS/ PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PACITAN TERHADAP UPAYA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Koordinator Liputan: Arif Sasono S.Psi Sekretaris Redaksi: Sari Utami S.E. Redaktur Pelaksana: Mashudi, Rizky Fotografer: Danang, Pranoto, Sopingi Tata Usaha: Anggun Sukmawati, Aswein Atas Asih, Nur Mahmudah, Ika yunitawati, SE, MM. Eriska Oktariana
Alamat Redaksi : Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 08 Pacitan, Telp. (0357) 884110. Email: gerbangpacitan@gmail.com
ISSN 2620-6722 Redaksi GERBANG PACITAN menerima kiriman Artikel, Opini, Kritik dan Saran, Foto-foto Kegiatan yang terkait dengan kegiatan pembangunan.
Wartawan dan Tim redaksi GERBANG PACITAN dilengkapi ID card atau Kartu Pers dalam setiap melakukan kegiatan Jurnalistiknya. Nama wartawan dan tim redaksi Majalah Gerbang Pacitan dilarang memungut/meminta biaya apapun dari / kepada narasumber. 2 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
T
EDITORIAL
ak terasa, kita sudah memasuki tahun baru 2020. Lompatan waktu yang menjadi penanda diusia majalah Gerbang Pacitan yang menginjak tahun ke Tiga Belas (XIII). Tahun yang terbilang masih muda untuk sebuah media penerbitan. Terbilang muda karena sejatinya majalah yang kami hadirkan masih sangat jauh tertinggal jejaknya dengan penerbitan plat merah sejenis yang melengkapi peran kehumasan. Bila dihitung mungkin baru sekitar 156 edisi atau 156 bulan dalam kurun waktu 13 tahun. Usia yang mestinya memiliki daya jungkit kuat untuk menghadirkan lompatan-lompatan pemikiran. Medium literasi yang tak sekedar menghadirkan diskursus, namun juga penjabaran lengkap dan solutif. Semoga dengan bertambahnya usia, majalah Gerbang Pacitan bisa lebih matang tampil sebagai garda informasi daerah ditengah derasnya arus digitalisasi saat ini.
Daya Jungkit 13 Tahun Gerbang Pacitan
Pembaca Budiman, Edisi awal tahun ini, dalam rubrik "Gerbang Utama" redaksi hadirkan suguhan langkah-langkah upaya percepatan infrastruktur di wilayah Kabupaten Pacitan. Penegasan itu disampaikan Wahyu Utomo, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI saat berkunjung di Pacitan. Bahwa membangun infrastruktur selayaknya memperhatikan dampak positif bagi
masyarakat. Keberadaan Infrastruktur harus terkait dengan kegiatan perekonomian serta potensi ekonomi sekitar. Begitupun dalam suguhan rubrik "Gerbang Khusus", redaksi juga menurunkan berbagai angkah percepatan yang dilakukan Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terhadap desadesa diwilayah kabupaten Pacitan. Kemendes PDTT mengharapkan kedepan tidak boleh ada desa yang
blank spot di wilayah Pacitan. Sementara dalam rubrik "Rona Pacitan" redaksi menghadirkan berbagai agenda kegiatan Bupati dan Wakil Bupati dimedio Januari. Diantarannya, Pelantikan Pejabat dan organisasi, Kunjungan ke berbagai intansi dilingkup SKPD dan sekolah. Dalam rubrik Khusus Kebencanaan "Siaga Bencana", redaksi menyuguhkan berbagai upaya pemerintah daerah dalam hal mitigasi bencana. Edisi Januari ini, redaksi juga secara singkat mengulas "Fakta sejarah Pacitan" dalam rubrik Songsong Hari Jadi, yang kami harapkan bisa menjadi pengingat dalam menyongsong gawe tahunan Hari Jadi Kabupaten Pacitan Ke275, 19 Februari 2020 mendatang. Di rubrik "Barometer" kami munculkan keberhasilan pemerintah kabupaten Pacitan dalam hal penanganan Kebencanaan. Hal itu dibuktikan dengan berhasilnya meraih Penghargaan kebencanaan dari BNPB. Pembaca Budiman, Semoga edisi Awal tahun 2020 ini bisa menjadi media literasi bersama untuk terwujudnya Pacitan yang Lebih Baik dan Sejahtera. Amien. (**)
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 3
SAJIAN GERBANG
GERBANG UTAMA 08
Pembangunan Infrastruktur Harus Terkait Kegiatan Ekonomi
RONA PACITAN
16
Gandeng IWAPI Majukan Perekonomian Pacitan
17 Lounching SPPT PBB P2 Bupati minta ketepatan waktu dan akurasi data
23
Kunjungi Beberapa Sekolah, Bupati Beri Motivasi Siswa
24 Wujudkan Rumah GERBANG KHUSUS 12 Kemendes PDTT:
Upayakan Percepatan, Jangan Ada Desa Yang Blank Spot
Wujudkan Program Smart Village, Tiap-tiap Desa di Pacitan akan Dapat Kucuran Rp 1 Miliar 4 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
Subsidi Berkualitas
25 Bupati Harapkan Peran Perguruan Tinggi Dalam Percepatan Pembangunan Tiga Pilar Wujudkan Masyarakat Sejahtera, Sehat, Pandai dan Daya beli Tinggi
SAJIAN GERBANG EDITORIAL
RONA PACITAN
3 Daya Jungkit 13 Tahun
26
Gerbang Pacitan
BAROMETER
6
Pemkab Pacitan Gelar Istighotsah Untuk Keselamatan Pacitan
27 Bupati Lantik 83
pejabat struktural dan fungsional lingkup Pemerintah kabupaten Pacïtan
7 Sukses Terapkan Program Mitigasi Bencana, Kabupaten Pacitan Raih Penghargaan Bidang Kebencanaan dari BNPB
28
Desa Selaraskan Perencanaan Pembangunan
29 Desa Ngadirojo Siap
Maju Tingkat Nasional
30 Ajak Semua Bersinergi Pacitan yang Berkesan
31 Kerja Bersama dan Ikhlas
POLITIKA
18
SOSNGSONG HARI JADI PACIAN
WISATA KITA
Cara Online Lebih Mudah Dan Simple
33 Pacitan Sangat Luar Biasa Bupati Lepas 118 ASN Purna Tugas
34 Diskusi Kebencanaan
Komisi E DPRD Provinsi Sambangi Pacitan
22
32 Sensus Penduduk 2020;
35 Pilkada 2020; KPU Fokus Tahapan Dan Tinggikan Partisipasi Pemilih
36
SIAGA BENCANA
BINAMITRA 36 Budaya Siaga Kurangi Resiko Bencana
37 Bupati Himbau Pihak 22 Kunjungan Wisata 2019 Over Target
39 Pisah Sambut Kapolres Pacitan
Terkait Ambil Langkah Antisipasi
38 Sosialisasikan rencana tindak darurat (RTD) Bendungan Tukul
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 5
BAROMETER
Sukses Terapkan Program Mitigasi Bencana,
Kabupaten Pacitan Raih Penghargaan Bidang Kebencanaan dari BNPB
6 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
S
ebagai daerah dengan tingkat resiko bencana tinggi, Kabupaten Pacitan selalu siaga terhadap kemungkinan terjadi bencana alam. Tidak hanya ketika bencana terjadi, kesiapan penanganan pasca bencana juga menjadi perhatian. Demikian pula penguatan mitigasi kebencanaan kepada masyarakat. Atas upaya tersebut Kabupaten Pacitan mendapat Anugerah Bidang Kebencanaan Tahun 2020 langsung dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Penghargaan ini diberikan atas Partisipasi Aktif Kabupaten Pacitan dalam Penanggulangan Bencana tahun 2019. Penghargaan diterima bupati Pacitan Indartato dalam Rapat Koordinasi Nasional BNPB yang diadakan di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Selasa (4/2/2020). Turut dalam acara tersebut Komandan Kodim 0801 Letkol Inf. Nuri Wahyudi dan Wakapolres Pacitan Kompol Sunardi. Induk lembaga penanggulangan kebencanaan itu menilai Kabupaten Pacitan memiliki manajemen kebencanaan cukup baik. Tidak hanya itu, pemkab melalui BPBD sangat mendukung serta memiliki respon cepat terhadap program program BNPB. Seperti mitigasi bencana, kedaruratan, rehabilitasi serta rekonstruksi.
BAROMETER “Intinya, BNPB sangat mengapresiasi kegiatan mitigasi yang dilaksanakan mandiri oleh BPBD ” kata bupati Indartato. Lebih lanjut Bupati memberi apresiasi kepada semua unsur yang terlibat mulai dari Forkopimda, DPRD, BPBD,OPD serta masyarakat Pacitan atas kesadaranya menyikapi potensi bencana di Pacitan. Tanpa ada kerjasama semua pihak, penanganan bencana tidak akan berjalan dengan baik. Sementara, Kasi Pencegahan Dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan Diannitta agustinawati menyatakan, beberapa program mitigasi bencana yang selama ini berjalan diantaranya, Destana (desa tangguh bencana), keluarga tangguh bencana serta giat sosialisasi di sekolah sekolah, mulai SD sampai SMA. Bahkan, materi mitigasi kebencanaan ini telah masuk mata pelajaran Geografi dan Penjaskes pada jenjang SMA. "Kita juga memberikan pemahaman kebencanaan kepada anak anak usia dini melalui kegiatan lomba mewarna bertema bencana" katanya. Sebagai daerah dengan karakteristik pegunungan serta berbatasan dengan samudra lanjut Diannita, kabupaten berjuluk Paradise of Java ini memiliki resiko bencana cukup besar. Tidak hanya banjir, tanah longsor atau kekeringan, gempa bumi, tsunami, angin putting beliung, kebakaran hutan, abrasi serta bencana lain berpotensi terjadi. Dari 11 jenis bencana alam hanya bencana gunung berapi yang tidak termasuk ancaman. Bersama Kabupaten Pacitan, pemerintah kabupaten/Kota lain yang juga menerima penghargaan serupa adalah Cilacap, Pandeglang, Flores Timur, Karangasem, Konawe Utara, Halmahera Selatan, Jayapura, dan Maluku Tengah. Selain kategori Pemerintahan Kabupaten/Kota, BNPB juga memberikan penghargaan kepada sejumlah Kementerian/ lembaga, dunia usaha, Organisasi kemasyarakatan, Dunia pendidikan, perorangan dan media yang dinilai aktif dalam penanggulangan bencana. (Rizky/Luky/Arif/ Humas) GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 7
GERBANG UTAMA
8 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
GERBANG UTAMA
Pembangunan Infrastruktur Harus Terkait Kegiatan Ekonomi
M
embangun infrastruktur selayaknya memperhatikan dampak positif bagi masyarakat. Keberadaan Infrastruktur harus terkait dengan kegiatan perekonomian serta potensi ekonomi sekitar. Penegasan itu disampaikan Wahyu Utomo, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI saat berkunjung di Pacitan, Sabtu (18/01/20) sore. “Kita harus memikirkan dampak positif bagi masyarakat dan daerah,
jangan membangun infrastruktur tapi justru tidak memberi manfaat” ungkapnya. Seperti potensi kepariwisataan yang menjadi andalan Kabupaten Pacitan. Wahyu Utomo mencontohkan keberadaan Etalase Geopark. Pusat wisata edukasi itu, bisa lebih dikembangkan dengan melihat potensi wisata yang lain. Demikian pula dengan keberadaan pelabuhan Gelon. Agar sarana pelabuhan nantinya memberi manfaat maka industrinya juga harus hidup. Kedatangan Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah,
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 9
GERBANG UTAMA
Kemenko RI dan rombongan di kota Seribu Satu Goa ini untuk melihat kesiapan daerah terkait percepatan implementasi Perpres no. 80 tahun 2019. Peraturan Presiden itu merupakan percepatan pembangunan ekonomi daerah. Salah satunya Kabupaten Pacitan yang masuk wilayah lintas selatan. Kemenko RI sendiri lanjut Wahyu utomo, telah membuat program program yang didukung semua kementerian serta swasta. Harapannya, dengan percepatan ini dapat memberi dampak positif bagi kemajuan daerah, provinsi bahkan nasional. Intinya kita ingin memastikan ada dukungan pak bupati untuk program yang sudah ditetapkan pak presiden” pungkasnya. Setelah melihat langsung ke daerah, kemenko nantinya akan menyusun rencana aksi lanjutan baik dengan pemerintah daerah, provinsi serta pusat. Dari koordinasi nantinya akan terlihat, daerah mana saja yang betul betul siap dan yang belum.
Jika ada yang masih terkendala akan sama sama dicari solusinya. Sementara, Bupati Pacitan Indartato usai mendampingi rombongan Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko RI mengatakan, pemerintah daerah akan mengupayakan lebih maksimal demi mendukung percepatan ini. Langkah koordinasi, komunikasi serta konsultasi sudah dilakukan dengan pemerintah yang lebih atas. “Saya minta pak sekda dan jajaran melakukan antisipasi dan analisa baik aturan, apa saja yang bisa dikembangkan termasuk resiko dampak” ungkapnya. Bupati berharap dengan upaya percepatan yang didukung pemerintah pusat ini kabupaten Pacitan akan semakin maju serta masyarakat sejahtera. (Rizky/luky/ arif/fren/humas pacitan)
“Kita harus memikirkan dampak positif bagi masyarakat dan daerah, jangan membangun infrastruktur tapi justru tidak memberi manfaat” 10 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
GERBANG UTAMA
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 11
GERBANG KHUSUS
12 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
GERBANG KHUSUS
K Kemendes PDTT:
ementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) mengupayakan percepatan bagi desa tertinggal. Salah satu upaya yang menjadi perhatian adalah ketersedian akses internet desa. "Keberadaan sinyal telekomunikasi adalah sebuah keniscayaan, kedepan tidak boleh ada desa yang blank spot" kata Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar, saat kunjungan kerja di Kabupaten Pacitan, Kamis (16/01/20) siang. Menurutnya, kebutuhan akan jaringan sangat penting bagi pemerintah desa. Apalagi penyaluran dana desa saat ini berlaku non tunai. Sehingga dana desa langsung masuk ke rekening desa. Demikian pula penyalurannya ke pengguna atau kelompok masyarakat sasaran. "Adanya jejak digital ini menjadi bukti transparansi sehingga kinerja kepala desa semakin mudah" katanya. Dalam kesempatan tersebut Halim Iskandar, juga memberikan apresiasi kepada Bupati Pacitan Indartato yang telah
Upayakan Percepatan, Jangan Ada Desa Yang Blank Spot GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 13
GERBANG KHUSUS mendeklarasikan smart village, barubaru ini. Pernyataan itu ia sampaikan seiring masih adanya kawasan blank spot area di Pacitan. “Salah satu smart village, yaitu tidak adanya blank spot. Dan Pacitan sudah declare itu. Karena itu saya sangat mengapresiasi langkah Bupati Pacitan,” ungkapnnya. Menyikapi masih adanya desadesa yang belum tersentuh sinyal telekomunikasi, menteri yang akrab disapa Gus Halim itu berjanji akan melakukan percepatan penanganan. Kementerian Desa PDTT sendiri sudah menjalin kerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan perusahan provider plat merah. “Ada enam desa yang harus segera ada sinyal untuk bisa menuju smart village. Ini penting sekali. Apalagi kedepan, dana desa tak lagi diterimakan tunai,” jelasnya. Secara khusus, Abdul Halim Iskandar memperhatikan Kabupaten Pacitan yang menurutnya punya potensi berkembang. Dan semua itu bisa terlaksana melalui peran desa. Kota berjuluk paradise of java ini selayaknya bisa bangkit maju seperti Banyuwangi maupun Kabupaten
"Keberadaan sinyal telekomunikasi adalah sebuah keniscayaan, kedepan tidak boleh ada desa yang blank spot"
M
enteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar, saat kunjungan kerja di Kabupaten Pacitan, Kamis (16/01/20) siang.
14 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
"Adanya jejak digital ini menjadi bukti transparansi sehingga kinerja kepala desa semakin mudah" Tuban yang sama sama didaerah ujung. Mewakili Bupati Pacitan, Wakil Bupati Yudi Sumbogo menyatakan, sesuai keputusan Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 2019, status kemajuan dan kemandirian desa Kabupaten Pacitan cukup baik. Dari 166 desa, 1 desa masuk kategori mandiri. 115 berkembang, 44 maju dan 6 desa masih tertinggal. "Ini merupakan kunjungan pertama pak menteri setelah dilantik sekaligus mohon bimbingan dan arahan" kata Yudi Sumbogo. Kunjungan kerja Menteri Desa PDTT di Pacitan berlangsung singkat. Selain memberi bimbingan dan arahan kepada seluruh kepala desa, lurah, BPD serta pendamping desa se Kabupaten Pacitan, menteri juga berdialog dengan para pemangku desa. (Rizky/luky/arif/danang/ humas pacitan)
GERBANG KHUSUS
P
emerintah pusat melalui Kementerian Desa dikabarkan bakal mengucurkan anggaran Rp 1 miliar di setiap desa di Pacitan guna terlaksananya program smart village. Informasi tersebut seperti disampaikan Wakil Bupati Pacitan, Yudi Sumbogo. "Memang benar, belum lama ini saya sempat ke Jakarta bersama Pak Rachmad (Kadis Kominfo) dalam rangka membahas program smart village. Mudah-mudahan rencana Kementerian Desa membangun smart village itu bisa terlaksana di Pacitan," ujar Yudi Sumbogo. Menurut Wabup, melalui program smart village nantinya, semua desa akan bisa melakukan setiap pelaporan berbasiskan IT. Untuk keperluan itulah, saat ini pemerintah tengah merintis kerja sama dengan PT Telkom guna membangun infrastruktur. "Nanti semua akan terkoneksi dengan satelit. Sehingga semua proses
Wujudkan Program Smart Village,
Tiap-tiap Desa di Pacitan akan Dapat Kucuran Rp 1 Miliar
pelaporan akan lebih mudah dan cepat, sebab semuanya berbasiskan IT," tutur Yudi Sumbogo. Lantas bagaimana dengan kendala geografis di Pacitan yang bergunung dan berbukit? Wabup Yudi menegaskan hal itu tidak menjadi masalah karena aksesnya menggunakan satelit. Bahkan sejak tahun 2004 silam, kapal-kapal niaga sudah dilengkapi dengan akses satelit.
"Dan itu bisa, meskipun mereka berada di tengah samudera. Apalagi di darat, tentu bukanlah sebuah kendala," jelasnya. Ditanya kapan program tersebut bisa diimplementasikan di Pacitan, ia menegaskan mulai tahun ini secara bertahap. "Insyaallah tahun 2020 ini secara bertahap akan bisa dilaksanakan program smart village tersebut," harapnya. (Bangsaonline)
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 15
RONA PACITAN
B
upati Pacitan Indartato melantik dan mengukuhkan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Pacitan periode 2020-2025. Pelantikan dan pengukuhan organisasi pengusaha wanita itu berlangsung di pendopo Kabupaten, Kamis (22/01/20) pagi. “Saya mengapresiasi atas terbentuknya IWAPI dan semoga kedepan dapat bersama sama membangun perekonomian di Pacitan” ungkap bupati. Indartato sangat berharap kiprah IWAPI di Kabupaten Pacitan, terutama dalam menciptakan peluang kerja. Dengan terbukanya lapangan kerja berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang baik otomatis akan berpengaruh pada penurunan angka kemiskinan. Menurut Bupati, saat ini angka kemiskinan di kabupaten Pacitan masih kisaran 13 persen dengan pertumbuhan ekonomi
Gandeng IWAPI Majukan Perekonomian Pacitan 5,5 persen Hal senada disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IWAPI Jawa Timur Susmiati Rahmawati. Keberadaan IWAPI selain untuk menggali potensi daerah juga dalam rangka menghadapi persaingan pasar dunia. Ini sesuai tema, mewujudkan kaum wanita yang mandiri, cerdas, kreatif dan bertanggung jawab dibidang usaha dalam menghadapi persaingan pasar bebas (MEA) “Kita kelola potensi daerah sebaik baiknya karena tidak hanya pasar lokal, pasar internasional pun sudah menunggu” katanya. Susmiati Rahmawati mendorong perempuan Pacitan untuk giat
16 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
menggali potensi serta bakat apa saja yang masih tersembunyi . Ia yakin jika perempuan pengusaha di Pacitan mampu berkembang karena didukung sumber daya alam yang melimpah. “Pesan saya, meskipun kita punya karya tapi jangan lupa tanggung jawab kita kepada keluarga” pungkasnya. Sementara Ketua DPC IWAPI Pacitan Fatimah Suharno mengatakan, untuk memaksimalkan kerja IWAPI, pihaknya akan segera membentuk kepengurusan ranting di wilayah kecamatan. Fatimah berharap organisasi yang dipimpinya berjalan dengan baik serta dapat membuka lapangan pekerjaan baru di Pacitan. (Rizky/Luky/Arif/Danang/ Humas Pacitan)
B
upati Pacitan Indartato meluncurkan cetak massal Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) tahun 2020. Bertempat di kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Pencetakan dokumen PBB itu sengaja dilakukan lebih awal agar dalam pendistribusiannya nanti tepat waktu. “Saya berharap ada dukungan dan kerjasama yang baik dari pemangku wilayah mulai Camat, Kepala Desa dan Kelurahan hingga pak Kasun dan RT” kata bupati, jumat (10/01/20). Selain ketepatan waktu bupati juga mengingatkan pentingnya akurasi data SPPT PBB P2. Alasanya, dengan data yang lengkap dan sempurna akan memudahkan kerja aparatur dalam penarikan pajak. Demikian pula bagi warga masyarakat dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak. “Dengan tahu bahwa tanah dan bangunanya terdata maka masyarakat merasa punya kewajiban membayar pajak” imbuhnya. Bupati sangat berharap kesadaran
RONA PACITAN
Lounching SPPT PBB P2 Bupati minta ketepatan waktu dan akurasi data masyarakat untuk menunaikan kewajiban dalam membayar pajak. Sesuai slogan yang diusung “Orang Bijak Bayar Pajak”. Setiap pajak yang terhimpun akan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan. Kepala Badan Pendapatan Daerah Pacitan Sakundoko mengaku, bahwa ketaatan warga masyarakat Pacitan dalam membayar PBB sangat baik. Terbukti tahun lalu pengumpulannya memenuhi target. Meski demikian lanjut Sakundoko, masih ada beberapa obyek pajak terpaksa tidak terpungut karena wajib pajak tidak ditempat. “Ada beberapa obyek pajaknya di Pacitan namun wajib pajaknya berdomisili
luar kota jadi tidak bisa tersampaikan, namun itu hanya beberapa saja” kata Sakundoko. Terkait atensi Bupati akan akurasi data Sakundoko sangat setuju. Bahkan, pihaknya telah memulai dengan bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional untuk sinkronisasi obyek pajak dengan sertifikat hak milik. Bahkan mulai 2021 pelayanan PBB akan memberlakukan sistem online. Sampai saat ini menurut data Bapenda jumlah obyek pajak di Pacitan sebanyak 646.642. Dari jumlah itu jumlah SPPT yang dicetak sebanyak 628.032. Dengan ketetapan mencapai Rp.17.801.784.592,- (rizky/luky/arif/ humas pacitan)
“
Dengan tahu bahwa tanah dan bangunanya terdata maka masyarakat merasa punya kewajiban membayar pajak. Mari tunaikan kewajiban kita dalam membayar pajak. Sesuai slogan yang diusung “Orang Bijak Bayar Pajak”. Setiap pajak yang terhimpun akan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan"
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 17
SONGSONG HARI JADI PACITAN
C
erita mengenai asal mula Pacitan ini terdapat dalam buku Legenda Rakyat Pacitan dan babad tanah Pacitan, yang mengatakan bahwa Pacitan berasal dari Pacewetan. Pace adalah nama buah, atau dikatakan adalah mengkudu yang memberi kekuatan, sedangkan wetan adalah timur. Kota pacitan adalah sebuah kota yang berada di pulau jawa. Pacitan adalah sebuah kota yang berada di karesidenan madiun pada abad ke XV di pacitan telah berkembang agama hindu dan Budha yang berkiblat kepada Kerajaaan Majapahit yang dipimpin oleh Ki Ageng Buwono Keling yang bertempat tinggal di Jati Kecamatan Kebonagung (Drs. Ronggosaputro;1980). Sedangkan Islam dipacitan dibawa oleh Ki Ageng Petung (Kyai Siti Geseng) bersama Syeh Maulana Magribi dan Kyai Ampok Boyo (Kyai Ageng Posong) dibantu Kyai Menaksopal dari Trenggalek. Wilayah Wengker Kidul diklaim sebagai wilayah yang dikuasai oleh Ki Buwono Keling. Dia mengaku, telah menempati wilayah tersebut sejak akhir abad ke-12 atas titah kerajaan Majapahit. Ki Ageng Petung yang juga dikenal sebagai Sunan Siti Geseng lantas merangkul Buwono untuk masuk ke dalam Islam. Buwono Keling menolak, dia pun memerangi Ki Ageng Petung. Saat itu, Ki Ageng Petung mendapat bala bantuan dari beberapa rekan seperguruannya di Demak, seperti Ki Ageng Posong dan Syekh Maulana Maghribi. Selain itu, ia juga mendapat bantuan sejumlah pasukan dari Adipati Ponorogo. Singkat cerita, pertarungan antara para mahasakti itu dimenangkan Ki Ageng Petung dan rekan. Kemenangan ini lalu ditahbiskan Ki Ageng Petung. Dia menancapkan sebuah bambu di tengah Wengker Kidul sebagai tonggak awal baru peradaban yang lebih mulia di tanah lereng perbukitan Gunung Sewu. Beberapa prasasti juga ditemukan prasasti jawa kuno yang memperkuat
Fakta Sejarah Pacitan asumsi bahwa Ki Ageng Buwono Keling merupakan penguasa di Wengker Kidul. PRASASTI JAWA KUNO JA PURA PURAKSARA ERESTHA BHUWANA KELING ABHIYANA JUWANA SIDDHIM SAMAGANAYA BHIJNA TABHA MINIGVAZAH RATNA KARA PRAMANANTU Artinya : dahulu ada seorang pendekar ternama bernama Buwono Keling yang telah mencapai kesempurnaan, dalam ilmu kebathinan dan kekebalan. Seorang guru diantara orang bijaksana dan beliau inilah
18 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
Makam Buwono Keling Di Dusun Jati Desa Purwoasri Kebonagung Pacitan yang menjadi perintis dan pemakrarsa daerah sekitarnya. Negeri buwana Keling terletak di (Jati Kec. Kebonagung) ± 7 km dari ibukota Pacitan sekarang yang disebut daerah wengker kidul atau daerah pesisir selatan. Perkembangan sejarah Wengker Wetan dari jaman hindu budha kemudian masuknya Islam ke bumi nusantara serta disertai dengan sejarah kolonial belanda, Pacitan kemudian memasuki sejarah barunya. Seperti didaerah lainnya di bumi nusantara, Pacitan juga memiliki sejarah pada masa penjajahan kolonial belanda. Dan ketika dalam perang gerilya 1747-1749 (Perang Palihan Nagari (1746-1755) ) melawan VOC Belanda inilah kemudian nama Pacitan pertama kali muncul dan dipakai sampai sekarang. Perang ini terjadi di Pacitan saat Pangeran Mangkubumi dari keraton Surakarta dalam peperangannya itu sampai ke wilayah pesisir selatan di
SONGSONG HARI JADI PACITAN Makam Setraketipa
Pacitan. Saat itu sedang terjadi perang gerilya 1747-1749 (Perang Palihan Nagari (1746-1755) ) melawan VOC Belanda, Pangeran Mangkubumi mengalami kekalahan, beliau disertai 12 orang pengikutnya mundur ke arah selatan sambil mencari dukungan untuk membantu perjuangan perang tersebut. Dalam pertempuran tersebut, Pangeran Mangkubumi mengalami kekalahan dan terpukul mundur, sehingga beliau beserta pasukan yang tersisa menggunakan strategi melarikan diri ke dalam hutan dengan kondisi tubuh lelah, lemah dan lesu akibat dari perbekalan yang mereka bawa habis. Tanggal 25 Desember 1749 rombongan tersebut lemah lunglai, dan terus terdesak sampai ke hutan (Sekarang Desa Nanggungan). Namun pada akhirnya kekuatan Pangeran menjadi pulih berkat pertolongan abdinya bernama Setraketipa. Setraketipa memberikan buah mengkudu, atau yang kemudian disebut Pace kepada pangeran. Beliau diberi sebuah minuman yaitu buah pace yang telah direndam dengan legen buah kelapa, dan seketika itu juga kekuatan Pangeran Mangkubumi pulih kembali. Daerah itu kemudian diingat dengan pace sapengetan dan dalam pembicaraan keseharian sering disingkat dengan pace-tan lalu menjadilah sebuah nama menjadi kabupaten Pacitan . Setelah Pangeran Mangkubumi menjadi Hamenku Buwono I beliau memenuhi janjinya kepada para pengikutnya yang ketika itu ikut bergerilya. Setroketipo diangkat menjadi Bupati Pacitan ke-2 setelah sebelumnya dijabat oleh Raden Ngabehi Tumenggung Notopoero . Raden Ngabehi Tumenggung Notopoero sebelumnya diangkat juga oleh Pangeran Mangkubumi pada tanggal 17 Januari 1750 setelah beliau banyak membantu Pangeran Mangkubumi ketika bergerilya didaerah
Lokasi Sumur Njero Yang Berada Di Desa Sukoharjo Pacitan Pacitan. Ketika itu Ngabehi Suromarto menjabat demang Nanggungan dan ketika diangkat bupati bergelar Raden Ngabehi Notopoero.
Ngrejoso, Desa Sukoharjo dan Desa Nanggungan Cikal Bakal Kabupaten Pacitan Sampai sekarang, hutan dimana
Setraketipa memberikan minuman dari buah Pace ini dikenal dengan nama desa Nanggungan. Desa Nanggungan sendiri dulunya adalah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Tumenggung Setroketipo dan Desa Sukoharjo dipimpin oleh Tumenggung Notopuro. Menurut sejarah Tumenggung Notopuro adalah bupati pertama yang diangkat langsung oleh Kesultanan Solo dan Tumenggung Setroketipo adalah tumenggung kedua yang diangkat langsung oleh Kesultanan Yogyakarta.
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 19
SONGSONG HARI JADI PACITAN Berbeda dengan Desa Sukoharjo, di sana diadakan ritual pengambilan air di sumur njero yang biasa disebut Ritual Tirtowening. Sumur njero adalah sumur peninggalan Tumenggung Notopuro yang selalu digunakan dalam hari jadi Pacitan, sumur ini digunakan hanya setahun sekali, setiap diadakan Ritual Tirtowening tersebut. Sumur Njero terletak di dusun Ngerjoso desa Sukoharjo, Sumur Njero merupakan salah satu peninggalan sejarah yang masih tersisa hingga saat ini. Sumur Njero juga merupakan peninggalan Tumenggungan atau Kabupaten Pacitan pertama. Dinamakan Sumur Njero karena Sumur tersebut berada
OMPAK yang merupakan bekas salah satu bangunan dari kabupaten yang masih tersisa sampai sekarang,
didalam lingkup Kabupaten. Menurut istilah arti dari Tumenggung adalah Kabupaten. Tumenggung Notopoero saat itu berada di Dusun Ngrejoso atau Nerjoso di Desa Sukoharjo. Namun makam Notopoero ini terletak di
Dusun Prambon. Sampai saat ini dikedua dusun ini, Prambon dan Ngrejoso masih dapat kita jumpai bukti sejarah bahwa dulu pernah ada sebuah tumenggungan di lokasi ini. Salah satunya selain makam Notoepoero adalah ompak yang merupakan bekas salah satu bangunan dari kabupaten yang masih tersisa. Ompak ini berada tak jauh dari Sumur Njero yaitu di dusun Ngerjoso desa Sukoharjo Ompak bisa disebut dengan penyangga suatu tiang atau soko istilah jawanya.
AGENDA HAJATAN 275 HARI JADI KE-275 KABUPATEN PACITAN TAHUN 2020
9 Feb 06.00
Sepeda Onthel Start Pendopo
10-25
Feb 08.00 Bazar Buku Murah Halaman Dinas Perpustakaan
11
Feb 08.00 Bola Voli FKKD GOR Pacitan
14 Feb 07.00
13
Feb 08.00 Workshop Pengembangan Literasi dan Pameran Produk Unggulan SMK, PKLK, dan SMA Double Track Gasibu dan Pendopo 13.00 Pengukuhan JAWARA (Penjaringan Wirausaha Muda Sejatera) dan Grand Opening Shelter Kuliner PLUT
Pertandingan Hadang (Gobak Sodor) antar perwakilan kecamatan dan Desa/Kelurahan se- Kec.Pacitan (Stadion Pacitan)
15
Feb 03.00 Qiyamul Lail dan Sholat Subuh Berjamaah Masjid Agung Darul Falah 08.00 Seminar Kebudayaan, Narasumber: K.H. Agus Sanyoto, M.Pd. Pendopo
16
Feb 06.00 Pacitan MTB Enduro Seri 3 (Start Pendopo)
17 Feb 08.00 Pentasyarufan
Dana Baznas, Istiqotsah dan doa bersama Ruang Rapat Bupati
20 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
16-23
Feb 07.00 - GEMAR (Gerakan Menutup Aurat) - Hijab Fest - Seminar Al-Qur’an Tribun Alun-Alun dan Gedung Karya Dharma
18
Feb 07.00 Ziarah Makam Cikal Bakal Bupati Pacitan Makam Notopuro, Setroketipo, Kanjeng Jimat 07.00 Khotmil Al-Qur’an (Halking) 19.00 Sholat Hajat, Sujud Syukur, Istiqotsah (Masjid Agung Darul Fallah dan serentak di semua Masjid/ Mushola se Kab. Pacitan)
19
Feb 06.30 Upacara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pacitan Seluruh Sekolah/ Madrasah / Perguruan Tinggi 07.30 Prosesi HAJATAN 275 Nanggungan, Sukoharjo, Pendopo 19.30 Pagelaran Wayang Kulit 12 Kecamatan
20
Feb 07.00 Geguritan PAUD (Pendopo)
Daftar nama Bupati Pacitan selengkapnya Nama-nama Bupati Pacitan : 1745-1750 : R.T. Notopoero 1750-1757 : R.T. Notopoero 1757-1757 : R.T.Soerjonegoro I 1757-1812 : R.T.Setrowidjojo II 1812-1812 : R.T.Setrowidjojo III 1812-1826 : M.T.Djogokarjo I 1826-1826 : M.T.Djogokarjo II 1826-1850 : M.T.Djogokarjo III 1866-1879 : R.Adipati Martohadinegoro 1879-1906 : R.Adipati Harjo
21-23 Feb 08.00
Pacitan Akik Reborn 2020 (Aula Hotel Srikandi)
Tjokronegoro I 1906-1933 : R.Adipati Tjokroegoro II 1937-1942 : R.T.Soerjo Hadijokro 1943-1944 : Soekardiman 1944-1945 : MR. Soesanto Tirtoprodjo 1945-1946 : R.Soetomo 1946-1948 : R.Soetomo 1948-1950 : Soebekti Poesponoto 1950-1956 : R.Anggris Joedoediprodjo 1956-1961 : R. Soekijoen Sastro Hadisewojo(bupati) 1957-1958 : R.Broto Miseno (Kepala Daerah Swantara II) 1958-1960 : Ali Moertadlo (Kepala Daerah)
23
Feb 07.00 Mujahadah Qubro Majelis Dzikir Jamaah Al Khidmah (Pendopo)
21 Feb 06.00
08.00 Latber Kambing PE Lokal Pacitan Lapangan Desa Bolosingo
22
Feb 07.00 Festival Karawitan Antar Pelajar (Pendopo)
Jalan Sehat dan Senam SKJ (Alun-Alun) Feb 19.00 Pemilihan Duta Genre (Generasi Berencana) (Pendopo)
22-23
Feb 08.00 Tenis Meja Open (Gasibu)
24-25 25
Feb 19.30 Wayang Kulit Dalang Ki Seno Nugroho (Alun-Alun)
27
Feb 19.30 Tablig Akbar, Ustadz Wijayanto (Alun-Alun)
26-29
Feb 08.00 Bola Voli Liga Osis SMAN 1 Pacitan (GOR Pacitan)
29
Feb 19.00 Pentas Seni DalamRangka Pemilukada Pacitan 2020 (Halaman Kantor KPU Pacitan)
1961-1964 : R.Katamsi Pringgodigdo 1964-1969 : R.S. Tedjo Soemarto 1969-1980 : R.Moch Koesnan 1980-1985 : Imam Hanafi 1985-1990 : H.Mochtar Abdul Kadir 1990-1995 : H. Soedjito 1995-2000 : Sutjipto. Hs 2000-2005 : H. Soetrisno 2005-2010 : H. Sujono 2010-2011 : G. Sudibyo 2011-2016 : Indartato 2016-2020 : Indartato
1
Maret 06.00 Senam Aerozumba (Pantai Teleng Ria)
3-8
Maret 08.00 Kejuaraan Bulu Tangkis SeKabupaten Pacitan (Gasibu)
7
Maret 08.00 Festival Teatrikal Dolanan Anak Pacitan (Pendopo)
12-15
Maret 09.00 Futsal Antar Desa Se-Kabupaten Pacitan (GOR Pacitan)
7-14
Maret 09.00 Kontes Pameran Bonsai dan Lomba Burung Berkicau (Tribun Alun-Alun)
*) Jadwal masih dimungkinkan ada perubahan. Setiap perubahan jadwal akan segera diumumkan GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 21
WISATA KITA
Kunjungan Wisata 2019 Over Target
N
ampaknya kerja keras Pemerintah Kabupaten Pacitan di bidang andalan yakni pariwisata membuahkan hasil manis, lantaran target kunjungan wisata yang ditentukan kembali tercapai, dengan total kunjungan Rp. 13,059 Milyar dari Rp. 12,5 Milyar target yang disepakati tahun 2019 atau 107 persen. Tren positif yang ditunjukkan dari tahun ketahun tersebut menunjukkan bahwa pariwisata Pacitan memang layak menjadi andalan minimal di kancah regional, nasional, bahkan mancanegara. Hal tersebut tentu tidak berlebihan lantaran didukung dengan pembenahan di berbagai
lini serta update dengan berbagai perkembangan zaman. “Kerjasama itu berkaitan dengan link. Menghadirkan journey travel agent se Jawa-Bali ternyata dampaknya luar biasa,” kata T. Andi Faliandra Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparora) Pacitan, Senin (13/01/2020). Menghadapi tahun 2020, Disparpora ternyata telah menyiapkan gebrakan cerdas untuk memancing wisatawan betah berlama-lama tinggal di Pacitan. Ini tidak sulit, kondisinya yang aman, masyarakatnya yang ramah serta segala kebutuhan yang terjangkau membuat rencana tersebut akan direalisasikan Andi dan jajarannya dalam waktu dekat. “Target kita tamu berkunjung minimal 2 hari 1 malam,” terangnya. Terlebih kabar beredar menunjukkan target kunjungan akan kembali dinaikkan menjadi 2.650.000 kunjungan atau Rp. 16,6 Miliar, pada tahun ini rata-rata para tamu didominasi wisatawan Jawa Tengah dan Yogyakarta sebesar 70 persen, dan sisanya 30 persen Jawa Timur dan
22 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
mancanegara. Masalah sarana dan prasarana tetap menjadi perhatian apalagi karakter Andi yang tidak gampang puas dengan hasil kerja, didukung Disparpora sangat berkomitmen membuat nyaman seluruh tamu. Pembangunan dan perawatan selanjutnya akan didukung dengan peningkatan kapasitas SDM pelaku wisata di Pacitan dengan berbagai pertemuan dan pelatihan. “Termasuk semua lembaga dan instansi yang terlibat disana kita akan beri pelatihan,” lanjut Andi. Dikabarkan berbagai kegiatan akan menghiasi destinasi dengan bermacam-macam festival sepanjang 10 bulan dalam satu tahun. Menarik jika mengingat program lama tinggal yang akan digalakkan, ditambah puluhan warisan kekayaan seni budaya Pacitan sangat beraneka ragam dan layak untuk dipertontonkan kepada tamu yang datang, ini tentu berimbas langsung kepada masyarakat. (DiskominfoPacitan).
RONA PACITAN
Bupati Indartato memberikan motivasi kepada para santri pondok pesantren Addin As-Shiddeq Desa Padi Kecamatan Tulakan untuk semangat dalam menimba ilmu.
Bupati Indartato dan rombongan meninjau SDN 1 Padi. Dilembaga pendidikan itu bupati meninjau tanah amblas dibelakang gedung sekolah. Akibat adanya lubang yang berdekatan dengan ruang kelas itu untuk sementara kegiatan belajar mengajar dialihkan ke ruang lain.
Kunjungi Beberapa Sekolah,
Bupati Beri Motivasi Siswa
B
upati Indartato beri motivasi kepada para santri pondok pesantren Addin AsShiddeq Desa Padi Kecamatan Tulakan untuk semangat dalam menimba ilmu. Apapun dan dimanapun kata bupati, belajar merupakan hak dasar untuk semua anak. Melalui pendidikan pondok pesantren tidak hanya kepandaian umum yg diperoleh tapi juga akhlak mulia dan budi pekerti. "Semoga dari pondok pesantren ini akan lahir pemimpin pemimpin masa depan Pacitan" kata bupati, Rabu (29/01/20). Usai bersilaturahmi dengan para pengurus dan para pengajar pondok, bupati dan rombongan melanjutkan agenda menuju SDN 1 Padi. Dilembaga pendidikan itu bupati meninjau tanah amblas dibelakang gedung sekolah. Akibat adanya lubang yang berdekatan dengan ruang kelas itu untuk sementara kegiatan belajar mengajar dialihkan ke ruang lain. "Nanti kita datangkan ahli untuk melihat dan menganalisa penyebab adanya lubang" ujar bupati. Guna antisipasi keselamatan siswa untuk sementara lubang ditimbun tanah oleh pengelola sekolah. Mengakhiri rangkaian agenda orang nomor satu di Pacitan itu mengunjungi SDN 3 Pagerejo dan SMPN 4 Ngadirojo. Kebetulan dua lembaga pendidikan tersebut berdampingan. Turut mendampingi bupati, para staf ahli, kepala Dinas PUPR Edi Junan Ahmadi, Kepala Dinas PMD Sanyoto, serta tim Bappeda Kabupaten Pacitan. (Rizky/Luky/Arif/HumasPacitan)
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 23
RONA PACITAN
Wujudkan Rumah Subsidi Berkualitas
S
eiring dengan meningkatnya populasi penduduk, kebutuhan akan rumah tempat tinggal juga semakin meningkat. Guna memenuhi kebutuhan dasar tersebut, pemerintah berupaya memberi kemudahan kepada masyarakat. Yakni, memiliki hunian yang representatif juga terjangkau. “saya sampaikan terima kasih kepada para penyedia perumahan yang telah membantu terwujudnya konsep perumahan subsidi berkualitas di Pacitan” ungkap Wakil Bupati Yudi Sumbogo membacakan sambutan
Bupati Pacitan dalam acara Launching Rumah Subsidi Berkualitas di Desa Sedeng Kecamatan Pacitan, Rabu (15/01/20). Baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota, telah banyak meluncurkan program bantuan perumahan baik untuk masyarakat umum maupun ASN. Semisal, stimulan perumahan swadaya, dana alokasi khusus bidang perumahan maupun KPR bersubsidi. Dengan kemampuan yang ada lanjut Wakil Bupati, pemerintah akan terus membangun perumahanperumahan rakyat . Harapannya, masyarakat yang belum memiliki tempat hunian akan segera mendapatkan tempat tinggal layak
24 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
dalam lingkungan yang baik dan sehat. Dengan demikian akan terwujud kehidupan sejahtera lahir batin. “Saya minta dalam membangun perumahan mempertimbangkan area resapan yang baik agar lebih ramah lingkungan” katanya. Yudi Sumbogo berpesan agar dalam pembangunan fasilitas hunian memikirkan kemampuan daya beli masyarakat. Meskipun sederhana namun harus terjaga kebersihan kerapian dan keindahan. Dan yang paling utama tersedia prasrana dasar seperti akses jalan, listrik, air bersih fasilitas ibadah dan fasilitas umum lainnya. (Rizky/Luky/Arif/Danang/ Humas Pacitan)
RONA PACITAN Tiga Pilar Wujudkan Masyarakat Sejahtera, Sehat, Pandai dan Daya beli Tinggi
D Bupati Harapkan Peran Perguruan Tinggi Dalam Percepatan Pembangunan
U
niversitas Merdeka (Unmer) Madiun menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pacitan. Kerjasama tersebut meliputi bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) berlangsung diruang rapat bupati Selasa, (21/01/20) antara Rektor Universitas Merdeka Madiun Dr. Ir. Luluk Sulistyo Budi, MP dengan Bupati Pacitan Indartato. Turut menyaksikan, jajaran Universitas serta pejabat lingkup pemerintah daerah. " Saya sangat berharap kerjasama ini segera ada tindak lanjut" kata bupati Indartato. Menurut bupati, dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, Universitas Merdeka Madiun dapat mengambil peran serta berkontribusi bagi percepatan pembangunan di kota Seribu Satu Gua. Demikian pula dengan OPD agar bisa memanfaatkan
kerjasama ini sebaik baiknya. " Selain taat hukum kita juga butuh terobosan-terobosan yg inovatif yang intinya demi kesejahteraan rakyat" lanjut bupati. Rektor Universitas Merdeka Madiun Luluk Sulistyo Budi menuturkan kerjasama ini merupakan pengulangan. Sebelumnya sudah terjalin kesepahaman antara Unmer dan Pemkab Pacitan. Namun karena suatu alasan kerjasama tersebut urung berlanjut. "Ini merupakan bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi salah satunya nanti adalah pengabdian masyarakat" ungkapnya. Dengan ditandatanganinya kesepahaman kerjasama ini lanjut Luluk Sulistyo, Unmer Madiun siap membantu Kabupaten Pacitan jika dibutuhkan. Tahun ini pula, pengabdian masyarakat mahasiswa Unmer mulai dirintis. Puluhan mahasiswa telah melakukan KKN di Wilayah Pacitan. (Rizky/Luky/Arif/ Danang/Humas Pacitan)
alam penyelenggaraan pemerintahan, menciptakan masyarakat sehat, pandai dan berdaya beli tinggi merupakan tugas utama Pemerintah Kabupaten Pacitan. Tiga pilar inilah yang menjadi kunci utama dalam mewujudkan masyarakat sejahtera. Pernyataan itu disampaikan Wakil Bupati Yudi Sumbogo membacakan sambutan Bupati Pacitan saat menerima Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta di Kabupaten Pacitan, Selasa (14/01/20). Dalam mewujudkannya lanjut Wabup, tentu tidak mudah. Mengingat Kabupaten di ujung selatan Jawa Timur ini bukan daerah surplus. “Kemampuan APBD kita terbatas sehingga butuh upaya keras mencari sumber pembiayaan lainnya” kata Yudi Sumbogo. Salah satu yang jadi perhatian lebih adalah masalah penanggulangan kemiskinan. Masalah yang satu ini sangat krusial dan membutuhkan penanganan yang komprehensif. Tidak hanya terpaku dalam satu sektor namun harus ada analisa serta upaya multi sektor agar penanganan lebih efisien, optimal serta tepat sasaran. “Saya minta pak Kades dan adik-adik dapat duduk bersama berdiskusi untuk kemajuan desa” pungkasnya. Senada disampaikan Guru Besar UNS Prof. Dr. Pranoto, M.Sc. saat mendampingi para mahasiswa. Menurutnya, ini menjadi kesempatan bagi para mahasiswa untuk pengabdian kepada masyarakat. Mereka akan berbaur dengan masyarakat sekaligus diharapkan mampu mengembangkan potensi wilayah setempat. KKN Mahasiswa UNS kali ini merupakan yang ke-12 dalam 6 tahun terakhir. KKN bertempat di wilayah Kecamatan Tegalombo. Sebanyak 80 mahasiswa akan berbaur di 8 desa yakni, Desa Kebondalem, Gedangan, Gemaharjo, Pucangombo, Tahunan Lama, Tahunan Baru, Ngreco dan Desa Tegalombo. (Rizky/luky/arif/ danang/humas pacitan)
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 25
RONA PACITAN
R
atusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pacitan mengikuti doa bersama bertajuk istighotsah untuk keselamatan Kabupaten Pacitan, di Pendopo kabupaten. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo, Forkopimda, Sekretaris Daerah serta pimpinan pondok pesantren. Lantunan doa, dzikir serta kalimat toyibah menggema diantara para jamaah yang hadir. Dengan khusuk mereka mengikuti rangkaian istighotsah yang dipimpin oleh KH Abdullah Sajad. Menurut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Mahmud, doa bersama ini untuk memohon keselamatan kepada
Pemkab Pacitan Gelar Istighotsah Untuk Keselamatan Pacitan Allah SWT agar Kabupaten Pacitan diberi keselamatan. Pasalnya, Sesuai laporan BMKG Indonesia termasuk Pacitan rawan bencana. “ Ini ikhtiar kita bermunajat kepada Allah SWT jikalau sesuai ketetapan-Nya semoga bencana yang terjadi yang memberi keberkahan” Katanya, Kamis
26 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
(17/01/20). Selain doa memohon keselamatan lanjut Mahmud, Istighotsah ini juga bentuk syukur kepada Allah SWT atas prestasi yang diraih Kabupaten Pacitan selama setahun terakhir. Selain itu Kabupaten Pacitan juga berhasil menggelar pemilihan kepala desa serentak
RONA PACITAN
Bupati Lantik 83 pejabat struktural dan fungsional lingkup Pemerintah kabupaten Pacïtan
M dengan aman dan lancar. Demikian pula dengan momen pilkada yang akan berlangsung September mendatang. Sementara, Wakil Bupati Yudi Sumbogo mewakili Bupati Pacitan sangat mengapresiasi kegiatan doa bersama oleh para ASN. Ini bentuk implementasi dari misi pemerintah Kabupaten Pacitan yakni mewujudkan keshalihan sosial sekaligus harmonisasi antar seluruh lapisan masyarakat. “Mudah mudahan dengan doa bersama Allah SWT semakin memudahkan segala urusan serta terhindar dari
marabahaya” Kata Wabup Yudi Sumbogo. Wabup berharap melalui kerjasama semua pihak, Pacitan tetap kondusif, adem ayem. Dan yang tak kalah penting tetap terawat rasa persatuan dan kesatuan antar sesama. Bagi umat muslim Ia berpesan untuk selalu menjadikan Allah SWT sebagai tempat meminta pertolongan sehingga Kabupaten Pacitan selalu dalam lindungan-Nya. (Rizky/Luky/ Arif/Sopingi/humas pacitan)
emasuki awal tahun, sejumlah jabatan strategis yang lowong akhirnya terisi. Bupati Indartato, selasa (07/01/20) siang melantik pejabat struktural dan fungsional lingkup Pemerintah kabupaten Pacïtan. 83 pejabat yang dilantik, terdiri dari 72 eselon IV, 6 dari eselon III dan 2 lagi dari eselon II serta pejabat fungsional. Bupati kembali menegaskan tujuan mutasi adalah untuk menjalankan fungsi organisasi. Yakni, mendukung visi misi pemerintah daerah agar berjalan maksimal. Bupati Indartato sadar jika setiap penataan organisasi pasti ada yang puas dan tidak puas. Namun Ia berharap semua dapat menjalaninya dengan ikhlas dan profesional. (Rizky/arif/ danang/humas pacitan)
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 27
RONA PACITAN
S
ebanyak 113 kepala desa (Kades) terpilih dalam pemilihan kepala desa serentak 2019 lalu, resmi dilantik. Pelantikan berlangsung di Pendopo kabupaten oleh Bupati Pacitan Indartato. Sesuai surat keputusan Bupati nomor 188.45/17481860/KPTS/408.12/2019 kepala desa terlantik terdiri dari 8 Kades wilayah Kecamatan Donorojo, 7 Kades, masing masing wilayah Kecamatan Pringkuku dan Punung, 9 Kades wilayah Kecamatan Pacitan dan 17 Kades wilayah Kecamatan Kebonagung. 9 Kades dari wilayah Kecamatan Arjosari, 8 Kades wilayah Kecamatan Nawangan, 4 Kades wilayah Kecamatan Bandar, 10 Kades Wilayah Kecamatan Tegalombo. 13 Kades Wilayah Kecamatan Tulakan, 12 Kades wilayah Kecamatan Ngadirojo serta 9 Kades dari Kecamatan Sudimoro. Dalam arahanya Bupati Pacitan Indartato menekankan, Kepala desa harus memperhatikan arah kebijakan pemerintahan yang lebih atas. Apa yang sudah digariskan pemerintah pusat pemerintah desa dapat menjabarkanya. Semuanya harus
Desa Selaraskan Perencanaan Pembangunan berkesinambungan guna mewujudkan masyarakat adil makmur dan sejahtera. “Kita ini adalah sub sistem dari sebuah sistem negara kesatuan Republik Indonesia.” kata Bupati, Senin (06/01/20). Untuk itu, Bupati Indartato minta kepada Sekretaris daerah (Sekda) dan jajaran untuk memberikan bimbingan kepada kepala desa. Terutama, saat penyusunan RPJMDes agar selaras dengan perencanaan pemerintah kabupaten. Seperti, menekan angka kemiskinan serta mendorong indeks pembangunan Manusia (IPM) agar lebih baik lagi. Fokus lain adalah meningkatkan sumber daya manusia yang handal agar berdaya saing tinggi. “ Kepala desa sekarang banyak yang sudah
28 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
berpendidikan tinggi jadi lebih cepat menyesuaikan diri” pungkasnya. Lebih lanjut Bupati mengingatkan kepala desa bahwa dalam menjalankan roda pemerintahan tidak dapat bekerja sendiri. Namun, harus bekerja secara tim. Didesa ada perangkat desa, BPD, LKD, PKK swasta serta masyarakat. Kepala desa wajib memiliki watak “menep” yakni bekerja dengan ikhlas meski mungkin banyak cobaan yang harus dihadapi. Tidak gampang marah serta rendah hati. Pada kesempatan sama juga dilantik tim penggerak PKK desa oleh ketua tim pengerak PKK Kabupaten Ny. Luki Indartato. (Rizky/arif/danang/humas pacitan)
D
esa Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo kembali masuk nominasi penilaian tingkat provinsi dalam lomba kesatuan gerak PKK –KKBPK Kesehatan kategori PHBS. Keikutsertaan desa Ngadirojo merupakan yang kedua setelah pada lomba yang sama di tahun 2019 menyabet juara satu tingkat provinsi. “Meski pernah juara, Karena ada kebijakan kita tidak maju ke tingkat nasional desa Ngadirojo dapat mengikuti kembali perlombaan” kata ketua tim verifikasi provinsi drg. Fitria Dewi, Msi, saat penilaian lapang di Desa Ngadirojo, Selasa (07/01/20). Masuknya kembali Desa Ngadirojo dalam perlombaan kategori pola hidup bersih dan sehat (PHBS) tahun ini membuktikan bahwa desa dengan potensi batik itu memiliki semangat dan kemauan keras. dlFitria pun mengapresiasi masyarakat Desa Ngadirojo serta semua pemangku kebijakan. Ia melihat konsistensi ini sebagai bukti bahwa masyarakat di desa ini benar benar telah menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
RONA PACITAN
Desa Ngadirojo Siap Maju Tingkat Nasional Namun demikian tim penilai lanjut Fitria Dewi masih akan melihat kondisi daerah lain yang juga masuk nominasi penilaian. Yakni, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Pamekasan. Ada 10 indikator yang menjadi syarat penilaian PHBS. Diantaranya Persalinan dengan bantuan tenaga kesehatan, ASI eksklusif, pembiasaan cuci tangan pakai sabun, aktifitas fisik, lingkungan sehat, ketersediaan air bersih, penanganan demam berdarah, ketersediaan jamban sehat serta perilaku sehat lain. “ Lomba adalah salah satu cara untuk mengedukasi masyarakat agar mau berperilaku hidup sehat, jadi saya sampaikan terima kasih kepada para kader kesehatan “ ujarnya. Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luki Indartato menyatakan, Desa Ngadirojo sangat
siap untuk menjadi wakil Jawa Timur maju ke tingkat nasional. Apalagi, setahun lalu Desa Ngadirojo sudah menjadi juara satu tingkat provinsi. Istri Bupati Indartato itu pun berharap konsistensi ini berbuah manis dan Desa Ngadirojo kembali meraih yang terbaik. “ Ini menjadi bukti bahwa masyarakat sudah terbiasa menerapkan hidub bersih dan sehat” Ka Luki Indartato. Untuk mendukung upaya hidup bersih dan sehat Desa Ngadirojo memiliki inovasi unggulan. Antara lain, gerakan minggu bersih, bank sampah, sanitasi total berbasis masyarakat, sosialisasi PHBS, pemicuan sanitasi total berbasis masyarakat, desa siaga, KRPL serta membentuk juru pengamat jentik (Jumantik) setiap rumah tangga. (Rizky/arif/sopingi/humas pacitan)
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 29
RONA PACITAN Pacitan yang Berkesan
D
Ajak Semua Bersinergi
M
enggantikan Kepala Kejaksaan Negeri lama Adji Ariono S.H. Kajari baru Noer Adi, S.H., M.M. langsung terkesan dengan Kabupaten Pacitan. Pimpinan baru korps Adhyaksa itu bahkan telah mengagendakan mengunjungi beberapa obyek wisata yang selama ini menjadi destinasi favorit. “Saya mendengar pantai Pacitan sangat indah bahkan pantai klayar sampai ada lagunya” kata Noer Adi saat malam perkenalan di Pendopo Kabupaten, Senin (27/01/20) malam. Lebih lanjut Bapak dua anak tersebut sangat berterima kasih atas sambutan bupati dan semua jajaran dan berharap dalam menjalankan tugasnya nanti dapat saling bersinergi. Sebagai salah satu Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kejari juga memiliki kewajiban sama turut menyukseskan pembangunan. Hadirnya penegak hukum lanjut Noer Adi, bukan menjadi momok yang menakutkan tetapi justru menjadi pendamping serta pengawal pembangunan di daerah. Salah Satu kuncinya adalah kerjasama berbagai
pihak. “Intinya saya ada untuk saling merangkul untuk tujuan bersama” pungkasnya. Sementara Bupati Pacitan Indartato menyampaikan selamat datang dan menyambut hangat kehadiran Kejari baru, Noer Adi. Bupati juga mengamini bahwa antara pemerintah dan penegak hukum harus bersinergi demi kepentingan rakyat. Bahkan orang nomor satu di jajaran pemerintah Kabupaten Pacitan itu minta diingatkan jika ada salah. “Pak Kajari ini adalah wasit tugasnya untuk menjadi penengah agar tidak timbul masalah” Kata bupati. Dengan kerjasama yang baik Bupati Indartato berharap apa yang menjadi visi dan misi pemerintah daerah akan terwujud. Yakni, menjadikan masyarakat Pacitan adem, ayem dan tentrem. Noer Adi sebelumnya bertugas di Kejaksaan Negeri Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan menggantikan Adji Ariono yang pindah tugas ke Kalimantan Selatan. (Rizky/Luky/Arif/Danang/ HumasPacitan)
30 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
ua tahun setengah bertugas sebagai pimpinan tertinggi di Bank Jatim Cabang Pacitan, Palti Oloan P T S sangat terkesan dengan kabupaten diujung selatan Jawa Timur ini. Tidak hanya alamnya yang indah namun juga keramahan masyarakatnya. "Jujur saya berat meninggalkan Pacitan tapi ini sudah menjadi tuntutan tugas" katanya saat acara pelepasan Pimpinan Cabang Bank Jatim, di halaman wingking (Halking) kabupaten jumat (24/01/20) malam. Tidak lupa, Putra Batak itu juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerjasama semua pihak. Terutama, kepada bupati dan jajaran juga kepala OPD yg selama ini bekerjasama dengan lembaga yang Ia pimpin. Atas pindah tugas pimpinan cabang bank Jatim Pacitan, Bupati Indartato menyampaikan ucapan selamat atas jabatan baru. Bupati sangat berterima kasih atas kerja sama yg selama ini terjalin. " kepada pak Palti saya ucapkan selamat bertugas ditempat baru dan semoga sukses" kata bupati. Palti Oloan mendapat tugas baru dikantor pusat bidang divisi hukum. Sebagai pengganti pimpinan cabang Bank Jatim dijabat oleh Murjoko yang sebelumnya memimpin cabang dikota Batu Malang. (Rizky/Luky/ Arif/Sopingi/HumasPacitan)
M
eskipun dengan keterbatasan, prestasi olahraga Kabupaten Pacitan diharapkan mampu terus bersaing. Baik dikancah regional maupun nasional. Untuk itu, dalam pengelolaan dan pembinaan membutuhkan kerjasama dari semua pihak. “ Tidak hanya menjadi tanggung jawab KONI sebagai induk cabang olah raga tapi perhatian pemerintah, masyarakat juga dunia usaha menjadi penting” kata bupati Indartato saat pelantikan pengurus KONI Kabupaten Pacitan masa bhakti 2019-2023 digedung Karya Dharma, Selasa (28/01/20). Bupati Indartato menyadari, minimnya kekuatan anggaran untuk pembinaan olah raga di Pacitan. Namun, dengan sinergitas serta kerja ikhlas bersama dalam pembinaan cabang olahraga tidak mustahil atlet atlet Pacitan dapat mendulang prestasi. Khususnya pada cabang olah raga unggulan seperti catur, angkat besi, bola voli maupun
RONA PACITAN
Kerja Bersama dan Ikhlas sepak takraw. “ Secara bertahap kita akan terus upayakan tidak hanya untuk pembinaan tapi juga pembenahan dan pemenuhan fasilitas olahraga yang rusak” pungkasnya. Meskipun berada di wilayah ujung, prestasi Kabupaten Pacitan patut diperhitungkan. Wakil Sekretaris Umum KONI Jawa Timur Dedy Suhayadi menyatakan, selain meningkatkan cabang olahraga yang sudah berprestasi pembinaan untuk cabang olahraga lain harus dilakukan. Jika perlu, memanfaatkan kondisi alam sebagai dasar pembinaan cabang olahraga baru. Semisal, cabor sepeda
atau bola voli pantai. “Pacitan punya alam yang mendukung untuk membina atlet sepeda atau bola voli pantai” katanya. Dedy menambahkan untuk regenerasi, KONI Pacitan harus sering turun ke sekolah sekolah mencari bibit baru atlet olahraga. Melalui cara tersebut induk olahraga tersebut dapat menyiapkan atletnya lebih dini. Menyikapi hal tersebut Ketua KONI baru masa bakti 2019-2023 Joko Purwanto menyatakan akan segera membentuk tim koordinasi tingkat kecamatan. Apalagi untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2021. Dalam tiga kali keikutsertaan Kabupaten Pacitan dalam Porprov, atlet kota berjuluk paradise of Java ini berhasil mendulang prestasi membanggakan. Tahun 2013 meraih 4 emas 3 perak 8 perunggu. Tahun 2015 meraih 3 emas 4 perak 8 perunggu serta 2019 4 emas, 2 perak, 7 perunggu.
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 31
S
RONA PACITAN
emua warga masyarakat Kabupaten Pacitan harus dewasa, bersatu padu dalam menyambut gelaran sensus penduduk ketujuh tahun 2020 ini. Melalui dua tahapan yang ditetapkan, sensus berbasis online dan manual nantinya akan berpengaruh langsung terhadap kebijakan pemangku kebijakan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pacitan, Bagyo Trilaksono kepada Diskominfo Pacitan menyampaikan tahapan berbasis online akan dilakukan mulai pertengahan Februari hingga akhir Maret 2020 melalui laman resminya sensus.bps.go.id dengan mengupdate data diri. Saat ini BPS Pacitan telah mendapat data resmi dari Ditjen Kependudukan dan Dukcapil Kabupaten Pacitan, sementara NIK dan KK yang dimiliki menjadi acuan data BPS Pacitan. Menandakan bahwa data kependudukan di Indonesia sudah menunjukan data statistik cukup baik. “Sensus berbasis online itu sangat sederhana pertanyaannya, terkait keberadaan penduduk, jenis kelamin, Pendidikan, pekerjaannya apa, ada sedikit pertanyaan tentang kondisi tempat tinggalnya itu seperti apa,” kata Bagyo, hari ini, (30/01/2020). Kemudian, pada tahapan kedua, sensus akan menjangkau masyarakat yang tidak memiliki akses internet dengan metode wawancara. Dengan merekrut 1200 petugas dari masingmasing desa yang sebelumnya akan dibekali beberapa pelatihan. “Nah untuk bapak ibu yang sibuk dan yang aktivitasnya banyak disarankan untuk memilih yang online, karena tidak akan terganggu. Cuma tetap akan ada konfirmasi saat wawancara itu di bulan Juli. Petugas kami tetap akan melakukan pengecekkan dan berkoordinasi dengan RT setempat. Termasuk mengkonfirmasi pendatang baru dengan segala kelengkapan berkas kependudukannya,” jelas Bagyo. Langkah menekan kesalahan pada
Sensus Penduduk 2020;
Cara Online Lebih Mudah Dan Simple
saat sensus, BPS Pacitan juga telah mengatur jadwal dengan seluruh kepala desa di Kabupaten Pacitan. mereka nantinya juga memperoleh ilmu pengisian data yang nantinya dapat disosialisasikan kepada masyarakat. Melihat kondisi geografis Kabupaten Pacitan yang berpengaruh pada jaringan internet, Bagyo menghimbau kepada masyarakat untuk menyesuaikan diri saat akan melakukan sensus online, terkait data yang disampaikan, pihaknya menegaskan data yang dikonfirmasi sangat dijaga kerahasiaannya. “Sangat terjamin rahasianya. Melalui UndangUndang bahwa BPS tidak akan membocorkan semua data tersebut,” tegas Dia. Bicara prioritas, Bagyo mengatakan sama dengan wilayah
32 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
lain, yakni sinkronisasi data dengan instansi terkait yakni Dukcapil yang menggunakan sistem De Jure, sedangkan BPS menggunakan sistem De facto. Perbedaan tersebut nantinya akan disikapi dengan penerapan metode kombinited. “Banyak yang sudah ber-KTP Pacitan, tapi sekarang tinggal di luar. Nah, saat mereka nanti mengisi data di tempat-tempat itu akan ketahuan nanti,” lanjut Bagyo. Segala kemudahan yang diberikan oleh BPS diharapkan masyarakat Kabupaten Pacitan dapat berpartisipasi aktif. Sekali lagi gelaran sepuluh tahunan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat tersebut berdampak langsung pada setiap kebijakan yang dipilih para pemangku kepentingan. (DiskominfoPacitan).
RONA PACITAN Bupati Lepas 118 ASN Purna Tugas
B
Pertamina Synergy Touring:
Pacitan Luar Biasa
R
atusan pengendara motor vespa singgah di Kabupaten Pacitan. Mereka merupakan peserta Pertamina Synergy Touring yang sedang melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju Malang Jawa Timur. Rombongan disambut bupati Indartato, dipendopo kabupaten Jumat (24/01/20). Turut mendampingi, Wakil Bupati Yudi Sumbogo, Sekretaris Daerah Heru Wiwoho serta para Asisten Sekda dan staf ahli Bupati. "Selamat datang dan terimakasih telah singgah di Pacitan" kata bupati. Bupati Indartato mengharapkan Peserta touring tidak hanya sekali datang di Kota Seribu Satu Goa. Tidak sekedar singgah namun juga berkesempatan menikmati keindahan pariwisata di Pacitan. "Tidak cukup dua tiga hari untuk menikmati semua obyek wisata di Pacitan ini. Jadi saya berharap lain waktu dapat kembali berkunjung"
ungkapnya. Bupati sangat mengapresiasi kegiatan Pertamina Sinergy Touring 2020 ini. Kehadiran pecinta motor vespa ini secara tidak langsung akan menjadi sarana mengenalkan Pacitan ke luar. Rasa bangga juga diakui Direktur Asset PT. Pertamina Persero Haryo Honggowongso. Petinggi perusahaan milik negara itu sangat terkesan dengan penyambutan bupati dan jajaran. "Tidak semua yang ikut touring ini mengenal Pacitan dan ternyata Pacitan sangat luar biasa" pujinya Peserta Pertamina Sinergy Touring 2020 memulai perjalanan dari Yogyakarta. Singgah di Pacitan sebelum mengakhiri etape pertama di Kabupaten Ponorogo untuk menginap. Selanjutnya dari Bumi Reog rombongan touring akan melanjutkan perjalanan menuju kota Malang. (Rizky/Luky/Arif/Frenoto/ HumasPacitan)
upati Pacitan Indartato melepas 118 Aparatur Sipil Negara (ASN) karena memasuki masa purna tugas. Para abdi negara tersebut mengakhiri pengabdianya terhitung antara April hingga Juni 2020. Mereka terdiri dari tenaga guru sebanyak 70 orang, struktural sebanyak 47 orang dan 1 orang dari tenaga kesehatan. Pelepasan berlangsung dalam suasana kekeluargaan bertempat di halaman wingking (Halking). "Saya sampaikan terimakasih atas pengabdian bapak ibu semua dan selamat menikmati masa istirahat" kata bupati Jumat, (24/01/20). Pak In menambahkan, meski tidak muda lagi namun dalam berkarya tidak boleh kendur. Meskipun usia semakin tua tapi tetap bisa memberi manfaat untuk lingkungan dan masyarakat. Sementara kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Supomo menyatakan, penyerahan SK Pensiun kepada ASN purna tugas dilakukan lebih awal dari TMT. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi untuk melakukan revisi jika ada kesalahan administrasi. "Kita berharap saat tiba masa pensiun tidak ada kendala" ungkap Supomo. Pensiun lanjut Supomo adalah bukti keberhasilan ASN dalam menjalankan tugas. Pengabdian tidak akan berhenti karena masa pengabdian kepada negara telah usai. Namun dapat melanjutkan setelah kembali ke tengah masyarakat sesuai bidang karya masing masing. (Rizky/Luky/Arif/Sopingi/ HumasPacitan)
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 33
K
POLITIKA
omisi E DPRD Provinsi Jawa Timur melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Pacitan. Dipimpin Wakil Ketua komisi Artono, mereka diterima langsung Bupati Indartato dan wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo, Sekretaris Daerah serta para asisten dan staf ahli. Rombongan anggota dewan dari komisi E ini tidak sendirian. Namun, bersama Tim dari BPBD Jawa Timur serta Dinas Sosial Provinsi. Kedatangan mereka untuk berdiskusi terkait kebencanaan di Kabupaten Pacitan. Baik terkait langkah antisipasi, saat terjadi bencana hingga pasca terjadi bencana. “Dari diskusi ini saya berharap ada hal-hal yang dapat kami bawa ke Provinsi dan kami sampaikan ke gubernur” kata Artono, Selasa (28/01/20). Sejumlah pertanyaan terkait penanganan bencana disampaikan anggota dewan. Salah satunya dari Sri Subiati, anggota dewan dari daerah pemilihan 7. Menurutnya, Kabupaten Pacitan dengan wilayahnya yang bergunung serta berada di bibir samudera rawan terjadi bencana
Diskusi Kebencanaan Komisi E DPRD Provinsi Sambangi Pacitan alam. Bahkan, dari 11 jenis bencana alam 10 diantaranya berpotensi di kabupaten yang berada diujung selatan Jawa Timur ini. “saya sangat apresiasi dengan apa yang dilakukan pak bupati dalam penanganan bencana di Pacitan” ungkapnya. Tidak hanya potensi dan penanganan bencana, beberapa pertanyaan dari para wakil rakyat juga menyinggung soal penganggaran, regulasi hingga upaya preventif apa yang sudah dilakukan. Menanggapi hal tersebut bupati Pacitan Indartato menyampaikan bahwa Kabupaten Pacitan memiliki potensi bencana yang beragam
34 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
selain banjir dan tanah longsor yang menjadi langganan, kekeringan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi kemarau tahun ini jauh lebih panjang. “Kita tidak punya sumber air diatas gunung tapi yang ada sumber air bawah tanah. Untuk memanfaatkannya butuh biaya mahal” kata bupati Terkait pemahaman kebencanaan kepada masyarakat lanjut bupati sudah tersosialisasikan dengan baik melalui desa tangguh bencana. Mitigasi kebencanaan juga diberikan kepada anak-anak sekolah. Melalui upaya preventif tersebut diharapkan dampak bencana dapat diminimalisir. (Rizky/ Luky/Arif/Danang/HumasPacitan)
POLITIKA
J
elang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Pacitan 23 September 2020 mendatang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pacitan fokus pada tahapan demi tahapan, demi terselenggaranya pesta demokrasi yang sukses dan aman. Saat ini KPU Pacitan telah sampai pada rekrutmen Badan Ad Hoc panitia kecamatan dan panitia pengumumutan suara tingkat desa. Tersaring 230 dari 156 yang akan menjalani tes tulis. Melalui rekomendasi KPU Pusat, KPU Pacitan melaksanakannya dengan metode Computer Assisted Test (CAT) besuk (30/01/2020). Sebelumnya, berbagai tahapan yang telah sesuai dengan perundangundangan dilakukan KPU Pacitan, dimulai perencanaan program anggaran pada September 2019 lalu. dilanjutkan penyusunan petunjuk teknis dan sosialisasi pada awal November 2019. “Tahapan pencalonan sudah kita mulai pada 26 Oktober 2019 kemarin, dengan penetapan jumlah dukungan minimal untuk pasangan calon perseorangan,” kata Ketua KPU Pacitan
Pilkada 2020; KPU Fokus Tahapan Dan Tinggikan Partisipasi Pemilih Sulis Styorini spesial kepada Diskominfo Pacitan hari ini, (29/01/2020). Sementara KPU RI telah menerima Data Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dari Kemendagri untuk pemutakhiran data pemilih, selanjutnya DP4 tersebut akan diserahkan kepada KPU Provinsi dan KPU Kabupaten pada Maret nanti. Rini juga mengatakan pihaknya masih membuka pendaftaran pemantau dan pelaksana pada bidang jajak pendapat dan lembaga survey, meski di satu sisi KPU Pacitan sangat membuka lebar masukan dan aspirasi dari masyarakat. Di pertengahan Juni, usai penyerahan dukungan dari bakal calon, kemudian dilanjutkan pendaftaran bakal calon pasangan baik dari parpol maupun gabungan parpol, yang dilanjutkan dengan seleksi administrasi.
“Barulah pemeriksaan kesehatan pada 08 Juni 2020,” lanjut Rini. Disatu sisi KPU Pacitan mempunyai tugas lain, fenomena menurunnya partisipasi pemilih pada pilkada 2015 kemarin berada pada angka dibawah 60 persen. Namun penghargaan yang disandang KPU Pacitan sebagai lembaga yang paling terintegrasi nomor satu di Nasional menjadi modal awal. “2020 energi cukup baik, didukung pemilu serentak yang baru dilaksanakan kami optimis angka partisipasi meningkat, meski kami tahu ini bukan pekerjaan mudah. KPU Pacitan butuh masukan, bantuan, motivasi dari semua pihak. seluruh elemen masyarakat harus bahu mambahu,” pungkas Rini. (DiskominfoPacitan).
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 35
SIAGA BENCANA
M
enyikapi perubahan iklim yang semakin meningkat, tantangan akan pengelolaan dan pengurangan resiko bencana juga semakin besar. Terlebih memasuki musim penghujan seperti saat ini ancaman bencana hydrometereologi seperti banjir dan tanah longsor semakin besar. “Kita harus memiliki budaya siaga menghadapi ancaman bencana untuk meminimalisir dampak” ungkap Wakil Bupati Yudi Sumbogo membacakan sambutan Bupati Pacitan dalam Apel Gelar Kesiapsiagaan Pasukan Dalam Rangka Penanggulangan Bencana Hydrometeorologi diwilayah kabupaten pacitan, Kamis (09/01/20). Bukan hanya ancaman bencana namun lanjut Yudi Sumbogo mengelola dan mengurangi resiko bencana juga menjadi tantangan besar. Untuk itu, langkah koordinatif antara pemangku kepentingan harus selalu ditingkatkan. Beberapa hal yang harus menjadi kesiapsiagaan antara lain, menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam rangka siaga bencana, mengalokasikan anggaran belanja tak terduga yang cukup serta menyebarluaskan info resiko bencana kepada masyarakat. Selain itu juga ada upaya lain yakni mengkoordinasikan proses kesiagaan penyelamatan evakuasi bila terjadi kondisi darurat. “Kita harus menyiapkan aparatur pemerintah dan mengkoordinasikan dengan TNI/Polri, instansi vertikal, relawan dan dunia swasta” Katanya. Dampak bencana alam menyebabkan hasil pembangunan yang terbangun puluhan tahun hilang dalam sekejap. Hal itu pula yang pernah melanda kabupaten Pacitan
Budaya Siaga Kurangi Resiko Bencana akhir 2017 lampau. Menyikapi kondisi saat ini perlu mengambil langkahlangkah. Yakni, menyiapkan posko kesiapsiagaan serta melakukan pemantauan cermat info cuaca. Menyebarkan dan mengembangkan pengetahuan kebencanaan, menciptakan jejaring komunikasi sebagai upaya koordinasi menyeluruh serta mengembangkan program gerakan pengurangan resiko bencana
36 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
dan meningkatkan pengurangan resiko bencana. Apel Gelar Kesiapsiagaan Pasukan diikuti seluruh unsur pemangku kepentingan, organisasi kepemudaan, relawan serta swasta. Dalam kesempatan tersebut berlangsung simulasi menghadapi bencana penanganan serta pasca terjadi bencana. (Rizky/arif/danang/humas pacitan)
H
ujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Pacitan awal tahun kemarin, menyebabkan tanah amblas di Dusun Krajan Desa Mantren Kecamatan Punung. Akibatnya, lahan milik warga setempat itu memunculkan lobang cukup dalam dengan diameter hampir 5 meter. Amblasnya tanah tersebut menyita perhatian Bupati Indartato. Bersama unsur terkait orang nomor satu di Pacitan itu meninjau langsung lokasi bencana. Melihat kondisi tanah amblas yang masih membahayakan, bupati minta pihak terkait untuk mengambil langkah antisipatif. "saya minta pak camat dan Forkopimcam termasuk pak kades untuk memberitahu masyarakt sekitar berhati hati" ujar bupati Indartato, Jumat (03/01/20). Selain mengamankan sekitar lokasi tanah amblas, bupati juga minta pihak terkait mendatangkan ahli geologi guna meneliti kasus ini. Ia berharap ada jawaban dari kejadian tanah amblas tersebut agar masyarakat tenang.
Bupati Himbau Pihak Terkait Ambil Langkah Antisipasi
"Karena Sabtu Minggu libur maka hari senin baru kita upayakan dan saya berharap pekan berikutnya sudah ada hasil" tandas bupati. Menurut keterangan warga
setempat tanah amblas terjadi sejak hujan lebat diawal tahun. Namun, belum terlalu lebar. Baru memasuki hari kedua amblas semakin luas dan dalam. Untuk keamanan sekitar lokasi dipasang garis polisi. Selesai meninjau tanah amblas di Dusun Mantren, bupati Indartato melanjutkan perjalanan meninjau jalan amblas di Dusun Petung Desa Tinatar. Jalur penghubung antara Kabupaten Pacitan dengan Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. (Rizky/arif/danang/humas pacitan)
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 37
B
SIAGA BENCANA
alai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo menyosialisasikan rencana tindak darurat (RTD) bendungan tukul di Kabupaten Pacitan. Ini merupakan upaya mitigasi kemungkinan resiko bencana dari keberadaan waduk terbesar di Pacitan itu. “Sosialisasi ini merupakan bentuk antisipasi jika terjadi hal diluar dugaan” Kata Kasi Danau dan Bendungan BBWS Bengawan Solo Khoirul Murod saat sialisasikan rencana tindak darurat (RTD) bendungan tukul, Rabu (07/01/20) di Gedung Karya Dharma. Pembangunan bendungan sudah melalui tahap kajian yang mendalam sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Namun, upaya tindak darurat menjadi syarat mutlak guna memgantisipasi resiko. Kondisi yang memicu keadaan darurat diantaranya, hujan badai, gempa bumi, puting beliung serta kemungkinan unsur sabotase. Selain itu juga ada resiko peristiwa yang dapat memicu keruntuhan bendungan. Seperti, peluapan, rembesan, longsor pada tubuh bendungan atau fondasi serta kegagalan struktural. Untuk itu, perlu peran serta masyarakat dalam mengamankan
Sosialisasikan rencana tindak darurat (RTD) Bendungan Tukul bendungan.Yakni , segera melaporkan kepada petugas bendungan jika mendapati hal hal yang mencurigakan. Menjaga hulu bendungan dari penggundulan lahan serta tidak bercocok tanam disabuk hijau bendungan. Sementara Bupati Pacitan Indartato berharap masyarakat siap dengan berbagai kemungkinan. Namun juga tidak perlu khawatir berlebihan. Rencana tindak darurat (RTD) menjadi bagian dari mitigasi. Melalui camat dan kepala desa pemerintah daerah akan intensifkan sosialisasi. Ada 26 desa di dua kecamatan Yakni, Kecamatan Arjosari dan Pacitan kota yang terdampak langsung. “Kita berdoa semoga tidak terjadi hal yang buruk dan bendungan Tukul akan memberi manfaat bagi masyarakat Pacitan” kata bupati Bupati menyatakan, dalam
38 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020
menghadapi bencana, ada tiga langkah yang harus disiapkan. Yakni pra bencana, saat terjadi bencana serta pasca bencana. Dari ketiganya langkah antisipatif merupakan yang terpenting. Salah satunya dengan sosialisasi serta mitigasi bencana kepada masyarakat. Bendungan Tukul berada di aliran sungai Telu Desa Karanggede Kecamatan Arjosari. Saat ini, progres pembangunan bendungan sudah memasuki tahap dua. Dan sesuai perencanaan akan selesai akhir tahun ini. Dan jika tidak ada kendala tahun 2021 bendungan akan mulai difungsikan. Sesuai pemanfaatanya bendungan tukul selain pengendali banjir juga untuk suplai irigasi, suplai air baku, konservasi air tanah, wisata serta potensi pembangkit listrik mikrohidro.(rizky/arif/fren/humas pacitan)
M
asa kepemimpinan AKBP Sugandi S.I.K, M.Hum diwilayah hukum Pacitan berakhir. Pucuk pimpinan Polres Pacitan berganti kepada AKBP Didik Hariyanto S.I.K. Pisah sambut petinggi korps Bhayangkara itu berlangsung, Minggu (05/01/20) malam, digedung Gasibu. Bupati Indartato yg hadir dalam acara tersebut menyatakan rasa kehilangannya. Menurutnya masa pengabdian AKBP Sugandi terhitung belum lama. Namun demikian selama masa kepemimpinanya kapolres dan jajaran terbukti mampu mewujudkan Pacitan aman. Ia berharap ditempat tugas baru nantinya AKBP Sugandi semakin sukses. " Mewakili masyarakat dan pemerintah Kabupaten Pacitan saya sampaikan terimakasih atas kerja keras pak Gandi dan jajaran yg berhasil ciptakan Pacitan adem ayem" kata bupati. Tidak hanya sukses Wujudkan keamanan diwilayah hukum Pacitan imbuh bupati, AKBP Sugandi juga dikenal dekat dengan rakyat. Kepada Kapolres baru AKBP Didik Hariyanto secara khusus bupati menyambut hangat. Orang nomor satu di Pacitan itu menyampaikan ucapan selamat datang dan selamat bertugas dikabupaten Pacitan.
Pisah Sambut Kapolres Pacitan Sementara AKBP Sugandi dalam sambutanya mengatakan sangat berterimakasih atas kerjasama semua pihak selama bertugas di Pacitan. Tidak hanya kepada komponen jajaran tapi juga kepada Bupati dan OPD serta mitra Kepolisian. "Terimakasih atas soliditas yg terjalin dan saya mohon maaf jika selama bertugas di Pacitan banyak salah" terang AKBP Sugandi.
AKBP Sugandi bertugas di Pacitan mulai 2018 menggantikan Kapolres sebelumnya AKBP Setyo Koes Heriyatno yang pindah tugas ke Mojokerto. Selanjutnya Kapolres yang dikenal dekat dengan ulama itu akan mengemban tugas baru di Kabupaten Situbondo. (Rizky/arif/sopingi/humas pacitan)
GERBANG PACITAN EDISI 01 TAHUN XIII| 2020 | 39
40 | GERBANG PACITAN EDISI 01| TAHUN XIII| 2020