JADWAL SHOLAT MEDAN & SEKITARNYA SUBUH 05.04
DZUHUR 05.36
ASHAR 15.57
MAGHRIB 18.45
ISYA 19.56
Rp.3.000,-
redaksi@gariskota.com
(Luar Kota Rp. 3.500,-)
Garis Kota
@gariskota
Garis Kota
www.gariskota.com
Thn. II No. 62 - Rabu, 05 Agustus 2015
Harian
GARIS KOTA Inspirasi Rakyat
Usut Korupsi Dana Bansos Kejagung Periksa Wagubsu Garis Kota | Medan Proses penyidikan kasus dana Bantuan Sosial (Bansos) yang dilukukan oleh Kejaksaan Agung terus berjalan. Setelah memeriksa empat orang pejabat utama di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Senin (3/8) kemarin, rencananya Rabu (5/8) besok Kejagung juga akan memeriksa Wakil Gubernur Sumatera Utara HT. Erry Nuradi. Ketika dikonfirmasi di kantornya, Wagubsu tidak membantah jika dirinya akan diperiksa oleh Kejagung dalam kasus Bansos. “Ya Insya Allah besok (hari ini,red) saya akan datang,” ujar Erry Nuradi saat ditanya wartawan usai
rapat koordinasi di Ruang Beringin Lantai 8 Kantor Gubsu, Selasa (4/7). Erry juga membenarkan kalau empat pejabat lain pada Senin (3/8) telah menjalani pemeriksan kasus Bansos tersebut di Kejagung. “Kemarin ada empat yang diperiksa kasus Bansos tahun 2012 dan 2013,” ujar Erry. Sekda Provsu Hasban Ritonga saat ditemui wartawan membenarkan dirinya adalah salah satu dari empat pejabat yang diperiksa kasus dugaan korupsi Bansos di Kejagung. “Yang diperiksa Kejagung kemarin Saya (Hasban Ritonga), Pak Nurdin Lubis mantan Sekda, Baharauddin Siagian yang kapasitasnya sebagai Kepala Biro Keuangan dan Pak Hasiolan Silaen sebagai asisten pemerintahan,” ujar Hasban Ritonga. Sebagaimana dikabarkan, empat orang di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi bantuan sosial di Kejaksaan Agung (Kejagung). Dua orang di
Kejatisu Bidik Keterlibatan Kepala BPBD Sumut korupsi proyek pembuatan peta titik rawan bencana tingkat kabupaten/kota di Kabupaten Karo, Dairi dan Pakpak Bharat tahun 2012. Mengerucutnya pengusutan Kejatisu ke mantan Kepala BPBD Sumut setelah pihaknya
Kantor Bupati Sergai Sepi Tak Ada Pejabat yang “Disegani” Garis Kota | Serdang Bedagai Tinggal 5 hari lagi secara resmi jabatan Bupati/Wakil Bupati Sergai periode 2010 – 2015 akan berakhir. Kursi orang nomor satu di kabupaten tersebut akan diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt) yang ditunjuk oleh Gubernur. Pantauan Garis Kota di kantor Bupati Sergai, Selasa (4/8) tidak seorangpun pejabat yang memegang jabatan strategis seperti kepala dinas hadir. Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) sedang melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur. Kondisi itu menunjukkan tidak ada lagi pejabat yang ditakuti oleh para Kepala Dinas. Direktur Eksekutif ECOSOC Indonesia, B Tua Pangaribuan SE kepada wartawan melalui selular, Selasa (4/8) berkomentar sinis atas kondisi ini. ”Biasalah itu terjadi, karena pejabat yang disegani mereka tak ada di tempat. Kalau Bupati/Wabup untuk apa lagi ditakuti? Iya, kalau terpilih lagi jadi Bupati. Tapi kalau Sekdakab, jelas akan berpengaruh besar dan punya kekuatan sebagai Kepala Birokrasi di Sergai. Sesuai aturan yang ada di UU nomor 5 Tahun 2015 tentang ASN, Sekda akan berakhir masa tugasnya 3 bulan sesudah Kepala Daerah/Wakil Kdh Terpilih dilantik. Jadi sesuai tahapan Pilkada maka Sekda akan berakhir pada bulan Juli 2016 mendatang,” papar Pangaribuan. “Itupun bisa saja terjadi perubahan, karena ada peraturan 6 bulan sebelum habis masa jabatannya Bupati tidak boleh melakukan mutasi pejabat. Jadi pejabat itu tidak abadi. Diharapkan kepada pejabat untuk selalu berbuat amanah, bukan Dewa yang selalu AMAT kepada pimpinannya,” pungkas Pangaribuan. (dwy)
Tokoh Tiga Tahun Mengendap Perda Kemiskinan Batal Disahkan Garis Kota | Medan Tiga tahun lamanya draf Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Penanggulangan Kemiskinan Pemko Medan “mengendap” di DPRD Medan. Parahnya, pada bulan Juli lalu, Ranperda ini hendak mau disahkan, namun gagal karena tersisih akibat Perda “titipan” seperti perubahan peruntukan dan revisi IMB. Tragisnya lagi, Ranperda ini lagi-lagi batal disahkan Senin (3/8) karena kekosongan Plt Walikota Medan. Padahal Perda ini sangat penting menyangkut pembinaan warga miskin. Anggota DPRD Medan, Edward Hutabarat selaku Ketua panitia khusus (Pansus) Ranperda Penanggulangan Kemiskinan kepada wartawan, Selasa (4/8) mengaku, sangat heran dan kesal serta menyayangkan sikap badan musyawarah dan Baca Halaman A2
DPRDSU & Pejabat Pemprov Bakal Tergilas Razman Arief: Semua Pihak Punya Andil dalam Kasus ini
Baca Halaman A2
Usut Korupsi Proyek Peta Titik Rawan Tahun 2012 Senilai Rp2 M
Garis Kota | Medan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) tengah membidik keterlibatan mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut terkait kasus dugaan
Gatot Bakal ‘Nyanyi’ Soal Kasus Bansos dan DBD
menetapkan tiga orang tersangka. "Kita fokuskan lagi ini soal keterlibatan KPA (Kepala BPBD). Setelah semuanya lengkap, baru akan dilakukan penahanan.
Garis Kota | Medan Garis Kota | Medan Sejumlah pejabat nakal di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) boleh jadi harap-harap cemas pascapenetapan tersangka Gubernur Sumut (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho dan istri keduanya Evy Susanty.
S
oalnya, orang nomor satu di Pemprov Sumut itu berjanji akan mengungkap kebobrokan pejabat lain di Pemprov Sumut, terkhusus soal dugaan korupsi Bantuan Sosial (Bansos) dan Bantuan Daerah Bawahan (BDB) tahun 2012-2013. Keterangan itu disampaikan langsung oleh pengacara Gatot, Razman Arief Nasution. Menurutnya, ditetapkannya Gatot Pujo Nugroho beserta istri Evy
Baca Halaman A2
Susanti sebagai tersangka kasus dugaan suap hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan, akan jadi celah untuk menyeret sejumlah pihak lain yang diduga juga terlibat. Pasalnya, pasangan suami istri itu berjanji akan kooperatif dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membeberkan apa yang terjadi pada kasus tersebut. "Klien saya akan bicara Baca Halaman A2
Korupsi Lampu Penerangan Jalan
Irhamuddin Divonis 12 Bulan Penjara Garis Kota | Medan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor memvonis Irhamuddin ST, selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) di Dinas Pertamanan Kota Medan dengan hukuman 12 bulan penjara, atas kasus korupsi proyek pengadaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) yang berasal dari APBD tahun 2009 sebesar Rp1,4 miliar. "Meyakini secara sah, terdakwa bersalah melakukan tindak pidana korupsi. Dengan itu, terdakwa dijatuhkan hukuman selama 1 tahun penjara," ucap majelis
hakim yang diketuai Lisper Berutu, Selasa (4/8) sore. Dalam amar putusan majelis hakim, bahwa terdakwa menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya dengan tidak mengawasi pekerjaan tersebut, sehingga pekerjaan kekurangan volume dan sebagian lagi belum selesai dikerjakan pemborong yang melakukan pekerjaan tersebut. Atas hal itu, negara mengalami kerugian sebesar Rp152 juta. Namun, terdakwa juga mempunyai itikad baik mengembalikan kerugian negara.
Kemudian, Majelis Hakim mewajibkan terdakwa untuk membayar denda sebesar Rp50 juta subsider 1 bulan. Atas putusan tersebut, terdakwa dan Jaksa menyatakan pikir-pikir. Untuk diketahui, vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan jaksa yang menuntutnya 18 bulan penjara, denda 50 juta subsider 6 bulan kurungan. Dalam dakwaan jaksa dari Kejari Belawan, Proyek pengadaan lampu penerangan jalan umum (LPJU) di Kecamatan Baca Halaman A2
Mantan Bendahara KPU Menangis Usai Dituntut 6 Tahun Penjara Garis Kota | Medan Pengadilan Tipikor Negeri Medan, menuntut mantan Bendahara KPU Labuhan Batu Utara, Yusnidar selama 6 tahun penjara dan juga harus membayar denda sebesar Rp250 juta oleh Jaksa Penuntut Umum, Kajari Rantau Perapat. “Apabila terdakwa tidak mengganti uang denda
tersebut, maka diganti dengan hukuman enam bulan kurungan,” ungkap JPU, Haykal di Pengadilan Tipikor Medan, Selasa (4/ 8). Haykal menyebutkan, terdakwa juga dituntut untuk membayar uang denda Rp175 juta, subsider tiga tahun, tiga bulan penjara. “Terdakwa terbukti
bersalah setelah melakukan tindak pidana korupsi,” sebutnya di depan majelis hakim yang diketuai Dwi Dayanto. Diberitakan sebelumnya, JPU menuturkan, terdakwa dianggap terbukti melakukan korupsi anggaran Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu)
Selamat dari Tuntutan Hukuman Mati
6 Bandar Ganja Dihukum Seumur Hidup Garis Kota | Medan Akhirnya, dua terdakwa kasus kepemilikan 354 kg ganja menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (4/8). Kedua terdakwa yang sebelumnya dituntut hukuman mati tersebut divonis penjara selama seumur hidup oleh majelis hakim yang diketuai Jhonny. Dua terdakwa tersebut yakni Yusri Iskandar seorang supir bus PMTOH jurusan Medan-Banda Aceh dan rekan terdakwa Robinson Tambunan yang berprofesi sebagai tukang becak. Putusan yang dibacakan Ketua Majelis Hakim, Jhoni menyatakan bahwa Yusri dan Robinson telah berusaha membawa dan menyeludupkan ganja seberat 354 kg untuk ke Sumatra Utara (Sumut). Menurut hakim, perbuatan terdakwa merupakan bentuk kejahatan luar biasa. Namun, penentuan hukuman seumur hidup dan mati seseorang, diatur dalam peraturan Mahkamah Agung dan melalui pertimbangan majelis hakim, seseorang itu dihukum seumur Baca Halaman A2
Baca Halaman A2
Mantan Pecandu Sebut Aparat Belum Jujur Berantas Narkoba Garis Kota |Medan Pemberantasan narkotika, psikotropika dan obat terlarang di Indonesia dinilai masih belum maksimal. Menjadi bukti, saat ini Indonesia dinyatakan darurat penyalahgunaan narkoba. Parahnya, belum berhasilnya aparat penegak hukum menyapu bersih para pengedar narkoba di Indonesia tak terlepas dari sikap oknum penegak hukum yang cenderung nakal.
Hal itu yang jadi konsen Lembaga After Care Medan, sebuah lembaga mantan para pecandu narkoba dibawah binaan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Melakukan unjukrasa di bundaran Jalan Gatot Subroto, Medan, lembaga ini menyoroti keseriusan dan kejujuran aparat penegak hukum dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia, khususnya di Medan. "Pemberantasan narkoba di Sumut
masih jauh dari kejujuran, kedewasaan dan tanggung jawab. Ditandai semakin banyaknya isu tangkap lepas. Memang ini sulit dibuktikan tapi sudah jelas tercium oleh kami yang memang pernah ada dan berada di lingkaran jahanam tersebut," kata Ketua Umum After Care Medan, Robby Effendi Hutagalung, Selasa (4/8). Ketidakjujuran inilah yang Baca Halaman A2
Bang Benjol
n Cari Kawa