Publikasi dalam Kelompok The Daily Jakarta Shimbun
Edisi Februari 2013/I
Terbit 24 Halaman
Berlangganan:
halojepang
Iklan:
@halojepang
sale@jkshimbun.com ad@jkshimbun.com
www.halojepang.com
Free Copy
Titian Informasi Indonesia - Jepang
PERISTIWA
KUTIPAN Perusahaan Jepang berinvestasi di seluruh lini industri, karena ekonomi Indonesia memang tengah tumbuh. Azhar Lubis 4 hal 3
BoJ tidak bertanggungjawab karena menerima saja permintaan pemerintah untuk menetapkan target inflasi 2%.
8
WISATA
12
PENDIDIKAN
18
RESTO
22
Merangkul Investasi Jepang
Kumano Hideo 4 Hal 11
Saya sadar sepertinya memiliki takdir dengan Indonesia. Fukuda Yasuo 4 hal 16
Liputan Utama 4 Hal 3
2
Januari 2013
PENGANTAR
Dari Redaksi Penerbit: PT Bina Komunika Asiatama Penasihat: Riris I Silam Ueno Taro Haishima Katsuhiko Tim Redaksi Redaktur Pelaksana: Arry Raymonds Staf Redaksi: Nova Auliatun Nisa Beny Halfina Meishke Fratel Artistik: Agus H Email : redaksi@halojepang.com Bagian Iklan: Ekana Yulianti Ota Tsutomu Shimizu Jumpei Telp : (021) 230-3830 Fax : (021) 230-3831 Alamat Redaksi Menara Thamrin Suite 305 Jl. M.H Thamrin Kav. 3 Jakarta 10340, Indonesia.
Daftar Isi 3............ Liputan Utama Merangkul Investasi Jepang 8............ Peristiwa 10.......... Opini 12.......... Wisata Ayo Bermain Salju di Hokkaido 14.......... Inspirasi Rustono 16.......... Figur Fukuda Yasuo 17.......... Komunitas PERSADA 18.......... Pendidikan The University of Tokyo 20.......... Budaya Bushido 22.......... Resto Rati-Rati 23.......... Tren Jepang Lari Malam
S
etelah dua tahun terbit secara online, Halo Jepang! yang dimaksudkan sebagai titian informasi IndonesiaJepang dengan target pembaca para alumni universitas Jepang dan pegawai perusahaan Jepang, untuk pertama kalinya tampil dalam versi tabloid cetak mulai Februari 2013. Di sisi lain, tahun ini hubungan bilateral Indonesia-Jepang memasuki usia 55 tahun, namun belum banyak media arus utama berbahasa Indonesia yang mengkhususkan diri pada penyajian berita dan artikel mengenai berbagai kerjasama yang dilaksanakan kedua negara, baik dibidang politik, ekonomi, sosial maupun budaya.
Dilandasi niat mempererat tali persahabatan Indonesia-Jepang, tabloid ini diterbitkan dengan harapan bisa menjadi media untuk mendapatkan informasi mengenai kerjasama bilateral Indonesia-Jepang, serta berbagai berita dan artikel tentang situasi terkini di Jepang secara umum, maupun yang khusus terkait dengan Indonesia. Halo Jepang! juga melaporkan beragam kegiatan pemerintah, kalangan swasta dan masyarakat Jepang di Indonesia. Dalam edisi pertama ini, liputan utama Halo Jepang! mengangkat tema investasi Jepang di Indonesia pada 2012 dan prospeknya pada 2013. Kami mewawancarai sejumlah sumber, antara lain
Lebih Banyak Perusahaan Jepang ke Indonesia Pembaca ‘Halo Jepang!’ yang budiman,
P
ertamat a m a s a y a i n g i n mengu capkan selamat atas pe nerbitan perdana tabloid Halo Jepang!, versi cetak dari Halo Jepang! edisi online yang sudah Muhammad Lutfi kita kenal selaDuta Besar Indonesia untuk Jepang ma ini. Saya menyambut baik edisi perdana ini dan yakin bahwa melalui media cetak ini, Halo Jepang! akan dibaca oleh lebih banyak masyarakat dari berbagai kalangan. Selama 55 tahun hubungan diplomatik Indonesia- Jepang, kita menyaksikan hubungan kedua bangsa semakin erat dan harmonis, tidak hanya di tingkat pemerintah, tetapi juga di kalangan usaha dan masyarakat pada umumnya. Rakyat lndonesia sudah tidak asing lagi dengan berbagai produk kendaraan bermotor, elektronik dan peralatan rumah tangga atau dengan budaya manga, J-Pop dan J-Dorama asal Jepang. Pada tahun 2012, volume perdagangan kedua negara tercatat pada nilai US$40,5 miliar (JanuariSeptember), meningkat 2,1% dibanding periode yang sama tahun 2011. Sementara investasi Jepang di Indonesia meningkat 9,8%, mencapai US$1,8 miliar. Oleh karena itu, kita bisa mengharapkan bahwa pada tahun 2013 ini akan semakin banyak perusahaan Jepang yang melebarkan sayapnya ke Indonesia.
dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Japan External Trade Organization (JETRO) yang memaparkan kondisi penanaman modal terkini termasuk kendala yang dihadapi serta tren meningkatnya kiprah perusahaan berskala kecil dan menengah asal Jepang di Indonesia. Pada rubrik Profil, mantan Perdana Menteri Fukuda Yasuo, yang kini Ketua Umum Japan-Indonesia Association (Japinda) menyatakan dirinya merasa ditakdirkan dekat dengan Indonesia, sementara Rustono, warga Indonesia yang berbisnis tempe di Kyoto, menyatakan melalui rubrik Inspirasi bahwa profesionalisme lebih penting daripada kesuksesan.
Tersaji pula paparan tentang Universitas Tokyo, perguruan tinggi negeri paling prestisius di Jepang serta tentang jurusan Sastra Jepang di Universitas Indonesia. Selain topik-topik yang tergolong serius, artikel bernuansa lebih ringan seperti Wisata Salju di Hokkaido, Toko Kue Rati-rati, serta apa dan bagaimana semangat bushido dalam konteks masa kini. Tak luput dibahas adalah tren di kalangan pekerja kantoran di Jepang berjogging di malam hari. Tim Redaksi berharap semua yang tersedia di Halo Jepang! edisi perdana ini dapat menarik minat para pembaca. Umpan balik atas isi maupun tampilan tabloid ini, sangat kami hargai.
Sumber Informasi Utama dalam Bahasa Indonesia tentang Jepang
M
engawali pembukaan tahun, saya mengucapkan selamat tahun baru! Semoga tahun 2013 ini bisa menjadi tahun yang penuh keberhasilan, kemakmur an serta kebahagiaan bagi kita semua. Melalui kesempatan ini saya menyampaikan selamat atas penerbitan tabloid bulanan ‘Halo Jepang!’. Selama ini Halo Jepang! merupakan media informasi tentang Jepang dalam bahasa Indonesia yang disiarkan melalui internet. Saya merasa senang karena saat ini Halo Jepang! telah hadir dalam edisi cetak, yaitu berupa tabloid berbahasa Indonesia, sehingga lebih banyak masyarakat Indonesia yang tertarik untuk membacanya serta ingin mengetahui lebih ba nyak tentang Jepang. Di berbagai kesempatan saya telah beberapa kali menerima wawancara dalam bahasa Jepang dari wartawan Indonesia Halo Jepang!. Hal ini sangat berkesan bagi saya. Saya mendengar bahwa di kantor Halo Jepang! ada beberapa wartawan Indonesia yang berpengalaman belajar di Jepang dan menjadi pusat dalam penulisan dan penyuntingan berita. Pengalaman wartawan yang belajar di Jepang tersebut turut berperan bagi terciptanya jembatan penghubung yang erat bagi Indonesia dan Jepang. Saya berharap melalui koran
Katori Yoshinori Duta Besar Jepang untuk Indonesia
ini pemahaman antar kedua negara, Indonesia dan Jepang akan semakin dalam. Akhir-akhir ini, Indonesia menarik perhatian dunia termasuk Jepang karena pertumbuhan ekonominya yang pesat dan stabil. Seiring dengan itu maka ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap arus informasi dari luar negeri juga semakin meningkat. Saya berharap, Halo Jepang! bisa menjadi sumber informasi utama dalam bahasa Indonesia yang mengupas tentang Jepang. Hal ini turut mempererat saling pengertian antara Indonesia dan Jepang. Semoga Halo Jepang! senantiasa berkembang dan mencapai kemajuan. Terima kasih.
Februari 2013
LIPUTAN UTAMA
3
Merangkul Investasi Jepang Sebagaimana sejumlah negara industri maju lain, Jepang juga terus menggenjot investasinya di Indonesia, satu dari sedikit tempat di dunia yang belakangan kerap digambarkan sebagai ‘kebal’ dari gejolak perekonomian global.
I
nvestasi negara yang kini dipimpin PM Abe Shinzo itu di Indonesia dalam tiga tahun terakhir terus me ningkat. Untuk 2013 sektor otomotif diperkirakan kembali menjadi kontributor utama. Namun—dan ini sebenarnya sudah berulangkali diungkap para pebisnis dan industrialis dalam maupun luar negeri—di sisi lain masalah infrastruktur dan peraturan masih terus menuntut perbaikan. Tercatat sejak 2010 sampai 2012, nilai investasi Jepang di Indonesia terus bertambah, dan selalu masuk dalam peringkat lima besar. Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada 2010 jumlah-
nya mencapai US$712,6 juta, kemudian pada 2011 menggelembung menjadi US$1,5 miliar. Tahun lalu, kembali terjadi peningkatan menjadi US$2,4 miliar. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menyatakan, “Perusahaan Jepang berinvestasi di seluruh lini industri, karena ekonomi Indonesia memang tengah tumbuh dan masyarakat berpenghasil an menengah jumlahnya me ningkat sehingga mendorong laju konsumsi domestik.” Lebih lanjut Azhar menjelaskan, selain faktor dalam negeri, promosi untuk menarik pemodal asal Jepang juga
sangat penting. Aktivitas Duta Besar M Lutfi, yang mantan Kepala BKPM dan kini kerap melakukan kunjungan ke berbagai kota di Jepang sangat mendukung. “Investasi Jepang di Indonesia pada 2013 saya kira
akan melebihi tahun lalu, ka rena rencana investasi yang telah diumumkan sebelumnya baru akan direalisasikan tahun ini, seperti perluasan industri otomotif, pabrik baja, dan juga pengolahan mineral selain industri makanan,” papar Azhar.
Pada 2012, investasi Jepang di Indonesia antara lain tercatat di industri otomotif, elektronik, baja dan permesinan, kimia dan farmasi, serta tekstil. Untuk 2013, kata Azhar, polanya sangat mungkin tak akan jauh berbeda.
4
Februari 2013
LIPUTAN UTAMA
“Di sektor otomotif, elektronik, dan industri pendukungnya penanaman modal masih akan berlanjut, serta ada kemungkinan bertambah dengan industri pengolahan tambang dan makanan.”
Investasi UKM juga Membubung
Sementara itu, Yagi Tetsu, Investment Promotion Policy Advisor BKPM dari Japan International Cooperation Agency (JICA) menilai pada 2013, sebagian besar investasi Jepang di Indonesia akan terkait usaha kecil dan mene ngah (UKM), karena investasi perusahaan besar sudah dilaksanakan tahun kemarin dan praktis mencakup semua bidang. Investasi terbaru asal Jepang kebanyakan adalah industri pendukung, khususnya di sektor otomotif. “Pada 2011 investasi Jepang di Indonesia naik drastis, juga pada 2012, sebagian karena kehadiran sejumlah per-
usahaan berskala kecil dan menengah,” ujar Yagi. “Tahun lalu, banyak perusahaan yang datang ke kantor ini, untuk berkonsultasi mengenai investasi dan prosedur yang harus dilalui. Sebagian besar dari mereka kisaran investasinya US$1 juta-US$ 10 juta, dengan jumlah pegawai 20-50 orang.” Menurut Yagi, membanjirnya investasi UKM asal Jepang menjadikan kawasan industri di sekitar Karawang dan Bekasi, seperti MM2100 yang dikelola Marubeni, EJIP oleh Sumitomo, Deltamas Sojitz, dan KIIC Itochu, sebagian besar sudah penuh. “Industri pendukung otomotif tidak bisa jauh-jauh dari pabrik otomotif, baik first tier, second tier atau third tier, karena akan berdampak pada biaya logistik.” Senada dengan Yagi, Presiden Direktur Japan External Trade Organization (JETRO), Jakarta, Tomiyoshi Kenichi
juga menyatakan penanaman modal UKM Jepang di Indonesia mengindikasikan tren yang meningkat. “Banyak UKM berminat menanamkan modal di Indonesia dan mereka datang ke kantor kami untuk mendapatkan informasi dasar mengenai pasar domestik dan situasi perekonomian. Biasanya perusahaan yang berkonsultasi ke kantor ini akan berinvestasi pada tahun depannya,” ungkap Tomiyoshi. Menurut pria lulusan University of Tokyo itu, pada 2011 sekitar 60%-70% UKM Jepang yang datang adalah industri pendukung otomotif, tetapi pada 2012 kebanyakan justru industri non-manufaktur. Tahun ini, jumlah penanam modal dari Jepang akan naik namun dari segi nilai bisa jadi lebih kecil. Industri non-manufaktur biasanya memang tak menuntut modal yang kelewat besar karena tak diikuti pendirian pabrik. “Secara umum, pada 2013
kemungkinan ada lima jenis industri yang akan menjadi target utama investasi perusahaan Jepang. Pertama otomotif, diikuti industri pendukung sektor manufaktur, elektronik, keuangan dan terakhir barang konsumsi,” ungkap Tomiyoshi.
Hambatan Investasi
Meski pasarnya besar, dan pertumbuhan ekonominya juga tinggi, sejumlah hambatan investasi dapat menurunkan minat perusahaan asal Negeri Sakura untuk beroperasi di Indonesia. Menurut Tomiyoshi ada sejumlah kendala jangka panjang yang terus mengganjal, yakni infrastruktur dan peraturan. Pasca krisis keuangan Asia pada 1998, Indonesia tidak melaksanakan investasi baru di bidang infrastruktur selama lebih dari 10 tahun. Dampaknya sangat fatal dan menjadi titik lemah Indonesia kini. Beruntung sekitar dua tahun silam pemerintah menyusun
rencana pembangunan jangka panjang atau Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang difokuskan pada pembangunan infrastruktur. “Sejumlah program memang telah dimulai namun lajunya belum memadai,” katanya. Tentang regulasi dan hukum di Indonesia, Tomiyoshi berpendapat semuanya kini menjadi lebih sulit diprediksi. “Pernah ada peraturan yang berubah, namun tidak ada yang memberitahu kami kapan per aturan itu berubah, dan apa yang diubah. Kegalauan Tomiyoshi sebenarnya juga dirasakan para pemodal dan calon pemodal dari banyak negara lain. Artinya, kini terpulang pada pemerintah sendiri, bagaimana masalahmasalah yang ada berkaitan dengan investasi bisa dicarikan penyelesaian konkretnya dalam tempo singkat dan bukan sekadar diwacanakan secara panjang lebar.
•
Jalan Terjal bagi Para Pemodal
I
barat gula bagi para semut, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat dan populasi yang besar terus menarik banyak pemodal asing. Meski begitu, jalan yang harus mereka tempuh tampaknya juga cukup terjal dan penuh bebatuan. Sofyan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menyatakan, “Hambatan utama pada 2013 masih akan seputar infrastruktur. Meskipun telah ada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), akibat koordinasi yang belum baik antara pemerintah pusat dan daerah, masalah ini akan tetap menghambat bisnis.” President Director Japan External Trade Organization (JETRO) Jakarta, Tomiyoshi Kenichi, berbicara senada, “Masalah infrastruktur, termasuk kemacetan lalu lintas, merupakan masalah serius bagi bisnis dan industri karena akan menimbulkan gangguan dan keterlambatan logistik yang bisa berujung pada kerugian besar.” Di Jakarta, misalnya, kema cetan yang setiap hari melanda dapat menghambat perjanjian bisnis dan menghilangkan kesempatan untuk bertransaksi. Selain kerugian utama berupa BBM yang terbuang percuma, kemacetan juga bisa menimbulkan penundaan pasokan komponen bagi kegiatan manufaktur atau pengirim an serta distribusi produk ke
konsumen. Pemerintah tetap berupaya menyelesaikan permasalahan kronis dengan berbagai proyek di antaranya jalur ganda kereta api, pembangunan bandara baru, serta peningkatan akses ke dan dari Pelabuhan Tanjung Priok. Tetapi, masih diperlukan beberapa tahun lagi agar semua berhasil nyata. “Benar bahwa ada persoalan infrastruktur berskala luas, namun sesungguhnya yang penting adalah meyakinkan
para pemodal maupun calon pemodal akan adanya rencana perbaikan ke depan,” kata Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Azhar Lubis. Faktor penghambat utama lain adalah kepastian hukum dan regulasi di Indonesia. Di negara ini peraturan dapat berganti dengan teramat cepat, kadang tanpa sosialisasi yang mencukupi. Kondisi ini berbahaya bagi bisnis karena dapat
berefek ke biaya produksi, terutama jika hal itu menyangkut ketentuan ekspor-impor dan perpajakan. Komunitas Jepang di Indonesia melalui Jakarta Japan Club (JJC) berusaha mengatasi masalah ini dengan mengumpulkan informasi perkembangan Indonesia dari waktu ke waktu. JJC juga memiliki komisi yang mengurusi berbagai hal. Di antaranya ada komisi untuk bea cukai, komisi pajak dan tenaga kerja.
Ketiga komisi ini akan berdiskusi dengan kementerian terkait untuk menyampaikan aspirasi seputar peraturan dan undang-undang. Sementara itu, kenaik an upah minimum provinsi (UMP)—dalam tingkat yang cukup drastis—juga diperkirakan berpengaruh pada iklim investasi meski mungkin hanya untuk jangka pendek. Kondisi berkaitan dengan upah buruh seperti di Indonesia sekarang ini sesunggguhnya juga pernah dialami Jepang sekitar 50 tahun silam. Yagi Tetsu, Investment Promotion Policy Advisor BKPM dari JICA lebih melihat permasalahan tuntutan kenaik an upah dari segi keamanan. Yagi menyatakan,”Demonstrasi yang dibarengi tindak anarkis merupakan masalah serius bagi perusahaan. Produksi dapat terhenti sementara rasa tak aman mengemuka.” Yagi juga mengingatkan bahwa 2013 kerap dipandang sebagai ‘tahun politik’ karena dekat dengan saat pemilihan umum maupun pemilihan pre siden yang akan kuat mempe ngaruhi geliat bisnis di banyak sektor. Hal senada diungkapkan Sofyan, “Tahun ini kemungkinan akan ada penurunan investasi karena pengusaha menunggu situasi lebih stabil.” Sofyan menambahkan pengusaha akan lebih berhati-hati dalam memilih proyek dan mengatur cash flow perusahaan.
•
Februari 2013
LIPUTAN UTAMA
Otomotif tetap Primadona
UKM pun Bergerak Cepat
Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir menjadi magnet kuat bagi pelaku bisnis dari negara-negara maju, termasuk Jepang, untuk berinvestasi. Tidak berbeda dengan 2012, investasi dari Jepang pada 2013 diproyeksi masih akan didominasi industri otomotif. Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Azhar Lubis, menyatakan keyakinan bahwa industri otomotif tetap merajai target realisasi penanaman modal asing yang Rp390 triliun pada 2013. “Jepang tidak pernah keluar dari kelompok ‘Lima Besar’. Dan berbicara tentang Jepang tentunya sektor otomotif dan industri pendukungnya masih dominan,” ujar Azhar. Namun, sejumlah pengamat juga menyatakan bahwa mungkin saja sektor ini akan mengalami tantangan berat termasuk rencana naiknya harga BBM bersubsidi dan diberlakukannya aturan baru kredit syariah pembelian kendaraan bermotor
Industri otomotif yang diperkirakan akan tetap dinamis di pasar domestik tahun ini telah mendorong sejumlah usaha kecil dan menengah (UKM) Jepang untuk juga berkiprah di Indonesia. Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan, kini pun, sudah ada rencana 50 industri komponen otomotif Jepang untuk menanam modal dalam kisaran nilai US$600 juta-US$700 juta. Raksasa otomotif Toyota Group, misalnya, akan mendatangkan mitra UKM-nya bulan ini. “Toyota, juga Daihatsu, memang ingin meningkatkan pasokan komponennya dengan melibatkan lebih banyak mitra UKM,” kata Budi. Ia juga menyatakan tak ada UKM lokal yang harus mati karena kehadiran mereka, yang ada justru penyerapan tenaga kerja, mengingat industri otomotif harus menggunakan 70%-80% kandungan lokal. Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Ko-
per 1 April 2013, serta penerapan pajak progresif. Sementara itu, Sudirman MR Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menyatakan cepat atau lambat, produsen mobil juga akn gencar memproduksi mobil murah, meski pemerintah belum mengeluarkan peraturan tentang Low Cost Green Car (LCGC) secara resmi. Peraturan LCGC sebenarnya sudah masuk ke Kementerian Keuangan sejak Oktober 2012, namun pemerintah tampaknya kurang setuju dengan gagasan pengurangan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah (PPnBM) antara 25%-50%. Selain itu, juga masih ada ganjalan berupa persyaratan agar nantinya LCGC turut mengurangi tingkat konsumsi BBM bersubsidi sehingga tak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Peraturan LCGC akan mendorong pertumbuhan mobil di Indonesia, yang ditargetkan mencapai 1,5 juta unit pada 2015,” ujar Sudirman. “Untuk tahun 2013, target Gaikindo tidak jauh berbeda dengan 2012, yakni masih sama kurang lebih 1,1 juta unit.”
•
5
mite Jepang, Sonny B Harsono, memproyeksikan investasi di industri komponen otomotif maupun eletronik tidak hanya akan gencar di 2013, namun juga di tahun-tahun selanjutnya. Ia juga menepis kekhawatiran soal UKM Jepang menggusur usaha sejenis di Indonesia selama ada sikap terbuka dan kesediaan bermitra. Menurut Ketua Small Medium Enterprise Japan(SMEJ) Shiraishi Yasunobu, kini industri komponen otomotif Jepang di Indonesia masih sedikit dibanding Thailand. Namun, di sisi lain, ia juga mengeluhkan upah buruh yang relatif tinggi karena pada UKM, 30%-40% pembiayaan adalah untuk sumber daya manusia (SDM). “Kenaikan upah buruh baru-baru ini bisa memberatkan dan mendorong banyak perusahaan merelokasi kegiatannya,” tambahnya. Ia mendukung pendapat UKM asing cenderung mencari mitra lokal. “UKM Jepang, misalnya, boleh jadi menguasai teknologi namun mereka kekurangan SDM untuk menangani hal-hal administratif,” kata Shiraishi.
•
6
Februari 2013
RINGKAS BISNIS
Sony Alpha 99
Menyasar Para Profesional Sejati
Penting bagi para foto grafer profesional untuk memilih kamera dengan teknologi tepat agar mampu menghasilkan gambar yang berkualitas. Salah satu pilihan hadir dari PT Sony Indonesia dengan kamera Sony Alpha 99 full-frame 35mm. Product Marketing Digital Imaging Group Leader PT Sony Indonesia, Danu Sagoro menyatakan,” Sony Alpha 99 merupakan produk high-end terbaru setelah terakhir kali meluncurkan Alpha 900 pada 2008.”
Kamera yang diluncurkan pada November 2012 silam memiliki keunggulan berupa sensor full-frame 35mm, de ngan resolusi 24MP dilengkapi sistem autofocus (AF) ganda, pemrosesan lebih cepat. Sensornya lebih sensitif, mampu menghilangkan noise lebih baik, serta memungkinkan penggunaan lensa wideangle. Sementara sistem dual AF memungkinkan fokus obyek menjadi lebih baik, terutama obyek bergerak. Fotografer profesional se-
ring mengalami kondisi di mana pengambilan gambar terjadi pada kecepatan tinggi secara terus menerus. Agar dapat memproses gambar secara cepat, Sony Alpha 99 dilengkapi teknologi prosesor 14bit, Bionz. Berkat teknologi ini, gambar yang dihasilkan lebih jelas karena noise dikurangi. Tak kalah menarik adalah kemampuannya untuk mengambil video dengan re
Sharp BIG AQUOS 90”
T
naging Director Sharp Manufacturing Corporation Malaysia, mengungkapkan tingginya permintaan televisi berlayar luas di Indonesia, turut mempengaruhi produksi pabrik di Malaysia. “Sebagian besar televisi Sharp berlayar besar di Indonesia diimpor dari Malaysia. Pada 2012 televisi yang didatangkan dari Malaysia mencapai lebih 30% dari total produksi negara itu, terbesar di ASEAN, kata Teraoka. Selain Indonesia, Sharp Big AQUOS 90 inci juga telah diluncurkan di AS pada Juni 2012 dan di Malaysia pada Desember tahun yang sama. Untuk selanjutnya akan dirilis pula di sejumlah negara ASEAN lain. Namun, meski diluncurkan di negara-negara AsiaPasifik, anehnya televisi yang diklaim memiliki layar terluas di dunia ini, tidak diluncurkan di negara asalnya, Jepang. “Layarnya memang masih diproduksi di Kameyama Prefektur Mie, namun televisi ini tidak diluncurkan
•
New Mazda CX-9
SUV Baru Pengusung Fitur Keamanan
Semakin Luas Layarnya, Semakin Seru Nontonnya
ingginya permintaan konsumen Indonesia terhadap televisi LED berlayar besar—yang bahkan melampaui permin taan di negara ASEAN lain— telah mendorong PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) untuk meluncurkan Sharp Big AQUOS berukuran 90 inci, nyaris setara ukuran ranjang ‘single-bed’. Presiden Direktur SEID Irie Fumihiro, dalam peluncuran Sharp Big AQUOS 90 inci di Le Meridien Hotel baru-baru ini, menyatakan 2012 menjadi tahun baik bagi Sharp di Indonesia, karena pertumbuh an penjualan yang signifikan, khususnya televisi LED berlayar lebar. “Tren permintaan terhadap televisi berlayar lebar semakin tinggi semenjak kami meluncurkan televisi berukuran 60 inci pada 2011,” ujar Irie. “Kami yakin pada 2013 pertumbuh an akan semakin signifikan, terlebih dengan kehadiran keluarga baru Big AQUOS.” Teraoka Katsutoshi, Ma
menjelaskan, “Untuk segmen profesional, kami tidak terlalu mempermasalahkan jumlah penjualan.” http://www.sony.co.jp/ Kamera ini mung solusi full HD dengan frame kin tak menarik untuk orang rate 60 fps, membuat impian kebanyakan akibat harga jual membuat film sendiri menjadi tinggi mencapai Rp24 juta, nakenyataan. mun bagi pengguna profesioSewaktu ditanya tentang nal harga tak menjadi masalah target penjualan untuk produk asalkan dapat menghasilkan Alpha, Arai Satoru Presiden gambar bagus, resolusi tinggi, Direktur PT Sony Indonesia kualitas warna baik.
di Jepang, karena rumah di Jepang umumnya minimalis dan tidak dapat menampung televisi dengan layar super luas seperti AQUOS 90 inci,” ujar Teraoka. Tidak jauh berbeda de ngan pendahulunya, Big AQUOS 90 inci ini dilengkapi juga dengan fitur 3D Depth Control yang secara otomatis dapat menyesuaikan tampil an gambar sehingga tidak membuat pusing. Fungsi internet juga terasa lebih cepat karena ditanamnya Dual Core Processor. Fitur YouTube dan Skype juga tidak ketinggalan melengkapi televisi berukur an 112 cm x 199 cm ini. Mengenai target penjualan, Product Marketing General Manager Sales and Marketing Division SEID, Herdiana Anita, mengungkapkan Big AQUOS 90 inci yang dijual dengan harga sekitar Rp199 juta, masih mengincar konsumen segmen menengah-atas, namun tidak menutup kemungkinan untuk konsumen bisnis atau perkantoran.
•
PT Mazda Motor Indonesia (MMI) meluncurkan SUV New Mazda CX-9 yang merupakan penyegaran seri sebelumnya pada akhir Januari di Jakarta. Mobil yang mampu memuat tujuh orang penumpang ini didesain dengan tampilan baru. Tak sekedar mengusung desain anyar, Mazda CX-9 juga memiliki beberapa fitur keselamatan untuk mendukung keamanan berkendara. Teknologi yang disebut i-ACTIVSENSE ini memberikan pengendara lebih banyak ‘mata’ untuk meningkatkan kesiagaan terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat lebih proaktif menghindari bahaya dan kecelakaan. Fitur Forward Obstruction Warning (Peringatan Hambatan di Depan) mampu mengantisipasi kemungkinan tabrakan karena menggunakan kamera untuk mendeteksi laju dan jarak kendaraan di depan. Saat sistem menilai jarak terlalu dekat, maka pengendara akan mendapat peringatan. Selain itu ada pula fitur Lane Departure Warning System, untuk mengenali marka pada permukaan jalan. Sistem yang terintegrasi dengan lam-
pu sein ini mampu mendeteksi apakah pengemudi beralih jalur karena sengaja ataupun karena mengantuk. Guna men cegah kecelakaan, sistem akan memberikan peringatan. Sementara itu untuk jarak pandang pengemudi dibantu dengan High Beam Control System, yakni sistem pengaturan otomatis lampu jauh. Jika kondisi jalan sepi, lampu jauh otomatis menyala se hingga dapat memaksimalkan jarak pandang. Kemudian akan otomatis beralih ke lampu dekat jika sensor mendeteksi kendaraan yang mendekat dari arah berlawanan sehingga pengemudi di mobil arah berlawanan tidak akan silau. New Mazda CX-9 tersedia dalam empat pilihan warna, Crystal White Pearl, Brilliant Black, Aluminium Metallic dan warna baru Meteor Grey Mica. New Mazda CX-9 dipasarkan dengan harga Rp799.700.000 (OTR Jakarta). Harga ini lebih murah dari versi sebelumnya, terpaut Rp9 jutaan. Saat diluncurkan, tercatat telah ada inden sebanyak 25 unit. MMI sendiri menargetkan penjualan tahun ini seba nyak 180 unit.
•
Februari 2013
RINGKAS BISNIS
7
Mudah Berbagi Meski Beda Gadget Si Robot Mungil
M
asyarakat modern seakan tak dapat lepas dari gadget. Apalagi para pecandu media sosial, update status dan mengunggah foto ke internet seolah menjadi aktivitas wajib setiap saat. Berbagi dokumen antar gadget pun menjadi hal yang lumrah. Namun sayangnya cara konvensional cukup merepotkan. Sony memecahkan masalah ini dengan mengeluarkan card reader (pembaca memori) WG-C10 yang dilengkapi wifi. Piranti ini mampu membaca kartu memori dari berbagai gadget. Koneksi nirkabel memudahkan transfer file antar gadget, misalnya dari kamera digital ke ponsel ataupun dari PC ke gadget lain. Slot memorinya mampu membaca Memory Stick Duo, Memory Stick PRO Duo, Me mory Stick PRO-HG Duo, Me mory Stick Micro, SD/ SDHC/ SDXC/ microSD/ microSDHC. Tak hanya itu, piranti ini dapat berfungsi sebagai pe
nyimpan eksternal melalui kartu memori. Tinggal menyambungkannya ke wifi antara ponsel dengan alat ini, maka pengguna dapat memainkan file musik, video maupun membuka dokumen tanpa harus menyalin ke ponsel. Efeknya memori gadget dapat dihemat. Selain kartu memori, alat ini juga mampu membaca USB flashdihtt
p:/
/w
ww
.so
ny.
co.
jp/
sk . D i sediakan pilihan slot USB dan micro USB sebagai media transfer. Hal yang cukup menyebalkan bagi penggemar gadget adalah ketika sedang asyik bersosial media tapi kapasitas baterai menipis. Tak perlu
khawatir, WG-C10 ini dapat pula berfungsi sebagai sumber daya bagi gadget. Tinggal mencolokkan ke slot USB, maka baterai gadget akan diisi ulang. Baterai Lithium ion berkapasitas sebesar 2210mAh, membuatnya mampu beroperasi 10 jam terus menerus. Ukurannya yang kecil dan bobot yang relatif ringan membuatnya cocok sebagai kawan perjalanan. Ketika memotret obyek yang bagus dengan kamera digital, Anda dapat langsung membaginya dengan teman yang lain. W G - C 1 0 mendukung koneksi ber samaan hingga delapan gadget sekaligus dalam satu waktu. Masing-masing pengguna dapat membuka file, foto, dokumen dan video berbeda untuk masing-masing gadget. Sony menjadwalkan produk ini mulai tersedia di pasar April 2013 dengan kisaran harga ¥9.000.
•
Siap Membantu Kecanggihan teknologi ro bot dalam film fiksi sains semakin mendekati kenyataan. Setelah sebelumnya SIRI, asisten virtual dari iPhone mewujudkan interaksi suara antara manusia dan ponselnya, kini ada Robotalk, robot mungil bak asisten pribadi di meja kerja Anda. Pembuatnya adalah Okamura Corporation, perusaha an furnitur yang bermarkas di Yokohama. Robotalk adalah robot statis dengan berbagai kemampuan mendukung aktivitas Anda. Bagian kepala nya yang bisa bergerakgerak dilengkapi kamera dan mikrofon. Meski mungil, robot ini dilengkapi kamera 2 megapiksel, mikrofon, speaker, 60 lampu LED di kepala, dan berbagai sensor. Sistem operasi nya menggunakan Ubuntu, memiliki prosesor Intel Atom 1,6GHz, memori 1 GB DDR2 SDRAM, port USB, LAN serta wifi. Si kecil imut ini dapat me-
www.okamura.co.jp
lakukan berbagai hal layaknya manusia. Ia akan memberi salam ketika kamera atau sensor mendeteksi orang yang mendekat. Anda juga dapat menyuruhnya melakukan pencarian online. Bila ingin bersantai dan mendengarkan musik, si asisten pribadi ini juga dapat memainkan file MP3 dan format lain dari USB flashdisk. Okamura memasang harga ¥472.500 atau sekitar Rp49 juta bagi Robotalk.
•
8
Februari 2013
PERISTIWA
Berbondong-bondong Melancong ke Jepang
J
Abe Shinzo
50.000-60.000 pelancong Indonesia datang ke Jepang antara 2000-2009. Kenaikan agak pesat tercatat pada 2010 ketika tak kurang dari 80.632 turis Indonesia bertandang ke Jepang. Sayangnya, angka itu kembali turun menjadi 61.911 orang pada 2011 menyusul terjadi nya bencana gempa bumi dan tsunami. Direktur JNTO Singapore Office, Ito Ryo, mengungkapkan jumlah wisatawan Indonesia ke Jepang merayap naik karena se-
33.9% Kanada
34.5% Vietnam
34.9% Jerman
36.8% Perancis
Cina
Taiwan
37.1%
47.6%
Rusia
Malaysia
Indonesia
48.6%
59.8%
geliatnya. Selain itu, jumlah maskapai penerbangan murah (LCC) de ngan tujuan Jepang juga bertambah, sementara ada pula paket-paket insentif berupa tur ke Jepang yang disediakan sejumlah perusahaan bagi pegawai teladan mereka. Semua itu menjadi faktor pendongkrak jumlah pelancong ke Negeri Sakura. “Paket wisata kelompok untuk 15-20 orang juga melonjak jumlahnya saat liburan sekolah pada Juni, sekitar Idul Fitri serta Natal serta sekitar akhir tahun atau Desember,” Persentase Kenaikan Wisatawan ke Jepang ujar Ito. “Tidak hanya (Periode 2011 - 2012) grup tur, turis yang pergi bersama pasang an atau teman yang jumlahnya kurang dari lima orang juga melonjak seiring bertambahnya LCC dengan tujuan Jepang.” Jika dibanding de ngan sesama negara Asia seperti Korea Selatan, jumlah alasan, di antaranya me Cina dan Taiwan, jumlah turis ningkatnya pendapatan sebagai Indonesia memang masih jauh dampak pertumbuhan ekonomi tertinggal. Namun, Ito tetap opyang tinggi, serta mulai muncul- timistis. Menurutnya pendapatnya kawasan wisata di luar tu- an yang terus menunjukkan tren juan-tujuan tradisional seperti di meninggi dan citra sebagai ne Tokyo, Osaka, dan ‘The Golden gara yang pro-Jepang, Indonesia Route’ (sebutan untuk daerah di masih akan terus mengirimkan sekitar jalur Tokyo dan Osaka) wisatawan yang jumlahnya kian yang kini mulai memperlihatkan besar dari tahun ke tahun.
64.1%
•
Thailand
Lesunya kondisi perekonomian domestik memicu Perdana Menteri (PM) Abe Shinzo mengeluarkan himbauan agar anggota kabinet, tokoh bisnis, dan para pakar ekonomi bekerjasama memetakan strategi pertumbuhan guna memperkuat ekonomi. Dalam rapat pertama Dewan Daya Saing Industrial (ICC), tim yang dibentuk pemerintah untuk membahas strategi pertumbuhan industrial, para anggota bertukar pandangan mengenai reformasi peraturan dan pajak. Pembahasan itu ditujukan guna menciptakan pasar baru pada sekitar 2030 di bidang seperti kesehatan, lingkungan dan energi, infrastruktur masa depan dan sumber daya regional. “Kami bertujuan menjadi No 1 di dunia dengan mendorong daya saing manufaktur dan sektor bisnis lainnya, serta berupaya mencegah lesunya kegiatan industri yang dipicu penguatan yen,” ujar Abe. Strategi pertumbuhan, yang diperkirakan mulai disusun mulai Juni, merupakan salah satu konsep kebijakan ekonomi utama Abe, yang disebutnya sebagai kebijakan ‘Tiga Anak Panah’. Selain pertumbuhan, strategi itu juga mencakup kebijakan moneter yang jelas dan belanja fiskal yang fleksibel, termasuk proyek pekerjaan umum berskala besar. Selain itu, strategi pertumbuhan tersebut juga memasukkan program rehabilitasi industri bermasalah di dalam negeri, dan membantu perusahaan swasta agar berdaya saing kuat di level internasional, sejalan dengan janji kampanye Partai Liberal Demokrat (Jimin-To/LDP) menjelang pemilihan Majelis Rendah 16 Desember tahun lalu. Janji kampanye itu berhasil mengantar LDP ke tampuk kekuasaan dan Abe kembali ke kursi PM Jepang untuk kedua kalinya. Para anggota ICC juga membahas potensi ke ikutsertaan Jepang dalam negosiasi Trans-Pacific Partnership (TPP) dan mereposisi kembali perusahaan-perusahaan negara tersebut agar bisa berta han terhadap persaingan global. Anggota ICC terdiri dari para menteri terkait dan 10 anggota perorangan, termasuk Hasegawa Yasuchika, Ketua Umum Asosiasi Eksekutif Korporasi, salah satu kelompok lobi bisnis terpenting, dan Takenaka Heizo, Profesor Universitas Keio, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Kebijakan Ekonomi dan Fiskal. Bagi Indonesia, dampak positif akan terlihat pula bila strategi pertumbuhan ini dapat dilaksanakan, mengingat ekonomi Jepang akan kembali pulih, dan permintaan pasar kembali meningkat, khususnya untuk produk non-minyak dan gas asal Indonesia.
79.9%
PM Abe Kejar Pertumbuhan lewat Kerjasama Lintas Sektor
epang, tampaknya, masih terus mempesona di mata para wisatawan asal Indonesia. Negara yang dikaruniai budaya tradisional yang unik, teknologi tinggi, serta keindahan alam itu tetap saja menjadi salah satu tujuan wisata utama para pelancong Indonesia untuk kawasan Asia, meski negaranegara lain tak henti menawarkan beragam paket wisata. Menurut data Japan National Tourism Organization (JNTO), jumlah wisatawan Indonesia pada 2012 mengalami peningkatan 64,1% di 80 banding jumlah pada 70 2011 atau dari 61.911 menjadi 101.600 orang. 60 Peningkatan jumlah 50 turis Indonesia ke Jepang merupakan yang 40 terbesar kedua, setelah 30 Thailand (79,9%). Na- 20 mun secara keseluruhan, wisatawan asing 10 yang datang ke Jepang 0 masih didominasi warga Korea Selatan (2.044.000 orang), disusul warga Taiwan (1.466.700 orang) dan Cina (1.430.000 orang). Indonesia sendiri masih jauh di peringkat bawah, tepatnya di posisi ke14, setelah Malaysia (130.300 orang) dan Jerman (109.000 orang). JNTO mencatat sebanyak
•
Mengatasi Kelangkaan dengan Impor Ikan Sidat (Unagi) yang merupakan hidangan favorit warga Jepang pada musim panas— karena diyakini dapat menjadi sumber energi guna membantu mengatasi hawa panas—mulai awal Februari ditetapkan Kementerian Lingkungan Jepang (Kankyo-sho/MoE) sebagai spesies yang terancam punah. Namun, Menteri Lingkungan Ishihara Nobuteru menepis kekhawatiran bahwa kelangkaan ikan Sidat berarti warga Jepang samasekali tak bisa menyantapnya lagi. Kementerian dan lembaga pemerintah terkait tetap akan mene rapkan upaya perlindu ngan. Namun, caranya bukan dengan menerapkan pembatasan penangkapan atau perdagangan ikan Sidat, melainkan malah menjadikannya momentum untuk melestarikan spesies itu. Dalam beberapa tahun ter akhir pasokan ikan Sidat memang
kian turun, akibat penangkapan berlebih dan memburuknya ha bitat mereka karena banyaknya proyek pembangunan. Menurut data Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (Norin
Suisan-sho/MAFF), dalam beberapa tahun ter akhir jumlah penangkapan tahunan di Jepang hanya sekitar 200 ton, turun drastis dibanding pada dasawarsa 60an, yang sekitar 3.000 ton per tahun. Sementara untuk memenuhi permintaan domestik, Jepang
mengimpor ikan Sidat dari berbagai negara antara lain, Taiwan, Cina, Korea Selatan, Indonesia dan lainnya. Pada periode Januari-Oktober 2012, tercatat impor ikan Sidat hidup sebanyak 4,119 metrik ton dengan nilai 14.751 juta yen, dan ikan Sidat olahan sebanyak 8.274 metrik ton dengan nilai 26.980 juta yen. Bagi Indonesia ini jelas merupakan peluang ekspor potensial, karena menurut Subiakto, Direktur Jenderal Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia baru bisa mengekspor ikan Sidat sekitar 300 ton per tahun, tentunya setelah diolah terlebih dahulu, karena Menteri Kelaut an dan Perikanan melalui Surat Keputusan Nomor 18/2009 telah melarang ekspor ikan Sidat dengan ukuran panjang sampai 35 cm atau dengan berat sampai 100 gram per ekor. Larangan ini juga berlaku untuk ikan Sidat berdiameter sampai 2,5 cm.
•
10
Februari 2013
OPINI
Editorial
Belajar Hingga ke Jepang
P
epatah lama yang pernah populer di Indonesia untuk mendorong orang mempelajari segala sesuatu secara luas dan mendalam berbunyi “Carilah ilmu hingga ke Negeri Cina”. Tak jelas mengapa Cina yang dijadikan rujukan, mungkin karena memang secara geografis, Indonesia dan Cina tak terlalu dekat sementara latar belakangnya juga berbeda. Yang pasti, bicara soal belajar hingga ke seberang, justru Jepang—yang sebenarnya seperti Cina juga terletak di Asia Timur—belakangan ini yang gencar menawarkan kesempatan belajar. Diharapkan akan lebih banyak lagi mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Jepang mengingat kuota memang masih terbuka luas, kata Dekan Pascasarjana Ilmu Informasi dan Teknologi Universitas Tokyo, Hagiya Masami, di Jakarta, belum lama ini. Data menyebutkan pada 2009 ada 716.353 orang Indonesia yang menekuni Bahasa Jepang. Angka itu setara 20% jumlah warga asing yang mempelajari bahasa tersebut. Namun, hingga 1 Mei 2011, mahasiswa asal Indonesia di Jepang baru berjumlah 2.162 orang, jauh di bawah total jumlah mahasiswa asing yang 21.429 orang. Sementara itu, target pemerintah Jepang adalah menarik 300.000 mahasiswa asing pada 2020. Agaknya, dalam kerangka inilah Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, di Universitas Atma Jaya, Jakarta, akhir Januari lalu menggelarkan Pameran Pendidikan Jepang, Global 30. Proyek Global 30 sendiri sebenarnya sudah diluncurkan pada 2009 dan dimaksudkan untuk memberi kesempatan seluas-luasnya kepada warga non-Jepang untuk belajar di universitasuniversitas kenamaan negara tersebut. Pameran tersebut diikuti 16 universitas di Jepang plus fakultas-fakultas serta program-program studinya masing-masing. Di antara lembaga-lembaga pendidikan tinggi tersebut adalah Universitas Tohoku, Universitas Tsukuba, Universitas Tokyo, Universitas Nagoya, Universitas Waseda, Universitas Doshisha, Universitas Chiba, Universitas Teknologi Toyobashi, dan Universitas Hiroshima. Bagaimana dengan hambatan bahasa? Tak usah terlalu khawatir soal yang satu itu, karena sejumlah program studi menggunakan pengantar dalam Bahasa Inggris di kelas internasional, kata Hagiya. Artinya, dengan persiapan memadai, belajar ke Jepang, bukan lagi sesuatu yang luar biasa rumit, apalagi karena kesempatannya memang amat terbuka. Jika ada peran Pemerintah Indonesia yang patut digencarkan, maka itu terutama berkaitan dengan promosi dan sosialisasi. Tanpa itu, mungkin peluang terkait “Carilah ilmu hingga ke Negeri Jepang” tak bakal kunjung termanfaatkan secara maksimal. •
Abe, China dan ASEAN Naiknya kembali Abe Shinzo sebagai Perdana Menteri (PM) Jepang, setelah Partai Liberal Demokrat (LDP) kembali menang atas Partai Demokrat Jepang (DPJ), melahirkan implikasi yang patut dicermati dalam dinamika internasional di kawasan Asia Timur. Banyak pihak yang khawatir konflik terbuka antara Jepang dengan Cina menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan terkait dengan tumpang tindih klaim atas Kepulauan Senkaku. Oleh Syamsul Hadi, Jakarta
A
be jelas mengingin kan Jepang yang lebih kuat secara politik dan militer, hal yang diharapkan akan mengurangi ketergantungan negara tersebut terhadap payung keamanan AS. Untuk itu Abe bertekad memelopori amandemen konstitusi, khususnya Pasal 9, yang memberikan batasan yang menyulitkan Jepang untuk mengembangkan kapabilitas pertahanan nasionalnya secara optimal. Di samping itu, Abe juga menggagas perlunya semacam lembaga Dewan Keamanan Nasional di AS, yang bertugas mengumpulkan dan menganalisis informasi-informasi terkait isu pertahanan dan keamanan. Terobosan-terobosan politik yang dilakukan Abe jelas terkait dengan keterlibatan Jepang dalam konflik wilayah dengan Cina. Apalagi perilaku Cina dalam tahun-tahun ter akhir ini terlihat lebih agresif dalam politik internasional, yang ditandai peningkatan anggaran maupun persenjataan, serta sikap yang kurang dialogis dalam menangani
konflik atau sengketa dengan negara-negara lain. Bahkan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang selama ini dilihat sebagai katalisator kerjasama dan pemecah kebekuan dalam diplomasi di Asia Timur praktis
Terobosanterobosan politik yang dilakukan Abe jelas terkait dengan keterlibatan Jepang dalam konflik wilayah dengan Cina. seperti kehilangan “wibawa” menghadapi sikap Cina yang enggan berembug soal konflik di Laut Cina Selatan. Pilihan Abe untuk menjadikan beberapa anggota ASEAN sebagai negara-negara yang
pertama dikunjunginya memiliki makna simbolik sekaligus substantif yang penting dicermati. Jepang berada dalam kepentingan yang sama dengan negara-negara ASEAN pada umumnya, yang menyaksikan perilaku Cina yang lebih asertif dalam sengketa wilayah sebagai ancaman terhadap stabilitas keamanan di kawasan Asia Timur. Ada dua kemungkinan respon Cina terhadap langkah Abe dan negara-negara ASEAN, ditambah AS, yang makin “kompak” menghadapi peningkatan agresifitasnya. Kemungkinan pertama, hal itu akan membuka kesadaran pemerintah Cina tentang pen tingnya bersikap lebih fleksibel, konstruktif dan dialogis. Kemungkinan kedua, Cina justru akan merasa terisolasi dan, akibatnya, memilih bersikap defensif, yang tentu tidak diinginkan semua pihak. Dalam situasi yang kian memanas di Asia Timur, sa ngat penting bagi semua pihak untuk tidak semata mendasarkan sikap dan perilaku politiknya pada argumen-argumen “nasionalis”. Baik pemerintah Jepang di bawah Abe, maupun pemerintah Cina yang sebentar lagi akan dipimpin oleh generasi politikus yang lebih muda, hendaknya tetap menyediakan ruang untuk bisa “saling menenggang” satu sama lain. Dengan demikian, sejarah tidak mencatat me reka sebagai para pengingkar perdamaian.
•
Penulis adalah Pengajar Departemen Hubungan Internasional FISIP-UI, Depok.
Februari 2013
KOMENTAR
11
Kecelakaan Berimbas Perubahan Strategi Serangkaian kisah naas Boeing 787 Dreamliner belakangan ini, tampaknya mulai membayangi strategi bisnis maskapai penerbangan Jepang, yang menggunakan pesawat model ini lebih dulu dibanding maskapai global lain. Masalah ini agaknya juga mulai berimbas pada sejumlah pabrikan pemasok komponen inti untuk jet baru itu. Oleh Mimizuka Kayo, Kyodo
B
oeing 787, yang ba nyak menggunakan instrumen elektronik tercanggih sebagai pengganti perangkat konvensional di pesawat-pesawat generasi terdahulu, sebenarnya telah menjadi tolak ukur baru dalam hal efisiensi bahan bakar. Karakter hemat avtur inilah yang kemudian membangkitkan harapan besar di banyak maskapai pe nerbangan global untuk tetap menangguk laba meski harga
avtur meningkat. Namun Dreamliner di seluruh dunia kini dikandangkan pasca pendaratan darurat pesawat milik maskapai All Nippon Airways (ANA) Co—yang meng operasikan Boeing 787 paling banyak dibanding maskapai lain—menyusul munculnya asap di dalam pesawat. Otoritas penerbangan di seluruh dunia lantas saja memerintahkan semua maskapai untuk mengandangkan armada Boeing 787 mereka sampai ada jaminan atas keselamatan pesawat.
Menurut ANA, jet ukuran menengah memang membantu maskapai mencapai pengurangan konsumsi avtur hingga 17% untuk rute domestik dan sekitar 20% untuk rute internasional. Dengan Boeing 787, maskapai, dengan demikian, dapat membuka rute-rute yang tak menjanjikan laba jika diterbangi dengan jet-jet jumbo. ANA, saat ini memiliki 17 unit Dreamliner, berencana menambah armada Boeing 787-nya menjadi 55 unit pada tahun fiskal 2017. Langkah ini diproyeksikan akan meningkatkan laba perusahaan menjadi 10 miliar yen karena efisiennya penggunaan avtur. Japan Airlines Co, kini memiliki tujuh unit Dreamliner, juga berencana meningkatkan jumlah pesawat jenis ini hingga 45 unit. Meski ada kekhawatiran terhadap keselamatan penerbangan, Presiden Direktur ANA Ito Shinichiro menyatakan perusahaan tidak berfikir untuk
mengubah strategi penggunaan Boeing 787. Bagaimanapun, sejumlah pengamat penerbang an agaknya memiliki penilai an berbeda. Menurut mereka, maskapai perlu meninjau ulang strategis bisnis mereka jika kasus-kasus asap di Jepang itu memaksa mereka untuk menonaktifkan Dreamliner mereka untuk waktu yang panjang. ANA menyatakan ada 68 penerbangan internasional dan domestik yang harus dibatalkan karena penghentian operasi Boeing 787. Benar bahwa asal muasal persoalan di pesawat ANA masih dalam penyelidikan, namun kekhawatiran telah muncul berkaitan dengan kemungkinan raibnya pendapatan dari para pabrik an Jepang yang menyediakan sekitar 35% dari komponenkomponen inti Boeing 797. Salah satunya ialah GS Yuasa Corp, pemasok baterai li thium-ion untuk semua Dreamliner. Hasil penyelidikan sejauh
ini menunjukkan baterai utama buatan Jepang pada ruang listrik Dreamliner milik ANA, yang lokasinya dibawah kokpit, tampaknya terlalu panas dan akhirnya mengeluarkan asap. Nilai saham GS Yuasa langsung terjun bebas setelah Dreamliner yang dioperasikan ANA mendarat darurat. Investor kemungkinan tidak berminat membeli saham GS Yuasa sampai penyebab masalah di identifikasi, ujar salah seorang analis dari perusahaan broker saham besar. Sementara Fuji Heavy Industries Ltd, pemasok center wing box untuk Boeing 787, telah berupaya meningkatkan kapasitas produksi menjadi 10 unit per bulan pada 2013, setelah adanya kenaikan jumlah pesanan. Jika pesanan dari Boeing turun, maka perusahaan akan menghadapi kesulitan. Mudah-mudahan hal seperti itu tidak terjadi, demikian seorang pejabat Fuji Heavy
•
BoJ Bisa Jadi Kesulitan Capai Target Inflasi 2% Oleh Tachikawa Tomoyuki, Kyodo
B
ank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) pertengahan Januari mengumumkan pelonggaran moneter guna mencapai target inflasi 2%, yang diinginkan Perdana Menteri Abe Shinzo guna mendorong ekonomi domestik keluar dari deflasi yang telah berlangsung lebih dari sedasawarsa. Sejumlah pengamat bersikap skeptis terhadap rencana kebijakan yang menurut BoJ akan mendorong naiknya harga, dan menyatakan hal itu kurang memadai untuk memompa lebih banyak dana ke pasar finasial, serta me ningkatkan investasi yang dapat membantu menaikkan permintaan domestik dan memicu inflasi. BoJ—jika memang harus dihadapkan pada skenario terburuk—mungkin terpaksa tetap melaksanakan pelonggaran moneter, tanpa ada prospek target inflasi 2% dapat tercapai. Dalam pernyataan bersama BoJ dan Pemerintah Jepang yang diumumkan akhir Janua ri, BoJ berjanji melaksanakan pelonggaran moneter guna mencapai target inflasi secepat mungkin. Dokumen yang ada akan membantu upaya merevisi kebijakan moneter secara jelas, ujar Abe kepada Gubernur
BoJ Shirakawa Masaaki, yang mengunjungi Kantor Perdana Menteri usai memutuskan untuk mengejar target 2% dan menaklukkan deflasi. Guna menggapai sasaran tersebut, BoJ akan menerapkan aksi buka-tutup terhadap pembelian aset, serupa de ngan langkah yang ditempuh Federal Reserve Bank (Bank Sentral Amerika Serikat). BoJ menyatakan akan segera melakukan pembelian aset finansial sekitar 13 triliun yen dari berbagai bank setiap bulannya, termasuk obligasi pemerintah Jepang senilai 2 triliun yen mulai Januari 2014 tanpa menjelaskan tanggal berakhirnya. Namun Miyagawa Norio, ekonom senior di Mizuho Securities Research & Consulting Co, menyatakan aksi pelonggaran terbaru BoJ hanyalah lanjutan dari apa yang telah dilaksanakan selama ini. Ia juga menunjukkan bahwa bank sentral sebenarnya juga sudah berjanji pada Oktober silam untuk melanjutkan pelonggaran sampai target 1% dinilai telah tercapai. Sementara Kanno Masaaki, mantan pejabat BoJ dan kini ekonom kepala di JPMorgan Securities Japan Co, juga menyatakan, rincian mengenai pembelian aset secara buka-tutup mengecewakan, karena baru dimulai pada 2014. Ini artinya, sampai akhir 2013 keseluruh-
an alokasi anggaran untuk program pembelian aset BoJ adalah sebesar 101 triliun yen. Menurut Kanno, langkah BoJ yang menargetkan inflasi 2% dinilai menarik, karena di saat bersamaan indeks harga konsumen inti—tidak termasuk makanan segar— diperkirakan akan naik 0,9%
BoJ tidak bertanggungjawab karena menerima saja permintaan pemerintah untuk menetapkan target inflasi 2%. Kumano Hideo ekonom kepala Dai-ichi Life Research Institute pada tahun fiskal 2014 yang berakhir Maret 2015, dan bakal mencegah dampak dari kenaikan pajak penjualan yang dimulai pada 2014. Kano menambahkan, pro yeksi menunjukkan BoJ tidak percaya target harga dapat dicapai pada tahun fiskal 2014, bahkan pada tahun fiskal 2015, karena sulit un-
tuk dibayangkan, indeks harga konsumen inti akan melonjak 2% dalam setahun. Dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Kebijakan BoJ akhir Januari, Shirakawa sen diri menyatakan diperlukan upaya besar dan tegas untuk menggapai sasaran itu. Dua dari sembilan anggota Dewan Kebijakan BoJ, Kiuchi Takahide dan Sato Takehiro, memveto penggunaan target harga dengan alasan tidak ada kejelasan apakah inflasi 2% dapat dicapai mengingat situasi ekonomi Jepang saat ini. Sementara pengamat lainnya menyatakan, keraguan bank sentral untuk mendukung pembelian aset yang berisiko bisa berujung kegagalan untuk membuat situasi pasar lebih akomodatif, menurunkan suku bunga jangka panjang dan menstimulasi permintaan investasi. Semua ini bisa berdampak pada kenaikan harga. Aset berisiko seperti obligasi asing tidak termasuk dalam program pembelian aset terbaru, sehingga bisa dipertanyakan apakah jumlah uang yang memadai telah dipasok ke sektor swasta, ujar Yajima Yasuhide, ekonom kepala NLI Research Institute. Sebagian besar analis menyatakan BoJ akan mengimplementasikan program pelonggaran tambahan saat pergantian gubernur, karena Shirakawa akan selesai masa
jabatannya April. Namun, siapapun yang menjadi petinggi puncak bank sentral, masih agak sukar untuk melihat lembaga itu memetakan cara untuk mengakhiri deflasi yang terus mengganggu selama lebih dari satu dasawarsa, mengingat rekam jejaknya pasca ekonomi gelembung di akhir 1980-an sampai sekitar 1990. Kumano Hideo, ekonom kepala Dai-ichi Life Research Institute, sementara itu, menilai BoJ tidak bertanggungjawab karena menerima saja permintaan pemerintah untuk menetapkan target inflasi 2%, meskipun tahu hal itu tidak dapat dicapai. Kodama Yuri, ekonom kepala Meiji Yasuda Life Insu rance Co menyatakan, jika harga-harga tidak menunjukkan tanda-tanda kenaikan, maka BoJ diperkirakan mendapat kritik dari pemerintah. Ia menambahkan target inflasi juga dapat menjadi alat bagi para politisi untuk menekan bank sentral. BoJ sebelumnya memang telah didesak untuk melakukan aksi tidak hanya di aspek moneter saja. Bagaimanapun, ekonomi Jepang telah berkontraksi selama dua kwartal berturut-turut, dan hal ini mengisyaratkan telah dimasukinya masa resesi ringan di tengah lesunya permintaan baik di dalam negeri maupun mancanegara.
•
12
WISA Berski di Niseko Mt Resort Grand Hirafu.
Ayo Bermain Salju di Hokkaido Jepang terkenal sebagai negara tujuan wisata yang indah, didukung oleh empat musim yang memancarkan pesonanya masing-masing, termasuk di saat dingin, mulai pertengahan November hingga pertengahan Maret.
H
okkaido menjadi prefektur yang paling banyak menarik perhatian para wisatawan, khususnya di musim dingin, karena letaknya di ujung utara Jepang dengan intensitas salju lebih banyak dibanding prefektur lainnya. Mulai akhir November hingga akhir Februari, wisatawan dapat berkunjung ke Niseko Mt Resort Grand Hirafu, yang bisa ditempuh dalam 2-3 jam dari Sapporo, ibukota Prefektur Hokkaido. Niseko Mt Resort Grand Hirafu terkenal dengan arena permainan ski dan kereta gantungnya. Menurut Widya Sumi, warga Indonesia yang sudah belas an tahun tinggal di Hokkaido dan seringkali menjadi pemandu bagi wisatawan Indonesia, Niseko Mt Resort Grand Hirafu, sudah terkenal di seluruh dunia dan kerap dikunjungi warga
Eropa dan Amerika, yang memanfaatkan liburan untuk bermain ski. Setelah lelah bermain ski, onsen atau tempat pemandian air panas, dapat menjadi tujuan selanjutnya. Salah satu onsen paling tersohor di Hokkaido ialah Nobori Betsu Onsen, yang bisa dicapai dalam tempo 2-3 jam dari Sapporo. Nobori Betsu Onsen terkenal dengan pemandangan kawahnya. Air panas yang dihasilkan juga ber asal dari Gunung Hiyori yang telah dimanfaatkan sejak jaman Edo. “Ada satu lagi pemandian air panas kenamaan di Hokkaido, yakni Obihiro Onsen di Kota Obihiro. Jaraknya memang sedikit lebih jauh karena baru bisa dicapai dalam waktu kurang lebih 5 jam dari Sapporo. Namun, karena sengaja dibangun di alam terbuka, saat
berendam di air panas para wisatawan juga dapat menikmati hamparan salju indah di sekitarnya,” ujar Widya. Selain arena permainan ski dan onsen, wisatawan juga dapat mengunjungi Kebun Binatang Asahiyama di Kota Asahikawa. Kebun Binatang Asahiyama te nar dengan koleksi hewan kutub atau hewan yang biasa hidup di iklim dingin, seperti anjing laut. Pertunjukan paling terkenal dan menarik banyak pengunjung setiap tahunnya adalah parade pinguin yang mengelilingi area kebun binatang. Tidak hanya sampai di situ, bagaikan kota yang tidak pernah mati, Hokkaido juga me
nyuguhkan pesona musim di ngin hingga malam hari dengan pertunjukan festival salju, di sejumlah kota. Di antara kota-kota yang menampilkan festival salju di Hokkaido adalah Sapporo dan Asahikawa, yang kerap kali menyajikan ukiran salju dan es dalam berbagai bentuk, mulai dari binatang hingga kastil. Ada pula festival salju di Toya-ko di Taman Nasional Shikotsu Toya, yang mengete ngahkan ukiran es berwarnawarni, dan festival serupa di Otaru dengan keindahan ratus an cahaya lilin yang dipasang di ukiran es. “Selain itu, ada festival ilu-
Pembukaan ‘Sapporo Snow Festival’ di Taman Odori.
minasi menjelang Natal, namun belum apa-apa dibanding festival salju di bulan Februari,” ujar Widya. “Saya rasa Hokkaido akan menjadi tempat wisata favorit Indonesia selanjutnya terutama karena saljunya,” lanjutnya. Sebagai penduduk negara tropis, tentunya musim dingin dan salju menjadi hal yang asing bagi kebanyakan orang Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai persiap an, dengan demikian, perlu dilakukan agar liburan tidak terganggu, mulai dari kesehatan fisik hingga pakaian yang akan digunakan. “Banyak minum air putih sa ngat penting. Meskipun udara dingin, dan kita jarang berkeri ngat, tetap saja cairan tubuh akan berkurang lewat urin. Sebaiknya kita minum setiap jam meski tak merasa haus” kata Widya. Tidak hanya itu, hembusan angin di Hokkaido bersifat ke ring sehingga wisatawan juga harus menggunakan pelembab bibir, wajah, dan kulit secara rutin setiap jam. Namun, tata rias berlebihan tidak dianjurkan saat bepergian ke Hokkaido di musim dingin, mengingat hal itu hanya menyebabkan kulit cepat bertambah kering.
13
ATA Parade Pinguin di Kebun Binatang Asahiyama
Nobori Betsu Onsen salah satu onsen atau tempat pemandian air panas di Hokkaido. Kereta gantung di Niseko Mt Resort Grand Hirafu.
Niseko Mt Resort Grand Hirafu.
Hokkaido Sapporo
atau 2,900 yen - 5,900 yen,” tambah Widya. Tak kalah penting, Laut Jepang tentu saja, adalah baju hangat termasuk manJEPANG tel, syal, sarung tangan, kaus kaki, hingga topi kupluk untuk meredam Tokyo dingin dan angin, karena suhu udara pada bulan Januari-Februari dapat mencapai -15 derajat Samudera Pasifik Celcius. Dengan segala persiapan yang lengkap dan baik, setiap wisatawan Akibatnya, riasan justru bisa mem- tentu dapat sepenuhnya menikbuat kita terlihat menakutkan. mati segala sesuatu yang terdaHal lain yang sering di pat di Hokkaido. Perjalanan ke remehkan para wisatawan ada- kawasan tersebut juga dipastikan lah sepatu untuk berjalan-jalan. bakal berjalan lancar. Bermain Sebagian besar wisatawan dari salju? Siapa takut! negara tropis seperti Indonesia, tak menyadari bahwa setiap orang harus menggunakan seNiseko Mt. Resort Grand Hirafu patu khusus anti-slip saat musim http://www.niseko.ne.jp/ http://www.grand-hirafu.jp/ dingin. Banyak wisatawan yang tidak peduli, dan akibatnya sering Nobori Betsu Onsen terpeleset saat berjalan di daerah http://www.noboribetsu-spa.jp/ yang dipenuhi salju atau es. http://www.noboribetsu.tv/ “Kebanyakan wisatawan mem Kebun Binatang Asahiyama beli sepatu anti-slip setelah tiba http://www5.city.asahikawa.hokkaido.jp/ di Hokkaido karena di Indonesia asahiyamazoo/ penjual sepatu seperti itu sangat Website Resmi Kota Sapporo jarang. Untungnya, tak jauh berhttp://www.city.sapporo.jp/ beda dengan di Indonesia, harga Website Resmi Prefektur Hokkaido sepatu di Hokkaido cuma berkisar http://www.pref.hokkaido.lg.jp/ antara Rp290,000 - Rp500,000
•
14
Februari 2013
INSPIRASI
Mengejar Mimpi lewat Tempe Tempe tentunya bukan makanan yang asing bagi warga Indonesia. Bahkan, saking populernya, makanan yang terbuat dari kedelai ini dijuluki ‘makanan rakyat’ karena harganya terjangkau dan mudah ditemui di mana saja.
Rustono
N
amun, beda halnya dengan di Jepang, tempe masih menjadi makanan langka yang sulit ditemui. Hal inilah yang mendorong Rustono (41), untuk kemudian memasarkan tempe di Jepang. Kesuksesannya dalam mengusung label ‘Rusto’s Tempeh’ menjadi buah bibir di Jepang dan Indonesia. Tempe buatan pria mantan bellboy di sebuah hotel di Yogyakarta ini, bahkan dipasarkan juga hingga Korea Selatan dan Meksiko, sehingga membuatnya terkenal dan sering diminta menjadi pembicara dalam se minar pengembangan diri atau wirausaha. Meski telah meraih sukses, bahkan mendapatkan julukan ‘Raja Tempe’ di Jepang, pria kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, ini tetap rendah hati dan terbuka untuk membagi pengalamannya kepada Halo Jepang! Ia kerap menyatakan baginya, profesionalisme lebih penting dibanding kesuksesan. HJ : Dari sekian banyak makanan khas Indonesia, kenapa Anda memilih untuk membuat dan memasarkan tempe di Jepang? R : Kalau berbicara mengenai alasan memilih tempe, saya rasa kita harus kembali jauh ke belakang, saat saya belum tiba di Jepang. Saat memutuskan untuk menikah dengan warga Jepang, saya berkonsultasi dengan se seorang yang pernah tinggal dan kebetulan menikah juga dengan warga Jepang. Ia menyarankan agar saya tidak menjadi pegawai tapi menjadi pengusaha. Saya pun menyampaikan maksud saya untuk menjadi pengusaha kepada istri dan ia setuju. Sesampainya di Jepang, saya mulai mengitari Kyoto dengan
sepeda, untuk mencari celah bisnis. Setelah berkeliling saya sadar banyak sekali makanan ringan dari luar negeri, namun tak ada satu pun dari Indonesia saat itu. Restoran yang menjual makanan Indonesia memang ada, namun bukan makanan ringan. Dari situ saya berniat untuk mengembangkan bisnis makanan ringan khas Indonesia. Sebenarnya banyak sekali makanan Indonesia yang terbesit dalam pikiran saya, termasuk empek-empek dan gudeg. Namun, setelah melihat natto yang juga terbuat dari kedelai, saya jadi terpikir untuk membuat tempe. Sama-sama terbuat dari kedelai. Mengapa tidak saya coba? HJ : Berapa lama waktu yang diperlukan hingga akhir nya Anda dapat memproduksi tempe sendiri?
R : Hmm, yang jelas tidak ins tan begitu saja. Saya sadar untuk mengembangkan suatu bisnis kita harus belajar dari nol. Saya kemudian bekerja di pabrik roti dan pengemasan sayur potong. Saya belajar segala hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis makanan di Jepang, mulai dari produksi, kebersihan, dan manajemen, agar kualitas tempe saya dapat diterima warga Jepang. Setelah memiliki pengetahuan yang cukup dari bekerja di pabrik roti dan pengemasan sayur potong, saya mencoba membuat tempe. Saya ingat betul waktu itu masih diajari ibu lewat telepon. Teleponnya pun pinjam ke tetangga. HJ : Jadi tempe yang Anda buat sekarang, Anda dapatkan dari ibu Anda? R : Caranya, pertama kali, me-
mang saya dapatkan dari ibu saya yang juga pengrajin tempe. Tapi berkali-kali mencoba saya selalu gagal. Setelah empat bulan mencoba dan selalu gagal, akhirnya untuk pertama kalinya saya berhasil setelah menggunakan air dari mata air dekat kuil di dekat rumah mertua saya. Namun keberhasilan pertama tersebut, justru mendatangkan kekhawatiran baru, seperti apakah tempe saya ini layak dikonsumsi? Apakah tempe saya ini tidak akan membuat orang sakit perut. Saya akhirnya meminta izin istri pulang ke Indonesia untuk benar-benar belajar membuat tempe. Saya kemudian berkeliling Pulau Jawa selama kurang lebih tiga bulan, mengunjungi 60 tempat pembuatan tempe, termasuk di Yogyakarta, Malang, dan Semarang. Tidak semuanya me nerima saya dengan baik, tapi dari situ saya belajar banyak tentang proses pembuatan tempe. Jadi kalau ditanya resep pembuatan tempe saya yang sekarang, saya akan mengatakan semua adalah inti sari dari 60 tempat yang pernah saya kunjungi. HJ : Setelah kembali ke Jepang, Anda tentunya tak mengalami kesulitan lagi untuk membuat tempe enak dan gurih. Namun, bagaimana akhirnya dapat memasarkan tempe yang disukai warga Jepang, bahkan kini memiliki izin produksi, serta pabrik di Katsuragawa Prefektur Shiga dengan kapasitas produksi 5.000 kemasan 250 gram yang merambah seluruh prefektur di Jepang? R : Benar sekali, memasarkan produk baru di Jepang cukup sulit, namun saya tak pernah menye rah, dan terus melakukannya dari rumah ke rumah. Di waktu yang sama, saya juga harus memba
ngun pabrik atau tempat fermentasi. Saat itu, saya memutuskan untuk membangun pabrik di musim dingin, walau ada yang mengatakan sangat berbahaya mendirikan bangunan di musim dingin. Saya memilih tidak mendengarkannya. Ternyata orang yang mempe ringatkan saya adalah wartawan yang kemudian tergerak oleh usaha dan kisah saya. Ia kemudian menulis tentang saya, hingga akhirnya banyak restoran dan orang yang mencari dan membeli tempe saya. Dari situ saya sadar, cerita di balik kemunculan suatu produk merupakan hal penting terutama dalam menarik pelanggan. HJ : Nama Anda kini juga telah dikenal di Indonesia dan Jepang. Kalau menengok ke belakang, faktor utama apa yang membuat Anda dapat menjadi seperti sekarang? R: Saya rasa mimpi dan imajinasi saya yang tinggi. Tidak peduli sebesar apapun kesulitan menghadang, saya tetap meng hadapinya dengan ikhlas. Mimpi saya lebih besar dibanding kesulitan itu. Orang boleh mengatakan saya sukses, tapi menurut saya, saya masih belajar, dan kesuksesan bukanlah tujuan akhir. Saya hanya ingin menjadi pengrajin tempe profesional. Saya ingin menjadi satu-satunya orang yang paling mengerti tempe. Saya tidak peduli jika tidak mengetahui tentang hal lain, tapi untuk tempe, saya akan terus belajar. Bagi saya profesionalisme dalam satu bidang jauh lebih penting dibanding kesuksesan. Jika Anda sudah profesional dan menguasai atau memahami satu bidang, ke suksesan akan mengikuti. Namun, jika Anda hanya sukses tanpa memiliki pemahaman, hal tersebut tak akan ada artinya.
•
16
Februari 2013
FIGUR
Fukuda Yasuo
Saya Sadar Sepertinya Memiliki Takdir dengan Indonesia Fukuda Yasuo, Ketua Japan Indonesia Association (JAPINDA), awal Desember silam mengunjungi Indonesia untuk menghadiri forum Indonesia Japan Innovation Convention (IJIC), yang membahas masa depan kerjasama kedua negara di bidang inovasi.
Kerjasama bilateral harus berlandaskan pada kebijakan yang menguntungkan kedua pihak. Fukuda Yasuo
Oleh Arry Raymonds, Jakarta
M
antan Perdana Menteri (PM) Jepang ini juga bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yu dhoyono guna membicarakan upaya meningkatkan kerja sama dan kekerabatan antara kedua negara yang sudah terjalin setengah abad. Dalam wawancara saat berkunjung ke Indonesia, Fukuda mengenang sedikit tentang perkenalan pertama nya dengan Indonesia, sekitar 40 tahun silam, sewaktu masih bekerja di Maruzen Sekiyu (sekarang dikenal sebagai Cosmo Sekiyu/Cosmo Oil Co Ltd), yang ketika itu mena ngani pembelian minyak bumi dengan kadar sulfur rendah dari Sumatera Utara. “Sekitar 40 tahun silam, gedung tinggi yang ada hanya Hotel Indonesia, dan tidak ada bangunan lain di sekelilingnya. Namun sekarang sudah menjadi bagus dan situasi nya sudah berubah,” ungkap politikus senior asal partai Liberal Demokrat (Jimin To/ LDP) itu. Selanjutnya pada dekade 70-an, ia berpindah haluan dengan menjadi sekretaris politik ayahnya, Fukuda Takeo, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang periode 1976-1978. Fukuda
Fukuda Yasuo
Yasuo terpilih pertama kali menjadi anggota Majelis Rendah pada 1990, dan selanjutnya meneruskan kebijakan diplomasi dengan negara-negara di Asia Tenggara, melalui apa yang dikenal sebagai Doktrin Fukuda yang digariskan ayahnya usai mengunjungi sejumlah negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) pada 1977. Doktrin itu kemudian menjadi landasan kebijakan diplomasi Jepang terhadap ASEAN dan juga seluruh Asia. Pada 2004, Fukuda menjabat sebagai ketua JAPINDA dan sewaktu berkunjung ke Universitas Darma Persada, ia melihat kaligrafi bertuliskan ‘Heart to Heart’ (dari hati ke hati) yang ditulis ayahnya saat bertandang ke Indonesia.
“Saya sadar, sepertinya saya memang memiliki tak dir dengan Indonesia,” ujar Fukuda, usai melihat kaligrafi itu.
PROFIL 1936
Lahir di Prefektur Gunma
1976-1978 Sekretaris Politik Perdana Menteri Fukuda Takeo
1978-1989 Direktur
Kaligrafi ‘Heart to Heart’ di ruang rektor Universitas Darma Persada Oloan Siahaan.
Menurut mantan PM itu, perkembangan Indonesia se perti sekarang ini merupakan suatu pembuktian semakin majunya Indonesia, dan dirinya berpendapat hubungan Jepang dan Indonesia perlu lebih ditingkatkan lagi. Ia mengungkapkan bahwa kerjasama bilateral harus berlandaskan pada kebijakan yang menguntungkan kedua pihak (win-win solution) demi kebaikan semua. Ketika ditanya mengenai
hubungan antar warga Indonesia dan warga Jepang, Fukuda menjelaskan, tidak sedikit warga Jepang yang menyukai negara kepulauan terbesar di dunia ini setelah sebelumnya tinggal di sini. Fukuda sendiri juga menyebut dirinya seorang ‘ShinIndonesia’ (pecinta Indonesia). Menurutnya hal ini mungkin dikarenakan ciri khas warga Indonesia yang perhatian dan ramah.=
Kinzai Institute for Financial Affairs
1990
Rendah
Anggota Majelis
2000-2004 Sekretaris Kabinet
2007-2008 Perdana Menteri Jepang
2008
Ketua Umum Japan Indonesia Association (JAPINDA)
Doktrin Fukuda, ‘Kokoro to Kokoro’ Doktrin Fukuda yang dikenal sebagai landasan konsep hubungan ‘hati ke hati’ (kokoro to kokoro), disampaikan pertama kali oleh PM Jepang Fukuda Takeo pada 18 Agustus 1977 di Hotel Manila di Filipina, di hadapan Presiden Filipina Ferdinand Marcos, sesaat sebelum kembali ke Jepang. Kunjungan ke Manila, merupakan rangkaian perjalanan Fukuda ke enam negara Perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) waktu itu , yakni Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, Burma (sekarang Myanmar) dan Filipina, dalam rangka memperkuat hubungan persahabatan dengan negara-negara ASEAN pasca ditariknya pasukan Amerika Serikat (AS) dari Vietnam pada 1975.
Dalam kunjungannya ini, Fukuda juga menjanjikan dana pembangunan 400 miliar yen untuk ASEAN. Sementara itu, esensi dari Doktrin Fukuda mencakup tiga hal. Pertama, Jepang tidak akan menjadi negara adidaya militer. Kedua, sebagai se sama bangsa Asia menghormati hubungan dari hati ke hati (kokoro to kokoro) serta keberagaman dan posisi yang setara. Ketiga, Jepang akan secara aktif bekerja sama dengan negara-negara selain ASEAN yang memiliki niat baik yang sama terhadap kesetaraan untuk memperkokoh kekuatan ASEAN dan anggotanya, serta berharap saling pengertian dan hidup bersama dengan Indochina.
Februari 2013
KOMUNITAS
17
Silaturahmi Memperkokoh Persahabatan Dalam rangka memperkokoh hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang yang sudah terjalin selama 55 tahun, suatu kegiatan untuk menyambut Tahun Baru digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, 26 Januari lalu.
P
erayaan Tahun Baru itu diikuti 220 orang, terdiri dari 125 warga Jepang dan 95 alumni Jepang yang merupakan anggota organisasi bernama Persatuan Alumni dari Jepang (PERSADA). Kegiatan tersebut terlaksana berkat inisiatif Ketua Umum Jakarta Japan Club Mizuno Masayuki dan Wakil Ketua PERSADA Heru Santoso yang sudah dicanangkan sejak akhir tahun lalu. Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua PERSADA Rachmat Gobel, yang menekankan pentingnya upaya menghargai dan memahami satu sama lain. Dia juga
mengilasbalik masa 20 tahun lalu, ketika masih menjadi mahasiswa di Jepang, ketika ia juga bekerja paruh waktu dengan mencuci piring dan mengantar koran. “Rasanya saya ingin kembali ke masa lalu, ketika masih menjadi mahasiswa,” ujarnya. Sementara, Mizuno Masa yuki yang juga pencetus acara, merasa terharu karena, walaupun tanpa donasi sponsor dan hanya mengandalkan partisipasi anggota yang datang, kegiatan masih dapat berlangsung. “Mulai sekarang saya ingin merencanakan kegiatan untuk semakin meningkatkan persahabatan antara Jepang dan Indonesia,” katanya dengan antusias. Acara juga dimeriahkan dengan pertunjukan sulap, penampilan lagu-lagu dan permainan dengan banyak hadiah. Kegiatan ditutup dengan menyanyikan lagu ‘Kokoro no Tomo’ bersama-sama, sebagai penanda semakin kokohnya persabahatan kedua negara di masa depan. Turut hadir dalam kesempatan itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Katori Yoshinori dan Duta Besar Jepang untuk ASEAN, Ishikane Kimihiro.
•
Semangat Merangkul Kaum Muda
S
ejak dibentuk pada 2010, Komunitas Alumni Jepang di Indonesia (KAJI) berharap dapat lebih mempererat hubungan Jepang-Indonesia dengan mengajak generasi muda untuk turut memupuk persahabatan antara kedua negara. Harapan ini merupakan salah satu hal yang dikemukakan Ketua KAJI, Fuad A Kadir saat memperingati ulang tahun KAJI ke-3, 26 Januari lalu. Tahun lalu, KAJI secara khusus membentuk platform yang disebut KAJI Young, agar kaum muda dapat ikut ambil bagian dalam lebih banyak aktivitas KAJI. KAJI Young sendiri merupakan Komunitas Muda Alumni dan Pecinta Jepang di Indonesia, yang anggotanya terdiri dari pelajar, mahasiswa yang pernah atau sedang belajar di Jepang ataupun yang tengah belajar Bahasa Jepang. Anggota komunitas termasuk mereka yang berusia muda dan ingin aktif terlibat dalam berbagai kegiatan Jepang-Indonesia. “Kami berharap KAJI Young
dapat lebih banyak merangkul generasi penerus. Di sana ada banyak informasi maupun ke giatan, bahkan kesempatan untuk mengambil bagian dalam kerjasama Jepang-Indonesia,” ungkapnya. Sebelumnya, KAJI juga menggagas program bantuan bagi warga Jepang yang didera bencana gempa bumi dan tsunami Tohoku pada 2011. KAJI, menurut Fuad, terus menginginkan kontribusi generasi muda dalam upaya memelihara ikatan bilateral sehingga tak terputus begitu saja. Di tahun ketiganya, KAJI telah mencatat sekitar 1.600 anggota yang aktif terhubung di milis untuk berbagi informasi maupun peluang bisnis. Setiap dua bulan sekali para anggota ini juga menyempatkan diri untuk ber‘kopi darat’. KAJI tak alpa untuk memperhatikan lingkungan sekitar, antara lain dengan memberikan donasi ke sekolah-sekolah sebagai kegiatan rutin tahunannya. Dalam merayakan hari jadinya yang ke-3 di Restoran Torigen, belum lama ini, KAJI
Para anggota KAJI saat merayakan ulang tahun komunitas mereka.
kembali mengedepankan ke eratan relasi Jepang-Indonesia dengan menampilkan para pengusung budaya populer Jepang dan Indonesia yakni Jakarta Jakkaru, Kazu All Stars, Jubing Kristanto. Komunitas ini juga mendapat dukungan dari Kedutaan
Besar Jepang di Indonesia dengan hadirnya Minister Shimada Junji dalam perayaan hari jadinya di mana ia menyatakan apresiasi serta komitmen untuk mendorong aktivitas KAJI kini maupun di masa mendatang. KAJI, sementara itu, terus bertekad untuk beraktivi-
tas termasuk dalam menggelar perhelatan besar Sakura Matsuri II April nanti.
•
Mailing List : KAJI-kaisubcribe@yahoogroups.com Facebook : KAJIYoung Twitter : @KAJIkai
18
Februari 2013
PENDIDIKAN
The University of Tokyo
Tungku Penghasil Tokoh Tenar The University of Tokyo (Tokyo Daigaku), biasa disingkat sebagai Todai, adalah universitas riset di Bunkyo, Tokyo, yang tergolong paling prestisius di Negeri Sakura dan menduduki peringkat pertama Asia serta ke-20 dunia.
U
niversitas ini didirikan pemerintahan Meiji pada 1877 sebagai universitas nasional pertama. Pada awalnya, universitas ini berupa gabungan antara sekolah kedokteran dan studi barat. Todai memiliki 10 fakultas yaitu Hukum, Kedokteran, Teknik, Sastra, Sains, Pertanian, Ekonomi, Seni, Pendidik an dan Farmasi. Sebagai universitas terkemuka, Todai telah menghasilkan banyak tokoh terkemuka. Tercatat 15 perdana menteri Jepang merupakan alumninya. Selain itu, ada pula tujuh peraih Nobel dari berbagai bidang di antaranya sastra, fisika dan perdamaian. Yang terakhir adalah Negishi Eiichi di bidang kimia pada 2010. Todai memiliki lima kampus yaitu Hongō, Komaba, Kashiwa, Shirokane and Nakano. Todai terkenal akan ‘landmark” nya, Akamon alias Gerbang Merah, peninggalan jaman Edo, dan auditorium Yasuda, tempat pelaksanaan wisuda.
www.u-tokyo.ac.jp
Menurut data resmi universitas per Mei 2011 dari sekitar 30.000 mahasiswa, 2.913 adalah mahasiswa asing, 61 di antaranya dari Indonesia. Mahasiswa Indonesia yang berkeinginan melanjutkan studi di Todai tak perlu bingung tentang bagaimana kehidupan di Jepang karena di laman situsnya tersedia beragam panduan mulai dari saat hendak berangkat hingga detil keseharian di Jepang. Bagaimanapun, tempat ting gal merupakan hal yang harus dipikirkan dengan matang. Secara umum untuk mahasiswa internasional tersedia dua pilihan yakni tempat tinggal yang dioperasikan pihak universitas atau apartemen swasta. Asrama biayanya memang lebih rendah namun biasanya sudah terisi penuh. Pendaftaran asrama dibuka dua kali setahun dan peminat harus melakukan pendaftaran pertengahan Januari untuk kepindahan pada April. Jika tinggal di apartemen swasta, sejumlah biaya tambahan harus disediakan. Termasuk deposit (shikin), key money (reikin), commission (chuukai tesuuryoo) dan asuransi (hokenryo). Tak melulu masalah akademik, Todai juga menawarkan berbagai layanan konseling bagi para mahasiswa terdaftar. Tersedia beragam bentuk konseling yang menyangkut prose-
dur kehidupan sehari-hari dan masalah-masalah umum. Bagi mahasiswa asing, ada International Student Advising Room (International Center) yang menawarkan konseling dalam bahasa Jepang dan Inggris, juga Cina, Korea dan Spanyol, jika dibutuhkan. Salah satu kunci sukses belajar adalah dengan berinteraksi aktif dengan warga sekitar, tak terkecuali mahasiswa asli Jepang, mahasiswa internasional lain dan komunitas lokal. Perbedaan dalam kebiasaan dan budaya sering menjadi hambatan pergaulan. Namun semua akan menjadi lebih mudah kala rasa saling memahami telah terjalin.
Untuk ini, program Friendship and Cultural Exchange (FACE) diselenggarakan guna menghubungkan mahasiswa asing dengan mahasiswa lokal. Jika berminat melanjutkan studi di Todai namun ter-
kendala keterbatasan dana, tak perlu terlalu risau karena ada beberapa lembaga yang menyediakan beasiswa, termasuk Monbusho, beasiswa dari MEXT (Kementrian Pendidikan Jepang) dan beberapa perusahaan Jepang yang bergiat di Indonesia.
•
Beasiswa dari si Mangkok Merah
S
etelah mengenal Universitas Tokyo (Todai) dan ingin melanjutkan studi ke sana, biaya sesungguhnya tak perlu terlalu dirisaukan karena adanya sejumlah lembaga serta perusahaan yang siap menawarkan beasiswa. Satu di antaranya adalah PT Ajinomoto Indonesia. Produsen penyedap ma sakan ini menawarkan beasiswa bidang sains dan teknologi yakni Teknik, Farmasi, Matematika, Pertanian dan Teknologi Informasi (TI) baik untuk program Master Student maupun program Research Student + Master Student. Jika Anda memiliki IPK minimal 3,5 dan memiliki
prestasi akademik yang baik serta telah lolos persyaratan TOEFL, GRE dan JLPT, silakan mencoba melamar melalui program ini. Selain syarat akademik, para peminat beasiswa juga harus sehat secara jasmani, bermotivasi tinggi, berjiwa nasionalis, memiliki sifat kepemimpinan yang tangguh dan berusia tak lebih dari 35 tahun pada 1 April 2014. Selain itu, mereka juga mesti berkeinginan kuat untuk mempelajari bahasa dan kebudayaan Jepang yang umumnya menjadi persyaratan awal agar diterima di universitas. Peminat yang lolos seleksi akan mendapat fasilitas berupa biaya hidup per bu-
lan ¥150.000 selama setahun bagi research student dan ¥180.000 selama dua tahun untuk master student. Beasiswa juga mencakup biaya tes, pendaftaran dan tiket pesawat pulang pergi ¥200.000. Permintaan untuk formulir aplikasi, rekomendasi dan panduan beasiswa dapat di ajukan melalui surat elektronik ke csr@ajinomoto.co.id Kirim ke PT Ajinomoto Indonesia, Jl Laksda Yos Sudarso 77-78, Sunter, Jakarta 14350. Dokumen harus sudah diterima 15 Maret 2013. Keterangan lebih lengkap dapat diperoleh melalui telefon 021-65304455 atau faksimili 021-65308119.
•
Februari 2013
PENDIDIKAN
19
Menggeluti Beragam Profesi Melalui Studi Jepang
M
eningkatnya jumlah perusahaan asal Jepang yang beroperasi di Indonesia menjadikan Bahasa Jepang salah satu bahasa asing yang paling banyak dipelajari setelah Bahasa Inggris. Salah satu pilihan institusi untuk mendalaminya adalah Program Studi (prodi) Jepang Universitas Indonesia (UI). Perkuliahan prodi di bawah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya ini berlangsung di kampus UI Depok yang rindang. Kampus ini dapat dijangkau dengan kereta rel listrik dari Bogor maupun Jakarta. Mahasiswa tinggal turun di stasiun UI dan melanjutkan perjalanan dengan bus mahasiswa ataupun sepeda yang disediakan universitas. Prodi ini menargetkan lulusannya dapat menguasai empat kemampuan berbahasa yakni membaca, menulis, berbicara dan mendengar. Selain itu mereka juga diharapkan memiliki keterampilan lain sebagai penerjemah tulisan dan lisan (interpreter). Tak sekedar meningkatkan keterampilan berbahasa Jepang, kurikulum yang digunakan juga mencakup kajian tentang Jepang secara komprehensif. Ada materi tentang geografi dan pariwisata
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA www.fib.ui.ac.id
serta sosial budaya Negeri Sakura. Mahasiswa juga mempelajari sejarah klasik dan modern beserta puisi dan karya sastranya. Tak ketinggalan pula mengenai sejarah diplomasi Indonesia-Jepang. UI menargetkan lulusan prodi Jepang untuk mampu membaca, menulis dan lulus dalam tes kemampuan berbahasa Jepang (JLPT) level tiga. Tak hanya itu, dengan bekal perkuliahan diharapkan me reka memiliki pemahaman menyeluruh tentang kebudayaan, etika serta sejarah Jepang guna mendukung ketrampilan berbahasa mereka. Sebagai peningkat motivasi belajar, peluang untuk ke Jepang juga terbuka tiap tahun. Ada beasiswa dari pemerintah Jepang melalui Monbukagakushou (Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Jepang) untuk satu tahun. Selain itu, UI juga menjalin hubungan dengan beberapa universitas di Jepang untuk program pertukaran mahasiswa dengan prestasi terbaik selama satu tahun juga. Pro-
gram seperti ini diharapkan akan memacu semangat untuk belajar sebaik-baiknya. Di lain sisi, ada pula Pusat Studi Jepang (PSJ), wadah bagi para peneliti yang ingin mendalami hubungan Indonesia-Jepang. Tak melulu belajar secara formal, mahasiswa dapat pula mengikuti sejumlah kegiatan kemahasiswaan diantaranya Taiko (drum tradisional Jepang), Odori (tari tradisional) dan Te-
zukuri (prakarya). Tiap tahun juga diadakan Gelar Budaya Jepang yang menampilkan bursa produk, makanan khas Jepang, musik dan cosplay. Calon mahasiswa yang berminat masuk prodi Jepang UI dapat menempuh tiga jalur pendaftaran yakni melalui Seleksi Masuk Universitas Indonesia (SIMAK), Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan
jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB). Alumni program Jepang UI memiliki peluang untuk bergiat diberbagai bidang di antaranya sebagai penerjemah, wartawan, pramugari, guru Bahasa Jepang, pemandu wisata atau petugas kehumasan. Salah satu alumni yang cukup dikenal adalah Rosiana Silalahi, presenter di salah satu TV swasta.
•
Menjalin Keakraban lewat Program TV ‘Kokoro no Tomo’
P
engetahuan dapat di peroleh darimana saja, televisi salah satunya. Selain memberikan hiburan, berbagai program yang ditayangkan televisi juga dapat memberikan nilai tambah berupa sisi edukasi yang dapat memperkaya pengetahuan para penonton. Melalui konsep inilah ‘Kokoro no Tomo’, program acara terbaru yang disiarkan Metro TV dibentuk. “Kami ingin membuat program acara yang dapat menambah wawasan masyarakat,” ujar Chief Producer Rumah Produksi Curio Asia, Sriwijaya Saputra Ali. “Melalui Kokoro no Tomo kami juga berharap warga Indonesia dan Jepang dapat menyadari betapa penting dan besarnya potensi yang ada di kedua negara, baik dari segi ekonomi maupun budaya.” Kokoro no Tomo menjadi program televisi pertama di Indonesia yang memperkenalkan Jepang dari sudut pandang warga Indonesia, dan bertujuan memperkuat hu-
Pengambilan gambar ‘Kokoro no Tomo’ di Ginzan Onsen - Yamagata, lokasi ‘shooting’ drama TV Oshin.
bungan kedua negara dari sisi setiap individunya (people to people). Dalam program berdurasi 25 menit ini, para penonton dapat mengenal sejumlah dae-
rah di Jepang yang belum ter ekspos media di Indonesia namun telah mendunia, seperti Hokkaido, Gifu, dan Yamagata. Selain itu, penonton juga diajak melihat kehidupan warga
Indonesia yang bekerja dan menetap di Jepang, serta berbagai kegiatan yang mereka lakukan saat rindu dengan Indonesia. “Kami mengemas Kokoro no Tomo berdasarkan tema
nilai kejepangan (Japanese values), yang dapat kita pelajari, seperti kreativitas, monozukuri dan sebagainya,” ujar Sriwijaya yang pernah belajar di Tokyo International University Jurusan International Broadcasting. “Informasi yang kami dapatkan berasal dari sejumlah lembaga pemerintah Jepang, seperti JNTO atau JETRO.” Tidak hanya melihat Jepang dari televisi, para penonton juga berkesempatan mengikuti undian berhadiah utama jalan-jalan ke Jepang gratis dari Prime Travel Follow Me Japan, hanya dengan menonton dan menjadi penggemar di Kokoro no Tomo fan page di Facebook. Setiap pekannya akan diundi dua pemenang beruntung yang akan ditelepon langsung tim Kokoro no Tomo. “Selain ke Jepang, ada juga hadiah menarik lainnya, seperti Yukata atau Kimono asli dari Jepang. Jadi, terus saksikan Kokoro no Tomo di Metro TV setiap hari Minggu pukul 09:05,” ujar Sriwijaya.
•
20
Februari 2013
BUDAYA
Bushido
Jejak yang Tak Tersapu Jaman Siapapun mulanya tak menduga, setelah sempat luluh lantak karena dua kotanya yaitu Hiroshima dan Nagasaki total dilumpuhkan Amerika Serikat (AS) pada Perang Dunia (PD) II, Jepang mampu bangkit—praktis dalam sekejap— bahkan kemudian menjadi negara maju dengan perekonomian yang sangat dinamis.
B
anyak faktor yang memungkinkan itu se mua terjadi. Namun salah satu yang pa ling mengemuka adalah karak ter masyarakat Jepang yang diwariskan para leluhurnya, yakni nilai-nilai kehidupan para samurai (ksatria), yang terutama berkembang pada 794-1185, kurun waktu yang juga dikenal sebagai Periode Heian. Para samurai, yang kemudian identik dengan ajaran bushido (yang secara harfiah berarti ‘jalan para ksatria’), dalam pandangan kaum awam mulanya nyaris hanya identik dengan seppuku atau hara kiri (‘upacara’ merobek perut) serta pedang katana. Untuk itu, Hamada Ryuji, Konjen Jepang, di Medan menjelaskan, “Jaman dahulu para samurai memang bertugas menyelamatkan keluarga dan negara. Jika perlu dengan mengorbankan nyawa sendiri. Itu sebabnya mereka membawa pedang. Sementara itu, ajaran bu shido sering pula digambarkan sebagai rangkuman dari ajaran Buddha, Zen, Konfusianisme dan Shinto. Buddha, contohnya, menjadikan bushido
pilot kamikaze—secara verbatim bermakna angin yang agung—guna maju ke garis terdepan, terutama di Pasifik, tanpa mengkhawatirkan kematian. Pasca PD II, Jepang memang
arahan untuk tidak takut mati karena adanya reinkarnasi atau kehidupan lain, bahkan setelah nyawa melayang. Zen memupuk semangat untuk terus berfokus pada upaya
mencapai level ter tinggi, memahami diri sendiri, serta mencari cara untuk keluar dari rasa takut. Sedangkan Shinto menganjurkan sifat kesetiaan dan patriotisme. Semua kemudian juga berbaur dengan unsurunsur Konfusianis me dan Shinto. Era para samurai memang tak berlangsung selamanya, karena Jepang kemudian juga menjadi lebih terbuka, termasuk terhadap sistem militer dan persenjataan barat. Namun nilai-nilai kehidupan para samurai berlanjut. Contoh nyatanya adalah ketika pada PD II Jepang mengerahkan pilot-
siplin masyarakat Jepang terus terlihat lestari. Nitobe Inazo, yang mempelajari kehidupan para sa
tak lagi tampil sebagai kekuatan militer, karena berevolusi menuju modernisasi dan industrialisasi. Perubahan ini, ternyata, tak sepenuhnya memudarkan nilai-nilai bushido yang awalnya diusung para samurai itu. Tentu tak segamblang di jaman dahulu, namun etos kerja yang kokoh, penuh semangat serta serba berdi
murai, merumuskan nilainilai bushido, dalam bukunya ‘Bushido : The Soul of Japan’ (1900). Buku tersebut—konon juga dibaca Presiden AS Theodore Roosevelt dan John F Kennedy—mencantumkan tujuh nilai kebajikan fundamental, yaitu gi (integritas), yuuki (keberanian), jin (welas asih), rei (kehormatan), makoto (keju-
juran), meiyo (martabat) dan chugi (kesetiaan). Antonius Pujo Pur nomo, yang menyulih buku tersebut ke dalam Bahasa Indonesia, mengatakan ‘Tujuh Nilai Keutamaan’ itu mungkin saja terkesan kuno dan kaku. Itu pula agaknya yang menyebabkan banyak orang Jepang sekarang menepis anggapan bahwa perilaku mereka diwarnai ajaran bushido. “Namun, sejatinya, ajaran bushido tetap diaplikasikan ke dalam pendidikan modern, militer dan bisnis setelah Restorasi Meiji,” katanya. Sebagai contoh, lanjutnya, mantan samurai yang
masuk ke militer, akan menjadi pemimpin yang baik, yang masuk ke bidang pendidikan akan menjadi guru yang handal, yang masuk ke bisnis, akan mengutamakan kejujuran dan pelayanan terbaik. Dari sanalah, perilaku a la bushido terus diturunkan ke generasi-generasi berikut. Akhirnya, sikap hidup dalam kerangka Tujuh Nilai Keutamaan itu seolaholah mengalir begitu saja dan menjadi sa ngat lumrah. “Saking lumrahnya, banyak orang menolak bahwa hal itu merupakan turunan dari ajaran bushido, karena me reka memang tak menyadarinya,” jelas Antonius. Hal serupa diungkap Hamada yang mengatakan di masa kini, implementasi ajaran bushido ter utama akan terkait dengan kesetiaan, kerja keras dan kejujuran, nilai-nilai yang mungkin saja ‘jadul’ namun telah terbukti dan teruji terus relevan.
•
22
Februari 2013
RESTO
Kelembutan Khas Roll Cake Jepang di Rati Rati Para pecinta kuliner tentunya sudah tidak asing lagi dengan roll cake atau bolu gulung. Di Indonesia, roll cake pada umumnya hanya dilapisi dengan selai atau krim tipis di dalamnya. Hal ini sedikit berbeda dengan roll cake a la Jepang, yang terkenal dengan roti sponge-nya yang lembut dan isi krim melimpah. Oleh Nova Auliatun Nisa, Jakarta
R
oll cake a la Jepang inilah yang ingin diperkenalkan Anbo Hiroyuki, Executive Chef Rati Rati Restaurant, kepada warga Indonesia, khususnya Jakarta. Berawal dari kecintaan dan kemampuannya dalam membuat kue, Anbo bersama mitranya memutuskan untuk membuka Rati Rati Restaurant April tahun silam di bilangan Pantai Indah Kapuk. “Selama ini mungkin ba nyak toko kue atau restoran dan cafe yang menjual roll cake di Indonesia, namun saya belum me nemui restoran yang khusus menyediakan roll cake, khususnya roll cake Jepang,” ujar Anbo. Pria yang telah 30 tahun menjadi patissier ini me ngaku awalnya mengalami sejumlah kesulitan dalam membuat roll cake di Jakarta. Mulai dari perbedaan suhu udara hingga bahanbahan yang sulit diperoleh. Namun setelah berbagai macam tes dilakukan serta pemilihan bahan yang teliti, akhirnya didapat 11 jenis roll cake dengan rasa berbeda, termasuk coklat, caramel, matcha, dan keju, yang kini dapat dinikmati di Rati Rati. Menurut Anbo, setiap orang memiliki pengertian enak
yang berbeda. Bagi warga Indonesia, makanan yang pedas itu enak, berbeda dengan warga Jepang yang tidak menyukai pedas. Itulah yang menjadi tantangan setiap chef (juru masak), yakni untuk memuaskan konsumen yang memiliki selera yang berbeda, namun tidak keluar dari karakter asli chef tersebut. “Perbedaan selera rasa juga menjadi hal yang patut dipertimbangkan.
Sebelum datang ke sini, saya juga melakukan survei untuk mengetahui rasa seperti apa yang disukai warga Indonesia. Namun, pada akhirnya, tetap saya yang memutuskan akan seperti apa rasa dan bentuk roll cake yang saya buat, karena tentunya filosofi rasa makanan mengikuti pembuatnya,” ujar pria kelahiran Kyoto 47 tahun silam ini.
Anbo Hiroyuki Anbo mengaku, bolu gulung yang dibuatnya merupakan hasil kreasinya, dan merupakan buah dari pengalamannya berpuluh-puluh tahun menjadi patissier di sejumlah toko kue di Jepang, ter-
masuk di Takarazuka, Kyoto, Osaka, Abeno, dan Kobe. “Saya telah bekerja di toko kue sejak lulus SMA. Awalnya bahkan belum diperbolehkan mengerjakan urusan dapur, hanya bersih-bersih. Setelah beberapa lama akhirnya diperbolehkan memasak di dapur namun hanya untuk menerima resep dan mencoba. Lama kelamaan setelah mahir teknik dasar, saya mulai mengkreasikan sendiri sesuai dengan karakter saya,” ujar Anbo. “Sampai sekarang pun saya masih terus mencoba menciptakan kreasi baru. Setiap datang ke satu restoran dan mencoba makanan yang enak, saya langsung berpikir seperti apa makanan itu dibuat atau bagaimana rasa seperti itu dapat Rati Rati diperoleh. Setelah itu Jl. Marina Indah Raya, Rukan saya mencobanya Cordoba, Block G, No. 5 sendiri di rumah.” Pantai Indah Kapuk, Menyinggung Jakarta Utara. soal rasa, Anbo juga Telp: 021-5694 5805 mengungkapkan, Fax: 021-5698 3507 ‘natural, fresh, and http://etbb-ratirati.co.id pure’ menjadi konsep utama roll cake
Jepang di Rati Rati, yang membedakannya dengan roll cake toko lain. Natural maksudnya hampir setiap bolu gulung yang dibuat tidak menggunakan bahan kimia berbahaya, sedangkan fresh lebih ditekankan pada penyediaan produk baru setiap saat. Roll cake baru akan dibuat setelah ada pesanan. Sementara pure, maksudnya tetap menge depankan rasa asli bahan- bahan yang digunakan. “Natural, fresh, and pure, merupakan motto utama kami. Kami mengedepankan roll cake, yang aman dimakan siapa saja, dan tetap mengedepankan rasa asli nya. Misalnya bolu gulung Matcha, kalaupun ditambah keju, porsi keju tidak akan menutupi rasa matcha, jadi tidak ada campuran rasa,” ujar Anbo. “Sampai saat ini, senang sekali rasanya mend ap atkan pujian dari banyak konsumen, khususnya warga Indonesia. Saya ingin lebih banyak warga Indonesia yang bisa merasakan dan menikmati sendiri motto natural, fresh, and pure dalam bolu gulung Rati Rati.”
•
Februari 2013
TREN JEPANG
23
Terus Berlari, bahkan di Malam Hari Kesibukan kaum pekerja yang sangat menyita waktu kadang membuat mereka tak lagi punya kesempatan untuk menjaga kebugaran fisik. Namun, warga Jepang tampaknya telah menemukan cara efektif untuk tetap fit tanpa harus mengurangi aktivitas mereka dalam bekerja di pagi hingga sore hari.
S
olusi itu adalah berlari, lebih tepatnya berlari di malam hari atau menjelang pagi. Olahraga lari sendiri memang populer di Jepang, terutama sejak perhelatan akbar Tokyo Marathon rutin dilaksanakan sejak 2007 dan menarik hingga puluhan ribu peserta. Lari malam alias night running memang tengah trendi di Jepang beberapa waktu belakangan. Tak hanya di Tokyo, namun juga di kota-kota lain seperti Kyoto dan Fukuoka. Sally Putri Sebrina, yang datang ke Jepang akhir 2011, menyatakan saat itu night running sudah sangat populer di negara tersebut dan ia sendiri sempat menggelutinya. “Waktu saya datang di Kyoto, banyak orang sudah melakukan lari malam. Mereka rata-rata adalah pekerja yang tak sempat berolahraga di pagi hari,� ujarnya. Ada juga pelari yang bukan pekerja, dan mereka kebanyakan adalah anak-anak muda yang masih kuliah,� tambahnya. Di Kyoto, salah satu tempat favorit untuk mengayun langkah dengan cepat di malam hari adalah daerah di sepanjang pinggiran Sungai Kamogawa, yang sebenarnya di
pagi hari juga sering ditandai dengan kehadiran warga yang ingin berolahraga ringan. Perempuan berumur 24 tahun yang sekarang sudah berada di Indonesia kembali itu, mengatakan berlari di malam hari terbukti mampu menjadikan fisiknya lebih terjaga sementara kulitnya, yang tak terpapar matahari, bisa terus mulus. Ia juga menyatakan tidurnya menjadi lebih nyenyak sejak aktif melaksanakan night running. Mahasiswa Indonesia di Jepang, Cininta Aprina, mengatakan di Fukuoka sekarang ini pegiat lari malam memang tak sebanyak sebelumnya, namun di kalangan kaum kantoran, olahraga ini tetap populer karena di pagi hingga sore hari mereka harus bergulat di dunia kerja. Sementara itu, di Tokyo, lari malam agaknya masih digemari banyak orang, terbukti dengan kehadiran komunitas Midnight Runners Tokyo (MRT) pada 2011. Anggota komunitas Indikator ini, pada akhir kedip pekan biasanya memenuhi sejumlah jalan di pusat kota atau di sekitar Imperial Palace saat malam mulai larut. Menurut pencetus MRT, Shogo Otani, sebagaimana dilansir Global Voices, para pegiat lari malam tak cuma menganggap aktivitas mereka sebagai olahraga namun juga sebagai gerakan kebudayaan karena memberi sensasi akan rasa kebebasan yang sejati. Di antara titik favorit un-
Lampu senter mini bagi pelari malam.
Gelang lengan dengan reflektor.
Para pegiat lari malam, Tokyo.
tuk jogging malam adalah area sekitar Imperial Palace Tokyo karena masih tergolong sangat hijau, berudara segar, dan lebih penting lagi, aman, karena selalu dijaga banyak polisi. Area ini juga merupakan salah satu spot terbaik karena memungkinkan orang untuk
memandangi Tokyo Tower dengan leluasa. Bagaimanapun, berlari tentu tidak asal berlari. Menurut situs panduan olahraga ‘Japan Fitness’, sebelum melakukan aktivitas ini, pemanasan tak boleh diabaikan, agar tidak terjadi kekakuan otot tiba-tiba
Menyantap makanan dalam porsi besar segera setelah berlari sama sekali tidak direkomendasikan. Setidaknya harus ada jeda selama 30 menit. Setelah jogging ada baiknya mandi dengan air hangat, untuk menjaga suhu tubuh tetap normal. Tunggu sekitar sejam sebelum beranjak ke peraduan demi kesehatan jantung dan tidur yang nyenyak. Tren berlari ini kemudian juga mendorong sejumlah pelaku bisnis di Jepang untuk menawarkan berbagai perlengkapan keamanan dan asesoris untuk keperluan berlari di malam hari termasuk alat penerang jalan dan reflektor yang bisa dipasang di sepatu. Tak berlebihan agaknya untuk mengatakan, tren pun bisa berujung pada peluang bisnis! Website: midnightrunners-tokyo.com Facebook: midnightrunners.tokyo