Edisi Juli 2013/I
Publikasi dalam Kelompok The Daily Jakarta Shimbun
Terbit 24 Halaman halojepang
Berlangganan
@halojepang
sale@jkshimbun.com Iklan
untuk warta harian klik
ad@jkshimbun.com
www.halojepang.com
Nomor Promosi
Titian Informasi Indonesia - Jepang
PERISTIWA
8
WISATA
12
PENDIDIKAN
18
RESTO
22
HaloJepang/Arry Raymonds
Keluar Kandang untuk Berkembang Liputan Utama 4 Hal 3
2
Juli 2013
PENGANTAR
Dari Redaksi Salam!
Penerbit: PT Bina Komunika Asiatama Penasihat: Riris I Silam Ueno Taro Haishima Katsuhiko Redaktur Pelaksana: Arry Raymonds Staf Redaksi: Nova Auliatun Nisa Beny Halfina Meiskhe Fratel Bunge Sujika Hakiki
S
emakin besarnya permintaan di sektor properti, khususnya untuk hunian, di Indonesia, sebagai dampak dari meningkatnya jumlah mereka yang tergolong kelas menengah, telah menarik minat perusahaan asal Jepang untuk menggarap pasar lahan yasan yang dinilai masih potensial, namun belum digarap maksimal.
Namun, mereka tidak serta merta membidik konsumen Indonesia dan lebih suka bekerjasama dengan para mitra lokal terlebih dahulu guna menggarap pasar tradisionalnya yakni para staf perusahaan Jepang yang beroperasi di sini, khususnya yang ada di kawasan industri. Isu itulah yang menjadi laporan utama HaloJepang! edisi kali ini. Redaksi juga menampilkan Sjarifuddin Hasan, Menteri Negara Koperasi dan Usa-
ha Kecil dan Menengah, yang pernah tinggal di Tokyo selama tiga tahun yang menjelaskan tentang kiat UKM Jepang menghasilkan produk yang dibutuhkan pasar. Tokoh inspiratif kali ini adalah Vivian Wijaya, dokter dengan latar belakang kehidupan yang mapan di Irlandia dan kemudian memutuskan untuk menembus industri komik di Jepang, sesuai passion pribadinya. Sementara itu, lembaga
pendidikan dalam sorotan dalam edisi ini adalah Graduate School of Advanced Integration Science Chiba University dengan program nanosains-nya. Tak ketinggalan juga paparan tentang menu berbuka puasa a la Jepang, informasi seputar sumo dan program Super Cool Biz yang diharapkan membuat tabloid ini, dari waktu ke waktu, kian atraktif di mata para pembacanya. Selamat membaca!
Kyodo
Artistik: Agus H A Medianto Abdul Gafur Revolita Rizal Marizki A Alhaz Sekretaris Redaksi: Dameria Desy C
Perang Lumpur demi Panen Melimpah
Email : redaksi@halojepang.com
Lebih dari 40 pemuda di Izawanomiya, Kota Shima Prefektur Mie, baru-baru ini terlibat dalam perang lumpur ‘Taketori Shinji’, ritual tahunan sebelum masa tanam padi dengan harapan hasil panen dan tangkapan ikan melimpah. Ritual ini dimulai dengan saling lempar lumpur di sawah, hingga seluruh tubuh terlumuri lumpur. Selanjutnya, para pemuda akan merobohkan tiang bambu yang dipasang di dekat sawah dan memutarnya bersama. Setelah ritual selesai, sejumlah perempuan akan mulai menanam padi.
Bagian Iklan: Ekana Yulianti Ota Tsutomu Sakata Shigeaki Shimizu Jumpei Ishigaki Ryota Kinjo Rinako Stephanny Febriana Marketing Designer: Teguh Sutrisno Mita Yudoyono Elisa Dewi Sirkulasi: Ma’ruf Ardian Basly Antoni Robinhoq Yumaniar Lisa Bella Jonathan Keuangan:: Rosalie Ruth Yuri Myrna Alamat Redaksi: Menara Thamrin Suite 305 Jl M H Thamrin Kav 3 Jakarta 10340, Indonesia. Telp : (021) 230-3830 Fax : (021) 230-3831
Suara Pembaca Tambahan Rubrik Sebagai satu-satuya media berbahasa Indonesia yang khusus membahas hubungan Indonesia-Jepang dalam berbagai bidang, tentu HaloJepang! layak didukung. Berbagai tulisan yang disajikan sangat bermanfaat terutama bagi pengajar Bahasa Jepang sebagai referensi untuk mendapatkan info terbaru mengenai Jepang.
Topik yang diangkat tabloid ini juga sangat bermanfaat, bagi mahasiswa sastra Jepang karena memperkaya khazanah pengetahuan tentang kejepangan. Harapan saya ke depan ada baiknya HaloJepang! juga memunculkan rubrik-rubrik baru, seperti rubrik sastra yang membahas mengenai berbagai hal terkait, misalnya haiku (membahas apa haiku, contoh-
contoh haiku baik dalam Bahasa Jepang maupun Indonesia) serta karya-karya sastrawan Jepang terkini. Saya berharap tabloid ini dapat berkembang menjadi jembatan penghubung maupun referensi yang mengakomodir kebutuhan berbagai kalangan.
Eduardus Agusli Universitas Bung Hatta
Jembatan Informasi Ide utama yang menarik dari tabloid ini adalah niat baik untuk menjembatani hubungan dua budaya antara Indonesia dan Jepang, dimana rubrik di dalamnya tidak hanya memberikan informasi pada persoalan nyata, namun juga ada pemikiran dan ide. Yang perlu ditekankan pa da tabloid HaloJepang! yaitu
hal-hal yang menyangkut layout, foto dan artistik. Pembaca akan lebih merasakan lebih dekat jika seluruh nuansa, warna dan grafis lebih ditekankan pada pola artistik khas Jepang. Semoga Tabloid HaloJepang! terus memberi inspirasi dan tak pernah berhenti untuk memperbaiki diri!
Erni J Arijanto PT Bening Komunika Int’l
Juli 2013
LIPUTAN UTAMA
3
Keluar Kandang untuk Berkembang HaloJepang/Arry Raymonds
Pasar properti domestik Jepang sudah beberapa lama mengalami kejenuhan. Di sisi lain Indonesia tumbuh pesat secara ekonomi terutama dalam lima tahun terakhir dan jumlah penduduk dalam kategori kelas menengah terus meningkat. Hal ini menjadikan Indonesia pasar potensial, termasuk bagi industri properti, yang pada gilirannya, mendorong pula sejumlah pengusaha Jepang untuk berkiprah di sektor ini. Oleh Arry Raymonds
S
ejumlah perusahaan asal Jepang belakangan diketahui aktif mengembangkan proyek hunian, meski di tahap awal mereka hanya membidik staf perusahaan Jepang yang sudah membuka kantor atau fasilitas produksi di Indonesia. Pecahnya gelembung ekonomi di Jepang yang memicu resesi berkepanjangan—di mulai pada awal dasawarsa 90-an dan terus berlanjut hingga saat ini—membuat pasar properti di Jepang sulit berkembang. Sementara itu, dengan makin me-
nyusutnya jumlah penduduk, sektor properti Jepang sulit untuk beranjak lebih jauh lagi. Sejumlah perusahaan kemudian mencoba menjajaki pasar luar negeri, khususnya pasar Asia, seperti Cina, dan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), seperti Singapura dan Malaysia, dilanjutkan dengan Thailand, Vietnam dan Indonesia. Indonesia yang kelas menengahnya—dengan sendirinya juga daya belinya—kian membubung, telah membuat sejumlah perusahaan properti Jepang juga melirik kemungkinan menggenjot penanam-
Pekerja lapangan sedang menyelesaikan Sky Tower di proyek apartemen Setiabudi Skygarden milik PT Jakarta Setiabudi International yang bermitra dengan PT Tokyu Land Indonesia.
an modalnya atau menambah portofolio proyeknya di negara ini. Grup Tokyu, yang beroperasi di Indonesia sejak awal dasawarsa 80-an, misalnya, mengawali kiprahnya dengan menangani proyek perumahan. Kini, perusahaan tersebut juga memperluas cakupan
bisnisnya dengan proyek pembangunan apartemen yang ditujukan bagi penyewa ekspatriat Jepang meski pembelinya warga Indonesia. Terajima Kotaro, Director PT Tokyu Land Indonesia, mengungkap bahwa kelompok perusahaannya sudah ak-
tif di Indonesia selama sekitar 30 tahun dan sudah bermitra dengan PT Jakarta Setiabudi International (JSI) Tbk untuk pengembangkan apartemen Setiabudi Residence. Kini perusahaan juga sedang mengerjakan proyek Setiabudi Skygarden. Lanjutan4 hal 4
4
Juli 2013
LIPUTAN UTAMA
Apartemen Setiabudi Skygarden terletak di daerah Setiabudi, Jakarta Selatan, yang mempunyai akses ke perkantoran dan pertokoan di pusat Jakarta seperti kawasan Sudirman, Thamrin dan Kuningan, sehingga memudahkan para penyewa guna mencapai sejumlah tujuan strategis. “Pengembang dan penjual harus berpikir tentang hal-hal yang diinginkan penyewa, termasuk seperti apa selera orang Jepang. Perusahaan kami memberi saran kepada JSI mengenai keinginan orang Jepang. Sebelum penjualan dilakukan, dibuka dulu suatu show unit, di mana kami juga bisa memberi masukan mengenai tren terkini di Jepang,” ujar Terajima. Sementara itu, Miwa Shinya, President Director PT Tokyu Land Indonesia, menjelaskan bahwa untuk jangka pendek dan menengah perusahaannya terutama menggarap proyek hunian di kawasan urban. Tetapi dalam jangka panjang, target di luar Jakarta juga akan dibidik. “Kami ingin membuat
produk yang berkualitas tinggi, efisien dan tahan lama. Namun mungkin saat ini service seperti itu belum terlalu banyak permintaannya di pasar lokal karena harganya pasti lebih tinggi. Bagaimanapun, seiring pertumbuhan jangka panjang, pasar seperti ini bakal sangat berpotensi,” jelasnya.
Pemain Baru
Dua perusahaan lain yang baru mulai menjajaki bisnis di sektor properti adalah Daiwa House Industry Co Ltd dan Toyota Tsusho Indonesia. Daiwa House Industry Co Ltd untuk tahap awal bermitra dengan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk dalam mengembangkan kompleks di kawasan industri MM 2100 bagi perusahaan Jepang. Masuda Ryo, Chief Representative Daiwa House Industry Co Ltd, menyatakan perusahaannya baru menggarap pasar Indonesia dalam dua tahun terakhir, karena melihat besarnya populasi Indonesia dan meningkatnya permintaan
domestik khususnya di bidang business to consumer (BtoC), yang sebagian besar dilayani perusahaan Jepang. “Setelah kawasan indutri yang kami kelola terisi, tahapan selanjutnya adalah membangun fasilitas apartemen dan hotel bagi para staf Jepang. Kami memilih pengembangan apartemen dan bukan landed house karena harga tanah di sini naik dengan cepat.” Urakawa Tatsuya, Managing Executive Officer General Construction Department Sales Department, Daiwa House Industry Co, Ltd mengungkap bahwa target pasar ke depan perusahaan adalah konsumen Indonesia, meski untuk saat ini perusahaan masih mempelajari pasar domestik. Untuk tahap permulaan, fokusnya adalah pengembangan kawasan industri dengan menyasar perusahaan Jepang. Toyota Tsusho Indonesia, anak perusahaan Toyota Tsusho Corporation, mengembangkan service apartment bekerja sama dengan PT Lippo
Cikarang, yang ditujukan bagi para staf Jepang perusahaan Grup Toyota yang beroperasi di wilayah sekitarnya. Hayashi Ohshu, Chief Management Coordinator Consumer Products and Service Division PT Toyota Tsusho Indonesia, menjelaskan, “Bisnis kami baru saja dimulai di Indonesia, dan didorong permintaan dari perusahaan dalam Grup Toyota yang berlokasi di Cikarang, Karawang dan Cibitung untuk menyediakan hunian baik hotel atau perumahan. Selanjutnya kami melakukan riset mengenai segala aspek pengembangannya dan kemudian diputuskan untuk membuat proyek pertama di Lippo Cikarang.” Lebih lanjut Hayashi mengungkapkan proyek service apartment dengan jumlah kamar 170 unit yang dikembangkan perusahaannya berbeda dari yang lain, karena juga menyediakan pusat perbelanjaan dan klinik kesehatan, yang layanan concierge dan unit frontliner-nya menggunakan
staf yang mampu berbahasa Jepang. Selain itu, juga ada danau yang menjadikan pemandangan lebih indah dan nyaman. Dalam proyek ini, kata Hayashi, perusahaannya juga bermitra dengan Takenaka Indonesia, untuk menciptakan gedung dengan suasana Jepang, baik dari aspek desain, struktur maupun interior. Untuk jangka pendek, Toyota Tsusho lebih berfokus pada proyek service apartment guna memenuhi kebutuhan para staf perusahaan Jepang. Bila proyek pertama berhasil, maka akan dilanjutkan dengan proyek baru, kemungkinan di wilayah yang sama, juga di Jakarta. Sementara untuk jangka panjang, perusahaan bakal menargetkan pula konsumen Indonesia, tambahnya. Bagaimanapun, tentu masih diperlukan banyak riset tentang perilaku dan selera konsumen lokal sebelum perusahaan benar-benar melangkah ke arah tersebut, demikian Hayashi.
•
Ekspatriat Berdatangan, Pengembang Bermunculan HaloJepang!/Beny Halfina
Oleh Beny Halfina
M
eningkatnya jumlah pekerja asal Jepang yang aktif di berbagai industri di Indonesia membuka peluang penyediaan hunian. Jumlahnya agaknya memang belum begitu besar, tetapi potensinya menjanjikan. Benar bahwa sejauh ini belum bisa dibayangkan bagaimana pengaruh ekspatriat Jepang terhadap perkembangan sektor properti di Indonesia karena jumlahnya juga masih tidak diketahui secara pasti. Bahkan, apakah jumlah para ekspatriat secara umum telah kembali sebagaimana tingkat pra 1998 saat Indonesia belum dilanda krisis ekonomi berskala massif juga sulit diketahui. “Hal inilah yang menyulitkan perkiraan apakah kehadiran mereka bisa langsung atau segera mempengaruhi sektor properti,” kata Arif Rahardjo, Senior Associate Director Cushman & Wakefield, konsultan properti swasta. Arif menambahkan, “Yang pasti, tidak hanya developer Jepang yang telah hadir, karena sejumlah kontraktor asing juga sempat meminta masukan untuk melihat pasar properti dan menilik peluang. Jika masih baik, maka mereka akan terus bergiat di Indonesia.” Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tengah bagus memang tak dipungkiri menjadi faktor pendorong masuknya
Apartemen Pavilion (kanan) di Bilangan Karet, Jakarta Pusat yang banyak dihuni ekspatriat Jepang.
pengembang Jepang ke negara ini. Eddy Hussy, Sekjen Real Estate Indonesia (REI) mengomentari, “Sektor yang memang bagus tentu saja akan mengundang para penanam modal.” Dengan demikian, yang penting sekarang adalah mengamati dan memastikan bahwa siapapun yang datang untuk berinvestasi bakal disambut dengan baik. Pengembang lokal tak mungkin menuntut penolakan atas kehadiran pengembang asing atau harus merasa tersaingi. “Yang mereka bisa lakukan adalah lebih serius bekerja menggarap proyeknya,” tambah Eddy. REI juga menghimbau pe ngembang lokal untuk lebih jeli dalam melihat situasi yang terjadi walaupun tren kehadiran developer asing masih
terlalu dini untuk dinilai atau untuk mempengaruhi perkembangan harga. Ferry Salanto, Associate Director Colliers Indonesia, menyatakan, “Tidak cuma Jepang sebenarnya yang ingin bergiat di Indonesia, tapi juga Korea. Mereka ini kelebihan likuiditas sementara peluang di negara sendiri tak lagi terlalu terbuka, bahkan nyaris tak ada. Akibatnya semua cenderung berpa ling ke Indonesia.” Menanamkan modal di negara maju seperti Singapura memang lebih aman, tapi pertumbuhan tidak bisa diharapkan untuk berjalan cepat. Potensi investasi di negara berkembang lebih menjanjikan sehingga wajar saja jika Indonesia juga dilirik mereka yang menguasai modal.
Masuknya Jepang ke industri properti nasional turut memberi efek dan kontribusi berupa peningkatan kualitas. Kontraktor Jepang dan Korea mulai banyak, meski mereka umumnya memasang harga yang lebih tinggi. Namun hal ini justru ‘berhasil’ mendorong para pengembang lokal untuk juga amat memperhatikan faktor mutu. Para pengembang Negeri Sakura ini belakangan bahkan bukan sekadar menyediakan hunian, namun juga layanan khas Jepang. Ferry mengakui hal ini dengan merujuk pada sejumlah restoran di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, yang banyak dikunjungi para ekspatriat Jepang sehingga mereka mengusung menu-menu khas dari tanah air serta menggu-
nakan Bahasa Jepang sebagai pengantar komunikasi. Terbentuknya komunitas, katanya, bakal berujung pada penyediaan jasa dan produk khas guna memenuhi kebutuhan mereka. Terlepas dari kian banyaknya jumlah hunian yang menyasar para ekspatriat, sejumlah kendala masih dihadapi beberapa pengembang, termasuk aturan kepemilikan yang hingga kini masih menjadi polemik. Sebagian menginginkan agar pihak asing bisa memiliki properti di Indonesia, sebagian lainnya menolak. Teguh Juwarno, anggota komisi V DPR-RI, yang salah satu bidang tanggung jawabnya adalah perumahan rakyat, menyatakan, “Secara pribadi, saya melihat ini terkait soal kedaulatan nasional. Negara maju sekalipun seperti Amerika Serikat, Australia dan Singapura menganut kebijakan hak guna atau hak pakai.” Hingga kini, kepemilikan asing di bidang properti memang tidak diperbolehkan di Indonesia. Berbeda dengan investasi di sektor manufaktur atau pabrik yang memberi nilai tambah bagi negara sehingga sudah sewajarnya mendapat insentif dari pemerintah, tambah Teguh. Teguh juga menilai Indonesia secara umum sudah kebablasan dalam hal Penanaman Modal Asing (PMA). “Di Malaysia saja kepemilikan perusahaan oleh warga asing dibatasi tidak sampai 50%,” katanya.
•
Juli 2013
LIPUTAN UTAMA
5
Perusahaan Properti Jepang Serbu Asia Tenggara HaloJepang!/Nova Auliatun Nisa
Oleh Nova Auliatun Nisa
M
asuknya para pe ngembang lahan yasan (real estate) Jepang ke sejumlah Negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) secara tidak langsung dipengaruhi pertumbuhan pesat ekonomi di kawasan tersebut. Sementara itu, umum diketahui bahwa perekonomian Jepang tengah stagnan, ditambah hubungan Jepang-Cina yang saat ini sedang tidak harmonis. Hal ini menjadi faktor pendorong banyaknya perusahaan properti Jepang untuk juga menjajal pasar ASEAN. Kawasan ini dinilai potensial, karena tingkat pertumbuhan penduduknya cukup tinggi dan kebutuhan akan hunian diproyeksi terus meningkat. Thailand menjadi salah satu negara dengan tingkat permintaan hunian bagi warga asing yang cukup tinggi. Alhasil, banyak apartemen atau kondominium didirikan dekat kawasan industri dan
Gedung Marina Bay Financial Centre (kiri), yang dibangun Kajima Overseas Asia Pte Ltd di Marina Bay Singapura.
pusat kota. Namun Colliers International memproyeksikan pertumbuhan pasar properti di negara Gajah Putih ini tidak akan sepesat tahun-tahun sebelumnya, terbukti dengan tidak adanya pembangunan gedung kantor baru pada 2012-2013 serta ditundanya sejumlah pembangunan gedung hunian karena kurangnya pekerja konstruksi.
Meski demikian, pada pertengahan 2012, CNA Group bekerjasama dengan Tama Home masih mengembangkan hunian khusus bagi komunitas Jepang di Kota Sriracha, di bagian selatan Bangkok. Ada pula The Housing Company of Sekisui Chemical dan Mitsui Fudosan Residential Co Ltd yang juga menjajaki pasar Thailand. Sementara itu, pasar pro-
perti Filipina diproyeksi masih akan tumbuh pesat. Tingkat permintaan gedung perkantoran naik 9,3% hingga akhir tahun ini. Sedangkan sektor hunian masih terus melesat pada 2013 mengingat membubungnya permintaan dari para ekspatriat. Menurut data Japanese Chamber of Commerce and Industry Philipines, saat ini lebih dari 1.700 perusahaan Jepang beroperasi di Filipina, dan ada lebih banyak lagi yang berminat menanamkan modal di negara yang kini dipimpin Benigno Aquino III itu. Lain halnya dengan Malaysia, kondisi pasar propertinya diproyeksikan masih serupa dengan 2012. Tidak ada perubahan berarti, khususnya untuk gedung perkantoran dan hunian. Untuk ritel dan industri pertumbuhannya akan turun 2% dibanding 2012, yakni hanya 5%. Namun pasar hunian di Kuala Lumpur masih menjanjikan menyusul harga properti yang terus meningkat. Di sisi
lain memang ada pelemahan akan permintaan yang berdampak pada kondisi pasar rental kondominium. Hal ini, bagaimanapun, tidak berarti perusahaan properti Jepang tidak lagi tertarik akan pasar Malaysia, terbukti Panahome, Mitsui Fudosan, dan Mitsui & Co Ltd (Mitsui Bussan) juga telah masuk ke negara jiran itu dalam beberapa bulan terakhir. Singapura juga masih menggiurkan bagi pebisnis properti Jepang, meski kondisi pasarnya tidak lebih baik dari Malaysia. Namun, iklim investasi yang kondusif dan rendahnya risiko bisnis, menjadikan sejumlah pengembang properti asal Jepang, seperti NTT Urban Development Co, Tokyu Livable, dan Xymax mulai menjejakkan kaki di negara-pulau itu sejak Oktober tahun lalu. Ferry Salanto, Associate Dir ector Colliers Indonesia mengungkapkan, perkemba ngan lahan yasan di Malaysia dan Singapura berbanding terbalik dengan Indonesia saat ini.
•
6
Juli 2013
RINGKAS BISNIS
Menjaring Peminat Busana Kasual
Bisnis Pusat Panggilan Masih Menjanjikan Terus tumbuhnya bisnis pusat panggilan, mendorong PT Cyberindo Aditama (CBN), perusahaan penyedia layanan internet yang juga anak perusahaan Salim Group, menggandeng Transcosmos Inc, perusahaan asal Tokyo pengelola bisnis outsourcing pengolahan informasi, mendirikan Transcosmos Indonesia, perusahaan layanan call center terintegrasi. Meningkatnya perekonomian Indonesia di tingkat lebih dari 6%, dan terus naiknya permintaan konsumen, diperkirakan memicu pertumbuhan pasar call center di kisaran 25,7% antara 2013 hingga 2017. Hal ini merupakan peluang bisnis bagi CBN, dan Transcosmos, ungkap Dani Sumarsono, Chief Executive Officer (CEO) CBN. “Transcosmos Inc merupakan perusahaan call center utama di Jepang, dan secara global ada di peringkat 33 untuk bisnis alih daya. Sementara, Salim Group memiliki banyak perusahaan yang bergerak di berbagai industri, seperti teknologi informasi (IT), makanan, perbankan, dan asuransi. Nantinya, klien Transcosmos Indonesia akan fokus pada Salim Group, perusahaan Jepang, dan perusahaan lainnya,” ucap Dani. Sementara Okuda Masataka, Presiden Direktur dan Chief Operating Officer (COO) Transcosmos Inc menjelaskan, Indonesia merupakan pasar strategis bagi perusahaannya, dipicu semakin meningkatnya kebutuhan korporasi. Kerjasama dengan CBN, diharapkan dapat berujung pada upaya berbagi pengalaman serta pengetahuan operasional dalam mengelola bisnis pusat panggilan. Nantinya, selain menyediakan layanan pusat panggilan yang lazim ditawarkan penyedia layanan serupa, Transcosmos Indonesia juga akan menampilkan dua layanan baru yakni Social Media Management, untuk mencari, mengumpulkan dan menganalisa produk atau layanan guna membantu meningkatkan dan memperbaiki produk serta Voice Analysis, yang menganalisa suara pelanggan via wawancara telpon untuk mengetahui apakah produk atau layanan yang digunakan memuaskan. •
HaloJepang/Arry Raymonds
Acara pengguntingan pita menandai pembukaan gerai pertama Uniqlo di Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta.
S
etelah membuka gerai di sejumlah negara di kawasan ASEAN dalam empat tahun terakhir, produsen dan pengelola jaringan ritel fesyen asal Jepang, Fast Retailing Co Ltd yang terkenal dengan koleksi busana kasual ekslusif dengan harga terjangkau sejak 22 Juni meng operasikan gerai Uniqlo pertamanya di Indonesia. Pakaian kasual merek Uniqlo sudah cukup dikenal sebagian warga Indonesia, khususnya yang pernah pergi ke Jepang, Singapura atau Kuala Lumpur. Oleh karena itu Hayashi Yasuhiro, Chief Operating Officer (COO) PT Fast Retailing Indonesia, mengungkapkan, semua produk Uniqlo yang ditampilkan di gerai ini sama dengan yang terdapat di Singapura. Menurutnya konsumen asal Indonesia juga pernah berbelanja
label Uniqlo di Singapura atau KL. “Jadinya harganya dibuat sama, kami tidak ingin menjual dengan lebih mahal, karena kalau kami melakukan itu, mereka akan pergi.” Berbeda dengan gerai Uniqlo di negara selain Jepang, gerai di Lotte Shopping Ave nue, Kuningan Jakarta, yang terdiri dari dua lantai dengan luas 2.680 meter persegi, bersanding dengan gerai G.u, juga label fesyen milik Fast Retailing Co Ltd yang menawarkan pakaian kasual dengan harga lebih terjangkau. Di Jepang, biasanya gerai Uniqlo dan G.u terpisah. Menurut Hayashi hal itu merupakan hal yang spesial untuk Jakarta. “Outlet G.u disatukan dengan gerai Uniqlo karena Indonesia merupakan pasar paling penting di ASEAN. Jadi untuk perta-
ma kalinya kami beroperasi di mancanegara dengan cara ini. Itu merupakan strategi bisnis, nantinya mungkin konsumen KL yang akan datang ke Jakarta untuk membeli label G.u.” Ditanya mengenai segmen pasar yang disasar perusahaannya, Hayashi menjawab ia tidak menargetkan segmen tertentu. “Siapapun yang ingin memakai pakaian kasual mulai dari remaja sampai usia di atas 60 tahun, pria, wanita, fashionista, maupun non-fashi onista. Produk kami ditujukan bagi semua orang.” Gerai Uniqlo di Indonesia dikelola Fast Retailing Indonesia, perusahaan patungan antara Fast Retailing Co Ltd dan Mitsubishi Corporation dengan modal awal 1 miliar yen, dan komposisi kepemilikan saham masing-masing 75% dan 25%.•
HaloJepang/Meiskhe Fratel
Agent contact center PT Transcosmos Indonesia saat melayani pelanggan.
Pencetak Hemat Energi untuk UKM Semakin meningkatnya jumlah usaha kecil dan menengah di bidang industri kreatif, berdampak pada naiknya kebutuhan pencetak (printer) yang hemat listrik, serta dapat mencetak kertas A3, dan untuk memenuhi permintaan itu, PT Brother International Sales Indonesia meluncurkan pencetak ink-jet MFC-J2510. “Dilengkapi teknologi Low Energy Standby yang mengkonsumsi listrik terendah, sekitar 0,04 watt pada kondisi off mode, atau ketika tombol power tidak
aktif tapi mesin tetap terhubung ke saklar listrik, menjadikan MFC-J2510, pencetak inkjet all-in-one paling efisien dalam penggunaan energi. Selain itu, tidak sekedar dapat mencetak ukuran kertas A4, printer ini juga bisa mencetak di kertas A3,” ujar Deny Santosa Manager Sales dan Marketing PT Brother International
www.brother.co.jp
Sales Indonesia. Selain itu, pencetak yang memiliki disain sudut melengkung, dan dilapisi warna hitam serta putih mengkilap sehingga
terlihat modis ini, menggunakan sistem cetak landscape untuk membuat ukuran mesinnya menjadi kompak, serta print-head lebih besar guna meningkatkan kecepatan dan menjaga kualitas cetakan. “MFC-J2510 juga menawarkan pemakaian tinta super high-yield yang dapat mencetak sekitar 1.200 halaman, dan menguntungkan pengguna karena dapat menghemat biaya pencetakan per halaman,”
ungkap Dany. Pencetak yang dijual Rp2,99 juta ini, dapat juga digunakan untuk pemindaian dan pengiriman faksimili selain juga mampu mencetak 2 sisi halaman secara otomatis. Sebagai tambahan, MFCJ2510 terkoneksi dengan jaringan baik menggunakan kabel maupun nirkabel, serta memiliki konektivitas web untuk mendukung pencetakan awan serta dapat melakukan mobile printing melalui aplikasi android dan iOS. •
Juli 2013
RINGKAS BISNIS
Suzuki New Satria F150
Fujifilm X-M1
Kamera Ringkas, Hasil Berkualitas Penggemar fotografi pemula yang ingin mendapatkan kualitas foto setara kamera DSLR, dapat memilih seri X-MI dari Fujifilm. Kamera ini merupakan jenis mirrorless (tanpa cermin) yang didesain dengan gaya retro namun memiliki sejumlah kelebihan. Kamera terbaru Fujifilm dalam jajaran seri X ini, mengusung sensor APS-C X-Trans CMOS yang menghasilkan gambar berkualitas tinggi dengan resolusi 16,3 megapixel. Sensor serupa digunakan pada X-Pro1 dan X-E1. X-M1 juga dirancang dengan lensa yang dapat saling tukar. Sementara lensa kit Fujinon XC16-50mm yang dimilikinya dapat mencapai fokus 24mm sampai 76 mm, sehingga menghasilkan gambar terang dan ideal untuk pengambilan gambar indoor, panorama maupun snapshoot. Penggemar jalan-jalan tentu suka pada kamera ini, karena ringan, bobotnya hanya 330 gram. Pengguna juga dapat mengoperasikan kamera ini hanya dengan menggunakan satu tangan. Meski tidak dilengkapi dengan hybrid viewfinder, namun electronic viewfinder cukup fleksibel dengan tampilan 3D LCD yang memungkinkan pengguna untuk bisa mengatur komposisi dan angle yang tepat saat pengambilan gambar. Efek-efek gambar yang artistik dapat dihasilkan dengan memilih di antara 8 fungsi filter yang tersedia yakni, Toy Camera, Miniature, Dynamic Tone, Pop Color, Soft Focus, High Key, Low Key, dan Partial Color. Ada juga berbagai moda seperti jenis film kamera analog Fujifilm di masa lalu, Fujifilm yaitu Provia, Velvia, Astia, Sepia dan Monochrome. Berbagai kelebihan lain adalah lampu kilat Super Intelligent Flash, kemampuan baterai hingga 350 shot jika tanpa preview, wireless transfer, kemampuan rekam dengan kualitas gambar full HD (1920x1080) dan masih banyak fitur menarik lain. “Indonesia menjadi negara kedua yang merilis kamera ini setelah Jepang 25 Juni lalu. Penjualan X-Series memang cukup bagus di sini,” ujar Kawahara Hiroyoshi Manager Product Marketing Fujifilm Corporation di sela-sela peluncuran X-M1 di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat awal juli silam. Fujifilm X-M1 tersedia di pasar akhir Juli, dengan harga sekitar Rp9 juta. Hadirnya kamera ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan X-Series hingga 60%.•
Tampil Lebih Ramping HaloJepang!/Uematsu Ryousuke
Bima Satria Garuda, karakter superhero yang tayang di stasiun TV RCTI setiap minggu pagi yang juga disponsori PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), tampil dalam acara peluncuran Suzuki New Satria F150 di Segarra Anco.
PT Suzuki Indomobil Sales akhir Juni meluncurkan motor bebek sport New Satria F150, yang tampil lebih ramping dibanding model pendahulunya, namun masih tetap mengguna kan sistem suplai bahan bakar karburator. New Satria F150 mengalami perubahan pada desain hyper underbone sebagai penutup body, sehingga terlihat lebih ramping sekitar 10 mm-15 mm, dilengkapi tail dengan double layer, yang menjadikannya tampak semakin runcing. Sementara mengenai tetap digunakannya karburator sebagai sistem suplai bahan bakar pada mesin 150cc, Yohan Yahya, General Marketing 2W Marketing & Business Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menjelaskan hal itu disebabkan spesifikasi New Satria F150 yang lebih terkenal di arena balap, di mana tipe karburator lebih mudah di-tuning,
sehingga sistem injeksi belum diterapkan.” Mengenai target penjualan, meski terjadi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, dan program low cost, green car (LCGC) kabarnya akan segera dimulai, untuk satu tahun kedepan penjualan New Satria diproyeksikan masih bakal mencapai 300 ribu unit. Suzuki New Satria F150 tersedia dalam pilihan warna pearl flash green, titan black, brilliant white, dark gray metallic, trick blue, titan black, dan celebration red, dengan harga jual Rp19.095 juta on the road Jakarta.
Bima Satria Garuda
Dalam kesempatan yang sama, manajemen SIS juga mengumumkan keikutsertaanya dalam mensponsori ‘Bima Satria Garuda’, karakter jagoan super di film yang tayang di stasiun TV RCTI setiap Minggu pukul
08:30 pagi, dan merupakan hasil kerja sama MNC Media dengan Ishimori Productions, pembuat serial Kamen Rider, yang pernah populer di Indonesia pada awal dasawarsa 90-an. Watanabe Kazumasa, Marketing 2W Managing Director SIS, menyatakan keikutsertaan perusahaan dalam mensponsori acara TV ini berawal dari adanya tawaran dari Itochu, pemegang master license Bima Satria Garuda, yang menyatakan ada kesamaan nama dan karakter pada sosok jagoan super yang bekerja sebagai mekanik di suatu bengkel. “Dari sudut pemasaran hal itu bisa digunakan sebagai image branding. Oleh karena itulah sang tokoh digambarkan sebagai mekanik di bengkel Suzuki. Diharapkan anak-anak yang menonton bisa terus mengingat hal tersebut dan kemudian menjadi konsumen kami untuk saat ini dan di masa depan,” katanya.•
Sojitz Logistics: Bidik Klien Lokal di Jabodetabek HaloJepang!/Akai Toshifumi
Grand Opening PT. IS Jaya Logistik di Hotel Shangrila.
7
Banyaknya perusahaan Jepang, terutama di sektor otomotif, yang mendirikan pabrik di tanah air menjadi salah satu alasan Sojitz Logistics, bekerjasama dengan Isewan Terminal Service Co dan Mitra Batavia Leasindo (MBL) membentuk perusahaan patungan, PT IS Jaya Logistik, yang tidak hanya melayani klien perusahaan Jepang namun juga perusahaan lokal. Saham ISJL yang didirikan dengan modal awal Rp17,2 miliar ini, 24,5% dipegang Sojitz Logistics,
24,5% dimiliki Isewan Indonesia, yang baru didirikan pada Juni, sementara 51% dikuasai MBL. Resmi beroperasi sejak Juli ini di kawasan industri Greenland International Indonesia Center (GIIC) Karawang, ISJL akan menangani pengiriman barang hingga penyewaan gudang , khususnya bagi mereka yang berada di sekitar kawasan industri GIIC atau Jabodetabek. GIIC sengaja dipilih karena memiliki akses yang mudah ke jalan tol menuju Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandara
Soekarno-Hatta, sehingga proses pengiriman dapat berjalan lancar. Gudang logistik Isewan Indonesia yang juga berlokasi di GIIC dan baru dioperasikan November mendatang, akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan ISJL. Dengan membangun perusahaan patungan di Indonesia, Sojitz berharap dapat memenuhi permintaan dalam negeri, maupun negara-negara di kawasan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).•
8
Juli 2013
PERISTIWA
Rory Hie Melaju ke Panasonic Open di Ibaraki HaloJepang/Beny Halfina
tahun lalu,” kata Rory seusai penyerahan hadiah, di Pantai Indah Kapuk Course, Juni lalu. Pegolf kelahiran Balikpapan ini mengumpulkan total 640 poin. Skor ini tak terkejar Johannes Dermawan yang berada di posisi kedua dengan perolehan 480 poin. Tempat ketiga diraih Rookie of the Year, Presdir PT Panasonic Gobel Indonesia, Suganuma Ichiro (kiri) pendatang baru terbaik, Ian menyerahkan hadiah kepada Rory Hie. Andrew dengan 416 poin. Atas Pegolf profesional, Rory Hie (25) kemenangannya, Rory berhak menmemastikan langkah ke turnamen golf dapat hadiah uang Rp60 juta. Asia-Pacific Open Golf Championship, Rangkaian turnamen dimulai dari Panasonic Open, di Ibaraki Country Eco Navi Round di Palm Hill Golf Club, Club, Osaka 26-29 September. Ia me- lalu Lumix Round di Gading Raya wakili Indonesia setelah memenangi Padang Golf dan seri pamungkas, Smart rangkaian Road to Panasonic Open Vierra Round digelar di Pantai Indah Kapuk Course, Jakarta. Sayangnya tayang digelar sejak April hingga Juni. Ini kemenangan kedua bagi Rory. hun ini turnamen golf Asia-Pacific Open Tahun lalu, dia juga mengikuti turna- Golf Championship, Panasonic Open, di men di Jepang, namun belum meraih Jepang akan menjadi yang terakhir. Menanggapi rencana itu, Suganuma hasil memuaskan. “Waktu itu baru pertama kali tam- Ichiro, Presdir PT Panasonic Manufacpil jadi belum bisa melakukan banyak turing Indonesia menyatakan “Saya penyesuaian. Namun, kali ini saya akan harap tahun depan bisa melanjutkan berusaha tampil lebih baik. Tentunya kerjasama meski di Jepang tidak ada ingin menebus hasil mengecewakan lagi.”=
Lima Halaman tentang Indonesia
B
elum lama ini Ono Eriko (41), penulis komik Hai! Miiko, yang melukiskan kehidupan anak perempuan SD yang ceria dan polos, bernama Miiko, menyambangi Indonesia dalam rangka jumpa penggemar. Menariknya, acara ini juga bakal disajikan dalam komik Hai! Miiko volume berikut. “Di Hai! Miiko volume 26 akan ada paparan tentang temu sapa ini sepanjang sekitar lima halaman,” katanya di Toko Buku Gramedia, Matraman, Jakarta, Juni. Langsung saja, puluhan penggemar yang hadir dalam kegiatan meet & greet itu bertepuk tangan. Perempuan yang lahir di Tokyo, 5 Mei 1962 ini menjanjikan hal tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya kunjungan pertamanya ke Indonesia merupakan pe ngalaman paling berharga selama membuat komik Hai! Miiko. Ia juga sangat terkesan, ternyata komiknya laku keras di Indonesia, bahkan setiap bulan ia selalu menerima surat pembaca dari Indonesia. Tidak hanya menyapa penggemar, perempuan yang mengidolakan Tezuka Osamu dan Fujiko F Fujio ini, juga membagi pengalaman tentang membuat komik Hai! Miiko. Menurutnya, inspirasi untuk cerita di komik ini, didapat dari obrolan dengan ke-
HaloJepang/Meiskhe Fratel
Ono Eriko (kanan) saat jumpa penggemar di Toko Buku Gramedia di Matraman, Jakarta.
luarga dan teman, ataupun surat pembaca. Sementara, untuk membuat satu bab, ia menyatakan memerlukan 7-8 hari. Saat ini Hai! Miiko dibaca jutaan orang baik usia anak-anak maupun dewasa di Indonesia. Menurut M&C, penerbit komik Kelompok Kompas Gramedia (KKG), komik yang telah terbit 25 volume ini terjual lebih dari dua juta eksemplar dan termasuk kategori best seller alias laris manis. Fakta inilah, yang membawa Ono Eriko ke Indonesia. “Terimakasih atas cinta pembaca kepada Miiko. Berkat semua pembaca, saya bisa datang ke Indonesia. Saya akan terus menyajikan karya yang bisa menyenangkan pembaca,” ungkapnya.=
9
Juli 2013
PERISTIWA
Unjuk Gigi di Tokyo, Bidik Majelis Tinggi
P
ara pimpinan Partai Liberal Demokrat (Jimin to/LDP) pada 23 Juni tersenyum lega, pasalnya semua kandidat partai, beserta mitra koalisinya, yang sebanyak 82 orang berhasil terpilih menjadi anggota parlemen Metropolitan Tokyo. Kemenangan itu pun seakan menjadi tolok ukur tingginya kepercayaan rakyat terhadap Perdana Menteri Abe Shinzo menjelang pemilihan Majelis Tinggi akhir Juli. Dalam pemilihan yang hanya diikuti 43,50% dari keseluruhan pemilih terdaftar yang sah, LDP berhasil memenangkan 59 kursi, dan Komeito 23 kursi, jauh di atas batas minimal untuk menjadi mayoritas di parlemen Metropolitan Tokyo, yang sebanyak 64 kursi. Sementara kandidat Partai Demokrat (Minshu-to/ DPJ), yang terpilih hanya 15 orang, masih di bawah partai Komunis (Kyosan to/JCP) yang berhasil mendulang 17 kursi. Sedangkan Partai Kita Semua (Minna-no-to) meraih
KYODO
Hasil Pemilihan Parlemen Tokyo 59
Partai Liberal Demokrat
23
Komeito Partai Komunis Partai Demokrat
7
Minnanoto Nihon Ishinnokai 0
2
mendapatkan hasil sebaik ini, dan kami sangat bersyukur atas tingginya pengakuan terhadap kinerja pemerintahan Abe, yang didapat menjelang pemilihan Majelis Tinggi.” Melalui keberBunga mawar diletakan di atas 59 nama kandidat asal Partai Liberal Demokrat (Jimin to/LDP) yang h a s i lan merai h berhasil terpilih dalam pemilihan anggota parlemen Tokyo. kursi mayoritas di tujuh kursi dan Partai Pemba- yang terbaik agar rakyat da- Parlemen Tokyo, LDP berharuan (Nippon Ishin-no-kai/ pat merasakan pulihnya per- upaya membangun momenJRP) dua kursi. ekonomian secepatnya dan tum untuk memenangkan “Kita telah melihat hasil memenangkan pemilihan Ma Pemilihan Majelis Tinggi evaluasi rakyat terhadap ki- jelis Tinggi Juli.” mendatang, yang di saat berSementara Sekretaris Ka samaan mendapat dorongan nerja pemerintah dalam enam bulan terakhir,” ujar PM Abe. binet Suga Yoshihide menya- dari tingginya harapan atas “Dan kami ingin melakukan takan, “Kami tidak pernah kebijakan ekonomi Abe, yang
10
17 15 20
30
40
50
60
lazim disebut ‘Abenomics’ yang juga menjadi ajang pembuktian bagi perdana menteri kelahiran Prefektur Yamaguchi ini dalam menangani pemerintahannya dalam tujuh bulan terakhir. Bagi LDP dan mitranya Komeito, mendapatkan kursi mayoritas di Majelis Tinggi merupakan suatu langkah strategis yang harus dilaksanakan, agar mereka tidak perlu lagi bergantung pada dukungan partai oposisi guna meloloskan undang-undang. Selama ini terbukti mereka hanya menjadi kerikil dalam setiap pengajuan rancangan undangundang yang diusulkan koalisi partai pemerintah.=
10
Juli 2013
OPINI
Editorial
R
Puasa
amadhan kembali menyapa, tak lama setelah pemerintah resmi mengabarkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, langkah yang—tentu saja—segera diiringi membubungnya harga sejumlah barang kebutuhan esensial walau sejatinya, bahkan sebelum pengumuman resmi dinyatakan, hal tersebut juga telah terjadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, puasa dan Idul Fitri kali ini, sangat mungkin harus dilalui oleh sebagian besar masyarakat dengan laku prihatin yang lebih ‘intensif’ dibanding tahun sebelumnya. Tentu ada saja pihak yang mempertanyakan mengapa keputusan sepenting ini harus diambil menjelang Ramadhan, dan bukankah seharusnya sudah diambil setidaknya enam bulan lalu? Tertundanya kenaikan harga BBM bersubsidi, membuat penghematan konsumsi dan subsidi BBM tahun ini menjadi tidak optimal. Tahun ini, konsumsi BBM diperkirakan mencapai 47 juta kiloliter. Jumlah itu membuat subsidi energi mencapai Rp233 triliun, BBM jenis premium menyedot alokasi subsidi terbesar, Rp112 triliun. Dengan kenaikan harga premium menjadi Rp6.500 per liter, diharapkan ada penghematan subsidi Rp30 triliun-Rp40 triliun. Di sisi lain, ada pula seruan agar pemerintah secepatnya secara serius mengimplementasikan pemanfaatan sumber energi alternatif. Jika tidak, sampai kapan pun akan selalu muncul kepusingan tentang pembengkakan subsidi BBM dan tekanan untuk menaikkan harga BBM Benar bahwa ada yang salah dalam soal timing, namun yang pasti Ramadhan sudah berlangsung dan yang terpenting kini adalah cara kita menyikapinya. Bagaimanapun, inti puasa sebenarnya memang selalu ketakwaan spiritual, bukan kegiatan menahan lapar dan dahaga semata. Dengan demikian, kalaupun kemudian ada sedikit kesulitan untuk ‘merayakannya’ secara fisik, maka itu tak seharusnya mengurangi hakikat shaum itu sendiri. Mungkin saja itu semua mudah untuk dikatakan, namun sulit untuk dilakukan apalagi di tengah kepungan budaya konsumtif di negeri ini di mana Ramadhan justru berarti penjualan consumer goods yang naik drastis, rata-rata jauh di atas 50%. Semua meluncur deras dalam balutan kemasan luar biasa atraktif dan sesungguhnya cuma menggiring masyarakat untuk (sebisa-bisanya) membeli semua. Nyaris terhapus sudah pemahaman bahwa puasa adalah sikap asketis—setidaknya untuk sebulan—yang diharapkan untuk mempengaruhi secara positif langkah dalam 11 bulan berikutnya terutama dalam menanam, membangun dan menyuburkan keberpihakan kepada kaum mustadz’afin sebagai pancaran pesan moral ibadah itu sendiri. Mesti disadari bahwa Indonesia di tengah berbagai klaim keberhasilan pembangunan ekonominya sesungguhnya juga masih menghadapi teramat banyak ujian yang seringkali juga meminta korban. Artinya, sikap asketis itu selayaknya menjadi sikap bersama sebagai bangsa dengan dimotori para pemimpin. Bagaimanapun, menjadi pemimpin, sejatinya memang selalu wajib ‘berpuasa’ karena mereka selalu ada dalam lingkaran kekuasaan dan setiap saat bakal diuji: akankah menggunakannya untuk diri sendiri, keluarga dan kelompoknya atau memanfaatkannya untuk sebesar-besar kemaslahatan rakyat. Hal ini, tentu tak cuma berlaku di Indonesia, karena sikap prihatin bahkan juga dikenal di Jepang—di mana penduduk Muslim amat terbatas jumlahnya—dengan apa yang disebut sebagai danjiki. Artinya, latar belakang sosial dan kultural bisa jadi sangat berbeda, namun cara untuk menggapai tujuan ideal sangat mungkin serupa dari satu negara ke negara lain. Sementara itu, sebagai warga kebanyakan, selain mendoakan para pemimpin agar mereka taat berpuasa— dalam pengertiannya yang luas—tentu Ramadhan layak pula disambut sebagai masa penuh rahmat di mana kita masing-masing mampu menjadi pribadi yang berserah hingga datangnya hari kemenangan dan semua menjadi orang-orang terpilih. Marhaban ya Ramadhan. •
Sengketa merek di Indonesia
Di Indonesia, Undang-undang (UU) Merek telah diberlakukan sejak zaman Belanda, dan setelah kemerdekaan UU era penjajahan itu disahkan menjadi UU Merek No 21/1961. Sistem pemakai pertama atau first to use system yang diterapkan dalam UU itu kemudian diubah menjadi sistem pendaftar pertama atau first to file system sejak diberlakukannya UU Merek No 19/1992. Oleh Insan Budi Maulana
S
ejak Indonesia menerapkan perekonomian terbuka pada 1966 dan sistem politik yang condong berhaluan kapitalisme, banyak investor asing terutama dari Jepang, AS dan Eropa menanam modal di Indonesia. Salah satu alasan investasi asing begitu marak adalah karena Indonesia mengesahkan UU Penanaman Modal Asing pada 1967 di awal Orde Baru dan menerapkan pembangungan secara terencana melalui Repelita mulai 1969. Akibatnya, perdagangan dan perindustrian berkembang, demikian pula pendaftaran merek dari dalam dan luar negeri yang bertujuan membedakan barang dan jasa mereka serta mencegah kemungkinan pendaftaran dan penggunaan secara curang dari pengusaha yang bukan pemilik merek sebenarnya. Pendaftaran merek terkenal asing dari Eropa, AS dan Jepang oleh pihak yang tidak berhak cukup marak terjadi pada 80-an hingga awal 90-an sehingga cukup banyak sengketa merek terkenal asing dengan para pendaftar yang tidak berhak dari dalam negeri di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sengketa merek terkenal agak berkurang jumlahnya setelah disahkannya UU Merek No 19/1992 dan UU itu direvisi dengan UU Merek No 14/1997 yang secara tegas mengatur perlindungan merek terkenal. Revisi itu terjadi setelah Indonesia menjadi anggota World Trade Organization (WTO) pada 1994. Walau UU Merek No 14/1997 direvisi lagi dengan UU Merek No 15/2001 yang juga memberikan perlindungan terhadap merek terkenal, namun sengketa yang terjadi antara pemilik merek terkenal asing dengan para pendaftar merek terkenal dari dalam negeri masih saja terjadi walau jumlahnya tidak sebanyak sebelum revisi tersebut. Hal itu terjadi karena UU Merek No 15/2001 mengatur kriteria merek terkenal dan jangka waktu penyelesaian perkara gugatan pembatalan, gugatan penghapusan serta gugatan ganti rugi di tingkat pertama dan Mahkamah Agung yang lebih memberikan kepastian waktu dibanding UU sebelumnya. Kasus-kasus merek terkenal asing tidak akan pernah lekang selama masyarakat masih gandrung terhadap barang atau jasa bermerek terkenal yang dianggap memiliki kualitas bagus, nilai positif dan menaikan citra si pemakai. Merek terkenal akan senantiasa ditiru atau dipalsu para pengusaha pengambil jalan pintas demi laba tinggi dan menghemat biaya pemasaran. Penggunaan merek terkenal tanpa izin oleh para pengusaha curang tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di negara lain seperti Cina, Italia dan sebagainya. Bahkan di kota-kota semisal Paris, dan Roma, masih bisa dijumpai dan dijual produk dengan merek terkenal palsu yang menge-
coh turis dari berbagai negara berkembang. UU Merek dari negara mana pun tidak akan pernah mengatur definisi merek terkenal. Mereka hanya mengatur kriteria merek terkenal, di antaranya, adalah merek itu telah didaftar di banyak negara, digunakan sejak lama, dipromosikan melalui media cetak, atau media elektronik, atau dikenal luas oleh masyarakat setempat sebagai barang atau jasa yang memiliki kualitas baik, berintegritas dan sebagainya. Kriteria yang secara tegas itu pun tidak akan pernah bisa menghentikan kasus merek terkenal di pengadilan. Kasus sengketa merek yang terjadi di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mencapai jumlah cukup banyak setiap tahun dibanding kasus sengketa hak cipta, paten, desain industri atau rahasia dagang yang merupakan obyek hak kekayaan intelektual. Sengketa itu tidak hanya terjadi antara para pengusaha lokal dengan asing, atau lokal dengan lokal, tetapi juga antara pihak asing dengan pihak asing. Dari sekian banyak sengketa merek, terutama sengketa merek terkenal, ternyata banyak sekali yang dimenangkan para pemilik merek terkenal asing yang sebenarnya. Sekiranya terjadi kekalahan pada pemilik merek terkenal asing, hal ini biasanya disebabkan penggugat memilih advokat lokal yang tidak memiliki kompetensi sehingga gugatan tidak disusun dengan baik dan benar, bukti-bukti yang memadai dan mampu meyakinkan pengadilan tidak disampaikan atau hakim yang menangani tidak kompeten atau karena adanya faktor-faktor ekstra judisial. Kekalahan yang dialami pemilik merek terkenal asing juga bisa terjadi apabila komunikasi dan kordinasi antara kuasa hukum lokal dengan klien, atau koleganya tidak berlangsung baik sehingga terjadi miskomunikasi. Bagaimanapun sengketa merek terkenal antara pihak asing dengan pihak lokal, atau pihak asing dengan pihak asing akan selalu terjadi di negara mana pun termasuk di Indonesia karena hasrat masyarakat akan produk merek terkenal tidak pernah berhenti sementara sejumlah pengusaha juga memiliki mentalitas curang serta keinginan memperoleh keuntungan dalam waktu singkat. Dengan demikian, hal itu bukan karena adanya kesalahan dalam penyusunan UU Merek. Yang penting adalah hakim yang menangani sengketa merek itu jujur, profesional dan kompeten di bidangnya sementara advokat yang menangani sengketa itu bertindak secara profesional dan berintegritas.•
UU Merek dari negara mana pun tidak akan pernah mengatur definisi merek terkenal.
Penulis adalah guru besar Fakultas Hukum (FH) Universitas Krisnadwipayana dan pengamat Hak Kekayaan Intelektual, alumnus FH Universitas Indonesia dan Kobe University, Jepang.
Juli 2013
RISALAH
Sepakbola Oleh Riris I Silam
Milan) serta beberapa lagi yang telah memastikan bahwa Samurai Biru baelakangan ini, menjadi yang kal berangkat ke Brasil pertama nyadengan bekal keteramris sepilan, disiplin, selalu menjadi mangat kebersemacam samaan dan kenisca komitmen KYODO yaan bagi tinggi plus sepakboprogram pembinaan yang la Jepang. amat tertata. SetidakBerbicara tentang nya ketika program pembinaan, berbicara J-League agaknya metentang babak penyisihan grup Piala mang patut disimak, Dunia. Hal ini dimulai khususnya karena dengan Piala Dunia dikelola dengan cara 2006 dan 2010 di mana di mana perusahanegara tersebut menjadi an-perusahaan beyang pertama lolos. sar tidak lagi sepeFenomena ini berlanjut unnuhnya terlibat langsung. tuk Piala Dunia 2014 ketika KalauSamurai Biru belum lama ini memuncaki babak penyisihan pun ada Grup B Zona Asia dan dipasp e r a n penting tikan melangkah ke Brasil Kagawa Shinji mereka, maka untuk ‘pesta bola’ paling akitu biasanya terkait dengan bar sejagad tahun depan. Keberhasilan itu berarti pembangunan stadion-stadion keunggulan atas sederet la- bertaraf internasional. Hal iniwan di grup yang sama dan lah yang menjadikan klub-klub sesungguhnya tak bisa di dalam liga ini praktis indepenbilang lemah: Australia, Oman, den dan memiliki ruang untuk Yordania dan Irak. Bersama terus tumbuh. Iran, Korea Selatan dan Australia, Jepang, dengan demikian, Penonton lagi-lagi akan langsung mewaKiat ini juga terbukti mamkili Asia tahun depan. pu menggenjot angka penduPiala Dunia Brasil menan- kung secara drastis. Tahun ini dai kesertaan ke-5 Jepang di saja, jumlah penonton pertankejuaraan sepakbola antar- dingan J-League umumnya tak bangsa paling bergengsi ter- kurang dari 17.500, rata-rata sebut. Ini artinya selama 20 ta- terbesar ke-11 di antara berhun terakhir sepakbola Jepang bagai divisi kelas utama di seterus berada di level tinggi se- luruh dunia. Sementara itu, basis klubcara global. Masa 20 tahun itu juga klub tersebut sekarang adalah menandai usia J-League, liga komunitas/daerah yang tentuyang banyak disebut-sebut nya karena faktor ‘ikatan prisebagai terbaik di Asia dan mordial’ akan melakukan bertentu saja sangat menopang bagai cara untuk mendukung kekuatan tim nasional dengan klub masing-masing. Di lain pisumbangan pemain yang hak, klub-klub dimaksud juga antara lain aktif di ligawajib melakukan pembinaliga profesional besar di an melalui tim usia muda Eropa. dengan menerima pemain Pesepakbola asal dari komunitas/daerah yang mereka wakili, Jepang tak lag i sementara federasi menjalankan ‘pesepakbola Jepang ran penggembira’ juga rutin mengsemata dan ini, antara lain, terligelar kompetisi untuk mereka. hat pada sosok Awalnya, Kagawa Shinji pada 1993, Jdi Manchester League hanya United, pemain terdiri dari Asia pertama 10 klub, nayang mencetak hattrick mun kemudian di English berkembang sampai Premier tak kurang dari 40 KYODO League klub sehingga Divi(EPL). Selain si II harus dibentuk Kagawa, ada pula Honda pada 1999 guna Keisuke (CSKA Moscow) menamNagatomo Yuto pung sedan Nagatomo Yuto (Inter
B
11
Jalan Panjang mua. Divisi III rencananya juga bakal diselenggarakan tahun depan sementara jumlah tim diharapkan total bakal mencapai 50.
Kiprah Global
Jika ukurannya adalah Piala Konfederasi, kejuaraan yang biasa disebut sebagai ajang pemanasan menjelang Piala Dunia, akhir Juni lalu, kiprah Jepang memang belum menjanjikan karena mereka bahkan tidak lolos penyisihan grup dan tidak pernah mencatat kemenangan. Namun, itu adalah ke sertaannya yang ke-5 dalam Piala Konfederasi dan dalam pertandingan melawan Italia meski menyerah 3-4, Samurai Biru, mampu tampil luar biasa menawan. Lagi pula, tim nasional Jepang pada 2001, saat masih diperkuat Nakata Hidetoshi—sosok yang mungkin pantas di-
sebut sebagai mahabintang sepakbola kelas sepakbola pertama Jepang— atas selalu memsudah pernah tampil di punyai perjafinal dan hanya kalah lanan sejarah 0-1 dari Peranyang jauh lecis. bih panjang. KYODO Di Pi B e n a r ala Dubahwa ada cukup ala nia, nasib san untuk Jepang sejauh ini juga optimismasih tak terlalu cerah, karena belum pernah tis terhamelewati babak 16 bedap kinerja Samurai Biru sar. Bagaimanapun, hal di Piala Duini tak menyurutkan semangat tim nasional nia ke-20, 13 Juni-13 yang selalu bermoJuli 2014. Tetapi, semua pada akhirnya, selalu medal permainan tempo tinggi ini. Apalagi serupakan proses panjang berliku yang bisa jadi amat mua menyadari bahwa meletihkan, bahkan me‘tradisi’ bersepakbola secara amat tertata nyakitkan, di tahap awal. dan terencana yang Bagaimanapun, sesubaru membentang atu yang instan, sesepanjang 20 tajatinya memang lehun adalah bih cocok untuk mie, relatif pendek. bukan sepakbola.• Negara-negara Honda Keisuke
12
WIS
Juli 2
Dinding Salju (Yuki no Otani)
Pengalaman tak Kenal Mus
Tateyama Alp
Bendungan Kurobe
Negara-negara dengan empat musim, umumnya hanya mengandalkan waktu atau musim tertentu guna menarik para pelancong. Tidak demikian halnya dengan Tateyama Kurobe Alpen Route di Prefektur Toyama, Jepang, wilayah dingin yang dijamin tetap atraktif sepanjang tahun. Oleh Nova Auliatun Nisa
T
ateyama Kurobe Alpine Route, salah satu primadona destinasi pelesiran di Prefektur Toyama, memang menyajikan keindahan alam segala musim. Rute wisata alam pegunungan sepanjang kurang lebih 100 km yang terbentang mulai Kota Tateyama di Prefektur Toyama hingga Kota Omachi di Prefektur Nagano ini, memang tergolong unik karena mampu menyaji kan pengalaman b e r Ropeway di Tateyama Kurobe Alpine Route
Area Ski di Murodo
beda di setiap musimnya, mulai semi hingga dingin. Pelancong bahkan tetap dapat melihat salju, meski musim telah berganti. Menurut Sugimori Yosuke, Staff Member Tourism Division Toyama Prefectural Govern ment, lebih dari 300.000 pengunjung datang ke Tateyama Kurobe Alpine Route setiap harinya pada musim padat (high season), sebagian besar merupakan pengunjung lokal atau dari Taiwan.
“Kebanyakan pelancong asing berasal dari Taiwan, sementara yang dari Asia Tenggara masih sangat sedikit,” ujar Sugimori. “Namun, kami yakin pesona alam nan elok di Tateyama Kurobe Alpine Route yang tidak terikat musim akan menarik para pengunjung kapan saja,” tambahnya. Sugimori menambahkan, promosi ke negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia sudah dilaksanakan sejak dua tahun silam dengan mengajak sejumlah agen perjalanan untuk menyertakan Tateyama Kurobe Alpine Route ke dalam rencana perjalanan. Menurutnya, jumlah wisa tawan dari Asia Tenggara perlahan mengalami kenaikan, khususnya saat musim padat mulai April hingga November, meski memang persentasenya masih sangat kecil.
13
ATA
2013
sim
pine Route Jalur Perjalanan
Petualangan ke Tateyama Kurobe Alpine Route dimulai dari stasiun Tateyama menuju ke Bijodaira dengan menggunakan kereta kabel. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Murodo di ketinggian 2.450 meter di atas permukaan laut dengan menggunakan bus Tateyama Kougen selama kurang lebih 50 menit. Sepanjang perjalanan, pe ngunjung akan dimanjakan dengan pemandangan menawan khas daerah pegunungan. Bus juga akan berhenti sebentar di beberapa tempat, sehingga wisatawan dapat mengabadikan keindahan alam sekitar. Setiap bus dilengkapi dengan video yang memberikan informasi seputar tempat yang dilewati. Meski jalannya berliku-liku, pengunjung tidak perlu khawatir pusing atau mabuk kendaraan, karena sang supir sangat lihai dan halus dalam berkendara. Saking terampilnya, ia bahkan dapat menyesuaikan waktu sesuai dengan informasi yang diberikan dalam rekaman video yang ditayangkan. Satu daya tarik utama Murodo ialah ‘Yuki no Otani Walk’ yang mulai dibuka setiap pertengahan April hingga akhir Mei atau awal Juni. Yuki no
Otani Walk, memungkinkan pengunjung berjalan menyusuri celah dinding salju dengan ketinggian maksimal 20 meter. Beruntung, HaloJepang! bersama Garuda Indonesia dan Jalan Tour berkesempatan mengunjungi tempat ini, saat ketinggian dinding salju masih 17 meter. “Karena berada di ketinggian lebih dari 2.000 meter, salju disini tidak pernah habis. Namun, Yuki no Otani Walk sengaja dibuka hanya di saat tertentu untuk mengedepankan kenyamanan dan keamanan para pengunjung,” ujar Sugimori. “Yuki no Otani Walk menjadi destinasi favorit di musim semi, sedangkan di musim gugur dan panas, jalur pendakian di sekitar gunung akan menjadi tujuan utama wisatawan,” tambahnya. Sugimori menambahkan, dibutuhkan lebih dari 20 tahun untuk membentuk jalan di antara dinding salju tersebut dengan menggunakan bulldo zer berkekuatan besar. Agar pemeliharaannya mudah, pihak pengelola menanam Global Positioning System (GPS) di sepanjang tepi jalan, sehingga salju yang menutup dapat disingkirkan dengan
mudah sesuai alur jalan. “Untungnya, arah bertiupnya angin juga membantu dinding salju ini terbentuk dan kokoh sehingga tidak mudah luruh. Pengelola biasanya akan bekerja lebih keras dari biasanya saat badai salju datang, karena pastinya akan menutup jalan yang ada,” ujar Sugimori. Di sini, pengunjung dapat menyusuri jalan sepanjang 500 meter selama 2030 menit, sambil mengagumi kokohnya dinding salju atau menuliskan pesan di dinding tersebut. Setelah menyusuri Yuki no Otani, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke Daikanbou menuju Kurobe Daira dengan menggunakan ropeway, kereta gantung berkapasitas 80 orang. Berbeda dengan pengelolaan tempat wisata umumnya di tanah air yang terkesan seadanya, pengelola ropeway di Daikanbou sangat taat peraturan. Salah satunya adalah ropeway tidak akan dioperasikan jika penumpang kurang atau lebih dari 80 orang. Hal yang sebenarnya terdengar sepele namun
pada kenyataannya berdampak besar terhadap keseluruhan sistem. Pemandangan paling indah dapat diperoleh dari jendela sebelah kanan atau depan. Jadi saat menaiki wahana ini, pastikan Anda naik paling dulu atau paling terakhir, untuk mendapat pemandangan maksimal jika ingin mengambil foto. Sesampainya di Kurobe Daira, pengunjung dapat berfoto dengan latar belakang pemandangan pegunungan
Tips:
Japan Alps. Kemudian setelah puas berfoto, pengunjung akan menuju ke Danau Kurobe dengan menggunakan kereta kabel, dan berjalan kaki menuju Bendungan Kurobe, yang merupakan bendungan terbesar dengan titik kecuraman tertinggi di Jepang, 1.600 meter. Mulai Juni-Oktober pengunjug dapat melihat curahan air dari bendungan yang menawan. Dan kemudian perjalanan akan berakhir di Kota Omachi yang berlokasi di Prefektur Nagano.•
menikmati liburan dengan nyaAgar kondisi terus fit dan tetap dapat atau barang bawaan lain suian man, sejumlah perlengkapan seperti paka ng. mata an deng dah sepatutnya dipersiapkan i no Otani Walk’, dinding salju Begitu juga bila pergi mengunjungi ‘Yuk Alpine Route. be Kuro a yam Tate yang merupakan bagian dari an jaket tebal agar tubuh tetuhk dibu ah rend p cuku yang suhu na Kare tahan suhu dingin, disarankan juga tap hangat. Bagi pengunjung yang tak udian mengenakan busana tebal biuntuk mengenakan longjohns baru kem kencangnya terpaan angin dingin ngi gura men t asa. Topi dan syal juga dapa juga akan sangat bermanfaat untuk sementara kacamata berlensa gelap salju yang terkena pancaran surya nya silau dari melindungi penglihatan lanan. atau dari uap dingin di sepanjang perja s berbahan dasar kulit untuk melinboot kan gena Jangan lupa juga men dungi kaki saat bermain salju. sediakan selalu lotion pelembab Terakhir, namun tidak kalah pentingnya, bab bibir. Gunakan sesering mungkulit untuk wajah dan tubuh, serta pelem suhu dingin. at akib g kerin kin untuk menghindari kulit
14
Juli 2013
INSPIRASI
Tinggalkan Kemapanan demi Jadi Komikus
Semua gambar: Dokumentasi Vivian Wijaya
Tidak banyak orang yang memilih mengorbankan profesi bergengsi, demi mengikuti panggilan hati. Salah satu di antara yang sedikit tersebut adalah Vivian Wijaya (35). Perempuan kelahiran Tokyo, 18 April 1978 ini berani mengambil risiko untuk meninggalkan kehidupan mapan sebagai dokter di Irlandia demi meraih mimpi sebagai komikus. Oleh Meiskhe Fratel
K
eputusan itu menjadikannya warga negara Indonesia pertama yang melakukan debut profesional di Jepang sebagai komikus. Karyanya, ‘Kokkyonaki Gakuen’ atau ‘Siswa Siswi Tanpa Perbatasan’, diterbitkan Shogakukan Inc. melalui Club Sunday, situs resmi majalah Shonen Sunday tahun lalu. Vivian yang menyandang nama pena Dr.Vee ini juga membuat komik strip berjudul ‘We Are The World’ di Shinano Mainichi Shimbun, surat kabar lokal Prefektur Nagano dan ‘Uchinoniwanoyou seiyarou’ di majalah S h o n e n Sunday. Se lain itu dua karyanya juga tengah menunggu untuk d it e r b i t k a n Shogakukan. Bakat membuat komik memang telah dimilikinya sejak kecil, namun ia menyatakan kunci keberhasilannya, sebenarnya adalah ‘formula klasik’ berupa kerja keras, keberanian dan ketekunan. HaloJepang! : Apa yang membuat Anda meninggalkan profesi dokter, dan memilih menjadi komikus? Vivian Wijaya : Sebenarnya sejak kecil saya menyukai komik. Hingga SMA,
Komik strip Vivian Wijaya, ’We Are The World’ di Shinano Mainichi Shimbun.
ambisi tetap menjadi komikus. Namun orangtua tak setuju dan kerap bentrok dengan mereka ketika remaja. Menurut mereka, saya harus menjadi dokter agar hidup tak sulit nantinya. Saya kemudian menjalani kuliah di fakultas kedokteran di Royal College of Surgeons di Irlandia. Setelah lulus, selama dua tahun berprofesi sebagai dokter di Irlandia. Namun, hal itu tak sesuai keinginan hati. Kemudian saya mulai berpikir bagaimana menekuni komik lagi. Sempat putus asa, karena waktu itu umur sudah 27 tahun. Sementara di Jepang, umur 17 tahun ko-
mikus sudah mulai menjalani karir secara profesional. HJ : Bagaimana Anda mulai menekuni komik? VW : Ketika pulang ke Indonesia pada 2005, saya bertemu Maeyama Machiko, pendiri sekolah komik Machiko Manga School dan belajar dari beliau. Katanya, saya cepat menerima yang diajarkan. Setelah 8 bulan, lewat rekomendasi beliau, saya mulai berkarya secara profesional dengan menerbitkan komik berjudul ‘Prambanana’, cerita seputar legenda Candi Prambanan di Indonesia. Komik ini dimuat di majalah Splash pada 2006 dan diterbitkan PT Elex Media Komputindo pada 2008. Saya kemudian berdiskusi dengan orangtua, dan mereka setuju saya menggeluti komik lebih dalam dengan memasuki sekolah komik di Jepang. HJ : Bisa diceritakan bagaimana akhirnya Anda memputuskan menjadi seorang komikus profesional? VW : Selama dua tahun belajar di Nippon Designers School, Tokyo, saya sebenarnya kurang berhasil. Namun, daripada pulang ke Indonesia, setelah lulus, saya mengajukan permohonan mendapatkan beasiswa dan belajar lagi selama satu tahun. Sambil belajar, juga bekerja sebagai asisten Hata Kenjiro, pembuat animasi ‘Hayate the Combat Butler’. Dengan menjadi asisten beliau, selain bisa tinggal di Jepang dengan visa kerja juga mendapat ilmu. Saya belajar banyak hal yang tidak didapat di sekolah dan semakin memahami industri komik. Setelah menjadi asisten selama satu setengah tahun, karya saya naik satu tingkat lagi, sam-
Vivian Wijaya
Cornu Comica
pai akhirnya dinyatakan siap. HJ : Tahapan apa saja yang mesti Anda lalui? VW : Selama menjadi asisten saya turut serta dalam sejumlah lomba, mendapat penghargaan dan akhirnya berhubungan dengan para editor majalah secara resmi. Editor ini yang membimbing karir saya. Setiap karya harus didiskusikan dengan editor, dan setelahnya diajukan untuk publikasi. Karya diterbitkan jika sudah mendapat persetujuan dari para editor senior dan editor kepala. HJ : Bisa dibilang Anda telah sukses menembus industri komik di Jepang. Namun Anda malah kembali ke Indonesia. Mengapa? VW : Sebenarnya sembari bekerja sebagai asisten, saya juga bisa membuat karya sendiri. Namun, berarti waktu saya akan habis dengan bekerja pada orang lain. Ini kesalahan yang banyak dilakukan komikus muda yang ingin menjadi profesional. Banyak yang terlena menjadi asis ten terlalu lama, karena hidup terjamin dengan menerima gaji. Saya membuat keputusan berhenti sebagai asisten dan berkonsentrasi membuat karya sendiri. Saya kemudian pulang dan tinggal di rumah sendiri sehingga segala sesuatunya menjadi lebih murah dan saya memiliki banyak waktu untuk membuat komik. Selain itu editor juga setuju untuk melakukan pembicaraan lewat Skype saja. Jadi, tidak ada alasan
Prambanana
untuk tinggal di Tokyo lagi. HJ : Anda juga mendirikan sekolah komik. Apakah ini merupakan salah satu ambisi Anda? VW : Saya memang punya ambisi baru selain menjadi komikus yaitu menjadikan manga (komik) sebagai produk hiburan arus utama di dunia dan sekolah Dr.Vee Mangaka Club menjadi pusatnya. Banyak orang ingin menjadi komikus, juga di Indonesia. Sayangnya informasi yang mereka dapat terbatas dari internet atau mengikuti tutorial. Jika mendirikan institusi seperti ini, dan saya populerkan, sedikit demi sedikit suatu saat tujuan itu akan tercapai. HJ : Saat ini banyak anak muda Indonesia yang juga mulai membuat komik. Ada pesan bagi mereka? VW : Jangan pernah enggan menginvestasikan waktu, tenaga dan uang untuk meningkatkan kemampuan. Berfokuslah pada tujuan. Selalu akan ada rintangan dan tantangan, namun jangan mudah putus asa. Berpikirlan tentang pembaca saat memproduksi komik. Bayangkan bahwa Anda tengah bercerita langsung pada mereka.
Dr.Vee Mangaka Club Jl Sultan Iskandar Muda G-17 Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan www.drveemangakaclub.com www.facebook.com/vivian.drvee.
Suasana belajar di Dr.Vee Mangaka Club, Jakarta Selatan.
16
Juni 2013
FIGUR
Sjarifuddin Hasan
Menimba Pengetahuan dari UKM Jepang Tak banyak yang menyadari bahwa Sjarifuddin Hasan, Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014, mesti menempuh perjalanan amat panjang untuk menuju posisinya kini, termasuk menjadi kenshusei (karyawan magang) di Jepang. Oleh Beny Halfina
L
ahir di Palopo, Sulawesi Selatan, 17 Juni 1949, Sjarif sempat magang di Maruma Tractors & Equipments Tokyo selama tiga tahun. Selepas itu, ia meniti karir mulai 1973 sebagai staf di PT United Tractors, Jakarta. Setelah enam tahun ia kemudian pindah ke PT Barita Multi Recon dan berlanjut ke berbagai perusahaan lain. Berkat keaktifannya di sejumlah organisasi dan dunia bisnis, akhirnya ia mampu memangku amanah sebagai pembantu presiden sebagaimana saat ini. Selama masa magang di Jepang, Sjarif dalam bincang-bincangnya dengan HaloJepang! belum lama ini mengungkap bahwa dirinya mendapat banyak pelajaran selagi di negeri rantau itu. “Pertama, kita harus banyak belajar, dan terus membangun etos serta semangat kerja sekaligus kedisiplinan dan tanggung jawab. Itu semua bagian dari proses pembelajaran. Sewaktu di sana, saya merasakan secara langsung semua yang terjadi di lapangan. Selebihnya adalah pengetahuan.” Meski tak pernah menyangka bakal menjadi menteri, pengalamannya di Jepang ternyata di kemudian hari menjadi bekal untuk menjalankan tugasnya. Sjarif menyatakan dirinya bisa menjadikan Jepang sumber pembelajaran bagi pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Negeri Sakura dikenal sebagai negara dengan UKM yang bisa bertahan ratusan tahun serta kemudian menjelma menjadi perusahaan besar. “Mereka dari sisi pengetahuan sudah tinggi sehingga dalam membuat suatu produk, orientasinya adalah kualitas. Hal itulah yang membuat perbedaan pada produk-produk mereka. Tidak ada proses produksi yang asal-asalan dan banyak aspek dipertimbangkan termasuk yang menyangkut masalah hygiene dan packaging (kemasan). Hal ini yang juga membuat mereka cepat ber-
kembang,” ungkap Sjarif. Di luar itu, tentu saja akses finansial juga banyak mendorong UKM Jepang bergerak maju. Indonesia sudah mengarah ke sana melalui dukungan pemerintah untuk akses pembiayaan semacam Kredit Usaha Rakyat (KUR). Jepang lebih awal memulai hal tersebut sehingga di negara tersebut hasilnya juga lebih dahulu didapat. Bagaimanapun, Indonesia tetap mempunyai peluang untuk mencapai tingkat yang sama.
berbuah sesuai harapan. Sebagai sosok yang pernah menjadi karyawan magang di Jepang, Sjarif juga menyatakan harapan agar lebih banyak anak muda yang mengikuti langkahnya untuk kemudian kembali ke Indonesia sebagai wirausahawan, bukan lagi sebagai pencari kerja. Untuk itu, kementerian yang dipimpinya mendirikan forum kerjasama UKM di mana kolaborasi dengan UKM Jepang bisa digagas. “Kami menginginkan terjadinya transfer of knowledge antara UKM Indonesia dengan pihak Jepang. Forum itu juga bisa mengundang pengusaha yang berhasil di Jepang untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan. Kami tahu
banyak komunitas di Jepang juga berminat akan kerjasama di bidang pembinaan,” katanya. Banyak warga Indonesia setelah sempat bekerja di Jepang yang pulang dengan membawa uang dalam jumlah besar. Jika tidak berhati-hati uang tersebut akan habis begitu saja. Untuk itu, kementerian yang dipimpinnya bisa menyediakan pelatihan dan memberikan model bisnis untuk dijalankan, selain gedung di mana kegiatan pemasaran bisa dilangsungkan tanpa dipungut biaya. Hubungan Indonesia-Jepang selama ini selalu terjalin dengan baik. “Banyak alumni Jepang yang kini di pemerintahan seperti saya. Kami paham karakter orang Jepang ter-
PROFIL 1946 Lahir di Palopo, Sulawesi Selatan 1973 Lulus Diploma of Heavy Equipments, Maruma Tractors & Equipment Tokyo
Karena sisi pengetahuan mereka sudah tinggi. Sehingga dalam membuat suatu produk, orientasinya adalah kualitas barang betul-betul dipertahankan.
masuk budaya, tata hidup dan gaya hidup mereka. Pemahaman ini memudahkan kami untuk memfasilitasi mereka. Dengan kata lain, tak ada alasan untuk tidak maju bersama,” ujarnya. Menurut Sjarif, tingkat ketersediaan peluang di Indonesia selalu amat tinggi. Jepang, karenanya, harus memprioritaskan pengembangan usaha di negara ini karena peluang di negara lain sudah tak begitu baik. Dalam kaitan ini, Sjarif juga menginisiasi pendirian JapanIndonesia Desk di Small and Medium Enterprise (SME) Tower, Jakarta Selatan, sebagai upaya peningkatan kerjasama antara Jepang dan Indonesia melalui kegiatan UKM. •
1973 Instructor Service PT United Tractors 1994 Lulus Master of Business Administration California State University Fulerton, AS
2004 Anggota Komisi XI dan Panitia Anggaran DPR 2007 Lulus Program S-3 Ekonomi Universitas Persada Indonesia YAI 2009 Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI
1996 Lulus Sarjana Ekonomi Universitas Krisnadwipayana Jakarta 2001 Lulus Magister Management Universitas Krisnadwipayana Jakarta 2004 Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR
HaloJepang!/Ueno Taro
Tentang sistem kerja di Jepang, Sjarif menyatakan semua serba terukur. “Tingkat produktivitas diukur di tahap awal sehingga hasil akhirnya bisa diperkirakan. Selama produksi bisa diukur dengan seksama, demikian juga semua hal yang berkaitan dengan kualitas, maka revenue yang besar bisa diharapkan oleh suatu perusahaan,” katanya. Merujuk pada UKM di Indonesia, ia menyatakan kebanyakan belum menerapkan sistem yang tepat guna mengukur produktivitas mereka. UKM Indonesia juga belum sepenuhnya berorientasi pasar sementara pasar adalah sesuatu yang wajib diantisipasi. Pasar, lanjut Sjarif, hanya akan menerima produk yang sesuai. Dengan kata lain, prinsip ‘asal berproduksi’ tentu tak bakal
Dari Palopo Menuju Tokyo Sjarifuddin Hasan menempuh pendidikan hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Makassar, Sulawesi Selatan. Lepas SMA ia sempat mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Hasanuddin, Makassar, selama dua tahun, namun kemudian berangkat sebagai karyawan magang ke Jepang. Di Jepang, Sjarif tinggal di Kyodo, Setagaya-ku Tokyo, selama tiga tahun. Mendapatkan kesempatan belajar sembari bekerja baginya adalah pengalaman sangat berharga. Semua yang dijalaninya menjadi pengalaman baru yang mengagumkan. Jepang
tahun 70an sungguh membuatnya takjub. Dari Jepang, Sjarif mendapat diploma alat berat dari Maruma Tractors & Equipments. Karirnya terus berkembang sementara ia juga aktif berorganisasi termasuk di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan. Belakangan ia terjun ke dunia politik. Masa tinggalnya di Tokyo membuat Sjarif fasih berbahasa Jepang. Hingga sekarang hampir setiap hari ia menggunakannya termasuk dalam percapan telepon dengan sejumlah rekannya. •
Juni 2013
KOMUNITAS
17
Atap Jakarta
Mewujudkan Hunian Ideal di Masa Depan HaloJepang!/Meiskhe Fratel
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin pesat juga menimbulkan sejumlah masalah sosial, salah satunya menyangkut tempat tinggal. Hal ini kemudian mendorong beberapa arsitek, desainer dan peneliti dari Jepang dan Indonesia untuk menggagas pembangunan hunian nyaman dan sehat di masa depan bagi warga Jakarta. Oleh Meiskhe Fratel
M
ereka tergabung dalam kelompok Atap Jakarta yang telah berkumpul dan mendiskusikan berbagai topik bagi perwujudan rumah ideal tersebut. “Kami bukan sekadar mencetuskan ide karena nantinya kami juga akan bertindak nyata” ungkap Hayashi Kengo dari Executive Commitee Atap Jakarta. Langkah sebelumnya sebe narnya telah diadopsi di Tokyo yang sudah lebih dulu memperkenalkan program House Vision dengan menggandeng sejumlah arsitek ternama Jepang di antaranya, Ban Shigeru, Kuma Kengo, Azuma Makoto dan beberapa lainnya. Kali ini program serupa juga tengah diupayakan untuk mewujud di Indonesia— dengan Atap Jakarta sebagai wahana—oleh Research Institute for Humanity and Nature (RIHN), Universitas Indonesia, Institute of Industrial Science (IIS) dan The University of Tok yo, lewat kolaborasi dengan sejumlah arsitek kondang Indonesia serta arsitek muda Jepang. Nama Atap Jakarta, dipilih karena sekumpulan orang yang tergabung di dalamnya, berniat untuk memulai sesuatu di bawah atap dalam wujud rumah (home). Lantas mengapa Jakarta? Hal ini terutama dilandasi oleh perkembangan ekonomi Indonesia yang kini tergolong pesat. Jakarta adalah ibukota negara dan seperti tipikal megapolitan berpopulasi lebih dari 10 juta lainnya di Asia, juga cenderung berubah secara dinamis. Ekonomi meningkat, gaya hidup pun berubah, akibatnya Jakarta juga menghadapi masalah serius terkait sampah, kemacetan, polusi udara, serta persoalan sosial lain. “Ini sama persis dengan Jepang 30 dan 40 tahun lalu, sekitar 19651978,” ungkap Hayashi, yang juga peneliti di RIHN.
Pada awal 1990-an, dampak pembangunan ekonomi di Jepang semakin tampak dan berpengaruh pada rumah tinggal. Sementara itu, penduduk yang semakin menua dan tergolong lanjut usia (lansia) juga menjadi lebih banyak tinggal sendirian serta akhirnya meninggal tanpa ada yang memperhatikan karena anakanak memilih untuk tinggal terpisah. Kompleks perumah an yang semula terlihat ideal menjadi kosong nyaris tanpa penghuni. “Begitulah kondisi rumahrumah di Jepang waktu itu sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi yang pesat,” kata Hayashi yang menambahkan, tidak tertutup kemungkinan hal ini juga akan dialami Indonesia. Mulai Mei silam, langkah awal mewujudkan hunian masa depan yang nyaman dan sehat itu telah diayun. Selama setahun ke depan bakal diadakan serangkaian kegiatan “berpikir dan berdiskusi” bersama dengan topik-topik berbeda. Isu yang diangkat, bukan hanya berfokus pada desain, namun juga masalah-masalah sosial yang sedang dan akan dialami masyarakat Jakarta. “Banyak hal yang kami diskusikan lewat seminar dalam setahun ke depan. Tidak hanya melibatkan peserta seminar saja, namun semua masyarakat Indonesia. Mereka bisa ikut serta membantu dan memberikan pendapat dengan mengisi kusioner dalam situs Atap Jakarta,” ungkap lelaki 33 tahun ini. Topik pertama mengenai desain compact telah dibahas pada bulan lalu. Selanjutnya, beberapa topik lain yaitu energi, komunitas dan publik, mobilitas, renovasi dan eksterior dan interior juga akan dibahas. Pada tahun berikut akan diselenggarakan simposium, penerbitan buku dan ajakan pada beberapa perusahaan Jepang dan Indonesia untuk bersamasama menghadirkan hunian yang dicita-citakan dalam suatu eksibisi.
Seminar ke-2 Atap Jakarta tentang desain compact di Toko Buku Aksara, Kemang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Arsitek muda Indonesia Danny Wicaksono menyatakan merasakan beruntung dapat bertukar pikiran dengan sejumlah arsitek asing. Sejarah arsitektur di Indonesia memperlihatkan bahwa interaksi antara arsitek Indonesia dan
luar, pasca pendudukan Belanda, terbilang minim. “Dengan demikian, kesempatan berdiskusi atau berkolaborasi dengan arsitek dari Jepang ini menjadi amat berharga,” katanya. Setiap bulan, Atap Jakarta akan melakukan kegiatan dis-
kusi mengenai topik yang berbeda di tempat berbeda pula. Informasi lebih rinci tentang kegiatan kelompok ini bisa didapat melalui situs www. atap-jakarta.org atau akun Facebook www.facebook.com/ pages/atap-jakarta •
18
Juli 2013
PENDIDIKAN Semua foto: Dokumentasi Chiba University
Profesor yang Kooperatif
Mengembangkan Riset dari Bidang Keilmuan Berbeda Ad Altiora Semper, yang berarti “selalu bertujuan lebih tinggi” adalah semboyan bahasa latin dari Chiba University. Ungkapan ini seakan menegaskan cita-cita universitas ini untuk terus mengeksplorasi ide dan pengetahuan baru.
http://www.chiba-u.ac.jp/
Oleh Beny Halfina
S
alah satunya melalui Graduate School of Advanced Integration Science (GSAIS). Program yang terbilang baru ini menekankan studi antar disiplin ilmu yang menyeluruh meliputi beragam fakultas yakni sains, teknik, pertanian serta sastra dan kependidikan. Sebuah divisi di bawah program ini yakni Nanosains yang menawarkan program master dan doktoral. “Program ini bertujuan
Aktivitas mahasiswa.
mengembangkan disiplin baru melalui integrasi berbagai program studi,” ungkap Nishikawa Keiko, dekan GSAIS. Riset dan pendidikan konvensional dapat menghasilkan banyak kesuksesan melalui pendalaman keilmuan dan spesialisasi khusus bidang akademik. Namun hal ini juga bisa menjadi penghambat pengembangan penelitian yang melibatkan bidang berbeda. Ketika mengembangkan riset yang lebih maju, dibutuhkan ide, metode dan teknologi non-konvensional. Jika para peneliti dari bidang yang sama sekali berbeda saling bekerjasama, maka bidang akademik baru dapat tercipta. Program Nanosains terbagi lagi menjadi dua jurusan, yakni ilmu Nanomaterial dan Nanobiologi. Nanomaterial
mengeksplorasi sifat bahan pada skala nano (ukuran 1 per 1 miliar), termasuk tahap desain dan manufaktur. Sedangkan Nanobiologi berkaitan dengan metode riset pada skala nano untuk memahami fungsi dan struktur sistem kehidupan. Riset terkemuka dari program ini dilakukan Profesor Omatsu yang mengembangkan teknologi laser. Pencapai an mutakhirnya adalah modifikasi struktur logam pada skala nano. Melalui teknologi ini, jarum terkecil berukuran nano diciptakan. Aplikasinya dapat digunakan di berbagai bidang misalnya alat suntik yang tidak menyakitkan. Di luar program ini, Chiba University terkenal akan ilmu penginderaan jauhnya. Ilmuwan asal Indonesia, Profesor Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, menjadi ahli radar di Center for Environmental Remote Sensing (CEREs). Bukan hanya memperkuat bidang akademik, universitas ini juga menyediakan dukungan untuk mahasiswa asing. Misalnya me-
lalui Center of International Research and Education (CIRE) yang menyediakan kursus dan tutor bahasa Jepang, program homestay dan konseling. Sedangkan urusan adminis trasi bisa dibantu International Support Desk (ISD), yang akan memandu mahasiswa baru mengenai kehidupan sehari-hari dan akademik. Termasuk seputar pembukaan rekening bank atau beasiswa. Peminat studi ke Chiba University bisa mengunjungi International Exchange Center (IEC), yang berlokasi di Universitas Indonesia, Depok untuk mendapatkan informasi lebih lengkap. IEC memiliki staf lokal yang bisa memberikan informasi seputar pendaftaran. Kerjasama juga sudah dijalin dengan 9 Sister Universities di Indonesia yakni UGM, UI, ITB, Universitas Udayana, Univer sitas Hasanuddin, IPB, Unpad dan Universitas Diponegoro. Cukup banyak mahasiswa Indonesia yang kini menimba ilmu di universitas ini, menurut Fedri R Rinawan, ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Chiba University, kini
Academic Link Centre, salah satu fasilitas di Chiba University.
Meski berlatarbelakang kedokteran, studi saya di Chiba University adalah ilmu bumi. Proposal penelitian doktoral saya bertopik pemantauan (monitoring) risiko lingkungan fisik tak sehat bagi kesehatan lingkungan sosial di masyarakat dengan aplikasi data satelit luar angkasa. Menurut saya, Chiba University merupakan universitas terbaik di bidang ilmu pemantauan lingkungan dengan data satelit. Di sini saya mendapat ilmu lebih dalam tentang aplikasi data satelit luar angkasa optik. Profesor kami, Tateishi Ryutaro, sangat baik, serius tapi santai, sehingga kami tak segan dalam berkomunikasi. Beliau sangat mudah ditemui untuk berkonsultasi tentang penelitian. Bahkan memfasilitasi mahasiswa mendapatkan literatur yang harus dibeli dan mengusahakan data satelit berbayar menjadi gratis bagi mahasiswa. Fedri R Rinawan, dr, MScPH Doctoral student, Earth Sciences Geosystem and Biological Sciences Faculty of Science
Pusat Penginderaan Jauh
Chiba University memiliki Pusat Studi Citra Penginderaan Jauh (Center for Environmental Remote Sensing/CEREs) yang sudah terkenal. CEREs sudah bekerjasama dengan beberapa pusat riset dunia. Keinginan mengeksplorasi bidang ini membuat saya memilih Chiba University untuk pendidikan S3. Sebagai dosen di Universitas Hasanuddin, saya juga mempertimbangkan sudah adanya nota kesepahaman (MoU) sehingga pengembangan kerjasama riset di masa mendatang akan sangat memungkinkan. Ilham Alimuddin PhD Student Graduate School of Advanced Integration Science Center for Environmental Remote Sensing (CEREs)
Juli 2013
PENDIDIKAN
19
Pelopor Pengenalan Budaya Jepang di Sumbar Oleh Bunge Sujika Hakiki
S
alah satu cara paling efektif guna mempelajari suatu negara adalah mengawalinya lewat jalur budaya. Hal inilah yang mendorong program studi (prodi) Sastra Jepang, Universitas Bung Hatta (UBH) di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), untuk memperkenalkan tarian Jepang tradisional, Shinbuyou, dalam iringan lagu Indonesia. Langkah kreatif sekaligus inovatif ini dimaksudkan guna memperkenalkan Negeri Sakura lebih lanjut di provinsi tersebut. Tarian ini pertama kali diajarkan di UBH oleh guru tari profesional, Hasuda Ai, pada 2009. Ia kemudian juga membentuk kelompok tari ‘Sakura Dancer’ pada 2010 untuk membuat Jepang lebih popu ler di Sumbar, tempat di mana akses informasi tentang negara tersebut relatif masih terbatas. Saat ini, jumlah anggota kelompok Sakura Dancer di UBH mencapai 200 orang. Mereka tak cuma kerap tampil di Sumbar namun telah pula me
rambah kota l a in se pe r t i Jakarta, Aceh, Med an, Ban dung, Yogya karta dan www.bunghatta.ac.id Solo. Menurut Hasuda, mahasiswa UBH yang aktif mementaskan tarian Shinbuyou, selalu menunjukkan antusiasme dan juga telah mencapai level keahlian yang tinggi. Itu pula sebabnya para penarinya setiap tahun dikirim ke Jepang secara bergiliran. Mereka kemudian kembali ke Indonesia dan mengajarkannya. Prodi Sastra Jepang UBH juga menyelenggarakan Bunkasai setiap Mei, yang ditujukan untuk mempopulerkan budaya Jepang—termasuk shodo (kaligrafi Jepang), rodoku (seni deklamasi) dan cosplay—di kalangan masyarakat Sumbar dan sekitarnya. Aktivitas budaya bukan satu-satunya ‘andalan’ prodi Sastra Jepang UBH, yang juga serius menggarap sisi akademiknya sehingga dikenal mempunyai sejumlah maha-
Dokumentasi UBH
Peserta cosplay dalam ‘Nihon Bunkasai 2013’, UBH, Padang, Sumatera Barat.
siswa berprestasi. Tahun ini, salah satu mahasiswanya, Cornelia Napitupulu, ikut serta dalam program Jenesys (JapanEast Asia Network of Exchange for Students and Youth) 2.0. Selain itu, mahasiswa prodi ini juga pernah beberapa kali menjuarai lomba pidato bahasa Jepang tingkat nasional. Kurikulumnya juga me nerapkan interaksi dan sosiali sasi dengan dunia kerja sehing-
ga alumninya relatif mudah diserap perusahaan. Kaprodi Sastra Jepang UBH Diana Kartika menuturkan, “Kami selalu memotivasi mahasiswa untuk terus belajar, terutama tentang bagaimana berkomunikasi de ngan orang Jepang dan menghadapi dunia kerja.” Hal ini juga tercermin dari porsi mata kuliah Kaiwa yang diperbanyak serta dibimbing langsung penutur asli (native
speaker) Sumie Ali. Dosen yang telah 35 tahun menetap di Padang dan pernah me nerima penghargaan dari Konjen Jepang di Medan atas kontribusinya dalam penyebaran bahasa dan budaya Jepang di Indonesia. Para mahasiswa juga berkesempatan berbagi pe ngetahuan serta pengalaman dengan sebagian dosen yang pernah menimba ilmu di Jepang. Semua bekal tersebut terbukti telah mengantar sejumlah lulusan ke beberapa perusahaan Jepang, termasuk yang berbasis di Batam dan Jabodetabek. Salah satu di antaranya, Vinda Firzia, menuturkan, “Kami terus dimotivasi para dosen untuk selalu bertutur dalam Bahasa Jepang. Selain itu, kami juga didorong untuk ikut bersaing untuk mendapatkan beasiswa ke Jepang.” Vinda adalah karyawan salah satu perusahaan Jepang di Jakarta sekaligus peraih beasiswa dari Sonoda Women University, salah satu program kerjasama internasional UBH.•
20
Juli 2013
BUDAYA KYODO
Mengusung Kemegahan Sumo ke Senayan Selama ini mereka yang tertarik akan olahraga sumo di Indonesia harus bergantung pada saluran TV NHK untuk menyaksikannya. Namun Agustus mendatang agaknya bakal berbeda karena mereka bisa menikmatinya secara langsung serta merasakan sensasi kemegahannya, sebagaimana biasa terjadi di Jepang.
Oleh Bunge Sujika Hakiki
D
i luar Jepang, sumo juga diminati banyak kalangan karena keunikannya, mulai dari teknik hingga waktu bertanding yang serba ringkas dan cepat. Selain itu, penampilan fisik para pesumo juga cenderung selalu menarik perhatian. Bahwa sumo juga cukup dikenal di luar Jepang tampak antara lain dari kehadiran sejumlah pesumo asing—terutama asal Mongolia, Estonia dan Bulgaria—yang beberapa di antaranya juga mampu mencapai level tertinggi. Guna lebih meluaskan jangkauan popularitas sumo, Nihon Sumo Kyokai bekerjasama Gotanda Denshi Co Ltd dan Toyota Motor Asia Pacific Pte Ltd, bulan depan akan menggelar Turnamen Sumo di Istora Senayan, yang merupakan turnamen pertama di kawasan
Asia Tenggara, sebagai bagian dari rangkaian tur dunia resmi yang kembali diadakan setelah lima tahun absen karena kasus yaocho (match fixing atau kecurangan pertandingan). Bagi warga Jepang, sumo bukan sekadar aktivitas fisik tradisional, namun kegiatan dengan nilai luhur tersendiri. “Sumo bukan hanya olahraga dan hiburan namun juga mengandung ritual serta tradisi dengan rentang sejarah ratusan tahun,” kata Yoshida Takuji, CEO Gotanda Denshi, perusahaan teknologi informasi (IT) yang mendukung Turnamen Sumo tersebut serta menangani penjualan tiketnya. Selain untuk menambah jumlah penggemar di Asia Tenggara, salah satu alasan digelarnya turnamen tersebut pada 23-24 Agustus adalah untuk memperingati hubungan persahabatan Jepang-Indonesia yang tahun ini memasuki usia ke-55 serta
Hakuho (kanan) dalam final turnamen Summer Grand Sumo Tournament, 26 Mei 2013.
Jepang-ASEAN yang ke-40. Rencananya, sekitar 40 pe sumo yang akan bertanding di Jakarta. Salah satunya adalah pesumo papan atas Jepang asal Mongolia, Hakuho. Pria kelahiran 1985 ini, menduduki posisi pertama dalam peringkat sumo yang disebut yokozuna. Ia meraih juara pertama sebanyak 25 kali, 10 kali di antaranya berupa kemenangan mutlak dalam setiap pertandingan.
Adapula Baruto, pesumo asal Estonia. Ia merupakan pesumo peringkat ketiga (sekiwake) dan pernah menduduki peringkat kedua (ozeki). Dalam jumpa pers di Jakarta April lalu, Baruto menyatakan antusiasmenya mengikuti turnamen di Jakarta. “Dapat berpartisipasi dalam turnamen sumo di luar negeri merupakan kebanggaan karena ini berarti kesempatan memperkenalkan sumo ke ka-
Juli 2013
BUDAYA langan lebih luas,” ujarnya. Turnamen ini direncanakan berlangsung malam hari dengan diwarnai acara perkenalan sumo, lagu sumo (Sumo Jinku), Dohyo-Iri (ritual pesumo memasuki area pertandingan) selain pertandingan itu sendiri. Para penonton dapat me
21
id.sumojakarta2013.com
mesan tiket melalui registrasi daring sejak 18 April. Bagi yang telah mendaftar lebih awal (pre-order), terhitung sejak 1 Juli, tiket sudah bisa didapat. Tiket yang dijual untuk umum mulai 18 Juli ditawarkan di kisaran harga Rp220.000Rp2.750.000.•
Sumo: Olahraga Sederhana Kaya Ritual Peraturan yang diterapkan dalam pertandingan sumo cukup sederhana. Pesumo dianggap kalah ketika saling mendorong ia terlebih dulu menyentuh lantai arena dengan bagian badan selain telapak kaki, atau menginjak bagian luar arena (dohyo). Mawashi (celana sutera) yang terlepas, ketika bertanding juga bisa membuat seorang pesumo dinyatakan kalah. Selama bertanding, dilarang meninju muka, menusuk mata, menendang perut atau menarik rambut lawan. Mengangkat mawashi lawan juga tak diper kenankan. Penampilan pesumo (rikishi) juga sangat unik. Mereka menguncir rambut dengan cara yang
khas (mage). Semakin tinggi tingkatan pesumo, semakin rumit bentuk mage-nya. Pertandingan sumo selalu didahului dan diakhiri dengan sejumlah ritual. Di awal pertandingan berlangsung dohyo iri, yaitu saat rikishi tingkat tinggi memasuki arena. Sebelum memulai pertandingan, rikishi meminum air yang disebut chikara mizu, menaburkan garam dan kemudian bertepuk tangan untuk memperlihatkan kepada lawan jika tangannya kosong. Lalu ia melakukan shiko, yaitu duduk jongkok dan mengayunkan kedua kaki. Ritual ini bertujuan untuk menghindari hal-hal negatif. Di akhir pertandingan, ada yu-
Upacara dohyo iri, saat para rikishi tingkat tinggi memasuki arena (dohyo).
mitori-shiki yang disebut juga sebagai tarian busur. Pesumo yang menang akan diberi busur oleh gyoji (wasit), ia kemudian bakal memutar-mutar busur tersebut sebagai ekspresi kepuasan atas kemenangan yang diraih. Rikishi memiliki tingkatan berdasarkan jumlah kemenangan yang diraih. Mereka dibagi dalam
beberapa kelompok, makuuchi, juryo, makushita, sandanme, jonidan dan jonokuchi. Dalam kelompok makuuchi terdapat lima peringkat tertinggi, dimulai dari yokozuna, ozeki, sekiwake, komusubi, dan yang terendah, maegashira. Pertandingan sumo dilaksanakan selama 15 hari. Semua diawali dengan pertandingan antar
pesumo tingkat rendah, jonokuchi, kemudian berlanjut ke tingkat berikut hingga mendekati akhir, di mana pertandingan antar pesumo tingkat tinggi, yokozuna, dilangsungkan. • Website: sumo.or.jp id.sumojakarta2013.com
22
Juli 2013
RESTO
? Menu Jepang pun Jadi!
Berbuka
Berbuka umumnya menjadi kegiatan paling dinanti di bulan Ramadhan setelah menjalani ibadah puasa selama lebih dari 12 jam. Untuk ‘merayakan’ momen ini, tidak jarang sejumlah restoran, termasuk restoran Jepang, menyediakan menu atau promo khusus, guna memenuhi kebutuhan umat Muslim. Oleh Nova Auliatun Nisa, Jakarta
S
Chicken, Miso Shiru, Sushi Moriawase dan menu penutup yang setiap hari berbeda, se perti Matcha Ice Zenzai, Houjicha Brulee atau Azuki Ice Cream. “Setiap tahun kami selalu menghadirkan sajian berbeda, yang dipilih berdasarkan nutrisi dan kecocokan se lera dengan warga Indonesia tanpa menghila
alah satu restoran yang menyediakan sajian khusus berbuka, Enmaru-Altitude, menawarkan menu a la Jepang yang segar dan unik. Saat bedug bertalu-talu dan Adzan Maghrib terdengar, pengunjung akan disuguhi Oshiruko, kue mochi dengan sup kacang merah yang manis, panas). Menurut As- ngat identik dengan kegiatan untuk menghangatkan perut sistant Manager Mi- berbuka,” ujar Syamsul. kosong. Lain lagi dengan Edogin di yama Restaurant, Dilanjutkan dengan menu Syamsul Bachri, Hotel Mulia, Jakarta, yang tipenuh nutrisi, Tofu menu dalam wadah dak menyediakan menu khuAgejako Salad, panas sengaja diha sus pada bulan Ramadhan, salad sayuran dirkan guna menja- namun memberikan paket dengan tahu Jepromo yang ga perut lebih terjangyang tapang dan baby sardine, yang kau diban Oshiruko (Enmaru) dinya kokaya manfading hari-hari song tebiasa khusus n g k a n tap hangat saat at, termasuk bagi mereka u n s u r berbuka. untuk yang mengiJepang,” m e n “Untuk menu ujar So- pembuka, kami c e g a h nap di Hotel Tofu Agejako Salad (Enmaru) gangguan Mulia. nya Estillia, menyediakan tajantung, menguat“ M e n u M a r k e t i n g jil seperti kurma saat berbuka kan tulang dan membangun & PR Manager PT Interconti- dan kolak, se puasa tidak perti umumnya sistem kekebalan tubuh. Serat nental Culinary. berbeda de tinggi dari sayuran yang berBerbeda dengan Enmaru- di Indonesia, kangan menu campur dengan tahu Jepang Altitude yang menyediakan rena hal ini saprasmanan dan sardine tentu saja menjadi menu berbuka mulai dari taJakarta Chashu Men (Edogin) yang kami sepilihan terbaik untuk dikon- jil hingga hidangan penutup khas Jepang, Miyama di Hotel sumsi selama bulan puasa. diakan setiap Sedangkan pada menu Borobudur, Jakarta, hanya mehari, hanya ditambah paket utama, Enmaru menawarkan nyediakan menu khas berbuka teh isi ulang. Edogin memang Sashimi Moriawase, Teriyaki pada menu utama. mengusung tema prasmanan (buffet) sehingga pengunjung Miyama menyedapat menyantap apa saja diakan, Hokkai set yang mereka inginkan termenu (tenderloin beef), Kagoshima masuk saat berbuka puasa di set menu (salmon), bulan Ramadhan,” ujar Karina dan Kirishima set Eva Poetry, Assistant Commumenu (ayam), yang nications Coordinator Hotel disajikan dalam Mulia Senayan, Jakarta. Toro Sashimi (Edogin) Karina menambahkan, hotplate (wadah
Tips Berbuka
Hokai Set Menu (Miyama)
Sebagian besar orang cenderung makan berlebihan saat berbuka, apalagi hidangan di bulan Ramadhan biasanya dibuat istimewa sehingga menggugah selera. Namun, jenis makanan seperti apa yang baik dikonsumsi saat berbuka agar tidak mempengaruhi pencernaan? Menurut pakar gizi dan
kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, DR. dr Saptawati Bardosono, M Sc, makanan ideal saat berbuka puasa ialah buah kurma dan air putih hangat, namun jika tidak ada keduanya dapat diganti teh manis hangat. Kurma menjadi pilihan yang tepat karena mengan dung gula alami (fruktosa) yang
sangat mudah diserap organ tubuh untuk memperoleh energi, serta menstabilkan lambung yang kosong selama 14 jam. “Bukan berarti harus berbuka dengan kurma, namun asupan makanan apa saja yang manis dan hangat tidak akan membuat lambung terkejut dan menyebabkan konstraksi. Sebaiknya juga menghindari
High Tea Set (Enmaru) para tamu yang menginap akan mendapat promo khusus yakni voucher menginap selama satu malam apabila menginap selama dua malam yang termasuk makan pagi di restoran The Café dan kredit sebesar Rp200.000 per kamar per malam yang bisa digunakan di restoran apa saja di Hotel Mulia, termasuk Edogin. Namun, bila tamu menginap di Hotel Mulia Senayan, Jakarta selama minimum tiga malam, mereka akan mendapatkan voucher menginap satu malam. • Enmaru - Altitude The Plaza, 46th Fl Altitude Jl. M.H. Thamrin Kav. 15 Jakarta (021) 2992 - 2448 Miyama Japanese Restaurant Borobudur Hotel, 2nd Fl Jl. Lapangan Banteng Selatan No. 1 Jakarta (021) 380 - 5555 (021) 380 - 4444 Edogin Hotel Mulia Jakarta Jl. Asia Afrika no.1, Senayan Jakarta 021-575-3274, 574-7777
minuman dingin untuk berbuka serta santan yang tidak ramah di lambung,” ujar Saptawati.
•
Juli 2013
TREN JEPANG
23
Bekerja dengan Pakaian Santai Saat ini, Jepang telah memasuki musim panas dengan kisaran suhu 30°C-35°C, di mana pengenaan pakaian resmi khas kaum pekerja dipastikan bakal menimbulkan kegerahan. Guna mengatasi kekurangnyamanan ini, pemerintah telah menganjurkan penggunaan pakaian yang lebih santai melalui program Super Cool Biz. Oleh Bunge Sujika Hakiki
S
ejak 1 Juni Super Cool Biz mulai bergulir. Jika di musim lain para pekerja pria harus memakai pakaian resmi dengan jas dan dasi, kini polo shirt, sepatu kets dan kariyushi (kemeja khas Okinawa) termasuk busana yang ‘bisa diterima’ saat bekerja. Para pekerja perempuan juga bisa mengenakan pakaian kasual yang ringan. Seorang karyawan perempuan, Kamada Mutsumi, menyatakan, “Akhir-akhir ini, di kantor saya memakai gaun biasa, rok pendek atau celana panjang saja.” Sebenarnya, program untuk kaum pekerja perempuan baru benar-benar digelar tahun ini sesuai usul Kemen terian Lingku ngan Hidup (Kankyousho) menyusul adanya lap o r a n p a r a k a r yawan peremp u an di beberapa perusahaan merasa terganggu aroma keringat dan riasan wajah yang luntur. Kementerian ini kemudian juga menampilkan kiat ber busana di musim panas di situs resmi program Super Cool
Biz dari para ahli. Di antara kiat yang ditawarkan adalah cara menjaga pa kaian tetap kering. Situs juga berisi informasi tentang peragaan busana sesuai ‘prinsip’ Super Cool Biz di berbagai pusat perbelanjaan di Jepang. Salah satu perusahaan ritel pakaian Jepang terbesar, Uniqlo, telah pula memproduksi busana khusus musim panas. Uniqlo—yang telah meluaskan bisnisnya ke Indonesia— menawarkan produk dengan bahan nyaman seperti linen serta bahan yang hingga tingkat tertentu mampu melindungi tubuh dari sinar ultra violet (UV) selain menangkal bau badan serta bakteri. Saat program ini mulai diperkenalkan pada 2005, banyak pekerja merasa ragu, karena mereka umumnya masih beranggapan menerima tamu atau klien tanpa pak aian resmi adalah kurang sopan. Namun, setelah Perdana Menteri Koizumi Junichiro tampil tanpa dasi dan jas saat diwawancarai, para pekerja mulai tertarik menerapkannya. Program ini tak terbatas soal pakaian semata karena juga menganjurkan pergeseran jam kerja dan peniadaan lembur. Namun, tetap ada perusahaan yang tidak mempraktikkannya. Yamada Akihiro, seorang karyawan di Tokyo berujar, “Jam kerja tidak berubah, tetapi banyak hari libur di musim panas kali ini, sehingga tidak terlalu berat.” Selain soal waktu kerja, disarankan pula sejumlah langkah penghematan energi termasuk untuk mesin pengatur suhu ruangan yang diprogram untuk bekerja di tingkat 28° C saja sampai September. Langkah ini berdampak cukup besar karena setiap peningkatan
suhu 1° C saja, listrik bisa dihemat hingga 13%. Super Cool Biz juga berdampak ekonomis karena mengakibatkan omzet dasi menurun hingga 36% sejak 2005. Namun, tentu ada imbal balik yang lebih besar karena emisi CO2 bisa dikurangi secara signifikan dan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan bisa diterapkan. Aturan soal pakaian kerja sejatinya juga diberlakukan di Indonesia, meski tentu dengan skala dan tujuan berbeda, seperti anjuran pemakaian busana batik atau busana khas daerah, di hari-hari tertentu. Sementara itu, kampanye penghematan energi juga telah digelar meski hasil nyatanya belum tampak.
Kyodo
Fashion Show Super Cool Biz 2012 dari Kementerian Lingkungan Hidup (Kankyousho).
Tentang ini, CEO Uniqlo Hayashi Yasuhiro menyatakan program Super Cool Biz tidak bisa diterapkan begitu saja di setiap negara. “Di Indonesia, misalnya, hal ini bisa jadi tidak relevan karena bagaimanapun,
kondisi negara serta kebijakan pemerintah tidak sama dengan di Jepang,” katanya.• Website: www.gov-online.go.jp www.challenge25.go.jp