Haluan 17 Juli 2011

Page 1

EDISI : 074 TAHUN LXIII

MINGGU 17 JULI 2011 M / 16 SYA’BAN 1432 H

HARGA ECERAN

Rp2500

HARI INI TERBIT 24 HALAMAN

SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI

PASAR BARU DIGULUNG SI GULAMBAI

Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab. (QS Az-Zumar ayat 37)

SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA

04:42 12.23 15.49 18.28 19.43

18 Petak Bangunan Ludes

WIB WIB WIB WIB WIB

PADANG MEMBARA lagi. Sebanyak 18 petak bangunan jadi abu di Pasar Baru. Tak ada korban jiwa. Kerugian mencapai Rp800 juta. Masyarakat diminta hati-hati.

Tradisi Jelang Ramadan: Antara Ritual dan Silaturahim BANYAK RITUAL agama jelang Ramadan dilakukan masyarakat, terutama umat Islam. Untuk masyarakat Minangkabau, ritual jelang Ramadan ini, termasuk sangat penting sekali. Inti dari ritual mempererat tali silatutarahim dan saling memaafkan. Namun telah banyak yang punah pula. Sebagian tradisi itu tetap hadir setiap tahunnya. Dan sebagian lagi sudah nyaris tak terdengar lagi untuk tingkat masyarakat kota. Di kampung atau di nagari-nagari mungkin masih banyak yang terus berlangsung hingga hari ini. Selain itu, masalah yang sangat penting kiranya masalah nilai dan makna ritual jelang Ramadan itu yang kini kian tergerus dan kehilangan maknawinya. “Ritual” hanya sekadar ritual dan terkesan huru-huru belaka. Dan bagaimana dengan kondisinya hari ini? Apakah masih hidup hal demikian di tengah masyarakat kita? Lalu bagaimana proses dan jalannya ritual jelang Ramadan itu? Apa saja jenisnya, pelakunya, dan bagaimana sejarahnya munculnya ritual itu? Sejak kapan dilangsungkan sebuah ritual itu? Apakah ritual hanya dilakukan untuk gagah-gagahan saja? Begitu juga dengan tradisi balimau, tidak ada satupun nash yang mengharuskan umat Islam mandi dengan tujuan mensucikan diri dalam rangka memasuki bulan Ramadan. Apalagi, mandi bercampur antara laki-laki dan perempuan di tempat yang terbuka atau di tempat pemandian umum.

Golkar Bantu 35 Pelajar SD dan SLTP

PADANG PANJANG, HALUAN — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Padang Panjang, membagikan paket "Peduli Pendidikan Partai Golkar " kepada 35 pelajar Sekolah Dasar dan SLTP se-Kota Padang Panjang. Paket berupa tas dan uang tunai diserahkan Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim didampingi Ketua Partai Golkar Kota Padang Panjang Asril Kasoema kepada para siswa kurang mampu di Guguk Malintang,Sabtu (16/7) sore.

DENI PRIMA

LUDES — Kebakaran hebat melanda Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Padang, Sabtu (16/7). Peristiwa ini menyebabkan 18 bangunan ludes dimakan si jago merah. Ribuan orang tumpah ruah menyaksikan kebakaran ini.

Penggunaan Dana SKPD Disigi

PADANG, HALUAN—Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tidak mau bangkrut hanya karena anggaran lebih banyak digunakan untuk membayar gaji atau perjalanan dinas. Oleh sebab itu, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov Sumbar disigi pemakaian anggarannya. Beberapa waktu lalu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Perikanan, Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan serta Badan Ketahanan Pangan, sudah dipelototi anggarannya. Namun tak banyak SKPD yang merincinya secara jelas dan lengkap. Mereka berjanji akan menyampaikannya

Bersambung ke Halaman 11

No Nama SKPD 1.

Bappeda

Abrori dan 4 Gadis Bercadar Ditangkap

Bersambung ke Halaman 11

Belanja Langsung Belanja Tdk Langsung Rp7,6 miliar

2.

BKD

Rp6 miliar

Rp6,7 miliar

3.

Sekretariat DPRD Sumbar

Rp55,2 miliar

Rp20,34 miliar

4.

Inspektorat Provinsi

Rp7,8 miliar

Rp5,5 miliar

5.

Dinas Prasjal Tarkim

Rp247,9 miliar

Rp35,87 miliar

6.

Dinas PSDA

Rp89,8 miliar

Rp15 miliar

7.

RS Ahmad Mukhtar

Rp53,8 miliar

Rp34,46 miliar Pemprov Sumbar

SEMANGAT QURRATA AYUNA DARI ATAS KURSI RODA

“Saya Ingin Jadi Dokter”

Laporan SONYA WINANDA

QURRATA AYUNA menatap lembut kepada kawankawannya. Wajahnya ceria. Siang itu, Sabtu (16/ 7), tuntas sudah ia mengikuti “kewajiban” sebagai siswa baru di SMAN 10 Padang—salah satu SMA berlabel Rintisan Sekolah Berstandar International (RSBI) di Padang— dalam kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS). Yuna, begitu ia akrab disapa, bersama ratusan yang lainnya, larut dalam gegap gempita dan suara yel-yel di lapangan sekolah barunya itu. Keceriaan dan keakraban kian menjadi-jadi saat saat lirik

QURRATA AYUNA tertawa ceria saat mengikuti penutupan MOS di SMA 10 Padang, Sabtu (16/ 7). Dengan penuh spirit dan semangat, ia bercita-cita mewujudkan keinginannya menjadi dokter.

Bersambung ke Halaman 11 DENI PRIMA

Bersambung ke Halaman 11

TERLIBAT TERORIS

langsung ke Pemprov Sumbar. Lalu, Jumat (15/7), 7 SKPD lagi yang disisir anggarannya, masingmasing Bappeda Sumbar, BKD, Sekretariat DPRD Sumbar, Inspektorat Provinsi Sumbar, Dinas PSDA dan Dinas Prasjal Tarkim. Mereka diminta untuk merinci penggunaan anggarannya baik belanja langsung maupun belanja tidak langsung. Asisten III Administrasi Umum Setdaprov Sumbar, Mahmuda Rivai kepada Haluan di Padang mengatakan, Pemprov Sumbar tak mau bila anggarannya itu lebih banyak tersedot

Rp14, 5 miliar

Kota Padang seolah sangat identik dengan kebakaran. Tak ada waktu tanpa kebakaran. Kemarin, Sabtu (16/7) sekitar pukul 18.30 WIB terjadi kebakaran hebat di Jalan Dr M Hatta, Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Kota Padang arah Kampus Unand. Saat azan Magrib berkumandang, api pun mengganas. Masyarakat menjerit. Terperanjat. Tempat tinggal dan usaha mereka hangus dilahap si gulambai. Mereka panik karena puasa makin dekat. Lebih kurang 18 pintu berbagai jenis bangunan terbakar. Kerugian ditaksir Rp800 juta. Untunglah, tak ada korban jiwa dalam musibah ini kendati dilaporkan dua orang korban luka bakar ringan. Berdasarkan keterangan saksi mata, Ahmadi (45) api berasal dari salah satu toko fotokopi. Ia mengatakan, salah seorang warga yang sedang menyalin bensin ke jeriken kecil tertumpah dan disambut api.

MATARAM, HALUAN—Aparat kepolisian dari Polda Nusa Tenggara Barat akhirnya dapat menangkap Ustad Abrori, pimpinan Pondok Pesantren Khilafiah Umar Bin Khatab di Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, setelah dua hari melakukan pengejaran. Kemudian polisi juga menangkap empat gadis bercadar, karena diduga melakukan teror bom buku. Kapolda NTB Brigjen Polisi Arif Wachyunadi di Mataram, Sabtu (16/7) mengatakan, ustad Abrori dibekuk di kediaman orangtuanya di Desa Sila Kenanga, Kecamatan Kenanga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (15/7) sekitar pukul 13.00 Wita atau seusai Shalat Jumat.

Pimpinan pondok pesan- dengan menggunakan helikoptren (ponpes) yang diduga ter polisi untuk diperiksa terlibat jaringan teroris itu intensif. dibawa ke Markas Polda NTB di Mataram pada Sabtu pagi Bersambung ke Halaman 11

ANTARA

PIMPINAN PONPES—Sejumlah anggota Brimob membawa pimpinan Pondok Pesantren Khilafiah Umar bin Khattab, Abrori, setibanya di Bandara Selaparang Mataram, NTB, Sabtu (16/7).

Keltan Gugat Bupati Pasbar

PADANG, HALUAN – Bupati Pasaman Baharuddin digugat oleh anggota Kelompok Tani Sepakat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Padang. Dasar gugatan karena Surat Keputusan Bupati Pasaman Barat menyangkut peruntukan 600 hektare lahan perkebunan kelapa sawit. Dalam SK nomor 188.45/ 194/BUP-PASBAR/2011, Bupati menetapkan tanah yang terletak di Jorong Kampung Dalam Nagari Kinali Kecamatan Kinali tersebut diserahkan kepada Keltan Plasma Majosedo Phase II PT PMJ. Keputusan ini ditentang oleh Keltan Sepakat. SK tersebut dianggap telah menyampingkan hak 260

anggota Keltan Sepakat. Da- hektare tersebut telah mempulam sidang beragendakan nyai sertifikat hak milik atas eksepsi dan jawaban tergugat, nama 260 anggota Keltan Jumat (15/7), kuasa hukum Sepakat. Tentu saja, dengan Keltan Sepakat, Rifka Zuwan- keluarnya SK bupati, hak da dan Businis mengungkap- tersebut hilang. Tidak hanya kan, gugatan yang dilayangkan menguasai lahan, Keltan para pergugat (anggota Keltan Plasma Majosadeo Phase II Sepakat), berawal dari pengu- PT PMJ juga mengambil hasil kuhan keanggotaan Keltan plasma perkebunan sawit. Plasma Majosadeo Phase II “SK Bupati Pasbar, jelasPT PMJ. jelas telah merugikan masyaPengukuhan tersebut seiring rakatnya sendiri dan bertendengan program revalititasi tangan dengan Pasal 27 Unperkebunan kelapa sawit di dang-Undang nomor 5 tahun Jorong Kampung Dalam, 1960 tentang Peraturan Dasar Nagari Kinali, Kecamatan Pokok-Pokok Agraria. SertifiKinali Pasbar.Padahal, sebelum- kat yang dipegang penggugat nya lahan itu dikuasai anggota memiliki kekuatan hukum,” Keltan Sepakat, sesuai sertifikat kata Rifka. tanah yang mereka miliki. “Objek perkara yang 600 Bersambung ke Halaman 11

Kapal Patroli Terbakar

MEDAN, HALUAN — Kecelakaan kapal kembali terjadi. Kali ini menimpa kapal patroli yang meledak di perairan pantai timur Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Akibatnya, enam petugas Kantor Wilayah Bea dan Cukai (BC) Sumatera Utara tewas. Peristiwa ini terjadi, Jumat (15/7) malam sekitar pukul 18.30 WIB. Kepala Seksi Penegakkan Hukum Ditpolair Polda Sumatera Utara (Sumut) AKBP Burhan Desky mengatakan, kapal patroli BC dengan nomor lambung 1501 tersebut terbakar di posisi sekitar satu mil dari garis pantai Kecamatan Pantai Labu. Peristiwa naas yang dialami kapal itu terjadi saat dalam perjalanan dari Pelabuhan Belawan menuju perairan Teluk Nibung, Kabupaten Asahan, Sumut. Kakanwil BC Sumut Maimun Sulaiman dalam pelepasan pemberangkatan jenazah di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Medan, Sabtu (16/7) Di Halaman 6

Bersambung ke Halaman 11


2

Laporan Utama

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

Hindari Tradisi Sia-sia, Sambut Ramadan dengan Amal Saleh JELANG RAMADAN, biasanya terlihat aktivitas yang telah menjadi tradisi bagi masyarakat, baik itu berupa balimau, manjalang mintuo, ziarah kubur, dan lain sebagai. Bagaimana fenomena yang terjadi di masyarakat tersebut, jika dilihat dari kacamata syari’at dan hukum Islam? Adakah anjuran agama yang mensyari’atkan hal yang demikian? Apakah yang seharusnya dilakukan umat Islam dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadan. Berikut petikan wawancara Rahmat Hidayat dari Harian Haluan dengan Gusrizal Gazahar, Ketua Bidang Fatwa MUI Sumbar pada Kamis (14/7) lalu di kantornya. Apa yang mau Anda katakan terkait dengan rirual tahunan jelang Ramadan itu? Dari satu sisi kita bahagia GUSRIZAL GAZAHAR melihat antusiasnya masyarakat KABID FATWA MUI SUMBAR menyambut kedatangan Ramadan. Ramadan bulan yang penuh berkah, memberikan keberkahan kepada setiap manusia. Satu aspek, Ramadan memacu perputaran perekonomian sektor ril mulai dari tingkat paling atas sampai pada usaha akar rumput. Tradisi masyarakat seperti ziarah kubur, balimau, dan banyak lagi yang lain, merupakan salah satu tradisi yang memacu perekonomian masyarakat kalangan bawah. Sebut saja, setiap menjelang Ramadan pasti akan menjamur pedagang kembang yang menjual dagangannya kepada para peziarah, atau tempat-tempat pemandian penuh dipadati oleh para pengunjung yang akan pergi balimau. Semuanya tentu saja menggenjot perekonomian masyarakat. Tetapi ada beberapa hal yang seharusnya dipahami oleh umat Islam adalah haruskan kita mempertahankan tradisi yang tidak ada tuntunan dalam hukum syara’ dengan alasan memepertahankan budaya atau dengan alasan perekonomian? Lalu? Islam adalah agama yang sempurna, di dalamnya terdapat aturan dan tuntunan yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta berupa Alquran. Rasulullah juga meninggalkan pusaka yang tiada terhingga nilainya berupa Sunah, yang terdiri dari perkataan, perbutan, dan ketetapan yang telah Nabi Muhammad kepada para sahabat, sebagai tutuntunan umat Islam sampai hari kimat. Semuanya telah dibukukan yang disebut dengan Hadist. Terkait kebiasaan ziarah kubur, Rasulullah menganjurkan menziarahi makam dan bahkan diterangkan dalam Hadistnya. Pada awal perkembangan masyarakat Islam, Nabi Muhammad sempat melarang umat Islam menziarahi makam. Tetapi, setelah akidah umat Islam kuat nabi bahkan menganjurkannya. Yang menjadi kekeliruan pada pemahaman sebagian umat pada saat ini adalah, seolah-olah menziarahi kubur hanya jelang masuknya bulan Ramadan. Bahkan, ada pemahann yang lebih keliru jika mereka tidak ziarah kubur serasa berdosa. Ini adalah memahaman yang keliru, Allah tidak pernah membebani umatnya dengan beban yang tidak bisa dipikulnya. Menjadikan Sesutu yang sunat menjadi wajib merupakan pekerjaan yang ceroboh. Pada prinsipnya setiap amalan yang wajib maupun yang sunat tempatkanlah pada porsinya yang benar. Ziarah kubur hukumnya adalah sunat. Tidak hanya pada menjelang bulan Ramadan, kapanpun bisa dilakukan. Jangan pemahaman yang keliru membebani kita, sehingga membuat orang memaksakan dirinya untuk berbuat hal tersebut. Contohnya, jika seorang anak tinggal di daerah nan jauh haruskah pula dia datang hanya untuk berziarah ke makam keluarganya, tentu hal ini akan sangat memberatkan. Sementara syari’at Islam itu ringan dan tidak memberatkan. Bagaimana dengan tradisi balimau? Begitu juga dengan tradisi balimau, tidak ada satupun nash yang mengharuskan umat Islam mandi dengan tujuan mensucikan diri dalam rangka memasuki bulan Ramadan. Apalagi, mandi bercampur antara laki-laki dan perempuan di tempat yang terbuka atau di tempat pemandian umum. Bahkan, tradisi balimau lebih banyak mudaratnya yang merupakan tradisi yang tidak bersesuaian dengan agama kita. Apa lagi, ada kesamaan dengan tradisi agama lain. Contohnya di masyarakat Bali, untuk membersihkan diri mereka dari dosa mereka pergi tempat-tempat sumber air untuk mensucikan diri. Jadi, balimau hanya bagian dari tradisi, dan tidak bersal dari ajaran Islam. Namun demikian, tradisi balimau dan tradisi lain yang tidak bersesuian dengan ajaran Islam semuanya bisa diubah. Walaupun, butuh waktu dan proses yang cukup panjang. Apa seharusnya yang harus dilakukan menyambut kedatangan Ramadan? Pertama, belajar. Setiap muslim wajib membekali dirinya dengan ilmu. Karena dengan ilmu itulah kita akan selamat deri kesesatan. Ilmu yang akan menuntun manusia sehingga dapat beribadah dengan benar sesuai dengan hukum syara’. Sudah selayaknyalah seorang muslim menyambut Ramadan dengan menambah perbendaharaan ilmunya. Karena, bulan Ramadan identik dengan bulannya ibadah. Seperti yang sudah saya sampaikan, setiap ibadah yang dikerjakan harus sesuai dengan hukum syara’ dan berdalil. Kaidah fiqihmenyebutkan : Allah tidak disembah melainkan dengan yang telah syari’atkannya. Untuk mengetahui benar atau salah sebuah amalan, tentunya seorang muslim harus belajar. Ada banyak cara untuk menambah ilmu pengetahuan. Salah satunya dengan datang ke majelismajelis ilmu, meraikan pengajian-pengajian atau majelis ta’lim. Sehingga, dengan bertambahnya ilmu pengetahuan, kita akan terhindar dengan pemahan yang keliru tentang Islam. Misalnya, memahami ritual balimau adalah bagian dari ajaran agama Islam. Kedua, hendaklah seorang muslim memperbayak puasa ketika akan memasuki bulan Ramadan. Dalam satu hadist disebutkan: tidak berpuasa Rasulullah di suatu bulan setelah Ramadan, melainkan bulan Sya’ban. Maksudnya, tidak satu bulanpun yang dapat melebihi puasa Nabi setalah bulan Ramadan malainkan bulan itu adalah bulan sya’ban. Dapat dipahami, Rasulullah sangat banyak berpuasa pada bulan Sya’ban dibanding bulan-bulan yang lainnya setelah Ramadan. Maka sudah seharusnyalah seorang muslim memperbanyak puasa untuk menyambut bulan suci Ramadan. Daripada, melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak ada tuntunan sunah agama, seperti tradisi balimau yang sudah kita bahas tadi. Ketiga, selalu menghisab diri. Maksudnya, hendaklah kita selalu merenungkan setiap dosa dan kesalahan yang telah kita buat dalam kehidupan ini. Mudah-mudahan, dengan senantiasa mengingat dosa-dosa yang telah kita lakukan akan memberikan motivasi pada diri kita untuk berbuat kebaikan. Dengan merenungkan dosa-dosa yang telah kita buat diharapkan kita akan selalu ingat kepada Allah dengan senantiasa meminta ampun kepadanya. Rasulullah sendiri di dalam hidupnya selalu meminta ampun kepada Allah. Dia meminta ampun kepada Allah 100 kali setiap hari. Apa yang dilakukan Rasulullah ini patut kita contoh, sehingga, kita betul-betul memasuki bulan Ramadan dengan bertaubat kepada Allah. (Pewawancara Rahmat Hidayat)

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.

RITUAL JELANG RAMADAN

Dari Lamang Bakujuik Hingga Bau Kemenyan Laporan IWAN DN/KASRA SCORPI/ FADIL/HARIDMAN KAMBANG

ADI MUARIS

BANYAK RITUAL agama jelang Ramadan dilakukan masyarakat, terutama umat Islam. Untuk masyarakat Minangkabau, ritual jelang Ramadan ini, termasuk sangat penting sekali. Inti dari ritual mempererat tali silatutarahim dan saling memaafkan. Namun telah banyak yang punah pula.

Sebagian tradisi itu tetap hadir setiap tahunnya. Dan sebagian lagi sudah nyaris tak terdengar lagi untuk tingkat masyarakat kota. Di kampung atau di nagari-nagari mungkin masih banyak yang terus berlangsung hingga hari ini. Selain itu, masalah yang sangat penting kiranya masalah nilai dan makna ritual jelang Ramadan itu yang kini kian tergerus dan kehilangan maknawinya. “Ritual” hanya sekadar ritual dan terkesan huru-huru belaka. Dan bagaimana dengan kondisinya hari ini? Apakah masih hidup hal demikian di tengah masyarakat kita? Lalu bagaimana proses dan jalannya ritual jelang Ramadan itu? Apa saja jenisnya, pelakunya, dan bagaimana sejarahnya munculnya ritual itu? Sejak kapan dilangsungkan sebuah ritual itu? Apakah ritual hanya dilakukan untuk gagah-gagahan saja? Malamang Tradisi agama menyambut bulan suci Ramadan di Batipuah hingga kini masih dilaksanakan masyarakat. Di Pincuran Tujuh, Payo dan Gunung Bungsu, bulan Ramadan setiap tahun disambut dengan malamang. Di Batipuah Baruah selain membersihkan kuburan juga dilakukan dengan acara ritual mandoa kapuaso. Lain lagi di Gunung Rajo, ibadah Ramadan ditentukan melalui dengan maliek bulan. Sehari menjelang puasa, jamaah Syatariah di sana mengutus beberapa orang berangkat ke Koto Tuo melihat bulan. Kalaupun bulan tak kelihatan, tetapi bila Tuanku menyatakan puasa di mulai, maka informasi itu diteruskan kepada seluruh jamaahnya. Selain itu menjelang Ramadan, jamaah di Nagari Gunung Rajo juga melaksanakan salat 40. “Salat 40 atau Salat Arbain dilaksanakan tidak boleh terputus, dan ini sudah menjadi tradisi di Gunung Rajo “ ujar HMA Dt Majo Datuk Tokoh ulama di Gunungrajo menjelaskan kepada Haluan. Tradisi malamang sudah berlangsung sejak lama, biasanya dilaksanakan 3 hari menjelang awal puasa. Hampir setiap rumah di Pincuran Tujuh, Payo dan Gunung Bungsu bahkan nagari Tambangan kecamatan X Koto menyambut bulan suci Ramadan dengan malamang. “Malamang sudah dilakukan masyarakat di sini sejak dahulu. Malamang suatu tradisi menyambut bulan Suci Ramadan atau memperingati hati hari besar Islam,” ujar Dt Langik di Payo. Di Batipuah lamang disebut lamang bakujuik juga dibuat dari beras ketan dibungkus dan dimasak di dalam daun pisang berbentuk mayat. Ujung pangkal di ikat sehingga menyerupai kain kafan. Lamang bakujuik di makan pada acara berdoa menyabut Ramadan atau saat baralek

atau pesta. “Ya lamang bakujuik sudah menjadi ciri khas Ina-Ina Batipuh,” ujar Arjuna di Ladang Laweh. Di Batipuah ritual balimau tak begitu lazim lagi dilaksanakan masyarakatnya. Hanya satu dua orang saja yang masih menyambut bulan puasa yang pergi mandi atau balimau. Lalu membersihkan kuburan biasanya dilakukan beberapa hari menjelang puasa, baik yang berada di rantau atau yang tinggal di kampung ikut bersama sama ke pandam pekuburan. Di Gunung Rajo, masih terdapat dua pemahaman dalam menentukan kapan jatuhnya awal Ramadan setiap tahun. Ada kelompok yang mengikuti ketetapan pemerintah. Dan banyak pula yang menentukan awal Ramadan melalui maliek bulan. Bau Kemenyan Menyengat Jelang puasa, peran ulama sangat dibutuhkan untuk melafazkan doa. Satu orang ulama bisa bisa naik 10-15 rumah dalam sehari. Sekali naik mereka bisa mengantongi Rp20 ribuRp50 ribu ditambah sebungkus nasi dan lamang. Dan setiap berdoa, masyarakat di Gunung Rajo, Pincuran Tujuh dan sekitarnya masih menggunakan kemenyan. Kemenyan dibakar dengan sabut kepala dan diletakkan diatas piring. Sebelum doa dilafazkan, sipangka terlebih dahulu menyampaikan hasratnya agar mendoakan seluruh keluarga yang sudah berpulang menghadap sang kaliq. Nan maninggakan tanah sabingkah, rumpuik nan sahalai, ameh nan samiang, agar lepas dari azab kubur. Tak heran bau kemenyan menyengat kemana mana. Mandoa ka Surau Sementara di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, biasanya pada hari Jumat terakhir menjelang bulan Ramadan, kaum dari suku pemilik surau mengadakan kegiatan yang disebut mandoa ka surau. Pada hari kegiatan itu anak kemanakan melakukan gotong-royong membersihkan lingkungan surau, malapeh tabek untuk mengambil ikan yang kemudian dimasak dan dimakan bersama dalam acara mandoa ka surau. Pada acara itu warga suku, tua muda tumpah ruah ke surau dengan rasa gembira dan persaudaraan. Para ibu-ibu membawa jamba berisi aneka makanan khas setempat. Prosesi acara mandoa berjalan sederhana. Seperti prosesi di Jorong Gumarang Nagari III Koto Silungkang, acara dimulai dengan penyuguhan makanan ringan yang didahului pasambahan mempersilakan hadirin menyantap makanan, kemudian pembacaan doa oleh tuangku atau malin, dilanjutkan dengan makan bersama dengan gulai ikan dari kolam surau, kemudian pembagian uang recehan kepada anak-anak oleh

tuangku. Menurut salah seorang tokoh adat setempat M Taher Dt Sati Marajo acara mandoa ka surau sampai kini eksis di beberapa surau yang masih tersisa. Menjalang Mintuo Manjalang mintuo dan berziarah ke kubur orang tua, merupakan dua ritual yang masih bertahan di sebagian besar masyarakat Sawahlunto, menjelang Ramadan tiba. Kedua ritual itu, dilakukan masyarakat dua hingga tiga hari sebelum Ramadan datang. “Dulu seorang menantu menjelang Ramadan tiba, selalu membawakan dulang-dulang yang berisikan berbagai makanan. Namun beberapa bagian mulai berubah, kini perkembangan zaman dan masalah ekonomi ikut mempengaruhi ritual tersebut,” ujar Adi Muaris Khatib Kayo, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Sijantang kepada Haluan, Jumat (15/7). Adi Muaris mengatakan selain menjalang mertua, seorang anak juga akan mendatangi kuburan orangtuanya. Membersihkan kubur, menaburi bunga dan membacakan doa atau surat Yasin, hingga saat ini tetap menjadi ritual di tengah masyarakat Sawahlunto. Sebelumnya, lanjut pria yang juga Ketua LKAAM Sawahlunto itu, ada sebuah tradisi yang dinamakan barontom. Tradisi ini berupa penyembelihan hewan berupa sapi maupun kerbau, ketika akan memasuki bulan Ramadan. Barontom ini dilakukan hampir semua warga, hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan makanan ketika masa Ramadan. “Barontom kini sudah digantikan para pedagang daging, yang ada hampir di setiap pasar. Bahkan setiap hari. Sehingga masyarakat dapat membeli dalam jumlah kiloan, tanpa harus mengeluarkan uang yang banyak untuk seekor sapi ataupun kerbau,” ujar Adi Muaris. Tidak berbeda jauh dari Nagari Sijantang, masyarakat Nagari Kolok juga melakukan tradisi yang sama, yakni manjalang mertua dan ziarah kubur. “Kalau tradisi mandi balimau, kami tidak memilikinya,” ujar H Dasrial Dt. Pangulu Sutan, Ketua KAN Kolok. Dasrial juga mengungkapkan, sebelum tahun 1980-an, di Kolok juga terdapat tradisi barontom, yang sama dengan tradisi di Nagari Sijantang. Namun, tradisi itu juga ikut sirna, seiring dengan perkembangan zaman dan waktu. Ternyata di balik tradisi yang dilakukan masyarakat Sawahlunto, juga ada ritual ziarah makam yang dilakukan masyarakat dari beberapa kabupaten dan kota di Sawahlunto. Adalah makam Syeh Muhammad Saleh di Surau Bungo Dusun Ujung Karang Desa Batu Tanjung, dan makam Syeh Kolok di Sijantang Koto Desa Sijantang. Kedua makam itu, setiap awal Ramadan selalu saja didatangi peziarah dari luar Sawahlunto. Makam Syeh Muhammad Saleh misalnya, banyak didatangi peziarah dari Tanahdatar, Sijunjung dan Pariaman. Sementara itu makam Syeh Kolok kebanyakan dari Pariaman, Pesisir Selatan dan Dharmasraya. Marwan Kepala Desa Batu Tanjung kepada Haluan mengatakan setiap tahun makam Syeh Muhammad Saleh selalu dikunjungi peziarah. “Yang pasti, para peziarah bukan dari Sawahlunto. Mereka mengaku dari Pariaman, Sijunjung dan ada juga dari Tanahdatar,” ujar Marwan. Seperti

kebanyakan peziarah kubur, mereka yang datang pada kedua makam itu, melakukan membersihkan makam, tabur bunga, dan membacakan doa dengan membaca surat Yasin. Tradisi Balantam Hilang Dari informasi orang tua-tua Pesisir Selatan, di daerah ini pernah pula hidup tradisi balantam. Balantam itu adalah sebuah kegiatan potong sapi yang dilaksanakan hanya menjelang Ramadan masuk. Balantam pernah hidup dan melekat dihati masyarakat Pesisir Selatan. Niat (80), warga Kambang menyebutkan, bantai balantam merupakan kegiatan memotong ternak menjelang puasa, dan hal itu dilakukan oleh kelompok dalam kaum yang ada dalam satu kampung. Hal ini menurutnya dilakukan untuk mensuplai kebutuhan protein hewani anak kemenakan selama di bulan Ramadan, terutama bagi mereka yang selama ini memang sangat kesulitan untuk memperoleh daging sapi. Tradisi balantam terakhir masih dilaksanakan masyarakat kira kira awal tahun 80-an. Seiring dengan perubahan waktu, tradisi balantam menjelang Ramadan mulai ditinggalkan orang. Alasannya mungkin ekonomi mulai membaik, orang lebih suka membeli daging di pasar ketimbang menggelar tradisi ini. Begitulah budaya bantai balantam telah ditinggalkan orang, ia tenggelam begitu saja. Balantam tidak mampu dipertahankan orang, sehingga anak muda Pesisir Selatan tidak lagi mengenal tradisi yang baik ini. Yang tersisa kini mungkin berziarah ke pandam perkuburan keluarga, kaum atau yang lainnya. Kegiatan ini akan tampak dengan jelas beberapa hari menjelang pelaksanaan balimau. “Malu rasanya jika makam sanak saudara tidak dibersihkan, bahkan akan muncul ejekan dari masyarakat jika makam di tumbuhi semak belukar,” ujar Husni waraga Balai Selasa. Kemudian kegiatan yang tidak pernah terlewatkan adalah tradisi balimau. “Namun sangat disayangkan balimau telah disalah artikan oleh anak muda. Balimau secara kasat mata bisa diartikan sebagai upaya untuk membersihkan diri dari segala bentuk penyakit yang ada dihati, intinya adalah saling maaf memaafkan,” ujar Yuzar Datuak Rajo Panjang, Ketua LKAAM Pessel. Untuk hal ini menurut Yuzar, biasanya memang dilakukan upacara khusus. Dalam nagari dikenal dengan balimau paga. “Pada acara balimau paga, masyarakat nagari besar kecil, tua muda datang berbondong bondong menuju lapangan pusat balimau. Puluhan, bahkan ratusan jamba diarak kelapangan oleh kaum ibu,” katanya. Di lapangan, setelah ada petuah dari yang berkompeten, balimaupun dimulai. Dijamba telah tersedia limau yang disiapkan untuk yang datang, masing masing orang akan mengusapkan limau kekepala, selanjutnya salang bersalaman. “Bagi muda mudi balimau diplesetkan menjadi tradisi pergi mandi ke objek objek wisata, bahkan berbuat yang tidak tidak di objek wisata tersebut,” katanya. Dan tentu masih banyak lagi kegiatan yang berupa ritual menjelang masuknya ramadahan, misalnya halalbihalal, doa. Hanya saja disayangkan ada tradisi baik yang tenggelam, kemudian tradisi yang dalam proses perubahan dan pergeseran, misalnya balimau.

Agar Tali Silaturahim Tak Putus

Laporan Laporan:: MIAZUDDIN

DI KABUPATEN AGAM pada bulan Sya’ban, di samping mengantarkan lamang-tapai ke rumah mertua dan kerabatnya, ada dua kegiatan penting lainnya yang dilakukan jelang Ramadanm yaitu ziarah ke makam keluarga dan balimau. Kegiatan ini bukti kalau masyarakat masih mengingat pendahulu dan pengabdian kepada leluhur. Seperti diungkapkan salah seorang pemuka agama Nagari Sitanang, Buchari Umar. Ziarah ke makam keluarga juga memiliki banyak manfaat. Hal yang sama disampaikan salah seorang pemuka agama di Lubuk Basung, Tuanku Abu. Menurutnya, lebih sering melakukan ziarah ke makam, terutama makam orang tua, akan semakin mendekatkan diri sipenziarah kepada Allah. Karena ia akan semakin menyadari bahwa suat saat kelak ia juga akan menyusul orangtuanya ke alam baqa. “Berziarah sambil merenung siapa kita dan mau kemana kita setelah di dunia fana ini, akan mendatangkan kesadaran kepada kita untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Karena dunia hanya sebuah tempat untuk mengumpulkan bekal, agar di alam yang kekal nanti kita tidak menderita,”

ujarnya.

Balimau Menyinggung tradisi balimau , menurut beberapa pemuka agama sebenarnya memiliki arti membersihkan jiwa dan raga untuk memasuki bulan suci Ramadan. Amir Husein Khatib Basa, (68), ketika ditemui di Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari menilai, banyak kalangan tidak setuju dengan pola balimau yang dilakukan segelintir umat saat ini. Yang tidak mereka setujui itu adalah pergi balimau ke suatu tempat, laki-laki dan perempuan mandi membaur dalam satu lubuk di sebuah kali. Cara seperti itu sama sekali tidak diajarkan dalam agama Islam. Baik Buchari Umar, Wali Nagari Batu Kambiang, Sy Dt Bandar Rajo, Amir Husein, Tuanku Abu, maupun Wali Nagari Sitanang Y Dt Majo Lelo mengecam cara-cara demikian. “Kegiatan seperti itu sudah sangat jauh melenceng dari semangat balimau menurut ajaran Islam,” ujar mereka senada. Bulan Lamang Bukan Sya’ban disebut juga “Bulan Lamang” pada beberapa nagari di Kabupaten Agam. Pada bulan itu anak nagari membuat lemang (lamang), dan mengantarkannya ke rumah mertua (mintuo) yang dikenal dengan “manjalang mintuo di bulan lamang.”

Di Nagari Sitanang, sang menantu (perempuan) baru akan mengantarkan lamang-tapai, lengkap dengan makanan berupa nasi dan lapuk-pauknya. Hal itu menggambarkan pengabdian dan ungakapan terima kasih kepada sang mertua, dan kerabat dekatnya, karena telah bersedia menjadikannya sebagai menantu. “Itu sudah menjadi tradisi sejak nenek moyang dulu. Menurut tetua nagari ini, bahkan sudah berlangsung sejak nagari itu dibangun dulu kala,” ujar Yulisman Datua Majo Lelo, salah seorang ninik mamak Nagari Sitanang, yang juga Wali Nagari Sitanang. Hal yang sama disampaikan MS Dt Marajo, 70 tahun. Menurutnya, tradisi itu bernapaskan Islam. Makanya sampai kini tetap dilestarikan anak nagari. Banyak manfaatnya. Antara lain, bila ada kesalahpahaman antara si menantu (perempuan) dengan keluarga suaminya, pada saat mengantarkan lamang-tapai itu bisa terhapus, dengan saling memaafkan. Di Nagari Batu Kambiang pun kondisi demikian berlaku. Seperti diungkapkan pemuka setempat, Sy Dt Bandaro Rajo dan Ahmad Ramli. Menurut mereka, mengantarkan lamang-tapai sudah mentradisi sejak dahulu kala. Ada yang kurang, bila seorang menantu (perempuan) tidak

mengantarkan lamang-tapai ke rumah mertua dan kerabat dekat mertuanya. Camat Ampek Nagari, Syahrul Hamidi, yang juga putra Batu Kambiang, juga mengakui kalau tradisi itu sudah mengakar di tengah kehidupan masyarakat. Maka Sya’ban merupakan masa “pembantaian” bagi talang (bambu pembuat lemang) di kecamatan itu. Mata pencaharian baru pun terbuka bagi pencari talang. Di Nagari Lubuk Basung, bahkan tradisi itu juga berlaku bagi anak nagari yang tinggal di perantauan. Mengantarkan lamang plus tapai tetap dilakukan, walau mereka jauh di rantau orang. Tapi yang mengantarkannya bukan lagi si menantu, tetapi keluarganya yang tinggal di kampung. Hal itu disampaikan Wali Nagari Lubuk Basung, Sy St Mantari, dan Ketua Bundo Kanduang Agam, Hj. Zalidar. Menurut mereka, nilai silaturahimnya sangat tinggi. Dengan mengantarkan lamangtapai ke rumah mertua dan kerabat dekatnya, seorang menantu akan semakin dekat batinnya dengan mertua dan kerabatnya. Bagi seorang mertua, itu sebagai ungkapan terima kasih, dan salah satu bukti pengabdian sang menantu kepadanya.

Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto. Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Tim Kerja Redaksi: Eko Yanche Edrie (Koordinator), Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Atviarni, Dodi Nurja, Syamsu Rizal, Afrianita, Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Nova Anggraini, Aci Indrawadi, Perdana Putra, Rahmatul Akbar, Gustedria, Reporter: Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Mice Angelasari, Rudi Antono, Haswandi, Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim (Pariaman), Zulkifli, Syafril Nita (Payakumbuh), Atos Indria (Lubuk Sikaping), Miazuddin, Kasra Scorpi (Lubuk Basung), Iwan DN, Darwin Danin (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal (Batusangkar), M.Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M.Joni, Haridman (Painan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito (Solok), Marnus Chaniago (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Maryadi (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: Hasan Basril Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), Koordinator Pracetak: Andri Idra. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Kantor Jakarta: Basko Group, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. H1-2 Kuningan, Jakarta 12920, telp.: 021-5250868, faks: 021-5273310, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: FC: Rp25.000/ mm kolom, Produk BW: Rp 10.000/mmkolom, Spot Colour: Rp20.000/mmkolom, Display: Rp 10.000/mmkolom, Sosial BW: Rp 8.000/mmkolom, Sosial FC: Rp 15.000/mmkolom, Iklan Mini(Max 1kolom X50mm) Rp 100.000/1 kali muat, Iklan Baris: Rp 10.000/baris Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com


Nasional

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

3

MENUJU MORATORIUM PNS

Tunjangan Berlimpah, Rakyat Miskin Bertambah

Lihat Perbandingan Data: Provinsi DKI Jakarta Banten Jawa Barat Kalimantan Timur Sumatera Utara Kepulauan Riau Sulawesi Tengah

Eselon I 50,000,000 50,000,000 40,000,000 30,000,000 25,000,000 22,000,000 20,000,000

Eselon II 28,000,000 11,489,362 30,000,000 10,000,000 6,000,000 16,000,000 15,000,000

Eselon III 10,550,000 4,213,953 11,000,000 3,600,000 2,500,000 10,500,000 1,700,000

Eselon IV 6,560,000 2,617,450 7,000,000 3,325,000 1,500,000 7,000,000 1,500,000

Staf 5,850,000 950,000 5,000,000 2,350,000 1,000,000 2,500,000 750,000

Penduduk Miskin Maret 2011 DKI Jakarta 363 ribu jiwa (3,75 persen) Banten 690 ribu jiwa (6,32 persen) Jawa Barat 4,6 juta jiwa (10,65 persen) Kaltim 247 ribu jiwa (6,77 persen) Kepulauan Riau 129 ribu jiwa (7,40 persen) Sulawesi Tengah 423 ribu jiwa (15,83 persen) (dn/rep/data:Depdagri,BPS)

PNS, Singguluang Batu WACANA pensiun dini bagi pegawai negeri sipil (PNS) kembali mengemuka setelah Menkeu Agus Martowardojo menyampaikan gagasan tersebut. Menurut Agus, pensiun dini sudah sangat mendesak karena jumlah PNS kini telah mencapai 4,7 juta orang, dan itu sangat membebani anggaran negara. Data Kementerian Keuangan menyebutkan, total belanja APBN 2011 adalah sebesar Rp 1.229,6 triliun. Dari jumlah tersebut, sebagian besar teralokasi untuk belanja rutin yang sifatnya mengikat, di antaranya untuk transfer ke daerah sebesar Rp 393 triliun, membayar bunga dan utang pokok Rp 115 triliun, subsidi Rp 188 triliun, dana pendidikan Rp 240 triliun, dan bantuan sosial Rp 63 triliun. Di luar dana transfer daerah, total anggaran belanja negara yang mengalir ke daerah mencapai 70%, dan sebagian besar digunakan untuk membayar gaji PNS daerah. Jadi, dana yang bisa digunakan untuk pembangunan, seperti belanja infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah hanya tersisa tidak lebih dari 8%. Itulah yang mendasari usulan Kemenkeu. Namun, usulan ini tak disetujui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Menurut versi KemenpanRB, pensiun dini bagi PNS hanyalah salah satu alternatif. Alternatif lain yang bisa dilakukan adalah mengurangi jumlah penerimaan calon PNS di masa mendatang. Saat ini, rasio jumlah PNS di Indonesia dengan jumlah penduduk — yang berjumlah 234 juta jiwa —

adalah 1,95%. Dengan rasio ini, maka satu PNS melayani tujuh orang. Sementara di negara Asean lainnya, satu pegawai pemerintah melayani 2-4 orang. Dengan rasio 7:1 ini, pelayanan birokrasi di Indonesia konon menjadi lama, ekonomi biaya tinggi, dan pelayanan tidak akan maksimal. Namun, rasio ini perlu diperjelas kembali, apakah dengan menambah jumlah pegawai secara otomatis kualitas pelayanan publik akan menjadi lebih baik? Ini penting, karena Bank Dunia tak menyebutkan rasio jumlah pegawai pemerintah dengan jumlah penduduk. Menurut Bank Dunia, pelayanan public yang transparan dan akuntabel harus dilandasi oleh prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance). Prinsipprinsip pelayanan public yang baik tersebut mencakup partisipasi, supremasi hukum, transparansi, responsif, membangun onsensus, kesamaan hak dan kewajiban, efektif dan efisien, bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat, serta memiliki visi dan strategi pelayanan yang luas dan jauh ke depan. Jadi, desain PNS tidak semata bersinggungan dengan jumlah pegawai atau pelayan publik yang tersedia, tapi lebih kepada kualitas, daya guna, dan hasil guna. Makanya untuk mendesain kebijakan PNS yang berkualitas, berdaya guna, dan berhasil guna, hal terpenting yang harus dilakukan adalah reformasi institusional, mencakup perubahan sistem, kultur, dan manajemen birokrasi. Tunda Pengangkatan Sebagaimana diungkap staf khusus Wakil Presiden Bidang Otonomi Daerah dan Kesra, Lutfi A Mutti,

pemerintah akan menunda pengangkatan PNS mulai tahun depan. Ini terkait besarnya anggaran untuk mengongkosi PNS. Besaran anggaran gaji PNS menekan APBN dan APBD sehingga pembangunan di daerah tersendat. Namun pernyataan Lutfi ini mendapat tanggapan beragam dan kebanyakan bernada kecewa terutama dari kalangan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang berstatus PNS. Pasalnya, di sejumlah daerah yang sulit terjangkau, keberadaan PLKB cukup dibutuhkan sementara jumlah mereka tidak seimbang dengan jumlah wilayah yang harus mereka jangkau. Rahapusa, salah seorang PLKB yang bertugas di Kecamatan Seko, Luwu Utara sebetulnya berharap ada penambahan tenaga PLKB di wilayah tugasnya yang cukup luas. Rahapusa menangani 12 desa di wilayah Seko dimana 12 desa tersebut lokasinya berjauhan. Karena itu, Rahapusa cukup kecewa mendengar jika pengangkatan PNS akan ditiadakan untuk sementara. Moratorium tersebut, sebetulnya ada pengecualian untuk tenaga guru dan medis. Namun PLKB tidak termasuk dalam pengecualian itu. ‘’Yah, apa boleh buat, berarti kerja saya masih akan terus sendirian. Kalau begitu, kami minta pemerintah agar menambahkan biaya operasional kami di lapangan saja,’’ ujar Rahapusa yang hanya mendapat gaji Rp 750.000 per bulan itu. Sebagaimana dilansir republika, rencana moratorium PNS di pemerintahan pusat hanya berlaku untuk

menggantikan pegawai yang pensiun dan meninggal dunia. Hal tersebut segera dilakukan, namun belum diketahui jumlah pastinya. Demikian pernyataan Wakil Menteri Keuangan Ani Ratnawati. Tetapi Informasi sementara yang Ia peroleh dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) menyebutkan moratorium PNS di daerah telah dialokasikan sebanyak satu juta PNS. “Ini adalah kewenangan Menpan RB,” ungkapnya di Komisi XI DPR Jakarta, Rabu. Anggota Komisi XI DPR Edwin Kawilarang mengatakan wacana untuk pertumbuhan nol (zero growth) atau moratorium PNS patut dilaksanakan. Demikian juga pensiun dini untuk pegawai. Hal tersebut berdasarkan data bahwa rata-rata belanja pegawai pada satu daerah mencapai Rp 408 triliun atau sekitar 31 persen dari APBN. Angka tersebut menurutnya sudah sangat tinggi, “seharusnya di bawah 30 persen.” Ia menegaskan, jumlah PNS harus dikurangi, sedangkan anggaran dialihkan untuk belanja modal. “Pembangunan daerah tak selalu diarahkan melalui penambahan PNS,” lanjutnya Senada dengan itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menyatakan, penambahan PNS yang dilakukan oleh pemda perlu segera dihentikan. Selain untuk menyehatkan anggaran, penghentian rekrutmen PNS itu bisa mencegah adanya pembelanjaan anggaran nonprogram. Seluruh PNS sebaiknya berada langsung di bawah pemerintah pusat.(dn/rep/ant)

TUNJANGAN berlimpah bagi pejabat PNS belum mampu menghapus kemiskinan di daerahnya. Seperti data yang dilansir republika, Jumat, dari perbandingan data Depdagri dan Badan Pusat Statistik terlihat sangat jelas, betapa sejumlah daerah yang besar tunjangan pejabat PNS-nya justru punya jutaan rakyat miskin. Dari data Depdagri tercatat, lima provinsi dengan tunjangan pejabat terbesar adalah: DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sumatera utara, Kepulauan Riau dan Sulawesi Tengah. Rata-rata tunjangan pejabat eselon I mereka di atas Rp 20 juta. Bahkan DKI Jakarta dan Banten berani memberikan tunjangan pejabat eselon I sebesar Rp 50 juta. Sementara data BPS soal

jumlah orang miskin di provinsi tersebut berkata lain. Dari lima provinsi terbesar itu, ada tiga provinsi yang jumlah penduduk miskinnya lebih dari 10 persen atau kalau ditotal mencapai sekitar 6,5 juta jiwa. Mereka adalah Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Sulawesi Tengah. Jumlah orang miskin di Sumut mencapai 1,4 juta jiwa (11,3 persen) per Maret 2011. Sementara tunjangan pejabat di Sumut untuk eselon I

mencapai Rp 25 juta, eselon II Rp 6 juta, eselon III Rp 2,5 juta, eselon IV Rp 1,5 juta, dan staf Rp 1 juta. Di Jawa Barat, jumlah orang miskinnya lebih banyak lagi. Total ada 4,6 juta rakyat miskindi Jabar (10,6 persen). Sementara Pemprov Jabar cukup royal memberi tunjangan pada pejabat PNS-nya. Eselon I di Jabar mendapat tunjangan Rp 40 juta, eselon II Rp 30 juta, eselon III Rp 11 juta, eselon IV Rp 7 juta, dan staf Rp 5 juta. Sulawesi Tengah pun demikian. Padahal jumlah penduduk miskinnya mencapai 15,8 persen atau 423 ribu jiwa. Sementara pejabat PNS-nya menerima tunjangan berlimpah, yaitu eselon I Rp 20 juta, eselon II Rp 15 juta, eselon III Rp 1,7 juta, eselon IV Rp 1,5 juta, dan staf Rp 750 ribu.(ant)

Jasad Dosen UGM Dijadikan Peraga Kedokteran JOGYAKARTA, HALUAN— Sebelum berpulang pada Sabtu 16 Juli, dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, dosen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Fitri Mardjono, punya wasiat yang harus dilaksanakan keluarganya. Ia ingin dua kornea matanya disumbangkan pada orang yang membutuhkan. Tak hanya itu, sang dosen juga merelakan jasadnya diawetkan, menjadi cadaver, jasad yang diawetkan, demi menunjang pendidikan para dokter dan calon dokter. Apa yang dilakukan Fitri Mardjono terbilang sangat

langka di Indonesia. “Kalau donor kornea mata memang sudah banyak. Lain dengan yang sudah menyumbangkan cadaver-nya,” kata Muhammad Mansyur Romi, Wakil Dekan Bidang Administrasi, Keuangan dan Sumber Daya FK UGM yang juga pakar anatomi, Sabtu, 16 Juli 2011. “ini bisa dijadikan semacam tauladan kepada yang lain jika ingin memberikan manfaat kepada sesama,” ujarnya. Istri almarhum, Pangesti Wiedarti, mengatakan, “Keinginan untuk menyumbangkan kornea mata maupun jasad tersebut telah disampaikan

almarhum sekitar 3 tahun silam.” “Memang ini dari almarhum semata-mata ingin membantu sesama serta pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan khususnya di dunia kesehatan,” kata dia. Pangesti mengaku ikhlas melepas jasad suaminya demi kemajuan ilmu pengetahuan, alih-alih memakamkannya. “Selain almarhum, saya juga berkomitmen sama,” ungkapnya. Fitri Mardjono, lahir di Boyolali, 9 April 1959. Ia meninggalkan seorang putri bernama Sachiko Mawaddah Lestari yang bekerja di Departemen Perhubungan.(h/ant)


4

Luar Negeri

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

DITINDAS PEMERINTAH CINA

Derita Muslim Uighur, Siapa Peduli?

KEKEJAMAN dan diskriminasi yang dilakukan oleh rejim pemerintahan China terus berlanju. Setelah banyak warga Muslim etnis Uighur yang tewas akibat bentrokan dengan etnis Han, pemerintah juga melakukan pelarangan bagi warga etnis Muslim Uighur untuk sholat di dalam masjid sampai batas waktu yang tidak ditentukan. “Masyarakat datang ke masjid untuk sholat namun semuanya harus kembali pulang dan melakukan sholat dirumah saja. Terima kasih atas kerja samanya,” kata seorang penjaga yang menjaga di depan pintu masjid Qinghai di distrik Tianshan. Umat Islam berkumpul untuk sholat di masjid namun harus kecewa, bahkan marah, jika mereka tidak diijinkan untuk melakukannya di dalam masjid. “Kami masih tidak tahu apakah besok kami masih dapat masuk ke masjid untuk sholat,” kata Bai Ping seorang etnis Han yang telah masuk Islam. Pelarangan itu datang setelah pemerintah polisi China menahan 1434 etnis muslim Uighur dua hari setelah terbunuhnya 156 demonstran dan melukai lebih dari 1000 orang sejak etnis Muslim Uighur memulai demonstrasi di pusat kota Urumqi. Serangan terhadap pekerja etnis Uighur di sebuah asrama dari pabrik mainan di China selatan provinsi Guandong oleh etnis Han, menewaskan dua orang dan melukai 118 orang

sehingga menimbulkan aksi massa. Belum ada kejelasan apakah masjid juga akan ditutup pada hari Jumat ini di Urumqi, sewaktu akan pelaksanaan sholat Jumat. Pada hari Kamis, ribuan pasukan pemerintah China melakukan penjagaan di jalanjalan yang ada di kota Urumqi, ibu kota dari Turkistan Timur. Helikopter terbang berkeliling beberapa meter dari atas atas-atap rumah penduduk sambil menyebarkan liflet propaganda, mendesak supaya kedua etnis yang berseteru untuk bersatu. Sementara itu pasukan keamanan dengan bersenjata lengkap dan tameng juga ikut berjaga di dalam truktruk tentara. Pemerintah rejim komunis China mengganti nama wilayah tersebut menjadi ‘Xinjiang’ pada tahun 1955, dan secara resmi menyebut wilayat itu dengan nama ‘wilayah otonomi Uighur Xinjiang’. Presiden China Hu Jintao, yang sedang mengikuti acara pertemuan G8 di Italia, mengatakan bahwa menjaga stabilitas sosial keamanan di

daerah yang kaya-energi tersebut adalah “tugas paling mendesak,” seperti dilaporkan stasiun televisi negara pada Kamis kemarin. Li Zhi pimpinan dari partai Komunis China di Urumqi mengatakan bahwa dia akan menghukum mati bagai para perusuh yang melakukan pembunuhan di kota yang terbagi menjadi dua, etnis Uighur dan Han. Sudah Lama Ditindas Tindak kekerasan di Xinjiang tidak terjadi tiba-tiba. Akar penyebabnya adalah ketegangan etnis antara warga Uighur Muslim dan warga Cina etnis Han. Masalah ini bisa dirunut balik hingga beberapa dekade, dan bahkan ke penaklukan wilayah yang kini disebut Xinjiang oleh Dinasti Qing Manchu pada abad ke-18. Pada tahun 1940-an, muncul Republik Turkestan Timur di sebagian Xinjiang, dan banyak warga Uighur merasakan itu menjadi hak asasi mereka. Namun, kenyataannya, mereka menjadi bagian Republik Rakyat Cina pada tahun 1949, dan Xinjiang dinyatakan sebagai salah satu kawasan otonomi Cina dengan mengesampingkan fakta bahwa mayoritas penduduk di sana pada saat itu orang Uighur. Status otonomi tidak tulus, dan meski Xinjiang dewasa ini dipimpin oleh gubernur dari kalangan warga Uighur, orang yang memegang kekuasaan riil adalah sekretaris jenderal

MUSLIM Uighur lari dari kejaran militer Cina daerah Partai Komunis Cina , Wang Lequan, yang orang Cina etnis Han. Di bawah pemerintahan Partai Komunis, terjadi pembangunan ekonomi yang sangat gencar, namun kehidupan warga Uighur semakin sulit dalam 20-30 tahun terakhir akibat masuknya banyak warga Cina muda dan memiliki kecakapan teknis dari provinsiprovinsi di bagian timur Cina.

HADANG-Seorang muslimah Uighur menghadang kendaraan lapis baja militer Cina yang memburkan unjuk rasa.

Para migran ini jauh lebih mahir berbahasa Cina dan cenderung diberi lapangan pekerjaan terbaik. Hanya sedikit orang Uighur berbahasa Cina. Tidak mengejutkan, ini menimbulkan penentangan mendalam di kalangan warga Uighur, yang memandang perpindahan orang-orang Han ke Xinjiang sebagai makar pemerintah untuk menggerogoti posisi mereka, merongrong budaya mereka dan mencegah perlawanan serius terhadap keuasaan Beijing. Dalam perkembangan yang lebih baru, anak-anak muda Uighur terdorong untuk meninggalkan Xinjiang untuk mendapatkan pekerjaan di belahan lain Cina, dan proses ini sudah berlangsung secara informal dalam beberapa tahun. Ada kekhawatiran khusus atas tekanan pemerintah Cina untuk mendoroang wanita muda Uighur pindah ke bagian lain Cina untuk mendapatkan pekerjaan. Dan, ini memperkuat kekhawatiran bahwa mereka akhirnya akan bekerja di bar atau klub malam atau bahkan pelacuran tanpa perlindungan keluarga atau masyarakat mereka. Islam adalah bagian integral kehidupan dan identitas warga Uighur Xinjiang, dan salah satu keluhan utama mereka terhadap pemerintah Cina adalah tingkat pembatasan yang diberlakukan oleh Beijing terhadap kegiatan keagamaan mereka. Jumlah masjid di Xinjiang merosot jika dibandingkan

dengan jumlah pada masa sebelum tahun 1949, dan institusi keagamaan itu menghadapi pembatasan yang sangat ketat. Anak-anak di bawah usia 18 tahun tidak diizinkan beribadah di masjid. Demikian juga pejabat Partai Komunis dan aparat pemerintah. Serba Terlarang Lembaga-lembaga Islami lain yang dulu menjadi bagian sangat penting kehidupan kegamaan di Xinjiang dilarang, termasuk persaudaraan Sufi, yang berpusat di makam pendirinya dan menyediakan jasa kesejahteraan dan semacam kepada anggotanya. Semua agama di Cina dikendalikan oleh Administrasi Negara untuk Urusan Agama, tapi pembatasan terhadap Islam di kalangan warga Uighur lebih keras daripada terhadap kelompok-kelompok lain, termasuk etnis hui yang juga muslim, tapi penutur bahasa Cina. Ketatanya pembatasan itu akibat pertautan antara kelompok-kelompok muslim dan gerakan kemerdekaan di Xinjiang. Gerakan ini sangat bertentangan dengan posisi Beijing. Ada kelompok-kelompok di dalam Xinjiang yang mendukung gagasan kemerdekaan, tapi mereka tidak diperkenakan mewujudkannya secara terbuka, sebab “memisahkan diri dari ibu pertiwi” dipandang sebagai penghianatan. Pada dekade 1990-an, setelah ambruknya Uni Soviet dan munculnya negara-negara

muslim independen di Asia Tengah, terjadi peningkatan dukungan terbuka atas kelompok-kelompok “separatis”, yang memuncak pada unjukrasa massal di Ghulja pada tahun 1995 dan 1997. Beijing menindas unjukrasa dengan penggunaan kekuataan luar biasa, dan para akitvisi dipaksa keluar dari Xinjiang ke Asia Tengah dan Pakistan atau terpaksa bergerak di bawah tanah. Penindasan keras sejak digulirkannya kampanye “Strike Hard” (Gebuk Keras” pada 1996 mencakup kebijakan memperketat pengendalian terhadap kegiatan agama, pembatasan pergerakan orang dan tidak menerbitkan paspor dan menahan orang-orang yang didicurigai mendukung separatis dan anggota keluarga mereka. Ini menciptakan iklim ketakutan dan kebencian sangat kuat terhadap pemerintah Cina dan warga Cina etnis Han. Mengejutkan bahwa kebencian ini tidak meledak menjadi kemarahan publik, dan unjukrasa sebelumnya, tapi itu dampak ketatnya kontrol yang diberlakukan Cina atas Xinjiang. Ada banyak organisasi kaum pendatang Uighur di Eropa dan Amerika Serikat. Dalam banyak kasus mereka mendukung otonomi sejati bagi kawasan tanah asal mereka. Di masa lalu, Beijing juga mempersalahkan Gerakan Islami Turkestan Timur memicu kerusuhan, meski tidak ada bukti bahwa gerakan ini pernah muncul di Xinjiang.(d/ant/rep)

dunia karena kurangnya air bersih yang layak minum. Selain itu, gizi masyarakat juga masih buruk. Hal ini menuntut setiap badan kemanusiaan segera mengulurkan tangan membantu warga Shabele.” Di Provinsi Jaljadud pihak kesehatan mengatakan, “Rumah sakit Ilpur di kota Jaljadud saat ini hanya memiliki persediaan obat-obatan yang sangat minim, sehingga tidak

cukup untuk melayani masyarakat yang diserang penyakit.” Rumah sakit Ilpur juga tidak memiliki persediaan obatobatan lengkap untuk mengobati korban konflik bersenjata yang menyebabkan 10 orang luka parah. Konflik bersenjata di wilayah Jaljadud ini terjadi sejak tiga hari yang lalu, antara Jamaah Ahlu Sunnah dan Harakah Syabab Mujahidin. (d/ant/emc)

TRAGEDI KEMANUSIAAN DI SOMALIA

Anak-anak Meninggal Kelaparan

ANTRE-Anak-anak Somalia antre untuk mendapatkan makanan. Kemarau panjang dan krisis dalam negeri telah membuat bencana kelaparan di Ethopia terulang di Somalia. KEMARAU panjang tidak hanya mendatangkan bencana kekeringan di Somalia. Pekan ini sudah banyak anak-anak yang meninggal karena kelaparan akibat krisis pangan di negeri nyang sedang bergolak di tanduk Afrika itu. Komisi Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) menyatakan, Jumat), selain orang dewasa, kian banyak anak -ak Somalia yang meninggal karena kelaparan. “Banyak orang meninggal dalam perjalanan berdasarkan apa yang kami dengar,” kata Melissa Fleming, wanita juru bicara UNHCR. Sebanyak 1.700 orang So-

malia berdatangan setiap hari di daerah Dollo Ado di Ethiopia tenggara dalam upaya mencari makanan dan air. Sementara itu, di negara tetangga Somalia, Kenya, sebanyak 1.400 orang datang setiap hari di kamp pengungsi. Namun, ia tak dapat memberi perincian mengenai jumlah korban jiwa, tetapi mengatakan ada keterangan “yang mengerikan” dari para ibu yang telah kehilangan anak mereka di perjalanan dan orang lain yang dipaksa meninggalkan anggota keluarga yang sakit. “Hari ini kami memperingatkan bahwa berbagai upaya kemanusiaan untuk

membantu pengungsi Somalia yang baru datang di Ethiopia tenggara menghadapi risiko kelebihan beban tanpa reaksi lebih cepat dan aktif dari pihak internasional terhadap krisis kemarau dan pengungsi di Tanduk Afrika,” kata Fleming. Banyaknya orang yang tiba di Dollo Ado mengatakan bahwa sistem untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kesehatan “hampir tertekuk”. PBB sebelumnya telah memperingatkan 10 juta orang di Tanduk Afrika menghadapi kemarau terburuk dalam 60 tahun, sementara sebagian daerah berada di ambang kelaparan. Musim hujan yang buruk ditambah harga pangan yang meningkat telah mengakibatkan kekurangan pangan parah di berbagai negara, termasuk Djibouti, Ehtiopia, Kenya, Somalia, dan Uganda. Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat memperingatkan kekeringan di Tanduk Afrika kemungkinan memburuk pada akhir tahun ini sehingga daerah-daerah di Somalia yang porak-poranda akibat perang terancam kelaparan. Kekurangan pangan mungkin terjadi di daerah-daerah paling parah, bergantung perkembangan harga pangan, konflik, dan bantuan kema-

nusiaan. “Para ahli kami memperkirakan situasi yang penuh bahaya di Tanduk Afrika akan bertambah buruk pada akhir tahun ini,” kata Nancy Lindborg, seorang pejabat senior USAID, Kamis. “Dengan menyebut kesempatan kerja terbatas, persediaan pangan yang berkurang, harga biji-bijian yang melangit, banyak keluarga tidak dapat memiliki pangan sekarang,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Kongres. Lindborg mengatakan, satu perkiraan awal menyatakan musim tanam tahun ini “gagal” di wilayah Shabelle Hilir di selatan dan sangat di bawah normal di wilayah tetangga Teluk. Ia mengatakan, pada keadaan normal, kedua daerah itu menghasilkan 71 persen produksi biji-bijian Somalia selatan. “Kita mengharapkan situasi di Somalia tidak terus memburuk,” kata Lindborg. “Kekurangan pangan mungkin terjadi di daerah-daerah paling parah, bergantung perkembangan harga pangan, konflik, dan bantuan kemanusian,” ujarnya. AS akan terus bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk mencari jalan memberikan bantuan kepada Somalia dan warga yang me-

larikan diri dari negara itu akibat perang dua dasawarsa. Pemerintah AS, mengatakan, pihaknya siap menguji ucapan para gerilyawan Islam Somalia yang menguasai sebagian besar negara itu dan menyerukan bantuan asing dalam menghadapi musim kemarau. Di pihak lain, pemerintah desa Shabele mengatakan, “Warga Shabele meninggal

Way of Life!

TERUJI LINTAS

BENUA PT. ELANG PERKASA MOTOR : Jl. Khatib Sulaiman No.87 Padang Telp. (0751) 7051422, 7051423 Kantor Cabang : = PAYAKUMBUH : Telp. (0752) 91795 = DHARMASRAYA : Telp. (0754) 71245 HARI MINGGU / LIBUR SHOWROOM TETAP BUKA


Lancong

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

5

Dari Batu Legenda Hingga Pulau Pisang PADANG, HALUAN—Siapa tak pernah dengar cerita Malin Kundang yang melegenda itu. Cerita tentang anak yang durhaka p a d a orang tuanya ketika kekayaannya berlimpah. Ia larut pada kesombongan. Lalu dikutuk sang ibu menjadi batu beserta kapal dan pengikutnya. Malin Kundang yang telah membatu

itu masih ada hingga kini di Pantai Air Manis. Batu-batu yang berbentuk manusia dan kapal itu kini agak sulit dikenali. Air laut terus mengikisnya. Namun itu tak mengurangi daya tariknya. Terbukti, pantai tersebut tak pernah sepi pengunjung. Ada yang sekedar berfoto dengan latar Batu Malin Kundang dan pantai. Ada juga yang sekedar duduk-duduk menikmati kelapa muda yang dijual penduduk setempat. Menikmati keindahan pantai dengan keluarga atau pasangan sambil minum air kelapa muda yang menyehatkan memang patut dicoba di sini. Tak hanya itu, kalau mau, dengan sedikit keberanian anda bisa sampai ke Pulau Pisang dengan berjalan kaki saja. Jaraknya pun tak terlalu jauh, hanya beberapa menit saja sampai. Di sana anda disuguhi pemandangan berbeda lagi. Melihat pantai dari arah sebaliknya.

Namun yang paling seru memang ketika menyebranginya. Tinggi air sampai mata kaki hingga lutut. Tapi masyarakat yang ingin menyebrang harus berhatihati. Ketinggian air terhitung aman dari pagi hingga pukul 4-5 sore. Lewat dari itu, ketinggiannya bisa sampai dada bahkan melewati tinggi orang dewasa. Maka disarankan untuk menyebrang di pagi hari. Udara pun masih sejuk. Lalu kembali siangnya. Sayang, untuk menikmati keindahan alam itu, cukup banyak pungutan yang harus dibayarkan. Di gerbang masuk, sudah dikenakan retribusi Rp5 ribu. Namun harga itu bisa lebih besar, tergantung keinginan yang menjaga gerbang. Selain itu, kalau membawa kendaraan juga dikenakan biaya parkir yang lebih mahal dari parkir biasa. Motor parkirnya Rp3 ribu sedangkan mobil Rp5 ribu. (sonya winanda)

PULAU BELITUNG

DEMI memenuhi hasrat rekreasi keluarga, ada baiknya anda mencoba tempat rekreasi yang bebas dari berbagai problem. Berwisata di Pulau Belitung adalah salah satu alternatif yang layak dipertimbangkan. Dari sisi sensasi, pulau di timur Sumatera ini menyuguhkan nuansa yang sulit ditemui bandingannya di tempat lain. Selain keindahan alam pantai yang eksotik, di sini juga bisa mereguk suasana wisata bernuansa sejarah, dari jejak-jejak sejarah eksploitasi timah hingga masuknya budaya Tiongkok yang ditandai dengan hadirnya kelenteng menawan. Suasana pecinan hampir menyatu dengan denyut nadi perekonomian setempat. Hampir seluruh obyek wisata di Belitung dapat dicapai kurang dari sejam dari Bandara HAS Hananjoeddin, Tanjung Pandan. Dari Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng ada lima kali penerbangan setiap hari ke bandara di ibu kota Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu. Kini, pesawat pertama mendarat pukul 07.00 di Tanjung Pandan. Dari Tanjung Pandan, wisatawan bisa memutuskan akan memancing, menyelam, atau sekadar menikmati pantai-pantai di Pulau Belitung. Semua bisa dinikmati dengan perjalanan

Surga di Timur Sumatera

santai dengan mobil dari bandara. Berkendara di jalan-jalan Belitung benar-benar kenikmatan tersendiri bagi mereka yang setiap hari dibekap kemacetan lalu lintas kota besar. Pada jam kerja sekalipun, jalan-jalan di pulau itu tetap lengang. Tidak perlu khawatir tersasar. Jaringan jalan yang belum serumit di Jawa memudahkan orang berkendara. Kalau ragu, bisa bertanya kepada penduduk setempat. Kalau ragu mengemudi sendiri, Anda bisa juga menyewa kendaraan plus sopir. Persewaan mobil bisa didapat sejak dari bandara dengan tarif mulai Rp300.000 per hari. Sementara sewa motor bisa didapat di pusat Tanjung Pandan dengan tarif mulai Rp100.000 per hari. Dari bandara, setiap penumpang bisa naik mobil omprengan bertarif Rp30.000. Jika datang berombongan, lebih baik menyewa mobil. Sebab, sementara ini memang hampir belum tersedia angkutan umum ke obyek wisata. Sebaiknya datang dengan pesawat pagi ke Belitung dan pulang dengan pesawat sore pada hari berikutnya. Begitu tiba, langsung arahkan kunjungan ke pesisir utara Belitung. Di sana antara lain ada Bukit Berahu, Pantai Tanjung Kelayang, dan Pantai Tanjung Tinggi. Bukit Berahu cocok untuk

yang ingin menginap dengan suasana pantai tenang. Ada beberapa pondok yang berhadapan dengan pantai di kaki bukit kecil itu. Di sekitar pondok Anda bisa bermain di pantai yang dihiasi tumpukan batu granit. Jika Bukit Berahu adalah tempat pertama, wisatawan sebaiknya jangan menghabiskan kekaguman akan keindahan Belitung. Hanya 10 menit berkendara dari Bukit Berahu, giliran pesona Pantai Tanjung Kelayang menyambut. Pantai sepanjang 1,5 kilometer itu memanjakan telinga wisatawan dengan deburan ombak. Tidak hanya tenang, air laut di sini amat bening. Dasar laut terlihat jelas. Pasir putih di pantai itu sangat halus. Pasir di Kuta, Bali dan Senggigi, Lombok, terasa sangat kasar apabila dibandingkan pasir di Tanjung Kelayang. Warga Belitung dan Bangka memanfaatkan pasir tersebut untuk luluran. Pantai itu juga dihiasi dengan batu-batu granit berukuran besar. Semua seperti dilemparkan dari suatu tempat lalu jatuh bertumpuk di Tanjung Kelayang, sebagian berada di pantai, sebagian lagi berada di perairan Tanjung Kelayang. Batu-batu itu memancing imajinasi wisatawan. Di pantai ada batu menyerupai wajah

lumba-lumba bila dilihat dari samping. Di perairan ada batu menyerupai kepala elang. Oleh penduduk setempat, gugusan batu itu disebut Batu Garuda. Aneka granit raksasa lain menyerupai menhir dari era megalitikum. Bedanya, menhir terletak di darat dan sebagian besar dibentuk dari batu gunung, sedangkan granit di perairan Tanjung Kelayang menjulang di perairan secara alami. Pemandangan serupa terlihat di Pantai Tanjung Tinggi. Granit di pantai itu antara lain terlihat dalam film Laskar Pelangi. Jangan lupa menikmati kuliner lokal Belitung, ganggan. Pilih ganggan ketarap jika ingin mencicipi rasa terbaik dari makanan berbasis ikan itu. Wisatawan dapat pula menikmati durian jika sedang musimnya. Biasanya, durian membanjiri Belitung pada Februari sampai Mei. Saat sedang musim, sebutir durian berdiameter setara bola futsal seharga Rp 5.000. Di Tanjung Kelayang dan Tanjung Tinggi ada persewaan perahu. Wisatawan bisa menyewa perahu untuk pesiar di perairan. Bisa pula minta diantar ke lokasilokasi pemancingan atau penyelaman. Tarif perahu berkapasitas hingga 10 orang itu Rp350.000. Wisatawan sebaiknya memastikan

menyewa langsung ke pemilik perahu. Semua pemilik perahu mematok harga sama. Asnawi, pemilik perahu sewaan, mengaku melayani persewaan pada pagi sampai sore. Ada juga yang hanya minta diantar keliling beberapa jam saja. Kalau mau memancing, sebaiknya sewa mulai sore sampai subuh. (kris razianto mada/kompas.com)

Lezatnya Sate Piliang BATUSANGKAR, HALUAN — Ingin menikmati satai sambil dimanja oleh pemandangan perbukitan dari atas tebing?. Sepertinya tempat ini bisa jadi pilihan. Tak hanya satenya yang enak tapi matapun dimanjakan dengan pemandangan indah Nagari Piliang. Ada satu warung sate yang cukup unik. Tak hanya satenya yang unik tapi lokasi usahanya pun juga terbilang tidak biasa. Dari Batusangkar menuju terminal di kota Dobok, dan ada sebuah daerah namanya Nagari Piliang yang merupakan daerah perbukitan. Warung sate ini dibangun diatas sebuah tebing kecil yang sekelilingnya adalah area persawahan dan juga perbukitan. Di belakang warung sate berupa tebing sedangkan bagian depan terhampar sawah-sawah yang terbentang luas. Untuk menuju warung sate ini saya harus menaiki tangga. Warung sate dibangun semi permanent dengan berdinding sebagian dari bilik yang hanya setinggi 1 meter sehingga pengunjung bisa menyantap sate sambil menikmati pemandangan sawah-sawah yang ada di depannya. Untuk yang ingin bersantap sambil leyeh-leyeh, di sebelah nya terdapat tempat untuk lesehan. Warung sate Padang ini hanya menjual sate Padang dengan kuah merah. Sangat berbeda dengan sate Mak Syukur yang cukup terkenal itu, karena menggunakan kuah berwarna kuning. Pilihan satainya cukup beragam, ada yang daging saja, atau mau yang campur dengan jeroan atau lidah. (aci/dtc/*)

Kawasan Pantai Nan Indah Di Pulau Belitung


6

Personal

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

ASRIAL SYARIF, PETANI BUAH NAGA

Untuk Kebutuhan Padang Saja Tak Terpenuhi Laporan: Allia Sepvonni, Foto: Allia Sepvonni

BUAH yang satu ini disebut buah naga, mungkin karena memiliki sisik yang mengingatkan orang pada ular naga di mitos-mitos berbagai bangsa. Kini buah nada sedang naik daun, tren, dan menjadi salah satu buah-buah yang berkelas. Sering digunakan dalam acara Imlek untuk persembahan pada dewa-dewa. Banyak petani kita yang membudidayakannya. Selain harganya yang menggiurkan, permintaan pasar cukup besar. Secara bisnis, menanam buah naga sangat prospektif. Buah naga, masuk keluarga kaktus, konon berasal dari Meksiko, Amerika Selatan.

Penyebarannya demikian pesat ke berbagai Negara. Buah naga ditanam secara komersial di Vietnam dan Australia. Buah naga mempunyai beragam nama, antara lain pir strawberi, buah kaktus, pitaya, pitahaya, atau kaktus orkid. Dua spesies yang sering ditanam

secara komersial ialah Hylocereus undatus (isi putih) dan Hylocereus polyrhizus (isi merah). Yang paling banyak diminati adalah buah naga yang kulitnya berwarna merah. Adalah Asrial Syarif, salah petani buah naga, yang kini membuka kebun naga Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Setelah sekian puluh tahun bergelut di dunia perbankan, masa pensiunnya kini diisi dengan membuka usaha kebun buah naga. “Prospek cukup bagus. Permintaan buah naga di pasaran cukup tinggi. Sementara pasokan dari petani buah naga sangat terbatas. Wajar saja jika harganya sekilo mencapai tiga puluh ribu rupiah, malah bisa lebih,” kata Asrial Syarif, saat membuka perbincangan dengan Haluan di kebunnya pekan lalu. Sebelum terjun kier dunia perkebunan, Asrial Syarif berkecimpung di Bank Nagari atau dulu disebut Bank Pembangunan Daerah (BPD). Terakhir dia menjabat sebagai kepala cabang Bank Nagari di Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat. Menurutnya, pemerintah harus mendorong petani atau kelompok tani tertarik bertanam buah naga karena kebutuhan masyarakat terhadap buah yang satu ini cukup tinggi “Indak cukuik-cukuik do. Bara dibawok habis,” katanya. Ia menjelaskan, sebelum bertani buah naga itu, beberapa langkah-langkah harus dilakukan agar tak gagal dalam berkebun dan berbisnis buah naga ini. Sebelum sungguhsungguh terjun ke dunia buah naga ini, Asrial Syarif mengaku mencari informasi sebanyak

mungkin tentang buah naga ini, baik lewat internet maupun diskusi-diskusi dengan orang lain. “Akhirnya, semua pengetahuan dan informasi itu, saya jalankan dan terapkan. Semua yang direncanakan berjalan dengan baik. Beberapa orang mulai berkonsultasi dengan saya seputar masalah dan cara berkebun buah naga itu,” terangnya sambil tertawa renyah. Banyak yang menelepon dari luar Sumatera Barat untuk berbagi pengalaman. “Banyak yang menelepon untuk berkonsultasi mengenai buah naga, baik itu dari penjual bibit, petani buah naga, maupun yang lainnya, meskipun pada saat itu saya masih mempelajarinya dari internet saja. Lumayanlah untuk menambah-nambah jaringan. Ada yang dari Batam, Jakarta, Padang, Solok, Sulawesi, dan lainnya. Berkat konsultasi gratis itu, saya juga mendapatkan ilmu dari petani yang lain. Hal itu saya mulai sekitar sebulan sebelum membuat kebun buah naga di Lubuk Minturun ini,” tutur bapak enam anak tersebut sambil menunjukkan beberapa nomor handphone penjual bibit maupun penjual buahnya, dan lainnya. Dia berkebun buah naga, baru berjalan setahun lebih. “Saya mulai berkebun semenjak, Juni 2010 setelah pensiun dari kepala cabang Bank Nagari di Solok,” ungkap pria kelahiran Bukittinggi 12 Januari 1954 tersebut. Areal kebun yang dia miliki cukup luas yang terdiri dari dua petak kebun. Ada yang luasnya tujuh ratus enam puluh

bujur sangkar, terbagi dalam dua petak. Pertama kebun yang dimulai semenjak satu tahun yang lalu, dan delapan bulan yang lalu. Hal itu ia sengaja agar panen-

n y a t i d a k serempak. Selain itu, ia juga membuat kebun yang baru, luasnya hampir sama, sekitar satu bulan. Karena luas kebunnya cukup, saya mencoba metode penanaman baru dengan jarak 75 cm x 75 cm. Sebenarnya dalam teorinya 2 m x 2 m, tetapi karena kebun di dalam kota, saya mesti mengakalinya. Saya memakai sistem jemuran dan tiang panjang,” tandasnya di kebunnya yang berada di Lubuk Minturun itu. Secara teknis dia menjelaskan bahwa memelihara buah naga, tak terlalu sulit. Cukup diberi 1/4 kg pupuk organik atau pupuk kandang/ bulan agar tanah tetap subur dan buah lebih tahan lama. Adapun cara lainnya, pupuk fermentasi (pupuk yang diendap dalam drom 200 liter dengan tiga karung pupuk selama 15 hari) yang bisa untuk

500 batang. Kalau masalah air, buah naga tak perlu terlalu banyak air. Pokoknya airnya tak boleh tergenang di kebun itu. Karena buah naga kan termasuk sebangsa kaktus, yang tak perlu banyak air untuk menumbuhkannya. Panen buah naga terdiri dari tiga tingkatan. Pertama, tanaman belum menghasilkan (TBM), tetapi telah berbuah. Namun, belum begitu banyak buahnya, terhitung di bawah 50%. Terbilang sebanyak dua puluh lima kg sekali panen/ minggu. Kedua, tanaman menghasilkan (TM) 1, produksinya telah mencapai 50 persen pada tahun kedua. Dan ketiga, TM 2, produksinya 100 persen, satu setengah kg/batang. “Untuk harga bibit, masih terbilang cukup mahal. Harga bibit yang tumbuh di atas 15 cm, harganya Rp15.000/polibet. Belinya dari balai bibit yang berada di Lubuk Minturun,” ungkapnya. Mengenai pemasarannya, dia masih seputar kota Padang saja, karena buah naga yang dipanennya belum terlalu

SURAT-SURAT

Ilustrasi Marwan

SEPULUH hari sebelum orang-orang haji berangkat ke Arafah mengerjakan wuquf1, jemaah-jemaah telah kembali dari ziarah besar ke Madinah. Waktu itulah pula Saleh kembali ke Mekkah. Surat balasan dari istrinya yang datang sepeninggalannya ke Madinah telah kami serahkan ke tangannya. Dalam minggu itu juga datang surat Zainab kepada Hamid. Kandaku Tuan! Surat Kakanda telah Adinda terima, surat yang

telah lama Adinda harapharapkan….(Di sini ada beberapa perkataan lagiistri yang tak perlu saya salin). Akan hal Zainab, ia sekarang sakit-sakit, badannya telah kurus agaknya kerana selalu ingat segala kejadian yang lamalama itu, Adinda, tiada dapat menahan hati, memperlihatkan surat Kakanda kepadanya. Seketika membaca surat itu, badannya kelihatan gementar, entah karena cemasnya entah

karena harapnya, dapatlah Kakanda maklumi sendiri. Ia sangat harap dan sangat rindu hendak bertemu dengan Hamid, tetapi hatinya menjadi syak wasangka memikirkan badannya yang selalu tiada sehat itu, entah akan bertemu juga entah tidak. Alangkah beruntungnya dua orang bersahabat itu kelak, jika mereka dapat bertemu kembali. Ya, mudahmudahan Allah yang Pengasih lagi Penyayang mengkabulkan permohonan

hambaNya, Amin! Rosna Salinan surat Zainab Abangku Hamid! Baru sekarang Adinda beroleh berita di mana Abang sekarang. Telah hampir dua tahun hilang saja dari mata, laksana seekor burung yang terlepas dari sangkarnya sepeninggalan yang empunya pergi. Kadang-kadang Adinda sesali diri sendiri. Agaknya Adinda telah bersalah besar sehingga Kakanda pergi tak

banyak. “Saya menjualnya dengan harga Rp30.000/kg kepada penjual buah, penjual jus umumnya, dan pribadi. Sebenarnya saya ingin menjual keluar, tetapi untuk kebutuhan Kota Padang saja belum terpenuhi,” tandasnya. Kendala yang dialaminya tak terlalu banyak dalam berkebun buah naga. Buah naga di kejar semut merah, tetapi tak terlalu banyak. Kalau semut merah itu datang, lalu merusak batang (biasanya di ujung), cukup di potong saja cabangnya yang menguning karena diganggu semut tersebut. “Saya ingin terbentuk asosiasi petani buah naga di Sumbar, yang dapat menjelaskan bagaimana berkebun buah naga, sehingga memberi kegairahan berkebun buah naga dari petani yang lain maupun yang ingin bertani buah naga. Selain itu, hasil jual stabil serta punya langganan tetap dan mudah menjualnya,” tutupnya optimis. Jika ada yang ingin berkonsultasi ataupun berbagi ilmu dengannya mengenai buah naga, dapat menghubunginya di nomor handphone 081363688234.

41

memberitahu dahulu. Sayang sekali, pertanyaan Abang belum Adinda jawab dan Abang hilang sebelum mulutku sanggup menyusun perkataan penjawabnya. Kemudian itu Abang perintahkan Adinda menurut perintah orangtua, tetapi Adinda syak-wasangka melihatkan sikap Abang yang gugup ketika menjatuhkan perintah itu. 1 Salah satu upacara menunaikan ibadah haji dengan berdiam (hadir) di Arafah ketika mulai waktu terbenam Matahari tanggal 9 Zulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijjah


Rantau

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

7

Rang Bukik dan Salingka Agam Baralek Gadang JAKARTA, HALUAN-Rang Kota Bukittinggi dan nagari-nagari di salingka Agam (selingkar Kota Bukittinggi) yang tergabung dalam Bukitinggi Salingka Agam (BSA) benar-benar “unjuk kekuatan” Dalam acara silaturahim yang digelar selama dua hari, Sabtu dan Minggu (9-10/7) lalu di Jakarta, sekitar 7.000 orang anggota BSA, termasuk para sumando berkumpul di Ajungan Sumbar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Suatu jumlah yang fantastis untuk sebuah acara yang digelar oleh perantau Minang di ibukota.

Halaman depan Anjungan Sumbar hingga halaman belakang penuh sesak oleh manusia. Sejak pukul 10.00 WIB pagi hingga pukul 17.00 WIB, Minggu (10/7) lalu itu, para perantau BSA bersama keluarganya datang silih berganti. Ketika acara puncak pada pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB bintang sinetron Nikita

Willy tampil ke panggung, antusiasme masyarakat Bukittinggi salingka Agam benarbenar bergelora. Anggota DPR RI dari PDIP yang juga sumando rang Bukittinggi Budiman Sudjatmiko, serta salah seorang petinggi Astra Motor Indonesia Aminuddin (Vice Presiden PR) pun ikut larut dalam lautan manusia itu. Kolam ikan Anjungan Sumbar yang berada di antara dua rangkiang Minang pun terpaksa ditutup, dan dijadikan tenda bagi pengunjung. Sekitar 2.000 kursi yang dipasang pun penuh sesak, dan ribuan orang juga yang harus berdiri. Sejak pagi hingga siang, jalur jalan menuju dan keluar Anjungan Sumbar dibikin macet oleh kendaraan tamu yang ingin

masuk ke lokasi. Tidak hanya itu, dua puluhan stand makanan ala Bukittinggi dan Agam, seperti pical Sikai yang didatangkan dari Bukittinggi, ampiang dadiah, nasi kapau, masakan gulai itiak sama hijau dan dendeng balado, ludes dalam tempo sekejap. “Tadinya ada para amai-amai dari Bukitnggi itu sempat kuatir dagangannya tidak laku. Ternyata dalam tempo tiga jam sudah habis semua,” kata Andi Sakor, bagian umum panitia penyelenggara kepada Haluan dengan rasa gembira. Kepala Anjungan Sumbar di TMII, Yusman Yusbar yang juga bagian dari panitia menjelaskan, sejak Anjungan Minang ada di TMII, baru kali

ini pengunjung yang sebanyak itu. “Sungguh luar biasa. Jalan di sekitar sini benar-benar dibikin macet,” ujarnya. Selama dua hari itu, BSA merangkai sejumlah kegiatan yang dimulai dengan serangkaian pertandingan olahraga persahabatan, di antaranya tenis lapangan di komplek BRI Jakarta pada Sabtu (9/7). Kemudian siangnya dilanjutkan sumbang saran untuk kampung halaman di Hotel Pan Sari Pasific. Acara ini, selain dihadiri oleh para tokoh rantau dan pemerhati kemajuan kampung halaman, juga hadir Walikota Bukittinggi Ismet Amzis bersama sejumlah SKPD, Sekda Kabupaten Agam bersama jajaran. Walikota sendiri yang

ikut memaparkan kertas kerjanya, sangat terharu dengan kegiatan perdana BSA tersebut, dan berharap para perantau bisa memberikan kontribusi dalam bentuk apapun, terutama pemikiran bagi kemajuan kampung halaman. Pada kegiatan silaturahim di Anjungan Sumbar di TMII, Ismet pun ikut turun menyumbangkan suara emasnya, dan silih berganti dengan sejumlah tokoh yang hadir. Aapalagi dengan sejumlah artis asal Bukittinggi-Agam seperti Nikita Willy, David Chalik dan Saskia Mecca. Acara ini juga menyajikan atraksi kesenian Kota Bukittinggi dan penamp i l a n k l u b

silat harimau yang mengagumkan. Ketua Umum BSA, Kolonel TNI Kal. Fakhrizal B, SE, MM usai acara, mengaku sangat tak menduga warganya bisa keluar sebanyak itu. “Ini sungguh positif. Silaturahim itu memang penting dan dianjurkan Allah SWT,” kata dia. (syaf al)

KOL KAL TNI FAKHRIZAL B

JAKARTA, HALUAN —Acara baralek gadang rang Bukittinggi Salingka Agam (BSA) pada Sabtu dan Minggu (9-10/ 7) pekan lalu di Jakarta berlangsung sangat meriah. Sekitar 7000-an masyarakat perantau asal daerah ini yang bermukim di Jabodetabek dan bahkan ada yang datang dari Bandung dan Kalimantan numplek ke Anjungan Sumbar di Taman Mini Indonesia Indah untuk menghadiri acara puncak silaturahim keluarga BSA yang sekaligus merupakan grand launching organisasi masyarakat di perantauan itu. Tetapi, meriah tidaknya sebuah acara, pasti tak lepas dari siapa yang memimpinnya. Wartawan Haluan di Jakarta Syafruddin AL, berkesempatan mewawancarai Kolonel Kal TNI-AU Fakhrizal B, SE, MM, putra Tangah Sawah kelahiran 5 Agustus 1957 yang memang

BSA Mangumpuakan nan Taserak sudah kenyang di medan perang, terutama di Timor Timur (sekarang Timor Leste), usai pelaksanaan helat besar ini. Berikut petikan wawancara alumnus SMA 2 Bukittingi dan merupakan cucu Inyiak Djambek tersebut. Selamat komandan. Acara BSA terbilang sangat sukses, apa strategisnya? Ha….ha… kaya perang saja tanya strategi. Kita cuma membangun rasa kebersamaan, persaudaraan dan komitmen ke kampung halaman. Bak pepatah Minang, sajauah-jauah marantau, pulangnya ke kampung juga. Karena itulah kita himpun masyarakat ini dalam suatu wadah sosial yang jauh dari kepentingan politik dengan nama Bukittinggi Salingka Agam (BSA). Strateginya, ya, kita hibur mereka dalam suatu kegiatan kebersamaan dengan menampilkan berbagai atraksi

budaya, termasuk makanan nan lamak-lamak dari kampung halaman. Kenapa namanya BSA? Begini. Kita ini kan berasal dari suatu daerah di perbukitan Agam sana. Ada nama Bukittinggi yang dulu kita kenal sebagai kota rang Agam (Bukittinggi Kota Rang Agam). Karena ada batas administrasi pemerintahan, di luar kota Bukittinggi yang luasnya cuma 25 Km persegi itu, adalah penduduk Agam. Tetapi, adat dan budaya kita tetap sama. Hanya beda secara administrasi saja. Daripada kita berdebat soal adminstrasi ini, mengapa kita tak berhimpun saja untuk membangun silaturahim, membangun persuadaraan dan nantinya menghimpun pemikiran untuk ikut memajukan kampung halaman. Nah, karena anggota organisasi ini tidak hanya orang Kota Bukittinggi

secara administratif, tetapi juga ada dari Canduang, Koto Tuo, Balingka, Sungai Pua dan segala macamnya, maka organisasi ini kita berinama Bukittinggi Salingka Agam (BSA). Melalui BSA inilah kita membangun sinergitas. Ada kelompok masyarakat yang kuat secara ekonomi, ada kelompok masyarakat yang banyak kaum intelektualnya, ada pula dari angkatannya dan segala macam. Itulah yang kita sinergikan. BSA itu untuk mangumpuakan nan taserak. Bagaimana dengan organisasi lain, seperti Bakor Agam dan IK-IK yang ada di perantauan? Organisasi itu silakan jalan terus. Organisasi nagari-nagari yang ada di rantau tidak kita ganggu. cuma, dalam kancah yang lebih besar, kita punya BSA. Di sini kita juga saling berinteraksi sosial untuk mem-

bicarakan kepentingan bersama. Kalau ada sumbangan pikiran untuk daerah, kita tidak hanya bicara soal Kota Bukitinggi, tapi juga untuk kemajuan Kabupaten Agam. Dalam acara Baralek Gadang ini, BSA kan juga mengadakan dialog interaktif. Apa esensinya? Melalui dialog kemarin di mana pak Walikota Bukittinggi hadir bersama jajaran, pihak Pemda Agam yang dipimpin Sekdanya juga hadir, kita bicarakan besama tentang pembangunan kota dan kabupaten ini. Bukittinggi itukan kota wisata, jadi destinasi utama kunjungan wisatawan ke Sumatra Barat. Makanya kita bicara bagaimana Bukittinggi mempersiapkan ini dan bagaimana pula daerah Salingka Agam bisa membantu program wisata tersebut sehingga saling me-

FAKHRIZAL B

nguntungkan. Pokoknya banyak hal yang kita bicarakan. Apa kesan anda melihat antusias masyarakat dalam menyambut kegiatan ini? Sangat positif. Namun saya juga mengingatkan agar tidak angek-angek tahi ayam. Di awal meriah-meriah, di ujungnya hilang satu-satu. Sebagai ketua umum saya tidak mau begitu. Karena itu kita akan buat alat perekat dengan mengadakan berbagai kegiatan bulanan, dua bulanan, termasuk membuat

dana beasiswa untuk anak-anak BSA di semua tingkatan. Insya Allah, dalam waktu dekat akan kita gulirkan bentuk organisasi penghimpunnya. Sumber dananya dari mana? Ya, dari masyarakat rantau. Mereka yang mampu kan akan mengeluarkan zakat tiap tahunnya. Ada zakat mal mal, infaq, sadakah dan sebagainya. Itulah kita himpun secara bersama dengan sistem manajemen yang terbuka. Saya yakin itu bisa. ***

LEMBAGA PERSEKUTUAN PECINTA PENDIDIKAN KESEHATAN (LPPPK)

SEHATAN SITEBA PADANG KE IK N K E T I L O P (POLTEKES SITEBA) SK MENDIKNAS NO. 212/D/0/2006 TERAKREDITASI

PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2011/2012 PROGRAM STUDI : 1. KEBIDANAN (D3)

BERYL COPY CENTRE

(TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 035/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/II/2011)

Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA

2. TEKNIK ELEKTROMEDIK (D3) (TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 032/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/II/2011)

3. FISIOTERAPI (D3) (TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 032/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/II/2011)

Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe :

PENDAFTARAN : Gelombang I Tes Gelombang II Tes

: 01 April s/d 07 Juli 2011 : 08 Juli s/d 09 Juli 2011 : 11 Juli s/d 11 Agustus 2011 : 12 Agustus s/d 13 Agustus 2011

Alamat : 1. Jl. JHONI ANWAR NO. 8 LAPAI PADANG 2. JL. JHONI ANWAR NO. 17 A LAPAI PADANG TELP. 0751 - 445880 / 0811669722 Website : www.poltekes-siteba.ac.id email : poltekessiteba@yahoo.co.id KETUA LP3K PADANG Ttd Drs. H. Lamizar Yoena,SH.,MH

PENGURUS LP3K PADANG BID. OPERASIONAL PENDIDIKAN Ttd ERDI NUR,SKM.,M.KES

INFORMASI : POLTEKES BASUKI ARIO SENO ERDI NUR SUKSMERRI PAISOL

: 0811669722 : 0811661387 : 08126757101 : 08126630824 : 0811669073

INFORMASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSYARATAN PENDAFTARAN HUBUNGI KE ALAMAT KAMI DIREKTUR Ttd DRS. AMRIN TANJUNG,M.Pd

CANON NP 6050 CANON IR 5000 CANON IR 6000 CANON IR 5020 CANON IR 6020 CANON IR 8500 CANON IR 6570 CANON IR 2200 CANON IR 3300 CANON IR 8500 = Rp.

28 juta

BERYL COPY CENTRE

Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495


8

MINGGU, 17 JULI 2011 M / 16 SYA’BAN 1432 H

Aguero Cocok untuk City

8

Pato

JEROME BOATENG

SAN FRANCISCO, HALUAN - Pelatih Manchester City Roberto Mancini menegaskan minatnya untuk merekrut striker Atletico Madrid Sergio Aguero. Hal ini dalam upaya menggantikan rekan timnya di Timnas Argentina, Carlos Tevez, yang berkeinginan untuk meninggalkan Etihad Stadium. Aguero juga mengatakan akan membuka pintu untuk City dalam upaya mewujudkan kepindahannya ke pentas Premier League. Pemain kelahiran 23 tahun silam mengaku tertarik bermain di Inggris. Mancini menyambut baik pernyataan menantu legenda Argentina Diego Armando Maradona tersebut. Pelatih asal Italia telah memikirkan peran Aguero yang bisa bermain untuk The Citizens. “Aguero adalah pemain yang bisa bermain untuk Manchester City, karena dia masih muda dan ia adalah pemain bagus. Seperti halnya Tevez, dia juga bisa mencetak banyak gol dan bisa bermain dengan Mario (Balotelli), dengan Edin (Dzeko),” ujar Mancini, seperti dikutip Sky Sports News, Sabtu (16/7). Sementara itu, Tevez mengatakan City mengizinkan kepergiannya dan mungkin dia akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anaknya. Mantan bomber Manchester United seakan tak peduli dengan tawaran sejumlah klub besar Eropa yang mencapai 50 juta poundsterling. Klub Brasil, Corinthians, telah menawarnya seharga 40 juta poundsterling. Namun Jumat lalu, Juventus juga telah melayangkan tawaran lebih besar lagi senilai 45 juta poundsterling. Seperti halnya Tevez, Aguero juga telah dikaitkan dengan kepindahannya dari Ibukota Spanyol k e Tu r i n , Italia. (h/okz)

Munich Rekrut Boateng MANCHESTER, HALUAN - Jerome Boateng nyaris putus asa mengurusi kepindahannya dari Manchester City ke Bayern Munich. Setelah sekian lama, akhirnya Bayern merekrutnya. Bayern di situs resminya mengonfirmasi telah mencapai kesepakatan dengan kubu City untuk transfer Boateng. Sayangnya, nilai transfer tak disebutkan. Bek tim nasional Jerman ini akan dikontrak sampai musim panas 2015. Boateng akan menjalani tes medis di Munich akhir pekan ini. Klub Bavaria ini memang sejak lama mengincar Boateng. Kubu Allianz Arena juga dihubungkan dengan bek Chelsea, Alex serta bek Barcelona, Gabriel Milito. Tapi, bek 22 tahun, Boateng selalu menjadi opsi utama mereka. Bayern sempat memberikan penawaran dan ditolak City. Tapi, kini kedua kubu telah sepakat. “Negosiasi sangat intensif dan agak lama sampai kedua kubu akhirnya sepakat. Kami bisa mendapatkan kandidat utama kami di posisi bek tengah, Jerome Boateng,” ujar CEO Bayern, KarlHeinz Rummenigge. Direktur Olahraga Bayern, Christian Nerlinger juga mengaku puas dengan transfer ini. Boateng memang sangat diinginkan pelatih Jupp Heynckes. “Jerome Boateng adalah pemain muda Jerman yang sangat cocok dengan filosofi Bayern Munich. ia juga menjadi prioritas utama Heynckes,” ucap Nerlinger. (h/vvn)

BRASIL VS PARAGUAY

Jangan Ulang Kesalahan

PLATA, HALUAN-Brasil nyaris kalah dari Paraguay di pertandingan fase grup Copa America 2011. Kala bertemu La Albirroja lagi di perempatfinal, pasukan Mano Menezes tak boleh mengulang kesalahan mereka. Dalam laga kedua grup B, Brasil sempat tertinggal 1-2 dari Paraguay hingga menit-menit akhir. Fred akhirnya jadi penyelamat Selecao lewat golnya yang memaksakan hasil imbang 22. Kedua tim akan bertemu lagi di babak perempatfinal di La Plata, Senin (18/7) dinihari WIB. “Itu akan jadi pertandingan yang sangat sulit, meski akan berbeda dengan pertemuan terakhir kami. Kami tak boleh membuat kesalahan sedikit pun,” kata Pato, seperti dikutip AFP. “Kami sudah ada di babak knockout sekarang. Jadi, kedua tim akan berusaha keras untuk menang. Tapi, kami percaya diri kami akan lolos,” lanjut penyerang AC Milan ini. “Kami tahu bahwa kami tidak bisa hanya muncul dan berharap untuk memenangkan pertandingan karena kami adalah Brasil. Kami hanya akan mendapatkan hasil yang kita inginkan jika kami menampilkan permainan terbaik kami,”

timpal Maicon. Pada pertandingan itu, tim nasional Brasil terancam tidak diperkuat bek tengah andalan, Thiago Silva. Duet Silva dengan Lucio menjadi andalan lini belakang Brasil di Copa America 2011. Meski dari tiga laga Grup B gawang Brasil kebobolan empat kali, namun duet Silva dan Lucio tetap akan menjadi andalan pelatih Mano Menezes di perempatfinal. Namun, AP melansir Brasil terancam tidak diperkuat Silva di perempatfinal. Bek AC Milan itu tidak hadir dalam latihan kemarin karena cedera paha, Jumat (15/7) dan dokter

tim Brasil hingga kini belum memastikan apakah Silva bisa pulih tepat waktu untuk melawan Paraguay. Jika Silva absen, maka Menezes harus memilih salah satu dari Luisao (Benfica) atau David Luiz (Chelsea) untuk mendampingi Lucio di jantung pertahanan tim Samba. Meski dalam dua pertandingan terakhir pertahanan Brasil menuai kritikan, namun Lucio menanggapinya dengan santai. “Pertahanan kami tidak bermain buruk, kami hanya membiarkan sejumlah gol karena kesalahan, itu biasa terjadi dalam sepakbola,” ujar Lucio. “Ini akan jadi pertandingan yang berat, berbeda dengan pertemuan terakhir kami. Kami tidak boleh lagi melakukan kesalahan. Sekarang kami di babak knockout, jadi kedua tim akan ngotot menang,” tegas striker Brasil Alexandre Pato. (h/dtc/vvn)

Liverpool Rekrut Downing LIVERPOOL, HALUANSetelah melalui jalan yang cukup berliku, Liverpool akhirnya berhasil menggaet Stewart Downing. Dengan kapabilitas yang dimilikinya, Downing jadi rekrutan besar The Reds di musim panas ini. Liverpool baru saja menyelesaikan kepindahan Downing dari Aston Villa. Tak disebutkan berapa nilai transfer dan durasi kontrak untuk mantan pemain Middlesbrough itu. “Saya sangat senang. Ini adalah proses yang panjang dan negosiasi yang panjang, tapi kami sudah mencapai kesepakatan dengan Aston Villa dan si pemain sudah meneken kontrak. Kami senang,” kata Direktur Sepakbola Liverpool, Damien Comolli, di situs resmi klub. “Sulit untuk mengatakan dia adalah target nomor satu karena semua target kami adalah target nomor satu. Kami tak memprioritaskan siapa yang ingin kami rekrut lebih dulu, tapi kami butuh kecepatan dan pemain sayap yang bisa memberi kami sesuatu yang lebih, yang tak kami miliki dalam skuad,” imbuh Comolli. “Dia punya mental yang tepat, sikap yang tepat, dan

tentu saja berkomitmen untuk datang pada kami. Jadi, kami senang,” lanjutnya. Datangnya Downing akan mendukung skema racikan Kenny Dalglish musim depan. Sebagai winger, Downing dikenal lihai melepaskan umpan silang yang akan memanjakan penyerang jangkung seperti Andy Carroll. “Ini adalah yang kami perlukan. Dengan Andy di depan, dia bisa mengirim umpan, tapi juga bisa melakukan lebih dari itu,” kata Comolli. “Dia lebih dari sekadar winger, dia bisa melakukan banyak hal. Dia bisa bekerja sama dengan Luis Suarez, dia bisa bermain di kanan dan di kiri. Kami melihat data dan statistik sebelum merekrut pemain dan kami benar-benar merasa sudah mendapatkan aset besar untuk tim kami,” tuturnya. “Saya tahu ada klub lain yang juga meminatinya, tapi dia ingin bermain untuk Kenny dan Liverpool. Dia merasa ini adalah tipe tim, tipe sepakbola, dan klub yang tepat untuknya. Kami benar-benar senang. Dia adalah rekrutan besar buat kami,” beber dia. (h/dtc)

Nike Ikut Dalam Transfer Sneijder?

MILAN, HALUAN- Transfer Wesley Sneijder dari Inter Milan menuju Manchester United ternyata memerlukan bantuan pihak ketiga. Kabarnya, Nike saat ini menjadi sosok kunci pada transfer saga tersebut.Perusahaan apparel olahraga asal Amerika Serikat itu adalah sponsor Sneijder dan juara Liga Premier Inggris tersebut. Dan menurut Goal, mereka siap mambantu MU dengan ikut membayar gaji gelandang tersebut agar proses transfer bisa berjalan lancar. Nike pernah melakukan hal serupa saat penyerang Brasil, Ronaldo pindah Barcelona ke Inter. Sementara saingan mereka, Adidas, yang menjadi sponsor

Real Madrid, kabarnya ada andil dalam kepindahan Cristiano Ronaldo dan David Beckham menuju Santiago Bernabeu. MU sudah mencapai kesepakatan dengan Nerazzurri dengan harga Rp 482 miliar, tapi negosiasi terhambat karena Sneijder meminta gaji sebesar 200 ribu Pound perpekan (Rp 2,7 miliar) tapi MU hanya sanggup membayar 170 ribu Pound (Rp 2,3 miliar) saja. Walaupun Sir Alex Ferguson mengatakan tidak ada ketertarikan pada Sneijder saat ini, tapi menurut sumber situs tersebut transfer ini terus berjalan. Pemain berusia 27 tahun itu kabarnya adalah keping

Wesley Sneijder terakhir yang dibutuhkan Sir Alex jelang musim depan, sementara pihak Inter sudah

menyatakan kerelaannya jika sampai harus kehilangan Sneijder. (h/inl)


Olahraga

ANTARA

PESEPAKBOLA Irfan Bachdim beradu dengan penjaga gawang Markus Horison saat latihan timnas senior di Lapangan PSSI, Jakarta, kemarin.

UPI Tahan Juara Bertahan

PADANG, HALUAN – Universitas Putra Indonesia (UPI) Padang sukses menahan imbang juara bertahan Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Sumbar Universitas Negeri Padang (UNP) dengan skor 1-1 (1-0) dalam lanjutan LPI Sumatera Barat grup B yang dihelat di Lapangan UNP Air Tawar Padang Sabtu (16/7) sore.

SYAFRIL NITA.

BIMA FC Bukittinggi, Sabtu (16/7) berhasil menang 1-0 (0-0) atas tim Nabil Fc Riau dan sekaligus lolos kebabak final pool A Bupati Cup I. Tampak tim Bima bersama official, serta Alex komentator yang menyemangati Bupati Cup I, setiap sore pertandingan.

SEPAKBOLA BUPATI CUP I

Gol Tunggal Rere Loloskan Bima FC KOTO BARU, HALUAN-Gol tunggal Rere yang terjadi 27 menit babak kedua berlangsung ke gawang Nabil FC Riau, mengantar Bima FC Bukittinggi melaju ke babak final pool A sepakbola Bupati Cup I di lapangan Koto Baru Simalanggang kecamatan Payakumbuh Limapuluh Kota Sabtu (16/7 ). Bima FC berhasil mengalahkan Nabil FC Riau dengan skor 1-0 (0-0). Sejak pluit kick off ditiup wasit Tardianis dari PSSI kabupaten Limapuluh Kota, inisiatif serangan banyak datang dari Nabil FC Pekanbaru Riau ini. Untung saja lini belakang Bima Bukittinggi bermaterikan Syafril M, Egi, dan Atma yang jangkung bermain kompak, serta kiper Inbot bermain cekatan di bawah mistar gawang.Dalam babak pertama, tidak kurang tiga peluang emas didapat Yudi, Andi, dan Fadli dari Nabil

FC, sayang terlambat bertindak, dan bola dicegat Atma dan kawankawan. Sementara serangan dari pihak Bima FC, juga sempat membikin panik lini pertahanan Nabil FC yang bertulang punggung kepada Sabra, Napit, dan Iwan. Skor 00 bertahan hingga babak pertama usai. Babak kedua dilanjutkan, baru saja pluit ditiup wasit, Atma pemain jangkung dari Bima FC melakukan tendangan spekulasi, sayang berhasil dibaca Rarli kiper Nabil .Menit-menit babak kedua berlangsung, serangan kedua belah pihak terjadi silih berganti secara bergelombang, adu kecepatan lari, masuk berliku- liku ke lini pertahanan lawan terjadi berulang kali. Malapetaka menimpa tim Nabil yang datang jauh dari kota minyak Pekanbaru Riau ini, akhirnya

Mulut Harimau, Mulut Buaya Oleh: Aditya Mohammad BERAKHIR sudah era kepelatihan Alfred Riedl. Ketua Umum PSSI yang baru terpilih Djohar Arifin Husin mengumumkan pemecatan pelatih yang dianggap sukses saat menangani Indonesia khususnya saat perhelatan Piala AFF ini. Penggantinya adalah mantan asisten Leo Benhaaker di Tim Nasional Trinidad Tobago di Piala Dunia 2006 lalu Wim Rijsbergen. Keputusan ini sudah bisa diprediksi begitu terpilihnya Djohar Arifin berkat dukungan dari kelompok 78 dikendalikan oleh Arifin Panigoro. Riedl adalah penentang keras Liga Primer Indonesia yang dijalankan oleh kelompok Jenggala karena dianggap sebagai liga liar diluar kendali PSSI dan FIFA yang menyebabkan dia menolak

Smart DIJUAL TANAH

memasukkan nama-nama pemain yang berkompetisi di LPI kedalam skuad Timnas Indonesia asuhannya. Alasan penyegaran dan kontrak yang diberikan terasa begitu dibuat-buat. Bersama Riedl hilang pula Iman Arif, Deputi Bidang Teknis BTN yang selama ini merangkap manajer Timnas. Orang kepercayaan Nirwan Bakrie itu digantikan oleh Ferry Kodrat. Padahal pria yang dikabarkan memiliki saham klub Leicester City di Liga Inggris itu adalah orang yang berjasa membawa angin perubahan ketubuh Timnas Indonesia melalui program naturalisasinya. Wim Rijsbergen pelatih baru Timnas kita dianggap gagal total di Trinidad Tobago dan prestasinya di Indonesia ketika menangani PSM Makassar juga tidak terlalu mengkilap. Satu berita yang menonjol dari karir kepelatihan Rijsbergen adalah ketika dia diskors selama enam

Iklan Baris Rp. 20.000,- / terbit DIJUAL TANAH

DIBUTUHKAN

DIJUAL / DIKONTRAKAN

Ruko - Jl. Pondok No. 94 Padang (Samping Bank Panin), L 9M, P 23 M, 4 Lt (3,5 Tingkat). Hub : (0751) 7861168

2 (dua ) orang Tenaga Optik. Jujur, Ramah, Min. SMA. Tempat tinggal disediakan. Bagi yang berminat antarkanlamaran ke : Optik Fortuna Jl. S. Parman No.161 Ulak Karang Padang

bulan oleh pengurus PSSI Trinidad Tobago karena berkelahi dengan pengurus organisasi itu. Jadi dari segi prestasi dia tidak bisa dianggap lebih baik dari Alfred Riedl yang sukses mengangkat prestasi Vietnam dan Laos. Masalah kontrak Riedl yang katanya dikontrak oleh Nirwan Bakrie bukan oleh PSSI lalu apa bedanya dengan Risjbergen yang dikontrak oleh konsorsium LPI yang notabene duitnya berasal dari kocek Arifin Panigoro. Alfred Riedl menyebut keputusan ini adalah sebuah sport political decision dimana rezim partai biru yang baru berkuasa ingin menyingkirkan seluruh sisa elemen dari partai kuning yang sebelumnya memegang kendali. Memang kacau kalau olehraga sudah dipolitisasi karena politik menurut ahli sosiologi Prof.Koentjaraningrat adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan apa yang

= PROPERTI

terjadi juga menit 67 atau 27 menit babak kedua berjalan, lewat tendangan silang Rere yang memanfaatkan bola rebound dari kaki pemain bertahan Nabil. Baik jelang atau sesudah gol dicetak Rere, pemain-pemain Nabil Riau sekurangnya tiga kali dapat peluang emas untuk membobol gawang Bima Bukittinggi, namun berhasil dicegat barisan belakang Bima dikomandokan Atma. Dengan kalah 0-1, Nabil FC terhenti perjalanannya dalam turnamen sepakbola terbuka Bupati Cup I dilapangan Koto Baru Simalanggang yang menggunakan sistem gugur itu. Sedang Bima FC melaju kebabak final pool A, dan menunggu pemenang tim UNP dengan N 2 Sport kota budaya Batusangkar, Rabu (20/7)i depan. (h/snt)

kita inginkan. Pertanyaannya apakah yang diinginkan pengurus baru PSSI sama dengan yang kita inginkan? Djohar Arifin Husin boleh jadi belum dikenal luas oleh masyarakat sepakbola Indonesia, tapi di Sumatera Utara dia dianggap berada dibelakang kekisruhan di Pengda PSSI Sumut. Apapun itu nasi telah menjadi bubur, it’s over when it’s over. Sekarang ada baiknya para pecinta bola Indonesia mulai memperhatikan langkah Timnas Chili di Copa America yang sedang berlangsung karena mereka juga telah mengalami hal yang hampir sama dengan yang kita alami. Ketika itu Marcelo Bielsa yang berhasil merubah Chili menjadi salah satu tim dengan penampilan terbaik di Piala Dunia 2010 mengundurkan diri mengikuti jejak rezim Harold Mayne-Nicholls Ketua Umum PSSI Chili yang tidak terpilih lagi untuk memimpin FFC. (*) = KOMPUTER

= OTOMOTIF

= ELEKTRONIK

Bertindak sebagai tuan rumah, meski banyak disaksikan pendukung UNP, Universitas Putra Indonesia tidak gentar. Dengan modal kemenangan 2-0 pada laga perdana menghadapi Institut Teknologi Padang (ITP), UPI memulai laga dengan menyajikan permainan menyerang sejak menit-menit awal. Namun berkali-kali serangan yang dibangun Aulia Dinata Putra dan kawan-kawan harus kandas di barisan pertahanan UNP yang dikomandoi Muhammad Qadavi. Serangan demi serangan yang dibangun UPI akhirnya membuahkan hasil. Tepatnya pada menit ke-19 Renggo Nursyam sukses membuka keunggulan dengan menceploskan bola kegawang UNP yang dikawal Amril Mukminin. Tak ingin tertinggal, UNP yang di asuh Alex Aldha Yudhi, coba balik menyerang. Namun aksi pemain bertahan UPI yang dikomandoi Atra Wijaya, sukses meredam serangan serangan tersebut. Begitu pula aksi Robbi Fernando dipenghujung babak pertama, juga tak mampu menyamakan skor bagi timnya. Skor 1-0 untuk keunggulan UPI bertahan hingga jeda. Pada babak kedua, kembali terlihat kedua tim melakukan serangan demi serangan ke jantung pertahanan masing-masing tim. UNP terus menekan pertahanan UPI untuk setidaknya menyamakan kedudukan. Pada menit ke-61, UNP mendapat peluang melalui tendangan bebas. Muhammad Qadavi yang bertindak sebagai eksekutor, sukses melakukan sepakan keras ke sudut kanan gawang UPI. Sayang penjaga gawang UPI Haril Fadlan mampu berjibaku menjaga keperawanan gawangnya. Akhirnya serangan yang dibangun anak asuh Alex Aldha Yudhi ini membuahkan hasil. Meski harus menunggu hingga menit ke-76. Berawal dari umpan mendatar yang dilesakkan oleh pemain sayap kiri UNP tepat ke kotak penalti UPI. Bola tersebut coba diamankan salah seorang bek UPI, namun disaat bersamaan penjaga gawang juga hendak mengambil bola tersebut, sehingga mereka bertabrakan dan bola liar langsung disambar Alfredo Nelyata untuk membawa timnya menyamakan kedudukan. Hingga wasit Ali Usman meniupkan peluit panjang, skor 1-1 tetap tidak berubah. Hasil imbang tersebut tetap menempatkan UNP di posisi puncak klasemen sementara grup B dengan raihan empat poin, mereka unggul selisih gol dari posisi kedua yang ditempati oleh UPI. Berada di posisi ketiga yakni STAIN Batusangkar dengan poin tiga berkat kemenangan telak 8-0 terhadap ITP. Hasil pertandingan lain, di grup C, Universitas Andalas Padang, sukses menaklukkan STAIN Bukittinggi dengan skor telak 4-0. Pada tingkat SMP, di grup B, SMP 3 Payakumbuh ditaklukkan juara bertahan SMP 22 Padang dengan skor 2-3, SMP 1 Harau menang 1-0 melawan SMP 7 Sijunjung. Di gurp C, SMP 3 Lintau Buo bermain imbang 2-2 dengan SMP 1 Junjung Sirih, SMP 1 Pasaman Barat menang 2-1 atas SMP 5 Padang Panjang. Grup D, SMP 1 Koto Tarusan takluk 1-3 atas SMP 2 Sawahlunto. Grup E, SMP 2 Batang Anai takluk 0-3 atas SMP 7 Pariaman. Ditingkat SMA, grup A, SMA 3 Payakumbuh menang atas SMA 2 Lubuk Basung dengan skor 3-0, SMA 1 Guguk 50 Kota takluk 1-3 atas SMA 1 Solok. Grup B, SMA 1 Junjung Sirih ditahan imbang SMA 2 Sijunjung, SMA 1 Sitiung takluk oleh juara bertahan SMA 5 Padang dengan skor tipis 0-1. Di grup C, SMA 1 Lubuk Singkaping takluk 1-4 atas SMA 1 VII Koto Sungai Sariak, SMA 5 Bukittinggi menang 2-1 atas SMA 1 Solok Selatan. Grup D, SMA 1 Pariaman menang 1-0 atas SMA 1 Sungai Tarab, sedangkan di grup E, SMK 2 Padang Panjang takluk 0-1 atas SMA 1 Luak Nan Duo. Diungkapkan panitia bidang kompetisi Nursyirwan Zakaria, pertandingan yang dilangsungkan di Lapangan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Padang (UNP) harus ditunda hingga Minggu (17/ 7) ini, sebab pada Sabtu (16/7) lapangan tersebut digunakan pihak fakultas untuk melaksanakan seleksi mahasiswa. (h/cw22)

= ALAT KOMUNIKASI

Pasang Iklan Anda disini ...

= FASHION

KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

= BIRO JASA = RUPA RUPA = INFO BISNIS

Luas 510M2, lokasi di Banuaran samping TK Presiden. Hub : (0751) 7861168

Lokasi di Kota Pekanbaru. Ukuran 15x14,25x50 M2, Jln. PArit Indah. Luas 950M2 di Jln. Wonosari. Bagi yang berminat hub : 085263670013 & 081371737763

9

LIGA PENDIDIKAN INDONESIA SUMBAR

Wim Optimis Timnas Lolos dari Turkmenistan

JAKARTA, HALUAN-Pelatih timnas Indonesia Wim Rijsbergen optimistis bahwa timnas akan mampu tampil bagus dan padu serta meraih hasil maksimal meskipun minim persiapan. Timnas Indonesia akan melakoni pertandingan kualifikasi pra-Piala Dunia menghadapi Turkmenistan pada 23 Juli nanti. Kemudian pada tanggal 28 Juli mendatang, timnas Merah Putih akan menjamu Turkmenistan di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Pelatih Wim Rijsbergen yang didaulat menjadi pengganti pelatih Alfred Riedl hanya memiliki waktu sepekan untuk mempersiapkan tim menjelang pertandingan akbar tersebut. Akan tetapi, meskipun demikian, sang pelatih berkebangsaan Belanda itu tetap optimistis bahwa Indonesia akan tampil bagus dan padu di pertandingan nanti dan mendapatkan hasil maksimal. “Saya baru datang kemarin dan saya telah melihat perkembangan pemain dari kemarin hingga sekarang,” ungkapnya seusai memimpin latihan timnas di Lapngan C, Senayan, Jakarta, Sabtu (16/7). “Saya sangat tertarik untuk melihat tim ini bisa menyatu dan meraih sukses dalam waktu sepekan,” tambahnya. “Tentu saja, jika mereka punya waktu persiapan yang cukup dan kebugaran yang lebih baik, mereka memiliki kesempatan lebih baik menghadapi Turkmenistan. Tetapi, saya yakin kami bisa mendapatkan hasil yang baik disana,” tandasnya. Timnas kemarin menggelar latihan kedua sebagai persiapan untuk menghadapi pertandingan kualifikasi pra-Piala Dunia menghadapi Turkmenistan.Latihan timnas hari ini digelar di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Sabtu (16/7) WIB,dan dimulai pada pukul 08.00 pagi. Setelah melakukan pemanasan yang terdiri dari peregangan otot dan lari mengelilingi lapangan, timnas kemudian berlatih melakukan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki. Tujuannya adalah untuk membangun kerjasama tim. Sedangkan, pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang menggelar latihan secara terpisah di bawah komando pelatih kiper timnas Edi Harto. Markus Harison, Ferry Rotinsulu, dan Kurnia Mega melakukan latihan untuk meningkatkan refleks mereka. (h/inl)

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

Sekarang Anda Sudah

Bisa Memasang Iklan di Counter Kami di

GRAND MALL IKLAN BARIS, REGULER, PAKET, DLL

DIJUAL

Tanah seluas 3 Ha, Hak Milik, Penawaran Rp.200 juta /Ha, di Liki Atas Muaro Labuah Kabupaten Solok Selatan, Hub :

0811873225 / 087826879

DIJUAL SEGERA

1. Sebidang tanah di Komplek Perumahan Unand Blok B Depan Lap. Golf Hook (Kanan Kiri Jalan) 489M2. SHM (850 ribu/m2 = Bisa Nego) 2. Sebidang tanah di Komplek Perumahan Unand Kel. Pisang Luas 600 M2, 400 M2, 300 M2. SHM (650 ribu/m2 = Bisa Nego) Hubungi : Benny = 08126600950, Ismail = 082170335151, Tam = 081363403172

SHAMPO J B Shampo JB Formula Baru Hitamkan Rambut Putih Anda dan Tahan Lama

HP. 08126606724

767

DIJUAL CEPAT

Rumah Kuala Nyiur I Blok C/16. 2 Lantai, 5 KT, 3 KM, PDAM. Hub : 081267072626 (Tanpa Perantara)

CD PEMBELAJARAN BAGI GURU, ORANG TUA, SISWA SEKOLAH Software Pembelajaran TK-SD-SMP-SMA Digital Laboratory SMP & SMA Fisika,Kimia,Biologi Digital Library SMP & SMA Software Sistem Manajemen Sekolah

info http://eazy-software.blogspot.com

Pesan - Antar Hub : AZZY Komp. Jondul IV QQ 19 Tabing - PDG 085216002106 / 083181388780

DIJUAL RUMAH

1 Unit Rumah, Jl. Jeruk 18 No.388 Perumnas Belimbing. Fasilitas : 2 KT, 1 KM, LT. 64M2, Listrik 900 W, Air PDAM, Sertifikat Hak Milik, Lokasi Dekat Pasar Belimbing. Dijual Rp.79 jt (Nego). Hub : Irwanto HP. 081363971759, (0751) 9806143 841

DIBUTUHKAN

KEHILANGAN

1. Account Executive (laki-laki). 2. Telemarketing (Wanita usia 19th). Untuk Media Masa. Fasilitas : Gaji, Komisi. Untuk penempatan Cab. Baru di Batusangkar. Pendidikan SMA, SMEA. Berminat Hub : 082114617456, 082174684057

STNK BA.5625 NF. An. Syamsuir. Hilang dalam kota Padang Panjang. Bagi yang menemukan harap lapor ke Pos Polisi terdekat

MITRA UKM

JUAL ANAK AYAM KAMPUNG DOC umur 4 hari setelah di vaksin

Hub : HERI 0751 - 951 4379, 0853 76489929

DIJUAL RUMAH Rumah Type 36 di Komplek Monang Lubuk Buaya Koto Tangah, Padang. Sudah di renovasi jadi 3 kamar tidur, ruang tamu luas 4x3, ruang keluarga luas 5x4, kamar mandi 4. Bagi yang berminat hubungi nomor HP. 081266796212 (tanpa Perantara)

Travel ANNISA ADR Tour - Travel Rute : Padang-Batusangkar Batusangkar-Pekanbaru Bandara Minangkabau (Jemput antar alamat)

Hub : 082174684057

NUSANTARA AC

Jl. Gajah Mada (Simp Tinju) Padang Telp. (0751) 7711802 Mengerjakan / Menjual : - Isi Freon AC Mobil - Spare Part - Service Perbaikan - Pemasangan Bekas / Baru

ADEK : 08126752801


10

Rendo

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

Terjerat Rentenir

KONSULTASI HUKUM Diasuh Oleh: Rusdi Zen

Praperadilan untuk Laporan yang belum Ditanggapi

Pertanyaan: Bapak Konsultasi Hukum yang terhormat. Saya Agus di Pasaman, saya dianiaya oleh tiga orang. Saya sudah melaporkan peristiwa penganiyaan tersebut ke Polsek tempat saya tinggal. Namun hingga kini orang-orang yang menganiaya saya itu belum ditangkap. Pertanyaan saya, apa langkah yang saya ambil untuk mengatasi persoalan ini. Jawab: Bung Agus di Pasaman. Jika pengaduan bung belum juga diproses dan pelaku penganiayaan belum ditangkap, maka Bung dapat mem-praperadilan-kan polisi melalui pengadilan negeri setempat. ***

PERTANYAAN: Bapak konsultasi hukum yang terhormat, saya Mirna di Sungai Rumbai. Saya terlibat hutang dengan seorang rentenir dan sertifikat rumah saya memang dijadikan jaminan atas hutang yang nilainya hanya Rp10 juta. Dalam perjalanan, pada bulan keenam, pembayaran hutang saya memang sering macet. Namun yang membuat saya terkejut, tenyata hutang saya tiba-tiba saja menjadi Rp140 juta. Lalu rentenir itu datang ke rumah saya dan meminta saya mengosongkan rumah. Katanya, rumah saya itu, kini telah jadi miliknya. Apa tindakan yang bisa saya lakukan pak untuk bisa mempertahankan rumah saya. Saat menyerahkan sertifikat, antara saya dan trentenir itu sama sekali tidak ada surat menyurat. Yang ada hanya kwitansi peminjaman uang. JAWAB: Mirna di Sungai Rumbai. Rentenir atau memperbungakan uang adalah perbuatan terlarang, baik secara agama, maupun secara hukum. Jika sertifikat yang anda serahkan kepada si rentenir tanpa diikuti surat apapun, maka sertifikat berada ditangannya tanpa dasar hukum. Jika itu merupakan jaminan hutang anda, maka harus ada akta pembebanan hutang yang mesti dibuat di hadapan notaris. Kini si rentenir menyuruh anda mengosongkan dan keluar dari rumah, maka itu pun tidak ada dasar hukumnya. Saran saya anda segera saja melaporkan kejadian ini kepada polisi setempat. ***

Perbaikan Rumah Warisan PERTANYAAN: Bapak Rusdi Zen yang terhormat. Saya Dirman di Payakumbuh, saya memiliki rumah peninggalan orang tua yang kini dihuni oleh keluarga adik dan ipar saya. Rumah itu telah dihuni selama 15 tahun dan ada beberapa bagian yang telah diperbaikinya. Kini rumah itu hendak kami jual dan hasil penjualannya akan dibagikan kepada seluruh ahli waris, termasuk saya dan adik. Yang ingin saya tanyakan, apakah ada kewajiban untuk mengeluarkan biaya perbaikan yang dilakukan adik dan ipar, sebelum hasil penjualannya dibagi. Soalnya, selama menempati rumah itu, adik dan ipar tak pernah mengeluarkan sewa. JAWAB: Bung Dirman di Payakumbuh, tentu ada kewajiban untuk mengembalikan biaya perbaikan. Namun karena adik ipar itu telah menempati rumah tanpa membayar sewa, maka itu dapat dianggap impas saja dengan biaya perbaikan rumah. Akan tetapi hal tersebut perlu dijelaskan agar sama-sama mengerti. *** Untuk konsultasi ini, anda dapat menyampaikan pertanyaan ke email yanti_haluan@yahoo.com.sg, atau SMS ke nomor 085265173477 ***

Garah Si Mantaba

Salam Perikanan

Diasuh oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta

BURONAN

Teri: Si Kecil Pencegah Osteoporosis

Para pembaca setia Haluan dan pencinta rubrik Salam Perikanan Ikan teri (Stolephorus sp) merupakan salah satu jenis ikan yang populer di masyarakat sebagai sumber protein hewani. Ikan ini sejak lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai lauk makan sehari-hari. Di daerah Riau, Malaysia dan Singapura disebut ikan billis, di Sumatera Barat di sebut bada dan di Maluku di sebut ikan puri. Teri mudah diolah, rasanya pun enak. Selain itu, ikan berukuran kecil ini mulai dari kepala, daging sampai tulangnya dapat dikonsumsi. Dilaut, ikan teri umumnya hidup dalam gerombolan yang terpencar-pencar, kelimpahannya sangat tergantung kepada faktor lingkungan. Daerah penyebaran nya sangat luas, mulai dari daerah IndoPasifik, bahkan sampai ke Tahiti dan Madagaskar. Tubuh ikan teri memiliki panjang 40 – 145 mm, sisiknya tipis dan mudah terlepas, linie lateral terletak antara sirip dada dan sirip perut dan berwarna keperakan (Saanin, 1984). Di Indonesia, terdapat setidaknya Sembilan jenis teri dengan daerah penyebaran yang luas.Jenis-jenis teri yang banyak

di Indonesia adalah teri nasi (Stokphorus commrsouli), teri japuh (Dussumieria accuta) dan teri jengki (Stokphorus Insularis). Teri banyak ditangkap karena dapat dimanfaatkan baik sebagai ikan segar maupun ikan kering. Larva ikan teri yang masih kecil dan transparan juga banyak digemari masyarakat dan kemudian disebut sebagai teri nasi (Nontji, 1987). Oleh nelayan, ikan teri biasanya ditangkap dengan menggunakan alat tangkap payang, pukat cincin, jaring insang tetap, jaring

tiga lapis dan bagan tancap. Saat ini, permintaaan ikan teri mengalami peningkatan yang tinggi, baik untuk ekspor maupun konsumsi dalam negeri. Ikan teri dari Indonesia telah banyak diekspor ke beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, China dan Jepang. Untuk konsumsi dalam negeri, ikan teri banyak dipasarkan ke hampir seluruh kota di Indonesia. Dengan cara pengasinan, kualitas ikan teri dapat dipertahankan agar tetap awet. Dewasa ini usaha pengasinan ikan teri

TTS BERHADIAH

semakin berkembang, seiring dengan terbukanya pasar ekspor. Proses pengasinan teri dimulai dengan pemilahan ikan teri yang akan diolah. Setelah dipilah, ikan teri dicuci dengan air dingin untuk menghilangkan kotoran yang tercampur. Pencucian ulang dengan air bersih dilakukan untuk menghilangkan air laut dan menurunkan kadar garamnya. Setelah pencucian, proses selanjutnya adalah perebusan dengan tujuan agar ikan teri menjadi matang. Pada proses perebusan digunakan garam dengan kadar 5% sampai 6%. Sebelum perebusan, air terlebih dahulu dididihkan setelah ditambahkan garam. Setelah air mendidih, ikan teri kemudian dimasukkan ke dalam rebusan air dengan suhu perebusan sekitar 100°C dan dibiarkan kurang lebih 5-7 menit.

Selama dalam air rebusan, dilakukan pengadukan untuk meratakan panas dan menghilangkan busa pada keranjang perebusan. Ikan teri yang sudah matang ditandai dengan warna yang putih dan mengambang dipermukaan air. Ikan lalu diangkat dan diletakkan di atas lembaran kayu untuk dikeringkan. Ikan teri merupakan sumber nutrisi hewani yang sangat baik bagi kesehatan. Kandungan gizi 100 gram teri segar/ basah meliputi energi 77 kkal; protein 16 gr; lemak 1.0 gr; kalsium 500 mg; phosfor 500 mg; besi 1.0 mg; Vit A 47; dan Vit B 0.1 mg. Sedangkan ikan teri kering mengandung protein 33,4 gr, lemak 3 gr, kalsium 1200 mg dan zat besi 3,6 gr. Salah satu keistimewaan ikan teri dibandingkan dengan ikan lainnya adalah bahwa ikan ini menjadi salah satu sumber kalsium terbaik untuk mencegah terjadinya pengeroposan tulang (Osteoporosis). Osteoporosis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan massa (berat) tulang yang rendah dan kerusakan pada jaringan di dalam tulang. Pada orang yang terserang Osteoporosis, terjadi penurunan kualitas tulang dan kuantitas kepadatan tulang, sehingga penderitanya mudah mengalami patah tulang atau fraktur. Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan RI tahun 2008, Ikan teri merupakan salah satu sumber kalsium terbaik untuk mencegah osteoporosis. ***

Ajukan pertanyaan anda mengenai seluk beluk dunia perikanan dan kelautan kepada pengasuh melalui email aborperikanan@bunghatta.ac.id atau sms ke +6281374610315. Pertanyaan anda akan dijawab oleh para pakar dunia perikanan dan mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang.

Galak-galak Surang sumber: ketawa.com

Kisah Biker Nakal dan Sopir Truk

MENDATAR: 2. Perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan 5. Nama gurun di Asia 6. Besi (Ing) 7. Penyakit bengek 8. Jubah hakim 9. Nama kota di NTT 13. Pengemudi pesawat terbang 15. Gas yang keluar dari benda cair yang dipanaskan 17. Memberi izin 19. Membaca huruf satu persatu 20. Senang hati 22. Diri sendiri 25. Alat untuk merasa 26. Natural 27. Bulan suci umat Islam 30. Senang akan sesuatu 33. Keras, tidak dapat dilenturkan 35. Kumpulan yang tersusun secara teratur 36. Peralatan, perkakas 37. Nama ikan buas di Amazone

MENURUN: 1. Izin untuk membuka tambang 2. Selalu menggunakan tangan kiri 3. Memohon agar diberi 4. Kayu untuk menopang berjalan 10. Pegawai negeri 11. Liga basket terkenal 12. Pacuan sapi di Madura 14. Binatang yang bulunya berduri 15. Nama negara di Timur Tengah, singkatan 16. Bukan amatir 18. Padang rumput yang luas 21. Simpangan 23. Cuma-cuma 24. Bagian dari tangan 28. Nama suku di Papua 29. Kekal 31.Cara menentukan pemenang 32. Jauh (Arab) 33. Obat untuk malaria Kupon 34. Air gulai

022

Kirim jawaban melalui kupon di atas dan dikirim melalui Pos ke Kantor Redaksi harian Haluan, Kompleks Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang.

SEORANG pengemudi truk berhenti di sebuah kafe pinggir jalan di tengah malam untuk berhenti makan malam. Di tengahtengah makan, tiga pengendara sepeda motor yang tampak liar menderu, berjenggot, berjaket kulit, kotor. Tanpa alasan sama sekali, mereka memilih sopir truk sebagai target. Satu menuangkan lada di atas kepalanya, yang lain mengolesinya dengan pai apel, ketiga sengaja menyiram kopi di atasnya. Sopir truk itu tidak mengatakan apapun, hanya berdiri, membayar tagihan, dan pergi. “Itu sopir truk yang tidak memiliki keberanian,” ejek salah satu pengendara sepeda motor. Gadis di belakang meja, mengintip ke kegelapan malam, menambahkan, “Dia tampaknya bukan sopir truk yang baik, dia tadi pergi dan menggilas habis tiga sepeda motor di luar...” ***

Gajah Diet TERJADI percakapan antara bapak gajah dan anak gajah. Bapak: “Nak, ibumu sangat cantik. Bapak dulu berusaha dengan susah payah merebut hatinya, karena dia selalu jual mahal..” Anak: “Aku juga cantik kan, Yah?” Bapak: “Ya, iya dong, kamu mirip ibumu. Lalu, apa yang akan kamu lakukan gadis kecilku bila kamu sebesar ibumu?” Anak: “Diet, Yah...” ***

SMS Lucu

Persahabatan Seperti Kencing Persahabatan adalah seperti kencing di celana Anda, setiap orang dapat melihatnya, tetapi hanya Anda yang bisa merasakan kehangatannya. ***

Kura-Kura Memanjat Pohon SEEKOR kura-kura kecil mulai memanjat sebuah pohon dengan perlahan-lahan. Setelah selama berjam-jam mencoba, ia akhirnya sampai ke puncak, kemudian melompat sambil mengepakkan kaki-kakinya. Ia jatuh dengan keras ke tanah. Setelah sadar, ia memanjat lagi, lompat lagi, dan jatuh lagi. Kura-kura itu terus mencoba, sementara sepasang burung di atas pohon mengamati kura-kura itu dengan penuh rasa iba. Kemudian burung betina berkata kepada suaminya, “Sayang, saya rasa inilah saatnya untuk memberitahu kura-kura kecil kita kalau dia adalah anak adopsi.” ***

Harimau Bertemu Kucing DI sebuah Kebun Binatang terlihat seekor Harimau besar tengah mengaum dahsyat, ketika itu tiba-tiba ia melihat seekor Kucing. Sang Harimau mengejek jahat : “Hei kucing, badanmu kok kecil sekali!” “Oh, aku baru saja sembuh dari sakit parah,” jawab kucing memelas. Harimau : “Wah, kalau kamu nggak sakit, segede aku kali badannya ya!?” ***

Kuda Melihat Anak Zebra Seekor anak Kuda di kebun binatang bertanya pada induknya sambil menunjuk ke kandang Zebra. Anak Kuda : “Mak kenapa anak Kuda disana kok belangbelang, sedangkan aku nggak?” Induk Kuda : “Oh, itu pasti karena bapaknya hidung belang.” ***

Kucing Tai dan Rai

Ingat ga’ wktu dlu kt pux kucing kmbar..! punyaQ nmax ‘TAI’ & punyamu ‘RAI’, tetapi setahun ‘RAI’ mati..! sedih rasax hatiQ dan kini stiap Qpandangi ‘TAIku’ aQ slalu tringat pd ‘RAImu’


MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

11

18 Petak ......................................Sambungan dari Hal.1 Api cepat menjalar ke bangunan lain karena pada saat yang sama angin bertiup cukup kencang. Bangunan lain yang turut terbakar terdiri atas toko, rumah kos dan rumah warga. Api baru bisa dijinakkan tim pemadam kebakaran sekitar pukul 21.30 dengan melibatkan 12 unit mobil penjinak api yang didatangkan dari Dinas Kebakaran 7 unit, 1 Fire Rescue Damkar, 2 unit dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, dan 1 unit dari Universitas Andalas “Kerugian sekitar delapan ratus juta,” kata Basril, Kasi Operasional Dinas Pemadam Kebakaran kepada Haluan Sabtu (16/7) malam.

Kebakaran tersebut, kata Basril, menghanguskan 4 rumah warga, 12 ruko semi permanen, 2 ruko permanen. “Satu korban luka bakar bernam Ujang Usu usia 30 tahun dan Herman pingsan saat melihat kejadian itu. Kedua dibawa ke Bidan Ani tak jauh dari lokasi kebakaran,” ujarnya. Dua Kali Ledakan Saat api membubung ke langit, terdengar keras ledakan sebanyak dua kali yang sempat mengejutkan petugas pemadam kebakaran. Lebih kurang dua setengah jam petugas dibantu masyarakat bergulat menjinakkan si jago merah itu.

Dari pantauan Haluan saat kebakaran itu terjadi, lebih dari seribu warga dan mahasiswa memenuhi kawasan Pasar Baru. Lautan manusia ini juga sempat menghambat mobil pemadam kebakaran yang terpaksa bolak-balik mengisi mobil air. Sementara itu, dua kilometer dari Pasar Baru menuju arah Pasa Raya Padang terjadi kemacetan panjang yang dipenuhi kendaraan roda dua dan roda empat. Bahkan tak sedikit warga yang terjebak macet memilih memarkirkan kendaraan di bibir jalan dan rela berjalan kaki ke Pasar Baru hanya untuk melihat dahsyatnya kebakaran tersebut. (h/cw13/wan)

ANTI KORUPSI — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bibit Samad Rianto (kanan) didampingi Walikota Surabaya, Tri Rismaharini (kiri) saat menjadi pembicara talkshow dalam Integrity Fair 2011 di Balaikota Surabaya, Sabtu (16/7). Dalam kesempatan tersebut, Bibit Samad Rianto mengajak segenap masyarakat Surabaya melalui edukasi, komunitas dan pelayanan publik untuk tidak korupsi.

Golkar Bantu .............................Sambungan dari Hal.1 Penyerahan paket "Peduli Pendidikan Partai Golkar " ini juga dihadiri anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Padang Panjang masing masing Despa Remindo, Kamrita, dan Syamsir. Dari anggota sayap hadir Dedi Ariadi, Marzuki Darusman, Sonny Rajab, dan anggota pengurus lainnya. Ketua DPD I Partai Golkar Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim usai penyerahakan kepada

wartawan mengatakan, bantuan ini merupakan Bakti Sosial Pendidikan Partai Golkar di Sumatera Barat. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun guna membantu anak didik kurang mampu yang tersebar di seluruh Kabupaten dan kota di Sumatera Barat. " Partai Golkar sangat komit dengan pendidikan terutama membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu, "ujar Hendra Irwan Rahim.

Ketua DPD II Partai Golkar kota Padang Panjang Asril Kasoema menambahkan, bantuan ini merupakan bukti kepedulian Partai Golkar terhadap masyarakat kurang mampu. Untuk itu hendaknya bantuan ini jangan dilihat dari jumlahnya, namun pandanglah dari sisi manfaatnya. Sebab bantuan ini juga diserahkan Partai Golkar untuk keluarga miskin di daerah lain. (h/son)

Abrori dan ..................................Sambungan dari Hal.1 Kapolda NTB Brigjen Polisi Arif Wachyunadi dan Kepala Satuan (Kasat) Brigade Mobil (Brimob) Polda NTB Kombes Pol. Imam Santoso, ikut dalam helikopter yang diterbangkan dari Dompu menuju Mataram. Sebelum dibawa ke Mataram, Ustadz Abrory sempat diinapkan di Kabupaten Dompu untuk memberikan keterangan awal. Saat tiba di Bandara Selaparang Bima, Ustad Abrori langsung dinaikkan ke kendaraan taktis (rantis) Baracuda Brimob Polda NTB, namun kepalanya ditutup kain hitam, dan dikawal lima orang anggota Brimob. Ustad Abrori dikejar polisi sejak Rabu (13/7) atau saat penggerebekan Ponpes Umar Bin Khatab Bima itu, namun polisi tidak menemukan seorang pun pengurus dan para santri dalam ponpes itu. Namun, polisi menemukan sejumlah bahan peledak dan benda berbahaya lainnya, yakni sembilan buah bom molotov yang dirakit menggunakan botol, 30 batang anak panah, dua unit perangkat utama komputer (CPU) dan satu unit printer, dan sepucuk senapan angin. Polisi juga menemukan sebilah pedang, sebilah golok, sebilah kapak, satu unit telepon genggam (HP), satu peti Al Quran, dan selembar kaos/ rompi seragam laskar Jamaah Anshory Taudid (JAT), puluhan keping VCD jihad dan sejumlah bahan perakit bom seperti kabel, solder dan korek api. Penggerebekan Ponpes Umar Bin Khatab itu dilakukan pada hari ketiga setelah ledakan bom rakitan di ponpes itu, karena upaya polisi dihalang-halangi pengurus dan para santri serta mantan santri, serta adanya dugaan bahan peledak di pintu masuk ponpes itu. Ledakan bom rakitan di salah satu ruangan dalam Ponpes Khilafiah Umar bin Khatab, itu terjadi pada Senin (11/7) sekitar pukul 15.30 Wita, yang menewaskan seorang pengurus ponpes yakni Suryanto Abdullah alias Firdaus. Jenasah Firdaus diambil sanak keluarganya dari lokasi kejadian karena polisi tidak diizinkan masuk ke ponpes itu, meskipun untuk tugas olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), kemudian menyerahkannya kepada polisi. Jenasah Firdaus diotopsi dan pada Selasa (12/7) malam, kemudian diserahkan kepada sanak keluarganya untuk dikuburkan. Kapolda NTB mengatakan, saat ditangkap Ustadz Abrori bersikap kooperatif dan menyatakan akan bertanggung jawab dan siap untuk membantu kepolisian dalam rangka penegakan hukum. “Kami bawa ke Mapolda NTB untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut, terkait dugaan keterlibatannya

dalam jaringan teroris seperti yang diberitakan belakangan ini,” ujarnya. Hasil pemeriksaan awal, kata Arif, mengarah kepada dugaan keterlibatan Ustad Abrori dalam jaringan teroris sehingga akan dikenakan pasal tindak pidana terorisme. Delapan Tersangka Polda Nusa Tenggara Barat menetapkan delapan tersangka terkait kasus ledakan bom rakitan Pondok Pesantren Khilafiah Umar Bin Khatab, termasuk ustad Abrori. Mereka akan dikenakan Undang Undang Terorisme yakni pasal 13 B. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) AKBP Sukarman Husein di Mataram, Sabtu mengatakan, Undang Undang (UU) terorisme yang dimaksud yakni UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Pasal 13 B dalam UU tersebut menyebutkan seseorang menyebarkan kebencian yang dapat mendorong orang, memengaruhi orang atau merangsang terjadinya terorisme dapat dikenakan pidana paling singkat tiga tahun dan paling lama 15 tahun. Kedelapan tersangka tindak pidana terorisme itu yakni Mustakim Abdullah (17) berstatus pelajar asal Desa O’o, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Rahmat Ibnu Umar (36) swasta asal Desa Talabiu, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, M. Yakub (26) kondektur bemo asal Desa Waro, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Berikutnya, Rahmat Hidayat (22) swasta asal Desa O’o, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Zulkifli (23) tani yang juga berasal dari Desa O’o, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Muslimin Talib (38) guru asal Desa Woja, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu., dan Sahrir H. Manhir (23) pengendara ojek asal Desa O’o, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu dan Abrori. Selain Abrori, tujuh tersangka lainnya merupakan santri dan sanak keluarganya. Keterlibatan mereka karena ada keterkaitan dengan barang bukti yang ditemukan dan mereka mengetahui aktifitas yang dilakukan di Ponpes tersebut, namun tidak melaporkan kepada aparat berwajib. Satgassusgab Polda NTB juga mengincar sejumlah pengurus Pondok Pesantren Khilafiah Umar Bin Khatab yang teridentifikasi terlibat tindak pidana terorisme, meskipun pimpinannya sudah ditangkap. Pengurus Ponpes Umar Bin Khatab itu dikabarkan melarikan diri ke daerah pegunungan di wilayah Kabupaten Bima dan Dompu, namun sudah teridentifikasi dari hasil pemeriksaan saksi. Dari hasil penyelidikan awal

diketahui penghuni Ponpes Umar Bin Khatab Bima itu terdiri dari 15 orang alumni santri yang sebagiannya menjadi pengurus ponpes dan 36 orang santri yang masih menjalani pendidikan. Bom Buku Sementara itu, rumah Brigadir Polisi Mulyadin, di Kampung Melayu, Kecamatan Asakota, Kota Bima, NTB diteror bom buku Sabtu (16/7). Empat gadis bercadar berusia 18 tahun, yang diidentifikasi sebagai pelaku, telah diamankan. Sofian As’ary, warga setempat yang berada di lokasi kejadian mengatakan, pukul 15.30 wita, anak Brigadir Mulyadin melihat tiga perempuan bercadar masuk pekarangan rumahnya dan meletakkan sebuah kantong berisi buku tebal di dekat tangga rumah. Rumah Mulyadin adalah rumah panggug terbuat dari kayu. Satu perempuan bercadar lainnya berada di luar pekarangan. Melihat itu, sang anak memberitahu orang tuanya. Namun empat perempuan bercadar itu melarikan diri, dan menghilang di perkampungan. Melihat sebuah buku tebal dan mencurigakan, warga lalu berinisiatif melaporkan benda mencurigakan itu pada polisi. Rumah Mulyadin hanya berjarak 75 meter dari Polsek Asakota, tempatnya berdinas seharihari. Satu setengah jam kemudian Tim Gegana Brimob Bima tiba di lokasi. Benda mencurigakan itu lalu diledakkan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Penyisiran Tim Gegana di tempat kejadian juga tidak menemukan benda mencurigakan lain. “Serpihan buku yang telah diledakkan dibawa Gegana,” kata Sofian. Kapolresta Bima, AKBP Kumbul Kusdwijanto mengatakan, pihaknya menerima laporan benda mencurigakan itu dari warga. “Empat orang telah kami amankan untuk dimintai keterangan. Semuanya perempuan. Masih remaja. Usianya sekitar 18 tahun,” katanya. Polisi, kata Kumbul, masih mendalami motif empat perempuan ini. Empat perempuan itu diamankan di rumah mereka, yang berdekatan dengan rumah Brigadir Mulyadin, berjarak 10 meter. Empat perempuan itu dimintai keterangan di Mapolresta Bima. Sementara dipastikan, dua dari perempuan bercadar itu adalah bersaudara. Sementara dua lainnya bertetangga. Dari rumah empat perempuan ini, polisi mengamankan beberapa cadar dan jubah perempuan, termasuk sebuah tas. Kejadian ini sempat menggemparkan warga kampung. Lokasi kejadian yang berada di pinggir jalan dipadati warga. (h/met/ant/dtc)

Kapal Patroli ...............................Sambungan dari Hal.1 mengatakan, keenam petugas yang tewas itu adalah James Sipahutar (55), Ahmad Yani (48), Djonhaidi Purba (53), Iwanoto (52), Chandra Meksi (47), dan Sukamto (53). Dalam ledakan yang terjadi atas kapal patroli nomor 15001 dengan panjang 15 meter itu, turut tewas anak buah kapal yang bernama Kurnia (23). Meski sempat hilang, beberapa jenazah petugas Bea Cukai tersebut berhasil ditemukan kembali. Sedangkan dua petugas BC lainnya Zulbasrin dan Susanto selamat meski harus menjalani perawatan di RS Columbia Asia Medan karena mengalami luka serius. Dengan suara yang terkesan

menahan tangis, Kakanwil Bea Cukai Maimun Sulaiman mengungkapkan rasa duka citanya dan mengharapkan pihak keluarga korban untuk selalu tabah. Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Agung Kuswandono mengatakan, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, ledakan itu terjadi karena meledaknya genset yang berada di kapal patroli tersebut. Ledakan itu terjadi sekitar satu mil dari lepas pantai ketika melaksanakan patroli di perairan pantai timur Sumut. Pihaknya akan mendalami lagi penyebab ledakan tersebut. "Namun, kami menganggap peristiwa ini sebagai musibah," katanya.

Ditemukan Nelayan Sesosok mayat korban kecelakaan kapal patroli Bea dan Cukai Belawan Medan tersebut ditemukan oleh nelayan Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu dinihari. "Beberapa orang nelayan berhasil menemukan mayat korban kecelakaan kapal Bea Cukai (BC) tidak jauh dari garis pantai perairan Pantai Labu," kata Bendahara Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Deli Serdang OK Hatta di Pantai Labu, Sabtu (16/7). Berdasarkan identifikasi pihak kepolisian setempat, lanjut dia, korban tewas diketahui bernama Jhon Edi Purba yang juga petugas Kanwil Direktorat Jenderal BC I Belawan. (ant)

ANTARA

Penggunaan Dana ......................Sambungan dari Hal.1 untuk membayar gaji pegawai dan untuk perjalanan dinas. Komitmen ini sudah disampaikan Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim beberapa waktu lalu ketika memimpin rapat yang sama. “Masing-masing SKPD sudah diingatkan Wagub agar anggarannya lebih realistis dan bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat serta untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. Rapat kali ini sebenarnya juga akan dipimpin Wagub, namun saat bersamaan Wagub harus mendampingi Menteri selama berada di Sumbar,” terang Mahmuda yang didampingi Kepala Biro Administrasi Pembangunan, Suhermanto Raza. Dari pemaparan masing-masing SKPD tersebut, kata Suhermanto Raza, SKPD penunjang yang terdiri dari BKD, Bappeda, Sekretariat DPRD Sumbar serta Inspektotar Provinsi, pada umumnya alokasi anggaran mereka cukup berimbang. Hanya ada beberapa usulan agar aktifitas yang sudah dibuat itu dijadwal ulang kembali, terutama untuk perjalanan dinas yang harus sesuai kebutuhan. Namun, Sekretaris Inspektorat Mardi mengatakan, pihaknya tidak dapat melakukan tugas pembinaan dan pemeriksaan ke semua SKPD yang jumlahnya 56 unit di lingkungan Pemprov Sumbar, ditambah lagi evaluasi penyelenggaraan peme-

rintahan kota/kabupaten di Sumbar. Begitu juga untuk perjalanan dinas, bila dibanding dengan Bappeda, jumlah perjalanan dinasnya lebih sedikit, padahal beban tugas cukup banyak. Alokasi anggaran yang diperoleh hanya Rp7,8 miliar tahun 2011, sekitar Rp626 juta untuk rapatrapat koordinasi dan konsultasi ke luar dan dalam daerah dan untuk pemeriksaan dan pengawasan penyaluran dana Kredit Mikro Nagari Rp150 juta. “Tugas kita melakukan pembinaan dan pemeriksaan seluruh SKPD dank e Pemko/Pemkab. Tetapi anggaran kita terbatas, jauh dibawah Bappeda Sumbar. Tahun ini kita dapat anggaran Rp7,8 miliar, hingga Juni realisasi anggaran itu sudah Rp4 miliar,” kata Mardi. Sekretaris DPRD Sumbar, Nasral Anas mengaku kewalahan mengalokasikan anggaran untuk pimpinan dewan. Tahun 2011, diperoleh alokasi anggaran Rp75,5 miliar, yang terdiri dari belanja tidak langsung Rp20,3 miliar dan belanja langsung Rp55,2 miliar. Untuk perjalanan dinas dalam daerah pimpinan atau yang mewakili pimpinan DPRD dalam rangka menghadiri rapat-rapat, koordinasi dan konsultasi Rp1,8 miliar. “Kita minta Sekwan dapat melakukan penjadwalan ulang kegiatankegiatan tersebut. Sesuai arahan Wakil Gubernur Sumbar, perjalanan dinas itu harus dirasionalisasi,” kata

Suhermanto. Lalu, RS Ahmad Mukhtar Bukittinggi, saat ditanya Mahmuda tentang banyaknya perjalanan dinas dalam 1 bulan, terungkap bahwa perjalanan dinas ke Jakarta itu satu kali dalam 2 bulan. Anggaran untuk belanja langsung Rp53,8 miliar dan belanja tidak langsung Rp34,46 miliar. Berikutnya, Dinas Prasjal Tarkim Sumbar, tahun 2011 mendapat alokasi dana Rp283,8 miliar yang terdiri dari belanja tidak langsung Rp35,8 miliar dan belanja langsung Rp247 miliar. Lebih terperinci, untuk perjalanan dinas sebesar Rp4,1 miliar, dan sekitar RpRp2,92 miliar untuk perjalanan dinas dalam daerah dan Rp1,89 miliar untuk luar daerah. Sedangkan Dinas PSDA mendapatkan alokasi anggaran Rp104,8 miliar, diantaranya Rp15 miliar untuk belanja tidak langsung (membayar gaji pegawai) dan Rp89,8 miliar untuk belanja tidak langsung. Dalam belanja tidak langsung juga masih ada untuk belanja pegawai sebesar Rp1 miliar, belanja barang dan jasa Rp18,1 miliar dan belanja modal Rp70,6 miliar. Setiap SKPD selalu dikejar Mahmuda dengan pertanyaan agar merinci item per item pemakaian anggaran tersebut. Maksudnya agar tergambar persentase anggaran yang benar-benar dapat dinikmati untuk kesejahteraan rakyat. (h/vie)

Saya Ingin ...................................Sambungan dari Hal.1 lagu diubah menjadi lucu dan canda. Semua larut seolah tak ada senioritasyunioritas. Batas pun lenyap, sembari bergoyang irama dangdut. Meski cuaca panas terik, Yuna terlihat menikmati acara penutupan MOS itu. Sekilas tak ada yang berbeda dari Yuna, begitu ia akrab disapa. Sama-sama memakai seragam dan topi sebagai kostum wajib MOS. Sama-sama panas-panasan menunggu penutupan berakhir. Namun begitu, secara fisik Yuna memang tak seperti teman-temannya yang lain. Yang bisa berlarian ke sana ke mari semaunya. Ia hanya bisa duduk dan menikmati dari kursi rodanya. Jika ingin ke manamana, ia dibantu dua orang temannya karena lantai di SMA 10 memang tidak rata. Ia sedikit kesulitan kalau sendirian. Ia memang hanya bisa menikmati semua itu dari atas kursi roda. Yuna—dari sekian ribu korban gempa pada 30 September 2009 lalu—termasuk salah seorang yang jadi korban, kendati alhamdullilah selamat, tapi kedua kakinya diamputasi dan itulah sebabnya kini ia berada di atas kursi roda. Tapi itu tak jadi halangan baginya untuk mengejar cita-cita. “Ingin jadi dokter,” katanya sambil tersenyum saat berbincang dengan Haluan. Mengenang peristiwa yang sangat memilukan yang nyaris 3 tahun telah

berlalu itu, membuat air matanya berlinang. Sore itu, ia dan temantemannya sedang mengikuti Bimbingan Belajar (Bimbel) di Gamma Tarandam Padang. Tiba-tiba gempa datang. Ia dan seluruh siswa dan guru Gamma panik dan histeris. Sebelum sempat berbuat apa-apa, kakinya dihimpit bahan bangunan yang runtuh. Lalu karena infeksi, kedua kakinya terpaksa harus diamputasi. Sejak itulah kursi roda selalu menemaninya. Awalnya, ia mengikuti Bimbel agar maksimal dalam belajar untuk tembus tes penerimaan di SMA 10 Padang. “Sejak SMP saya memang memimpikan sekolah di sini dan akhirnya terkabul,” katanya senang. Salah seorang guru, Erna Rekan mengatakan, Yuna punya semangat tinggi untuk sekolah dan mengejar cita-citanya. “Matanya selalu memancarkan semangat. Ia juga tak ingin diperlakukan berbeda,” jelas guru Bahasa Inggris itu. Putri dari Adrianus Anwar (54) dan Maini Evi Yanti (44) itu punya cita-cita tinggi. Ia ingin jadi dokter suatu hari nanti. Hal itu akan diwujudkannya dengan belajar sungguh-sungguh. Ia juga akan mengikuti Ekstra Kurikuler Olimpiade untuk mendukung cita-cita dan minatnya.

“Saya mau ikut Olimpiade Matematika,” kata mantan siswa SMP 8 ini. Penutupan Mos Terlambat Penutupan Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMA Negeri 10 dan SMA Negeri 2 Padang ditutup dengan cara berbeda. Di SMA 10, rangkaian akhir dari MOS itu diisi dengan penampilan yel-yel setiap kelas, penampilan minat dan bakat, demonstrasi ekstra kurikuler (ekskul), dan penobatan “King” dan “Queen”. Sedangkan di SMA 2, ditutup dengan penobatan King dan Queen, upacara dan sedikit kata sambutan dari panitia dan guru. Di SMA 2, acara penutupannya dimulai lebih lambat. Baru dilaksanakn pada pukul 15.30 WIB. Sedangkan di SMA 10 hampir usai pada jam yang sama. Hal itu disebabkan oleh acara tambahan dari panitia dan alumni SMA 2. Ada sekitar 25 orang alumni ikut di acara penutupan itu. “Anak baru itu sudah pada lelah, acara penutupan ini harus segera dilaksanakan. Semakin cepat semakin baik,” ujar Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMA 2, Enny Sasmita, Sabtu (16/7). Akhirnya salah seorang guru maju ke podium dan berkata dengan nada sedikit kesal pada para panitia MOS untuk segera menutup acara karena tak ada yang perlu ditunggu lagi.

Keltan Gugat ..............................Sambungan dari Hal.1 Ditambahkan Rifka, objek perkara terbagi atas empat kepemilikan. Keempat pemilik adalah Zulkifli, Rukmini, Hayati dan Cahaya Murni. Keempatnya merupakan anggota Keltan Sepakat yang dalam pengelolaan lahan bekerjasama dengan PT PMJ. Bukti kepemilikan lahan disertai dengan kewajiban Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang selalu dibayarkan penggugat setiap tahunnya. “Sertifikat tersebut juga belum pernah dicabut atau dibatalkan oleh lembaga yang berwenang. Jadi pengalihan ini juga sudah melanggar Pasal 27 UU 1960. Jadi, Bupati Pasbar tidak memiliki hak atau wewenang untuk melakukan pengalihan,” kata Rifka. Selain menyesalkan peralihan hak yang terjadi karena keluarnya SK Bupati, para tergugat juga tidak terima karena pada 31 Januari 2011, Bupati Pasbar juga mengirimkan surat kepada PT PMJ, agar pembayaran hasil penjualan tandan buah segar (TBS) yang sebagian milik peng-

gugat, tidak diserahkan kepada Koperasi Unit Desa (KUD) Desa Damai Sejahtera, yang selama ini jadi naungan Keltan Sepakat. Atas gugatan yang dimasukkan, Rifka Zuwanda berharap kepada majelis hakim yang diketuai Syafaat untuk melakukan penundaan pelaksanaan SK Bupati Pasbar yang tertanggal 23 Maret 2011. Rifka juga berharap majelis hakim PTUN Padang mengabulkan seluruh gugatan yang dimasukkan. Sementara itu, Ketua Keltan Sepakat, Sutan Kamenan, juga berharap PTUN Padang membatalkan SK yang dikeluarkan Bupati, serta mengembalikan hak kepemilikan kepada anggota Keltan Sepakat. “Kita juga berharap PTUN Padang memerintahkan Bupati Pasbar untuk mencabut SK-nya yang sudah merugikan sebagian masyarakat tersebut, termasuk membayar perkara,” jelas Sutan Kamenan. Sementara itu, dalam jawabannya, Bupati Pasbar Baharuddin melalui kuasa hukumnya Fadli SH, mem-

bantah dan menolak seluruh tuntutan tergugat. Fadli juga mengungkapkan kalau para penggugat tidak berkepentingan sebagai penggugat karena pembagian lahan plasma milik petani, sudah diatur berdasarkan surat kesepakatan bersama ninik mamak Kinali tentang penyelesaian tanah Langgam dan IV Koto Kecamatan Kinali tanggal 14 Desember 1996. “Penggugat juga tidak berkepentingan dengan lahan Phase II milik Keltan Majosedeo, karena sudah ditetapkan untuk anak kemenakan Majosedeo sesuai kesepakatan ninik mamak. Gugatannya juga kabur,” kata Fadli yang juga staf Bagian Hukum Kabupaten Pasbar. Dalam persidangan itu, hakim hanya mendengarkan eksepsi dan jawaban dari kedua kubu yang bersengketa. Setelah keduanya membacakan pokok-pokok permasalahan, majelis hakim akhirnya mengundur sidang pada Kamis (21/ 7) mendatang, dengan agenda replik.(h/dfl)


12

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

TK IQRA PADANG

BUAH HATI DIVA

Ingin Menjadi Suster

Menanamkan Pendidikan Islam Janji Rian Secara Khusus D Oleh: NOVRI CANDRA

RUMAH di komplek perumahan di Jalan Gapura No. 7 Air Tawar ini, berbeda dengan rumah-rumah lain yang ada di sekelilingnya.

PIPINYA tembem, kulitnya sawo matang. Walaupun jam sekolah telah usai, namun Diva masih tampak asik bermain ayunan di sekolah barunya, TK Iqra. “Diva belum mau pulang, masih ingin main,”ujarnya saat sang ibu mengajaknya pulang. Bermaian dan belajar di sekolah, menjadi keasyikan tersendiri bagi Diva. “Senang di sekolah, banyak teman, banyak permainan juga,”katanya. Selain itu, ia juga senang diajari oleh guru-guru di sekolah, tentang berbagai pengetahuan dan do’a-do’a. Ketika ditanya cita-citanya, Diva yang baru saja merayakan ulang tahun pada tanggal 28 Juni alu menjawab,” Ingin jadi suster, biar bisa menolong orang sakit kata mama,”ujarnya lucu. (h/cw16)

PROFIL RATNA DEWINA

Pengabdian Tanpa Batas TIGA puluh sembilan tahun lalu, perempuan bernama lengkap Ratna Dewila ini, sudah mulai mengajar di Taman Kanak-Kanak. Hingga kini dan telah memiliki dua orang cucu, ia masih konsen di dunia pendidikan anak dengan menjadi Kepala Sekolah TK Iqra Padang. “Pertama kali saya bergabung dengan TK Iqra pada tahun 1996, namun mengajar TK sudah saya geluti sejak tahun 1972,”ujar perempuan yang akrab disapa Bu At itu. Sebelumnya, perempuan kelahiran 19 Januari 1952 tersebut, mengajar TK di Batusangkar. Kecintaannya terhadap dunia pendidikan, membuatnya kembali ingin bergelut dengan dunia anak-anak di TK Iqra. Namun kini sebagai Kepala Sekolah. Kesenangannya mengajar di TK tak lepas dari citacitanya semasa remaja dulu. “Saya senang mengajar di TK, karena sudah menjadi cita-cita saya juga. Ketika cita-cita itu bisa diraih saya semakin mencintai pekerjaan ini,”ujarnya. Banyak suka duka yang dialami Ratna selama mengajar di Tk. Karena sudah menjadi bagian dirinya, ia sama sekali tak terkendala dengan betbagai kelakuan atau tingkah polah anak-anak. “Semuanya dijalani dengan profesional, sesuai dengan ilmu yang didapat. Kalau sudah cinta akan tugas, apapun kendalanya akan bisa diatasi,”tegasnya. Baginya tak ada sisi negatif dari menjadi guru atau Kepala Sekolah TK. “Guru TK itu harus selalu ceria, tidak ada kemarahan, yang ada hanya mendorong dan memotivasi murid untuk menjadi lebih baik,”jelas warga Tabing ini lagi. Kini, nenek dua cucu akan segera pensiun dari masa tugasnya menjadi Kepala Sekolah. “Insyaallah Januari 2012 saya akan pensiun, tapi bergelut dengan dunia anakanak akan tetap menjadi kesenangan bagi saya,” tutupnya. (h/cw16)

Dari luar, rumah ini terlihat seperti rumah biasa. Terlihat sebuah gerbang berwarna coklat dengan terali berwarna senada. Namun, ketika kita memasuki halaman rumah, tampak ayunan, seluncuran dan arena panjat berwarna warni. Masuk ke dalam, terlihat ruangan dan kamar-kamar rumah pun telah disulap menjadi kelas-kelas, dengan dinding yang penuh ditempeli berbagai gambar berwarna. Selain itu juga ada bangkubangku dan meja untuk belajar. Ya, rumah ini telah disulap Nurwati bersama suaminya Admin Ilyas menjadi sebuah Taman Kanak-Kanak. Mereka memberi nama TK ini, TK Iqra. “Dulu, almarhum bapak tinggal di komplek perumahan, yang ada sekolah TK khusus untuk anak-anak Kristiani. Saat itu beliau berpikir untuk membuat TK khusus Islam pula. Tak lama cita-cita itu terwujud, maka didirikanlah TK Iqra’ ini pada tahun 1992,”jelas pemilik sekaligus ketua yayasan, Nurwati, saat ditemui Haluan, diruangan Kepala Sekolah TK Iqra’, Sabtu (16/7). Lebih lanjut, menurut Nurwati, sekolah yang berada di bawah Yayasan Bina Warga Padang miliknya ini awalnya adalah sebuah kos-kossan yang diperuntukkan bagi mahasiswa Unand yang saat itu masih kuliah di kawasan Air Tawar. “Setelah Unand dipindahkan ke kawasan Limau Manis, bapak berpikir untuk membuat TK ini,” ujarnya. Saat itulah, ia bersama sang suami mulai mendirikan TK

Iqra’ dengan pembiayaan pribadi. “Bapak dulunya guru juga, dinas di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, jadi beliau memang ingin berpartisipasi dalam dunia pendidikan saja, tidak ingin mencari keuntungan materi dari TK ini,” kenangnya lagi. Dengan biaya mandiri, kini TK Iqra menjadi TK yang dipercaya bagi warga sekitar. “Alhamdulillah kini sudah banyak alumninya, sekitar seribuan, mereka yang dulu sekolah disini juga kembali menitipkan anak-anaknya untuk TK disini,”ujarnya lagi. Selain fasilitas belajar dan beramin, TK ini sudah memiliki mobil antar jemput. “Namun karena sekarang orangtua cenderung mengantar jemput

anaknya masing-masing dengan motor, kini mobilnya tidak dipakai lagi,”ujarnya sambil tersenyum. Untuk tahun ajaran baru, TK Iqra telah memiliki 33 orang murid yang dibagi dalam tiga kelas. Setiap anak dikenakan biaya SPP sebesar Rp40 ribu perbulan. Sekolah ini kini dikelola oleh seorang Kepala Sekolah dan lima orang guru honor . Setiap pagi anak-anak datang ke sekolah pukul 08.00 WIB. Sebelum masuk kelas anakanak diwajibkan membaca Iqra. Setelah itu satu persatu mereka memasuki kelas untuk belajar hingga pukul 11.00. Setiap anak juga memiliki buku laporan yang akan dievaluasi setiap hari. (h/cw16)

UA setengah jam sudah Ari menuggu sahabatnya, kemaren mereka berjanji akan pergi bermain sepeda ke kampung sebelah, karna bertepatan pada hari itu adalah hari minggu. Ari menyetujui janjinya dengan Rian, tapi entah kenapa Ari tidak tahu kemana pergi nya Rian. Sedangkan Rian telah menjanjikan bahwa hari ini akan pergi bermain. Ari yang sudah mulai bosan menunggu, terpaksa mengayuh sepedanya kembali pulang. Sampai di tengah perjalanan menuju rumahnya, Ari melihat Rian sedang asyiknya bermain kelereng dengan temannya yang lain. Ari berhenti sejenak, “percuma saja, dia sedang asyk bermain” gerutu Ari sambil mengayuh sepedanya kembali. Sesampai di rumah, ibunya Ari heran melihat anaknya yang tiap harinya semangat sekarang lesu,” kenapa kamu Ri, gak jadi pergi maennya?” Tanya mamanya sambil menuju kea rah Ari, Ari yang kecewa langsung menceritakan semua kekecewaannya. Mamanya tertawa kecil, “masa, masalah itu saja jagoan mama lesu”. Keesokan harinya di sekolah, Rian menghampiri Ari, dan menceritakan kepada Ari bahwa dia kemaren menang main kelereng dan ia tertawa riang, sementara Ari masih menggerutu dalam hatinya, dia mencoba untuk marah kepada Rian, namun dia langsung ingat nasehat ibunya. Dan ia langsung pergi menuju kelas dan meninggalkan Rian sendiri, Rian pun merasa heran kenapa sahabatnya pergi meninggalkannya. Rian yang orangnya tidak mau tahu, langsung pergi kekantin dan menceritakan kepada semua temannya, bahwa ia menang main kelereng. Haripun sudah siang, semua siswa berlarian meninggalkan kelas dan menuju rumahnya masingmasing. Di pintu gerbang sekolah Rian kembali bertemu dengan Ari, dan ia mengajak Ari untuk pulang bareng. Diperjalanan mereka sangat gembira, Ari yang tadinya kecewa, sekarang tidak lagi karna Rian sudah minta maaf, Ari pun memaafkannya. Sebagai penebus kesalahannya, Rian rela menggendong Ari sampai kerumahnya, tapi Ari tidak mau karna badannya lebih besar dari badan Rian, Dia mersa kasihan kalau Rian menggendongnya. Masih dalam perjalanan menuju rumah mereka masing-masing. Rian kembali membuat janji kepada Ari, Rian menjanjikan kalau nanti sore akan pergi kerumah Buk Fitri, yaitu gurunya, yang sedang sakit. Mendengar itu Ari langsung menyetujuinya, karna ia sudah lama ingin pergi kesana, melihat guru kesayangannya itu.

Sebelum mereka sepakat jam berapa pergi, Ari lansung berkata dengan tegasnya kepada Rian, dia tidak mau kalau janji ini sampai batal. Rian yang sering membatalkan janji, sekarang mencoba membuat Ari percaya seratus persen, “Kalau saya membatalkan janji ini, saya rela badan saya ini tambah kurus” katanya sambil meyakinkan. Setelah mendengar itu, Ari makin percaya, dia tidak akan ragu lagi kalau sahabatnya akan mungkir janji. Sekarang haripun sudah sore, Ari yang tadi di janjikan Rian sudah menuggu bersama sepedanya, Rian menjanjikan kalau mereka akan bertemu di jembatan dekat sekolahnya. Sudah satu jam Ari menunggu, namun Rian belum juga kelihatan, Ari yang mulai bosan mencoba bersabar, “Mungkin Rian sedang mandi atau membantu Ibunya” Ari bicara dalam hatinya dan masih bersabar. Ari masih menuggu, namun Rian belum juga datang, sebentar lagi matahari akan tenggelam. Tanda-tanda kedatangan Rian belum juga ada, Ari masih mencoba menuggu. Sekarang Ari sudah mulai teramat bosan. Ia langsung menuju rumah Rian, sesampai disana, dia tidak menemukan Rian, malah orang tuanya mengatakan kalau Rian pergi bersepeda dengan teman-temannya. Mendengar itu, Ari tidak akan pernah percaya lagi dengan sahabatnya itu, “Walaupun dia minta maaf, saya tidak akan memaafkannya, kalau berjanji saya tidak mau lagi,” gerutu Ari di atas sepeda sambil menuju rumahnya. Rian sekarang sudah pulang kerumahnya dan orang tuanya pun mengatakan, kalau Ari tadi datang dan menanyakannya. Rian cuek saja dan tidak sedikitpun merasa bersalah. Hari sudah malam semuanya tertidur lelap namun tidak dengan Rian, ia berteriak sekeraskerasnya, orang tuanya terbangun dan terkejut, mereka langsung menuju kamar Rian, mereka melihat Rian ketakutan, orang tuanya mencoba menenangkannya. Tidak lama kemudian Rian sudah tenang, dan ia menceritakan kepada oarang tuannya, bahwa ia bermimpi ada seekor burung Elang besar membawanya terbang dan sampai di atas angkasa. Elang itu melepaskannya dan ia terjatuh di atas batu besar, serta mengalami patah tulang. Rian yang tidak pernah mimpi aneh seperti itu, merasa heran dan ia mencari apa kesalahan yang telah ia lakukan. Dia teringat tentang janjinya dengan Ari dan menyadari telah membuat kesalahan. Besoknya Riamenemui Ari dan meminta maaf. Sejak saat itu, Ria selalu menepati janjinya. ***


13

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

MINANGKABAU yang terdiri dari berbagai suku, menginspirasi Novia Hertini untuk melahirkan berbagai karya design busananya. Tengoklah, perpaduan busana budaya Pakistan dan Minangkabau, sangat mempesona. Warna-warni busananya, sangat mempesona. Ditambah detil bordiran yang dipadu dengan tenunan asli Minangkabau. Semuanya menjadi satu perpaduan yang indah. Untuk Anda yang muslimah, penutup kepala yang dibuat senada dengan bahan busana, akan semakin melengkapi daya tarik busana yang cocok dikenakan pada berbagai acara resmi maupun setengah resmi ini. Jadi, tak ada salahnya untuk mencohba desain Novia Hertini ini. ****


14

Kultur

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

ESAI FESTIVAL SITI NURBAYA

Dari Fiktif ke Fakta: Tafsir Keliru Disbudpar Oleh RAGDI F. DAYE

“MINYAK abih, samba ndak lamak.” Festival Siti Nurbaya 2011 baru saja usai. Acara yang digadang-gadangkan oleh pemerintah kota sebagai ikon pariwisata Kota Padang ini menghabiskan dana APBD sebesar ratusan juta rupiah—untuk pengadaan hadiah. Apabila indikator kesuksesan acara serupa ini diukur dari jumlah pesertanya, maka festival ini gagal total karena jumlah penonton acara ini setiap harinya tak sampai 100 orang, kecuali pada saat pembukaan dan penutupan. Boro-boro mendatangkan wisatawan dari ujung dunia, acara ini hanya diramaikan oleh rombongan peserta, fotografer, wartawan, PKL, dan—tentu saja—panitia dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sendiri. Utopia yang dilambungkan ketika acara ini mulai digelar benar-benar membuat jengah. Di dalam wawancara dengan sebuah media (Singgalang, Minggu, 3 Juli 2011), Kadis Budpar Kota Padang mengungkapkan alasan digelarnya acara ini, yakni “Kota/kabupaten lain di Indonesia banyak memiliki ikon kegiatan seni dan budaya. Lalu, banner-nya sering terpajang pada tempat-tempat strategis di Jakarta, termasuk di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Sementara itu, Kota Padang tak terlihat banner-nya. Dari situlah muncul ide saya untuk menciptakan suatu kegiatan yang menjadi ikon Kota Padang. Makanya, muncullah ide untuk menciptakan kegiatan seni dan budaya dengan nama Sitti Nurbaya.” Saya yakin sekali Pak Kadis telah melakukan studi mendalam sebelum merealisasikan ide briliannya ke dalam wujud Festival Siti Nurbaya. Niat baiknya untuk menyejajarkan Kota Padang dengan kota-kota lain di Indonesia—dalam hal memajang banner promosi di Jakarta—begitu mengharukan dan patut didukung sepenuh hati. Bukankah selain berkarakter suka mancimeeh, sebagai orang Minang, kita juga gemar malagak? Studi dan persiapan sungguh-sungguh yang dilakukan terlihat dari banyaknya ragam kegiatan yang diangkat, seperti lomba pembacaan novel Siti Nurbaya, berbalas pantun, randai, baju kuruang basiba, maelo pukek, lagu Minang, sandal tampuruang, malamang, manggiliang lado, mangukua karambia, serta pemilihan Siti

Nurbaya dan Samsul Bahri sebagai duta wisata. Selain itu dilibatkannya 104 kelurahan yang tergabung dalam 11 kecamatan dalam Kota Padang dan PT (Persero) Balai Pustaka yang menerbitkan novel Siti Nurbaya, menunjukkan keseriusan dinas terkait. Menunggang Nama Legendaris Ketika bandara internasional di Ketaping dinamai Bandara Internasional Minangkabau, banyak orang yang tergelitik karena baru di Sumatra Barat-lah nama suku bangsa (etnis) dijadikan sebagai nama bandara—sementara di daerah lain yang dijadikan nama adalah nama tokoh besar atau tempat. Hal itu seperti menyiratkan narsisme orang Minang yang sangat tergila-gila pada diri sendiri. Tahun ini sebuah festival seni budaya di Padang memakai nama tokoh fiktif dalam novel (sekali lagi novel, bukan legenda, apalagi sejarah) sebagai nama acara, yakni Festival Siti Nurbaya. Tak kalah menggelitik. Baru di sinilah sesuatu yang fiktif menjadi fakta! Alasan dipakainya nama Siti Nurbaya adalah karena nama itu sangat populer, baik di lokal (Sumatra Barat), maupun di nasional (Indonesia) dan regional (Asia Tenggara). Alasan yang cerdas. Pertanyaannya adalah sebagai festival yang berorientasi promosi pariwisata, apakah penggunaan nama tersebut telah disertai dengan upaya pemahaman dan pengkajian terhadap novel Siti Nurbaya sehingga relevan? Menurut pengamatan saya, penggunaan nama tersebut lebih terkesan tempelan karena substansi kegiatan festival belum benar-benar berhubungan dengan Siti Nurbaya sebagai sebuah karya sastra besar yang layak diapresiasi secara intelek. Siti Nurbaya adalah judul novel klasik (roman) terkenal karya Marah Rusli yang terbit tahun 1922 dan dianggap sebagai pembaharu roman modern Indonesia. Dalam penerimaan di masyarakat, Siti Nurbaya mengalami transformasi yang cukup menarik. Siti Nurbaya sangat familier dalam masyarakat, namun cenderung diposisikannya sebagai legenda sejarah, bukan tokoh fiktif (yang hanya khayalan, tak pernah ada dalam dunia nyata), sehingga masyarakat pun memitoskan tokoh tersebut, salah satunya dengan

membuat makamnya di Gunung Padang. Acara-acara di dalam Festival Siti Nurbaya didominasi oleh kegiatan atraksi untuk tujuan pariwisata yang hampir tak ada hubungannya dengan Siti Nurbaya. Lihatlah misalnya lomba baju kuruang basiba, maelo pukek, lagu Minang, sandal tampuruang, malamang, manggiliang lado, mangukua karambia, serta pemilihan Siti Nurbaya dan Samsul Bahri sebagai duta wisata. Jika panitia benar-benar telah membaca novel Siti Nurbaya dan mempunyai penghargaan (apresiasi) yang tulus pada karya sastra sebagai khazanah intelektual, tentu acara yang digelar akan berbeda. Saya telah berulang kali membaca novel Siti Nurbaya dan tak menemukan ada narasi tentang baju kuruang basiba, maelo pukek, menyanyikan lagu Minang, sandal tampuruang, malamang, manggiliang lado, atau pun soal mangukua karambia di dalamnya. Beberapa realitas sosiologis yang ada di dalam novel itu justru menunjukkan pertemuan tradisi Minangkabau dengan gaya hidup zaman kolonial Belanda yang cukup kontras. Dari segi tradisi lokal masyarakat Minangkabau (wilayah rantau; Padang) misalnya disebutkan soal menjahit baju kerawang (dilakukan oleh Rukiah), rangkaian pesta perkawinan yang puncaknya baralek tujuah hari tujuah malam, gelar kebangsawanan seperti sutan, puti, siti, marah; ada lomba bendi di tepi Batang Arau, ziarah ke kuburan di seputar Gunung Padang, kue yang dijajakan wajik, lemang (salah satunya dimakan Siti Nurbaya sebelum meninggal). Dari segi modernisasi dan

pengaruh kolonialisme, kita akan bertemu dengan sekolah Belanda di Pasa Ambacang, pesta perpisahan yang disertai tarian walz dan minuman, panorama toko-toko dan gudang-gudang di Pasa Gadang serta Kampung Cina, Pelabuhan Muaro, Pelabuhan Teluk Bayur (Emma Haven), tempat rekreasi Gunung Padang, dan lain-lain (selengkapnya ada dalam tulisan Deddy Arsya, “Tempat-Tempat Wisata dalam Novel Siti Nurbaya”). Sedangkan dari segi sejarah, kita disuguhi gambaran Kota Padang peralihan abad 19-20, dengan tempat-tempat bersejarah, seperti kantor jaksa, bangunan-bangunan kota tua, kereta api, kapal-kapal, kampung-kampung urban (Kampung Jawa, Ranah, Tarandam, Belantung), dan Perang Pajak di Koto Tangah. Apabila festival tersebut benar-benar bersandar pada n o v e l Siti Nurbaya— t a k sekadar mencomot namanya begitu saja—sepatutnya akan mempertimbangkan unsurunsur penting di dalam novel. Buku itu menggambarkan potret masyarakat Padang pada sebuah zaman, dengan mengungkapkan banyak fakta sosiologis dan sejarah. Ketika memakai nama Siti Nurbaya, konsekuensinya adalah festival itu harus relevan dengan isi novel agar tidak terjadi pengeroposan dan penghampaan makna karya sastranya. Coba bayangkan Siti Nurbaya memakai baju kuruang basiba dan kerjanya mangukua karambia, malamang, jo manggiliang lado. Atau Samsul Bahri dan Datuk Maringgih bekerja maelo pukek s e t e l a h m i n u m j u s pinang. Mungkin saya perlu membaca novel itu sepuluh

kali lagi. Memang, selain lombalomba atraksi tradisi yang ditujukan untuk melestarikan budaya masyarakat, ada juga kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan sastra, seperti sarasehan sastra dan pariwisata, lomba membaca fragmen, lomba berbalas pantun, lomba menggambar, dan lomba menulis kritik sastra Siti Nurbaya yang terselenggara atas kerja sama dengan Balai Pustaka dan Padang Institut. Namun, lagilagi diadakan tak sepenuh hati. Contoh kecil dari segi penghargaan terhadap pemenang lomba, bila juara pertama lomba pemilihan Siti Nurbaya – Samsul Bahri atau manggiliang lado diberi hadiah 2 hingga 2,5 juta, juara 1 untuk lomba menulis kritik sastra hanya dianugrahi hadiah 1 juta rupiah (setara dengan hadiah untuk juara 3 di lomba mangukua karambia dan sejenis). Ketimpangan ini secara gamblang menunjukkan bagaimana rendahnya penghargaan panitia (dalam hal ini Dinas Budpar) terhadap sastra. Bidang sastra diperlakukan sebagai pelengkap—sekadar pelepas tanya— dan tidak penting. Apakah Dinas Budpar sebagai instansi pemerintah yang bertanggung jawab mengurus kebudayaan benar-benar hendak mengenalkan dan melestarikan karya sastra sebaga bagian dari kebudayaan, atau hanya sekadar memanfaatkannya? Orang Lain versus Diri Sendiri Di dalam Seminar Sehari “Sastrawan dan Budayawan Minang”, 5 Juli 2011 di Museum Adityawarman, Surya Yuga, staf ahli Kementeriaan Kebudayaan dan Pariwisata RI menerangkan panjang lebar soal kepariwisataan. Dia mengung-

KESAN-KESAN MENGIKUTI LOMBA FRAGMEN NOVEL SITI NURBAYA

Semalam Menjadi Samsul Bahri

Oleh RAFI’I HIDAYATULLAH NAZARI

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang Terbang melayang si kunang-kunang Anak balam mati tergugur Jika siang tak dapat senang Jika malam tak dapat tidur ***

Potongan cerita di atas adalah cerita yang dimainkan oleh kelompok Teater Batitiak dalam lomba Fragmen Novel Siti Nurbaya pada Festival Siti Nurbaya 2011 di Museum Aditiyawarman, Selasa (5/7) lalu. Pada lomba fragmen ini, panitia menyediakan enam naskah yang diambil dari potongan-potongan cerita Novel Siti Nurbaya, yaitu; Pertama, Berjudul Samsul Bahri dan Siti Nurbaya Berjalan-jalan ke Gunung Padang. Kedua, Samsul Bahri yang akan merantau ke Jakarta Mendapat Firasat Buruk. Ketiga, Datuk Maringgih. Keempat, Berbalas Pantun dalam Surat Cinta. Kelima, Ayah Siti Nurbaya Meninggal Tiba-tiba. Keenam,

Samsul Bertarung dengan datuk Maringgih. Dari keenam naskah tersebut, peserta diperbolehkan memilih salah satu naskah. Kemudian, peserta dituntut untuk bisa memvisualkan naskah tersebut dalam bentuk olah peran. Dari keenam naskah fragmen itu pulalah, kelompok Batitiak memilih naskah fragmen nomor empat. Fragmen ini bercerita tentang Samsul dan Nurbaya yang berbalas pantun dalam surat cinta. Naskah sepanjang tiga halaman ini dimainkan oleh tiga orang pemain, yaitu pembawa cerita, Siti Nurbaya, dan Samsul Bahri. Dalam penampilan kelompok Batitiak, Pembawa cerita diperankan oleh Julnadi. Tokoh Siti Nurbaya diperankan oleh Mentari Delatisya. Sedangkan untuk tokoh Samsul Bahri, saya sendirilah yang memerankannya.

Setelah MC memanggil kelompok nama kelompok kami, segera kami mengisi panggung. Sesaat sebelum mulai, saya menatap beberapa penonton Wajah penuh harapan terpancar, berharap apa yang kami tampilkan memukau mereka. Kemudian kami larut dalam pertunjukan kami. Pertunjukan berakhir, tepuk tangan pun bergulir. Perasaanku tak menentu, senang, haru, bangga, serta binggung bercampur baur. Baru pertama kali kurasakan hal seperti ini. Sungguh pengalaman yang luar biasa. Bagaimana tidak? Ini adalah pengalaman pertama saya menjadi seorang aktor. Ya, meskipun jauh dari kata sempurna, namun ini pengalaman yang tak ‘kan pernah terlupakan. Bisa memerankan tokoh Samsul Bahri, tokoh yang selalu disebut-sebut sepanjang masa. Ditambah lagi, pada acara Lomba Fragmen tersebut juga dihadiri langsung oleh Taufiq Ismail. Sejak saat itu, saya menjadi tahu bagaimana rasanya menjadi seorang aktor, berada

dipanggung. Bukanlah hal yang mudah untuk menjadi aktor. Butuh keseriusan, ketekunan dan motivasi dari dalam diri sendiri. Ternyata, untuk satu pertunjukan yang hanya berberapa menit saja meramaikan panggung, butuh persiapan yang matang. Tak jarang hal tersebut harus dilakukan oleh seniman selama berhari-hari, berbulan-bulan, hingga hitungan tahun. Mulai dari persipan naskah, latihan, desain panggung, properti, hingga dana, demi mendapatkan apresiasi yang lebih dari penonton. Bukan hanya itu, dalam mempertunjukkan karyanya di atas panggung, setiap seniman selalu menyelipkan pesan-pesan positif bagi penontonnya. Jadi, suatu pertunjukan bukan sekedar hiburan semata, tapi sebagai salah satu media edukasi yang sangat efektif. Pacaran yang Berbeda Kisah yang saya perankan ini menceritakan kisah p e rc i n t a a n . Ya , p a c a r a n antara dua remaja yang terpisah jarak dan waktu,

menyebabkan ada rindu di antara mereka. Rindu-rindu tersebut mereka ubah dalam bentuk pantun. Ditulis pada sepucuk kertas. Diramu, sehingga menjadi sangat menarik, unik dan kreatif. Kata-kata rindu mereka yang bersastra ria itu mereka kirim melalui Pos untuk pasangan mereka. Kini, gaya pacaran seperti itu sepertinya tidak ada lagi di kalangan remaja saat ini. Tak ada lagi remaja yang menulis surat, karena sudah tergatikan oleh SMS, yang dapat dikirim dan sampai dalam hitungan detik. Jika mereka rindu, mereka tinggal pencet tombol call, kemudian berbicara sepuas hati. Bukan hanya itu, jika bosan mereka berkomunikasi via SMS ataupun telepon, ada Facebook, Twitter, Blackberry Messenger, dan jejaring-jejaring lainnya sebagai pengganti. Sayangnya, kemunculan teknologi seakan menghapus budaya seperti itu. Bukan bermaksud menyalahkan perkembangan teknologi yang begitu pesat, tapi itulah fakta yang terjadi.

kapkan bahwa pariwisata perlu menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Semua pihak harus mendukung penuh jika ingin pariwisata di daerahnya maju. Pariwisata dianggap berpotensi besar untuk meningkatkan perekonomian dan menambah devisa. Pembenahan fisik dan mental perlu dilakukan supaya wisatawan yang datang merasa puas berkunjung ke daerah dan datang lagi. Salah satu masalah dalam pelayanan pariwisata ini di antaranya adalah kurang memadainya fasilitas pendukung di tempat wisata seperti jalan, transportasi, toilet, pusat informasi, dan pusat suvenir, kurangnya pemandu wisata, serta rendahnya kesadaran masyarakat untuk bersikap ramah kepada wisatawan— sudah jadi pembicaraan umum tentang urang bagak (preman) yang melakukan pungli atau pedagang yang menaikkan harga berkali lipat di tempat wisata. Perihal kepariwisataan ini, pemerintah ingin masyarakat bersikap manis pada wisatawan dan menunjukkan ‘keasliannya’ yang eksotis—mirip sekali dengan pandangan kaum Orientalis dalam memandang manusia Timur. Seolah-olah masyarakat hendak diformat sedemikian rupa untuk menyukseskan program pariwisata. Bukankah jika pariwisata maju, masyarakat akan makmur? Ada yang terlupakan ketika menyalahkan masyarakat sebagai salah satu penyebab belum berhasilnya pariwisata. Masyarakat belum sepenuhnya menjadi turis domestik atau tuan rumah yang baik karena kehidupan mereka jauh dari sejahtera. Bagaimana bibir mereka akan mengembangkan senyum jika gizi mereka belum terpenuhi, uang sekolah anak belum terlunasi, kesehatan tidak terjamin, dan masa depan masih tidak jelas? Sementara kegiatan-kegiatan pariwisata lebih cenderung untuk orang lain—nan rancak-rancak agiahan ka urang, nan buruakburuak tinggaan untuak awak. Kita sering teramat serius menyambut dan memuaskan orang lain dan abai untuk membahagiakan, menyenangkan, atau mencerdaskan diri (masyarakat) sendiri. Pada acara penutupan Festival Siti Nurbaya seorang bule asal Australia mendapat kehormatan untuk tampil bernyanyi. Berulang kali pembawa acara mengumumkan acara itu seolah-olah sangat spesial. Penampilan yang membawa napas tradisi hanya dua, yakni sebuah lagu Minang dan Tari Piring kontemporer, selebihnya hanya

kata-kata sambutan yang berbusa-busa untuk menunjukkan alangkah berbudayanya wakden ko, dan agenda acara yang tidak jelas. Potensi karya sastra sesungguhnya memang dapat dimanfaatkan untuk membantu pariwisata, apalagi di daerah yang terkenal melahirkan banyak sastrawan besar ini. Kegiatan wisata merupakan kebutuhan manusia karena fitrah manusia menyukai keindahan (kesenangan). Pariwisata berbasis karya sastra menunjukkan budaya masyarakat yang tinggi dan intelek sebab sebuah karya sastra diciptakan seorang pengarangnya dengan menguras pikiran, perasaan, atau pun pengalaman hidupnya untuk menjadi bahan pikiran dan renungan bagi pembacanya. Idealnya, Festival Siti Nurbaya selain diisi dengan pentas dan atraksi seni, bisa diperkaya maknanya dengan kegiatan-kegiatan intelektual, seperti pembenahan dan pengenalan tempat-tempat historis yang digambarkan di dalam novel (Pasa Gadang, Kampung Cino, Batang Arau, Pelabuhan Muaro, Gunung Padang), penumbuhan kecintaan masyarakat terhadap sastra (dengan kegiatan membaca dan menulis karya sastra, seminar sastra budaya, pertunjukan seni sastra, pertemuan sastra Indonesia atau dunia, penerbitan buku, dan anugrah sastra budaya), pengenalan Marah Rusli dan novel Siti Nurbaya, mengungkapkan dan menandai fakta-fakta sejarah dengan napak tilas, pembangunan tugu Perang Pajak, serta menguatkan keintiman museum dengan masyarakat kota-kota besar beradab mempunyai museum hebat dan dicintai warganya. Festival itu tentu lebih komprehensif dan besar sebagai ikon sebuah kota dengan melibatkan banyak komponen yang kompeten pemerintah, sastrawan, seniman, budayawan, akademisi, peneliti, jurnalis, pengusaha, dan masyarakat sendiri. Apabila tahun depan masih akan diadakan dengan nama Festival Siti Nurbaya, terlalu dangkal rasanya jika hanya sekadar memamerkan orangorang cantik dan gagah melenggak-lenggok sebagai Siti Nurbaya dan Samsul Bahri palsu, atraksi memasak lemang, menggiling cabai, memarut kelapa, membuat jus pinang, atau menarik pukat. Lebih baik ganti saja namanya menjadi Festival Kukua Karambia atau Festival Manggiliang Lado. ’Kan lebih relevan dan tak ada duanya di dunia.

RIMA

Padang Membaca Gelar Diskusi Buku dan Budaya Arsip KOMUNITAS Padang Membaca (KPM), hari ini, Minggu 17 juli 2011, pukul 14.00, menggelar diskusi bersama Suryadi, dosen/peneliti di Leiden University Institut for Area Studies (LIAS), Belanda. Suryadi akan mengangkat makalah dengan judul: Buku, Budaya Arsip dan Kemajuan Bangsa. Acara yang akan dimoderatori oleh Nasrul Azwar ini diadakan di Museum Adhityawarman, Jalan Diponegoro, Padang. Menurut Ketua KPM, Yusrizal KW, tema yang diambil dalam diskusi, merupakan bagian dari gerakan yang menginspirasi masyarakat, agar memiliki pijakan, bahwa gerakan membaca, bangun perpustakaan, juga budaya arsip, bagian penting dari kemajuan bangsa. Dalam hal ini, KPM ingin menjadikan budaya arsip, sebagai salah satu isu perjuangan gerakan membaca dan membangun perpustakaan bersama masyarakat. “Kesadaran yang tinggi tentang kearsipan telah menyebabkan isi perpustakaan di negara-negara maju relatif berbeda dengan perpustakaan-perpustakaan di negara berkembang yang sering lebih diidentikkan dengan buku saja. Sebagai ilustrasi, di Pepustakaan KITLV Leiden, misalnya, tersimpan eksemplar surat undangan palewaan gala datuak untuk almarhum Tan Malaka dan piringanpiringan hitam lagu-lagu Indonesia dari zaman ‘mesin bicara’. Apakah di Perpustakaan Universitas Andalas, misalnya, kita dapat menemukan kaset-kaset dan VCD kaba dan lagu-lagu pop Minang dan edisi-edisi koran Mimbar Minang yang dulu pernah terbit di Padang?” kata Suryadi, alumni Fakultas Sastra Universitas Andalas, Padang. Menurut Roni Saputra, Koordinator Wakaf Buku KPM, kegiatan diskusi dan iven lainnya yang digelar oleh KPM, selalu akan diselai dengan wakaf buku. Menurut Gusriyono, Sekretaris KPM, pada hari ini, juga diterima pendaftaran keanggotaan KPM dengan mengisi formulir yang telah disediakan. Anggota-anggota yang telah terdaftar, nantinya, akan diberi kegiatan khusus, semisal pelatihan dan lainnya. (h/naz)


Mamangan

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

15

Rumusan Nilai Adat Minang, Agama, dan Karakter Anak Sekarang

TUANGAN LIMBAGO

Oleh

YULIZAL YUNUS DT. RAJO BAGINDO Ketua V LKAAM Sumatera Barat

Sajauah-jauah Baburu, Tombak di tangan Jan Dilapehkan

ADAT Minangkabau bagaimana pun termasuk subkultur (kebudayaan) bangsa, yang punya filosofi ABS – SBK (Adat Basandi Syara’ – Syara’ Basandi Kitabullah), dioperasionalkan SM – AM (Syara’ Mangato – Adat Memakai) dan ATJG (Alam Terkembang Jadi Guru). Artinya adat Minang adalah pelaksanaan agama (syara’). Dalam melaksanakan syara’ yang bersumber al-Qur’an (Kitabullah) plus Hadis Nabi saw, dibumikan dengan kepintaran membaca kearifan alam. Adat Minang juga merupakan pagar yang kuat melindungi agama (Islam). Kata petatah Minang: Di dalam nan duo kalarasan Adat manjadi darah daging Syara’ nan lazim ka imanan Adat nan kawi nan mandinding Tidak adat Minang namanya kalau bertentangan dengan norm yang bersumber dari agama, dan tidak orang Minang namanya kalau tidak pandai membaca tanda kearifan alam sesuai dengan ATJG tadi sebagai sunnatullah/ kitab Allah yang tidak tertulis. Keterpaduan adat, agama dan alam ini dituangkan dalam petata di antaranya: Simuncak mati tarambau Ka ladang mambao ladiang Adat jo syara’ Minangkabau Umpamo awua dengan

Oleh: SYUHENDRI DT. SIRI MARAJO

BABURU merupakan tradisi masyarakat Minangkabau sejak lama. Sebagai negeri agraris mata pencarian utama masyarakat adalah bertani, dalam hal ini babi hutan menjadi musuh utama para petani. Awalnya kegiatan berburu dilakukan untuk sekedar memenuhi kebutuhan lauk dan memberantas hama tanaman terutama babi hutan, seiring dengan perjalanan waktu kegiatan berburu berobah menjadi semacam hoby dan kegiatan rutin dalam budaya masyarakat Minangkabau. Para pemburu dalam belantara buruannya membangun berbagai harapan dan impian berharap dapat buruan yang di incar. Berkelana di hutan belantara mengincar buruan bukan tanpa risiko. Jika berhasil para pemburu pulang dengan jumawa membawa rasa bangga sebagai pemburu handal penakluk hutan. Jika lagi sial pulang dengan tangan hampa, luka-luka, kadang bertaruh nyawa diserang hewan buas. Di dalam hutan tidak hanya babi, binatang buas lainpun dapat menjadi ancaman. Dalam perburuaannya orang akan melengkapi diri dengan berbagai senjata tajam, berupa pisau dan tombak, menjaga segala kemungkinan, disamping beberapa ekor anjing sebagai pengendus jejak buruan. Dalam masyarakat Minangkabau yang selalu memaknai segala aktivitasnya dengan makna yang ganda, baburu juga mempunyai makna yang lain. Laiknya berkelana ke belantara hutan demikianlah kira-kira gambaran dari siklus orang Minangkabau dalam berburu ilmu pengetahuan sebagaimana disampirkan pada adagium tentang cara memperoleh ilmu. Baburu kapadang data dapek ruso balangkaki, baguru kapalang aja ibaraik bungo kambang tak jadi, pantun adat yang menyatakan bahwa menjadi orang berpengetahauan sangat dianjurkan supaya jangan menjadi orang yang serba tanggung, dan canggung dalam menjalani hidup. Namun demikian dalam perburuan ilmu pengetahuan yang tak berbatas ini, adat tentu harus tetap jadi perisai dan agama tetap dipegang sebagai senjata pamungkas, dieratkan dalam genggaman ibarat tombak yang akan dipakai menikam buruan jika kondisi yang terjadi berbalik arah, bukan kita lagi yang menguasai buruan, tapi buruan yang menguasai kita, ketika pengetahuan yang diterima malah membuyarkan harapan awal, mengubah haluan, dan bahkan berkecenderungan menggoyahkan tonggak tuo yang semestinya menjadi pancang patokan menuju arah kembali. Pada kondisi yang demikian, pamburu sasek dalam rimbo, dan asing dari tanah kelahirannya sendiri. Ketika memperlihatkan wajah ke lingkungan yang ditinggalkan, mereka sudah tidak saling mengenal. Masyarakat menamainya hantu paburu, pemburu abadi yang tak jelas lagi orientasinya. Malah kadang tidak jelas pula relasi dan posisinya, antara anjing yang biasa digunakan sebagai pelacak jejak, babi yang diburu dan pemburu itu sendiri malah sering bertukar peran, dikuasai oleh buruannya dalam permainan yang tidak berujung. Adat dan agama yang diibaratkan perisai dan tombak, pelindung senjata untuk bertahan dalam posisi sebagai pemburu, yang membedakannya dengan buruan dan binatang yang menjadi pembantu dalam perburuan, sehingga kita tetap menjadi tuan dalam posisi ideologi diri, bukan malah menghamba pada pengetahuan yang kita buru. Dengan berpedoman kepada pepatah sajauah-jauah baburu, tombak di tangan jan dilapehkan, barulah kita mendapatkan pengetahuan yang haq, yang dinamakan ilmu.

tabing Sanda manyanda kaduonyo. Adat dalam perspektif subkultur Minangkabau merupakan sistem nilai yang mengatur prilaku terumus dalam petata petiti. Agama adalah sandi (landasan penguat tiang bangunan rumah Minang, bukan sendi – atau pondasi) dari adat, yang rujukan utamanya (sandi) Kitabullah (alQur’an) dan alam sunnatullah yang tidak tertulis. Sedangkan budaya merupakan prilaku mengacu norm agama dan adat. Lalu Kebudayaan dalam perspektif adat Minangkabau inheren dengan adat itu sendiri, karena kebudayaan itu sudah menjadi sistem lagi yang berfungsi mengatur semua sistem prilaku (intangible lainnya) dan mengartur semua hasil cipta, rasa dan karsa (tangible lainnya). Defenisi kebudayaan banyak sekali dalam berbagai perspektif. Namun dari sekian banyak defenisi kebudayaan, setidaknya pada kebudayaan itu terdapat 7 sistem yakni: (1) sistem sosial, (2) sistem ekonomi (termasuk sistem prilaku pertanian, kehutanan, kelautan, perdagangan, moneter, pariwisata sering ditafsirkan devisa/ padahal pariwisata itu juga sistem kebudayaan dsb), (3) sistem politik , (4) sistem ilmu pengetahuan (termasuk pendidikan), (5) sistem filsa-

SECARA umum, Tambo Alam Minangkabau terbagi dua; Tambo Alam dan Tambo Adat. Tambo Alam mengisahkan tentang asal usul orang

Minangkabau, sistem kemasyarakatan, pemukiman dan wilayah. Sedangkan Tambo Adat berisi aturan dan perundang-undangan dengan segala aspek dan sanksinya. Tambo Adat juga disebut sebagai Undang-Undang Adat. Tambo Adat merupakan unsur yang penting dalam memahami kehidupan intelektual orang Minangkabau. Karena tambo ini merupakan pengaplikasian dan penjabaran dari filosofi hidupnya alam takambang jadi guru. Sedangkan dalam Tambo Alam terdapat berbagai aturan yang lebih jelas dan rinci mengenai kegiatan dan aktivitas kemasyarakatan. Tambo Adat mencakup;

DAIHATSU CAPELLA

CHANDRA

081363276276

AVANZA E AVANZA G AVANZA S AVANZA E AVANZA G AVANZA S

READY STOCK TDP

DAN MELAYANI

TDP

13 jt

TUKAR TAMBAH

17 jt

0813 88 67 88 96

AVANZA INNOVA RUSH FORTUNER

SISKA R (Counter Sales)

ALTIS VIOS YARIS HILUX

Syarat kredit murah, Bunga kecil & DP kecil

081363009186 / 0751-7847106

791

081374991979 / 0751 7855179

Xenia Terios Luxio Grand Max PU

TDP 15 Jt an TDP 20 Jt an TDP 14 Jt an TDP 9 Jt an

A AN

Dapatkan CASH BACK 12 Jt* * atau DP 0%

Jl. Jhoni Anwar No.12Telp. (0751) 782525, 081266062283, 081807257680 Mobil Modif Gaul Warna Merah th 88 Jazz 07 Vitell Sporty Abu-abu Honda City 06 Abu-abu, Kijang Pick Up Avanza 06 Hitam, Avanza 05, BMW 92 318i Innova 06 Hitam, Pajero 96, Mercy 95

081363358095 0751 - 7858838 "READY STOCK"

ASTRA DAIHATSU

Paket Hemat Toyota Avanza G Avanza S Inova Rush Yaris Fortuner

TDP TDP TDP TDP TDP TDP

28,500,000 30,581,483 39,902,412 36,234,720 34,452,343 67,315,000

PROSES CEPAT

Angs Angs Angs Angs Angs Angs

3,9 4,2 5,6 5 4,8 9,6

jt-an jt-an jt-an jt-an jt-an jt-an

DATA BISA DIJEMPUT

MENERIMA TUKAR/TAMBAH

TEMPAT INDENT DAIHATSU Xenia Terios Pick Up MB Luxio Surion

TDP TDP TDP TDP TDP TDP

15 Jtan 20 Jtan 11 Jtan 13 Jtan 15 Jtan 20 Jtan

BANJIR HADIAH...!!! Undian 1 Milyar BURUANNN....

HUB :

RAMADHANEL INDRA, SE (DANIEL) 081266333382 / 0811662082

"READY STO CK" "BUNGA PA LING RENDAH "

Paket Hemat Toyota Avanza E Avanza G Inova Rush Fortuner Yaris

TDP 22jt-an TDP 27jt-an TDP 35 jt-an TDP 36jt-an TDP 87jt-an TDP 36 jt-an

TERSEDIA : CASH BACK

Angsuran 3,7 jt-an Angsuran 3,9 jt-an Angsuran 5 jt-an Angsuran 5,5 jt-an Angsuran 8,8jt-an Angsuran 4,9jt-an TUKAR/TAMBAH

BONUS PASTIKAN PEMBELIAN MOBIL "TOYOTA" ANDA DI DEALER RESMI "TOYOTA" HUB :

DHANILSATRIA

085295026688, (0751)8228333

Hub :

HERRY

085274467936 081266280242

DAIHATSU TERIOS : DP 20 Jutaan XENIA : DP 15 Jutaan LUXIO : DP 20 Jutaan GRANDMAX MB : DP 13 Jutaan GRANDMAX PU 13 : DP 11 Jutaan GRANDMAX PU 15 : DP 13 Jutaan Mau THR Hub : IRWANTO

081363971759 0751 - 9806143

?

DAHSIAT

DAIHATSU

XENIA TV LG LED 42" TERIOS HONDA SCOOPY PROMO HANYA BERLAKU SAMPAI

MILYAR

BULAN OKTOBER 2011 PESAN SEKARANG JUGA!!!

TOYOTA INTERCOM Ready Stock !!! Avanza Innova Rush Fortuner Yaris Camry

Bunga Murah

Vios % Dyna Rino Hilux Hilux Double Dapatkan Grand Prize Cabin 1kg Emas & Cash Back Altis

4,56

Tukar Tambah Juga Bisa (DP 15%)

KOBE

08126738957, 0751 - 7859913

DIJUAL CEPAT

Dapatkan CASH BACK 12 Jt* * atau DP 0%

TDP 15 Jt an TDP 20 Jt an TDP 14 Jt an TDP 10 Jt an TDP 10 Jt an TDP 20 Jt an

Padang

Hubungi Bag. Penjualan:

VHINO 081363646799 "READY STOC K" “Tanpa INDEN T”

Paket Hemat Toyota TDP TDP TDP TDP TDP TDP

PROSES CEPAT

25,724,000 28,500,000 39,903,000 36,234,000 34,453,000 67,315,000

Angs Angs Angs Angs Angs Angs

3,6 3,9 5,6 5 4,8 9,6

DONI SAPUTRA, SE

HP : 08126712726 / FLEXY 0751 7872220

DAIHATSU Hub :

jt-an jt-an jt-an jt-an jt-an jt-an

DATA BISA DIJEMPUT

MENERIMA TUKAR/TAMBAH

HUB :

INDRA SUKMANA S.S. (UCUP) 081267037160, (0751)8516630

081266115060

MUKHLIS 0751 - 8200228

HONDA GAJAH MOTOR Honda Freed TDP 24jt Angs/bln 8,1jt Honda Civic TDP 35jt Angs/bln 10,1jt Hub :

IKRAR

Flexi : 7861997 081374359920, 081947429930

Terbit sejak 1948

Bisa Memasang Iklan di Counter Kami di

GRAND MALL IKLAN BARIS, REGULER, PAKET, DLL

temukan juga e-paper kami di

www.harianhaluan.com sahabat informasi online ANDA

* Hub Bag Penjualan : *

Avanza E Avanza G Inova Rush Yaris Fortuner

4. Adat pusako tanah (benda padat) Prinsip Adat Sebelum Islam 5. Adat basandi alue, alua basandi patuik 6. Patuik nan dimakan mungkin 7. Mungkin nan dimakan raso jo pareso 8. Pareso dibao turun, raso dibao naiak Prinsip Adat Setelah Islam 1. Adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah. 2. Syara’ mangato, adat mamakai 3. Syara’ mandaki, adat manurun

KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

ASTRA DAIHATSU Xenia Terios Luxio Grand Max PU Grand Max MB Sirion

3. Adat pusako angin (uda-

Sekarang Anda Sudah

Sepeda Motor Merk Bajaj Pulsar 180cc, Th.11, W. Hitam, BA Padang, Mesin Bagus, Terawat. Hub : 081374096100

READY STOCK

ra)

Pasang Iklan Anda disini ...

Sinar Motor

ASTRA DAIHATSU READY STOCK

DP 18.803.000 ANGS 3.768.000 DP 20.831.000 ANGS 4.186.000 DP 22.328.000 ANGS 4.503.000 DP 25.539.000 ANGS 3.499.000 DP 28.342.000 ANGS 3.887.000 DP 30.405.000 ANGS 4.180.000

ALJUFRI Auto 2000

661

RULLY

Ready & Discount T O Y O T A

a. Adat Pusako Nan Ampek Tabang Ka Langik : merupakan ketetapan-ketetapan Tuhan berupa hukum-hukum alam yang berlaku di langit (semesta) dan alam gaib. 1. Adat pusako timue jo barat 2. Adat pusako bulan jo matohari 3. Adat pusako sarugo jo narako 4. Adat pusako alam rasie b. Adat Pusako Nan Ampek Tingga Di Bumi : merupakan ketetapan-ketetapan Tuhan berupa hukum alam yang ada di bumi 1. Adat pusako aie (benda cair) 2. Adat pusako api (api, cahaya, asap)

PAKET TOYOTA

HUB : Hubungi :

undang-undang nan duopuluah, undang-undang nagari, undangundang luhak jo rantau. Juga kewenangan nagari-nagari tersebut dan hak serta wewenang raja Pagaruyung, dilengkapi dengan berbagai sanksi. Tambo Adat terdiri dari empat bagian yang penting; 1. Adat Pusako Nan Salapan 2. Adat Nan Ampek 3. Limbago Nan Ampek 4. Sako jo Pusako. Adat Pusako Nan Salapan, merupakan hukum-hukum alam atau kodrat alam; ketetapan-ketetapan Tuhan yang berlaku untuk seluruh alam semesta lahir maupun batin. Adat pusako Nan Salapan terdiri dari 2 bagian:

Otomotif

Smart

XENIA 1.3 DLX DP 18 JUTAAN / ANGSURAN 3,6 JUTAAN

LUXIO DP 16 JUTAAN / ANGSURAN 4,8 JUTAAN

Rubrik ini dihadirkan LKAAM Sumatera Barat setiap Minggu. Adapun tulisan-tulisan yang ditampilkan membentang seputar adat Minangkabau dan seluk beluknya.

Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat

XENIA 1.0 DLX DP 17 JUTAAN / ANGSURAN 3,3 JUTAAN TERIOS DP 21 JUTAAN / ANGSURAN 4,1 JUTAAN

Dalam budaya Minangkabau sesuai dengan konsesus atau Perjanjian Bukit Marapalam yang menjadi filosofi masyarakat adat Minangkabau yakni ABS – SBK, adat itu sudah menyatu dengan agama. Adat itu adalah pelaksanaan agama (syara’/ Islam). Orang yang berprilaku sesuai dengan agama tercermin dalam pelaksanaan adatnya, disebut sudah berbudaya Minang. Artinya tidak orang Minang namanya kalau tidak beragama Islam, atau tidak adat Minang namanya kalau tak berakidah dan berpegang dengan Tuahn sesuai agamanya (syara’/ Islam). Bagi orang Minang, adatnya tak boleh lepas dari Tuhan, bila tinggal Tuhan dunia hangus dan akhirat lepas. Hal ini diingatkan petatah: Nan mancancang nan mamapeh Nan bahutang nan mambayia Tali jo Tuhan kalau lapeh Dunia anguih akhirat cayaia Artinya adat yang secara substansial mempunyai 4 karakter (kepribadian) yakni sopan - santun dan budi – baso, tidak saja mengatur prilaku dunia tetapi juga ada tujuan akhirat. Orang Minang berprilaku akhlak mulai dan bermartabat, tidak saja mulia di dunia, tapi juga menjadi jembatan emas ke akhirat.***

Diasuh oleh PUTI RENO RAUDHA THAIB

Rp. 20.000,- / terbit

GM.MB DP 13 JUTAAN / ANGSURAN 3,5 JUTAAN

Justru adat istiadat itu di Minang merupakan salah satu dari adat yang empat (adat nan sabana adat, adat teradatkan, adat nan diadatkan dan adat istiadat). Makanya pendefenisian kebudayaan dalam perspektif Minang inheren dengan adat, karena cakupan sistem adat itu luas seperti luasnya cakupan sistem kebudayaan meliputi semua sistem kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara termasuk semua sistem yang menjadi nomenklatur kementerian di Negara Republik Indonesia. Karenanya, pemberian pengertian umum tentang kebudayaan dalam RUU semestinya diberi batasan dan identitas mana yang dilestarikan, diatur dan diselenggarakan Negara. Dalam prakteknya selama ini yang diselenggarakan program kebudayaan meliputi seni dan olahraga saja, padahal semua sistem. Karenanya diusulkan RUU Kebudayaan itu meliputi seluruh sistem kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena pembangunan ekonomi misalnya kalau tidak diberi pondasi dan tidak didukung iklim budaya dan prilaku yang sehat, dipastikan akan menuai kegagalan. Jadi ekonomi diselenggarakan kementerian ekonomi, dan sistem budayanya diatur oleh kementerian kebudayaan.

Undang-Undang Adat Minangkabau

PUSAKO

Iklan Baris

GM.PU DP 11 JUTAAN / ANGSURAN 2,2 JUTAAN

fat, (6) sistem seni, (7) sistem religi (sistem prilaku beragama, bukan kitab suci dalam pengertian yang sakral dan transedental). Semua sistem ini dan pengaturannya terdapat dalam fungsi adat di Minangkabau. Karenya kebudayaan itu adalah adat itu sendiri di Minangkabau. Pemahaman tentang kebudayaan dalam perspektif berbagai suku bangsa di Indonesia penting dibakukan. Sebab memahami adat saja dalam kontek kebudayaan secara nasional, sering sekali adat itu ditulis dan diucapkan dengan adat istiadat, padahal adat istiadat itu satu di antara pembagian dari 4 pembagian adat dalam perspektif subkultur Minangkabau. Pemahaman seperti ini sedang dicari dan dibutuhkan untuk merumuskan frem of thinking dalam RUU Kebudayaan di Indonesia dewasa ini. Sementara pemahaman kebudayaan inheren dengan adat di Minangkabau ini sudah saya tegaskan di Gubernuran Sumatera Barat, 16 Juni 201 dalam Pertemuan dengan Tim Panja DPRRI Komisi X dengan Gubernur, dihadiri pula Pimpinan Lembaga Adat, Budayawan, Tokoh Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Kebuayaan di Sumbar. Saya memberikan koreksi RUU Kebudayaan yang masih prematur itu, yakni pemakaian/ penulisan kata adat istiadat itu dikorksi, cukup ditulis adat saja, karena di Minang, adat istiadat itu sudah termsuk dalam kata adat.


16

Seni

MINGGU, 17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

CERPEN

S

AAT itu di penghujung bulan Juni. Seperti biasanya, cuaca sering berubah, tetapi perubahan itu bukan tidak terduga. Peralatan dan ahli meramal cuaca belakangan ini memang sudah semakin pintar, jadi tak ada alas an mengatakan kalau cuaca berubah tak terduga. Orang-orang bisa menduganya. Ramalan cuaca nyaris selalu tepat, kemungkinan menyimpang hanya berkisar satu persen saja. Yang tak bisa dilakukan adalah merubah perubahan cuaca itu. Sependek pengetahuan saya, belum ada alat pengusir hujan atau badai. Akhir Juni dan sepanjang awal Juli musim penghujan. Sering Hujan datang di saat cuaca panas. Hujan yang tibatiba saja datang sangat deras lalu berhenti dengan cepat. Namanya Sonagi. Dan peristiwa seperti itu nyaris menyerupai perangai remaja tanggung yang menjerit-jerit marah karena pacarnya tidak menjawab saat di telepon. Tetapi begitu sang pacar merayu dengan sebungkus sun satang alias kembang gula, seketika jerit marahnya menjelma menjadi cekikikan manja. Selain sonagi, di awal musim panas ini juga sering bertiup angin kencang. Penyiar televisi menyebutnya taepung. Bagi yang tidak biasa, cuaca buruk dan ekstrim ini tentu menakutkan sekali. Sawah ladang petani, bisa luluh lantah dilanda taepung. Jendela berderak-derak menahan kuatnya hempasan angin, bahkan minggu sebelum ini, sebuah jembatan putus di daerah wisata Gangwondo dan menyeret sepasang kekasih yang sedang berlibur. Dua hari baru mayatnya ditemukan. Jam makan siang sudah beberapa waktu lewat, sedangkan jam makan malam masih agak lama. Anak muda itu masuk, saat saya asik menyelesaikan membaca halaman terakhir novel berjudul Bear Maker yang sudah dua minggu saya pinjam dari perpustakaan kota. novel yang asik, bercerita tentang kehidupan keluarga Yahudi di masa akhir perang dunia. Saya memang memilih membaca novel di waktu senggang, ketimbang membaca buku-buku iklan belanja dari toko online. Agar tidak kemaruk saja. Karena di sini memang surganya belanja barang, terutama pakaian dan segala pernak perniknya. “Adakah yang bisa saya makan?” Saya mendengarnya bertanya pada pelayan yang sedang membersihkan meja kasir. Kawan saya, Harti mengambilkan secambung nasi dan semangkok kuah soto yang dia taburi dengan serpihan-ser-

SAMBAL Oleh Kaba’ti

pingan kecil daging ayam. Ya, hanya itu menu cepat saji yang tersisa selain sambal terasi dalam cobekan kecil dari kramik khas Kota Gwangju. Harti menghidangkan menu yang ada untuknya di meja, tak jauh dari pintu masuk, namun anak muda itu memindahkaan talam makanannya beberapa waktu setelah mengaduk kuah soto. “Tak enak makan sendiri,” ujarnya tersenyum pendek sebagai salam pengusik. “Ya, duduklah di sini,” jawab saya segera menyingkirkan novel yang saya pegang. Ya, peristiwa seperti inilah yang membuat masa membaca saya sangat lambat. Mestinya dalam satu hari saya sudah menyelesaikan membaca satu novel. Bahkan dulu pernah rekor membaca saya sampai tiga novel setebal 200 halaman dalam satu hari. Tetapi semenjak beberapa tahun belakangan masa emas ‘keranjingan membaca’ saya turun menuju level terendah. Ya, selalu ada alasan untuk menghentikan bacaan. Tentu saja saya sudah kenal anak muda itu, walaupun tidak akrab, beberapa kali kami pernah bertukar senyum dan bertanya kabar. Boleh dibilang dia pelanggan tetap, yang selalu datang di waktu yang sama. Pernah dia akui, sejak dahulu dia memang memilih waktu seperti itu untuk mendatangi sigdang atau kantin-kantin dimanapun dia pergi. “Walau hanya mendapatkan sisa-sisa makan siang, namun menu utama tak begitu penting bagi saya,” ujarnya. “Saya hanya perlu sambal,” tambahnya tertawa kecil kala itu. Ungkapan jujurnya sebenarnya mengesalkan, terutama bagi Harti yang bertugas‘mengulek sambal. Betapa dia sering mengeluhkan tangannya kepanasan. Selain itu, walaupun sambal hanyalah pelengkap dan tidak di hitung harganya, namun cabe tetap harus di beli. Apa lagi cabe rawit, harganya di sini sepuluh kali lebih mahal dibanding di Indonesia. “Makan saya banyak kalau dengan sambal,” jelasnya di lain hari. Sambal memang tidak di hitung, namun nasi harus beli. Jadi setiap dia minta tambahan nasi, maka itu di hitung seribu limaratus won. Ya, lumayan jugalah. Saya jarang sekali bicara dari hati ke hati dengan orang lain, apa lagi dengan pelanggan yang datang buat makan di warung. Tetapi dengan Jee Sung—nama anak muda itu— agak lain. Mungkin karena waktu dia datang adalah waktu senggang yang sangat terbuka untuk bicara santai, atau mungkin juga karena anak itu memang menyenangkan untuk

di ajak bicara. Atau mungkin karena ke duanya, waktu yang tepat dan orang yang sesuai. Saya bersedia saja mendengarkan ceritanya atau menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Dan dia juga sangat terbuka, tidak seperti wajahnya yang dari kejauhan sepertinya bungkam dan murung. Dia sudah dua tahun keluar dari kamp militer. Artinya sudah bebas wajib militer. Usianya dua puluh enam tahun. Dan sekarang mengambil kuliah manajemen, kuliah yang —entah mengapa— kelihatan sangat digemari kebanyakan anak muda. Satu semester dia sudah belajar bahasas Indonesia di Bali, jadi bahasa Indonesianya lumayan lancar. Tentang kenapa dia belajar bahasa Indonesia, satu kali memang pernah saya tanya. Dan menurut jawabannya bahasa ‘kita’ penting karena berkaitan dengan pasar. Ya, tentu saja orang bisnis di seluruh dunia tahu itu, tentang potensialnya Indonesia; ya karena jumlah penduduknya, ya arena alamnya. “Masih membaca buku ini?” tanyanya siang itu, sambil menunjuk novel yang saya geletakkan di kursi samping dengan ujung sumpitnya. “Ya, belum kunjung tamat,’ jawab saya sedikit malu. Segan juga, kalau dia menyangka betapa buruknya bahas Inggris saya. Padahal masalahnya bukan itu tetapi waktu. Saya dan Harti sepakat membuka warung Indonesia, semenjak dua tahun lalu. Kebetulan Harti senang memasak dan saya suka berbisnis. Darah Padang saya memanggil untuk tidak diam saja di rumah sembari menunggu suami menyelesaikan kuliahnya. Dan se tahun sesampainya di Korea, saya berkenalan dengan Harti orang Sunda yang menikah dengan orang Korea. Jadilah kami dua orang rekan bisnis yang saling bahu membahu berusaha meramaikan warung. Pelanggan kebanyakan para mahasiswa Indonesia, mahasiswa Korea yang belajar bahasa Indonesia dan para pekerja migran. Lumayan jugalah untungnya buat penambah-nambah tabungan. Siapa tahu bisa membangun rumah berkramik di kampung selepas pulang dari Korea dan bisa pula mengongkosi orang tua naik haji—Ini jamak saja. Sebuah cita-cita berjamaah para perantau dari Indonesia “Novel apa itu?” tanyanya ingin tahu. “Tentang Nazi,” jawab saya malas. Saya pikir tak akan banyak yang tertarik dengan novel seperti itu. Di pustaka saja saya tengok, lembaranlembarannya seperti belum terjamah. Jualan temanya biasa

saja: Soal perasaian hidup. Hanya gaya bahasanya saya suka, mengalir ringan. “Kamu suka novel seperti itu? Kamu tahu perang itu hantu yang lebih menakutkan?” Wajahnya serius. “Tetapi yang jauh lebih menegangkan itu adalah peristiwa sebelum perang,” Pancaran matanya seperti mengandung amarah. Hawa emosinya sampai terasa di kulit wajah saya. “Ini hanya novel tentang masa lalu. Sejarah yang perlu dibaca-baca kala santai,” jawab saja mengendurkan ketegangan. “Bagi saya perang bukan sekedar sejarah. Bukan juga fiksi-fiksi yang tak perlu dipikirkan.” Keluhnya dengan suara berat. Saya bisa faham, kenapa dia begitu tegang bicara soal perang. Korea Utara masih saja suka melancarkan gertakan. Hubungan dengan Jepang dan Cina juga seperti cabik-cabik bulu ayam. Semua pemuda di semenanjung ini dikenakan keharusan wajib militer, suka tidak suka mereka wajib masuk kamp militer selama dua tahun. Semenjak kenal dengan dia, saya tak pernah bertanya bagaimana penanggungannya selama menjalani wajib militer, cukup wajah tegangnya saja yang menjadi isyarat. Karena Nampak selera makannya terganggu, saya mencoba mengalihkan pembicaraan. “Apa yang membuat kamu bisa bahagia Jee Sung si?” Tanya saya. “Makan sambal!” jawabnya cepat, membuat bola mata saya hampir terlompat melirik memastikan wajah Harti tidak kesal. Untunglah dia sedang asik dengan kalkulator di meja kasir. “Makan sambal membuat saya ingat Indonesia dan citacita saya tinggal di sana sambil menjadi penyanyi.” ungkapnya. Akh, anak muda ini lucu sekali menurut kacamata saya. Ketika banyak orang muda di Indonesia tergila-gila hendak datang ke Korea, bukan hanya untuk berburu beasiswa tetapi juga menjadi buruh migrant, dia malah menyukai Indonesia. Melihat saya terdiam, dia tampak senang. Senang karena bisa mengungkapkan apa yang sesungguhnya dia rasakan. Saya hampir pasti, jawaban tadi belum pernah dia utarakan pada siapapun, terutama pada orang tuaanya tentu saja. Dan jelas, dia juga bukan sedang menyenang-nyenangkan hati saya karena tahu saya orang Indonesia. Ya, buat apa dia menyenang-nyenangkan hati saya? Kami tidak sedang berpacaran. “Menjadi laki-laki di Korea tak ubahnya seperti kain dalam

mesin cuci. Di bilas dan diperas sampai kering,” jelasnya memberi perumpamaan yang malah membuat saya tertawa. “Dari kecil saya senang bernyanyi. Semasa awal kuliah saya suka mengamen di * — dia menyebut satu tempat dimana anak-anak muda tanggung sering menggelar konser dan memperagakan kebolehan bernyanyi—Tetapi karena harus ikut wajib militer, saya tidak bisa meneruskan kesenangan saya. Di kamp, kami hanya bisa menyanyikan lagu kebangsaan. Belakangan saya ingin mengamen lagi, tetapi tempat itu telah berubah. Orang tidak lagi mengunggulkan kehebatan suara, tetapi menuntut kepandaian bergoyang. Dunia senipun di sini sudah mati rasa. Musik harus di tarikan dengan gerakan persis robot!” “Siapa penyanyi Indonesia yang kamu suka?” saya mencoba mencari tahu selera musiknya. “Gita Gutawa. Suaranya hebat sekali. Dia menyanyi lepas. Saya juga suka Iwan fals,” senyumnya mengembang. Mungkin dia teringat sesuatu, karena saya juga sedang teringat sesuatu. Sesuatu dalam novel yang sedang saya baca: Orang suka bicara kebebasan saat mereka terbelenggu. “Kamu tak suka wajib militer?” Tanya saya. “Itu satu,” jawabnya cepat. “Selain itu saya juga tak suka kuliah manajemen. Tetapi saya harus mengambilnya agar bisa bekerja di perusahaan,” jelasnya. “Lo, kenapa harus bekerja di perusahaan?” Tanya saya. “Selama kamu tinggal di Korea, adakah tahu pekerjaan lain yang bisa kami lakukan selain bekerja di perusahaan?” Tanyanya balik, membuat saya terpaksa mengangguk-angguk. “Dan saat pensiun barulah nanti kami akan dapat sedikit uang untuk modal membuka warung makan,” tambahnya membuat saya merasa disindir. “Kalau begitu pergilah ke Bali dan menjadi penyanyi di sana. Kamu nanti akan tahu betapa itupun tidak mudah,” Saya berusaha tidak judes.

Tetapi obrolan kami sudah seperti dua orang pemain catur yang mulai kehilangan banyak bidak. Ketika Jee Sung datang, cuaca sedang panas. Tetapi kata penyiar di televisi memang akan ada sonagi siang itu. Dan memang hujan turun, tepat jam empat petang. Lebat sekali. Tapi suhu tak terasa dingin. Apa lagi di wajah Jee Sung menyembul asap kepedasan. Kali ini dia meminta sisa sambal yang ada di dapur, untuk dibawa pulang ke kost-nya. “Kalau ada, saya mau sambal” ujarnya terus terang. Banyak hal mungkin dilakukan dengan terpaksa, tapi soal makan, orang sini tak kenal basa basi. Saya tidak bertanya, tetapi dia saja yang menjelaskan kalau pacarnya —yang lulusan akademi melukis tetapi terpaksa harus bekerja di perusahaan asuransi berpesan agar dibawakan pulang sambal. Belakangan, menurut Jee Sung, pacarnya itu sering stress karena tidak menyukai pekerjaannya, tetapi juga takut sekali kehilangan pekerjaan itu. Karena menurut dia, menurut pacarnya mabuknya selepas makan sambal lebih dahsyat dibanding selepas minum soju –arak khas Korea, makanya si pacar ingin mencoba makan sambal. Saya tak mengenal pacarnya, karena memang belum pernah datang ke warung. Menurut Jee Sung mereka sudah sebulan tinggal diamdiam satu kamar. Kelihatannya pacar Jee Sung itu menyangka kalau sambal sama jenisnya dengan soju; Sama memabukkan. Saat mengambilkan sisa sambal di dapur yang hanya terlintas dipikiran saya; tidakkah ini terlalu pedas untuk perempuan Korea? Malam itu, hujan lebat turun. Pagi hari, rinai masih bersisa. Tanah basah. Jalan kecil disamping kontarak kami becek sekali. Karena hari Senin warung tidak buka, saya bisa bersantai, tidur pagi lebih lama. Suami saya sudah ke kampus pagi-pagi sekali. Dia bukan hanya mahasiswa, tepatnya

menamakan diri sebagai pekerja lab. Pekerjaannya di laboratorium itulah yang dinamakan kuliah, menyelesaikan proyekproyek penelitian profesornya. Dengan cara itulah dia mendapatkan beberapa ratus ribu won yang disebut beasiswa. Hanya cukup untuk sewa kontarakan dan membeli rokok sebungkus dua hari. Nasib sarjana cum laude universitas tekhnik terkemuka di negeri kita. Tak dapat tempat bekerja di dalam negeri, juga tak dapat beasiswa dari pemerintah, beginilah pilihannya. Untung saya bekerja di warung bersama Harti. Sebelum itu, sempat juga saya memburuh di perkebunan sebagai pemetik sayur. Cerita ini tak akan saya kisahkan pada ibu dan ibu mertua di kampung. Saya tak ingin melayukan kebahagiaan orang tua yang memandang perantauan anaknya sebagai sesuatu yang membanggakan. Saya juga tak mau ibu menolak kiriman uang dari kami. Bagaimanapun, di kampung, orangorang hanya tahu kalau luar negeri itu hebat. Memang dua tahun ini saya selalu menjaga hari senin sebagai me time, waktu untuk saya menikmati hidup. Suami juga tidak menuntut macammacam. Dia mengerti sekali kalau saya butuh istirahat. Tetapi tidak pagi itu. Harti menelpon pagi-pagi. Suaranya terdengar histeris. “Yu, aku dikantor polisi….” “Kenapa? Ada apa?” Tanya saya segera melompat dari tempat tidur. “Jee Sung dan pacarnya mati. Kata polisi sepertinya bunuh diri. Tetapi di kamar mereka ada sambal sisa yang kemaren itu.” Akh…. Mata saya tiba-tiba tertumbuk pada papan catur yang biasa kami mainkan dengan suami menjelang tidur. Jee Sung kalah, tapi kemenangan saya hanya selisih waktu. “Anak muda, kenapa harus bunuh diri?” Tanya ini hanya untuk menguatkan diri saya sendiri. Daeju, 7/7/2011

PUISI DEDDY ARSYA

Hilangnya Baju dan Celana

berapa sakit yang mengendap di dasarmu? —aku hanya ingin tahu berapa ukuran kesabaranmu.

Baju dan celana yang terjemur di halaman hilang menjelang hujan turun, menjelang kau berlari ke pintu dan meledakkan pekik: Anak itu terkencing setiap satu jam sekali, berak di mana saja, coba kaubayangkan, berapa kali sehari aku harus mencuci pakaiannya?

Lalu pintu kamar mandi rompak berkali-kali. Di malam hari, bantal basah oleh tangis, dan kasur mengeluarkan kapuk. Aku ingin membawamu ke dokter gigi, tetapi ia telah tidur sejak magrib tadi.

Angin bergesekan dengan jendela, menggoyang-goyang pintu, dan bunyi ngiut itu, kau bertanya-tanya, dari mana asalnya? Dari bibir keritingmu atau dari suara lain yang jauh entah di mana? Baju dan celana itu tak menjawab, ia melipat dirinya sendiri ke arah yang berlawanan, seperti bayi ini yang lahir sungsang. Aku dan engkau telah terkunci bau busuk dan pesing kejambannya, dalam kamar gelap yang menyembunyikan seluruh pakaiannya. Dan meskipun hujan telah lama reda, daun pintu tetap tanggal dari engselnya, kita tetap tak bisa memandang halaman terkangkang begitu saja tanpa berprasangka: Bunyi ngiut itu, kalau-kalau, ialah yang telah melenyapkan dari ampaian, seluruh baju dan celana!

Dokter Gigi dan Geraham Gigi yang sakit, keluarlah dari mulut ini, agar dapat kau kusebut ompong. Odol dan sikat mundurlah, biar hanya sebatang rokok yang menyala di bibir itu, biar hanya gigi-gigi yang terbakar dan daging yang kukunyah itu, membeku sebelum ke lambung. Jika mampu, suntiklah diri ini sendiri tepat di pangkal, dengan cairan pemutih ini, atau sedikit deterjen. Dan rasa sakit akan tinggal gelembung sabun yang bisa kau letuskan hanya dengan ujung jarum. Geraham yang berlubang, berapa kilo daging yang tersimpan di dalammu,

Dokter gigi itu telah menghisap uang penjualan sajak ini. Tetanggaku hanya bisa membantumu melahirkan —baik kita hidupkan mesin sepedamu.

semangka dan terung pirus dari karet dan robot-robot —setiap yang kami makan melonjak-lonjak sampai ke lambung. Rumah kami rimba bagi kota besar yang asma ini, tempat orang-orang bernapas dengan pintu dan jendela, ventilasi dan kamar mandi, dapur dan lemari pakaian. Rumah kami beratus tahun kemudian tak pernah mencuci baju, tak pernah menjemur pakaian. Kami tak punya tali terentang ke matahari, —kami tak punya isyarat bunuh diri, Kami hanya sepasang manekin bahagia yang selalu kering.

Tapi arah ke manakah rumah sakit, arah ke manakah tepi rasa sakit?

Orang Asing di Binjai

Sajak Kehilangan Tali

Aku melihatmu telanjang mandi sore hari di rawa-rawa dataran tinggi. Matamu hitam perasan tembakau, jarimu daun paling pertama yang dipetik dari bawah, dari tanah gembur yang dipercikkan kawah.

Beratus tahun aku berlagak seperti manekin. Aku kunjungi pasar demi pasar, jantungku dimasak dalam belanga besar sate kambing, hati dan paru-paru dilapah seperti cincau hitam yang bau. Aku cendol yang dikacau ketika langit runtuh, orang-orang bunuh diri di kandang sapi, dan jalan raya dipenuhi huru-hara hujan api. Sekali, aku pergi ke daratan yang jauh seorang diri, berenang di danau puncak bukit yang tinggi. Aku berjalan melingkar menuju kepundan gunung api, dan menemukan hantu kekasihku dengan seutas tali. Kapan lagi kita bisa bunuh diri setenang ini? Masih berlagak seperti manekin, aku bermimpi punya rumah dan seorang manekin lain —yang tak punya tali, yang tak punya isyarat bunuh diri. Di halaman belakang rumah kami, aku menanam gaharu dan damar, kulit manis dan markisah dari kotoran sapi,

Aku kering tampuk tembakau yang diikat pinggiran marekan, kelak dibawa tuan kebun dengan kuda beban ke barat daya arah Malaka. Arah jalannya tidak jauh dari Binjai, tempat aku mengait rambutan dengan galah ini, dengan pisau tajam yang selalu di pinggang—ini! Kau bertanya dengan merundukkan kepala: ada di mana utara? Jauh, jauh sekali, ikuti saja alir ke hulu sungai ini. Jatuh menderun hitam semut, jatuh menderun di atas rambut. Jauh, dari sini seberapa jauh, ‘kelak’ yang disebut mulai? Aku mengelak dari pembicaraan yang kauusulkan, kau orang asing entah siapa —turut saja, ke hulu, ke hulu yang aku juga belum pernah ke situ, kataku! Kau terpekik ketika tepi bibirmu digigit semut-semut pekat hitam itu. Aku memberi kau madu lebah hutan Simalungun. Semut di sini semut kerangga genting pinggangnya, katamu, sengatnya sakit yang purba. Aku melihatmu telanjang mandi di rawa-rawa dataran tinggi. Matamu ternyata biru air di Toba, di sana, kataku, itu utara! Berjam-jam naik bis, berjam-jam aku lena dalam mabuk daratan.


Panggung

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

17

Para Perajin Bunyi Itu Makin Trengginas Oleh: ASRIL MUCHTAR

Pemerhati Perajin Bunyi dari ISI Padang Panjang

I

STILAH perajin untuk musik memang tidak lazim didengar, tapi paling tidak alih-alih kosa dan “bunyi” sebutannya. Perajin memang identik dengan tukang yang mengerjakan kerajinan tangan seperti, tukang ukir, tukang buat alat musik, keramik, anyaman, termasuk para pesulam dan penenun. Perajin bunyi di sini dimaksudkan adalah para kreator yang dengan tekun, gigih, ulet mengolah berbagai suara atau bunyi dari berbagai sumber bunyi, kemudian menyusunnya dalam suatu komposisi. Selama dua malam berturutturut Senin dan Selasa (11-12/ 7/2011) di gedung pertunjukan Hoerijah Adam ISI Padang Panjang, 10 orang perajin bunyi yang masih muda dan potensial dari jurusan karawitan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Padang Panjang menampilkan hasil racikan bunyi mereka dalam 10 komposisi musik. Karya para perajin itu: Kasiah Cindangkuang (Nana Mardani), Alunan Kasang (Hengki Armez Hidayat), Bagaluik di Nan Batingkah (Betmon Oktivi), Gogo Alai Gamuk (Elson Saruksuik), Interlocking [ . . . ] [ . . . ] (Auzy Madona Adoma), Tanyo Bajawek (Irfi Sri Wahyuni), Duo di Nan Tigo (Joni Supriadi), Kandua Nan Badantang (Teguh Handiko Putra), Alunan di Simpang Tigo (Surgan Ameda), Begusuik Ngan Tigo (Yutia Gustari). Musik mereka sangat pluralis yang berlumur multi tafsir. Musik mereka berpijak pada musik tradisi nusantara (Minang, Batak, Bengkulu, dan Bali), tetapi diperkaya dengan

musik-musik daerah lain (lintas budaya), bahkan dengan musik barat dan elektronisik. Mereka kendatipun bertolak dari pendidikan yang mengkosentrasikan pada konservasi musik tradisi dan pengembangannya, tetapi justru sangat liar, terbuka, dinamis, dan mengglobal. Sepuluh karya yang mereka tampilkan sangat berbeda antara satu dengan lainnya. Masing-masing perajin sangat jelas berangkat dari musik tradisi sebagai sumber pijakan karya mereka. Baik itu dari materi musikalnya, maupun dari instrumen yang digunakan. Akan tetapi mereka juga menggunakan instrumen lain di luar tradisi yang diangkat sebagai pengayaan karya. Bahkan ada yang menjadi sangat dominan. Mereka justru berkelik dengan enteng bahwa penggunaan instrumen lain diposisikan hanya sebatas sumber bunyi saja, tidak dikaitkan sama sekali dengan background budayanya. Artinya nilai-nilai yang terkandung di balik instrumen itu mereka abaikan. Misalnya, Irfi Wayuni, mengangkat indang piaman, tetapi diperkaya dengan dol, bass elektrik, dan akordeon. Betmon Oktivi mengangkat talempong pacik “gua Cak Din-din”, tetapi justru malah melanglang buana dalam ruang musik funky dan sangat “ngebend” sekali. Betmon meninggalkan sangat jauh sekali talempong Minang, justru sampai di Barat sana. Teguh, meski berangkat dari musik tari Benten Pesisir Selatan, tetapi ia dengan rajin mengolahnya dengan instrumen gitar, rebana dan beberapa instrumen lain di luar tradisi

ADE JORI

KOMPOSISI Begusik Ngan Tigo, karya Yutia Gustari yang diangkat dari musik tradisi dol Bengkulu. musik tari Benten. Nana Mardani yang mencoba bernostalgia dengan suasana agraris melalui tradisi gandang tigo, tapi juga menyerempet pada wilayah musik urban. Begitu juga dengan Hengki Armez, malah ia sengaja memunculkan dua gitar sebagai media utama pelahiran karyanya. Meskipun idom musik lokal Minangkabau tetap menjadi pijakannya. Surgen Ameda menggarap sijobang, tetapi ia menonjolkan gitar sebagai instrumen utama pada karyanya, yang justru sangat berbeda dengan alat musik tradisi sijobang. Tiga karya lainnya, Auzy mengajak penonton untuk menikmati nuansa gong kebyar yang dipadu dengan talempong unggan. Elson Saruksuk, mengusung musik Batak Toba, lewat pijakan tradisi musik gondang sabangunan dan ditambahkan garantung ensambel gondang

hasapi. Elson mampu memanjakan telinga penonton lewat racikan musiknya yang kental dengan tradisi Batak. Sementara Yutia Gustari perempuan Bengkulu ini juga tidak ketinggalan unjuk kerajinan bunyi lewat tradisi ensambel dol. Garapan Auzy cukup menarik membawa penonton dalam perkutatan teknik permainan interlocking yang dimiliki oleh Minangkabau dan Bali. Auzy mencoba melihat keunikan interlocking atau kait mengkait dalam konsep musik gong kebyar Bali dengan tingkah batingkah dalam talempong pacik. Auzy bisalah meragakan sedikit permainan interlocking gong kebyar Bali, lewat ricikan pemade, dan diperkuat dengan interlocking talempong pacik serta permainan cepat talempong unggan. Namun ada hal yang belum dipahami lebih dalam

oleh Auzy bahwa teknik interlocking dalam talempong Minang dan gong kebyar Bali merupakan dua dari keunikan interlocking yang dimiliki oleh musik tradisi Nusantara di Indonesia. Keduanya memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Interlocking pada gong kebyar bersifat rapat, yang dibangun dari pola ritme polos (dasar) dan pola ritme sangsih (peningkah). Perkawinan kedua pola ritme ini dimainkan dengan rapat, sehingga tidak ada celah untuk memberikan peluang menambah pulsa nada pada pola ritme sangsih menjadi lebih variatif. Sementara pada talempong pacik interlockingnya bersifat renggang. Pola ritme peningkah dapat dikembangkan atas beberapa pola ritme yang berbeda-beda atau bisa lebih variatif. Sayang keunikan dan kekuatan ini belum terbaca dalam karya

Auzy, sehingga ada bagian karya menjadi terpisah atau belum kawin. Ritme-ritme yang dibangun dari dua budaya ini baru masih “pacaran”. Kita masih menunggu-nunggu, kapan kawinnya Auzy maksudnya musiknya. Meski karya-karya para pengrajin bunyi itu banyak menggunakan instrumen lain, namum ada juga yang masih setia secara lebih kuat menggunakan instrumen pokok dari tradisi yang diangkat. Misalnya karya Joni Supriadi, “Duo di Nan Tigo” yang diangkat dari sijobang. Joni secara kuat masih mempertahankan kekuatankekuatan tradisi sijobang, meskipun penjelalajah estetika musiknya juga menyerempet pada koors yang tidak biasa dimainkan dalam musik tradisi Minang. Atau bernyanyi dalam lompatan oktaf nada. Ini mungkin salah satu kerajinan kreativitas yang dilakukan oleh Joni. Namun Joni masih setia menggunakan kucapi sebagai instrumen utama pada karyanya. Yutia Gustari mengangkat musik tradisi ensambel dol. Musik berkarakter maskulin yang biasa dimainkan oleh para lelaki itu, justru dimainkan oleh tiga perempuan termasuk dia sendiri. Yutia agaknya hendak mengatakan kepada penonton kalau musik perkusi pun bisa dimainkan oleh perempuan dengan dinamis dan ekspresif. Perantauan imajinasi mereka patut dicungkan jempong, meskipun mereka “sekolah” di kampung Jambak Padang Panjang, tetapi hasil racikan mereka bisa berada di Bali, Batak, Bengkulu, Sunda, Deli, Eropa, dan Amerika. Kesepuluh perajin itu mampu mengajak penonton berandai-andai dengan perantauan musik mereka. Bagi mereka, meskipun tidak terungkapkan, “yang penting,

biar tidak kemana-mana, tapi musik mereka bisa kemanamana.” Kita memang tidak bisa berharap banyak soal isi dan muatan karya yang mereka sajikan. Karya mereka lebih banyak menampilkan aspek kompleksitas garapan yang menyajikan tingkat virtuoso keterampilan bermusik. Tetapi musik mereka berlumur multi tafsir, yang bisa saja ditafsir oleh siapa saja dalam perspektif masing-masing. Secara keseluruhan musik mereka sangat variatif dari aspek pengolahan melodi, ritme, timbre, instrumen, dan persaling silangan antar instrumen dan antar budaya, bahkan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Tidak hanya itu, penjiwaan dan ekspresi mereka terpancar pada sikap dan perilaku mereka dalam bermain (physical behavior). Kreativitas mereka tampak makin trengginas. Meskipun ada beberapa komposisi amat terasa sangat dipaksakan menggunakan bass elektrik untuk memperkuat suara-suara rendah. Akibatnya, beberapa instrumen lain yang manual meski sudah dibantu dengan amplifikasi suara, justru tidak menghasilkan perimbangan suara, justru bass elektrik lebih mendominasi. Padahal kekuatan bunyi dari instrumen manual terletak pada dinamik suara yang dihasilkannya. Agaknya mereka kurang yakin dengan kekuatan misteri bunyi dari instrumen musik akustik. Selamat datang para perajin bunyi baru, semoga Anda makin rajin mengacak-acak bunyi dalam dimensi yang baru dan inovatif. Selera kreativitas bermusik generasi Anda ditentukan oleh Anda. Padang Panjang, 13 Juli 2011

TEATER REALIS

Enam Pementasan dalam Keterbatasan Oleh DELVI YANDRA

Penggiat pada Teater Rumah Teduh dan Studio Merah

I

NI adalah lakon imajis tentang sunyi seorang pe rempuan. Setelah suaminya ditembak mati serdadu Belanda, Surti mengisi hari-harinya dengan membatik. Salah satu batik kesayangannya bercorak tiga sawunggaling: burung mitologis yang, menurut cerita neneknya, datang dari sebuah benua yang terbelah. Dalam belahan itu ada lahar yang tiap pagi mengeras dan akhirnya menjadi cermin. Burung sawunggaling adalah makhluk cermin. Tiap kali kita memandangnya, wajah, gerak, dan kata-kata kita dipantulkannya kembali. Melalui tiga sawunggaling yang setia menemaninya itu Surti mengenang Jen, suaminya—seorang komandan gerilya yang ganjil, gemar memburu mimpi. Segala yang dialami Surti, pikiran dan perasaannya, pun seolah terpantul ke arah kita: keraguan tentang yang mistik, kegamangan tentang politik dan perjuangan fisik, juga gairah, amarah, rasa cemburu dan kehilangan yang saling bertautan. Dalam lakon itu, hanya Surti dan sejumlah perabot belaka yang nyata. Selebihnya, benda-benda dan peristiwa, tak lebih dari kenangan atau khayalan. Surti dan Tiga Sawunggaling merupakan lakon monolog yang dibingtangi oleh Ine Febriyanti, dengan sutradara Sitok Srengenge dan penulis naskah Goenawan Mohamad. Pertunjukan ini merupakan kali kedua lakon Surti dan Tiga Sawunggaling dipentaskan di Teater Salihara. Pertunjukan yang pertama telah diadakan pada November 2010 lalu dan mendapat sambutan hangat.

AKADEMI Kesenian Melayu Riau (AKMR) pada ujian akhir mata kuliah penyutradaraan dan tata cahaya bagi mahasiswa semester empat jurusan teater menggelar beberapa pementasan teater dalam lima malam. Keterbatasan jumlah aktor tak membuat mahasiswa semester empat jurusan teater patah semangat. Pementasan ini merupakan kegiatan semester jurusan teater di AKMR. Dosen mata kuliah penyutradaraan, Akbaruddin S.sn. M.sn juga turut menyaksikan pementasan bersama Jurpi Hbr. S.sn dan Monda Gianes Amd. Sn. Kegelisahan Perkawinan Perak Oh mas, kau tahu, kaulah puncak kegagalan ini! Demikian kalimat permulaan yang disampaikan oleh narator melalui pementasan berjudul “Perkawinan Perak” karya John Baudin, sutradara Rohasimah, Selasa (5/7) malam. Lampu panggung menyala, suara piano bangkit. Tampak seorang perempuan bergaun merah bercahaya keluar dari balik pintu (atau masuk dari balik pintu) bertirai. Seting merupakan sebuah sudut ruang tamu. Dua vas bunga berada di salah satu sudut yang dekat dengan jendela. Dua ayat Alquran terbingkai diapit sebuah jam dinding. Di depannya, dua sofa (satu sofa panjang dan yang lainnya pendek) bermotif bunga menghadap ke sebuah meja panjang. Dinding ruangan itu bercat putih dengan bawahan berwarna biru langit yang dipisah dengan garis hitam memanjang. Perempuan itu gelisah. Dia mondar-mandir, memeriksa ponselnya, berdiri lalu duduk lagi. Memastikan sesuatu melalui jendela. Dia seperti menunggu sesuatu. Perempuan itu lantas menuju salah satu pintu, lalu masuk. Beberapa saat kemudian dia keluar membawa sebuah cerek dan gelas sekaligus baki. Tiba-tiba pintu diketuk. Seorang lelaki masuk. Itu suami perempuan tadi. Dilihat

dari tas dan pakaian safari yang dikenakannya, seperti baru pulang dari kantor. Dialog pun bersahutan dan terbata-bata antara keduanya. Sayangnya, dengan jarak panggung dan penonton yang cukup dekat, vokal kedua aktor nyaris tak terdengar. Adegan terus berlangsung. Lelaki itu meminum teh yang disajikan istrinya. Oleh sebab perayaan perkawinan perak yang gagal, seketika amarah istrinya meledak. “Aku mual dengan kata-kata direksi!” Caci maki, perselisihan, masa lalu, tanggung jawab, makanan dan perayaan yang gagal, menjadi topik dan mengemuka dalam tiap dialog. Dari sini, konflik mulai bermula. Istri seolah diberondong, suami seakan diinterogasi. Agenda rapat direksi menjadi persoalan utama. Akhirnya, si lelaki memilih baki dan membenci istrinya. “Perkawinan perak” merupakan refleksi 25 tahun pernikahan yang tak hanya seremonial belaka. Tetapi di balik itu, ada proses panjang yang dicapai dalam sebuah hubungan rumah tangga. Rohasimah berusaha menggali potensi dua aktor yang digarapnya. Mahasiswa semester empat jurusan Teater di AKMR ini mengaku bahwa ada beberapa bagian dialog pada naskah yang dipangkas. Proses latihan yang ditargetkan tiga bulan tak tercapai. Rosi, begitu dia akrab disapa, hanya menggarapnya tak lebih dari sebulan. Keterbatasan aktor membuat Rosi mesti melakukan kasting. Salah satu aktornya adalah mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR). Dipilih “Perkawinan Perak” karena menurut Rosi naskah ini menarik. Selain itu, kata dia, pertimbangan jumlah aktor juga menjadi salah satu faktor naskah ini digarap. “Begitu berharganya perkawinan ini. Sangat dramatik,” tutur perempuan yang juga akan tampil sebagai aktor pada beberapa pementasan berikutnya ini. Tak Berujung Kasih Sayang Tak dinyana, seorang pe-

nagih hutang yang kasar dapat tiba-tiba menjadi lembut dan penuh kasih sayang. Tetapi adegan semacam itu tak berlangsung dengan baik pada “Beruang Penagih Hutang” karya Anton Chekov yang disutradarai Heri Kurniawan, Rabu (6/7) malam. Tiga aktor tak serius menanggapi perannya. Panggung merupakan sudut ruang tamu sebuah rumah. Sebuah vas bunga berada di sudut ruangan dekat jendela. Juga sebuah sofa panjang yang sangat kontras dengan meja kecil berwarna merah di depannya. Ditambah lagi kursi kayu dengan meja kecil yang salah satu bagian sisinya berlubang. Set yang aneh itu juga menampilkan tiga foto ukuran jam dinding bergambar Anton Chekov. Menurut Akbaruddin, kesiapan aktor dan sutradara dapat membuat sebuah pementasan teater tak berlangsung maksimal. “Awalnya sutradara sudah kita beri bekal. Kalau mahasiswa kurang berproses ya mau bagaimana lagi,” ujar lelaki brewok yang pernah menggarap “Roh” karya Alm Wisran Hadi sebagai tugas akhir strata duanya di Solo ini. Hanya Hari Rabu Jazzy dan unik. Barangkali itu suasana yang hendak dibangun Zikri Rabiul dalam naskah “Kisah Cinta di Hari Rabu” yang terilhami dari cerpen Anton Chekov oleh Sapardi Djoko Damono, Kamis (7/7) malam. Namun tiga aktor tak bermain maksimal. Pemanfaatan properti yang nyaris serupa menutup kemungkinan eksplorasi tata panggung. Seperti sudut ruangan tamu, sofa, meja dan vas bunga. Ada juga bonsai yang diletakkan secara tak wajar di salah satu sudut ruangan. Ditambha lagi dua lukisan dan satu foto di dinding. Lukisan bunga berwarna putih dengan latar belakang hijau dan hitam. Juga lukisan seseorang yang bertekuk di tubir curam. Penantian gadis direfleksikan dengan mengelus-elus daun pintu. Setelah seorang tamu (Sulaiman) datang bertandang, gadis menebar pesonanya. Tak tahu bahwa lelaki itu seorang makelar jodoh. Salah sangka, itu yang tergambar

dalam adegan tersebut. Pelbagai persyaratan berusaha dipenuhi gadis demi lelaki idamannya. Begitu pun sebaliknya. Keinginan gadis untuk menikah hanya di hari Rabu menjadi syarat penting bagi bakal calon suaminya. Aktor tak tampak serius memainkan perannya. Dialog yang cepat membuat artikulasi menjadi amburadul. Tetapi bagi si gadis, hari Rabu adalah hari yang bahagia. Dan Nung menutup adegan dengan kalimat “akhirnya menikah juga nona kita,” Diberondong Tamu-tamu Jumat (8/7), Jumadi nekat membawakan naskah “Beliung Tandang” karya dramawan lokal M. Paradison. Cerita bermula ketika hukum agama dan hukum manusia menjadi pilihan tersulit bagi Bakri (Ridwan). Tetapi hal itu berlaku juga bagi Kholil (Syarif) yang hidup bersama istrinya Aini (Lini). Aliran blues milik Hendra Burhan menguasai panggung. Jam di dinding hampir menunjukkan pukul satu siang. Sebuah lukisan dan foto keluarga terpajang rapi di dinding bercat biru. Tiga aktor tampak asyik bercengkerama di ruang tamu sambil menikmati gorengan, rokok dan kopi. Tanpa sadar, Kholil akan segera berhadapan dengan masa lalunya. Benar saja, sepulang Bakri dari rumah Kholil, Aini mengeluh dengan kondisi keuangan keluarga. Mulai dari persoalan harga barang yang mahal sampai pelarangan menyambut tamu. Tetapi Kholil berusaha menepis. Petaka bermula ketika Yeni (Rani), mantan kekasih Kholil datang bertandang ke rumahnya pada saat Aini tidak sedang berada di rumah. Tanpa motif yang jelas, Yeni kerap membelakangai penonton. Masa lalu berloncatan dalam benak Kholil. Yeni berusaha memperbaiki hubungan dengan Kholil, akan tetapi Kholil telah mengubur masa lalu itu. Suguhan kue ulang tahun dari Yeni membuat Kholil goyah dan memaafkan kesalahan Yeni. Ah, puncak persoalan semakin dekat. Jumadi mengakui, dua aktornya awam teater. Dengan proses latihan sekitar tiga

bulan, Jumadi berusaha memberikan suguhan nuansa keseharian masyarakat Melayu yang ada di sekitar kita. Tetapi, beberapa adegan jadi kurang tepat ketika aktor tidak nyaman dengan keaktorannya. Lihat saja Yeni, yang terlihat kikuk ketika mengenakan rok pendek sambil menekuk salah satu kakinya bertumpu pada kaki lain. Bloking Yeni menjadi sangat mengganggu. Tata panggung pun tak jauh berbeda dengan malam sebelumnya. Tetapi kali ini lebih rapi. Jumadi piawai memanfaatkan ruang kosong dan kelemahan aktornya. Jumadi bermain dengan lelucon Melayu yang akrab di telinga penonton. Siapa Orang Asing? Kali ini Ridwan Mustafa berani membawakan “Orang Asing” karya Rupert Brook saduran Djadjakusuma ke dalam pentas, Sabtu (9/7) malam, dengan dinding ruang dilapisi kertas koran. Suasana mencekam, ditambah tiga lampu badai yang menyala dan musik yang dominan. Orang asing duduk menyantap makanan di sebuah rumah yang terletak di dalam hutan. Ayah (Syarif) mendugaduga siapa lelaki asing itu. Tampak asing dengan setelan dasi dan tas kantoran. Ibu pun (Rosi) menduga-duga tetapi tetap fokus meniup api di tungku. Namun si gadis (Betris) tak mengacuhkan laki-laki asing yang datang itu. Entah untuk keperluan apa. Pertunjukan tak usai begitu saja. Seting panggung diubah sedemikian rupa untuk pementasan terakhir garapan

Fachruddin berjudul “Badai Sepanjang Malam” karya Max Arifin. Pementasan tersebut bercerita tentang seorang guru (Husin) yang tinggal di pedalaman bersama istrinya (Pipit). Tampak guru tersebut pada suatu malam sedang sibuk mengerjakan sesuatu di ruang kerjanya. Menulis, membaca dan menyelesaikan sesuatu termasuk menyalakan rokok. Lampu badai dinyalakan. Musik menyala dengan lembut. Gesekan biola membangunkan istri yang terus merasa gelisah dengan kesibukan suaminya (baca: guru). Perseteruan timbul mengenai “iya” dan “tidak” dalam hidup dan kehidupan. “Aku selalu mengatakan tidak dalam setiap dialog,” ujar suaminya. Sang istri lantas menyalakan rekaman yang mengingatkan suami tentang sesuatu. “Apakah kau masih mengingatnya?” Babak berganti. Suami menyatakan bahwa dia lebih merasa nyaman hidup di desa yang jauh dari kemiskinan. Lepas dari sikap munafik. Dalam setiap keterbatasan, mahasiswa semester empat AKMR tetap bersemangat dan terus melakukan pencarian meskipun didesak oleh waktu dan keterbatasan pemain. Solusi mengajak mahasiswa dari kampus lain dan dosen sendiri menjadi pilihan agar setiap kendala dapat teratasi. “Kami tetap semangat meskipun pemain terbatas dan gedung kami seperti ini,” u ja r Ju m a di sa m bil memperhatikan langit-langit gedng AKMR yang hendak rubuh.


18

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

MOBIL KELAS HATCHBACK KIAN DIMINATI

Suzuki Lahirkan Swift S-Concept K A B A R

Honda CBR 150R Baru Didistribusi Mulai 18 Juli SETELAH resmi dilaunching pada 30 Juni lalu, Honda CBR 150R akhirnya jadi buruan para pecinta motor sport. Tapi kok belum ada ya di dealer? “Sabar, tanggal 18 Juli Honda CBR 150R ini sudah akan didistribusikan ke dealer-dealer,” kata Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM), Auddie Alexander Wiranata. Pembeliannya pun hanya dilayani di jaringan dealer yang khusus menangani model build up. “Kita ada 350 showroom Honda yang melayani penjualan dan 444 bengkel yang bisa melayani service-nya,” lanjut pria ramah ini. “Jumlah jaringan khusus ini terkait kesiapan alat dan mekanik. Tapi kami akan terus meningkatkan jumlahnya,” jelas Auddie saat ditemui di sela peluncuran CBR 150R minggu lalu di sebuah hotel mewah di Kuningan, Jakarta Selatan. Selain lewat showroom khusus, Honda juga membuka inden di Pekan Raya Jakarta (PRJ). Di pesta rakyat ini, Honda juga telah memamerkan Honda CBR 150R untuk konsumen yang ingin melihatnya lebih dekat. Honda CBR 150R berbekal mesin DOHC, 4Stroke berkapasitas 149,4 cc, yang mampu menghasilkan tenaga 19,5 hp pada 10.500 rpm serta torsi 17 Nm pada 8.000 rpm. All-New CBR150R memiliki panjang 1.977 mm, lebar 695 mm, tinggi 1.130 mm, serta jarak sumbu roda 1.310 mm. CBR150R ditopang suspensi telescopic di bagian depan dan monoshock pada bagian belakang. Kaki-kaki itu, kemudian, mengapit ban berukuran 100-80-17MC/52P (depan) serta 130/ 70-17MC62P (belakang). Honda masih mempercayakan sistem rem cakram tunggal bagi kedua rodanya sebagai piranti penghenti laju. (h/vid/dp.com)

Harley-Davidson Buka Dealer di Medan UNTUK MELAYANI para pencinta motor besar Harley-Davidson di seluruh tanah air, khususnya di kawasan Sumatera bagian tengah, agen tunggal pemegang merek HarleyDavidson PT Mabua Harley-Davidson meresmikan diler ke-9 di kota Medan. Dealership yang beralamat di Jalan S. Parman No. 95, Medan, Sumatera Utara ini diharapkan dapat melayani penjualan dan purna jual untuk daerah Sumatera Utara dan sekitarnya seperti Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Kepulauan Riau dan Riau. Dalam siaran pers yang diterima, Kamis (14/ 7), pembukaan Diler dilaksanakan pada 10 Juli 2011 lalu. Bengkel resmi Mabua Harley-Davidson menggunakan peralatan dengan teknologi komputer untuk membpersiapkan motor dan mendiagnosis kerusakan pada motor. Seluruh perangkat yang digunakan sudah sesuai pada standar operasional dari HarleyDavidson Motor Company. Teknisi yang bekerja di bengkel resmi Mabua Harley-Davidson mendapatkan pelatihan resmi dari HarleyDavidson University dan secara berkala m e m p e r b a h a r u i pengetahuan mereka melalui pelatihan on-line maupun off-line. Bengkel ini m e l a y a n i perawatan berkala, perbaikan s e r t a pemasangan aksesoris sepeda motor HarleyDavidson. “Dengan dibukanya pelayanan bengkel resmi Mabua Harley-Davidson di kota Medan, kami berharap agar dapat memberikan dukungan yang maksimal para pencinta HarleyDavidson di Sumatera Utara dan sekitarnya, khususnya di kota Medan,” ujar General Manager Country Sales & Marketing Mabua Harley-Davidson Irvino Edwardly. (h/ dtk.oto)

Persaingan kelas hatchback di pentas dunia nampaknya makin sengit, karena mobil kelas ini terus diminati masyarakat dunia. Setelah New Honda Jazz dan Toyota Yaris, kini giliran Suzuki yang bersiap mengeluarkan hot hatch terbaru mereka yakni Swift dengan tampilan dan spesifikasi yang lebih sporty dibanding yang sudah ada sebelumnya. Mobil yang memiliki nama Swift S-Concept namun sering disebut sebagai Swift Sport ini menurut rencana akan diperkenalkan versi produksinya pada tahun 2012 mendatang dan bersiap untuk memukul lawan-lawannya seperti Volkswagen Polo GTI atau Ford Fiesta ST. Dilihat dari penampilan mobil versi konsepnya, mobil ini cukup berani dengan desain bodywork yang menonjol dan spoiler atap belakang yang menawan. Tubuhnya 30 mm lebih rendah namun 60 mm lebih lebar dibandingkan dengan Swift standar untuk menghadiran visual sporty yang kokoh. “Di Eropa ada Volkswagen Polo GTI dan Ford Fiesta ST yang akan bersaing dengan Swift Sport yang saat ini sedang menjalani pengujian di Nurburgring,” kata seorang juru bicara Suzuki seperti detikOto kutip dari Autoevolution, Jumat (15/7/2011). “Awal tahun depan Suzuki berencana akan mengembangkan versi modifikasi dari Swift S-Concept ini,” tandasnya. (h/dtk.oto)

Spesifikasi Swift S-Concept * * * * *

Panjang 3.890 mm Lebar 1.755 mm Tinggi 1.475 mm Wheelbase 2.430 mm Power train: Front engine /front wheel drive * Transmisi 6 M/T * Ban 225/45R18 * Warna bodi: Lightning Pearl Yellow.

MODIVIKASI HONDA VARIO 2008

Streetfighter Nuansa Supermoto

DATA MODIFIKASI Ban depan : Swallow 70/90-17 Ban belakang : Swallow 100/90-17 Sok belakang : YSS Head lamp : KLX 150 DM : 0856-1400-800

APA kesan pertama saat melihat skubek Agnes Monica yang sudah dipermak habis ini? Pasti bingung dengan konsep yang ditawarkan si modifikator. Terlihat ada unsur streetfighter, namun juga ada nuansa supermoto. Tapi, memang kedua aliran itu yang coba dikawinkan Diemaz Erlangga dari Diemaz Motor (DM) selaku modifikator. “Menjadi tambah unik lagi karena kedua aliran tadi diterapkan pada skubek. Mungkin jadi hal biasa kalau diterapkan di motor sport,” tegas Diemaz.

Aliran tadi membutuhkan tampilan yang macho dan jantan. Dua nilai yang nyaris tidak ada pada skubek standar. “Karena itu rombakan cukup total dilakukan, tapi dengan prinsip tidak memotong rangka asli,” tambah ayah dua anak ini. Demi kesan tadi, bodi standar dicopot. Gantinya dibuat ulang dengan kombinasi antara fiber dan pelat. Urusan bodi ini tambah diperkokoh lagi dengan dibuatnya semacam rangka tambahan di atas dek. “Dengan menggunakan pipa seperti itu, pasti Vario ini tambah gagah,”

cerita pria yang ngebengkel di Jl. Baja Raya No. 84, Perumnas II, Tangerang. Tampilan tambah kokoh lagi dengan penggunaan sok depan variasi Thailand yang punya tabung besar. “Begitu juga dengan pelek, sudah dicustom supaya terlihat lebih kekar,” tambah pria yang memang terkenal sebagai pembuat pelek custom ini. Untuk belakang pakai lebar 4 inci dan depan 3 inci. Keduanya menggunakan ring 17. “Dengan menggunakan jari-jari besar berdiamater 6 mm, maka pelek menjadi salah satu bagian yang paling menarik dan berhasil memperkuat tema yang diinginkan,” ungkap Diemaz lagi. Penggunaan warna merah di jari-jari sangat mendukung harmonisasi warna dengan bodi secara keseluruhan. Ciri supermoto bisa dilihat dengan pemberian cover pada sok depan. Begitu juga dengan membuatkan sepatbor depan layaknya motor trail. (h/mp.com)

Tips Bikin Awet Aki Motor AKI MERUPAKAN salah satu alat penting dalam motor. Aki merupakan sumber arus searah yang digunakan dalam motor. Jika tidak diperhatikan kegunaannya, tentu akan menyebabkan motor susah hidup. Agar kejadian itu tidak menimpa Anda, kami ingin berbagi tips aki motor supaya bertahan lama. Tips ini untuk motor yang memiliki kick starter (sistem engkol). 1. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah permukaan cairan yang harus tetap berada antara garis permukaan atas dengan garis permukaan bawah atau cek setiap 2 bulan sekali. Jika mendapatkan cairan berada pada garis

Arti Rest Di Kran Bensin

REST ARTINYA ISTIRAHAT. Di keran bensin motor laki berkaburator, rest berarti sisa bensin. Artinya rest yang berarti sisa atau bisa juga istirahat. Sisa bahan bakar di tangki setelah batas rest menyuruh istirahat di SPBU. “Setiap pabrikan punya patokan sisa bensin seandainya keran bensin diset ke rest,” ujar Sarwono Edhi, Technical Service Development Division Head PT Astra Honda Motor (AHM). Umumnya berdasarkan volume total tangki bahan bakar, tapi tetap ada patokan maksimal sisa bensin setelah diset ke rest,” timpal Reiner Sitorus, Technical Service Division Head PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Sobat yang mengeset keran bensin ke arah ON akan bikin aman. Artinya, mesin akan mati walau bensin masih ada, tapi masih ada sisa bensin di tangki. Rata-rata 1,9 liter sampai 2 liter. Tiger sisa bensin 2 liter dan New Mega Pro 1,9 liter. “Itu mengkondisikan supaya pemilik motor mengisi bensin secepatnya,” ulas Abidin, Service Manager PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI). Lebih sedikit sisa bahan bakar yang ada di Suzuki. Thunder 250 dan Thunder 125 sisanya 1,4 liter. “Karena konsumsi bahan bakar juga efisien,” kata Indra Karisam, Enginering Roda Dua PT Suzuki Indomobil Motor (SIM). ***

Dilepas, Busi Harus Ganti

permukaan bawah tambahkan air aki hingga mencapai batas permukaan atas. 2. Hindari memodifikasi aliran listrik aki. Menyambung kabel ke aki dengan cara tidak benar menyebabkan daya listrik cepat habis. Terlebih bila sistim pengisian ke accu bermasalah. 3. Walaupun motor tersemat starter elektrik, sebisa mungkin Anda menggunakan kick starter (engkol) untuk menghidupkan mesin motor. Hal tersebut biasanya dilakukan pada pagi hari ketika hendak beraktivitas. Penggunaan kick starter di pagi hari ternyata cukup signifikan menghemat baterai aki.

4. Cara lain yang ampuh menghemat aki motor adalah perhatikan jarak antara penggunaan motor dan tidak menggunakan motor. Biasanya pengguna motor secara acak menggunakan motor. Karenanya dalam hal ini kita perlu teliti. Anda sebaiknya menggunakan starter engkol ketika motor tidak digunakan dalam waktu 8-12 jam. Sementara jika motor tidak digunakan dalam waktu singkat (5-7 jam), Anda bisa memanfaatkan eletrik starter. Tips tersebut terbukti bagus untuk penggunaan aki motor. Setidaknya, bisa menghemat aki motor cair 3-4 tahun. ***

JADWAL ganti busi umumnya mengikuti jadwal servis besar. Tapi, pernah enggak terpikir saat busi dilepas memang sudah seharusnya dan sebagusnya diganti baru? Busi sudah dicopot dari ruang bakar, bisa dipastikan ada bagian yang sudah enggak lagi 100% sip. Ring busi sebagai penahan akan berubah. Itu karena ring menerima tekanan saat pengencangan. “Kalau busi dilepas dan dipasang lagi, ringnya enggak bakal kuat seperti pertama kali dipasang. Bisa jadi juga ada gejala kompresi bocor kalau memang suka lepaspasang busi,” sebut Handy Hariko, Senior Manager Technical Service Development PT Astra Honda Motor (AHM). (h/vid/ mp.com)


Rumah Teknologi Pilar Rumah Dari Masa Ke Masa FUNGSI pilar yang semula untuk memperkokoh bangunan, mulai beralih ke fungsi estetika. Posisi pilar di depan pintu masuk selain untuk keindahan juga sebagai pertanda pintu utama. Pilar juga merupakan pertanda masa arsitektur tertentu karena modelnya yang berbeda-beda. Model pilar pun sangat beragam. Jika pada abad ke-18, pilar dibangun dengan konsep sederhana yaitu hanya terdiri atas kepala, badan, dan kaki, maka memasuki tahun 1970-an, bentuk pilar lebih rumit. Pilar gaya Romawi lebih menonjolkan struktur bangunan yang banyak menggunakan bentuk lengkung, serta penambahan ukiran dan elemen dekoratif berupa lukisan pada pilarnya. Pada masa itu pilar ukuran besar lebih diminati. Warna yang sedang tren pun lebih ke warna tanah seperti coklat atau merah bata. Membangun pilar, juga membutuhkan itungitungan matematis. Karena pilar merupakan bagian dari struktur bangunan, maka perlu perhitungan yang tepat mengenai besar, tinggi, serta jaraknya jadi jangan sembarangan melakukan renovasi rumah dengan tambahan pilar. Besar kecilnya pilar tergantung besarnya beban yang disokong dan jarak antarpilar. Semakin besar beban yang ditopang atau semakin tinggi pilarnya, ukuran atau dimensinya juga semakin besar. Satu hal yang harus dihindari, ukuran pilar jangan sampai melebihi pintu masuk di dekatnya. Sebagai bagian eksterior yang juga memperindah rumah, penampilan pilar harus memperhatikan segi keindahan. Untuk itu diperlukan kecermatan menentukan material dan finishing yang sesuai. Sebaiknya material yang digunakan terbuat dari bahan berstruktur kuat dan keras, serta tahan di alam terbuka. Material beton yang paling umum digunakan. Tapi material seperti kayu, bambu, atau batang kelapa dapat juga dijadikan pilihan bagi rumah bergaya etnik. Membangun pilar, juga membutuhkan itungitungan matematis. Karena pilar merupakan bagian dari struktur bangunan, maka perlu perhitungan yang tepat mengenai besar, tinggi, serta jaraknya. Besar kecilnya pilar tergantung besarnya beban yang disokong dan jarak antarpilar. Semakin besar beban yang ditopang atau semakin tinggi pilarnya, ukuran atau dimensinya juga semakin besar. Satu hal yang harus dihindari, ukuran pilar jangan sampai melebihi pintu masuk di dekatnya. Sebagai bagian eksterior yang juga memperindah rumah, penampilan pilar harus memperhatikan segi keindahan. Untuk itu diperlukan kecermatan menentukan material dan finishing yang sesuai. Sebaiknya material yang digunakan terbuat dari bahan berstruktur kuat dan keras, serta tahan di alam terbuka. Material beton yang paling umum digunakan***

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

Hunian Cantik dengan Aksen Pilar PILAR dewasa ini tak hanya menjadi simbol kekuatan bangunan. Sesuai dengan perkembangan dunia arsitektur, pilar juga mempunyai nilai estetika yang bisa mempermanis interior rumah. Pilar, seperti yang kita ketahui, adalah tiang-tiang yang ada pada bangunan.

Menempatkan Pilar Rumah Secara Bijaksana

SECARA umum, pilar adalah tiang tegak lurus yang mendukung balok kayu penyangga atap maupun struktur berat lainnya. Dalam feng shui, bila pilar sebuah bangunan ditempatkan pada posisi-posisi "yang tidak cocok" hal itu dapat mendatangkan persoalan atau nasib buruk bagi penghuninya. Sebaliknya, orang dapat mengharapkan terciptanya keharmonisan bila pilar itu ditempatkan pada posisi yang baik.Sebuah pilar tunggal yang menghadap ke pintu masuk utama sebuah rumah dapat mendatangkan nasib buruk. Posisi itu akan menghalangi masuknya kekayaan seseorang. Pilar-pilar yang ditempatkan seimbang dan pintu masuk utama tepat diantaranya jelas akan mendatangkan keharmonisan dan keberuntungan yang baik pada rumah tangga. Bila posisi tiang tidak simetris- salah satu sisi atap lebih lebar - ketidakseimbangan akan mendatangkan feng shui yang negatif pada rumah tersebut. Memiliki pilar-pilar di dalam yang ditempatkan di atas tanah yang lebih tinggi bagus sekali feng shuinya karena dapat menunjukkan status yang lebih "tinggi". Namun, bila pilarpilar di luar yang ditempatkan di atas tanah lebih tinggi daripada pilarpilar di dalam dapat mendatangkan feng shui yang buruk. Pilar-pilar itu menunjukkan "penghancuran". Meski tiga pilar ditempatkan pada

posisi yang seimbang dan bilangan tiga --yang dalam bahasa Kanton adalah san-- memiliki arti yang bagus, namun efeknya tetap negatif. Karena pilar tengahnya menghalangi pintu. Para penghuninya akan menghadapi berbagai rintangan dalam hidupnya. Berikut beberapa cara memperbaiki pilar yang ditempatkan pada posisi buruk. Bila pilar hanya sebagai unsur hiasan maka hal yang bisa dilakukan adalah buang saja! Cara lain yang bisa dilakukan adalah memasang seruling bambu yang diikat dengan pita merah dalam bentuk pat (bilangan delapan dalam bahasa Kanton dan mengibaratkan kemakmuran). Seruling itu pasti akan menyedot keluar chi yang buruk. Seruling bambu diikat pada ujung pilar teratas dengan menggunakan pita merah.

"Menghilangkan" pilar bisa menggunakan tanaman. Caranya, letakkan tanaman yang besar dalam pot di dekatnya jika pilar itu tidak dibuang atau dipindahkan. Karena tanaman dapat menghasilkan tenaga kehidupan, sementara pilar adalah benda mati. Chi dari tanaman akan menetralkan kekuatan negatif dari pilar-pilar itu.Solusi jitu untuk menutupi pilar adalah dengan memasang cermin pada pilar tersebut. Karena cermin memungkinkan chi menembus benda-benda. Pasanglah cermin di seputar pilar untuk mengubah situasinya menjadi terbalik. Cara inovatif untuk mengatasi pilar yang menganggu bisa dilakukan dengan cara membuat lemari atau rak buku tanam yang dibuat seakanakan pilar tersebut menjadi bagian dari strukturnya.***

Tinggal di Rumah Kos RUMAH kos adalah sebuah rumah yang disewakan pemiliknya pada masyarakat yang kebetulan belum memiliki tempat tinggal. Karena itu, rumah kos kerap pula disebut rumah sewaan atau rumah kontrakan dengan durasi hunian tergantung kesepakatan antara si pemilik dengan penghuni. Tinggal di rumah kos, dewasa ini menjadi pilihan bagi sebagian masyarakat yang ingin

19

belajar mandiri dan privacy-nya terjaga dari orang lain. Walau harus mengeluarkan sejumlah uang, namun demi alasan tersebut banyak orang tak berpikir panjang untuk melakukannya. Malah, tinggal di rumah kos belakangan menjadi sebuah tradisi bagi kalangan anak sekolah atau mahasiswa yang tinggal jauh dari orang tua, pengantin baru yang belum memiliki rumah ataupun ma-

syarakat yang tidak memiliki kemampuan untuk membeli rumah tinggal sendiri. Meskipun istilah rumah kos telah menjadi sebuah istilah yang lekat dalam kehidupan masyarakat, namun untuk tinggal di sana ada banyak hal yang harus dipenuhi agar tinggal di rumah tersebut tidak menimbulkan beban baru bagi penghuninya. Hal itu harus menjadi perhatian serius karena kadang

YAYASAN PENDIDIKAN GUNUNG TALANG RAYA UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN Jl. Jenderal Sudirman No.6 Solok Telp (0755) 20565 Jl. Raya Koto Baru No.7 Kecamatan Kubung Kabupaten Solok Telp (0755) 20127

PENGUMUMAN No. 05/Pan - PENMARU/UMMY/VII - 2011

Berdasarkan kesepakatan Rektor UMMY dengan Rektor UNP dan UNAND, diberitahukan kepada seluruh tamatan SLTA yang mengikuti Ujian Masuk Reguler Mandiri UNP dan UNAND yang tidak diterima dapat diterima langsung tanpa tes di UMMY Solok tanpa membayar lagi uang pendaftaran.

Pendaftaran masuk dengan syarat memperlihatkan bukti pendaftaran Ujian Masuk Reguler Mandiri UNP dan UNAND kepada Panitia PENMARU UMMY T.A 2011/2012 jl. Raya Kotobaru No.7 Kabupaten Solok. Pilihan Prodi disesuaikan dengan prodi yang ada di UMMY Solok.

kala sewa yang diterapkan pemilik tak sesuai dengan isi kantong calon penghuni. Dan kerap pula pemilik menaikkan harga sewa secara rutin setiap tahunnya. "Carilah rumah kos yang sesuai dengan selera, bisa menjaga privacy dan tentunya cocok dengan isi kantong kita. Hal lain yang juga harus menjadi perhatian adalah kondisi lingkungan yang mendukung

kenyamanan para penghuni rumah kos," kata Rubby Alexa, seorang mahasiswa di sebuah PTN di Kota Padang saat ditanya pendapatnya tentang rumah kos. Bagi Rubby yang tinggal jauh dari keluarga dan karib kerabat, tinggal di rumah kos adalah sebuah pilihan terbaik dari pada harus membeli rumah baru yang tentunya lebih mahal dan tidak efisien. (h/ted)

Tiang-tiang ini bisa berfungsi sebagai kolom yang menopang berat bangunan, bisa juga berfungsi sebagai ornamen. Belakangan ini, seiring dengan perkembangan mode dan kemampuan ekonomi masyarakat, banyak warga yang menggunakan pilar sebagai ornamen arsitektur rumah. Pilar-pilar ini jika dikerjakan dengan selera tinggi, tentu bisa memberi kesan megah dan mewah pada rumah. Apalagi bila ditunjang dengan bahanbahan terpilih. Pilar umumnya terbuat dari beton. Selain beton, bisa juga menggunakan lapisan keramik, kayu, logam, ataupun batu alam. Bila ingin terkesan lebih “elegan”, bisa pula menggunakan marmer sebagai bahan pelapisnya. Pilar yang dilapisi marmer biasanya digunakan untuk dekorasi interior rumah. “Dalam bidang arsitektur, pilar difungsikan sebagai penambah keindahan suatu bangunan. Pilar mempunyai beragam corak dan motif. Untuk ukuran, biasanya ditentukan sesuai dengan bangunannya,” kata arsitek Rizky Arnando. Desain pilar biasanya memiliki ciri tersendiri. Contohnya pada gaya arsitektur Romawi, pilar lebih banyak menggunakan bentuk lengkung. Selain itu, ada penambahan bentuk ukiran serta elemen dekoratif lain seperti lukisan. Zaman dahulu, pilar dengan ukuran besar sangat diminati. Penggunaan warna tanah, seperti cokelat dan merah bata, menjadi pilihan yang banyak digandrungi pada masa itu. Sementara di era 1970-an, pilar banyak bermain pada bentuk sederhana, seperti permainan geometris dan tidak banyak menggunakan ukiran. Semen juga batu candi dan sikat selalu digunakan untuk polesan akhir pada pilar. Lantaran pilar merupakan bagian dari struktur bangunan, maka perlu perhitungan yang tepat mengenai besar, tinggi, serta jaraknya. Besar kecil pilar bergantung pada besarnya beban yang disokong dan jarak antarpilar. Semakin besar beban yang ditopang atau semakin tinggi pilarnya, ukuran atau dimensinya juga semakin besar. Satu hal yang harus dihindari, ukuran pilar jangan sampai melebihi pintu masuk di dekatnya. Jenis material yang digunakan juga harus diperhatikan dalam membangun pilar,karena sangat berpengaruh pada konstruksi suatu bangunan. Sebaiknya material terbuat dari bahan berstruktur kuat dan keras, serta tahan di alam terbuka. Material beton yang paling umum digunakan.Tapi material seperti kayu, bambu, atau batang kelapa, dapat juga dijadikan pilihan bagi rumah bergaya etnik. Kayu Samarinda, bangkirai, damar laut, dan kayu kamper, yang paling banyak digunakan untuk pilar. Selain tahan lama, kayu juga dapat dibentuk menjadi beragam model, KESEMPATAN KERJA KE LUAR NEGERI Dibutuhkan segera Tenaga Kerja Indonesia sebanyak 100 orang WANITA sebagai OPERATOR ELEKTRONIK & PRODUKSI di Malaysia. CARSEM (M) SDN BHD Gaji Pokok Tunj Shift Tunj Shift Mlm Tunj Kedatangan

: RM 550/bl : RM 4/hr : RM 8/hr : RM 40/bl

Lokasi : Nilai Tunj Kerajinan : RM 100/mgg Over Time Levy Free Bonus

SONI EMECS (M) SDN BHD Lokasi : Bangi Selangor / KL : RM 500/bl Tunj Shift Sore : RM 50 / bl : RM 2-3/hr : RM 6 / hr Levy Free : RM 3 / hr Over Time Bonus ALPS ELECTRIC (M) SDN BHD Lokasi : N. Sembilan Gaji Pokok : RM 430/bl Over Time Tunj Kedatangan : RM 30/ bl : RM 130.2/bl Tunj Kdtngan Full : RM 20/bl Saturday OT Tunj Shift Mlm : RM 70/bl : RM 66.2/bl Tunj Makan : RM 42/bl Levy Free Bonus PENDAFTARAN SETIAP HARI KERJA Persyaratan Administrasi : 1. Umur 18 s/d 30 Tahun 2. Pendidikan min. SLTP / SLTA Sederajat 3. KTP, Ijazah, KK, dan Pas Photo MU TANPA TE 4. Kartu AK1 dari Depnaker DUGA Gaji Pokok Tunj Kedatangan Tunj Shift Mlm Tunj Shift Pagi

INFORMASI DAN PENDAFTARAN HUBUNGI :

PT. DIAN YOGYA PERDANA Kantor Cabang Sumatera Barat Jl. Gunung Semeru III No. 4 Gunung Pangilun Padang (Samping SMA 3) Telp. (0751) 447296 Fax. (0751) 7057057 email : dyp_padang@yahoo.com Contact Person :

Bu Ned Pak Edi

: 085263216325 : 081363213339

Ingat Pilihan Anda Jaminan Masa Depan Yg Lebih Baik

bahkan bisa diberi ukiran. Dengan perkembangan teknologi, Anda tak perlu takut kayu akan dimakan rayap.Usahakan memoles kayu pilar secara berkala dengan cairan antirayap. Kenali Kriteria Pilar Rumah Anda Tiang atau pilar adalah elemen bangunan yang tidak dapat dihindarkan keberadaannya. Feng shui tidak menyukai tiang atau pilar telanjang yang nampak jelas bentuknya sehingga memberi kesan sempit atau tidak nyaman pada sebuah ruangan. Dalam feng shui juga apabila pilar atau tiang sebuah bangunan ditempatkan pada posisi yang tidak cocok, akan mendatangkan persoalan atau nasib buruk bagi penghuninya. Sebaliknya, jika tiang atau pilar ditempatkan pada posisi yang baik, penghuni dapat mengharapkan terciptanya keharmonisan. Idealnya, tiang atau pilar itu tersembunyi, tidak rendah, dan juga tidak tajam. Termasuk ke dalamnya adalah beam (beton penunjang atap), yang sebaiknya tidak diekspos. Banyak desain hunian modern membiarkan beam atap nampak jelas, bahkan di ekspos sebagai elemen interior yang memberikan nuansa lain pada ruang. Beam yang diekspos dan tampak tergantung di langitlangit, seperti batang pohon roboh, dapat menekan chi, sehingga alirannya tidak lancar. Jangan meletakkan apa pun di bawah beam seperti ini, lebihlebih tempat tidur. Beam yang menonjol dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan nasib buruk. Tiang atau pilar sendiri dipercaya membawa kecurigaan. Oleh karena itu, apabila ada tiang di sudut tembok yang menonjol hingga bagian tajamnya mengarah ke dalam ruangan, usahakan untuk menyamarkanrusuk tajam ini. Hal tersebut bisa dilakukan dengan tanaman yang menutupi rusuk tajam tersebut atau diberi finishing yang menjadikan tiang tersebut tampak berbentuk silinder.Amalia, S, Seorang ahli feng shui mengungkapkan, Aliran chi di dalam rumah harus dibiarkan mengalir lembut, perlahan tanpa hambatan. Pohon atau pilar yang menghalangi pemandangan pintu masuk akan menghambat alur keberuntungan. “Jika ada pohon yan menghalangi pemandangan pintu masuk, ada baiknya pohon tersebut ditebang agar keberuntungan masuk menuju rumah tanpa hambatan. Pilar yang terburuk adalah pilar persegi. Pilar persegi dapat menggandakan kekuatan negatif karena hadirnya rusuk-rusukyang tajam,” ungkap Amalia. Selain hal tersebut, beberapa hal berikut harus diketahui berkaitan dengan pilar atau tiang di rumah Anda. Menghadap ke pintuSebuah pilar atau tiang tunggal yang menghadap pintu masuk utama sebuah rumah dapat mendatangkan nasibburuk. Posisi tiang atau pilar seperti ini akan menghalangi masuknya kekayaan seseorang. Tiang tidak seimbang Tiang atau pilar yang tidak seimbang dalam sebuah rumah akan mendatangkan feng shui negatif pada penghuni rumah tersebut.Tiang bagian dalam ditempatkan lebih tinggiMemiliki tiang atau pilar-pilar di dalam yang ditempatkan di atas tanah yang lebih tinggi baik sekali. Hal inidapat menunjukkan status yang tinggi. Tiang di luar lebih rendah Penempatan tiang di luar hunian yang lebih tinggi dibanding dengan tiang di dalam dapat mendatangkan feng shui yang buruk. Tiangtiang seperti ini menunjukkan penghancuran. Tiga tiang Tiga tiang yang ditempatkan di depan rumah, walau pada posisi seimbang, mempunyai efek negatif, karena pilar tengahnya menghalangi pintu. Penempatan pilar seperti itu akan berpengaruh buruk pada penghuninya.***


20

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

SHEZA IDRIS

AMY SEARCH

Jadi Musisi Tamu

Sering Pakai Batik

SUHAIMI Abdul Rahman, atau lebih dikenal dengan nama Amy Search akan menjadi musisi tamu dalam konser band rock asal Jepang, Loudness. Acara tyang bernama “Loudness Live in Kuala Lumpur” bertepatan dengan peringatan 30 tahun band Loudness. Dalam acara itu juga akan menampilkan band rock veteran Malaysia diantaranya Satira, sofea dan Shewolves. Sedangkan konser tersebut akan berlangsung di KL Live nightspot, first floor, Life Centre, Jalan Sultan Ismail. “Saya pernah menonton Loudness tampil di Sentosa Island, Singapura pada tahun 1990,” kenang Amy yang akan berusia 53 pada 28 Juli 2011. “Setelah pertunjukan berakhir, saya diundang untuk makan malam bersama para personil Loudness dan para penyelenggara yang membawa Loudness ke Singapura”. (h/inl)

Setelah sempat dikabarkan pernah menjalin hubungan dengan seorang anggota kepolisian, selebritis cantik Sheza Idris, justru kembali terlihat sendiri. Lantas bagaimana kehidupan pribadinya sekarang?

ATIQAH HASIHOLAN

Tepis Kabar Miring

JARANG terlihat berdua, membuat hubungan pasangan kekasih bintang iklan yang juga artis peran Atiqah Hasiholan dan aktor Rio Dewanto dikabarkan renggang. Mereka pun dengan tegas menepis kabar miring itu. “Memang di setiap acara kami enggak mesti jalan bareng,” tekan Rio usai menghadiri SCTV FTV Awards di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Kamis (14/7/ 2011) malam. “Jadi mungkin saya lagi sibuk apa, Rio lagi syuting apa. Tapi kalau ada kesempatan bareng ya bareng,” timpal Atiqah. Tak ada maksud untuk menutupi hubungan cin-

tanya, Atiqah merasa tidak nyaman jika hubungannya menjadi konsumsi publik. “Aku sih enggak berusaha menutup-nutupi ya, jalani apa adanya. Tapi ketika menurut aku enggak ada berita yang perlu dibesarbesarkan itu juga yang biasa aja,” tekan Atiqah. “Tapi memang kami bukan tipe yang seperti itu,” lanjutnya. Sebaliknya, Atiqah dan Rio yang sudah menjalin cinta selama satu tahun setengah itu justru mengaku tengah dimabuk asmara. “Ya sama seperti pasangan muda lainnyalah, pastinya menikmati,” kata Rio. (h/kcm)

WIDY VIERRA

Diselamatkan Tato

SETELAH sempat menghilang usai menjadi korban dari dugaan tindak pelecehan seksual yang menimpa dirinya, vokalis band Vierra. Widy, akhirnya bersedia bercerita soal kasus tersebut. Widy yang ditemui bersama kuasa hukumnya, Minola Sebayang di Polres Jakarta Selatan, Jumat (15/7), baru saja menjalani pemeriksaan atas kasus tindakan tidak menyenangkan yang terjadi pada 6 Juli 2011 selama 5 jam. “Tadi di dalem aku mesti mengingat semua kejadian saat itu. Sekarang sih kondisi saya kacau balau, pengen istirahat dulu aja. Kalo kemarin liburan emang direncanakan sudah lama,” bebernya. Widy yang diberitakan sempat diculik pada saat dini hari itu juga membenarkan bahwa dirinya tidak mengenal siapa pelaku kasus tersebut. Dia juga meluruskan mengenai desas-desus yang mengatakan bahwa pada saat kejadian dirinya sedang mabuk. “Kalo misalkan waktu itu aku nggak sadar, nggak mungkin aku jalan sendirian, bisa melawan dan sampai berteriakteriak agar dilepaskan, terus membuka mobil dan kaki gue keluar sampe jatuh di jalan. Kejadian itu cepet dan gelap, gue pake kacamata bening. Pake kemeja putih dan celana pendek, sepatu kets. Dan itu gelap banget, jadi gak tau pelakunya,” jelas Widy panjang lebar. Dalam kesempatan tersebut, Widy juga kembali mengungkapkan bagaimana cara dirinya bisa lolos dari pelaku yang diduga naik mobil bernomor polisi B 1040 itu. “Gue bilang ‘Plis turunin gue, gue ada kerjaan, mesti ngumpul di rumah drummer jam 11. Elo tau Vierra ga? gue Widy, vokalisnya’ terus abis itu yang ngomong orang yang sadar dan nanya ‘Apa yang bisa lo buktiin, mana tato kanan lo?’ ya gue tunjukkin tato yang benernya di sebelah kiri itu. Akhirnya gue diturunin

dan dia minta maaf,” pungkasnya. Ditanya apakah dirinya sempat menangis dalam kejadian tersebut, Widy mengaku tidak menangis. Dia merasa begitu bingung dan campur aduk saat itu sehingga enggan untuk mengingat kembali. “Males buat inget ulang. Aku jadi nyalahin diri sendiri. Apalagi pas curhat, jadi sedih. Suka memeluk mama karena sedih,” tambahnya mantan kekasih vokalis Killing Me Inside ini. (h/kpl)

D

ITEMUI usai acara FTV Awards 2011 di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis (14/7), adik dari Shezy Idris terlihat anggun dengan gaun bertema batik rancangan Raden Sirait. “Aku sering pakai batik, enggak monoton dan mengedepankan Indonesia. Persiapan lima hari baju udah kayak sebulan. Ini nyaman banget. Benernya sih aku punya koleksi banyak, aku udah lama suka batik,” bebernya mengenai pemilihan gaun yang dikenakannya. Sheza yang datang di acara tersebut bersama temannya kembali mengatakan bahwa dirinya ingin segera mempunyai pasangan. Apalagi setelah sang kakak menikah. Sheza juga menambahkan bahwa dirinya pernah sempat dijodohkan, namun dirinya merasa belum siap dengan calon kekasihnya tersebut. “Aku sih gak mikirin usia, sedapatnya aja. Tapi pengennya yang lebih tua biar bisa ngemong aku. Profesinya bisa apa aja, polisi, tentara. Yah, yang terbaik dari Tuhan. Kalo ditanya soal target, gak deh, takutnya gak tercapai. Sekarang lagi konsen skripsi. Yang penting karir dan pendidikan aja dulu,” tutupnya. (h/kpl)

SETIAWAN DJODY

Terlahir Kembali

PENGUSAHA dan musisi Setiawan Djody (62) terus tersenyum saat hadirin meminta “Bongkar”, yang menjadi “lagu wajib” aktivis zaman Orde Baru, dinyanyikan. Dalam peluncuran grup Kantata Barock di Jalan Kemanggisan Raya, Jakarta Barat, Minggu (10/7/2011) malam, ia meminta hadirin untuk bersabar. Sebelum memenuhi permintaan itu, ia membawakan lagu “Mujizat”. Lagu itu dia ciptakan karena merasa terlahir kembali setelah sembuh dari sakit. Saat sakit yang membuat dia menjalani transplantasi hati sekitar dua tahun lalu, kesempatan hidup Djody menipis. “Saya bersyukur bisa menyanyi lagi, seperti terlahir kembali,” katanya. Dia merasa mendapat kesempatan hidup kedua. Oleh karena itu, Djody berusaha menjalani hidup dengan lebih baik. “Dokter saja heran saya bisa seperti sekarang. Ini mukjizat,” ucapnya. Apalagi, dia tak hanya

mendapatkan kembali kemampuan dan kesempatan bermusik bersama Iwan Fals dan Sawung Jabo, tetapi juga “menghidupkan kembali” Kantata Takwa. Mereka berencana menggelar konser pada November nanti. Meski secara fisik mengalami perubahan, Djody menegaskan, Kantata Barock konsisten membawakan lagu-lagu rock sambil berupaya melahirkan penerus. “Kita juga harus melakukan regenerasi walau tak memikirkan masih berapa lama diberi hidup, yang penting mengalir seperti air,” ujarnya. (h/kcm)


Inspirasi SKENARIO

Sinergi Regional OLEH: ZUKRI SAAD

POSISI sebagai pihak yang dituakan oleh Ikatan Alumni ITB Cabang Sumbar, mengharuskan Uwan memimpin Seminar bertema Sinergi Regional dalam reuni Sumbar – Riau – Jambi di Bukittinggi, pada 19 April 2005 yang lalu. Acara ini mengembangkan tema Sinergi Regional sebagai jawaban dari berbagai problema lingkungan yang dialami ketiga propinsi. Publik di ketiga propinsi tentu belum bisa melupakan peristiwa banjir berkepanjangan, longsor dimana-mana, kebakaran hutan baik sengaja maupun tidak atau kemungkinan kekeringan di musim kemarau. Belum lagi kemungkinan yang akan terjadi, sia-sianya pembangunan irigasi Batanghari atau rencana pembangunan PLTA Merangin, karena ada masalah debit air dan sedimentasi di sungai Batanghari. Tak mungkin kita lupa, banjir di sungai Rokan mencapai ketinggian hampir 10 meter dan lama menyusutnya banjir di Batang Kuantan atau sekitar anak sungai yang bermuara ke sungai besar itu. Belum lagi, kita membaca di media massa, tentang kebakaran hutan serta pencurian kayu yang sudah dapat disebut bencana nasional. Semuanya tak mungkin dicarikan jalan keluarnya secara parsial, ia memerlukan pendekatan sistemik yang harus menjawab secara keseluruhan problem tersebut. Alumni dari ketiga propinsi, umumnya sudah menduduki jabatan penting di bidangnya, diminta untuk mempresentasikan pikiran bernasnya tentang solusi kreatif berbasis tema yang ditawarkan panitia. Itulah, pagi sampai siang itu, Uwan memandu seratusan peserta memusatkan perhatian mengikuti presentasi yang disajikan. Bung Syafril dari Riau menawarkan ketiga propinsi harus menyelaraskan pola pikirnya untuk sebuah master-plan Sumatera tengah. Mengambil contoh dengan pengembangan master-plan Sawahlunto 2020 dan Riau 2020, prinsip keruangan harus menjadi titik berangkat dalam mengambil keputusan pembangunan. Bentang alam dan manuver perencanaan yang perlu dilakukan untuk mengambil manfaat lestari harus menjadi kesepahaman ketiga pihak, khususnya lebih fokus lagi kabupaten dan kota. Dalam pemahaman Uwan sebagai pencinta lingkungan, perencanaan ruang itu haruslah berbasis geografis kehidupan (bio-region). Artinya Daerah Aliran Sungai dinyatakan sebagai basis untuk mengawali perencanaan ruang, buka lagi sekedar batas administratif propinsi, kabupaten atau kota. Implikasinya adalah, kesepahaman akan pendekatan sinergi regional ini harus diikuti dengan niat baik dan ketaatan pemerintah masingmasing dalam mengembangkan regulasi, perizinan dan kebijakan publik lainnya di wilayahnya. Demikian pula, harus dikembangkan pendekatan insentif dan dis-insentif. Kalau tak ingin banjir di hilir DAS, tentu kawasan hilir mau memberikan kompensasi kepada kawasan hulu agar dapat dimanfaatkan untuk melestarikan bagian hulu. Konservasi sepanjang DAS dan Sub-DAS tidak hanya tanggung jawab kabupaten/ kota di hulu saja, tapi tanggung jawab bersama kabupaten/ kota yang terletak sepanjang DAS sampai ke muara sungai. Bung Yandri dari IA ITB Jambi menawarkan konsep e-conservation, yakni menggunakan teknologi informasi untuk menjawab persoalan kawasan yang sedemikian luas. Multi-pihak mendapat akses untuk mengontrol sumberdaya alam yang ada di kawasannya bila informasinya tersedia lengkap dan aktual. Demikian pula Bung Hedianto dan Bung Fashbir mewakili tuan rumah Sumbar, menawarkan konsep yang sinergis dalam menyatukan sistem transportasi untuk mendukung keunggulan ekonomi ketiga propinsi. Ini artinya, infrastruktur transportasi pendukung ekonomi disinergikan melalui visi yangh selaras dari ketiga wilayah. Misalnya, kalau Riau sudah mengembangkan RAL (Riau Airline), kedua propinsi lainnya sebaiknya mendukung pengembangan industri transportasi udara itu, bukan malah membuat usaha sejenis untuk kelak menjadi kompetitor. Demikian pula, bila ingin menjadikan Bukittinggi sebagai daerah tujuan utama pariwisata, Riau dengan bersenang hati membangun pelabuhan Dumai dan membangun jalan tol dari Dumai ke Bukittinggi. Inti dari sinergi regional ini adalah keselarasan visi dan kesamaan pola pikir dari pengambil keputusan dari ketiga propinsi, untuk mensinergikan potensinya agar efektif mengembangkan kawasan dan melestarikan sumberdaya alam. Keselarasan mana merasuk ke berbagai tingkatan pengambil keputusan sehingga produktif membangun tanpa harus menerima dampak lingkungan. Semangat melakukan sinergi selayaknya dikembangkan lebih lanjut ke kalangan lebih luas dan kalau boleh menjadi agenda bersama berbasis Pulau Sumatera. Mengingat strategisnya isu itu, Uwan berharap akan menjadi agenda yang disepakati pimpinan wilayah se Sumatera. Itu kalau mereka juga paham dan bervisi jauh kedepan. Mengingat pengambilan keputusan di tiap wilayah administratif, juga tergantung pada lembaga legislatif, maka masing-masing pimpinan wilayah tentu perlu kecampinan untuk mempresentasikan gagasan ini dan meyakinkan anggota legislatif. Sepanjang pengetahuan Uwan, dalam dinamika politik lokal yang serba partisan dan transaksional, perlu cara yang efektif mendukung sosialisasi dan menghadirkan semangat sinergi itu. Para penggagas perlu dibuatkan semacam tampilan untung rugi kalau harus bersinergi. Tentu akan lebih efektif dan meyakinkan kalau presentasinya dilengkapi dengan prospek jangka panjang sinergi regional. Sudah 6 tahun berlalu, gagasan itu perlahan dilupakan publik. Dalam kondisi memori publik yang cenderung pelupa, gagasan itu tak lama umurnya. Sirna oleh isu demi isu yang bertumbuhan bak jamur di musim hujan. Tapi itu tidak berlaku bagi Uwan dan kawan-kawan penggerak lingkungan dari Komunitas Konservasi Indonesia Warsi, yang Uwan turut mendirikan 19 tahun yang lalu. Kami tetap teguh dengan pendirian, isu konservasi harus melangkahi wilayah adminstratif. Ia harus tetap berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS). Kami harus realitis, untuk itu dicoba mensinergikan dua propinsi saja, Sumbar dan Jambi. Mengingat hulu sungai Batanghari adalah Danau Kembar Diatas dan Dibawah di wilayah Kabupaten Solok, maka bersama Solok Selatan dan Dharmasraya akan dibangun kesepahaman tentang pentingnya pelestarian kawasan hutan. Sedangkan Kabupaten Muara Bungo, Tebo, Batanghari dan kota Jambi sebagai penerima manfaat harus berkontribusi dalam mendukung upaya pelestarian hulu sungai. Entah mereka setuju dengan sistem insentif dan dis-insentif, tapi gagasan itu layak terus ditawarkan sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup. Uwan yakin, itu adalah solusi yang strategis dan permanen. Royal Asia - Palembang, 15 Juli 2011

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

21

Banyak Perusahaan Melalaikan SMK3 Oleh NASFRYZAL CARLO

Ketua Pusat Studi Lingkungan dan Dosen Pascasarjana Universitas Bung Hata

KETIKA pertama kali orang membaca SMK3 hampir semua akan memanjangkan dengan sebutan Sekolah Menengah Kejuruan Nomor Tiga, apalagi jika dikaitkan dengan iklan SMKN yang ada di media massa saat ini. Pada hal yang dimaksud SMK3 di sini adalah Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sebetulnya apa yang dimaksud dengan SMK3? SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggungjawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Dengan demikian, SMK3 bertujuan untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja sehingga terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Lalu kenapa menjadi judul dari tulisan ini? Hasil investigasi beberapa orang mahasiswa teknik membuat saya sangat khawatir terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lokasi proyek terutama proyek rehab-rekon atau pembangunan

baru yang marak saat ini pasca gempa 30 September 2009 di Sumatera Barat. Walaupun beberapa pengelola kegiatan terutama para pelaksana dengan senang hati menerima dan memberi kesempatan kepada para mahasiswa (baca cikal bakal penyelenggara konstruksi masa depan) untuk melihat dan memahami penerapan SMK3 di lokasi proyeknya. Namun sebagian besar para pelaksana proyek menghalangi mahasiswa untuk masuk ke lokasi dengan berbagai alasan. Kalaupun diperbolehkan, mahasiswa diminta untuk tidak mengambil gambar-gambar yang tidak menerapkan K3 bahkan sebelum mahasiswa keluar lokasi, para pelaksana harus menseleksi lebih dahulu mana saja gambar yang boleh dibawa. Pada hal maksud kedatangan mahasiswa ke lokasi beberapa proyek yang sedang jalan hanya untuk melihat, belajar, dan membandingkan teori yang didapat di bangku kuliah dengan pelaksanaan di lapangan. Tetapi dengan rasa ketakutan dan malu jika ketahuan tidak menerapkan SMK3 pada proyek yang bersangkutan sebagaimana diatur oleh Permennaker 05/Men/1996. Kadangkala di beberapa bagian luar lokasi (pagar proyek) ditemukan spanduk bertulisan safety first, semua para pekerja dilindungi oleh Jamsostek. Tetapi ketika masuk ke dalam lokasi, banyak para pekerja tidak memakai alat pelindung diri, pengaturan lokasi kerja dan penempatan material pada sembarangan tempat, bahkan pintu masukkeluar pekerja dan mobil angkut material tidak diatur dengan baik. Jika terjadi hal emergensi akan menyulitkan melakukan evakuasi. Lalu jika ditanya kepada para pekerja, apa maksud dilindungi oleh Jamsostek? Tidak banyak mereka yang

mengetahui hak dan kewajiban sebagai peserta Jamsostek. Inikah cara pengelola proyek mengabaikan peraturan yang ada dengan bertindak tidak jujur? Apakah ketidakjujuran sudah masuk ke semua lini? Jika memang demikian, tidak salah data yang yang diungkapkan Jamsostek; pada tahun 2007 tercatat 65.475 kecelakaan menelan korban jiwa 1.451 orang meninggal, 5.326 orang cacat tetap, dan 58.697 orang cedera. Data kecelakaan ini baru mencakup seluruh perusahaan yang menjadi anggota Jamsostek dengan jumlah peserta hanya 10 persen dari seluruh pekerja di Indonesia. Ini berarti masih banyak kecelakaan yang terjadi dan tidak dilaporkan yang berada di luar Jamsostek. Hasil penelitian Word Economic Forum tahun 2006; menyatakan bahwa angka kematian akibat kecelakaan kerja di Indonesia mencapai 17-18 untuk setiap 100.000 pekerja. Belum lagi dihitung kerugian dan dampak yang timbul akibat kecelakaan tersebut, baik bagi pengelola atau pelaksana proyek mapun pekerja dan keluarga pekerja. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Karena kurangnya kepedulian mengenai K3 di tengah masyarakat Indonesia. Pemahaman terhadap K3 belum mendapat perhatian dan menjadi budaya di dunia usaha, dunia kerja, dan masyarakat kerja. Padahal keselamatan pada dasarnya kebutuhan setiap manusia dan menjadi naluri dari setiap makluk hidup. Sejak manusia bermukim di muka bumi secara tidak sadar mereka telah mengenal aspek keselamatan untuk mengantisipasi berbagai bahaya di sekitar lingkungan hidupnya. Pada awalnya tantangan bahaya tersebut bersifat natural karena kondisi alam, cuaca, binatang buas dan bahaya lingkungan hidup lainnya. Tetapi sejalan dengan perkembangan peradapan manusia itu sendiri, tantangan dan potensi bahaya semakin banyak dan besar termasuk bahaya yang timbul akibat buatan manusia sendiri (man made hazard). Oleh sebab itu SMK3 bukan semata tuntutan Permenaker saja tetapi juga tanggung jawab pengelola proyek untuk menyediakan tempat kerja yang aman bagi pekerjanya. Jika SMK3 terlaksana dengan baik akan memberikan manfaat

langsung berupa: mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja, menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja, menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja merasa aman dalam bekerja. Secara tidak langsung akan meningkatkan image market terhadap perusahaan, menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan, perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik sehingga membuat umur alat semakin lama. Oleh sebab itu kepada semua pelaksana proyek tidak usah malu dan berkecil hati jika ada mahasiswa datang untuk melihat sambil belajar penerapan SMK3 pada proyek yang sedang berjalan. Karena mereka tahu bahwa ada tiga prinsip utama dalam pelaksanaan proyek jasa konstruksi yaitu pekerjaan harus dilaksanakan dengan kepastian mempunyai mutu (quality assurance), kepastian menerapkan ketentuan K3 dengan target zero accident dan keamanan konstruksi, serta kepastian perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup.

Ole-Ole dari Japang

Dikarang: BADAWI SUTAN PANGERAN IKO CURITO kawan ambo, urang nan maleh bausaho. Namonyo si Mancido, sajak ketek banyak sansaro. Gadang, acok pulo taniayo. Abak jo Amaknyo lah indak ado. Maningga katiko Mancido baumua limo. Tantu sikolah jadih tak sampai. Dek anak yatim, iduik marasai. Untuak makan bapetai-petai, siang hari batarak di tangah balai, nyo bausaho di kaki limo manggaleh tapai. Kini lah gaek indak juo sanang. Babini jo Piak Unang, padusi nan sagalo gadang. Muncuang kareh, kukunyo panjang. Saketeksaketek salah, ka laki nyo berang-berang. Anak lai saketek, hanyo lapan urang. Caritoko indaklah pakaro anak jo bini. Tapi, pakaro Mancido lah gaek kini. Nasib masih Sinayan Kamih. Payah sangaik mancari piti. Balih bareh kaditanak bisuak pagi. Di sumpik indak lai barisi. Malam diutang dulu ka urang lapau. Kok ndak dapek, urangnyo imbau “kabau”. Kok diagiah, baru inyo bailau. Anak nan limo alah lapeh. Ado nan balaki, ado pulo nan lah bainduak bareh. Tingga tigo nan alun abeh. Katigonyo, samo jo Abaknyo, pamaleh. Minantunyo ado sorang nan gak sanang. Laki si Maya nan karajo di Japang. Jadi TKI, karajo magang. Di pabirik pangalengan lauak jo udang. Sakali sataun lai nyo pulang. Mintuo bansaik tatap dijalang. Mancido lai raso tabantu. Badaso bana dapek minantu. Kalau indaklah sarupo itu. Mungkin Mancido lah jadi antu. Tapi, baralah ka banyak ditolong. Anak jo laki si Maya baentong entong. Pitih sadang elok kalau dietong. Maiduik an anak bininyo nan agak sombong. Mancido inyo lai tau jo untuang. Kadang tatagun tamanuang manuang. Indak kamungkin taruih bagantuang. Sakik jo sanang kok lai baujuang. Makan basamba lalidih jo

taruang. Galeh pacah baganti tampuruang. Siang di pasa, malam di kampuang. Kok hari ujan, manyeokan payuang. Hari ka masuak puaso tingga duo pakan. Pangaan Mancido lah mulai bacan. Babuko jo sahur, apo nan kadimakan. Upiak Unang, bini ndak bisa tahan. Ndak amuah imek jo pitih kiriman. Salero gadang inyo palapeh. Apo nan disimpan lah banyak tandeh. Indak ado perak apo lai ameh. Indak ado barang nan kareh. Untuang ka bayiak, tibo surek minantu. Inyo kapulang di hari Minggu. Mancido jo Unang sabana rindu. Taragak basuo jo anak cucu. Tapi, nan labiah dari itu. Masuak puaso ado nan kamambantu. Barangkali indaklai ka susah. Minantu jo anak mambao barakah. Inyo pulang awak sadang payah. Nan tabangkali mungkin ka sudah. Hari Minggu di patang hari.

Tibolah minantu nan dinanti nanti. Mancido malonjak manari-nari. Piak Unang singajo mandi jo gosok gigi. Baentong laki bini pai manjapuik. Baitu turun kapatabang lansung kadituruik. Minantu jo anak nan kadipaguik. Cucu nan ketek nan ka diuruik. Diusok disikek paluruih rambuik. Carito kito pacapek. Minantu jo anak cucu iyo lai mandapek. Tapi sayang, inyo indak pulang di rumah kakek. Inyo manginap di hotel babintang. Maklumlah urang biaso di Japang. Mancido jo Piak Unang ndak bisa malarang. Bialah, dima inyo nan kasanang. Nan jaleh inyo harus maagiah oleh oleh. Pitih untuak pambali bareh. Piak Unang taragak basubang ameh. Mancido taragak baju nan gak segeh. Baitulah, sasampai di panginapan. Sanak sudaro lah badatangan. Tipak laki si Maya nan bakalabiahan. Inyo tibo singajo jo oto carteran. Mancido

jo si Maya maraso sagan. Kaluarga Minantu adolah pambayan. Urang tu tantu paralu juo diparatian. Bialah kok lai barasaki. Inyo dapek pulo pambali bali. Urang ka puaso duo pakan lai. Di Hotel, Pian laki si Maya. Mambagi pitih bajuta juta. Papa jo Mamanyo saamplop taba.Urang tu tantu sangaik gumbira. Tibo dipambagian untuak Mancido. Tantulah lain dari biaso. Indak ameh , indak parmato. Tapi barang nan sangaik baharago…Alun ado di Indonesia ko. Kecek Pian baiyo iyo - Di Japang sajo, baru sapuluah urang nan punyu. Sambilan dari sapuluah tu pangusaha jo urang pulitik. Surang lai Pardana Mentri bana nan mamacik. Haragonyo hampia satinggi langik. Kaano barangko sabana sarik. Kok dijualah tanah nan jo rumah. Alun bisa mambalinyo gak satangah. Iko nan diagiahkan ka Mintuo tersayang. Jam super maha Made In Japang. Dipakai malam, angkonyo tarang. Kalau siang nyo bailau badantang dantang. Mancido nan manarimo sangaik kecewa. Dek inyo indak paralu jam diantak waba. Manga urang lain diagiah bajuta juta? Tibo di awak barang kalera. Puaso kurang duopakan lai ka tibo. Kepeang indak nyoagiah saketek juo. Anak jo Minantu sabana durako. Urang gaek dipateakannyo. Nan paralu pitih balanjo. Jam bunduang ko, ka untuak kana ko? Diadok an kapasa, urang ndak mambali. Ka Jam ganjia itu, urang ndak mangarati. Mandanga bunyinyo urang lah ngeri. Bunyi sarine ambulan urang mati. Indak surang juo amuah mangganti, kok ka dituka jo baraajo piti. Antah antah kok barangko mainan kuaci?


22

Kampus

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

Kuliah, Menggapai Cita-cita atau Ikut-ikutan

UNTUK apa kuliah? Pertanyaan ini sering mengemuka pada mereka yang hendak masuk perguruan tinggi. Wajar kiranya ini ditanyakan. Sebab, tak seluruh siswa yang masuk perguruan tinggi, kompeten di jalur akademik. Kebanyakan mereka justru lebih oke langsung berkarir di dunia kerja. Hal ini dirasakan betul oleh Afni, lulusan Universitas Andalas jurusan Sejarah yang kini bekerja sebagai marketing di perusahaan farmasi. Menurutnya, seandainya dulu ia memilih SMK jurusan bisnis mungkin ia akan lebih ahli dan punya pengetahuan lebih banyak saat terjun ke dunia kerja. Atau, bila lulus SMA ia langsung ke akademi bisnis, mungkin akan lain kisah hidupnya. Kenyataannya, ia harus menghabiskan lebih dari lima tahun kuliah, untuk akhirnya berkarir bukan di bidang yang ia pelajari. “Rasanya ada kesia-siaan waktu,” ujarnya seperti menyesali. Afni menyarankan pada yang baru mau memilih jurusan, untuk berpikir lama sebelum memilih. “Kenali kemampuan diri di bidang aademik, jika tidak ada yang menonjol sebaiknya pilih akademi yang mengasah keterampilan, misalnya di bidang marketing atau administrasi,” sarannya. Nani yang kini sukses di dunia marketing mobil punya kisah beda dari Afni. Dulu ia memilih untuk lanjut studi ke pendidikan diploma satu. Seusai belajar, ia diterima

sebagai Sales Promotion Girl (SPG) sebuah perusahaan mobil. Berkat ketekunannya bekerja, kini berhasil menjabat asisten manajer marketing di perusahaan tersebut. Nani bersyukur telah sedari awal mengenali kemampuannya. “Saya memang tak terlalu mood di jalur akademik,” ia mengakui, “jika saya ikutikutan kuliah seperti orang lain, mungkin saya takkan seperti ini,” katanya bersyukur. Menolak disebut ikut-ikutan kuliah, Heru Perdana, mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang berkata, “kuliah itu sudah merupakan sebuah kebutuhan, karena dengan kuliah bisa memperbaiki kualitas SDM (sumber daya mahasiswa) bangsa. Namun, perlu diingat, kuliah tidak hanya sekedar ikutikutan saja. Tentu harus diiringi dengan rencana dan pandangan ke depan yang jelas. Agar kuliah tidak sia- sia dan tidak jadi pengangguran bertitelkan sarjana. Jadi, kuliah harus terencana dengan baik, mulai dari memilih kampus sampai jurusan yang diambil.” Perencanaan yang dimaksudkan Heru adalah mengenali potensi diri, lalu pancangkan target yang harus diambil saat

hanya untuk penampilan saja. Alumni Fakultas Dakwah IAIN IB Ade Faulina mengakatakan, dalam perkuliahan mahasiswa harus bisa menambah pengetahuannya. Intinya mahasiswa itu kuliah untuk mengasah otaknya. Apabila inti dari kuliah itu dapat terpahami. Maka dengan sendirinya kesuksesanlah yang mengejar mahasiswa tersebut. Organisasi di kampus sebaiknya diikuti. Karena organisasi merupakan penunjang perubahan sikap seorang mahasiswa. Akan halnya Fitri yang memutuskan belajar di jurusan Sekretaris, Andalas Institute of Manajemen (AIM) Padang, mengaku bersyukur dengan pilihannya untuk tidak lanjut ke dunia akademik perguruan tinggi. “Alhamdulillah setamat belajar saya diterima bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan kontraktor, padahal saingan saya lulusan perguruan tinggi semua. Rupanya pihak perusahaan memilih saya karena saya dipandang lebih terampil dalam menjalankan program komputer serta paham surat menyurat,” tuturnya. Belajar dari teman-teman kita ini, kita paham bahwa yang menentukan keberhasilan seseorang dalam hidup bukanlah titel akademik di belakang namanya, tapi semangat juangnya untuk mencapai sukses. Karenanya, sedari awal kenalilah dulu potensi diri, agar tak menyesal kemudian seperti Afni. (Laporan Aidina Fitra)

SALAH satu perguruan tinggi mengajak mahasiswanya turun ke lapangan dan belajar mengenal permasalahan di tengah masyarakat. foto www. Blogmahasiswa.com kuliah. Ketika kuliah jangan hanya jadi mahasiswa kupukupu (kuliah-pulang, kuliahpulang) tapi juga harus mencari organisasi ataupun kegiatan penunjang potensi dirinya. Tujuannya untuk memperluas jaringan. Jadi ketika kuliah selesai, berkat jaringan yang banyak, kita tak perlu waktu lama menunggu pekerjaan. Lebih jauh ia berkata: “Kuliah itu tidak menjamin seseorang sukses. Kesuksesan tergantung pada pribadi orang yang kuliah. Banyak orang yang kuliah tapi tidak mendapatkan hasil apapun. Malahan orang yang tidak kuliah dapat mengejar target kesuksesannya “. Sama halnya dengan yang disampaikan oleh Yisri mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang menurut Yisri, “Kuliah itu penting dan berbeda dengan masa saat masih bertitelkan siswa. Pada saat menjadi siswa, yang kita pelajari hanyalah teori yang dituliskan dalam buku.

Tapi, setelah jadi mahasiswa teori- teori tersebut dikaji dengan nalar dan berdasarkan referensi yang banyak. Untuk itu kuliah perlu ditargetkan, mulai dari nilai yang akan diperoleh dan jangka waktu untuk meraih sarjana. Tapi, bagi mahasiswa yang hanya ikut ikutan kuliah. Akan sulit dikejar oleh kesuksesan.” Pandangan dua sobat mahasiswa kita ini sedikit berbeda dengan Eko, mahasiswa UNP. Menurutnya banyak orang yang tidak kuliah tapi berhasil mencapai target kesuksesannya. Sebab sukses itu tergantung pada pribadi dan usaha seseorang. Walaupun tinggi pendidikannya tapi tidak ada yang ia dapakan dari perkuliahan maka nilainya sama deng nol. Kuliah hanya merupakan salah satu cara mencapai kesuksesan. Bagi mahasiswa yang hanya ikut-ikutan untuk kuliah, kebanyakan tidak mendapatkan proses apapun. Karena bagi mereka kuliah

DEBAT

Mahasiswa: Prestise dan Agen Perubahan Eko Septia Budi, Unand Kuliah itu tidak terlalu penting. Kuliah itu hanya merupakan tempat berproses sama dengan organisasi. Banyak orang yang kuliah tapi hanya menjadi seorang pengangguran. Sebaliknya orang yang tidak kuliah bisa meraih impianya. Semuaya hanya terletak pada kesungguhan siapa yang mau sukses, dan apa target kesuksesannya. Karena sukses itu relatif bagi setiap orang Proses yang dimaksud adalah penambahan skill untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas karya mahasiswa tersebut. Tapi pada proses ini banyak juga yang gagal. Artinya ketika menjadi seorang sarjana ia tidak dapat mengaplikasikan apa yang dia dapatkan selama proses perkuliahan.

Dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Di sana tercantum pengabdian. Pengabdian yang dimaksud itu adalah kepada masyarakat. Maka dari itu gelar agent of change atau yang membawa perubahan melekat pada diri mahasiswa. Jika mahasiswa tidak mampu untuk ini artinya proses perkuliahan sudah gagal. Belakangan ini ada istilah mahasiswa ikut-ikutan. Ketika orang lain kuliah, ia juga kuliah. Padahal tujuannya untuk kuliah tidak ada. Yang seperti ini sulit sekali untuk menetas. Karena tidak ada semagat dan perencanaan yang matang untuk sukses. Untuk itu kuliah juga harus dibarengi dengan organisasi ataupun aktifitas penunjang kesuksesan lainnya. Link / jaringan untuk lapangan pekerjaan juga bisa didapatkan dari organisasi atau kegiatan lainnya tersebut.

KABAR Lomba Fotografi dan Apresiasi Puisi SUMATERA Barat kaya akan seni, budaya dan keindahan lanskap. Untuk mengapresiasi kekayaan itu, HMP Jurnalistik IAIN Imam Bonjol Padang mengadakan lomba fotografi dan apresiasi puisi. Persyaratan Umum 1. Lomba ditujukan untuk mahasiswa di seluruh wilayah Sumatra Barat Karya peserta dikirimkan via email ke: kjurnalistik@gmail.com. Pada 2. email beri judul subjek “Fotografi 2011” untuk karya fotografi, sementara untuk lomba apresiasi puisi subjeknya adalah “Apresiasi Puisi 2011” 3. Karya peserta diterima paling lambat pada tanggal 12 Septermber 2011 pukul 21.00 WIB (sesuai tanggal pada penerimaan email). Karya yang dikirim melewati batas waktu yang ditentukan dianggap gugur. 4. Karya yang masuk akan dipublikasikan di website www.limpapeh.com 5. Keterangan lebih lengkap bisa dilihat pada website www.limpapeh.com Persyaratan Khusus Lomba Fotografi Tema: keindahan alam, budaya dan laku keseharian masyarakat 1. Sumatra Barat. Setiap peserta mengirimkan maksimal tiga foto. Ukuran foto tidak lebih dari 1 Mb 2. Foto merupakan karya asli peserta. Boleh diedit tapi hanya seperlunya, tanpa merubah foto secara signifikan. 3. Foto diberi judul sesuai objek. Pada halaman lain sertakan biodata foto meliputi: nama/tempat/judul kegiatan pada foto. Tanggal pengambilan. Lokasi persis. Kisah singkat mengenai objek foto (misalnya, jika memotret sebuah prosesi adat, ceritakan dengan singkat apa prosesi tersebut dan mengapa dilaksanakan) 4. Foto beserta biodata foto dan identitas pengirim (dan no yang bisa dihubungi) dikirim ke kjurnalistik@gmail.com Persyaratan Khusus Lomba Apresiasi Puisi Peserta memilih maksimal dua buah puisi dari 16 puisi, karya empat 1. penyair Sumatra Barat yang dipublikasikan di situs www.limpapeh.com. Peserta menulis apresiasi terhadap puisi pilihannya. Apresiasi itu bisa berupa kritik puisi, kesan terhadap puisi, esai yang terinspirasi dari puisi tersebut, dll. 2. Peserta mengirimkan maksimal dua apresiasi puisi. Karya harus asli. Karya beserta biodata peserta dan nomor telepon yang bisa dihubungi, dikirim ke email kjurnalistik@gmail.com 3. Keterangan lebih lanjut bisa dilihat di situs www.limpapeh.com Hadiah Hadiah untuk tiap kategori adalah: Pemenang pertama: Rp. 300.000,- +sertifikat Pemenang kedua : Rp. 250.000+sertifikat Pemenang ketiga: Rp. 200.000+sertifikat

Ilda Andrian, UNP Kuliah itu penting, karena kuliah dapat memperdalam ilmu yang telah kita pelajari saat di sekolah menengah atas dulu. Selain itu kuliah adalah masa menambah pengalaman pada bidang yang ingin dikuasai. Juga merupakan masa pencarian jati diri. Saat - saat kuliah adalah saat dimana seorang mahasiswa harus disiplin, mandiri dan telaten dalam mengatur jadwal kegiatannya. Karena itu merupakan perbedaan antara mahasiswa dengan siswa. Pola pikir mahasiswa harus berbeda dengan orang yang tidak pernah kuliah. Walaupun ada pada sebagian orang yang berhasil mencapai target kesuksesannya tanpa kuliah. Jika membandingkan pola pikir mahasiswa dengan oran yang tidak kuliah maka jelas pola pikir mahasiswa lebih berkembang. Karena pergaulan mahasiswa itu tidak hanya rekan sebaya, melainkan dosen yang sudah melewati tahap strata dua, tiga bahkan yang sudah bergelar guru besar. Selain itu mahasiswa lebih pintar dalam

menganalisa permasalahan dengan bijak dibandingkan orang yang tidak kuliah. Tapi, itu semua kembali lagi kepada mahasiswanya. Apa hanya ikut ikutan kuliah saja atau memang serius dalam perkuliahan. Orang yang hanya ikut ikutan kuliah saja biasanya ia tidak akan lebih menonjol dari yang serius dalam perkuliahan. Kuliah tidak menjamin kesuksesan. Karena kuliah hanyalah cara orang untuk sukses. Ini dibuktikan dengan orang yang mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusannya dulu. Bahkan ada yang menjadi pengangguran sarjana. Untuk menanggulangi ini sebelum kuliah. Seorang calon mahasiswa harus pahami betul potensi dirinya. Setelah itu baru memilih jurusan yang sesuai dengan potensi dirinya. Untuk itu, kuliah juga harus dibarengi dengan organisasi yang menunjang jurusan. Dalam hal ini link / jaringan bisa didapati dengan mudah. Setelah tamat kuliah nanti mahasiswa tidak kewalahan dalam mencari lapangan pekerjaan. Karena sudah ada pekerjaan yang menunggunya setelah membawa gelar sarjana.

SINEMANIAK

Jamak Pribadi dalam Satu Tubuh BUAT Cara Harding (Julianne Moore) berhadapan dengan pribadi yang unik sampai berbahaya sekalipun bukanlah sesuatu yang aneh. Sebagai seorang psikiater, itu sudah makanan sehari-harinya. Cara tak mengira bakal bertemu sosok yang sangat unik seperti David (Jonathan Rhys Meyers). Cara memang tak percaya soal kepribadian ganda tapi kasus yang satu ini memang berbeda. David diduga memiliki kepribadian ganda. Dalam kasus tertentu, David bisa berubah menjadi Adam, sosok yang benar-benar berbeda. Bukan hanya itu, catatan medis juga menunjukkan bahwa David dan Adam adalah dua orang yang berbeda. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Semakin lama, Cara semakin tertarik menyelidiki sosok David dan Adam ini. Semakin jauh Cara menyelidiki, fakta yang ia temukan semakin membingungkan. Seolah-olah ada dua jiwa dalam diri pria ini dan dua-duanya adalah orang yang benarbenar pernah ada. Siapa sebenarnya David? Benarkah ia juga Adam seperti yang ia katakan? Sebelum pertanyaan ini terjawab, misteri lain mulai muncul dan misteri ini mulai merenggut nyawa orang-orang di sekitar Cara. Review Tak banyak film yang mengusung kisah tentang multiple personality alias kepribadian ganda. Salah satu yang paling berkesan mungkin adalah Identity yang beredar tahun 2003 lalu. Shelter ini juga berpijak pada inti cerita yang sama dan sepertinya ini adalah obsesi Michael Cooney, sang penulis naskah dua film tadi. Berbeda dengan Identity yang memukau hingga di detik-detik terakhir, Shelter ini malah gagal membangun ketegangan yang sama. Di titik awal, film ini begitu menjanjikan. Hingga mencapai hampir setengah perjalanan, penonton masih dibuat bertanya-tanya tentang sosok Adam/ David yang misterius. Perlahan-lahan fakta mulai diungkap dan pada saat penonton mulai melihat titik terang, saat itu juga semuanya berubah total. Seketika film yang semula kental mengusung tema psychological thriller ini berubah menjadi film horor standar. Akting Jonathan Rhys Meyers sebagai Adam/ David memang cukup bagus meski Jonathan sepertinya tak bisa membuat dua sosok yang ada di dalam dirinya berimbang. Sebagai sosok David, Jonathan terlihat sangat meyakinkan namun sebaliknya saat ia berubah menjadi Adam, Jonathan mulai kehilangan kemampuan untuk terlihat meyakinkan. Tak bisa disalahkan karena memerankan dua karakter yang bertolak belakang seperti ini memang bukan pekerjaan mudah. Alhasil, Julianne Moore yang terlihat lebih bersinar.(kpl/roc)

Ruang Mengasah Diri Rahmad Widi, IAIN IB Padang Kuliah itu sangat penting. Karena dengan kuliah kita mudah memperoleh lapangan pekerjaan . singkatnya kuliah itu menambah skill terhdap bidang yang nantinya akan menjadi lapangan pekerjaan. Khairian Hafiz, IAIN IB Padang Kepentingan kuliah itu hanya lima puluh persen. Tiga puluh persen untuk belajar di luar kelas dan dua puluh persen untuk membuka usaha sendiri. Karena kuliah itu hanya merupakan tempat mengasah kualitas diri. Yosi, AMIK Bukittinggi Kuliah itu penting. Karena kuliah itu merupakan jembatan untuk memasuki dunia pekerjaan. Bukan untuk mendapatkan pekerjaan. Dede, UPI Tergantung orangnya. Bagi yang menganggap penting, ia akan kuliah dengan sungguh-sungguh, bagi yang tidak, ya kuliahnya asal-asalan saja

Rehal Judul Penulis Penerbit Terbit Halaman

: : : : :

Lampuki Arafat Nur Mizan Mei 2011 433 halaman

Kisah Berlatar Konflik Aceh

KONFLIK di Aceh menyisakan luka. Bukan hanya untuk warga Aceh, namun juga untuk mereka yang diterjunkan ke daerah konflik dengan dalih meredam pemberontakan. Dendam dan nafsu pembalasan seperti menjadi nafas bagi kubu yang saling bertikai. Kedamaian menguap, menyisakan amarah, kepal tangan serta kesumat. Hampir tidak ada jeda untuk memikirkan kemajuankemajuan riil di masa depan. Kemajuan, kemerdekaaan serta kesejahteraan pun diterjemahkan secara berbeda-beda oleh pihakpihak yang ekstrem berseberangan. Akhirnya, tidak ada pihak yang menang atau kalah. Keduanya mengalami kerugian yang sia-sia. Arafat Nur secara jelas mengungkapkan hal-hal itu dalam

Lampuki. Di dalam novel ini ia mengisahkan segala problema, dinamika serta gejolak masyarakat Aceh, ketika para pemberontak Aceh dan serdadu pemerintah saling mengarahkan senjatanya. Menariknya, Arafat Nur tidak mengetengahkan kesemuanya dengan amarah ataupun emosi keberpihakan. Sebaliknya, ia mengungkapkannya dengan satir, sindiran, sinisme, sampai olok-olok. Inilah yang membuat Lampuki terasa berbeda jika dibandingan dengan novel-novel lain dengan latar belakang konflik lokal lainnya. Lampuki tidak hadir untuk memihak, melainkan melakukan protes keras kepada semua pihak. Ia ingin menelanjangi bahwa pihak-pihak yang bertikai hanyalah orang-orang yang justru menambah beban dan penderitaan rakyat biasa. Justru rakyat biasalah yang menanggung segala akibatnya. Oleh sebab itu, Arafat tidak segan untuk mengatakan bahwa

orang yang mengaku pemimpin perjuangan rakyat Aceh—yang dalam novel ini diwakili oleh Ahmadi—adalah seorang pengecut. Ketika kampungnya disatroni oleh serdadu misalnya, wajah Ahmadi digambarkan tiba-tiba menjadi kecut. Ia seperti raja malang yang kehilangan kuasa dan martabat. Sinar matanya meredup dan kumisnya terkulai tiada daya. Padahal Ahmadi mencitrakan dirinya sebagai sosok yang angker. Namun semua itu hanya kulit belaka. Sesungguhnya Ahmadi adalah orang tanpa perhitungan, tidak peduli kepada orang lain dan juga pengecut. Arafat mendeskripsikan Ahmadi sebagai sosok yang membosankan, dengan kumis tebal yang memuakkan. Menghadapi fakta itu, tokoh “aku” dalam novel ini hanya bisa diam karena ia sendiri dalam posisi terintimidasi. Sementara itu, Arafat menjuluki serdadu, alias tentara yang di-

Halaman terselenggara atas kerja sama Harian Haluan dengan Komunitas Jurnalistik IAIN Imam Bonjol Padang. Penanggung Jawab: Maya Lestari Gf. Grup facebook: Haluan Kampus

tugaskan untuk meredam kaum separatis, sebagai pasukan beringas yang sering melakukan pembantai dan kekejian terhadap rakyat kecil. Selain itu, di sana-sini Arafat kerap melemparkan kisah-kisah jenaka dari tokoh-tokoh yang “berseliweran” di dalamnya. Ini bukan sekadar humor, melainkan sebuah komedi masyarakat yang di dalamnya hadir kritik maupun gugatan. Secara keseluruhan, tampak Arafat ingin mengajak pembaca melihat konflik Aceh dengan cara yang berbeda. Ia tidak ingin memerangkap pembacanya pada pengutuban “salah-benar” atau “Jakarta-Aceh”. Sebaliknya ia ingin pembaca melihat konflik dengan perspektif yang lebih luas. Di sini bukan hanya sisi politis yang diungkap, tetapi juga sisi sosiologis dan ekonomis masyarakat Aceh. Di sanalah persoalan-persoalan kemasyarakatan menggantung. (Nigar

Pandrianto-www.ulas-buku.com)


Hobi

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

23

PADANG UNTO CLUB

Keliling Kota dengan Sepeda Unto

M

INGGU pagi, (10/07) lalu Padang Unto Club (PUC) bersepeda santai keliling kota Padang. Dengan semangat, kegiatan rutin tiap minggu ini menjadi hobi bagi kelompok ini. Rombongan pencinta sepeda klasik yang dipimpin Syafril Anwar alias Sutan Rajo Ameh ini didirikan sejak 2008 lalu. “Ini bermula dari kumpulkumpul, dan selanjutnya ada ide untuk membuat kelompok,” ujar Jhoni Rizal, Pembina PUC. “Tujuannya, menyatukan kawan-kawan pecinta sepeda unto. Anggotanya ada 100 orang dari berbagai kalangan; ada mahasiswa, dokter, polsek juga..macam-macamlah,” terangnya. Setiap minggu, PUC keliling kota melewati kota-kota bersejarah dan budaya, misalnya seperti Kota Tua. Sepeda kelompok PUC dikoleksi banyak jenis terkenal. Jenis itu seperti merk; Gazelle, Pongers, Simplex, Burgers, The Releigh, Humber dan Philipsh. “Nah, ini dibeli dengan mengikhlaskan Rp1-5 juta,” katanya lagi. Lebih unik lagi, selain bersepeda dengan sepeda klasik unto, PUC juga mengenakan kostum ala pasukan perang Indonesia era-penjajahan. Lengkap dengan pernak-pernik dan asesoris yang dibuli untuk melengkapi dandanan. Ada pin bergambar sepeda, lambang garuda juga menempel di baju mereka. Tak hanya itu, ada juga yang mengenakan kostum baju batik yang bernuansa tradisi. Bagi mereka ini bentuk cinta kepada bangsa. “Untuk gaya, referensi kita bacaan, internet,” tambah Jhoni. Ikuti Kongres Sepeda Ontel PUC tanggal 26-27 Februari 2011, mengikuti Kongres Sepeda Ontel Internasional di Yogjakarta. Kota gudeg itu diserbu ribuan para onthelis dari seluruh indonesia. Para onthelis yang tergabung dalam Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) itu melakukan pawai karnaval sepeda onthel keliling Kota Yogyakarta. “Kontes ini sangat menyenangkan bagi kami, ujar Tri, salah seorang mahasiswa UNAND yang menggemari sepeda Unto. Dalam dua hari acara itu, para anggota KOSTI dari 14 provinsi menggelar kongres nasional kedua di Benteng Vredeburg di Yogyakarta. Kongres dengan tema “Mensinergikan semangat persaudaraan Onthelis Indonesia untuk Kemandirian Bangsa” ini juga akan memilih pengurus baru periode 2011-2014. Selain acara kongres, parade sepeda onthel, di arena kongres juga digelar bursa sepeda dan bursa asesoris dan sparepart atau klitikan sepeda kuno. Usai berkongres, hari Minggu (26/2/2011) pagi hingga siang hari ribuan penggemar

sepeda tua tersebut melakukan parade onthel keliling Kota Yogyakarta. Para peserta dengan berbagai merek sepeda kuno dan aneka kustom tumpah ruah memadati jalanan di Yogyakarta. Jalanan sekitar Kota Yogyakarta pun seakan penuh dengan sepeda lawas. Saat berkeliling kota mereka juga berusaha memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai manfaat bersepeda terutama berkaitan dengan isu pemanasan global. Sebab sepeda adalah moda transportasi yang paling ramah lingkungan dan murah. Rute yang harus ditempuh para peserta sekitar 20 kilometer mengelilingi wilayah Kota Yogyakarta. Parade diawali dari Benteng Vredeburg, simpang empat Kantor Pos Besar, Jl Ahmad Dahlan, Jl Wahid Hasyim, Jokteng Kulon, Gading, Jokteng Wetan, Taman Siswa dan Kusumanegara. Di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara, para peserta beristirahat dan melakukan upacara tabur bunga di makan Pangsar Jenderal Sudirman serta pahlawan lainnya yang dipimpin Dandim 0734 Yogyakarta, Letkol Arudji Anwar, Walikota Yogyakarta dan para peserta. Usai tabur bunga, para peserta melanjutkan perjalanan melewati Balaikota Yogyakarta di Tomoho, Jl Ipda Tut Harsono, Jl Laksda Adisucipto, Jl Urip Sumoharjo, Jl Sudirman, Tugu Yogya, Jl Mangkubumi, Jl Malioboro dan kembali ke Benteng Vredeburg. PUC juga pernah diundang menyemarakkan ultah Angkatan Udara Repolik Indonesia (AURI) ke 65. “ Kita keliling juga memeriahkan acara,” ujar Syafril Anwar, Pimpinan PUC. “Kita juga pernah diundang Pemda untuk keliling menyemarakkan pergantian tahun baru,” tambahnya. Sekretariat PUC beralamat sektetariat di Jalan Mangun Saskoro No.30. dan Jalan Salak Ujung Gurun Syafril Anwar, Pimpinan PUC, mempunyai lima program utama untuk PUC ke depannya. Pertama, penyatuan komunitas sepeda unto; PUC (Padang), Company (Pariaman) dan Remaja Senja (Bukit Tinggi). Kedua, silaturahmi dengan club lain. Ketiga, mengadakan pertemuan club unto se Sumbar. Keempat, mengikuti aksi sosial dan terakhir tertib lalu lintas. “Kami ingin menunjukkan kepedulian kami dalam hal tertib lalu lintas, peduli lingkungan. Ya, sepeda kan tak ada polusi udaranya,” ujar Syafril Anwar. (h/Rara Handayani)


24

MINGGU,17 JULI 2011 M 16 SYA’BAN 1432 H

Si Gulambai: Kecil Kawan, Besar Jadi Lawan… Dari tahun ke tahun ancaman kebakaran di Kota Padang terus meningkat. Namun sayangnya, ancaman kebakaran itu banyak diabaikan oleh berbagai kalangan, sehingga sangat rentan menimbulkan korban jiwa jika kebakaran terjadi, terutama di tempat keramaian dan tempat pelayanan publik.

Narasi dan Foto:

HASWANDI

Banyak kalangan masyarakat yang menganggap kebakaran suatu musibah. Padahal itu kelalaian manusia, yang tidak mengenal dan mengabaikan potensi kebakaran. Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang mengklaim, sekitar 50 persen gedung bertingkat di Kota Padang, baik gedung pemerintah maupun swasta tidak memiliki sistem proteksi kebakaran aktif. Untuk saat ini yang memenuhi sistem itu hanyalah gedung-gedung Bank, Mall, Plaza, Hotel Berbintang dan sejumlah gedung pelayanan publik. Padahal bahaya dan dampak kebakaran sangat berisiko besar bagi penghuni dan pengunjung gedung bertingkat. Selain itu, sebagian besar bangunan jasa dan pelayanan publik sangat minim jalur evakuasi, sehingga akan menyulitkan pengunjung untuk mengevakuasi diri jika terjadi kebakaran. Untuk antisipasi kebakaran, kenali penyebab atau sumber yang bisa menimbulkan api, kenali teknik dasar memadamkan api, kenali cara menyelamatkan diri atau menyelamatkan orang lain dari perangkap api, kenali dampak dan risiko kebakaran. Inilah sebahagian potret kebakaran dan dampaknya, yang terjadi di beberapa daerah di Kota Padang…

TENTANG RUBRIK RANA Rubrik Rana terbuka untuk siapa saja. Foto yang dikirim format jpg. Olah digital sebatas menaikkan kontras dan cropping. Subyek foto berada di wilayah Sumbar, yang tiap minggunya akan ditetapkan tema foto. Foto yang dikirim merupakan karya sendiri dan tidak sedang atau telah diikutkan lomba. Kirimkan ke email haluan_unik@yahoo.com dengan identitas lengkap serta keterangan foto yang mencakup lokasi pemotretan. Foto terbaik akan mendapatkan bonus cuci cetak 30R di Studio Foto Queen Jalan Pemuda Padang, untuk satu foto terbaik tiap minggunya.Tema foto minggu mendatang: ‘ANTISIPASI BENCANA’

ATAKA Express

COURIER & CARGO SERVICE

Lebih Cepat Lebih Baik

Jl. Teknologi Raya No. 104, Siteba Padang, Telp. (0751) 7871716, HP. 081374001716, FAX. (0751) 7056964

PENGIRIMAN DOKUMEN, PAKET & CARGO (Melayani Lokal & Dpmestik ke Seluruh Wilayah Nusantara) Catt : Jemput Antar Alamat JASA PINDAH RUMAH/KOST, PINDAH KANTOR/TOKO/BARANG (Dalam / Luar Kota di Nusantara) EKSPEDISI (PENGANGKUTAN BARANG) Sumatera-Jawa/Nusantara PENGEPAKAN (PACKING) & PENYEDIA ARMADA ANGKUTAN (TRUCKING) AKTIS MURAH, PR CITY COURIER (Pengiriman Dalam Kota; Paket & Dokumen, Billing Statement, AHABAT Kartu Kredit, Brosur, Undangan, dll. DAN BERS Cabang/Outlet ZATAKA : PADANG, Cengkeh : (0751) 775824, Simp. Tinju Lapai : (0751) 7809336, HP. 081320551548 DUKU : (0751) 484169, HP 081374883322, BUKITTINGGI : (0752) 7001516, HP. 081363573535, SOLOK : (0755) 22050, HP. 085274022811, PAINAN : (0756) 22473, HP. 08126745508, MUARO Sjj : (0754) 20250, HP.081374632998, MUARA LABUH : (0755) 70592, HP. 081363814593, Simp. Empat Pasaman : HP. 085263008432, 081363321678, Pulau Punjung : (0754) 40042, HP. 081374044040, Jambi : (0741) 21545, HP. 081927513593, Sungai Penuh : (0748) 323725, JAKARTA : (021) 8608003, 93443910, HP. 0811868308, Pekanbaru : (0761) 5522788, 085271945100 dan Agen/Outlet kami di kota anda


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.