Harian Umum
EDISI: 161, TAHUN KE-70
SENIN, 2 APRIL 2018
Harga Eceran Rp3.750/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)
Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat
15 Rajab 1439 H
REDAKSI / BISNIS: Komplek Bandara Tabing, Jl. Hamka Padang. Telp. (0751) 4488700, Fax (0751) 4488704, Email: haluanpadang@gmail.com
TUMBANG DI PTTUN MEDAN OLEH ERISMAN
Gubernur Kalah Beruntun
S
ENGKETA di Pengadilan Tata Usaha Negara Banding Gubernur Sumbar terkait gugatan Erisman, eks Ketua DPRD Padang mental di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN). Kekalahan ini merupakan yang keempat kalinya bagi Gubernur Sumbar di PTUN. PADANG, HALUAN — Kekalahan demi kekalahan ini m enjadi bukti lemahnya dasar hukum gubernur dalam mengeluarkan kebijakan sebagai pejabat tata usaha negar a. Dalam mengambil keputusan, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno seolah tidak mengacu kepada aturan yang mengikat pejabat dalam setiap menelurkan kebijakan. Data Haluan, sudah empat kali gubernur tumbang di PTUN. Satu di
penghujung 2016, tiga kali di tahun 2017. Mulai dari gugatan Irvan Khairul Khairul Ananda yang tak terima dirinya dicopot sebagai Kepala Kesbanglinmas Pemprov, gugatan fiktif positif LBH Padang terkait tambang non Clear and Clean (CnC), perlawanan fiktif positif persoalan pencatatan direksi PT AMT, hingga penolakan banding gubernur di PTTUN Medan pada Maret lalu. Sebelumnya, Erisman juga menang di PTUN
Padang. “Ini menandakan kalau dalam mengambil kebijakan, Gubernur Sumbar tidak berpedoman pada peraturan yang berlaku,” terang pengajar ilmu hukum Universitas Andalas (Unand) Dr Suharizal SH MH, Minggu (1/4). Dijelaskan Suharizal, semestinya dalam mengambi keputusan, gubernur tidak hanya memperhatikan peraturan perundang-undangan semata, namun juga azas pemerintahan yang baik. “Ini merupakan sinyal kelemahan
di banyak daerah, termasuk Sumbar sendiri. Ke depannya mesti ada evaluasi. Bisa juga Pemprov Sumbar membuat semacam regulasi, seperti Perda dalam menelaah persoalan-persoalan menyangkut kebijakan. Memang harus ada Perda tentang tata cara pembentukan
>> GUBERNUR hal 07
PASANG APK – Pekerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Padang memasang Alat Peraga Kampanye (APK) di kawasan Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Sesuai aturan, KPU membatasi penambahan atribut atau alat peraga kampanye (APK) peserta Pilkada 2018 sebanyak 150 persen dari jumlah yang disediakan. IRHAM Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan. (QS An Nisaa Ayat 7)
SUBUH ZUHUR ASHAR MAGRIB ISYA
05.12 12.34 15.45 18.37 19.47
WIB WIB WIB WIB WIB
PEMPROV MENUNGGU KEJELASAN
Presentasi KEK Mentawai Terhalang Persyaratan PADANG, HALUAN — Hingga saat ini, kejelasan persiapan rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mentawai di Pulu Siberut belum
advertorial
PT Mitra Kerinci Dukung Pembangunan Masjid Agung SOLOK SELATAN, HALUAN — PT Mitra Kerinci mendukung program Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria untuk membangun Masjid Agung di lahan Hak Guna Usaha (HGU) PT Mitra Kerinci. Namun dalam prosesnya, PT Mitra Kerinci berharap semua pihak mengikuti peraturan yang berlaku. GM HRD & GA PT Mitra Kerinci, Agusman Siallagan menyampaikan, pihaknya ingin melusurkan terkait dengan isu-isu yang muncul belakangan
di sejumlah media cetak dan elektronik terkait rencana pembangunan Masjid Agung. “Kita mendukung, tapi prosedur untuk pelepasan asset milik negara waAGUSMAN SIALLAGAN jib dilakukan GM HRD & GA sesuai prosedur dan peraturan perundangan. Meski hal ini akan dilakukan oleh pemerintah
>> PT MITRA hal 07
mencapai titik terang. Menurut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, Perusahaan calon pengelola, PT Mahakarya Putra Sentosa masih belum melengkapi persyaratan yang diminta Dewan KEK Nasional. Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian, kepada Haluan menerangkan, dari segi dokumen ia melihat segala persyaratan telah terpenuhi. Namun, PT Mahakarya melakukan komunikasi langsung dengan Dewan KEK Nasional, yang menyatakan ada beberapa item dari 18 item yang belum dilengkapi dan harus dilengkapi. “Makanya gubernur belum bisa persentasi soal perencanaan itu di kementerian. Ada beberapa item yang tidak terpahami oleh Dinas Pariwisata, kami sudah sampaikan itu kepada Bappeda untuk mengkoordinirnya. Sebab, perusahaan pengusul ini komunikasi langsung dengan Dewan KEK. Saat kami tanyakan langsung ke perusahaan tersebut, item apa yang belum lengkap, mereka tidak menerangkan secara jelas,” kata Oni, Minggu (1/4).
Pada dasarnya, lanjut Oni, Pemerintah Daerah (Pemda) hanya bersifat mendorong agar segala persyaratan tersebut lekas terpenuhi. Namun, karena tidak mendapat keterangan yang jelas dari pihak perusahaan, pemda tidak bisa berbuat banyak dan terpaksa menunggu kelengkapan persyaratan tersebut. “Secara lisan mereka sampaikan pertemuan dengan Dewan KEK itu membahas item belum lengkap. Kami coba tanya ke Dewan KEK saat membahas status tanah dan permodalan, itu juga tidak disampaikan Dewan KEK kepada kami. Janji perusahaannya bulan lalu, dalam dua minggu syarat itu akan dipenuh i. Tapi ini sudah sebulan. Padahal ini ‘kan kepentingan perusahaan itu juga,” terang Oni lagi. Sebelumnya, beberapa catatan disampaikan oleh Komisi Amdal yang dibentuk di Sumbar, untuk membahas rencana pembangunan KEK Mentawai. Komisi yang berisikan orang-orang dari berbagai latar belakang
PJS WAKO Padang Panjang Irwan didampingi Plt Sekdako Padang Panjang Indra Gusnady, Inspektorat Ervic Rinaldy, Kepala Dinas Kominfo Marwilis menyerahkan LPKD Padang Panjang kepada BPK RI Perwakilan Sumbar. APIZ
>> PRESENTASI hal 07
>> PJS WAKO hal 07
advertorial
Pjs Wako Serahkan LKPD Pemko Padang Panjang ke BPK PADANG PANJANG, HALUAN — Pemerintah Kota Padang Panjang menyerahkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2017 kepada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Sumbar, Kamis (29/3) lalu. LKPD
BMP Tak Jamin Pengembalian Uang Jemaah PADANG, HALUAN — Pascapersoalan tertelantarnya ratusan jemaah umar PT Bumi Minang Pertiwi (BMP) di Kuala Lumpur dan Arab Saudi, pihak perusahaan berjanji akan mengatur ulang jadwal pemberangkatan 1.325 jemaah lainnya yang telah melakukan pembayaran. Termasuk di dalamnya 121 jemaah yang sebelumnya tertelantar dan gagal berangkat. Soal pengembalian uang, PT BMP tidak bisa memberikan jaminan. Hal itu dipastikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Wilayah (Kakan Kemenag) Sumbar Hendri, kepada Haluan usai menggelar pertemuan dengan Direktur Utama PT BMP di Kanwil Kemenag, Minggu (1/3). www.harianhaluan.com
DIRUT PT BMP, Edi Kurniawan memberikan klarifikasi ke Kepala Kanwil Kemenag Sumbar terkait masalah terlantarnya puluhan jamaah umrah yang berangkat lewat travel PT BMP. Persoalan ini kian pelik setelah Edi dilaporkan ke Polresta Padang. HUMAS KEMENAG
Kemenag Sumbar meminta BMP mengajukan komitmen pemberangkatan itu secara tertulis, agar ada kepastian bagi jemaah.
“Kami langkah cepat untuk ini. Pertemuan dengan PT BMP sudah dilakukan tadi. Dirutnya memenuhi pemanggilan. Sebelumnya Redaktur: Bhenz Maharajo
kami minta menghadap Jumat lalu, tapi karena sedang di Jakarta, Dirutnya baru bisa
>> BMP TAK hal 07 Layouter: Irvand