Haluan 28 Maret 2018

Page 1

Harian Umum

EDISI: 157, TAHUN KE-70

RABU, 28 MARET 2018

Harga Eceran Rp3.750/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

10 Rajab 1439 H

REDAKSI / BISNIS: Komplek Bandara Tabing, Jl. Hamka Padang. Telp. (0751) 4488700, Fax (0751) 4488704, Email: haluanpadang@gmail.com

Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan. (QS An Nisaa Ayat 7)

SUBUH ZUHUR ASHAR MAGRIB ISYA

05.12 12.34 15.45 18.37 19.47

WIB WIB WIB WIB WIB

Selembar Idealisme di Meja Redaksi

DEMO TOLAK TAMBANG PASAMAN — Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam IMAPAS (Ikatan Mahasiswa Pasaman) berunjk rasa di kantor Gubernur Sumatera Barat, Kota Padang, Selasa (27/3). Dalam aksi tersebut puluhan mahasiswa ini menolak dan meminta Gubernur Sumatera Barat mencabut izin tambang yang ada di daerah mereka. IRHAM

MAHASISWA UNJUK RASA, TOKOH ADAT MENOLAK

OLEH: ABDULLAH KHUSAIRI Jika di langit ada lauhul mahfuz, maka di bumi ada media massa. Emha Ainun Nadjib (2012) Kutipan di atas tibatiba teringat lagi, setelah masuk screenshoot ke WhatsApp Groups (WAG), sebuah surat yang menyatakan agar Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) tak dianjurkan berlangganan Harian Haluan. Entah asli, entah palsu, screenshoot itu merupakan peristiwa penting dunia pers di daerah ini. Jika screenshoot itu hanyalah hoaks maka Harian Haluan akan seperti biasa, menjadi salah satu koran yang akan dibaca oleh jajaran pejabat pemerintah, khususnya Pemprov. Melalui fasilitas anggaran publik, Harian Haluan akan diantar ke ruang-ruang pejabat Pemprov. Tetapi jika benar, Harian Haluan akan mengalami penyusutan langganan di Pemprov. Serta pejabat-pejabat pemerintah tidak akan bersua dengan sajian berita dari sebuah harian tua ini. Kecuali beli sendiri. Sebenarnya, berlangganan atau tidak Pemprov terhadap Harian Haluan bukan sesuatu yang penting. Pejabat Pemprov memang merdeka memilih media mana

>> SELEMBAR hal 02

E

KPLORASI emas di Pasaman yang dikelola PT Indexco Jaya Makmur (IJM) menuai protes dimanamana. Mahasiswa berunjuk rasa. Masyarakat adat mengecam. Para aktivis lingkungan juga bersuara lantang. Tak hanya ditakutkan memicu konflik sosial, eksplorasi besarbesaran yang akan dilakukan juga dicemaskan membawa kerusakan ekologi yang parah.

Ancaman Konflik Emas Pasaman

PADANG, HALUAN — Selasa (27/3) siang, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Pasaman (Imapas), menggelar aksi unjuk rasa ke Kantor Gubernur Sumbar. Aksi yang digelar wujud dari puncak kekesalan mahasiswa atas pengerukan logam mulai di kampung mereka, yang diduga menyalahi aturan. Mahasiswa meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar mencabut izin operasional PT Indexco Jaya Makmur (IJM). Data yang diterima Haluan, PT IJM sendiri sebenarnya sejak November 2017, telah diakuisisi

oleh PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk. Sebanyak 65 persen saham PT IJM menjadi milik Sigmagold, yang dikelola melalui anak perusahaannya PT Agis Resources. Perusahaan inilah yang mengelola 2.500 hektare lahan tambang di Kabupaten Pasaman. Area tambang emas Pasaman terbagi menjadi dua. Area tambang seluas 5.104 hektare berupa cebakan emas primer. Lantas, 2.890 ha area berupa cebakan emas aluvial dan cebakan emas primer. Secara keseluruhan, dua tambang itu memiliki cadangan sebanyak 110.000 ons emas. Di area seluas 200 meter persegi, setiap kubik area bisa menghasilkan lebih dari 1 gram emas. Kadar kemurniannya 97 – 98 persen. PT IJM yang mayoritas sahamnya dikuasai Sigmagold memiliki masa konsesi selama 10 tahun. Presiden Direktur PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk, Adriano Pietruschka, proses produksi emas Pasaman bersifat mekanik dan tak membutuhkan zat kimia. Prosesnya menggunakan gold watch

>> ANCAMAN hal 07

DARI KUNJUNGAN HALUAN KE MENTAWAI (BAG-2/HABIS)

Mentawai, Berlari Kencanglah….

M

BUPATI Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet (kiri) bersama Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit saat mengunjungi Bandarat Rokot, Desa Rokot, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, beberapa waktu lalu. RIVO SEPTI ANDRIES

ARUE IAN, m a n d o r pribumi berlari kencang di tengah ratusan para penduduk lokal Mentawai yang sedang diperbudak. “Bajak! Alepa’an Atapasaggak! Amamanangan ita!” teriaknya keras. Kumpulan penduduk lokal buncah, mengepalkan tangan ke udara sembari berteriak “Merdeka!”. Pulau Siberut gegap gempita oleh pekik orang-orang dengan tubuh kurus kering. Kala itu, secercah harapan untuk keluar dari ketertindasan hadir

di Mentawai. Kalimat usang tersebut terucap saat Jepang menyerah ke Sekutu pascapengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945. Pekik Marueian yang artinya dalam bahasa Indonesia, ‘Sudah selesai berperang. Sudah menang kita’, sampai sekarang melegenda di Mentawai. Tidak sekadar diingat, tapi juga menjadi pelecut semangat bagi sebagian kalangan. Ketika itulah mereka benar-benar merasa

>> MENTAWAI, hal 07

PASAR Koto Baru Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar, merupakan salah satu titik macet terparah di jalur utama Padang- Bukittinggi via Padang Panjang. Sejumlah solusi ditawarkan untuk mengurai kemacetan. SYAMSUL HIDAYAT

Pasar Modern, Solusi Macet Koto Baru PADANG, HALUAN — Revitalisasi Pasar Koto Baru menjadi bagian dari langkah pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan macet menahun di sepanjang jalan nasional di depan pasar tersebut. Selain mengatasi persoalan macet, revitalisasi pasar akan menghasilkan model pasar modern dua lantai, sebagai pengganti model pasar saat ini. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit usai meninjau kondisi jalan dan Pasar Koto Baru, Selasa (27/3), sekaligus memberi bantuan kepada enam kepala keluarga pemilik ruko yang ditimpa bencana kebakaran pada Minggu 25 Maret lalu. Dijelaskan Nasrul,

>> PASAR MODERN hal 07

Patrialis Akbar Terseret Skandal Bupati Kutai JAKARTA, HALUAN – Mantan hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar yang kini sudah mendekam di penjara kembali disebut-sebut ikut terlibat dalam kasus uap bernilai miliaran rupiah. Putera Sumbar tersebut dikabarkan turut serta dalam skandal suap yang menyeret Bupati “Patrialis Akbar itu Kutai Kartanegara non- namanya disebut aktif, Heri Susanto Gun. disitu. Saya kenal Dugaan keterliba- dekat. Beliau sekarang tan Patrialis disam- sudah di penjara, dan paikan General Manager Hotel Golden Sea- juga korban, jadi son Samarinda, Hanny disebut namanya,” Kristianto. Hanny sendiri merupakan anak buah Abun. Dalam kesaksiannya, mengungkapkan adanya peruntukkan uang yang diduga untuk membebaskan Syaukani – ayah Bupati Kukar nonaktif, Rita Widyasari – ke Patrialis Akbar. “Patrialis Akbar itu namanya disebut disitu. Saya kenal dekat. Beliau sekarang sudah di penjara, dan juga korban, jadi disebut

>> PATRIALIS hal 07 www.harianhaluan.com

 Redaktur: Bhenz Maharajo

 Layouter: Irvand


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.