EDISI : 435 TAHUN LXII
MINGGU 3 APRIL 2011 M / 29 RABIUL AKHIR 1432 H
HARGA ECERAN
Rp2500
HARI INI TERBIT 24 HALAMAN
SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI
POLITIC OF MEMORY
Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar. (QS An Nisaa' Ayat 74)
SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA
05.08 12.28 15.35 18.31 19.39
Sjafruddin Prawiranegara dalam Dua Zaman: PDRI dan PRRI
WIB WIB WIB WIB WIB
Oleh: MESTIKA ZED
SEJARAH memerlukan peristiwa. Peristiwa memerlukan tokoh. Dan tokoh harus tewas dalam peristiwa. Bagi yang tidak tewas dalam peristiwa, nasibnya akan diper-
timbangkan lewat sejarah. Masalahya sejarah yang mana? Sejarah formal? Atau sejarah publik? Oleh karena politik yang mendefinisikan syarat-syarat menjadi tokoh “pahlawan” didasarkan pada ideologi, maka ia menjadi urusan
“politik ingatan” (politics of memory) rezim yang berkuasa. Dalam konstruksi “politik ingatan” semacam itu, ada tokoh yang harus diingat dan diulang-ulang mengingatnya, bahkan dengan berbagai cara (buku, film, bangunan dan arsip), dan pada saat yang
sama ada pula yang wajib dilupakan. Ada tokoh yang pada suatu zaman dielu-elukan, kemudian hilang atau dihilangkan dari peredaran memori bangsa. Mengapa bisa demikian? Bersambung ke Halaman 11
PENANGKAPAN GANJA DI PADANG PANJANG
7 Kg Diturunkan di Padang Luar
PADANG PANJANG, HALUAN— Jajaran Polresta Padang Panjang terus mengembangkan penyelidikan kasus penangkapan 30 kg daun ganja kering di dekat Jembatan Kembar Silaing Bawah, Jumat (1/4) dini hari. Kuat dugaan pengedaran narkoba ini memiliki sindikat yang sudah tertata rapi antarkota dan provinsi.
Bendi Muncak Bertaraf Internasional OLEH: WISRAN HADI IKO KAN rasio, sabananyo Muncak tu labuiah tapek disabuik tukang cimeeh daripado kusie bendi. Cubolah caliak. Minggu pagi ko Muncak lah manambang lo baliak. Pakai dasi, jas. Dalam bak muko bendinyo basusun-susun boto bir, spirt, cocacola, spiritus jo galeh-galeh sloki nan ketek-ketek. Di tonggak tenda bendi lah dipasang kipeh angin ketek-ketek. Ado pulo tissue sakotak bagantuangan di atok tenda. Dari tape recordernyo tadanga suaro-suaro cewek-cewek manyabuik an kato-kato; “welkam”, “ahlan wasahlan”, “sayonara”, “honda”, “fujimoru”, “merapi”, “singgalang”, “lembah anai”, “baruak mamanjek karambia” dan babagai-bagai kato lainnyo. Lah hampia satangah hari Muncak manambang, nan panumpang indak surang juo nan naiak. Paniang Muncak. Kutiko lah baragak ka pulang, tibo Mas Sam. Langsuang Mas Sam naiak bendi tu.
Bersambung ke Halaman 11
RUMAH GADANG
Lakang dek Paneh, Lapuak dek Hujan KONDISI UMUM rumah gadang atau rumah asal hampir penjuru nagari di Sumatera Barat memprihatinkan. Sebagian besar sudah roboh, lapuk, dan hilang. Rumah gadang sebagai salah satu bentuk ikatan komunal atau pesukuan, nyaris tak berfungsi lagi. Apa yang menjadi faktor penyebabnya? Pergeseran pola hidup masyarakat Minang menjadi salah satu penyebab mulai hilangnya pola dan fungsi-fungsi ruang di rumah gadang (rumah adat Minangkabau). Pergeseran itu tidak lepas dari meningkatnya aktivitas masyarakat Minang khususnya yang masih menggunakan rumah gadang sebagai fasilitas hunian. Dari beberapa nagari-nagari, wartawan Haluan melaporkan, kondisi rumah gadang sudah banyak yang roboh, berganti dengan bangunan lain dengan arsitektur yang disesuaikan dengan zaman kekinian. Yang memiriskan, banyak rumah gadang dibiarkan hancur dan ditelan lapuk tanpa penghuni.
KUPASAN MENDALAM HAL 2 DAN 3
DENI
RAZIA PSK — Sedikitnya tujuh pasangan mesum ditangkap tim SK4 bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) di kawasan Pasir Jambak, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sabtu (2/4) sore. Mereka ditangkap di Wisma Dangau Mandeh dan di Wisma Dinasti yang berada tidak jauh dari lokasi yang difokuskan tim gabungan tersebut.
MEMBERSIHKAN PADANG DARI PEKAT
Tujuh Pasangan Mesum Ditangkap PADANG, HALUAN –– Dalam rangka membersihkan Kota Padang dari Penyakit Masyarakat (Pekat) dan Kamtibmas tadi malam Polresta Padang melakukan razia besarbesaran. Sedang siangnya Satpol PP Padang melakukan hal yang sama dengan tim SK4. Tadi malam satu tim yang diturunkan Polresta bergerak sepanjang
kawasan sepanjang Batang Arau dan jembatan Siti Nurbaya. Beberapa kafe dan tempat karaoke didatangi petugas. Razia ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Padang Kombes M. Seno Putro dengan mengerahkan dua mobil Dalmas. Wartawan Haluan yang berada di TKP tadi malam melihat sejumlah preman mabuk dijaring. Begitu juga
dengan puluhan kendaraan roda dua. “Kasusnya antara lain karena melanggar UU Lalulintas, tidak pakai helm serta tidak bisa menunjukkan suratsurat kendaraan dan SIM,” kata Kapolresta.
Memerhatikan dari arah luar, rumah yang pernah digunakan sebagai pos keamanan saat berlangsungnya sidang kabinet PDRI 1948-1949 tersebut, tampaknya dirawat hanya setengah hati. Dinding sebelah kiri dan kanan rumah masih bolong karena beberapa bagian dinding kayu sudah tanggal. Ketika hari hujan, kata Eva, setengah lantai di bagian dalam rumah basah. “Jika hujan disertai angin kencang, nyaris semua lantai rumah basah. Dinding bolong itu,
Bersambung ke Halaman 11
Comeback Bagus MU
air hujan menyisip masuk,” kata Eva sembari menunjukkan dinding yang sudah bolong itu. Sementara di bagian dalam rumah terdapat sekat-sekat. Dua sekat kamar tempat Eva tinggal bersama keluarganya. “Di dalam masih ada lemari Pak Sjafruddin. Kata orangtua saya, di lemari itu Pak Sjaf menyimpan pakaiannya,” terang Eva menirukan cerita yang pernah diceritakan orangtuanya.
LONDON, HALUAN — Hattrick Wayne Rooney mewarnai kemenangan impresif 4-2 Manchester United atas West Ham United pada lanjutan Liga Inggris di Upton Park, Sabtu, (2/4). Padahal, MU sempat tertinggal 0-2 di babak pertama. Jalan terjal harus dilalui MU untuk meraih tiga poin dari tangan West Ham. Pasalnya, The Red Devils harus tertinggal dua gol di babak pertama setelah tuan rumah mencetak gol melalui penalti Mark Noble di menit ke-11 dan 25. Di awal babak kedua, manajer MU Sir Alex Ferguson, yang harus memimpin dari bangku penonton karena terkena hukuman,
Bersambung ke Halaman 3
Bersambung ke Halaman 3
Bersambung ke Halaman 11
“Rumah” Sjafruddin Prawiranegara Terbengkalai
BIDAR ALAM, HALUAN — Terbengkalai dan memiriskan! Itulah ucapan yang terlontar pertama kali ketika Haluan Sabtu (2/4) mengunjungi rumah gadang milik Jama di Nagari Bidar Alam, Solok Selatan. Sebuah rumah di mana Mr Sjafruddin Prawiranegara pernah bermukim lebih kurang 3,5 bulan selama PDRI berlangsung. Kini, dengan kondisi rumah yang dindingnya sudah bolong-bolong, rumah bersejarah itu, dihuni Eva (25) cucu dari Jama.
Kapolres Kota Padang Panjang AKBP Drs Rudi Harianto MSi kepada Haluan Sabtu (2/4) menyebutkan, jajaran Polresta Padang Panjang akan berkoordinasi dengan jajaran Polres Agam dan Bukittinggi. Dari pengakuan sementara Agus Mulyana (35) pengemudi Toyota Avanza BK 1919 DV dan temannya Pinang Sori, dua tersangka yang diciduk petugas dalam operasi Multi Sasaran di Silaing bawah itu, mereka sudah menurunkan sebagian ganja di Padang Luar, Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam. Barang haram itu dibawa dari Kota Nopan menuju Padang. "Kita tidak yakin jika ganja yang diturunkan itu beratnya hanya 7 kg, makanya kita akan pertajam penyelidikan kasus ini," ujar Rudi Harianto. Sempat Kabur Kasat Lantas Polresta Padang Panjang AKP Arie Sofandi Paloh yang memimpin operasi Multi Sasaran, Jumat(1/4) yang ditanya Haluan mengatakan, saat razia dilakukan, tersangka Agus Mulyana sudah berhenti agak jauh dari lokasi razia. Ia diduga takut jika kendaraannya di setop dan digeledah.
2
Laporan Utama
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
RUMAH GADANG
Lakang dek Paneh, Lapuak dek Hujan DAERAH PASISIE
Generasi Muda Takut Menghuni Rumah Puti
SEMENTERA dari wilayah rantau Minang, yakni Pesisir Selatan, kendati berbeda dengan daerah darek, karena bentuk fisik rumah gadang tidak serupa dengan yang di darek, juga mengalami hal yang sama dengan rumah asal di darek. Rumah gadang di pesisir berbentuk panggung atau lebih dikenal dengan nama rumah puti. Meski demikian fungsi rumah gadang model pasisie tetap sama dengan rumah gadang di darek. "Semenjak tahun 1980-an rumah gadang dimaksud telah mulai menyusut. Bahkan sebagian ada yang dirobohkan atau roboh dimakan usia," kata Ruslan Arta, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Nagari Kambang baru baru ini. Menurutnya, menyusutnya rumah gadang di Nagari Kambang khususnya, disebabkan banyak hal. Pertama menyangkut perkembangan penduduk dan terjadi migrasi dan mobilisasi keberbagai daerah. Perkembangan penduduk menyebabkan lahan untuk pemukiman dan perumahan kian sempit, sementara luas nagari atau wilayah tidak bertamabah, akibatnya pertumbuhan rumah dengan model masa kini tidak sebanding dengan rumah gadang masa lalu. Pertumbuhan tidak sebanding. "Selanjutnya seiring dengan pertumbuhan penduduk, tren untuk membangun model rumah terus berubah. Umumnya masyarakat lebih senang membuat rumah dengan model dan arsitektur terbaru. Bahkan mereka ada yang risi dan malu bila rumah mereka terbuat dari kayu seperti rumah gadang. Mereka merasa ketinggalan zaman dan dianggap kuno," kata Ruslan Arta. Kedua, menurut Ketua KAN Kambang tersebut, makin berkurangnya rumah gadang dengan model lama, disebabkan pula oleh dua hal. Kedua hal tersebut saling berkaitan pula sama lainnya. "Pertama, rumah gadang banyak yang ditinggalkan penghuni pergi merantau, sementara rumah dibiarkan saja lapuk, bahkan dunsanak yang tinggal tidak pula bersedia mengurusi. Kedua, biaya pembuatan dan perawatan rumah gadang sangat besar," katanya. Mungkin, jika dihitung secara teknis, biaya membuat rumah permanen dengan rumah gadang, lebih besar biaya rumah gadang, apalagi untuk mendapatkan kayu dengan kualitas memadai sebuah rumah gadang sangat sulit. Untuk mendapatkan kayu selalu terhalang regulasi, sementara hutan nagari yang selalu menjadi andalan memasok kayu kebutuhan masyarakat tidak pula ada "Kalaupun ada, hutan nagari sudah pula tidak jelas dengan batas-batas hutan larangan. Itulah yang menjadi persoalan untuk mendapatkan kayu untuk membangun. Kayu kebutuhan rumah permanen saja sulit mendapatkan, apatahlagi rumah yang keseluruhannya berbahan kayu," pungkas Ruslan. Sementara Rustam (60), warga Tebing Tinggi Kambang, yang saat ini tinggal dirumah gadang khas pasisie tersebut mengakui sulit merawat rumah yang ditungguinya. "Biaya perawatan besar, kayu sulit didapatkan," ungkapnya. Lain pula halnya dengan Santi (35), warga Pasar Gompong, ia tidak berminat membuat rumah seperti yang dibuat neneknya. "Rumah seperti itu kesannya tua dan angker. Pokoknya tidak siplah, malu di kunjungi teman teman," ungkap Santi Santi mengakui, meski arsitektur rumah yang dibangunnya menggunakan konsep masa kini, namun fungsi rumah tetap tidak lari dari rumah gadang pada umumnya. "Di sini kami tetap menyediakan ruangan besar untuk berbagai keperluan, misalnya ada kegiatan baretong, atau persiapan baralek, maka kami fungsikan ruangan ini," katanya. Artinya menurut Santi, meski konsep dan arsitektur rumah tidak sama dengan rumah gadang, rumah masa kini tetap berfungsi sebagaimana yang difungsikan oleh nenek moyang. (h/har)
Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema
Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.
KONDISI UMUM rumah gadang atau rumah asal hampir penjuru nagari di Sumatera Barat memprihatinkan. Sebagian besar sudah roboh, lapuk, dan hilang. Rumah gadang sebagai salah satu bentuk ikatan komunal atau pesukuan, nyaris tak berfungsi lagi. Apa yang menjadi faktor penyebabnya?
Pergeseran pola hidup masyarakat Minang menjadi salah satu penyebab mulai hilangnya pola dan fungsi-fungsi ruang di rumah gadang (rumah adat Minangkabau). Pergeseran itu tidak lepas dari meningkatnya aktivitas masyarakat Minang khususnya yang masih menggunakan rumah gadang sebagai fasilitas hunian. Dari beberapa nagari-nagari, wartawan Haluan melaporkan, kondisi rumah gadang sudah banyak yang roboh, berganti dengan bangunan lain dengan arsitektur yang disesuaikan dengan zaman kekinian. Yang memiriskan, banyak rumah gadang dibiarkan hancur dan ditelan lapuk tanpa penghuni. Nagari Batipuah Baruah, Tanah Datar Dari Nagari Batipuah Baruah, Tanah Datar, dilaporkan, salah satu pesukuan suku Koto di Jorong Ladang Laweh, dahulunya memiliki sebuah rumah gadang sembilan ruang selajang kudo berlari. Di rumah gadang itulah penghulunya bergelar Dt Berbangso melakukan rapat-rapat dengan anak kemenankan. Bertahun-tahun, di rumah gadang itu tinggal beberapa keluarga, tetapi kini tinggal cerita. Rumah gadang itu kosong melompong dan lapuk. “Sebab semuanya kini sudah tinggal di rumahnya masingmasing. Rumah gadang semakin goyah dan menunggu rubuh. Rumah gadang kami sudah lapuk karena sudah lebih usianya 100 tahun, dan belum ada rencana membangun baru,” Kata Dt Berbangso kepada Haluan, Kamis (31/ 3) di Batipuah Baruah. Menurutnya, kini membangun rumah gadang seperti masa lalu memang sulit dilakukan. Kalaupun ada bangunan rumah gadang atau rumah asal yang baru, itupun kebanyakan dibangun oleh perantau yang berhasil. Bagi orang yang tinggal di kampung, membangun atau merehabilitasi rumah gadang terasa berat pada biaya. “Jangankan membangun rumah gadang, sawah penyandang gelar saja sudah banyak tergadai akibat melemahnya ekonomi masyarakat. Menurut adat menggadai itu sebenarnya hanya boleh dilakukan bila rumah gadang katirisan (atap
bocor), mayat terbujur di tengah rumah, dan anak gadih alun balaki (bersuami),” kata HMA Dt Rangkai Basa, Ketua Kerapatan Adat Nagari Batipuh Baruah. Bagi HMA Dt Rangkai Basa, kini yang perlu dipikirkan bersama bagaimana fungsi rumah gadang bisa hidup kembali. Artinya kalangan penghulu pesukuan bisa merumuskan persoalan-persoalan yang terjadi di tengah pesukuan masing masing dengan memungsikan rumah gadang. Di Batipuh Baruah misalnya, dahulu terdapat 19 buah rumah gadang menurut jumlah pesukuan dari 7 suku yang terdapat di Batipuh Baruah. “Dan rumah gadang itu, sebagian terancam roboh,” katanya. Nagari Kota Gadang, Agam Dari Agam dilaporkan, ternyata mencari rumah gadang di nagarinagari belahan barat Agam ini cukup sulit karena sebagian besar rumah asal sudah hancur dimakan zaman, dan hilang dibongkar pemiliknya. Walau demikian, di Nagari Koto Gadang , Kecamatan Tanjung Raya, masih ditemukan setidaknya 3 unit rumah gadang. Satu unit di antaranya sudah tidak dihuni pemiliknya tapi masih tetap dirawat. Sanibar, (70), pemilik rumah gadang di Jorong Ateh, Nagari Kota Gadang menuturkan, rumah gadang milik kaummnya itu setidaknya sudah berumur 100 tahun. Dulu didirikan oleh Angku Lareh Koto Gadang, yang masih terbilang kakeknya. Dari pantauan Haluan, rumah gadang itu sudah tua dan agak reot. Lantainya dari kayu arikir minyak sudah banyak yang lapuk dimakan usia. Atap bocor. Ukiran pada bagian atas pintu dan jendela sengaja dirusak di zaman Jepang. Rumah gadang itu berlantai datar, pertanda keluarga kaumnya menganut faham Dt Perpatiah Nan Sabatang. Kamarnya ada 4, dilengkapi dengan dapur dan kamar penyimpanan peralatan dapur. Rumah gadang itu ditinggal karena putra-putri Nek Iba merantau. Ia sendiri merasa “lingau” tinggal sendirian di rumah gadang itu, makanya ia membangun kedai di depan rumah. Di
FOTO MIAZUDDIN
RUMAH GADANG — Salah satu rumah gadang di Jorong Ateh, Nagari Koto Gadang, Kecamatan Tanjung Raya dalam kondisi yang memprihatinkan karena telah lapuk ditelan alam. sanalah ia tinggal. Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Koto Gadang, Muchtar Dt. Asa Rajo Nan Kuniang, menyebutkan, rumah gadang di nagari itu memang sudah langka. Dulu banyak, sudah banyak hancur dimakan usia, dan ada pula yang dibongkar pemiliknya, karena sudah tidak mungkin ditempati. Pemiliknya adalah pasukuan Pili dan Caniago. Kendati kondisi rumah gadang Sanibar sendiri mengaku tidak akan menjual rumah gadangnya kepada siapa pun. Karena rumah gadang itu merupakan pusaka kaum, yang merupakan simbol kejayaan kaumnya, pasukuan Pili. Wali Nagari Koto Gadang, E Dt Bandaro mengatakan, salah satu penyebab rumahgadang tidak ditempati lagi adalah akibat kemajuan zaman. Pasangan suami istri akan merasa lebih senang tinggal di rumah sendiri, yang juga dibangun dengan hasil keringat mereka sendiri, ketimbang hidup bersama di rumah gadang. “Walau banyak keluarga yang tak menghuni rumah gadang, tetapi tali kekerabatan mereka tetap terjaga. Bila ada pekerjaan yang membutuhkan bantuan anggota kaum, seperti “baralek” dan kemalangan, maka seluruh anggota kaum akan bersatupadu membantu dunsanak mereka yang membutuhkan bantuan itu. Nagari Abai, Solok Selatan Dari Nagari Abai Kecamatan Sangir Batang Hari, Solok Selatan,
di nagari ini terdapat rumah gadang terpanjang di Sumatra Barat. Rumah gadang yang memiliki 21 ruang dan 14 gonjong tersebut milik suku Melayu Kampung Dalam, dengan pimpinan Tuanko Rajo Lelo. Di antara 14 rumah gadang milik suku 14 di Abai, memang rumah tersebut yang terpanjang. Semua bangunan rumah gadang berstruktur kelarasan Caniago, karena terlihat tidak adanya tingkatan-tingkatan, di bagian ajnungannya. Dalam filosofinya, tagak samo randah, duduk samo tinggi. Meski di antara suku Caniago, terdapat juga pabalahan dari lareh koto Piliang, diantaranya: Kampai, Sikumbang, Panai dan Kutianyia. Menurut Datuk Rajo Penghulu (73), pimpinan adat dari suku Tigo Lareh yang mempunyai rumah gadang 14 ruang, kebanyakan rumah gadang di Abai tidak lagi digunakan sebagai tempat tinggal. Tetapi digunakan dalam prosesi adat, musyawarah suku, dan prosesi kematian. “Dalam prosesi kematian biasanya si mayat dikafani di bagian depan rumah gadang,” katanya. Sebagian besar rumah gadang panjang di Abai sudah direhabilitasi, yang bangunan dindingnnya disemen. Datuk Rajo Penghulu menambahkan, bahwasanya memang selayaknya rumah gadang tidak disemen dan dipertahankan bentuk aslinya. Akan tetapi,
beberapa tahun belakangan pihak pemerintah ingin menjadikan rumah gadang panjang di Nagari Abai sebagai tempat wisata. “Tapi di bagian tonggak tuo, bagian dalamnya masih kayu asli. Hanya di luarnya saja yang disemen,” tambah Datuk. Ia mengaku, rumah gadang di Abai sangat minim sekali perawatannya. Terlihat dari lantai-lantai papan yang sudah bolong dan dinding di bagian dalam yang penuh corat-coret dari arang. Bidar Alam Sebelum menuju Nagari Abai, di Nagari Bidar Alam, sudah tidak terdapat lagi rumah gadang yang layak huni. Terlihat sepanjang jalan Bidar Alam, sisa-sia rangkiang yang masih berdiri dengan ketuannya. Datuk Bandaro Sati, pemuka adat dari suku Tigo Lareh mengatakan, memang sudah tidak ada lagi rumah gadang di daerah sana. Hal ini dikarenakan biaya pembuatan dan perawatannya yang mahal. Salah seorang pemuda, Rizal (25) mengatakan, pihaknya dari suku Kampai akan membangun lagi rumah gadang milik kamunya, suku Kampai. “Kami pasamokan. Masingmasing keluarga dikenakan biaya 400 ribu per kepala, bagi yang sudah dewasa dan sudah mempunya pekerjaan. Dalam perencanaannya tahun ini, rumah gadang daru suku mereka akan dibangun dengan mempertahankan bentuk asli, dari bangunan kayu,” kata Rizal. (h/adk/ iwandn/msm/har/cw01/cw13/cw14)
Rumah Gadang di Batipuh Mulai Langka Oleh IWAN DN SSOS DT SIMARAJO JAMBAK BATIPUAH
RUMAH GADANG di batipuah baruah UNGKAPAN rumah gadang sambilan ruang, salajang kudo balari menunjukkan akan kebesaran rumah adat kaum pesukuan di Nagari Batipuh, Tanah Datar tampaknya bakal tinggal kenangan. Rumah gadang sebagai simbol adat sekaligus tempat bermusyawarah dalam pesukuan kini tak lagi menunjukkan eksistensinya di tengah masyarakat. Jumlahnya semakin berkurang. Kini tinggal
dalam hitungan jari saja. Arsitektur bagonjong yang menjadi lambang rumah gadang di Minang kini beralih fungsi hanya sekadar untuk hiasan bangunan pemerintah, pos pos satpam bahkan toilet dan tempat berwuduk. Saat ini banyak dibangun bangunan bergonjong gedung pemerintah. Di Kota Padang Panjang, misalnya, pos satpam rumah wakil
walikota dibangun bergonjong. Dan banyak lagi kantor kantor pemerintah dibangun bergonjong. Ini tentu dapat menjadi kajian bagi kalangan akademisi dan bahan renungan bagi ninik mamak. Perlu kiranya dibuat aturan tentang ini agar lambang kebesaran adat Minangkabau. Indak lakang dek paneh indak lapuak dek hujan, jalan indak diasak urang lalu. Orang Minang harus bisa me-
ngakkan marwah adatnya sendiri. Dahulu, rumah gadang memiliki arti penting di tengah pesukuan dan lazim pula disebut rumah asa atau rumah tuo. Di rumah gadang itulah berhimpun dunsanak dan keluarga dari pesukuannya bermusyawarah mancari bulek kato jo mufakat, bulek aia kapambuluah. Dalam tradisi adat Minang, yang boleh tinggal di rumah gadang hanya anak perempuan sebagai limpapeh rumah gadang bersama suaminya. Sedangkan anak lelaki berusia di atas 7 tahun atau sudah baligh berakal tidak boleh lagi tidur di rumah. Mereka harus tidur bersama anak lelaki lain di surau. Di surau inilah mereka dididik mengaji Alquran dan belajar ilmu silat (bela diri) untuk bekal bila nantinya pergi merantau. Letak kamar rumah gadang juga memiliki makna tersirat, kamarnya dibuat kecil agar sang suami tidak santai tidur tidur di rumah. Mereka harus "bakureh" berusaha mencari nafkah anak dan bininya. Dan bila sudah mampu membangun rumah, maka mereka akan pindah dari rumah gadang. Di sudut-sudut rumah gadang itu dahulu terdapat "kasur adat". Kasur bertata benang emas berbunga-bunga, berikut bantal dengan hiasan kaluak paku kulai
kulaian, yang bermakna anak di pangku kemenakan dibimbing, urang kampuang dipatenggangkan. Kasur adat juga menunjukkan tingkatan penghulu. Jika dari kalangan penghulu pucuak pesukuan, maka kasurnya 7 lapis dan jika kasurnya 5 lapis dan 5 bantal. Itu artinya rumah gadang panghulu panungkek. Orang kebanyakan artinya orang biasa tidak boleh memasang kasur adat itu di rumahnya. Suduik di rumah gadang tidak boleh pula di tempati sembarang orang, yang duduk di sana hanya penghulu kaum beserta datuk- datuk lainnya membicarakan persoalan persoalan adat di tengah suku. Begitu benar aturan adat yang berlaku di Nagari Batipuh waktu itu. Penghulu pun disediakan "sawah panyandang gala". Sawah penghulu itu dikerjakan anak kemenakan secara goro. Hasilnya untuk biaya penghulu menjalankan tugasnya sebagai pemimpin suku. Kini sawah panyandang gala sudah banyak tergadai. Kendati Sumatera Barat telah kembali mencanangkan kembali ke surau, tampak hanya sebatas program saja. Belum ada perubahan yang signifikan terhadap kelestarian rumah gadang sejak dicanangkannya kembali ke nagari dan surau beberapa tahun lalu.
Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto. Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Tim Kerja Redaksi: Eko Yanche Edrie (Koordinator), Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Atviarni, Dodi Nurja, Syamsu Rizal, Afrianita, Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Nova Anggraini, Aci Indrawadi, Perdana Putra, Rahmatul Akbar, Gustedria, Reporter: Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Mice Angelasari, Rudi Antono, Haswandi, Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim (Pariaman), Zulkifli, Syafril Nita (Payakumbuh), Atos Indria (Lubuk Sikaping), Miazuddin, Kasra Scorpi (Lubuk Basung), Iwan DN, Darwin Danin (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal (Batusangkar), M.Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M.Joni, Haridman (Painan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito (Solok), Marnus Chaniago (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Maryadi (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: Hasan Basril Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), Koordinator Pracetak: Andri Idra. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Kantor Jakarta: Basko Group, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. H1-2 Kuningan, Jakarta 12920, telp.: 021-5250868, faks: 021-5273310, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: FC: Rp25.000/ mm kolom, Produk BW: Rp 10.000/mmkolom, Spot Colour: Rp20.000/mmkolom, Display: Rp 10.000/mmkolom, Sosial BW: Rp 8.000/mmkolom, Sosial FC: Rp 15.000/mmkolom, Iklan Mini(Max 1kolom X50mm) Rp 100.000/1 kali muat, Iklan Baris: Rp 10.000/baris Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com
Nasional
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
3
ROBOHNYA RUMAH GADANG
Perubahan tak Bisa Dilawan
PERGESERAN pola kehidupan masyarakat Minang menjadi salah satu penyebab mulai hilangnya pola dan fungsi-fungsi ruang di rumah gadang atau rumag asal (rumah adat Minangkabau). Pergeseran itu tidak lepas dari meningkatnya aktivitas masyarakat Minang khususnya yang masih menggunakan rumah gadang sebagai fasilitas hunian. Demikian dikatakan peneliti arsitektur Minang dari Fakultas Teknik Arsitektur Universitas
Bung Hatta, Dr Eko Alvares di Padang terkait dengan semakin banyaknya rumah gadang atau rumah asal di nagari-nagari di Minangkabau yang hilang dan nyaris punah. “Kini rumah gadang sudah banyak yang roboh, berganti dengan bangunan lain dengan
EKO ALVARE
arsitektur yang disesuaikan dengan zaman kekinian. Secara komunal atau persukuan, interaksi secara individu dan
sosial. Secara kekerabatan pun hubungan kian renggang,” kata Eko. Pergeseran fungsi rumah gadang berdampak juga merosotnya nilai-nilai adat, budaya, dan agama. Selain itu, fungsi rumah gadang sebagai basis membangun karakter bangsa juga ikut tergerus. “Bila ada yang berpendapat, rumah gadang tidak dibangun lagi, saya kira ada beberapa alasan yang bisa dikemukakan. Pertama, rumah gadang dibangun karena tujuannya komunal. Artinya, ia dibangun
NAGARI KOTO GADANG
Masjid Sepi Saat Zuhur, Ramai Saat Magrib
NAGARI Koto Gadang, Kecamatan Tanjung Raya memiliki dua buah masjid, dan beberapa buah musala serta TPA/TPSA. “Masjid pada umumnya ramai pada hari Jumat, kala warga melaksanakan salat Jumat,” ungkap Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Koto Gadang, Muchtar Dt Asa Rajo Nan Kuniang, ketika ditemui di kediamannya, Kamis (31/3). Walau demikian, ia membantah kalau dikatakan masjid dan rumah ibadah lainnya di naari itu sepi dari kegiatan
ibadah. Menurutnya, masjid dan rumah ibadah lainnya hanya sepi siang hari. Pasalnya, anak Nagari Koto Gadang bila siang hari sibuk dengan pekerjaannya, seperti ke sawah, ladang, dan di tempat pekerjaan lainnya. Makanya masjid terlihat sepi ketika waktu salat Zuhur dan Ashar. “Tetapi, begitu waktu salat Magrib, Isya dan Subuh, masjid selalu ramai. Warga memang lebih memilih salat berjamaah
kala itu, sambil bersilaturahim setelah seharian tidak saling bertemu,” terang Muchtar Dt Asa Rajo Nan Kuniang. Sejak dicanangkan kembali ke pemerintah nagari, 2001 lalu, perhatian anak nagari untuk meramaikan masjid dn rumah ibadah lainnya semakin terlihat. Bahkan TPA pun sudah banyak santrinya. Kondisi itu didukung kebijakan Pemkab Agam, yang mewajibkan para siswa bisa dan
terampil di bidang tulis baca Alquran. Menyinggung hiburan untuk meramaikan pesta perkawinan anak Nagari Koto Gadang, Dt Asa Rajo Nan Kuniang mengatakan, masih didominasi kesenian tradisional yang ada di nagari itu. “Randai dan saluang selalu ditampilkan, sementara musik orgen tunggal amat jarang. Pasalnya, musik orgen tunggal sering menimbulkan masalah, seperti mengundang anak remaja untuk minum-minuman keras. Akhirnya memicu keributan,” ucapnya. (h/msm)
SAAFROEDIN BAHAR, PEMEDULI KEBUDAYAAN MINANGKABAU
Rumah Gadang Tak Lagi Punya Peran
APA sebenarnya yang melatarbelakangi rumah gadang atau rumah asal di Minangkabau, terutama di nagari-nagari hancur, atau berubah fungsi atau bentuk, sehingga rumah gadang kehilangan marwahnya? Pertama-tama perlu saya garis bawahi, bahwa walau sudah banyak rumah gadang yang hancur, berubah fungsi, atau bentuk, namun masih ada daerah-daerah di Sumatera Barat yang rumah gadangnya masih berfungsi dengan baik. Dari rekanrekan yang akhir-akhir ini mengunjungi nagari-nagari, saya dapat penjelasan bahwa masih ada nagari-nagari–terutama di Solok Selatan–yang rumah-rumah gadangnya masih terpelihara dengan baik, sehingga ada nagari yang disebut sebagai ‘nagari seribu rumah gadang’. Namun jumlahnya memang terkesan semakin lama semakin berkurang, walaupun ada dibuat beberapa buah rumah gadang baru. Faktor yang paling penting dari gejala tersebut di atas adalah oleh karena terjadinya rangkaian perubahan sosial yang banyak sedikitnya bersifat mendasar dalam masyarakat Minangkabau, baik disadari atau tidak disadari, baik direncanakan maupun tidak direncanakan. Menurut penglihatan saya, rumah gadang dirancang untuk suatu masyarakat petani yang menetap, yang bertumpu pada ikatan bertali darah yang diurut menurut garis ibu. Dalam tatanan sosial Minangkabau ini, perempuan tetap hidup di dalam sukunya dan berdiam di rumah gadangnya sendiri, dan para suamilah yang mendatangi istrinya. Biasanya tatanan ini disebut sebagai ‘matrilokal’. Namun sebagai suatu kenyataan memang agak sukar untuk membantah kenyataan bahwa secara umum dewasa ini rumah gadang tidak lagi mempunyai peran yang sama dengan waktu diciptakannya dahulu. yaitu sebagai tempat tinggal kaum perempuan yang sejurai atau sekaum. Oleh karena berbagai sebab–antara lain oleh karena meningkatnya pendidikan kaum perempuan, atau terbukanya karir bagi perempuan di luar nagari asalnya; ataupun mendapat jodoh dari daerah lain—tidaklah mudah bagi perempuan Minangkabau yang posisinya masih diatur dengan sistem kekerabatan matrilineal tersebut untuk tetap tinggal di rumah gadangnya, betapa pun ia menginginkannya. Tanpa kehadiran perempuanperempuan muda di rumah gadang, sudah barang tentu rumah gadang akan kehilangan marwahnya. Apakah robohnya rumah gadang sekaligus merobohkan adat dan kebudayaan Minang? Saya tidak yakin bahwa robohnya rumah gadang sekaligus akan berarti robohnya adat dan kebudayaan Minangkabau. Oleh karena orang yang beradat dan berbudaya Minangkabau tidak seluruhnya berdiam di rumah gadang. Cukup banyak yang hidup di luar rumah gadang, yaitu di rumah keluarganya sendiri. Suatu contoh yang paling menyolok dalam hal ini adalah para perantau Minangkabau, yang selain hampir tidak ada lagi bertani seperti di kampung, juga tidak lagi hidup sehari-hari dalam ikatan kaum atau suku di dalam rumah gadangnya. Umumnya mereka hidup seharihari dalam ikatan keluarganya masingmasing. Yang perlu kita pikirkan bersama adalah bagaimana caranya agar adat Minangkabau yang bersifat matrilineal ini dapat tetap dipelihara, sambil memberi tempat kepada perubahan sosial yang terjadi. Menurut penglihatan saya keinginan
untuk memelihara adat Minangkabau yang bercorak matrilineal tersebut dan menyesuaikannya dengan perkembangan zaman dapat diwadahi dalam ajaran ‘Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah; Syarak Mangato Adat Mamakai; Alam Takambang Jadi Guru’, yang lazim disingkat sebagai ABS SBK. Dengan ABS SBK ini, maka para pendukung adat dan kebudayaan Minangkabau bisa memilih apa akan berdiam di rumah gadang, atau akan berdiam di rumah keluarganya sendiri. Oleh karena selama ini belum terdapat petunjuk pengamalan yang jernih tentang apa persisnya ajaran ABS SBK ini, maka setelah mempersiapkannya secara intensif sejak bukan Oktober 2009, Gebu Minang Pusat telah menyelenggarakan sebuah Seminar Kebudayaan Minangkabau Gebu Minang (SKM GM) 2010 pada tanggal 12-13 Desember 2010 di Padang. SKM GM ini telah menyepakati sebuah Pedoman Pengamalan yang cukup terinci tentang bagaimana mengamalkan ABS SBK tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah himpunan lengkap dari dokumen-dokumen SKM GM ini – termasuk rekomendasi terpilih – telah dikirimkan kepada Gubernur Provinsi Sumatera Barat sebagai bahan masukan. Sekadar catatan, Gebu Minang memprakarsai SKM GM ini sebagai pelaksanaan dari Pasal 4 Anggaran Dasar Gebu Minang tahun 2005 yang menyatakan bahwa ABS SBK adalah dasar organisasi Gebu Minang. Oleh karena ABS SBK merupakan ajaran yang dianut oleh seluruh orang Minangkabau, maka dianggap wajar untuk mengadakan SKM GM tersebut di Sumatera Barat, dengan mengajak fihak-fihak yang terkait. Salah satu saran tindaklanjut yang disampaikan oleh SKM GM tersebut adalah dibentuknya forum Tungku Tigo Sajarangan, yang terdiri dari kepemimpinan kolektif para ninik mamak; alim ulama; dan cadiak pandai. Apakah gaya hidup masyarakat modern mempengaruhi bentuk fisik rumah gadang? Sudah barang tentu akan mempengaruhi, oleh karena gaya hidup modern tidak dapat diakomodasi oleh bentuk fisik rumah gadang. Unit paling dasar dari masyarakat modern – yang juga tercantum dalam Undang-undang Nomor Tahun 1974 – adalah keluarga, yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak-anaknya, yang idealnya mendiami sebuah rumah keluarga tersendiri. Keluarga terbentuk berdasar perkawinan yang didasarkan pada kesamaan agama bapak dan ibu. Dalam keluarga itulah diharapkan bapak dan ibu mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Sebaliknya, gaya hidup tradisional yang melatarbelakangi bentuk fisik rumah gadang didasarkan pada konsep saparuik atau sekaum, yaitu khusus untuk kaum perempuan yang bertali darah dalam ikatan suku. Rumah gadang tidak dirancang untuk kehidupan berkeluarga, oleh karena selain seorang bapak tidak diharapkan tinggal di kamar rumah gadang isterinya, anak laki-laki yang sudah akil baligh juga tidak dibolehkan tinggal di kamar rumah gadang ibunya. Walaupun demikian, menurut pendapat saya, bentuk fisik rumah gadang masih dapat dipertahankan seperti selama ini, tetapi dengan fungsi yang berbeda, misalnya – antara lain – sebagai tempat berkumpul dan bermusyawarah dari keluarga yang bertali darah dalam kaum atau suku. Suatu gagasan yang sedang berkembang pada saat ini adalah menjadikan rumah
gadang sebagai warisan budaya Minangkabau yang dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan tatanan sosial asli Minangkabau, baik kepada para wisatawan mancanegara atau kepada generasi kedua atau ketiga perantau Minang, yang belum pernah tinggal di rumah gadang. [Sekedar catatan: tentu rumah gadang yang akan dimanfaatkan untuk tujuan ini perlu dilengkapi dengan perlengkapan sanitasi yang standar. Kecemasan apa yang paling mengancam terhadap kebudayaan jika rumah gadang tergerus zaman? Selain dari kekhawatiran menurunnya marwah rumah gadang sebagai institusi masyarakat tradisional, secara pribadi saya merasa tergerusnya rumah gadang tidak akan mengancam kebudayaan Minangkabau, selama orang Minangkabau tetap menghayati ajaran adat Minangkabau yang telah menyatu dengan ajaran agama Islam. Yang paling mengancam kebudayaan Minangkabau adalah 1) tidak dihayati dan tidak diamalkannya lagi ajaran adat Minangkabau tersebut, baik oleh anak kemenakan, maupun–atau apalagi oleh– para ninik mamak pemangku adat; 2) tidak dihayati dan tidak diamalkannya lagi ajaran agama Islam oleh umat dan oleh para alim ulamanya; dan jangan lupa: 3) terjadinya proses pemurtadan berlanjut di kalangan kaum muda. Satu pertanyaan saya secara pribadi: apakah tokoh-tokoh masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat ada melakukan pemantauan dan pengkajian secara berlanjut dan secara sungguh-sungguh terhadap tiga faktor tersebut di atas? (Maaf, saya mendapat kesan kuat bahwa hal ini sama sekali tidak dilakukan). Pewawancara Nasrul Azwar
bersama-sama. Perkembangan zaman mengarah ke sifat individualistis. Tidak mungkin ada yang mau membangun WC di luar rumah, padahal rumah gadang WC nya ada di luar. Ini karena transformasi masyarakat. Kedua, sulit mencari material untuk membangun rumah gadang,” terang Eko. Secara esensial, rumah gadang dipergunakan sebagai tempat aktivitas masyarakat pendukungnya. Mulai dari kelahiran, upacara-upacara adat, pernikahan, sampai ke kematian.
Melihat kondisi sekarang, yang kita lihat dan alami adalah semua kegiatan tersebut dikerjakan secara individual pula, lalu tempatnya tidak lagi di rumah gadang. “Bagi saya, perubahan tidak mungkin dilawan. Terlebih masyarakat Minang cepat sekali menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Fisik boleh tidak ada lagi, yang paling penting adalah spiritnya hendaknya tetap diamalkan,” ucapnya. Di beberapa tempat, spirit tersebut masih ada, terutama di di nagari-nagari. Apa spirit
rumah gadang? Misalnya, harta warisan masih diberikan kepada kaum perempuan. Lalu, rumah gadang berfungsi untuk menerima tamu. Ia tempat terbuka untuk menerima siapa saja yang datang. “Nah, bila esensial tersebut masih dijalankan, saya kira, spiriitnya masih dipertahankan. Rumah gadang dibangun dengan mengusung semangat kebersamaan, bila sampai hari ini kita masih mementingkan persamaan, saya kira itu warisan dari spirit rumah gadang,” katanya. (h/adk)
MUHAMMAD NUR, PENGAJAR FAKULTAS SASTRA UNAND
LKAAM Harus Menaruh Perhatian Serius
BENARKAH pergeseran pola hidup masyarakat Minangkabau, menjadi penyebab hilangnya pola dan fungsifungsi ruang di rumah gadang? Ya, benar sekali. Saya juga mendapatkan kabar tersebut. Pergeseran pola hidup Minangkabau, khususnya Sumbar, menjadi penyebab hilangnya pola dan fungsi-fungsi dari rumah gadang. Hal itu dikarenakan gaya hidup masyarakat yang modern dan kecenderungan masyarakat membangun rumah gadang seperti gaya rumah modern saat ini. Rumah gadang dulunya diagungkan oleh masyarakat Minangkabau di masing-masing nagari, namun sekarang dianggap tidak terlalu penting. Hal ini dapat dilihat dari kondisikondisi rumah gadang yang semakin lapuk dan tak terurus. Apa yang melatarbelakangi permasalahan ini, sehingga Rumah Gadang kehilangan marwahnya? Hancurnya rumah gadang dan nagari-nagari yang ada di Sumbar ini dan hilangnya marwahnya dilatarbelakangi oleh tiga faktor. Pertama, kecenderungan faktor umur dari Rumah Gadang. Kedua, biaya pemugaran atau pun pembangunan rumah gadang, membutuhkan biaya yang mahal. Ketiga, kecenderungan masyarakat Minangkabau untuk pergi merantau. Apakah robohnya rumah gadang sekaligus merobohkan adat dan kebudayaan Minang? Hal tersebut tidak mempengaruhi kebudayaan Minang karena kebudayaan Minang dalam perspektif budaya Minangkabau kita mengenal adanya kelarasan Bodi Chaniago dan Koto Piliang. Apakah gaya hidup modern mempengaruhi bentuk fisik rumah gadang? Ya, hal tersebut sangat mempengaruhi sekali. Seperti yang kita ketahui, banyak di antara rumah gadang yang
dulunya dibangun dengan cara dipasak dan tanpa paku, namun sekarang dibangun dengan cara disemen dan juga menggunakan paku. Dalam perspektif kebudayaan Minangkabau, apa fungsi dari Rumah Gadang tersebut? Fungsi rumah gadang antara lain, Pertama, sebagai tempat kediaman keluarga, fungsi rumah gadang juga sebagai lambang kehadiran suatu kaum serta sebagai pusat kehidupan dan kerukunan, seperti tempat bermufakat dan melaksanakan berbagai upacara. Bahkan juga sebagai tempat merawat anggota keluarga yang sakit. Kedua, sebagai tempat tinggal bersama, rumah gadang mempunyai ketentuanketentuan tersendiri. Setiap perempuan yang bersuami memperoleh sebuah kamar. Perempuan yang termuda memperoleh kamar yang terujung. Pada gilirannya ia akan berpindah ketengah jika seorang gadis memperoleh suami pula. Perempuan tua dan anak-anak memperoleh tempat di kamar dekat dapur. Sedangkan gadis remaja memperoleh kamar bersama pada ujung yang lain. Sedangkan laki-laki tua, duda, dan bujangan tidur di surau milik kaumnya masing-masing. Penempatan pasangan suami istri baru di kamar yang terujung, ialah agar suasana mereka tidak terganggu ke-
sibukan dalam rumah. Demikian pula menempatkan perempuan tua dan anak-anak pada suatu kamar dekat dapur ialah karena keadaan fisiknya yang memerlukan untuk turun naik rumah pada malam hari. Namun sekarang berubah fungsi, seperti, rumah gadang dijadikan objek wisata, tempat penyimpanan benda-benda bernilai sejarah, maupun tempat tinggal. Kabar terakhir yang ditulis di koran Haluan (Kami 31/3), rumah gadang yang nyaris roboh jadi setting film Di Bawah Lindungan Ka’bah di Koto Baru Sungai Pagu, Solok Selatan. Apa dampak paling besar terhadap kelangsungan adat dan budaya Minangkabau ketika rumah gadang hilang? Rumah gadang yang dulunya juga dijadikan simbol dari masyarakat Minangkabau, maka, jika rumah gadang itu sirna, hilang pula makna dari simbol tersebut. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya mengenai fungsi-fungsi dari rumah gadang, apabila beralih fungsi, maka rumah gadang tidak akan dianggap sakral oleh masyarakat Minangkabau. Padahal harusnyakan rumah gadang tersebut diletakkan pada posisi yang khusus dalam pemikiran. Bagaimana posisi Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau di sini? LKAAM sebenarnya telah melakukan fungsinya sebagai lembaga adat alam Minangkabau, namun hal yang dilakukan oleh LKAAM tersebut tidak bisa menyelamatkan rumah gadang dari kehancuran. LKAAM harus melakukan fungsinya secara maksimal, agar rumah gadang tetap bertahan walaupun zaman telah berubah. Jurusan Sastra Daerah hanya bergerak di bidang akademis, tidak ada ikut campurnya dalam masalah perubahan fungsi rumah gadang. Harusnya kebijakan tersebut, dilakukan oleh LKAAM. (h/ cw13/cw14)
Comeback Bagus................................................................ dari Hal.1 memasukkan striker Javier Hernandez menggantikan bek Patrice Evra. Sir Alex kembali menambah daya gedor MU dengan memasukkan Dimitar Berbatov menit ke-64 menggantikan Park Ji-Sung. Keputusan itu langsung terasa satu menit kemudian. Rooney mencetak gol pertama MU melalui tendangan bebas
setelah sebelumnya Mark Noble melanggar Michael Carrick. Gol tersebut membangkitkan semangat MU. Menit 73, Rooney mencetak gol keduanya setelah menerima umpan silang Antonio Valencia. Dan striker tim nasional Inggris tersebut membawa MU memimpin lewat gol penalti enam menit kemudian.
Penalti diberikan wasit Lee Mason setelah Matthew Upson handball di kotak penalti saat berusaha menahan umpan Fabio da Silva. Javier Hernandez melengkapi kemenangan MU atas West Ham lewat golnya menit ke-84. Gol bermula dari tendangan keras yang dilepaskan Ryan Giggs. Dengan cermat Hernandez mengu-
bah arah bola ke gawang Robert Green. Kemenangan ini membuat MU semakin kokoh di puncak klasemen sementara Liga Inggris dengan 66 poin dari 31 pertandingan. MU unggul delapan poin atas Arsenal yang akan menghadapi Blackburn Rovers, Minggu, (3/4) dinihari WIB. (h/pp)
“Rumah” Sjafruddin........................................................... dari Hal.1 Rumah yang bagunannya pada tahun 2008 tersebut pernah dibongkar dindingnya, kini telah tergantikan dari bentuk aslinya. Jika dulu dindingnya polos, kini telah terpasang ukiran kayu. Tetapi melihat pemasangan ukiran bercorak tersebut, terkesan asal-asalan. Selain sebuah papan di luar rumah yang bertuliskan “Rumah Jama, tempat berlangsungnya sidang kabinet PDRI,” barangkali tak ada yang bisa dekenang dari rumah ini, jika orang berkunjung. Eva menambahkan, rumah tersebut dibongkar di masa Bupati Syafrizal dan proses rehabilitasinya dibantu oleh Presiden. “Diberikan dana tiga ratus juta rupiah, tapi proses rehabnya saya tidak mengerti. Kabarnya bertahap. Tapi belum selesai sampai
sekarang,” terang Eva. Salah seorang warga Bidar Alam, Nurlela (60), mengatakan, di rumah itu, semasa ia kecil, masih ada segala perlengkapan yang digunakan rombongan Mr Sjafruddin untuk memasak. Akan tetapi sekarang tidak diketahui lagi kemana barang-barang tersebut, setelah bagian dapur rumah tersebut ikut dirombak. “Tapi tempat tidur Pak Sjafruddin masih saya lihat di bawah rumah,” tunjuk Nurlela kebagian kapuk rumah gadang itu. Terlihat tempat tidur besi yang sudah karatan dan terbuang begitu saja. Stasiun Radio Dick Tamimi Kondisi rumah gadang Jama berbeda sedikit kondisinya dengan stasiun pemancar radio (sender) AURI PDRI, Surau Bulian, yang kini dimanfaatkan masyarakat
sebagai TPA (Tempat Pendidikin Alquran). Kondisinya masih terawat dengan baik karena dirawat setiap hari oleh pihak pengelola TPA. Di stasiun radio tersebut, Opsir Muda Dick Tamimi, Opsir Muda Udara III Umar Said Noor, Serma Udara Kusnadi, Sersan Udara R. Udojo dan Kopral Udara Zainal Abidin, bekerja sebagai kru. Kini perlengkapan stasiun pemancar tersebut tidak jelas lagi keberadaanya. Di stasiun radio yang akrab disebut Stasiun Radio Dick Timimi itulah, Mr Sjafruddin Prawiranegara berhasil melakukan kontak dengan Nehru, PM India, pafa 21 Januari 1949, dalam Konfrensi New Delhi yang dihadiri 19 delegasi Asia.
Tercatat di stasiun radio itu pula, tanggal 3 Maret 1949, menerima radiogram dari Wonosari tentang Serangan 1 Maret 1949 (“6 Jam di Yogya”), pernah diterima. Radiogram tersebut langsung dikirim dari Bidar Alam ke seluruh stasiun Radio AURI di Sumatera, termasuk Koto Tinggi, Aceh. Dan dari stasiun radio AURI di Koto Tinggi, dikirimkan pula ke Perwakilan RI di New Delhi melalui surat stasiun radio di India. Kini, rumah gadang Jama, beserta stasiun radio yang tidak berjarak jauh tersebut menunggu perhatian dari pihak terkait. Di sanalah, perjuangan bangsa ini pernah bergejolak. Tapi atensi bangsa ini terhadap sejarah, terus tergerus seiring merosotnya nilainilai nasionalisme. (h/cw01)
4
Nasional
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
SI CANTIK GAET 17 MILIAR MILIAR
Geger Pembobolan Bank BELAKANGAN ini marak lagi kasus pembobolan bank. Setelah mengungkap pembobolan Citibank yang dilakukan Melinda Dee alias Inong Melinda, kini polisi juga meringkus sekelompok orang yang diduga akan membobol Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI).
Melinda saat bekerja di Citibank diduga membobol dana nasabah sejak tiga tahun lalu. Hitung-hitungan polisi, Melinda telah menggasak lebih dari Rp17 miliar. Melinda melakukan perampokan dengan memindahkan uang nasabah ke rekening bank lain. Kemudian, uang itu berujung ke rekening perusahaan milik Melinda yang diatasnamakan orang lain. Sementara itu, Bank Negara Indonesia juga nyaris dibobol karyawannya sendiri. Sekretaris Perusahaan BNI, Putu B Kresna. mengatakan, pada 20 Desember 2010
sistem internal BNI mendeteksi transaksi mencurigakan senilai Rp4,5 miliar di Cabang Gambir. Transaksi tersebut setelah diverifikasi petugas BNI ternyata palsu. "BNI lalu melapor ke kepolisian pada 23 Februari 2011," katanya, di Jakarta, Rabu (30/3). Atas laporan itu, Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus Polda Metro Jaya membekuk komplotan. Salah satu pelakunya adalah wakil kepala cabang BNI Margonda, Depok, Jawa Barat, berinisial JKD. Penangkapan JKD juga dilakukan bersama tiga teman yang lain, UK, SHP, dan AF. Setelah ditelusuri, AF ternyata buron lama yang pernah membobol dana PT Taspen yang disimpan di Bank Mandiri, senilai Rp110 miliar. "Saat itu penyidik menetapkan AF dalam daftar pencarian orang," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Baharudin Djafar, Kamis 31 Maret 2011. Kasus pembobolan dana Taspen dilaporkan Bank Mandiri pada April 2007. Dalam pengungkapan kasus itu, polisi menyelamatkan uang tunai Rp50 miliar. Polisi lalu menyita sejumlah aset. Total dana yang diselamatkan polisi Rp90 miliar, termasuk aset. Djafar mengungkap, AF merupakan mantan kepala cabang Mandiri. Mereka melakukan kejahatan dengan mendepositokan ulang dana milik Taspen dan ditarik kembali ke cabang tertentu dengan nomor rekening penampung. "Dana dari rekening penampungan itu yang mereka ambil," katanya. Operasi AF di Mandiri dilakukan bersama empat komplotan yang lain. Semuanya, kecuali AF, telah berhasil ditangkap polisi pada 2007. Mereka sudah divonis
dan menjalani penahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur.*** sebelum kasus pembobolan Citibank dan kasus dua bank BUMN tersebut, ada beberapa bank yang juga mengalami nasib hampir serupa. Bank Internasional Indonesia (BII) misalnya, dibobol karyawannya, DCB, yang bekerja di BII Cabang Ekajaya, Mangga Dua Raya, Jakarta Barat. Ia membantu mencairkan kredit fiktif senilai Rp3,6 miliar. Kepala Satuan Fiskal Moneter dan Devisa Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Aris Munandar menuturkan, penggelapan dana kredit ini bermula saat HA mengajukan kredit kepada BII sebesar Rp4 miliar melalui DCB. Pinjaman ini untuk pembelian rumah toko di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Dengan iming-iming komisi, DCB akhirnya membantu BII mengguyur pinjaman sebesar Rp3,6 miliar dari Rp4 miliar yang diajukan Oktober 2010 lalu. Uang pinjaman itu langsung ditransfer kepada penjual rumah toko yang akan dibeli HA. Singkatnya, atas jasa itu, DBC diberi komisi Rp140 juta. Kasus pengajuan kredit fiktif diketahui saat pembayaran angsuran kedua macet. Sejak itu, HA pun menghilang. Bank langsung menelusuri berkas persyaratan kredit HA, dan diketahui identitas berkas itu palsu. Dari sini mulai diketahui keterlibatan DCB yang memanipulasi data pinjaman kredit. Polisi lalu menangkap DCB di Tegal, Jawa Tengah, 6 Februari lalu. Sebulan sebelumnya, tepatnya pada 19 Januari 2011, Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya juga menetapkan tersangka terhadap mantan manajer Bank Victoria,
LO. Ia diduga membobol rekening nasabah warga negara Australia, Omar Hallak, sebesar Rp7 miliar. "LO sudah kami tetapkan sebagai tersangka," kata Direktur Direktorat Reserse
Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Yan Fitri Halimansyah. LO diduga memalsukan tanda tangan dan identitas Omar untuk mencairkan dana di rekening sebesar Rp7 mi-
liar. Maraknya kasus pembobolan bank ini, tentu saja membuat nasabah resah. Karena itulah para petinggi bank harus memperketat pengawasan. (d/vvn)
Suara Rakyat Menyoal Gedung Wakilnya
PARA wakil rakyat mengeluh. Ruangan seluas 32 meter persegi yang ditempati saat ini terlalu sempit. Tak mampu menampung jumlah staf dan berbagai dokumen yang mendukung kerjanya sebagai wakil rakyat di Gedung DPR, Jakarta. Gedung Nusantara I, tempat mereka berkantor saat ini, dinilai sudah melebihi kapasitas sehingga diperlukan gedung yang baru. Gedung dengan anggaran Rp 1,138 triliun itu rencananya akan mulai dibangun pada 22 Juni 2011. Suara penolakan mulai dikumandangkan. Tidak hanya dari para aktivis, tetapi juga masyarakat. Belakangan, sejumlah fraksi juga mulai menarik dukungan. Suara-suara rakyat, kelompok yang mereka wakili berikut ini, patut didengarkan, jika memang mereka benar, merasa mewakili. Tengoklah Basri (38), yang hampir setiap hari menuju Kompleks Parlemen Senayan yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto itu untuk mencari nafkah. Ia datang tidak dengan mobil mentereng, laiknya para
wakilnya. Hanya dengan berjalan kaki, ia dorong gerobak tuanya yang bertuliskan "Lontong Sayur" dari kediamannya di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat. Pria yang sudah menjalani profesi sebagai penjual lontong sayur sejak 2002 silam ini adalah salah satu dari beberapa pedagang yang sering menjajakan dagangan di depan Kompleks DPR. Ia juga berkomentar tentang ramainya pemberitaan tentang pembangunan gedung baru DPR. Tak setuju, itu yang diungkapkan Basri. "Buat apalah, Mas. Malah katanya mau dikasih kolam renang juga, kayak anak kecil saja. Bener kata Gus Dur dulu, kalau mereka itu kayak anak kecil," sindir pria asal Kudus, Jawa Tengah, ini sambil menggeleng-gelengkan kepala ketika ditemui Kompas.com di depan Gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/3/2011). Selanjutnya, Basri pun menyampaikan pendapatnya. Menurut dia, sebagai wakil rakyat yang baik, seharusnya anggota DPR memerhatikan kesejahteraan rakyat terlebih
dahulu. Pembangunan gedung baru dengan anggaran besar tak layak di saat rakyat masih tercekik dengan kondisi ekonomi yang karut-marut. "Ya, lihat saja saya. Nyari seratus-dua ratus ribu aja susah sekarang. Kalau benar-benar wakil rakyat, saya yakin pembangunan itu tidak akan jadi, karena yang enggak setuju juga banyak," harapnya. Suara yang sama dilontarkan Dedi (47), pria yang berprofesi sebagai penjual mi ayam ini, menilai terlalu angkuh jika DPR membuat gedung baru. Selain gaji para anggota DPR yang dinilai sudah besar, pembangunan tersebut juga merupakan usaha yang sia-sia karena banyak rakyat kecil masih belum merasakan hasil dari kinerja wakil rakyatnya. "Lah, itu yang lama aja masih gede gitu, Mas. Ngapain dibuat baru lagi. Mending uangnya buat ngurus rakyat kecil kayak kita ini. Gaji-gaji mereka juga kan udah besar," ucap ayah empat anak ini.Didengarkankah suara mereka? (d/kcm)
net
JURANG — Antara rakyat dan wakil rakyat terbentang jurang perbedaan yang dalam. R akyat miskin kian banyak, wakil rakyat kian sejahtera.
GEDUNG MEWAH DPR
RENCANA pembangunan gedung baru terus bergulir. Jika tak ada aral melintang, peletakan batu pertamanya akan dilakukan pada 22 Juni mendatang. Namun, pro-kontra masih terus berlangsung, bahkan ketika proses pendaftaran peserta lelang sudah selesai dilakukan. Pemicunya, tak lain karena biaya pembangunan yang dinilai fantastis. Fisik bangunan dengan 36 lantai, 2 basement, dan 1 semibasement ini akan menghabiskan biaya Rp 1.138.258.000.000 (Rp 1,138 triliun), dengan luas bangunan seluruhnya mencapai 157.586 meter persegi. Setiap ruangan baru untuk satu anggota Dewan memiliki luas 111,1 meter persegi. Menurut DPR, besaran luas ini wajar untuk sebuah kamar kerja yang akan diisi oleh satu anggota Dewan, satu sekretaris pribadi, dan lima tenaga ahli. Nah, setiap meter perseginya dihargai Rp 7,2 juta, yang terdiri dari biaya konstruksi sipil dan arsitekturnya Rp 4,68 juta, plus biaya fasilitas elektrikalnya sebesar Rp 2,52 juta. Maka, tak heran bila ada perhitungan kasar Rp 799,92 juta sebagai nilai satu ruangan kerja wakil rakyat Indonesia. Jika angka Rp 799,2 juta dikali dengan jumlah anggota DPR yang mencapai 560 orang, maka lebih kurang akan mun-
Angka yang Fantastis
cul angka sekitar Rp 447.955.200.000. Dari total anggaran, terdapat sisa Rp 690.302.800.000. Kabiro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi DPR Sumirat tak mau menjelaskan soal hitung-hitungan ini. Ia hanya membantah bahwa perhitungan sesungguhnya tak demikian. Perhitungannya tak bisa digeneralisasi dengan angka Rp 7,2 juta karena itu hanya pagu demi kemudahan perhitungan.
Pada dasarnya, angka rata-rata itu diperoleh dengan perhitungan pembangunan ruangan lainnya, seperti ruang rapat dan lobi. "Enggak bisa digeneralisasi begitu. Jadi kalau rata-rata itu pembangunan per meter persegi. Kalau kita rinci lobi per meter berapa, dibandingkan dengan per meter ruangan anggota berapa, lain. Makanya, diambil rata-rata. Kalau diambil untuk hitung satu ruangan, enggak cocok," katanya
kepada Kompas.com, kemarin. Selain angka-angka di atas, terdapat pula angka lain sebagai biaya yang sudah dikeluarkan. Pertama, biaya manajemen konstruksi sebesar Rp 16.876.120.815 yang sudah terbayar Rp 864.141.000 dan biaya konsultasi perencanaan sebesar Rp 19.126.270.257 yang sudah terbayar Rp 9.607.798.000. Sebagian biaya yang sudah terbayar dilakukan pada tahun anggaran 2008-2010. ***
Way of Life!
DP enteng cuma
5
jutaan*
CV. ELANG PERKASA MOTOR : Jl. Khatib Sulaiman No.87 Padang Telp. (0751) 7051422, 7051423 Kantor Cabang : = PAYAKUMBUH : Jl. St. Usman No.14, Kampung Cina Telp. (0752) 91795 = DHARMASRAYA : Jl. Lintas Sumatera Koto Baru KM.218 Dharmasraya Telp. (0754) 71245
Serunya pake mobil baru
buat have fun
bareng temen-temen kamu!
* Syarat dan ketentuan berlaku
HARI MINGGU / LIBUR SHOWROOM TETAP BUKA
Lancong
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
5
BANDAR MUTIARA
Cocok untuk Wisata Keluarga TIKU, HALUAN-Objek wisata Bandar Mutiara sudah tidak asing lagi bagi pencinta wisata pantai. Setiap hari libur, atau akhir pekanbanyak wisatawan berdatangan dari berbagai daerah di Sumatera Barat dan Riau.
Bandar Mutiara terletak sekitar 30 kilometer dari Lubuk Basung. Dengan pantai yang landai dan pasirnya nan putih, tumbuh rindang pohon cemara laut. Pondok-pondok penjual makanan dan minuman terdapat di sekitarnya. Menuju ke sana, jika dengan menggunakan bus umum cukup membayar sekitar Rp20.000 dari Padang, dan Rp15.000 dari Bukittinggi. Sedangkan menggunakan mobil travel ongkosnya Rp35.000 per orang dari Padang, dan Rp20.000 dari Bukittinggi. Namun untuk kenyamanan, ada bagusnya menggunakan mobil pribadi atau carteran. Pantai Bandar Mutiara menyajikan pemandangan laut nan menawan dengan aktifitas warga sekitar sedang memukat ikan. Pukat pantai memang masih ada di sana, dan selalu menjadi tontonan para wistawan. Di samping itu, wisatawan bisa pula membeli ikan segar bila pukat sudah ditarik sampai ke
pasir pantai. Harganya jelas lebih murah daripada di pasar. Bagi pencinta kuliner khas makanan hasil laut (seafood), pondok makanan di Pantai Bandar Mutiara merupakan surganya.. Di sana tersaji masakan ikan laut, kepiting, dan udang segar. Disantap bersama nasi panas, memang luar biasa nikmatnya. Penyebabnya ikan, kepiting dan udang yang dimasak dalam keadaan segar. Cita rasanya begitu nikmat. Minuman khasnya adalah air kelapa muda. Minuman ini bisa dinikmati langsung dari buah kelapanya, atau disajikan dalam gelas. Dinikmati sambil dibelai angin laut nan sepoi-sepi basah, bisa menimbulkan perasaan damai dan tenang luar biasa. Tidak heran banyak wisatawan mengajak keluarga ke sana. Mereka biasanya membawa tikar, dan menggelarnya di pasir putih, di bawah kerindangan cemara laut. Tidak begitu jauh dari pantai akan terlihat dua buah pulau.
Pulau itu dikenal dengan Pulau Ujung dan Pulau Tangah. Dulu pulau itu ada tiga. Sayang salah satunya telah menyatu dengan daratan Pasir Tiku akibat proses pasia maelo. Pasia maelo merupakan proses alam, di mana pasir pantai akan semakin bertambah lebarnya karena pasir yang terbawa ombak menimbunnya. Sayangnya, sampai kini pembenahan objek wisata itu belum seperti yang diharapkan. Masih kalah jauh dari pengelolaan pantai di Kota dan Kabupaten Padang Pariaman. Memang sudah ada sarana air bersih, berikut WC. Namun jalan masuk masih berupa jalan kerikil yang dibuat rel sekedar untuk dilalui roda mobil. Belum ada hiburan yang ditampilkan setiap hari libur atau hari Minggu. Semua masih serba alami. Menurut salah seorang pemuka setempat, Zainir (45), bila dilengkapi dengan sarana bermain keluarga seperti buaian kaliang, mobil mainan, dan sejenisnya diyakini objek wisata Pantai Bandar Mutiara akan semakin ramai dikunjungi wisatawan. Karena lokasinya memang bagus untuk wisata keluarga. Memang ada sarana permainan keluarga yang dibangun Pemkab Agam, seperti ayunan, buain kaliang, dan tempat
bersiluncur. Namun kondisinya kini tidak laik pakai. Bahkan seng plat pada mainan seluncur sudah ada yang robek. Kondisi itu bisa membahayakan anak yang bersiluncur di sana. Hal yang sama disampaikan salah pemuda Tiku, Wendrizal, dan Karnedi. Menurut mereka alangkah bagusnya bila objek wisata potensial itu digarap secara sungguh-sungguh. Maksud mereka dilengkapi dengan sarana permain anak. Dengan demikian daya tariknya akan semakin kuat, dari pada dibiarkan seperti apa adanya. Jalan masuk pun, yang hanya sekitar 500 meter sebaiknya diaspal, dan diperlebar. Kini jalan masuk masih
sempit, hanya bisa dilalui satu mobil. Bila ada mobil dari arah berlawanan, yang satunya harus mencari tempat yang agak lapang untuk berhenti., dan memberi kesempatan kepada mobil dari arah berlawanan untuk lewat. Di sisi lain, pembinaan terhadap pedagang dalam objek wista perlu dilakukan secara berkala. Dengan demikian mereka mampu menjadi “agen wisata” yang baik, dan mampu menawan hati para wisatawan. Dengan demikian objek wisata itu akan semakin ramai, dan menjadi tempat tujuan wisata utama di kawasan Sumbar dan Riau. (miazuddin)
Mereguk Kesejukan di Sipiso-piso KARO, HALUAN-Udara sejuk dan pemandangan hijau selalu menjadi idaman warga kota. Apalagi jika ditambah suara ritmis air terjun dan kicau burung. Itulah yang tersaji pada obyek wisata Air Terjun Sipisopiso di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Obyek wisata ini merupakan andalan Kabupaten Karo selain Bukit Gundaling dan wisata perkebunan. Nama Sipiso-piso konon berasal dari kata piso atau pisau. Warga sekitar melihat bentuk air terjun yang menghujam itu mirip dengan sebilah pisau. Saat mandi di dasar air terjun dan merasakan guyuran air serasa seperti dihujani ribuan pisau. “Begitu cerita yang beredar di masyarakat,” kata Pasriyanto Sembiring (37), warga setempat.Versi lain, nama Sipisopiso melekat pada air terjun itu karena lokasinya hanya selemparan batu dari Bukit Sipisopiso.Air terjun Sipiso-piso berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan air laut. Air terjun ini jatuh dari tebing setinggi 120 meter menuju lembah yang dikelilingi perbukitan dan pohon pinus. Airnya langsung mengalir ke Danau Toba, Desa Tongging yang hanya berjarak 2 kilometer. Itu sebabnya, selain menikmati air terjun, Anda bisa langsung melihat lanskap danau vulkanik terbesar di dunia itu. Bila ingin sekadar menyaksikan keindahan Air Terjun Sipiso-piso, Anda bisa menikmati panoramanya dari bibir tebing. Tentu sensasinya kurang mantap dibandingkan langsung turun ke dasar tebing dan merasakan sejuknya air terjun. Untuk mencapai dasar tebing, Anda bisa menuruni bukit melalui jalan setapak berjarak 1 kilometer. Sekitar setengah perjalanan ada pos untuk beristirahat. Butuh waktu satu jam untuk menuruni jalan itu dan satu setengah jam untuk kembali naik. Segala rasa capai dan lelah terbayar begitu sampai di dasar air terjun yang begitu menyegarkan. Coba duduk sejenak, dengarkan suara air yang membentur dasar tebing, serasa
butiran bening itu menerpa wajah. Sejuk tak terkira! Ajaklah satu atau dua orang teman saat turun, sekadar jagajaga apabila terjadi sesuatu. Hatihati menuruni jalan ini karena semua besi pagar pembatas jalan hilang akibat ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Stamina menjadi perhatian penting saat turun ke dasar air terjun. “Kalau tidak biasa jalan jauh, sebaiknya jangan turun deh. Bisa jadi enggak bisa balik karena naiknya butuh tenaga lebih besar,” ujar Dimas Sitepu (31), pengunjung, saat beristirahat di pos sambil mengelap keringat. Dia harus beristirahat sekitar setengah jam sebelum kembali menaiki jalan setapak.Saat itu Dimas, yang warga Kota Medan itu, datang bersama delapan anggota keluarganya. Sebagian memilih menikmati air terjun dari bibir tebing karena merasa tak cukup tenaga untuk menuruni punggung bukit. Itu sudah cukup bagi mereka untuk menghilangkan penat. Hijau dedaunan, suara angin
dipadu suara air terjun, serta hijau punggung perbukitan mampu menenangkan batin. “Kalau di rumah lagi suntuk dan pekerjaan bikin pusing, saya sering ke sini,” kata Titus Tarigan (50), warga Berastagi yang sudah enam kali datang ke Sipiso-piso. Setelah menikmati kesejukan Sipiso-piso dan tak lupa foto-foto, pengunjung berangsur-angsur berkurang. Menjelang senja, pengunjung memang sudah menarik diri. Ingin berlama-lama di Sipiso-piso? Anda bisa bermalam di Desa Tongging, persis di bibir Danau Toba. Dari Sipiso-piso, Anda harus menuruni jalan berliku sepanjang 4 kilometer. Tenang, di sepanjang jalan ini mata Anda dimanjakan oleh keelokan panorama perbukitan dan lembah yang ditumbuhi pinus. Dari jauh kelihatan barisan pohon pinus tumbuh di punggung bukit. Sesampai di Desa Tongging, pilihlah tempat menginap sesuai kebutuhan dan uang di kantong. Harga sewa Rp100.-
000-Rp500.000 per malam. Tongging juga menjadi pelengkap wisata alam karena di sini Anda bisa menikmati pantai Danau Toba atau sekalian menyewa kail untuk memancing. Bila kulit Anda sensitif, sebaiknya hati-hati karena di tepian danau ini terdapat ratusan kerambah ikan yang residu pakannya sudah mencemari air danau. Bisa jadi kulit Anda terserang gatalgatal tatkala main di danau.Sekiranya penginapan di Tongging kurang sesuai selera, meluncurlah ke Berastagi untuk mencari hotel berbintang. Jarak Tongging ke Berastagi hanya 25 kilometer. Ada beberapa jalan akses untuk mencapai Sipiso-piso, antara lain dari Medan menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum dengan tarif Rp30.000 sampai Rp35.000. Butuh waktu tempuh sekitar dua setengah jam perjalanan lewat Berastagi-Kabanjahe-Merek. Bisa juga mengambil jalan dari Medan-Lubuk Pakam-Kota Siantar dengan jarak tempuh
sekitar lima jam. Sebagian besar pengunjung memilih jalur pertama karena lebih mudah dan singkat. Sebaiknya membawa kendaraan pribadi bila ingin lebih leluasa menikmati suasana.Pengunjung perdana perlu memerhatikan kondisi jalan, terutama yang memilih jalur Berastagi. Kondisi jalan dari Pancur Batu hingga Sipiso-piso banyak berlubang, khususnya Jalan Tiga Panah. Di jalan ini tersebar puluhan lubang menganga sedalam 40-50 sentimeter dengan diameter sampai 4 meter. Bila hujan turun, jalan berubah menjadi kubangan air. Jalan nasional ini sudah bertahun-tahun rusak, tetapi tidak ada perbaikan berarti dari pemerintah.“Kami sudah berkali-kali menyampaikan ke pemerintah pusat dan Provinsi Sumut, tetapi ya tetap begitu. Banyak wisatawan yang kapok datang ke Karo lantaran jalan rusak itu,” kata Dinasti Sitepu, Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Kabupaten Karo. (kompas.com)
Es Durian, Enak dan Menggoda PADANG, HALUAN-Siapa yang tak kenal buah dari daerah Tropis ini. Durian, buah yang dikenal sebagai raja buah ini hanya ada di pulau Sumatera dan Kalimantan. Durian? aromanya yang menggoda penggemarnya. Apalagi di saat udara panas, semangkuk es durian bisa jadi pelepas dahaga yang ampuh. Lembut, manis, harum dan dingin. Saat melintasi kawasan Ganting Padang tampak beberapa penjaja durian di sepanjang jalan. Durian yang dipetik dari kebun petani ini umumnya masak pohon. Bentuknya tak terlalu besar tetapi aromanya tajam. Kulit durian Sumatera berwarna kuning hingga kecokelatan. Durinya rapat, runcing dan agak halus. Sedangkan dagingnya cukup tebal dengan warna putih agak sedikit kecokelatan. Rasanya manis legit yang kuat dengan rasa sedikit pahit di ujung lidah. Aroma wanginya yang kuat menjadi ciri khas yang unik. Berkunjung ke Kota Padang yang wajib dicoba adalah es durian. Tapi jangan salah mampir saat berkeliling Kota Padang. Yang legendaris adalah es durian Ganti Nan Lamo. Es ini, seperti yang tertulis di lembaran menu merupakan warisan Incek Sinyo. Mulai berjualan pada tahun 1960 hingga sekarang dilanjutkan secara turun temurun oleh keluarganya hingga generasi ketiga. Tawaran menikmati es durian tersedia dalam beberapa pilihan; es durian, es durian tok, es krim durian, dan es durian float. Kalau ingin camilan ada Sate Padang, gado-gado atau mpek-mpek Palembang. Terlihat di beberapa meja yang paling banyak dipesan selain es durian, adalah mpek-mpek. Karena ingin mencari pencuci mulut yang dingindingin manis maka es druian tok dan es durian pun dipesan. Tak sampai 5 menit semangkuk es durian pun tersaji. Durian yang kuning halus memenuhi mangkuk dengan kucuran susu kental manis. aromanya wangi menusuk hidung! Sebelum dicicip, durian perlu diaduk sebentar. Karena di bawah lumeran durian halus terdapat es serut dengan isian serutan kecil kelapa muda, cincau dan sedikit sagu mutiara. Isian yang serba sedikit ini tak merusak rasa durian yang manis legit. Demikian juga dengan sedikit sirop merah yang ditambahkan. Karena tak mau kehilangan rasa asli durian, durian halus di bagian ataspun saya sendoki langsung tanpa es serut. Rasa legit durian halus ini sepertinya karena daging durian yang dihaluskan dicampur dengan gula dan susu kental manis putih. Meskipun begitu rasa duriannya masih terasa kuat. Sedangkan yang disebut es durian saja, durian halus plus es serut dan sedikit sirop merah. Tanpa isian apapun. Yang ini cocok buat penggemar durian yang tak ingin diganggu dengan aneka isian lainnya. Es durian ini diracik dengan cara mangkuk diberi isian atau langsung diberi es serut dan sedikit sirop merah. Es kemudian diratakan hingga permukaannya datar. Barulah disiram durian halus dan dikucuri susu kental manis cokelat. Kalau dilihat selintas penampilannya sama. Setelah diaduk barulah terasa beda isinya. Es durian ini memang seperti kata almarhum Incek Sinyo, ‘ondeh taraso lamaknyo’. Semangkuk es durian dihargai Rp14 ribu.(h/win)
6
Personal
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
Tren Futsal sebagai Ladang Usaha Baru Laporan: RIO SURYA WIJIANTO
POPULASI MANUSIA yang semakin padat membuat lahan juga semakin terbatas. Baik itu lahan untuk perumahan, apalagi lahan untuk olahraga yang biasanya membutuhkan tempat yang luas. Saat ini semakin sulit ditemukan lapangan olahraga yang luas untuk tempat menyalurkan hobi. Salah satunya hobi bermain futsal yang kini sangat digandrungi masyarakat. Nah, peluang inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh mereka yang jeli melihat peluang bisnis. Ya bisnis menyewakan lapangan futsal. Hingga saat ini, sejumlah futsal
Susu Kolostrum Terbaik
Product of New Zealand dengan kandungan IgG 337,5 Mg & Kalsium alami “Trucal” 2.250gr yang di Ekstrak dari susu sapi murni dengan komposisi 99,9% mirip komposisi tulang manusia. BPOM RI - ML 806701001777
center modern dengan nilai investasi miliaran bermunculan di mana-mana. Para pelaku bisnis melihat tren futsal sebagai ladang usaha baru yang menjanjikan. Kini bisnis futsal tumbuh bak jamur di musim hujan. Rhaevely Futsal adalah salah satu contohnya. Berlokasi di Ulak Karang Padang. Tempat Futsal yang memiliki lapangan berstandar internasional ini, dibangun oleh H. Yasman ruicao Yanusar dengan biaya hampir mencapai satu Miliar. Pria yang akrap disapa Pak
C2Joy
Terbukti Dapat Mencegah Dan Membantu Proses Penyembuhan Penyakit Alergi Alzhaimer Asam Urat Asthma Awet Muda Batuk, Bronchitis Bisul Cacar Air Campak Darah Rendah/Tinggi Demam Berdarah/DBD Demam Tulang Diabetes(Kencing Manis) Diare
Kolestrol Keputihan, melancarkan Haid Leukimia, Anemia Lupus Maag Malaria Mencerdaskan Otak Migran Osteoporosis Parkinson Gangguan Jantung Herpes HIV/AIDS Jerawat
Parkinson Radiasi Rheumatik Seksualitas Sinusitis Stress, Depresi SARS TBC Thypus, Lever Virus Toxo Wasir/Ambein Kista, Miom, Tumor, Kanker Gagal Ginjal Flu/Influenza
Layanan Informasi Hubungi : 08126647590 - 081267779972 Dapatkan di Apotek, Toko Obat & Swalayan di Kota Anda Padang : Apotek Dion, Jl. Kesatria Tarandam - Apotek Al asri, Jl. Imam Bonjol - Apotek Dhea Sari, Jl. Imam Bonjol. Bk. Tinggi : DA Mulia Swalayan, Jl. ST. Syahrir Tarok - Apotek Kharisma, Simp Tembok - Apotek Al-Kautsar, Simp. Tembok - Apotek Landbouw, Simp. Landbouw - RB Riri, Jl. Sudirman.
kunjungi website kami di http://mygoldenduck.com/
BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe : CANON NP 6050 CANON IR 5000 CANON IR 6000 CANON IR 5020 CANON IR 6020 CANON IR 8500 CANON IR 6570 CANON IR 2200 CANON IR 3300 CANON IR 8500 = Rp.
28 juta BERYL COPY CENTRE
Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495
Haji ini membangun dua buah Lapangan Futsal dalam satu gedung. Rhafely yang launching pada 19 Mei 2010 ini memiliki fasilitas unggulan yang jarang dimiliki oleh lapangan futsal lainnya. Fasilitas yang ada tentunya pertama dari sisi lapangan Rhafely memiliki lapangan berlantaikan karpet plastik V-Sport yang merupakan standar Internasional. Kemudian lapangan yang satu lagi dengan lantai rumput sintetis. Dilengkapi juga dengan kamar mandi, ruang shalat, kamar ganti, dan kantin. Fasilitas lainnya yang satusatunya ada di Kota Padang adalah bahwa Rhafely menyediakan juga jasa sewa sepatu bagi pemain yang tidak punya kelengkapan. “Kami juga menyewakan sepatu futsal, bagi pelanggan yang tidak memiliki sepatu futsal. Dari pada mereka menggunakan sepatu kets yang berat, kan lebih baik menggunakan sepatu futsal yang ringan dipakai menggocek bola”, ungkapnya. “Lapangan ini merupakan lapangan representatif di Kota Padang karena sangat sesuai dengan standar FIFA. Saya sebelum buka lapangan ini, studi banding dulu ke Jakarta, Bandung, dan Bengkulu mengenai kelebihan dan kekurangan Lapangan futsal,” ungkap Yasman lagi menerangkan. Menurutnya lagi, lapangan futsal Indoor harus punya rotasi angin agar angin masuk. Jadi ini bedanya lapangan futsal dengan
Foto-foto: Rio Surya Wijianto lapangan bulu tangkis. Kalau bulu tangkis, angin tak boleh masuk, tapi kalau futsal angin harus masuk. Saat ini pelanggan di Rhafely rata-rata berjumlah lima sampai enam tim sehari di dua lapangannya yang rata-rata bermain satu jam. Pada Sabtu dan Minggu bisa mencapai lebih dari sepuluh tim. Tarif satu jam pada Senin-Jumat di Rhafely mematok harga Rp150 ribu pada tenggat waktu pagi sampai sore. Sedangkan untuk malam hari tarif perjamnya naik mencapai Rp175 ribu karena kebanyakkan peminat Futsal, lebih senang bermain pada malam hari. Untuk Sabtu dan Minggu tarifnya sama dari pagi sampai malam yakni Rp175 ribu ***
Terapi AL-QUR'AN Jl. Sutan Syahrir No. 155 Kel. Mata Air Jembatan Babuai (Dekat Masjid Mujahidin) Padang
HP. 0813 7483 0389 MENGOBATI BERMACAM JENIS PENYAKIT KRONIS MAUPUN BARU Lumpuh, Stroke, Kencing Manis/Diabetes, Darah Rendah/Tinggi, Jantung Koroner, Sakit Kepala Menahun/Migran, Sakit Gigi, Belum Punya Keturunan, Maag Kronis, Pembengkakan Perut/Kista, Kena Guna-Guna, Impontensi, Ketergantungan Narkoba, asam Urat, Batu Ginjal, Diabetes, Ketenangan Batin, Ambeyen, Polip, Buka Aura, Mempererat hubungan suami istri, Belum punya jodoh, Mata katarak,dll
Tidak ada penyakit yang tidak sembuh, asal mau berobat dan izin Allah SWT. Buka jam 10.00 - 19.00 WIBMinggu Buka Jam 08.00 - 15.00 Jumat tutup
H.Yasman Yanusar
Rantau
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
7
Kantor Penghubung akan Siapkan Database Perantau YULDAVERI
Bupati Tanah Datar saat pertemuan dengan Ikatan Keluarga Lintau Buo (IKLB) Majelis Malaysia di Kajang Malaysia.
IKLB Malaysia Jamu Bupati Tanah Datar BATUSANGKAR, HALUAN-Bupati Tanah Datar M. Shadiq Pasadigoe menghadiri acara pertemuan dan silaturahim Ikatan Keluarga Lintau Buo (IKLB) , Majelis Anugerah Malaysia, akhir pekan lalu di Restoran Ayu Chorus, Kajang, Malaysia Fery Sonnevil dari Bagian Humas Pemkab Tanah Datar yang mendampingi Shadiq padaacara tersebut menjelaskan, pada pertemuan itu bupati menginformasikan berbagai program pembangunanyang dilakukan Pemerintah Kabuapten Tanah Datar untuk kemajuan dan kesejahteraanmasyarakat, tidak terkecuali informasi mengenai pembangunan yang sedang dan sudah berlangsung di Lintau Buo Utara dan Lintau Buo Menyangkut pelaksanaan pembangunan Proyek Raksasa Pembangunan Irigasi BatangSinamar yang dibangun melalui dana APBN, Shadiq menjelaskan besarnya dampak dan manfaat yang akan diperoleh masyarakat banyak, terutama dalam mengairi sawahmasyarakat di Lintau Buo dan masyarakat di luar Tanah Datar.Selain itu, bupati juga menjelaskan sudah terbebasnya Jorong Mawar, Pamasihan dan Tanjung Lansek dari keterisoliran, karena untuk memasuki daerah tersebut sudah dapat ditempuh kendaraan roda empat setelah jalana sudah di aspal, dan fasilitas umum dibangun melalui TMMN. Bupati sangat berterima kasih kepada IKLB Malaysia yang organisasinya solid, dan diharapkan akan dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan anggota IKLB Malaysia dan pembangunan Tanah Datar pada umumnya. Ketua IKLB Malaysia, Amril Khaidir dalam sambutannya mengungkapkan, rasa bangga dan terima kasih atas perhatian dan kesungguhan Shadiq membangun Tanah, dan memperhatikan perantau. “Semoga masyarakat Tanah Datar di kampung dan di perantauan akan lebih baik,” katanya. (h/ydv)
JAKARTA, HALUAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyadari perantau aset yang sangat berpotensi untuk kemajuan dan pembangunan daerah. Begitu potensinya, Pemprov Sumbar sendiri membentuk SKPD yang menangani khusus perantau yakni Biro Pembangunan dan Rantau.
“Potensi Sumbar itu ada di rantau dan karena itu mereka yang ada di rantau ini perlu dan selalu diajak untuk membangun daerah,” kata Kepala Kantor Perwakilan atau Penghubung Pemprov Sumbar di Jakarta Nadiar di kantornya, kawasan Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Rabu lalu. Nadiar mengaku tidak tahu secara pasti berapa jumlah organisasi dan orang Minang yang tinggal di wilayah Jabodetabek. “Kita tidak punya angkanya. Yang pasti jumlahnya banyak,” kata pria yang akrab disapa Nanang itu. Untuk itu katanya, Kantor Penghubung Pemprov Sumbar akan mencoba mendata jumlah masyarakat Minang serta organisasinya yang ada
di wilayah Jabodetabek. “Wajar dan ini harus ada pemutakhiran data masyarakat Minang di Jabodetabek ini secara menyeluruh. Sampai sekarang berapa jumlah masyarakat Minang di sini (Jabodetabek –red) kita tidak tahu. Ada yang menyebutkan di Jakarta saja ada dua juta orang dan ada pula yang mengatakan di atas itu. Tetapi berapa jumlah yang sebenarnya tidak jelas,” kata Nanang. Ia mempunyai gagasan akan membuat database perantau dan organisasinya. “Jadi akan kita buat database sesuai kelompok profesinya, seperti seniman, budayan dan wartawan kita buat dalam satu profesi serta
kelompok profesi lainnya. Tapi untuk membuat database ini tentu memerlukan anggaran. Saya akan coba mengusulkan anggaran untuk pembuatan data base perantau ini tahun anggaran 2012 nanti,”lanjutnya. Untuk membuat database perantau Minang di wilayah Jabodetabek tersebut, Kantor Penghubung Pemrov Sumbar akan bekerjasama dengan
Bank Nagari. “Nanti setiap orang Minang yang ada di wilayah Jabodetabek akan kita beri kartu yang bisa berguna sebagai indentitas, dan ATM bagi mereka yang membuka rekening di Bank Nagari,” jelas Nanang. Untuk mempermudah proses pendataan dan pembuatan data base perantau tersebut, ia mengharapkan para Perantau Minang di wilayah Jabodetabek
yang sudah membentuk organisasi maupun yang akan membentuk pagayuban atau organisasi untuk menginformasikannya ke Kantor Penghubung Pemprov Sumbar. “Kita minta kesadaran mereka. Kantor Penghubungan ini tugas dan fungsinya tidak hanya pelayanan, tapi juga mensinergikan pemerintah daerah dengan perantau,” ulasnya. (syafril amir)
KANTOR PENGHUBUNG-Kantor Perwakilan atau Penghubung Pemprov Sumbar di Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur. (syafruddin al)
Sakit Maag Kronisnya itu Kini Sudah Tertangani Sejak dari gadis dulu, ibu rumah tangga berusia 36 tahun ini sudah diserang penyakit maag. Tentu saja sakitnya itu sudah sangat kronis dan ia telah sangat tergantung pada obat. Selain itu, sejak beberapa tahun belakangan ini, kaki ibu dua anak ini juga sering mengalami kesemutan. Tentu saja ini juga cukup mengganggu aktivitas dan kenyamanan wanita yang bernama Martiningsih ini. Untunglah beberapa waktu yang lalu ia mengenal New Mandala 525, lalu mengonsumsi kedelai bubuk instan tersebut secara rutin dua kali dalam sehari. Hasilnya sangat membuatnya berterima kasih. “Empat bulan meminumnya sudah terjadi perubahan, baik pada maag maupun pada kaki saya yang sering kesemutan itu,” ucap warga Kampung Rawacana, Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, ini. “Yang membuat saya sangat berterima kasih: saya tidak jadi dirawat di rumah sakit gara-gara penyakit maag saya itu,” ucap Nyonya Martiningsih lebih lanjut saat ditemui. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pola makan yang tidak teraturlah yang jadi penyebab penyakit maag. Sebagai akibat dati kebiasaan seperti itu, terjadi pelukaan pada lambung lantaran kadar asam lambung yang meningkat. Inilah Martiningsih yang membikin lambung itu terasa perih dan kembung. Isoflavon kedelai mampu mengatasi hal ini, dan fungsinya adalah perangsang regenerasi sel yang rusak dan detoksifikasi racun yang terbentuk. Majalah OTC Digenst edisi September 2007 menyatakan, menurut dr. Ari Fahrial Syam, seorang ahli penyakit dalam, penyakit maag bisa diatasi. Penderita dispepsia fungsional bahkan boleh berpuasa. Yang dimaksud dispepsia fungsional adalah sakit maag yang terjadi tanpa adanya kelainan struktur organ lambung, seperti ulkus, tumor, atau kanker. Dokter dari RSCM, Jakarta, itu menyatakan bahwa dengan makan yang teratur dispepsia jenis ini bisa disembuhkan. Karena itu, perlu dikurangi konsumsi camilan berlemak, rokok, kopi, soda, dan beberapa jenis makanan lainnya. Memang
ADVERTORIAL
banyak tanaman berkhasiat yang dapat digunakan untuk menanggulangi penyakit maag itu, seperti kunyit, temulawak, kencur, dan beberapa lainnya, akan tetapi kandungan isoflavon yang terdapat pada kacang kedelai memiliki keistimewaan tersendiri. Seorang peneliti yang sangat banyak berkecimpung di bidang isoflavon mengatakan bahwa melalui proses yang sulit dijelaskan di sini isoflavon mampu melindungi selsel tubuh dari kerusakan. Senyawa itu juga mampu membuat sel berfungsi dengan baik dan sistem imun meningkat. Imunitas yang meningkat mengawali tubuh untuk mampu bertahan dari aneka penyakit. Untuk penderita maag, isoflavon akan memperbaiki kulit lambung yang mangalami kerusakan. Walaupun demikian, menjaga pola hidup sehat tetap dianjurkan untuk dijadikan prioritas utama, seperti berolahraga dengan teratur, beristirahat dengan cukup, menjaga pola makan dengan baik, menghindari stres, meminum air putih dengan cukup, dan lain-lain. New Mandala 525 sangat laku di seluruh wilayah pemasaran karena manfaatnya yang nyata dan produknya yang diolah secara higienis. Ini amat ditunjang oleh mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat masa kini untuk beralih ke bahan-bahan nabati dalam memelihara kesehatan. Produk ini bukan obat melainkan minuman kesehatan untuk keluarga. New Mandala 525 sekarang sudah tersedia di Apotik/T.O terkemuka di kota anda atau ingin tahu lebih jauh, hubungi perwakilan kami untuk wilayah Sumbar : (0751) 7854443 atau Distributor wilayah : Padang Panjang 081266713023, Bukittinggi (0752) 34189, Payakumbuh (0752) 92813, Batusangkar (0752) 73498, 081374366690, Pariaman (0751) 9009875, Padang Pariaman 081363143179, Lb Basung 081374505630, Pasaman Barat 0813 14285681, Lb Sikaping 081363978162, Painan (0756) 21314, Solok (0755) 20327, Sawahlunto 081374643868, Muaro Sijunjung (0754) 21363, 0812170305226, Dharmasraya 085274678529, Muaro Labuah (0755) 70342 DINKES: PIRT No. 15320503590
8
MINGGU, 3 APRIL 2011 M / 29 RABIUL AKHIR 1432 H
ROMA, HALUAN — Langkah Juventus untuk masuk menapak ke zona Eropa mendapat halangan ketika dua pemain andalannya cedera. Adalah Giorgio Chiellini dan Alessandro Del Piero yang harus masuk ruang perawatan karena otot pahanya bermasalah. Chiellini mendapat cedera itu kala membela timnas Italia melawan Ukraina di laga friendly, Kamis (31/3) dinihari WIB tadi. Setelahnya Chiellini pun menjalani pemeriksaan dan diketahui jika bek 27 tahun itu mengalami cedera. Alhasil Chiellini pun harus menjalani pemulihan pada otot pahanya dan memakan waktu 30 hari. Ini tentunya sebuah kerugian bagi Juve yang mengandalkan Chiellini di lini belakang. Apalagi musim ini gawang Bianconerri sudah kemasukan 38 gol.
Francesco Totti Prediksi
Menguji Mental Juve
SETE LAH DISUGUHI laga panas Oleh: pada PERDANA PUTRA giornata ke-31 Serie A dalam derby della Madonnina antara AC Milan melawan Inter Milan, mata pecandu Serie A akan tertuju pada duel terakhir pekan ke-31 antara AS Roma yang menjamu Juventus. Duel Roma kontra Juve akan dihelat di Stadion Olimpico Roma, Senin (5/4) dini hari WIB. Cukup disayangkan, duel bergensi ini tidak datang di saat yang tepat. Kedua tim tidak dalam posisi kejar-mengejar seperti Milan dan Inter dalam memburu gelar scudetto. Duel Roma vs Juve kali ini datang saat kedua klub tidak dalam posisi bersaing meraih mahkota juara. Saat ini Roma berada di posisi lima klasemen sementara dengan raihan 50 poin, sementara Juve menguntit di belakangnya dengan selisih lima angka (45). Meski demikian, tak berarti laga ini bakal berlangsung tidak menggigit. Roma misalnya, skuad yang kini diasuh mantan bintangnya Vincenzo Montella tengah berupaya menyegel satu tempat di zona Liga Champions (posisi empat) yang kini diduduki Udinese dengan keunggulan enam angka. Kemenangan atas Juve dipastikan bakal terus membuka peluang I Giallorossi untuk
manggung di kompetisi paling elit Eropa musim depan. Sementara Juve, tim asal Kota Turin ini juga masih yakin dan bertekad untuk berjuang mati-matian demi mengakhiri musim di peringkat empat, meski saat ini Alessandro Del Piero terpaut cukup jauh dari Udinese dengan selisih 11 angka. Jika melihat masih ada delapan laga tersisa yang berarti masih ada 24 poin untuk diperebutkan, maka Juve masih punya peluang untuk menggenggam satu tiket playoff Liga Champions musim depan. Kemenangan 2-1 atas Brescia, pekan lalu, harusnya menjadi motivasi para punggawa Si Nyonya Tua untuk bisa terus meraih kemenangan. Selain menjaga konsistensi, kemenangan atas Roma juga dipastikan bakal menuntaskan dendam Juve yang dipaksa tersingkir dari panggung Coppa Italia usai digilas Roma 0-2 di Turin. Sepanjang sejarah pertemuan mereka berdua di semua ajang sudah tercatat 36 kali pertemuan. Juve masih superior dengan mencatat 14 kemenangan dengan kekalahan sembilan kali. Sisanya berakhir imbang. Merujuk pada pertemuan kedua tim dalam tiga musim terakhir, Roma dan Juve tercatat sudah enam kali bentrok. Juve memiliki rekor lebih baik dengan meraih tiga kemenangan dan hanya dua kali kalah, satu sisanya berakhir imbang. Melihat performa tim, Juventus sedang menanjak.
Setalah kalah tiga kali kalah berturut-turut dalam lima pertandingan terakhir, Juventus mulai naik dengan imbang 2-2 dengan Cesena dan menang 2-1 dari Brescia. Sementara, Roma masih belum stabil. Dalam lima kali pertandingan, grafik Roma naik turun. Setelah imbang 2-2 dengan Parma, Roma mencatat kemenangan dengan mengalahkan Lecce 2-1. Namun setelah itu, Roma dibantai Shaktar Donetsk dalam lanjutan Liga Champions dengan skor 0-3. Setelah itu, Roma berhasil memenangi derby melawan Lazio dengan skor 2-0. Namun pada pertandingan pekan ke-30, Roma ditahan imbang Fiorentina dengan skor 2-2. Nah, siapa yang akan keluar sebagai pemenang pada pertai ini? Pasar taruhan dunia menjagokan Roma memenangi pertandingan dengan voor sampai 1/2 untuk Juventus. Hanya saja harus diingat, Juventus memiliki mental juara. Menghadapi tim-tim besar Juventus hampir selalu bisa keluar dari tekanan. Terakhir ketika mengalahkan Inter Milan 1-0. Jadi, hasil imbang adalah hasil yang adil. (*)
"Tes menunjukkan ada cedera tingkat pertama pada otot paha kanannya. Perkiraan waktu pemulihan akan memakan waktu 30 hari," bunyi pernyataan di situs resmi klub. Kabar buruk kembali diterima fans Juventus. Setelah Giorgio Chiellini dipastikan cedera selama sebulan, kali ini giliran Alessandro Del Piero yang bakal absen karena cedera. Del Piero bakal absen selama 15 hari ke depan. Cedera pada otot kaki kirinya itu terjadi saat kapten I Bianconeri itu menjalani
latihan pada Kamis (31/3) lalu. Dengan demikian, Del Piero bakal absen membela I Bianconeri melawan AS Roma, Minggu (3/4). Padahal, sepanjang kariernya, Del Piero sudah 8 kali membobol gawang I Lupi. Bukan hanya partai versus Roma. Juventus dipastikan tak bisa memakai tenaganya pada laga pekan depan versus Genoa. Del Piero pun masih harus menjalani pemeriksaan soal kemungkinan bermain pada laga versus Fiorentina dua pekan mendatang. Tanpa kehadiran dua pemain ini membuat kekuatan Juve sedikit berkurang. Chiellini merupakan pemain andalan di lini belakang. Sementara, Del Piero adalah maskot Juve yang dalam dua pertandingan terakhir menunjukkan performa menanjak.(dtc)
THE JACKAL
SAYA LANG SUNG teringat akan judul film keluaran tahun 1997 yang dibintangi oleh Bruce Willis ini begitu melihat pernyataan Jose Mourinho di situs RealOleh: ADITYAMOHAMMAD madrid. Konfrensi pers yang diadakan setelah peluncuran DVD pelatihan sepakbola Real Madrid untuk anak-anak itu menyinggung berbagai hal diantaranya persiapan El Real menghadapi partai delapan besar Liga Champions yang mempertemukan Mourinho dengan satu dari sedikit teman baiknya di Inggris, Harry Redknapp yang membesut Tottenham Hotspurs. Menjelang akhir prescon Mourinho mengatakan bahwa masa depannya setelah di Madrid berada di Inggris, negara yang memang iklim sepakbolanya sangat dicintainya. Dia mengatakan ingin kembali melatih klub Inggris dan membangun sebuah dinasti kepelatihan seperti yang dilakukan oleh Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger. Komentar Mou itu kontan menjadi bahan santapan media-media Inggris dan Spanyol. Koran-koran Inggris ramai-ramai menghubungkan kemungkinan Mou untuk pindah di akhir musim ini ke Chelsea atau Manchester City yang status kedua manajernya memang sedang dipertanyakan. Sedangkan media-media Spanyol, khususnya yang berbasis di Barcelona seperti Mundo Sportivo, mengambil kesempatan ini untuk menyerang keadaan internal Real Madrid yang seperti dikatakan Mourinho adalah klub tersulit untuk
ditangani . Sementara perdebatan diantara football pundit juga berkembang menjadi persaingan hegemoni antara Liga Inggris dan Liga Spanyol dalam mengklaim diri sebagai liga terbaik didunia. Dalam film itu The Jackal adalah seorang pembunuh bayaran yang selalu sukses disetiap operasi yang dipesankan oleh orang yang membayarnya. Nama itu juga kemudian dilekatkan pada tokoh teroris terkenal Ilich Ramirez Sanchez yang sebelumnya sudah terkenal dengan nama Carlos. JosĂŠ MĂĄrio dos Santos FĂŠlix Mourinho, seperti juga The Jackal, selalu berhasil disetiap klub yang ditanganinya dimulai dari FC Porto yang dibawanya meraih juara Liga Champions tahun 2004, hingga Inter Milan yang berhasil menjadi treble winner dibawah asuhannya musim kemarin, setelah sebelumnya menaklukkan Liga Inggris dengan Chelsea. The Jackal dan Mourinho terkenal memiliki kepribadian unik yang membuat mereka stand out dari individu lain dalam bidang yang mereka geluti. Jika Carlos The Jackal terkenal akan pembelaannya kepada dunia Islam walaupun terlahir dari keluarga Katolik di Venezuela --hingga akhirnya menjadi seorang mualaf-- ,maka The Special One terkenal akan mulut besarnya yang tidak pernah takut mengungkapkan pendapatnya walaupun akan menyinggung banyak orang, termasuk para nama-nama besar di dunia sepakbola. Saat ini ada saya melihat hanya ada dua klub yang pantas untuk menjadi pelabuhan Mourinho berikutnya di Inggris, Manchester City dan Chelsea, karena kedua klub tersebut memiliki semua yang menjadi syarat wajib bagi Mourinho kepada sebuah klub, yaitu
Alessandro Matri nama besar,kekayaan dan pemain bintang. Mourinho bukanlah Arsene Wenger atau Sir Alex Ferguson yang menemukan dan merubah seorang remaja tanggung menjadi seorang bintang besar sepak bola, dia lebih keseorang pembeli di supermarket pemain dengan modal dana besar di sakunya. Manchester United yang juga dikaitkan dengan ayah dua orang anak itu, tidak memiliki kultur sebagai pembeli melainkan penghasil pemain seperti halnya Ajax Amsterdam dan Barcelona. Selain itu MU dimiliki oleh seorang jutawan yang terkenal akan kepelitannya dalam hal mengeluarkan uang berbanding terbalik dengan Roman Abramovic dan Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan pemilik Chelsea dan Manchester City yang tidak segan-segan menghabiskan dana besar untuk membeli pemain, seperti halnya Massimo Moratti dan Florentino Perez bos-bos Mou sebelumnya. Klub Italia Inter Milan yang juga dikaitkan dengannya sudah jelas tersingkir dari persaingan ini karena memang di Inggrislah hati Mourinho berada. Menarik untuk ditunggu kelanjutan dari saga ini, apakah kepindahan ini akan terjadi di akhir musim ini atau Mourinho akan menghormati kontraknya yang tersisa tiga tahun lagi di Real Madrid. Dan juga menarik bagaimana nasib seorang Jose Mourinho dalam petualangannya, akankah dia akan kembali memiliki kesinggungan nasib dengan The Jackal. The Jackal dalam film maupun Ilich Ramirez Sanchez sebagai persona berakhir dengan tragis, gagal dalam menunaikan pekerjaan terakhirnya yang antara lain disebabkan oleh keunikan pribadinya juga. The Jackal mati ditembak oleh musuhnya, sementara Carlos The Jackal hingga kini masih mendekam di penjara di Prancis. Mou? Que Sera, Sera(*)
Olahraga LIGA SUPER INDONESIA KLASEMEN SEMENTARA 01.Persipura 02.Semen Padang 03.Persija 04.Persisam 05.Arema 06.Sriwijaya 07.Persiwa 08.Deltras 09.Persela 10.Persib 11.PSPS 12.Persiba 13.Persijap 14.Pelita Jaya 15.Bontang
19 19 18 19 19 19 18 17 17 20 16 17 19 18 19
12 9 10 10 8 8 8 7 6 6 6 5 6 5 3
5 8 3 2 7 4 3 1 4 5 3 5 2 1 3
2 2 5 7 4 7 7 9 7 9 7 7 11 12 13
(49-15) (29-19) (30-18) (22-23) (29-17) (28-23) (26-30) (25-26) (17-21) (29-37) (21-22) (20-27) (20-38) (18-25) (21-44)
41 35 33 32 31 28 27 22 22 22 21 20 20 16 12
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
NYARIS BAKU HANTAM ANTAR PEMAIN
Minangkabau FC Penuhi Target
PADANG, HALUAN — Tindakan kurang terpuji diperagakan oleh Minangkabau FC dan PSM Makassar ketika pertandingan kedua tim telah usai. Kedua kubu hampir saja bentrok dan terjadi tawuran antar pemain karena hanya kesalahpahaman antara pelatih PSM Wilhelmus G. Rijbergen dengan pemain Minangkabau FC, Mario Karlovic.
Hasil Pertandingan Sabtu (2/4) Bontang FC vs Persisam: 0-1 Persela vs Deltras: 1-0 Jadwal Pertandingan Minggu (3/4) Pelita Jaya vs Persijap
Top Scorer BOAZ SALOSSA ( PERSIPURA ) EDWARD J WILSON ( SEMEN PADANG) KENJI ADACHIHARA ( BONTANG FC ) MARCIO SOUZA DASILVA(DELTRAS)
19 11 11 10
LIGA PRIMER INDONESIA Klasemen Sementara 01.Persema 02.Semarang Utd 03.Persebaya 1927 04.Bali Devata 05.Medan Chiefs 06.Batavia Union 07.Jakarta 1928 08.Persibo 09.Minangkabau FC 10.PSM 11.Bogor Raya 12.Bintang Medan 13.Aceh United 14.Solo FC 15.Real Mataram 16.Tangerang Wolv 17.Bandung FC 18.Manado United 19.Cendrawasih
10 11 10 12 10 10 10 9 12 11 10 10 10 10 10 11 11 10 11
8 8 7 6 6 5 4 4 3 3 3 3 3 3 2 1 2 1 0
2 0 2 3 2 4 4 4 5 4 3 2 2 2 3 4 1 3 4
0 3 1 3 2 1 2 1 4 4 4 5 5 5 5 6 8 6 7
(24-8) (14-9) (28-7) (12-8) (13-7) (18-13) (18-11) (10-7) (10-15) (12-13) (13-10) (13-16) (11-16) (8-14) (14-20) (10-21) (9-20) (9-18) (10-23)
9
26 24 23 21 20 19 16 16 14 13 12 11 11 11 9 7 7 6 4
Hasil Pertandingan Sabtu (2/4) Minangkabau FC vs PSM: 1-0 Cendrawasih Papua vs Bandung FC: 1-2 Bali Devata vs Tangerang Wolves: 2-2 Jakarta FC vs Semarang United: 0-1 Bintang Medan vs Batavia Union Minggu (3/4) Aceh United vs Persema Manado United vs Persibo Medan Chiefs vs Persebaya 1927 Real Mataram vs Solo FC
Semarang United Tembus Dua Besar JAKARTA, HALUAN — Jakarta FC harus menelan pil pahit di kandang sendiri setelah dikalahkan Semarang United dengan skor tipis 1-0 di Stadion Lebak Bulus dalam pertandingan Liga Primer Indonesia (LPI), Sabtu (2/4). Kemenangan yang diraih Semarang United ini membuat The Blue Devils menapak ke peringkat dua klasemen sementara dengan nilai 24. Semarang United menggeser posisi Persebaya 1927 dengan keunggulan satu poin, dan terpaut dua angka dari pemuncak klasemen Persema Malang. Sedangkan Jakarta FC tertahan di peringkat kedelapan dengan koleksi nilai 16 dari sepuluh laga yang sudah dijalani. Bermain di kandang, Jakarta FC menerapkan permainan agresif untuk memberikan tekanan ke pertahanan lawan. Situasi ini memaksa Semarang United lebih mengandalkan permainan bertahan sambil sesekali melakukan serangan balik. Tuan rumah mendapat kesempatan emas untuk unggul lebih dulu pada menit ke-12 setelah dihadiahi penalti. Hadiah penalti diberikan wasit Borca Smavkovsky atas pelanggaran kiper Iswan Karim kepada Amancio Fortes. Namun peluang emas itu menjadi sirna setelah kapten tim Amarildo Souza yang menjadi eksekutor, gagal menjalankan tugasnya dengan baik, akibat tendangannya hanya membentur mistar gawang. Selang tiga menit kemudian, Jakarta FC kembali mendapatkan peluang. Tapi tendangan Emmanuel de Porras masih bisa dihahalkan kiper Yoga Ariuf Wahyu. Tuan rumah pun meningkatkan serangannya, namun selalu kandas di barisan pertahanan lawan. Skor imbang tanpa gol bertahan hingga babak pertama usai. Di babak kedua, Jakarta FC tidak mengurangi gedoran ke pertahanan Semarang United. Tim besutan Bambang Nurdiansyah ini mencoba membongkar tembok belakang lawan, namun selalu mengalami kesulitan. Keasyikan menyerang justru membuat pertahanan tim tuan rumah lengah. Berawal dari serangan balik cepat, pemain pengganti Muhammad Yusuf berhasil menyarangkan bola ke gawang Jakarta FC pada menit ke-69. 1-0 untuk keunggulan tim tamu. Tersentak dengan gol itu, Jakarta FC semakin meningkatkan tekanan ke pertahanan lawan. Lagi-lagi serangan balik menjadi senjata mematikan bagi tuan rumah. Akibatnya, serangan Jakarta FC tidak menjadi maksimal. Kendati sudah berusaha menyamakan kedudukan, Jakarta FC tetap tidak mampu menjebol gawang Semarang United. Hingga pluit panjang ditiupkan wasit, papan skor tetap memperlihatkan angka 1-0 untuk kemenangan Semarang United. (h/pp)
ANTARA
GOL — Maurito Mauro (10) berhasil mencetak gol semata wayang yang membawa Minangkabau FC mengalahkan PSM Makassar dalam lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI), Sabtu (2/4).
Kejadian berawal ketika Mario datang menyalami Wilhelmus setelah pertandingan usai antara Minangkabau FC dengan PSM dalam lanjutan Liga Primer Indonesia di Stadion Haji Agus Salim Padang. Ketika bersalaman, Wilhelmus mengatakan Mario sebagai pemain yang cukup bagus tapi tidak bermental bagus karena melakukan diving untuk meminta wasit memberikan kartu merah kepada pemain PSM. Tidak terima dengan hal itu, Mario langsung bereaksi dengan melontarkan kata-kata kurang sopan kepada Wilhelmus. Adu mulut itu membuat kedua kubu menjadi panas dan saling kejar sambil melontarkan kata-kata yang tidak sopan. Aksi baku hantam hampir terjadi di lorong ruang ganti pemain. Untung saja, pihak keamanan bertindak cepat untuk melerai kedua tim sehingga tidak terjadi perkelahian. “Saya mengatakan dia (Mario-red) sebagai pemain bagus, namun sikap melakukan diving merupakan tindakan tidak terpuji. Tapi, dia bereaksi dengan melontarkan kata-kata tidak sopan. Saya jelas tidak terima. Tapi sudah lah, mungkin dia sedang emosi,” ujar Wilhelmus saat jumpa pers. Pada pertandingan itu, Minangkabau FC sukses meraih kemenangan melalui kemenangan tipis 1-0 (0-0). Satusatunya gol pada pertandingan itu dihasilkan Maurito Mauro pada menit 65 melalui eksekusi tendangan penalti. Hukuman penalti diberikan wasit Aleksander Velickovic asal Macedonia itu setelah David Kuagi-
ka dijatuhkan Hendra Wijaya di kotak penalti. “Alhamdulillah akhirnya Minangkabau FC berhasil meraih tiga angka penuh ketika melawan PSM. Meskipun melalui perjuangan yang cukup berat, namun pemain bisa melewatinya dan mengalahkan tim yang sangat berpengalaman PSM,” ujar Manajer Tim Minangkabau FC, Januardi Sumka usai pertandingan. Sebenarnya banyak peluang Minangkabau FC di babak pertama. Namun, bola tidak sempurna dimainkan pemain depan Minangkabau FC, seperti dimenit 18, Aldo Prasetyo sundulan kepalanya nyaris mengoyak gawang Deni Marcel setelah mendapat umpan dari tendangan sudut Mario Kalovic. Sayang bola itu terlalu tiggi diatas mistar gawan PSM. Lebih parahnya di menit 30, penyerang Minangkabau FC Kuacika David menyia-nyiakan peluang emasnya di depan kotak penalti, padahal kiper PSM berhasil dikecohnya. Namun, David terlalu ambisius untuk mencetak bola terlalu besar, akibatnya bola melambung tinggi di atas gawang. Tujuh menit memasuki babak kedua, tendangan pemain PSM Rahmat nyaris membobol gawang Minangkabau FC, yang dikawal Agus Murad Al Farizi sayang bola yang ditendangnya terlalu tinggi. Begitu juga dimenit 53, umpan dari M. Fadli dari kotak kanan kotak pertahanan Minangkabau, Marwan Sayadeh hampir merobek gawang Minangkabau FC, tapi bola bisa dimentahkan kiper Minangkabau. (pp)
Gol Aneh Menangkan Persela
Balon Ketum hanya Butuh Satu Suara JAKARTA, HALUAN — Komite Pemilihan (KP) akhirnya merevisi peraturan mengenai pengajuan bakal calon (balon) ketua umum PSSI yang sempat menjadi kontroversi di masyarakat. Sebelumnya pada hari Jumat (1/ 4), KP memutuskan bahwa setiap balon ketua umum PSSI harus didukung minimal 20 suara. KP memutuskan hal tersebut agar jumlah balon ketua umum PSSI tidak terlalu banyak karena mempertimbangkan waktu yang sudah mepet. Tetapi, tampaknya hal tersebut memicu kontroversi di masyarakat. Masyarakat yang tidak puas mengetahui hal tersebut bertentangan dengan Statuta FIFA pasal 32 yang menyebutkan bahwa setiap anggota Komite Executive (Exco) harus didukung oleh minimal satu suara. Dengan banyaknya masyarakat yang tidak puas, akhirnya KP memutuskan untuk merevisi syarat 20 suara dukungan tersebut menjadi satu suara dukungan untuk setiap balon ketua umum PSSI. (goal)
LAMONGAN, HALUAN — Tuan rumah Persela mengalahkan tim tetangga Deltras Sidoarjo 1-0 (0-0), sekaligus meraih kemenangan ketiganya secara beruntun pada pertandingan Liga Super Indonesia di Stadion Surajaya Lamongan, Sabtu. Dua kemenangan sebelumnya direbut “Laskar Joko Tingkir” sekitar satu bulan lalu, saat menjamu Bontang FC dan Persisam Putra Samarinda. Kedua tim asal Kalimantan Timur itu sama-sama dibekuk Fabiano Beltrame dan kawankawan dengan skor telak 4-1. Mantan penyerang Timnas Pra-Olimpiade Aris “Sinchan” Alfiansyah mencetak satusatunya gol kemenangan Persela pada menit ke-80. Gol ini sempat diprotes pemain Deltras, karena sebelum terjadi gol wasit sempat meniup peluit setelah melihat tangan pemain Deltras Steve Hesketh menyentuh bola di kotak terlarang. Seharusnya Deltras memang
dikenai hukuman penalti, tetapi pertandingan tetap berjalan dan bola liar disambar Aris Alfiansyah untuk menjebol gawang Usman Pribadi. Pemain “The Lobster” yang tidak puas dengan keputusan wasit melakukan aksi mogok dan pertandingan sempat terhenti beberapa menit. “Pemain-pemain kami sudah terlanjur tidak bereaksi setelah wasit meniup peluit. Kami menyesalkan keputusan wasit yang tidak tegas,” kata Asisten Pelatih Deltras, Nus Yadera, usai pertandingan. Deltras sempat menyarangkan gol menjelang laga usai, tetapi wasit menganulir gol tersebut karena Steve Hesketh lebih dulu melakukan pelanggaran terhadap kiper Persela, Khoirul Huda. Tambahan tiga angka tersebut mengantar tim asuhan pelatih Subangkit naik ke posisi 10 klasemen sementara dengan nilai 22 atau sama dengan yang dikoleksi Deltras, tetapi Persela kalah selisih gol.
“Anak-anak kesulitan menekan karena Deltras menumpuk banyak pemain di lini pertahanan. Absennya Gede Sukadana juga membuat saya harus mengubah strategi permainan,” ujar Pelatih Persela, Subangkit. Mantan pelatih Persema
Malang ini menambahkan, keputusan wasit mensahkan gol Aris Alfiansyah sudah benar, karena dia berada pada posisi menguntungkan meskipun wasit sudah terlanjur meniup peluit tanda terjadi pelanggaran. (ant)
ANTARA
Pemain kesebelasan Persela Zulham M Zamrun (kanan) mencoba melewati hadangan pemain Deltras Sidoarjo Mujib Riduan (kiri) dalam pertandingan Indonesia Super League (ISL) 2010/2011
SRATEGI SP BIDIK LIGA CHAMPION ASIA
Oleh: Sjaiful Bachri SUDAH 19 kali PS. Semen Padang tampil di lapangan hijau, baik di kandang sendiri maupun di kandang lawan sudah mengantongi nilai 35, masih di bawah Persipura Jayapura yang belum tergoyahkan di posisi puncak klasemen Liga Super Indonesia (LSI) 2010-1011 dengan nilai 40. Bahkan anakanak Mutiara Hitam asuhan pelatih Jackson F. Tiago asal Brazil ini memiliki peluang untuk menjadi juara LSI. Bagi tim Semen Padang yang ditangani pelatih Nil Maizar serta asisten Delfi Adri, Dino Seprianto dan Zulkarnain Zakaria ini bidikan terakhir tentulah bisa mengikuti Liga Champion Asia dan langkah ini tampaknya sedang diretas Kabau Siurah. Misalnya tidak kehilangan angka di kandang sendiri, tetapi meraih angka penuh dan mampu mencu-
Jangan Sampai Kehilangan Angka
ri angka di kandang lawan. Walaupun kalah, memang lawan yang dihadapi itu cukup tangguh juga, sehingga Kabau Sirah mengalami kekalahan. Berada di peringkat kedua sekarang ini dengan nilai 35, bukan berarti masih aman, karena di belakang Semen Padang ada Persija Jakarta yang selalu membuntuti. Persija sendiri dengan 18 kali bertanding sudah meraih nilai 33, hanya selisih
nilai 3. Tapi dalam jumah penampilan Macan Kemayoran masih 18 kali, sekiranya dalam satu kali pertandingan berikutnya asuhan Rahmad Darmawan menang, maka posisi Semen Padang bisa tergeser. Perburuan angka pada LSI sekarang ini memang sangat ketat, terutama kali tim yang menjadi tuan rumah sendiri. Jarang mereka bisa kalah, kecuali kalau lagi apes. Tapi sangat jaranglah mereka itu kalah menjadi tuan rumah, karena suatu kerugian yang sangat besar kalau memang itu terjadi. Kabau Sirah sendiri masih menyisakan 9 kali pertandingan, karena pada kompetisi LSI sendiri, setiap tim dari 15 tim peserta harus bertanding sebanyak 28 kali. Dari 9 kali pertandingan itu, Semen Padang main di kandang maupun di luar kandang sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Bahkan setelah menang 3-0 atas Persijap
Jepara, 12 April dan 16 April harus melawat lagi ke Sidoardjo dan Lamongan, karena dijamu Deltras Sidoardjo dan Persela Lamongan. Dari dua lawatan ke kandang lawan, tak ada cerita lain Semen Padang harus bisa mencuri angka, walaupun meraih angka sulit. Soalnya tampil di kandang lawan yang jelas suporternya memihak tuan rumah. Tetatpi bukan mustahil, kemenangan bisa juga diraih. Ini semuanya tergantung peran pelatih Nil Maizar dengan manajer tim Asdian dengan cara menjaga tempo permainan dan tidak murah terpancing emosi. Dengan prestasi Semen Padang sekarang ini secara moral sudah meningkat dan bagi lawan pasti merasakan kekhawatirran juga untuk menghadapinya, dan semua publik tahu bahwa Kabau Sirah tampil di kandang lawan mampu mencuri angka. Kini tinggal lagi menjaga kondisi yang demikian, terutama di kandang
lawan, bahwa Kabau Sirah harus mencetak gol lebih awal. Jangan sampai tuan rumah pula yang harus bikin gol terlebih dahulu. Bila keadaan ini terjadi, bisa menurunkan mental pemain dan lawanpun akan semakin mudah mendikte. Bila memang bidikan Semen Padang mau ke Liga Champion Asia, memang dalam pertandingan sisa harus dijaga betul penampilan yang maksimal. Waktu masih cukup dalam pertandingan sisa ini, sehingga setiap tampil Edu dan kawankawan tampil lebih maksimal dan baik. Posisi papan atas, maksimal peringkat kedua dan ketiga harus direbut oleh Semen Padang, karena tiket ke Liga Champion memang tiga tim. Di masa lalu, Semen Padang dibawah pelatih Halilintar sudah pernah ikut, ke Jepang waktu Liga Champion Asia. Hasilnya memang kurang bagus. (*)
10
Rendo
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
KONSULTASI HUKUM Diasuh: Oleh Rusdi Zen
Mati-matian Bela Koruptor Pak pengasuh rubrik konsultasi hukum yang saya hormati. Saya jengkel melihat para pengacara di TV yang mati-matian membela para koruptor. Padahal koruptor itu sudah menggerogoti uang negara yang bukan hak-nya. Di sana ada hak rakyat yang tidak jadi dibayarkan, hak masyarakat miskin dan lainnya. Saya berharap bapak juga tak ikut-ikutan membela para koruptor. Terima kasih pak. (Vivi-Padang) Jawab: Ini pertanyaan bagus. Saya belum pernah membela koruptor. Yang saya dampingi adalah terdakwa/ terdakwa kasus korupsi.Mengapa pengacara mati-matian membela koruptor di TV, saya tidak bisa menilai. Saya menjalankan profesi sebagai pengacara, khususnya dalam kasus pidana, berpedoman kepada ketentuan berikut ini: Di negara hukum seperti Indonesia setiap orang yang didakwa melakukan kejahatan dengan ancaman pidana lima tahun atau lebih wajib didampingi penasehat hukum (Pasal 56 ayat (1) KUHAP) “Dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana 15 atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun atau lebih, yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat yang bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib menunjuk penasihat hukum bagi mereka” Kata-kata wajib didalam rumusan Pasal 56 ayat (1) KUHAP, memuat kewajiban hukum yang bersifat Imperatif bagi Penyidik, Jaksa selaku penuntut umum dan hakim pemeriksa perkara untuk memberikan/menunjuk penasehat hukum bagi tersangka/terdakwa . Pengabaian atau penyimpangan terhadap kewajiban tersebut menyebabkan seluruh proses penangkapan, penahanan, penuntutan dan pemeriksaaan perkara yang dilakukan oleh polisi selaku penyidik, Jaksa selaku penuntut umum dan hakim pemeriksa adalah batal demi hukum, karena mencederai rasa keadilan dan kepastian hukum serta melanggar hak-hak tersangka/terdakwa dalam rangka kerangka pelaksanaan penerapan hukum pure procedural justice dan perfect procedural justice; Pendampingan oleh penasihat hukum dalam konteks ini adalah komponen
hak asasi manusia dan cerminan sebuah negara hukum (just law) yang harus dihormati setiap penegak hukum tanpa harus terdistorsi dengan keyakinan atau asumsi subjektif, dan pikiran subjek-objek dan sikap a priori tentang diri tersangka/ terdakwa. Selanjutnya apa yang dinamakan miranda principle, yaitu hak-hak konstitusional tersangka/terdakwa yang meliputi hak untuk tidak menjawab atas pertanyaan pejabat bersangkutan dalam proses peradilan pidana dan hak untuk didampingi atau dihadirkan Penasihat Hukum sejak dari proses penyidikan sampaipemeriksaan perkara di pengadilan atau dalam semua tingkat proses peradilan. Miranda principle merupakan hak konstitusional yang bersifat universal ( digunakan di hampir semua negara hukum). Indonesia sebagai negara salah satu negara hukum (rechts staat) sangat menghormati miranda principle ini. Komitmennya Indonesia terhadap penghormatan miranda principle telah dibuktikan dengan mengadopsi miranda principle ke dalam sistem Hukum Acara Pidana (KUHAP). Dalam hukum acara pidana Indonesia miranda principle diakomodir dalam Pasal 54, 55, 56 ayat (1) dan pasal 114 KUHAP. Secara khusus miranda rule terdapat di dalam pasal 56 ayat (1) KUHAP. Tujuan yang hendak dicapai dalam miranda rule yang terdapat di dalam Pasal 56 ayat (1) KUHAP adalah agar terjamin pemeriksaan yang fair dan manusiawi terhadap diri tersangka/ terdakwa dengan hadirnya penasihat hukum untuk mendampingi, membela hak-hak hukum bagi tersangka atau terdakwa sejak dari proses penyidikan sampai pemeriksaan di pengadilan. Kehadiran penasehat hukum dimaksudkan untuk dapat melakukan kontrol, sehingga proses pemeriksaan berlangsung fair dan manusiawi dengan menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah (presumption of innocence) dalam proses peradilan dan terhindar dari pelanggaran HAM (vide: Pasal 33, Pasal 3 ayat (2), Pasal 5 ayat (2), Pasal 17, Pasal 18 ayat (1) dari UU No.39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, di samping itu adanya kontrol oleh Penasihat Hukum terhadap jalannya pemeriksaan Tersangka selama dalam proses persidangan di pengadilan. ***
SALAM PERIKANAN
Diasuh oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta
Pelestarian Penyu
PARA pembaca setia Haluan dan pencinta rubrik Salam Perikanan, penyu adalah hewan reptil besar yang khas, diyakini telah ada sejak zaman Kretasea (110 juta tahun yang lalu) dan Zaman Jurassic (planet bumi masih didominasi oleh dinosaurus). Hidup di perairan tropis dan sub tropis di seluruh dunia, penyu memiliki nilai penting dalam ekologi. Kehadirannya di laut membantu membawa nutrisi dari perairan yang kaya ke perairan yang miskin kandungan nutrisinya, sehingga perairan laut menjadi kondusif bagi kehidupan aneka jenis ikan dan tumbuhan laut. Selain itu, bagi manusia penyu juga memiliki nilai penting dari sisi ekonomi, pariwisata, lingkungan hidup, persahabatan, pendidikan, dan ilmu pengetahuan. Sayangnya, perilaku manusia yang dengan alasan ekonomi telah merusak habitat dan memburu penyu untuk diambil daging, karapas serta telurnya telah mengakibatkan populasi penyu di dunia semakin menurun dan dikhawatirkan akan berujung pada kepunahan satwa ini dari alam. Saat ini, masih terdapat sekitar 250 spesies penyu, dan tiga diantaranya terdapat di perairan Sumatera Barat yaitu spesies penyu hijau (chelonia mydas), penyu sisik (eretmochelys imbiricata), dan penyu Belimbing (Dermochelys oriacea). Karena populasinya terancam punah, maka perlindungan terhadap penyu di Indonesia sudah di mulai sejak tahun 1978 dengan melibatkan organisasi dunia seperti IUCN, CITES, WWF. Tingkat eksploitasi penyu di Sumatera Barat ditunjukkan dengan tingginya tingkat pengambilan telur oleh masyarakat. Bila telur penyu di ambil secara terus menerus. Bisa dibayangkan betapa cepatnya penurunan jumlah populasi penyu di alam. Padahal seekor penyu baru bisa bertelur setelah berumur 20-30 tahun dan pada usia itu, penyu betina mampu menghasilkan 40181 butir telur.Dari jumlah itu, tidak semua telur bisa berkembang menjadi penyu dewasa, karena banyaknya pemburu. Dari 1.000 ekor tukik (anak penyu), rata-rata hanya satu hingga dua ekor tukik yang akhirnya dapat mencapai usia produktif 20 tahun. Dan tukik ini, walaupun akhirnya sukses bertahan hingga dewasa, namun saat menuju pantai untuk bertelur, penyu dengan mudah lalu di tangkap oleh para pemburu atau di ambil telurnya dengan alasan faktor ekonomi.Dengan tingginya tingkat eksploitasi manusia terhadap daging, karapas dan telur penyu, maka sesungguhnya adalah kewajiban kita bersama untuk melestarikan nya. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk melestarikan penyu antara lain dengan berupaya membeli telur penyu dari masyarakat kemudian menetaskan telur tersebut baik secara alamiah maupun buatan. Setelah menetas, tukik penyu lalu dilepaskan ke laut luas. Selain itu, pelestarian juga dapat dilakukan dengan membuat model konservasi penyu berbasis masyarakat secara tepat dan terencana. Sejak tahun 2000, berbagai kegiatan dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta dalam melestarikan penyu, antara lain berupa pelepasan tukik penyu lebih dari 10.000 ekor di pulau Karabak, pulau Penyu (Pesisir Selatan), Pulau Tangah, Pulau Ujung, Pulau Kasiak (Kota Pariaman), Pulau Toran (Kota Padang) dan di Pantai Kampus Universitas Bung Hatta, Padang. Jika anda memiliki pertanyaan tentang perikanan, silahkan ajukan pertanyaan anda kepada pengasuh melalui email laborperikanan@bunghatta.ac.id atau sms pertanyaan ke nomor +6281374610315. Pertanyaan anda akan dijawab oleh para pakar dunia perikanan dan mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang.
Galak-galak Surang sumber: ketawa.com
Wawancara Warga
Seorang peneliti sedang melakukan penelitian di sutu kampung,Seperti biasa dia melakukan wawancara dari rumah kerumah untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan masyarakat atas kampungnya. Setelah selesai mengunjungi sekitar 5 rumah, tibalah saatnya dia berkunjung ke salah satu rumah warga yang terletak persis ditengah kampung.Setelah memberi salam, dia pun dipersilahkan oleh tuan rumah, seorang lelaki dengan perawakan tingi besar Dan berkulit hitam legam, untuk masuk Dan duduk.. Setelah memperkenalkan diri, peneliti pun mengajukan pertanyaan kepada pemilik rumah : Peneliti : “Pak, bisakah bapak menceritakan pengetehuan bapak tentang kampung ini dalam 5 tahun terakhir ?” Warga : “Kalau dalam 5 tahun terakhir saya tidak begitu tahu..!” Peneliti : “Bukankah bapak adalah penduduk asli kampung ini ?” Warga : “Ya benar saya warga asli, tapi saya baru saja keluar dari penjara setelah di tahan 8 tahun.” Peneliti : “Kenapa bapak masuk penjara ? Kalau boleh saya tahu...” Warga : “Saya dipenjara karena membunuh....!!!!” Peneliti : “Kenapa bapak sampai membunuh orang...?” Warga : “Karena jengkel, ditanya-tanya seperti ini !!!!” Peneliti : “???”
MENDATAR 1. Nama objek wisata di Sumatera Barat 8. Pengayuh sepeda 9. Luruh, Jatuh tentang dedaunan 10. Berbentuk seperti tali 14. Berdoa (Latin) 15. Indonesia Bagian Timur 16. Hasil tenun 18. Dikte.20. Hijau (Ing) 23. Suku bangsa di Timur Tengah 25. Semu 27. Jarum penyemat 28. Lengan (ing) 30. Rumat adat Mentawai 32. Mata (Arab) 34. Tersebut 36. Makanan 37. Pohon aren 38. Juga 40. Kereta bawah tanah 41. Bentuk buku yang diterbitkan 42. Bersifat bebas MENURUN 2. Lubang perangkap untuk menangkap gajah 3. Buku yang berisi gambar peta 4. Cikal bakal RRI
TTS BERHADIAH KUPON 007 5. Keadaan tidak adanya lubang karena pembawaan sejak lahir 6. Pengakuan kesalahan 7. Kepekaan terhadap seni dan keindahan 11. Tempat sampah 12. Tahapan 13. Hujan (Ing) 17. Cela, noda 19. Huruf ke 23 abjad Arab 21. Medan perang 22. Semangat yang menyala-nyala 23. Vital bagi kendaraan 26. Calon perwira pelayaran 27. Jenis senjata api 29. Jas hujan 30. Orang yang ahli dalam agama 31. Tuan (Jepang) 33. Yang melahirkan kita 34. Tabung bamboo yang menampung air 35. Pakaian nasional kita 38. Jenis pukulan dalam tinju 39. Vital bagi kehidupan
Kirim jawaban melalui kupon di atas dan dikirim melalui Pos ke Kantor Redaksi harian Haluan, Kompleks Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang.
Pemenang edisi 005 : Adhi Marsekal, Jalan Salak Gang 2/T No. 11 Purus Kebun, Padang.
(Pemenang silahkan mengambil hadiah di Sekretariat Redaksi Haluan)
Tunjungan Studi Banding Pejabat Swiss BEBERAPA waktu yang lalu beberapa anggota delegasi dari Swiss mengunjungi Indonesia untuk studi banding dan belajar untuk membuat sebuah Kementerian Kelautan di Swiss. Ketika mereka mengutarakan hal itu, beberapa pejabat menertawakan hal itu, karena Swiss tidak memiliki laut. Delegasi Swiss pun menjawab, “Kami kan belajar dari Indonesia. Buktinya kalian memiliki Departemen Hukum dan Departemen Keuangan...”
Berpose Alami SAAT itu hari wisuda dan Ibu mencoba mengambil foto anaknya dengan topi wisudanya, berpose dengan ayahnya. “Mari kita coba untuk membuat tampilan ini alami,” katanya. “Junior, taruh lenganmu di bahu ayahmu.” Sang ayah menjawab, “Jika ingin terlihat alami, mengapa tidak menyuruh dia meletakkan tangannya di dompetku?”
Mendapatkan Warisan Perkebunan Kakek : “Maya, kakek sudah tidak kuat lagi, kakek mohon kamu teruskan perkebunan kakek...” Maya : “Jangan bicara begitu, Kek...” (dalam hati, asyyiiiikkk dpt warisan). Kakek : “Segala isi perkebunan, ternak, villa, traktor untuk kamu. Tolong rawat baik-baik, jangan lupa disiram tiap hari tanaman kakek.” Maya : “Baik kek, tenang saja.. Tapi dimana perkebunan kakek? Maya kok tidak pernah tahu?” Kakek : “Di Facebook kakek, FARMVILLE, nanti kakek kasi tau passwordnya.” Maya : “?????”
Promosi Jadi Kapten
DALAM sebuah pertemuan Arisan antar ibu-ibu di Perumahan Kompleks Tentara terjadi adu pamer kehebatan anaknya masingmasing. Ibu Dini : “Anak saya baru saja naik pangkat menjadi Letnan.” Ibu Susi : “Kalau anak saya, belum lama ini di promosikan jadi Kolonel.” Ibu Tina : “Anak saya juga Bu? Baru diangkat jadi Kapten. Pada hal, dia baru kelas 2 SMA, lho!?” Ibu Dini dan Ibu Susi : “Hebat, kok bisa ya Bu?” Ibu Tina : “Ya tentu dong, soalnya anak saya pintar main bola di sekolah. Jadi ia diangkat jadi Kapten Kesebelasan di Kecamatan.”
Si Mangkutak Baru.... Tertibkan Truk Bermuatan Lebih
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
11
KILANG TERBAKAR
Stok BBM Dijamin Pertamina Aman
Sjafruddin Prawiranegara .............................. dari Hal.1 Tulisan ini akan membicarakan Mr. Sjafruddin Prawiranegara (19111989), salah seorang tokoh yang dilupakan, kalau bukannya sengaja dihilangkan dalam bingkai “politik ingatan” sejarah bangsa. Ada dua peristiwa historis dalam sejarah bangsa, yang terkait dengan nama tokoh ini dan yang membuat dirinya diingat dan sekaligus dilupakan. Keduanya berlangsung dalam era berbeda, yang satu PDRI, yang lain PRRI. Peristiwa I, PDRI (1948-1949) Peristiwa itu disebut Era PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) tahun 1948-1949, berkaitan dengan sejarah perjuangan kemerdekaan melawan Belanda, saat rezim kolonial melancarkan agresi militernya yang kedua bulan Desember 1948. Akibatnya, nyaris fatal. Mengapa? Bukan saja karena ibukota RI (Yogyakarta) jatuh ke tangan Belanda, tetapi pucuk pimpinan RI (Sukarno-Hatta) beserta sejumlah menteri ditangkap Belanda pula. Sekedar ilustrasi mutakhir, bisakah Anda, pembaca yang budiman, membayangkan apa jadinya kalau Tripoli jatuh ke tangan musuh Khadafi dan ia sendiri ditangkap! Begitulah kira-kira analoginya nasib Republik era PDRI. Maka tidak heran jika Belanda waktu itu menganggap RI yang diproklamasikan 17 Agustus 1945 itu sudah bubar, tamat riwayatanya. Namun di saat yang sangat genting itu, darurat, Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran dalam Kabinet Hatta, yang sedang berada di Bukittinggi, tampil ke depan memimpin Republik menggantikan Sukarno-Hatta. Bukan kebetulan ia berada di sana, sebab sudah merupakan ’skenario besar’ dalam perang gerilya waktu itu bahwa jika Jawa sewaktu-waktu diduduki Belanda, kepemimpinan Republik harus berada di Sumatera. Dan Sjafruddin Parwiranegara, waktu itu sudah berada di sana. Beliau bukan saja mendapat mandat untuk memimpin RI dari Sukarno-Hatta yang ditawan Belanda, tetapi Panglima Jenderal Sudirman, yang bergerilya di hutan-hutan di Jawa pun mematuhi perintah dari PDRI yang berpusat di Sumatera. Sebagai ketua/ presiden RI di masa darurat, Sjafruddin memimpin perjuangan RI dari Bukittinggi, kemudian berpindah-pindah tempat ke pedalaman Sumatera Barat. Akhirnya, PDRI dengan dukungan internasional, memaksa Belanda membebaskan pemimpin RI yang ditawan dan mengembalikan mereka ke ibukota Yogya pada pertengahan Juli 1949. (Episode ini dalam sejarah bangsa dikenal dengan “Yogya Kembali”). Sejak itu rangkaian perundingan menuju pengakuan kedaulatan RI tinggal menunggu waktu. Peristiwa II: PRRI (1958-1961) Era PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) berlangsung sekitar 10 tahun setelah PDRI (1958-1961). Peristiwanya terkait dengan pergolakan daerah melawan rezim Jakarta. Tahun 1950an Indonesia mulai belajar mengurus negeri sendiri. Sebagai bangsa yang baru merdeka, banyak bengkalai paska perang yang harus diselesaikan. Suhu politik nasional pun memanas. Partai-partai berseteru merebut kursi kekuasaan. Maka yang terjadi ialah gonta-ganti kabinet tiap sebentar. Hampir tiap tahun, bahkan ada yang tak sampai usianya satu tahun, kabinet diganti lagi. Karena pusat terlalu sibuk berpolitik, maka pembangunan daerah menjadi terlantar. Lalu muncul dewan-dewan daerah di luar Jawa yang mencoba menolong diri sendiri untuk membangun daerah mereka. Rezim Jakarta jadi ciut nyalinya, sebab semangat otonomi di daerah muncul secara alami dan itu dapat membuat berkurangnya ketergantungan daerah terhadap pusat. Maka berbagai kebijakan semena-mena oleh pusat makin menjadi-jadi. Presiden Sukarno, misalnya, mengangkat dirinya sendiri sebagai ketua formatur untuk menyusun kabinet baru, mengangkat dirinya sebagai ’presiden seumur hidup’; ia tidak hanya membiarkan PKI masuk kabinet padahal sudah diingatkan, tetapi semakin memperlakukan partai komunis itu sebagai ’anak-emas’. Ia pun semakin membawa pusat menjadi semakin sentralistik di satu pihak dan condong daerahisme berbau Jawa di lain pihak. Yang lebih pedih bagi daerah ialah, sementara pembangunan daerah
luar Jawa terabaikan, sebagian besar produk luar Jawa (tambang, perkebunan dan produk lokal lainnya) dikuras untuk diangkut ke pusat atau ke Jawa. Begitu pula halnya kebanyakan jabatan sipil dan militer tingkat tinggi, baik di pusat maupun di daerah diisi oleh orang Jawa. Perasaan diperlakukan diskriminatif, tidak adil, menyulut sentimen anti-Jawa. Wapres Hatta pun gerah dengan perilaku politik Sang Presiden yang makin semena-mena dan tak terkontrol lagi, sehingga ia minta mundur dari kursi Wapres tahun 1956. Kemunculan PRRI dapat dilihat sebagai puncak pernyataan ketidakpuasan dari dewan-dewan perjuangan di luar Jawa ¯ dengan nama berbedabeda di masing-masing daerah ¯ terhadap rezim Sukarno di Jakarta yang semakin otoriter dan yang didukung PKI. Dewan-dewan perjuangan di luar Jawa itu sudah lama memperingatkan agar Sukarno kembali ke jalan konstitusi, tetapi rupanya tidak diindahkan. Puncaknya, ya itu tadi: lahir PRRI. Dewandewan luar di Jawa itu menyatukan barisan, lalu megeluarkan peringatan keras (ultimatum) tanggal 10 Februari 1958 dan lima hari kemudian mereka medeklerasikan lahirnya PRRI. Di situ, sekali lagi, Sjafruddin Prawiranegara tampil ke depan memimpin RI sebagai ’pemerintahan tandingan’ atas RI pimpinan Sukarno di Jakarta. Peringatan keras dari dewan daerah itu bukannya ditanggapi dengan jalan dialog dan berunding, tetapi dengan memerangi PRRI. Kelompok militer, yang dikirim pusat, sebagian sudah disusupi PKI, menyerbu kedudukan PRRI tanpa ampun. Semua angkatan (darat, laut dan udara plus kepolisian dan brimob) dikerahkan. Kedudukan PRRI di Padang, Bukittinggi, dan Riau dibombardir. Pada saat yang sama rekan-rekan mereka di dewan daerah di Sulawesi (Permesta), yang sudah bergabung dengan PRRI juga mengalami pukulan yang sama. Menurut catatan sejarah, inilah eksperimen militer terbesar pertama pasca perang kolonial. Sejak itu terjadilah “perang saudara”, sesama pejuang yang tadinya sama-sama melawan musuh bersama: Belanda. Rezim Jakarta menamakan PRRI sebagai ’pemberontakan’, sementara pihak PRRI menyebutnya sebagai ikhtiar terakhir atau koreksi total terhadap ’rezim inkonstitusional’. Tergantung dari sudut pandang mana istilah itu digunakan. Istilah yang netral secara akademik adalah “perang saudara “ (civil war) karena masing-masing merasa yakin tengah memperjuangkan (ideologi) RI. Tidak ada klaim pemisahan dalam perjuangan PRRI. Apa lagi menegasikan simbol-simbol kenegaraan, konsititusi, bendera dan bahkan juga tidak ada klaim wilayah di dalamnya. Aktor dan Sistem Dalam kedua peristiwa itu, PDRI dan PRRI, aktornya sama: Sjafruddin Prawiranegara sebagai pemimin pemerintahan, tetapi dalam suasana dan sistem yang sama sekali berbeda. Dalam peristiwa pertama (PDRI) Indonesia berada dalam suasana “perang kolonial”, melawan musuh bersama: Belanda. Penjajah itu ahirnya bisa diusir dari bumi Indonesia setelah dipaksa menyerahkan kedaulatan Indonesia di penghujung 1949. Dalam peristiwa kedua (PRRI), yang terjadi pada dasarnya ialah ’perang-saudara’ antara sesama pejuang yang berseberangan jalan. Yang satu menjadi pendukung rezim Sukarno, umumnya Jawa (tidak termasuk Sunda); yang lainnya mendukung PRRI. Dalam kedua pemerintahan itu kata RI tetap dipertahankan, karena yang digugat pengikut PRRI ialah sistem pemerintahan yang otoriter dan mentaliteit feodal pusat dan banyak perangai politiknya yang sudah keluar dari cita-cita kemerdekaan atau konstitusi. Di mata pembela PRRI, rezim Jakarta seakan-akan memutar bandul sejarah kembali ke sistem kolonial. Apa pun namanya, demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin dan lain-lain, tetapi kalau prilaku politiknya masih berlaku diskriminatif, menggantung daerah, ketidakadilan dan terlebih lagi eksploitatif terhadap rakyat daerah, itu tetap kolonial namanya. Pastilah ada sesuatu yang salah dengan pemerintah pusat di Jakarta dan itu telah diingatkan berulangkali. Namun tetap buntu. Maka tidak heran jika tahun 1950-an adalah
tahun-tahun ’pergolakan daerah’. Antara tahun 1950 sampai awal 1960-an, tercatat setidaknya 8 (delapan) gerakan perlawanan menentang pusat. Masing-masing memiliki karaktersitik berbeda-beda, baik latar belakang, maupun proses dan tujuan akhirnya. Dan PRRI hanyalah salah satu daripadanya. Suatu hal yang pasti ialah bahwa PRRI bukan gerakan saparatis dan bukan pula pemberontakan untuk menumbangkan dasar-dasar negara, melainkan gerakan koreksi total terhadap rezim otoritarianisme. Dalam sistem semacam itu, yang berlaku hanyalah adagium “the king do no wrong” (penguasa selalu benar). Maka setiap kritik yang diarahkan ke sumbu kekuasaan akan berbalik jadi bomerang. Tetapi Sjafruddin dengan dukungan pemimpin sipil dan militer serta rakyat di daerah, adalah tokoh pemberani yang konsisten; tidak peragu dan sigap dalam mengambil keputusan di saat kritis. Dialah pemimpin sejati, yang merepresentasikan kerbau Minangkabau yang tangkas dalam legenda sejarah kampung halaman orang Sumatera Barat itu. Sjafruddin, seperti halnya dengan para pemimpin PRRI dan rakyat daerah yang berada di belakangnya, masih tetap berpegang teguh pada pemikiran bahwa setelah merdeka, Indonesia harus menjadi bangsa yang ‘modern’, dalam arti sejajar dengan Barat dan bukan feodalisme baru yang kian marak. Bahasa Pak Syaf, demikian panggilan akrabnya, selalu menekankan ide-ide progresif menentang feodalisme, keharusan adanya mobilitas sosial yang radikal, tetapi mengapa keadaan sedemikian runyam? Kesalahan itu tentu tak sepatutnya ditimpakan kepada pusat semuanya. Hanya saja mengapa bangsa yang baru merdeka itu harus menyelesaikan urusan dengan berperang dan bukan berunding cara Minangkabau? Salah satu jawabannya ialah sistem politik rezim otoritarianisme yang tak mau mendengan aspirasi akar-rumput. Pembelajaran Sejarah Bagaimanakah kita harus mencermati kembali pengalaman sejarah bangsa yang paradoks itu? Yang satu, PDRI, kisah heroik yang menyelamatkan RI dari kehancurannya, sehingga ia pantas diperingati sebagai “Hari Bela Negara”, seperti yang telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak 2006 lalu itu. Yang lain, PRRI, kisah tragis, yang menurut pelakunya juga untuk menyelamatkan RI dari tirani kekuasaan rezim pusat yang menindas, tetapi gagal. Jika hampir semua pihak menyesali terjadinya konflik bersenjata sesama saudara setanah air, yang amat serius itu, baik pada masa itu, maupun di dibelakang hari, pihak manakah yang harus dipersalahkan? Siapakah sebenarnya yang diuntungkan dan sebaliknya siapakah yang dirugikan? Salah satu jawabannya terletak pada sejarah yang lebih kemudian, yang membuktikan klaim PRRI benar adanya. Sukarno dan PKI akhirnya harus menerima takdirnya. Dan PRRI itu sendiri dalam satu dan lain hal adalah Reformasi avant le latere, reformasi yang kelewat dini, mendahului zamannya. Kini setelah puluhan tahun berlalu, di saat akal sehat kita mulai pulih, sejarah yang benar mestinya tidak ditentukan oleh rezim yang berkuasa, sebab rezim terus berubah, dan kriteria nilai siapa sang pemenang dan pecundang juga mengalami perubahan. Tetapi dengan politics of memory yang memberi ruang pada ingatan kolektif, atau ingatan publik (vernacular memory). Dalam konstruksi semacam itu, ukuran ketokohan seseorang bukan didasarkan pada konsesus politik sang pemenang, terlembaga dan diperingati secara reguler, melainkan pada penggalian pengalaman pelaku (tangan pertama), biasanya dalam lingkup komunitas yang lebih luas dan karena itu lebih intim dan lebih otentik. Dalam konstruksi semacam itu, penghargaan terhadap tokoh tak lagi sekedar menjadi “ruang hening cipta” dalam upacara, melainkan untuk meluaskan batin kemanusiaan kita dalam menatap masa depan peradaban bangsa yang telah diperjuangkan para pahlawan di masa lalu. Penulis adalah guru besar ilmu sejarah dan Direktur Pusat Kajian Sosial-Budaya & Ekonomi (PKSBE), Universitas Negeri Padang
CILACAP, HALUAN — Api yang membakar tangki 31 T-02 di kilang Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Sabtu (2/4) subuh, mulai merambat ke tangki lain.
Sampai berita ini diturunkan pukul 22.30 malam, tangki BBM Pertamina di Kilang Cilacap belum juga padam. Pertamina mengirim 40 ton foam atau racun api untuk membantu pemadaman. “Kita masih terus melokalisir agar api tidak menyebar di tangki BBM lain. Kita kirim 40 ton foam sebagai racun api dari berbagai lokasi untuk memadamkan api,” ujar Karen Agustiawan, Direktur Utama Pertamina Sabtu (2/4) malam di Jakarta. Pertamina belum menghitung kerugian akibat kebakaran di tangki BBM Kilan Cilacap tersebut. Apalagi api masih belum padam. Karen menyampaikan, untuk menjaga agar stok BBM nasional tetap aman, Pertamina telah mendatangkan 400 ribu barel premium untuk penyaluran di wilayah yang biasa mendapatkan stok dari Cilacap. “Stok BBM aman. Untuk Premium 33 hari dan solar 40 hari. Kita juga build up sebanyak 400 ribu barel premium yang akan disalurkan,” tutur Karen. Di lokasi musibah terlihat kobaran api mulai membakar bagian atas salah satu tangki yang berada di sebelah timur tangki 31 T-02 akibat tiupan angin yang cukup kencang. Informasi yang dihimpun dari
sejumlah petugas keamanan, tangki yang terkena kobaran api tersebut merupakan tangki 31 T-03. Hingga tadi malam, api di tangki mulai merambat ke tangki 31 T – 7 yang berada di sebelahnya. Penanganan api menggunakan foam terus dilakukan. Puluhan ton foam juga telah didatangkan untuk memadamkan api. Pertamina menambah foam sebanyak 40 ton. Petugas pemadam kebakaran bekerja keras melokalisir. Selain itu bantuan fireman telah tiba sebanyak 16 orang sejak pukul 19.00 WIB. Diharapkan sekitar pukul 22.00 WIB akan tiba lagi 7 orang fireman. Total fireman yang akan dikerahkan berjumlah 71 orang dari berbagai lokasi operasi Pertamina,” jelasnya. Sementara, Pertamina terus berusaha memadamkan api yang terjadi di dua buah tanki di kilang Cilacap, yaitu tanki 31 T-2 dan 31 T-3. Karen mengatakan, kondisi stok BBM Nasional sangat aman, volume stok premium, solar dan kerosen berjumlah 3,2 juta KL. Dalam keadaan normal, Kilang Cilacap menyuplai BBM ke wilayah Yogjakarta dan Bandung dengan menggunakan pipa melalui Terminal
Lomanis. “Penyaluran ini tetap akan dilaksanakan secara normal. Namun demikian, Pertamina juga telah menyiapkan rencana cadangan dengan menyiagakan kapal untuk menginjeksi Terminal Lomanis untuk menjaga penyaluran ke Yogjakarta dan Bandung berjalan normal. Kapal direncanakan akan menyuplai 400.000 barel premium,” imbuhnya. Kebakaran di Pertamina RU IV Cilacap terjadi pada tanki 31 T-02 sejak pukul 04.55 WIB. Tangki ini berisi minyak ringan HOMC (High Octane Mogas Component), yakni cairan untuk menaikkan kadar oktan pada premium. Upaya pemadaman yang dilakukan tim pemadam kebakaran gabungan dari Pertamina, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, PT Holcim Indonesia Pabrik Cilacap, dan PLTU Cilacap termasuk pemanfaatan pompa hidran terkendala kencangnya tiupan angin. Oleh karena itu, sejak pukul 11.30 WIB, api mulai merambat ke tangki 31 T-03 yang telah dikosongkan oleh Pertamina hingga akhirnya tangki tersebut terbakar dan mengeluarkan letupan yang terdengar cukup kencang pada pukul 14.45 WIB. Bahkan sejak terjadi letupan tersebut, beberapa kali terdengar suara kebocoran gas yang cukup keras dari arah lokasi kebakaran. (h/naz/dtc/ant/vvn)
Tujuh Pasangan .............................................. dari Hal.1 Sementara sepanjang siang hingga petang kemarin, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang juga melakukan razia. Sedikitnya tujuh pasangan mesum ditangkap tim SK4 bersama Satpol PP di kawasan Pasir Jambak, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sabtu (2/4) sore. Untuk mengelabui petugas, beberapa pasangan rela menceburkan diri kedalam laut. Pasangan mesum yang ditangkap itu, sebelumnya diketahui menyewa kamar di Wisma Dangau Mandeh dan di Wisma Dinasti yang berada tidak jauh dari lokasi yang menjadi fokus tim gabungan tersebut. Tujuh pasangan mesum itu, tiga diantaranya adalah mahasiswa salah satu universitas negeri di kota Padang. Sebelumnya, tim gabungan sempat kehilangan jejak dan tidak
menemukan pasangan mesum yang sering memanfaatkan tempat itu untuk bermesraan layaknya suami istri. Namun setelah melakukan pengecekan secara menyeluruh, tim gabungan menemukan dua pasang muda-mudi menceburkan diri ke dalam laut. Pasangan yang ditangkap dalam kamar sedang tidak berpakaian. Mereka diduga baru selesai berhubungan layaknya suami istri dalam kamar wisma tersebut. “Saya tidak tahu bahwa tempat itu merupakan tempat mesum. Saya dibawa pacar dari Payakumbuh, kami tidak bermaksud berbuat mesum, kami menyewa kamar hanya untuk istirahat,” ujar “Y” (21) , pasangan asal Payakumbuh. Dilanjutkan “Y”, ia juga tidak tahu daerah Kota Padang, sehingga
ia tidak tahu akan lari kemana. Untuk menyelamatkan diri, ia terpaksa menceburkan diri kedalam laut yang berada di depan kamar penginapannya. Kasat Pol PP Padang Yadrizon mengatakan, razia pekat yang dilakukan itu, memang dilakukan dengan gabungan yang dipimpin jajaran Polresta Padang. Untuk pasangan yang ditangkap itu, proses penyidikannya diserahkan ke Sat Pol PP. “Kami akan terus melakukan penertiban dan akan terus menargetkan tempat-tempat maksiat yang selama ini telah dilaporkan kepada jajaran kami. Bagi pemilik tempat, kalau terus melakukan dan menjadikan tempat mereka untuk berbuat mesum akan kami bongkar,” ujar Yadrison. (h/nas)
7 Kg Diturunkan............................................. dari Hal.1 Petugas sudah mulai curiga, mengapa dia berhenti di tengah malam itu. Naluri petugas mulai bekerja. Petugas mengamati dari jauh dan melihat Agus Mulyana turun dan mengunci kendaraan serta membuang kunci mobilnya ke pinggir jalan. Keduanya tampak gelisah dan berusaha kabur arah ke sebuah musala dan pura-pura hendak salat. Setelah didekati , kepada petugas dengan agak gugup mengatakan hendak salat magrib, pada hal waktu itu baru menjelang subuh. Arie Sopandi Paloh mencoba mendekati mobil serta mengintip dari balik kaca mobil. Didalam mobil tampak sebuah barang mencurigakan. Ari segera memainkan ilmunya untuk membuka kunci mobil Avanza itu, ternyata kotak plastik yang biasa dipakai untuk membawa buah-buahan dan ikan itu isinya 3 pak daun ganja kering siap edar. Kedua tersangka tak bisa lagi berkutik. Pasrah menerima ganjalan perbuatannya.
Janjikan Reward Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Kota Padang Panjang H Edwin setelah mengetahui keberhasilan penangkapan narkoba ini menjawab Haluan kemarin menyatakan rasa syukurnya. Sebab Polresta Padang Panjang berhasil menggagalkan pengedaran narkoba ke wilayah Sumatera Barat. " Kita sangat bangga, bersyukur serta berterima kasih kepada Polresta Padang Panjang yang berhasil gemilang menggagalkan pengedaran narkoba ke wilayah Sumbar. Kita juga memberikan apresiasi kepada Polresta Padang Panjang yang sudah bekerja sungguh sungguh. Kami dari BNK Padang Panjang akan memberikan reward atas keberhasilan ini" ujar Edwin. Wakil Walikota Padang Panjang itu mengimbau masyarakat agar ikut berperan memberantas narkoba. Bila mengetahui adanya pemakai, atau pengedar segera laporkan kepada petugas di Kelurahan atau langsung ke Polsek terdekat. Seperti diberitakan Haluan,
Sabtu (2/3) jajaran Polresta Padang Panjang, membekuk dua pria yang diduga anggota jaringan narkoba antarprovinsi di jembatan Kembar Silaing Bawah, Jumat (1/4) pukul 4.45 WIB dini hari. Hasilnya adalah: tiga pak daun ganja siap edar seberat 30 kg disita dari sebuah mobil Toyota Avanza BK 1919 DV. Dua pria itu adalah Agusmuliana (35) dan Pinang Sori (27) yang dipergoki membawa ganja seberat 30 Kg dalam mobilnya. Mobil tersebut datang dari Kota Nopan Sumatera Utara hendak menuju Padang. Menurut informasi yang dihimpun Haluan, penangkapan daun ganja tersebut berawal dari gelagat kedua tersangka saat dicegat petugas dalam perjalannya menuju Padang. Setelah diperiksa, di mobil itu ditemukan sebuah packing rapi terbuat dari busa yang biasa dipakai untuk membawa buah-buahan yang ternyata berisi daun ganja kering siap edar. Kedua tersangka tak dapat mengelak dan pasrah. Keduanya langsung digiring ke Mapolresta Padang Panjang. (h/one)
Bendi Muncak ................................................ dari Hal.1 Takekeh galak Mas Sam mancaliak apo nan dibuek Muncak. “Kalau begini dekorasinya, tentulah bendi ini bertaraf internasional. Ya kan kusie?” tanya Mas Sam sambia galak bagumam. “Memang baitu bana nan den mukasuik Mas Sam. Kini sagalonyo bertaraf internasional. Bendi den kapatangko lah dapek lo sertifikat ISO 2020. Itu artinyo, urang dunia lah maakui bahaso manajemen bendi den ko lah samo jo manajemen transportasi dunia lainnya. Kan lai indak salah waden kalau bendi den kini bertaraf internasional, yo ndak?” kato Muncak mintak dukungan. “Itu sebabnya Muncak sebagai kusir bendi modern mulai memakai jas dan dasi? Muncak, Muncak. Kita sudah diperbodoh-bodoh orang,” kato Mas Sam.
“Dipabodoh baa?” tanyo Muncak agak tarabo. “Coba. Kalau mau dianggap bertaraf internasioal, kita harus pandai berbahasa Inggeris, harus pakai jas dan dasi, harus makan KFC, Pizza Hut, cocacola, spiritus, dan lainnya. Apa memang begitu maksudnya bertaraf internasional itu?” tanyo Mas Sam. “Waden indak paduli Mas Sam. Nan penting bertaraf internasional. Sikola musti bertaraf internasional. Baralek musti bertaraf internasional,” kato Muncak. “Apa Muncak tahu pasti apa maksudnya bertaraf internasional itu?” tanyo Mas Sam. “Tahu den. Tahu. Awak ko musti saroman bule-bule tu pulo ha. Iduik awak, bahaso awak, caro pergaulan awak, apo nan nyo makan awak makan pulo. Sagalo nan dibuek dek
bule-bule tu adolah internasional. Awak kini sadang manjadi internasional. Ah, lah katinggalan Mas Sam komah,” kato Muncak. “Kalau begitu, tentu banyak orang yang akan menjadi penumpang bendi bertaraf internasional ini. Tapi kenapa bendi Muncak ini bersih saja sampai sekarang. Tidak ada yang berani naik bendi lagi ya?” tanyo Mas Sam. Muncak takekeh galak, manggalak an badannyo surang. “Nan salah waden juo Mas Sam. Lai ado urang ka naiak tapi sabalun naiak den katokan ka inyo; dollar yes, rupiah no. Ke sorga pakai Riyal, rupiah silahkan ka narako,” kata Muncak. “Kalau begitu bendi Muncak ini tidak hanya bertaraf internasional, tapi sudah bertarif internasional,” kato Mas Sam. ***
12
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
PAUD ANGGREK I PASAR AMBACANG PADANG
Kendati Belum Punya Gedung, Prestasi Terus Diukir
Asri Apriliani
Bernyanyi” Murid PAUD Anggrek I Pasar Ambacang, Kuranji, bermain dan bernyanyi bersama guru. PAUD ini kini membuka kesempatan bagi anak-anak kurang mampu dalam mempersiapkan pendidikan di usia dini.
Kejauhan terdengar suara tawa anak-anak. Keceriaan sedang berlangsung rupanya. Jelang siang, Kamis (31/3), Haluan mendatangi sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Anggrek I yang berlokasi di Kelurahan Pasar Ambacang Kuranji, Padang. SAAT itu, tampak sekelompok anak-anak bermain dan membalik-balikan lipatan buku bergambar. Gurunya mendampingi sembari menunjukkan sesuatu. Kepolosan seorang anak masih kentara benar. Siang itu PAUD itu penuh tawa ceria, sesekali juga ada teriakan anak, mungkin saja diusili temannya. PAUD Anggrek I, sekolahnya tak berpagar. Halamannya jadi luas terlihat. Tapi bukan untuk dimanfaatkan untuk bermain. Tak berpagar karena memang tak punya dana membangun pagar. Hadirnya PAUD memang amanah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. “Untuk Kota Padang, PAUD didirikan pemerintah untuk seluruh anak usia dini— terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu, yaitu mereka yang tidak mampu menyekolahkan anaknya ke Play Group yang dikelola swasta dan membutuhkan biaya cukup tinggi. Kehadiran PAUD Anggrek I memang menjawab kebutuhan itu,” kata Elviyanti,
pengelola PAUD Anggrek I Kelurahan Pasar Ambacang Kuranji sekaligus ia juga Ketua Forum PAUD untuk wilayah Kecamatan Kuranji Kota Padang, kepada Haluan Rabu (31/3) pagi. Dijelaskan Elviyanti, untuk kelangsungan pendidikan peserta didik, dipungut sebesar Rp 1.000 per siswa/hari. “Dan itu sifatnya bukan kewajiban, tapi sebagai sumbangan saja, Banyak juga orangtua murid yang tak membayar karena memang perekonomiannya paspasan,” jelasnya. Biaya tersebut digunakan untuk membeli perlengakapan pembelajaran seperti kertas atau crayon. Untuk makanan asupan gizi anak didik, pihak PAUD meminta siswa dibekali makanan dari rumah mereka masing-masing. “Biaya yang dikumpulkan itu kami gunakan untuk membeli kertas dan crayon, jadi kami tidak bisa menyediakan makanan untuk siswa karena dana terbatas,” ujar Elviyanti. Ketika ditanyakan pengajar
PAUD itu, Elviyanti mengatakan, tenaga pengajar di PAUD Anggrek I merupakan tenaga sukarelawan dari masyarakat setempat yang juga merupakan dari kader-kader PKK setempat. Belum Punya Gedung PAUD yang terletak di Jalan DR. Mohammad Hatta RT 002/01 Pasar Ambacang Kuranji ini merupakan jalur pendidikan nonformal yang berada di bawah binaan PKK Kecamatan Kuranji. PAUD ini didirikan pada 27 Desember 2007. Kendati telah berusia 4 tahun lebih, sekolah ini belum memiliki gedung sendiri. Saat ini, PAUD Anggrek I menempati gedung yang dibangun dari dana yang berasal dari masyarakat setempat yang baru ditempati dua tahun belakang. Sebelumnya, pengasuh dan peserta didik memanfaatkan gedung masjid Jamiek Pasar Ambacang. PAUD Anggrek I hanya memiliki dua arena bermain anak-anak. Namun, hal tersebut tidak mengurangi semangat murid-murid untuk belajar. Terlihat, di sela-sela belajarnya mereka asyik bermain ayunan. Pada tahun ajaran pertama (2008), PAUD Anggrek I menerima sebanyak 105 anak didik dengan 9 orang tenaga pengajar. Kemudian, tahun ajaran 2009 mengalami penurunan, hanya 65 orang anak didik, dan untuk tahun ajaran 2010/2011 yang mendaftar sebanyak 46 orang dengan 6 orang tenaga pengajar. “Namun, dalam kenyataannya anak didik yang mengikuti proses belajar hanya sekitar 20 orang setiap harinya. Namanya juga anak-anak, ke sekolah tergantung moodnya,” ujar Suhaimi salah seorang tenaga pendidik. Selanjutnya, proses belajar diadakan setiap hari Senin hingga Kamis, mulai pukul
08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Seluruh murid dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan usia, yakni kelompok murid umur 3-4 tahun, kelompok murid umur 5 tahun, dan kelompok umur 6 tahun. Masing-masing kelompok mempunyai kurikulum yang berbeda sesuai dengan tingkatan umurnya. Umur 3-4 tahun belajar dan bermain dengan menggunakan alat peraga edukasi (APE). Umur 5 tahun, murid bermain dan ditambah dengan mengenalkan huruf-huruf dan benda-benda didukung dengan alat peraga edukasi (APE). Kemudian, umur 6 tahun, pengenalan huruf, menulis dan membaca. Secara garis besar, PAUD Anggrek I lebih menekankan pendidikan agama, seperti hafalan doa, tata cara berwudhu dan shalat, pengenalan huruf-huruf Arab, dan lainnya. Kendati memiliki sarana dan anggaran yang terbatas, PAUD Anggrek I tetap berhasil mengukir berbagai prestasi. Tahun 2009, berhasil memperoleh Juara Harapan II lomba mewarnai tingkat kecamatan yang bekerja sama dengan PKK Kecamatan. Tahun 2010, Juara I lomba mewarnai antarkelurahan yang bekerja sama dengan Yayasan Balita Sehat Jakarta. Kemudian, Juara II lomba mewarnai se-kecamatan yang disponsori oleh Vitkom. Lulusan yang dihasilkan juga mampu bersaing untuk masuk di Sekolah Dasar terbaik di Kota Padang, dan mereka mampu meraih prestasi di sekolahnya. “Alhamdulillah, salah satu alumni murid kami mampu meraih peringkat tiga besar di kelasnya. Dan kami bisa lebih berprestasi lagi,” jelas Elvi sambil menyalami muridmurid yang hendak pulang. (cw18/cw19)
Kura-kura Jadi Pencuri Diceritakan Kembali Oleh: Saiful Ardi Imam “Jangan! Itu berbahaya. Kebun itu dipagari kawat berduri. Penjagaannya ketat.” Kancil memperingatkan Kurakura. Sahabatnya yang berniat mengambil tiga biji timun emas di pulau tengah Danau Singkar. Ia tak ingin makhluk yang tak bisa bergegas itu ditangkap. “Aku dulu pernah mencuri. Saat masih kecil. Tapi, itu kulakukan karena yakin bisa lari dari kejaran pak tani. Kini, aku tobat.” Kura-kura khawatir. Tapi, tampaknya ia amat membutuhkan. “Cil, aku tak punya pilihan. Kata tabib, hanya timun emas pulau itu yang bisa menjadi obat putraku.” Kancil berjanji mencarikan jalan. Niat Kura-kura untuk mencuri sama artinya dengan mencari mati. Kancil tak akan membiarkan itu terjadi. Berbekal perahu usang yang disewa dengan uang urunan, Kancil datang ke pulau itu. Menemui kepala penjaga kebun. Memainkan jurus katakata, bersilat lidah. Mengetuk hatinya dengan seribu satu alasan. “Kancil, saya tak mau melanggar. Walau hanya tiga biji, itu bukan wewenang saya. Kebun ini investasi pengusaha seberang. Saya tak ingin membuat malu negeri kita dengan mencuri,” jawab kepala penjaga dengan pasti. Kancil pulang dengan hati hampa. Jalan lurus yang ditempuhnya berakhir kecewa. Sementara itu, sakit anak Kura-kura bertambah payah. Kura-kura mulai latihan lari. Agar bisa kabur bila terpaksa mencuri. Di padang rumput yang menghadap ke danau Singkar,
Kancil merancang rencana. Ia akan mencurikan timun untuk Kura-kura. Ia yakin bisa lolos diri dari kejaran penjaga. Tetapi, kebun timun emas itu di tengah danau. Ia perlu sesuatu yang bisa bergerak cepat di air dan tak terkejar oleh Buaya. Kancil melihat Kambing di dermaga. Turun dari kapal. Kenalannya yang bekerja pada seorang Pejabat Tinggi Danau Singkar, sebagai kapten kapal. Kapal itu besar, cepat, dan punya lambang di lambungnya. Dengan lambang itu, tak ada yang berani menghentikannya. “Pinjami aku kapal itu tengah malam. Menjelang subuh, akan kukembalikan ke dermaga,” Kancil membujuknya. Tampaknya Kancil harus mengulang kembali cerita lama. Mencuri timun, menjadi anak nakal. Si Kambing mengusap tanduknya. Lalu, menggeleng berat. “Maaf sobat. Ini kapal dinas. Hanya boleh digunakan untuk keperluan tugas. Saya menyesal tidak bisa membantu.” Kancil menolak menyerah. Ia bergerak ke segala penjuru untuk mencari jalan. Tapi, alhasil
tetap nihil. Seekor Buaya menawari pengamanan menyeberang danau, dengan imbalan. Kancil tak sanggup membayar harga yang dimintanya. “Aku belum dapat jalan, kawan. Tapi, akan terus aku upayakan,” Kancil akhirnya menemui Kura-kura yang basah. Berkeringat. Ia berlatih lari. Tengah hari. Hampir dua bulan mencari jalan, tak ada satupun celah yang Kancil temukan. Kancil jatuh sakit dan dirawat. Ia tertekan dan kecewa tak bisa meringankan beban sahabatnya. Berangsur pulih, Kancil datang ke rumah Kura-kura. Tidak ada siapa-siapa. Menurut tetangga, anak Kura-kura dirawat sebuah panti asuhan. Sementara itu, Kura-kura sudah lama tak pernah terlihat batang hidungnya. “Aku menyusup tengah malam, saat Buaya sedang tidur. Di pinggiran kebun itu, aku menemukan tiga biji timun mas yang sudah jatuh. Aku mengambilnya. Aku berusaha lari sekuat tenaga. Tetapi, penjaga dengan mudah menyergapku. Latihan lariku selama ini sama sekali
tak membantu. Aku minta maaf pada kepala penjaga. Ia ingat kedatanganmu. Sayangnya, polisi tak mau menutup kasus itu. Alasannya, memberi efek jera. Aku divonis satu tahun. Aku tak menyesal tertangkap. Tetapi, hanya tidak terima karena tak diizinkan bertemu anakku. Kabarnya, keadaannya makin lemah.” Kura-kura berusaha membendung air matanya. Dari balik jeruji, Kancil melihat luka di wajah sahabatnya. Berhias gurat merah dan air mata. Pandangan matanya tak lagi bercahaya. Dalam hitungan jari, Kura-
kura itu jatuh pingsan. Saat Kancil menunggu perawatan Kura-kura, seorang yang ia kenal lewat. “Kambing?” “Saya menjemput bos. Dia tersangka penanaman ganja di pulau tengah danau.” “Pulau di tengah danau?” Kancil hanya tahu tempat itu sebagai kebun timun. “Kebun ganja yang dikamuflase. Ditengahnya ladang ganja, dipinggirnya kebun timun Karena itu tak ada orang yang dibiarkan mendekat. Saya mau membawanya pulang. Ia jadi tahanan rumah dengan membayar jaminan.” Kancil terpikir nasib orang kecil seperti Kura-kura. Hanya mencuri tiga timun, divonis cepat. Dengan tuntutan paling berat. Dan tak dapat izin bertemu anaknya yang sekarat. Sementara itu, orang besar biasa diberi kemudahan. Penanganan kasusnya bisa ditunda. Soal vonis bisa nego, dengan tawar menawar harga. “Kancil, aku benar-benar minta maaf soal niatmu mencari timun tempo hari,” Kambing berbalik. Ia seperti teringat sesuatu. “Saya sudah lama tidak melihat Kura-kura. Bila bertemu, tolong beritahu. Anaknya di panti tak tertolong lagi.”
ELVIYANTI
Kecintaan pada Anak-anak
Bu El, begitu Elviyanti akrab disapa di lingkungannya. Ia mengabdikan dirinya kepada lembaga pendidikan dini karena kecintaannya pada anak-anak. Ia mengatakan, pada sasat anakanak berusia 3-6 tahun merupakan masa emas bagi pertumbuhan anak-anak, baik fisik, moral, mentalitas, dan emosional anak. Selain mengelola PAUD Anggrek I, ia juga aktif di perbagai kegiatan sosial lainnya. Ibu dua anak kelahiran Padang, 20 Mei 1971 ini mengaku, jiwa organisasinya telah melekat sejak ia masih di bangku SMP. Hal ini terlihat dalam keikutsertaannya dalam berbagai organisasi, di antaranya sebagai Ketua Forum PAUD Kecamatan Kuranji, Ketua dan Pengurus PKK Kelurahan, Ketua Pokja, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan KNPI Padang. “Kalau saya sebutkan semuanya nanti terlalu panjang,” ungkap wanita berparas ayu ini sambil tersenyum. Walaupun ia cukup sibuk dalam bidang organisasi, ia tetap mengutamakan dirinya sebagai guru sekaligus pengelola PAUD Anggrek I. Ia mengaku, mengajar anak-anak sudah merupakan tanggungjawabnya, apalagi ia merupakan pengurus PKK yang notabenenya mengabdi kepada masyarakat. Keikhlasanya menjadi seorang guru PAUD tampak dari jasa yang ia berikan kepada anak didiknya tanpa mengharap imbalan. Jika ada dana yang datang dari pemerintah daerah sebagai honor mengajar, itupun hanya diberikan 1 kali dalam setahun dengan jumlah yang minim. “Walaupun tidak mendapat honor yang besar, hal itu tidak mengurangi semangat kami untuk mendidik murid-murid di PAUD ini. Kami ingin mengumpulkan KMS”Kartu Menuju Surga”, ungkapnya dengan tersenyum. (cw18/cw19)
KENAL TOKOH MARIE CURIE (7 NOVEMBER 1867 - 4 JULI 1934)
Penemu Radioaktif
MARIE CURIE adalah ahli kimia dan fisika Perancis kelahiran Polandia yang sampai sekarang merupakan satu-satunya orang yang pernah mendapatkan hadiah nobel di dua bidang yang berbeda, yaitu fisika dan kimia. Penemuannya dibidang radioaktif membuat Marie Curie masuk ke dalam daftar penemu yang berpengaruh kepada dunia. Marie Curie adalah wanita pertama pemenang nobel dan juga adalah wanita pertama yang menjadi professor di universitasnya, Universities of Paris. Walaupun berkewarganegaraan Perancis, Marie Curie tidak pernah kehilangan rasa kebanggaannya sebagai orang Polandia. Penemuan pertamanya pada elemen kimia yang ditemukan tahun 1898 diberi nama ‘polonium’ dan penemuan berikutnya adalah radium beberapa bulan kemudian. Radium adalah zat radioaktif yang banyak digunakan dalam bidang medis dan kedokteran, umumnya untuk menghilangkan penyakit kanker dengan menyinari sel-sel kanker dengan zat radioaktif tersebut. Marie lahir di Warsawa, Polandia dengan nama Maria Sklodowska. Orangtua Marie Curie bekerja sebagai guru, dan Manya (nama panggilan Marie Curie) pada umur 16 tahun telah mendapatkan medali emas saat menyelesaikan pendidikan kedua (setingkat SMP), saat itu, orangtuanya hampir kehilangan semua hartanya karena mengalami kerugian saat berinvestasi. Manya akhirnya bekerja sebagai guru bantu untuk membantu menghidupi keluarga mereka. Nama belakang Marie (Curie) diperoleh saat menikah dengan Pierre Curie yang juga ahli kimia. Marie Curie memiliki dua orang putri, Irène dan Ève, yang lahir pada tahun 1897 dan 1904. Irène yang melanjutkan dan mengembangkan karya ibunya juga mendapatkan hadiah nobel dalam bidang kimia. Karya dan penelitian Marie Curie membuat para ahli kimia dan fisika mengerti bagaimana cara mengumpulkan sumber-sumber material yang mengandung radioaktif untuk menyembuhkan penyakit sekaligus untuk keperluan riset yang lebih dalam pada zat-zat radioaktif. ***
Elok
Abang dan None
di Kota Tua KAWASAN Kota Tua Jakarta, merupakan salah satu pilihan objek wisata sejarah yang sangat menarik. Selain nilai-nilai sejarahnya, arsitektur bangunan zaman kolonial ini, juga menjadi latar belakang yang sangat menarik bagi penggemar fotografi. Berikut kami sajikan beberapa momen yang direkam lensa fotografer Nofrins Napilus, saat sesi pemotretan iklan pemilihan abang-none Jakarta Barat 2011, beberapa waktu lalu. Busana Abang : Jas hitam panjang dengan beberapa aksesoris : tutup kepala namanya liskok, dengan motif batik, tepat di tengahnya ada motif bunga, oleh karena itu disebut liskol (dekat alis ada kembang kol). Di dada, ada kuku macan
yang terikat oleh rantai emas, yang melambangkan keperkasaan dan menunjukkan kemapanan serta tingkat sosial. Selain kuku macan,ada juga beberapa menggunakan arloji. Kain di sekitar pinggang,nama nya “lokcan” bermotif batik betawi motifnya sama dengan liskol sebagai penghias dan tempat keris yang kita namakan “piso raut”. Nah, ini yang membedakan jas abang yangg dipakai dewasa muda dengan yang lebih berumur.
Kalau jas abang, pakai kain lokcan,dipasang di pinggang, dan untuk yang sudah dewasa, pakai kain batik betawi, dipasang sampai atas dengkul (sama kseperti melayu) dengan tutup kepala peci hitam Piso raut : merupakan senjata khas betawi (disebut juga golok). Dalam hal penempatan senjata,Betawi berbeda dengan suku yang lain. Piso raut dipasang di depan,dan biasa nya dipegang,atau digenggam (sesuai pose abang none) menunjukkan sang abang merupakan seorang yang gentlemen atau simbol kejantanan. Dan untuk meyakinkan sang none bahwa dirinya aman di samping abang.heheh. Sepatu pantovel hitam, sama dengan yg lain Jas Abang kancingnya ada 6 biasanya warna emas menunjukkan rukun iman
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 25 RABIUL AKHIR 1432 H
Busana None: Namanya Kebaya None dengan warna kebaya warna warni dan mencolok. Kebaya nya panjang dengan aksesoris: Rambut di sanggul cepol, dengan hiasan Ronce Melati (rangkaian melati) di cepolan nya, dengan make up yang menor. Rambut ditutupi oleh kain kerudung menunjukan bahwa masyarakat betawi merupakan masyarakat yang religius dan sopan santun. Warna kain kerudung biasa nya warna mencolok dan tabrakan dengan warna kebaya nya. Karakter wanita betawi rame, menor tapi santun. Turun ke leher, ada perhiasan kalung, menunjukan strata sosial, biasa nya kalung nya yang bersinar, seperti berlian. Di telinga juga pakai antinganting dengan motif 3 susun Karena kebaya nya sedikit tembus pandang, biasanya sang none pakai pakaian dalam khas yang disebut “kutang nene”. Di tali kutang nya, biasa nya diberi hiasan seperti benang emas, Di bagian dada, ada peniti 3 susun. Sementara kainnya None, biasanya yang dipakai adalah motif kain khas Betawi. *****
MODEL LOKASI FOTOGRAFER
: ANDIKA, HENNI, REZZA, YUNOVIA, SENDY, VICKY, ANDHITA DKK : TAMAN FATAHILLAH, MUSEUM KERAMIK KOTA TUA, JAKARTA : NOFRINS NAPILUS
13
14
Kultur
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
MEMBACA KOVER BELAKANG MANGKUTAK DI NEGERI PROSA LIRIS
Busur Pelangi di Ngarai Sianok Oleh: Fadlillah Malin Sutan
Pengajar Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Andalas, Padang
seperti lukisan siluet seorang perempuan duduk merentang tangan di bibir lembah Sianok ketika senja, ketika dilihat dari jauh seakan memegang pelangi jadi busur, memanah ke langit TIDAK seperti biasa, membaca kumpulan puisi Mangkutak di Negeri Prosa Liris (2010) dari kover belakang, yakni membacanya dari belakang, dimulai dari kanan, tidak dari kiri, seperti membuka Alquran, terasa lain. Bagian belakang merupakan sesuatu yang terpinggirkan, di zaman semua orang lebih mementingkan kulit depan. Jangan kan bagian belakang, bagian isi pun sering di anggap tidak begitu penting, karena yang lebih penting kulit depan. Sebuah puisi di kulit belakang, yang bukan bagian dari kumpulan puisi, mungkin puisi “dari kumpulannya ter-
buang” (cf Charil Anwar). Kulit depan sebagai pusat, belakang sebagai pinggir dan dipinggirkan, orang struktural menyebutnya oposisi binner. Pada manusia, jika mulai membacanya berurut (linear), maka akan dimulai sejak dari kanak-kanak yang jernih tanpa dosa, membacanya dari belakang adalah membaca ketika dia sudah tua (namun tidak semua yang tua adalah matang). Membaca kepenyairan Rusli Marzuki Saria (RMS, bukan Republik Maluku Selatan, tetapi Rusli Marzuki Saria) dan puisinya, sebagai satu sisi, merupakan membaca manusia yang sudah menanggung ragam, manusia yang matang dengan asam garam, tidak mambaca keindahan yang bening. Bagaimana keindahan dalam realitas menanggung ragam, keindahan yang matang dengan asam garam, tentu jauh berbeda dengan keindahan sederhana dunia kanak-kanak. Keindahan pelangi di mata dunia kanak-kanak (puisi ini jauh lebih dahulu hadir dari novel populer Laskar Pelangi), jauh berbeda keindahan pelangi di mata seorang yang sudah menanggung ragam dan asam garam kehidupan. Keindahan pelangi di dunia kanak-kanak adalah ungkapan yang sederhana; semua orang paham, oleh sebab itu ketika seorang penyair RMS yang sudah menanggung ragam dan asam garam kehidupan, mengungkapkan kata pelangi, maka dapat dipahami tidak lagi sesuatu
Rima Si Anak Kampoeng Target 15 Juta Penonton FILM layar lebar berjudul Si Anak Kampoeng yang menceritakan masa kecil tokoh Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif ditargetkan ditonton 15 juta orang di seluruh Tanah Air. Produsen sekaligus sutradara Damien Dematra dalam syukuran film Si Anak Kampoeng di Jakarta, Selasa (29/ 3), mengatakan, selain khalayak umum, film yang diangkat dari novel berjudul sama tersebut akan diputar untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah. “Jika saat ini ada sekitar 15 ribu sekolah Muhammadiyah dan satu sekolah memiliki seribu murid, setidaknya film itu akan ditonton 15 juta orang,” katanya. Untuk penonton umum di gedung bioskup, sutradara film Obama Anak Menteng itu hanya memprediksikan jumlah penonton sekitar 400 -500 ribu orang. Menurut dia, film yang berlatar cerita di Sumpurkudus, sebuah desa pedalaman di Sumatera Barat sekitar 1920an itu lebih banyak ditujukan untuk penonton muda terutama kalangan remaja. Si Anak Kampoeng yang dibintangi oleh Radith Syam sebagai Syafii kecil itu mengisahkan keteguhan jiwa Buya Syafii yang sarat kesahajaan, ketulusan, ketauladanan, konsistensi kata dan perbuatan serta sikap egaliter yang menjadi inspirasi bagi setiap anak bangsa. Film berdurasi 100 menit yang akan tayang perdana pada 21 April 2011 tersebut menyajikan kisah inspiratif perjuangan seorang anak Minang yang lahir di daerah pedalaman nan udik yang berjuang keras demi mencapai impiannnya menjadi seorang intelektual. “Melalui film ini kami ingin generasi muda menjadikan masalah sebagai sebuah tangga menuju keberhasilan. Itulah pesan moral yang kami sampaikan,” kata lelaki yang gemar menguncir rambutnya itu. Menurut dia, film yang mengambil lokasi syuting di Sumpurkudus, Sumatera Barat, serta kawasan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, itu memakan biaya produksi sekitar Rp5 miliar. Untuk menampilkan Desa Sumpurkudus pada masa lalu dilakukan pembangunan studio alam di areal seluas lima hektare serta mendirikan replika rumah gadang khas Minang. Beberapa artis film senior yang turut membintangi Si Anak Kampoeng antara lain Pong Hardjatmo, Inggrid Widjanarko, dan Ayu Ashari. (ant)
yang sederhana. RMS menulis syair puisinya (di kulit belakang, yang dikutipkan penyair Yurnaldi); Busur pelangi senja/Terpanah duka di sarangnya/Mengalir sungai dalam banjir/Lembah Sianok di dasarnya (terima kasih kepada penyair Esha Tegar Putra yang telah bersusah payah mencari dan mengirim puisi ini kepadaku). Mungkin sepertinya keindahan sederhana, namun ketika dipahami, dia tidak lagi suatu keindahan yang sederhana. Kata pelangi itu di tangan RMS, sudah jadi asam garam realitas budaya, sejarah, ekonomi politik, bukan lagi kata dalam lirik lagu kanak-kanak yang bening, tetapi kata dari mulut kehidupan yang sudah malang melintang di rimba kehidupan, dengan demikian itu bukan lagi kata yang sederhana. Makna warna pelangi di sana sudah berubah ke dalam arti keindahan multikultur. Keindahan warna di tangan orang dewasa, sudah tidak lagi sebagai sesuatu yang netral dan jernih, bahkan warna sudah merupakan suatu kekuasaan. Partai-partai politik identik dan mengidentifikasi diri dengan warna. Di zaman Orde Baru, warna yang berkuasa adalah kuning, dan di zaman Reformasi, warna yang berkuasa adalah biru dan pernah sebelumnya warna merah yang garang berkuasa. Adapun RMS menulis di zaman ketika warna hanya boleh ada satu (eka), tidak boleh multi warna (bhi-
neka), maka bukankah ini tidak lagi persoalan serderhana. Di mana orang berkorban, berkelahi, berperang hanya dikarenakan warna. Sejarah dunia merekam dengan baik bagaimana duka yang ditorehkan oleh warna pada kulit. Warna yang selayaknya keindahan yang bening, jernih dan sejuk, berubah jadi duka karena kulit berwarna putih harus berkuasa, sedangkan kulit yang berwarna hitam, kuning atau coklat, harus menyingkir; jadi budak. Inilah rasial itu bermula. Bagaimana ganasnya, ideologi warna, sehingga tercatat pembunuhan terhadap kulit hitam dan kulit berwarna yang tak terperihkan. Memaknai Warna Sampai hari ini, kulit putih masih tetap seperti dewa, para perempuan di negara-negara kulit berwarna masih berlomba-lomba untuk memutihkan kulitnya, karena apa yang disebut cantik dan indah adalah kulit berwarna putih. Perempuan yang berkulit warna hitam, kuning, sawo matang adalah buruk, sehingga perempuan dari kulit berwarna selalu rendah diri di depan perempuan kulit putih. Bahkan warna sudah menjadi identifikasi teologi, di Barat; warna putih adalah Tuhan dan Malaikat, sedangkan warna hitam, merah dan kuning adalah Iblis. Sebaliknya, adapun di Timur, warna kuning adalah Dewa Brahmana, warna hitam adalah Dewa Wisnu, dan warna merah adalah Dewa
Syiwa. Secara teologis, warna Barat jelas menghina dan merendahkan warna Timur, namun dalam sejarah sampai hari ini warna Barat tetap berkuasa, dan warna Timur masih dipinggirkan. Multi warna pun dilihat sebagai ancaman (bermula dari sikap Barat), dan multi warna adalah sebagai penyebab buruknya situasi. Huntington (2003:5), dan Liddle (dalam, Purwanto, 2007:5), pun masih seperti itu pandangannya. Fenomena inilah yang dituangkan, barangkali, oleh RMS, pada puisinya; Busur pelangi senja / Terpanah duka di sarangnya. Pelangi yang melengkung indah di lihat sebagai busur ancaman, tidak seperti dunia kanak-kanak yang melihat pelangi sebagai dunia multi warna yang yang indah dan damai. Dalam konteks budaya, RMS, menghadirkan pelangi pada kanvas senja, hal itu akan jadi lain artinya ketika di hubungkan dengan budaya dan latarnya. Secara budaya dan latarnya, Lembah Sianok, berada dan dihidupi oleh budaya Minangkabau. Adapun warna yang dominan pada senja adalah kuning, merah dan hitam, jelas itu adalah warnanya kebudayaan Minangkabau. Ketiga warna itu merupakan tiga wilayah Minangkabau, yakni warna kuning Luhak Tanah Data, warna hitam Luhak Lima Puluh Kota, warna merah Luhak Agam. Pada hakekatnya inilah jejak kekuasaan agama
Hindu dan Budha di Minangkabau. Oleh sebab itu, warna kuning, merah dan warna hitam sesungguhnya juga berada di wilayah teologis, warna kuning adalah lambang Dewa Brahmana, warnanya adalah hitam; lambang Dewa Wisnu, warna merah; adalah lambang Dewa Syiwa. Pada hari ini bangsa Minangkabau tidak lagi beragama Hindu atau Budha, maka warna itu hanya menjadi warna kebudayaan serta warna kebangsaan Minangkabau (profan) dan tidak lagi dalam tataran teologis, secara teologi mereka muslim tanpa warna (karena warna akan bertendensi syirik), mereka tidak menjadikan warna hijau seperti di Jawa, untuk teologis. Warna kuning, merah dan warna hitam menjadi warna kebudayaan serta warna kebangsaan Minangkabau (profan) dalam kemuslimannya yang dapat diterima, karena dalam Islam semua warna milik Allah. Dalam pandangan kebudayaan Minangkabau tidak ada sepenuhnya yang harmoni pada budaya, sebab bila demikian maka tidak ada dinamika. Disharmoni maupun harmoni, disasosiasi maupun asosiasi; dan konflik akan selalu ada. Menurut kebudayaan Minangkabau adalah salah bila mengatakan konflik sebagai faktor yang memecah belah dan merusak kesatuan. Tanpa konflik kebudayaan tidak maju, tidak ada perubahan. Inilah yang disebut dalam estetika kebudayaan minangkabau
“bersilang kayu dalam tungku, begitu api baru hidup, di sana nasi masak” (basilang kayu dalam tungku, disinan api mangko iduik, disinan nasi mangko masak). Konflik tidak identik dengan penganiayaan dan penindasan dan tidak selamanya termanifestasikan oleh penzaliman. Adalah benar, kita menentang kejahatan, tetapi tidak bijak mematikan konflik dan mengkambinghitamkan konflik. Menentang ketidakadilan adalah sesuatu yang legitimat, akan tetapi menyamakan konflik dengan penindasan dan penganiayaan adalah kesalahan tragis. Bagaimana alam lembah seperti ibu pertiwi, perempuan, bunda kandung, karena Minangkabau adalah negeri perempuan, sangkutan baju yang setia adalah dalam pengertian ‘home’ bukan ‘house’. Adapun estetika kebudayaan Minangkabau, yang dihadirkan RMS pada bait selanjutnya merupakan sebuah estetika alam terkembang jadi guru; dikatakannya; Di tubir ngarai curam/ Tumbuh enau dan bunga lala/ Seperti sangkutan baju yang setia/Di rumah pengantin baru/ Lembah biru/Yang rindu. Seakan suatu lukisan siluet seorang perempuan duduk merentang tangan di bibir lembah Sianok ketika senja, sehingga ketika dilihat dari jauh seperti memegang pelangi jadi busur, memanah ke langit. Denpasar, 2011
Komitmen Sosial dalam Karya Sastra Oleh: Jamalludin Rahmat
Sekretaris Eksekutif Magistra Indonesia-Padang
PADA suatu hari saya ber-smsan dengan seorang teman tentang sastra dan komitmen sosial. Pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana sastra terkait dengan sosial? Lalu dijawab oleh teman tersebut, “secara tidak langsung sastra menjadi gambaran realitas sosial yang terjadi. Namun, belum semua sisi sosial itu digarap”. Setelah mendapatkan jawaban dari teman tersebut saya jadi terdiam dan berfikir tentang dua hal. Pertama, jawabannya tentang sastra menjadi gambaran realitas sosial yang terjadi. Kedua, belum semua sisi sosial itu digarap. Ribuan bahkan jutaan dari sekian abad manusia hidup sastra ditulis. Dari rentang waktu yang panjang, masa yang penuh peperangan dan perdamaian, tawa dan derai air mata, dipenjara dan diasingkan. Katakata yang dirangkai dari kepedihan, kesengsaraan, rangkaian aksara yang lahir dari segenap lahiriah dan batiniah. Sastra hadir dan memberi makna disadari ataupun tak disadari. Ia menjadi pembangun peradaban manusia walaupun ini masih menimbulkan perdebatan. Bagi yang setuju sastra adalah pembentuk peradaban berargumen bahwa ia melahirkan manusia-manusia yang mengokohkan hati dan membawa perubahan baik fisik maupun psikis. Sedangkan yang menolak berdalil sastra hanya berdampak individu bukan kolektif yang terasakan bersama dan bermanfaat seperti makanan yang setelah dimakan langsung bikin perut kenyang.
Tulisan ini coba melihat karya sastra dan komitmen sosialnya dari satu model jenis kritik sastra yaitu pragmatik dari empat model yang ada seperti kritik sastra mimetik, kritik sastra ekspresif dan kritik sastra objektif. (Yudiono K.S, 44: 2009). Pertama, kritik sastra mimetik berarti kritik sastra yang menekankan perhatian atau analisisnya pada ketepatan atau kesesuaian karya sastra dengan objek yang dilukiskan. Kedua, kritik sastra ekspresif berarti kritik sastra yang menelaah hubungan karya sastra dengan dunia batin (pengalaman jiwa) pengarang. Ketiga, kritik sastra objektif berarti kritik sastra yang menelaah struktur karya sastra dengan kemungkinan membebaskannya dari dunia pengarang, pembaca dan situasi zamannya. Terakhir, kritik sastra pragmatik berarti kritik sastra yang menelaah manfaat karya sastra bagi masyarakat atau publik pembaca. Pada sisi kritik sastra pragmatik inilah sastra dan komitmen sosialnya dilihat. Teks sastra bukanlah sesuatu yang mandiri, berdiri sendiri dan otonom. Kesalahan dalam memperlakukan teks sastra hanya sebagai sebuah struktur yang otonom. Teks sastra seolah-olah hanya deretan kalimat baku, tercerabut dari lingkungan masyarakat dan kebudayaan yang melahirkannya. Bagaimanapun juga, sastra merupakan representasi kegelisahan sastrawan. Ia muncul dari proses yang rumit pengamatan, pencermatan, pengen-
dapan, dan pemaknaan sastrawan atas kehidupan ini. Sastra sebagai fenomena tindak berkebudayaan ujar Maman S Mahayana dalam Sastra yang Gundah: Kumpulan Esai Riau Pos 2009 coba diterjemahkan dan dimanifestasikan dalam bentuk karya sastra, di dalamnya tak terhindarkan, mendekam problem sosio-kultural. Oleh karena itu sesiapa pun sastrawannya, karya yang dihasilkannya tidak dapat tidak terlepas dari persoalan yang terjadi di sekitarnya, masalah yang berkecamuk di ruang masyarakatnya. Ketika itu tidak terjadi maka ia disebut a-sosial. Sastra yang berkomitmen sosial adalah sastra yang menggambarkan realitas sosial yang terjadi kemudian dituangkan ke dalam puisi, prosa (novel atau cerpen). Lalu bagaimana jika pertanyaan muncul tentang ukuran sebuah karya disebut sebagai sastra sosial. Teringat saya akan sebuah sajak Subagio Sastrowardojo dalam Catatan Pinggir-nya Goenawan Muhammad: Kita takut kepada momok karena kata Kita cinta kepada bumi karena kata Kita percaya kepada Tuhan karena kata Nasib terperangkap dalam kata Karya sastra tak bisa melepaskan momen-momen pembebasan dalam proses kreatif. Emansipasi bukanlah hanya sesuatu yang terletak di masa depan. Ia terpaut erat dengan saat ini. Namun apa pun perlakuan yang ditimpakan padanya, pengalaman pribadinya adalah juga pengalaman bangsanya, dan pengalaman bangsanya adalah juga pengalaman pribadinya. Sebagian, kecil atau besar atau seluruhnya, akan membuncah dalam tulisan-tulisannya dan akan kembali pada bangsanya dalam bentuk kenyataan baru, kenyataan sastra. Hakikat fiksi karenanya adalah juga hakikat sejarah. Sehingga Pramoedya Ananta Toer perlu menyatakan “dapat dibayangkan betapa dahsyatnya tugas mengelola semua materi yang
belum selesai itu dalam suatu karya sastra. Bukan mencerminkan atau memantulkan kejadian-kejadian, karena sastra tidak bertugas memotret, tetapi mengubah kenyataan-kenyataan hulu menjadi kenyataan sastrawi, yang membawa pembacanya lebih maju daripada yang mapan”. Realitas Sastra Sosial di Sumatera Barat Jika dilayangkan pandangan jauh, ditukikkan pandangan dekat terbersit tanya di hati bagaimana sastra sosial di Sumatera Barat yang digawangi oleh sastrawan muda seperti Romi Zarman, Esha Tegar Putra, dan Deddy Arsya. Ketiganya coba dijadikan sampel untuk melihat sejauh mana sebuah karya sastra berimbas kepada realitas sosial atau menjadi kritik sosial yang bersumber dari keresahankeresahan sosial masyarakat. Di bawah ini adalah beberapa puisi yang dibuat oleh nama yang disebutkan diatas. Puisi Romi Zarman Dua Burung Burung manakah yang membumbung dari dalam tubuhku saat malam telah turun/jangan kau katakan bahwa ia tak ada/aku memang belum terjaga saat ia ke angkasa/ ia bawa engkau ke suatu masa, padahal aku belum tua/burung manakah yang membumbung ke dalam tubuhku saat fajar akan menjelang/….. Puisi Esha Tegar Putra Kelindan Sepi mana yang bergelayutan semusim ini, mirip duri mirip dirimu yang berdiri menyipi di perigi/duh dirimu berduri cinta yang beragam lekat di runyam hujan, menyingkirlah dari pagi, dari malam, dari bulan dan tahun yang bikin uban merabuk kepala/………. Puisi Deddy Arsya Bukit Painan
“aku pernah ingin mengajakmu ke bukit itu.” “ketika seumuranmu, ibuku dibawa perahu bugis ke pulau terdekat/kau lihat, matahari hanya sebesar telur penyu. Laut bercerita tentang nenek moyangmu/…….. Puisi Romi Zarman adalah pengajakan kepada diri untuk kembali dan melihat diri yang terhubung dengan keasadaran kosmos. Puisi Esha T. Putra keromantisan yang dibalut keindahan di luar diri yang bersumber dari alam tapi berujung pada cinta yang dicari. Puisi Deddy Arsya adalah kehadiran kenangan masa silam yang dihadirkan masa sekarang untuk diingat bahwa masa silam juga pembentuk sejarah masa sekarang. Lalu dimana unsur kritik sosialnya? Lalu bagaimana kesadaran sosial dilempangkan kemudian dijumbuhkan dalam rupa kata yang menentang dan menantang kuasa yang menindas. Setidaknya, karya diatas memang terhubung dengan realitas tapi dengan porsi yang sedikit. Dalam artian penyair melihat realitas sosial sebuah fakta adanya tapi dengan kata-kata yang sedikit seperti yang bikin uban merabuk kepala pada puis Esha T. Putra dan laut bercerita tentang nenek moyangmu puisi Deddy Arsya. Sastrawan adalah orang yang sarat imajinasi dan simbol-simbol. Tapi ungkaian kata-kata yang ditulis dalam bentuk sajak, prosa dan puisi kemudian dibaca oleh publik adalah refleksi dari keadaan masyarakat yang mengharapkan keadaan lebih baik. Sastra adalah kebutuhan masyarakat banyak. Mereka sebenarnya melihat dirinya sendiri di sana. Tanpa rasa diburu-buru dan rasa takut. Sastra bukanlah barang luks buat masyarakat. Dia adalah ‘makanan’ dan ‘minuman’ sehari-hari. Pada akhirnya setiap aksara/kata adalah senjata yang dapat melumpuhkan apa saja tergantung siapa di belakangnya (behind the gun). Wallahu ‘alam bissawab.
Limpapeh PUSAKO
Diasuh oleh: Puti Reno Raudha Thaib
TIDAK semua penghuni bui atau lembaga pemasyarakatan (Lapas) dan rumah tahanan (rutan) adalah penjahat. Mereka ada yang menjadi korban kriminalisasi dan ada juga yang melakukan tindak kriminal karena terdesak untuk memenuhi kebutuhan kehidupan keluarganya.
Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat MELANJUTKAN uraian tentang sistem kelarasan Koto Piliang dan Bodi Caniago yang telah disampaikan secara ringkas pada minggu lampau, kiranya perlu kita mengetahi masing-masing komponen dalam struktur sistem kelarasan dimaksud. Setiap kelarasan punya organisasi dengan strukturnya yang khas. Untuk kali ini, kita akan melihat secara ringkas tentang Rajo Tigo Selo. Institusi ini ada pada kelarasan Koto Piliang, tetapi bukan berarti kelarasan Bodi Caniago tidak memahaminya. Rajo Tigo Selo merupakan sebuah institusi tertinggi dalam kerajaan Pagaruyung yang dalam tambo adat disebut Limbago Rajo. Tiga orang raja masing-masing terdiri dari Raja Alam, Raja Adat dan Raja Ibadat yang berasal dari satu keturunan. Ketiga raja dalam berbagai tulisan tentang kerajaan Melayu Minangkabau ditafsirkan sebagai satu orang raja. Itulah sebabnya sejarah mencatat bahwa raja Melayu sewaktu didatangi Mahisa Anabrang dari Singosari yang memimpin ekspesidi Pamalayu bernama Tribuana Raja Mauli Warmadewa. Arti kata tersebut adalah tiga raja penguasa bumi yang berasal dari keluarga Mauli Warmadewa. Antara anggota Raja Tigo Selo selalu berusaha menjaga hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan cara saling mengawini dengan tujuan untuk memurnikan darah kebangsawanan di antara mereka, juga untuk menjaga struktur tiga serangkai kekuasaan agar tidak mudah terpecah belah. Raja Alam merupakan yang tertinggi dari kedua raja; Raja Adat dan Raja Ibadat. Raja Alam memutuskan halhal mengenai kepemerintahan secara keseluruhan. Raja Adat mempunyai tugas untuk memutuskan hal-hal berkaitan dengan masalah peradatan, dan Raja Ibadat untuk memutuskan hal-hal yang menyangkut keagamaan. Ketiga raja mempunyai kedudukan yang kukuh di Pagaruyung sebagai pusat kerajaan. Nah di sinilah uniknya. Setiap raja mempunyai kawasan tersendiri, artinya dia mempunyai kedudukan di wilayah tersebut. Disebutkan bahwa Raja Alam berkedudukan di Pagaruyung. Raja Adat di Buo. Raja Ibadat di Sumpur Kudus. Hal itu tidak berarti bahwa Raja Adat dan Raja Ibadat berasal-muasal dari Buo dan Sumpur Kudus. Hal inilah yang kini disalah artikan sebagian pemangku adat kita. Dengan mudahnya mereka mengatakan bahwa kedua raja berasal dari Buo dan Sumpur Kudus. Bahwa raja-raja itu mempunyai istri atau selir di daerah itu tentulah lumrah dan bahkan mungkin juga punya anak. Tetapi keturunan tersebut tidak berlaku dalam sistem pewerisan kerajaan yang mengikuti sistem matrilineal. Dalam kaba Cindua Mato kedudukan dan fungsi dari raja-raja ini dijelaskan dalam suatu jalinan peristiwa. Menurut A.A.Navis dalam Alam Terkembang jadi Guru (PT Pustaka Grafitipers 1984, Jakarta) kaba Cindua Mato sebenarnya adalah Tambo Pagaruyung yang diolah jadi kaba. Dalam konteks ini, informasi dari kaba Cindua Mato tentang tugas raja-raja tersebut merupakan sesuatu yang dapat juga dijadikan rujukan. Sedangkan institusi untuk Raja Adat dan Raja Ibadat disebut sebagai Rajo Duo Selo. ***
MO
O
Penegasan itu disampaikan berulang-ulang kali pada banyak kesempatan oleh Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar. Terakhir saat melakukan kunjungan kerja ke Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Jum’at pekan lalu (25/3). Politisi dari PAN itu mengisahkan, sejak dirinya dipercayai oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Menteri Hukum dan HAM pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, dia telah mengunjungi lebih dari 100 lapas dan rutan. Dari hasil kunjungan ke lapas dan rutan itu terungkap bahwa tidak semua penghuni lapas dan rutan adalah penjahat. Ada yang ditahan hanya gara-gara karena melakukan tindak kriminal ringan yang seharusnya bisa diselesaikan di luar pengadilan dan ada pula yang masuk penjara karena kriminalisasi, yaitu perkara
Tuangan Limbago TAKARAN tidak hanya digunakan sebagai ukuran menentukan volume suatu benda, tapi juga dapat dipakai dalam mengukur sikap dan kadar kemampuan diri. Dalam urusan perdagangan, mengurangi isi takaran dalam transaksi jual beli merupakan tindakan curang yang merugikan pihak lain. Bila ketahuan maka dapat memicu konflik dengan sesama. Berbagai bentuk kecurangan dalam takar menakar ini mungkin lazim ditemukan diberbagai arena perdagangan saat ini. Sebaliknya, menakar melebihi ukuran juga dapat merugikan, yang ditakar tidak sesuai dengan perhitungan semula akhirnya juga
perdata dijadikan pidana. “Tidak semua penghuni lapas dan rutan itu adalah penjahat. Ada yang disebabkan faktor sosial, kehidupan yang tidak menentu, anak-anak yang terlunta-lunta, fakir miskin. Ada pula karena ulah oknum yang mudah memasukan orang ke penjara. Ada pula yang masuk lapas dan rutan hanya karena kriminalisasi. Banyak pula yang seharusnya sudah keluar tapi bisa keluar karena ulah oknum Lapas,” ungkap Patrialis Akbar dengan nada miris. Belum lagi kata Patrialis, anak-anak yang seharus mendapat pendidikan dan bimbingan serta kasih sayang dari orang tua juga harus mendekam dalam sel hanya gara-gara melakukan kenakalan dan tindak kriminal ringan. Akibat semuanya itu, hampir semua lapas dan rutan menjadi over kapasitas. Ada
yang over kapasitas mencapai 200 persen dan bahkan lebih. “Kondisi mereka di lapas dan rutan ini betul-betul memprihatinkan. Jangankan untuk bisa tidur, duduk pun susah. HAM mereka untuk bisa tidur terlanggar,” ujar Patrialis dengan nada getir. Melihat orang yang tidak semestinya dipenjara tapi harus mendekam dalam penjara, apalagi dengan jumlah yang melebih kapasitas lapas, Patrialis Akbar merasa terenyuh dan terusik rasa kemanusiaannya, apalagi dikaitan dengan penegak hak azasi manusia (HAM).Karena itu, ia memprakarsai untuk melakukan koordinasi dengan semua lembaga penegak hukum, yaitu Mahkamah Agung, kejaksaan dan kepolisian serta Kementerian Hukum dan HAM. Dari hasil koordinasi tersebut berhasil dibentuk sebuah forum yang diberi nama (Mahkumjakpol) bulan Mei 2010 lalu dan untuk tingkat daerah dimplementasikan dengan Dilkumjakpol. Ternyata Patrialis Akbar belum merasa “puas” dengan keberadaan forum koordinasi lembaga penegak hukum tersebut. Ia mewakili pemerintah
PICO PJM 715
Rp. 4.599.000,-
yang sukses bagi mamak merupakan hal yang membanggakan. Tetapi memberikan pujian berlebihan menjadi justru menjadi tindakan yang kurang terpuji, karena kemenakan yang dipuji bisa terlena dan sombong. Disisi lain akan menimbulkan masalah dengan kemenakan yang lain, seolah mereka tidak dapat perlakuan yang sama. Sebaliknya terlalu mengacuhkan juga berdampak buruk, para kemenakan akan menjadi jauh karena mamak dianggap tidak punya perhatian sama sekali. Masyarakat luas pun akan memandang sikap yang ditunjukkan itu di luar kewajaran, bukan dipandang mulia tapi sebaliknya merendahkan diri sendiri. Berbagai kepentingan kadang-kadang juga mempengaruhi takaran sikap dalam menilai sesuatu. Seseorang yang selama
ZETTA MLM 2015 Intel Core 2 Duo Processor P7370 1GB DDR2 RAM, 250GB HDD
ZETTA MLM 2422
Rp. 4.899.000,Intel Core 2 Duo Processor T8300 (2.40 GH), 2GB DDR2 RAM, 320GB HDD
hari libur tetap buka dari pukul 09.00 s/d 21.00 WIB
MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD, LCD CLEANER
NEON CNC 3422
Rp 4.599.000,Intel Core i3-370M Processor (2,4 Ghz,3M Cache), 2GB DDR3 RAM,320GB HDD,14.0"Wide (16,9) LCD,eSATA Port,HDMI Output,WI-Fi, DVDDual,Card Reader,WebCam
NEON CNC 3422 Rp 3.999.000,Intel Pentium Processor P6000 (3M Cache 1,86 GHz), 1GB DDR3 RAM,250GB HDD
TOYOTA INTERCOM Ready Stock !!! Avanza Innova Rush Fortuner Yaris Camry
Bunga Murah Vios % Dyna Rino Hilux Hilux Double Dapatkan Grand Prize Cabin 1kg Emas & Cash Back Altis
4,56
Tukar Tambah Juga Bisa (DP 15%)
ARIEF BUDIMAN,ST
081267506899,08153512689 / 0751 - 7827234
TOYOTA INTERCOM Ready Stock !!! Avanza Innova Rush Fortuner Yaris Camry
Bunga Murah
Vios % Dyna Rino Hilux Hilux Double Dapatkan Grand Prize Cabin 1kg Emas & Cash Back Altis
4,56
Tukar Tambah Juga Bisa (DP 15%)
HADI ISMANTO,ST 081266003358 / 0751-8229888
DAIHATSU Xenia 1.0 Xenia 1.3 Luxio GM Minibus GM Pick Up Terios Hub :
DP15.585.000 Angs 3.025.000 DP 18.176.000 Angs 3.556.000 DP 15.288.000 Angs 3.708.000 DP 16.829.000 Angs 3.059.000 DP 9.125.000 Angs 2.480.000 DP 19.204.000 Angs 4.074.000 081266115060 (0751) 8200228
MUKHLIS
FREE MODEM GSM 7,2 MBps MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD LCD CLEANER
FREE MODEM CDMA FREE MOUSE LOGITECH MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD, LCD CLEANER + COOLING PAD, LCD CLEANER
NEON CLW 5620
NEON CLW 5520
NEON CLW 3522
NEON CLW P022
Rp 6.099.000,-
Rp 5.999.000,-
Rp 5.099.000,-
Rp 4.599.000,-
Intel Core i5-480M Processor (2.80 GHz, 3M Cache) with Turbo Boost up to 2.93 GHz, 2GB DDR3 RAM, 500GB HDD
Intel Core i5-460M Processor (2.53 GHz, 3M Cache) with Turbo Boost up to 2.8 GHz, 2GB DDR3 RAM, 500GB HDD
Intel Core i3-380M Processor (2.53 GHz, 3M Cache), 2GB DDR3 RAM, 320GB HDD
Intel Pentium Dual Core Processor P6100 (3M Cache 2.00 GHz), 2GB DDR3 RAM, 320GB HDD
MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD, LCD CLEANER
NEON MNW 2015
NEON MNV P315
Rp 4.099.000,-
Rp 3.699.000,-
Intel Core 2Duo Processor P7370 (2.00 GHz,3M Cache), 14.1" Wide WXGA,TFT,1GB DDR2 RAM,250GB HDD,WI-Fi,DVD Dual,Web Cam
TOYOTA INTERCOM Ready Stock !!! Avanza Innova Rush Fortuner Yaris Camry
Bunga Murah Vios % Dyna Rino Hilux Hilux Double Dapatkan Grand Prize Cabin 1kg Emas & Cash Back Altis
4,56
Tukar Tambah Juga Bisa (DP 15%)
KOBE
08126738957, 0751 - 7859913
ANUGRAH JAYA MOTOR Jl. S. Parman No. 168 HP. 0813 6325 0959, (0751) 982 6889
Honda CRV Th.2007 2400CC (Silver Stone) Honda Jazz Th.2004 IDSi Warna Biru Nissan Terano S2 Th.2004 Warna Hitam Avanza 2010 Tipe G Warna Merah Maron Avanza 2008 Akhir Tipe G Warna Hitam Honda CRV Th. 08 Avanza tipe G Th. 04,05,08,10
MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD, LCD CLEANER
Avanza Vios Innova Dyna Fortuner Hilux Rush New Dapatkan !!! Yaris DISCOUNT Altis & Hadiah Menarik
ACER D255
ACER 4253
- Intel atom Dual Core 550 - DDR 3 1GB - HDD 320 GB - 10.1" LED - WebCam
- AMD Dual Core - DDR 3 1GB - TEDD 320GB - 14" - DVD RW - Web Camp - WI-Fi
Rp.4.100.000,-
FREE MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + LCD CLEANER
- Core i3 380 - DDR 3 1GB - HDD 500GB - 14" - DVD RW - Web Camp - Card Reader
cashdit &cre
Rp.4.900.000,-
Juga Tersedia : hub-printer-meja lesehan-meja standart-kursi-meja operatorkabel Lan-rg 45-MODEM GSMLAPTOP-cardreader-tinta-headsetkeyboard mouse-kabel listrik-UPSSpeaker-jasa pemasangan warnetservis paket bulanan-layanan konsultasi gratis-layanan antar alamat (dalam kota gratis)
Bunga
0-4,65
%
TOYOTA INTERCOM Ready Stock !!!
COMPUTER CV.
PERSADA
PADANG
Bunga Murah
Vios % Dyna Rino Hilux Hilux Double Dapatkan Grand Prize Cabin 1kg Emas & Cash Back Altis
4,56
Tukar Tambah Juga Bisa (DP 15%)
08126617893, 0751-7800306
DIJUAL RUMAH PERUMAHAN CENDANA ANDALAS BB-7 PADANG, DEPAN MUSHOLLA LT.150, LB. 110, 3KT, 2KM, GARASI, LISTRIK 2200 WATT, PDAM, ADA TELP. HUB : 081363381745, 0751-8231222. TP
PAKET AWAL TAHUN AVANZA G INNOVA RUSH FORTUNER YARIS
DP DP DP DP DP
25jtan 30jtan 31jtan 87jtan 36jtan
ANGS ANGS ANGS ANGS ANGS
4,2jtan 5,5jtan 5,4jtan 8,8jtan 4,9jtan
UNIT TERSEDIA / TANPA INDEN HUBUNGI : FAULY BUDIMAN (PAUL) HP. 081266131200 / (0751) 7708751
KLINIK THIBBUNNABAWI "ASSALAM"
IZIN NO : 04/YANKES-INST/AGAM-STPT/VII/2008 PENGAWAS : Dr.Syaiful Syofyan, Msc.Dt Marah Indo
Melayani : Bekam,Ruqyah, Gurah, Pijat Wajah, Pijat Mata dan lain-lain. Menyediakan berbagai macam herbal alamat : Jalan Biaro-Lasi Balai Gurah Ampek Angkek-Agam (+_700 m) dari Simpang Biaro Cp : 08126774552-081266520077-081993776646 (SMS)
PAKET JUJUR & BENAR
Astra - Daihatsu XENIA TERIOS LUXIO GRAN MAX
DP 15 Jt an DP 20 Jt an DP 14 Jt an DP 9 Jt an
Cicilan 3 Jt an Cicilan 3 Jt an Cicilan 3 Jt an Cicilan 2 Jt an
Hub : IBSI Dapatkan Cash Back s/d 20 jt, ++ 085263620821 Service sampai 081947999627 " PUAS " 0751-9773334
DIGITAL ANDALAS
Telp. 0751-7050563, 081266648000 Jl. M. Hatta No. 41 Simp. Tigo Pasar Baru Telp. 0751-778691, 081363741339 : Jl. Hamka No. 42 Simp. Lanbow Gurun Panjang Telp. 0752-35838
: Jl. Hamka No. 5D Samping SPBU Air Tawar
BUKITTINGGI
081363009186 / 0751-7847106
AGUS FERDI,SE
FREE MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + LCD CLEANER
Rp.2.975.000,-
Intel Celeron Processor I3100 (1.90GHz), 1GB,DDR2 RAM 250 GB HDD
TOYOTA INTERCOM
Avanza Innova Rush Fortuner Yaris Camry
FREE MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + LCD CLEANER
Rp 3.399.000,-
Ready Stock !!!
(Counter Sales)
menggunakan kejernihan pikiran dalam melihat berbagai fenomena menimbangnya dengan melibatkan rasa, memandang dengan kearifan. Sikap yang serba berlebihan dapat menjadi bumerang bagi kita. Suatu saat membela dan memuji seseorang secara berlebihan dan menunjukkan keberpihakan, mendiskreditkankan yang lain yang dianggap pihak yang berlawanan. Bagaimana kalau keadaan berubah, yang dipuji dan dicaci berkoalisi, lalu dimana posisi kita? Seyogyanya penting menjaga kebersamaan dengan menakar tindak-tanduk dan polah adalah hal yang utama. Dalam hidup bermasyarakat kita selalu saling membutuhkan, jangan saling menjatuhkan seolah tidak butuh dengan lingkungan lain, malabiahi ancak- ancak, mangurangi sio-sio.
NEON MNV C915
Intel Pentium Dual Core 14500 (2.30 GHz 1M Cache), 14.1" Wide WXGA TFT,1GB DDR2 RAM,250GHz HDD,WI-Fi,DVD Dual Card Reader,Web Cam
SISKA R
ini tidak dikenal baik bisa dipuji setinggi langit kalau dirasa dirasa ada sangkutannya dengan keuntungan yang akan didapat. Bila keinginan tidak terpenuhi sesuai dengan harapan maka datanglah berbagai cacian dan hujatan. Jamak terjadi dalam masyarakat apalagi organisasi politik dan pemerintahan, memuji atau mencaci seolah sudah menjadi hobi bersama. Malabiahi ancak-ancak, mangurangi sio-sio, melebihai ukuran yang seharusnya merupakan kegilaan, dan mengurangai dari yang semestinya adalah kesia-siaan, sejatinya melakukan sebuah tindakan secara proporsial dalam berbagai hal. Menempatkan sesuatu pada tempatnya. Ibaratkan sebuah rasa cinta, tidak perlu diumbar secara berlebihan karena pada suatu saat malah berbalik menjadi kebencian. Penting agaknya
ACER 4738 381650Mnk
Axioo NEON CLW Includes 12"Wide(16,9) LCD,HDMI,Out Put,Bluetooth,WI-Fi,DVD Dual,Card Reader, Web Cam, Multi Gesture, Touch Pad 4 cell battery (up to 278 minute battery life) MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD, LCD CLEANER
Jastis, penyelesaian secara adil yang melibatkan pelaku, korban, keluarga mereka dan pihak lain yang terkait dalam suatu tindak pidana, secara bersama-sama mencari penyelesaian terhadap tindak pidana tersebut dan implikasinya, dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula dan bukan pembalasan. Kemudian dalam kedua RUU itu juga memuat atau mengatur penyelesaikan perkara dengan sistem diversi, yaitu merupakan pengalihan penyelesaian perkara dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana. Patrialis mencontohkan, jika seseorang mencuri dan tertangkap. Kemudian pelaku pencurian itu ditanya alasannya melakukan pencurian. “Kalau alasannya karena perlu uang untuk biaya pengobatan anaknya di rumah sakit dan setelah dicek itu benar maka proses hukumnya tidak perlu dibawa ke pengadilan jika pihak korban tidak mempermasalahkan. Artinya kalau kedua belah pihak berdamai maka tidak perlu dibawa lagi ke pengadilan,” terang Patrialis Akbar. (h/syafril amir)
Oleh : Syuhendri Dt Siri Marajo
mendatangkan kesia-siaan. Dalam pergaulan sehari hari, berlaku sesuai takaran yang pas menunjukkan kemampuan seseorang untuk bersikap tahu diri, tahu akan kelebihan dan tahu akan kekurangannya, tak membanggakan kelebihan dan tidak merasa malu pada kekurangan. Akan tetapi menakar sikap dan tindakan terasa sulit dilaksanakan, kita cenderung berusaha membangun citra yang baik, yang kadang justru menjadi melebih-lebihkan. Kadang-kadang seperti manyuruak di ilalang sahalai, apa yang kita anggap sudah tersembunyi ternyata dapat dilihat orang dengan jelas. Seorang mamak misalnya, berkewajiban menjaga marwah kaumnya dan pantas merasa bangga akan keberhasilan anggota kaum/kemenakannya, bila ia mempunyai kemenakan MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD LCD CLEANER
Lite Atom Processor N455 (1,6 GHz, 512K cache)
telah menyiapkan Rancangan Undang Undang (RUU) Sistem Peradilan Pidana Anak sebagai pengganti UU Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak dan telah diserahkan kepada DPR RI untuk dibahas secara bersama antara pemerintah dan DPR. Disamping itu, pihak Kementerian Hukum dan HAM juga sudah menyiapkan RUU tentang Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHP) yang akan diserahkan ke DPR bulan Juni nanti. “Dua bulan lagi kita serahkan ke DPR. Kita tinggalkan KUHP peninggalan Belanda yang kita pakai selama ini,” ujar Patrialis, di Samarinda, Jumat pekan lalu. Dengan kedua RUU tersebut, Patrialis Akbar optimis bisa menekan jumlah penghuni lapas dan rutan karena tidak ada lagi orang masuk penjara karena kriminalisasi, melakukan tindak kriminal ringan masuk penjara dan anak-anak dibawah umur masuk penjara. Karena di dalam kedua RUU tersebut, disebutkan tidak semua kasus kriminal harus diselesaikan di pengadilan yang bermuara ke penjara, tapi bisa dengan menempuh Restorasi
Malabiahi Ancak-ancak, Mangurangi Sio-sio
FREE HEADSET + BLUETOOTH MOUSE + KEYBOARD PROTECTOR + COOLING PAD LCD CLEANER
Rp 2.499.000,- (Black) Rp 2.575.000,- (Red & Blue) R
15
Tidak Semua Penghuni Lapas Penjahat
Rajo Tigo Selo
PR
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
ASTRA DAIHATSU XENIA TERIOS GM PICK UP GM MINIBUS LUXIO Hub :
TDP TDP TDP TDP TDP
15 Jtan Cash Back 19 Jtan 15 Jt* 8 Jtan 10 Jtan Bunga mulai 0% 14 Jtan Free miniatur GRATIS 2x angsuran
A R I 0812 67 43216
HARGA PROMO SARUNG JOK SEMI KULIT SINTETIS + KARPET DASAR (PEREDAM) UNTUK AVANZA/INNOVA Rp. 1.100.000,-
ALFA ACCESORIES Jl. KAMPUNG NIAS II No.45 BELAKANG PONDOK TELP : 0751-35576-37056 FAX : 0751-23299
HONDA GAJAH MOTOR Jazz LG Jazz RS City Civic CR-V Honda Freed
TDP 23 Jt TDP 25 Jt TDP 55 Jt TDP 69 Jt TDP 57 Jt TDP 30 Jt
Angs/bln 6,2 Jt an Angs/bln 6,6 Jt an Angs/bln 7,5 Jt an Angs/bln 9,5 Jt an Angs/bln 11 Jt an Angs/bln 7,8 Jt an
Unit Tersedia, Tanpa Inden, Proses Mudah / Mobil Langsung Keluar Hub : Flexi : 7861997 081374359920, 081947429930
IKRAR
NUSANTARA AC Jl. Gajah Mada (Simp Tinju) Padang Telp. (0751) 7711802 Mengerjakan / Menjual : - Isi Freon AC Mobil - Spare Part - Service Perbaikan - Pemasangan Bekas / Baru
ADEK : 08126752801
mak Ngah Khas Bukittinggi
TERSEDIA DI : CHRISTINE HAKIM, MAHKOTA TABING, MAHKOTA KHATIB, SHIRLEY ROHANA KUDUS DAN Uwan Simp. GIA BIM (BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU)
16
Seni
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
PUISI TAUFIQ ISMAIL
CERPEN
Tupai
Oleh: Zelfeni Wimra
Kita Rindu pada Zaman yang Ikhlas dan Bersahaja Mengenang Penyelamat Republik Sjafruddin Prawiranegara, Ketua PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia), 19 Desember 1948 – 13 Juli 1949 Apa dan bagaimana sebenarnya morfologi keihklasan yang jadi fondasi perjalanan bangsa waktu itu? Apa dan bagaimana sebenarnya morfologi kebersahajaan yang jadi kerangka bangunan bangsa waktu itu? Mari kita tatap sosok-sosok pemeran drama 60-70-an tahun yang silam, mereka yang mendirikan negeri kita ini, mereka dahulu cendekia-cendekia sangat belia, pemuda-pemuda yang memahat sebuah negara, remaja-remaja yang baru belajar menggenggam laras senjata, operator radio dalam rimba raya, diplomat-diplomat tanpa sertifikat, pelaut tiada kapal tanpa armada, penerbang yang merindukan sayap-sayap pesawat udara, para pemberani yang tabah menghadapi segala kemuskilan dalam beribu format, Kita bayangkan mereka dulu berbadan kurus-kurus, sudut tulang rahang jelas kelihatan, berambut hitam lebat, memakai pomade yang lengket, dan aku ingat betul mereka bercelana panjang model kedombrangan, Mereka semuanya berani tapi bersikap bersahaja, mereka tidak memikirkan uang dan materi tapi merenungkan dan memperjuangkan fikiran serta ide, Terbayang di mata kita berjuta sosok yang tak kita kenal raut wajahnya, tak kita ketahui kini di mana adres mereka, mereka itu dulu telah melepas gelang, berlian, kalung, cincin dan memecah tabungan, mereka itu yang membelikan pesawat terbang dan senjata untuk perang kemerdekaan. Aku terkenang pada sahabat-sahabat mereka yang tidak dapat hadir di ruangan ini karena mereka telah lebih dahulu memenuhi panggilan Ilahi, begitu pula kuingat beribu-ribu manusia Indonesia lain pada zaman itu yang dengan ikhlas memberikan nyawa mereka ketika memerdekakan Nusantara, Mari kita tundukkan kepala sejenak, pejamkan mata beberapa detik, dan kita bacakan Al-Fatihah untuk mereka, Inilah yang kini kita rindukan: suatu zaman yang fondasi dasarnya adalah keikhlasan, suatu zaman yang kerangka bangunannya adalah kebersahajaan, yang nyanyian bersamanya merdu dalam kebersamaan, suatu zaman ketika senyum di wajah tidak dipasang pada topeng pementasan, suatu zaman di mana sikap hidup sederhana diperebutkan. 1989, 2011. (Puisi ini awalnya ditulis 22 tahun yang lalu sebagai catatan tentang Seminar PDRI di Bina Graha Jakarta tentang Pemerintah Darurat Republik Indonesia, 26 September 1989, dimuat sebagai tajuk rencana Harian Kompas, dan dipublikasikan dalam kumpulan puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, kemudian direvisi kecil pada 25 Februari 2011).
PUISI CHRISTINA G ROSSETTI
(Terjemahan Delvi Yandra)
Ulat Bulu Cokelat dan geram Ulat bulu bergegas, Melangkah perlahan Nuju helai teduh, atau batang, Atau setidaknya, Yang barangkali memilih bercak. Tiada katak mengawasimu, Burung terbang melintas memburumu; Berputarlah atau mati, Untuk melanjutkan hidup menjadi kupu-kupu.
Apa yang Dikerjakan Lebah? Apa yang dikerjakan lebah? Membawa pulang setangkup madu. Apa yang dikerjakan ayah? Membawa pulang uang. Apa yang dikerjakan ibu? Menghamburkan uang. Dan apa yang dikerjakan bayi? Menyantap madu.
Tuntun Aku Menyeberangi Sungai “Tuntun aku menyeberangi sungai, Lakukan, pendayung, ayo.” Apabila engkau punya uang di dompetmu Akulah yang akan menuntunmu.” “Aku punya sekeping di dompetku, Dan mataku biru; Jadi tuntun aku menyeberangi sungai, Lakukan, pendayung, ayo.” “Melangkahlah ke perahuku, Jelmakan mereka hitam atau biru, Dan untuk sekeping uang di dompetmu Aku akan menuntunmu.”
Batu Api Sebongkah zamrud hijau seperti rerumputan, Batu delima merah seperti darah; Safir berkilau umpama birunya surga; Sebuah batu api berdusta di dalam lumpur. Sebongkah berlian ialah batu cemerlang, Yang meraih hasrat semesta; Baiduri memancarkan percik api; Tetapi sebuah batu api memancarkan api. Christina G Rossetti, lahir di London, Inggris, 5 Desember 1830 – meninggal di London, Inggris, 29 Desember 1894 pada umur 64 tahun) adalah seorang penyair dan penulis Inggris. Beberapa karyanya A Birthday, Remember, When I am dead, my dearest, dan Who Has Seen the Wind? Diterjemahkan secara lepas oleh Delvi Yandra dari www.poetryarchive.com.
B
UYA Irsyad belum juga tahu, perihal apa yang membuat nyaris semua orang yang hadir tertawa saat ia baru saja bercerita soal tupai. Ia tidak ada bermaksud melucu. Ia menggunakan perumpamaan tupai ditujukan untuk memberi perncerahan kepada para pejabat yang sedang kena sanksi administrasi lantaran tidak loyal kepada lembaga dan diduga tersandung tindak penyalahgunaan wewenang. Ajudan gubernur membisikkan cerita tersebut menjelang Buya tampil dan memintanya menjadikan tema ceramah. Kata ajudan dengan wajah prihatin, di lembaga milik negara tempat ia sekarang bekerja akhirakhir ini sangat sering dijumpai kejadian serupa. Ada pegawai yang baik sekali lakunya, alim rupanya, dan rajin bekerja, tetapi tiba-tiba saja turun pangkat, sebab terlibat kasus korupsi. Negara ada-ada saja, kadangkadang hanya kesalahan mengetik nominal uang di kuitansi, sudah dinilai sebagai tindak pidana korupsi. Sekarang gampang sekali menangkap orang maling. Ajudan kasihan dengan pegawai-pegawai itu. Syukur-syukur mereka hanya kena sanksi administrasi. Malah ada yang masuk terali besi. Buya Irsyad mengangguk-angguk. Ia terinspirasi dan ingin mencurahkan pengajiannya menyangkut hal demikian dengan pengandaian tupai. Tidak ada maksud membuat humor. Tapi, kenapa ruangan riuh karena tawa yang disertai bisik-bisik dan celetuk-celetuk? Selintas Buya memikirkannya, tetapi tidak lama. Ia kembali berkonsentrasi pada kerangka ceramahnya. Ini ceramah pertama Buya di hadapan gubernur baru yang langsung membuat gebrakan: memberi sanksi administrasi kepada sejumlah pejabat di lingkunngan kerjanya yang diduga terlibat tindak pidana korupsi atau penyalahgunaan wewenang. Pikir Buya, ceramah pertama tentu harus menarik. Bukan hanya karena supaya dirinya tetap tampil di antara para pejabat itu pada ceramah kedua, ketiga , dan seterusnya. Lebih dari itu, karena gubernur yang baru terpilih itu juga seorang Buya. Ilmu agamanya banyak. Penampilannya juga menampakkan kalau ia seorang yang alim. Muka-
nya yang putih bersih ditopang jenggot yang lebat. Luar biasa. Menenteramkan sekali wibawa yang terpancar di wajah gubernur itu. Buya Irsyad sangat mengaguminya dibanding gubernur-gubernur sebelumnya yang lebih suka menghadiri acara-acara yang ada pertunjukan musik dan tari-tariannya daripada hadir di majelis agama. Jangankan memelihara jenggot, menghentikan kebiasaan merokok saja mereka tidak bisa. Setelah dibisiki, itulah yang sempat dipikirkan Buya Irsyad sebelum naik ke podium. Ceramahnya harus menarik dan pesannya sampai ke sanubari. Harus menggugah jiwa orang-orang bersalah dan menaikkan semangat orangorang berbuat baik. “Sepandai-pandai tupai melompat, pada waktunya jatuh juga. Ini pepatah, terdengar biasa. Tetapi, kalau ditanyakan, kapan waktunya seekor tupai jatuh? Pepatah ini jadi luar biasa...” demikian Irsyad memulai pengandaiannya. Langsung saja, ruangan gedung pertemuan di kediaman gubernur itu riuh oleh tawa. Buya Irsyad mengacuhkan tawa itu. Ia melanjutkan. “Mau tahu, kapan seekor tupai jatuh?” ia tatap mata segenap orang yang hadir. Tawa terhenti. Ruangan hening. “Sebaiknya kita kembali berguru pada alam,” sambung Buya. “Seekor tupai jatuh seringkali ketika musim kawin. Keasyikan bergelut dengan pasangan selama proses kawin, membuat tupai lengah sehingga kemampuan meloncat dan mengukuhkan jari-jarinya di batang dan cabang kayu jadi berkurang. Keasyikan yang melenakan inilah penyebab seekor tupai jatuh....” Kembali terdengar tawa. Kali ini lebih keras, terutama saat Buya menyebut kata “kawin”. Konsentrasi Buya jadi bercabang, antara memikirkan kelanjutan ceramah dan upaya mencerna apa yang menjadikan jamaahnya tertawa. “Jamaah yang aneh,” pikir Buya. Sebab, setelah tawa mereda, di beberapa tempat terdengar desis bisik dan celetukan. “Adakah yang salah dari cara saya mengemukakan pengandaian; ataukah ada pejabat yang tersindir?” Buya tiada henti bertanya dalam hati, sampai ia menyelesaikan ceramah dengan berpatah-patah doa. Ketika turun dari
podium, gubernur dan seluruh pejabat yang duduk di kursi barisan depan berdiri menyalami Buya. Semua wajah-wajah baru. Hanya beberapa saja wajah lama. Buya tetap memasang senyum ramah di wajahnya. Sesekali ia mempertemukan kedua telapak tangannya dan meletakkan di dada tanda hormat kepada seluruh hadirin. Ia rapikan letak peci dan burdah yang melindungi kedua bahunya. Mata Buya memandang lurus, berusaha tampak tawadhu’, padahal perasaannya kurang lega dengan keadaan itu. Ia kembali duduk di atas kursinya, menyeruput air mineral yang sudah tersedia seperti orang kehausan. Padahal bukan kerongkongannya yang haus, melainkan pikirannya sedang resahberkecamuk. Ia tekuri dirinya, mengingat kembali pengandaiannya soal penyebab seekor tupai jatuh. Janganjangan gubernur atau salah seorang stafnya sedang punya kasus atau skandal perkawinan? Tetapi sejauh ini, Buya tidak tahu. Kalau gubernur punya anak yang banyak, iya, Buya sangat mengetahui itu. Seperti juga dirinya, oleh beberapa orang dianggap punya banyak anak. Buya punya empat putri dan lima putra. Bedanya dengan gubernur: anak Buya sembilan dari dua orang istri. Sementara anak gubernur sebelas dari satu istri. Kesamaan Buya dengan gubernur, sama-sama percaya, bahwa di akhirat nanti, seperti pesan nabi, orang yang punya anak banyak akan bangga dan dibanggakan. Tentu saja, anak banyak itu mesti terurus, sejahtera lahir dan batinnya. Tidak ditinggalkan dalam keadaan lemah. Hal ini pernah pula menjadi perdebatan Buya dengan petugas keluarga berencana provinsi. Tapi, itu dulu. Sekarang bukan anak banyak itu masalahnya. Sekarang, masalahnya kenapa orang-orang tertawa ketika dirinya membuat pengandaian tupai. Kening Buya mulai berkerut. Namun sekuat daya, ia tetap memajang wajah tenang. Wajah tawadhu’. “Jangan-jangan, pengandaian saya melibas diri saya sendiri? Tapi dalam hal apa?” Buya tak henti bertanya dalam hatinya. Ia semakin tidak tenang. Baginya tawa itu sangat aneh. Tidak seperti biasanya. Buya terus berpikir
keras. Pidato gubernur yang sedang berlangsung tidak menjadi perhatiannya lagi. Ia ingat-ingat kembali perjalanan karir Buya di lingkungan orang nomor satu di provinsinya itu. Sudah lama juga. Buya sedikit tersenyum mengenang semua itu. Semasa para kursi pejabat tinggi di provinsinya lebih banyak ditempati orang-orang berbaju kuning, baju koko dan batik Buya juga banyak berwarna kuning. Kemudian terjadi perubahan bentuk, baju pejabat semakin banyak warnanya, tetapi warna hijau dan merah mendominasi. Koleksi baju koko, jas, dan batik Buya juga terpengaruh. Berimbang antara merah dan hijau. Sepertinya, yang paling kekal di tempat Buya sering memberikan taushiyah itu ialah perubahan. Merah dan hijau pun beralih ke warna biru muda. Namun, tidak begitu lama, tidak sampai satu dekade, warna biru muda yang konon dijadikan sebagai lambang demokrasi itu dipekatkan sedikit lagi dengan warna yang menyimpan semangat nasionalisme, menjadi biru pekat. Warna Baju koko, jas, sarung dan batik Buya pun mengikuti perubahan itu. Sepanjang keadaan itu berlalu, Buya merasakan baru pada periode kali ini ia sedikit lebih berhati-hati memberikan ceramah. Gubernur yang sekarang menjabat menurut Buya seorang yang berpendirian. Bajunya tidak kuning, tidak merah, tidak hijau, apalai biru muda atau biru tua. Baju gubernur itu hitam bercampur kuning mangga. “Jangan-jangan keadaan ini yang dianggap orangorang yang tertawa itu sepantun dengan perilaku tupai?” Buya terus mencoba menelusuri pikirannya. Belum sempat Buya Irsyad melanjutkan jabaran logika dan pertanyaannya, terdengar suara protokoler menyilahkan hadirin menuju ruang makan malam mencicipi hidangan sebagai tanda acara malam temu ramah dengan gubernur baru berakhir. Buya Irsyad pun bergabung ke barisan antrean. Ia mungkin tak akan pernah tahu, kenapa orang tertawa ketika ia membuat pengandaian tupai saat menyampaikan ceramah, sebab orang-orang itu berbisik, berceletuk di belakang Buya Irsyad sambil mendesiskan kalimat: “Alah! dasar Buya Tupai!” 2011
Panggung
Sumber Foto :http://baltyra.com)
100 TAHUN SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA
Sosok Sejarah yang Nyaris Ditenggelamkan
SJAFRUDDIN Prawiranegara dicitrakan sebagai pemberontak, karena akhir 1950-an bergabung dengan gerakan PRRI. Ia dianggap “berkhianat” pada republik, karena memimpin gerakan yang ditinta tebal pemerintah dan militer sebagai “pemberontakan.” Ia lahir di Serang, Banten, 28 Februari 1911. Meninggal 15 Februari 1989 pada umur 77 tahun di Jakarta. 28 Februari 2011 lalu, genap seratus tahun kelahirannya. Itulah dia: Mr Syafruddin Prawiranegara atau biasa juga ditulis Sjafruddin Prawiranegara. Nama kampung kecil kelahirannya di Anjer Kidoel. Saat bocah, ia dipanggil “Kuding”. Dalam garis keturunannya, mengalir darah Banten dan Minangkabau. Perpaduan genetikal yang sempurna, tentunya. Buyutnya, Sutan Alam Intan, masih keturunan Raja Pagaruyung di Sumatera Barat, yang dibuang ke Banten karena terlibat Perang Paderi. Ia menikah dengan putri bangsawan Banten, melahirkan kakeknya yang kemudian memiliki anak bernama R Arsyad Prawiraatmadja. Ayah Sjafruddin bekerja sebagai jaksa, namun cukup dekat dengan rakyat, dan karenanya dibuang oleh Belanda ke Jawa Timur. Sebuah telegram penting dari Soekarno-Hatta tertanggal 19-121948. “Kami Presiden Republik Indonesia, memberitahukan bahwa, pada hari Minggu tanggal 19 Desember 1948, djam 6 pagi Belanda telah mulai serangannja atas ibukota Jogjakarta. Djika dalam keadaan Pemerintah tidak dapat mendjalankan kewadjibannja lagi, kami menguasakan kepada Mr Sjafruddin
Prawiranegara, Menteri Kemakmuran Republik Indonesia untuk membentuk Pemerintah Darurat di Sumatera.” Surat inilah menjadi titik penting perjalanan bangsa ini. Sejarahwan Mestika Zed menyebutkan, dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, nama Sjafruddin Prawiranegara tak bisa dipisahkan dan dihilangkan begitu saja. Oleh banyak orang, Sjafruddin Prawiranegara disebut sebagai Presiden Kedua RI sebab telah menyelamatkan ‘napas’ Indonesia yang baru saja merdeka. “Tapi, kita ini bangsa yang pelupa, tidak peduli dengan sejarah,” kata Mestika Zed kepada Haluan (26/ 2) di Padang. Ironi Aktor Sejarah Israr Iskandar, pengajar sejarah politik Universitas Andalas Padang menilai, sejarah tak hanya menampilkan kisah-kisah yang menyenangkan, tapi juga kesedihan. Masa lalu bahkan tak jarang mewartakan ironi manusia yang berperan sebagai aktor-aktor sejarah. Salah satu aktor sejarah yang tak lepas dari ironi itu adalah Sjafruddin Prawiranegara. Menurut Israr, Sjafruddin Prawiranegara berjasa menyelamatkan republik dari ambang rekolonisasi Belanda di masa revolusi fisik dengan memimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), pemerintahan darurat yang “berpusat” di Sumatera Tengah. Tak terbayangkan, jika tak ada PDRI, apa jadinya Republik saat para pemimpin utamanya (khususnya Soekarno-Hatta) tak berkutik akibat ditawan militer Belanda.
“Jabatan Ketua PDRI yang diemban Sjafruddin Prawiranegara tentu setara dengan jabatan Presiden,” terang Israr kepada Haluan. Masa pemerintahannya memang 209 hari saja, lebih pendek dibandingkan masa kepresidenan Presiden BJ Habibie yang 518 hari atau Abdurrahman Wahid (642 hari), tapi nilai kontribusi Sjafruddin Prawiranegara tak kalah hebatnya, karena memimpin roda pemerintahan di saat keadaan amat genting. Oleh karena itu, jika dibuat ensiklopedi presiden-presiden Republik Indonesia, Sjafruddin Prawiranegara mestinya berada di urutan kedua, setelah Soekarno. Israr menilai, Sjafruddin Prawiranegara kira-kira diasosiasikan dengan tokoh fundamentalis, separatis, dan sejenisnya. Sjafruddin juga tergambar sebagai tokoh sejarah yang “kritis” terhadap idiologi Pancasila, karena ia adalah salah satu dedengkot Masyumi, partai yang memperjuangkan dasar negara Islam pada sidang Konstituante 1950-an. “Sjafruddin Prawiranegara bahkan kemudian dicitrakan sebagai “pemberontak”, karena akhir 1950-an “bergabung” dengan gerakan PRRI. Peristiwa itu menjadi titik balik kiprah politik Sjafruddin Prawiranegara bersama beberapa dedengkot Masyumi dan PSI lainnya. Ia dianggap “berkhianat” pada republik, karena memimpin gerakan yang ditinta tebal pemerintah dan militer sebagai “pemberontakan.” Padahal PRRI tak bisa serta merta dituding sebagai makar tanpa memahami secara baik konteks setting sosial politik dekade 1950an yang sudah melenceng jauh dari konstitusi masa itu. Seiring perjalanan waktu, beberapa tokoh besar masa lalu kemudian menerima perlakuan tak pantas dari rezim berkuasa. Sebagiannya telah mengalami nasib tragis sejak masa Demokrasi Terpimpin, khususnya yang “terlibat” PRRI/Permesta atau para penentang rezim otoriter itu. Di samping Sjafruddin dan Natsir, perlakuan pahit misalnya juga dialami Sutan Sjahrir, bekas PM RI pertama, Sumitro Djojohadikusumo, salah satu “arsitek” PRRI, serta beberapa tokoh Masyumi dan PSI lainnya. Pola perlakuan semacam itu terus berlanjut ke era rezim berikutnya. Bahkan di era Orde Baru, Sukarno sendiri juga mengalami perlakuan tragis secara personal maupun terhadap peran historisnya. “Begitulah, tidak adil jika melihat sejarah seorang tokoh atau pun rezim tertentu secara parsial. Tak ada tokoh yang benar-benar sempurna. Kesempurnaan adalah hak milik Allah SWT,” tambah Israr. Generasi Muda Kurang Mengenal Banyaknya generasi muda yang tak mengenal tokoh perjuangan Sjafruddin Prawiranegara. Dan itu bukan saja terjadi di Jakarta atau kota-kota lainnya. Untuk generasi muda atau pelajar di Sumatera Barat—yang negerinya identik dengan PDRI—juga banyak yang tak me-
ngenal siapa itu Sjafruddin Prawiranegara. Kondisi ini tampak kian memprihatinkan. Tidak hanya pada Sjafruddin Prawiranegara, terhadap tokoh-tokoh lain, penghargaan dinilai juga kurang. Realitasnya terlihat jelas ketika nama Sjafruddin Prawiranegara ditanyakan kepada siswa sekolah menengah. “Sjafruddin Prawiranegara, wah, tidak tahu, Bang,” kata David, siswa SMK 5 Padang. Menurutnya, di sekolah memang ada pelajaran sejarah, tapi ia tidak begitu memahami. Bagi David, pelajaran sejarah tidak semenarik pelajaran membongkar mesin motor. Dibandingkannya, ia lebih mudah mengingat piston, shockbreaker daripada menghafal nama-nama pejuang. Senada dengan David, Lusi, siswi SMU 12 Padang menyebutkan, tokoh pejuang yang paling mudah ia ingat adalah Soekarno-Hatta. “Dua nama itu sering disebut dan banyak dibicarakan, jadi mudah diingat,” katanya. Menurutnya, agar nama Sjafruddin dikenal, media harus lebih banyak menyosialisasikannya. Seperti Soekarno-Hatta disebut-sebut dan dibahas. “Kalau di sekolah, porsinya tidak terlalu besar, makanya saya lupa,” tuturnya. Lain lagi Teddi, siswa SMU 6 Padang menyebutkan ia tidak suka menghafal. Pelajaran sejarah, menurutnya, dititikberatkan pada hafalan. “Makanya saya lebih suka pelajaran Matematika karena tidak ada hafalannya,” kata Teddi. Dari beberapa siswa yang diwawancarai Haluan, nama Sjafruddin Prawiranegara memang tak dikenal luas. Bila ada beberapa siswa yang mengangguk, ia hanya tahu sebatas nama saja, minim tentang perjuangannya. Sari misalnya, siswa SMU 2 Padang menuturkan, nama Sjafruddin Prawiranegara memang dimasukkan dalam pelajaran sejarah. Tapi yang ia ingat, gurunya mengatakan, “Syafruddin itu salah satu tokoh penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Dan saya tahu hanya sebatas itu.” Minimnya pengetahuan sejarah diakui juga Mestika Zed. Ia menyebutkan, anak bangsa ini sudah kehilangan panutan. Tidak ada contoh atau model yang baik. Di zaman sekarang, pemimpin sulit dijadikan contoh. Orang tua kadang juga tak mampu memberikan contoh. Akibatnya, generasi muda lebih memilih asik dengan dunianya sendiri ketimbang mencari contohcontoh yang bisa dijadikan panutan. “Maka jangan heran, siswa-siswa melakukan tawuran,” ujar pengarang buku PDRI ini. Ada contoh di masa lalu, perjuangan Sjafruddin Prawiranegara menyelamatkan bangsa, yang semestinya diisi oleh generasi setelahnya dengan kegiatan pembangunan yang positif, tapi karena tak biasa mencari panutan, generasi muda menjadi abai. (h/naz/adk)
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
17
18
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
Pilah Pilih Motor Sport
PADANG, HALUAN – Pasar sepeda motor sport di Indonesia memang masih kalah dibandingkan motor jenis bebek dan skuter matik (skutik). Pangsa pasarnya hanya berkisar 7-10 persen dari total penjualan sepeda motor nasional. Pangsa pasarnya hanya berkisar 7-10 persen dari total penjualan sepeda motor nasional. Namun, meski celah pasarnya sempit, penjualan motor sport tetap prospek dan menarik untuk diulas. Pasalnya, tak banyak pabrik sepeda motor yang konsen bermain di segmen ini. Secara umum, motor sport nasional yang dijual melalui dealer resmi adalah motor bermesin 125cc sampai 250cc. Di atas itu, biasanya disebut motor gede (moge) yang memiliki dapur pacu di atas 400cc hingga 1.000cc. Lebih rinci lagi, segmen antara 125-250cc bisa dibagi menjadi 4 kelompok. Di kelas ringan (light sport) yakni motor bermesin 125-140cc. Dalam kelompok ini ada Suzuki Thunder 125, Bajaj Pulsar 135LS (Light Sport), serta Yamaha RX-King (135) yang menghadirkan RXZ dan RZR. Dulu Honda pernah mengeluarkan tipe GL 100,
Pemindahan Gigi
TIPS DAN TRIK
Hemat Konsumsi BBM dan Memelihara Ban Diasuh Ivan Sofyan, Branch Head PT Wahana Meta Riau Nissan Padang HARGA bahan bakar minyak ( BBM ) cenderung meningkat terus dari waktu ke waktu dan secara pasti peningkatan pengeluaran setiap bulannya tidak dapat lagi dihindari. Penghematan untuk pembelianBBM dapat menjadi salah satu solusi dengan kata lain dana yang dialokasikan untuk pembelian BBM masih bisa kita efisiensikan dengan berbagai cara sebagai berikut: 1. Kiat Menyalakan Mesin Yang Hemat BBM Setelah mesin berhasil dinyalakan. Jalankan kendaraan perlahan dan upayakan kecepatan konstan hingga jarum penunjuk suhu mesin mencapai posisi normal. Tujuannya untuk memberikan kesempatan computer mesin melakukan engine checking. Lakukan start engine dan periksa apakah semua lampu indicator peringantan telah padam. Bila ada lampu indicator peringatan tidak padam segera matikan mesin dan konsultasikan ke pihak bengkel resmi Nissan terdekat.
Putar kunci kontak hingga posisi “ON” dan biarkan sejenak selama 3 detik sebelum melakukan start engine.
2.
Kiat Mengemudi Hemat BBM Menginjak pedal gas. Gaya mengendarai yang agresif dengan kerap kali menginjak pedal gas dalam dalam akan mengakibatkan konsumsi BBM menjadi boros. Cukup injak pedal gas dengan halus dan sesuai kebutuhan. Menginjak pedal rem. Minimalkan menginjak pedal rem. Lebih baik berjalan dengan kecepatan sedang namun tetap melaju daripada melaju cepat namun sering menginjak rem.
3.
Kiat merawat Mobil Agar Selalu Prima dan Hemat BBM
CARA pemindahan gigi persneling yang baik dan benar berpengaruh besar terhadap konsumsi BBM. Pada kondisi normal: · Kendaraan dengan trasmisi otomatis disarankan lampu indikator peringatan “O/D Off” didashboard selalu mati agar komputer dapat mengatur secara otomatis semua gigi percepatan yang ada ( 1 hingga 4 untuk 4 percepatan ) sesuai keperluan. · Kendaraan dengan transmisi manual disarankan perpindahan gigi sekitar 2.000 fpm hingga 3.000 rpm dengan gerakan tangan yang cepat. Rumus Perhitungan BBM Ratio Bahan bakar = Jumlah Jarak ( Km )Jumlah Volume Bahan Bakar ( Liter )
Memelihara Ban
TEKANAN ban disarankan diperiksa minimal 1 kali dalam 1 bulan atau setiap sebelum melakukan perjalanan jarak jauh. Tekanan ban harus diperiksa saat kondisi ban dingin atau sebelum kendaraan menempuh jalan lebih dari 2 km. Tekanan ban yang kurang dari saran produsen kendaraan pada kendaraan tersebut (under inflation) menyebabkan : 1. Peningkatan temperatur dalam ban diats normal. 2. Pengendalian kendaraan menjadi buruk 3. Konsumsi bahan bakar bertambah boros. Tekanan ban yang melebihi saran produsen kendaraan pada kendaraan tersebut (ovel inflated) menyebabkan : 1. Getaran/ayunan suspense terasa keras dan kasar. 2. Lebih mudah pecah saat ban terkena benturan keras. Hasil survei & statistik lapangan menemukan kenyataan sbb : 1. 2. 3.
Periksa selalu tekanan semua ban kendaraan tidak kurang dari ketentuan produsen kendaraaan minimal 1 bulan sekali atau setiap sebelum melakukan perjalanan jauh keluar kota. Menggunakan kendaraan sesuai buku panduan pemilik kendaraaan. Selalu menggunakan suku cadang asli.
4.
4.
Kiat Tepat Menghitung Konsumsi BBM
Isi penuh kendaraan dengan BBM di SPBU yang kita pilih. Setelah isi BBM di SPBU dan sebelum jalankan kendaraan, tekan tombol odometer hingga menunjukkan angka nol. Hindari jalan macet. Kemacetan memang salah satu factor utama pemborosan BBM karena walau kendaraan tidak bergulir namun BBM tetap dikonsumsi selama mesin hidup. Pilihlah jalan dan waktu yang tepat agar terhindar dari macet. Jalankan kendaraaan dijalan bebas hambatan dengan kecepatan konstan 100 km/jam hingga jarak tempuh minimal mencapai 100 km. tujuannya agar dapat dilakukan komparasi dilain waktu atau dengan kendaraaan lain. Catat berapa liter BBM yang telah diisikan di SPBU hingga penuh kembali dan catat juga jarak tempuh kendarran berdasarkan angka yang tertera diadometer.
1. 2.
GL 125, GL Max 125, serta GL Pro yang awalnya 145cc, lalu diupgrade menjadi 160cc dan bertransformasi menjadi Mega Pro. Sekarang, MegaPro justru turun spek dengan mesin 150cc. Bajaj juga sempat punya XCD125, tapi sejak akhir tahun 2010 tak muncul lagi di pasaran. Di segmen sport ringan ini, sejak Bajaj Pulsar 135LS hadir April 2010, motor India yang dilepas seharga Rp 15,7 juta ini menjadi pilihan biker. Sebab, selain mengusung teknologi busi ganda (twin spark) dan motor pertama yang mengusung teknologi 4 katup, soal irit BBM, Pulsar 135 bisa diandalkan (1 liter 65 Km). Termasuk power mesinnya. Dengan 13,5 daya kuda pada 9.000 rpm (rotary per minute) dan torsi maksimum 11,4 Newton meter pada 7.500 rpm, pilihan konsumen lebih banyak ke Pulsar 135LS. Kelas berikutnya 140-160cc. Disini cukup banyak merek motor yang mengeluarkan andalannya. Mulai dari Honda MegaPro, Yamaha Byson, Yamaha Vixion, Kawasaki Ninja Series dan Ninja RR, TVS Apache, serta Minerva R150VX. Bila melihat populasi motor yang beredar, Yamaha V-ixion dan Kawasaki Ninja RR (mesin 2-tak) paling banyak terjual. Sedangkan MegaPro dan Byson menjadi pilihan lain bagi para bikers (pengendara motor). Berikutnya kelompok 160-190cc. Pada
segmen ini memang tak banyak yang mengeluarkan produknya. Boleh jadi, ini adalah dominasi pasar Bajaj Pulsar 180 DTS-i (Digital Twin Spark-injection) yang dibanderol Bajaj Padang seharga Rp 17 juta. Kelas paling populer adalah 200230cc. Segmen ini ditempati Honda Tiger Revolution Cruiser yang cukup lama mendominasi pasar, lalu Yamaha New Scorpio Z yang dianggap gagal memenuhi selera konsumen, Bajaj Pulsar 200 yang kini tak beredar lagi, serta yang ditunggutunggu muncul pertengahan April ini adalah Bajaj Pulsar 220. Dilihat dari harga jual yang akan dipasang Bajaj seharga Rp 19,9 juta, jelas Pulsar 220 lebih murah. Sebab, Honda mematok label Tiger Rp 24,950 juta, Yamaha menjual New Scorpio Z senilai Rp 23,8 juta. Dengan harga di bawah Rp 20 juta, Bajaj membuat produsen motor Jepang tak nyaman di segmen ini. Lalu yang paling heboh sekarang adalah mulai ramainya motor 250cc. Dominasi Kawasaki Ninja 250R yang cukup lama disegani, terusik dengan kehadiran dua tipe Minerva Megelli 250RE dan 250RV serta dua varian Honda CBR250R. Tahun 2009 lalu, Suzuki sempat gagal meluncurkan Thunder 250, karena terbentur pilihan bodi. Nampaknya Ninja 250R yang dibanderol Rp 47,3 juta masih menjadi pilihan utama bikers di kelas ini. Motor manakah yang akan dipilih? Tentukan pilihan sesuai selera dan kantong. Namun, jangan lupa pertimbangkan harga, perhatikan spesifikasi mesin, serta fitur apa saja yang diusung motor tersebut. Pilihan tetap ada di tangan Anda. (*)
90% dari semua kendaraan sedikitnya 1 ban tekanannya kurang dari tekanan ban yang disarankan. Ban yang tekanannya kurang 20% dari tekanan yang disarankan akan mengurangi 30% umur ban dan meningkatkan 7% konsumsi bahan bakar. Ban yang tekanannya kurang 30% dari tekanan yang disarankan akan mengurangi 50% umur ban. Ban yang terbuat dari materi yang lunak dapat menyebabkan mudah meleleh dan meledak saat kecepatan tinggi. Wheel Alignment / Spooring Diperlukan saat:
1.
Pengendalian kendaraan tidak normal atau mengalami gangguan seperti stir terasa tertarik kearah kiri/kanan. 2. Permukaaan ban terkikis akibat pemakaian secara tidak rata isstilah umum “makan dalam/luar”. Wheel Balanci Diperlukan saat stir terasa bergetar pada kecepatan tertentu biasnya pada kecepatan tinggi. A. Rotasi Ban: Diperlukan agar semua ban berumur pakai hampir sama. B. Penggantian Ban: Disarankan untuk mengganti ban apabila:
3. 4.
Tapak ban (tread) telah tipis sekitar hingga ketebalankembang ban 1,6 mm. Ada bagian tapak (tread) atau dinding ban (sidewall) yang retak hingga lapisankonstruksi benang bagian dalam bang (cord/fabric) terlihat mata. Ada tonjolan pada bagian ban. Ban kena tusukan benda tajam dan tidak dapat diperbaiki.
Supported by Nissan
Rumah
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
19
Membangun Rumah Tahan Gempa WILAYAH Indonesia mencakup daerah-daerah yang mempunyai tingkat resiko gempa yang tinggi diantara beberapa daerah gempa diseIuruh dunia.
INSERT
Denah yang Sederhana dan Simetris
PENYELIDIKAN kerusakan akibat gempa menunjukkan pentingnya denah bangunan yang sederhana dan elemenelemen struktur penahan gaya horisontal yang simetris. Struktur seperti ini dapat menahan gaya gempa Iebih baik karena kurangnya efek torsi dan kekekuatannya yang lebih merata. Seringkali, oleh karena ketersedianya bahan bangunan tertentu. Arsitek dan Sarjana SipiI harus menggunakan bahan bangunan yang berat, tapi jika mungkin sebaiknya dipakai bahan bangunan yang ringan. Hal ini dikarenakan besarnya beban inersia gempa adalah sebanding dengan berat bahan bangunan. Sebagai contoh penutup atap genteng diatas kudakuda kayu menghasilkan beban gempa horisontal sebesar 3 x beban gempa yang dihasilkan oleh penutup atap seng diatas kuda-kuda kayu. Sama halnya dengan pasangan dinding bata menghasiIkan beban gempa sebesar 15 x beban gempa yang dihasilkan oleh dinding kayu. Supaya suatu bangunan dapat menahan gempa, gaya inersia gempa harus dapat disalurkan dari tiap-tiap elemen struktur kepada struktur utama gaya honisontal yang kemudian memindahkan gaya-gaya ini ke pondasi dan ke tanah. Adalah sangat penting bahwa struktur utama penahan gaya horizontal itu bersifat kenyal. Karena, jika kekuatan elastis dilampaui, keruntuhan getas yang tibatiba tidak akan terjadi, tetapi pada beberapa tempat tertentu terjadi Ieleh terlebih dulu. Suatu contoh misalnya deformasi paku pada batang kayu terjadi sebelum keruntuhan akibat momen lentur pada batangnya. Cara dimana gaya-gaya tersebut dialirkan biasanya disebut jalur Iintasan gaya. Tiap-tiap bangunan harus mempunyai jalur lintasan gaya yang cukup untuk dapat menahan gaya gempa horisosontal. Untuk memberikan gambaran yang jelas, disini diberikan suatu contoh rumah sederhana dengan tiga hal utama yang akan dibahas yaitu struktur atap, struktur dinding dan pondasi. Struktur Atap Jika tidak terdapat batang pengaku (bracing) pada struktur atap yang menahan beban gempa dalam arah X maka keruntuhan akan terjadi seperti, diperlihatkan pada gambar berikut: Sistem batang pengaku yang diperlukan diperlihatkan pada gambar di bawah ini: konstr15Jika lebar bangunan lebih besar dari lebar bangunan di mungkin diperlukan 2 atau 3 batang pengaku pada tiap-tiap ujungnya. Dengan catatan bahwa pengaku ini harus merupakan sistim menerus sehingga semua gaya dapat dialirkan melalui batang-batang pengaku tersebut. Gaya-gaya tersebut kemudian dialirkan ke ring balok pada ketinggian langit-langit. Gaya-gaya dari batang pengaku dan beban tegak lurus bidang pada dinding menghasilkan momen lentur pada ring
balok seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Jika panjang dinding pada arah lebar (arah pendek) lebih besar dari 4 meter maka diperlukan batang pengaku horisontal pada sudut untuk memindahkan beban dari batang pengaku pada bidang tegak dinding daIam arah X dimana elemnen-elemen struktur yang menahan beban gempa utama. Sekali lagi ring balok juga harus menerus sepanjang dinding dalam arah X dan arah Y Sebagai pengganti penggunaan batang pengaku diagonal pada sudut, ada 2 (dua) alternatif yang dapat dipilih oIeh perencana; Ukuran ring balok dapat diperbesar dalam arah horisontal, misalnya 15 cm menjadi 30cm atau sesuai dengan yang dibutuhkan dalam perhitungan. Ring bolok ini dipasang diatas dinding dalam arah X. Dipakai langit-langit sebagai diafragma, misalnya plywood. Untuk beban gempa arah Y, sistim struktur dibuat untuk mencegah ragam keruntuhan. Untuk mengalirkan gaya dari atap kepada dinding dalam arah Y, salah satu alternatif diatas dapat dipilih yaitu penggunaan batang pengaku horisontal ring balok atau memakai langit-langit sebagai diafragma. Struktur Dinding Gaya-gaya aksiaI dalam ring balok harus ditahan oleh dinding. Pada dinding bata gaya-gaya tersebut ditahan oleh gaya tekan diagonal yang diuraikan menjadi gaya tekan dan gaya tarik. Gaya aksiaI yang bekerja pada ring balok juga dapat menimbulkan gerakan berputar pada dinding. Putaran ini ditahan oleh berat sendiri dinding, berat atap yang bekerja diatasnya dan ikatan sloof ke pondasi. INSERT
Jika momen guling lebih besar dari momen penahannya maka panjang dinding harus diperbesar. Kemungkinan lain untuk memperkaku dinding adalah sistim diafragma dengan menggunakan plywood, particle board atau sejenisnya, atau pengaku diagonal kayu untuk dinding bilik. Penggunaan dinding diafragma lebih dianjurkan karena sering terjadi kesulitan untuk memperoleh sambungan ujung yang lebih pada sistim pengaku diagonal. Beban gempa yang bekerja pada arah Y ditahan dengan cara yang sama dengan arah X Sebagal sistem struktur utama yang mana dinding harus mampu menahan beban gempa yang searah dengan bidang dinding, dinding juga harus mampu menahan gempa dalam arah yang tegak lurus bidang dinding. Dengan alasan ini maka dinding bata (tanpa tulangan) harus diperkuat dengan kolom praktis dengan jarak yang cukup dekat. Sebagai pengganti kolom praktis ini dapat dipakai tiang kayu. Struktur Pondasi Struktur pondasi berperanan penting untuk memindahkan beban gempa dari dinding ke tanah. Pertama, pondasi harus dapat menahan gaya tarik vertikal dan gaya tekan dari dinding. Ini berarti sloof menerima gaya geser dan momen lentur sebagai jalur Iintasan gaya terakhir sebelum gayagaya tersebut mencapai tanah. Akhirnya sloof memindahkan gayagaya datar tersebut ke pada tanah yang ditahan oleh daya dukung tanah dan tekanan tanah lateral. Rumah yang terbuat dari kayu dengan lantai kayu dan pondasi kayu seperti gambar-gambar di bawah ini memerlukan batang pengaku untuk mencegah keruntuhan. (http://zulfikri.wordpress.com)
Memaku Dinding Secara Benar
MEMANG memaku dinding adalah pekerjaan mudah. Siapa saja dapat melakukanny,tapi adakalanya kita memaku dinding mendapat kesulitan karena mungkin dinding susah dipaku, atau paku bengkong atau dinding sudah pecah ketika kita baru sedikit memakunya. Berikut ada beberapa langkah sederhana untuk memaku dinding. 1. Pastikan anda memakai paku beton bukannya paku kayu. Paku beton biasanya berwarna hitam, dengan kepala paku berbentuk agak tumpul, bukan pipih, dan lebih keras sehingga tidak mudah bengkok atau melengkung. 2. Tandai lokasi dinding yang akan dipaku, misalnya digores sedikit dengan ujung paku atau tandai dengan pensil. 3. Tutupi lokasi tanda tadi menggunakan selotip (isolasi) bening dengan pola menyilang bentuk + atau X, tujuannya supaya bila nanti dipaku, tembok dinding tidak pecah atau gompel. 4. Setelah itu, jepitlah paku pada bagian dekat ujung yang tajam menggunakan Tang. Gunanya, menghindari salah pukul ke jari dan tangan karena palu tidak mengenai paku dengan tepat. 5.Arahkan paku ke dinding dengan sudut vertikal kurang dari 90 derajat (tidak tegak lurus ke arah dinding). Gunanya supaya bila kita menggantungkan sesuatu ke paku tersebut, akan terdorong ke arah dinding dan tidak mudah terlepas atau meluncur jatuh. 6. Mulailah memaku menggunakan Palu yang kokoh dan punya gagang agak panjang, supaya anda tidak perlu menggunakan tenaga yang besar namun bisa menghasilkan momen yang cukup waktu mengayun. (berbagai sumber)
Data-data terakhir yang berhasil direkam menunjukkan bahwa rata-rata setiap tehun terjadi sepuluh kegiatan gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan yang cukup besar di Indonesia. Sebagian terjadi pada daerah lepas pantai dan sebagian lagi pada daerah pemukiman (untuk melihat kejadian gempa bumi pada hari ini klik disini) Pada daerah pemukiman yang cukup padat, perlu adanya suatu perlindungan untuk mengurangi angka kematian penduduk dan kerusakan berat akibat goncangan gempa. Dengan menggunakan prinsip teknik yang benar, detail konstruksi yang baik dan praktis maka kerugian harta benda dan jiwa menusia dapat dikurangi. Dalam webblog ini, diuraikan faktor-faktor dasar dari goncangan gempa yang kemudian di uraikan prinsip-prinsip utamanya yang akan dipakai dalam membangun rumah tahan gempa. Pada lokasi bangunan, gempa bumi akan menyebabkan tanah dibawah bangunan dan di sekitarnya tergoncang dan bergerak secara tak beraturan (random). Percepatan tanah terjadi dalam tiga dimensi membentuk kombinasi frekwensi getaran dari 0,5 Hertz sampal 50 Hertz. Jika bangunan kaku (fixed) terhadap tanah (dan tidak dapat tergeser) gaya inersia yang menahan percepatan tanah akan bekerja pada tiap-tiap elemen struktur dari bangunan selama gempa terjadi. Besarnya gaya-gaya inersia ini tergantung dari berat bangunannya, semakin ringan berarti semakin kecil gaya inersia yang bekerja dalam elemen struktur tersebut. Tanggung jawab sebagai orang yang berkecimpung daIam industri konstruksi adalah mendirikan bangunan sedemikian rupa sehingga bangunan tetap mampu berdiri menahan gaya-gaya inersia tersebut. Pertanyaan yang timbul kemudian, “Berapa kekuatan bangunan yang kita perlukan ?�. Pada konsep peraturan tersebut ada 2 (dua) langkah pendekatan untuk menghitung pembebanan gempa yang dapat digunakan. Kriteria pertama, bahwa perencanaan pembebanan gempa sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kerusakan struktur atau kerusakan arsitektural setiap kali terjadi gempa. Kriteria kedua meskipun terjadi gempa yang hebat bangunan tidak boleh runtuh tetapi hanya boleh kerusakankerusakan pada bagian struktur yang tidak utama atau kerusakan arsitektur saja. Telah diketahui bahwa adalah tidak ekonomis merencanakan bangunan tahan gempa cara elastis. Jadi untuk gempa yang besar dimana kemungkinan terjadinya kira-kira 15% dari umur bangunan tersebut, dipakai harga perencanaan yang rendah dan perencanaan khusus serta ukuran detail-detail diambil sedemikian sehingga menjamin beberapa bagian tertentu dari struktur akan Ieleh (berubah bentuk dalam keadaan plastis) untuk menyerap sebagian enersi gempa (yang berlaku untuk keadaan kenyal). Besarnya harga beban rencana yang terjadi berhubungan dengan beberapa faktor yang selengkapnya terdapat pada reference, yang disimpulkan sebagai berikut: Beban yang terjadi pada suatu bangunan juga tergantung pada keadaan (features) dari bangunan rersebut, yakni fleksibilitasnya, beratnya dan bahan bangunan untuk konstruksinya. Biasanya suatu bangunan yang fIeksibel akan menerima beban gempa yang Iebih kecil dibandingkan bangunan yang lebih kaku. Bangunan yang lebih ringan akan menerimna beban gempa yang Iebih keciI dari pada
bangun yang berat dan bangunan yang kenyal akan menyerap beban gempa yang lebih kecil dari pada bangunan yang getas yang mana dalam keadaan pengaruh gempa akan tetap elastis atau runtuh secara mendadak. Bangunan dari kayu digolongkan sebagai bangunan yang kenyal. Untuk struktur kayu harus direncanakan dengan menggunakan Peraturan Muatan Indonesia yang baru. Beban rencana adalah 33% – 50% dari gaya yang menyebabkan struktur belum mulai Ieleh atau masih dalam keadaan elastis. Reduksi ini tidaklah sama besarnya untuk bahan bangunan yang lain, misalnya baja yang mempunyai kekenyalan yang lebih besar dari kayu. Meskipun demikian kekenyalan dapat diciptakan dalam struktur kayu dengan menggunakan alat penyambung yang kenyal pada tiap-tiap hubungan elemen stuktur kayu
tersebut. Pada umumnya, sambungan dengan paku memberikan kekenyalan yang cukup. Dengan memperhatikan faktor lapangan dan faktor bangunan, struktur kayu harus tetap mampu berdiri untuk menahan beban-beban sebagai berikut : (Jakarta, tanah lunak) Rangka kayu kenyal : 0,05 *) x 1,7 = 0,085 Dinding geser kayu : 0,05 *) x 2,5 = 0,125 Konstruksi rangka kayu yang diperkuat dengan batang pengaku diagonal: 0,05 *) x 3 = 0,15 Faktor ini mempunyai harga maksimum 0,13 pada zone I dan 0 pada zone 6. Hal ini berarti, misalnya suatu dinding geser yang terbuat dari plywood atau particle board, harus dapat menerima gaya horisontal sebesar 0,125 x berat total dari bagian struktur yang membebani dinding tersebut. Meskipun suatu bangunan direncenakan dengan harga pembebanan yang benar, mungkin bangunan. tersebut mengalami kerusakan akibat gempa jika sebagian dari prinsip-prinsip utamanya tidak dipenuhi. (http://zulfikri.wordpress.com)
20
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
INDY BARENDS
Kembali Siaran Pagi
IMPIAN Indy Barends untuk cuap-cuap di pagi hari akhirnya tercapai. Dia bersyukur bisa kembali siaran di pagi hari. “Akhirnya, saya kembali siaran pagi lagi. Dengan gabungnya saya di program V Radio ini,” ujar Indy mengucap syukur di hadapan wartawan yang menghadiri acara peluncuran program baru V Radio-MNC Radio Network, di Plasa FX Senayan, Jakarta, Jumat (1/4/2011) malam. Lebih lanjut Indy menambahkan, dengan bergabungnya di program V Radio bersama Erwin Parengkuan, dia bertekad ingin kembali memberikan inspirasi dan hiburan bagi para pendengar radio. “Saya ingin memberi inspirasi dan hiburan buat yang butuh sama kita, khususnya di pagi hari,” tuturnya. Ibu dua anak ini memang memiliki impian ingin kembali siaran. Meskipun wajah Indy juga telah akrab bagi pemirsa televisi, namun dia tak memungkiri ingin kembali duduk siaran dan memberikan inspirasi dengan kelakar khasnya. “Pada prinsipnya, saya memang punya mimpi kembali siaran. Karena dunia siaran memang hal yang impikan kembali saat ini. Saya juga kembali sama Erwin lagi,” urainya. Tak dinyana, Indy pun kembali duduk bersama Erwin Parengkuan, rekannya yang pernah menginspirasi publik radio di tahun 1997. Tak lama, Indy dipasangkan dengan Farhan sampai 2001. “Akhirnya saya siaran dengan Farhan. Terus ditahun 2004, saya berhenti siaran,” kata dia. Indy mengakui, ketika mendapat tawaran untuk siaran lagi, tak henti-hentinya dia bersyukur bahwa harapannya dikabulkan oleh Tuhan. “Di saat saya memang punya impian untuk siaran lagi, ternyata saya dapat tawaran dari V Radio ini,” pungkas Indy. Bersama Erwin Parengkuan, Indy Barends akan menemani pagi Anda dalam acara Morning Delight with Indy Barends and Erwin Parengkuan yang disiarkan mulai pukul 08.00 WIB _ 11.00 WIB. Acara ini akan resmi mengudara mulai Senin, 4 April 2011, di V Radio 106.6 FM - The Voice Of Inspiring Women with Lovely Music Everyday. (h/ omg)
MARSHANDA
Belajar Masak demi Suami
HIDANGAN lezat adalah salah satu hal yang penting bagi Ben Kasyafani. Karena ingin membahagiakan sang suami, Marshanda pun rela belajar memasak. “Aku ingin mengurus Ben, salah satunya dengan belajar masak, aku yang akan masakin dia,” ungkap perempuan yang akrab disapa Caca itu usai menggelar akad nikah di Hotel Sofyan Betawi, Jl Cut Meutia, Jakarta Pusat, Sabtu (2/4/2011). Walau keduanya tergolong masih muda, mereka mengaku tak akan menunda untuk urusan momongan. Bahkan, Ben ingin diberikan dua anak oleh Marshanda. “Semampunya saja, dua atau tiga,” ungkap Ben. Sayangnya, pasangan itu tak bisa berbulan madu dalam waktu dekat ini, karena Ben masih terikat kontrak kerja. Namun, ia berjanji akan memberikan kejutan kelak usai kontraknya selesai. Marshanda dan Ben akan melanjutkan resepsi besok di Bidakara Asembly Hall, Jakarta. Mereka akan mengenakan baju pernikahan yang berkonsep perpaduan klasik dan modern. Bertabur kristal Swarovski, baju pernikahan pasangan itu senilai Rp 150 juta. (h/dtc)
SHEILA ON 7
Ingin Go Internasional
GRUP band Sheila On 7 telah cukup lama mewarnai belantika musik tanah air. Kini telah tujuh album ditelurkan band asal Yogyakarta ini. Namun demikian mereka belum mewujudkan mimpi go internasional. “Go internasional belum, bikin konser tunggal juga belum. Seperti KD atau Rossa,” ucap Duta ditemui di kantor Sony BMG, Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Saat ini banyak band baru yang bermunculan di mana band-band tersebut tidak bisa dipungkiri telah menggerus popularitas band senior ini. Para personil SO7 pun menilai semua itu adalah seleksi alam. “Kita gak masalah dengan banyaknya band baru. Karena akan ada yang namanya seleksi alam. Buat kami popularitas itu tidaklah begitu penting, itu akan mengikut dengan sendirinya. Kami lebih seneng
dibilang sebagai grup band yang bisa memberikan inspirasi kepada band atau penyanyi lainnya daripada sekedar menjadi band yang populer. Seperti saat ini, ternyata Eross itu merupakan acuan atau inspirasi bagi gitaris band-band sekarang, dan saya bisa merasa bangga dengan hal tersebut, saya bangga bisa satu band bersama orang yang bisa menginspirasi orang lain,” tutup Duta. (h/omg)
JACKIE CHAN
Kumpulkan Dana untuk Jepang
AKTOR laga Jackie Chan dan sejumlah bintang lain Asia mengumpulkan dana US$3,2 juta lewat konser amal di Hong Kong untuk Jepang. “Kami ada di sini untuk memberitahu rakyat Jepang - kalian tidak sendirian,” kata Jackie, salah seorang penggagas konser selebriti itu. “Jangan putusa asa, bertahanlah!” Gempa dengan kekuatan 9,0 pada skala Richter mengguncang dan tsunami menerjang Jepang pada 11 Maret, sehingga memporakporandakan banyak daerah di pantai timurlaut dan mengakibatkan kondisi darurat nuklir saat di pembangkit listrik tenaga atom lumpuh di Prefektur Fukushima. “Mereka menghadapi jalan panjang untuk pulih, tapi aku berharap mereka dapat tegar dan berfikir positif,” kata Jackie yang secara pribadi menyumbang HK$4 juta guna menutup biaya produksi konser itu sehingga hasilnya dapat diberikan kepada korban gempa dan tsunami di Jepang. “Kami ada di sini untuk membantu dengan yang dapat kami lakukan,” katanya. “Aku berterima kasih kepada rakyat Hong Kong - mereka telah memperlihatkan kemurahan hati yang luar biasa,” tambah Jackie,
yang baru saja digosipkan meninggal dunia. Bintang film kawakan Mandarin itu ditemani oleh selebritis dari Taiwan, China, Jepang, Korea Selatan dan Indonesia untuk acara tiga jam di wilayah Causeway Bay di kota tersebut. Di sana para bintang menampilkan nyanyian yang diselingi dengan rekaman video mengenai gempa di Jepang. Acara itu menampilkan lagu tema yang diberi nama “Succumb not to sorrow”, dan dilandasi atas puisi kondang Jepang yang memuji keuletan rakyat Jepang dalam menghadapi kesulitan. Lebih dari 10.000 orang menghadiri acara tersebut, yang menampilkan lebih dari 170 selebritis untuk membantu upaya pertolongan Salvation Army‘s Japan. Mereka semua memakai kaus putih yang bertuliskan “Hope for Japan”. Bintang pop AS, Lionel Richie, dan musikus Kenny G tampil dalam klip video yang diputar selama konser itu. Keduanya mendesak rakyat Jepang agar tetap tegar. Masing-masing penonton acara tersebut diharapkan memberi sumbangan sebesar 20 dolar Hong Kong. (h/inl)
Inspirasi SKENARIO
Berbasis Skenario OLEH: ZUKRI SAAD
SEJAK tahun 2000 lalu, untuk menafkahi keluarga, Uwan kembali berkelana menjadi konsultan. Sejak itu hadir semacam “tuduhan” bahwa seorang ahli skenario telah lahir. Uwan dinilai sebagai ahli skenario karena banyak membantu perencanaan diberbagai bidang kegiatan, antara lain di sektor tata ruang, tambang, kelautan, pendidikan, usaha rakyat, konservasi sumberdaya alam dan mempersiapkan sarjana baru dalam merancang peta masa depannya. Di sektor publik, pendekatan skenario ini Uwan pahami haruslah mengawali lokakarya rencana strategis atau renstra yang selalu digunakan oleh pemerintah daerah dalam pembangunan. Dalam berbagai kesempatan, Uwan selalu mengkalsifikasi bahwa hasil perencanaan tersebut tidak memiliki mandat dari rakyat. Mandat rakyat itu seharusnya didapatkan dari perwakilan rakyat di parlemen, melalui pengarahan dari Dewan Perwakilan Rakyat berbagai tingkatan. Namun publik tahu, di sektor ini kita tak banyak bisa berharap. Secara pribadi Uwan ingin mengatakan, dalam suasana serba transaksional era reformasi, sulit memperoleh legislator yang visioner dan mampu menawarkan gagasan atau pemikiran jauh ke masa depan. Tak pernah terdengar di republik ini, legislator mengarahkan perencanaan pembangunan dan dilaksanakan dengan khusyuk oleh eksekutif. Makanya sudahlah, pilihannya tinggal menggalang mandat rakyat saja secara langsung. Penggalangan mandat berbasis skenario ini tak lepas dari kenyataan bahwa dalam pengambilan keputusan publik, (a) Seringkali suatu penyelesaian dalam wujud perencanaan justru mengundang masalah baru. Penyelesaian konflik sosial atas sumberdaya alam adakalanya tak pernah berakhir, bisa muncul konflik baru dengan aktor baru atau substansi lain yang tak terpikirkan sebelumnya. Hal mana sering Uwan temukan dalam menggali umpan balik rakyat dalam sektor perkebunan dan pertambangan. (b) Seringkali para perencana menyangka telah tahu masalah sepenuhnya, Padahal untuk mendapatkan pemahaman yang holistik dibutuhkan titik pandang dari berbagai sisi dan sudut. Perencanaan yang dilakukan oleh para pihak dengan latar belakang dan pengalaman nyaris seragam dalam satu instansi akan menghadirkan proses membosankan dan hasil yang tak keluar dari paradigma yang ada (umumnya : paradigma lama). Makanya, renstra, musrenbang berbagai tingkatan dan bentuk antisipasi apapun yang dihasilkan cenderung napak tilas alias copy paste dari periode sebelumnya. (c) Pengambilan keputusan sering hanya menguntungkan jangka pendek, yang umumnya tidak mampu mengantisipasi perubahan yang datang dari luar (pengaruh eksternal / global) dan perubahan akibat berjalannya waktu (jangka panjang). Akibatnya, banyak hal yang niatnya dilakukan untuk kepentingan publik dengan judul ‘’renstra’’ , perencanaan strategis atau istilah sejenisnya pada akhirnya akan merupakan pengulangan dari tahun ke tahun. Mungkin generasi ber-generasi. Makanya dibutuhkan cara baru membangun paradigma baru dalam merencanakan pembangunan, Diperlukan cara baru memandang “masalah”, cara baru menganalisis “masalah” dan cara baru mengintervensi “masalah”. Pendekatan Perancangan skenario atau sering diaktualisasi sebagai perencanaan apresiatif (Appreciative Inquiry), memberikan tempat kepada berbagai input rasional masa kini maupun yang tidak terukur dalam merancang. Bahkan ide gila sekalipun diwaktu mendatang, akan mendapat kesempatan untuk dielaborasi dalam proses perancangan skenario. Proses ini mengundang pikiran dibalik cakrawala olah otak se-nyeleneh apapun, menyisipkan input mimpi, khayalan, imajinasi, hasil perenungan dan intuisi kedalam proses perencanaan (ada porsi efektif dalam mendayagunakan Otak Kanan). Hasilnya dapat dipersandingkan, bila Perencanaan Umum dilakukan dengan tahap-tahapan (a) Identifikasi Masalah; (b) Mencari Akar Masalah; (c) Analisis Solusi; (d) Rencana Tindak Lanjut. Dalam pendekatan perencanaan jenis ini ini faktor pengorganisasian adalah masalah. Kita akan selalu menemukan, setiap aktifitas membutuhkan kepanitiaan, atau apapun namanya. Sedangkan dalam Perencanaan Skenario prosesnya diawali dengan (a) Identifikasi Pengalaman Terbaik untuk (b) Menemukan Mimpi Terindah. Selanjutnya (c) dibangun Dialog Mencari dan memilih Jalan Terbaik dan (d) Kumpulan inovasi tentang apa yang akan dikerjakan, dirancang dalam wujud peta jalan (road-map) pembangunan. Dalam pendekatan skenario ini, pengorganisasian adalah misteri, boleh dibentuk boleh pula tidak. Tergantung kebutuhan, yang dikenal dengan modern ad-hocracy. Dokumen hasil skenario berupa rancangan skenario dan road-map disosialisasikan secara efektif kepada seluruh elemen masyarakat. Rancangan yang tersosialisasi dengan baik itulah mandat publik yang hakiki dimana warga negara memiliki pengetahuan dan informasi yang cukup tentang masa depan mereka serta tahapan meraihnya. Mandat publik inilah yang menjadi dasar penyusunan renstra yang sifatnya lebih teknis dan praktis untuk dilaksanakan. Proses perancangan ini tentu saja memerlukan dukungan fasilitator netral dengan kompetensi aantara lain : (a) Memiliki cara pandang “pembangunan Indonesia”, bukan pembangunan di Indonesia; (b) memiliki kompetensi pribadi (human relation skill, social communication skill, leadership qualification); (c) mampu membangun kerjasama multi pihak untuk Indonesia yang lebih baik; (d) tentu harus mempunyai empati yang berkesadaran bahwa republik ini masih dalam krisis multi-dimensi dan (e) mampu menghadirkan suasana partisipatif dimana ada kesediaan para perancang untuk berkompromi dan “mengalah”. Di samping itu, yang tak kalah penting adalah terbangunnya dinamika dalam kelompok masyarakat yang mempunyai keyakinan penuh, bahwa sebagai bangsa kita bisa mandiri dan berdaulat penuh dengan kekayaan SDA yang melimpah asal bisa dikelola baik, berparadigma lestari dan berorientasi kepada keberlanjutan bangsa di masa depan. Perancangan skenario pada hakikatnya adalah kontruksi sosial atas realitas sumberdaya alam dan insani yang dimiliki ditunjang oleh kekuatan Imajinasi para perencana. Biasanya, hadir situasi paradoks, yang penuh fikiran sempit jangka pendek serta segera hasil (quick yielding), sehingga kita menyaksikan pemusnahan berbagai sumberdaya atas nama pembangunan. Dinamika transaksional dapat saja dituduh sebagai penyebab, tapi bila mandat rakyat telah hadir, maka selera kepala daerah dengan segala keterbatasannya primitifnya dalam mengelola pembangunan dapat dikendalikan. n Bandara Soetta Banten, 26 maret 2011
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
21
INDANG DEWATA
Lingkungan adalah Kehidupan
MANUSIA mulai merasakan dampak buruk lingkungan: perubahan iklim yang tidak teratur, mudahnya diserang penyakit, hingga cuaca ekstrem. Lingkungan dan alam tidak lagi seimbang, sebab, aktivitas manusia sering mengabaikan alam. Di Indonesia, setiap tahun dihasilkan 3,9 ton kandungan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang berasal dari limbah pabrik, sampah, dan transportasi. Lapisan ozon semakin menipis yang mengakibatkan penyakit katarak, terumbu karang rusak, dan panas yang ekstrem. Catatan Wahana Lingkungan Hidup, sebanyak 50 ribu60 ribu ton kayu ditebang setiap tahun di Sumbar. Aktivitas pembalakan liar, pembukaan lahan baru, konversi lahan pertanian ke sawit, merupakan aktifitas terbesar penyumbang penebangan hutan. Saat ini, hanya tersedia 900 ribu hektar kawasan hutan lindung. Hutan lindung pun belum terlalu aman. Perlindungan terhadap kawasan hutan lindung sangat lemah. Menurut Direktur Walhi Khalid Saifullah, hal tersebut dapat dilihat masih tingginya aktivitas penebangan hutan di beberapa daerah.
“Terlebih, pasca bencana, kebutuhan akan kayu meningkat. Bila tidak dilindungi, hutan lindung akan semakin tergerus,” katanya. Menurut Khalid, lima tahun ke depan, jika kondisinya masih seperti sekarang, Sumbar akan ‘panen’ bencana. Kepala Bapedalda Kota Padang Indang Dewata menyebutkan, sebelum terjadi bencana ekologis, masyarakat bisa mencegahnya, dengan memelihara alam, menjaganya, dan menganggapnya bukan sebagai benda mati, tapi seperti teman. Wartawan Haluan, Andika Destika Khagen mewawancarai Indang Dewata, Kamis (31/3). Berikut petikannya. Bagaimana sebaiknya manusia memperlakukan lingkungan? Lingkungan juga benda hidup. Ia butuh keseimbangan. Tebang saja hutan, bisa jadi ia akan menunjukkan ‘kemarahannya’ secara langsung. Longsor misalnya. Atau banjir karena manusia membuang sampah sembarangan. Bagaimana kondisi lingkungan Kota Padang? Ada empat macam pencemaran yang berasal dari zat cair, padat, gas, dan B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Bila acuannya Kota Padang, keempat asal pencemaran tersebut masih kita abaikan, yang menyebabkan tingkat pencemaran tinggi. Tanpa menyebutkan data, saya kira kita bisa melihat Bandar kali yang tidak bersih, sampah bertebaran di manamana, dan sebagainya, dan seterusnya. Khusus B3 yang berasal dari rumah sakit, persoalannya belum semua rumah sakit memiliki insinerator. Insinerator yaitu mesin pengolah limbah
yang menggunakan sistem thermal. Jenis limbah padat rumah sakit yang diolah melalui insinerator yaitu limbah infectious (kasa, jarum, suntik, organ tubuh hasil operasi), limbah sitotoksis (hasil kegiatan terapi kanker), limbah farmasi (obat kadaluarsa), serta limbah kimia. Limbah ini bila dibuang sembarangan, bisa membuat orang sehat menjadi sakit. Karena itulah alat ini mesti diupayakan oleh semua rumah sakit. Di Kota Padang, ratarata rumah sakit mengirim limbahnya ke RSUP M. Djamil. Memang tidak masalah, dibolehkan saja, tapi tidak ada pelaporannya ke Bapedalda. Kita tidak tahu apakah dalam perjalanannya, limbah tersebut benar-benar dilakukan proses incinerator. Karena itulah, rumah sakit yang menumpang menghancurkan limbahnya, mesti melapor ke Bapedalda. Bagaimana dengan perusahaan-perusahaan penghasil limbah lainnya? Ya, ini juga penyumbang limbah yang besar. Kita melakukan penilaian peringkat kerja (proper). Cara ini, perusahaan diberikan kategori proper dengan warna hitam, merah, biru, hijau, dan emas. Warna ini menentukan kualitas sebuah
HASWANDI
TUMPUKAN sampah yang merusak lingkungan perusahaan. Perusahaan dengan proper warna hitam, Bapedalda berhak mencabut izin operasional. Paling tinggi emas, tapi perusahaan yang ada di Kota Padang belum ada yang meraih emas, baru sampai biru. Kita akan terus dorong agar perusahaan tersebut lebih memerhatikan lingkungan sehingga bisa memeroleh emas. Lalu? Di masyarakat, disediakan bank sampah. Program ini telah mulai dijalankan di Dangau Teduh. Bank sampah selain mengefektifkan pengelolaan sampah, juga menjadikan sampah bernilai guna. Penyadaran seperti ini dengan guna, masyarakat
peduli dengan lingkungan. Bila penyadaran ini tidak dilakukan segera, dikuatirkan, kualitas lingkungan semakin buruk. Kita targetkan, semua asal limbah, akan diawasi untuk memberikan kenyamanan lingkungan pada masyarakat. Termasuk melarang beroperasinya kendaraan yang beremisi tinggi. Apa sangsi bagi yang melanggar? Ada UU No 32 tahun 2009 yang mempertegas ancaman terhadap perusakan lingkungan. UU itu menegaskan, perusahaan atau siapa saja yang merusak lingkungan wajib melakukan pemulihan atau ganti rugi.
ANTARA
Hutan yang tergerus
Ado Nan Babulu di Ateh Kasua Dikarang: Ajo Badawi Simpang Apa MALAM lah laghuik, sabana kalam. Hujan jo patuih badantang daghi langik. Kalau ughang lain, lah baguluang kadinginan mah. Bajadi dingin e. Nan Elok iyo indak doh... Antah baa kolah .. Bwe e tabaliak, kaangek an, saghupo ughang ka kajang. Sabanta baguliang ka suok, sabanta baguliang ka kida. Angok e sasak saghupo ughang kanai pangok… Elok…Nan kadaan badan e…bughuak kok dibaco. Kok pilem, lah ko aa…alah basensor habih mah… Sabana poloih sapoloih poloih ee. Badan e lah bagalintin disigam e jo minyak aghun jak sanjo. Dado e lah badampuang bunyi tasa… Paghuik e lah bapiuah sajak lampu bamatian. Antah ghaso ughang ka naiak kapa. Antah ghaso ka naiak buayan kaliang… Elok lah galusuak baka. Ajo Malak kalegha ko alun juo manjala ka kasua lai doh. Bwe e maghokok dakek jandela, asok okok e ndak putuih-putuih, saghupo kugheta Lubuak Aluang. Palak bana hati Elok di e. Dek sabun jantan e ko ndak? Ndak tau wee di nan lamak? Bak itu hati Elok babisiak. Kok ndak malulah jo ughang subalah manyubalah. Amuah kadigaghutuang e jeh laki e tu lai. “Jooo…Ughuik badan den ko senek baa nyeh? Ghaso ka damam den Jo…Angek kateh kabawah,” panciang Elok maimbau Ajo Malak. “Jadiiih… Den abihan okok den sabatangko lu aaa…” jawek Jo Malak. “Okok ka okok jeh jak tadi…Den campak an okok tu lai baa?” “Senek lai nyeh….Duo isok lai…SanSu komah, lai tau kau Sansu.
Saibu sa atang mah.” “Sapuluah ghibu den ganti… Antianlah okok tu lai…Maghasai bana badan den kini…Waiyoooy…” Mandanga “maasai” tu, Ajo Malak bangkik daghi duduak. Dicampak an e puntuang ghokok e ka lua. “Yo ka baughuik…? Bukaklah baju tu…” kecek Ajo Malak co ughang malaih di kalam kutingak tu. “Bukak nan kabagha juo dek Ajo Lai…? Lah ndak babanang den salai juo lai haa…Dek aa Ajo koo… Kamaghi lah… ?” “Owwwaik…Tambah masuak angin lah kau nyo lai…Dalang kau koh…?” “Jan maangak juo lai. Ughuiklah… lah kajang den mananti jak tadi. Maokok ka maokok jeh..Ko labiah daghi okok mah…” Ajo Malak ko sabana lughuih tabuang. Dek we e, ughuik…iyo ughuik je nyeh. Diughuik e…Digisa
e pungguang jo pinggang Elok sampai sabana segho. Digusuak e kaniang jo kuduak elok elok. Sajadi e wee bakajo. Dek Ajo bakajo sabana basitungkin, segho, ghaso saugo… Ghaso di Makah ghaso e…. Takalok Elok Muna. Bakaghuah wee kalamak an…Kalua ludah baghi e ka banta. Aghi batambah laghuik juo. Agham talak. Indak tajadi apo apo doh. Yo sabana baughuik je nyeh. Sa jam labiah baughuik. Lah bakukuak ayam. Lah ampia subuah aghi. Elok Muna nan takalok tadi mulai gak tajago senek. Dighaso e badan e, dingin ghaso iduang kuciang. Baa kaindak? Samalaman, indak babanang sahalai juo namo e... Untuang jeh kalam. Jadih, kalau caghitoko dibuek bana pilem atau sinetron, indak paghalu disensor lai doh. Itam jeh sadoh alahe…Kalam…Jan kan ughang lain, awak jeh ndak nampak di awak doh.. “Kaaleghaaa…Baa jadi e tadi koh?
Ndak jadi badagham?” kecek ati Elok Muna. Di ghesek e ka suok jo ka kida….Dipanjainyo kasua, mancaghi Ajo Malak, laki e… Kama bwe e kaegha tu…Cigin wee ndak? Di panja-panjainyo taghuih sampai ka tapi tampek tidua… Oh.. Wayyoiiiy…? Elok Muna iyo saghik bacaghuik mantah, Sakaliko, sabana Ampek disabuik e mantah mantah…Labiah duo kali disabuik e angko tu… Ampeeeek…Indak tigo, indak pulo limo doh.… Ampek je nyeh… Baa kaindak…? Taghesek die nan babulu… Babulu kateh kabawah. Jalaih pulo baun e, ndak baun ughang doh… Batumbuang…di balakang e…Angeeek…Dibaenyo maghantak tughun. Diambiak e api api nan disughuak annyo di bawah banta tadi. Kaleghen…Si Kasmaboti bunduang, lalok wee antagho Elok jo Ajo Malak… Antah daghi ma wee masuak kolah? Antah Ajo Malak nan mambao kateh Umah…? Antahlah. Kok dituduh “basiliang kuah…” Nan Ajo Malak iyo lai mamakai saghawa jo baju…Tapi, si Kasmaboti…samo je poloihnyo jo Elok nyeh….Baa lah nan tajadi ko lai….? Wayoiiii…Bala gadang mahhh…Diantak e lah wee dek kalegha lai… Caghito indak paghalu dipapanjang. Ujuang e sabana bakajaan salasai e. Putuih, sagupo banang lapuak. Malam tajadi “Saliang kuah bawuak…” Pagi… Elok lansuang mintak caghai. Talak tigo, ampek atau ,limo…tasaghah di Ajo…Nan jalaih, jajak Ajo Malak diapuih e, dibasuah e jo ayia angek daghi ateh ummah…
22
Kampus
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
Judul Film Indonesia Banyak yang Aneh Zulherman, Jurusan Sendratasik UNP Film-film horor yang vulgar itu kurang berbobot. Bisa berdampak negatif pada remaja-remaja yang belum stabil. Seharusnya film-film tersebut memiliki pelajaran yang bisa kita ambil. Tapi judul-judulnya lumayan kreatiflah untuk industri perfilman Akmal Firdaus, Jurusan SI UPI Film horor dengan judul yang aneh-aneh itu nggak bagus karena mempegaruhi generasi ke depannya. Film-film ini juga bebas dijual padahal dari segi pendidikan nggak bagus film ini seharusnya ditentukan untuk umur berapa dan kalau bisa dibatasi peredaraannya karena hanya menonjolkan sensualisme pemainnnya. Danti Erza Pertiwi, Jurusan Keperawatan STIKES Indonesia Bila kita lihat dari segi pendidikan, kebanyakan film horror Indonesia kurang bermoral soalnya banyak menampilkan adegan yang tidak patut ditonton khalayak umum. Hal-hal yang bermanfaat juga kurang sekali. Tapi dari segi industri, mungkin film horror Indonesia harus seperti itu supaya menang bersaing Nurfadillah, Jurusan Matematika STAIN BUKITTINGGI Film horror Indonesia lumayan menghibur sih meski nggak mendidik. Judulnya yang terlalu aneh itu bikin banyak orang penasaran dan pengen nonton walaupun yang ditampilkan dalam film ini hanya sensualisme pemainnya saja. (Laporan Rizki Diana Rangkuti dan Sisri Wahyuni)
REHAL
Kaya Raya Semenjak Mahasiswa Judul Penulis Penerbit Cetakan Tebal ISBN
: Menjadi Mahasiswa Kaya Raya. : Bunada Supenu : Debe Mustika : 1 Februari 2011 : 160 hlm : 978-602-95327-2-2
APABILA anak sudah menginjak pendidikan di tingkat mahasiswa, orangtua biasanya tak jarang mengeluh karena beban biaya kuliah yang terasa berat karena jumlahnya yang tak sedikit. Apalagi kalau anak yang berada di perguruan tinggi 2 atau 3 orang sekaligus. Kalau kuliahnya di perguruan tinggi swasta akan lebih repot lagi. Uang kuliah yang harus dibayar tiap semester bukan sedikit. Pokoknya benar-benar bagaikan beban berat senggulung batu yang harus berada di pundak orangtua. Demi masa depan si anak, orangtua terpaksa berusaha pontang-panting kian kemari mencari uang. Setia saat yang ada di kepala orangtua, uang kuliah anak, sewa kos anak, biaya makan, beli buku, pakaian dan sejumlah tetek bengek anak lainnya. Si anak, tahunya hanya minta uang. Dia hanya bisa mempergunakan kartu ATM, ketika kantongnya sudah kempes. Begitu uang kurang, langsung hubungi orangtua via HP, dan tak berapa lama kemudian ambil lewat kartu ATM. Enak sekali jadi anak yang sedang kuliah. Bunada Supenu, penulis buku “Menjadi Mahasiswa Kaya Raya” yang diterbitkan Debe Mustika, cetakan pertama Januari 2011, menggugah pintu hati mahasiswa, agar tak keenakan saja minta uang pada orangtua. Dalam buku ini, Bunada Supenu berupaya membongkar rahasia kesuksesan mahasiswa di dunia usaha, sehingga menjadi orang kaya raya semenjak berada di bangku kuliah, tamat pada waktunya dan tak menganggur setelah sarjana. Buku ini mengupas dengan bahasa mudah dicerna, enak dibaca, tentang upaya mengubah kebiasaan mahasiswa yang selama ini hanya bisanya menerima uang dari orangtua, kepada kemampuan membantu orangtua semenjak masih menjadi mahasiswa. Secara runut, Bunada Supenu telah menguraikan sejelasjelasnya dalam buku ini bagaimana agar seorang mahasiswa bisa memulai usaha. Fenomena klise yang selama ini selalu menghambat seseorang dalam memulai usaha, seperti masalah modal, kesempatan yang belum memungkinkan dan seabrek rintangan lainnya, Bunada Supenu mengemukakan kiat-kiat yang harus dipakai seorang mahasiswa agar bisa menabrak hambatan tersebut. Menurut Bunada Supenu dalam buku ini, selama ini bukannya mahasiswa Indonesia tidak mampu memulai, menjalankan dan mengembangkan usaha sambil kuliah, tetapi mereka rata-rata belum ada motivasi untuk melakukannya. Karena semasa kuliah belum tersentak untuk membuka usaha, setelah tamat ternyata lowongan kerja amatlah sulitnya, sehingga setelah jadi sarjana, jadilah mereka sarjana menganggur. Akibat semakin lama pengangguran kian menggunung di negeri ini, muncullah kesan akhir-akhir ini, bahwa perguruan tinggi di Indonesia hanya seakan industri pencetak penganggur yang sangat produktif. Wisuda tak lebih dari sebentuk pengumuman pertambahan pencari kerja saja. Buku ini bagaikan kunci pembuka mata hati mahasiswa untuk memulai usaha, dengan berbekalkan kemauan keras, disiplin kuat, kejujuran dan kesabaran yang tinggi untuk mencapai mimpi besar yang disebut Bunada Supenu,”Pengusaha sukses”. Menurut guru besar, Prof. Dr. Novesar Jamarin, seperti dikemukakan dalam testimoninya pada buku ini, bahwa buku ini penting sekali bagi mahasiswa untuk bisa mandiri dengan menjadi pengusaha semenjak kuliah. Seorang pengusahsa sukses, H. Islamidar, dalam testimoninya pada buku ini mengemukakan pula, bahwa buku ini hadir benar-benar tepat pada waktunya. (Resti Hartika, Pencinta Buku)
Aku (Tidak) Cinta Film Inonesia
Film Indonesia dicinta dan dibenci, sekaligus juga menjadi harapan agar bisa bangkit dan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. “Aku sedih mendengar berita film impor Amerika menarik diri dari Indonesia,” ujar Nurul Zikri, mahasiswa UPI suatu kali. “Itu artinya aku nggak bisa nonton film lagi.” Pernyataannya ini menarik perhatian. Seolah-olah, selama ini film-film yang ada di Indonesia cuma berasal dari luar negeri. Bukankah anak bangsa juga membuat film sendiri? “Aku bosan nonton film Indonesia,” lanjut Nurul Zikri, “Gak bermutu!” Membincang film Indonesia memang menarik. Pada tahun 70-80-an, film-film Indonesia membanjiri pasaran. Film-film semisal Ramadhan dan Ramona, Nagabonar, Cinta di Kampus Biru, Ponirah Terpidana menjadi favorit dan lama hidup dalam perbincangan. Selain film-film cinta, juga hadir film-film laga. Pada masa itu film-film laga semacam Misteri Gunung Merapi yang ‘melejitkan’ nama Mak Lampir, Tutur Tinular dan Brama Kumbara yang berasal dari sandiwara radio, Si Buta Dari Gua Hantu dan Wiro Sableng menjadi warna tersendiri. Film-film yang membangkitkan duka cita semacam Ari Hanggara juga turut diminati. Film-film berbagai genre itu mempunyai penggemar masingmasing dan menjadi box office. Namun, gairah itu perlahan memudar. Puncaknya, mula tahun 90-an, kebanyakan bioskop Indonesia banyak menayangkan film-film vulgar. Era Rahma, mahasiswa UNP mengingat, waktu kecil ia sering lewat di depan bioskop yang hanya memajang poster film panas. “Toko orangtua saya ada di pasar, jadi setiap kali hendak ke toko orangtua, saya selalu lewat bioskop. Waktu itu, kalau bukan film India yang diputar ya film-film begituan,” tuturnya mengenang.Setelah sempat meredup, film-film Indonesia mulai bangkit. Pemantiknya adalah Petualangan Sherina. Semenjak itu makin banyak film-film bermutu Indonesia yang lahir. “Aku suka film Merantau,” ungkap Ezra, mahasiswa Bung Hatta. “Flm itu bercerita tentang filosofi silat Minangkabau. Aku juga suka Laskar Pelangi dan Ayatayat Cinta,” ujarnya Abian, mahasiswa Unand mengaku juga cukup suka menonton film-film Indonesia. “Kalau bagus, aku suka nonton. Misalnya Jamila dan
Sang Presiden,” tuturnya. “Aku juga suka film Laskar Pelangi, Sang Pemimpi dan Sang Pencerah. Flm Merah Putih juga bagus. Sangat heroik. Namun, film-film Indonesia yang seperti itu tidak banyak. Jadi pilihan tontonan juga terbatas,” ujarnya. Lebih jauh ia mengungkapkan, betapa berbedanya filmfilm Indonesia dengan film luar. Contohnya film-film Hollywood. Selalu ada keragaman tema. Ada film yang bercerita soal kehidupan seorang sastrawan, anak jalanan yang jenius, konflik rasial, dan lain-lain. “Ada ratusan film dengan tema beragam. Bandingkan dengan Indonesia. Dari lima film, empat di antaranya berkemungkinan besar memiliki kesamaan tema. Latah!” Budaya latah dalam mengambil tema ini juga disayangkan oleh Nur Azizah, mahasiswa IAIN IB. “Coba lihat film-film di pasaran. Kebanyakan bertema hantu-hantuan dan seronok. Trus, ketika film Ayat-ayat Cinta populer, muncul filmfilm serupa itu. Hanya sedikit film yang berani mengambil tema beda. Misalnya film silat Merantau, atau film tentang pendiri Muhammadiyah, Sang Pencerah.” Ketika ditanya apa yang mereka kehendaki dari filmfilm Indonesia. Nurul Zikri berkata: “Aku ingin film Indonesia seperti film-film luar itu. Temanya beragam. Ada keberanian produser membuat film yang baik dan mendidik. Film Nagabonar Jadi 2 itu bagus, film Laskar Pelangi juga bagus. Tapi jumlah film sepert ini kan sedikit.” Menurutnya, para produser film sebaiknya berhenti membuat flm-film semacam Hantu Puncak Datang Bulan, Tali Pocong Perawan, Suster Keramas, dan yang semacamnya. “Tetapi kalau hanya berharap pada produser film-film itu, tentu sulit,” ujar Era Rahma, “Sebaiknya, kita mulai saja membuat film sendiri yang lebih baik. Di luar negeri sekarang sedang trend film-film independen. Bahkan film-film semacam ini banyak diminati para bintang film terkenal.” Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam IAIN Imam Bonjol Padang, Dodi Putra menambahkan, film luar itu lebih berbobot dari film-film Indonesia. “Penayangan film tersebut
yang seolah-olah bentuk nyata padahal itu tidak. Sebenarnya yang dimainkan dengan sistem komputer dan terkadang jalan cerita (alur) filmnya tidak pernah terbayangkan dipikiran kita karena film-film luar itu dibuat dengan menggunakan teknologi yang canggih,” kata Dodi. Suci Adyani Putri, mahasiswi UNP Jurusan PGPAUD, mengaku menyukai film Harry Potter. Ia mengatakan film luar alurnya bagus dan menegangkan sehingga membuat
penonton jadi penasaran. “Apalagi film-film luar menggunakan teknologi canggih dan ada nilai ilmu pengetahuan di dalamnya. Berbeda dengan film Indonesia yang bergenre horor banyak menayangkan pornografi yang tidak ada unsur pendidikan di dalamnya,” terang Suci. Hal senada dikatakan Yoan Suriyadi Putami, mahasiswa Tetsu Jurusan PGSD UBH. Ia mengaku lebih suka film Indonesia karena sekarang dunia
perfilman di Indonesia sudah akan mencapai puncak kemajuan.“Tetapi disayangkan juga masih ada film-film Indonesia yang tidak ada unsur pendidikannya seperti film horor sensualisme,” katanya menyesalkan. Rizki Diana Rangkuti, mahasiswa Jurusan Jurnalistik mengatakan, industri perfilman Indonesia banyak memperbodoh bangsanya sendiri, seperti film-film Indonesia yang bergenre horor sensualisme. “Itu banyak tersebar di Indonesia yang tidak ada unsur pendidikannya sama sekali sehingga film-film itu tidak berbobot untuk ditonton oleh masyarakat malahan akan merusak masyarakat sendiri,” kata Rizki. Menarik juga ide Rahma. Daripada menggerutui film, lebih baik membuatnya, sebagaimana yang dilakukan berbagai komunitas film independen di Sumatra Barat. Setidaknya, dengan begitu kita sudah berusaha berbuat. Nah, bagaimana dengan kamu. Ingin membuat film juga? (Laporan Mahreen Majida dan Devarisa)
KABAR
UKFF UNP Produksi Film FILM merupakan suatu hal yang menarik karena menantang kreativitas seseorang. Tak heran banyak komunitas dan organisasi film bermunculan, yang kerjanya selain mengapresiasi berbagai film juga memperoduksinya. Salah satunya adalah Unit kegiatan Film dan Fotografi (UKFF) Universitas Negeri Padang UNP yang berada dalam komplek Universitas Negeri Padang tepatnya di jalan Teratai No 5 Air Tawar Barat. Unit Kegiatan Film dan Fotografi (UKFF) ini bertujuan untuk menciptakan sineassineas dan fotografer muda yang berkarakter dan menghasilkan karya yang berkualitas serta mendidik. Organisasi ini merupakan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) termuda yang ada di UNP, berdiri pada tanggal 12 April 2010 dan disahkan pada tanggal 28 April 2010. Didirikan oleh Adit Tobing, Devy Kurnia Alamsyah, Arif Rizki, Julihendra Aciak, Muhammad Yusuf, Siti Khadijah, Setia Budi, Andhika Destika Kagen, Rizki Kurnia, dan Fadli Akbar. Organisasi ini telah melakukan pergantian kepengurusan yang ke-IV dan sekarang diketuai oleh Deni Desva Hendra dengan sekretaris Zulfikar. Ang-
gota UKFF UNP ini berjumlah 17 orang yang berasal dari mahasiswa – mahasiswa jurusan yang berbeda- beda. UKFF ini berkiprah dalam bidang film dan fotografi, anggotanyapun gabungan dari orang – orang yang minat dalam bidang fotografi dan perfilman dan ada juga orangorang yang baru berminat ingin belajar fotografi dan perfilman di UKFF ini. Hampir setahun umur UKFF ini telah mempunyai beberapa karya filmfilm dokumenter, yaitu Belajar Menggambar, Yang Penting Ada dan Sejarah Berdiri UKFF. Sementara film dokumenter yang akan diproduksi adalah Ikan dalam Plastik. Pada 29-30 Maret 2011
mereka melakukan pemutaran film dokumenter yang mereka produksi sendiri Belajar Menggambar di ISI (Institut Seni Indonesia) Padang Panjang. UKFF punya kegiatan rutin setiap minggu yaitu mengadakan pemutaran film, hunting foto, melakukan diskusi tentang bagaimana memproduksi film dan lain-lain. Karena belum punya peralatan produksi sendiri, UKFF menyiasatinya dengan menggunakan kamera kampus UNP. Meski sarana dan prasarana terbatas, namun tidak menyurutkan UKFF untuk terus berkarya menghasilkan filmfilm bermutu yang dapat mengugah hati penontonnya. (Laporan Devarisa)
DEBAT
Film Indonesia Jangan Sebatas Kenangan Andika Adi Saputra,
Rani Agustari,
JURNALISTIK IAIN IB
PENDIDIKAN KIMIA, UNP
FILM merupakan salah satu bentuk media penyampaian informasi berupa gambar dan suara (audio visual). Perkembangan zaman serta canggihnya teknologi, membuat dunia perfilman semakin maju. Teknologi membantu manusia dalam proses pembuatan film, contohnya kamera yang sangat canggih, perlengkapan shooting, visual effect dan lainnya. Industri perfilman Indonesia termasuk cukup maju. Kualitasnya pun baik. Hal ini terbukti dari banyaknya film hasil karya anak bangsa yang diminati oleh masyarakat internasional. Film-film itu ada yang menceritakan tentang legenda, sejarah, horor, komedi, agamis, action dan lainnya. Sayangnya banyak film Indonesia yang tidak memiliki unsur pendidikan. Bahkan ada yang memiliki pengaruh negatif. Film horor Indonesia contohnya. Banyak mengandung adengan panas, bisa dikatakan porno. Film yang menceritakan tentang legenda banyak yang tidak masuk akal. Film drama yang terlalu berbelit-belit membuat kita menjadi bosan. Hal ini membuktikan bahwa meski secara kuantitas meningkat, namun dari segi kualitas masih memperihatinkan. Memang ada beberapa karya anak bangsa yang bagus. Contohya film “Alangkah Lucunya Negri Ini” dan “Laskar Pelangi”. Namun yang seperti ini hanya sedikit kita jumpai. Bila dibandingkan dengan film garapan luar negeri, seperti Amerika (Hollywood). Kualitas film Indonesia masih jauh tertinggal. Contohnya film action Amerika. Properti yang digunakan sangat bagus, special effectnya pun baik. Seolah-olah film itu nyata. Ini membuat film itu memiliki nilai jual yang tinggi. Hal seperti ini belum bisa dicapai oleh Indonesia. Kemampuan kita hanya sebatas merubah manusia menjadi elang, harimau, itupun dengan visual effect yang sangat kasar. Hal ini harus kita perhatikan bersama, agar film Indonesia makin membaik. Dalam hal ini perlu tindak lanjut dari lembaga yang menaunginya.
PERFILMAN Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun 1980-an. Ketika itu, film Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal. Namun, pada tahun 90-an kondisi perfilman Indonesia memburuk sehingga digantikan film Hollywood, Hong Kong, dan Bollywood (India). Hal tersebut terus berlangsung hingga pada tahun 2001 muncullah film yang membawa nafas segar bagi perfilman Indonesia, yakni film Petualangan Sherina yang bertemakan petualangan anak. Selain itu muncul film-film lain dengan tema yang berbeda. Menurut pengamat film dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Zein Mufarrih Muktaf. “Film Indonesia kini semakin berjaya di dalam negeri. Secara kuantitas, jumlah film Indonesia yang diproduksi dari tahun ke tahun cukup signifikan kenaikannya,” katanya. Banyak diantaranya film Indnesia mengangkat budaya daerah, selain itu Indonesia juga diramaikan film-film religi. Film ini selain menambah pengetahuan agama juga dapat memperbaiki akidah masyarakat Indonesia. Juga dijadikan sarana untuk merubah pandangan masyarakat Internasional tentang umat muslim di Indonesia. Tujuannya tentu supaya mereka tahu seperti apa sesungguhnya wajah islam Indonesia itu. Contohnya film religi Sang Pencerah. Film ini akan memperkenalkan wajah Islam Indonesia ke dunia Internasional. Salah satu negara itu adalah Australia. Sang Pencerah akan ditayangkan di 3 bioskop di 2 kota di sana, yaitu, Sydney dan Melbourne. Tidak hanya mengangkat pesan agama tetapi film Indonesia juga membahas isu moral, estetika, etika, sosial dan politik. Dikemas seapik mungkin, membuat penonton dapat mengambil pesan dari film tersebut. Sesuai fungsi utamanya memberikan hiburan, film yang digarap oleh sineas Indonesia juga sarat dengan isu yang berkembang saat itu. Ini menjadikan film Indonesia tidak tertinggal dengan film Hollywood dan tetap mendapat perhatian bagi masyarakat Indonesia maupun internasional.
Halaman terselenggara atas kerja sama Harian Haluan dengan Komunitas Jurnalistik IAIN Imam Bonjol Padang. Penanggung Jawab: Maya Lestari Gf. Grup facebook: Haluan Kampus
Hobi
MINGGU, 3 APRIL 2011 M 29 RABIUL AKHIR 1432 H
23
DEDY IRAWAN
Serunya Bersepeda
Kring-kring goes-goes Kring-kring goes-goes Putar-putar Jakarta, Ancol, Monas…
B
AIT lagu Kring-kring Goes-goes yang dilantunkan Bayu Bersaudara di akhir tahun 80an itu, begitu akrab di telinga kita. Namun, jauh sebelum itu, sebenarnya kegiatan bersepeda sudah lebih dulu menjadi kegiatan yang dilakukan di saatsaat senggang oleh banyak orang. Hal itulah yang sejak dulu diakrabi Dedy Irawan, General Manager Garuda Indonesia Branch Office Padang. “Dari kecil, saya memang sangat suka bersepeda,” kata pria kelahiran Jakarta, 29 Januari 1970 ini mengawali kisahnya. Dibesarkan dari keluarga
pegawai negeri sipil, anak ke lima dari enam bersaudara ini menyebutkan, hobinya bersepeda mulai tumbuh saat ia menginjak bangku SMP di SMP Negeri 34 Jakarta. “Saat itu, lagi musimnya orang-orang bersepeda. Nah, saya di sekolah juga punya kelompok yang gemar bersepeda itu,” kata Dedy yang sejak SD hingga menamatkan kuliahnya di Jakarta. Saat duduk di bangku SMP Negeri 34 Jakarta itu, Dedy baru memiliki sepeda jenis BMX, sebuah merk sepeda yang cukup bergengsi bagi anak-anak sebayanya. “Saya sering melakukan kegiatan ekstrim seperti jumping bersama kawan sekolah. Kami bersepeda bersama-sama, kemudian di jalan melakukan jumping. Waktu itu tak ada rasa takut, yang ada hanya rasa happy,” katanya mengenang saat indah di SMP tersebut. Menginjak SMA, Dedy melanjutkan pendidikannya ke SMAN 80 Jakarta. Di sini, hobinya mulai sedikit meningkat. “Saya lebih suka
motor. Bersama kawan-kawan yang sehobi, kami sering adu balap, ngebut di sirkuit Ancol. Meski tak pernah meraih juara, tapi kami semua senang. Namanya juga masih sangat muda,” katanya sambil tersenyum. Kegiatan bersepeda dan balap motor ini akhirnya terhenti sementara, tatkala setamat SMA Dedy yang tinggal di daerah Kemayoran, lebih tertarik untuk bekerja di dunia penerbangan. “Kebetulan rumah saya kan dekat sekali dengan Bandara Kemayoran. Melihat pesawat setiap hari bolak-balik dari dan ke bandara itu, saya jadi sangat tertarik untuk bisa terbang ke manamana secara gratis. Jalan satusatunya, tentu bekerja di sebuah maskapai penerbangan,” kata suami dari Lidya, 41, ini. Begitulah, setahun setelah tamat SMA, tepatnya tahun 1990, kebetulan perusahaan penerbangan Garuda Indonesia membuka lowongan untuk bekerja di sana. Pria yang memiliki tinggi badan 180 cm ini, diterima di sana. Totalnya hanya 14 orang yang diterima dari sekitar 6000 pelamar saat itu. Pertama, ia ditempatkan sebagai staf reservation & ticketing di Jakarta. Empat tahun kemudian, tahun 1994, ia ditunjuk menjadi supervisor di kantor penjualan Jakarta. Karirnya terus menanjak, seiring dengan ditunjuknya ia menjadi sales representatif di tahun 2000, tak lama setelah ia menamatkan kuliah di STIE Jakarta (1999). Karena kepintarannya, ia ditunjuk menjadi Account Manager yang mengurus urusan corporate account tahun 2004. “Tugas saya saat itu adalah mencari customer dari kalangan corporate,” kenangnya. Dewi Fortuna sepertinya terus mengikuti pria pekerja keras ini. Tahun 2008, ia ditunjuk sebagai Sales & Marketing Manager di Kantor Cabang Garuda Jakarta. Hingga akhirnya, Oktober 2010, ia dipercaya menjadi General
Manager Garuda Indonesia Branch Office Padang, hingga saat ini. Kala bekerja di Garuda inilah, hobi lamanya kembali muncul. Ia sering main sepeda sendirian, saat punya waktu luang. “Saya sering bersepeda sendiri ke Bogor, Jati Asih (Bekasi) atau ke Sentul,” lanjutnya. Bagi bapak dua anak ini, Lady, 15, dan Pedro, bersepeda selain menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan (berolahraga sambil menikmati lingkungan sekitar), bisa mengontrol diri sendiri (kalau terasa lelah, istirahat dulu), juga berfungsi untuk mengurangi polusi udara yang timbul dari kendaraan bermotor. “Kalau di Jakarta, sudah ada jalan khusus untuk pengendara sepeda. Pada hari-hari tertentu mereka bersepeda ke kantornya,” kata Dedy sambil menyebutkan tak ada salahnya Sumbar juga meniru hal tersebut. Tentunya, selain didukung fasilitas jalur khusus pengendara sepeda, di kantornya juga ada fasilitas kamar mandi, sehingga karyawan bisa segar lagi setelah mandi begitu sampai di kantor. Kebetulan sekali, Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar serta beberapa pejabat lainnya ternyata adalah pencinta sepeda. Mereka tergabung dalam sebuah klub bernama Apache. Selain beberapa pejabat Garuda, di Apache juga ada beberapa profesi lainnya, baik dari kalangan pengusaha maupun pengacara. “Salah seorang anggotanya adalah pengusaha mobil mewah Ferrari. Kemudia juga pengusaha penyedia spare parts pesawat dan ada juga artis kenamaan Leroy Osmani,” papar Dedy tentang awal kebangkitannya kembali untuk bersepeda. Bersama Apache, Dedy sering berkeliling ke lokasilokasi yang menarik. Di antara lokasi yang sering mereka kunjungi adalah Sentul, Gunung Pangrango, Rindu Alam dan Puncak. Dan pada bulan Ramadhan, saat week end, hari Jumat malam, biasanya ia bersama beberapa pejabat Garuda dan karyawan lainnya pencinta sepeda di perusahaan itu, suka bersepeda malam setelah tarawih, mengitari Jakarta. “Aktivitas itu diakhiri dengan sahur bersama pada Sabtu dini harinya,” lanjut pria yang selalu memilih sepeda ukuran L untuk ukuran sepedanya. Pindah ke Padang Saat pindah ke Padang, ternyata tak sulit bagi Dedy menemukan komunitasnya. “Kebetulan di Garuda Padang, kami punya kelompok sendiri yang diberi nama Garuda Club Cycling Community. Setiap minggu pagi, kami suka bersepeda bersama-sama keliling Pantai Padang, jembatan Siti Nurbaya, atau lokasi-lokasi lain, dengan menggunakan sepeda yang diberi logo Garuda Indonesia,” lanjutnya. Selain itu, ia juga punya beberapa teman sehobi yang rutin setiap minggu untuk bersepeda. “Saya sangat suka
bersepeda di Sumbar, karena tantangannya lebih berat. Beberapa waktu lalu, rombongan kami dari Bike to Work cabang Padang berjumlah 35 orang mencoba ke Payakumbuh, ke Harau. Mulai start dari depan Ramayana Payakumbuh, kemudian masuk ke jalan-jalan kecil, naik gunung turun gunung yang medannya sangat berat, baru sampai ke Harau sore harinya. Pukul 07.30 WIB kami mulai goes (mengayuh sepeda), dan sampai di harau pukul 16.30 WIB. Ketika kami lihat, di peta, ternyata kami sudah naik turun tiga bukit, dengan jarak tempuh sekitar 75 km,” kenangnya. Pengalaman itu baginya sangat menarik, karena tantangan yang sangat berat. “Saya tak menyangka medannya seberat itu. Padahal saya bawa minumnya terbatas sekali, untung ada peserta yang menampung air terjun, itulah yang kami bagi-bagi. Saya juga berterimakasih atas kebaikan seorang penduduk yang memberi buah jambunya, saat kami sedang kehausan,” tuturnya sambil tersenyum. Kalaupun sempat kram di jalan, sebagai seorang bikers, Dedy juga punya persiapan obat-obatan. “Biasanya saya sering membawa Counterpain, untuk pereda kram kaki,” tambahnya. Selain ke Payakumbuh, Dedy juga menyukai suasana alam di berbagai daerah di Sumbar. Beberapa lokasi yang pernah dijelajahinya adalah Bukittinggi, Padangpanjang serta Batu Busuk. “Kalau sudah mengayuh sepeda, biasaya lelah sudah tak terasa. Sebab, saya sangat menikmati perjalanan dengan melihat alamnya yang indah dan sebagainya. Kalau terasa lelah sekali, istirahat sebentar, atau melihat
BUKA TIAP HARI Jam 08.00-22.00 WIB HARI MINGGU/BESAR TETAP BUKA Hp. 081374058709 atau sms aja Pasti dibalas
lokasi yang bagus untuk berfoto, kami juga sering berfoto,” tambah pemilik sepeda merk Giant dan MTB ini. Untuk hobi bersepeda ini, Dedy juga tak perlu menganggarkan biaya khusus. Ia juga tidak terlalu suka mengikuti model-model terbaru sepeda. Baginya, yang penting sepeda itu berukuran L, dan nyaman untuk dikendarai. Tentunya, dilengkapi dengan helm, sarung tangan, dan atribut lainnya yang khusus agar perjalanan tersebut dapat ditempuhnya dengan nyaman. “Paling mahal sepeda saya merk Giant itu, harganya saat dibeli setahun lalu Rp8,9 juta. Kemudian, yang sepeda lipat Rp3,5 juta,” paparnya. Sekali sebulan, sepeda itu dimasukkan ke bengkel, untuk
PENGOBATAN
ORIENTAL MEDICINE BP. DR.TM. MUHAMMAD,NSR,HS
di stel dan diservis, agar tetap nyaman mengendarainya. Tentang keluarga, menurut Dedy, istri maupun kedua anaknya sangat mendukung kegiatannya. “Meski mereka tak ikut bersepeda, tapi kalau saya bersepeda ke luar daerah, mereka kan bisa jalan-jalan atau pergi ke tempat rekreasi di dekat sana sambil menunggu saya. Jadi tak ada masalah. Apalagi, ini adalah olahraga yang menyehatkan,” lanjutnya. Selain rajin bersepeda, Dedy ternyata juga punya kebiasaan lain, jalan pagi tiap minggu keliling komplek perumahan tempatnya tinggal, di kawasan Lapai. “Untuk sehat tak perlu mahal kan. Bersepeda dan lari pagi cukup untuk itu,” tuntasnya. (h/atviarni)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Pasar Baru II No. 49 A RT.02 RW.II Kel. Kampung Jao Kec. Padang Barat-padang ( Jl. Ratulangi +50M dari Radio Arbes FM)
MENGOBATI SEGALA MACAM JENIS PENYAKIT LUAR DALAM, BARU LAMA MAUPUN KRONIS Kami mengobati segala macam/jenis penyakit dengan menggunakan bantuan terapi Timur-Barat dan Ramuan Obat Alami yang telah dipakai hampir seluruh bangsa di dunia. Bahkan kini telah diuji oleh pakar/Ahli secara klinis terbukti aman,ampuh, manjur mujarab serta tidak menimbulkan efek samping sama sekali!!!!. Anda menderita penyakit yang tertulis di daftar atau tidak disini segeralah ke alamat kami !!! Isyaallah kami siap membantu dan menunggu kedatangan Anda. Kulit muka anda keriput ???Kami juga menyediakan ramuan kecantikan (Obat Awet Muda) Air muka anda bisa terlihat lebih muda puluhan tahun dari usia sebenarnya. Kami juga kerjasama dengan Prof. DR. Hembing Wijaya Kusuma dan Prof. DR. Nurdin Ibrahim dalam meramu (meracik) ramuan-ramuan kami sangatlah profesional (berpengalaman)
UNTUK UMUM AWET MUDA LUMPUH/STROKE KURAP PANU BELUM PUNYA ANAK DARAH KOTOR KENCING MANIS LEKEUMINIA TUMOR/KANKER ALERGI GONDOK/POLIP GANGGUAN SARAF HERNIA/T.BOROK STRESS/GELISAH MAAG/ULU HATI TELAPAK KAKI TANGAN BAU BADAN/MULUT BERKERINGAT JERAWAT/BISUL KANKER PAYUDARA MATA KATARAK/RABUN
HUB: HP 081374058709 VARISES/A. URAT PLEK HITAM DI WAJAH SEX DINGIN LK/PR AYAN/EPILEPSI KULIT BELANG PILEK MENAHUN INGIN GEMUK/LANGSING AMBIEN/WASIR SAKIT GIGI K.BATU/GINJAL
ASTHMA/S.NAFAS TBC BATUK DARAH SYPILIS/R.SINGA RHEUMATIK/ENCOK LIVER/S.KUNING DARAH T/RENDAH AMANDEL JANTUNG KORONER EXIM/GATAL-GATAL BATUK DARAH
PARU BOCOR TELINGA BERAIR TELINGA BERNANAH LEPRA/KUSTA KEPALA SAKIT SUSAH TIDUR DIARE/DISENTRI SEMBELIT/SINUSITUS MIMISAN DLL
Ingat!!! Jangan salah pilih, pengobat alternative Oriental Medicine, kalau ragu-ragu boleh dicoba-coba dulu, kalau berkhasiat baru berobat. Biaya obata hanya Rp. 1000,- semacam obat untuk sekali minimum!!!(Paling Mahal Dari Rp 5.000,- sampai Rp. 15.000,- Perhari minum obat) Pemeriksaan dan konsultasi di kenakan biaya Rp. 10.000,- atau boleh juga semampu anda kecuali Khusus pria/wanita dan penyakit parah/kronis lainya tapi boleh juga negonego. Kami juga menyediakan Ramuan obat sendiri tidak perlu menunggu lama obat langsung tersedia!!!
CAHAYA MANDIRI
PENGOBATAN REFLEKSI UNTUK PRIA & WANITA
IZIN USAHA NOMOR : 503.1972/SITU/EK-VIII/2006 295 IZIN YANKES/DKK/V/2007
PENGOBATAN TRADISONAL IBU NENENG PIMPINAN
Melayani : = Pijat Kesehatan = Lulur = Mandi Susu (Khusus Wanita) = Dan lain-lain
Buka Jam 08.00 - 19.00 WIB IZIN PARIWISATA 188.45.42/PP/SK-DIPARBUD/IU.SL/2007
Alamat : Jl. Ujung Belakang Olo No. 29, Padang
KHUSUS PRIA
KHUSUS WANITA
Impoten/lemah syahwat (syahwat mati bisa hidup kembali) memperbesar zakar/alat vital, mani encer, dll) semua penyakit lama, parah, kronis, menahun
Memperbesar/memperindah Payudara, merapatkan vagina, (bisa seperti perawan lagi) Pektay, keputihan, terlambat bulan, dll. Semua penyakit lama, parah, kronis, menahun
Sebenarnya separah apapun penyakit yang kita derita ada obatnya, sebab zat yang menurunkan penyakit juga menurunkan obatnya. Hanya kita sajalah tempatnya lalai dan lemah, tidak yakin, malas berobatg, ragu-ragu,, tidak sabar ingin cepat-cepat sembuh dan lainya. Lihat dan bacalah sejarah dari mulai manusia pertama diciptakan sampai dengan setengah dan satu abad yang lalu. Penduduk seluruh dunia belum mengenal obatobat campuran kimia, tapi selalu menggunakan obat-obat ramuan alami. Orang sehat-sehat, kuat-kuat, panjang umur dan tak pernah terdengar penyakit yang tak bisa tertolong lagi. Cobalah lihat sekarang ini obat dan peralatanya canggih lagi modern. Ada yang salah bedah. Maal praktek, ada penyakit yang divonis tak ada obatnya lagi. Ada pasian yang diramal disini hidupnya beberapa hari lagi dan tidak ada manfaatnya dicerita panjuang lebar sendiri. Nah! Pastikan jangan tunda lagi mari kembali keramuan obat alami segeralah ke alamat kami sebelum terlambat!!! Kami siap menolong anda dengan ramuan asli kami!!! Yang namanya pengobatan alternative dan mengaku-ngaku menggunakan obat ramuan saat ini sangatlah banyak dan mungkin cukuplah mebingungkan kita semua. Ada yang menawarkan cukup sekali berobat penyalitnya langsung sembuh beberapa hari lantas angkat kaki ada yang ambil uang ratusan dan jutaan. Ada yang bikin nama aneh-aneh dan masih ada trik-trik dan lainya. Hanya untuk mengeruk keuntungan mereka semata bahkan mungkin dengan ulah merekalha dimata anda sangat terpuruk citra pengobatan ramuan alami saat ini. ingat jangan samakan pengobatan Oriental Medicine dengan lainya kami juga sediakan obat ramu dan racik sendiri. Ramuan-ramuan langsung bisa dibawa pulang. Ngomong-ngomong soal obat ramuan alami pasti biayanya sangatlah murah. Kami tidak asal tulis murah. Buktikanlah ke alamat kami!!!konsultasi dan Tanya-tanya dulu!!!Cuma Pemeriksaan saja dikenakan biaya Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah)
Insya Allah kami juga menobati penyakit non fisik (batin) digunaguna santet. Usaha macet, jodoh, pemanis, mental ada gangguan akibat obat-obat terlarang. Ingin rumah tangga rukun anak-anak cepat cerdas dan lainya.
Alamat sangatlah mudah semua buskota/semua kendaraan yang melewati Jl. Ratulangi +50 m dari Radio Arbes FM. Lihat Plang pengobatan Oriental Medicine. Minta Turun di Jl. Pasar baru
PRAKTEK BERIZIN, MENETAP DAN TIDAK TUTUP-TUTUP LAGI, CATATLAH ALAMAT INI BAIK-BAIK, KAPAN-KAPAN PERLU BISA DIPERGUNAKAN
24
MINGGU, 3 APRIL 2011 M / 29 RABIUL AKHIR 1432 H
Manis Gula Sungai Naniang
Nagari Sungai Naniang terletak di kecamatan Bukit Barisan, sekitar 50 km arah utara Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Negeri yang berada di lintas khatulistiwa itu bercuaca sejuk.
D
I samping bertani dan beternak, hampir seluruh penduduk Sungai Naniang menggantungkan hidup dari usaha menyadap nira. Sehingganya hampir tiap penduduk Sungai Naniang menanam pohon nira di sela ladang-ladang mereka. Menyadap nira dilakoni untuk menutupi kebutuhan sehari-hari sebelum panen tiba. Pekerjaan menyadap pohon nira adalah pekerjaan yang lebih cepat menghasilkan uang dari pada pekerjaan bertani lainnya. Pagi itu Buyung telah menyeduh kopi, membakar rokok mengusir dingin. Ia akan menyadap nira, sebelum membersihkan ladang dari siangan, sebelum memberi makan kerbau.
Sang istri akan membantu Buyung menuangkan adonan gula itu ke dalam cetakan yang telah disediakan. Cetakan terbuat dari potongan bambu. Setelah dituang ke dalam cetakan, getah nira yang sudah dimasak itu akan didinginkan sekitar dua jam. Setelah mengeras, gula aren telah siap untuk dikemas. Buyung tua akan dengan lega menghisap rokoknya, sembari menyaksikan sang istri mengemas gula-gula aren dengan pelepah pinang yang telah mengering. Sebentar lagi matahari akan tenggelam di ufuk sana. Sang istri akan menjual gulagula aren itu ke cukongcukong. Gula aren dari Sungai Naniang sanggup menutupi kebutuhan gula di Sumatera Barat bahkan dipasarkan hingga Pulau Jawa.
Foto dan Teks Fatris MF
Menuju Keluarga Sakinah DEVY KURNIA ALAMSYAH-LIA PRIMA SRI INDAH
“Akhirnya Kau Kupanggil Istri”
Alhamdulillah ... akhirnya kau kupanggil istri. Kalimat itu tertulis di dinding Facebook Devy Kurnia Alamsyah pukul 13.00 WIB Sabtu (2/4). Banyak komentar, menulis ucapan selamat, sumbang saran, dan mendoakan menjadi keluarga bahagia. Putra pasangan Drs Cepi Yusruan Alamsyah, MPd dan Drs Ade Intan Nurcahaya, MM ini menyunting Lia Prima Sari Indah, putri pasangan Drs H Alizamar MPdKons dan Hj Fariyetti. Penantian panjang sebelum akhirnya mereka bersepakat mengakhiri masa lajang. Perjalanan cinta mereka bermula di jurusan Bahasa Inggris Universitas Negeri Padang (UNP), dalam sebuah proses kreatif. Apik, begitu pria pengagum Tan Malaka ini disebut—sedang membuat film berjudul The Brich. Indah terlibat
di dalamnya. Film ini mengangkat kisah anak jalanan yang nongkrong di jembatan Minang Plaza. Film tersebut selesai, tapi cinta mereka baru saja dimulai. Mereka sedang membuat kisah berdua dengan tinta emas, sampai menamatkan perkuliahan. Kisah selanjutnya Apik memilih merantau, kebiasaan masyarakat Minangkabau yang ia peroleh di Padang Panjang. Apik memilih Universitas Indonesia (UI) untuk menuntut ilmu. Nun jaun di seberang, ia meninggalkan Indah, yang selalu ia sebut kekasih yang hati ini masih dimilikinya. Sementara kekasih yang hati ini masih dimilikinya itu memilih bekerja di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang. Meski ada jarak, namun cinta di hati mereka terus terjalin. Lambat laun, waktu
membuktikan, mereka kembali bersatu. Kali ini, atas rahmat Allah SWT, mereka bersatu dalam pernikahan. Bersatu untuk keabadian. Akad nikah telah dilaksanakan pada 2 April 2011 di Kompleks Bunda Permai I Blok C No 20 Gantiang, Koto Tangah. Dilanjutkan Minggu (3 April 2011) dengan acara resepsi pernikahan di GOR UNP Kampus Air Tawar, Padang. Di hari bahagia itu, Apik dan Indah menerima kado istimewa dari para sahabat, sebuah buku: Dongeng April: Sebuah Kado Pernikahan Devy Kurnia Alamsyah dan Sahabat. Buku ini dirangkum dari tulisan para sahabat. Selamat menuju keluarga sakinah. Foto dan Narasi Andika D Khagen & Suswinda Ningsih
PENGANTAR Peristiwa unik dan lucu memang momen penting dalam perjalanan hidup manusia. Dan tentu sering juga luput dari perhatian kita. Foto-foto ini merupakan koleksi foto-foto lucu, unik, langka dan menarik yang terjadi di sekeliling kita tanpa rekayasa digital. Kami menerima foto-foto kiriman dari pembaca dan menyuka fotografi. Foto yang dikirim tentu harus karya asli, karya sendiri dan waktu pemotretan tidak lebih dari 3 tahun. Foto dikirim dengan format jpg dilengkapi nama, alamat, nomor telepon/hp, waktu dan lokasi pemotretan serta keterangan foto. Foto yang memenuhi kriteria akan dimuat di Resolusi yang hadir setiap Minggu. Tiga foto terbaik akan dipilih dan diberi hadiah menarik tiap bulannya. KIRIMKAN HASIL BIDIKAN LENSA ANDA EMAIL HALUAN_UNIK@YAHOO.COM ATAU DIKIRIM MELALUI PESAN DI FACEBOOK HALUAN UNIK.