EDISI : 060 TAHUN LXIII
MINGGU 03 JULI 2011 M / 02 SYA’BAN 1432 H
HARGA ECERAN
Rp2500
HARI INI TERBIT 24 HALAMAN
SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI
TOLERANSI SELAMA SEPEKAN
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. (QS An Nuur ayat 27)
SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA
04.51 12.20 15.46 18.26 19.41
WIB WIB WIB WIB WIB
Gebu Minang Harus Direstorasi GEBU MINANG tak lebih seperti organisasi anak nagari. Tak begitu jelas apa yang dikerjakan dan yang dikoordinasikan dengan organisasi rantau lainnya. Lembaga ini perlu direstorasi dan reformasi total. Sementara, banyak harapan ditumpukan kepada lembaga ini. Akhirnya, pengurus Gebu Minang menjadwalkan digelarnya Musyawarah Besar (Mubes) V Gerakan Ekonomi dan Budaya (Gebu) Minang, kendati sebelumnya sempat terkatungkatung, pada 8-10 Juli 2011 di kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang. Dalam lima tahun terakhir, saya melihat Gebu Minang telah kehilangan legitimasi sosial dari berbagai organisasi-organisasi kemasyarakatan Minangkabau, yang seyogianya merupakan akar gerakan dari Gebu Minang itu sendiri. Bahkan untuk beberapa kasus, kita melihat Gebu Minang justru menjadi sumber konflik tersendiri dengan berbagai kekuatan Minangkabau, baik yang bersifat individu maupun kelembagaan. Hal ini semakin memperlemah legitimasi sosial Gebu Minang. Di samping itu, kepengurusan Lembaga Gebu Minang dalam lima tahun terakhir kesannya hanya didominasi oleh segelitir pengurus dan mengelolanya dengan cara yang kurang terbuka. Bahkan, sering juga mencuat isu bahwa Lembaga Gebu Minang akan dijadikan “kuda tunggangan” untuk kepentingan politik dari pimpinan Gebu Minang yang ingin mendapat posisi politik tertentu di negeri ini. Isu ini cukup sering terdengar, dan upaya menyeret Gebu Minang ke arena politik praktis merupakan salah satu sumber yang menyebabkan semakin melemahnya legitimasi Gebu Minang di mata masyarakat Minangkabau.
Truk Muatan Lebih Didenda
ADREVIA RAMADONA
PENGUSAHA TRUK dan sopir merasa keberatan penerapan pembatasan tonase tinggi yang dimulai sejak Jumat (1/7) lalu. Mereka mengaku pendapatannya turun sebesar 60 persen. Pemerintah hanya memberi toleransi sepekan ke depan dengan mengenakan denda tilang Rp250 ribu. Setelah disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
PADANG, HALUAN — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memberikan toleransi bagi truk bermuatan lebih yang melintas di jalan nasional Sumbar. Mereka tidak disuruh kembali ke daerah asalnya dan tidak pula harus membongkar kelebihan muatannya, tetapi dikenakan denda maksimal sebesar Rp250 ribu saat masuk di Jembatan Timbang Oto (JTO). Toleransi ini berlaku selama
sepekan, dan setelah itu akan dievaluasi lagi untuk penerapan aturan larangan muatan berlebih. Pertimbangannya, truk bermuatan berlebih yang ditertibkan memarkir kendaraannya di pinggir jalan sehingga menimbulkan kemacetan. Kondisi ini dapat membahayakan pengguna jalan lainnya karena dinilai rawan kecelakaan. Bersambung ke Halaman 11
Pemburu Landak Hilang di Timpeh
DHARMASRAYA, HALUAN — Selama dua hari Bani (40) hilang di kebun saat mencari landak di Jorong Sungai Pinang, Nagari Timpeh, Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya. Warga Nagari Timpeh itu seharihari bekerja mencari landak dengan cara memasang perangkap. Sejak hari Jumat (1/7) pukul 10.00 WIB, Bani berangkat ke perkebunan kelapa sawit dari rumahnya. Namun sampai sore harinya belum juga pulang, bahkan hingga Sabtu sore Bani masih belum diketahui keberadaannya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dharmasraya, Eryson Sabtu (2/7) via telepon seluler
mengatakan, Bani pemburu landak itu telah dua hari hilang di kebun saat ia memasang perangkap landaknya, “Sebanyak 10 orang tim kami bersama masyarakat setempat telah dikerahkan untuk membantu menemukan Bani, namun setelah dua hari pencarian dilakukan, Bani tak kunjung ditemukan. Tim SAR telah menyisir wilayah perkebunan di daerah dimana korban memasang perangkap landaknya. Tim bersama masyarakat dalam pencarian tersebut tidak mengalami kendala, dan cuaca pun cukup bersahabat. “Sayang, Bani belum juga ditemukan,” kata Eryson. Bersambung ke Halaman 11
HASWANDI
MAARAK JAMBA — Sejumlah bundo kanduang, maarak jamba saat pembukaan Festival Siti Nurbaya di kawasan Taman Budaya Sumbar, Sabtu (2/7). Iven perdana terbesardi Kota Padang ini akan berlangsung hingga 9 Juli 2011 mendatang.
FESTIVAL SITI NURBAYA DIBUKA
Makan Bajamba tak Sesuai Rencana PADANG, HALUAN — Festival Siti Nurbaya Kota Padang, yang baru pertama kali digelar, berlangsung meriah. Festival ini dibuka oleh Mumun Muslim, Dirjen Nilai Budaya, Seni dan Film dari Kementerian Budaya dan Pariwisata (Kemenbudpar) bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Sumbar Burhasman Bur serta Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, yang ditandai dengan pemukulan Gandang Tasa, Sabtu (2/7), di depan Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat. Bersambung ke Halaman 11
PEMALSUAN DOKUMEN
HIMPUNAN MAHASISWA Indonesia (HMI) Sumatera Barat bersama dengan pedagang melakukan aksi demontrasi di ke Balai Kota Padang. Mereka menolak pembongkaran kios-kios darurat dan penampungan, Sabtu (2/7). Aksi ini berjalan damai. DENI PRIMA
BAKOR PADANG DAN LAKM
Tolak Pemberian Gelar Adat
JAKARTA, HALUAN — Badan Koordinasi Ikatan Keluarga (Bakor IK) Kota Padang dan Lembaga Adat dan Kebudayaan Minang (LAKM) di Jakarta menolak dengan tegas pemberian gelar adat oleh Kerapatan Adat Nagari (KAN) Delapan Suku Padang kepada Feryanto Gani dengan Gelar Sutan Rangkayo Nan Mudo dan Wi Hook Cheng (Setia Budi) dengan gelar
Datuak Rajo Putiah. sah, Sekretaris Umum “Pemberian gelar kepada LAKM, Azmi Datuk Bagindo nonmuslim tidak pada tem- juga menentang keras pempatnya. KAN harus mencabut berian gelar kepada kedua kembali pemberian gelar tokoh Tionghoa Padang tersetersebut dan yang menerima but. “Beliau-beliau itu bukan harus mengembalikannya. Ini orang Minang, tetapi adalah namanya jalan sudah diasak warga Sumatera Barat. Yang urang lalu,” kata Ketua disebut orang Minang adalah Umum Bakor IK Padang orang yang memeluk agama Zulhefi Sikumbang kepada Islam. Haluan di Jakarta, kemarin. Dalam kesempatan terpi- Bersambung ke Halaman 11
Panji Gumilang Tersangka
JAKARTA, HALUAN — Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang resmi menjadi tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen. Panji Gumilang pada hari Senin (4/ 7) akan kembali diperiksa oleh penyidik Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri
dengan status sebagai tersangka. "Saudara Panji Gumilang rencananya akan dipanggil lagi Senin, 4 Juli 2011 dengan seorang stafnya, akan dipanggil sebagai tersangka, stafnya bernama AH," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar
di Jakarta, Sabtu (2/7). Panji dijadikan tersangka terkait dugaan pemalsuan akta otentik sebagaimana yang dilaporkan oleh mantan Menteri Peningkatan Produksi Negara Islam Indonesia (NII), Imam Supriyanto. "Sebagaimana yang dilapor-
kan saudara Imam, dimana dia merasa bahwa ada surat pengunduran dirinya yang sebenarnya tidak dia tandatangani, oleh karena itu ada dugaan pemalsuan tanda tangan yang bersangkutan," kata Boy.
Bersambung ke Halaman 11
Presiden Minta Pramuka Dorong Deradikalisasi TELUK GELAM, HALUAN — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta Gerakan Pramuka untuk terus melakukan revitalisasi dari segi kegiatan dan juga pendidikan karakter bangsa sehingga dapat mencegah radikalisasi dan kekerasan serta penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda. “Perkokoh peran Gerakan Pramuka sebagai bagian sistem pendidikan nasional. Jadikan Gerakan Pramuka pelindung kaum muda dari kekerasan radikalisme teroris dan penyalahgunaan narkoba,” kata Presiden saat membuka Jambore Nasional (Jamnas) Gerakan Pramuka di Teluk Gelam,
PRESIDEN SUSILO Bambang Yudhoyono (kiri), didampingi Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin (tengah) dan Ketua Kwartir Nasional Pramuka, Azrul Azwar (kanan) menekan tombol tanda dimulainya Jambore Nasional Pramuka Penggalang, di Teluk Gelam, Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan, Sabtu (2/7). Sebanyak 18 ribu pramuka penggalang dan 100 pandu luar negeri mengikuti perkemahan di Teluk Gelam. ANTARA
Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan, Sabtu (2/7). Presiden mengatakan sejak
dicanangkannya gerakan revitalisasi bagi Pramuka pada lima tahun yang lalu ia melihat sudah cukup banyak perkembangan
dari upaya tersebut antara lain peningkatan jumlah anggota, Bersambung ke Halaman 11
Tertipu Lewat Facebook
PADANG, HALUAN — Waspadai tawaran barang-barang melalui jejaring sosial facebook, sudah cukup banyak korban berjatuhan. Terakhir, Rini Oktaria Siska (21) mahasiswi yang beralamat di Korong Gadang, Kecamatan Kuranji, Padang mengaku korban penipuan melalui facebook. Peristiwanya terjadi, Kamis (30/ 6) sekitar pukul 10.37 WIB. Merasa tidak senang dengan perbuatan pelaku, akhirnya korban melapor ke Polresta Padang dengan LP/1093/K/VII/ 2011-Resta. Dari kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp3,1 juta. Menurut keterangan korban, penipuan ini berawal ketika terlapor mencantumkan pada blog di Facebook tawaran untuk menjual dua buah laptop merk Acer dan Sony Vaio. Karena merasa penawaran tersebut menarik, korban akhirnya menerima tawaran tersebut. "Saya kemudian menghubungi pelaku lewat sms ke nomor 083856575554 atas nama CV Anugra Pratama. Kemudian, Di Halaman 6
Bersambung ke Halaman 11
2
Laporan Utama
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
JELANG MUBES V
Lembaga Gebu Minang Harus Direstorasi
GEBU Minang tak lebih seperti organisasi anak nagari. Tak begitu jelas apa yang dikerjakan dan yang dikoordinasikan dengan organisasi rantau lainnya. Lembaga ini perlu direstorasi dan reformasi total. Sementara, banyak harapan ditumpukan kepada lembaga ini. Akhirnya, pengurus Gebu Minang menjadwalkan digelarnya Musyawarah Besar (Mubes) V Gerakan Ekonomi dan Budaya (Gebu) Minang, kendati sebelumnya sempat terkatung-katung, pada 8-10 Juli 2011 di kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang. Kepastian itu disampaikan Amri Aziz, Ketua Steering Committee (SC) Musyawarah Mubes V Gebu Minang beberapa waktu lalu kepada Haluan. Diperkirakan pada pembukaan Mubes dihadiri oleh 800 anggota, dan yang ikut Mubes sebagai peserta sekitar 300-400 orang yang akan digelar pada 8-10 Juli 2011 di ISI Padang Panjang,” kata Amri Aziz bersama dengan R Ermansyah Jamin Datuak Tanmaliputi, Wakil Dewan Penasihat Gebu Minang.
Agenda Mubes, katanya, selain memilih ketua umum, juga periode 2011-2016, juga agenda untuk mengubah Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) serta pertanggung jawaban pengurus lama. Ermansyah Jamin menambahkan, Gebu Minang adalah organisasi nirlaba (organisasi sosial). Karena itu, hanya orangorang yang berjiwa sosial tinggi yang akan berminat. Hal itu bukan menandakan tidak ada dari anggota Gebu Minang yang tidak mampu untuk memangku jabatan ketua. “Kalau yang mampu itu banyak, mungkin yang memiliki kemauan yang kurang,” tuturnya. “Panitia Mubes mengalokasikan dana sebesar Rp900 juta untuk menyelenggaraan
EDY UTAMA, BUDAYAWAN
Legitimasi Gebu Minang Semakin Lemah SECARA umum Lembaga Gebu Minang, yang awalnya berarti Gerakan Seribu Minang dan kemudian berubah menjadi Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang, sepertinya sudah kehilangan momentum sebagai top organisasi Minangkabau di rantau. Banyak orang mulai ragu, apakah Gebu Minang masih mungkin memberikan kontribusinya terhadap kemajuan masyarakat Minangkabau baik di rantau maupun di kampung, yang menjadi cita-cita awal berdirinya lembaga ini. Dalam lima tahun terakhir, saya melihat Gebu Minang telah kehilangan legitimasi sosial dari berbagai organisasi-organisasi kemasyarakatan Minangkabau, yang seyogianya merupakan akar gerakan dari Gebu Minang itu sendiri. Bahkan untuk beberapa kasus, kita melihat Gebu Minang justru menjadi sumber konflik tersendiri dengan berbagai kekuatan Minangkabau, baik yang bersifat individu maupun kelembagaan. Hal ini semakin memperlemah legitimasi sosial Gebu Minang. Di samping itu, kepengurusan Lembaga Gebu Minang dalam lima tahun terakhir kesannya hanya didominasi oleh segelitir pengurus dan mengelolanya dengan cara yang kurang terbuka. Bahkan, sering juga mencuat isu bahwa Lembaga Gebu Minang akan dijadikan “kuda tunggangan” untuk kepentingan politik dari pimpinan Gebu Minang yang ingin mendapat posisi politik tertentu di negeri ini. Isu ini cukup sering terdengar, dan upaya menyeret Gebu Minang ke arena politik praktis merupakan salah satu sumber yang menyebabkan semakin melemahnya legitimasi Gebu Minang di mata masyarakat Minangkabau. Sumber lain yang menyebabkan melemahnya legitimasi dan eksistensi Gebu Minang, karena disebabkan juga oleh tidak pekanya lembaga ini menangkap kecendrungan bentuk hubungan masyarakat Minangkabau yang ada di rantau dan di kampung. Jika kita melihat dalam beberapa tahun terakhir, sebetulnya cukup banyak gerakan perantau yang berpartisipasi untuk memajukan kampung halaman. Munculnya kelompok atau komunitas baru dari kalangan anak-anak Minang di rantau, yang pada umumnya berhimpun berdasarkan minat atau hobi, atau kesamaan gender dan latar belakang, saya kira merupakan bentuk gerakan baru yang belum diapresiasi Gebu Minang. Komunitas ini muncul sebagai sebuah gerakan yang relatif independen, terorganisir tapi tidak “memusat” seperti layaknya sebuah organisasi yang bersifat struktural. Mereka pada umumnya berasal dari kalangan profesional muda atau kelompok yang secara ekonomi sudah cukup mapan. Mereka ingin berbuat sesuatu untuk kampung halaman sesuai dengan minat atau perhatian mereka sendiri. Kesannya, mereka tidak mau “direpotkan” oleh berbagai macam formalitas organisasi yang rumit-rumit. Sebagai contoh, ada yang berhimpun karena punya hobi yang sama seperti fotografi, kereta api, wisata ataupun berhimpun karena ingin berkontribusi untuk membantu pendidikan, kegiatan keagamaan, ekonomi rakyat dan lain sebagainya. Fenomena ini cukup menarik, karena komunitas ini ingin berbuat sesuatu yang kongrit. Kelihatannya mereka berhasil berbuat sesuatu di kampung halaman mereka sendiri. Menariknya, gerakan mereka ini tidak ada hubungannya dengan kelembagaan Gebu Minang. Mengamati kondisi belakangan ini, Gebu Minang sebagai sebuah Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang tampaknya telah mulai ditinggalkan zaman. Itu pula sebabnya, menyambut Mubes V Gebu Minang, yang akan diadakan tanggal 8-10 Juli 2011 mendatang di Padang Panjang, saya kira diperlukan lagi sebuah introspeksi yang mendalam tentang keberadaan Gebu Minang tersebut. Jika seandainya Gebu Minang masih akan dilanjutkan, saya kira diperlukan orientasi baru yang relevan dengan semangat zaman. Orientasi yang tidak mengarah untuk kepentingan politik praktis kelompok tertentu, dan tidak pula menjadi wadah menampung obsesi kalangan tertentu saja. Gebu Minang seyogianya menjadi sumber kekuatan untuk menggerakkan berbagai elemen dan organisasi keminangkabauan yang tersebar di muka bumi ini, untuk kemajuan Minangkabau. Bukankah Gebu Minang dicetuskan sebagai top organisasi Minangkabau? Karena itu, seyogianya Gebu Minang perlu mendapatkan kepercayaan kembali dari berbagai elemen dan organisasi keminangkabau yang ada. Caranya, harus ada upaya yang sungguh-sungguh untuk meletakan kembali dasar-dasar filosofis keminangkabau dalam organisasi tersebut, yakni menolak setiap bentuk dominasi yang akan muncul di dalamnya.
Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema
Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.
alek ini,” tambah Amri Aziz. Ketua Gebu Minang periode 2005-2010 dipegang Mayjen TNI Purn Asril Tanjung. Direstorasi Aktivis Minang dan mantan Ketua Umum Bakor Padang di Jakarta, Sudirman Munir, mengharapkan Mubes V Gebu Minang dapat merestorasi kembali perjalanan lembaga ini ke depan. Karena itu, ia meminta agar Mubes ini tidak hanya dijadikan ajang perebutan kursi Ketua Umum dan pengurus 20112016, tetapi harus mampu merestorasi Gebu Minang untuk kembali kepada visi dan misinya semula. “Saya lihat belakangan ini Gebu Minang sudah banyak ditinggalkan orang. Tak dianggap oleh organisasi rantau dan bermasalah dengan organisasi di kampung halaman seperti dengan LKAAM, MUI, Dewan Kesenian Sumatra Barat dan lain-lainnya,” kata Sudirman kepada Haluan. Menurut pengacara senior yang ‘terpaksa’ mengundurkan diri sebagai Ketua Steering Committee (SC) Mubes V Gebu Minang itu, founding father Gebu Minang menginginkan Gebu Minang menjadi salah satu sokoguru bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat Sumatra Barat. Itulah yang kemudian melahirkan sejumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR). “Sepuluh tahun terakhir, apa yang bisa diharapkan dari Gebu Minang?” katanya mempertanyakan. Di rantau sendiri, kata penasihat Peradi ini, Gebu Minang tak lebih seperti organisasi anak nagari. Tak begitu jelas apa yang dikerjakan dan yang dikoordinasikan dengan organisasi rantau lainnya. Karena itu, ia meminta peserta Mubes nanti tidak terjebak atau dijebak meng-
golkan orang-orang tertentu menjadi Ketua Umum. “Kita punya harapan besar kepada Gebu Minang, karena itu Mubes harus berani memunculkan tokoh muda yang mumpuni, banyak relasi dan energik dalam menjalankan organisasi sosial ini,” kata dia. Ia menagaskan, jangan sampai ada rekayasa dalam pemilihan Ketua Umum Gebu Minang ke depan, karena ini merupakan pertaruhan bagi Sumatra Barat dan Minangkabau. “Sebagai organisasi besar, Gebu Minang harus melihatkan taringnya ke luar dan mampu menjadi pengayom ke dalam,” pintanya. Ketika ditanya spesifik calon Ketua Umum Gebu Minang, Sudirman menyebut dari segi usia yang perlu dibatasi sehingga calon yang muncul adalah figur yang lebih lincah dan memiliki kemampuan manajemen dalam mengorganisasikan lembaga ini. “Kita memang pelu figur yang punya uang, tetapi lebih penting adalah figur yang memiliki kemampuan menjalankan amanah orang banyak ini dengan lebih baik,” katanya. Karena itu, dia meminta calon Ketua Umum tersebut harus mengerti sejarah dan visi Gebu Minang dan telah matang diberbagai organisasi kemasyarakatan. Sepi Peminat Sejauh ini, figur yang sudah mengapung untuk menjadi calon ketua umum ini masih sepi peminat. Seminggu menjelang Mubes, baru dua orang figur yang muncul. Pertama tokoh tua, mantan Dirut PLN Ermansyah Jamin Datua Tanmaliputi yang sudah berusia lebih dari 70 tahun dan kedua tokoh muda Ketua Umum Bakor Padang Zulhefi Sikumbang. Soal figur calon ketua umum dan persoalan Gebu Mi-
nang yang sudah dipostingkan oleh berbagai pihak di milis rantaunet (komunitas perantau Minang di seluruh dunia) dan milis Gebu Minang sendiri, tampaknya tidak begitu menarik untuk dibahas, apalagi untuk membicarakan calon. Namun begitu, masalah dana seribu rupiah yang pernah dipungut dan dana abadi Minang Internasional (DAMI) juga mulai dipertanyakan. Harapan Besar Gubernur Provinsi Sumatera Barat Irwan Prayitno menumpangkan harapannya kepada Gebu Minang yang akan menggelar Mubes pada 8-10 Juli mendatang, sesuai dengan namanya sebagai gerakan budaya dan ekonomi, dapat menjalankan perannya mengawal budaya Minangkabau. Sebab persoalan ke depan akan semakin kompleks, tak terkecuali persoalan budaya. Bahkan kalangan anggota DPR RI saat ini tengah menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kebudayaan. Mereka datang ke Sumbar untuk menghimpun masukan dari masyarakat daerah ini yang adat budayanya dikenal masih kental. “Kita sangat berharap, sesuai namanya Gebu Minang yang merupakan singkatan dari gerakan ekonomi dan budaya Minang, dapat menjalankan tugas dan perannya dengan baik di tengah masyarakat, tak hanya di Sumbar tetapi juga di tingkat pusat,” ujar Irwan Prayitno saat diminta tanggapannya tentang saran dan masukan Pemprov Sumbar untuk Gebu Minang, Jumat (1/7) di Padang. Nama Gebu Minang sudah dikenal luas masyarakat baik di ranah maupun di rantau. Karena itu, ajang pemilihan pengurus yang akan digelar pekan ini, hendaknya benarbenar untuk memilih pengurus yang dapat menjalankan visi
Defil
DISKUSI-Panitia Pelaksana Mubes V Gebu Minang saat berbincang-bincang dengan Haluan, Kamis (23/6) lalu terkait dengan persiapan Mubes di ISI Padang Panjang yang akan dilaksanakan pada 8-10 Juli pekan ini. dan misi organisasi sehingga tercapai tujuan bersama. Masyarakat Minang yang tersebar di tanah rantau dan bersama masyarakat di ranah Minang, hendaknya dapat dikumpulkan dalam wadah Gebu Minang, kemudian dilibatkan dalam berbagai kegiatan untuk membangun kampung halaman. “Masih banyak masyarakat yang membutuhkan perhatian sanak saudaranya pascagempa Sumbar 2009 lalu, baik untuk kegiatan sosial, ekonomi, budaya maupun pemberdayaan masyarakat,” papar Irwan. Masyarakat Minang yang di perantauan potensinya cukup besar. Mungkin Gebu Minang dapat merangkulnya dan bersama masyarakat di sini bahu membahu membangun Sumbar dari berbagai sektor kehidupan,” tambahnya. Bagi Pemprov Sumbar sendiri, ajang Mubes Gebu Minang juga menjadi sarana promosi kegiatan pembangunan daerah yang mungkin dapat dipasamoan dengan masyarakat di rantau. Misalnya saja Gerakan Pensejahteraan Petani (GPP), merupakan program integrasi antara kegiatan pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan dengan me-
ngefektifkan jam kerja petani yang semua hanya sekitar 3 jam perhari ditingkatkan menjadi 8 jam perhari. “Momen ini juga kita manfaatkan untuk mensosialisasikan program pemerintah daerah, seperti GPP. Sebab dukungan perantau mutlak diperlukan demi kesuksesan kegiatan ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani yang notabene anak kemenakan kita juga,” katanya. Sementara itu, Nofrizon, anggota DPRD Sumbar memberi apresiasi terhadap perantau atas kepeduliannya kepada ranah Minang. “Sebagaimana diketahui, kepedulian orang rantau terhadap kampung halaman sangatlah besar. Kepedulian besar itu akan menjadi lebih baik, jika disalurkan secara baik, seperti lewat Gebu Minang,” katanya. Ia mengharapkan, Gebu Minang dapat lebih berbuat untuk masyarakat, secara keseluruhan. Apalagi dalam kondisi perekonomian masyarakat, yang boleh dikatakan kurang stabil. “Kegiatan ekonomi untuk masyarakat harus diperbanyak, dengan begitu masyarakat menjadi lebih terbantu,” sebutnya. (h/nasrul azwar/syaffruddin ujang/devie diany/rudi artono)
SAAFROEDIN BAHAR, KETUA DEWAN PENASIHAT GEBU MINANG
Gebu Minang Organisasi Sukarelawan Perantau
“PERTAMA-tama marilah kita segarkan terlebih dahulu pemahaman kita tentang apa itu Gebu Minang. Pada dasarnya Gebu Minang adalah organisasi yang dibentuk oleh (sebagian) sukarelawan perantau Minangkabau, yang masih berpeduli pada masalah keminangkabauan di Sumatera Barat, dan bersedia mengerahkan dukungan tenaga, pikiran, dan juga dana, menurut kemampuan yang ada,” kata Saafroedin Bahar. Berikut petikan wawancara Haluan dengan Saafroedin Bahar, Ketua Dewan Penasihat Gebu Minang dan juga Sekretariat Nasional MasyarakatHukum Adat pada Jumat (1/7) lalu. Siapa pun sosok yang terpilih memimpin Gebu Minang dan apa persyaratan untuk menjadi ketua Gebu Minang itu? Persyaratan untuk menjadi ketua Gebu Minang terdapat dalam pasal 13 Anggaran Dasar Gebu Minang. Persyaratan yang Anda tanyakan tersebut tidak tercantum dalam Pasal 13 yang ada sekarang, tetapi jika peserta Mubes menghendakinya nanti, bisa diputuskan untuk memasukkannya. Selain itu sosok yang akan memimpin itu tak kalah pentingnya, memiliki kemampuan menciptakan perubahan yang lebih baik ke depannya dan apakah ini juga merupakan syarat penting untuk sosok seorang ketua Gebu Minang nantinya? Mestinya demikian, walaupun tentu sesuai dengan status dan kemampuan Gebu Minang yang hanya merupakan organisasi sukarelawan dari perantau, yang tidak punya posisi apapun dalam pemerintahan dan masyarakat di Sumatera Barat. Kemampuan menciptakan perubahan yang Anda tanyakan tersebut seyogyanya dimiliki oleh pemimpin pemerintahan serta pemimpin masyarakat Sumatera Barat sendiri, khususnya pemimpin adat, agama, dan cadiak pandai. Dalam Seminar Kebudayaan Minangkabau (SKM) Gebu Minang yang lalu, bersama peserta menyarankan dibentuknya ‘Forum Tungku Tigo Sajarangan’, yang berkantor di bawah satu atap, sehingga ada koordinasi
antara ketiga jenis kepemimpinan berdasar ABS SBK ini. Beberapa waktu lalu, terjadi “perseteruan” terkait soal Kongres Kebudayaan Minangkabau. Bagaimana hal ini disikapi Gebu Minang? Jawaban masalah ini sebaiknya Anda tanyakan kepada pihak yang menentang KKM tersebut. Kami telah mencoba dengan berbagai cara untuk mengadakan kontak dengan beliaubeliau tersebut, dan tidak berhasil, bahkan sampai sekarang. Kami merasa sama sekali tidak ada perseteruan dengan pihak yang menentang KKM tersebut. Oleh karena beliau-beliau kan tidak mengajukan suatu KKMtandingan. SKM GM malah menuntut kepada Pemerintah Daerah Sumatera Barat untuk menyelenggarakan KKM yang lebih besar dalam tahun 2011 ini, dan insya Allah kami akan hadir. Duri dalam daging? Selama ini, Gebu Minang masih terkesan organisasi elit dan programnya tak berakar ke bawah. Apa komentar Anda? Sesuai dengan penjelasan saya di atas, Gebu Minang memang tidak membuat akar sampai ke bawah, oleh karena hal itu adalah bidangnya organisasi perantau tingkat nagari dan atau kabupaten/kota, seperti SAS dan PKDP. Seperti sudah ada tulis, program konkret Gebu Minang yang sudah nyata dan berjalan adalah memfasilitisasi terbentuk dan berfungsinya 44 (empat puluh empat) bank perkreditan rakyat (BPR) dan ikut menurunkan tim medis yang beranggotkan beberapa dokter dan paramedic ke daerah-daerah bencana. Bidang lainnya adalah dalam bidang sosial budaya, yang tentu saja tidak langsung dirasakan oleh masyarakat, seperti menerbitkan buku bergambar “Minangkabau”, mengadakan pameran buku, ikut memprakarsai pembentukan Lembaga Kajian Gerakan Paderi, ataupun memprakarsai SKM GM yang telah berhasil menerbitkan ‘Pedoman Pengamalan ABS SBK’ yang telah diluncurkan di Jakarta tanggal 27 Juni yang lalu, yang akan dilanjutkan di Bukit Tinggi pada awal Juli, serta
dalam Mubes Gebu Minang tanggal 9-10 Juli yang akan datang. Kegiatankegiatan Gebu Minang yang bersifat supra-nagari ini tidak ditangani oleh organisasi perantau tingkat nagari dan kabupaten/kota. Tampaknya, Gebu Minang seperti kehilangan marwahnya? Gebu Minang memang tidak mempunyai cabang atau ranting di kampung halaman. Oleh karena sebagai organisasi sukarelawan yang tidak mencari marwah, saya percaya bahwa teman-teman saya di Gebu Minang tidak berkeberatan jika masyarakat tidak mengetahuinya kegiatan Gebu Minang. Apalagi jika diingat bahwa kemampuan rata-rata perantau tidaklah demikian besar. Salah satu penyebab berkurangnya “marwah” Gebu Minang bisa juga disebabkan oleh karena telah semakin majunya masyarakat Sumatera Barat sendiri, antara lain dengan semakin besarnya DAU dan DAK yang digelontorkan oleh Pemerintah Pusat. Sinergitas dengan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Sumatera Barat, juga tampak tak berjalan baik. Apakah benar demikian? Kesimpulan Anda kurang tepat. Oleh karena setiap kegiatan Gebu Minang yang akan dilakukan di Sumatera Barat, selalu melaporkannya kepada gubernur, bupati, dan walikota. Gebu Minang bahkan mengusulkan diadakannya tim perumus ABS SBK dan dibentuknya biro penghubung rantau dengan pemerintah daerah. Seperti Anda ketahui, kegiatan PraKKM bulan Oktober 2010 yang lalu justru merupakan petunjuk Gubernur Irwan Prayitno dan diselenggarakan di Auditorium Gubernuran Sumbar di Padang. Selama berdirinya, karena ini merupakan gerakan mengumpulkan dana masyarakat, sudah berapa banyak aset Gebu Minang saat sekarang ini? Gerakan pengumpulan dana masyarakat secara langsung tersebut hanya berlangsung selama beberapa bulan dalam tahun 1990 dan tidak bisa dilanjutkan, baik oleh karena biayanya besar, hasilnya kecil, dan mekanismenya ruwet. Seluruh dana yang dikirimkan
masyarakat untuk pembangunan Sumatera Barat telah diteruskan secara utuh kepada BPR-BPR yang ada, yang statusnya berdiri sendiri. Untuk keperluan organisasi Gebu Minang sendiri, pengurus mengusahakan dana sendiri, antara lain dari para donator. Aset Gebu Minang secara berkala diaudit oleh akuntan publik dan dipertanggungjawabkan dalam Mubes. Laporan terakhir yang tersedia adalah laporan akuntan untuk Mubes IV Gebu Minang di Sawah Lunto. Bisa Anda minta ke Sekretariat Gebu Minang. Apakah masyarakat sekarang ini butuh apa yang disebut lembaga Gebu Minang itu, di samping demikian banyaknya lembaga yang sifat sektoral dan kenagarian, misalnya SAS (Sulit Air Sepakat), KSAS (Keluarga Sianok VI Suku), dan Bakor-bakor lainya yang hadir di rantau? Gebu Minang tidak berkompetisi dengan SAS, KSAS, dan bakor-bakor tersebut, sebab tataran organisasi serta cakupan kegiatannya berbeda. Oleh karena Gebu Minang merupakan organisasi sukarelawan perantau, maka yang akan menentukan apakah eksistensi Gebu Minang masih dibutuhkan atau tidak, tentunya tergantung kepada organisasi anggota Gebu Minang sendiri. Banyak hal persoalan yang mengemuka di Sumatera Barat, misal pendidikan dengan indikator UN yang terpuruk, banyak mantan pejabat ditahan dengan kasus korupsi, dan tingginya angka kemiskinan dan lain sebagainya. Bagaimana Gebu Minang membaca persoalan ini? Pandangan Gebu Minang tentang berbagai masalah di Sumatea Barat, khususnya mengenai masalah ABS SBK, sosial ekonomi di darat dan di laut, dan mitigasi kebencanaan, serta konsepsi untuk menanganinya sudah tercantum lengkap dalam buku ‘Pedoman Pengamalan ABS SBK” yang telah diluncurkan. Rekomendasi-rekomendasi dalam buku tersebut akan ditindaklanjuti oleh berbagai lembaga yang akan atau telah dibentuk untuk tujuan itu. (Pewawancara Nasrul Azwar)
Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto. Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Tim Kerja Redaksi: Eko Yanche Edrie (Koordinator), Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Atviarni, Dodi Nurja, Syamsu Rizal, Afrianita, Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Nova Anggraini, Aci Indrawadi, Perdana Putra, Rahmatul Akbar, Gustedria, Reporter: Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Mice Angelasari, Rudi Antono, Haswandi, Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim (Pariaman), Zulkifli, Syafril Nita (Payakumbuh), Atos Indria (Lubuk Sikaping), Miazuddin, Kasra Scorpi (Lubuk Basung), Iwan DN, Darwin Danin (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal (Batusangkar), M.Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M.Joni, Haridman (Painan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito (Solok), Marnus Chaniago (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Maryadi (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: Hasan Basril Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), Koordinator Pracetak: Andri Idra. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Kantor Jakarta: Basko Group, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. H1-2 Kuningan, Jakarta 12920, telp.: 021-5250868, faks: 021-5273310, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: FC: Rp25.000/ mm kolom, Produk BW: Rp 10.000/mmkolom, Spot Colour: Rp20.000/mmkolom, Display: Rp 10.000/mmkolom, Sosial BW: Rp 8.000/mmkolom, Sosial FC: Rp 15.000/mmkolom, Iklan Mini(Max 1kolom X50mm) Rp 100.000/1 kali muat, Iklan Baris: Rp 10.000/baris Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com
Nasional
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
3
DIANGGARKAN RP823 MILIAR
Banjir Kritik Gedung Mewah DPD
BELUM redup kegeraman publik atas rencana pembangunan gedung baru DPR RI yang akan menghabiskan Rp 1,3 triliun. Akhirnya rencana itu dibatalkan. Tapi kini Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ketahuan juga mempunyai rencana yang sama.
Korbankan Hak 12.293 Anak RENCANA Dewan Pimpinan Daerah (DPD) membangun gedung senilai Rp 565 miliar di tiap propinsi dan pusat Jakarta, dikritik keras. Dana sebesar itu, lebih baik digunakan pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Sedangkan anggota DPD yang sedang bertugas ke daerah pemilihannya, cukup menyewa kantor. Sehingga biayanya lebih murah. “Alokasi anggaran tahun 2011 untuk pembangunan gedung DPD sebesar Rp 565 miliar akan mengkorbankan hak anak-anak daerah untuk mengikuti jenjang pendidikan dari SD sampai Perguruan tinggi sebanyak 12.293 anak,” tulis Kordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi dalam surat terbukanya untuk Marzuki Alie seperti dilansir tribunnews, Rabu (29/6). Jumlah siswa-mahasiswa tersebut berdasarkan asumsi bahwa rata-rata anggaran biaya pendidikan mulai dari SD sampai perguruan tinggi sebesar Rp 46 juta perorang. “Dan kalau DPD ngotot membangun gedung ,ini berarti setiap provinsi akan kehilangan generasi muda sebanyak 373 orang untuk setiap tahun,” lanjut Uchok. Oleh karena itu, jika pimpinan DPR tidak mau membatalkan pembangunan gedung DPD, berarti pimpinan DPR telah ikut-ikutan mengkorbankan hak pendidikan anak-anak daerah. Atas dasar itu, LSM FITRA mendukung Ketua DPR RI Marzuki Alie menolak pembangunan gedung DPD tersebut. “Kepada Ketua DPR Marzuki Alie, mungkin kita bisa sepakat dalam persoalan penolakan terhadap pembangunan gedung DPD di level provinsi, karena dianggap tidak begitu penting, dan sangat boros,” tulis Uchok Sky Khadafi. Dijelaskan Uchok, pemborosan ini karena terlalu besarnya dan terlalu terburu-burunya anggota DPD memperjuangkan dan merealisasi alokasi anggaran pembangunan gedung DPD sebesar Rp 565 milyar untuk tahun anggaran 2011. Dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) untuk tahun anggaran 2011, pembangunan gedung baru DPD untuk level provinsi sebesar Rp 541 milyar, dan juga ada 1 unit pembangunan gedung baru di ibu kota negara dengan alokasi sebesar Rp 24,1 miliar. Sedangkan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan, menegaskan DPD harus menjelaskan beberapa hal pokok terkait rencana pembangunan gedung baru. “Harus dijelaskan kepada publik. Jangan sampai rencana ini mengada-ada, seperti rencana pembangunan gedung DPR,” ujar Ade. Ade menembahkan, DPD juga harus memberikan alasan kebutuhan serta biaya pembangunan yang mencapai Rp 10 juta per meter. Soalnya, bila merujuk Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45 Tahun 2008, taksiran dana itu terlalu besar. “Angkanya cukup besar. DPD harus dimintai keterangan seputar asal usul angka itu. Hitungannya bagaimana? Supaya clear dan publik tidak menuding ini cuma untuk mencari keuntungan,” terang Ade. (d/net)
Para senator itu akan membangun kantor di 33 provinsi yang rencananya menelan anggaran hingga Rp 823 miliar. Angka ini tentu sangat fantastis karena sebelumnya anggaran pembangunan gedung DPR yang mewah sempat diturunkan dari Rp 1,3 trilun menjadi Rp 777 miliar dan itu pun akhirnya dibatalkan. Pembangunan gedung DPD akan dimulai tahun 2011 ini. Untuk tahap pertama akan dibangun di 10 provinsi, di antaranya di Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Setiap gedung kantor anggota DPD di setiap provinsi masing-masing akan memiliki empat lantai dengan luas bangunan 2.628 meter persegi. Dana pembangunan dianggarkan Rp 3.248.000 per meter persegi. Setiap gedung akan memiliki 3 komponen utama, yakni ruang utama, ruang penunjang kegiatan dan ruang penunjang sekunder. Untuk ruang utama sengaja didesain untuk bisa menampung 65 orang. Yakni meliputi empat ruang kerja bagi anggota DPD. Setiap anggota DPD memiliki ruang kerja seluas 77 meter persegi. Gedung itu nantinya akan menjadi tempat bekerja untuk 4 anggota DPD saat ‘pulang kampung’. Tapi selain para senator itu, bangunan itu juga akan diisi 1 orang staf ahli eselon II, lima orang staf eselon III, 10 orang staf eselon IV, dan 30 orang staf tata usaha. Bukan itu saja, di setiap kantor juga dibantu 5 orang pembantu dan pengemudi, 6 orang pegawai kontrak, dan 4 orang satpam. Gedung DPD di 33 provinsi itu juga nantinya akan dilengkapi sejumlah ruangan. Seperti ruang utama yang luasnya sekitar 662 meter persegi, ruang serbaguna seluas 180 meter persegi, ruang sidang kapasitas 30 orang 90 meter persegi, ruang teleconference 120 meter persegi, ruang rapat 45 meter persegi, dan care service seluas 150 meter persegi. Untuk fasilitas penunjang, yakni kebutuhan sekunder anggota DPD. Bangunan itu juga akan dilengkapi ruang lobi utama seluas 220 meter persegi, mushola 35 meter persegi, perpustakaan 90 meter persegi, ruang arsip 10 meter persegi, gudang 38 meter persegi, dan teras belakang seluas 13 meter persegi. Dengan fasilitas-fasilitas itu jangan heran jika anggaran yang dibutuhkan untuk pemba-
“Bongkar Saja, Din” PRESIDEN SBY telah memerintahkan Polri untuk segera membawa pulang mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin ke Indonesia. Jika Nazaruddin kembali ke Indonesia, ia pun harus membuktikan tuduhan yang dinyatakannya ketika dia berada di Singapura. Ketua Departemen Perekonomian Sutan Bhatoegana menyatakan, tidak merasa khawatir dengan proses hukum yang akan segera dijalankan Nazaruddin, termasuk jika akhirnya Nazaruddin membongkar kasus korupsi Wisma Atlet Sea Games XXVI 2011 di Palembang. “Silahkan saja, kita tidak ada masalah. Tapi, saya harapkan dibuka di forum resmi. Jangan di lempar di mediamedia. Nanti kan benar tidaknya akan dibuktikan di pengadilan,” ujar Sutan, Jumat (1/7). Nazaruddin pernah menyatakan dijadikan korban dan dizalimi dalam kasus korupsi Wisma Atlet Sea Games XXVI 2011 di Palembang. Nazaruddin juga menyebut nama Wasekjen I Partai Demokrat
Angelina Sondakh dan Wakil Ketua Badan Anggaran Komisi X DPR RI Mirwan Amir terlibat dalam kasus tersebut. Bahkan Nazaruddin pernah membawa nama Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng dan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono juga ikut terlibat korupsi Wisma Atlet. Sutan juga mengaku sebagai pihak yang mempercayai bahwa apa yang dikatakan oleh Nazaruddin tidak asal bicara. “Menurut saya, dia ngga sembarangan bicara. Namun dia harus membuktikannya,” imbuh Sutan. Bagi Sutan bukan menjadi persoalan jika memang ada kader Partai Demorkat yang terbukti ikut terlibat kasus korupsi Wisma Atlet. Karena, tambah Sutan, Partai Demokrat sepenuhnya mendukung pembersihan di dalam partai yang dibina oleh SBY tersebut. Sementara itu, Pengamat Intelijen AC Manulang menyatakan perintah SBY untuk membawa pulang Nazaruddin ke Indonesia sebagai usaha membersihkan namanya. “Supaya orang melihat dia baik
sebagai negarawan yang anti korupsi,” terangnya. Manulang menilai, jika Nazaruddin berhasil dibawa ke pengadilan, ia akan membongkar nama orang-orang yang terlibat dalam kasus korupsi Wisma Atlet, namun Manulang yakin Nazaruddin hanya berbunyi nyaring tanpa isi. “Memang dia akan bongkar, tapi kosong tidak ada bukti,” katanya. Ia juga mengungkapkan Nazaruddin hanya tahu sebagian kecil rahasia, meskipun Nazaruddin mengaku memegang rahasia besar Partai Demokrat. “Dia itu hanya tenggorokan saja, tempat lewat. Elit-elit politik di Demokrat itu kepalanya,” tambahnya. Nyanyian Nazaruddin sempat terdengar nyaring ketika ia mengancam akan membongkar borok di dalam Partai Demokrat. Kini saatnya Nazaruddin membuktikan katakatanya. Jika Nazaruddin berhasil dibawa pulang ke Indonesia, Nazaruddin harus mengungkapkan semua yang pernah ia sampaikan ketika ia berada di Singapura, agar ia tidak menajdi korban sendirian. (d/mts)
ngunan gedung DPD di tiaptiap provinsi menjadi mahal. Diperkirakan tiap-tiap gedung akan menyedot anggaran Rp 25 miliar- Rp 30 miliar. Bertabur Kecaman Terang saja pembangunan dengan uang hampir Rp 1 triliun itu menyulut protes. Gedung DPD yang akan dibangun dinilai sangat mewah. Padahal kegunaannya kurang signifikan untuk kepentingan rakyat. Sementara DPD sebenarnya saat ini sudah memiliki kantor sekretariat di setiap provinsi. “DPD memang membutuhkan gedung untuk menyerap aspirasi. Tapi jika harganya segitu (Rp 25 miliar-Rp 30 miliar) per gedung, terlalu mahal. Untuk itu perlu adanya evaluasi tentang rencana tersebut,” ujar Wakil Ketua DPR Pramono Anung. Ketua DPR Marzuki Alie juga mengaku kaget dengan anggaran pembangunan gedung DPD yang nilainya sangat fantastis. Menurut Marzuki, pembangunan gedung DPD di tiap provinsi dengan biaya mencapai Rp 832 miliar sangat boros. Apalagi kewenangan DPD sangat terbatas, sehingga dianggap tidak perlu fasilitas yang wah. “Fasilitas yang direncanakan belum sebanding dengan kewenangan DPD yang masih terbatas. Harusnya didorong dulu kewenangan ini diluaskan. Kalau kewenangan seperti sekarang, gedung besar di daerah yang menghabiskan dana hampir Rp 1 triliun, sangat tidak realistis,” terang Marzuki. Menanggapi kritikan yang datang, Ketua DPD Irman Gusman menyatakan proyek pembangunan itu masih dalam tahap perencanaan dan belum sampai pada proses tender. “Belum ada dana yang digelontorkan untuk pembangunan gedung DPD di tiaptiap provinsi itu. Anggaran itu mengikuti kebutuhan. Belum ada dasarnya. Itu kan baru perkiraan,” kata Irman. Meski demikian DPD berkeras pembangunan gedung itu tidak bisa ditunda-tunda lagi. Alasannya pembangunan itu sudah diamanatkan UU No 27 Tahun 2009 soal pembanguan gedung DPR/MPR, serta DPD. Ditegaskan penganggaran proyek gedung DPD sudah realistis dan sesuai kebutuhan. “Dalam pembangunan gedung DPD di masing-masing provinsi berbeda-beda. Tapi rata-rata besar anggaranya hanya Rp 15- Rp 16 miliar. Sementara khusus
untuk Jayapura memang dianggarkan lebih besar yakni Rp 41 miliar. Jadi tidak benar jika ada yang bilang biaya per gedung Rp 25-30 miliar, “ timpal Sekjen DPD Siti Nurbaya Menurut Siti, saat ini dana yang sudah dialokasikan untuk pembangunan gedung DPD baru sekitar Rp 300 miliar. Sementara berdasarkan analisis kebutuhan biaya bangunan standar dibutuhkan lebih dari Rp 380 miliar untuk bangunan standar. Sementara bangunan non standar besarnya lebih dari Rp 400 miliar. Bangunan non standar ini meliputi kebutuhan IT, listrik, dan bangunan tahan gempa. “Tapi intinya kita bisa saja mengurangi biaya tersebut. Tapi hanya sebatas bangunan yang sifatnya sekunder, seperti ruang mushola atau lobi utama,” pungkas Siti. Penjelasan Siti tak membuat surut kritik pedas. Ketua DPR Marzuki Alie terus menyorotinya. Bagi dia, jika dana gedung baru DPD kemahalan maka harus ditekan seperti yang telah dia lakukan pada pembangunan gedung baru DPR. “Harus dilihat juga bagaimana saya menekan pembangunan gedung DPR dari Rp 1,8 triliun menjadi Rp 777 miliar. Semua pembangunan gedung negara harus diawasi karena korupsi di APBN luar biasa,” kata Marzuki.Kamis (30/6). “Gedung 36 lantai saja Rp 2 juta per meter. Masa pembangunan gedung DPD lebih besar dari DPR? Kalau kemahalan harus kita tekan karena ini kan uang negara dan harus ada transparansi kepada rakyat,” lanjut dia. Marzuki mengaku terusik dengan pernyataan pimpinan DPD bahwa APBN sudah disahkan oleh DPR. “Ini yang bikin saya terusik. Masalah pembangunan gedung urgensinya saya pertanyakan dengan luas sekian dan dananya sekian, kita hitung dengan logika
umum dapat 9,4 juta per meter. Terus mereka bilang, ada yang standar dan tidak standar. Tetapi, kenapa digabungkan,” papar Marzuki. DPD bilang uangnya lebih dikembalikan ke kas negara? “Itulah yang dia nggak mengerti. Penilaian di negara yang tidak mampu habiskan APBN kan citranya jelek. Kalau sudah disahkan oleh DPR, Menkeu harus cari uang. Sementara APBN mengalami defisit. Kita pinjam uang akan terbit surat utang. Jadi lebihnya ini mau dikemanain, kan harus bayar bunga dan lainnya juga,” kata Marzuki. Sedangkan pengamat politik UI, Iberamsjah menilai rencana gedung mewah DPD itu tidak masuk akal. DPD dianggap tidak pantas membangun kantor mewah sementara kerjanya belum maksimal. “Apa manfaatnya? DPD itu lembaga yang kewenangannya sudah tidak ada. Kerjanya juga ngga maksimal. Sekarang malah minta kantor mewah? Sama saja kayak DPR,” tegasnya. Iberamsjah mengatakan, hingga saat ini belum ada aksi nyata dari pelaksanaan tugas DPD. DPD terlihat malah tak bekerja sama sekali menyuarakan aspirasi daerah. “Nah makanya mending DPD awasi TKI. TKI kan banyak yang diselundupkan dari daerah. Mending itu dulu lah. Baru minta ini minta itu,” imbuhnya. Angka fantastis yakni senilai Rp 823 milliar untuk membangun kantor DPD di daerah juga dinilai tidak masuk akal. “Kantornya semewah apa itu? Tidak masuk akal kalau kantor semahal itu,” tandasnya. Menuai banyak kritikan, Sekjen DPD RI Siti Nurbaya kembali menyebarkan penjelasan. Menurut Siti desain gedung itu dihitung berdasarkan standar minimal dari
Kementerian PU untuk gedung negara. Desain itu pun belum final. “Desain kantor baru belum final,” jelas Siti dalam konferensi pers. Gambaran sementara kantor baru DPD RI yang akan segera memasuki tahap tender terebut, setiap gedung kantor anggota DPD di setiap propinsi masingmasing setinggi empat lantai dengan luas bangunan 2.628 meter persegi. Ada tiga komponen utama dalam kantor yang harganya Rp 3.248.000 per meter perseginya tersebut, yakni ruang utama, ruang penunjang kegiatan dan ruang penunjang sekunder. Ruang utama didesain untuk 65 orang di dalamnya. Yakni meliputi empat ruang untuk anggota DPD di setiap provinsinya. Setiap anggota DPD memiliki ruang kerja seluas 77 meter persegi. Anggota dibantu 1 orang staf ahli eselon II, lima orang staf eselon III, 10 orang staf eselon IV, dan 30 orang staf tata usaha. Selain itu setiap kantor juga dibantu 5 orang pembantu dan pengemudi, 6 orang pegawai kontrak, dan 4 orang satpam. Luas untuk ruang utama ini sekitar 662 meter persegi. Selain itu kantor anggota DPD juga dilegkapi ruang serbaguna seluas 180 meter persegi, ruang sidang kapasitas 30 orang seluas 90 meter persegi, ruang telekonferen seluas 120 meter persegi, ruang rapat seluas 45 meter persegi, dan cire service seluas 150 meter persegi. Kantor baru DPD juga dilengkapi dengan lobi utama seluas 220 meter persegi, mushola seluas 35 meter persegi, perpustakaan seluas 90 meter persegi, ruang arsip seluas 10 meter persegi, gudang seluas 38 meter persegi, dan teras belakang seluas 13 meter persegi. Wah, wah...(dn/dtc/vnc)
Wapres: Islam Mundur karena Lalaikan Ilmu
JAKARTA, HALUAN—Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengatakan kemunduran Islam karena melalaikan ajaran agama untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. “Kemunduran yang terjadi selama 200 tahun terakhir ini tidak lain karema umat Islam telah lalai mengamalkan ajaran Islam yang memberikan kedudukan tinggi pada ilmuwan dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Wapres saat memberi sambutan dalam milad ke-81 Perguruan Islam Alkhairaat di Morowali, Sulawesi Tengah, Sabtu (2/Juli). Wapres mengatakan, Islam pernah berjaya selama 700 tahun dan mampu memimpin peradaban dunia dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peradaban Islam, menurut Wapres kemudian menjadi rujukan bagi peradaban di seluruh dunia. “Perkembangan umat Islam itu telah mengilhami berbagai negara sampai ke penjuru dunia, bahkam sampai saat inipun masih meninggalkan bekasbekasnya,” kata Wapres. Namun, dalam 200 tahun terakhir, menurut Wapres umat Islam mengalami kemunduran. Iptek tidak berkembang didunia Islam. Akibatnya dunia Islam terbelakang dibanding peradaban lainnya. Wapres mengatakan kemunduran ilmu
pengetahuan didunia Islam karena lalai mengikuti ajaran agama. Wapres mengatakan Islam memberikan kedudukan yang tinggi kepada ilmu pengetahuan. Menurut Wapres, Nabi Muhammad SAW telah memberikan tauladan dan meberikan hadits terkenal bahwa mencari Ilmu hukumnya wajib bagi para pemeluk Islam. Sementara Al Quran, menurut Wapres, menempatkan orang-orang berilmu ke dalam kedudukan yang tinggi disisi Allah SWT. “Tidak kurang dari 16 kali Alquran menyebutkan betapa tingginya kedudukan ulil albab disisi Allah, Ulil albab adalah mereka yang tidak hanya prinsipil
mengingat kebesaran tuhan, tapi juga bertafakur keagungan alam semesta ciptaan tuhan, dengan mengembangkan ilmu pengetahuan,” katanya. Wapres menambahkan dirinya mengapresiasi perguruan Islam Alkhairaat yang turut serta membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mebuat sekolah dari TK hingga universitas. Wapres menghormati Syech Idrus Salim Aljufri yang telah mendirikan Perguruan Islam Alkhairaat. Wapres menilai usaha kerad Syech Idrus yang juga dikenal Guru Tua untuk mencerdaskan bangsa dilandasi iman yang kuat dan ajaran Islam untuk mengembangkan iptek. (ant)
4
Luar Negeri
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
Dasar Israel, Kapal Aktivis Tetap Diserang
Lingkar
Terdorong Keheningan Dunia Internasional “SAYA ada di sebuah tempat di Yunani,” demikian Amira Hass menulis. “Di sebuah ‘ruang kuliah’ di mana orang-orang akan berlayar menaiki Tahrir, kapal Kanada yang turut ambil bagian dalam armada Gaza, sedang diberi penjelasan.” Para penumpang Tahrir, kata Amira yang menulis memonya dan diterbitkan Harian Israel Haaretz ,Minggu, diminta untuk memutuskan, “Di mana Anda lebih suka ketika komando Israel menyita kapal?” Berdasarkan pengalaman sebelumnya, dengan pengecualian Marmara Mavi, para mentor menyajikan pilihan. “Di dek Anda akan terkena beberapa menit kekerasan fisik dari tentara yang akan terasa seperti berjam-jam,” katanya. “Dari pengalaman sebelumnya, para prajurit, dalam perjalanan ke kabin kapten, akan menginjak kepala orang-orang yang tidak akan bergerak. Mereka akan melihat Anda sebagai agresor. Para komandan ini tahu benar bahwa kita tidak bersenjata. Tapi prajurit sederhana telah dicuci otak, dan dia akan takut dan menyangka kita akan melukai mereka.” Saya lihat orang-orang lain di ruangan itu dan bertanya, “Mengapa kita perlu ini?” Amira menyebut, orang tertua yang berencana untuk berlayar di kapal Kanada itu adalah seorang wanita 77 tahun asal Amerika Serikat. Ada juga wanita lain dan seorang pria berusia lebih dari 70 tahun. Ada sembilan penumpang lain berusia enam puluhan, dan banyak lainnya antara 40 hingga 60 tahun. Oleh Keheningan Apa alasan para ‘manula’ ini untuk ikut berlayar? “Aku terkejut, seperti juga banyak teman dan kolegaku, oleh kondisi di Gaza dan oleh keheningan masyarakat internasional mengenai blokade yang sedang berlangsung di Gaza,” kata Lyn Adamson. Adamson, 59 tahun dari Toronto, yang aktif dalam sejumlah kelompok advokasi keadilan sosial. “Dengan tidak adanya tindakan yang efektif oleh komunitas internasional untuk menekan Israel dan Mesir untuk mengubah kebijakan mereka kita, di akar rumput, harus mengambil tindakan,” katanya. Selama pelatihan, para mentor terus mendaftar pilihan posisi, mencatat bahwa di dek lebih ‘aman’ dari sisi serangan gas air mata, karena gas air mata menghilang dengan cepat. (d/ inf)
EROPA CAMPAIGN untuk penuntasan blokade Gaza mengatakan, sejumlah orang tak dikenal yang disinyalir sebagai agen Mossad kembali merusak salah satu kapal yang akan digunakan Freedom Flotilla 2 mengangkut bantuan kemanusiaan ke Gaza. Aksi Israel itu hanya berselang dua hari setelah aksi pertama yang juga merusak satu kapal berbendera Norwegia dan Swedia. Dalam penjelasanya yang dilansir pusat informasi Palestina, Kamis, Eropa Campaign mengatakan, sejumlah personel merusak mesin penggerak pada kapal Irlandia di salah satu pelabuhan Eropa. Sejumlah teknisi saat ini sedang melakukan perbaikan pada mesin tersebut. Disebutkan, dua hari sebelum dicurigai orang yang sama melakukan perusakan terhadap kapal bendera Norwegia dan Swedia di salah satu pelabuhan Yunani. Aksi ini jelas dilakukan oleh agen Mossad, intelijen Israel di luar negeri yang tujuannya menggagalkan gerakan kemanusiaan Flotilla untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, ungkapnya. Bahkan bisa saja aksi bertujuan untuk membinasakan para relawanan asing yang ikut dalam rombongan Freedom Flotilla 2, tukasnya. Sebelumnya, pemerintah Zionis juga dituding sebagai dalang operasi pembunuhan terhadap salah satu nakoda kapal Freedom Flotilla 2, melalui rencana peledakan terhadap salah satu mesin. Namun upaya itu gagal dan nakoda tersebut selamat dari kematian. Dalam pada itu, Eropa Campaign menegaskan, pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin merealisasikan rencananya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza tepat pada waktunya. Penyelenggara sebuah Flotilla untuk menentang blokade laut Israel terhadap Jalur Gaza mengatakan mereka akan berlayar dalam beberapa hari lagi. Mereka menyerukan kepada pejabat Yunani agar membiarkan mereka berangkat meskipun ada tekanan diplomatik semakin besar dari Israel.
Di Athena, Yunani, sebuah koalisi dari kelompok aktivis mengatakan Yunani memberlakukan hambatan administratif menanggapi tekanan dari Israel dan negara-negara lain. Beberapa ratus aktivis pro Palestina, banyak dari Eropa, Kanada dan Amerika merencanakan untuk naik sepuluh kapal dan berlayar melintas Laut Mediterania ke Gaza. Tapi Kabinet Israel telah memerintahkan militer untuk mencegah konvoi ini mencapai
Gaza guna mencegah bentrokan dengan para aktivis di atas kapal. Menteri senior juga memerintahkan diplomat Israel untuk meneruskan usaha mencegah flotilla ini berlayar ke wilayah Palestina. Israel juga menarik ancamannya untuk melarang jurnalis selama 10 tahun mengunjungi Israel apabila kedapatan ada di flotilla. Kantor pers pemerintah Israel mengatakan dalam surat kepada wartawan bahwa konvoi ini diorganisir oleh fihak ekstremis Barat dan Islam, serta ikut ambil bagian dianggap sebagai pelanggaran hukum Israel. Jurnalis juga Diancam Israel memperingatkan wartawan-wartawan asing agar tidak mengambil bagian dalam pelayaran armada kapal yang berusaha mencapai Jalur Gaza yang diblokade.
“Mereka (para wartawan) yang nekat akan dilarang memasuki Israel hingga satu dasawarsa. Armada kapal itu berniat melanggar blokade yang diumumkan secara sah dan sesuai dengan semua perjanjian dan hukum internasional,” kata surat yang dikirim oleh Oren Helman, Direktur Kantor Pers Israel, kepada organisasi-organisasi media asing yang meliput kawasan itu, Ahad (26/6). “Saya ingin memperjelas.bahwa keikutsertaan dalam armada itu merupakan pelanggaran yang disengaja terhadap hukum Israel dan bisa membuat peserta dilarang memasuki Negara Israel selama 10 tahun, peralatan mereka disita dan sanksi-sanksi tambahan akan diterapkan,” tegasnya. Sekitar 10 kapal akan meng-
ambil bagian dalam armada yang merupakan kelanjutan dari armada pertama yang diserbu pasukan komando Israel dan menewaskan sembilan aktivis Turki pada 31 Mei 2010. Perhimpunan Pers Asing (FPA), yang mewakili wartawan di Israel dan wilayah Palestina, mengecam langkah itu dan mengatakan peringatan tersebut merupakan pesan mengerikan pada media internasional dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai komitmen Israel bagi kebebasan pers. “Wartawan yang meliput peristiwa dan berita resmi seharusnya diizinkan melakukan tugas mereka tanpa ancaman dan intimidasi. Kami mendesak pemerintah (Israel) membatalkan keputusan itu segera,” kata FPA dalam sebuah pernyataan. (d/inf/rep)
KAPAL MAVI Marmara membawa para aktivis yang diserang Israel tanggal 31 Mei 2010.
Walau Tekor, AS ‘Ngotot’ Buru Khadafi
SATU kelompok bipartisan anggota parlemen AS mengajukan gugatan terhadap Presiden Barack Obama, atas penanganan operasi militer di Libya tanpa otorisasi Kongres. Tokoh Demokrat Dewan Perwakilan Dennis Kucinich, bersama dengan Perwakilan Republik Walter Jones,Rabu, memimpin kelompok bipartisan anggota parlemen antiperang dalam menentang pemerintahan Obama di pengadilan federal. “Berkenaan dengan perang di Libya, kami percaya bahwa hukum itu dilanggar. Kami telah meminta pengadilan untuk bergerak melindungi rakyat Amerika dari akibat kebijakan ilegal itu,” kata Kucinich. Dia mengkritik pemerintahan Obama untuk “pengelakan terhadap Kongres dan penggunaan organisasi internasional seperti PBB dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk mengizinkan penggunaan kekuatan militer di luar negeri.” Obama berada di bawah tekanan yang meningkat dari Kongres atas keputusannya untuk melancarkan aksi militer di Libya tanpa persetujuan Kongres. Sebelumnya, Ketua DPR John Boehner memperingatkan bahwa Obama akan me-
langgar hukum AS jika dia tidak bisa mendapatkan otorisasi Kongres untuk operasi militer di Libya pada akhir pekan ini. Ketua Dewan Perwakilan itu mengacu pada Resolusi Kekuasaan Perang 1973, yang membutuhkan otorisasi Kongres untuk waktu 60 hari aksi militer. Hukum juga mencakup periode 30 hari untuk penarikan lebih lanjut. Boehner mengatakan tenggang waktu 90 hari itu berakhir pada hari Minggu. Pada awal bulan ini, DPR menyetujui resolusi menegur pemerintahan Obama karena meluncurkan operasi militer di Libya tanpa persetujuan Kongres. Namun, Gedung Putih menolak resolusi itu dan bersikeras bahwa pemerintah telah konsultasi dengan Kongres dan tidak melanggar hukum sebagaimana yang dituduhkan. Tekor Tapi Ngotot Dalam pada itu Gedung Putih membela diri di depan Kongres menyangkut legalitas, biaya, dan prestasi dari misi militer AS di Libya. Dalam laporan 32 halaman berjudul “Aktivitas Amerika Serikat di Libya,” biaya operasi militer dan kemanusiaan hingga 3 Juni telah menyedot kocek negara 800 juta dolar AS. Sedang perkiraan total biaya sampai dengan 30 September akan
menjadi 1,1 miliar dolar AS. Laporan itu disusun sebagai tanggapan terhadap resolusi Dewan yang menuduh Presiden Barack Obama gagal untuk berkonsultasi dengan Kongres atas upaya militer di negara Afrika Utara itu. Laporan juga membantah tuduhan yang dilontarkan oleh beberapa anggota Kongres bahwa Obama telah melanggar Resolusi Perang dengan mengintervensi secara militer selama lebih dari 60 hari tanpa mencari persetujuan dari Kongres. “Mengingat kepentingan penting AS dilayani oleh operasi militer AS di Libya dan bersifat terbatas, ruang lingkup dan durasi tindakan diantisipasi, presiden memiliki kewenangan konstitusional, sebagai komandan-in-chief dan kepala eksekutif dan sesuai dengan kekuatan luar negerinya, untuk melakukan operasi militer terbatas di luar negeri, “ kata laporan itu. “Presiden berpandangan bahwa AS saat operasi militer di Libya konsisten dengan Resolusi dan tidak di bawah hukum yang memerlukan otorisasi lanjut kongres.” Laporan itu disertai dengan surat dua halaman bersamasama ditandatangani oleh pejabat urusan legislatif dengan Departemen Pertahanan dan
Departemen Luar Negeri dan dialamatkan ke Ketua DPR John Boehner. Serangan Balik Sementara itu pemerintah Muamar Khadafi telah menyerang balik surat penangkapan Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) terhadap Khadafi karena melakukan kejahatan perang, dan menuduh pengadilan itu cuma menjadi alat negara Eropa. Di lapangan, pemberontak merebut depot besar senjata dari pasukan pro-Qaddafi di gurun di dekat daerah kantung mereka di gunung di sebelah barat-daya Tripoli, dalam dorongan besar bagi pemasokan-kembali mereka, kata seorang koresponden AFP di lokasi. Sejumlah lembaga hak asasi manusia dan Barat memuji tindakan ICC pada Senin (27/ 6), yang dikeluarkan pada hari ke-100 aksi pemboman NATO. Tetapi pemerintah Libya menolak surat penangkapan yang dikeluarkan ICC terhadap Khadafi tersebut. Begitu juga surat penangkapan terhadap putranya Seif al-Islam dan
pemimpin dinas intelijen Libya, Abdullah as-Senussi. ICC menuduh ketiganya melakukan kejahatan berdarah dalam pemberontakan berdarah yang meletus pertengahan Februari. “Putusan ICC tersebut adalah kedok buat NATO, yang masih berusaha membunuh Khadafi,” kecam Menteri Kehakiman Libya Mohammed al-Gamudi, sebagaimana dilaporkan AFP, Selasa. Wakil Menteri Luar Negeri Khaled Kaaim mengatakan ICC berfungsi sebagai kendaraan kebijakan luar negeri Eropa. Jaksa penuntut umum utama ICC Luis MorenoOcampo mengupayakan surat penangkapan itu sementara ribuan orang tewas dalam pertempuran dan sebanyak 650 ribu orang lagi meninggalkan Libya. Sampai kini ternyata Khadafi terbukti mampu mempertahankan kekuasaan kendati serangan udara NATO mengurangi pengepungan pasukan yang setia kepadanya terhadap kota besar utama
pemberontak. Dalam pertempuran paling akhir di sekitar pegunungan di sebelah barat-daya ibu kota Libya, Tripoli, pemberontak merebut jaringan tempat perlindungan bawah tanah (bunker) di gurun sekitar 25 kilometer di sebelah selatan kota kecil bukit. Sejumlah roket, senapan mesin dan amunisi lain direbut, dalam dorongan besar bagi harapan pemberontak untuk melancarkan desakan ke Tripoli dari garis depan di sisi lain Pegunungan
Nafusa, yang berada 50 kilometer dari ibu kota Libya itu. Ratusan petempur pemberontak, yang disertai oleh warga sipil lokal, menyusuri bunker tersebut, yang sebagian telah diledakkan dalam serangan udara tapi yang lain masih utuh. Namun Khadafi tak kunjung menyerah. (d/ant/kcm)
KESEMPATAN KERJA KE LUAR NEGERI Dibutuhkan segera Tenaga Kerja Indonesia sebanyak 100 orang WANITA sebagai OPERATOR ELEKTRONIK & PRODUKSI di Malaysia. CARSEM (M) SDN BHD Gaji Pokok Tunj Shift Tunj Shift Mlm Tunj Kedatangan
: RM 550/bl : RM 4/hr : RM 8/hr : RM 40/bl
Lokasi : Nilai Tunj Kerajinan : RM 100/mgg Over Time Levy Free Bonus
SONI EMECS (M) SDN BHD Lokasi : Bangi Selangor / KL : RM 500/bl Tunj Shift Sore : RM 50 / bl : RM 2-3/hr : RM 6 / hr Levy Free : RM 3 / hr Over Time Bonus ALPS ELECTRIC (M) SDN BHD Lokasi : N. Sembilan Gaji Pokok : RM 430/bl Over Time Tunj Kedatangan : RM 30/ bl : RM 130.2/bl Tunj Kdtngan Full : RM 20/bl Saturday OT Tunj Shift Mlm : RM 70/bl : RM 66.2/bl Tunj Makan : RM 42/bl Levy Free Bonus PENDAFTARAN SETIAP HARI KERJA Persyaratan Administrasi : 1. Umur 18 s/d 30 Tahun 2. Pendidikan min. SLTP / SLTA Sederajat 3. KTP, Ijazah, KK, dan Pas Photo MU TANPA TE 4. Kartu AK1 dari Depnaker DUGA Gaji Pokok Tunj Kedatangan Tunj Shift Mlm Tunj Shift Pagi
INFORMASI DAN PENDAFTARAN HUBUNGI :
PT. DIAN YOGYA PERDANA Kantor Cabang Sumatera Barat Jl. Gunung Semeru III No. 4 Gunung Pangilun Padang (Samping SMA 3) Telp. (0751) 447296 Fax. (0751) 7057057 email : dyp_padang@yahoo.com Hubungi Dealer Resmi Suzuki : PT. ELANG PERKASA MOTOR : Jl. Khatib Sulaiman No.87 Padang Telp. (0751) 7051422, 7051423. Kantor Cabang : = PAYAKUMBUH : Jl. St. Usman No.14, Kampung Cina Telp. (0752) 91795 = DHARMASRAYA : Jl. Lintas Sumatera Koto Baru KM.218 Dharmasraya Telp. (0754) 71245
Contact Person :
Bu Ned Pak Edi
: 085263216325 : 081363213339
Ingat Pilihan Anda Jaminan Masa Depan Yg Lebih Baik
Lancong
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
5
BENTENG VAN DER CAPELLEN
Menelusuri Wisata Sejarah di Batusangkar
Benteng For Van der Capellen BATUSANGKAR, HALUAN — Fort Van Der Capellen, kata yang tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat Sumatera Barat. Sebuah benteng bekas pertahanan Belanda yang berada di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Menurut sejarah, benteng ini didirikan saat Perang Padri yang
dibangun antara tahun 1822 dan tahun 1826, dan dinamai menurut nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda G.A.G.Ph. Van Der Capellen. Pada tahun 1949, kawasan benteng ini berubah nama kolonialnya menjadi Batusangkar. Sampai saat ini Van Der Capellen bekas Markas Kepolisian
Resor Tanah Datar ini masih berdiri kokoh dan sudah masuk dalam daftar salah satu benda cagar budaya di Tanah Datar. Keberadaan benteng ini di jantung Kota Batusangkar ini tidak bisa dilepaskan dari peristiwa peperangan antara kaum adat dan kaum agama yang diperkirakan terjadi pada tahun 1821. Pada tahun 2008 lalu, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah melakukan rehabilitas Benteng Van Der Capellen yang dimaksudkan mengembalikan kondisi banguan bernilai kuno ini menjadi bangunan benda cagar budaya bernilai jual tinggi untuk pariwisata Luhak Nan Tuo. “Selama bangunan kuno ini bisa dipertahankan apalagi menyimpan sejarah yang panjang, pemerintah akan tetap melakukan rehabilitasi yang diharapkan mampu mempertahankan sebagaimana aslinya dan menarik dikunjungi,” ujar Kepala Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga Alfian Jamrah.
Saat pengunjung memasuki Benteng Van der Capellen, masih terdapat dua buah meriam kuno peningalan Belanda yang terdapat di sisi kiri dan kanan bangunan benteng. Pengembalian bentuk awal bangunan benteng yang saat ini ditempati sebagai Kantor Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga Tanah Datar itu masih dipertahankan. Kilas Sejarah Setelah Belanda meninggalkan Batusangkar, Benteng Van der Capellen kemudian dimanfaatkan oleh PTPG yang merupakan cikal bakal IKIP Padang (sekarang Universitas Negeri Padang) untuk proses belajar mengajar yang saat itu diresmikan olah Prof. M. Yamin, SH. Pemakaian bangunan benteng untuk PTPG berlangsung sampai tahun 1955 dan pada tahun itu juga PTPG dipindahkan ke Bukit Gombak. Benteng Van Der Capellen kemudian dijadikan sebagai markas Angkatan Perang Republik Indonesia.
Pada saat meletus peristiwa PRRI tahun 1957, Benteng Van der Capellen dikuasai Batalyon 439 Diponegoro yang kemudian diserahkan kepada Polri pada tanggal 25 Mei 1960. Oleh Polri kemudian ditetapkan sebagai Mapolres Tanah Datar dan berlanjut hingga tahun 2000. Sejak tahun 2001, Benteng Van der Capellen dikosongkan karena Mapolres Tanah Datar telah pindah ke bangunan baru yang berada di Pagaruyung. Pada tahun 1984 dilakukan penambahan ruangan untuk serse dan dibangun pula TK Bhayangkari. Parit yang masih ada di sebelah kanan dan kiri bangunan benteng ditimbun dan diratakan pada tahun 1986. Selain itu, ruangan sel tahanan yang semula terdiri dari 4 ruangan, dibongkar satu sehingga tinggal menjadi 3 ruangan. Perubahan bangunan terakhir kalinya terjadi pada tahun 1988, yaitu berupa penambahan bangunan kantin dan bangunan untuk gudang. (aldoris/berbagai sumber).
Menjelajah Keindahan Bahari Pulau Pari JAKARTA, HALUAN — Kisah tentang Pulau Pari berawal dari sebuah keluarga yang melakukan perjalanan menggunakan perahu cadik ke sebuah pulau dengan tujuan melarikan diri dari diberlakukannya kebijakan Pemerintah Belanda, yang memaksa warga untuk ikut dalam kerja paksa. Pulau tersebut kini dikenal dengan nama Pulau Pari. Pulau ini terdapat di kawasan perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Cerita itu banyak menginspirasi warga ibu kota untuk melakukan perjalanan ke sejumlah pulau yang terdapat di Kepulauan Seribu, untuk sejenak lari dari kepenatan akan padatnya rutinitas kerja. Pulau Pari memang tidak setenar pulau lainnya seperti Pulau Tidung, Pulau Bidadari, Pulau Pramuka atau Pulau Wira. Sedikitnya info mengenai Pulau Pari masih menjadi faktor para wisatawan untuk singgah ke pulau yang merupakan bagian dari 12 gugusan pulau di Kelurahan Pari yang memiliki luas total 94,5 hektare. Pulau Pari memliki luas 42 hektare yang dihuni
kurang lebih 789 jiwa dengan mata pencaharian mayoritas warganya sebagai nelayan tangkap, budidaya serta rumput laut. Sedikitnya wisatawan yang berkunjung ke pulau juga terkendala oleh minimnya transportasi yang langsung menuju pulau tersebut, kecuali dari Rawasaban Tangerang ataupun dari Marina, Ancol dengan jumlah penumpang yang terbatas. Sebagai alternatif wisatawan dapat memilih rute perjalanan menuju Pulau Pari dengan menaiki perahu bermotor dari arah Muara Angke yang menuju Pulau Tidung. Tidak adanya kapal bermuatan banyak yang langsung menuju Pulau Pari, membuat wisatawan harus transit di tengah laut untuk dioper ke sebuah perahu kayu untuk melanjutkan perjalanan menuju pulau Pari. Setibanya di pulau yang asri ini, wisatawan akan disambut dengan pemandangan yang memikat, hamparan pasir putih yang masih perawan serta riak-riak air yang menenangkan. Pulau Pari juga tidak hanya sebagai tempat berlibur, tetapi pulau ini merupakan ekowisata tempat bernaungnya hutan mangrove yang merupakan ciri khas pulau ini. Wisatawan dapat
memperoleh penjelasan tentang ekosistem yang ada di Pulau Pari dari para peneliti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) ataupun dari para guide yang berasal dari pemuda Karang Taruna pulau Pari. Bahkan wisatawan dapat melihat maupun berperan serta langsung dalam pemeliharaan mangrove seperti yang dilakukan anak-anak penghuni pulau ini. Siang itu sekelompok bocah Pulau Pari tampak bercanda ria merawat pohon mangrove yang ditanam pada tahun 2006, sepanjang hampir 700 meter di salah
satu gugusan pantai pulau tersebut. Menyadari pentingnya fungsi mangrove yang berguna mencegah abrasi dan melindungi ekosistem laut, kebanyakan anak-anak penghuni pulau meluangkan waktu dengan merawat dan membersihkan mangrove dari sampah dan kotoran lainnya sembari bermain di laut. Kegiatan ini sangat menyenangkan karena menjadi wahana bersosialisasi sekaligus belajar langsung merawat lingkungan. Potensi bahari Pulau Pari yang patut dinikmati wisatawan selanjutnya adalah wisata terumbu
karang indah yang berhias bermacam ikan-ikan cantik. Ada tiga spot snorkeling yang menjadi andalan Pulau Pari seperti Karang Kapal, Area Perlindungan Laut dan Bintang Rama. Dengan merogoh kocek sekitar Rp 35.000 wisatawan dapat melakukan snorkeling atau selam dangkal di kedalaman laut yang jernih pada salah satu spot tersebut. Pemandangan tersebut dapat menjadi surga dunia bagi wisatawan penggemar snorkeling. (banar fil ardhi/i made asdhiana/ kompas. com)
KIPANG KACANG
Cemilan Bikin Ketagihan PADANG, HALUAN — Sepintas cemilan ini tampak biasa saja. Tapi cobalah dicicipi. Rasanya yang manis, gurih, dan renyah, akan membuat ketagihan. Kipang kacang sangat populer di beberapa wilayah di Sumatera Barat, terutama di Tanah Datar dan Bukittinggi. Makanan yang terbuat dari kacang tanah dan gula merah itu, mirip noga atau ampyang yang biasa dibuat orang Jawa. Namun, coba gigitlah makanan itu. Kesan kipang kacang merupakan camilan biasa akan segera hilang bila sudah mencobanya. Tak heran, bila orang dari Tanah Datar atau Bukittinggi pergi merantau, makanan ini kerap dibawa a sebagai oleh-oleh untuk sanak saudara atau teman di tanah rantau. Tak sulit untuk mendapatkan kipang kacang di sana. Di balai (sebutan untuk pasar tradisional) makanan kecil itu dengan mudah bisa dibeli. Bahkan di kota Padang pun, kipang kacang gampang diperoleh. Di pasaran, makanan ini biasanya dikemas dalam bungkus plastik. Kipang ini juga merupakan camilan seharihari masyarakat setempat. Biasanya warga menikmati kipang kacang saat bersantai di rumah bersama keluarga. Ditemani secangkir teh atau kopi, kipang kacang terasa lebih nikmat. Rasanya yang khas, membuat orang tak bosan dengan cemilan yang satu ini. Di samping paduan rasa gula dan kacang, ada hal lain yang membuat kipang kacang memiliki cita rasa khas. Hal yang dimaksud adalah daun pisang yang selalu dijadikan alas pada setiap kemasan kipang kacang.(aci/*)
6
Personal
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
DEVI AZMIR
Palanjut Jejak Advertising Sang Ayah
U
saha advertising untuk Kota Padang, memang belum masif dan marak berkembang. Kendati begitu, bisnis yang memadukan desain grafis dan multimedia, serta teknologi informasi ini cukup prospek mengaruk fulus.
Peluang yang jarang diterjuni para pebisnis inilah yang “dibaca” Azmir St. Sinaro, yang
membuahkaan hasil. Berbagai agar boleh kita bersekolah tantangan dihadapi dari penga- tinggi-tinggi, tapi jangan tinggallaman selama kurun wak- kan usaha ini. Jadi secara tidak tu lebih kurang 20 tahun. Hasil langsung, saya pun belajar jerih payah yang dilakukan tentang bisnis ini dari ayah. membawa perusahaan Dedevi’s Saat ini saya menjadi Creative Manager Advertising di Dedeke tingkat Laporan : Rio Surya Wijianto vi’s,” panasional. Foto : Deni Prima parnya keDan saat ini tika disamtelah bergabung dengan Asosiasi Persa- bangi Haluan Sabtu (1/7). Dengan terus meningkatnya tuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) dengan jumlah permintaan, Devi terus keanggotaan No. SB-AA-90- berusaha untuk mampu memberikan yang terbaik kepada 002. Sejak bergabung mulai konsumen. “Dengan tetap berusaha 1990, hingga sekarang telah merangkup coverage area memikirkan yang terbaik bagi Sumatra, serta menjadi satu- konsumen, saya harap usaha satunya perusahaan Advertising yang sebelumnya hanya yang Full Service di Sumbar. mencakup wilayah SumaDedevi’s diperkuat dalam tera ini, mampu merambeberapa devisi yaitu Outdoor/ bah ke pasar nasional,” Indoor Promotion, Media pungkas pria pecinta Placement (semua media), per- olahraga sepakbola dan cetakan, cendramata, garmen, golf ini. perlengkapan wisuda, kontrukAdvertising telah menjadi si, landscape dan enteraiment. bisnis yang serius saat ini, Selain mempekerjakan sedikit- seorang buah hati (Devi nya 20 orang karyawan, juga Azmir) penerus jejak banyak yang menjadi pekerja sukses sang ayah Azmir lepas, dan hingga saat ini omset St. Sinaro, telah siap penjualan mencapai Rp2,8 bergerak dinamis menemiliar per tahun. rima permintaan pasar Hari berganti. Regenerasi dan klaen. pun terus berlanjut. Kini usanya Dengan workshop dilanjutkan anaknya. Devi yang memadai, peraAzwir. Devi bukan saja melan- latan cangih dan tejutkan, tapi mengembangkan naga skill yang prousaha advertising yang telah pesional dengan dirintis orangtuanya. Devi menajemen dan membawa dengan teknologi SDM yang handal. digital printing dengan peralatan Didukung payang lebih modern. ra Mitra kerja Pria 26 tahun ini mena- P r o f e s i o n a l makan bisnisnya dengan nama yang menjalin A&D yang beralamat di Jalan kerja sama Raya Andalas No.75 Padang dan selalu ini. Usaha ini kini sudah mendukung memiliki empat orang karya- p r o s e s wan. Meski baru empat bulan b e r k r e a s i , berdiri, usaha tersebut sudah akan menmampu meraih omzet Rp20 jadi ni lai juta per bulan. Plus bagi “Sebenarnya saya sama Dedevi’s sekali tidak ada background Advertidibidang advertising ini, namun sing. karena saya teringat pesan ayah, ***
Devi Azmir
AZMIR ST. SINARO
malang melintang dalam beragam usaha. Kini, pria kelahiran Batagak Kecamatan Sungai Puar Kabupaten Agam 20 Mai 56 tahun silam ini membuka usaha advertising yang diberi nama Dedevi’s Advertising. Azwir yang memulai usaha itu pada 1986, setelah sebelumnya dia membuka usaha jahitan sejak 1971. Dengan bekal yang di dapat secara otodidak di bidang advertising, konstruksi, serta percetakan, dibukalah usaha tambahan yakni advertising yang berlokasi di Jalan By Pass Ketaping Km 7 Padang diberi nama Dedevi’s sesuai dengan urutan nama ke-lima orang anaknya yakni, Dede, Devi, Dendi, Desi, Dewi. Usaha tailor dan usaha advertising tersebut ternyata
SEPERUNTUNGAN MAK Asiah masuk dengan gembira, seraya berkata. “Sudah lama Mid?” “Baru sebentar, Mak,” jawabku. Saya disuruh duduk, Zainab dengan segera pergi ke belakang memasak kopi sebagaimana kebiasaannya. “Hampir Mak terlupa akan janji kita. Tadi Mak pergi ke rumah orang sebelah karena tiada lama lagi dia akan mengawinkan anaknya; jadi dari sekarang sedang bersiap-siap menyediakan yang perlu, maklumlah tetangga, perlu bantu-membantu. Ilustrasi Marwan
Saya dengarkan perkataannya, tetapi pikiran saya masih tetap ingat kepada kejadian tadi. Pikiran saya menjalar kemana-mana, memikirkan tegur Zainab dan mukanya yang merah ketika mulamula melihat saya; hanya suatu kejadian yang tiba-tibakah itu, atau adakah dia merasai apa yang saya rasai? Dalam pada itu Mak Asiah masih tetap membicarakan beberapa perkara menyebutnyebut jasa suaminya, menyebut kebaikan ibuku. Akhirnya sampai pembicaraan kepada Zainab. “Bagaimanakah pikiranmu Hamid, tentang adikmu Zainab
ini?” “Apakah yang Emak maksudkan?” tanya saya. “Semua keluarga di darek (Orang di Padang menyebut Padang Hulu itu darek atau darat) telah bermufakat dengan Mak hendak mempertalikan Zainab dengan seorang anak saudara almarhum bapakmu, yang ada di darat itu. Dia sekarang sedang bersekolah di Jawa. Maksud mereka dengan perkawinan itu supaya harta benda almarhum bapaknya dapat dijagai oleh familinya sendiri, oleh anak saudaranya, sebab tidak ada saudara
Zainab yang lain, dialah anak yang tunggal. Pertunangan itu telah disepakati oleh orang yang sepatutnya, jika tiada aral melintang, bulan depan hendak dipertunangkan dahulu, nanti apabila tamat sekolahnya akan dilangsungkan perkawinan. Hal ini telah Mak rundingkan dengan Zainab, tetapi tiap-tiap ditanya dia menjawab belum hendak bersuami, katanya, tanah perkuburan ayahnya masih merah, air matanya belum kering lagi. Itulah sebabnya engkau disuruh kemari, akan Mak lawan
27
berunding, Mak masih ingat pertalian engkau dan Zainab masa engkau kecil dan masih sekolah; engkau banyak mengetahui tabiatnya apalagi engkau tidak dipandangnya sebagai orang lain lagi, sukakah engkau Hamid, menolong Mak?” Lama saya termenung. “Mengapa engkau termenung, Hamid? Dapatkan engkau menolong Mak, melunakkan hatinya dan membujuk ia supaya mau? Hamid!.... Mak percaya sepenuhpenuhnya kepadamu sebagai mendiang bapakmu percaya kepada engkau!”
Rantau
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
7
EL SYABRINA
Terapkan Gaya Kepemimpinan Ala Minang PEKANBARU, HALUAN-Sumatera Barat adalah negeri yang dihuni oleh orang-orang yang gigih dan pantang menyerah. Tanah Minangkabau itu punya berjuta semangat demi kemajuan, juga sosok-sosok komunikator handal yang membuat daerah itu dikenal seantero negeri.
EL SYABRINA
Demikianlah citra Minangkabau di mata seorang perantau Sumatera Barat di Riau, Hj El Syabrina MP. Sebuah negeri yang kaya raya dan berlimpah emas permata tentu tak begitu sesuai dengan Sumatera Barat, tapi jika dikatakan negeri itu memiliki para intelektual yang berlimpah dengan semangat juang yang tinggi, itulah negeri Minangkabau. El, begitu ia biasa dipanggil. Sosok yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru itu berdarah Minang asli. Ayahnya orang Aia Cama dan ibunya berasal dari Simpang Haru, Kota Padang. Meski El lahir di Pekanbaru, tapi Minangkabau tak akan bisa dipisahkan dari dirinya. “Bagi saya Minangkabau
telah menjelma menjadi sifat gigih dan pantang menyerah yang melekat dalam kepribadian saya sejak dulu. Jadi saya tak akan bisa dipisahkan dengan ke-Minangkabau-an saya,” kata El saat ditemui Haluan di ruang kerjanya pekan lalu. Sebagai seorang “duta” Sumatera Barat, sejak awal kehidupannya di Pekanbaru, El telah menjalaninya dengan cukup berat. Anak dari pensiunan pegawai Dinas PU Pekanbaru ini harus belajar ekstra giat hanya demi menunjukkan kegigihan orang Minangkabau. Sekaligus untuk menunjukkan orang Sumbar adalah para pemikir handal, dan intelektual berkualitas. Alhasil, sejak belajar di SMP 2 Pekanbaru hingga melanjutkan pendidikan di SMA 3 Rumbai, ia selalu berada di peringkat puncak di sekolahnya. Keberhasilan ini merupakan buah dari sifat gigih yang telah ia tanamkan dalam dirinya sejak awal. “Saya bisa juara umum bukan karena saya cerdas. Tapi justru karena saya terlalu gigih dan berani. Karenanya, kepada siapapun saya tidak pernah mengaku pintar atau cerdas. Semuanya karena saya rajin dan pantang menyerah,” ungkapnya sambil tersenyum. Keberhasilan pendidikannya pada tahap awal telah membawa El Syabrina ke pendidikan tinggi yang berkualitas. Selepas SMA ia diterima sebagai mahasiswa
undangan di Institut Pertanian Bogor (IPB), lalu melanjutkan di universitas sama pada Jurusan Agronomi. Hanya saja proses pendidikan dan kehidupan El di masa ini lebih rumit. Sistem belajar perkuliahan yang berbeda dengan SMA memberikan masalah tersendiri bagi El. Bahkan ia sempat putus asa untuk melanjutkan pendidikannya di IPB dan beralih ke perguruan tinggi lainnya. “Saya benar-benar takut dan putus asa. Meski waktu itu saya tak segagal teman-teman saya, tapi pengalaman mendapatkan nilai rendah dengan pelajaran berat hampir saja membuat saya beralih memilih perguruan tinggi lain. Untung saja nasehat seorang dosen telah menyelamatkan saya, hingga akhirnya saya bisa menamatkan agronomi dengan nilai baik,” tutur El serius. Tapi itulah El, baginya jati diri sebagai orang Minang harus selalu gigih dan pantang menyerah. Berkali-kali pendidikan di IPB ia jalani dengan sulit namun akhirnya ia bermuara sebagai ahli agronomi besutan IPB, sebuah perguruan tinggi yang sangat disegani untuk teknik keilmuan pertanian. Selepas wisuda, El melanjutkan kehidupannya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran Dinas Pertanian Riau. Keseharian yang sontak berubah kala itu sempat kembali membuatnya kebingungan. “PNS sebenarnya bukan cita-cita saya. Melihat temanteman berkiprah di dunia yang lebih menantang pada awalnya saya sempat merasa iri. Tapi semuanya tetap harus saya hadapi,” ungkap El. Namun ada beberapa hal yang menjadi prinsip dasar yang selalu diimani El, salah satunya untuk tidak pernah menunda
waktu dan melakukan kewajiban dengan sungguh-sungguh. Hal ini juga yang membuatnya tak berhenti sampai di sana. Lalu pada akhirnya membangun karakter kepemimpinan yang kuat di dalam dirinya. “Saya lahir di Pekanbaru. Tapi saya tetap orang Minang, yang setahu saya tak akan pernah menyerah dengan keadaan. Orang Minang punya kemampuan sebagai komunikator yang hebat,” terang El menceritakan alasannya untuk bertahan dan terus mmelangkah maju. Melihat sebuah peluang terbentang, El memutuskan untuk beralih dari Dinas Pertanian ke instansi yang benar-benar baru baginya. Ia memilih untuk mengisi posisi sebagai Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru. Sebagai seorang ahli pertanian, urusan industri dan perdagangan adalah dua hal yang sebelumnya tak terlalu ia pahami. “Saya coba meyakinkan diri saya saat itu. Pengalaman administratif di posisi sebelumnya bisa dijadikan modal kuat dalam menghadapi tantangan baru itu. Lalu pengalaman juga yang akan membimbing saya agar bisa mengelola staf dengan baik,” lanjutnya. Kini El berhasil memimpin sebuah instansi pemerintahan hingga membuahkan hasil yang cukup manis. Perkembangan perekonomian Pekanbaru tentunya tak akan lepas dari campur tangan El sebagai Kepala Disperindag Kota Bertuah itu. “Ini gaya kepemimpinan orang Minangkabau. Menerapkan sifat gigih mulai dari diri sendiri hingga ke staf akan sekaligus memacu pencapaian kerja,” imbuhnya. (dedet pratama dinata)
Forum Bakor Ikatan Keluarga Minang di Jakarta saat membahas RUU desa
Forum Bakor Bahas RUU Desa
JAKARTA , HALUAN–Forum Badan Koordinasi Ikatan Keluarga Minang di Jakarta membahas Rancangan Undang-Undang tentang desa, yang akan segera digulirkan pemerintah ke DPR untuk dibahas. Keikutsertaan perantau tersebut untuk membahas RUU itu untuk menyiasati kemungkinan jorong di Sumatera Barat bisa disetarakan dengan desa di Jawa. Sedangkan nagari tetap sebagai wilayah hukum adat. “Kita tidak ingin masalah lama terulang kembali dengan hilangnya nagari, tetapi dalam pendanaan pembangunan, kita juga tidak mau kehilangan anggaran yang begitu banyak karena jumlah nagari kita sedikit,” kata Irjen Pol (Purn) Marwan Paris dari Bakor Solok Saiyo Sakato (S3) dalam pertemuan dengan sejumlah pengurus Bakor di Jakarta, Kamis (23/6) malam. Hadir dalam pertemuan itu antara lain Ketua Umum IKK Padang Zulhefi Sikumbang, Ketua Umum IKKTD Muclizar, dari Bakor Pasaman, Ikapabasko Padang Panjang, dari Gebu Minang Bogor Syafruddin Al, dan dari LKAM Jakarta Azmi Dt Bagindo, serta mantan Bupati Solok Hasan Basri Perdebatan malam itu berlangsung cukup hangat, terutama bila jorong dijadikan pemerintahan terendah sehingga bantuan pusat bisa langsung diterima Jorong, maka dikuatirkan peran nagari akan LEMBAGA PERSEKUTUAN PECINTA PENDIDIKAN KESEHATAN (LPPPK) kembali putus dan bahkan akan hilang. Namun sebaliknya, bila nagari yang dijadikan pemeSK MENDIKNAS NO. 212/D/0/2006 rintahan terendah TERAKREDITASI dan setara dengan desa atau kelurahan di Jawa, maka jumlah anggaran yang
SEHATAN SITEBA PADANG KE IK N K E T I L O P (POLTEKES SITEBA)
PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2011/2012 PROGRAM STUDI : 1. KEBIDANAN (D3) (TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 035/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/II/2011)
2. TEKNIK ELEKTROMEDIK (D3) (TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 032/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/II/2011)
3. FISIOTERAPI (D3) (TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 032/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/II/2011)
PENDAFTARAN : Gelombang I Tes Gelombang II Tes
: 01 April s/d 07 Juli 2011 : 08 Juli s/d 09 Juli 2011 : 11 Juli s/d 11 Agustus 2011 : 12 Agustus s/d 13 Agustus 2011
Alamat : 1. Jl. JHONI ANWAR NO. 8 LAPAI PADANG 2. JL. JHONI ANWAR NO. 17 A LAPAI PADANG TELP. 0751 - 445880 / 0811669722 Website : www.poltekes-siteba.ac.id email : poltekessiteba@yahoo.co.id KETUA LP3K PADANG Ttd Drs. H. Lamizar Yoena,SH.,MH
PENGURUS LP3K PADANG BID. OPERASIONAL PENDIDIKAN Ttd ERDI NUR,SKM.,M.KES
syaf a
INFORMASI : POLTEKES BASUKI ARIO SENO ERDI NUR SUKSMERRI PAISOL
: 0811669722 : 0811661387 : 08126757101 : 08126630824 : 0811669073
INFORMASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSYARATAN PENDAFTARAN HUBUNGI KE ALAMAT KAMI DIREKTUR Ttd DRS. AMRIN TANJUNG,M.Pd
akan diperoleh Sumatera barat untuk membangun nagari tetap kecil. Saat ini jumlah nagari, desa dan kelurahan di Sumbar ada sekitar 1013 buah. Sedang kalau desa (seperti zaman Azwar Anas jadi gubernur Sumbar), jumlahnya mencapai 300 lebih. Hal ini memang akan jadi problem bagi Pemprov Sumatra Barat bila RUU Desa itu ditetapkan sebagai UU, sehingga jumlah anggaran yang akan diterima Sumbar untuk pembangunan desa/nagari sangat kecil dibanding daerah lain. Aceh saja, kata Marwan, memiliki lebih 5.000 desa. Hasan Basri menambahkan, sesungguhnya diperlukan keberanian Pemprov Sumbar untuk menetapkan mana pemerintahan terendah tanpa menghapus peran nagari. “Boleh jadi dana APBN diterima langsung oleh Jorong dan bertanggungjawab kepada camat, tetapi yang mengatur penggunaannya tetap nagari,” katanya. Akan tetapi, bila jorong disetarakan dengan desa, RUU ini memberi persyaratan bahwa jumlah penduduk sebuah desa/jorong di Sumatra minimal 3.500 jiwa atau sekitar 750 KK. Sementara, jumlah penduduk sebuah jorong di Sumatra Barat jauh di bawah itu. “Ya, inilah yang perlu kita siasati bersama. Pemda Sumbar perlu kita beri masukan,” kata Marwan. Namun begitu, Forum Bakor tidak akan mendikte Pemrov Sumatera Barat. Pembahasan soal RUU ini hanya untuk ikut memberikan sumbang saran kepada Pemprov dalam menetapkan kesetaraan nagari atau jorong dengan desa. Untuk itu, Forum ini sepakat membentuk tim perumus yang akan merumuskan pokok-pokok pikiran Forum untuk kemudian disumbangkan kepada Pemprov Sumatera Barat. “Kita berharap sebelum diserahkan ke gubernur, rumusan itu bisa dibawa ke Mubes Gebu Minang dan nantinya bisa dibicarakan dengan anggota DPR dan DPD RI asal Sumatra Barat,” kata Marwan.(h/sal)
8
MINGGU, 03 JULI 2011 M / 02 SYA’BAN 1432 H
8
ARGENTINA TERTAHAN BUENOS AIRES - Alih-alih meraih poin sempurna, Argentina malah nyaris dipermalukan Bolivia. Tim Tango pun harus puas mengoleksi satu angka, saat ditahan imbang 1-1 oleh Bolivia, Sabtu (2/7). Argentina tak mengawali perhelatan Copa America dengan sempurna. Bertindak sebagai tuan rumah, Lionel Messi dan kawan-kawan hampir saja dibuat malu tamunya, Bolivia, yang unggul lebih dulu melalui Edivaldo Rojas di awal babak kedua.
Muka Argentina diselematkan pemain pengganti Sergio Aguero berkat gol cantiknya di menit 76. Kedua tim bermain saling menyerang, dengan Argentina yang bermain menekan sejak menit pertama. Bolivia sendiri hanya bisa
Juve Dapatkan Lichtsteiner TURIN, HALUAN - Juventus terus menggeliat di bursa transfer musim panas ini. Terakhir, La Vecchia Signora mendapatkan bek tim nasional Swiss, Stephan Lichtsteiner, dari Lazio. Juve menggaet Lichtsteiner dengan mahar sebesar 10 juta euro, yang rencananya akan dibayar secara bertahap dalam tempo tiga tahun. Mereka mengikat pemain berusia 27 tahun itu dengan kontrak berdurasi empat tahun. “Juventus Football Club S.p.A. mengumumkan bahwa kesepakatan dengan S.S. Lazio S.p.A. untuk akuisisi definitif atas hak pendaftaran Stephan Lichtsteiner telah dituntaskan,” demikian keterangan Juve di situs resminya. “Kontrak yang akan dibayar
Juventus sebesar 10 juta euro selama tiga tahun. Juventus dan si pemain telah menandatangani kontrak selama empat tahun.” Lichtsteiner jadi pemain kelima yang didatangkan Bianconeri musim ini. Sebelumnya, mereka sudah merekrut Andrea Pirlo, Reto Ziegler, Michele Pazienza, dan Sergio Almiron. Rasa senang membuncah di hati Stephan Lichtsteiner usai kepindahannya ke Juventus. Bek internasional Swiss ini ingin membantu Bianconeri meraih gelar musim depan. “Senang bermain untuk Juventus. Musim lalu, mereka punya masalah dan saya harap bisa lebih baik musim ini. Saya harap kami bisa memenangi sesuatu,” harap Lichtsteiner di Football Italia. (h/dtc/pp)
mengimbangi Argentina dengan melakukan serangan balik sesekali. Walaupun bermain menyerang, namun serangan Argentina seakan tidak berdaya menembus pertahanan Bolivia, padahal tim lawan tidak mampu bermain lepas dan hanya mampu bertahan sepanjang laga babak pertama. Memasuki babak kedua, Argentina bermain lebih menekan dan bernafsu menyerang. Bolivia yang tampaknya sudah mulai terbiasa dengan atmosfer pertandingan bisa bermain lebih lepas meladeni serangan dari Tim Tango. Bolivia berhasil mengejutkan seisi stadion yang merupakan pendukung Argentina di menit ke 48. Striker Bolivia Edvaldo Rojas berhasil meneruskan umpan manis Jhasmani Campos menjadi sebuah gol yang membuat tim tuan rumah tertinggal satu gol. Tertinggal satu gol membuat tim arahan Sergio Batista itu semakin
Messi Kesal dengan Bolivia LA PLATA - Lionel Messi tampaknya masih belum bisa melupakan laga Argentina melawan Bolivia. Laga tersebut berkesudahan dengan hasil imbang 1-1 dan Messi mengaku sebal dengan gol Bolivia. Messi yang digadang-gadang menjadi poros kekuatan Argentina gagal unjuk gigi dalam laga tersebut. Sang Messiah tidak berkutik menghadapi hadangan para bek Bolivia yang bagaikan tembok tebal dan harus rela berbagi hasil imbang 1-1 di akhir laga. “Mereka mengejutkan kami dengan gol menyebalkan dan kami mengimbangi mereka, terimakasih kepada Kun (Aguero), tetapi kami sedih karena
tidak meraih target kami. Kami melakukan semua dengan baik, kami butuh untuk terus tumbuh dan berkembang,” ujarnya seperti dilansir dari Goal, Sabtu (2/7). Sergio Aguero juga merasa laga tersebut berjalan sulit karena ketatnya pertahanan yang digalang sang lawa. Striker yang kini sedang diincar klub-klub papan atas Eropa ini berharap bisa belajar dari laga ini untuk menghadapi laga-laga berikutnya. “Ini laga pertama, semua berjalan menjadi sulit. Bolivia sangat ketat di belakang tetapi kuncinya adalah kami tidak kalah. Saya pikir di babak kedua Checho (Sergio batista) mencari solusi untuk laga tersebut dan memainkan penyerang lain karena mengincar gol. Kami akan mengkoreksi kesalahan hari ini agar tidak terulang,” tandasnya. (h/okz/pp)
bernafsu menyerang. Mengandalkan trisula maut, Lionel Messi, Carlos Tevez, dan Ezequiel Lavezzi, skuad Albiceleste membobardir pertahanan Bolivia tanpa henti. Di menit 71 Lavezzi yang tampak kelelahan ditarik keluar, digantikan oleh Sergio Aguero. Pergantian ini membuahkan hasil manis karena di menit 76, penyerang yang dirumorkan sedang diincar Real Madrid ini berhasil mengkonversi umpan dada Nicolas Burdisso menjadi sebuah gol indah lewat tendangan voli cantik di menit ke 76. Usai mencetak gol penyeimbang, Argentina yang bernafsu mengincar kemenangan terus menekan lini belakang Bolivia yang bagaikan tembok baja. Bolivia sendiri pada akhirnya menyerang sepanjang sisa waktu laga hingga akhirnya peluit bertiup tanda usainya laga. Dengan laga ini, kedua tim mengantongi satu poin di grup A. (h/okz/pp)
Mimpi Suarez Bersama Barca LIVERPOOL, HALUAN-Luis Suarez punya klub impian untuk dibela seandainya tidak memperkuat Liverpool. Sudah menjadi keinginannya sejak lama adalah memperkuat klub juara Liga Champions, Barcelona. Peluang Suarez membela Barcelona sesungguhnya terbuka cukup lebar. Sebabnya adalah agen sang striker yang bernama Pere Guardiola tak lain merupakan saudara pelatih The Catalans, Josep Guardiola. Namun sebagaimana jalan karirnya sudah tertulis, keinginan Suarez bermarkas di Camp Nou hingga kini belum kesampaian. Saat Barcelona tak tertarik pada dirinya, justru Liverpool yang datang menawarkan kontrak. “Sebelum bertemu Pere Guardiola, agen saya saat ini, saya memiliki hasrat, mimpinya adalah punya kesempatan bermain untuk tim itu (Barcelona),” sahut Suarez seperti diberitakan Don Balon dan
dikutip Soccernet. “Jelas dia (Pere) secara pribadi punya hubungan dengan Barcelona melalui saudaranya, tapi situasi hubungan kerja sama sekali berbeda dengan hubungan yang lain. Jika Guardiola menginginkan saya, dia pasti mengejar saya tak perduli siapa agen yang mewakili saya,” lanjut striker asal Uruguay itu. Suarez dibeli Liverpool pada Januari 2011 lalu dari Ajax Amsterdam. Mencetak empat gol dalam 13 pertandingan bersama The Reds, Suarez dapat banyak sanjungan dari Liverpudlian terutama saat membantu Liverpool menundukkan Manchester United di Liga Inggris.Peluang dia meninggalkan Anfield dan berlabuh di Cam Nou juga sangat tipis. Kontraknya bersama The Kop saat ini masih tersisa lima tahun lagi. (h/dtc/pp)
Olahraga
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
9
PIALA GUBERNUR ACEH II
Semen Padang Juara III
BANDA ACEH, HALUAN - Kesebelasan Semen Padang berhasil merebut juara ketiga pada turnamen Piala Gubernur Aceh II setelah menekuk Pelita Jaya dengan skor tipis 1-0 di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Jumat malam. Gol semata wayang Semen Padang diciptakan oleh Edwar Wilson Yunior di menit ke 57.
RIO SURYA W
KABID Olahraga Disdikpora Sumbar, Jefrinal Arifin (kanan) menyerahkan piagam kepada siswa PPLP Sumbar yang sudah menamatkan sekolahnya, kemarin di PPLP Sumbar, Sungai Sapih.
TERIMA 39 SISWA BARU
PPLP Sumbar Pulangkan 23 Siswa
PADANG, HALUAN – Sebanyak 23 atlet/siswa Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga (PPLP) Sumbar, dipulangkan karena melakukan kesalahan seperti indisipliner, kelebihan umur, prestasi tidak meningkat dan mengundurkan diri. Mereka yang dipulangkan karena indisipliner tercatat 12 orang, kelebihan umur dua orang, prestasi tidak meningkat sebanyak empat orang dan mengundurkan diri lima orang. “Karena mereka tidak bisa menjalankan aturan yang berlaku di PPLP maka secara terpaksa mereka dipulangkan kembali kepada orang tuanya,” ujar Kabid Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sumbar, Jefrinal Arifin disaat pisah sambut siswa baru dan tamat PPLP Sumbar, kemarin di PPLP Sungai Sapiah Padang. Selain memulangkan 23 siswa, PPLP juga melepas 17 orang siswa yang sudah menamatkan sekolahnya. Diantaranya adalah Irsyad Maulana, Abdul Madjid, Andre Riyus Topan dan lainnya. Untuk siswa baru yang masuk tercatat sebanyak 39 orang yaitu delapan dari sepakbola, delapan dari atletik, dua dari Judo, empat dari sepaktakraw, satu dari taekwondo, sembilan dari gulat, satu dari senam dan satu dari tinju. Jefrinal mengatakan bahwa PPLP Sumbar merupakan salah satu PPLP terbaik di Indonesia karena mampu melahirkan prestasi nasional. Beberapa siswa PPLP Sumbar terpanggil masuk timnas Indonesia seperti dari cabang sepaktakraw dan atletik. “PPLP Sumbar telah menjadi sorotan nasional karena prestasinya. Jadi tidak heran PPLP Sumbar menjadi sasaran bagi atlet lain. Pada penerimaan kali ini, tercatat dua orang siswa berasal dari luar Sumbar yaitu Febriansyah Ramadhan dari SMP 10 Depok dan Roni Armaido Yunus dari SMP 20 Pekanbaru,” kata Jefrinal yang didampingi Ketua PPLP, Andri Yunidal dan Kasi Olahraga Masyarakat, Rafli Effendi. Selain menyumbangkan atlet untuk timnas, Jefrinal mengatakan bahwa PPLP Sumbar memberikan sumbangan besar bagi prestasi olahraga Sumbar. Atlet dan alumnus PPLP Sumbar telah menjadi andalan bagi Sumbar dalam berbagai kejuaraan olahraga. “Mayoritas atlet Sumbar yang berlaga di Porwil 2011 lalu merupakan atlet dan alumni PPLP Sumbar. Bahkan bukan hanya itu, pelatihnya pun juga berasal dari PPLP. Hal itu membuktikan bahwa PPLP Sumbar berjasa untuk daerah dan nasional,” terangnya. Pada kesempatan itu, Jefrinal mengharapkan siswasiwa yang sudah menamatkan studi di PPLP agar menjaga nama baik PPLP dengan terus meningkatkan prestasi olahraga. Untuk jalur pendidikan, menurutnya, Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNP telah membuka pintu dengan menyediakan kursi bagi atlet berprestasi. “Ketika sekolah menegah pertama dan atas ada PPLP. Kemudian untuk kuliah ada UNP. Jadi saya minta semua atlet dapat terus meningkatkan prestasinya. Soal pendidikan sudah ada yang menampung tinggal menunjukkan prestasi olahraga saja lagi,” terangnya. (h/pp/cw22)
HASWANDI
SUHERI DAUD (7) pemain Semen Padang asal Aceh yang menjadi andalan di Piala Gubernur Aceh II. SP Berhasil merebut juara III dengan mengalahkan Pelita Jaya 1-0.
DANDIM PADANG CUP
PSTS Tabing Tantang Porsep Semen Padang di Final
PADANG, HALUAN – PSTS Tabing akan menantang Porsep Semen Padang pada partai final Kompetisi Piala Dandim 0312 Padang kelompok umur 21 tahun, yang akan dihelat di Lapangan Imam Bonjol Minggu (3/7) sore ini.Hasil tersebut diperoleh anak asuh Yuliansyah Reva setelah pada laga semifinal sukses menaklukkan PS Imam Bonjol dengan skor 2-0 (0-0) Sabtu (2/7) kemarin. Meski pada babak pertama pertandingan didominasi Imam Bonjol, yang bermain “di kandang sendiri”, namun Fauzan Azima belum mampu menembus pertahanan berlapis dari PSTS Tabing yang dikomandoi oleh Maulid Al Akhyar.Demi meraih keunggulan terlebih dahulu, agar asa lolos ke babak final lebih besar, pertengahan babak pertama, kedua tim terlihat saling serang. Namun hingga jeda skor “kacamata” tetap tidak berubah. Memasuki babak kedua, Imam Bonjol dikejutkan oleh gol dari PSTS Tabing saat babak kedua baru berjalan bebrapa menit. Tepatnya menit ke- 46 aksi overlap yang dilakukan pemain tengah Jeffri Geovani Gally mampu mengecoh barisan pertahanan Imam Bonjol, termasuk penjaga gawang Wangky Efendi. Tak ingin tertinggal, Imam Bonjol melalui kaki Lugito Azwir, serta Reza Suprayogi mencoba menyamakan kedudukan. Namun lagi-lagi kurang maksimalnya penyelesaian akhir, membuat anak asuh Fran Sinarta kembali gagal membuka skor. Lima menit berselang, PSTS mendapat hadiah tendangan bebas dari sisi kanan pertahanan Imam Bonjol usai
DENI PRIMA
Ketat - pertarungan pada babak semifinal Piala Dandim antara PSTS Tabing menghadapi PS Imam Bonjol Sabtu (2/7) sore berlangsung ketat. Meski ketat, laga akhirnya mampu dimenangkan PSTS Tabing dengan skor 2-0 (0-0). salah seorang pemain mereka dilanggar. Tepatnya menit ke-55 melalui tendangan bebas dari kapten tim Oki Guzana Putra, langsung menempatkan bola kedalam kota penalti Imam Bonjol. Dengan sigap penyerang haus gol Wendri Saputra menyarangkan bola melalui sundulan kepalanya. Menit-menit akhir Imam Bonjol coba membuka asa, namun kembali Lugito gagal menyarangkan bola ke gawang PSTS Tabing yang dijaga Ringga Mandala Putra. Hingga peluit panjang ditiupkan wasit Alex Alvi Yudha, skor 2-0 untuk kemenangan PSTS Tabing, tetap tidak berubah. Berkat kemenangan tersebut, PSTS Tabing lolos ke final piala Dandim. Mereka akan berhadapan dengan Porsep
Semen Padang yang di pertandingan hari yang sama, sukses menaklukkan BBC Balai Baru dengan skor telak 4-1. Sementara Imam Bonjol akan memperebutkan juara ketiga dan keempat pada Minggu (3/7) pagi di Lapangan Imam Bonjol Padang. Menanggapi kemenangan tersebut, pelatih PSTS Tabing yang ditemui Haluan usai pertandingan mengaku cukup puas atas kinerja para punggawanya dilapangan. “Alhamdulillah kita mampu lolos ke final. Pada laga tadi (kemarin, red), meski terasa cukup berat, namun anak-anak sukses mengatasi semua serangan dan bahkan mempu keluar dari tekanan. Pada partai puncak nanti, kita akan berusaha tampil lebih maksimal dari hari ini,” tegasnya. (h/cw22)
Persema Terus Coret Pemain MALANG, HALUAN — Aksi pencoretan pemain menjelang digelarnya putaran II Liga Primer Indonesia (LPI) oleh manajemen Persema masih terus berlanjut. CEO Persema, Didied Poernawan Affandi, di Malang, Sabtu, mengatakan, pekan depan surat pencoretan terhadap dua pemain bersangkutan akan diserahkan yakni Sutaji dan Mohammad Ali. “Setelah Sutaji dan Ali, mungkin masih ada lagi pemain yang bakal kami coret dari tim. Namun,
kami masih berkonsultasi dan berkoordinasi dengan jajaran pelatih dan asisten pelatih,” tegas dosen Universitas Brawijaya (UB) tersebut. Sebelumnya, Persema juga telah mencoret tiga pemain asing, yakni Robby Gaspar, Benoit Lang dan Han Sang Min. Sementara pemain lokal yang tidak luput dari pencoretan adalah Dedy Iman Sukanto (kiper). Menurut Didied, pencoretan kedua pemain lokal itu semata-
Smart PELATIHAN SERVICE HANDPHONE Anda ingin menjadi : - Teknisi HP yang mahir - Atau buka conter HP, Kami juga menjual alat2 service : FLASH, UFS3 + HWK, MXKEY, CRUISER PRO, JAF, UCT,dll Hubungi :
Allience Telecomunication
Iklan Baris Rp. 20.000,- / terbit
Alamat : Jl. Pisang No. 4 By Pass Padang, KM 6
= PROPERTI
Untuk menggenapi komposisi pemain menjadi ideal, kata Didied, paling tidak tim berjuluk Laskar Ken Arok itu masih membutuhkan 6-8 orang pemain lagi, baik asing maupun lokal. Sebelumnya, Timo Schuenemann membidik pemain Bontang FC Kenji Adachihara, Guy Ambassa Gerard (Hongkong) dan pemain Deltras Sidoarjo Danilo Fernando serta Shohei Matsunaga (Persib Bandung). Hanya saja, sampai saat ini
masih belum ada tanda-tanda positif karena para pemain tersebut masih menunggu hasil kongres PSSI yang bakal dihelat di Solo 9 Juli mendatang. Saat ini, Persema hanya memiliki dua pemain asing, yakni Seme Pierre Patrick dan Ngon Mamoun, sedangkan pemain lokalnya ada 16, di antaranya adalah M Kamri, Sukasto Effendi, Jaya Teguh Angga, Suroso, Munhar, Kim Jeffry Kurniawan, Kasan Soleh, dan Irfan Bachdim. (h/ant) = KOMPUTER
= OTOMOTIF
= ELEKTRONIK
= ALAT KOMUNIKASI = FASHION
SBY Batal Buka Tinju Piala Presiden
JAKARTA, HALUAN-Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono berhalangan membuka secara resmi turnamen tinju amatir Piala Presiden XXI di Stadion Tenis Terutup Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (4/7). Menurut Ketua Panitia Penyelenggara turnamen Piala Presiden XXI Serta Ginting, Presiden berhalangan karena ada kesibukan lain yang tidak mungkin ditinggalkan. “Kami dapat memahami kesibukan Bapak Presiden, yang penting kami telah mendapat dukungan pemerinah agar turnamen ini dapat kami selenggarakan dengan baik,” kata Serta Ginting di Jakarta, Jumat (1/7) malam. Dengan demikian, Panitia Penyelenggara mengharapkan Menpora Andi Mallarangeng dapat membuka turnamen ini secara resmi. Pembukaan akan dilakukan sehari setelah turnamen dimulai. Menurut rencana turnamen akan dimulai pada hari Minggu pukul 14.00 seusai penimbangan badan petinju. Pertandingan tersebut akan diawali dengan babak penyisihan.Turnamen tinju Piala Presiden ini diikuti tim dari 27 negara termasuk tuan rumah Indonesia. Dari segi jumlah negara peserta, turnamen Piala Presiden kali ini diikuti paling banyak peserta. Pada penyelenggaraan terakhir di Batam tahun 2004, peserta hanya berjumlah 14 negara. Untuk pertama kalinya turnamen tinju Piala Presiden akan diikuti peserta putri. Turnamen ini juga menjadi arena uji coba bagi petinju-petinju Indonesia yang akan tampil pada SEA Games XXVI di Jakarta dan Sumatera Selatan 11-22 November mendatang. Sudah lima tim tamu yang hadir hingga Jumat malam, yakni Afghanistan, Korea Selatan, Australia, Mongolia, Rusia. Tim tinju Mongolia dan Rusia tiba hampir bersamaan pada Jumat malam. Satu tim lagi, tim Kazakhstan, yang dijadwalkan datang di Jakarta pada Jumat tengah malam, dikabarkan tertunda kedatangannya. (h/ant) “Semula kedatangan mereka dijadwalkan Jumat tengah malam, namun ada penundaan keberangkatan
Pasang Iklan Anda disini ...
KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com
= BIRO JASA = RUPA RUPA = INFO BISNIS
DIJUAL
MESIN OFFSET Merk heidelberg GTO, type 46 1 (satu) warna Kondisi baik, siap produksi Merk Toko Besty, type 4700 CD 1 (satu) warna Kondisi baik, siap produksi.
Telp. 0751-73010, 7831150 08126724767, 085274892339
" Konsultasi & Bimbingan Selamanya "
mata disebabkan oleh minimnya kontribusi yang bersangkutan terhadap Persema. Sutaji mengalami cedera cukup lama dan Ali dinilai belum mampu menunjukkan kualitasnya selama berkompetisi di LPI. Dengan dicoretnya Sutaji dan Mohammad Ali, maka Persema hanya memiliki 18 orang pemain, padahal pelatih Persema Timo Schuenemann sebelumnya mengatakan, idealnya Persema diperkuat oleh 25-26 pemain.
Laga memperebutkan juara ketiga ini berlangsung alot pasalnya kedua tim sama-sama ingin membawa pulang tropi dan uang pembinaan sebesar Rp50 juta. Sejak peluit babak pertama ditiupkan ke dua bermain agresif. Dengan memakai formasi bertahan (4-4-2), kedua tim sangat hati-hati dalam melakukan penyerangan. Menit ke-16, sebuah peluang dimiliki oleh kubu Pelita Jaya saat tandukan Mustafa Aji nyaris menjebol gawang Semen Padang, untung saja salah seorang pemain bawah Semen Padang langsung membuang bola ke luar lapangan. Pelita Jaya yang rata-rata memakai pemain U-21, hampir menguasai semua jalannya pertandingan di babak pertama. Menit ke-43, giliran Semen Padang mendapatkan peluang. Umpan lambung Ellie Aiboy tidak berhasil ditepis penjaga gawang Sahar, untung saja sigapnya pemain bawah Pelita Jaya,bola tersebut dibuang ke luar lapangan sehingga menghasilkan tendangan pojok untuk Semen Padang. Hingga babak pertama berakhir skor 0-0. Di babak kedua, tekad kedua tim untuk memenangkan laga tersebut sangat tinggi sehingga sejumlah benturan keras terjadi. Menit ke-57 malapetaka terjadi bagi Pelita Jaya setelah Edwar Wilson Yunior berhasil menciptakan gol pertama melalui sundulannya setelah menerima umpan lambung Ellie Aiboy, sehingga kedudukan 1-0 untuk Semen Padang. Ketinggalan 0-1 tidak membuat anak asuh Ardjuna HR patah semangat, sejumlah peluang berhasil mereka ciptakan hanya saja dewi fortuna belum memihak untuk mereka. Hingga babak kedua berakhir skor bertahan untuk Semen Padang. (h/ant)
HUBUNGI HP. 081977563271 PADANG
DIBUTUHKAN
2 (dua ) orang Pria, Usia 2540 th. Tamatan SMU/D3. Lamaran diantar ke : Jl. By Pass Ampalu KM.9 Padang. Kontak Person : Vivi, 085278870932
DIJUAL Tanah seluas 3 Ha, Hak Milik, Penawaran Rp.200 juta /Ha, di Liki Atas Muaro Labuah Kabupaten Solok Selatan, Hub :
0811873225 / 087826879
DIJUAL RUMAH
1 Unit Rumah, Jl. Jeruk 18 No.388 Perumnas Belimbing. Fasilitas : 2 KT, 1 KM, LT. 64M2, Listrik 900 W, Air PDAM, Sertifikat Hak Milik, Lokasi Dekat Pasar Belimbing. Dijual Rp.79 jt (Nego). Hub : Irwanto HP. 081363971759, (0751) 9806143 8 4 1
DIJUAL SEGERA
1. Sebidang tanah di Komplek Perumahan Unand Blok B Depan Lap. Golf Hook (Kanan Kiri Jalan) 489M2. SHM (850 ribu/m2 = Bisa Nego) 2. Sebidang tanah di Komplek Perumahan Unand Kel. Pisang Luas 600 M2, 400 M2, 300 M2. SHM (650 ribu/m2 = Bisa Nego) Hubungi : Benny = 08126600950, Ismail = 082170335151, Tam = 081363403172
YAN KONSTRUKSI
TUKANG JAWA PROFESIONAL
Melayani : Desain, Perencanaan Taman, Landscape, Kolam Renang, Kolam Hias, Penghijauan, Renovasi, Bangun Rumah, Ruko, Kantor, Perawatan dan Finishing, Rangka Atap Baja Ringan
Alamat : Perum. Pasir Putih Blok K No.4 HP. Kang Yayan (0812 688 46669) Kang Asep (0812 677 66067) 743
CD PEMBELAJARAN BAGI GURU, ORANG TUA, SISWA SEKOLAH Software Pembelajaran TK-SD-SMP-SMA Digital Laboratory SMP & SMA Fisika,Kimia,Biologi Digital Library SMP & SMA Software Sistem Manajemen Sekolah
info http://eazy-software.blogspot.com
Pesan - Antar Hub : AZZY Komp. Jondul IV QQ 19 Tabing - PDG 085216002106 / 083181388780
DIJUAL CEPAT
Rumah Kuala Nyiur I Blok C/16. 2 Lantai, 5 KT, 3 KM, PDAM. Hub : 081267072626 (Tanpa Perantara)
SHAMPO J B Shampo JB Formula Baru Hitamkan Rambut Putih Anda dan Tahan Lama
HP. 08126606724
767
mak Ngah Khas Bukittinggi
TERSEDIA DI : CHRISTINE HAKIM, MAHKOTA TABING, MAHKOTA KHATIB, SHIRLEY ROHANA KUDUS DAN Uwan Simp. GIA BIM (BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU)
KEHILANGAN
STNK dan BPKB BA 3173 SC, an. Bambang. Hilang antara Jl. Purus II menuju RRI Padang. Bagi yg menemukan harap hubungi : Mahadi 0818 0813 4682 atau hub pos polisi terdekat
10
Rendo
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
KONSULTASI HUKUM Diasuh Oleh: Rusdi Zen
Digugat Lagi
Garah Si Mantaba FATWA SBY
PERTANYAAN: Bapak konsultasi hukum yang terhormat. Saya Dira di Padang. Orang tua saya memiliki tanah dengan luas sekitar 10 ha. Soal kepemilikan tanah itu, orang tua saya pernah digugat dan telah dinyatakan menang hingga PK (peninjauan Kembali). Namun tiba-tiba saja, ada lagi yang menggugat. Penggugat kali ini, adalah adik kandung dari penggugat terdahulu dan kini orang tua saya kembali dipanggil untuk sidang. Yang ingin saya tanyakan, kenapa gugatan itu bisa diterima lagi oleh pengadilan. JAWAB: Jika sudah menang, apalagi sudah sampai pada tingkat PK, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Secara hukum tanah itu sudah sah milik orang tua anda. Jika sekarang ada lagi yang menggugat, yaitu adik kandung dari penggugat terdahulu, bisa saja, namun peluang bagi dia untuk menang praktis sudah tertutup. Karena digugat lagi oleh adik kandung penggugat terdahulu, saran saya, agar dalam menghadapi gugatan adik kandung penggugat terdahulu, orang tua anda selaku tergugat melakukan gugat balik (rekonpensi). ***
Mobil Bawa Narkotika
Menebang Kayu di Lahan Sendiri
PERTANYAAN: Bapak konsultasi hukum yang terhormat. Saya Anton di Padang. Saya memiliki usaha travel dan rental mobil. Mobil yang saya rentalkan, rata-rata memang mobil yang saya beli melalui leasing. Suatu kali satu mobil saya itu dirental seseorang yang kemudian menggunakannya untuk membawa narkotika. Orang itu ditangkap polisi dan mobil saya disita. Yang ingin saya tanyakan, apakah nanti mobil saya itu dikembalikan lagi kepada saya. Soalnya, angsurannya hanya tinggal beberapa bulan lagi.
PERTANYAAN: Bapak konsultasi hukum yang terhormat. Saya Yan di Pulau Punjung. Saya ingin tahu, apakah untuk menebang kayu di lahan milik kaum saya sendiri, saya perlu minta izin. Jika ya kemana dan jika tidak. Apakah saya bisa membawa kayu itu ke Padang, karena kayu itu sengaja saya tebang untuk kakak saya yang hendak membangun rumahnya di Padang.
JAWAB: Tidak ada alasan hukum bagi penyidik, maupun hakim untuk menyatakan mobil itu disita untuk negara. Narkoba tersebut, memang disita untuk dimusnahkan. ***
Tanpa IMB = Bangun Liar PARTANYAAN: Bapak konsultasi hukum yang terhormat. Saya Zul Bukittinggi. Saya ingin tahu, sebagai orang yang tinggal di kampung orang tua saya yang tinggal di daerah Sungai Sapih telah membangun rumah tahun 2009 lalu. Namun saat itu, orang tua memang tak mengurus IMBnya. Apakah nanti rumah orang tua itu bisa dikatakan sebagai bangunan liar pak. Bisakah, kini orang tua memintakan IMBnya. JAWAB: Bangunan tanpa IMB, adalah bangunan liar. Segera saja diurus IMB nya dengan meminta pemutihan. ***
Untuk konsultasi ini, anda dapat menyampaikan pertanyaan ke email yanti_haluan@yahoo. com.sg, atau SMS ke nomor 085265173477
JAWAB: Kayu yang tumbuh pada lahan atau ulayat kaum tidak sama dengan kayu yang ditanam pada lahan atau ulayat milik kaum. Ulayat adalah satu hal, sedanngkan kayu yang tumbuh dalam ulayat tersebut adalah hal lain. Jika kayu itu (misalnya kayu Jati) ditanam sendiri, anda bisa menebangnya kapan saja. Anda tinggal minta surat keterangan dari Dinas Kehutanan setempat. Namun apabila kayu itu tumbuh sendiri dalam ulayat kaum anda, maka untuk menebangnya diperlukan IPK dan untuk mengangkutnya diperlukan SAKO. ***
Tilang, Motor Ditahan PERTANYAAN: Bapak konsultasi hukum yang terhormat. Saya Met di Pekanbaru. Saya ingin tahu, apakah polisi berhak menahan sepeda motor saya hanya karena anak saya mengendarainya tanpa menggunakan helm. Sementara surat-suratnya lengkap. JAWAB: Tentu berhak. Sebab apabila ditilang saja lalu anak anda dibiarkan jalan lagi berarti dia dibiarkan mengendarai sepeda motor tersebut masih dalam keadaan tanpa helm. ***
TTS BERHADIAH
Salam Perikanan
Diasuh oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta
Budidaya Ikan dengan Kolam Terpal
PARA pembaca setia Haluan dan pencinta rubrik Salam Perikanan, Saat ini para pembudidaya ikan air tawar disarankan melakukan pemeliharaan ikan dengan wadah/media terpal. Sebab dengan menggunakan terpal biaya akan lebih irit/ murah jika dibanding membuat kolam permanen (beton) dan lokasi kolam juga dapat dibuat di sekitar pekarangan rumah atau di bawah tanaman perkebunan. Kolam terpal adalah kolam yang biaya pembuatannya sangat murah dan cocok untuk daerah yang tanahnya tidak bisa menyimpan air.Kolam sebaiknya dibuat di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Keunggulan penggunaan terpal antara lain: * Lebih fleksibel, dimana penggunaannya dapat di integrasikan dengan kegiatan lain, seperti longyam, pertanian maupun perkebunan dan juga dapat ditempatkan disekitar rumah/pekarangan. * Efesiensi pengunaan air, mengingat untuk sistim terpal kita hanya perlu mengisi air pada awal fase pemeliharaan dan penambahan air dapat juga disesuaikan dengan kondisi, misalnya air dalam kolam terpal berkurang. * Dapat dibuat dan ditempatkan pada kondisi lahan yang poros/sulit air irigasi * Air media budidaya tidak merembes keluar areal, sehingga akan mengirit penggunaan air bahkan air bekas pemeliharaan sebelumnya hamper setengah bagian dapat juga digunakan lagi untuk pemeliharaan selanjutnya. * Biaya pembuatannya lebih murah daripada membuat kolam beton/permanen atau semi permanen. * Jangka waktu ekonomis kolam terpal dapat mencapai 3 (tiga) tahun atau 4 kali siklus produksi. * Mudah dalam merakit/membuat kolam sistim terpal. Kelemahan sistim ini antara lain: * Terpal mudah rusak/sobek akibat terkena sinar matahari langsung (untuk menyiasatinya maka kolam terpal harus diberi atap dari daun kelapa atau plastik paranet). * Dalam pemanenan ikan, kita harus mengeluarkan air, dengan menggunakan pompa, ditimba atau disiphon menggunakan selang. * Dengan terpal, maka suhu dalam kolam akan lebih tinggi, akibat terpal terkena sinar matahari. Untuk
menyiasatinya, pada bagian bawah terpal kita beri sekam. * Dalam pemeliharaan sistim terpal, makanan alami yang tersedia sangat minim, untuk itu kita harus memberikan pakan tambahan (pelet) dengan kadar protein tinggi. * Pemberian pupuk untuk penumbuhan makanan alami terutama untuk benih ikan lele harus menggunakan kantongkantong agar pupuk tidak menyebar dan mengotori dasar kolam. Pembuatan Kolam Terpal Bahan: 1. Terpal (standar untuk kolam) lebar 6 x 10 m. 2. Sekam kurang lebih 3 kubik. 3. Batako/bata merah (Cara 1, lihat bawah). 4. Papan (Cara 2, lihat bawah) Cara Pembuatan Kolam Terpal Tipe Galian 1. Cari posisi tanah yang langsung kena sinar matahari, minimal luas tanah 32 m2 ; 2. Gali tanah dengan luas 32 m2 dengan kedalaman kurang lebih 50 cm ; 3. Tanah hasil galian tersebut digunakan untuk tanggul setinggi kurang lebih 40 cm ; 4. Padatkan supaya tanggul tersebut kuat serta permukaan tanggul diberi batako/bata merah; 5. Selanjutnya dasar kolam diberi sekam setinggi kurang lebih 10 cm. 6. Terpal siap di pasang dan diisi air. Kolam Terpal Tipe Bak (Papan dilapisi Terpal) Pada cara yang kedua ini, prinsip pembuatan kolam terpal hampir sama dengan cara pertama, namun tidak dengan menggali tanah, melainkan dengan membuat bak dari papan yang disesuaikan dengan ukuran dan kedalaman kolam yang dikehendaki. Setelah bak papan selesai dibuat, lalu bagian dalam nya kita lapisi dengan plastik terpal dan dipaku dengan erat. Pemakaian sekam dapat dipertahankan dengan meletakkan sekam dibagian bawah bak papan pada posisi kolam terpal yang kita inginkan.***
Ajukan pertanyaan anda mengenai seluk beluk dunia perikanan dan kelautan kepada pengasuh melalui email laborperikanan@bunghatta.ac.id atau sms ke +6281374610315. Pertanyaan anda akan dijawab oleh para pakar dunia perikanan dan mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang.
Galak-galak Surang sumber: ketawa.com
Contoh Istri Hemat Suami: “Neng, ini akang ada uang Rp50 ribu dicukupin ya buat seminggu, syukur-syukur bisa buat sebulan.” Istri: “Iya kang, buat setahun juga bisa.” Suami: “Duuuh akang beruntung banget ya punya istri neng, udah baik, cantik, hemat lagi! Dibelikan apa tuh neng, uang Rp50 ribu bisa buat setahun?” Istri: “KAAALEEENDDDEER kaang...” ***
Antara Cinta dan Kentut Kupon MENDATAR: 1. Tera, stempel 3. Sesuatu yang belum terungkap 5. Istirahat sejenak 7. Ratna sebagai sebutan untuk anak raja 8. Klakson pada kendaraan 9. Badan dunia 11. Terlambat 13. Tembuni 14. Tidak diketahui namanya 15. Orang yang bekerja secara sukarela 19. Indera penglihatan (Arab) 20. Gelar sarjana wanita 21. Uang hadiah kepada pegawai di luar gaji yang sudah ditentukan 24. Plat kaca bergaris halus saling menyilang 27. Bahan yang dipakai dalam reaksi kimia untuk mengetes darah 30. Maskapai penerbangan Singapura 32. Kerjasama antara beberapa partai 33. Hebat 34. Kantong semen
020
35. Kelompok kecil satuan kapal perang 36. Usaha Kesehatan Sekolah MENURUN: 2. Ganjil, aneh 3. Orang yang mengungsi 4. Upacara saat pengumuman ujian 6. Bagan 9. Peminum alkohol yang kronis 10. Melempar jauh-jauh 11. Larva kumbang berupa ulat putih 12. Dapat dijadikan contoh 16. Penyakit perut sejenis kolera 17. Binatang yang hidup di dua alam 18. Sudah tidak terpakai lagi 22. Tikus besar (Ing) 23. Laut (Ing) 25. Wewangian 26. Kelompok orang pilihan 28. Alat untuk menimba air 29. Kelompok sosial pada sistem sosial atau kebudayaan 30. Nama sungai di Riau 31. Pertama (Arab)
Kirim jawaban melalui kupon di atas dan dikirim melalui Pos ke Kantor Redaksi harian Haluan, Kompleks Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang.
Cinta dan Kentut tidak bisa ditahan, keduanya bisa menjadi lega bila terlaksana. Cinta tertahan = Sengsara, Kentut ditahan = Menderita Kalau Cinta dan Kentut keras bersuara, tentu perasaan kita lega. Cinta terkesan malu-malu tapi mau, Kentut bikin malu-maluin baunya. Cinta tanpa rasa, bukan Cinta namanya, Kentut tak berbau, bukan Kentut namanya. Cinta itu rapuh, Kentut itu bau. Cinta itu halus, Kentut itu virus. Cinta diam-diam membuat orang mabuk kepayang, Kentut diam-diam membuat orang mabuk kepalang. Cinta bagi kebanyakan orang muda, “Ahhh, Cinta monyet...!” Kentut di depan banyak orang, “Sialan, monyet lu...!” Cinta dan Kentut sama-sama sering dicari: Kalau sudah Cinta: “Dimana engkau duhai kekasih?” Kalo sudah Kentut: “Siapa nih yang Kentut? Hayoo, ngaku gak...?!!!” Cinta berlebih membuat orang terbuai, Kentut berlebih membuat orang terkulai. Cinta menyatukan persepsi, Kentut menyatukan emosi. ***
Alamat Email Pejabat Ini kisah nyata. Ada seorang pejabat tinggi di suatu daerah di Indonesia sedang diwawancarai wartawan, Wartawan : “Bapak punya email?” Mungkin pejabat itu ga tau apa itu email terus jawabnya... Pejabat : “Dulu ada sih. Tapi sudah saya jual...” ***
Jaman Presiden Seorang bapak berumur setengah baya berkata, “Hidup paling senang waktu jamannya soekarno dan soeharto. Jamannya Habibie, Gusdur dan Megawati hidup yang paling menyedihkan kurasakan.” Seorang pemuda datang bertanya, “Mengapa bapak katakan begitu. Nah kalau kamu mau tau dengar. Jamannya Soekarno aku masih anakanak hidupku senang karena aku masih dimomong karo bapakku dan mbokku. Jamannya Soeharto hidupku senang karena jaman ini aku dikawinkan oleh bapakku tapi kalau jamannya Habibie, Gusdur dan Megawati kesusahan selalu menerpa hidupku. Bayangin aku harus bekerja untuk menghidupi keluargaku isteri dan ke lima anakku, apalagi jaman sekarang, le..le cari yang haram aja susah tau !!!” ***
Pemabuk Kecurian Seorang pemabuk menelepon polisi untuk melaporkan, bahwa pencuri telah merusak mobilnya. “Mereka telah mencuri dashboard, roda kemudi, pedal rem, bahkan pedal gas,” teriak dia sambil keluar. Namun, sebelum penyelidikan polisi bisa berjalan, telepon berdering untuk kedua kalinya, dengan suara yang sama, “Tidak jadi,” kata pemabuk dengan tersendat, “saya tadi salah masuk ke kursi belakang...” ***
Cara Mudah Dapat Mobil Seorang yang bijak berkata pada pengemis. Orang Bijak : “Kalau loe mau dapat duit banyak...caranya loe nunggu di lampu merah dan bilang ke orang-orang, “Pak kasiani saya....saya belum punya mobil....kalo makan nasi sudah capek...!!!” Pengemis : “Wakakakakakkk... saya rasa itu saran yang baik pak...... tapi saya perlu contoh yang bijak dan keteladanan yang baik dari bapak..!!! Orang Bijak : “????!!!” ***
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
11
Truk Muatan...............................Sambungan dari Hal.1 Toleransi juga diberikan aparat kepolisian untuk truk pengangkut barang kelontong. Kendaraan ini tidak dikenakan tilang hanya mendapatkan pengarahan serta sosialisasi saja. Sementara truk pengangkut barang tambang dan barang lainnya tetap dikenakan tilang. Ratusan lembar berkas tilang bertaburan untuk para sopir truk ini sejak kemarin. “Kita memberikan toleransi bagi truk yang muatannya berlebih ini selama sepekan. Mereka boleh lewat di jalan nasional wilayah Sumbar dengan membayar denda. Namun setelah itu kita akan evaluasi lagi untuk menerapkan aturan yang telah kita buat tentang larangan muatan berlebih,” ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang dihubungi Haluan Minggu (2/7), di Padang. Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum, Ditlantas Polda Sumbar, Hermanto Kasban yang dihubungi terpisah menyebutkan, sejak ketentuan larangan truk bermuatan lebih diterapkan Jumat (1/7), ratusan kendaraan pengangkut barang terjaring dalam operasi penertiban yang melibatkan unsur Brimob, Polresta setempat, Dinas Perhubungan dan Ditlantas Polda Sumbar. Pintu keluar dan masuk Kota Padang, seperti ruas jalan Lubuk Buaya dan kawasan Sitinjau Laut, macet dipenuhi kendaraan truk yang tidak dapat melanjutkan perjalanan, dan terpaksa parkir di pinggir jalan. Seluruh kendaraan ini mengangkut muatan melebihi tonase yang dibenarkan. Pada kiri kanan ruas jalan menuju Jembatan Timbang Oto (JTO) Lubuk Selasih saja, sedikitnya terdapat 500 truk yang parkir. Jumlahnya terus bertambah menjelang tengah malam. Karena itu, hasil rapat Pemprov Sumbar dengan instansi terkait lainnya Jumat (1/ 7), yang berakhir sekitar pukul 23.00 WIB, mengambil jalan tengah dengan memberi toleransi. Sebab, kata Irwan, truk yang parkir di kiri kanan jalan dengan muatan yang sarat itu, sangat membahayakan pengguna jalan lainnya. Apalagi sopir truk itu tidak mau disuruh kembali ke daerah asalnya untuk mengurangi muatannya, mereka memilih bertahan di tempat. Sedangkan bila muatannya dibongkar, Dinas Perhubungan juga tidak memiliki tempat menampungnya. “Kita juga memikirkan keselamatan pengguna jalan lainnya. Bila tetap dilaksanakan penertiban itu, tentunya antrian akan semakin panjang dan kemacetan tidak akan
terurai, efeknya lalu lintas bisa lumpuh,” terang Irwan. Meski demikian, toleransi ini ada pula ketentuannya. Setiap kendaraan yang terjaring mengangkut muatan lebih dari 25 persen tonase yang dibenarkan, dikenakan denda Rp250 ribu. Bila terjaring untuk kedua kalinya karena kelebihan tonase, maka buku KIR akan diambil petugas. Dan untuk ketiga kalinya masih juga terjaring karena hal yang sama, STNK kendaraan yang akan dimbil dan kendaraan itu tidak dibenarkan lagi beroperasi. “Toleransi kita berikan sampai 3 kali. Bila tetap membandel dengan mengangkut muatan berlebih, maka buku KIR dan STNK akan diambil, kendaraan itu tentunya tidak bisa beroperasi lagi,” kata Irwan. Aparat kepolisian sendiri juga memberlakukan tilang bagi kendaraan yang bandel ini. Ratusan berkas tilang melayang untuk para sopir. Mereka terpaksa merelakan suratsuratnya seperti SIM atau STNK diambil petugas. Tapi pada hari kedua, ada prioritas tertentu terutama kendaraan pengangkut barang kelontong, mereka tidak dikenakan tilang, hanya diberikan sosialisasi saja. “Kita berikan juga toleransi bagi truk pengangkut barang kelontong, mereka tidak kita tilang tetapi diberikan pengarahan untuk mematuhi aturan pembatasan muatan. Sedangkan truk pengangkut barang tambang harus dikenakan tilang,” katanya. Toleransi juga diperoleh truk tangki. Sebab hingga saat ini kendaraan itu belum menormalkan bentuk tangkinya. Diharapkan dengan adanya toleransi, pihak-pihak terkait dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk mempersiapkan bentuk tangki yang sesuai aturan atau pun kesepakatan tentang tarif angkutan. Pengurus DPD Organda Sumbar, Alek Lincoln yang tengah memantau arus lalu lintas barang di Lubuk Buaya kepada Haluan membenarkan, sejak pagi hingga petang, suasana lalu lintas truk barang sudah kembali normal. Tidak ada lagi titik kemacetan di jalan. Seluruh kendaraan itu dapat melanjutkan perjalanannya setelah membayar denda di JTO. Pihaknya cukup lega dengan solusi sementara yang diterapkan pemerintah ini. Sementara itu, direncanakan Senin (4/7), DPD Organda Sumbar akan bertemu dengan Dirlantas Polda Sumbar membicarakan tindak lanjut pe nerapan larangan muatan berlebih ini.
Pengusaha Merugi 60 Persen Sementara itu, pengusaha angkutan dan pengguna jasa angkutan truk mengeluhkan penerapan kebijakan pembatasan tonase ini. Sebagian pengusaha angkutan merugi hingga kisaran 60 persen. Pasalnya, barang yang selama ini dapat diangkut sekali jalan kini membutuhkan waktu dua kali jalan, tentunya membutuhkan waktu dan biaya yang berlipat juga. Rahmat (38), Wakil Direktur Usaha Mandiri Padang, menjelaskan bahwa pihaknya mengalami kerugian mencapai dua kali lipat. Ia juga mengaku sudah dua unit truk milik perusahaannya yang dipulangkan. “Truk kami biasanya bermuatan penuh dengan kapasitas 10 ton, sekarang hanya empat ton saja yang diizinkan,” ujarnya saat menemui Kepala JTO Lubuk Buaya, Sabtu (2/7). Kebijakan ini menurutnya, tidak hanya merugikan pengusaha dari segi waktu, tenaga dan biaya, melainkan juga menghalangi pengembangan usaha. Terbukti di hari kedua penertiban hanya beberapa truk saja yang beroperasi. Dari pantauan Haluan, JTO Lubuk Buaya sepi dilewati truk angkutan barang yang melebihi tonase. Di hari ke dua penertiban tersebut, hanya sekitar 20 kendaraan yang ditilang, sedangkan kendaraan yang tidak diizinkan melanjutkan perjalanan masih nihil hingga sore kemarin. Kebanyakan sopir angkutan barang memilih untuk mogok beroperasi. Hal tersebut senada dengan keterangan Kabid KTSAD Dishub Sumbar, Con Aspi bahwa mereka masih mogok beroperasi atau takut ditindak petugas penertib kegiatan ini. Walaupun demikian, operasional penertiban tersebut masih tetap dilanjutkan selama tiga hari ke depan. “Hasil evaluasi di hari pertama menyimpulkan bahwa penertiban masih tetap dilanjutkan sesuai dengan rencana, setelah tiga hari akan ada rapat evaluasi yang melibatkan semua instansi terkait termasuk Organda,” jalasnya. Pihaknya tetap berupaya menghimbau operator angkutan untuk mematuhi ketentuan muatan kendaraan dan bila datang waktunya tidak menutup kemungkinan Dishub dan Polri mengambil tindakan yang lebih keras. Untuk mobil yang sudah ditilang jika melewati JTO kembali, maka akan diberikan sanksi sesuai klasifikasi pelanggaran, namun umumnya mobil tersebut merupakan angkutan barang ke luar kota, maka belum ditemukan kasus tersebut. (h/vie/cw24)
Panji Gumilang ..........................Sambungan dari Hal.1 Penyidik sejauh ini sudah mengumpulkan alat bukti, dan akhirnya menetapkan untuk memanggil Panji dan stafnya pada hari Senin. Kemungkinan Panji akan ditahan pada hari Senin besok, Boy mengatakan belum ada, karena masih dalam rangka pemeriksaan. "Ancaman hukumannya bervariasi, untuk pemalsuan bisa tujuh hingga delapan tahun penjara," kata Boy. Panji Gumilang terakhir diperiksa pada hari Selasa (28/6) selama 13 jam oleh penyidik Polri. Panji tiba di gedung Bareskrim pukul 10.10 dan keluar 23.15 Wib, diperiksa terkait dugaan pemalsuan notulensi rapat Yayasan Pondok Pesantren Indonesia. "Saya diperiksa dengan sepuluh pertanyaan oleh polisi, tapi jawaban-
nya banyak dan panjang," kata Panji seusai diperiksa di Bareskrim Polri di Jakarta, Selasa malam. Panji mengaku bahwa statusnya diperiksa hanya sebagai saksi dan membantah terkait dugaan adanya makar yang dituduhkan kepadanya. "Ada apa makar itu. Saya ini pendidik, makar apa sih. Saya sebagai warga yang taat hukum," kata Panji. Panji dipanggil untuk kedua kalinya oleh penyidik, dimana sebelumnya pimpinan yang menaungi Pondok Pesantren Al Zaytun tersebut tidak memenuhi panggilan polisi karena berhalangan pada hari Kamis (23/6). Sejauh ini ada 13 saksi yang sudah diperiksa dan ada rencana penyidik melakukan pemanggilanpemanggilan saksi pada tahap
berikutnya. Polri juga melakukan pemeriksaan secara laboratoris mengenai keaslian atau dugaan pemalsuan dokumen, melalui ahli dokumen yang ada di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri. Setelah hasil positif ada pemalsuan tanda tangan, maka nanti akan melangkah lagi pada saksi-saksi berikutnya. Penyidik memerlukan keterangan dari Puslabfor, kalau itu sudah keluar maka ada langkah-langkah upaya hukum terhadap hukum yang lain. Hal ini terkait laporan mantan Menteri Peningkatan Produksi NII, Imam Supriyanto hari Selasa (10/5) mengenai dugaan pemalsuan dan dugaan isu-isu yang beredar terkait aktifitas gerakan Negara Islam Indonesia (NII) di Al Zaytun. (sal/ant)
Presiden Minta............................Sambungan dari Hal.1 peningkatan kualitas dan materi pendidikan yang disesuaikan dengan perkembanagn zaman serta ditetapkannya UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. “Kepada Ketua Kwarnas, saya berpesan lanjutkan revitalisasi Gerakan Pramuka .Berikan dukungan dan fasilitasi pembentukan serta perluasan gugus depan berbasis sekolah maupun komunitas diseluruh tanah air,” kata Presiden. Kepala Negara juga mengatakan, diterbitkannya UU Nomor 12 Tahun /2010 merupakan wujud nyata perhatian negara, pemerintah dan masyarakat atas pentingnya Gerakan Pramuka khususnya bagi pembentukan karakter generasi muda sehingga bisa menjadi pemimpin dimasa mendatang. “Gerakan Pramuka masuk kedalam sistem pendidikan non formal yang melengkapi pendidikan formal. Gerakan Pramuka adalah gerakan yang membentuk watak, karakter dan kepribadian, juga kegiatan ekstrakurikuler untuk menempa disiplin karakter dan semangat kebangsaan,” kata Presiden. Pada bagian lain sambutannya, Presiden Yudhoyono meminta kepada seluruh peserta Jambore Nasional
yang merupakan anggota penggalang perwakilan dari seluruh indonesia untuk menjadikan kegiatan ini ajang menjalin persahabatan, menimba ilmu dan keterampilan sehingga usai kegiatan dapat menyebarkannya kepada teman-teman di daerah masing-masing. Jambore yang berlangsung sejak 2 juli hingga 9 juli diikuti oleh setidaknya 24.000 peserta, 100 peserta dari luar negeri dan pembina dari masing-masing kwartir daerah Pramuka sehingga total peserta mencapai setidaknya 25.000 orang. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Azrul Azwar mengatakan, memasuki tahun 2011, Gerakan Pramuka melakukan pasca revitalisasi telah mengalami perkembangan yang cukup baik. “Saat ini dari sensus yang kami lakukan terdapat 22 juta peserta didik diseluruh Indonesia. Juga diselenggarakan kembali jambore daerah, jambore cabang, Kemah Pramuka Putri, Kemah Pramuka Luar Biasa dan juga Kemah Antar Saka yang pernah terhenti,” katanya. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, kata Azrul terus melakukan perbaikan kurikulum dan metode pendidikan. Saat ini jumlah gugus
depan di seluruh tanah air tercatat sebanyak 317.091. Azrul mengharapkan dengan upaya revitalisasi termasuk rencana membangun divisi khusus penelitian dan pengembangan ditingkat kwartir daerah Gerakan Pramuka dapat memenuhi kebutuhan aktualisasi generasi muda yang pada akhirnya bisa membantu mengurangi tawuran pelajar, radikalisasi generasi muda serta penyalahgunaan narkotika. Mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pembukaan Jamnas antara lain, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menpora Andi Mallarangeng, Panglima TNI Laksamana TMI Agus Suhartono, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo dan Mensesneg Sudi Silalahi. Juga mendampingi Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan Bupati Ogan Komering Ilir Ishak Mekki. Usai membuka Jamnas, Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono menuju rumah dinas Bupati Ogan Komering Ilir dan melangsungkan pertemuan ramah tamah dengan tokoh agama serta tokoh masyarakat di daerah tersebut pada pukul 19.00 WIB untuk kemudian bermalam di Palembang dan Minggu pagi bertolak menuju Jakarta. (ant)
ANTARA
DOA UNTUK SUMARTINI — Ketua Umum DPP Muhammadiyah sekaligus Tokoh Masyarakat Sumbawa Din Syamsuddin (dua kiri) bersama Tokoh Masyarakat Sumbawa Hatta Taliwang (tiga kiri) bersama Serikat Buruh Migran Indonesia melakukan doa bersama untuk TKW yang diancam hukuman mati, Sumartini, di Bundaran HI, Jakarta, Sabtu, (2/7).
Makan Bajamba ........................Sambungan dari Hal.1 Mumun Muslim mengatakan, Siti Nurbaya adalah cerita legenda yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli terus hidup bersama kenangan yang tidak saja sekadar kisah haru, tapi juga menggambarkan dimensi kehidupan manusia yang kompleks. “Tidak hanya novel, tapi film dan sinetron Siti Nurbaya juga disukai banyak orang. Walaupun dibaca, dilihat dan didengar berkalikali, tapi pembaca dan penonton Siti Nurbaya tidak pernah bosan,” ujar Mumun. Mumun berharap, festival ini bisa menginspirasi banyak orang untuk meningkatkan kreativitas dalam bidang seni dan budaya, serta munculnya pemikiran baru yang bisa menjaga nilai-nilai budaya dan menerapkannya dalam masa kekinian. “Dalam festival ini saya juga berharap lahirnya Marah Rusli lainnya atau tokoh-tokoh baru yang bisa menciptakan karya yang bisa dikenang banyak orang sepanjang masa.” Festival ini disemarakkan dengan “ritual” makan bajamba yang meru-
pakan salah satu tradisi Minangkabau. Tampak aparat di lingkungan Pemprov Sumbar dan Kota Padang berbaur dengan masyarakat makan bajamba. Sesuai rencana makan bersama ini dilakukan secara bajamba, namun tidak tersedianya lokasi untuk makan bajamba membuat makanan itu ditempatkan di beberapa meja yang saling terpisah. Tak tersedianya lokasi makan bajamba juga membuat acara makan bersama jadi tidak teratur. Ada masyarakat yang hanya makan jamba saja tanpa nasi, bahkan ada yang makan sambil berdiri. Namun kondisi tersebut tetap membuat suasana meriah, karena ratusan masyarakat yang hadir telah larut dalam pesta itu. Jamba tersebut dibawa oleh 104 bundo kanduang dari 104 kelurahan di 11 kecamatan di Kota Padang, yang diarak dari pintu gerbang Taman Budaya bagian depan menuju gerbang bagian belakang dengan melintasi Jalan Pancasila Padang. Tampaknya panitia tak siap dengan tetek bengek makan bajamba itu. Selain disemarakkan arak-arakan jamba, juga hadir belasan bendi yang
dihias sedemikian rupa juga ikut meramaikan acara ini. Masing-masing bendi itu dinaiki oleh nominator lomba pemilihan Siti Nurbaya dan Syamsul Bahri. Tari kolosal bertajuk Gunung Padang, yang merupakan tempat pemakaman Siti Nurbaya juga tak ketinggalan ikut berpartisipasi memeriahkan acara. Namun sayangnya, aktris Gusti Randa yang memerankan tokoh Syamsul Bahri dalam film Sitti Nurbaya tidak hadir pada acara pembukaan itu. Padahal sebelumnya, Gusti Randa telah menghubungi panitia untuk memastikan kedatangannya pada saat pembukaan festival ini. Sementara aktris Novia Kolopaking pemeran Sitti Nurbaya dan aktor Him Damsyik pemeran Datuk Maringgih juga tak datang. Selain maarak jamba dan pawai bendi, Festival Siti Nurbaya yang akan berlangsung hingga 9 Juli 2011 juga akan menghadirkan lomba baju kuruang basiba, festival randai, lomba manggiliang lado, lomba kukua karambia, lomba maelo pukek, festival nyanyi minang, lomba juice pinang, lomba sandal tampuruang dan lomba malamang. (h/wan)
Tertipu Lewat .............................Sambungan dari Hal.1 pelaku menghubungi saya dan meminta untuk mentransfer uang," kata korban ketika melapor ke SPKT Polresta Padang Sabtu (2/7) sekitar pukul 14.00 Wib. Korban kemudian mentransfer uang sebesar Rp3,1 juta sesuai permintaan pelaku ke nomor reke-
ning 122 000 569 01 21 atas nama Deni Rahmadi untuk pembelian dua laptop tersebut. Namun, setelah dua hari menunggu, barang tersebut belum juga sampai ke tangan korban. Korban juga telah berusaha menelpon pelaku, namun nomor HP nya tidak dapat dihubungi.
Kanit III SPKT Polresta Padang Ipda Agus Rusdi Sukandar mengatakan, penipuan yang dialami korban sudah diterima."Kita telah menerima laporannya dan diserahkan ke Satuan Reskrim Polresta Padang untuk menindaklanjuti kasus ini," tegasnya. (h/cw24)
Pemburu Landak .......................Sambungan dari Hal.1 Berduri Tajam Landak adalah hewan pengerat (Rodentia) yang memiliki bulu yaang tebal dan berbentuk duri tajam. Hewan ini ditemukan di Asia, Afrika, maupun Amerika, dan cenderung menyebar di kawasan tropika. Landak merupakan hewan pengerat terbesar ketiga dari segi ukuran tubuh, setelah kapibara dan
berang-berang. Hewan ini agak “membulat” serta tidak terlalu lincah apabila dibandingkan dengan tikus. Karena rambut durinya, hewan lain yang mirip namun bukan pengerat, seperti hedgehog dan landak semut (Echidna), juga dikenali sebagai “landak”. Landak secara umum adalah
herbivora, dan menyukai daun, batang, khususnya bagian kulit kayu. Karena hal inilah banyak landak dianggap sebagai hama tanaman pertanian. Meskipun demikian, orang juga menjadikan landak sebagai salah satu bahan pangan. Sate landak merupakan salah satu menu khas dari Kabupaten Karanganyar. (h/fma)
Tolak Pemberian.........................Sambungan dari Hal.1 Orang Minang sekalipun kalau dia sudah pindah agama, maka dia bukan orang Minang,” katanya. Sebagaimana diberitakan Haluan, Tuako Himpunan Tjinta Teman (HTT) Feryanto Gani ini diberi gelar Sutan Rangkayo Nan Mudo oleh Kerapatan Adat Nagari (KAN) Delapan Suku Padang pada Rabu (22/6) lalu. Sebelumnya, KAN ini juga telah memberikan gelar adat Datuk kepada Setia Budi. Zulhefi menambahkan, Feryanto Gani dan Setia Budi diakui sebagai warga Padang karena tumpah darahnya ada di kota tercinta ini. Apalagi leluhur beliau ikut berjasa dalam pembangunan kota. Namun begitu, bukan berarti gelar adat bisa diberikan kepada dia (Feryanto dan Setia Budi) secara sembarangan. “Gelar adat kehormatan, apalagi yang pusako seperti gelar Datuk itu, tak bisa diberikan sembarangan. Mereka yang berhak menerima adalah yang se-akidah dengan orang Minang. Jadi, kita minta Pak Fery dan Setia Budi mengembalikannya lagi,” ujar calon Ketua Umum Gebu Minang tersebut. Pelecehan Sekum LAKM Jakarta, Azmi Dt. Bagindo dalam tulisan pendapatnya yang dipostingkan ke milis rantaunet@googlegroups.com, menyebutkan pemberian gelar adat kepada dua tokoh Tionghoa Padang itu sebagai kesalahan besar yang dapat mengkaburkan nilai-nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kibullah, (ABS-SBK), yang merupakan jati diri masyarakat Minangkau. Masyarakat Minangkabau itu, kata dia, telah sepakat hanya meng-
anut satu agama, yaitu Islam. Setiap orang Minang itu pasti Islam, apalagi yang bergelar Datuak atau Penghulu. Jika ada orang Minang yang berpindah agama, baik bergelar Datuak atau Sutan, maka dia secara otomatis keluar dari orang Minang, atau dia bukanlah orang Minang lagi, tetapi hanyalah orang Sumatera Barat. Menurut Azmi pemberian gelar secara serampangan tersebut oleh KAN Delapan Suku adalah pelecehan terhadap budaya dan adat Minangkabau, yaitu pertama, pelecehan terhadap yang menerima karena dia menerima sesuatu yang tidak dapat dimanfaatkan. Hal ini sama dengan menerima cek kosong tidak dapat di uangkan. Dalam pepatah adat disebutkan “berdiri penghulu sepakat kaum” sedang dia sendiri tidak punya kaum, lalu siapa yang mengangkatnya? Kedua, pelecehan terhadap nilainilai adat itu sendiri. Jangankan gelar yang diberikan kepada orang non Islam, kepada orang Minangkabau sendiri yang telah diberi gelar, apakah itu gelar datuk, atau gelar yang lain, apabila dia berpindah agama dari agam Islam, maka gelar yang telah diberikan kepadanya dicabut kembali. Begitu juga seluruh hak-hak adat atau yang disebut sako jo pusako, dan kepadanya diberikan sanksi adat dengan dibuang sepanjang adat. Ketiga, pelecehan terhadap yang memberi, karena mereka telah melakukan sesuatu yang bertentangan dengan aturan adat nan sabatang panjang, yaitu “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” (ABS-SBK) yang berlaku di seluruh
Minangkabau. Masyarakat Minangkabau menjunjung tinggi nilai yang terkandung di dalamnya. Ia menyebutkan pemberian gelar adat kepada dua tokoh Tionghoa itu sangat berbahaya karena pemberian ini berarti telah memberikan peluang kepada pihak agama lain untuk masuk ke dalam tatanan Adat Minangkabau. Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan. “Kita belum tahu apa alasan pemberian tersebut, apa ada unsur kesengajaan atau mungkin beliau-beliau itu lupa, dalam hal ini perlu ada kejelasan. Kalau Bulando bapaga basi, Minangkabau bapaga Adat. Maka sekarang pagar itu yang telah dibuka oleh orang dalam sendiri, jadi jalan tidak dianjak urang lalu, cupak indak dirubah urang manggaleh, tetapi urang dalam sendiri nan maasak jalan dan nan marubah cupak,” katanya. Untuk itu, ia meminta KAN, niniak mamak nan salapan suku nagari Padang berserta Bundo Kandungnya, dapat mengadakan koreksi kembali dengan pertimbangan dan mengkaji mudarat dan manfaatnya dan kemudian mencabut kembali pemberian gelar tersebut, serta membuat pernyataan maaf melalui media cetak kepada seluruh masyarakat Minangkabau Kemudian, kepada yang menerima gelar tersebut, kiranya dengan jiwa besar, dapat membuat pernyataan, mengembalikan gelar tersebut kepada KAN salapan suku di Padang. Dengan alasan, lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya, dan kemudian membuat pernyataan maaf melalui media cetak kepada seluruh masyarakat Minangkabau. (h/sal)
12
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
TK DAN PAUD PRESIDEN II
BUAH HATI GILANG
Pendiam Yang Berprestasi
TALK LESS DO MORE. Slogan ini mungkin cocok dilekatkan pada anak satu ini. Gilang, begitu namanya. Anak hitam manis dan tampan ini memang lebih dikenal guru dan teman-temannya sebagai anak yang pendiam dan pemalu. Tak seperti anak lainnya yang suka berlarian atau berkejaran, Gilang termasuk anak yang kalem. Setiap jam istirahat datang anak ini tidak seketika berhamburan keluar kelas, namun tindak lakunya selalu tenang. Ketika lonceng tanda istirahat berbunyi dengan tenang ia keluar kelas mencari ayunan atau permainan lain tanpa gaduh. Namun, sifat diamnya ini ternyata tak serta merta membuatnya terbelakang. Di kelasnya justru ia termasuk anak yang memiliki nilai baik secara akademik sehingga mendapat juara kelas. Menurut guru-gurunya Gilang suka diam dan asik sendiri mengerjakan tugas yang diberikan, misalnya mewarnai atau menggambar. Dalam diamnya ternyata ia menghasilkan karya yang luar biasa. Ketenangannya ternyata berbuah prestasi. Tahun ini ia mewakili sekolahnya untuk ikut lomba mewarnai tingkat kota. Tak hanya sampai disitu, ternyata Gilang juga menjadi yang terbaik ditingkat kota. Jadilah Gilang menjadi satu dari enam anak terbaik di kota Padang yang mewakili kota ini dalam lomba mewarnai tingkat provinsi. Wah, selamat ya Gilang! (h/cw16)
PROFIL ABDUL YASMAN
Kepala Sekolah SatuSatunya di Kota Padang JIKA selama ini guru atau kepala sekolah PAUD dan TK identik dengan ibu-ibu atau perempuan, hal ini tidak berlaku bagi Abdul Yasman. Kepala Sekolah TK dan PAUD Presiden II yang berlokasi di Kecamatan Pauh ini sudah menjadi Kepala Sekolah sejak setahun yang lalu. “Saya senang menghadapi anak-anak ini. Asik, rasanya, beda jika kita mengajar TK dengan SMP atau SMA. Kalau di TK anak-anak ini polos, kita memberikan pemahaman tentang pelajaran dengan berbagai pendekatan. Jika mereka bisa menangkap dan menguasai materi yang kita berikan, senangnya bukan main. Kalau di SMP atau SMA mungkin tugas guru hanya mengajar. Anak-anak sudah besar, dianggap sudah mengerti saja pelajaran yang diberikan, mungkin sulit untuk mendekati mereka satu persatu,”ujar mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD UNP) ini. Sebelum ditunjuk menjadi Kepala Sekolah, Yasman mengajar di TK Presiden I yang berada di bawah naungan yayasan yang sama dengan TK Presiden II yaitu Yayasan Pendidikan Citra Indonesia. Dengan semangat dan tekad kuatnya mengajar sewaktu menjadi guru, ia dipercaya memimpin TK Presiden II yang berlokasi di Komplek Graha Jalan Utama Pisang, Kecamatan Pauh ini. Menurut Yasman, panggilan akrabnya, mengajar di TK memiliki magnet tersendiri yang membuatnya tak bisa lepas. “Sempat berpikir dan mendapat kesempatan untuk lanjut S2 dan menjadi dosen, tapi setelah lama bergabung dengan anak-anak ini saya merasa berat meninggalkan dunia anak-anak ini,”katanya lagi. Bagi Yasman, pembelajaran di TK sepenuhnya bergantung pada kreatifitas dan inovasi guru dalam mengajar. Apapun bisa dijadikan bahan mengajar baginya. “Tak perlu alat-alat yang mahal, misalnya dengan pagar yang dicat berwarna-warni, atau dengan pot bunga saja sudah bisa menjadi materi ajar bagi anak-anak,”ucapnya. Suatu saat ia menghadapi anak berkebutuhan khusus, seperti anak-anak yang terlalu nakal atau anak dengan kecenderungan autis, ia mendapat pengalaman yang berbeda pula. “Dengan pendekatan tertentu, anak-anak yang nakal itu kini justru tak ingin belajar kalau tidak dengan saya, sementara anak autis justru cenderung lebih cerdas dari anak lainnya,”kenangnya. Kepuasan hati, itulah yang dirasakan Yasman sehingga membuatnya betah menghadapi anak-anak setiap harinya. “Mengajar anak TK adalah masalah hati. Jika yang kita ajarkan dikuasai anak, puasnya bukan main. Bahkan kalau libur seperti ini saya rindu kepada anak-anak itu,”kenangnya. Namun, sejak menjadi kepala sekolah ini waktunya bersama anak-anak harus sedikit dikurangi. Jam ajarnya kini hanya enam jam seminggu. “Lebih banyak mengurus kebutuhan sekolah keluar, jadi tak sesering dulu waktu menjadi guru bertemu anak-anak, tapi tak apa urusan keluar juga untuk kepentingan belajar anak-anak ini,”katanya. Sejak menjadi kepala sekolah juga ia mulai bisa mengambil kebijakan untuk kemajuan perkembangan didik seorang anak, misalnya dengan mulai melibatkan orangtua. “Setiap sebulan sekali kami adakan pertemuan dengan orang tua untuk memberi pemahaman tentang perkembangan anak mereka,”katanya. Yasman prihatin dengan beberapa orangtua yang belum paham bagaimana mendidik anak dalam masa-masa emasnya 0-8 tahun ini. “Dalam masa ini otak anak berkembang 75 hingga 80 persen. Jadi sebaiknya biarkan anak berkembang dengan alami, jangan dipaksa atau dimarahi jika ia misalnya mulai bertanya hal yang tidak biasa. Itu tandanya otaknya sedang berkembang, sayang jika ditahan atau dimatikan karakter anak dengan memarahi mereka yang suka bertanya,”tutupnya. (h/cw16)
Menerapkan Pembelajaran Bilingual HARI menunjukkan pukul 08.00 WIB. Enam puluhan anak-anak berpakaian polisi dan polisi wanita (polwan) berbaris rapi berjalan menuju guru dan kepala sekolah mereka. Sembari mencium tangan sang guru, anak-anak tersebut mengucapkan salam “Good Morning teacher,” ujar mereka lantang. “Good Morning kids,” balas sang guru. Tak lama setelah berbaris dengan rapi, anak-anak ini dituntun untuk membaca do’a dan ayat pendek, yang telah mereka pelajari beberapa hari sebelumnya. Selesai berdoa. mereka masuk ke dalam kelas. Di dalam kelas mereka belajar hingga pukul 10.00 WIB. Mereka berhenti sejenak untuk istirahat dan makan pagi yang telah disiapkan oleh sekolah. Setelah makan, dilanjutkan kembali dengan evaluasi pelajaran hingga pukul 11.00. “Sistem pembelajaran di sekolah ini menggunakan sistem bilingual atau dua bahasa. Jadi, dalam setiap pembelajaran anak-anak dituntun untuk mengenali semua hal dalam dua bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,”jelas Kepala Sekolah TK dan PAUD Presiden II, Abdul Yasman kepada Haluan, Jum’at (1/7). Pembelajaran bilingual ini diterapkan dalam setiap tema atau materi pelajaran yang diberikan kepada anak-anak. “Misalnya ketika belajar menghitung angka, mengenali binatang atau mengenali bagian tubuh manusia. Sebelumnya mereka diberikan pengenalan dalam bahasa Indonesia kemudian baru bahasa Inggris. Jadi, kami mencoba memberikan pembiasaan dua bahasa kepada anak-anak dari dini,”katanya lagi. Penjelasan dalam bahasa Inggris ini, ditambahkan Yasman, biasa dilakukan dengan mengintegrasikan tema dan materi dalam lagu atau perma-
ANAK-anak TK Presiden II berfoto bersama dengan guru-guru inan sederhana. Sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Citra Indonesia ini memang di dukung sepenuhnya oleh yayasan dalam pembelajaran. Tak tanggung-tanggung dalam menerapkan sistem pembelajaran bilingual ini secara berkala didatangkan native speaker (penutur asli) bahasa Inggris dari Australia. “Anak-anak senang belajar langsung dengan bule,”katanya. Setiap bulan, anak-anak ini membayar uang sekolah senilai Rp50 ribu perbulan. “Bagi beberapa orangtua yang kurang
mampu kami memberikan dispensasi dengan membayar secara angsuran. Bagi kami yang penting siswa bisa belajar dengan baik di sekolah ini,” tutur Yasman lagi. Sementara untuk PAUD, Presiden II kini telah memiliki 20 orang siswa yang berumur 3-4 tahun. Untuk PAUD ini menurut Yasman memang lebih ditekankan pada permainan, namun dengan tidak meninggalkan tema belajar setiap harinya. Dalam memperhatikan perkembangan anak, TK dan PAUD Presiden II ini bekerja
ANAK-anak TK Presiden II belajar bersama guru didampingi native speaker dari Australia
Oleh: JUFIKA MARTALINA UNA terkenal dengan anak super manja. Walaupun dia sekarang sudah berada di bangku kelas 5 SD, tetap saja semua keinginannya dipenuhi oleh orang tuanya. Ini semua karena orang tua Juna sangat menginginkan seorang anak laki-aki. Karena selalu dimanjakan kedua orang tuanya, Juna menjadi anak yang sangat malas. Pernah suatu hari, Juna merengek-rengek pada ibunya untuk dibelikan playstasion. Semula ibunya tidak mau membelikannya karena mainan tersebut pasti akan mengganggu belajar Juna. Namun karena Juna selalu merengek, akhirnya hati ibu luluh juga. Juna sangat senang mempunyai mainan itu. Setiap pulang sekolah Juna tidak pernah lagi keluar kamar. Disuruh untuk makan, dia hanya bilang “antarkan saja ke kamar”. Begitu seterusnya setiap hari. Maklum saja di rumahnya ada seorang pembantu yang mengurusi Juna sejak ia kecil. Karena waktu kecil, kedua orang tuanya sibuk bekerja ke luar kota. Namun sekarang hanya ayahnya saja yang bekerja. Melihat tingkah anaknya
masal, senam masal, dan manasik haji sekolah ini juga memiliki tim marching band sendiri. Selain itu salah satu angkatan pertama sekolah ini juga pernah memenangkan lomba mewarnai tingkat Kota Padang dan menjadi wakil kota dalam lomba mewarnai di tingkat provinsi. Dengan fasilitas yang telah lengkap saat ini, sekolah yang berdiri 13 Juli 2010 ini telah mewisuda angkatan pertamanya sebanyak 65 orang. Untuk tahun ini TK Presiden II telah menerima 63 orang siswa yang akan dibagi dalam tiga kelas. (h/cw16)
GURU-guru dan Kepala Sekolah TK Presiden II berfoto bersama
Penyesalan Juna
J
seperti itu, ibu Juna mulai khawatir. Dia takut Juna tidak mau belajar. Setiap ibunya bertanya kepada Juna apakah dia sudah belajar hari ini, dia selalu menjawab sudah. Tetapi ibunya mulai tidak percaya. Keraguan ibunya mulai terjawab. Ketika bu guru Juna datang ke rumah. Bu guru memberitahu kepada ibu bahwa beberapa hari belakangan ini juna keliahatan
sama dengan puskemas dan posyandu terdekat. Secara berkala anak-anak mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan. Nilai gizi dalam setiap makan pagi anak juga ditakar sesuai kebutuhan masingmasing anak. Dengan semangat dan tekad kuat enam orang guru sekolah ini yaitu Nazmi Yasti, Lara Oktaviana, Febriani Efendi, Kasmawati, Cici Wulansari dan Erafia, sekolah ini termasuk TK berprestasi di Kota Padang. Buktinya selain aktif dalam setiap kegiatan TK seperti tari
tidak fokus belajar. Matanya selalu melihat keluar. Apabila sudah di akhir pelajaran dan bersiap-siap untuk pulang, dia keliahatan sangat gembira sekali. Hal ini membuat nilai tesnya menurun drastis. Yang biasanya 80 atau 90, tetapi sekarang 60 pun tidak mencukupi. Begitulah Bu Tati, bu guru Juna bercerita kepada ibunya. Mendengar semua itu, ibu Juna sangat kecewa dan marah
pada Juna. Kemudian dengan suara agak keras. dia memanggil Juna yang sedari tadi asyik seharian di dalam kamar. “Juna…! Juna...!” Berkalikali ibunya memanggil, namun Juna tidak juga muncul. Hal ini membuat ibunya semakin marah. Dengan langkah cepat, ibu Juna menuju kamar Juna. Sesampai di kamar Juna, ibunya kaget melihat Juna yang asyik dengan playstationnya dengan headset di telinganya. Dengan cekatan, tangan ibu langsung menyambar headset yang dipasang Juna. Juna terperangah melihat ibu berada di sampingnya. “Juna jika kamu tidak berhenti bermain sekarang! Ibu tidak segan-segan akan menghukum kamu”. Mendengar itu Juna langsung mematikan mainannya. Dia bertanya-tanya kenapa ibunya berkata seperti itu, biasanya ibunya nggak pernah berkata seperti itu. “Bu, kenapa ibu ngomong kayak gitu? Apa salah Juna Bu?” “ Juna tadi ibu Tati datang ke rumah. Dia bilang kalau kamu sudah tidak mau memperhatikan pelajaran lagi.
Nilai ujianmu menurun. Kenapa bisa seperti itu nak? Ibu tidak menyangka kalau akhirnya seperti ini. Mulai detik ini, kamu tidak boleh main mainan ini lagi”. “Tapi bu?” Jawab Juna dengan mata mulai berkacakaca. “Tidak ada tapi-tapian “ Seru ibu meninggalkan kamar Juna. Juna mengejar dan langsung memeluk ibunya. “Ibu maafkan Juna. Juna janji tidak akan bermain lagi. Juna akan rajin belajar”. Juna menangis. Ibunya tidak tega melihat Juna menangis. Ibu mengusap mata Juna. “Nak, sebenarnya ibu tidak marah kepadamu. Hanya saja ibu kecewa karena kamu sudah tidak mau menuruti perintah ibu untuk rajin belajar. Kamu sudah mau beranjak remaja, jadi kamu harus bisa membagi waktu bermainmu dengan waktu belajar. Mengertikan nak? “Iya Bu.” Jawab Juna sendu. Penulis adalah Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Andalas
PUNYA cerita anak, puisi dan gambar bewarna karya anak-anak kita kirim saja ke email: ajhohaluan@yahoo.co.id
Elok
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
13
Libur telah tiba. Kemana adik-adik mau berlibur? Ada banyak tempat yang bisa dijadikan pilihan. Mau ke lokasi-lokasi wisata, atau justu ke desa. Aneka jenis busana santai ini bisa jadi pilihan buat berlibur. Bahan katun dan kaos, sangat cocok dipakai untuk liburan. Yang penting, busananya cocok dan enak dikenakan. Tidak panas dan tidak ribet saat memakainya. Pilih warna sesuai kesukaan masing-masing. Karena masih kanak-kanak, semua jenis warna pada umumnya oke-oke saja untuk dipakai. Tak perlu ragu untuk memakainya. Yang penting, padanannya cocok. Warna-warna merah, biru atau hijau terlihat menambah keceriaan masa liburan. Jadi, tak perlu khawatir untuk memilih busana berlibur. Kuncinya, bahannya enak dipakai dan tidak panas. Sepatu atau sandal juga oke-oke saja untuk dipakai. Yang penting nyaman dan tidak mengganggu kegiatan liburan si kecil. Selamat berlibur. ***
Model : Rahma Azizah Deabie, Rizki Marska Deabie Busana : Koleksi pribadi Fotografer: Deni Prima Lokasi : Bandara Tabing, Kasiak Sungai Sapiah, Kuranji
14
Kultur
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
ESAI
Wisran Hadi: Sastrawan yang Tak Pernah Puas Oleh DONNY SYOFYAN Dosen Universitas Andalas, Padang
ALLAH Yang Maha Kasih telah berkenan mengambil salah yang menjadi hak milik-Nya. Wisran Hadi, seorang sastrawan Indonesia kesohor dari Ranah Minang, telah meninggalkan dunia yang fana ini buat selama-lamanya pada 28 Juni 2011. Kematian ini cukup mengejutkan karena tidak didahului oleh sakit parah bertahun-tahun yang mengharuskan beliau, misalnya, harus diopname di rumah sakit. Berdasarkan keterangan dari istri beliau, Raudha Thaib, beliau terkena serangan jantung ketika mengetik. Lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 27 Juli, 1945, Wisran adalah salah seorang penulis prolifik Indonesia yang telah memenangkan berbagai penghargaan di dalam dan luar negeri. Salah satu naskah awalnya, Gaung, memenangkan Lomba Penulisan Naskah Sandiwara Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) sebagai Pemenang Harapan Ketiga Lomba pada 1975. Pada tahun 2000, ia menerima Southeast Asian Writers Award (SEA Write Awards) dari pemerintah Thai-
land. Tahun 2003 mendapat Anugerah Seni dari Pemerintah Indonesia atas kiprahnya dalam mengembangkan seni dan kebudayaan di Indonesia. Masih banyak penghargaan lain yang beliau terima. Penghargaan terakhir yang beliau terima sebelum meninggal adalah Federasi Teater Indonesian (FTI) Award yang diterimanya pada Desember 2010 silam. Namun demikian, menulis bukanlah panggilan jiwa di awalawal kehidupannya. Sebetulnya, jalan hidupnya bisa dibilang tersesat di jalan yang benar mengingat gurunya di Sekolah Guru Agama (SGA) yang menaruh Wisran di dunia artistik atau jalan seni. Mencermati bakatnya seninya yang terpendam, sang guru menasihati Wisran untuk melanjutkan pendidikannya di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI, kini adalah ISI) untuk belajar melukis. Begitu kuliahnya selesai pada 1969, Wisran menghadapi kesulitan untuk mempertahankan kemampuannya melukis di kota kelahirannya, Padang. Selama lima
RIMA
Pelatihan MMAS di Rumah Puisi
TANAH DATAR Solok merupakan kabupaten pertama yang mengirim guru Bidang Studi Bahasa dan Sastra Indonesia untuk dilatih di Rumah Puisi Taufiq Ismail, Aie Angek, Kabupaten Tanah Datar. Sebanyak 30 guru tingkat SD, SMP, SMA se Kabupaten Solok, mengikuti pelatihan Membaca, Menulis, dan Apresiasi Sastra (MMAS) yang ditutup Selasa (28/9). Pimpinan Rumah Puisi, Dr (HC) Taufiq Ismail dalam sambutannya memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya Dinas Pendidikan Kabupaten Solok mengutus guru-guru di daerahnya untuk mengikuti pelatihan MMAS. Selama tiga hari (25-28 Juni 2011), 30 orang guru tersebut mendapatkan materi dari instruktur tingkat nasional tentang pengajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan metode asyik dan menyenangkan. Pelatihan MMAS merupakan salah satu program unggulan Rumah Puisi dalam rangka melatih guru-guru, khususnya guru Bahasa dan Sastra Indonesia. Secara menyeluruh, program ini telah berjalan sejak Februari 2009 yang digerakkan Majalah Sastra Horison di 11 kota, dengan guru yang telah mencapai 2.000an orang. Rumah Puisi sendiri, sejak tiga tahun lalu, telah menjalin kerjasama dengan mengirimkan proposal MMAS yang ditujukan kepada Bupati/Walikota se Sumbar melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di Sumbar. Tapi yang memberikan respon baru Kabupaten Solok. “Untuk ini kami memberikan apresiasi yang tinggi atas minat Kabupaten Solok mengutus guru-guru terbaiknya untuk dilatih dalam kegiatan MMAS di Rumah Puisi, apalagi dengan dana yang bersumber dari APBD daerah sendiri,” ujar Taufiq Ismail yang disambut tepuk tangan peserta. Pada kesempatan tersebut hadir istri Kapolda Sumatera Barat, Kapolresta Padangpanjang beserta istri, Kepala Dinas Kabupaten Solok diwakili Sekretaris Dodi Osmond, serta empat narasumber; Taufiq Ismail (Sastrawan), Dr. Sastri Sunarti (Pusat Bahasa), Gus tf Sakai (Sastrawan), dan Iman Soleh (Teaterawan). Selama tiga hari para peserta MMAS mendapatkan materi Menulis Cerpen, Menulis Puisi, Drama, dan mengenal Biografi Sastrawan Tamu. Kepala Dinas Kabupaten Solok diwakili Sekretaris Dodi Osmond dalam sambutannya mengatakan, mengutus guru-guru dari Kabupaten Solok untuk dilatih di Rumah Puisi telah lama direncanakan. Pelatihan MMAS tersebut sangat berguna bagi para guru untuk meningkatkan potensi SDM mereka dalam memberikan pelajaran di kelas. “Kami berterima kasih kepada para instruktur yang telah memberikan materi dengan berbagai metode kepada para guru yang dilatih dan kami harapkan ilmu yang sudah didapat bisa diterapkan pula di sekolah masingmasing,” ujarnya. Salah seorang peserta MMAS, Azwan, guru SD Negeri 04 Tanjung Alai, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, dalam sambutan kesannya mewakili peserta mengungkapkan, ilmu yang diberikan instruktur selama 3 hari tersebut sangat berguna. Hanya saja waktu sangat terbatas sehingga banyak guru yang masih haus akan ilmu tersebut. “Selama ini kami hanya terpaku pada kurikulum pengajaran, dan kami menyadari untuk mengembangkan kemampuan belajar anak didik dibutuhkan metode-metode yang asyik dan menyenangkan sehingga Bahasa dan Sastra menjadi pelajaran yang disukai anak-anak,” ujarnya. Dia mengharapkan MMAS dapat terus diprogram Rumah Puisi dan kedepan guru-guru dari Kabupaten Solok dapat diikutsertakan kembali. Hasil latihan peserta baik berupa cerpen dan puisi yang ditugaskan instruktur, dia minta juga untuk dapat dibukukan oleh Dinas Pendidikan Solok sehingga hasil konkrit kegiatan akan lebih nyata terlihat.
tahun ia bergulat dengan dunia kepelukisan, namun tetap saja tak berkembang karena alatalatnya terbilang mahal, belum lagi untuk mendapatkannya harus dibeli di Medan. Maka, lima tahun berikutnya adalah titik baliknya dengan mengalihkan bakatnya pada dunia kepenulisan atau kepengarangan. Rekan-rekannya selama kuliah di ASKI Yogyakarta antara lain Putu Wijaya dan Arifin C.Noer. Adapun penyair W.S. Rendra menjadi inspirasi baginya untuk menjadi seorang dramawan atau teaterawan. “Sewaktu berada di Jogja, semua orang adalah teman akrab. Saya banyak belajar dar mereka,” aku Wisran suatu ketika. Tatkala hendak betulbetul terjun pada dunia teater dan mulai menulis naskah, Wisran mengakui bahwa ia banyak belajar dari raja di raja dramawan Inggris, William Shakespeare. Pertama kali ia mengaku kesulitan membaca dan memahami Shakespeare. Tapi lewat naskah-naskah lakon Shakespeare ia mengetahui bagaimana menulis sebuah naskah. Dalam pelbagai pernyataan, ia menyebut peran Asrul Sani yang luar biasa dalam menerjemahkan naskah-naskah
Shakespeare baginya. Keberhasilan Wisran memenangkan Lomba Penulisan Naskah Sandiwara Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada 1975 menjamin posisinya sebagai seorang dramawan atau teaterawan pada 1976 bersama dengan penyair Hamid Jabbar dan Upita Agustine. Wisran mendirikan Bumi Teater. Kelompok ini bertahan selama 15 tahun sebelum anggotaanggotanya sibuk dengan proyek-proyek lainnya. Wisran mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa pada 1975. Lalu dan pada 1978 and 1987 ia pergi ke Amerika dan Jepang guna mengamati perkembangan dan penampilan teater-teater modern. Meskipun sudah mengkaji teater modern Barat, dramadrama Wisran tepat setia kepada kebudayaan, sejarah, mitos, atau legenda Minangkabau. Ia menyebut dirinya tak begitu mahir dalam menulis fiksi. Di saat hendak memainkan sebuah lakon, ia perlu belajar terlebih dahulu lewat buku sejarah, pengamatan, dan wawancara. Tak jarang istrinya mengejeknya sambil berseloroh bahwa menulis naskah drama baginya tak ubahnya menulis
tesis. Sebagai misal, ketika menulis Empat Lakon Perang Padri, ia menghabiskan waktu lebih kurang tiga tahun untuk mempersiapkannya. Ia mengatakan, “Saya membuat banyak pertanyaan yang harus saya jawab. Siapa Imam Bonjol? Bila ia orang Minang, apa gelar adatnya? Siapa istri dan anakanaknya? Catatan seperti itu harus ditinggal di belakang.” Perang Padri, yang berlangsung antara 1821-1837, adalah peperangan kaum Adat dan kaum Islam yang akhirnya berkembang menjadi perjuangan menentang Belanda. Imam Bonjol adalah salah seorang pemimpinnya. Hasilnya, lakon itu adalah sebuah sumber sejarah dan bahan ajar bernilai tinggi serta pernah ditayangkan di TVRI. Segenap pekerjaan tersebut membuatnya lelah, namun ia melakukannya dengan rasa suka dan senang. Ia pernah mendapat serangan jantung pada 1990 lantaran keletihan bekerja. Ia mengibaratkan dirinya laksana bus tanpa rem begitu ia sudah mulai menulis. Lebih lanjut, pengalamannya saat berada di Amerika memperkuat hasratnya untuk membuat tema-tema dramanya agar lebih dekat ke
kampung halaman. Ia mencatat bahwa teater modern Indonesia tak pernah menciptakan tokoh jahat atau antagonis berdasarkan ras, sesuatu yang kontras dengan kecenderungan di Amerika dan Jepang. Ia menyatakan bahwa politik amat berpengaruh terhadap teater di dua negera tersebut. Sebagai contoh, ketika yang menjadi penulis naskah adalah orang-orang Negro dan Jepang, maka dapat dipastikan bahwa tokoh antagonisnya adalah kulit putih Amerika. Demikian juga, bila orang kulit putih Amerika yang membuat naskah dan memainkan lakon, maka figur jahatnya adalah orang kulit hitam dan berwarna. Beda di Indonesia. Wisran menegaskan bahwa hal tersebut tak akan terjadi di sini. “Anda tak akan menemukan Putu Wijaya, orang Bali, menggambarkan bahwa masyarakat atau orang-orang Bali lebih baik daripada yang lainnya. Demikian juga Rendra atau Riantiarno. Mereka tak pernah mengembangkan citra bahwa orang-orang Jawa berada di atas suku bangsa lainnya,” ucapnya. Tak kenal lelah menyosong tantangan, Wisran pernah berhenti menulis drama bebe-
rapa tahun. Ia merasa sudah mencapai titik puncak kreativitasnya dalam menulis naskah lakon dan khawatir akan terjebak pada pengulangan demi pengulangan. Ia mengalihkan tenaganya untuk menulis novel dan mempelajari tingkat kesulitannya. Ia paham bagaimana menulis lakon, tapi bukan novel. Kumpulan cerpennya pernah diterbitkan di Malaysia dengan judul Daun-Daun Mahoni Gugur Lagi. Kemudian Pembisik diterbitkan dalam kumpulan cerpen terbaik harian Republika, Jakarta. Generasi Ketujuh, novel, diterbitkan secara bersambung pada Harian Umum Padang Ekspres mulai Mei-September 2007. Wisran juga pernah mengajar mata kuliah creative writing di Malaysian National Academy of Arts dan berkolaborasi dengan senimanseniman negeri jiran Malaysia dalam menulis skenario Mahsuri, sebuah cerita rakyat Malaysia. Selamat jalan Pak Wis. Selamat berpisah ayahanda. Kami yakin kepergianmu tak akan menyurutkan generasigenerasi sastrawan muda untuk tetap menyemburkan karya-karya luar biasa bagi perkembangan teater dan kesusastraan Sumatra Barat berikutnya.
KUMPULAN CERPEN SEBUTIR PELURU DALAM BUKU
Saat Anak Bercerita dengan Sudut Pandang Dewasa Oleh DESI SOMMALIA GUSTINA KATA orang, anak kecil adalah manusia yang tak pandai berbohong. Rangkaian kata yang diucapnya merupakan kejujuran. Kejujuran yang kadang kala sulit didapat pada tutur orang dewasa. Ucapannya sederhana, polos dan apa adanya. Namun, dibalik kesederhanaan itu ada pesan mendalam yang mampu anak kecil sampaikan. Mungkin karena alasan itu lah Olyrinson memilih bertutur melalui kacamata anak kecil dalam cerpen-cerpennya yang termuat dalam buku kumpulan cerpen Sebutir Peluru dalam Buku. Membaca cerita yang termuat dalam buku Sebutir Peluru dalam Buku (Palagan Press, Pekanbaru, April 2011) ini kita akan melihat kepiawan Olyrinson dalam memasuki dunia anakanak. Tetapi, walaupun Olyrinson ‘bermain’ dengan tokoh anak kecil bukan berarti Olyrinson menyuguhkan kisah dengan gaya bercerita seperti serial anak atau cerita anak. Olyrinson pandai meramu tokoh anak kecil dengan permasalahan yang dihadapi orang dewasa. Cerpen yang diberi judul Bulan Ngapapekon misalnya, bercerita dengan sudut pandang ‘Aku’ yang berusia sebelas tahun namun masuk dalam permasalahan orang dewasa. ‘Aku’ adalah anak dari seorang lelaki yang mati tertembak karena mempertahankan tanah ulayat (tanah warisan adat turun temurun) di tiyuh (baca: desa) mereka, yang dirampas oleh penguasa pabrik untuk dijadikan pabrik gula dan ladang tebu. Berhektarehektare tanah penduduk tiyuh diambil paksa oleh perusahaan. Bahkan dalam kurun waktu yang panjang penduduk tiyuh tak bisa melawan dan tak bisa mengajukan protes ketika tanah mereka dirampas—karena jika melawan mulut mereka akan dibungkam atau bahkan dibenamkan ke dalam penjara tanpa bukti-bukti yang sah. Perampasan pada hak-hak yang terbiar itu kemudian membuat seorang warga bertekad melakukan ‘perhitungan’ dengan pemilik pabrik gula yang telah mengambil paksa tanah mereka. Warga yang bertekad melakukan ‘perhitungan’ dengan pemilik pabrik tersebut adalah Ayah dari tokoh ‘Aku’. Saat si ‘Ayah’ membuat ‘perhitungan’ dengan pemilik pabrik, ‘Aku’ ditugasi oleh si ‘Ayah’ berburu rusa di hutan. ‘Aku’ melaksanakan perintah itu. Namun, saat tembakan senapannya meleset dari sasaran, tampak olehnya bulan ngapapekon tipis. Cahayanya menerobos ke dalam hutan dan hilang diantara lebatnya
daun-daun. Menurut kepercayaan masyarakat Lampung, apabila tampak bulan bercahaya dilingkari awan, namanya adalah bulan ngapapekon, merupakan tanda akan ada orang besar yang meninggal. ‘Aku’ kemudian berkesimpulan, jika benar apa yang mereka percayai—tentang bulan ngapapekon, berarti si ‘Ayah’ yang ketika siang tampak olehnya membersihkan gumbas (alat peperangan untuk menikam lawan, yang dibuat dari taring binatang buas, tulang atau susu ayam. Pada pangkal taring yang tajam ditancapkan gagang kayu) dan mengasahnya untuk membuat ‘perhitungan’ dengan penguasa pabrik, telah berhasil ‘menghabisi’ penguasa pabrik gula tersebut. Sebab penguasa pabrik gula tersebut dianggap sebagai orang besar di tiyuh mereka. Namun, faktanya berbicara lain. Ketika ‘Aku’ pulang berburu, dilihatnya orang-orang telah ramai berkumpul di depan rumah. Salah seorang dari mereka yang berkumpul itu memberi tahu bahwa Ayahnya telah tewas oleh peluru aparat. Di ujung cerita dikatakan bahwa isyarat yang dibaca melalui bulan ngapapekon yang mereka lihat merupakan sesuatu yang benar adanya. Namun, orang besar yang akan meninggal tersebut tak seperti tafsir si ‘Aku’ yang berkesimpulan bahwa yang akan meninggal tersebut adalah pengusaha pabrik gula yang selama ini dianggap orang besar di tiyuh mereka. Tetapi orang besar tersebut adalah si ‘Ayah’ yang sebelum tewas berhasil melumpuhkan tiga orang mandor pabrik. Karena keberaniannya tersebut kemudian membakar semangat perjuangan penduduk tiyuh untuk menuntut hak mereka serta membela harga diri mereka. Kematian si ‘Ayah’ merupakan awal bangkitnya gelora perlawanan penduduk tiyuh. Melalui cerita dalam cerpen Bulan Ngapapekon ini, Olyrinson seolah ingin bertutur bahwa seekor semut sekali pun jika dipijak akan melakukan perlawanan, apalagi jika yang dipijak tersebut adalah makhluk bernama manusia. Jika hari ini seorang penguasa menzalimi manusia lain dengan begitu kejamnya, maka sejatinya esok atau berbilang hari berikutnya kezaliman itu akan berbalas jua. Bahkan mungkin balasan tersebut akan datang dengan cara yang tak terpikirkan oleh akal sehat manusia. Tak diragukan bahwa Olyrinson piawai mengaduk-aduk perasaan pembaca dengan kisahkisahnya yang bersulam pilu. Tetapi ada yang terasa ganjil ketika membaca beberapa cerpen dalam buku ini. Ke-
ganjilan tersebut terlihat dari beberapa tokoh yang masih sangat belia tetapi memiliki kecerdasan melampaui anak seusianya. Jika keganjilan tersebut ditutupi, lalu dicarikan alasan pembenarnya dengan mengatakan anak-anak tersebut merupakan bocah-bocah yang terlahir jenius, tetap lah terasa ganjil. Sebab tokoh anak kecil dalam buku ini adalah anakanak yang lahir dari keluarga miskin yang kekurangan gizi. Jika kepintaran bocah-bocah tersebut merupakan anugerah yang diberikan Tuhan yang turun dari langit, alasan tersebut masih tidak cukup kuat. Sebab seberapapun kepintaran yang dimiliki seseorang jika tidak diasah dan dikembangkan, kecerdasan tersebut lebih kerap mengendap dan menguap. Salah satu contoh tokoh anak kecil yang memiliki kecerdasan luar biasa dalam buku ini tampak pada cerpen berjudul Konvoi. Cerpen Konvoi ini menceritakan tentang himpitan ekonomi yang mendera sebuah keluarga yang bermukim di provinsi yang katanya adalah provinsi paling kaya di Indonesia. Demi mendapatkan uang untuk bertahan hidup, tokoh ‘Aku’—yang berusia delapan tahun, dalam cerpen Konvoi ini beinisiatif memperbaiki jalan berlubang tak jauh dari rumah mereka. Untuk memperoleh semen—sebagai bahan utama untuk memperbaiki jalan, ‘Aku’ berniat meminjam sebanyak satu sak kepada Haji Sukri. Dalam benak ‘Aku’, dengan menutup lubang di jalan yang dilewati mobil dan truk tersebut pantas lah jika ia menerima uang dari pengandara yang melintas. Lalu, ‘Aku’ membujuk sang paman yang berusia delapan belas tahun— yang diceritakan terlahir (agak) bodoh, untuk menyetujui ide yang dikemukakannya. Setelah berhasil membujuk sang paman, mereka lalu menyambangi rumah Haji Sukri. Selanjutnya, setelah berjanji mampu mengembalikan semen yang mereka pinjam, Haji Sukri mengabulkan apa yang mereka inginkan. Tentu terasa ganjil seorang anak berusia delapan tahun mampu ‘berdiplomasi’ dan melakukan lobi terhadap orang dewasa untuk memperoleh apa yang ia inginkan. Ditambah lagi, ide yang dimiliki bocah berusia delapan tahun tersebut merupakan sebuah ide cemerlang untuk mendatangkan uang secara instant—meski kemudian kita ketahui ide tersebut tidak berjalan sebagai mana yang diharapkan. Namun, tetap lah terasa bahwa gagasan yang dicetuskan oleh anak berusia delapan tahun tersebut merupakan gagasan yang melampaui
usianya. Bahkan gagasan tersebut tidak terpikirkan oleh orang dewasa—setidaknya tak terpikirkan oleh orang tua si ‘Aku’ yang karena himpitan ekomoni lebih memilih mencuri. Kecerdasan ‘Aku’ juga kentara terlihat ketika ia memandangi truk-truk yang melewati jalan bagaikan memandang barisan peti mati yang mengangkut jarahan hasil hutan milik mereka. Seorang bocah tentu saja belum mampu menganalisis secara lebih mendalam sesuatu yang hanya terlihat secara kasat mata, seperti membandingkan truk-truk yang lewat dengan barisan peti mati sebagai mana yang dibayangkan tokoh ‘Aku’ dalam cerpen ini. Selain cara berpikir bocah yang terlampau cerdas tetapi tidak diikuti dengan faktorfaktor pendukung yang menyebabkan beberapa bocah dalam buku ini memiliki cara pandang melampaui usianya, masih terdapat beberapa keganjilan lainnya. Keganjilan tersebut seperti yang terdapat dalam cerpen yang berjudul Keranda Jenazah Abah. Cerpen Keranda Jenazah Abah bercerita tentang meninggalnya kepala keluarga dari keluarga ninja. Istilah ninja biasanya sangat dikenal di kawasan perkebunan sawit, yakni para pencuri tandan buah segar yang beroperasi di malam hari dengan menggunakan penutup muka dengan sarung atau kain lainnya selayaknya ninja. Mereka menjadi ninja tersebab tak ada lagi yang bisa dijadikan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Karena perusahaan telah membabat ladang-ladang karet penduduk, dan menggantinya dengan tanaman sawit. Tak cukup sampai di situ, dengan alasan sudah membelinya dari kelompok tani, perusahaan juga membabat hutan, serta tanah ulayat masyarakat setempat. Setelah beberapa hari perusahaan perkebunan sawit kehilangan beberapa tandan sawit yang siap panen, paginya polisi datang menjemput kepala keluarga dari keluarga ninja tersebut. Setelah paginya dijemput paksa oleh polisi, sorenya mobil jenazah datang mengantarkan mayat lelaki yang dipanggil Abah oleh anak-anaknya tersebut dengan keterang singkat: leleki tersebut ditembak karena mencoba melarikan diri. Dua lobang peluru mengoyak dada lelaki malang itu. Sepanjang malam isteri dan anak-anak lelaki yang telah terbujur kaku tersebut menangis dan melolong. Anehnya, tidak ada seorang tetangga pun yang mengulurkan pertolongan. Para tetangga yang mendengar tangis isteri dan anak-anak lelaki yang yang telah menjadi mayat
tersebut justru menutup pintu, hanya kerena yang menangis dan ditangisi adalah keluarga ninja. Yang karena ‘status’ ninjanya tersebut seolah menyiratkan betapa selembar nyawa milik mereka tak lagi berharga. Bahkan ketika mati pun tak ada yang berempati menguburkan. Tentu saja tersa ganjil jika di sebuah perkampungan kita menyaksikan sesosok mayat yang terbujur kaku di atas rumah tak ada seorang penduduk pun yang ambil peduli untuk mengebumikan si mayat. Jika hal demikian terjadi, maka kemudian muncul sebuah tanya, apakah rasa belas kasih telah benar-benar terkikis dari hati sanubari anak manusia. Sebab, cerita dalam cerpen Keranda Jenazah Abah ini semakin terasa menggiriskan ketika mayat Abah diseret oleh ‘Aku’ yang masih anak kecil tersebut sejauh sepuluh kilo meter di atas pelepah batang pinang dengan melewati jalanan berdebu, hingga punggung kaki Abah bolong-bolong karena dipatuk burung-burung pemakan bangkai masih tidak ada yang tergerak hatinya untuk menguburkan si mayat. Meski hanya sebyah fiksi, cerita ini tetap menyisakan tanya, apakah Indonesia yang Timur telah kehilangan orang-orang yang masih menjunjung budipekerti ketimurannya dan hanya menyisakan orang-orang yang gemar menghisap darah saudaranya sendiri hingga mati menggenaskan seperti yang diceritakan dalam cerpen ini. Meskipun demikian, menurut saya, Olyrinson adalah jenis penulis yang unik. Dikatakan unik karena pengarang kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat ini mampu ‘menjaga’ ideologi yang menunjukkan empatinya terhadap ‘orang pinggiran’ melalui cerita yang dirangkainya. Ideologi kemanusiaan yang diusungnya sangat kental terasa pada kisah-kisah dalam buku ini. Dan, walaupun Olyrinson menulis tentang kemiskinan dan penderitaan, tetapi dengan gaya berceritanya yang khas ia tetap mampu menyampaikan pesan atas keberpihakannya pada wong cilik, di samping itu ia juga telah berhasil melahirkan kesadaran tentang diri dan kemanusiaan. Seperti komentar salah satu pembaca dalam buku ini: cerpen-cerpen Olyrinson menjadi oase yang jernih dan sejuk di tengah hangar-bingar kehidupan sehari-hari. Kita bisa bercermin dan meneguknya, sambil bersyukur bahwa kita dengan segala kemudahan dan keindahan kehidupan adalah augerah yang tak ternilai dari-Nya. Begitulah! Padang Juni 2011
Mamangan
Upaya Membangun Kepribadian Anak
Baraso Ndak Bautang
Oleh: SYUHENDRI DT. SIRI MARAJO
BERHUTANG atau punya hutang pada orang lain merupakan beban tersendiri dalam kehidupan. Tak peduli apakah hutang tersebut dalam bentuk material berupa uang, emas, perak dan lain sebagainya ataupun yang berifat moral seperti hutang budi. Kecendrungan yang terjadi dalam kasus hutan piutang bila tidak dilunasi maka timbul rasa malu bagi yang bersangkutan muncul rasa enggan dan menghindar dari kewajiban. Begitulah kira-kira beban moral yang diderita oleh orang tersebut. Melunasi hutang merupakan suatu kewajiban yang mesti dilaksanakan agar tidak terjadi berbagai persoalan dikemudian hari. Tetapi ada juga orang yang bersikap sebaliknya,cuek tanpa beban sehinggga sulit sekali untuk ditagih. Jika ditagih malahan yang bersangukutan marah, bila dipaksa akan terjadi permusuhan dan hutang piutang bisa hilang atau lunas begitu saja. Kesemena-menaan dalam bertindak atau suka melakukan sesuatu yang bersifat merugikan orang lain dengan rasa tanpa bersalah demikianlah gambaran dari ungkapan baraso ndak bautang. Kemajuan zaman tidak serta merta menjadikan orang makin arif dan santun justru sebaliknya semakin jauh dari peradaban. Kenyataan yang terjadi pada saat ini, betapa banyak orang-orang dengan ringan dapat melakukan apa saja yang diinginkan dapat tercapai dengan jalan hutang. Mereka berani mengorbankan apa saja demi kepentingan pribadi seolah tak punya sangkut paut dengan orang lain. Tindakan baraso ndak bautang menjadi gambaran masyarakat kita hari ini, senang berbuat kesalahan tanpa rasa bersalah, tidak punya rasa malu, selalu merasa benar atas segala tindakan yang dilakukan. Kecenderungan yang lain suka menimpakan kesalahan pada orang lain padahal dirinya sendiri belum tentu benar. Suka membicarakan keburukan orang. Maraknya berbagai penyelewengan dan berbagai kasus korupsi yang menghiasi kehidupan kita hari ini adalah akumulasi dari sikap seperti ini. Karena setiap kebijakan yang dibuat seolah tidak ada sangkut pautnya dengan orang banyak. Lihatlah sikap para pejabat publik k mulai dari para pejabat, politisi, tokoh masyarakat dan sebagainya. Bicara ceplas-ceplos tak terkontrol, membuat kebijakan semenamena. Padahal kesuksesan yang diraih tak lepas dari hutang mereka pada masyarakat yang memberi dukungan. Hilangnya sikap saling tenggang rasa dalam pergaulan, kemampuan menjaga kehormatan sudah tak lagi menjadi perhatian. Kondisi ini sudah menjalar sampai keberbagai pelosok nagari di Minangkabau. Buruknya komunikasi antara mamak dan kemenakan sudah diluar batas, tidak lagi saling menghormati. Antara Ayah dan anak sudah saling kasar seolah mereka tak lagi satu keluarga. Sesama rekan dalam satu lingkungan pekerjaan saling jelek-menjelekkan bebas mencaci dan saling bersilantas angan padahal berada dalam payung yang sama. Krisis moralitas akut yang melanda seakan tak lagi terbendung, adat dan agama hanya sebatas citra. Baraso ndak bautang adalah sikap lancang saling meremehkan antar sesama demi keuntungan dan kepentingan semata, jauh dari rasa malu dan harga diri, bebas bicara dan menghalalkan segala cara tanpa rasa peduli. Mirisnya jangankan sesama manusia pada Tuhanpun ada juga orang nan baraso ndak bautang dengan melalaikan perintah-perintahnya.
Oleh
DAIHATSU CAPELLA
PAKET TOYOTA NIKMATI KENYAMANAN NISSAN di hari LEBARAN
GM.MB DP 13 JUTAAN / ANGSURAN 3,5 JUTAAN
PROSES CEPAT & MELAYANI TUKAR TAMBAH
LUXIO DP 16 JUTAAN / ANGSURAN 4,8 JUTAAN
Hubungi :
TOYOTA
CHANDRA
AV E AV G AV S AVANZA E AV G AV S
Buruan
HUB :: RENU Hub
081363276276
DP 20jt-an Grand Livina DP 20jt-an MARCH DP 20jt-an X-TRAIL Barang Ready Stock*
Hubungi
081267299779 / 081535418543, 0751 - 7853943
TDP 25 Jt TDP 30 Jt TDP 26 Jt TDP 42 Jt TDP 87 Jt TDP 77 Jt
DP 26.038.000 DP 28.884.000 DP. 30.662.000 DP. 32.510.000 DP. 36.077.000 DP. 38.699.000
BOY
Hubungi
081266848474,081977572200
Astra - Daihatsu
READY STOCK TDP
DAN MELAYANI
TDP
13 jt
TUKAR TAMBAH
17 jt
HUB :
RULLY
661
0813 88 67 88 96
READY STOCK TERIOS : DP 20 Jutaan XENIA : DP 15 Jutaan LUXIO : DP 20 Jutaan GRANDMAX MB : DP 13 Jutaan GRANDMAX PU : DP 11 Jutaan Hub : IRWANTO 081363971759 0751-9806143
XENIA TERIOS LUXIO GRAN MAX
Bonus Accesories Proses Cepat & Mudah Kredit Bisa 5 Thn Data Bisa Dijemput Cash Back s.d 12 Jt-an
DP 15 Jt an DP 20 Jt an DP 14 Jt an DP 9 Jt an
Cicilan 3 Jt an Cicilan 3 Jt an Cicilan 3 Jt an Cicilan 2 Jt an
Hub : IBSI Dapatkan Cash Back s/d 20 jt, ++ 085263620821 Service sampai 081947999627 " PUAS " 0751-9773334
Sinar Motor
Jl. Jhoni Anwar No.12Telp. (0751) 782525, 081266062283, 081807257680 Mobil Modif Gaul Warna Merah th 88 Jazz 07 Vitell Sporty Abu-abu Honda City 06 Abu-abu, Kijang Pick Up Avanza 06 Hitam, Avanza 05, BMW 92 318i Innova 06 Hitam, Pajero 96, Mercy 95
TOYOTA INTERCOM Ready Stock !!! Avanza Innova Rush Fortuner Yaris Camry
Bunga Murah Vios % Dyna Rino Hilux Hilux Double Dapatkan Grand Prize Cabin 1kg Emas & Cash Back Altis
4,56
Tukar Tambah Juga Bisa (DP 15%)
KOBE
08126738957, 0751 - 7859913
684
Honda CRV Th.2007 2400CC (Silver Stone) Honda Jazz Th.2004 IDSi Warna Biru Nissan Terano S2 Th.2004 Warna Hitam Avanza 2010 Tipe G Warna Merah Maron Avanza 2008 Akhir Tipe G Warna Hitam Honda CRV Th. 08 Avanza tipe G Th. 04,05,08,10 Fortuner Diesel Th.2009 Wrna Hitam
DAIHATSU Hub :
081266115060
HP. 08126712726 / FLEXI 0751 7872220
MUKHLIS 0751 - 8200228
PAKET AWAL TAHUN
HONDA GAJAH MOTOR
AVANZA G INNOVA RUSH FORTUNER YARIS
DP DP DP DP DP
25jtan 30jtan 31jtan 87jtan 36jtan
ANGS ANGS ANGS ANGS ANGS
4,2jtan 5,5jtan 5,4jtan 8,8jtan 4,9jtan
UNIT TERSEDIA / TANPA INDEN HUBUNGI : FAULY BUDIMAN (PAUL) HP. 081266131200 / (0751) 7708751
Honda Freed TDP 24jt Angs/bln 8,1jt Honda Civic TDP 35jt Angs/bln 10,1jt Hub :
IKRAR
Flexi : 7861997 081374359920, 081947429930
ARSA MOTOR
Way of Life!
JUAL - BELI MOBIL BARU DAN BEKAS TERIMA TUKAR TAMBAH, CASH & KREDIT Jl. Alai Timur No. 41D Telp. (0751) 7871300, Fax. (0751) 41428 Ampang Padang 0751 - 7836900, 08126607454, 08126615167
Nissan XTrail Th.09, Hitam. Honda CRV Th.03, Silver. Avanza G VVTi Th.08, Hitam. Avanza G VVTi Th. 07, Hitam. Honda Jazz VTech Sporty Th. 08, Silverstone. Toyota Great Th. 93, Abu-abu. Hyundai Atoz GLS Th.05, Silver. L 300 PU Th. 04, Coklat. L 300 PU Th. 05, Coklat. Espass PU Th.03, Hitam. Suzuki Baleno Th. 02, Hitam. Feroza SE Th.95, Merah. KIA Visto Th.00, Kuning
- Pick Up - Roalvan - Karimun - Splash - APV Arena - Swift - SX 4 - Grand Vitara
8 Jtaan 13 Jtaan 14 Jtaan 19 Jtaan 9 Jtaan 14 Jtaan 21 Jtaan 23 Jtaan
GRGASUTRIS AN AN
PERTAMA
Proses Cepat, Data Bisa Dijemput, Menerima Tukar Tambah Hubungi Segera : SUARDI,SE
0813 6319 8611
"READY STO CK" "BUNGA PA LING RENDAH "
HP. 0813 6325 0959, (0751) 982 6889
HP. 0812 66 005258
KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com
Hubungi : Bag. Penjualan : DONI SAPUTRA,SE
ANUGRAH JAYA MOTOR Jl. S. Parman No. 168
790
Pasang Iklan Anda disini ...
Padang
ALJUFRI
kehidupan beragama berbasis penelitian. Dari fenomena mengendornya pelaksanaan fungsi adat, budaya daerah dan nilai agama tadi, berdampak kepada subkultur Minangkabau, yakni negeri ini kehilangan spirit, kecerdasan budaya lokal dan vitalitas peranan tokoh serta fungsi kelembagaan adat, budaya daerah dan agama. Artinya pelaksanaan dan pengamalan syara’ (agama) dan adat semakin kendor, akibatnya terindikasi, pada kepribadian anak-anak Minang, kurang memcerminkan kepribadian nan-4 sebagai substansi karakter “adat (budaya lokal) melaksanakan agama” yakni: karakter sopan – santun dan budi – baso.
Rubrik ini dihadirkan LKAAM Sumatera Barat setiap Minggu. Adapun tulisan-tulisan yang ditampilkan membentang seputar adat Minangkabau dan seluk beluknya.
Avanza E TDP 32.510.000 Angsrn 3.130.000 Avanza G TDP 36.077.000 Angsrn 3.477.000 Avanza S TDP 38.699.000 Angsrn 3.739.000 Rush G TDP 45.834.000 Angsrn 4.454.000 Inova J TDP 44.078.000 Angsrn 4.278.000 Yaris J TDP 43.578.000 Angsrn 4.228.000
PAKET JUJUR & BENAR
ANGS 3,6 Jtan ANGS 5,2 Jtan ANGS 4,6 Jtan ANGS 4,6 Jtan ANGS 8,8 Jtan ANGS 4,7 Jtan
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) serta di Balai Penelitian lainnya, amat kurang upaya penerapannya di tengah-tengah masyarakat dan belum menjadi indikator pembangunan, baik oleh perguruan tinggi melalui dharma pengabdian masyarakat maupun oleh Pemda melalui Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD) terkait. Hasil penelitian yang bagus-bagus itu masih tersimpan di lemari dan di laci birokrat akademik sehabis digunakan sebagai kredit point setelah menerima koin. Belum ada kebersamaan masyarakat akademik dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan terutama dalam pelestarian adat, budaya dan pengembangan
Padang
ANGS 3.838.000 ANGS 4.269.000 ANGS 4.547.000 ANGS 3.130.000 ANGS 3.477.000 ANGS 3.739.000
081374991979 / 0751 7855179
791
PAKET HEMAT TOYOTA
AVANZA INNOVA YARIS RUSH FORTUNER VIOS
tak banyak penghulu yang mengerti agama. Balai Adat sebagai lambang demokrasi dan tempat bermusyawarah menyelesaikan sengketa adat juga lembaga penataan pemerintah dan perintah ninik mamak dalam pelaksanaan fatwa ulama sudah dalam keadaan tidak berdaya. Kepemimpinan ninik mamak oleh penghulu bersama urang nan-4 jinih (penghulu bersama manti, malim dan dubalang) mengalami degradasi dan tidak terkonsolidasi. Di sisi lain lembaga ilmu pengetahuan dan perguruan tinggi sebagai lembaga yang men-supply ilmu pengetahuan dan teknologi, serta basis para pakar berposisi sebagai “cadiak pandai”, pun sekarang kurang memperlihatkan peranannya dalam meneliti dan mendorong mengajarkan adat/ budaya daerah. Tak dipungkiri banyak hasil penelitian baik di perguruan tinggi maupun pada
Otomotif
Smart
XENIA 1.0 DLX DP 17 JUTAAN / ANGSURAN 3,3 JUTAAN
NAS
ANAK-anak korban gempa berkekuatan 7,9 SK yang terjadi pada 30 September 2009 di Sumatera Barat butuh penanganan khusus agar memiliki kepribadian yang kuat dan berkarakter. Adat Minang dan agama Islam sangat akomodatif terkait membangun kepribadian anak itu. Foto ini diambil dua bulan setelah gempa.
805
BADAN Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, 24-26 Juni 2011, menggiatkan Forum Anak Sumatera Barat Tahun 2011. Sesi menarik ditawarkan ke LKAAM Sumbar, membincangkan “fungsi nilai adat, budaya dan agama dalam upaya membangun kepribadian anak”. Pengalaman orang Minangkabau mendidik anak berkarakter, adalah melaksanakan agama dengan adat sebagai kebudayaan lokalnya. Di lingkungan rumah tangan dan kaum suku/ kampung, orang tua sebagai guru pertama mengajar anaknya berpengetahuan hingga cerdas, ninik mamak mendidik kamanakan (anak saudara perempuannya) berbudi di surau suku/ kampung. Anak kamanakan pun mau berguru dengan orang tua, mempertinggi budi dengan mamak. Kemauan kedua belah pihak itu (orang tua – mamak dan anak kamanakan) mengajar dan belajar adat dan agama direkat nilai/ norm agama dan adat. Norm agama dalam hadis disebut „belajar tak ada henti/ longlife education/ uthlub alilma min l-mahdi ila l-lahdi (cari ilmu mulai dari ayunan sampai ke liang lahad). Nilai adat, “kalau ingin pandai berpengetahuan dan berilmu tidak ada jalan lain rajin berguru, kalau hendak mulia dan bermatabat tidak ada cara lain, dipertinggi budi pekerti. Nilai ini menjadi prioritas agama yakni makrima l-akhlaq (budi mulia), adat melaksanakannya seperti terdapat pada petatah
di antaranya sebagai berikut: Anjalai tumbuh di munggu Sugi-sugi di rumpun padi Supayo pandai rajin baguru Supayo tinggi naikkan budi Di Minang dulu tak lebih mulia emas dan perak (uang) dari ilmu dan budi. Orang beilmu dan berbudi tinggi martabatnya. Bia tak bapitih asalai babudi. Petatah adat menata laku: anak ikan dimakan ikan/ gadang ditabek anak tenggiri/ ameh bukan dusanak bukan/ budi saketek rang hargoi. Sejak kecil anak kamanakan orang Minang dididik dalam mengikat hubungan sesama bukan karena pitih/ emas dan bukan dusanak saja, tetapi budi. Fenomenalogis sekarang, orang tua – mamak dan anak kamanakan, bukan saja kurang mewariskan nilai itu, tetapi diakui ada ketidakberdayaan mengajar dan belajar adat dan agama. Akibatnya fungsi dan pengaruh adat dan budaya lokal serta agama semakin mengendor dalam mengatur prilaku dan tertib sosial masyarakat. Pada keluarga pun sebagai lembaga pendidikan informal dan orang tua sebagai pendidik pertama bagi anak, pun kurang berdaya dalam bertarung dengan arus deras pengaruh luar sekarang. Selain fungsi rumah tangga dan peran orang tua kendor dalam berperan, surau suku (dipimpin ninik mamak dilaksanakan urang jinih nan-4 (imam, katik, bila dan qadhi) yang dulu sebagai „simbol budi” pekerti dan mengajarkan trilogi: agama, adat dan silat, sekarang hampir tidak berfungsi bahkan bangunan/ lembaganya sudah banyak yang roboh sejak paderi mencapnya sebagai sarang tbc (takhayul, bidh’ah dan churafat). Sebenarnya besar peluang memfungsikan surau kembali ketika memasuki era otonomi daerah di Sumatera Barat yang dilaksanakan dalam sistim „kembali ke nagari berbasis surau”. Namun sayangnya sampai sekarang rumusan surau model sebagai basis kehidupan bernagari belum ditemukan yang efektif. Di lain pihak ulama semakin langka terutama ulama yang mengerti adat dan sebaliknya
Rp. 20.000,- / terbit
GM.PU DP 11 JUTAAN / ANGSURAN 2,2 JUTAAN
YULIZAL YUNUS DT. RAJO BAGINDO Ketua V LKAAM Sumatera Barat
Iklan Baris
TERIOS DP 21 JUTAAN / ANGSURAN 4,1 JUTAAN
15
FUNGSI NILAI ADAT, BUDAYA, DAN AGAMA
TUANGAN LIMBAGO
XENIA 1.3 DLX DP 18 JUTAAN / ANGSURAN 3,6 JUTAAN
MINGGU, 3 JULI 2011 M 3 SYA’BAN 1432 H
Paket Hemat Toyota Avanza E Avanza G Inova Rush Fortuner Yaris
TDP 22jt-an TDP 27jt-an TDP 35 jt-an TDP 36jt-an TDP 87jt-an TDP 36 jt-an
TERSEDIA : CASH BACK
Angsuran 3,7 jt-an Angsuran 3,9 jt-an Angsuran 5 jt-an Angsuran 5,5 jt-an Angsuran 8,8jt-an Angsuran 4,9jt-an TUKAR/TAMBAH
BONUS PASTIKAN PEMBELIAN MOBIL "TOYOTA" ANDA DI DEALER RESMI "TOYOTA" HUB :
085295026688,
DANIL SATRIA (0751)8228333
Terbit sejak 1948
16
Seni
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
Puisi Y. Thendra BP
CERPEN
Di Jembatan Siti Nurbaya siti, muara teramat senja mengalir di bawah rambutmu mengingat kasih bergenggam untuk melepas. hati selalu sampai anginlah yang mencerai. bagaimana menggenggam angin yang mudah berubah? rasakan, rasakanlah tiang jembatan yang mulai dingin dengan mata terbuka. burung burung laut melintasi garis tualang memetakan sepi yang panjang. dermaga melambai pada kapal yang berlayar. kekasih terusir ke pulau jauh. tapi rindu akan merunut ranji dari mana cinta bermula. percayalah! tak di lahir bersatu di batin bertaut jua Padang, 2008
Loloan sebelum ke tabanan, singgah lanan... sungai membelah memberi nama pada 80 hektar tanah syarif tua, beri pula aku kisah antara sayup azan dan aroma dupa di hilir sungai gading di bawah atap rumah panggung yang miring kenapa orang harus terusir dari negeri yang dicintainya mengubah rasa asing pada tanah-air jadi rindu jadi batu trengganu, trengganu aku tak ingin murung dalam diri kubangun kampung
Meninggalkan Pulau Penyengat dalam gerimis petang, bersama pompong aku tinggalkan pulau penyengat tanpa menziarahi gurindam dua belas. aku membaca pasal 13: air laut yang kembali kepada laut. kesunyian bangkit antara tiang kapal yang bersandar dan kibasan sayap burung burung. langit yang jauh, langit yang jauh semuram punggung laut. seperti dentuman pertama meriam paranggi di selat malaka mengusir bahasa melayu. aku menghirup angin garam. telepon genggamku masih memiliki sinyal. antara rambut gimbal saut dan kacamata bode, aku mendengar sorak-sorai, orang-orang membangkitkan yang mati, jadi hantu laut merompak pelayaran bahasa. pom pong pom pong pom pong pom pong
Kepada Dunia Fais Kecil dari mana tanganmu belajar menggenggam sebelum merasakan sedihnya melepaskan dari mana kakimu belajar berjalan Sebelum merasakan sakitnya jatuh tatap, tataplah dengan terbuka selagi matamu bening sebelum kelak engkau menatap burung terbang dengan mata terpejam
Solitude berterbangan kelelawar dalam mata berguguran bunga kapas dalam kata kita pun menjelma menjadi malam
Y. THENDRA BP, BERASAL DARI NAGARI PADANG SIBUSUK, SUMATERA BARAT. LAHIR DI BANGKINANG, 10 MEI 1980. MANUSIA UTAMA (IBC, MEI 2011) ADALAH BUKU KUMPULAN PUISI TERBARUNYA. KINI IA MERANTAU DI YOGYAKARTA.
Kelopak Langit Cerpen RAGDI F. DAYE
B
AIKLAH, aku akan menelanjangi diriku di depanmu. Kau akan dengan leluasa melihat semua gurat sepi di poripori, semua jejak sesal yang membeku, dan mimpi-mimpi mati di epitel. Kau tak akan bisa pergi menghindar atau menutup mata dan telinga sebab aku telah memasang rantai yang membuat tubuhmu akan tetap duduk menyimak di kursi itu. Kedua tanganmu telah kuupayakan senyaman mungkin tetap berada di balik punggungmu. Maafkan aku yang terpaksa menyumpal mulutmu dengan saputangan petakpetak biru muda yang kaubelikan, karena aku tak ingin ada sela, ada pertanyaan. Dengarkan saja aku. Setelah itu, kau dapat memutuskan akan tetap mencintaiku atau akan menjauh sepenuh jarak. Tapi sebentar… Kau tahu, aku tak pandai bercerita. Mungkin lebih baik kuputar lagu-lagu yang meruntuhkan hati agar aku bisa lancar berkata-kata, agar aku tak malu-malu menelanjangi diri di depanmu. Aku tak akan mengeraskan volumenya. Sayup-sayup saja. Seperti perjumpaanku denganmu, pertemuanku dengannya tak pernah kusangka. Aku sedang lari dari rasa jenuh dalam pertemuan yang tak jelas arah itu. Kubawa diri ke meja di pojok kedai minum yang tanpa dinding dengan secangkir kopi yang tak terlalu pahit. Angin menghambur masuk mengelus pipiku, menghantarkan aroma bebunga, mungkin tanjung. Seperti biasa, jenuh akan membuatku gundah dan gugup. Aku jadi merasa aneh dengan perjalananku yang sebenarnya agak berat karena harus meninggalkanmu. Kemarin aku ingin membatalkannya namun kau memaksa karena menurutmu pertemuan itu penting dan berguna bagi masa depan pekerjaanku. Nyatanya aku terpuruk dalam kebosanan. Kutekan nomormu, tapi tak diangkat-angkat. Kucoba berulang kali, namun tetap sama. Kau tak bisa dihubungi, padahal aku ingin mendengarkan suaramu dan menghirup energi dari kata-katamu. Apakah kau sudah tidur atau telepon genggammu tertinggal di kamar depan dekat rak buku? Ah, nanti saja kaujawab. Aku mulai meneguk kopi yang rasanya tak terlalu istimewa itu, mengetuk-ngetukkan tangan kiri ke paha, dan membiarkan mata menjelajah ke mana-mana. Hingga aku melihat dia. Dia? Ya, dia yang dulu pernah singgah dalam harihariku. Mulanya aku diam saja. Tetap duduk di bangku tersudut itu dan mengamati orang-orang di sekitar. Aku pura-pura tidak melihatnya karena mungkin saja dia juga pura-pura tak melihatku. Apa pentingnya menyapa seseorang dari masa yang sudah lalu? Bisa-bisa membawa masalah. Kualihkan perhatian dengan mencoba lagi menghubungimu. Tetapi nihil. Malam berlanjut. Orang-orang datang dan pergi. Pertemuan malam itu mungkin sudah selesai dan aku dapat balik ke kamar. Namun aku tetap
duduk, menghirup kopi pelan-pelan, mengetukngetukkan jemari ke paha, dan kembali melihatnya yang seperti tak tahu bahwa ada aku tak jauh darinya. Dia, dia tidak cantik sepertimu. Dia juga tidak berpakaian anggun menawan seperti kebiasaanmu. Malam itu dia hanya mengenakan celana panjang pudar dan blus kebesaran dipadu syal merah-hitam. Dia duduk menopang wajah dengan tangan. Sebatang rokok terjepit di sela jarinya. Sebatang rokok?; Perempuan seperti apa itu?, mungkin kau akan bertanya, tapi dengarkan saja. Di mejanya tampak dua buah gelas yang kuduga berisi kopi karena begitulah dia dahulu. Wajahnya tampak kusam dan sendu. Sesekali dia menaruh rokoknya, lantas menulis cepat-cepat di sebuah buku kecil di atas meja. Barangkali dia sedang menulis puisi, cerita, atau rangkaian katakata serupa itu. Apakah dia masih mengingat puisi tentangku yang pernah dibuatnya dulu? Hatiku mulai gemetar oleh dorongan rasa yang tak kukehendaki. Aku ingin menghampirinya. Menatap bibir hitamnya yang kubenci sekaligus kusukai. Dudukku mulai tidak nyaman, seolah ada duri menonjol di lapisan bangku. Mendekatinya terasa mengkhianatimu. Tetapi diam saja seperti menyiksa diri sendiri. Akhirnya aku berdiri. Tidak, tidak. Aku tak bermaksud mengkhianatimu. Aku hanya ingin bicara dengannya. Siapa tahu bisa tumpas seluruh jemu. “E, e… Kau?” ekspresi terkejutnya bagimu mungkin terkesan berlebihan. Dia terbatuk dan rokoknya jatuh. Aku duduk di seberangnya. Tersenyum kaku. “Bagaimana kabarmu?” “Baik.” Dia memasukkan ujung telunjuk kiri ke mulut, menggigit ujung kuku dua detik. “Kau… tinggal di kota ini?” “Ehm, tidak. Aku sedang ada pertemuan di sini.” Kutunjuk lantai atas. “Kau sedang jalan-jalan?” “Besok aku ada acara di pusat kota.” “Tentang puisi?” Sungguh, percakapan kami begitu tersendatsendat, sama sekali tak seperti cerita di film-film. Aku tak tahu, apakah aku yang terlalu membuat jarak atau dia. Kami banyak mengumbar senyum basabasi sebagaimana layaknya dua manusia dewasa yang munafik. Apakah dia lalu mengajakku ke kamarnya, atau malah aku yang membawanya ke kamarku?
Ah, tenanglah. Ceritaku masih panjang. Dia menyibakkan rambutnya yang ikal bergelombang, menopang dagu lagi, lalu menatap mataku lekat-lekat. “Mau duduk-duduk di atas atap?” Tentu saja aku tersentak. Duduk-duduk di atas atap? Gila, aku sudah tidak muda lagi! “Takut jatuh sekarang?” “Ehm, tidak, tidak. Ini hotel. Malam. Apa nanti kata orang?” “Apa nanti kata orang? Hahaha… Itu pertanyaanmu dulu sebelum kita memanjat atap gedung rektorat universitas untuk kemudian menatap matahari tenggelam sampai lenyap dipulun gelap.” Oh, ya. Benar! Itu dulu, waktu aku masih mahasiswa, sinting! “Oke. Baiklah.” Dia memesan minuman kepada pelayan, memasukkan barangbarangnya ke tas-samping, kemudian menarik tanganku. Kami berlari mendaki anak tangga sampai lantai enam seperti dua kanak-kanak kurang kerjaan. Napasku ngosngosan. Mengertilah, aku sudah bapak-bapak, bukan? Tetapi dia tetap seperti kucing manis yang kesurupan. Meletup-letup. Tidak lelah. Tetap tertawatawa menyemburkan katakata puisi jalang. Betapa itu yang dulu sangat kusuka dari dia. Betapa itu yang dulu menyihirku. “Kamu terlalu rajin! Negara ini tidak akan berubah!” Dia merebut diktat kuliahku dan melemparkannya ke udara ketika aku masih sempatsempatnya menyiapkan ujian semester di atas atap. Lembaran-lembaran itu melayang dalam angin untuk kemudian berhamburan di pelataran taman rektorat. Itu dulu. Ribuan senja yang lalu. “Ayolah!” Kami menyusup keluar melalui pintu darurat. Pekat malam yang haru menyambut. Pesona lampulampu seperti kunangkunang kasmaran. Bintikbintik cahaya bintang di langit seperti titik-titik embun di kelopak mawar akhir subuh. Aku berdiri di tengah dataran atap dengan gamang dan riang. Kukembangkan tangan. Menghirup sejuk malam. Mengusir kelesuan. Dia duduk di tubir atap, menjuntaikan kaki. Aku mengambil tempat di sampingnya. “Ayo, ceritakan tentang dirimu! Sudah berapa ratus puisi yang kautulis? Sudah berapa puluh bukumu yang terbit? Sudah berapa lelaki yang kaubuat patah hati?” “Kau menyindirku?” “Tidak. Aku memujimu.”
“Bukuku yang terbit baru tujuh. Dan tak ada lelaki yang kupatahkan hatinya sejak kau pergi mematahkan hatiku.” “Astaga! Kau sudah mulai melancarkan serangan, ya!” “Aku sungguh-sungguh. Walau kau tak mengerti puisi, tapi kau mencintai puisi. Tak ada mata yang menatapku berbinar-binar, selain kau dengan pandangan bocah lima tahun dihadiahi layanglayang itu.” “Aku sudah beristri,” kataku datar. “Dia sedang mengandung anak ketiga kami.” “Sudah tiga anakmu?” “Dua gugur. Mudahmudahan yang ini selamat.” “Dan malam ini kau bersamaku, saat istrimu hamil…” “Kita ‘kan tidak melakukan hal yang tidaktidak.” “Duduk seperti orang gila di atas atap begini?! Oh, ampuni aku!” “Jadi kau masih belum menikah?” “Seperti yang kukatakan dulu, aku ingin kau yang jadi suamiku.” “Tapi aku tak bisa menikahi puisi!” Pukul 00:04. Ah, betapa lengangnya! Apakah kau sudah lelap dalam mimpi saat itu? Atau malah tak bisa tidur karena berhalusinasi tentang aku yang hendak meloncat dari atas atap? “Tidak adakah satu dari beribu penyair itu yang menarik hatimu?” “Ini bukan soal menarik atau tidak. Malah banyak dari mereka yang mampu membuatku mabuk tanpa meneguk arak.” “Lalu kenapa tak kaurelakan satu? Lihatlah mukamu begitu muram kesepian!” “Kau ‘kan tahu, aku ini burung pengicau yang liar, yang kubutuhkan adalah dahan rindang yang nyaman.” Tak ada lagi yang kami lakukan selain pembicaraan yang melompat-lompat, tertawa kering, menepuk-nepuk nyamuk, meneguk minuman karbonat dalam kaleng, memeluk lutut masing-masing, bermenung, memandang ujung langit, menunggu cahaya fajar menyemburat…. Di antara hitam langit malam dan titik-titik bintang, kulihat kau melambaikan tangan. Kau mengenakan pakaian putih panjang yang kemerahan. Kemerahan? Tidak. Tidak. Itu seperti darah. Darah? Tubuhmu mengambang melayang-layang dalam ledakan cahaya merah seperti mahkota mawar pecah. Buru-buru kuambil telepon genggam. Menekan nomormu berulang-ulang. Jawab! Jawab! Ayolah…! “Halo! Halo!”
“…. Ada apa, Sayang? Kau tak bisa tidur?” “Kau baik-baik saja?” “Dia baik-baik saja?” “Hei, kau dengan siapa?” “Tidak, aku tidak dengan siapa-siapa. Anak kita baik-baik saja?” “Istrimu baik-baik saja?” “Psst…! Sst! Diam!” “Kau dengan seseorang? Hei! Aku dengar suara perempuan.” “Tidak. Aku barusan mimpi buruk. Mungkin kau mimpi buruk juga.” “Kau dengan siapa?” “Kau baik-baik saja, kan?” “Ya.” “Oke, besok pagi kutelepon lagi.” Kubisukan telepon genggam. Subuh akan segera datang. Pikiranku pasti kacau karena begadang. Kulemparkan kaleng kosong. “Kau seharusnya tadi tak bersuara.” “Takut sekali kau rupanya.” “Aku tak mau menyakiti hatinya. Pasti dia jadi risau bertanya-tanya.” “Kita ‘kan tidak berbuat apa-apa.” Ketika pagi akhirnya datang, kami membuang diri ke dalam lift. Wajahwajah kami tampak berkerut-kerut di pantulan dinding berkilau. “Segeralah kau pilih seseorang untuk melabuhkan kelelahanmu.” “Aku menginginkanmu.” “Pakai akal sehatlah! Aku tak akan menceraikan istriku ataupun menjadikanmu yang kedua.” Di lantai bawah kami berpisah. Dia mencuri cium pipiku sambil berbisik memintaku datang ke acaranya. Aku mengangguk dan berjanji dalam hati untuk segera berkemas pulang. Kuaktifkan telepon genggam. Ada banyak panggilan tak terjawab darimu, dan sebuah pesan: Demi Tuhan, apakah berpisah satu hari dapat membuatmu tidur dengan perempuan lain? Nah, ceritaku sudah selesai. Tak ada yang kututup-tutupi. Aku benarbenar telanjang. Sekarang, mari kubuka rantai yang membelit tubuhmu, juga saputangan yang menyumpal mulutmu. Apakah musiknya perlu diganti? “Jahat! Jahat! Jahat…! Gila sekali kau!” Kau melompat dari kursi lalu mencakar-cakar dadaku. Merobek-robek kemeja yang belum sempat kuganti sejak pulang dari bandara karena kau dengan cerewet terus bertanya sepanjang jalan dengan prasangka yang tajam menikam. “Apa aku ini kurang seksi sehingga kau mau jatuh ke pelukan perempuan lain? Apakah aku tak becus mengurusmu? Apa aku tak cukup perhatian, pengabdian, dan cinta untukmu? Kenapa kau sama saja dengan para lelaki bajingan?” Tidak. Tidak. Tidak. Kau keliru. Mungkin benar, bahwa dia adalah bara yang menggelegakkan darahku, memberi sensasi. Tapi kau adalah air yang menghapus dahagaku, membuatku akan terus hidup dan bermimpi. Walau sebagai air kadang kau menjadi gelombang yang membanting dan terkadang mengalir diam tanpa riak membuatku menggigil dalam sepi. Padang, 2010
Panggung
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
17
CATATAN PEMENTASAN PEKIK SUNYI
Teater yang Nyaris Mendekati Pertunjukan Monolog Oleh Andika D Khagen
P
ekik Sunyi seperti sebuah kega mangan, kegamangan segamanggamangnya. Karya Ibrahim Ilyas itu ditampilkan tak terlalu memukau penonton, tapi meninggalkan renungan mendalam. Latar dengan surat kabar memenuhi panggung menjadi pembuka. Seorang sosok tua, membuka adegan dengan dialog yang mengejutkan, “Anak-anakku tersesat di hilir zaman ini.” Ia mencabik-cabik surat kabar, hingga tak berbekas. Lalu, adegan menjadi rutinitas yang berulang-ulang. Sekuel berpindahpindah dari tokoh tua, ke suami istri, hingga akhir pementasan. Tokoh tua seperti menjadi sentral cerita. Ia sebuah kegelisahan, barangkali juga idealitas. Monolognya berisikan pesan-pesan kegetiran, realitas manusia kekinian. Suami istri, seperti bayangan dari monolog. Ia keseharian yang menjemukan. Pulang kerja, gantung baju, nonton televisi, dan tidur. Istri, mencuci baju, memandikan anak, dan seterusnya. Menangkap Dunia Karya Pekik Sunyi ditulis Ibrahim Ilyas pada 1994. Ia telah dipentaskan sebanyak tiga kali di tempat berbeda. Pementasan di ruang Teater Utama Taman Budaya Sumbar ditujukan untuk mengenang almarhum Wisran Hadi, tokoh teater yang meninggal dunia pada Selasa (28/6) lalu. Ibrahim Ilyas, penulis naskah, juga sutradara, turut bermain dalam pementasan tersebut. Ia memerankan tokoh orang tua, dengan monolog yang panjang, dari awal hingga akhir cerita. Lewat monolog-monolog tersebut Pekik Sunyi mengirim pesan. Pekik Sunyi berbicara tentang dunia, tapi disatukan dalam satu kesimpulan bahwa, dunia, sedang berada dalam kegamangan. Konflik ekonomi, sosial, juga diri sendiri, muncul dalam setiap babak. Ia menyorot semua hal tentang kondisi dunia, tentang manusia yang tak tahu lagi cara menjadi manusia. Anak-anak ibuku memang cengeng Tak henti menanya pahala di pagi hari Sumpah jadi sampah Monolog seperti puisi ini dominan
Salah satu adegan Pekik Sunyi. Foto Deni
dalam cerita, bahkan kadang terkesan menggurui. Namun, dari sanalah, kegetiran dimulai. Dari situ bermula manusia melihat dirinya sendiri di atas panggung. Bahwa, segala sesuatunya telah berada dalam dunia ambang. Tokoh istri yang diperankan Dhiane Puspita Sari, tiap sebentar mengeluhkan hidupnya. “Aku tidak bisa tidur.” “Aku menanam pohon buahnya petaka.” Kalimat tersebut seperti menyentakkan kita, sang istri mewakili perempuanperempuan lain. Tokoh laki-laki yang diperankan Nanda Andika Putra mengalami hal sama. “Aku memeras susu tetesannya darah,” katanya. Hal ini menyentakkan kita, apa yang kita tanam, belum tentu berbuah baik. Ini tentu bertolak belakang dari pepatah, “Tanam kebaikan berbuah kebaikan.” Barangkali, keadaan demikian yang membuat tokoh istri tak bisa tidur. Persoalan-persoalan dalam kehidupan, tak menemukan penyelesaian. Cara terbaik yaitu dengan menjadi anak-
anak, seperti dalam akhir adegan. Anakanak? Anak-anak yang bermain tanpa dosa. Tak penting memikir apa dan siapa. Ketidakadilan di Mana-mana Dunia tak memberikan keadilan. Atau seperti kata Plato tentang benda, keadilan hanya ada di dalam dunia ide. Pekik Sunyi, menggambarkan ketidakadilan dengan peristiwa-peristiwa yang disampaikan tokoh melalui monolog. Seorang anak, ingin menemui Yasser Arafat, Presiden Palestina. Saat bertemu, Yasser Arafat bertanya, “Apa cita-citamu?”. Sang anak menjawab dengan kalimat yang tak terduga, “Meniup terompet.” Palestina, seperti dikenal, konflik berkepanjangan dengan Israil, telah membuat anak-anak di sana tidak memiliki cita-cita. Yang dihadapi tiap hari hanya perang, perang, dan perang. Terompet yang dimaksud barangkali terompet milik malaikat maut. Yang diyakini, ketika ditiup, dunia telah
Mengelola “Pasar” Seni Pertunjukan MENGAMATI seni pertunjukan di Indonesia (baca: Jakarta) merupakan sesuatu yang menarik. Meski aktivitasnya turun-naik, tetapi tempat-tempat berkesenian seperti Taman Ismail Marzuki dan Gedung Kesenian Jakarta, sejauh ini bisa dijadikan salah satu indikator dalam mengukur perkembangan seni pertunjukan kita. Apresiasi terhadap seni pertunjukan tidak hanya diberikan oleh penonton, tetapi juga diulas dalam media cetak atau elektronik. Sebagian besar, apresiasi itu dapat direfleksikan dari pertanyaan-pertanyaan umum yang muncul, seperti lakon apa yang dimainkan? Apakah lakon ini mewakili suasana kekinian? Siapa berperan sebagai apa? Berhasilkah para aktor membawakan perannya? Bagaimana tata panggungnya? Adakah yang berkesan setelah menontonnya? Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan pertanyaan “standar” ketika seseorang menikmati seni pertunjukan. Jawaban atas semua pertanyaan itu sebagian besar merupakan domain dari bagaimana sebuah pertunjukan diproduksi. Komponen-komponen produksi seperti aktor, panggung, musik, kostum, skenario diramu sedemikian rupa oleh sang sutradara hingga membentuk sebuah produk seni pertunjukan yang pantas dinikmati. Ketika penonton bertepuk tangan, lampu-lampu dinyalakan dan para aktor berjajar memberi salam maka selesailah pertunjukan. Lalu penonton pulang. Selesai? Siapa Pasar atau Konsumen Seni? Tulisan ini menyorot dari sisi yang berbeda, tidak menggunakan kacamata “produksi”, tetapi lebih memakai kacamata “pasar atau konsumen” seni pertunjukan. Oleh karenanya, tentu sah-sah saja jika seni pertunjukan dilihat sebagai produk atau jasa yang ditawarkan “produsen”, dalam hal ini organisasi seni pertunjukan, pada
LAKON opera klasik Tiongkok, Sampek Engtay, kembali dimainkan oleh Teater Unika Atmajaya bersama Teater Koma di Taman Ismail Marzuki. Foto http://ismihartono.wordpress.com) konsumennya atau penonton. Memahami seni pertunjukan dengan lebih memberikan penekanan pada pasar atau konsumen setidaknya akan memberikan perspektif lain terhadap bagaimana mengelola seni pertunjukan. Sebagai konsekuensinya, tulisan ini tidak ingin terjebak pada (barangkali) perseteruan antara komersialiasi seni pertunjukan dengan seni pertunjukan sebagai budaya yang (boleh jadi) tidak sepantasnya dikomersilkan. Seni pertunjukan memang harus membawa misi dan ideologi kebudayaan yang sejauh mungkin mampu menjangkau semua lapisan masyarakat. Walau demikian, tetap harus pula dipertimbangkan bagaimana penyedia (provider) seni pertunjukan mampu membuatnya dan menyampaikannya pada masyarakat. Kita tentu tidak ingin penyedia seni pertunjukan terancam kelangsungan hidupnya karena tidak mampu lagi berproduksi. Idealnya memang organisasi seni pertunjukan hidup sebanyak mungkin berasal dari pendapatan tiket masuk. Artinya, sudah menjadi tugas organisasi seni pertunjukan melakukan upaya pemasaran guna mendapatkan penonton sebanyak-banyaknya. Namun acapkali tampaknya upaya ini belum dilakukan dengan strategi dan proses pemasaran yang tepat. Misalnya, apakah pernah didefinisikan dengan jelas siapa sebenarnya target pasar (penon-
ton) yang dituju. Berbagai studi terhadap konsumen seni pertunjukan menunjukkan bahwa pada umumnya peminat (baca: pasar) seni pertunjukan mayoritas adalah orang-orang dari kelompok sosial menengah ke atas, memiliki pendapatan relatif tinggi, lebih berpendidikan, para profesional yang menduduki jabatan manajerial. Seni pertunjukan berada pada level kebutuhan yang tinggi dari manusia. Ketika semua kebutuhan primer dan sekunder (pangan, papan, sandang) terpenuhi, barulah kebutuhan “menikmati” seni muncul. Artinya, sebetulnya pasar dan konsumen seni pertunjukan merupakan orang-orang yang berdaya secara ekonomi. Pada kelompok konsumen yang seperti ini, menonton pertunjukan seni menjadi bagian dari gaya hidupnya (lifestyle) bahkan bisa menjadi simbol untuk meningkatkan status atau citra terhadap dirinya. Kepuasan dalam menonton lebih penting dibandingkan harga tiket masuk yang ditawarkan. Sebetulnya kelompok konsumen ini sangat senang jika diperhatikan atau dimanjakan. Pertanyaannya, apakah organisasi seni pertunjukan mampu memberikannya? Konsumen Seni Pertunjukan Dalam khazanah pemasaran sepuluh tahun belakangan ini, telah berkembang sebuah konsep pemasaran yang dinamakan sebagai pemasaran relasional
habis. Sang anak, mewakili ketidakadilan yang diterimanya. Namun, ia bukan satu-satunya ketidakadilan. Dialogdialog ironisme muncul hampir dalam setiap adegan. Lihatlah, ketika tokoh tua itu menyeret karung berisi mainan anak-anak. Isi karung yang diseret tersebut adalah bola, ban ukuran kecil, palu mainan, buku, wayang, dan topi wisuda. Properti itu seperti hendak mewakili semua hal yang ingin disampaikan, dalam monolog, semua properti tersebut menjadi penentu perpindahan adegan. Properti itu bisa jadi juga ironisme. Soal palu, tentang hukum yang dipermainkan. Bola, simbol saat anakanak tak bisa lagi bermain. Wayang, soal kebudayaan yang tak lagi menjadi perhatian. Topi wisuda, monolog yang paling lama dimainkan tokoh tua. Topi wisuda itu digenggam eraterat di kepala. Seakan tak mau lepas. Sang tokoh berteriak, panik, menjadi beban. Topi itu terasa berat. Namun, ia tak mampu melepaskannya. Begitulah, Pekik Sunyi memandang dunia. Hukum, keadilan, moral, menjadi hal yang luput dari perhatian, tapi mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia. Bahkan, manusia tak mampu melepaskannya, yang akhirnya hanya mampu berteriak di ruang yang sunyi, ruang yang barangkali tidak terdengar. Dalam keadaan demikian, segala sesuatu mungkin dilakukan. Tokoh istri misalnya bertutur, “Bagaimana anak ini kita bunuh saja?” Anak yang akan dibunuh tersebut adalah anaknya, anak yang lahir dari rahimnya. Kesimpulan demikian sampai ketika ia merasa suaranya tak ada lagi yang mendengar. Dalam kesunyian itu, tokoh tua yang begitu panik, dan tak bisa berbuat apaapa, sementara ia merasakan ketidakadilan itu, hanya mampu meneriakkan suaranya lantang. Juga, tak ada yang mendengar. Kecuali, tubuhnya disirami agar tak terlalu panas. Agar ia bisa kembali seperti keadaan sebelumnya, keadaan yang membuat ia menerima segala sesuatu apa adanya.
Oleh Sri Bramantoro Abdinagoro PENULIS Buku “25 Langkah Menjalankan Bisnis” dan “Road to be Your Own Boss”.
(relational marketing). Salah satu pilar dalam konsep ini adalah mengedepankan pentingnya menjaga hubungan dengan konsumen. Tujuannya, menguatkan daya ingat (retention) bagi konsumen yang sudah ada, membangun loyalitas dan menciptakan komitmen pada organisasi. Merujuk pada tipikal sebagian besar konsumen seni pertunjukan, maka sangat mungkin konsep ini digunakan sebagai salah satu strategi dalam pemasaran seni pertunjukan. Bagaimana sebaiknya organisasi pertunjukan memanfaatkan ini? Sebetulnya sudah ada organisasi seni pertunjukan yang memiliki konsumen-konsumen yang “loyal”. Teater Koma atau Ballet Sumber Cipta boleh dibilang sudah memiliki modal untuk mengembangan pemasaran relasional. Konsumen kedua organisasi pertunjukan ini, jika diperhatikan adalah orang-orang yang setidaknya lebih dari satu kali menonton pertunjukannya, bahkan dalam jangka waktu yang relatif lama. Mereka mau juga membeli tiket jauh hari sebelum pertunjukan dimulai. Sayangnya, konsumen seperti ini belum tergarap dengan baik. Seberapa banyak organisasi seni pertunjukan yang mampu mengelola konsumennya? Secara sederhana, punyakah data pelanggan-pelanggannya? Seberapa banyak frekuensi kontaknya? Media pemasaran apa yang digunakan dalam berhubungan dengan konsumennya? Umumnya organisasi seni melupakan potensi pasar atau konsumen ini. Padahal potensi konsumen seni pertunjukan sangat besar, sejalan dengan meningkatkan jumlah kelompok sosial menengah ke atas yang ada. Dalam dunia bisnis, konsep pemasaran relasional memang digunakan sebagai salah satu strategi untuk memenangkan persaingan, tetapi jika diterapkan pada seni pertunjukan kita dewasa ini mungkin akan sedikit berbeda konteksnya. Dalam
kondisi seni pertunjukan kita saat ini, kata “persaingan” antar organisasi seni agaknya belum bisa digunakan. Masing-masing masih asyik dengan dirinya sendiri, masih bersikutat dengan bagaimana memperjuangkan organisasi agar tetap eksis dan terus bisa berkarya, masih selfcentric. Persaingan sebenarnya bukan pada sesama penyedia seni pertunjukan, tetapi antara seni pertunjukan dengan jenis hiburan yang lain, seperti bioskop, atau hiburan dalam bentuk digital dan elektronik lainnya. Walau demikian, sambil menunggu kebangkitan seni pertunjukan kita, tentu sudah harus dimulai langkah-langkah strategis untuk memelihara
pelanggan. Setiap organisasi seni pertunjukan hendaknya memiliki tim pemasaran yang khusus untuk menangani hal ini. Kemampuan mengelola pasar atau konsumen ini pula yang membedakan apakah organisasi seni pertunjukan sudah dikelola secara profesional atau tidak. Memang menjadi hal yang sulit dalam mengelola pelanggan apabila organisasi seni pertunjukan tidak memiliki program pertunjukan yang teratur atau jelas. Bagaimana mungkin jika hanya untuk satu kali pertunjukan setahun, organisasi harus membentuk tim khusus. Untuk itu diperlukan cara lain yang bisa
digunakan sebagai terobosan yaitu melakukan kolaborasi. Kolaborasi dilakukan antara lebih dari satu organisasi seni pertunjukan untuk membentuk tim pemasaran bersama dalam mengelola pasar. Sebetulnya langkah awal sudah bisa dimulai, antara lain dengan membentuk organisasi pemasaran baru atau meningkatkan fungsi jaringan penjualan tiket pertunjukan bersama yang selama ini sudah ada. Mengembangkan dan mulai membangun hubungan dengan konsumen seni pertunjukan pada hakikatnya juga mengembangkan seni pertunjukan itu sendiri. (http://www. indonesiaartnews.or.id)
18
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
MODIFIKASI
Modifikasi Yamaha Xeon 125 Gaya Pertama Menggoda MEMODIFIKASI motor dengan tampilan unik dan sporty ternyata tak perlu mengeluarkan biaya besar, apalagi kantong anda terbatas. Jika ingin motor kamu menarik, berkreasi mencari masukan dari internet atau di media otomotif, lalu kamu bisa lakukan sendiri memodifikasi di rumah.Seperti yang dilakukan Agus Ismanto dari Muntilan ini. Yamaha Xeon 125 tahun 2010 miliknya bisa tampil di arena contes modifikasi.“Karenanya hanya pasang sedikit variasi yang sifatnya bolton,” kata Agung tentang skubek 125 cc miliknya ini. Misalnya saja mengganti rem depan pakai ukuran piringan yang lebih mempunyai motif berbeda. Kalau secara ukuran sih tetap sama dengan aslinya.Begitu juga sokbraker depan. Merek R-Pro saat ini banyak yang mencari karena memang belum banyaknya merek variasi yang bisa dipakai oleh Xeon 125. “Sementara itu untuk pelek pakai yang asli, hanya cat supaya terlihat lebih menarik,” tukasnya lagi. Permainan cat ini memang menjadi jurus utama yang ingin ditampilkan oleh Agung. “Kami utamakan ada motif chequered flag atau bendera finish yang ada di balap, sebab Xeon itu kan identik dengan kecepatan,” tambah pria yang turun di kelas automatic fashion standar saat berlangsungya Yamaha Cuzztomatic 3 region 2 di Jogja.Warna merah putih mendominasi seluruh cover bodi. Grafis juga mengikuti motif yang dipakai Yamaha saat ulang tahun mereka yang ke-50. Sepertinya Agung jeli dalam pemilihan detail sehingga motor terlihat harmonis. Lihat saja per sok belakang juga dipilih merah, begitu juga footstep boncenger. (h/vid/mp.com)
TAWARKAN KEUNGGULAN TEKNOLOGI
GM Luncurkan Cherolet Captiva
PT General Motor Indonesia resmi meluncurkan produk terbaru Chevrolet di Lombok, Jumat (1/7). Produk baru Chevrolet Captiva jenis SUV itu muncul dengan DNA desain Chevrolet paling akhir bergaya sporty sesuai selera masyarakat Indonesia. “New Chevrolet Captiva memiliki tampilan baru, performa lebih baik, dan teknologi lebih maju, sehingga menaikkan standar terbaru SUV lain di kelasnya,” kata Marcos A. Purty, Presiden Direktur GM Indonesia dalam pernyataan tertulis. Captiva terbaru menyimpan perubahan menonjol pada bagian depan, lengkap dengan bumper dan grill radiator anyar. Velg pada Captiva ini juga dibuat dari aluminium alloy 17-inci. Pihak General Motor sendiri belum menyatakan harga
jual resmi untuk Captiva terbaru tersebut. Menurut Marcos, harga untuk Captiva model transmisi 6-speed manual dan 6-speed otomatis (GM Tiptronic) akan diumumkan jelang Indonesia International Motor Show 2011 yang akan berlangsung mulai 22 Juli mendatang. Namun demikian, GM menaksir harga Captiva terbaru akan berada pada kisaran harga Rp 330-340 juta. Sementara itu, di Amerika Serikat produk asal Chevrolet ini juga sedang mengembangkan Captiva Sport 2012 yang dipersiapkan sebagai kendaraan jenis SUV untuk fleet. Captiva Sport akan tersedia di pasar Amerika Serikat pada kuartal keempat 2011 sebagai model 2012. Chevrolet tidak membekali Captiva Sport dengan 3 baris jok, melainkan 2 baris (5seater). Dua pilihan mesin Ecotec disiapkan Chevrolet; 4-silinder 2,4 liter dan V6 3,0 liter.
Semuanya dikencani transmisi otomatis 6-speed — diklaim dapat mereduksi penggunaan bahan bakar. Captiva Sport akan disodorkan dalam model LT dan LS dengan 4 paket trim, termasuk model all-wheel-drive (LTZ). Semua model memakai velg 173 dari alumunium, XM
Satellite Radio, 6 speaker, rem cakram dengan ABS, traction control, kontrol stabilitas elektronik StabiliTrak, AC, power locks & windows dan remote keyless entry. Pada model V6 (LT & LTZ) dijejali OnStar dan koneksi telepon Bluetooth. Pemanas jok depan, jok kulit,
sebuah kamera belakang,10 speaker dan sunroof menjadi fitur-fitur standar trim LTZ. Chevrolet US mengklaim konsumsi bahan bakar Captiva di jalan bebas hambatan 13,6 km/liter. Angka tersebut lebih bagus dari kompetitor-komptitornya (Honda CR-V, Toyota RAV4, Ford Escape).
Rumah
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
19
KEDIAMAN KELUARGA ELMAN, SH
Rumah Tanpa Sekat, Kaya Fungsi KONSEP rumah modern yang multifungsi, harus diakui tak banyak diadopsi oleh keluarga Indonesia apalagi di Sumatera Barat. Sebab, masyarakat masih menganggap, rumah seperti itu yang dominan tanpa sekat hanya akan membuat privacy anggota keluarga tidak akan terjaga sempurna.
Kenapa Menggunakan Wallpaper atau Wallcovering? WALLPAPER atau disebut juga wallcovering, belakangan ini semakin sering digunakan keluarga Indonesia. Jatuhnya pilihan untuk menggunakannya disebabkan sejumlah kelebihan yang menjadi keistimewaannya. Keistimewaan itu meliputi : 1.Mudah dibersihkan dari noda atau kotoran lainnya dengan dengan busa atau lap. 2.Tahan 10 tahun lebih dan warna tetap tidak pudar. 3.Kertas dari bahan finyl yang tebal. 4.Menjadikan ruang yang kecil nampak lebih besar dengan corak / motif yang sesuai. 5.Mengembalikan kesan eksklusif serta memberikan mood yang ceria. 6.Mengembangkan daya pemikiran anak2 (dengan corak/gambar khas untuk anak2 buat ruang kamar anak).***
DENI PRIMA
Padahal, rumah seperti ini memiliki banyak keuntungan jika dihadirkan. Selain menimbulkan kesan lega dan luas, juga mudah digeser sesuai kepentingan penghuni. Bahkan saat ada pesta pun bisa menampung banyak tamu. "Rumah ini memang saya konsep tanpa sekat agar aktivitas seluruh penghuni tak terganggu. Termasuk jika terjadi bencana alama seperti gempa, tentu akan mudah untuk keluar dari bangunan induk," kata Septi Ernita, SH siempunya rumah saat berbincang-bincang dengan Haluan, Jumat sore. Sebagai seorang pengacara, wanita paroh baya yang masih terlihat cantik dan energik ini paham betul, rumah yang lega dengan kesan luas akan membuat kesuntukan yang didapatnya di kantor akan kendor. Dan saat menghadapi beban kerja lainnya, bisa kembali fokus seperti semula. Sebagai seorang sarjana hukum yang cukup memiliki nama di Kota Padang, jiwa seni ibu lima anak ini patut diacungi jempol. Meski awalnya rumah itu didesain seorang arsitek, namun pada akhirnya dialah yang memberikan sentuhan di sana-sini sehingga rumah yang berada di komplek Perumahan Mutiara Putih Blok B no 1 itu menjadi sempurna seperti saat sekarang ini.
Ramaikan Dinding Rumah Anda dengan Wallpaper SAAT ini, untuk memperindah dinding tidak lagi selalu menggunakan cat dinding. Berbagai alternatif tersedia. Dalam suatu rumah, dinding merupakan bagian yang paling dominan yang selalu mengelilingi kita. Sehingga, bagian ini pula yang paling sering kita lihat saat berada di rumah. Dinding dalam rumah tidak hanya dipandang sebagai pemisah antar ruang, tetapi juga menjadi media bagi penghuni rumah untuk mengekspresikan diri.
Salah satu penutup dinding yang digemari saat ini adalah wallpaper atau kertas dinding. Mengapa memilih menggunakan wallpaper? Wallpaper memiliki banyak corak yang sangat bervariasi. Warna dan desainnya lebih menarik. Mulai dari dengan warna polos, corak simple seperti garis dan lengkung. Atau corak lain seperti corak bunga, polkadot, bahkan ada pula wallpaper yang dapat bercahaya
saat gelap atau glow in the dark. Dari segi harga, bedanya tidak terlalu signifikan dibanding dengan harga cat tembok. Tetapi, kesan yang ditampilkan lebih baik dibanding cat tembok yang cenderung monoton. Corak-corak rumit yang ditawarkan wallpaper tidak bisa dihasilkan bila Anda menggunakan cat tembok. Itulah salah satu alasan dipilihnya wallpaper untuk dinding. Beragamnya pilihan corak dan warna juga memu-
Jenis Wallpaper Berdasarkan permukaan wallpaper, maka ada dua jenis yaitu wallpaper dengan permukaan kertas atau wallpaper dengan permukaan vynil. Apa saja perbedaan dari kedua jenis wallpaper serta keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis wallpaper tersebut?
Wallpaper Kertas
Wallpaper Vynil
Permukaan dove tidak terlalu mengkilap Terbuat dari kertas dan mudah robek Dibersihkan dengan lap kering Dapat didaur ulang
Permukaan mengkilap Bahan vynil lebih tahan lama Dibersihkan dengan lap basah Tidak dapat didaur ulang
Untuk bagian bawah, wallpaper juga memiliki dua jenis, yaitu dengan lapisan bawah kertas atau kain. Wallpaper dengan lapisan bawah kain dapat dicopot dan dipindahkan karena sifat kain yang tidak mudah robek. Ini dapat menjadi pilihan bagi Anda yang sering berpindah-pindah rumah. Sedangkan wallpaper dengan lapisan bawah kertas tidak bisa dipindah karena lapisannya akan robek saat Anda mencopotnya.
Memasang Wallpaper WALLPAPER dipasang dengan cara ditempelkan pada dinding dengan menggunakan lem khusus. Sebelumnya, bersihkan dinding dan pastikan agar dinding kering untuk mempermudah pemasangan. Untuk dinding yang sudah bercat, sebaiknya bersihkan dinding dari cat lama dan gunakan plamur. Bila ada bagian dinding yang retak sebaiknya diperbaiki terlebih dahulu agar hasilnya baik. Gunakan lem secukupnya dan oleskan secara rapi. Lem yang berlebihan akan menyebabkan permukaan wallpaper tidak rata. Memasang wallpaper bukanlah hal yang mudah, maka bila Anda menginginkan hasil yang baik sebaiknya menggunakan jasa pemasang wallpaper yang sudah biasa mengerjakannya. Bila salah, Anda malah akan merusak wallpaper yang sudah dibeli atau hasilnya tidak memuaskan. Selain harus menggunakan lem dengan benar, harus juga diperhatikan sambungan-sambungan antar wallpaper sehingga tampak menyatu. Hal ini memerlukan ketelitian dan keahlian.
Wallpaper dan Kesehatan
Cara Praktis Membuat Rumah Usaha
Berawal dari sering merancang baju sang mertua, akhirnya Anita membuka usaha mendesain pakaian wanita. Menantu dari pemain sinetron Ida Kusumah ini memang lulusan sekolah desain Susan Budiharjo. Setelah lulus, Anita mulai merancang baju-baju untuk Ida Kusumah, dan hasil rancangan yang dikenakan sang mertua itu banyak disukai teman-teman sesama artis. Akhirnya, berkat dukungan dari sang mertua, pada tahun 2003 Anita mulai membuka jasa menjahit di Serpong. Selain menerima jahitan, Anita juga melayani jasa konsultasi bagi orang yang masih bingung dengan baju yang akan dikenakan pada suatu acara. Untuk itulah Anita memerlukan ruangan yang luas untuk menerima tamu atau pelanggannya. Langganannya kini sudah cukup banyak; tapi kadang-kadang mereka lebih suka Anita yang datang ke rumah mereka untuk
mengukur dan mengepas baju. Memindahkan Dapur, Membongkar Kamar Rumah yang terletak di Villa Melati Mas ini, awalnya memiliki dua kamar tidur dan dapur yang terletak di bagian depan rumah. Susunan ruangan seperti ini membuat Anita tidak leluasa mengerjakan pekerjaannya. Oleh karena itu dia memutuskan untuk merombak rumahnya, dari dua kamar mejadi satu kamar. Selain itu, dapur yang terletak di depan dipindahkan ke bagian belakang. Ruangan bekas kamar tidur ini digunakan Anita sebagai ruangan untuk mendesain dan berkonsultasi dengan pelanggannya. Agar ruangan tak terlihat penuh dan berantakan, Anita hanya meletakkan sebuah meja kaca dan dua buah kursi. Di kanan-kirinya terdapat contoh-contoh pakaian rancangannya. Ruangan yang awalnya dapur kini dimanfaatkan untuk
Foto deni prima
menerima tamu sekaligus memajang karya-karyanya yang merupakan pesanan kliennya. Biasanya karya yang dipajang di sini adalah karya yang unik dan tidak biasa. Memanfaatkan Tanah Sisa Jumlah pekerja yang kini dimiliki oleh Anita lebih kurang 15 orang, termasuk tukang jahit dan tukang bordir. Namun, mereka masih bekerja di tempat yang terpisah dari rumah Anita. Ini karena rumah sang perancang saat ini belum memungkinkan untuk dipakai sebagai workshop. Karena itu, ke depannya Anita ingin memanfaatkan tanah sisa yang cukup luas di rumahnya menjadi sebuah workshop. Sehingga jika ada pesanan, Anita tak perlu lagi repot membawanya ke workshop yang terpisah dari rumahnya. (Sumber: http:// www.kompas.com)
dahkan dinding rumah disesuaikan dengan konsep rumah secara keseluruhan, sehingga bisa dirasakan tema rumah yang terasa lebih hidup. Kesan lain yang ditawarkan oleh wallpaper adalah kesan modern, kreatif, dan elegan. Corak-corak rumit yang ditawarkan wallpaper tidak bisa dihasilkan bila Anda menggunakan cat tembok. Itulah salah satu alasan dipilihnya wallpaper untuk dinding.
SELAIN memilih warna dan motif, yang patut diperhatikan saat Anda akan memilih wallpaper adalah mempertimbangkan faktor kesehatan. Salah satunya, perhatikan jenis pelarut warna yang digunakan untuk menghasilkan warna dan motif pada wallpaper. Apakah wallpaper termasuk water based atau solvent based? Water based jika pewarna menggunakan bahan dasar air. Sedangkan, solvent based adalah wallpaper yang menggunakan pewarna berbahan dasar tiner. Kandungan yang terdapat dalam tiner dapat menempel pada wallpaper dan akan menimbulkan bau tiner pada ruangan setelah dipasang pada dinding. Akibatnya, bila Anda dan keluarga setiap hari mencium bau ini dan menimbulkan polusi udara dalam rumah yang tentu tidak baik untuk kesehatan. Saat akan membeli wallpaper, cobalah untuk mencium apakah gulungan wallpaper berbau tiner atau tidak untuk mengetahui aman tidaknya wallpaper tersebut bagi kesehatan. Bila mungkin, pastikan wallpaper tidak mengandung logam berat yang beracun seperti merkuri atau timbal yang dapat membahayakan kesehatan. Anda juga dapat memilih wallpaper yang mendukung kesehatan, karena saat ini ada pula wallpaper yang dapat membunuh bakteri yang terdapat di udara, menetralisir udara kotor. Kini rumah Anda akan semakin menarik dengan kehadiran wallpaper. Jangan lupakan juga untuk memilih wallpaper yang tidak membahayakan kesehatan.***
Foto deni prima
Konsep tanpa sekat, tak hanya dihadirkan istri Elman SH ini di ruang tengah semata. Namun juga menjalar ke ruang dapur, bahkan bangunan di lantai dua. Meski berdiri di atas tanah seluas 300 M2, namun siapa sangka saat memasuki rumah yang memiliki dua pintu utama ini serasa berada di rumah dengan ukuran lebih dari 500 M2. Rumah yang berada di hook dengan pagar rendah berwarna putih setinggi 1 M, menjadi Foto deni prima proteksi pertama untuk memasuki rumah berpintu model Spanyol tersebut. Keramik kotak berwarna pink dan putih selanjutnya menyambut langkah kita di pintu masuk. "Keramik ini memang dipadukan dengan warna rumah yang juga dominan putih, pintu kembar tinggi akan memberikan kesan kalau rumah ini memang siap menerima tamu siapapun juga dan dari mana saja," kata wanita yang akrab disapa Uni It ini. Lemari buku yang tersebar merata hampir di setiap pojok ruang keluarga, menambah kesan kalau penghuni rumah adalah orang-orang intelek yang selalu haus dengan pengetahuan. Ini masih dipadu dengan sebuah ruang kerja di sisi kiri ruang tamu, sehingga kesan melek teknologi semakin terlihat. Meski kaya gaya dan multi fungsi Septi Ernita tak malu mengakui kalau ruamh keluarganya adalah rumah yang mengadopsi sitem Amerika. Dimana pembatas antara ruang benar-benar ditiadakan termasuk juga dapur. Konsekwensi dari keberanian penghuni rumah berimprovisasi dengan gaya, membuat kesan transparan lebih terlihat. Apalagi, sebuah tangga mini menuju lantai dua juga didesain mengikuti kondisi bangunan yang tersisa. "Saya berharap, semua yang ada di rumah ini memiliki fungsi masing-masing. Sehingga apapun yang dibutuhkan penghuni rumah bisa lebih mudah dijangkau," katanya beralasan. Walau memiliki rumah nan cantik di jalur yang cukup strategis, namun Septi Ernita meyakinkan kalau dirinya sama sekali dalam membangun konsep hunian keluarganya itu tak mendasarkan pada hoky ataupun feng shui. Semuanya kata dia, mengalir begitu saja tanpa direncanakan. Rumah cantik nan asri milik Septi Ernita, memang memiliki konsep yang khas. Bahkan bisa disebut rumah dengan lima kamar tidur ini cukup pantas menjadi referensi bagi hunian idaman keluarga. Selain menarik, unik juga memiliki beragam peran. Tak sekadar piawai dalam mendesain satu demi satu ruangan sehingga menjadi bangunan utuh yang enak dipandang mata, wanita ini juga membangun sebuah bak penyimpanan air di sisi kiri kediamannya. "Bak penyimpanan itu bisa memenuhi kebutuhan air seluruh anggota keluarga selama satu bulan penuh," katanya berpromosi.****
Perbandingan Batu Bata dan Hebel
DEWASA ini bahan bangunan semakin beragam. Mulai dari pengganti bata dengan menggunakan hebel atau plat lantai diganti menggunakan penutup yang berbahan ringan serta untuk atap yang tidak lagi menggunakan kayu sebagai kuda-kuda maupun untuk reng dan usuknya, tetapi saat ini masyarakat tren menggunakan baja ringa sebagai pengganti kayu. Untuk dinding, dahulu orang cenderung menggunakan batako ataupun batu bata.namun saat ini orang sudah mengenal hebel (beton ringan). Sebenarnya beton ringan ini sudah dipergunakan oleh masyarakat swedia pada tahun 1923 sebagai alternatif material bangunan untuk
mengurangi penggundulan hutan. Kemudian pada tahun 1943 diJerman dikembangkan lagi oleh Joeph Hebel. Dan di Indonesia sendiri hebel mulai dikenal sejak tahun 1995. Hebel atau beton ringan untuk bahan adonannya antara lain terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi ke-
kerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran. Sedang untuk batu bata batu bata terdiri atas jenis bata tanah liat atau lempung, bata pasir kapur, dan bata mortar. Sedangkan dari segi pembuatannya, ada batu bata merah konvensional dan bata press. Untuk segi ukuran batu bata 25 x 12 x 4,5 cm atau lebih kecil beberapa centi. Untuk hebel ukuran lazimnya 20 x 60 x 10 cm atau tebalnya dapat lebih kecil sedikit.Dalam penggunanan bata sebagai penutup dinding biasa digunakan kurang
lebih sekitar 85 buah.Sedang untuk hebel rata-rata digunakan sebanyak 8,5 buah. Apabila dilihat dari segi harga untuk satu buah batu bata berkisar Rp 375,/ buahnya.Untuk hebel Rp 650.000,/m3. Sehingga harga satuan rata � rata Rp. 6.500,- / buah. Sehingga dalam 1m2 untuk batu bata besar biaya Rp 375,- x 85 = Rp. 31.875,- ( diluar dari speci ).Dan untuk Hebel dalam 1m2 adalah Rp. 6.500,- x 8,5 = Rp. 55.250,( diluar dari speci ).Memang untuk hebel harga jatuh lebih tinggi. Namun dari segi berat untuk distruktur,hebel lebih ringan dan lebih cepat pengerjaannya. (http://www.bangun-rumah.com)
20
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
INTAN NURAINI
ROSSA
Segera Menikah
Jadi Puteri Keraton
Kenal selama delapan bulan, Intan Nuraini merasa memiliki kesamaan dengan Donny Azwan Putra. Ia langsung menerima ajakan Dony untuk menikah meski baru berjalan lima bulan pacaran.
ROSSA Roslaina, penyanyi tanah air yang dikenal dengan nama Rosa mendapatkan yang selama ini dimimpimimpikan setiap gadis. Menurut situs The Jakarta Post, Keraton Surakarta di Jawa Tengah memberinya gelar sebagai seorang puteri. Setelah upacara pemberian gelar dilaksanakan, Rosa (32) resmi menyandang nama Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Sri Rossa Swarakaloka. Rossa membagikan kebahagiaannya, “Aku sangat senang, terharu sekaligus bangga menerima gelar ini,” katanya seperti dikutip Antara. Ibu satu anak tersebut mengaku dirinya sudah seumur hidup bermimpi untuk bisa jadi anggota ningrat. Keraton Surakarta juga memberikan gelar kepada pemenang Puteri indonesia, Nadine Alexandra Dewi dan kontestan Putri Lingkungan Hidup Indonesia, Reisa Kartikasari di tahun 2010. (h/ant)
Pesinetron yang juga penyanyi, Intan Nuraini kini tengah sibuk dengan persiapan menikah bersama seorang bankir bernama Donny Azwan Putra. Intan yang dicomblangi oleh temannya itu, mengaku memiliki kesamaan dengan Donny. “Aku dan dia sama tujuannya. Aku pengen cari calon suami, dia juga begitu. Jadi kita sama-sama pengen pacaran untuk nikah,” tutur Intan di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Kamis (30/6). Kesamaan untuk segera menjalin ikatan suami-istri itulah yang disambut baik Intan. “Saat kami jalan lima bulan, aku dilamar. Insya Allah ini memang jalannya dari Allah. Tinggal menuju harinya. Pokoknya kita jalanin serius,” paparnya Pemain sinetron Bukan Cinderella itu pun senang mendapat dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekatnya. Ia mendengarkan nasehat kakak kandungnya bahwa menikah itu enak. “Kakakku bilang kenapa harus takut (menikah)? Nikah enak kok, ya, jalanin aja. Kita harus banyak bersyukur aja,” pungkasnya. (h/inl)
RIZKI
Sedih Tinggalkan Alexa
ACARA Dahsyat RCTI akhir Juni lalu, menjadi panggung terakhir gitaris Alexa, Rizki yang
telah resmi untuk keluar dari band yang telah ia besarkan bersama personel lainnya. Alasan Rizki keluar dari Alexa karena dia ingin melanjutkan sekolahnya yang sudah sedari dulu ia rencanakan. “Saya mengejar pendidikan, di University of Sidney ambil Fisika. Pendidikan yang saya raih 4-5 tahun. Kalau lancar saya akan lanjut di sana dan lanjut S3. Setelah lulus kuliah ya hasrat untuk berpendidikan itu enggak pernah mati. Jadi kepikiran kapan mau melanjutkan,” paparnya. Keinginan ini juga didukung oleh kekasihnya Sherina. Pasalnya mereka berdua menjunjung tinggi pendidikan. Namun mere-
ka berdua tak memilih kuliah di tempat yang sama. “Enggak bareng, saya di Australia, dia di Amerika. Long distance,” ujarnya saat dijumpai di Dahsyat RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (30/6). Meski sedih harus meninggalkan teman-teman satu bandnya, namun Rizki harus mengikuti kata hati dan meraih mimpinya.“Sedih, tapi kita tahu sama-sama mengambil mimpi, kita masih bisa ketemu, bukan berarti apa-apa,” pungkas Rizki yang berharap teman-temannya mengantar dirinya ke bandara saat berangkat nanti. “Saya sih harapin iya,” tukasnya sambil tersenyum. (h/kpl)
HARVEY MALAIHOLO
Raih Penghargaan Platinum
BANYAK kalangan bilang, sekarang ini adalah jamannya musisi muda yang merajai dunia musik Indonesia. Tapi tidak demikian dengan penyanyi pria solo senior yang satu ini. Ya, Harvey Malaiholo berhasil membuktikan kalau dirinya masih eksis. Saat ditemui di acara RPM Gala Night of Stars di Bistro Boulevard, Menteng, Jakarta Selatan, Selasa (28/06/11) malam. Harvey menceritakan kebahagiaannya atas penghargaan platinum album ke-25 nya yang berjudul, Reflextion. Album miliknya ini telah berhasil membukukan penjualan di atas 50.000 kopi dengan rincian CD sejumlah lebih dari 15.000 kopi dan kaset lebih dari 20.000 kopi. “Album ini rilis pada tahun 2010. Meski tidak setiap tahun saya rilis album, tapi saya bangga. Penghargaan ini wujud apresiasi, memicu saya berbuat lebih baik untuk negeri ini. Saya bahagia,” beber Harvey mengenai platinumnya. Penyanyi yang sudah berkarir selama 36 tahun di dunia musik Indonesia ini, juga berencana untuk menggelar konsernya tahun depan. Tepat ketika dia berusia 50 tahun. Harvey juga membocorkan bahwa akan ada orang yang terlibat, termasuk musisi muda. (h/kpl)
Inspirasi
21
PUTRI RUMAH BORDIL
SKENARIO
Perjuangan Nasima Tak Pernah Padam
Memanfaatkan Danau OLEH: ZUKRI SAAD
UWAN rasakan, danau-danau yang ada di Sumatera Barat belum termanfaatkan maksimal untuk pariwisata air. Untuk bisa mendatangkan wisatawan nusantara dan mancanegara, potensi danau perlu dikembangkan dan didandani elok berselera tinggi. Kalau tidak, kita hanya mimpi panjang tentang kemungkinan jasa alam untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kita perlu secara sistemik dan terukur mengembangkan bisnis wisata, karena turis mau datang kalau ada sesuatu yang unik dan memenuhi dahaga serta sensasi mereka dcalam merngharungi alam raya tanpa perlu merusaknya. Jenis ekoturis ini jumlahnya meningkat tajam satu dekade terakhir, bahkan sampai 2020 akan ada belasan juta migrasi ekoturis untuk kawasan Asia pasifik. Itulah disore minggu yang cerah itu, sekitar akhir tahun 2004, sambil memandang-mandang laut menunggu matahari segera lelap ke peraduan, kami berbincangbincang santai. Udara pantai Air Manis sedang enak, angin berembus sepoi-sepoi melenakan. Sesekali terdengar desau halus cemara pantai yang menaungi beberapa tempat duduk sederhana di restoran kecil yang menjual minuman ringan dan kelapa muda. Dikejauhan, beberapa pasang muda mudi tampak beranjak malas melangkahi bebatuan Malin Kundang, tentunya harus segera pulang kerumah. Seekor burung elang masih bekerja menyambar-nyambar ikan, tak mempedulikan cuaca yang mulai temaram. Burung layang-layang berseliweran, ramai sekali. Bersama 3 orang kolega yang berbisnis wisata bahari, pensiunan pilot dari Wyoming – Amerika, arsitek berkebangsaan Australia, dan investor lanjut usia berkebangsaan Singapura, kami mendiskusikan kemungkinan untuk merambah ke bisnis berbasis keberadaan danau-danau di Sumatera Barat. Ketiganya mencintai laut dan mengelola bisnis wisata bahari di beberapa negara, sehingga mengusahakan pariwisata di danau tidak terlalu asing. Masih mengurus air, katanya. Menurut perhitungan mereka, pariwisata air akan menjadi primadona wisata, melebihi wisata budaya yang selama ini ada. Buktinya sampai sekarang sudah ribuan turis mancanegara yang berselancar ke Mentawai, sejak hanya 5 orang saja tahun 1995. Sebuah peningkatan yang sangat signifikan ditengah deraan krisis ekonomi yang masih belum tahu kapan akan berakhir. Pembicaraan berkembang karena diperkirakan tak akan lama berselang akan dirasakan ledakan jumlah kunjungan turis yang ingin berselancar, karena kami percaya kalau salah antisipasi tentu kisruh dan kerugian besar dalam jangka panjang. Kami membahas kemana pesilancar akan menghabiskan waktunya manakala bosan berolahraga atau kalau sedang tak ada ombak yang bagus. Biasanya para turis akan dibawa kunjungan sosial bertukar suasana ke kampung-kampung yang dihuni masyarakat lokal. Melihat budaya setempat dan membeli oleh-oleh kerajinan tradisional. Cukup begitu saja. Masalah baru timbul bila terlalu banyak turis. Peselancar biasanya tidak terlalu suka bertemu banyak orang, mereka perlu suasana lain yang alami. Mengingat kami membidik turis bayar mahal, kenapa tidak sekalian peselancar dibawa keluar Mentawai. Idenya, sesaat setelah menyelesaikan urusan bagasi dan papan selancar di bandara, dengan pesawat amfibi yang bisa mendarat di air - dikenal sebagai seaplane - turis segera terbang ke Mentawai. Sea-plane yang bisa mengangkut 12 orang plus bagasi dan papan selancar. Berlabuh sebentar di perairan Tua Pejat untuk registrasi dan melunasi retribusi, sudah bisa langsung ke arena surfing dalam belasan menit. Bila selama ini ke Mentawai menggunakan kapal perlu satu malam, dengan pola ini cukup 2 jam. Pesawat yang bisa mendarat di air ini bisa pulang kembali ke Padang, tapi bisa pula menunggu bila turis membayar sistem carteran. Dengan demikian, mobilisasi menuju lokasi ombak-ombak yang baik dan berkelas dunia, bisa lebih cepat dan efektif. Bila ombak Nyangnyang di pulau Siberut kurang bersahabat, bisa pindah ke ujung selatan pulau Pagai Selatan menggeluti ombak Tatainopo. Dalam orde menit, sudah bisa pula ke Katiet di pulau Sipora atau bersilancar ke ombak macaronny di belakang teluk Silabu di barat laut pulau Pagai Utara. Pokoknya bila sea-plane ini beraksi, tak ada lokasi selancar yang jauh. Ide lebih lanjut lagi adalah para turis bisa diajak untuk menikmati danau-danau yang ada di daratan Sumatera. Dari perairan Mentawai, bila cuaca mengizinkan, bisa terbang langsung ke Maninjau, Singkarak, Danau Kembar Diatas dan Dibawah, Danau Talang serta kalau mau bisa berpetualang ke Danau Kerinci dan Danau Gunung Tujuh yang sepi di dataran tinggi provinsi Jambi. Tentu tak lupa, bisa pula mendarat di danau-danau bekas tambang terbuka Sapan Dalam, Kandih dan Parambahan di Sawahlunto untuk menikmati wisata tambang yang berbudaya. Beberapa hari pertualangan penuh warna atau bisa pulang hari kembali ke Mentawai untuk melanjutkan wisata selancar. Kata William, dipanggil Bill, sang pilot tua dari Wyoming, pesawat sea-plane jenis Catalina tua banyak sekali yang menyewakan atau menjualnya dikampungnya, di Idaho, Montana serta dibeberapa negara bagian lainnya. Mesinnya tentu sudah di modifikasi berkelanjutan sehingga dapat di overhaul di bengkel-bengkel lokal di Padang. Bahkan katanya, sudah ada yang berbahan bakar minyak tanah campur solar sehingga tidak perlu ragu kekurangan pasokan bahan bakar. Pilotnyapun juga tersedia, seperti pilot asing yang bekerja di penerbangan MAF dan AMA di pedalaman Papua, disamping secara berangsur bisa pula mendidik pilot lokal. Duh, tak dapat terbayangkan bila mimpi itu terwujud. Semua pasti senang dan mendapat manfaat. Masyarakat sekitar danau akan menikmati mata nafkah baru. Bisa membangun ecolodge dibibir danau, mendirikan restoran dengan masakan khas ikan danau dan tak lupa toko cenderamata. Bisa pula membangun dengan pola terapung, Uwan sangat menguasai teknologinya dan saat ini tengah merancang bangunan terapung moderen berbahan fiberglass menggantikan rumah lanting yang berbahan kayu di sungai Kahayan yang melintasi kota Palangkaraya. Kayu saat ini makin sulit didapat. Menurut rekan diskusi Uwan sore itu, mereka tak mau investasi di infrastruktur pendukung wisata danau karena tak mau monopoli. Mereka hanya mau menjadi konsultan pemberi masukan bagi investor anak nagari dan meneken kontrak untuk sejumlah turis pertahun. Sore yang bergizi itu kami akhiri dengan niat bulat untuk segera bekerja merancang produk wisata baru yang berdampak menguji adrenalin, berselera tinggi dan jelas berwawasan global. Secepatnya dfirealisasikan !! Simpruk Teras Condominium - Jakarta, 2 Juli 2011
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
IA LAHIR dan besar di kompleks pelacuran. Melawan perdagangan manusia, dia jadi pahlawan. Seperti dimuat Al Jazeera, 29 Juni 2011, seorang pembuat film India, Gautam Singh, menceritakan pertemuannya dengan Nasima—yang lalu mengilhaminya membuat film dokumenter berjudul “Daughters of The Brothels”. Perjumpaan itu diawali dari ketertarikan Singh pada majalah setebal 32 halaman, Jugnu, yang diterbitkan sebulan sekali oleh pekerja seks di lokalisasi Chaturbhujsthan di Bihar, dekat perbatasan dengan Nepal, selama 10 tahun terakhir. “Penasaran, saya menghubungi majalah itu dan mendapatkan informasi tentang sosok wanita luar biasa di belakangnya,” kata Singh. Nasima, kini 32 tahun, menghabiskan hampir seluruh hidupnya di kompleks prostitusi Chaturbhuj-sthan yang diyakini para sejarahwan sudah ada sejak era Moghul—di mana prostitusi telah menjadi seperti tradisi, diturunkan dari generasi ke generasi. Pernah terjebak di dalamnya, Nasima justru lalu menjelma sebagai penyelamat. Dulu, ia harus berusaha keras menyembunyikan latar belakangnya, yang bagi sebagian orang adalah aib, demi bisa mendapatkan pendidikan di sekolah. Kini, dengan kepala tegak, Nasima menyebut dengan lantang identitasnya: “Aku Nasima, putri rumah bordil.” Majalah itu didirikan seorang bernama Nasima, yang lahir di dalam kompleks Chaturbhuj-sthan. Tak pernah mengenal ayahnya, ditinggalkan ibunya, Nasima dibesarkan
oleh seorang wanita yang dia sebut ‘nenek’—meski sama sekali tak ada hubungan darah dengannya. Sang Nenek menyisihkan hasil dia menjual tubuhnya untuk menyekolahkan cucu angkatnya itu. Nasima pun menjadi gadis pertama di komplek pelacuran itu yang mengenyam pendidikan, dalam kurun waktu 300 tahun. Ketika kembali ke Chaturbhuj-sthan, Nasima tak lagi menjajakan diri. Dengan bantuan sebuah bank lokal, ia mendirikan industri kecil di dalam rumah bordil—pembuatan lilin, bindi, korek api, dan dupa. Dia menawarkan alternatif pekerjaan selain melacur. Dia juga membujuk para pekerja seks untuk menyekolahkan anak mereka. “Sekarang hampir setiap anak di Chaturbhuj-sthan memperoleh
pendidikan,” kata Singh. Lebih dari 50 mantan pelacur sekarang bekerja dengan Nasima—yang mengajari mereka bagaimana membaca dan menulis. Mereka bersama lalu menerbitkan majalah. Tak hanya itu, kelompok Nasima juga berjuang melawan perdagangan perempuan, terutama gadis-gadis malang dari Nepal dan Bangladesh. Pada tahun 2010 mereka berhasil mengirim pulang 20 korban anak perempuan dengan selamat. Tentu saja, ini bukan pekerjaan mudah. Nasima dan kawan-kawannya harus berhadapan dengan kepala rumah bordil yang terancam bangkrut gara-gara aksinya itu. Preman pun dikirim untuk memukuli dan melecehkan kelompok Nasima. Mucikari, polisi, termasuk tokoh agama, masuk
dalam daftar orang-orang yang harus diwaspadai Nasima. Kagum akan sepak terjang Nasima, Singh memutuskan untuk membuat film dokumenter. Dia pun membentuk sebuah kru berjumlah kecil, dilengkapi kamera ringan agar bisa kucing-kucingan dengan preman. Dari kelompok Nasima, kru mendengar kisah tragis Boha Tola, daerah lampu merah di Sitamarhi yang sengaja dibakar. Sumber tidak resmi mengatakan setidaknya 100 wanita, pria dan anakanak hilang, mungkin hangus terbakar. Dari situ muncul berbagai cerita mengerikan, bagaimana warga dilempar hidup-hidup ke api yang berkobar, termasuk serangkaian kekerasan seksual. Mereka memang tidak pernah
resmi terdaftar sebagai penduduk, tapi tidak ada upaya dilakukan untuk mencari tahu apa yang terjadi pada mereka. Beberapa perempuan dari Chaturbhuj-sthan melakukan mogok makan untuk menunjukkan solidaritas mereka. Namun para demonstran justru dilempar ke penjara. Sepak terjang Nasima juga pernah dimuat Indian express. com, saat ia meyakinkan pejabat, polisi, dan para pemuka agama bahwa program rehabilitasi ala pemerintah tak akan efektif melawan prostitusi. Solusi jitu, menurut dia, adalah dengan menyejahterakan mereka. Di depan para pejabat ia mengungkapkan, para PSK dipaksa membayar suap ke anggota polisi sebesar 2.000 hingga 3.000 rupee. Atass jasanya, kini setiap rumah memiliki telepon pejabat polisi yang siap menerima pengaduan kapanpun. Nasima juga membuka lembaga pendidikan di rumahnya di Jalan Shukla, di tengah kawasan prostitusi. Ini pendidikan persiapan selama enam bulan yang memungkinkan murid putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan ke akademi. Nasima pun ikut kursus ini. Perempuan luar biasa ini juga meyakinkan perusahaan asuransi untuk menyediakan skema asuransi dengan premi minimum. Besarnya hanya 25 rupee per minggu. Saat berencana menikah, Nasima mengundang kekasih dan keluarganya ke Chaturbhujsthan—agar mengetahui dengan jelas asal-usulnya. Ternyata, tak ada satupun pihak yang keberatan. “Aku tak pernah menyesali identitas dan masa laluku,” katanya. (vvn/ant)
Lah Lamo Indak Baburu
S
AJAK si Samuik mati tigo taun nan lalu, Muncak Ongkok indak panah pai baburu lai doh. Patah bana hati Muncak kailangan anjiang kasayangannyo nan saikua tu. Anjiang rancak, itam bakilek, kancang, amuah, sarato cengkah sarupo si Samuik tu, mati tamakan godok godok. Ondeeeh…Indak kamungkin adoh gantinyo lai… Manuruik carito Muncak, si Samuik ko lah panah diago urang duo ringgik ameh, diimbua pulo jo saikua anak jawi…tapi indak amuah inyo manuka doh. Nan bakandaktu, indak sumbrang urang. Jumirih Endah bana, Urang kayo balindak, katua partai, babini banyak, baranak rancak rancak….ado pulo diantaro anak Jumirih tu nan marando surang…Tapi, Muncak indak tadayo. Si Samuik indak kanyo lapeh doh… Tapi, apo nan kadisabuik lai. Mumbang jatuah, kalapo jatuah. Kalau indak nan ka di awak. Barang awak rancak, ado sajo urang nan dangki. Diagiah urang si Samuik ko godok batinta. Roti bacampua dagiang baracun. Pagi inyo makan, siang lah tajulua lidahnyo…babuiah muncuangnyo…ijau liyuanyo. Mati tagang dibwah kandang. Kini lah tigo taun labiah kurang. Paburuan tatap balanjuik sakali sabulan. Baa kasato? Urang baburu mambao anjiang. Awak, aa nan kadibao? Di rumah Muncak kini hanyo ado kambiang jo kuciang. Dibao kambiang, nyo bae mambebek beko…Lari babi. Dibao kuciang, nyo bae mangeong….Nyo cilok lauak…. Sasudah Pilwana-Pamiliahan Wali Nagari bulan lalu, Datuak Cabiak nan manang, maraso batarimo kasih bana ka Muncak. Inyo maraso kasuksesan inyo, indak lapeh dari parjuangan Muncak. Antah joa kadibaleh jaso kawan nan surangko. “Apo Muncak amuah…? Honda Bebek? Kambiang? Kabau …? Bia ambo balian…” kecek Cabiak. “Heh…bialah indak
Dikarang: BADAWI SUTAN PANGERAN
Datuak…” jawek Muncak babaso. “Taragak Ka baraloji ameh Muncak ndak?” “Indau diden ameh jo pitih doh…Kok iyo sabana kabaragiah…carian den anjiang pangganti si Samuik…Carian nan rancak gak saikua…”baleh Muncak mangecek serius. “Anjiang…? Anjiang dek Muncak nyoh…? Jan saikua… Salapan ikua den antakan ka Muncak anjiang bisuak…” “Anjiang rancak…kapaburu…” “Ka untuak Muncak…, Rajo anjiang…bisa den carian…” “Anjiang paburu…Anjiang amuah…” “Anjiang paburu aa nan katuju…? Paburu babi…? Kok amuah, Jo babi babi nyo den antakan anjiang ka Muncak…Jo aden jan ragu Muncak lai, Bilo…nio…? Pagiko ? Patang hari…? Malam…?”
“Sabananyo lah Tuak…Ambo lah taragak baburu baliak…” “Muncak…Iko Datuak Cabiak mah Muncak… Dunsanak ko…Indak sakadar kawan doh…Kok indak dek Muncak, indak Wali Nagari den doh…” “Yo…Carianlah den anjiang gak saikua lah…” “Beres...A bulunyo nan katuju dek Muncak? Itam…Putiah…Kuniang…Koreang….Rembai…” “Kok dapek itam juolah…Buliah gak sarupo jo nan ilang…”mangecek nan ilang tu, gak taganang pulo mato Muncak. Datuak Cabiak tau bana, konconyo gak sabak. Kini nyo singajo manyasak untuak panyanangan ati Muncak…Buliah nyo yakin. “Bilo den antakan…? Patang hari…?” sasak Datuak manapuak bahu Muncak. “Ehhh…Kok adoh…Bialah
den japuik….” “Sanjo…atau patang hari, baa…? “Jadih…Sudah Magarik den karumah” “Barantai…atau batali…?” “Barantailah…Biasonyo barantai bacampua tali….” “Aaa rantainyo dek Muncak? Perak…Timah…Basi? Kan lai indak ameh doh, kan…?” “Sumbarang dek nan kamambalian lah….” “Aman! Sudah magarik, tau ado… lah tingga maiirik pulang se Muncak lai,” Datuak Cabiak manyalami Muncak. Sambia maiduik an otonyo, Datuak malambai tangan jo maangguak. Muncak mambleh lambai. Hatinyo darok. Malamko juo lah ado nan manggonggong di bawah kandang… Waw wawaw…Wawwwhhh. (Minggu bisauk kito baburu carito Muncak)
22
Kampus
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
Tak Satu Cara Memperingati Isra Mi’raj
EMPAT belas abad lalu, seorang manusia diperjalankan Allah menuju Sidratul Muntaha. Dialah Muhammad SAW yang disebut pemikir Sir George Bernard Shaw sebagai orang yang dipastikannya mampu menyelesaikan seluruh masalah yang ada di dunia, serta mampu membawa kebahagiaan dan kedamaian pada sekalian umat. Peristiwa perjalanan itu disebut sebagai Isra Mi’raj. Kepergian dua orang yang sangat dikasihi Rasulullah, Abu Thalib paman beliau, serta istri tercinta Khadijah as, melatarbelakangi peristiwa itu. Namun, Isra Mi’raj lebih dari sekadar sebuah perjalanan. Peristiwa ini juga menunjukkan kebesaran Allah. Hingga kini, peristiwa itu tak hentinya dikaji dan dibicarakan. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 27 Rajab itu selalu diperingati oleh umat Islam di seluruh dunia. Banyak cara
yang dilakukan untuk memperingatinya. Apapun bentuk kegiatannya, dilandasi oleh semangat cinta, penghormatan serta kekaguman kepada Rasulullah dan kebesaran Allah. Rekan-rekan mahasiswa kita pun tak ketinggalan. Mereka berusaha menemukan cara-cara kreatif untuk mengenang peristiwa agung itu. Forum Kajian Islam (FKI) Rabbani Universitas Andalas misalnya. Di tengah kesibukan kuliah mereka merancang acara yang sangat unik. Para anggotanya membagi-bagikan
selebaran serta menempelkannya di mading-mading kampus. Mereka juga membuat spanduk, yang mencantumkan pesan-pesan isra’ dan mi’raj. Tujuannya tentu untuk meningkatkan rasa keimanan dan ketakwaan kapada Allah SWT. Teuku Debi Muhammar selaku ketua FKI Rabbani mengemukakan alasan kegiatan itu. “Cara ini sangat efektif, sebab minat baca mahasiswa dan keinginan untuk mencari informasi baru cukup tinggi.” UKM Teater Imam Bonjol (TIB) IAIN Padang punya cara berbeda. Mereka mengadakan lomba teater dengan tema Isra’ mi’raj. “TIB yakin cara ini sangat efektif dan dapat menyampaikan pesan-pesan yang terkandung dalam peristiwa tersebut serta hikmah yang terkandung didalamnya,”demikian tutur Hari Finandi. Lebih lanjut ia mengatakan, “Karena me-
lihat sifat kebanyakan orang lebih suka menyaksikan dan mendengar daripada membaca atau mencari (informasi), karena itulah teater mengangkat acara ini. Nanti akan hadir banyak penonton dari berbagai kalangan, mereka akan bisa mengambil makna dan pelajaran dari pertunjukkan dan lomba drama yang diadakan”. Tak mau kalah dengan UKM TIB, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suara Kampus IAIN juga akan mengadakan acara memperingati Isra’Mi’raj. Mereka mengadakan acara yasinan. “Diharapkan dengan acara ini para anggota bisa mengambil hikamah dan pelajaran yang terkandung dalam peristiwa bersejarah perjalanan Nabi Muhammad dalam menjemput perintah shalat,” ujar Arya Guna Saputra selaku pemimpin umum Suara Kampus. “Dalam acara ini kami juga akan mengadakan temu
ramah dan makan bersama para senior dan pembina.” Adapun mahasiswa dari himpunan Mahasiswa Matematika (HIMTIKA) STKIP PGRI Sumbar, bermaksud mengadakan acara tabligh akbar di masjid kampus pada hari Sabtu. Dalam acara ini dihadirkan Ustad Deri Suherman yang juga ketua HIMTIKA. Melalui acara tersebut STKIP yang banyak melahirkan tenaga pendidik ini juga ingin menunjukkan, bahwa guru sejatinya juga seorang pendakwah yang aktif dalam menyampaikan nilai-nilai kebaikan dalam agama. Selama ini HIMTIKA memang dikenal aktif dalam kegiatan agama. Salah satu bentuk kegiatan mereka adalah Safari Ramadhan yang didukung semua jajaran STKIP PGRI Sumbar seperti Dra. Sefna Rismen MPd , Ketua Jurusan Pendidikan Matematika.(laporan andika)
Kagum dengan Perjalanan Rasul
Muhammad Sauki, Stikes Perintis Bukittinggi PERINGATAN Isra’ mi’raj membuat saya menyadari akan pentingnya mengerjakan salat fardu. Selain perintah Allah, juga mengingatkan saya akan perjuangan Rasulullah SAW yang mana salat fardu yang awalnya terdiri dari banyak waktu sekarang menjadi lima waktu saja. Dengan itu saya berjanji pada diri sendiri tidak akan meninggalkan salat lagi. Metriadi Afrikhheru, UNAND ISRA’ Mi’raj bagi saya memberikan makna yang sangat besar akan perjuangan Rasul yang meminta kepada Allah mengurangi jumlah salat fardu, dari lima puluh kali dalam sehari menjadi lima kali saja. Kalau saja Rasul tidak meminta pada Allah untuk mengurangi jumlah salat yang tadinya puluhan, mungkin tidak seberapa dari remaja Indonesia yang melaksankan salat saking banyaknya. Teuku Debi Muhammadar, UNAND BAGI saya peringatan Isra’ Mi’raj memberikan dua hal. Dari sejarahnya juga lokasi perjalanan Rasul sudah sangat mengagumkan. Namun kalau kita lihat sekarang Mesjid Aqsa dijadikan tempat pembantaian oleh kaum Yahudi. Isra’ Mi’raj itu sendiri bagi saya harusnya semakin mengingkatkan ibadah kita kepada Allah.
DEBAT
Memaknai Roh dan Kekuatan Isra Mi’raj Michel, IAIN IB Padang BICARA tentang Isra dan Mi’raj, pada umumnya kaum muslimin tidak akan melupakan peristiwa tersebut. Sebab perintah shalat lima waktu sehari semalam diterima Nabi Muhammad saw pada waktu itu. Yang menakjubkan dari Isra’ Mi’raj adalah perjalanan yang begitu jauh ditempuh dalam waktu yang amat singkat, yakni satu malam saja. Untuk memperingari peristiwa tersebut kaum muslimin mengadakan berbagai kegatan untuk memperingatinya. Namun sebenarnya tidak ada anjuran dari Nabi saw untuk memperingatinya. Jangankan Nabi para sahabat, tabiin dan orang-orang shaleh setelah mereka tidak ada melakukan atau mempraktekan hal tersebut. Padahal kita sama-sama mengetahui bahwa mereka itu adalah orang yang gigih dan semangat untuk mengerjakan amal shaleh. Kita sebagai umat islam harus mengetahui dan memahami apa yang akan kita kerjakan, Allah memang tidak melarang untuk mengerjakan ibadah sebanyak-banyaknya. Namun semua itu juga didasari dengan kei-
manan dan ada contoh dari Nabi saw. Akan tetapi, jika saya lihat dan saya amati di lingkungan sekitar bahkan pada umumnya di masjid-masjid, setiap tahunnya mereka selalu memperingati malam Isra’ dan Mi’raj ini. Nah, seharusnya menurut saya, jika untuk memperingatinya saja tidak ada anjuran apalagi bila dilakukan dan mengeluarkan biaya yang sangat banyak. Contoh fenomena yang ada di masjid, para jama’ah berlomba-lomba membuat makanan untuk dibawa ke masjid agar orang-orang berdatangan. Dari peristiwa itu saja telah terdapat hal yang tidak disukai Allah SWT, yakni para jama’ah datang ke masjid bukan karena Allah ta’ala lagi tapi karena makanan. Kemudian kita juga perhatikan di kampus-kampus, mahasiswa juga berlomba untuk mengadakan suatu acara yang berupa berbagai perlombaan dengan tujuan untuk memperingati Isra’ dan Mi’raj. Mereka begitu banyak mengeluarkan dana/biaya demi lancarnya acara tersebut, alangkah baiknya jika biaya itu diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan. Selain bermanfaat bagi mereka kita juga mendapat hadiah dari Allah SWT.
Rara Handayani, Universitas Bung Hatta ISRA Mi’raj merupakan moment terpenting bagi setiap muslim. Pada saat Isra dan Miraj nabi Muhammad SAW itu terjadi hal yang sangat luar biasa. Perjalanan nabi ke langit hanya dalam waktu satu malam adalah hal yang tak bisa diterima oleh akal sehat. Namun kekuasaan Allah menjadikan semuanya terjadi dan sangat mungkin. Sebuah hal yang luar biasa sebagai penghibur hati seorang kekasih Allah yang pada saat itu sedang mengalami kesedihan yang dalam karena ditinggalkan oleh orang-orang terdekatnya. Bila kita telusuri sejarah Isra’Miraj itu, nabi Muhammad SAW mengalami hal yang luar biasa. Bukan hanya waktu perjalanan yang singkat saja, tapi juga kendaraan yang tentunya tidak pernah ada sampai saat ini dan bentuk perintah yang dijemputnya (salat). Jadi memperingati momen isra’miraj tentunya merupakan hal yang wajar. Sebagai umat islam, moment peringatan isra’miraj setiap tahunnya merupakan kesempatan untuk memperbaiki komitmen keimanan kita. Maka sudah semestinya kita muhasabah
diri, sejauh mana kita telah melaksakan kewajiban agama seperti shalat, puasa, zakat dan lainnya. Apakah sudah layak kita disebut umat islam yang beriman dan bertaqwa terhadap Allah? Memperingati perjalanan Rasul dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa terus ke Sidratul Muntaha bisa dilakukan dengan banyak cara. Misalnya tabligh akbar, aneka lomba, pawai akbar dan lain sebagainya yang serat dengan nilainilai islam. Dulu waktu saya di sekolah menengah sering kali ada tausyiyah, lomba shalat, lomba kaligrafi. Kegiatan seperti itu merupakan wujud merayakan isra’miraj secara kreatif dan serat dengan nilai-nilai positif. Melakukan perayaan seperti itu memang membutuhkan biaya dan kepanitiaan khusus. Prosesnyapun juga membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Tapi sejauh perayaan dan kegiatan itu bernilai positif dan bermanfaat, why not?? Toh selama ini juga banyak acara yang jauh lebih menelan dana dan kegiatannyapun asal jadi saja. Kalau kita membuat acara yang lebih wah dalam perayaan isra’miraj kenapa tidak, yang penting kita terus belajar agar pemahaman tentang islam menjadi meningkat.
REHAL
Buku bagi Pencinta Biola Judul Pengarang Penerbit Tebal Editor Resensiator
BAGI pecinta musik, khususnya pencinta biola, pasti mengetahui tentang biola Antonio Stradivarius. Alat musik gesek terbaik di dunia, tidak ada satupun yang mampu menyamainya. Biola ini ter.kenal karena memiliki suara khas dan penuh misteri, dan sulit pula ditandingi oleh biola lainnya yang pernah ada di dunia. Banyak para pembuat biola berusaha membuat duplikatnya, namun hingga sekarang tidak ada yang mampu menyainginya. Biola Stradivarius merupakan biola termahal yang pernah terjual di Balai Lelang Christie New York dengan harga lebih dari 2 juta dollar AS atau sekitar 2 milyar rupiah.
Biola yang katanya memiliki suara paling indah ini dibuat oleh seniman Antonio Stradivari pada tahun 1644 di Cremona. Stradivari mem.publikasikan biola Stradivarius tersebut pada tahun 1698 dan 1725. Konon, biola ini hanya dibuat sekitar seribu biola dan hingga sekarang hanya tingga sekitar 600-an biola yang tersebar di beberapa negara. ada banyak spekulasi tentang bagaimana cara Stradivari membuat biola ini. Pertama, ada yang berpendapat, keindahan bunyi yang dihasilkan oleh biola ini berasal dari jenis kayu yang digunakan sebagai bahan pembuatannya. Stradivari meng-
: Misteri Biola Stradivarius : Wina Bonjonegoro : Genta Pustaka : 323 + cover : M Djoko Yuwono : Rafi’i Hidayatullah Nazari
gunakan kayu dari jenis dan tumbuh pada musim tertentu, yang kemudian diproses dengan cara tertentu pula. Kedua, Ada juga yang berpendapat, bahwa Stradivari menggunakan cairan atau zat kimia khusus untuk melapisi biola buatannya. Seorang Ilmuan dari Universitas Cambridge, Dr. Claire Barlow, Profesor Teknik spesialis Mikro Struktural Material mengatakan, dari hasil penelitiannya, ia menemukan ada partikel mineral yang cukup tebal antara pernis dan kayu pada biola tersebut. Ketiga, lebih ekstrim lagi ada yang berpendapat bahwa Stradivari bersekongkol dengan iblis dalam pembuatan biola ini, sehingga orang yang memainkan dan mendengarkan biola ini merasa terbuai oleh keindahan nada yang dihasilkan biola ini. Nah, pernahkah anda banyangkan, satu dari 600-an biola seharga dua juta dollar AS ini ada di sebuah desa kecil
di Gandusari, Trenggalek Jawa Timur? Tak tau pasti apakah benar-benar ada di sana atau tidak. Pastinya Wina Bojonegoro menceritakan dalam sebuah novel berjudul The Soul: Moonlight Sonata bahwa salah satu biola terbaik di dunia ada di sana. Biola legendaris tersebut dimiliki oleh seorang gadis desa, Anak seorang kepala desa yang impoten, yaitu Padmaningrum. Padmaningrum, dari namanya dapat diketahui, ia keturuanan jawa tulen. Gadis yang akrab disapa Padma ini mendapat biola langka tersebut dengan cara yang aneh. Biola tersebut ia peroleh sebagai warisan dari pakdenya, yang belakangan diketahui bahwa ia adalah orang tua Padma yang sebenarnya secara biologis. Biola tersebut diwariskan oleh Pakde melalui mimpi. Sudah ratusan kali Padma bermimpi tentang biola langka tersebut. Hingga akhirnya, Padma memberanikan diri untuk
melakukan tindakannya yang terjadi dalam mimpi tersebut. Sejak saat itulah, Padma resmi menjadi pemilik biola tersebut. Biola inilah yang membawa Padma ke dunia yang lebih baru, serta membuat kehidupan Padma lebih berwarna. Berkat biola ini pula ia bisa bergabung dengan Bianglala Orkestra, yang memperkenalkan ia dengan James, tambatan hatinya. Namun sayang, James meninggal dunia karena sebuah kecelakaan. James meninggalkan pesan pada Padma, agar lagu ciptaan Ludwig Van Beethoven komposer ternama asal Italia, yang berjudul Moonlight Sonata menjadi lagu pengantar kematiannya. Novel ini merupakan novel musikal. Oleh sebab itu, novel ini sangat layak dibaca oleh para pecinta musik, karena ada banyak sekali pengetahuan tentang musik diselipkan oleh Wina dalam buku ini. (Peresensi: Rafi’i Hidayatullah Nazari)
Sri Wahyuni, IAIN Imam Bonjol ISRA’ Mi’raj mengingatkan saya akan pentingnya mengerjakan salat. Salat kalau boleh dikatakan sebagai oleh – oleh dari Isra’ Mi’raj yang dibawa oleh Rasul. Maka dari itu salat seharusnya menjadi kewajiban hidup dan sekaligus penyejuk jiwa. Sehingga kita tidak akan berani untuk meninggalkan salat.
SINEMANIAK Menanti Lanjutan Garuda di Dadaku BAYU yang beranjak remaja diserahi tanggung jawab sebagai kapten dalam sebuah turnamen. Masih ingat kisah si kecil Bayu yang bercita-cita menjadi pemain bola meskipun ditentang sang Kakek? Ya, kisah dalam film ‘Garuda di Dadaku’ itu akan segera dibuat sekuelnya. Hal itu dituturkan oleh Salman Aristo, penulis skenario Garuda di Dadaku. Kali ini Salman bertindak sebagai penulis skenario sekaligus ikut memproduseri ‘Garuda Di Dadaku 2’. “Karakter yang pertama dulu disiapkan untuk bisa berkisah panjang, bibitnya sudah ada tapi belum terpikirkan (untuk dibuat sekuel). Sampai akhirnya kami lihat momentum dan dapat ceritanya yang pas,” kata Salman Aristo di Kuningan Village, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Juni 2011. Dalam sekuel, Bayu yang diperankan oleh Emir Mahira akan menemui beberapa konflik. Bayu yang beranjak remaja juga diserahi tanggung jawab sebagai kapten dalam sebuah turnamen. Salman menuturkan bahwa di sekuel kali ini akan lebih banyak adegan sport action. Selain itu, tak hanya Bayu yang bertumbuh kembang, semua karakter cilik di film itu juga ikut berkembang. “Ini pertama kalinya sekuel gue, beda dengan kisah Laskar Pelangi ya, di sini gue menumbuhkan sendiri semuanya jadi bisa dibilang ini materi yang gue kenali betul. Gue lebih cepat mendapatkan intensitasnya, ibaratnya gue masuk dalam kehidupan mereka,” kata pria yang juga menulis skenario untuk Laskar Pelangi dan Ayat-Ayat Cinta itu. Berbeda dengan film pertamanya yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah, ‘Garuda Di Dadaku 2’ akan disutradarai oleh Rudi Soedjarwo. Rencananya film ini baru akan memulai proses syuting esok hari di Jakarta. Film ini dijadwalkan rilis pada Desember 2011. “Ini pertama kalinya buat saya sekaligus tantangan terbesar menyutradarai anak-anak,” ujar Rudi Soedjarwo. Dua Film Anak Rudi rencananya akan mengerjakan dua buah film, yaitu ‘Garuda Di Dadaku 2’ dan ‘5 Elang’. Film ‘5 Elang’ berlatar belakang tentang kegiatan Pramuka dan sudah memulai proses shooting pada April hingga awal Mei lalu. “Ada 1000 extras anak Pramuka di hutan, itu cukup luar biasa. Apalagi di hutan itu tidak bisa diperkirakan cuacanya, belum lintah-nya. Anak-anak kecil ini semua berbakat dan tangguh. Saya kagum juga, walaupun masih anak-anak tapi mereka mampu profesional,” kata sutradara berkacamata itu. Dia mengaku proses pengambilan gambar untuk film ‘5 Elang’ sangat mengasyikkan. “Saya dientengkan, fun, dan kayak main-main, kalau boleh agak lebay (berlebihan), ini film pertama yang shooting-nya kayak main-main tapi hasilnya nggak mainmain,” kata Rudi.’5 Elang’ akan dirilis pada libur lebaran tahun ini, yaitu sekitar akhir Agustus 2011. Pemain utama yang ikut bermain di film produksi SOB Films ini adalah Christoffer Nelwan, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, Teuku Rizky Muhammad, Bastian Bintang Simbolon dan Monica Sayangbati. (VVN)
KABAR
Lomba Fotografi KOMMA FP-UA
Pelatihan Kameramen di IAIN “IB” Padang
BERTEPATAN dengan hari ulang tahun ke 35 Kelompok Mahasiswa Mencintai Alam Faperta Unand (KOMMA FP-UA). KOMMA FP-UA akan mengadakan lomba fotografi yang bertemakan Budaya Lokal Alam Minangkabau. Acara ini juga bertujuan untuk mempererat tali sulaturahmi antar sesama masyarakat Sumbar dan meningkatkan semangat dalam melihat situasi lingkungan. Dalam lomba ini, Karya fotografi diterima mulai dari tanggal 20 Juni sampai 2 Juli 2011 dan diserahkan di gedung Sekretariat Mahasiswa Fakultas Pertanian Unand, limau Manis. Peserta lomba ini memperebutkan hadiah total sebesar satu juta rupiah. Karya-karya terbaik akan dimuat di media massa dan karya terbaik pilihan dewan juri akan dipemerkan di gedung pusat kegiatan mahasiswa (PKM) Unand pada tanggal 4 sampai 8 Juli 2011. (Desria)
UNTUK meningkatkan keterampilan di bidang kameramen, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) mengadakan pelatihan kameramen se Fakultas Dakwah. Pelatihan ini terbuka bagi semua mahasiswa dari berbagai jurusan yang ada di Fakultas Dakwah. Pelatihan yang di gelar tanggal 29 Juni 2011 ini akan dilatih oleh orang yang ahli di bidangnya, termasuk dosen komunikasi dan teknisi salah satu stasiun televisi lokal. Untuk mengikuti pelatihan ini, peserta diharuskan mendaftarakan dirinya dengan membayar kontribusi kepada panitia. Pelatihan yang diadakan di Labor televisi Fakultas Dakwah ini diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan bagi mahasiswa Fakultas Dakwah, terutama yang berkecimpung di jurusan Komunikasi. Panitia acara yang dihubungi mengungkapkan jika diharapkan melaui acara ini peserta memiliki bekal ilmu yang berguna natinya, terutama fakultas Dakwah memiliki labor televisi yang nantinya dapat digunakan. (Sri Reskita Gustini)
Halaman terselenggara atas kerja sama Harian Haluan dengan Komunitas Jurnalistik IAIN Imam Bonjol Padang. Penanggung Jawab: Maya Lestari Gf. Grup facebook: Haluan Kampus
Hobi
MINGGU, 3 JULI 2011 M 3 SYA’BAN 1432 H
23
MAPASTRA UNAND
Serunya Mounteneering ke Gunung Tandikek
H
OBI mendaki gunung (mounteneering), ternyata sangat menyenangkan bagi mereka yang hobi menaklukkan gunung. Tak heran bila di berbagai daerah atau bahkan di kampus-kampus, sering muncul klub-klub pencinta alam, dengan kegiatan utama menaklukkan berbagai pegunungan di berbagai daerah. Salah satunya adalah Mahasiswa Pecinta Alam Sastra (Mapastra) Universitas Andalas yang melakukan Ekspedisi untuk memenuhi proses menjadi anggota penuh di Mapastra. Ekspedisi tersebut dilakukan di Gunung Tandikek. “Dulu memakan waktu sekitar 5 hari,” ungkap Wahyu Rahmatika (23) anggota Mapastra Unand. Ekspedisi dalam Mapastra sendiri merupakan suatu jenjang proses bagi anggota baru sebelum ujian keanggotaan dan menjadi anggota penuh. Ekspedisi dilakukan Mapastra apabila anggota baru telah melewati beberapa proses seperti Pendidikan Dasar (Diksar) dan Ujian Siswa Menengah. Jenis ekspedisi kali ini yaitu mountaineering atau rimba gunung dengan tujuan pemetaan flora dan Fauna di Gunung Tandikek. Gunung Tandikek merupakan salah satu gunung dari gugusan Triarga. Gunung Tandikek terletak di Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar. Ketinggian gunung ini yaitu 2437 mdpl dengan status gunung berapi aktif dan ditutupi oleh hutan hujan tropis. Mounteneering dalam arti luas adalah suatu perjalanan, mulai dari hill walking sampai dengan ekspedisi pendakian ke puncak-puncak yang tinggi dan sulit. “Dengan memakan waktu yang lama, bahkan sampai berbulan-bulan, Mounteneering merupakan gabungan dari semua bentuk pendakian. Disamping harus menguasai teknik pendakian dan pengetahuan tentang peralatan pendakian, juga harus menguasai manajemen perjalanan, pengaturan makanan, komunikasi, strategi pendakian, dan lainnya, “ tutur Ari Fajri, 22, salah seorang anggota Mapastra. Menurut dia, kegiatan dan jenis medan yang dihadapi, mountaineering terbagi menjadi tiga bagian. “Pertama, Hill Walking / Fell Walking, Perjalanan mendaki bukit-bukit yang relatif landai dan yang tidak atau belum membutuhkan peralatanperalatan khusus yang bersifat teknis. Kedua, Scrambling, Pendakian pada tebing-tebing batu yang tidak begitu terjal atau relatif landai, kadang-kadang menggunakan tangan untuk keseimbangan. Bagi pemula biasanya dipasang tali untuk pengaman jalur di lintasan. Dan ketiga, Climbing, kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik khusus. Peralatan teknis diperlukan sebagai pengaman. Climbing umumnya tidak memakan waktu lebih dari satu hari. Bentuk kegiatan climbing ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu Rock Climbing dan Snow & Ice climbing. Klasifikasi pendakian berdasarkan tingkat kesulitan medan yang dihadapi (berdasarkan Sierra Club). “Kelas 1 : berjalan tegak, tidak diperlukan perlengkapan kaki khusus (walking). Kelas 2 : medan agak sulit, sehingga perlengkapan kaki yang memadai dan penggunaan tangan sebagai pembantu keseimbangan sangat dibutuhkan (scrambling). Kelas 3 : medan semakin sulit, sehingga dibutuhkan teknik pendakian tertentu, tetapi tali pengaman belum diperlukan (climbing).
Kelas 4 : kesulitan bertambah, dibutuhkan tali pengaman dan piton untuk anchor/penambat (exposed climbing). Kelas 5 : rute yang dilalui sulit, namun peralatan (tali, sling, piton dll), masih berfungsi sebagai alat pengaman (difficult free climbing). Kelas 6 : tebing tidak lagi memberikan pegangan, celah rongga atau gaya geser yang diperlukan untuk memanjat. Pendakian sepenuhnya bergantung pada peralatan (aid climbing),” tambahnya. Pada awalnya ekspedisi ini akan diadakan pada 17 Februari 2011 dengan lokasi gunung Talamau dengan tiga orang ekspeditor yaitu Haris Sukri (SM/051/MPS), Sari Gusmayeni (SM/052/MPS), Ari Fajri (SM/ 053/MPS). Dalam perjalanan pra ekspedisi salah seorang anggota tim kami yaitu saudara Haris Sukri mengundurkan diri karena ada suatu hal penting yang harus dia urus, maka tinggal kami berdua untuk melaksanakan ekspedisi itu,” ujarnya sambil melayangkan ingatannya ke masa lalu tersebut. Pada hari Senin, 7 Maret 2011 mereka berembuk bersama pengurus Mapastra guna membahas kesiapan kami dalam menghadapi Ekspedisi itu. “Pada hari itu kami ditanyakan tentang persiapan perlengkapan dan kesiapan fisik serta mental untuk menghadapi perjalanan. Untuk kesiapan mental dan fisik kami rasa kami sudah siap namun untuk kesiapan perlengkapan kami masih kurang. Perlengkapan standar dalam pendakian gunung terbagi atas tiga macam, yaitu perlengkapan bergerak, perlengkapan diam dan perlengkapan tambahan. Untuk perlengkapan bergerak antara lain terdiri atas baju, celana, topi, sepatu, ransel, dll. Sedangkan untuk perlengkapan diam antara lain terdiri dari tenda, penerangan, peralatan masak, dll. Dan perlengkapan tambahan antara lain kamera, bandana, kaca mata, dan lainnya. Sementara perlengkapan yang kami miliki hanya perlengkapan berjalan dan beberapa perlengkapan tambahan serta logistik konsumsi dan medis. Maka mulai hari itu hingga hari keberangkatan kami berusaha meminjam perlengkapan kepada kawan-kawan baik itu yang dari dalam Mapastra sendiri hingga luar dari Mapastra. Akhirnya kami dapat melengkapi perlengkapan berkat pertolongan saudara Haris Sukri dan juga saudara Tomi Handriawan dari Mapala Unand. “Sehari menjelang keberangkatan kami kembali berkumpul untuk membahas persiapan akhir dan teknis keberangkatan. Pada hari keberangkatan yaitu Kamis 10 Maret 2011, rencana keberangkatan yang awalnya pada pukul 10.00WIB terpaksa tertunda karena pendamping ekspedisi kami ada urusan yang harus diselesaikan dan juga pada hari itu kami baru tahu kalau lokasi Ekspedisi diganti karena tidak ada hal yang harus kami hadapi apabila kami ekspedisi di gunung Talamau. Maka pada hari itu lokasipun berubah ke gunung Tandikek.” tambah Ari. Kegiatan yang kami lakukan yaitu memfoto flora dan fauna yang terdapat di sepanjang jalur pendakian berdasarkan ketinggian. Dari setiap ketinggian yang kami tempuh memiliki perbedaan flora dan fauna tertentu. Misalnya untuk kawasan pintu rimba dipenuhi oleh tanaman perkebunan dan pertanian. Pada ketinggian 1900-an banyak ditumbuhi oleh pepohonan besar seperti salah satunya kayu surian. Pada
BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA
ketianggian 2000-hingga puncak masih terdapat pepohonan besar namun ditutupi oleh lumut dan tumbuhan paku, kami juga menemukan bunga anggrek dan beberapa macam jamur. Untuk fauna kami menemui burung Elang, kupukupu, capung, kera, dan beberapa burung-burung kecil. “Suatu hal yang sangat menyenangkan saat kami telah mencapai puncak dari Tandikek. Rasa takjub kami terhadap keindahan yang diberikan Tuhan kepada kawah Tandikek sehingga kata yang keluar saat pertama kali sampai yaitu kata-kata syukur dan pujian-pujian terhadap Tuhan,” tutur mereka kepada Haluan Keindahan Kawah tandikek yang mempunyai kedalaman sekitar 50 meter itu memiliki berbagai warna yang berasal baik itu dari kepulan asap, belerang, air, pasir, batu dan tumbuhan yang tumbuh di sekitar kawah. Saat sampai salah satu dari kami dan seorang pendamping menyempatkan diri untuk turun kekawah yang indah itu. Pada malam harinya saat kami sedang asik bercengkrama tiba-tiba huja turun dengan lebat sehingga
membuat suasana menjadi dingin namun masih untung api unggun yang kami buat bersama pendamping baranya tidak padam dan pagi harinya kami di sambut oleh cerahnya langit sehinnga semua yang basah dapat kering kembali. Setelah berjemur kami menyempatkan diri untuk turun ke kawah dan juga sedikit menelusuri goa yang terdapat didalam kawah. Setelah dari kawah kami kembali mengambil gambar flora yang terdapat disekitar kawah dan kembali ke kemah untuk persiapan turun. Saat akan turu kami bertemu dengan sekelompok anggota Mapala Swarna Dvipa Ungu (SDU) fak. Peternakan Unand dan kami sempat berfoto bersama. Lalu kami melanjutkan perjalanan hingga sampai menjelang pintu Rimba hari hujan dan kami bersegera berteduh di sebuah kedai tempat dimana kami menitipkan sepeda motor saat sebelum memulai pendakian. Dan kemudian kami melanjutkan untuk melapor dan kembali ke Padang. “Suatu hal yang dapat kami petik dari perjalanan kami. Apabila kita menjaga kebersihan alam kita akan
Yayasan Pendidikan Wira Surya Mandiri
SMK TEKNOLOGI PLUS PADANG Jl. Belanti Indah No. 5 Khatib Sulaiman Padang Telp : (0751) 7051030 Telp/Fax : (0751) 446907 Email : smk_teknologipluspadang@yahoo.co.id
Menerima Siswa/i Baru Tahun Pelajaran 2011 - 2012 Pendaftaran
Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe : CANON NP 6050 CANON IR 5000 CANON IR 6000 CANON IR 5020 CANON IR 6020 CANON IR 8500 CANON IR 6570 CANON IR 2200 CANON IR 3300
Waktu Pendaftaran Mulai dari sekarang s/d Agustus 2011 Setiap Hari Kerja (Senin s/d Sabtu) Dari pukul 08.00 s/d 17.00 WIB
Tempat Pendaftaran Kampus SMK Teknologi Plus Padang Jl. Belanti Indah No. 5 Khatib Sulaiman Padang Telp : (0751) 7051030 Telp/Fax : (0751) 446907 Email : smk_teknologipluspadang@yahoo.co.id
CANON IR 8500 = Rp.
28 juta
Biaya Pendidikan
BERYL COPY CENTRE
Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495
Rp. 850.000,- Uang Pembangunan (1 kali pembayaran sampai tamat) Rp. 270.000,- Uang Administrasi 1 Tahun Rp. 80.000,- Uang SPP + Praktek Bulan Juli Rp. 1.200.000,-
BEBAS UANG PENDAFTARAN
Praktek Kerja Industri Di Malaysia
selalu mendengar kicauan burung, meminum air yang jernih mencim harumnya bunga dan melihat keindahan ciptaan Tuhan. Selain itu karena kemauan kami dan berkat dukungan dari saudarasaudara baik itu dari Mapastra ataupun dari KPA atau Mapala lain dan kawan-kawan maka tujuan kami dapat tercapai dan kami sangat berterima kasih kepada mereka,” tutup mereka. (h/ Allia Sepvonni)
BUKA TIAP HARI Jam 08.00-22.00 WIB HARI MINGGU/BESAR TETAP BUKA Hp. 081374058709 atau sms aja Pasti dibalas
PENGOBATAN
ORIENTAL MEDICINE BP. DR.TM. MUHAMMAD,NSR,HS
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Pasar Baru II No. 49 A RT.02 RW.II Kel. Kampung Jao Kec. Padang Barat-padang ( Jl. Ratulangi +50M dari Radio Arbes FM)
MENGOBATI SEGALA MACAM JENIS PENYAKIT LUAR DALAM, BARU LAMA MAUPUN KRONIS Kami mengobati segala macam/jenis penyakit dengan menggunakan bantuan terapi Timur-Barat dan Ramuan Obat Alami yang telah dipakai hampir seluruh bangsa di dunia. Bahkan kini telah diuji oleh pakar/Ahli secara klinis terbukti aman,ampuh, manjur mujarab serta tidak menimbulkan efek samping sama sekali!!!!. Anda menderita penyakit yang tertulis di daftar atau tidak disini segeralah ke alamat kami !!! Isyaallah kami siap membantu dan menunggu kedatangan Anda. Kulit muka anda keriput ???Kami juga menyediakan ramuan kecantikan (Obat Awet Muda) Air muka anda bisa terlihat lebih muda puluhan tahun dari usia sebenarnya. Kami juga kerjasama dengan Prof. DR. Hembing Wijaya Kusuma dan Prof. DR. Nurdin Ibrahim dalam meramu (meracik) ramuan-ramuan kami sangatlah profesional (berpengalaman)
UNTUK UMUM AWET MUDA LUMPUH/STROKE KURAP PANU BELUM PUNYA ANAK DARAH KOTOR KENCING MANIS LEKEUMINIA TUMOR/KANKER ALERGI GONDOK/POLIP GANGGUAN SARAF HERNIA/T.BOROK STRESS/GELISAH MAAG/ULU HATI TELAPAK KAKI TANGAN BAU BADAN/MULUT BERKERINGAT JERAWAT/BISUL KANKER PAYUDARA MATA KATARAK/RABUN
HUB: HP 081374058709 VARISES/A. URAT PLEK HITAM DI WAJAH SEX DINGIN LK/PR AYAN/EPILEPSI KULIT BELANG PILEK MENAHUN INGIN GEMUK/LANGSING AMBIEN/WASIR SAKIT GIGI K.BATU/GINJAL
ASTHMA/S.NAFAS TBC BATUK DARAH SYPILIS/R.SINGA RHEUMATIK/ENCOK LIVER/S.KUNING DARAH T/RENDAH AMANDEL JANTUNG KORONER EXIM/GATAL-GATAL BATUK DARAH
PARU BOCOR TELINGA BERAIR TELINGA BERNANAH LEPRA/KUSTA KEPALA SAKIT SUSAH TIDUR DIARE/DISENTRI SEMBELIT/SINUSITUS MIMISAN DLL
Ingat!!! Jangan salah pilih, pengobat alternative Oriental Medicine, kalau ragu-ragu boleh dicoba-coba dulu, kalau berkhasiat baru berobat. Biaya obata hanya Rp. 1000,- semacam obat untuk sekali minimum!!!(Paling Mahal Dari Rp 5.000,- sampai Rp. 15.000,- Perhari minum obat) Pemeriksaan dan konsultasi di kenakan biaya Rp. 10.000,- atau boleh juga semampu anda kecuali Khusus pria/wanita dan penyakit parah/kronis lainya tapi boleh juga negonego. Kami juga menyediakan Ramuan obat sendiri tidak perlu menunggu lama obat langsung tersedia!!!
KHUSUS PRIA
KHUSUS WANITA
Impoten/lemah syahwat (syahwat mati bisa hidup kembali) memperbesar zakar/alat vital, mani encer, dll) semua penyakit lama, parah, kronis, menahun
Memperbesar/memperindah Payudara, merapatkan vagina, (bisa seperti perawan lagi) Pektay, keputihan, terlambat bulan, dll. Semua penyakit lama, parah, kronis, menahun
Sebenarnya separah apapun penyakit yang kita derita ada obatnya, sebab zat yang menurunkan penyakit juga menurunkan obatnya. Hanya kita sajalah tempatnya lalai dan lemah, tidak yakin, malas berobatg, ragu-ragu,, tidak sabar ingin cepat-cepat sembuh dan lainya. Lihat dan bacalah sejarah dari mulai manusia pertama diciptakan sampai dengan setengah dan satu abad yang lalu. Penduduk seluruh dunia belum mengenal obatobat campuran kimia, tapi selalu menggunakan obat-obat ramuan alami. Orang sehat-sehat, kuat-kuat, panjang umur dan tak pernah terdengar penyakit yang tak bisa tertolong lagi. Cobalah lihat sekarang ini obat dan peralatanya canggih lagi modern. Ada yang salah bedah. Maal praktek, ada penyakit yang divonis tak ada obatnya lagi. Ada pasian yang diramal disini hidupnya beberapa hari lagi dan tidak ada manfaatnya dicerita panjuang lebar sendiri. Nah! Pastikan jangan tunda lagi mari kembali keramuan obat alami segeralah ke alamat kami sebelum terlambat!!! Kami siap menolong anda dengan ramuan asli kami!!! Yang namanya pengobatan alternative dan mengaku-ngaku menggunakan obat ramuan saat ini sangatlah banyak dan mungkin cukuplah mebingungkan kita semua. Ada yang menawarkan cukup sekali berobat penyalitnya langsung sembuh beberapa hari lantas angkat kaki ada yang ambil uang ratusan dan jutaan. Ada yang bikin nama aneh-aneh dan masih ada trik-trik dan lainya. Hanya untuk mengeruk keuntungan mereka semata bahkan mungkin dengan ulah merekalha dimata anda sangat terpuruk citra pengobatan ramuan alami saat ini. ingat jangan samakan pengobatan Oriental Medicine dengan lainya kami juga sediakan obat ramu dan racik sendiri. Ramuan-ramuan langsung bisa dibawa pulang. Ngomong-ngomong soal obat ramuan alami pasti biayanya sangatlah murah. Kami tidak asal tulis murah. Buktikanlah ke alamat kami!!!konsultasi dan Tanya-tanya dulu!!!Cuma Pemeriksaan saja dikenakan biaya Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah)
Insya Allah kami juga menobati penyakit non fisik (batin) digunaguna santet. Usaha macet, jodoh, pemanis, mental ada gangguan akibat obat-obat terlarang. Ingin rumah tangga rukun anak-anak cepat cerdas dan lainya.
Alamat sangatlah mudah semua buskota/semua kendaraan yang melewati Jl. Ratulangi +50 m dari Radio Arbes FM. Lihat Plang pengobatan Oriental Medicine. Minta Turun di Jl. Pasar baru
PRAKTEK BERIZIN, MENETAP DAN TIDAK TUTUP-TUTUP LAGI, CATATLAH ALAMAT INI BAIK-BAIK, KAPAN-KAPAN PERLU BISA DIPERGUNAKAN
24
MINGGU, 03 JULI 2011 M 02 SYA’BAN 1432 H
Bangunan Kuno yang Kian Kuno
Selain kaya dengan budaya dan pariwisata, Sumbar juga sangat kaya sejarah. Hal ini dibuktikan banyaknya bangunan tua atau bangunan kuno peninggalan nenek moyang atau peninggalan penjajah, yang masih berdiri kokoh hingga sekarang. Bahkan sebahagian diantaranya dijadikan sebagai tempat wisata.
Namun sayangnya, dari sekian banyak bukti sejarah, tidak banyak bangunan tua yang dirawat oleh pemerintah daerah. Kekurangan biaya selalu menjadi alasan klasik bagi penguasa, sehingga keberadaan bangunan tua itu perlahan-lahan mulai tergerus waktu. Padahal pelestarian bangu-
nan tua sebagai warisan masa lalu menjadi sangat penting karena dengan demikian proses perubahan serta perkembangan kota akan terjadi secara alamiah, berurutan, tanpa harus kehilangan masa lalu yang dapat dijadikan cermin untuk
pembangunan masa depan. Inilah sebahagian potret bangunan kuno di Sumbar yang perlu dijaga bersama-sama… NARASI DAN FOTO:
Haswandi
TENTANG RUBRIK RANA Rubrik Rana terbuka untuk siapa saja. Foto yang dikirim format jpg. Olah digital sebatas menaikkan kontras dan cropping. Subyek foto berada di wilayah Sumbar, yang tiap minggunya akan ditetapkan tema foto. Foto yang dikirim merupakan karya sendiri dan tidak sedang atau telah diikutkan lomba. Kirimkan ke email haluan_unik@yahoo.com dengan identitas lengkap serta keterangan foto yang mencakup lokasi pemotretan. Foto terbaik akan mendapatkan bonus cuci cetak 30R di Studio Foto Queen Jalan Pemuda Padang, untuk satu foto terbaik tiap minggunya.Tema foto minggu mendatang: ‘FESTIVAL SITI NURBAYA’