Haluan 10 Juli 2011

Page 1

EDISI : 067 TAHUN LXIII

MINGGU 10 JULI 2011 M / 09 SYA’BAN 1432 H

HARGA ECERAN

Rp2500

HARI INI TERBIT 24 HALAMAN

SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI Allah telah menjanjikan kepada orangorang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS Al Maa-Idah ayat 9)

SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA

04.54 12.23 15.49 18.28 19.43

WIB WIB WIB WIB WIB

Sumatera Barat Latah Buat Festival SUMATERA Barat sepanjang dasawarsa terakhir dijejali dengan apa yang disebut festival yang isinya menampilkan seni budaya dan produk unggulan setempat. Tujuannya untuk promosi, tapi kenyataan tak begitu. Dari catatan Haluan, jumlah festival sudah digelar dan akan digelar di tingkat kota di seluruh Sumatera Barat, belasan buah festival jumlahnya, malah bisa puluhan dengan beragam nama dan bentuk. Ini baru yang terpantau. Dan itu baru salah satu bentuk festival, belum lagi dilihat dari yang sejenis dengan festival, seperti lomba dan pekan-pekan lainnya. Iven-iven festival di Sumatera Barat sering kali tidak terkelola dengan profesional, sehingga tidak jarang kita dapati semrawut di sana-sini, mulai sejak masalah parkir sampai kepada pelaksanaan acara. Berbagai masalah selalu terulang dari tahun ke tahun. Masalah egosentris ke daerahan sudah pasti terjadi bagi setiap pemerintahan daerah. Walaupun demikian, perlu menjadi catatan bahwa festival antara satu daerah dengan daerah lainnya tidak terlalu banyak perbedaan. Pada umumnya melakukan pameran pembangunan serta produk industri dan perdangangan. Sebetulnya apabila pemerintah daerah benar-benar ingin memperlihatkan keunikan yang dimilikinya, barangkali akan sangat menarik dengan mempersembahkan produk daerah sendiri dan jenis seni budaya sendiri. Misalnya, di Payakumbuh terkenal dengan Sijobangnya, Pariaman terkenal dengan Luambek dan Indang, Agam terkenal dengan Talempong Uwaik-uwaik dan Gandang Tasa, Pasaman terkenal dengan Ronggeng dan masih banyak lagi yang lainnya dari setiap daerah yang memiliki keunikan kesenian.

TUNTUTAN REFORMASI PEMILU

Malaysia Kian MEMBARA SEPANJANG lima tahun terakhir, inilah demonstrasi terbesar di Malaysia. Sebanyak 1.400 demonstran ditangkap polisi, termasuk Anwar Ibrahim dan dua putrinya. Rakyat turun ke jalan menuntut pemilu bersih.

malaysiakini.com

UNJUK RASA — Sepanjang Sabtu (9/8), ribuan massa turun ke jalan di Kuala Lumpur Malaysia menuntut reformasi pemilu. Kepolisian Malaysia menutup sebagian ibu kota Malaysia sebagai upaya untuk menghalangi unjuk rasa yang bertujuan untuk menyulut aksi menentang kepemerintahan Perdana Menteri Najib Razak yang makin meningkat dan serupa dengan sejumlah revolusi yang terjadi di Timur Tengah. Kelompok “Bersih” membawa puluhan ribu pendukung unjuk rasa.

KUALA LUMPUR, HALUAN — Demonstrasi besar-besar terjadi sepanjang Sabtu (9/7) di pelbagai kota besar di Malaysia. Kota Kuala Lumpur sebagai Ibu Kota Malaysia menjadi pusat pergerakan terbesar. Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim ikut dalam aksi demo tersebut. Bahkan Anwar terluka saat terjadi kekacauan setelah polisi melepaskan gas air mata untuk membubarkan para demonstran. Sebanyak 1.400 demonstran ditangkap pihak polisi. Dalam laman Malaysia Kini, Anwar mengungkapkan dirinya

mengalami luka ringan. Tapi dua putrinya, Nurul Izzah dan Nurul Hana ditangkap dalam insiden tersebut. Namun petangnya, dikabarkan telah dibebaskan. Demonstrasi kali ini dinilai cukup mengejutkan karena jumlahnya di luar perkiraan para aktivis gerakan reformasi pemilu bersih. Sastrawan negara Datuk A Samad Said, juga tampak dalam lautan massa mengatakan, kehadiran rakyat yang begitu besar diperkirakan mencapai 75 lima ribuan Bersambung ke Halaman 11

FESTIVAL SITI NURBAYA BERAKHIR

Para Pejabat Mangukua Karambia

Deni Prima

SALES Promotion Girls (SPG) sedang menawarkan produk terbaru produk Gatsby di Basko Grand Mall Padang, Sabtu (9/7).

Pengunjung Padati Basko Grand Mall

PADANG, HALUAN—Ribuan pengunjung memadati Basko Grand Mall Padang, Sabtu (9/7). Kehadiran bintang tamu asal Jakarta, Adly Fairus, Christian Sugiono, Andrew Andika dan Marcel Chandrawinata sepertinya menjadi magnet iven Gatsby Styling Dance Contest dan Hair Style yang digelar di atrium mall tersebut. Pengunjung yang didominasi remaja putri terlihat berdesakan di atrium lantai I hingga ke lantai II hanya untuk bisa menonton aksi keempat artis pria tampan tersebut. Bersambung ke Halaman 11

PADANG, HALUAN — Ratusan masyarakat Kota Padang memenuhi Jalan Samudera Pantai Padang untuk mengikuti dan menikmati berbagai lomba pada hari terakhir Festival Siti Nurbaya, Sabtu (9/7). Ada empat perlombaan yang secara serentak digelar di tempat itu, di antaranya lomba malamang, lomba manggiling lado, lomba kukua karambia dan lomba membuat juice pinang. Masing-masing lomba itu diikuti oleh 104 kelurahan dari 11 kecamatan

di Kota Padang. Masingmasing kecamatan juga membawa sejumlah suporter untuk memberi semangat para peserta. Bahkan Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah bersama Sekdako Padang Emzalmi dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Edi Hasymi ikut serta mangukua karambia saat pembukaan empat perlombaan tersebut.

Tidak hanya itu, istri Walikota Padang Mutia Fauzi Bahar bersama istri Wakil Walikota Padang Nelly Mahyeldi Ansharullah dan istri Sekdako Padang juga ikut berpacu manggiliang lado. Entah disengaja atau tidak, yang jelas pemenangnya adalah sesuai urutan jabatan tertinggi. Bersambung ke Halaman 11

ANTARA

KETUA Umum PSSI terpilih Djohar Arifin Husein (kanan) dan Wakil Ketua PSSI terpilih Farid Rahman (kiri).

KLB PSSI

Johar Arifin Ketua Umum

SETELAH KEBAKARAN GANTING PARAK GADANG

27 Orang Masih Tinggal di Tenda

PADANG, HALUAN — Sebanyak 27 orang merana di tenda darurat. Mereka ini korban kebakaran yang menghanguskan rumahnya di Kelurahan Ganting Parak Gadang, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Kamis (7/7) lalu. Akibat kejadian tersebut, korban yang terdiri dari tujuh kepala keluarga yang di antaranya tiga orang lansia dan dua balita yang kini masih bertahan tinggal dalam petakan kerpet (tenda-red). Bantuan memang mengalir dari warga, baik secara individu maupun kelompok. Dari pantauan Haluan di lokasi kebakaran, Sabtu (9/7), korban tinggal di bawah lima

tenda berwarna putih berukuran 2 x 3 meter. Hanya tiga dari lima tenda tersebut yang dimanfaatkan korban. Mereka memilih tinggal di tenda karena belum mendapatkan tawaran rumah dari warga. Tampak beberapa bocah yang sedang tidur-tiduran di dalam tenda itu. Selain tenda, warga juga menyediakan dapur umum dan tempat pemandian, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. “Kompor untuk memasak tidak ada, untuk sementara kami masih diberi nasi bungkus oleh warga,” ungkap Sumi, salah seorang korban asal Pulau Jawa, Sabtu (9/7).

SUMARNO

SOLO, HALUAN — Johar Arifin Hussein memenangi pemilihan ketua umum (ketum) PSSI dan berhak memimpin federasi sepak bola Indonesia periode 2011-2015 pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel The Sunan Solo, Sabtu. Johar menjadi Ketum PSSI ke-14 menggantikan Nurdin Halid yang menguasai PSSI selama dua periode atau delapan tahun. Pada putaran kedua, calon yang selama ini mempunyai kedekatan dengan Bersambung ke Halaman 11 Bersambung ke Halaman 11

Bersambung ke Halaman 11

MUBES V GEBU MINANG

Ermansyah Jamin Jadi Ketua Umum

PADANG PANJANG, HALUAN — Setelah menjalani proses pemilihan yang basansam atau alot hingga pukul Minggu (10/7) 00.50 malam, akhirnya R Ermansyah Jamin Datuak Tanmaliputi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Gebu Minang periode 20112016. Tiga calon lainnya berguguran karena tak memenuhi syarat administrasi dan berdomisili di Jakarta. Tiga calon itu adalah Furdaus Umar, Ismail Datuak Malelo, dan Syahruddin. “Maka dengan demikian secara bulat dan aklamasi R Ermansyah Jamin Datuak Tanmaliputi terpilih sebagai Di Halaman 6

Bersambung ke Halaman 11


2

Laporan Utama

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

Pekan Budaya Plat Merah Laporan:

Ilham Yusardi

SELAIN disebut festival, juga diberi label “Pekan”, tapi hakikatnya tak beda-beda benar. Untuk Kabupaten Limapuluh Kota disebut dengan Pekan Budaya Limapuluh Kota yang baru usai dilaksanakan pada 20-25 Juni 2011 lalu. Iven dikatakan sebagai Pekan Budaya “Plat Merah”. Pekan Budaya ini dinilai banyak kalangan pemerhati budaya kegiatan sia-sia dan mubazir, tanpa tujuan, visi dan menghambur-hamburkan uang dari APBD saja. Yudilfan Habib, pemerhati budaya dari Forum Peduli Luhak Limopuluh melihat Pekan Budaya Limapuluh Kota berlangsung tanpa tujuan subtansial yang jelas. Habib dengan tegas, mempertanyakan apa yang bisa diambil dari iven ini. “Kepada bupati, kepada dinas terkait, dan kepada panitia pelaksana, apa yang bisa dibanggakan dari pelaksanaan PB kemarin? Dari sisi ekonomi, disebutkan acara akan menjadi ajang promosi UMKM. Tapi kalau dilihat dari harikehari stan-stan di sana tak lebih dari memajang barang saja, sebab pengunjung saja sepi-sepi saja. Kalau pun ada hanyalah panitia, peserta lomba, dan penjaga stan. Bahkan beberapa celetukan beberapa kalangan wartawan yang mengatakan acara tak lebih dari Pekan Budaya PNS, mungkin benar juga, sebab yang datang hanya para PNS Pemkab yang di mobilisasi meramaikan arena,” kata Habib. Habib menilai Pekan Budaya Limapuluh Kota hanya sebatas mengejar proyek saja. Sehingga anggaran yang dikeluarkan dari APBD mengalir tanpa tujuan dan target yang jelas. “Perlu dipertanyakan, apakah dana dari APBD yang dikeluarkan menyentuh kepentingan pelaku budaya dan meningkatkan ekonomi masyarakat?” tantang Habib. Sorotan yang sama juga keluar dari sastrawan dan budayawan Limapuluh Kota, Adri Sandra. Adri Sandra tampaknya begitu kecewa dengan pemerintah kabupaten Limapuluh Kota yang menafsirkan kebudayaan dalam bentuk seremonial belaka. “Sudah dua kali terakhir ada pekan budaya di Luak Limopuluah, saya tidak pernah tahu. Saya mau tanya, apakah benar-benar mengerti arti kebudayaan yang sesungguhnya oleh penyelenggara. Budaya dikecilkan oleh pemerintah sendiri. Apakah mungkin budaya berkembang dengan lima hari penyelenggaraan pekan budaya?” kata Adri Sandra. Dari sisi pemerintahan, sepinya pengunjung pada Pekan Budaya Limapuluh Kota mendapat sorotan serius dari DPRD Kabupaten Limapuluh Kota. Beberapa anggota DPRD mengatakan siap mengevaluasi kegiatan tersebut dengan dinas terkait. Zukron, anggota komisi C DPRD Limapuluh Kota dari Fraksi PKS yang sempat meninjau kegiatan tersebut mengatakan kecewa melihat pemandangan di arena Pekan Budaya tersebut. Ia menilai jumlah pengunjung yang datang ke lokasi tidak banyak. “waktu itu saya datang ke sana tidak diundang. Kebetulan, saya ingin melihat penampilan anak-anak Politani Unand Tanjuang Pati. Eh, tidak tahunya pengunjung pekan budaya saya lihat tidak banyak. Hanya peserta dan panitia yang terlibat saja. Sedangkan pengunjung yang menonton saya kira hanya warga Tarantang Harau dan sekitarnya,” kata Zukron. Zukron menyebutkan sepinya kedatangan orang ke Pekan Budaya tersebut akibat lokasi yang jauh dari masyarakat banyak. Ditambah pula faktor sosialisi dan promosi yang kurang serius. Akibatnya acara yang semestinya dibanggakan di Limapuluh kota itu terkesan sepele,” ujar Zukron. Begitu pula keluar dari mulut anggota komisi C lainnya. Aida, anggota Fraksi Demokrat mengaku kecewa dan dilecehkan oleh oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemuda Olahraga (Disbudparpora) setempat. Pasalnya, komisi C DPRD Limapuluh Kota sebagai mitra kerja, tidak menerima undangan dan pemberitahuan apapun dari panitia. “Entahlah, lucu rasanya, kami di Komisi C DPRD Limapuluh Kota yang membidangi Pariwisata dan budaya, tidak dikasih tahu kalau ada pekan budaya. Mestinya, Disbudparpora tidak berjalan sendiri saja. Perlu diingat, masalah ini sudah kami bicarakan dengan kawan-kawan untuk dibawa ke dalam sidang,” ujar Bendahara Komisi C, Hj Aida. Aida mengatakan bahwa pelaksanaan Pekan Budaya yang masih berjalan hingga Sabtu (29/6) siap untuk dievaluasi dewan. “Anggaran pelaksanaannya setahu saya cukup besar. Kita mau tahu apa efeknya bagi pertumbuhan pariwasata dan promosi UMKM? Kalau tidak ada hasilnya, berarti buang-buang uang daerah saja,” tutup Aida. Menanggapi pandangan yang ‘minor’ dari awal pelaksanaan, bupati Limapuluh kota Alis Marajo yang ditemui saat membuka iven tersebut, mengatakan bahwa dari sisi semangat zaman, pekan budaya adalah waktu bagi generasi tua mentransfer seni tradisinya kepada generasi muda. “Sedapatnya lomba-lomba kesenian dalam pekan budaya ini harus dibatasi dalam usia. Lomba hanya boleh diikuti oleh generasi muda. Agar terjadi regenerasi budaya di lingkungan kita. Kalau yang tua tua ini hilang dari dunia, sementara yang muda tidak memiliki waktu untuk mentransfer ilmu tentu akan terjadi disorientasi budaya,” kata Alis Marajo. Ali Marajo juga mengatakan pekan budaya adalah kegiatan awal untuk kembali menghidupkan budaya seni tradisi di nagari-nagari. Pada pelaksanan Pekan Budaya tahun mendatang anggaran pembinaan seni tradisi akan dikembalikan ke nagari. Sehingga akan terpacu semangat anak nagari untuk memelihara budaya dan seni tradisinya. “Pekan Budaya kali ini hanya melibatkan SKPD dan kecamatan. Tahun depan kita akan membuat utusan antar nagari di pekan budaya,” terang Alis Marajo. Perihal Lokasi Pekan Budaya yang jauh dari keramaian dan tanpa didukung transportasi umum ke lokasi, Ali Marajo mengatakan hal itu bukanlah masalah yang besar “Medan Nan Bapaneh ini adalah lokasi yang sudah kita rancang dari dahulu sebagi pusat pengembangan budaya dan kesenian di Limapuluh Kota. Kita akan jadikan Medan Nan bapaneh sebagai pusat informasi kebudayaan. Lokasi di sini adalah harga mati untuk pelaksana kegiatan budaya kedepannya. Soal transportasi kan bisa diatasi dengan rekayasa teknologi nantinya,” kata Alis Marajo.

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.

ENTAH LATAH, ENTAH TREN

Sumatera Barat Jamak Festival

SUMATERA Barat sepanjang dasawarsa terakhir dijejali dengan apa yang disebut festival yang isinya menampilkan seni budaya dan produk unggulan setempat. Tujuannya untuk promosi, tapi untuk kenyataan tak begitu. Dari catatan Haluan, jumlah festival sudah digelar dan akan digelar di tingkat kota di seluruh Sumatera Barat, belasan buah festival malah puluhan dengan beragam nama dan bentuk. Ini baru yang terpantau. Dan itu baru salah satu bentuk festival, belum lagi dilihat dari yang sejenis dengan festival, seperti lomba dan pekanpekan lainnya. Saat tulisan ini rampung ditulis, beberapa festival baru saja usai digelar di tingkat kota dan kabupaten. Festival Siti Nurbaya, dengan mengambil judul novel klasik karya Marah Rusli, baru saja usai dihelat pertaman kali oleh Kota Padang, Sabtu (9/7). Kota Padang Panjang, juga baru usai menggelar Festival Serambi Mekkah yang namanya diesuai dengan julukan kota ini. Festival ini sudah lima kali dilangsungkan, tahun sekarang, penonton gorondoh pondoh mendatangi Lapangan Bancah Laweh tanpa mengetahui apa yang mau disaksikan. Festival Siti Nurbaya Padang Ini adalah festival kebudayaan Kota Padang yang memakai nama besar Siti Nurbaya. Selain menggelar lomba pemilihan Sitti Nurbaya

dan Syamsul Bahri, iven ini juga mengangkat aneka budaya yang kian tergerus oleh zaman, seperti lomba maelo pukek, lomba malamang, lomba manggiliang lado, lomba kukua karambia, lomba juice pinang dan berbagai lomba lainnya. Namun sayang, tidak ada satupun lomba atau kegiatan yang berpusat di Jembatan Siti Nurbaya dan Gunung Padang. Padahal kedua tempat itu merupakan ikon legenda Sitti Nurbaya yang sangat menjual ‘pariwisata’ di Kota Padang. Iven terbesar perdana di Kota Padang ini juga tidak hadiri oleh aktris Novia Kolopaking sebagai pemeran Sitti Nurbaya dalam film Sitti Nurbaya, dan juga tidak dihadiri oleh aktor Gusti Randa pemeran Syamsul Bahri dan aktor Him Damsyik pemeran Datuk Maringgih. Ketiga artis itu merupakan tokoh film Siti Nurbaya yang diharapkan kedatangannya oleh masyarakat Kota Padang. Meski acara ini berlangsung selama seminggu dari 2-9 Juli 2011, namun gema acara ini hanya terlihat pada saat pembukaan dan penutupan yang dihadiri oleh ratusan masyarakat. Mungkin di saat pembukaan dan penutupan yang melibatkan peserta dalam jumlah besar, sehingga tampak ramai. Namun di hari lainnya antara 3-8 Juli 2011, boleh dikatakan hanya segelintir orang yang mengikuti agenda itu. Arena perlombaan hanya diramaikan oleh para peserta, wartawan, fotografer independen serta para dewan juri, panitia dan sponsor. Sementara masyarakat sekitar atau pengunjung lainnya tidak pernah lebih dari seratus orang. Begitu juga dengan para pedagang kreatif lapangan (PKL) yang biasanya menyerbu keramaian, tapi kali ini malah bisa dihitung dengan jari. Bahkan di antara

mereka mengaku cemas dan takut diusir, karena biasanya mereka selalu diusir atau diminta uang keamanan hingga ratusan ribu rupiah pada sebagian acara besar yang diadakan pemerintah. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Edi Hasymi, dampak kesejahteraan masyarakat dalam iven ini lebih banyak dirasakan oleh peserta dari 104 kelurahan di Kota Padang, karena pemerintah memberikan suntikan dana dengan total Rp52 juta untuk peserta dalam membeli bahan-bahan atau perlengkapan perlombaan. “Dalam lomba malamang misalnya, yang punya pulut dapat rezeki karena pulutnya dibeli, yang punya bambu juga untung, begitu seterusnya. Begitu juga dengan yang punya tenda dapat untung karena tendanya disewa. Jadi dana APBD yang dipakai dalam iven ini dikembalikan lagi ke masyarakat. Kami juga memberi kesempatan seulasluasnya kepada PKL untuk berjualan di lokasi kegiatan,” ujar Edi. Terkait peningkatan jumlah wisatawan, Edi belum bisa memastikan apakah ada wisatawan luar daerah, terutama turis asing yang sengaja datang untuk melihat Festival Siti Nurbaya itu. Jika ada wisatawan datang, itu juga belum dipastikan karena festival ini, karena bisa saja wisatawan itu sekadar lewat dan melihat iven Siti Nurbaya. “Paling tidak, ada 10 orang dari Balai Pustaka Jakarta yang hadir beberapa hari di Kota Padang. Tapi khusus untuk acara ini, jumlah wisatawan yang datang itu relatif, dan jumlahnya juga sulit untuk dihitung. Tapi, paling tidak pemerintah telah memperkenalkan kebudayaan Padang yang mulai langka kepada generasi muda saat ini,” tambah Edi.

Festival di Agam Tak Berkualitas Sementara itu, dari Kabupaten Agam tercatat menggelar iven dengan sebutan Festival Danau Maninjau. Menurut ahli “Situpai Janjang”, seni budaya khas asal Palembayan ini, Elvis menilai, festival seni budaya amat diperlukan sebagai pendorong pelestarian dan pengembangan di samping sebagai promosi budaya. Namun sejauh ini di Agam belum ada festival seni budaya yang berkualitas, rutin dan terkalender. Agam hanya memiliki festival kagetan yang diselenggarakan pada saat-saat tertentu. “Itupun untuk mendukung even lain, tidak khusus festival untuk seni budaya,” kata Elvis. Ia menilai ini sangat memprihatinkan. Dalam menyambut atlet Tour de Singkarak beberapa waktu lalu, di beberapa tempat dilaksanakan pertunjukan budaya yang disebutsebut sebagai festival. Ada pula nagari yang dalam memperingati suatu momen dan hari besar seperti Idul Fitri menggelar pertunjukan seni budaya juga disebut sebagai festival. “Padahal yang kita inginkan bukan festival yang gituan, tetapi sebuah festival benaran yang diikuti oleh berbagai seni budaya dan ditonton oleh banyak orang. Jadi sifatnya semacam pertunjukkan seni budaya kolosallah, tapi siapa yang mampu menyelenggarakannya. Pihak-pihak terkait sekarang baru mampu menyelenggarakan festival acak-acakan untuk sekadar mencairkan dana sebuah proyek dari pemerintah,” papar Elvis lagi. Lain halnya yang dikatakan seorang penggiat randai yakni koordinator klub randai Sakapua Siriah nagari Salareh Aia juga di Kecamatan Palembayan, Nofriyol Khatib Sampono, baginya sebuah

festival memang ajang pertunjukan entah itu pertunjukkan seni budaya, olahraga maupun produk teknologi. Tertapi yang amat penting festival harus menyeret perhatian bahkan kepentingan banyak orang, mungkin ada yang datang dan melihat hanya sekadar untuk menikmatinya. Ada yang mencari nafkah di ajang tersebut seperti para penjual berbagai produk sehingga keramaian orang yang datang dalam festival dapat digunakan sebagai mesin ekonomi bagi rakyat. “Namun untuk mencapai festival yang demikian, seni budaya yang dipertunjukkan harus betulbetul berkualitas di samping penyelenggaranya juga berkualitas. Sekarang inilah masalahnya, yang dipertunjukan kurang berkualitas dan yang menyelenggarakannya juga kurang berkualitas, sehingga festival demi festival yang diselanggarakan kesepian,” ucap Nofriyol Khatib Sampono. Sebabnya, pembinaan seni budaya masih lemah, orang melaksanakan kegiatan seni budaya masih secara amatiran dan apa adanya. Di lain pihak Dinas Periwisata dan Seni Budaya sebagai lembaga yang paling berkompeten menyelenggarakan festival di kabupaten belum memiliki personil yang kuat untuk menangani seni budaya. Siapa yang duduk di dinas itu, paling hanya pegawai negeri yang lebih fasih menyusun proposal untuk pengadaan barang pendukung pertunjukan seperti pengadaan pentas dan atribut. Karena itu lembaga yang mengurus festival harus diperkuat sehinga mampu menjalankan tupoksinya sebagai pelestari, pembina dan promosi budaya. (laporan nasrul azwar/haswandi/kasra scorpi)

EDIWAR, PENGAJAR ISI PADANG PANJANG DAN KENDIDAT DOKTOR DI UKM

Kesuksesan Festival Didukung Perencanaan Matang

F E S T I VA L merupakan gabungan berbagai kegiatan yang tidak hanya satu jenis, melainkan beragam jenis produk pemEDIWAR CHANIAGO bangunan, termasuk kesenian. Festival yang dikelola secara profesional tentu saja akan mencapai hasil dan dampak maksimal, sebaliknya kalau kegiatan festival dikelola sekadar malapehkan tanyo dan menyelesaikan program sudah barang tentu akan mendapat hasil yang buruk alias mengecewakan. Tidak jarang festival gagal dilaksanakan karena panitia pelaksana tidak punya kemampuan menejerial terhadap kegiatan tersebut, akibatnya festival cendrung sekadar menjalankan program tahunan ibarat pepatah “minyak abih samba ndak lamak”. Demikian dikatakan Ediwar Chaniago pengajar ISI Padang Panjang yang kini sedang mengambil program Ph.D (S3) di Universiti Kebangsaan Malaysia saat bincang-bincang dengan Haluan, Jumat (8/7) lalu. Berikut petikan wawancanya. Mengapa Sumatera Barat tak punya iven festival yang menjadi puncak-puncak aktivitas seni dan budaya? Festival yang secara khusus untuk program seni dan budaya tradisional sepanjang pengetahuan saya memang tidak ada. Akan tetapi kegiatan seni dan budaya pada umumnya menyatu dengan kegiatan lainnya terkait dengan berbagai kegiatan yang dirancang oleh pemerintah seperti dilaksanakannya program pameran pembangunan suatu daerah, baik dari segi hasil produk pertanian, perindustrian, perdagangan, seni dan budaya dan sebagainya. Maksudnya, iven festival lebih memperlihatkan kepada iven produk budaya dalam pengertian lebih luas, yaitu hasil usaha dan kereativitas masyarakat dalam berbagai bidang. Program mempertunjukan kesenian tetap dimasukkan dalam iven festival, akan tetapi terkesan sebagi penyemarak dan penghibur sebuah perhelatan besar. Artinya, iven festival merupakan gabungan daripada berbagai kegiatan yang tidak hanya satu jenis, melainkan beragam jenis produk pembangunan, termasuk kesenian. Festival tampaknya tak terkoordinir, satu sama lain lepas dengan tujuan dan ego

masing-masing kota atau kabupaten, apa pendapat Anda? Kesannya demikian, iven-iven festival di Sumatera Barat sering kali tidak terkelola dengan profesional, sehingga tidak jarang kita dapati semrawut di sana-sini, mulai sejak masalah parkir sampai kepada pelaksanaan acara. Berbagai masalah selalu terulang dari tahun ke tahun. Masalah egosentris ke daerahan sudah pasti terjadi bagi setiap pemerintahan daerah. Walaupun demikian, perlu menjadi catatan bahawa festival antara satu daerah dengan daerah lainnya tidak terlalu banyak perbedaan. Pada umumnya melakukan pameran pembangunan serta produk industri dan perdangangan. Sebetulnya apabila pemerintah daerah benar-benar ingin memperlihatkan keunikan yang dimilikinya, barangkali akan sangat menarik dengan mempersembahkan produk daerah sendiri dan jenis seni budaya sendiri. Misalnya, di Payakumbuh terkenal dengan Sijobangnya, Pariaman terkenal dengan Luambek dan Indang, Agam terkenal dengan Talempong Uwaik-uwaik dan Gandang Tansa, Pasaman terkenal dengan Ronggeng dan masih banyak lagi yang lainnya dari setiap daerah yang memiliki keunikan kesenian. Festival yang dikelola secara profesional tentu saja akan mencapai hasil dan dampak maksimal, sebaliknya kalau kegiatan festival dikelola sekadar malapehkan tanyo dan menyelesaikan program sudah barang tentu akan mendapat hasil yang buruk alias mengecewakan. Tidak jarang festival gagal dilaksanakan karena panitia pelaksana tidak punya kemampuan menejerial terhadap kegiatan tersebut, akibatnya festival cendrung sekadar menjalankan program tahunan ibarat pepatah “minyak abih samba ndak lamak”. Apa tujuan dan capaian yang diinginkan penyelenggara untuk melaksanakan festival itu? Merujuk kepada tujuan dan program yang disampaikan oleh masing-masing pemerintah daerah baik tingkat kota, kabupaten maupun tingkat provinsi menyampaikan sambutannya bahwa festival yang diadakan bertujuan untuk memperkenalkan dan pelestarian budaya Minangkabau melalui penampilan, perlombaan seni budaya daerah. Pengenalan ini guna menumbuhkembangkan minat generasi muda, yang diharapkan agar generasi muda dapat mencintai seni dan budaya milik daerahnya sendiri.

Selain itu, juga untuk mempromosikan kekayaan kebudayaan Minangkabau yang beranekaragam sebagai modal dasar pendukung pembangunan sektor kepariwisataan. Tujuan lainnya adalah sebagai wahana ajang kreativitas dan aktivitas pelaku seni dan budaya di Sumatera Barat. Dalam rangka itu, masing-masing pemerintah daerah mengembangkan tujuan itu dengan mengadakan pameran produk unggulan seperti hasil perindustrian, pertanian, perdagangan, pameran benda cagar budaya, makanan khas daerah dan lain-lain. Kemudian ada juga ungkapan yang menyatakan bertujuan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan dengan jalan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berjualan sesuai kemampuan masing-masing. Siapa-siapa saja yang dilibatkan dalam sebuah festival dan apa dampaknya terhadap kehidupan kesenian itu sendiri? Festival yang diadakan beberapa tahun terakhir pada umumnya merupakan program pemerintah daerah yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Seni dan Budaya, sehingga panitia pelaksana sudah barang tentu didominasi oleh para pegawai di lingkungan pemerintah daerah. Pada sebagian daerah juga melibatkan lintas instansi dan masyarakat (ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai, bundo kanduang dan sebagainya), pengusaha, budayawan, seniman, dan lain-lain. Dalam kaitan ini kegiatan festival akan memperlihatkan unsur-unsur terkait, termasuk masalah kesenian. Sebaliknya, tidak jarang pula terjadi pelaksana festival terkesan sebagai pekerjaan dari pihak pemerintahan terkait saja, dimana masyarakat luas tidak terlibat sebagai panitia pelaksana festival. Khusus dalam hal kesenian, disebabkan kurangnya panitia pelaksana dari kalangan seniman dan budayawan dengan sendirinya tujuan suatu festival tidak mencapai sasaran yang telah diprogram. Akibatnya kehadiran kesenian tidak lebih sebagai penyemarak dan hiburan masyarakat saja. Disinilah yang sering terjadi persoalan dalam rangka pencapaian tujuan festival semula. Dengan banyaknya kegiatan lain di luar seni budaya tradisional, pada akhirnya lama kelamaan masalah kesenian sering terabaikan. Setiap festival digelar, seperti menghadirkan pasar malam saja. Apakah demikian tujuannya? Pada hari ini di Kota Pa-

dangPanjang sedang berlangsung Festival Serambi Mekah V dan Expo 2011. Cuaca Padang Panjang biasaanya sering hujan, namun kali ini semenjak pembukaan festival tanggal 6 Juli hingga hari ini sangat bersahabat, tidak hujan. Lapangan Khatib Sulaiman (Bancah Laweh) yang baru saja disulap untuk pelaksanaan FSM V ini telah mengundang masyarakat Padang Panjang dan sekitarnya berkunjung ke lokasi tersebut. Memang benar adanya bagaikan pasar malam, lautan masyarakat telah berpartisipasi meramaikan festival tersebut. Jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada Festival Langkisau. FSM V di Padang Panjang kali ini jauh berbeda dibanding tahun sebelumnya, dimana terjadi peningkatan yang menjanjikan bagi perkembangan festival berikutnya. Masalah tujuannya memang saya tidak tahu pasti, yang jelas bukanlah untuk mengadakan pasar malam. Akan tetapi hasilnya bagaikan pasar malam dengan pengunjung yang cukup ramai selama dua malam berlangsung. Apabila masuk ke lokasi festival jelas terdapat pengusaha-pengusaha musiman yang berjualan, dan juga pemeran-pameran dari instansi pemerintah. Dan nyaris setiap festival tak pernah melibatkan seniman atau kreator. Mengapa bisa demikian? Tidaklah juga semua festival yang tidak melibatkan seniman atau kreator seni. Barangkali pada sebahagian daerah mungkin ada juga yang melibatkan seniman dalam upaya menggalakkan seni budaya daerah. Walaupun demikian, tidak jarang pula suatu festival yang melupakan senimanseniman dalam panitia pelaksana. Apabila kita merujuk kepada festival dan sejenisnya yang pernah menjadi catatan sejarah dalam upaya pelestarian, pembinaan dan pengembangan seni dan budaya Minangakabu adalah Pekan Budaya Minangkabau (Provinsi Sumatera Barat) pada zamannya almarhum Chairul Harun, A.A Navis, Mursal Esten, BHR Tanjung, Wisran Hadi dan Bagindo Fahmi, dan masih banyak sederetan seniman dan budayawan Sumatera Barat yang bersinergi dengan pemerintah. Artinya, pemerintah pada zaman itu bekerja sama secara profesional dalam melakukan berbagai kegiatan festival atau Pekan Budaya. Pekerjaan Pekan Budaya zaman dulu benar-benar bersinergi antara pemerintah, seniman, budayawan,

tokoh masyarakat sehingga nuansa dan kualitas Pekan Budaya dalam mengangkat khasanah seni dan budaya Minangkabau cukup membanggakan. Maknanya, kerja masalah kesenian dan kebudayaan diserahkan kepada pakarnya (budayawan dan seniman) “meletakkan sesuatu pada tempatnya”. Sangat berbeda dengan sekarang, keterlibatan seniman dan budayawan seakan tidak mendapat tempat lagi. Semua panitia pelaksana dikelola langsung oleh pegawai-pegawai instansi pemerintahan, seperti Dinas Pariwisata Seni dan Budaya dengan jajarannya. Keterlibatan seniman dan budayawan semakin tipis harapan untuk terlibat langsung dalam pelaksanaan festival. Dengan demikian itu, janganlah berharap besar pada festival-festival itu akan menyaksikan pertunjukan seni yang memiliki kualitas yang bersandar pada aspek seni kontemporer, pertunjukan seni dari seniman yang melakukan perjelajahan kreativitas, inovatif, proses pencapaian-pencapaian baru dalam ranah seni dan budaya. Jangan juga meminta kehadiran pertunjukan seni tradisi Minangkabau yang pelakunya sendiri telah berpuluh-puluh tahun mengawal kesenian itu sendiri. Adalah dampaknya terhadap kunjungan wisatawan? Ini yang sangat menjadi persoalan. Sebahagian daerah telah mencanangkan tujuan festival juga untuk menarik wisatawan lokal, nasional, regional dan internasional. Realita lapangan yang kita dapati tidak banyak wisatawan mancanegara yang sengaja berkunjung untuk menyaksikan berbagai kegiatan pada festival. Hal ini disebabkan promosi yang sangat lemah dan kerjasama dengan pemandu wisata tidak pernah dilakukan. Saya kira, bagi wisatawan tidak akan menarik berkunjung ke festival apabila tidak terdapat keunikan-keunikan yang tidak mereka jumpai di daerah lain. Makanya, salah satu keunikan yang harus dibangun pada setiap festival adalah mempertunjukan seni tradisional dan budaya tradisional. Potensi seni tradisional dan adat istiadat Minangkabau sangat memungkinkan untuk menjemput wisatawan mancanegara. Kemasan seni tradisional untuk kepentingan wisatawan sudah saatnya dipikirkan. Tentu saja, arahnya untuk menarik hati wisatawan mancanegara dan lokal agar datang ke daerah-daerah yang mengadakan festival. (Pewawancara Nasrul Azwar)

Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto. Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Tim Kerja Redaksi: Eko Yanche Edrie (Koordinator), Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Atviarni, Dodi Nurja, Syamsu Rizal, Afrianita, Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Nova Anggraini, Aci Indrawadi, Perdana Putra, Rahmatul Akbar, Gustedria, Reporter: Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Mice Angelasari, Rudi Antono, Haswandi, Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim (Pariaman), Zulkifli, Syafril Nita (Payakumbuh), Atos Indria (Lubuk Sikaping), Miazuddin, Kasra Scorpi (Lubuk Basung), Iwan DN, Darwin Danin (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal (Batusangkar), M.Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M.Joni, Haridman (Painan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito (Solok), Marnus Chaniago (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Maryadi (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: Hasan Basril Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), Koordinator Pracetak: Andri Idra. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Kantor Jakarta: Basko Group, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. H1-2 Kuningan, Jakarta 12920, telp.: 021-5250868, faks: 021-5273310, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: FC: Rp25.000/ mm kolom, Produk BW: Rp 10.000/mmkolom, Spot Colour: Rp20.000/mmkolom, Display: Rp 10.000/mmkolom, Sosial BW: Rp 8.000/mmkolom, Sosial FC: Rp 15.000/mmkolom, Iklan Mini(Max 1kolom X50mm) Rp 100.000/1 kali muat, Iklan Baris: Rp 10.000/baris Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com


Laporan Utama Festival Langkisau Terkesan Proyek

(Pewawancara Haridman Kambang)

3

FESTIVAL LANGKISAU

ARIF YUMARDI

RUPANYA iven Festival Langkisau tidak akan pernah bisa disandingkan dengan TDS (Tour de Singkarak) jika dilihat dari sisi kunjungan, atau belum bisa disepadankan dengan ARIF YUMARDI sejumlah festival di daerah lain. Festival Langkisau masih jauh tertinggal. Bahkan Festival Langkisau kalah dibandingkan pesta Lebaran Pasir Putih Kambang. Terkait dengan itu berikut petikan wawancara Haluan dengan Arif Yumardi, pemerhati budaya, tokoh muda dan kini sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pesisir Selatan. Bagaimana pendapat Anda tentang Festival Langkisau IX yang baru usai digelar? Festival Langkisau IX secara umum bisa dilihat dari dua hal. Pertama dari sisi penyelenggaraan dan yang kedua dari partisipasi atau pengunjung yang datang mengikuti Festival Langkisau. Jika dilihat dari sisi pelaksanaan, maka terlihat sukses belaka. Namun di sisi lain kesuksesan itu tidak melibatkan banyak orang, dan tidak pula melibatkan pihak profesional. Idealnya jika ingin maju, Pemkab Pessel sudah berani mengikutsertakan pihak ketiga. Cara kerja profesional jelas tidak sama dengan pemerintah. Selanjutnya yang kedua di sisi kunjungan justru sangat memprihatinkan. Pada saat pembukaan Selasa (21/6), tidak terlihat masyarakat yang hadir selain panitia dan para undangan. Ini sungguh merisaukan. Selain panitia yang tampak meramaikakan suasana adalah tim dari kecamatan yang akan menampilkan kesenian. Hanya itu. Dengan kurangnya kehadiran pengunjung Anda mengartikan seperti apa? Bisa dimaknai bahwa Festival Langkisau hanya milik pemerintah saja dan kegiatan ini tidak tersosialisasi dengan baik. Persiapan, perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan panitia tidak matang. Seharusnya panitia malu kepada undangan yang datang membuka kegiatan tersebut. Bisa pula diartikan, karena kegiatan tidak menarik, masyarakatpun tampak sudah jenuh dengan kegiatan di festival. Makna lain dari rendahnya partisipasi masyarakat yang hadir di Festival Langkisau IX juga menandakan kegiatan ini belum bisa disepadankan dengan iven setingkat TdS. Malah, Festival Langkisau jika dilihat dari segi pengunjung jauh kalah dibandingkan pesta hari raya di Pasir Putih Kambang. Di pasir Putih Kambang tanpa ada promosi segala bisa menyedot pengunjung puluhan ribu setiap hari. Selama sepekan, Pasir Putih Kambang akan mengalami kemacetan akibat banyaknya pengunjung. Mungkin pengunjung bisa ditaksir sekitar 100 orang. Kenapa pemerintah tidak mau belajar dari kerumunan ribuan orang yang diciptakan masyarakat awam tersebut? Jika perlu laksanakan saja Festival Langkisau disatukan saja dengan pesta hari raya itu, dan hanya perlu membenahi sedikit saja. Apa yang salah menurut Anda? Bahwa sebuah iven bergengsi memerlukan orang orang profesional, dan dikelola pula secara profesional. Kenyataan yang terjadi di Pesisir Selatan tidak seperti itu, kegiatan acak acakan, tidak rapi dan tidak terstruktur. Malah ada kegiatan yang sebenarnya tidak bisa terpantau masyarakat, misalnya lomba mancing, siapa yang bisa menonton, siapa pula yang bisa mamantau kegiatan seperti itu. Kemudian, tidak ada pusat informasi yang bisa diakses masyarakat terkait jadwal dan pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan tidak transparan. Kegiatan Festival Langkisau baru sekadar rutinitas dan terkesan dinas terkait menjadikan ini proyek belaka. Sebenarnya persoalan serupa telah terjadi setiap tahun, tapi pemerintah tidak melakukan perbaikan dan pembenahan. Apa perlu Festival Langkisau ditiadakan saja ? Sebagai organisasi pemuda, KNPI merekomendasikan kepada pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan ini. Evaluasi total. Evaluasi ini tentu harus konprehensif dan melalui kajian kajian. Jika toh dari tahun ketahun ternyata tidak membawa dampak signifikan terhadap perkembangan pariwisata dan peningkatan ekonomi masyarakat, maka dari situ baru bisa diambil kesimpulan. Jika memang tidk memberikan manfaat ya, lebih baik pemerintah mengalihkan alokasi dana Festival Langkisau tersebut kepada kegiatan penguatan kapasitas masyarakat atau untuk program pengentasan kemiskinan lainnya. Masyarakat kita masih banyak yang miskin.

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

Laporan:

Besar Pasak daripada Tiang

Haridman Kambang FETIVAL Langkaisau yang digelar selama sepekan dari 21-28 Juni lalu, merupakan iven yang ke sembilan kalinya semenjak pertama kali dilaksanakan. Namun, pengelolaan dan penyelenggaraannya seperti anak kemarin sore saja. Setiap tahun semenjak 2003 lalu, kegiatan yang telah menyedot uang rakyat sebesar Rp1,8 miliar itu rutin dilaksanakan. Hingga kini menurut pandangan sejumlah kalangan belum memberikan dampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan dan perekonomian masyarakat. Awalnya, kegiatan ini terinspirasi sejumlah festival di daerah lain, kalau tidak bisa dikatakan ikut-ikutan. Maka dengan potensi pariwisata yang dimiliki Pesisir Selatan, oleh Bupati Darizal Basir ketika itu mencetuskan dilaksanakannya kegiatan kepariwisataan yang dikemas dalam bentuk festival dan perlombaan. “Maka setelah dilakukan koordinasi dengan pihak pariwisata provinsi dan pusat, kegiatan tersebut memperoleh dukungan. Bahkan pada Festival Langkisau, pembukaan dihadiri Menteri Pariwisata,” kata Nasrul Abit, Bupati Pesisir Selatan, menceritakan asal mulanya Festival Langkisau. Tujuan penyelenggaraan Festival Langkisau menurutnya adalah untuk kepentingan promosi pariwisata Pesisir Selatan. Selain itu, kegiatan Festival Langkisau ini juga diharapkan juga mampu menarik

wisatawan untuk datang ke Pesisir Selatan. “Jadi terkait parameter keberhasilan Festival Langkisau ini ada dua hal, pertama berhasil pelaksanaannya di tingkat kepanitiaan secara khusus dan Pesisir Selatan secara umum. Kedua berhasil menggaet wisatawan atau terjadi peningatan kunjungan saat dilaksanakan maupun setelah itu. Jadi kedua-duanya saling berkaitan satu sama lainnya,” katanya. Selanjutnya Ketua Festival Langkisau-IX Rosman Effendi terkait pelaksanaan festival menyebutkan, memang pelaksanaan festival IX lalu dilaksanakan dalam serba keterbatasan, ketebatasan anggaran dan keterbatasan fasilitas. Perencanaan festival sebenarnya telah dimulai pada awal tahun lalu. Perencanaan itu juga telah dibahas antara bupati bersama DPRD Pesisir Selatan. “Setelah disahkan mata anggarannya oleh DPRD, maka sekitar Maret lalu, pemerintah telah membentuk panitia pelaksana. Di tingkat kepanitiaan dibahas pula soal pematangan kegiatan yang akan ditampilkan pada festival. Di kepanitiaan yang terlibat adalah PNS yang ada di lingkup Pemkab Pesisir Selatan, Polri dan TNI. Diluar itu juga diikutsertakan masyarakat umum, misalnya kegiatan mangaik mungkuih, maka panitia lokalnya kita ambilkan dari masyarakat setempat,” ungkap Rosman Effendi. Kegiatan yang rancang panitia menurut Rosman ada sebelas item. 11 item dipergelarkan, di antaranya Lomba Paralayang, Renang Samudera, Selaju Sampan dan Mangaik (menangkap-red) Ikan Mungkuih serta Fun Bike. Selama kegiatan berlangsung, panitia juga akan menyuguhkan kepadsa masyarakat berbagai kegiatan kesenian dan budaya, seperti lomba lagu Minang, pagelaran kesenian tradisional dan seni kreasi lainya.

Terakhir juga mengadakan pemilihan Duta Wisata Pesisir Selatan yang sempat ditiadakan tahun sebelumnya. Pemilihan Duta Wisata ini merupakan pengganti nama dari sebelumnya yang dikenal pemilihan Uda-Uni Pesisir Selatan. Kemudian desain peserta dan pengunjung, menurut Rosman, peserta dari awal memang ditarget dari luar daerah, bahkan panitia juga berharap kedatangan tim dari luar negeri sekalipun. Namun pada kenyataannya, peserta dari luar jumlahnya memang tidak seberapa. “Ini berkaitan dengan banyaknya benturan dengan iven lain,” katanya. Pemerintah Pessel Belum Mampu Terkait dengan pelaksanaan Festival Langkisau-IX lalu, Ketua LSM Swara Pesisir Rizal Mala menilai, pemerintah belum mampu menjadi fasilitator pada iven besar tersebut. Bahkan menurutnya apa yang terjadi selama ini, justru pemerintah menempatkan diri sebagai pemain, bukan fasilitator. “Karena menempatkan diri sebagai pemain utama dalam penyelenggaraan festival, maka banyak kelompok masyarakat atau para profesional menjauh dari iven tersebut. Yah pemerintah berjalan sendiri,” kata Rizal Mala. Maka menurutnya, wajarlah Festival Langkisau-IX tak ubahnya seperti pasar malam saja. Idealnya menurut Rizal, bila target pemerintah ingin pelaksanaan sukses dan kunjungan waisatawan meningkat, maka pelaksanaan festival harus melibatkan pihak ke tiga, misalnya iven organizer. “Ibarat makan tebu, jangan dengan uratnya, bagilah pelaksanaannya dengan pihak profesional lainnya. Dengan demikian, Festival Langkisau akan memberikan dampak bagi pariwisata Pesisir Selatan,” tambahnya. “Jika diberbagai media bupati

menyebutkan target pengunjung ke Pesisir Selatan sebanyak 60 ribu orang, bahkan di media lain ada yang menyebut 500 ribu orang maka itu baru angan-angan. Sebuah target yang sangat tidak rasional untuk Festival Langkisau yang masih acak-acakan ini. Jika kita mau jujur, pengunjung Festival Langkisau hanya terbatas dari kawasan Painan saja. Festival Langkisau belum menjadi daya tarik bagi masyarakat,” paparnya. Selanjutnya Ketua KNPI Pesisir Selatan, Arif Yumardi mengatakan, kelemahan Festival Langkisau-IX, selain tidak melibatkan pihak profesional, juga terkait dengan kegiatan atau produk unggulan yang ditampilkan. “Saya tidak melihat sebuah kagiatan unggulan yang bisa menarik perhatian massa. Sangat berbeda dengan TdS, atau yang paling sederhana hoyak tabuik di Pariaman. Pariaman mampu mengemas dan menjual wisata religiusnya ke seluruh pelosok Nusantara,” katanya. Dari 11 iven yang digelar menurut Arif Yumardi, tak satupun yang mampu menarik massa untuk datang. Apa hebatnya Lomba Paralayang, Renang Samudera, Selaju Sampan dan Mangaik Mungkuih serta Fun Bike. Apa pula hebatnya pemilihan Duta Wisata Pesisir Selatan, apapula menariknya lomba mancing? Arif menambahkan, sepanjang Pesisir Selatan tidak mau menggali produk unggulan dan mengatur jadwal yang pas, maka iven ini hanya akan menjadi proyek saja di Dinas Pariwisata. “Saya contohkan, di Pesisir Selatan setiap tahun selalu ada pesta rakyat setelah Lebaran di Pasir Putih Kambang. Ratusan ribu orang datang ke objek wisata itu, kenapa pemerintah tidak melirik momen tersebut untuk disinergikan dengan Festival Langkisau. Tanpa promosipun, pengunjung

bisa datang ratusan ribu,’ katanya. Sementara itu Wakil Ketua DPRD Pesisir Selatan Erman Bakhtiar menyebutkan, secara kasat mata dampak terhadap masyarakat terlalu mimim. Bahkan setekah pelaksanaan festival tidak memberi bekas pada perbaikan ekonomi dan juga mungkin pada pariwisata Pesisir Selatan. Pemerintah Pesisir Selatan perlu melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan Festival Langkisau. Evaluasi total itu diperlukan untuk perbaikan pelaksanaan iven tersebut di masa yang akan datang serta bagi perbaikan pariwisata daerah tersebut. “Evaluasi difokuskan kepada penyelenggara, target dan tujuan kegiatan diadakan. Tanpa ada evaluasi, Festival Langkisau akan mengalami kemunduran, baik dari segi pelaksanaan maupun capaian kunjungan wisata,” kata Erman Bakhtiar. Menurut Erman Bakhtiar, setelah sembilan kali pelaksanaan festival, harusnya ada evaluasi kegiatan tahun pertahun. “Dari evaluasi itu akan terlihat apakah kegiatan menunjukan perbaikan atau sebaliknya. Selama ini justru evaluasi tidak jelas. Ini yang perlu diperhatikan pemerintah,” kata Erman Bakhtiar. Setelah sembilan kali pelaksanaan festival, dengan parameter yang jelas dan terukur pemerintah seharusnya sudah punya catatan catatan kritis terhadap pelaksanaan festival. Namun hingga kini catatan kritis itu tidak pernah mengemuka. “Misalnya menyangkut waktu, tempat dan penyelenggara. Ketiganya perlu mendapat perhatian pemerintah. Jika ini tidak diperhatikan melalui evaluasi maka niscaya festival tidak akan memberikan hal yang tebaik bagi perkembangan pariwisata kita,” kata Erman.

BUPATI Agam H Indra Catri Dt Malako Nan Putiah bersama petugas MURI sedang memperhatikan gulai kapalo lauak Rang Tiku dalam Festival 1001 Gulai Kapalo Lauak Khas Tiku, 20 Juni lalu.

Laporan:

Miazuddin DALAM catatan Haluan, di Kabupaten Agam memang banyak diramaikan beragam festival. Namun yang terbanyak adalah festival yang berkaitan dengan lumbuang atau perut atau bahasa wisatanya kuliner. Yang baru usai digelar adalah Festival Bugih di Kamang. Sebelumnya, di Kecamatan Tanjung Mutiara, pada 20 Mei 2011 digelar Festival 1001 Gulai Kapalo Lauak. Di Matur Muga telah dilaksanakan Festival 1001 Porsi Kolak Labu. Festival paling gres adalah Festival 1001 Belanga Gulai Itik Lado Hijau di Koto Gadang. Sebenarnya, di Kabupaten Agam cukup sering dilaksanakan festival. Di antaranya Festival Tambua Tansa di Taman MukoMuko, Kecamatan Tanjung Raya, Festival Band di GOR Padang Baru Lubuk Basung, Festival Randai juga pernah dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Agam, beberapa tahun lalu. Dulu, festival dilaksanakan sekadar untuk memeriahkan HUT RI, atau HUT Kepindahan Ibu

Festival Lambuang Berdampak Positif Kabupaten Agam ke Lubuk Basung, atau untuk mengisi acara pariwisata di objek wisata Puncak Lawang dan Taman Muko-Muko. Namun akhirakhir ini festival dilaksanakan untuk tujuan yang lebih luas. Antara lain untuk mempromosikan produk suat kawasan ke tingkat regional dan nasional. Bahkan 4 rekor MURI pun telah diraih melalui festival dimaksud. Festival yang meraih rekor MURI dimaksud adalah Festival 1001 Belanga Guali Itik Lado Hijau di Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Festival 1001 Porsi Kolak Labu di Matur. Festival 1001 Gulai Kapalo Lauak di Tiku, dan terakhir Festival 1908 Lapek Bugih, yang digelar untuk memeriahkan Peringatan Perang Kamang, baru-baru ini di Kamang. Lantas, apa manfaatnya bagi daerah, dan warga lokasi festival? Menurut Bupati Agam H Indra Catri Dt Malako Nan Putiah, festival tersebut sangat berguna untuk mempromosikan produk khas suatu kawasan kepada dunia luar. Festival diyakini sebagai promosi yang murah dan meriah. Dengan adanya festival, produk khas suat kawasan bisa lebih dikenal secara luas di nusantara dan dunia internasional. Karena

festival diliput berbagai media, baik media cetak maupun elektronik. “Festival produk khas suatu nagari atau kecamatan akan disiarkan secara luas ke seluruh pelosok Nusantara dan dunia. Itu merupakan promosi yang murah, dan tepat sasaran,” ujar Indra Catri kepada Haluan, Jumat (8/7). Hal yang sama disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Agam, Jabanur. Menurutnya, ketika dihubungi Kamis (7/ 7), festival juga ikut memperkenalkan objek wisata, di samping kuliner khas setempat. Makanya ia berkesimpulan kalau festival yang dilaksanakan di Agam ikut mendukung promosi wisata daerah. Sementara para pelaku bisnis, seperti pemilik rumah makan, mengaku festival makanan khas, seperti Festival Gulai Itik Lado Hijau, dan Festival Gulai Kapalo Lauak ikut membantu promosi dagangan mereka. “Sejak digelarnya Festival 1001 Gulai Kapalo Lauak Khas Tiku, kami kebanjiran pesanan gulai kapalo lauak. Tingkat pengunjung ke rumah makan kami juga meningkat,” ujar Syawal, pemilik Rumah Makan Muaro Tanjung, Pasia Paneh, Kecamatan Tanjung Mutiara.

Hal yang sama disampaikan pemilik rumah makan khas gulai itik balado di Kecamatan IV Koto, dan sekitarnya. Sedangkan dampak positif dari pagelaran Festival 1001 Porsi Kolak Labu di Matur, adalah meningkatnya pesanan labu kepada petani dan pedagang di kecamatan itu. Bahkan, menurut Camat Matur, Helton, warga semakin giat bercocoktanam labu pada 6 nagari yang ada di kecamatan itu. Dulu labu kebanyakan dijual mentah. Di sepanjang pinggir jalan, terutama di kawasan Ambun Pagi, banyak labu dijual warga. Kini labu semakin memiliki nilai jual, pascafestival kolak labu, Februari lalu. Bahkan labu sudah diolah menjadi bahan pembuat kue mangkok. Dulu labu memang sudah diolah menjadi dodol dan keripik labu. Produksi labu Matur pun kian meningkat. Terakhir, menurut Helton, produksi labu sekitar 15 ton/bulan, keadaan Juni 2011. Diprediksi, produksi itu akan terus meningkat, mengingat saat ini banyak tanaman labu warga yang belum panen. Diprediksi 3 bulan lagi produksi labu Matur akan menembus angka 20 ton/bulan. “Dampak festival, labu Matur

Miazuddin

semakin dikenal. Kini labu Matur telah menembus pasaran Riau, Jambi, dan Sumatera Utara. Kenyataan itu semakin menggelorakan semangat warga menanam labu. Tanaman merambat itu sangat cocok ditanam di kecamatan itu. Perawatannya mudah dan murah,” kata Helton. Tetapi, yang tidak begitu berdampak adalah festival kesenian, seperti festival randai, dan tambua tansa. Festival memang mampu memacu semangat warga untuk berkesenian, namun setelah itu kembali padam. Kehidupan berkesenian di Agam memang sedikit menyedihkan. Bahkan di Lubuk Basung sendiri terkesan ada kemunduran. Indikatornya, banyak sanggar kesenian yang pernah eksis, kini tinggal nama. Sebut saja Sanggar Kesenian Kambang Aruih (Nagari Lubuk Basung), dan Pituah Bundo (Kampuang Pinang). Kedua sanggar itu pernah jaya, dan sering tampil pada acara resmi di Kabupaten Agam. Namun kini tinggal nama. Satu-satunya sanggar yang masih eksis hanyalah “Siti Rasani.” Sanggar itu binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Agam.


4

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

Jasa Estuning

DIA hampir tak percaya. Sampel susu formula itu dipelototi lagi di bawah mikroskop. Matanya yang terlatih mengenal bakteri itu. Bentuknya seperti tumpukan sosis. Dia yakin itu adalah bakteri jahat Enterobacter Sakazakii, alias E Sakazakii. Seperti tamu tak diundang, bakteri itu muncul di sampel susu. Sri Estuningsih, yang saat itu meneliti di Dairy Science University of Giessen Jerman, 2003, sebenarnya mencari cemaran Salmonella, Shigella, dan E coli. Dia menelisik 74 produk makanan bayi asal Indonesia. Dari sampel itu, terbukti semua bebas cemaran Salmonella, Shigella, dan E coli. Tapi, itulah, ada 12 produk susu formula bermasalah. Dari produk susu itu ditemukan “si jahat” E sakazakii tadi. Estu pun mengubah fokus penelitiannya. Awalnya dia bekerja untuk penelitian yang bertajuk ‘Microbiological Quality of Infant Foods in Indonesia, with special emphasis on Shigella sp., and Other Pathogenic Enterobacteriaceae’. Tapi dengan temuan baru itu, dia mulai berpikir serius soal cemaran E sakazakii pada produk makanan bayi di Indonesia. Masih di Jerman, 2004, Estu melanjutkan penelitannya. Kali ini, 24 sampel susu formula yang beredar di Indonesia ditelisik. Hasilnya: tiga sampel positif terkontaminasi E sakazakii. Pada 2006, peneliti Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, itu kembali meneruskan proyek penelitiannya. Dengan sponsor dari Direktorat Pendidikan Tinggi, ia menggandeng sejumlah rekan: I Wayan Teguh Wibawan, Rochman Naim, dan Hernomoadi. Mereka menguji 22 sampel susu formula, dan 15 sampel makanan bayi yang dipasarkan di Indonesia kurun April - Juni 2006. “Sampel makanan, dan susu formula yang kami teliti berasal dari produk lokal,” ujar Estu. Hasilnya, lima sampel (22,73 persen) susu formula, dan tujuh sampel (46,67 persen) makanan bayi tercemar E sakazakii. Ini lalu membuat heboh publik, setelah IPB menerbitkannya pada Februari 2008. Bahkan, kasus itu sampai ke Mahkamah Agung. Sebenarnya, E sakazakii adalah salah satu patogen gram negatif yang dapat menimbulkan penyakit. Hanya, belum ada penelitian mengungkap batas minimal cemarannya, hingga dapat memicu infeksi berbahaya. Selain diare, infeksi ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius seperti radang usus (enteritis), keracunan yang disebabkan oleh hasil proses pembusukan (sepsis), serta peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang (meningitis). Meski dapat menyerang berbagai kelompok usia, bakteri ini paling rentan menginfeksi bayi berumur kurang dari 28 hari, bayi lahir prematur, bayi dengan berat lahir rendah, bayi dengan sistem kekebalan tubuh rendah, dan bayi dari ibu positif H I V. Selain dalam susu formula, E sakazakii banyak ditemui dalam berbagai produk pangan lain, seperti keju, daging, biji-bijian hingga bumbu-bumbuan. Bakteri ini juga ditemukan dalam pencernaan manusia dan hewan, bahkan di udara. Tapi hampir semua kasus infeksi E sakazakii terjadi melalui asupan susu formula atau produk makanan pendamping ASI tercemar. Andai Institut Pertanian Bogor (IPB) tidak pernah melakukan penelitian susu yang mengandung Enterobacter sakazakii, hingga kini dunia tak akan pernah punya standar kesehatan susu dan makanan yang baik. Berkat penelitian yang dipimpin Dr Sri Estuningsih, dunia internasional jadi tahu bagaimana risiko infeksi E.sakazakii pada manusia. Penelitian berjudul ‘Potensi Kejadian Meningitis pada Mencit Neonatus akibat Infeksi

Nasional SUSU BER-SAKAZAKII TETAP MISTERI

Menkes Umumkan Susu yang Aman AKHIRNYA Menteri Kesehatan menepati janji. Susu formula hasil penelitian telah diumumkan, Jumat (8/7). Dipastikan, 47 merek susu formula yang beredar di Indonesia aman dari cemaran bakteri Enterobacter sakazakii. Tapi, tunggu dulu. Yang diumumkan itu cuma hasil penelitian terhadap 47 merek susu formula yang beredar di Indonesia selama 2011. SEKALI lagi, yang diumumkan Menkes sama sekali bukan hasil penelitian IPB terhadap 22 sampel susu formula dan 15 sampel makanan bayi produksi 2003-2006 yang menunjukkan, sebesar 22,73 persen susu formula dan 40 persen sampel makanan bayi positif terkontaminasi bakteri E sakazakii. Hasil penelitian ulang terhadap 47 sampel susu formula bayi produksi 2011 tersebut diumumkan Jumat, di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta (8/7). “Semua susu formula yang beredar tidak ditemukan bakteri E sakazakii,” kata Kepala Litbang Kemenkes Trihono. Dengan pengumuman itu, tentu saja keresahaan masih akan berlanjut karena susu formula yang terpapar bakteri Enterobacter sakazakii masih tetap jadi misteri. “Seharusnya Menkes mengumumkan penelitian yang 2003-2006, bukan yang 2011. Menkes jangan larikan isu kewajiban, dia tetap harus menjalankan putusan pengadilan,” kata David Tobing. Dia adalah penggugat yang menang dipengadilan. Selaku pihak penggugat, David jelas merasa kecewa atas tindakan Menteri Kesehatan yang tidak memenuhi putusan pengadilan. “Saya akan kejar terus agar mereka mengumumkan sesuai dengan perintah pengadilan. Kalau perlu kami akan lapor polisi karena telah menutupi informasi,” kata David Tobing. Kendati Kementerian Kesehatan sudah mengumumkan susu formula yang diduga mengandung Enterobacter sakazakii. Meski sudah mengumumkan, namun Kementerian Kesehatan tetap harus menjalankan putusan pengadilan. “Pengumumannya harus sesuai dengan amar putusan, tidak bisa diganti,” timpal kata Juru Bicara Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Suwidya. Perintah pengadilan adalah Kementerian Kesehatan harus mengumumkan susu formula yang beredar pada 2003-2006. Sedangkan yang diumumkan Kementerian Kesehatan hanyalah hasil penelitian susu formula yang beredar pada 2011. Putusan pengadilan itu tidak dapat diubah lagi. Menkes harus mengumumkan mertek susu formula yamng diteliti IPB tahun 2003-2006. Selain itu, pengadilan juga sudah melayangkan surat teguran (aanmaning) ke Kementerian Kesehatan, IPB, dan BPOM. Mereka diwajibkan hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 12 Juli 2011. “Selasa lusa, ada aanmaning kedua, pengadilan tetap akan memanggil mereka,” jelas Suwidya. Dalam surat bernomor w10.U1 .Ht.032/2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat meminta bantuan panggilan teguran untuk memanggil pihak BPOM, Menteri Kesehatan, dan IPB. “Mereka perlu hadir guna diberikan teguran agar memenuhi kewajibannya sesuai dengan keputusan Kasasi,” bunyi keputusan itu. Sakazakii itu memang berbahaya. Bakteri ini merupakan salah satu patogen gram negatif yang sangat mematikan pada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan. Angka kematian akibat infeksi Sakazakii pada bayi baru lahir sangat tinggi. Sekitar 40-80 persen. Terutama pada bayi prematur dan bayi dengan imunitas lebih rendah. Bakteri ini berada di saluran pencernaan dan ditemukan dalam berbagai produk seperti susu formula, keju, daging, biji-bijian hingga bumbubumbuan. Bakteri E. sakazakii berkembang optimal pada kisaran suhu 30-40 derajat Celcius. Kontaminasi Sakazakii pada susu formula diperkirakan terjadi pada saat proses produksi. Adalah dosen di Institut Pertanian

Bogor, Sri Estuningsih, melakukan penelitian atas sejumlah produk susu. Penelitian dimulai semenjak tahun 2003 ketika dia menjadi peneliti di Dairy Science University of Giessen Jerman. Dia meneliti 74 makanan bayi dari Indonesia. Dari penelitian itu, Estuningsih menemukan bahwa ada 12 susu formula yang tercemar bakteri Sakazakii. Dia tentu saja terkejut. Dia lalu lebih fokus meneliti susu formula ini. Tahun 2006, setibanya di Indonesia, dia lagi-lagi melakukan penelitian. Dari sejumlah sampel yang diambil, 7 sampel tercemar bakteri berbahaya itu. Mengacu pada penelitian itu, seorang pengacara muda bernama David Tobing, mengugat Menteri Kesehatan dan IPB ke pengadilan. Tuntutannya cuma satu. Meminta para hakim memerintahkan Menkes dan IPB mengumumkan namanama susu-susu berbahaya itu. Ternyata, dari Pengadilan Negeri hingga putusan kasasi Mahkamah Agung (MA), David Tobing menang. Tapi keputusan itu tidak kunjung dieksekusi. Sebab, kata Menkes, semua formula yang beredar sudah bebas dari bakteri berbahaya itu. Belakangan tekanan makin kuat. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), mendesak pemerintah mengumumkan nama produk susu itu. Belakangan Departemen Kesehatan melakukan penelitian ulang atas sejumlah produk susu yang beredar. Penelitian dilakukan bersama Badan Pengawasan OBAT dan Makanan (BPOM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Dalam siaran pers itu, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Kepala BPOM Kustantinah, dan Rektor IPB Herry Suhardiyanto, “Kesimpulannya, hasil survei tidak ditemukan bakteri Enterobacter sakazakii,” kata Kepala Litbangkes Kemenkes, Trihono, saat membacakan hasil penelitian di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika. Yang diumumkan Menteri Kesehatan Jumat, memang di luar

perkiraan banyak orang. Semenjak Kamis 7 Juli 2011 memang ramai dikabarkan bahwa yang akan diumumkan adalah nama-nama sejumlah produk susu yang tercemar bakteri Sakazakii yang beredar 2003 hingga 2006. Artinya sesuai dengan keputusan pengadilan dan MA. Ternyata yang diumumkan adalah susu yang aman dari bakteri itu. Tak heran bila David Tobing pun masih keukeuh dengan gugatannya. “Seharusnya Menkes mengumumkan penelitian yang 2003-2006, bukan yang 2011. Menkes jangan larikan isu kewajiban, dia tetap harus menjalankan putusan pengadilan,” kata David. Dia bahkan menilai Menkes mencoba menutupi hasil penelitian pada 2003-2006 yang menyatakan ada susu formula yang mengandung bakteri E sakazakii. “Ini ada upaya menutupi susu yang terkontaminasi dengan menyampaikan ke masyarakat susu formula saat ini aman. Tapi ini bukan permintaan saya, saya minta penelitian yang dulu, saat anak saya lahir,” tegasnya. Namun, Rektor IPB Herry Suhardiyanto bersikeras tidak akan membuka hasil penelitian tahun 2006. Alasannya, apabila penelitian dibuka akan mengancam dunia ilmu pengetahuan, dan sangat bertentangan dengan nurani, etika akademi, dan keadilan. Herry kemudian menjelaskan, pada tahun 2006 itu, dari 22 sampel susu formula yang kebetulan diambil, ada 5 sufor yang positif mengandung E sakazakii. “Waktu itu ada 80 jenis susu, dan hanya 22 yang diambil. Jadi yang tidak diambil ini seolah-olah pasti negatif,” kata Herry. Padahal kenyataannya tidak demikian, ujarnya, karena penelitian tidak dilakukan menyeluruh terhadap semua susu formula. “Saat itu, kami tidak tahu berapa jenis susu yang beredar di Indonesia. Saat itu kita hanya berburu, ngambil breg breg breg, lalu dicari ada mikrobanya atau tidak,” Herry menjelaskan. Selain itu, lanjutnya, pada tahun 2006 belum ada peraturan yang melarang bakteri E sakazakii ada di susu formula. “Peraturan larangan

bakteri sakazakii di sufor kan baru keluar tahun 2009. Justru penelitian ini menjadi landasan untuk lahirnya peraturan itu. Jadi ini murni persoalan ilmiah, tidak ada kepentingan lain,” tegas Herry. Namun demikianJuru Bicara Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, mengatakan Kementerian Kesehatan harus tetap menjalankan putusan pengadilan. “Pengumumannya harus sesuai dengan amar putusan, tidak bisa diganti,” ucap Suwidya. Senada dengan PN Jakarta Pusat, Ketua Mahkamah Agung Harifin Tumpa juga mempertanyakan mengapa pengumuman yang dilakukan Kemenkes bersama IPB dan BPOM tidak sesuai dengan perintah putusan MA. “Nanti saya tanya saja, kenapa begitu,” ujar Harifin. Harifin kemudian menyerahkan kepada David Tobing, apakah sudah puas dengan pengumuman yang dilakukan tiga instansi tersebut. David, menurut Harifin, masih bisa melakukan upaya hukum jika belum puas dengan hasil pengumuman. Cek Anak Desakan agar Menteri Kesehatan, Kepala BPOM, dan pihak Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk membuka merek-merek susu formula yang disebut mengandung bakteri Enterobacter sakazakii bukan tanpa alasan. Menkes dan IPB harus menyebutkan nama-nama tersebut agar bisa ditindaklanjuti oleh orangtua anak yang mengonsumsi susu formula dengan merek-merek yang dimaksud dalam rentang waktu digelarnya penelitian oleh IPB pada 2003-2006. “Diumumkan saja biar anak-anak yang mengonsumsi susu tersebut pada 2003-2006 bisa mengecek kesehatannya sehingga bisa diketahui berdampak apa enggak. Ada enggak penyakit yang ditimbulkan,” ujar Anggota Komisi IX DPR, M Iqbal.Sebeumnya, politisi PKB Gitalis Dwinatarina juga menegaskan bahwa negara harus menanggung akibat dari tercemarnya susu formula tersebut pada bayi dan anak balita yang mengonsumsi sufor pada rentang 2003-2006. “Semua anak-anak yang lahir 2003-2006 harus didiagnosis KESEMPATAN KERJA KE LUAR NEGERI Dibutuhkan segera Tenaga Kerja Indonesia sebanyak 100 orang WANITA sebagai OPERATOR ELEKTRONIK & PRODUKSI di Malaysia. CARSEM (M) SDN BHD Gaji Pokok Tunj Shift Tunj Shift Mlm Tunj Kedatangan

: RM 550/bl : RM 4/hr : RM 8/hr : RM 40/bl

Lokasi : Nilai Tunj Kerajinan : RM 100/mgg Over Time Levy Free Bonus

SONI EMECS (M) SDN BHD Lokasi : Bangi Selangor / KL : RM 500/bl Tunj Shift Sore : RM 50 / bl : RM 2-3/hr : RM 6 / hr Levy Free : RM 3 / hr Over Time Bonus ALPS ELECTRIC (M) SDN BHD Lokasi : N. Sembilan Gaji Pokok : RM 430/bl Over Time Tunj Kedatangan : RM 30/ bl : RM 130.2/bl Tunj Kdtngan Full : RM 20/bl Saturday OT Tunj Shift Mlm : RM 70/bl : RM 66.2/bl Tunj Makan : RM 42/bl Levy Free Bonus PENDAFTARAN SETIAP HARI KERJA Persyaratan Administrasi : 1. Umur 18 s/d 30 Tahun 2. Pendidikan min. SLTP / SLTA Sederajat 3. KTP, Ijazah, KK, dan Pas Photo MU TANPA TE 4. Kartu AK1 dari Depnaker DUGA Gaji Pokok Tunj Kedatangan Tunj Shift Mlm Tunj Shift Pagi

INFORMASI DAN PENDAFTARAN HUBUNGI :

PT. DIAN YOGYA PERDANA Kantor Cabang Sumatera Barat Jl. Gunung Semeru III No. 4 Gunung Pangilun Padang (Samping SMA 3) Telp. (0751) 447296 Fax. (0751) 7057057 email : dyp_padang@yahoo.com Hubungi Dealer Resmi Suzuki : PT. ELANG PERKASA MOTOR : Jl. Khatib Sulaiman No.87 Padang Telp. (0751) 7051422, 7051423. Kantor Cabang : = PAYAKUMBUH : Jl. St. Usman No.14, Kampung Cina Telp. (0752) 91795 = DHARMASRAYA : Jl. Lintas Sumatera Koto Baru KM.218 Dharmasraya Telp. (0754) 71245

Contact Person :

Bu Ned Pak Edi

: 085263216325 : 081363213339

Ingat Pilihan Anda Jaminan Masa Depan Yg Lebih Baik


Lancong

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

5

Pulau Keong yang Menakjubkan

PESISIR SELATAN, HALUAN-Tuhan menciptakan alam ini sangat indah dan menakjubkan. Khusus di Batang Kapas, Pesisir Selatan tepatnya di depan Bukit Pulai ada pulau yang bentuknya sangat unik. Keunikan terlihat ketika berdiri di Pantai Sungai Nipah. Layangkan pandangan agak keselatan, tepat di depan ujung Bukit Pulai siapapun akan melihat keajaiban alam. Keajaiban itu adalah sebuah pulau mirip

keong (molusca) sedang berjalan. Mungkin jaraknya dari pinggir Pasir Sungai Nipah sekitar 3 hingga 4 Km saja. Tak banyak pengguna jalan atau mereka yang singgah di bibir pantai Sungai Nipah menyadari bahwa di depannya ada pulau yang sangat menarik untuk di lihat. Bahkan masyarakat Pesisir Selatan sendiri juga banyak tidak tahu. Masyarakat di sekitar daerah ini

justeru menamakan pulau tersebut dengan Pulau Batu Nago. Bukan Pulau Keong atau sejenisnya. Pulau ini terdiri dari batu karang. Dari kejauhan terlihat mirip sekali dengan keong yang sedang melata. Cangkang keong berada di bagian barat dan kepalanya tampak terjulur menghadap timur, dan nyaris mencium sebuah karang yang semakin dekat ke ujung Bukit Pulai. Di bagian kepalanya juga tampak

seperti dilengkapi dengan aksesoris menyerupai antena keong. Bagi masyarakat nelayan, pulau ini tidak memiliki arti besar selain seonggok karang besar, dan pada bagian ujung baratnya ditumbuhi pepohonan kelapa dan

tumbuhan pantai nan rimbun lainnya. Namun akan lain halnya bagi mereka yang suka dengan sesuatu yang unik, pulau ini justeru menjadi sesuatu hal yang menarik. Oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, pulau

mirip keong berjalan ini memang belum dikelola untuk tujuan kepariwisataan. Hanya saja keberadaan pulau itu telah menambah daya tarik dan daya dukung kawasan yang ada di sekitar Sungai Nipah. Bahkan, sejumlah pengembang wisata telah berhasil menjadikan beberapa tempat di kawasan ini sebagai pusat wisata keluarga, misalnya panorama Bukit Ransam, Pasir Sungai Nipah. Paling tidak ada tiga titik

yang telah dikembangkan untuk tujuan wisata keluarga disini. Ketiga kawasan wisata ini selain mengandalkan keelokan pasir dan air laut yang bersih juga mengandalkan pemandangan Pulau Keong tersebut. Bila anda berkesempatan ke lewat di kawasan ini, yang jaraknya sekitar 6 Km dari Kota Painan, maka akan merasa takjub melihat ciptaan Yang Maha Kuasa tersebut. Silahkan mencoba.(haridman kambang)

Merasakan Tsunami di Museum ACEH, HALUAN — Kurang lengkap rasanya tidak mengunjungi Museum Tsunami Aceh apabila Anda tengah melancong ke Aceh. Berkunjung ke museum ini seperti membuka ingatan tentang bagaimana hebatnya gempa bumi berkekuatan 8,9 SR yang disertai tsunami meluluhlantakkan sebagian besar wilayah pesisir Provinsi Aceh pada 26 Desember 2004. Tidak sulit rasanya menemukan museum yang terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda Blang Padang, Kota Banda Aceh, ini. Pasalnya, arsitektur museum ini cukup indah. Betapa tidak, museum ini berbentuk pusaran

tsunami. Museum dirancang dengan menggabungkan konsep rumoh Aceh (rumah bertipe panggung) dengan konsep Escape Building Hill atau bukit untuk menyelamatkan diri. Keindahan juga terlihat pada dinding bagian luarnya yang bermotifkan tari saman. Indahnya arsitektur inilah yang membuat museum ini ramai dikunjungi. Pengelola Museum Tsunami Aceh, Suburhan menjelaskan, pengunjung yang datang ke museum ini sekitar 250 hingga 280 orang pada setiap akhir pekannya. Ketika berada museum, Anda langsung disuguhkan salah

satu bukti sejarah tsunami. Kendaraan jenis truk berwarna putih milik Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) mejeng di depan halaman museum. Truk ini pernah digunakan untuk mobilisasi bantuan tsunami ke daerah yang sulit dijangkau dengan kendaraan standar. Museum tsunami terdiri dari tiga lantai dan satu lantai dasar. Begitu masuk ke lantai dasar Anda harus melalui Lorong Tsunami. Lorong yang panjangnya lebih kurang 10 meter itu menyuguhkan suasana mencekam. Lorong tersebut begitu gelap dan sayup-sayup terdengar lantunan

Museum tsunami bagi masyarakat yang ingin mengetahui bagaimana hebatnya musibah itu

NET

ayat-ayat suci Alquran disertai gemericik air. “Saat masuk ke lorong itu Anda seolah-seolah berada di dalam tsunami,” kata Suburhan. Selanjutnya, pengunjung dapat melihat rangkaian peristiwa tsunami di memorial hall serta dapat mengirimkan doa untuk para korban tsunami Aceh di Sumur Doa. Lebih kurang seribu nama korban terpampang di dinding sumur dan di bagaian atasnya terdapat lafal Allah. Dari lantai dasar pengunjung akan langsung menuju lantai dua melalui Lorong Kebingungan. Suburhan menjelaskan, lorong ini menggambarkan bagaimana kebingungan yang dirasakan masyarakat Aceh ketika tsunami. Namun, setelah tsunami, masyarakat Aceh merasakan suasana yang penuh damai. Itu digambarkan ketika pengunjung keluar dari Lorong Kebingungan menuju Jembatan Perdamaian. Di bagian atas jembatan tergantung bendera dari berbagai negara dengan tulisan “Damai.” Dari situ pengunjung juga bisa menikmati suasana lantai satu yang merupakan area terbuka yang dilengkapi dengan kolam di tengahnya dan beberapa prasasti berupa batu bulat bertuliskan negara-negara yang memberikan bantuan pada saat terjadi bencana Aceh. Naik ke lantai dua terdapat ruangan tempat pengunjung bisa melihat rekaman-rekaman kejadian tsunami. Selain gambar-

gambar peristiwa tsunami, di lantai ini terdapat diorama dan artefakartefak jejak tsunami seperti artefak sepeda dan motor. Bukan hanya itu, di lantai ini juga terdapat ruang audiovisual untuk pemutaran film peristiwa gempa bumi dan tsunami berdurasi sepuluh menit. Sementara lantai paling atas berisi media-media pembelajaran (edukasi) berupa perpustakaan serta beberapa panel edukasi dan alat peraga. Pengunjung juga bisa merasakan bagaimana kekuatan gempa dengan masuk ke ruangan simulasi gempa. Pembelajaran soal gempa dan tsunami bisa dirasakan dengan media empat dimensi. Sayang, tayangan empat dimensi sedang rusak sehingga pengunjung tidak bisa menikmatinya. “Film yang diputar adalah film kartun Jepang soal gempa dan tsunami. Ada efek air, gelembung udara, dan api,” kata salah satu pemandu museum, Irwan. Terlepas dari itu, museum ini sangat luar biasa dengan arsitektur yang mengagumkan. Museum ini juga menjadi pembelajaran bagi masyarakat Aceh bagaimana mengatasi gempa dan tsunami. Oleh karena itu, sangat sayang apabila tidak mengunjungi museum ini. Apalagi, Anda tidak akan dipungut biaya sepeser pun mengunjungi museum ini. (ferril dennys/ i made asdhiana/kompas.com)

Enaknya Goreng Jariang Lado Hijau BATUSANGKAR,HALUAN — Baunya yang kurang sedap akan membuat sebagian orang tidak menyukai masakan satu ini. Tetapi setelah menyicipinya, anda akan terbiasa. Biasanya menu ini menjadi andalan di setiap rumah makan padang. Goreng “jariang samba lado hijau” begitulah sebagian warga Tanah Datar menyebutnya. Dicampur dengan goreng terung, sungguh akan mengoda selera anda. Tidak banyak memang masyarakat menyukai makanan ini, akan tetapi masakan ini selalu menyertai hidangan di meja makan hampir setiap rumah makan di Tanah Datar, khususnya ampera Padang. Kepopuleran masakan khas ini juga tidak sulit untuk dibuat sebagai hidangan rumah tangga, apalagi setiap pasar tradisional di Tanah Datar sudah dipastikan menjual jengkol ini. Jika anda inggin mengolahnya menjadi lain, bisa sedikit diberi teri kecil agar rasanya menjadi lebih nikmat. Selamat mencoba. (aldoris)


6

Personal

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

I Love Batam dan Memburu Turis

JALINUS SIKUMBANG

Sukses Kembangkan Industri Kreatif di Batam LAPORAN MAYONAL PUTRA

Lelaki berkumis itu, kini sudah dapat menghela napas dengan tenang. Meskipun bergaya sederhana, namun ia telah sukses membangun perekonomian keluarga. Tinggal lagi mempergesit perjuangannya, yakni mengenalkan Batam dan kebudayaan Kepri lewat media baju kaos ke turis mancanegara. Jalinus Sikumbang yang lahir 15 Mei 1973 di Tanah Datar, sejak usia 23 tahun, telah memutuskan untuk merantau ke Pulau Batam dengan modal selembar ijazah SMA. Ijazah itu pulalah yang menghantarkannya dapat bekerja di sebuah perusahaan di Kota Batam, meski keberadaannya sebagai karyawan rendahan dan gaji yang tidak bisa menjanjikan masa depan, namun ia begitu tekun menjalaninya. “Pekerjaan itu aku anggap saja sebagai suratan takdir, jadi aku terima dengan ikhlas pekerjaan sebagai kuli di sebuah perusahaan”, katanya

menceritakan saat ditemui Haluan, beberapa waktu lalu. Berjalan tiga tahun, sejak tahun 1996-1999, pada suatu siang yang ganas, tiba-tiba ia mendapat amplop putih dari atasan. Seketika, seribu tanya hadir dalam dirinya. Ketika dibukanya, ternyata surat pemutusan hubungan kerja (PHK). Miris nian nasib yang ia lalui di kampung orang, seorang diri pula. Namun tidak meruntuhkan semangat juangnya. Begitu ia tidak bekerja lagi, gaji yang disisihkan sedikit demi sedikit selama tiga tahun sebelumnya, ia belikan sepeda motor seadanya. Lalu, mengojek pun ia lakoni untuk menyambung hidup, agar masih bisa berkabar ke kampung halaman di Batu Sangkar. Lagi pula, ia selalu punya niat, bagaimana dengan hasil usaha rantauannya, dapat juga berkirim ke orang tua di kampung halaman. Padahal, ia tidak terdaftar sebagai tukang ojek resmi di kawasan

Nagoya-Batam. Mengojek selama hampir setahun, membuatnya banyak kenal dengan masyarakat di Batam. Akhirnya, profesi itu pun ia tinggalkan setelah dapat menyisihkan sebagian pendapatan untuk hari depan. Bersih Rp1 juta uang dapat dikumpulkan Jalinus. Dengan uang itu, ia mencoba berjualan aksesoris di street shopping Nagoya Hill. Hari demi hari ia lalui dengan menggantungkan hidup di street shopping Nagoya Hill itu hingga ia menemukan ide yang cemerlang, yakni mengangkat citra budaya orang Kepri dan mengenalkan Batam lewat media baju kaos ke

turis mancanegara. Itu ia lakukan dengan modal seadanya. Akhirnya, street shopping Nagoya Hill pun ia tinggalkan. Ia pesan dua kodi baju kaos oblong di Bukittinggi dan kebetulan temannya ada tukang sablon. Dengan modal sepeda motor buntut, ia tekun mengejar turis-turis yang melalui travel VIP Batam Indah Indopas. Dimana turisturis meses, Jalinus muncul di situ sebagai penjual aksesoris seperti kaca mata, dan baju kaos bermerek “Welcome To Batam” dan “I Love Batam Indonesia”. Dua kodi kaos sablon, habis sehari. Besoknya, ia cari kaos oblong di sekitar pasar di Batam saja, karena Bukittinggi terlalu jauh. Usahanya ini menjadi sesuatu yang manis, sebab jualannya pun laris manis setiap harinya. Hari-hari berikutnya, pesanan baju selalu meningkat. “Untuk berjualan dengan turis-turis, saya menggunakan bahasa Inggris seadanya. Bahasa Inggris saya sangat balepotan, akhirnya karena terbiasa berjualan dengan bule-bule itu, omongannya bahasa Inggrisnya mulai mantap,” katanya.

BAGI Jalinus, jalan usaha sudah mulai agak terang. Ia pun mempersunting Nur Lena, perempuan Melayu, di ranah rantauannya, Batam. Setelah menikah, ia semakin tekun menjalani pekerjaannya sebagai penjual kaca mata dan baju kaos sablon amatiran, tanpa ada kedai apalagi toko. Berkat ketekunan dan ketabahan, tahun 2003 ia bisa membeli tanah dan membangun rumah permanen di kawasan Nagoya, Batam. Usahanya semakin meningkat hingga tahun 2007 ia dapat membeli mobil sedan jenis Toyota Vios. Bapak dua orang anak ini, sejak 2009 lalu sudah berpenghasilan Rp1,5 juta per hari. Berjualan kaos bermerek ikon Batam dengan mengejar turis-turis yang melalui travel VIP Batam Indah Indopas, tidak ia tinggalkan sampai sekarang. Walaupun, ia telah mempunyai stand tetap di DC Mall dan standstand tidak tetap di setiap iven-iven dan pameran-pameran dengan dua orang karyawan. Sekarang ia telah mampu membayar setiap kali mengikuti Expo melalui organizer sebesar Rp6 juta per 16 hari. Ditambah pula dengan sewa stand di DC Mall Rp3 juta per bulan, dan Rp1,2 juta gaji dua orang karyawan. Sedangkan harga 1 pcs kaos bermerek “I love Batam” hanya Rp 35 ribu. “Mungkin, beberapa bulan kedepan, saya mau tambah dua orang karyawan lagi, karena iven yang harus dikejar terlalu banyak,” katanya saat mengikuti CMB Expo di Mega Mall Batam Centre beberapa waktu lalu. Meski demikian, menurutnya, cita-citanya masih panjang. Media baju kaos bermerek Batam dan sederatan merek ikon-ikon Batam dan budaya Kepri lainnya belum begitu familiar. “Saya benar-benar ingin berjuang mengenalkan Batam dan kebudayaan Kepri melalui baju kaos. Makanya saya belum memilih untuk tetap di toko. Lebih baik kita siap mengisi stand setiap ada pameran dan ekspo,” tuturnya. Sudah ratusan kodi baju kaos bermerek “Welcome to Batam” dan “I love Batam”, terjual, baik ke turis

BERITA DARI KAMPUNG

Ilustrasi Marwan

“TIADA tahan rupanya hati istriku melihat kejadian itu, maklumlah kaum perempuan itu seperasaan, lalu ia berkata: “Zainab!.... mengapa engkau menangis pula, sahabat? Tidakkah di rumah yang sepermai ini sarang orang yang berdukacita. Di rumah yang indah-indah dan gedung yang permai-permai, yang di kiri kanannya dikelilingi oleh kebunkebun yang subur, cukup dengan orang-orang gajian yang setia, tiadalah patut terdapat orang yang mengalirkan air mata. Di sana tidaklah ada kesedihan dan kedukaan.” Zainab menjawab: “Salah sekali persangkaanmu, sahabat! Bahwasanya air mata tidaklah ia memilih tempat untuk turun. Air mata adalah kepunyaan berserikat, di-

punyai oleh orang-orang yang melarat yang tinggal di dangaudangau yang buruk, oleh tukang sabit rumput yang masuk ke padang yang luas dan ke tebing yang curam, dan juga oleh penghuni gedung-gedung yang permai dan istana-istana yang indah. Bahkan di situlah lebih banyak orang menelan ratap dan memulas tangis. Luka jiwa yang mereka idapkan, dilingkung oleh tembok dinding yang tebal dan tinggi, sehingga yang kelihatan oleh orang di luar atau mereka ketahui hanya senyumnya saja, pada hal senyum itu penuh dengan kepahitan.” “Kesedihan orang lain lebih merdeka dan lebih puas, dapat ia menerangkan pahamnya yang te-

rumbuk kepada alam yang sekelilingnya, dapat pula mereka lupakan dan menghilangkan. Tetapi di rumah tangga yang sebagai ini, kedukaan akan dirasakan sendiri, air mata akan dicucurkan seorang, rumah dan gedung menjadi kuburan kesedihan yang tiada berujung”. Airmata Zainab kembali jatuh. “Mengapa engkau menangis juga, Sahabat? Kesedihan apakah yang engkau tanggungkan? Teringatkah engkau kepada ayahmu? Kalau demikian, engkau salah, Zainab! Lupa engkau agaknya, bahwa kedukaan itu tumbuh diapit oleh dua rumpun kesukaan.” “Bukan demikian, Sahabat!” jawabnya. “Buat diriku sendiri, Tuhan telah mentakdirkan berlainan dari

orang. Kedukaanku tumbuh di antara dua rumpun kedukaan pula. Dahulu saya telah berduka, sekarang berdukacita dan kelak agaknya terus berluka hati.” “Engkau menyesali nasib, Zainab!” “Menyesali nasib saya tidak, menyadar untung saya bukan. Melainkan yang sebetulnyalah yang saya katakan.” “Zainab…. Kalau tidak akan memberi cahaya benar, nyatakan kepadaku, apa yang menjadi sebab dukacitamu sebesar itu benar. Karena sudah agak lama saya melihat mukamu muram, sehingga air mata saya sendiri kerap kali berserikat, tercurah untuk kesedihanmu. Padahal saya tak tahu apa yang

mancanegara maupun turis lokal yang berasal dari Pulau Jawa. Tetapi, sampai ditemui Haluan beberapa hari lalu, dirinya belum pernah tersentuh oleh pemerintah. Dia juga berharap, agar usaha memperkenalkan Batam dan kebudayaan Kepri lewat media baju kaos mendapat dukungan secara moril dari pemerintah. Ia mencontohkan, ketika ada iven olahraga, seni dan sebagainya, pemerintah sedapat mungkin mengarahkan tamu-tamu atau peserta iven itu untuk membeli baju kaos miliknya. “Seperti di Jakarta, setiap orang yang datang selalu membeli kaos bermerek “Jakarta Tempo Doeloe” atau kaos Dagadu di Jogja yang telah begitu familiar. Di Padang saja yang baru, dengan produk kaos bermerek Tangkelek dan Semba Lakon, sudah mendapat apresiasi dari masyarakat. Sedangkan kita di Batam, sangat besar kemungkinan untuk melebihi produk kaos di Jakarta, Jogja dan Padang, sampai hari ini belum mendapat apresiasi yang membanggakan,” katanya lagi.Perjuangannya membangun ekonomi keluarga melalui baju kaos bermerek Batam, selalu mendapat dukungan penuh oleh istrinya. Istrinya selalu membantu mengembangkan bisnis Jalinus. Walupun Istri ikut pameran berharihari di daerah yang agak jauh, seperti di Tanjung Pinang, Nur Lena tetap tidak mempersoalkannya. “Pernah berhari-hari Uda (panggilan untuk suaminya) tak pulangpulang mengikuti pameran di Tanjung Pinang, saya tidak mempersoalkannya, karena saya tahu Uda selalu ulet dan serius berjualan, malah saya selalu mendukung, bagaimana baju kaos uda selalu laku,” aku Nur Lena. Begitu juga Elly, salah seorang karyawannya, juga mengungkapkan bahwa Jalinus selalu ulet dan pantang menyerah. “Setiap kali ia mendapat rezeki yang berlimpah, ia selalu berkirim ke keluarganya di kampung, dan selalu mentraktir kami makan,” katanya.Hal demikian pula yang menyebabkan Jalinus, akhirnya bisa menjadi salah satu ketua pada Ikatan Keluarga Tanah Datar (IKTD) Batam dan Kepri periode 2011-2015. Kemudian Dia juga diangkat sebagai Ketua Futsal Ikatan Keluarga Tanah Datar di Batam.

34

engkau tangiskan! Terangkanlah padaku, Sahabat! Saya akan meratap menuruti ratapmu, karena engkau dan untuk engkau, biarlah air mataku kering, karena tidak ada kepandaian kaum perempuan selain dari menangis.” Laksana seorang anak yang memohon dikasihani, dipeluknya Rosna. Seketika lamanya kedua sahabat itu berpeluk-pelukan, bertangis-tangis tiada berkata-kata. “Sudahlah, Zainab, ditimpa oleh penyakit lain. Ceritakanlah kepada saya hal yang engkau rahasiakan itu, mudah-mudahan karena sesudah ada tempat menerangkannya, tanggungan itu bisa ringan sedikit, sebab beban untuk sendiri telah dibagi dua.


Rantau

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

7

AMRI AZIS

AMRI AZIS

Mengurus Organisasi Sosial Butuh Pengorbanan JAKARTA, HALUAN — Amri Aziz tak asing lagi bagi perantau Minang. Sekjen Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau (BK3AM) Jakarta ini selain banyak berkiprah di berbagai organisasi Minang, juga terkenal dengan gayanya yang suka ceplas-ceplos”. Bicaranya lantang dan suka bagarah atau berkelakar yang mengundang “galak tawa. Tak heran jika dia dikenal pula oleh beberapa menteri dan pejabat nasional urang awak. Perkenalan rupanya bisa pula dijalin dengan galak. Dalam Mubes Akbar Gebu Minang di ISI Padang Panjang Amri Aziz di

BOGOR, HALUAN — “Lapeh taragak sesi duo”, itulah tema Reuni Akbar Himpunan Alumni Sekolah Teknologi dan Analis Kimia (HASTA Padang seIndonesia di Wisma Lokawiratama, Cisarua Puncak Bogor, Sabtu dan Minggu lalu. Reuni lapeh taragak sesi satu dilaksanakan pada 1984 di Jakarta. Sekitar 400 alumni lulusan sejak 1998 hingga 2009 Sekolah Menengah Teknologi Industri (STMA/SAKMA) kini menjadi Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) dan Sekolah Menengah Analis Kimia Padang (SMAKPA) hadir pada reuni akbar itu. Mereka bernostalgia mengenang masa lalu semasa sama

daulat sebagai Ketua Steering Comite (SC). Timnya bekerja siang dan malam di rumah ketua umum penyelenggara Mubes Ermansyah Jamin Dt Tan Maliputi di Jakarta Selatan sejak beberapa hari terakhir. Pensiunan Direktur Utama PT Asando Karya, anak perusahaan PT Asuransi putra kelahiran Padang Panjang 20 Februari 1951 ini juga dipercaya sebagai Wakil Ketua I Ikatan Keluarga Padangpanjang

Batipuh X Koto (Ikappabasko). Amri Aziz memiliki banyak gagasan. Diantaranya mengusulkan merubah nama Provinsi Sumbar menjadi Provinsi Minangkabau. Ide itu sudah diutarakannya sejak Gubernur Sumbar dijabat Zainal Bakar. Tetapi gagasan itu kurang mendapat sambutan. Perubahan nama Provinsi Sumatera Barat menjadi Provinsi Minangkabau kata Amri Aziz, sangat bermakna dalam mengembalikan citra budaya Minang dengan filosofi adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Mengurus organisasi apalagi organisasi yang bersifat sosial sebut Amri Aziz memerlukan pengorbanan. Setidaknya korban waktu dan tenaga. Sebab orgaisasi sosial bukanlah ladang

usaha atau ladang uang, bukan pula lahan politik. Bahkan justru menguras uang dikantong pribadi. Bagi dia, organisasi adalah kesenangan dan ibadah yang memiliki kepuasan tersendiri. “Melalui organisasi kita bisa bagalak galak (bergembira) untuk meperlambat tumbuhnya uban,” ujar pria berkulit sawo matang ini. Kegiatan berorganisasi sudah di lakukannya sejak masih duduk di bangku sekolah. Mulai dari SMP, STMA, dan di perguruan tinggi. Amri Aziz sering dipercaya jadi ketua umum. Jabatan yang pernah disandangnya antara lain Ketua Umum Himpunan Alumni Sekolah Tinggi Analis Jakarta, Ketua Mahasiswa Minangkabau (KMM) Jaya Jakarta, Sekretaris Umum Senat Mahasiswa

HASTA Taragak Basuo di Puncak Bagor

bersekolah di Kelenteng ,dan SMTI/ SMAKPA di Jalan Juanda Padang. Mereka sengaja datang khusus dari berbagai kota di Nusantara, baik dari Medan, Pekanbaru, Palembang, Surabaya, Sumbar dan Jakarta. Suasana keakraban seolah kembali terjalin. Sebab, ada diantaranya ada yang sudah tidak bersua 40 tahun sejak berpisah setamat sekolah. Masing masing angkatan tampak duduk berkelompok mengenang masa lalu. Tertawa dan bercanda, seolah tak menyadari jika kulit mereka sudah banyak yang keriput ditelan usia. Hadir dalam reuni itu sesepuh Meigoes Maaruf, guru masing masing Abdul Muis, Syafri Rajab, Anugra, Rachman Salmi, Jaya Fikri dan Barja pedagang di kantin sekolah.

Malam itu terkumpul dana Rp 3 juta untuk Barja, penjual makanan di kantin Sekolah. Sebab, banyak alumni mengaku sering mangicuah. Makan tiga kue dibayar hanya satu. Mereka minta maaf kepada Barja dan malam itu ingin membayarnya. Di samping itu, para alumni juga mengumpulkan dana untuk biaya umrah dua guru ke tanah suci. Juga dibentuk “Hasta Amaliah “ sesuai usulan Meigoes Maaruf Meigoes Maaruf dalam sambutannya mengaku bangga, dan bahagia hadir bersama pada reuni itu.”Saya bahagia hadir bersama dengan para alumni,” ujar Meigoes dengan nada terbata-bata penuh haru. Menurutnya, sejak berdiri tahun 1996, STMA/ SAKMA dan kini berganti nama menjadi

SMTI dan SMAKPA sudah meluluskan 4.378 siswa SAKMA, dan 3172 siswa STMA. Reuni ini cukup bermakna. Tidak hanya menjalin silaturahim sesama alumni, namun berguna dalam membangun sekolah dan kampung halaman. Di sekolah kata Meigoes Maaruf yang terlaksana baru pelajaran. Sedangkan pendidikan belum berjalan. Artinya mendidik mental serta spiritual anak didik. Melalui reuni akan lahir pendidikan moral dan kebersamaan bisa terwujud. Meigoes yang masih aktif berkeliling benua di dunia untuk memberikan makalah di International water asosiation (IWA) menyatakan disiplin di STMA, dan SAKMA adalah mendidik mental jujur, dan berdisiplin dalam bekerja. “Tamparan

IWAN DN

SUASANA Reuni Akbar Himpunan Alumni Sekolah Teknologi dan Analis Kimia (HASTA Padang se-Indonesia di Wisma Lokawiratama, Cisarua Puncak Bogor

bukan berarti marah tetapi itu menandakan sayang guru kepada siswa,” sebutnya lagi. Amri Aziz, alumni angkatan 71 menjawab Haluan di sela acara itu mengatakan,

LEMBAGA PERSEKUTUAN PECINTA PENDIDIKAN KESEHATAN (LPPPK)

SEHATAN SITEBA PADANG KE IK N K E T I L O P (POLTEKES SITEBA) SK MENDIKNAS NO. 212/D/0/2006 TERAKREDITASI

PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2011/2012 PROGRAM STUDI : 1. KEBIDANAN (D3) (TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 035/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/II/2011)

2. TEKNIK ELEKTROMEDIK (D3) (TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 032/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/II/2011)

3. FISIOTERAPI (D3) (TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 032/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/II/2011)

PENDAFTARAN : Gelombang I Tes Gelombang II Tes

: 01 April s/d 07 Juli 2011 : 08 Juli s/d 09 Juli 2011 : 11 Juli s/d 11 Agustus 2011 : 12 Agustus s/d 13 Agustus 2011

Alamat : 1. Jl. JHONI ANWAR NO. 8 LAPAI PADANG 2. JL. JHONI ANWAR NO. 17 A LAPAI PADANG TELP. 0751 - 445880 / 0811669722 Website : www.poltekes-siteba.ac.id email : poltekessiteba@yahoo.co.id KETUA LP3K PADANG Ttd Drs. H. Lamizar Yoena,SH.,MH

PENGURUS LP3K PADANG BID. OPERASIONAL PENDIDIKAN Ttd ERDI NUR,SKM.,M.KES

INFORMASI : POLTEKES BASUKI ARIO SENO ERDI NUR SUKSMERRI PAISOL

: 0811669722 : 0811661387 : 08126757101 : 08126630824 : 0811669073

INFORMASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSYARATAN PENDAFTARAN HUBUNGI KE ALAMAT KAMI DIREKTUR Ttd DRS. AMRIN TANJUNG,M.Pd

pelaksanaan reuni cukup sukses dan akrab. “Apalagi sesepuh kita Meigoes Maaruf hadir bersama beberapa guru sehingga banyak para alumni hadir,” katanya. (h/one)

Akademi Pimpinan Perusahaan (APP) Jakarta, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta Komisariat APP Jakarta, Sekretaris Umum Keluarga Mahasiswa Sumatera Barat (KMSB), Komisariat APP Jakarta, Sekretaris Jenderal DPP IKA APP Jakarta. Sekjen BK3AM, Wakil Ketua Ikapabasko (Ikatan Keluarga Padang Panjang, Batipuh X Koto, serta sejumlah jabatan di berbagai organisasi kemasyarakatan di ibu kota. Ketika ditanya bagaimana membagi waktu antara tugas pokok dan sosial seperti organisasi kemasyarakatan Minangkabau Amri Aziz menyatakan, mengurus organisasi memang memerlukan pengorbanan, menyisihkan waktu di tengah kesibukan melaksanakan tugas pokok. Sibuk adalah milik semua orang. Jangankan pegawai, pengusaha atau pedagang, pemulung saja tetap saja sibuk mencari nafkahnya. “Yang penting sepanjang mau dan bersedia, waktu itu kita yang mengaturnya, bukan waktu yang mengatur kita “ ujar Penasehat Himpunan Alumni Sekolah Teknologi dan Analis (Hasta) Padang ini menuturkan. Kesibukan suami Hj Yulizar Zon ini bukan itu saja. Ia juga dosen di Lembaga Pendidikan Asuransi Indonesia (LPAI-YAI-DAI) sampai sekarang, serta ditugasi pula menjadi anggota Dewan Pengawas Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), tempat dia bekerja dulunya. Amri Aziz dikarunia dua anak, Ayu Razzanda Amri wanita bekerja di PT Asuransi Jasa Indonesia, dan Ary Rizzandi Amri karyawan PT Tempo Group Tbk Jakarta. (iwan dn).


8

MINGGU, 10 JULI 2011 M / 09 SYA’BAN 1432 H

ALEXIS SANCHEZ

8

CHILE 1 VS 1 URUGUAY

Sanchez Loloskan Chile

MENDOZA, HALUAN- Gol pada babak kedua yang dicetak oleh pemain masa depan Alexis Sanchez membawa Chile ke babak delapan besar Copa Amerika setelah bermain imbang 1-1 dengan Uruguay di Mendoza, Argentina, Sabtu. Sanchez, pemain asal klub Italia Udinese yang dikabarkan diminati Barcelona, mencetak gol pada menit ke-64 untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1 sehingga Chile sudah mengumpulkan nilai empat dari dua pertandingan. Uruguay unggul lebih dulu empat menit menjelang babak pertama usai melalui gol Alvaro Pereira. Pada pertandingan sebelumnya, Uruguay dipaksa

bermain imbang 1-1 dengan Peru, sementara Chile mengalahkan Meksiko 2-1. Dengan hasil tersebut, pemain belakang Chile Waldo Ponce mengatakan optimistis bahwa mereka akan tampil sebagai juara Grup C. “Hasil imbang memang tidak terlalu buruk, tapi kami seharusnya bisa memenangi pertandingan karena kami punya banyak peluang. Kami

Tapi Chile yang mendapat julukan “Nino Maravilla” (Anak Ajaib) hanya membutuhkan waktu 11 menit untuk bangkit dengan mencetak gol balasan melalui Sanchez yang kemudian berhasil menaklukkan kiper Fernando Muslera. Gol tersebut disambut riuh sekitar 30.000 pendukung Chile yang sengaja melintas perbatasan ke Argentina untuk memberikan dukungan kepada tim mereka. Chile berhasil mempertahankan hasil imbang tersebut, membuat frustrasi Uruguay yang dilatih Claudio Borghi.Pada menit-menit terakhir, Chile hampir saja memenangi pertandingan ketika tendangan Luis Jimenez berhasil ditepis Muslera. (h/ant/pp)

PERU 1 VS 0 MEKSIKO

MALAGA TAWAR SNIEJDER MALAGA, HALUAN - Klub papan tengah La Liga Primera Malaga melakukan gebrakan dengan mengajukan tawaran sebesar 35 juta euro (sekitar Rp 424 miliar) untuk playmaker Inter Milan Wesley Sneijder. Musim panas ini Sneijder dihubung-hubungkan dengan sejumlah klub top, salah satunya adalah klub raksasa Inggris Manchester United. Akan tetapi, pada prosesnya justru Malaga yang menghadirkan kejutan dengan ikut memburu Sneijder. Minat itu sepertinya serius karena tawaran 35 juta euro sudah dilayangkan. “Ada temanku yang me-

bermain bagus,” kata Ponce, pemain yang berdomisili di Meksiko. Dengan mengumpulkan nilai empat, hasil tersebut sudah cukup bagi Chile, yang belum pernah sekalipun tampil sebagai juara Copa Amerika meski sudah empat kali. Sementara Uruguay yang baru mengumpulkan nilai dua, pada pertandingan terakhir Grup C harus mengalahkan Meksiko untuk lolos ke babak berikutnya. Alvaro Pereira membuka harapan Uruguay, juara 14 kali yang dipimpin pelatih Oscar Tabarez itu dengan mencetak gol pada menit ke-53 melalui tendangan kaki kirim setelah bekerja sama dengan pemain asal Liverpool, Luis Suarez di sisi kiri lapangan.

Guerrero Jadi Pahlawan

miliki bisnis kongsi restoran, termasuk salah satunya berada di dekat Malaga yang dijalankan oleh saudara laki-lakinya, memberitahuku kalau seorang petinggi Malaga telah memberitahunya bahwa mereka sudah mengajukan tawaran 35 juta euro untuk Sneijder,” ungkap konstultan transfer Ernesto Bronzetti kepada Sky Sport24 yang dilansir ESPN Star. (h/dtc/pp)

MENDOZA, HALUAN- Peru memberi Meksiko kekalahan kedua di Copa America 2011. Peru memetik kemenangan tipis 1-0 berkat gol tunggal José Paolo Guerrero yang lahir delapan menit sebelum bubaran. Di Estadio Malvinas Argentina, Sabtu (9/7), Peru membutuhkan waktu sampai 82 menit untuk bisa menjebol gawang Meksiko. Guerrero sukses menjadi pahlawan Peru lewat golnya.Dengan kemenangan tersebut, Peru kini meraih poin empat hasil dari dua pertandingan di Grup C. Poin sertara

juga sudah dikemas Chile. Hasil itu hampir memastikan Peru lolos ke perempatfinal, minimal sebagai peringkat tiga terbaik. Meksiko sementara itu setia menjadi juru kunci grup setelah sebelumnya juga menderita kekalahan. Uruguay sementara itu harus turun ke posisi tiga dengan raihan angka dua. Pada pertandingan itu, tiga menit laga dimulai, Carlos Lobaton sudah berusaha mengancam gawang Meksiko. Tetapi tendangan jarak jauhnya belum tepat ke sasaran.Peru mencatatkan peluang lain tiga menit kemudian. Juan Manuel Vargas bekerja sama dengan Luis Advincula Castrillon dalam membuka ruang untuk José Paolo Guerrero. Ia menyepak tetapi kiper Luis Michel masih sigap menepis.Kemelut hadir di muka gawang Peru pada menit 29. Umpan silang Paul Aguilar gagal diantisipasi dengan baik oleh kiper Raul Fernandez. Javier Aquino coba memanfaatkan tetapi sepakannya masih bisa dihadang bek Santiago Acasiete. Di paruh kedua, Peru mengancam lagi lewat Guerrero pada menit 50. Memanfaatkan umpan silang dari kiri, ia meneruskan dengan tandukan kendati arah bola masih melebar. (h/dtc/pp)


Olahraga

FARID RAHMAN

SOLO, HALUAN - Wakil Ketua Umum PSSI yang baru, Farid Rahman, berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan dana yang melanda timnas SEA Games dan senior Indonesia. Timnas Indonesia terancam batal berlaga di ajang SEA Games dikarenakan tidak memiliki dana. Bahkan hingga kini, Badan Tim Nasional (BTN) belum mendapat sepeser pun dana persiapan timnas selama melakukan Pelatnas. Untuk timnas senior sendiri, membutuhkan dana segar sampai Rp3 miliar. Dana itu untuk persiapan pertandingan kandang maupun tandang kontra Turkmenistan pada ajang Pra Piala Dunia. Pertandingannya itu sendiri akan digelar pada tanggal 23 Juli di Turkmenistan, dan 29 Juli di Jakarta. Terkait hal itu, Wakil Ketua Umum yang baru saja terpilih, Farid Rahman, berjanji segera menyelesaikan permasalahan dana tersebut. “Di bola kecil (timnas U23) dan bola besar (timnas senior) ada banyak sekali permasalahan uyang harus segera kita selesaikan,” ungkapnya. “Ini kerjaan sangat luar biasa. Kita pilah mana yang penting dan mana yang urgent. Saya kenal beberapa direksi BUMN dan mereka janji bakal segera membantu permasalahan dana sepakbola setelah kongres selesai.” “Kita akan mencoba meng-

Serukan Kebangkitan Sepakbola Nasional

SOLO, HALUAN — Pasangan ketua dan wakil ketua umum PSSI baru, Djohar Arifin Husin dan Farid Rahman mengaku siap mengemban tugas berat untuk memajukan sepakbola nasional. Seperti diketahui, Djohar Arifin terpilih sebagai Ketua Umum PSSI period 20112015, setelah mengalahkan Agusman Effendi di putaran dua pemilihan yang berlangsung di Hotel Sunan, solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/7). Sementara itu, Farid juga harus melewati dua putaran untuk kemudian berhasil menduduki kursi PSSI-2 dengan mengalahkan Erwin Aksa. “Kita pikir, semua harus bersatu untuk fokus ke sepakbola. Tidak ada lagi polemik antara kepengurusan baru dan lama,” ujar Farid. Senada dengan Farid, Djohar juga menunjukkan tekadnya untuk meluluskan harapan semua elemen masyarakat untuk melihat sepakbola Indonesia, kembali bangkit dan jadi macan di sepakbola tingkat Asia. “Mari kita samakan misi,

Smart Ingin BISA BAHASA INGGRIS? dalam waktu SINGKAT? Ikuti 5 Days English with M.E.A.N Tanggal 13 s/d 17 Juli 2011, Pukul 08.00 s/d 17.00 Wib

Info lengkap buka www.englishmean.weebly.com FB : talentaart@yahoo.co.id SMS : Ketik “Info Mean_Nama_No.HP_Email”

Kirim ke 0852 6334 8006

Daftar Ketik “Daftar Mean_Nama_no.HP_Email”

Kirim ke 0852 6334 8006

langkah baik pengurus, suporter dan masyarakat untuk membangun sepakbola,” timpalnya. Sementara, Erwin Aksa dengan legowo menyatakan kalah dari Farid Rahman, dalam perebutan posisi Wakil Ketua Umum PSSI 2011. Erwin mengaku ini menjadi titik awal sebuah reformasi sepakbola nasional. “Selamat kepada Pak Djohar sama Pak Farid, karena beliau telah terpilih secara demokratis. Saya harus hargai bahwa ini adalah pemilihan dan kongres yang sangat luar biasa,” tegas Erwin selepas pemilihan. “Tiga bulan kita mengikuti prosesi dari mulai kongres di Pekanbaru, kemudian Jakarta dan akhirnya di Solo ini. Sejarah mencatat, bahwa ini adalah suatu kongres yang telah menjadi titik awal reformasi dan pembaruan di dalam sepakbola kita.” Harapannya? “Kita berdoa, bahwa dua tokoh ini bisa memimpin dan bisa menjawab citacita daripada seluruh masyarakat kita,” lanjutnya. (h/okz/pp)

Iklan Baris Rp. 20.000,- / terbit

JAKARTA, HALUAN-Ketua umum PSSI terpilih Djohar Arifin Hussein mengaku telah menyiapkan beberapa program andalan untuk diterapkan selama memimpin federasi sepakbola indonesia dalam empat tahun ke depan.

KETUA PSSI TERPILIH. Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar (tengah) bersama Ketua Umum PSSI terpilih Djohar Arifin Husein (ketiga kiri) dan Wakil Ketua PSSI Farid Rahman (keempat kanan) dan anggota Komite Normalisasi mengangkat tangan bersama usai penutupan Kongres Luar Biasa PSSI di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/7) malam

Adios Ikuti Turnamen Voli P3A

PADANG, HALUAN – Tim voli Padang Adios ikuti turnamen voli Persatuan Pemuda Pemudi Aur Kuning (P3A) tingkat Sumbar Riau di Lapangan Voli Aur Kuning Payakumbuh yang dibuka mulai Kamis (7/7) lalu. Ketua Padang Adios Mak Itam yang ditemui Haluan di Lapangan voli Komplek GOR Haji Agus Salim Padang mengatakan, Padang Adios sudah mempersiapkan tim putri mereka demi berlaga di Payakumbuh. “Suatu penghargaan bagi kami bisa diundang untuk mengikuti turnamen bergengsi ini. Ajang ini sekaligus untuk mengukur hasil pembinaan seluruh ofisial selama lebih kurang tiga tahun belakangan ini,” paparnya kemarin. Saat ini Padang Adios terkendala masalah waktu latihan. “Karena para pemain terutama tim putri diisi oleh rata-rata pelajar SMP dan SMA, maka kami sedikit terkendala masalah waktu latihan. Latihan hanya bisa dilakukan sore, saat anak-anak pulang sekolah dan itu pun waktu yang sangat

terbatas. Namun latihan saja tidak cukup untuk mengukur kemampuan atlet. Pertandingan-pertandingan ini lah yang mampu untuk menguji mental pemain,” lanjut Mak Itam. Tim putri Padang Adios akan melangsungkan laga perdana pada Kamis (21/7) mendatang di Payakumbuh. Sementara ditemui terpisah pelatih Padang Adios Jon Abak, menjabarkan porsi latihan yang diberikan kepada para pemain jelang melakoni turnamen di Aur Kuning tersebut. “Turnamen ini hanya khusus untuk tim putri, dan ini sangat bagus demi mengukur kemampuan tim. Dikarenakan turnamen untuk voli putri sangat minim, jadi sangat terbatas juga kemampuan tim kami untuk menambah jam terbang mereka. Untuk latihan hari ini (kemarin, red) kita fokuskan untuk latihan permainan, penerimaan bola, pertahanan, serta smash. Dengan banyaknya pertandingan maka otomatis kemampuan pemain jadi bertambah

pula,” terangnya. Bicara soal target, Jon Abak tidak bisa menargetkan lebih untuk timnya. Sebab tim-tim yang akan mereka hadapi termasuk tim voli senior, apalagi diikuti peserta terbaik dari Sumatera Barat dan Riau. “Target kita adalah bisa tampil semaksimal mungkin, karena lawan termasuk berat. Tim kami banyak dihuni pelajar. Namun hal ini termasuk bagus, karena jika kami banyak bertemu dengan lawan-lawan berat yang dalam hal ini lebih senior, otomatis tim secara tidak langsung tim kami bisa menambah pengalaman bertandingnya,” tegas Jon Abak. Sementara dua orang pemain tim putri Padang Adios yakni Dheana Friscia dan Anum Nasriani (keduanya berasal dari SMP 5 Padang) juga ditunjuk untuk membela kontingen voli pasir kota Padang pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Sumbar 2011 yang dihelat mulai Sabtu (9/7) kemarin di Lapangan Voli Komplek Haji Agus Salim Padang. (h/cw22)

“Ada lima program yang telah kami persiapan,” katanya usai proses pemilihan ketua umum PSSI pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel The Sunan, Solo, kemarin. Program yang pertama adalah pembenahan infrastruktur sepakbola di seluruh Indonesia. Program kedua adalah pembenahan proses pembinaan usia muda. “Banyak remaja Indonesia yang luar biasa. Mereka selama ini belum maksimal dalam mendapatkan teknik-teknik bermain sepak bola,” kata Johar. Program lain diantaranya adalah peningkatan sumber daya manusia terutama wasit dan pelatih, dan program membangun kompetisi yang bersih. “Dengan kompetisi yang bersih dan maksimal maka akan mendapatkan muara yaitu pemain timnas yang jauh lebih baik,” katanya. Djohar membuka pintu bagi para pemain Liga Primer Indonesia (LPI) untuk membela timnas Indonesia di ajang SEA Games. Timnas U-23 Indonesia akan berpartisipasi dalam ajang kompetisi olahraga tertinggi di kawasan Asia Tenggara, SEA Games, pada bulan November nanti di Palembang.Detik-detik menjelang berlangsungnya SEA Games, beberapa permasalahan menimpa kubu timnas, diantaranya terkait pendanaan. Timnas Indonesia terancam batal berlaga di ajang SEA Games dikarenakan tidak memiliki dana. Bahkan hingga kini, Badan Tim Nasional (BTN) belum mendapat sepeser pun dana persiapan timnas selama melakukan Pelatnas.Terkait hal itu, Djohar Arifin berjanji akan memberi perhatian khusus terhadap timnas Indonesia SEA Games. “Untuk SEA Games, harus ada perhatian khusus. Sudah empat SEA Games kita (Indonesia) tak mendapatkan apapun,” ungkapnya.Djohar juga menegaskan bahwa sebagai Ketua Umum PSSI dirinya membuka pintu bagi para pemain LPI untuk masuk dalam timnas Indonesia di ajang SEA Games. “Seluruh pemain selama dia masih berstatus sebagai warga negara Indonesia boleh masuk timnas, termasuk pemain yang berlaga di LPI ataupun yang tidak punya klub sekalipun,” tegasnya. (h/okz/pp)

WIDODO SANTOSO

PADANG, HALUAN-Seperti yang sudah diperkirakan akhirnya nama mantan Ketua Umum Semen Padang, Widodo Santoso melenggang sebagai salah satu anggota Exco PSSI. Mantan Dirut PT Semen Padang itu bahkan hanya membutuhkan pemilihan satu putaran untuk terpilih. Widodo terpilih menjadi satu dari sembilan anggota Exco setelah mengumpulkan 57 suara dalam Kongres Luar Biasa PSSI di Solo kemarin. Dalam pemilihan putaran pertama itu, Widodo bersama dengan tujuh calon lainnya mengumpulkan 50 + 1 suara. Mereka adalah Sihar Sitorus (59 suara), La Nyalla Mattaliti (57), Mawardi Noerdin (57), Tuti Dau (54), Roberto Rouw

= PROPERTI

Semua Harus Profesional

WIDODO SANTOSO

(57), Erwin Dwi Budiawan (54) dan Toni Aprilani (52). Satu nama lainnya terpilih di putaran kedua yaitu Bob Hippy.

“Terima kasih kepada seluruh peserta yang mempercaya saya sebagai anggota Exco PSSI. Kepercayaan ini akan saya jaga dan balas dengan menyuarakan aspirasi klub-klub dan Pengprov PSSI di Indonesia,” ujar Widodo yang dihubungi Haluan usai pemilihan. Widodo mengatakan bahwa Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI berlangsung secara demokratis dan jauh dari kericuhan seperti dua kongres sebelumnya di Pekanbaru dan Jakarta. Untuk itu, dirinya berjanji akan mengupayakan perubahan sepakbola nasional ke arah yang lebih bagus. “Kongres ini merupakan momentum kebangkitan sepakbola nasional. Untuk itu = KOMPUTER

= OTOMOTIF

= ELEKTRONIK

langkah-langkah menuju kebangkitan perlu dilakukan. Misalnya adalah perbaikan struktur organisasi, peningkatan kualitas kompetisi, peningkatan SDM praktisi sepakbola serta program-program positif lainnya,” kata Widodo. Widodo melihat kompetisi di Indonesia perlu perbaikan untuk menuju profesional. Salah satunya adalah mengupayakan pertandingan satu kali dalam seminggu seperti yang dilakukan oleh kompetisikompetisi di Eropa. Selain itu, pihaknya juga akan menyuarakan keprofesionalan klub dalam kompetisi. Artinya, sepakbola mesti diurus secara profesional sehingga menjadi industri yang menguntungkan dan diminati oleh

= ALAT KOMUNIKASI

Pasang Iklan Anda disini ...

= FASHION

KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

= BIRO JASA = RUPA RUPA = INFO BISNIS

DIJUAL CEPAT

Rumah Kuala Nyiur I Blok C/16. 2 Lantai, 5 KT, 3 KM, PDAM. Hub : 081267072626 (Tanpa Perantara)

DIJUAL RUMAH

1 Unit Rumah, Jl. Jeruk 18 No.388 Perumnas Belimbing. Fasilitas : 2 KT, 1 KM, LT. 64M2, Listrik 900 W, Air PDAM, Sertifikat Hak Milik, Lokasi Dekat Pasar Belimbing. Dijual Rp.79 jt (Nego). Hub : Irwanto HP. 081363971759, (0751) 9806143 8 4 1

9

Djohar Siapkan Program Andalan

Farid Janji Tuntaskan Persoalan Dana Timnas

approach kembali Bank Mandiri dan Pertamina untuk mengucurkan dana untuk membantu permasalahan timnas,” pungkasnya. Farid Rachman bertekad akan lebih intens merangkul lebih banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendukung organisasi PSSI ke depannya. “Selama ini kita secara bersama-sama telah banyak membahas masalah persepakbolaan nasional. Untuk ke depannya, salah satu langkah yang akan kami lakukan adalah lebih banyak merangkul BUMN yang akan menopang kebutuhan pembinaan di PSSI,” ujar Farid Rachman di Hotel Sunan Solo, Sabtu. Lebih lanjut Farid mengatakan, dalam memimpin PSSI ke depan pihaknya harus memilah-milah mana hal-hal yang paling penting (urgent) lebih dulu untuk diatasi mengingat tugas yang diemban pengurus PSSI baru nanti demikian kompleks. “Kita harus pilih dulu mana hal yang urgent untuk diatasi segera. Dengan beberapa BUMN kemarin ini PSSI sudah mengikat kerjasama dan kita akan melakukan pendekatan kembali dengan BUMN yang lain,” ujar Farid yang selama ini dikenal sebagai Sekjen PB PTMSI (tenis meja) ini. Demikian halnya dengan kebutuhan dana bagi tim nasional Indonesia yang sangat mendesak, dirinya akan merangkul rekan-rekan dalam dunia usaha. Secara prinsip, lanjutnya, komitmen yang harus ditegakkan adalah merangkul semua pihak yang berpotensi untuk benar-benar memajukan persepakbolaan nasional. “Tugas berat kita adalah bagaimana menyukseskan kinerja Tim Nasional, utamanya di ajang SEA Games 2011. Masyarakat menghendaki agar tim kita menjadi juara, dan beratnya tantangan yang dihadapi harus kita atasi dengan kebersamaan,” demikian Farid Rachman. (h/inl/pp)

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

DIJUAL Tanah seluas 3 Ha, Hak Milik, Penawaran Rp.200 juta /Ha, di Liki Atas Muaro Labuah Kabupaten Solok Selatan, Hub :

0811873225 / 087826879

DIJUAL SEGERA

1. Sebidang tanah di Komplek Perumahan Unand Blok B Depan Lap. Golf Hook (Kanan Kiri Jalan) 489M2. SHM (850 ribu/m2 = Bisa Nego) 2. Sebidang tanah di Komplek Perumahan Unand Kel. Pisang Luas 600 M2, 400 M2, 300 M2. SHM (650 ribu/m2 = Bisa Nego) Hubungi : Benny = 08126600950, Ismail = 082170335151, Tam = 081363403172

SHAMPO J B Shampo JB Formula Baru Hitamkan Rambut Putih Anda dan Tahan Lama

HP. 08126606724

767

YAN KONSTRUKSI

TUKANG JAWA PROFESIONAL

Melayani : Desain, Perencanaan Taman, Landscape, Kolam Renang, Kolam Hias, Penghijauan, Renovasi, Bangun Rumah, Ruko, Kantor, Perawatan dan Finishing, Rangka Atap Baja Ringan

Alamat : Perum. Pasir Putih Blok K No.4 HP. Kang Yayan (0812 688 46669) Kang Asep (0812 677 66067) 743

Pesan - Antar Hub : AZZY Komp. Jondul IV QQ 19 Tabing - PDG 085216002106 / 083181388780

DIBUTUHKAN

2 (dua ) orang Pria, Usia 2540 th. Tamatan SMU/D3. Lamaran diantar ke : Jl. By Pass Ampalu KM.9 Padang. Kontak Person : Vivi, 085278870932

JUAL ANAK AYAM KAMPUNG DOC umur 4 hari setelah di vaksin

DIBUTUHKAN

BAGI GURU, ORANG TUA, SISWA SEKOLAH

info http://eazy-software.blogspot.com

MITRA UKM

Hub : HERI 0751 - 951 4379, 0853 76489929

CD PEMBELAJARAN Software Pembelajaran TK-SD-SMP-SMA Digital Laboratory SMP & SMA Fisika,Kimia,Biologi Digital Library SMP & SMA Software Sistem Manajemen Sekolah

masyarakat dan memiliki nilai jual tinggi. “Kompetisi bisa profesional jika personel yang menjalankannya adalah orang-orang profesional. Untuk itu, saya akan menyuarakan agar semua personel sepakbola mulai dari pengurus, pelatih, pemain, wasit dan juga penonton harus profesional,” katanya. Ia mengatakan opini bahwa kompetisi Indonesia sudah diatur oleh mafia pertandingan harus dihilangkan. Caranya yaitu menciptakan kompetisi yang profesional tersebut. “Jika semuanya sudah profesional maka saya yakin Indonesia bisa melahirkan timnas yang kuat. Sepakbola Indonesia akan menjadi industri besar seperti di Eropa,” terangnya. (h/pp)

mak Ngah Khas Bukittinggi

TERSEDIA DI : CHRISTINE HAKIM, MAHKOTA TABING, MAHKOTA KHATIB, SHIRLEY ROHANA KUDUS DAN Uwan Simp. GIA BIM (BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU)

KEHILANGAN

STNK BA.2635 BU (Yamaha Bison) An. Dessy Salasfina. Hilang antara GOR H. Agus Salim - Psr. Alai Padang. Bagi yang menemukan harap lapor ke Pos Polisi terdekat.

2 (dua ) orang Tenaga Optik. Jujur, Ramah, Min. SMA. Tempat tinggal disediakan. Bagi yang berminat antarkanlamaran ke : Optik Fortuna Jl. S. Parman No.161 Ulak Karang Padang

KEHILANGAN

STNK Sepeda Motor Honda Supra BA.4671 JF. An, Ermi. Hilang antara Ulak Karang Kec. Padang Utara dan Jl. Azizi Andalas Kec. Padang Timur pada hari Kamis, 7 Juli 2011 sekitar pukul 17.00 WIB. Bagi yang menemukan harap lapor ke Pos Polisi terdekat


10

Rendo

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

Hak Waris

KONSULTASI HUKUM Diasuh Oleh: Rusdi Zen

Developer Pailit

PERTANYAAN: Bapak Rusdi Zen, Pengasuh Konsultasi Hukum yang terhormat. Saya Indra di Padang. Saya mengambil perumahan KPR BTN di salah satu developer di Padang. DP sudah saya lunasi, namun rumah masih terbengkalai, sedangkan developer bangkrut. Penyelesaiannya secara mediasi belum terealisasi. saya ingin tahu, bagaimana penyelesaiannya secara hukum. JAWAB: Penyelesaian secara hukum tentu melalui upaya litigasi

dengan menggugat developer yang bersangkutan ke Pengadilan Negeri Padang. Jika yang dituntut dalam gugatan tersebut adalah rumah, maka itu akan sulit dicapai, berhubung si developer sudah bangkrut. Namun, jika yang dituntut pengembalian DP plus ganti rugi, maka itu lebih realistis. Selian itu, bersama “korban” lain (minimal 3 orang) dapat pula diajukan permohonan agar developer yang bersangkutan dinyatakan pailit melalui pengadilan ekonomi di Pengadilan Negeri Medan. Pemohon yang mengajukan permohonan untuk menyatakan developer yang bersangkutan pailit, akan didahulukan membayar piutangnya (preferen). ***

PERTANYAAN: Bapak Konsultasi Hukum yang terhormat, saya Taufik di Painan. Orang tua saya meninggalkan warisan berupa satu rumah yang dibangun di atas tanah yang merupakan harta pusaka tinggi. Saya bersaudara tiga orang, tetapi ketiganya laki-laki. Menurut saudara-saudara dari ibu saya, karena saya dan saudara laki-laki. Jadi kami tidak berhak atas warisan orang tua itu. Apakah benar kami tidak mempunyai hak atas warisan orang tua. JAWAB: Terhadap pusaka tinggi anda tidak berhak. Namun terhadap rumah yang dibangun orang tua anda di atas tanah tersebut, anda bertiga berhak. ***

Anak Pungut

PERTANYAAN: Bapak Rusdi Zen yang terhormat, saya Diki di Padang. Dulu sekitar 13 tahun lalu, sewaktu masih tinggal di medan, saya pernah menemukan bayi yang ditinggalkan ibunya di depan pintu rumah. karena kami merasa sayang melihat bayi itu, kami langsung saja merawatnya. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana saya mengurus keabsahan anak angkat saya itu, karena saya juga tidak tahu siapa orang tuanya. JAWAB: Temui Ketua Pengadilan Negeri Padang, minta advis/nasehat beliau tentang\ masalah ini. ***

Salam Perikanan

Diasuh oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta

Budidaya Ikan Cupang Hias (Betta splendens sp.)

PARA pembaca setia Haluan dan pencinta rubrik Salam Perikanan, Ikan cupang hias, adalah ikan berukuran kecil yang sangat populer di kalangan para hobiis, karena memiliki daya tarik tersendiri. Di pasaran terdapat dua jenis ikan cupang, yakni cupang adu dan cupang hias. Varietas cupang hias dikenal dengan nama ilmiah Betta splendens. Sedangkan cupang aduan ada berbagai macam varietas, antara lain Betta imbelis, Betta rubra, dan Betta unimacullata. Membedakan cupang hias dan cupang adu sangat mudah, yakni dengan melihat penampilan fisik sang ikan. Ikan cupang hias memiliki sirip tubuh yang indah berwarnawarni, sedangkan Cupang aduan

secara general memiliki ciri fisik dengan bentuk tubuh yang kurang menarik dan biasanya berwarna gelap. Prospek ikan cupang sebagai ikan hias sangat menjanjikan. Ikan cupang kini digemari banyak orang dari berbagai usia, golongan dan segala lapisan segmentasi masyarakat. Pemasarannya tergolong mudah, karena permintaan akan ikan ini terus mengalir. Jenisjenis cupang hias pun sangat banyak, mulai dari jenis slayer, serit (crown tail), halfmoon, double tail/cagak, sampai jenis plakat Untuk membudidayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidak memerlukan lahan yang luas, dapat menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akua-

rium. Pakan untuk benih biasanya diberikan pakan alami, berupa kutu air atau daphnia sp.yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk pakan induk cupang, dapat diberikan pakan dari jentik-jentik nyamuk, kutu air dan diselingi dengan cacing rambut. Wadah Budidaya Pada umumnya wadah pemeliharaannya, bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan. Ciri ikan jantan untuk dipijahkan: Umur sekitar empat bulan Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah. Gerakannya agresif dan lincah. Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit). Ciri-ciri ikan betina : Umur sekitar empat bulan, Bentuk badan membulat (menandakan siap kawin). Gerakannya lambat. Sirip pendek dan warnanya

TTS BERHADIAH

tidak menarik. kondisi badan sehat. Pemijahan dan perawatan ikan Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan : -Persiapkan wadah baskom/ akuarium kecil dan bersih. -Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 - 30 Cm. -Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari. -Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja. -Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan. -Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan. -Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas. Pembesaran anak Ketika burayak ikan cupang

sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran. Pindahkan anakan bersama induk jantannya. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh. Pascapanen Setelah ikan cupang hias mencapai satu bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkualitas baik dan cupang hasil seleksi di pisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri, agar dapat berkembang dengan baik, serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai dua bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.***

Ajukan pertanyaan anda mengenai seluk beluk dunia perikanan dan kelautan kepada pengasuh melalui email aborperikanan@bunghatta.ac.id atau sms ke +6281374610315. Pertanyaan anda akan dijawab oleh para pakar dunia perikanan dan mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang.

Perdamaian tak Menghapus Pidana PERTANYAAN: Bapak Konsultasi Hukum yang terhormat, saya Deni di Lubuk Basung. Saya mempunyai saudara yang terlibat perkelahian bersama temannya. Mereka berkelahi satu lawan satu dan dalam perkelahian itu lawannya memenag mengalami luka yang cukup parah dibandingkan dengan luka yang diderita adik saya dan temannya. Persoalan itu, akhirnya sampai ke pihak kepolisian, karena lawan dari adik saya itu melapor. Yang ingin saya tanyakan, jika antara adik saya dan lawannya itu berdamai, apakah itu bisa menghentikan perkara yang dilaporkan lawan adik saya itu. Sebaliknya, apakah kami juga bisa melapor. JAWAB: Pebuatan (pidana) yang dilakukan saudara anda telah selesai. Perdamaian tidak dapat menghapus suatu tindak pidana. Perdamaian hanya menutup pintu bagi ganti rugi perdata dari korban kepada saudara anda. Saudara anda bisa saja balik melapor, ketika dia dilaporkan ke polisi. *** Untuk konsultasi ini, anda dapat menyampaikan pertanyaan ke email yanti_haluan@yahoo.com.sg, atau SMS ke nomor 085265173477 ***

Konsultasi KESEHATAN MATA Mata Anak Belekan dan Berair PERTANYAAN: Assalamulaikum dokter! Saya mau bertanya! Saya punya anak berusia 17 bulan, lahir premature, dan pernah di incubator! Saya punya masalah dengan anak saya, padahal sudah sering berobat ke dokter mata tapi tidak sembuh. Masalah mata anak saya sering belekan dan berair. Apa masalahnya itu dokter? Dan bagaimana antisipasinya supaya mata anak saya sembuh? Silvi, Padang JAWAB: Waalaikum salam wr wb. Bola mata kita sering di selubungi selapis air mata (tear film) yang diproduksi oleh kelenjer lakrimal dan dikeluarkan melalui saluran lakrimalis di sudut mata arah ke hidung. Produksi dan pembuangan air mata tersebut merupakan suatu proses teratur yang bersamaan dengan proses berkedip. Saluran pembuangan air mata berasal dari sebuah lubang (pungtum) di sudut arah hidung. Proses pertukaran air mata ini sangat bermanfaat untuk proses pembersihan permukaan bola mata. Bila terjadi penyumbatan saluran tersebut , maka dapat menyebabkan air mata bertumpuk dan tumpah, sehingga timbul keluhan mata berair. Di samping itu dapat menyebabkan terganggunya pembersihan permukaan bola mata, akhirnya mudah infeksi yang ditandai adanya belekan. Pada bayi baru lahir terutama yang premature, dapat terjadi sumbatan saluran lakrimal (dakriostenosis) yang merupakan bawaan sejak lahir. Untuk mengetahui dan mengatasi sumbatan ini, seharusnya dilakukan pemeriksaan yang disebut anel tes. Pada pemeriksaan ini, cairan air garam (NaCl) di semprotkan melalui pungtum ke dalam saluran lakrimalis dan terus ke tenggorokan. Pemeriksaan pada pasien dewasa dapat dilakukan tanpa anastesi umum, tapi pada anak-anak atau bayi terpaksa dengan anestesi umum. Biasanya, dalam kasus ini, sumbatan tersebut dapat diatasi dengan melakukan pemijatan (masase) pada saluran lakrimalis tersebut secara rutin. Bila usaha ini gagal, maka terpaksa dilakukan tindakan operatif untuk membuka sumbatan tersebut untuk membuat saluran baru. Tentu harus dengan anestesi umum. (dr Azwin Aziz, SpM)

Bagi yang ingin bertanya tentang kesehatan mata, dapat mengirim surat dengan mencantumkan alamat pengirim lengkap ke RS Padang Eye Center, Jl Pemuda No 53 Padang. Atau telepon ke (0751) 30098, SMS ke 085278362000 dan e mail ke rs.padangeyecenter@yahoo.co.id.

Galak-galak Surang sumber: ketawa.com

Kebaikan Yang Pernah Dilakukan SEORANG pria yang tampak kumuh duduk di baris pertama mencemooh Walikota ketika ia menyampaikan pidato panjang. Akhirnya walikota menunjuk ke pria tersebut dan berkata, “Dibandingkan dengan saya, silahkan Anda berdiri dan mengatakan kepada para hadirin apa yang pernah Anda lakukan untuk kebaikan kota ini?” “Nah, Pak Walikota,” kata pria itu dengan suara tegas. “Yang pernah saya lakukan untuk kebaikan kota ini adalah satu, yaitu saya tidak memilih Anda dalam pilkada kemarin.” ***

MENDATAR: 2. Penyakit radang hati 5. Pembebasan dari tanggungjawab atas suatu tanggungan 6. Lain dari yang lain Kupon 7. Nama sejenis kue 8. Hujan (Ing) 9. Laba-laba besar di Afrika 13. Bagian dari sepeda 15. Badan dunia, singkatan (Ing) 17. Indera penglihatan (Latin) 19. Tempat Air 20. Selokan 22. Maskapai penerbangan Prancis 25. Pelit 26. Migrasi 27. Pernyataan yang dapat diterima sebegai kebenaran tanpa pembuktian 30. Nyeri tulang 32. Organisasi kantor berita Asia 33. Sejenis alat kedokteran untuk mendengarkan bunyi kerja anggota tubuh 34. Belenggu 35. Benua terbesar

021

36. Huruf pertama abjad Arab 37. Dua belas lusin MENURUN: 1.Mutlak 2. Membangkit hati orang supaya marah 3. Kasta terendah dalam agama Hindu 4. Tindak Pidana Korupsi 10. Marah besar 11. Jauh di sana 12. Sejenis alat penerangan 14. Ikat pinggang dari kain 15. Mantan Sekjen PBB asal Myanmar 16. Pipa tembakau 18. Tasik 21. Ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya 23. Tiang penyangga kamera 24. Pekarangan rumah 28. Nama cacing yang hidup di tubuh manusia 29. Perbuatan melawan pemerintah yang sah 31. Umur 32. Pesuruh kantor

Kirim jawaban melalui kupon di atas dan dikirim melalui Pos ke Kantor Redaksi harian Haluan, Kompleks Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang.

Kisah Surat Narapidana di Tahanan

Ada seorang Aceh dari kabupaten Pidie, menulis surat ke anaknya yang ada di penjara Nusa Kambangan karena dituduh terlibat GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Bunyinya: “Hasan, bapakmu ini sudah tua, sekarang sedang musim tanam jagung, dan kamu ditahan di penjara pula, siapa yang mau bantu bapak mencangkul kebun jagung ini?” Eh, anaknya membalas surat itu beberapa minggu kemudian. “Demi Tuhan, jangan cangkul itu kebun, saya tanam senjata di sana,” kata si anak dalam surat itu. Rupanya surat itu disensor pihak rumah tahanan, maka keesokan harinya setelah si bapak terima surat, datang satu peleton tentara dari kota Medan. Tanpa banyak bicara mereka segera ke kebun jagung dan sibuk seharian mencangkul tanah di kebun tersebut. Setelah mereka pergi, kembali si bapak tulis surat ke anaknya. “Hasan, setelah bapak terima suratmu, datang satu peleton tentara mencari senjata di kebun jagung kita, namun tanpa hasil. Apa yang harus bapak lakukan sekarang?” Si anak kembali membalas surat tersebut, “Sekarang bapak mulai tanam jagung aja, kan udah dicangkul sama tentara, dan jangan lupa ngucapin terima kasih sama mereka.” Pihak rumah tahanan yang menyensor surat ini langsung pingsan. ***

Garah Si Mantaba BARANG LANGKA


MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

Pengunjung Padati......................Sambungan dari Hal.1 Historis penonton menjadi-jadi ketika pemandu acara memanggil satu per satu bintang tamu untuk naik ke atas panggung. Suasana semakin heboh dan besorak ketika para artis mulai berkomunikasi dengan penonton. Tak sedikit dari mereka yang ingin didekati dan disalami oleh pria-pria muda tersebut. Terlihat dari aksi penonton wanita yang mengulurkan tangan mereka, meskipun atrium

telah diberi pembatas. Acara yang dimulai dari pukul 10 pagi tersebut, juga diselingi dengan kegiatan dance, serta acara unjuk kepandaian dalam mengekspresikan gaya rambut dengan menggunakan produk Gatsby. Peserta dari acara tersebut melibatkan penonton lak-laki dan memperlihatkan kebolehannya dalam mengekspresikan rambutnya. General Manager Basko Grand

Mall Padang, Roby Wirayawan yang ditemui Haluan di lokasi acara mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu iven selama musim libur sekolah. “Ini merupakan salah satu momentum libur sekolah yang kita hadirkan di Basko Grand Mall,” kata Roby. Pengunjung mall yang selalu padat pada hari libur atau akhir minggu, membludak dua kali lipat. (h/mce)

27 Orang Masih ..........................Sambungan dari Hal.1 Pedagang lontong pical keliling tersebut mengaku masih bingung karena modal dan gerobok picalnya dilalap si jago merah. Kini, Sumi kehilangan pekerjaannya. “Saya hanya bisa berdagang karena tidak punya ijazah untuk melamar kerja di perusahaan. Bahasa Minang saja masih terpatah-patah, padahal sudah 20 tahun tinggal di Padang,” ujarnya. Ia merasa bersyukur masih diberi kesempatan hidup, walau makan, istirahat dan tidur hanya di tenda, namun ia mengakui tidurnya tetap lelap. Tentu hidup di tenda tak seindah hidup di sebuah rumah walaupun hanya rumah kayu. Semua peralatan rumah tangga, pakaian dan minuman, bahkan

tidur dan bercengkrama dengan keluarga sebatas satu ruang. Itulah yang dirasakan Sumarno (29) yang tinggal bersama mertua dan anak-anaknya. Sumarno, 28, suami Sumiyem, saat ditemui tengah mengenakan baju yang bergambarkan Irwan-MK, kondisnya sangat memiriskan. “Baru sehari dari kampung, kami disambut bencana gempa 2009, kini rencana mau pulang lagi ke Solo, Jawa Tengah, 24 Juli mendatang, namun musibah mendahuluinya,” jelas ayah dua orang anak itu. Sementara Muhammad Nasir, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Ganting Parak Gadang menyebutkan bahwa saat ini korban masih berta-

han di tenda yang telah disediakan. Panitia terus menggalang dana. Ia menyebutkan bahwa untuk kebutuhan sehari-hari, panitia tanggap bencana yang mereka bentuk harus mengeluarkan uang sebanyak Rp720 ribu setiap harinya. “Kami butuh tujuh unit kompor untuk korban, untuk memasak bahan makanan yang belum siap saji,” ucapnya. Ia juga menghimbau bagi masyarakat yang berkenan menyalurkan dana untuk korban, bisa diantar langsung ke panitia di lokasi. “Kami membuka kesempatan bagi donator. Semua uang masuk dan uang keluar kami tuliskan di papan informasi agar masyarakat dapat mengetahuinya,” papar Nasir. (h/cw24)

Johar Arifin .................................Sambungan dari Hal.1 pemilik suara mayoritas atau Kelompok 78 mengumpulkan 61 suara, mengalahkan Agusman Effendi dengan 38 suara. Dan satu suara dinyatakan tidak sah. Kongres PSSI tidak seperti kongres sebelumnya di Pekanbaru yang dipenuhi interupsi. Kongres kali ini berlangsung aman dan lancar. Tidak banyak peserta yang melakukan interupsi. Mungkin dikarenakan panitia ‘menyediakan’ dua gadis cantik sebagai pendamping, membuat interuptor jadi malu melakukan interupsi. Panitia dibawah kepemimpinan Walikota Solo, Joko Widodo memang sengaja membangun kongres berbudaya yang tidak dipenuhi interupsi. Untuk itu, panitia sengaja mengatur lalu lintas microphone dengan memberdayakan gadis-gadis dari puteri Solo sebagai pendamping interuptor. Tahapan pemilihan yang dilakukan secara tertutup itu dimulai oleh pengurus provinsi (pengprov) PSSI sebanyak 33 pemilik suara. Setelah itu disusul 15 klub Indonesia Super League (ISL), 16 tim Divisi Utama, 14 tim Divisi Satu, 12 tim Divisi Dua dan 10 tim Divisi Tiga. Secara berurutan pemilik suara mengambil surat suara yang telah dipersiapkan panitia yang dipandu anggota Komite Normalisasi Joko Driyono.

Pemilik suara kemudian masuk bilik untuk menentukan pilihan calon ketua umum dan hasilnya langsung dimasukkan dalam kotak suara transparan. Setelah tuntas langsung dilakukan proses penghitungan dari jumlah suara yang masuk sebanyak 100 surat suara. Penghitungan dilakukan tepat 12.36 WIB Suara pertama yang muncul pertama kali adalah Johar Arifin Hussein dan disusul Agusman Effendi. Kedua calon ini terus susul menyusul dalam mengumpulkan suara diselingi nama-nama lain seperti Adhan Dambea dan Achsanul Qosasih. Johar Arifin Hussein yang selama ini dekat dengan pemilik suara mayoritas atau Kelompok 78 langsung meninggalkan lawannya meski suara Agusman Effendi juga mengalami penambahan. Pada putaran pertama Johar Arifin Hussein mampu mengumpulkan suara 53, disusul Agusman Effendi 39, Japto Soerjosoemarno 4 suara, Adhan Dambea 2 suara, Achsanul Qosasih 2, IGK Manila 0, Iman Arif 0, Syarif Bastaman 0 dan Sarman 0. Pada putara dua hanya diikuti tiga calon yaitu Johar Arifin Hussein, Agusman Effendi dan Japto Soerjosoemarno. Hanya saja Japto menyatakan mundur menjelang pemilihan putaran kedua dimulai. Berdasarkan hasil pemilihan

putaran kedua Johar Arifin Hussein berhasil mengumpulkan 61 suara dan Agusman Effendi 38 dan satu suara tidak sah. Johar yang pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pemberdayaan Olahraga Kementrian Pemuda dan Olahraga pada masa Adhyaksa Dault tersebut berhak memimpin PSSI periode 2011-2015. Sementara untuk pemilihan wakil ketua umum PSSI, Farid Rahman terpilih setelah menyisihkan Erwin Aksa di pemilihan putaran kedua. Farid meraih suara 51. Ini melebihi capaian Erwin yang mendapat suara 48. Sebelumnya, kedua nama tersebut juga sudah bersaing ketat di putaran pertama di mana Erwin unggul 5147 atas Farid. Dengan demikian maka Farid Rahman akan mendampingi Djohar Arifin Husin yang sebelumnya sudah terpilih sebagai ketua umum PSSI, juga usai melewati proses pemilihan putaran kedua. Sedangkan untuk pemilihan anggota Exco terpilih sembilan nama. Mereka adalah Sihar Sitorus, Toni Apriliani, La Nyalla Matalitti, Mawardi Nurdin, Widodo Santoso, Erwin Dwi Budiawan, Tuty Dau, Roberto Rouw dan Bob Hippy. Satu diantara mereka adalah mantan ketua umum Semen Padang yaitu Widodo Santoso. (h/ant/pp)

Para Pejabat ...............................Sambungan dari Hal.1 Namun ada catatan khusus bagi empat perlombaan pada hari terakhir itu. Lomba malamang yang digelar di Pantai Padang sangat berdekatan dengan lomba menggiliang lado dan kukua karambia. Dampaknya, sebagian besar peserta manggiliang lado dan kukua karambia tidak berkonsentrasi mengikuti lomba, karena asap tebal dari tempat memasak lamang membuat mata peserta menjadi perih. Bahkan sejumlah pengunjung dan tamu undangan juga mengeluhkan asap tebal yang mengganggu. Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan, acara yang sama akan digelar setiap tahunnya dengan kemasan yang lebih baik lagi. Dari awal hingga akhir kegiatan Festival Siti Nurbaya, Mahyeldi mengaku banyak mendapat kritikan dan masukan yang membangun untuk memacu kegiatan yang lebih baik pada tahun selanjutnya. “Tahun depan, Pemko Padang akan mengemas acara ini lebih baik lagi, sehingga kemasan budaya yang disajikan akan lebih banyak menguntungkan masyarakat. Tapi rencana ini tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh masyarakat. Oleh karena itu, saya berharap seluruh kalangan masyarakat di Kota Padang turut berpartisipasi pada tahun mendatang,” ujar Mahyeldi. Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Edi Hasymi mengatakan, kegiatan ini tidak saja berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, tapi juga menjaga kekompakan masyarakat antar kelurahan se-Kota Padang. “Kegiatan ini juga bermanfaat sebagai ajang silaturrahmi masyarakat antar kelurahan se-Kota Padang. Dari awal hingga akhir, semua kegiatan dalam Festival Siti Nurbaya telah berjalan dengan lancar dan meriah,” ujarnya. Padang Selatan Juara Umum

Saat acara penutupan tadi malam, Kecamatan Padang Selatan terpilih sebagai juara umum Festival Siti Nurbaya 2011. Sebagai hadiahnya, kecamatan ini mendapatkan satu ekor sapi, yang secara langsung diserahkan oleh Walikota Padang Fauzi Bahar saat acara penutupan Festival Siti Nurbaya di Taman Budaya Sumbar. Pada lomba manggiliang lado yang digelar Sabtu pagi, Kelurahan Banda Buek Kecamatan Lubuk Kilangan terpilih sebagai juara pertama, disusul Kelurahan Binuang Kampuang Dalam Kecamatan Pauh dan Kelurahan Ujung Gurun Kecamatan Padang Barat yang bertengger pada juara kedua dan ketiga. Untuk lomba malamang, Kelurahan Tanah Sirah dari Kecamatan Padang Timur berada pada urutan pertama, sedangkan juara kedua dan ketiga diraih oleh Kelurahan Limau Manis Kecamatan Pauh dan Kelurahan Pasa Gadang Kecamatan Padang Selatan. Untuk lomba kukua karambia, Kelurahan Ampang Kecamatan Kuranji berada pada podium pertama, disusul Kelurahan Tanjung Aua Kecamatan Lubuk Begalung pada juara kedua dan Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur pada juara ketiga. Sedangkan untuk lomba pembuatan juice pinang, dewan juri memilih Kelurahan Jati Baru Kecamatan Padang Timur sebagai juara pertama, Kelurahan Limau Manis Kecamatan Pauh sebagai juara kedua dan Kelurahan Pasa Gadang Kecamatan Padang Selatan pada juara ketiga. Tidak itu saja, panitia juga mengumumkan pemenang lomba lainnya yang digelar selama festival ini. Untuk lomba pemilihan Siti Nurbaya terpilih Liyana Ruhanisa dari Kecamatan Lubuk Begalung, sedangkan untuk pemilihan Syamsul Bahri dimenangkan oleh Heru

Lesmana dari Kecamatan Kuranji. Untuk Festival Randai, tuan rumah Kota Padang berada di posisi kedua atau berada di bawah Kabupaten Agam yang berada di posisi pertama. Sedangkan juara ketiga dalam festival ini diraih oleh Kabupaten Tanah Datar. Untuk Festival nyanyi Minang kategori putra, Lan Syahruzh berada di posisi puncak, disusul Marco Alfonso dan Zulky di posisi kedua dan ketiga. Sedangkan untuk juara nyanyi minang kategori putri, Annisa Tulutfiah berhasil menggaet juara pertama, disusul Atieka Kananta juara kedua dan Elsa Pitaloka pada juara ketiga. Untuk lomba Baju Kuruang Basiba, terpilih Rizjania Surraya Putri sebagai juara pertama, Anesha Tryani juara kedua dan Adlia Okta Windi sebagai juara ketiga. Untuk lomba Sandal Tampuruang putra, nomor peserta 008 dari Padang Selatan berhasil menggaet juara pertama, disusul nomor peserta 139 dari Lubuk Begalung dan nomor peserta 061 dari Nanggalo pada juara kedua dan ketiga. Sedangkan untuk lomba sandal tampuruang kategori putri, nomor peserta 118 dari Lubuk Begalung berada pada posisi pertama, nomor peserta 042 dari Nanggalo pada posisi kedua dan nomor peserta 004 dari Padang Timur pada posisi ketiga. Selain itu, panitia juga mengumumkan pemenang lomba maelo pukek yang digelar pada Rabu dan Kamis lalu di belakang Pasar Pagi Raden Saleh Padang. Untuk lomba ini, grup Padang Utara 2 dari Kelurahan Air Tawar Barat Kecamatan Padang Utara berhasil menyandang juara pertama, disusul Grup Muaro Gantiang Kelurahan Parupuak Tabing Kecamatan Koto Tangah pada juara kedua dan grup IPJS I Kelurahan Flamboyan Baru Kecamatan Padang Barat pada juara ketiga. (h/wan)

11

DI REKENING NAZARUDDIN

PPATK Temukan 109Transaksi Mencurigakan

JAKARTA, HALUAN — Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan 109 transaksi keuangan mencurigakan di rekening mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Sebanyak enam transaksi sudah dilaporkan ke aparat penegak hukum seperti KPK. “Jumlahnya sekitar 109 transaksi yang kami dapat,” kata Ketua Kelompok PPATK, Fithriadi Muslim dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (9/7) kemarin. Data tersebut berasal dari bank yang mencatat sejumlah transaksi dari Nazaruddin. Tapi, Fithriadi Muslim enggan menyebutkan nama bank yang dimaksud. “Pokoknya datanya kita dapatkan dari mereka (bank),” ujarnya. Menurut Fithriadi, lembaganya akan terus menganalisis transaksi Nazaruddin yang hasilnya kemudian akan dilaporkan ke KPK. Upaya mengusut transaksi Nazaruddin juga dilakukan melalui kerja sama dengan lembaga serupa di luar negeri. “Itu sebagai upaya untuk menghentikan aliran dana kepada yang bersangkutan (Nazaruddin),” ujarnya. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan PPATK, terutama setelah disematkan status tersangka kasus proyek SEA Games kepada Nazaruddin, ada sejumlah transaksi mencurigakan di rekening milik

anggota Fraksi Partai Demokrat DPR itu. “Untuk perusahaan nilai transaksi di atas Rp 100 miliar, untuk individu nilai transaksinya sekitar Rp 50 miliar,” ujarnya. PPATK pun menyarankan KPK untuk menggunakan UndangUndang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencucian Uang yang di dalamnya memberikan kewenangan kepada KPK untuk memblokir rekening milik Nazaruddin. “KPK punya hak untuk memblokir,” ujarnya. Bahkan ia menyatakan tidak menutup kemungkinan dilakukannya sidang in absentia terhadap Nazaruddin, bila ia tidak kunjung kembali ke Indonesia. Namun, pendapat itu ditentang Febri Diansyah, Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch. Lembaga pegiat antikorupsi itu berharap agar penyelesaian kasus Nazaruddin tak dilakukan melalui sidang in absentia, tapi yang bersangkutan dihadirkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi melalui KPK. “Pokoknya penyelesaiannya jangan melalui sidang in absentia,” ujar Febri dalam acara yang sama. “Berikan kewenangan penuh kepada KPK untuk menuntaskan kasus ini hingga selesai.” KPK tak Ragu Lembaga Swadaya Masyarakat

Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Diansyah dalam diskusi tersebut mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak ragu-ragu menangani kasus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. “Peran kepolisian dalam kasus Muhammad Nazaruddin ini adalah mendukung KPK untuk percepatan pengusutan,” katanya. Menurut Febri Diansyah, peran kepolisian dalam kasus Muhammad Nazaruddin ini adalah lebih kepada mendukung KPK guna percepatan penanganan dan penyelesaian kasusnya. “Setelah Muhammad Nazaruddin tertangkap, siapapun yang membawanya ke Indonesia harus di bawah kontrol KPK yang dikontraol lagi oleh masyarakat,” katanya. Febri mengingatkan, jangan sampai Muhammad Nazaruddin jika telah tertangkap di bawah kontrol kekuatan lain yakni partai politik, karena sangat berbahaya. KPK yang sedang menyidik kasus dugaan suap proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang dan telah menetapkan Muhammad Nazaruddin sebagai salah satu tersangka, kata dia, bisa menjadikan keterangan Nazaruddin sebagai pintu masuk untuk membuka kasus lain yang masih tersembunyi. (sal/ti/ant)

Ermansyah Jamin.......................Sambungan dari Hal.1 Ketua Umum Gebu Minang dan Ketua Formatur yang diberi waktu tiga bulan untuk membentuk kabinetnya,” Amri Aziz, Steering Committee (SC) kepada Haluan Minggu, 10/7 pukul 01.00 di Padang Panjang. Sebelumnya, Sidang pleno pertama Mubes Gebu Minang di auditorium ISI Padang Panjang benarbenar ‘basansam’ alias alot. Sidang sesi pertama itu beragenda tunggal mengesahkan jadwal dan tata tertib Mubes, akhirnya molor sampai 2 jam. Pimpinan sidang yang terdiri dari para steering commitee dipimpin oleh Amri Aziz, terpaksa tiap sebentar minta pengertian peserta yang menghujaninya dengan interupsi. Salah satu pasal krusial yang menjadi perdebatan sengit adalah dibolehkan atau tidaknya anggota steering commite dipilih jadi pimpinan sidang setelah pengesahan tatib. Marwan Paris salah seorang dari Bakor Solok, meminta agar semua ketentuan dirujuk ke AD/ART Gebu Minang. Tapi akhirnya setelah ditengahi oleh Suhatmansyah dan Firdaus Umar akhirnya floor menyepakati bahwa tidak ada batasan untuk calon pemimpin sidang. Setelah bersidang selama 2 jam (setelah jadwal juga molor 2 jam) akhirnya diperoleh kata sepakat menetapkan lima pimpinan sidang yang terdiri dari Amri Aziz (ketua) Firdaus Umar, Firdaus Efendi, Zuraini, Mulyadi Dt M Banso. Selepas magrib sidang dilanjutkan dengan sidang-sidang komisi antara

lain membahas rancangan Program Kerja yang disiapkan SC. Petang kemarin sampai semalam juga disampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus, laporaan pengurus yayasan, laporan badan usaha, laporan dana abadi dilanjutkan dengan pandangan umum. “Alhamdulillah, seluruh laporan pertanggungjawaban diterima sepenuhnya oleh peserta,” kata Amri Aziz. Hari ini menurut rencana selain sidang pleno yang beragenda ceramah dari sejumlah tokoh juga dilaksanakan sidang formatur untuk menyusun pengurus pleno. Revitalisasi GM Sementara pagi kemarin Menkum/HAM Patrialis Akbar ketika membuka Mubes berharap Gebu Minang benar-benar bisa menyatukan potensi orang Minang dari berbagai profesi dan posisi. “Saat ini Alhamdulillah sudah cukup banyak putra Minang yang berperan di tingkat nasional baik pemerintahan, politik maupun swasta serta BUMN,” kata Patrialis seraya menyebut sejumlah nama seperti Irman Gusman, Gamawan Fauzi, dan sebagainya. Potensi besar orang awak itu pada permulaan Gebu Minang dua dasawarsa lalu cukup memberi pengaruh pada kemajuan Sumatera Barat. “Sekarang harus lebih besar lagi hendaknya peran perantau minang ini terhadap kemajuan Ranah Minang. Jadi perlu dilakukan revitalisasi peran dan orientasi Gebu Minang,” katanya. Wakil Gubernur Muslim Kasim

dalam sambutannya juga memberikan garis bawah bagi peran Gebu Minang untuk meningkatkan perekonomian rakyat Sumatera Barat di masa depan. “Ini sesuai dengan cita-cita awal pendirian Gebu Minang,” kata Muslim. Menanggapi itu, Ketua Umum 2007-2011 Asril Tandjung menyampaikan bahwa apa yang dilakukan selama empat tahun terakhir ini oleh Gebu Minang adalah hal-hal yang sudah digariskan oleh amanat Mubes di Sawahlunto sebelumya. Mubes Gebu Minang kali ini diikuti oleh hampir 80 delegasi dari seluruh Indonesia. Walikota Padang panjang Suir Syam sangat berterima kasih atas penunjukkan Padang Panjang sebagai tuan rumah penyelenggaraan Mubes Gebu Minang V. Ia mengajak perantau berinvestasi di Kota Serambi Mekah membangun Hotel. Sebab Padang Panjang kini sudah menjadi tujuan wisata di Sumatera. Selain memiliki wisata Minang Fantasi (Mifan), wisata moderen kedua di Indonesia setelah Dunia Fantasi di Jakarta, juga memiliki industri kulit terbesar di Sumatera. Seluruh pegawiai diwajibkan memakai sepatu kulit buatan pengrajin Padang Panjang, dan menjadi tujuan wisata pendidikan serta kesehatan. “Saya mengajak perantau membangun hotel, semua hotel di sini rata rata penuh semua. Pemda Padang Panjang akan membantunya,” sebut Suir Syam. (h/one/son/eko)

Malaysia Kian.............................Sambungan dari Hal.1 turun ke jalan, besar artinya terhadap tuntutan pemilu adil dan bersih. “Kehadiran ribuan rakyat sangat penting artinya walau banyak halangan dari pihak berkuasa. Saya terkejut melihat ribuan orang ikut serta,” kata A Samad Said. Namun, Perdana Menteri Malaysia Najib Abdul Rajak menilai aksi demonstrasi ini hanya dilakukan oleh sekelompok kecil masyarakat Malaysia. “Ini jelas bahwa ribuan orang yang hadir pada hari ini (Sabtu) adalah mereka yang menolak aksi demonstrasi ilegal yang dilakukan sekelompok masyarakat dalam komunitas kita,” ujar Najib, Sabtu sore. Aksi koalisi masyarakat yang diberi nama Koalisi Bersih ini berhasil menarik perhatian puluhan ribu masyarakat untuk ikut menggelar demonstrasi. Aksi kali ini diperkirakan merupakan terbesar di Malaysia sejak empat tahun terakhir. Para aktivis menuntut pemeriksaan kembali daftar pemilih, penanganan yang lebih ketat dalam menangani kasus kecurangan, serta kesempatan lebih adil bagi partai oposisi untuk menggunakan media milik pemerintah. Aksi demontrasi kali ini mendapat dukungan dari Koalisi Bersih yang berada di berbagai negara. Bahkan para pendukung ini akan menggelar aksi solidaritas di berbagai kota di Australia, Inggris, Prancis, Hongkong, Indonesia, Jepang, Filipina, Korea selatan, Thailand, dan Amerika Serikat. Tangkapi Demonstran

Sepanjang aksi demontrasi berlangsung, Kepolisian Malaysia terus menangkapi para demonstran dari Koalisi untuk Pemilu yang Adil dan Bersih, yang menuntut dilakukannya reformasi pemilu. Terakhir, polisi menangkap lebih dari 1.400 demonstran di sejumlah titik di ibukota Kuala Lumpur. “Dalam perkumpulan ilegal, polisi menahan 1.401 orang dan kami dalam proses investigasi individuindividu yang ditahan, utamanya karena perkumpulan ilegal,” kata Kepala Kepolisian Malaysia, Inspektur Jenderal Ismail Omar dalam konferensi pers seperti dikutip AFP. Ismail mengatakan, petugas menangkap para demonstran karena mereka menolak tawaran kami untuk menggelar demo di tempat yang ditentukan. “Jika mereka menerima tawaran kami (untuk berdemo di luar ibukota-red), ini pasti dapat dicegah,” ujarnya. Ismail mengatakan, barikade yang didirikan sekitar ibukota Kuala Lumpur, yang telah berubah menjadi “Kota Hantu” sejak tengah malam, akan dibongkar jika tidak ada insiden susulan. Para demonstran yang ditangkap juga termasuk para anggota legislatif yang terkait dengan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim. Di antara mereka yang ditangkap adalah Abdul Hadi Awang, presiden partai PanMalaysia Islamic Party (PAS), partai oposisi terbesar di Malaysia. Ambiga Sreenivasan, pemimpin Bersih, koalisi yang mengorganisir aksi demo tersebut juga telah ditahan polisi.

Aksi demo tersebut dilakukan untuk menuntut reformasi pemilu yang mencakup langkah-langkah yang akan mencegah para pemilih untuk memilih berulang kali selama pemilu. Warga Malaysia pun memprotes penangkapan tersebut. “Kenapa pemerintah mencoba mengintimidasi warga?” tanya Mohamad Manij Abdullah, seorang pria berumur 50 tahun yang ikut serta dalam demo tersebut. “Kami hanya berupaya mereformasi pemilu dan memiliki pemerintahan yang adil dan bebas,” imbuhnya. Kepolisian Malaysia juga menangkap dua pemimpin utama kelompok Bersih yang mengorganisir aksi demo untuk menuntut reformasi pemilu itu. Keduanya adalah Ambiga Sreenivasan dan Maria Chin Abdullah. Mereka ditangkap saat polisi menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ribuan demonstran di Kuala Lumpur. Ambiga merupakan pemimpin Bersih yang merupakan mantan presiden Malaysian Bar Council. Wanita berumur 55 tahun itu termasuk satu dari delapan wanita di dunia yang menerima penghargaan dari Menteri Luar Negeri AS, Award for International Women of Courage pada tahun 2009. Kelompok oposisi, menuntut agar Perdana Menteri Najib Razak membuat undang-undang pemilu yang lebih adil dan transparan, sebagai persiapan pemilu nasional tahun depan. Unjuk rasa ini sejak awal ditentang oleh pemerintah dan dianggap melawan hukum. (h/naz/berbagai sumber)


12

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

TAHUN AJARAN BARU

BUAH HATI

Waktunya Menentukan yang Terbaik Untuk Anak

MOHAMMAD REINHARD IBENZENA

Suka Mainan Robot

HALLO temanteman, teman kita Minggu ini namanya M u h a m m a d Reinhard Ibenzena, biasa dipanggil Sena. Lahir di Koa Payakumbuh tanggal 19 Februari 2008. Keseharian Sena, lebih banyak dihabiskan bermainmain. Dari sekian banyak permainan, mainan robot adalah mainan paling disukai Sena Selain suka mainan robot, Sena juga suka bersepeda dan suka nonton film kartun, seperti Ipin dan Upin, serta Spongebop. “Sena suka saja Om, nonton film kartun,” katanya, ketika ditanya kenapa Ia senang nonton film kartun. Anak dari pasangan Silvia Oktarice dan Aditya Mohammad ini, juga terbilang cukup berani. Siapa saja yang menyapanya, Ia langsung bereaksi. Namun kerap juga Ia ngambek dan tidak mau diajak bicara. Sepertinya tergantung suasana hari Sena. Walau belum masuk sekolah, Sena sudah punya keinginan lho, yakni ingin membuat robot sendiri. Tepatnya apa ya.. mungkin ingin jadi orang teknik kali. “Sena juga ingin bisa main sepakbola Om,” tuturnya. Ya.. anakanak memang banyak keinginan dan itu harus diperhatikan oleh orang tuanya.

PENDIDIKAN anak usia dini kini menjadi kebutuhan wajib bagi sebagian besar anak di Kota Padang.

BERMAIN — Anak-anak bermain bermanfaat untuk mengasah kemampuan motorik anak, seperti untuk saling menghargai, taati peraturan dan berkomunikasi dengan temannya.

Pentingnya Bermain Bagi Anak DEWASA ini, banyak sekali kita jumpai anak-anak yang kehilangan waktu bermain, karena padatnya jadwal belajar yang harus dilakukannya setiap hari, seperti mengikuti kegiatan belajar di sekolah, mengerjakan PR, belum lagi kalau harus ditambah dengan berbagai les. Praktis waktu anak sudah habis digunakan untuk belajar dan belajar terus. Boleh dikatakan, saat ini orangtua sangat ambisius terhadap anakanaknya, mereka ingin anaknya sepintar mungkin, dan diwujudkan dengan mengikutkan anak pada berbagai macam les, untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan anak. Orangtua seringkali lupa atau tidak menyadari bahwa seorang anak tidak hanya membutuhkan pintar dalam bidang akademik, seperti membaca, menulis dan berhitung. Tapi dalam kehidupan sehari-hari, ada hal lain yang penting dan dibutuhkan, misalnya bersenangsenang, berkomunikasi, bersosialisasi dan sebagainya. Hal-hal tersebut tidak bisa didapatkan hanya dengan belajar. Dunia anak adalah dunia bermain, dalam kehidupan anak-anak, sebagian besar waktunya dihabiskan dengan aktivitas bermain. Anak-anak mengenal dunia dengan bermain, anak-anak belajar dengan bermain, dan anak-anak bersosialisasi dengan bermain. Bermain bagi anak haruslah menyenangkan. Bermain mampu menghilangkan stress dan frustrasi. Itu yang didapat ketika bermain menimbulkan perasaan menyenangkan. Selain perasaan itu, anak bisa belajar banyak dari bermain. Bermain mengajarkan banyak hal, misalnya belajar mengerti dan menaati aturan yang disepakati, belajar menghargai orang lain, belajar untuk berkompetisi secara sehat dan jujur, belajar untuk mengenal orang lain dan sebagainya Bermain tidak sekedar bermain-

Berani — sikap berani tampil dan belajar sambil bermain selalu ditanamkan pada diri anak, pada pelajaran di usia dini. main. Bermain memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan emosional, fisik, sosial dan nalar mereka. Melalui interkasinya dengan permainan., seorang anak belajar meningkatkan toleransi mereka terhadap kondisi yang secara potensial dapat menimbulkan frustrasi. Kegagalan membuat rangkaian sejumlah objek atau mengkonstruksi suatu bentuk tertentu dapat menyebabkan anak mengalamai frustrasi. Dengan mendampingi anak pada saat bermain, pendidik dapat melatih anak untuk belajar bersabar, mengendalikan diri dan tidak cepat putus asa dalam mengkonstruksi sesuatu. Bimbingan yang baik bagi anak mengarahkan anak untuk dapat mengendalikan dirinya kelak di kemudian hari untuk tidak cepat frustrasi dalam menghadapi permasalahan kelak di kemudian hari. Secara fisik, bermain memberikan peluang bagi anak untuk mengem-

bangkan kemampuan motoriknya. Permainan seperti dalam olahraga mengembangkan kelenturan, kekuatan serta ketahanan otot pada anak. Permainan dengan kata-kata (mengucapkan kata-kata) merupakan suatu kegiatan melatih otot organ bicara sehingga kelak pengucapan kata-kata menjadi lebih baik. Dalam bermain, anak juga belajar berinteraksi secara sosial, berlatih untuk saling berbagi dengan orang lain, menignkatkan tolerasi sosial, dan belajar berperan aktif untuk memberikan kontribusi sosial bagi kelompoknya. Di samping itu, dalam bermain anak juga belajar menjalankan perannya, baik yang berkaitan dengan jender (jenis kelamin) maupun yang berkaitan dengan peran dalam kelompok bermainnya. Misalnya dalam permainan perang-perangan seorang anak belajar menjadi pimpinan, kapten sedangkan lainnya menjalankan peran sebagai pendukung. Dalam hubungannya dengan jen-

C

Jika tidak dibelikan Cece mengamuk. Ia tidak mau makan dan tidak mau sekolah. Akhirnya ibunya terpaksa membelikannya boneka beruang juga. Demikian juga dengan Yori, jika Cece membeli sesuatu, ia juga ingin membelinya. Ketika itu Cece membeli kotak pensil baru. Maka Yori pun ikutikutan membelinya. Padahal kotak pensil milik Yori masih bagus. Suatu hari Cece mengajak Yori bermain ke rumahnya. “Aku mau nunjukin kamu sesuatu, nanti kamu datang ke rumahku ya,” ajak Cece. Sore harinya Yori datang ke rumah Cece. “Kamu mau nunjukin apa sama aku?” tanya Yori. Cece tersenyum, kemudian mengajak Yori ke kamarnya. Di kamar Cece, Yori melihat sebuah

kental dengan nuansa Islaminya ini dikenakan biaya SPP yang beragam yaitu Rp250 ribu untuk anak usia 2-3 tahun, Rp230 ribu untuk 4-5 tahun da Rp200 ribu untuk anak TK. Sementara untuk anak yang baru masuk dikenakan biaya hingga maksimal Rp3 juta. “Semuanya digunakan untuk fasilitas dan kebutuhan anak selama di Nibras. Kami menanggung makan pagi semua anak setiap hari berikut sabun, bedak, bahkan beras. Selain itu kami juga menggunakan air dengan kualitas tinggi untuk anak-anak. Menu makanan anak juga disesuaikan dengan usia dan kebutuhan gizi anak,”jelas Kepala Sekolah Perguruan Nibras, Mailiza kepada Haluan, Jum’at (8/7). Khusus untuk anak TK dan SD anggaran tersebut juga sudah termasuk dua stel seragam olahraga dan batik. Sementara untuk baju merah putih dipersilahakan kepada orangtua untuk membeli sendiri. Berbeda dengan di PAUD dan TK Presiden II yang berlokasi di Kecamatan Pauh Padang, di sekolah yang membuka pelayanan TPA, KB dan TK ini anak-anak baru masuk dikenakan biaya sebanyak Rp700 ribu. Dengan biaya ini anak-anak akan mendapat empat seragam sekolah dan sarapan pagi setiap harinya. Untuk SPP orangtua membayar Rp50 ribu dengan kompensasi menyicil bagi orangtua yang kurang mampu. Sementara untuk Sekolah Dasar saat ini, karena telah ditanggulangi dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) orangtua tidak lagi perlu membayar uang sekolah. Orangtua cukup membayar pendaftaran pertama untuk pembelian seragam sekolah. Seperti yang dituturkan Yanti, salah satu orangtua yang memasukkan anaknya ke salah satu SD di kota Padang. Ia mengatakan, dirinya hanya membayar Rp400 ribu untuk pembelian empat stel seragam sekolah dan sebuah paket buku. (h/cw16)

Hamster Cece

Oleh: MEGA NOFRIA ECE adalah anak Bu irma tetangga Yori. Mereka tetanggaan belum berapa lama. Cece dan keluarganya baru pindah beberapa bulan yang lalu. Yori dan Cece sebenarnya seumuran. Mereka sama-sama duduk di kelas tiga sekolah dasar. Oleh ibunya, cece di sekolahkan di tempat yang sama dengan Yori. Supaya Cece dan Yori bisa berangkat dan pulang sekolah bersama-sama. Wlau Cece dan Yori sudah berteman, namun keduanya sama-sama punya sifat buruk, selalu ingin memiliki apa yang orang lain miliki. Misalnya, kemarin ketika Yori dibelikan boneka beruang oleh kakaknya, Cece tidak mau kalah. Ia juga minta dibelikan boneka beruang yang lebih besar daripada boneka beruang Yori.

der, anak-anak melakukan permainan stereotype sesuai dengan budaya dan masyarakat setempat. Misalnya, anakanak perempuan bermain masakmasakan, sementara anak laki-laki bermain perang-perangan. Dalam hal ini anak-anak menjalani proses pembentukan identifikasi diri dengan bercermin pada hal-hal yang ada di tengah masyarakat. Melalui bermain, anak juga berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan nalarnya, karena melalui permainan serta alat-alat permainan anak-anak belajar mengerti dan memahami suatu gejala tertentu. Kegiatan ini sendiri merupakan suatu proses dinamis di mana seorang anak memperoleh informasi dan pengetahuan yang kelak dijadikan landasar dasar pengetahuannya dalam proses belajar berikutnya di kemudian hari. Melihat berbagai manfaat yang dapat dicapai dengan bermain, maka sudah seharusnyalah kita memberi kesempatan pada anak untuk bermain. Jangan terlalu ambisius dan terobsesi untuk menjadikan anak pintar secara akademik saja, sehingga membebani anak dengan jadwal belajar yang padat, tanpa memberikan kesempatan untuk bermain. Menyadari bahwa dunia anak yang sesungguhnya adalah dunia bermain, maka potensinya akan dapat berkembang dengan optimal bila anak diberikan haknya untuk bermain. Namun demikian, keterlibatan yang tepat dari orangtua masih tetap diperlukan, terutama dalam hal menyediakan sarana permainan yang aman, nyaman dan efektif. Juga dalam hal membangun hubungan emosi yang positif dengan anak, memotivasi dan membimbing anak agar dapat memanfaatkan kegiatan bermainnya seoptimal mungkin serta menyeimbangkan waktunya dalam melakukankegiatan-kegiatan selain bermain. (pedagogi.com)

Kini orang tua tak hanya memasukkan anak ke Taman Kanak-Kanak (TK) sebelum masuk Sekolah Dasar, namun mereka juga memasukkan anak ke berbagai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Secara teori PAUD adalah satuan pendidikan yang menaungi pendidikan anak dalam rentang usia 0 hingga 6 tahun. Menurut Dirjen Pendidikan Non Formal dan Informal Kementerian Pendidikan Indonesia, PAUD menaungi empat satuan belajar yaitu Tempat Penitipan Anak (TPA) untuk anak umur 0-2 tahun, Kelompok Bermain (KB) untuk anak berumur 3-4 tahun, dan Taman Kanak-Kanak (TK) untuk anak umur 5-6 tahun. Selain itu juga ada Satuan PAUD Sejenis (SPS) yang merupakan layanan pendidikan anak melalui Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB), Taman Pendidikan Al-Qur’an, Sekolah Minggu dan Bina Iman. Orangtua, terutama untuk pasangan yang bekerja, bisa memilih berbagai kelompok pendidikan anak ini sebelum memasukkan anak ke Sekolah Dasar. Untuk Kota Padang sendiri ada beberapa kategori sekolah yang bisa dimasuki anak sesuai dengan usianya. Beberapa PAUD ada yang terintegrasi langsung dengan Posyandu dan pelayanan kesehatan anak lainnya. Namun, ada juga TK yang berdiri sendiri dan menyerahkan pelayanan kesehatan anak pada orangtua masing-masing. Beberapa orangtua, meskipun sang ibu tidak bekerja, ada juga yang tetap mempercayakan pendidikan usia dini anak mereka ke institusi pendidikan PAUD. Fasilitas Beragam Dengan beberapa kategori dan jenis sekolah yang ada, orangtua kini tinggal memilih layanan pendidikan anak yang mereka rasa cocok dan sesuai dengan kemampuan ekonomi, karena sekolah juga memberikan pilihan berbeda. Misalnya Perguruan Islam Nibras yang terdiri dari PAUD, TK dan SD. Bagi anak-anak yang dipercayakan di sekolah yang

kotak yang ditutup kain hitam. “Apa itu?” tanya Yori lagi. Cece pun membuka penutup kainnya. “1,2,3 ini hamster baruku!” teriak Cece kegirangan. Ternyata kotak yang ditutup kain itu adalah rumah

hamster. Di dalamnya sepasang hamster sedang bermain dengan lucunya. “Hari ini aku ulang tahun, ayah membelikanku hamster ini. Aku memang suka hamster,” kata Cece.

Yori ikutan senang, namun dalam hatinya langsung punya keinginan untuk memiliki hamster juga. Sesampainya di rumah, Yori langsung minta dibelikan hamster pada ayahnya. “Ayah, Yori juga mau dibelikan hamster,” pinta Yori. “Ayah tidak akan membelikan kamu hamster. Dulu kamu juga punya hamster, tapi kamu malah tidak menjaganya, tidak memberinya makan, sehingga hamsternya kelaparan dan mati.” “Yori janji, sekarang akan merawatnya Yah. Mau ya yah, beliin hamster buat Yori,” rengek Yori. Namun ayahnya tetap tak mau membelikan. Yori kesal dan mengurung dirinya di kamar. Keesokan harinya Cece bermain ke rumah Yori dengan membawa serta hamster-

hamsternya. Hal itu semakin membuat Yori sakit hati. Timbul niat jahat dalam hati Yori. Ketika Cece lengah ia membuka kandang hamsternya, sehingga hamster-hamster itu berhamburan keluar. Cece panik, dan berusaha menangkap hamster-hamsternya. Namun, hamster itu terlalu lincah. Ia berlari kesana-kemari. Sampai di dekat lemari, hamsternya hilang. Dipanggil-panggil namun hamsternya tidak mau keluar. Cece menangis. Ibu Yori juga sudah berusaha membantu mencari. Namun, hamsternya tidak ketemu juga. Keesokan harinya hamster Cece ditemukan di samping lemari. Hamster itu tak bergerak sama sekali, ternyata hamster Cece

mati digigit tikus. Yori sangat menyesal. Ia merasa sangat bersalah. Karena itu ia berniat meminta maaf kepada Cece mengganti hamster Cece dengan uangnya sendiri. Ia pun membongkar celengannya. “Maafin aku ya, Ce. Aku telah menyebabkan hamstermu mati.” Kata Yori. “Aku mau mengganti hamster-hamstermu. Ayo sekarang kita ke pasar membelinya. Aku kemaren membongkar celenganku.” Cece menggelengkan kepala. “Aku sudah memaafkanmu kok. Kamu tidak usah menggantinya.” Yori tersentuh dengan kebaikan hati Cece. Ia pun berniat dalam hatinya, tidak akan jahat lagi. Sejak itu keduanya tidak lagi saling ingin memiliki dan egois.***

PUNYA cerita anak, puisi dan gambar bewarna karya anak-anak kita kirim saja ke email: ajohaluan@yahoo.co.id


Elok

Pesona Jamur dan Batik Tanah Liek Designer Fotografer Lokasi

: Ade Listiani (Padang) : Rahmat Doni : Basko Hotel, Padang

KEINDAHAN alam seolah tak henti memberi inspirasi pada designer yang satu ini. Salah satunya adalah inspirasi dari jamur dan batik tanah leik yang ada di Pesisir Selatan dan Sawahlunto. Warna-warna alam dari batik tanah liek, dipadu dengan motif jamur di lengan dan dada, pembuat penampilan menjadi semakin menarik. Lihat pula hiasan pada penutup kepala yang membentuk jamur, semakin menonjolkan pesonanya. Sang pria, dcengan busana kemeja lengan panjang hitam dari katun halus, dipadu dengan motif batik tanah liek, terlihat sangat macho. Busana-busana ini ditampilkan pada pagelaran busana Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) Sumbar beberapa waktu lalu di Basko Hotel Padang. „

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

13


14

Kultur

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

ESAI

MENIMBANG NOVEL HATINYA TERTINGGAL DI GAZA

Mempersoalkan Poligami yang Tidak Pernah Terjadi Oleh MUHAMMAD SUBHAN Mengelola Jurnal Seni Online www.kuflet.com. Tinggal di Pinggir Kota Padang Panjang

NOVEL Hatinya Tertinggal di Gaza (Grasindo, Jakarta, 2011) karya Sastri Bakry secara resmi diluncurkan Rabu, 29 Juni 2011 di aula Museum Adityawarman, Padang, dihadiri sekitar 50an peserta. Usai diluncurkan novel itu langsung didiskusikan dengan menghadirkan narasumber Basril Djabar (budayawan), Emma Yohanna (aktivis perempuan dan anggota DPD RI), serta Romi Zarman (kritikus). Diskusi dipandu Yusrizal KW serta dihadiri Sastri Bakry, pengarang novel Hatinya Tertinggal di Gaza. Novel Hatinya Tertinggal di Gaza (selanjutnya disingkat HTDG) ini menarik didiskusikan. Temanya tentang kisah cinta segitiga di antara tokoh utamanya (Nadhifah, Ofik, dan Nindi). Di awal cerita pengarang berhasil memancing dan mengaduk-aduk emosi pembacanya. Orang akan mengira, novel ini bercerita tentang poligami, namun diakhir cerita poligami itu tidak pernah terjadi. “Untung tidak terjadi poligami. Kalau sampai terjadi, saya orang pertama yang akan mengkritik Sastri Bakry,” komentar Emma Yohanna sembari mengarahkan pandangannya ke arah Sastri Bakry yang duduk di kursi hadirin dan tidak memberikan komentar apa-apa selama diskusi. Senada dengan Emma Yohanna, Romi Zarman juga menyebut kata “untung” tidak terjadi poligami di dalam HTDG. Alasannya, bila Ofik yang sudah bersatus suami bagi Nindi menikahi Nadhifah (bekas pacar lamanya), suatu saat kelak orang diluar Minang akan menilai negatif isi novel tersebut, atau juga terhadap diri si pengarang. Romi juga menyebut, bila Ofik menikahi Nadhifah sama halnya membawa nilai-nilai barat, tercela dalam masyarakat ketimuran. Dua pernyataan itu–yang dilontarkan Emma Yohanna

dan Romi Zarman—menarik untuk didiskusikan pula, menurut hemat saya. Yang saya cermati ada semacam “intervensi” kreatifitas kepada si pengarang dari kedua pembicara bila ending berakhir poligami. Seolah poligami itu sesuatu yang “dilarang” menurut hukum agama, lalu diberikan “warning” pula kepada si pengarang untuk tidak menulis itu—dan memang “untunglah” HTDG berakhir tanpa poligami. Sebagai karya sastra yang bersifat fiktif HTDG bisa saja berakhir dengan poligami bila Sastri Bakry, sang pengarangnya, mau melakukan itu. Tapi agaknya Sastri Bakry cukup paham akan “masa depan” novelnya. Di pertengahan cerita, Nindi, istri sah Ofik sangat merestui hubungi suaminya dengan Nadhifah, malah Nindi yang menganjurkan Ofik untuk segera menikahi Nadhifah agar tidak sumbang dalam pandangan orang. Bila seorang istri sudah ikhlas suaminya menikah dengan perempuan lain, lalu aturan mana lagi yang melarang? Ah, untunglah poligami dalam HTDG itu memang benar-benar tidak terjadi! Apa sikap saya bila seandainya ending HTDG itu berakhir poligami? Tentu saya posisikan dulu diri saya sebagai seorang perempuan, bukan laki-laki. Lalu orang akan bertanya, ikhlaskah saya bila suami yang saya cintai menikah dengan perempuan lain? Bila pun bibir saya terkunci rapat saat itu, hati saya akan menjerit dan menjawab, “tidak!” Siapa yang tega, orang yang dicintai, membagi kasih sayangnya kepada perempuan lain? Benarlah, bila jujur mengatakannya, tidak ada perempuan yang sudi dimadu! Jadi, saya juga menolak poligami. Tetapi penolakan saya itu tidak di alam imajinasi dunia kepengarangan. Konflik apapun yang ditulis si pengarang di dalam karyanya menjadi sah dan cukup dinikmati saja oleh si pembacanya. Sebab pembacalah hakim bagi suatu karya (sastra). Bermanfaat tidaknya karya itu hak si pembaca menilai. Maka, bila sebuah karya sastra bermanfaat bagi banyak orang, waktu juga yang akan mengujinya. Buku itu akan terus mengalami cetak ulang, dibaca banyak orang, bahkan menjadi bahan diskusi di berbagai ruang pertemuan. Tetapi bila tidak bermanfaat, terbitnya buku itu adalah awal

untuk matinya. Mempersoalkan Judul HTDG Mula membaca Novel HTDG ini, saya mengira ceritanya bertema poligami yang sudah umum diperbincangkan dalam novel-novel lainnya. Setelah saya teliti bab perbabnya, hingga semua kisahnya berakhir, ternyata bukan soal poligami. Sebab, tidak ada pernikahan di sana. Tokoh utama, Nadhifah, hingga akhir cerita, tetap dengan status kesendiriannya. Sementara, laki-laki masa lalunya, Ofik, yang meminta agar Nadhifah menikah dengannya, sebagaimana tiba-tiba datangnya, tibatiba pula perginya. Begitupun, awal membaca judul novel ini, saya mengira ceritanya berlatar bumi Palestina, atau membahas persoalan derita rakyat Gaza yang dikemas kisah cinta antartokohnya. Tetapi nyatanya juga tidak. HTDG hanya satu judul bab di dalam novel ini. Derita rakyat Gaza digambarkan pengarangnya hanya dalam 22 paragraf, atau sekitar 5 halaman. Itupun hanya cerita dalam imajinasi Nadhifah, sebab Nadhifah tidak pernah berangkat ke Gaza. Inti keseluruhan ceritanya adalah tentang “kisah cinta segitiga”, antara Nadhifah dengan bekas kekasih lamanya, Ofik, dan Nindi, istri Ofik. Pengarang novel ini, Sastri Bakry, berhasil menciptakan rasa penasaran pembacanya untuk terus mengikuti alur setiap bab hingga titik terakhir novel ini. Kalimat pembuka ceritanya pun mengejutkan dan mengundang rasa penasaran pembaca tentang apa yang akan terjadi pada bab-bab berikutnya. Simaklah bagaimana piawainya pengarang menulis kalimat pembuka novelnya: “Aku ingin menikah denganmu,” katanya tanpa ragu. Terdengar berat suaranya. Wajahnya tegang. Ucapannya tak sedikit pun mengandung keraguan. Wajahnya selama ini kelihatan santai, tapi tidak untuk malam ini. Matanya yang bulat memandang tajam ke arah Nadhifah. Ujung jarinya menyentuh ujung jari Nadhifah... Paragraf pembuka ini sangat menarik. Siapa pun yang membaca ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya. Apa yang terjadi pada diri Nadhifah sesudah kata-kata itu diucapkan oleh seorang laki-laki yang pernah hadir di bilik hatinya, walau saat ia berjumpa itu, Ofik, lelaki itu, telah menjadi suami perempuan lain. Telah pula beranak cucu. Pembaca juga akan penasaran, akankah Ofik beristrikan Nadhifah yang sudah berkepala empat, tidak

muda lagi, dan sejumlah keingintahuan lainnya. Walau sebenarnya tidak lumrah, sosok Nadhifah yang digambarkan pengarangnya seorang perempuan saleha, berjilbab, memakai gamis pula, bersentuhan tangan dengan laki-laki yang bukan muhrimnya. Tetapi di titik ini pengarang seolah ingin mengatakan bahwa (maaf) tidak semua perempuan berjilbab itu yang dapat menjaga pakaian muslimahnya secara baik. Pakaian cenderung sebagai simbol, tidak selalu mewakili hati dan tubuh si pemakainya. Bahkan banyak orang yang menutupi keburukannya dengan pakaian yang dipakainya. Dan, realita di alam nyata juga sering kita saksikan dengan mata kepala fenomena demikian. Apa yang difiksikan Sastri Bakry di dalam novelnya itu, tentu saja menjadi i’tibar bagi pembaca. Inilah salah satu pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Seperti yang sudah saya sebut di atas, di era emansipasi wanita sekarang ini, mustahil rasanya bila ada perempuan yang suka dimadu. Apalagi madunya itu adalah perempuan bekas pacar suaminya. Tetapi tidak halnya dengan Nindi, istri Ofik yang dinikahinya secara sah, malah menganjurkan suaminya untuk menikahi Nadhifah. Dalam beberapa bagian Nindi berperan meyakinkan hati Ofik untuk menemani Nadhifah ketika ia datang ke Jakarta—yang sekali lagi Nadhifah bukan muhrim Ofik. Ini juga tidak lumrah. Sebab tidak disebut alasan kuat mengapa Nindi yang juga digambarkan pengarang sebagai sosok istri setia, perhatian kepada suami dan anak-anak,

serta menutup auratnya, malah berperan tunggal mendorong Ofik menikahi Nadhifah. Sebagai seorang istri, tidak disebut pula apa kekurangan Nindi sehingga Ofik dapat beralasan menikah lagi (misal, Nindi tidak dapat memberikan anak kepada Ofik, berpenyakitan, atau telah sangat uzur sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai seorang istri). Ofik pun digambarkan sebagai lelaki sempurna di dalam rumah tangga Nindi, seperti disebutkan dalam paragraf berikut: “.... Ofik adalah lelaki yang penuh kasih sayang dan penuh perhatian sama istri dan anakanak, kalau salah seorang dari kita ada yang sakit, biasanya Ofik lah yang paling sibuk mengurusi segala tetek bengeknya, mulai dari yang penting sampai gak terlalu penting. Mengingatkan minum obat; makan yang banyak...” (hal. 34) Agaknya, hanya alasan Nindi punya “dosa masa lalu” terhadap laki-laki lain yang juga pacar masa remajanya saja sehingga suaminya, Ofik direlakan menikah dengan Nadhifah, bekas pacar Ofik itu. Sementara Ofik sendiri agaknya tidak punya alasan kuat untuk menikah lagi, kecuali, semata soal “nafsu” belaka hendak mendapatkan pacar lamanya kembali yang belum juga bersuami. Bayangkan, secara psikologis, seseorang yang pernah jatuh cinta di kala pertama mengenal seorang gadis, lalu berpisah sekian lama, tiba-tiba berjumpa di lain waktu, tentulah benih-benih kasih sayang itu akan membiak kembali. Begitulah yang terjadi antara Ofik dan Nadhifah. Dalam membentuk tokoh,

pengarang agaknya belum cukup kuat mencipta tokohtokoh yang berkarakter. Nadhifah, Ofik, Nindi, cenderung hadir dalam karakter yang dipaksakan. Nadhifah misalnya, tidak dijelaskan pengarang apa sebab pula ia belum juga berkeluarga hingga sampai di usia kepala empat. Nadhifah yang digambarkan sebagai wanita “sempurna” rasanya sangat mustahil bila tidak ada laki-laki yang meliriknya. Terasa kurang logis bila sampai usia yang tidak muda lagi itu Nadhifah harus bertemu kembali dengan bekas kekasihnya yang sudah berstatus “kakek”. Ofik yang sangat “bernafsu’ hendak mendapatkan Nadhifah kembali, pun berupaya bermacam cara. Dalam salah satu dialog Ofik mengatakan: “Kamu lihat rumput ini? Mungkin kamu anggap tak penting karena hanya akan diinjak-injak orang. Tapi rumput ini bisa menghidupi banyak makhluk di bumi.” (hal. 41) “Kamu dan Nindi seperti rumput bagiku dan anakanakku. Awalnya yang menyediakan rumput bagi kami hanya Nindi, bayangkan apabila ada tambahan rumput lain di rumah kami. Rumput yang subur. Tidakkah kebahagiaan itu akan bertambah? Kamu mengerti, kan?” (hal. 42) Tentu saja tidak lumrah memberi perumpaan hadirnya Nadhifah dalam kehidupan Ofik seandainya mereka menikah diibaratkan adanya tambahan rumput segar di rumah Ofik. Dalam kalimat itu pengarang menyebut kata “kami” yang berarti jamak, tidak hanya buat Ofik, tapi juga buat istri, anak, dan cucu Ofik.

Tapi di sini pula kepiawaian si pengarang meracik konflik batin antar tokoh ceritanya, sehingga pembaca benar-benar penasaran untuk terus membaca. Sayangnya, akhir cerita HTDG ini tidak happy ending maupun tragedy ending. Terasa biasa saja. Nadhifah, yang sejak awal bab berperang batinnya antara menerima kehadiran Ofik kembali, di akhir cerita memutuskan untuk membiarkan Ofik pergi tanpa ada kata-kata perpisahan. Lihatlah di ujung bab terakhir ini: “...Ofik semakin gencar mengajak Nadhifah, mendesak dan membujuk. Nadhifah berulang kali mengucapkan terima kasih dan menolak dengan halus. Mobil Ofik akhirnya bergerak menjauhi Nadhifah.” (hal. 199) Saat ini ia telah ikhlas melepaskan Ofik dari gantungan hatinya. Hatinya tidak lagi sakit melihat kepergian Ofik. Tubuhnya juga terasa ringan. Ia mengalihkan pandangannya dari mobil Ofik ke ujung jembatan Banda Bekali... (hal. 199) Tanpa happy ending maupun tragedy ending, di sini pengarang seolah ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa akhir cerita yang ditulisnya itu silakan pembaca yang menyimpulkan. Dan, itu saya nilai sebagai sikap bijak seorang pengarang dalam menutup cerita di dalam karyanya. Pengarang yang Berbakat Sebagai pengarang perempuan asal Ranah Minang, eksistensi kepengarangan Sastri Bakry telah menjawab persoalan langkanya penulis perempuan di daerah ini. Selama ini penulis laki-laki mendominasi di ranah kesusasteraan Sumatra Barat. Bukan sekarang saja, tetapi sudah sejak dahulunya. Maka, munculnya novel-novel buah pena Sastri Bakry, diantaranya Novel HTDG ini perlu mendapat apresiasi positif berbagai pihak. Upaya Sastri Bakry menulis novel diharapkan mencipta aura positif bagi kalangan pembaca generasi muda bahwa menulis itu benar-benar gampang. Seorang Sastri Bakry yang sepengetahuan saya sosok “super sibuk” lantaran aktivitasnya sebagai Sekretaris Dewan di DPRD Kota Padang, juga bergiat di sejumlah organisasi, membuktikan bahwa sesibuk apapun rutinitas masih ada waktu untuk menulis. Siapa sangka, buah dari kesibukan itu melahirkan karya yang luar biasa ini, yang tentu saja cukup layak dibaca. Padangpanjang, 30 Juni 2011

KRISIS JATIDIRI

Keluarga Minang Mencari Nilai Keminangan Oleh ARI FEBRIANTO Aktivis HMI Cabang Padang DARI semua institusi yang ada, mungkin keluarga adalah yang paling terbaik, karena keluarga menjadi sumber nilai-nilai moral dan fokus perasaan manusia yang unik sehingga Ferdinand Mount menyebutnya institusi subversive yang memiliki peran sebagai pendidik, penyedia kebutuhan, dan pengasuh anak-anak yang tidak tertandingi. Keluarga berdiri antara manusia dan visi mimpiburuk Brave New World atau bahkan republik plato di mana anak-anak diasuh oleh negara. Keluarga sebagai penerus nilainilai dari generasi ke generasi, keluarga adalah guru moral yang paling kuat dari propaganda pervasive suatu negara totaliter. Keluarga menjadi wadah bagi generasi masa depan menentukan benar dan salah. Keluarga di Minangkabau merupakan ikatan yang terjalin

antara seorang laki-laki dan perempuan yang terikat dalam sebuah pernikahan (syah menurut Islam, adat , dan hukum). Menurut pola ideal, setelah menikah seorang laki-laki di Minangkabau akan menetap di lingkungan keluarga istri yang disebut dengan pola “matrilokal”. Dalam pola aktual sekarang ini tidak semua keluarga di Minangkabau bertempat tinggal di lingkungan keluarga istri, tetapi banyak pula yang bertempat tinggal di lingkungan keluarga suami yang disebut “patrilokal”, atau di tempat baru yang bukan lingkungan keluarga istri maupun keluarga suami yang disebut “neolokal”. Sebaliknya, seorang suami selama berada dalam lingkungan rumah gadang, di samping sebagai tamu/urang sumando (abu di ateh tungku) dia juga harus menyesuaikan

diri dengan norma-norma yang berlaku. Suasana hubungan dalam rumah gadang inilah yang sesungguhnya menyebabkan seorang suami tidak betah di rumah. Oleh karena itu, pada pagi hari ia pergi dan baru pulang pada malam hari ke rumah istrinya. Di samping itu tidak jelasnya pekerjaan dan tanggung jawab yang akan dipikulnya sepanjang adat atau tradisi yang berlaku. Akibatnya merembet lebih dalam kepada hubungan suami istri dari setiap anak dan menantu yang seharusnya tidak terjadi. Seringkali hal yang demikian berakhir dengan perceraian. Dalam perkembangannya hubungan suami istri dalam keluarga batih berbeda dengan keluarga luas. Keluarga batih terdiri dari ayah, ibu, dan anakanak yang belum kawin. Pada umumnya keluarga batih ini sudah menempati rumah sendiri yang letaknya tidak begitu jauh dari rumah gadang. Kepindahan mereka dari rumah gadang biasanya disebabkan

oleh karena rumah gadang sudah sempit atau karena ingin hidup mandiri lepas dari mertua. Penyebab lainnya bisa juga karena perbedaan pendapat yang berkisar di sekitar pembagian pemakaian harta pusaka ataupun perlakuan mertua terhadap menantu dan anakanaknya. Sebuah keluarga batih yang menempati rumah sendiri, mereka tidak dapat berbuat semaunya seperti keluarga batih yang tinggal di luar komunitas asal. Hal ini disebabkan karena keluarga batih ini masih terikat dengan norma-norma kaum yang berlaku di bawah pengawasan mamak kepala waris, karena rumah mereka biasanya terletak di atas tanah suku atau kaum pihak perempuan. Meskipun demikian, pola hubungan suami istri di rumah tersebut sudah jauh berbeda dengan pola hubungan yang berlaku di rumah gadang. Di sini sudah terdapat kelonggaran disiplin yang dapat membawa hubungan suami istri ke arah yang lebih baik dalam demokratis,

secara bertahap juga sudah terjadi pergeseran-pergeseran tanggung jawab. Seorang suami yang sebelumnya tidak tahu menahu dengan kebutuhan keluarganya, sekarang sudah harus mengusahakan dan mencukupinya. Sejalan dengan itu, perhatian, tenaga, dan waktunya sudah banyak dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan rumahtangganya, yang menyebabkan berkurangnya waktu dan perhatiannya terhadap rumah ibu dan kemenakannya. Oleh karena itu, boleh dikatakan hampir seluruh waktunya dicurahkan untuk istri dan anak-anaknya. Prinsip Dasar Keluarga di Minang Sebagian besar keluarga Minangkabau masih memakai prinsip “banyak anak banyak rezeki”, sehingga akibatnya tidak ada pengaturan dan pembatasan yang dilakukan, setiap anak yang lahir adalah rahmat dan anugerah dari Tuhan. Prinsip seperti ini ternyata masih berlaku bagi sebagian masyarakat Sumbar.

Namun beberapa tahun terakhir semua itu mulai agak berkurang dengan sedikit ada perubahan dalam pola pikir masyarakat Minang dalam menanggapi hal tersebut, hal ini dilatarbelakangi oleh perkembangan dunia pendidikan, perkembangan teknologi dewasa ini yang semakin maju. Keturunan kadangkala disesuaikan dengan tingkat perekonomian dalam keluarga dengan harapan dapat menciptakan keluarga yang sejahtera. Dalam beberapa kasus yang terjadi belakangan ini, seakanakan mencitrakan bahwa orang Minang tidak lagi memegang teguh nilai-nilai keminangannya dan orang selalu bertanya, dimana letak raso jo pareso urang Minang kini? Dalam proses pencarian jati diri, kadangkala orang Minang sendiri tidak menyadari bahwa semua yang dilakukannya telah menenggelamkan semua warisan nilai keminangannya sendiri. Tidak sedikit anakanak Minang tidak lagi bisa baca Alquran dan mereka lebih

senang berada ditempat hiburan daripada di surau atau masjid, anak gadis Minang lebih senang keluar malam dengan mengenakan celana ala Hollywood dan Bollywood, seringkali terjadi perkelahian antara mamak dengan kemenakan, dan tentu saja masih banyak lagi hal-hal yang membuat memudarnya nilai keminangan. Untuk membatasi dan mengurangi gerak cepat pemudaran nilai ini, kita tidak dapat menyalahkan bahwa ini adalah tantangan zaman era globalisasi atau ini sudah menjadi kodradnya anak-anak kita menjadi seperti ini, dan kita tidak juga bisa menyalahkan orang lain, tapi disini yang salah adalah kita sebagai pemegang teguh nilai-nilai itu, seharusnya kita mencoba mempertahankan dan melestarikan dan kita gunakan untuk menentang zaman. Semua yang baik dan mendukung dalam perkembangan globalisasi dapat kita manfaatkan selagi itu sesuai dengan nilai adat istiadat dan norma Islam yang berlaku.


Mamangan

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

15

Pengaruh Global Menguat, Fungsi Adat-Agama, Melunak, dan Kepribadian Anak Tak Enak

TUANGAN LIMBAGO

Oleh

Sabuang Salapeh Hari Patang

Ketua V LKAAM

Oleh: SYUHENDRI DT. SIRI MARAJO

UNGKAPAN sabuang identik dengan kegiatan adu jago (adu ayam), kegiatan sabuang ayam di Minangkabau merupakan kegemaran masyarakat di masa lalu. Di arena sabuang ayam apa saja dipertaruhkan demi sebuah kemenangan, uang, pakaian bahkan harga diri. Arena sabuang bagi para pecandu judi, merupakan sebuah arena adu nasib dengan mengandalkan ayam jago agar bisa memenangkan pertarungan. Persabungan akan bersemangat dengan taruhan berlipat disaat waktu menjelang siang, segala macam strategi dikerahkan demi meraih kemenangan. Jika sore menjelang saatnya memanfatkan waktu untuk sabuang salapeh hari patang dimana strategi tak lagi diperlukan segala cara akan dihalalkan asalkan kemenangan tetap di tangan. Sabuang salapeh hari patang merupakan idiom Minangkabau dalam mencermati sikap dan prilaku seseorang dalam menghadapi berbagai situasi, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan dan profesi. Ungkapan ini mengingatkan kesungguhan hati dalam setiap menghadapi beban tanggung jawab yang diemban, melaksanakannya dengan tidak sekedar melepas hutang, melalaikan apa lagi menyimpan maksud mengambil keuntungan dalam situasi tersebut. Laiknya para pejudi sabung ayam dalam menghadapi situasi kritis di penghujung waktu dalam perjudian dengan nasib, hanya mampunyai satu pikiran yakni keuntungan. Kegiatan sabuang ayam diarifi oleh masyarakat Minangkabau sebagai pembelajaran dalam meciptakan karakter dan mentalitas menjauhkan sikap penjudi dari dalam diri dalam menghadapi bebagai situasi kehidupan. Sikap buruk dalam tanggung jawab dapat menimbulkan kerugian untuk sebuah kelangsungan peradaban. Tidak sekedar melepas hutang atau sekedar meraup keuntungan pesan utama dari ungkapan ini. Ada kesadaran kebersaamaan hakiki saat memikul beban tanggung jawab sebagai pimpinan secara kelembagaan adat dalam nagari. Semuanya mesti diurus dengan baik dan bertanggung jawab demi kepentingan bersama untuk kelangsungan kehidupan beradat dan berbudaya. Para Datuk dan penghulu kaum atau para niniak mamak, alim ulama dan cerdik pandai takkan pernah mengabaikan tanggung jawab kepemimpinan secara kelembagaan maupun moral terhadap anak dan kemenakannya. Tak ada dalam kamus mereka sabuang salapeh hari patang dalam menjalankan tanggung jawab terhadap kaum dan nagari walau sudah berada dipenghujung usia senja. Yang ada hanya pengabdian. Mirisnya salabuang salapeh hari patang saat ini jamak terjadi dan sudah menjadi tujuan bagi segelintir orang, apalagi bila sudah berkaitan para pemburu jabatan. Keahlian dan kemampuan tidak menjadi penting. Yang sering terjadi dengan alasan penghargaan, jabatan yang lowong kerap diisi para calon pensiunan, para pekerja produktif justru terabaikan. Akibatnya sudah pasti kinerja tidak akan tercipta sesuai dengan yang diharapkan. Kedekatan dan koneksi berperan besar dalam kasus-kasus semacam ini. Jika tidak hati-hati dan mawas diri kondisi semacam ini kerap menjadi memicu praktek-praktek sabuang salapeh hari patang. Mengorbankan kehormatan diri dan lembaga hanya gara-gara memenuhi ambisi asal jadi pejabat walau hanya sekejab laiknya sabuang salapeh hari patang. Bilo Juo lai kalau ndak sadang bak kini.

SECARA umum ada hal yang ironis, kepribadian anak di tengah masyarakat adat Minang masih tidak sepi dari perbincangan dan ungkapan miring. Substansi adat sebagai pelaksanaan dari syara’ (agama) yakni sopan – santun, budi – baso seperti tadi disebut sudah tidak banyak menjadi karakter anak. Mungkin saja orang tua sudah menunjukajarinya sejak kecil sopan santun, palingpaling bertahan hingga tamatan PAUD/ TK. Tadinya pergi sekolah, menyalami dan mencium orang tuanya, sudah di SD – SMA, sopan santun seperti itu mulai pudar, bahkan pergi sekolah

Orang Empat Jenis dan Jenis Nan Empat Oleh: H L DATUAK INDOMO MARAJO Mantan Ketua LKAAM Kecamatan Batipuh Kab. Tanah Datar

PEMBAGIAN tipe manusia menurut Imam Ghazali: 1). Orang tahu, dia tahu; 2) Orang tahu, dia tidak tahu bahwa dia orang tahu; 3) Orang tidak tahu, dia tahu (sadar); 4) Orang tidak tahu, dia tidak tahu; dan 5). Orang tidak tahu, merasa dia tahu (malu kalau tidak tahu. Yang nomor 5 ini yang berbahaya, banyak pejabat-pajabat daerah yang bicara di muka umum yang salah dan keseleo, sebagai contoh ada yang mengatakan: a) Orang empat jinih sama dengan jinih nan ampek; b). Nan indak tahu di Nan Ampek disebutnya

yang tak tahu di Koto Nan Ampek (Mandaki, Manurun, Malereang, Mandata). Padahal orang empat jinih dengan jinih nan ampek jauh berbeda tugas, fungsi dan wewenangnya. Begitu juga yang nan tak tahu di nan ampek yakni 1). Raso; 2). Pareso; 3). Malu; 4). Sopan (Raso dibao Naiak, pareso dibao turun), bukan kato nan ampek bukan pulo kato mandaki, manurun dan seterusnya itu. Jadi kalau tidak tahu, tidak menguasai, janganlah mengomong di muka publik (pejabat

Rp. 20.000,- / terbit DAIHATSU CAPELLA

AVANZA E AVANZA G AVANZA S AVANZA E AVANZA G AVANZA S

XENIA 1.3 DLX DP 18 JUTAAN / ANGSURAN 3,6 JUTAAN TERIOS DP 21 JUTAAN / ANGSURAN 4,1 JUTAAN

READY STOCK

GM.PU DP 11 JUTAAN / ANGSURAN 2,2 JUTAAN

TDP

DAN MELAYANI

TDP

GM.MB DP 13 JUTAAN / ANGSURAN 3,5 JUTAAN

13 jt

TUKAR TAMBAH

17 jt

081363276276

RULLY

0813 88 67 88 96

ASTRA DAIHATSU READY STOCK Xenia Terios Luxio Grand Max PU Grand Max MB Sirion

TDP 15 Jt an TDP 20 Jt an TDP 14 Jt an TDP 10 Jt an TDP 10 Jt an TDP 20 Jt an

Dapatkan CASH BACK 12 Jt* * atau DP 0%

* Hub Bag Penjualan : *

VHINO 081363646799

791

KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

Xenia Terios Luxio Grand Max PU

TDP 15 Jt an TDP 20 Jt an TDP 14 Jt an TDP 9 Jt an

A AN

081363358095 0751 - 7858838

Paket Hemat Toyota TDP 22jt-an TDP 27jt-an TDP 35 jt-an TDP 36jt-an TDP 87jt-an TDP 36 jt-an

TERSEDIA : CASH BACK

Angsuran 3,7 jt-an Angsuran 3,9 jt-an Angsuran 5 jt-an Angsuran 5,5 jt-an Angsuran 8,8jt-an Angsuran 4,9jt-an TUKAR/TAMBAH

BONUS PASTIKAN PEMBELIAN MOBIL "TOYOTA" ANDA DI DEALER RESMI "TOYOTA" HUB :

085295026688,

DHANILSATRIA (0751)8228333 "READY STOC K" “Tanpa INDEN T”

ASTRA DAIHATSU

Paket Hemat Toyota

PROSES CEPAT

25,724,000 28,500,000 39,903,000 36,234,000 34,453,000 67,315,000

Angs Angs Angs Angs Angs Angs

3,6 3,9 5,6 5 4,8 9,6

jt-an jt-an jt-an jt-an jt-an jt-an

DATA BISA DIJEMPUT

MENERIMA TUKAR/TAMBAH

TEMPAT INDENT DAIHATSU Xenia Terios Pick Up MB Luxio Surion

TDP TDP TDP TDP TDP TDP

15 Jtan 20 Jtan 11 Jtan 13 Jtan 15 Jtan 20 Jtan

BANJIR HADIAH...!!! Undian 1 Milyar BURUANNN....

HUB :

INDRA SUKMANA S.S. (UCUP) 081267037160, (0751)8516630

Hub :

HERRY

085274467936 081266280242

DIJUAL CEPAT

Sepeda Motor Merk Bajaj Pulsar 180cc, Th.11, W. Hitam, BA Padang, Mesin Bagus, Terawat. Hub : 081374096100

KEHILANGAN STNK BA2635BU (Yamaha Bison). An. Dessy Selasfina. Hilang antara GOR H. Agus Salim - Psr. Alai Padang. Bagi yang menemukan harap lapor ke Pos Polisi terdekat

KEHILANGAN STNK BA 4536 BP, An. HAFRIZAL BAHAR. Hilang sekitar Lubuk Begalung Kota Padang. Bagi yang menemukan harap lapor ke Pos Polisi terdekat

DONI SAPUTRA, SE

HONDA GAJAH MOTOR Honda Freed TDP 24jt Angs/bln 8,1jt

Jl. Jhoni Anwar No.12Telp. (0751) 782525, 081266062283, 081807257680 Mobil Modif Gaul Warna Merah th 88 Jazz 07 Vitell Sporty Abu-abu Honda City 06 Abu-abu, Kijang Pick Up Avanza 06 Hitam, Avanza 05, BMW 92 318i Innova 06 Hitam, Pajero 96, Mercy 95

Avanza E Avanza G Inova Rush Fortuner Yaris

TDP TDP TDP TDP TDP TDP

Hubungi Bag. Penjualan:

HP : 08126712726 / FLEXY 0751 7872220

Sinar Motor

Dapatkan CASH BACK 12 Jt* * atau DP 0%

"READY STO CK" "BUNGA PA LING RENDAH "

Avanza E Avanza G Inova Rush Yaris Fortuner

Padang

DP 18.803.000 ANGS 3.768.000 DP 20.831.000 ANGS 4.186.000 DP 22.328.000 ANGS 4.503.000 DP 25.539.000 ANGS 3.499.000 DP 28.342.000 ANGS 3.887.000 DP 30.405.000 ANGS 4.180.000

081374991979 / 0751 7855179

ASTRA DAIHATSU READY STOCK

tempat ibadah, mengumandangkan azan, dan sebaginya. 4. Khadi, yang mengurus masalah perkawinan (nikah, talak, rujuk,dll) Jadi ada yang mengurus masalah adat (di pintu adat), ada yang mengurus masalah syrak / agama / di pintu syarak. Jadi kalau perintah daerah dengan Perdanya mau menerapkan kembali ke nagari dan ke surau, harus terlebih dahulu dibenahi dan difungsikan perangkat/pemangku adat, yakni orang empat jenis dan jenis nan empat tersebut di atas, disesuaikan dengan kemajuan zaman (sakali aia gadang, sakali tapian baralih) namun tapian tetap berbeda di pinggir batang air.

Pasang Iklan Anda disini ...

ALJUFRI Auto 2000

661

HUB :

CHANDRA

punyai kekusaan dan wewenang sebagai berikut: 1. Kata penghulu, kata putus 2. Kata manti, kata menyelesaikan 3. Kata malin, kata hakikat 4. Kata dubalang, kata menderas/mandareh Di samping orang empat jenis di atas, ada lagi yang disebut jenis yang empat (jinih nan ampek), yakni yang mengatur dan mengurus soal-soal kemasyarakatan khusus di bidang agama (mati yang akan ditumpang), yakni: 1. Imam, yang akan memimpin ibadah 2. Khatib, yang memberi khotbah, nasehat / petunjuk ke jalan yang lurus 3. Bilal, yang mengurus

PAKET TOYOTA

XENIA 1.0 DLX DP 17 JUTAAN / ANGSURAN 3,3 JUTAAN

Hubungi :

asbun namanya). Untuk melaksanakan urusan kemasyarakatan/anak kemenakan di nagari di alam Minangkabau, kesemuanya telah diatur/ dilaksanakan oleh para pemangku adat. Para pemangku adat mencerminkan falsafat adat basandi syrak, syarak basandi kitabullah (ASBK, SBK), syarak mangato adat mamakai. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan kemasyarakatan secara umum, atau dengan kata lain hidup yang akan dipakai, diserahkan kepada urang nan ampek jinih (orang empat jenis), yaitu: 1). Penghulu; 2) Manti; 3) Malin, dan 4) Dubalang Masing-masingnya mem-

Otomotif

Smart

Iklan Baris

LUXIO DP 16 JUTAAN / ANGSURAN 4,8 JUTAAN

di lokal sekolah dan kursus ini menjadi percakapan menarik pada seminar yang dilaksanakan Dewan Riset – Bappeda Sumatera Barat dalam merumuskan Stregi Pembangunan Pendidikan di Sumatera Barat 27 Juni 2011. Dalam forum ini orang tua, kakek/ nenek (seperti Fachri Ahmad, Bgd. M. Letter, Syafruddin

alah limau dek mindalu hilang berbagai forum pendidikan pusako dek pancarian dan adat – budaya lokal Sumatera Barat Peristiwa anak Minang ini Minangkabau. menunjukkan gejala disitegrasi, Profesor Irwan ini ikut tergoda nilai baru yang sepe- mengonsep pendidikan terpadu dan pulang “nylonong” saja, nuhnya belum dimengerti, (kognitif, afektif dan pergi “melajang”, pulang ditinggalkan nilai lama yang psikomotorik) dan berkarakter “tenang-tenang saja” dan orang ada padanya yang sudah sejak secara nasional tahun 1984, ia tuan seperti tak kuasa pula lama teruji membentuk kepri- berharap mata pelajaran berkarangter itu tidak perlu diuji memperbaikinya. badian. Fenomena perubahan drasKepribadian mereka tidak secara tertulis, karena masih tis karakter anak diselagi mencerminkan strategi metode pembiasaan, babkan banyak faktor. berakar dari nilai karenanya pembiasaan prilaku Lingkunan pengaruh Mata pelajaran berkarangter itu agama dan norm adat agama, adat dan prilaku sebagai global terlalu kuat, kebudaya Minang. Itu yang warga negara itu yang harus tidak perlu diuji secara tertulis, menjadi gunjing, anak dinilai pada anak. sempatan mendayafungsikarena masih strategi metode tak beradat, meskipun Pada perinsipnya pembikan nilai adat budaya dan agama semakin melepembiasaan, karenanya pembi- sudah belajar BAM caraan “fungsi adat, budaya mah. asaan prilaku agama, adat dan (Budaya Alam Minang- dan agama dalam upaya Sistem pendidikan kabau) yang terjebak pembangunan kepribadian pun terlalu banyak prilaku sebagai warga negara itu pada ranah kognitif anak”, cukup menarik baik yang harus dinilai pada anak. membuat anak di lokal. (diajarkan dan diuji tulsi dalam perbincangan adat, Tak ada waktu yang seperti ilmu lain) tak perbincangan agama maupun tersisa di luar bersosialisasi dan Nurdin, Agus Irianto dll) saling dilihat pembiasaannya berpri- perbincangan budaya bangsa. Te t a p s a j a b a n y a k p e r membentuk karakter. Waktu mengeksplisitkan pengalaman laku. di luar yang sedikit itu pun mereka mengenai kesibukan Selain BAM mata pe- masalahan sebenarnya dan dihabiskan pula untuk kursus, anak/ cucu mereka belajar dan lajaran yang berkarakter, menarik dipecahkan dalam karena sekolah juga kursus dewasa ini. sama halnya dengan pendi- pembentukan kepribadian mengandalkan kursus. Akibat tidak ada waktu bagi dikan dengan mata pelajaran anak. Setidaknya pembicaraan Malam tidak sempat lagi anak bersosialisasi di luar berkarakter (agama, Pancamengaji bahkan makan saja sekolah dan kursus, terasa sila, KWn) di sekolah pun pada fokus pengamatan susah, harus segera mengulang benar pada pendidikan dasar masih terjebak pula pada masalah, (1) karakter nilai adat pelajaran (sekolah dan kursus) sudah mulai runtuh karakter ranah kognitif saja, tidak ada budaya dan agama dan kondisi yang bertumpuk, itu sampai anak. yang dinilai pembiasaan kepribadian anak Minang larut malam dan pagi harus Dari perspektif agama sikap dan karakter. Feno- sekarang dan (2) upaya segera pula bangun pagi ke disebut akhlaknya sudah mulai mena ini sering dikritik Prof. membentuk kepribadian anak sekolah. Hampir-hampir anak berkurang. Mereka sudah Dr. Irwan Prayitno/ Gu- dengan nilai adat budaya dan di SD/ MI sampai SMA/ MA berbudaya seperti layaknya bernur Sumatera Barat dalam agama. tidak bisa bernafas meluangkan anak muda “semau-maunya waktu dari kesibukan belajar saja”. Rubrik ini dihadirkan LKAAM Sumatera Barat setiap Minggu. di lokal sekolah dan kursus Lebih dominan pengaruh Adapun tulisan-tulisan yang ditampilkan membentang seputar di luar. budaya asing dari budayanya adat Minangkabau dan seluk beluknya. Fenomena kesibukan anak sendiri. Kata orang Minang:

YULIZAL YUNUS DT. RAJO BAGINDO

Honda Civic TDP 35jt Angs/bln 10,1jt

DAIHATSU Hub :

081266115060

MUKHLIS 0751 - 8200228 TOYOTA INTERCOM Ready Stock !!! Avanza Innova Rush Fortuner Yaris Camry

Bunga Murah Vios % Dyna Rino Hilux Hilux Double Dapatkan Grand Prize Cabin 1kg Emas & Cash Back Altis

4,56

Tukar Tambah Juga Bisa (DP 15%)

Hub :

IKRAR

KEHILANGAN

"READY STOCK"

Paket Hemat Toyota Avanza G Avanza S Inova Rush Yaris Fortuner

TDP TDP TDP TDP TDP TDP

PROSES CEPAT

28,500,000 30,581,483 39,902,412 36,234,720 34,452,343 67,315,000

Angs Angs Angs Angs Angs Angs

3,9 4,2 5,6 5 4,8 9,6

jt-an jt-an jt-an jt-an jt-an jt-an

DATA BISA DIJEMPUT

MENERIMA TUKAR/TAMBAH

HUB :

RAMADHANEL INDRA, SE (DANIEL)

Flexi : 7861997 081374359920, 081947429930

STNK BA 6204 WI, An. DONI USMANTO. Hilang sekitar Pasar Raya Kota Padang. Bagi yang menemukan harap lapor ke Pos Polisi terdekat

081266333382 / 0811662082

temukan juga e-paper kami di

www.harianhaluan.com sahabat informasi online ANDA

KOBE

08126738957, 0751 - 7859913


16

Seni

MINGGU, 10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

CERPEN

Sang Guru Oleh ALIZAR TANJUNG

I

A seorang guru filsafat. Mengajarkan tentang pencarian kebenaran. Ia kenalkan hakihat kebenaran dalam setiap tatap muka perkuliahan. Dari buku-buku yang ia baca, ia kenalkan mahasiswa kepada tubuh mereka sendiri. Tubuh yang melekat di darah, daging, tulang. Tubuh yang ia bawa duduk, berdiri, melompat berlari, berenang, makan, minum. Itu sebelum semuanya terjadi dan ia berbalik seratus delapan puluh derjat. Seseorang mendatanginya. Seseorang yang sangat kagum terhadap perkuliahannya. Seseorang itu mahasiswanya sendiri. Bertanya kepadanya. “Apakah Anda benar-benar memiliki tubuh? Kalau Anda memiliki tubuh coba utarakan kepada saya bagaimana anda memiliki tubuh? Segala sesuatu yang ada saya mempercayai tidak ada. Sebab semuanya benar-benar tidak ada.” Tapi itu rupanya malapetaka bagi guru filsafat. Ia tidak tahu cara memberitahukan kepada anak muridnya bahwa ia memiliki tubuh. Yang ia baca dari buku-buku filsafatnya. Bahwa tubuh sangat abstrak. Yang ada hanya kaki, tangan, mata, telinga, gigi, hidung, dada, punggung. Tapi yang mana itu tubuh ia tidak mampu memperlihatkannya. Kalau ia tunjuk dadanya, itu namanya dada. Kalau ia tunjuk tangannya, itu namanya tangan. Ia tahu tubuh terhimpun atas daging, tulang, darah. Tapi daging, tulang, darah, masing-masing memiliki nama. Ia bawa pulang pertanyaan mahasiswanya. Dalam flatnya tempat di mana ia tinggal, ia mulai membuka-buka ulang buku filsafat. Ia baca ulang bukubuku filsafat tubuh yang sebelumnya sudah pernah ia baca. *** Secara keseharian ia orang yang paham benar dengan tubuhnya. Setiap hari ia senang menyisir rambut, membilahnya ke kanan dan ke kiri. Kadang ia buat tersisir dengan rapi ke belakang. Kadang pula lurus mengikuti alur tumbuh. Ia juga sangat senang mengenakan dasi biru kotak-kotak putih, serta baju kemeja krem muda panjang lengan. Tak lupa ia semir sepatunya. Maklum ia sendiri. Segala sesuatu harus ia kerjakan sendiri. Ia juga senang bermain

perempuan. Perempuan-perempuan cantik. Sebab ia percaya ia menikmati dengan tubuhnya. Kebiasaan yang paling ia gandrongi memakai parfum. Setabung kecil parfum paris merek Bunga Tanjung tak akan lepas dari sakunya. Kapan ia butuh ia tinggal oleskan. Pacarpacarnya sering memujinya. Bahkan di tempat tidur pun pacar-pacarnya memujinya. Tapi apakah semua itu dikatakan tubuh? Ia mulai meragukannya. Kalau dikatakan menyisir rambut adalah tubuh, agaknya rambut memiliki nama sendiri. Kalau dikatakan berdasi, memaki kemeja, adalah mengenal tubuh. Agaknya cukup naif itu dikatakan tubuh. Kalau memakai parfum, senang bermain perempuan, merupakan menikmati tubuh. Itu menikmati, namanya. Ia mulai pusing memikirkan perkataan mahasiswanya. Ia sempat ingin menyimpulkan bahwa tubuh adalah kumpulan daging, tulang, darah, yang ditiupkan ruh. Tapi ia berfikir ulang. Bukankah ruh mempunyai nama sendiri? Setelah ia buka-buka catatan-catatan seminarnya, ia menemukan segala sesuatu yang ada hanyalah nama-nama. Kalau tidak ada nama maka tidak ada benda. Kini ia mulai tidak percaya dengan apa yang ia baca. Ia buang bukunya ke sudut kamarnya. Malam-malam mengundang pacarnya ke tempat tidur. Ia memang doyan pacaran. Sudah puluhan pacar yang ia bawa ke flatnya. Tapi itu tentunya sangat tertutup dari kampusnya. Menurut aturan kebiasaan manusia, ia sangat menikmati pertemuan dengan pacarnya. Dan pertemuan dengan pacarnya itulah pertemuan terakhir yang ia nikmati sebagai tubuh. Pagi-pagi, saat ia terbangun dan sadar bahwa ia tampil tanpa benang, ia mengusir pacarnya. “Pergi kau bergundik malang.” Pacarnya mendekatinya. Hampir saja ia benturkan kepala pacarnya ke tembok. Untunglah pacarnya itu menghindar dan langsung kabur, kemudian ia berjalan berputar-putar di kamarnya. Seharian ia tidak keluar flat. Kerjanya minum, merokok, meren ung. Kemudian berteriak sendiri. Bukan bearti ia tidak paham dan tahu dengan apa yang ia lakukan.

Ia bahkan sangat paham benar, semua pekerjaan itu lebih dari tempat melampiaskan stres. Tapi ia bahkan lupa, itu tidak akan menyelesaikan apa-apa. Orang-orang yang tinggal satu flat mulai beranggapan, ia telah menjadi gila. Tapi seperti kebanyakan kebiasaan orang sibuk, orang-orang serba tidak ingin tahu. Benar mereka mendengar teriakannya, tapi yang terpenting menurut mereka urus urusan masingmasing. Sore hari guru filsafat keluar flat. Ia ke taman kota. Ia percaya masih memiliki tubuh. Itu ia pikirkan sepanjang jalan. Maka terus ia bisikkan ke dirinya bahwa ia memiliki tubuh. Hanya saja ia belum bisa mengatakannya bagaimana ia memiliki tubuh. Untuk itu seperti kebiasaannya, hari itu ia masih membilaskan minyak rambut. Ia rapikan rambutnya ke belakang. Ia semir hitam sepatunya. Ia pakai baju kemeja paling bagus. Celana jeans biru. Ikat pinggang hitam. Ia oleskan parfum ke tubuhnya. Menelusuri rumah-rumah gaya belanda di kampung Cina. Kemudian ia terus berjalan memutar ke Pondok. Tampak jelas ornamen-ornamen Belanda menempel di bangunanbangunan tua. Dari Pondok menelusuri jalan Thamrin. Berputar ke jalan Bagindo Aziz Chan. Sampailah ia di Taman Kota. Selama perjalanan ia tampakkan tubuhnya kepada orang-orang di sepanjang trotoar. Ia yakinkan dirinya, bahwa ia benar-benar memiliki tubuh. Kini pencariannya tidak lagi sebatas pembuktian bagaimana membuktikan tubuh ada. Tapi lebih tepat bagaimana menyangga argmumen mahasiswanya yang mengatakan, “Segala sesuatu yang ada saya mempercayai tidak ada. Sebab semuanya benar-benar tidak ada.” Selesai dari taman kota ia kembali ke flat. Di flatnya kini ia benar-benar meragukan ia memiliki tubuh. Kata-kata mahasiswanya itu menghantui pikirannya. Ia mulai tidak dapat menguasai diri. Ia benturbenturkan kepalanya ke dinding. Ia tinju-tinjukan tangannya ke dinding. Berdarah-darahlah tangannya itu. Ia buka bukubuku filsafatnya kembali, tak ia temukan jawabannya. Dua hari, tiga hari, empat

hari, lima hari, seminggu, dua minggu. Ia terus mengurung diri di kamar. Pacar-pacarnya yang datang ia usir. Kemudian ia berteriak-teriak sendiri dalam flat. Ia membanting buku-buku filsafatnya, botolbotol minuman, lemari pakaian, TV, tape recorder, celana dalam, tabung-tabung parfum. “Setiap yang terlihat mata adalah ada dan memiliki tubuh. Sudah pasti aku juga memiliki tubuh. Aku benar-benar ada. Tuhan menciptakan aku ada.” Tapi pikiran lainnya mengatakan bahwa segala yang tampak oleh mata berada dalam ruang manipulasi cahaya. Cahaya menipu penglihatan manusia. Tiga minggu, empat minggu, lima minggu, ia tidak lagi menyisir rambutnya. Sisir ia biarkan tergeletak di lantai. Rambut ia biarkan panjang. Minyak rambut berserakan di lantai. Kumis dan jenggotnya tumbuh lebat. “Tak perlu dicukur sebab semuanya tidak ada, yang tampak hanyalah bayang-bayang dan tipuan mata.” Ia tidak lagi memakai dasi biru, kemeja krem. Dasi biru dan kemeja krem ia tumpuk dalam bajubaju kotor dalam baskon di belakang pintu kamar. Ia tidak lagi memakai parfum. Parfumparfum ia pecahkan dalam kamarnya. Menguap ke udara. Ia mulai menghabiskan harinya dengan keluar malam, pulang pagi. Saat keluar ia lebih senang pergi ke kafe menghabiskan uang tabungan-

nya. Pulang dengan mabukmabukkan. Mengoceh kepada setiap pejalan yang ia lewati. “Aku sebenarnya tidak ada. Yang ada hanya bayangbayang diriku. Yang ada di dunia ini sebenarnya tidak ada. Sebab itu aku tidak memiliki tubuh yang sebenarnya. Tubuhku yang sebenarnya tidak ada.” Ia lebih suka membenturkan kepalanya ke dinding. Orangorang yang tinggal satu flat sudah menganggap itu kejadian biasa. Perbuatan selanjutnya yang ia lakukan, bagaimana membuktikan bahwa tubuh tidak ada. Ia mulai melukai dirinya. Tepatnya melukai sesuatu yang bukan tubuhnya. Ia hanya menanggalkan tulang, daging, darah. Ia siapkan pisau yang paling tajam. Hal pertama yang ia lakukan adalah memotong jemari-jemari kaki kirinya. Jemari-jemari itu hanyalah sekumpulan tulang, daging, darah. Ia letakkan jemari-jemari kakinya di atas meja. Ia sumbatkan kain ke mulutnya agar ia tidak teriak. Ia potong jemari-jemari itu satu-satu. “Ini bukan tubuh milikku,” katanya. “Sebab itu harus aku singkirkan dari tipuan cahaya. Aku tidak akan merasakan sakit sebab ini bukan tubuhku yang aku potong.” Jemarijemari kaki itu ia masukkan dalam kantong plastik. Jemarijemari itu ia kirimkan kepada lima mantan pacarnya. Darah-darah yang menetes ia biarkan. Ia kemudian melan-

jutkan memotong daging kakinya. “Daging-daging ini bukan tubuhku. Daging-daging ini hanya seonggok daging yang bernama daging.” Ia potong kecil-kecil. Ia letakkan dalam piring. Ia bersihkan dengan air. Kemudian ia masukkan dalam kuali. Gurih benar terasa potongan daging di lidahnya. Kemudian ia bagikan kepada para tetangganya. Para tetangganya mulai tidak senang dengan guru filsafat itu. Orangorang satu flatnya ribut dengan tingkah sang guru. Ia mulai menghabiskan daun telinganya. Pertama ia tanggalkan telinga kanannya. Kemudian ia tanggalkan telinga kirinya. Ia cukup menggunakan gunting. Telinga itu ia cuci tiga kali biar hilang darahnya. Setelah telinga itu bersih ia letakkan dalam kuali. Kemudian mulai menanggalkan jemari-jemari kaki kanannya. jemari-jemari itu ia kirimkan ke lima mantan pacarnya. Ia minta tetangga untuk mengirimkannya. Tetangga-tetangga itu mulai jijik melihatnya di flat. Flat itu pun sudah mulai berbau mayat dan amis. Lelaki itu kemudian menulis sebelas surat. Surat-surat itu ia tulis untuk seorang mahasiswanya dan sepuluh mantan pacarnya. Ia minta tetangga untuk mengirimkan sura-surat itu. Uang pengiriman surat ia ambil dari dompetnya. Saat surat-surat itu sudah terkirim, ia mulai memikirkan

bagaimana memotong jemari tangan kanannya kalau jemari tangan kirinya ia potong terlebih dahulu. Maka ia mengambil keputusan, untuk melepas daging, tulang, darah. Ia meletakkan minyak tanah di seluruh kamarnya. Agar tubuh yang bukan miliknya itu benar-benar lepas. Maka ia bakar dirinya. Ributlah orang satu flat. Untunglah orang satu flat menyelamatkan tubuh terbakarnya. Mereka tidak ingin terbawa sial. Maka dikuburkanlah dirinya di pemakaman umum tanpa jemari kaki, dua daun telinga. Dalam suratnya ia menuliskan, “Aku menemukan tubuhku setelah mati. Sebab daging, darah, tulangnya, hakikatnya adalah tanah.” Maka mulailah ragu mahasiswa, dan sepuluh orang mantan pacarnya. Seorang mahasiswa itu dan sepuluh orang mantan pacarnya mulai bertanya, “Apakah ia benar-benar ada, atau sebenarnya tidak ada?” Kemudian puluhan, ratusan, ribuan orang mulai bertanya-tanya, apakah mereka benar-benar ada? Atau sebenarnya mereka tidak ada. Orang-orang itu mulai melukai dirinya, memotong jemarinya, memotong telinganya, memotong daging kakinya. Mereka meyakini itu bukan tubuh mereka. Kemudian mereka mengirim surat kepada kolegakolega mereka. Padang, JanuariFebruari 2011

PUISI YORI KAYAMA

satu hari setelah bulan purnama, kita melakukan perjalanan yang jauh /1/ bermula dari pagi yang semberaut katanya mereka menemukan bunyi rantang pecah diantara ketidakteraturan lambung setelah makan di subuh hari ada yang dikata pejalan enggan menukar langkah sedang kaki masih mengingat hitungan demi hitungan kapan tubuh akan bersanding sebelum ia menemukan jalan pulang? /2/ sementara orang-orang bergegas menuju puncak disini aku hanya diam menghitung beberapa burai usus sebab mereka akan datang meminta hutang-hutang yang telah termakan kemarin malam, pengantin baru saja mejadi kanakkanak menghitung pulang dalam bualan orang-orang kampung kenapa mesti melangkah jika mata angin tertutup kabut padahal tubuhmu arus,mengalir dari kobar yang api /3/ apa saja yang disebut kenangan belum tentu sebuah hitungan mundur ini kali kita menanam jumpa di sebuah sudut panggung memanjat katakata sepakat, seumpama perumpamaan yang ngawur kemudian terpelincir karena pelicin mampir kian sore magrib kita bukan magrib mereka—keterlaluan memecah menjadi-jadi pada titik mana pertengkaran menunggu hitungan /4/ ah siapa saja berkelamin,namun belum tentu sepenuhnya manusia barangkali hewan yang pandai menjelma jadi barang antik yang menari dalam tubuh palsu ada aku, dia sekaligus mereka menanti sebuah pelabuhan kecil dalam diri, mengunci menjadi pencuri

setelah bulan pernama kita melakukan perjalanan yang jauh di sudut sepi aku mati di wajah sendiri.

Dari Solaria sampai ke Perut Pintu telah lama kami tidak menempuh hujan dari kejauhan matamu berpuluhpuluh kali kami mengintip dari perut pintu hingga sejauh pandang. tak satu pun ada tumbuh yang jatuh bahkan rintik telah tenggelam menggenangi kelopak bunga adakah ia atau mereka, sedari petang berlari dari ujung ke ujung sampai akhirnya menetap dalam rahim yang palsu. lihatlah kejauhan mata itu perlahan sayu akibat menempuh lambung kami perut kami bukan perut sembarang yang mudah dikoyak oleh dimensi waktu semisal logam besi tak mau lapuk akibat jatuhan setetes namun akan menjadi lebur sebab detak mampir secara rutin mengenangi ruang singgah kita—tempat kami yang menjauh pandang beri saja secukupnya biar memburai usus-usus mereka. saksikan pula mata-mata yang tertuju pada mulut kami menyantap pendatang tiba dari laut memberikan haus kepada rongga yang lapar menjadi longgar sebab angin telah merobek layar untuk pulang ke rumah singgah kita—tempat mereka memenuhi janji beri saja sedikit biar sampai menuju esok. sampai kapan kami akan terus menguyah akar pisang sebab jauh pandang telah kami tempuh melalui kedua matamu. dari solaria kami memungut ribuan duka orang-orang lumpuh menjadi rindu di perut pintu. Basko-Ulak Karang ,Juni,2011

/5/ maka biarlah aku menjadi penuh dan kau menungu-nunggu pada kekeliruan yang makin panjang sepenuh wajahmu gairah jantan telah menempel ke penjuru rimba-rimba kaku;menggerutu rahang kiriku

Catatan : Solaria adalah nama sebuah kafe tempat orang-orang menyantap makanan

/6/ “cerita kita semakin bisu”. katamu padahal belum sampai kepada lebuh hanya tepi dari seperempat luang tertanam kepada pita suara alangkah pendek jika menghitung dari satu arah

aku menanam biji-biji apel di antara puisi yang gandum mengairi putih isimu di kali hitungan yang entah keberapa jauh ladang kita hampir tumbuh menjadi tanam di jalan pematang

katanya mereka menemukan bunyi rantang pecah beranak pinak menjadi kobar yang api satu hari

bukan maksudku menyiramimu terlalu lama sebab kemarau semakin rindu bersetubuh dengan tanah-tanah garapan

Puisi Yang Gandum -kepada W-

membuahi biji biji yang lain apel kering serupa puisi kian hening berkali-kali kita untuk berpindah menggali tanah menuju empedu mencoba mengikat jantung dengan akar-akar tanggung menyerupai cintaku yang gantung aku menanm biji-biji apel di antara puisi yang gandum mirip rinduku: tanggung Padang,25062011

Satu Payung biar aku yang tubuh dan kau menjadi bayang melepas satu kali hitungan kemudian hilang menjadi putih mata anjing liar atau harimau lapar menjaga pada tiap rimba ingin menanam rahimmu sepucuk kentang ubi yang larut melepas akar dari ujung sakitnya berubah kabut setelah musim tanam habis biar aku laut dan kau menjadi asinnya penawar dari segala luka penyembuh rahang yang kian sakit aku gelombang sebelum kau menjadi ruangruangnya menghitamkan yang tak dosa babi luka atau hantu dari kakekmu bersemedi di bilik pertemuan menjaga dadamu biar tak belah memuat secangkir susu menggenang sepanjang alir air mata menjadi sulit untuk aku terka biarlah aku bola dan kau menjadi mata yang lupa arah satu payung,menampung hujan serakah Padang,2011 Yori Kayama, Lahir di Painan, Pesisir Selatan, Sumatra Barat, 1 Mei 1990. Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Andalas Padang. Berkegiat di Komunitas Halaman Pantai dan Teater Nan Tumpah Padang serta mendirikan komunitas Ruang gelap , tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Se Indonesia ( IMABSII ).


Panggung RABAB PASISIE

Bertahan di Tengah Gempuran Musik Global Laporan HARIDMAN KAMBANG I PESISIR Selatan (Pessel) menurut data Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga setempat, terdapat ratusan tukang rabab pasisie. Mereka berdomisili tersebar merata hampir disetiap kecamatan, mulai dari daerah Siguntua Koto XI Tarusan, hingga Lunang Silaut perbatasan Pessel - Muko Muko. Selain itu adalagi tukang rabab yang mengembangkan karier diluar Pessel. Di antara mereka ada yang menjalani profesi sebagai tukang rabab secara proffesional. Artinya, tukang rabab seperti itu hidup dari hasil barabab dengan mengisi acara dari satu kegiatan kekegiatan lain. Namun ada pula yang melakukannya sebagai pekerjaan sampingan atau sekedar hobi. Banyaknya tukang rabab pasisie, menandakan tradisi rabab masih bertahan dan bahkan bisa disebut masih menjadi tuan rumah di bumi rang pasisie tersebut. Di sisi lain masyarakat Pesisir Selatan baik yang di kampung maupun perantauan masih menyukai musik ini. Artinya ada semacam dukungan. Dukungan masyarkat kampung dan rantau diyakini sangat berhubungan dengan lestarinya rabab pasisie, lestarinya berbagai macam lagu dan irama rabab pasisie. Misalnya lagu anak balam, ratok sikambang, sikambang manih dan raun sabaliknya yang khas dan menarik semua level penikmat rabab tersebut. Musik yang asli oleh tukang rabab dikembangkan pula lewat berbagai improvisasi, yaitu dengan memadukannya dengan suasana dan warna musik baru yang mengikuti selera kekinian. Maka tidak jarang didengar, gesekan biola diiringi gendang, diiringi, musik remik.Lantas animo generasi muda untuk mewarisi rabab. Hal ini sangat ditentukan oleh latarbelakang motivasi. Jika ditanyai motivasi tukang rabab belajar main rabab diawali dengan iseng iseng sebagai pengisi waktu senggang, tapi pada akhirnya berubah menjadi tukang rabab profesional. Konsep pewarisan

D

tradisi musik rabab berjalan seperti itu saja dari dahulu. Lalu bagaimana dengan kesejahteraan tukang rabab? Kita bisa lihat, betapa Raja Rabab Pasisie Pirin Asmara hampir sepanjang hayatnya dilewatkan untuk melestarikan musik rabab. Hidup dan beraktivitas di dunia ini. Singkat kata, jika dikelola secara baik, tukang rabab bisa hidup layak. Selanjutnya sederetan nama-nama yang juga telah menembus dapur rekaman. Belum lagi jika disebut tukang rabab di bawah generas almarhum Pirin Asmara, meski belum beroleh kesempatan untuk rekaman, namun eksistensinya masih kelihatan dengan jelas, keberadaannya tetap diperhitungkan. Paling tidak hal itu dibuktikan dengan eksisnya mereka mengisi berbagai acara. Apa yang mereka lakukan tidak terlepas dari keinginan untuk bertahan hidup dengan bekerja sebagai seniman rabab pasisie. Tidak heran pula jika di Pessel menjamur gup kesenian guna mewadahi keinginan insan seni rabab. Ancaman terbesar musik rabab adalah serbuan aneka jenis musik modern. Dikhawatirkan ia akan menggilas musik rabab, generasi yang hidup dalam suasana modern dan membutuhkan suasana alam yang dinamis sepertinya enggan mewarisi tradisi musik rabab pasisie. Tradisi musik rabab pariaman atau dendang pauh kini nasibnya diambang punah karena kurangnya pewaris musik tersebut, maka kekhawatiran itu juga hinggap di musik rabab pasisie. Jika tidak cepat diselamatkan tidak mustahil rabab pasisie juga mengalami nasib yang sama.

Dinas pariwisata dan instansi terkait dalam pembinaan aset budaya seharusnya perlu merancang strategi agar aset ini tidak tenggelam begitu saja di tengah berkembangnya berbagai bentuk musik. Perlu juga dilakukan pembinaan berkesinambungan terhadap keberadaan kelompok kelompok kesenian maupun individual

yang aktif melangsungkan kegiatan seni rabab. Musik rabab pasisie sebelum terjebak ke dalam bayang-bayang kepunahan seharusnya segera melakukan pengembangan kreatif, baik yang dilakukan oleh seniman atau kreativitas nonseniman tentu saja memakai filter Minangkabau. Semoga musik rabab tetap bertahan.

GASIANG TANGKURAK

Memadukan Mistik dan Seni

S

ULIT mengatakan, bahwa gasiang tangkurak itu dikatakan sebuah seni, karena ia tidak pernah dipertontonkan dan dinikmati khalayak, namun muaranya lebih kepada mistik belaka. Tapi, bagi manapun juga, prosesi memainkan gasiang tangkurak khusus di Pesisir Selatan tetap tidak bisa dipisahkan dari rabab. Dalam memainkannya menggunanakan alat musik dan nyanyian rabab. Berikut penulis laporkan sekelumit tentang gasiag tangkurak. Setelah dibujuk dan menunggu enam bulan, akhirnya salah satu pewaris gasiang tangkurak di Lengayang Pesisir

Selatan mengajak penulis untuk mengenal lebih dekat dengan gasiang tangkurak pada awal Juli 2011 ini. Rupanya lokasi praktek dukun gasiang tangkurak tidak semabarangan saja. Letaknya harus jauh dari keramaian dan terasing. Dengan berjalan kaki sekitar 3 kilo meter di sebuah kampung di Lengayang, lantas sebuah pondok tempat praktek dukun gasiang tangkurak dijumpai. Lengang, sunyi dan terasing. “Lokasi seperti ini sarat mutlak untuak manggasiang,” ungkap dukun gasiang yang tidak bersedia disebutkan namanya itu. Selepas Isya, sang dukun memperkenalkan peralatan

gasiang. Di sana ada dua buah gasiang yang konon kabarnya terbuat dari tulang kening manusia. Masing masing gasiang punya sejarah pula, yang satunya dibuat karena ada wasiat dari pemilik tulang kening itu. Yang kedua atas inisiatif. Kedua gasiang itu telah diwariskan sebanyak empat kali, artinya sang dukun yang memegang gasiang saat ini adalah pewaris keempat semenjak gasiang itu dibuat ratusan tahun lalu. Kemudian di ruangan itu terdapat dua buah kardus mi instan yang berisikan tumpukan foto laki-laki dan wanita. “Iko nan lah berhasil, samantaro nan di kardus ciek lai masih dalam proses,” kata dukun gasiang tersebut. Rupanya yang meminta jasa perdukunan ini sangat banyak, dan dari berbagai lapisan. Itu terlihat dari foto yang terdapat dikotak tersebut, bahkan selain anak muda juga ada ibu rumah tangga. Dan yang mengejutkan, ternyata di sana juga ada foto beberapa orang PNS dan pejabat daerah. Ternyata PNS juga masih percaya dengan klenik seperti ini. Foto pemuda berseragam polisi dan tentara. “Inyo nan mintak tolong, tantu dibantu,” kata dukun lagi. Sebuah biaola tua tampak tergantung didinding. Tepat pukul 12.00 WIB, sang dukun bersiap siap melakukan praktek gasiang. Bau kemenyan menusuk hidung. Ia mulai memungut biola dan

memainkannya. Tepat dihadapannya ada dua buah foto laki laki dan perempuan keduanya disatukan dengan sebuah jarum, ditusuk tepat di jantungnya. “Ini untuk menyatukan,” kata dukun tersebut. Selepas itu sang dukun menyelipkan ujung tali pancarono ke ibu jari kaki kirinya, sembari dengan tangan kanan menarik ujung lainnya. Gasiang mulai berputar. Dari mulutnya masih terdengar suara berupa mantera yang dinyanyikan dengan irama rabab yang khas (iramanya mirip ratok sikambang), tapi tidak diiringi gesekan biola. Kadang terdengar kuat, kemudian merendah dengan irama yang yang menyentak hulu hati. Demikian berkali. Bila terasa lelah, ia istirahat. Kemudian diulanginya lagi. Setidanya pada malam itu ada tiga pasang fito yang dimainkannya. “Ada yang minta dipisahkan, ada yang minta mantan kekasihnya bathinnya sengsara, ada pula yang minta disatukan kembali,” katanya. Menjelang subuh praktek mistik itu selesai. Tidak ada yang aneh saat operasi gasing tangkurak itu berlangsung kecuali suasana sepi. Yang menarik bagi saya adalah, bahwa gasianga tangkurak ini dimainkan dengan alat dan kesenian rabab pasisie, namun sang dukun tidak pula tahu jenis irama lagu yang diaminkan. “Lah bantuak itu ditarimo dari guru ambo,” katanya. (Laporan Haridman Kambang)

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

17

Seni Kaligrafi dan Spiritualitas Seni Islam Nusantara Oleh FAJAR SUTARDI

Pelukis, Pembuat Kaligrafi dan Lukis Kaca

M

EMPELAJARI huruf Hijaiyah, dalam arti belajar membaca dan menulis huruf Arab bagi umat Muslim, merupakan suatu keharusan yang bernilai ibadah. Ernst Kuhl, peneliti Jerman yang tekun meneliti masalah kaligrafi Arab, pernah menuliskan tentang pentingnya mempelajari huruf Arab yang tertuang dalam bukunya berjudul Islamische Shcrifkunst. Annemarie Schimmel, seorang peneliti Kaligrafi juga menyatakan SALAH satu lukisa kaligrafi yang cukup indah. http:// senada, bahwa setiap Muslim juallukisancantik.wordpress.com) pasti mengakui betapa dengan tampilan indah, dengan teknik saling pentingnya abjad Arab, karena huruf Arab jalin menjalin simpai, lilit melilit tumpang dipergunakan sebagai media pengungkapan tindih pada bisang yang dikehendaki. Di ayat-ayat abadi Allah. Indonesia, jenis hiasan Arabeska diwujudkan Seni menulis indah atau kaligrafi dengan bentuk obyek binatang, tokoh diciptakan dan dikembangkan oleh kaum pewayangan, ragam tumbuh-tumbuhan dan Muslim sejak kedatangan Islam, mendapat sebagainya, karena adanya adaptasi dengan sambutan luar biasa. Hal ini berbeda bila budaya Hindu. dibandingkan seni Islam yang lain. Kaligrafi Pada bangunan-bangunan tua pada zaman memperoleh kedudukan yang paling tinggi permulaan Islam, tidak menunjukkan bahwa dan merupakan ekspresi spirit Islam yang kaligrafi diterapkan dengan baik sangat khas. Oleh karena itu, kaligrafi sering dilingkungan kasultanan Islam, misalnya disebut sebagai ‘seninya seni Islam’ (the di Banten, Cirebon, Demak dan Kudus. art of Islamic). Kualifikasi ini memang pantas Begitu pula, masjid-masjid yang ada di karena kaligrafi mencerminkan kedalaman Indonesia, tidak ditemukan perhiasan kaligrafi makna seni yang esensinya berasal dari nilai Arab yang lengkap. dan konsep keimanan. Oleh sebab itu, Sekali lagi, ditegaskan di sini bahwa kaligrafi berpengaruh besar terhadap bentuk peranan kaligrafi Arab, dalam seni dekorasi ekspresi seni yang lain. di Indonesia, belum menjadi bagian ilmu Hal ini diakui oleh para sarjana Barat seni yang mandiri. Kehadiran kaligrafi Arab yang banyak mengkaji seni Islam, seperti hanya dipakai dan terkadang disatukan Martin Lings, Titus Burckhardt, Annemarie dengan aksara Jawa yang berbentuk candra Schimmel, dan Thomas W Arnold. Kaligrafi sengkala (peringatan tahun pendirian masjid adalah dasar dari seni perangkaian titik-titik tersebut). Penerapan kaligrafi Arab pada dan garis-garis pada pelbagai bentuk dan irama zaman Islam Purba di Indonesia, dilihat yang tiada habisnya serta tidak pernah berhenti dari sisi spiritualitas seni, belum berkembang merangsang ingatan (dzikir) akan situasi hati. dengan baik. Dibeberapa masjid di Jawa Kaligrafi adalah sebutan yang mengarah pada dan Madura, kaligrafi Arab difungsikan penjelmaan perasaan seseorang, melewati huruf. sebagai penanda bagi monumen Islam. Penjelmaan jiwa duniawi yang secara terusTentang fungsi kaligrafi Arab David James menerus memberi pesan spiritual. membaginya menjadi dua, pertama, kaligrafi Bagaimana spiritualitas seni kaligrafi di sebagai monumental art, yaitu produk-produk Nusantara? Di Nusantara, seni kaligrafi telah seni rupa yang menghasilkan kepentingan berkembang mulai abad 12 M atau semenjak catatan peringatan, peristiwa tertentu yang kerajaan Islam muncul dan berdiri dibeberapa diabadikan dengan penanda Islami, wilayah Indonesia. Perjalanan seni kaligrafi berbentuk kesan kaligrafi Arab, seperti karya ke Timur Jauh, menjadikan seni ini berubah mozaik Arabeska atau hiasan antropomorfis sesuai dengan tempat dan waktunya. Bila kita lainnya. Kedua, bangunan kasultanan yang ambil contoh misalnya mulai dari wilayah profan bercirikan monarkhis, seperti Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Bukitinggi, bangunan istana yang feodalistik dekoratif. Bangka, Belitong, Palembang, Lampung, Seperti yang dituturkan Wiyoso, juga Bandung, Subang, Cilacap, Purworeja, segaris dengan Ambary, ia membagi dan Yogjakarta, Cirebon, Betawi, Surakarta, Demak, memilah fungsi kaligrafi Nusantara dengan Kudus, Tuban, Surabaya, Madura, Mataram, fungsi sebagai berikut: 1) fungsi Makassar, Ternate, Ambon, Maluku, perlambangan, pertautan antara Islam dan Balikpapan, Banjarmasin, Palangkaraya dan Hindu pada masa lalu, telah menjadikan Menado seni kaligrafi berkembang dengan seni kaligrafi yang dinamis, menjadi kaligrafi bentuk-bentuk kaligrafi biomorfik, zoomorfik. mistis. Kaligrafi biomorfik tersusun dalam bentuk Kehadiran jenis kaligrafi untuk candra figur mahluk hidup seperti manusia, binatang, sengkala, penggambaran tokoh pewayangan, dan tumbuh-tumbuhan serta buah-buahan. juga bentuk-bentuk binatang menunjukkan Kaligrafi zoomorfik tersusun dalam bentuk bukti atas fungsi tersebut, 2) fungsi dekoratif, figur hewan. kaligrafi Arab di Nusantara banyak Wiyoso Yudho Seputra, menulis bahwa digunakan sebagai penghias benda-benda perkembangan seni kaligrafi di Nusantara rumah tangga, diserap untuk menghias senjata memang tidak begitu menonjol sebagai karya khas orang Jawa, seperti keris, tombak dan seni kaligrafi seperti di Timur Tengah. Hal sebagainya. Dari situ dapat kita katakan, ini disebabkan karena penerapan kaligrafi bahwa kaligrafi masih digunakan sekedar tidak dominan sebagai seni tersendiri, tetapi untuk hiasan (ornamen). melekat sebagai hiasan atau pengisi ruang Berbeda di zaman keemasan Islam bidang tertentu. Justru yang ditemukan adalah Pertengahan, fungsi kaligrafi hanya sematahiasan-hiasan mirip kaligrafi, atau sering mata untuk pengagungan kesucian Qur’an disebut hiasan Arabeska. yang ideal, sedangkan di Nusantara Ragam Hias Arabeska, ialah jenis hiasan sebaliknya kaligrafi digunakan untuk sesuatu yang menggambarkan obyek dan bentuk yang bersifat perlambangan yang praktis. tertentu, pada bidang obyek tersebut oleh (http://indonesiaartnews.or.id) senimannya diisi dan dipenuhi tulisan Arab


18

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

KABAR

Ban Nitrogen, Lebih Awet dan Aman Penggunaan angin Nitrogen di motor memang belum lazim digunakan. Alasannya karena penggunaannya masih dirasakan belum sepenting di roda empat. Yakni beban berat dan kecepatan tinggi. Tapi, aplikasi angin Nitrogen ini punya kegunaan khusus. “Pemakaian Nitrogen menjaga kondisi tekanan ban tetap stabil. Dengan dua roda, kondisi ini makin membuat nyaman dan aman pengendara,” beber Dodiyanto, New Product Development PT Gajah Tunggal, produsen IRC. Ban yang terus menerus berputar akan menghasilkan panas. Pada angin biasa atau oksigen, kenaikan tekanan bisa mencapai 5-6 psi. Sedangkan pada Nitrogen relatif lebih stabil. “Paling 1 psi,” lanjut Dodiyanto lagi. Makanya, sebut Dody, penggunaan unsur kimia dengan lambang N ini akan membuat ban menjadi lebih aman. “Semakin besar tekanan pada ban, bagian yang menapak akan lebih kecil. Ini yang bisa membuat bahaya sekaligus tidak nyaman,” tambah Gunawan, Sales Representatif, PT Industri Karet Deli, produsen ban Swallow. Penggunaan angin Nitrogen ini bisa dipakai pada ban tubeless atau tube type. “Untuk kekuatan biasanya pabrikan menyarankan dipakai di ban tubeless,” sebut Dodiyanto yang sehari-hari berkantor di kawasan Gajah Mada, Jakarta Barat itu. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan jika menginginkan pengisian dengan angin Nitrogen ini yakni agar kedua ban wajib diisi dengan Nitrogen. Jangan salah satu Nitrogen satunya angin biasa atau oksigen. Karena kenaikan tekanan pada dua unsur tadi berbeda. Bayangkan jika satu ban dengan naik 6 psi karena pakai angin biasa sedangkan ban lainnya naik cuma 1 psi karena pakai Nitrogen. Bahaya dan nggak nyaman juga kalee ya! (h/mp.com)

BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA

DIBANDROL RP211 JUTA

Kawasaki Luncurkan Ninja ZX-6R

Persaingan pasar motor tidak hanya sengit di varian skubek/matic, namun juga di varian ‘motor gede’ bergaya sport. Setelah Honda CBR150 R meluncur beberapa hari lalu, sekarang giliran Kawasaki meluncurkan Ninja ZX-6R. Varian premium terbaru Kawasaki ini resmi diperkenalkan PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, kemarin (8/7). Tak tanggungtanggung, motor berkapasitas 600 cc ini dibandrol Rp211 juta on the road (OTR) untuk Jabotabek. “Ini merupakan motor premium dengan tenaga dan mesin yang jauh lebih baik. Dan oleh sebab itu target kami adalah orang-orang berjiwa sport,” kata Presdir PT KMI, Yoshihiro Tanigawa disela-sela peluncuran tersebut. Kawasaki mengklaim Ninja ZX-6R kali ini menghadirkan pengendalian yang nyaman dengan sistem pengkontrolan akurat dan berat yang tepat. Mesin berkapasitas 600 cc itu mampu menyeburkan tenaga hingga 128 ps pada 14.000 rpm dan torsi sebesar 66,7 Nm pada putaran mesin 11.800 rpm. Di samping itu, motor sport premium dari Kawasaki dengan 5 pilihan warna. Mesin yang bersemayam itupun didukung 16 katup dengan 4-stroke serta pendingin cair yang dikawinkan dengan transmisi 6 percepatan ini pun mampu memaksimalkan performa diputaran bawah dan tengah hingga menjadikan Kawasaki Ninja ZX6R siap

memuaskan para konsumen. “Ini merupakan sebuah pilihan baru untuk konsumen yang sangat menyukai motor sport premium,” tambah Direktur Marketing PT KMI, Mitsuhiko Okada. Mitsuhiko Okada sempat menyalakan mesin Kawasaki Ninja ZX-6R. Ketika gas dibetot 25 persen, suara halus pun tersaji masuk ke dalam telinga. Namun saat gas ditarik hingga 100 persen, suara galak pun tidak bisa dihindari. Sebenarnya, Kawasaki sebelumnya pernah membawa motor ini ke Indonesia pada tahun 2010 lalu. Namun waktu itu hanya untuk keperluan pamer saja. Kawasaki KSR110 Selain ZX-6R, Kawasaki juga akan meluncurkan mini supersport bike Kawasaki KSR110. Kawasaki KSR diperkuat dengan mesin berkapasitas 111 cc SOHC 2 valve, 1 silinder 4 tak yang dikawinkan dengan 4 percepatan transmisi otomatis. Motor ini diperkirakan bakal dibanderol di bawah Rp 22 juta. Lewat bentuk yang tidak terlalu besar, Kawasaki KSR 111 cc cocok digunakan bagi off-roader pemula di tanah air. Motor tersebut juga mencoba mengakomodasi kesenangan berkendara bagi siapa pun yang menggunakannya. (h/vid/dp.com)

Yayasan Pendidikan Wira Surya Mandiri

SMK TEKNOLOGI PLUS PADANG Jl. Belanti Indah No. 5 Khatib Sulaiman Padang Telp : (0751) 7051030 Telp/Fax : (0751) 446907 Email : smk_teknologipluspadang@yahoo.co.id

Menerima Siswa/i Baru Tahun Pelajaran 2011 - 2012 Pendaftaran

Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe : CANON NP 6050 CANON IR 5000 CANON IR 6000 CANON IR 5020 CANON IR 6020 CANON IR 8500 CANON IR 6570 CANON IR 2200 CANON IR 3300

Waktu Pendaftaran Mulai dari sekarang s/d Agustus 2011 Setiap Hari Kerja (Senin s/d Sabtu) Dari pukul 08.00 s/d 17.00 WIB

Tempat Pendaftaran Kampus SMK Teknologi Plus Padang Jl. Belanti Indah No. 5 Khatib Sulaiman Padang Telp : (0751) 7051030 Telp/Fax : (0751) 446907 Email : smk_teknologipluspadang@yahoo.co.id

CANON IR 8500 = Rp.

28 juta

Biaya Pendidikan

BERYL COPY CENTRE

Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495

Rp. 850.000,- Uang Pembangunan (1 kali pembayaran sampai tamat) Rp. 270.000,- Uang Administrasi 1 Tahun Rp. 80.000,- Uang SPP + Praktek Bulan Juli Rp. 1.200.000,-

BEBAS UANG PENDAFTARAN

Praktek Kerja Industri Di Malaysia

Spesifikasi Mesin Ninja ZX-6R: Kapasitas Mesin Pendingan Bore and Stroke Kompresi Full Injection Ignition Lubrication

: 600 cc : Liquid-cooled, S Stroke in-line Four : 67.0 X 42.5 mm : 13.3:1 : 38 mm X 4 (Keihinay with oval sub-throttles, dual Injection) : digital : Forced Lubrication, Wet Sump

MODIFIKASI TVS TORMAX 150 2011

Racing Style Hemat dan Cepat

Pelek pakai variasi Tiger berlabel Axio palang 3, ukurannya 2,5 inci di depan dan 3,5 inci untuk belakang. Bannya juga lebar, depan pakai 110/7017 sedang yang belakang 110/ 70-17. Meski lebar, Rudy mengaku tidak ada ubahan pada swing arm dan sokbraker depan. “Muat tuh dimasukin pelek dan ban besar. Swing arm masih standar cuma dikondom ulang biar kekar. Yang depan juga segitiganya enggak perlu dilebarin,” jelas pria berkulit putih ini. DARI lahir bebek TVS Tormax Kelar pasang ban lebar, 150 sudah dibekali tampang yang Data Modifikasi: disk brake depan di buat lumayan sporty. Alhasil jadi lebih Kondom swing arm : Custom ganda. “Biar makin kental : Axio palang 3 mudah dimodifikasi, hal ini Pelek dpn/blkg nuansa sporty-nya,” cetus : Corsa 110/70 dibuktikan oleh PT TVS Motor Ban dpn/blkg Rudy yang hanya mengubah -17/110/70-17 Company Indonesia (TVSbodi bagian buntut dengan : Aftermarket (ZX-6) MCI). ATPM TVS ini mema- Spatbor depan fiber custom. Cakram depan : Aftermarket jang versi modifikasi TVS “Undertail-nya custom Cakram belakang : Honda Tiger Revo Tormax 150 di arena Pekan Raya pakai fiber. Biar bisa lebih Knalpot : Stainless by BM Jakarta (PRJ). runcing tanki harus dipapas : Custom (fiber) Salah satu yang paling gahar Single seater sedikit bagian bawahnya. adalah yang berwarna hijau. Terus jok juga dibuat single Untuk proyek yang satu ini, cukup main kaki-kaki,” buka seater dengan cover yang bisa TVS-MCI menggandeng rumah Rudy Gunawan dari BM. Pria dibuka-pasang sehingga saat modifikasi Berkat Motor (BM) yang bengkelnya mangkal di hendak berboncengan tinggal kawasan Kreo, Ciledug, Tange- lepas saja,” jelasnya panjang lebar. sebagai eksekutor. “Bentuknya udah sporty, jadi rang ini pun langsung menerapkan Finishing tentunya soal kelir, untuk ngejar konsep racing style jurus kekar untuk pelek dan roda. Rudy memilih warna putih-hijau dari cat Spies Hecker. Biar makin sporty, grafisnya dipadu dengan water printing motif karbon di beberapa bagian seperti cover setang dan kisi-kisi udara COURIER & CARGO SERVICE Lebih Cepat Lebih Baik pada bodi depan. Jl. Teknologi Raya No. 104, Siteba Padang, Telp. (0751) 7871716, HP. 081374001716, FAX. (0751) 7056964 Soal biaya yang harus dikePENGIRIMAN DOKUMEN, PAKET & CARGO (Melayani Lokal & Dpmestik ke Seluruh Wilayah Nusantara) Catt : Jemput Antar Alamat luarkan, ternyata enggak banyak JASA PINDAH RUMAH/KOST, PINDAH KANTOR/TOKO/BARANG (Dalam / Luar Kota di Nusantara) loh. “Kita batasi enggak sampai EKSPEDISI (PENGANGKUTAN BARANG) Sumatera-Jawa/Nusantara PENGEPAKAN (PACKING) & PENYEDIA ARMADA ANGKUTAN (TRUCKING) AKTIS Rp 10 juta, tujuannya memang MURAH, PR CITY COURIER (Pengiriman Dalam Kota; Paket & Dokumen, Billing Statement, AHABAT Kartu Kredit, Brosur, Undangan, dll. DAN BERS untuk membuktikan modifikasi Cabang/Outlet ZATAKA : PADANG, Cengkeh : (0751) 775824, Simp. Tinju Lapai : (0751) 7809336, HP. 081320551548 Tormax tidak butuh biaya besar,” DUKU : (0751) 484169, HP 081374883322, BUKITTINGGI : (0752) 7001516, HP. 081363573535, SOLOK : (0755) 22050, HP. 085274022811, PAINAN : (0756) 22473, HP. 08126745508, MUARO Sjj : (0754) 20250, HP.081374632998, MUARA LABUH : jelas Nurlida Fatmika Sari, (0755) 70592, HP. 081363814593, Simp. Empat Pasaman : HP. 085263008432, 081363321678, Pulau Punjung : (0754) 40042, HP. 081374044040, Jambi : (0741) 21545, HP. 081927513593, Sungai Penuh : (0748) 323725, JAKARTA : (021) Corporate Communication, PT 8608003, 93443910, HP. 0811868308, Pekanbaru : (0761) 5522788, 085271945100 dan Agen/Outlet kami di kota anda TVSMCI. (h/mp.com)

ATAKA Express


Rumah

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

19

Membuat Dapur Kayu Lebih Fungsional

Memasak memang kegiatan utama di dapur. Namun ternyata tidak hanya makanan saja yang bias diolah di dapur. Cerita baru, inspirasi baru, bahkan interaksi seru dengan anggota keluarga dan kerabat bias dilakukan di dapur.

Bagaimana caranya aktivitas tersebut menjadi lebih terasa? Perhatian terhadap detail fungsi dapur adalah jawabannya. Secara umum, dapur terbagi menjadi empat area. Area tersebut, yaitu area menyimpan (storage), memasak, mencuci, dan mempersiapkan masakan. Namun pada zaman yang serba kompak, dapur dituntut untuk mampu menampung aktivitas dan volume barang yang banyak. Maka muncullah produk-produk dapur yang mendukung tuntutan tersebut. Diantaranya adalah system storage yang terpadu dengan kabinet-kabinet dapur, system buka tutup kabinet yang semakin variatif, dan teknologi bahan kayu yang bias memaksimalkan detail karakter material kayu. Material kayu semakin mudah diolah. Kayu kamper Samarinda, kayu jati, atau material komposit berbentuk kayu, dapat dipadupadankan dengan sistem storage, sehingga tercipta ruang-ruang yang lebih kompak dan memaksimalkan volume penyimpanan. Dulu, ruang-ruang

di area sudut susah dimanfaatkan. Namun sekarang menjadi lebih mudah karena ada rak kabinet khusus untuk area sudut. Begitu pula dengan daya tahan kayu. Lebih banyak pilihan untuk meningkatkan keawetan kayu ini. Dari penggunaan teknologi anti rayap, sistem pengeringan yang canggih, hingga olahan material, dapat dilakukan. Olahan material komposit pendukung dapur pun semakin hari semakin ringan. Hal itu tentunya meringankan beban struktur kayu. Kayu tidak gampang melenting akibat tekanan. Umur dapur pun bisa semakin tahan lama. Perabot Pendukung Material Kayu Fungsi dapur memang terkait langsung dengan perangkat dan perabotnya. Namun ingat, desain pun menjadi penting sewaktu perangkat itu di padupadankan dengan kabinet dapur berbahan kayu. Lalu apa yang bisa dilakukan? Pastikan keperluan kabinet, sehingga Anda mendapatkan gambaran ukuran perangkat dan perabot yang diperlukan. Misalnya, desain

Cermat Memilih Bak Cuci

kabinet tertentu diperuntukan sebagai wadah piring, maka pastikan ukuran kabinet sesuai dengan ukuran perangkat rak piring built-in yang ada di pasaran. penggunaan merek perangkat dan perabot dapur sejak awal. Lakukan survey di pasar untuk mengetahui kebutuhan perabot yang cocok di dapur Anda. Mintalah brosur produk yang memperlihatkan spesifikasi dan ukurannya. Hal ini penting untuk menyelaraskan perangkat dan perabot dengan desain dapur kita. Perangkat dapur memer-

lukan perawatan. Pastikan desain dapur memudahkan untuk aktivitas perawatan itu. Gunakan desain yang memudahkan untuk melepas dan memasang perangkat tersebut pada material dapur, tanpa menimbulkan kerusakan, seperti kayu terkelupas atau rusak akibat terlalu kerasnya pemasangan baut. Tips Pilihlah material kayu yang telah di keringkan. Gunakan antirayap. Kayu kering bias mengurangi berat kayu dan tak mudah berubah bentuk. Saat Anda memilih

menggunakan kayu seken dari pintu, kusen, atau olahan furniture yang memilki kayu b e r k u al i t a s b a i k ( j a t i , merbau, atau kamper), pilihlah bagian yang tidak terkena tekanan akibat gaya tekan dari struktur. Hal ini untuk mencegah kayu susah diolah dan dibentuk. Kayu memerlukan perawatan, khususnya bagian yang sering terkena air. Melapis kayu dengan material tahan air sebaiknya dilakukan pada awal pembuatan, sehingga kekeringan kayu tetap terjaga. „ (Sumber: http://www.bangunrumah.com)

SEBUAH keluarga mungkin saja tidak suka memasak di rumah dan lebih sering membeli makanan jadi, tapi mencuci piring pasti dilakukan sesudahnya. Sama halnya dengan keluarga yang gemar memasak dan harus mencuci bahan masakan, sayur, dan buah. Bak cuci akan selalu digunakan untuk berbagai keperluan. Agar memudahkan proses mencuci, beberapa pertimbangan perlu diperhatikan agar jangan salah memilih bak cuci di rumah. Ukuran Kedalaman Semakin kecil dapur, bak cuci yang kecil semakin sesuai. Pada umumnya kedalaman bak yang dipilih 20 cm, namun jika membutuhkan bak cuci dengan volume besar dapat memilih bak dengan kedalaman 25 cm. Semakin dalam bak, cipratan air semakin sedikit. Namun dasar bak akan semakin sulit dijangkau anak kecil. Jenis Pemasangan Drop-in Cara pasangnya mudah, yaitu dimasukkan ke dalam lubang yang tersedia. Namun perlu penanganan ekstra saat membersihkan daerah pertemuan bibir bak dengan meja dapur yang menyisakan celah karena dapat menjebak kotoran, air, dan sisa makanan. Under-mount Dipasang dari bawah meja dapur agar bibir bak tersembunyi dan lebih bersih. Syaratnya, bak ini harus diaplikasikan dengan meja dapur yang terbuat dari bahan yang kuat dan dapat menahan beban bak. Integrated Dibuat menyambung pada meja dapur dan menjadi satu kesatuan. Pemasangannya dimasukkan ke dalam lubang seperti bak drop-in, tapi bibir bak sejajar dengan permukaan meja dapur seperti bak undermouth. Apron Bagian depan bak menjorok keluar melebihi ketebalan meja dapur, sehingga lebih memudahkan pengguna untuk men-

jangkau keran. Jumlah Mangkuk Single Bowl Bak tunggal seperti ini cocok untuk dipakai di rumah dengan dapur yang sempit. Bak ini dapat menampung panci atau peralatan dapur lainnya yang berukuran besar, juga mudah untuk dibersihkan. Double Bowl Jika mempunyai dapur yang luas, jenis bak cuci ini dapat dipilih. Bentuk bervariasi antara dua bak sama besar, atau satu bak lebih kecil dari yang lain, tergantung kebutuhan. Bak cuci ini memudahkan lebih dari satu orang melakukan tugas yang berbeda, misalnya mencuci piring dan menyiapkan bahan masakan. Triple Bowl Bak cuci dengan tiga lubang biasanya memiliki dua bak besar di masing-masing sisi dan satu bak kecil di tengah untuk keperluan tambahan. Ukurannya yang luas memudahkan beberapa orang untuk bekerja sekaligus. Pilihan Material Stainless-steel Bahan paling populer karena tahan lama, mudah perawatan, ekonomis, dan cocok untuk berbagai gaya interior. Kekurangannya, berisik saat digunakan, dapat tergores meski samar, dan percikan air akan membekas jika tidak segera dibersihkan. Porcelain enamel Biasanya berbahan dasar besi tuang, kemudian dilapis dengan cat enamel yang mengkilat, mudah dibersihkan, dan menyediakan berbagai warna. Kekurangannya, jika lama digunakan, bahan porselen dapat rusak dan besi tuang akan berkarat. Pemakaian pembersih kimia juga dapat merusak kilat porselen. Solid surface Perpaduan dua atau lebih bahan yang diproses dan menghasilkan bahan baru yang kuat, tahan lama, tahan gores, dan mudah perawatannya. Jika dipadukan dengan meja dapur dari bahan yang sama, akan dihasilkan perpaduan yang mewah dan mulus tanpa sudut. Kekurangannya, bahan ini tidak tahan suhu tinggi, mudah retak, dan mahal. Akrilik Tidak berkarat, tahan goresan, mudah dibersihkan, ekonomis, mudah dipasang, dan dapat dibentuk sesuai keinginan. Namun pada suhu tinggi, material ini dapat retak atau memuai. Batu alam Batu granit dan marmer juga sering dipakai sebagai bahan bak cuci karena tahan lama dan indah. Namun, materialnya yang berat membutuhkan penanganan ekstra, misalnya dengan menambah kabinet di bawah bak sebagai penunjang. Komposit Perpaduan batu alam dengan bahan sintetik yang biasanya berwarna abu-abu gelap, sehingga goresan akan samar. Bahan ini juga tersedia dalam warna lain, mudah dibersihkan, tahan lama, tidak mudah rusak, dan tahan suhu. Namun bahan ini tergolong mahal. (Maria Jaclyn/ideaonline.com)


20

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

BAND KOTAK

BAND Kotak baru saja menggondol empat piala di ajang AMI Award 2011. Tantri (vokal) Chua (bas) dan Cella (gitar) punya kaul, mereka ingin berangkat umrah bareng. “Penginnya sih kami umrah bareng. Lucu kali yah kali kami semua kesana dan panjatkan doa,” terang Chua, yang diami-

Ingin Umrah Bareng

ni personel Kotak lainnya, saat acara syukuran di kawasan Cikini, Jakarta, Jumat (8/7). Tahun 2011 ini memang boleh dibilang tahunnya Kotak. Band yang populer dengan single Masih Cinta ini beberapa kali mendapatkan penghargaan bergengsi. Dan terakhir, Kotak mendapatkan empat

HELMALIA PUTRI

Pilih-pilih Pacar HEMALIA Putri masih mencari-cari sosok pria yang terbaik untuk dijadikan pendamping hidupnya. Meski sudah memasuki batas usia layak menikah (27), pesinetron berhidung mancung itu berharap bisa mendapat jodoh secepatnya. “Doain aja mudah- mudahan secepatnya. Karena urusan jodoh itu urusan Tuhan. Kalau s u d a h dikasih jodohnya besok pun a k u nikah. Sampai sekarang belom. Masih mencari yang terbaik. Doain aja,” ucap Hemalia Putri di acara LSPR Walk Of Fame, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi London School, Thamrin, Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (8/7). Artis sinetron yang populer lewat sinetron Sharmila itu, tidak ingin disebut sebagai perempuan yang pilih-pilih, ia memiliki kriteria pria yang sama dengan perempuan pada umumnya. “Dibilang tipe pemilih? mm.... Belum sreg aja. Semua perempuan pasti menginginkan pria yang baik, seagama, ya gitu dah,” tuturnya. (h/inl)

penghargaan di ajang AMI Award ke-14 yang baru saja selesai. “Sebenarnya sudah lama juga kami pengin umroh bareng. Tapi selama ini belum bisa karena masih terbentur waktu. Penginnya sih nanti sekalian sama semua kru,” timpal Tantri. Untuk rencana kedepannya, Kotak tengah menggarap album untuk soundtrack film Tendangan Dari Lagit. “Kami

KIRANA LARASATI akan rilis album repackage untuk soundtrack film Tendangan Dari Langit. Ada empat lagu baru, dan sisanya lagu lama dari tiga album kami,” kata Cella. (h/inl)

Belajar Menulis Skrip ADAR bahwa profesi aktris tak pernah lekang membuat, Kirana Larasati mencoba kegiatan baru yang masih berkaitan dengan dunia perfilman. Selain sibuk syuting FTV, Kirana kali ini mencoba belajar mendirect serta menulis skrip cerita. “Coba nulis skrip, ternyata gak segampang itu,” paparnya singkat saat ditemui di temu media SCTV FTC Award 2011 di Senayan City, Jakarta Pusat, Kamis (7/ 7). Dari skrip yang ia coba-coba tulis ini, nantinya akan diwujudkan dalam sebuah film pendek untuk diikutkan di Jiffest. Kirana berencana untuk memulai syutingnya akhir lebaran nanti. Meski sudah survei lokasi yang rencananya akan dilakukan di pulau tetangga. Namun Kirana masih bingung dengan pemilihan pemainnya. “Karakter yang saya bangun ini agak susah, bisa jadi keras dan lembut. Ini bakal jadi film pendek pertama. Naskah udah jadi, budget udah tahu dari kita,” tukas Kirana yang sempat magang cara produksi film di Montitiwa. (h/omg)

S

NICKY TIRTA

Suka Tempe

REVALINA S TEMAT

Hobi Masak

TEMPE memang menjadi panganan favorit banyak orang, tak terkecuali kalangan selebrtis seperti Laurensius Nicky Tirta Djaja atau yang lebih dikenal dengan panggilan Nicky Tirta. Nicky jarang mengkonsumsi nasi, ia pun memilih tempe sebagai penggantinya. “Tempe jadi makanan favorit saya. Saya engga makan nasi. Nasinya saya ganti dari tempe dan

tahu,” Ujar Nicky saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (07/ 07/2011). Pada dasarnya artis kelahiran 27 April 1983 ini memang tak suka makanan berlemak dan kabohidrat. Itu salah satu alasan mengapa ia mengkonsumsi makanan yang terbuat dari kacang kedelai tersebut. Meskipun keluarganya berada di Negeri Kangguru, ibunda Nicky selalu menyediakan makanan Indonesia. Nicky tambah “jatuh cinta” dengan tempe sejak ia ke Indonesia. “Kalo di Aussie (Australia) mama sering masakin masakan Indonesia. Dari kecil pas dikenali tempe, saya juga langsung suka,” tutupnya sambil tersenyum. (h/cnr)

AKTRIS Revalina S Temat sekarang punya hobi baru, yaitu memasak. Memang ini umum bagi perempuan, namun jarang bagi artis yang memiliki hobi seperti ini. “Aku sekarang lagi hobi masak, abis seru

sih nonton reality show yang jago-jago masak itu, jadi pengen ikutan deh,” tutur Revalina saat dijumpai di Cafetaria Kampus B STIKOM The London School of Public Relations, Jum’at (08/07/ 2011). Reva ditemani adiknya untuk mengolah bumbubumbu menjadi masakan yang ia mau. Selain itu ia juga harus mengacu pada buku resep. Usaha Reva pun tak sia-sia, keluarga yang mencicipi memuji masakannya. Di situlah letak kenikmatan memasak menurut Revalina S Temat, saat orang lain memuji hasil masakan olahannya sendiri. “Nikmatnya adalah saat orang yang rasain masakan kita. Senengnya gimana gitu,” tambahnya yang diikuti dengan senyum. Tapi Revalina belum berani untuk memberi masakannya kepada orang di luar rumahnya. Saat ini ia baru bisa memberikan hasil masakan untuk keluarganya. (h/omg)


Inspirasi SKENARIO

Ulayat Laut OLEH: ZUKRI SAAD

TERMANGU-mangu di tengah-tengah ayunan gelombang kecil-kecil di perairan laut Cina Selatan, tepatnya di perairan Vietnam, telah mengembalikan kenangan Uwan ke propinsi seribu pulau Maluku. Waktu itu awal 1990, Uwan ada kontrak singkat membantu satu tim internasional untuk pengembangan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil disana. Pengembangan yang sama baru dimulai awal reformasi setelah teman Uwan jadi Menteri Kelautan dan Perikanan pertama dalam kabinet awqal Gus Dur. Itulah, kita ketinggalan sekitar 20 tahun dengan tingkat kerusakan sumberdaya laut yang sudah akut menuju kronis. Entah kenapa, mungkin saking seringnya berkunjung kesana ke Maluku waktu dulu masih aman dari kerusuhan, suasana Maluku selalu hadir bila Uwan pergi melaut. Berjamjam terapung-apung mengunjungi belasan pulau-pulau kecil di Vietnam membenturkan berbagai pengalaman laut yang Uwan alami sewaktu berkelana. Silih berganti, bak memutar ulang kejadian demi kejadian di masa lalu. Pelanpelan semua bertumbuh, menyatu menjadi imajinasi sosial, lalu mengkristal dan mendatangkan berbagai format skenario pengembangan masyarakat pesisir dan pulaupulau kecil. Memang, karena banyak melakukan perjalanan Uwan ke mancanegara sebagai community development specialist dan scenario planner, kontribusi Uwan dalam berbagai tim internasional fokus dibidang pengembangan skenario pemberdayaan masyarakat. Kondisi masyarakat pesisir negara berkembang, tempat Uwan pernah bekerja mencari nafkah, hampir sama dimana-mana. Miskin, tingkat pendidikan rendah, hidup subsisten yang sangat tergantung kepada kemurahan alam, berlogika eksploitatif dan cenderung tidak punya mimpi masa depan. Namun, yang Uwan lihat di Maluku berbeda. Mungkin karena kebuasan alamnya, masyarakat memiliki kearifan tradisional yang disebut Sasi. Sasi adalah semacam hak ulayat kelautan, dimana masyarakat satu desa memiliki areal laut dengan luas tertentu dan memiliki kekuatan hukum adat. Areal itu dibagi atas berbagai zona yang peruntukannya ditetapkan secara adat. Sungguh pendekatan yang arif karena hanya ikan dengan ukuran tertentu yang boleh dipanen serta pola penyimpanan kolektif untuk menghadapi musim paceklik bila laut menggelora. Ada masanya dalam satu tahun masyarakat tak melaut karena musim tidak bersahabat. Untuk itu, mereka mempersiapkan logistik sekurangnya untuk 3 bulan, karena selama itu mereka tak mungkin melaut atau mencari bahan makanan ke pulau Maluku. Pemahaman yang arif terhadap fenomena alam, masyarakat disana melakukan eksploitasi secarab terrrencana. Baik untuk kebun kelapa tapi khususnya untuk sumberdaya laut. Pada masa sulit, mereka mempersiapkan cadangan bahan makanan yang bersumber dari laut. Terkenal ikan lompa, yang dikeringkan dan diawetkan untuk kelak dikonsumsi pada saat tidak mungkin melaut. Untuk melestarikan tradisi itu, mereka punya polisi adat yang disebut Kewang, yang menjaga kelestarian ulayat laut dan mengatur urusan eksploitasi ulayat laut. Tradisi ini sudah berlangsung ratusan tahun dan kini masih tetap berlangsung di beberapa pulau di Maluku Tengah seperti pulau Haruku, Soe, Saparua dan Seram. Sampai sekarang Uwan masih punya sahabat disana dan bisa berkunjung kalau situasi memungkinkan. Kunjungan kesana selalu menyenangkan, disambut dengan keramahtamahan dunia pesisir, makan ikan berbagai rupa pengolahan dengan sagu salempeng bagi dua. Kembali ke Sumatera Barat, ulayat laut memang tidak diatur secara adat. Setidaknya Uwan belum pernah mendengar ada pengaturan adat atas sumberdaya laut. Tapi bukan tidak mungkin diatur, khususnya dalam rangka pemberdayaan masyarakat pesisir. Ulayat lahan dan ulayat pantai yang dikombinasi dengan ulayat laut adalah aset masyarakat nagari berbasis pesisir menuju kemandirian. Tinggal kemauan dan komitmen semua pihak untuk merealisasikannya. Langkah-langkahnya dapat sebagai berikut : (a) menurunkan tim profesional untuk memfasilitasi berbagai dialog dan musyawarah anak nagari pesisir. Tim akan bekerja membangun jembatan komunikasi intensif antar anak nagari dan melakukan sosialisasi kemandirian nagari sebagai bagian dari persiapan sosial; (b) Setelah prosesnya dinilai matang barulah masuk ke tahap merancang skenario pembangunan nagari pesisir dengan melakukan PRA (participatory rural appraisal – perumusan potensi nagari pesisir secara partisipatif) dan bersamaan dengan proses itu melakukan pula analisis ekosistem laut; (c) Analisis didukung oleh pengalaman masa lalu, sejarah keberadaan nagari, aktifitas ekonomi yang dominan serta teknologi penangkapan ikan yang dimiliki. Intinya proses ini merupakan penggalian data basis kenelayanan rakyat di nagari; (d) berbekal data basis ini tim melakukan perancangan masa depan bersama, yang kelak menghadirkan skenario pembangunan nagari; (e) Khusus untuk cikal bakal ulayat laut, katakanlah 1 mil dari bibir pantai atau seluas minimal 100 hektar, dinyatakan sebagai ulayat dan segera lakukan pemetaan partisipatif yang dikonfirmasi dengan GPS agar akurat; (f) Rancang bersama peruntukan kawasan, misalnya kawasan mangrove harus 100 % konservasi karena perannya yang sangat strategis sebagai nursery ground, tempat memijah berbagai fauna laut, mulai dari jasad renik sampai berjenis ikan, kerang serta kepiting; Kawasan mana yang ditetapkan sebagai arena budidaya; jalur mana untuk lalu lintas masuk dan keluar kawasan; areal mana untuk pemancingan dan kebutuhan harian; dimana kawasan yang banyak ikannya (fishing gorund), serta kawasan mana yang diperuntukkan bagi kebutuhan lain seperti pariwisata laut, dsb;. (g) Semua kesepakatan peruntukan ditetapkan sebagai Tata Guna Laut Kesepakatan (TGLK), didokumentasi dalam bentuk RPUL (Rencana Pengelolaan Ulayat Laut) yang disosialisasikan secara luas. Dokumen RPUL sangat rinci, didukung oleh peta peruntukan yang kalau di overlay bisa menjawab seluruh persoalan tata ruang nagari pesisir. Lebih lanjut, dokumen RPUL dikembangkan ke bentuk dokumen hukum (legal draft) yang selanjutnya dinaikkan ketingkat kabupaten untuk dijadikan Perda. Perda ini tentu akan merangkai seluruh nagari yang berwilayah pesisir, dimana tiap nagari memiliki sertifikat hak ulayat laut yang merupakan pengakuan formal kepemilikan masyarakat nagari atas pesisirnya. Keyakinan Uwan, sertifikat komunal ulayat laut akan meningkatkan mutu lingkungan pesisir, merehabilitasi kerusakan dan secara bertahap menuju kelestarian. Membuat terobosan dengan mengeluarkan sertifikat komunal ini seharusnya tanggung jawab kultural Pemerintah daerah, khususnya yang dipimpin oleh kepala daerah yang punya visi jauh kemasa depan. Salak Heritage - Bogor, 8 Juli 2011

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

21

Pertarungan Zainal Berjualan di Jalan Berdebu

Laporan: Mayonal Putra

KETIKA berjalan di sepanjang Jalan Yos Soedarso, Batu Ampar, Batam, mungkin tidak ada terlihat hal baru dari yang lazimnya. Biasa saja. Palingpaling hanya gumpalan debu yang membuat sesak nafas akibat lori keluar masuk pabrik. Nyaris tidak ada tanda-tanda kehidupan dipinggir jalan berdebu itu. Sebulan belakangan, ternyata hadir suatu pemandangan yang baru. Lihatlah di kawasan pangkal jalan tersebut, sekitar Yos Soedarso Nomor 6, setiap sore akan ada sepeda motor bebek berbaju merah, parkir di pinggir jalan itu. Sepertinya, orang punya motor itu melawan gumpalan debu dengan berjualan. Hebat sekali bentuknya. Motor sebentuk memakai baju itu bisa terlindung dari cahaya matahari maupun hujan. Begitupun dengan debu yang berkepanjangan. Tidak jauh dari motor berbaju yang di parkir dekat dengan bibir aspal, mungkin berjarak dua meter dari motor berbaju tersebut, terlihat pula seorang bapakbapak duduk bersandar beralaskan karton mi instan di sebuah batang kayu yang cukup rimbun. Walaupun hampir seluruh hijaunya dedauanan pohon itu menjadi coklat muda akibat polusi hebat berkepanjangan. Namun, lelaki itu tetap kelihatan betah memajang jualannya di sana. Sambil menikmati sensasi sebatang rokok, ditengah kabut debu yang berhembus tiap sebentar, lakilaki itu tak berhenti berharap; mudah-mudahan ada orang yang mampir.

Zainal bersama dagangannya berupa tutup motor di Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau. Zainal, lelaki 39 tahun, asal Lubuk Alung, Padang Pariaman itu, benar-benar seperti mencari sensasi untuk mengais rejeki. Dia menghadirkan penutup motor asal Demak di Kota Batam ini lalu menjualnya di tempat yang nyaris tak ada aktivitas perekonomian, berdebu pula, namun banyak juga orang membeli. Sejak sebulan lalu, setiap harinya, mulai pukul 14.0018.00, duduk di pinggir jalan sambil memajang tutup motor selalu ia lakoni. Tak ayal, tutup motor yang dijualnya itu sudah se ratusan pcs habis terjual. Sedikitnya, seratusan pcs habis per dua minggu. Luar biasa bukan? Karena banyak permintaan, untuk bulan ini, Zainal meme-

san lebih banyak lagi, mencapai 200 pcs dalam keadaan hutang kepada distributor. Akan bisa dibayar Zainal, jika sudah habis terjual selama ‘mangkal’ dipinggir jalan penuh debu di Kota Batam. Sama seperti awal bulan dulu, 50 pcs penutup motor yang dipesan, dengan perjanjian bayar di depan kepada distributor yang ada di Demak, ternyata habis terjual. Ketika dihampiri Haluan Senin (4/7) siang. Mungkin menurut orang yang tidak memperhatikan dengan baik, kehadiran Zainal di tepi jalan tersebut hanya dianggap biasa. Tidak ada jual beli. Ya, sama sekali tidak terlihat adanya transaksi apa-apa. “Tidak disangka pula, sudah sebulan, setiap harinya saya menunggu pembeli datang di

Erwin.

tempat ini, ternyata rezki tak kemana. Sudah ratusan habis terjual,” ujar bapak satu anak ini. Dikatakannya, penutup motor ini, juga dijual dengan harga yang cukup miring. Hanya Rp90 ribu dan penutup motor yang pakai resleting dijual dengan harga Rp100 ribu per pcs. “Jika Anda pandai-pandai menawar, harga akan jatuh atau lebih murah lagi,” ungkap zainal sambil tertawa. Baju atau penutup motor yang dijual Zainal ini, mempunyai banyak manfaat. Ketika panas menyengat atau hujan deras, motor anda bisa ditutup. Benda ini sangat efisien untuk melindungi sepeda motor saat di parkir di tempat terbuka. Bahan benda ini sama dengan

bahan jas hujan, yakni parasut anti air. Penutup motor yang dijual Zainal di kawasan berdebu ini, tidak hanya untuk motor bebek. Jenis metik dan motor besar, juga tersedia. Desain masingmasing jenis, sangat disesuaikan dengan bentuk motor. Pemasangannya pun begitu praktis, sedangkan kualitas bahannya, bisa dijamin. Syahrul, kebetulan berhenti dan menawar baju motor yang dijual Zainal. Menurutnya, baju motor tersebut sangat menarik. Pemasangannya pun cukup enteng. “Bagus sekali untuk melindungi motor. Bahannya pun tidak tembus air. Mungkin aku memilih yang warna hitam,”ujarnya. Syahrul juga menyayangkan, kenapa Zainal menjual di tempat ini? Kenapa tidak di pasar atau di tempat keramaian lainnya? Padahal, jualan ini adalah satu-satunya dan pertama di Batam. Sambil tersenyum kecut, perantau Lubuk Alung ini, hanya menjawab, kalau ia tak punya cukup modal untuk menyewa tempat di pasar atau tempat lain. Sedangkan di pinggir jalan Yos Soedarso tersebut, tidak banyak urusan. Tidak banyak bayarannya. “Di sini rasanya kita tak mengganggu Bang. Lagian, kita kan cuma numpang parkir aja dengan memperlihatkan model jualan kita, tempatnya juga sepi kok. Ya, harapan saya cuma orang yang lalu lalang di jalan ini aja bang. Kalau di pasar, wah, ribet Bang.” Selain membayar, banyak lagi urusannya. Ntar gak jadijadi saya jualannya,” ujar Zainal sambil tersenyum.

Diburu Anjiang Paragiah Datuak Dikarang: BADAWI SUTAN PANGERAN SASUAI jo janjinyo, Datuak Cabiak iyo dapek mancarian anjiang itam untuak kawannyo si Muncak. Anjiang gadang “made in lua nagari”. Herder namo jinihnyo, nan haragonyo labiah maha dari anak jawi. Minumnyo susu, makanannyo sajo dagiang jo roti. Iko nan gak mambuek masalah. Nan Muncak bana, kok makan dagiang, paliang paliang sakali sabulan nyo. Baa lah ko lai… Itulah, katiko malam Muncak manjapuik ka rumah Datuak. Katiko paragoan dek Datuak, inyo takajuik maliek onggok gadang itam di bawah kandang. “Anjiang atau harimau ko Datuak…?” tanyo muncak tacangang. “Harimau baa pulo dek Muncak koh? Ko nan rajo sakalian anjiang: Herder komah. Salapan juta den bali ka Cino di Pondok mah…” jawek Datuak sambia manyenterkan ka kolong, tampek anjiang gadang tu bakaluak. “Muncak tau? Makanannyo sajo dagiang has…Minumnyo susu…Runyak runyamnyo roti…Ndak sumbarang anjiang ko doh Muncak…” “Ondeh….Joa ka den carian makannyo samaha tu…?” Datuak Cabiak manapuak bahu Muncak. “Hehe…Itu urusan den…Muncak tingga mamaliharo sajo….Dagiang, susu, talua, aden nan mambalian.” “Bara banyak dagiang nan ka diagiahan ka anjiangko koh?” Muncak manyeka paluahnyo nan tapacak dek bapikia. “Tigo kilo sapakan. Jan takuik. Aden nan kamambalian.” Muncak indak dapek mangecek lai doh. Tabayang, tigo kilo dagiang. Kok iyolah dibalian dek Datuak. Iyo indak doh. Mungkin ka dikorupsiannyo gak saparo nyo. Baa nan takadialah. Saparo ka nyo jadian randang atau dendeang. Dagiang padek rasaki anjiang, diam-diam kadituka jo tulang tulang. Ndak ado tulang jawi, tulang kudo, tulang ayam, tulang kuciang bagai. Pokoknyo dagiang dituka jo tulang. Anjiang nan ka diagiah dagiang? Mati se lah anjiang tu. Nan iduik den, makan den, jan ka dagiang,

tulang se sarik den makan. Baitu Muncak mangecek dalam hati. Makonyo, hadiah Herder dari Datuak Cabiak ko, nyo raso samacam barakah, atau parubahan ka pola makannyo sahari-hari. Nan salamoko biaso, samba lado bada kariang, patai jo jariang. Bisuak ko, kalau iyo Datuak kamambalian dagiang makanan anjiang, makannyo pribadi ka ditingkek an ka dagiang pulo lai. Sapakan partamo sajo, lah taraso kabaruntuangan dek Muncak. Makannyo lah lamak. Tigo kilo dagiang padek, nyo jadian kasamba. Nan untuak anjiang, nyo carian tulang tulang kariang perai di pasa. Muncak mulai gapuak. Nan Herder mulai pulo…kuruih… Anjiang tu tampaknyo kurang basalero makan tulang. Sahinggo si anjiang taliek gak mandamam. Incek matonyo barayia. Talingonyo kucun, ikuanyo mangucuik. Salemonyo mailia. Damam jo kuruihnyo anjiang, indak marusuah dek Muncak doh. Apo pulo nan kadirusuahan. Awak maaja anjiang iduik sederhana mah. Anjiang, iyo mamakan tulang. Urang mamakan dagiang. Bak itu adaik nan biaso. Awak mamakan tulang, anjiang mamakan dagiang. Carito dima pulo tuh? Sadang si Samuik, anjiang kasayangan nan lah mati tu, dulu tulang juo nan nyo sungkah…

Hari Akaik, sapakan sasudah anjiang didapek, lah tibo undangan untuak baburu. Muncak nan diundang lansuang satuju, Si Herder nan alun banamoko, lansuang jo agiaah pulo namo baru–Kumbang namonyo. Rantai rancak buatan Cino, sirah bacampua kuniang ameh, rasonyo rantai ko anjiang nan paliang rancak di paburuan. Banyak nan kamambanggakan Muncak bisuak. Anjing gadang maha “Made in” lua nagari, rantai maha, “made in” lua nagari juo. Hati Muncak nan mambang, agak tagaduah saketek. Soalnyo, Nan si Kumbang ko, sajak di rumah, indak mancaduak bana doh. Barangkali, sajak makanannyo diubah dari dagiang baganti jo tulang. Badannyo abokabok tangguang. Dek Muncak biaso pulo damam damam, diagiahnyolah si Kumbang ko ubek sakik kapalo jo ubek malaria. Bisuak pagi, urang baburu, si Kumbang ko lah bisa cegak mah. Baitu ati muncak bakato. Hari baburu tibo. Pagi-pagi, si Kumbang nan abokko, sakaliko iyo agiah susu sagaleh, dibuek an Muncak Teh Talua, tapi diminumnyo saparo, nan saparo lai, tingga ruok se, diagiahkan ka Kumbang. Boderek jo pel kina anti malaria diagiah juo. Dipuruak an ka muncuang anjiang nan dek akuak tu. Eh muntah pulo nyo. Tapi, sudah muntah sirah

matonyo. Mandanguang bunyinyo, bantuak urang maarang. “Haa lah ka cegak mah…” kecek ati Muncak sambia mangabek anjiang. Anjiang “made in” lua nagari lah namonyo, tantu indak biaso dibao baburu doh. Apo lai, inyo sadang damam. Manakua se indak barono . Baa lah lai, undangan baburu, lah disatujui. Anjiang lai ado pulo. Pantang bana dek Muncak maulak undangan tu. Mako, amuah tak amuah, dipasoannyo mahirik Herder gadang nan damamko. Ditambahnyo maagiah ubek damam duo buah lai. Nan badan si Kumbang ko tatap juo angek. Tapi, bia hujan patuih, bia angin babadai nan baburu tatap ditampuah. Nan si Kumbang dihirik ka galanggang. Baburu di Simabua, dakek Batusangka. Si Kumbang nan damam diirik Muncak, mambarek, sarupo maiirik kambiang ka rayia. Urang-urang iyo banyak tacangang maliek anjiang gadang nan dibao Muncak. Apo lai rantainyo rancak, ampia bantuak rantai baludu balilik ameh, cuma nan anjiang ko samakin ijok…njiang samakin abok. Tapi, nan baburu, baa ka baa, ijok tak ijok, inyo harus dipaso. Harus… Baitu masuak ka rimbo. Tadanga anjiang-anjiang lain manyalak babi. Muncak tantu malapeh pulo si Kumbang sakiknyo, tapi anjiang bunduang tu manakua, mandanguang, liyuanyo maleleh. Dek malu bacampua sakik ati, dibaenyo panggua anjiang tu jo kaki. “Kaleraaa…Andiaaa…Kajalaahh babi di ujuang tu laii!” Baitu sipak tibo, Si Kumbang tibo-tibo malompek co harimau, mahambuai Muncak. “Haawwh Haawhhhahhh…” lansuang ka di garutuangnyo, ka nyo kuih. Muncak takajuik. Anjiang ko tampaknyo gilo. Gilo bana. Diliek dari matonyo nan sirah, liyuanyo mailia. Cilako komah. Indak bisa dipabiakaan manggigik…Untuanglah ado batang dadok di muko nan kadipanjek sahinggo inyo lai tainda dari tagigik dek anjiang gilo tu. “Toloooong…oiii. Tolooooong oiii..Tolooooong…” luluang Muncak dari batang dadok mamintak tolong katakutan.


22

Kampus

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

Belum Terakreditasi Bukan Berarti Tak Bermutu

SEHARI menjelang pengumuman hasil SNMPTN jantung kamu sudah degdegan. Duh, lulus tidak, ya. Esok paginya kamu bergegas mencari koran. Lalu, bagai diburu waktu kamu membuka halaman pengumuman kelulusan. Namamu terpampang di situ. Hore, kamu lulus di PTN idaman. Tapi…tunggu dulu. Jangan keburu senang. Jawab pertanyaan ini. Sudahkah jurusan favoritmu itu terakreditasi? Akreditasi pada dasarnya sebuah tolok ukur yang menandakan jurusan tersebut bermutu atau tidak. Artinya, jika sebuah jurusan sudah menempelkan label ‘terakreditasi’ maka bisa dipastikan jurusan tersebut telah lulus uji kelayakan. Dosendosennya bermutu, fasilitasnya oke dan prestasi mahasiswanya kinclong. Namun, tidak semua jurusan sudah mendapat label ini. Menurut artikel yang dimuat di Kompas, 26 Oktober 2010, dari 15.000 program studi, masih ada sekitar 4.300 program studi yang belum terakreditasi. Itu artinya mahasiswa yang menuntut ilmu pada jurusan yang belum terakreditasi harus siap menerima resiko ditolak ketika melamar jadi PNS. Mengingat sekarang hampir semua lowongan di instansi pemerintahan memberi syarat ijazah harus terakreditasi. Di sini timbul pertanyaan. Apakah akreditasi menjamin kualitas mahasiswa dan apakah jurusan/prodi yang tidak terakreditasi tidak berkualitas? Pada, Senin (18/4) sebanyak 21 program studi

(prodi) yang berada pada empat perguruan tinggi (PT) di Sumatera Barat, yaitu UNP, UBH, dan IAIN IB, belum terakreditasi di Badan Akreditasi Nasional (BAN) PT. Sementara sebanyak 73 prodi, sudah akreditasinya tapi kedaluwarsa dan belum diurus pihak PT terkait. Dari penelusuran yang dilakukan Haluan, jumlah mahasiswa dari 21 prodi itu sebanyak 9.567, yang tersebar di UNP 7.249 mahasiswa, IAIN IB 2.018 mahasiswa, dan UBH 300 mahasiswa. Pemerintah sendiri, melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), menetapkan, pada 2012 semua akreditasi prosi di PT tuntas. Delapan bulan sebelum tenggat waktu itu, tiga PT di Sumbar masih ada program studinya yang belum terakreditasi. Nasib ribuan mahasiswa terancam. Sebab, tanpa akreditasi, ijazah tidak akan dikeluarkan. Dasar hukum akreditasi termaktub dalam Undangundang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berlaku sejak

tanggal 27 Maret 1989, yang kemudian diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Jika garis batas 2012 program studi belum terakreditasi maupun reakreditasi, maka PT bersangkutan tidak berhak lagi mengeluarkan ijazah. Dari data yang dirangkum Haluan dari berbagai sumber, dari tiga PT di Sumbar (IAIN IB Bonjol, UBH, dan UNP), terdapat 21 program studi yang belum terakreditasi. Sementara, 73 di antaranya akreditasinya sudah kadaluarsa, tapi belum diurus. Jumlah mahasiswa dari 21 prodi itu sebanyak 9.567, yang tersebar di UNP 7.249 mahasiswa, IAIN IB 2.018 mahasiswa, dan UBH 300 mahasiswa. Eko Azri Wanwi, dari UNP tidak setuju dengan hal ini. Menurutnya berkualitas tidaknya seorang mahasiswa tidak bergantung pada status akreditasi jurusannya. Semuanya berpulang pada si mahasiswa tersebut. Walaupun si mahasiswa berkuliah di jurusan yang belum diakreditasi, tapi bila selalu berusaha meningkatkan kualitas dirinya, maka keunggulannya akan melampaui mahasiswa yang berada di jurusan terakreditasi. Begitu pula sebaliknya. Anggraini dari Universitas Andalas juga berpikir sama. Menurutnya yang terpenting adalah usaha si mahasiswa dalam meningkatkan diri. “Bila seseorang mau berusaha, putus pun kuliahnya, atau tidak kuliah pun ia, ia akan tetap jadi orang berhasil.

Sebaliknya, meski kuliah di universitas paling terkemuka di planet ini sekalipun, kalau pemalas, takkan jadi apa-apa,” katanya. Beda dengan dua rekan kita ini, Selvi Widia dari SKIP Adzkia berpendapat bahwa akreditasi itu sangat penting, karena menjadi tanda kebolehan (keunggulan) sebuah jurusan. Hanya Lima Tahun Memperhatikan status sebuah jurusan memang penting, tapi tentu saja, kita jangan langsung merasa cemas jika status jurusan yang diambil belum mendapat label tersebut. Itu bukan pertanda jurusan kita kurang unggul. Sebagaimana yang diungkapkan Kamanto Sunarto, Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT), tenaga penilai dari BANPT sangat sedikit bila dibandingkan jumlah program studi yang pesat bertumbuh. Ini membuat kinerja BAN-PT dalam menilai sebuah jurusan jadi terkesan lambat. Menurutnya, BAN-PT hanya memiliki 15 anggota dan 1.500 asesor yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, sementara perguruan tinggi yang akan dilayani ada sekitar 3000. Itu artinya, bila ada sebuah jurusan belum dapat label terakreditasi, bisa saja karena belum sempat disentuh oleh BAN-PT. Universitas Andalas yang mempunyai 11 fakultas, juga belum semua jurusan dan program studinya terakreditasi. Menurut Rektor Universitas Muhammadiyah Suma-

tra Barat (UMSB), persyaratan akreditasi disamakan antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan swasta (PTS) “Padahal (proses akreditasi) PTN dari biaya APBN sepenuhnya. Swasta tidak semuanya yang kuat. Mustahil PTS yang baru berdiri dan keuangannya masih lemah hanya mengandalkan dana masyarakat atau dari mahasiswa bisa langsung terakreditasi. Kecuali pemilik modal besar yang menjadikan PTS sebagai industri pendidikan,” jelas beliau dalam diskusi pada akun Facebook (3/6). Akreditasi jurusan bukan hal yang urgen bagi semua mahasiswa. Tergantung prioritas mahasiswa itu sendiri. Jika dia ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau bekerja pada instansi pemerintahan tertentu, maka perlu ijazah yang terakreditasi untuk melamar kerja. Tapi bagi mahasiswa yang prospeknya tidak PNS, maka tidak akan terlalu mempermasalahkan akreditasi jurusan. “Bagi saya tidak penting akreditasi, yang perlu adalah skill. Saya tidak ingin jadi PNS,” ungkap Arya Ghuna Saputra mahasiswa IAIN IB Padang jurusan Jinayah Siyasah, salah satu jurusan yang belum terakreditasi. Berbeda dengan Arya, Indah Hayatie mahasiswa UNP jurusan Bahasa Indonesia, mengatakan akreditas jurusan sangat penting. “Karena saya ingin jadi PNS.” Nah, bagaimana dengan kamu. Sepenting apakah akreditasi jurusan bagimu?

KABAR KKN di Empat Kabupaten DALAM rangka pengabdian kepada masyarakat, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XXXVII. Kegiatan ini akan dimulai pada tanggal 25 Juli-25 Agustus 2011 mendatang. Mahasiswa yang akan mengikuti KKN ini akan disebar ke empat kabupaten di Sumatera Barat, diantaranya Kabupaten Sijunjung, Solok, Solok Selatan dan 50 Kota. Sebelum KKN dilaksanakan, terlebih dahulu mahasiswa akan dibekali dengan pembekalan tentang program yang akan dilaksanakan selama KKN. Pembekalan ini akan dilakukan dari Kamis-Sabtu (79 Juli 2011). “KKN ini bukan hanya kegiatan biasa, tapi merupakan salah satu syarat untuk mengikuti kompre, agar bisa diwisuda,” ujar H. Gazali, S.MIQ,. M.A selaku Ketua BP KKN Angakatan XXXVII IAIN IB. Beradasarkan data yang didapat dari bagian Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (PPM) IAIN IB, 1.186 orang mahasiswa IAIN IB akan dilepas untuk mengikuti KKN tahun ini. (Laporan Gita Jonelva)

Wartawan Magang Naik Tingkat SETELAH magang selama enam bulan, anggota magang suratkabar Suara Kampus dikukuhkan menjadi anggota penuh/wartawan penuh tabloid dan portal berita Suara Kampus Rabu malam (6/7). Wartawan magang yang diangkat menjadi wartawan penuh sebanyak 15 orang. Padahal, wartawan magang yang terdaftar dikeredaksian sebanyak 32 orang. Wartawan magang yang belum diangkat ada 17 orang. “Mereka masih diberi kesempatan untuk menghadap pengurus beberapa hari ke depan,” terang Yeni, ketua PSDM dan Litbang Suara Kampus dalam membuka acara pengangkatan. Wartawan magang yang diangkat menjadi wartawan penuh harus mengikuti tes skill yang ditentukan oleh pengurus Suara Kampus. Pada hari Selasa (5/ 7), wartawan magang diberi tugas hunting berita di sekitar Taman Budaya Sumatera Barat. Sebelum dilepas, pengurus memberikan tema kepada wartawan magang yang telah dibagi pada beberapa kelompok. Adapun tema tersebut adalah tentang ekonomi, budaya dan pendidikan. Setelah wartawan magang menyelesaikan tugasnya, hasil yang didapat didiskusikan. “Dengan begitu, kita bisa melihat bagaimana perkembangan kemampuannya,” Liza, pengurus bidang PSDM menjelaskan. Kemudian, pada hari berikutnya, Rabu siang (6/ 7), wartawan magang mengikuti wawancara. Wawancara sekitar kesiapan wartawan magang untuk melanjutkan kiprahnya di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suara Kampus. Kemudian dilanjutkan pada malamnya dengan pengangkatan. Pengangkatan ini dihadiri oleh Pembina Suara Kampus Abdullah Khusairi, dosen Jurnalistik Fakultas Dakwah IAIN IB Padang. “kalian harus siap menjadi orang yang disegani dikampus ini dengan karya terbaik kalian di Suara Kampus,” ujar dosen yang selalu tampak segar itu. (Laporan Arjuna Nusantara)

(laporan arjuna nusantara)

DEBAT

Akreditasi Bukan Hidup-Mati Eko Azri Wanwi, Mahasiswa UNP SAAT ini, sangat banyak mahasiswa yang khawatir perihal akreditasi jurusannya. Pada penilaian saya, itu semua hanya sebuah kecemasan. Para mahasiswa takut tidak mendapatkan pekerjaan setelah tamat kuliah. Mahasiswa yang begini (menurut saya) pantas disebut mahasiswa yang kuliah ikut-ikutan. Akreditasi jurusan itu memang perlu. Karena menentukan kualitas dan mutu suatu program studi. Apabila program studi tersebut tidak terakreditasi, maka secara otomatis mahasiswa yang berada pada jurusan itu bisa dikatakan juga tidak ber-

mutu. Karena mahasiswa adalah salah satu kompenen penentu jurusan tersebut layak diakreditasi atau tidak. Selain itu dosen juga merupakan komponen penting dalam menentukan layaknya akreditasi sebuah jurusan. Menurut saya akreditasi jurusan itu tidak terlalu berpengaruh terhadap lapangan pekerjaan. Ijazah sarjana yang terakreditasi itu memang lebih dilirik dibandingkan yang tidak terakreditasi, tapi tidak semua sarjana lulusan jurusan terakreditasi mudah diterima di sebuah institusi ataupun perusahaan. Nyatanya, banyak sarjana yang diterima bekerja tanpa ijazah yang terakreditasi. Pekerjaan yang mereka peroleh pun juga berkualitas dan mempunyai gaji yang besar. Intinya, mahasiswa tidak boleh terlalu berharap pada ijazah yang diperoleh nantinya. Melainkan harus meningkatkan kualitas dan kuantitas diri. Selain itu, mahasiswa tersebut harus benar benar menekuni jurusan atau bidang yang telah mereka pilih saat mendaftar di sebuah perguruan tinggi.

Yeni Purnama Sari, IAIN IB AKREDITASI jurusan itu sangat perlu. Karena akreditasi menentukan mutu sebuah program studi. Mutu tersebut tentu telah berdasarkan standar nasional yang ditetapkan. Selain itu akreditasi juga menentukan berguna atau tidaknya ijazah yang diterima setelah sarjana. Ijazah tanpa akreditasi sangat sulit sekali diterima oleh sebuh institusi atau perusahaanperusaan. Walaupun keahlian di bidang yang ditekuni juga diperhitungkan. Untuk itu mahasiswa yang berada dalam jurusan tanpa akreditasi, akan berusaha untuk meningkatkan prestasi jurusannya. Karena mahasiswa adalah komponen penting dalam menentukan

akreditasi di sebuah perguruan tinggi. Tapi keseriusan mahasiswa dalam menunjang prestasi jurusannya belumlah cukup. Maka dari itu juga diperlukan keseriusan pihak yang mengurusnya, terutama pihak jurusan. Tanpa akreditasi layaknya mahasiswa tersebut kuliah tanpa ijazah. Apalagi pada jurusan yang sangat mengutamakan ijazah untuk mendapatkan pekerjaan. Untuk saat ini banyak sekali perusahaan ataupun institusi memperhitungkan ijazah pelamar. Khusunya bagi sarjana. Untuk mengikuti tes calon pegawai negeri sipil saja akreditasi ijazah bagi sarjana ikut diperhitungkan. Lalu bagaimana bila sudah terlanjur memilih jurusan tanpa akreditasi? Tentu di sini perlu peningkatan skill terhadap bidang yang kita tekuni. Selain itu harus mempunyai planning ke depannya. Seperti mengikuti organisasi. Karena organisasi itu merupakan lahan pendidikan non formal. Dengan mengikutinya, akan tumbuh kepribadian dan pola pikir yang berbeda. Selain itu, mahasiswa yang jurusannya tidak terakreditasi juga perlu berkarya. Contohnya, menulis di surat kabar dan lain lain. Planning seperti itu akan membuka peluang untuk berkarir.

Rehal Judul Penulis Penerbit Tebal Cetakan Harga Resensiator

: Konspirasi di Balik Tenggelamnya Matjan Tutul Operasi Patria Menyergap STC-9 ALRI : Julius Pour : Penerbit Buku Kompas : xiv + 290 halaman : Pertama, April 2011 : Rp 58.000,: Adek Risma Dedees, Mahasiswa Sastra Indonesia UNP

Semangat Jos Soedarso Nan Heroik PERTEMPURAN di Laut Arafuru, malam pada 15 Januari 1962, yang sempat dikomandoi Komodor Laut Josaphat Soedarso atau Yos Sudarso beserta puluhan anak buahnya berakhir tragis. Kapal Perang Republik Indonesia Macan Tutul yang mereka andalkan tenggelam dan terkubur di dasar laut dengan menggenaskan. Operasi militer pembebasan Irian Barat dari cengkeraman Belanda itu tak hanya meninggalkan

luka pilu, penyesalan, namun juga cerita konspirasi yang memiriskan. Kepentingan politik dan kekuasaan antargolongan di angkatan bersenjata waktu itu, tak dapat dielakkan. Sekaligus harus mengorbankan banyak jiwa, termasuk Komodor Jos Soedarso yang polos, ‘pembangkang’, namun tegas dan ksatria membela Tanah Air. Semuanya bermula dengan pidato Tri Komando Rakyat (19 Desember 1961) oleh Presiden Sukarno di Yogyakarta. Salah satu isi Trikora yakni gagalkan pembentukan negara

boneka Papua oleh Belanda. Operasi ini dilengkapi dengan tiga fase strategi militer: fase infiltrasi (penyusupan), fase eksploitasi (serangan masif kepada pusat pertahanan lawan), dan fase konsolidasi (penguasaan secara mutlak Irian Barat). Operasi ini pun dikenal dengan Komando Mandala Pembebasan Irian Barat dengan komandan Mayjen Soeharto, yang dilakukan secara rahasia. Pada fase infiltasi inilah segala kemelut dan carut marut kinerja dari angkatan bersenjata yang dipunyai Republik ini terkuak plus tabiat orang-orang yang gila

akan kekuasaan. Pada setiap sub bab buku ini, pembaca akan digiring kepada masa detikdetik akan meletusnya perang di Laut Aru (Laut Arafuru). Komodor Jos Soedarso yang merasa ditantang oleh Presiden Sukarno waktu itu pun mengucapkan ‘… permintaanku hanya satu, izinkan aku ikut mendarat. Aku harus mengambil segenggam tanah Irian. Akan aku sampaikam kepada Bung Karno sebagai bukti, Jos Soedarso bukan pengecut seperti dituduhkan’. Ia pun bergabung dengan infiltran (sukarelawan) yang akan

membebaskan Irian Barat di atas KRI Macam Tutul. Padahal ia tidak harus mengikuti tugas itu, karena Komodor Jos Soedarso menjabat Deputi I mengelola operasi, artinya ia orang nomor dua di Angkatan Laut Republik Indonesia waktu itu dan tak bertanggung jawab dengan operasi tersebut. Namun, cita-cita ini dibalas dengan kegagalan karena operasi militer tersebut bocor dan disadap oleh angkatan bersenjata Belanda. Kebocoran rencana operasi ini bukanlah di tengah laut, namun sejak KRI Macan Tutul meninggalkan

Tanjung Priok bertolak ke Irian Barat. Dengan mudah kapal perang dan penghancur HRMS Everston, HRMS Utrecht, dan HRMS Kostenaer milik Belanda membumihanguskan KRI Macan Tutul yang ditumpangi Komodor Jos Soedarso di Laut Aru. Pesan terakhir Komodor Jos, “Kobarkan semangat pertempuran. Matjan Tutul tenggelam dalam pertempuran laut secara gentleman dan brave. “ Julius Pour, sang penulis, meriset semua hal tentang perang di Laut Aru melalui berbagai dukomentasi serta

Halaman terselenggara atas kerja sama Harian Haluan dengan Komunitas Jurnalistik IAIN Imam Bonjol Padang. Penanggung Jawab: Maya Lestari Gf. Grup facebook: Haluan Kampus

wawancara dengan peserta pertempuran di Laut Aru yang masih sehat wal afiat hingga sekarang. Selain sebagai kenangan akan pertempuran tersebut, buku ini juga mengupas ada apa di balik insiden tersebut yang hingga kini masih digantung. Buku ini cocok untuk menambah wawasan, belajar strategi perang, serta mempertebal rasa nasionalisme sebagai generasi muda maritim dari para pendahulu bangsa ini, salah satunya seperti Komodor Jos Soedarso. Jalesveva Jayamahe. Justru di laut kita jaya. Selamat membaca!


Hobi

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

23

NURMATIAS

Cinta Bulu Tangkis

LAPORAN: ALLIA SEPVONNI FOTOGRAFER: DENI PRIMA

B

NURMATIAS

ULU tangkis atau badminton banyak digemari oleh masyarakat Indonesia, mulai dari anak-anak, remaja, dan dewasa. Olahraga itu tak hanya disukai oleh kaum hawa, tetapi juga oleh kaum adam. Salah satu pecinta yang hobi bermain Bulu Tangkis itu ialah Drs. Nurmatias (41) kepala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT), Padang. Kepada Haluan ia mengatakan, olahraga itu dapat menyehatkan tubuh bagi dirinya. “Sejak saya bermain bulu tangkis, tidur menjadi nyenyak, badan menjadi sehat, tetapi makan juga enak. Tak hanya itu saja, olahraga dapat mengurangi kolesterol dan menyehatkan tubuh,” ujarnya yang membuat suasana menjadi renyah. Olahraga itu mulai disukai dan menjadi hobinya, tak terlepas dari lingkungan sekitarnya. “Ketika itu tahun 2004, teman kantor mengajak saya untuk bermain bulu tangkis. Awalnya saya tak cakap dalam memainkan satelkok di lapangan bulu tangkis. Namun, lama kelamaan saya belajar dan terus belajar dibantu teman kantor, pada akhirnya saya cukup mahir bermain di tahun 2004 itu. Pada awal bermain bulu tangkis itu, badan saya rangkik-rangkik (pegal-pegal), karena sudah lama tak olahraga,” tutur pria kelahiran 21 Maret 1970 tersebut. Selain karena olahraga bulu tangkis dapat menyehatkan tubuh, alasan lainnya juga terlontar dengan lancar. “Di kantor Balai Pelestarian Sejarah Nasional dan Tradisional, terdapat aula yang mempunyai fasilitas pendukung untuk bermain Bulu Tangkis. Selain itu, teman-teman di kantor banyak yang suka bermain bulu

tangkis, termasuk juga saya. Hal itu menjadi alasan saya. Awalnya sepele, ternyata semenjak tahun 2004 sampai sekarang malah menjadi hobi bagi saya,” ungkap alumni jurusan Arkeologi Universitas Indonesia tahun 1995 itu. Untuk menunjang hobinya tersebut, di rumah dan kantornya terdapat beberapa raket dan pakaian olah raga bulu tangkis. “Di kantor dan di rumah, masing-masing ada dua buah raket. Itu diluar raket yang patah dan rusak. Sedangkan celana, mungkin tak terhitung lagi jumlahnya, kebetulan saya suka celana pendek. Kalau untuk baju, ada lima buah baju PB (Persatuan Bulutangkis) BPSNT, warnanya putih, hijau, orange, merah putih, dan hijau putih,” ungkapnya. Untuk raket favoritnya, dia memilih RS (Reinance Sport). “Saya merasa sehati dengan raket RS tersebut. Kalau saya memberikan bola net, pasti pas satelkoknya tepat jatuh di dekat netnya. Sedangkan raket lain, saya merasa tak pas, karena gagang pegangannya dan sewaktu saya pukul pun satelkok tak sesuai keinginan saya. Saya ingin bola net, malah tinggi terbang satelkoknya. Lalu saya ganti saja raketnya ke RS,” kata alumni SMP 9 Padang tersebut. Olahraga itu rutin dilakukannya tiap hari. “Main Bulu

Tangkis dengan teman kantor, pada hari Selasa dan Jum’at. Mulainya pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB. Selain itu, kalau tidak ada kegiatan di luar, saya main terus, baik itu di kantor maupun di luar kantor, seperti di jalan Rambutan, Apel, dan lainnya di Perumahan Belimbing. Mulai mainnya sekitar pukul 14.30 WIB hingga 20.00. Kadang temanteman yang lain, main hingga pukul 24.00 WIB,” tandasnya. Ia hanya pulang cepat setelah bermain bulu tangkis yang menjadi hobinya tersebut, karena keinginan keluarga, terutama Murniati (37) istrinya. “Kadang saya kesal dengan bapak, diminta menjemput Ridha Nanda Murtias (12) atau Latifa Nanda Murtias (7) anak kita, maupun mengantarkan anak ke sekolah serta mengaji, malah terlambat menjemput ataupun mengantarnya tersebut,” kata Murniati. Di sisi lain, berkat hobinya dan kepemimpinannya yang mantap tersebut, dia diangkat menjadi Ketua Persatuan Bulu Tangkis (PB) BPSNT. “Ang-

gota yang terdaftar sebanyak 98 orang. Itu diantaranya seperti dari pegawai kantor BPSNT, Guru, Departemen Kesehatan, dosen, wiraswasta, pedagang di Pasar Belimbing, serta masyarakat Kuranji,” ungkapnya bersemangat. Masyarakat Kuranji, terutama untuk pemuda, diupayakan olehnya agar terhindar dari bahaya pergaulan masa kini. “Kalau mereka sudah capek bermain Bulu Tangkis kan bisa membuat mereka cepat tidur. Jadi, kegiatan mereka di malam hari dapat diminimalisir,” tutur ketua PB BPS NT kelahiran Padang tersebut. Selama menjadi ketua PB BPSNT, dia telah membuat turnamen sebanyak empat kali. “Turnamen BPSNT Cup pertama tahun 2007, BPSNT Cup kedua tahun 2008. Tahun 2009, BPSNT Cup ketiga, sedangkan tahun 2011 BPSNT Cup keempat. Turnamen tersebut bertemakan dari kita untuk kita. Pesertanya tak tertutup, tak hanya anggota PB BPSNT saja, namun juga boleh ikut orang

dari luar PB BPSNT,” ungkap alumni SD 23 Padang itu. Untuk langkah ke depannya, dia mempunyai harapan yang cukup besar. “Saya ingin membuat turnamen yang lebih besar dibandingkan dengan BPSNT Cup. Tentunya diharapkan juga bantuan dari rekanrekan anggota dan lainnya untuk mendukung acara itu,” tandas alumni SMA 1 Padang itu optimis. Di akhir pembicaraan dengan haluan, dia mengungkapkan siapa atlet Bulu Tangkis favoritnya. “Kalau untuk atlet Nasional, saya menyukai Iis Miral pelatih Taufik Hidayat, karena dia atlet yang fenomenal. Misalnya kalau dia kalah, dia bakalan main dengan bercanda yang membuat lawannya emosi. Kalau emosi kan membuat permainan menjadi tak terkontrol lawannya. Lalu di saat emosi itulah Iis Miral itu mengalahkan lawannya. Waktu itu, lawan Iis Miral ialah Seven Free. Sedangkan untuk atlet daerah, saya menyukai Amril Nurman,” tutupnya. (h/Allia Sepvonni)

Obat Herbal Alam dari Sumatera Barat Jamu

Mencegah Sariawan dan Bau Mulut H

P ARG Rp. RO 35. MOSA 000 I ,-/b tl Isi : 30 Kapsul POM TR. 103 317 601

MOCHINTA

untuk Konsultasi Hub :

0852 6577 5536 DAPATKAN DI APOTEK DAN TOKO OBAT DI KOTA ANDA : Padang : Apotik Arga (Terandam), Apotik Mega Utama (Terandam), Apotek Dira (Simp. Jondul) Rawang, TO. Mega Utama (Padang Sarai), Apotek Diana (Tabing), TO. Nafa (Siteba), Apotek Syuhada (Alai), TK. Adi (Dpn SMA 10 Padang), APT. Simp. Haru (Jl. Dr. Sutomo No.49), APT. Kita (Depan Diklat BRI)Limau Manis, APTK. Media Medika Psr. Baru Limau Manis, APT. Iliran Farma Gadut (Depan RSJ), TO. Ikhlas (Indarung), TO. Jamu Jago Jl. Niaga 204 Pdg, APTK. Cahaya Bunda Siteba, APT. Asri Baru Jl. Imam Bonjol (Komp. Atom), APT. Patimura, APT. Raisa Jl. St. Syahrir no.62, APT. Glory Jl. Niaga Pondok, APT. Eres Farma Jati, APT. Isty Farma Jati, APT. Aroma Jati, APT. Farmasia I Imam Bonjol, APT. Arafah Ganting, APT. Naufal Andaleh, APT. Cahaya Bantuan Balai. Baru, APT. Vibra Belimbing, APT. Mitra Farma Simp. Gaduik, APT. Bio Farma Bandar Buat = Pariaman : Aptk. Zelia (Psr.Lbk Alung), TO. Budi (Psr. Sicincin), Klinik Permata Bunda Kayu Tanam, TO. Bunda Farma (Pauh Kamba), Aptk. Nuri (Jl. Tugu Perjuangan depan Stasiun KA)= Solok : Apotik Pribadi, Apotik Rakyat Romeo, TO. Kurnia (Psr. Sumani), Aptk. Gretta Solok, Aptk. Mitra Patimura Solok, TO. Risda Farma Alahan Panjang, TO. Pelangi M. Paneh, APT. Tujuh (Depan RSUD Solok) = Sawahlunto : Apotik Prima = Sijunjung : Tb. Mitra, Apotik Samudra = Bukittinggi : Apotik Saiyo, Apotek Mecca, Apotek Asrama Murni = Payakumbuh : Apotik Roste, Apotik Medika Farma, = Batusangkar : TO. Paten , APT. Sari Bulan, APT. Reno Sari, Apotek Budi Agung = Padang Panjang : TO. Rahmat Arafah = Pasaman : Apotek Satria (Psr. Inpres) Padang Baru Lubuk Basung, Apotek Saiyo Lubuk Sikaping, Apotek Sejati Prima Simp. Empat Pasaman, TO. Rahmat Psr. Panti Pasaman = Dharmasraya : Apotek Berkah Bunda (S.Rumbai), TO. Berkah Jaya (Koto Baru), Apotek Aisyah (P.Punjung), APT. Sumber Sehat, APT. Alam Sari Padang Aro, TO. Singgalang M. Labuh = Pesisir Selatan : Apotek Riski Farma, Apotek Hikmah (Kota Painan), TO. Mali (Tarusan), TO. Sehat (Psr. Baru)


24

MINGGU,10 JULI 2011 M 09 SYA’BAN 1432 H

Festival Siti Nurbaya dalam Dekapann Kontemporer…

F

ESTIVAL Sitti Nurbaya adalah festival kebudayaan Kota Padang yang memakai nama besar legenda Sitti Nurbaya. Selain menggelar lomba pemilihan Sitti Nurbaya dan Syamsul Bahri, iven ini juga mengangkat aneka budaya yang kian tergerus oleh zaman, seperti lomba maelo pukek, lomba malamang, lomba manggiliang lado, lomba kukua karambia, lomba juice pinang dan berbagai lomba lainnya.

Berbagai lomba dalam iven ini dipusatkan di empat titik di Kota Padang, yakni di kawasan Taman Budaya Sumbar, halaman Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, pesisir pantai belakang Pasar Pagi Kelurahan Purus, serta Jalan Samudera Pantai Padang. Iven ini berlangsung selama satu minggu, mulai tanggal 2 hingga 9 Juli 2011. Iven ini melibatkan 104 kelurahan yang ada di 11 kecamatan di Kota Padang. Inilah sebahagian potret acara Festival Sitti Nurbaya…

NARASI DAN FOTO: HASWANDI

HASWANDI

“SEMANGAT 45” — Wawako Padang Mahyeldi dan Kadis Kebudayaan Pariwisata Kota Padang Edi Hasymi berpacu mangkukua karambia saat hari penutupan Festival Sitti Nurbaya di Jalan Samudera Pantai Padang, Sabtu (9/7).

HASWANDI

MALAMANG — Peserta memasak Lamang di Pantai Padang saat lomba Malamang pada hari terakhir Festival Sitti Nurbaya, Sabtu (9/7). Lomba Malamang ini diikuti oleh 104 kelurahan dari 11 Kecamatan di Kota Padang.

TENTANG RUBRIK RANA Rubrik Rana terbuka untuk siapa saja. Foto yang dikirim format jpg. Olah digital sebatas menaikkan kontras dan cropping. Subyek foto berada di wilayah Sumbar, yang tiap minggunya akan ditetapkan tema foto. Foto yang dikirim merupakan karya sendiri dan tidak sedang atau telah diikutkan lomba. Kirimkan ke email haluan_unik@yahoo.com dengan identitas lengkap serta keterangan foto yang mencakup lokasi pemotretan. Foto terbaik akan mendapatkan bonus cuci cetak 30R di Studio Foto Queen Jalan Pemuda Padang, untuk satu foto terbaik tiap minggunya.Tema foto minggu mendatang: ‘BENDA-BENDA MUSEUM’


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.