Harian Umum
I klan Berlangganan Pengaduan
MEDIA GROUP
MINGGU
0751 0751 0751
4488700 9559333 4488702
TERBIT 24 HALAMAN NOMOR 014 TAHUN KE 65
14 OKTOBER 2012 M/ 28 DZULQAEDAH 1433 H
Harga Eceran Rp2.500/eks, Harga Langganan Rp57.000/bulan
Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat
Menjaga Bahasa Minang dari Kepunahan
HYUNDAI VETERAN PADANG
Exotic Colour Desain New Santa Fe Buka Inden & Beauty Sejak diluncurkan saat pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012, 20 September lalu, Hyundai New Santa Fe langsung kebanjiran order hingga ludes 70 unit.
Beberapa hari belakangan, sejak 10-12 Oktober, Sobat Haluan intens mengikuti sebuah perlombaan mengenai cerita berbahasa Minangkabau di Taman Budaya Sumatera Barat.
SOBAT- 22
Kekayaan budaya Sumbar, senantiasa menjadi ide yang tak pernah kering untuk digali.
OTOMOTIF-10
ELOK- 13
SALAH MENDARAT — Pesawat komersil Sriwijaya Air SJ 0021 dari Bandara Polonia Medan menuju BIM, Padang Pariaman, mendarat di Landasan Udara (Lanud) Tabing Padang, Sabtu (13/10) sekitar pukul 17.20. Ini kedua kalinya Sriwijaya Air salah mendarat. Insert: Penumpang pesawat Sriwijaya Air. RIVO
UNTUK KEDUA KALINYA
SEPTI ANDRIES
Sriwijaya Air Salah Mendarat Pesawat Sriwijaya Air salah mendarat ke Landasan Udara Tabing. Tak ada korban jiwa. Pilot dikabarkan bule itu, belum mengenal medan. Ini kedua kalinya Sriwijaya Air salah mendarat di Padang.
Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfa’at dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim”.
PADANG, HALUAN — Pesawat Sriwijaya Air SJ 0021 tipe Boeing 737 300 yang bertolak dari Bandara Internasional Poloni Kota Medan, Sumut, tujuan Bandara Internasional (BIM), Ketaping, Padang Pariaman, salah
mendarat ke Landasan Udara (Lanud) Padang, tak jauh dari Kantor Haluan, Sabtu (13/10) sekitar pukul 17.20. Sampai berita ini diturunkan, pukul 22.00, pesawat “nyasar” itu masih terparkir di tak jauh dari landasan pacu
DEVI DIANI, DADANG ESMANA
04.46
12.07
15.19
18.11
19.20
KUNJUNGAN KAPAL INDIA INS SUDARSHINI
Buka Peluang Investasi PADANG, HALUAN — Tim Ekspedisi Kapal Latih India INS Sudarshini yang sandar di Pelabuhan Teluk Bayur Padang, bersilaturahim dengan jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (13/10) di Gubernuran Sumbar. Sambutan masyarakat Ranah Minang yang hangat dan antusias, menjadi kenangan tersendiri bagi para kadet kapal ini. Pelabuhan Teluk Bayur menjadi tujuan pertama yang disinggahinya dari 3 pelabuhan laut di Indonesia yang akan didatanganinya masing-masing Pelabuhan Benoa di Bali dan Pelabuhan Laut Manado. Kemudian kapal ini bakal melanjutkan perjalanannya ke seluruh negara Asean lainnya. Direktur Mitra Wicara dan Antar Kawasan Dirjen Kerja Sama Asean, Kementerian Luar Negeri RI, Deni
>> BUKA PELUANG hal 11
nunggu di gerbang Lanud. Mimi (28), salah seorang penumpang Sriwijaya Air menceritakan, saat pertama lepas landas (take off), tidak terlihat tanda-tanda kerusakan atau bunyi-bunyian yang mengganggu.
“Saya tidak merasakan ada yang aneh ketika mau berangkat, namun saat di atas laut di sekitar Kota Padang, pesawat terlihat berputar-
>> SRIWIJAYA AIR hal 11
PABN Kurang Direspons Masyarakat Adat Laporan:
(QS Yunus Ayat 106)
dengan “penjagaan” dari personil TNI Angkatan Udara. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun sebagian penumpang yang berjumlah 69 orang, dievakuasi ke BIM. Sebagian lagi dijemput oleh keluarganya yang sudah me-
PROVINSI Sumatera Barat termasuk salah satu daerah yang cukup beruntung karena ditetapkan sebagai salah satu pilot proyek pelestarian adat dan budaya. Sepintas lalu, program itu sangat ideal memberi ruang untuk berkembangnya program
PELANTIKAN pengurus BPD HIPMI Jabar di Bandung, Selasa (9/10). Selain pelantikan, juga digelar Dialog Kebangsaan. (Kiri-Kanan) Anindya Bakrie, Agus Harimurti Yudhoyono, Dede Yusuf, R Raja Sapta Oktohari, dan Bima Arya Sugiharto berfoto bersama di sela-sela pelantikan tersebut.
revitalisasi adat istiadat. Selama ini di Sumatera Barat, penguatan lembaga adat di tingkat nagari menjadi salah satu program prioritas daerah ini. Gayung pun bersambut. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
HTTP://ANINBAKRIE.COM/
>> PABN KURANG hal 11
AZWIR DAINY TARA
Keltan Harus Paham Teknologi
HM AZWIR DAINY TARA, anggota DPR-RI sekaligus ketua DPP KUKMI foto bersama peserta pelatihan ristek dan teknologi bagi petani Kota Padang, Sabtu (13/10). IWAN DN
PADANG, HALUAN — Minat petani di Sumbar untuk memanfaatkan riset dan teknologi (ristek) dalam meningkatkan produksi pertanian umumnya dirasakan masih rendah. Hal itu akan menyebabkan kurangnya produksi pertanian yang patut dibanggakan dan dihandalkan. Dengan sendirinya juga akan sulit pula petani kita bersaing dengan hasil pertanian
di berbagai negara Asean yang sudah menerapkan teknologi moderen saat ini Demikian antara lain diungkapkan anggota komisi VII DPR-RI sekaligus ketua DPP KUKMI HM Azwir Dainy Tara saat membuka pelatihan bagi kelompok tani Kota Padang yang diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) dengan DPP KUKMI di aula Universitas
Eka Sakti (Unes) Padang, Sabtu (13/10). “Pelatihan yang ditujukan bagi petani itu juga diserbu mahasiswa Universitas Eka Sakti Padang. Karena riset dan teknologi adalah ilmu termasuk untuk mengetahui kondisi lahan, produksi maupun pembiayaan yang harus dikeluarkan dalam mendapatkan hasil maksimal bagi
>> KELTAN hal 11
KAPTEN Tim Argentina Lionel Messi menerobos kawalan Caceres untuk menaklukkan Kiper Uruguay Fernando Muslera di pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Amerika Latin. Dalam pertandingan itu, Argentina unggul 3-0 atas tamunya Uruguay. FIFA
KUALIFIKASI ZONA PIALA DUNIA 2014 AMERIKA LATIN
Argentina Revans Uruguay BUENOS AIRES, HALUAN — Lionel Messi lagi-lagi menginspirasikan hasil positif yang diraih Argentina saat mengalahkan Uruguay. Dua
gol dicetak Messi dan ‘Tim Tango’ pun menang tiga gol tanpa balas.
>> ARGENTINA hal 11
>> Editor : Nasrul Azwar
>> Penata Halaman : Syahrizal
2
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
OLAHRAGA Kerangka Formasi Timnas Mulai Ditetapkan JAKARTA, HALUAN — Pelatih Timnas PSSI Nil Maizar m e ngatakan pihaknya t e l a h menemukan bentuk permainan timnas yang diproyeksikan turun di Piala AFF 2012 akhir November. Bentuk permainan yang diharapkan ini, kata dia, telah beberapa kali disimulasikan termasuk pada latihan terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, sebelum bertolak ke Vietnam. “Memang benar, bentuk permainan memang sudah ada. Saat ini tinggal bagaimana mengaplikasikan ke pertandingan sebenarnya terutama dalam hal penyelesaian akhir,” kata Nil Maizar usai memimpin latihan. Menurutnya pada latihan terakhir sebelum berangkat ke Vietnam, Minggu (14/10) pihaknya mencoba menerapkan dua formasi dengan pemain yang berbeda. Hasilnya dinilai cukup memuaskan meski masih terdapat kekurangan. Pertandingannya sendiri digelar Selasa (16/10). Formasi pertama, mantan pelatih klub Semen Padang ini menurunkan pemain inti seperti saat menghadapi Brunei Darussalam dengan mengandalkan barisan pertahanan Hengky Ardiles, Hamdi Ramdan, Wahyu Wijiasnano dan Novan Setya. Di lini tengah Nil Maizar mengandalkan pemain senior Ellie Aiboy, Taufik, Vendry Mofu dan Andik Vermansyah. Untuk lini depan diisi M. Rahmad dan Irfan Bachdim. Pada latihan ini tidak terlihat Titus Bonai (Tibo). “Tibo lagi lagi sakit. Makanya tidak bisa latihan. Tapi tetap dibawa ke Vietnam,” kata Nil Maizar. Formasi kedua, Nil Maizar sedikit melakukan perubahan termasuk memindah posisi Andik dari kiri ke kanan. Begitu juga Hendra Adi Bayauw. Pemain dengan spesialisasi gelandang kanan ini lebih ditarik ke dalam. Untuk posisi pemain tengah, Nil Maizar juga mencoba pemain muda Rasyid. Pemain klub PSM Makassar ini bermain dengan taktis meski harus berhadapan dengan pemain-pemain senior. “Kami memang menyiapkan plan A dan plan B. Hal ini kami lakukan untuk mengantisipasi pemain yang cedera sebelum pertandingan berlangsung. Yang jelas latihan tadi adalah gladi reski sebelum ke Vietnam,” kata pelatih yang pernah mengenyam pendidikan kepelatihan di Jerman itu. Nil Maizar menegaskan, Vietnam adalah lawan yang kuat. Untuk itu diperlukan kesiapan semua pemain yang ada. Demi menjaga kekompakan tim semua pemain yang menjalani pemusatan latihan tahap ketiga dibawa ke Vietnam. (h/net)
JATENG PERTAHANKAN GELAR PEPARNAS
Sumbar Boyong 17 Medali PADANG, HALUAN – Perhelatan akbar kompetisi atlet difabel, Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XIV Riau telah usai dan ditutup Menpora Andi Malaranggeng, tadi malam. Dari 11 cabang dan 1.132 medali yang diperlombakan, Jawa Tengah berhasil memastikan diri sebagai juara umum sekaligus mempertahankan gelar Peparnas sebelumnya pada 2008 di Kalimantan Timur. Sumbar sendiri membawa pulang 18 keping medali.Jawa Tengah berhasil menjuarai turnamen di bumi melayu lancang kuning itu dengan mengoleksi 90 emas, 55 perak dan 42 perunggu. Kejayaan Jawa Tengah di Peparnas di tahun ini sudah diprediksi banyak pihak. Lantaran, sejak baru bergulirnya beberapa nomor di hari pertama perhelatan, Jawa Tengah sudah langsung tancap gas dengan mengemas 54 emas. Peparnas sendiri malam ini secara resmi ditutup oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Malarangeng di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Angkasa, Jalan Sudirman Pekanbaru, malam ini. Pada penutupan Peparnas ke XIV ini, panitia mendatangkan artis ibu kota, Rini Idol untuk memeriahkan penutupan Peparnas. Sayang, usaha ini tidak menggugah warga untuk
berbondong-bondong mendatangi GOR. Dan ini berbeda sekali saat pembukaan pada tanggal 7 Oktober kemarin di Stadion Kaharuddin Nasution di mana warga masyarakat begitu antusias mendatangi stadion untuk menyaksikan pembukaan Peparnas XIV yang dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden Boediono. Peparnas ke XVI ini dimulai sejak tanggal 7 Oktober kemarin dan berakhir tanggal 13 Oktober 2012. Dan Peparnas kali ini, Jawa Tengah keluar sebagai sang juara diikuti Jawa Barat dan urutan ketiga Provinsi Riau Kontingen Sumbar sendiri pada Peparnas kali ini berhasil memboyong 2 medali emas, 5 perak dan 11 perunggu. Di hari terakhir gelaran, Jumat (12/10), atlet Sumbar Davitson menggondol medali perak di nomor lari 400 meter tuna rungu. “Kontingen rencananya pulang malam ini (tadi malam,red) dan akan disambut Kadispora, Minggu (14/10) pagi di halaman kantor Dispora Sumbar,”kata Della Handayani, salah satu official kontingen Sumbar. (h/mat)
RAIH MEDALI — Sejumlah atlet Peparnas yang memiliki cacat fisik memperlihatkan medali yang diraihnya dari cabang tenis lapangan. Pada gelaran Peparnas ke 14 yang ditutup Sabtu (13/10) malam, Kontingen Sumbar berhasil meraih dua medali emas, lima perak dan 11 perunggu. Sementara Jawa Tengah, tampil sebagai juara umum dengan 90 medali emas. NET
Pecatur Muda Indonesia Kalahkan GM Inggris
IDAP KANKER OTAK
Pesepakbola Brasil Tewas di RS Tangerang TANGERANG, HALUAN — Lima hari koma di ruang di ruang IGD RS. Usada Insani Kota Tangerang, Bruno Zandonadi, pemain sepak bola asal Brazil yang pernah membela Persiba Balikpapan, PSIS Semarang dan Persikota Tangerang, Sabtu (13/10) pagi meninggal dunia karena menderita infeksi otak. Suasana haru dan tangis Nisa, istri Bruno dan sejumlah keluarga di kamar mayat RS Usada Insani pecah saat jenazah Bruno Zandonadi dimandikan dan dikafankan serta disholatkan. Bahkan Nisa tak kuasa menahan kesedihan hingga jauh pingsan. Hasil pemeriksaan dokter, di otak Bruno terdapat benjolan dan radang. Dari hasil rekam medis diketahui jika Bruno menderita infeksi otak sehingga keluarga merawat pemain bola asal Brazil di RS Usada Insani Kota Tangerang. Semasa hidup, pemain yang pernah membela Persiba
balikpapan, PSIS Semarang dan Persikota Tangerang ini telah dikaruniai seorang putri bernama Isabella nuah perkawinan dengan Nisa wanita asal Lampung, Sumsel. Dimata rekan-rekannya sesama pemain sepak bola asing maupun lokal Bruno dikenal sebagai sosok yang baik hati dan mudah bergaul. Menurut keterangan Ilham Jayakusuma, persepakbola bahwa sosok Bruno di mata pemain sepakbola sangat baik. Bruno merupakan pemain asing paling baik setelah dirinya mengenal Bruno sejak sejak tahun 2006. Bruno juga dikenal tidak banyak menuntut baik di dalam maupun di luar lapangan. Alamarhum merupakan sosok orang yang bertanggung jawab dan tidak macam-macam. Sejumlah pelayat dari keluarga maupun persepakbola baik asing maupun nasional, seperti Alfredo, Beto, Caraskalo, Luis. pemain nasional seperti Bambang
JAKARTA, HALUAN —Pecatur asal Indonesia, FM Pitra Andika (2340) membuat kejutan di babak kedua Kejuaraan Catur Indonesia Terbuka (IOCC) 2012 dengan mengalahkan pecatur berlebel Grand Master (GM) asal Inggris Stephen Gordon. Pitra mengalahkan Gordon yang merupakan unggulan ke 17 di turnamen ini. Kemenangan pecatur asal Medan ini terbilang mengejutkan. Karena Pitra bukan seorang atlet yang terbilang serius menggeluti catur. Pecatur berusia 27 tahun ini pun tetap rendah hati
dengan hasil tersebut dan tak ingin menganggap kemenangan ini sebagai kebanggaan. “Saya tetap akan bermain seperti biasa karena ini turnamen yang sulit jadi saya tak boleh tinggi hati. Saya juga awalnya di babak ini bisa draw dengan lawan, tapi dia membuat kesalahan dan saya memanfaatkan hal itu. Akhirnya saya menang,” ujar Pitra, Sabtu (13/10). Pitra mendapat norma International Master (IM) pertama di Universiade 2010, berharap mendapatkan norma yang kedua di IIOC 2012. “Saya ingin mengejar norma
kedua di IOCC, tapi saya juga tahu bahwa turnamen ini sangat berat karena levelnya tinggi. “Saya harus melawan 4 negara dan paling tidak meraih poin 4,5 sampai 5 poin dari turnamen sembilan babak ini,” tuturnya tetap optimis. Juara Kejurda Junior 2000, juara blitz 2010, dan juara nasional mahasiswa 2011 ini mengaku menjadi seorang pecatur dengan belajar secara otodidak dari buku. Setelah kejuaraan ini dia berpikir untuk seirus mencurahkan diri di bidang catur karena selama ini waktunya tercurah untuk hal lain. (h/net)
PARALAYANG LIMAPULUH KOTA JELANG PORPROV
Atlet Latihan Dengan Alat Seadanya TANJUNG PATI,HALUAN — Pelatih Paralayang Kabupaten Limapuluh Kota, Dodo Koerdi risau karena pesanan peralatan baru untuk atletnya berlatih belum juga sampai. Akibatnya, 12 atlet asuhannya harus berlatih dengan alat seadanya Hal ini dikatakan Dodo saat berbincang dengan Haluan, Jumat (12/10). Kendati demikian, sebut Dodo 12 atlet paralayang Kabupaten Limapuluh Kota ini tetap berlatih serius agar bisa siap tempur di ajang sesungguhnya di Porprov XII mendatang. Pecinta olahraga ekstrem
lainnya, yakni motocross berharap agar jelang pesta olahraga terbesar di Sumbar itu atletatletnya sudah dapat mencicipi peralatan baru itu, sekaligus beradaptasi sehingga dapat tampil “Kita sudah membeli peralatan baru itu dari Bandung dan Jakarta. Sayang, hingga kini belum juga kami terima,”katanya seraya berkata ia ia terus mendorong atletatletnya untuk berlatih serius agar bias mewujudkan target menggapai medali emas cabang olahraga dirgantara ini. Saat ini, 12 atlet paralayang tuan rumah berlatih
di perbukitan Taeh Baru di kaki Gunung Bungsung, Kecamatan Payakumbuh. Dari 12 atlet itu, lima diantaranya merupakan atlet putri. Tujuh 7 atlet putra, bakal turun dalam nomor Ketepatan Mendarat ( KTM ) dan speed cycling, Chairul Havid, Ari Mahendra, Dian Saputra, Rio Indra Kasuma, Jarko, Yahya, dan Rahmad. Sedang bahagian puteri, akan tampil Rina Kusuma Nigrum, Ade Putri Delina, Riana Kusuma Kumbara, Renita ,dan Riani Kusuma Kumbari.(h/snt)
BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe : BARU DATANG MESIN CANON IR 5000 & CANON IR 6000 DARI JEPANG DRUM BARU HARGA NEGO
spanduk - baliho - billboard sticker - backdrope branding car - x banner roll up - dll
AN PERSEDIA S A T TERBA
Kantor Pusat : Jl. Gajahmada No.40 Gn. Pangilun Padang Telp. (0751) 447825, 40269
CANON IR 8500 = Rp.
28 juta BERYL COPY CENTRE
Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495
Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema
Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.
Menyewakan Bando & Billboard lokasi strategis di Padang, Payakumbuh & Pariaman
Cabang Payakumbuh : Cabang Padang : Jl. Soekarno-Hatta 123 Jl. Andalas 83 Telp. 890 383 Koto Nan Ampek Jl. Belakang Olo 46A (dpn Hotel Jakarta) Telp. 33 222 Telp. 0752 - 796 123
Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto, Wakil Pemimpin Umum/Penanggungjawab: Zul Effendi, Pemimpin Redaksi: Yon Erizon, Pemimpin Perusahaan: Syafarudin Ariansyah. Dewan Redaksi : H. Basrizal Koto, H. Desfandri, H. Hasril Chaniago, Zul Effendi, Yon Erizon, Syafarudin Ariansyah, Ismet Fanany MD, Eko Yanche Edrie, Nasrul Azwar, Syamsu Rizal Redaktur Pelaksana: Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Syamsu Rizal, Litbang dan Online Media: Eko Yanche Edrie, Sekretaris Redaksi: Silvia Oktarice, Koordinator Liputan: Rudi Antono, Redaktur: Aci Indrawadi, Afrianita, Atviarni, Dodi Nurja, Nova Anggraini, Rahmatul Akbar, David Ramadian. Reporter Padang: Ade Budi Kurniati, Devi Diani, Nasrizal, Meidella Syahni Perwakilan Bukittinggi: Haswandi (Plt Kepala) Jon Indra (Non-Aktif), Syamsuardi S, Ridwan, Pariaman/Padang Pariaman: Dedi Salim, Trisnaldi, Payakumbuh/Limapuluh Kota:Zulkifli, Syafril Nita, Sri Mulyati, M Siebert, Pasaman:Atos Indria, Ahdi Susanto, Welina, Agam: Miazuddin, Kasra Scorpi, Padang Panjang: Iwan DN, Rian Syair, Tanah Datar: Yuldaveri, Emrizal, Aldoys, Pasaman Barat: M. Junir, Gusmizar, Pesisir Selatan: Sabrul Bayang, M. Joni, Haridman, Kabupaten Solok/Kota Solok: Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito, Marnus Chaniago, Solok Selatan: Icol Dianto, Sawahlunto: Fadilla Jusman, Sijunjung: Azneldi, Dharmasraya: Maryadi, Ferry Maulana, Biro Jakarta: Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: M. Moralis Biro Kepri: M Sahdan Tim Kerja Usaha: Prisma Joni (Plt Manajer Sirkulasi), Efri Hanter (Plt Kabag Sirkulasi), Yursil Masri (Plt Manajer Keuangan), Junaidi (Plt Koord Eceran), Andiyanto (Plt Koord Asongan), Yunasbi (Plt. Koord Iklan), Tata Letak/Desain: David Fernanda, Nurfandri, Rahmi, Syamsul Hidayat, HRD : Desmasari, Umum : Nurmi, Kasir : Desy, TI : Teguh. Plt Manajer Cetak: Mardius Caniago, Pra Cetak : Sawal Marjuni.HRP, Mai Hendri, Cetak : Mardianto (Koordinator), Afandi, Rudi Kurniawan, Jecky Jekcson. Haluan Media Group: CEO H.Basrizal Koto, Direktur: H Desfandri. Kantor Jakarta: Graha Basko, Jln. Kebun Kacang XXIX No.2A Jakarta Pusat 10240. Telp. (021) 3161472, 3161056 Fax. (021) 3915790, Iklan dan Sirkulasi: (0751) 4488700, Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: haluanpadang@gmail.com, redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: Tarif Iklan: Display FC halaman satu: Rp50.000/mm kolom, Display BW halaman satu: Rp35.000/mm kolom, Display halaman dalam FC: Rp35.000/mm kolom, Display halaman dalam BW: Rp17.500/mm kolom, Iklan SC :Rp25.000/mm kolom, Sosial/Ucapan Selamat FC: Rp15.000/mm kolom, Sosial/Ucapan Selamat BW: Rp10.000/mm kolom, Dukacita: Rp10.000/mm kolom, Iklan kolom (maks 300 mmk) FC: Rp15.000, Iklan Kolom (maks 300 mmk) BW: Rp10.000, Advertorial FC: Rp40.000/mm kolom, Advertorial BW: Rp25.000/mm kolom Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, Bank Nagari Cabang Utama Padang Rek No: 1008.0103.00009.1 PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com >> Editor : Rakhmatul Akbar
>> Penata Halaman : Fathul Abdi
3
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/ 28 DZULQAEDAH 1433 H
OLAHRAGA KUALIFIKASI PIALA DUNIA ZONA EROPA
Tim Unggulan Tak Terbendung PADANG, HALUAN – Lima dari enam tim peringkat teratas UEFA berhasil memenangkan kualifikasi Piala Dunia 2014, zona Eropa yang berlangsung sepanjang Jumat (12/10) malam dan Sabtu (13/10) dinihari WIB. Kelima tim tersebut, masing-masing peringkat 1 UEFA, Spanyol lalu Jerman (2), Inggris (3), Belanda (5), dan Italia (6). Sedangkan tim di peringkat 3 UEFA, Portugal, menyerah di tangan Rusia yang juga termasuk dalam kelompok 10 besar tim terbaik Eropa saat ini. Portugal kalah 0-1 dari Rusia di Moskow. Pada kualifikasi di grup C, di Dublin, Irlandia, Jerman berhasil mematahkan rekor kandang dua tahun milik Republik Irlandia dengan cara yang luar biasa. Jerman menang besar dalam pertandingan ketiganya di kualifikasi Piala Dunia 2014 dan kukuh di puncak klasemen sementara Grup C dengan poin sembilan. Terakhir kali Irlandia kalah di kandang sendiri dalam kompetisi resmi adalah 2-3 dari Rusia pada Oktober 2010 silam. Setelah dua tahun tanpa tersentuh kekalahan, pasukan Giovanni Trapattoni menjamu Jerman di Aviva Stadium, Dublin. Hasilnya, mereka dihancurkan skuad Joachim Loew dengan skor 1-6. Gol kemenangan Die Mannschaf dilesakkan Marco Reus menit 32 dan 40, Mesut Ozil lewat penalti di menit 55 dan striker gaek, Miroslav Klose tiga menit kemudian. Sementara itu, Toni Kroos
melengkapi kemenangan Jerman di menit 61 dan 83. Tuan rumah mendapat gol hiburan lewat Andy Keogh saat pertandingan memasuki masa additional time di menit 92. Di Rotterdam, Belanda meraih kemenangan ketiganya setelah membungkam Andorra tiga gol tanpa balas. Hasil positif di De Kuip, melanjutkan kemenangan 20 atas Turki dan 4-1 atas Hungaria, membuat Belanda naik ke posisi puncak klasemen sementara Grup D menggeser Rumania. Pelatih Louis van Gaal patut berterima kasih kepada Rafael van der Vaart, Klaas-Jan Huntelaar dan Ruben Ruben Schaken, yang mencetak masing-masing satu gol pada menit 7, 15 serta 50. Sementara itu, tuan rumah Inggris yang dikapteni Wayne Rooney membantai San Marino 50 di Wembley. Striker Manchester United itu menyumbang dua gol dan menempatkan dirinya di peringkat lima daftar top scorer sepanjang masa Tiga Singa. Menjamu tim peringkat 207 dunia di partai ketiganya skuad Roy Hodgson menang besar. Dua dari Rooney (pen 35', 70'), sepasang
dari Danny Welbeck (37', 72') dan gol penutup Alex Chamberlain (77') memantapkan posisi Inggris di puncak Grup H dengan tujuh angka. Tim terbaik dunia saat ini, Spanyol belum terbendung. Tim dari Negeri Matador ini menghantam tuan rumah Belarusia empat gol tanpa balas dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2014 zona UEFA. Pasukan Vicente del Bosque menang telak lewat gol Jordi Alba dan hat-trick Pedro Rodriguez. Juara Piala Eropa 2008 dan 2012 ini turun di Stadyen Dynama dengan catatan 23 kemenangan beruntun di babak kualifikasi Piala Eropa dan Piala Dunia. Kemenangan di Minsk membuat run Spanyol selama kualifikasi menjadi 24. Kemenangan itu juga membuat mereka meraih enam poin dalam dua pertandingan Grup I. Bagi Belarusia sendiri, ini merupakan kekalahan ketiga dalam tiga laga. Sedangkan Runner Up Piala Eropa 2012, Italia memantapkan langkah munuju Piala Dunia Brasil 2014 dengan menaklukkan tuan rumah Armenia 3-1 di kualifikasi Grup B zona UEFA matchday 3. Azzurri menang lewat penalti Andrea Pirlo (11') serta finishing Daniele De Rossi (64') dan Pablo Osvaldo (82'). Setelah imbang melawan Bulgaria serta menang kurang meyakinkan atas tim lemah Malta, pasukan Cesare Prandelli meningkatkan performa dan menghantam Armenia di Hrazdan Stadium, pada pertandingan ketiganya.(h/mat)
TIM JERMAN — Gelandang Jerman, Thomas Mueller mengejar bola dengan Bek Irlandia Darren O Dea dalam pertandingan di Dublin, Irlandia yang dimenangi tim tamu, 6-1. FIFA
PENYERANG Portugal Cristiano Ronaldo mencoba melewati hadangan pemain Rusia Roman Shirokov pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2014 Grup F di Moskow. Rusia berhasil mengungguli Portugal lewat gol tunggal Alexander Kerzhakov. FIFA
Ronaldo Cs Diterkam Beruang Merah MOSKOW, HALUAN — Rusia sukses membungkam tamunya Portugal pada babak kualifikasi Grup F Piala Dunia 2012. Bertanding di Olimpiyskiy stadion Luzhniki, Moskow, Jumat, 12 Oktober 2012, tim beruang merah menang tipis 1-0. Gol kemenangan Rusia sendiri dicetak pada awal laga. Duel baru berjalan 6 menit, Alexander Kerzhakov sudah mampu membobol
gawang yang dikawal Rui Patricio. Kerzhakov yang tidak terkawal mendapat umpan terobosan dari Roman Shirokov. Dia sempat menggiring si kulit bundar sebelum melepaskan tendangan keras di sisi kanan gawang lawan. Skor 1-0 untuk Rusia bertahan sampai jeda. Dan selepas waktu turun minum, Portugal yang tetap diperkuat Cristiano Ronaldo meskipun sebelumnya penyerang Real
Madrid itu sempat diragukan bisa tampil karena menderita cedera, mencoba menggeber serangan. Sayangnya, Rusia tampil cukup solid di laga ini. Setiap serangan yang bangun oleh Seleccao das Quinas selalu bisa dipatahkan. Bahkan tak jarang tim asuhan Fabio Capello malah mampu menguasai permainan. Tak ayal, hingga laga usai skor 1-0 untuk tuan rumah tetap bertahan.(h/net)
>> Editor : Rachmatul Akbar
>> Penata Halaman : Syamsul Hidayat
4
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
LAPORAN UTAMA
Surau, Riwayatmu Dulu… Laporan: Miazuddin
D
ulu, surau di Minangkabau merupakan media pembentukan karakter anak nagari Minang. Di sana mereka belajar ilmu agama, dan adat Minangkabau. Di sana juga mereka belajar berorganisasi, dan berlatih silat. Makanya, dulu setiap kaum memiliki surau. Surau dipimpin sosok yang disegani dalam kaum. Ia juga memiliki ilmu agama dan adat yang mumpuni, di samping juga seorang pesilat tangguh. Keberadaan surau kala itu sangat strategis. Hal itu bisa dimaklumi, karena lembaga pendidikan formal kala itu amat langka. Kalaupun ada, sekolah tersebut hanya untuk mendidik anak para pejabat Belanda, dan antek-anteknya. Anak rakyat jelata jangan harap bisa bersekolah di sekolah milik kolonial Belanda. Di sisi lain, putra Minangkabau (mayoritas) kala itu enggan menjadi murid sekolah Belanda. Malah mereka merasa hina kalau bersekolah di sekolah penjajah, yang mereka sebut “sekolah kafir.” Kala itu fungsi surau amat komplet. Sebagai rumah tempat beribadah dan tempat anak remaja mendapat gemblengan fisik, mental, dan spiritual. Dalam perkembangan zaman, secara bertahap fungsi surau mulai berkurang. Bahkan, surau sudah tidak banyak lagi ditemukan di Ranah Minang. Kalau dulu, setiap kaum punya surau, kini tak banyak lagi kaum yang masih memiliki surau. Pergeseran nilai di tengah masyarakat Minang, konsekuensi kemajuan zaman, menyebabkan surau semakin lengang. Anak remaja sudah jarang tidur di surau seperti dulu. Penyebabnya, menurut berbagai sumber, karena anak remaja sudah disibukkan dengan tugas sekolah. Mereka pagi sampai siang belajar di sekolah masingmasing. Sepulang dari sekolah mengikuti mengikuti les berbagai bidang studi. Malamnya membuat PR. Walau demikian, di Kabupaten Agam, masih ada surau, walau fungsinya sudah berkurang dari dahulu. Kondisi demikian diakui Ketua LKAAM Agam, Drs Mardius Asmaan Dt Saripado, Sekretaris LKAAM Agam, Juanidi Dt Gampo Alam Nan Hitam, dan beberapa wali nagari serta tokoh masyarakat. Menurut Dt Saripado, fungsi surau, sebagai pembentuk karakter anak Minang masih terlihat. Aktivitas seperti didikan subuh, wirid remaja, dan sejenisnya masih terlihat. Namun memang tidak semua aktivitas itu berlangsung
di surau, tetapi juga ada yang dilaksanakan di masjid. Di Nagari Kampuang Pinang, Kecamatan Lubuk Basung, menurut Walinagari Yuharnel, masih ada surau kaum yang berfungsi sampai kini. “Di sana anak remaja belajar ilmu agama. Namun sudah jarang ada kegiatan latihan silat, dan belajar adat di sana. Tetapi bukan berarti Anak Nagari Kampuang Pinang tidak belajar ilmu tentang adat. Mereka belajar ilmu dan masalah adat di tempat lain, seperti di rumah penduduk,” katanya. Hal senada disampaikan salah seorang pemerhati kehidupan sosial budaya nagari, Anwar Advi. Menurutnya, di nagari yang ada dalam Kecamatan Malalak masih banyak ditemukan surau milik kaum. Di sana, sebuah kaum akan merasa hina, bila tidak memiliki surau. Di surau itulah anak remaja belajar mengaji, dan mempelajari ilmu adat dan agama. Di Kampuang Pinang, Kecamatan Lubuk Basung. Menurutnya masih terdapat surau kaum. Di antaranya surau milik kaum Pasukuan Sikumbang, Koto, dan Tanjuang. Namun sudah tidak ada remaja belajar silat di surau dimaksud. “Surau masih eksis di tengah
warga, hanya jumlahnya yang jauh berkurang,” ujarnya. Di Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, menurut Wali Nagari Dt Nan Kodoh, surau masih bertahan. Tetapi sebatas untuk tempat beribadah, seperti salat berjamaah, wirid mingguan,dan belajar mengaji bagi anak remaja di malam hari. Sama dengan informasi yang disampaikan Walinagari Kampuang Pinang, Dt Nan Kodoh mengatakan, anak remaja belajar silat di tempat tertentu, seperti di sasaran silat yang didirikan pencinta silat, atau di belakang dapur guru silat. Belajar adat dan pasambahan dilakukan di rumah penduduk, tidak lagi di surau. Namun, menurut Wali Nagari Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari, Yulisman Dt Majo Lelo, surau kaum memang sudah banyak yang hancur dan tidak dibangun lagi. Tetapi kini berdiri surau milik perorangan. Di nagari itu setidaknya terdapat 3 buah surau yang dibangun dengan biaya pribadi. Di samping itu aa juga surau milik kelompok masyarakat,s seperti di Dusun Kampuang Randah, Simpang Ampek, Padang Jua, Pematang Panjang, dan Padang Kalam. “Namun surau hanya sebatas untuk beribadah, dan belajar mengaji bagi anak remaja. Belajar silat dan masalah adat tidak lagi
dilaksanakan di surau,” ujarnya. Di Nagari Batu Kambiang, Kecamatan Ampek Nagari, keberadaan surau masih bertahan. Di sana terdapat surau milik kelompok kampung, seperti terdapat di Jorong Balai Badak, Pasar Batu Kambiang, Subarang, Kampuang Koto, Kampuang Pili, dan lainnya. Menurut pemuka setempat, S. Dt. Bandaro Rajo, di surau anak remaja belajar mengaji, dan beribadah bersama warga lainnya. Namun tidak da lagi latihan silat di surau, kala usai salat subuh berjamaah seperti dulu. Apakah mungkin mengembalikan fungsi surau seperti dahulu...? Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab para tokoh masyarakat di Agam. pasalnya,kini zaman sudah berubah. Perubahan itu tidak bisa dilawan, seperti disampaikan Ketua LSM KOMA, Anizur St. Zainuddin. Perubahan mendasar telah terjadi di tengah masyarakat. Dahulu tidak ada tempat bagi anak remaja untuk tidur di rumah, khususnya anak laki-laki. Di samping itu, adalah aib bagi seorang anak laki-laki tidur di rumah orang tuanya. Kini, anak laki-laki sudah punya kamar sendiri di rumah orangtuanya. Karena ia memang sudah membutuhkannya. Pola dan sistem pendidikan menyebabkan seorang anak laki-laki
memerlukan ruangan khusus agar ia bisa mengejakan PR dari sekolah dengan tenang. Untuk mereka yang berminat belajar silat, kini sudah ada perguruan untuk itu,perguruan silat tersebut dibina tenaga terlatih dan terdidik. Untuk belajar adat dan pasambahan adat, juga sudah ada tenaga pendidik, walau tidak resmi. Mereka adalah para pencinta pasambahan itu sendiri. Untuk belajar berorganisasi,kini ada Pramuka di setiap sekolah. “Makanya fungsi surau kini hanya untuk tmpat beribadah, dan belajar mengaji,” ujarnya. Bahkan,kini sudah banyak orangtua yang mendatangkan guru mengaji untuk mendidik anakanak mereka,ke rumah. Anak-anak cukup belajar mengaji di rumah, guru mengaji yang medatangi mereka. Kondisi demikian memang ada ruginya, seperti disampaikan Dt. Nan Kodoh,dan Anwar Advil. Anak remaja kurang mengetahui adat dan budaya mereka. Mereka kurang terlatih berorganisasi. Dan tidak banyak anak yang berkesempatan belajar masalah adat,serta silat Minang. Lantas, apakah surau, sebagai sebuah media yang pernah berjasa melahirkan para pemimpin, cen-
dekiawan, dan orang besar di Agam akanpunah...? Dengan lantang Anizur mengatakan,hal itu tidak akan terjadi. Surau sudah merupakan jatidiri orang Minang. keberadaannya tidak akan pernah sirna,karena oang Minang memerlukannya. Apa saja yang masih dibutuhkan masyarakat, akan tetap lestari. Hanya fungsinya yang akan berkurang, atau bergeser. “Kalau dulu untuk pembentukan karakter anak Minang, kini surau masih berfungsi seperti itu. Namun sudah ada fungsinya yang digantikan media lain. Dalam artisan, fungsi surau kini tidak sepadat dulu lagi,namun masih berperan dalam membentuk karakter anak Minang,” ujarnya. Namun,untuk mengembalikan fungsi surau secara utuh, menurut Dt. Nan Kodoh masih memungkinkan. Di Nagari Baringin, hal itu bisa saja dilakukan, asal semua pihak sepakat untuk itu. Hal yang sama disampaikan Yuharnel, Anwar Advil, dan Dt. Majolelo. Alasan mereka, kondisi masyarakat nagari yang masih kompak, memungkinkan untuk mengembalikan fungsi surau seperti dulu. Namun di tengah masyarakat perkotaan, memang agak sulit mewujudkan hal tersebut.
The First FeMale Station in Padang
Lansek Manih FM (LANIS FM) Frequensi (FM) 93,6 MHz (FM) Power Suport 1000 Watt ( Blues 30 NV) Alamat Studio/Office : Jl.Sudirman No.191 Muaro Sijunjung, Kabupaten Sijunjung. Telp. ( 0754) 20173-20553 Fax. 0754.20158 Email : lansekmanihfm@yahoo.co.id LANSEK MANIH FM “ Penyampai Informasi Pembangunan dan Penyejuk Hati Anak Nagari”
>> Editor : Nasrul Azwar
>> Penata Halaman : Fathul Abdi
5
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
LAPORAN UTAMA WAWANCARA SYAMSUL BAHRI KHATIB
Fungsi Surau Beda dengan Musala PERKEMBANGAN zaman dan perubahan pola kehidupan masyarakat di Ranah Minang, Sumatera Barat telah ikut mengubah fungsi dan kekhususan surau. Dulu, surau merupakan pusat pendidikan bagi para anak nagari Minang. Namun, sekarang eksistensi surau mulai hilang. Berikut petikan wawancara wartawan Haluan Rahmat Hidayat dengan Ketua MUI Sumatera Barat Syamsul Bahri Khatib, yang acap disapa buya ini pada, Jumat (12/10) di Padang. Surau sudah dilupakan, bagaimana menurut Buya? Salah satu falsafah masyarakat Minangkabau adalah adat basandi syara’, syara’ basandi Kitabullah (ABS-SBK), syara’ mangato, adat mamakai. Kearifan adat dan budaya Minangkabau dilandasi dengan nilai-nilai keislaman yang telah menjadi ciri khas negeri kita. Dulu, penanaman adat dan agama kepada anak, dimulai dari surau. Pada dasarnya surau adalah tempat beribadah (salat). Sama halnya dengan masjid. Namun, bagi kita masyarakat Minang, surau tak hanya sebagai tempat ibadah, surau adalah pusat pendidikan. Saya tidak sependapat eksistensi pendidikan di surau sudah dilupakan masyarakat. Tetapi saya mengakui jika keberadaan surau saat ini tidak sama ketika saya masih kecil dulu. Sampai saat ini fisik surau masih ada. Tetapi fungsinya sudah tidak lagi sebesar dulu dulu dalam pembentukan kepribadian, penanaman nilai-nilai agama dan adat pada generasi muda Minang. Fungsi sosial surau sesungguhnya bagaimana, Buya? Dulu, rumah gadang hanya diperuntukkan bagi anak perempuan, dan anak-anak yang masih kecil. Sementara anak laki-laki yang sudah beranjak balik hanya akan berinteraksi dengan keluarganya pada siang hari di rumah, apabila sudah beranjak malam maka mereka akan kembali ke surau. Surau adalah tempat tidur para lelaki Minang yang beranjak remaja. Mereka di surau belajar mengaji Alquran dan juga tafsirnya, ilmu hadis, akidah, ibadah, muamalah, dan materi keislaman lainnya. Di surau juga mereka belajar tentang petatah-petitih adat Minangkabau, bela diri, randai, dan berbagai kesenian serta adat budaya Minangkabau. Remaja Minang ditempa dan dipersiapkan untuk menjadi pribadi yang siap menanggung beban dan amanah. Jika dibandingkan saat kini, bukankah fungsinya sama saja halnya musala? Tentu saja tidak. Persamaannya hanya sebagai tempat ibadah. Surau memainkan peranan yang cukup banyak dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Sekarang anak diserahkan ke masjid atau MDA untuk belajar agama. Peran orang tua dan ninik mamak tidak begitu besar. Sementara ketika saya di surau dulu, ninik mamaklah yang ikut mengajar kemenakan mengaji, adat istiadat, tata krama dalam nagari. Mamak bisa menanyakan secara langsung kepada kakak, atau adiknya. Kenapa kemenakannya tidak ikut belajar di surau. Hal seperti itulah yang membentuk kepribadian anak menjadi kuat. Praktik-praktik seperti ini tentunya tidak kita temui sekarang. Surau menjadi pusat yang sangat strategis bagi orang Minang. Fungsi surau sebagai institusi pendidikan dan pengajaran bagi anak-anak remaja di Minangkabau sangat berjalan baik. Apakah hal itu bisa dipraktikkan sekarang? Kemajuan zaman tentu mengikis dan merubah pola pendidikan. Kemajuan itu pula membuat fungsi surau tidak sedominan dulu. Saya tidak bisa bilang tidak atau ia. Menyikapi perubahan tentu harus dengan arif. Tetapi tradisi pendidikan di surau tidak serta merta hilang begitu saja saat ini. Pada beberapa daerah tertentu masih ada, walaupun tidak sekental dulu. Kita tidak bisa pungkiri bahwa pendidikan yang berbasis di surau ketika dulu, mampu mencetak generasi ungggul dari Ranah Minang. Pergeseran ini juga dipengaruhi oleh Kondisi dan permasalahan yang dihadapi setiap generasi. Pada prinsipinya, pola terdahulu harus tetap menjadi acuan dalam mengembalikan peran surau dalam nagari. Bisa atau tidaknya mengembalikan fungsi surau, tergantung kepada keseriusan masyarakat dalam nagari. Jadi apa yang harus dilakukan? Modernisasi telah menerjang kita dengan sangat hebat. Hal ini mempengaruhi cara kehidupan masyarakat Minangkabau mulai dari perkotaan hingga ke pelosok nagari. Pada akhirnya, mampu mengikis adat dan moral di tengahtengah masyarakat. Surau mampu kembali berfungsi sebagaimana dulu, apabila kesadaran masyarakat tentang pendidikan agama, adat adat moral didalam sebuah nagari kemabali tumbuh. Tetapi untuk mengembalikan kesadaran itu tentu tidak mudah. Perlu proses. Upaya pemerintah mengembalikan desa kembali menjadi nagari dan program kembali ke surau cukup bagus. Tetapi baru sebatas himbauan saja. Antusiasme masyarakat untuk menghidupkan surau masih meredup. Mengembalikan fungsi surau persis seperti yang saya alami dulu kita masih kecil mungkin sangat sulit. Sebab, seperti yang saya bilang tadi, pergesaraan pola kehidupan sangat berpengaruh. Tetapi kita harus tetap optmis surau dapat kembali menjadi pusat pendidikan dan pembentukan moral generasi muda Minang di nagari. Kalaupun tidak sama persis seperti yang saya alami dulu, Minimal substansi dari fungsi surau itu dapat dapat terwujud kembali dalam kehidupan kita saat ini. (Laporan Rahmat Hidayat)
Merevitalisasi Lembaga Asli Adat di Nagari
Laporan: DADANG ESMANA DAHULUNYA, rumah gadang umumnya dihuni oleh kaum perempuan dan anak-anak sekaligus menjadi tempat transfer pendidikan (elementary school). Sedangkan kaum pria hanya menghabiskan waktunya siang hari di ladang ataupun di sawah. Dan malam harinya mereka berkumpul di surau. Maka surau itu berfungsi sebagai “kantor” (office) sebuah kaum, kampuang atau suku, yang sekaligus menjadi tempat transfer of knowlage tingkat lanjut bagi para remaja dan pemuda dan sekaligus menjadi tempat hunian dan markas besar para lelaki dalam melakoni jabatannya dalam aktivitas keseharian. “Surau kalau dalam khazanah adat aLam Minangkabau adalah surau kaum, kampuang, atau suku di dalam sebuah nagari. Surau adalah kelengkapan yang sebenarnya primer dalam kelembagaan adat itu sebagaimana juga rumah gadang,” kata Yulfian Azrial, Kepala Balai Kajian Konsultansi dan Pemberdayaan (BKKP) Nagari Adat Alam Minangkabau kepada Haluan, pekan lalu. Menurutnya, untuk mengembalikan hal tersebut yang menghilang, paling tepat tentunya kembali pada fungsi tersebut yang sangat berpotensi menggalang kembali kekutan sosial yang menjadi persyaratan utama bagi sebuah pribadi, kaum, kampuang, suku, nagari, bangsa dan negara untuk benar-benar bisa kembali berdaulat. “Strategi mengembalikan kembali ke surau tentu perlu dilakukan semacam program atau gerakan pemahaman kembali serta revitalisasi terhadap nilai-nilai surau tersebut,” jelasnya. Baginya, inilah yang menjadi sumber malapetaka utama dari konsep kembali ka surau dan kembali ke nagari yang
dicanangkan pemerintah yang justru kini jadi bumerang dan kontraproduktif bagi kemakmuran masyarakat. Menurutnya kegagalan kembali ke nagari dan ke surau, tak lepas dari tanggung jawab LKAAM, KAN, dan MUI. “Kita harus berani jujur dan terbuka, LKAAM, KAN, dan MUI itu adalah anak kandung dari rahim Orde Baru, yang bertujuan untuk sebesar-besarnya kepentingan pihak yang berkuasa pada waktu itu. Bukankah ajaran adat mengatakan, “ambiak untuak surang-surang, huni bokeh masiang-masiang”. Sebagaimana juga yang diamanatkan syarak: Serahkan sesuatu pada ahlinya (pada yang berhak), kalau tidak tunggulah kehancuran. Jadi kalau pada saat sekarang ini tatanan masyarakat dan juga keberadaan surau kita hancurhancuran, kita tentu bisa menjawabnya sendiri, kenapa itu sampai terjadi?” papar penulis buku BAM untuk siswa SD dan SMP se- Sumatera Barat ini. Karena itu pula, tambahnya, apakah LKAAM dan KAN itu perlu dibubarkan? Pertanyaan yang kini banyak muncul ketika pemahaman adat sudah tak bisa dijernihkan lagi. Keberadaan LKAAM dan KAN sebagai perpanjangan tangannya di nagari adalah sebuah kekayaan kita. Tapi perlu pelurusan bahwa sesuai dengan AD/RT-nya, maka LKAM dan KAN itu hanyalah LSM biasa, yang tidak punya wewenang untuk membuat keputusan adat, karena ia bukanlah lembaga adat yang asli seperti kelembagan pangulu kaum, tuo kampuang, pangulu kaampek suku, pangulu pucuak atau dengan nama lain lengkap dengan jajarannya. “Kelembagaan yang asli inilah seharusnya yang kita revitalisasi. Karena hanya lembaga asli inilah yang diakui keistimewaannya se-
Lunak Nan Tuo Hidupkan Surau Laporan: IWAN DN, EMRIZAL SURAU di masa lalu tak sama dengan surau sekarang. Sebutan surau sudah terasa asing bagi generasi muda sekarang. Nama surau kini umumnya berganti menjadi musala. Dahulu surau adalah tempat mengaji, menghafal pelajaran sekolah, belajar silat, pasambahan adat, juga menjadi patandangan tempat tidur anak-anak di sekitarnya. Sementara musala hanya untuk tempat salat dan mengaji saja. Lalu bagaimana upaya agar surau bisa difungsikan kembali. Meski formatnya tidak sama dengan fungsi surau di masa lalu, namun setidaknya bisa menjadi tempat pembinaan generasi muda? Di Batipuah Nagari Gadang, Kabupaten Tanah Datar, nama surau hingga kini hanya satu yang masih abadi. Namanya surau nagari yang terletak di Lubuk Bauk persis di pinggir jalan Padang Panjang-Solok. Tetapi fungsinya juga sudah berubah, hanya menjadi TPA/TPSA saja. Pemerintah Provinsi Sumbar jauh hari sebenarnya
sudah menggagas dan mengajak masyarakat untuk kembali ke surau. Sebab surau memang dirasakan manfaatnya sebagai tempat ampuh dalam membina mental anak anak. Tetapi harapan itu belum terlaksana dengan baik sesuai yang diharapkan. Dahulu, anak-anak malu tidur di rumah orang tuanya. Apalagi jika ada saudara perempuan di rumah. Kawankawan sesama besar akan mencemoohkan jika masih tidur di rumah orang tua. Maka tidurlah anak-anak lelaki di kampung itu di surau-surau. Mereka mengaji Alquran, belajar silat dan ada pula belajar pasambahan kato. Kalau senja masuk, para orang tua menyuruh anakanaknya pergi ke surau: “Eh pailah kasurau lai”. Maksudnya pergilah mengaji. Setelah malam larut, beralas tikar lapiak mereka tidur bersama di surau. Pagi sebelum azan Subuh semuanya sudah bangun sebab surau dipakai untuk salat berjamaah oleh masyarakat di sekitarnya. Surau juga tempat mendidik anak-anak hidup bermasyarakat. Mengasah adrenalin.
Sebab surau dahulu belum diterangi listrik seperti sekarang. Penerangan hanyalah lampu togok, lampu bersumbu yang dinyalakan dengan minyak tanah. Jika hendak keluar malam hanya menggunakan andang alias suluah yang terbuat dari daun kelapa kering dibakar. Surau juga untuk saling mengenal watak individu masing-masing sesama anak-anak. Di sinilah agaknya awal pengalaman organisasi dimulai. Ajakan kembali ke surau sudah sering di kumandangkan sejalan dengan program babaliak ka nagari. Di Nagari Batipuh Baruah, Kecamatan Batipuh, program kembali ke surau memang sudah kembali digiatkan. Kelompok pasambahan kato sudah latihan di Surau Nagari Lubuk Bauk, surau yang kini dijadikan aset purba kala Tanah Datar. Wali Nagari Batipuh Baruah Chairul Anwar Kt Basa bersama M Dt Itam dari KAN mengajak kelompok pasambahan kato limpapeh untuk belajar di Surau Nagari Lubuk Bauk. Tujuannya agar surau bisa difungsikan sebagaimana mestinya
LKAM Tanah Datar sendiri selalu mengajak masyarakat untuk memungsikan surau melalui program kembali ke surau. S Dt Lelo Sampono salah seorang pengurus LKAM Tanah Datar mengakui, melemahnya pemahaman adat Minang ikut di picu tidak berperannya ninik mamak di nagari saat ini termasuk tidak berfungsinya surau. “Surau adalah cikal bakal tempat menempa adat dan perilaku anak kemenakan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat baik di kampung atau di rantau,” kata Dosen Adat di STPDN Baso ini. Untuk memungsikan kembali surau, menurutnya, masyarakat di nagari-nagari terlebih dahulu harus sepakat untuk mengubah musala kembali menjadi surau. Dan memungsikannya sebagai tempat pembinaan generasi muda. “Agaknya itu yang mungkin dilaksanakan agar surau bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” kata Chairul Anwar Kt Basa. Gencar Pemerintah Kabupaten Tanah Datar saat ini tengah
suai dengan Pasal 18 UUD 1945,” ungkapnya Yulfian
Azrial. Surau kaum, kampuang dan suku, pada saat ini umumnya di nagari-nagari Minangkabau tak banyak lagi yang berfungsi sebagaimana yang seharusnya. Kalau di nagari kan ada satu masjid nagari. Seharusnya kelembagaan lokal ini menjadi pusat segala aktivitas, sebagamana juga telah ditegaskan oleh Rasulullah SAW, selaku pangulu di lembaga paling tinggi. “Menjadikan surau sekadar tampek lalok, adalah suatu yang ironi dan bahkian konyol. Karena tidur di surau pada prinsipnya hanyalah suatu keniscayaan. Dalam arti, karena surau telah berperan menjadi markas besar sebuah kaum dan pusat segala aktivitas dan life school (sekolah kehidupan), maka
tidur di surau adalah bagian dari sebuah sistem yang sangat efektif sekaligus efisien dalam proses kehidupan,” terangnya. Menurutnya, jumlah surau yang tertinggal saat ini, dari jumlah fisik tentu masih banyak, meskipun tidak lagi proporsional dengan kaum, kampuang, dan suku yang ada di nagari itu. Tapi secara fungsional tentu tak banyak lagi yang layak disebut surau seperti yang dimaksudkan dalam tatanan masyarakat adat alam Minangkabau. Pendidikan yang diperoleh di surau pada saat lampau. Memang sulit didapat sekarang ini, yang ada hanyalah pendidikan yang diperoleh melalui yayasan Islam di sebuah pondok pesantren yang sama dengan pendidikan saat di surau zaman dahulu.
Membangun Karakter dari “3 Au” Laporan: KASRA SCORPI SECARA tradisional pendidikan masyarakat Minang berlangsung pada lembaga “3 au”, yaitu lapau, surau dan gurau. Untuk memgembangkan ranah kognitif, intelektual atau kecerdasan, pendidikan berlangsung melalui diskusi atau ota lapau yang mengasikan, sebagai pengasah otak berbagai bidang kehidupan dibahas dalam diskusi itu, seperti persoalan ekonomi, sosial, politik dan sebagainya. Untuk mengembangkan ranah afektif berupa moralitas, prilaku, maupun sikap mental, pendidikannya berlangsung pada surau dengan pendekatan keagamaan dan budaya. Sedangkan untuk mengembangkan psikomotorik, keterampilan, tetutama keterampilan seni budaya seperti pencak silat, pasambahan adat dilakukan pada tempat-tempat pagurauan semacam sasaran silat maupun medan nan paneh. Sementara surau selain berfungsi sebagai sarana pendidikan dan peribadatan juga merupakan ranah rantau pertama bagi generasi muda Minangkabau. Pada zaman saisuak anak-anak seusia SD, pada senja hari dengan mengepit sekeping surat alif atau jus amma pergi merantau ke surau untuk belajar mengaji. Di surau mereka diajar oleh guru yang sehari-hari mungkin hanya tukang bajak sawah atau tukang takiak getah para. Anak-anak itu hanya diajar dengan metode sederhana menggunakan fasilitas sederhana pula, berupa alat penerang lampu togok minyak tanah terbuat dari botol dengan sumbu kain perca dan sepotong rotan untuk malapia telapak tangan anak didik yang berulah. Toh kondisi bangunan surau juga banyak yang sederhana, ada yang beratapkan daun rumbia, berdinding tadir dan berlantai palupuah. Tetapi walau dididik dalam kondisi kesederhanaan seperti itu kaji anak-anak surau zaman saisuak cukup badariak, diibaratkan tentara berperang, dalam hal kaji-mengaji anak-anak surau tidak akan kehabisan peluru. Kepandaian mengaji mereka biasa dijajal pada kegiatan tadarus pada bulan Ramadan yang juga diselenggarakan pada surau tempat mengaji. Dalam tadarus itu satu persatu anak-anak membaca sehalaman Alquran di tengah orang ramai yang menyimak, ketika ada kesalahan para penyimak akan manyapiak untuk membetulkan dan apabila kajinya mantap diberi aplaus dengan menjentik lantai surau. Usai mengaji anak-anak itu pulang ke rumah berbarengan dalam suasana meriah dan riang gembira walau hanya menggunakan colok dari bambu atau suluh daun kelapa. Namun ketika beranjak remaja, para lelaki tidur di surau walau hanya di atas tikar lusuh,berselimut kain sarung dan berbantal tangan yang di lipat. Dalam kegiatan menjelang tidur banyak cerita antar sesama, bahkan ada kegiatan berbalas pantun dan berfilsafat dengan katakata sastra. Pada subuh, tat kala tidur sangat nyenyak gencar-gencarnya memfungsikan surau sebagai sarana untuk membangun karakter para generasi muda. Anakanak sekolah untuk tingkat SD, SLTP dan SLTA diharuskan untuk meramaikan surau pada malam hari. Upaya meramaikan surau dan musala pada malam hari dilaksanakan dengan penerapan program Magrib Mengaji. Anak-anak tidak diperbolehkan berkeliaran pada malam hari. Saat Magrib tiba anak-anak sudah berada di surau untuk melangsungkan salat berjamaah dan langsung mengaji. Sarana tempat mengaji bagi anak-anak, saat ini ternyata masih banyak terdapat di wilayah nagari di Luhak nan Tuo. Selain berfungsi
anak-anak surau dibangunkan oleh suara azan garin, memang agak menjengkelkan tetapi mau tidak mau anak-anak surau harus bangun untuk ikut shalat berjemaah. Pada hari baik bulan baik, pada peringatan hari besar keagamaan, semacam maulud nabi, israk mikraj dan sebagainya di surau diselenggarakan kegiatan tabligh yang ditandai dengan acara makan-makan dan pengajian oleh seorang ustad. Acara itu menimbulkan suasana kebathinan spritual tersendiri yang sulit untuk dilupakan. Pada kala lain, surau juga dijadikan sebagi tempat bermusyawarah masyarakat untuk merancang pembangunan atau untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi warga. Memang surau merupakan tempat dan lembaga multi fungsi, ya tempat peribadatan untuk meningkatkan kesalehan ritual, juga sebagai tempat kegiatan “syura” atau musyawarah dan tempat pendidikan agama, pegembangan budaya dan hubungan antarmanusia untuk meningkatkan kesalehan sosial. Tetapi apakah surau kini masih menjalankan fungsi-fungsi tersebut? Kenyataan lapangan menunjukkan bahwa fungsi surau semakin “roboh”. Kalau A A Navis menulis cerpen berjudul Robohnya Surau Kami yang menceritakan seorang garin surau yang hanya saleh ritual dan hanya taat beribadat, tetapi dia lupa dengan kesalehan sosial dengan mengabaikan kegiatan muamalah berhubungan dengan sesama, maka cerita surau kini juga mirip dengan itu. Surau masih dianggap hanya sebagai tempat atau lembaga peningkatan kesalehan ritual atau tempat peribadatan, sementara fungsi surau yang lain makin dilupakan. “Kerobohan” fungsi surau itu bukan hanya terjadi di surau kami atau surau anda tetapi pada surau kita semua. Dan kalau surau hanya dijadikan sebagai tempat peribadatan keberadaannya akan kalah dengan masjid dan musala yang semakin banyak dan dibangun dengan megah. Suraupun hanya akan menjadi bukti sejarah, atau ka ato-ato untuk dibanggakan. Secara fisik keberadaan surau hingga memang masih banyak walaupun kondisinya juga banyak yang memperihatinkan. Di Kabupaten Agam yang memiliki 82 nagari misalnya, saat ini terdapat 518 masjid, 401 musala dan 751 surau. Surau tersebut umumnya milik suku, sehingga nama suraunya banyak yang disesuaikan dengan nama suku pemilik seperti surau suku koto yang dinamakan dengan surau rang koto. Namun masalahnya ya itu tadi, walau bangunannya masih ada kefungsiannya semakin roboh. Untuk mengembalikan fungsi surau, Pemkab Agam kini menjalan program operasi taharah rumah ibadah dan magrib mengaji. Kata Bupati Indra Catri, dengan program itu diharapkan surau akan ramai dengan berbagai kegiatan termasuk kegiatan sosial budaya, namun program tersebut harus ditopang dengan pengelolaan surau dengan manajemen modern.
musala, surau itu hingga kini dimanfaatkan untuk sarana mengaji pada malam hari. Anak-anak meramaikan surau untuk mengaji dan mengikuti ceramah agama yang dibimbing oleh guru mengaji setiap seminggu sekali. Selain surau umum yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat, bangunan surau kaum juga masih banyak terdapat di wilayah jorong yang ada di nagari-nagari dalam wilayah Kabupaten Tanah Datar, seperti yang kita lihat dalam wilayah Nagari Tuo Pariangan. Surau kaum dibangun oleh warga kaum yang dikoordinir langsung oleh ninik mamak masing-masing kaum. Surau kaum ini selain difungsikan sebagai tempat salat juga
digunakan sebagai tempat berkumpul bagi kalangan anggota kaum. “Surau kaum difungsikan sebagai lokasi baiyo batido bagi anak kemanakan dalam kaum kami, mengingat bangunan rumah gadang saat ini sudah tidak ada lagi yang bisa dimanfaatkan karena sudah berusia uzur, bahkan sudah banyak yang runtuh karena dimakan usia,” tutur Dt.Majo Basa di Jorong Sikaladi Nagari Pariangan. Dengan demikian surau saat ini telah memiliki fungsi ganda, selain tempat mengaji, juga dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas dari warga masyarakat, termasuk lokasi berkumpul dan bermusyawarah bagi para anggota kaum dalam pasukuan adat.
>> Editor : Nasrul Azwar
>> Penata Halaman : Syahrizal
6
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
RENDO KONSUL KONSULTTASI HUKUM
GARAH SIMANTABA
Dubalang dan Rampok
Kirimkan pertanyaan anda melalui SMS ke 081363885510 atau lewat email ke aci_haluan@yahoo.com
Diasuh oleh: RUSDI ZEN
Ditipu Showroom Mobil Enam bulan lalu saya membeli sebuah mobil dari sebuah showroom. Sebelum transaksi jual-beli dilakukan, saya dan pemilik showroom secara bersamasama telah mengecek keabsahan dari surat-surat mobil tersebut, baik BPKB, STNK, faktur serta kuitansi blanko. Juga secara fisik kendaraan tersebut telah diperiksa baik nomor rangka maupun nomor mesinnya sudah sesuai dengan surat-surat yang ada. Namun satu bulan yang lalu pada saat saya hendak memperpanjang STNK dan membalik nama kendaraan tersebut, ternyata tidak bisa karena kondisi diblokir oleh orang yang mengaku pemilik dan namanya tercantum di STNK tersebut. Pada saat ditanyakan kepada petugas, pemblokiran dilakukan karena mobil tersebut dijual oleh suami dari orang tersebut tanpa persetujuannya, dan mereka sekarang ini dalam proses bercerai. Suaminya tersebut dilaporkan telah memalsukan kuitansi blanko dari mobil dimaksud. Tindakan hukum apa yang harus saya lakukan, karena petugas kepolisian akan menyita mobil saya tersebut. Terima kasih. (Taufik-Padang) Jawab Bung Taufik di Padang. Bagaimana cara showroom/ penjual itu mula-mula memperoleh kendaraan perlu diketahui. Jika showroom membelinya kepada suami, sementara BPKB atas nama istri, tentu perlu tandatangan (persetujuan) istri, sehingga ketika showroom/penjual menjual kepada bung pasti tidak akan ada persoalan atau dengan perkataan lain istri tidak akan bisa memblokir proses balik nama ke atas nama bung. Namun faktanya kendaraan itu dibeli oleh showroom tanpa tandatangan (persetujuan) pemilik (istri) atau tandatangan istri dipalsukan, dan kemudian dijual oleh showroom/penjual kepada bung. Bung telah ditipu oleh showroom/penjual. Laporkan pemilik showroom/penjual ke polisi.
Galak-galak Surang Selalu Meminta Bantuan Kepada Polisi Sambil mengambil laporan rutin di sebuah sekolah dasar, seorang polisi disela oleh seorang gadis kecil berumur sekitar enam tahun. Melihat ke atas dan ke bawah pada seragamnya, gadis kecil itu bertanya, “Apakah Anda petugas polisi? “ “Ya,” jawabnya, dan terus menulis laporan. “Ibu saya bilang jika saya pernah membutuhkan bantuan, saya harus meminta tolong kepada polisi. Apakah itu benar?” “Ya, itu benar,” katanya. “Nah, kalau begitu,” katanya sambil mengulurkan kakinya ke arah petugas, “bisakah Anda mengikat tali sepatuku?”
Foto di Surat Ijin Mengemudi Antrean pembuatan SIM di kantor polisi penuh sesak. Antrean tidak bergerak selama hampir satu jam sampai satu orang akhirnya mendapatkan SIM.Dia memeriksa fotonya sejenak dan berkomentar kepada petugas, “Aku berdiri dalam antrean begitu lama, foto saya akhirnya tampak kesal dan kusut.” Petugas melihat fotonya, “Tidak apa-apa,” ia meyakinkan orang tersebut: “Wajah Anda akan terlihat seperti itu jika Anda kena tilang.” Bahasa Inggris Saya Bisa Gigi Kamu Merah Muda Matahari Pada suatu hari seorang murid bertanya pada Guru Bahasa Inggrisnya.. Murid : “Pak, bahasa inggrisnya SAYA apa?” Guru : “I.” Murid : “Kalo bahasa inggrisnya BISA apa?” Guru : “Can.” Murid : “Kalo GIGI?” Guru : “Tooth.” Murid : “Kalo KAMU?.” Guru : “You.” Murid : “Kalo MERAH MUDA?” Guru : “Pink.” Murid : “Kalo MATAHARI?” Guru : “Sun.” Murid : “Kalo SAYA BISA GIGI KAMU MERAH MUDA MATAHARI?” Guru : “Apa ya?” Murid : “Masak bapak gak tau! Menurut saya bacanya I CANTOOTH YOU PINKSUN (bacanya : i kentut you pingsan)” Guru : “???”
Menjadi Vegetarian Karena Menyayangi Hewan Pacarku termasuk pendukung vegetarian, karena aku makan daging, maka ia mengatakan bahwa aku bukan penyayang hewan yang sejati, katanya bila aku benar-benar menyayangi hewan, seharusnya aku hanya makan sayur, jewawud, kentang dan sebagainya. Aku menjawab: “Demikian juga halnya dengan dirimu, bila kamu benar-benar adalah pendukung vegetarian, maka kamu juga tak seharusnya makan aneka pakan hewan ini.”
Terlalu Banyak Kontradiksi di Dunia Anak: “Daddy, di dunia ini apakah banyak kontradiksi?” Daddy: “Sudah tentu donk, mengambil Mamimu sebagai contoh, seumur hidup ini dia hanya sangat memperhatikan dua hal, yaitu bagaimana makan makanan enak dan bagaimana melangsingkan tubuh.”
SALAM PERTANIAN
Budi Daya Terung(Bagian-5) PENGENDALIAN HAMA 1. Kumbang Daun (epilachna spp) Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah. Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja Cara pengendalian kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, jika jika diperlukan lakukan penyemprotan dengan Insektisida adapun merek bermacam-macam dapat di tanyakan ke toko pertanian terdekat. 2. Kutu Daun (aphis spp) Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun masih muda. Akibatnya daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung Cara pengendalian mengatur waktu tanam dan pergiliran
tanaman, jika populasi Aphis banyak dapat di gunakan Insektisida dengan tipe racun contak , tetapi disarankan menggunakan Insektisida dengan tipe racun sistemik. Jika ingin lebih aman gunakan Insektisida botani misalnya menggungkan ekstrak bawang putih. Aroma bawang putih tidak disukai oleh aphis, tetapi penyemprotan kedua dan seterusnya tidak terlalu berpengaruh terhadap Aphis. 3.Tungau ( tetranynichus spp) Serangan hebat musim kemarau. Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah. Cara pengendalian sama seperti
pada pengen dalian kutu daun, disarankan menggunakan Insektisida dengan tipe racun sistemik 4. Ulat Tanah (agrotis ipsilon hufn) Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari. Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga terkulai dan roboh, pada siang hari ulat bersembunyi, sehingga sangat sulit menemukan ulat agritus ipsilon pada siang hari. Cara pengendalian, kumpulkan dan musnahkan ulat. Lakukan penyemprotan dengan insektisida pada sore (17.00), atau pagi kurang dari 05.00, gunakan insektisida dengan tipe racun perut. Jika menggukanan racun kontak semprot pada malam hari ketika ulat mulai muncul, tetapi perlu di pertimbangkan penyemprotan pada
malam hari akan terkendala oleh penerangan. 5.Ulat Grayak (spodoptera litura, F) Bersifat polifag. Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang. Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, mengumpulkan ulat, jika perlu gunakan Insektisida 6.Ulat Buah (helicoverpa armigera hubn.) Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk buah tidak normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah. Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun.(bersambung)
TTS BERHADIAH
Pertanyaan Mendatar 2. Penuh semangat dan lincah bergerak 5. Tanda, isyarat 6. Pohon nira 9. Bermacam-macam 10. Anak rambut di bawah dahi 11. Pengembara 15. Ujian Akhir Sekolah 16. Kependekan Nyai 17. berkata-kata dalam tidur 19. Nan 21. Penyakit lepra 24. Kampungan 27. Nama lain 29. Logam berwarna keperakperakan 30. Tangga (Ing) 31. Tidak nyala, tentang lampu 32. tidak diketahui namanya 33. Sajak untuk pahlawan 34. Benda langit tak dikenal 36. Gelar sarjana pendidikan 38. Cukai 40. Sungai (latin) 41. Yang baru lalu (Ing)
42. Kulit tipis 43. Sinar X-ray 44. Lubang penyumbat mesiu Menurun 1. Pemeriksaan 2. Tinggi suhu badan 3. Neraka 4. Makanan paling lezat di dunia versi CNN 7. Kandang merpati 8. Berdasarkan pengalaman 12. Kaki langit 13. Berbau anyir 14. Waktu salat 18. Lubang besar di kaki gunung 20. Sungai terpanjang di dunia 22. Nama planet bumi 23. Kaki penyangga tiang kamera 25. Kumpulan delapan nada berturut-turut 26. Anggota pengawas dari perguruan tinggi 27. Nama kota di NTB 28. Bubuk pembunuh jentik-jentik 34. Maskapai penerbangan Perancis 35. Mata uang kita dulu 37. Tempat menanam bunga 38. Nota untuk pengambilan barang 39. Seluruh (Ing)
>> Editor : Aci Indrawadi
>> Penata Halaman : Fathul Abdi
7
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
KESEHATAN Tips >>>>>>>>>>>
7 Cara Kurangi Dampak Buruk Televisi Pada Anak
Televisi Bisa Ganggu Perkembangan Anak
TIDAK bisa dipungkiri televisi saat ini bagian hidup sehari-hari anak. Bahkan ada orangtua yang bahkan sampai menjadikan televisi sebagai baby sitter anak. Tentu, hal tersebut akan membahayakan untuk anak. Menurut Vera Itabiliana, psikolog anak, terlalu banyak menonton televisi bisa mempengaruhi daya konsentrasi anak. Menonton televisi lebih dari empat jam sehari juga cenderung membuat anak mengalami obesitas. Dan gara-gara televisi pun, anak juga bisa menjadi konsumtif. Terlepas dari dampak buruknya, memang televisi tetap saja tidak bisa dilepaskan dari keseharian anak dan orangtuanya. Televisi pun tidak melulu memberikan efek buruk terhadap anak, asalakan orangtua bisa mendampingin dan bersikap bijak. Berikut manfaat dari menonton televisi: · Meningkatkan kosakata anak · Anak bisa belajar hal baru · Meningkatkan minat anak pada hal baru · Memiliki ikatan dengan tokoh atau acara yang ditonton. · Menciptakan momen kebersamaan keluarga Melihat manfaat tersebut, tidak ada salahnya jika orangtua menjadikan televisi sebagai sahabat untuk anak. Namun ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampak buruk televisi dan memaksimalkan manfaatnya, seperti berikut: · Perhatian penempatan televisi. Jangan berikan anak televisi khusus di kamarnya. Sebaiknya televisi ditaruh di tempat yang anak tetap bisa diawasi dan didampingi saat menonton. · Batasi waktu anak menonton televisi, cukup 1-2 jam sehari. · Damping anak saat menonton televisi. · Seleksi acara yang ditontonnya. · Seleksi perannya. Jangan sampai Anda malah menjadikan televisi sebagai babysitter. · Pastikan selalu ada alternative kegiatan selain menonton televisi, misal bermain sepeda, puzzle, berkebun dan lain-lain. Orang tua harus member contoh pada anak, seperti ketika baru pulang kerja, jangan langsung duduk di depan televisi berjam-jam. (h/*)
SAAT ini banyak kita temukan anak-anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bermain game di laptop, komputer, atau sekadar menonton televisi. Tanpa disadari, aktivitas ini rupanya dapat berdampak buruk terhadap kesehatan jantung dan paru-paru anak. Sebuah riset terbaru mengindikasikan bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu di depan komputer dan layar elektronik lainnya dapat menyebabkan jantung dan tingkat kebugaran paru-paru menurun. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut kardiorespirasi. Kardiorespirasi adalah kesanggupan sistem jantung, paru, dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal pada keadaan istirahat dan kerja dalam mengambil oksigen dan menyalurkannya ke jaringan yang aktif sehingga dapat digunakan pada proses metabolisme tubuh. Dalam kajiannya, penelitian melibatkan lebih dari 2.000 anak-anak. Mereka diamati sejak usia 11-13 tahun. Peneliti mengamati seberapa lama anak-anak menghabiskan waktu mereka di depan layar dan menilai tingkat kebugaran mereka. Anak-anak yang menghabiskan waktu dengan bermain di depan layar komputer atau televisi cenderung memiliki tingkat kebugaran yang buruk. Temuan ini dipublikasikan pada edisi Juni dalam jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise. “Ini adalah temuan yang menarik dan menambah bukti bahwa duduk terlalu banyak sangat berbahaya bagi kesehatan anak-anak,” kata pemimpin studi, Jonathan Mitchell, yang melakukan risetnya di Arnold School of Public Health, University of South Carolina. “Jika anak-anak dapat membatasi jumlah waktu mereka di depan layar komputer, maka hal ini dapat membantu untuk memerangi penurunan tingkat kebugaran
kardiorespirasi di masa muda,” tambahnya. P e n e l i t i a n mengungkapkan, meski temuan ini menunjukkan hubungan antara lamanya waktu bermain di layar terhadap penurunan tingkat kebugaran kardiorespirasi, tetapi hal ini tidak membuktikan hubungan sebabakibat. Tak hanya itu, frekuensi menonton televisi juga bisa berakibat buruk pada mata anak. Terlalu lama menonton televisi bisa membuat anak mengalami kelelahan otot mata alias asthenopia, terutama pada bayi di bawah usia setahun. Bila dibiarkan berlarut-larut, kemampuan melihatnya bisa menurun sebelum ia mencapai usia dewasa. Hal serupa bisa dialami anak yang terus-terusan menghadap layar komputer. Misalnya, karena keasyikan main game, dan lain-lain. Hingga usia setahun, sebenarnya kondisi mata anak dalam keadaan rabun dekat, sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina. Keasyikan menonton akan membuat anak bersusah payah memfokuskan penempatan bayangan gambar agar jatuh pada tempat yang benar. Ditambah lagi, ketika serius nonton, biasanya anakanak lupa berkedip. Padahal, kedipan mata berguna untuk merawat dan melindungi mata agar tidak kering. Air mata yang mengandung antibakteri, antibodi, dan nutrisi, berguna membersihkan kotoran masuk ke mata, melumasi mata, serta mengalirkan oksigen dan udara ke seluruh penjuru mata. Jadi? Ketika anak mengeluh pusing, sakit pada tengkuk, mual, atau bahkan pingsan, ingat-ingat lagi kebiasaannya sebelum Anda keburu panik. Bisa jadi, ia tidak menderita penyakit serius, melainkan sakit gara-gara terlalu lama tersihir di depan layar kaca. (h/berbagai sumber)
perkembangan imajinasi anak, juga agar tetap tercipta komunikasi yang aktif dan interaktif antara anak dan orangtua. Komunikasi yang interaktif tersebut juga akan membuat otak bayi tetap aktif selama ia menonton tv karena mendapatkan informasi tidak hanya dari satu arah saja. Tetaplah berkomunikasi dengan anak ketika ia menonton tv dengan sambil menceritakan apa yang sedang ditontonnya. Contohnya, bila bayi menonton film hewan-hewan, sebutkanlah nama-nama tiap hewan tersebut, seperti: “Oh.. itu ada jerapah, jerapahnya sedang makan ya…adik..” Televisi bisa mengganggu tidur anak dan membuatnya menjadi lebih gelisah. Untuk itu, sebaiknya tidak
membiarkan anak balita Anda (usia 2 tahun ke atas) untuk menonton tv tepat sebelum ia tidur. Bila Anda mengizinkan anak Anda menonton tv sebelum tidur, pastikan setelahnya (kurang lebih selama 10 menit) Anda membacakan cerita atau bernyanyi untuk anak Anda, baru kemudian mengajaknya tidur. Akibat adanya pengaruh buruk yang kemungkinan besar bisa timbul dan mempengaruhi perkembangan anak Anda, pastikan Anda juga mengawasi tayangan atau film yang ditonton anak Anda. Jauhkan anak dari tayangan-tayangan yang tidak sesuai dengan umurnya, tayangan yang mengandung kekerasan, tayangan dewasa, atau tayangan tak mendidik lainnya. (h/berbagai sumber)
Televisi Bukan untuk Bayi dan Anak-anak
KETAHUILAH bahwa televisi (tv) ataupun tayangan media lainnya seperti film (meskipun diberi label film bayi atau
film edukasi untuk bayi) tidak baik untuk bayi. Mengapa? Terlalu banyak menonton tv (lebih dari 1 jam
sehari) dapat mengganggu perkembangan otak bayi. American Academy of Pediatrics (AAP) melarang bayi usia 2 tahun ke bawah untuk menonton tv, sedangkan anak usia 2 tahun ke atas masih diperblehkan menonton tv, namun tidak lebih dari 2 jam per hari. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui orangtua mengenai pengaruh tv terhadap bayi dan anak. Bayi usia 2 tahun ke bawah sebaiknya tidak menonton tv karena usia dua tahun adalah masa-masa penting perkembangan awal otak bayi. Perkembangan otak bayi pada usia tersebut lebih membutuhkan pengaruh positif yaitu eksplorasi dan interaksi sosial dari lingkungan,
anak-anak atau orang-orang dewasa sekitarnya. Hal ini amat penting untuk menunjang dan membantu mengoptimalkan perkembangan sosial, emosional, bahasa dan kognitif bayi. Sementara menonton tv (terlebih bila terlalu banyak dan terlalu sering) akan membuat bayi lebih sedikit untuk bereksplorasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Televisi tidak baik untuk bayi karena dapat mengganggu perkembangan otak bayi. Bahkan ada penelitian yang mengungkapkan bahwa ada keterkaitan antara terlalu banyak menonton tv dengan keterlambatan perkembangan kognitif dan bahasa pada bayi. Selain itu ada juga penelitian yang menyebutkan
bahwa anak usia tiga tahun ke bawah yang terlalu banyak menonton tv akan terganggu daya konsentrasinya pada usia sekolahnya nanti (sekitar usia 7 tahun). Banyak penelitian lainnya yang menunjukkan bahwa terdapat kaitan antara terlalu banyak menonton tv dengan timbulnya masalah bayi dalam pemusatan perhatian seperti ADHD. Anak usia 2 tahun ke atas masih diperbolehkan menonton televisi atau tayangan media lainnya seperti film DVD, namun tidak boleh lebih dari 2 jam sehari. Pastikan orangtua atau pengasuh berada di dekat anak untuk mendampingi anak selama ia menonton tv. Hal ini selain untuk memberikan arahan positif bagi
>> Editor : Nova Anggaraini
>> Penata Halaman : Rahmi
8
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
RUMAH DESAIN INTERIOR RUMAH
Cantik dengan Wallpaper Minimalis TIPS
Merawat Wallpaper Agar Tahan Lama
D
ESAIN minimalis dengan ciri khas warna soft memang terlihat indah. Namun hal ini baru tampak luar saja. Banyak juga pemilik rumah menerapkan warna soft di dalam
ruangan dengan warna berbedabeda di masing-masing bidang. Namun hal itu belum terkesan maksimal mempercantik interior rumah anda. Ada baiknya menggunakan wallpaper, sehingga seemua sisi ruangan dalam rumah tampak terlihat makin cantik. Apalagi saat ini, wallpaper minimalis makin banyak model dan kombinasi warnanya. Wallpaper rumah minimalis sudah banyak yang menggunakannya, karena selain harganya saat ini semakin murah namun juga sudah mudah didapat dipasaran. Suasana ruangan anda bisa terlihat hidup dengan mempercantik dinding dengan Wallpaper Rumah Minimalis. Jenis dan Ragam wallpaper Paper Wallpaper yang sepenuhnya terbuat dari kertas ini merupakan jenis pertama kali ditemukan. Karena terbuat dari kertas biasa, tak heran wallpaper ini rentan sobek, terutama pada saat pemasangan. Wallpaper dari kertas biasa ini
mudah kotor dan cepat rusak saat dibersihkan. Penggunaannya paling tepat untuk ruang dengan aktivitas rendah, seperti kamar tidur. Sementara kelebihan jenis ini, pada kualitas detail serta variasi
motif. Heavy duty paper Jenis wallpaper ini memiliki sifat kuat, yang dikembangkan sejak abad XIX dengan nama Lincrusta dan Anaglypta. Saat ini, Anaglypta masih diproduksi. Karakteristik jenis ini adalah tebal, memiliki lapisan linen pada bagian belakang, serta ada yang terbuat dari dari campuran bubur kayu dan katun. Jenis ini dapat diberi motif timbul (emboss) dan merupakan wallpaper pertama yang bisa dicuci. Heavy duty paper juga bisa dicat sehingga Anda tak perlu ganti wallpaper baru. Fiberglass weaves Jenis wallpaper ini terbuat dari serat fiberglas yang ditenun atau dianyam sehingga menjadi lembar wallpaper pada umumnya. Kelebihan jenis wallpaper ini tahan api, tidak membusuk atau berjamur, serta tahan lama. Karena keistimewaan tersebut, wallpaper ini sesuai diaplikasikan di area lembab.
Vinyl paper Ini adalah jenis wallpaper yang paling umum digunakan. Selain untuk ruang duduk, kamar tidur, ruang kerja dan ruang makan, bahan ini aman untuk kamar mandi dan dapur. Jenis ini tidak mudah rusak, tidak mudah lembab atau dengan kata lain keawetannya bisa diandalkan. Textile paper Seperti tekstil atau kain, wallpaper dalam kategori ini memiliki jangkauan warna, motif, tekstur dan jenis bahan yang sangat banyak, antara lain katun, linen, tenunan bahan sintetik, sutra, bahkan kain goni dan serat alam. Untuk textile paper dari kain yang sangat halus, pemasangannya perlu dialasi kertas alas khusus dan sebaiknya dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman. Flock Jenis wallpaper ini tersedia dalam dua pilihan, yaitu flocked on paper dan
flocked on textile. Bagian yang disebut flock terbuat dari serat wol, yang bisa menimbulkan efek beludru pada permukaan wallpaper. Flock banyak disukai karena dianggap memiliki kombinasi gaya victoria, retro sekaligus kontemporer. Kesan beludru membuat warna wallpaper jenis ini berubah-ubah, tergantung pencahayaan dan arah melihatnya. Ini sangat sesuai untuk menciptakan kesan elegan sekaligus mewah. Foils Jika Anda menyukai efek mengkilap, foils adalah pilihan tepat. Adapun efek mengkilap tersebut didapat dari foil atau kertas timah yang dipakai pada permukaan jenis wallpaper ini. Pemasangan foils terhitung rumit karena kertasnya tipis dan gampang robek. Untuk hasil maksimal, disarankan untuk menempelkannya di permukaan dinding halus. Natural fibers Ini adalah jenis wallpaper yang terbuat dari serat alam, misalnya serat daun, bambu, dan kelapa. Menggunakan wallpaper jenis ini merupakan solusi praktis bagi Anda yang ingin menghadirkan sentuhan natural dalam ruang.
Usaha untuk membuat wallpaper tahan lama, bermula dari proses pemasangan hingga perawatan yang benar. Memasang wallpaper merupakan salah satu alternatif mempercantik tampilan dinding ruangan. Variasi warna dan motif membuatnya menarik dan banyak diminati. Namun berbeda dengan cat tembok biasa, wallpaper membutuhkan perhatian ekstra. Mulai dari proses pemasangan hingga perawatannya. Proses Pemasangan Wallpaper dipasang di dinding dengan menggunakan lem khusus wallpaper. Bersihkan dinding sebelumnya dari kotoran, pastikan permukaannya rata untuk mendapatkan hasil yang baik ketika wallpaper sudah terpasang. Bersihkan dinding dari cat lama dan gunakan plamur. Oleskan lem secukupnya dan secara rapi. Lem yang berlebihan akan menyebabkan permukaan wallpaper tidak rata. Walau pun terlihat mudah dalam memasang wallpaper namun bila tidak terbiasa hasil akhirnya akan tidak bagus. Sebaiknya Anda serahkan proses pemasangan pada ahlinya. Biasanya toko wallpaper, sekaligus menyediakan jasa pemasangannya. Hal lain yang harus Anda perhatikan adalah keadaan dinding yang lembab. Kandungan air dari dinding yang lembab membuat wallpaper cepat rusak. Untuk dinding baru, pastikan keadaan dinding sudah dalam keadaan benar-benar kering. Ketika melaburkan lem wallpaper juga harus merata. Jika tidak, wallpaper tidak akan rapi dan menggelembung. Bila Anda mengganti wallpaper lama de-
ngan wallpaper baru, jangan menumpuknya. Anda harus melepaskan wallpaper lama lebih dahulu, selanjutnya menggantinya dengan wallpaper yang baru. Memasang wallpaper bukanlah hal yang mudah, untuk mendapatkan hasil yang baik sebaiknya menggunakan jasa pemasang wallpaper yang sudah terbiasa mengerjakannya, karena bila terjadi kesalahan, malah akan merusak wallpaper sehingga hasilnya tidak memuaskan. Selain itu juga harus memperhatikan sambungansambungan antar wallpaper sehingga selaras menyatu, karena itu diperlukan ketelitian dan keahlian dalam memasang wallpaper. Perawatan Wallpaper Untuk perawatan wallpaper tidaklah terlalu sulit. Perhatikan hal-hal berikut ini: Sesuaikan dengan jenis materi walpapper. Terdapat dua jenis permukaan wallpaper, dari vinyl dan kertas. Untuk jenis material vinyl, perawatannya lebih mudah. Anda cukup mengusapnya dengan kain basah. Untuk noda membandel, Anda bisa menggunakan sikat berbulu halus. Sedangkan untuk material kertas, gunakan kain setengah basah atau dengan vacuum cleaner untuk membersihkan debu di permukaannya. Bersihkan wallpaper secara berkala dan teratur. Agar wallpaper terjaga kebersihannya, Anda perlu membersihkannya secara teratur. Paling tidak satu kali dalam satu bulan. Segera perbaiki wallpaper yang sobek atau rusak. Anda bisa menempel bekas sobekan wallpaper ke tempatnya semula. Atau kalau sobeknya terlanjur parah, Anda perlu menggantinya dengan yang baru. Untuk itu ketika membeli, belilah wallpaper dalam jumlah lebih sebagai cadangan. (h/vid/berbagai sumber)
Mengenali Fungsi Wallpaper KERTAS dan Vynil (bahan sintetis) merupakan 2 jenis bahan dasar wallpaper. Khusus bahan vynil tampilannya lebih mengkilap, selain itu keuntungan lainnya; lebih tahan air, mudah dibersihkan dan harga lebih murah. Jika anda baru pertama kali memasang wallpaper, sebaiknya coba dulu untuk 1 ruangan atau 1 bidang dinding pemisah, supaya bisa menekan biaya dan membantu anda sekeluarga beradaptasi dan nyaman dengan perubahan suasana ruangan tersebut. Sebaiknya anda pastikan dulu kondisi dinding sebelum dipasang wallpaper, kondisi terbaik adalah dinding yang kering dan tidak lembab agar tidak retak dan gompal. Begitupun untuk dinding baru, permukaannya harus ditunggu sampai benar-benar kering.
Warna, Motif dan Bentuk Wallpaper Untuk dinding ruangan besar bisa memilih warna cenderung gelap dan apik, dan warna terang untuk ruangan yang lebih kecil supaya terkesan luas. Wallpaper dengan corak gambar mengarah vertikal akan mengesankan ruangan kecil dan pendek terkesan lebih tinggi. Wallpaper rumah minimalis lebih cocok dengan wallpaper bermotif garis atau kotak-kotak. Untuk rumah dengan gaya mediterania atau modern klasik, bisa menggunakan motif bunga, sulur atau garis-garis serasi. Sedangakan untuk ruangan anak-anak, motif wallpaper yang lebih tepat adalah yang penuh warna dan inspiratif supaya dapat memicu kreatifitas dan daya pikir anak. >> Editor :David Ramadian
>> Penata Halaman : Jefli
9
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
NASIONAL
Menunggu Skema Dana Pensiun PNS PEMERINTAH —dan DPR masih menggodok skema pemberian dana pensiun bagi pegawai negeri sipil (PNS). Namun besaran dana pensiun yang akan ditetapkan rencananya berkisar antara Rp500 juta sampai Rp1,5 miliar masih belum jelas. Anggota Komisi XI DPR Laurens Bahang Dama membenarkan bahwa skema dana pensiun sedang dibahas Komisi II dengan pemerintah. Kata Laurens, pembahasannya masih alot terutama mengenai besar anggaran negara yang akan terus melonjak untuk membayar pensiunan PNS. Laurens mengatakan, pemberian dana pensiun kepada pensiunan PNS harus diberikan sesuai masa kerja mereka. “Kita tunggu saja hasil dari pembahasan antara pemerintah dan Komisi II,” katanya, Kamis. Skema dana pensiun ini dirancang untuk memangkas sistem lama, di mana setiap PNS yang pensiun akan menerima dana pensiun bulanan sampai tiga generasi. Artinya, jika seorang pensiunan PNS meninggal maka istri (jandanya) akan menerima tunjangan pensiun. Demikian pula jika sang janda meninggal, anaknya yang masih tertanggung akan menerima dana pensiun. Artinya sistem lama memungkinkan dana pensiun diberikan untuk tiga generasi. Dalam kaitan ini pemerintah menyatakan keberatan adanya sistem pensiun tiga generasi. Pasalnya, pemerin-
tah harus mengeluarkan anggaran ekstra. “Jadi, kalau PNS pensiun kita harus bayar sampai dia wafat, setelah itu kalau dia punya istri pensiun akan dibayar ke istri, setelah sang istri wafat, kalau dia masih punya tanggungan maka dibayarkan ke anaknya. Jadi tiga generasi kan bayarnya,” ujar Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Agus Suprijanto. Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Apa-ratur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Azwar Abubakar mengatakan, pemerintah sedang mempertimbangkan pembentukan sistem pensiun baru bagi PNS. Tujuannya agar tidak membebani anggaran negara. “Kita memikirkan bagaimana membuat sistem pensiun baru. Dan ini sedang diagendakan,” ujarnya. Menurut Azwar, sistem baru tersebut dibutuhkan karena anggaran pensiun yang dibutuhkan pemerintah setiap tahun mencapai Rp 60 triliun untuk 130.000 pegawai yang memasuki masa pensiun. Atau sekitar tiga persen dari keseluruhan jumlah pegawai negeri sipil di Indonesia. “Diperhitungkan belasan tahun lagi Rp160 triliun. Orang mau jadi PNS karena dapat pensiun, kerjanya tidak
IMPIAN— Status Pegawai Negeri Sipil (PNS) tetap menjadi impian sekaligus buruan banyak orang. Namun formasinya sangat terbatas.NET mau rajin, maka kita atur. Ke depan pensiun bisa seperti sekarang atau seperti di swasta,” ujarnya. Namun, ia belum mau mengungkapkan skema pensiun baru yang sedang dipertimbangkan tersebut karena masih dalam kajian internal Kemenpan-RB. “Jadi yang penting pemerintah menyusun kembali pensiunnya. Membuat orang sejahtera tapi tidak memberatkan pemerintah,” ujarnya. Tetap Menggiurkan Informasi rencana pem-
bayaran pensiun antara Rp 500 juta hingga Rp1,5 miliar terus berkembang dari mulut ke mulut dan kini menjadi buah bibir di kalangan PNS. Seorang PNS di Jakarta Barat mengatakan, informasi itu berkembang dari mulut ke mulut dan kini menjadi buah bibir di kalangan PNS. “Kami tengah membahasnya bersama temanteman di kantin,” kata seorang PNS yang menolak menyebutkan namanya, kemarin. Informasi juga beredar
lewat SMS. Tidak hanya di Jakarta, kalangan PNS di Padang dan Bandung pun mengaku mendapat SMS yang menyatakan bahwa besaran uang pensiun sekaligus berkisar antara Rp 500 juta sampai Rp 1,5 miliar,” katanya. Tuti, seorang PNS di Pemkot mengatakan, informasi yang dia terima adalah uang pensiun untuk golongan I dan II sebesar Rp 500 juta, sedangkan golongan III sampai IV antara Rp 1 miliar sampai Rp 1,5 miliar. “Saya mener-
ima SMS dari teman yang isinya seperti itu. Ketika saya ke kantor, ternyata di kantor pun mereka tengah membahas soal itu,” katanya. Namun, ketika ditanya apakah ia keberatan jika memang ketentuan itu benarbenar diberlakukan, Tuti mengatakan tidak masalah. “Yang penting bisa mengaturnya, tergantung bagaimana kita mengatur uangnya,” katanya. Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo mengatakan, wacana yang dilontarkan KemenPAN RB mengenai uang
pensiun belum diputuskan. “Para pensiunan jangan gusar dulu, karena wacana itu masih diperdebatkan di Komisi II DPR. Dan tetap memperjuangkan agar tidak merugikan rakyat, terutama para pensiunan PNS,” katanya. Sampai kini persoalan tersebut masih dibahas di DPR. “Masalah itu masih dibahas. Apakah dibuat UU atau peraturan. Sehingga para pensiunan PNS jangan gelisah dulu karena peraturan itu belum efektif,” tandasnya. (h/dn/wk)
>> Editor : Dodi Nurja
>> Penata Halaman : Jefli
10
MINGGU MINGGU,, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
OTOMOTIF Spesifikasi Santa Fe DESAIN Hyundai Santa Fe 2013 terlihat modern, kuat, dan sedap dipandang. Para desainer SF 2013 terinspirasi dari proses pembentukan badai. Makanya desain baru ini disebut Storm Edge. SF 2013 menjadi model pertama yang memiliki terjemahan sendiri terhadap bahasa desain korporat Fluidic Sculpture. Legroom baris pertama dan kedua lebih baik dari model sebelumnya dengan penambahan 38 mm dan 45 mm. Volume bagasi yang tersedia 534 liter (jok belakang berdiri). Untuk pasar Amerik Utara, Hyundai akan menawarkan versi wheelbase panjang (LWB) 7-seater. SF LWB 2013 dibekali mesin Lambda V6 3,3 liter Gasoline Direct Injection (GDI) bertenaga 290 hp —terkuat di kelasnya. SF 2013 ber-wheelbase pendek (SWB = Short Wheelbase) ditawarkan dalam dua pilihan mesin Theta II Gasoline Direct Injection (GDI); 2,4 liter (190 hp) dan 2,0 liter Turbo (264 hp). Hyundai menjagokan mesin 2,4 liter SF 2013 akan paling irit dari CUV/SUV apapun yang bertransmisi otomatis. Estimasinya 14,03 km/liter. Di Eropa hanya akan ada SF 5seater. Dua mesin diesel 2,0 liter (150 hp) dan 2,2 liter (200 hp) akan menemani mesin 2,4 liter GDI. Hyundai melengkapi SF 2013 dengan 7 airbag sebagai salah satu fitur keselamatan pasif. Sementara fiturfitur keselamatan aktifnya seperti rem ABS (anti-lock braking system), ESP (electronic stability programme), VSM (vehicle stability management), DBC (downhill brake control) dan hill-holder system. (h/net)
HYUNDAI VETERAN PADANG
New Santa Fe Buka Inden SEJAK diluncurkan saat pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012, 20 September lalu, Hyundai New Santa Fe langsung kebanjiran order hingga ludes 70 unit. Tidak hanya di Jakarta, warga Sumbar juga bisa mendapatkan SUV baru andalan Hyundai ini. Diler Hyundai Padang sudah membuka inden untuk Santa Fe yang dipersiapkan untuk kalangan pengusaha dan keluarga muda ini. Untuk area Padang dan Sumatera Barat. Hyundai Santa fe ini telah bisa di pesan langsung di dealer Hyundai di Jalan Veteran yang dibuka dengan harga Rp445 juta. varian warna yang tersedia di dealer saat ini antara lain Vanila White, Titanium Silver, Phantom Black, dan Red Merlot. “Kami sangat optimis dengan pasaran di Sumbar, apalagi mereka yang mengenal Hyundai, mobil ini merupakan salah satu yang paling ditunggu-tunggu. Karna dari tahun 2012, telah banyak yang menanyakan New Santa Fe,” kata Marketing Executive Hyundai Padang, Rama. Ia mengatakan Hyundai Santa fe ini merupakan mobil dengan perencanaan yang cukup lama
dan baru direalisasikan saat ini. sehingga hadir dengan konsep yang lebih matang. Hyundai Santa fe sendiri telah ada sejak tahun 2001 lalu. Dimana Santa fe yang lama belum menerapkan teknologi Panoramic Sunroof, dengan interior yang masih 2 rei. Tampilan All new Santa Fe ini jauh lebih sporty dibanding varian Santa Fe sebelumnya. Ketanguhan mesin diesel Hyundai telah teruji pada Hyundai H-1 dan i20. Kini CRDi telah hadir di SUV terbaru Hyundai, dengan mempersembahkan “Santa Fe”. Desain modern dengan keunggulan panoramic roof yang terbentang dari kabin depan hingga baris kedua. All New Hyundai Santa Fe adalah sebuah type SUV dengan ruang tujuh penumpang berkapasitas 2.2 L common rail diesel engine. Mesinnya dapat menghasilkan kekuatan maksimum 197 ps di 3.800 rpm dan maksimum torsi 445 Nm di 1.800-2.500 rpm. Teknologi variable geometry turbo mendukung tenaga yang sangat responsif d a r i
putaran rendah sampai tinggi. Sisi keamanan pun juga mendapat perhatian lebih. Produk Hyundai telah memakai stability control pada produk Santa Fe terbaru ini. Bahkan mobil ini telah dilengkapi rollover sensor untuk mengaktifkan airbag samping. Selain itu tampilan LED Rear Combination lamp menambah kesan mewah pada tampilan depannya. Hyundai New Santa fe yang memakai mesin
diesel ini dilengkapi dengan sporty twin muffler (memakai 2 knalpot) yang akan mengurangi pencemaran lingkungan dan lebih ramah lingkungan. Masuk ke interior, yang menawarkan ruangan yang cukup lapang dengan 3 rei dan menawarkan kesan modern yang terus berlanjut. Head unit terintegrasi dengan tombol pengaturan AC climateterlihat mewah di tengah dasbor. Lalu ring krom di
panel instrumen ikut memberi kemewahan dari Santa Fe. Dengan tombol pengaturan di lingkar kemudi dan tombol start/stop yang berarti mengindikasikan bahwa mobil ini telah memakai teknologi smart key. Soal kenyamanan di kabin, Hyundai menanamkan fitur khas seperti jok kulit, MP3 audio dengan high quality six-speaker, kantung dokumen, cup holder, dan double console. (h/cw-dra)
TEKNOLOGI
New Santa Fe Tampil Elegan DATANG sebagai SUV 7seater, rupanya Santa Fe memiliki tampilan yang lebih kalem ketimbang dari adiknya Tucson atau bahkan dari generasi keduanya. Aksen chrome lebih mendominasi tampang depannya, terutama pada bagian grill yang menyatu dengan logo kebesarannya. Model headlamp meruncing beserta garis di bagian kap mesin juga fog lamp memberikan nuansa yang kontras. Elegan namun bertenaga, sepertinya ungkapan itu cukup cocok terungkap untuk tampilannya yang seakan menutupi kebuasan mesin barunya. Masuk pada bagian belakang, meski memiliki desain baru dengan rear lamp yang mengikuti lekukan bodi,
SALES
Laris Manis di IIMS 2012 PT Hyundai Mobil Indonesia pada IIMS 2012 lalu membawa visi dan misi ‘Product Innovation’ serta mengusung tema Modern Premium. Selama pagelaran The 20th Indonesia International Motor Show 2012, Hyundai sukses melakukan penjualan produk line-up terbaiknya. Selain menampilkan design Booth yang elegan dan inovatif, PT Hyundai Mobil Indonesia mempersembahkan 8 unit product line up terbaik-nya, yaitu Hyundai Grand Avega, Hyundai H1, Hyundai Sonata, ditambah dengan All New Hyundai Santa Fe dan Hyundai Tucson XG yang diluncurkan secara resmi untuk pasar Indonesia. Sedangkan pada Hall C, PT Hyundai
Mobil Indonesia menampilkan Hyundai Starex Mover Ambulance, Hyundai Starex Mover Cipaganti dan Whitehorse Taksi. Total penjualan Hyundai selama ajang IIMS 2012 mencapai 773 unit. Jumlah itu terdiri dari Hyundai Grand Avega 120 unit, Hyundai Tucson : 118 unit, Hyundai H1 : 225 unit, Hyundai Santa Fe : 165 unit, lain-lain 145 unit. Selain memimpin dengan jumlah angka penjualan tertinggi, All New Hyundai Santa Fe juga mendapatkan penghargaan, New Wave Conversation Award 2012, Marketeers New Wave Marketing Award 2012 oleh MarkPlus Inc. “Kami merasa bangga karena pencapaian total penjualan Hyundai
tapi hampir tak terlalu istimewa dan terkesan konvensional dengan SUV lainnya. Sisi interior terbilang cukup nyaman. Ruang dasboard layaknya sebuah cockpit yang lengkap dengan deretan tombol fungsional, mulai dari bagian kemudi hingga consule tengahnya. Sisi kemewahan lain adalah lapisan kulitnya yang terbuat dari kulit hitam. Sedangkan untuk sisi hiburan New Santa Fe telah disokong dengan MP3 Audio lengkap bersama enam speaker berkualitas tinggi. Sisi kenyamanan terbilang cukup baik dengan ruang kaki yang tak menyusahkan alias cukup lapang pada bagian depan dan baris ke-2, sedangkan untuk baris ke-3 tak seluas denga bagian tengah.
Mengenai visibilitas jangan dipertanyakan lagi, sebab selain tampak depan yang berkesan luas, generasi ke-3 Santa Fe ini telah dilengkapi fitur panormaic sunroof yang membentang hingga baris kedua, so pastinya cukup memberikan kenyamanan dalam hal visibilitas. Masuk kesektor mesin, ini lah yang paling special dari generasi anyar Santa Fe dengan mesin barunya yang menurut data cukup bengis. Hyundai melengkapi Santa Fe dengan mesin 2,2-L Common Rail Diesel Engine atau lebih akrab dengan sebutan CRDi yang memiliki tenaga maksimal 194,2-hp / 3.800 rpm dan torsi sebesar 445 Nm pada 1.800 - 2.500 rpm. (h/net)
Indonesia tahun ini meningkat sekitar 31 persen. Dengan demikian merefleksikan product line-up Hyundai semakin ditunggu kehadiran-nya di Indonesia. Terbukti dengan total penjualan tertinggi kami tahun ini adalah The New ‘Storm Edge’ desain Hyundai Santa Fe, yang baru saja diluncurkan pada ajang IIMS 2012 ini. Pencapaian ini akan kami jadikan pemacu kami untuk tetap konsisten menghadirkan product line-up unggulan dan terus mendekatkan diri serta memberikan yang terbaik bagi Pelanggan setia Hyundai Indonesia,” papar Jongkie D. Sugiarto selaku President Director. (h/net)
>> Editor : David Ramadian
>> Penata Halaman : Fathul Abdi
11
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
SAMBUNGAN Sumbar Tuan Rumah TTG PADANG, HALUAN — Sumbar dipercaya sebagai penyelenggara Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Pedesaan Nasional tahun 2013 mendatang. Rencananya TTG akan dipusatkan GOR Agus Salim, di Kota Padang. Seluruh masyarakat nagari/desa dapat unjuk kreativitasnya. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Sumbar, Suhermanto Raza kepada Haluan Jumat (12/10), di Padang mengatakan, pada pelaksanaan Gelar TTG tahun ini Sumbar meraih Juara I untuk kategori Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) yang diperoleh Nagari Tua Pariangan, Tanah Datar. Pada kegiatan ini, sejumlah teknologi tepat guna yang berhasil dibuat masyarakat juga dipamerkan. Dari Sumbar diantaranya yang dipamerkan adalah alat pemotong ubi jalar dengan kecepatan tinggi, alat untuk memotongmotong rumput agar mudah dimakan ternak dan lainnya. “Kreatifitas masyarakat itu
ternyata sangat tinggi. Mereka mampu menciptakan berbagai peralatan untuk mempermudah pekerjaan mereka dengan teknologi yang sangat sederhana sesuai dengan potensi dirinya,” terang Suhermanto. Jika selama ini mereka mengerjakan segala sesuatunya dengan manual dan butuh waktu lama, maka kini dengan peralatan teknologi sederhana ini dapat mempercepat proses kerja. Yang tak kalah pentingnya mampu meningkatkan mutu hasil pekerjaan. Seperti mengiris ubi, biasanya diketam satu persatu. Kini mereka bisa mengirisnya dengan lebih cepat dan hasil produksi yang lebih banyak. Dari sini pula awal lahirnya peralatan dengan tenologi yang lebih maju. Kreatifitas mereka ini tak terlepas dari adanya Pos Pelayanan Terpadu (Posyantek) di nagari. Di Posyantek ini masyarakat nagari berkumpul dan membentuk kelompoknya. Mereka belajar dan berdiskusi bersama tentang usaha yang
mereka geluti, termasuk kendala produksi. Lalu bersama-sama dengan petugas Posyantek, mereka mencari solusinya. Merancang alat yang berguna untuk memperlancar pekerjaan mereka. Perekonomian masyarakat bakal meningkat karena produksi yang dihasilkan juga meningkat. “Masyarakat Nagari memperoleh ilmu teknologi sederhana itu dari program Posyantek. Mereka belajar bersama, menemukan solusi dari masalah pekerjaan yang mereka hadapi,” terang Suhermanto. Namun belum semua nagari di Sumbar memiliki Posyantek ini. Ke depan, pihaknya terus mendorong agar setiap nagari memiliki Posyantek sehingga kreatifitas masyarakat juga terpacu untuk berkarya melahirkan berbagai peralatan dengan teknologi sederhana. Diharapkan, ketika TTG digelar di Sumbar tahun depan seluruh nagari biasa ambil bagian memamerkan kreatifitas mereka. (h/vie)
Argentina Revans Uruguay Raihan poin penuh ini begitu berarti bagi tim Tango untuk mengokohkan diri di puncak klasemen penyisihan Piala Dunia Zona Amerika Latin dengan 17 poin dari delapan laga. Selain itu, kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan Argentina atas Uruguay yang mengalahkan mereka di perempat final Copa Amerika, tahun lalu. Dalam laga yang dihelat di Estadio Malvinas, Sabtu (13/10) pagi
WIB, Argentina yang tampil dominan di babak pertama belum mampu menjebol gawang Uruguay yang dikawal Fernando Muslera. Skor 00 jadi akhir pertandingan itu. Masuk di babak kedua Argentina baru bisa membuat gol pertamanya di menit 65 ketika assist Angel Di Maria menemui Messi di kotak penalti dan dengan kaki kirinya, bola dikirimkan ke dalam gawang. Argentina menggandakan keunggulan di menit 74 ketika kerjasama
Messi dan Di Maria berhasil membelah pertahanan Uruguay. Di Maria kemudian mengumpan ke depan gawang dan dengan mudah disontek Sergio Aguero jadi gol. Sepuluh menit sebelum laga usai, Messi mencetak gol keduanya sekaligus membawa Abiceleste menang 3-0. Dari situasi free kick, Messi menendang kulit bundar melewati bagian bawah pagar betis dan Muslera tak mampu menghalau bola itu.(h/net/mat)
Keltan Harus Paham Teknologi petani,” kata Azwir saat membuka pelatihan tersebut. Pelatihan ini berjalan alot. Peserta antusias menanyakan berbagai hal terkait pengetahuan bagi petani di wilayah kota Padang dan Ranah Minang umumnya. Buktinya, baik Azwir Dainy Tara dan Martin Wiliam Ketua DPD KUKMI Provinsi Bali yang di datangkan khusus Azwir Dainy Tara sebagai pembicara diberondong berbagai pertanyaan, harapan peserta yang tidak kurang dari 300an orang. Penasihat DPD KUKMI Kota Padang H Wahyu Iramana Putra dalam sambutannya mengatakan, gagasan Azwir Dainy Tara selaku anggota DPR-RI maupun Ketua Umum DPP KUKMI ini patut diacungkan jempol. “Betapa tidak, satu satunya dari sekian anggota legislatif pusat dari Sumbar, hanya Azwir Dainy Tara yang terus turun tiada henti hentinya,” katanya. Memberikan ilmu, memberikan
bantuan dimana saja demi masyarakat yang sudah memilihnya. Bahkan tidak membedakan wilayah pemilihan yang sudah mengantarkan dirinya menduduki kursi legislatif. “Kita perlu memberikan aplus untuk pak Azwir Dainy Tara, satusatunya, yang benar benar wakil rakyat Sumbar,” ujar Wahyu yang langsung diiringi gemuruh tepukan peserta. Gagasan ini sangat bermanfaat sekali bagi petani di Kota Padang seperti keltan Kuranji, Pauh, Nanggalo, Koto Tangah dan kecamatan lainnya di Kota Padang yang hadir dalam pelatihan tersebut. “Kita berharap agar Pak Azwir akan berupaya pula mencari bantuan bantuan bagi keltan di Kota Padang seperti bantuan bantuan yang sudah ditebarkannya di seluruh wilayah Sumbar selama ini,” tambah Wahyu. Azwir Dainy Tara dalam makalahnya berjudul “meningkatkan produksi petani dari segi ilmu dan teknologi (Iptek) memaparkan
bahwa ciri utama pertanian moderen adalah produktivitas, efesiensi, mutu dan kontinuitas pasokan yang terus menerus selalu meningkat dan terpelihara dan memiliki standar tertentu. Tentu saja produk dengan mutu tinggi yang dihasilkan melalui proses menggunakan muatan teknologi standar karena teknologi berperan penting dalam master plan perluasan percepatan pembangunan ekonomi indonesia (MP3EI). justru itulah pentingnya riset dan teknologi yang tentunya didukung oleh peralatan. “Makanya saya juga turut memberikan bantuan peralatan seperti hand traktor dan peralatan pertanian lainnya kepada petani di Sumbar,” ujar Azwir. Lain lagi paparan Martin Wiliam selaku pembicara pada kegiatan itu. Ketua umum DPD Kukmi propinsi Bali ini mengupas terkait kepemimpinan yang harus dimiliki dalam menjalankan semua kegiatan. Di antaranya harus meliputii karakter, skil dan strategi. (h/one)
Aman mengatakan, para awak kapal mengungkapkan rasa senangnya atas sambutan hangat dari pemerintah daerah dan juga masyarakatnya. Tak kalah kiranya ketika mereka memutuskan singgah pertama kali di Pelabuhan Teluk Bayur. “Kunjungan mereka ke Indonesia adalah dalam rangka perayaan 20 tahun hubungan negara ASEAN dan India. Anggota rombongan mereka sekitar 88 orang, terdiri dari 8 perwira dan 80 kadet. Sebagian kadet tidak ikut hadir karena melayani masyarakat yang berkunjung melihatnya dari dekat,” katanya. Bersama rombongan juga hadir Konsulat India di Medan, Basir Ahmad. Menurut Deni Aman, kehadirannya dapat dimanfaatkan untuk peningkatan hubungan dagang, ekonomi maupun peluang
investasi. Mereka punya komitmen untuk membangun kerja sama. Pemprov Sumbar dapat menawarkan peluang investasi dan potensi yang dapat dikerjasamakan. Sementara Gubernur Sumbar diwakili Kepala Badan Kesbangpol Linmas Sumbar, Irvan Khairul Ananda dalam sambutannya mengatakan, kedatangan kapal India diharapkan dapat meninggalkan kesan yang menyenangkan dan bisa berlanjut dengan jalinan kerjasama di masa datang. Sebenarnya hubungan masyarakat kedua negara Indonesia dan India, khususnya Sumbar sudah berlangsung sejak abad 6-7 Masehi terutama untuk perdagangan. Pedagang India lebih dikenal masyarakat Sumbar sebagai urang kaliang. Keberadaan mereka ternyata mendapat tempat di hati
masyarakat dan terjalin hubungan yang sangat harmonis. “Bahkan di Kota Padang dan di Pariaman berdiri sebuah perkampungan yang disebut Kampuang Kaliang. Masyarakat penghuni kampung ini mayoritas dari India,” katanya. Pengusaha India juga meramaikan investasi di Sumbar. Sedikitnya ada 12 Perusahaan Modal Asing (PMA) milik India yang beroperasi di daerah ini, masing-masing 9 PMA sektor perdagangan, 2 PMA sektor industri dan 1 PMA sektor jasa penunjang pertambangan. Diharapkan ke depan, kerjasama ini dapat lebih ditingkatkan lagi. Peluang investasi tambang masih cukup besar peluangnya, seperti biji besi, kelistrikan, batubara dan panas bumi. Potensi investasi pariwisata juga sangat besar. (h/vie)
putar selama 10 menit, dan setelah mendarat saya merasa bingung kenapa kok mendarat di sini (Bandara Lama Tabing),”ujarnya. Hal yang sama juga disampaikan oleh Toni (36). Dia mengungkapkan, sejak pertama take off, kondisi dan situasi normal, namun saat melintas di atas Kota Padang, arah pesawat berubah menuju Lanud. “Ketika mendekati Kota Padang, pesawat terlihat mengarah ke Lanud Tabing, dan ketika saya coba tanya ke pramugari, mereka menjawab ada kesalahan dari pilot karena pilotnya masih baru,” terangnya kepada Haluan. Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, Agus Soedjono, saat di hubungi Haluan menjelaskan, semua penumpang selamat dan sudah dievakuasi. Sedangkan mengenai situasi sudah kembali normal. “Kita sudah membawa penumpang ke BIM dengan bus. Meskipun sudah mendarat dengan selamat, kita tetap membawa penumpang
ke BIM karena tujuan pesawat yakni dari bandara ke bandara. Mengenai peristiwa ini kita tidak bisa berandai-andai, karena semua sudah prosedurnya. Kita akan menyerahkan penyelidikan lebih lanjut ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),” tuturnya. Dia menambahkan, mengenai pilot memang bukan berasal dari negara Indonesia, namun untuk standarisasinya semua pilot sama. Dari pantauan Haluan terlihat sejumlah bus memasuki Lanud untuk membawa penumpang serta barang-barang menuju BIM. Dan juga terlihat sanak keluarga para penumpang yang sudah menunggu. Selain itu pihak Polisi Militer Angkatan Udara (PM AU), juga terlihat berjaga-jaga mengamankan Lanud. Tak Ada Masalah Menurut GM Angkasa Pura, Agus Kemal, saat dihubungi menyatakan, untuk kondisi alat navigasi, komunikasi, dan kondisi
pesawat tidak ada masalah. “Dua orang pilotnya saat ini sedang diminta keterangan lebih lanjut. Keduanya bukan orang indonesia. Mungkin belum menguasai medan,” katanya. Agus Kemal menduga, pilot yang membawa pesawat dari arah selatan Kota Padang untuk mendarat ke BIM, menyangka Bandara Tabing adalah BIM. “Kalau kita datang dari arah selatan, yang terlihat lebih dulu kan runaway Bandara Tabing.” Catatan Haluan, terjadinya kesalahan pendaratan di Bandara Tabing bukan kali ini saja. Kejadian serupa sudah tiga kali terjadi. Sebelumnya terjadi pada tahun 2005 terjadi pada maskapai Wing Air penerbangan IW 87030 dengan 130 penumpang dari Jakarta menuju BIM dan Minggu, 1 Agustus tahun 2011 terjadi pada Sriwijaya Air. “Setahu saya, ini yang kedua kalinya Sriwijaya salah mendarat,” kata seorang anggota TNI AU. (h/ rvo)
Buka Peluang Investasi
Sriwijaya Air Salah Mendarat
Bangsa Indonesia Kurang Terbuka Terhadap Budaya Lokal
KESENIAN tradisi saluang jo dendang dari Minangkabau. DOK
SEMARANG,HALUAN — Budayawan Prof Eko Budihardjo menilai bangsa Indonesia selama ini kurang terbuka terhadap beragam kekayaan budaya dan kesenian lokal yang dimilikinya. “Akibatnya, banyak kekayaan budaya lokal Indonesia yang tidak dikenal di dunia internasional. Beda dengan negara-negara lain yang cenderung ’ekstrovert’ (terbuka) atas budayanya,” katanya di Semarang, Sabtu, (13/10). Hal itu diungkapkannya usai diskusi panel “Transformasi Kearifan Budaya Lokal Menghadapi Tantangan Global” yang diprakarsai Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Universitas Diponegoro Semarang. Mantan Rektor Undip itu mengatakan banyak sekali kebudayaan yang menjadi kearifan lokal bangsa, tetapi bahkan sesama warga negara
Indonesia sendiri belum tahu kearifan lokal yang ada di luar daerahnya. “Karena itu, pada kesempatan ini kami menghadirkan pakar-pakar untuk menggali kearifan-kearifan lokal yang dimiliki bangsa Indonesia, kemudian diterjemahkan untuk perbaikan kondisi bangsa,” katanya. Eko yang juga anggota Komisi Kebudayaan AIPI itu menjelaskan banyak sekali kearifan lokal yang dimiliki bangsa, seperti arsitektur lokal di Jawa berkonsep Joglo, Rumah Gadang di Sumatera Barat, dan Honai di Papua. Namun, kata dia, masyarakat Indonesia saat ini justru ramairamai mengadopsi arsitektur ala Barat dalam membangun tempat hunian yang tentunya tidak cocok diterapkan di negara yang beriklim tropis.
“Ada pula kearifan lokal masyarakat Bali dan Lombok yang tidak melaut saat musim ikan-ikan sedang bereproduksi. Ini kan untuk menjaga kelestarian populasi. Tidak sembarang eksploitasi ikan,” kata Eko. Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal AIPI Dr Budhi M. Suyitno mencontohkan kebudayaan Korea Selatan yang dikenal dengan nama K-Pop mulai merambah negaranegara lain di dunia, termasuk Indonesia. “Kalau saya melihat, tarian ’Gangnam Style’ yang termasuk KPop itu hampir seperti Jathilan (kuda lumping). Kita juga punya tarian kuda lumping. Bahkan, lebih bagus dibandingkan mereka (KPop),” katanya. Karena itu, ia mengatakan Indonesia punya banyak sekali potensi kearifan lokal yang semestinya dikelola dengan baik, dilestarikan, dan dikenalkan secara lebih luas kepada dunia internasional. Melalui forum AIPI itu, kata dia, diharapkan banyak pemikiran yang dihasilkan dari para pakar berkaitan dengan kearifan lokal, yang selanjutnya akan menjadi rekomendasi dan masukan kepada Presiden. “AIPI ini adalah lembaga yang berada di bawah Presiden berdasarkan Undang-Undang Nomor 8/ 1990 tentang Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Hasil kajian ini akan kami rekomendasikan pada Presiden,” kata Budhi. (h/naz/kcm)
PABN Kurang Direspons Masyarakat Adat menetapkan Sumbar sebagai salah satu pelaksana kegiatan pilot proyek Pelestarian Adat Istiadat dan Budaya Nusantara (PABN) tahun 2012. Hanya 9 provinsi di Tanah Air dengan masing-masing 1 kabupatennya mendapatkan program PABN. Selain Sumbar yang sudah memasuki tahap II, tercatat Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Jawa Barat sebagai pelaksana program. Kabupaten Limapuluh Kota ditetapkan sebagai pelaksananya. Alasan pemilihannya tak terlepas dari karakteristik daerah ini sebagai Luhak Nan Limopuluh, memiliki 50 pusat adat. Sebagai sampelnya, ditetapkan 5 nagari pelaksana pilot proyek, masingmasing Nagari Mahek, Nagari Mungka, Nagari Sitanang, Nagari Situjuah Banda Dalam dan Nagari Tujuh Koto Talago. Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Sumbar, Suhermanto Raza, kegiatan yang digelar awal Oktober lalu ini merupakan fasilitasi pemerintah pusat kepada daerah untuk pembinaan tata kelola desa/nagari dan pemberdayaan masyarakat. Diharapkan nantinya bakal ditemukan model tata kelola nagari dan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan karakter masingmasing lokasi. Dan hasilnya akan dijadikan acuan bagi daerah dalam melakukan pembinaan. Setiap nagari percontohan ini mendapatkan bantuan yang sifatnya stimulan. Total bantuan yang dikucurkan untuk Sumbar Rp300 juta. Dana itu dapat digunakan untuk penguatan kelembagaan sebesar 20 persen dan pelestarian budaya setempat porsinya 80 persen. “Pilot proyek merupakan fasilitasi pemerintah pusat kepada daerah untuk pembinaan tata kelola desa/nagari dan pemberdayaan masyarakat. Diharapkan nantinya bakal ditemukan model tata kelola nagari dan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan karakter masing-masing lokasi dan sekaligus sebagai acuan bagi daerah dalam melakukan pembinaan,” terang Suhermanto yang didampingi Kabid Pemberdayaan Adat Sosial Budaya Masyarakat, Zenita Andriati kepada Haluan pekan lalu. Pelestarian Adat dan Budaya Nusantara ini dilakukan melalui program pengembangan masyarakat, seperti membangun kesadaran kritis terhadap nilai-nilai luhur gotong-royong, kemandirian dan keadilan masyarakat yang terdiri dari identifikasi budaya yang masih hidup dan potensial untuk dilestarikan dan dikembangkan. Program lainnya berupa peningkatan kapasitas pemerintah dan pelaku lokal, yaitu kegiatan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku lokal/ kelompok peduli lainnya agar mampu menciptakan kondisi yang
kondusif dan sinergi positif bagi masyarakat. Misalnya saja penyusunan Peraturan Nagari partisipatif, penyusunan dokumen profil dan sejarah nagari, identifikasi dan diseminasi, sosialisasi, lokakarya, monitoring dan evaluasi. Dan ditambah dengan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). Dana stimulan ini diberikan kepada kelompok masyarakat (Pokmas) untuk membiayai sebagian kegiatan yang direncanakan oleh masyarakat untk meningkatkan ekonominya melalui PABN. Masyarakat akan didampingi seorang Fasilitator Daerah (FD). “Dalam pelaksanaannya, masyarakat nagari didampingi Fasilitator Daerah (FD) yang akan melakukan akselerasi pembangunan sosial, adat istiadat dan budaya serta ekonomi di nagari. Fasilitator juga bertugas mensinergikan kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam menumbuhkembangkan semangat nilai-nilai luhur gotong royong, kemandirian dan keadilan,” katanya. Untuk evaluasi pelaksanaannya, BPM Sumbar akan membentuk tim khusus yang akan melakukan analisis. Namun dilihat dari respons masyarakat 5 nagari itu ternyata sangat tinggi. Mereka memang sangat mengharapkan penguatan adat istiadat ini. Tak dipungkiri belakangan ini terjadi kemerosotan nilai adat istiadat di tengah masyarakat. Ketua LKAAM Sumbar Sayuti Dt Rajo Penghulu yang dihubungi terpisah menjelaskan, PABN ini merupakan implementasi dari Permendagri No. 52 tahun 2007 tentang Pedoman Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Nilai Sosial Budaya Masyarakat. Pihaknya berkewajiban melakukan pelestraian dan pembinaan di bidang adat istiadat, terutama peningkatan kapasitas sumberdaya ninik mamak. Meski menyandang gelar sebagai ninik mamak atau penghulu, namun tidak semua pimpinan kaum itu paham tentang adat Minangkabau dengan sempurna. Ninik mamak atau penghulu memiliki peran yang sangat vital. Nyaris seluruh jenis pekerjaan yang ada mereka lakoni, karena mereka adalah kepala pemerintahan di kaumnya yang berperan sebagai hakim, jaksa, pendidik, menjaga keamanan dan ketertiban di tengah kaum, juga turut bertanggung jawab memperbaiki kesejahteraan kaumnya. Degradasi moral yang kini melanda masyarakat terutama kalangan muda tak terlepas dari kurangnya pemahaman dan berujung turunnya wibawa para pemangku adat di nagari. Sebagai contoh, beberapa ninik makak kini sudah tak pandai lagi menyelenggarakan jenazah. Begitu pula sarana prasarana di nagari tempat berkumpul masyarakat sangat minim. Mereka tidak pula dibiasakan untuk mengenal tradisi adatnya. Untuk itu dalam program PABN ini, setiap nagari percontohan akan dilengkapi dengan balai-balai adat, surau, sasaran silat, randai dan beberapa sarana penunjang lain.
Sehingga masyarakat terutama generasi muda dapat menghabiskan waktunya di tempat ini, belajar ilmu bela diri, ilmu agama dan adat istiadat. Pembelajaran ini tak hanya untuk generasi muda tetapi juga para ninik mamaknya. “Ninik mamak yang 4 jinih kita harapkan dapat menjaga anak kemenakannya dan menghalau mereka agar ke surau. Begitu pula imam, khatib, bilal dan kadi mampu mengajak umat ke masjid. Mari kita ramaikan surau dengan berbagai kegiatan,” katanya. Tak Direspons Masyarakat Adat Mengenai iven Gelar Adat Budaya Nusantara, Yulfian Azrial Yulfian Azrial, Kepala Balai Kajian Konsultansi dan Pemberdayaan (BKKP) Nagari Adat Alam Minangkabau kepada Haluan, pekan lalu, menjelaskan, tak didukung oleh masyarakat adat di Kabupaten Lima Puluh Kota sendiri. “Masyarakat umumnya bahkan marah kepada Pemkab di bawah pimpinan Alis Marajo dan Asyirwan Yunus, yang telah menari di atas bangkai program yang telah mereka bunuh sendiri, meski program ini telah memiliki perda yang jelas,” katanya. Tentu menjadi sangat ironis, ketika para murid berdatangan ketika surau itu telah dirubuhkan. Kedatangan masyarakat adat dari provinsi lain maksudnya untuk belajar pada kita tentang pemberdayaan kelembagaan adat lokal seperti yang pernah dirancang mantan Bupati Amri Darwis di Depdagri tahun 2009 silam, yang kemudian sudah tidak ada lagi. Akibatnya jamba adat yang semasa pimpinan Bupati Amri Darwis setiap menggelar acara HABSYAR selalu merupakan sumbangan spontan dan suka rela dari masyarakat di nagari, sebaliknya maka dalam acara Gelar Adat dan Budaya Nusantara kemaren harus dibebankan kepada SKPD. “Dari informasi yang saya perloleh, kalau Bupati tak berani lagi meminta partisipasi masyarakat. Jadi terpaksaa jamba adat itu dibuat seolah-olah dari masyarakat, tapi SKPD yang dibebankan,” katanya. Apalagi sejak pemerintahan baru terlalu banyak dilakukan pembohongan adat pada masyarakat. Termasuk fenomena mengakomodasi ‘klaim’ seorang warga Malaysia sebagai keturunan dan bahkan diberikan soko meski sarat dengan kejanggalan baik secara adat. “Gelar Adat dan Budaya kemaren justru menjadi wajah yang kian menyempurnakan kekecewaan masyarakat. Para muspida saja tidak mendapat tempat yang layak pada acara ini, seperti Kapolres dan Dandim. Begitu juga salah seorang dari penyandang kebesaran Adat Luhak Limopuluah Zadri Hamzah Dt. Musaik, salaku Pasak Jalujua Rajo di Hulu Luhak Limopuluah yang kebetulan juga diundang. Mereka kabarnya bahkan sempat mengaku tersinggung dan merasa dipermalukan dalam acara ini,” katanya. >> Editor : Nasrul Azwar
>> Penata Halaman : Syahrizal
12
MINGGU MINGGU,, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
ANAK DAN KELUARGA Belajar Sambil Piknik
Oleh : Ananda M Iqbal
H
ARI ini Syahdan dan temantemannya berjanji akan pergi bermain ke sungai. Sudah lama mereka tidak main di sungai karena harus belajar setiap hari menjelang ujian tengah semester. Tak lupa, selain Ikrar, Emon dan Ihsan, Syahdan juga mengajak Jojo si anak baru. “Kita mau kemana?” tanya Jojo. “Ikut saja, kau pasti suka,” kata Ikrar. Sebelum berangkat tadi Syahdan sudah mewanti-wanti temantemannya untuk membawa makanan dari rumah. Ia juga telah siap membawa tikar dan bekal buatan Bunda. Sesampainya disungai. Kelima bocah ini tak lagi bisa menahan keinginannya untuk terjun dan berenang di sungai belakang kampung yang masih bersih dan asri. “Wah, ini lebih keren dari kolam renang dirumahku,” kata Jojo. Syahdan hanya tersenyum. “Ayo berenang, Jojo,” kata Syahdan. Jojo pun bersiap-siap, sementara Ihsan dan Syahdan sudah asik bermanuver di air. Beberapa anak perempuan yang kebetulan juga tengah bermain dekat sungai menatap mereka dengan kagum. “Ah kalau cuma begitu aku juga bisa’ gumam Jojo dalah hati. Setelah ambil ancangancamg Jojo pun langsung melompat dari batu yang cukup tinggi. Cipratan airpun mengenai Namun ternyata, sungai ini lebih dalam dari dugaan Jojo. Ia pun tak mampu menyeimbangkan diri dan berusaha menggapai-gapai ke permukaan. Ihsan dan Syahdan yang melihat Jojo gelagapan langsung menghampiri
Jojo dan membantunya. Jojo pun dibawa ke pinggir sungai. “Wah dalam sekali ternyata, aku pikir dangkal,” kata Jojo sambil mengatur nafasnya. Syahdan dan Ihsan pun tersenyum. “Kau harus lebih banyak berlatih lagi, Jo. Tak bisa hanya di kolam renangmu,” ujar Emon bercanda. Jojo manggut-manggut. Setelah puas bermain mereka pun membuka bekal yang telah dibawa. “Kenapa
ya aku bisa tenggelam?” tanya Jojo masih penasaran. “Haha, tenang saja Jo. Batu yang selama ini di dalam sungai juga tidak apaapa sampai kini,” ujar Emon bercanda lagi. “Wah, beda donk. Kita kan makhluk hidup,” celutuk Ihsan. “Ya, yang membedakan kita dengan benda mati adalah kemampuan bernafas,” jelas Syahdan. “Wah kalian sangat memperhatikan pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, ya,” kata Jojo.
“Ya, kadang dengan membahas pelajaran sambil bermain seperti ini, kita lebi mudah ingat,” kata Syahdan lagi. “Iya, makhluk hidup itu ada tiga, manusia, hewan dan tumbuhan, ingat?” kata Ikrar. “Ingat donk, selain bernafas, ciri makhlusk hidup yang lain adalah bergerak, tumbuh, berkembang biak dan.. apa ya? Aku lupa,” kata Ihsan. “Dan membutuhkan makanan,” kata Jojo sambil mengambil kue buatan ibu Syahdan. “Hahaha, kau pintar Jojo, pintar mengambil kesempatan,” goda Emon lagi. “O iya kalau tumbuhan seperti apa ya, bernafas dan tumbuhnya. Kan kalau manusia dan hewan jelas tumbuh dan bernafas dengan paru-paru?” tanya Jojo. “Hewan yang hidup di darat memang bernafas dengan paru-paru. Tapi kalau hewan yang hidup di air pakai insang. Kalau tumbuhan lewat lubang kecil pada daun, stomata namanya, atau lewat lubang kecil pada permukaan kulit batang atau lentisel,” jelas Syahdan panjang lebar. “Wah kau hafal sekali Syahdan,” puji Jojo. “Ah tidak juga, karena aku kebetulan membaca saja,” pungkas
Syahdan. “Ihsan ambilkan minum itu donk,” kata Jojo. Ihsan pun menuangkan air minum yang berada di gelas. “Nah kalau tumbuhan bergerak bagaimana ya? Seperti hantu kali ya?” ibuh Jojo lagi. Ihsan menggeleng. “Kalau manusia kan jelas, tumbuh dari bayi mungil, lalu menjadi anak-anak remaja, dan orang dewasa. Begitu juga dengan hewan. Nah kalau tumbuhan terjadi penambahan ukuran tubuhnya,” papar Ihsan panjang lebar. “Maksudku, bagaimana kita membedakan hewan dan tumbuhan kalau sedang makan? Apakah tumbuhan juga makan? Ikrar ambilkan aku gorengan itu donk,” kata Jojo lagi. “Beda hewan dan tumbuhan adalah cara makannya. Tumbuhan bisa memasak makanan sendiri, atau disebut
fotosintesis. Makanya dia tidak perlu pindah tempat untuk mencari makanan. Sementara manusia dan hewan bisa begerak untuk makan,” tambah Ikrar sambil mendekatkan rantang berisi gorengan ke arah Jojo. “Ngomong-ngomong, kamu dari tadi minta diambilkan makanan saja, tidak mau bergerak. Berarti kau sama dengan tumbuhan Jo. Tidak mau bergerak untuk mendapatkan makanan. Hahaha..,” ujar Emon bercanda lagi. “O iya ya. Hehehe aku jadi malu,” kata Jojo sambil beranjak mengambil sendiri makanannya. Kini Jojo tidak lagi anak yang sensitif dan mudah marah.Teman-temannya telah memberikan pelajaran dan pengalaman yang berharga sekali untuknya. Kini Jojo mulai merasakan dia sangat bahagia memiliki teman.
MENUJU KELUARGA SAKINAH
Selamat Berbahagia
Pesta Perkawinan Erick Hariyona & Irna Pravita Sari (Putra Bpk. Hariadi dan Ibu Emma Yohana)
(Putri Bpk. Irdham Rivai dan Ernawati)
DI PANGERAN BEACH HOTEL PADANG , SABTU 13 OKTOBER 2012
KEDUA mempelai Erik Hariyona dan Irna Pravita Sari terlihat berbahagia dan anggun saat bersanding.
KETUA DPD RI Irman Gusman memberikan ucapan selamat berbahagia kepada Erick Hariyona dan Irna Pravita Sari.
KETUA DPD RI Irman Gusman berfoto bersama dengan kedua mempelai didampingi oleh kedua orang tua mempelai.
ZICO Basko terlihat berbincang-bincang dengan anggota HIPMI Sumbar.
>> Editor :Atviarni
>> Penata Halaman : Rahmi
13
MINGGU MINGGU,, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
ELOK
Exotic C o l ou r & Beauty Kekayaan budaya Sumbar, senantiasa menjadi ide yang tak pernah kering untuk digali. Termasuk oleh para perancang busana yang sudah punya nama di Ranah Minangkabau ini. Adalah Rella Tulusia, perancang muda yang tergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Sumbar, yang mengambil tenunan sebagai bahan dasar utama karyanya. Tenunan hijau dan merah menjadi bahan dasar design nya. Di tangan Rella, tenunan yang sudah bernilai tinggi ini, ternyata kemudian bisa menjadi sesuatu yang ‘lebih’. Kesan ekslusif, mewah dan anggun jelas terlihat dalam karya-karyanya, yang ditampilkan pada malam peragaan busana hasil karya designer APPMI Sumbar beberapa waktu lalu di Basko Hotel. Busana ini tentunya cocok dikenakan pada kesempatan resmi, karena kesan ‘wah’ yang ditimbulkannya. Rella juga membuat model busana dengan rok pendek yang dipadukan dengan sepatu lilit dengan warna senada. Namun begitu, tetap saja busana ini tak bisa lepas dari kesan anggunnya. Karena di sanalah cirri khas hasil rancangan Rella. ***
ulusia : Rella T tel, Padang o Designer o k : Bas H oni D d Lokasi a r : Rahm Fotografe
>> Editor : Afrianita
>> Penata Halaman : Fathul Abdi
14
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
PANGGUNG PARADE TEATER SUMBAR 2012
Tanah Asal: Gugatan Terhadap Kesetiaan Oleh: Delvi Yandra Penggiat di Teater Rumah Teduh TANAH adalah aksara Tuhan, bacalah, dimana kamu hidup… (Leon Agusta, saya kutip dari naskah Tanah Ibu: Episode Tanah Asal)
T
ANAH adalah sumber kehidupan, tempat di mana orang-orang membangun sebuah peradaban. Tetapi tanah rantau dan tanah ibu menjadi bahasan kekinian yang kompleks seperti yang diutarakan Syuhendri dalam naskahnya Tanah Ibu: Episode Kanakkanak dan Tanah Ibu: Episode Tanah Asal. Dalam rangkaian Parade Teater 2012 bertajuk Spirit Minangkabau dalam Seni Teater di Gedung Teater Utama Taman Budaya Sumatera Barat, Syuhendri menyutradarai naskahnya berjudul Tanah Ibu: Episode Tanah Asal. Semangat yang merujuk kepada tema diusung Syuhendri bersama kelompok teater
KSST Noktah tak hanya tergambar sebagai semangat berteater saja tetapi juga menjadi cara pandang terhadap Minangkabau zaman kini. Senin (8/10) malam, panggung nihil properti. Pada permulaan adegan, terdengar dendang disertai suara orangorang mengusir sesuatu. Lalu, lampu merah pada sudut panggung menyala menimpa Amai (diperankan Sartika Syamer) yang muncul dari salah satu sudut panggung seraya membawa sekarung padi. Ia berjalan gontai. Lalu pergi lagi. Kemudian muncul pula tiga perempuan (diperankan Patricia Maya Sari, Dini Reswari dan Ranti Firdaus) yang juga membawa sekarung padi. Lalu, dialog pun terjadi, juga terdengar oh bulan dimano bintang, di pucuak limau manih, nak dagang capeklah pulang, paumbuak puti manangih… Mereka menggugat kese-
tiaan akan penantian terhadap lelaki yang merantau dan tak kembali. Mereka yang menjaga tanah asal agar tak tercemar mendapat hantaman keras berupa pengkhianatan. Satu per satu memainkan peran sebagai perempuan yang menyesal akan janji-janji. Selanjutnya, padi itu mereka hamparkan di lantai panggung. Kegiatan semisal menampi padi, memilih padi dan menjemur padi pun dilakukan sehingga dapat dikatakan bahwa nilai artistik tak mesti tercipta dari benda yang mati tetapi malah terjadi pada suatu kejadian. Ketiga aktor berusaha membagi karakter yang sama pada satu kejadian. Lalu, pada waktu tertentu mereka bermain dengan kocak. Karakter semacam ini berganti-ulang dalam beberapa kejadian. Suasana yang terbangun serius kemudian menjadi cair. Lalu, gugatan yang mereka sampaikan disahut oleh dua lelaki (diperankan Rio Fitra SY dan Julnadi Inderapura) yang masuk dari sudut kiri panggung seraya terdengar dendang perasaian. Mereka melangkah pelan dan kaku, menuju ke tengah panggung. Pada adegan lain, dua lelaki itu membawa manekin-manekin dan mendirikannya di atas hamparan padi. Mereka katakan bahwa para lelaki menepati janji itu: Tak pernah kulupa dengan ikrar dan janji, dan tak semiang pun ku ingin mengingkarinya. Namun konsekuensi zamanlah yang telah mengaturnya demikian. Konsekuensi zaman? Di sinilah mulai terjadi silang pendapat. Para lelaki memang menepati janji tetapi pulang dengan membawa simbolsimbol peradaban baru sehingga mereka melupakan nilai-nilai yang dijaga oleh perempuan di tanah asalnya. Pertunjukan tersebut tak hanya menunjukkan bagaimana peran seorang lelaki Minangkabau, baik sebagai
perantau maupun terhadap tanah asalnya, tetapi juga menggugat modernisasi dan segala hal yang instan yang memaksa masuk ke ruangruang tradisi. Hal tersebut terlihat dari simbol-simbol dan bentuk panggung yang digunakan. Manekin dan padi: modernisasi dan tradisi. Dan kesetiaan para lelaki pun diragukan. Tradisi pun mulai tergerus oleh manekin sebagai simbol kemajuan yang tidak tertib. Tanah sebagai sumber kehidupan, sebagai bukti keberadaan manusia, mulai dilupakan dan didustakan. Manekin-manekin telah menggantikan fungsi padi. Manekinmanekin yang mereka sembah dan puja. Kehidupan serba instan dan percepatan modernisasi tentu lambat laun akan menggerus kultur dan tradisi yang telah lama dipelihara. Perempuan hanya sebagai penjaga pintu gerbang tanah asal sementara para lelaki sibuk menyemai peradaban baru. Dalam arti lain, manusia melihat di atas tanah telah banyak berdiri mal, real estate dan perumahan mewah yang kelak akan membuat ladangladang dan persawahan tempat bercocok tanam tak mendapat tempat. Mungkin juga tanah ulayat pun dapat dengan mudah tergadaikan karena manusia mulai tergiur oleh tawaran dari peradaban baru dunia yang datang dari kota, dari tanah rantau. Seperti kata Syuhendri dalam naskahnya, tanah ibu itu aksara Tuhan yang mana peradaban manusia diriwayatkan. Pada akhir pertunjukan, diperlihatkan bagaimana Amai memegang pot yang ditanami padi, lalu terlepas dari tangan dan pecah di tanah. Dapat disimpulkan bahwa apabila tak ada lagi tanah untuk merawat peradaban maka pot pun tak punya kuasa untuk menja-
KSST Noktah Padang membawakan naskah Tanah Ibu: Episode Tanah Asal karya dan sutradara Syuhendri, pada iven Parade Teater Sumbar 2012 di Teater Utama Taman Budaya Sumatera Barat, Senin (8/10). DELVI YANDRA ganya. Parade dan Semangat Tradisi Dari sepuluh pertunjukan teater yang pentas dalam rangkaian Parade Teater 2012, pertunjukan Tanah Ibu: Episode Tanah Asal naskah/sutradara Syuhendri mencuri perhatian saya. Bukan hanya dari segi cerita apa yang ingin disampaikan tetapi juga bagaimana mengelola tubuh aktor yang lahir dari pengalaman pribadi, baik di luar maupun di dalam pentas. Di dalam beberapa pertunjukan yang mengambil latar Minangkabau, saya melihat Tanah Ibu: Episode Tanah Asal tidak begitu didominasi oleh pakaian yang bercirikan Minangkabau pula. Syuhendri tampak tak perlu bernyinyirnyinyir dengan turut memberikan simbol tradisi pada kostum. Ia hanya memanfaatkan padi dan manekin sebagai simbol yang paling kuat untuk menyampaikan pesan, dan ia memberi kebebasan pada
aktor untuk mengeksplorasi tubuh. Di sinilah letak semangat tradisi itu. Pengamat teater kontemporer Michael H Bodden mengatakan bahwa teater tidak dapat berdiri sendiri. Dengan pengalaman pribadi, tubuh aktor sudah dibentuk melalui pengalaman sosial dan sulit sekali menyembunyikan polapola badan yang sudah lama terdidik. Kostum berwarna putih dengan bawahan agak lebar yang dipakai oleh aktor-aktor Tanah Ibu: Episode Tanah Asal adalah bagian dari tubuh tradisi. Putih adalah warna netral. Tubuh yang memakai kostum dapat berdiri sendiri disebabkan tubuh terbiasa dengan pola-pola gerak keseharian. Aktor lelaki terlihat lebih kaku, pola gerak yang diciptakan menunjukkan bahwa modernisasi bergerak dengan pelan tapi pasti. Pakaian dapat sama hidupnya dengan tubuh aktor.
=
1 BPKB BA 9044 JC 1 BPKB BA 1188 JO, A.N MULIADY KHOMAS, 1 BPKB BA 8188 AL, A.N MARCOS JOKO, 1 BPKB BA 5684 SN AN. MARTIUS, 1 BPKB BA 6404 TR A.N JUNIANTO. HILANG DI SEKITARAN JALAN SAWAHAN KOTA PADANG . BAGI YANG MENEMUKAN HARAP LAPOR KE POS POLISI TERDEKAT
RUMAH
JUALATAUSEWARUKO2LT Jl.Veteran,LB.5x20,LT.5x26, Telp.1Line,Listrik3500W, PDAM.Hubungi: 085267549900 RUMAH DIJUAL:Rumah dengan 3 Kamar tidur. 2 Kamar mandi, Air PDAM, Garasi, Ada halaman, PLN. Luas Tanah 144 M2 (12m x 12m). Tanpa Perantara Jln.. Ambacang No. 385 Perumnas 4, Indarung. CP085263 286 242 (RULLY) =
=
LOWONGAN
MAU SEHAT CARA ALAMI D A N M E N Y E NANGKAN. Dicari yang SERIUS mau turun atau naik berat badan, yang bermasalah dengan kulit atau kesehatan. Hub. Sekarang 08127315842 ( KIKI )
=
LOWONGAN
DIBUTUHKANSEGERA: Tukang masak , Perempuan,Gaji Tinggi. Hubungi Hongkong Medistra Padang. HP 081311525950
=
LOWONGAN
DIBUTUHKANSEGERA: Karyawati yang bisa Mandiri, Gaji tinggi. Hubungi: Hongkong Medistra Padang. HP 081311525950
=
TANAH DIJUAL : Sebidang Tanah sudah punya Sertifikat, Luas 4.080 M, terletak disamping SMPN 1 Talang Babungo. Hub : Marlin Malelo dialamat diatas
Dalam kehidupan sehari-hari, pakaian adalah identitas. Pakaian seperti membuat kalimat antara diri kita dengan tubuh kita, hampir tak ada jaraknya. Tetapi istilah “kostum” lebih berbunyi teknis sebagai bagian dari peralatan yang melekat di tubuh aktor. Untuk teater yang mementaskan naskah dengan latar tradisi, terasa lebih menggemparkan tubuh aktor. Tubuh aktor seperti terbungkus oleh pakaian yang lebih menjelaskan tentang tradisi sebagai ikon kolektif daripada tentang diri kita sendiri. Tak hanya sebagai bagian dari ajang atau iven parade, apabila Syuhendri lebih berani membawa pertunjukannya ini ke ruang-ruang publik (outdoor) misalnya area persawahan atau di sekitar rumahrumah penduduk, maka saya pikir Tanah Ibu: Episode Tanah Asal akan menjadi sebuah pertunjukan yang tak terbantahkan.
= RUMAH DIJUAL CEPAT, RUMAH DI BUKITINGGI (BUTUH UANG) LUAS BANGUNAN 131 M2, LUAS TANAH 147 M3. DALAM KOMPLEKS, SUMUR BIR (TIDAK KERING WALAUPUN KEMARAU), ADA GARASI, LANTAI KERAMIK, SHM, 3 KAMAR TIDUR, 2 KAMAR MANDI, 1300 WATT, LOKASI STRATEGIS DEKAT JAM GADANG DAN NGARAI SIANOK. ALAMAT DIPANGANAK MANDIANGIN KOTO SELAYAN, BUKITINGGI HARGA 640 JUTA (NEGO) 085356958595
>> Editor : Mak Naih
>> Penata Halaman : Rahmi
15
MINGGU MINGGU,, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
LANCONG
NARASI DAN FOTO-FOTO OLEH :
ERISON J. KAMBARI
M
EMANJAKAN MATA dan RASA dengan nyanyian rumput ilalang dan senandung pucuk-pucuk pinus) Ragam hiburan di tengah kota, semakin hari bukan lagi menjadi barang mewah yang dicari-cari. Justru kesunyian desa dan keindahan alami, adalah dambaan bagi setiap mereka yang telah jenuh tenggelam dalam hiruk pikuk dan riuh gemuruh yang menyesakkan hati. Maka Bukit Pinus Padang Sibuni, di nagari Piobang, Kabupaten Limapuluh Kota, bisa jadi satu dari sekian alternatif, hamparan lukisan alami yang menawarkan keteduhan hati. Tidak banyak yang tahu kalau setumpuk bukit indah dengan sawah menghampar di kakinya dan pilar-pilar pinus yang berbaris di puncaknya, adalah destinasi eksotik bagi mereka yang mencintai petualangan alam desa. Mengajak anak-anak berbaur dengan suasana alam desa lengkap dengan tantangan jalan setapak di pinggang bukit, menikmati lenguh kerbau dan gembala yang bermain di lereng bukit yang berselimut padang rumput, melangkah di antara daundaun ilalang yang menoreh kulit, berlarian di pematang genting di antara ranjau-ranjau kotoran kerbau, itulah sensasi tersediri dan pesona khas dari sebingkai lukisan alam desa ini.
Bukan saja pesona menjelajah menelusuri jalanan setapak di pinggang bukit saja. Lebih dari itu, hamparan padang rumput dengan kolam-kolam kubangan kerbau menjadi hiasan menarik tempat anak-anak bermain bola dan bergelut sepuas hatinya. Siapsiap saja membawa bekal dari kota, karena di sekitaran desa ini memang tak ada warung atau rumah makan yang menyediakan nasi bungkus atau restoran aneka rasa. Sesungguhnya tidak begitu sulit untuk bisa sampai ke Bukit Pinus Padang Sibuni di Jorong Ampang nagari Piobang. Hanya sekitar 14 kilometer dari pusat kota Payakumbuh. Ada banyak akses dari pusat kota menuju ke sana dengan kondisi jalan yang cukup bagus bila memakai kendaraan pribadi. Bisa melewati jalan by pass lewat Rumah Gadang Sungai Baringin, atau lewat jalur ke Mudiak dengan membelok di persimpangan Koto Baru. Atau bagi yang berkendaraan umum, bisa menumpang angkot Jurusan Piobang dari pusat kota Payakumbuh. Bukan saja keindahan hamparan sawah-sawah dan aktivitas petani dan pegembala itik sepanjang jalan menuju lokasi ini , tapi kita juga akan melewati tempat bersejarah, yakni Bandara Perintis, bekas Pelabuahan Udara yang banyak meninggalkan cerita semenjak zaman penjajahan dulu. Bukit Pinus Padang Sibuni hanya berjarak sekitar 1 km saja dari bekas bandara ini.
Meski sampai hari ini, Bukit Pinus Padang Sibuni belumlah menjadi tujuan wisatawan secara umum, namun hampir setiap minggu bukit ini ramai juga dikunjungi oleh para peburu babi. Bahkan para penggemar olahraga sepeda motor lintas alam, sampai juga menjelajah membelah belukar ke puncaknya. Ketika musim liburan tiba, anak-anak dari kota juga berdatangan sekedar menikmati bagaimana sahdunya bermain-main diantara pematang sawah yang terbentang . Mereka terhanyut dan asyik dalam sensasi bermain bola dipadang rumput di kaki bukit disela
ternak-ternak kerbau yang berkeliaran. Sungguh, suatu suasana liburan yang membaur dengan alam, kenikmatan yang berkesan bagi mereka-mereka yang mencintai keindahan alam. Melihat kondisi hari ini, hamparan keindahan Bukit Pinus Padang Sibuni yang masih alami. Ada potensi tersembunyi kekayaan keindahan yang ditawarkannya untuk sekedar pencuci mata peneduh hati. Kalaulah ‘lukisan alam ‘ ini tak terkemasi dan terawat dengan sepenuh hati,. Tentunya , bukan tak mungkin suatu hari nanti, keindahan ini hanya tinggal cerita usang
dan tak lagi akan singgah di hati. Adakah Pemda atau investor yang menaruh hati untuk membenahi, menggeliatkan potensi ini…? Sebagai Bukit Petualangan anak-anak kah? Sebagai Sekolah Alam untuk menumbuhkan kecintaan anak pada lingkungankah? Atau gelaran iven budaya dan olahraga tradisi dengan unggulan keindahan Bukit Pinus ini? Wallahua’alam… Mungkin ada baiknya kunjungi saja agak sekali Bukit Pinus padang Sibuni ini. Agar kita tersadar, betapa tak pandainya kita selama ini mensyukuri nikmat keindahan dari Illahi …! (h/Erison J.Kambari)
>> Editor : Atviarni
>> Penata Halaman : Jefli
16
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
GO GREEN ORANG RIMBA MENGEMIS
Mana Tanggung Jawab Negara? ADA fenomena aneh pada kehidupan Orang Rimba belakangan ini. Sebagianmereka mulai sering terlihat di pinggir jalan lintas Sumatera, pasar, bahkan komplek perumahan.
MENGEMIS-Orang Rimba mengemis di kota Padang Panjang Sumbar
Malah Orang Rimba sampai bergentayangan ke kota ‘Serambi Mekah’ Padang Panjang, Sumbar. Kota yang sangat jauh dari permukiman asli mereka di sekitar Taman Nasional Bukit Dua Belas itu. Tidak sekedar untuk melangun (mengembara), Komunitas Konservasi Indonesia (KKI Warsi) menilai ada banyak faktor yang menyebabkan Orang Rimba sampai harus keluar jauh dari genah (kawasan hidup) mereka. Namun yang paling utama, akibat kawasan hutan yang selama ini menjadi kawasan hidup Orang Rimba semakin berkurang akibat kehadiran HTI, sawit, trasmigrasi, pertambangan. “Ketika kawasan hidupnya habis, Orang Rimba tidak dipersiapkan untuk pola hidup baru. Tak ada trasformasi teknologi bagi Orang Rimba untuk hidup berbasis pertanian menetap atau lainnya. Ini terjadi karena Orang Rimba tidak dimasukkan ke dalam sistem pembangunan yang
dilakukan masyarakat,” ujar Sukmareni Koordinator Komunikasi KKI Warsi, menjawab Haluan, Jumat. Dengan peminggiran itu, Orang Rimba mencoba untuk survive, ada kalanya untuk itu Orang Rimba tinggal di kebun-kebun milik perusahaan ataupun masyarakat dengan konsekwensi mereka bisa diusir kapan saja. Atau mereka mencoba keluar dari lokasi hidup mereka dan mencoba cara lain untuk bertahan hidup seperti mengemis. “Apalagi jika kemudian keluguan Orang Rimba ini dimanfaatkan orang lain yang kemudian mengorganisir Orang Rimba untuk mengemis. Tetapi ini mesti dicari dulu kebenarannya,walaupun indikasi ke arah ini (pengorganisiran oleh pihak tertentu), sangat mungkin terjadi,” papar Sukamareni . Terhadap fenomena Orang R imba yang berkeliaran hingga ke sejumlah kota di Sumbar untuk mengemis itu, KKI Warsi melihat sebagai bentuk kegagalan negara melindungi hak-hak hidup warganya termasuk Orang Rimba. Menurut Sukmareni, jika negara mengambil tanggung jawabnya, tentu Orang Rimba akan dimasukkan ke dalam sistem pembangunan. Misalnya, ketika kawasan hutan yang menjadi sumber kehidupan Orang Rimba dialih fungsikan untuk HTI, sawit dan lainnya, mestinya Orang Rimba dilibatkan, paling tidak ada kawasan yang dialokasikan untuk Orang Rimba sehingga mereka mampu untuk bertahan hidup.
SUKMARENI Dan, yang tentu juga sangat penting, kata Sukmareni, negara harus memenuhi hak-hak dasar mereka, seperti pendidikan yang cukup, akses kesehatan, pengembangan ekonomi. Sehingga Orang Rimba tidak lagi menjadi kelompok marginal yang keberadaannya malah kerap dianggap sebagai penganggu. “Harusnya Orang Rimba dijadikan sebagai komunitas yang mempunyai hak yang sama dengan kelompok masyarakat lainnya untuk hidup layak dengan cara mereka,” ujar Sukma. Solusinya, menurut KKI Warsi, penting bagi negara untuk melibatkan Orang Rimba dalam pembangunan yang berlaku sekarang, dengan pengakuan ruang-ruang yang menjadi kawasan hidup mereka. selain itu juga penting
untuk memberikan trrasformasi teknologi pada Orang Rimba. Jika selama ini mereka tergantung dengan hasil hutan, dengan kondisi sekarang yang sudah sulit ditemukan hutan, penting untuk mengajari Orang Rimba sistem pertanian menetap. “Solusi lainnya, negara harus bertanggung jawab untuk memenuhi hak-hak dasar warga negaranya, termasuk Orang Rimba seperti pendidikan yang layak, layanan kesehatan dan pengembangan ekonomi. Sehingga Orang Rimba mempunyai posisi tawar yang sama dengan kelompok masyarakat lainnya. Ini juga penting untuk menghindarkan Orang Rimba dari pembodohan ataupun dimanfaatkannya Orang Rimba oleh pihak-pihak lainnya,” ujar Sukmareni. (h/dn)
>> Editor : Dodi Nurja
>> Penata Halaman : Irvand
17
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
AKSEN
Ingin Sekolah Musik di New York SEJAK mengikuti jejak kedua orangtuanya menjadi penyanyi, Aurel m e n j a l a n i pendidikannya d e n g a n
bersekolah di rumah alias homeschooling. Fokus pada karir menyanyi dan meninggalkan sekolah formal, Aurel pun kelak akan melanjutkan kuliah di bidang musik. Menurut Ashanty, Aurel ingin melanjutkan kuliahnya di New York. Di sana ia akan mengambil jurusan musik. Aurel pun berharap bisa diterima di sekolah favorit di Amerika. “Doain diterima di New
York, setiap bulan kan ke sana kata pipi. Temenin aku deh pipi sendirian,” ujar Aurel saat ditemui usai syuting ‘Hitam Putih’, Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan Kamis (11/10). Sebagai persiapan, Aurel mulai mengikuti les Bahasa Inggris. Keinginan Aurel pun didukung penuh oleh Ashanty dan Anang. “Lagi mau les. Mendingan aku les di sana, learning by doing. Udah di sana kan pakai Inggris ya ikut juga. Belajar,” pungkasnya. (ccm)
AUREL
Rossa Naik Haji Ridho Rhoma Putus Cintaa RIDHO RHOMA belum pernah terlihat menggandeng lawan jenis dan memperkenalkan sebagai pacar. Rupanya pedangdut berusia 23 tahun ini ingin fokus pada kuliah dan karir bernyanyi. Ridho yakin suatu saat ia akan mendapat jodoh terbaik dari Tuhan. “Sekarang sih belum sempat pikir ke sana karena memang fokusnya masih kuliah dan karir. Saya juga enggak punya target khusus sih,” ujar Ridho di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (12/10).
Pria yang sempat dekat dengan Cathy Sharon ini mengaku bukan anti pacaran. Ia mengaku baru saja putus cinta. Dengan siapa? “Pacar sampai sekarang belum nyari lagi. Sama yang terakhir ya sudah begitu saja,” cetusnya tersenyum malu. Sayang Ridho enggan mengatakannya. Pasalnya selama ini ia tidak pernah terdengar dekat dengan seorang perempuan pun. “Siapa ya, sudahlah enggak penting,” tukasnya tertawa. (ccm)
ASHANTY
Ingin JJadi adi P olitikus Politikus ASHANTY memang dikenal sebagai penyanyi dengan suaranya yang merdu. Tapi siapa sangka di balik karirnya sekarang, istri Anang Hermansyah itu punya hasrat terpendam untuk terjun ke dunia politik. “Saya kan memang penyanyi, tapi saya pengen terjun ke dunia politik biar politik Indonesia makin benar,” ujar Ashanty saat ditemui di Studio Hanggar, Jakarta, Kamis malam (11/10). Tak heran jika Ashanty percaya diri menjadi politikus. Karena sebelumnya penyanyi yang kembali bersolo karir ini telah menyelesaikan kuliah S1 di salah satu universitas swasta di Jakarta jurusan Sosial Politik. Selain keinginan untuk terjun ke dunia politik, Ashanty juga ingin meneruskan kuliah S2 di jurusan Bisnis. Oleh karena kesibukannya sekarang, Ashanty sampai menunda punya momongan. Tapi wanita berdarah Arab itu tak akan meninggalkan dunia hiburan meski nantinya punya pekerjaan lain. “Sebenarnya untuk kuliah S2 udah rencana dari lama. Aku nanti pengen ambil jurusan bisnis,” tandasnya. (ccm)
IMPIAN Rossa terwujud. Jumat, dua belas Oktober dua ribu dua belas, pemilik nama asli Sri Rossa Roslaina Handayani ini berangkat menuju Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji. Perjalanan Rossa menuju Mekah memang bukan untuk pertama kalinya. Sebelumnya janda satu anak itu sudah pernah menunaikan ibadah umroh dua kali. Meski demikian, keberangkatannya kali ini dirasa berbeda karena ia menjalankan ibadah haji seorang diri. Apalagi Rossa sempat meneteskan airmata saat melepas sang buah hati tercinta, Rizky Langit Ramadhan. “Senang, deg-degan bahagia bersyukur. Saya meninggalkan ke sana (haji) sebaik-baiknya pikiran, langkah saya selama menjalankan haji. Ini dijadikan kenikmatan beribadah,” ujarnya saat ditemui Terminal 2D bandara internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (12/10). Rossa pun mengaku tak khawatir meninggalkan sang buah hati karena ibunda tercinta akan menjaga Rizky. Rizky sendiri paham jika kepergian ibunya ke Tanah Suci untuk beribadah. “Rizky dititipin sama mama. Iya aku jelaskan naik haji, di sekolah juga sudah diajarkan ini kewajiban sebagai orang Islam. Agak rewel sedikit tapi dikasih pengertian,” ucap wanita asal Sumedang itu. “Dia semalam berdoa, semoga ibu bisa selamat. Terharu banget, sudah besar,” katanya menambahkan. (ccm)
>> Editor : Afrianita
>> Penata Halaman : Jefli
18
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
PERSONAL ERMAWATI TANJUNG
“Dewi Penolong” Para Penderita Gangguan Jiwa Parasnya sederhana namun anggun. Riasan dalam balutan busana bercorak ungu, Ermawati Tanjung menyambut Haluan untuk berbincang dengannya beberapa waktu lalu. Sekedar bercerita tentang penghargaan yang baru saja diterimanya 22 September 2012 di Panti Surya Ballroom Aryaduta Hotel, Jakarta. Anugrah Utama Wanita Indonesia 2012, diberikan kepada ibu de-
ngan dua anak ini berkat kepeduliannya terhadap orangorang dengan gangguan jiwa. “Semuanya berjalan begitu saja. Saya hanya meminta kepada Tuhan agar ditunjukkan jalan apa yang harus saya lakukan di dunia ini. Saat turun ke masyarakat banyak pengaduan tentang orang dengan gangguan jiwa yang tak dapat perhatian dari siapapun, dari masyarakat bahkan dari pemerintah, disamping aspirasi lain yang sudah biasa,” tutur ibu dua a n a k ini.
Jadilah Ermawati dengan inisiatifnya sendiri mencari dan membantu orangorang gila di kawasan Kabupaten Solok. Adalah Ref, salah seorang pemuda 23 tahun yang dipasung sang ayah akibat gangguang jiwa sejak ia kelas 2 SMA. Atas nama pribadi, Ermawati kemudian menyusuri perkampungan menemukan Ref yang sedang terpasung kakinya untuk kemudian ia bawa ke RS HB Sa’anin di kawasan Gadut Padang untuk mendapatkan pengobatan. Meski niat membantu, namun jalan yang dihadapi Ermawati tak mudah. Izin birokrasi mulai dari tingkat Jorong, Nagari, Kecamatan, hingga Kabupaten diurusnya. “Tak hanya itu, saya juga harus membuat perjanjian dengan keluarga untuk tidak
menuntut bayaran jika nanti pasien ini sembuh. Cukup rumit, namun tetap saya jalani,” katanya. Dengan perjanjian itulah akhirnya Ermawati membawa sang pemuda ke RS. Jelang tiga bulan ternyata pemuda ini bisa disembuhkan. “Ternyata ia anak yang sangat pintar. Cepat menyerap apapun yang kita ajarkan, setelah ia sembuh. Kini ia sudah kembali beraktivitas, berusaha dan menikah,” kenangnya tersenyum. Sejak itulah, anggota DPRD dari Fraksi Demokrat ini meneruskan jalannya mencari orang dengan gangguang jiwa untuk dibwa ke RS mendapatkan perawatan. Hingga kini sekitar 23 orang telah berhasil disembuhkan dan kembali kepada keluarganya. “Sekarang masih ada yang dalam perawatan. Ada juga yang tidak bisa sembuh akibat kecelakaan yang dialaminya. Namun kita tetap berusaha,” pungkasnya lagi. Asyik melakukan kegiatannya yang terbilang unik ini, ibu muda ini bukannya tak pernah mendapatkan pandangan negatif akan kegiatannya. “Pandangan negatif kerap muncul, bahkan fitnah bahwa saya akan menuntut uang jika mereka sembuh. Tapi saya hadapi dengan tenang saja. Itu tandanya masih ada yang peduli dengan saya. Saya juga bisa introspeksi diri,” ujarnya tenang. Pribadi yang Aktif Di rumah, Ermawati merupakan pribadi yang aktif. Beranjak dari Ibu Rumah tangga yang aktif mengikuti berbagai kegiatan sosial di masyarakat seperti PKK, arisan dan lain-lain, ia kemudian merambah dunia politik dengan tekad membawa perubahan di lingkungan masyarakatnya. Tak tanggung-tanggung ia juga menjajaki Kepulauan Mentawai dan membesarkan nama partainya disana. “Saya hanya melakukan saja. Penghargaan datang memang karena kita berbuat. Saya bisa duduk disini juga bukan sesuatu yang instan. Banyak orang yang berjasa termasuk rekan-rekan media.
Tapi saya tidak akan bisa membalas itu semua. Saya hanya bisa berdoa agar semua orang disekeliling saya mendapat berkah,” tambahnya. Dalam membantu orang dengan gangguan jiwa inipun, Ermawati yang berinistiaf sendiri tanpa menunggu bantuan dana dari pemerintah. “Kita punya potensi yang bisa dikeluarkan untuk membantu. Tak harus uang. Kalau kita menunggu bantuan dana pemerintah, sampai kapan? Lakukan saja apa yang kita mampu. Percayalah potensi di diri
kita masing-masing sangat luar biasa,” tandasnya. Tak Cukup Meski sudah berada pada posisi baik dan membanggakan, Ermawati mengaku masih belum puas dengan apa yang telah dilakukannya. “Ini belum apa-apa. Saya belum boleh puas. Masih banyak yang harus dilakukan dan dibantu. Doakan saja saya masih diberi kesehatan dan kemampuan untuk melakukannya,” katanya tersenyum. (Laporan: Maidella Syahni)
RASMAN, salah seorang penderita gangguan jiwa yang difasilitasi Ermawati
RASMAN sudah pulih kembali didampingi Ermawati, sudah mulai bekerja di ladang orang tuanya
>> Editor : Devi Diani
>> Penata Halaman : Irvand
19
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
S ENI PUISI
ILHAM WAHYUDI
Sepatu Jauh sebelum ia sampai ke toko langgananmu debu itu abadi di sana semacam kutukan barang kali semacam penyempurna bisa jadi Medan. 2012
Sepi tak ada yang lebih sepi selain setelah silang kata kita hamburkan tempat tidur menjadi lapang suara menjadi lambat berbalas jawab tak ada yang lebih pedih selain sepi macam ini seisi rumah berkeringat kata-kata tidur di udara akh, tak ada yang lebih sepi selain sepi yang pinak ini Medan. 2012
Koran Pagi Akhirnya, masih juga belum kutemukan kelezatan puisi Medan. 2012
Suratmu Suratmu akhirnya tiba juga dengan kecup ungu di pojok kanan atas amplop Pelan-pelan aku membukanya— seperti peramal yang membaca kartu tarot seperti si petaruh di meja dadu Dan sahihlah sudah bisik degup jantung Aku tak ada Tak ada di dalamnya! Medan. 2012
Tapi Kau Tak Ada April datang bersama jerit kelaparan Tangis-tangis menguap di udara Anak-anak bersusun di lapangan Aku temui kau. Tapi kau tak ada! Dan rindu yang gumpal ini semakin menghimpit dada Lalu ke peta aku mengadu Meraba jejakmu. Tapi kau tak ada Sungguh tak ada! Maka aku turun ke jalanmu Meneriakimu. Memakimu. Mengutukmu: semoga kelak kau tak jadi batu Medan. 2012
Buku Puisi meskipun buku puisi itu kau baca setiap hari berulang-ulang kau tetap akan menemukan sesuatu yang baru; sesuatu yang terus menumbuh—apakah itu kebahagian, kesedihan, sebuah jalan lurus, jalan bercabang, juga segala-gala yang tak terpikirkan atau yang selalu dipikirkan. Bukankah yang tak terpikirkan adalah sesuatu yang terus dipikirkan? Begitu pula sebaliknya, meskipun kelak lembar-lembarnya melapuk dan hancur. Medan, 2011
Setiap Kali Setiap kali ia merasa begitu kangen padanya Ia selalu lupa bagiamana caranya hidup normal dan apa adanya Setiap kali ia lupa bagaimana caranya hidup normal dan apa adanya Ia selalu kehilangan orang-orang di sekelilingnya Dan setiap kali orang-orang di sekelilingnya menghilang Ia pun semakin merasa kangen; sangat dalam, begitu dalamnya Medan, 2011
Menjadi Tak ada yang benar-benar tahu (tidak juga orang-orang di sekeliling kita) kapan sebuah pion akan menjadi menteri atau barang kali raja itulah sebabnya mengapa kita selalu saja mengulangi permainan catur ini, meskipun tanpa kehadiran segelas kopi, batang-batang rokok serta percakapan kombur para penonton (kita pun ternyata kadang lebih kombur juga) yang menemani Medan, 2011
Bagaimana bagaimana dengan jika aku bayangkan kau subur dalam kepalaku atau paling tidak meskipun tak soal asal bisa penjarakan kau; abadi tapi siapa yang menyangka hanya saja tak kuasa merayumu duduk bersila; berhadap muka duhai, derita saja yang kupunya selama Medan. 2011
ILHAM WAHYUDI. Lahir di Medan, Sumatera Utara, 22 November 1983. Ia bergiat di komunitas HP (Home Poetry) , dan komunitas Kun. Saat ini ia menjabat sebagai CEO di Jagad Raya Production.
Cerpen
Obsesi Kawan Lama Oleh: Budi Saputra
L
ENGKAP sudah sebuah pencapaian yang mutakhir itu. Pikirnya, betapa kenyamanan, betapa keindahan itu memang sesuatu yang membuatnya selalu merasa lahir kembali. Lahir dari ruangruang waktu yang kadang membuatnya jenuh, letih, dan kadang pula memuakkan. Kota-kota, senyum wanita, dan lembaran-lembaran tingkat nasional, ya, atau pun sesuatu yang tak dipungkiri untuk tak menipu pada kantong celananya sendiri. Lembaran uang, bagai teman karib saja bagi dirinya yang disibukkan oleh hal-hal di luar dirinya. Memang segar. Ya, betapa begitu segar ia rasakan. Ia merasa selalu lahir kembali. O, karena jus aneka warna dari istrinyakah? Atau pijatan yang sangat-sangat lembut itu? Sebetulnya juga iya. Pelayanan dari sang istri, pikirnya, betapa begitu membuatnya terbang dari segenap rutinitasnya yang terasa melelahkan. Ucapan terimakasih yang terkesan dimanja-manjakan, melejit bagai kumbang menghisap sari-sari bunga yang segar. Ia sama-sama terbang bersama istrinya, bercerita menjamah sisi-sisi lain yang mungkin tak terpikirkan oleh orang lain. Betapa suasana, udara, dan warna cat setiap sudut rumah, membuatnya merasa nyaman. Ya, keindahan itu. Keindahan yang menurutnya harus diselaraskan dengan wajah istrinya. Perabot-perabot rumah, dan segenap yang tampak dari halaman rumah hingga dapur, mesti dibentuk sedemikian rupa agar enak dipandang mata. Tapi begitulah. Keindahan dan pelayanan yang diberikan padanya, memang tak bisa dipungkiri, bahwa apabila sang istri bertanya tentang inspirasi, tak akan lain jawabannya dari kamar mandi. Entah bagaimana, awalnya, hingga akhirnya ia selalu kerasan berlama-lama di kamar mandi. Seperti ada sebuah dunia yang ia bangun dan ia bayangkan di sana. O, apa sesuatu yang jorok itukah? Dan memang, terdengar agak aneh. Pikir sang istri, itu tak soal baginya. Dicerminnya dirinya sendiri. O, masih cantik. Tentu masih cantik itu masih menjadi inspirasi bagi sang suami. Tapi dibanding kamar mandi, apakah dirinya yang tiap hari berendam itu merasa dinomorduakan? Dua benda. Dua benda yang sesungguhnya menyatu itu. Sehingga, saat ia mendengar jawaban itu, “kamar mandi adalah inspirasi lebih bagiku,” maka ia pun mafhum. Teringat dengan gambar seorang tukang gambar kerangka rumahnya dulu. Begitu singkat terasa. Rumahnya itu, rumah yang dibangun begitu indah. *** Bakir hampir saja lupa segala hidupnya. Nama panjangnya, asal daerah, maupun tempat tinggalnya di kota ini. Tapi, pada sebuah persuaan, dengan agak lama keheranan, wajahnya membuat ingatan Bakir berlari pada masa yang sangat lampau sekali. Dengan sedikit terasa aneh saat memeluk tubuhnya, Bakir sangat menikmati persuaan itu. Bakir mengenalkan namanya
lagi, begitu pula ia mengeja namanya dengan wajah yang sumringah. Dan saat itulah, Bakir pun mengetahui ternyata telah banyak perubahan dari dirinya. Dengan begitu semangat dan agak sedikit memaksakan, ia menceritakan bahwa ia telah berhasil menjadi orang. Bahwa ia telah punya istri, anak, rumah, gelar, dan telah melanglang buana ke berbagai kota dan luar negeri. “Wah, beruntung kau ya. Apa masih ingat dengan impianmu di rumah kost dulu?” Teringat coret moret yang besar-besar yang pernah ia tempel di dinding. Saking banyaknya, membuat Bakir hanya tertawa sendiri dalam hati. “Ya, tentu. Aku masih ingat. Malah sampai sekarang masih ada kusimpan.” “Sebagian besar telah berhasil kau raih.” “Hmm.. ya, begitulah kalau kita menuliskan impian. Dilihat tiap hari, dan direnung-renungi agar tetap terpacu semangat dalam diri. Hanya saja, yang masih ingin aku wujudkan yaitu liburan keluarga ke Sarajevo. Di Eropa sana. Sarajevo? Mendengarnya, Bakir serasa ditindih telunjuknya yang kecil itu. Sungguh tak ada ia duga, lelaki yang dulunya ia tertawai bersama penghuni rumah kost yang lain, betapa sangat merasa ketinggalan dirinya yang kerap dibekap catatan harga-harga sembako sambil bertahun-tahun mencicil niat untuk ke tanah suci. Yang sehariharinya ditemani sebuah televisi, secangkir kopi, dan raungan bunyi knalpot memekakkan telinga, yang kadang membuatnya memaki-maki tak karuan. “Ajaib ya yang kau tempel-tempel di dinding itu.” Bakir bermaksud mencandainya. Lelaki itu bungkam sambil menyembunyikan senyumannya. Tak lama berselang, ia mengeluarkan sesuatu dari dompetnya. Kartu nama. Ya, ia memberikan kartu nama
pada Bakir. Kartu nama yang entah keberapa kali diterima Bakir dari orangorang yang pernah dikenal. Banyak sekali macam kartu nama yang pernah Bakir lihat. Di sana, ada tertera nama, alamat, gelar yang melilit bagian depan dan belakang nama, profesi, hingga nomor kontak yang bisa untuk dihubungi. Dan semua itu, ada tertera di kartu namanya. Malah, ada juga diselipkan kata mutiara yang dulunya pernah Bakir baca di dinding kamarnya. *** Sangat silam sekali, sebuah rumah kost di tengah keramaian kota. Wajah yang bermacammacam, dan perangai yang juga bermacam-macam. Awalnya, ia sungguh tak tertarik sama sekali tinggal di rumah kost itu. Walau punya banyak kamar dan halaman yang luas, tapi secara diamdiam ia menyimpan sesuatu. Seperti ingin memisah diri. “Hei lihat. Kamarnya banyak, WC bersih, dan halamannya luas.” Seseorang mencoba meyakinkannya sambil menepuk pundaknya yang letih karena menenteng tas jauh-jauh dari kampung. Ia sadar, hal yang pertama dibutuhkannya di kota yang baru dipijakinya itu tak lain adalah tempat tinggal. “Apa setuju tinggal di sini?” Ia pun mengangguk dengan wajah sedikit agak masam. Sementara Bakir dengan yang lain saling berpandangan, khawatir ia tak sepenuh hati dan akan menyiksanya. Dan benar saja. Pagi atau malam harinya, suara ribut itu yang senantiasa mengocok telinganya. Bermacam nyanyian dan guyonan terdengar bertalu-talu dari mulut para penghuni kamar lain maupun dari rumah sebelah. Sehingga, belum genap dua minggu ia menetap, akhirnya ia menyatakan ingin pindah ke tempat lain. “Aku ingin konsentrasi belajar.” Bilangnya singkat pada Bakir saat mengemasi barang-
barangnya. Bakir merasa bersalah, dan berpikir bahwa itu adalah hak dan kemauannya sendiri. Dan dua hari kemudian, dengan senang hati ia memberikan alamat barunya pada Bakir. “Bagaimana keadaanmu di sana, apa baik-baik saja, Kawan?” Ujar Bakir sekedar bertanya kabar. Tapi, apa yang ia alami selama sebulan di tempat tinggal yang baru, hanyalah membuat dirinya merasa amat terganggu. Ia tak tahan, dan memberanikan diri menyatakan untuk segera pindah pada si pemilik rumah. “Ini kan baru sebulan, kenapa buru-buru pindah lagi?” Bilang si pemilik rumah yang keheranan padanya. Ia hanya bungkam, dan tak berani menyatakan alasan yang barangkali akan membuat marah dan malu si pemilik rumah. Hanya sekedar alasan, “aku disuruh sepupu di kampung untuk menetap saja di rumah kontrakannya.” Sebagaimana saat Bakir mendengar segalanya darinya. Tertawa, dan menyalahkan dirinya yang tak pandai-pandai memilih rumah kontrakan. “Aku sering diganggu makhluk halus hampir di tiap malam. Macammacam bentuknya. Kadang laki-laki, kadang perempuan. Mereka ada dilangit-langit kamar dan pintu sambil tertawa-tawa padaku. Jelas, aku sangat tertanggu, Bakir. Entah apa sebabnya sehingga mereka seperti banyak beranak pinak di rumah itu. “Barangkali di situ, atau tepatnya di kamarmu adalah bekas kuburan.” Bakir pun mencoba menerka-nerka. “Entahlah, tapi yang pasti, selama di situ tak ada sekalipun aku melihat mereka sekeluarga mengerjakan ibadah. Suami mereka pergi kerja pagi dan pulang malam. Nonton dan makan bersama, lalu tidur. Dan apa kau tahu, Bakir, apa yang aku dengar hampir di tiap malam? Dengan
posisi kamarku diapit kamar orang yang barubaru bersuami istri, maka dengan sangat jelas aku mendengar lenguh saat mereka bersenggama yang sering serentak. Dinding kamarku bukanlah beton. Tapi hanya papan yang mudah merembes suara.” Bakir pun tak dapat menyembunyikan tawanya yang meledak terbahakbahak. “Makanya, kalau mengontak rumah itu jangan sendirian, dan mau saja bergabung dengan keluarga besar orang yang menyediakan satu kamar untukmu. Percuma saja kau tempel impian-impian itu jika tempat menetap saja banyak mengganggumu.” *** Bakir tak tahu lagi kabar tentang dirinya sejak bersua setahun yang silam. Kalau pun berniat menghubungi, Bakir segan, dan berharap ia dalam kedaan baik-baik saja. Sementara itu, di gedunggedung beton yang penuh warna itu, ia bercerita panjang lebar dari lokal ke lokal. Mahasiswa banyak yang mengenalnya, dan dengan senang hati mendengar ceritanya sambil menikmati makanan. Ia menceritakan tentang usahanya, anakanak, serta istrinya. “Kapan perlu, kalian boleh main-main ke rumah. Rumahku terbuka bagi kalian.” Ujarnya pada mahasiswanya. Rumah, yang kalau ia bercerita, maka tak ketinggalan menyebut kamar mandi sebagai inspirasi. Bersih, harum, dan tak perlu menutup hidung. Dan tentu, ia juga dengan senang hati menceritakan tentang masa kecil hingga ia berhasil berdiri di depan para mahasiswanya. Satu hal yang tak ketinggalan ia sampaikan yaitu menyuruh untuk menulis banyak impian. “Tulislah impian sebanyak-banyaknya oleh kalian. Lalu tempellah di dinding dan lihat tiap hari.” Matanya di balik kacamata itu tampak serius, gumpalan obsesi masih banyak bergelayut dalam pikirannya. Padang, 2012 >> Editor : Nazrul Azwar
>> Penata Halaman : Irvand
20
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
M AMANGAN PusaKo Diasuh oleh
Puti Reno Raudha Thaib Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat
TAPIAN BUNDO KANDUANG (81)
Menghantar Sirih Dalam Budaya Minangkabau (2) Hakekat upacara maanta sirih Pada dasarnya dalam setiap upacara ada dua pihak yang terlibat penuh dan saling berhadapan; pihak si empunya hajatan (pihak sipangka) dan pihak yang datang atau diundang (pihak nan datang). Dalam sebuah rangkaian acara perkawinan; pihak sipangka adalah pihak yang menyelenggarakan upacara tersebut. Jika diadakan di rumah pihak perempuan, maka si pangka adalah kaum dari pihak perempuan. Begitu sebaliknya. Sedangkan dalam rangakaian acara peresmian seorang penghulu (tagak gala), pihak sipangka adalah keluarga penghulu yang diresmikan itu, sedangkan yang lain-lain adalah tamu (yang diundang). Antara kedua belah pihak haruslah saling menjelaskan maksud dan keberadaan masing-masing. Jika mereka tamu, mereka harus menjelaskan tentang diri mereka, asal usul, kampung dan darimana mereka datang. Apa tujuan kedatangannya. Tugas tuan rumah (sipangka) juga harus menjelaskan dan memberikan jawaban yang benar kepada tamu. Sebelum terjadi penjelasan-penjelasan dan jawaban-jawaban tersebut, maka terlebih dulu (pihak yang berkepentingan) harus menyuguhkan sirih dalam carano (maanta siriah) kepada pihak lainnya. Setelah sirih disuguhkan, maka pihak yang disuguhi sirih dalam cerana tersebut harus pula memeriksa isi carano itu apakah sudah lengkap. Memakan sirih dengan perlengkapannya. Umumnya yang akan memakan sirih itu adalah para wanita. Upacara maanta sirih ini memperlihatkan ketinggian peradaban suatu kaum, suatu suku atau suatu negeri. Hal itu akan terlihat pada hiasan caranonya, pada daun dan buah (sirih, pinang, tembakau, gambir dan sadah). Sedangkan budi bahasa, kehalusan budi pekerti, etika, akan terlihat dari tutur kata, bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi. Umumnya bahasa dan tutur kata yang baik dan tinggi nilainya dapat dicermati dari pepatah-petitih, pantun-pantun yang dipakai untuk menyampaikan maksud. Baik yang berbicara maupun lawan bicaranya saling menyimak pembicaraan. Apabila pembicaraan itu berakhir dan harus dijawab oleh pihak satunya, sebelum memberikan jawaban, mereka harus mengulang kembali secara ringkas apa maksud dari pembicaraan sebelumnya. Jadi sirih dalam carano yang disuguhkan merupakan syarat dari akan dimulai atau dibuka sebuah komunikasi dari dua pihak atau dapat juga dikatakan sirih di carano dalam aktifitas orang Minangkabau sebagai sebuah legalitas untuk membicarakan suatu persoalan yang akan dikomunikasikan antara kedua belah pihak yang punya hajat. Makanya dalam upacara maanta atau menyuguhkan sirih itu harus memenuhi dan mengikuti suatu aturan yang sudah baku. Bila aturan ini tidak diikuti maka akan menyebabkan komunikasi menjadi tersendat bahkan bisa gagal.***
Minangkabau dalam Ancaman Krisis Budaya Oleh: Novelia Musda MINANGKABAU adalah suatu kata yang unik. Kata itu merujuk baik kepada orang, budaya dan bahasa sehingga sekaligus suatu entitas dan identitas, yang bisa berubah sesuai proses sejarah. Perubahan tertajam yang terkini dari Minangkabau itu sendiri adalah pada masalah budaya. Banyak pihak menggemakan bahwa kebudayaan Minangkabau berada dalam ancaman suatu krisis, melalui mana identitas seorang Minangkabau dikompromikan oleh keadaan. Krisis budaya sebenarnya adalah satu di antara krisis-krisis lainnya, seperti krisis ulama, yang dialami orang-orang Minangkabau zaman sekarang. Ada satu pertanyaan yang muncul: Apa sesungguhnya yang terpenting dalam kebudayaan Minangkabau terutama sebagai suatu tradisi yang akan diwariskan kepada generasi sekarang dan yang akan datang? Apakah itu kesenian seperti tari pasambahan, randai, randang misalnya atau konsep ABS-SBK atau yang lainnya? Apabila menyebut budaya Minangkabau, yang teringat biasanya adalah adat dengan pembagiannya yang empat macam (adat nan sabana adat, adat nan diadatkan, adat nan taradat dan adat istiadat) dan pemakaian bahasa Minangkabau. Orang disebut berbudaya Minangkabau jika mengenal apa saja yang empat itu,
walaupun tidak secara detil dan menyeluruh. Tentang adat nan sabana adat, misalnya, rujukannya ke hukum alam (tak lakang dek paneh tak lapuak dek hujan), meskipun ada pula yang mengatakan itu sistem kekeluargaan matrilineal atau bahkan hukum agama Islam yang bersandarkan Alquran. Kemudian, adat istiadat lazimnya dihubungkan dengan kesenian anak nagari, seperti randai, silek, rabab, masakan dan sebagainya. Dan orang yang lancar berbahasa Minangkabau dengan aneka dialek juga dianggap melestarikan identitasnya sebagai pewaris kebudayaan Minangkabau. Akan tetapi, apabila ditukikkan pandangan kepada situasi terkini nyatalah diparitas antara das Sollen dan das Sein. Sistem kekeluargaan matrilineal kian hari kian tidak relevan dengan tumbangnya rumah gadang di mana-mana, tidak adanya kekuasaan riil penghulu atas sukunya dan mamak atas para kemenakannya dan dialineasikannya (diubah jadi hak milik) harta pusaka tinggi secara semena-mena. Tentang kesenian, minat terhadap silat Minang kalah dengan antusiasme terhadap karate, wushu, coppoeira; pinyaram, kareh-kareh, kalio, dendeng dan pucuak ubi ditantang donat, fried chicken dan spaghetti; rabab, randai, bakaba dan salawat dulang tersaingi secara massif oleh sinetron,
film-film Hollywood dan Bollywood serta pop Indonesia dan Barat. Sikap atas krisis kebudayaan yang dirasakan pun terkesan menanggung dan serba formal. Belum mengeruk sehabis gaung, belum meraba sehabis rasa. Reaksi yang timbul seringkali hanya terbatas pada gerakan struktural, bukannya gerakan kultural yang menyeluruh. Lembagalembaga adat seperti LKAAM, KAN ,penghulu, bundo kanduang memang marak didirikan dan ditahbiskan; gelar-gelar adat dibagi-bagikan dengan beragam alasan; program-program seperti Kembali ke Surau, Kembali ke Nagari dicanangkan; lombalomba seperti Pekan Budaya dianggarkan; para pejabat dan tokoh-tokoh Minang tak hentihentinya menyanjung betapa indah dan hebatnya adat Minangkabau dalam pidato, ceramah, konferensi, seminar, buku dan sebagainya. Namun tampaknya, hasilnya belum memuaskan, kebudayaan Minangkabau kian hari ibaratnya taranda-randam tak basah tarapuang-apuang tak hanyuik. Memang, pemerintah tidak dapat disalahkan jika tampaknya kehabisan ide untuk menghidupkan kembali kebudayaan Minangkabau. Sebab, tanggung jawab utama atas hal itu itu bukan pada pemerintah, tapi pada seluruh unsur masyarakat. Kondisi masyarakat Minangkabau
terkini lah yang sudah jauh berubah sehingga relevansi adat kian berkurang. Mentalitas masyakat, desa maupun kota, semakin hari semakin individualistis dan materialistis, terbelit dalam kesibukan mencari makan atau melalah gengsi melalui pembangunan rumah istana yang indah dan mobil berkelas. Ideide atau gebrakan untuk merevitalisasi adat tidak mendapat tempat yang cukup penting dalam pikiran mereka. Jika pun prihatin, itu lebih kepada nostalgia kalangan tua yang sulit dipahami generasi muda. Menjawab pertanyaan di atas tadi, menurut hemat penulis, yang paling penting dalam melindungi tradisi Minangkabau bukanlah melestarikan kesenian ini atau itu secara sporadis, tapi mempertahankan spirit dan relevansi kebudayaan Minangkabau. Spirit atau ruh kebudayaan Minangkabau tertuang dalam kata-kata bijak di dalam pantun, pepatah-petitih, tambo dan kaba yang pesanpesannya universal maupun yang unik Minangkabau serta bahasa Minangkabau itu sendiri. Jika identitas seorang Minangkabau secara biologis dibuktikan oleh ibu asli Minangkabau, secara budaya ditunjukkan oleh kepahamannya atas pesan-pesan yang menjadi spirit kebudayaan Minangkabau dan penguasaannya atas bahasa Minang-
kabau secara lisan dan tulisan, aktif dan pasif. Mempertahankan relevansi kebudayaan Minangkabau berarti melestarikan hasil-hasil kebudayaan yang sesuai untuk zaman sekarang dan yang akan datang. Proses pemilahan bisa secara alami (seleksi alam) ataupun diakibatkan oleh transformasi sosial. Setiap produk kebudayaan Minangkabau dari masa lalu belum tentu cocok untuk segala zaman. Kita menyaksikan satu per satu kesusatraan dan kesenian Minangkabau yang dulu sangat populer sekarang dianggap ketinggalan zaman. Misalnya kaba Siti Kalasun, bagi orang-orang dulu sangat menyentuh karena pesan dan latarnya dirasakan oleh penikmat sastra tersebut. Bagi anak muda sekarang yang akrab dengan black berry dan pesawat terbang dunia Siti Kalasun dirasakan terlalu dusun. Karenanya, yang terpenting adalah memahami produk kebudayaan tak ada yang abadi, seperti diamanatkan pepatah Minangkabau sendiri: Nan elok dipakai, nan buruak dibuang/ Mancaliak contoh ka nan sudah, mancaliak tuah ka nan manang/ Sakali aia gadang, sakali tapian baraliah. Namun, meski kebudayaan Minangkabau dalam ancaman krisis yang nyata, perhatian bersama yang serius untuk mencegahnya belum lah terlambat.
Tuangan Limbago
Adaik Dipakai Baru, Kain Dipakai Usang Oleh: Syuhendri Datuak Siri Marajo
ALIRAN kata dalam Petatah Minangkabau telah mendahului kurun dan waktu meramalkan berbagai situasi dan perubahan yang akan terjadi di masa datang. Memahami pepatah Minangkabau telah menyeret pemikiran mengingatkan terhadap berbagai peristiwa dapat saja terjadi, dalam siklus per-
kembangan peradaban yang tak kunjung usai. Pepatah tersebut telah menuntun agar mawas diri, waspada dalam mengahadapi segala arus perubahan tersebut. Mencermati berbagai isi dan kandungan pepatah Minang dalam membaca berbagai situasi telah mencerminkan betapa dinamisnya adat Minangkabau dalam konstelasi sikap serta pemikiran. Setiap ruang dan kurun zaman talah disadari akan selalu berbeda dengan segala fenomena yang menyertainya. “Adaik dipakai baru baju dipakai usang”, adalah sebuah kesadaran yang dipunyai
wangsa Minangkabau dalam menghadapi berbagai kemungkinan dimasa depan. Pepatah dan petitih mengawal sikap wangsa Minangkabau dalam setiap kurun waktu, agar bijak menghadapi berbagai macam fenomena zaman. Adaik dipakai baru, baju dipakai usang mesti diterjemahkan dengan bijak. Sepintas lalu idiom ini seakan membuka ruang sebebasbebasnya dalam menghadapi arus perubahan. Jika tidak hati-hati dalam menyikapinya potensi menimbulkan penafsiran yang keliru. Sebagai contoh dapat kita lihat dalam berbagai fenomena masyarakat saat
ini. Dalam prosesi adat misalnya, pelaksanaannya tak lagi dibuat rumit, cenderung dipilih yang paktis dan mudah. Makan bajamba dan baselo sebagai sesuatu yang wajib dalam tatakrama sopan santun adat Minangkabau telah tergantikan oleh prasmanan gaya prancis, tamu boleh bebas boleh memilih. mau duduk dikursi atau makan sambil ngobrol dan berdiri. Baik dikampung dan dikota sekarang tidak ada bedanya dan tidak satupun perangkat adat yang protes. Artinya sebuah arus perubahan telah terjadi, dan diterima secara sadar oleh berbagai pihak.
Begitu juga dalam hal gaya hidup. Ketika cara berpakaian sehari-hari pada masa lampau begitu diperhatikan, bagi perempuan dengan baju kurungnya, anak lelaki dengan pentalon dan peci dikepala. Pada saat ini orang boleh bebas memilih apa yang mereka suka. Pada masa lalu laki-laki dewasa tabu bercelana pendek selain diruang privasinya, sekarang malahan telah menjadi gaya dan dipakai kemana-mana. Subang dan anting telah menjadi pakaian bagi laki-laki, baju ketat dan rok mini bagi hal bisa bagi perempuan. Penafsiran “Adaik dipakai baru baju dipakai usang,”
tentulah tidak demikian. Idiom tersebut merupakan cerminan kehidupan masyarakat Minangkabau yang dinamis dalam memahami hidup yang lebih esensial. Sikap adaptif pada setiap perkembangan zaman tidak pada tataran artifisial atau fisik belaka. Wangsa Minangkabau mestinya sangat memahami perubahan yang terjadi sesuai dengan yang telah diingatkan pepatah adat dan tidak harus ikut larut dalam arus perubahan tersebut. Norma adat yang diwarisi menjadi terbentuk dengan landasan kokoh dalam bentuk sikap dan prilaku masyarakat
tertata dengan rapi. Wangsa yang tetap menjaga kesadaran kultural dengan menjaga pola sikap, tingkah laku sesuai dengan garisan yang telah ditetapkan sesuai dengan landasan adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah. Adaik dipakai baru, baju dipakai usang merupakan konstelasi pemikiran dalam membangun kesadaran untuk memahami arus perubahan. Berkutat pada pemikiran lama juga menjadi naif karena akan punah ditelan oleh zaman. Suatu kesadaran imunitas kultural mesti terbentuk dengan kuat agar tak kikis tergerus zaman.
>> Editor : Mak Naih
>> Penata Halaman : Rahmi
21
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M/28 DZULQAEDAH 1433 H
SKENARIO Oleh:
Zukri Saad
Bertanam Singkong Raksasa LAMA tak jumpa dengan sejawat penggiat senior pengembangan pertanian rakyat Sumatera Utara ini. Waktu ketemu lagi awal bulan September 2012 yang lalu, Uwan rasa dia masih tetap seperti dulu. Masih bicara dengan nada dingin dan rata, namun selalu menawarkan semangat. Ir. H. Sabirin, 52 tahun, menceritakan apa yang dilakukannya tiga tahun belakangan bersama lembaganya Yayasan PANSU. Kalau dulu kami banyak berinteraksi dengan membangun coklat rakyat bernuansa poli-kultur dan organik di Deli Serdang dan sekarang Serdang Bedagai , maka kali ini ia bercerita tentang temuan baru lembaganya, singkong raksasa. Ia penuh semangat menjelaskan potensi singkong di Sumatera Utara, yang diawalinya dengan menyampaikan kronologis ketertarikannya pada singkong raksasa ini. Menurutnya, 3 tahun yang lalu timbul ide untuk mencoba menghasilkan singkong raksasa ini dengan beberapa argument yang disampaikan mulai dari adanya petani singkong “Pak Mukibat” tahun 1950 di Kediri yang mampu menghasilkan singkong dengan bobot tinggi sebesar 5 kali lipat dibanding dengan cara budidaya konvensional. Kemudian dia lanjutkan dengan mencoba di beberapa titik sebagai uji coba penanaman Berkat usaha dan kegigihannya bersama petani sekitar Lubuk Pakam, ternyata mereka berhasil menghadirkan umbi yang besar. Kemudian adanya isu bahwa tanaman singkong sangat boros kepada unsur hara tanah, yang pada gilirannya akan menguruskan tanah. Hal ini ternyata tidak benar, karena tanaman singkong ternyata membutuhkan bahan organik yang tinggi. Memberikan input minimal 2 kg pupuk organik ataupun pupuk kandang ternyata tanah mampu memproduksi umbi secara baik dan terus menerus tanpa kehilangan kualitas haranya. Menunjang fokus perhatiannya menekuni singkong ini, Sabirin banyak melakukan kunjungan ke beberapa lokasi penghasil singkong ini untuk melihat model budidaya dan aneka jenis/klon singkong yang ada. Disambilkan dengan pekerjaan konsultasinya yang lain, ia berkesempatan mendatangi sentra singkong Gendruwo yang berumbi besar di Yogyakarta, Ia menemui petani Purwokerto yang banyak yang menerapkan cara-cara Mukibat namun dengan cara sambung batang. Ia ke Bandung, ke NTT, Lampung dan berkeliling propinsi Sumatera Utara sendiri. Setidaknya saat ini ada 15 jenis singkong yang dikoleksinya dan telah menguji secara genetik model umbi yang dikoleksinya itu. Ya, rupanya kini lembaganya telah memiliki semacam kebun koleksi plasma nutfah tanaman singkong. Tentu ada berbagai jenis lainnya yang juga disimpan untuk keperluan masa depan. Sabirin selanjutnya telah menemukan ada 5 jenis singkong yang berpotensi untuk dikembangkan di sentra-sentra penanaman singkong yang ada. Tiga dari lima jenis singkong yang ada tersebut cocok peruntukannya untuk diproses di pabrik dan 2 jenis diperuntukkan untuk industri rumah tangga berupa makanan jajanan sejenis kripik balado versi Padang. Sementara untuk jenis batang atas yang sudah diidentifikasi 4 jenis singkong karet/singkong hutan yang dapat digunakan dan 2 jenis sangat potensi untuk dipilih. Memang menghasilkan bibit singkong sambung memerlukan keterampilan khusus dan ketelitian, namun petani dapat terus berinovasi bagaimana memproduksi bibit sambung ini. Mulai dari sambung batang dengan batang, okulasi, sambung samping, sambung sisip dan sambung pucuk. Tinggal pilihan yang mana yang paling enak dikerjakan. Menurut Sabirin, ada 4 kiat utama dalam mengembangkan singkong sambung. Pertama cari lahan yang pada musim penghujan tidak terjadi genangan. Kemudian pilih bibit singkong sambung yang sudah teruji, gunakan pupuk organik lebih banyak dengan minimal 2 kg per batang dan terakhir kendalikan gulma serta tungau merah pada musim kering. Tanah yang yang akan dijadikan lahan tanam, sedianya digemburkan terlebih dahulu dengan cara dibajak menggunakan traktor kemudian dibuat bedengan tunggal dengan ukuran 1,5 x 1,5 meter persegi. Tinggi bedengan 30 – 40 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi panjang lahan. Jika tanahnya memungkinkan untuk tidak dibedeng juga tidak ada masalah, karena dengan tanah yang gembur maka pembedengan tentu tidak diperlukan. Setelah lahan siap, tepat di atas bedengan dilakukan penaburan pupuk organik di titik penanaman stek singkong sebanyak 2 kg per titik tanam atau dengan menempatkan pupuk tersebut di tempat yang efektif penyerapannya. 3 hari sebelum penanaman, tumpukan pupuk organik yang ada disiram dengan pupuk organik cair (POC) sebanyak 80-100 ml. Jika di lahan yang ada sering ditemukan penyakit umbi yang biasanya jamur (Phytopthora sp), dapat diaplikasikan pestisida hayati yang sesuai dengan mencampurnya pada POC yang digunakan. Setelah itu, bibit/stek singkong dipotong menjadi ukuran sepanjang 30-35 cm. Kemudian disusun dan diikat dalam 25 atau 50 stek (jangan terbalik). Kumpulan ikatan ditempatkan pada tempat yang teduh dan sejuk untuk merangsang tumbuhnya calon akar dan calon tunas. Sebelum dilakukan penanaman, terlebih dahulu bibit/ stek direndam dalam larutan pupuk organik cair selama 3-4 jam untuk merangsang perkembangan tunas dan akar dengan perbandingan 100 ml pupuk organik cair: 10 liter air. Setelah 3 jam direndam baru stek siap ditanam dengan jarak tanam 1,5x1,5 meter per segi dengan tunas menghadap ke atas. Ini akan menghasilkan 4000 – 4500 batang. Dengan rata-rata produksi 50 kilogram perbatang, songkong raksasa akan menghasilkan ubi kayu segar sebanyak 200 – 225 ton perhektar. Mengenai akses pemasaran di Sumatera Utara, menurutnya tidak perlu dikhawatrirkan karena selama ini permintaan dari pabrik terhadap singkong masih terbuka lebar. Khususnya untuk dijadikan tapioka ataupun mocaf (modified cassava flour) sangatlah mudah. Pabrik pengolah sudah menanti, bahkan para agen banyak yang melakukan pembelian langsung di lahan pekebun. Pabrik akan menerima kapan saja dan pada saat-saat singkong melimpah, pabrik dapat bekerja 24 jam. Dengan demikian tidak ada keraguan bagi pekebun singkong tentang pemasaran hasil panen. Sejawat Uwan yang lain di Medan, Job R. Purba, kini Wakil Direktur Caritas PSE KAM, berniat pensiun muda dari aktifitasnya dan nantinya akan menekuni profesi sebagai petani. Kebetulan ia memiliki lahan cukup luas di kampungnya Tanah Karo. Menurutnya, hitung-hitungan bertanam singkong ini sangat jelas. Kasarnya, kalau rata-rata umbi yang dihasilkan sebatang saja mencapai 30 kg, tak usah muluk-muluk, dan dalam 1 hektar akan siap panen sebanyak 4000 batang, maka akan dihasilkan 120 ton. Memperhitungkan harga singkong di Sumatera Utara saat ini mencapai Rp 700/kg, maka uang yang dapat didapat Rp 84 juta. Modal kerja diperkirakan hanya sekitar 25 juta rupiah. Job tinggal menghitung berapa mau menggaji diri sendiri perbulan? Silahkan tetapkan dan tinggal merancang berapa luas lahannya yang perlu diolah. Lebih lanjut dia berpendapat, bila 2 hektar bisa digarap oleh satu keluarga, maka dilahannya yang 10 hektar dia sudah membuka lapangan kerja untuk 5 KK. Bila berjalan lancar, ia tetap bisa menjalani profesi tambahannya yang lain sebagai konsultan free lance tanpa perlu lagi memikirkan asap dapurnya. Menggunakan logika yang sama, kripik balado dan berbagai jenis makanan khas Minang mestilah mencoba menggunakan bahan baku singkong raksasa ini. Bila cocok dengan kebutuhan dan rasa yang diinginkan, Uwan perlu rekomendasikan agar kita juga memulai mengembangkannya. Hotel Tiara Meulaboh - NAD, 12 Oktober 2012
KULTUR
Bahasa Indonesia di Mata Bangsanya Oleh: Yunisa Oktavia Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana UNP 2012
B
ahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mulai membuming pada saat hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Seiring bergulirnya waktu bahasa Indonesia mulai dikukuhkan pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Untuk itu bahasa Indonesia perlu dilestarikan agar tidak punah di bumi pertiwi ini walaupun bangsa Indonesia pada saat berkomunikasi dalam keseharian menggunakan bahasa daerah masing-masing. Bukankah semboyan negara kita Bhinneka Tunggal Ika? Walaupun berbeda-beda bahasa, tetapi tetap satu, yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas bangsa Indonesia sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada zaman globalisasi saat ini identitas bangsa tersebut mulai terasa surut dan mulai kurang mendapat perhatian, bagaikan dianaktirikan oleh bangsanya sendiri dengan bahasa lain. Lihat serta dengarkanlah, apabila seseorang atau peserta didik salah menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Asing lainnya, orang cepat tanggap untuk membetulkannya. Selain itu, jika seseorang salah menghitung atau menggunakan sesuatu semua orang akan berteriak memberi solusi. Sebaliknya apabila seseorang salah melafalkan bahasa Indonesia semua orang diam seribu bahasa seakan tidak peduli dengan bahasanya sendiri, bahkan terkadang penuh gelak tawa tanpa berniat memberi solusi untuk membetulkannya dan membenahinya. Ironisnya lagi, dalam dunia pendidikan mayoritas para peserta didik baik dari kalangan siswa maupun kalangan mahasiswa di berbagai sekolah dan perguruan tinggi, umumnya bahasa Indonesia tidak pernah dianggap oleh siswa sebagai pelajaran yang sukar melainkan pelajaran dipandang sebelah mata oleh siswa maupun mahasiswa. Di perguruan tinggi mayoritas mahasiswa lebih berminat memilih jurusan bahasa asing, ilmu pasti seperti matematika, sains, dan lainlain daripada mempelajari atau menggali pelajaran dan
ilmu bahasa nasionalnya sendiri. Pada tingkat SMP/SMA, siswa tidak pernah mengkategorikan bahasa Indonesia sebagai pelajaran atau jurusan terpopuler seperti halnya pelajaran matematika, fisika, kimia, bahasa Inggris, dan lain-lain. Mereka beranggapan bahasa Indonesia itu sangat mudah, sehingga banyak siswa yang mengabaikan dan tidak perlu mengkaji ilmu bahasa Indonesia lebih dalam lagi karena mereka yakin mereka bisa. Kenyataannya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia tidak lebih baik dari mata pelajaran yang dianggap sukar dan sebagai terpopuler bagi siswa, buktinya tercatat bahwa pada Ujian Nasional (UN) tahun 2012 sekarang mayoritas siswa yang tidak lulus dari mata pelajaran bahasa Indonesia. Jati Diri Bahasa Indonesia Benar-benar sungguh memalukan karena orang Indonesia tidak menguasai bahasanya sendiri. Hal ini membuktikan bahwa rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap bahasa Indonesia. Padahal dilirik dari perjalanan sejarahnya, bahasa Indonesia sangat identik dengan sikap nasionalisme bangsa Indonesia. Saat ini terhitung usia bahasa Indonesia sudah mencapai bilangan ke-67 tahun. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia sudah berusia 79 tahun. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, tentunya kita juga sepakat bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang “besar” pula. Jika dianalogikan dengan kehidupan manusia, dalam rentang usia tersebut idealnya sudah mampu mencapai tingkat “kematangan” dan “kesempurnaan” hidup, sebab sudah merasakan lika-liku dan pahit-getirnya perjalanan sejarah. Pemerintah juga telah menempuh “politik kebahasaan” dengan menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa. Hal itu dilakukan untuk menggetarkan gaung penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Namun, masyarakat Indonesia sendiri mulai memperlihatkan kelemahannya dalam menjaga aset serta identitas bangsa yang telah lama dimilikinya selama ini. Dendi Sugondo mengatakan orang Indonesia dalam menggunakan bahasa nasionalnya, masih banyak yang menyimpang dari ketentuan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan
benar, baik dalam bahasa lisan maupun tertulis. Padahal seharusnya siapa saja yang berkomitmen dengan sumpah pemuda harus menjunjung tinggi penggunaan bahasa Indonesia yang baku sebagai bahasa persatuan. Lihatlah di berbagai negara, seperti Jerman dan Korea (Korea Utara dan Korea Selatan-red), masyarakatnya sangat kuat dalam menggunakan bahasa nasionalnya masing-masing, dan seharusnya prinsip seperti itu dilakukan pula oleh masyarakat Indonesia. Sekarang ini, kenyataannya para pemuda yang diyakini sebagai pewaris tahta masa depan bangsa mereka lebih senang menggunakan bahasa gaul dibanding dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Akibat terlalu sering menggunakan bahasa gaul, mereka lupa akan tata cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Banyak kita lihat sinetron-sinetron di televisi juga mencontohkan bahasa gaul di kalangan muda-mudi. Fenomena ini muncul dari berbagai pihak, bukan saja terjadi dikalangan masyarakat bawah yang tidak pernah mengecap dunia pendidikan. Namun juga terjadi dari kalangan atas yang selalu diselimuti ilmu pengetahuan dan pendidikan, yang akhirnya berdampak ke semua sudut lapisan masyarakat. Masyarakat Indonesia sebagai penutur sekaligus pemilik bahasa Indonesia asli seringkali latah mencampur-adukkan penggunaan bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Belum lagi persoalan salah kaprah dalam penggunaan bahasa Indonesia sendiri yang tentunya juga dapat menimbulkan kesalahpahaman antar peserta tutur. Justru ini membuktikan masyarakat Indonesia sendiri lebih menyukai produk luar daripada produk hasil dalam negerinya sendiri. Sifat masyarakat Indonesia yang tidak percaya diri menggunakan bahasa nasional tersebut sangat memalukan bahkan menginjak martabat dirinya sendiri sebagai warga Negara. Hal ini terlihat minimnya warga negara yang tidak bisa menggunakan lafal bahasa Indonesia secara baik dan benar. Selain itu, juga membuktikan warga negara Indonesia sendiri sudah mulai kurang peduli terhadap bahasanya sendiri, bahkan merasa tidak percaya diri dan tidak bangga menggunakan bahasa yang telah mereka miliki sejak dini ini, ibaratnya tidak bangga memakai baju hasil tenunannya sendiri.
Kaca Mata Dunia terhadap Bahasa Indonesia Padahal negara lain sangat bangga dan mengagumkan negara Indonesia karena tidak semua bangsa bisa mempunyai bahasa nasional sendiri seperti Indonesia, contohnya negara Malaysia yang tidak mempunyai bahasa nasional sendiri melainkan menyadap bahasa Inggris sebagai bahasa yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat ini, 45 negara yang mengajarkan bahasa Indonesia di negaranya, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya, bahkan di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Sekitar 500 sekolah di Australia mengajarkan bahasa Indonesia. Anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia. Sungguh mengagumkan. Seharusnya sudah sepatutnya kita berbangga sebagai warga negara Indonesia, karena bahasa kita masih dihargai oleh negara lain. Namun, fenomena yang lebih menyakitkan masyarakat Indonesia sendiri lebih tidak peduli dengan apa yang dia punya. Ketidakpedulian masyarakat terhadap bahasa nasionalnya tersebut dikhawatirkan akan menjatuhkan jati diri bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa Indonesia di mata dunia, yang akhirnya perlahan-lahan akan hilang seperti lenyapnya bahasa Tagalog (Filipina) yang masih mempunyai hubungan keluarga dengan bahasa Indonesia. Bahasanya yang dituturkan oleh lebih kurang 21 juta orang sebagai bahasa pertama dan 50 juta lainnya sebagai bahasa kedua di negara Filipina. Andaikan pemerintah tidak mengambil langkah yang tegas dan bijak, hal ini sangat mengkhawatirkan masa depan bangsa serta bahasa Indonesia itu sendiri. Seakanakan bahasa Indonesia bisa sirna bahkan lenyap ditelan masa yang akhirnya hanya tinggal nama. Seharusnya bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa ini harus dijaga dan ditingkatkan lebih baik lagi untuk bisa bersaing dengan bahasa negara lain menembus go Internasional. Dalam melakukan semua hal tersebut, kembali lagi ditegaskan bahwa kita harus jeli terhadap fenomena yang terjadi dalam bahasa Indonesia. Intinya sebagai warga negara Indonesia kita harus meningkatkan rasa kepedulian kita terhadap identitas bangsa yang telah
kita miliki, buktikan kalau kita benar-benar warga negara Indonesia yang pasih berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidahnya. Berdasarkan pasal 36 yang berbunyi bahwa “bahasa negara adalah bahasa Indonesia”. Dapat dilihat pada ayat dalam pasal UUD 1945 tersebut bahwa memang bahasa Indonesia lah bahasa yang menjadi nomor satu di negeri ini. Negeri ini memiliki lebih dari 700 bahasa anak atau bahasa daerah. Semuanya lahan kekayaan budaya Indonesia yang harus dijunjung tinggi, tetapi bahasa Indonesia lah yang menempati posisi tertinggi. Dalam artian bahwa bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan sekaligus menjadi alat komunikasi yang dapat dipakai dari masyarakat Sabang sampai dengan Merauke. Sudah seharusnya kita berbangga memiliki bahasa persatuan ini. Integratif dalam Pembelajaran Semua ini dapat diwujudkan dengan cara meningkatkan kesadaran peserta didik dalam belajar bahasa Indonesia, menciptakan suasana lingkungan belajar yang kondusif. Sarana prasarana dan peran keprofesionalan guru dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia harus ditingkatkan, sehingga mutu bahasa Indonesia bisa bersaing menjadi lebih baik dari ilmu lainnya di dalam Indonesia sendiri maupun di mata dunia. Ini berlaku kepada semua pihak dan tidak pernah lepas dari tanggung jawab serta peran pemerintah dengan seluruh masyarakat Indonesia karena kita adalah satu. Satu masalah yang muncul harus kita bergegas mencari solusinya secara bersama-sama, apalagi masalah yang berkaitan terhadap identitas bangsa kita sendiri. Untuk itu, peranan guru sangat mempengaruhi selama proses pembelajaran bahasa Indonesia. Guru dituntut untuk menguasai kaidah bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta kreatif selama pembelajaran berlangsung. Kreativitas guru dalam memvariasikan kegiatan pembelajaran tergantung pada tingkat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Hal ini bertujuan agar siswa memiliki daya tarik dan minat yang kuat untuk belajar bahasa Indonesia. Jika minat siswa dalam pembelajaran dan berkomunikasi sudah terjadi akselerasi, maka guru tetap ikut andil sebagai wadah yang inovatif selama pembelajaran berlangsung. Untuk itu, guru harus memiliki kekuatan konsep sebagai daya topang selama pembelajaran dan tetap kreatif dalam mengembangkan strategi pembelajaran bahasa Indonesia. Pada akhirnya menurut saya, dengan penuh daya harap semoga di tangan kita sebagai pemuda Indonesia yang bergelora masih tertumpuk rasa nasionalisme yang tinggi dalam melestarikan bahasa Indonesia. Indonesia akan menjadi lebih baik lagi dan terpandang di mata dunia. Bahasa Indonesia memang terkesan sepele dan dianggap remeh oleh bangsanya sendiri dan mereka lebih mengagung-agungkan bahasa asing.
>> Editor : Nazrul Azwar
>> Penata Halaman : Irvand
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M 28 DZULQAEDAH 1433 H
22
SOBATHALUAN
@SOBATHALUAN
B
EBERAPA hari belakangan, sejak 10-12 Oktober, Sobat Haluan intens mengikuti sebuah perlombaan mengenai cerita berbahasa Minangkabau di Taman Budaya Sumatera Barat. Lomba tersebut diikuti oleh sekitar 40 orang siswa tingkat SMA se-Sumatera Barat. Di sanalah Sobat Haluan bertemu dengan R i r i n Ramadhani, salah seorang peserta dari SMK 7 Padang. R i r i n t a m p a k antusias m e m perhatikan tiap-tiap peserta yang
maju ke panggung. Pasalnya, dia juga akan naik ke panggung dan akan bercerita menggunakan bahasa Minang dengan dialek tempat Ririn berdomisili. “Aku ikut acara ini selain karna disuruh guru karna tertarik dengan kebudayaan Minangkabau, apalagi lomba sejenis ini cocok untukku,” terang Ririn yang merupakan siswa kelas III jurusan teater tersebut. Ia mengakui dalam lomba tersebut ia bisa mendalami segala sesuatu tentang bahasa Minangkabau. “Beberapa ahri belkangan saya mencoba mencari tahu makna kata dari bahasa Minang yang tidak aku mengerti di dalam naskah yang diberikan panitia,” lanjutnya. Dan memang, di dalam naskah yang diberikan panitia dan ditulis oleh sastrawan Wisran Hadi tersebut terdapat beragam kata yang kini sangat jarang kita dengar terucap dari percakapan remaja-remaja dalam keseharian.
“Sebenarnya saya tidak terlalu fasih dalam menggunakan bahasa Minang, ibu saya dari Curup (Bengkulu) dan ayah saya memang dari Padang,” terangnya mengaku ia pindah bersekolah di Padang sejak memasuki bangku SMA. Ririn mengatakan dalam keseharian ia memang menggunakan bahasa Minang, meski dulunya tidak terlalu lancar dan banyak kata-kata yang tidak dipahaminya, tapi ia merasa peduli. “Penguasaan bahasa Minang jika kita ucapkan sehari-hari tidaklah sulit, dan karna itulah aku semangat mengikuti lomba cerita berbahasa Minang juga,” terang Ririn. Ia membenarkan bahwasanya sebagian besar temantemannya dalam percakapan sehari-hari lebih banyak menggunakan bahasa nasional ketimbang bahasa daerah. “Dalam bahasa Minang banyak hal yang bisa dimaknai, setiap katanya menyimpan makna, dan termasuk
sindirian,” lanjut Ririn yang pada kesempatan tersebut mendapat peringkat harapan II dalam lomba tersebut. Para peneliti bahasa mengatakan bahwa perkembangan bahasa daerah dewasa ini mencemaskan. Dari 742 bahasa daerah di Indonesia, hanya 13 bahasa yang penuturnya di atas satu juta orang. Artinya, terdapat 729 bahasa daerah lainnya yang berpenutur di bawah satu juga orang. Di antara 729 bahasa daerah, 169 di antaranya terancam punah, karena berpenutur kurang dari 500 orang. Banyak dari kita yang malu menggunakan bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari, karena lebih enak kalau kita menggunakan Bahasa Indonesia. Tentunya yang mudamuda dituntut untuk lebih berperan aktif dalam pemakaian bahasa daerah agar setiap kosakata yang telah ada hilang begitu saja karena tidak diucapkan lagi. (sha)
Ririn Ramadhani
Menjaga Bahasa Minang dari K epunahan Rekaman di Studio Ikon Musik Dunia
Artis : Album : Rilis : Label :
Kylie Minogue The Abbey Road Sessions 29 Oktober 2012 Parlophone Records
Kylie Minogue seakan member kejutan demi kejutan bagi penggemarnya. Setelah absen menggarap album selama dua tahun, penyanyi asal Inggris ini resmi merilis daftar lagu yang akan hadir dalam sebuah projek. Album yang berjudul The Abbey Road Sessions merupakan album kompilasi yang berisikan 15 singlesingle laris Minouge yang pernah meledak di awal tahun 90-an hingga 2000-an. Mater-materi lawas Minogue ini dikemas dalam satu album dengan gaya orkestera. Selain itu, ia menyisipkan satu lagu unreleased berjudul Flower yang melengkapi formasi 16 lagu dalam album ini. Rencananya, The Abbey Road Sessions ini akan dirilias pada 29 Oktober mendatang. Uniknya, judul album yang kabarnya akan segera dirilis pada 29 Oktober mendatang tersebut
sama dengan lokasi ia merekam lagu-lagunya, yaitu studio di Abbey Road di London. Dan tentu musisi mana yang tidak ingin rekaman di studio legendaris, Abbey Road. Studio rekaman yang sudah berdiri sejak tahun 1931 dan turut melahirkan ikon musik dunia, The Beatles. Studio tersohor itu telah menarik perhatian banyak musisi, suatu kebanggaan jika berhasil menaklukan studio yang terletak di London itu. Bahkan The Beatles menjadikan Abbey Road sebagai judul albumnya, langkah yang sama yang dilakukan Kylie Minogue dalam album yang akan segera dirilisnya Dilansir NME beberapa waktu lalu (6/9), Kylie juga akan berkolaborasi dengan Nick Cave yang pernah duet dengan Kylie dalam lagu ‘Where The Wild Roses Grow’. Keduanya akan membawakan ulang lagu tersebut yang sebelumnya pernah mereka bawakan pada 1996. Hampir semua lagu dalam album ini adalah hasil garapan ulang lagulagu lama Kylie, seperti “Better The Devil You Know”, “The Locomotion”, “Slow”, “I Should Be So Lucky” dan “Hand On Yout Heart.” Selain itu dalam album The Abbey Road Sessions, Kylie Minogue juga akan merilis singel terbaru Flowers,yang singel tersebut bisa diunduh secara gratis jika memesan album itu secara online. Album rekaman itu juga dibuat untuk menandakan 25 tahun perjalanan Kylie Minogue di dunia musik. Pada 8 September lalu, penyanyi kelahiran Australia tersebut tampil di London bersama dengan BBC Symphony Orchestra sebagai pengiringnya di Hyde Park ia juga sempat membawakan lagu-lagu dalam album terbarunya itu. (sha/net)
Track Pertama Mika Berbahasa Prancis
Artis : Mika Album : The Origin Of Love Rilis : 8 Oktober 2012 Label : Casablanca / Barclay Records Michael Holbrook Penniman, Jr bintang pop asal Inggris yang akrab dengan sebutan Mika merilis album terbarunya 8 Oktober lalu. ‘’Saya memiliki pendekatan yang lebih liberal dalam album ini. Untuk album terakhir saya, saya punya gagasan bahwa segala sesuatu harus datang dari saya. Saya hanya duduk di belakang piano selama berbulanbulan. Tapi kali ini saya membiarkan lebih banyak orang terlibat,” katanya mengutip DigitalSpy.co.uk. Mika mengatakan titik balik yang nyata dalam membuat album ‘Origin of Love’, yang sebagian terinspirasi oleh sang adik, Paloma, di mana ia tertusuk oleh kaki di pagar setelah jatuh dari empat lantai, adalah ketika ia menulis single pertama ‘Celebrate’ Awal karier professional Mika pada tahun 2006 dengan merilis single perdananya Relax, take it easy, debut singlenya ini menjadi no 1 dalam playlist radio BBC di
inggris. Januari 2007 mika menjadi artis teratas dalam pemberitaan BBC website sound dan sebulan setelahnya yaitu tepat pada 5 februari 2007 album debut mika yang bertajuk ‘Life in Cartoon Motion’ pun dirilis dengan single Grace Kelly, yang telah membawanya menjadi salah satu artis yang di bandingkan dengan artis legendaris freddie mercury dan Elton John. Album studio kedua Mika, The Boy Who Knew Too Much, dirilis pada 21 september 2009 dengan single perdana We are Golden dan menjadi no 4 dalam tangga lagu United Kingdom Chart. The Origin Of Love merupakan album studio ketiga Mika dan dalam album ini ia berusaha membuatnya lebih sederhana dari album-album sebelumnya. Single pertama yang akan dilepas beberapa waktu lalu berjudul Celebrate merupakan lagu pop modern ciptaan Mika dan rapper asal Amerika, Pharrell Williams serta diproduseri Nick Littlemore dari Empire of the Sun. Lagu ini juga dinyanyikan berduet dengan Pharrel Williams. Salah satu single lain dalam album Origin Of Love berjudul Elle Me Dit pun baru-baru ini dirilis dan ini adalah track lagu pertama Mika dengan menggunakan bahasa Perancis selanjutnya dirilis title track Make You Happy yang di buat dengan konsep film pendek namun 2 single ini kurang tepat untuk di jadikan single utama dalam album Origin of love dan pada 14 juni 2012 lalu mika mengumumkan ‘Announced’ sebagai title lagu single utama dalam album Origin of love. (sha/net)
ANDHIKA DHIKA: Kalau aku sih menggunakan bahasa Minang dalam keseharian, kecuali dalam ruang formal kayak kuliah, dan menjawab pertanyaan Sobat Haluan, hehehe….
ZIA ANJELL: Lebih sering menggunakan bahasa Minang sama dengan mempertahankannya. Kalau sering tidak dipakai, lama-lama bisa banyak lupa istilah dan makna dalam bahasa Minang.
JONI LADIANG: Ada hal-hal yang tidak bisa disampaikan dalam bahasa Indonesia, tapi dalam bahasa Minang akan sampai maksud dan tujuannya.
VE YOSARIAN’: Dunia skrg udah smakin mengglobal, jdi bakal bnyak pngaruh yg bisa ngehapus budaya srta bhsa asli, jdi anak2 mudah harus ttep mmprthankannya walopun cuma dalem obrolan dg sesama tmen ato dlm kluarga.
HARI MULYADI: Jaan pernah maremehan bahaso Minangkabau. Efisien dibandiang bahaso Indonesia, contoh : Apa= A, Siapa= Sia, Dimana= Dima, Kemana= Kama, Bagaimana= Baa, hehehe
DOVAL VILANTROP: Penggunaan bahasa Minang penting buat melestarikan budaya.Soal bahaso minang sisuak lah mulai ilang, mode tokuak….
>> Editor : Esha Tegar Putra
>> Penata Halaman : Rahmi
23
MINGGU, 14 OKTOBER 2012 M 24 DZULQAEDAH 1433 H SOBATHALUAN @SOBATHALUAN
“Ketika kata-kata menjadi tidak jelas, saya akan fokus dengan foto-foto. Ketika gambar menjadi tidak memadai, saya akan puas dengan keheningan.” Ansel Adams (Fotografer)
Levitasi, Bikin Fotomu Melayang Tips Membuat P Foto Levitasi Tips untuk model 1. Foto levitasi tanpa editing/Photoshop Trick, dilakukan oleh model yang melompat dan membuat pose seolah-olah ia melayang tanpa beban. 2. Model yang sedang berlevitasi menuju ke suatu arah, biasanya menekuk kedua kakinya ke belakang (sekitar 45 derajat) dan badan cenderung condong ke depan. Klik untuk panduan pose. 3. Model yang sedang berlevitasi di tempat, biasanya berpose dengan kaki lurus ke bawah. Referensi: http:/ /yowayowacamera.com 4. Melompatlah di tempat, tidak perlu sambil berlari. Jika melompat setelah berlari, akan susah bagi fotografer untuk mendapatkan frame yang pas. 5. Ekspresi wajah sewajarnya sesuai kegiatan yang sedang dilakukan. Lebih bagus jika model tidak melihat ke kamera (kesan candid). 6. Foto levitasi bisa diaplikasikan ke berbagai tema dengan mempergunakan aksesoris yang mendukung. Contohnya berlevitasi menaiki sapu, membawa payung atau baca buku. Boleh berlevitasi sambil angkat koper, TV atau bahkan kulkas kalau kuat. 7. Cari lokasi foto yang unik. Contohnya foto levitasi belanja di pasar, memasak di dapur, atau di pinggir jalan mau naik bajaj. Berlevitasi di kuburan ditemenin mbak kunti juga boleh. 8. Jadikan foto levitasi yang ‘bercerita’ karena akan terlihat lebih menarik. Bisa mengambil tema levitasi yang identik dengan kegiatan sehari-hari. 9. Gunakan peniti, penjepit kertas, atau alat penjepit baju lain supaya baju tidak tampak menggembung atau tersingkap saat model melompat. 10. Pakai hair spray/gel agar saat melompat rambut tidak terlihat berantakan. Bisa juga rambut diikat, memakai bando, atau topi. Foto levitasi yang sempurna sebaiknya rambut tetap terlihat rapi. Namun, ini tergantung konsep. Jika konsepnya adalah model terbang cepat, logikanya tentu rambut model berkibar ke arah berlawanan dengan arah melayang. 11. Stay safe! Jangan memaksakan diri melompat jika sudah capek & cari lokasi yang aman buat melompat. Tips untuk fotografer 1. Foto levitasi tanpa editing dapat dilakukan dengan kamera biasa (kamera ponsel, pocket cam) maupun dengan kamera professional (DSLR). Klik untuk panduan membuat foto levitasi dengan kamera ponsel. 2. Foto levitasi dengan kamera DSLR, bisa memanfaatkan Burst Mode (Continuous Shooting). Dengan sekali menekan jepret, bisa menghasilkan beberapa foto sekaligus. Tinggal dipilih mana yang paling pas mendapatkan pose levitasinya. 3. Hafalkan Shutter Lag kameramu. Shutter Lag adalah lamanya jeda dari saat kamu memencet tombol rana (Shutter) sampai gambar terambil oleh kamera. Tiap kamera mempunyai Shutter Lag berbeda. 4. Untuk foto levitasi outdoor, pastikan ada sinar matahari langsung agar bayangan terbentuk sehingga efek levitasi lebih terlihat. 5. Gunakan shutter speed tinggi, di atas 1/500 lebih baik. Cahaya yang cukup sangat berperan untuk mendapatkan shutter speed tinggi. Fungsinya untuk membekukan gerakan (Freezing Motion). 6. Untuk kamera saku (Pocket Cam) bisa memanfaatkan Sport Mode atau Action Mode untuk mendapatkan shutter speed tinggi. 7. Untuk kamera ponsel, lakukan pemotretan levitasi di luar ruangan (outdoor) dengan cahaya matahari langsung agar mendapatkan high shutter speed. 8. Gunakan low angle, yaitu sudut pengambilan gambar dengan posisi kamera yang lebih rendah dari model agar model terlihat tinggi melayang. Klik untuk contoh low angle. 9. Boleh menggunakan high angle asalkan ada bayangan dan model terlihat terpisah dengan bayangan saat melompat. Klik untuk contoh high angle. (sumber: levitasihore.net)
ERNAHKAH Sobat Haluan mendengar tentang teknik fotografi levitasi atau pernah melihat hasil teknik fotografi tersebut? Levitasi adalah teknik fotografi yang membuat sesuatu atau seseorang tampak seolah-olah melayang tanpa menggunakan alat bantu. Levitation (dari bahasa Latin “ringan” levitas) adalah proses dimana objek dihentikan oleh kekuatan fisik melawan gravitasi, dalam posisi stabil tanpa kontak fisik yang solid. Sejumlah teknik yang berbeda telah dikembangkan untuk melayang materi, termasuk metode levitasi aerodinamis, magnet, akustik, elektromagnetik, elektrostatik, film gas, dan optik. Teknik fotografi ini kini banyak digemari anak-anak muda di Indonesia yang ingin berkreasi dalam dunia fotografi. Bisa jadi sederhana saja alasannya kenapa anak-anak muda menyukai teknik fotografi ini: foto yang dihasilkan unik dan terlihat menarik. Saat ini komunitasnya pun telah muncul dan salah-satunya adalah komunitas Levitasi Hore. Komunitas tersebut berdiri sejak 25 Desember 2011 dan saat ini sudah sekitar dua ribuan orang ikut bergabung di Twitter yang merupakan jejaring sosial utama dalam penyebaran ‘virus’ levitasi. Komunitas LevitasiHore sendiri diinspirasi oleh foto-foto levitasi Natsumi Hayashi di http:// yowayowacamera.com. Natsumi merupakan seorang fotografer wanita dari Jepang berhasil membuat ratusan karya foto yang fantastis yang diposting
langsung setiap hari di blog pribadinya. Natsumi Hayashi bisa membuat efek foto Levitasi, cuma dilengkapi Canon EOS 5D Mark II, Natsumi bisa mengambang di sekitaran kota Tokyo Jika ingin melihat hasil-hasil karya fotografi levitasi Indonesia melalui komunitas LevitasiHore, Sobat Haluan bisa mampir ke web mereka di levitasihore.net dan di blog levitasihore.tumblr.com yang merupakan wadah bagi mereka untuk berkomunikasi dan memajang hasil karya foto levitasi. Dalam webnya komunitas LevitasiHore menyatakan bahwa siapa saja boleh ikut menjadi anggota asalkan memang mempunyai ketertarikan dengan fotografi levitasi, baik sebagai fotografer, maupun sebagai model. Asyiknya, anggota boleh bermodalkan kamera apa saja. Dan komunitas tersebut merupakan komunitas penggemar fotografi levitasi yang tidak terlalu serius hanya membahas teknis fotografi, karena lebih mengutamakan bagaimana bisa saling berbagi cara membuat foto levitasi dengan fun. Karena Hore = Fun = Bersenang-senang. Kreasi bersama Levitasi Hore Padang Di kota Padang sendiri sudah berdiri komunitas penggemar foto levitasi sejak 20 Juni 2012. Frischa Chairunisa dan Rifzoni Anggra Dinata adalah dua orang founder yang pertama kali membuka jaringan dengan komunitas Levitasi Hore Indonesia. “Awalnya kita caricari kalo ada komunitas penggemar levitasi di Padang, ternyata ngak ada, dan ternyata komunitas Levitasi Hore juga sedang membuka jaringan regional di daerahdaerah,” terang Fricha ketika ditemui saat kopdar (kopi darat) Levitasi Hore Padang di kafe Frapucino, Jl. Veteran, Padang, Jumat (12/10). Sebagai founder, Frisca dan Anggra bertugas sebagai admin memperbarui agenda dan segala kegiatan Levitasi Hore Padang di twitter dan media sosial lainnya. Dan pastinya, 40 anggota di Padang yang sudah bergabung dengan komunitas tersebut sebagian besar mendafat info dari twitter dan jejaring sosial lain. “Kita pakai twitter kalo ada agenda atau kopdar” terang Frischa yang merupakan mahasiswi Ang-
roekoteknologi Universitas Andalas. Remi Sylado selaku ketua Levitasi Hore Padang mengatakan bahwa anggota komunitas tersebut sudah sering mengadakan kopi darat. Mereka juga mempunyai jadwal kegiatan fotowalk dan mereka pertama kali mengadakan di Pariaman beberapa waktu lalu dengan konsep liburan. Pada tanggal 30 September lalu, Levitasi Hore Padang melaksanakan fotowalk dengan konsep dasar ‘Story of Minang’ bertemakan Merantau. Lokasi foto pun dipilih Msuseum Adityawarman. “Latar foto kita di Museum Adityawarman, juga kawasan Jembatan Sitinurbaya dan Pantai Air Manis,” terang Remi. “Dan memang kita mau fokus bikin fotowalk dengan mengandalkan ide dan konsep yang menarik, terutama budaya Minangkabau,” terang Remi. Remi juga mengungkapkan bahwa hasil foto kawan-kwan dari Levitasi Hore Padang diupload di web Levitasi Hore Indonesia dan di sana beberapa fotografer regional menghadirkan karya-karya terbaik mereka. “Kalau banyak fotowalk tentu kita akan lebih bisa berkreasi,” terang Anggra salah seorang founder. Anggra mengungkapkan sedikit tentang teknik fotografi levitasi bahwa teknik tersebut tidak hanya terjadi kepada orang tetapi juga benda. Selain itu ada yang disebut dengan semi levitasi di mana orang atau benda masih dipengaruhi gravitasi tetapi dalam posisi yang sangat miring atau tak wajar. “Hasil bergantung pada fotografer dan objek, levitasi tidak harus melompat setinggitingginya tetapi cukup dengan keahlian fotografer di mana ia bisa mengambil gambar dengan low angle,” terangnya Secara umum, teknik levitasi bisa dilakukan melalui proses editing (dengan Photoshop), juga bisa dilakukan secara manual. Artinya, si model harus bisa berpose sambil melompat seolaholah tampak melayang tanpa bantuan apapun. Nah, ketika melakukan teknik ini banyak hal yang harus diperhatikan oleh si fotografer dan model agar tidak terkesan seperti foto sekedar loncat (jump shoot). Si fotografer harus benarbenar dapat menangkap momen yang pas (frozen moment) ketika memotret. Begitu juga dengan si model, haruslah terlihat seolah melayang dengan memperhatikan beberapa element. Seperti rambut jangan berantakan, baju jangan sampai tersingkap atau menggembung dan tentunya ekspresi model yang harus terlihat meyakinkan. Nah, ada yang tertarik bergabung dengan komunitas fotografi levitasi? (sha)
“Hidup tidak selalu melihat dengan cara terperinci, tidak selalu diterangi cahaya, tidak berusaha mengabadikan. Dan fotografi merangkumnya.” Susan Sontag (Kritikus Seni)
“Seorang fotografer handal akan menghadirkan kode, ia seperti menghasilkan berjuta-juta telur untuk menetaskan satu di antaranya.” George Bernard Shaw (Dramawan)
“Berkat adanya kode konotasi, penafsiran terhadap foto selalu bersifat historis; artinya, penafsiran bernatung pada pengetahuan pembaca.” Roland Barthes (Semiolog) >> Editor : Esha Tegar Putra
>> Penata Halaman : Rahmi
24
MINGGU MINGGU,, 14 OKTOBER 2012 M/ 28 DZULQAEDAH 1433 H
RANA
Prosesi Luka Gilo PADA siang 5 Oktober 2012 yang lalu, ada mobil yang berkeliling Kota Painan dan mengumumkan bahwa nanti malam akan ada pertunjukan kesenian dan salah satunya adalah Luka Gilo. Luka Gilo? Saya sudah berkali mendengarnya, namun belum pernah menyaksikan secara langsung, tentunya ini adalah sebuah momen yang sayang sekali dielakkan. Tak bisa ditapik di Minangkabau, terdapat begitu banyak kesenian tradisi yang sangat jarang ditampilkan, tersimpan begitu saja dan mungkin suatu hari bisa punah. Di Pesisir Selatan salah satunya, Luka Gilo, kesenian rakyat yang memadukan atara tradisi dan keparcayan pada yang gaib. Luka Gilo Pesisir Selatan menurut pembawa acara awal berkembangnya di Aie Haji, menyebar ke berbagai daerah di Pasisie. Malam ini yang di tampilkan adalah dari daerah Lumpo, Kecamatan IV Jurai. Pertunjukan merupakan perpaduan kolektif antara “Mantra”, musik, nyanyian, dan Luka (sejenis bambu tempat untuk meletakkan ikan/belut) sebagai sarana pertunjukan utama, yang dapat bergerak sendiri dan tidak dikendalikan orang yang memegangnya, LUKA juga berfungsi sebagai alat untuk menghipnotis orang yang memegangnya. Pada Luka Gilo Pasisie, Luka didandan sedemikian rupa sehingga menyerupai boneka. Pertunjukan akan dimulai dengan Luka yang dipegang dan dibacakan semacam “mantra”, kemudian diiringin oleh dendang dan nyanyian yang secara perlahan menjadikan Luka itu gila. Berikutnya, orang yang memegangnya terlihat seperti kerasukan, karena tidak bisa mengontrol pergerakan Luka, Luka mengiring pergerakan orang-orang yang memegangnya, mereka terbawa kesana-kemari dan ikut pula menjadi kerasukan. Petunjukan Luka Gilo di sudahi dengan proses penenangan terhadap Luka Gilo dan peserta yang kerasukan oleh seorang “Pawang”. Permainan ini butuh keterampilan khusus dan latihan. Tidak semua orang yang bisa memainkannya, ada yang harus mahir untuk mengendalikan, ada pula “pawang” yang memulai dan mengakiri, begitupun yang mendendangkan nyanyian, tarian dan tukang rababnya. Kekinian ini Luka Gilo sangat jarang dimainkan, namun masih terus dipertahankan secara turun temurun. Tentunya kesenian harus menjadi perhatian berbagai elemen dan akan menjadi magnet tersendiri dalam pengembangan budaya dan pariwisita Pesisir Selatan.
Narasi dan Foto Yuka Fainka Putra Freelance Fotografer bergeliat di Painan Photography
>> Editor : Nazrul Azwar
>> Penata Halaman : Irvand