Haluan 17 April 2011

Page 1

EDISI : 449 TAHUN LXII

MINGGU 17 APRIL 2011 M / 13 JUMADIL AWAL 1432 H

HARGA ECERAN

Rp2500

HARI INI TERBIT 24 HALAMAN

SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI

GUBERNUR SENTIL BUPATI/WALIKOTA

ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: "Mereka itu ditipu oleh agamanya". "Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS Al Anfaal ayat 49)

SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA

05.08 12.28 15.35 18.31 19.39

WIB WIB WIB WIB WIB

Banyak Mangkir Saat Rakor

GUBERNUR SUMATERA Barat Irwan Prayitno sangat serius menggelar Rapat Koordinasi bersama para Bupati/Walikota untuk memajukan Sumatera Barat. Tapi, Bupati/Walikota tampaknya kurang perhatian. Rakor di Dharmasraya, ternyata mereka banyak yang mangkir.

PADANG, HALUAN –– Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyentil minimnya kehadiran kepala daerah pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pemprov Sumbar dengan Pemko/Pemkab seSumbar, Jumat (15/4). Para Bupati/Walikota ramai-ramai hadir hanya saat pembukaan saja. Ketika masuk pada pembahasan materi rakor setelah Shalat Jumat, beberapa orang kepala daerah itu tak tampak batang hidungnya. Bahkan pada sesi ketiga yang dimulai pukul 20.00 WIB, hanya sebagian kepala daerah yang hadir, selebihnya diwakili oleh sekdakab/ sekdako atau beberapa pimpinan SKPD saja. Bagi daerah yang tidak serius menghadirinya, maka Pemprov Sumbar juga akan tidak serius dengan mereka.

Baraja Adat di Ateh Bendi

Bersambung ke Halaman 11

OLEH: WISRAN HADI SAMBIA mamacik les kudonyo, Muncak bacurito tantang adat Minangkabau ka Mas Sam nan taangguak-angguak duduak di ateh bendi tu. Muncak maraso paralu maajaan papatah petitih jo mamangan ka satiok urang nan baraja adat. Ikolah dialog interaktif sacaro langsung antaro Muncak si guru adat jo Mas Sam di ateh bendi nan sadang manuju Kampuang Jao Dalam. “Kini ko waden ka maaja Mas Sam jo pitatah pititih Minangkabau, nan sacaro pilosopis dalam bana aratinyo. Partamo. Rami lapau urang, palamak samba awak.” “Apa maksudnya itu Muncak,” tanya Mas Sam. “Haisy.. “ hariak Muncak ka kudonyo nan mulai balari lambek dek karano nak sato pulo mandanga kuliah adat tu.

Bersambung ke Halaman 11

132 Tahun Merawat RA Kartini SELAIN bekerja di sektorsektor dengan ruang semerbak dan harum, tak sedikit perempuan yang berpeluh sepanjang harinya demi sesuap nasi. Kadang pekerjaan yang mereka geluti melampaui kodratnya sebagai perempuan. Seratus tiga puluh dua tahun lalu, tepatnya 21 April 1879, bocah perempuan itu memecahkan tangis. Ia lahir dari rahim ibunya yang saat itu zamannya masih menetapkan pingitan bagi perempuan. Tradisi masih kental membatasi ruang gerak dan kreativitas perempuan. Nama bocah itu Kartini, karena keturunan bangsawan, namanya jadi Raden Adjeng Kartini atau RA Kartini. Tapi, ia mati muda. Meninggal dalam usia 25 tahun di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904. Sejarah mencatat, ia sebagai pahlawan nasional karena kegigihannya membela kaumnya. Itu dulu. Berabad setelah perjuangan Kartini, dampaknya memang sangat besar bagi kaum perempuan. Banyak kemajuan diperoleh perempuan dan bekerja di banyak sektor, formal atau informal, pemerintahan atau non-pemerintah. Namun tak sedikit para perempuan yang bekerja keras melebihi kodratnya di sektor-sektor lain.

NASRIZAL

NYARIS BENTROK — Puluhan pemilik warung kelambu menghadang kendaraan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang di Danau Cimpago, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sabtu (16/4) malam.

Garuda Terima Lagi Airbus 330 Terbaru

JAKARTA, HALUAN –– PT Garuda Indonesia Tbk menerima kedatangan satu pesawat A330200 yang ke-12, di Hanggar Garuda “Maintenace Facility - Aero Asia”. “Pesawat itu merupakan pesawat ke-12 untuk jenis A330 di jajaran armada kami,” kata Kepala Komunikasi Perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk, Pujobroto saat dihubungi di Jakarta, Sabtu. Menurut Pujobroto, pesawat tersebut tiba dari pabrik Airbus di Toulouse, Prancis, setelah menempuh penerbangan tanpa henti selama 14 jam. Kedatangan pesawat di disambut oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bhakti, sejumlah Duta Besar Negara Asing dan Direktur Utama Garuda Indonesia. Bersambung ke Halaman 11

DITERTIBKAN SATPOL PP

Pemilik Warkel Ngamuk PADANG, HALUAN — Anggota Satpol PP Padang dan puluhan pemilik warung kelambu nyaris bentrok di kawasan Danau Cimpago, Purus, Kota Padang, Sabtu (16/4) pukul 20.30. Mobil petugas dirusak warga dan pasangan mudamudi yang terjaring razia sebelumnya terpaksa dilepaskan kembali. Amukan warga itu diduga karena tak rela lokasi tempat usaha mereka dirazia petugas. Dengan membawa kayu dan batu, warga menghadang bus Satpol PP dan merusaknya, serta melepaskan pasangan muda-mudi yang ada dalam bus. Tak ada korban luka dalam bentrokan ini. Kasat Pol PP Kota Padang Yadrison mengatakan, operasi penyakit masyarakat digelar atas permintaan LPM Purus. “Untuk itu tadi malam sekitar 80 anggota satuan penegak Perda itu dengan menggunakan dua unit mobil bergerak ke kawasan Danau Cimpago. Di sana didapati puluhan pasang

muda-mudi dalam warung kelambu dan tenda-tenda ‘ceper’. Karena diduga berbuat mesum, petugas mengevakuasi mereka ke bus yang sudah disediakan,” kata Yadrison, Sabtu malam. Rencananya, mereka yang terjaring itu dibawa ke kantor Satpol di Jalan Bagindo Azis Chan. Tetapi baru saja kendaraan itu tancap gas, atau persis di depan bangunan rusunawa, aparat dihadang dua sepeda. Saat berhenti, puluhan pemilik warung kelambu yang bergabung dengan warga menyerang kendaraan petugas. Kedatangan massa dengan membawa batu, kayu dan pipa membuat anggota Satpol PP tak bisa berbuat apa-apa, termasuk saat warga menurunkan pasangan muda-mudi dari bus tersebut. Warga pun mengeluarkan kata-kata kotor mencaci maki petugas. Petugas tak membalas. Mereka diam saja. Bersambung ke Halaman 3

Chelsea Mulai Mendekat

WEST BROMWICH, HALUAN — Chelsea mengikis selisih poin dengan Manchester United serta Arsenal. Mereka melakukannya setelah berhasil memenangkan laga kontra West Browich Albion dengan skor meyakinkan 1-3, Sabtu (17/4). Meskipun masih tetap tertahan di posisi ketiga klasemen sementara Premier Laegue, namun tambahan tiga poin tersebut telah membuat jeda poin Chelsea dengan Arsenal semakin tipis menjadi satu angka saja. Pada laga yang dilangsungkan di The Hawthorns, tuan rumah berhasil membuat kejutan dengan membuka skor lebih dulu di menit ke-17. Kerjasama satu-dua Jerome Thomas dengan Peter Odemwingie berhasil D mengecoh barisan pertahanan r Chelsea. Striker asal Nigeria yang sudah berhadapan o dengan Petr Cech meleg paskan tendangan chop ke b pojok gawang.

a

Bersambung ke Halaman 11

TERDUGA PELAKU BOM BUNUH DIRI CIREBON

Kakak “Kang Odang”

MUCHAMAD SYARIF

CIREB ON, HALUAN — Muchamad Syarif diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Masjid Ad Dzikro Polresta Cirebon, Jumat (15/4) siang saat salat Jumat yang menyebabkan sang pelaku bom itu tewas dan 30 orang lain mengalami luka-luka. Dari pengakuan warga Kampung Astana Garib, Pekalipan, Kota Cirebon, Syarif adalah kakak kandung dari Imam Aji, pemain sinetron yang berperan sebagai

“Kang Odang” pada sinetron Air Mata Surga. Warga sangat mengenal wajah Imam Aji yang menjadi tontonan favorit remaja dan ibu-ibu di Kota Cirebon, Jawa Barat. Supendi, Ketua RT 03/06 tempat rumah orangtua Syarif, mengatakan, Imam Aji sudah satu tahun pergi ke Jakarta dan rupanya menjadi pesinetron. Bersambung ke Halaman 11

CANDI berukuran kecil yang terletak di Nagari Taluak, Kecamatan Banuhampu Agam. KASRA SCORPI

CANDI PENINGGALAN SEJARAH

Lebih Tua daripada Masjid Nagari Taluak

AGAM, HALUAN –– Siapa bilang candi hanya ada di Pulau Jawa? Ternyata, di Jorong Taluak, Nagari Taluak, Kecamatan Banuhampu juga ada candi yang telah tercatat sebagai benda cagar budaya di Dinas Pariwisata Seni Budaya Agam. Letaknya sekitar 2 km dari Simpang Taluak Jambu Air, persisnya di pandam perkuburan dekat Masjid Taluak. Diperkirakan candi itu dibangun pada abad ke-18, usianya lebih tua daripada Masjid Taluak. Candi tersebut tidak memiliki nama,masyarakat setempat hanya menyebut bangunan itu dengan candi saja. Kondisi bangunannya su-

dah mengalami kerusakan dan banyak spesinya yang terkelupas. Kalau dibandingkan dengan Candi Brobudur, Prambanan atau Muara Takus, bangunan candi di Taluak itu jauh lebih kecil. Bentuk candi kecil tersebut bulat bersegi delapan dengan tinggi 3 meter. Keliling bangunan 8 meter, bagian dalam berupa ruangan kosong yang dilengkapi pintu masuk di sisi barat. Pintu masuk lengkung setengah lingkaran pada bagian atas dengan tinggi 1,2 meter. Atap candi berbentuk kubah dilengkapi kemuncak menyerupai kemuncak stupa budha. Bersambung ke Halaman 11


2

Laporan Utama

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

MERAWAT PERJUANGAN RA KARTINI

Perempuan Berkeringat Tiang Keluarga DESMAWATI

Perempuan dengan Penuh Kekecewaan

“LIMO RIBU, limo ribu, limo ribu lai…” Demikian teriak Desmawati, 45 tahun, wanita asal Lubuk Alung ini di tengah Matahari sedang tegak lurus, di Pasar Raya Padang. Ia berjualan papaya dengan gerobak dorong. “Ibuk tiok hari manggaleh di siko mah,” katanya kepada Haluan. Setiap hari, sejak pukul 03.00 WIB, subuh buta, Desmawati sudah berangkat menjinjing kantong asoi berisikan perbekalannya seperti nasi dan botol minuman serta menyandang tas berisikan mukena untuk shalat di Jalan. Ia berangkat naik angkutan kota (angkot) dua kali sambung. Sekitar pukul 04.30 sudah sampai di Pasarraya Padang. Angkot itu sudah jadi langganannya. “Itu samo se jo manunggu urang lalok namonyo. Paliang lamo 10 menit kalau yang ditunggu indak juo tibo, supir angkot pijak gas,” tutur Des, sapaannya sehari-hari, ketika ditanyakan penumpang tetap yang naik memanfaatkan angkot. Sesampai di Pasar Raya, gerobak dorongnya diisinya dengan 30 hingga 40 buah pepaya tanpa dibayar dulu. Karena sistem yang dipakainya sistem setoran, berapa terjual sebanyak itulah yang disetor. Kemudian Des mulai mendorong gerobaknya dengan melawan arus lalu lintas di Blok A. Jika sepeda motor dan kendaraan roda empat satu arah ke Permindo, tidak dengan Des, karena ia akan pergi ke samping Balaikota yang merupakan tempat yang biasa ia tongkrongi tiap harinya sejak lima tahun terakhir. “Banyak orang mailak se kalau mancaliek ibuk mandorong garobak. Mungkin karena kasihan antah apo ndak tau wak do,” kata Des sembari tertawa. Pepayanya ia jual Rp10 ribu per butir untuk pepaya segar dan Rp5 ribu papaya yang lunak, malah ada yang dijual Rp3 Ribu saja. Rata-rata dalam sehari ia memperoleh penghasilan Rp50 ribu kotor. “Belum masuk ongkos pulang pergi tiap harinya Rp10 Ribu tinggal Rp40 Ribu. Dengan itulah ia membesarkan dan menyekolahkan delapan orang anak,” tuturnya . Ketika disinggung soal suaminya, Des bercerita dengan agak hati iba, matanya mulai memerah dan air matanya hampir jatuh tetapi cepat ia hapus dengan tangannya. “Saya menikah tahun 1982 lalu. Sebelum menikah, mereka pacaran. Suami saya suka berburu babi,” terang Des dengan suara berat. Ia mengaku tak suka dengan laki-laki yang suka berburu. Namuan karena cinta dan sayang akhirnya menikah juga dan buah pernikahannya selama lebih kurang 10 tahun itu melahirkan empat orang anak. “Inyo tatek sayang ka anjiangnyo dari pado ka anaknyo surang. Anjing nyo agieh talue jo susu tiok hari, samantaro anaknyo. Inyo padiaan se makan nasi jo ikan asin,” katanya. Karena sudah tidak tahan lagi melihat tingkah sang suami terus seperti itu dan tiap harinya sering bertengkar membahas persoalan itu ke itu juga. Walau telah puluhan tahun berhubungan, Des akhirnya memutuskan untuk bercerai pada tahun 1990. Dua tahun setelah bercerai, tepatnya tahun 1992, menikah dengan duda. Namun apa hendak dikata, kelakuan buruk suaminya mulai tampak. Ternyata suami keduanya itu suka berjudi, mabuk-mabukan dan main wanita. Sering pulang malam setelah tiba di rumah uang tak ada, dalam kondisi mabuk sehingga perhatian terhadap keluarga juga tidak sepenuhnya. Sampai akhirnya perkawinannya dengan Mr Y juga membuahkan empat orang anak, keluarga Des semakin kacau. Anak sulungnya yang tahu semuanya tingkah bapak pertama dan keduanya itu mengalami gangguan jiwa karena tidak kuat melihat tingkah bapaknya dan penderiaan yang dialami ibunya. Sementara anaknya yang nomor tujuh cacat (idiot). Diperkirakan semasa hamil anaknya itu kukurangan gizi. Karena itulah kesabaran Des tidak tertahan lagi dan ia juga memutuskan untuk mengusir Mr Y dari rumah dan memilih untuk membesarkan anak-anaknya sendirian. Kedua mantan suaminya itu sekarang entah dimana. Sekali pun belum pernah mengirimkan uang belanja untuk biaya sekolah anaknya-anaknya. Beberapa hari setelah gempa besar mengguncang Sumatera Barat 30 September lalu, Des akhirnya didatangi lagi oleh seorang pria seusianya yang mengaku seorang pemborong (kontraktor). Des juga tidak mau menyebutkan namanya tidak enak nantinya dibaca orang. Setelah tiga tahun berlalu, perkawinan Des dengannya tidak beranak. Tapi tingkahnya dengan suami-suaminya yang sebelumnya tidak jauh berbeda. Sudahlah jarang memberi nafkah, pulang ke rumah juga jarang. “Kadang ia hanya pulang dua kali dalam seminggu. Alasannya borongan banyak. Ibuk lai tau memang banyak pitihnyo dari mamborong tu, tapi yang diagiahan ka awak paling hanyo Rp20 ribu sahari,” bebernya. Karena telah terbiasa mendapat perlakuan yang tidak wajar dari lelaki, akhirnya Des pasrah saja menerima keadaan apa adanya. Diberi nafkah syukurlah, tidak diberi tidak apa-apa. Yang penting ia akan tetap berjualan walau hanya berjualan pepaya. Dapat sehari habis sehari. “Alhamdulillah dua orang anak saya sekarang sudah menikah satunya yang paling besar di rumah saja bersama adik-adiknya karena stres, dua orang sedang duduk di bangku SMP, satu orang di SD dan satunya lagi tidak sekolah karena cacat, satunya lagi masih lima tahun jadi belum sekolah,” tuturnya. (Laporan Defil)

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.

SELAIN BEKERJA di sektor-sektor dengan ruang semerbak dan harum, tak sedikit perempuan yang berpeluh sepanjang harinya demi sesuap nasi. Kadang pekerjaan yang mereka geluti melampaui kodratnya sebagai perempuan.

Seratus tiga puluh dua tahun lalu, tepatnya 21 April 1879, bocah perempuan itu memecahkan tangis. Ia lahir dari rahim ibunya yang saat itu zamannya masih menetapkan pingitan bagi perempuan. Tradisi masih kental membatasi ruang gerak dan kreativitas perempuan. Nama bocah itu Kartini, karena keturunan bangsawan, namanya jadi Raden Adjeng Kartini atau RA Kartini. Tapi, ia mati muda. Meninggal dalam usia 25 tahun di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904. Sejarah mencatat, ia sebagai pahlawan nasional karena kegigihannya membela kaumnya. Itu dulu. Berabad setelah perjuangan Kartini, dampaknya memang sangat besar bagi kaum perempuan. Banyak kemajuan diperoleh perempuan dan bekerja di banyak sektor, formal atau informal, pemerintahan atau non-pemerintah. Namun tak sedikit para perempuan yang bekerja keras melebihi kodratnya di sektor-sektor lain. Mereka adalah perempuanperempuan yang berjuang sejak subuh hingga terbenamnya matahari dengan menjadi, pemetik teh, tukang sayur, dan pemecah batu. Lalu apakah kerja ini merupakan pilihan atau sebuah cita-cita. Perempuan Pemetik Teh Dari Solok Selatan, cerita tentang perempuan-perempuan perkasa membuka lembar-lembar perjuangan memenuhi kebutuhan keluarganya. Mereka itu adalah perempuan pekerja pemetik daun teh milik PT Mitra Kerinci Solsel. Memasuki kawasan dengan hamparan kebun teh menghijau, tampak Gunung Kerinci masih terselimut kabut. Siang itu, Jum’at (15/4), pukul 11.00, hari memang agak panas. Tapi di beberapa arel kebun teh yang keseluruhan luasnya 2.200 hektare tersebut tampak beberapa perempuan bekerja memetik teh. Sesekali mereka bercanda, sambil memetik dengan sigap mereka tertawa terkekeh, mengurangi rasa penat dan panasnya sengatan matahari yang membuat muka mereka merah tergelupas. Sisu (29), ibu muda yang sudah beranak dua, mengaku dirinya sudah hampir 10 tahun bekerja sebagai pemetik teh. Ia bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya. “Sekarang

suami saya bekerja serabutan, kadang ke ladang menebang kayu, dan gaji saya memetik teh untuk bantu-bantu biaya keluarga,” kata Sisu sembari terus memetik daun teh. Sisu menjelaskan, bekerja sebagai pemetik teh itu memang agak susah, tergantung kelihaian dan kecepatan, juga tergantung cuaca. Ia mengaku bekerja setiap hari. “Liburnya cuma Minggu dan hari libur lain. Kalau giat, dan teh yang berembun, sehari bisa dapat 100-200 kg. Tapi tidak semua kulitas teh bagus yang bisa diambil,” katanya menerangkan. Menurutnya, kualitas teh akan terjual 600 rupiah per kilo untuk kualitas bagus dan 300 rupiah per kilo untuk yang kurang bagus. Sisu mengatakan, ia bukan pegawai tetap di PT Mitra Kerinci. Ia pegawai harian yang hasil pekerjaannya tergantung olah beberapa banyak teh yang terpetik olehnya. “Kami (tukang petik) bukan pegawai PT. Pada kelompok saya ada kira-kira 41 orang perempuan yang dijaga satu mandor, sama seperti saya, buruh lepas,” katanya menjelaskan. Ia mengaku, beberapa minggu lalu ia tidak bisa bekerja karena anaknya yang paling kecil, berusia tiga bulan, jatuh sakit. “Jadi mungkin saya tidak gajian,” jelas Sisu tentang gaji yang biasa diterima pemetik teh sekali dua minggu itu. Tidak hanya Sisu, ada ratusan perempuan lain yang “menikmati” pekerjaan mereka sebagai pemetik the. Mereka terdiri dari ibu-ibu muda dan tua. Mereka selalu berangkat pagi, pukul 07.30, dan selesai bekerja pukul 12.00. Perempuan Pemecah Batu Bekerja sebagai mengangkat martil, kemudian menghempaskan ke batu besar bukanlah keinginan “Kartini” yang satu ini. Bernama Rosni (50), wanita ini merupakan salah satu wanita yang harus membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ia bekerja jauh dari kodrat wanita pada umumnya. Ia mengangkat martil seberat satu kilogram untuk sesuap nasi. Rosni, yang ketika muda bercita cita ingin menjadi guru

HAR

PEMECAH BATU — Ibu Rosni, pemecah batu di Limau Gadang Nagari Lumpo atau Polwan tersebut harus, mengikuti pilihan pahit untuk dapat mengasapi dapur, karena tidak ada pekerjaan lain yang bisa dikerjakan selain bersawah dan memecah batu. Pekerjaan tukang pecah batu, setidaknya bisa membuat ia terus bekerja sepanjang hari meskipun harus membanting tangkai kayu berujung besi itu. Setidaknya ia tidak pernah kehilangan lapangan pekerjaan, karena memang tidak banyak warga yang mau mengerjakan ini. Warga Limau Gadang, Nagari Lumpo Kecamatan IV Jurai ini, bila musim ke sawah tiba, tetap pula melaksanakan pekerjaan di sawah yang luasnya tidak seberapa. Lepas dari aktifitas kesawah, semua hari harinya diisi dengan memecah batu kemudian dijual dengan hasil bisa untuk membiayai hidupnya. “Khusus untuk batu berukuruan besar ada penanganan tersendiri. Biasanya sebelum dipecah, dibakar terlebih dahulu. Tujuannya, agar batu menjadi lebih mudah untuk dipecah,” kata Rosni. Selain permintaan, biasanya batu-batu tersebut dijemput oleh mobil pick up. “Satu kubik batu, baik hasil pecahan maupun batu yang tidak dipecah dijual seharga empat puluh ribu sampai enam puluh ribu rupiah per pick up,” katanya. Harga pun, kata Rosni, sangat tergantung kepada kebutuhan dan permintaan. Bila permintaan tinggi, batu sedikit harga biasanya naik. Bahkan untuk waktu-waktu tertentu, sejumlah mobil telah antre untuk mendapatkan batu.

Rosni menyebutkan, ia sangat menginginkan pekerjaan yang layak. Namun tidak tahu entah sampai kapan dapat pekerjaan yang layak. “Misalnya membuka usaha perdagangan atau usaha bordir dan menjahit, namun saya tidak punya ilmu dan modal. Ah tampaknya habis gelap terbit terang belum berlaku bagi saya, malah malang sepanjang hari,” ujarnya. Perempuan Tukang Garendong Umumnya, profesi tukang garendong (pedagang asongan bermotor) dilakoni lelaki, tapi tidak bagi Ermawadi, 39 tahun. Perempuan yang akrab disapa Wadi ini, setiap harinya menunggang sepeda motor masuk kampung-keluar kampung menjajakan dagangan dengan garendong di seputaran Kota Payakumbuh dan sekitarnya. “Ka baa juo lai. Iko nan bisa ambo lakukan untuk iduik,” kata Wadi di sela sibuknya melayani pembeli. Wadi, menjadi single parent (orangtua tunggal) bagi anak lakilakinya yang saat ini duduk dibangku Taman Kanak-Kanak. Dari pengakuannya ia telah setahun lebih melepas perkawinan dengan suaminya yang menikah lagi. Karena itulah ia bersikeras untuk turun tangan mencari nafkah bagi keluarganya. Wadi tidak mau menyianyiakan pendidikan anaknya terhenti di usia yang sangat dini. Setiap pukul 06.00 pagi, di Tabiang Randah, Simalanggang, ia sudah menyiapkan diri sebelum berangkat ”narik” garendong. Biasanya beberapa orang ibu

sudah datang ke rumahnya untuk menitipkan barang dagangan yang akan dijajakannya. Bermacam makanan sarapan pagi seperti tahu goreng, bakwan, roti, kacang padi, pical, lotek, lontong dan beragam penganan lainya telah dibungkus-bungkus kantong plastik untuk digantung-jejali di garendong sepeda motornya. Sedangkan barang dagangan sayur, ikan, tempe, tahu dan bahan masak dapur lainnya diperoleh di pasar Ibuh Payakumbuh. Sepeda motor dalam sekejap telah disulap menjadi ‘toko serba ada’ (toserba) berjalan. Setelah memperoleh barang yang akan diarak keliling kampung itu, Wadi dengan doa dipangkal langkah, menstarter roda duanya. Wadi dengan sedikit susah payah mencari keseimbangan motor yang penuh digantungi kantung berisi itu. Barangkali bagi pedagang garendong laki-laki pekerjaan ini biasa saja. Apakah ia malu? “Tidak!” Jawabnya tegas. Sepanjang jalan tak henti-henti ia membunyikan klakson motornya untuk menarik perhatian orang, agar orang membeli dagangannya. “Kenapa harus malu, saya kan tidak mencuri. Percuma kerja di kantor, berdasi, tapi mencuri,” selenehnya memancing gelak tawa. Ia pernah menangis dan khawatir ketika motor menunggak bayar sampai 3 bulan. Hal itu terjadi saat pendapatan niaganya menurun. Tapi ia masih tegar, mungkin dengan semangat Kartini, ia terus berjuang melanjutkan hidup. Setidak ia menjadi Kartini bagi anaknya. (Laporan Esha Tegar Putra/Haridman Kambang/Ilham Yusardi)

FREE HEARTY, DIREKTUR EKSEKUTIF WOMAN FOR HARMONY INSTITUTE

Mereka Juga Memberi Kontribusi

APA PENDAPAT Anda tentang peran perempuan masa kini dan kaitannya dengan apa yang telah dilakukan RA Kartini masa dulunya? Keterampilan yang diajarkan Kartini adalah untuk menempatkan perempuan sebagai makhluk yang berdaya guna tinggi dengan peran dan posisi yang sama berjuang dengan lelaki memajukan bangsa ini. Maka Kartini-Kartini yang diharapkan lahir bukan hanya pemenang wajah yang mirip, memakai kebaya terbaik atau memasak terenak, lalu selesai disitu! Tetapi adalah Kartini-Kartini yang dengan ilmunya itu mampu membangun kesejahteraan bagi keluarga dan menciptakan keharmonisan keluarga bersama dengan anggota lainnya. Karena bukankah keluarga merupakan institusi terkecil dari sebuah masyarakat. Bagaimana Anda melihat di lapangan saat sekarang ini. Perempuan yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga? Keluarga-keluarga yang kuat dan sejahtera akan menghasilkan

masyarakat yang kuat juga, selanjutnya akan membangun bangsa yang kuat pula. Seorang perempuan apakah dia seorang ibu, istri atau seorang anak (kecil, dewasa atau bahkan tua), sendiri atau mempunyai pasangan hidup, tetaplah menjadi anggota dan bagian sebuah keluarga. Maka pekerjaannya tentulah telah atau akan memberikan sumbangan bagi kesejahteraan dan keharmonisan keluarganya. Pada sektor-sektor informal ini, mereka tampak lebih keras bekerja, semisal berdagang sayur-sayuran, mengangkut sayuran di subuh buta, mengapa lelaki di sektor ini jarang terlihat? Agaknya sukar untuk menyetujui kerja ini sebagai pilihan. Kebanyakan adalah karena keadaan dan terpaksa. Keadaan, yang karena kemiskinan selalu membelit, membuat mereka tidak mempunyai kesempatan mendapatkan pendidikan lebih tinggi untuk memperoleh pekerjaan lebih baik pula. Mereka terpaksa bekerja keras membanting tulang untuk menghidupi keluarga dengan makanan gizi

sederhana. Dalam kondisi ini maka kemiskinan berputar selalu disekitar mereka. Sampai turun temurun keadaan mereka tidak berubah banyak. Sukar untuk keluar dari lingkaran ini, tanpa adanya bantuan. Namun bukan tidak ada yang sukses dan menjadi penggerak ekonomi bukan saja untuk keluarga sendiri, tetapi juga perekonomian daerah. Pekerjaan-pekerjaan seumpama sebagai penjual sayuran (bahasa Minang, “galeh muda”) kebanyakan memang dilakukan oleh perempuan. Itu seperti sudah menjadi pekerjaan yang terjadi turun temurun. Dalam kondisi ini kita tidak mengatakan pekerjaan ini sebagai bias gender. Pekerjaan ini dilakukan juga oleh banyak lelaki, meski mayoritas perempuan, itu hanya karena keadaan dan pilihan saja. Kecuali kalau saat si istri membanting tulang sejak subuh sementara sang suami masih “bagaluang” juga tidur dan tidak pula mempunyai pekerjaan, maka kondisi ini menunjukkan ketidak adilan perilaku lelaki yang mengeksploitasi perem-

puan membanting tulang sementara lelaki hanya enaknya saja. Bukankah ketika lelaki membanting tulang ke arena publik perempuan juga membanting tulang di arena domestik, bukannya tidur? Untuk membangun kesejahteraan dan keharmonisan dalam rumah tangga dibutuhkan peran dua orang, suami dan istri. Perempuan pekerja memberikan kontribusi yang besar terhadap jalannya perekonomian? Dalam pekerjaannya ini yang membuat bergeraknya perekonomian rumah tangga dan menggerakan juga perekonomian negara, seharusnya perhatian pemerintah terhadap perempuanperempuan pedagang ini ditingkatkan dengan memberikan fasilitas dan kemudahan serta memberikan perlindungan sehingga mereka tidak menjadi mangsa berbagai macam bentuk “kekuasaan”. Mereka berjuang teramat keras, tetapi perlindungan terhadap mereka sangat kecil. Secara perorangan, tukangtukang sayur (galeh mudo) ini

memang tidak begitu banyak bergerak mengangkat perekonomian keluarga mereka. Tetapi secara kesatuan, perputaran uang di sektor ini memang luar biasa, karena menjadi kebutuhan hidup yang perputarannya per hari sangat kuat. Bukan hanya ratusan juta rupiah saja, tetapi mencapai miliaran. Kalau dibiarkan dengan pola tradisi saja, tanpa ada bantuan pemerintah dalam perbaikan dan peningkatan tata cara dan tata kelola perdagangan ini, maka cita-cita Kartini di sektor ini terhenti. Perempuan di kelompok ini tidak pernah keluar dari lingkaran kemiskinan itu. Yang jaya dan kaya tetap saja para pemodal dan tengkulak—sayangnya kebanyakan pula para lelaki—yang mengeksploitasi dan memanipulasi ketidak berdayaan perempuan secara ekonomi. Cita-cita Kartini adalah memajukan perempuan agar tidak ditindas atau tertindas. Namun bila kaum perempuan telah mencapai sukses jangan pula menjadi orang yang menindas. Itu saja! (Pewawancara Nasrul Azwar)

Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto. Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Tim Kerja Redaksi: Eko Yanche Edrie (Koordinator), Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Atviarni, Dodi Nurja, Syamsu Rizal, Afrianita, Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Nova Anggraini, Aci Indrawadi, Perdana Putra, Rahmatul Akbar, Gustedria, Reporter: Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Mice Angelasari, Rudi Antono, Haswandi, Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim (Pariaman), Zulkifli, Syafril Nita (Payakumbuh), Atos Indria (Lubuk Sikaping), Miazuddin, Kasra Scorpi (Lubuk Basung), Iwan DN, Darwin Danin (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal (Batusangkar), M.Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M.Joni, Haridman (Painan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito (Solok), Marnus Chaniago (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Maryadi (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: Hasan Basril Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), Koordinator Pracetak: Andri Idra. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Kantor Jakarta: Basko Group, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. H1-2 Kuningan, Jakarta 12920, telp.: 021-5250868, faks: 021-5273310, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: FC: Rp25.000/ mm kolom, Produk BW: Rp 10.000/mmkolom, Spot Colour: Rp20.000/mmkolom, Display: Rp 10.000/mmkolom, Sosial BW: Rp 8.000/mmkolom, Sosial FC: Rp 15.000/mmkolom, Iklan Mini(Max 1kolom X50mm) Rp 100.000/1 kali muat, Iklan Baris: Rp 10.000/baris Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com


Nasional

3

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

Perang Melawan Ulat Bulu SERANGAN ulat bulu yang pertama kali muncul di Probolinggo, Jawa Timur, saat ini mulai meluas di sejumlah daerah di Indonesia seperti Buleleng, Payakumbuh, Medan, Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Meski tidak sampai menimbulkan akibat yang fatal hingga ke kematian, namun ancaman serangan wabah ulat bulu tersebut mau tidak mau membuat masyarakat menjadi gerah dan tidak sedikit pula yang ketakutan. Serangan binatang kecil pemakan daun ini mendorong masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk melakukan antisipasi dan melakukan pemberantasan terhadap binatang berbulu yang bisa mengakibatkan badan manusia gatal-gatal ini. Masyarakat di sejumlah wilayah yang mulai terjangkit ulat bulu ini kemudian secara mandiri memberantas munculnya ulat bulu dengan berbagai cara seperti penyemprotan pestisida, pembakaran atau pemangkasan ranting pohon. Data di Dinas Pertanian Provinsi DIY, ulat bulu saat ini sudah muncul di tiga Kabupaten Sleman, Bantul dan Kulonprogo serta Kota Yogyakarta dan hanya di Kabupaten Gunung Kidul yang sampai saat ini belum ada laporan serangan ulat bulu. Di Kabupaten Bantul ribuan ulat bulu mulai menyerang sejumlah pohon perindang di berbagai ruas jalan maupun tanaman milik warga. “Kemarin saya belum melihat adanya ulat bulu, namun pagi ini saya melihat telah banyak kotoran ulat bulu di bawah pohon mangga dan ternyata ulat bulu sudah memenuhi daun dan batang pohon,” kata warga Kebonagung, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul Sugito, Jumat. Pagi itu juga, warga secara bersama-sama melakukan

T

IDAK sedikit. Malinda Dee, tersangka kasus penggelapan dana nasabah prioritas Citibank rupanya memiliki 30 rekening. Hasil penelusuran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), rekening-rekening itu tercecer di delapan bank dan dua perusahaan asuransi. Kepala PPATK, Yunus Husein, memastikan bahwa kasus ini masuk kategori pencucian uang. "Pasti ada pencucian, modus Malinda itu mengambil uang dari rekening orang," kata Yunus seperti dilansir vivanews.com, Kamis. Menurut Yunus, bila masuk kategori pencucian uang, tindakan mantan Vice President Relationship Citibank ini melanggar Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. PPATK sebenarnya bisa membekukan transaksi hasil tindak pidana, termasuk 30 rekening milik Malinda itu. Syaratnya, PPATK harus meminta izin kepada Bank Indonesia. Sebab, hal itu terkait dengan ketentuan mengenai kerahasiaan nasabah. "Mekanismenya memang lewat BI dulu," kata Kepala Biro Humas

Pemilik Warkel

penyemprotan dan membakar ulat agar ulat tidak berkembang seperti di daerah lain. Sedangkan di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul warga juga mulai bersiap melakukan pemberantasan serangan ulat bulu dengan menyiapkan pestisida. “Saya sudah menyiapkan pestisida dan saya yakin kami bisa mengatasi dengan menyemprot pestisida secara bersama,” kata petani di Desa Srigading, Sanden, Bantul, Daryanto. Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul Edy SUharyanto mengatakan ulat bulu di Kabupaten Bantul belum menyerang secara luas seperti di Probolinggo, Jawa Timur. “Meski demikian ini merupakan ancaman serius dan harus dilakukan antisipasi yang tepat dan benar,” katanya. Ia mengatakan, sebagai langkah antisipasi saat ini pihaknya mulai menginventaris berbagai jenis pestisida. “Begitu ulat datang menyerang dan jenisnya diketahui maka kami akan langsung mengunakan pestisida yang sesuai untuk langkah pemberantasan,” katanya. Edy mengatakan, selain mengunakan pestisida, pihaknya juga menyebar edaran ke warga masyarakat, bahwa antisipasi ulat bulu tidak harus dilakukan dengan menggunakan pestisida. “Warga dapat melakukan pemberantasan dengan cara tradisional yakni melalui pembakaran, mengumpulkan ulat dan ditimbun,” katanya. Menurut dia, persebaran ulat bulu ini sangat cepat karena terbawa angin, sehingga upaya antisipasi jika tidak dilakukan

serentak bersama masyarakat maka kemungkinan mencegah penyebaran sangat kecil. Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Riyadi Martoyo menegaskan, serangan ulat bulu yang terjadi di sejumlah tempat di wilayah ini masih terbilang biasa dan belum mengkhawatirkan. “Jumlah ulat bulu di Sleman masih terbilang biasa dan tidak besar, meski demikian kami sudah siapkan obat untuk menanggulanginya,” kata Riyadi Martoyo. Menurut dia, pihaknya sudah melakukan pembasmian terhadap munculnya ulat bulu di wilayah Ambarketawang, Kecamatan Gamping. “Jika ada laporan terkait munculnya ulat bulu ini kami langsung menerjunkan petugas untuk mengatasinya, warga tidak perlu menyemprot sendiri,” ucapnya. Ia mengatakan, pihaknya juga belum melihat adanya gejala yang mengkhawatirkan terhadap munculnya ulat bulu di sejumlah tempat ini. “Serangan ulat bulu memang sudah menjadi fenomena nasional dan ada kemungkinan menyebar sampai ke Sleman, sehingga kami sudah upayakan supaya jangan masuk ke Sleman, namun ternyata sudah masuk Sleman,” ujarnya. Riyadi mengatakan, kasus ulat bulu ini bahkan saat ini juga sudah menyebar di Kalimantan. “Jadi ini sifatnya nasional, namun yang di Sleman belum mengkhawatirkan dan semoga saja tidak sampai menimbulkan wabah,” katanya. Ia menuturkan, jenis ulat bulu yang muncul di Sleman bukan merupakan jenis baru dan selama ini ulat tersebut biasa menyerang tanaman sayur-sayuran. “Ulat bulu yang ditemukan di Sleman saat ini warnanya hitam dan bulunya lebat, dan ini bukan merupakan jenis ulat baru, ulat ini biasa

menyerang tanaman sayuran,” katanya. Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya berupaya agar serangan ulat bulu di Sleman dapat segera dihentikan melalui rantai makanan dalam ekosistemnya. “Predator ulat bulu kan burung dan ayam, mungkin sekarang banyak burung yang dikurung dan jarang warga memelihara ayam. Mungkin inilah yang menyebabkan perkembangan ulat bulu sangat pesat,” katanya. Sementara Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan saat ini menyediakan dana Rp100 juta untuk menghadapi dampak serangan ulat bulu pada manusia. Dana tersebut dikhususkan untuk antisipasi dampak ulat pada manusia dan untuk mencukupi kebutuhan obat gatal, obat radang dan obat alergi. Warga Kota Yogyakarta juga banyak yang memilih menebang ranting pohon mangga di depan rumah untuk mengurangi tempat berkembangbiaknya ulat. Siklus Tahunan? Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurti mengatakan wabah ulat bulu merupakan siklus yang terjadi tahunan. Namun akibat perubahan iklim populasi ulat bulu saat ini bertambah banyak karena makanan tersedia sementara hama alaminya turun. “Musuh alami berkurang drastis dan terjadilah ‘booming’ pupulasi ulat bulu. Saat ini kita melakukan berbagai cara pembasmian dan pengendalian,” katanya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis. Menurut dia, sebenarnya dalam waktu tiga hingga empat minggu sebagai proses bagian ekologi ulat bulu akan hilang sendiri. “Namun jika kurun waktu itu dianggap terlalu lama, kami siap untuk menerjunkan tim guna menyemprotkan insektisida dan pestisida. Untuk

KUMPULAN ulat bulu yang di temukan di Yogyakarta kesehatan keberadaan ulat bulu tidak berbahaya namun sangat dimaklumi jika secara psikologis warga mengalami ketakutan,” katanya. Peringatan Tuhan Sementara banyak pakar berbicara tentang sebab musabab mewabahnya ulat bulu gara-gara fenomena alam, namun Ketua DPR Marzuki Alie menilai dari sisi lain.

“Masyarakat agar membaca makna yang terkandung di balik kejadian ini,” papar Marzuki. “Saya dengar ulat bulu sudah sampai Jakarta. Bener gak?” tanya Marzuki. “Itu sebagai peringatan Tuhan supaya kita introspeksi untuk melakukan evaluasi diri apa yang harusnya kita perbaiki,” ujar Marzuki dalam

Rekening Malinda Tercecer di Delapan Bank

BI, Difi A Johansyah. Sayangnya, Difi mengatakan, Bank Indonesia hingga saat ini belum menerima permintaan pemblokiran dari PPATK. "Saat ini, belum. Kami serahkan kepada aparat yang berwenang," ujarnya. Menurut Difi, Bank Indonesia belum mengetahui persis bank-bank mana saja yang menaungi rekening Malinda. Meski demikian, BI siap bertukar informasi dengan aparat berwenang untuk menuntaskan kasus dugaan penggelapan dana nasabah Citibank ini. "Kami juga sudah berdiskusi dengan Bareskrim," tuturnya. Mengenai dua rekening asuransi--dari 30 rekening Malinda, 28 rekening bank dan 2 rekening asuransi, Kepala Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK), Isa Rahmatarwata, mengatakan, kewenangan itu ada pada PPATK. "Jadi, sebaiknya merujuk pada keterangan Pak Yunus Husein saja," ujar Isa, Rabu. Menurut dia, Biro Perasuransian Bapepam-LK tidak berwenang menelusuri aliran rekening Malinda di perusahaan asuransi. Kalaupun ada laporan transaksi mencurigakan, infor-

masi itu akan disampaikan PPATK. Aksi mulusnya ternyata tak lepas dari banyaknya kartu identitas Malinda. Menurut PPATK, mantan manajer Citibank itu punya empat kartu identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP). "Informasi ini didapat dari delapan bank dan dua perusahaan asuransi," kata Yunus. "[Semua] KTP tetap atas nama Malinda." Dia mengatakan, ketiadaan aturan single ID di Indonesia mempermudah aksi para pelaku pencucian uang. "Pelaku bisa membuat sejumlah kartu identitas," kata dia. Yunus pun mengatakan, indikasi pencucian uang terendus dari 28 rekening Malinda. Dari rekening itu, ditemukan transaksi uang muka pembelian empat mobil mewah miliknya. Sedangkan dua rekening asuransi, dalam bentuk asuransi unit link. Asuransi ini merupakan gabungan dari investasi dan asuransi jiwa. "Jadi jangan heran kalau asuransi bisa dipakai pencucian uang," kata Yunus. Mantan Pejabat PPATK mengaku belum melihat keterkaitan Malinda Dee dengan Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional,

Rio Mendung Thalieb, yang banyak disebut-sebut. Namun, PPATK justru mengendus nama lain. "Yang pasti itu mantan pejabat," ujar Yunus. "Dan sudah saya laporkan ke Bareskrim [Badan Reserse dan Kriminal]." Sayangnya, Yunus enggan menyebut siapa nama mantan pejabat itu. Yunus juga enggan 'membocorkan' institusi tempat mantan pejabat itu pernah mengabdi. Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim, Brigadir Jenderal Polisi Arief Sulistio, membantah informasi tersebut. Menurut Arief, untuk penyebutan identitas mantan pejabat , lebih baik disampaikan langsung PPATK. "Tanya sama Pak Yunus saja," kata Arief. Nama Rio Mendhung muncul saat polisi menyatakan Malinda menggunakan rekening PT Sarwahita untuk pencucian uang hasil kejahatannya. Pada 13 Agustus 2009, Malinda memindahkan Rp2 miliar uang nasabah itu ke rekening PT Sarwahita di Bank Mega. Malinda pun mengambil uang itu dan menyisakan Rp2,5 juta. Transaksi terakhir pada 25 April 2010. Arief mengatakan, jenderal

.......................................................... dari Hal.1

“Ini periuk bareh kami. Bapak-bapak tak boleh membongkarnya. Lepaskan semua orang yang dirazia itu,” teriak seorang warga sambil menghunuskan sebilah kayu. “Kami terpaksa tidak melawan untuk menghindari bentrokan lebih besar,” kata Yadrison. Sebelumnya, Sat Pol PP telah memberitahukan kepada SK4 untuk ikut bergabung, tapi mereka tak datang. Warga Bongkar Warkel Sementara di Bungus, ratusan warga membongkar paksa puluhan Warkel di sepanjang Bukit Bungus, Kecamatan Teluk Kabung, Padang sekitar pukul 16.00 WIB kemarin. Menurut keterangan warga setempat, hal ini dilakukan, karena warga sudah makin cemas dengan maraknya kegiatan mesum di kawasan tersebut. Selain membongkar lapak, mereka juga membakar material kayu dan terpal warkel tersebut agar para pemilik tidak bisa memfungsikan lagi. Raizul Mailis Datuk Rajo Nando Ketua Kerapan Adat Nagari (KAN) Kecamatan Bungus Teluk Kabung kemarin mengatakan, pembongkaran itu dilakukan bentuk kekesalan masyarakat

dengan maraknya pemberitaan bahwa wilayah Bungus adalah tempat mesum di bukit ini. Dijelaskannya, pembongkaran ini dilakukan oleh pemuda dan tokoh masyarakat Bungus serta dibantu aparat pemerintah setempat. Seperti Lurah, Camat, Koramil dan anggota dari Polsek Bungus. Dia juga memastikan, setelah dilakukan pembongkaran itu tidak ada lagi kegiatan yang berbuat mesum di wilayahnya. “Kami tak ingin Bungus ini dicemari dengan keberadaan warung-warung liar yang berada di sepanjang bukit ini. Kalau masih lagi mereka beroperasi kami akan melakukan tindakan yang lebih lagi,” jelasnya. Camat Bungus Teluk Kabung Frengki mengungkapkan, pihaknya juga sudah banyak mendapat laporan miring tentang keberadaan kafe-kafe tersebut. Bahkan pihaknya telah sering kali memberikan surat teguran agar kegiatan mereka dihentikan saja. “Surat teguran tersebut belum juga mereka mengindahkannya. Ketua KAN, Tokoh Masyarakat dan para pemuda

sepakat untuk membongkar habis kafekafe ini,” kata Frengki. Manyoritas pemilik warkel dan kafe yang ada disepanjang bukit Bungus, bukanlah warga Bungus. Mereka adalah warga luar yang memiliki tanah dilokasi itu, sehingga mereka mendirikan bangunan untuk dijadikan sebagai sarang maksiat. Dalam asksi pembongkaran itu, seorang induak-induk pemik kafe sempat berang pada warga yang memaksa untuk membongkar kafenya. Bahkan dia mencoba melemparkan kayu kepada warga yang akan membongar kafenya. Meskidemikian, warga tetap saja membongkar kafe tersebut. Keterangan dari beberapa warga, bukan hanya laporan yang mereka dapatkan, tak jarang pemuda yang mengintai tempat itu menemukan pasangan yang sedang berbuat mesum, bahkan sempat melakukan hubungan yang selayaknya dilakukan pasangan suami istri. Frengki mengimbau kepada warganya yang memiliki kafe di bukit lampu agar tidak lagi mendirikan kafenya, sebab itu merusak nama baik warga dan nama nagari bungus. (h/nas)

bintang tiga TNI Angkatan Udara itu sempat memiliki 6.000 saham PT Sarwahita Global Management. Kepemilikan 6.000 saham PT Sarwahita itu tertuang dalam akta nomor 01 tanggal 12 Agustus 2010 tentang Rapat Umum Pemegang Saham persetujuan penjualan saham milik Reniwati dan Malinda Dee. Arief mengatakan, Rio membeli 2.000 saham milik Malinda Dee, 2.000 saham Reniwati Hamid, dan 2.000 saham Gesang Timora. "Dengan adanya penjualan saham tersebut, maka saudara Rio Mendhung Thalieb sebagai pemegang 6.000 saham perusahaan sejak tanggal 3 September 2010," kata Arief. Berdasarkan akta nomor 14 tanggal 12 Oktober 2010, Rio Mendhung melepaskan 4.000 saham kepada Andrea Peresthu dan Reniwati Hamid. Namun, posisi Rio masih menjabat sebagai Komisaris Utama. Dalam akta itu, juga tertera Malinda kembali membeli 2.000 saham Sarwahita dan menjadi komisaris. Namun, Arief mengatakan Rio tak terkait kegiatan penggelapan yang dilakukan Malinda. Pasalnya, Malinda mengalirkan dana nasabah Citibank ke rekening PT Sarwahita di Bank Mega pada 13 Agustus 2009. Waktu itu, Rio belum

Way of Life!

masuk ke Sarwahita. Pekan lalu, Rio membantah mengenal Malinda Dee. "Secara pribadi saya tidak kenal. Saya tahu dia ikut pengurus sebelumnya [Oktober 2010]," ujar Rio di Gedung Lemhanas, Jumat lalu. Rio juga membantah memiliki aktivitas bisnis di PT Sarwahita. "Dalam hal ini yang saya berikan hanya pemikiran," katanya. "Saya tidak melakukan bisnis, yang melakukan bisnis itu CEO-nya." Akhirnya Dicopot Marsdya TNI Rio Mendung Thalieb akhirnya dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Sejak Senin 11 April lalu, Rio Mendung menjadi Perwira Tinggi TNI non-job. Kembali ke 'barak' Markas Besar TNI. Penarikan Jenderal Bintang Tiga ini bukan tanpa alasan. Penarikan oleh Markas Besar TNI untuk meredam isu yang berkembang, yang mengaitkan Rio dengan kasus pembobolan dana nasabah Citibank. Satu dari dua tersangka kasus ini adalah Malinda Dee alias Inong Malinda, mantan Relationship Manager Citibank, yang menilep dana nasabah sekitar Rp20 miliar. Apa hubungan Rio Mendung dengan Malinda Dee? Rio menjadi komisaris di PT Sarwahita Global Management,

konferensi pers di Gedung DPR RI itu. Menurut Marzuki, setiap kejadian yang melanda sebuah negeri pasti ada maksud di balik wabah tersebut. Karena itu, Marzuki menyarankan agar masyarakat membaca makna yang terkandung di balik kejadian. “Tuhan sudah perintahkan agar pandai membaca,” katanya. Benar juga. (d/ant).

perusahaan yang 20 persen sahamnya pernah dimiliki Malinda. Perusahaan bidang bioenergy ini didirikan Malinda. Tidak hanya itu, Direktur II Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Polisi Arief Sulistyo, mengatakan Rio Mendung diketahui pernah memiliki 6.000 lembar saham PT Sarwahita. Saham itu dibeli Rio dari Malinda dan Reniwati Hamid, salah satu petinggi PT Sarwahita. Kepemilikan 6.000 saham Rio tercantum dalam akta nomor 01 tanggal 12 Agustus 2010 tentang Rapat Pemegang Saham (RUPS) tentang persetujuan penjualan saham milik Reniwati dan Malinda Dee. Berdasarkan keputusan RUPS itu, tercatat pada akta nomor 15 tanggal 31 Agustus 2010 telah dilaksanakan penjualan 2.000 saham milik Reniwati Hamid kepada Rio Mendung. Sedangkan pada akta nomor 16 tanggal 31 Agustus tercatat telah terjadi penjualan 2.000 saham Malinda kepada Rio. Selain itu, pada akta nomor 1 tanggal 3 September Rio juga tercatat membeli 2.000 saham dari Gesang Timora. "Dengan adanya penjualan saham tersebut, maka saudara Rio Mendung sebagai pemegang 6.000 saham perusahaan sejak tanggal 3 September 2010," kata Arief di Mabes Polri, Jakarta, Senin lalu. (d/vnc)

Kepercayaan Keluarga, Kebanggaan Indonesia usus

Promo kh

ril

Bulan Ap

13 total bayar

juta-an*

Beli APV Sekarang, Bawa Pulang Bonusnya * syarat & ketentuan berlaku CV. ELANG PERKASA MOTOR : Jl. Khatib Sulaiman No.87 Padang Telp. (0751) 7051422, 7051423 Kantor Cabang : = PAYAKUMBUH : Jl. St. Usman No.14, Kampung Cina Telp. (0752) 91795 = DHARMASRAYA : Jl. Lintas Sumatera Koto Baru KM.218 Dharmasraya Telp. (0754) 71245

HARI MINGGU / LIBUR SHOWROOM TETAP BUKA


4

Luar Negeri

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

Bencanadari Nuklir Jepang Setara Chernobyl Belajar Ketabahan

Luar Negeri

AKHIRNYA Jepang menaikkan tingkat krisis pada reaktor nuklirnya yang mengalami kerusakan sehingga setara dengan tingkat bencana yang dialami dalam tragedi Chernobyl. Kenaikan tingkat krisis bencana nuklir ini ditandai dengan menyebarnya radiasi hingga ke udara, air minum, sayuran serta air laut.

Badan regulasi nuklir Jepang menetapkan tingkat bencana nuklir ditingkatkan dari 5 menjadi 7 atau tingkat tertinggi skala internasional yang diamati oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Ketetapan ini diambil setelah diadakan peninjauan terhadap kebocoran radiasi dari reaktor Dai-chi sejak reaktor ini tidak beroperasi pascaterjangan tsunami pada 11 Maret lalu. Menurut IAEA, tingkat bencana terbaru menandai perluasan bencana dengan konsekuensi lebih besar dari tingkat sebelumnya dan mencakup dampak kesehatan yang lebih luas. Namun, pemerintah Jepang sejauh ini mengenyampingkan dampak kesehatan apapun akibat kebocoran radioaktif dari reaktor nuklir Fukushima. Beberapa pejabat Jepang menekankan kebocoran itu hanya mencapai sepersepuluh dari radiasi yang menyebar di bencana Chernobyl. Namun, mereka menjelaskan kebocoran ini dapat melampaui emisi Chernobyl

NAMA Bilal Philips sedang menjadi pembicaraan di kalangan parlemen dan politisi Denmark, terkait rencana kedatangan cendekiawan muslim itu ke Denmark untuk menjadi pembicara dalam konferensi yang digelar organisasi pemuda komunitas muslim di Denmark. Sejumlah anggota parlemen dan politisi di negeri itu merasa resah dengan rencana kedatangan Philips karena menganggap Philips adalah seorang tokoh muslim garis keras. Negara Inggris dan Australia, memang melarang Philips masuk ke kedua negeri itu, karena ceramahceramah keagamaan Philips yang dinilai menghasut orang untuk melakukan kekerasan. Philips dalam salah satu rekaman video ceramahnya juga pernah mengatakan bahwa penyakit AIDS adalah hukuman tuhan untuk para homoseksual dan ia mengusulkan hukuman mati bagi kaum homoseksual. Di rekaman video lainnya, Philips membela aksi bunuh diri, dan menyebut serangan bunuh diri sebagai senjata perang yang sah. Siapa sebenarnya Bilal Philips yang bergelar doktor itu dan apa latar belakangnya sehingga ia dicap sebagai cendikiawan muslim garis keras oleh negara-negara Barat? Mantan "Dewa" Gitar Perjalanan hidup Philips atau lengkapnya Doktor Abu

apabila krisis nuklir di Jepang ini berlanjut. “Kenaikan tingkat bencana nuklir menekankan meluasnya bencana. Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat yang menetap di sekitar kompleks reaktor nuklir maupun masyarakat internasional atas bencana serius ini,” jelas Ketua Sekretaris Kabinet Jepang Yuki Edano kepada wartawan di Tokyo, Kamis. Ledakan sebuah reaktor nuklir di Chernobyl, Ukraina, pada 26 April 1986 menimbulkan awan radiasi di sebagian besar belahan bumi sebelah utara. Zona yang terletak sekitar 30 kilometer dari reaktor telah dinyatakan tidak dapat lagi menjadi tempat bermukim meskipun kenyataannya beberapa pekerja reaktor menetap di sana dalam waktu tidak lama dan ratusan penduduk kembali ke wilayah itu meskipun Pemerintah Ukraina mendesak warga untuk menjauhinya. Badan Kesehatan Dunia, WHO, menerangkan sekitar 9.300 orang tewas akibat

mengidap kanker yang diakibatkan oleh radiasi dalam bencana Chernobyl. Sementara beberapa kelompok pecinta lingkungan, termasuk Greenpeace, memperkirakan jumlah itu 10 kali lipat lebih besar. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi merupakan salah satu dari sekitar 40 PLTN yang berada di Honshu, pulau utama di Jepang. Jumlah total PLTN di Jepang ada 56, yang memasok 33 persen listrik untuk negeri itu. “PLTN yang meledak pada Jumat tergolong pembangkit generasi awal dari tipe boiling water reactor (BWR), yaitu reaktor yang menggunakan uap air untuk menggerakkan turbin. Pembangunannya selesai tahun 1970-an dengan masa pakai 40 tahun. Jadi, PLTN ini sudah di tahun akhir penggunaannya,” kata Ferhat Aziz, pakar teknik nuklir dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Meski tergolong tua, PLTN Fukushima memiliki tingkat dan sistem pengamanan yang modern. Dilihat dari ketahanan terhadap akselerasi pergerakan tanah akibat gempa, pembangkit ini memiliki skala 500 gal. Sebagai perbandingan, PLTN di kawasan rawan gempa di negara lain umumnya berkisar 150 gal. Dengan kekuatan setinggi itu, PLTN

APp

PUSAT Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang rusak parah pasca gempa. Fukushima telah dirancang untuk menahan gempa berskala hingga 9 SR. Berdasarkan sejarah kegempaan di kawasan itu, gempa tektonik di atas 8 SR berpotensi

terjadi di sana dalam periode 140 tahun. Menurut Ferhat, yang menyelesaikan doktor bidang teknik nuklir dari Tokyo Institute of Technology, PLTN

pressurized water reactor (PWR) yang menggunakan air tekanan tinggi untuk menggerakkan turbin serta pressurized heavy water reactor (PHWR). (d/kcm)

Bilal Philips, Lelaki Paling Berpengaruh

Ameenah Bilal Philips hingga menjadi seorang cendekiawan muslim yang cukup disegani saat ini, ternyata sangat menarik. Pria kelahiran Jamaika dan besar di Kanada itu, adalah seorang mualaf dan sebelum menjadi seorang muslim, ia berprofesi sebagai musisi atau tepatnya seorang gitaris profesional. "Ketika saya kuliah di Universitas Simon Frasier di Vancouver, Kanada, saya memainkan gitar dalam pertunjukan musik di klub-klub malam. Ketika saya tinggal di Malaysia, saya tampil di panggung-panggung d a n dikenal sebagai J i m m y Hendrix-nya Sabah di Malaysia Timur," tutur Philips pada Gulf Today. "Tapi, begitu saya menjadi seorang muslim, saya merasa tidak nyaman melakukan itu semua, dan saya memutuskan berhenti main musik secara pribadi maupun secara profesional," lanjutnya. Philips memutuskan masuk Islam pada tahun 1972. Proses masuk Islamnya pun terbilang cukup singkat, hanya enam bulan saja setelah membaca buku-buku Islam dan berdis-

kusi tentang Islam. Setahun setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, Philips mendaftarkan diri ke jurusan studi Islam di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. "Saya ingin belajar Islam dari sumber-sumber klasiknya, dan bukan mengambil dari praktik-praktik budayanya," k a t a Philips. Ia lalu melanjutkan pendidikan ke Universitas Riyadh. Sambil menyelesaikan k u l i a h u n t u k meraih gelar MAnya, Philips menjadi menyiapkan dan menjadi pembawa acara "Why Islam" di stasiun televisi Saudi, Channel Two. Acara itu berupa program wawancara dengan para mualaf dari berbagai latar belakang, untuk mengetahui alasan mereka memilih masuk Islam. Ia juga melakukan riset dan menuangkannya dalam bukubukunya antara lain berjudul "Polygamy in dalam Islam" dan "Fundamentals of Islamic Monotheism". Mengislamkan Tentara AS Setelah berhasil meraih gelar MA-nya, Philips bekerja

di departemen agama markas besar Angkatan Udara Arab Saudi di Riyadh. Saat itu sedang pecah "Perang Teluk" dan tugasnya adalah mengajar tentang agama Islam pada pasukan AS di basis-basis militer mereka di Bahrain dan di provinsi bagian timur Arab Saudi. "Karena gambaran tentang Islam begitu terdistorsi di AS, saya dan lima orang Amerika lainnya, setelah Perang Teluk, selama lima setengah bulan terlibat dalam proyek untuk menghilangkan keraguan terhadap agama Islam pada sekitar setengah juta pasukan AS yang ada di kawasan Teluk. Hasilnya, lebih dari 3.000 tentara AS yang akhirnya masuk Islam," ungkap Philips. Ia kemudian pergi ke AS untuk membantu memberikan bimbingan rohani bagi para tentara yang baru masuk Islam. Dengan bantuan organisasi "Muslim Members of the Miltary (MMM)", Philips menggelar berbagai konferensi dan kegiatan yang berhasil mendesak militer AS untuk membangun fasilitas-fasilitas mushola di seluruh basis-basis militernya. Pemerintah AS juga berkewajiban untuk meminta komunitas Muslim mengajukan kandidat ulama yang akan menjadi pembimbin rohani bagi tentara yang muslim di kemiliteran AS. "Beberapa tentara Perang

Teluk yang masuk Islam, pergi ke Bosnia untuk memberikan pelatihan pada rakyat Bosnia dan ikut berjuang bersama mereka melawan kekejaman tentara Serbia," ujar Philips. Membentuk Pusat Informasi Islam Setelah tinggal di AS, Philips pindah ke Philipina dan memberikan kuliah di berbagai tempat di Mindanao. Ia menekankan pentingnya sistem pendidikan yang Islami bagi umat Islam dalam setiap ceramah dan kuliahnya, sehingga mendorong didirikannya Universitas berbasis Islam di Cotobato City. Di universitas ini, ia membuka jurusan studi Islam sampai level untuk mendapatkan gelar MA dan menyiapkan tenaga guru-yang berorientasi pada Islam. Tahun 1994, Philips imigrasi ke Uni Emirat Arab atas undangan Syaikh Salim AlQasimi dan bergabung dengan lembaga amal Dar Al Ber di Dubai. Philips juga membentuk Pusat Informasi Islam yang sekarang dikenal dengan nama "Discover Islam" di Karama. Pusat informasi dibuat untuk meluruskan pandangan-pandangan yang salah tentang Islam. Ia dibantu oleh para mualaf dari dari berbagai negara seperti Uthma Barry asal Irlandia, Ahmed Abalos asal Philipina dan Abdul Latif dari Kerala, dalam mengelola pusat informasi itu.

Empat Perempuan Berpengaruh di Dunia PEREMPUAN dapat mengerjakan banyak tugas sendirian. Menjadi ibu, memimpin perusahaan besar, mengatur negara, membuat berbagai terobosan hebat bagi dunia. Siapa saja mereka dan seperti apa 'sepak terjang'nya? 1.Hillary D i a n e R o d h a m

Fukushima menggunakan sistem BWR. Reaktor ini dikembangkan di Amerika Serikat pada pertengahan 1950-an. Selain BWR, dunia juga mengenal dua tipe lain, yaitu

Clinton Sosok Menteri Luar Negeri Amerika Serikat di jajaran kabinet pemerintahan Barrack Obama ini memang luar biasa. Tengok saja, pada 1997-1999 mantan ibu negara ini sangat berperan dalam pembentukan State Children's Health Insurance Program, Adoption and SafeFamilies Act dan Foster Care Independence Act. Selain

itu, saat menjabat sebagai senator, Hillary sangat menentang tindakan pemerintah dalam perang Irak dan juga menentang kebijakan pemerintah Bush dalam hampir

Mother Teresa

seluruh masalah dalam negeri. 2.Mother Teresa Mother Teresa atau yang lebih dikenal dengan Bunda Teresa terkenal secara internasional sebagai aktivis kemanusian dan advokasi bagi masyarakat miskin dan tak berdaya. Kegiatan Bunda Teresa terus berkembang dan sekarang berkat usahanya telah beroperasi 610 misi kemanusiaan di 123 negara, termasuk rumah penampungan bagi penderita kusta, HIV/AIDS dan TBC, dapur umum, program konseling anak-anak dan keluarga, panti asuhan dan sekolah. Pada 1979, ia memenangkan hadiah Nobel Perdamaian dan Bharat Ratna, sebuah penghargaan tertinggi yang diberikan sebagai simbol kehormatan warga sipil India. 3.Dame Anita Perella Roddick Pengusaha asal Inggris, pendiri perusahaan kosmetik The Body Shop. Selain sebagai seorang pengusaha terkenal,

"Dalam kurun waktu lima tahun setelah dibentuknya Pusat Informasi Islam, sekitar 1.500 orang dari Amerika, Australia, Inggris, Rusia, Cina, Jerman, Philipina, Sri Lanka, India dan Pakistan, masuk Islam di Pusat Informasi ini," kata Philips. "Alasan mereka masuk Islam karena frustasi dan rasa tidak puas, selain kebutuhan akan landasan rasional dan spiritual yang kuat. Beberapa di antara mereka masuk Islam, karena menikah dengan muslim dan yang lainnya memilih masuk Islam karena terdorong rasa ingin tahu mereka tentang Islam dan muslim," jelas Philips. Setelah sukses mendirikan Pusat Informasi Islam, ia membentuk sebuah departemen percetakan Dar Al Falah untuk menerbitkan literatur-literatur Islam dalam berbagai bahasa

untuk memberikan edukasi tentang ajaran Islam bagi masyarakat non-bahasa Arab. Dari seluruh kegiatan dakwahnya menegakkan agama Allah, saat-saat yang paling membahagiakan dalam hidup Philips adalah ketika kedua orangtuanya, dalam usia 70an tahun akhirnya juga menerima Islam sebagai agama mereka. Kedua orangtua Philips yang sudah terbiasa hidup di lingkungan masyarakat Muslim di berbagai negara, antara lain Nigeria, Yaman dan Malaysia memilih masuk Islam setelah mereka menyaksikan bagaimana rusaknya kehidupan masyarakat di Amerika. Sampai sekarang, Bilal Philips masih aktif dalam dunia pendidikan. Ia mengajar sejarah Islam dan studi Hadis Rasulullah Saw. (d/emus)

Democracy (persatuan Nasional untuk Demokrasi) ini menerima penghargaan Perdamaian Nobel karena berjuang mempromosian demokrasi di negaranya tanpa menggunakan kekerasan dalam menentang kekuasaan rezim militer. Ia dibebaskan secara

resmi oleh junta militer Myanmar setelah mendekam sebagai tahanan selama 1,5 tahun. Suu KYi terus berjuang untuk negaranya dan hak asasi manusia, walaupun ia harus merelakan kebebasan dan keamanan dirinya sendiri. (d/inc)

Anita Perella dia juga seorang aktivis sosial. Roddick selalu ikut berpartisipasi dalam berbagai kampanye kesehatan masyarakat, hak asasi manusia, against animal testing, stop trafficking, go green, dan sejumlah isu sosial lainnya. Roddick sukses membangun kepedulian di tengahtengah masyarakat, prestasi ini yang membuat Roddick berhak menerima World Vision Award for Development Initiative award pada 1991. 4.Aung San Suu Kyi Seorang aktivis prodemokrasi Myanmar dan pemimpin National League for

Aung San Suu Kyi


Lancong

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

5

Menguak Potensi Wisata Alam Batu Busuk

PADANG, HALUAN — Berjalan menembus hutan, meniti kanal air buatan Belanda setinggi pucuk pohon durian, menyisiri sungai-sungai berair jernih, lalu mandi sejenak di lubuk-lubuk sejuk di lembah yang dikelilingi hutan-hutan asri tentu akan memberikan kesan hiking yang tak terlupakan. Berada sekitar 15 kilometer ke arah timur Kota Padang, potensi wisata alam Batu Busuk mampu menyuguhkan pengalaman penjelajahan yang menarik. Terutama bagi pecinta olahraga hiking. Lokasinya yang berada pada ketinggian sekitar 255 meter di atas permukaan laut dan berudara sejuk, membuat lokasi wisata ini patut dilirik. Untuk mencapai kawasan ini, harus melewati sebuah jembatan gantung dengan ketinggian sekitar 20 meter

membentang di atas Sungai Kuranji yang berbatu. Konon, jembatan yang sebagian besar berkonstruksi besi ini dibuat oleh Pemerintah Kolonial Belanda ketika melaksanakan proyek pembangunan PLTA Kuranji seabad silam. Dari jembatan inilah penjelajahan dimulai. Sekitar satu kilometer dari jembatan akan sampai di PLTA Kuranji. Bangunan ini dulu juga dibangun oleh Kolonial Belanda untuk memasok kebutuhan listrik bagi PT Semen Padang,

kira-kira pada tahun 1910-an. Kabarnya, saat itu sejumlah perumahan Belanda didirikan di sekitar Batu Busuk dan Bukit Lantiak untuk menunjang perkembangan daerah ini. Terus ke arah timur, menyusuri jalan setapak, alam mulai mempesona. Dari bukitbukit yang dilalui jalan tersebut, bisa menikmati pemandangan ke arah lembah. Di tengah lembah-lembah ini tampak jelas Sungai Kuranji dengan airnya yang jernih dan batuanbatuan sungai berukuran besar membelah lembah. Hamparan sawah ikut menambah indahnya pemandangan Batu Busuk. Jika menyempatkan diri untuk menuruni lereng bukitbukit kecil itu, Sungai Kuranji menyediakan pemandian yang menyejukkan; Lubuk Perahu dan Lubuk Mandeh Rubiah. Menurut cerita masyarakat

sekitar, kedua lubuk itu dulu pernah menjadi tempat mandi Mande Rubiah, salah satu tokoh legenda Minangkabau. Lepas dari jalan setapak, kita akan terperangah menyaksikan sebuah kanal buatan Belanda setinggi batang durian. Sisi kanal dapat ditelusuri dengan berjalan kaki sejauh satu setengah kilometer lebih. Kanal inilah yang mengalirkan air dari Patamuan ke turbin yang berada di PLTA Kuranji. Patamuan, ya inilah tujuan utamanya. Di tempat ini sebuah lubuk terbentuk dari bendungan kanal PLTA Kuranji pada pertemuan dua sungai; Padang Janiah dan Padang Karuah. Uniknya, nama kedua sungai tersebut diambil dari kualitas airnya. Padang Janiah yang berair jernih, sedangkan Padang Karuah beraliran keruh. Di tengah Padang Janiah

Linggai, Riwayatmu Kini

(miazuddin)

Kondisi objek Wisata Linggai, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Agam. MANINJAU, HALUAN — Sore itu cuaca begitu cerah. Anak-anak ramai bermain, dan yang berlarian di pasir. Ada pula yang memanjat tower, yang sengaja dibuat untuk menikmati keindahan Danau Maninjau dari ketinggian. Suasana begitu meriah dan damai. Di perairan danau, anak dan remaja mandi-mandi dengan riangnya. Itu terjadi pada awal tahun 1990-an. Kala itu Objek Wisata Linggai, Koto Baru, Nagari Duo Koto (dulu Anam Koto), Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam lagi ramai-ramainya dikunjungi wisatawan lokal, wisatawan nusantara , dan wisatawan mancanegara. Alamnya nan indah, dengan pemandangan mempesona benar-benar mampu menarik kunjungan para wisatawan. Keberadaannya bahkan mampu mendongkrak tingkat hunian hotel dan home stay di Kecamatan Tanjung Raya khususnya di Maninjau. Karena pengunjung dari Pekanbaru, Riau banyak yang menginap di Maninjau, malam Minggu, dan esoknya mereka bersantai di Linggai. Kala itu kondisi air Danau Maninjau memang bersih, tidak seperti sekarang. Sabtu (9/4), Haluan menyempatkan diri berkunjung ke Objek Wisasta Linggai, bersama rombongan Sekretaris Dinas Kominfo Agam. Waktu itu juga ikut bersama rombongan beberapa wartawan muda,yang bertugas di

Kabupaten Agam. Sebelumnya mereka sudah mendapat informasi tentang keindahan masa lalu Linggai. Makanya, begitu memasuki objek wisata tersebut, mereka pada tercengang, karena yang mereka temui hanya dataran tanpa ada sarana penunjang pariwista seperti gazebo, restoran, dan sejenisnya. Linggai sekarang memang bukan lagi Linggai tahun 1990an. Linggai yang ada saat ini hanya merupakan sebidang tanah yang ditumbuhi tanaman liar. Di sana juga berdiri pondok-pondok milik

warga, sebagai tempat untuk aktifitas pengisian ikan ke karung plastik . Terlihat di pondok, tanpa dinding itu, beberapa tabung oksigen, dan peralatan lainnya. Kini Linggai bukan lagi objek wisata yang layak untuk dikunjungi. Pasalnya di sana sudah tidak tampak keindahan yang bisa dinikmati para pelancong. Yang menyedihkan, permukaan Danau Maninjau di bagian kanan jalan masuk objek wisata sudah dipenuhi eceng gondok. Kemunduran Linggai berawal dari naiknya permukaan air Danau Maninjau. Kondisi itu menyebabkan jalan masuk, dan mayoritas permukaan lahan objek wisata itu terendam air. Kondisi itu menyebabkan pengunjung enggan datang ke sana. Secara bertahap, pelan namun pasti, Linggai dilupakan pengunjung. Akibatnya, menara untuk menikmati panorama Danau Maninjau, dan bangunan pendukung lainnya, jadi tidak terawat lagi. Bangunan tersebut akhirnya rusak dimakan usia. Pembenahan Walau kondisi Linggai seperti itu, bukan berarti Pemkab Agam, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Agam menelantarkannya. Pembenahan tetap dilakukan dengan keterbatasan dana. Saat Dinas Budpar Agam dipimpin Isfaemal tahun 2008, telah dilakukan upaya mening-

deni prima

Jembatan gantung menuju kawasan Batu Busuk dan Padang Karuah berdiri megah sebuah bukit dengan sisi yang curam. Masyarakat sekitar menyebutnya Bukik Pungguang Ladiang. Kemungkinan nama ini diberikan karena sisi bukit yang curam dengan penurunan tajam; seperti ladiang (parang).

gikan lahan objek wisata. Biaya yang digunakan untuk menimbun permukaan obhjek wisata dan jalan masuk mencapai sekitar Rp1,3 miliar. Bila tidak ditinggikan, lokasi objek tergenang air danau dan mustahil bisa digunakan sebagai objek wisata. Dalam pekerjaan meninggikan permukaan lahan, bangunan penunjang objek wisata itu yang memang sudah layak pakai dibongkar. Kini pekerjaan pembenahan objek wisata itu terhenti, diduga karena masalah dana. Menurut Isfaemal, yang kini menjabat Kepala Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Agam, sudah ada perencanaan untuk merenovasi Objek Wista Linggai, saat Dinas Budpar dipimpin Junaidi. Kadis Budpar Agam Jabanur yang dihubungi melalui ponselnya,Senin (11/4) mengaku terus berupaya “menyelamatkan” Linggai. Alasannya, Linggai merupakan objek wisata strategis, dan perlu dibangun sebaik mungkin. Namun karena terbatasnya dana untuk itu, pekerjaan dilakukan secara bertahap. Tahap awal adalah penimbunan lokasi dengan luas sekitar 1,5 hektare. Itu sudah selesai. “Detail enginering development objek Linggai sudah ada. Tinggal kita melengkapi persyaratan administrasi yang diperlukan

Jika dilihat lebih jauh, potensi wisata yang luar biasa di daerah ini layak untuk dikembangkan. Seperti halnya pembuatan medan flying fox maupun olahraga lain yang bisa memacu adrenalin, usaha perdagangan barang dan jasa,

untuk menggaet dana Pusat,” ujarnya. Untuk meminta bantuan dana dari pusat, dibutuhkan legalitas lokasi objek. Karena itu, kini sedang diupayakan mensertifikatkan lokasi. Bila sertifikat sudah ada, akan diajukan bantuan dana dari pusat. Untuk itu ia mengaku sudah menghubungi pihak kementerian terkait di Jakarta. Objek Wisata Linggai berada dalam kawasan Wisata Maninjau. Kawasan itu meliputi Puncak Lawang, Tigo Baleh nan Basa, Ambun Tanai, Ambun Pagi, Kelok 44, Linggai, dan MukoMuko. Warga sekitar objek wista itu mengharapkan agar pembangunan kembali Linggai scepatnya dilakukan. Dengan kembalinya berfungsi objek wisata tersebut, perkampungan mereka akan ikut ramai. Di sisi lain mereka akan mendapat pekerjaan baru, seperti menyediakan masakan khas Maninjau, menyediakan souvenir untuk pelancong, serta jasa lainnya. “Dulu kampung kami ramai, dan jualan kami laris. Kini sepi dan tidak bisa lagi berjualan makanan khas Maninjau seperti palai rinuak, kripik rinuak, dan aneka masakan dari hasil danau,” ujar seorang ibu yang mengaku bernama Rosmi.(miazuddin)

dengan objek wisatawan juga sangat potensial dilakukan di daerah ini. Apalagi mengingat Batu Busuk hanya berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Padang yang tentu akan mempermudah akses ke lokasi. (dedet pratama dinata)

Enaknya Nasi Goreng Pisang Kepok PESSEL, HALUAN — Pesisir Selatan tidak hanya terkenal dengan pantai yang indah. Kreativitas ibu-ibu PKK-nya juga patut dikagumi. Salah satu menu yang ditampilkan ibuibu penggerak PKK Pesisir Selatan dalam pameran makanan pengganti beras beberapa waktu lalu adalah Nasi Goreng Pisang Kepok. Rasa pun jangan ditanya. Cara membuatnya cukup sederhana. Bahan-bahannya pisang kapok parut kecil (500 gram), ketimun (80 gram), tomat (80 gram), cumi (20gram), udang (20 gram), telur (1 butir), emping melinjo (5 gram) dan selada (80 gram). Sedangkan bumbunya bawang merah iris (empat siung), bawang putih iris (dua siung), cabe giling (satu sendok), ddan aun bawang tambah seledri secukupnya. Caranya tumis bawang merah, bawang putih, sampai kuning. Kemudian masukkan parutan oisang kapok aduk hingga rata. Sajikan dengan telur dadar, timun dan selada. Bisa juga ditambahkan saus dengan cabe rawit (10 buah), bawang bombai (1/2 buah), cuka (1 sendok), tomay muda (10 gram), garam, gula pasir dan air panas (100 cc). Jadilah dua nasi goreng pisang kepok siap disajikan. (h/cw16)


6

Personal

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

FOTO-FOTO: RIO

karyawan sedang menenun songket

Laporan RIO SURYA WIJIANTO KAIN TENUN songket Pandai Sikek sekarang ini semakin diminati. Banyak masyarakat dari berbagai kalangan di Sumatera Barat pada umumnya memilih kain ini untuk dipakai dalam acara-acara adat. Saat ini bisnis songket Pandai Sikek di Sumatera Barat makin berkurang seiring perkembangan zaman. Para pengusahapengusaha lebih memilih bisnis pakaian modern ketimbang kain songket. Namun disisi lain masih ada sebagian orang yang masih mempertahankan bisnis turun temurun dari nenek moyang ini. Songket Pandai sikek misalnya bertempat di Jalan SPN Padang Besi no.47 Kampung Baru Padang. Usaha keluarga yang dirintis Yunidar meneruskan usaha dari leluhur sudah ada sejak 1988. Dengan modal pinjaman dari

bank, Yunidar mencoba memperkenalkan kembali songket pandai sikek ini. Bermodalkan benang, tempat menenun (suri), lidi, dan bahan baku sutra, Yunidar mengembangkan usahanya dengan tekun dan

kegigihan demi memperkenalkan kembali

BENANG untuk menenun songket

songket Pandai Sikek ini tidak hanya pada masyarakat Minang bahkan keseluruh Dunia. Tahun demi tahun dilalui Yunidar dalam memperkenalkan songket Pandai Sikek ini. Hingga tahun 2010 ia sudah bisa mempekerjakan 50 orang karyawan dan berhasil

YUNIDAR

PENGUSAHA SONGKET PANDAI SIKEK

Terapi AL-QUR'AN Jl. Sutan Syahrir No. 155 Kel. Mata Air Jembatan Babuai (Dekat Masjid Mujahidin) Padang

HP. 0813 7483 0389 MENGOBATI BERMACAM JENIS PENYAKIT KRONIS MAUPUN BARU Lumpuh, Stroke, Kencing Manis/Diabetes, Darah Rendah/Tinggi, Jantung Koroner, Sakit Kepala Menahun/Migran, Sakit Gigi, Belum Punya Keturunan, Maag Kronis, Pembengkakan Perut/Kista, Kena Guna-Guna, Impontensi, Ketergantungan Narkoba, asam Urat, Batu Ginjal, Diabetes, Ketenangan Batin, Ambeyen, Polip, Buka Aura, Mempererat hubungan suami istri, Belum punya jodoh, Mata katarak,dll

Tidak ada penyakit yang tidak sembuh, asal mau berobat dan izin Allah SWT. Buka jam 10.00 - 19.00 WIBMinggu Buka Jam 08.00 - 15.00 Jumat tutup

BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe :

Susu Kolostrum Terbaik

Product of New Zealand dengan kandungan IgG 337,5 Mg & Kalsium alami “Trucal” 2.250gr yang di Ekstrak dari susu sapi murni dengan komposisi 99,9% mirip komposisi tulang manusia. BPOM RI - ML 806701001777

ruicao

C2Joy

Terbukti Dapat Mencegah Dan Membantu Proses Penyembuhan Penyakit

CANON NP 6050 CANON IR 5000 CANON IR 6000 CANON IR 5020 CANON IR 6020 CANON IR 8500 CANON IR 6570 CANON IR 2200 CANON IR 3300

Alergi Alzhaimer Asam Urat Asthma Awet Muda Batuk, Bronchitis Bisul Cacar Air Campak Darah Rendah/Tinggi Demam Berdarah/DBD Demam Tulang Diabetes(Kencing Manis) Diare

CANON IR 8500 = Rp.

SONGKET Pandai Sikek

28 juta

Kolestrol Keputihan, melancarkan Haid Leukimia, Anemia Lupus Maag Malaria Mencerdaskan Otak Migran Osteoporosis Parkinson Gangguan Jantung Herpes HIV/AIDS Jerawat

Parkinson Radiasi Rheumatik Seksualitas Sinusitis Stress, Depresi SARS TBC Thypus, Lever Virus Toxo Wasir/Ambein Kista, Miom, Tumor, Kanker Gagal Ginjal Flu/Influenza

Layanan Informasi Hubungi : 08126647590 - 081267779972

BERYL COPY CENTRE

Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495

Dapatkan di Apotek, Toko Obat & Swalayan di Kota Anda Padang : Apotek Dion, Jl. Kesatria Tarandam - Apotek Al asri, Jl. Imam Bonjol - Apotek Dhea Sari, Jl. Imam Bonjol - Apotek Ksatria Jl. Satria No.3 Psr. Terandam Bk. Tinggi : DA Mulia Swalayan, Jl. ST. Syahrir Tarok Apotek Kharisma, Simp Tembok - Apotek Al-Kautsar, Simp. Tembok - Apotek Landbouw, Simp. Landbouw - RB Riri, Jl. Sudirman.

kunjungi website kami di http://mygoldenduck.com/

menembus pemasaran mulai dari Sumatera Barat pada umumnya hingga kota-kota besar seperti, Batam, Medan, dan Jakarta. Yunidar mengatakan selain memperkenalkan songket pandai sikek ini, disisi lain ia juga membantu masyarakat sekitar untuk mengurangi jumlah pengangguran. “ Kalau ada modal, kami akan membantu menyediakan bahan dan bersedia mengajarkan mereka cara menenun,” ungkapnya. Untuk masalah pendapatan bagi karyawan, untuk satu helai kain Yunidar memberikan keuntungan 20 persen. “ Setiap ada yang memesan kain songket, kami

memberikan kepada karyawan untuk selanjutnya ditentukan motif apa yang diinginkan pelanggan,” tutur Yunidar. Yunidar berharap kedepan bisnis ini akan terus berkembang hingga anak cucunya karena tidak mudah untuk melestarikan kebudayaan adat minangkabau ini. “ Kedepan saya berharap Insya Allah usaha ini bisa berkembang, dan pemasarannya mampu menembus hingga mancanegara, agar tidak hanya orang Indonesia saja yang mengenal, tapi seluruh dunia akan tahu dengan salah satu kerajinan adat minangkabau ini,” harapnya***


Rantau

M

Takraw Seluruh Indonesia (PSTSI) ini berbicara panjang lebar tentang SAS dan tentang Nagari Sulit Air itu sendiri. Berikut ini rangkuman wawancara wartawan Haluan Syafril Amir dan Syafruddin AL. Selamat membaca. Bagaimana sejarah berdirinya SAS itu? SAS ini merupakan salah satu organisasi kampung halaman di rantau yang sudah lama berdiri. Tapi namanya waktu itu masih macam-macam karena setiap kampung bikin organisasi dengan nama sendiri pula. Ada organisasi Gunung Merah, Gunung Putih, Katialo (nama sungai yang membelah Nagari Sulit Air-red), dan banyak lagi. Jadi, setiap korong, kampung, punya nama organisasi rantau. Akhir 1960-an, kita menganggap perantau Sulit Air sepertinya masih tercerai berai dengan nama organisasi yang kecil-kecil itu. Akhirnya, tahun 1970, bertemulah tokoh Sulit Air di Ciloto, Cianjur dan sepakat menyatukan nama dengan nama baru organisasi Sulit Air Sepakat. Saya termasuk salah satu generasi muda waktu itu yang ikut membidani

Saya Bahagia, Semua Bangga dengan Sulit Air

kelahiran SAS.

Apakah semudah itu menyatukannya? Tentu tidak. Sidang kita di Ciloto itu berjalan cukup alot. Ada juga yang tidak setuju penyatuan organisasi rantau ini. Tetapi, kita anggap mereka tak paham saja tentang apa yang kita inginkan di kemudian hari. Kami sepakat jalan saja dengan nama SAS-nya itu. Namun, Alhamdulillah, akhirnya semua ikhlas bergabung dengan SAS. Apa kiat Anda saat memimpin SAS? Berusaha mengemban amanah dengan serius, tidak sambilan. Saya menetapkan anggota pengurus inti yang benar-benar mau bekerja untuk kepentingan organisasi. Saya tanamkan bahwa organisasi harus hidup dengan pengabdiannya, bukan sebaliknya, ia hidup dari organisasi. Kemudian saya minta, semua pengurus yang serius itu untuk saling mengisi dan saling berbagi dalam melaksanakan tugas organisasi. Akhirnya kita bisa membangun kekompakan. Kemana-mana selalu sama. Setiap ke daerah, saya tak pernah tidur di hotel, tetapi di rumah-rumah warga. Jadi, pertemuan kita tidak hanya sebatas di sebuah tempat acara, tetapi justru sampai ke rumah pun kita mengenal mereka. Apa hasilnya? Pertama, saya sampai 12 tahun pemimpin SAS, yaitu selama 6 periode. Selama 12 tahun itu pula saya berhasil membentuk dan membenahi 84 cabang di seluruh Nusantara dan dunia. Di luar negeri, cabang SAS ada di Amerika, Malaysia dan dua cabang di Australia. Dari jumlah itu, sejumlah cabang SAS di dalam negeri berhasil membangun banyak gedung pertemuan sehingga keberadaan SAS itu benar-benar dirasakan oleh anggotanya. Sekarang, sudah ada sekitar 50 gedung yang dimiliki SAS, termasuk 1 gedung DPP yang dibangun masa kepemimpinan Pak Zuherfin. Kedua, saya sungguh bangga dan bahagia ketika semua warga

Jamu

MOCHINTA

Hampir lima tahun Devi seorang karyawan travel jurusan PadangPainan ini mengalamai keluhan dengan perutnya. Penyebabnya tak lain tak bukan sakit adalah maagh yang sudah dideritanya semenjak SMU. Sakit Maagh yang diderita bisa dikatakan Devy Anggarini cukup kronis, Karena lama (23 tahun) kelamaan, bukan keluhan di perut saja yang dialami Devi namun juga berdampak kepada jantungnya. Awalnya, Maagh yang diderita Devi tidak terlampau mengganggu, karena hal itu pulalah

7

RAINAL RAIS DT RAJO NAN SATI

eski sudah hampir 15 tahun turun ‘tahta’ dari kursi ketua umum, namun nama H Rainal Rais Dt Rajo Nan Sati sepertinya sulit dipisahkan dari organisasi Sulit Air Sepakat (SAS).

BEGITU orang menyebut SAS–sebuah organisasi nagari di perantauan yang berasal dari Kabupaten Solok, Sumatera Barat itu, maka ingatan orang selalu mengenal sosok mantan bos PT Rora Karya ini. Kenyataan itu memang tak terbantah. Walaupun Ketua Umum SAS sebelum dan sesudahnya juga berbuat kurang lebih sama untuk kemajuan organisasi ini, namun Rainal memiliki kelebihan human relationship yang sangat baik. Dekat dengan masyarakatnya, juga dekat dengan kalangan wartawan di pusat maupun di daerah. Itulah yang akhirnya membuat Sulit Air Sepakat bisa terkenal di mana-mana. Saat dijumpai Haluan di kediamannya, Pejaten, Jakarta Selatan, dua pekan silam, Rainal memang langsung terpancing ketika kepadanya ditanya tentang Sulit Air Sepakat. “Wah, siapa yang tak kenal dengan SAS. Tapi, kebahagiaan saya yang paling hakiki adalah ketika semua warga Sulit Air di kampung maupun di rantau bangga dengan Nagarinya Sulit Air itu,” tuturnya memulai cerita. Lebih dari dua jam mantan Ketua Umum Persatuan Sepak

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

nagari Sulit Air di rantau maupun di kampung halaman bangga dengan nagarinya itu, Sulit Air. Dulu, sampai era 70an, bila kita bertanya kepada orang Sulit Air di mana kampung asalnya, lebih dulu dia akan menyebut Sumatra Barat, Minangkabau. Bila ditanya di mana daerahnya di Sumbar itu, maka dia akan bilang di Solok. Setelah di tanya lagi di Soloknya di mana, barulah ia akan bilang Sulit Air. Era 80an, 90-an hingga sekarang, jawabannya sudah dibalik. Saat kita tanya di mana kampungnya, maka ia pasti akan jawab lebih dulu di Sulit Air. Sulit Air itu di mana? Ia akan jelaskan di Solok, Sumatra Barat. Membangun kebanggaan seperti itu jelas tidak mudah. Tapi, Alhamdulillah, kami bisa.

Bagaimana memotivasi ekonomi perantau? Soal berusaha, umumnya kita memang sendiri. Umumnya jadi pedagang ATK dan percetakan. Tetapi, karena lapangan ini terbatas, tengtu ada juga yang berdagang di kaki lima di berbagai kota. Di sinilah pentingnya organisasi di mana di antara anggota bisa saling berbagai pengalaman. Makanya, setiap ke cabangcabang, saya selalu ke pasarpasar dulu mencari orang Sulit Air yang berjualan di situ. Kita tanyai kesehatannya, kita tanya bagaimana perkembangan usahanya. Bila terbentur, kita beri solusi-solusi yang bisa mereka pahami. Dengan motivasi-motivasi begitu, mereka bisa berusaha optimal. Orang awak ini kan sukanya disapa. Di sapa itu lebih daripada dikasih uang. Pernah juga saya menggulirkan modal bergulir yang dananya dari Ketua HIPPI Pak Probosutejo sebesar Rp200 juta. Dibagi-bagi ke sejumlah pedagang yang pantas dibantu dan jujur. Alhamdulillah program ini cukup berhasil dan dananya dapat dikembalikan.

dihadang. Maksudnya, meski kita bangun organisasi yang solid di rantau, tujuannya adalah bagaimana kita bisa berperan terhadap kampung halaman. Orang Minang itu kan masyarakat perantau, tetapi tidak melupakan kampung halamannya. Karatau madang di hulu, babuah baungo balu, marantau bujang dahulu di rumah paguno belum. Sekarang mungkin hal itu tak berlaku lagi, atau sudah mulai bergeser karena sudah banyak generasi Minang yang lahir dan besar di rantau. Tetapi, bagi mereka yang berhasil di rantau, jelas ingin berpartisipasi ke kampung halamannya. Karena itulah kita ikut membangun berbagai fasilitas di kampung. Ada yang sifatnya perorangan, ada pula yang secara bersama-sama. Orang tua kami Pak Djamaluddin Tambam, dan juga yang lain, cukup banyak membangun fasilitas sosial di kampung. Ada jembatan cinta, ada mesjid, ada rumah gadang, ada sekolah, dan terakhir kita bangun jenjang seribu untuk menuju Gunung Merah-Putih. Gunung merah putih itu bukan direkayasa, tetapi memang begitu adanya. Dari puncaknya, kita bisa melihat Danau Singkarak. Karena itu, suatu hari, tiba-tiba saja ada ide bagaimana kalau perantau bisa bangun tangga ke atas itu. Dan, setelah saya lewakan di berbagai kesempatan, Alhamdulillah banyak yang nyumbang.

Perhatian lainnya untuk kampung? Saya sangat memperhatikan bidang pendidikan. Sulit Air itu dulu sesuai namanya. Banyak kesulitan, rakyatnya susah dan makanya banyak yang pergi merantau. Kita akhirnya menyadari, kesulitan, kemiskinan dan entah apalagi namanya, harus dilawan dengan kepintaran. Orang bisa pintar lewat pendidikan. Makanya saya membangun kemitraan dengan sekolah-sekolah yang ada di Sulit Air, dengan dinas pendidikan kecamatan hingga ke kabupaten. Kami ingin tak ada anak-anak Sulit Air yang tak bersekolah. Kami data semua sekolah yang ada, mulai dari TK, SD dan SMP. Dulu di Sulit Air itu hanya ada SD. Kami perbanyak SD hingga menjadi 38 buah, terus ada SMP dan mau tak mau harus ada SMA. Kini, malah, di Sulit Air sudah ada perguruan tinggi, yaitu Pondok Pesantren Gontor. Ka-

mi dorong anak-anak pada bersekolah, karena hanya orang yang pintar yang bisa melayaw kemiskinan. Di era saya, 1200 anak Sulit Air, termasuk yang di rantau berhasil meraih sarjana. Ada juga yang S2, S3 dan profesor. Untuk infrastruktur lainnya juga kita efektifkan berbagai loby ke pemerintah, sehingga jalan, jembatan, listrik tak lagi menjadi kendala. Malah, ketika kita mau membangun jenjang seribu, dengan sukarela PU Kabupaten Solok membantu membuat anggaran dan rancangannya. Bagaimana Anda menanamkan rasa cinta ke kampung halaman itu? Kami mengadakan acara pulang basamo sekali dua tahun, sekaligus Musyawarah Besar (Mubes SAS). Sementara rapat kerja diadakan di cabangcabang secara bergilir. Karena ada Mubes, otomatis perantau dan pengurus dari cabangcabang harus pulang waktu pulang kampung ini, kita tidak hanya bermusyawarah, tetapi juga mengadakan berbagai pertantingan olahraga yang melibatkan orang kampung sehingga terjadi interaksi yang begitu baik. Setiap tahun di kampung halaman SAS juga mengadakan pemilihan kepala desa teladan, guru teladan, murid teladan, bundo kandung teladan, pemuda teladan dan petani teladan. Kemudian mereka ini dicarterkan bis untuk berwisata ke Jakarta. Jadi, ada semangat bagi yang tinggal di kampung untuk mengurus k a m pung.***

Itu kan untuk perantau, untuk kampung apa manfaat SAS itu? Begini, ibarat kata kias Minang; meski kawat yang dibentuk, ikan di laut yang

Kisah Sejati

Sakit Maagh dan Keluhan Jantung sakit Maagh yang sudah dideritanya terlambat diketahui. Diketahuinya Devi menderita Maagh setelah orang tua Devi melakukan Check-Up kesehatan salah satu rumah sakit. itupun divonis udah maagh tingkat parah. " Waktu itu, karena kondisi fisik saya terus melemah, ibu mengantar saya chek-Up. Eh tautaunya udah maagh aja. Katanya parah. harus dikontrol pola makan, sambil minum obat teratur. Sering juga seeh sakit perut sebelumnya. Tapi dibiarin aja. karena banyak kegiatan waktu itu. " ujar Karyawan Perusahaan Travel ini. Beberapa waktu setelah itu, sakit maagh yang katanya sudah parah itu tetap tidak menjadi kendala berarti. Hal itu membuat Devi sering

Dapatkan di Apotek dan Toko Obat di Kota ANDA

mengabaikan anjuran dokter. Sedangkan kondisi fisik Devi makin lama, bahkan sangat parah, bayangkan sampai-sampai sedikit saja mendengar suara Devi sampai pingsan. Itu terjadi berulang-ulang. Hal tersebut membuat orang tua Devi sangat kuatir. Setelah diperiksa, orang tua Devi cukup shock. Karena Devi juga mengalami gangguan jantung. Tapi sukurnya belum sebegitu parah. Mulai saat itu, aktifitas Devi dikontrol ketat oleh orang tua. sampai Devi diperkenalkan dengan Mochinta, Ternyata Mochinta adalah jawaban dari keluhan-keluhan selama ini. Karena semenjak mengkomsumsi Mochinta beberapa lama,Keluhan yang sangat merisauakan seakan

untuk Konsultasi Hub :

hilang karena semuanya teratasi. Tidak saja keluhan tak ada lagi, Devi menjadi lebih fit dan fresh dan pastinya berat badan Devi bertambah. Mochinta sekarang sudah tersedia di Apotik/T.O terkemuka di kota anda atau ingin tahu lebih jauh, untuk konsultasi hubungi kami di No. Telp. : 0852 7577 5536 atau Dapatkan di : Padang : Apotik Arga (Terandam), Apotik Mega Utama (Terandam) = Solok : Apotik Pribadi, Apotik Rakyat Romeo = Sawahlunto : Apotik Prima = Sijunjung : Tb. Mitra N, Apotik Samudra = Bukittinggi : Apotik Saiyo = Payakumbuh : Apotik Roste, Apotik Bhakti Medika Farma = Batusangkar : TO Paten I, Apotek Budi Agung

0852 6577 5536

POM TR. 103 317 601


8

MINGGU, 17 APRIL 2011 M / 13 JUMADIL AWAL 1432 H

8

Prediksi

Arsenal Pantas Diunggulkan PELUANG juara Liga Premiership Inggris masih dimiliki Arsenal. Kendati tertinggal tujuh poin dari Manchester United sebagai Oleh: pemuncak klasemen sementara, PERDANA PUTRA namun Arsenal memiliki satu pertandingan sisa. Artinya, jika memanangi pertandingan sisa itu membuat jarak keduanya menjadi empat poin. Sementara, masih ada enam pertandingan lagi sebelum kompetisi berakhir. Dengan adanya peluang tersebut dipastikan Arsenal akan mati-matian merebut tiga poin dalam setiap pertandingan termasuk menghadapi Liverpool, Minggu (17/4) di Stadion Emirates London. Hanya saja merebut tiga angka dari The Reds bukanlah perkara mudah. Maklum, Andy Carrol dan kawan-kawan sedang dalam performa bagus usai mencukur Manchester City 30 pada pekan lalu. Liverpool yang memiliki peluang sangat tipis untuk bermain di Liga Champions musim depan tetap menjaga peluang itu. Saat ini Liverpool mengantongi 48 angka dan tertinggal delapan angka dari Manchester City. Target realistis adalah menempati posisi ke-5 yang merupakan jatah ke Liga Europa musim depan. Peringkat lima saat ini ditempati Tottenham Hotspur dengan 53 angka dan memiliki satu pertandingan sisa dibandingkan The Reds. Bagi The Reds sebenarnya selain menjaga peluang, skuad asuhan Kenny Daglish tersebut juga ingin menjaga reputasi ketika menghadapi Arsenal. Dari data Soccerway, kedua tim sudah bertemu sebanyak 174 kali, Liverpool memenangkan 65 kali pertandingan dan Arsenal baru 63 pertandingan serta sisanya berakhir imbang. Artinya, Liverpool masih unggul sedikit dari Arsenal. Namun demikian dari enam pertandingan terakhir, Liverpool tidak pernah menang menghadapi Arsenal. The Youngs Guns mencatat tiga kali kemenangan dan tiga imbang. Kemenangan terakhir Liverpool diraih pada tahun 2008 ketika bertanding di Anfield dengan skor 4-2. Setelah itu, Liverpool tidak berkutik menghadapi Arsenal. Pada pertemuan pertama musim ini di Anfield, kedua tim bermain imbang 1-1. Sebenarnya, kedua tim masih belum mencatat hasil yang stabil. Dalam lima pertandingan terakhir, Arsenal mencatat satu kali menang, dua imbang dan dua kalah. Sementara Liverpool mencatat dua menang, satu imbang dan dua kalah. Hanya saja dalam pertandingan terakhir, kedua tim sama-sama mencatat kemenangan. Arsenal menggebuk Blackpool 3-1 dan Liverpool mencukur Manchester City 3-0. Nah siapa yang menang? Pasar taruhan dunia mengunggulkan Arsenal dengan voor ¾ untuk Liverpool. Hal itu jelas mencerminkan Arsenal sangat diunggulkan. Nah, melihat motivasi Arsenal yang ingin menjaga peluang juara maka Arsenal memang pantas diunggulkan. (*)

DIRK KUYT

CESC FABREGAS

ARSENAL VS LIVERPOOL

DEKATI TARGET LONDON, HALUAN-Kendati masih bergelut dalam perburuan gelar juara Premier League, pelatih Arsenal Arsene Wenger tak berambisi menyapu bersih laga tersisa. Saat harus menjamu Liverpool, Minggu (17/4) malam, Wenger tidak menekankan timnya harus mengamankan tiga angka di Emirates. Saat ini, The Gunners memang masih tertahan di posisi runner-up klasemen sementara Premier League, tertinggal 7 angka dari pemuncak klasemen Manchester United. Namun, armada London Utara masih mengantongi keunggulan satu laga dibanding

skuad Sir Alex Ferguson. Sejatinya, Cesc Fabregas dkk memiliki asa menyalip perolehan nilai United. Laga melawan The Reds besok malam tentu menjadi kesempatan berharga The Gunners. Anehnya, sang pelatih enggan membebani pasukannya dengan kemenangan di kandang. “Kami tidak memandang laga dengan mental seperti itu. Kami hanya berpikir ini seba-

gai sebuah kesempatan yang ingin kami manfaatkan,” tutur Wenger, seperti dilansir Tribalfootball, Sabtu (16/4). “Ini merupakan salah satu laga, dimana bisa mengantarkan kami menuju target yang kami inginkan. Jadi, kami melihatnya sebagai salah satu jalan positif,” jelas The Professor. Lebih lanjut, Wenger menyadari laga di Emirates akan berlangsung sengit. Terlebih, kontribusi duo penyerang anyar tim arahan Kenny Dalglish, yakni Andy Carroll dan Luiz Suarez semakin menunjukkan jati dirinya. “Liverpool punya kekuatan ofensif bersama (Andy) Carroll dan (Luiz) Suarez. Kami sendiri juga tim yang ofensif. Hal ini menjanjikan pertandingan menarik,” kata Wenger seperti dilansir dari Tribal Football. Arsenal yang saat ini berambisi untuk meraih trofi Liga Inggris tidak ingin kehilangan angka di kandang sendiri. Arsenal pekan ini berada di posisi dua klasemen dengan mengoleksi 62 poin dari 31 laga. Jika Arsenal kalah, maka posisinya akan terancam oleh Chelsea yang saat ini berada di posisi tiga klasemen dengan mengoleksi 58 poin. (h/dtc/okz/pp)

Alexis Sanchez dan Antonio di Natale

Duet Maut Udinese Absen UDINE, HALUAN-Kabar buruk menerpa Udinese, jelang laga lanjutan Serie A di markas Napoli, San Paolo, Senin (18/4) dini hari WIB. Dua jagoan mereka, Antonio di Natale dan Alexis Sanchez akan absen dalam laga penting tersebut. Hal ini tentu saja akan mengurangi daya gedor tim asal kota kecil di daerah Venezia tersebut. Tentunya membuat target Il Friulani menembus target Liga Champions akan semakin terjal.Seperti disitat dari Goal, Sabtu (16/4), striker gaek mereka Antonio Di Natale mendapat cedera kaki saat latihan. Pria yang menjadi top skor musim ini dengan 26 golnya harus puas menjadi penonton bagi timnya. Bintang muda mereka Alexis Sanchez sudah lebih dahulu menepi karena cedera kaki kala melawan AS Roma. Duet spesial antara Di Natale dan Sanchez adalah tumpuan lini depan Udinese musim ini. Terpadunya sang penyerang gaek dan si bintang muda menjadi cerminan Il Zebrette yang mengkombinasikan pemain tua dan muda. Pemulihan untuk keduanya pun diharapkan bisa berjalan baik, agar duet mereka kembali tercipta untuk mengangkat performa Udinese.(h/okz/pp)


Olahraga CHRIS JOHN VS DAUD YORDAN

LIGA SUPER INDONESIA

The Dragons Optimis Menang

Klasemen Sementara 01.Persipura 02.Semen Padang 03.Arema 04.Persija 05.Sriwijaya 06.Persisam 07.Persiwa 08.Persib 09.Persela 10.Pelita Jaya 11.Persijap 12.Deltras 13.PSPS 14.Persiba 15.Bontang

20 20 21 20 21 21 20 22 19 21 22 20 18 18 21

13 10 10 10 10 10 9 8 7 7 7 7 6 5 3

5 8 7 4 4 2 4 5 5 2 2 1 3 5 3

2 2 4 6 7 9 7 9 7 12 13 12 9 8 15

(51-16) (32-19) (35-20) (31-20) (35-25) (24-30) (29-31) (36-38) (20-22) (23-26) (22-43) (26-33) (24-28) (21-30) (22-51)

44 38 37 34 34 32 31 28 26 23 23 22 21 20 12

SEMARANG, HALUAN—Pemegang gelar Super Champions kelas bulu WBA Chris John optimistis mengalahkan penantangnya, Daud "Cino" Yordan pada pertarungan perebutan gelar di Hall D Kemayoran, Jakarta, Minggu (17/4).

Hasil Pertandingan Sabtu (16/4) Sriwijaya vs Bontang FC: 4-1 Deltras vs Pelita: 0-2 Jadwal Pertandingan Minggu (17/4) Persela vs Semen Padang Persisam vs Persijap

Top Scorer BOAZ SALOSSA ( PERSIPURA ) EDWARD J WILSON ( SEMEN PADANG) KENJI ADACHIHARA ( BONTANG FC ) MARCIO SOUZA DASILVA(DELTRAS)

20 14 12 10

LIGA PRIMER INDONESIA Klasemen Sementara 01.Persebaya 1927 02.Persema 03.Semarang Utd 04.Batavia Union 05.Persibo 06.Medan Chiefs 07.Bali Devata 08.Jakarta 1928 09.Bogor Raya 10.Aceh United 11.PSM 12.Bintang Medan 13.Solo FC 14.Minangkabau FC 15.Real Mataram 16.Tangerang Wolv 17.Manado United 18.Bandung FC 19.Cendrawasih

13 12 13 11 13 12 13 12 12 13 12 12 12 12 13 13 12 13 13

9 9 8 6 6 6 6 5 5 5 4 4 4 3 2 2 2 2 0

3 2 0 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 5 4 4 3 2 4

1 1 5 1 3 3 4 3 4 6 4 5 5 4 7 7 7 9 9

(32-9) (29-11) (14-12) (20-13) (19-13) (14-12) (12-10) (22-15) (17-11) (14-18) (14-13) (18-19) (16-18) (10-15) (18-28) (13-24) (14-26) (11-24) (11-27)

30 29 24 22 22 21 21 19 18 17 16 15 15 14 10 10 9 8 4

"Soal menang angka atau KO itu urusan di atas ring, yang jelas kami optimistis menang lawan Daud Yordan. Kalau ada kesempatan untuk memukul KO lawan, tentu akan dimanfaatkan oleh Chris John," kata Asisten Manajer Herry's Gym, Toni Priatna ketika dihubungi dari Semarang. Ia mengatakan, saat ini Chris John sudah dalam kondisi siap tanding dan tidak ada persoalan dengan berat badan atau yang lainnya, apalagi yang bersangkutan sudah menandatangani kontrak pertarungan. "Kami baru saja menyelesaikan sesi tes kesehatan baik Chris John maupun Daud Yordan. Dalam tes kesehatan tersebut sudah tidak ada persoalan dan Chris John sudah dalam kondisi siap naik ring," katanya. Usai menjalani tes kesehatan, menurut dia, kedua petinju akan memasuki sesi timbang badan yang digelar pada Sabtu (16/4). "Berat badan Chris John sudah tidak masalah dan masuk berat ideal di kelas bulu (57,1 kilogram)," katanya menegaskan. Pertarungan antara Chris John melawan Daud Yordan

TIMBANG-Pemegang gelar Super Champions kelas bulu WBA, Chris John (kiri), bersama penantangnya Daud Jordan dan promotor tinju Raja Sapta Oktohari (tengah) usai melakukan timbang badan jelang pertandingan The Moment of Truth di PRJ Kemayoran, Jakarta, Sabtu (16/4 akan dipimpin wasit dari Amerika Serikat Raul Caiz Sr dibantu tiga juri yaitu Francisco Martinez (Selandia Baru), Stanley Christodoulou (Afrika Selatan), dan Pinit Prayadsab (Thailand). "Stanley Christodoulou pernah menjadi wasit saat Chris John bertarung melawan Timmy Brouwn di Australia beberapa waktu lalu," katanya. Jika Chris John berhasil memenangkan pertarungan melawan petinju asal Kalimantan Barat (Daud Yordan) maka

petinju dengan julukan The Dragon ini berhasil mempertahankan gelar juara dunia sebanyak 14 kali. Petinju asal Kabupaten Banjarnegara, Jateng, tersebut merebut gelar juara dunia setelah mengalahkan Oscar Leon dari Panama pada pertarungan adinterim di Bali, Oktober 2003. Ke-13 pertarungan yang dijalani Chris John dalam rangka mempertahankan gelarnya adalah lima kali melalui tarung wajib atau "mandatory fight", yaitu

ANTARA

Sejumlah pemain Semen Padang jajal lapangan di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Sabtu (16/4). Latihan itu untuk memantapkan strategi tim sebelum menghadapi tuan rumah Persela pada pertandingan ISL 2010/2011, Minggu (17/4) malam.

PERSELA VS SEMEN PADANG

Timpang di Sektor Kiri Nil juga sudah memanggil dua amunisi baru untuk mengisi kekosongan sektor itu yaitu Anda Hermawan dan Yoshua Pahabol. Hanya saja, Nil masih memiliki pilihan. Di posisi bek, pelatih yang sudah mengantongi lisensi A itu bisa menempatkan Syafruddin. Sedangkan di posisi sayap, Heru Nerly bisa diplot di sektor ini. Sebenarnya, SP masih memiliki satu pemain di sektor sayap ini yaitu M. Fauzan Djamal. Pilar SP musim lalu itu dipanggil memperkuat timnas Indonesia. “Soal siapa yang akan diturunkan jelas pemain paling siap. Saya tidak mau berspekulasi memainkan pemain yang tidak siap,” terangnya. Motivasi pemain SP menghadapi Persela cukup tinggi. Maklum, SP sudah mencatat tiga angka pertama di kandang lawan ketika mengalahkan Deltras Sidoarjo 3-0. Sekarang, SP membidik angka ketika bertandang ke Lamongan. Hal

Smart

Iklan Baris Rp. 20.000,- / terbit

yang paling bagus adalah sudah kembalinya ketajaman striker andalannya, Edward Wilson Junior yang mencetak hattrick ketika mengalahkan Deltras. Namun demikian siapa yang menjadi pendamping striker asal Liberia ini masih tanda tanya. Maklum, Saktiawan Sinaga masih terlihat bermasalah dengan fisiknya. Sakti tidak bisa bermain full time akibat cederanya itu. Bisa jadi, Suheri Daud akan menjadi pengganti Sakti. “Sakti memang sedikit bermasalah dengan fisiknya. Namun dia memiliki motivasi tinggi untuk terus bermain. Saya lihat dulu kondisi terakhirnya, jika dia siap maka akan saya turunkan. Tapi kalau tidak, bisa Suheri atau Budi Kurnia yang turun,” terang Nil Maizar. Sementara di kubu lawan, Persela memiliki dendam akibat dikalahkan 0-1 ketika bertanding di Padang. Selain itu, Persela jelas akan melampiaskan kekecewaan ketika

= PROPERTI

ditahan imbang 1-1 oleh Pelita Jaya beberapa waktu lalu. Hasil imbang itu membuat Persela gagal mencatat rekor kemenangan lima kali berturutturut. Gustavo Lopes dan Zulham Zamrun menjadi pemain yang paling diwaspadai SP. Maklum, pergerakan dua pemain itu cukup berbahaya ketika bermain melawan Pelita Jaya.(h/pp)

PADANG, HALUAN— Bali Devata bertekad menyapu bersih poin dari empat laga kandang yang tersisa untuk mengamankan posisi mereka di papan atas klasemen Liga Primer Indonesia (LPI). Tim yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, itu mematok target menembus jajaran lima besar hingga paro musim kompetisi, akhir Mei nanti. Bali Devata saat ini bertenger di posisi tujuh dengan 21 poin. Minggu (17/4) nanti mereka bakal menjamu Minangkabau FC dalam laga pekan ke-15 di kandang sendiri. Manajer Tim Bali Devata, Made Raymond menegaskan, perburuan poin akan dimulai saat timnya menghadapi tim asal Ranah Minang itu. "Kalkulasinya, kita butuh 33 poin untuk menembus lima besar. Saat ini kita punya 21 poin, jadi masih kurang 12 poin lagi. Itu bisa kita ambil dari empat laga kandang yang tersisa," katanya.

75

ALFA ACCESORIES Jl. KAMPUNG NIAS II No.45 BELAKANG PONDOK TELP : 0751-35576-37056 FAX : 0751-23299

Jumat, Sabtu & Minggu =

=

ELEKTRONIK

Jl. Gajah Mada (Simp Tinju) Padang Telp. (0751) 7711802 Mengerjakan / Menjual : - Isi Freon AC Mobil - Spare Part - Service Perbaikan - Pemasangan Bekas / Baru

ADEK : 08126752801

Itu berbeda dengan tim Urang Awak, julukan Minangkabau FC, yang penampilannya masih angin-anginan. "Tapi, kami yakin bisa mencuri minimal satu poin. Kemarin Bali Devata kalah sama Bogor Raya 2-0, sedangkan kami bisa menahan imbang Bogor Raya 0-0," ujar Manajer tim, Januardi Sumka yang dihubungi melalui telepon selulernya. Meskipun demikian, dia mengakui sepakbola bukanlah matematika yang bisa dihitung di atas kertas. Ia mengakui Bali Devata merupakan tim yang bagus, apalagi bertanding di hadapan pendukung sendiri. "Bali Devata tim bagus. Tapi, dengan persiapan yang cukup, kami yakin minimal bisa mencuri satu poin," katanya. Minangkabau FC yang mengantongi 14 poin, saat ini berada di posisi 12 klasemen sementara. Mereka telah menjalani 12 laga dengan hasil tiga kali menang, lima seri, dan empat kali seri.(h/pp)

Diskon hingga

KULIT SINTETIS + KARPET DASAR (PEREDAM) UNTUK AVANZA/INNOVA Rp. 1.100.000,-

= OTOMOTIF

Di luar empat pertandingan kandang itu, Bali Devata masih punya satu laga tandang tersisa melawan Medan Chiefs. Namun, Raymond tidak terlalu memikirkan itu. Dia yakin bisa mengandaskan Minangkabau FC, karena tak satupun punggawa inti Bali Devata yang cedera atau terkena hukuman larangan bertanding. Artinya, tim asuhan Willy Scheepers itu akan turun full team. Made Raymond belum bisa memprediksi komposisi pemain yang akan diturunkan pelatih Willy Scheepers dalam laga nanti. Hal itu baru diputuskan setelah melihat kondisi terakhir para pemain, Sabtu (16/4) nanti. Karena seluru pemain dalam kondisi fit, besar kemungkinan Bali Devata bakal tampil dengan pola 3-4-3, dengan trio striker Mulky Hakim, Ali Pahrizi, serta Ilija Spasojevic. Di pihak lain, Minangkabau FC mengakui Bali Devata merupakan tim solid dengan kekuatan merata di lini belakang, tengah, maupun depan.

Matahari Basko Grand Mall

HARGA PROMO SARUNG JOK SEMI

NUSANTARA AC

www.harianhaluan.com

(Argentina). Suami mantan atlet wushu Jawa Tengah ini memiliki rekor bertarung 44 kali menang (22 di antaranya melalui KO) dan dua kali seri (lawan Rojas dan Rocky Juarez). Sementara itu, calon lawannya, Daud Yordan memiliki rekor bertarung 27 kali menang (21 di antaranya dengan KO) dan sekali kalah dari Calestino Caballero pada pertarungan di Florida, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu. (h/ant)

Sama-sama Optimis

Sabtu (16/4) Bintang Medan vs Tangerang Wolves: 3-1 Cendrawasih Papua vs Bogor Raya: 1-2 Semarang United vs Persebaya 1927: 0-1 Aceh United vs Bandung FC: 2-0 Jakarta FC vs Persibo: 2-1 Minggu (17/4) Bali Devata vs Minangkabau FC Medan Chiefs vs Solo FC Manado United vs Persema Real Mataram vs Batavia Union

melawan Jose Cheo Rojas (Venezuela), Juan Manuel Marquez (Meksiko), Derrick Gainner (Amerika Serikat), Roinet Caballero (Panama), dan Hiroyuki Enoki (Jepang). Kemudian delapan kali melalui pertarungan pilihan, yaitu Jose Cheo Rojas, Tommy Brouwn (Australi), Osamu Sato dan Zaiki Takemoto (Jepang), Renant Axosta (Panama), dua kali melawan Rocky Juarez (Amerika Serikat), dan terakhir melawan Fernando Saucedo

ANTARA

BALI DEVATA VS MINANGKABAU FC

Hasil Pertandingan

PADANG, HALUAN—Pertandingan cukup berat harus dilakoni Semen Padang ketika bertandang ke kandang Persela Lamongan, di Stadion Surajaya Lamongan, Minggu (17/4). Pasalnya, selain bertanding di kandang lawan, SP dipastikan timpang di sektor kiri. Maklum, bek dan sayap kiri andalan SP dipastikan absen. Tommy Rifka yang biasa menempati posisi bek kiri dipastikan absen akibat hukuman kartu merah ketika menang dari Deltras Sidoarjo. Sedangkan posisi sayap kiri yang ditempati Esteban Vizcara juga harus digantikan oleh pemain lain akibat pemain asal Argentina itu terjerat hukuman akumulasi kartu kuning. “Betul, sektor kiri SP sedang bermasalah akibat dua pemain andalan Tommy dan Esteban harus absen. Namun, kami telah menyiapkan pengganti yang sepadan,” kata Pelatih kepala SP, Nil Maizar kepada Haluan melalui telepon selulernya.

9

SENIN, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

KOMPUTER ALAT KOMUNIKASI FASHION = BIRO JASA = RUPA RUPA = INFO BISNIS =

Pasang Iklan Anda disini ...

=

KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

KLINIK THIBBUNNABAWI "ASSALAM"

IZIN NO : 04/YANKES-INST/AGAM-STPT/VII/2008 PENGAWAS : Dr.Syaiful Syofyan, Msc.Dt Marah Indo

Melayani : Bekam,Ruqyah, Gurah, Pijat Wajah, Pijat Mata dan lain-lain. Menyediakan berbagai macam herbal alamat : Jalan Biaro-Lasi Balai Gurah Ampek Angkek-Agam (+_700 m) dari Simpang Biaro Cp : 08126774552-081266520077-081993776646 (SMS)

mak Ngah Khas Bukittinggi

TERSEDIA DI : CHRISTINE HAKIM, MAHKOTA TABING, MAHKOTA KHATIB, SHIRLEY ROHANA KUDUS DAN Uwan Simp. GIA BIM (BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU)


10

Rendo

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

KONSULTASI HUKUM Diasuh: Oleh Rusdi Zen

Hakim Periksa Hakim KOMISI Yudisial menemukan sejumlah keganjilan dalam penanganan perkara mantan ketua KPK Antasari Azhar. Hakim di tingkat pertama hingga kasasi yang terlibat akan segera diperiksa. Apakah ini bukan sebagai bentuk intervensi terhadap hakim dalam menangani suatu perkara? Toh, putusan perkara itu tidak berbeda mulai dari pengadilan tingkat pertama hingga Mahkamah agung. Mohon Penjelasannya pak konsultan, makasih. (Suryadi-Padang) Jawab: Komisi Yudisial tidak bewenang menilai putusan hakim. Bila KY diberi kewenangan menilai putusan hakim, maka tentu KY akan menjadi hakim di atas hakim. Itu namanya hakim diintervensi, hakim tidak lagi otonom, hakim di bawah tekanan dalam mengadili dan bisa dibayangkan seperti apa jadinya sistem peradilan kita. Menurut undang-undang, wewenang dan fungsi KY hanya menilai tingkah laku (etik) hakim, terutama dalam memeriksa perkara. Jadi KY bertugas sebagai komisi kode etik bagi para hakim. *** Sangat disayangkan sejumlah pejabat, anggota dewan, bahkan wartawan disebut-sebut menerima dana representatif Direksi PDAM Padang yang kemudian perkaranya sampai ke pengadilan. Saat ini sejumlah pihak mendesak nama-nama penerima aliran dana itu diusut tuntas. Secara hukum bagaimana bapak melihat persoalan ini dikaitkan dengan ikut menikmati hasil korupsi. Terima Kasih. (Wewe-Bukittinggi) Jawab: Memang, tapi lebih disayangkan lagi, ternyata tidak semua pejabat yang menerima Dana Representatif PDAM Padang itu disebutkan (tebang pilih ?). PDAM dioperasikan dan dibiayai dengan hasil pengelolaan sendiri secara murni perusahaan (berasal dari pemisahan aset Pemda sebagai investasi). Jadi PDAM tidak dibiayai dengan dana APBN maupun APBD. Oleh sebab itu Dana Representatif (DR) menurut Pasal 10 Permendagri No.2/2007 diberikan kepada Direksi PDAM adalah untuk mendukung kelancaran pengelolaan PDAM. DR yang dapat diberikan maksimal 75 persen dari pengasilan Direksi PDAM dalam setahun. Tidak ada satu pun ketentuan yang mengatur cara penggunaan DR. Juga tidak ada satu pun ketentuan yang mengatur bahwa laporan penggunaan DR harus sampai pada rinciannya.Sedangkan menurut Pasal 4 PP No.24/2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Kepmen Otoda No. 8/2000, perlakuan akuntansi untuk DR justru tidak perlu sampai pada rinciannya, melainkan cukup dengan membuat daftar pengeluaran dan atau menyebutkan nominatifnya saja. Hal ini logis, karena pada DR melekat diskresi/previlese Direksi. Sekarang, jika diskresi/previlese direksi yang melekat pada DR itu diabaikan, maka

penggunaan DR seperti ditanyakan di atas sudah barang tentu akan jatuh menjadi suap dan gratifikasi. Dalam suap dan gratifikasi berlaku apa yang oleh hukum dikualifikasi sebagai aktief omkoping dan pasief omkoping. *** Bapak konsultasi hukum yang terhormat, bagaimana pandangan bapak terkait masalah ini. Kebijakan Ujian Nasional selalu berubahubah hamper setiap tahunnya. Dulu bagi yang tidak lalus bisa mengulang. Kemudian tidak boleh mengulang dan disarankan mengambil Paket C. Sekarang penilaian kelulusan seorang siswa hanya 60 persen ditentukan hasil UN. Sisanya penilaian sekolah. Bagi mereka yang merasa dirugikan, taroklah oleh kebijakan sebelumnya karena hanya bisa mengambil paket C, apakah tidak ada hak-hak yang bisa diperjuangan menurut hokum. Makasih Pak. (Ires-Padang Pariaman) Jawab: Pertama perlu didudukkan dulu makna dari ujian. Hanya ada dua kemungkinan dalam menempuh ujian.Lulus dan tidak lulus. Jika harus diluluskan semua, untuk apa diadakan ujian?. Hanya saja demi keadilan dan hak asasi serta hukum kebiasaan (costum) mestinya yang tidak lulus diberi kesempatan satu kali lagi (hanya sekali) untuk mengulang. Jika, masih tidak berhasil juga, barulah kepada yang bersangkutan disarankan (kebijakan) untuk mengambil paket C atau apapun namanya, sebagai penghargaan kepada yang bersangkutan yang telah beberapa tahun mengikuti pendidikan. Tentang kriteria penilaian untuk dinyatakan lulus atau tidak lulus, itu adalah soal teknis, bukan soal hukum atau hak peserta ujian. Hanya saja, dalam menentukan kriteria lulus-tidak lulus, harus konsisten, logis, memiliki kepastian dan transparan. *** Bapak konsultasi hukum yang terhormat. Kebetulan di sekitar tempat saya sering main sama teman-teman ada yang diduga mengisap ganja. Pertanyaannya, apakah kita yang dudukduduk saja di sana dan tidak ikut menghisap ganja bisa dijerat hokum. Sebab, kata beberapa orang kawan, kita bisa kena karena tidak melaporkannnya ke polisi?. (Ro-Solok) Jawab: Memang bisa, sesuai maksud Pasal 55 ayat (1) KUHPidana anda dapat disangka turut serta melakukan atau Pasal 55 ayat (2) KUHPidana anda dapat disangka sebagai penganjur, atau Pasal 56 ayat 1 dan 2 anda dapat disangka memberi bantuan atau memberi sarana atau kesempatan bagi teman-teman anda untuk mengisap ganja. Sebagai warga negara yang baik mestinya anda melaporkan kejadian itu kepada polisi. *** Sampaikan pertanyaan anda ke email aci_haluan@yahoo.com atau melalui SMS ke nomor 081363885510

TTS BERHADIAH

Salam Perikanan

Diasuh oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta

P

Pencegahan dan Pengobatan Penyakit pada Budidaya Ikan

ARA pembaca setia Haluan dan pencinta rubrik Salam Perikanan, penyakit pada budidaya ikan merupakan hal yang menakutkan bagi petani. Betapa tidak, hasil kerja keras mulai dari persiapan lahan, penebaran benih, sampai dengan pemeliharaan yang penuh dengan kehatihatian akan sirna atau berganti dengan kerugian apabila ikan terkena penyakit. Mengapa ikan sakit?. Dalam kondisi normal yaitu lingkungan optimal dan daya tahan tubuh yang baik, ikan sebenarnya jarang terkena penyakit. Namun, apabila kondisi lingkungan tidak sesuai, maka ikan dapat mengalami stres dan karena itu daya tahan tubuh nya akan menurun. Bila hal ini terjadi, maka penyakit akan dengan sangat mudah muncul. Beberapa hal yang dapat menyebabkan kondisi tubuh ikan melemah, diantaranya kualitas air yang buruk, nutrisi dari pakan yang tidak mencukupi kebutuhan ikan untuk dapat bertumbuh dan berkembang, serta kepadatan pemeliharaan didalam kolam yang terlalu tinggi. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan ikan akan nutrisi makanan, oksigen, serta faktor-faktor parameter kualitas lingkungan perairan sebagai habitatnya. Maka, sumber penyakit lingkungan pada ikan yang merupakan jenis-jenis parasit, virus, bakteri, dan jamur lalu menjadi mudah/leluasa menyerang tubuh ikan.

Bagaiman cara mengetahui bahwa ikan-ikan yang kita pelihara terkena penyakit? Sebenarnya, gejala ikan yang sakit relatif mudah diamati karena ditandai dengan tingkah laku yang tidak seperti biasanya dan atau ditemukan nya bentuk-bentuk kelainan pada organ tubuh ikan. Tanda-tanda tingkah laku ikan yang sedang sakit diantaranya adalah: berenang tidak terkendali, menabrak pematang dinding kolam/akuarium, membuka dan menutup insang lebih lebar dan cepat (mengap-mengap), mengosok-gosokan badan pada benda-benda yang ada di kolam/akuarium, tidak mau makan, terlihat l e m a s , lesu, dan senang berkumpul di inlet (tempat air masuk). Tanda-tanda sakit yang dapat diamati pada bagian tubuh ikan diantaranya tampaknya kelainan pada pertumbuhan tulang belakang ikan, produksi lendir pada tubuhlebih banyak dari biasanya, proporsi tubuh tidak seimbang (cenderung kurus), adanya luka dan perdarahan pada kulit, dan warna kulit lebih pucat atau gelap (tidak cerah). Apabila tanda-tanda tersebut telah terlihat, maka segera lakukan perbaikan kualitas air, penambahan vitamin pada pakan, dan melakukan pengobatan pada ikan yang terserang penyakit dengan segera. Pencegahan penyakit Mencegah lebih baik daripada mengobati.Kegiatan pencegahan penyakit selain lebih ekonomis karena terhindar

Ajukan pertanyaan anda mengenai seluk beluk dunia perikanan dan kelautan kepada pengasuh melalui email laborperikanan@bunghatta.ac.id atau sms ke +6281374610315. Pertanyaan anda akan dijawab oleh para pakar dunia perikanan dan mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang.

Galak-galak Surang sumber: ketawa.com

Hari Sabtu dan Minggu Libur

Istri yang Cerewet

ANDI yang baru duduk dikelas 5 SD, memang rajin belajar dan sekolah. Tapi akhir-akhir ini, setiap Sabtu ia tidak masuk sekolah. Awalnya pak Guru tidak curiga. Tapi Sabtu pertama, kedua, ketiga dan seterusnya....setiap hari Sabtu selalu tidak sekolah. Sampai akhirnya pak Guru bertanya : Pak Guru : “Andi, Bapak perhatikan akhir-akhir ini, setiap hari Sabtu kamu tidak sekolah, kenapa ?” Andi : “Oo..itu karena saya ikutin nasehat ayah saya pak !” Pak Guru : “Loh...memangnya apa nasehat ayahmu ?” Andi : “Iya, kata Ayah saya, “Kerjakanlah hari ini, apa yang bisa engkau lakukan untuk esok hari.” ***

HAMPIR setiap hari Seno selalu mengeluh, mulai dari pagi...siang....sore...sampai malam....hal ini karena istrinya sangat cerewet dan sangat cerewet. Hingga pada suatu malam...ia berpikiran untuk menceburkan istrinya ke sumur tua yang terkenal angker dan sangat menyeramkan karena disitu sering ada penampakan mahluk yang sangat menyeramkan. Ide itu sangat gila memang.... pikirnya, tapi hidupnya sudah tidak tahan lagi. Sepulangnya bekerja, seperti biasa Seno baru memarkir motornya langsung disambut oleh kecerewetan istrinya. Maka diajaklah istrinya ke sumur tua yang terletak tidak terlalu jauh dari rumah...lalu.... diceburkannya ke sumur tua itu....lima menit berlalu.....sepuluh menit berlalu...satu jam berlalu....dan sampai 1 minggu berlalu..ternyata Seno merasa kesepian. Ia merasa kehilangan suara cerewet istrinya, lalu ia kembali berjalan ke belakang rumah menuju sumur tua itu meskipun ia tahu tempat itu sangat angker tapi dia tetap nekat... lalu diambilnya seutas tali tambang.... kemudian ia turun ke dalam sumur untuk mengangkat istrinya didalam sumur sangat gelap, tapi ia berhasil memeluk lalu mengangkatnya ke atas. Sesampainya di atas, Seno sangat kaget dan ketakutan karena yang dipeluk dan diangkatnya adalah sesosok yang menyeramkan...bertubuh hitam besar.... penuh bulu..... dengan wajah yang menyeramkan..... Lalu Seno bertanya,”Siapa kamu dengan ketakutan....?” kemudian sosok tersebut menjawab,”Saya adalah jin penunggu sumur tua itu hahahaaa...kamu kelihatan sangat ketakutan sekali manusia..” Kemudian karena ketakutan seno bermaksud untuk memasukkan kembali jin yang menyeramkan tersebut. Jin tersebut memohon kepada seno,”Tapi, tolong jangan kembalikan saya lagi ke dalam sumur itu......”, pintanya dengan memelas. Lalu seno bertanya,”Lho emangnya kenapa jin?” Lalu jin yang menyeramkan itu berkata, “Saya nggak tahan dengan mahluk yang kamu masukkan 1 minggu yang lalu... dia cerewet banget...bisa gila saya di dalam....” ***

Syarat Nikah Tanpa Mertua SEORANG Penghulu bertanya kepada mempelai pria: “Apakah Anda sudah siap menerima Siti Sundari Sutarinah sebagai isteri?” “Sudah, Pak Penghulu,” jawab Pengantin pria dengan mantapnya. “Apakah Saudari juga sudah siap menerima Saudara Burhan Bandono sebagai suami Anda?” “Asal dia tidak bawa-bawa Ibunya yang cerewet dan manja, saya siap, Pak Penghulu!” ***

Baru Pertama Kali Naik Pesawat SINTA baru pertama kalinya naik pesawat terbang dan dia duduk dekat jendela di atas sayap. Ketika pesawat lepas landas menembus kabut tebal dan terus naik, pilot membiarkan lampu jelajahnya tetap menyala. Selama setengah jam wanita ini memandangi lampu yang berkedip-kedip di ujung sayap dan kemudian dia membunyikan bel memanggil pramugari. Setelah pramugari datang Sinta berkata : “Maaf, Nona, tolong beri tahu Pilot dia lupa mematikan lampu sein kanannya.” *** MENDATAR 1. Jenis aliran dalam seni lukis 2. Kantor 5. Pakar 6. Bunga Uang 9. Nama sungai di Riau 11. Kejuaraan 16. Nama cabang olahraga 18. Batu…, nama objek wisata di Tanah Datar 21. Permohonan kepada Tuhan 22. Sejenis perhiasan wanita 24. Sejarah (Ing) 27. Lapangan olah raga yang dikelilingi oleh tempat duduk 28. Mata uang Myanmar 29. Cara merontokkan padi 31. Menunjukan sikap pantang menyerah dalam berlomba 33. Organisasi buruh int’l 34. Sebutan untuk anak remaja, singkt 35. Pipa tembakau 36. Kata tunjuk dekat 37. Pangsa pada durian MENURUN 1. Rem 2. Perkampungan

PEMENANG EDISI 007 : Andi Ichsan, Jalan Air Camar II No. 20 Parak Gadang Timur, Padang. (Pemenang silahkan mengambil hadiah di Sekretariat Redaksi Haluan) 3. Orang yang melihat suatu kejadian 4. Nama kota di Papua 8. Berwajah campuran 10. Angkatan Perang Ratu Adil 12. Nama kota di Jepang 13. Peraturan Daerah 14. Sabar menghadapi cobaan 15. Tempat penemuan benda purbakala 16. Sejenis kucing besar buas di Amerika 17. Nama Negara pecahan Rusia 19. Urutan waktu dari suatu kejadian 20. Semu 23. Menangis uang disertai ucapan yang sedih 25. Pujaan 26. Sesuatu yang diedarkan 28. Baju muslim untuk pria 30. Kursi tamu 31. Kaus kaki panjang 32. Lubang penyumbat mesiu

Kirim jawaban melalui kupon di atas dan dikirim melalui Pos ke Kantor Redaksi harian Haluan, Kompleks Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang.

dari kerugian yang besar akibat kematian massal ikan, juga paling tidak ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan penyakit, yaitu 1. Dengan melakukan persiapan lahan yang benar, yaitu pengeringan, pengapuran dan pemupukan. Pengeringan bertujuan untuk memutus siklus hidup penyakit. Dilakukan kira-kira selama tiga minggu sampai dasar kolam kering dan retak-retak. Pengapuran digunakan untuk menstabilkan pH tanah dan air serta dapat membunuh bakteri dan parasit. Pemupukan digunakan untuk menyuburkan kolam dan menumbuhkan fitoplankton sebagai pakan alami. 2. Menjaga kualitas air pada saat pemeliharaan. Untuk itu dapat dilakukan treatment probiotik secara teratur setiap hari. Probiotik akan mendegradasikan bahan organik, menguraikan gas beracun dan menekan pertumbuhan bakteri merugikan penyebab timbulnya penyakit. 3. Meningkatkan ketahanan tubuh ikan melalui kekebalan non spesifik dengan aplikasi imunostimulan secara teratur seperti vitamin, â- glucan, dan mannan oligischaride. Pengobatan penyakit Apabila ikan terserang oleh penyakit, maka segera lakukan pengobatan sesuai penyebab penyakit. Antibiotik diberikan untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri, anti parasit diberikan untuk penyakitpenyakit yang disebabkan oleh parasit. Untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh serangan virus, treatment yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan ketahanan tubuh ikan melalui pemberian vitamin Sumber: Eka Dharma Saputra (2008).

Garah Si Mantaba Serangan Ulek Bulu


MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

11

Hari Ini MTI Tanah Datar Dikukuhkan Bupati

BATUSANGKAR, HALUAN — Rencananya, hari ini, Minggu (17/ 4) kepengurusan Majelis Taqlim Indonesia (MTI) Tanah Datar periode 2011-2015 dikukuhkan oleh Bupati Tanah Datar, M Shadiq Pasadigoe, di Gedung Nasional Batusangkar. Pengurus MTI Tanah Datar yang akan dilantik tersebut DR Hj Fitri Yeni M sebagai ketua, Dalil LC MAg (Dosen STAIN Batusangkar), Hj Yumlaini, sekretaris dan Hj Mega Warni, bendahara. Acara pengukuhan pengurus MTI Tanah Datar direncanakan akan dihadiri, Pembina MTI, Fauzi Bahar, Ketua MTI Sumatera Barat, Hj Ratna Ridwan beserta pengurus, Ketua MTI daerah dan para ulama se-Sumatera Barat. Tahun 2011, merupakan hari yang bersejarah bagi muslim Tanah Datar karena kepengurusan MTI

yang akan dilantik ini merupakan yang pertama di Tanah Datar. Ketua Panitia Pembentukan MTI Daerah Kabupaten/Kota Hj Yasnida Syamsudin, MM, Sabtu (16/4) mengatakan, MTI merupakan kumpulan dan penggerak semua potensi yang basisnya masjid dan musala. MTI menggerakkan dakwah terkait duniawi dan akhirat dari dan untuk umat muslim Indonesia. “MTI tumbuh dari masyarakat muslim. Pengurus MTI Tanah Datar yang perdana ini hasil musyawarah masyarakat Tanah Datar dan didorong dan dimotivasi Ketua MTI Sumbar yang juga berasal dari Tanah Datar sendiri,” kata Yasnida Syamsudin. Menurutnya, MTI merupakan organisasi dakwah menyatu dalam satu wadah. Pengurus MTI tidak semua yang berlatar belakang dari sekolah agama.

“Pengurusnya dengan latar belakang yang berbeda. Semenjak dari cendekiawan, dosen dan juga malah berasal dari masyarakat umum,” terang Yasnida. Melalui MTI, akan dapat dihimpun potensi dari jamaah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesejahtaraan jemaah itu sendiri. Menghimpun zakat dari jamaah muslim dan muslimah yang potensial yang selanjutnya diberikan kepada kaum muslim yang berhak menerimanya dalam rangka upaya peningkatan kesejahteraan muslim di Tanah Datar ini. “Selain itu, dengan adanya MTI di Tanah Datar akan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, istiqomah dalam mengisi kehidupan dunia dan mempersiapkan kehidupan akhirat ridha Allah, sesuai dengan visi MTI itu,” jelasnya. (h/ydv)

Banyak Mangkir ............................................. dari Hal.1 “Jangan salahkan Pemprov Sumbar bila tidak serius menanggapi persoalan masing-masing daerah, sebab Pemko/Pemkab juga tidak serius setiap kali pertemuan dengan Pemprov Sumbar. Karena itu tanya diri sendiri yang tak mau aktif terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan,” ucap Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat menutup kegiatan rakor. Semula Rakor Pemprov dengan Pemkab/Pemko se-Sumbar itu dijadwalkan akan ditutup Sabtu (16/ 4). Namun acara penutupan akhirnya dipercepat Jumat malam itu juga sekitar pukul 23.00 WIB. Pertimbangannya pembahasan materi rakor dapat dituntaskan lebih cepat karena tidak banyak betul diskusinya. Entah benar alasan itu entah tidak, yang jelas pesertanya banyak yang tidak hadir. Karena itu pula, Gubernur Irwan dalam sambutannya mengatakan, banyak kepala daerah yang bolos, tidak hadir hingga kegiatan rakor selesai. Mereka minta izin dengan berbagai alasan. Kadangkala terasa alasan itu dibuat-dibuat. “Banyak Bupati/Walikota yang bolos dengan bermacam alasan. Tetapi kalau mau mencari alasan, carilah alasan yang tepat dan masuk akal. Bila alasannya ada kesibukan lain atau keperluan lain, kita semua juga pasti sibuk. Kalau tidak bisa mencari alasan yang tepat, mari saya bantu mencarikan alasannya,” kata Irwan. Suasana hening seketika. Malam yang telah larut, membuat mereka yang hadir semakin larut dalam pemikiran masing-masing, mencerna kata demi kata yang diucapkan Irwan. Kegiatan pertemuan tersebut tidak hanya untuk kepentingan Pemprov Sumbar tetapi juga untuk Pemko/Pemkab dan masyarakatnya. Irwan juga mengemukakan pertanyaan yang selalu diajukan wartawan, terkait sanksi yang akan diberikan bagi kepala daerah yang tidak hadir dalam setiap kali pertemuan dengan Pemprov Sumbar. Dia akan memikirkan sanksi yang tepat, termasuk bagi kepala daerah yang awalnya hadir pertemuan, tetapi dengan berbagai

alasan kemudian menghilang di tengah kegiatan. “PP No.23 tahun 2011 yang merupakan penyempurnaan dari PP No.19 tahun 2010 tentang Kewenangan dan Kedudukan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Daerah belum kita terima, sehingga kita belum bisa menerapkan sanksi itu sekarang. Namun kita akan pikirkan sanksi apa yang tepat bagi kepala daerah yang selalu mangkir rapat bila PP itu telah kita terima,” ujar Irwan. Seperti diungkapkan Menteri Dalam Negeri RI, Gamawan Fauzi, usai pembukaan Rakor Pemprov Sumbar dengan Pemko/Pemkab seSumbar kemarin, PP No.19 tahun 2010 telah disempurnakan dengan keluarnya PP No.23 tahun 2011. Ketentuan yang substansial dari perubahan PP itu adalah adanya penegasan sanksi bagi kepala daerah yang sering tidak hadir dalam rapatrapat dengan gubernur. “Gubernur dapat memberikan surat teguran bagi kepala daerah yang sering tidak hadir rapat. Bila teguran tidak diindahkan juga maka dana Tugas Pembantuannya dapat ditangguhkan pencairannya,” ujar Gamawan. Dari catatan yang dihimpun Haluan, wajah kepala daerah yang tak kelihatan sejak pagi adalah Bupati Mentawai Edison Saleleubaja, tidak jelas alasannya. Bupati Agam Indra Catri tidak hadir karena tengah mengikuti pendidikan, Bupati Pasaman Barat Baharuddin.R tidak hadir karena melaksanakan ibadah umrah dan Walikota Sawahlunto Amran Nur ke China. Sementara pada malam hari, mereka yang tak terlihat sosoknya bertambah dengan Walikota Padang minta izin ada tugas lain, Bupati Pasaman minta izin karena tuan rumah baralek ajudan Mendagri, Walikota Bukittinggi minta izin karena Mendagri berkunjung ke IPDN dan beberapa yang lainnya. Sebab yang hadir hingga acara selesai tak lebih 10 kepala daerah. Informasi Penting untuk Pemko/Pemkab Banyak informasi penting yang

disampaikan pihak-pihak terkait pada rakor ini yang berguna bagi daerah kabupaten/kota, lanjut Irwan. Misalnya saja Pemkab/Pemko sering mengeluhkan soal anggaran daerah yang terbatas, sehingga tidak dapat menampung banyak kegiatan pembangunan. Mengatasi hal ini, Pemko/ Pemkab dapat berlomba-lomba memanfaatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan bank penyelenggara. “Fasilitas KUR yang dikucurkan pemerintah jumlahnya tak terbatas, sepanjang kita mampu menyerapnya maka dana tersebut akan terus dikucurkan. Mari lah kita berlombalomba untuk memanfaatkannya,” kata Gubernur. Informasi penting lainnya juga dibawa Kepala Dinas Koperindag Sumbar Ir.Afriadi Laudin yang membahas persoalan akses permodalan bagi UMKM di daerah melalui penjaminan oleh Pemprov Sumbar. Sedangkan Kepala Bappeda Sumbar Rahmat Syahni membahas penyusunan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) kabupaten/kota. Hasil rakor itu sendiri menghasilkan 16 rumusan yang harus ditindaklanjuti seluruh Pemko/ Pemkab, diantaranya Pemko/Pemkab yang belum menindaklanjuti hasil Rakor di Solok Selatan untuk membentuk Tim Gerakan Penjsejahteraan Petani (GPP), agar segera membentuknya. Bagi daerah yang hingga kini belum juga mengevaluasi dan meninjau kembali Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang tidak aktif di daerahnya juga harus segera melakukannya. Begitu pula dukungan seluruh daerah untuk penerapan ketentuan pelarangan kendaraan truk mengangkut muatan berlebih. Sebab muatan berlebih ini telah menyebabkan kerusakan parah pada jalan nasional di Sumbar. “Rakor kali ini melahirkan 16 rumusan yang harus ditindaklanjuti segera. Untuk rakor berikutnya pada bulan Juni akan dilaksanakan di Kabupaten Pasaman,” kata Kepala Biro Pemerintahan dan Kependudukan, Fachril Murad. (h/vie)

Garuda Terima ............................................... dari Hal.1 Pujobroto mengatakan, kedatangan pesawat itu sejalan dengan program pengembangan Garuda Indonesia ke depan (“Quantum Leap”), khususnya dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa. “Tahun lalu, Garuda telah mendatangkan sebanyak 24 pesawat baru terdiri dari 23 Boeing 737-800 NG dan satu Airbus 330-200,” ucapnya. Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Emirsyah Satar sebagaimana disampaikan Pujobroto, mengatakan bahwa pada tahun 2011 ini, Garuda Indonesia mendatangkan sebanyak 11 pesawat baru yang terdiri dari sembilan Boeing 737-800 NG dan dua Airbus 330-200. “Satu pesawat Boeing B737-800 NG telah tiba pada bulan Januari lalu, sementara satu pesawat Airbus A330-200 yang tiba pada hari ini, merupakan pesawat ke 12 dari tipe yang sama yang dimiliki oleh Garuda Indonesia,” ujar Emirsyah Satar, menambahkan. Selain itu, pada hari Minggu, 17 April 2011, Garuda Indonesia juga akan menerima pesawat baru Boeing B 737- 800NG langsung dari pabrik Boeing di Seatle, Amerika Serikat. “Jam 10 besok (17/4), pesawat

itu diperkirakan mendarat di Jakarta,” tutur Emirsyah. Emirsyah mengatakan, sejalan dengan penambahan pesawat tersebut, Garuda akan menambah frekuensi penerbangan dari Jakarta ke berbagai kota-kota di domestik. Sejumlah kota tujuan penerbangan yang akan ditambah frekuensinya antara lain, Palembang (dari 8 menjadi 9 kali sehari), Batam (dari 3 menjadi 4 penerbangan sehari), Padang (dari 3 menjadi 4 penerbangan sehari) dan Surabaya (dari 15 menjadi 16 penerbangan sehari). Selain itu, Balikpapan (dari 7 menjadi 8 penerbangan sehari), Yogyakarta - Denpasar (dari 2 menjadi 3 penerbangan sehari) dan Surabaya - Denpasar (dari 3 menjadi 4 penerbangan sehari) Sedangkan, untuk rute internasional, Garuda Indonesia juga menambah frekuensi penerbangan rute Denpasar - Seoul dari 3 penerbangan menjadi 5 penerbangan per minggu, serta rute Jakarta - Bangkok dari sekali menjadi dua kali penerbangan sehari mulai Juni 2011. Selain penambahan frekuensi, Garuda Indonesia juga berencana membuka beberapa rute internasional dan domestik dalam tahun ini. Di rute internasional, Garuda

Indonesia berencana membuka rute ke Taipei pada bulan November 2011. Sementara di domestik, pada pertengahan tahun ini, Garuda Indonesia akan membuka rute penerbangan baru seperti Balikpapan - Surabaya, Balikpapan - Yogyakarta dan Balikpapan - Makassar. Pada Juni 2011, Garuda Indonesia juga akan menjadikan Makasar sebagai lokasi pengumpul (“hub”), (selain Jakarta dan Denpasar). Berbagai rute penerbangan baru akan dilayani dari Makassar dan akan ditingkatkan dari tujuh kota menjadi 13 dari Makassar antara lain, Makassar ke Manado, Ternate, Ambon, Palu, Biak, Jayapura, Denpasar, Surabaya, Jakarta, Balikpapan dan Gorontalo. Selanjutnya, Garuda Indonesia juga akan melayani penerbangan ke Sorong, Timika dan Kupang dari Makassar. Garuda Indonesia juga menjadikan Medan sebagai hub untuk penerbangan intra-Sumatera. Garuda, melalui program “Quantum Leap”, hingga 2015 direncanakan Garuda Indonesia akan memiliki sebanyak 153 pesawat yang terdiri dari B737-800NG, A330200, dan B777- 300ER. (ant)

ANTARA

SIDAK PENYIMPANAN NASKAH — Menteri Pendidikan Nasional, M. Nuh (kanan) saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) tempat penyimpanan naskah ujian nasional (unas) di Mapolsekta Gubeng, Surabaya, Sabtu (16/4).

Baraja Adat .................................................... dari Hal.1 “Danga Mas Sam. Urang awak ko suko mambae lapau urang nan rami jo batu, sahinggo takuik urang masuak lapau tu. Langang jadinyo lapau tu. Mustinyo, kok rami lapau urang dek karano sambanyo lamak, mako awak musti labiah lamak pulo mambuek samba. Indak lapau urang nan dibae doh, “ lanjuik paparan Muncak. “Kalau begitu, untuk pengujiannya kita harus buka warung Padang baru dong. Modalnya dari mana? Pinjam ke bank? Nanti dipinjam 45 dikatakan 100,” jawek Mas Sam. “Kepeang, politik, kepeang, politik. Itu juo baru nan isi kapalo Mas Sam mah! Danga dek Mas Sam ciek lai. Awak mandapek urang indak kailangan.” “Nah, apa maksud pepatah itu Muncak?” “Jaan batanyo ka batanyo sajo! Sakali-sakali pikiekan pulo apo

maknanyo. Lai tahu Mas Sam, dek karano urang nan baraja adat Minang ko banyak nan indak namuah bapikie tulah mako adat Minang ko samakin ilang dari tangkurak kapalonyo.” “Adat itu dijalankan atau dipikirkan Muncak?” tanyo Mas Sam. “Indak dipikiekan, jadi kabau awak. Indak dijalankan, jadi rimau awak. Sudahlah. Ko ciek lai, Mas Sam. Raso dibao naiak, pareso dibao turun.” “Apa lagi falsafah yang terkandung di dalam ungkapan itu Muncak?” “Ma jaleh di den sadonyo adat Minangkabau ko Mas Sam. Kapatang ko baru dapek di den mah. Nan den sabuik sabanto ko apo nan dapek den hapal tadi malam mah. “O, jadi adat Minangkabau itu Muncak hafal-hafal saja ya,” sindia Mas Sam sambia galak sengeang. “Jaan dikritik juo waden ko lai.

Mas Sam ka baraja adat atau ka manyolang den?” hariak Muncak. “Maaf Muncak. Maaf,” kato Mas Sam sambia manapuak bahu Muncak. “Ko ciek lai Mas Sam. Anak dipangku kamanakan dibimbiang urang kampuang dipatenggangkan. Apo tu mukasuiknyo?” “Wah, itu berat sekali Muncak. Apalagi kalau ninik mamaknya sudah tua.” “Baa kok indak,” tanyo Muncak. “Anak tu lah gadih, kamanakan lah gadih pulo, urang kampuang gadih pulo. Baa kecek mamak ka mamangku jo mambimbiangnyo sakali tigo? Mamaknyo lah tujuh puluah tahun. Lai indak dikecek an urang beko mamak tu gaek gata nan mamapah tigo anak gadih sakali angkek?” kato Mas Sam galak tabarai sambia mangecek jo bahaso Minang dialek Ponorogo.***

Lebih Tua ....................................................... dari Hal.1 Bangi masyarakat Taluak, saat ini candi yang terletak di tengah perkampungan dan dikelilingi pemukiman hanya berfungsi sebagai tempat ziarah dan objek wisata. Di zaman Hindu-Budha candi berfungsi sebagai tempat beribadah, pemujaan dewa-dewa ataupun memuliakan budha. Akan tetapi, istilah ‘candi’ tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja, banyak situs-situs purbakala nonreligius dari masa Hindu-Budha atau klasik Indonesia baik sebagai istana atau kraton, pemandian (petirtaan), gapura, dan sebagainya disebut dengan candi. Antara abad ke-7 dan ke-15 Masehi, ratusan bangunan keagamaan yang dibangun dari bahan bata merah atau batu andesit di pulau Jawa, Sumatera, dan Bali disebut candi. Istilah ini juga merujuk kepada berbagai bangunan pra-Islam termasuk gerbang, dan bahkan pemandian, akan tetapi manifestasi utamanya tetap adalah bangunan suci keagamaan. Namun menurut Kabid Kesejarahan dan Kepurbakalaan Dinas

Pariwisata dan Seni Budaya Agam, Dedi Abidin, belum ada yang mengetahui apa fungsi candi mini di Taluak itu, apakah sebagai tempat pemujaan, tempat pemakaman, tempat pertapaan dan fungsi lainnya perlu penelitian lebih lanjut. Sebagai benda cagar budaya yang telah dijadikan sebagai peninggalan sejarah, candi tersebut dipelihara dan dilindungi dengan menempatkan seorang petugas penjagaan. Namun sebagai objek wisata candi itu belum trpromosi secara luas, sehingga tidak banyak yang mengetahuinya. Dikatakan Dedi Abidin, selain candi, di Agam kini telah tercatat 36 benda cagar budaya yang berusia di atas 50 tahun. Benda Cagar Budaya itu berupa bangunan peribadatan dan budaya seperti mesjid, surau dan rumah gadang, kemudian makam dan tugu bernuansa sejarah perjuangan. Sementara itu, Kabid Kesejarahan dan Keperbukalaan Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Agam, Dedi Abidin, mengatakan, Agam cukup kaya denda benda cagar budaya. Padas saat kini terdata 37 unit

tersebar di 16 kecamatan dan masih banyak lagi yang dalam penelitian. “Benda cagar budaya tersebut berupa makam, tugu, mesjid dan bangunan bernuansa keagamaan, adat dan perjuangan,” kata Dedi Abidin. Kebanyakan benda cagar budaya itu berusia ratusan tahun, kondisinya masih baik tetapi perlu peningkatan dana untuk merawatnya. Benda-benda sejarah tersebut menjadi objek wisata dan tempata ziarah bagi masyarakat, sehingga diperlukan pula pengembangan lokasi. Syarat sebuah peninggalan sejarah untuk dijadikan benda cagar budaya minimal berusia 50 tahun dan memiliki data mengenai sejarahnya. Sesuai dengan UU No 5/1992 tentang benda cagar budya, kekayaan budaya bangsa sangat penting artinya, perlu dilindungi dan dilestarikan demi pemupukan kesdaran jati diri bangsa dan kepentingan nasional. “Sebagai aturan pelaksanaan perlindungan di daerah diperlukan perda, untuk itu kami kini tengah menyusun rancangan perda yang nantinya akan diusulkan untuk jadi perda” sebut Dedi Abidin. (h/ks)

Kakak “Kang .................................................. dari Hal.1 “Remaja di sini sangat mengenal Imam Aji karena jadi pemain sinetron, dibanding kakaknya Syarif,” kata Supendi yang rumahnya bersebelahan dengan rumah orangtua Imam, Sri Mulat. Sejumlah remaja di sekitar rumah Imam, dengan cepat menjelaskan siapa Kang Odang begitu wartawan bertanya. “Itu Pak, tayangan di Trans7 dia jadi Kang Odang yang giginya ada yang ompong,” kata Rini, remaja setempat. Ia menjelaskan, tayangan sinetron yang dibintangi Afriandi, Jihan Fahira dan Nargis, pernah tayang setiap Senin sampai Rabu pada pertengahan tahun 2010. Walapun mereka mengenal melalui layar kaca tetapi sehari-hari banyak tidak mengetahui aktivitas keluarga Ibu Sri Mulat itu. “Kami tidak tahu bagaimana dia jadi pemain sinetron, tiba-tiba saja jadi perbincangan setelah muncul layangannya,” kata Rohmah, seorang

ibu nyeletuk. Imam Ali merupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara pasangan Sri Mulat (56) dan Abdul Gofur (60) yang tinggal di Gang Nyi Gede Rara Kuning No 55, sementara Muchamad Syarif merupakan anak keempat. Syarif berstatus sudah menikah dengan Sri Maliha (27) wanita asal Desa Panjalin Kulon, Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Majalengka. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Suparni Parto menegaskan pelaku aksi pemboman di masjid Markas Kepolisian Resor Kota Cirebon mengarah kepada Muchamad Syarif. Indikasi itu berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan intelijen. “Ya, ke sana (Muchamad Syarif),” kata Suparni saat ditemui di Mapolresta Cirebon, Sabtu, 16 April 2011. Menurut dia, informasi ini

diperoleh karena kepolisian telah memiliki informasi baik tentang hasil olah TKP, penyidikan dan informasi intelijen. Saat dipadukan hasilnya, dalam waktu singkat bisa diketahui pelakunya. Meski demikian, dirinya tidak ingin cepat menyimpulkan dan menduga-duga, pihaknya masih tetap menunggu hasil tes DNA yang sudah dikirimkan sampelnya ke Rumah Sakit Polri Sukanto, Jakarta. “Hanya kami tetap harus menunggu hasil DNA baru bisa mengetahui lebih jelasnya. Kami tidak mau hanya menduga,” katanya. “Mudah-mudahan besok pagi dalam waktu 24 jam kami dapatkan hasilnya, sehingga bisa meyakini 100 persen bahwa tersangka adalah si MS,” ujarnya. Hingga saat ini, polisi tengah melakukan penyidikan dan telah memeriksa 30 saksi internal Polri dan 4 orang saksi eksternal. (h/naz/ant)

Chelsea Mulai ................................................ dari Hal.1 Sayang, keunggulan 1-0 West Brom hanya bertahan lima menit. Kubu tamu mampu membalas melalui kaki Didier Drogba. Bomber andalan Pantai Gading menghujamkan tendangan keras usai menyelesaikan bola liar di depan gawang Scott Carson. Kedudukan menjadi imbang 1-1. Bahkan pada menit ke-26 The Blues balik unggul atas The Throstles. Kali ini giliran Solomon Kalou yang membukukan gol setelah menyambut bola muntah tendangan Drogba. Kedudukan menjadi 2-1. Bermain cukup agresif dihampir sepanjang babak pertama, Chelsea

mampu menambah pundi-pundi gol pada menit ke-44. Umpan datar Florent Maluoda dari sisi kiri lapangan disambut Frank Lampard dengan sebuah tendangan terarah ke pojok gawang. Skor 1-3 ini bertahan sampai jeda. Pada babak kedua pertandingan berjalan sedikit datar. West Brom dan Chelsea sama-sama nampak kebingungan mencari celah. The Roman Emperor yang mengandalkan serangan balik cepat beberapa kali mampu mengancam gawang The Baggies melalui Drogba, Kalou dan Malouda, sayang usaha keras mereka belum membuahkan hasil.

Pada menit ke-82, Carlo Ancelotti memasukan Fernando Torres dan menarik keluar Didier Drogba. Bomber asal Spanyol yang belakangan terus mendapat kritik karena belum memberikan sumbangsih sejak bergabung pada Januari silam nyaris ‘memecah telur’ jika saja golnya di menit ke-84 tidak dianulir oleh wasit. El Nino dianggap berada pada posisi offside sebelum menceploskan bola ke gawang Carson. Hingga wasit meniup peluit panjang tidak ada lagi gol yang tercipta. Pertandingan sendiri akhirnya ditutup dengan kemenangan 1-3 untuk Chelsea.(h/okz/pp)


12

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

RAYANAH, KEPALA TK PERTIWI 2

Hidupnya untuk Mendidik Anak-anak

BU Yana, begitu ia akrab disapa di lingkungannya. Ia mengabdikan dirinya kepada lembaga pendidikan taman kanak-kanak karena kecintaannya pada anak-anak. “Kecintaan akan dunia anak mendorong hati nurani saya untuk mendidik anak di usia dini, sebab usia dini merupakan masa emas bagi tumbuh kembang anak,” ungkap Rayanah. Ibu dua anak kelahiran Pariaman, 6 Juni 1962, mengaku, perjalanan panjang yang telah mengantarkannya sebagai guru TK dan Kepala TK Pertiwi 2 Padang. Tamatan SPG (Sekolah Pendidikan Guru) pada tahun 1982, honor di TK Pertiwi selama tiga tahun kemudian diangkat menjadi guru tetap di Tanah Datar tepatnya di Lintau. Tiga tahun mengabdi di Lintau, kemudian pindah ke Padang dan mengabdi di TK Pertiwi 2. “Oktober mendatang, genap 23 tahun saya mengabdikan diri sebagai guru Taman Kanak-

Kanak di TK Pertiwi 2 ini,” jelasnya. Sekarang ia menjabat sebagai Kepala TK Pertiwi 2 Padang yang dikelola oleh Yayasan Pertiwi Dharmawanita Persatuan Setda Provinsi Sumatera Barat. Ia telah sembilan tahun menjabat sebagai Kepala TK Pertiwi 2 Padang. Dijelaskannya, semenjak kecil ia senang bermain dengan anak-anak. Ia tidak mau melewatkan acara penampilan anak-anak di televisi dan radio. Kesibukannya sebagai kepala sekolah tak mengurangi kecintaannya dalam mendidik murid-muridnya. Dengan motonya “berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa” ia bertekad akan mengabdikan hidupnya untuk mendidik anak-anak. “Anak-anak menyenangkan dan lucu-lucu. Dengan tingkahnya yang lucu, mereka menjadi rekreasi bagi saya, masalah di rumah pun luput karena asyik bermain dengan mereka,” ujarnya dengan senyuman. (h/asri/wit)

DENI PRIMA

Anak didik TK Pertiwi 2 Padang (Laki-laki: dari kiri ke kanan) Faras, Sandi, Afif, Ramdan, Uud, Fadli, Zaki, Olin, Sadiq. Perempuan: Dina, Rani, Sintia, Enjelita, Reisya, Enjelika, Reisa (calon siswa), Aurel, Diva, Fira, Sinta, Cece, Melsi. Tenaga Pendidik: Ibu Rina, Ibu Rayanah (Kepala TK), Ernilawati.

TK PERTIWI 2 PADANG

Belajar Sesuai Minat Anak Didik LAPORAN Asri Aprilliani dan Deswita Zar Kasih

DI PAGI yang cerah, terlihat sekelompok anakanak yang sedang beraktivitas di halaman sekolah mereka. Dengan semangat dan cerianya mereka melaksanakan ikrar pagi, baca doa, bernyanyi dibimbing beberapa orang guru mereka. Tak terlihat kepenatan di wajah mereka. Guru mereka pun semakin bersemangat. Pagi itu, keceriaan menyelimuti TK Pertiwi 2 yang berlokasi di Jalan Merpati Induk Perumnas Air Tawar Padang. Rabu (13/4), ketika Haluan berkunjung ke TK Pertiwi 2 terlihat aktivitas belajar mengajar sedang berlangsung. Guru-guru membimbing anak didik melaksanakan kegiatan rutinnya. Aktivitas rutin tersebut akan terlihat setiap hari senin hingga Sabtu, mulai

pukul 08.00-11.00 WIB. TK Pertiwi 2 merupakan salah satu TK (Taman Kanak-Kanak) yang berada di bawah naungan Yayasan Pertiwi Dharma Wanita. TK ini didirikan sudah sejak tahun 1973 lalu. Lebih kurang sudah 38 tahun usia TK ini. Sudah banyak pula alumni yang lahir dari sekolah ini. Karena sudah banyak, tak jarang juga, para alumni TK Pertiwi 2 kemudian menyeko-

lahkan anak-anak atau bahkan cucu-cucu mereka di TK Pertiwi 2. Boleh dikatakan, TK ini sudah menjadi tradisi turun temurun. Tahun ajaran 2010/2011 ini tercatat 29 orang anak didik dan 3 (tiga) orang tenaga pendidik termasuk Kepala TK. Namun, karena ada beberapa orangtua murid yang pindah, saat ini tercatat 25 anak didik. Anak didik TK Pertiwi terdiri dari dua kelompok, yakni kelompok B1 dan kelompok B2. Kelompok B1 untuk umur 5 (lima) hingga 6 (enam) tahun atau untuk anak didik yang akan memasuki SD (Sekolah Dasar). Sedangkan kelompok B2 untuk umur 4,5 tahun. Kurikulum pembelajaran yang diterapkan di TK Pertiwi 2 yakni Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar di kelas, anak didik dibagi dalam kelompok belajar berdasarkan meja, yakni meja merah, kuning, dan biru.

PAUD SERUNI PADANG

BANGUNAN bagonjong yang luasnya sekitar 600 meter persegi itu hanya terdiri dari satu ruangan lepas. Di dinding yang berwarna cerah, merah dan kuning itu tertempel berbagai karya kreativitas anakanak. Ada huruf, angka dan tulisan Arab yang diberi warna beragam. Ada tulisan Allah SWT, Muhammad SAW dan Bismillah. Lantai semen dilapisi karpet plastik berwarna coklat tampak bersih saat Haluan mengunjungi PAUD Seruni di kawasan Jalan Polonia, Air Tawar Tengah, Kamis (7/4) lalu. Saat itu Haluan disambut oleh tiga orang guru yang baru saja melepas anak-anak yang dijemput orang tua mereka. Setiap hari 16 orang anak datang ke PAUD ini untuk menghabiskan setengah dari waktu mereka. Mereka datang sekitar pukul 08.30 WIB bersama orangtua masing-masing. Di sekolah ini mereka kemudian disambut oleh tiga orang guru yang akan mengajak mereka berbaris dan membaca Iqra’. Setelah membaca Iqra’ terdengar anak-anak ini ramai menyanyikan lagu “Lonceng Berbunyi”, “Anak PAUD”, “Helikopter”, dan “Disini

Senang dan Naik Kereta Api”. Sambil bernyanyi mereka melakukan gerakan-gerakan senam seperti yang dicontohkan guru-guru mereka. Menjelang lagu “Naik Kereta Api” berakhir mereka berbaris dengan rapi memasuki ruangan belajar. Masih dalam keadaan berdiri mereka membuat sebuah lingkaran besar dan menyanyikan lagu “Pegang Tangan Kawan” dan “Selamat Pagi Bu Guru”. Setelah mengucap dan menjawab salam mereka dipersilakan duduk. Tak lama, guru akan memanggil nama mereka satu per satu. Dengan antusias anak yang dipanggil namanya menjawab, “Saya Bu!” sambil mengangkat tangan. Setiap akan mulai belajar mereka tak lupa berdoa. Pembacaan doa dimulai dengan membaca Al-Fatihah, Doa Pembuka Hati, Doa Sebelum Belajar dan beberapa ayat pendek. Sekitar pukul sepuluh anak-anak ini kemudian makan bersama tanpa lupa berdoa. Anak-anak ini belajar dari Senin hingga Kamis. Setiap Senin mereka belajar huruf, dilanjutkan pelajaran angka pada Selasa. Selanjutnya pada Rabu, anak didik akan belajar olahraga dan cerita. Praktik salat dan membaca doa selalu dilakukan setiap Kamis. Setiap hari mereka selesai belajar

pada pukul 11.00. Berawal dari Pinjam Uang Setiap anak yang masuk ke PAUD ini digratiskan uang pendaftaran. Hingga kini PAUD Seruni telah memiliki lima orang alumni yang telah masuk ke Sekolah Dasar. PAUD Seruni didirikan satu tahun lalu. Awalnya, Ketua PKK

Kelurahan Air Tawar bersama Farida Hayati SPd yang kini menjadi Kepala PAUD ini, meminjam uang melalui program kredit mikro nagari. “Hingga kini uang tersebut belum dikembalikan karena belum ada penggantinya” ujar Ratna Kusumawati SPd, salah satu guru di PAUD ini.

Seperti kegiatan pengembangan diri, dan terkadang juga diisi dengan kegiatan jalan-jalan keliling komplek. “Untuk pengembangan Bahasa Inggris, TK Pertiwi 2 pernah dikunjungi oleh tim dari Australia dan Korea untuk observasi,” tambah ibu yang sudah mengabdi selama 23 tahun di TK Pertiwi ini bangga. Sementara itu, untuk makanan sebagai asupan gizi anak didik, pihak sekolah mengaku menyediakan persiapan makanan bagi seluruh anakanak. Prestasi Cukup banyak prestasi yang pernah diraih oleh TK Pertiwi 2 ini. Hal tersebut terlihat banyaknya tropi atau piala terpajang diruang kepala TK ini. Terakhir, TK Pertiwi memperoleh penghargaan untuk kategori berbakat dalam lomba mewarnai gambar tingkat Kota Padang yang diadakan oleh IGTK (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak) pada 7 Agustus 2010 silam.

RATNA KUSUMAWATI SPD

Butuh Bantuan Perlengkapan Belajar Laporan DELLA DAN SONYA

Masing-masing meja memiliki kegiatan yang berbeda dalam setiap harinya. Rata-rata tiga kegiatan dalam setiap harinya. “Kita tidak paksakan anakanak harus belajar apa, sesuai dengan kemauan mereka saja, kita bimbing mereka. Misalnya kegiatan kelompok meja merah menggunting, meja kuning mewarnai, dan kelompok meja biru menyusun balok,” terang Rayanah, Kepala TK Pertiwi 2. Ditambahkannya, selain kurikulum yang diterapkan secara nasional, TK Pertiwi 2 juga menambahkan pelajaran tambahan seperti Bahasa Inggris, Iqra’, membaca doa dan ayat-ayat pendek. Secara umum, TK Pertiwi 2 lebih banyak menerapkan pelajaran agama. Setiap Jumat, anak-anak diajarkan berinfak, bagaimana praktik berwuduk dan praktik salat berjamaah. Setiap harinya, sepulang sekolah anak-anak belajar Iqra hingga pukul 11.30 WIB. Untuk Sabtu, kegiatan belajar lebih banyak di luar kelas.

Selain itu, menurut Ratna, selama ini pembiayaan PAUD ini dialokasikan dari pungutan Rp30 ribu per bulan dari setiap anak. Dari 16 anak hanya 15 anak yang membayar, karena satu anak berasal dari keluarga tidak mampu. Dengan total pemasukan sebulan Rp450 ribu ini, sebanyak Rp350 ribu digunakan untuk membayar gaji guru, dan sisanya untuk pemeliharaan dan fasilitas PAUD, seperti memotong rumput dan membeli crayon. “ Hingga kini kami belum mampu membeli papan tulis. Padahal ini sangat penting untuk anak-anak untuk belajar menulis,” tambah Ratna. Kendati dengan keadaan yang sangat kekurangan, namun anak-anak PAUD ini sangat bersemangat. Begitupun ketiga guru-gurunya: Ratna, Ririntan Stevani dan Mirnasari. Guru-guru ini ingin mengukir prestasi untuk setiap anak-anaknya. Oleh karena itu PAUD ini selalu aktif mengirim anak-anak dari berbagai usia ini untuk mengikuti berbagai lomba, seperti lomba mewarnai dan lomba menyanyi. Sehari-harinya PAUD ini tak hanya digunakan untuk anak-anak belajar di PAUD. Untuk beberapa waktu tertentu ruangan PAUD ini digunakan untuk Posyandu bayi atau Posyandu lansia.

Kenakalan Anak Adalah Obat

RATNA Kusumawati, sosok pendidik ini, berasal dari keluarga campuran Sunda dan Minangkabau. Memiliki tiga orang anak, Budi Satria R (SMP Pembangunan), Panji Satria R (SMP 13 Padang) dan Trisna G R (SMP Pembangunan) membuat hidup wanita yang tinggal di Jalan Kijang ini semakin lengkap. Setahun yang lalu Ratna Kusumawati diminta pihak kelurahan untuk menjadi kader PKK di kelurahan Air Tawar Timur. Tak lama ia diminta pula mengajar di PAUD Seruni. Kesukaannya terhadap anak-anak membuatnya langsung menerima tawaran itu. Kendati dengan gaji secukupnya ia tetap senang bisa setiap hari bergabung, bermain dan mengajar anak-anak usia

dini ini. “Selama mengajar di PAUD Seruni ini saya merasa senang. Selain terhibur, anakanak yang lucu dan nakal menjadi obat tersendiri bagi saya,” kata Ratna. Terkadang ia merasa kerepotan jika harus mengajar sendiri 16 anak yang kini terdaftar di PAUD ini. “Namun hal itu tidak masalah. Anak-anak mulai nakal hanya ketika mereka sudah merasa bosan” katanya saat berbincang dengan Haluan. Dalam mengajar anak-anak PAUD ini Ratna menggunakan sistem reward. Setiap anak yang berprestasi misalnya membuat pekerjaan mereka dengan cepat dan bagus, maka akan diberi bintang. Bintangnya terdiri dari bintang satu hingga bintang tiga. Anak menjadi senang dan termotivasi untuk mendapatkan bintang. Mengenai PAUD yang masih dalam keadaan sangat sederhana ini, Ratna sangat berharap ada bantuan dari pemerintah untuk melengkapi sarana belajar anak-anak. “Anak-anak ini sangat bersemangat belajar, akan lebih baik jika dicukupi dengan fasilitas yang lengkap,” ujar Ratna. (h/della/sonya)


Elok

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

13

Judul/Tema : SANJAI MINANG MAIMBAU Designer : Upik Hadaf Lokasi : Basko Hotel, Padang Fotografer : Rahmad Doni

R

anah Minang kaya akan warnawarna yang cerah. Bahkan, warna merah ke-orange-an sebagai gambaran dari merahnya sanjai, juga menginspirasi designer Upik Hadaf untuk menuangkannya dalam sejumlah karyanya. Ia memberi tema rancangannya kali ini dengan nama Sanjai Minang Maimbau. Bahan silk dan chiffon ditambah tenunan lurik hijau, melengkapi busananya nan apik. Tengoklah taburan irisan keripik sanjai yang dibuat dari bahan yang sama dengan baju, ditambah motif dedaunan dan motif tenunan lurik hijau dalam karya-karyanya ini. Semua menambah keanggunan pemakainya, dalam balutan busana muslim. Kesan Minangkabau, jelas telihat pada penutup kepala yang dibentuk menyerupai tanduk, dan berhiaskan potongan-potongan sanjai. Anggun dan sopan, namun tetap mencerminkan kesan kedaerahan yang sangat kental. Untuk jilbab, selembar jilbab panjang yang diberi pinggiran warna hijau dari bahan tenunan asli Sumbar, mempercantik penampilan pemakainya. Jilbab lilit dan busana two pieces (dua potong) berupa baju dan celana panjang, cocok dipakai oleh wanita Minang. ***


14

Kultur

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

ESAI

Chairil Anwar, Sang Pelopor Antara Biografis dan Ruang Estetis

Oleh: Raudal Tanjung Banua

Penyair dan Redaktur Rumahlebah Ruangpuisi

CHAIRIL Anwar, seorang penyair yang mati muda, tapi toh menyandang prediket yang amat prestesius: Sang Pelopor. Setidaknya, ini sedikit mengobati klangenan kita akan sosok dan pokok yang lahir dan dibesarkan oleh proses kreatifnya sendiri, bukan dari ranah politik yang lebih mengandalkan intuisi dan publisitas ala selebritis sebagaimana terlihat dalam kecenderungan kehidupan berbangsa kita saat ini. Sementara sosok dan pokok dari ranah budaya, seperti HB Jassin, Mochtar Lubis atau Pramoedya Ananta Toer, di samping tentu Chairil, lenyap seiring lenyapnya tradisi pemikiran kreatif-alternatif dalam ranah politik dan keagamaan seperti pernah ditunjukkan sosok Sok Hok Gie dan Ahmad Wahib, yang sebagaimana Chairil, keduanya juga mati muda. Dalam usianya yang singkat (lahir di Medan, 26 Juli 1922, meninggal di Jakarta, 28 April 1949—27 tahun) dan usia kepenyairan yang jauh lebih singkat (sajak pertama, “Nisan”, 1942, sajak terakhir “Aku Berada Kembali”, 1949—7 tahun), kepeloporan Chairil yang lazim disebut untuk Angkatan ’45, sebenarnya mampu menembus sekat setiap angkatan, bahkan sampai hari ini. Lebih lima puluh tahun silam dengan rendah hati ia berkata,”Aku berkisar di antara mereka,” maka sekarang dengan hati terbuka kitalah yang berkisar di antara sosok dan pokok Chairil. Ini menunjukkan bahwa kepeloporannya memiliki derajat signifikansi yang tinggi. Tidak saja secara estetis (diksi, gaya bahasa dan

Rima

tema sajak-sajaknya), melainkan juga secara biografis (pandangan hidup, gagasan dan orientasi budaya). Pada yang terakhir ini, sering muncul situasi di mana sosok biografis menjadi dominan ketimbang unsur estetis, sehingga terkadang memunculkan momen-momen krusial, dan dalam beberapa hal kontraproduktif. Kita ingat misalnya, bagaimana isu seputar kehidupan Chairil yang bohemian, kurang ajar, pencuri buku dan pengidap sipilis pula, menjadi eksemplar paling ramai dalam pembicaraan ketimbang sesuatu yang afdol menyangkut karya-karyanya. Itu pun dengan pembicaraan yang nostalgis. Jarang sekali yang melihat kehidupan Chairil sebagai cerminan masyarakat kita saat itu. Yakni, masyarakat yang hidup di awal kemerdekaan, mencoba mencari orientasi baru, bermain-main menggoda aturan baku-konvensional—setelah begitu lama dikerangkeng para feodal dan kolonial—ke arah kemandirian. Tidak pula ada yang melihat semangat perlawanan Chairil Anwar terhadap semangat sastrawan menara gading, sebagaimana pujangga di istana raja-raja yang memang normatif, tapi dengan menyerahkan kebebasannya pada aturan istana. Atau sastrawan Balai Pustaka yang terkesan kompromistis dengan penerbit kolonial yang mencuatkan isu adat dan kawin paksa di tengah kerasnya kolaborasi feodalisme-kolonialisme. Sikap bebasnya itu jarang pula terbaca sebagai upaya Chairil menjaga puisi agar menjadi genre yang bebas, merdeka dan mandiri, disaat kentalnya tradisi kesenian istana yang dilakukan Soekarno seperti diterima penari istana atau pelukis istana. Kebohemianan Chairil adalah “keimanan” terhadap jalan puisi sebagai the other, dunia lain, meski kesempatan seperti Dullah misalnya sangat terbuka, karena toh ia cukup dekat dengan Soekarno maupun Sjahrir yang notabene pamannya. Kalau sekarang puisi tetap terjaga sebagai “dunia sunyi”, tidak seheboh genre seni lain seperti musik dan film, tidak

http://kolomkita.detik.com

JASAD Chairil Anwar dikuburkan di tanah perkuburan Karet, Jakarta. pula sematerial lukisan, saya kira ini buah tidak langsung dari keimanan Chairil. Meski jalan yang ditempuh Chairil bukannya tanpa resiko. Beban kepeloporan mengakibatkan puisi dan biografi bersaing ketat untuk tampil, dalam bahasa Chairil, “menekan mendesak sampai ke puncak.” Akibatnya, sosok Chairil pun ditarik ke sana kemari, dari ruang domestik ke ruang publik, dari kehidupan romantik ke politik. Ini tak ubahnya pewacanaan sosok perempuan dalam ranah feminisme sekarang yang memunculkan sisi romantik dan inspiratif, sekaligus mempertentangkan yang tradisi dan modern. Ya, sosok Chairil analog dengan sosok dan wacana perempuan di tanah air; enak diperbincangkan, kadang kontroversial, tapi sekaligus tereksploitasi. Salah satu peristiwa yang menempatkan sosok Chairil dalam nuansa politik yang kental adalah penolakkan tanggal kematian Chairil sebagai Hari Sastra. Mengatasnamakan sajaknya yang dianggap kontrarevolusioner, pihak Lekra misalnya menggugurkan hari kematian Chairil sebagai Hari Sastra yang sebelumnya diusung pihak Manifes. Itu karena mereka melihat dari persfektif antara yang politik dan apolitik. Sebaliknya, Asrul Sani tampak dengan dingin memisahkan Chairil dari gelanggang politik, misal

mewacanakan sajak “Aku” yang kadung dianggap ikon vitalitas Chairil (dalam beberapa hal revolusioner), ditarik pada tataran sekedar romantik, yakni urusan keluarga semata. Sampai saat ini, berbicara tentang Chairil memang tak dapat dilepaskan dari dua sisi: biografis dan estetis. Inilah yang justru membentuk dua dunia dalam kepeloporan “si Binatang Jalang”, yang pada akhirnya menurunkan dunia binner yang lain. Seperti kasus wacana politik dan apolitik di atas, sebagai buah adukkan yang biografis dan estetis. Begitu pula tubrukan asumsi terhadap sosok Chairil: pendukung revolusi atau antirevolusi. Asumsi ini lahir lantaran di satu sisi orang menganggap puisi dan gaya hidupnya amat romantik-individualistik, tapi sebagian lain menganggap sikap indiviualistiknya cermin hasrat masyarakat luas untuk lebih bebas mengekspresikan diri, tanpa berarti harus kehilangan kolektivitas. Bukankah ini juga tercermin dari dua jenis sajak Chairil, antara “sajak kamar” dan “sajak mimbar”? Sisi Estetis Kepeloporan Bicara kepeloporan Chairil dalam hal estetis, pertama harus dikatakan, ia pelopor yang inklusif. Artinya, pencapaianpencapaian estetik Chairil bisa dimasuki orang lain untuk menghasilkan variasi atau kemungkinan lain atau bahkan “penyimpangan”. Ini berkebalikkan dengan mereka yang

menurut saya berhasil sebagai pelopor ekslusif, sebagaimana Sutardji Calzoum Bachri atau Afrizal Malna. Konsepsi puitik Sutardji yang dikenal dengan “Kredo Puisi” (1973) yang “membebaskan kata dari beban pengertian”, disertai bentuk sajak mantra yang dikembangkannya, terlalu ekslusif untuk dimasuki kreator lain, bahkan mungkin bagi apresiator. Tema “maut” (kematian) di tangan Chairil bisa berbeda dengan tema “maut” di tangan Goenawan Muhamad atau Sapardi Djoko Damono, meski bahasa liris dan imajis memiliki pertalian yang jelas dengan capaian Chairil. Sebaliknya, tidak terbayangkan bagaimana kata “batu” di tangan Sutardji ditulis penyair lain dengan terlebih dahulu mengambil bentuk mantra, pastilah “batu” di tangan penyair lain itu akan tenggelam ke kebisuan dalam arti yang sebenarnya, kecuali jika ia bisa lebih ekstrem dari “batu” Tardji. Begitu pula Afrizal, akan menjadi absrud jika konsepsinya tentang “alam benda” dipraktekkan langsung sertamerta orang lain, apalagi dengan gaya ungkapnya yang tak mengindahkan “kimiawi kata”. Itulah sebabnya, fenomena Afrizalian pada sekitar tahun 90-an tetap hanya memunculkan Afrizal sendiri karena secara riil memang dialah empunya konsepsi. Banyak yang kemudian ter-

pental, alih haluan, meski ada juga yang keras kepala bertahan seperti T. Wijaya (Palembang) atau Shinta Febriany (Makasar), tapi toh tetap saja mengingatkan kita pada sajak Afrizal. Tentu saja saya tidak bermaksud mengatakan bahwa yang satu lebih baik daripada yang lain. Apalagi untuk mengatakan bahwa estetika pelopor yang ekslusif tidak memberi jejak pada tradisi kepenyairan kita. Tidak. Spirit Tardji dan Afrizal jelas menorehkan jejak pada perpuisian mutakhir kita, namun dalam konteks membuka jalan bersama, efek eststika Chairil terhadap kepenyairan Indonesia harus diakui lebih mengena: ia meneruka dunia kata-kata dengan lebih lempang, menjadi milik semua orang. Dalam kerangka agak normatif inilah Chairil menempati posisi utama pembahru dan pelopor estetika puisi Indonesia. Lagi pula Chairil tidak merumuskan suatu konsepsi personal yang sekiranya menjadi kredo puisinya, sebab efeknya tentulah menutup kemungkinan lain dari “jalan bersama” yang sedang dirintisnya. Sepanjang pengetahuan saya, Chairil hanya merumuskan konsepsi kolektif kepenyairan yang “ideal”, seperti terungkap dalam surat-

nya kepada HB Jassin (8 Maret 1944),”Mengorek kata sampai ke intinya.” Atau seperti yang disampaikan dalam pidato radionya (1946),”Sajak adalah dunia yang menjadi.” Bukankah ini sewajarnya milik setiap penyair? Meski pula ia pernah bilang, setengah meradang, “yang bukan penyair jangan ambil bagian,” namun jelas ditujukan kepada para kreator setengah hati yang justru membuat dunia bersama itu terancam mencair. Hal yang sekarang terbukti, betapa puisi, dengan memperalat demokratisasi telah mengalami penggampangan di sana-sini. Jelaslah, kepeloporan inklusif Chairil membuka jalan bersama yang dalam bahasa keren sekarang bolehlah kita sebut demokratisasi. Sayangnya, di tengah iklim demoktratisasi ini pula muncul ironi hidup berbangsa: yang lahir bukannya si Pelopor, melainkan si Pecundang. Yang muncul bukannya kreator yang berproses dan berkeringat, tapi koruptor yang ingin mendapatkan segala sesuatu dengan cepat. Dalam situasi seperti inilah kepeloporan Chairil Anwar, baik estetis maupun biografis, menemukan momentumnya untuk diperingati, ada atau tidak ada Hari Sastra.

Melukis Kekecewaan dalam “Melukis Gonjong” Oleh: Elly Delfia

“SIAK beberapa kali ke istana pagaruyung hanya demi melengkapkan bahan lukisan rumah gadang. Siak tidak suka duduk berlama-lama di Istana Paguruyung yang sudah menjadi objek wisata. Orang-orang berwisata memakai celana pendek ala barat duduk berpasangan berfoto sambil membicarakan tentang ciuman enak di rumah gadang, menikmati duduk resek bersama teman wisata. Kini Istana Pagaruyung sudah roboh. Pada malam khairan petir menyambar gonjong istana. Siak berpedoman ke rumah gadang di Aia Mati. Rumah gadang itu kini sudah roboh. Sudah lama roboh sebelum lukisan Siak selesai. Siak

berpedoman ke pucuk rumah gadang di kebun binatang Bukitinggti. Rumah gadang itu hanya tempat rekreasi, tempat orang berfoto...(Tanjung, Haluan Minggu, 20/02/11). Teks di atas merupakan cuplikan cerpen “Melukis Gonjong” yang ditulis oleh Alizar Tanjung dan dimuat di Harian Haluan, Minggu (20/ 02/2011). Sebuah cerpen yang sarat pesan sosial mengenai segenggam kekecewaan Siak, sang pelukis gonjong. Betapa kebesaran gonjong yang melambangkan kebesaran dan kemenangan nenek moyangnya, orang Minangkabau yang dipikirkan Siak selama ini perlahan mulai pudar. Kekecewaan Siak dalam melukis gonjong sebenarnya adalah simbol kekecewaan banyak pihak terhadap aspek kehidupan orang Minangkabau yang kini tengah mengalami degradasi moral di berbagai lini. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang cenderung membawa pengaruh buruk bagi moral generasi muda menjadi momok mengerikan bagi para orang tua. Gaya hidup bebas dan tak terkendali menjadi musuh nyata bagi pudarnya adat-istiadat dan norma. Namun orang-orang

Minangkabau seperti tak kuasa menantang zaman, seperti halnya Siak. Siak yang terseret dalam zaman yang tragis dan sarat amguitas. Zaman yang membingungkan. Zaman yang mempersembahkan keraguan dan rasa gamang. Zaman yang menggoyahkan keyakinan Siak terhadap kebesaran dan keagungan identitas ke-Minangkabauan-nya. Disebabkan oleh yang ia lukis adalah gonjong rumah gadang. Bagi Siak, gonjong adalah tanda yang sakral, bersejarah, simbol kemenangan, dan kebesaran nenek moyangnya, orang Minangkabau. Bahkan Siak juga harus melukis perempuan yang memakai takuluak, dengan kebaya dan kain sampiang yang melatari lukisan gonjong tersebut dengan perasaan campur aduk. Sosok perempuan yang berusaha dilukis Siak adalah perempuan dengan performance ideal dalam pandangan adat-istiadat dan agama yang melahirkan semboyan kebanggaan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Sementara Siak sendiri menemukan sosok istrinya, Nur dibalut pakaian ketat ala perempuan dalam televisi. “Nur masih berdiri di pintu

dengan baju ketatnya. Nur memakai celana sebetis. Ia berdiri dengan rambut tergerai. Senyum itu menyungging di bibir Siak. Siak semakin gila...” ( Tanjung, Haluan/20/11/2011). Keambiguitasan perasaan Siak juga tercermin dalam seminar-seminar dan diskusi yang berisi tentang kekecewaan terhadap Minangkabau hari ini. Muhammad Taufik, Dosen Sosiologi IAIN Imam Bonjol dalam artikel yang berjudul “Bersama-sama Mengubur Minangkabau” menyatakan bahwa telah terjadi turbulensi sosial dalam masyarakat Minangkabau. Turbulensi sosial merupakan sebuah gerakan sosial yang tidak beraturan dan acak. Segala sesuatunya mengalami titik kronis dan berkembang tanpa arah. Akhirnya, yang terjadi bukan pengukuhan kembali kejayaan Minangkabau, tetapi perilaku yang menghilangkan pesona Minangkabau. Manusia Minang berhenti berbicara humanisme, kearifan, keadilan, kebeningan, kita hanya mendengar ledakanledakan memekakkan tanpa pretensi mengkritisi, yang diam dalam penganggukan dan setuju dalam kejahilan (Taufik, 2006:141-143). Kemudian sebagai salah

satu genre sastra, “Melukis Gonjong” merupakan cerpen naratif yang tidak mengabaikan unsur-unsur deskriptif. Penulis mampu mendeskripsikan dengan detail konflik batin tokoh Siak didukung oleh latar yang kuat. Beberapa daerah yang disebut dalam cerpen tersebut, yaitu Air Mati di pusat Kota Solok, kebun binatang Bukittinggi, Desa Karang Sadah di Kecamatan Danau Kembar, Pariangan, dan tidak ketinggalan nama media massa seperti Padang Ekspress dan Singgalang yang dijelaskan telah memberitakan kebakaran yang terjadi di Istana Pagaruyung. “Kini Istana Pagaruyung sudah roboh. Pada malam khairan di tengah hujan lebat. Petir menyambar atap istana pagaruyung. Petir menyambar gonjong istana. Api menjalar. Istana Pagaruyung hangus. Berita-berita keluar di koran Singgalang dan Padang Ekspress...”(Tanjung, Haluan, 20/ 02/11). Penyebutan latar yang jelas dalam karya sastra adalah penting untuk memperkuat karya. Hal ini juga yang dilakukan oleh penulis-penulis sebelumnya, seperti Pramoedya Ananta Toer yang terkenal dengan novel Bumi Manusia

dan Gadis Pantai, A.A Navis dengan cerpen Robohnya Surau Kami, Ahmad Tohari dengan novel-novel fenomenal, seperti Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kumukus Dini Hari, Jentara Bianglala, dan Berkisar Merah, serta karya-karya Hamka dan penulis-penulis Angkatan Balai Pustaka lainnya. Latar yang jelas merupakan kekuatan yang membangun karya sastra. Latar yang jelas dalam novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli misalnya, telah memaksa pemda Kota Padang menghadirkan tokoh fiktif yang imajinatif tersebut dalam kenyataan. Jembatan yang terletak di daerah Muaro, dekat pantai Padang dan gunung Padang yang menjadi latar novel Siti Nurbaya sekarang dinamakan Jembatan Siti Nurbaya. Selain itu, pemda juga membangun makam tokoh fiktif Siti Nurbaya di kaki gunung Padang. Makam yang ramai dikunjungi oleh orang-orang dengan berbagai tujuan. Ada yang sekedar ingin tahu saja, ada yang dengan sungguhsungguh memaknai bahwa Siti Nurbaya pernah benar-benar ada dan hidup di dunia fana ini, dan ada juga yang memandang itu sebagai keberhasilan Marah Roesli, sang pengarang

novel. Namun ada hal yang mengabur dalam cerpen “Melukis Gonjong”. Pertama, sebenarnya untuk apa Siak melukis gonjong yang tak sudah-sudah tersebut? Untuk pesanan seseorangkah? Atau hanya untuk melepaskan ruehrueh hati karena melihat carutmarutnya kehidupan di Minangkabau hari ini? Kedua, penyebutan nama dua media, Padang Ekspress dan Singgalang di dalam cerpen “Melukis Gonjong” yang notabene dimuat di Haluan. Seperti ada yang beraduk antara yang nyata dan yang laten. Seingat saya, pada masa Istana Pagaruyung terbakar, semua media massa di Sumatera Barat memberitakan peristiwa tersebut. Tak ketinggalan Haluan dan Posmetro, dan beberapa media massa yang terbit mingguan. Terlepas dari kekaburan tersebut, cerpen ini hanyalah cerita fiksi. Cerita yang diharapkan mampu menjadi cermin bagi pembaca untuk merenungi hidup dan mengingatkan pada perubahan dan berbagai hal yang ter-alfakan. Pasar Ambacang, Akhir Februari 2011


Limpapeh

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

15

MEMPERINGATI HARI LAHIR KARTINI

PUSAKO

Nurani Perempuan Gelar Nonton Bareng

Rajo Adat dan Rajo Ibadat

Diasuh oleh: PUTI RENO RAUDHA THAIB Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat

SETELAH secara sepintas pada minggu lalu disampaikan tentang institusi Rajo Alam, maka selanjutnya marilah kita melihat pula sebuah institusi yang masih punya kaitan erat dengan institusi Rajo Alam, yaitu Rajo Adat dan Rajo Ibadat yang disebut juga sebagai Rajo Duo Selo. Rajo Adat yang berkedudukan di Buo adalah salah seorang dari Rajo Duo Selo di samping Raja Ibadat yang berkedudukan di Sumpur Kudus. Juga menjadi salah seorang dari Rajo Tigo Selo yang dikepalai oleh Raja Alam. Rajo Adat berwenang memutuskan perkara-perkara masalah peradatan, apabila pihak Basa Ampek Balai tidak dapat memutuskannya. Apabila ada persoalan adat yang tidak mungkin pula dapat diputuskan oleh Raja Adat, persoalan tersebut dibawa kepada Raja Alam. Raja Alam lah memutuskan segala sesuatu yang tidak dapat diputuskan oleh yang lain. Seorang Portugis bernama Thomas Diaz pada tahun 1684 diizinkan Belanda untuk memasuki daerah pedalaman Minangkabau. Menurut laporannya, dia bertemu dengan Raja Adat di Buo. Raja Adat tinggal pada sebuah rumah adat yang berhalaman luas dan mempungai pintu gerbang. Di pintu gerbang pertama dikawal sebanyak 100 orang hulubalang sedangkan di pintu gerbang kedua dikawal oleh empat orang dan dipintu masuk dijaga oleh seorang hulubalang. Dalam menyambut Thomas Diaz, Raja Adat dikeliling oleh para tokoh-tokoh berpakaian haji. Kemudian Raja Adat memberi Thomas Diaz gelar kehormatan Orang Kaya Saudagar Raja Dalam Istana. Dalam catatan tersebut juga diinformasikan oleh Thomas Diaz, bahwa Raja Minangkabau itu selama pembicaraan berlangsung diikuti oleh beberapa orang penting, selain penterjemah juga seorang pencatat yang terus menulis apaapa yang dibicarakan. Thomas Diaz menyimpulkan raja Minangkabau itu sudah mempunyai catatan harian, suatu hal yang tidak ditemukan pada zaman berikutnya. Sedangkan Rajo Ibadat berkedudukan di Sumpur Kudus. Rajo Ibadat berwenang memutuskan perkaraperkara masalah keagamaan apabila pihak Basa Ampek Balai tidak dapat memutuskannya. Apabila ada masalahmasalah keagamaan yang tidak dapat diputuskan oleh Raja Ibadat, persoalan tersebut dibawa kepada Raja Alam. Raja Alam lah memutuskan segala sesuatu yang tidak dapat diputuskan oleh yang lain. Bagaimana mekanisme kerja antar institusi ini ditulis cukup lengkap dalam kaba Cindua Mato. Walaupun kaba itu sebagian orang menganggapnya sebagai sebuah karya fiksi atau ada yang mengatakan fifty-fifty antara sejarah dan fiksi, namun dari kaba tersebut kita masih dapat meraba atau memperkirakan sebuah mekanisme kerja yang cukup signifikan dan sistematis. Sampai sekarang, dalam semua majelis peradatan yang diadakan oleh pihak ahli waris Raja Pagaruyung di Istano Silinduang Bulan, eksistensi, posisi dan kedudukan Rajo Duo Selo tersebut tetap dipertahankan, terlepas apakah pemangku gelar dari masing-masingnya masih ada atau tidak. Namun sebagai institusi adat tetap diakui, begitupun juga oleh pemangku adat seluruh Alam Minangkabau. Di dalam setiap pidato malewakan gala seorang penghulu/datuk dan raja-raja di rantau, institusi Rajo Duo Selo selalu dijelaskan kedudukan, peranannya dalam struktur limbago adat Minangkabau, khususnya dalam malewakan gala bagi penghulu dalam kelarasan Koto Piliang.

PADANG, HALUAN — Dalam rangka memperingati hari lahir RA Kartini, 21 April 2011, Nurani Perempuan Padang menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti pemutaran film, pameran lukisan, diskusi, dan pameran hasil produksi usaha perempuan. Rangkaian program ini dimulai dari 8 Maret-sampai dengan 21 April 2011 di Kantor Nurani Perempuan Jalan Anggrek 12, Flamboyan, Padang. Acara ini dikaitkan dengan perjuangan perempuan Indonesia sejak abad 18, untuk memajukan bangsa khususnya perempuan, dilakukan dengan berbagai bentuk. Mulai dengan telibat dalam perjuangan fisik dengan mengangkat senjata, seperti yang dilakukan Cut Nyak Dien dan Martha Christina Tiahahu. Mereka melakukan perjuangan untuk memajukan pendidikan terutama pendidikan perempuan seperti yang dilakukan Rohana Kudus dan R.A. Kartini dan banyak perempuan lainnya yang namanya tidak mencuat secara nasional. Namun perjuang perempuanperempuan tersebut, memberikan dampak positif gerakan perempuan yang berlangsung pada saat ini. “Pendidikan bagi perem-

puan, menjadi salah satu pendorong keterlibatan perempuan untuk melakukan perubahan di tengah masyarakat. Melalui pendidikan kesadaran masyarakat khususnya perempuan akan hak-haknya sebagai warga negara menjadi meningkat,” kata Yefri Heriani, Direktur Nurani Perempuan kepada Haluan, Sabtu (16/4). Menurutnya, perempuan mulai memainkan peran-peran penting yang selama ini dianggap bukan menjadi peran sosial mereka. Perempuan dengan kesadarannya mulai memperjuangkan hak-hak mereka yang selama ini kurang menjadi perhatian masyarakat negara. “Gerakan perempuan dengan berbagai isu bermunculan, misalnya isu kesehatan, pendidikan, ekonomi, politik dan budaya. Upaya mendorong dijaminnya hak-hak perempuan yang rentan terhadap berbagai kasus seperti HIV/AIDS, kekerasan dan pelecehan, penelantaran, penyiksaan ter-

hadap TKI. Semua itu disebabkan ketimpangan yang dibangun dalam masyarakat antara laki-laki dan perempuan merupakan kerja gerakan yang terus dilakukan kelompok perempuan yang juga melibatkan laki-laki,” jelasnya. Untuk itulah, tambah Yefri Heriani, dalam rangka hari Perempuan Internasional dan kelahiran Kartini, Nurani Perempuan WCC bekerja sama dengan Trotoart mengangkat isu pendidikan yang memanusiakan manusia, tanpa kekerasan. Model pendidikan ini diharapkan dapat membangun kesadaran seluruh masyarakat, khususnya perempuan terhadap keterkukungannya selama ini dan menjadi pintu gerbang untuk mewujudkan penjaminan hak-hak. Kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran bersama untuk mewujudkan pendidikan yang memanusiakan manusia khususnya bagi perempuan melalui berbagi informasi yang tidak bias kepada masyarakat tentang pendidikan yang memanusiakan manusia tanpa kekerasan. Selain itu, mengidentifikasi tantangan dan potensi dalam melakukan pendidikan yang memanusiakan manusia tanpa kekerasan dan mengidentifikasi bersama tentang isu-isu penting dalam

pendidikan tanpa kekerasan Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini, menurut Yefri Heriani antara lain, berbagi informasi yang benar melalui tontonan media audio visual (film) dan diskusi, mengidentifikasi tantangan dan potensi yang ada di depan dalam mewujudkan pendidikan yang memanusiakan, dan menjadikan masyarakat sadar dalam pendidikan yang memanusiakan. “Kita mengundang dan

melibatkan kelompok perempuan, remaja, LSM mitra, media, kelompok adat dan budaya, dan pemerintah dan lembaga pemerintah,” katanya. Film yang akan diputar, yaitu film “Madame X” (18/ 4), “Harmoni (19/4), “Juno” (20/4), dan “Atas Nama” (21/ 4). Setelah pemutaran film digelar diskusi. Untuk pamaren lukisan dan hasil kerajinan perempuan dibuka sejak 3 Maret sampai dengan 21 April 2011. (h/naz)

Panjek Sagu Panjek Sigai

Tuangan Limbago

Oleh : Syuhendri Dt Siri Marajo menjadi berbagai macam penganan seperti karupuak sagu, kalamai sagu dan lompong sagu yang sempat dipopulerkan oleh Eli Kasim melalui nyanyian minang di era 70an. Jenis yang satu lagi dinamakan dengan sagu anau, jenis ini menghasilkan gulo anau ( gula aren) yang menjadi kebutuhan masyarakat sebagai pelengkap masakan. Disamping itu batangnya dimanfatkan untuk berbagai macam alat pertukangan, pagar rumah dan kebutuhan lainnya. Adapun sigai sejenis alat yang terbuat dari sebatang pohon bambu yang berfungsi sebagai tangga, pada masingmasing ruas bambu di lobangi lalu dimasukkan sepotong kayu sebagai pijakan kaki. Sigai tersebut panjangnya mencapai pucuk enau untuk memudahkan pengambilan manisan (nira) sebagai bahan baku gula enau. Mamanjek Sigai merupakan jalan pintas untuk menu-

TUMBUHAN sagu identik dengan Indonesia belahan timur karena tumbuhan tersebut menjadi makanan pokok mereka. Di rimba Minangkabau hampir di seluruh kenagarian juga memiliki tanaman ini. Ada dua jenis tumbuhan sagu yakni sagu rumbio, Jenis sagu menghasilkan tepung dari batangnya. Tepung sagu dapat diolah

ju puncak. Panjek sagu panjek sigai merupakan pameo dalam tradisi Minagkabau, menjadi sinyal dalam menyikapi persoalan yang berkaitan dengan berbagai sikap ambisius yang dimiliki oleh manusia. Sikap ambisius dalam kehidupan kalau dicermati erat kaitannya dengan persoalan pangkat dan jabatan, disamping keinginan lainnya. Menjalani hidup dengan mulia adalah tujuan utama dari ajaran adat Adat Minangkabau. Kemuliaan akan makin bertambah bila berhasil mencapai sesuatu sesuai dengan jalannya atau bila suatu saat seseorang berhasil mencapai sesuatu, atau dianugrahkan sebuah pangkat dan jabatan, maka hal yang demikian merupakan sebuah tanggung jawab yang diamanahkan oleh Tuhan. Tidak dengan memakai jalan pintas laiknya orang mamanjek sigai demi segalon manisan.

Para petani berdendang ketika mamanjek sigai, dendangan itu bermaksud agar pohon enau jadi terhibur sehingga manisannya mengalir makin banyak. Demikian juga halnya para pemburu jabatan, mereka mamanjek sigai juga sambil berdendang demi meraih berbagai posisi dan jabatan yang di incar. Dendangnya macam-macam dari saling memfitnah, menjelekjelekkan orang lain sampai tega membongkar aib orang demi kepentingan sesaat dan keuntungan pribadi. Sudah jamak terjadi dalam setiap momen pergantian pimpinan di suatu instansi atau lembaga, maka para pemanjat sigai kasak- kusuk memperebutkan berbagai posisi yang ingin diraihnya. Tak penting apakah jabatan itu cocok atau tidak, apakah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki atau tidak. yang penting sigai ini dipanjat terlebih

dahulu. Soal sigainya bisa patah karena berebut naik, itu soal belakangan. Berbagai macam cara dilakukan untuk meraih jabatan ini, dari berpura-pura rajin masuk kantor, tiap hari duduk didepan pintu atasan sekedar setor muka dan setor duit tentunya. Ketika para petani mamanjek sigai mengambil manisan dari enau yang mereka sadap, lalu mereka memberikan kasih sayang pada pohon enaunya dengan memelihara dan menjaganya sampai enaunya kembali menghasilkan manisan. Berbeda dengan para pemanjat sigai yang berebut memanjat demi jabatan dan berbagai posisi, mereka cenderung mengabaikan, melupakan batang disandari. Mereka akan menghisap sampai habis batang tempat mereka bersandar sehingga batang tersebut kehilangan daya hidup, dapat menyebabkan mereka kehilangan penopang. Akhirnya terjungkal.

Langganan mulai

Promo April 2011

90 Perbulan** Rp.

Ribu

Open all Chanel selama 3 Bulan* Pilihan

Cerdas

untuk keluarga

Anda

HP. 0812 66 005258

RIDHO : 081374174949, 085278215868 683

684

Otomotif

Smart

Iklan Baris

Avanza E TDP 32.510.000 Angsrn 3.130.000 Avanza G TDP 36.077.000 Angsrn 3.477.000 Avanza S TDP 38.699.000 Angsrn 3.739.000 Rush G TDP 45.834.000 Angsrn 4.454.000 Inova J TDP 44.078.000 Angsrn 4.278.000 Yaris J TDP 43.578.000 Angsrn 4.228.000

Hubungi : Bag. Penjualan : DONI SAPUTRA,SE

HP. 08126712726 / FLEXI 0751 7872220

ASTRA DAIHATSU Paket Dahsyat APRIL XENIA TERIOS GM PICK UP GM MINIBUS LUXIO SIRION Hub :

TDP TDP TDP TDP TDP TDP

ARI

15 Jtan 18 Jtan Spesial Promo 8 Jtan DP 0%* 10 Jtan 12 Jtan 20 Jtan (0751) 7816969 HP. 08126743216, 085265782299

AVANZA E AVANZA G AVANZA S YARIS J INNOVA RUSH Hubungi

DP 32.270.200 DP 35.713.500 DP. 38.518.200 DP. 43.295.300 DP. 43.808.300 DP. 45.609.700

Hub :

DP15.585.000 Angs 3.025.000 DP 18.176.000 Angs 3.556.000 DP 15.288.000 Angs 3.708.000 DP 16.829.000 Angs 3.059.000 DP 9.125.000 Angs 2.480.000 DP 19.204.000 Angs 4.074.000 081266115060 (0751) 8200228

MUKHLIS

Padang

PAKET TOYOTA AVANZA E AVANZA G AVANZA S YARIS J INNOVA RUSH

ANGS 3.242.600 ANGS 3.597.200 ANGS 3.886.000 ANGS 4.377.900 ANGS 4.430.700 ANGS 4.616.200

EDY SOEMANTO

Hubungi

HP 0812 670 84384. Flexi 0751 782 4219

DP 32.270.200 DP 35.713.500 DP. 38.518.200 DP. 43.295.300 DP. 43.808.300 DP. 45.609.700

READY STOCK

ANGS 3.242.600 ANGS 3.597.200 ANGS 3.886.000 ANGS 4.377.900 ANGS 4.430.700 ANGS 4.616.200

Xenia Terios Luxio Grand Max PU Grand Max MB Sirion

ALJUFRI

Hub : SISCA 085263983282

ASTRA DAIHATSU READY STOCK Xenia Terios Luxio Grand Max PU

TDP 15 Jt an TDP 20 Jt an TDP 14 Jt an TDP 9 Jt an

A AN

Dapatkan CASH BACK 20 Jt* * atau DP 0%

081363358095 0751 - 7858838

Dapatkan CASH BACK 20 Jt* * atau DP 0%

VHINO 081363646799

081374991979 / 0751 7855179

PAKET AWAL TAHUN MARCH LIVINA X-GEAR NEW GL X-TRAIL SERENA

Cicilan 3 Jt an Cicilan 3 Jt an Cicilan 3 Jt an Cicilan 2 Jt an

Dapatkan Cash Back s/d 20 jt, ++ Service sampai " PUAS "

TDP 15 Jt an TDP 20 Jt an TDP 14 Jt an TDP 10 Jt an TDP 10 Jt an TDP 20 Jt an

* Hub Bag Penjualan : *

PAKET JUJUR & BENAR DP 15 Jt an DP 20 Jt an DP 14 Jt an DP 9 Jt an

AVANZA G INNOVA RUSH FORTUNER YARIS

TDP 18 Jt an TDP 10 Jt an TDP 13 Jt an TDP 15 Jt an TDP 15 Jt an

HUB :

PROSES CEPAT & MELAYANI TUKAR TAMBAH

RULLY

0813 88 67 88 96

TDP 23 Jt TDP 25 Jt TDP 55 Jt TDP 69 Jt TDP 57 Jt TDP 30 Jt

IKRAR

25jtan 30jtan 31jtan 87jtan 36jtan

ANGS ANGS ANGS ANGS ANGS

4,2jtan 5,5jtan 5,4jtan 8,8jtan 4,9jtan

PROTON DP mulai dari

Angs/bln 6,2 Jt an Angs/bln 6,6 Jt an Angs/bln 7,5 Jt an Angs/bln 9,5 Jt an Angs/bln 11 Jt an Angs/bln 7,8 Jt an

Unit Tersedia, Tanpa Inden, Proses Mudah / Mobil Langsung Keluar Hub : Flexi : 7861997 081374359920, 081947429930

DP DP DP DP DP

UNIT TERSEDIA / TANPA INDEN HUBUNGI : FAULY BUDIMAN (PAUL) HP. 081266131200 / (0751) 7708751

HONDA GAJAH MOTOR Jazz LG Jazz RS City Civic CR-V Honda Freed

PAKET JUJUR & BENAR

ASTRA DAIHATSU

Padang

Astra - Daihatsu XENIA TERIOS LUXIO GRAN MAX

DAIHATSU Xenia 1.0 Xenia 1.3 Luxio GM Minibus GM Pick Up Terios

652

PAKET TOYOTA

15

NEW SAVVY DP 22 Jt an % EXORA DP 25 Jt an NEW PERSONA DP 20 Jt an GRATIS ANGSURAN GEM 2 DP 19 Jt an PERTAMA BISA TUKAR TAMBAH HUB 660

Padang

661

653

654

Rp. 20.000,- / terbit

ROHANDA

081266022119 085274100757

Astra - Daihatsu XENIA TERIOS LUXIO GRAN MAX

DP 15 Jt an DP 20 Jt an DP 14 Jt an DP 9 Jt an

Cicilan 3 Jt an Cicilan 3 Jt an Cicilan 3 Jt an Cicilan 2 Jt an

Hub : IBSI Dapatkan Cash Back s/d 20 jt, ++ 085263620821 Service sampai 081947999627 " PUAS " 0751-9773334 S GRATI n angsura a m perta

Way of Life!

Telah DIBUKA

PT. ELANG PERKASA MOTOR BUKITTINGGI Jl. Raya Padang - Bukittinggi KM. 5 Padang Luar

Grand Vitara, SX4, Splash, Swift Carry Pick Up, APV, Karimun, Mega Carry Pick Up, Real Van

Pasang Iklan Anda disini ... KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

MOBIL DIJUAL

ANUGRAH JAYA MOTOR Jl. S. Parman No. 168 HP. 0813 6325 0959, (0751) 982 6889

Honda CRV Th.2007 2400CC (Silver Stone) Honda Jazz Th.2004 IDSi Warna Biru Nissan Terano S2 Th.2004 Warna Hitam Avanza 2010 Tipe G Warna Merah Maron Avanza 2008 Akhir Tipe G Warna Hitam Honda CRV Th. 08 Avanza tipe G Th. 04,05,08,10 Fortuner Diesel Th.2009 Wrna Hitam

Panther Smart

T

ahun 2010, Warna Hitam, Plat BA, Harga 185 jt. No. HP. 0852 6381 5997 668

MOBIL DIJUAL Panther Smart

T

ahun 2010, Warna Hitam, Plat BA, Harga 185 jt. No. HP. 0852 6381 5997 669

MOBIL DIJUAL Hubungi :

ICI HASYIM HP. 08126705140 - 085274370949 ARY HP. 081378650517 - 081993953307 DINO HP. 085217172330

Hardtop

Terbit sejak 1948

T

ahun 1977, Warna Kuning, Plat BA, Harga 85 jt. No. HP. 0852 6381 5997 670


16

Seni

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

PUISI DEDDY ARSYA

CERPEN

Cinta Musim Panas Kau boleh mencintaiku dengan rasa jijik yang terus-menerus naik ke tenggorokanmu. Aku akan membajak luas sawahmu, menjadi sapi, atau kerbau untukmu. Jika bosan kau boleh membuang aku di simpang jalan entah di mana. Aku bisa pastikan tak ada yang akan membawaku kembali ke sisimu. Kau pernah membuang kucing yang suka berak di kasur, di meja makan, di lemari pakaian, tapi kembali lagi ke rumahmu, bukan? Itu tak akan pernah terjadi—aku janji. Kita akan bahagia disiram cahaya matahari jam tujuh pagi, kita akan bahagia memiliki rumah yang bukan milik pribadi. Kita hanya perlu numpang di bumi ini seperti kata orang-orang, dengan lampu 15 watt yang sering terlambat kita matikan, sumur yang airnya berminyak, atau induk semang yang pemberang. Aku tidak makan terlalu banyak, percayalah, ibumu tak akan susah memasak. Aku mau makan apa saja dari periukmu, bahkan jika kopi pagi kita adalah air dari hitam kerak nasimu. Aku akan bangun pagi dan tak akan tidur lagi setelah sembahyang subuh. Dan kau boleh anggap aku mesin tak berguna yang gampang rusak. Aku akan menghabiskan banyak uang membeli kebahagiaan di toko pakaian, gelanggang bergoyang, medan pacu kuda hanya untukmu. Aku surukkan nasib burukku dalam keranjang belanja dan riuh pasar. Biar saja orang kata: “Jika para pedagang kaki lima menggelar isi perut mereka di meja parlemen, menuntut kantor DPR pindah ke rumah bordir, maka betapa celakanya sajakmu ini, wahai penyair, yang berbicara jus dan kesepian!” Aku tiada peduli, aku akan pindah ke rumah lain, dan sepetak tanah halaman lain, sehabis tahun ini. Kita akan menanam markisah, bukan? dan minum jus terung pirus seperti makan pokok tiga kali sehari. Anak-anak kita akan menguap bersama udara, menjadi langit hitam dan hujan yang jatuh ke perut bumi. Aku akan menulis undangan di pesbuk: “Aku akan beristri petani seledri habis hari raya ini. Kami akan harum sepanjang tahun, kami berbunga di musim apa pun. Anak-anak kami dari kulit kayu, cendawan tak beracun, dan rintik hujan. Rumah kami cangkang kura-kura, kepak hulu dan diam muara, sunyi daratan dan riuh ombak. Istriku bekerja keras, aku suka api nyala dari dapur biasa saja, anakku kelak cinta nasi dan lauk seadanya!” Hah, aku tak mengejarmu, kau tak perlu lari. Di tanganku tak ada pedang, aku tak suka perang. Jariku terkelupas, tapi tak akan serupa monster. Tapi aku kata: mari, sayang, mari! Genggam tanganku erat sekali. Aku anjing tak menyalak, Aku sunyi dalam sajak.

Cinta Musim Panas (2) Aku cinta kamu dalam takut terparah. Aku cinta kamu dalam sakit tak terbantah. Sebab cintaku adalah gedung-gedung runtuh, sekolah-sekolah hancur, atau deru traktor bikin kota baru. Nuklir yang meledak, dan radiasi yang mengancam. Cintaku adalah kasmaran sepanjang waktu. Cintaku semata salak anjing dalam kegelapan!

Doa Para Pasien Ruangan tak berjendela, tabung oksigen, seorang terkantuk-kantuk di tepi dipan, seorang terbaring dengan kaki digantung tinggi, seorang tanpa gigi menggigit selang impus. Kau datang membawa apel dan jeruk, mengusap pipi kiriku dan menangis. aku membujukmu dengan bibir entah milik siapa: “di sini, kami sama-sama sedang berbahagia!” Kau mengangguk dalam-dalam, Seperti akan terbenam lehermu sampai ke dada. Aku mengusap pipiku sendiri diam-diam. Besok bawakan aku rambutan!

Ciuman Rasa Tapai Di tepi kolam kita berciuman. Bagaikan penyedot debu, bibirmu maju limabelas senti. Rasanya, katamu: “seperti ubi diperam ragi!” Buah jambu monyet jatuh dari tampuk. Terdengar ‘plung’ di dasar kolam, aku menggigit bibirmu dengan kejam. Rasanya, katamu: “ada yang hilang limabelas senti!”

Pekasih Cirit Anjing Oleh: Indrian Koto

aku

MINYAK aku situang-tuang, dituang dalam kuali. Bukan

berminyak seorang, beserta bulan dan matahari. Asam limau purut asam lima sanding, ketiga asam limau lungga. Menurut si Mega seperti anjing, menangis tidak akan kubawa. Berkat lailah hailallah. Huallah…” Aku melafazkan kalimat itu pelan-pelan sambil meniupkan ke minyak rambut merek Lavender biru-pekat di tangan sebelum menggosokan ke rambutku. Sisir bermerek Tancho hitam dan rapat menggaruk kepalaku yang licin. Kusisir ke samping, ke depan, ke belakang, subhanallah, rebahnya bagus. Aku menatap kaca yang selebar telapak tangan, memperhatikan betul-betul wajahku di sana. Apakah minyak Lavender ini yang telah membuat rambutku begini patuh, atau kekuatan mantera telah menggerakkan semesta tunduk kepadaku? Aku setel rambut ke belakang. Keningku berkilat oleh bekas minyak wangi, barangkali ini cahaya yang keluar dari kekuatan mantera. Semacam efek. Kuperhatikan betul-betul diriku di depan kaca, tak ada yang berubah. Orang lainlah, lebih-lebih orang yang dituju, yang akan tahu. Aku membayangkan Mega, gadis yang sedang kukejar itu akan tergila-gila kepadaku. Dunia sebentar lagi akan berbalik. Tidak aku yang mengejarnya, tapi dia yang memburuku. Aku sudah menahan cinta nyaris enam tahun lamanya. Kurang serius apa aku padanya? Aku menyambar tas sekolah dan melompat keluar rumah. *** Andi yang mengajariku mantera itu. Pekasih Cirit Anjing namanya. Satu-satunya kemampuan kawanku itu, jika boleh dikatakan kemampuan, adalah kebiasaan dia berguru pada orang-orang tua. Kami bertetangga, dan akrab. Yang menjadi lelucon banyak orang adalah ketika aku tidak naik di kelas empat, Andi tak pula naik di kelas lima sehingga akhirnya kami kembali bersamasama: satu sekolah, satu kelas, dan satu bangku. Aku suka menjerat burung dan menangguk ikan, sementara Andi tak menyukai yang demikian. Ia memilih berkeliling mencari orang-orang yang dianggapnya ‘pintar’. Keinginannya yang besar itu bermula ketika ia menemukan buku-buku tua kakeknya yang tersimpan rapat dalam lemari di sudut dapur rumahnya. Soal ilmu pengasihan dan penjaga diri tidak pula tanggungtanggung ia pelajari. “Sewaktuwaktu kita merantau, di situlah ilmu ini akan berguna.” Aku merasa ia melebihi usianya. Aku selalu dibuat kagum dan terkesima dengan setiap ceritanya. “Bisa saja kau diludahi perempuan, dikatai yang bukanbukan, dihina di depan orang. Dihina perempuan? Aih, di mana pula muka bakal disimpan? Atau kau tiba-tiba dipukul orang. Jang, musuh tak dicari, tapi bersua pantang dielakkan. Kalau sudah begini, bekalmu inilah yang akan membantu banyak.” “Bekal?” “Ai alah, yang aku maksud itu elemu. Elemu yang kau tuntut di waktu muda…” Aku semakin terkesima saja mendengar kata-katanya. Menggeleng tidak, mengangguk tidak. Dasyat. Dasyat sekali dia. Ia suka membacakan mantera yang sudah dia pelajari dengan sangat cepat di depanku, sekedar pamer. Sekarang, katanya ia sedang belajar Ilmu Sebilah Papan pada seseorang. “Ini ilmu gila, Jang. Ilmu keras,,” mukanya terlihat begitu serius. “Tinggal dekati saja perempuan yang disuka. Selama kau berbatas papan yang sama, ondeh mak, kau minta hati, jantung pun bakal dikasih.” “Untuk apa pula kau pelajari ilmu itu...” “Ini ilmu langka,” dia mematahkan kalimatku. “Ilmu langka! Tak banyak orang yang tahu. Begitu kau jentikkan tanganmu pada papan, ha,” Ia menjentikkan jarinya, “habislah dia. Keraslah ilmu tuh.” “Kalau tidak ada papan. Dia tidak duduk dan di sana tidak ada bangku kayu, bagaimana?” “Hai alah. Itu umpama, Buyung. Hanya umpama.” *** Aku pertama kali bertemu

Mega waktu ikut ujian Ebtanas. Di desa kami, setiap kali ujian akhir sekolah dasar, tiga sekolah akan digabung jadi satu. Kebetulan tempat ujian dilakukan di sekolah Mega. Ia tinggal di rumah dinas guru, ibunya mengajar di sana. Dia masih kelas lima, tapi telah membuat aku jatuh cinta. Tempat tinggal kami dipisahkan dua kampung. Kampungku di selatan, kampungnya paling utara. Mega tumbuh jadi remaja yang cantik dan mekar, aku tumbuh menjadi pemuda yang tolol dan selalu salah tingkah di depannya. Andi mulai kambuh jika kebetulan kami bertemu Mega di kedai makan waktu istirahat, atau berpapasan di koridor sekolah atau bersamasama di pustaka (tentu pertemuan-pertemuan yang seringkali kusengaja). “Mega, ada salam dari Kantan.” Suatu kali Andi mengatakan itu ketika kami berpapasan dengan Mega. Mega bertanya sambil senyum-senyum, “yang mana sih orangnya?” padahal ketika itu aku berada di antaranya. Astaga, Mega ternyata masih juga belum tahu namaku. Aku semakin tidak percaya diri karenanya. Padahal kukira usahaku selama ini sudah cukup membuatnya mengenalku dan menyimpan sedikit kenangan tentang aku. *** SMA kami berada di selatan pasar kecamatan. Kami biasanya naik mobil L 300 yang dikasih tutup di bagian belakang dan bangku panjang yang saling berhadapan. Kami menyebutnya oto tambang balai. Tujuh orang di kiri, tujuh di kanan. Ketika aku kelas dua mega mulai masuk SMA. Ini mulai kembali menyiksa. Lebih bergelora dari sebelumnya. Tubuhnya tumbuh semakin tinggi, badannya berisi padat, pipinya penuh dengan mata begitu cerlang. Rambut lurus-panjang, lesung pipitnya semakin kelihatan, dan senyumnya kian mengganggu. Aku sudah mati kutu dan tak berdaya. Dalam sekejap, dia menjadi gadis yang selalu dibincangkan. Matilah awak. Rasanya semakin tak ada kesempatan. Dalam masa-masa sulit itu Andi masih saja menggodai. Jika itu terjadi, ramailah seisi oto. Aku menyerah dan akhirnya menemui Andi. “Nah, nah, nah. Apa awak bilang? Kau mesti ada bekal untuk jaga-jaga. Kau itu selalu suka mengejek…” “Ajarilah aku satu ilmu saja.” “Oi ala. Kamu kira segampang itu ilmu turun? Seperti belajar di sekolah? Susah. Itu belum bicara syarat dan pantangnya.” Aku merasa kehabisan akal. Aku membayangkan Andi menurunkan Ilmu Sebilah Papan kepadaku. Kami berangkat sekolah naik oto tambang balai dan sering berbarengan. Setiap ada kesempatan aku sudah kehilangan kata sebelum ada yang disampaikan. Nah, sebilah papan akan bisa menyelesaikan. Aku terus memohon-mohon dengan mendramatisir perasaanku. “Baiklah. Jangan berharap ilmu Sebilah Papan.” Lantaran aku benar-benar ingin mendapatkan ilmu, aku

mengiyakan saja kata-katanya. “Kukasih Pekasih Cirit Anjing saja. Tak terlalu banyak amalan tapi hasilnya dasyat.” Ilmu apa saja bagiku tak masalah yang penting bisa mendapatkan Mega. Andi menuturkan kemudahan ilmu ini. Tinggal dibacakan pada minyak wangi, hand body atau minyak rambut yang kita pakai. Perlahan incaran kita merapatlah. Itu lebih baik dan sesuai dengan keinginan. Aku tak mau kalau tiba-tiba Mega berubah jadi gadis bodoh yang mengejar-ngejarku karena cinta. Orang akan cepat tahu kalau dia kena pekasih. Bagaimana pula kalau kami dinikahkan? “Kalian tak akan sampai dinikahkan. Tak sampai segitu kekuatannya,” ujar Andi seperti bisa membaca perasaanku. “Hanya saja dia akan merasakan getaran yang mengalir darimu itu.” “Kalau begitu, tak apa-apa.” Aku mengeluarkan buku dan pulpen. “Onde mak oi…” teriaknya tergelak. “Ndak semudah itu kamu berguru, Buyung. Dicatat dan dihapalkan tidak akan mempan kalau syaratnya belum dipenuhi.” “Lalu bagaimana?” “Kau harus berguru dulu padaku. Lengkapi pula syaratsyaratnya.” Sejak sore itu resmilah aku menjadi muridnya. Beberapa hari sekali kami mengadakan pertemuan di pondok pinggir sawah. Ini pembicaraan rahasia, tak boleh ada yang tahu. Sebelum masuk ke makrifat, kata Andi, aku mesti tahu syariat, tarekat dan hakikat. Dibongkarlah soal penciptaan manusia, alam ruh dan alam kudus, apa sebenarnya makna shalat, ke mana kita setelah mati dan bla-bla lainnya. Aku cukup heran bagaimana anak kelas tiga SMA seperti dia mengerti urusan filosofi rumit begini? Sampai akhirnya mantera dua bait itu bisa kuhapal. Dia hanya akan membacakannya sebanyak tiga kali dan aku harus bisa langsung menghapal. Bertanda ilmu mengikut. “Kamu mesti bersikap butuh tak butuh sehingga dia tergilagila dengan perasaan sendiri. Bersikaplah seperti tak ada perasaan apa-apa sehingga dia semakin penasaran kepadamu,” kata Andi mewanti-wanti. Katanya, ilmu baru bisa jalan kalau ada alasan-alasan yang memungkinkan. Kurasa, kalau pun ada tindakan yang tidak pantas dilakukan Mega terhadapku, tak akan mampu membuat aku tersinggung sedikit pun. *** Pagi itu, untuk pertama kalinya aku membacakan Pekasih Cirit Anjing, aku menunggu angkutan dengan hati berdebar. Dan aku se-oto dengan Mega. Begitu aku naik, dia langsung tersenyum dan menggeser duduknya hingga ada tempat luang untukku persis di sampingnya. Gila. Gila. Reaksi manteranya luar biasa. Berkali-kali Mega melirikku. Sepanjang jalan aku hanya tertunduk. Rasanya, kalau pun Andi mengajarkanku rapalan Ilmu Sebilah Papan, kupikir di saat menegangkan ini, aku tak akan mampu untuk menjentikkan jari ke bangku mobil.

“Kok rambutnya rapi sekali? Wangi lagi.” Aku mendengar suara lembut muncul dari sampingku. Itu kalimat pertama Mega untukku setelah enam tahun aku menunggu kesempatan berbicara. Lihatlah, ia tersenyum padaku. Aku membalasnya dengan kikuk. Keringat tumbuh sebesar biji kopi di keningku. “Kalau rapi begini, kamu tampan sekali.” Ya Tuhan, di hari pertama aku membaca mantera Pekasih Cirit Anjing, dia memujiku. Benar-benar luar biasa. Meski tidak ada yang membuatku tersinggung, setidaknya kekuatan mantera sedang mengalir pada gadis ini. Semula aku masih bisa mengikuti nasehat Andi untuk bersikap acuh tak acuh. Tapi keramahan Mega dan gejolak di dada membuatku tak tahan. Setiap sore aku akan bersepeda lewat dan berputar-putar di depan rumah Mega sampai aku bisa melihat gadis itu duduk di teras rumahnya. Melihat baju yang terjemur, sandal dan sepatu di pintu masuk, membuatku sedikit lega untuk beberapa jam ke depan. Malamnya aku akan berputar-putar lagi di sana sampai ada sesuatu yang bisa mengobati rindu. Selama itu berlangsung, tentu Pekasih Cirit Anjing semakin kuat kuhapal. Di sekolah, aku mencari-cari alasan untuk bisa lewat di depan kelasnya atau masuk dalam ruangannya. Kalau begini terus, rasanya aku yang terkena mantera. Seperti yang bisa diduga, cintaku yang bertahun-tahun terpendam itu tidak sia-sia. Kami saling jatuh cinta dan berhubungan sewajarnya anak muda. *** Aku akhirnya jujur pada Mega mengenai mantra penjinak hati itu, Pekasih Cirit Anjing. Aku tidak bisa menyembunyikan rahasia itu berlama-lama. Mega tertawa terbahak-bahak mendengar pengakuanku. “Jauh sebelum itu aku sebenarnya sudah suka padamu,” katanya. “Waktu Andi menggoda kita, kamu malah bertanya ‘orangnya yang mana sih?’” “Itukan cara perempuan memberi respon. Aku sudah tahu kamu kan sering lewat di depan rumah. Makanya, terlalu menjaga perasaan!” “Tapi pertama kalinya kamu menyapa justru ketika kita duduk berdekatan di dalam oto. Dan itu hari pertamaku membaca mantera.” “Ah, kau saja yang tak berani dekat-dekat. Kapan, coba, kau berani menyapaku. Hanya liriklirik saja kan? Tapi aku suka sikapmu. Kau tidak akan bisa selingkuh dengan gadis mana pun. Jika pun kau jatuh cinta, dunia sudah tahu sebelum kau sempat ngapa-ngapain.” Ia terkikik. “Dan di hari keberuntunganmu itu kau terlihat begitu norak. Minyak rambutmu terlalu pekat dan meleleh sampai ke kening, baunya menyebar ke mana-mana. Dan sisiranmu terlihat begitu lucu.” Ah, lega rasanya mengetahui itu semua. Dan yang terpenting, aku tak merasa diburu rasa berdosa. Namun begitu, aku tetap merasa berhutang budi pada Andi. Dialah yang membuatku bisa bahagia seperti kini. Poetika, 2010


Panggung

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

17

RUMAH BUDAYA AIE ANGEK

Berpetualang di Lorong Waktu

Rumah Budaya & Main Building

Oleh: Andika Destika Khagen

S

ELAIN politisi, Fadli Zon dikenal juga pengoleksi bendabenda kuno. Sedikit di antara koleksinya di titip di Aie Angek, yang berada di wilayah adminstrasi Kabupaten Tanah Darat, yang dinamakan Rumah Budaya Fadli Zon. Letaknya berdekatan dengan Rumah Puisi milik sastrawan Taifiq Ismail. Rumah Budaya Fadli Zon berdiri di atas tanah 4.700 meter. Sesuai dengan namanya, isi Rumah Budaya dua lantai ini memang syarat dengan koleksi benda-benda kebudayaan. Benda kebudayaan itu jauh lebih tua dari rumah budaya itu sendiri, yang baru dibangun Desember 2010. Di sekeliling, depan dan belakang, atau melihat dari atas, pemandangan alam tersaji lepas. Gunung Tandikek, Singgalang, dan Marapi ‘menawarkan’ dirinya untuk ditatap. Petani sayur, petani cabai, petani padi, menjadi sahabat alam yang tiap sebentar saling sapa. Di kelilingi suasana alam itu, Rumah Budaya seperti berada di dalamnya, bukan di

antaranya. Ia menjadi bagian dari angin yang bertiup sepoisepoi, tak ada suara bising yang muncul dari mobil-mobil. Ini seperti dunia lain, bukan dunia metropolitan. Jika film Lovely Bones menggambarkan surga dengan air yang mengalir sejuk, bukit yang hijau, keindahan yang tiada tara, maka Rumah Puisi barangkali realitas dari imajinasi yang diciptakan Alice Sebold itu. Lorong Waktu Memasuki Rumah Budaya tak sama masuk ke dalam rumah biasa. Masuk ke dalamnya seperti melintasi lorong waktu, membawa ke masa yang jauh sekali, berabad-abad sebelumnya. Pengunjung akan terbiasa melihat keris, fosil, yang barangkali tak pernah lagi dijumpai. “Konsepnya edukasi, sebisa mungkin menampilkan kebudayaan Nasional. Orang barangkali akan tercengang, sebab ia tak pernah melihat sebelumnya. Padahal itu adalah kebudayaannya, dan milik dia,” kata Edin Hadzalic, pengelola Rumah Budaya dan Aie Angek

Cottage. Keris Luk 9, asal Pagaruyung dari abad 18, mulai menemani menyusuri lorong waktu tersebut. Akan ditemukan setrika baju dari bara, songket lama, seribu koleksi buku, dan pelbagai lukisan. Lalu, akan mudah akrab dengan segala fosil. Sebab, fosilfosil tersebut menjadi ‘bagian’ dari diri. Duduk di tepi kolam renang, tempat duduknya

bukan dari kayu meranti atau ditata dengan konsep modern, tapi dari akar pohon jati ribuan tahun lalu. Fosil kayu berbentuk kursi panjang—bisa memuat tiga orang—di pajang di halaman cottage menghadap ke Gunung Singgalang. Menurut Edin, fosil kayu itu juga merupakan koleksi Fadli Zon. Seperti apa bentuk gading kerbau bila disimpan dalam waktu 2 juta tahun? Ini

Lobby Rumah Budaya

The Aie Angek Cottage ditaruh di lantai dua, persis di dekat jenjang. Bahalus Pakokarabau, nama fosil tersebut. Lorong waktu terasa semakin panjang. Wajah-wajah Syahrir, Hatta, Tan Malaka, Chairil Anwar, mengingatkan pada perjuangan merebut kemerdekaan. “Ini semua pahlawan asal Minangkabau,” Edin buru-buru menjelaskan. Mendominasi dinding-dinding, selain para pejuang, juga lukisan-lukisan. Mulai dari awal masuk, atau di manapun tempat rehat, di sana ada lukisan dipajang. Menurut lelaki asal Serbia ini, lukisan-lukisan itu dibeli Fadli Zon langsung dari pelukisnya, dari pelbagai negara dan bermacam-macam jenis lukisan. Tercatat nama pelukis nasional Hardi, Eko, dan Kamal Guchi. Lukisan-lukisan itu menjadi bagian dari keindahan yang muncul secara alami di sekeliling Aie Angek. Rumah Budaya yang belum diresmikan tersebut terasa ‘sempit’ oleh peninggalanpeninggalan masa lalu. Namun ia tidak tampak seperti museum. Ia memanjakan pengunjung yang datang dari dunia lain, dunia metropolis yang

Edin Hadzalic serba instan, yang lebih banyak ‘maunya’, sulit menerima apa adanya. Maka, berada di dalam lorong waktu tersebut, terasa tidak melelahkan. Lorong waktu itu sepertinya bisa dimasuki oleh siapapun, baik hanya untuk sekadar kagum, atau benar-benar ingin mempelajarinya. Ia seperti ingin menyatukan antara masa kini dan lampau. Galeri di Kamar Tidur Selain Rumah Budaya, di Aie Angek Kabupaten Tanah Datar itu, di tempat yang sama masih ada Rumah Puisi milik Taifiq Ismail dan cottage. Menurut Edin, cottage untuk tempat menginap. Namun, fungsinya tidak hanya sekadar tempat tidur. Tempat tidur itu dihiasai lukisan-lukisan, persis seperti berada di dalam galeri. Disediakan 22 kamar, dengan tawaran sajian keindahan alam. Group musik Bimbo pernah menginap di sini ketika akan tampil dalam seminar 1 abad Sjafruddin Prawiranegara di Bukittinggi. Menurut Sam Bimbo, ia sangat kagum dengan Rumah Budaya itu. “Ketika perpustakaan HB Jassin ditutup karena kekurangan dana, saya

melihat ada harapan di Rumah Budaya sebagai tempat pelestarian budaya,” kata Sam. Selesai acara, Sam tidak langsung berangkat ke Jakarta. Ia memutuskan untuk kembali esok harinya, dan menyediakan waktu memanjakan dirinya di sana, di tempat yang jauh dari hiruk pikuk tempat mereka berasal, Cirebon. Tempat Segala Bisa Menurut Edin, Rumah Budaya seperti rumah yang menampung segala macam kebudayaan. Ia tidak hanya sebagai penyedia koleksi, tapi juga terlibat dalam dunia kekinian. Maka, ada executive lounge, ruangan rapat, aula konferensi, dan kafe Kaki Langit. Edin menyebutkan, ke depannya, akan ditampilkan saluang dan tari di Rumah Budaya. “Ini juga untuk melestarikan kesenian Minangkabau,” kata Edin. Namun, Edin belum bisa memastikan, kapan agenda tersebut siap digelar. Menurutnya, programnya sedang dirancang. Dan, ketika kebudayaan telah menyatu di Aie Angek, selalu tersimpan harapan, di tengah tidak adanya perhatian terhadap pelestariannya.

Koleksi Kain Songket Minang

Indahnya Alunan Indang Pariaman Oleh: AMALIA Mahasiswa Karawitan ISI Padang Panjang

PADA salah satu kampung kecil bernama Koto Tinggi, jaraknya tidak jauh dari Padang Alai Pariaman. Kampung yang pada masa gempa 2009 menjadi kawasan yang porak poranda. Jalan menuju dan keluar Koto Tinggi terputus, sehingga masyarakatnya menjadi terisolasi dari dunia luar. Bantuan sulit masuk. Rumah-rumah penduduk banyak yang hancur, ekonomi masyarakat pun lumpuh. Jauh beda setelah satu setengah tahun berlalu. Pada Sabtu, 6 April 2011 saya datang ke nagari ini. Tampaknya Koto Tinggi telah bangkit dari penderitaan yang menimpa masyarakatnya pascagempa itu. Kegairahan dan keceriaan terpancar pada wajah-wajah masyarakat. Penduduk Koto Tinggi (kampuang dan perantau) berkomitmen membangun nagari secara bersama-sama. Komitmen itu dibuktikan dengan mengadakan alek nagari yang disebut “Alek Indang selama sepekan. Masyarakat melimpah ruah meramaikan alek indang ini. Per-

tunjukan indang yang berlangsung setiap malam dengan pemain silih berganti telah mampu membuat masyarakat Koto Tinggi dan sekitarnya bersatu dalam kebersamaan. Pertunjukan Indang Piaman Pertunjukkan indang dimulai dari jam delapan malam hingga jam setengah lima subuh. Pertunjukkan indang dimainkan oleh tiga kelompok yang beradu argumentasi dalam bentuk pantun yang dinyanyikan. Setiap pemain duduk bersila sangat rapat antara satu dengan lainnya dalam bentu bersyaf. Pakaian mereka bervariasi berdasarkan tugas-tugas yang sudah ditentukan menurut aturan permainan indang. Menurut salah seorang tokoh indang menyatakan bahwa tugas pemain indang pada prinsipnya terbagi kepada beberapa bagian, yaitu (1) tukang dikia, bertugas sebagai pimpinan dan tokoh utama dalam pertunjukan indang. Ia duduk di belakang anak indang. Ia menciptakan pantun-pantun yang diperdebatkan antara

ketiga kelompok indang. (2) tukang karang, adalah seorang pemain indang yang bertugas sebagai pembantu tukang dikia dalam mengarang pantunpantun secara spontan. Ia juga disebut tukang aliah, karena ia bertugas untuk mengalihkan gerak-gerak tari dan nyanyian. (3) tukang apik, adalah yang bertugas sebagai pengapit tukang karang dalam posisi duduk. Biasalah salah seorang dari tukang apik bertugas sebagai peningkah permaian darak indang. (4) tukang pangga, yaitu beberapa orang pemain indang yang posisi duduknya disamping kiri dan kanan tukang apik. Tugasnya adalah sebagai pengikut gerakan tari dan menurutkan permainan pola permainan darak rapai. (5) tukang pangga, adalah beberapa orang anak indang yang paling hujung dari sederetan anak indang. Biasanya terdiri dari anankp-anak yang masih kecil dalam proses belajar main indang. Berdasarkan pengamatan penulis, kesenian tradisional indang sangat menjanjikan perkembangannya ke masa depan, karena paminnya masih banyak dari kalangan remajaremaja dan malah terdiri dari anak-anak belasan umur (khusus tukang palang masih dibawah umur sepuluh tahun). Pertunjukkan indang diawali dengan permainan darak indang yang bunyinya terdengar sangat kompak sambil melakukan gerakan. Setelah darak pembuka, kemudian tukang dikia memulai untuk berdendang. Isi teks yang dinyanyikan berisi permohonan izin kepada yang hadir untuk memulai pertunjukkan indang. Setelah dendang dinyayikan lalu diulang lagi oleh anak indang. Semua anak indang bernyanyi sambil

FOTO AMALIA

PERTUJUKAN seni indang yang dibawakan anak-anak nagari Koto Tinggi menari yang kompak dan indah sekali. Dendang dalam permainan indang terdiri dari dendang pembuka, dendang isi dan dendang penutup. Lantunan dendang yang menggema dengan hentakkan pukulan indang yang serempak juga tidak luput dari gerakan-gerakan yang dilakukan oleh para pemain indang yang kompak seperti gerakan menjelentikkan jari seperti orang menggayuh sampan, mendorong indang di atas tikar dan gerakan-gerakan menarik lainnya yang dilakukan pemain indang. Semua hal diatas menunjukkan bahwa indahnya hentakan serta lantunan seni tradisi indang Pariaman. Begitu juga para peminat pertunjukkan indang juga

tidak memandang usia baik tua maupun muda ikut berapresiasi melihat pertunjukkan indang. Antusias masyarakat untuk menyaksikan pertunjukan indang dibuktikan dengan berdesakan penonton sampai merapat kepada anak indang yang duduk bersyaf mempersembahkan kebolehannya. Artinya, antara pemain dan penoton seperti tidak ada pembatasan yang jelas. Penonton dan pemain bersatu di atas laga-laga, dan bagi yang tidak dapat duduk di laga terpaksa berdiri saja sambil menikmati indahnya alunan pertunjukan indang pariaman ini. Harapan Masyarakat Setelah penulis berdiskusi

dengan beberapa tokoh masyarakat, mereka menyatakan bahwa untuk menghadapi perkembangan berbagai jenis kesenian modern yang berkembang saat ini, sudah saatnya masyarakat Koto Tinggi menggalakkan kesenian tradisional seperti indang pariaman. Masyarakat sangat mencintai kesenian tradisional yang sudah menjdi warisan budaya Minangkabau ini. Tapi kadang-kadang dari pihak pemerintah daerah kurang memperhatikan keberadaan kesenian ini. Oleh karena itu, diharapkan kepada pihak pemerintah daerah bahkan sampai ke pusat, agar dapat menggalakkan kesenian tradisional indang ini pada setiap nagari-nagari sebagaimana

halnya pada masa tempo dulu. Pada masa sekarang, diharapkan indang mampu berkembang melawan tantangan budaya global. Indang hendaknya tetap menjadi jatidiri masyarakat Pariaman untuk masa yang akan dating. Maka dari itulah marilah kita mempelajari, menjaga serta melestarikan kebudayaan seni tradisi kita agar selalu hidup dan tidak punah di telan masa apalagi sampai diklaim orang. Jadikanlah kebudayaan seni tradisi Indang Pariaman sebagai aset budaya Minangkabau yang membanggakan yang dapat menarik para wisatawan baik domestik maupun luar negeri dan semua itu akan terlaksana bila didkung oleh semua pihak. Semoga.


18

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

Pentingnya Tekanan Ban LISWENDI KAMAR, ST Sales Head Suzuki Mobil PT Elang Perkasa Motor

SECANGGIH apapun kendaraan Anda, sehebat apapun teknologi yang ada namun apabila parts yang Anda pakai dalam kondisi tidak prima untuk menunjang performa kendaraan, jelas semua akan percuma dan terlebih justru akan membahayakan keselamatan. Pastikan ban kendaraan Anda ada dalam tekanan angin yang dianjurkan karena pada tekanan angin yang dianjurkan jelas permukaan yang akan bersinggungan dengan aspal akan lebih banyak dan tentunya grip yang akan didapat akan dapat menjaga stabilitas kendaraan Anda. Mengapa ban tidak boleh berada di tekanan terlalu rendah atau terlalu tingggi . Terlalu Rendah Banyak orang berpikir, tekanan rendah akan menambah kenyamanan ataupun “keempukan� dikarenakan keadaan mobil yang tengah ban sebenarn y a k u r a n g mendapatkan tekanan dari dalam sehingga sidewall akan terlallu empuk (sangat tidak dianjurkan), keadaan ini berbahaya karena

dengan empuknya sidewall artinya tidak adanya kontrol di setiap tikungan yang kita lewati karena kurang kokohnya ban. Terlalu Tinggi Jelas kalau ini berbeda lagi dengan hal diatas karena justru dengan terlalu tingginya pressure keadaan ban akan menggelembung dan akibatnya hanya bagian tengah ban yang akan bersinggungan dengan tanah sehingga apabila bobot kendaraan berkisar 1,2- 1,5 ton dan hanya ditopang dengan permukaan ban yang menggembung di tengah, saya yakin kendaraan Anda akan sulit dikendalikan karena tidak ada kontrol dari ban yang fungsinya menjaga kestabilan kendaraan Anda. Saya coba ambil pemahaman berupa referensi gambar dari internet semoga jelas dan bermanfaat sebagai salah satu persiapan untuk menginkatkan keselamatan dari sisi teknis. Banyak pengalaman berharga yang pernah saya alami dan atas dasar pengalaman itu saya sangat suka dengan sebuah tag line dari salah satu ban yang penah menjadi support saya di ajang APRC yaitu Power is nothing without control. Dengan kontrol yang baik Insya Allah rasa percaya diri seorang driver akan terbentuk nyaman selama di perjalanan dengan memperhatikan factor safety yang tinggi.

Sejarah Vespa dan Keunikannya

Pertanda Mesin Mobil Bermasalah Teknik Pengereman Sepeda Motor Tanpa Slip dan Melintir

VESPA adalah merek sepeda motor jenis skuter yang berasal dari Italia. Perusahaan induk dari Vespa, adalah Piaggio. Pada awal kedatangannya Vespa mempunyai saingan berat skuter Lambretta, sekarang otomatis Vespa sebagai motor skuter konvensional tidak mempunyai saingan lagi.

Sejarah Vespa 1. MP5(moto piagio 5) paperino diproduksi tahun 1943 Di produksi akhir perang dunia ke 2 dengan spesifikasi sebagai berikut : - mesin : 2stroke single sylinder - bore : 50mm - stroke : 50mm - top-speed : 60Km/jam - transmisi : chain atau cardan - rem : drum - ban : 4.00-10

2. MP6 Prototipe diproduksi tahun 1945 spesifikasi sebagai berikut : - mesin : 2stroke single sylinder dengan sylinder terbuat dari besi - bore : 50mm - stroke : 50mm - top-speed : 37.28 mph - transmisi : chain atau cardan - rem : drum -ban : 3.50-8

Cara Pengereman Motor yang Aman Oleh Jimmy Charles Andih Manager Kawasaki PT Gema Rodamas Utama

3. Vespa 98 dan vespa 98 II Diproduksi tahun 1946 dan seri kedua dikeluarin setahun setelah itu, di juluki “motoleggera utilitaria vespa� spesifikasi sebagai berikut : - mesin : 2stroke single sylinder dengan sylinder terbuat dari besi - bore : 50mm - stroke : 50mm - top-speed : 60 Km/jam - transmisi : chain atau cardan - rem : drum -ban : 3.50-8

TEKNIK pengereman adalah sesuatu yang wajib diperhatikan dalam bersepeda motor. Bisa berkalibat fatal jika salah melakukannya. Tujuan pengereman adalah untuk memperlambat laju motor tidak langsung berhenti, tetapi membutuhkan jarak sampai motor berhenti, tetapi membutuhkan jarak sampai motor berhenti. Pengereman dengan menggunakan rem belakang saja–apalagi dengan menginjak pedal rem kuat-kuat akan menyebabkan roda belakang terkunci dan roda sliding. Begitu sebaliknya mengerem hanya pada roda depan saja hasilnya lebih membahayakan lagi, karena akan menyebabkan kehilangan keseimbangan. Hah, jika Anda melakukan pengereman secara bersamaan hasilnya akan lebih maksimal. Namun untuk melakukan pengereman secara benar dan baik butuh trik dan teknik. Penting pula diperhatikan bobot motor berikut pengendara (dan pembonceng). Jangan lupakan pula waspada terhadap kondisi jalan seperti permukaan jalan berpasir, aspal licin karena hujan atau jalanan tanjakan atau turunan. Untuk itulah pelajari tips safety riding pengereman yang baik dan benar berikut ini: 1. Hal utama sebelum memutuskan untuk melakukan pengereman adalah melepas

putaran gas atau deselarasi. Teknik dasar ini untuk membantu pengereman dengan bantuan mesin (engine brake). 2. Pastikan posisi tangan menggenggam erat grip gas, dilanjutkan kemudian mengerem roda belakang dahulu, lalu gunakan rem depan dengan jari tangan kanan (jari telunjuk, jari tengah dan jari manis) menarik tuas rem. 3. Pastikan posisi sepeda motor tegak (tidak miring) sehingga risiko tergelincir tidak harus terjadi. Ingat, rasio pengereman roda depan dan belakang adalah 60: 40. Artinya, daya cengkeram rem depan lebih besar dibanding rem belakang lantaran menahan bobot motor dimana hukum fisika berlaku. 4. Perhatikan menarik tuas rem depan dengan cara meremas, mirip berjabat tangan. Telapak tangan berslaman. Jangan sekali-kali menekan tuas rem depan secara mendadak atau terlalu kuat, karean akan berakibat roda depan mengunci. 5. Waspadai permukaan jalan yang licin (basah karena hujan atau berpasir). Gunakan cara pengereman dengan melepas dan menekan tuas rem berulang-ulang (mengocok) rem. Teknik ini mirip kinerja rem sistem ABS (AntiLock Brake System) pada mobil untuk menghindari roda terkunci. 6. Gunakan feeling saat melakukan pengereman untuk melatih kenerja rem, sehingga bisa menerapkan gaya pengereman yang sesuai dengan situasi yang terjadi.

APAKAH di mobil Anda, baik di dalam maupun di luar kabin, kerap mengeluarkan suara? Waspadalah, terlebih bila suara tersebut tidak pernah terdengar sebelumnya. Beberapa suara itu, misalnya decitan, dengung, atau suara seperti logam yang saling bertabrakan. Bila mendengarnya, segera periksa sumber bunyi. Meski terlihat sepele, akibatnya bisa fatal. Bila tak segera diperbaiki, tidak menutup kemungkinan akan merembet ke bagian lain. Bila hal itu terjadi, maka kerusakan akan semakin parah. Ongkos yang harus dikeluarkan untuk memperbaikinya pun semakin besar. Lantas apa saja bebunyian itu? Apa saja kerusakan yang terjadi? Bagaimana cara mengatasinya? Berikut tipsnya: 1. Mesin gemerisik saat AC diaktifkan Hampir semua mobil yang berusia di atas lima tahun pernah mengalami gejala seperti itu. Suara yang gemerisik saat peranti pendingin ruangan (AC) diaktifkan bisa disebabkan oleh beberapa hal. Bantalan atau bearing Kompresor yang telah aus kerap menjadi biang suara berisik itu. Oleh karena itu, langkah pertama yang wajib Anda periksa adalah bearing kompresor. Bila ternyata kondisi komponen itu tak bermasalah, alihkan perhatian ke oli kompresor. Berkurangnya minyak pelumas kompresor karena adanya kebocoran atau jumlahnya yang menyusut karena penggunaan, juga memicu kompresor mengeluarkan suara berisik. Namun, bila kondisi oli tidak bermasalah alihkan perhatian ke van-belt (V-belt). Tali yang telah aus atau kendor bisa memicu timbulnya bebunyian yang tidak wajar kala AC diaktifkan. Cara mengatasi, segera ganti komponen atau bagian yang bermasalah. Segera ganti oli kompresor AC bila sumber permasalahan ada di bagian itu. 2. Bunyi mendengung di bagian mesin Ada beberapa penyebabnya. Dua di antaranya adalah van belt (v-belt) yang terlalu kencang atau kendor, dan laher alternator yang aus. Selain menimbulkan suara mendengung, V-belt bermasalah yang tidak segera diperbaiki rawan putus. Bila hal itu terjadi, maka water pump mesin tidak akan bekerja dan suhu mesin pun meninggi atau overheating. Overheating menjadi connecting rod dan kepala piston memuai atau melenting, sehingga mesin rusak. Akibat lainnya adalah,

alternator tidak berfungsi. Walhasil, pengisian arus listrik ke aki tidak akan terjadi dan mobil mogok. V-belt yang terlalu kencang juga menjadikan putaran alternator dipaksa melebihi kapasitas atau kemampuannya. Akibatnya laher alternator akan rusak dan menimbulkan suara mendengung. 3. Suara gemuruh dari bagian kolong mobil Suara gaduh tersebut disebabkan oleh komponen di bagian kaki-kaki mobil bermasalah. Biasanya suara ini muncul kala mobil melaju dengan kecepatan 50 kilometer per jam atau lebih. Karet bushing arm yang pecah atau telah aus, ball joint yang telah aus, tie rod, shock breaker yang telah aus adalah penyebabnya. Bila mobil Anda menggunakan stabilizer strut bar atau sway bar, karet di peranti itu yang telah aus juga menyebabkan suara mendengung di bagian kolong. Oleh karena sangat disarankan segera mengganti bagian-bagian yang rusak. Bila tidak, selain menimbulkan suara gaduh juga menyebabkan laju mobil tidak stabil. 4. Bunyi mendecit di luar dan di dalam kabin Suara seperti itu terjadi karena ada gesekan antar logam. Oleh karena itu segera periksa sumber bebunyian tersebut dan lumasi dengan grease. Bila tidak, maka kerusakan akibat gesekan semakin parah dan merembet ke bagian lain. Sebaiknya menggunakan grease untuk melumasinya. Sebab grease lebih awet dan tidak menyiprat ke bagianbagian lain. 5. Suara mesin lebih kasar dari biasanya dan tersendatsendat Gejala seperti itu bisa berarti gejala awal dari mesin mengelitik (knocking). Ada beberapa faktor yang menyebabkan gejala itu. Kualitas bahan bakar yang jelek sehingga menjadikan pembakaran prematur, busi yang telah aus, serta oli yang bocor dan merembes ke ruang bakar mesin adalah beberapa di antaranya. Bila tak segera diatasi, lama-kelamaan mesin akan mengalami knocking. Mesin yang terus menerus knocking dan dibiarkan, kepala piston bisa jebol atau blok mesin pecah. (Sumber: Tempointeraktif)


Rumah

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

19

Foto http://4.bp.blogspot.com

Merawat Rumah Idaman dengan Benar RUMAH adalah cerminan ekspresi jiwa pemilik rumah. Menjaga rumah agar tetap terawat bukan pekerjaan mudah. Beberapa masukan berikut ini mungkin bisa anda coba agar rumah anda tetap nyaman untuk ditinggali. Cukup melihat beberapa bagian rumah seperti halaman, ruang tamu, lantai dan dinding, bahkan kamar mandi, dari sana tergambar jelas sifat penghuninya, apakah mereka rajin dan rutin merawat rumah tinggalnya. Jadi bila ingin dinilai memiliki ekspresi jiwa yang menyenangkan, segeralah tata dan rawat hunian anda dengan tips dan trik berikut ini: Membersihkan Kerak Lantai Kamar mandi Lantai kamar mandi yang Foto http://4.bp.blogspot.com

Langkah Agar Karpet Bersih dan Awet

INSERT KARPET merupakan salah satu perlengkapan di rumah yang perlu penanganan khusus dalam merawatnya. Cara-cara perawatan yang kurang tepat bisa membuat karpet bertambah kotor dan mudah rusak. Bersihkan karpet Anda dengan cara yang tepat agar selalu awet. Berikut ini tipsnya, seperti dikutip dari Helium:

Bersihkan Sesering Mungkin Karpet harus sering dibersihkan menggunakan penyedot debu/vacuum cleaner, terutama jika Anda baru saja memasang karpet. Meski tampak bersih, serat-serat pada karpet bisa

Lantai Saat ini, ada berbagai jenis lantai rumah. Lantai rumah dari semen atau ubin, kermik, atau cukup tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting disini adalah tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak becek pada musim hujan. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit. Atap Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Di samping atap genteng adalah cocok untuk daerah tropis juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakat dapat membuatnya sendiri. Namun demikian banyak masyarakat pedesaan yang tidak mampu untuk itu maka atap daun rumbai atau daun kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng maupun asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan, disamping mahal juga menimbulkan suhu panas di dalam rumah. Ventilasi Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Di samping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadi proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban akan merupakan media yang baik untuk bakteribakteri patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit). Fungsi kedua daripada ventilasi adalah membebaskan udara ruangan dari bakteribakteri terutama bakteri patogen karena disitu selalu terjadi aliran udara yang terus-menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. Fungsi lainnya adalah untuk menjaga agar ruangan rumah

tercampur dengan debu dan kotoran. Jika dibiarkan terlalu lama, kotoran akan menumpuk. Selain tidak baik untuk kesehatan, kotoran yang menumpuk juga akan lebih cepat merusak karpet. Bersihkan karpet dengan vacuum cleaner minimal seminggu sekali. Fokuskan pada daerah yang sering dilewati orang, karena biasanya kotoran paling banyak menempel di area tersebut.

Jangan Berjalan dengan Kaki Telanjang Banyak orang beranggapan bahwa berjalan di rumah tanpa alas kaki bisa membuat karpet bersih lebih lama.

Namun anggapan itu tak sepenuhnya benar. Kaki mengeluarkan keringat dan minyak. Saat bersentuhan dengan karpet, minyak dan keringat menempel pada karpet sehingga menyebabkan debu dan kotoran mudah melekat. Sebaiknya kenakan kaus kaki atau slippers saat berjalan di atas karpet. Jangan Cuci Karpet dengan Sabun Sebaiknya jangan cuci karpet Anda dengan deterjen atau cairan pembersih yang mengandung sabun. Busa yang dihasilkan sabun akan meninggalkan sisa-sisa residu yang justru akan mengikat lebih banyak debu di karpet.

Selain itu, residu sabun yang tertinggal juga bisa melemahkan serat karpet sehingga membuat karpet mudah robek atau rusak. Bahan paling tepat untuk membersihkan karpet tanpa merusaknya, ternyata cukup mudah didapat, yaitu cuka putih. Campurkan satu botol cuka dengan satu galon air. Siramkan campuran tersebut ke atas karpet, sikat sebentar, lalu bilas dengan air bersih. Jangan khawatir rumah Anda akan berbau cuka, karena baunya akan hilang dalam 24 jam. Hanya pastikan karpet Anda tidak dalam keadaan lembab terlalu lama. (Sumber : Citydirectory.co.id)

Menghadirkan Rumah Sehat selalu tetap di dalam kelembaban (humidity) yang optimum. Cahaya Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari disamping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya di dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusakkan mata. Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya ini sangat penting karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen didalam rumah, misalnya baksil TBC. Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Seyogyanya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15-20 % dari luas lantai yang terdapat dalam ruangan rumah. Perlu diperhatikan di dalam membuat jendela diusahakan agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela di sini disamping sebagai ventilasi juga sebagai jalan masuk cahaya. Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan diusahakan agar sinar matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding). Jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca. Cahaya buatan yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya. Luas Bangunan Rumah Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan perjubelan (overcrowded). Hal ini berdampak kurang baik terhadap kesehaan penghuninya, sebab disam-

ping menyebabkan kurangnya konsumsi O2 juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain. Fasilitas-fasilitas di dalam Rumah Sehat Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut: penyediaan air bersih yang cukup, pembuangan tinja, pembuangan air limbah (air bekas), pembuangan sampah, fasilitas dapur, ruang berkumpul keluarga, untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi (serambi muka atau belakang). Di samping fasilitas-fasilitas tersebut, ada fasilitas lain yang perlu diadakan tersendiri untuk rumah pedesaan adalah kandang ternak. Oleh karena ternak adalah merupakan bagian hidup para petani, maka kadang-kadang ternak tersebut ditaruh di dalam rumah. Hal ini tidak sehat karena ternak kadang-kadang merupakan sumber penyakit pula. Maka sebaiknya, demi kesehatan, ternak harus terpisah dari rumah tinggal atau dibuatkan kandang tersendiri. (Sumber: http://www.smallcrab.com)

Foto http://4.bp.blogspot.com

berkerak kuning kecokelatan dapat dihilangkan dengan cara sebagai berikut: Kerak digosok berkali-kali dengan batu apung dan air sabun, kemudian dibilas dengan air bersih. Citroenzuur (asam sitrat) ditaburkan pada dinding dalam atau luar dan dasar bak mandi yang sudah dibasahi sebelumnya, biarkan asam sitrat bereaksi selama satu jam. Kemudian, disikat dan disiram dengan air bersih dan dibilas sampai benar-benar bersih. Selanjutnya keringkan dengan lap kering. Asam sitrat atau sering disebut sitrun yang berbentuk bubuk berwarna putih tersebut dapat diperoleh di toko-toko perlengkapan kue. Memperbaiki Lantai Keramik Retak Lantai keramik retak dilepas dengan hati-hati agar keramik yang masih utuh tidak ikut terlepas. Lantai dikorek dengan benda tajam. Setelah itu pasangan lantai dilepas atau dipecah sampai ke dasar, dibuat dasar lantai, kemudian keramik lantai pengganti dipasang. Jika nat lantai keramik yang rusak, nat dibersihkan dahulu dengan cara dikorek. Kemudian nat disiram dengan air bersih. Selanjutnya celah nat diisi dengan campuran yang agak cair dan biarkan meresap sampai ke dalam. Pada waktu isian tadi masih setengah kering, diikuti dengan campuran yang lebih kental dan ditekan agar padat. Sebelum isian tersebut mongering, sisa-sisa bahan pengisi yang tercecer di permukaan lantai dilap dengan lap kering. Memperbaiki Lantai yang Basah atau Lembab Perbaikan pada lantai yang basah atau lembab sebenarnya cukup mudah asal diketahui penyebabnya. Apabila resapan air ke permukaan lantai masuk melalui nat, nat ditutup dengan bahan yang kedap air. Jika terjadi pada lantai yang bukan kedap air, seluruh lantai yang basah dan lembab tersebut dibongkar sampai ke dasar urugan pasir. Di atas urugan pasir tersebut dilapisi dengan lembaran plastik lalu di atasnya dilapisi dengan campuran spesi yang kedap air dengan perbandingan 1 semen : 2 pasir setebal 3 cm. Lantai sudah siap dipasang kembali. Memperbaiki Lantai Kamar Mandi yang Bocor Kebocoran pada kamar mandi di rumah biasanya berasal dari nat keramik. Seringkali nat terkikis oleh air, bahan kimia pembersih, sabun, atau cara pemasangan keramik pada kamar mandi yang kurang tepat. Harus diketahui dahulu apakah keramik tersebut menempel dengan baik pada lantai dengan cara lantai diinjak dengan sedikit tekanan atau diketuk. Jika berbunyi nyaring berarti terdapat celah atau rongga kosong. Mengecat Dinding Agar lapisan cat pada dinding tidak mudah mengelupas maka penggunaan plamur harus dibatasi hanya sebagai penutup retak-retak rambut yang halus pada dinding. Seringkali kita melakukan kesalahan yaitu menggunakan plamur sebagai lapisan cat dasar. Bahan plamur tidak dibuat untuk mengikat cat sehingga kalau tetap digunakan dalam proses pengecatan, maka cat akan mudah mengelupas. Waktu pengecatan pada dinding harus dipilih dengan hati-hati.

Jika pengecatan dilakukan pada kondisi hujan, cat akan butuh waktu lama untuk mengering. Begitu pula jika pengecatan dilakukan pada kondisi matahari sangat terik, hasilnya juga kurang bagus. Hasil pengecatan di bagian luar (permukaan dinding) akan mengering lebih dahulu daripada bagian dalam. Hal ini berpotensi menyebabkan cat retak, menggelumbung atau mengelupas. Waktu ideal untuk melakukan pengecatan adalah pada kondisi kering dan tidak pada saat matahari bersinar sangat terik. Pengecatan Ulang Pengecatan ulang perlu dilakukan jika kita menemukan dinding rumah sudah mengapur. Tanda-tandanya dapat kita ketahui dengan menyaapukan telapak tangan pada permukaan dinding. Jika kita dapatkan bekas bubuk putih berarti dinding perlu dicat kembali. Memaku Dinding Agar Tak Retak Seringkali kita memaku dinding untuk mengantungkan pigura atau aksesoris rumah tangga, namun kita dapati dingding menjadi retak. Hal ini terjadi bukan karena campuran spesi yang kurang bagus tapi karena kita belum mengetahui cara memaku dinding yang benar. Caranya adalah dengan memberikan selotip silang pada dinding sebelum permukaan tembok dipaku, baru kemudian dipaku pada bagian tengah persilangan selotip tadi. Setelah selesai, selotip dilepaskan secara perlahan sesuai kebutuhan. Jika bahan dinding kurang berkualitas, maka jika dipaku, dinding akan rontok. Cara untk mengatasinya adalah siramkan dua sampai tiga sendok makan cuka pada bagian dinding yang hendak dipaku. Tunggu sampai kering baru kemudian dinding dapat dipaku. Bebas dari Rayap Caranya dengan mencampur 3 Oli dan 1 solar kemudian diaduk sampai rata. Campuran tersebut dioleskan merata keseluruh permukaan kayu sampai campuran oli dan solar tersebut benar-benar kering. Setelah itu dilakukan pengecatan pada permukaan kayu. Dapat pula sebelum dicat, permukaan kayu dilapisi obat anti jamur untuk mencegah serangan dari rayap. Membasmi Jamur Untuk mengatasi jamur ringan dan belum lama menyerang bagian-bagian rumah pada dinding dan plafon atau bahkan perabot rumah, dapat digunakan cuka, fungisida (pembasmi jamur) atau cairan disinfektan. Caranya, kain lap ditetesi cuka, disapukan pada bagian yang terserang jamur secara perlahan-lahan agar spora jamur tidak beterbangan kemana-mana. Penyapuan diulangi dengan cuka dan kain lap baru. Sikat tidak disarankan untuk membersihkan jamur karena akan membuat spora menyebar ke tempat lain, misalnya menempel pada perabot, sofa atau terhirup oleh manusia. Jika serangan jamur sudah lama dan cukup berat, misalnya pada plafon akibat bocor, segera diperbaiki kebocorannya dan diganti plafonnya atau dicat ulang. Instalasi sanitasi juga perlu dijaga dari kerusakan dan bocor agar tidak menjadi penyebab munculnya jamur.(yc/indohome)


20

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

ZIZI

TORA SUDIRO

Tertarik Fenomena Ulat Bulu

52 Karakter AKTOR Tora Sudiro (37) memainkan 52 karakter dalam 11 episode, yakni karakter mirip wanita, eksekutif muda yang ruwet menghadapi komputer, orang kampung yang pusing mengurus tagihan listrik, dan masih banyak karakter lain. Akting sebanyak 52 karakter dalam 11 episode itu dilakukan untuk iklan produk Bank Bukopin. Sejak tahun 2006 hingga 2011, wajah Tora yang terkesan kocak ini menghiasi layar kaca. Kini sampailah saatnya karakter unik itu memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri). Susah enggak? “Memerankannya sih sebetulnya enggak terlalu sulit. Yang sulit adalah

F

ENOMENA ulat bulu yang terjadi di sejumlah wilayah ternyata juga menarik perhatian Zivanna Lethisha Siregar. Gadis yang lebih akrab disapa Zizi itu hanya bisa berharap fenomena tersebut cepat selesai. “Aku sih berharap agar ‘over soon’ ya,” tanggap Puteri Indonesia 2008 itu, usai konferensi pers acara ‘Music of Your Heart’, di Kantor Yayasan Jantung Indonesia, Menteng, Jakarta, Rabu lalu. Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa peneliti juga menemukan adanya penyebab fenomena ulat bulu akibat faktor pemanasan global. Kupu-kupu berkembang biak cukup cepat karena musim panas yang panjang dan berkurangnya predator alami dari ulat bulu. Zizi, yang masih kuliah di semester VI Universitas Indonesia itu juga memperkirakan bahwa fenomena ulat bulu adalah fenomena sementara. “Aku rasa ini fenomena sementara,” kira Zizi. Harapannya agar fenomena ini cepat selesai untuk semakin mempermudah aktivitas masyarakat yang terganggu. Zizi akui, kehadiran ulat bulu cukup banyak memberikan dampak bagi warga sekitar. “Ulat bulu cukup mengganggu,” terang mahasiswi Ilmu Ekonomi itu. (h/kcm)

permintaan Bukopin agar saya tetap terlihat... ganteng!” jawab Tora, yang spontan mengundang gelak tawa, dalam penyerahan penghargaan Muri di Jakarta, beberapa waktu lalu. Tora juga mengakui, dalam salah satu adegannya, dia harus berakting seolah-olah sedang mengobrol berduaan. Padahal, tidak ada orang sama sekali. Tak ayal lagi, dia pun harus sedikit berkhayal. Waktu itu, kata Tora, untungnya ada beberapa kru yang membantu aktingnya. Ironinya, kru tersebut kecil-kecil. Akibatnya, Tora harus sedikit menengadahkan kepala sambil berakting. Takut dipandang menyepelekan penontonnya. (h/kcm)

MEGGIE

Bakal Manggung di Padang PRINSIP “Be Your Self” benar-benar dipegang teguh penyanyi debutan Meggie. Kendati banyak insan musik menyimpulkan karakter vokalnya mirip penyanyi top Vina Panduwinata dan Audy Item, namun dara cantik kelahiran Jakarta, 24 Maret 1990 ini, tetap ingin menjadi diri sendiri. “Apa pun yang terjadi, saya ogah mengekor penyanyi lain yang lebih dulu nge-top. Dengan modal karekter Alto atau range suara rendah - saya ingin berjuang tahap demi tahap menjadi penyanyi profesional dan kelak terkenal sebagai diri sendiri,” tandas Meggie di Jakarta, baru-baru ini. Ditemui di sela-sela syuting video klip singgel “Suka-Suka” karya komposer Ramon dan Posan/Aldy (Personel Electra band) di Backstages Ancol penyanyi bertinggi-berat 162 cm dan 54 kg yang

sebelumnya lebih dulu menggeliat di dunia seni peran lewat belasan sinetron dan FTV ini, Meggie menyatakan ada beberapa insan musik mencoba mempengaruhi prinsipnya dengan mengarahkan dirinya untuk menempuh jalan pintas agar cepat populer - dengan mengikuti gaya nyanyi dan aksi panggung penyanyi lain yang sudah mapan dan terkenal. “Untung saya tak tergoda dan memilih meraih popularitas sebagai penyanyi profesional secara step by step sesuai harapan produser Deteksi Record. Bahkan, tawaran lebih realistis dan lebih menggiurkan yakni merekam lagu-lagu Mandarin, juga untuk sementara waktu saya tolak. Maklum, papa saya kan spesialis pemenang lomba nyanyi lagu-lagu Mandarin di Jakarta dan sekitarnya. Nanti, disangka saya ingin

mengekor kiprah tarik-suara sang papa,” terang putri pasangan Chandra Ismail dan Lina Wati Djohan ini. Ditopang cukup pengalaman di dunia entertainment yakni membintangi belasan sinetron dan FTV serta berguru vokal dengan Rocker Doddy Katamsi, Meggie sudah sewajarnya ngotot menjadi diri sendiri begitu merambah dunia nyanyi. Apalagi, dalam rangkaian tur New Artis Deteksi Record

didukung Comfort Mobile ke 12 kota di Jawa Tengah dan Barat, belum lama ini, setiap manggung dirinya mendapat sambutan hangat penonton. “Saya tak pernah membayangkan,

sebagai penyanyi pendatang baru selalu mendapat sambutan hangat setiap manggung di 12 kota. Kenyataan menggembirakan ini menambah kepercayaan Meggie untuk menjadi diri sendiri dalam merambah dunia tarik-suara.” terang Meggie yang popularitasnya di layar kaca terdongkrak hebat lewat FTV bertajuk “Mengintip Surga” dan kini bersiap melakukan tur promo ke tujuh kota di Sumatera termasuk Padang mulai akhir April nanti. “Rencananya, saya juga akan mengunjungi beberapa radio di Sumatera Barat, bersama artis-artis pendatang baru Deteksi Record,” tutur Meggie, mengunci pembicaraan. (h/atv/*)


Inspirasi SKENARIO

Gaya Hidup OLEH: ZUKRI SAAD

AMIR, sekarang 51 tahun, Direktrur Pelaksana Daerah PKBI Sumatera Selatan, pada tahun 94 yang lalu dapat pinjaman 4,5 jt dari kantor untuk bangun rumah atau boleh untuk uang muka cicilan BTN. Namun ia kreatif, uang tersebut tidak dijadikan uang muka, tapi dibelikan mobil angkot bekas. Angkot bekas waktu itu dibelinya 4 juta rupiah, di reperasi di bengkel tetangga samping rumahnya, permulus habis sesuai seleranya dan lalu dijual. Beli 4 juta harga waktu itu, perbaiki 500 ribu, balik nama sekitar 100 ribu lalu terjual 7,5 juta bersih. Ditukuk tabungan istrinya yang menjadi guru SD, lalu ia beli 2 angkot bekas. Proses yang sama, lalu dijualnya ke Pagar Alam. Di dataran tinggi itu, mobil Amir telah berubah peran menjadi mobil keluarga, lengkap dengan accessories AC dan sound system canggih. Harganya tentu dekat-dekat 10 juta. Hampir 10 tahun dia melakukan proses yang sama dalam memupuk modal. Booming pendapatan diperolehnya pada waktu harga kopi naik diawal krisis ekonomi pada petengahan 97, dimana ia sampai mengirim 20 mobil perbulan. Dengan akumulasi keuntungan, waktu itu ia setidaknya perlu menyediakan 3 mobil siap jual digarasinya. Tahun lalu ketika kembali berjumpa, ia cerita bisnis awal jual beli mobil bekas masih marak. Ia mempertahankan bisnis ini disamping bisnis besarnya yang lain, karena menurutnya hoki awal itu harus tetap dikelola, walau marjin profit tidak terlalu besar. Nampaknya, ia meniru saudara kita keturunan Tionghoa, yakni berbasis fengshui. Kini, ia tidak jual mobil bekas angkot saja, sekurangnya kijang innova, mithsubisi kuda, sampai jenis BMW keluaran 2007. Mengingat modal kerja sudah cukup tangguh, logika mengelola mobil bekas berkembang ke bisnis jual beli rumah. Prakteknya, ia mengintai rumah yang ia perkirakan mau dijual pemilik, menghadap kearah timur, luas secukupnya dan lebih tinggi dari badan jalan. Feeling bisnis mungkin bercampur fengshui ia perankan dengan efektif, sehingga rumah yang dibelinya laku keras. Menggunakan jasa arsitek, ia merenovasi rumah barunya, sembari memulai menawar-nawarkan rumah itu ke berbagai kalangan yang cukup banyak dalam jaringan sosialnya. Kalau tak salah, ia juga menggunakan akun facebook untuk pemasaran produk. Jual beli mobil bekas dan rumah bekas telah menghantarkan Amir naik tingkat ke golongan kelas menengah di Sumatera Selatan. Ia banyak terlibat dalam kegiatan selebriities kota Palembang dan pernah jadi juri sosialita di kampungnya Kabupaten Muara Enim. Yang menarik, ia tetap bersahaja. Tetap berpenampilan seperti dulu Uwan kenal tahun 80-an. Walaupun ekonominya sudah mapan, ia masih bersandal jepit, baju tak perlu bermerek, HP bukan yang mahal dan istrinya tidak malu berbelanja ke pasar tradisional. Yang lebih penting lagi, walau sudah naik tingkat ke kelas keluarga yang ekonomi berlebih, ia masih saja mau berteman dengan sekondan lamanya di LSM dan ia tetap mempertahankan posisinya di PKBI walau honornya tak lagi ia perlukan. Mempertahankan sesuatu yang hoki ini mungkin bagian dari tradisi fengshui, yang tak perlu membuang kawan lama maupun lembaga lama dimana ia pernah berkiprah. Ia masih ceria dan kocak seperti dulu kita berteman. Masih mau ngantar Uwan ke airport, walau ia ada urusan lain yang mungkin lebih penting. Itulah, ketika Sabtu 18 September 2010 yang lalu, waktu mengantar Uwan ke bandara, ia cerita kiatnya menjaga syahwat konsumerisme. Ia berketetapan untuk mempertahankan pola pikir keluarga tentang hidup sederhana. Ia cerita putri tunggalnya yang berhasil menyelesaikan kuliah di perguruan tinggi, hasil tradisinya bersama istri dalam menabung dan berasuransi. Sejak masih miskin dulu, ia upayakan untuk mendahulukan alokasi dana membayar premi bulanan asuransi pendidikan dan ia kemudian memetik hasilnya. Waktu menikmati macet di jalan-jalan utama kota Padang, Uwan cenderung trenyuh dan berakhir nelangsa menyaksikan ribuan sepeda motor dan mobil bekas berseliweran. Uwan yakin, cara bertransportasi dan mimik para pengendara, menunjukkan bahwa kendaraannya bukanlah dimiliki atas dasar fungsi dan kelebihan uang. Lebih banyak karena ingin seperti orang lain, sehingga cenderung memaksakan diri. Mayoritas pastilah kendaraan hasil kredit. Sebenarnya kalau bisa naik sepeda kenapa harus beli sepeda motor ? kalau bisa naik motor kenapa harus beli mobil ? Itulah rezim kapitalisme, yang merangsang libido konsumerisme tanpa batas, tak habis-habisnya mendorong orang untuk memiliki dan memiliki. Amir cerita, dia cukup ketat mengendalikan libido itu dan selalu mendiskusikannya dengan keluarga. Forum meja makan malam mereka adakalanya diisi dengan mempergunjingkan tetangga atau saudara yang sok mau pamer, sok hebat dan nyatanya selalu kesulitan untuk membayar tagihan kartu kredit. Amir dan keluarga menghindari pemakaian kartu kredit walau ia sering didesak aparat bank untuk naik kelas menjadi pemakai kartu gold atau bahkan platinum yang konon meningkatkan gengsi. Ia membalas dengan ber-rendah hati bahwa ia gagap teknologi dan selalu kuatir tak mungkin nanti membayar tagihan. Pekerjaannya yang tidak menentu katanya, kadang untung kadang rugi, membuat ia ragu untukmenjadi pemakai kartu kredit. Untuk pengelolaan keuangan, Amir merasa cukup dengan ATM Bisnis Bank BNI dan kalau perlu dia ada ATM BCA. Cukup dan sudah berlebih berbasis kebutuhan transaksinya. Menunggu boarding, kami masih berdiskusi tentang gaya hidup selamat itu. Kelebihan uang diinvestasikan membeli kebun kopi di Pagar Alam, memiliki kebun sawit di kawasan OKU dan ada beberapa rumah yang ia pertahankan dengan dikontrakkan. Ada satu rumah dikontrak panjang oleh perusahaan perkebunan sawit dan ia sekaligus menjadi mitra pekebun dengan uang hasil kontrakan itu. Kebun sawitnya kini sudah mencapai 10 kapling dan tentu terbayangkan penghasilannya perbulan seiring harga sawit lagi baik. Ia mengatakan, investasi di berbagai bidang usaha adalah kiatnya mengalokasikan kelebihan uang. Ia ikut jargon “jangan menaruh telur hanya di satu keranjang”. Sebelum berpisah, ia cerita kenapa tetap mempertahankan posisi di PKBI. Menurutnya, aktifitas bisnis harus diimbangi dengan aktifitas sosial. Disamping hidup sederhana, mengurus orang banyak akan mengontrol libido konsumerisme. Mengurus ekonomi adalah untuk dunia, mengurus orang banyak melalui LSM diniatkan untuk bekal menuju akhirat. Itulah makanya dia tak perlu berubah gaya hidup sejak 30 tahun lalu. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang,

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

21

DRS ALIZAMAR MPD.KONS

Pendidikan Karakter Mendesak

PENDIDIKAN karakter terasa mendesak diajarkan di saat pendidikan sekarang kehilangan marwahnya. Disadari pelbagai kalangan, pendidikan hanya membentuk aspek psikomotorik saja, tidak afektif, apalagi kognitif.

Berikan contoh perilaku yang baik. Ini jarang dilakukan. Sekarang kita hanya konsentarsi ke Ujian Nasional, tidak apaapa, tapi faktor lain jangan dilupakan.

bangsa? Apakah ia mampu memenuhi harapan masyarakat terhadap pendidikan? Simak wawancara Haluan dengan pakar pendidikan Universitas Negeri Padang (UNP) Drs Alizamar MPd.Kons yang juga menjabat Pembantu Rektor III UNP. Apa yang terjadi dengan pendidikan di Indonesia? Pendidikan, saya kira, kehilangan basic (dasar). Kita mempelajari hal-hal besar, tapi lupa bahwa hal kecil juga menentukan. Misalnya seorang belajar Matematika, taruhlah berhitung di SD. Dia membagi, menjumlah, mengali. Dia bisa mengali dan membagi kalau terlebih dahulu menguasai penjumlahan, kalau tidak, ia tidak bisa membagi. Dia bisa menjumlah, kalau dia memahami betul konsep tentang angka. Sejauh belum bisa menguasai, tidak akan bisa melanjutkan. Begitu juga dengan materi-materi lain. Hukum-hukum dasar ini harus dikuasai. Dan ini yang tidak kita lihat. Orang hanya tahu satu tambah satu itu hasilnya dua, tapi tidak mau mencari tahu bagaimana bisa angka itu diperoleh.

Pendidikan disadari belum dapat membentuk karakter siswa. Otak kiri kuat, sementara otak kanan lemah. Muncul ide dari Mendiknas untuk mewujudkan pendidikan karakter. Komentar Anda? Pendidikan karakter amat penting, tapi tidak bisa diserahkan ke sekolah saja. Semuanya harus terlibat: guru, orang tua, dan masyarakat. Peranan guru, dalam setiap pembelajaran harus diinfusikan (diintegrasikan) bagaimana karakter yang baik itu. Tidak harus di satu mata pelajaran, tapi di setiap mata pelajaran. Apapun pokok bahasan bisa terkait dengan pendidikan karakter. Misalnya, kalau guru berkata kasar ke siswa, guru mengajarkan berkata halus, tidak mungkin. Dia menyuruh siswa jangan terlambat, sementara dia terlambat. Karakter yang baik harus dari guru dulu. Orang tua dengan sekolah harus kompak. Misal, bagaimana melatih anak harus buang sampah pada tempatnya. Siapapun yang buang sampah tidak pada tempatnya ditegur. Bisa sangsi. Sangsi jangan fisik, tapi mendidik. Masyarakat, bila melihat ada perilaku siswa yang salah, misalnya merokok, tegur saja.

Pendidikan karakter kini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa, pendidikan karakter ini pun diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam mensukseskan Indonesia Emas 2025. Di lingkungan Kemdiknas sendiri, pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan di seluruh jenjang pendidikan yang dibinanya. Selain itu, pendidikan karakter ini tidak dijadikan kurikulum yang baku, melainkan dibiasakan melalui proses pembelajaran. Selain itu mengenai sarana-prasaran, pendidikan karakter ini tidak memiliki sarana-prasarana yang istimewa, karena yang diperlukan adalah proses penyadaran dan pembiasaan. Perihal pengembangannya sendiri, kalangan pendidik lebih melihat bahwa kearifan lokal dan pendidikan di pesantern dapat dijadikan bahan rujukan mengenai pengembangan pendidikan karakter, mengingat ruang lingkup pendidikan karakter sendiri ssangatlah luas. Pendidikan karakter ini sangat penting dalam membentuk akhlak dan paradigma masyarakat Indonesia. Semoga pendidikan karakter ini tidak hanya menjadi proses pencarian watak bangsa saja, melainkan sebagai corong utama titik balik kesuksesan peradaban bangsa. Pada dasarnya, pendidikan karakter tidak merubah apa yang telah terjadi. Ia juga tidak serta merta menjamin akan merubah pendidikan secara instan. Pendidikan karakter seperti menutup lubang yang kurang mendapat perhatian, yang selama ini barangkali dianggap tidak penting, disadari ternyata menentukan. Bagaimana pendidikan karakter membentuk kepribadian

Kenapa itu bisa terjadi? Banyak soal. Guru-guru sibuk mengejar target materi hingga selesai. Namun, pendidikan bukan hanya tanggungjawab guru, orang tua jangan sampai lepas tangan. Sementara, orang tua pun abai dengan anaknya dan sepenuhnya hanya percaya pada sekolah saja. Ini tidak benar. Sebaiknya bagaimana? Selain orang tua dan guru, libatkan juga masyarakat. Orang tua mengontrol anaknya. Beri anak kebebasan yang mendidik. Di sekolah, pendidikan bukan hanya materi pelajaran.

Kenyataannya, masyarakat semakin individualistik. Orang tua sering sibuk. Guru tak memiliki komitmen mengajar yang kuat. Dalam kondisi seperti ini, apa mungkin pendidikan karakter berjalan dengan baik? Setidaknya, guru-guru bisa memperkuat saringan melalui pendidikan karakter. Dunia nyata dibawa ke kelas. Dibawa oleh guru dalam topik tertentu sebagai jembatan dunia nyata dengan sekolah. Apakah itu namanya ekstrakurikuler, pengembangan diri. Bentuklah

kelompok-kelompok kecil. Misal, siswa di bawa ke jalan raya. Di sana ia akan melihat masyarakat yang melanggar lalu lintas, ngebut-ngebutan, dan sebagainya. Lalu, di dalam kelas diceritakan apa akibatnya melanggar lalu lintas, dan seterusnya sampai siswa mengerti. Lalu, tentukan pilihan, apakah siswa setuju bila melanggar peraturan? Nah, sediakan waktu semacam ini untuk membahas hal tersebut. Selian otak menjadi kaya dengan materi, juga mampu membentuk karakter yang baik secara langsung. Namun, ini tentu tidak serta merta. Pendidikan sekarang begitu banyak godaannya. Dan saya kira tidak mudah mendidik siswa di abad modern ini. Internet semakin berkembang, informasi mudah didapat. Ini tidak seperti di Negaranegara maju. Taruhlah contoh di Eropa, siaran televisinya sangat terbatas, tidak sembarangan seperti di Negara kita. Kalau ada yang mau nonton, channel bayar. Kita bebas saja. Di Malaysia, yang ada hanya

berita-berita. Kalau channel khusus, ya bayar, mahal. Dalam kondisi seperti ini, tentu pekerjaan akan bertambah berat. Inilah kenapa disebutkan bahwa pendidikan wajib melibatkan orang tua di rumah untuk memberikan pengertian, mendampingi ketika menonton. Pendidikan karakter telah berhasil sampai siswa (seorang anak) berpendapat seperti ini, “Acara ini tidak layak saya tonton.” Jika pendidikan karakter akan diterapkan, bagaimana untuk calon guru? Di UNP, kita merintis pendidikan karakter mahasiswa melalui berbagai media pilot projek. Sudah diujicobakan oleh Prof Prayitno. Nanti dikembangkan lagi. Seperti apa? Lebih banyak sifatnya diskusi kelompok. Misal kita ambil topik yang faktual di masyarakat sedang berkembang. Bagaimana pendapat mahasiswa? Tapi ini belum diterapkan di semua fakultas. Ujicobanya baru di FIP dan FIS. (Pewawancara Andika Destika Khagen)

Iban Katima Manggigik Artis… Dikarang: Badawi Sutan Pangeran

Hari soting lah ditantuan. Lokasinyo lah ditantukan pulo dakek rumah Iban Katima tingga. Paralu dikatahui, inyo lah tadaftar sabagai pamain figuran. Perannyo lai lah gak penting juo. Duo kali adegan, sabagai bini gelap Mastro, laki laki nan jadi pamain utamo. Cuma, inyo hanyo tampak duo kali sajo. Sakali, sadang maintai dari jauah. Sakali lai, sadang batangka, diusia dek bini Mastro. Sudah tu, ndak sato-sato lai doh.

Peranko nan nyo caritokan ka kawan-kawan sarato dunsanak sa Jakarta ko. Bahkan, ka Padang, ka Solok, Piaman, Pasisia, Panti Pasaman, Batusangka, nan ado katawannyo, nyo buek bana telegram atau surek. Isinyo hanyo singkek. Iban tapaso main pilem. Tolong jo doa. Jan lupo manonton kalau lah diputa di tipi. Di sampiang tu, dek seriusnyo, untuak mambakali diri jo pangatahuan

tantang pilem atau sinetron, nyo bali majalah atau tabloid nan mamuek tantang artis jo pilem. Baa Krisdayanti, Luna Maya, sampai Madonna di Amerika. Baa selingkuh artis, nyo baco, nyo palajari. Bintang utamo cewek nan jadi lawannyo di adegan carito tu, Prita Lagata Banna. Artis nomor satu terkenal di Jakarta. Iko nan mambuek inyo “geer”. Lah raso artis sabananyo. Mangecek awak samo awak, indak lai bahaso Minang. Lah pakai sih jo dong kini. Awak Artis mah… “Ambo sih, amuah sajo maen jo Prita Lagata, asal honornyo diperhatiin dikit. Capek dong, perannya barat banget tuh.” “Bamesraan jo Mastro. Tengku Wisnu banar. Sudahtu, cimburu dong paja Lagata, ya gue lawan, liat aja ntar, kalo soting.” Parsipan Iban sabana labiah. Inyo disuruah batuka baju jo batuka baun. Mas Tatang, sutradara, nan maanjurkan. Sabab, katiko Iban mandakek, tabaun dek Mas Tatang katiak Iban. Ampianyo muntah. Nyo sangko Iban mambaok kulik udang atau tarasi bapanggang. “Yaa Ampuunnn. Beli ya, Karbol. Minyak tanah atau amoniak. Sebelon maen, cuci dulu ketek lo….” Kecek Mas Tatang manutuik iduang. Parasaan Iban Katima tasingguang bana. Tapi dek inyo arok main, nyo tahan sajo raso tahino tu dalam hati. Beko, dalam soting ka nyo liekkan kamampuannyo. Bisa-bisa, dek

kagumnyo sutradara, peran utama Lagata, inyo nan manggantian. Iban lah tau caro cimburu di pilem horor. Bagarumeh amuah mancirabuik an laki. Itu nan dibaco Iban di Tabloid. Makonyo, katiko Mas Tatang manyuruah Iban batangka jo Lagata.” E lo maen yang bagus. Cobak lo hayati, gimana ribut sesama cewek, ngerebutin cowok.” Nan Iban siap saratuih limo puluah parsen. “Ooo bereslaah itu Mas. Amba peran itu nan paling bisa mah.” “Ayo siap di depan kamera. Stand in. Kalo saya bilang aba-aba. Eksyen!…Langsung maen…ya…” “Okeee bosss, “ jawek Iban basumangaik. Adegan dimulai. Lagata siap jo Mastro bajalan sambia bagantuang co anak baruak. Iban tagak di baliak Tong sarok maintai-intai. “Eksyen…” suaro Mas Tatang mangatokan mulai…. Iban lansuang malompek sarupo kudo. Mahambua sarupo rimau, Manggarutuang sarupo karo. Lagata lansuang nyo garutuang sajadi jadinyo. Diramehnyo sabana-bana marameh.Sudahtu, dek hatinyo sabana sakik, pipi Lagata nyo gigik kuaik-kuaik. Nyo kuih sarupo baruak manguih bingkuang. Lagata tapakiak. Mas Tatang taluluang. Cut (baco kat) Cut! Pipi Lagata badarah cabiak kanai kuih. Muncuang Iban panuah dek darah. Soting diantikan. Lagata dibao ka rumah sakik. Puseknyo disuntik 33 kali jo serum antirabies.


22

Kampus

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

Hormat pada Orangtua yang Utama

KETAKHORMONISAN ANAK DENGAN ORANGTUA

Komunikasi, Kunci Mengatasi Konflik

Erim, Politeknik, Universitas Andalas Padang KONFIK dengan orangtua pernah saya alami, namun semua itu hanya masalah sepele dan kesalahpahaman saja. Kata orangtua, anaklah yang salah, begitu pula sebaliknya, anak menganggap orangtualah yang menimbulkan semua permasalahan ini. Kalau antara anak dan orangtua berlaku seperti itu terus, permasalahan tidak bakalan kelar. Sebesar-besar apupun kesalahan orangtua, kita seorang anak wajib minta maaf . Utari Kurnia Dewi, Matematika STAIN Bukittinggi MEMANG saya belum pernah mengalami konflik dengan orangtua. Semuanya tergantung diri kita sendiri. Saya sebagai orang anak diberi kebebasan oleh orangtua, namun kebebasan di sini bukan berarti bebas dari perhatian orangtua dan tidak diberi nasihat ketika sikap dan perilaku kita tidak lagi maka orangtua mengarahkan kita dengan nasihat. April Jejen, Jurnalistik, IAIN Imam Bonjol Padang ANAK dan orangtua tentu mempunyai pendapat dan pikiran yang berbeda. Saat terjadi selisih paham, terkadang tanpa disadari, terlontar ucapan yang menyakiti hati orang tua. Hal yang sebaiknya kita lakukan sebagai seorang anak, harus bisa mengalah dan tidak melanjutkan hal yang dipermasalahkan. Minta maaf adalah salah satu jalan atau cara untuk melunakkan hati mereka. Tersakiti hati orang tua berati terjauh dari surga, Liza Kurniati, Ilmu Sosial Politik, UNP PERNAH mengalami konflik dengan orangtua. Konflik terjadi gara-gara uang. Waktu itu Cha minta uang sama mama tapi nggak dikasih. Alasannya lagi nggak ada uang. Dengan egoisnya Cha langsung ngambek, tapi akhirnya Cha sadar itu salah dan minta maaf sama mama. Jadilah anak yang mengerti akan kondisi orangtua, jangan terlalu menuntut ya. (Laporan Selvia Junianti dan Nurillahi)

ANAK dan orangtua tidak selalu akur. Ada saatnya mengalami berbagai konflik yang berujung pertikaian dan salam paham antara keduanya. Tapi ada yang harmonis sekali. “Konflik, gak deh,” begitu ujar Utari Kurnia Dewi, seorang mahasiswi STAIN Bukittinggi. “Aku nggak pernah ada konflik sama orangtua, karena orang tuaku selalu memberikan kebebasan kepadaku, tapi bebas bukan bebas sebebasnya, tapi bebas dalam aturan dan ketentuan yang ada. Selama tidak melanggar ketentuan ya nggak masalah, walaupun ada masalah pasti Nia langsung ditegur mama,” ujar mahasiswi jurusan Matematika ini kepada Haluan Kampus. Beruntunglah Utari yang tidak pernah mengalami konflik. Beda dengan teman kita berikut ini. “Aku pernah marahan sama orangtua karena waktu itu aku

SABTU, 9 April 2011 lalu, telah dilaksanakan wisuda program Strata 3, Strata 2, Strata1 dan Diploma 3 angkatan ke-ll (dua), yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna IAIN IB, Padang. Jumlah lulusan sebanyak 621 orang. Fakultas Dakwah meluluskan 29 Wisudawan/wati. Diantaranya 17 orang jurusan BPI (Bimbingan Penyuluhan Islam), 8 orang KPI (Komunikasi Penyiaran Islam), 3 orang MDI (Manajemen Dakwah Islam) dan 1 orang dari Prodi Jurnalistik. Fakultas Syariah meluluskan 142 Wisudawan/wati, 29 orang dari jurusan EKI (Ekonomi Islam), 29 orang JS (Jinayah Siasyah), 10 orang program D3 Manajemen Perbankan, 6 orang PMH (Perbandingan Mazhab dan Hukum), sedangkan dari jurusan Al Ahwal Asy’syakhsyiyah (AS) 43 orang. Fakultas Tarbiyah meluluskan 81 orang, yang mana dari jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam), dari jurusan PBA (Pendidikan Bahasa Arab) meluluskan 30 orang, 25 orang dari jurusan KI (Konseling Islam), sedangkan dari Prodi Matematika 29 orang, Bahasa Inggris 34 orang, 25 orang dari IPA, 11 orang dari jurusan IPS, dan 20 orang dari jurusan PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah). Fakultas Ushuludin meluluskan 71 orang. 45 orang dari jurusan PI (Psikologi Islam). Dari jurusan Program Khusus Tafsir Hadits 11 orang sedangkan dari Program Khusus Perbandingan Agama 1 orang. Fakultas Adab meluluskan 43 orang. 16 orang dari jurusan IIP (Ilmu Informasi dan Perpustakaan) 15 orang dari jurusan SKI (Sejarah Kebudayaan Islam), 5 orang dari Jurusan BSA (Bahasa Dan Sastra Arab), dan 7 orang dari jurusan program D3 PAD (Perpustakaan Arsip Dan Dokumentasi). Dari informasi yang didapatkan, bahwa IP yang terbaik diraih oleh “Icol Dianto” dari Fakultas Dakwah jurusan KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) dengan nilai IPK (3,88). (Laporan Selvia Junianti dan Rita)

dan orang tua, yaitu anak dan orangtua sadar akan fungsi dan peranan masing-masing. Anak lahir ke dunia karena orangtuanya, maka orangtua harus mendidik anaknya dengan benar. Anak juga harus sadar bahwa orang tualah yang telah membesarkan dia. Orangtua tidak boleh mencap atau memvonis bahwa kesalahan mutlak ada pada anaknya. Semestinya orangtua juga mengetahui dan sadar akan kesalahannya sendiri. Selain sadar akan peranan dan fungsi masing-masing, orangtua harus menjalin komunikasi secara intim dengan anak. Kunci penyelesaian masalah adalah komunikasi. Cobalah bertukar pikiran dengan anak, agar anak tidak lari dan mencari orang lain untuk mengatasi masalahnya. Semua permasalahan intinya adalah komunikasi, kalau komunikasi sudah dijalin dengan baik maka semua urusan akan mudah, dan konflik bisa diminimalisir bahkan dihilangkan.(Laporan Misra)

Penengah, Solusi Mengatasi Konflik Hilda Purnama Sari, Jurusan Teknologi Informasi

Azizah Pratiwi, mahasiswa UNP

SELISIH paham antara orangtua dan anak kerap terjadi. Tak jarang selisih paham itu membawa konflik dalam keluarga. Selisih paham terjadi, karena rasa saling percaya satu sama lain masih kurang. Dalam menyelesaikan konflik atau selisih paham antara anak dan orangtua, kadang harus melibatkan orang lain, artinya ada orang ketiga yang bisa menengahi . Orang lain itu sebaiknya yang memiliki hubungan keluarga. Baik keluarga dekat (keluarga inti) atau bukan (seperti kakek, nenek, paman atau bibi). Penengah ini penting, karena kadang komunikasi yang buntuk antara dua pihak yang berselisih bisa dipecahkan. Sebaiknya penengah konflik berasal dari keluarga terdekat, karena rahasia keluarga akan terjamin. Keluarga terdekat akan lebih mengetahui sifat (watak) masing-masing karena kedekatan hubungan, sehingga masalah bisa di selesaikan secara baik. Jika masalah tidak selesai juga sebaiknya gunakan bantuan orang ketiga. Orang ketiga ini harus kita ketahui dulu apa dia memang benar mau membantu. Karena kadang dengan adanya orang ketiga masalah makin besar. Persatuan keluarga jadi pecah. Jadi kita harus cari orang yang memang benar mau membantu. Satu yang penting, orang ketiga ini mestilah orang yang dipercayai kedua belah pihak dan tidak diragukan lagi kredibilitasnya. Sungguh tak mungkin masalah akan selesai, jika penengahnya dipandang berat sebelah atau bahkan tak dipercayai salah satu pihak. n

REHAL

MASALAH keagamaan mengemuka di media. Sepertinya takkan pernah habis. Ada-ada saja yang mencuat. Belum habis masalah bom buku yang dikaitkan dengan teror atas perbedaan keyakinan dalam beragama, masalah Ahmadiyah terus pula bergulir sepanjang waktu. Maka benarlah ungkapan Karen Amstrong di dalam Sejarah Tuhan, telah menjadi alasan sebagai sikap dan tindakan ummat manusia. Ia tidak menjadi sepele jika dibedah lebih dalam, dimana setiap agama memiliki beragam aliran (ordo) pula di dalamnya. Ini lahir karena agama dipahami dari berbagai sisi. Interelasi antara agama dan sosiologi merupakan kajian yang tak pernah habis. Selalu berkembang dan menarik diperbincangkan. Meneropong tingkah pola manusia sebagai individu, kelompok, yang memahami cita rasa berketuhanan. Cita rasa itu dibawa ke wilayah sosial yang tentunya membawa gesekan-

MASALAH memang tidak akan luput dari kehidupan kita. Siapapun pasti akan menghadapinya. Masalah ada dalam kehidupan sehari-hari, baik itu di kampus, kos bahkan di rumah sendiri. Untuk itu pastilah kita memerlukan tempat mengadu atau orang yang bisa memberikan solusi terhadap masalah tersebut. Orangtua adalah tempat yang paling tepat untuk menyampaikan unek-unek yang ada dalam pikiran. Sebab orangtua telah mengetahui siapa kita dan tahu bagaimana cara memberikan saran yang baik kepada anaknya. Peran orangtua juga sangat diperlukan dalam kehidupan kita ini. Tidak ada orang lain yang bisa memberikan saran atau solusi yang baik kecuali orangtua, dengan orangtua kita tidak ada yang namanya malu-malu atau sungkan-sungkan untuk mengatakannya. Apapun yang terasa bisa diungkapkan langsung pada orangtua, yang Insya Allah bisa pula memberikan solusi. Namun, sayangnya sekarang ini banyak remaja menjauhkan orangtua dari kehidupannya. Kadang mereka menganggap orangtua sebagai pihak ketiga yang akan menambah. Bahkan tak jarang konflik muncul antar anak dan orang tua, karena perbedaan pandangan. Nah, untuk mengatasi konflik tersebut perlulah kita memikirkan dan merenungkan mana yang lebih penting, orangtua atau teman sebaya. Teman tidaklah selalu benar untuk memberikan masukan. Sementara orangtua adalah tempat bergantung, tempat mengadu dan tempat untuk mendapatkan kasih sayang. Agar tidak terjadi konflik, sebaiknya kita mengungkapkan secara rinci dan jelas apa pikiran dan pandangan kita terhadap sesuatu. Ini penting agar orangtua tidak salah paham. Sangatlah penting kecerdasan dan kepandaian dalam berbicara, terutama dalam berhubungan dengan orangtua. n

Mencari Titik Temu Nalar Agama Judul Penulis Penerbit Cetak Tebal ISBN

Peresmian Sekretariat IMAPASBAR IKATAN mahasiswa Pasaman Barat “IMAPASBAR” mengadakan peresmian sekretariat dan acara syukuran atas telah diwisudanya 12 orang putra/putri Pasaman Barat di IAIN IB Padang. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 11 April 2011. Bertempat di jalan Prof. M yunus. Undangan yang hadir sejumlah 103 orang yang terdiri dari : IMAPASBAR Kota, IMAPTAL, IMPK, IKABARSI, IKAB LG, HIMPEL, IMAPASBAR komesariat STKIP,UNAND,UNP, para senior dan putra pasaman barat yang ada di kota padang, serta anggota IMAPASBAR IAIN “IB’ Padang selaku panitia. Dalam acara ini juga ada sesi diskusi serta pembahasan tentang kemajuan mahasiswa dan masa depan Pasaman Barat. Dalam sambutan ketua IMAPASBAR komisariat IAIN IB Padang yang disampaikan oleh Madri, dikatakan supaya acara seperti ini selalu dilaksanakan setiap tahun, dan kalau bisa di tempat yang berbeda. Acara ini dipandang penting untuk menjalin persaudaraan sesama anggota IMAPASBAR yang ada di kota Padang . Hal serupa juga disampaikan oleh ketua IMAPASBAR Kota Padang, yang berharap dengan pertemuan tersebut seluruh mahasiswa IMAPASBAR yang ada di Kota Padang saling menjalin koordinasi dan komunikasi. Acara ini terselenggara berkat partisipasi anggota dalam pengumpulan dana. Hadir pula dalam acara ini senior IMAPASBAR, Zamzami, S,Sos, dan Agus Susanto anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat. (Laporan Andika)

Ada Solusi Ada masalah, ada solusi. Begitu juga dengan masalah antara orangtua dan anak. Menurut Drs Zakirman MAg, dosen IAIN IB, konflik kadang terjadi karena si anak menuntut keadilan terhadap orangtuanya. Dimana anak meminta kesamaan hak antara dia dengan yang lainnya. Anak tidak melakukan protes melalui mulut karena ia merasa tidak akan berhasil. Jadi ia melakukannya melalui sikap dan prilakunya. Sebaiknya orangtua tahu halhal apa saja yang dilakukan anaknya. Demikian menurut beliau. “Sekurangnya tahu tujuan si anak dan tahu apa yang ia inginkan,” ujar Zakirman lagi. Orangtua harus memberikan teguran kepada anak kalau melihat anak sudah mulai menyimpang, tujuannya agar si anak tidak berlarut-larut dan terjerumus lebih jauh lagi. Ada beberapa solusi agar tidak terjadi konflik antara anak

DEBAT

KABAR

Wisuda di IAIN IB Padang

minta sesuatu nggak dikasih,” ujar Desi Asnita. “Tapi akhirnya aku sadar mungkin cara meminta dan suasananya tidak memungkinkan, akhirnya karena kesalahanku aku minta maaf pada orangtuaku,” tutur Desi Asnita, mahasiswi IAIN IB Padang Jurusan BKI. Cukup sering terjadi konflik antara anak dan orang tua, seperti yang dialami Desi Asnita. Kadang, konflik itu muncul dari peraturan orangtua yang terlalu ketat dalam mendidik anaknya. Masa remaja identik dengan masa pancaroba, masa-masa pencarian jati diri. Di masa ini mereka memiliki ego tinggi, kadang merasa dirinyalah yang paling hebat, paling benar sehingga apapun

yang dikatakan oleh orang yang lebih tua sering tidak dihiraukan, karena mereka menganggap diri sudah dewasa. Sering aturan yang terlalu ketat dari orang tua membuat remaja merasa terkekang. Akhirnya mereka mencoba untuk melawan, bahkan ada juga kabur dari rumah untuk mencari kebebasan. “Kurang pengertian orangtua, tidak ada kedekatan, tidak terealisasikannya keinginan anak dan orang tua,” begitu kata Ummul Husni, mahasiswi IAIN IB Padang. Ia mencoba menyigi apa saja penyebab konflik. Penyebab lainnya mungkin juga kurang perhatian sebagaimana yang terjadi pada teman kita berikut ini. Mahasiswi salah satu universitas di Padang yang enggan menyebutkan nama ini berkata: “Saya terjerumus ke pergaulan bebas karena orangtua terlalu sibuk dengan urusannya. Jadi aku ngak terlalu diperhatiakan.” Ironis sekali.

: : : : : :

Menggali Interelasi Sosiologi dan Agama Dr Silfia Hanani SAg MSi Humaniora, Bandung Januari 2011 viii + 175 Halaman 979-778-128-3

gesekan bila tidak dipahami bahwa realitas memiliki perbedaan-perbedaan sebagai hukum alam. Hal inilah membawa persoalan sosial, jika individu, kelompok mencoba untuk memaksa keyakinannya kepada yang lain dengan menutup semua logika sosial dan ruang kesalehan sosial pada diri mereka. Bahayanya, peran negara, pemuka agama dan ajaran agama, seperti tak mampu mengamankan sikap dan keyakinan kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama untuk bertindak sekehendak pemahaman yang mereka miliki. Sikap tersebut bertabrakan dengan dalil keagamaan yang damai, luhur dan berperikemanusiaan. Kasus Ahmadiyah dan bom dalam bentuk buku kepada individu adalah bukti betapa sikap toleran (tashamuh) makin terkikis dan kemungkinan segera habis. Apa benar, peristiwa akhirakhir ini benar-benar menunjukkan fakta bahwa agama menjadi sumber persoalan sosial? Bagaimana sebenarnya agama berada di tengah-tengah masyarakat? Penelitian Clifford Geertz di Indonesia memperlihatkan fenomena dinamika kultural sosial dalam masyarakat

beragama di Indonesia. Clifford Geertz memberi klasifikasi pemahaman agama di Indonesia terdiri dari abangan, santri, dan priyayi. Pendapat ini agaknya sudah basi, melihat perkembangan persoalan keagamaan menunjukkan perubahan pola pemahaman. Buku yang ditulis Dr Silfia Hanani SAg MSi ini telah mencoba menggali interelasi sosiologi dan agama melalui pengamatan yang mendalam terhadap fenomena yang terjadi. Berdasarkan kajian-kajian terdahulu, buku ini hendak mengatakan, kompleknya persoalan keagamaan yang muncul ke permukaan sudah perlu ditangani dengan kembali kepada pemahaman soal keagamaan di masing-masing umatnya. Dipaparkan, agama mulai terseret oleh arus kepentingan dan dianggap tidak mampu menyelesaikan persoalan hidup. Pada buku ini, dipaparkan, tahun 1900, hanya 0,2 persen dari penduduk dunia yang tidak beragama, tetapi tahun 1970 meningkat menjadi 15,0 persen. Tahun 1980 meningkat menjadi 16,4 persen. Dan tahun 2000, meningkat menjadi 17,1 persen. Data ini menunjukkan pula, humanisme yang dibangun oleh

agama sudah mati dalam retorika kepentingan. Misi agama sebagai pembawa transformasi “kasih sayang” pun tak terurai secara jelas. Yang terpapar, justru era amburadul; era juggernaut menurut Giddens; era chauvinistic menurut Naisbit. Islam yang bermisi rahmatalilalamin dan telah ditunjukkan dengan sangat indah oleh Muhammad SAW di Madinah pun belum terejawantahkan dalam kehidupan kekinian dan kedisinian. Mengapa nilai-nilai itu semakin tereduksi? Mengapa upaya pembentukan dan pembangunan civil society yang sesungguhnya selalu gagal? dapatkan kehidupan civil society dapat diwujudkan kembali sehingga tantanan peradaban peradaban dunia ini mampu membangun kesejahteraan, tanpa perang, tanpa ketidakadilan, tanpa pemiskinan? Bahwa memang agama sering menjadi alasan pembenaran bagi kepentingan oleh sekelompok orang. Ini menyangkut apa yang dikatakan Ali Syariati, agama jika sudah terinstitusi akan menimbulkan masalah tersendiri. Padahal kesalehan sosial dalam agama juga dituntut penting. Oleh karenanya, makin banyak individu memilih agama secara individu pula. Karen Amstrong menyebutkan spiritual

Halaman terselenggara atas kerja sama Harian Haluan dengan Komunitas Jurnalistik IAIN Imam Bonjol Padang. Penanggung Jawab: Maya Lestari Gf. Grup facebook: Haluan Kampus

individu. Ini menunjukkan kebaikan dan humanisme bagi individu tersebut. Buku ini berhasil memperlihatkan interelasi yang rumit antara agama dan sosiologi sebagai kajiannya. Dimulai dari melihat ruang lingkup sosiologi agama, agama dalam perspektif sosiologi, pentingnya sosiologi agama dipelajari, hubungan agama dan masyarakat, agama dan tradisi lokal, agama dan identitas, agama, negara dan kekuasaan, fundamentalisme dan orientalisme dalam agama, modernisasi dan globalitas konstelasi agama. Seterusnya, juga dipaparkan sekularisme dan fenomena peradaban global. Diakhiri dengan dinamika sosial keagamaan masyarakat Indonesia. Salah satu titik kunci pada buku ini, agama dalam ruang lingkup yang komplek di tengah masyarakat memiliki peran ganda dan menyelinapnya kepentingan lain berlindung di baliknya. Kepentingan ini menyaru mencari pembenaran, yang kadang-kadang juga melabrak hakikat agama. Agama, menurut pengertian dasar, sebagai ‘tali kekang kuda’ seperti yang dikatakan Sidi Gazalba. Agama, menurut bahasa juga dikatakan “a” berarti “tidak”, “gama” berarti “kacau”. Arti dasarnya adalah tidak kacau! Namun bila agama sudah membawa kekacauan, tentu saja sudah lari dari hakikatnya. Dan ini dapat dipastikan, ada sesuatu yang menyaru di dalamnya dalam bentuk kepentingan. (Peresensi Abdullah Khusairi)


Hobi

MINGGU, 17 APRIL 2011 M 13 JUMADIL AWAL 1432 H

23

NOFIARDI

Sepakbola, Bukan Sekedar Hobi NOFIARDI sedang membaca koran Haluan untuk menambah informasinya tentang sepakbola nasional dan internasional.

NOFIARDI (kiri) bersama dengan dua rekannya setelah bermain sepakbola di Stadion Haji Agus Salim beberapa waktu lalu.

B

BUKA TIAP HARI Jam 08.00-22.00 WIB HARI MINGGU/BESAR TETAP BUKA Hp. 081374058709 atau sms aja Pasti dibalas

lanjut ke berbagai kejuaraan sepakbola lainnya. Bahkan setiap kompetisi resmi seperti Hasan Basri Durin Farewell Cup yang kemudian menjadi Piala Walikota Padang semuanya diikutinya sebagai panitia sekaligus MC sepakbola yang dikenal dengan Anouncer. Pengalamannya sebagai panitia pertandingan sepakbola membawa dirinya diminta PS Galatama Semen Padang terlibat langsung dalam kepanitiaan partai kandang Semen Padang. Suara Nofiardi sebagai anouncer menjadi suara khas dalam pertandingan sepakbola galatama Semen Padang. Pada tahun 2003-2008, Nofiardi masuk dalam kepengurusan PSP Padang sebagai anggota sekretaris/perlengkapan. Tahun 2008 sampai sekarang terlibat menjadi pengurus pengcab PSSI Padang dan PSSI Sumbar. Kecintaan Nofiardi dalam sepakbola berlanjut dengan mengikuti penataran pengawas pertandingan (PP) daerah yang diadakan Pengprov PSSI Sumbar tahun 2006, terakhir pada 2010 mengikuti pelatihan Local General Commision atau Koordinator panitia pelaksana pertandingan yang diadakan

beliau saya bukan hanya mengenal cara-cara bermain juga caracara mengelola sepakbola,” katanya. Tahun 1977, Nofiardi masuk ke sebuah tim lokal yang bernama PS Purba. Tim ini yang menjadikan Nofiardi sebagai salah seorang pemain sepakbola walaupun akhirnya tidak menjadi pemain handal di kemudian hari. Namun dia tetap bisa berbangga karena bisa menjadi salah seorang pemain yunior pada tahun 1980, kendati hanya sebagai pemain cadangan. Kendati gagal menjadi pemain handal, namun Nofiardi tidak patah arang. Dia lebih mendalami ilmu Wan Z sebagai pengelola sepakbola. Ia dibawa Wan Z sebagai salah seorang panitia sepakbola pada tahun 1983 pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera. “Itulah pengalaman pertama saya sebagai panitia pertandingan sepakbola. Di Porwil itu saya banyak mendapatkan ilmu bagaimana mengelola sepakbola. Saya sangat berterima kasih kepada Wan Z yang telah menularkan ilmunya,” terang Nofiardi. Kesuksesan di Porwil ber-

AGI pria satu ini, sepakbola bukan hanya sekedar hobi namun telah menjadi bagian dari hidupnya. Maklum, sejak tahun 1974, Nofiardi sudah mengenal sepakbola. Tepatnya ketika dia duduk di kelas 1 SMP. Ia sudah mengidolai sepakbola ketika membaca koran ibu kota, Kompas yang memberitakan tentang juara piala dunia, Jerman Barat bersama bintangnya Franz Beckenbauer (Sang Kaisar). Terkesima dengan cerita sukses Sang Kaisar membuat Nofiardi ingin menjadi sang idola. Caranya, Nofiardi mulai berlatih sepakbola walau hanya pada waktu itu sekedar menendang-nendang bola dan bermain bersama rekan sejawat. Dua tahun setelah itu, tepatnya pada tahun 1976, Nofiardi bertemu dengan Nusyirwan Zakariah yang dikenal dengan nama Wan Z. Ia bertemu secara kebetulan karena Wan Z adalah tetangganya di daerah Purus Baru. Wan Z pada waktu itu adalah salah seorang pengurus PSP Padang tepatnya, sekretaris Umum PSP. “Dengan beliau saya belajar lebih dalam bagaimana memasuki dunia sepakbola. Dari

PENGOBATAN

ORIENTAL MEDICINE BP. DR.TM. MUHAMMAD,NSR,HS

Liga Primer Indonesia. “Semuanya saya lalui dengan suka dan duka, namun saya sangat menikmatinya. Masuk dalam kepanitian pertandingan membutuhkan kerja keras dan kerjama dengan rekan-rekan yang lain. Namun yang lebih

penting adalah pengetahuan dalam sepakbola,” terangnya. Sementara masuk dalam kepengurusan, menurutnya membutuhkan pengorbanan waktu dan materil. Semua itu, bagi Nofiardi merupakan sebuah tantangan dan akan menjadi sebuah kepuasan nantinya jika berhasil mengurus sepakbola. “Ada kepuasan tersendiri ketika saya bersama kawankawan lainnya bisa melahirkan klub Minangkabau FC sebagai salah satu tim Liga Primer Indonesia. Sebagai seorang pengawai saya sangat maklum sekali tidak akan bisa masuk dalam manajemen tim, tapi saya sangat puas Minangkabau FC bisa terbentuk,” terangnya. Disamping sebagai panitia pertandingan dan pengurus organisasi sepakbola, Nofiardi tidak ketinggalan dalam menjalankan pekerjaan rutinnya. Sebagai suami bagi Ani F dan anak-anak bagi Ryan Pratama Putra, M. Ichsan Ramadhan dan Nurul Asyifa Putri. Selain itu, tuntutan sebagai pengawasi di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Padang membuat dirinya harus pandaipandai membagi waktu. “Kadang memang sangat sulit bisa membagi waktu jika semua jamnya berbenturan. Namun, saya s a n g a t terbantu dengan kelonggaran yang diberikan

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Pasar Baru II No. 49 A RT.02 RW.II Kel. Kampung Jao Kec. Padang Barat-padang ( Jl. Ratulangi +50M dari Radio Arbes FM)

MENGOBATI SEGALA MACAM JENIS PENYAKIT LUAR DALAM, BARU LAMA MAUPUN KRONIS Kami mengobati segala macam/jenis penyakit dengan menggunakan bantuan terapi Timur-Barat dan Ramuan Obat Alami yang telah dipakai hampir seluruh bangsa di dunia. Bahkan kini telah diuji oleh pakar/Ahli secara klinis terbukti aman,ampuh, manjur mujarab serta tidak menimbulkan efek samping sama sekali!!!!. Anda menderita penyakit yang tertulis di daftar atau tidak disini segeralah ke alamat kami !!! Isyaallah kami siap membantu dan menunggu kedatangan Anda. Kulit muka anda keriput ???Kami juga menyediakan ramuan kecantikan (Obat Awet Muda) Air muka anda bisa terlihat lebih muda puluhan tahun dari usia sebenarnya. Kami juga kerjasama dengan Prof. DR. Hembing Wijaya Kusuma dan Prof. DR. Nurdin Ibrahim dalam meramu (meracik) ramuan-ramuan kami sangatlah profesional (berpengalaman)

UNTUK UMUM AWET MUDA LUMPUH/STROKE KURAP PANU BELUM PUNYA ANAK DARAH KOTOR KENCING MANIS LEKEUMINIA TUMOR/KANKER ALERGI GONDOK/POLIP GANGGUAN SARAF HERNIA/T.BOROK STRESS/GELISAH MAAG/ULU HATI TELAPAK KAKI TANGAN BAU BADAN/MULUT BERKERINGAT JERAWAT/BISUL KANKER PAYUDARA MATA KATARAK/RABUN

bahkan selalu menyimpan kliping berita yang sangat disukainya. Sudah banyak kliping berita maupun arsip yang berkaitan dengan hobinya itu disimpan. Hal itu membuat di rumahnya bertumpuk kliping maupun arsip-arsip. “Saya selalu menyimpannya. Hal itu bisa memudahkan saya untuk mengingat kejadiankejadian. Bahkan, kalau perlu arsip-arsip itu saya bawa dengan tas. Pernah saya dikertawai karena tas penuh berisi kertaskertas yang sudah lusuh,” ujarnya. Ingin Sepakbola Indonesia Maju Sebagai insan sepakbola, Nofiardi sangat menginginkan sepakbola Indonesia maju seperti kompetisi Eropa. Dia sangat prihatin terhadap kisruh yang terjadi dalam manajemen PSSI. Hanya saja menurutnya, revolusi yang terjadi di tubuh PSSI sekarang ini harus mengarah kepada perbaikan. Kompetisi Indonesia harus lebih bagus dibandingkan dengan yang sekarang. “Siapapun insan sepakbola di Indonesia ini pasti ingin kompetisi Indonesia maju seperti liga-liga Eropa. Bagaimana mewujudkannya, jelas itu adalah tugas pengurus PSSI yang baru. Mudah-mudahan kompetisi Indonesia bisa lebih maju,” ujarnya. Ia mengatakan kompetisi yang maju ditandai dengan adanya industri di dalamnya. Semua berjalan dengan mekanisme profesional dan mendatangkan uang. Pemain merupakan aset yang dapat dijadikan uang dan stadion menjadi sentra ekonomi karena di sekelilingnya dipenuhi dengan transaksitransaksi ekonomi. “Dapat dibayangkan jika kompetisi berjalan dengan profesional maka dipastikan multi efeknya jelas sangat membantu ekonomi. Berapa pemain yang datang ke Padang, berapa uang yang dikeluarkannya, berapa penonton yang datang membayar tiket dan lainnya,” jelasnya. Sekarang menurutnya, kompetisi Indonesia sudah mengarah kesitu. Stadion sudah banyak dipenuhi penonton yang bukan hanya menonton tapi juga melakukan transaksi ekonomi. Hanya saja, persoalan di manajemen masih belum bagus. Masih banyak klub yang bersandar kepada dana APBD, bukan mencari pendapatan sendiri. “Sekarang persoalannya adalah tinggal dalam manajemen saja. Jika semuanya sudah profesional, klub tidak bersandar kepada APBD dan sudah dapat mencari dana sendiri maka saya yakin kompetisi sudah berjalan profesional. Hanya saja, kapan itu bisa terjadi? Saya yakin jika dikelola oleh profesional maka semuanya tidak ada yang tidak mungkin,” terangnya. (h/perdana putra)

HUB: HP 081374058709 VARISES/A. URAT PLEK HITAM DI WAJAH SEX DINGIN LK/PR AYAN/EPILEPSI KULIT BELANG PILEK MENAHUN INGIN GEMUK/LANGSING AMBIEN/WASIR SAKIT GIGI K.BATU/GINJAL

ASTHMA/S.NAFAS TBC BATUK DARAH SYPILIS/R.SINGA RHEUMATIK/ENCOK LIVER/S.KUNING DARAH T/RENDAH AMANDEL JANTUNG KORONER EXIM/GATAL-GATAL BATUK DARAH

PARU BOCOR TELINGA BERAIR TELINGA BERNANAH LEPRA/KUSTA KEPALA SAKIT SUSAH TIDUR DIARE/DISENTRI SEMBELIT/SINUSITUS MIMISAN DLL

Ingat!!! Jangan salah pilih, pengobat alternative Oriental Medicine, kalau ragu-ragu boleh dicoba-coba dulu, kalau berkhasiat baru berobat. Biaya obata hanya Rp. 1000,- semacam obat untuk sekali minimum!!!(Paling Mahal Dari Rp 5.000,- sampai Rp. 15.000,- Perhari minum obat) Pemeriksaan dan konsultasi di kenakan biaya Rp. 10.000,- atau boleh juga semampu anda kecuali Khusus pria/wanita dan penyakit parah/kronis lainya tapi boleh juga negonego. Kami juga menyediakan Ramuan obat sendiri tidak perlu menunggu lama obat langsung tersedia!!!

KHUSUS PRIA

KHUSUS WANITA

Impoten/lemah syahwat (syahwat mati bisa hidup kembali) memperbesar zakar/alat vital, mani encer, dll) semua penyakit lama, parah, kronis, menahun

Memperbesar/memperindah Payudara, merapatkan vagina, (bisa seperti perawan lagi) Pektay, keputihan, terlambat bulan, dll. Semua penyakit lama, parah, kronis, menahun

Sebenarnya separah apapun penyakit yang kita derita ada obatnya, sebab zat yang menurunkan penyakit juga menurunkan obatnya. Hanya kita sajalah tempatnya lalai dan lemah, tidak yakin, malas berobatg, ragu-ragu,, tidak sabar ingin cepat-cepat sembuh dan lainya. Lihat dan bacalah sejarah dari mulai manusia pertama diciptakan sampai dengan setengah dan satu abad yang lalu. Penduduk seluruh dunia belum mengenal obatobat campuran kimia, tapi selalu menggunakan obat-obat ramuan alami. Orang sehat-sehat, kuat-kuat, panjang umur dan tak pernah terdengar penyakit yang tak bisa tertolong lagi. Cobalah lihat sekarang ini obat dan peralatanya canggih lagi modern. Ada yang salah bedah. Maal praktek, ada penyakit yang divonis tak ada obatnya lagi. Ada pasian yang diramal disini hidupnya beberapa hari lagi dan tidak ada manfaatnya dicerita panjuang lebar sendiri. Nah! Pastikan jangan tunda lagi mari kembali keramuan obat alami segeralah ke alamat kami sebelum terlambat!!! Kami siap menolong anda dengan ramuan asli kami!!! Yang namanya pengobatan alternative dan mengaku-ngaku menggunakan obat ramuan saat ini sangatlah banyak dan mungkin cukuplah mebingungkan kita semua. Ada yang menawarkan cukup sekali berobat penyalitnya langsung sembuh beberapa hari lantas angkat kaki ada yang ambil uang ratusan dan jutaan. Ada yang bikin nama aneh-aneh dan masih ada trik-trik dan lainya. Hanya untuk mengeruk keuntungan mereka semata bahkan mungkin dengan ulah merekalha dimata anda sangat terpuruk citra pengobatan ramuan alami saat ini. ingat jangan samakan pengobatan Oriental Medicine dengan lainya kami juga sediakan obat ramu dan racik sendiri. Ramuan-ramuan langsung bisa dibawa pulang. Ngomong-ngomong soal obat ramuan alami pasti biayanya sangatlah murah. Kami tidak asal tulis murah. Buktikanlah ke alamat kami!!!konsultasi dan Tanya-tanya dulu!!!Cuma Pemeriksaan saja dikenakan biaya Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah)

Insya Allah kami juga menobati penyakit non fisik (batin) digunaguna santet. Usaha macet, jodoh, pemanis, mental ada gangguan akibat obat-obat terlarang. Ingin rumah tangga rukun anak-anak cepat cerdas dan lainya.

pimpinan saya Bapak Firdau Ilyas di kantor. Bahkan, ketika saya dan kawan-kawan pergi ke Jakarta untuk mengurus Minangkabau FC, saya mendapat izin dari beliau,” terangnya. Untung saja sekarang pekerjaan Nofiardi sangat dekat hubungannya dengan sepakbola. Sebagai Pelaksana Harian Kepala UPTD GOR Haji Agus Salim Padang membuat dirinya bisa terus menekuni sepakbola. “Saya diberi kepercayaan sebagai pelaksana harian kepala UPTD GOR. Kepercayaan dari kantor membuat saya bisa semakin dekat dengan hobi saya. Saya bisa bermain sepakbola dan menyaksikan pertandingan sepakbola baik itu Liga Super Indonesia maupun Liga Primer Indonesia,” ujarnya. Disamping itu, hobinya bermain sepakbola tidak pernah terlupakan. Nofiardi selalu rutin latihan sepakbola dan masuk tim Dispora Padang dalam berbagai kegiatan baik itu, tim sepakbola maupun futsal. “Saya tidak lupa dengan bermain sepakbola. Saya selalu rutin berlatih minimal satu kali dalam seminggu. Jika ada pertandingan, frekuensi latihan bisa jadi tiap hari,” terangnya. Selain menjadi pemain, panitia pertandingan dan pengurus sepakbola, Nofiardi juga aktif sebagai pemerhati sepakbola. Bahkan pada tahun 2010, dia pernah mengirim kritikan langsung kepada Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid tentang kompetisi sepakbola Indonesia yang semberaut. “Tepatnya pada 3 November 2010 lalu, saya mengirim kritik dan saran kepada Ketum PSSI, Nurdin Halid. Saya melihat ada yang salah dalam kompetisi sepakbola Indonesia sehingga perlu dilakukan perbaikan,” ujarnya. Bagi Nofiardi kompetisi sepakbola Indonesia sangat jauh berbeda dengan kompetisi sepakbola Eropa yang sudah sangat maju. Ia menilai kompetisi Indonesia sudah mulai mengarah kepada kompetisi modern, hanya saja masih banyak kelemahan-kelamahan dalam perangkat pertandingan seperti wasit, pengawas pertandingan hingga mental pemain. Nofiardi mengaku selain selalu menyimak sepakbola nasional melalui koran nasional dan daerah, dirinya juga selalu menyimak kompetisi Eropa baik liga Italia, Inggris, Spanyol dan Jerman. “Kompetisi-kompetisi Eropa seperti Liga Italia, Inggris, Spanyol, Jerman dan Liga Champions selalu saya ikuti. Hal itu dikarenakan saya sangat hobi dengan sepakbola. Meskipun tidak ada kepentingan langsung, namun saya terus mengikutinya,” ujarnya. Begitu telatennya, Nofiardi

Alamat sangatlah mudah semua buskota/semua kendaraan yang melewati Jl. Ratulangi +50 m dari Radio Arbes FM. Lihat Plang pengobatan Oriental Medicine. Minta Turun di Jl. Pasar baru

PRAKTEK BERIZIN, MENETAP DAN TIDAK TUTUP-TUTUP LAGI, CATATLAH ALAMAT INI BAIK-BAIK, KAPAN-KAPAN PERLU BISA DIPERGUNAKAN

Sekarang Anda Sudah

Bisa Memasang Iklan di Counter Kami di

GRAND MALL

CAHAYA MANDIRI

PENGOBATAN REFLEKSI UNTUK PRIA & WANITA

IZIN USAHA NOMOR : 503.1972/SITU/EK-VIII/2006 295 IZIN YANKES/DKK/V/2007

PENGOBATAN TRADISONAL IBU NENENG PIMPINAN

Melayani : = Pijat Kesehatan = Lulur = Mandi Susu (Khusus Wanita) = Dan lain-lain

Buka Jam 08.00 - 19.00 WIB IZIN PARIWISATA 188.45.42/PP/SK-DIPARBUD/IU.SL/2007

Alamat : Jl. Ujung Belakang Olo No. 29, Padang


24

Menuju MINGGU, 17 APRIL 2011 M / 13 JUMADIL AWAL 1432 H

Keluarga Sakinah

Pernikahan Putri H Rani Ismail dan Hj Samsidar

Penuh Hikmat dan Bahagia A

LHAMDULILLAH. Putri tercinta pasangan H Rani Ismail dan Hj Samsidar, Ade Rifanovisa Rahmi, akhirnya melepas masa lajangnya. Pilihan hatinya jatuh kepada Dhanda Putra, putra pasangan H Miskar dan Hj Mahyar, untuk menjadi imam sepanjang

hayat. Pada Sabtu yang ceria (16/4) pukul 14.oo di rumah keluarga besar H Rani Ismail di Jalan Kartini No 1 Padang, ritual pernikahan dilangsungkan penuh haru dan hikmat. Saat putri tersayangnya meminta doa restu, kedua bola mata H Rani Ismail tampak berlinang. Ia menangis. Ada keharuan di dalamnya. Ada ada juga keceriaan di sana. Ade Rifanovisa Rahmi dengan sangat santun memeluk kedua orangtuanya. Ia pun menitikkan air mata. Dan selanjutnya, ia memeluk minta doa restu kepada kedua mertuanya. Hal yang sama juga dilakukan Dhanda Putra. Penantian panjang pasangan yang berbahagia ini, berawal ketika bertemu di Australia saat sama-sama studi. Saat itulah pertemanan itu mulai berubah menjadi komitmen yang mengantarkan pasangan ini pada pelaminan. Proses pernikahan pen pembacaan ijab kabul berjalan hikmat dan penuh haru dengan penghulu kepala KUA Padang Barat Zubir dan saksi mantan Bupati Agam Aristo Munandar dan Buya H Mas’oed Abidin. Akad nikah berjalan lancer. Ade Rifanovisa Rahmi resmi menjadi Nyonya Dhanda Putra, dengan memberikan mas kawin seperangkat alat salat dan emas senilai 30,5 gram. Usai akad pembacaan sighat taklik dari suami pada istri yang membuat Ade Rifanovisa Rahmi terharu. Secara adat Minang, saat itu juga, Dhanda Putra dilengkapi dengan gelar adat. Secara adat nama lengkapnya Dhanda Putra Kari Sutan. Tampak hadir dalam resepsi pernikahan itu antara lain Rusdi Lubis, Fauzi Bahar bersama istri, Nevi Zuarina Irwan Prayitno, tokoh masyarakat, dan kalangan pengusaha hingga masyarakat sekitarnya. „ Narasi: Suswinda Ningsih Foto: Deni Prima


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.