Harian Umum
I klan Berlangganan Pengaduan
MEDIA GROUP
MINGGU
Harga Eceran Rp2.500/eks, Harga Langganan Rp57.000/bulan
Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat
Sedia Payung Sebelum Hujan
Tampil Mewah Tangguh Disegala Busana Muslimah banyak saat ini wanita yang berpakaian Medan Semakin muslimah atau berjilbab. Meskipun berjilbab,
SUZUKI SX-4 (CROSSOVER)
Desain
Sedia payung sebelum hujan, kata pepatah. erihal tersebut mengingatkan kita agar mempersiapakan segala sesuatunya sebelum datang hujan...
OTOMOTIF-10
SOBAT- 22
namun bukan berarti anda tidak bisa tampil gaya dan Mewah.
ELOK- 13 DERITA PENYAKIT AKUT
Suzuki SX4 merupakan salah satu mobil crossover terbaik di saat ini. Keunggulan pertama yang diberikan Suzuki SX4 ini adalah ground clearance yang tinggi sekitar 175 mm dan dipadukan dengan ban besar untuk meningkatkan kemampuannya dalam menembus berbagai macam medan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
Pedagang Miso Pilih Gantung Diri
(QS Alam Nasyrah 94:7-8)
12.06
15.21
18.10
4488700 9559333 4488702
TERBIT 24 HALAMAN NOMOR 021 TAHUN KE 65
21 OKTOBER 2012 M/ 5 DZULHIJJAH 1433 H
04.43
0751 0751 0751
19.20
TERSERET OMBAK
Jasad Mahasiswa UBH Ditemukan BATANG ANAI, HALUAN — Seorang mahasiswa Universitas Bung Hatta, Arby Ramadhan (17) ditemukan tewas setelah tenggelam di Pantai Korong Karambia Ampek, Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai, Sabtu (20/10) sekitar pukul 13.50 Tim SAR gabungan. Jasadnya berhasil sejauh 2 mil dari lokasi kejadian. Arby Ramadhan terseret gelombang pada Jumat (19/10) sekitar pukul 16.40 saat ia sedang mandi di laut bersama empat orang rekannya. Saat itu ombak cukup besar disertai hujan deras yang merata hampir di Kabupaten Padang Pariaman. Hilangnya korban yang beralamat di Belimbing, Kuranji, Kota Padang, dilaporkan teman-temannya kepada warga sekitar dan Basarnas Kota Padang sekitar pukul 17.00, dua puluh menit setelah teman kampusnya itu hilang. Mendengar laporan itu, warga dam tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Kota Padang, BPBD Padang Pariaman, Dinkes Pemprov Sumbar, RAPI Padang Pariaman, TNI/Polri langsung datang ke lokasi dan mulai menyisir garis pantai. Informasi yang berhasil dihimpun oleh Haluan, Korban bersama keempat rekannya datang ke Pantai Katapiang untuk pergi bermain dan mandi-mandi di laut. Akan tetapi, saat mereka tiba di lokasi, hujan deras mengguyur pantai. Menurut salah seorang warga, korban dan rekan yang lain nekat mandi di laut walaupun ombak sudah mulai mengganas dan meninggi. Korban yang telah terlanjur berada sedikit ke tengah laut, tidak mampu berenang kembali ke tepi pantai akibat ombak besar terus menyeretnya ke tengah laut.
>> JASAD hal 11
W
ARTAWAN Haluan Nasrul Azwar mewawancarai Yulizal Yunus Dt. Rajo Bagindo (Ketua V LKAAM Sumbar, Ketua Dewan Pertimbangan Adat dan Syara’ Nagari
JASAD SARTONO (50) diangkat oleh beberapa masyarakat ke mobil patroli untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang guna dilakukan visum, Sabtu (20/ 10). Sartono mengakhiri hidupnya dengan menggantung dirinya di kamar belakang rumah dengan seutas kain. NASRIZAL
>> PEDAGANG hal 11
DARURAT NARKOBA
Sumbar Ladang Ganja Sepanjang 2011-2012, polisi berhasil menemukan puluhan ladang ganja. BNNP menilai, Sumbar salah satu produsen ganja terbesar. Sementara itu pencandu narkoba di Sumbar 63.873 orang. Taluk, dosen senior PKn alumni Lemhannas 1996) dan juga Darman Moenir, budayawan. Wawancara berkenaan dengan masalah dalam fenomena LKAAM dan
PADANG, HALUAN—Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaannya. Bahaya narkotika mengintai anak kemenakan Ranah Bundo. Apalagi saat ini Sumbar sudah menjadi salah satu daerah produsen narkoba khususnya jenis ganja. Mereka berladang ganja. Dari sekian banyak narapidana di tahan di LP
elemen masyarakat memfungsikan dubalang dalam tugas “ketahanan dan kemanan termasuk pemberantasan pekat dan kriminal” di Sumatera Barat. Hasil wawancaranya berikut ini.
DARMAN MOENIR, BUDAYAWAN
YULIZAL YUNUS DT RAJO BAGINDO, PENGURUS LKAAM SUMBAR
Hep Ta, Oh, Dubalang?
Dubalang Menciptakan Ketahanan
Apakah masuk akal LKAAM dan elemen masyarakat memungsikan kembali dubalang paga nagari ini untuk penindakan penyakit masyarakat? Bagaimana
PADANG, HALUAN — Komplikasi penyakit yang dideritanya, Sartono memiilih mengakhiri hidupnya dengan mengantung dirinya. Diduga tidak kunjung sembuh penyakit yang dideritanya, Sartono (50), asal Sukaharjo, Jawa Tengah, nekad bunuh diri dengan cara gantung diri di dalam kamar rumahnya di Jalan Ganting IX, No 4 Rt 03 Rw 4, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sabtu (20/10) sekitar
komentar Anda? Sungguh tidak masuk akal. Pertama, maknailah dubalang secara leksikal. Kamus Bahasa Minangkabau-Indonesia Balai Bahasa Padang 2009 memapar, dubalang adalah orang yang menjaga keamanan negari, juga
Apakah masuk akal LKAAM dan elemen masyarakat memungsikan kembali dubalang paga nagari ini untuk penindakan dan penyakit masyarakat? Bagaimana komentar Anda? Yang memfungsikan dubalang bukanlah tugas LKAAM, tetapi tugas kelembagaan adat yang punya dubalang. Kelembagaan adat yang punya dubalang, adalah (1) limbago kaum suku di bawah payung datuknya atau (2) limbago kampung di bawah payung penghulu pada nagari adat bekas kerajaan, (catatan: dalam beberapa nagari datuk dan penghulu adalah posisi/ jabatan adat yang berbeda), (3) limbago nagari adat bekas kerajaan di bawah payung rajo/ pucuk adat. Sedangkan dubalang itu ada pula tiga bentuknya, pertama dubalang perangkat datuk, kedua dubalang adat ialah seorang penghulu pada kampung dalam nagari adat bekas kerajaan, dan ketiga dubalang (pengawal dan atau malintang) rajo yang tagak
>> HEP TA, OH hal 11
>> DUBALANG hal 11
Muaro, hampir separuhnya adalah napi narkoba. Bagi mereka yang termasuk kategori pecandu narkoba, dapat melaporkan dirinya ke rumah sakit yang ditunjuk, masing-masing RSUP M.Djamil Padang, RS HB Saanin Padang dan Puskesmas Kota Bukittinggi. Mereka akan dibina hingga bebas dari ketergantungan narkoba. Data yang diperoleh Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Sumbar tahun 2010, tercatat 63.873 orang pecandu narkoba. Kepala Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Sumbar, Kombes Pol Arnowo
dalam sambutannya pada Advokasi Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba (P4GN) yang dihadiri para mahasiswa UNP, Sabtu (19/10) di Padang lebih jauh menjelaskan, peredaran narkoba di tengah masyarakat sudah sangat mengkhawatirkan. “Bisnis narkoba memang menggiurkan. Hanya bermodal nekad maka keuntungan yang diperoleh akan berlipat ganda. Apalagi di tengah perekonomian masyarakat yang belum pulih benar, banyaknya pengangguran dan lemahnya penegakan hukum, transaksi
narkoba menjadi pekerjaan alternatif yang paling gampang,” kata Arnowo. Dari hasil penelitian Badan Naskotika Nasional (BNN) bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) tahun 2010 lalu, tercatat pencandu narkoba di Sumbar 63.873 orang. Namun angka ril di lapangan bisa lebih banyak lagi, terutama yang tidak terungkap karena mereka umumnya selalu sembunyi-sembunyi. Para pecandu ini baik yang sudah terdata maupun yang masih bersembunyi, hendak-
>> SUMBAR hal 11
SATU PENCURI DITEMBAK
Kambing Naik Avanza PADANG, HALUAN — Empat orang “spesialis” pencuri hewan ternak berhasil ditangkap oleh Tim Buser Polsek Lubuk Kilangan saat melintas dengan mobil Avanza memakai plat palsu BA 1360 WB di kawasan Koto Lalang, Padang. Satu pelaku yang mencoba kabur, terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas pada kaki pelaku. Kapolsekta Lubuk Kilangan, Kompol Sarminal menyebutkan, pada Sabtu (20/10) dinihari ia mendapatkan informasi ada empat ekor kambing di dalam mobil Avanza BA 1360 WB sedang melintasi kawasan Koto Lalang. “Kami menciduk mereka di daerah Koto Lalang, Keca-
TIGA dari empat tersangka pencuri ternak kambing yang diamankan di Mapolsek Lubuk Kilangan, Sabtu (20/10). NASRIZAL
matan Lubuk Kilangan atas informasi dari masyarakat yang kehilangan empat ekor kambingnya dan dibawa mobil Avanza BA 1360 WB. Namun saat dicheck ternyata plat nomor mobil tersebut palsu dan merupakan mobil rental,” kata Sarminal kepada Haluan, Sabtu (20/10). Dijelaskannya, saat penangkapan, salah seorang pelaku, Dedi Firman (35) berusaha kabur ketika petugas berhasil menghentikan mobil pelaku. Sehingga harus dihadiahi satu tembakan di kaki kiri pelaku. “Kita melepaskan tembakan karena dia berusaha lari dari pintu tengah petugas berhasil menghentikan laju mobil pelaku,” kata Sarminal. Selain Dedi, juga berhasil ditangkap kawanannya yakni, Donal (27) warga Lapau Manggih Belimbing, Etri Manto (30) warga Belimbing, dan Firman (25) warga Kasang Kab. Padangpariaman. Ketiga pelaku tersebut langsung
diinapkan kedalam sel Mapolsekta Luki, sedangkan Dedi Firman harus menjalani perawatan di RS Bhayangkara Polda Sumbar karena luka tembakan di kaki kirinya. sebelum penangkapan, pelaku berhasil menggasak empat ekor kambing milik afrizal (36) sekitar pukul 23.00 WIB. Korban sempat berpapasan dengan mobil pelaku saat ingin pulang ke rumah. Merasakan ada yang aneh dimobil tersebut, ia langsung melihat Plat mobil avanza yang barusan lewat dan langsung mencheck kandang kambingnya. ternyata memang empat kambing miliknya sudah raib dibawa kabur pelaku. “Saya curiga dari mobil tersebut karena terdengar suara kambing dari dalam dan langsung mengingat plat nomor mobil pelaku. Setelah memastikan saya kemalingan, langsung saya telepon salah satu
>> KAMBING hal 11
>> Editor : Nasrul Azwar
>> Penata Halaman : Irvand
2
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
OLAHRAGA Timo: Harus Lolos PD U-17 Dulu JAKARTA, HALUAN — Sebuah lontaran menarik dikemukakan oleh Timo Scheunemann. Menurut Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI ini, apabila Indonesia ingin lolos ke Piala Dunia, maka mereka harus terlebih dahulu lolos ke Piala Dunia U-17. "Ya menurut statistik, tim-tim yang lolos ke Piala Dunia, lolos terlebih dahulu ke Piala Dunia U-17," ujar pemegang lisensi A UEFA ini. "Apa artinya ini? Ingin lolos ke Piala Dunia, fokuslah terlebih dahulu ke pembinaan usia muda! Harapan kita, tim yang berisi pemain muda ini yang akan membawa kita lolos ke Piala Dunia," sambung pria berpaspor Jerman ini. Lebih lanjut, Timo menegaskan bahwa dalam membina usia muda, tidak boleh lekas menyerah. Apabila gagal, sambungnya, harus melakukan evaluasi dan kembali berusaha. "Apabila metodenya betul, maka akan kembali hadir yang namanya generasi emas, yang kita harap akan membawa kita berprestasi," dia menandaskan. (h/net)
SEMIFINAL DENMARK OPEN SUPERSERIES PREMIER 2012
Indonesia Sisakan Dua Ganda ODENSE, HALUAN — Langkah pebulutangkis Indonesia untuk merajai Denmark Open Superseries Premier 2012 tak berlanjut. Menempatkan enam wakilnya di perempatfinal, merah putih “menyisakan” harapan pada ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di ganda campuran dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di ganda putra.
Timnas U22 Buka Pintu Pemain ISL JAKARTA, HALUAN — Guna membentuk tim yang kuat untuk bisa tampil maksimal di SEA Games 2013 nanti, jajaran pelatih Timnas U22 berharap mendapat tambahan pemain. Asisten pelatih, Liestiadi Sinaga masih membuka kemungkinan kepada para pemain ISL untuk bergabung. "Kami selalu membuka kesempatan, namun karena situasi sepak bola seperti ini membuat kami tidak bisa memaksimalkan tenaga mereka. Padahal, banyak pemain bagus yang seperti Egy Melgiansyah, Kurnia Meiga, dan Hendri Siswanto," tambahnya. Sementara itu, Asisten Manajer Timnas U22, Edi Nurinda mengatakan jika manajemen timnas sudah menyiapkan program latihan bagi Timnas U-22. "Pertandingan melawan Persis Solo adalah awal pembentukan Timnas U-22. Kami akui memang persiapan belum matang dan banyak hal yang perlu dievaluasi. Program persiapan tim sudah ada, tetapi jadwalnya masih tentatif," ujarnya. Dikatakannya lagi, manajemen timnas sudah menjadwalkan sederet pertandingan persahabatan bagi Timnas U-22. Setelah mengikuti Batik Cup 2012, skuad asuhan Aji Santoso akan mengikuti Turnamen Piala Gubernur di Aceh yang rencananya akan berlangsung pada bulan Desember 2012. (h/net)
KE SEMIFINAL — Bersama pasangan ganda campuran andalan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan melaju ke semifinal Denmark Open Superseries 2012. NET
BATIK CUP 2012
Timnas U23 Dikalahkan Persis Solo SOLO, HALUAN — Timnas U-23 gagal melangkah ke final Batik Cup setelah kalah dari Persis Solo lewat adu penalti. Di babak final, Persis akan menghadapi Persiba Bantul yang sudah lolos terlebih dahulu. Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (20/10/2012), timnas U-23 sempat unggul 2-0 hingga turun minum. Dua gol timnas U-23 dicetak oleh Abdul Rahman dan Fandi Eka Utomo. Namun Persis berhasil me-
ngejar ketertinggalan di babak kedua. Dua gol yang dicetak oleh Yusuf di menit ke-80 dan Agus Jeno di menit ke-86 mengubah skor menjadi 2-2 dan memaksakan adu penalti. Di babak adu tos-tosan ini, lima pemain Persis sukses menyarangkan bola ke gawang timnas U-23. Sementara dari lima pemain timnas U-23, hanya Andik Vermansyah - yang menjadi eksekutor terakhir - yang gagal melaksanakan tugasnya setelah bola eksekusinya
membentur tiang gawang. Di babak final, Persis sudah ditunggu oleh Persiba yang sudah lolos sebelumnya. Persiba ke final setelah mengalahkan Divisi Utama Selection U-23 dengan skor 2-1 dalam pertandingan yang digelar Jumat (19/10/2012) kemarin. Divisi Utama Selection U-23 unggul lebih dulu lewat gol yang dicetak Raul S. Persiba kemudian membalas lewat gol-gol yang dicetak oleh I Made Wirahadi dan Marcio Sousa dari titik putih.(h/net)
Laga KPSI Vs QCSA Tuai Kecaman
FIRMAN Utina bertukar cenderamata berlogo Garuda dengan tim amatiran. NET
JAKARTA, HALUAN — Pertandingan Tim Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) lawan QCSA (Queensland Christian Soccer Association), Kamis (18/10), berbuntut panjang. Pasalnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Halim Mahfudz, dibuat meradang lantaran pihak KPSI menggunakan nama Timnas. Tidak hanya kontroversial, Halim menilai, pihak KPSI sudah mengkhianati semangat pecinta sepak bola nasional. “Seharusnya, KPSI tidak boleh menggunakan embelembel Timnas. Mereka seharusnya dapat menjaga nama baik Indonesia di dunia internasional,” tutur Halim Mahfudz. Lebih jauh dikatakannya,
dalam pertemuan di Malaysia pada Kamis, (18/10) dengan Sekjen Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) Dato Alex Soosay dan Ketua Satuan tugas (Satgas) AFC, Pangeran Abdullah, kembali membahas mengenai Timnas Indonesia. “Dato Alex Soosay mengatakan, yang mengaku-ngaku Timnas Indonesia tersebut tidak diakui AFC. Mereka tidak bisa melakukan pertandingan dimana-mana,” ujarnya. Ditegaskannya lagi, berdasarkan keputusan rapat komite gabungan/Joint Committee (JC) di Kuala Lumpur, Malaysia, 20 September lalu, bahwa timnas tetap di bawah yuridiksi PSSI. “Kalau ada dispute atau pertentangan, maka segera diharmonisasikan JC. Kalau pemain ditahan oleh klub
untuk tidak memperkuat timnas, itu namanya bukan dispute dan tidak ada yang dipertentangkan. Jadi pelatih tetap ditunjuk oleh PSSI dan itu Nil Maizar,” tambahnya. Sebagai catatan, QCSA merupakan tim perkumpulan remaja di sebuah gereja yang didirikan secara independen sejak tahun 1961. Pada pertandingan tersebut, Ponaryo Astaman dan kawan-kawan menang dengan skor mencolok, 8-0. Anehnya lagi, dengan embel-embel Timnas Indonesia, Ponaryo Cs justru berhadapan dengan tim perkumpulan remaja yang tak ikut Liga di Australia ataupun di Quensland. QSCA bahkan,baru berkumpul dan berlatih, sehari sebelum berlaga dengan Ponaryo Cs. (h/net)
Ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir, maju ke semifinal turnamen berhadiah 400.000 dollas AS itu setelah mengalahkan pasangan kakakberadik, Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadeth, dengan straight game 21-18, 21-15. Dalam “perang saudara” di Odense, Denmark, Jumat (19/10/2012), Tontowi/Liliyana hanya membutuhkan waktu 30 menit. Selanjutnya, unggulan keempat ini akan berhadapan dengan unggulan kedua dari China, Zhang Nan/ Zhao Yunlei, yang mengalahkan pasangan Indonesia lainnya, Fran Kurniawan/ Shendy Puspa Irawati. Dalam laga perempatfinal, Sabtu (20/10) dinihari WIB, Fran/Shendy kandas di babak ini setelah takluk dari unggulan kedua asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, dengan 1912 dan 18-21 yang memakan waktu 35 menit. Pasangan ganda campuran lainnya, Rijal/ Debby kalah dari pasangan Malaysia unggulan kelima, Peng Soon Chan/Liu Ying Goh dengan 15-21 dan 11-21 dalam waktu 33 menit. Secara keseluruhan, ada empat pasangan Indonesia yang lolos ke perempat final turnamen ini. Di nomor ganda putra, Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/ Mohammad Ahsan, meneruskan langkahnya ke semifinal Denmark Super Series Premier. Di babak perempatfinal yang dihelat Jumat (19/10) malam WIB, Hendra/ Ahsan mengalahkan pasangan
Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, dua set langsung 21-18 dan 24-22 dalam waktu 37 menit. Di semifinal Hendra/Ahsan akan menantang pasangan Korea Selatan, Baek Choel Shin/Yeon Seong Yoo. Sonny Gagal ke semifinal Dari sektor tunggal putra, pemain nomor satu dunia Lee Chong Wei, juga memastikan diri maju ke semifinal. Tunggal putra andalan Malaysia ini menang 21-16, 21-16 atas kompatriotnya, Daren Liew. Di babak empat besar, Chong Wei bertemu pemenang antara pemain Hongkong, Wong Wing Ki, dengan pemain tuan rumah, Jan O Jorgensen. Harapan Indonesia meraih gelar di nomor tunggal putra kandas, setelah satu-satunya wakil yakni Sony Dwi Kuncoro tersingkir di perempatfinal. Dalam laga perempatfinal, Sabtu (20/10) dinihari WIB, Sony kalah dari unggulan kedua asal China, Chen Long, dua set langsung dalam waktu 42 menit, 8-21 dan 15-21. Di set pertama Sony sempat mengimbangi permainan Chen Long dan bermain sama kuat 4-4 sebelum Chen Long meninggalkan hingga unggul 138. Setelahnya Sony tak mampu menambah angka dan membuat Chen Long menang 21-8. Masuk di set kedua Sony memberi sedikit perlawanan dengan terjadi kejar mengejar angka di antara keduanya. Sama kuat di angka 12-12, Chen Long meninggalkan di 17-12 sebelum akhirnya menang 21-15. (h/net/mat)
31 Karateka Forki Jalani Tes Fisik JAKARTA, HALUAN — Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) kerahkan 31 atlet karate menjalani tes fisik pertama guna menghadapi kegiatan internasional. "Hari ini, sebanyak 17 karateka putra dan 14 putri telah menjalani tes fisik pertama untuk pelatnas tahap kedua," kata Kabid Binpres PB Forki Jafar Efendi Jantang di Jakarta, Kamis Menurutnya, tes fisik yang dilaksanakan PB Forki ini sebagai tahap yang harus dijalani selain tes kesehatan dan tes psikologi bagi para atlet. "Mereka menjalani tes, antara lain kelenturan (flexybility), tes daya ledak (power), kecepatan (speed), tes daya tahan (endurance)" katanya. (h/net)
BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe : BARU DATANG MESIN CANON IR 5000 & CANON IR 6000 DARI JEPANG DRUM BARU HARGA NEGO
spanduk - baliho - billboard sticker - backdrope branding car - x banner roll up - dll
AN PERSEDIA S A T TERBA
Kantor Pusat : Jl. Gajahmada No.40 Gn. Pangilun Padang Telp. (0751) 447825, 40269
CANON IR 8500 = Rp.
28 juta BERYL COPY CENTRE
Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495
Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema
Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.
Menyewakan Bando & Billboard lokasi strategis di Padang, Payakumbuh & Pariaman
Cabang Payakumbuh : Cabang Padang : Jl. Soekarno-Hatta 123 Jl. Andalas 83 Telp. 890 383 Koto Nan Ampek Jl. Belakang Olo 46A (dpn Hotel Jakarta) Telp. 33 222 Telp. 0752 - 796 123
Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto, Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan: Sofialdi, Wakil Pemimpin Umum: Zul Effendi, Pemimpin Redaksi: Yon Erizon, Wakil Pemimpin Perusahaan: Syafarudin Ariansyah. Dewan Redaksi : H. Basrizal Koto, H. Desfandri, H. Hasril Chaniago, Zul Effendi, Sofialdi, Yon Erizon, Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Syamsu Rizal Redaktur Pelaksana: Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Syamsu Rizal, Litbang dan Online Media: Eko Yanche Edrie, Sekretaris Redaksi: Silvia Oktarice, Redaktur: Rudi Antono, Aci Indrawadi, Afrianita, Atviarni, Dodi Nurja, Nova Anggraini, Rahmatul Akbar, Andika Destika Khagen, David Ramadian, Haswandi. Reporter Padang: Ade Budi Kurniati, Devi Diani, Nasrizal, Meidella Syahni Perwakilan Bukittinggi: Jon Indra (Kepala/ Non-Aktif), Syamsuardi S, Ridwan, Pariaman/Padang Pariaman: Dedi Salim, Trisnaldi, Payakumbuh/Limapuluh Kota:Zulkifli, Syafril Nita, Sri Mulyati, M Siebert, Pasaman:Atos Indria, Ahdi Susanto, Welina, Agam: Miazuddin, Kasra Scorpi, Padang Panjang: Iwan DN, Darwin Danin, Maison, Tanah Datar: Yuldaveri, Emrizal, Aldoys, Pasaman Barat: M. Junir, Gusmizar, Pesisir Selatan: Sabrul Bayang, M. Joni, Haridman, Kabupaten Solok/Kota Solok: Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito, Marnus Chaniago, Solok Selatan: Icol Dianto, Sawahlunto: Alamsyah Halim, Fadilla Jusman, Sijunjung: Azneldi, Dharmasraya: Maryadi, Ferry Maulana, Biro Jakarta: Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: M. Moralis Biro Kepri: M Sahdan Tim Kerja Usaha: Prisma Joni (Plt Manajer Sirkulasi), Efri Hanter (Plt Kabag Sirkulasi), Yursil Masri (Plt Manajer Keuangan), Junaidi (Plt Koord Eceran), Andiyanto (Plt Koord Asongan), Yunasbi (Plt. Koord Iklan Kota padang), Tata Letak/Desain: David Fernanda, Nurfandri, Rahmi, Syamsul Hidayat, Jefli, HRD : Desmasari, Umum : Nurmi, Kasir : Desy, TI : Teguh. Plt Manajer Cetak: Mardius Caniago, Pra Cetak : Sawal Marjuni.HRP, Mai Hendri, Cetak : Mardianto (Koordinator), Afandi, Rudi Kurniawan, Jecky Jekcson. Haluan Media Group: CEO H.Basrizal Koto, Direktur: H Desfandri. Kantor Jakarta: Graha Basko, Jln. Kebun Kacang XXIX No.2A Jakarta Pusat 10240. Telp. (021) 3161472, 3161056 Fax. (021) 3915790, Iklan dan Sirkulasi: (0751) 4488700, Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: haluanpadang@gmail.com, redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: Tarif Iklan: Display FC halaman satu: Rp50.000/mm kolom, Display BW halaman satu: Rp35.000/mm kolom, Display halaman dalam FC: Rp35.000/mm kolom, Display halaman dalam BW: Rp17.500/mm kolom, Iklan SC :Rp25.000/mm kolom, Sosial/Ucapan Selamat FC: Rp15.000/mm kolom, Sosial/Ucapan Selamat BW: Rp10.000/mm kolom, Dukacita: Rp10.000/mm kolom, Iklan kolom (maks 300 mmk) FC: Rp15.000, Iklan Kolom (maks 300 mmk) BW: Rp10.000, Advertorial FC: Rp40.000/mm kolom, Advertorial BW: Rp25.000/mm kolom Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, Bank Nagari Cabang Utama Padang Rek No: 1008.0103.00009.1 PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com >> Editor : Rakhmatul Akbar
>> Penata Halaman : Syamsul Hidayat
3
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/ 5 DZULHIJJAH 1433 H
OLAHRAGA
CHELSEA KALAHKAN TOTTENHAM HOTSPUR
SI BIRU KUASAI LONDON
LONDON, HALUAN — Chelsea sukses memetik kemenangan dari lawatannya ke kandang Tottenham Hotspur. Menang 4-2, The Blues makin kokoh di puncak klasemen sementara.
Selain itu, kemenangan ini sekaligus mengukuhkan Chelsea sebagai penguasa London saat ini setelah sebelumnya mereka juga memenangi laga Arsenal 2-1.
Dalam laga yang dimainkan di White Hart Lane, Sabtu (20/ 10/2012) malam WIB, Chelsea membuka keunggulan lewat sepakan Gary Cahill. Skor 1-0 untuk Chelsea itu bertahan hingga turun minum. Sebenarnya, Spurs punya peluang lebih dulu di menit ketiga. Berawal dari tendangan bebas Gylfi Sigurdsson, William Gallas melepaskan tembakan dari jarak dekat. Tapi bola masih menyamping di sisi kanan gawang Petr Cech. Chelsea balik mengancam di menit ke-10. Tembakan Oscar dari luar kotak penalti masih melebar dari gawang Brad Friedel. Gol! Tim tamu membuka skor di menit ke-
17. Sepakan keras Gary Cahill dari dalam kotak penalti menggetarkan gawang Friedel. Berawal dari sepak pojok Eden Hazard, bola disundul oleh Gallas. Cahill yang berdiri bebas menyambutnya dengan sepakan voli yang keras. Spurs 0 Chelsea 1. Spurs nyaris menyamakan angka di menit ke-30. Namun sepakan Sirgurdsson measih menyamping tipis di sisi kanan gawang Cech. Serangan Chelsea kembali membahayakan gawang Spurs di menit ke-39. Tapi dua peluang yang didapat Juan mata di depan gawang belum membuahkan hasil. Tembakan pertamanya berhasil diblok Friedel. Sedangkan upayanya
yang kedua masih melambung di atas mistar gawang Spurs. Memasuki babak kedua, Spurs langsung mengambil inisiatif menyerang. Baru dua menit setelah restart, Gallas membuat pendukung tuan rumah bersorak. Sundulan jarak dekatnya meneruskan umpan Jan Vertonghen mengubah skor menjadi 1-1. Spurs hampir mencetak gol lagi di menit ke-51. Tapi tendangan Sigurdsson masih mengarah tepat ke pelukan Cech. Terus menyerang, Spurs akhirnya berbalik unggul tiga menit kemudian. Bola sepakan Aaron Lennon diteruskan oleh Defoe dan menggetarkan gawang Cech. Spurs 2 Chelsea 1.
Chelsea yang tertinggal meningkatkan serangan. Berawal dari umpan silang Oscar, bola dihalau oleh Gallas. Tapi bola mengarah ke Mata dan pemain Spanyol itu langsung melepaskan tembakan mendatar ke pojok gawang. Spurs 2 Chelsea 2. Kebobolan, Spurs langsung bereaksi lewat dan balik menyerang. Defoe mencoba melepaskan tembakan dari jarak jauh. Tapi Cech masih bisa membloknya dnahanya menghasilkan sepak pojok bagi Spurs. Chelsea justru kembali unggul tak lama kemudian. Tiga menit setelah menyamakan kedudukan, Mata kembali mencetak gol.
Berawal dari umpan terobosan Hazard, Mata yang tinggal berhadapan dengan Friedel tanpa kesulitan menaklukkan kiper veteran itu. Chelsea kini unggul 32 atas Spurs. Spurs mencoba mengejar ketertinggalannya. Tapi peluang-peluang yang didapat tuan rumah belum memberikan hasil. Tendangan bebas Sigurdsson masih melambung, sementara sepakan Lennon masih bisa ditangkap Cech. Di penghujung laga, Chelsea justru mampu menambah keunggulannya. Umpan Mata dari sisi kiri diselesaikan dengan mudah oleh Sturridge yang tak terkawal. Laga berakhir 4-2 untuk kemenangan Chelsea. (h/mat/net)
ROONEY membalas kesalahannya dengan mencetak gol ke gawang Stoke City
Duo Manchester Raih Kemenangan
Schalke Menangi Derby Dortmund DORTMUND,HALUAN — Schalke 04 meraih kemenangan tipis 2-1 dalam derby melawan rivalnya, Borussia Dortmund. Bagi Dortmund, kekalahan ini membuat mereka kian tertinggal jauh dari Bayern Munich di klasemen sementara. Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Signal Iduna, Sabtu (20/10/2012) malam WIB, Dortmund tampil tanpa diperkuat oleh Marcel Schmelzer, Mario Goetze, dan Jakub Blaszczykowski. Sebaliknya, Kevin Grosskreutz dan Morits Leitner masuk ke dalam starting XI. Sementara, Schalke tampil relatif dengan kekuatan terbaiknya. Sebelum laga, pelatih Huub Stevens sudah optimistis bisa mendapatkan
poin penuh di markas sang rival. Optimisme Stevens itu kemudian terbukti. Jika pada dua Derby Ruhr musim lalu, Schalke tak mampu melangkahi Dortmund, maka kali ini adalah kebalikannya. Kendati kalah dalam penguasaan bola dan akurasi passing, Die Knappen membalas kekalahan musim lalu di tempat yang sama. Schalke unggul ketika pertandingan memasuki menit ke15. Berawal dari sebuah tendangan bebas, bola kemudian diberikan ke dalam kotak penalti. Ibrahim Afellay kemudian melepaskan sebuah tendangan kaki kanan yang tak mampu dihalau oleh Roman Weidenfeller. Dortmund mendapatkan peluang
di menit 36. Namun, tendangan Marco Reus dari sisi kiri kotak penalti masih bisa diselamatkan oleh Lars Unnerstall. Babak pertama kemudian berakhir dengan kedudukan 1-0 untuk Schalke. Di babak kedua, tepatnya di menit ke-48, sebuah serangan balik dari Schalke berujung menjadi gol kedua. Assist dari Lewis Holtby diselesaikan dengan baik oleh Marco Hoeger dengan sebuah tendangan kaki kanan. Tim tamu memimpin 2-0. Dortmund kemudian memperkecil ketertinggalan tujuh menit kemudian. Berawal dari sebuah situasi bola mati, bola ditendang oleh Reus. Robert Lewandowski kemudian menyambutnya dengan
sundulan dan gawang Unnerstall akhirnya bobol. Beberapa peluang, ulas detikSport kemudian diciptakan oleh Dortmund di menit-menit yang tersisa. Namun, tak ada satu pun yang berubah menjadi gol. Dortmund akhirnya menelan kekalahan kedua mereka musim ini. Khusus bagi Schalke, kemenangan ini memutus rantaian kemenangan Dortmund di Derby Ruhr sejak 2010. Posisi Dortmund masih terpaku di posisi empat klasemen sementara dengan nilai 12, tertinggal 12 angka dari Bayern Munich yang masih memuncaki klasemen. Sedangkan Schalke ada di urutan tiga dengan nilai 17. (h/net)
MANCHESTER, HALUAN — Duo tim asal Manchester terus membayangi Chelsea. Keduanya, Manchester City dan Manchester United meraih kemenangan pada pekan ke delapan England Premier League (EPL). City membawa pulang poin sempurna dari lawatannya ke markas West Bromwich Albion. Tampil dengan 10 orang pemain hampir sepanjang laga, The Citizens bisa menang 2-1 berkat dua gol Edin Dzeko. Sementara United, sempat tertinggal lebih dulu. MU akhirnya meraih kemenangan 42 atas Stoke City. Wayne Rooney mencetak dua gol, sementara dua gol lainnya disumbang Robin van Persie dan Danny Welbeck.
Pada pertandingan di The Hawthorns, Sabtu (20/10/2012) malam WIB, City tampil menyerang sejak menit-menit awal. Tapi, perjuangan mereka mendapatkan pukulan telak saat James Milner diusir saat laga baru berumur 23 menit. Meski kalah jumlah pemain, City terus menekan. Mereka pun menciptakan sejumlah peluang bagus. Tapi, WBA-lah yang bisa bikin gol lebih dulu. Mereka unggul lewat gol Shane Long. Butuh gol, City memasukkan Dzeko. Masuknya Dzeko membawa perubahan besar. Penyerang asal Bosnia itu mencetak dua gol yang membuat tim tamu berbalik unggul 2-1. (h/mat)
>> Editor : Rachmatul Akbar
>> Penata Halaman :Jefli
4
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
LAPORAN UTAMA
Dubalang, Antara Ada dan Tiada Laporan: Devi Diani
P
ada Januari lalu, berbagai elemen lintas organisasi masyarakat di Kota Padang mendeklarasikan berdirinya Barisan Dubalang Paga Nagari di Kantor Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) di Padang. Tujuan pendiriannya karena keprihatinan maraknya maksiat dan penyakit masyarakat, kriminalitas yang terjadi di pelbagai daerah di Sumatera Barat. Pembentukan Barisan Dubalang Paga Nagari digagas Irjen Pol (Purn) Drs. H. Dasrul Lamsuddin, mantan Kapolda Sumbar, didukung Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat dan Padang, serta elemen masyarakat lainnya. Beberapa waktu lalu, juga di tempat yang sama, pertemuan juga digelar untuk mematangkan rencana ini yang dihadiri LKAAM kota-kabupaten serta berbagai pihak dari pemerintah. Menurut M Sayuti Datuk Rajo Pangulu, pucuk pimpinan LKAAM Sumatera Barat, jaringan kerja Barisan Dubalang Paga Nagari sampai ke tingkat RT. “Jadi setiap masyarakat dapat menangkap dan mengawasi orangorang yang melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan adat dan agama. Setelah itu Barisan Dubalang Paga Nagari dan aparat akan memberikan hukuman dan sanksinya,” jelas M Sayuti Datuk Rajo Pangulu. Dengan hadirnya Barisan Dubalang Paga Nagari, maka hukum adat dan sanksi adat akan diberlakukan kepada mereka yang melakukan perbuatan penyakit masyarakat.
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Padang, Prof H Zainuddin Datuk Rajo Lenggang juga mengatakan, kehadiran Barisan Dubalang Paga Nagari berangkat dari keprihatinan melihat tingkah dan perilaku serta gaya hidup masyarakat di Kota Padang sudah sangat kelewatan. “Sudah tidak ada lagi kesadaran untuk menghindari hal-hal yang dilarang oleh adat dan agama Islam,” kata Zainuddin Datuk Rajo Lenggang. Untuk itu, perlu kiranya dibangun secara informal potensi masyarakat untuk mengawasi maksiat yang tak bisa ditoleransi lagi. Barisan Dubalang Paga Nagari adalah jawabannya. Jika ini direalisasikan, sistem dan mekanisme kerja instansi dan aparat polisi, sedikit berbeda. Pada tingkat pelaksanaan hukum adat, bisa diterima jika hukum adat bersifat hukum nonfisik untuk mencapai efek jera. Sanksi adat diarak sekeliling nagari bagi pelaku maksiat, salah satu contoh hukum adat. Menurut Kepala Biro Pemerintahan Setdaprov Sumbar Syafrizal, sampai hari ini setiap masyarakat suku di nagari masih mempertahakan keberadaan dubalang. Masalah keamanan dan ketertiban yang mengganggu anak kemenakan dalam kaumnya, langsung ditangani dubalang. Begitu pula anak kemenakan yang tidak menjalankan ketentuan yang ada dalam kaum, seperti mabuk-mabukan atau berjudi, dubalang akan menegur dan menindaknya. “Sebagai contoh di kampung saya, kaum saya Suku Panai di Painan masih mempertahkankan
dan memfungsikan dubalang dalam setiap masalah ketertiban dan kedamaian. Mereka benar-benar menjaga keamanan anggota suku kami. Jumlahnya tidak banyak, hanya 2 atau 3 orang saja,” terang Syafrizal yang akrab disapa Ucok ini kepada Haluan. Namun pihaknya tak menampik, tidak semua suku yang masih mengaktifkan dubalang ini. Hal ini terpulang dari penghulu masingmasing suku. Sebab tugas yang dilaksanakan dubalang akan disampaikan kepada pimpinan kaum. Saat ditanyakan, kemungkinan kelompok suku yang tidak lagi mengaktifkan dubalang sangat rentan terjadi ketidakamanan dan kemaksiatan, menurut Ucok, tidak harus demikian. Setiap suku memiliki pimpinan, dia lah yang menentukan. “Jadi semua kembali ke masing pimpinan suku atau penghulu. Karena setiap kali terjadi persoalan di kampung yang menimpa anak kemenakan, orang akan selalu bertanya kepada penghulu,” katanya. Hanya saja bila dikoordinir sedemikian rupa menjadi sebuah pasukan, agaknya perlu kajian lebih dalam lagi. Untuk situasi yang mendesak seperti saat ini, lebih pas rasanya bila institusi yang ada diotimalkan perannya, seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan aparat kepolisian. Apalagi kepolisian bersama masyarakat juga sudah membentuk Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM). FKPM menjadi wadah untuk memecahkan berbagai persoalan sosial yang dapat menimbulkan gangguan Kamtibmas. Sementara itu, Yulizal Yunus Dt Rajo Bagindo, Ketua V LKAAM
SAAFROEDIN BAHAR, TOKOH MASYARAKAT MINANG DI RANTAU
Dubalang di Nagari Pariangan Tanah Datar ikut bergotong royong memindahkan tonggak tuo. MELAYUCOM Sumbar dan Ketua Dewan Pertimbangan Adat dan Syara’ Nagari Taluk, mengatakan pola operasional fungsi dubalang itu, tergantung di mana kasus pekat dan kriminal terjadi. Jika terjadi dalam nagari yang dominan pengaruh adat, ditangani oleh dubalang kaum suku/kampung dan atau dubalang pada lembaga rajo bekas kerajaan Minang. Di wilayah di mana ada satpol PP dan polisi tanpa mengabaikan legalitas
formal dan regulator. Pada perinsipnya dilakukan secara terpadu dan saling menghargai tugas pengamanan/ketertiban dan ketahanan pada pihak pemerintah dan pada pihak kaum adat yang mempunyai dubalang di samping rang mudo,” kata Yulizal Yunus Dt Rajo Bagindo kepada Haluan. Menurutnya, dalam masa selanjutnya perlu disusun secara bersama format pendistrbusian hak/ kewenangan penyelesaian sengketa
setidaknya tipiring secara hukum adat dan hukum positif, seperti yang sudah dimulai kerja sama LKAAM dan Polda Sumbar yang mengarah ke format Perda. Sekaitan dengan kehadiran dubalang sebagai bukti ketidakpercayaan masyarakat terhadap aparat, ia mengatakan, fenomena “ketidakpecayaan publik” mengesankan sebuah pengakuan adanya kewenangan dubalang dalam tugas hankam masyarakat.
SONDRI BS DATUAK KAYO, NINIK MAMAK NAGARI AIE ANGEK
Bahaya, Jika Setiap Warga Jadi Dubalang Dubalang, Tumpang Tindih Fungsi Gagasan menghadirkan dubalang dalam tatanan kehidupan bernagari, telah dibahas di Seminar Kebudayaan Minangkabau (SKM), namun penempatannya hanya di tingkat nagari. “Tapi saya kurang tahu persis konsep LKAAM tentang badupari ini. Apakah dibentuk otonom oleh tiap nagari ataukah merupakan organisasi struktural terpusat dengan pucuk pimpinan di LKAAM dengan unsur pelaksananya sampai ke tingkat RT/RW,” kata penggagas Kongres Kebudayaan Minangkabau dan juga Ketua Dewan Pakar Masyarakat-Hukum Adat ini. Berikut wawancara Nasrul Azwar dari Haluan dengan Saafroedin Bahar pekan lalu.
Apakah Umum LK masuk akal AAM jadi LKAAM dan ‘Pang lima Baelemen dupari’?). Jika masyarakat demikian halmemungsikan nya, maka kembali dubaBadupari ini alang paga nagari kan menjadi seini untuk macam “Polisi penindakan dan Syariah” di Apenyakit Saafroedin Bahar ceh, yang termasyarakat? nyata dalam Bagaimana komentar pelaksanaan tugasnya juga Anda? tidak jarang melanggar Gagasan untuk menghi- hukum syariah itu sendiri, dupkan kembali dubalang ini antara lain memperkosa sudah dibahas dan disetujui tahanan perempuan. dalam KKM/SKM GM 2010 Yang menjadi perhatian yang lalu, tetapi khusus untuk saya adalah pernyataan Ketua tingkat nagari. Dalam format Umum LKAAM bahwa setiap yang berbeda, gagasan untuk (warga) masyarakat dapat menyerahkan penyelesaikan menangkap dan mengawasi masalah tindak pidana ringan orang-orang yang melakukan kepada masyarakat juga perbuatan yang tidak sesuai sudah dibahas dalam Musya- dengan adat dan agama, untuk warah Adat Kabupaten Solok kemudian diserahkan kepada bulan Juli 2012 yang lalu, dan Badupari dan aparat untuk saya mendapat informasi dari diberikan hukuman dan sankpimpinan Solok Saiyo Sakato sinya. Dapat diperkirakan (S3) bahwa Kapolda sudah bahwa hal ini dilaksanakan menyetujui. akan terjadi anarki di SumaSaya kurang tahu persis tera Barat. Setiap orang dapat bagaimana konsep LKAAM menangkap setiap orang, tentang Barisan Hulubalang dengan alasan melanggar adat Paga Nagari ini. Apakah dan agama. dibentuk otonom oleh tiap Apakah sudah benar, nagari ataukah merupakan jika memungsikan organisasi struktural terpusat dubalang penyakit dengan pucuk pimpinan di masyarakat dan kriminal LKAAM dengan unsur pelaklainnya akan sananya sampai ke tingkat terminimalisasikan? RT/RW. ni pertanyaan bagus. Jika Kelihatannya untuk kali memang dengan memfungini diadakan untuk kota sikan dubalang penyakit Padang saja. Jika otonom masyarakat dan berbagai pada tiap nagari, saya rasa bentuk tindak kriminal bisa sudah sesuai dengan tatanan diminimalisasikan, maka adat, sama seperti pecalang layak sekali dubalang tersebut yang ada di Bali, yang kekua- difungsikan segera. Namun pertanyaannya saannya berlaku dalam lingkungan nagari yang ber- adalah apakah memang demikian sederhana penyelesaiannya. sangkutan saja. Para ahli kriminologi sudah Namun jika nanti organisasinya terpusat, maka lama menengarai bahwa faktor hal ini bisa jadi masalah. terjadinya kejahatan dan O l e h k a r e n a t i d a k a d a berbagai penyakit sosial, jauh dasar hukumnya. (Ketua lebih luas dari apa yang
kelihatan oleh mata. Ada faktor ekonomi, ada faktor politik, ada faktor sosial budaya, dan tentu saja ada faktor kepribadian dari yang bersangkutan. Dengan kata lain menghilangkan penyakit masyarakat harus tetap terkait dengan pembinaan kehidupan ekonomi, politik, sosial budaya (cq ABS SBK) dan kepribadian dari warga masyarakat. Dengan memohon maaf sebesar-besarnya, menurut penglihatan saya dalam bidang-bidang ini masyarakat Sumatera Barat sendiri juga menghadapi masalah yang tidak sederhana. Karena ini terkait dengan legalitas formal dan regulator, bagaimana dengan pola operasional serta posisi dubalang ini di tengah hadirnya Satpol PP dan aparat polisi? Sudah barang tentu hal ini perlu dibahas secara rinci, bukan hanya antara LKAAM, MUI dengan pihak kepolisian dan pemerintah daerah, tetapi juga dengan pemerintah pusat. Sebabnya adalah oleh karena wewenang tangkap menangkap terkait dengan Kitab Undang-undang hukum acara pidana, dan oleh karena masalah keamanan serta ketertiban masyarakat termasuk wewenang pemerintah pusat. Jika dilaksanakan secara sembarangan, bukan mustahil fihak yang ditangkap – apalagi jika terjadi salah tangkap seperti terjadi Aceh – akan melakukan upaya hukum menuntut balik LKAAM sebagai penanggung jawab Badupari ini. Masalahnya akan lebih ruwet jika dalam proses penangkapan tersebut terjadi penganiayaan, apalagi jika sampai ada yang luka atau tewas. Sekadar catatan, saya mendengar bahwa pada saat ini telah ada mandat untuk mendirikan FPI di Sumatera Barat, yang cepat atau lambat bisa berbentrok dengan para dubalang Badupari ini. Menurut pendapat saya, seluruh unsur yang melakukan kegiatan dalam bidang keamanan ini harus dilatih oleh dan bertanggung jawab kepada pihak Kepolisian RI. n
Menghadirkan dubalang harus didiskusikan lebih lanjut dengan berbagai pihak terkait, kerena ada konsekuensi legalitas di dalamnya. “Secara gamblang, saya sendiri pun kurang mengetahui legalitas hukum formal untuk dubalang ini,” kata Sondri Datuak Kayo, ninik mamak dari kaum Jambak di Nagari Aie Angek, X Koto, Tanah Datar. Berikut petikan wawancara Nasrul Azwar dari Haluan dengan Sondri Datuak Kayo, beberapa waktu lalu. Apakah masuk akal LKAAM dan elemen masyarakat memungsikan kembali dubalang paga nagari ini untuk penindakan dan penyakit masyarakat? Bagaimana komentar Anda? Sebaiknya gagasan memfungsikan dubalang paga nagari ini dikaji secara lebih dalam, jangan sampai nanti memunculkan permasalahan baru. Misalnya, apa jadinya, kalau terjadi main hakim sendiri di kalangan masyarakat? Dalam hal itu, bagaimana dengan hukum positif yang berlaku. Apakah sudah benar, jika memungsikan dubalang penyakit masyarakat dan kriminal lainnya akan terminimalisasikan? Faktor-faktor meningkatnya kriminalitas tentu memiliki dimensi yang lebih kompleks dan butuh pengkajian lebih dalam. Bahwa fakta kriminalitas semakin meningkat tentu dirasakan banyak orang. Namun apakah dubalang sebagai solusi kan belum tentu. Sebagai contoh, kejahatan di angkutan kota. Saat ini yang perlu dilakukan, yaitu penataan sistem transportasi dan penguatan kesadaran pemilik atau sopir angkutan kota, misalnya larangan membunyikan musik keras-keras dan membawa kendaraan dengan tertib, sehingga peluang dan kesempatan pelaku kriminal di angkutan kota lebih berkurang. Semestinya lembaga-lembaga kemasyarakatan, termasuk LKAAM ikut mendorong dibuatnya Perda tentang Ketertiban Umum yang lebih komprehensif. Kalau perlu LKAAM ikut mendorong penegakan aturan ketertiban umum serta mengkampanyekan aturan ketertiban umum kepada sopir atau pemilik angkutan umum serta kepada masyarakat/anak nagari masingmasing. Sejauh mana gagasan hadirnya dubalang ini didukung LKAAM kabupaten dan kota di Sumatera Barat, serta tingkat paling bawah sebagai ujung tombak di nagari, yaitu di KAN bisa direalisasikan? Soal sejauh mana dukungan terha dap memfungsikan kembali dubalang di berbagai tingkatan, tentu harus dilakukan sosialisasi atau uji publik terlebih dahulu. Bahkan saya sendiri kurang tahu, aturan mana yang akan dipakai untuk melegalisasi keberadaan dubalang ini secara hukum seandainya itu dilaksanakan. Dan biasanya mimpi serta kebijakan seperti itu di tingkat pemerintahan terendah atau nagari juga membutuhkan pemahaman dan kejelasan aturan sehingga tidak ditafsirkan
sendiri-sendiri yang justru akan menimbulkan pertentangan dan konflik aturan serta menimbulkan gesekan di antara struktur pemerintahan atau skruktur kelembagaan masyarakat dan adat yang sudah ada. Karena ini terkait dengan legalitas formal dan regulator, bagaimana dengan pola operasional serta posisi dubalang ini di tengah hadirnya Satpol PP dan aparat polisi? Ini salah satu yang akan menjadi masalah nantinya. Tumpang tindih fungsi dan peran berbagai kelembagaan dalam memerankan tugas sebagai penjaga penegak hukum, penjaga ketertiban umum. Apalagi dari gagasan yang kita dengar akan ada semacam pemutusan perkara dan pemberian sanksi oleh badupari itu. Sedang fungsi KAN di masing-masing nagari saja dalam penegakan aturan adat dan nagari, mediasi konflik ada dan nagari belum maksimal dipahami dan dilakukan. Nanti malah dikhawatirkan terjadi perebutan ranah tugas dan kewenangan antara Badupari dengan KAN dan LKAAM dalam menyelesaiakan permasalahan, sengketa dan bahkan kejahatan di tingkat nagari. Belum adanya lagi program Polri dengan Polisi masyarakatnya, belum lagi nanti Hansip dan lain-lainnya. Belum lagi Satpol PP pada masingmasing daerah. Sebaiknya kita tak terlalu bernafsu dulu mendirikan atau memfungsikan lembaga-lembaga, terlalu banyak lembaga bisa membingungkan penegakan aturan atau pelaksanaan ketertiban umum itu. Dalam perspektif kebudayaan Minang, apakah dubalang itu berfungsi seperti yang diharapkan ini? Dan bagaimana “posisinya” dalam kultural Minangkabau? Soal fungsi dubalang secara adat atau kultural tentu tidak memiliki penafsiran sesuai dengan konteks zaman. Pada saat diadakannya dubalang di zaman lampau dalam struktur atau kelengkapan adat nagari atau kaum, bahkan sebelum datangnya kolonial Belanda tentulah memiliki peran yang strategis. Dubalang di zaman dulu memang menjaga ketertiban anak nagari atau anak kemenakan suatu kaum. Dubalang juga sering identik dengan orang-orang yang cekatan dalam melaksanakan dan menyelesaikan berbagai urusan dan permasalahan kaum atau nagari. Keunggulan sikap seorang dubalang seringkali kita dengar dalam pepatah
Minang, “Indak ado bukik nan tinggi, ndak ado lurah nan dalam serta capek kaki, ringan tangan” seringkali menjadi simbol ketangkasan orang-orang seperti itu. Seorang dubalang, tidaknya seorang “bagak” tapi merupakan seorang yang tangkas dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. Itu kira-kira yang bisa kita tangkap dalam makna dubalang. Namun di zaman dulu belum ada hukum positif dari negara, maupun negara di bawah pemerintahan kolonial atau pemerintahan RI. Sekarang ini begitu banyak kelembagaan yang diciptakan dan didasarkan pada undang-undang dan peraturan mulai dari tingkat nasional sampai daerah. Apakah mungkin dubalang itu dimaksudkan masih berfungsi seperti masa lampau. Ini tentu pertanyaan yang mesti dijawab terlebih dahulu. Pertanyaan lain, apakah kehadiran dubalang ini juga terkait dengan adanya “ketidakpercayaan” publik, atau ormas dan elemen masyarakat terhadap kinerja dan keberadaan Satpol PP dan aparat polisi sehingga diperlukan dubalang? Yang kita khawatirkan itu, lembaga yang ada saja sudah banyak mengalami krisis kepercayaan. Lembaga-lembaga yang ada yang didasarkan pada undangundang dan peraturan saja masih mengalami banyak permasalahan dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, apalagi lembaga baru atau lembaga lama yang difungsikan tanpa dasar aturan yang jelas dalam hukum negara. Belum lagi permasalahan kualitas manusianya dalam memahami sebuah peran dan fungsi kelembagaan serta aturan yang ada. Bagaimana kalau dubalang itu dipenuhi dengan orang-orang yang dalam kehidupannya sehari-hari saja sudah tidak taat hukum dan aturan? Semestinya yang dilakukan adalah mendorong penguatan fungsi dan peran apartur dan perangkat yang sudah ada. Membangun kepercayaan kembali terhadap institusi yang ada. Jangan seperti kecenderungan orang “berganyi” di negara kita saat ini, sakit hati dan kecewa terhadap sebuah lembaga atau institusi maka jalan keluarnya seringkali mendirikan lembaga atau institusi baru. Semestinya LKAAM bisa melakukan audiensi dengan kepolisian atau pemerintah daerah, peran apa yang bisa dilakukan dalam memaksimalkan usaha menciptakan ketertiban umum melalui lembaga adat dan masyarakat. lembaga masyarakat semisal LKAAM bisa menjadi stakeholders untuk ketertiban umum atau keamanan dan kenyamanan kota dengan memaksimalkan fungsinya sebagai penghubung komunikasi antara aparatur yang ada dengan masyarakat atau katakanlah anak nagari. >> Editor : Nasrul Azwar
>> Penata Halaman : Fathul Abdi
5
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
LAPORAN UTAMA
Nagari Tanpa Dubalang, Bak Sup Kurang Garam Laporan: Miazuddin Kendati kata “dubalang” sudah mulai tak terdengar lagi gaungnya di tengah kehidupan masyarakat Minangkabau saat ini, namun dubalang pernah berjasa di masa lalu. Sejak dari masa kejayaan Minangkabau, sampai perang melawan penjajahan, jasa dubalang sangat banyak, terutama dalam menjaga dan menegakkan aturan adat dalam kaumnya. Dubalang merupakan “urang bagak,” namun bukan parewa. Dubalang melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai aturan adat Minangkabau. Untuk melaksanakan tugasnya, dubalang punya prinsip: Kareh ditakiak, lunak disudu. Dalam artian apa pun akan mereka lakukan untuk mencapai hasil optimal dari tugas dan tanggung jawab yang diamanatkan kepada mereka demi kesejahteran kaumnya. Dubalang merupakan perangkat pimpinan adat dalam kaum. Ia berada di bawah pembinaan, dan bertanggungjawab kepada pimpinan kaum, atau panghuulu. Walau demikian, dubalang bisa menegur seorang panghulu, bila sang panghulu keluar dari koridor aturan adat. Di masa perang kemerdekaan, dubalang merupakan ujung tombak di beberapa nagari. Hal itu bisa dimaklumi, karena mereka adalah kelompok yang tidak mengenal takut, dan berani mati dalam melaksanakan tugas. Seiring dengan kemajuan zaman di era kemerdekaan, peranan dubalang mulai terpinggirkan. Peranan mereka sudah banyak digantikan aparat keamanan, seperti Satpol PP dan Polri. Walau demikian, masih ada kaum pasukuan yang masih memfungsikan dubalang dengan baik. Di antaranya Kaum Pasukuan Tanjuang Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung. Menurut Sekreretaris LKAAM Kabupaten Agam, H. Junaidi, SH Dt. Gampo Alam Nan Hitam, dubalang tetap merupakan kelengkapan pimpinan kaum di Minangkabau.
“Makanya, dubalang tetap ada. Hanya saja saat ini bagaikan sebuah kekuatan yang lagi tertidur. Suatu saat, bila dibutuhkan, dubalang akan bangkit membela kaumnya,” kata Junaidi, SH Dt. Gampo Alam Nan Hitam. Menurutnya, pimpinan kaum di Minangkabau adalah seorang pangulu yang bergelar Datuak. Dalam pelaksanaan tugasnya, seorang datuak dibantu perangkatnya, yang disebut panungkek, imam katik, dan dubalang. Panungkek adalah wakil datuak. Saat datuak berhalangan atau bepergian ke luar daerah, maka panungkeklah yang melaksanakan tugas-tugasnya. Imam katik bisa bergelar Labai, Tuangku, Imam, Katik, dan sejenisnya. Gelar tersebut mencerminkan kalau tugas mereka adalah mengurusi masalah keagamaan dalam kaum. Mereka juga disebut urang siak dalam pasukuannya “Dubalang tugasnya bagian yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban dalam kaumnya. Ia juga disebut ayam jago, atau ayam aduan kaum. Bila ada intervensi dari luar terhadap kaumnya, dubalanglah yang berada paling depan untuk menghalaunya,” terang Junaidi, SH Dt. Gampo Alam Nan Hitam. Sebutan dubalang juga berbeda pada beberapa nagari yang ada di Agam. Menurut Junaidi Dt. Gampo Alam Nan Hitam, di IV Koto disebut Rang Mudo. Sedangkan di Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, menurut A. Yani, S.Pd Dt. Indo Marajo, disebut dubalang. Sementara di Maninjau, Tanjung Raya, menurut Drs Olkawendi Dt. Marahindo disebut tungganai. Namun sebutan dubalang merupakan paling umum di Agam. Beberapa sumber yang berhasil dihubungi di Kabupaten Agam, sepakat mengatakan dubalang dan parik paga perlu difungsikan kembali. Dubalang untuk menjaga kaum, sedangkan parik paga untuk menjaga nagari. Keberadaannya tidak akan berbenturan dengan tugas dan fungsi lembaga yang ada
di pemerintahan saat ini, seperti Polri dan Satpol PP. Menurut Drs. Martias Wanto Dt. Maruhun, ruang gerak dubalang adalah salingka kaum. Sedangkan bidang tugas parik paga, di salingka nagari. Kedua lembaga itu bisa mendukung tugas pengamanan aparatur keamanan yang sudah ada, seperti Satpol PP dan Polri. “Namun, bak kata pepatah, dek lamo lupo, dek banyak ragu, maka personil dubalang perlu dibekali dengan ilmu dan keterampilan, sehingga mereka mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik,” kata Martias Wanto Dt. Maruhun. Dubalang Kelengkapan Nagari Hal senada disampaikan I. Dt. Rajo Angek Nan Kuniang (Tanjung Raya), Dt. Mangkuto Rajo (Lubuk Basung), Dt. Malako (Ampek Nagari), Dt. Indo Marajo (Kamang Magek). Menurut mereka, program kembali ke nagari yang dicanangkan Pemprov Sumbar di penghujung 2001 lalu, di Medan Nan Bapaneh Nagari Sungai Batang, terasa bagaikan sup kurang garam, tanpa adanya dubalang. Alasan mereka, ada sisi dalam nagari dan kaum yang mungkin tidak terjangkau tangan aparat hukum. Penyebabnya, antara lain keterbatasan jumlah personil, dan pemahaman tentang hukum adat yang berlaku dalam sebuah nagari. Kekuatan dubalang terfokus pada kedekatannya terhadap anggota kaum pasukuannya. Dengan demikian, seorang dubalang akan sangat mengerti mengenai karakter anggota kaumnya. Hal tersebut merupakan sebuah kekuatan yang diharapkan mampu mengawasi dan mencegah anggota kaum melakukan perbuatan melanggar hukum, baik hukum adat, maupun aturan yang berlaku dalam pemerintahan. Dalam kondisi demikian, seorang dubalang bisa memposisikan diri sebagai intelnya Satpol PP dan Polri. Setidaknya bisa meminimalisir kasus dan persoalan yang bermuara
Mengembalikan Sepak Terjang Dubalang Laporan: Kasra Scorpi Dalam sistem “pemerintahan” suku di Minangkabau terdapat 4 komponen yang disebut dengan “urang nan ampek jinih”, yaitu pangulu, manti, malin dan dubalang. Namun dalam pelaksanaannya, dubalang tidak memiliki hak politis atau hak membuat kebijakan, Dubalang hanya sebagai pembantu panghulu di bidang keamanan dan belerja berdasarkan perintah panghulu. Pada saat musyawarah di balerong untuk membuat keputusan atau solusi terhadap masalah masyarakat, dubalang berada di luar balerong, dubalang tidak ikut serta baiyo batido bersama pangulu, manti, malin, maupun kalangan cerdik pandai lainnya. Fungsi dubalang semata-mata alat pertahanan dan keamanan suku maupun nagari, sama halnya dengan tentara dan polisi di negara kita sekarang, yaitu samasama bertugas mempertahankan dan memgamankn negara, tidak boleh berpolitik. Sifat dan tugas dubalang dalam mamangan adat disebutkan sebagai berikut, urang nan bamato nyalang batalingo nyariang, mamakai usua jo pareso, tahu di sumbang jo nan salah, parik paga dindiang nan kokoh, maampang lalu ka subarang, mandindiang sampai ka langik, manjago cabuah kok nyo tumbuah, sia baka maliang jo cilok, majago barih kok kalampauan”. Sesuai dengan sifat dan tugas seperti itu, maka orang yang dipilih jadi dubalang adalah orang yang memiliki fisik dan watak militer, badagok, kuat, sangar, tegas, tahu strategi, memiliki kepandaian bela diri, biasanya mahir bersilat dan memainkan senjata. Personil dubalang biasa juga disebut dengan “pandeka”. Kata yang digunakan dubalang disebut dengan “kato mandareh”, sedangkan “kato malin kato pangaja, kato manti kato panghubuang kato pangulu kato manyalasai”. Namun setelah kekuasaan negara semakin dominan, fungsi dubalang menciut karena digantikan oleh aparat keamanan negara seperti tentara, polisi, Hansip, Kamra, satpam dan sebagainya. Malah akhir-akhir ini kefungsian dubalang bertambah-tambah terdepak akibat semakin banyaknya jenis polisi yang dibentuk negara, seperti polisi “benaran” atau Polri, Satpol PP, polisi masyarakat, banpol, polisi hutan, polisi air, polisi wisata
dan sebagainya. Tetapi anehnya semakin banyak jenis polisi itu makin banyak pula tindak kriminal yang menggangu ketertiban dan keamanan rakyat serta makin banyak kasus yang dapat merusak kehidupan sosial budaya seperti kasus narkoba, pelacuran, illegal loging, teroris, tawuran antar kelompok masyarakat, sampai-sampai kepada tawuran pelajar. Sepertinya polisi yang banyak jenis itu tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Sehingga mantan Presiden RI Abdurrahman “Gusdur” Wahid pernah mengkritik polisi melalui sebuah anekdot dengan mengatakan bahwa “polisi yang baik itu cuma 3 saja yaitu mantan Kapolri Pak Hugeng, patung polisi dan polisi tidur”. Tetapi Gusdur juga lupa bahwa akhir-akhir ini polisi tidurpun sering disalahkan masyarakat. Untuk mengatasi masalah keamanan yang semakin komplit itu tokoh adat minang termasuk ketua LKAAM Sumbar M.Sayuti Dt Rajo Pangulu menebar wacana akan mengembalikan sepak terjang dubalang yang sudah lama tidak kedengaran. Menghidupkan kembali fungsi dubalang juga bagus sebagai upaya pelestarian adat alam minangkabau yang tengah mengalami pemudaran. Paling tidak bagus untuk menggelorakan kembali sebutan dubalang yang jarang disebut-sebut. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa cukup banyak pula persoalan yang bakal muncul sehubungan dengan upaya menghidupan kembali fungsi dubalang, menyangkut persoalan rekrutmen, pembagian tugas dengan lembaga keamanan lain, koordinasi, payung hukum, yang tak kalah penting soal pendanaan dubalang. Oleh karena itu ide mengembalikan fungsi dubalang harus dibicarakan secara luas dengan melibatkan berbagai pihak, perlu “diereng digendengkan ditungkuik ditilantangkan diinok dimanuangkan, diawai sahabih raso dikaruak sahabih saung, manyih jan capek dilulua paik jan capek diluahkan”. Juga perlu diingat bahwa penambahan lembaga keamanan belum tentu akan mempermudah menyelesaikan masalah, karena banyak itu tidak selalu bagus, kata pepatahnya, “malabiahi ancak-ancak mangurangi sio-sio, banyak alim rusak agamo, banyak cadiak silang sangketo, banyak tukang rumah binaso.”
Prosesi batagak gala dalam nagari di Minangkabau. Biasanya dubalang hadir sebagai “pengawas” di luar balai adat. NET di tingkat Satpol PP dan Polri. Artinya, pekerjaan Satpol PP dan Polri di suatu daerah bisa terbantu. Kepala Satpol PP Agam, Drs. Olkawendi Dt. Marahindo mengaku, tanpa dukungan warga, saat ini pihaknya kewalahan menangani masalah penyakit masyarakat (pekat) di daerah itu. Untuk itu, alangkah baiknya bila fungsi dubalang kembali diaktifkan di tengah kaum, dan diiringi hal yang sama pada parik paga di tingkat nagari. Ia sangat setuju, sebelum diberi tugas, seorang dubalang harus diberi pembekalan sekaitan dengan tugas pokok dan fungsinya. Untuk itu diperlukan penggodokan dari tim gabungan LKAAM, KAN, Satpol PP, Polri, SKPD terkait di kabupaten/ kota, para cadiak pandai, bersama urang nan ampek jinih lainnya. Hal itu perlu dilakukan, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pelaksanaan tugas di lapangan nantinya. Makin Cepat Makin Bagus
Pengaktifan kembali fungsi dubalang, menurut Ketua LSM Koma, Anizur St. Zainuddin, dan kawan-kawan, makin cepat makin baik. Alasannya, perkembangan zaman sebagai dampak dari teknologi informasi dan komunikasi global sangat memprihatinkan. Apalagi di kalangan generasi muda. Di sisi lain, pelaku maksiat makin banyak, dan makin berani melakukan aksinya. Narkoba, miras, dan pergaulan bebas sudah mengerikan. Bahkan Agam, khususnya kawasan di objek wisata Maninjau pernah memperoleh predikat sebagai surga bagi pelaku maksiat. “Kami ngeri melihat suasana praktik maksiat yang melibatkan kaum hidung belang dan PSK di penginapan yang ada di Kecamatan Tanjung Raya,” ujar Anizur St. Zainuddin yang juga diamini tokoh pemuda Agam asal Lubuk Basung, Marjoni dan Firdaus. Asisten I Sekab Agam, Drs. Martias Wanto Dt. Maruhun, dan
kepala Badan Kesbangpol Agam, Rahman, SIP, juga mengaku sangat setuju bila Dubalang diaktifkan fungsinya dalam kaum. Karena pengawasan dubalang di tengah anggota kaumnya dinilai paling efektif. Dengan semakin banyaknya lembaga pengawas di tengah masyarakat, diharapkan berbagai permasalahan bisa ditekan sebelum mencuat ke permukaan. Paur Humas Polres Agam, Aiptu Wirman, berpendapat sama. Menurutnya, dari kacamata polisi, keberadaan dubalang dalam kaum akan sangat membantu tugas pengamanan. Ia juga menilai pengawasan di tingkat kaum oleh dubalang sangat efektif dan efisien. Karena yang akan diawasi dalam kelompok kecil, yaitu hanya dalam sebuah pasukuan. “Sangat bagus itu. Karena dalam kaum ada petugas khusus yang nantinya bis menjadi mitra polisi dalam bidang menjaga Kamtibmas,’ ujarnya, ketika dihubungi via ponselnya. n
SYUHENDRI DATUAK SIRI MARAJO, NINIK MAMAK NAGARI BALINGKA
Dubalang Cuma Ada dalam Kaba Dubalang dalam perspektif kultur Minangkabau lebih dikenal dalam cerita kaba atau randai yang fungsinya di samping pengawal juga sebagai orang suruhan. Dalam kehidupan riil praktik dubalang belum pernah ditemukan. Demikian dikatakan Syuhendri Datuak Siri Marajo, ninik mamak Nagari Balingka, Agam. Berikut petikan wawancara Nasrul Azwar dari Haluan. Apakah masuk akal LK AAM dan elemen masyarakat memungsikan kembali dubalang paga nagari ini untuk penindakan dan penyakit masyarakat? Bagaimana komentar Anda? Kalimat memfungsikan kembali seolah sebelumnya badupari ini sudah ada. Dalam pemahaman saya pembentukan badupari ini semacam respons emosional para elite pemangku adat yang tergabung dalam organisasi semacam LKAAM yang berafiliasi pada pemerintah. Jangan-jangan di balik gagasan ini hanya sebatas proyek atau taktik untuk menyiasati dana unutk kepentingan organisasi LKAAM. Badupari tidak akan efektif jika tidak digaji. Apakah sudah benar, jika memungsikan dubalang penyakit masyarakat dan kriminal lainnya akan terminimalisasikan? Saya tidak terlalu yakin, persoalan adat berkaitan dengan bagaimana membangun sebuah peradaban dalam masyarakat dengan benar. Pembentukan badupari adalah semacam kegagalan komunikasi niniak mamak dengan para kemenakan. Jika Satpol PP atau polisi yang sudah terlatih saja gagal, apalagi badupari yang belum tentu jelas integritasnya.
Sejauh mana gagasan hadirnya dubalang ini didukung LKAAM Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat, serta tingkat paling bawah sebagai ujung tombak di nagari, yaitu di KAN bisa direalisasikan? Saya kira tidak akan efektif, karena permasalahan dalam setiap nagari berbeda termasuk cara penanganannya. pada satu nagari tertentu yang adatnya masih kuat tidak diperlukan kekerasan dalam menangani masalah cukup dengan musyawarah anak nagari saja. Janganjangan ini hanya masalah di Kota Padang yang belum tentu berkaitan dengan adat istiadat karena kota adalah wilayah urban yang dihuni oleh berbagai ras. Karena ini terkait dengan legalitas formal dan regulator, bagaimana dengan pola operasional serta posisi dubalang ini di tengah hadirnya Satpol PP dan aparat polisi? Sulit satu sisi polisi dan Satpol PP diatur oleh undangundang negara. Sementara badupari dengan undangundang adat. Karena undangundang adat Minangkabau terkadang paradoks dan tidak mengikat dapat menjadi rawan konflik antarmasyarakat. Seperti sama kita ketahui bahwa undang-undang Minangkabau diperuntukkan bagi orang yang cerdas dan punya
b u d a y a m a l u . O r a n g Minangkabau jika bersalah tidak perlu dihukum, orang Minang akan mebuang dirinya, menjauh dari komunitas sukunya jika me rasa bersalah dan membuat malu. Di sisi lain negara sudah punya perangkat sendiri dan tidk mungkin membuat angkatan baru dangan nama badupari. Dalam perspektif kebudayaan Minang, apakah dubalang itu berfungsi seperti yang diharapkan ini? Dan bagaimana “posisinya” dalam kultural Minangkabau? Saya mengenal kata dubalang hanya dalam cerita kaba atau dalam cerita randai, yang fungsinya di samping pengawal juga sebagai orang suruhan. Dalam kehidupan riil praktik dubalang belum pernah di temukan. Apalagi dalam masyarakat Minangkabau yang egaliter, sedangkan paga nagari merupakan kewajiban seluruh masyarakat dalam konteks menjaga marwah nagari agar keamanannya selalu terjaga. Secara batinnya menjadi urusan niniak mamak, lahirnya dilaksanakan oleh para kemenakan bukan dubalang Pertanyaan lain, apakah kehadiran dubalang ini juga terkait
dengan adanya “ketidakpercayaan” publik, atau ormas dan elemen masyarakat terhadap kinerja dan keberadaan Satpol PP dan aparat polisi sehingga diperlukan dubalang? Ini tidak ada kaitanya dengan masalah lunturnya kepercayaan masyarakat. Akan tetapi yang arus dipahami bahwa negara sudah gagal dalam melindungi m asya rakatnya. Praktik maksiat atau premanisme adanya tidak pada kalangan masyarakat bawah saja, tapi sudah merambah masuk dalam birokrasi negara. badupari tak akan mampu menuntaskannya. Apakah ini kehadiran dubalang paga nagari ini penting dan sangat dibutuhkan pada saat ini? Yang diperlukan bukan para dubalang, yang terpenting bagaimana membangun moral niniak mamak yang sudah merosot tidak lagi mampu membina anak kemenakan, melalui proyek pengetahuan adat istiadat secara terpadu sampai pada tingkat nagari. Memperbaiki ekonomi anak kemenakan terserah bagaimana caranya. penanganan masalah di Mi nangkabau tidak akan pernah selesai dg jalan kekerasan.
>> Editor : Nasrul Azwar
>> Penata Halaman : Fathul Abdi
6
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
RENDO KONSUL KONSULTTASI HUKUM
GARAH SIMANTABA
Kirimkan pertanyaan anda melalui SMS ke 081363885510 atau lewat email ke aci_haluan@yahoo.com
Diasuh oleh: RUSDI ZEN
Kartu Advokat Yth Bapak Konsultasi Hukum. Begini pak, kami mempunyai sebidang tanah yang sudah kami Tanami berupa singkong dan pisang dengan luas sekitar 1.000 meter persegi. Kami memiliki sertifikat hak milik atas tanah tersebut. Setelah kami tanami ada saja orang datang mengaku dia yang punya tanah tersebut, dan dia mencabut tanaman kami itu. Kami sekeluarga sepakat melaporkan masalah ini ke polisi. Tetapi ada saran dari salah seorang saudara agar kami pakai pengacara saja, dan kami datang ke kantor pengacara. Kami pun sudah bicarakan kejadian itu kepada pengacara tersebut. Ia bersedia membantu asal dikasih surat kuasa. Yang kami tanyakan, kami lihat kartu tanda advokat/pengacaranya bukan Peradi tetapi Kongres Advokat Indonesia. Bagaimana, apakah boleh pak? Mohon penjelasan. (Hendra-Payakumbuh) Jawab Bung Hendra, setiap orang adalah advokat bilamana yang bersangkutan telah lulus ujian advokat dan telah praktek magang (aprenticeship) selama 2 tahun pada kantor advokat yang terakreditasi, baik yang diadakan oleh KAI, Peradi maupun Peradin. Akan tetapi, lantaran sikap bias dari Ketua Mahkamah Agung Harifin Tumpa, maka sejak itu lingkungan peradilan memandang advokat hanyalah sarjana hukum atau sarjana agama yang telah diambil sumpahnya sebagai advokat oleh pengadilan tinggi. Sementara Anggota KAI dan Peradin tidak pernah diberi kesempatan untuk diambil sumpahnya sebagai advokat oleh pengadilan tinggi atas perintah Mahkamah Agung. Saya adalah anggota KAI, bahkan Ketua KAI Sumbar dan hingga sekarang sudah 25 tahun berpraktek sebagai advokat. Kantor Pengacara yang baik, menurut saya di dalamnya berhimpun para advokat yang berasal dari berbagai organisasi (KAI, Peradi dan Peradin). Saran saya, cari kantor pengacara yang seperti itu.
SALAM PERTANIAN
Kasasi Dieksekusi Bapak konsultasi hukum yang terhormat. Agak mengganjal bagi saya, gapura HTT di Pondok dibongkar begitu saja. Padahal kuasa hukum mereka tengah mengajukan kasasi. Kemudian tiba-tiba saja PTUN Padang mengeluarkan penetapan menolak permohonan kasasi itu, mohon penjelasan. (Fajrul-Padang) Jawab Bung Fajrul, menurut hukum, tepatnya Pasal 45A ayat (2) huruf c UU No.5 Tahun 2004 tentang Perubahan UU No.14/1985 tentang Mahkamah Agung RI, bahwa terhadap putusan banding perkara tata usaha negara yang objek gugatannya berupa keputusan pejabat daerah yang jangkauan keputusannya berlaku di wilayah daerah yang bersangkutan tidak dapat diajukan kasasi. Jika dimohonkan juga kasasi, maka ketua pengadilan TUN harus menerbitkan penetapan yang menyatakan permohonan kasasi tidak dapat diterima dan berkas perkara tidak dikirimkan ke Mahkamah Agung (ayat 3,) dan terhadap penetapan Ketua TUN tersebut tidak dapat dilakukan upaya hukum (ayat 4). Objek perkara TUN antara HTT vs Dinas TRTB Kota Padang adalah Surat Perintah Bongkar Gapura HTT yang diterbitkan oleh Dinas TRTB. Surat perintah yang demikian itu daya berlakunya jelas dalam wilayah kota Padang saja. HTT menang di Pengadilan TUN Padang. Terhadap putusan Pengadilan TUN Padang yang memenangkan HTT itu dilakukan upaya banding oleh Dinas TRTB Kota Padang ke Pengadilan Tinggi TUN Medan yang diketahui dimenangkan oleh Dinas TRTB. Merujuk pada ketentuan Pasal 45 A ayat 2 huruf c UU No.5/2004 bahwa terhadap objek demikian tidak dapat dilakukan kasasi. Oleh pengacara HTT dimohonkan juga kasasi dan oleh Wakil Panitera TUN permohonan itu malah diterima dan bahkan diterbitkan Akta Permohonan Kasasi. Ketika itu Ketua Pengadilan TUN Padang sedang keluar kota pula, sehingga kecolongan dengan diterbitkannya akta permohonan kasasi oleh wakil panitera. Inilah yang menjadi pangkal bala. Pada satu sisi pihak Dinas TRTB yang paham betul maksud undang-undang, melihat putusan banding PTTUN Medan tidak boleh dikasasi, artinya sudah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht), sehingga boleh segera dieksekusi. Lalu diperintahkan Satpol PP selaku eksekutor Perda untuk melaksanakan eksekusi. Di lain pihak HTT yang telah mengantongi akta permohonan kasasi memandang belum bisa dilakukan eksekusi sampai ada putusan Mahkamah Agung. Akibatnya terjadi bentrok antara tereksekusi dengan Satpol PP. Malam harinya masalah ini dirembukkan bersama Muspida di kediaman Wako Padang, dipimpin oleh Wako, hasilnya HTT bersedia membongkar sendiri gapura setelah ada penetapan TUN yang menolak permohonan kasasi HTT. Keesokan harinya Ketua Pengadilan TUN Padang menerbitkan penetapan yang isinya menyatakan permohonan kasasi HTT tanggal 10 Oktober 2012 tidak dapat diterima. Ketua Pengadilan TUN Padang bukan tiba-tiba mengeluarkan penetapan, melainkan wajib mengeluarkan penetapan sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 45A ayat (3) UU No.5/2004.
Galak-galak Surang Inspeksi Mendadak ke Pabrik Seorang bos tiba-tiba melakukan sidak ke pabriknya untuk melihat kinerja pegawainya. Di pabrik ia menemukan seorang pria muda sehat, dan segar yang tengah bersandar santai-santai, sementara di ruangan itu semua pegawai sibuk bekerja. Si bos segera menghampiri pria yang sedang berdiri santai itu dan bertanya: Bos : “Berapa kau dapat sebulan?” Dengan sedikit gugup pria itu menatap si bos dan menjawab: “Hemmm... Rp 2 juta pak, eee...emangnya kenapa pak..?” Si bos lalu mengeluarkan dompetnya dan mengambil lembaranlembaran pecahan 100 ribuan lalu menyerahkan kepada pria itu sambil berkata, “Ini gajimu 3 bulan ke depan, Rp6 juta, pesangonmu!! Cepat keluar, pergi dari sini. Dan Awas! Jangan balik lagi!” Dengan gugup dan setengah takut pria itu segera meninggalkan tempat itu tanpa banyak bicara, sambil kabur... Lalu dengan muka yang berwibawa si bos mendekati pegawai lain yang sejak tadi menyaksikan adegan tersebut. “Itulah nasib pekerja yang santai-santai di pabrik saya. Saya berhentikan saat ini juga. Tidak ada tawar-menawar. Kalian semua mengerti!? Dari divisi mana anak muda tadi itu?” tanyanya. Suasana jadi hening sampai akhirnya seorang staf menjawab dengan sedikit ketakutan, “Ia tidak bekerja di sini pak, ia adalah seorang penjual es keliling, yang sedang menunggu gelasnya...” Boss: “?????”
Masker Bedak Dingin Agar Tetap Cantik Suzie sedikit mengamati, terpesona, saat ibunya mengusap bedak dan krim dingin di wajahnya. “Kenapa ibu menggosok krim pada wajah, mommy?” tanyanya. “Agar tetap cantik untuk Daddy,” kata ibunya. Beberapa menit kemudian, ia mulai menghapus krim dengan tisu. “Apa ada masalah, Mom?” tanya Suzie, “Mommy menyerah?”
Budi Daya Terung
(Bagian-6 Terakhir)
Penyakit 1. Layu Bakteri Penyebabnya bakteri pseudomonas solanacearum. Bisa hidup lama dalam tanah, dan serangan hebat pada temperatur cukup tinggi Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak, Sebenarnya serangan layu bakteri bersifat lokal, seperti pembuluh xylem/pembuluh angkut, tetapi karena menyerangya pada akar atau leher akar sehingga pasokan air dan hara tanaman dari tanah ke daun terhambat, sehingga gejala yang muncul adalah kelayuan yang bersifat sistemik. Pengendaliannya atur jarak tanam, sehingga kelembaban tidak terlalu lembab. Lakukan pergiliran tanaman, jangan menanam tanaman yang berjenis Solanaceae seperti tomat, tembakau dan lainnya, karena akan memperparah serangan. Gunakan bakterisida 2. Busuk Buah Penyebabnya jamur phytophthora sp, phomopsis vexans, phytium sp. Gejalanya serangan adanya bercakbercak coklat kebasahan pada buah
sehingga buah busuk. Untuk pengendalian gunakan fungisida 3. Bercak Daun Penyebabnya jamur cercospora sp, alternaria solani, dan Botrytis cinerea. Gejalanya bercak-bercak kelabukecoklatan atau hitam pada daun. 4. Antraknose Penyebabnya jamur gloesporium melongena. Gejalanya bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam 5.Busuk Leher akar Penyebabnya sclerotium rolfsii. Gejalanya pangkal batang membusuk berwarna coklat 6.Rebah Semai Penyebabnya jamur rhizoctonia solani, dan pythium spp. Gejala batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati Cara pengendalian Penyakit: Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut PANEN Panen pertama terong dapat
dilakukan saat tanaman berumur 30 hst, atau sekitar 15 – 18 hst setelah munculnya bunga. Kriteria panen buah terong layak panen adalah daging belum keras, warna buah mengkilat, ukuran tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil. Sedangkan untuk terong jenis bulat kecil panen buah dapat dilakukan pada umur 10-15 hari setelah muncul bunga dengan ciri buah kelihatan segar, warnanya cerah bagi terong tipe hijau dan belum berwarna kecoklatan bagi terong berwarna ungu, bila dipotong belum tampak biji yang berwarna kuning keemasan dan warna daging masih putih bersih. Pemanenan dapat dilakukan seminggu dua kali sehingga total dalam satu musim dapat dilakukan 8 kali panen dengan potensi jumlah buah per tanaman bisa mencapai 21 buah. Setelah pemanenan yang ke delapan biasanya produksi mulai menurun baik kwalitas maupun kwantitasnya. Terong tergolong ke dalam keluarga terung-terungan atau solanaceae. Saat ini jenis terong dibedakan dari bentuk dan warna
kulit buahnya yaitu ada yang berwarna ungu, dan ada yang berwarna hijau. Sedangkan dari bentuknya ada yang panjang , ada pula yang bulat dan lonjong. Dari beberapa jenis terong yang ada, saat ini masyarakat umumnya lebih cenderung memilih terong yang berwarna ungu atau bernuansa ungu dibandingkan yang berwarna hijau. Bila ditinjau dari segi rasanya tentu saja tidak jauh berbeda, hanya saja ada beberapa diantaranya yang memiliki rasa manis, kesat dan tawar. Kecendrungan dalam memilih jenis terong ini juga dipengaruhi oleh selera masyarakat. Bisa saja daerah yang satu dengan daerah yang lain berbeda seleranya. Seperti di Jawa Barat, masyarakatnya yang lebih menyukai terong bentuk bulat hijau lorek dimana mereka mengkonsumsinya secara mentah untuk lalap,sedangkan di daerah lain buah terong yang panjang lebih disukai. Buah terong yang panjang maupun lonjong ini banyak diusahakan secara komersial untuk konsumsi sayuran.(dari berbagai sumber)
TTS
Pertanyaan Mendatar 1. Emak, induk 4. Parit untuk membuang air kotor 8. Kota di NTB 9. Hantu jadi-jadian 11. Gerakan 13. Alat pembayaran yang sah 14. Kata penggolong untuk barang yang berbentuk benang atau tali 15. Pertunjukan perdana 17. Mata uang Vietnam 18. Teropong untuk melihat matahari 21. Perekat keras 23. Permainan yang diiringi lagu dan diikuti dengan menandai angka 25. Sekat antara rongga dada dan perut 29. Gudang gandum 30. Jumlah angka kemenangan 31. Keberuntungan 32. Sandara 33. Umur 36. Datar, papar 38. Kecerdasan berpikir orang dewasa yang sangat rendah sekali 39. Satuan yang menyatakan jumlah panas 40. Acara
Menurun 2. Ular besar dalam dongeng 3. Menurut apa yang tertulis 5. Pelaksanaan secara nyata apa yang disebut teori 6. Sejenis anjing hutan 7. Faktor keturunan 9. Sah, resmi 10. Air gulai 11. Angkutan Sungai Dan Penyeberangan 12. Kode rahasia 16. Sejenis ular berbisa 19. Udang kering 20. Paman (Belanda) 22. Nama lain 24. Tanda rambu jalan 25. Ibukota Qatar 26. Bulan 27. Alat untuk memotong kain 28. Waktu salat 34. Badan tenaga atom int’l 35. Kemeja 37. Perjanjian
>> Editor : Aci Indrawadi
>> Penata Halaman :Jefli
7
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
KESEHATAN Tips >>>>>>>>>>> Contoh Menu Food Combining PAGI 1 atau 2 gelas air putih hangat + sedikit air jeruk nipis 1 atau 2 gelas jus buah segar (jeruk, pepaya, nenas, dsb) 1 porsi buah segar jika masih lapar (pepaya, mangga, apel, dsb) SIANG 1 gelas jus sayur mentah (jus wortel, tomat, mentimun, bit, seledri, dsb) 1 porsi ayam panggang kecap asin (maksimal setengah ekon ayam kampung) 1 porsi setup aneka sayur (wortel dan buncis) SORE 1 gelas jus buah segar atau 1 buah pisang atau 1 gelas susu kedelai 1 atau 2 potong kue kecil atau jajan pasar (asal tidak terlalu sering) MALAM 1 gelas jus sayur mentah 1 porsi nasi (dianjurkan nasi dari beras merah) 1 porsi balado terong 1 porsi perkedel tahu jamur panggang 1 porsi sayur kukus bumbu urap SEBELUM TIDUR 1 gelas jus buah atau jus sayur
Pencernaan Sehat dengan Food Combining F
OOD combining diperkenalkan oleh Dr. William Howard Hay, seorang dokter dan ilmuwan asal Amerika Serikat. Food combining awalnya adalah konsep diet. Namun penelitian lebih lanjut menjelaskan bahwa diet ala Hay ini juga sangat berpengaruh pada kesehatan seseorang secara umum. Bahkan dengan menerapkan konsep food combining yang tepat seseorang juga bisa terbebas dari penyakit berat seperti tekanan darah tinggi, ginjal kronis, dan pembengkakan jantung. Dr. Hay sendiri adalah orang pertama yang menerapkan pola makan sehat yang disusunnya sendiri. Hasilnya? Ia yang mengalami obesitas dan penyakit kronis mendapati dirinya memiliki berat badan ideal dan terbebas dari penyakit-penyakit berat setelah menjalani diet food combining selama 3 bulan. Food combining adalah sebuah konsep yang mengacu pada fakta bahwa setiap kelompok makanan memiliki waktu cerna dan serap yang berbeda-beda. Nyatanya jika mengonsumsi makanan dalam satu kelompok, penyerapan nutrisi akan jauh lebih efektif dan tidak akan menimbulkan masalah pencernaan. Setiap kelompok makanan
yang akan dicerna memerlukan enzim cerna yang berbeda-beda. Beberapa kelompok makanan memerlukan zat asam sedangkan
lainnya membutuhkan zat alkali. Ketika makanan yang tidak satu kelompok dikonsumsi bersamaan, alkali dan asam bertemu
sehingga menetralisir satu sama lain dan akhirnya menghambat pencernaan. Oleh karenanya, diet food combining tidak menyarankan orang-orang untuk menyantap nasi, lauk pauk, sayuran, dan buah sekaligus dalam satu kali jam makan. Segala jenis protein memerlukan suasana asam di dalam lambung, sebaliknya jenis karbohidrat justru memerlukan suasana lambung beralkali. Jika zat pati (karbohidrat) dan protein ada di dalam lambung secara bersamaan maka hal ini akan memicu pertentangan dan menghasilkan suasana lambung yang tidak kondusif.
Sebagai hasilnya adalah gangguan pencernaan, gas pada lambung, dan penyerapan yang miskin nutrisi. Untuk itu, kombinasi makanan sehat yang baik adalah karbohidrat ditambah sayuran, protein, dan kacangkacangan yang dikonsumsi pada jam yang berbeda. Karbohidrat dan buah adalah kombinasi yang harus dihindari. Konsumsi kelompok makanan yang berbeda harus disesuaikan dengan waktu cerna setiap jenis makanan. Segelas air adalah konsumsi yang tepat jika perut masih kosong. Jus dicerna selama 15-20 menit, buah segar dicerna selama 30-40 menit, sayuran selama 30-40 menit, karbohidrat 90 menit, kacang-kacangan 2,5 hingga 3 jam, sedangkan protein hewani dicerna dari 30 menit (telur) hingga 3-4 jam (sapi). Yang tak kalah penting dari konsep food combining ini adalah, seseorang diwajibkan untuk mengunyah makanan hingga mencapai konsistensi yang berair dan kemudian baru boleh menelannya. Ini dimaksudkan agar proses pencernaan dan penyerapan nutrisi berjalan efektif. Food combining memang terbilang baru di Indonesia. Di berbagai belahan dunia, banyak orang yang mengamini bahwa diet food combining adalah jalan yang alami untuk mendapatkan berat badan ideal dan tubuh terbebas dari penyakit. Tetapi tak sedikit pula yang memandang konsep kombinasi makanan sehat ini dengan sebelah mata tanpa mengaplikasikannya terhadap diri mereka terlebih dahulu. (h/berbagai sumber)
Prinsip dan Panduan Pola Makan Food Combining FOOD combining sepenuhnya mengikuti standar pola makan 4 sehat. Hanya saja, food combining mempertimbangkan juga efektivitas penyerapan zat gizi dan zat fitokimiawi nirgizi dalam makanan. Karena itu, asupan makanan diatur mengikuti siklus alami tubuh. Pada dasarnya, inti dari food combining mencakup empat hal. Pertama, kita disarankan mengkonsumsi makanan segar dan alami, serta menjauhi makanan yang telah diproses. Sayuran dan buah segar menjadi bagian utama menu sehari-hari. Sekalipun demikian, jangan takut kelaparan, karena kita dibebaskan mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat, yang bisa membuat kenyang. Lauk-pauk sumber protein, yang bermanfaat pula meningkatkan kegurihan hidangan, tidak boleh diabaikan. Yang tidak disarankan adalah makanan olahan, karena tidak lagi alami.
Seperti makanan kalengan, makanan awetan (sawi asin, manisan buah, abon), dan makanan mengandung food additives (MSG, pewarna sintetis). Kecuali tempe dan yogurt, karena kandungan senyawa fitokimiawinya justru menjadi makin kaya setelah mengalami proses pengolahan. Beras putih slip yang mengalami proses pemucatan, penambahan esens (biasanya esens pandan), dan pengasapan pengawetan tidak disarankan. Paling baik mengkonsumsi beras merah, boleh juga beras putih tumbuk. Kedua, food combining menegaskan pentingnya menyantap kombinasi makanan mengikuti siklus alami metabolisme tubuh. Berbeda dari kebiaasan selama ini yang hanya mementingkan mendapatkan energi dari asupan makanan, dengan makan semuanya sekaligus secara campur aduk. Pengaturan kombinasi
makanan membuat tubuh lebih hemat menggunakan energi untuk memproses makanan. Dampaknya, tubuh menjadi lebih bugar dan bertenaga. Penghematan penggunaan energi ini juga bermanfaat menghambat kerusakan sel akibat ekploitasi sel dan organ tubuh secara berlebihan. Inilah salah satu alasan mengapa orang-orang yang menerapkan pola makan food combining umumnya tampak bugar dan awet muda. (Faktor lain, karena mereka banyak mengkonsumsi serat alami dari sayuran dan buah-buahan segar yang juga kaya antioksidan.) Pengaturan kombinasi makanan penting untuk meningkatkan efektivitas proses pencernaan makanan. Setiap jenis makanan, baik sumber karbohidrat, sumber protein, sayuran, maupun buah, memerlukan enzim pencernaan berbeda. Jika makanan disantap bersamaan atau hampir
bersamaan, maka proses pencernaan tidak berjalan efektif, sehingga banyak zat gizi dan zat fitokimiawi nirgizi yang terbuang. Ketiga, food combining mementingkan keseimbangan asam-basa tubuh. Kesimpulan serangkaian penelitian menyebutkan proses pencernaan makanan berjalan paling efektif jika jaringan tubuh dan darah (bukan lambung) dalam kondisi netral cenderung basa, dengan pH 7,35 - 7,45. Jika tubuh dalam kondisi asam, kita menjadi mudah kembung dan diare. Keempat, food combining tidak memerlukan takaran konsumsi makanan. Kita bisa makan dalam jumlah lebih bebas, sejauh kombinasinya serasi. Sebagai sarana berdiet, baik untuk mencapai berat badan ideal, diet penyakit, maupun untuk mencapai kesehatan prima, food combining sangat mudah dipraktekkan oleh awam sekalipun. Bekal utama yang
paling diperlukan hanyalah kiat makan dengan kombinasi makanan yang serasi. Pola Makan Pedoman berikut memudahkan kita, terutama para pemula, untuk menerapkan pola makan food combining tanpa harus bingung menghafal kombinasi asam-basa. Sederhananya, bisa pedoma pola berikut: 1. Makan buah, satu macam maupun beberapa, tidak dicampur dengan makanan jenis lain. Berilah tenggang waktu 10 –15 menit sebelum mengkonsumsi makanan lain. 2. Makanlah buah atau minum jus buah sedikitsedikit agar tidak mengakibatkan lonjakan kadar gula darah secara mendadak. 3. Ganti camilan Anda dengan buah. Boleh saja mengudap buah sepanjang hari, asal sekitar setengah jam sebelum makan, stop makan buah. 4. Makanan tinggi protein dan tinggi pati sebaiknya tidak
dimakan bersama-sama, tetapi masing-masing dikombinasikan dengan sayuran. Misalnya daging plus sayur, atau nasi plus sayur. Hindari daging plus nasi, apalagi dengan porsi sama banyak. 5. Jika siang hari sudah makan menu tinggi protein, misalnya kombinasi dagingsayur, malam hari mesti ganti dengan menu pati-sayur. Boleh saja bertukar waktu. Artinya, menu pati-sayur di siang hari, malam hari menu proteinsayur. 6. Sebaiknya tidak mengkonsumsi lebih dari satu macam protein hewani pada saat yang sama. Satu jenis protein hewani sehari sudah mencukupi kebutuhan asamasam amino. Sedangkan protein nabati boleh lebih dari satu macam, karena kandungan asam amino makanan nabati umumnya kurang lengkap. Makanan pati beberapa macam boleh dimakan bersama-sama. Misalnya nasi plus perkedel
jagung. 7. Masaklah makanan secukupnya, dengan menggunakan bahan makanan yang sesegar dan seutuh mungkin, bukan bahan olahan, instan, atau awetan. Makanan yang berkali-kali dipanaskan akan musnah khasiat gizinya. 8. Gunakan lemak dan minyak seperlunya saja. 9. Makanlah seberagam mungkin, baik jenis maupun cara pengolahannya. Selain menghindari bosan, juga agar tubuh tidak kelebihan dosis suatu zat gizi tertentu. 10. Ikuti FC secara bertahap, agar tubuh dapat menyesuaikan diri dengan nyaman. Anda juga tidak perlu terlalu kaku menerapkan FC. Misalkan Anda ‘lalai’ (makan asalasalan) di siang hari, bisa ditebus makan yang benar sesuai FC nanti malam. Yang penting, kebiasaan menyantap berbagai makanan secara bersamaan tidak menjadi rutinitas. (h/berbagai sumber)
>> Editor : Nova Anggaraini
>> Penata Halaman : Rahmi
8
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
RUMAH
Jadikan Loteng Ruangan Paling Nyaman INI merupakan ide menarik untuk rumah masyarakat di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat. Loteng yang biasanya dijadikan gudang, atau bahkan kosong hampa, sehingga jadi tempat asyik bagi tikus ternyata bisa dijadikan ruangan berguna. Bahkan di Negara timur, justru Loteng bisa dijadikan ruangan paling nyaman. Bagiamankah caranya? Berikut ini adalah contoh ruangan yang memanfaatkan loteng. Semoga bermanfaat. Ruang Tidur Kamar tidur utama bisa saja ditempatkan di loteng. Kamar tidur yang ditempatkan di loteng akan memberikan privasi yang lebih terjaga. Selain itu dengan posisi ruangan yang tinggi memungkinkan pemandangan yang luas ke arah luar. Loteng memang lebih dipersepsikan sebagai gudang yang gelap suram. Namun, kamar tidur yang ditempatkan di loteng memang sudah merupakan hal yang biasa kita lihat di film-film luar. Untuk menghindari kesan suram dan gelap pada ruangan loteng maka kita dapat memilih warna cat yang terang seperti putih atau warna-warna pastel, sehingga suasana di dalam kamar menjadi lebih ceria dan jauh dari kesan menakutkan. Ruang Kerja Jika anda menginginkan suasana yang hening dan nyaman untuk mendukung konsentrasi anda dalam bekerja, maka tidak ada salahnya jika merubah loteng di atas rumah kita menjadi ruang kerja. Dengan jumlah perabot yang tidak terlalu banyak maka loteng yang sempit sekalipun akan bisa dimanfaatkan. Ruang kerja anda bisa diisi dengan perabotan seperti kursi , meja untuk menulis dan bisa ditambahkan lemari buku yang ukurannya bisa disesuaikan dengan kondisi atap rumah. Dapur Tidak ada salahnya menempatkan dapur pada loteng, jika loteng di rumah memiliki luasan serta ketinggian atap yang cukup. Dapur membutuhkan pencahayaan yang cukup serta sirkulasi udara yang baik agar asap dapur dapat dibuang keluar secara alami. Jika ingin menempatkan dapur di loteng pastikan untuk menambah beberapa bukaan (jendela) di atap sebagai pencahayaan dan sirkulasi udara. Pencahayaan hendaknya lebih dioptimalkan pada pencahayaan alami. Sinar matahari mampu lebih efektif membunuh bakteri yang mungkin terselip di setiap sudut ruangan dapur. Ruangan dapur yang terang akan memberikan kenyamanan ketika memasak, karena sinar matahari yang cerah mampu menerangi setiap sudut ruangan dapur anda. Ruang Tidur Anak Loteng yang memiliki atap yang rendah, mungkin tidak terlalu banyak pertimbangan dalam pemanfaatannya. Namun anda tidak perlu berkecil hati. Dengan posisi atap yang tidak terlalu tinggi maka anak-anak kecil anda bisa memanfaatkannya sebagai tempat mereka beraktifitas. Bisa sebagai tempat bermain, belajar, bahkan tidur. Dengan ruangan yang terbatas bisa menjadikan anda semakin kreatif dalam memanfaatkan ruangan. Misalnya dengan menempatkan ranjang tempat tidur anak anda sebaris secara bertolak belakang. Untuk menghemat ruangan, anda juga dapat memanfaatkan kolong ranjang menjadi laci pakaian ataupun rak-rak serbaguna. Diantara ranjang - ranjang dipisahkan oleh pembatas sehingga meskipun dalam satu ruangan namun anak-anak tetap memiliki sedikit privacy. Selain sebagai tempat beristirahat mereka juga bisa bermain petak umpet bersama teman. Dengan bentuk ruangan yang unik tentunya hal ini sangatlah menyenangkan. Jika anda memang benar-benar ingin merubah loteng menjadi tempat beraktivitas yang nyaman dan menyenangkan maka ruangan tersebut selain didukung oleh ventilasi udara dan pencahayaan yang baik, serta kemungkinan pemasangan jaringan utilitas seperti listrik dan air.
Menambah Kamar dalam Rumah
SAAT kita mendirikan rumah, terkadang untuk pertimbangan ekonomis kita cenderung merencanakan jumlah ruang pas-pasan sesuai dengan kebutuhan kita. Tidak terpikir bahwa kelak kita akan memerlukan ruang lebih, misalnya dengan bertambahnya jumlah perabotan, atau bertambahnya jumlah anggota keluarga. Untuk masalah penambahan jumlah barang masih bisa kita akali dengan menyingkirkan perabot lama kita, atau membagi dan mengatur tata letaknya sedemikian rupa agar muat dalam ruanganruangan lain. Namun bagaimana dengan penambahan orang di dalam keluarga kita? Tentu saja perlu disediakan ruangan baru untuk anggota baru tersebut, bukan? Untuk penambahan ruang, ada
dua alternatif yang bisa kita pilih. Pertama, dengan memanfaatkan ruang kosong di loteng atau di gudang yang bisa diubah menjadi kamar tidur. Kedua, dengan menambahkan/ menempelkan ruangan baru ke bangunan rumah kita. 1. Mengubah loteng atau gudang bawah tanah menjadi kamar Dengan mengubah ruangan yang sudah ada menjadi kamar tidur, kita bisa jauh menghemat pengeluaran dibandingkan dengan membangun kamar baru. Terutama jika ruangan tersebut masih dalam keadaan prima. Cukup dengan mengubah sedikit di bagian–bagian tertentu dan kita pun akan memperoleh kamar tidur ekstra! Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan saat akan mengubah ruangan menjadi kamar tidur:
Umumnya ruangan loteng atau gudang memiliki kondisi fisik yang tidak cocok untuk fungsi kamar tidur, misalnya saja dari segi ketinggian ruang. Terutama untuk loteng, yang biasanya memiliki ketinggian ruang yang cenderung rendah dan tidak dapat ditempati dalam keadaan berdiri tegak. Perhatikan juga struktur lantai, terutama untuk loteng, yang harus kuat untuk menahan beban orang yang akan lebih sering berlalu lalang di atasnya setelah berubah fungsi menjadi kamar ruang tinggal. Menambah saluran ventilasi dalam ruangan. Sebagai tempat penyimpanan mungkin kita cenderung untuk membuat ventilasi tidak terlalu besar agar ruangan loteng maupun gudang bawah tanah aman saat cuaca lembab atau musim hujan tiba. Namun berbeda halnya jika kita akan menjadikan ruangan tersebut menjadi kamar yang akan dihuni aktif oleh manusia. Tentu keberadaan ventilasi untuk sirkulasi udara yang lancar sangat diperlukan. Perbaiki akses menuju kamar tidur baru Anda, hal ini termasuk memperbaiki pintu dan menambahkan/memperbaiki tangga (jika loteng atau gudang bawah tanah Anda memang menggunakannya). Jika selama ini akses menuju ruang penyimpanan sengaja ‘disembunyikan’ untuk alasan
estetis, maka kini saatnya anda membuat ruangan tersebut menjadi mudah dijangkau agar dapat dilewati dengan mudah setiap saat. 2. Menambah ruangan dalam rumah Menambah ruangan baru bisa dilakukan sesederhana menempelkan bangunan baru dengan bangunan rumah kita yang sudah ada. Menempelkan ruangan baru ini bisa dilakukan di bagian dalam rumah, atau jika Anda memiliki halaman yang masih luas, bisa dilakukan ke arah luar bangunan rumah yang sudah ada. Untuk menempelkan ruangan baru ke dalam rumah bisa dilakukan dengan membagi ruangan yang sudah ada dengan mendirikan 2-3 sisi dinding baru ke ruang yang sudah ada. Pekerjaan menambah ruangan baru ini umumnya cukup sulit untuk dapat dilakukan sendiri. Oleh karena itu, mintalah bantuan dari tukang bangunan atau untuk hasil yang lebih presisi, anda dapat menyewa jasa kontraktor untuk mengerjakannya. Saat membangun kamar tidur, jangan lupa untuk menggunakan material berkualitas, praktis dan tahan lama seperti Semen Instan MU (Mortar Utama). Semen Instan MU menyediakan varian produk untuk plesteran, acian, perekat keramik, dan perata lantai. (h/ iderumah)
The First FeMale Station in Padang
Lansek Manih FM (LANIS FM) Frequensi (FM) 93,6 MHz (FM) Power Suport 1000 Watt ( Blues 30 NV) Alamat Studio/Office : Jl.Sudirman No.191 Muaro Sijunjung, Kabupaten Sijunjung. Telp. ( 0754) 20173-20553 Fax. 0754.20158 Email : lansekmanihfm@yahoo.co.id LANSEK MANIH FM “ Penyampai Informasi Pembangunan dan Penyejuk Hati Anak Nagari” >> Editor :David Ramadian
>> Penata Halaman : Syahrizal
9
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
NASIONAL
Mundurkah Andi Mallarangeng? BEREDAR kabar Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai menteri kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Andi berniat mengundurkan diri karena khawatir mengganggu citra pemerintahan yang dipimpin Yudhoyono dalam Kabinet Indonesia Bersatu II, serta mengganggu citra Partai Demokrat. Namun kabar pengunduran diri Andi dibantah pihak Istana.Namun, dari Andi sendiri hingga Jumat malam, belum ada keterangan resmi. Nama Andi Mallarangeng sering disebut-sebut dalam pemberitaan bahwa dia terlibat dalam proyek Hambalang.
Sejumlah saksi dan tersangka di Pengadilan Tipikor Jakarta juga menyebut dugaan keterlibatan Menpora yang juga Sekretaris Wanbin Partai Demokrat itu. Staf Khusus Presiden Bidang Informasi Heru Lelono mengatakan Presiden akan memberhentikan Andi jika telah ditetapkan tersangka oleh lembaga penegak hukum. “Seperti sikap Presiden sejak menjabat, siapa pun pembantu Presiden yang memiliki masalah hukum dan menjadi
tersangka, akan dinonaktifkan,” ujar Heru, melalui pesan singkat, Jumat (19/10). Namun Heru menegaskan, hingga saat ini baik Andi maupun jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II belum ada yang berstatus hukum tersangka. Sehingga belum ada pemberhentian terhadap satu menteri pun dilakukan sampai saat ini. “Sampai saat ini sepengetahuan saya, tidak ada menteri yang menjadi tersangka kasus hukum,” kata Heru. Terserah KPK Sementara itu Dewan Pembina (Wanbin) Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya kasus proyek Hambalang yang diduga melibatkan Andi Mallarangeng ke lembaga
Orang Dekat SBY ANDI Alifian Mallarangeng (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Maret 1963; umur 49 tahun) adalah seorang pengamat p o l i t i k Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Pemuda d a n Olah Raga pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Ia juga pernah menjabat sebagai juru bicara kepresidenan bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia juga menjabat pemimpin redaksi situs web presiden Susilo Bambang Yudho-
yono. Keterlibatannya dalam gerakan reformasi berlanjut ketika ia dipercaya sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), wakil pemerintah, yang menyelenggarakan pemilu demokratis pertama pada tahun 1999. Dengan dibentuknya Kementerian Otonomi Daerah dalam pemerintah era reformasi, Andi mengundurkan diri dari KPU dan bergabung sebagai staf ahli Menteri Negara Otonomi Daerah (1999-2000). Kementerian itu kemudian dibubarkan walau baru berusia 10 bulan. Ia kemudian bekerja mengembangkan ide tata pemerintahan yang baik sebagai Chair of Policy Committee pada Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan(2000-2002).[1]. Ia sempat mendirikan Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan bersama Prof. DR. Ryaas Rasyid pada tahun 2002, namun keluar dua tahun kemudian, ia juga dikenal sebagai pengamat, kolumnis dan komentator politik di berbagai media. (h/dn/net)
hukum yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Kami serahkan ke penegak hukum,” ujar anggota Wanbin Demokrat Syarief Hasan di selasela sidang paripurna DPR. Menurut Syarief, persoalan Andi Mallarangeng menjadi urusan dia dan hukum. Partai Demokrat tidak terlibat dalam masalah ini. Bahkan, cenderung lepas tangan karena itu wanbin tidak meminta keterangan kepada yang bersangkutan. “Enggak ada (meminta klarifikasi Andi), sementara belum,” kata Menteri Koperasi dan UKM ini. Namun, dia mengakui masalah ini membuat citra Partai Demokrat anjlok di mata publik. Syarief menilai persoalan Andi Mallarangeng terus tanpa kepastian, sehingga yang ada elektabilitas partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono ini makin menurun. Untuk itu, akan lebih baik jika status hukum diperjelas. Dan, Syarief yakin Andi Mallarangeng tidak bersalah. “Kalau terus-terus terlalu lama, tidak ada suatu kepastian, memang kurang baik bagi partai.” “Bukan soal Pak Andi atau siapa, memang isu-isu yang sekarang menghangat banyak menyentuh partai kami. Lebih bagus kita serahkan kepenegak hukum,” tambah Syarief. Sebelumnya, Menpora Andi Mallarangeng telah menegaskan siap bertanggungjawab terkait dugaan kasus korupsi pembangunan kompleks olah raga di Hambalang, di Bogor, Jawa Barat. “Saya dan jajaran Kemenpora siap bekerjasama dalam proses hukum,” tegas Andi di Gedung DPR, Jakarta, Senin. Untuk itu, mantan juru
bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyerahkan sepenuhnya kasus itu kepada aparat penegak hukum khususnya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Kita serahkan kepada proses hukum supaya jelas semua,” kata Andi. Sebelumnya diberitakan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih menyelesaikan laporan hasil audit terkait proyek pembangunan sarana olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Salah satu anggota BPK, Taufiqurrahman Ruki, mengatakan aliran uang muka proyek Hambalang sudah beredar ke mana-mana, termasuk beberapa perusahaan. “Audit kita telah menemukan bahwa uang muka itu
sudah beredar ke mana-mana. Aliran uang itu bersifat suspicious, suspicious belum tentu salah tapi yang disebut dengan mencurigakan,” kata Taufiqurrahman yang ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (19/10). Di membantah jika dirinya disebut mengintervensi hasl audit proyek Hambalang. Pasalnya ia hanya bertugas sebagai pengarah untuk mencegah terjadinya distorsi antara hasil audit di lapangan dengan laporan. Selain itu, audit investigasi tersebut juga bukan menurut dirinya. Akan tetapi audit dan berbagai keterangan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mengarah ke Andi Malarangeng dan beberapa perusahaan yang diduga terli-
bat. “Laporannya belum lengkap, belum sesuai dengan fakta-fakta yang ditemukan para auditor,” kata mantan Ketua KPK ini. Pihaknya akan menelusuri aliran uang muka proyek Hambalang yang bersifat suspicious atau mencurigakan ini. Tim audit BPK juga akan membuktikan apakah aliran uang muka tersebut sesuai dengan aturan yang menjadi sebuah transaksi yang wajar atau tidak. “Itu sudah kita telusuri apakah nanti penerimaan uang muka itu sesuai aturan yang kita sebut underlying transaction, nanti ada pembuktian apakah sesuai aturan menjadi sestau yang wajar atau tidak,” tegasnya. (h/dn/ inh/rol)
>> Editor : Dodi Nurja
>> Penata Halaman : Syahrizal
10
MINGGU MINGGU,, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
OTOMOTIF SUZUKI SX-4 (CROSSOVER)
Tangguh di Segala Medan SUZUKI SX4 merupakan salah satu mobil crossover terbaik di saat ini. Keunggulan pertama yang diberikan Suzuki SX4 ini adalah ground clearance yang tinggi sekitar 175 mm dan dipadukan dengan ban besar untuk meningkatkan kemampuannya dalam menembus berbagai macam medan. “Tampilan sedan membuat Suzuki SX4 tampak elegan. Kelebihannya yaitu tenaga jeep sehingga dinamakan cross-over. Makanya, SX4 tangguh di segala medan,” kata Branch Manager PT Elang Perkasa Motor (Autorized Suzuki Sumbar), Liswendi Kamar. Ia menjelaskan untuk pangsa pasar, akan sangat cocok untuk wilayah segmen di kota Padang, Payakumbuh, Bukittinggi, Damasraya dan Solok. Untuk Solok merupakan segmen pasar terbesar dari Suzuki SX-4 dimana kota Solok memiliki medan yang turun, naik, tinggi, ada
tikungan disertai tanjakan. Kemungkinan kandas di jalan yang tidak rata akan jauh lebih kecil. SX-4 yang dibagi menjadi dua tipe ini yakni manual dan Automatic dibanderol dengan harga Rp262 juta untuk tipe manual. Sedangkan untuk tipe matic dihargai sebesar Rp234 juta. Suzuki SX-4 yang telah dimodifikasi dengan tipe SX4 RC1 manual Rp237 juta dan tipe matic Rp249 juta Kedua, mobil jenis ini juga memukau dalam hal desainnya yang khas dan unik. Desain yang diberikan oleh Suzuki SX4 berbeda dengan lainnya dan hal ini menjadi point penting bagi kendaraan jenis ini. S-X4 juga memakai 2 airbag disisi kiri dan kanan pengendara. Dilengkapi dengan 6 audio loudspeaker, dengan audio yang menyatu ke dashboard sehingga mengurangi faktor untuk diambi/dicuri oleh orang lain. Lampunya juga telah menggunakan MED yang
Eksterior Elegan, Interior Mewah, Kabin Lapang D E S A I N e k s t e r i o r ataupun interior ini dedesain dari Italia yang sangat stylish. Eksterior H a r g a Suzuki X over 2012 yang dengan desain sangat sporty dilihat dari lampu depan HID dengan fitur leveling otomatis. Sepasang lampu kabut di bagian bumper depan semakin menambah kesan sporty di mobil SX 4 2012 ini. Untuk bagian belakang mobil murah suzuki ini terlihat selaras dengan bentuk mobil. Interior Interior Suzuki SX over 4 2012 standar
dengan mobil lainnya didominasi dengan warnah hitam membuat mobil ini tampak elegan. Tetapi ada beberapa fitur tambahan di bagian kabin mobil X over 2012 ini seperti Panel instrumen MID, kontrol audio yang terintegrasi pada lingkar kemudi, dan lampu kabin semuanya hadir sebagai standar pada Suzuki SX4. Mesin dan Keamanan Untuk mesin Mobil SX 4 2012, Suzuki mengandalkan mesin 1.500 cc dengan teknologi VVT dan DOHC. Tenaga maksimum yang dapat dihasilkan m esin ini menembus angka 100 PS pada 6.000 rpm dan torsi maksimumnya menembus angka 133 Nm pada 4.000 rpm. Suzuki juga menggunakan sistem bahan bakar multi point injection untuk menjaga efisiensi konsumsi bahan bakar pada SX4. Fitur keselamatan utama pada crossover besutan Suzuki ini adalah struktur bodi TESS yang kokoh, keyless entry, dan juga immobilizer yang sangat berguna dalam mencegah terjadinya pencurian mobil.
hemat energi dengan cahaya torsi tersebut, mantap untuk yang lebih terang. on-road dan tangguh untuk Kondisi mobil ini juga light off-road sangat kuat karena bahanKetangguhan kendaraan ini, bahan yang digunakan juga menggunakan suspensi depan berkualitas tinggi. Sebenarnya, dengan Mac Pherson Strut mobil jenis ini berbasis dengan yang mampu meredam penggerak Swift dan juga getaran secara signifikandilengkapi dengan mesin 1.496 ,sehingga tetap nyaman di oncc VVT-nya. Hal ini yang road maupun light off-road, menjadikan performa mobil dan suspensi di bagian ini sangat baik. Mobil ini juga belakang adalah Torsion Beam masih bisa menggunakan yang mampu meminimalisir bensin Premium dan hal itu guncangan sekaligus bantidak mempengaruhi performa tingan pada bagian belakang yang diberikan oleh Suzu- serta dilengkapi dengan ventiki SX4. lated disc (ABS+EBD+BA) Dengan mesin berkapasi“Dengan sistem pengetas 1.500 cc, DOHC, VVT- reman buka tutup yang menga, SX4 menghasilkan tenaga/ tur sistem pengeraman terpower maksimum 100 PS/ sendiri. Apabila kecendrungan 6.000 rpm dan torsi mak- pengemudi ngerem langsung simum yang dapat mencapai menginjak, ekor mobil 133 Nm/4.000 rpm. Akse- langsung lari pada sistem larasinya responsif, namun pengereman biasa. Kalau di tetap ekonomis dalam pema- SX4 , belum ada saya kaian bahan bakar karena mendengar informasi kalau menggunakan multi point memakai SX-4 remnya slip. injection. Sehingga paduan (h/cw-dra) tenaga/ power dan Spesifikasi Mobil SX 4 2012 Mesin · Isi Silinder :1490 cc · Tipe Mesin : DOHC 16 Katup VVT · Ratio Kompresi : · Diameter X Langkah 78.0 x 78.0) mm · Tenaga :100 bhp · Torsi :133 Nm Kinerja Mobil · Akselerasi:3.7 (0-100 kmh) · Kecepatan Maksimum: · Konsumi Bahan Bakar: Data Teknis Lainnya · Transmisi:5-Kecepatan (M) · Sistem Penggerak:FWD Ukuran · Tipe Kendaraan:Hatchback · Dimensi (L x W x H):(4135 x 1755 x 1605) mm · Jarak Sumbu:2500 mm · Min Turning Radius:5300 mm · Berat Kosong:1195 kg · Kapasitas Tangki:50 L Rem · Rem (Depan):Rem Cakram Berventilasi · Rem (Belakang):Rem Cakram Solid Suspensi ·Suspensi (Depan):Independent MacPherson Strut · Suspensi (Belakang):Torsion Beam
>> Editor : David Ramadian
>> Penata Halaman : Jefli
11
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/ 5 DZULHIJJAH 1433 H
SAMBUNGAN Hep Ta, Oh, Dubalang? disebut hulubalang. Contoh dalam kalimat: dubalang tu lansuang barangkek dek mandanga parentah rajo (dubalang itu langsung berangkat karena mendengar perintah raja). Ada ungkapan lebih ekstrem: malin di pintu agamo (agama), dubalang di pintu mati. Sahabat masa-kecil saya, Wirman Effendi Rajo Bujang, yang fasih bapakolahan (sembah-menyembah secara adat), mengutarakan, di Minangkabau, dubalang memang jadi pagar negari, menjaga pertahanan dan keamanan. Melalui SMS Rajo Bujang yang bernegari asal Sungai Jambu, berbako ke Sawah Tangah (Kecamatan Pariangan), tinggal dan berumah-tangga di Joroang Koto Panjang, Sungai Tarab, menjelaskan, tugas dubalang adalah: kok salah inyo malalah, kok sasek langkah inyo maikek, tasuo nan kareh iyo batakiak, namun bananyo tatap jo mupakat (memburu yang berbuat salah, mengikat orang sesat langkah, keras ditakik, namun kebenaran ada pada mufakat). Dengan demikian, sesungguhnya yang didudukkan adalah sistem. Itu tersua di Minangkabau dengan wilayah utama dari sakilang aie bangih, sampai taratak aie itam, dari sipisak pisau anyuik, sampai sialang balantak basi, dari riak nan badabua, sampai durian ditakuak rajo. Sekarang, masih adakah Minangkabau dengan teritori seperi itu? Bukankah dengan harga mati, kini, kita punya, ya, NKRI. Lalu Provinsi Sumatera Barat. Dan Sumbar bukan Minangkabau, begitu sebaliknya. Menjadi pertanyaan, kemudian, mungkinkah dubalang dihidupkan untuk membasmi penyakit masyarakat? Secara leksikal ada yang tidak terhubung sehingga tidak terhindari kesan asal ingin memberi peran atau asal berdubalang belaka. Apakah sudah benar, jika memungsikan dubalang penyakit masyarakat dan kriminal lainnya akan terminimalisasikan? Aduh, belum tentu benar. Terminologi penyakit masyarakat itu juga bias dan sangat verbal! Perzinaan (bersebadan tanpa ikatan perkawinan, dan beberapa jenis zina yang lain, termasuk berzina pandangan), berpacaran seperti dilakukan beberapa orang berusia nyaris magrib, atau oleh kebanyakan remaja, atau berselingkuh, adalah perbuatan maksiat. Tindak kriminal pun beragam. Mengonsumsi obat terlarang (narkoba), kenakalan orang-tua dan remaja, cakak banyak alias tawuran, mancacak, merampok, maling, menjambret, adalah tindak kriminal. Kasus-kasus ini, tidak usah malu, tidak perlu munafik, memang tersua. Sering terjadi. Lalu, lebih dahsyat, perilaku koruptif? Apa itu bukan masuk kategori perbuatan maksiat, bukan penyakit masyarakat? Pertanyaan
pentingnya adalah, apakah mengurangi dan menghabiskan kasuskasus seperti itu dibebankan pada dubalang? Di Kota Padang, sebagai contoh, apakah dubalang wajib segera bergerak ke Pantai Puruih untuk mengusir atau menangkap pasangan di bawah tenda ceper? Siapa harus memerintahkan? Bos dubalang? Ketua LKAAM? Ketua KAN? Ketua MUI? Lalu, di bawah tenda itu apa mereka, pasanganpasangan itu, benar-benar berbuat maksiat? Semua harus diperjelas. Sejauh mana gagasan hadirnya dubalang ini didukung LKAAM Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat, serta tingkat paling bawah sebagai ujung tombak di nagari, yaitu di KAN bisa direalisasikan? Tidak mungkin berspekulasi, bahwa LKAAM Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat, sampai ke tingkat negari, KAN, bisa mendukung merealisasikan dan mengeksiskan dubalang. Untuk jadi dubalang, perlu ilmu. Tali-temalinya banyak. Perlu waktu cukup untuk berlatih. Pandai sitaralak adalah satu keharusan. Dan, pasti, (caloncalon) dubalang itu manusia normal. Nah, mereka, dunsanak-dunsanak itu, tidak mungkin bekerja secara lillahitaala belaka sepanjang hari. Bajalan baaleh tapak! Lalu siapa yang menyediakan aleh tapak para dubalang? LKAAM? MUI? Orangorang senegari? Dari mana dan bagaimana membelikan pakaian seragam galemboang dan destar dubalang? Pakaian seragam mungkin tidak amat penting. Namun siapa menyediakan beli rokok, beli nasi ampera, beli bensin, honor piket, dan uang lelah dubalang? Pemerintah? Mengapa harus pemerintah pula? Apa konsep dubalang itu datang dari pemerintah? Karena ini terkait dengan legalitas formal dan regulator, bagaimana dengan pola operasional serta posisi dubalang ini di tengah hadirnya Satpol PP dan aparat polisi? Itulah! Pagar NKRI, andai diksi ini digunakan, adalah TNI. Pasti! Di republik ini lalu ada polisi dan Satpol PP. Polisi dan Satpol PP sudah berbuat untuk mengurangi bahkan menghabiskan penyakit masyarakat itu. Kini diwacanakan, ada dubalang. Tidakkah antara satu sama lain jadi tumpang-tindih? Bisakah disederhanakan, ayo, saling kerja sama saja? Lalu siapa mengomandoi siapa? Dalam perspektif kebudayaan Minang, apakah dubalang itu berfungsi seperti yang diharapkan? Dan bagaimana “posisinya” dalam kultur Minangkabau? Di bagian awal, secara tidak langsung, jawaban pertanyaan ini sudah disinggung. Kebudayaan Minangkabau memosisikan dubalang dan imam dan khatib dan manti, dalam satu sistem, di tengah masyarakat, secara sangat signi-
fikan. Belanda bahkan menghormati dubalang. Itu terjadi di zaman barajo-rajo, beraja-raja. Kini, untuk kepentingan zaman sekarang, di sebuah republik yang berusia hampir tiga perempat abad, apakah dubalang masih diperlukan lagi? Riskan bahkan menjadi cengeng untuk bernostalgia, untuk kembali ke zaman “doeloe” seperti didongengkan nenek dan kakek, seperti dipapar kaba dan cerita-cerita randai. Bukankah Minangkabau hari ini sibuk dengan pandangan hidup ABSSBK yang alkisah amat manjur? Tetapi, dengan bersikap jujur terhadap diri sendiri, berapakah jumlah orang Minangkabau yang mengimplementasikan pandangan hidup itu dalam kehidupan sehari-hari? Ketika ABSSBK terimplementasi secara konkret, sesungguhnya dubalang tidak diperlukan. Padahal, ketika ABS SBK jalan, perbuatan maksiat atau, sebutlah, penyakit masyarakat, seyogianya takkan tersua. Pertanyaan lain, apakah kehadiran dubalang ini juga terkait dengan adanya “ketidakpercayaan” publik, atau ormas dan elemen masyarakat terhadap kinerja dan keberadaan Satpol PP dan aparat polisi sehingga diperlukan dubalang? Tidak perlu polisi dan Satpol PP atau siapa pun disudutkan, difait……., ada istilah asingnya. Sudahlah, saya tidak ingin beristilah-istilah asing. Kata disudutkan sudah cukup. Polisi dan Satpol PP yang digaji dengan uang dan pajak dari rakyat pada batas-batas tertentu sudah berbuat demi kemaslahatan umat. Tersua beberapa kasus anomali, benar. Namun, diduga, mudah-mudahan salah, ada beberapa “oknum” petinggi LKAAM, MUI, Bundo Kanduang, KAN dan pribadi-pribadi tertentu yang merasa sangat bertanggung-jawab terhadap fenomena keberadaan masyarakat yang mungkin saja tidak cukup sehat atau, sebutlah, berpenyakit! Mereka mengira, dengan mengeksiskan dubalang, lalu sebagian anggota masyarakat yang diduga sakit itu menjadi sehat. Ah, belum tentu. Bukankah, di antara tanda petik, “dubalang” itu sesungguhnya bisa disiapkan dari keluarga sendiri, dari rumah sendiri, dari paruik sendiri, dari kaum sendiri, dari lingkungan sendiri, dari negari sendiri? Mampukah kita menegah anak-anak kita berpacaran di bawah tenda ceper? Mampukah kita menyuruh anakanak salat? Bisakah kita para orang-tua, guru, pemuka masyarakat, tidak tergoda untuk menerima pandangan sempit, picik, terkotak dan merasa benar dan menang sendiri? Apakah kehadiran dubalang paga nagari ini penting dan sangat dibutuhkan pada saat ini? - Tidak!
Jasad Mahasiswa UBH Ditemukan “Saat itulah ia tenggelam karena kehabisan tenaga,” kata seorang warga Korong Karambia Ampek. Kepala Pusdalops BPBD Sumbar, Ade Edward mengatakan, rekan-rekan korban dan nelayan setempat telah berusaha menolong korban. Namun, korban tiba-tiba
menghilang dan tenggelam di tengah laut. Setelah melakukan pencaharian selama 18 jam, korban berhasil ditemukan mengapung di tengah laut dalam kondisi tak bernyawa lagi sekitar 2 mil dari lokasi kejadian. Jasad korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Daerah
Kota Pariaman untuk dilakukan visum. “Jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Daerah Kota Pariaman untuk diindentifikasi lebih lanjut dan setelah itu akan dipulangkan ke rumah duka di Belimbing, Kuranji, Kota Padang,” kata Ade Edward. (h/ang)
Pedagang Miso Pilih Gantung Diri pukul 09.30. Sartono yang sehari-harinya berprofesi pedagang miso ini, pernah pergi berobat ke kampung halamannya untuk mengobati penyakit yang dideritanya. Sedikit merasa ada angsuran sembuh, Sartono pun kembali lagi ke Padang. Namun, setibanya di Padang, ternyata penyakit korban kembali kambuh. Suparni, (38), saksi yang melihat kejadian tersebut mengatakan, saat mendatangi rumah korban untuk sesuatu keperluan dengan istri korban, ternyata istri korban, Sumiarti (42) siap-siap berangkat menjemput anaknya. Sementara korban tidak terlihat pula ada di rumah. “Biasanya saya melihat korban mondar-mandir di rumah, tapi pada saat itu saya tidak melihat korban. Saya pun bertanya kepada Sumiarti, kemana si Mas kamu kok tidak ada kelihatan? Dijawab istrinya, tidak tahu dan coba cari saja di rumah. Sumiarti dan anak yang kedua ini pun menjemput anak perempuannya ke sekolah,” kata Suparni yang juga asal Jawa Tengah. Dijelaskan Suparni yang berprofesi sebagai tukang jamu, dia pun mencari korban dan melihat pintu kamar dibagian belakang dekat dapur tertutup. Ia pun curiga, sehingga pintu kamar tersebut dibuka. Alangkah kegetnya di saat
melihat korban sudah tergantung dengan seutas kain panjang dekat dipan berkasur. Dia pun berteriak memberitahukan warga yang ada di sekitar lokasi kejadian. Tidak lama kemudian satu-persatu masyarakat berbondong-bondong ke rumah korban. Berselang setengah jam kemudian, Sumiarti ini bersama dua anaknya tiba di rumah dan melihat rumahnya sudah ramai oleh masyarakat. Saat mendengar suaminya telah meninggal dengan cara gantung diri, Sumiarti ini langsung jatuh pingsan sebelum melihat kondisi suaminya tergantung. Sementara anak pertamanya ini mencoba menyadarkan ibunya yang masih pingsan. Sedangkan anak keduanya yang masih duduk di SD, belum mengetahui ayahnya tewas. Kemudian beberapa petugas Polsek Padang Timur dan anggota identifikasi Polresta Padang tiba di lokasi kejadian setelah mendapatkan laporan dari masyarakat. Setibanya di sana, petugas membuka ikatan tali yang masih terjerat di leher korban. Setelah dilakukan identifikasi oleh polisi, jasad korban dibawa ke RSUP M Djamil Padang untuk dilakukan visum. Namun, beberapa pihak tetangganya yang juga berasal dari Jawa ini melarang jasad korban dibawa ke rumah sakit. Tetapi saat dijelaskan oleh pihak
kepolisian, tetangganya ini baru memperbolehkan jasad korban dibawa ke rumah sakit. Kapolresta Padang Kombes Pol. Moch Seno Putro mengungkapkan, peristiwa yang menimpa Sartono ini murni akibat bunuh diri. Diduga, korban nekad bunuh diri diakibatkan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh. “Hasil sementara dari anggota identifikasi, tidak mendapati tandatanda penganiayaan dan kekerasan di tubuh korban. Walaupun demikian, kami tetap membawa jasad korban ke rumah sakit untuk dilakukan visum luar,” kata Erman. Saat ini, petugas terus melakukan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Dari keterangan masyarakat sekitar, korban ini memang sudah lama mengidap penyakit yang dideritanya. Sementara itu, Kepala isntalasi Humas dan pengaduan masyarakat RSUP M Djamil Padang, Rita Prima Putri menyebutkan, jasad korban tiba di rumah sakit sekitar pukul 10.15 bersama mobil patroli Polsek Padang Timur. “Setelah divisum oleh tim dokter rumah sakit, tidak ditemukan tanda kekerasan dan penganiayaan di tubuh korban. Hanya saja bekas luka jeratan yang ada di leher korban saat gantung diri, yang menyebabkan korban tewas,” ungkapnya. (h/nas)
PESONA BATANG HARAUSeorang Fotografer mengabadikan suasana Kawasan Muaro, Batang Harau, Kota Padang, Sabtu (20/ 10). Kawasan Batang Harau memiliki potensi dan pesona wisata yang besar serta nilai sejarah panjang. Selain itu juga terdapat objek wisata bangunan tua. RIVO SEPTI ANDRIES
Kambing Naik Avanza anggota polsek Lubuk kilangan yang saya kenal,” katanya. Selang beberapa jam, tim buser Polsekta Luki langsung melakukan penyisiran di sekitar lokasi. Tim pun menemukan ba-
rang bukti berupa tali pengikat kambing. Karena merasa buruannya tidak jauh, penyisiran dilakukan hingga ke Koto Lalang dan akhirnya mobil tersebut tertangkap beserta dengan
barang bukti empat ekor kambing didalamnya. “Mereka akan dijerat pasal 363 tentang pencurian dan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara,” ujar Kompol Sarminal. (h/ang)
Sumbar Ladang Ganja nya dapat melapor ke rumah sakit yang ditunjuk untuk dilakukan pembinaan, diantaranya RSUP M. Djamil Padang, RS HB Saanin Padang dan Puskesmas Kota Bukittinggi. Sebab mereka adalah korban yang harus diselamatkan karena itu tidak perlu takut. Justru bila tidak mau melapor, lalu ketahuan, maka akan diproses menurut hukum dengan ancaman hukuman 6 bulan. Selanjutnya dilakukan rehabilitasi. Sampai saat ini sudha cukup banyak pecandu yang melaporkan dirinya dan dilakukan pembinaan. “Kita harapkan, masyarakat yang mengetahui para pencandu ini, harap segera melaporkannya. Kita tidak perkarakan mereka justru kita akan bina dan lakukan rehabilitasi mental sehingga mereka tidak lagi menjadi sasaran dari produsen narkoba,” katanya. Sementara itu kewaspadaan
lain juga harus ditingkatkan. Orang semakin nekad dengan bertanam ganja. Sepanjang 2011-2012, Polda Sumbar berhasil menemukan ladang ganja 2 hektare di Solok Selatan, ¼ hektare di Pesisir Selatan, ¼ hektare di Kabupaten Solok dan 3 hektare di Kabupaten Limapuluh Kota. Sementara itu Pembantu Rektor III UNP, Alizamar menyebutkan, beberapa waktu lalu seluruh rektor perguruan tinggi negeri di tanah air ini dipanggil oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Materi pembicaraan hanya 2, pertama soal tindakan kekerasan di kalangan pelajar dan mahasiswa dan kedua soal narkoba. Sehingga seluruh rector PTN itu sepakat melahirkan deklarasi bahwa kampus tidak mentolerir sedikitpun kedua hal tersebut, tidak ada tempat untuk tindak kekerasan dan tidak ada tempat untuk narkoba.
“Bagi yang terbukti melakukan salah satu diantara 2 hal itu, maka kita akan jatuhkan sanksi mencabut status mahasiswanya. Bila tidak demikian, pada tingkat tingkat lanjut izin program studi kita yang dicabut atau akreditasi program studi yang dicabut. Dan puncaknya dipotong anggaran untuk perguruan tinggi tersebut,” kata Alizamar. Dia tak menutup mata ada mahasiswanya yang terlibat sebagai pemakai bahkan pengedar narkoba ini, seperti kasus beberapa tahun lalu. Untuk itu sebagai antisipasi, pihaknya menjalin kerjasama dengan aparat Polsek dan Polresta Padang. Dan kini dengan BNNP Sumbar. “Mereka yang terbukti urinnya positif narkoba, maka BNNP silakan melakukan rehabilitasi dan nanti setelah sembuh kita terima kuliah kembali,” katanya. Kegiatan sosialisasi itu memang diakhiri dengan tes urine para peserta. (h/vie)
Dubalang Menciptakan Ketahanan di pintu mati. Karena tidak menjadi kewenangan LKAAM memfungsikan dubalang itu, maka pengurus LKAAM pastilah arif dan hati-hati agar tidak melakukan intervensi ke limbago kaum/ atau kampung dan nagari bekas kerajaan (yang punya adat salingka nagari). Justru setiap limbago adat (suku, kampung dan nagari adat bekas kerajaan) sudah ada fungsi dubalangnya, karena dubalang itu bagian dalam struktur organisasional limbagolimbago itu. Yang dapat dilakukan LKAAM adalah memberdayakan kelembagaan pemangku adat yang di dalamnya ada fungsionaris dubalang. Pemberdayaan itu setidaknya melalui tiga tahap kegiatan yakni: (1) penyadaran, (2) pebekalan, (3) pendampingan dalam bentuk memberikan konsultasi-konsultasi dan penguatan kelembagaan seperti membentuk forum semisal Badupari (Barisan Dubalang Paga Nagari) yang pernah dideklarasikan mantan Kapolda Sumbar Irjen Pol (Purn) H Dasrul Lamsuddin bersama dengan “tigo tungku sajarangan” di Kota Padang serta LKAAM Padang. Tetapi untuk berfungsi, badupari ini hanya boleh sebatas forum pemberdayaan (penyadaran, pembekalan dan pendampingan) dalam strategi mengoperasionalkan SDM dubalang serta penguatan pengetahuan hankam (ketahanan dan keamanan), tetapi kalau sampai badupari menjadi lembaga yang secara operasional menggerakkan dan memobilasikan dubalang dan langsung memberantas dan menindak pekat (penyakit masyarakat) dan kriminal, dipandang baik tetapi caranya tidak baik, karena secara inplisit dapat dipandang sebagai fenomena “mengintervensi” limbago kaum/suku/kampung dan lembaga dubalang rajo pada bekas kerajaan di Minangkabau dulu. Artinya kalau kurang arif badupari justru bisa mengkebiri kelembagaan adat yang di dalamnya ada fungsi dubalang yang juga penghulu di samping perangkat datuk. Kita menyadari bahwa dalam mengantisipasi dan penindakan pekat dan kriminal secara substansial menjadi tugas bersama. Tetapi di Minangkabau dalam norma adat dan praktik pelaksanaan adat sejak dulu sudah ada pendistribusian tugas. Istilahnya “ganggam bauntuk pagang bamasing”, artinya sudah ada “tupoksi/ tugas pokok dan fungsi serta kewenangan” (gangaman) yang diperuntukan, dan sudah ada pula pelimpahan (pagang) kewenangan pelaksanaan
tupoksi kepada setiap fungsionaris pemangku adat. Di nagari sebagai wilayah dan inti subkultur Minang, yang menciptakan kantibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat/ anak kamanakan) adalah sebuah kewenangan yang diberikan kepada rang mudo (pemuda) dengan tupoksi dalam meningkatkan kamtibmas adalah “parik paga di nagari” (menjadi penangkal dikiaskan dengan parit dan pagar di nagari). Contoh kalau ada perbuatan ma’siat di nagari, pemudalah yang menangkap pelaku ma’siat itu, tidak dubalang. Sedangkan dubalang punya kewenangan menciptakan ketahanan di nagari. Dubalang dalam mempertahankan ketahanan nagari punya posisi berbahaya yakni “tagak di pintu mati” (nyawanya taruhannya). Secara preventif (preventive defence) atau upaya “cegah dan deteksi dini”, dubalang melakukan antisipasi dan mencegah terjadinya tindakan pengacau keamanan (kamtibmas) yang merusak ketahanan kaum suku/ kerajaan/ nagari. Misal kalau ada hura hara dubalanglah yang memadamkannya supaya huru hara tidak berkembang jadi tawuran dan atau perang, dan dubalang yang ditugaskan untuk menindak/ menyemput gembong pemicu huru hara/ kerusuhan, bahkan menjemputnya kalau tidak bisa dengan lunak dengan keras. Jadi tidak mungkin LKAAM juga Badupari menggantikan tugas pemuda sebagai parik paga nagari dan menggantikan tugas dubalang yang tagak di pintu mati membela hamkam limbago-limbago yang ada di nagari. Justru tugas LKAAM dan Badupari berada pada tugas pemberdayaan parik paga nagari (pemuda) dan pencegah/ pemadam huru hara (dubalang) pada adat Minang itu dan mengoperasionalkannya pada basis limbago kaum/ kampung pada nagari-nagari dan limbago bekas kerajaan di Minangkabau, dipasilitasi dan diayomi oleh pemerintah melalui Polri dan TNI bersama kelembagaan masyarakat lainnya secara terpadu. Sejauh mana gagasan hadirnya dubalang ini didukung LKAAM Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat, serta tingkat paling bawah sebagai ujung tombak di nagari, yaitu di KAN bisa direalisasikan? Respons merevitalisasi fungsi dan peranan dubalang dalam mengantisipasi pekat dan tindakan kriminal, cukup baik. Tidak saja respons dari kelembagaan adat LKAAM kabupaten/kota dan kecamatan serta KAN juga dari lembaga kemasyarakatan lainnya. Namun aba-aba diisyaratkan, bahwa
dubalang berada dalam lembaga pemangku adat dalam kaum suku/ kampung dan dalam lembaga rajo/ pucuak adat pada nagari adat bekas kerajaan di Minangkabau. Karenanya melembagakan dubalang kembali di luar lembaganya sendiri dapat dilakukan dalam bentuk forum tak lebih fungsinya sebagai upaya pemberdayaan (penyadaran fungsi, pembekalan pengetahuan dan strategi serta pendampingan dengan pemberian konsultasi dan fasilitasi) dubalang. Pengoperasionalannya tetap pada basisnya lembaga datuk/ penghulu pada suku/ kampung dan pada nagari adat bekas kerajaan Minang, artinya tidak bisa dioperasionalkan langsung oleh LKAAM, KAN dan atau Badupari, karena itu akan dianggap intervensi dan mengebiri lembaga adat. Dalam perspektif kebudayaan Minang, apakah dubalang itu berfungsi seperti yang diharapkan ini? Dan bagaimana “posisinya” dalam kultural Minangkabau? Justru seperti tadi saya jelaskan “dubalang” sudah dalam perspektif kebudayaan Minangkabau. Bentuk dan posisi dubalang dalam budaya lokal subkultur Minang: (1) ada dubalang perangkat datuk pada limbago kaum suku, (2) ada dubalang yang berjabatan penghulu di kampung adat pada nagari adat bekas kerajaan serta (3) dubalang rajo/pucuk adat di nagai bekas kerajaan Minang. Mereka berfungsi sebagai pembela ketahanan kaum suku, kampung dan pembela rajo pada hampir 100 bekas “kerajaan sapiah balahan” dan “kerajaan kuduang karatan” Minang. Apakah ini kehadiran dubalang paga nagari ini penting dan sangat dibutuhkan pada saat ini? Menurut saya dubalang sebagai aparat ketahanan kaum/kampung/ nagari adat, di samping fungsi pemuda sebagai parik paga nagari, teramat penting, tetapi kehadirannya tentu dengan revitalisasi peranan di samping revitalisasi nilai adat. Dubalang justru sudah OK dan dieksplisitkan sebagai salah satu pemangku adat, misalnya dalam struktur urang nan-4 jinih (orang yang empat jenis) di lembago kaum/ suku, yakni: (1) penghulu/ datuk/ pucuk adat – rajo, dengan posisi tegak di pintu adat, (2) manti yang berdiri di pintu susah (menyelesaikan yang kusut dan menjernihkan yang keruh), (3) malin yang berdiri di pintu (mengurus) agama, dan (4) dubalang berdiri di pintu mati (mengalangkan urat lehernya) dalam membela ketahanan nagari seiring dengan tugas rang mudo/ pemuda sebagai parik paga nagari. >> Editor : Nasrul Azwar
>> Penata Halaman : Irvand
12
MINGGU MINGGU,, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
ANAK DAN KELUARGA B ua h H a t i Muthiah Azizah Efendi
Ingin Jadi Anak Solehah
P
IPINYA tembem, matanya sipit, kulitnya cerah. Muthiah Azizah Efendi namanya. Gadis imut berambut hitam lurus ini sangat hobi menyanyi dan mengaji. Oya tak itu saja si imut buah hati dari Syafri Efendi dan Rosanti Hardi ini juga hobi di foto lo. Kalau sudah di depan kamera, Muthia akan mengeluarkan gaya terbaiknya, berpose dengan lucunya. Si cilik kelahiran 19 Desember 2009 ini bercita-cita mulia. “Ingin jadi anak solehah dan jadi guru,” ungkapnya sambil tersenyum. Oya, Muthiah juga mau titip salam untuk nenek, ayah, om, dan seluruh keluarga Muthiah yang ada di kampung. “Untuk semua keluarga, Muthiah minta maaf karena belum bisa pulang kampung karena abi masih sibuk. Nanti kalau Abi sudah tidak sibuk lagi, Muthiah akan pulang kampung,” ujarnya lucu. (h/dla)
Zivana Thahira Syahna
H
I sobat Haluan. Kenalkan namaku Zivana Thahira Syahna. Keluargaku memanggilku dengan sebutan Zizi. Nama yang cantik kan sobat, sama cantiknya dengan aku. Zizi lahir di Padang tanggal 12 April 2012. Usia Zizi saat ini mau masuk 6 bulan. Di usia Zizi saat ini, Zizi sudah bisa diajak bermain dan tertawa. Sesekali Zizi juga rewel lo sobat. Biasalah, namanya juga masih bayi. Tapi jangan salah, sobat. Kalau sudah bermain dengan kakak Caca dan abang Zaki dirumah, Zizi terlihat sangat lucu. Malah Zizi sangat ingin sekali bisa bermain dengan mereka berlarian kesana kemari. Tapi, karena belum saatnya, Zizi terpaksa melihat mereka saja bermain. Kalau sudah besar nanti Zizi punya cita-cita ingin jadi dokter. Kalau jadi dokter kan banyak pahalanya, karena bisa ngobatin banyak orang. Terutama mengobati pada Adiyansyah Lubis dan mama Rina Fitria Sari kalau mereka lagi sakit. Oh ya sobat, Zizi mau titip salam buat Oma, Opa, Bunda Rini, Tante Eno, Om Iwan, kakak Caca di Komplek PGRI No. 44 Gunung Pangilun, Padang. Dan juga titip salam buat kakek, nenek, kakak Aura dan abang Abi di Kota Solok.
B
AYU bergegas melap tanga nnya dan mengambil tas sekolah. Setelah mencium tangan Emak, Bayu bergegas memakai sepatu dan berlari keluar rumah. Hari sudah menunjukkan pukul tujuh kurang lima menit. Lima menit lagi lonceng akan berbunyi.Di persimpangan jalan Bayu melihat teman-teman sekelasnya. Namun tidak berjalan atau berlari, namun naik angkot. “Bayu, ayo naik angkot bersama kami,”kata Ikrar. Bayu menggeleng dan tetap berlari. Sesampainya di sekolah, seperti biasa, Pak Can penjaga sekolah sudah menunggu dengan pintu gerbang yang sudah
Menumbuhkan Anak Bilingual
M
ANFAAT belajar bahasa kedua pada usia dini meliputi segala sesuatu dari meningkatnya kemampuan kreativitas dan multi-tasking, anak memiliki pemahaman yang lebih luas tentang budaya, dan mencegah penyakit Alzheimer! Siapa yang tidak ingin semua manfaat tersebut untuk anak mereka? Di atas baru disebutkan manfaat dari segi fisik. Belum lagi bahasa asing merupakan investasi serta bekal masa depannya. Tak heran, banyak orang tua yang mengenalkan bahasa asing sejak dini. Dengan harapan anak dapat bersaing di pasar global lapangan pekerjaan nantinya. Menginginkan anak yang bisa fasih serta menguasai bahasa asing itu butuh sebuah metode dan konsistensi orang tua. Jadi, tak perlu khawatir bila orangtua sendiri
kurang fasih berbahasa asing dengan lancar. Untuk membesarkan anak bilingual, penting bahwa kedua orang tua benar-benar berkomitmen untuk ide ini. Orangtua harus memilih metode yang terbaik serta cocok untuk keluarga Orangtua dan yang paling penting Orangtua konsisten dengan pilihannya. Setelah kedua orang tua berkomitmen dan sepenuhnya memahami manfaat yang terkait dengan membesarkan anak dengan kemampuan bilingual, Orangtua perlu untuk memilih metode yang paling sesuai dengan keluarga. Pastikan membuat rencana yang masuk akal. Ada dua metode yang paling populer dan paling efektif yakni OPOL (One Parent One Language). Metode ini, salah satu dari Orangtua harus selalu berbicara bahasa target (bahasa asing yang ingin dikuasai anak misalnya, Inggris atau Arab) sedangkan yang satunya tetap memakai bahasa
Sepeda Bayu tertutup. “Pak, tolonglahPak,” kata Bayu. “Kamu terlambat t e r u s Bayu,” kata Pak Chan. “Saya..,” belum
sempat Bayu meneruskan kata-katanya tiba-tiba Syahdan juga datang dengan ngos-ngosan. Ia juga baru saja berlari dari rumah karena terlambat ke sekolah. “Ini lagi Syahdan, biasanya tidak pernah terlambat,” kata pak Chan sambil membukakan pintu gerbang. “Iya pak saya terlambat bangun,” kata Syahdan. Syahdan dan Bayu berlari masuk menuju kelas. Dan seperti biasa pula, mereka sudah tahu akan dihukum Bu Nur untuk berdiri di luar kelas selama jam pelajaran pertama. Tak hanya itu mereka juga akan mendapat Pekerjaan Rumah ekstra dari Bu Nur. Itu hukuman untuk anak yang terlambat. Saat menjalani hukuman Syahdan bertanya pada Bayu. “Kamu begini setiap hari, Bayu?” tana Syahdan. “Iya, kata Bayu,” ia
tetap tersenyum. “Wah, aku baru sekali terlambat. Habis tadi malam aku nonton tivi sampai larut malam eh paginya susah sekali bangun,” kata Syahdan. “Kamu kenapa selalu terlambat?” tanya Syahdan lagi. “Au harus membantu Emakku pagi-pagi,” kata Bayu. Syahdan terkesima, ia pikir Bayu adalah anak malas yang selalu bangun kesiangan dan selalu terlambat ke sekolah. Tapi ternyata.. “Emak tinggal sendiri mencari uang sejak Bapak tak ada. Emak menjual pisang goreng. Dan setiap hari aku harus bangun pagi-pagi sekali untuk membantu Emak membuat pisang goreng, setelah itu mengantarnya ke warungwarung,” jelas Bayu. “Jadi kau sebenarnya selalu bangun pagi?” kata Syahdan. Bayu mengangguk. “Setiap pagi pula aku harus berlari ke sekolah. Aku tak punya uang untuk naik angkot.
Indonesia. ketika kedua orang tua berbicara minoritas, atau target, bahasa di rumah sepanjang waktu. Metode yang kedua adalah metode ML @ H (Minority Language at Home) bicara hanya bahasa asing pada anak di rumah. Semakin banyak anak yang lebih lancar dan nyaman bicara bahasa asing. Oleh karena itu, dekatkan anak dengan anggota keluarga yang berbicara bahasa asing tersebut secara fasih. Buat jadwal anak menghabiskan waktu dengannya. Jika memiliki dana lebih, memberikan les juga bisa jadi pilihan. Cara lainnya memilih daycare yang memberikan fasilitas bilingual, prasekolah atau sekolah dasar yang juga bilingual. Otak anak-anak siap untuk menyerap bahasa semenjak otak tersebut berkembang. Jadi, jangan menunggu bayi lahir untuk berbicara kepadanya dalam bahasa asing. Bayi belajar bahasa
dengan menyerap hanya suara-suara yang mereka dengar secara konsisten, semakin sering berbicara dengannya, dan sebelumnya, semakin baik. Jumlah paparan bahasa itu penting. Semakin bayi mendengar suara bahasa tertentu, semakin besar kosakata yang terserap. Biasakan bicara dengan bayi dalam bahasa asing. Ajaklah bayi mengobrol terus menerus. Pastikan dia mengenal bahasa tersebut secara intens. Berbicara dengan bayi secara konsisten adalah penting, bermain juga memiliki peran yang sama dalam mengajari anak menguasai bahasa asing. Buatlah sebuah permainan dalam bahasa asing tersebut, mendongeng, serta bernyanyi. Bermain merupakan cara paling efektif anak untuk belajar. Tidak semua orang memiliki sarana untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, tetapi, jika bisa, itu pasti harus menjadi bagian penting
dalam membentuk anak bilingual. Kenapa? Karena jika Orangtua bepergian ke negara di mana target bahasa mayoritas, akan memberikan anak pengalaman yang mendalam. Dia akan “mendapatkan” alasan bahasa kedua berguna dan penting. Ini akan membuat mereka bangga akan dirinya yang mampu berkomunikasi dengan bahasa lain. Hal ini pun baik bagi pengembangan kepercayaan dirinya. Cari tahu bentuk playgroup lokal bersama orangtua yang juga memiliki visi yang sama dengan Anda. Orangtuabisa mulai dari lingkungan sekitar rumah. Mencari di forum orangtua online atau bila kebetulan anak Orangtuasekolah di tempat yang bilingual, mungkin bisa membuat janji bermain rutin dengan teman-teman di sekolah pada saat di luar jam sekolah. Shine. (h/ dla)
Oleh : Ananda M Iqbal Dari pada naik angkot mending uangnya aku kumpulkan untuk Emak,” kata Bayu lagi. Syahdan tertunduk. Setiap hari ia dengan enaknya bangu pagi setelah Bunda menyiapkan semua keperluannya. Ia juga tak perlu berlari ke sekolah karena ada Ayah yang akan mengantar sekalian Ayah pergi ke kantor. Ia juga selalu diberi Bunda uang jajan. Tapi ia selalu malas bangun pagi dan menolong Bunda. “Syahdan, Bayu ayo masuk,” tiba-tiba Bu Nur datang dan membuyarkan lamunan Syahdan. Dirumah, Syahdan menceritakan semua tentang Bayu pada Bunda. “Kamu mau menolong Bayu, nak?” tanya Bunda. Syahdan mengangguk. Bunda yang bijak pun menunjukkan jalannya. Esoknya di sekolah. Seperti biasa Bayu yang terlambat sedang terengah-engah karena habis berlari. Namun
kali ini tak hanya Pak Chan si penjaga sekolah yang menunggunya di gerbang. Tapi juga Bu Asa, Kepala Sekolah. Bayu langsung ketakutan karena yakin akan dimarahi Kepala Sekolah karena terlambat terus. “Bayu, kenapa terlambat,” tanya Bu Asa. “Saya.. harus membantu Emak pagi-pagi, Bu. Saya juga tak punya uang untuk naik angkot,” jelas Bayu terbata-bata. “Ya sudah, sini ikut Ibu,” kata Bu Asa. Bayu terkejut, ternyata Bu Asa tidak marah. Di kantor Kepala Sekolah Bu Asa menjelaskan bahwa bayu berhak mendapat beasiswa untuk anak yang kurang mampu. Bu Asa meminta Bayu melengkapi beberapa persyaratan yang harus dilengkapi. Bayu senang bukan main. “Bu uangnya boleh saya belikan sepeda?” tanya Bayu. Bu
Asa mengusap kepala Bayu dengan lembut. “Ide yang bagus,” kata Bu Asa. Bayu melonjak kegirangan. Ia pamit dan mencium tangan kepala sekolahnya yang memang terkenal baik namun tegas itu. Kali ini dengan riang Bayu memasuki kelas dan tidak takut lagi kalau harus dihukum berdiri di depan kelas selama jam pertama. ‘Ini akan jadi hukuman terakhirku’ gumamnya. Syahdan melihat Bayu masuk kelas dengan riang dan dengan senang hati meletakkan tasnya dan berjalan keluar kelas untuk menjalani hukuman. Bu Nur pun heran karena ia belum memerintahkan Bayu untuk berdiri di depan kelas. Namun Syahdan yang mengerti, namun ia hanya tersenyum dan ikut senang. ‘Terima Kasih Bunda’ gumam Syahdan.
>> Editor :Atviarni
>> Penata Halaman : Rahmi
13
MINGGU MINGGU,, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
ELOK
SEMAKIN banyak saat ini wanita yang berpakaian muslimah atau berjilbab. Meskipun berjilbab, namun bukan berarti anda tidak bisa tampil gaya dan Mewah. Apalagi untuk acara formal seperti ke pesta atau undangan resmi lainnya.Kudu dong, pakai yang lebih berbeda dan lebih “wah� d a r i
biasanya, namun tentu saja harus tetap sopan, nyaman dan fashionable. Model busana koleksi butik Ade Listiani mungkin bisa jadi salah satu contekan bagi anda yang berbusana muslimah. Seperti gaun berwarna biru yang dikenakan model, terbuat dari bahan semi sutera dengan detail payet atau manik-manik berwarnya gold atau emas. Sungguh menjadikan penampilan sempurna.
Gaya kaftan atau model berpakaian orang India seperti pakaian merah marun yang digunakan model juga cocok untuk busana ke pesta. Dengan sentuhan drapery (lipatan2 kecil) plus hiasan manik-manik dan squarosky, begitu pun halnya pada jilbab juga memakai squarosky semakin menambah mewah penampilan. Nah untuk para generasi muda, juga ada gaun muslimah cantik seperti gaun coklat yang dikenakan model. Bahannya semi sutera dengan corchase (hiasan). Model ini terlihat lebih manis dan fashionable bukan?
Foto : Koleksi Boutique Ade Listiani Model : Handini, Fanny dan Queenzi Make up : Ade Listiani
>> Editor : Afrianita
>> Penata Halaman : Jefli
14
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
PANGGUNG CATATAN PARADE TEATER SUMBAR 2012
Spirit Minangkabau dan Panggung Teater Kaum Muda Oleh: Halim HD Networker Kebudayaan, Solo
SALAH satu adegan pertunjukan teater Warisan sutradara Muslim Noer dari Teater Kamus, dalam Parade Teater Sumbar 2012. Foto MELATI YANG paling menggembirakan dan membuat kita optimistik kepada dunia seni panggung pada rangkaian acara Parade Teater 2012 yang diselenggrakan di Teater Utama Taman Sumatera Barat pada 5-9 Oktober 2012 dengan tajuk Spirit Minangkabau dalam Seni Teater, adalah jejalan penonton yang rata-rata sekitar lima-enam ratus penyaksi seni panggung yang dengan antusias memenuhi gedung. Kegembiraan dan optimisme saya, khususnya menyaksikan publik kaum muda, yang nampaknya berhubungan dengan posisi mereka yang rata-rata mahasiswa, berumur dua puluhan tahun, sebagiannya masih belasan tahun, dan hanya segelintir saja publik teater dari periode dekade 1980-90-an. Kilasan data dan fakta publik kaum muda ini kembali membuktikan tentang basis sosial yang secara sosiologis berkaitan dengan kehidupan dan pertumbuhan teater modern di Indonesia sejak masa
pos-kemerdekaan, dan khususnya pada periode tahun 1970-an seiring dengan berkembangnya kampus-universitas, dan pada sisi lain makin kuatnya posisi rejim Orba yang ditimpali oleh makin lemahnya posisi media massa cetakan serta ambruknya partai politik. Maka kesenian dan khususnya teater dan mahasiswa demikian lekatnya, dan teater menjadi ruang ekspresi serta medium bagi pernyataan diri sekaligus menjadikan teater sebagai alat kontrol di dalam kehidupan sosial politik dan kebudayaan. Singkat kata, tesis pemikiran dan praktek tentang upaya kesenian (baca: teater) sebagai kontrol dan perekat memori sosial senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat yang sedang dan terus berubah. Mungkin dalam konteks itulah Parade Teater 2012 yang melibatkan sepuluh grup teater di Sumatera Barat, tapi kebanyakan datang dari Padang, yang bertajuk agak
berbau sloganistik tentang Spirit Minangkabau dalam Seni Teater digelar selama lima hari, dan ditutup dengan diskusi pada 10 Oktober 2012. Dan kemungkinan konteks itu memiliki konsekuensi logis yang terasa berat dan sekaligus sejenis kegagapan: tajuk tema sebagai proposal, kerangka konsep menjadi tantangan yang tak sepenuhnya bisa dijalani dengan mulus karena berhadapan dengan waktu yang terasa pendek di dalam proses kerja teater, dan sekaligus–yang terberat– berhadapan dengan ruang momentum historis: pelacakan ke dalam tatanan nilai masa lampau yang dicoba diaktualisasikan ke dalam ruang kehidupan masa kini di dalam panggung teater. Maka aktualisasi nilai atau spirit itu bisa bersifat simplistik, berkaitan dengan ketiadaan kerja riset yang mendalam: panggung hanya diisi oleh sejenis bentukbentuk artifisial yang seolaholah spirit Minang adalah sejenis tarian, dan bentuk
tarian pun dengan gagap disajikan, dan ditimpali oleh olah vokal yang cenderung berteriak dan seragam dalam pola grouping! Betapa sulitnya kita membedakan sosok di dalam lakon, dan tiadanya keheningan yang reflektif. Tampaknya kota dengan ruang urban yang terus berubah telah ikut menjauhkan kaum muda dari tatanan nilai, dan tatanan nilai hanya dikenal dalam bentuknya yang paling datar dan dangkal: semuanya ingin menyuarakan dengan teriakan-teriakan, seperti kegemuruhan kota– dari rumah sampai ke tempat kerja, sekolah serta kampus– yang telah dikepung oleh loudspeaker yang berisi jejalan indoktrinasi politik ekonomi, yakni iklan, dan iklan sorgawi dari ajaran religi serta berita kehidupan sosial politik yang banal dan bebal. Sangat mungkin, akibat indoktrinasi media massa elektronika khususnya yang telah membuat kaum muda pekerja teater tak lagi cukup peka oleh dendang dan desah
serta keheningan yang diciptakan oleh sistem nada dan vokal tradisi. Dan kenapa pula para sutradara yang rata-rata memiliki jam terbang yang lumayan tak mengajak kaum muda bermain dalam proses pelacakan, dan bukan sekadar menyodorkan bentuk. Bahkan gurauan pun dalam bentuk banyolan yang asal sedikit bisa memelesetkan makna mesti diteriakan, yang nampaknya memang ingin memancing publik muda teater yang juga sudah terbiasa dengan acara teve. Tak ada wit humor, humor cerdas, yang mengajak kita memasuki ruang permenungan di antara hidup yang bukan hanya kian centang perentang, di sanasini kita menemukan kedangkalan dan kebanalan yang merajalela. Maka, jika kaum pekerja teater memang sungguh-sungguh meyakini jalan kesenian itu, siapa saja perlu dan mesti merubah dan memupus cara kerja yang menggampangkan. Singkat kata, simplistik. Dan simplifikasi ini menjadi bahan yang kiranya perlu dipikirkan ulang oleh kaum pekerja teater, jika memang ingin melesakan akar teater ke dalam kehidupan tradisi, dan menjadikan tradisi sebagai materi dan inspirasi pertumbuhan dan perkembangan teater pada masakini dan yang akan datang. Sebab, salah satu ironi dunia kesenian kita, yang kini rata-rata kaum pekerja kesenian (teater) memiliki posisi sosial ekonomi yang lebih baik, dan mengapa pula kondisi sosial ekonomi itu tak menjadi bagian dari enerji kehidupan kebudayaan yang dijalaninya. Keluar dari Rel Lihatlah misalnya garapan Tatang ‘Macan’ Rusmana (dosen Jurusan Teater ISI Padang Panjang) bersama Teater Katarsis terhadap lakon adaptasi karya Djadug Djajakusumah, Wek Wek, bukan hanya melenceng dari
=
= LOWONGAN MAU SEHAT CARA ALAMI D A N M E N Y E NANGKAN. Dicari yang SERIUS mau turun atau naik berat badan, yang bermasalah dengan kulit atau kesehatan. Hub. Sekarang 08127315842 ( KIKI )
tajuk tema dan garapannya cenderung berbau Sunda dengan nada vokal dan musik Beluk, tapi juga garapannya itu tak mampu memberikan tafsiran lakon untuk jaman yang kita hadapi. Simplifikasi juga kita saksikan dengan apa yang dikerjakan oleh Rizal Tanjung dengan Old Track Teater untuk Pangeran Anggang, Sulaiman Juned dan Teater Kuflet dengan lakon Jambo Beranak Duri Dalam Daging, dan Teater Gaung yang disutradarai Armeynd Sufhasril yang menggarap Titian lakon karya almarhum Wisran Hadi. Sementara itu, S. Metron menggarap lakon yang ditulis oleh Wisran Hadi, Dara Jingga, hanya mampu sampai pola grouping dan blocking dengan nada vokal yang seragam, dan kita kehilangan jejak identifikasi tokoh dalam lakon itu. Dalam ruang tradisi, seperti yang kita pahami di dalam seni panggung, sandiwara atau teater, simbolisasi dan metafora menjadi hal penting. Itulah yang tak kita dapati, dan dicoba disajikan oleh Muhammad Ibrahim Ilyas yang menggarap lakonnya sendiri, Dendang waktu, yang terasa seperti penggalanpenggalan puisi yang reflektif, hampir mendekati keheningan. Namun sayang para pelaku nampak gagap dalam melakonkan dirinya, dan hanya menjadi pelengkap dan sekaligus testimoni kehadiran Ibrahim di atas panggung. Berbeda dengan Ibrahim, panggung yang riuh dengan sindiran, kritik sosial serta gambaran kemunafikan kehidupan sosial, politik dan pembangunan disajikan secara teater rakyat dan dengan iringan life music oleh Sakata yang disutradarai oleh Enrico Alamo (Dosen Jurusan Teater ISI Padang Panjang) yang membesut monolog karya
RUMAH
DIJUAL:Rumah dengan 3 Kamar tidur. 2 Kamar mandi, Air PDAM, Garasi, Ada halaman, PLN. Luas Tanah 144 M2 (12m x 12m). Tanpa Perantara Jln.. Ambacang No. 385 Perumnas 4, Indarung. CP 085263 286 242 (RULLY)
STNKB YAMAHA VEGA R. BA 5232 W atas nama KHANIZAR,S.SN. M.SI. Alamat Kampung Pinang RT.009/001 KEL. LAMBUNG BUKIT KEC. PAUH KOTA PADANG. Hilang antara Lambung Bukit menuju Indarung. Rabu 15 Agustus 2012
=
=
TANAH DIJUAL : Sebidang Tanah sudah punya Sertifikat, Luas 4.080 M, terletak disamping SMPN 1 Talang Babungo. Hub : Marlin Malelo dialamat diatas
Putu Wijaya, Demokrasi. Walau juga kita merasakan nada-nada vokal yang terasa Njawani, rasanya inilah salah satu garapan yang paling matang di antara deretan grup dalam Parade Teater 2012, khususnya kehadiran Tya Setyawati yang menjadi primadona Sakata. Dan keriuhan itulah juga yang disajikan oleh Komunitas Seni Hitam-Putih dengan tajuk I.C.U. yang ditulis dan disutradarai oleh Kurniasih Zaitun yang menyajikan garapannya dengan pola tukang obat beserta hiburannya dalam tata panggung out door di ruang Chairil Anwar. Jika Sakata menyajikan keriuhan ruang luar, kehidupan sosial dengan segala pernik kemunafikan, maka Muslim Noer bersama Teater Kamus menggarap Warisan karya almarhum Chairul Harun dan berusaha mengungkapkan sisi ruang dalam kehidupan keluarga Minang yang penuh dengan teka-teki tentang warisan, dengan dukungan permainan yang piawai Muslim Noer sebagai aktor kawakan. Dan ruang dalam yang lebih terasa disajikan oleh grup KSST Noktah dengan sutradara dan penulis lakon, Syuhendri, yang menyajikan Tanah Ibu (Episode Tanah Asal) yang berusaha melacak dan menguak posisi kaum ibu dalam konteks budaya agraris yang kini kian tergusur akibat perkembangan tata ruang urban serta derasnya modernisasi yang menggusur wilayah pertanian, disajikan dengan iringan dendang dan musik tradisi yang dikuasai dengan baik, dan kesadaran visual dalam tata panggung yang terasa efektif dan sekaligus simbolisasi melalui pepadian, dan ….. hadirnya manekin, suatu jotosan jitu terhadap posisi dan kondisi budaya matriarki yang kini hanya jadi gimmick di tangan kaum laki-laki.
= RUMAH DIJUAL CEPAT, RUMAH DI BUKITINGGI (BUTUH UANG) LUAS BANGUNAN 131 M2, LUAS TANAH 147 M3. DALAM KOMPLEKS, SUMUR BIR (TIDAK KERING WALAUPUN KEMARAU), ADA GARASI, LANTAI KERAMIK, SHM, 3 KAMAR TIDUR, 2 KAMAR MANDI, 1300 WATT, LOKASI STRATEGIS DEKAT JAM GADANG DAN NGARAI SIANOK. ALAMAT DIPANGANAK MANDIANGIN KOTO SELAYAN, BUKITINGGI HARGA 640 JUTA (NEGO)
085356958595
RUMAH
DIJUAL RUMAH BEBAS TSUNAMI: SERTIFIKAT HAK MILIK, DENGAN 4 KAMAR TIDUR, 1KM, MEMPUNYAI INSTALASI LISTRIK, TELEPON DAN AIR DARI SUMUR BOR. LOKASI: KOMPLEKS TARUKO I BLOK L NO.27 BYPASS HUBUNGI: 0813 74 949 600 / 0852 74 295 047 (LIA) >> Editor : Nasrul Azwar
>> Penata Halaman : Fathul Abdi
15
MINGGU MINGGU,, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
LANCONG
NARASI DAN FOTO-FOTO: FADILLA JUSMAN
Kota Tua di Bawah Cahaya Lampion S
UASANA penerangan yang redup kekuningan terlihat akrab menerangi beberapa bangunan tua, di pusat kota Sawahlunto. Cahaya redup kekuningan dari deretan lampu besar bak lampion, menguak sisi-sisi bangunan tua peninggalan kolonial Belanda yang terlihat semakin indah. Jika anda berkunjung ke Kota Sawahlunto, sempatkanlah untuk menikmati keindahan suasana malamnya. Sebab dibandingkan 10 tahun lalu, kini suasana Kota Sawahlunto terasa sangat jauh berbeda. Bermacam pilihan taman di beberapa sudut kota, nyaris tidak ada sudut kota yang terbengkalai, tanpa terisi hiasan bermacam bunga. Suasana itu memberikan kesempatan kepada setiap pengunjungnya untuk sekedar beristirahat melepas jenuh setelah seharian beraktivitas. Bangunan tua, dengan goresan warna-warna segar membuat bangunan tua itu terlihat kembali muda. Lihat
saja, ketika anda melintasi lapangan segitiga. Pada kawasan perkantoran perusahaan tambang tertua di Indonesia itu, berdiri megah bangunan peninggalan kolonial Belanda. Keindahan malam di Kota Sawahlunto akan terasa semakin kental, ketika anda melihat langsung, bangunan peninggalan Belanda, yang kini dimanfaatkan sebagai hotel. Bangunan yang dipadu dengan gonjong rumah adat minangkabau itu, setia menunggu para tamu yang ingin menginap di Sawahlunto. Tidak jauh berbeda, bangunan tua lainnya juga siap mengantarkan anda untuk membayangkan suasana Sawahlunto tempo dulu. Kota yang kini telah berusia 123 tahun itu, memang telah berubah. Beranjak beberapa meter dari situ, bangunan tua lain juga telah menunggu. Mulai dari bangunan yang kini menjadi kantor koperasi PT. Bukit Asam hingga bangunan gereja. Sekitar 500 meter dari kedua bangunan itu, menuju ke bagian
selain juga berdiri bangunan mesjid Agung Sawahlunto. Dulu, mesjid tersebut merupakan pembangkit listri tenaga uap, yang didukung aliran air batang Lunto. Selain pembangkit listrik, bangunan mesjid itu juga pernah digunakan para pejuang sebagai tempat perakitan senjata. Deretan lampion-lampion redup kekuningan juga membelah pusat kota Sawahlunto. Sementara di pusat kota sendiri, sejak beberapa tahun terakhir juga berdiri berbagai pilihan kuliner. Mulai dari gorengan, sate Madura, sate biasa, martabak mesir, martabak Bandung, pecel lele, soto, dan beragam aneka kuliner lainnya.
Suasana malam kota Sawahlunto memang telah berubah. Namun perubahan Kota Sawahlunto tidak menghapus catatan sejarahnya sebagai kota tambang, yang pernah disesaki umat manusia berbagai suku dan bangsa. Jika kita melihat sejarah ke belakang tentang kota Sawahlunto, diusianya yang ke 123 tahun termasuk salah satu kota tua yang bersejarah. Kota ini memiliki beragam peninggalan sejarah yang memang harus tetap dijaga keberadaannya. Setidaknya Sawahlunto menjadi sejarah bagi perkembangan pertambangan batu bara Indonesia maupun dunia.(h/Fadilla Jusman)
>> Editor : Atviarni
>> Penata Halaman : Syahrizal
16
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
GO GREEN SDN 05 PAUH PASAMAN
Sukses Kelola Bank Sampah SAAT Wali Nagari Matua Mudiak mengunjungi Kelompok Tani. NMC
KELTAN DI MATUA MUDIAK
Produksi Kompos dan Biogas TERNYATA usaha penggemukan serta pengembangbiakan sapi, terasa sangat cocok sekali di nagari Matua Mudiak, Kabupaten Agam. Disamping lahan pakan yang cukup luas, udara yang sejuk juga sangat mendukung untuk para petani beternak sapi, bahkan selain mengharapkan daging, kotoran sapi pun dapat menambah penghasilan para petani. Pada hari Rabu (17/10) Walinagari Matua Mudiak Mardisal P anghulu Mudo meninjau tiga Kelompok Tani di nagari Matua Mudiak yang sudah berhasil dan mendapat bantuan dari pemerintah.Kelompok Taniyang di
tinjau tersebut yaitu Kelompok Tani TABEK GADANG SAIYO, KelompokTani TUMBUH KEMBANG, dan KelompokTani RUMAH NAN GADANG. Ketiga Kelompok Tani tersebut berada di Jorong Sidang Tangah Nagari Matua Mudiak. Keltan TABEK GADANG SAIYO :Telah menerima bantuan dari Dinas Pertanian TP dan Hotikultura berupa pembuatan rumah kompos, 35 ekor sapi, mesin dan peralatan pembuatan pupuk Kompos. Saat ini kelompok tani tersebut telah memasarkan pupuk Kompos dengan kualitas tinggi, dan juga telah memproduksi Bio gas untuk rumah
tangga. Keltan TUMBUH KEM BANG : Telah menerima bantuan dari dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat program penggemukan dan pengembangan sapi sebanyak 27 ekor. Kelompok ini juga telah mengembangkan pembuatan pupuk kompos, terkendala kelompok ini belum memiliki rumah kompos yang memadai Keltan RUMAH NAN GA DANG : Telah menerima bantuan dari Dinas perkebunan Dan Kehutanan berupa program integrasi tebu dan ternak,bantuan berupa pembuatan kandang dan 9 ekor sapi . (h/mmc)
SEKOLAH Dasar Negeri 05 Pauh, Pauh Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman , ternyata sudah mengolah sampah secara moderen dan profesional. SD ini telah memiliki Bank Sampah yang diberinama BBS (Bank Sampah Saiyo) dan Pengomposan yang memproduksi pupuk kompor berkualitas. Sekolah Dasar Negeri 05 Pauh Lubuk Sikaping Pasaman adalah juara I pada Lomba Adiwiyata tingkat Nasional tahun 2012. Bank Sampah Saiyo bahkan kini merupakan salah satu lembaga ekonomi yang berada dibawah naungan lembaga pendidikan SD N 05 Pauh Lubuk Sikaping, yang merupakan Rintisan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional (RSD BI). Menurut Kepala Sekolah SD N 05 Pauh Erniwati, BSS ini baru didirikan oleh SD N 05 Pauh pada bulan Oktober 2012. Lembaga ini merupakan tempat untuk menabung sampah dan bisa ditukar dalam bentuk rupiah yang disimpan dalam rekening. BSS merupakan bank sampah pertama yang dikelola secara profesional dan managerial di Kabupaten Pasaman. Adapun jenis sampah yang dapat ditabung di BSS SD N 05 Pauh ini diantaranya adalah sampah plastic, sampah kertas, dan sampah botol. Dimana ketiga jenis sampah ini merupakan sampah anorga-
nik yang sangat sulit untuk diuraikan oleh mikro organisme. “Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan berdirinya BSS dan pengomposan di SD N 05 Pauh ini, dari segi lingkungan dapat membantu Pemda Pasaman menurunkan volume sampah yang dibawa setiap hari ke TPA, juga dapat merubah paradigma warga sekolah tenang sampah, yang dulunya sampah sekarang menjadi berkah, ” pungkas Erniwati. Untuk itu, Erniwati berharap dengan berdirinya BSS di SD N 05 Pauh, tidak hanya warga di sekolah terkait saja yang hanya menabung sampah, setidaknya warga sekitar juga ikut menabung sampah. Agar kedepannya pengembangan produk sampah bervariasi yang dapat dihasilkan. Erniwati juga mengharapkan bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman agar dapat membantu mesin pencacah sampah yang nantinya akan digunakan untuk pengomposan. Pada saat ini teknik pengomposan yang dilakukan sekarang ini baru secara manual saja. Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasaman Drs. Syamsurizal, saat peresmian Bank Sampah Saiyo dan Pengomposan di SD N 05 Pauh, mengucapkan terima kasih kepada SD N 05 Pauh yang telah memprakarsai Bank Sampah dan pengomposan
AKTIVITAS pembuatan kompos di SDN 05 Pauh. Para murid sudah kreatif mencintai lingkungan hidup. NET ini, dimana untuk Kabupaten Pasaman Bank Sampah yang dikelola di SDN 05 Pauh Kecamatan Lubuk Sikaping ini adalah yang pertama di Kabupaten Pasaman. Sekda Kab. Pasaman menambahkan, sebuah cara yang tepat berdirinya Bank Sampah dan pengomposan ini, sehingga dapat melatih murid-murid di SD N 05 Pauh khususnya, dan masyarakat umumnya untuk membuang sampah pada t e mpatnya. Serta dapat membudayakan lingkungan yang sehat dan teknologi yang bersih. “Selain dari segi lingkungan juga dapat diperoleh dari aspek pendidikan, aspek pemberdayaan serta
aspek ekonomi kerakyatan. Sebab sampah yang dikelola nantinya akan bisa dijadikan seperti hiasan rumah, pot bunga, bingkai foto, tas, tempat kado, dan aksesoris ataupun perabotan lainnya,” pungkasnya. Acara peresmian ini dihadiri oleh Sekda Kabupaten Pasaman, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Sylfia Evayanti, SPi, MM, Kepala Bidang TK/ SD Dinas Pendidikan Budi Indrawan, Sekretaris Camat Lubuk Sikaping, Ketua Komite SD N 05 Pauh, Kepala Sekolah SD N 05 Pauh Erniwati, A.Ma, para Majelis Guru SD N 05 Pauh, Murid-murid SD N 05 Pauh, serta para undangan lainnya. (h/wel/tos)
>> Editor : Dodi Nurja
>> Penata Halaman : Fathul Abdi
17
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
AKSEN MONA RATULIU
Buat Nuansa Liburan di Rumah UNTUK mendapatkan suasana nyaman, pasangan Indra Brasco dan Mona Ratuliu mengaku selalu membuat nuansa liburan meski sedang di dalam rumah. Mereka terkadang melakukan camping di area rumah mereka sendiri. Bagi pasangan ini, refreshing bersama anak tak melulu harus ke luar rumah. “Kita pasti
liburan. Selalu kita coba bikin acara, tapi ya nggak harus keluar rumah. Di rumah pun bisa dibikin seperti liburan, misalnya kita camping-campingan. Davina (anak pertama) masak-masak sama ibunya. Dimana aja bisa dan pernah kita lakukan, nggak harus keluar rumah,” ucap Indra di Special Fashion Show by NEXT Celebrity Family Friends, Senayan City, Jakarta Selatan (18/10). Ketersediaan waktu memang menjadi salah satu kendala. Karenanya, M o n a sering
mengajak anaknya ke lokasi syuting tempat dirinya beraktivitas. “Kalau mamanya lagi syuting, sering mamanya ajak ke lokasi, soalnya kan kapan lagi ketemu,” imbuh Indra. Saling mengisi serta berganti mengasuh anak pun dilakukan oleh pasangan yang menikah pada 14 September 2002 tersebut. “Sekarang justru aku lagi nggak sibuk. Kesibukan kita berdua dari hari ke hari kan beda. Kalau lagi stripping kan sibuk banget, tapi sekarang kan lagi di rumah melulu, jadi gantian, suami saya yang sibuk melulu. Kalau misalnya sekarang Indra ada meeting, di mall misalnya, ya paling kita ikut,” tukas Mona.(kpl)
IBUNDA ARDINA RASTI
Siap Bawa Eza ke Jalur Hukum DUGAAN kekerasan yang dilakukan Eza Gionino terhadap Ardina Rasti membuat ibunda Rasti, Erna Santoso, geram. Ia pun siap untuk membela anaknya bahkan sampai ke jalur hukum. “Saya sih tergantung Rasti. Saya masih menunggu Rasti bicara ke saya. Sebagai seorang ibu jelas saya merasa geram,” ujar Erna saat dihubungi via ponsel, Jumat (19/10). Lebih lanjut ibunda penembang Kangen itu berkata akan selalu mendukung langkah sang anak. “Saya selalu mendukung anak saya yang pasti. Kalau memang Eza terbukti melakukan kekerasan, saya siap membawa kasus ini ke jalur hukum,” sambungnya. Sebelumnya, sahabat Rasti,
Shareena, sudah buka suara mengenai hal ini lewat twitter. Sedangkan Rasti, belum mau buka suara soal masalah yang menimpa dirinya. Setelah dua tahun berpacaran, Eza dan Rasti memutuskan untuk berpisah lantaran pemain Putih Abu-Abu itu kerap melakukan kekerasan fisik terhadap Rasti. Dugaan kekerasan yang dilakukan Eza Gionino terhadap Ardina Rasti membuat ibunda Rasti, Erna Santoso, geram. Ia pun siap untuk membela anaknya bahkan sampai ke jalur hukum. “Saya sih tergantung Rasti. Saya masih menunggu Rasti bicara ke saya. Sebagai seorang ibu jelas saya merasa geram,” ujar Erna saat dihubungi via
ponsel, Jumat (19/10). Lebih lanjut ibunda penembang Kangen itu berkata akan selalu mendukung langkah sang anak. “Saya selalu mendukung anak saya yang pasti. Kalau memang Eza terbukti melakukan kekerasan, saya siap membawa kasus ini ke jalur hukum,” sambungnya. Sebelumnya, sahabat Rasti, Shareena, sudah buka suara mengenai hal ini lewat twitter. Sedangkan Rasti, belum mau buka suara soal masalah yang menimpa dirinya. Setelah dua tahun berpacaran, Eza dan Rasti memutuskan untuk berpisah lantaran pemain Putih Abu-Abu itu kerap melakukan kekerasan fisik terhadap Rasti. (kpl)
SEAN
Segera Buat SIM USAI menerima hadiah mobil Toyota Yaris bernomor polisi B 306 KYM RCTI, Sean ingin secepatnya membuat
Surat Izin Mengemudi (SIM). Tahun ini Sean memasuki usia 17 tahun sehingga berhak mendapatkan KTP untuk mengurus SIM. “Aku belum ada KTP (Kartu Tanda Penduduk), tapi sudah 17 tahun. Secepatnya aku bakal ngurus SIM. Kalau bisa sebelum tahun ini berakhir,” kata Sean di Taman Kodok RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, Jum’at (19/10). Sebagai warga negara yang baik Sean merasa berkewajiban untuk mematuhi dan menjalankan segala peraturan yang berlaku. “Kebetulan belum ada jadwal kosong jadi belum sempat ngurusin. Yang jelas aku nggak akan nembak SIM,” ujarnya. Mobil Toyota Yaris yang di dapatkan Kamasean Yoce Matthews itu merupakan persembahan runner up Indonesian Idol itu untuk kedua orang tua tercinta. “Saya sangat menantikan hadiah ini, karena selain merupakan fasilitas dan hak sebagai pemenang, ini jadi mobilitas untuk keluargaku,” jelasnya. (kpl)
DONA AGNESIA
Tiap Anak Beda MEMILIKI 3 orang anak yang masih kecil dari buah pernikahannya dengan Darius Sinathrya yaitu Lionel Nathan Sinathrya Kartoprawiro (5), Diego Andres Sinathrya (3), danQuinesha Sabrina Sinathrya (1), Donna Agnesia pun harus menerapkan sebuah perlakuan yang berbeda karena tiap anak mempunyai bakat masing-masing. “Kalau anak cowokku yang pertama ini berani emang. Tiap anak beda-beda. Kalau yang pertama dia gak takut ama orang karena dulu pas anak pertama sering ikut syuting dan lainnya,” ucap Donna di Special Fashion Show by NEXT Celebrity Family Friends, Senayan City, Jakarta Selatan (18/10). “Pas anak kedua ASI-ku kebetulan keluarnya banyak jadi bisa stok. Jadi kalau kerja, dia ditinggal di rumah. Nah agak susah adaptasi dia dibanding ama kakaknya. Makanya tadi waktu acara ini yang aku ajak yang pertama ama yang paling kecil,” lanjutnya. Ditambahkan Donna, bakat seni memang sangat menonjol dari anak pertamanya. Kata Donna, anak pertama tersebut tanpa diajari pun tetap tidak malu saat di panggung. “Nggak (diajari). Dia itu emang suka
panggung, doyan tampil. Tadi sempat nanya, ma nanti ngapain aja. Joged boleh ngga? Boleh. Ya udah. Dia lagi doyan Coboy Junior, Gangnam Style. Makanya joget-joget tadi,” tuturDonna. Sebagai ibu, Donna mencoba memberikan pendidikan semenjak dini kepada 3 orang anaknya tersebut, meski diakui, mereka sering berantem. “Jarak mereka ga jauh kan. Biasanya soal mainan. Biasanya yang dipegang orang itu lebih menarik. Satu pengen nonton ini, satu pengen itu. Rebutan berantem deh. Tapi sebenernya mereka saling sayang cuma, kalo berantem bisa cakarcakaran. Biasanya kalo gitu ya ditengahin, dipisah, satunya dibawa ke kamar misalnya. Ntar kalo udah baikan peluk-pelukan lagi,” kata Donna. “Tapi aku beli mainan satu. Biar mereka bisa sharing. Aku ajarin dari kecil,” tukasnya.(kpl)
>> Editor : Afrianita
>> Penata Halaman : Syahrizal
18
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
PERSONAL
Irayanti, Meraih Karir Karena Dukungan Jiwa Suami Senyuman tak pernah lepas dari sudut bibirnya. Begitu pula sapaan ramah saat bertemu dengannya. Irayanti akan selalu begitu, karena seorang dokter harus bisa membuat pasiennya menjadi tenang dan nyaman saat berhadapan dengannya. Laporan: DEVI DIANY Menjadi dokter memang sudah cita-citanya sejak kecil. Apalagi sang ayah, Rafki Ismail adalah seorang dokter kondang di zamannya. Seragam kebesaran sang ayah ditambah dengan peralatan medis yang selalu dibawanya, sangat lekat dalam ingatan Irayanti kecil. Anak ketiga dari tujuh bersaudara ini pun mengikuti jejak sang ayah. “Sejak kecil saya memang bercita-cita ingin jadi dokter seperti ayah saya. Pekerjaan yang digelutinya mengobati mereka yang sakit, benar-benar tersemat dalam hati saya. Dan akhirnya niat itu kesampaian,” ujar dr.Irayanti,SpM saat berbincang dengan Haluan di ruang kerjanya. Karirnya pun bersinar cermerlang. Istri Mudrika, Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumbar ini pun dipercaya sebagai Direktur Umum, Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pendidikan
RSUP M Djamil Padang sejak 2010 lalu. Di luar itu, wanita kelahiran Padang, 23 Januari 1962 ini juga mengabdikan dirinya dengan praktek bersama rekan-rekannya di sebuah rumah sakit mata di Kota Padang. Dan keberhasilan itu, tidak mudah diperolehnya. Semua ditapaknya dari bawah. Pasalnya, alumni SMA 2 Padang ini menikah ketika masih di bangku kuliah tahun 1985, belum pula melaksanakan Co Schop atau kepaniteraan klinik. Begitu pula sang suami, Mudrika kala itu masih kuliah semester terakhir di Fakultas Peternakan Unand. Tetapi tekad mereka sudah bulat. Masa pacaran 7 tahun lamanya sudah dilewati. Soal penghasilan, agaknya bisa diatasi asalkan mau bekerja keras. Dan prinsipnya, harus berani menjalani hidup ini dan berani menanggung resikonya. Sejak berumah tangga, Ira berupaya mandiri. Walau
orang tuanya mampu, tetapi Ira tak ingin membebani orang tuanya. Untuk menghidupi keluarga baru mereka, sang suami harus rela banting tulang bekerja disamping menyelesaikan kuliahnya. Salah satunya menggeluti usaha ayam potong dengan memanfaatkan pekarangan belakang rumah orang tuanya. Berbekal ilmu di perkuliahan, sang suami memelihara sedikitnya 500 ekor ayam potong. Bila telah sampai umurnya, ayam-ayam itu pun dijual. Tak hanya itu, sang suami juga berjibaku mencari kayu gaharu hingga ke Dharmasraya dan Mentawai untuk dijual. Usaha ini mereka geluti hingga 3 tahun lamanya. Sementara wan i t a tinggi semam-
pai ini pun terus merampungkan kuliahnya. Sang buahnya, hati Gilang Reski Pratama, lebih banyak diasuh neneknya. Apalagi ketika dia harus mengikuti Co Schop atau kepaniteraan klinik selama 2 tahun dengan lokasi berpindah-pindah. Dari RS di Painan, Bukittinggi dan RSUP M.Djamil Padang. Meski demikian, Ira tak pernah mengabaikan Air Susu Ibu (ASI) hingga Gilang berusia 2 tahun. Gilang selalu dibawa serta. Asrama yang disediakan untuk para dokter yang Co Schop tak pernah diisinya. Ira harus menyewa kamar sendiri untuk bisa memb a w a anak-
dr IRAYANTI SpM
nya dan seorang pengasuh. Dokter spesialis mata ini pun mengingatkan para orang tua, agar tak percaya dengan adanya ASI yang basi. Tuhan Maha Agung, suhu tubuh sangat cocok untuk ASI. Berikan ASI setiap kali bayi membutuhkannya. “Babak baru kehidupan saya baru saja dimulai. Kami bertekad, harus berani menjalani hidup ini dengan segela resikonya. Yang penting antara suami istri itu saling mendukung dan saling menghargai. Saya mendukung apapun pekerjaan yang dilakukan suami untuk menghidupi keluarga, suami pun mendukung saya untuk secepatnya menyelesaikan kuliah,” kata
ibunda dari Gilang Reski Pratama dan M.Fadhlillah Gifari ini. Patut disyukurinya, usai menamatkan kuliah peraih gelar Dokter Puskesmas Teladan tahun 1995 ini pun langsung bekerja. Menyandang gelar dokter itu masih sangat membanggakan. Peluang kerja pun terbuka lebar. Persaingan tidak seketat saat ini. Sang suami pun usai menamatkan kuliahnya , langsung pula melamar CPNS dan diterima. Namun diantara saudaranya, hanya mantan Direktur Medik dan Keperawatan RSUP M.Djamil Padang ini saja yang berprofesi sebagai dokter dan menjadi PNS. Sedangkan kakak dan adikadiknya menjalani pekerjaan masing-masing di sektor swasta. Hal itu tak terlepas dari didikan orang tuanya yang sangat demokratis, tidak memaksakan kehendak kepada anak-anaknya. Mereka dibebaskan memilih sekolah yang diminati. Bahkan ketika seorang adiknya melanjutkan
ke Fakultas Kedokteran Unand, kemudian mundur karena merasa tidak di bidangnya, Sang ayah Rafki Ismail dan ibu Rosmalini tidak marah. “Orang tua tidak marah ketika adik saya keluar dari Fakultas Kedokteran dan memilih jurusan lain yang diminatinya. Yang penting, seluruh anak-anaknya harus sekolah karena memang modal pendidikan yang dapat diberikan orang tua,” katanya. Prinsip itu pula kini yang diterapkannya kepada 2 orang putranya, Gilang dan Fadhlillah. Keduanya sangat membanggakan hatinya. Bahkan si sulung Gilang sudah dilepas menempuh hidup baru. Sedangkan Fadhlillah masih kuliah mengikuti jejak mamanya. Senyum bahagia pun tak dapat disembunyikannya. Saat ditanya rencana selanjutnya, Ira tak mau muluk-muluk, apalagi terlalu ngotot. Yang pasti, songsong hari esok dengan sikap optimis dan semangat.
RASMAN, salah seorang penderita gangguan jiwa yang difasilitasi Ermawati
IRAYANTI bersama istri Menteri Perhubungan RI dan Istri Wakil Menteri Perhubungan RI. IRAYANTI bersama rekan sejawatnya menggelaroperasi katarak.
RASMAN sudah pulih kembali didampingi Ermawati, sudah mulai bekerja di ladang orang tuanya
FOTO bersama saat pernikahan putra sulungnya Gilang.
>> Editor : Devi Diani
>> Penata Halaman : Syahrizal
19
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH1433 H
S ENI PUISI
YORI KAYAMA
MEMBAGI SAKIT pagi dengan nada parau, aku ingat pada surau ingat kau terjangkit asam lambung begitu gawat aroma lavender atau lelaki dengan tidurnya yang lama membuat sepenggal jarak berdoa di ujung mata kaki dan kubayangkan gusimu dihisap semut, ketika suatu petang kau lupa mengunci itu mulut. adalah seperti peraduan atau semacam keberuntungan memihak para pengganggu di padang ini, aku sangkut pautkan kau dengan segala yang batu terbagi lagi disaat udara memisahkan air embun, di rembang aku jadi ingat sonet buat masalalu; aku dan sebatang jambu menunggu kabar dari kau yang lupa cara bagaimana bantu aku turun dari ketinggian 2 meter berjarak dengan dadamu begitu canggung, begitu asam dari lambung terjangkit pagi dengan segala kicau, aku padukan di pepucuk pohon dengan patahan kayu, kita tuntaskan segala yang berkara
PELABUHAN HARI DEPAN di air pasang, gaib naik ke pundak kita menarik segaris hujan yang jatuh diam-diam dalam blues dalam jazz yang hampir sering mendendangkan sebuah kapal pada malam bergelombang tanpa dermaga. aroma pulun sebatang rokok, aroma kopi kian pokok membaca kuil-kuil yang lahir dari hutan hujan dari pelepah pisang sehabis usai musim cium sebelum sebuah kisah dibacakan tentang kain atas kutukan kematian habil. barangkali sebuah industri pernah dibangun sebelum ini sebelum kita menelan habis minuman ala Amsterdam menculik joker. Membentuk sebuah ketuk untuk kepergian lingkaran api—mata rumi haus mencari air di gaib yang naik ke pundak kita itu seperti patung ayam di atap gereja calvinist adalah si penjaga kubur tenggelam dalam aroma tanah lagu-lagu kebangsaan dilantunkan sebelum waktu bobok menjadi gonggongan anjing bertubuh manusia serentak; merdeka, kami merdeka, bung! perihal tentang warna apa yang akan menjadi bendera kita hijau pucuk, merah lada atau samar buah pala kita ini orang kedua; terbuang dari angkuhnya langit gendang tradisi atau gerak lingkar randai menjadi abai dalam mabuk gadis berpinggang, barangkali benar, ada pelabuhan di hari depan.
KASMARAN Di cafetaria itu, ruang dengan banyak masalah segelas coffelate ia habiskan di penempuhan terakhir balon udara dan gambar perempuan keturunan cina mereka dengar kabar laut pagi ini akan jauh surut Jarak umpama sakit pemetik biola buta di tepi perigi lampu damar nyala di lingkar sepi matamu mata yang menyimpan segala sajak, segala hal; hendaknya kebahagian kita ukur dari nol semula tali kapal dibenamkan jauh ke dasar akan terus berjaga di maut yang hampir selesai Kasmaranku sayang, adalah kasmaran kuda jantan di pacuan kesekian kita akan gegas laju menuntaskan sesak panjang kekang pemintas di matamu ada yang bergelantungan serupa seruan rindu Sahut dari panjang jalan di café itu akan ada cerita tentang sebuah subuh di ketajaman bahasa menanti sore dengan luka yang tak biasa kasmaranku sayang, adalah ujung kantuk yang terpaksa
TAMU YANG TIBA-TIBA PERGI Puisi, ciumanmu yang batu malam itu membuat aku kaku dan termangu di Rusia orang-orang tertembak dan berkumpul jadi abu, sedang aku mabuk di pelukanmu sebelum membuka pintu kelak bila makna tidak lagi jadi isyarat kepergian, maka makamkan aku lebih tinggi untuk sekedar jadi udara; aku ingin kekal menjagamu serupa nafsu dan bila mati adalah jarak yang tak terhitung maka patah kayu oleh bakar akan selalu jadi untung bagi pertemuan kita—yang ditengah tidak akan tumbuh namun patah diam-diam oleh serbuan waktu Puisi, seberapa kental air matamu, jika tetap tidak bisa menyamai samar pisau, kau hanyalah sebatas luka luar yang jadi skandal perbincangan orang-orang di sepanjang zaman aku akan tetap mengukir peta dari kulit punggungmu agar kelak jika kau berniat untuk pergi aku bisa memantau jarak dari mata yang haus pandang lalu aku; memintal gamang dari seretan degup jantung yang selalu gugur di batang tubuhmu
YORI KAYAMA, Lahir 1 Mei 1990. Penyuka puisi dan teater. Menetap di Padang.
Cerpen
Cerita dari Atas Atap Oleh: Ade Faulina
K
AU tahu apa yang paling menyenangkan dari menjadi anak kecil, yaitu kau dapat berbohong tanpa memikirkan akibat yang akan ditimbulkan. Kebohonganmu bukanlah sesuatu yang membuat seseorang terluka ataupun tersakiti. Bukannya aku ingin mengajarkan siapapun untuk menjadi pembohong. Namun terkadang kebohongan yang kau karang di masa kecil bisa menjadi cerita atau hal yang akan kau kenang di saat dewasa. Kebohongan yang menggelikan. Aku tidak pernah menyangka lelucon yang aku dan kakakku buat akan menjadi hal yang selalu aku ingat hingga dewasa. Tentang sebuah kebohongan yang hingga kini masih membuatku takjub bagaimana kami bisa mengarang cerita tersebut. Sebuah cerita yang melibatkan, aku, kakakku dan tetangga kami yang polos. Awalnya kami menyebut kebohongan itu sebagai ketidaksengajaan. Sesuatu yang kami karang hanya sebagai lelucon. Kami pun tidak menyangka jika lelucon itu menjadi sesuatu yang masuk akal bagi Lusi, tetangga yang sekaligus teman masa kecilku. Lelucon yang aku dan kakakku buat rupanya berubah menjadi hal yang ajaib di mata Lusi, gadis m a n i s y a n g s e u s i a d enganku. Hal yang terus membuat dia takjub dan bertanya-tanya. “Di atap rumah kami ini ada berbagai tanaman yang tumbuh dengan subur.” Dari sinilah kebohongan itu bermula. Di usiaku yang ketujuh aku dengan penuh percaya diri mengatakan pada Lusi tentang hal tersebut. “Di sana tumbuh berbagai macam tanaman.” Aku semakin antusias menceritakan tentang keajaiban atap rumah kami. Tidak mau kalah denganku, Lusi pun mengajukan berbagai pertanyaan tentang tanaman-tanaman itu. “Hmm...tanaman apa saja yang ada di sana?” Lusi dengan polos mengajukan pertanyaan itu padaku. “Tanaman-tanaman yang ada di halaman rumah kami. Seperti bunga mawar, melati dan pohon-pohon lain. Di antaranya pohon pisang,” dengan wajah serius aku meyakinkan Lusi. Aku pun menambahi ceritaku, “Sebelumnya kami juga pernah menanam padi di atap. Namun sekarang sudah tidak lagi. Lusi memperlihatkan wajah antusias padaku. “Lalu bagaimana semua tanaman itu bisa tumbuh dan menjadi besar?” Kali ini aku sedikit kelim p u n g a n m e n j a w a b pertanyaan Lusi. “Begini, kami mengalirkan air dari pipa-pipa yang dihubungkan ke atap. Jadi tumbuh-tumbuhan itu diberi minuman dari aliran air tersebut. Lalu juga memberikannya pupuk agar dapat tumbuh besar,” tanpa kusadari kakakku yang dari tadi hanya diam menimpali percakapanku dengan Lusi. Aku tidak menyangka jika dia juga menyimak perbincangan kami. Mendengar jawaban kakakku Lusi pun hanya mengangguk. “Tidak hanya air, namun juga sinar matahari membuat tanaman-tanaman itu tumbuh dengan subur,” Nara kakak pertamaku dengan menggebu melanjutkan ceritanya. Aku hanya tersenyum ke arah Lusi. Sedangkan di dalam hati, aku bersorak gembira atas bantuan kakakku.
“Jika kau mau kami akan memperlihatkannya padamu,” potongku cepat. Aku meyakinkan Lusi bahwa ceritaku itu tidak bohong. Bukan karangan. “Kalau kau mau, kau bisa melihatnya dengan terlebih dahulu memanjat melalui tangga yang ada di kamarku.” “Ah, tidak usah. Mungkin lain kali saja.” Lusi menolak tawaranku. “Kalau begitu aku pulang dulu.” Lusi pun berpamitan padaku dan kakakku. Setelah Lusi pamit, aku dan kakakku hanya tertawa terbahak. “Kau ada-ada saja,” ujarnya padaku. *** Kebohonganku tidak berhenti sampai di situ saja. Di lain waktu aku pun melanjutkan cerita-cerita ajaib tentang atap rumahku pada Lusi. Bagaimana tanaman itu tumbuh dengan indahnya. Dan kadang-kadang aku juga memetik ataupun memakan hasil “tumbuhan atap” kami. Serta menceritakan bagaimana rasa buah yang dihasilkan juga tidak kalah enak dengan “tanaman biasa” yang tumbuh di halaman. “Sayang, aku tidak punya yang seperti punyamu.” Lusi terlihat kecewa karena di rumahnya ia tidak bisa menanam tumbuhan di atas atap. “Tidak usah bersedih Lusi. Kau bisa main di taman atapku!” ajakku pada Lusi. “Ah tidak usah, terima kasih,” Lusi pun tersenyum ke arahku. “Jika beruntung, suatu waktu aku juga bisa memilikinya,” tambah Lusi pula. “Ya, mudah-mudahan!” jawabku. Lusi rupanya sangat percaya dengan apa yang aku katakan. Ia pun tidak membutuhkan bukti lain untuk apa yang aku ceritakan. Ajakanku untuk melihat tanaman di atas atap kami selalu ditolaknya. Maka aku pun semakin leluasa mengembangkan cerita karanganku pada Lusi. Kadang-kadang juga ditimpali dengan cerita dari kakakku. *** Tidak terasa, dua puluh tahun telah berlalu. Aku pun tidak lagi ingat bagaimana akhir dari kebohongan yang aku buat. Cerita tentang tanaman di atas atap telah mulai aku lupakan. Kesibukan di ibukota telah memaksaku untuk hanya memikirkan pekerjaan. Mulai dari jadwal rapat, presentasi rencana kerjasama dengan beberapa perusahaan hingga jadwal untuk melunasi berbagai tagihan yang datang ke alamat rumahku. Perlahan segala kenangan itu mulai susut dari ingatanku. Hingga tiba-tiba sebuah pesan singkat dari nomor yang tak ku kenal ada di inbox handphoneku. “Hai, Anita. Teman masa kecilku bagaimana kabarmu?” bunyi pesan itu. Dengan rasa penasaran aku pun membalas pesan tersebut. “Aku baik-baik saja. Ini dari siapa?” “Hmm..kau sudah lupa denganku rupanya. Ini aku Lusi, tetangga sebelah rumahmu dulu. Ketika kau masih tinggal di kota kecil A.” “Oh, maaf. Aku tidak mengetahui nomormu. Apa kabarmu, sahabatku?” rasa penasaranku akhirnya terjawab. Begitulah percakapanku kembali dengan Lusi teman masa kecilku yang rupanya telah lama mencari dan berusaha menghubungiku. Ia pun mendapatkan nomor handphone dari seorang klienku yang kebetulan juga
Judul : Ironi Kehidupan Deskripsi :Cat minyak di Kanvas Pelukis, Zirwen Hazry Tanggal : Sabtu, 23 Juni 2007 ia kenal. Persahabatan kami pun kembali terjalin. Hubungan dengan teman masa kecil rupanya masih kuat di antara kami. Aku dan Lusi tidak membutuhkan waktu lama untuk kembali akrab. Seperti persahabatan pada umumnya, Lusi dan aku banyak berbagi kisah kami sekarang. Bagaimana pengalaman hidup di kota yang kami tempati masing-masing. “Di sini udaranya sangat sejuk. Sekali-kali bertandanglah ke gubukku,” ajak Lusi suatu waktu padaku. “Mudah-mudahan jika ada kesempatan aku usahakan untuk mengunjungimu,” jawabku kepada sahabatku yang rupanya telah menjadi ibu dari satu orang anak itu. “Aku tidak bisa menjanjikannya segera. Namun aku pasti akan mengunjungimu. Tenang saja!” aku mengakhiri percakapan kami yang terakhir saat itu. *** Hari ini aku begitu bersemangat. Bukan karena proposal usulanku diterima oleh direktur tempatku bekerja. Namun, hari ini aku akan berkunjung ke rumah sahabatku. Gadis polos, Lusi. Aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengannya. Saling bercerita dan melihat keponakanku yang dari foto ia kirim terlihat sangat tampan. Aku pun berdandan semenarik mungkin. Agar juga tampak cantik seperti foto yang dikirim Lusi padaku. Jujur, aku merasa sedikit terintimidasi dengan kecantikan Lusi. Perjalanan yang aku tempuh untuk menuju rumah Lusi cukup jauh, yaitu lima jam perjalanan darat. Tapi seperti biasa hal itu tidak membuatku kehilangan semangat untuk menjumpai Lusi. Dapat berjumpa dan kembali bercengkrama dengan teman masa kecil bagiku merupakan sebuah hal yang menyenangkan dan jangan sampai disiasiakan. Aku kembali memastikan alamat yang ada di layar handphone-ku tidak salah. Benar, ini merupakan alamat rumah Lusi. Setelah memencet bel beberapa kali, akhirnya pintu pun terbuka. Ada wajah yang telah lama tidak aku jumpai. Lusi dengan senyumnya yang masih saja polos menyambut kedatanganku. Diikuti oleh bocah yang
kira-kira berumur tiga tahun. Ia putra Lusi. Kami pun saling berangkulan melepaskan rindu yang telah lama tertahan. Lusi mempersilahkanku untuk masuk. Rumah Lusi ternyata tidak hanya terlihat indah di luar. Namun juga indah di dalam. “Kau terlihat sangat bahagia, Lusi.” ujarku memulai pembicaraan di ruang tamunya yang penuh dengan foto ia dan keluarga. “Ya, alhamdulillah Tuhan memberikan nikmat-Nya padaku,” Lusi berujar padaku. Aku tersenyum. “Aku bisa melihatnya. Kau sudah lama berada di sini?” “Kira-kira sudah lima tahun. Aku pindah ke kota ini setelah menamatkan kuliahku dan menikah dengan suamiku. “Tapi mana suamimu,” aku bertanya padanya dengan penasaran. “Kebetulan dia sudah dua hari ini ada tugas keluar kota. Oh ya, dia juga menitip salam padamu. Dia meminta maaf karena tidak dapat menjumpaimu langsung,” Lusi menjelaskan padaku. “Ah, tidak apa-apa. Mungkin lain waktu aku dapat berjumpa dengannya.” Perjumpaan aku dan Lusi berlangsung hangat. Lusi sama sekali tidak berubah. Meskipun kini ia telah bahagia dan memiliki segalanya. Betapa tidak, rumah Lusi kini terasa lebih luas dari rumahnya yang dulu. Halamannya pun sangat indah dan terawat. Sambil menggendong putranya Lusi mengajakku melakukan tur kecil di rumahnya. “Rumah ini langsung membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama. Aku menyukai bentuk rumah ini. Terlebih suasananya. Di sini sangat tenang.” Sambil memperlihatkan isi rumahnya Lusi menjelaskan padaku. Namun tiba-tiba mataku tertumbuk pada tangga yang berada di sudut ruang tamu Lusi. Anak tangga dari kayu dengan cat coklat tua semakin menambah apik rumah Lusi. Aku pun menunjuk ke arah tangga tersebut. “Oh tangga itu. Kau pasti tidak akan mempercayainya.” Lusi antusias menanggapi pertanyaanku. “Kau masih ingat tentang cerita di atap rumahmu beberapa tahun lalu?” Serta merta aku mengingat kembali. “Hmm...tentang
tanaman di atap rumahku? Ya, aku ingat.” “Kini aku pun telah memilikinya.” Jawab Lusi dengan wajah sumringah. Masih tak mengerti dengan apa yang ia katakan aku pun dengan serta merta mengikuti Lusi dari belakang. Ia membuka pintu yang ada di ujung tangga paling atas. Tiba-tiba saja mataku silau dengan apa yang ada di hadapanku. Sinar matahari yang terik pun menerpa wajahku. Seakan tak percaya dengan apa yang aku lihat. Aku pun mengusap kedua bola mataku. Berbagai jenis tanaman kini berada di hadapanku. Ada berbagai jenis bunga di atap rumah Lusi. Mawar, anggrek, dan berbagai tumbuhan air tertata rapi di atas atap rumahnya. “Terima kasih karena kau telah menceritakan tentang taman atapmu waktu itu. aku sangat menyukai cerita dan idemu tentang tanaman di atas atap. Cerita yang hanya karanganmu.” Lusi tersenyum ke arahku. Aku pun tergagap. “Ba..bagaimana kau tahu jika ceritaku itu hanya bohongan?” Sambil menurunkan putranya dari gendongan, Lusi pun menceritakan bagaimana ia mengetahui cerita bohongku waktu itu. “Aku telah melihat taman atapmu, Anita. Waktu itu kebetulan kau sedang tidak ada di rumah. Kau pergi ke rumah pamanmu yang ada di luar kota. Diam-diam tanpa kau ketahui aku meminta izin pada ibumu untuk naik ke atas atap rumahmu. Dari situ aku tahu bahwa cerita itu hanya karanganmu.” Seakan tak percaya dengan apa yang ia katakan, aku pun kembali berujar, “Pantasan saja, kau tidak pernah mau aku ajak untuk naik ke atas atap rumahku.” “Ya, karena di sana tidak ada apa-apa,” ujar Lusi sambil tergelak. “Tapi berkat aku, kau kini memiliki taman atapmu sendiri kan, Lusi.” aku berujar menutupi rasa maluku. Kami pun kemudian saling bertatapan. Lusi pasti melihat wajahku yang memerah dan tak berapa lama, tawa kami pun buncah. Tentunya mengenang kebohongan taman atap yang aku buat waktu itu.
>> Editor : Nazrul Azwar
>> Penata Halaman : Rahmi
20
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
M AMANGAN PusaKo Diasuh oleh
Puti Reno Raudha Thaib Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat
Menghantar Sirih dalam Budaya Minangkabau Komunikasi dalam upacara maanta sirih Komunikasi dalam upacara maanta sirih merupakan komunikasi dua arah yang harus saling memberikan batasan pembicaraan, tahaptahap pembicaraan, menyamakan kosakata dan idiom-idiom. Jika tidak disamakan pengertiannya lebih dulu, berkemungkinan akan terjadi salah pegertian. Untuk tidak terjadi salah pengertian itulah, maka pembicaraan antara kedua belah pihak harus mengulang dulu secara ringkas apa yang dibicarakan sebelumnya. Bahkan sudah menjadi pengetahuan umum di Minangkabau sebelum upacara resmi maanta siriah tersebut para pihak keluarga kedua belah pihak sudah membuat kesepakatan atau konsensus tentang apa yang harus dibawa dengan segala pernik-perniknya. Jadi sudah disiapkan skenerionya yang harus diikuti dan dipatuhi, karena bila salah walaupun dalam hal kecil sebagai contoh jumlah pinang kurang, maka hal tersebut dapat menggagalkan komunikasi. Disebabkan salah satu pihak telah melanggar konsensus yang telah disepakati. Berarti satu pihak sengaja melecehkan pihak yang lain. Kecuali bila disepakati pula menghantar sirih menurut adat masingmasing daerah. Kesalahpahaman sering terjadi karena tidak memahami esensi dari upacara menghantar sirih ini. Bagi orang yang tidak memahami “ada apa dibalik komunikasi upacara maanta sirih” akan melihatnya sebagai sebuah kegiatan yang tidak ada gunanya, membuang waktu, dan terlalu bertele-tele. Karena anggapan demikian, mereka mencoba memperingkas upacara tersebut. Upacara maanta sirih mereka ganti secara total dengan memahami hakekatnya saja, bahwa yang punya hajat (kawin dlsbnya) harus mengundang orang (tamu). Untuk mengundang itu cukup dengan membawakan permen, kembang gula dan sambil mengatakan untuk mengundang. Perubahan yang demikian dahsyat menimbulkan berbagai persoalan, di antaranya; 1. Dengan digantikannya upacara menghantar sirih di carano dengan permen atau gula-gula dalam kegiatan mengundang tetamu untuk datang ke kenduri perkawinan, sama artinya dengan melecehkan keberadaan seseorang yang diundang. 2. Keunggulan budaya yang tinggi yang telah berlaku selama ini yang tercermin dalam sebuah ritual upacara maanta sirih menjadi sirna, dan boleh jadi akan dapat menghancurkan budaya itu sendiri. 3. Hubungan kekeluargaan dan silaturrahim semakin menyusut karena masing-masing tidak saling menghargai lagi. Oleh karena itu, upacara maanta sirih di carano jangan hanya dilihat sebagai sesuatu kerja sia-sia, buang waktu, dllnya, tetapi harus dilihat dalam konteksnya yang lebih luas dan dalam; bahwa maanta sirih di carano adalah bagian dari sistem komunikasi tradisional yang memberikan ruang untuk saling menghargai sesama manusia dengan posisi dan kondisi masing-masing. Jika ruang itu hancur, maka hancur pulalah martabat seseorang atau marwah suatu kaum.*** Jadi sirih dalam carano yang disuguhkan merupakan syarat dari akan dimulai atau dibuka sebuah komunikasi dari dua pihak atau dapat juga dikatakan sirih di carano dalam aktifitas orang Minangkabau sebagai sebuah legalitas untuk membicarakan suatu persoalan yang akan dikomunikasikan antara kedua belah pihak yang punya hajat. Makanya dalam upacara maanta atau mnyuguhkan sirih itu harus memenuhi dan mengikuti suatu aturan yang sudah baku. Bila aturan ini tidak diikuti maka akan menyebabkan komunikasi menjadi tersendat bahkan bisa gagal.
Tuangan Limbago
STATUS TANAH ULAYAT DAN POTENSINYA
Mekanisme Pembangunan Bersih Oleh: Kamardi Rais Dt P Simulie TANAH Ulayat adalah segenap tanah baik yang belum, maupun sudah atau sedang diusahakan yang berada dibawah kekuasaan para penghulu adat, penghulu atau pemimpin suku dan penghulu kaum atau dibawah kekuasaan rajo,yang diberi tandatanda yang tidak boleh dianjak atau dirobah atau dikatakan balantak basipadan nan diasak indak layua dibubuik indak mati seperti rimba, gunung, bukik, padang, payau, rawang, lurah, sungai, tasik dan danaudengan kata lain disebutkan dalam adat: Kabukik baguliang aia Kalurah baranak sungai Rimbo dibari balinjuang Taratak balingkuang aua duri Bukik dibari bakaratau Sawah bapamayang ladang babintalah Tanah Ulayat Rajo Tana ulayat rajo adaalah segala tanah yang diluar ulayat lain yang tidak jelas kepemilikannya dan dikuasai oleh paar rajo – rajo, tetapi di Luhak nan Tigo tanah ini dikuasai oleh senua panghulu sehingga menjadi ulayat nagari. Tanah Ulayat Nagari Tanah ulayat nagari adalah segala ulayat yang ada yang tidak dimiliki oleh suku dan kaum didalam satu nagari tetapi dimiliki dam dikuasai oleh semua suku dan penghulu dalam nagari yang bersangkutan. Tanah Ulayat Suku Tanah ulayat suku adalah tanah-tanah yang dikelola dan dikuasai oleh suatu suku, hanya anggota suku inilah yang dapat memperoleh manfaat dan menggunakan tanah tersebut. Tanah Ulayat Kaum Tanah ualat kaum adalah tanah ulayat yang dikuasai dan dikelola oleh satu kaum dalam suku , hanya kaum tersebut yang boleh meman-
faatkan atau menggunakannya, apabila akan dilola oleh kaum lain harus dengan seizin penghulu suku atau kaum yang bersangkutan Hutan Menurut Adat Minangkabau Hutan yang dalam bahasa Minangkabau disebut rimbo, yang keberadaannya sangat bermanfaat bagi masyarakat. Karena dari hutan atau rimbo inilah masyarakat dari dulu hingga sekarang menggantungkan harapan untuk kehidupan dimasa mendatang, karena hutan adalah sebagai sumber kehidupan yang akan dimanfaatkan oleh segenap anak kemenakan untuk mecukupi segala kebutuhan hidup mereka. Dari hutan ini mereka menggali sumber-sumber untuk kehidupan yang dapat dijadikan sebagai lahan pertanian dan perkebunan campuran yang dinamakan parak. Bertitik tolak dari hal tersebut maka masyarakat sangat peduli terhadap hutan sehingga mereka menjaganya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Karena hutan itu merupakan kekayaan yang tidak pernah habis serta bisa mereka tanamai kembali. Bagi perusak hutan akan dikenakan sanksi adat, pelaku pengrusakan hutan akan kena kutukan sumpah nan kewi dalam pepatah adat sumpah itu berbunyi” Kateh indak bapucuak, kabawah indak baurek, ditangah-tangah digiriak kumbang.” Dengan perkataan lain bagi yang melanggar sumpah hidupnya akan merana sepanjang zaman ibarat pohon yang tidak berpucuk dan tidak berurat serta ditengahnya sudah rusak binasa karena digerek kumbang, sehingga hidup mereka akan merana sepanjang masa. Untuk menjaga serta memberikan perlindungan terhadap hutan di Minangkabau semenjak dahulu telah
diberlakukan aturan dan larangan-larangan tertentu terhadap hutan atau rimbo tersebut. Setiap rimbo diberi nama sesuai dengan fungsi dan kemanfaatannya sehingga semua rimbo yang ada mempunyai nama masing-masing. Adapun jenis dan macam hutan atau rimbo menurut adat Minangkabau adalah “rimbo tuo, rimbo gadang, rimbo rayo, rimbo dalam, rimbo laweh, rimbo lapeh, rimbo ana, rimbo piatu” (rimba tua, rimba besar, rimba raya, rimba dalam, rimba luas, rimba lepas, rimba ana, rimba piatu). Guna rimba itu dibagi adalah untuk menetapkan daerah sesuai dengan fungsi dan artinya. Rimba tua atau rimbo tuo untuk daerah hutan tempat bertumbuhnya hasil hutan seperti manau, rotan, garu dan damar., yang dapat untuk dimanfaatkan oleh anak kemenakan. Rimba besar atau rimbo gadang adalah daerah hutan yang disediakan untuk tempat berkembang biak serta untuk kehidupan binatang buas, Rimba raya atau rimbo rayo adalah hutan atau rimbo untuk tempat bertumbuhnya buah-buahan, serta rimbo yang dicadangkan untuk dapat menghasilkan buah-buahan hutan. Rimba Dalam atau rimbo dalam dalah rimbo atau hutan yang dijaga atau kalau perlu dilarang atau dijadikan hutan larangan yang kegunaannya untuk menahan resapan air. Rimba luas atau rimbo laweh atau hutan atau rimbo yang dicadangkan untuk mengambil kayu perumahan atau untuk keperluan alatalat umah tangga. Rimba lepas atau rimbo lapeh adalah hutan atau rimbo sebagai daerah cadangan membangun taratak,
dusun, Koto jo Nagari, Rimbo anaa dalah hutan atau rimbo yng dicadangkan untuk membesarkan atau untuk pangakuan kekuasaan penghulu atau rajo. Rimbo Piatu adalah hutan atau rimbo yang dicadangkan untuk berdiamnya segala makhluk halus. Status atau kedududkan tanah ulayat atau secara nasioanal dikenal dengan nama tanah adat, di Minangkabau status tanah ulayat merupakan kepemilikan bersama (Communal) dan tidak dapat diperjual belikan ataupun digadaikan. Tanah ulayat ini boleh dimanfaatkan tetapi tidak boleh berpindah tangan kepada pihak lain yangs seuai dengan pepatah adat, “ kok jua indak dimakan bali, kok gadai indak dimakan sando, kok aianyo buliah diminum, buahnyo buliah dimakan, tapi kok kabau pai nan kubangan tatap tingga, nan tabao sagalo luluak nan lakek dibadan”. Yanga rtinya hak ulayat atau tanah ulayat ini tidak dapat diperjual belikan ataupun digadaikan tetapi dapat dimanfaatkan oleh segenap anak kemenakan atau orang lain yang berkeinginan atas izin atau kata sepakat dengan yang punya ulayat. Pabila masa kesepakatamn telah habis maka semua harus kembali kepada pemilik ulayat, sedangkan yang boleh dibawa hanya semua barang bergerak yang ada diatasnya. Mekanisme pembangunan bersih atau dalam ustilah asingnya Clean Development Mecanism (CDM), merupakan istilah yang asing ditelinga kita, maka untuk menanggapi atau menerima konsep tersebut tentu harus diketahui apakah seebnarnya pembangunan bersih itu. Dari literature yang ada dapat disimpulkanbahwa “Mekanisme
Pembangunan bersih” adalah suatu mekanisme penurunan emisi gas rumah kaca yang dapat dilakukan antara negara maju dengan negara berkemang untuk menghasilkan penurunan emisi dari gas rumah kaca itu sendiri. Dari rumusan dan pengertian tersebut diatas, maka perlu penjelasan-penjelasan yang lebih rinci, apa dan bagaimana mekanisme pembangunan bersih itu dilakukan. Siapa pelakunya, dimana dilakukan dan bagaimana makukannya. Dan yang lebih penting lagi apa keuntungannya bagi pelaksana atau yang melakukannya serta apa kerugiannya. Karena merupakan barang baru harus disosialisasikan sedemikian rupa sehingga semua pihak akan dapat memahaminya, serta mengerti bagaimana melaksanakannya.Kalau sudah jelas dan terang maksud, tujuan serta sebab akibatnya dan jelas siapa akan melakukan apa. Kalau hal tersebut diatas sudah jelas dan pasti maka tanah ulayat sangat berpotensi untuk pelaksanaan mekanisme pembangunan bersih ini dengan cara penanaman tanaman kehutanan, sepanjang tidak mengganngu asas-asas pemanfatan tanah ulayat itu sendiri dan membrikan keuntungan yang jelas bagi pemilik atau penguasa tanah ulayat tersebut. Sebagaimana telah diuraikan diatas asasp pemanfaatan tanah ulayat adalah asas terpisah, (horizontale splitzing) dimana adat memfatwakan bahwa airnya boleh diminum, hasilnya boleh dinikmati tetapi tanahnya tetap tinggal sebagai ulayat panghulu, tidak dapat diperjual belikan, ataupun digadaikan. Dikutip dari buku Mesin Ketik Tua
Jatuah Dek Panjek Surang Oleh: Syuhendri Datuak Siri Marajo
MIMPI dan cita-cita merupakan satu rintisan awal dalam mencapai sesuatu yang di inginkan. Membangun mimpi dan cita-cita sebagai langkah awal dalam mengejar sesuatu yang ingin dicapai dalam
hidup merupakan hal yang wajar. Banyak orang sukses yang menyatakan bahwa apa yang telah berhasil mereka raih berawal dari sebuah mimpi. Mimpi merupakan langkah awal dalam mewujudkan cita-cita dan keinginan. Sejauh dibarengi dengan usaha nyata, tidak sekedar mulukmuluk tentu akan berhasil mencapainya. “Jatuah dek panjek surang”, Sebuah pameo dalam masyarakat Minangkabau sebagai peringatan agar hati-hati saat mewujudkan mimpi. “Jatuah dek panjek surang” adalah
gambaran sifat manusia terlalu mencintai kehidupan dunia, serta merta ingin meraihnya. Tetapi tidak memiliki perhitungan yang matang dan tak dapat menakar kemampuan yang dimiliki. Sebuah tindakan tanpa ada perhitungan yang matang karena terlalu memperturutkan keinginan. Ibarat memetik buah pada pohon yang tinggi, alih-alih mendapat buah yang ranum, badan terlempar jatuh ketanah. Jika terlalu memperturutkan hawa nafsu keduniawian, segala yang dimiliki bisa habis tergadai dan terjual.
Inti dari pameo ini menjelaskan kegagalan seseorang sebagai kaibat dari kecerobohan sendiri. Terlalu mengikuti hawa nafsu dalam mencapai keinginan. Tidak menakar kemampuan diri ambisius, tanpa perhitungan. “Jatuah dek panjek surang”, pengorbanan yang sia-sia, laiknya sebuah perjuangan memetik buah yang ranum pada satu pohon. Saat buah akan dipetik, terpijak pada dahan tempat dahan yang lemah, jangankan bah yang ranum yang didapat, justru badan yang terlempar jatuh ketanah. Sebuah kejatuhan yang
tragis karena perbuatan dan kelalaian sendiri, bertindak tanpa perhitungan, terlalu memperturutkan hawa nafsu akhirnya badan menjadi celaka. Dalam pameo ini juga mengintatkan agar bersikap lebih realistis berhati-hati dalam mewujudkan keinginan. Sikap cermat dan hati-hati serta penuh peritungan menghindarkan diri dari resiko kejatuhan. Ceroboh terlalu memerturutkan dunia orang akhirnya berujung pada kesengsaraan. Maksud hati ingin mendapatkan keuntungan sebaliknya justru menjadi
buntung. Namun yang terpenting adalah kesadaran bagaimana mengukur kemampuan diri, jangan sampai mengorbankan sesuatu yang dimiliki demi sesuatu yang belum pasti. Tidak semua orang dapat meredam keinginan dan meredam hawa nafsu dalam meraih sesuatu. Apalagi dalam urusan karier, pangkat, jabatan dan jabatan. Sebuah impian yang membuat orang berpacu untuk meraihnya. Demi pangkat dan jabatan orang rela menempuh segala macam cara, mengorbankan harga diri dan harta benda. Paangkat dan jabatan
adalah buah yang ranum dipuncak pohon dimana orang berpacu untuk memanjatnya. Saat buat tidak berhasil didapatkan ketika impian tak sesuai dengan kenyataaan akhirnya berujung pada kemelaratan. Dalam kasus pilkada misalnya, ketika tidak berhasil memenangkan pertarungan, sementara harta benda sudah terkuras habis. Akhirnya stress dan berurusan dengan rumah sakit jiwa. Terlalu memperturutkan keinginan, “Jatuah dek panjek surang” harapan tak sesuai dengan impian.
>> Editor : Mak Naih
>> Penata Halaman : Rahmi
21
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M/5 DZULHIJJAH 1433 H
KULTUR SKENARIO Bahasa Indonesia Makin Terpojok ANDA masih setia menggunakan Bahasa Indonesia? Padahal di sekeliling Anda begitu banyak istilah bahasa asing, utamanya Bahasa Inggris yang di Indonesiakan. Dari reklame di jalanan, sampai kelas-kelas di berbagai sekolah. Tak hanya itu. Nilai rata-rata siswa Bahasa Indonesia pada Ujian Nasional rendah, begitu pula nilai kemahiran guru berbahasa Indonesia. Oktober ini adalah bulan bahasa Indonesia, apakah Bahasa Indonesia di persimpangan jalan? Mutia adalah siswi kelas internasional SMA Negeri 70, Jakarta. Mutia: “Seru sih, soalnya learning new language sama juga bisa improve english skil yang kita ga usah ikut kelas atau course lagi.” Selama ini menemukan kesulitan ga belajar pake bahasa inggris? Mutia: “So far sih ngga. Sama aja kayak belajar pake Bahasa Indonesia.” SMA Negeri 70 Jakarta adalah bagian dari seribuan Sekolah Bertaraf Internasional, SBI, di Indonesia. Ini sesuai Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional, yang mendorong adanya pendidikan bertaraf internasional. Materi pelajaran diberikan dalam bahasa Inggris, begitu pula interaksi antar siswa di dalam kelas. Wakil Kepala SMA 70 Sholeh Muhidin mengaku bangga, sebab SMA Negeri 70 adalah yang pertama kali membuka kelas Internasional di Indonesia. Sholeh Muhidin: “Minat siswa di SMA 70 untuk melanjutkan kuliah ke luar negeri sangat tinggi. Selain itu kita juga punya sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk membuka kelas internasional.” Tapi, karena siswa terlampau tertarik dengan bahasa Inggris, jadilah bahasa ibu terlupakan, kata Nursyamsi, guru bahasa Indonesia. Nursyamsi: “Seperti pengenalan tanda baca. Itu selalu mereka abaikan. Mungkin menurut mereka itu hanya harus dipahami begitu saja. Padahal yang kecil itu harus selalu dipraktikkan.” Sudah banyak yang dilakukan untuk menarik minat siswa terhadap pelajaran Bahasa Indonesia. Nursyamsi: “Video klip atau mereka membuat sinetron. Di kelas tiga mereka diharuskan membuat majalah kelas. Itu hasilnya bagusbagus, di luar dugaan kita. Selama ini di sekolah kita terus berjalan. Untuk hal-hal yang seperti itu bisa dikatakan minat mereka sudah bagus.” Nursyamsi pernah mengajar bahasa Indonesia di kelas internasional dan kelas reguler. Hasilnya, kata dia, minat siswa kelas Internasional terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia lebih rendah. Nursyamsi: “Saya melihat memang agak berbeda. Mungkin cara pandang mereka terhadap pelajaran Bahasa Indonesia. Mungkin menurut mereka Bahasa Indonesia itu pelajaran apa sih.” Karena bahasa Indonesia dipandang enteng, jadilah nilai mata pelajaran ini pada Ujian Nasional 2008/2009 jeblok. Untuk tingkat SMP, dari 3,4 juta peserta, hanya seperempatnya yang mendapatkan nilai 10. Sementara di tingkat SMA, dari 43 ribu peserta ujian, hanya 6 orang yang mendapat nilai 10. Ketua Badan Nasional Standarisasi Pendidikan, Mungin Edy Wibowo mengatakan, nilai rata-rata mata pelajaran Bahasa Indonesia pada Ujian Nasional lalu adalah 7. Mungin Edy Wibowo: “Iya, dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain memang yang lain lebih tinggi. Justru itu saya mempertanyakan kenapa Bahasa Indonesia nilainya dengan yang lain tidak sebaik yang lain.” Sementara pemerhati bahasa menilai, rendahnya nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia tak lepas dari peran guru yang tak semuanya mahir berbahasa Indonesia. Oktober ditetapkan sebagai bulan Bahasa Indonesia. Sekaligus juga ada peringatan Sumpah Pemuda yang yang salah satunya berbunyi berbahasa satu Bahasa Indonesia. Kalau Bahasa Inggris lebih banyak digunakan, bagaimana masa depan dari Bahasa Indonesia? Pengamat budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Ari Setyaningrum mengatakan, kecenderungan untuk menggabungkan Bahasa Indonesia dan Inggris tak terhindarkan. Ari Setyaningrum: “Menurut saya, tidak semua kata-kata yang menggunakan istilah asing itu dimengerti semua orang. Tapi lamalama itu sampai ke beberapa orang. Kenapa bisa begitu, kan karena media yang menyebarkannya.” Bagi Ari, ini bukan ancaman terhadap bahasa Indonesia. Ari Setyaningrum: “Persoalannya harus dilihat dulu. Kalau itu dianggap sebagai lifestyle, yah biar aja. nanti juga ada naik turunnya. Tapi kalau itu dianggap sebagai ancaman, apa ancamannya? Apakah hal itu akan mengancam tatanan bangsa kita? Saya rasa tidak.” Dosen Gramatika Bahasa Indonesia Universitas Indonesia Felicia Utorodewo melihat, digunakannya istilah dan kata bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari terjadi juga di generasi sebelumnya. Dulu, bahasa Indonesia kerap dicampurkan dengan bahasa Belanda atau Arab. Felicia Utorodewo: “Sebagaimana dialami semua bahasa di dunia, percampuran antara bahasa yang memang menarik minat orang-oirang itu akan terjadi. Dan yang terjadi sekarang sebenarnya tidak aneh dan juga tidak juga tidak perlu disikapi dengan ketakutan yang berlebihan.” Menurut dia, bahasa asing lazim digunakan jika dalam situasi perdagangan dengan orang asing. Tapi jika dalam situasi sehari-hari pun menggunakan bahasa Inggris, citra Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bisa ikut luntur. “Kenapa kita sudah punya istilah rapat, mereka bilang ‘meeting’. Kita punya hari libur disebut ‘off’. Kita punya kebijakan, disebut ‘policy’. Kenapa masih seperti itu? Kalau kita mau bicara dalam Bahasa Inggris, kita gunakan Bahasa Inggris sepenuhnya. Begitu juga sebaliknya.” Karena itulah lantas muncul Undang-undang tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan yang disahkan awal Juli lalu. Di sini ditegaskan, Bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa. Bahasa Indonesia juga wajib digunakan kapan pun, di mana pun di tanah air. Mulai dari sebagai bahasa pengantar di pemerintahan, pendidikan hingga bahasa komunikasi sehari-hari. Menurut bekas Ketua Komisi Pendidikan DPR Irwan Prayitno, yang kini menjabat Gubernur Sumatera Barat, tujuannya supaya masyarakat tak melupakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu.” Irwan Prayitno: “Yah anak-anak kita harus bisa berbahasa asing. Tapi jangan sampai Bahasa Indonesia dilupakan sebagai bahasa ibu yang digunakan pada tempatnya. Jadi jangan dicampuradukkan begitu.” Undang-undang juga mengatur soal penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik. Irwan Prayitno: “Justru itu yang kita perbaiki. iklan-iklan pun mengikuti Undang Undang Bahasa ini. kecuali Bahasa Indonesia yang sudah di Indonesiakan atau yang sudah dijadikan Bahasa Indonesia. Seperti apa nantinya UU Bahasa ini mengatur pennggunaan Bahasa Indonesia di ruang publik? Sederhana saja. Semua yang muncul di publik harus menggunakan bahasa Indonesia.” Namun sayangnya Undang Undang Bahasa tidak mencantumkan sanksi. Irwan Prayitno: “Undang Undang itu kan juga rujukan hukum. Kalau seandainya ada yang melanggar undang-undang, maka masyarakat bisa mengadukannya ke aparat hukum. Nanti hukumlah yang memproses. Terserah apa nanti sanksi apa yang akan diberikan aparat hukum karena mereka melanggar hukum.” Separah itukah perilaku berbahasa kita sehingga harus diatur oleh undang-undang? Menurut dosen Gramatika Bahasa Indonesia UI, Felicia Utorodewo, banyak yang khawatir bahasa Indonesia akan punah. Felicia Utorodewo: “Saya melihat bahwa Undang Undang Bahasa itu sebagai sebuah langkah awal dalam usaha untuk menertibkan, untuk mengatur. Tapi Undang Undang Bahasa dibuat bukan karena berkuasanya bahasa asing. Bahasa Indonesia sejak awal sudah dicantumkan di Undang Undang Dasar.” (Rio Rizalino, Reporter KBR68H)
PERINGATAN BULAN BAHASA
Mempersoalkan Gaya Berpidato SBY S
ETIAP kali berpidato, Presiden kita Susilo Bambang Yudhoyono hobi menggunakan istilah asing, bahasa Inggris. Dikatakan hobi, karena hampir di setiap pidatonya selalu didengar istilah-istilah asing itu, walau kalau disimak secara saksama istilah itu tidak perlu muncul karena semua padanan katanya sudah ada di dalam bahasa Indonesia. Yang selalu muncul dalam pidato-pidato beliau adalah istilah asing untuk memperjelas bahasa Indonesia yang dipakainya. Pidato terakhir yang saya dengar, ketika menengahi permasalahan KPK dan Polri, SBY menyebutkan bahwa semua orang sama kedudukannya di dalam hukum. Kalau tidak salah setelah kalimat itu ia menegaskan dengan equality before the law. Pertanyaannya apakah masyarakat Indonesia tidak mengerti dengan maksud persamaan kedudukan di dalam hukum itu kenapa mesti diperjelas dengan menggunakan bahasa asing tersebut? Penggunaan istilah asing di dalam pidato SBY yang paling parah adalah ketika berpidato di Bursa Efek Jakarta tahun silam. Presiden menggunakan istilah bahasa asing sebanyak 24 kali dalam 30 menit pertama berpidato. Salah satu contoh kalimat pidatonya adalah, “Dalam melakukan evaluasi kita harus merujuk parameter dan ukuran yang jelas, correct measurement.” Tak lupa juga ketika berpidato di depan anakanak penggunaan istilah asing juga tak luput muncul. Pada saat itu jadi ribut karena Presiden marah karena anak-
Oleh: Joni Syahputra anak ada yang tidur. Hal yang sama juga menular ketika Mendagri Gamawan Fauzi melantik Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta 25 Oktober silam. Pada saat itu juga muncul istilah ‘kesamaan visi’ yang diikuti dengan istilah asing same vision. Belum lagi pidato-pidato pejabat lainnya, apalagi di daerah, betapa semrawutnya penggunaan istilah-istilah asing tersebut. Dalam rapat-rapat di Pemda penggunaan istilah asing tersebut juga tidak terhindarkan. Padahal UU mengharuskan seorang pejabat untuk menggunakan bahasa Indonesia, tentu saja bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sejatinya perlu dikaji lebih mendalam apa penyebab gemarnya pejabat-pejabat tersebut menggunakan istilah asing dalam pidatonya. Apakah karena hanya ingin tapil gagah dan berwibawa ketika berpidato? Ataukah karena lunturnya kesadaran bangga menggunaan bahasa Indonesia? Padal UU dengan jelas sudah mengatur tentang tata cara pengguaan bahasa pidato pejabat-pejabat Negara. Penggunaan istilah asing di dalam setiap kali Presiden dan pejabat negara lainnya berpidato sebenarnya sudah dapat dikategorikan pelanggaran terhadap UU. Seharusnya DPR sudah mengeluarkan hak interpelasi terhadap hal tersebut karena pelanggaran terhadap UU sudah berulang kali dilakukan. Akan tetapi sudahlah, barangkali saja persoalan bahasa dianggap tidak terlalu penting di tengah carut marut merajalelanya kasus-kasus korupsi, sehingga belum men-
dapatkan porsi yang cukup. Seperti diketahui juga UU Bahasa posisinya sangat lemah karena tidak mengandung ancaman pidana. Logikanya bagaimana mungkin orang yang menggunakan bahasa asing di saat berpidato bisa dijerat ancaman penjara? Wah, kalau seperti itu semua penjara akan berlimpah karena banyaknya pelanggar bahasa. Dalam sebuah pertemuan, seorang pejabat Badan Bahasa mengatakan ke depan yang mungkin akan diatur sanksinya yaitu soal produk luar negeri yang masuk ke Indonesia. Produk luar haruslah dilengkapi teks bahasa Indonesia agar konsumen terindungi. Misalkan produk obat dari Cina, jika tidak diikuti dngan teks bahasa Indonesia akan membahayakan konsumen. Di dalam UU Kebahasaan, UU Nomor 24 Tahun 2009, tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, pada pasal 28
disebutkan bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara lain yang disampaikan di dalam atau di luar negeri. Sangat disayangkan kebiasaan berpidato Presiden seperti itu terus berlanjut, padahal sewaktu menjabat Menkopolkam dulu beliau dianugerahi penghargaan oleh Pusat Bahasa sebagai pejabat publik yang berbahasa lisan terbaik. Seharusnya Presiden sebagai pimpinan memberikan contoh tentang brpidato yan baik, bukan malah tongkat membawa rebah. Akan tetapi SBY memang cerdik, dia bisa saja berkiah tidak menggunakan bahasa Inggris yang utuh, hanya beberapa istilah asing saja. Bukankah di dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2010 disebutkan pidato resmi Presiden dan Wakil Presdien atau pejabat lainnya disampaikan dalam bahasa
Indonesia dapat memuat istilah asing sepanjang dimaksudkan untuk memperjelas pemahaman tentang pidato tersebut. Tetapi jika disimak dari pidato-pidato Presiden tersebut, penggunaan istilah asing tidaklah tepat karena makna walaupun tanpa ditambah istilah asing sudah sangat jelas. Kehadiran istilah asing tersebut malah menjadi sebuah kemubaziran. Di dalam momen bulan bahasa ini, seharusnya ada pihak yang berani mengingatkan Presiden agar tidak terus mengangkangi UU yang ditandatanginya sendiri. Kecintaan terhadap bahasa Indonesia mesti terus dikembangkan. UU Bahasa mesti direvisi untuk lebih mempertegas jati diri bahasa itu sendiri. Sebab, jia tidak bukan tidak mungkin aturan tersebut hanya tinggal aturan tanpa ada yang mengikutinya. Bahasa Indonesia akan tergerus bahasa asing. Selamat bulan bahasa.
KUPAS BUKU
Meneguhkan Muslim Moderat Nusantara Oleh: Donny Syofyan Dosen FIB Unand
Judul
: Ithâf al-Dhakî: Tafsir Wahdatul Wujud bagi Muslim Nusantara Tahun Terbit : 2012 Penulis : Oman Fathurahman Publisher : Mizan SEJAUH yang dapat kita baca dari karya-karya ulama Muslim klasik dan pra-modern, jarang dijumpai tokoh pemikir Muslim yang secara afektif bersikap moderat dalam menghadapi perbedaan-perbedaan dan secara intelektual mampu melakukan rekonsiliasi atas sejumlah pandangan yang berseberangan. Yang kerap kita jumpai dari karyakarya mereka adalah keteguhan mereka untuk mempertahankan pandangan sendiri, sambil, tidak jarang, menyalahkan pendapat pihak lain yang berbeda. Maka, tidak heran kalau ada yang menyebut sejarah khazanah intelektual Islam adalah sejarah polemik, pertentangan, dan pergulatan pemikiran. Polemik tajam antara ulama-ulama ahli fikih (fuqahâ) dan tokoh-tokoh tasawuf (shûfi), atau kalangan filosof Muslim dengan kelompk ulama ortodoks, atau para pendukung mazhab rasional (al-ra’yu) dengan para penyokong aliran hadis (al-ma’tsûr), menjadi bukti betapa sejarah intelektual Islam begitu dinamis dan cenderung “panas”. Ibrâhim ibn Hasan al-Kûrânî (selanjutnya disebut al-Kûrânî) adalah satu dari sedikit tokoh Islam pra-modern yang tidak terjebak pada arus pertentangan tajam di kalangan para ulama yang hampir mewarnai sepanjang sejarah intelektual Islam dan nyaris menghabiskan energi umat. Al-Kûrânî, khususnya melalui karyanya Ithâf al-Dhâki bi Sharh alTuhfah al-Mursalah ilâ al-Nabî Salla Allâhu ’Alaihi wa-Sallama (selanjutnya disebut Ithâf al-Dhâki), bisa dipandang sebagai tokoh pemikir dan ulama yang berhasil mengembangkan “genre” pemikiran Islam moderat, akomodatif, empatik, dan rekonsiliatif. Karya al-Kûrânî, Ithâf al-Dhâki yang dengan sangat baik disunting, diterjemahkan, dan diberi pengantar oleh Oman Fathu-
rahman menunjukkan kepada kita bagaimana sosok intelektual alKûrânî di tengah pergumulan antarfaksi religio-intelektual pada masanya. Melalui penelitian filologis yang dipadukan dengan pendekatan sejarah sosio-intelektual Islam (h. xiii), Oman Fathurahman, dengan keahlian dan ketelitiannya sebagai filolog, tidak hanya berhasil menemukan manuskrip Ithâf alDhâki dari berbagai sumber, melainkan juga sukses melakukan kerja akademik-filologis, mulai dari perbandingan naskah, suntingan teks, penerjemahan, memberikan pengantar, komentar, dan analisis, hingga akhirnya diterbitkan menjadi sebuah buku yang sangat berharga ini. Moderasi Al-Kûrânî Apresiasi pertama saya terhadap buku karya Oman Fathurahman ini adalah kehadirannya bertepatan dengan momentum yang tepat, yaitu pada saat umat Islam Indonesia masih harus berhadapan dengan sikap-sikap intoleransi, kekerasan dan radikalisme yang mengatasnamakan agama. Kehadiran buku Oman Fathurahman yang diterbitkan oleh penerbit yang sejak lama dikenal sebagai penerbit buku-buku Islam bermutu kembali meneguhkan bahwa mainstream Islam Indonesia adalah Islam moderat karena sejarah Islam Indonesia sejak lama senantiasa bersentuhan dengan para pemikir moderat, termasuk alKûrânî ini. Al-Kûrânî, seperti tampak dalam Ithâf al-Dhâki, menempatkan dirinya sebagai sosok pemikir dan ulama Muslim moderat yang berusaha melakukan reinterpretasi tradisi Sunni dan ajaran salaf al-shâlih (ulama salaf yang hidup pada awal abad ke-9 Masehi) agar dapat dimengerti dan sejalan dengan doktrin-doktrin dalam tradisi sufi (h. 5). Sikap moderat ini sangat tampak ketika al-Kûrânî, yang adalah seorang sufi, menyikapi pandangan Ibn Taymiyah. Ibn Taymiyah adalah ulama yang memiliki pandangan sangat kritis terhadap praktik-praktik tasawuf, bahkan menurut Kai Bird (2010:117), Ibn Taymiyah pernah menyebut para sufi sebagai kaum pagan. Dalam salah satu bukunya Al-Aqîdah al-Washîtiyyah, Ibn
Taymiyah mengkritik model penafsiran kaum sufi yang dianggapnya terlalu jauh keluar dari makna lahir teks Al-Qur’an (h. 10). Terhadap pandangan kritis Ibn Taymiyah itu, al-Kûrânî menyatakan, “sejauh Ibn Taymiyah hanya meyakini bahwa penafsiran para sufi itu tidak sesuai dengan makna lahir teks Al-Qur’an, maka hal itu masih dapat diterima dan tidak perlu dipersoalkan” (h. 11). Mengapa demikian? Karena bagi Al-Kûrânî, Al-Qur’an itu bersifat menyeluruh, sempurna, mengandung serta mencakup makna lahir dan batin. Setiap makna yang dihasilkan dari sebuah model penafsiran, asalkan didukung oleh kaidah tata bahasa Arab dan sesuai dengan prinsipprinsip hukum syariat, adalah termasuk aspek Al-Qur’an yang dapat dibenarkan (h. 11). Keyakinan al-Kûrânî tentang kandungan makna-makna tersembunyi, selain tentu saja maknamakna lahir, dari teks-teks Al-Qur’an inilah yang diduga menjadikannya lebih akomodatif terhadap pandangan yang berbeda secara diametral antara ulama yang menekankan pada pemaknaan Al-Qur’an secara tekstual seperti Ibn Taymiyah dan para ulama salaf al-shâlih lainnya di satu sisi, dan para ulama yang lebih menekankan pada pemaknaan AlQur’an secara takwil, tersirat, dan kontekstual di sisi yang lain. Oman Fathurahman sendiri menyatakan bahwa al-Kûrânî memberikan porsi pembahasan yang cukup panjang tentang makna tersurat dan tersirat Al-Qur’an dan Hadis. Bahwa AlQur’an dan Hadis mengandung dua sisi makna, yang tersurat dan yang tersirat, dan bahwa menafsirkan AlQur’an dan Hadis dengan maknamakna tersirat yang dianggap tidak biasa itu bukan berarti mengubah pengertian tersurat dari teks-teks tersebut, melainkan hanya mengeluarkan makna tersembunyi darinya, sejauh dimungkinkan dan diisyaratkan oleh teks itu sendiri, dan sejauh tidak menyimpang dari kaidah-kaidah tata bahasa Arab (h. 43). Pandangan al-Kûrânî bahwa teks-teks Al-Qur’an dan Hadis juga memuat makna-makna tersembunyi tidak lantas menjadikannya sebagai sufi yang anti-Syari’at. Sebagai
seorang sufi dan inetelektual yang moderat, ia sangat menekankan keseimbangan antara hakikat dan syariat. Ia memandang penting syari’at di samping tasawuf, sehingga seorang sufi tidak sepatutnya membiarkan praktik mistisnya bertentangan dengan syariat dan kewajiban-kewajiban agama lainnya. Bagi al-Kûrânî, mengesakan yang wujud (tawhîd al-wujûd) tidak berarti bahwa mereka lepas dari kewajiban syariat, karena menurutnya, yang terpenting adalah bahwa seorang hamba merupakan perwujudan tertentu dari Wujud Mutlak, bagian dari-Nya, salah satu manifestasi nama-nama-Nya, dan salah satu kecenderungan-Nya. Sebagai seorang ulama yang memiliki pengalaman belajar cukup lama di kota Madinah, yang nota bene adalah pusat ahl al-hadîts (Jokisch, 2007:292), al-Kûrânî justru menjadi pembela ajaran wahdah al-wujûd-nya Ibn ’Arabi. Bahkan menurut Oman Fathurahman, keseluruhan dari Ithâf al-Dhâki merupakan pembelaan sekaligus upaya kompromi al-Kûrânî terhadap gagasan-gagasan pokok Ibn ’Arabi berkaitan dengan doktrin-doktrin mistiko-filosofis Islam (h. 5). Bagi mereka yang mengkaji sejarah peta pemikiran Islam, hal itu mungkin dipandang sebagai suatu keanehan. Bagaimana mungkin seorang yang banyak menimba ilmu di kota Madinah kemudian menjadi pembela doktrindoktrin tasawuf-falsafi Ibn ’Arabi. Akan tetapi, inilah kekhasan alKûrânî, yang oleh Oman Fathurahman disebut memiliki watak dasar sebagai seorang rekonsiliator, yang berharap agar pandanganpandangannya dapat diterima oleh sebanyak mungkin kalangan, termasuk mereka yang menjadi kelompok penentangnya (h. 6). Terhadap pandangan Ibn Taymiyah, misalnya, al-Kûrânî tidak hanya bersikap toleran, tetapi juga memberikan pembelaan yang sungguh-sungguh terhadap pandanganpandangan teologis Ibn Taymiyah yang oleh para ulama Asy’ariyah dituduh menisbatkan sifat-sifat jasmaniyah kepada Tuhan (Sands, 2006:169). Dalam pembelaannya, al-Kûrânî mengatakan, maksud Ibn
Taymiyah sebenarnya hanya mendeskripsikan Tuhan dengan sifat yang Dia deskripsikan sendiri, menolak sifat Tuhan yang tidak Dia sebutkan sendiri, sembari tetap menegaskan perbedaan sifat-sifat tersebut dengan makhluk-Nya (h. 11). Al-Kûrânî dan Tradisi Intelektual Islam Indonesia Karya Oman Fathurahman ini memperkuat dan meneguhkan moderasi Islam Indonesia dan ternyata Islam Indonesia sejak lama telah bersentuhan dengan ide-ide dan pemikiran Islam moderat, khususnya melalui dialog-dialog intensif antara Jamâ’at al-Jâwiyîn atau Ashhâb al-Jâwiyîn yang tengah belajar atau sedang menunaikan ibadah haji dengan para ulama Haramayn, termasuk dengan alKûrânî. Seperti disebutkan oleh Oman Fathurahman bahwa latar belakang penulisan Ithâf al-Dhâki adalah adanya kabar atau pertanyaan dari komunitas orang Jawi (Jamâ’at alJâwiyîn) bahwa di kalangan masyarakat Islam Melayu-Indonesia telah tersebar sebagian kitab tentang ilmu hakikat dan ilmu tasawuf, yang dipelajari dan diajarkan oleh oleh para pencinta ilmu, tetapi tanpa memahami terlebih dahulu syariat Islam. Pada bagian mukadimahnya, al-Kûrânî secara jelas dan spesifik memaparkan keberadaan, aktivitas keilmuan, dan dinamika Muslim Nusantara dan hubungannya dengan para ulama di dunia Arab, khususnya di Haramayn (h. 46). Persentuhan dan terjadinya dialog keagamaan antara Muslim Nusantara dengan para ulama di dunia Arab, terutama di Haramayn pada abad ke-17 Masehi, telah membentuk karakter dan watak dasar Islam Indonesia yang toleran dan moderat. Mobilitas Muslim Nusantara melalui kegiatan pendidikan (rihlah ’ilmiyyah) dan perjalanan spritual, yang dapat berlangsung selama berbulanbulan bahkan bertahun-tahun, semakin membuka peluang perjumpaan Islam Nusantara dengan para ulama semisal al-Kûrânî yang empatik dan rekonsiliatif yang kemudian membentuk ciri khas Muslim Nusantara yang toleran dan moderat.
>> Editor : Nazrul Azwar
>> Penata Halaman : rahmi
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M 5 DZULHIJJAH 1433 H
22
SOBATHALUAN
@SOBATHALUAN
tama bagi kaum bersama, teru belum ku paling malas se “A ng n. yu ua pa mp pere EDIA tah. rena ribet,” pa ka pe ng ta yu ka pa n, huja bawa uan kelahiran ut mp eb re rs Pe te a. al ny Perih kata er 1994 ar mb ag ve a No kit 6 n ka ol Bonj mengingat ng seringkali la ma ga me se n ut ka eb pa rs te n mempersia ila hujan turu belum datang menyesal apab sesuatunya se rnyata tidak akan orangte ny a ba iny ke dir pi n Ta da hujan. ng. “Tapi saya abai dan baru membawa payu el dalam jok orang selalu mant jan sudah hu dia se lau p ka sia al menyes mahasiswa rkata: “Aduh, motor,” terang turun dan be payung tadi…” stra Inggris Sa wa n ba sa ya ru sn Ju ru seha a Budaya Unand ya memang kit Fakultas Ilmu Dan seharusn ke ngan melihat . de ut k eb ba rs ne te me an bisa menurut Lusi, akah hujan ak Tapi mantel, arah langit ap et daripada rib ih . ternyata leb turun hari ini strim ek at a mp ac te cu a i payung karn Ditambah lag praktis. panannya tidak khiran –ber, im ra ny be pe lan bu , di mber impan ve ny No me r, kin be ng to “Tidak mu rna September, Ok g tas kuliah, ka hkan terkadan mantel dalam Desember, ba payung,” k. a ba ad ne rip me da k et tu lebih rib kita sudah un di nceritakan, bak terlihat tanya. Lusi me Adakalanya ga hujan tak ka belakangan ia pi u ta kt wa ri, pa ha bebera langit pagi renya. p apabila so yu ai ku mp h sa sa n ba sering kunjung turu erkadang nas “T pa . at us sa mp ka ga ju rgi ke u Adakalanya hujan sewakt hari tiba- pe , a ng tib sia adi tib g kalau berdengkan ngak nyaman n dengan n ru da tu , n us ja mp hu ke ka tiba saja ah basah,” kuliah kalau ud ma derasnya. p pagi rna dirinya Cu tia ka se si kin Lu ng ng tera Apa mu prakiraan hujan khusus on el nt nt no ma me a ny s pu kita haru tor. lihat website untuk bawa mo oba untuk cuaca atau me Klimatologi menc gi si olo Lu or i te Kin Me a Badan diri membawa agar ketika kit membiasakan berapa dan Geofisika na ia tahu be s di luar re ita Ka . tif ng ak yu ya pa inya st mempun pa i ad jan nj hu me n tidak waktu ke depa ruangan hujan u. nt ne ak me tid a ak ntu kit akan turun tid dia halangan? Te untuk cewek, siap se keswempatan “Biasanya kalo sudah selalu punya n ak ag Da . ku ut sa eb l ters payung, tapi i,” melakukan ha mbiasakan dir payung sebelum dan sedang me ngaku pepatah ‘sedia me ng u. ya jit n si ua saolu terang peremp ) hujan’ adalah ini. (sha) si Novita (19 hobi membaca Pengalaman Lu mi ala a ah kit rn pe kin ng mu
S
Lusi Novita
g n u y a P a Sedi
SEBELUM HUJAN
Soundgarden Setelah 15 Tahun Artis Album Rilis Label
PERTENGAHAN tahun lalu beredar rencana tentang beredarnya album terbaru Soundgarden. Setelah rencana album terbaru tersebut beredar kali ini band grunge legendaris ini telah mengumumkan resmi perihal album tersebut. Soungarden telah siap meluncurkan album bertajuk King Animal. King Animal merupakan album pertama veteran grunge tersebut sejak Down On The Upside 1996 silam. Di tahun itu pula mereka menyatakan bubar. Grup asal Seattle ini mulai mengerjakan album pada 2010, tahun dimana mereka kembali bersama. Selain itu Soundgarden juga telah meluncurkan meluncurkan trailer video untuk album yang akan segera dilaunching tersebut. Berdurasi 85 detik, video tersebut menampilkan pegunungan yang diselimuti salju dengan riff gitar sebagai backsound. Ketika salju perlahan mencair, para personil menampakkan wajahnya di sela-sela pegunungan. Sebelumnya, telah diunggah pada laman YouTube Soundgarden cuplikan pendek lagu baru berjudul “Worse Dream”. Dalam album penuh ke-6 Soundgarden terdapat 13 trek yang berdurasi hampir 1 jam. Album ini telah dapat dilakukan pra-pemesanan secara online melalui Amazon. Album keenam Soundgarden ini akan dirilis pada 12 November di Inggris,
Swift Konsisten Meluncurkan Album
: Soundgarden : King Animal : 13 November 2012 : A& M
dan hari berikutnya di Amerika. Berisi 13 lagu, “Been Away Too Long” didaulat sebagai single perttama sudah dirilis 27 September lalu. “Ada banyak perbedaan di album ini. kami adalah band yang tiap anggotanya berkontribusi hingga membuatnya sangat berbeda. Album yang kaya dengan banyak suasana di dalamnya,” tutur vokalis Chris Cornell beberapa waktu lalu di NME. Tahun 1997 ketika band tengah berada di puncak popularitas, kuartet ini sempat menyatakan bubar. Namun 13 tahun berikutnya, mereka kembali bermusik bersama. Reuni tersebut diucapkan langsung oleh vokalis Chris Cornell yang berencana menghidupkan kembali grupnya. Tak lama setelah itu, tepatnya satu tahun yang lalu, Thayil membeberkan album terbaru Soundgarden namun kala itu belum ada kepastian waktu peluncuran. Para personil yang terpisah, sang vokalis Chris Cornell bersama Audioslave, drummer Matt Cameron bergabung bersama Pearl Jam, pemain utama gitar Kim Thayil menyibukkan diri membentuk grup punk, sementara personil lainnya bassis Ben Shepherd beberapa media dunia menganggap seakan tenggelam bersama band bentukannya. Di tahun 2012 kembali bersama-sama dalam Soundgarden. (sha/*)
Artis Album Rilis Label
Bintang Country-Pop Taylor Swift telah menjadi pemenang di banyak hati pengemar setianya dalam enam tahun terakhir dengan lagu-lagu jujur lirik asmara dan patah hati. Kini pada usia ke-22, pemenang lima kali Grammy ini mennyatakan akan melaunching album barunya bertajun Red, yang akan dirilis pada hari Senin depan (22/10), “album petualangan yang pernah saya buat,” terangnya mengutip Reuters. Red, merupakan tindak lanjut dari best sellernya di tahun 2010-”Speak Now,” dalam album ini terlihat banyak penyanyi-penulis lagu berkolaborasi, dengan orang-orang seperti penyanyi Inggris Ed Sheeran dan produser musik pop Max Martin. Single utama dari album ini, “We Are Never Ever Getting Back Together” dirilis pada tanggal 13 Agustus 2012 dan merupakan lagu pertama dariTaylor Swift yang menempati posisi #1 di Billboard Hot 100. Lagu ini lompat dari posisi awalnya di #79 ke posisi puncak karena hasil dari penjualan digital lagu ini. Dengan 623.000 unduhan, WANEGBT menempati posisi kedua dari minggu penjualan single digital terbesar dalam sejarah, di belakang lagu “Right Round” dari Flo Rida.
: Taylor Swift : Big Machine Records : 22 Oktober 2012 : A& M
Sedangkan ada tanggal 25 September 2012, “Begin Again” diluncurkan di iTunes sebagai salah satu single promosi dari album Red setelah sehari sebelumnya potongan dari lagu ini ditampilkan di acaraGood Morning America. Begin Again mendapat reaksi yang baik dari para kritikus. Dengan 299.000 unduhan pada minggu pertamanya menempatkan Begin Again di posisi #7 di chart Billboard Hot 100. Dan seperti banyak lagu lainnya Swift, tentu banyak penggemar menebak, dari sekian banyak roman percintaan singkat tapi high-profile tersebut di manakan dia kini melabuhkan hati? John Mayer? Joe Jonas? Taylor Lautner? Jake Gyllenhaal? Swift tidak mengatakan. “Ini membantu saya untuk mengetahui bahwa 90 persen dari apa yang mereka posting blog kecil dan artikel katakan adalah tidak benar sama sekali,” kata Swift. Seiring dengan perkembangan dunia musik, Swift telah menjadi lokomotif branding, dengan garis penawaran sponsorship yang menguntungkan. Dia dinobatkan sebagai selebriti tertinggiproduktif di bawah 30 tahun ini oleh majalah Forbes, yang diperkirakan 2.011 nya pendapatan menjadi $ 57 juta. (sha/*)
OKKY WIRANATA: siapin ember untuk nampung air dirumah, lumayan buat nyuci motor.. hehe
VIDDIYAH BOEPAD: Yang penting disiapin saat musim hujan itu mantel. Kadang banyak cewek ngak suka bawa payung…
RHANI CYNKDYA: Aku ngak bawa apaapa. Basah-basah aja, enakan mandi hujan bareng teman-teman…
NDAEE NKIYI CUYISU: Panas ato hujan memang seharusnya udah bawa payuhng. Jangan nunggu hujan dulu baru ingat payung.
DWITESA HARISONA: aku jarang keluar rumah di luar waktu sekolah. Jadi jarang siap-sedia payung. Kalau pulang sekolah hujan, basah-basahan deh…
FATHUL ABDI: siap ambil kuda2! datang bencana,,tinggal lariiii...bencana siapa yang tau kapan datangnya?
>> Editor : Esha Tegar Putra
>> Penata Halaman : Rahmi
23
MINGGU, 21 OKTOBER 2012 M 5 DZULHIJJAH 1433 H SOBATHALUAN @SOBATHALUAN
“Saya selalu suka berjalan di tengah hujan, sehingganya tidak ada seseorang yang bisa melihat saya menangis. Charles Chaplin (Aktor)
Apabila Musim Hujan Tiba MUSIM hujan baru tiba. Di tempat kita, musim yang satu ini tergolong sulit karena sering diasosiasikan dengan banjir, flu, macet, juga jam karet. Meski begitu, kehidupan harus tetap berjalan. Jangan sampai hujan membuat kegiatan Sobat Haluan terhambat. Apalagi cuaca ekstrim di bulan berakhiran –ber, September, Oktober, November, Desember, bahkan terkadang kita sudah untuk menebak. Adakalanya gabak terlihat di langit pagi hari, tapi hujan tak kunjung turun sampai sorenya. Adakalanya juga saat
panas berdengkang di siang, hari tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya. Selain dihadapkan dengan masalah banjir, beberapa penyakit juga akan tumbuh subur di musim hujan, seperti influenza atau flu, demam berdarah, dan diare. Banyak kasus penyakit yang semula tak ada di musim hujan kemudian timbul karena sebab tersebut, contohnya penyakit leptospirosis, yang berasal dari tikus. Mulanya agent penyakit tak ada, kalau kuman pada urin tikus tak keluar terbawa air musim
hujan. Namun, karena hujan, kuman tersebut bisa jadi berada di genangan-genangan air yang terinjak kaki. Karena itu, kita harus tetap fit dan menjaga daya tahan tubuh. Beberapa pakar kesehatan menyarankan agar di musim hujan ini kita mesti perbanyak minum air putih. Air putih adalah zat detoksifikiasi alami yang murah meriah dan mudah didapat. Air putih juga membuat kulit tampak segar dan tubuh tidak mengalami dehidrasi. Selain itu kita disuruh untuk memperbanyak istrirahat. Karena kurang tidur akan menyakiti tubuh dan tidak memberikan organ tubuh kesempatan untuk merecharge sel-sel mereka. 6-8 jam adalah waktu ideal yang bisa kita berikan untuk tidur setiap harinya. Terkadang pada musim hujan kita luput untuk memilih makanan yang sehat. Tentunya saat ini kita musti pastikan makanan kita senantiasa ‘higienis’ sepanjang hari. Cuci tangan Anda setiap sebelum makan, sehabis dari toilet, dan setelah melakukan kegiatan apapun. Jika Anda baru kembali dari luar ruangan, cuci baik tangan dan kaki. Hindari tempat
penjualan makanan yang kurang terjaga kebersihannya. Perbanyak serat dan makan makanan yang mengandung vitamin. Kalau perlu, tambah dengan multivitamin. Ini berkaitan dengan kenyamanan, kita juga mesti harus memastikan agar badan tetap hangat. Jika kehujanan dan kedinginan, tentu akan merasa lemah dan sugesti ini membuat kita benar-benar terserang penyakit. Kenakan jaket atau pakaian yang tebal untuk melindungi tubuh dari suhu dingin. Kalau memang harus terpaksa menerjang hujan, gunakan payung atau jas hujan. Jika ada di antara kita suka dengan keadaan dingin, boleh juga membalurkan minyak kayu putih di tubuh. Untuk menghangatkan tubuh dari dalam, semangkuk sup hangat atau segelas jahe boleh juga dicoba. Nah, bagi Sobat Haluan yang mahasiswa, perihal ini yang paling sering dilupakan: jemur pakaian sampai kering. Cucian yang tak mau kering adalah kendala di musim hujan, karena matahari seakan tak mau bersinar. Meski begitu, cari cara agar cucian bisa
kering sepenuhnya. Pakaian yang lembab berarti masih menyimpan air dan bisa jadi sarang bakteri. Dan yang paling penting harus tetap berolahraga. Walaupun olahraga outdoor jadi berkurang intensitasnya karena cuaca yang tidak bersahabat, kita bisa mencoba aneka olahraga yang bisa dilakukan secara indoor, seperti senam aerobik dengan panduan video, sit up, atau skipping (lompat tali). Lebih baik mencegah penyakit daripada mengobati. Karena kita butuh energi lebih untuk menghadapi segala kemungkinan yang muncul di musim hujan ini, maka lebih baik memastikan bahwa tubuh berada dalam keadaan terbaiknya. Dengan begitu, aktivitas sehari-hari pun bisa dilakukan dengan lancar, tak peduli hujan menghadang. Perihal terakhir yang harus diingat: sedia paying sebelum hujan. ‘Payung’ tidak hanya berarti alat untuk melindungi tubuh dari terpaan hujan, akan tetapi bisa dimaknai dengan berbagai macam alat untuk melindungi tubuh kita di musim hujan yang datangnya tidak menentu ini. (sha/*)
Buka Buku Mengamati Poster Propaganda Mao
Judul : Chinese Propaganda Posters Essay : Anchee Min, Duo Duo, dan Stefan R Landsberger Penerbit : Taschen, Jerman, 2011 Halaman : 320 halaman BUKU ini memang lebih memiliki banyak gambar ketimbang teks. Namun gambar yang termuat di dalam bukanlah gambar biasa. Gambar tersebut tak lain poster-poster propaganda Mao Tse Tung ketika ia memgang kekuasaan di Cina.
Seperti halnya banyak pemegang kekuasaan, Mao pun ingin mempertahankan statusnya sebagai pemimpin partai. Apalagi ia mencetuskan Revolusi Kebudayaan di negeri itu hingga tahun 1970-an. Ia menyebutanya Great Leap. Dari poster propaganda tersebut, Mao tidak hanya mempopulerkan Revolusi Kebudayaan, melainkan juga berusaha untuk mengultuskan dirinya. Usahanya boleh dibilang berhasil. Buktinya hingga kini masih banyak orang yang percaya dengan kebenaran ajaran Mao. Dalam poster-poster yang termuat dalam buku ini, Mao menggambarkan dirinya sebagai sosok yang dicintai oleh rakyatnya, dan dapat membawa Cina ke arah yang kebih baik, Cina yang lebih makmur di bawah pemerintahan partai komunis. Bahkan beberapa poster memperlihatkan pentingnya “melupakan” kepentingan diri sendiri, bahkan nyawa, untuk kepentingan partai. Tapi toh dari beberapa catatan litartur yang ada, usaha Mao ternyata hanya isapan jempol. Usaha untuk memakmurkan Cina justru membawa penderitaan bagi rakyat. Bagaimana tidak, ketika Mao berkuasa kemiskinan semakin menjadi-jadi, kebebasan menjadi barang langka, dan tekanan terjadi kepada mereka yang dianggap memiiki orientasi ke Barat. Poster-poster yang ada dalam buku ini paling tiak menjadi sebuah “monumen” yang mengingatkan kembali kepada siapa saja bahwa kekuasaan cenderung melanggengkan diri, dengan menghalalkan segala cara. (*)
“1998,” Novel Terakhir Ratna
Judul : 1 9 9 8 Penulis : Ratna Indraswari Ibrahim Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, September 2012 Halaman: 328 halaman
Putri, anak Walikota Malang yang kuliah di Universitas Brawijaya, tak bisa menghindar dari arus demonstrasi mahasiswa. Kehidupan kampus yang tenang mendadak panas dengan munculnya beberapa mahasiswa membawa poster menuntut Suharto turun. Sebagai generasi a-politik, Putri merasa aneh melihat teman-teman kuliahnya kehilangan kejenakaan dan menjadi idealis. Salah seorang yang menarik perhatian Putri adalah Neno, aktifis kampus, yang sering demo bolak-balik Malang-Jakarta. Hubungan Putri dan Neno semakin dekat, namun dalam salah satu aksinya Neno dikabarkan hilang! Putri khawatir Neno termasuk daftar orang yang dihilangkan. Ia pun berupaya keras melacak keberadaan kekasihnya itu. Tak kunjung berhasil menemukan Neno, selulus kuliah Putri pun pindah ke Amerika Serikat untuk kuliah S2. Dalam sebuah chatting, kabar lengsernya Suharto terdengar oleh Putri. Suharto telah mundur pada 21 Mei 1998. Ia pun memutuskan kembali ke Malang dan menemukan kenyataan bahwa tak seorang pun mau bertanggung jawab atas penculikan mahasiswa. Kemelut politik telah reda, namun Neno yang tak pernah ditemukan menyisakan kemelut tersendiri di hati Putri. Novel 1998 adalah karya terakhir Ratna Indraswari Ibrahim yang berpulang pada 28 Maret 2011. Tragedi orang hilang pada masa 1998 membuat Ratna mendokumentasikannya dalam bentuk novel. Novel ini bisa dikatakan sebuah tribute dari Ratna bagi perjuangan orangorang yang akan selalu menolak untuk lupa atas tragedi yang disisakan oleh tahun 1998. (*)
{Tidak ada hujan hari ini, jadi saya tidak harus bekerja. Kenapa anda harus duduk-duduk dan menunggu sampai hujan turun?” Linda Fiorentino (aktris)
“Saya kini hanya menunggu orang-orang untuk meminta saya untuk membuat hujan yang turun itu tiba-tiba menghilang.” David Copperfield (Pesulap)
Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh di pohon, jalan, dan selokan …. menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh waktu menangkap wahyu yang harus kaurahasiakan. Sapardi Djoko Damono (Penyair) >> Editor : Esha Tegar Putra >> Penata Halaman : Rahmi
24
MINGGU MINGGU,, 21 OKTOBER 2012 M/ 5 DZULHIJJAH 1433 H
RANA
Dunia di Ujung Jari
Cari Bahan Pelajaran—Handphone cerdas membantu pelajar untuk mencari materi pelajaran
GEMBALA— Menelepon pelanggan telur itik…
Telepon Umum—Dulu begitu sangat popular sebagai salah satu alat komunikasi untuk rakyat, kini hanya tinggal kenangan.
Saling Telepon — Mereka saling menelepon, entah kepada keluarga atau siapa…
PR—Mari kita cari tahu siapa Itu Albert Einstein…
Jelang Tampil—Para penari “menarikan” jarinya di ponsel sembari menunggu tampil di depan penonton.
>> Editor : Nazrul Azwar
>> Penata Halaman : Syamsul Hidayat