Harian Umum
I klan Berlangganan Pengaduan
MEDIA GROUP
MINGGU
0751 0751 0751
4488700 9559333 4488702
TERBIT 24 HALAMAN NOMOR 056 TAHUN KE 64
22 JULI 2012 M/ 3 RAMADAN 1433 H
Harga Eceran Rp2.500/eks, Harga Langganan Rp57.000/bulan
Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat
Berbuka Ala Jefri Ketika waktu berbuka puasa tiba, Jefri Rajif tak buru-buru memakan nasi. Makan makanan manis, kemudian menunaikan salat Magrib.
Pengalaman Religius Irwan Prayitno
Sulaman Koto Gadang yang Menginspirasi
Ramadan kali agaknya tidak jauh berbeda dengan Ramadan tahun lalu bagi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan keluarga.
Mangala Idhi Chandra. Designer Sumbar yang satu ini, rupanya sangat tertarik dengan sulaman Koto Gadang. Karena itulah, sulaman Koto Gadang menjadi inspirasinya
RAMADAN-10
ELOK - 13
SOBAT- 22
PENEMBAKAN BIOSKOP — Seorang korban selamat memeluk keluarganya. Disaksikan beberapa korban selamat lainnya. Tragedi berdarah Colorado ini terjadi ketika seorang pria bersenjata menembak penonton di Aurora, Colorado, Jumat (20/7) dinihari saat pemutaran film trologi Bantman. 12 orang tewas, 71 orang lukaluka, termasuk WNI tiga orang. INSERT: Tersangka yang diidentifikasi sebagai James Eagan Holmes. REUTERS
Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. (QS An Nisaa’ Ayat 5) 05.04 WIB
12. 28 WIB
15.52 WIB
18. 30 WIB
19.43 WIB
TRAGEDI BERDARAH BATMAN Ramadan dan Pembangunan Manusia Oleh: Shofwan Karim Salah satu cita-cita kalangan pembaharu pemikiran Islam Indonesia di awal abad ke20 adalah melepaskan umat dari kejumudan, kebekuan berpikir. Muncullah pergerakan yang berpihak kepada kalangan tertindas. Mereka membangunkan dan membangkitkan. Titik tolak perjuangan mereka adalah membangun manusia untuk berkemajuan, membuka mata dan mengubah keadaan. Dengan berpikir bebas, para pembaharu itu mencoba menangkap peluang yang diberikan penjajah kolonial Belanda yang menindas sekaligus membebaskan. Menindas, karena
>> RAMADAN DAN hal 11
3 WNI Korban Penembakan Tragedi penembakan membabi buta di Colorado dilakukan seorang remaja baik-baik dan cerdas. Turut menjadi korban luka satu keluarga dari Indonesia. Insiden ini memicu pro-kontra tentang pengontrolan senjata di negeri Paman Sam itu. COLORADO, HALUAN — Tiga warga Indonesia turut menjadi korban luka dalam insiden penembakan di sebuah bioskop di Aurora, di pinggiran kota Denver, negara bagian Colorado hari Jumat (20/7). Insiden penembakan di gedung bioskop ‘Century 16’ di Aurora, Colorado yang menewaskan 12 orang Jumat (20/7), bukan 14 orang seperti dilansir sebelumnya, termasuk 3 orang WNI yang menjadi korban luka-luka. Hal ini dipastikan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles hari Sabtu (21/
7). Menurut Sri Wahyuni, Konsul Protokol dan Konsuler pada KJRI LA, para korban adalah satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang merupakan penduduk Aurora. Korban pertama adalah Anggiat M Situmeang (45 tahun) yang menderita luka memar di mata sebelah kiri akibat serpihan dinding. Ia tidak memerlukan perawatan rumah sakit. Isterinya, Rita Paulina br.
>> 3 WNI hal 11
LAPORAN UTAMA
LAPORAN BUYA MASOED ABIDIN DARI PAPUA
Tanah Ulayat Versus Pengusaha Sawit
Ramadan di Kompleks PT Freeport Timika
KONFLIK masyarakat adat terkait tanah ulayat dengan perusahaan perkebunan di Sumatera Barat tak pernah henti. Beberapa waktu lalu, Baharuddin R Bupati Pasaman Barat mengeluarkan statemen di depan pengusaha perkebunan sawit terkait dengan minimnya PAD yang diterima daerah dari hasil kebun sawit.
TIMIKA,HALUAN — Alhamdulilah awal Ramadan 1433 H ini, kami berada di Masjid Darus Sa’adah di tengah Kompleks karyawan PT Freeport Indonesia Tembagapura, puncak Jayawijaya Papua. Masjid ini diresmikan pada 15 November 1994 oleh KH
Zainuddin MZ dan David H Francisco (EPV & GM PT Freeport). Di kawasan ini, udaranya sejuk. Kawasan ini selalu disiram hujan, baik sore, malam maupun
>> RAMADAN hal 11
CATATAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR MUSLIM KASIM DARI TDF
Mengemas TdS Jadi Milik Publik
Butik berjalan yang kreatif, menjual beragam sovenir Tour de France PENGANTAR REDAKSI— Selama sepekan sejak Senin (9/7) hingga Minggu (15/7) lalu,
Wakil Gubernur Sumatera Barat H Muslim Kasim bersama Walikota Bukittinggi
Ismet Amzis, Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit dan Bupati Sijunjung Yuswir Arifin berkesempatan memenuhi undangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Amaury Sport Organisation (ASO)–Konsultan Tour de Singkarak—untuk melihat langsung pelaksanaan Tour de France 2012 di Perancis. Mesti hanya melihat perlombaan di dua stage (stage 10 dan 11) antara Macon-Bellegarde sejauh 190 KM dan star stage 11 di Albert Village-salah satu ka-
>> MENGEMAS hal 11
Merangkul Peran Perusahaan di Daerah DUA hari berturut-turut, Rabu dan Kamis (11-12 Juli), kami diajak oleh ASO melihat langsung pelaksanaan TdF di stage 10 dan 11 di daerah Macon, Bellegarde dan Albertvilage. Macon berada jauh di luar Paris arah ke timur. Dari Stasiun Paris de Lyon, perjalanan dengan kereta api cepat memakan waktu sekitar 3 jam. Sama antara Paris dengan Amsterdam.
Yang menarik bagi saya, juga oleh rombongan, adalah bagaimana TdF yang berjarak tempuh 3.479 KM dengan 20 stage (etape) ini sudah dikemas dengan sangat profesional. Sebagai event organization, ASO melibatkan lebih dari 2.000 tenaga kerja, sebagian besar mantan pembalap TdF itu sendiri. Hingga tahun 2012 ini, TdF sudah merupakan tahun ke-107.
Sangat tak mungkin bila kita bandingkan dengan TdS yang baru di tahun ke-4. Robin Cassuto, salah seorang manager di ASO yang memberikan pemaparan atas evaluasi TdF, menyebutkan bahwa TdF sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Perancis. TdF sudah menjadi
>> MERANGKUL hal 11
RAKORWIL PARTAI NASDEM SE-SUMBAR
Caleg Didanai Rp10 M PADANG, HALUAN — Partai Nasional Demokrat (NasDem) menggunakan pola berbeda dalam proses pengusungan calon anggota legislstif (caleg). Pola ini sempat mendapat sorotan, karena tidak akan berbeda hasilnya, ketika caleg yang diusung sudah berada di bangku legislatif. Namun, hal itu dibantah oleh Wakil Ketua Internal DPP Partai Nasional Demokrat Endang Tirtana. Menurutnya, pola pengusungan caleg yang dibantu oleh partai dari aspek pendanaannya, sangat jauh berbeda dengan apa yang dilakukan partai lain. Jika partai lain harus “nyetor” dulu ke partai,
maka NasDem malah membiayai calegnya untuk bertarung dalam pemilihan umum nanti. “Kalau partai lain itu kan harus “nyetor” dulu calegnya, baru jadi caleg. Setelah jadi caleg, yang bersangkutan harus keluar lagi dananya untuk kampanye. Ketika duduk, mereka terpaksa harus mengembalikan dana yang sudah keluar itu, sehingga tidak fokus dalam bekerja,” kata Endang Tirtana, saat rapat koordinasi wilayah (Rakorwil) Partai NasDem se-Sumbar, di Basko Hotel, Sabtu (21/7). Lalu, di NasDem, katanya, tidak demikian adanya, caleg yang diusung akan dimodali.
>> CALEG hal 11
2 OLAHRAGA Atlet Bulutangkis Australia Keracunan LONDON,
HALUAN
— Tiga atlet bulutangkis Australia harus beristirahat di tempat tidur setelah m e n g a l a m i keracunan makanan ketika melakukan p e r s i a p a n m e n g i k u t i t u r n a m e n Olimpiade di pemusatan latihan mereka di kota Derby, Inggris. Pasangan ganda putera Ross Smith dan Glenn Warfe serta anggota tim puteri Renuga Veeran dinyatakan sakit, berarti mereka tidak dapat mengikuti pemanasan pertandingan melawan Inggris. "Dokter datang dan memeriksa mereka dan menyatakan mereka keracunan makanan," kata manajer tim Australia Lasse Bundgaard dalam pernyataannya. "Mereka diminta istirahat penuh di tempat tidur hari ini dan diharapkan dalam waktu cepat , mereka sudah pulih lagi," katanya. Dua pemain puteri, Leanne Choo dan Victoria Na, dinyatakan tidak keracunan makanan dan dapat berlatih bersama teman mereka, demikian bunyi pernyataan itu. Juru bicara Komite Organisasi Olimpiade London (LOCOG) mengatakan, tempat pemusatan latihan tim bulu tangkis Australia bukan merupakan tempat resmi untuk peserta Olimpiade London 2012.(h/net)
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
JELANG UJI COBA QUEENS PARK RANGER
Edu-Pagbe Batal Perkuat Persebaya Surabaya PADANG, HALUAN — Striker Persidafon Dafonsoro dan bek kiri Persija (IPL) Diego Michiels bakal memperkuat Persebaya Surabaya untuk melawan tim Liga Inggris, Queen Park Rangers.
Atlet Voli Pantai Inggris Tetap Ingin Berbikini LONDON, HALUAN — Federasi Bola Voli Internasional (FIFB), mengeluarkan peraturan penggunaan pakaian yang lebih tertutup dalam pertandingan, jelang bergulirnya Olimpiade 2012 di London. Namun, atlet voli pantai wanita Inggris Raya, Shauna Mullin dan Zara Dampney, tetap pilih mengenakan bikini, karena dinilai sebagai pakaian paling cocok dalam olahraga berpasir yang digelutinya. "Ini (bikini) adalah pakaian yang sempurna untuk olahraga kami (voli pantai). Tak pernah terbayangkan oleh kami mengenakan pakaian lain di atas pasir," ucap Mullin, seperti dilansir Daily Mail. "Meski peraturan berubah, saya akan tetap mengenakan bikini," tegasnya. Senada dengan pasangannya, Zara Dampney, pun merasa sudah cocok dengan bikini, terlebih saat suhu udara sedang hangat. Tapi, ia tak akan menolak jika memang peraturan memintanya untuk berpakaian. "Jika suhu udara sedang hangat, kami akan mengenakan bikini," terang wanita berusia 26 tahun tersebut. Saat ini, duet atlet voli pantai wanita yang sudah berpasangan sejak 2009 itu, menempati urutan teratas di daratan Inggris dan peringkat ke-37 dunia. Dalam peraturan anyarnya, FIFB, mengizinkan pemain mengenakan celana dan pakaian yang panjang saat suhu udara rendah, di bawah 15 derajat Celcius. Ukuran panjang celana yang diizinkan adalah 1,18 inci di atas lutut dan diperbolehkan mengenakan pelapis untuk menutupi bagian lengan(h/net)
KE FORMULA 1 — Pembalap masa depan Indonesia Rio Haryanto harus rela start di posisi 19 pada lanjutan seri balap GP2 di Sirkuit Hockenheim. Rio diperkirakan akan masuk ke level F1 di tahun 2014 mendatang menyusul progress sepanjang GP3 dan GP2 yang diikutinya. NET
RIO HARYANTO
Start di Posisi 19 di Sirkuit Hockenheim HOCKENHEIM, HALUAN — Rio Haryanto tak mendapatkan hasil yang memuaskan dalam sesi kualifikasi GP2 Jerman di Sirkuit Hockenheim, Jumat (20/7/2012). Pebalap muda Indonesia ini hanya menempati posisi ke-19. Sesi kualifikasi berlangsung dalam kondisi cuaca hujan deras. Rio yang melahap 11 lap akhirnya cuma bisa mencatat waktu terbaik 1 menit 46,394 detik. Dengan catatan waktu itu, Rio akan start dari posisi ke19 dalam feature race pada Sabtu (21/7/2012) besok.
Pole position jadi milik pebalap Caterham, Giedo van der Garde. Van der Garde membukukan waktu 1 menit 44,022 detik. Ke F1 Harapan bangsa Indonesia untuk segera memiliki pebalap di arena Formula 1, saat ini tertumpu pada sosok Rio Haryanto yang musim ini berlaga di ajang GP2. Oleh tim manajemennya, Rio ditargetkan sudah berada di Formula 1 pada musim 2014. Target tersebut bisa dibilang bukan isapan jempol. Jika dilihat dari sisi usia dan
progress yang dijalani Rio di ajang GP3 dan GP2, dua ajang balap mobil Formula yang berafiliasi langsung dengan Formula 1, maka 2014 adalah momentum yang paling tepat. Apalagi ditambah kenyataan secara de facto Rio sudah mengantungi Super Licence, lisensi balap yang menjadi syarat utama pebalap bisa turun berlomba di Formula 1. Keyakinan tidak hanya ada dalam tim manajemen Rio, tapi juga sangat kuat ada dalam diri Dennis Van Rey, pria asal Belanda yang pernah menjadi pelatih fisik Rio
hingga akhir 2009. Dua musim berturut-turut, 2010 dan 2011 tidak menangani Rio, Dennis mulai seri GP2 Valencia kembali mendampingi Rio. "Selama dua musim tidak menangani Rio, rasanya hati saya sangat sakit. Syukur sekarang saya bisa mendampinginya lagi. Saya punya keyakinan luar biasa terhadap Rio bahwa tidak lama lagi ia akan bisa masuk ke arena Formula 1. Jika tidak ada keyakinan tersebut dalam diri saya, tidak akan saya kembali mendampinginya," sebut Dennis.(h/net)
Kinerja PB PBSI Masih Diragukan
ARYA MAULANA DAN EDY SUBAKTIAR
Ingin Emas Olimpiade 2016 JAKARTA, HALUAN — Tak puas menjadi juara di tingkat junior, atlet asal Sukoharjo, Jawa Timur, Arya Maulana Aldiartama dan Edy Subaktiar ingin menjadi juara dunia. "Impian kami di Olimpiade 2016," kata Edi saat jumpa pers pemberian penghargaan senilai Rp 40 juta di Planet Hollywood, Kamis (19/7/12). Mengawali langkah menuju impian mereka, pasangan Edi/Arya masing-masing menuturkan harapannya di Kejuaraan Dunia Junior yang akan dihelat di Jepang, Oktober mendatang. "Saya ingin pertahankan gelar di ganda putra. Di campuran, ingin jadi nomor satu (juara)," kata Edi. Tak hanya soal gelar, Arya ikut menimpali, "Saya ingin terus meningkatkan
Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema
Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.
permainan." Mampu menyabet gelar juara di nomor ganda putra turnamen Badminton Asia Youth Under 19 Championship 2012 di Gimcheon, Korea Selatan pekan lalu, diutarakan Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation sebagai langkah awal menuju prestasi dunia. "Sejauh ini langkahnya sudah benar. Menjuarai banyak turnamen sebagai modal menuju mimpi ke Olimpiade," ujar Yoppy meyakinkan. Yoppy tak menampik, melihat potensi kedua atlet berprestasi asal PB Djarum itu ditambah kualitas pelatih yang bagus, niscaya tercipta generasi bulutangkis penerima estafet memperjuangkan tradisi emas bagi Kontingen 'Merah Putih'. (h/net)
JAKARTA, HALUAN — Rasa kekhawatiran masih menyelimuti orang tua pebulutangkis muda, Arya Maulana Aldiartama. Hal ini terjadi justru saat sang putra tercinta baru saja menjuarai turnamen di kancah Internasional. Ditemui saat pemberian penghargaan atas prestasi putranya bersama Edi Subaktiar menjuarai turnamen Badminton Asia Junior Under 19 Championship 2012, Kamis (19/ 7/12) di Planet Hollywood, keduanya mengungkapkan rasa bahagia sekaligus khawatir dengan masa depan sang buah hati. Sebagai wakil satu-satunya, Arya/ Edi berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan menyabet medali emas usai menekuk pasangan China Taipei, Wang Chi Lin/Wu Hsiao Lin lewat rubber game 17-21 22-20 2110 di partai final, Sabtu (7/7/12) saat partai final, Sabtu (7/7/12) di Korea Selatan. Namun melihat kinerja PB PBSI saat ini, Rudy Setiyohadi, ayah Arya, khawatir prestasi putranya bakal jalan di tempat, alias tidak berkembang. "Kami senang Arya bisa menunaikan amanah PBSI dan mengangkat harkat martabat orang tua. Tapi saya masih merasa khawatir kalau kondisinya masih seperti sekarang," ungkap Rudy Setiyohadi, bapak dari Arya. Ia pun menuturkan, "Dulu Uli Nuha
saat junior berprestasi. Sampai di Pelatnas tidak terlihat prestasinya." Menurutnya, manajemen di PB-PBSI Pusat masih perlu dilakukan perbaikan. Kendati begitu, lanjutnya, Rudy mengatakan ada secercah harapan saat Mantan Atlet Bulutangkis Nasional Lintas Generasi beberapa waktu lalu melayangkan petisi berisi 7 tuntutan kepada PB-PBSI. "Ketegasan mereka (Liem Swie King cs) bagus. Sekarang sudah mulai didengar," ucap Rudy. Sebagai salah satu orang yang memiliki pengaruh besar terhadap prestasi Arya, sang ayah tak ingin putra sulungnya itu mengalami kemandekan di masa depan. "Saya sepakat dengan pendapat Pak Christian Hadinata, alangkah baiknya pelatih ketika pelatih junior itu terus memantau dan melatih hingga di Pelatnas," kata bapak yang mengaku mendorong Arya bermain bulutangkis sejak kecil itu. Tak luput ia pun berpesan kepada sang buah hati, Arya. "Saat masih junior, jangan pikirkan hal lain. Cari prestasi setinggi-tingginya." Sedikit berbeda dengan Rudy, orang tua Edi yang tiba di Jakarta sejak kemarin pagi mengungkapkan rasa bangga pada anak bungsunya itu. "Bangga, bersyukur atas prestasi Edi. Tapi ya kami serahkan semua kepada yang di atas (Tuhan)," ucap ayah Edi yang juga pelatih PB Sinar di Tulangan Sidoarjo tersebut. (h/net)
Hanya saja, dua legiun asing Semen Padang, Edward Wilson Junior dan David Pagbe yang sebelumnya sempat dikabarkan akan memperkuat Persebaya Surabaya, tak jadi bergabung. Diego dan Patrich sendiri nampak mengikuti sesi berlatih Persebaya, Jumat (20/7/2012) malam di Gelora 10 Nopember. Selain Edu-Pagbe, Richardo Salampesi juga batak bergabung. Dalam sesi berlatih Jumat malam, Patrich mengenakan jersey nomor punggung 33. Sedangkan Diego nomor punggung 4. Saat meninggalkan mess dan berjalan ke stadion, Diego nampak berbincang akrab dengan Taufiq. Sedangkan di lapangan, pria berjanggut ini juga akrab dengan Rendi Irwan. Tak heran, sebab ketiganya adalah punggawa Tim Nasional (Timnas) Senior Indonesia. Sedangkan Patrich lebih pendiam. Situs berita inilah.com — sindikasi media Harian Haluan — Dalam latihan itu, dua pilar Persebaya, yakni Otavio Dutra dan Andik Vermansyah tak menampakan batang hidungnya. Dutra dikabarkan ke Singapura untuk mengurus Kitas. Sedangkan Andik masih menjalani pemulihan cedera. Kendati demikian Andik yang sudah divonis harus beristirahat selama empat hingga enam pekan, tetap ngotot ingin main lawan tim Liga Inggris Queens Park Rangers (QPR). Andik mengungkapkan niatnya untuk turun lawan pasukan Mark Hughes dalam pertandingan yang bakal digelar di Gelora Bung Tomo, Senin (23/7) lusa. Padahal hingga saat ini cederanya belum pulih 100 persen. "Insya Allah bisa main 30 menit. Aku akan berusaha," ucap Andik. Seperti yang diberitakan sebelumnya, fisioterapis Persebaya, M. Yanizar Lubis mengungkapkan Andik mengalami masalah di hamstringnya. Terdapat sebuah robekan yang mengharuskan kapten Tim Nasional (Timnas) U-22 ini istirahat antara empat hingga enam pekan. Meski begitu, Andik berusaha sekuat mungkin untuk tampil. Salah satunya dengan melakukan terapi sendiri. Baik itu terapi di rumah sakit maupun terapi secara tradisional. "Aku berusaha sembuh secepatya. Karena warga Surabaya ingin lihat aku main besok," tuturnya. Andik mengaku, selama ini ia mendapat banyak dorongan serta support untuk segera sembuh dari cederanya. Dukungan ituu datang dari situs jejaring sosial. Baik itu Facebook maupun Twitter. "Dorongan itu membuat aku semangat untuk sembuh. Doakan ya, Mas," pungkasnya. (h/mat)
Galatasaray Batal ke Jakarta ISTANBUL, HALUAN — Galatasaray secara mendadak membatalkan kunjungan mereka ke Jakarta akhir bulan ini. Harian lokal Turki menyebut persoalan dana untuk transportasi jadi penyebabnya. Galatasaray tadinya diplot sebagai satu dari tiga tim asing yang bermain di Java Cup 2012, 26-29 Juli mendatang. Dua tim lainnya adalah Everton dan timnas Malaysia. Namun, klub Turki itu ternyata membatalkan partisipasinya. Pembatalan kedatangan mereka ke Jakarta dipublikasikan lewat situs resminya (www.galatasaray.org). Namun, tidak dijelaskan alasan di balik keputusan ini. Harian Lokal Turki, Hurriyet Sports, pun coba mengungkapkan alasan utama batalnya pasukan Fatih Terim itu mengikuti Java Cup. Disebutkan Galatasaray kesulitan mencari tiket pesawat dari Austria, tempat mereka melakukan latihan pra-musim, menuju Jakarta. Jika pun harus menyewa pesawat, pihak Galatasaray harus mengeluarkan dana senilai 600 ribu euro. Jumlah itu terbilang besar mengingat match fee yang diberikan oleh Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai promotor turnamen "hanya" sebesar satu juta euro. Dengan hanya mengantongi 400 ribu euro, klub 18 kali juara Liga Turki itu harus melakoni perjalanan selama 26 jam menggunakan pesawat carter, beradaptasi dengan suhu Jakarta yang panas (dituliskan mencapai 32 derajat) dan juga faktor Jet laga. Maka Galatasaray pun memilih untuk membatalkan kunjungan mereka. Situs berita detikSport yang hendak mengkonfirmasi pihak LPIS dalam hal ini Widjajanto sebagai CEO masih tak bisa dihubungi.(h/net)
Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto, Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan: Sofialdi, Wakil Pemimpin Umum: Zul Effendi, Pemimpin Redaksi: Yon Erizon, Wakil Pemimpin Perusahaan: Syafruddin. Dewan Redaksi : H. Basrizal Koto, H. Desfandri, H. Hasril Chaniago, Zul Effendi, Sofialdi, Yon Erizon, Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Syamsu Rizal Redaktur Pelaksana: Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Syamsu Rizal, Litbang dan Online Media: Eko Yanche Edrie, Sekretaris Redaksi: Silvia Oktarice, Redaktur: Rudi Antono, Aci Indrawadi, Afrianita, Atviarni, Dodi Nurja, Nova Anggraini, Rahmatul Akbar, Andika Destika Khagen, David Ramadian, Haswandi. Reporter Padang: Ade Budi Kurniati, Devi Diani, Nasrizal, Meidella Syahni Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim, Trisnaldi (Pariaman/Padang Pariaman), Zulkifli, Syafril Nita, Sri Mulyati, M Siebert (Payakumbuh/Limapuluh Kota), Atos Indria, Ahdi Susanto, Welina (Pasaman), Miazuddin, Kasra Scorpi (Agam), Iwan DN, Darwin Danin, Maison (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal, Aldoys (Tanah Datar), M. Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M. Joni, Haridman (Pesisir Selatan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito, Marnus Chaniago (Kabupaten Solok/Kota Solok), Icol Dianto (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Maryadi, Ferry Maulana (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: M. Moralis Biro Kepri: M Sahdan Tim Kerja Usaha: Prisma Joni (Plt Manajer Sirkulasi), Jeffry Sony (Plt Kabag Sirkulasi), Nofriza Zainyar (Plt Koord Pemasaran), Junaidi (Plt Koord Eceran), Yan Syafri (Plt Koord Asongan), Yunasbi (Plt. Koord Iklan Kota padang), Tata Letak/Desain: David Fernanda, Nurfandri, Rahmi, Syamsul Hidayat, Jefli, HRD : Desmasari, Umum : Nurmi, Kasir : Desy, TI : Teguh. Plt Manajer Cetak: Irman S Rianto, Pra Cetak : Sawal Marjuni.HRP, Mai Hendri, Cetak : Mardianto (Koordinator), Afandi, Rudi Kurniawan, Jecky Jekcson. Haluan Media Group: CEO H.Basrizal Koto, Direktur: H Desfandri. Kantor Jakarta: Graha Basko, Jln. Kebun Kacang XXIX No.2A Jakarta Pusat 10240. Telp. (021) 3161472, 3161056 Fax. (021) 3915790, Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: Tarif Iklan: Display FC halaman satu: Rp50.000/mm kolom, Display BW halaman satu: Rp35.000/mm kolom, Display halaman dalam FC: Rp35.000/mm kolom, Display halaman dalam BW: Rp17.500/mm kolom, Iklan SC :Rp25.000/ mm kolom, Sosial/Ucapan Selamat FC: Rp15.000/mm kolom, Sosial/Ucapan Selamat BW: Rp10.000/mm kolom, Dukacita: Rp10.000/mm kolom, Iklan kolom (maks 300 mmk) FC: Rp15.000, Iklan Kolom (maks 300 mmk) BW: Rp10.000, Advertorial FC: Rp40.000/mm kolom, Advertorial BW: Rp25.000/mm kolom Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, Bank Nagari Cabang Utama Padang Rek No: 1008.0103.00009.1 PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com
OLAHRAGA 3
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
PESEPAKBOLA MUSLIM DI EROPA (BAG-2) KARIM BENZEMA
TETAP PUASA KARIM Benzema yang dikenal sebagai pesepakbola yang taat beribadah. Bergabung dengan Real Madrid di 2009 lalu, Benzema tetap berpuasa di Bulan Ramadan meski harus berlatih dan bertanding bersama El Real. Lahir dari lingkungan keluarga muslim yang taat. Tak heran pribadi Benzema terbentuk menjadi pribadi yang kental dengan nuansa ke-Islaman, ia bahkan memiliki paman yang menjadi imam di salah satu Masjid di Aljazair. (*)
UJICOBA JELANG OLIMPIADE
BRASIL MENANG LONDON, HALUAN — Tim Sepak Bola Olimpiade Brasil sukses menunjukkan diri sebagai kandidat kuat peraih medali emas Olimpiade London 2012. Dalam laga uji coba sebelum Olimpiade, Brasil setelah sukses menundukkan tim tuan rumah Inggris Raya, 2-0 di Stadion Riverside Stadium, Middlesbrough, lewat gol Sandro dan Neymar. Sandro, gelandang yang bermain di klub Tottenham Hotspur itu, mencetak gol pembuka kemenangan Brasil di menit ke-11. Gol ini berawal dari keteledoran Tom Cleverley membuat pelanggaran yang berujung tendangan bebas bagi Brasil di luar kota penalti tim tuan rumah. Neymar yang mengambil ten-
dangan bebas, dengan cerdiknya menipu para pemain Inggris Raya yang menyangka dia akan melakukan tendangan langsung ke gawang. Bola yang diarahkan ke tiang jauh itu jatuh tepat di hadapan Sandro yang berdiri bebas dan sukses menanduk bola ke pojok gawang Jason Steele. 1-0 buat Brasil. Inggris Raya yang mengandalkan sejumlah bintang senior seperti Craig Bellamy dan Ryan Giggs langsung berusaha membalas ketertinggalan. Sundulan Micah Richards memanfaatkan tendangan bebas Giggs berhasil dibuang salah satu pemain Brasil di depan gawang, satu menit berselang. Namun, Brasil kembali menguasai jalannya laga lewat variasi serangan umpan pendek dan terobosan cepat. Puncaknya, wasit memberikan hadiah tendangan penalti, setelah Micah Richards yang sudah kalah langkah terpaksa harus menekel Hulk dari belakang pada menit ke-33.
Dengan ketenangannya, Neymar yang bertugas sebagai algojo sukses mengarahkan bola ke kanan pojok untuk memperdaya Jason Steele. Kiper Middlesbrough itu terpaksa harus memungut bola kedua kalinya dari dalam gawang tepat pada menit ke-34. Keunggulan 2-0 ini berlangsung hingga turun minum. Memasuki paruh kedua, Inggris Raya berhasil mengimbangi dominasi Brasil. Sayangnya, sejumlah peluang emas yang diperoleh lewat kaki Giggs, Craig Bellamy, dan Daniel Sturridge tidak juga berbuah gol. Hingga 90 menit kedudukan 20 untuk keunggulan Brasil tetap bertahan. Kekalahan dari Brasil ini meninggalkan sejumlah pekerjaan rumah bagi Stuart Pearce, pelatih Inggris Raya jika ingin meraih sukses sebagai tuan rumah dalam olimpiade mendatang. Masalah terbesar terutama dalam koordinasi para pemain belakang yang sering lengah menjaga lawan.(h/net)
4 L A P O R A N U TA M A
MINGGU, 22 JULII 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
TANAH ULAYAT VERSUS PENGUSAHA SAWIT
Konflik Tak Kunjung Usai Laporan: DEVI DIANI
Konflik pemilik sah tanah ulayat dengan pengusaha perkebunan sawit seperti tak kunjung usai. Pemerintah diminta harus menyikapi masalah ini dengan saksama. Konflik masyarakat adat terkait tanah ulayat dengan perusahaan perkebunan di Sumatera Barat tak pernah henti. Beberapa waktu lalu, Baharuddin R Bupati Pasaman Barat mengeluarkan statemen di depan pengusaha perkebunan sawit terkait dengan minimnya PAD yang diterima daerah dari hasil kebun sawit. Selain itu, investor sawit sering “merampok” tanah ulayat dengan dalih telah memeroleh izin dari pusat. Maka, pantas kiranya daerah menuntut bagi hasil yang jelas dengan perusahaan sawit. Konflik dengan pegusaha sawit juga tak pernah usai. Misalnya, belum tuntas kasus Maligi dengan PT PHP yang memicu bentrok warga dengan kepolisian di lokasi perkebunan, Agam pun kemudian memanas. Suku Tanjung Menggopoh terus menggugat tanah ulayat yang diduga diambil secara ilegal PT Minang Agro atau PT Mutiara Agam. Menurut catatan di Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), sebelum konflik masyarakat adat dengan perusahaan muncul, telah ada lebih 29 kasus sengketa sako, pusako dan tanah ulayat yang sampai sekarang belum selesai termasuk penyelesaian tanah Nagari Lubuak Kilangan dengan PT Semen Padang yang dikenal dengan “pemanfaatan lahan
412 hektaree.” Itu sebagai contoh. Masih banyak lagi tanah ulayat yang bermasalah di dalam nagari itu sendiri. Untuk itu kita coba uraikan dengan sangat dalam dan komparatif. Proses Terbitnya HGU Terkait dengan itu penerbitan hak guna usaha (HGU), Kepala Dinas Perkebunan Sumbar Fajaruddin menyebutkan, proses penerbitan HGU untuk lahan perkebunan dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional(BPN) masing-masing daerah sesuai kewenangannya. Penerbitan HGU ini didasarkan pada peruntukan lahannya, ada yang berupa pencadangan lahan, penyerahan lahan oleh pemilik maupun penyediaan lahan untuk perkebunan. HGU dengan luas dibawah 500 hektare dikeluarkan oleh BPN kabupaten/ kota, sedangkan luas lahan antara 500 hektare hingga 1.000 hektare dikeluarkan oleh BPN provinsi. Untuk lahan dengan luas di atas 1.000 hektare, HGU dikeluarkan BPN Pusat. “Penerbitan HGU untuk perkebunan dilakukan oleh BPN sesuai kewenangannya. HGU yang luasnya dibawah 500 hektare diterbitkan oleh BPN kabupaten/kota, HGU luas lahan antara 500 hektare hingga 1.000 hektare diterbitkan BPN provinsi, sedangkan untuk luas lahan lebih dari 1.000 hektare HGU diterbitkan oleh BPN Pusat,” terang Fajaruddin. Pemprov Sumbar sendiri akan memberikan rekomendasi ke pusat bagi permohonan izin perkebunan. Rekomendasi itu disesuaikan dengan rencana makro daerah dalam pembangunan perkebunan. Sampai saat ini, sesuai rencana makro, belum ada izin untuk perkebunan besar. Fokus pemerintah adalah mengembangan perkebunan rakyat. Terkait dengan statemen Bupati Pasaman Barat Baharuddin yang menuntut pemba-
gian Dana Bagi Hasil (DBH) dari perkebunan sawit, Fajaruddin mendukung pernyataan tersebut. Dana pembagian itu dapat digunakan pemerintah untuk pembangunan sektor perkebunan di daerah tersebut. Sebagai daerah yang memiliki kebun sawit yang luas, seharusnya dapat menikmati sebagian hasil dari sawit yang diperdagangkan. Tetapi secara tertulis memang tidak ada bagi hasil dari perkebunan sawit. Namun dalam perdagangannya untuk ekspor, komoditas sawit dikenakan pajak ekspor yang menjadi penerimaan negara. Mungkin bagian dari pajak ekspor ini yang dapat dikembalikan ke daerah penghasil dengan menyebutkan secara jelas. “Kita mendukung sikap yang disampaikan Bupati Pasaman Barat itu. Seharusnya daerah penghasil sawit dapat menikmati hasil penjualan sawit untuk pembangunan perkebunan di daerahnya. Sawit dikenakan pajak ekspor, mungkin bagian dari pajak ini dikembalikan ke daerah,” ujar Fajaruddin. Dikatakan, sampai saat ini bagi hasil untuk produk perkebunan belum ada pengaturannya, kecuali untuk tembakau berupa cukai tembakau. Daerah penghasil tembakau dapat menikmati sebagian dari pungutan cukai tembakau ini. Ketentuan ini dengan jelas disebutkan. Sedangkan untuk sawit yang ada hanya pajak ekspor untuk komoditi sawit yang diekspor. Pajak ini menjadi bagaian dari penerimaan negara. Pergub Tata Cara Berinvestasi di Tanah Ulayat Sedangkan persoalan lahan yang mencuat dengan latar belakang tanah ulayat, secara bertahap sudah diatasi. Dan diharapkan konflik masyarakat dengan pengusaha dapat diminimalisir. Bahkan Pemprov Sumbar sudah me-
ngeluarkan Pergub tentang Tata Cara dan Pedoman Berinvestasi di Tanah Ulayat. Kepala BPKP Sumbar Masrul Zein yang menjadi leading sectornya menjelaskan, dengan lahirnya pergub itu diharapkan persoalan tanah ulayat yang sering mencuat mengiringi investasi di Sumbar, dapat diatasi. Pergub akan mengaturnya secara jelas dan tegas bagi investor maupun masyarakat pemilik ulayat. Untuk investasi yang sedang berjalan, maka aturan dalam Pergub akan berlaku saat perpanjangan izin usahanya (Hak Guna Usaha/HGU). “Pergub ini akan mengatur sejak awal investor masuk dan berniat memanfaatkan tanah ulayat. Dan yang krusial, ketika HGU habis masa berlakunya maka lahan itu kembali ke nagara dan diserahkan pengelolaannya kepada nagari sebagai pemerintahan terendah di Sumbar,” terang Masrul. Begitu pula bagi investor yang ingin memperpanjang izinnya, maka prosesnya harus dilakukan secara transparan, duduk bersama seluruh ninik mamak dan anak kemenakan pemilik ulayat untuk membicarakannya dengan investor dan juga pemerintah daerah setempat. Sementara selama ini, proses transparansi itu sering diabaikan yang akhirnya memicu keributan bahkan aksi anarkis. Inventarisir Janji Investor Sementara itu, pengamat Hukum Agraria Universitas Andalas Padang, Kurniawarman, kepada Haluan beberapa waktu lalu mengatakan, pemerintah daerah setempat harus menginventarisir janjijanji yang diucapkan investor saat penyerahan tanah ulayat dulunya. Sebab janji investor yang tidak direalisasikan menjadi salah satu pemicu mencuatnya kasus tanah ulayat. Dan hal ini tidak ada kaitannya dengan proses pelepasan hak ulayat dan
penerbitan Hak Guna Usaha (HGU). Proses pengalihan hak ulayat kepada investor, dinilai sudah sesuai tahapan prosedurnya. Sebab tidak mungkin BPN mengeluarkan HGU bila tidak melalui proses yang benar. Selain tidak taat dengan janji, persoalan ulayat juga dipicu tindakan investor yang semena-mena, mengelola lahan melebihi luas yang disepakati, sehingga tanah garapan masyarakat juga dicaplok dan disebut dijadikan areal perkebunan perusahaan tersebut. “Persoalan ini harus dipisahkan. Soal janji-janji investor ini adalah tugas pemerintah daerah menelusurinya untuk kesejahteraan masyarakatnya,” kata Kurniawarman terkait problem masyarakat pemilik ulayat dengan perusahaan perkebunan. Sedangkan proses mendapatkan HGU menjadi bagian tersendiri. Dan kadangkala, hal ini dijadikan sebagai momen oleh kelompok-kelompok tertentu dan menyatakan seolah-olah proses HGU tidak
benar. Untuk itu persoalan yang kini tengah memanas, hendaknya segera dapat diselesaikan setelah diketahui akar masalahnya. Diakuinya, pelanggaranpelanggaran yang dilakukan investor perkebunan cukup banyak. Salah satunya adalah janji membuatkan kebun plasma untuk setiap kepala keluarga atau mencaplok lahan milik masyarakat dijadikan areal perkebunannya. Kasus yang pernah mencuat sebelumnya adalah tuntutan masyarakat Suku Tanjuang Manggopoh, Kabupaten Agam kepada PT. Mutiara Agam yang dinilai telah mencaplok lahan milik ulayatnya. Dalam HGU dijelaskan, bahwa yang menyerahkan tanah ke perusahaan adalah warga Kecamatan Tanjung Mutiara, namun kenyataannya tanah yang dipakai berada di Kecamatan Lubuk Basung. Masyarakat minta agar dilakukan pengukuran ulang. Tidak hanya di Agam, masyarakat Pasaman juga menuntut PT.GMP. Jauh sebelumnya mencuat pula
kasus tanah ulayat di Maligi. Dari sudut proses pengalihan hak ulayat kepada investor, dinilai sudah sesuai prosedurnya. Tidak mungkin BPN mengeluarkan HGU bila tidak melalui proses yang benar. Lalu yang jadi masalah adalah janji-janji yang diucapkan investor yang belum direalisasikan. Untuk itu pemerintah daerah harus menginventarisir seluruh janji investor itu. Dan dalam kasus yang tengah bergolak saat ini, pemerintah daerah juga harus pro aktif menjadi mediasi bagi kedua belah pihak. Bagi investor yang terbukti berbuat nakal ini, pemerintah dapat menjatuhkan sanksi berupa tidak memperpanjang HGU yang diberikan atau mencabut HGU tersebut. “Pemerintah daerah harus menelusuri janji-janji investor yang tidak direalisasikan. Dan pemerintah dapat menjatuhkan sanksi bagi investor nakal ini, dengan tidak memperpanjang HGU atau sekalian mencabut HGU-nya,” tegas Kurniawarman.
Investor Makan Daging, Rakyat Dapat Tulang Laporan: KASRA SCORPI
Sengketa Tanah Ulayat di Sempadan Laporan: HARIDMAN KAMBANG PERSOALAN tanah sempadan antara Lunang Silaut, Pesisir Selatan (Pessel) dan Muko Muko, Bengkulu, tahun tahun belakangan sering mencuat kepermukaan. Orang Pessel, tanah sempadan itu masuk dalam tanah ulayat, namun lain pula yang dipahami warga Bengkulu. Sejumlah persoalan di tanah perbatasan itu telah terjadi. Tahun 90-an warga Silaut dan Muko saling klaim soal perbatasan. Terjadi tuding-menuding antarkedua belah pihak. Akhirnya tukak perseteruan meruyak menjadi persoalan yang tidak selesai selesainya hingga awal tahun 2011 lalu. Warga SP 10 yang berada di Lubuk Pinang mengaku cadangan lahan persawahannya diserobot warga dari Pessel. Menurut mereka lahan yang mereka klaim sebagai cadangan eks transmigrasi Kedung Ombo itu telah digarap oleh warga Pessel menggunakan alat berat. Tidak hanya itu, Empat tahun lalu siaran berbagai media, Muko Muko juga menuduh masyarakat Pessel yang tinggal di Lunang Silaut menyerobot lahan sawit yang telah ditanami di perbatasan tersebut. Bupati Muko Muko Ikhwan Yunus, bersama unsur Muspidanya bereaksi atas laporan masyarakat tersebut, ia turun kelokasi yang menjadi perseteruan. Kedatangan bupati diiringi pasukan keamanan bersenjata laras panjang. Warga setempatpun takut. Ada pembelajaran yang tidak baik disini, buahnya adalah, setelah Ikhwan Yunus turun bersama pasukan membuat masyarakat diperbatasan resah, sebelum ada titik terang menyangkut perbatasan. Demikian perseteruan dan persoalan
perbatasan terus terjadi, setiap hari, setiap waktu, saling “kerjain”, saling intai dan cari titik lemah. Sejumlah mediasi berjenjang telah dilakukan pemerintah didua kecamatan beda provinsi itu. Namun tampaknya mediasi tidak pernah mangkus menyelesaikan benang kusut sepadan. Kemudian pernah pula terjadi pembakaran base camp warga Silaut terjadi 30 Oktober 2010 lalu. Lagi lagi, kasus yang terjadi di daerah perbatasan hasil sampingan masalah tapal batas. Persoalannya ketika itu adalah, masalah kepemilikan lahan dan pemilik yang merupakan warga Desa SP 9 Tanjung Mulia Kabupaten Muko Muko mengklaim lahan yang dikuasainya itu masuk dalam wilayah Muko Muko. Tanah Sumbar seperti diseret-seret ke Bengkulu. Penyelesaian perbatasan Sumbar Bengkulu sudah mencapai titik jenuh dan tidak akan selesai selesai jika yang memediasi penyelesaian adalah pejabat setingkat camat atau bupati. Soalnya masyarakat kedua kabupaten bersikukuh dengan pendapat masing – masing. Untuk itu persoalan Pessel - Muko Muko perlu diselesaikan dengan melibatkan Pemerintah Provinsi Sumbar dan Bengkulu. Upaya itu telah berlangsung dua tahun lalu dengan hasil, Kemendagri mengeluarkan surat bahwa perbatasan Muko Muko-Silaut mengikuti tapal batas yang telah ada. Pemerintah dua provinsi difasilitasi pihak Kemendagri, telah duduk bersama untuk mencapai kata sepakat soal perbatasan. Kata sepakat (atau jika sudah ada legalitas batas di Kemendagri) harus diikuti dengan fasilitasi sosialisasi kepada masyarakat soal tapal batas. Selanjutnya baru diteruskan denan pelayanan administrasi pertanahan di provinsinya masing masing, sehingga kelak soal perbatasan tidak mencuat lagi.
SEPANJANG sejarah penjajahan, kita telah beberapa kali mengalami program pemaksaan yang sangat menyakitkan pertama ketika Gubernur Jenderal Daendels yang menerapkan kerja rodi atau kerja paksa membangun jalan dari Anyer ke Panarukan. Kemudian ketika Gubernur Jenderal Van den Bosch yang menerapkan tanaman paksa tahun 1830, lalu Jepang juga menerapkan kerja paksa yang disebut dengan romusya. Di zaman kemerdekaan ini pemaksaan secara fisik seperti itu dari penguasa atau dari bangsa asing kepada rakyat boleh dikatakan tidak ada lagi, hanya saja yang masih berlangsung adalah penjajahan ekonomi dalam bentuk pemaksaan terselubung. Semisal mencaplokan tanah rakyat oleh para investor untuk areal perkebunan yang menghasilkan keuntungan besar bagi mereka, yang mirip dengan pencaplokan tanah rakyat untuk tanaman paksa yang dilakukan penjajah Belanda. Pada waktu zaman Belanda program tanaman paksa atau culture stelsel adalah mengajak rakyat menyerahkan sebagian tanahnya kepada pemerintah untuk ditanami dengan tanaman yang laku keras di Eropa terutama tanaman rempah, yang diikuti dengan sejumlah peraturan. Tujuannya untuk menutupi ketekoran keuangan pemerintah yang terkuras akibat biaya perang yang tinggi menghadapi perlawanan rakyat Indonesia terutama perlawanan Imam Bonjol dan Diponegoro. Dan menurut peraturan sebenarnya penyerahn tanah rakyat dilkukan secara sukarela, sehingga tidak begitu
memberatkan bahkan dapat memberi angin segar terhadap pertumbuhan ekonomi rakyat itu sendiri. Namun dalam pelaksanaannya penyerahan tanah rakyat itu dilakukan secara paksa oleh penjajah dengan memanfaatkan pejabat-pejabat seperti bupati dan kepala daerah lainnya, sementara keuntungan yang diperolah dari hasil tanah itu diboyong sebesar-besarnya ke negeri Belanda dengan mengabaikan pemberian dana konpensasi untuk kepentingan rakyat pribumi. Di zaman kemerdekaan terutama pada era orde baru, pemerintah juga mengundang investor menanamkan modalnya untuk memperbaiki perekonomian negara dan menggerakkan perekonomian rakyat. Untuk itu rakyat juga digerakkan agar bersedia menyerahkan tanahnya dengan cara hak guna usaha(HGU) kepada investor melalui pemerintah, dengan demikian maka dibukalah berbagai usaha perkebunan berskala besar dengan sistem plasma, dimana rakyat diikutkan sebagai pemilik kebun sekitar 30 persen. Di Sumatra Barat perkebunan besar yang dikelola investor terutama kebun sawit seperti di Pasaman, Agam, Solok Selatan, Dharmasraya dan Pesisir Selatan. Namun penyerahan tanah oleh rakyat kepada investor yang dilakukan semasa Orde Baru juga terkesan ada pemaksaan dengan menggunakan kekuasaan pemerintah seperti halnya yang dilakukan pada tanaman paksa Belanda tempo dulu. Hal itu terindikasi dengan seringnya muncul konflik antara rakyat dengan investor pemilik perusahaan, dimana rakyat menuntut agar mengembalikan tanah mereka yang dicaplok secara tidak syah, seperti konflik di Maligi Pasaman dan
Manggopoh Agam yang terjadi akhir-akhir ini. Bahkan Bupati Pasaman Barat sendiri Baharuddin Rabani menyebut secara terbuka di hadapan ivestor belum lama ini bahwa investor sering “merampok” tanah rakyat dengan alasan dapat izin dari pemerintah pusat dan lagi kontribusi perusahaan terhadap PAD pemerintah daerah masih minim. Sementara itu tokoh masyarakat suku tanjung Manggopoh Lubuk Basung Syahrial Bakri Syarif yang juga anggota DPRD Agam zaman Orde Baru dan era teformasi menengarai bahwa penyerahan tanah rakyat sebagai HGU kepada investor sejak awal telah bermasalah, namun komplain rakyat yang sering dilakukan tidak mangkus karena begitu kuatnya “tekanan” dari pemerintah. Di Agam luas tanah rakyat yang dikelola investor untuk kebun sawit sekitar 20an ribu hektare berlokasi di kecamatan Lubuk Basung, Tanjung Mutiara, Ampek Nagari dan Palembayan, namun pada lokasi tersebut sering muncul komplain dari warga yang menuntut tanah mereka yang dipakai perusahaan agar dikembalikan. Sementara itu tokoh masyarakat Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari Adrian Agus Dt Kando Marajo mengatakan, bahwa keberadaan perusahaan sawit telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan nagari dan perekonomian rakyatnya, namun yang menjadi masalah kontribusi perusahaan tersebut sangat kecil dibanding dengan keuntungan yang mereka peroleh. “Memang kontribusi perusahaan investor tidak dapat dipungkiri tapi ibarat makan goreng ayam, investor makan daging empuk rakyat pemilik tanah yang merupakan faktor
utama produksi hanya makan tulangnya,” cetus Dt Kando Marajo. Terhadap PAD Agampun kontribusi perusahaan sawit masih minim, sehingga APBDnya selalu defisit dalam jumlah besar, hingga kini PAD Agam masih berada pada kisaran angka Rp20-an miliar. Di lain hal dana kompensasi perusahaan terhadap perbaikan dan pelestrian lingkungan tidak jelas, begitupun luas dan lokasi tanah HGU perusahaan tidak jelas karena tidak pernah dilakukan pengukuran dan tunjuk lokasi secara transparan. Katanya lagi, dalam sistem plasma, sebenarnya ada tiga usaha yang dilakukan yaitu usaha pertanian yakni menanam sawit, industri mengolah buah sawit menjadi CPO dan usaha memperdagangkannya. Dari usaha tersebut rakyat hanya ikut dalam usaha pertanian sebagai peserta plasma dengan memiliki kebun sekitar 30 persen dan lagi yang menentukan harga adalah pihak perusahaan, sehingga fluktuasi harga sering berlangsung secara tajam. Dalam sistem ekonomi minang memang ada istilah “patigani”, yang artinya si pemilik tanah menyerahkan pengelolaan tanahnya kepada orang lain dengan konpensasi sipengelola mengembalikan hasil produksi kepada pemilik tanah sebanyak sepertiga dari hasil tanpa membebani dengan biaya produksi. “Tapi dalam sistem plasma, si pemilik tanah hanya dapat sepertiga dari kebun yang ada dan si pemilik masih dibebani dengan biaya produksi,kalau dibanding dengan sistem patigani itu kan malang benar nasib si pemilik tanah, oleh karena itu sistem plasma ini perlu ditinjau kembali agar terlaksana secara adil dan transparan,” ungkap Dt Kando Marajo.
NASIONAL 5
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
JANGAN DIJEGAL
JK Masih Pantas Capres WACANA pemecatan Jusuf Kalla (JK) dari Golkar karena dikabarkan akan nyapres melalui partai lain, terus menuai polemik. Sekjen PKS Anis Matta menilai mantan wapres Jusuf Kalla sangat pantas berlaga di Pilpres 2014. JK dipandang sebagai politisi senior yang masih sangat populer. “Saya kira beliau pantas, dan beliau seorang yang kualifikasi leadershipnya sangat kuat. Beliau sangat lincah, secara fisik juga masih sehat. Beliau sangat pantas menjadi capres. Kalau popularitasnya saya kira oke karena beliau sangat aktif dengan kegiatan kepedulian kepada rakyat,” kata Anis kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/7). Menurut Anis, popularitas JK tak bisa diremehkan. JK terus muncul dalam berbagai kegiatan publik selama tiga tahun terakhir. “Selama tiga tahun terakhir ini kan beliau aktif untuk kegiatan masyarakat. Saya belum tahu karena kita di pimpinan tidak boleh ikut-ikut,” paparnya. Anis menilai tak selayaknya usia dijadikan penghalang majunya seorang tokoh dalam Pilpres 2014. Menurutnya masih banyak kandidat capres yang sudah berumur tapi masih semangat. “Kita jangan mempermasalahkan orang tua tapi berjiwa muda. Contohnya Pak Prabowo, Pak JK itu kan berjiwa muda. Lebih bagus kita berikan kesempatan yang lebih luas. Jadi umur jangan jadi deferensiasi di publik, nggak ada soal umur, pemisahan dengan umur itu tidak masalah bagi publik,” tutur Anis. Lebih jauh, Anis mendorong adanya insentif konstitusi. Dalam arti menurunkan angka Presidential Threshold (PT) sampai titik Parlementary Threshold (PT). Sehingga partai yang lolos ke parlemen berhak mengajukan capresnya.
“Persyaratan pencapresan bisa diturunkan. Contohnya Gerindra, Nasdem, kalau dia lolos PT bisa memunculkan capres. Justru dengan calon presiden yang makin banyak itu tingkat representasi di masyarakat lebih tinggi. Itu mencerminkan demokrasi yang lebih bagus,” pungkasnya. Kerugian Golkar Sedangkan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menyatakan tidak setuju dengan adanya wacana pemecatan Jusuf Kalla dari Golkar karena dikabarkan akan nyapres melalui partai lain. Akbar mempertanyakan dasar pemecatan itu. “Tidak ada rencana untuk memecat JK. Kenapa mesti dipecat, emang dia bikin kesalahan apa?” ujar Akbar usai menghadiri pemakaman Emma Norma, istri mantan Wapres Soedharmono di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis. Menurut Akbar, wacana JK menjadi capres partai lain hanyalah pernyataan orang-orang lain. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) juga mempersilakan JK maju jadi capres namun melalui partai selain Golkar. Akbar juga meminta masyarakat jangan terlalu mudah mengucapkan kata pemecatan meski di Indonesia sangat kental sistem demokrasinya. “Jadi kita tidak usah menggunakan kata pemecatan dan belum ada tanda-tanda Pak JK menjadi calon parpol lain,” ucap Akbar. Kalau sampai mantan Ketum Golkar Jusuf Kalla dipecat dari Golkar karena maju Pilpres dari partai lain, itu dipandang sebagai kerugian besar. “Kalau sampai Pak Jusuf Kalla itu ada wacana
yang siap diberhentikan itukan kerugian bagi Golkar. Karena dia ini adalah kader Golkar yang sudah teruji kan. Mantan wapres, mantan ketua umum golkar, itu sudah sangat teruji. Jadi saya kira JK adalah aset Golkar. Kalau sampai Pak JK dipecat Golkar tidak akan dihargai lagi oleh masyarakat untuk maju dalam Pemilu,” kata anggota
Dewan Pembina Gerindra, Martin Hutabarat, saat dihubungi wartawan. Menurut Martin, harusnya Golkar justru merangkul JK. Masuknya JK dalam barisan tim sukses bisa mendongkrak popularitas sang capres Golkar, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical). “Justru sebenarnya Golkar harus merangkul Pak JK sebaik-baiknya. Mintalah
sebaik-baiknya bahwa JK jadi jurkamnya Pak Aburizal. Golkar sebaiknya arif melihat realitas. Sehingga JK kalau bisa diminta jadi jurkamnya Ical,” katanya. Namun tentu Gerindra juga berharap JK benar-benar mau berlaga di Pilpres 2014. Gerindra benar-benar berencana menduetkan JK dengan Prabowo Subianto. “Nah kita kalau Gerindra mengapa
mempertimbangkan JK karena ini adalah aset bangsa. Jadi Gerindra mempertimbangkan sungguh-sungguh. Jadi kalau nanti Gerindra sampai kesimpulan sudah dipikirkan matang-matang untuk kepentingan bangsa. Dan Gerindra sudah mulai dari kemarin si Ahok itu kader Golkar untuk kepentingan Bangsa kita calonkan di Pilgub DKI,” katanya. (dn/dtc/okz)
PANTAS — Jusuf Kalla beserta pimpinan Dewan Masjid Indonesia berbincang di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin. Jusuf Kalla dipercaya menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia periode 2012-2017.
Digugat, Dana Negara untuk Lumpur Lapindo SEJUMLAH anggota masyarakat mengajukan gugatan atas Pasal 18 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan mengenai biaya penanggulangan lumpur Lapindo ke Mahkamah Konstitusi kemarin. Mereka berpendapat rakyat dirugikan oleh penggunaan anggaran negara untuk menanggulangi bencana lumpur Lapindo di Sidoarjo. “Berarti kita mengeluarkan uang untuk menanggulangi masalah yang disebabkan oleh korporasi,” kata Ali Akbar Azhar, salah seorang penggugat, Selasa. Ali Akbar adalah seorang peneliti dan juga menulis buku berjudul Konspirasi SBY-Lapindo. Selain itu, penggugat lainnya adalah Tjuk K. Sukiadi, pakar ekonomi yang pernah mengajar di Universitas Airlangga, Surabaya, dan Letjen TNI Marinir (Purnawirawan)
Suharto. Mereka mempermasalahkan kebijakan pemerintah yang menetapkan semburan lumpur Lapindo sebagai bencana alam dan bukan karena kesalahan PT Lapindo. Pasal 18 UU Nomor 4 Tahun 2012 yang digugat itu menyebutkan sejumlah bantuan dan penanggulangan akan dianggarkan pemerintah. Anggaran yang disiapkan meliputi pelunasan pembelian tanah, pembelian bangunan, bantuan kontrak rumah, bantuan tunjangan hidup, dan biaya evakuasi dari wilayah luar area peta terkena dampak, seperti Desa Besuki, Desa Kedungcangkring, dan Desa Pejarakan. Berdasarkan nota keuangan pemerintah, sejak 2007 hingga 2012 pemerintah telah mengalokasikan Rp 6,2 triliun untuk mengatasi masalah akibat semburan lumpur Lapindo. Gugatan ini seperti melengkapi langkah pengacara Sunarno
KEMANA ANDA TARAWIH MALAM INI
Edi Wibowo yang mengajukan gugatan praperadilan terhadap surat perintah penghentian penyidikan (SP3) yang dikeluarkan Kepolisian Daerah Jawa Timur pada 5 Agustus 2008. SP3 yang diteken Direktur Reserse Kriminal Polda Jawa Timur saat itu, Komisaris Besar Edi Supriyadi, tersebut menghentikan penyidikan untuk mencari siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya semburan lumpur panas. Gugatan Sunarno telah ditolak Pengadilan Negeri Surabaya dan Pengadilan Tinggi Jawa Timur. Kini, “Saya masih menunggu putusan (kasasi) di Mahkamah Agung,” Sunarno berujar Selasa. Sebelumnya, Dosen statistik Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Kresnayana Yahya, mengatakan perekonomian Jawa Timur akan terusmenerus mengalami kerugian selama semburan Lapindo tak tertangani dengan baik. “Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur
Minggu 22 Juli 2012
No
Nama Masjid / Mushalla
Alamat
Penceramah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
Masjid Baitul Mukminin Mushalla Al-Jadid Masjid Baitul Makmur Mushalla Nurul Munfiqin Masjid Jiran Saiyo Masjid Mukhlisin Muhammadiyah Masjid Muhajirin Masjid Abrar Mushalla Baiturrahim Masjid Nurul Huda Masjid Imaduddin Masjid Nurul Yaqin Mushalla Nurul Jadid Masjid Nurush Shadiqin Mushalla Tauhid Masjid Istighfar Musahlla Baitul Huda Mushalla Darul Arham Masjid Nurul Washilah Masjid Al Irsyad Mushalla Babussalam Masjid Khairul Ummah Masjid Istiqlal Masjid Ar-Raudah Masjid Baiturrahim Masjid Raya Muhammadiyah Masjid Barkah Masjid Al-Hidayah Masjid Raya Baitul Muttaqin Mushalla Jihadul Muslimin Masjid Al Manar Masjid Nurul Iman Sumbar Masjid Muhammadan Masjid Agung Al Munawarah Masjid Muhajirin Masjid Darussalam Masjid Taqwa Muhammadiyah Masjid Agung Darul Ilmi Masjid Istiqlal Masjid Ansharullah Muhammadiyah Masjid Jami' Taluak Mushalla Baitul 'Arafah Masjid Nurul Islam
JL. Perintis Kemerdekaan No. 144 Kabun JL. Tunggang Kel. Ps. Ambacang Perumnas Air Tawar Barat Jalan Pulau Karam No. I69 JL. Parak Gadang IX/17 Kec. Padang Utara Padang Kel. Mata Air Kec. Padang Selatan Band Olo RW. III Kel. Kampung Lapai LImau Manih Simpang Piai Wisma Indah II Lapai Padang Belanti JL. Ampang RT. 1 RW IV Padang
Drs. Algunadi Alpi Rudiwan, S.Pd.I Drs. H. Bagindo M. Letter Paman Firdaus, S.Ag Drs. H. Yulius, RM Drs. H. Zufrizal Asman Sutan, S.Ag H. Zulkarnaini Nur Drs. M.Jamil Agusli. MS Muslim Tawakal DR. Elsandra Eka Putra, M.Si Jamaldi, M.Ag Helfizon Afendi S.Ag Drs. Muhidi, MM Hendrik Margaret, S.Ag Jasrial, S.Ag Drs. Yohanes Anwar Hendra, S.Pd.I Yan Fajri, M.Ag H. Faizar, MS, S.Pd Bakhtiar, M.Ag Khairul Abrar, S.Ag, M.Pd Drs. Herman Amini, MS Ramli Rahman, S.Ag Syafrizal, S.Ag Galib Sulaiman Nofrizal, S.Ag Yanto tanjung Boy Hadi, S.TP Drs. H. Bagindo M. Letter Tk. Helfizon Pk. M Almawadi, S.Ag Muharmaini, S.Ag Drs. Ramadas H. Iskandar, M.HI Drs. H. Syawal Suro Saiful Zainul Dr. Darul Hilmi, M.Pd Drs. Nafrizal Drs. H. Syafwan Djiran Dr. Irdas Raja, MA
JL. Sawahan Timur Kec. Padang Timur Parak Gadang Kel. Gantiang Parak Gadang Kel. Ganting Komplek Cimpago Permai Koto Lua Pauh Koto Merapak Kel. Olo Padang Barat JL. Khatib Sulaiman Kec. Padang Utara Dinas Perkebunan JL. Rasuna Said No.77 Perumahan Griya Insani Gadut Lubeg Purus Atas Padang JL. Jhoni Anwar III, Ulak Karang Utara Padang Parak Anau Tanjung Sabar Lubuk Begalung Kel. Jati Kec. Padang Timur Siteba Pampangan Kec. Lubuk Begalung Kampung Ujung Tanjung Kel. Kampung Lapa JL. DPRD V Dadok Tunggul Hitam Padang JL. Imam Bonjol Padang JL. Pasar Batipuh Kota Padang Talang Solok Komp. Mawar Putih, Korong Gadang Kuranji Pemancungan Kel. Pasa Gadang JL. Bundo Kanduang No.1 Padang Kabupaten Pasaman Barat Kota Payakumbuh Kota Payakumbuh Jorong Taluak Nagari Taluak Kab. Agam Kom. Palm Griya Indah II Korong Gadang JL. Gajah Mada Kel. Gunung Pangilun Padang
rata-rata akan berkurang sekitar satu persen per tahun,” kata Kresnayana kepada Tempo, Selasa,. Menurut Kresnayana, kerugian ekonomi akibat luapan lumpur setidaknya terbagi dua, yakni direct cost atau kerugian langsung yang mencapai Rp 50 miliar per hari dan indirect cost atau kerugian tidak langsung Rp 500 miliar per hari. Dosen lulusan master Universitas Wisconsin, Madison, Amerika Serikat, itu menjelaskan bahwa kerugian yang dikemukakannya mayoritas akibat kendala transportasi yang hingga saat ini tak kunjung teratasi. Bahkan, meskipun saat ini sudah ada jalan arteri baru, tetapi seluruh kendaraan besar pengangkut barang tetap harus melalui Jalan Raya Porong yang memiliki faktor risiko keamanan dan kenyamanan cukup tinggi. Tak hanya itu, kereta api hingga saat ini juga masih
melalui jalur rel berisiko tinggi. “Akibatnya, banyak perusahaan yang membatalkan rencana investasi di Jawa Timur, ujar Kresnayana. Kresnayana memaparkan sebuah perusahaan otomotif besar yang akan membangun pabrik di lahan seluas seribu hektare di Pasuruan akhirnya membatalkan niat karena takut terkendala semburan lumpur Lapindo. Dari catatan Kresnayana, setiap tahun sekitar 30-40 perusahaan yang membatalkan investasinya di Jawa Timur. Pemerintah sebenarnya berupaya mengalihkan angkutan barang untuk kawasan timur dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Pelabuhan di Probolinggo. Namun, kurangnya fasilitas pendukung membuat tak banyak pengusaha yang bersedia mengirimkan barangnya melalui Pelabuhan Probolinggo. Tak hanya itu, Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang saat
ini juga sudah mulai membuka penerbangan ke Jakarta. “Tapi tetap belum mampu mengatasi kendala ini. Buktinya, tak ada satu pun jaringan hotel internasional, seperti Novotel atau Accor Group, yang mau buka di Malang,” Kresnayana memaparkan. Kerugian juga dialami di sektor perumahan. Meskipun saat ini perbankan sudah meluaskan area cakupan dari radius 15 kilometer menjadi radius lima kilometer, tetap saja tak banyak bank yang bersedia mengucurkan kredit bagi perumahan di kawasan Sidoarjo. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang saat ini mencapai 6,7 hingga 7 persen dinilai Kresnayana bukan karena kondisi lumpur Lapindo yang membaik, tapi lebih karena akibat keuntungan demografi. “Ini murni karena bonus demografi, bukan juga karena kinerja gubernur yang bagus,” kata Kresnayana. (dn/tmp)
PEREBUTAN KEPENTINGAN
Ganjalan Jembatan Selat Sunda SEPERTI rencana semula, proses pembangunan proyek prestisius Jembatan Selat Sunda akan dimulai pada 2014. Dewan Pengarah Pengembangan Kawasan Strategis Infrastruktur Selat Sunda (KSISS), Rabu 18 Juli 2012, menetapkan dua keputusan sebagai acuan pembangunan proyek raksasa itu. Dua keputusan itu adalah pertama, bahwa pemasangan tiang pancang tetap harus dilakukan 2014. Kedua, membentuk tim khusus. Tim itu antara lain bertugas mengkaji usulan Menteri Keuangan Agus Martowardojo soal revisi Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kawasan Strategis Infrastruktur Selat Sunda itu. Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, selaku ketua Dewan Pengarah KSISS menegaskan bahwa dua ke putusan disampaikan kepada publik untuk menjawab segala kesimpangsiuran yang terjadi terkait proyek jembatan ini. Pemasangan tiang pancang pertama untuk menunjukkan kepastian
dan bahwa betapa pentingnya pembangunan Jembatan Selat Sunda bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Banten dan Lampung. “Sekitar dua juta kendaraan roda empat yang menyeberang di Selat Sunda nantinya akan mengalirkan berbagai macam komoditi dan logistik,” ujar Hatta di kantornya, Jakarta, Rabu (18/7). Soal tim khusus yang disebut Tim Tujuh, kata Hatta, bertugas untuk menanggapi berbagai masukan dari publik dan kementerian terkait soal proyek ini. Tim Tujuh ini beranggotakan Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, serta Menteri Perindustrian MS Hidayat. Tim itu akan membahas beberapa usulan. Pertama, pelaksanaan proyek KSISS sebaiknya dipisahkan dengan pembangunan Jembatan Selat Sunda. Kedua, studi
kelayakan atau feasibility study (FS) diusulkan agar dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Setelah itu, proyek ditenderkan dan pemenangnya akan mengganti dana studi kelayakan tersebut kepada pemerintah. Tim Tujuh diberi waktu dua pekan untuk mengkaji usulan itu. Selanjutnya, tim akan melaporkan kembali kepada dewan pengarah guna mengambil keputusan. Menteri Keuangan Agus Martowardojo menambahkan, Tim Tujuh itu juga akan membahas pengajuan revisi Perpres Nomor 86/ 2011 yang menjadi dasar pembangunan proyek tersebut. Poin lain yang akan dibahas yaitu mekanisme kerja sama pemerintah dan pemrakarsa. Pembahasan usulan pemisahan proyek Kawasan Strategis Infrastruktur Selat Sunda dengan Jembatan Selat Sunda itu pernah diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. “Itu salah satu alternatif,” kata Djoko di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta.(dn/tmp)
6 RENDO Kirimkan pertanyaan anda melalui SMS ke 081363885510 atau lewat email ke aci_haluan@yahoo.com
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
KONSULTASI HUKUM
GARAH SIMANTABA
Kasus Suap PON
Syarat Perceraian SAYA Afria. Sepupu saya telah menikah selama lima tahun dan mempunyai 1 anak, tapi dalam tiga tahun terakhir mereka sudah pisah rumah. Suaminya tidak memberi nafkah (lahir ataupun batin), juga tidak memberikan tunjangan untuk anaknya. Menurut hukum perkawinan apakah sudah ada haknya untuk mengajukan perceraian, dan bagaimana caranya? mohon penjelasan bapak pengasuh. (Afria-Padang)
Diasuh oleh: RUSDI ZEN
Jawab Apabila sepupu anda itu dan suaminya sewaktu menikah menadatangani takliq thalak, maka untuk bercerai atas kasus ini (suami melanggar taklig thalak) dia tinggal meminta pengesahannya saja dari Pengadilan Agama setempat. Apabila tidak menandatangani Takliq Thalak sewaktu menikah, maka kejadian itu sudah cukup untuk dijadikan dasar gugat cerai ke Pengadilan Agama setempat. (*)
Aman Beli Tanah
Perda Pekat
BAPAK pengasuh yang terhormat. Saya ingin konsultasi dengan bapak bagaimana cara membeli tanah untuk rumah supaya kelak di kemudian hari tidak timbul masalah? soalnya di daerah kita banyak terjadi kasus sangketa tanah, terima kasih. (Mega-Batusangkar)
Bapak pengasuh yang terhormat. Di daerah ini sudah ada Perda anti penyakit masyarakat (pekat) dan Perda parkir. Menurut bapak, apakah mereka yang sering berbuat mesum di sepanjang Pantai Padang bisa dijerat dengan saksi dalam perda itu. Kemudian untuk parkir, di dalam perda bagi motor hanya Rp500, tetapi dipungut Rp1.000. Tentunya yang memungut lebih besar itu juga bisa diproses dengan Perda Parkir itu?, mohon penjelasan. Soalnya selama ini terkesan dibiarkan saja, meski sudah ada perda-nya. Terima kasih pak. (Nurdianto-Padang)
Jawab Pertama-tama yang perlu diperhatikan asal tanah. Jika tanah yang dibeli merupakan harta pencaharian atau gono gini dari penjual atau tanah berasal dari hak barat (eigendom/hak milik barat), maka pembelian akan sangat aman. Membeli tanah yang berasal dari hak adat dalam pusako apalagi pusako tinggi, maka permasalahan akan sering muncul. Pusako itu adalah hak yang bersifat kolektif dan dimiliki turun-temurun. Kolektif artinya bersama dalam kaum. Turun temurun artinya sesuai dengan garis matrilineal, dari mamak turun ke kemenakan sampai kepada yang belum lahir sekalipun. Kemudian pusako jika dibeli tidak dimakan jual, jika digadai tidak dimakan sando. Jadi tidak pernah boleh diperjual belikan. Yang boleh diserahkan kepada pihak ketiga bukan kepemilikannya, tetapi hanya pemanfaatannya dengan menggunakan hak pakai berdasarkan sewa dan jangka waktu menurut kesepakatan. Dengan perkataan lain, silahkan makan buahnya, tetapi jangan ditebang pohonnya. Artinya jika hendak menikmati juga tanah yang berasal dari pusako, maka nikmatilah dengan hak pakai dengan jangka waktu sesuai kesepakatan. Mau 100 tahun pun boleh dan sertifikat hak pakai itu dapat dijadikan jaminan hutang ke bank.
Jawab Perda itu adalah hukum positif. Hukum yang baik harus mengandung kaedah-kaedah yang mencerminkan nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat, bersifat logis dan dibuat secara benar. Benar artinya antara lain tidak bertentangan dan tidak tumpang tindih dengan hukum positif yang lebih tinggi yakni undang-undang pidana dan dilegislasi oleh lembaga yang berwenang. Perda oleh Pemda bersama DPRD. Undang-undang oleh pemerintah bersama DPR. Dengan demikian, maka masyarakat akan cenderung mematuhinya. Masyarakat tidak berkenan akan sesuatu perbuatan, ternyata hukum melarangnya. Sebaliknya, akan timbul resistensi atau penolakan. Jika ingin ditegakkan juga, karena betapa pun buruknya, selama belum dicabut dia masih tetap berlaku (hukum positif), maka diperlukan enforcer (tenaga penegakan) yang banyak. Enforcer itu adalah Satpol PP. Namun makin besar tenaga Satpol PP yang dikerahkan untuk menegakkan suatu Perda, maka semakin terasa tidak adil oleh masyarakat. (*)
TTS BERHADIAH
Salam Perikanan
Budi Daya Ikan Patin
B
UDIDAYA ikan patin meliputi beberapa kegiatan, secara garis besar dibagi menjadi 2 kegiatan yaitu pembenihan dan pembesaran. Pada usaha budidaya yang semakin berkembang, tempat pembenihan dan pembesaran sering kali dipisahkan dengan jarak yang agak jauh. Keberhasilan transportasi benih ikan biasanya sangat erat kaitannya dengan kondisi fisik maupun kimia air, terutama menyangkut oksigen terlarut, NH3, CO2 , pH, dan suhu air. Penyiapan Sarana dan Peralatan Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Pada kolam penetasan diusahakan agar air yang masuk dapat menyebar ke daerah yang ada telurnya. Petak tambahan air yang mempunyai kekeruhan tinggi (air sungai) maka perlu dibuat bak pengendapan dan bak penyaringan. Induk yang ideal adalah dari kawanan patin dewasa hasil pembesaran dikolam sehingga dapat dipilihkan induk yang benarbenar berkualitas baik. Perlakuan dan Perawatan Bibit Induk patin yang hendak dipijahkan sebaiknya dipelihara dulu secara khusus di dalam sangkar terapung. Upaya untuk memperoleh induk matang telur yang pernah dilakukan oleh Sub Balai Penelitian Perikanan Air Tawar Palembang adalah dengan memberikan makanan berbentuk gumpalan (pasta) dari bahan-bahan pembuat makanan ayam dengan komposisi tepung ikan 35 persen, dedak halus 30 persen, menir beras 25 persen, tepung kedelai 10 persen, serta vitamin dan mineral 0,5 persen. Pada hari ketiga, benih ikan diberi makanan tambahan berupa emulsi kuning telur ayam yang direbus. Pembesaran ikan patin dapat dila-
kukan di kolam, di jala apung, melalui sistem pen dan dalam karamba. Pada pembesaran ikan patin di jala apung, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: lokasi pemeliharaan, bagaimana cara menggunakan jala apung, bagaimana kondisi perairan dan kualitas airnya serta proses pembesarannya. Pada pembesaran ikan patin sistem
pen, perlu diperhatikan: pemilihan lokasi, kualitas air, bagaimana penerapan sistem tersebut, penebaran benih, dan pemberian pakan serta pengontrolan dan pemanenannya. Hampang dapat terbuat dari jaring, karet, bambu atau ram kawat yang dilengkapi dengan tiang atau tunggak yang ditancapkan ke dasar perairan. Jumlah makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5 persen dari jumlah berat badan ikan peliharaan. Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang diambil dari ikan yang dipelihara (smpel). Pemeliharaan Kolam dan Tambak Selama pemeliharaan, ikan dapat diberi makanan tambahan berupa pellet setiap hari dan dapat pula diberikan ikan-ikan kecil/sisa (ikan rucah) ataupun sisa dapur yang diberikan 3-4 hari sekali untuk perangsang nafsu makannya. Hama Pada pembesaran ikan patin di jaring terapung hama yang mungkin me-
nyerang antara lain lingsang, kurakura, biawak, ular air, dan burung. Pada pembesaran ikan patin di jala apung (sistem sangkar ada hama berupa ikan buntal (Tetraodon sp.) yang merusak jala dan memangsa ikan. Ikan-ikan kecil yang masuk kedalam wadah budidaya akan menjadi pesaing ikan patin dalam hal mencari makan dan memperoleh oksigen. Biasanya pinggiran waduk atau danau merupakan markas tempat bersarangnya hama, karena itu sebaiknya semak belukar yang tumbuh di pinggir dan disekitar lokasi dibersihkan secara rutin. Cara untuk menghindari dari serangan burung bangau (Leptot i l u s javanicus), pecuk
( P h a lacrocorax carbo sinensis), blekok (Ramphalcyon capensis capensis) adalah d e n g a n menutupi bagian atas wadah budi daya dengan lembararan jaring dan memasang kantong jaring tambahan di luar kantong jaring budi daya. Penyakit Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi. Penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul akibatadanya gangguan faktor yang bukan patogen. Produksi benih ikan patin secara masal masih menemui beberapa kendala antara lain karena sering mendapat serangan parasit Ichthyoptirus multifilis (white spot) sehingga banyak benih patin yang mati, terutama benih yang berumur 1-2 bulan.
Galak-galak Surang Membeli Alat GPS untuk Mobil MENDATAR 1. Tempat pemondokan Jemaah Calon Haji Indonesia di Mekkah 5. Nama Sungai di Kalimantan 8. Pipa Tembakau 10. Perbedaan halus 12. Ganjil, asing 13. Orang yang tidak mengakui adanya Tuhan 15. Hizbuz Tahir Indonesia 16. Bendungan 17. Alunan lagu dengan suara yang lembut 19. Diulang, kue berbentuk bola 20. Keturunan kedua 22. Dim 24. Dasar 26. Surat pertama dalam Alquran 30. Saya 31. Huruf ke 23 abjad Arab 32. Pakaian renang 34. Bahan pembuat tapai 35. Zat arang KUPON 37. Pati tepung 38. Dapat dipercaya 39. Satuan pnas
060
MENURUN 2. Gelar akademis lulusan PT jurusan akuntansi 3. Sepuluh (Ing) 4. Sejenis ular berbisa 5. Kertas tebal 6. Peria 7. Tangkas, gesit 9. Butiran arang yang halus dan lunak Yang terjadi dari asap lampu 11. Daging tusuk yang dibakar 14. Partikel listrik 17. Patuh dan taat 18. Hewan berbelalai 19. Pelumas 21. Tempat penyimpanan uang 23. Bercak, titik 25. Rumah tempat pemotongan hewan 27. Karangan bunga khas Hawaii 28. Maskapai penerbangan Australia 29. Penyakit bengek 32. Sepeda (Ing) 33. Uang logam 35. Kredit Investasi Kecil 36. Jalan kereta api
Kirim jawaban melalui kupon di atas dan dikirim melalui Pos ke Kantor Redaksi harian Haluan, Kompleks Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang.
Di sebuah toko kelontong, pada waktu antre di kasir, seorang wanita di depan berkata kepada seorang petugas toko: “Aku akan membeli semacam barang yang biasanya ditaruh di muka tempat duduk depan mobil, alat ini bisa mengetahui dirimu ingin pergi ke mana dan bagaimana caranya pergi ke sana.” Petugas toko yang gaptek tiba-tiba berkata: “Anda memerlukan seorang suami.” Wanita lain yang antre di tempat paling belakang tiba-tiba nyeletuk: “Begini dah, punyaku kuberikan kepadamu, kusumbangkan dengan cuma-cuma.”
Wanita dan Anjing Kesayangan Seorang wanita paruh baya sedang bermain-main di sebuah pekarangan perumahannya dengan menuntun anjing kesayangannya. Anjingnya berjalan di depan dan dia mengikuti di belakang dengan menggenggam seutas tali di tangannya. Wanita paruh baya ini nampaknya sangat menyayangi anjingnya, anjing itu berjalan ke mana, ia ikut ke mana, anjing itu hendak ngelayap ke mana, ia juga tak pernah menolaknya, sebentar ke timur, dan sebentar lagi ke barat, tak peduli ke mana anjing itu pergi, wanita paro baya ini tak juga pernah mengeluh sepatah kata pun, bahkan selalu mengejarnya dengan ketat di belakang. Akhirnya warga di sekitarnya mulai tidak bisa mengerti, sebenarnya siapakah yang menuntun siapa?
Jika Kucing Kawin dengan Anjing Kucing telah kawin dengan anjing, tetapi tak lama kemudian mereka ribut-ribut hendak bercerai. Hakim menanyakan sebab-musababnya, anjing berkata: “Sesudah kawin, setiap malam dia selalu ngelayap ke luar, dan jarang-jarang pulang ke rumah. Ini menunjukkan bahwa kelakuannya kurang serius.” Kucing berteriak-teriak dirinya kena fitnah dan dirugikan secara mentah-mentah: “Padahal aku hanya pergi mengejar tikus,” katanya. Anjing segera berkata: “Coba Anda dengarkan sendiri, apa katanya tu...”
Tidak Tega Melihat Istri Kerja Banting Tulang Akhir pekan, dengan peluh bercucuran isteri matimatian melakukan pekerjaan rumah tangga, sedangkan suami dengan santai menonton TV di ruang tamu. Isteri mengeluh: “Kamu sungguh tega melihat aku kerja banting tulang sendirian di sini.” Suami berkata dengan nada penuh perhatian: “Kalau begitu, aku masuk ke kamar saja dan tidur sebentar, oke?”
Cerai Karena Suami Suka Membaca Koran Kawin baru 3 bulan, sang isteri berketetapan hati menyerahkan surat permohonan cerai kepada pihak pengadilan. Hakim: “Kalian kawin baru 3 bulan, mengapa hendak bercerai?” Istri: “Karena suamiku setiap hari kerjanya hanya membaca koran di ranjang.” Hakim: “Ini tak bisa dijadikan alasan untuk bercerai.” Istri: “Mengapa tidak? Anda harus tahu, yang dia baca adalah iklan-iklan mini mencari jodoh..”
Novel Fiksi Ilmiah Isteri: “Novel yang kamu katakan tempo hari itu sekarang apa sudah selesai kamu garap?” Suami: “Baru saja selesai, tetapi masih perlu kukoreksi sekali lagi.” Isteri: “Tokoh lelaki dalam novel yang kamu tulis apakah juga takut kepada isterinya?” Suami: “Tidak, dia berani secara terang-terangan melakukan kritik dan perjuangan terhadap pikiran isterinya yang salah.” Isteri: “ Apakah kamu memiliki pengalaman itu sendiri?” Suami: “Tidak, yang kutulis adalah novel fiksi ilmiah.”
K E S E H ATAN 7
MINGGU, 22 JULII 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
Ada Apa dengan Gula?
Akhir-akhir ini kita sering menemui iklan berbagai produk yang mengklaim “bebas gula”, “tanpa gula” atau “rendah gula”. Memangnya, ada apa dengan gula? Ada banyak jenis gula, meskipun semuanya memiliki rasa manis. Jenis utamanya adalah fruktosa, laktosa, sukrosa, dan glukosa. Buah dan madu mengandung fruktosa, sedangkan susu memiliki laktosa. Glukosa adalah gula pati, yang juga dikenal sebagai gula darah. Gula pasir, gula
meja atau gula putih (selanjutnya disebut gula) yang biasa ditambahkan dalam makanan dan minuman adalah sukrosa murni, yang merupakan gabungan dua gula lain yang lebih sederhana, fruktosa dan glukosa. Bila Anda mencampurkan gula ke dalam minuman yang asam, misalnya jus lemon, maka sukrosa akan terurai menjadi dua komponen ini. Sejarah gula Gula merupakan makanan yang baru populer di abad pertengahan. Gula praktis tidak dikenal dalam peradaban klasik Mesir, Yunani dan Romawi. Orang Yunani (yang memiliki kata hampir untuk semua hal) bahkan tidak memiliki kata untuk gula. Orang Arab-lah yang
menjadikan gula sebagai komoditi populer di dunia, yang kini menjadi kebutuhan pokok semua bangsa dengan produksi global melebihi 120 juta ton per tahun. Selama revolusi pertanian muslim, pengusaha Arab mengadopsi teknik-teknik produksi gula dari India dan kemudian menyempurnakan dan mengubah gula menjadi industri skala besar. Orangorang Arab mendirikan pabrikpabrik dan perkebunan-perkebunan gula yang pertama dan mendistribusikannya sampai Eropa dan Afrika. Kata sugar dalam bahasa Inggris berasal dari kata Arab sukkar, yang berasal dari kata Sansekerta sharkara. Terjemahan gula dalam beberapa bahasa memiliki etimologi yang sama,
misalnya, azucar dalam bahasa Spanyol, sucre di Perancis, zucker di Jerman, dan seker di Turki. Tidak alami Sedemikian dahsyatnya gula merasuki kehidupan, sebagian besar tidak menyadari bahwa gula adalah bahan kimia yang tidak alami. Tidak ada kristal seperti gula di alam. Gula adalah hasil pemurnian (refinasi) sari tebu atau bit setelah semua vitamin, mineral, protein, enzim dan nutrisi bermanfaat lainnya dibuang. Akibatnya, gula tidak mengandung aneka nutrisi dan serat yang terdapat pada karbohidrat lain yang lebih kompleks seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Kelebihan gula diubah menjadi lemak oleh tubuh. Menurut American Heart Foundation, gula menyumbang nol nutrisi, tetapi menambahkan banyak kalori yang dapat menyebabkan berat badan ekstra, atau bahkan obesitas, sehingga mengurangi kesehatan jantung. Gula juga dapat menyebabkan masalah gigi. Residu gula di gigi yang tidak disikat dengan benar mendorong perkembangbiakan bakteri alami yang menghasilkan asam, sehingga gigi mudah berlubang. Selanjutnya, menurut sebagian ahli, gula secara perlahan menimbulkan kerusakan pankreas, kelenjar adrenal dan mengacaukan keseluruhan sistem endokrin. Gula menyebabkan fluktuasi besar dalam glukosa darah. Oleh karena itu, ahli gizi selalu merekomendasikan agar tidak mengsonsumsi gula berlebihan. Sayangnya, an-
juran ini tampaknya tidak banyak diindahkan. Konsumsi gula per kapita Indonesia sekarang mencapai 12 kg per tahun, dengan tren terus meningkat. Per kapita berarti setiap pria, wanita, anak-anak dan bayi Indonesia rata-rata mengonsumsi 1 kg gula sebulan. Sebagian orang mengonsumsi jauh di atas rata-rata, sebagian lainnya di bawah rata-rata. Banyak orang kecanduan gula sehingga mengonsumsi gula melebihi yang mereka butuhkan. Kebanyakan orang juga tidak meremehkan asupan gula. Padahal, setiap 1 gram gula mengandung 4 kalori. Setangkup gula 20 gram akan langsung menambah 80 kalori ke tubuh Anda. Bahkan, tanpa kita sadari bayi-bayi kita juga sudah diajari untuk mencandu gula. Menurut sebuah penelitian oleh Universitas Calgary, lebih dari setengah dari semua produk makanan yang ditargetkan untuk balita dan bayi di Kanada memiliki terlalu banyak kalori yang berasal dari gula. Belum ada penelitian sejenis di Indonesia, namun kemungkinan hasilnya tidak banyak berbeda. Menurut American Heart Foundation, perempuan sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 100 kalori tambahan dari gula per hari, dan laki-laki 150 kalori per hari. Artinya, tidak lebih dari 25 gram per hari untuk perempuan dan 37,5 gram untuk laki-laki. Jumlah itu sudah mencakup gula di minuman, makanan, kudapan, permen, cokelat dan semua yang Anda konsumsi hari itu. (h/mkc/*)
Pemanis Buatan Pengaruhi Berat Badan IKLAN-IKLAN pemanis buatan mungkin ingin agar Anda percaya bahwa badan Anda akan ramping seperti gitar setelah Anda rajin mengonsumsinya. Jangan percaya itu. Alih-alih memiliki badan seperti gitar, badan Anda mungkin malah tambah gemuk seperti drum. Sebuah studi intervensi menunjukkan bahwa pemanis buatan tidak membantu mengurangi berat badan bila digunakan sendirian. Indeks massa tubuh (BMI) tidak berkurang setelah 25 minggu diet dengan pemanis buatan pada 103 remaja dalam uji coba terkontrol secara acak, kecuali di antara para peserta terberat. Pemanis buatan memang berkalori rendah atau bahkan tidak berkalori sama sekali (non-kalori). Secara logika sederhana, hal itu berarti membuat mereka menjadi pengganti gula yang baik. Anda tetap dapat mengonsumsi aneka makanan yang manis tanpa perlu khawatir kelebihan kalori. Pemanis buatan melindungi Anda dari kegemukan. Bukti epidemiologi di Amerika Serikat, negara yang memelopori konsumsi pemanis buatan, menunjukkan hal sebaliknya. Seiring dengan meluasnya penggunaan pemanis buatan–seperti aspartam dalam diet coke dan sukralosa dalam pepsi one– persentase penduduk AS yang mengalami obesitas juga meningkat. Berbagai penelitian eksperimental menunjukkan bahwa memang ada kaitan antara pemanis buatan dan kenaikan berat badan.
Membingungkan Otak Pemanis bebas gula seperti sakarin, aspartam, siklamat, sukralosa, dan lainnya secara paradoks justru meningkatkan hasrat makan secara berlebihan dengan membingungkan otak. Dengan memonitor perubahan di otak, para ilmuwan telah menemukan bahwa otak bereaksi secara berbeda terhadap pemanis buatan dan gula pasir. Setelah mengonsumsi pemanis buatan, otak manusia akan menafsirkan rasa manis secara berbeda, menyebabkan reaksi yang juga berbeda. Erin Green dan Claire Murphy dari University of California, San Diego dan San Diego State University merekrut 24 orang dewasa muda yang sehat untuk tes pemindaian otak. Setengah relawan secara teratur mengonsumsi soda diet, paling tidak sekali sehari. Setengah lainnya jarang atau tidak pernah mengonsumsi minuman tersebut. Sementara pemindaian otak dilakukan, para peneliti memasukkan sedikit air berpemanis sakarin atau gula (sukrosa) secara acak ke dalam mulut setiap relawan. Baik peminum maupun non-peminum soda diet samasama melaporkan rasa manis yang menyenangkan dan intens. Namun, daerah otak yang berpendar saat mereka memberikan penilaian sangat berbeda, tergantung apakah
mereka peminum atau bukan. Otak biasanya mengaitkan rasa manis dengan kadar kalori untuk membantu mengatur asupan energi. Ketika kita berpuasa, misalnya, otak akan memotivasi kita untuk berbuka dengan yang manismanis karena memiliki kalori yang diperlukan tubuh. Dalam kasus soda diet, ter-
nyata rasa manis tidak terkait dengan kalori. Hal ini membuat otak bingung dan merasa “tertipu”. Setelah tertipu, sensor manis otak tidak lagi dijadikan alat ukur yang dapat diandalkan untuk mengatur konsumsi energi. Otak akan mengabaikan rasa manis dalam memprediksi kandungan energi dari makanan. Asupan Kalori Berlebihan Pengabaian otak ini yang terjadi pada peminum soda diet, memiliki korelasi langsung dengan peningkatan risiko obesitas. Setelah terbiasa mengonsumsi pemanis
buatan, otak tidak lagi mengaktifkan reseptor manis. Anda dapat mengonsumsi makanan yang manis (bahkan yang berkalori tinggi) dalam jumlah banyak, tanpa ada perintah otak untuk berhenti karena kebanyakan
kalori. Selain itu, pemanis buatan membingungkan kemampuan otak untuk mengambil kalori atau energi darinya, menyebabkan Anda untuk tetap terus mengonsumsinya melampui ambang kenyang. Konsumsi makanan dan minuman secara berlebihan inilah yang berkontribusi terhadap kenaikan berat badan. Temuan ini menguatkan kesimpulan dari penelitian sebelumnya pada hewan. Tikus yang diberi suplemen sakarin secara signifikan mengalami pertambahan berat badan dan lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya diberi glukosa.
Sekitar 20 tahun lalu, sedikit sekali orang yang mengukur kadar gula atau glukosa darahnya sendiri. Sebagian besar gula darah mereka hanya diukur sesekali, ketika berkunjung ke dokter untuk memantau diabetes mereka. Saat ini alat pengukur glukosa darah (glucose meter) adalah benda yang tak terpisahkan dari kehidupan kebanyakan penderita diabetes. Mereka perlu tahu dengan tepat kondisi tubuh mereka setiap saat, apakah gula darah mereka naik atau turun. Tingkat gula darah berfluktuasi dari waktu ke waktu. Selain itu, gejala diabetes berbeda pada setiap orang. Tingkat gula darah yang sudah menimbulkan gejala peringatan yang jelas pada seseorang, misalnya membuatnya jadi sering kencing, pada orang lain mungkin belum menimbulkan tanda apa-apa. Anda tidak bisa hanya menebak tinggi-rendahnya gula darah hanya dari gejala tubuh. Selain itu, kebanyakan tanda diabetes baru muncul ketika gula darah sudah menimbulkan kerusakan pada tubuh. Dengan mengukur gula darah secara berkala, Anda bisa mengetahui bagaimana tubuh Anda bereaksi terhadap situasi yang berbedabeda. Anda dapat mengetahui bagaimana makanan dan olah raga memengaruhi gula darah Anda, sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat. (h/mkc/*)
Mengukur Gula Darah PENGUKURAN gula darah sangat mudah, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Tips berikut membantu Anda mendapatkan hasil pengukuran yang terbaik. Siapkan peralatan yang Anda butuhkan, yaitu: glucometer, alkohol, kasa/kapas, jarum penusuk (lancet) dan alat penusuk (lancing device) dan test strip. Cuci dan keringkan kedua tangan Anda sebelum pengambilan sampel untuk menghindari kontaminasi. Masukkan jarum penusuk (lancet) di alatnya (lancing device). Pastikan bahwa jarum yang Anda pakai masih baru dan steril. Jarum penusuk hanya digunakan untuk sekali pakai. Letakkan ujung jari Anda yang akan ditusuk. Sebaiknya menggunakan ujung jari berbeda-beda agar tidak menimbulkan pengerasan kulit. Jempol dan kelingking sebaiknya tidak digunakan untuk pengambilan sampel (gunakan jari tengah, jari manis atau telunjuk). Bersihkan ujung jari yang akan ditusuk dengan kasa atau kapas beralkohol untuk menghindari infeksi. Tusukkan jarum ke ujung jari Anda. Lap darah pertama yang keluar dengan kapas dan biarkan bulatan kecil darah terbentuk di ujung jari. Tekan dengan pelan jari Anda untuk membantu mengeluarkan darah, tapi jangan terlalu kuat agar sampel tidak bercampur dengan cairan otot sehingga mengacaukan hasil pengukuran. Bila darah tidak cukup keluar, tusukkan jarum di jari kedua. Masukkan test strip ke alat pengukur (glucose meter). Pastikan bahwa test strip yang Anda gunakan belum kedaluwarsa. Setiap strip memiliki tanggal kedaluwarsa sendiri yang bila terlewati akan membuat hasil pengukuran tidak akurat. Tempelkan ujung test strip ke bulatan darah sampai terbasahi merata bagian untuk sampelnya. Jangan meneteskan darah ke strip dan jangan terlalu keras menempelkan test strip. Bila sampel darah sudah memadai maka alat akan mulai mengukur (waktu pengukuran terlihat di display dalam hitungan mundur). Tempelkan kasa atau kapas beralkohol ke ujung jari yang tertusuk untuk menghentikan perdarahan. Lihat hasil pengukuran di gluco meter Anda. Bila angka hasil pengukuran sangat tinggi atau rendah, Anda mungkin perlu mengulangi pengukuran untuk memastikan. Tingkat gula darah yang normal adalah: 4 sampai 7 mmol/l atau 72 hingga 126 mg/dl (puasa) kurang dari 10 mmol/l atau 180 mg/dl (90 menit setelah makan) sekitar 8 mmol/l atau 144 mg/dl (malam hari).
CALL CENTRE
0811663733|0819663733|08126733747
8 RUMAH
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADHAN 1433 H
Keunggulan Granite dari Keramik Dulu, rumah berlantaikan keramik termasuk rumah mewah, karena tidak semua masyarakat yang sanggup melantai rumahnya dengan keramik. Tapi sekarang, keramik dianggap sudah biasa. Sebaliknya, berlantaikan granite sekarang termasuk rumah mewah.
Hal ini pula menyebabkan akhir-akhir ini penggunaan granite tile sedang menjadi tren. Meskipun hampir sama dengan keramik, namun tampilan granit lebih halus serta pemasangannya lebih rapi, sehingga mendorong ruangan menjadi indah dipandang. Awalnya, granite umumnya terdapat di bangunan gedung perhotelan, mall dan pusat perbelanjaan serta gedung perkantoran eksekutif dan rumah mewah. Sekarang, granit sudah mulai merambah ke rumah masyarakat umum. Meskipun harganya, 3-4 kali lipat dibandingkan harga permeternya dengan keramik, namun granit tetap menjadi pilihan saat ini. Ada berbagai macam ukuran granite tile yang ada dipasaran. Mulai dari 60 x 60 sampai 120 x 120. Selain itu, mereknya pun beragam. Mulai dari dalam negeri sampe merek luar punya. Warna granite tile ada beberapa macam seperti putih,
generasi 2 dan 3). Presisi Siku : Samasama presisi dalam hal kesikuan (khusus keramik yang melalui proses cutting size). Harga : Granite tile lebih mahal dari Keramik. Dari gambaran di atas, granite tile lebih unggul dibandingkan
crem, abu-abu, bone, hitam, dan ada pula yang gradasi. Produk keramik pun mengikuti perkembangan dengan mengeluarkan berbagai produk yang ‘granite tile like’ baik dari segi ukuran, warna, maupun motifnya. Hal ini sedikit banyak menimbulkan kebingungan disaat memilih antara keramik atau granite tile yang akan dipakai untuk melapisi lantai rumah. Berikut gambaran antara granite tile dan keramik tile: Kekuatan : granite tile lebih kuat dan keras dibandingkan keramik. Untuk memotongnya pun dibutuhkan mata grinda yang khusus granite. Kilap : granite tile dan keramik sama dalam hal kekilapan. Ketahanan terhadap goresan : Granite tile lebih tahan gores karena tidak ada lapisan glasur di permukaanya. Ketahanan terhadap noda : Sama-sama tahan noda (khusus untuk granite tile
KER
AM
IK
keramik tile. Akan tetapi untuk yang beruang pas lebih b a i k mengg u nakan keramik yang bagus dibandingkan membeli granite tile produk abal-abal. (h/*)
GR
AN
IT
DAPUR terlihat indah dan rapi dengan pemasangan granit
Karakteristik Granite dan Keramik
UKURAN granite 40x40
UKURAN granite 60x60
DISAMPING tampilan granite lebih eksklusif, granite juga memiliki keunggulan dibandingkan keramik. Granite disini maksudnya bukanlah batu alam melainkan ”monoporosa” alias isitilah lain dari”single fired tile”. Yang termasuk kedalam golongan granit adalah Essenza, Niro Granite, Granito, Garuda, Indo Gress dan yang termasuk kedalam golongan keramik adalah Herkules, Platinum, Mulia, KIA, Milan, White Horse, Roman, Super Milan, Habitat, Asia Tile, Signature. Pada artikel ini kami akan mencoba menjelaskan karakteristik masingmasing granit dan keramik. Keramik dan granit/monoporosa selintas terlihat serupa tapi sebenarnya tak sama. Keduanya merupakan pelapis lantai dan dinding yang dibuat oleh manusia (artifisial), bukan hasil buatan alam. Terkadang pemilihan pelapis lantai/dinding didasarkan hanya dari merek atau motifnya saja dan bukan dari jenis atau karakteristiknya masingmasing. Memang motif atau desain antara keramik dan granit sangatlah mirip begitupun ukurannya. Akan tetapi ada beberapa hal yang menjadikan me-
reka berbeda. Yang pertama, karakteristik dari proses pembuatannya. Body atau badan keramik yang digunakan akan selalu sama berwarna merah atau putih (tergantung dari bahan dasarnya), akan tetapi desain/motifnya bisa berbedabeda sesuai dengan pesanan atau kebutuhan. Keramik disebut pula sebagai ”double fired tile” karena terjadi 2 kali pembakaran saat pembuatannya, yang pertama setelah body di-press dan masih “telanjang” dan yang kedua setelah body diberi glaze dan desain motif. Sedangkan granit merupakan body yang sudah diberi pewarna lalu di-press(dicetak), dan langsung dibakar makanya disebut single fired tile atau sekali bakar. Hal ini yang menyebabkan warna body belakang granit sama dengan bagian depannya (bagian motif/ desain). Bila motifnya berwarna hitam dan berbintik putih maka body belakangnya pun demikian. Begitupun bila motifnya berwarna merah atau putih. Untuk granit, pada bagian sampingnya Anda bisa melihat bahwa desainnya serupa dengan bagian depannya. Permukaan granit biasanya lebih rata dan tidak bergelombang karena dipoles dengan mesin. Kebanyakan granit adalah cutting tile atau sisi-sisinya dipotong agar siku dan presisi ukurannya. Hal
inilah yang menyebabkan penampilan granit bisa lebih bagus, dan pada aplikasinya juga bisa rapat satu dan lainnya sehingga nat-nya bisa lebih tipis/kecil. Yang ketiga, karakteristik dari kekuatannya. Bila dibandingkan kekuatan terhadap benturan dan gesek antara keramik dan granit maka granit-lah pemenangnya. Sifat granit lebih keras dan hasil pressnya mengalahkan keramik yang bobotnya lebih ringan dan hanya memiliki glaze tipis sehingga setelah sekian lama, motif keramik bisa habis terkikis. Tetapi keramik lebih tahan terhadap noda dibandingkan dengan granit.Beberapa jenis granit yang permukannya licin/mengkilap justru membuatnya semakin tidak tahan noda, karena pori-pori permukaannya menjadi terbuka karena proses pemolesan. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa body depan dan belakang granit sama desainnya, tetapi bagian depan permukannya yang licin dan mengkilap diperoleh dari hasil polesan mesin. Nah, setelah mengetahui beberapa hal mengenai karakteristik granit dan keramik, semoga Anda bisa lebih mudah memilih jenis pelapis lantai/dinding mana yang akan Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan. Sekarang Anda pun tahu alasannya mengapa harga mereka berbeda. Selamat memilih. (h/*)
GO GREEN 9
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
HARLAH KE-14 SPI
LINGKUNGAN
Daurulang Sampah Masuk Pesantren ADALAH Nina Nuraniyah yang melatih siswa pesantren dan juga kelompok-kelompok pengajian Nina Nuraniyah membentuk organisasi lingkungan yang disebut Green Earth karena keprihatinannya melihat masih banyaknya sampah menumpuk di sejumlah tempat di kota asalnya, Bogor. Salah satu fokus kegiatan organisasi ini melatih komunitas masyarakat dan juga siswasiswa di sekolah-sekolah dan pesantren mendaur ulang sampah serta meningkatkan kesadaran tentang perlunya menjaga kebersihan lingkungan. Pada mulanya, organisasi ini memusatkan pada upaya pelatihan menjaga lingkungan di sekolah-sekolah dan pesantren tanpa menarik bayaran. Upaya ini menarik perhatian sejumlah sekolah yang akhirnya menetapkan pelatihan lingkungan sebagai kegiatan tambahan. Sementara itu, komunitas yang dilatih Nina dan teman-teman termasuk kelompok pengajian ibu-ibu di salah satu sudut kota Bogor. Kegiatan ini tidak hanya membantu dalam meningkatkan kebersihan lingkungan namun juga membantu pendapatan komunitas setempat karena hasil daur ulang sampah, terutama dari plastik ini sudah mulai dikomersialkan. Saat ini, ibu-ibu yang dilatih Nina sudah mulai diajak untuk ikut serta memberikan pelatihan di sekolah dan pesantren-pesantren. Tujuan Nina dan teman-teman, kegiatan dan pelatihan daur ulang para siswa, suatu saat nanti dapat dilakukan oleh ibu-ibu ini serta kelompok masyarakat lain.(h/bbc)
SULUH Bantuan Buku untuk Pustaka KEMBALI sekali lagi Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) SULUH akan melakukan pemantauan terhadap sebuah perpustakaan yang mereka dampingi, di Desa Sungai Rawa Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak,pada 19 Juli 2012. Mapala SULUH merupakan Organisasi Mahasiswa Universitas Riau yang Fokus Pada Penyuluhan Lingkungan. Organisasi ini telah mendampingi Perpustakaan Desa sejak tahun 2011 dengan mengadakan pelatihan pengelolaan perpustakaan dan menggalangi bantuan buku untuk perpustakaan. Kunjungan Mereka kali ini ke perpustakaan Desa untuk memantau perkembangan perpustakaan, perkembangan minat baca di desa serta menyuplai bantuan Buku yang mereka galang dari beberapa pihak seperti, Riau Pos, TriMedia serta bantuan Pribadi dari anggota Mapala Suluh sendiri. “Harapanya, smoga Minat Baca Masyarakat Desa Sungai Rawa semakin Meningkat dengan ditambahkanya Koleksi buku ke perpustakaan desa dan membantu mereka dalam mendapatkan informasi pengetahuan” Ujar Getta salah Seorang Anggota Suluh Yang Akan terjun Langsung Ke lapangan. (rel)
Seriuslah Laksanakan Reforma Agraria Sejati
PEMERINTAH haruslah lebih serius mendukung pelaksanaan reforma agraria sejati. Jangan ada lagi perampasan tanah petani. Ini jika pemerintah memang punya itikad baik untuk meningkatkan taraf hidup petani yang kian terpuruk.”Apa lagi kondisi dunia hari ini makin sulit akibat menghadapi krisis pangan, lingkungan hidup dan kemiskinan,” ujar Henry Saragih Koordinator Umum Gerakan Petani Internasional (La Via Campesina) dalam orasinya pada hari ulang tahun ke-14 Serikat Petani Indonesia (SPI) di lahan pertanian warga Nagari Sungai Kamuyang, Kabupaten Limapuluh Kota, Minggu. “Dari tanah ulayat yang diperjuangkan masyarakat Nagari Sungai Kamuyang ini, kita ingin menyampaikan kepada seluruh dunia, bahwa reforma agraria merupakan solusi untuk menyelesaikan berbagai krisis yang saat ini dihadapi. Kita ingin agar tidak ada lagi perampasan tanah petani. Petani mesti diberi akses terhadap lahan,” ujar Henry yang juga Ketua Umum SPI tersebut. Henry mendesak pemerintah di seluruh dunia menghentikan pemberian fasilitas berlebihan kepada perusahaan-perusahaan besar untuk menguasai lahan mengembangkan perkebunan seperti sawit, cuma untuk kepentingan bisnis semata. “Gerakan petani dunia menyerukan agar
pembangunan yang memiliki empati, punya solidaritas dan mensejahterakan petani,” katanya. Di mata Ronaldo Cingore, petani dari Senegal yang berbicara atas nama puluhan negara yang hadir dalam peringatan ulang tahun SPI mengatakan, lebih dari sekadar peringatan, ulang tahun SPI yang diisi dengan lokakarya dan seminar bertema reforma agraria juga menyampaikan pesan kepada dunia untuk pembaruan agraria dan kedaulatan pangan. “Sejak Sekretrariat La Via Campesina berpusat di Indonesia, telah banyak terjadi kemajuan perjuangan untuk memperjuangkan petani yang sejahtera, mandiri dan merdeka.” Dia mengakui. Saat ini sedikitnya 200 juta petani dari 170 organisasi petani di 70 negara tercatat sebagai anggota La Via Campesina. SPI menjadi sekretariat internasional dalam beberapa tahun terakhir ini karena terpilihnya Henry Saragih sebagai Koordinator Umum La Via Campesina. Sementara Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan komitmennya untuk mendukung kesejahteraan petani. “Masyarakat Sumbar 60% adalah petani. PDRD terbesar provinsi ini dari sektor pertanian. Karena itu, kami serius membantu peningkatan kesejahteraan petani. Sebanyak 6% dari total APBD Sumbar diperuntukkan bagi sektor pertanian, ini terbesar di Indonesia,” katanya. Utusan Presiden untuk Pemberantasan Kemiskinan HS Dillon juga menyampaikan komitmen pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono terhadap pembaruan agraria. Sebelumnya, Ketua SPI Sum-
TEKEN MoU — HUT ke-14 SPI bertemakan “Laksanakan Pembaruan Agraria Sejati untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Keadilan Sosial”. Dalam acara ini juga ditandatangani MoU antara SPI dan Utusan Khusus Presiden. DOK SPI bar Sukardi kepada media menjelaskan, lebih seratus petani se dunia telah berkumpul di Bukittinggi dan Pa-ya-kum-buh dari tanggal 10-15 Juli. Mereka adalah anggota La Via Campesina, yaitu or-ga-nisasi petani yang mewadahi 170 or-ga-nisasi petani di 70 negara dengan 200 juta jiwa anggota. Organisasi ini dipimpin oleh Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Henry Saragih. Mereka membahas pem-baruan agraria yang dianggap meru-pakan solusi untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Setelah menggelar lokakarya, para petani mengikuti Seminar Reforma Agraria Abad 21 yang digelar di Balai Sidang Bung
Hatta, Bukittinggi. Selanjutnya, rangkaian acara ditutup dengan perayaan pe-ri-ngatan hari lahir SPI ke-14 di Jorong Sibaladuang, Nagari Sun-gai Kamuyang, Kecamatan Luhak, Kabu-paten Limapuluh Kota. Sukardi Bendang menegaskan, Kebijakan–kebijakan pemerintah Sumbar belum be-gitu dirasakan oleh petani. Program Pemprov Sumbar un-tuk petani (seperti program Satu Sapi-Satu Petani-red) , kurang relevan dengan kebutuhan riil ditingkatan petani, program-program tersebut lebih menjadi proyek-proyek di dinas terkait. Banyak kelompok tani didirikan hanya untuk pe-nga-juan
proposal ke pemerintah, setelah kegiatan selesai maka kelompok tani tadi pun bubar. Petani masih mengalami ke-sulitan pupuk dan harga yang ditentukan oleh tengkulak.Kredit-kredit untuk petani sulit diakses pada prakteknya karena bagi perbankan pem-berian kredit pada petani ter-lalu beresiko dibandingkan sector-sektor ekonomi lainnya. “Untuk itu jaminan pemerintah terha-dap kreditkredit tani harus lebih konkrit, jangan hanya dijadikan seakanakan program yang pro terhadap kelangsungan usaha tani akan tetapi pada aplikasinya program ini sangat lah sulit di akses oleh petani,” himbaunya. (dn/mi)
Program “Kampung Iklim” Diluncurkan KEMENTERIAN Lingkungan Hidup (KLH) telah meluncurkan program kampung iklim (ProKlim) sebagai salah satu upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca 26 % di tahun 2020. Pemerintah menargetkan adanya 1.000 kampung iklim di Indonesia hingga 2020 mendatang. Asisten Deputi Bidang Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup Emma Rahmawati menjelaskan, program ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan ancaman perubahan iklim, terutama untuk daerah di pesisir Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup menyebutkan Kampung
Iklim ini merupakan desa model pengelolaan kawasan yang ramah lingkungan, yang mengembangkan konsep pengurangan risiko bencana akibat perubahan iklim melalui upaya adaptasi dan mitigasi serta dapat memenuhi kebutuhan harian mereka, seperti pangan. “Jika sebuah desa dapat memenuhi salah satu kriteria itu, maka dapat pula disebut kampung iklim, seperti desa yang mandiri energi, atau memenuhi kebutuhan pangan mereka,” jelas Emma. Emma mengatakan dalam program ini daerah diharapkan untuk menggali kekayaan lokal untuk melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Inisiatif Petani Forum Masyarakat Sipil untuk Keadilan Iklim CSF menilai langkah yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup itu tidak efektif, karena justru akan membebani masyarakat, apalagi mereka harus mendaftar untuk disebut sebagai kampung iklim. Siti Maemunah dari CSF mengatakan selama ini sosilisasi mengenai perubahan iklim tidak efektif dilakukan kepada masyarakat.”Pendekatan yang dilakukan terlalu ilmiah, masyarakat tidak mengetahui apa yang disebut sebagai perubahan iklim,” kata Maemunah. Menurut dia, dalam mengatasi perubahan iklim pemerintah
seharusnya mengeluarkan kebijakan yang tidak merusak lingkungan terutama di kawasan pesisir. “Seperti kita tahu model pembangunan yang selama ini dilakukan tidak beranjak dari kegiatan yang eksploitasi seperti tambang pasir besi, ini yang seharusnya diperhatikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup,” kata Maemunah. Maemunah mengatakan masalah utama lingkungan yang dihadapi masyarakat lebih banyak karena kebijakan pemerintah yang mengeksploitasi sumber daya alam, dan malah membuat rentan masyarakat yang juga terdampak perubahan iklim. Siti Maemunah mengatakan
selama ini masyarakat sudah melakukan adaptasi dan mitigasi secara mandiri. “Seperti nelayan mereka mengetahui adanya perubahan cuaca yang membuat mereka berhenti melaut, kemudian para petani juga mengubah pola tanam menyesuaikan dengan musimnya,” kata dia. CSF menilai adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dapat dilakukan dengan melibatkan seluruh kementrian dengan kebijakan yang terintegrasi, yang efektif dilakukan adalah berupaya untuk membuat jaringan informasi antar masyarakat untuk melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. (dn/green)
Hutan Adalah Uang, Sesederhana Itukah? Oleh: DESRIKO HUTAN sebagai satu kesatuan ekosistem, merupakan bagian dari struktur utama penunjang kehidupan manusia. Ketidakpastian dan ketimpangan penguasaan kawasan hutan menghambat pencapaian efektifitas dan keadilan dalam pengelolaan hutan. Persoalan ini tidak hanya menimpa masyarakat adat ataupun masyarakat lokal tetapi juga institusi bisnis kehutanan dan pemerintah. Tumpang tindih klaim atas kawasan hutan, pemberian izin yang tidak terkoordinasi, penafian pengakuan terhadap hak-hak masyarakat adat dan masyarakat lokal memicu
HUTAN lestari, masyarakat bebas bencana.
kemunculan konflik-konflik tenurial di kawasan hutan. Kepastian tenurial terwujud dengan sistem hukum dan kebijakan yang jelas untuk memberikan hak yang kuat dan terlindungi bagi seluruh kelompok pengguna hutan. Sementara itu, keadaan tenurial memastikan meluasnya akses kelompok masyarakat, terutama yang berada pada lapis dasar kemiskinan pada kawasan hutan, tidak tereklusi dalam proses pengambilan kebijakan, dan memperoleh manfaat yang nyata dari akses itu. Sumatera Barat dengan luas ± 4.228.730 ha memiliki tutupan hutan ± 2.600.286 ha dapat
dikatakan bahwa 61,45% dari wilayah Sumatera Barat merupakan kawasan hutan dengan rincian Hutan Suaka Alam (termasuk TNKS) seluas ± 846.175 Ha, Hutan Lindung (HL) ±910.533 Ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas ± 247.385 Ha, Hutan Produksi (HP) seluas ± 434.538 Ha, Hutan Produksi Konversi (HPK) seluas ± 161.655 Ha, Areal Pengguaan Lain (APL) seluas ±1.628.444 Ha. Pada tahun 2010 laju kerusakan/ degradasi hutan Sumatera Barat mencapai ± 8.768 Ha yang mana ± 6.790 Ha dari total tersebut diakibatkan oleh Pembalakan liar dan ladang –ladang berpindah. (WALHI Sumbar, 2010). Hutan di Sumatera Barat mempunyai fungsi ekonomi, ekologi, sosial dan budaya, secara moral masyarakat Minangkabau sudah bijak dalam mengelola Sumber Daya Alamnya, seperti yang tertuang dalam pepatah “Nan lereng ditanam tabu, nan gurun buek kaparak, nan bancah jadikan sawah, nan munggu kapandam pakuburan, nan gauang katabek ikan, nan lambang kubangan kabau, dan nan pada ka parumahan”. Kemudian untuk fungsi ekonomi, sosial dan budaya diwujudkan dalam pepatah “adat salingka nagari, ulayat salingka kaum”, dapat dikatakan bahwa pengelolaan sumber daya alam termasuk hutan dilakukan oleh sistem kekekulargaan/kekerabatan (kolektif) yang tidak lari dari
kearifan lokal dan hukum adat. Untuk fungsi ekologi terwujud dalam pepatahnya “kok sawah lah bapiriang-piriang, kok ladang lah babidang-bidang, kok banda lah baliku-liku, sawah batumpak di nan data, Bandar baliku turuik bukik, jiko tanah lah bakabuang, jiko rimbo alah baanjiluang.” Masyarakat sudah memiliki perencanaan dalam penataan ruang/ pemanfaatan wilayah berdasarkan peruntukan yang jelas dan saling mendukung antara kawasan perladangan, hutan, areal persawahan, sistem irigasi dan pemukiman. Tak heran jika ada dibeberapa daerah mengenal dengan sebutan rimbo larangan, rimbo sati, lubuak larangan, ulu aie, pamandian putie, bukik karamaiak dan banyak sebutan terlarang lainnya, yang pada intinya adalah bahwa ada mekanisme penjagaan kawasan yang tidak dapat diganggu karena memiliki fungsi strategis. Kini Sumatera Barat sudah disetujui menjadi Pilot Project Program REDD Plus (Reducing Emissions from Deforestation and Degradation Plus) dalam rangka menurunkan emisi karbon yang ditimbulkan akibat laju deforestasi dan degradasi serta menyiapkan diri untuk beradaptasi dengan perubahan iklim (Padek, 30/5/12). Skema yang akan digunakan di Sumatera Barat adalah Hutan Nagari dan Hutan Kemasyarakatan (HKm). Dualisme Hukum antara Hukum Adat dan
Hukum Negara akan berhadapan langsung di tengah-tengah masyarakat. Jumlah Nagari di Sumatera Barat sekitar 518 Nagari dengan luasan beragam dan banyak diantaranya yang berinteraksi langsung dengan kawasan hutan. Tentu kita setuju dengan pengurangan emisi dari deforestasi. REDD Plus meru-pakan program dunia inter-nasional yang mana kita “dibayar” saat kita mampu menjaga hutan dari laju kerusakan. Defenisi Hutan dalam program ini bisa saja nantinya akan menipu kita, alasannya adalah bahwa jangan-jangan niat untuk menyelamatkan hutan terwujud dalam bentuk industri ekstraktif (industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar) seperti Hutan Tanaman Industri, perkebunan dan sebagainya. Pemerintah bisa saja menggunakan definisi perkebunan kelapa sawit tanaman monokultur sebagai hutan dan itu hampir terjadi di Indonesia beberapa bulan lalu, melalui Peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut) Nomor 62 tahun 2011 tentang Pedoman Pembangunan Hutan Tanaman Berbagai Jenis pada Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri (IUPHHK/HTI) dan keputusan itu terbalik/dicabut pada akhirnya. Pertanyaannya adalah bagaimana bisa REDD Plus membantu menyelamatkan hutan, sementara per-
mintaan negara-negara industri terhadap bahan baku kertas, minyak sawit mentah (CPO) dan produk pertambangan terus meningkat? Di satu sisi Program ini menyuruh kita untuk menjaga hutan, pada sisi lain Negara ini disuruh menyediakan bahan baku sebanyak mungkin. Nah, ini tidak mungkin. Jika kita sepakat untuk mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan maka yang harus kita lakukan adalah mengurangi permintaan bahan baku dan mentah dari negara-negara industri tersebut, kemudian kita harus memperkuat dan meningkatkan tata kelola hutan kita. Alasan lain adalah tentang pengakuan hak karbon. Siapa yang memiliki hak karbon? Apakah masyarakat? Atau masyarakat hutan? Atau perusahaan? Atau pemerintah? Ini merupakan pertanyaan penting, karena di Indonesia kita tahu bahwa ada banyak masyarakat adat dan masyarakat lokal yang tinggal di kawasan hutan. Tapi masih belum ada pengakuan yang kuat dalam hukum tentang hak-hak masyarakat adat dan masyarakat lokal. Jadi jika REDD Plus diterapkan sebelum masalah ini diselesaikan berarti proses pendudukan tanah akan berjalan terus dan masyarakat akan kehilangan sumber kehidupan mereka. REDD Plus akan mengaburkan peran penting hutan. (*Koordinator Divisi Advokasi dan KampanyeWALHI Sumbar)
10
MINGGU, 22 JULI 2012 M / 3 RAMADHAN 1433 H
PENGALAMAN RELIGIUS
Masjid Al-Imam Koto Baru, Masjid Rang Kambang Laporan: HARIDMAN KAMBANG
GUBERNUR SUMBAR IRWAN PRAYITNO
Batalkan Puasa Sunat Karena Hormati Undangan RAMADAN kali agaknya tidak jauh berbeda dengan Ramadan tahun lalu bagi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan keluarga. Kesibukannya sebagai orang nomor satu di Sumbar, tetap padat. Bahkan selama Ramadan, ada agenda khusus yang rutin dilakukannya, yaitu memimpim Tim Ramadan Pemprov Sumbar berkunjung ke masjid/musala di kabupaten/kota. Namun Ramadan selalu membawa berkah tersendiri baginya. Sebab dengan kesibukan yang luar biasa, putra Kuranji ini sering tak punya waktu untuk kumpul dan makan bersama dengan keluarga. Justru momen Ramadan ini, biasanya kesempatan untuk kumpul saat makan sahur. Irwan menikmati betul makan bersama saat sahur. “Kami jarang makan bersama. Tetapi saat Ramadan, saya selalu usahakan kumpul bersama keluarga saat makan sahur. Momen ini menjadi saatsaat yang paling saya nanti, karena saya bisa mencurahkan perhatian yang lebih banyak untuk keluarga,” kata ayah 10 orang putra ini. Selain itu, pada malam hari selalu dimanfaatkannya bersama keluarga untuk melaksanakan salat malam berjamaah. Sedangkan waktu lainnya lebih banyak dihabiskan untuk menjalankan roda pemerintahan. Berpuasa bagi Irwan sudah menjadi kebiasaan. Irwan membiasakan dirinya menjalani puasa sunat Senin dan Kamis. Kebiasaan ini sudah dimulainya sejak masih kuliah tanpa henti. Karena itu, tidak ada yang berubah atau spesial saat menjalani puasa Ramadan yang diwajibkan bagi seluruh umat Islam. “Saya sudah membiasakan diri berpuasa sejak masih kuliah dengan rutin puasa sunat Senin dan Kamis. Karena itu saat puasa Ramadan, saya menjalaninya sama dengan puasa sunat, tidak ada yang spesial, termasuk menu makanannya, seperti biasa,” katanya. Untuk menjaga kebugaran dan kesehatan selama puasa, Irwan selalu memakan makanan yang manismanis. Selain itu perbanyak minum air putih. Yang pasti, pasang niat untuk menjalani puasa dan berupaya meraih rahmat Allah yang bertebaran di bulan penuh berkah itu. Namun sekali waktu, Irwan terpaksa membatalkan puasa sunatnya. Dia masih ingat, ketika maju sebagai calon Gubernur Sumbar yang dihelat tahun 2005 silam, beberapa kali Irwan membatalkan puasanya. Hal itu terjadi saat sosialisasi di tengah-tengah masyarakat, hidangan yang disajikan dan tawaran makan tak mungkin ditolaknya. Begitu pula ketika sudah menjadi Gubernur Sumbar saat ini, beberapa kali Irwan juga terpaksa membatalkan puasa sunatnya karena menghormati undangan yang punya hajat. (h/vie)
Terletak di jantung Nagari Kambang, yakni Balai Kamis Koto Baru, Pesisir Selatan berdiri megah bangunan yang terbilang tua dinagari itu. Bangunan itu adalah sebuah masjid yang diberi nama oleh para pendirinya Al-Imam atau sang pemimpin. Kini telah berumur 86 tahun semenjak berdiri. Bentuk bangunannya unik dan sangat menarik. Kabarnya dirancang insinyur dari Belanda dan China dengan perpaduan gaya Timur Tengah dan Khas Eropa. Masjid yang tidak pernah dirombak dari bentuk aslinya ini oleh Dinas Kepurbakalaan, menjadikan masjid ini sebagai cagar budaya. Masjid Al-Imam Koto Baru
memiliki peran sangat strategis di masyarakat Kambang. Ia selain sebagai tempat syiar agama, juga untuk memecahkan berbagai persoalan ekononomi warga Kambang. Dari sini dulunya berbagai keputusan penting dilahirkan untuk kepentingan masyarakat. Masjid ini juga merupakan masjid perjuangan. Al-Imam adalah lambang kesatuan agama dan adat di Kambang. Dalam tambo adatpun disebutkan betapa ia menjadi sentral bagi masyarakat Kambang. Tertuang dalam tambo yang terwarisi hingga kini “Masajik limo, koto sambilan, imamnya di Koto Baru”. Performa Masjid Al - Imam sungguh membawa kita kemasa lalu. Kubahnya antik dan menarik berupa payung besar, memiliki arti tigo payuang sakaki. Tigo payuang sakaki adalah struktur adat yang tidak lekang hingga kini dan lekat dengan bangunan itu. Kemudian reliefnya yang juga sangat menarik perhatian yang menggambarkan orang Kambang sangat menjaga seni
dan keindahan.. Lantas melongok pula kedalam bangunan. Tiang tiangnya masih orisinil. Tiangnya itu konon kabarnya dibuat orang orang “sakti” di Nagari Kambang. Sebagaimana masjid umumnya tiang masjid tersebut memiliki makna. Didalam masjid terdapat 14 tiang, sementara di luar terdapat 50 tiang. Tiang dalam masjid menjadi simbol 14 Datuak di Kambang, berikut tiangtiang luar yang berjumlah 50 bermakna niniak mamak nan limopuluah. Katar Datuak Sati Tokoh Masyarakat Kambang menyebutkan, bangunan dan tiang itu telah berdiri semenjak tahun 1926. “Semenjak berdiri, masjid itu tidak banyak mengalami perubahan. Perubahan hanya dilakukan pada daun pintu, sementara yang lainnya tidak,” kata Katar Datuak Sati. Juga masih tersimpan di lemari kitab-kitab kuning lama. Kitab-kitab al-Umm, al-Majmu’ Syarah Muhazzab, Irsyadus Sari Syarah Shahih Bukhari, Syarah
Ihya (Ittihaf Sadatil Muttaqin), Tuhfatul Muhtaj, dan lainlainnya. Masjid ini karena terletak dijantung Nagari Kambang, maka setiap waktu tampak makmur. Kegiatan ibadah lima waktu tidak
ada yang tertinggal. Pengajian pengajian selepas isa atau subuh juga berlangsung dengan baik dan terencana. Semenjak dahulu hingga kini, masjid Al - Imam memiliki peran stategis melahirkan kader kader ulama.
Bupati Agam: Hidupkan Lagi Permainan Saat Ramadan AGAM, HALUAN — Bupati Agam Indra Catri meminta masyarakat menghidupkan tradisi lokal yang dapat menyemarakkan bulan suci Ramadan, baik tradisi kuliner maupun permainan anak nagari. Untuk itu bupati tidak melarang tradisi permainan meriam bambu atau badia-badia batuang, asal penggunaannya diatur dan tidak mengganggu suasana saat beribadat. Dikatakan Indra Catri di Lubuk Basung, Rabu(18/7), bagi masyarakat, bulan suci Ramadan selalu disemarakkan dengan
berbagai tradisi lokal baik penyuguhan makanan khas daerah maupun permainan sebagai perintang-rintang waktu saat menahan lapar, seperti permainan layang-layang, meriam bambu dan sebagainya. Sekarang permainan tersebut banyak yang mulai hilang akibat adanya pelarangan dengan berbagai alasan. “Tetapi menurut saya permainan seperti itu malah membuat suasana khas bulan puasa dan harus dihidupkan, meriam bambu boleh dilakukan asal tidak
pada waktu salat dan pada tempat yang rawan terhadap kebakaran. Pokoknya diatur, saya berniat dalam puasa mendatang akan menggelar festifal meriam bambu. Cuma kalau penggunaan mercun memang harus dilarang karena sangat membahayakan apalagi yang memainkannya mayoritas anak-anak,” kata Catri kepada Haluan. Tetapi selain mercun, permainan anak-anak lain untuk mamatang-mamatangkan hari, seperti main sipak tekong, main dore, patok lelek, dan main
andok-andokan serta main pukul-pukulan dengan kain sarung yang ujungnya dibuhulkan pada malam hari menjelang tarawih di lingkungan masjid atau surau juga harus dihidupkan. “Permainan seperti itu merupakan permainan antara orang dengan orang secara beramaiberamai, sehingga berfungsi sebagai ajang menjalin silaturrahim dan meningkatkan rasa kebersamaan juga mendorong anak-anak untuk mengenal dan melakukan peribadatan di bulan puasa,” tambah Catri.
TANYA JAWAB SEPUTAR RAMADAN
Bersama: BUYA MASOED ABIDIN
Pertanyaan Buya, bagi laki-laki yang tidak penuh puasanya tahun lalu, karena sakit atau memang betul-betul tak kuat puasa karena sesuatu hal, bagaimana Buya? Apakah wajib dibayar di hari biasa, atau ada cara lain pengganti puasa itu. Mohon dijelaskan Buya. Terima kasih sebelumnya Buya.
Firdaus, di Padang Jawaban Bagi laki-laki tersebut wajib membayar puasanya dengan puasa juga di hari lain yakni hari hari biasa jika dia sanggup mempuasakannya. Bila betul betul tidak sanggup, karena sakit atau lemah menurut ketentuan syar’i (sakit menahun, tak kuat fisik dan berpenyakit usus umpamanya, bekerja keras, serda-
du, berjalan jauh, dsb), maka dia dpt mengganti dengan fidyah untuk puasa yang ditinggakan itu. Apabila fidyah sudah dibayarkan, maka dia tidak disuruh lagi untuk berpuasa. Hakikatnya membatalkan puasa wajib (Ramadan) wajib pula mengganti (qadha) dengan puasa (lebih baik), dan dengan fidyah bila memang tidak sanggup berpuasa. Wallahua’lau bis shawab. Wassalam.
Bupati juga merasa risau dengan anak-anak sekarang yang lebih banyak bermain dengan benda dalam lingkungan terkurung ketimbang bermain dengan sesamanya di lingkungan terbuka, sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan sikap individualistis dan egoistis. “Coba saja lihat, anak-anak sekarang banyak yang diasyikkan bermain dengan komputer atau dengan alat permainan elektronik lainnya di dalam kamar tanpa berinteraksi dengan kawan sebayanya. Padahal interaksi sosial sangat penting untuk menumbuhkan sikap kebersamaan, saling mengenal dan saling toleransi. Oleh karena itu, permainan anak-anak bernuansa tradisi lokal yang sifat permainannya melibatkan orang banyak harus dihidupkan,” kata Catri. Sementara itu aneka jenis kuliner khas masyarakat Agam juga dimintanya agar dijual pada pasar pabukoan di kecamatan. Pasar pabu+kuoan tersebut akan diperlombakan dalam bulan Ramadan ini. (h/ks)
11
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
3 WNI Korban................ Dari Halaman. 1 Ramadan ...................... Dari Halaman. 1 Silalahi (45 tahun), menerita luka di lengan dan kakinya. Ia kini dirawat ke Rumah Sakit Denver Health. Korban ketiga adalah anak mereka yang berusia 15 tahun, Prodeo Et Patria Situmeang, yang menderita luka tembak di punggung bawah kiri. Sri Wahyuni mengatakan ia diarawat di rumah sakit Universitas Colorado. “Menurut Informasi yang kami terima, yang bersangkutan dalam keadaan stabil. Proyektil pelurunya memang masih menempel di kaki tapi tidak mengenai organ vital.” Pihak KJRI LA mengatakan mereka telah mengirimkan perwakilan ke Colorado untuk mendampingi para korban. Polisi di negara bagian Colorado mengatakan 12 orang tewas dan sedikitnya 59 luka-luka dalam penembakan di sebuah gedung bioskop di Aurora di pinggir kota Denver. Pejabat penegak hukum mengidentifikasi tersangka itu bernama James Holmes, warga Amerika berusia 24 tahun yang baru-baru ini terkena D.O. (drop out) dari studi neuroscience di universitas terdekat. Mereka mengatakan tidak ada indikasi bahwa penembakan itu terkait dengan kelompok teroris. Anggiat Situmeang, sang ayah meninggalkan Jakarta dengan istrinya Rita Paulina Situmeang, dan anaknya Prodeo Situmeang (15) pada 1999 lalu. “Mereka masuk AS pada 1999,” kata Direktur Informasi Media Kemlu, PLE Priatna saat dikonfirmasi, Sabtu (21/7). Anggiat diketahui sudah berstatus WNA, sedang Rita dan Prodeo masih berpaspor Indonesia. “Status mereka penduduk tetap,” tutur Priatna. Dalam penembakan yang terjadi pada Kamis (19/7) tengah malam waktu AS itu dilakukan pria berusia 24 tahun bernama James Holmes. Dia menyebut dirinya The
Joker. Dia sudah ditangkap FBI. Karena aksinya, 12 orang tewas dan 71 luka-luka. Anggiat mengalami luka memar di mata sebelah kiri akibat serpihan dinding. Sedang Rita menderita luka tempat di lengan kiri dan kaki kiri, retak tulang pada tulang kering. Saat ini masih dirawat di rumah sakit Denver Health Medical Center ditemani oleh suaminya. Dan Prodeo diperoleh keterangan bahwa proyektil peluru masih berada di dalam tubuh yang bersangkutan namun tidak mengenai organ vital. Dia menderita luka tembak di punggung bawah sebelah kiri dan dirawat di University of Colorado Hospital. Anak Cerdas Entah apa yang ada di kepala pelaku penembakan yang memberondong senapannya secara acak di tengah pemutaran film Batman “The Dark Knight Rises” di bioskop Aurora, Colorado, Amerika Serikat. Polisi menangkap seorang pemuda berusia 24 tahun, James Eagen Holmes yang diduga sebagai pelaku. Ia berasal dari pemukiman baik-baik di San Diego, tinggal di rumah dua lantai beratap merah. Para tetangga mengenalnya sebagai sosok pelajar baik-baik yang bicaranya irit. Ia yang aslinya berambut hitam menatap tajam ke arah kamera dalam buku tahunan SMA yang disusun pada tahun 2004. Senyum mengembang di bibirnya kala itu. Putra pasangan perawat Arlen dan manajer perusahaan perangkat lunak, Robert adalah seorang sarjana sains yang cemerlang. Sosoknya yang pemalu dan tertutup dibuktikan dengan tak ditemukannya jejak Holmes di sosial media, baik di Facebook, LinkedIn, MySpace, Twitter, atau di manapun di dunia maya. Seorang tetangganya di San
Diego mengenalnya sebagai sosok pendiam. “Pria pemalu, seorang penyendiri.” Dari keluarga yang rajin pergi ke gereja, dan seorang pemain sepak bola di Westview High School. Kutu buku itu sedang berjuang mencari pekerjaan dengan modal prestasi tertinggi di bidang ilmu syaraf dari University of California, Riverside pada 2010. Holmes juga tercatat tergabung dalam program doktoral ilmu syaraf di University of Colorado-Denver. Namun menurut pihak universitas, ia sedang dalam proses keluar. Belakangan pihak universitas mengatakan ia telah keluar dari program sejak Juni 2012. Sebagai bagian dari program doktoralnya, Holmes terdaftar sebagai pembuat presentasi tentang Micro DNA Biomarkers Mei lalu. Menurut salah satu akademisi di Riverside, Timothy P. White, prestasi Holmes berada di atas ratarata. Holmes memiliki konsentrasi studi tentang bagaimana kita semua berperilaku. “Ini ironis dan menyedihkan,” tambah White. Dari kejauhan, kehidupan Holmes tanpa cacat. Seorang pria muda dengan potensi yang tak terbatas. Tidak ada indikasi dia punya masalah dengan polisi. Entah bagaimana, mahasiswa berprestasi ini mencapai titik di mana ia mengecat merah rambutnya, dan menyebut dirinya sendiri “Joker”, dan memberondong penonton bioskop yang sedang menyaksikan pemutaran perdana Film Batman “The Dark Knight Rises”. Ini merupakan misteri terbesar. Pria ini ternyata telah jauh-jauh hari mempersiapkan diri untuk melakukan kekejaman itu. Pria bernama James Holmes tersebut telah membeli lebih dari 6 ribu butir peluru dalam dua bulan terakhir. Ribuan butir peluru itu dibelinya lewat internet. (h/naz/voa/cbs news/afp)
Mengemas .................... Dari Halaman. 1 wasan yang pernah dijadikan tempat pembukaan Olympiade musim panas di Perancis-ternyata cukup mengesankan. Istilah Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga menyertai rombongan ini, dalam hal penyelenggaraan Tour de Singkarak, Sumatera Barat harus belajar kepada guru yang benar. Berikut dua catatan Muslim Kasim yang dipersembahkan untuk pembaca. Sesuai tugas yang diberikan oleh Gubernur Sumatera Barat kepada saya untuk turut membenahi dan mengawasi dunia kepariwisataan Ranah Minang, termasuk ikut terlibat dalam pelaksanaan Tour de Singkarak, studi banding ke Tour de France (TdF) atas undangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sungguh merupakan sebuah momentum penting. Apalagi dalam rombongan ini juga terdapatWalikota Bukittinggi Pak Ismet Amzis, Bupati Pesisir Selatan Pak Nasrul Abit dan Bupati Sijunjung Pak Yuswir Arifin. Ketiga daerah itu, menurut saya, merupakan daerah yang potensial untuk menjadi tuan rumah pembukaan Tour de Singkarak (TdS) tahun 2013. Setelah diberi wejangan oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf pada Senin siang (9/7), tentang rencana kunjungan, rombongan yang dipimpin langsung Pak Sapta dengan membawa serta Ketua Umum PB ISSI Edmound Johanes Simorangkir, Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri M. Faried Moertolo, Kasubdit Promosi Pariwisata Wilayah Sumatera Raseno Arya, Wakapolda Sumbar Kombes Pol Erry Subagyo bersama pamen Polda Sumbar Supardi dan dua wartawan, kami langsung terbang ke Paris dengan maskapai KLM via Kuala Lumpur dan Amsterdam. Perjalanan ini sesungguhnya
cukup panjang dan melelahkan, apalagi waktu transitnya di KLIA hanya 30 menit. Ketika mendarat di Bandara Internasional Schiphol, Amsterdam, Selasa subuh (05.25 waktu Amsterdam/pukul 14.00 WIB waktu Jakarta), kami langsung pindah pesawat menuju Bandara Internasional Charles de Gaulle di Paris. Penerbangan AmsterdamParis memang pendek, cuma 40 menit, tetapi rasa pegal di kaki karena terbang sejauh 12 jam dari Kuala Lumpur belum sirna sama sekali. Apalagi saat melewati imigration Amsterdam yang sangat ketat, kami juga harus tertib berdiri. Termasuk Pak Wamen Sapta Nirwandar. Disambut Dubes Rezlan Setiba di Paris—salah satu kota mode dunia yang sekarang sudah mulai sumpek karena macet— kami tidak langsung istirahat di Pullman Hotel, di kaki Menara Eiffel. Tetapi, lebih dulu singgah ke KBRI untuk bertemu Duta Besar RI untuk Perancis, Rezlan Ishar Jenie. Pertemuan itu untuk melaporkan kegiatan rombongan ke Perancis ata undangan Amaury Sport Organisation (ASO) selaku penyelenggara Tour de France dan juga sebagai konsultan Tour de Singkarak dalam dua tahun terakhir. Bak kata pepatah, sekali merangkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Dalama pertemuan dengan sang Dubes, banyak peluang yang bisa kita (Sumatera Barat) peroleh. Antara lain Dubes mengatakan bahwa minat wisatawan Perancis ke Indonesia, termasuk ke Sumatera Barat sebenarnya cukup tinggi. Negara berpenduduk 65 juta jiwa ini menempati urutan kedua setelah Inggris dalam kunjungannya ke Indonesia dengan angka kunjungan terakhir tercatat sekitar 172.000 orang. Namun kendalanya, orang Perancis yang biasanya ke Indonesia
via Singapura tak bisa terbang ke Sumatera Barat karena harus ke Batam atau ke Jakarta dulu. Jadi, kondisi ini akan coba kita siasati dengan membuka penerbangan langsung Padang-Singapura dengan pesawat Garuda atau maskapai lainnya yang bisa melayani jalur empuk ini. Selain masalah wisatawan, Dubes Rezlan juga meminta Ranah Minang bisa mengirim seorang pelatih tari untuk bisa mengajar anak-anak Perancis, terutama tari piring yang cukup diminati. Ini merupakan bagian dari kerja sama kebudayaan antara pemerintah Indonesia dengan Perancis. Hal yang juga tak kalah menarik yang disampaikan oleh sang Dubes, adalah kemungkinan membuka kerjasama antar provinsi dalam berbagai bidang. Beliau menyebut Champange Ardent Province yang ahli dalam pembuatan packaging. Saya merasa tertantang untuk segera mewujudkan kerja sama itu. Kita memang perlu banyak belajar soal bagaimana membuat kemasan yang menarik untuk produk-produk kita di Ranah Minang, seperti keripik balado atau karupuak sanjai yang di Bukittinggi hanya dibungkus dengan kantong asoy. Jujur saja, kita sangat lemah di bidang kemas-mengemas ini. Saya saja, setiap membawa oleholeh dari Padang untuk dibawa ke Jakarta, selalu dikemas dulu di rumah. Tak bisa mengandalkan dari toko saja. Padahal, orang akan lebih dulu tergoda dengan kemasannya, baru isinya. Ketika mau menyerahkan cindera mata yang saya bawa dari Padang, yaitu miniatur “rangkiang Minang” dalam kaca untuk pimpinan ASO, saya terpaksa meminta bantuan guide kami di Paris untuk mencari lem besi karena kaki “rangkiang” lepas dari tempatnya. Ini contoh kecil, tapi cukup memalukan.
Caleg........................... Dari Halaman. 1 Namun, hanya untuk caleg dengan kategori khusus. Maksudnya, caleg yang punya kompetensi, nilai juang, pekerja keras, berkualitas, dan menjadi tokoh atau panutan bagi masyarakat, serta kriteria lainnya. “Jadi hanya caleg khusus yang dapat dimodali oleh partai. Jumlahnya, ya sekitar Rp5 sampai Rp10 miliar lah, cukup untuk memenangkan NasDem dalam pemilu nanti,” ujarnya. Hadir dalam Rakorwil itu, Ketua DPW Partai NasDem Sumbar Apris Yaman, Sekretaris Marhadi Effendi, Wakil Ketua Internal Yosmeri, Wakil Ketua Eksternal Erizal Effendi, dan Bendahara Endarmy, serta pengurus kabupaten/kota se-Sumbar. Menurut Endang, modal untuk caleg tersebut bakal dikelola secara profesional oleh satu lembaga. Modalnya tidak dalam bentuk uang tunai, melainkan dalam bentuk
logistik pemilu, seperti spanduk, baju, dan atribut lainnya untuk suksesi pemilu. “Namun tidak dminta lagi saat duduk nanti, seperti partai lain. Yang kami minta, mereka harus fokus dalam bekerja. Itu saja, tidak seperti yang berkembang di publik belakangan ini,” tuturnya. Ia juga menyebutkan, caleg khusus itu juga diminta meneken fakta integritas. Isi dari fakta integritas itu di antaranya, tidak boleh korupsi, tidak dibenarkan melakukan perbuatan yang dapat merusak nama baik partai, bekerja dengan penuh komitmen, dan lainnya. “Itu semua untuk menjaga kewibawaan partai dan untuk kebesaran partai,” tuturnya. Soal sumber dana, katanya berasal dari sumbangan masyarakat, yang simpati terhadap Partai NasDem.
“Sumbernya dari partai, sumbangan masyarakat, dan lainnya,” ucapnya. Wakil Ketua Internal DPW Partai NasDem Sumbar Yosmeri Yusuf menambahkan, pendanaan untuk caleg tersebut, untuk memberi ruang bagi kader bekerja lebih maksimal. Karena, mereka sudah diberi modal untuk memenangkan diri mereka sendiri, dan membesarkan partai. “Paling untuk transportasi yang ditanggung oleh caleg, atau biaya perjalanan untuk kampanye,” ujarnya, Soal Rakorwil, Apris menyampaikan, dalam Rakorwil dibahas verifikasi yang akan dilakukan oleh KPU nantinya. Setelah itu, juga membahas mekanisme pengusungan caleg, yang diikuti oleh pengurus DPC kabupaten/kota se-Sumbar. “Kita ingin NasDem siap dalam menghadapi verifikasi KPU, setelah didaftarkan nanti,” ujarnya. (h/rud)
pagi. Gerimis selalu menyertai. Kemana-mana bawa payung dan jaket hujan. Masjid Darus Sa’adah dibangun untuk karyawan dengan ukuran 40 x 20 meter ini dipimpin 3 imam tamatan Universitas Kairo (Lc) dan hafidz. Mereka bergantian mengimami salat berjemaah setiap waktu. Jemaah terdiri dari karyawan Freeport ini sangat taat salat berjemaah. Setiap salat Zuhur dan Ashar jemaah mencapai mencapai 5 sampai dengan 6 shaf, lebih kurang 300-400 jemaah. Maghrib dan Isya lebih banyak. Setiap azan dan salat serta pengajian disiarkan melalui radio masjid yang dapat ditangkap siarannya sampai ke Kota Timika. Suasana ibadah sangat terasa, walau jumlah karyawan muslim di kompleks ini hanya 40 persen dari penghuninya dan bekerja degn 3 shift pagi, sore dan malam. Salat tarawih masjid penuh sesak, sekitar 20-25 shaf terisi karen karyawan diangkut bus dari seluruh penjuru. Taushyah Ramadan diberikan oleh ustadz dari Jakarta, Makassar, Jayapura, dan daerah lainnya dengan kerja sama paguyuban yang ada di Timika. Tahun ini Ramadan dibuka oleh guru undangan dari Padang dengan sponsor IKM (Ikatan Keluarga Minang) Timika dengan mendatangkan Buya H Masoed Abidin, saya sendiri. Ramadan setiap hari diisi kultum Subuh, Zuhur dan Serambi Ramadhan melalui Radio Suara HMM dan Buka bersama setiap hari memenuhi masjid, ceramah Tarawih, tadarus Alqurna dan
pemungutan zakat/infaq. Kegiatan dikoordinir Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Darus Sa’adah yang juga punya ruang sekolah, ruang penitipan anak sewaktu ibadah, radio FM, kantin, perpustakaan dan kantin masjid. Masing-masing ruang kegiatan dikelola professional oleh petugas masjid yang di SK kan oleh perusahaan dengan rekomendasi DKM ini. Marhaban Ramadhan. Tak terbayangkan semula kalau di awal Ramadan ini kami akan( berada di Puncak tertinggi Jayawijaya Papua, 4325 mdpl. Hampir( 2 1/2 kali tinggi Gunung Marapi di Sumatera Barat. Areal penambangan Grasberg Mine.( Walau Matahari mancogok pukul 10.05 pagi ini, tapi suhu 9 derajat C. Badan( berbungkus jacket kerja PT Freeport dan pakai kaca mata khusus. Dari( sini tampak puncak lain Jayawijaya yang di selimuti salju.( Matahari tak lama bersahabat. Hanya sekitar 1/2 jam saja. Kemudian kabut( putih mulai merangkak dari bawah. Menjangkau puncak ini kami dibawa( oleh dua orang putra Minang, Thariq, putra Padang( Ganting Tanah Datar yang masih bertali darah dengan keluarga Prof. Musliar Kasim,( Wamendikbud RI. Thariq adalah salah seorang pimpinan pertambangan( Grasberg Mine. Seorang lagi yang mengantar kami adalah Novri,l( putra Bapak Sutan Nagari dari Manggis Bukittinggi yang menjabat( petinggi lingkungan PT Freeport di Timika
sekarang ini.( Kebetulan saat ini Direktur Freeport adalah Nurhadi Sabirin,( putra Payakumbuh LimopuluhKoto. Putra-putra Minang ini yang menjalin( ikatan silaturahim dengan nama IKM (Ikatan KeluargaMinang)( Freeport. Dari puncak Grasberg tampak jelas areal tambang yang( dalam dan peralatan berat simpang siur. Tinggi ban rodanya saja 1( 1/2 kali tinggi manusia. Mengagumkan. Di puncak ini juga ( terdapat museum pertambangan Grasberg menyajikan perkembngan( areal dari awal. Menuju puncak ada dua jalan. Melalui darat( pakai mobil dan tram kabel atau kereta gantung untuk bawa( material dan karyawan dengan cepat. ( ( Lebih istimewa di puncak ini ada masjid tertinggi di Indonesia( (4300 mdpl) bernama Masjid Al A’raf. Salat Zuhur dan Ashar diimami oleh Imam/Hafidz bertitel Lc tamatan Kairo. Setiap hari( diangkut bolak balik dari Tembagapura. Subhanallah. Jemaah( Zuhurnya ramai sekali. Hampir seluruh karyawan Muslim ikut salat berjemaah. Walau udara dingin menusuk tulang. Mereka lakukan( dengan khusyuk berpakaian kerja. Selesai salat berjemaah, sang imam( kembali turun ke bawah. Karyawan kembali bekerja. Begitu setiap hari.( Dan ketika disapa, jarang mereka yangg todak berpuasa. Allahu Akbar.( ( Malam ini Insyaallah kami akan menggali hikmah Ramadan di( Hidden Valley bersama keluarga IKM Tembagapura.
Merangkul ..................... Dari Halaman. 1 salah satu ikon untuk pariwisata. Ia telah mampu menggerakkan ekonomi masyarakat dan telah ikut menarik wisatawan yang jumlahnya sudah melebihi jumlah penduduk Perancis sendiri. Menurut Robin yang sangat senang dengan masakan rendang dan keripik balado yang saya bawa, setiap logo yang tampil di berbagai simbol TdF, harus membayar secara profesional. Termasuk media massa sekalipun yang menjadi media partner TdF. Pada TdS, kata dia, banyak logo-logo perusahaan yang dipasang, tetapi tidak membayar secara profesional. Sejauh itu, ASO berkeyakinan TdS sangat mungkin dikembangkan hingga ke lintas provinsi. Tetapi, merengkuh dunia swasta untuk ikut terlibat dalam penyelenggaraan iven sport and tourism ini memang sangat diperlukan. Ada beberapa kali saya diledek oleh Pak Wamen Sapta Nirwandar tentang belum ikutnya BUMN seperti PT Semen Padang, Bank Nagari dan perusahaan lainnya di iven TdS. Menyimak jalan pikiran Pak Sapta dan apa yang telah dilakukan ASO terhadap TdF, kita memang perlu menyadari bahwa promosi pariwisata lewat iven olahraga balap sepeda ini bukan untuk meraih sesuatu dalam jangka pendek. Tetapi punya dampa dan value jangka panjang. Bahwa masih banyak kebutuhan lain dalam membangun masyarakat, memang tak bisa dibantah, tetapi mem bangun dunia pariwisata dan mempromosikannya secara lebih intens adalah investasi jangka panjang untuk kesejahteraan rakyat di masa mendatang. Kalaupun CSR sejumlah perusahaan tercurah untuk penyelenggaraan TdS di masa mendatang, bukanlah sesuatu yang sia-sia. Kami sungguh gemas melihat bagaimana ASO mengemas iven TdF tersebut. Tanpa harus seremoni yang macam-macam yang membuat lelah para pembalap, justru beberapa jam menjelang star
benar-benar diperuntukan bagi rakyat. Kalau ada yang berpartisipasi untuk menampilkan atraksi budaya, dipersilakan saja dan waktunya sejalan dengan parade para sponsor yang menampilkan beragam produknya dalam bentuk raksasa yang dibawa berpawai dengan mobil hias menjelang start dan finish. Dan, ketika star sudah dimulai atau waktu finish sudah tiba, mata pun tertuju pada hasil perjuangan para pembalap mengayuh sepedanya. Saya paham apa yang diinginkan seorang Sapta Nirwandar terhadap TdS. Bagaimana menjadikan iven ini sebagai ikon promosi pariwisata Ranah Minang di masa mendatang. Meski baru empat tahun diselenggarakan, betapa bangganya kita karena masyarakat Eropa sudah banyak tahu tentang indahnya Danau Singkarak, Lembah Arau, Kelok 44 Maninjau, Kota Kuali Sawahlunto, dan pesisir pantai Pariaman, Padang hingga ke Painan sana. Tetapi, yang membuat saya prihatin, kita masih kesulitan membangun mindset masyarakat tentang pariwisata. Bagaimana menyapa orang, bagaimana tersenyum manis, bagaimana sikap melayani tamu, bagaimana WC di rumah makan dan warung kopi bersih, bagaimana alat transportasinya lancar dan tidak memekakkan telinga, bagaimana tukang parkirnya jujur teratur, bagaimana setiap jenis makanan yang tersedia memiliki standar harga yang jelas dan tidak main pakuak. Stadarisasi harga dan toilet setiap rumah makan dan tempat minum memang sudah saatnya ditetapkan. Usulan Masyarakat Peduli Pariwisata Sumatera Barat (MAPPAS) agar dibuatkan Peraturan Daerah tentang standarisasi tarif dan kebersihan ini memang sangat penting untuk dipertimbangkan di masa mendatang. Membina masyarakat me-
mang tak bisa hanya dengan imbauan saja. Kota Beijing yang dulu kotor, bisa diatur agar orang tak meludah di sembarang tempat. Kini, masyaraka Beijing pun berani meminta pemerintahnya untuk meningkatkan standar toilet di kota itu. Untuk kepentingan jangka panjang, kadang kita memang harus mengorbankan kepentingan jangka pendek. Sudah saatnya kita berbenah secara bertahap tetapi tuntas. Masih terngiang di telinga saya bagaimana Pak Sapta kecewa melihat makin bermunculannya bangunan liar yang tumbuh di pinggir Danau Singkarak dengan cara mendam pinggir danau ini. “Bukannya hotel yang dibangun, ini justru lapaklapak dan malah merusak danau lagi,” kata Pak Sapta. Saat mengitari menara Eiffel untuk jalan pagi di kala subuh, saya juga membayangkan bagaimana menaklukkan menara yang menjulang 320 meter ke langit itu. Sempat saya bermimpi untuk memindahkannya ke Bukittinggi, mengganti Jam Gadang yang kelihatan makin pendek. Yang saya maksud, bagaimana Pak Walikota Bukittinggi bisa memiliki mimpi yang sama. Menjadikan kawasan jam gadang benarbenar sebagai tempat wisata. Punya lapangan yang bagus untuk berjalan kaki dan restoran dengan pelayannya yang ramah dan toiletnya yang berstandar internasional. Begitu juga di Kelok 44 di Maninjau, bagaimana Pemda Agam bisa membangun sebuah rest area yang bagus dan memindahkan bangunan liar yang ada di setiap kelok. Hal ini adalah sebuah harapan, sebuah tantangan. Tetapi, bagaimana kita bisa menjadikan hal itu sebagai tantangan bersama. Bak kata pepatah juga, kalau sudah bersama, saiyo sakato, tak ada pekerjaan yang tidak bisa kita selesaikan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang harus ditunggu!
Ramadan dan.................. Dari Halaman. 1 menghisap rakyat inlander (bumi putra) dengan merampas dan membawa semua kekayaan Nusantara ke negerinya. Membebaskan, karena untuk memelihara kolonisasinya diperlukan partner warga pribumi pada posisi tertentu seperti tenaga administrasi paling bawah, kerani, mandor-mandor dan pekerjapekerja tingkat menengah ke bawah. Imbalan produk politik etis, Belanda membuka keran pendidikan bagi pribumi untuk sekolah di Indonesia atau bahkan dikirim ke Belanda dengan beasiswa kolonialis tadi. Keluaran HIS, HBS, AMS, Sekolah Tinggi Stovia dan Hukum, ada yang meneruskan ke sekolahsekolah dagang dan bahkan universitas di Belanda. Maka lahirlah tokoh intelektual priayi-bangsawan dalam kelas sosial, tetapi awam dalam agama. Bersamaan dengan itu, lahir pula kalangan menengah agama. Mereka adalah produk pesantren, surau dan madrasah serta sekolah-sekolah yang di kelola oleh pergerakan dan organisasi sosial masyarakat muslim. Sebagian mereka bergerak meningkatkan kesadaran ekonomi umat. Sebagian tetap di jalur gerakan keagamaan dan pendidikan. Sebagian lagi bergerak di bidang politik dan kebangsaan.
KH Samanhudi dan HOS Cokroaminto pendiri dan penggerak Syarikat Dagang Islam (Solo, 1904) dan Syarikat Islam (Bogor dan Solo, 1911). KH Ahmad Dahlan pendiri dan penggerak Muhammadiyah (Yogyakarta, 1912),Ahmad Syurkati untuk Syarikat Islam Jamiat Khair (Jakarta, 1905) dan Ishlah wal AlIrsyad (Surabaya, 1913) serta A Hasan Bandung dan Mohammad Natsir penggerakPersis (Bandung, 1913 dan 1923), KH Hasyim Asy’ari pendiriNahdhatul Ulama (Surabaya, 1926), Syekh Sulaiman al-Rasuli pendiri Tarbiyah Islamiyah (Bukittinggi, 1928), Dr. Abdullah Ahmad pendiri Adabiyah dan Islamic Training College (Padang, 1908), Dr. Abdul Karim Amrullah, pendiri Sendi Aman Tiang Selamat (Maninjau, 1915, Tawalib Padang Panjang, 1918 dan Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, 1925), Engku Zainuddin Labay Elyunusy, Diniyah Putra dan Encik Rahmah Elyunusiyah, Diniyah Putri, Padang Panjang, (1918 dan 1923). Di kalangan pergerakan kebangsaan bernapas Islam, H Agus Salim, aktif di Syarikat Islam (1915), H Agus Salim, inspirator bagi anak muda Syamsurizal pendiri Yong Islamiten Bond
(1925), Ilyas Ya’kub mendirikan Partai Muslimin Indonesia (Permi, 1930), H. Agus Salim yang semula menjadi tokoh SI, lalu karena masuknya komunis ke tubuh persyarikatan ini Agus Salim keluar dan mendirikan Partai Penyadar kemudian mendirikan Partai Islam Indonesia (1937) . Deretan para tokoh persyarikatan bernapas Islam tadi adalah contoh kualitas sumber daya manusia unggul di awal hingga pertengahan bahkan sampai tiga perempat abad ke-20. Selanjutnya? Analisis Meneg BUMN Dahlan Iskan, 5 Juli di Gubernuran Sumbar, perlu direnungkan. Apa yang disebutnya mediocare-society traped (perangkap kelas menengah). Populasi kelas ini tumbuh besar. Sayangnya, terlalu asyik dengan kenyamanan hidup dan perangkap kemodernan yang semakin tidak terkendali. Terlalu asyik dengan gadget-devices perangkat IT, mobil dan selebrasi. Lupa berprestasi dan kerja keras. Amat sedikit yang berminat menjadi pembaharu dan pelopor. Semoga ibadah Ramadan kali ini, memberikan inspirasi untuk lebih berarti. (Shofwan Karim, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat)
12
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
Efek Anak Berteman dengan Gadget GADGET tidak hanya membuat anak cuek selama berjam-jam, tapi juga disinyalir dapat menurunkan prestasi anak kelak saat ia masuk jenjang sekolah. Ini sesuai dengan pengamatan sederhana Sekolah Putik Indonesia terhadap empat siswanya, yang duduk di kelas yang sama dan mendapat perlakuan sama. Pengamatan ini dimulai sejak mereka duduk di kelas Dede (pendidikan untuk anak usia prasekolah). Tiga siswa memiliki usia yang sama yakni tiga tahun, sedangkan yang satu 2,5 tahun. Keempat siswa ini memiliki kemampuan sama, yang membedakan adalah hobinya. Tiga siswa senang menggunakan gadget, sedangkan yang satu (berusia 2,5 tahun) lebih menyukai membaca dan tidak tergila-gila dengan gadget. Dalam kesehariannya, tiga siswa ini aktif memainkan gadget. Berdasarkan pengamatan perilaku di rumah, dari ketiga anak itu, satu anak bermain gadget secara tidak terkontrol, atau
mendapat kebebasan penuh untuk menggunakan gadget. Sedangkan dua anak lainnya terkontrol. Artinya, mereka diizinkan menggunakan gadget namun ada batasan waktu, meski tidak terlalu ketat. Dalam artian bisa lebih dari satu jam, namun tetap tidak diberi kebebasan penuh. Sepanjang mengikuti jenjang pendidikan di Sekolah Putik Indonesia, keempat siswa ini selalu satu kelas, sehingga sepanjang mengikuti pendidikan di sekolah, mereka mendapat perlakuan sama. Hasilnya, terlihat saat mereka duduk di bangku sekolah dasar. Prestasi tiga anak yang terpapar gadget terlihat menurun dibandingkan satu siswa yang tidak terpapar gadget. Sementara, anak yang rajin membaca dan tidak terpapar gadget, prestasinya semakin baik, bahkan mampu melampaui anak-anak yang terpapar gadget. Menurut hasil pengamatan pihak sekolah, gadget dapat memengaruhi beberapa perkembangan dan prestasi belajar anak. Pertama, anak mengalami penurunan konsentrasi saat belajar. Konsentrasinya menjadi lebih pendek dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Anak lebih senang berimajinasi seperti dalam tokoh game yang sering ia
mainkan menggunakan gadget-nya. Ketika belajar, anak tidak mau mencari data dan tidak tertantang untuk melakukan analisis. Anak menginginkan sesuatu yang serba cepat dan langsung terlihat hasilnya. Ada pun proses untuk mencapai hasil akhir itu tidak dipedulikan. Selain itu, gagdet menjadikan anak malas menulis dan membaca. Dengan perangkat gadget, maka aktivitas menulis menjadi lebih mudah, ini memengaruhi keterampilan menulis anak. Tak hanya itu, perangkat visual pun tampak lebih menarik dan menggoda, karena dapat memperlihatkan sesuai dengan kenyataan. Akibatnya anak-anak menjadi malas membaca. Sebab, membaca menuntut anak untuk mengembangkan imajinasi dari kesimpulan yang dibaca. Anak menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar serta tidak memahami etika bersosialisasi. Anak tidak tahu, bila ada banyak orang menginginkan sesuatu yang sama, maka wajib antre agar tertib. Ini terjadi karena anak tidak memahami adanya sebuah proses. Apa yang diinginkan harus segera ada dan terwujud, karena terbiasa mendapat pemahaman melalui games atau tontonan. (h/dla/
Oleh : Ananda M Iqbal
ASSYIFA RESTU KHAMZA
Lucu dan Menggemaskan SYIFA, begitu panggilannya. Si kecil yang imut ini sangat lucu dan menggemaskan. Setiap hari ia suka bermain apa saja, terutama bermain boneka. Kini anak pasangan Helfin Elkanesa dan Sawstika Adi Negoro ini sudah menginjak usia 2,5 tahun. Ia juga sangat menggemaskan, karena diusianya yang baru lebih 2 tahun ini, ia baru saja pintar bicara. Setiap hari Syifa senang bermain dengantemantemannya yang juga masih Balita. Meski sering bertengkar dengan temantemannya Syifa selalu mau meminta maaf dan bermain kembali.
Mengunjungi Perpustakaan MESKI masih hari libur, Syahdan dan teman-teman telah bersiap-siap pagi ini. Mereka berencana mengunjungi perpustakaan daerah yang terletak cukup jauh dari komplek perumahan mereka. Hari ini mereka akan menghabiskan waktu liburan di sana. Syahdan, Ikrar, Ihsan dan Emon sudah berkumpul di perempatan gang komplel. “Apa lagi yang kita tunggu?” tanya Ikrar. “Iya ayo berangkat,” ujar Emon. “Tunggu sebentar,” kata Ihsan. Tak lama muncul Aldo, juga sudah siap untuk berangkat. “Aldo juga akan ikut katanya,” kata Ihsan lagi. Yang lain pun tersenyum. Mereka ingat Aldo baru saja menjadi bagian dari mereka sejak kejadian bolosnya Aldo masuk sekolah minggu lalu. Berkat nasehat dan bantuan teman-temannya Aldo sadar dan tidak bolos lagi. “Maaf kalian jadi menungguku,” kata Aldo. “Tak masalah Aldo, ayo berangkat,” tukas Syahdan. Mereka pun menaiki angkutan desa menuju perpustakaan daerah. Tak lama lima orang sahabat inipun tiba disana. Setelah mengisi buku tamu kelimanya segera berpencar. Emon dan Ikrar menuju lantai dua. Keduanya senang membaca buku cerita. Sastra dan puisi. Sementara Ihsan menuju pojok lantai satu berburu buku sains dan ilmu pengetahuan alam. Sedangkan Syahdan langsung menuju lantai tiga mencari koleksi langka budaya daerah yang ada di Indonesia. Aldo memilih mengikuti Syahdan. “Kalian sering
kesini?” tanya Aldo. “Ya hampir setiap akhir pekan. Buku disini bagus-bagus dan koleksinya lengkap,” jelas Syahdan. “Mengapa kalian suka membaca?” tanya Aldo. “Karena membaca membuka pikiran kita. Biasanya pulang dari sini kami akan berbagi cerita, seru sekali,” kata Syahdan sembil membuka sebuah buku koleksi lama dari Sumatera Barat. “Aku suka sekali bukubuku tentang budaya Indonesia. Melihat gambar rumah adat, kegiatan tradisional, sangat menambah wawasan kita. Aku bangga melihat berbagai keragaman yang ada di negeri kita,” kata Syahdan lagi. Aldopun mengangguk mengerti. Ia pun kemudian sibuk mencari-cari buku yang mungkin disukainya. Tak lama Aldo dan Syahdan mendengar suara anak kecil menangis. Setelah mencari-cari ternyata mereka melihat seorang anak kecil menangis disudut tangga. Mereka pun segera menghampiri adik kecil tersebut. “Adik kecil mengapa menangis?” tanya Aldo. Namun anak kecil berpita merah itu hanya diam dan terus sesenggukan. Aldo pun tiba-tiba mendapat ide. Ia membuka buku yang sedang dipegangnya. Buku legenda daerah bergambar. Syahdan pun duduk di dekat Aldo. Aldo mulai membacakan cerita sambil menunjuk gambar di dalam buku. “Suatu hari di sebuah desa di Sumatera Barat, hiduplah seorang ibu tua..”ujar Aldo.
Anak kecil itu mulai diam dan mendengarkan cerita Aldo. Aldo terus bercerita sambil membalik halaman buku. Tak lama gadis kecil itu benarbenar terdiam. Tiba-tiba seorang perempuan datang dan mendekat. “Alisa sedang apa disini? Kakak sudah mencari kemana-mana dari tadi,” kata perempuan itu yang ternyata kakaknya Alisa. “Tadi adik kecil ini menangis kak. Mungkin tersesat. Ketika kami tanya dia diam saja, lalu kami bacakan cerita legenda,” jelas Aldo terbatabata. Ia takut sang kakak salah paham. Kakak pun tersenyum. “Terima kasih ya adikadik. Kalian baik sekali,” ujarnya.
Syahdan dan Aldopun tersenyum lega. Hari beranjak sore lima sekawan inipun beranjak pulang. “Kau membaca apa tadi Aldo?” Tanya Ihsan. “ A k u membaca buku legenda. A k u senang i k u t kalian kes i n i . Ternyata membaca tidak hanya
membuka wawasan dan pikiran kita tapi juga bisa mendiamkan anak kecil,” kata Aldo sambil tersenyum. Syahdan pun terse- n y u m . Sementara yang lain kebingungan.
ELOK 13
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
MANGALA Idhi Chandra. Designer Sumbar yang satu ini, rupanya sangat tertarik dengan sulaman Koto Gadang. Karena itulah, sulaman Koto Gadang menjadi inspirasinya Dipadukan dengan bahan chiffon dan silk, dan design yang diwarnai sulaman dan kreasi bunga, membuat busana ini tampil beda. Bagian dada dan punggung menjadi sentral utama dalam meletakkan motif sulamannya yang penuh dengan bunga-bunga. Namun, hal itu justru menjadi daya pikat tersendiri, karena bagian lainnya dibuat polos. Sementara untuk penutup kepala (jilbab), dikreasikan pula dengan kreasi bunga timbul dengan warna senada, sehingga membuat pemakainya semakin modis. Menurut Mangala, motifmotif sulaman Sumbar, sangat indah. Dan bila dipadukan dengan model yang sesuai, akan menjadi suatu mahakarya yang tak ternilai keindahannya. Busana ini sangat cocok dipakai untuk acara kesempatan setengah resmi maupun resmi, baik acara siang maupun malam hari.***
Designer : Mangala Idhi Chandra Fotografer : Rahmad Doni
Sulaman Koto Gadang yang Menginspirasi
14 PANGGUNG
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN1433 H
CATATAN PEMENTASAN KERETA KENCANA PASAMAIAN
Menunggu dalam Iringan Serenade Francisco Tarrega
PERTUNJUKAN Kereta Kencana di Teater Utama Taman Budaya Sumatera Barat yang disutradarai Asri Rosdi dengan pemain Muhammad Ibrahim Ilyas dan Noni Sukmawati. NURSYIRWAN ISA
Oleh: Esha Tegar Putra
D
Penyair
RAMAWAN Ikranagara pada 2009 lalu menulis dan menyimpulkan bahwa naskah Kereta Kencana bukanlah terjemahan Rendra atas drama absurd The Chairs (1952) yang ditulis Eugene Ionesco, sastrawan Perancis kelahiran Romania. Melainkan, Rendra telah melakukan dialog intertekstual dengan terminologi dalam wacana post-modern telah mengambil posisi kritis dan kreatif sebagai seorang The Reader atas The Chairs-nya Ionesco sekaligus menjadi The Writer dalam penghadiran Kereta Kencana. Ikranagara juga melakukan perbandingan antara dua naskah tersebut mulai dari awal sampai akhir dan menemukan banyak sekali perbedaan, baik narasi, tata panggung, penyimpangan (digresi) cerita,
atau wacana filsafat di dalam dua naskah tersebut. Tidak ditemukan statement absurd di akhir naskah The Chairs dalam Kereta Kencana. Pada naskah The Chairs disebutkan bahwa drama ini tragic farce oleh Ionesco, sedangkan Kereta Kencana jika merujuk pada filsafat Barat mengarah pada wacana Eksistensialisme Berketuhanan (Theistic Existentialism). Ini tentu bukan jadi soal, tapi akan jadi sebuah pertimbangan dalam sebuah garapan pementasan. Termasuk pertimbangan dalam pementasan Kereta Kencana di Teater Utama Taman Budaya Sumatera Barat, Senin (11/6) malam lalu. Dengan pemain Muhammad Ibrahim Ilyas (kakek) dan Noni Sukmawati (nenek), disutradarai Asri Rosdi atas nama Sanggar
BODY SLIM 100% HERBAL....SUDAH TERBUKTI HASILNYA & AMAN
Pasamaian. Menunggu Kereta Kencana Panggung tampak terang, seseorang pemusik duduk di atas kursi di antara properti di bagian kanan panggung. Pemusik tersebut memainkan gitar klasik dalam nomor Capricho Arabe, serenade Fracisco Tarrega, dan instrumen itulah yang membuka pertunjukan Kereta Kencana malam itu. Tampak panggung benar-benar penuh dengan properti yang ditutupi kain putih. Di tengah-tengah panggung, juga terbentang kain putih, seakan membentuk sebuah karpet yang akan membelah atau bahkan menghubungan peristiwa panggung. Memang, melihat bangunan panggung akan terbayang sebuah ruangan rumah yang besar. Di mana sebagian besar properti rumah tersebut tidak lagi dipakai, sehingga membuat pemiliknya harus menutupinya dengan kain. Di balik kain putih tersebut, bisa jadi adalah lemari pakaikan, lemari buku, meja, kursi, mungkin vas bunga atau jambangan besar dan tinggi. Beberapa saat, seketika serenade Tarrega selesai dimainkan, lampu pun mulai redup sampai panggung jadi gelap. Seorang kakek terlihat masuk ke panggung dan membuka beberapa properti yang ditutupi kain putih. Ia hanya menggunangan penerangan lilin, sehingga mulai terlihatlah kursi goyang, kursi santai, dan
beberapa meja. Kemudian lelaki itu duduk termenung pada sebuah kursi di bagian kanan panggung. Tak lama setelah itu terdengar dentingan triangle berbunyi berkali-kali, seperti kesiur angin, sunyi, lantas terdengar sesuara menyahut: Wahai, wahai... Dengarlah engkau dua orang tua yang selalu bergandengan, dan bercinta, sementara siang dan malam berkejaran dua abad lamanya. Wahai, wahai dengarlah... Tak lama setelah sesuara itu hilang, muncul seorang nenek dari arah belakang panggung, ia mencari suaminya, dan mengira suaminya tersebutlah sesuara yang menyahut itu. Si nenek mencari sambil terengah-engah dan menemukan suminya duduk termenung di salah satu kursi dalam panggung yang gelap itu. Dua orang tua 200 tahun usianya, yang baru dua hari lalu merayakan ulang tahun tersebut mulai mempertanyakan soal suara yang datang pada mereka. Suara yang dulu juga pernah datang pada mereka, angin bertiup kencang, ketukan pintu, “tapi kali ini ada tambahannya... suara orang berkata,” ucap si kakek. Permainan Kereta Kencana, selayaknya dalam naskah, memang dipenuhi dengan dialog-dialog melankolik antara sepasang suami istri yang sudah 170 tahun hidup bersama dan tidak mempunyai anak. Hal itu pula yang menja-
di salah satu beban psikologis yang akan menggiring jalan ceritanya. Bahkan sempat salah satu dialog si kakek menyatakan bahwa baginya, “kita balon berisi hawa... hawa yang hampa”. Meski si nenek yang selalu menetralisir beban psikologis si kakek yang sebenarnya juga ditanggungkan oleh dirinya. Tapi bukan itu saja, ada soal lain yang silih berganti berdatangan pada dua orang tua tersebut. Soal maut, yang bagi mereka akan datang seperti kereta kencana 10 kuda 1 warna. Persoalan tersebut membuat mereka membicarakan hal-hal yang datang pada masalalu sehingga mendatangkan ilusi-ilusi panggung. Melalui permainan yang sudah tertera dalam naskah, Noni Sukmawati dan M. Ibrahim Ilyas berusaha menghadirkan sepasang orang tua yang berusaha menghibur diri dengan permainan badut. Di mana sang badut meminta kekasihnya untuk menjadi layang-layang, dan pola ini mungkin menjadi penghiburan dalam pementasan tersebut. Tapi permainan tersebut pada akhirnya pun hanya sia-sia ketika dua orang tua tersebut kembali mengenang masa lalu. Ketika si nenek menyatakan si kakek memang pantas menjadi seorang “jendral”, sang kakek tidak berterima, dan hanya menganggap dirinya adalah seorang profesor yang terlupakan. Memang dalam cerita naskah tersebut, si kakek seperti hadir sebagai seorang putra Prancis yang pada masanya adalah seorang yang memang penting di negaranya tersebut. Penyelesalan-penyesalan dan anggapan bahwa si kakek menganggap dirinya tidak berguna inilah yang menggiring permainan sampai akhir. Selain pola permainan dua orang tua tersebut, hadir pula imaji-imaji melankolik antara dua orang tua yang ingin menunjukkan rasa cintanya dengan melayani pasangannya melalui penyuguhan minuman dan makanan. Tapi ini benarbenar imaji, khayalan belaka. Juga pada waktunya peristiwa tersebut tetap berhulu pada kerinduan dua orang tua akan hadirnya seorang anak. Hadir imaji-imaji tentang seorang anak yang menjadi bagian penting juga dalam peristiwa pementasan tersebut. Sampai pada akhirnya, dua orang tua tersebut merasa
Kereta Kencana sudah hampir tiba waktunya menjemput mereka, muncul tokoh-tokoh fiktif yang bertamu ke rumah mereka. Tokoh-tokoh yang hanya ada di dalam kepala dua orang tua tersebut. Tokohtokoh yang lahir dari peristiwaperistiwa yang sebelumnya menjadi persoalan bagi dua orang tersebut. Dan semua tokoh yang hadir adalah petingpetinggi besar kenegaraan. Dua orang tua tersebut berusaha menyambut orangorang penting yang datang ke rumah mereka, mempersilahkan tokoh fiktif itu duduk, dan berdialog dengan mereka. Sampai pada akhirnya si nenek menyuruh si kakek berpidato di depan tamu yang hadir di rumah mereka itu dan salah seorang dari tokoh fiktif itu menyuruh si kakek untuk berpidato dengan menggunakan kata “anak-anakku”, saat itulah bebena perasaan si kakek kembali muncul. Kembali si kakek seakan memperlihatkan ketakberdayaannya akan hidup. Bahwa setiap orang bisa saja terlupakan. Bagian ketika tamu-tamu tersebut berdatangan ke rumah dua orang tua tersebut adalah puncak dari peristiwa panggung. Sampai pada waktu tokoh-tokoh fiktif tersebut pergi dan sepasang orang tua tersebut kembali mempertanyakan kesiapan diri masing-masing soal maut yang akan menjemput, mungkin sebentuk kereta kencana dengan 10 kuda 1 warna. Sampai pada akhir pun dua orang tua ini menghadirkan dialog-dialog melankolik, sebagaimana halnya naskah tersebut. Panggung Penuh Properti Memang dalam naskah Kereta Kencana tak ada kejelasan soal bagaimana bentuk panggung yang akan menuntun permainan dua orang tua tersebut. Akan tetapi dari banyak literatur yang saya dapat seusai pementasan, tak banyak yang menghadirkan panggung dengan properti sebanyak pementasan yang disutradarai Asri Rosidi tersebut. Sebagian besar kelompok teater yang memainkan naskah tersebut selalu menggarap panggung minimalis. Tapi enatah kenapa malam itu panggung seakan penuh dengan benda-benda yang sebagian besar seakan hanya untuk kepentingan visualisai panggung tapi tetap tidak digunakan dalam pementasan. Satu bagian simbol di belakang panggung, seakan
menunjukkan juga benturan pemaknaan terhadap naskah yang dengan setting luar negeri tersebut. Misalnya, di bagian belakang panggung ada kubus merah yang dibalut kain putih. Kubus yang disusun tersebut hadir seakan berbentuk pola Rumah Gadang lengkap dengan gojongnya. Atau barangkali ini kesalahan tafsir mata saja ketika melihatnya. Propertiproperti lain yang berserakan di panggung sebagian besar tidak berkepentingan bagi motif permainan dua aktor dalam pementasan tersebut. M Ibrahim Ilyas dan Noni Sukmawati, seperti terlihat malam itu berusaha untuk menghadirkan permainan sebagaimana mestinya. Mereka berusaha hadir sebagai dua orang tua yang berumur 200 tahun dan sudah 170 tahun bersama. Barangkali, dua aktor tersebut sudah meghadirkan pola baru untuk karakter mereka, mereka tidak lagi menghadirkan hanya persoalan tubuh dan fisik 200 tahun, tapi lebih pada beban psikologis peran mereka. Dua aktor tersebut berusaha terus mengimbangi naskah yang memang pada dasarnya bukanlah sesuatu kelaziman. Meski pada beberapa saat ada motif permainan yang terkadang membuat penonton merasa ada yang janggal. Tapi itu mungkin lebih pada persoalan mengimbangi properti yang ada di panggung. Semisal pada akhir pementasan tersebut, seusai tamu-tamu imajiner pulang dari rumah kedua orang tua tersebut, si kakek menggulung kain putuh yang menjadi titik pusat dari panggung. Motif ini seakan sengaja mendatangkan efek teaterikal. Padahal, kain tersebut, sebagai sebuah simbol sebuah jalan menuju ‘moksa’ atau ‘gerbang maut’, ‘jalur penjemputan kereta kencana’ akan mereka lewati kembali. Pada bagian lain, kita tentu tidak lagi ragu pada keaktoran M. Ibrahim Ilyas dan Noni Sukmawati. Tak ada lagi yang patut diperbincangkan soal kemampuan akting dua pemain lama tersebut. Hanya saja, mungkin waktu dan segala kesiapan yang belum sempurna, tentu menjadi harapan mereka juga. Teater tentu adalah gairah bagi mereka, adalah kerinduan, sehingga membuat mereka kembali pada panggung yang sudah lama tidak mereka isi dengan permainan.
LANCONG 15
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
PANTAI PETANI DI KULONPROGO
Wisata Buah Perkebunan Naga
KEBUN buah naga di pantai, terlihat sumur sumber air tawar DI KABUPATEN Kulonprogo, Yogyakarta, pantai bukan hanya milik nelayan yang mencari ikan, tapi lebih terlihat sebagai milik petani yang tekun bercocok tanam. Ya, para petani pantai itu menanam cabai, bayam, kacang panjang, jagung, kacang tanah, kedelei, semangka, melon bahkan buah naga yang biasa hidup di iklim sejuk pegunungan. Semua tumbuh subur di kawasan ‘padang pasir’ yang membentang melebihi batas pandang. Ajaib, bagaimana bisa tanaman itu tumbuh di pantai yang gersang dan panas? Di manakah sumber air tawar, dan jika disiram, bukankah pasir pantai akan menyerap air sampai tak berbekas? Rasa penasaran itu akan terjawab setelah anda melihat pertanian rakyat di sepanjang Pantai Trisik, Bugel, Glagah sampai Congot yang berbatasan dengan Purworejo. Kawasan pantai selatan Jawa yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia itu, ternyata memberi pengalaman berbeda. Pantai terdekat adalah Trisik, terletak di Kecamatan Panjatan, sekitar 25 kilometer dari Kota Jogjakarta, tentu jika anda diasumsikan bertolak dari kota Yogya. Dari Yogya, anda bisa memilih lewat Kota Wates atau Kota Bantul melalui Jalan Deandles yang kondisinya cukup bagus. Jika datang dari Bantul, anda terlebih dahulu akan menikmati eloknya Kali Progo dengan Jembatan Srandakan-Brosot sepanjang lebih kurang 400 meter4. Tak usah khawatir bila anda tak membawa kendaraan sendiri. Sebab, jalur ini dilewati kendaraan umum berupa bus AKDP dengan ongkos Rp8.000 per orang. Hamparan sawah merupakan panorama pertama yang bisa dinikmati sebelum sampai ke gerbang wisata Trisik-Bugel. Kar-
cis masuk cukup murah, hanya Rp 2.000 perorang, motor Rp 1.000 dan mobil Rp 3.000. Pungutan tersebut berlaku untuk dua objek wisata sekaligus, Trisik dan Bugel. Begitu pula Glagah dan Congot, juga hanya bayar satu kali. Kawasan pantai ini memang saling berpasangan’, Trisik dengan Bugel, Glagah dengan Congot, karena masingmasing dihubungkan seruas jalan. Meski tidak terlalu lebar dan aspalnya masih kasar, namun cukup nyaman untuk diselusuri. Itu sama artinya kita menyusuri hamparan pantai tak jauh dari bibir laut. Uniknya, jalur ini pula yang akan membawa kita menikmati lahan pertanian pantai yang tadi disebutkan. Pantai Trisik memiliki hamparan pasir yang luas. Tunggul kayu yang didamparkan ombak tampak tegak dengan berbagai macam bentuk. Sayangnya bercampur sampah. Terusterang, ini mengganggu pemandangan dan membuat Trisik bukanlah pantai yang resik. Untunglah di sini terdapat sebuah laguna kecil, semacam oase padang pasir yang diramaikan para pemancing. Berbagai jenis ikan payau seperti belanak dan bandeng bisa didapatkan. Jika beruntung, kita bisa mengamati aneka burung, tak hanya sekedar camar. Sebab pantai Trisik diyakini menjadi lokasi persinggahan burung-burung migrasi. Di bagian lain, terdapat tempat pelelangan ikan dengan deretan kios. Kita bisa memesan ikan dan minta memasaknya di warung yang memang tersedia untuk itu. Pantai dengan Buah Naga Melanjutkan perjalanan ke Pantai Bugel, yang terlihat di kiri-kanan bukannya vegetasi pesisir, melainkan aneka tanaman pertanian. Tak hanya aneka sayur, semangka atau melon, juga buah naga yang tumbuh
subur. Luar biasa! Pasir pantai yang panas, ternyata bisa disulap menjadi lahan pertanian yang luas dan hijau. Para petani tampak begitu tekun bekerja menyiram atau merabuk lahannya dengan pupuk kandang. Bagaimanakah sistem pengairan tanaman di sini? Inilah penemuan penting petani pesisir Kulonprogo. Mereka membuat sumur tanah dan tempat panampungan air. Perjuangan yang tak ringan, tentu. Sebagaimana penemuan sumur itu juga bukanlah serta-merta melainkan berdasarkan pengalaman bertahuntahun. Menurut Sumadiono (46), salah seorang petani, jumlah warga yang bercocok-tanam di Trisik, Bugel, Glagah dan Congot memang jauh lebih banyak ketimbang warga yang berprofesi sebagai nelayan. Ini dimungkinkan setelah terbukti hasil tani jauh lebih baik, meski bukan berarti sepenuhnya meninggalkan laut. Sebagian petani adalah juga nelayan yang beralih profesi sementara manakala tangkapan ikan tak memuaskan atau cuaca menghambat aktivitas. Terlebih nelayan masih mengandalkan alat dan pola tradisional. Alhasil, pantai lebih menjanjikan, terlebih setelah ditemukannya sistem pengairan lahan. Awalnya, mereka bekerja dengan cara manual, yakni menimba air dan menyiramkan kepada tanaman, namun seiring waktu mereka terus menyempurnakan penemuan. Sekarang para petani hanya membutuhkan kedalaman sumur 12 meter saja, disalurkan melalui pipa dan bisa dimanfaatkan langsung dengan mesin pompa. Tak diragukan lagi, penemuan sistem pengairan dan pola tanam pesisir ini termasuk salah satu keajaiban dunia pertanian yang akan sangat menarik jika ditularkan ke daerah lain di tanah air kita. Termasuk di Sumatera Barat tentunya. Saya pikir, jika pejabat terkait ingin melakukan studi banding soal pertanian alternatif, ke sinilah tempat yang tepat, tak usah jauh-jauh ke benua lain. Namun kreatifitas dan pengalaman bertahun-tahun masyarakat pesisir Kulonprogo itu sedang menghadapi tantangan. Maklum, sejumlah pantai di Kulonprogo akan dijadikan lahan tambang pasir besi. Potensi pasir besi memang besar, sehingga tak heran pemerintah dan investor tertarik menambangnya. Persoalannya, mau dikemanakan pencapaian para petani pantai yang luar biasa ini? Berbagai jalan keluar memang ditawarkan, tapi toh di sejumlah lahan kita dengan gampang menemukan poster dan spanduk penolakan. (raudal tanjung banua)
?
16
AUDITOR
ENGINEER
Tidak perlu bingung..
Dapatkan info
SUPERVISOR
LOW
MARKETING
ACCOUNTING
NGAN D
isini
MANAGER
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
AKSEN 17
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
IRWAN HIDAYAT
NURI MAULIDA
Berbagi Pengalaman ADA banyak suka duka seseorang dalam menjalankan dan membesarkan perusahaannya. Begitu pula yang dialami Direktur Utama PT Sidomuncul Irwan Hidayat. Namun ia tak pelit untuk berbagi ilmu. Di hadapan para Indonesia Strategy and Competitiveness Research, Seminar & Conference 2012 “Be Large and Global Enterprises with ‘new’ Innovation” Irwan Hidayat berbagi pengalaman bagaimana membesarkan Sidomuncul dalam suka dan dukanya. Kegiatan yang digelar Selasa, 17 Juli 2012 di Sekolah Tinggi Manajemen PPM Jakarta ini, diselenggarakan oleh Arrbey & IPPM. “Bagi saya, berbagi ilmu dan pengalaman adalah hal yang sangat menyenangkan. Karena, saya berharap, semua ini bisa memotivasi yang lain untuk terus semangat dalam beruha. Pantang menyerah untuk meraih IRWAN HIDAYAT sedang berbincang-bincang dengan DR. Handita Joewana Chief StrategyConsultant kesuksesan,” harap Irwan. (h/atv) Arrbey di sela-sela seminar Be Large and Global Enterprises with ‘new’ Innovation. IST
Tenang Berjilbab ADA yang berubah dengan penampilan Nuri Maulida sekarang. Nuri kini tampak cantik berjilbab. Keputusan
tersebut ia ambil usai dirinya menjalankan ibadah umroh beberapa waktu lalu. Memakai jilbab, Nuri sama sekali nggak menyesal.”.....sholat rajin dan lebih jaga kelakuan.”Bahkan ia merasa tenang dalam menjalani hidup dan mengaku le-
DERBI ROMERO
Ikutan Puasa PUASA adalah salah satu rukun Islam yang wajib di jalankan selama satu bulan penuh. Artis muda yang sekaligus personel girlband Blink, Febby Rastanty juga sudah siap menjalankan puasa yang dimulai pada Sabtu (21/07) esok. “.....nggak makan di depan dia aja.” Dan sebagai kekasih, Derby Romero mendukung ibadah yang dijalankan Febby. Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan tidak m a k a n ataupun minum di depan kekasihnya itu di siang hari. Ia
juga membatasi gaya pacaran agar ibadah tetap terjaga “Yang paling saya jaga nanti paling nggak makan di depan dia aja,” kata Derby, ditemui di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis (19/ 07) malam. Bermain dalam sinetron kejar tayang yang sama, Putih Abu-abu, Derby dan Febby setiap hari bertemu di lokasi syuting. Dan sudah menjadi hal biasa bagi Derby berbaur di lingkungan orang yang menjalankan puasa. Bahkan pelantun Gelora Asmara itu ikutan puasa untuk menghormati temannya di lokasi syuting. “Tahun-tahun sebelumnya juga kan saya di lokasi (syuting), bareng sama temanteman yang puasa. Biasanya sih saya jadi ikutan puasa juga,” tutur Derby. (ccm)
bih bisa menjaga tingkah lakunya. Selain itu Nuri juga akan semakin meningkatkan kualitas beribadahnya.”Jadi agak pagar untuk aku untuk bertingkah laku, jadi lebih tenang, punya kesadaran diri, kalau aku sama seperti yang kemarin aku malu, sholat rajin dan lebih jaga kelakuan,” tuturnya dalam acara ‘Dompet Dhuafa Datang Dari Hati’ dijumpai di Hongkong Cafe, Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (19/7).Ya, rambut indah Nuri memang nggak akan terlihat lagi. Tapi aura kecantikannya tetap menonjol meski tidak harus mengumbar keseksian tubuh. Beruntung keputusan Nuri mendapat dukungan dari keluarga dan ia semakin mantap berhijab.”Keluarga mendukung, mama berhijab dari lama senang kalau anak perempuan berhijab juga,” tuturnya. (ccm)
NYCTA GINA
Punya Pacar Baru KISAH cinta artis Nycta Gina cukup dramatis. Sudah merencanakan pernikahan dengan sang kekasih, Rizal Diansyah, tapi semua impian Gina duduk di pelaminan hanya tinggal kenangan. Gina harus gigit jari karena hubungan asmaranya dengan Rizal kandas di tengah jalan. Beredar kabar, Gina memilih putus lantaran Rizal diketahui terlibat kasus penipuan dan penggelapan uang sebenar Rp 90 juta. Tapi, masa lalu nggak membuat dokter cantik itu trauma untuk berkomitmen lagi. Gina kini sudah punya pacar baru pengganti Rizal. “Kata siapa? Pokoknya apapun itu aku akan berusaha untuk mendapatkan yang lebih baik dari yang sudah-sudah,” kata Nycta saat ditemui di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (19/07). Wanita yang akrab dengan sosok Jengkelin itu tampaknya sudah melupakan kisah cintanya dengan Rizal. Nycta mengaku telah menemukan pria yang jauh lebih baik. Namun sayang, Nycta enggan memberitahu sosok kekasih barunya itu. “Hmmmm.. kalau ada yang lebih baik kenapa enggak?,” ujar Nycta malu-malu. Meski belum lama jadian, Nycta mengungkapkan, baik dirinya maupun sang kekasih saling mendukung satu sama lain. “Pokoknya support deh ya, apapun itu aku sama dia saling mendukung satu sama lain. Pokoknya dijalanani saja,” tandasnya. (ccm)
BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe : BARU DATANG MESIN CANON IR 5000 & CANON IR 6000 DARI JEPANG DRUM BARU HARGA NEGO
AN PERSEDIA S A T A B R TE CANON IR 8500 = Rp.
28 juta
BERYL COPY CENTRE
Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495
spanduk - baliho - billboard sticker - backdrope branding car - x banner roll up - dll
Menyewakan Bando & Billboard lokasi strategis di Padang, Payakumbuh & Pariaman
Kantor Pusat : Jl. Gajahmada No.40 Gn. Pangilun Padang Telp. (0751) 447825, 40269 Cabang Payakumbuh : Cabang Padang : Jl. Soekarno-Hatta 123 Jl. Andalas 83 Telp. 890 383 Koto Nan Ampek Jl. Belakang Olo 46A (dpn Hotel Jakarta) Telp. 33 222 Telp. 0752 - 796 123
18 PERSONALAL
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
IRA HENDINA PUTRI
Pasarkan Diana Mukena dengan ‘Cinta’ Setiap Ramadan datang, usaha pembuatan mukena merupakan salah satu industri kecil yang paling dicari konsumen. Pada saat peringatan hari koperasi tingkat propinsi Sumatera Barat yang ke 63, stan yang menjadi perhatian adalah stan Diana Mukena. Stan ini dikelola oleh Ira Hendina Putri yang telah memulai usaha ini sejak Januari 2011 lalu. Diana mukena memproduksi berbagai macam jenis mukena mulai dari dewasa hingga anak-anak. motif dan desain yang ditawarkan yakni bordir dan kerancang. Selain itu, mereka juga memproduksi busana muslim dan aneka sulaman dari Sumatera. “Untuk yang dewasa, juga memiliki kombinasi bahan yang biasa kita lakukan dengan kombinasi spandek. Rencana ke depan, kita akan mengembangkan desain mukena yang terbuat dari batik tanah liat asli khas dari Sumbar untuk dewasa,” kata Ira.. “Sedangkan untuk anakanak, kita lebih akan mengembangkan kepada motif-motif yang lucu seperti angry bird, tokoh game yang sedang marak diperbincangkan di kalangan anak-anak,” jelasnya kepada Haluan saat ditemui di stand UMKM pada acara hari puncak HUT Koperasi tingkat provinsi Sumbar. Pada awalnya, Ira mengakui tidak memiliki bakat dalam bidang jahit menjahit maupun border. Tetapi karena ia memiliki banyak kenalan teman yang bergerak di bidang ini, ia mempunyai tekad untuk belajar sedikit demi sedikit sampai akhirnya tahu dan menguasainya. Dalam sehari Ira dan timnya bisa memproduksi minimal 3 mukena untuk dewasa begitu juga untuk anak-anak. untuk wilayah pemasaran, Diana Mukena telah melingkupi wilayah Padang, Medan, Pekanbaru, Jakarta dan Bandung. Untuk Padang, Ira hanya menerima pembelian langsung ke rumahnya di Komplek Kamela Permai (Komp Polda) blok A No 13 Kuranji Padang. Sedangkan untuk wilayah Jakarta dan Bandung, Ira mengirimkan barang kepada teman-temannya. Ira yang dahulu menamatkan studinya di Fakultas Ekonomi Unpad ini juga mendapat orderan barang dari salah satu toko mukena di kota Bandung. Namun ia mengakui bahwa untuk pemasaran di toko ini tidak memakai merek Diana Mukena lagi. Selain itu, Ira juga menjual produknya secara online melalui Facebook dan Twitter. Untuk harga mukena dewasa ditawarkan mulai dari harga Rp100 ribu hingga Rp2 juta sedangkan mukena anak-anak dijual Rp55 ribu hingga Rp125 ribu Diana Mukena merupakan
UMKM Binaan PT Semen Padang. pada awalnya Ira hanya memiliki modal Rp3 juta dan dirasa tidak cukup untuk memulai usaha, apalagi usaha mukena dengan motif kerancang. Lalu atas saran teman ia mencoba memasukkan proposal usaha ke PT Semen Padang dan didanai sebesar Rp10 juta. Ia mengakui sangat senang bermitra dengan Semen Padang karena ia dibina dan diberi pelatihan secara terus menerus. “ga seked a r kasih dana, kita juga dibina,” begitu ungkapnya. Modal awal yang ia punya ia belikan bahan kain. Untuk mesin jahit ia memanfaatkan kepunyaan omanya. Setelah jalan beberapa bulan, ia bisa menambah hingga menjadi total 4 mesin jahit saat ini. Omset per bulan yang dihasilkan Diana Mukena mencapai hingga Rp13 juta dengan laba bersih separuh dari omset. Ira mengatakan bahwa ia
Narasi dan foto-foto: DARA PURNAMA
mempunyai motto dalam berdagang “tailored with love”. Mengapa dengan cinta? Karena ia berusaha memberikan yang terbaik kepada pelanggannya. Sebelum mengemas barang, ia akan melakukan pengecekan ulang tanpa ada lagi jahitan yang cacat. Kalaupun ada kecacatan, ia akan berusaha mengakali bagaimana mukenanya menjadi layak jual. Ira akan berusaha lebih giat lagi untuk memasarkan produknya hingga Malaysia, Singapura dan Brunai. “Ini dapat terwujud apabila pelanggan puas dengan hasil karya kita,” begitu jelasnya Ke depan ia berharap usahanya bisa lebih maju dan bisa menarik tenaga kerja yang putus sekolah terutama mereka yang mempunyai skill menjahit. Ia juga memiliki cita-cita agar mukena dari Sumatera Barat bisa lebih dikenal di luar kota. (h/cw-dra)
The First FeMale Station in Padang
Lansek Manih FM (LANIS FM) Frequensi (FM) 93,6 MHz (FM) Power Suport 1000 Watt ( Blues 30 NV) Alamat Studio/Office : Jl.Sudirman No.191 Muaro Sijunjung, Kabupaten Sijunjung. Telp. ( 0754) 20173-20553 Fax. 0754.20158 Email : lansekmanihfm@yahoo.co.id LANSEK MANIH FM “ Penyampai Informasi Pembangunan dan Penyejuk Hati Anak Nagari”
S E N I 19
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN1433 H
PUISI
Dedi Supendra
Musim Bersajak Barangkali, sajak itu telah londo ke dalam sebuah musim, Ia lebur jadi sepotong-sepotong kecil rinai yang terperangkap di dalam cawan kemarau, Kerbau-kerbau yang lenguh telah kehilangan lumpur untuk berkubang, Sementara sepotong sajak itu tak kunjung penuh untuk memuaskan dahaga para petani yang tak pernah puas menyemai gabah, menanam benih, memberi pupuk, menyiangi gulma, dan panen lagi. Begitu terus, hingga pematang-pematang menjadi lapuk karena aus oleh jejak-jejak para pembajak yang galak. Sedangkan, kita selalu kelaparan akan sajak-sajak yang mengenyangkan satu-dua perut yang kosong membuncit. Barangkali, sajak itu tak pernah guruh untuk menakut-nakuti burungburung yang matanya selalu jatuh tertumpang pada berlembarlembar emas yang menggiurkan. Ia tak pernah menjadi orangorang sawah si penjaga. Burung-burung loba itu tetap saja berpesta pora, meski ada lonceng-lonceng Izrafil berdenging di telinganya. Bukankah lonceng Izrafil adalah suara si pesajak yang payah, yang berulang-ulang menyairkan puisi cinta, tapi berkerat jua? Emasemas itu lenyai juga hingga masa panen tiba, Begitu, musim bersajak berakhir dengan salibu yang lumat dalam abu pembakaran. Anak-anak bersegera melepas kenyam yang menggayut di lidah-lidah pelahap segala. Ada asap-asap yang mengelilingi mereka. Juga sepotong dua potong sajak yang menjelma menjadi salibu merekah. 2011
O, Bapak O, Bapak, Apa yang kau sembunyikan dari Tuhan, Sungguh, baunya pekat dari sini, Berjejalan ke jalan-jalan penuh bangkai babi dan isi perut ikan, Tikus-tikus mencari Bapak, Mereka bilang, Bapak mencuri lahan, Main tangan di balik hutan, O, Bapak, Bila kemegahan dunia meresapmu ke dalam ketenangan, lantas kenapa tidak kau bunyikan musik kemenanganmu itu keras-keras, biar orang-orang lugu itu tahu, betapa kau telah menghadiahi pertandinganmu sendiri, Bungkusan apa yang endapkan di balik nasibmu, Banyak orang menjadi kehilangan lantaran belum sempat memiliki, Mereka menghantui kepalaku, O, Bapak, Sungguh, perjalanan hanya sebatas kaki, Bila kau lelah, kembalilah, Ibu –dengan dada lapang- menangisi kau tiap malam, 2011
Pecandu yang Gagal Aku adalah pecandu yang gagal, Rasanya, tak pernah malam-malamku menjadi begitu lama, Karena, paginya, candu mekar itu sudah menunggu dengan setetes embun di tepinya, Sementara, aku bangun dengan tenang, tanpa ada degup yang berdentam-dentam Aku, pecandu yang durhaka pada pemuja rindu, kini menjadi sekarat pada buluh-buluh yang rubuh, hampir renta karena keperkasaanku dihisap waktu yang masih muda, Gigil itu menjadi berlebih-lebih tersebab hujan lahir dari rahimrahim tahun pertama, Bila memang waktu adalah getaran yang berulang, Lantas, mengapa jantung ini tak pernah berdetak lagi sejak malam terhidang semangkuk purnama, Dentum itu berhenti, karena candu menyebar ke seluruh nadi, Ia mengebat jantung, sungguh pekat, Aku, tiba-tiba menjadi pencandu yang gagal, Pada pemuja-pemuja yang hatinya binal, Aku terperangkap, dan waktu tak berbuat apa-apa. 2011
Subuh yang Begitu Pagi: Ada subuh yang terkantuk di ujung mata, Selimut menjadi begitu empuk, Hasrat menciut karena dingin yang memberengut di luar pintu, Ia masuk, merasuk dan memeluk Begitu penuh, Dan, ayam-ayam bergesa memanggil fajar, Subuh ini begitu terburu-buru; 2011
Kereta di saat Hujan Pagi Buta Kata kereta di pagi buta; Aku adalah sangkakala raja, menabuh genderang siap perang Mari pulang ke kandang Dalam selimut kabut yang berlumut Biar berkumur dalam kuman Batu berkelindapan bagai intan Mari pulang ke kandang Sementara, hutan-hutan bergentayangan mencari embun Di balik rumput-rumput keriput menguning, Menyibak-nyibak tanah yang tak basah Kemanakah anak hujan bersembunyi? Lalu, kata hujan di tengah malam; Aku tak lagi perwakilan Tuhan Aku ini hatimu, Buah bibirmu di kala subuh Igauan muram yang tak lagi renyah Pengelana yang tak ingin menemukan senja. Aku tak ingin pulang ke barat Sungguh! 2011 *DEDI SUPENDRA lahir di Pekanbaru, 20 Maret 1989. Mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Padang. Beberapa Puisinya pernah dimuat di koran lokal Sumatera Barat, seperti: Haluan Minggu, Padang Ekspres Minggu dan juga Kompas.com. Juga sudah pernah tergabung dalam Antologi, Bunga Rampai Tuah Tara No Ate (2011) dan Kado untuk Kota Padang Tercinta (2011).
Cerpen
Perempuan yang Memanggul Duka Oleh: N. Mursidi 1 AKU tidak mengenal perempuan itu, kecuali hanya tahu sepenggal namanya. Justine. Sebuah nama yang melankolis. Tetapi, tak pernah kusangka jika pemilik nama itu ternyata seonggok tubuh perempuan yang menyimpan duka lara, juga kabut malam. Mirip jerit parade jugun ianfu di zaman pendudukan Jepang —yang harus menerima kutukan. Lebih dari itu? Aku merasa tak pernah mengenalnya. Ia serupa hantu. Aku hanya mendengar jeritnya tapi tak pernah melihat wajahnya. Kami —aku dan dia— tidak pernah bertemu. Tak pernah berpapasan di jalan. Apalagi jalan bareng berdua atau kencan. Aku hanya tahu, dia seorang perempuan yang terluka dari serak suaranya saat pertama kali menelponku di siang yang bolong. Setelah satu tahun sejak- ia menelpolku di siang bolong itu, yang tak pernah kuingat lagi, tibatiba kudengar sebuah kabar mengejutkan. Dia bunuh diri menelan sepuluh pil penenang yang membuatnya terkapar, tak berdaya. Empat orang satpam yang berjaga malam di sebuah taman rekreasi kemudian membawanya ke rumah sakit. Semua orang mengira malam itu ia meninggal dunia. Tutup usia. Tapi diam-diam aku berharap kehidupan menghampirinya. Doaku tak terhalang langit. Ia masih diberi umur panjang. Aku mengelus dada mendengar ia bisa bernapas. Sayang, empat satpam yang sempat menolongnya dan seorang dokter yang menyelamatkannya tak pernah tahu alasan perempuan itu mengakhiri hidup, karena cintanya bertepuk sebelah tangan. 2 TAK kudengar lagi kabar perempuan malang itu, setelah dia bisa menghirup udara segar. Ia hilang bak ditelan bumi. Telepon kantor tak lagi berdering, tidak kudengar lagi suara seraknya di siang bolong seperti biasa. Aku pikir, ia sudah lupa dengan lelaki yang pernah dicintainya. Tapi, sebulan kemudian sebuah kabar mengejutkan segera menempelak telingaku, karena ia membuat geger di kantor. Perempuan itu rupanya mengirim sepucuk surat pada pimpinan kantorku, dan mengadukan kalau dia telah diperkosa oleh lelaki yang dicintainya. Ia mengaku telah dikhianati! Serupa petir di siang bolong, lelaki yang dicintainya -jadi sopir- di kantorku, kemudian diskorsing. Kami semua, tak pernah tahu apa yang dilakukan keduanya karena lelaki itu tak pernah buka mulut. Dalam hati, kami diam-diam menuding lelaki itu serupa bajingan. Dan setelah sopir itu dijatuhi hukuman, tak ada surat lagi yang membuat geger. Tetapi, tak lama kemudian, pekak telepon kantorku kembali berdering. Perempuan itu kembali menelponku di siang yang bolong, mengganggu deadline kerjaku yang tinggal hitungan jam terbengkalai. 3 DI SIANG yang bolong itu, ia meneleponku bukan untuk pertama kali.
Sebelumnya, aku pernah menerima telepon darinya setelah lelaki yang dicintainya —sebelum ia menjalin cinta dengan sopir di kantor kami—, tak ada di tempat. Tapi jawabanku yang jujur ternyata tak membuatnya percaya. “Pasti kau bohong!” tuduhnya. Jelas, aku gundah. Kalau saja, perempuan itu di depanku, pasti dia sudah kutampar! Gagang telepon pun langsung kututup. Dalam hati, aku membatin. Pantas saja, semua staf menghindar kalau ia menelpon ke kantor meski dengan alasan mau konsultasi. Tapi, entah kenapa esok harinya aku merasa kasihan, aku mau terima teleponnya kembali waktu lelaki yang dicintainya, tak ada di tempat. Selalu, selalu digelayuti kasihan tatkala aku membiarkannya merana. Tetapi rasa kasihanku, kelak ternyata kusadari jika aku justru dibohonginya dengan alasan sekadar mau konsultasi. Padahal, aku sudah terlanjur merelakan nomor hp-ku untuk dicatatnya, sehingga ia akan bisa leluasa menelponku bahkan menggangguku untuk mengungkapkan kekecewaan setelah ia dikhianati kekasihnya. Tapi aku memang tidak mengenalnya, kecuali hanya sepenggal namanya. Bahkan sampai kini, aku tak pernah tahu siapa nama aslinya, bahkan di mana tempat tinggalnya. Ia seperti hantu. Suatu pagi meneleponku dengan nomor kartu mentari, esoknya bisa menelpon dengan kartu simpati. Habis meneleponku, ia membuangnya. Karena setelah itu aku tahu nomor yang kemarin dipakai, ternyata tak aktif lagi. Ia tak pernah jujur, selalu mengelak saat kutanya tentang lelaki yang dia cintai. Tapi ketika dia dikhianati mantan kekasihnya, ia marah-marah kepadaku, seolah-olah aku merupakan tong sampang dari sebuah kekesalan. Juga, dia tak pernah jujur dalam semua hal. Aku dibuatnya seperti tidak mengenalnya meski hanya sekadar sepotong warna dari karakternya. Pernah suatu hari, ia mengaku padaku memiliki sebuah rumah di komplek perumahan elit. Di hari lain ia mengaku pernah kerja di KJRI, dan akhirnya aku harus membencinya karena ia membuatku linglung setelah ia berjanji akan meminjamiku uang ternyata tak pernah ia tepati. Aku yang saat itu lagi butuh uang untuk biaya operasi ibuku, sudah berusaha menghubungi semua no. hp yang pernah ia berikan padaku. Tetapi semua nomornya tak aktif. Sejak itu, aku membencinya setengah mati karena aku harus menerima tuduhan dari ibuku sebagai anak yang tak pernah berbakti pada orangtua. Sekali lagi, aku harus membencinya karena ia tak pernah jujur. 4 IA tidak pernah jujur tatkala bercerita kepadaku tentang siapa laki-laki yang dia cintai. Tetapi, aku sebenarnya tahu siapa lelaki yang ia cintai. Tak sulit bagiku untuk tahu
I Wayan Juni Antara Judul Karya : Transposisi( Tahun: 2011( Medium/Teknik : acrylic and oil on canvas, 130 x 130cm lantaran dia nyaris setiap hari menelepon ke kantor kami, mencari lelaki yang dia cintai, kemudian mengajaknya bercengkrama sampai berjam-jam. Pantas saja dering telepon kantor kami tak pernah sepi dari serak suara perempuan itu. Suara yang membahana kencang kadang menjadi bahan tertawaan antara kami yang sedang sibuk bekerja dikejar deadline. Nyaris semua staff di kantor kami pernah menerima telepon darinya yang awal mulanya memang menanggapi keluhan perempuan itu yang ingin konsultasi. Tapi, lambat laun semua staf tidak mau lagi disibukkan urusan satu orang yang tidak jelas itu. Apalagi, dia sering menelpon hingga merepotkan dan alasan konsultasi. Padahal, dalih itu diketahui semua staf tak lebih sekadar alasan saja atau iseng belaka. Tak heran, hampir semua staf di kantor kami menuduh perempuan itu mengidap gangguan jiwa. Lalu, beredarlah kabar miring bahwa perempuan itu sudah gila lantaran tak kuat menanggung depresi akibat kedua orangtuanya yang bercerai. Dan, karena bicaranya nyaris ngelantur, akhirnya tidak ada yang mau menerima telepon-nya lagi, kecuali seorang office boy yang menginap di kantor kami pada waktu semua staf kantor pulang ke rumah. 5 AKU tak pernah menghukum perempuan malang itu mengidap gangguan jiwa. Meski semua staf di kantor kami menuduhnya gila, tapi aku masih menaruh kasihan. Tapi, sejak dia kerap meneleponku dan aku rupanya telah ceroboh memberikan no hp-ku, kini aku ditikam rasa aneh. Apalagi dari cerita-cerita yang pernah aku dengar dari staf yang pernah jadi pujaan hatinya, aku tahu jika ia kerap menelpon kelewat batas, sampai berjam-jam. Tak peduli, tagihan rekening rumah orangtuanya harus melambung tinggi. Awalnya, orangtua perempuan itu tidak tahu lonjakan tagihan telepon bisa membengkak sampai setinggi langit. Tetapi setelah diselidiki, kedua orangtuanya akhirnya tahu. Tak ada prolog untuk sebuah basa-basi
murahan, telepon di rumah perempuan pun ditutup. 6 SETELAH kudengar kabar telepon di rumah orangtuanya ditutup, aku tak lagi mendengar dering telepon di kantor kami. Juga, dering hp-ku di pagi buta atau siang bolong untuk mendengarkan keluh kesahnya yang tidak ada habisnya. Aku kembali hidup tenang. Tidur di balik selimut tebal, lalu bangun siang. Tapi tak lebih dari tiga bulan kemudian aku tiba-tiba mendengar kabar mengejutkan. Perempuan malang itu, kudengar menikah dengan lelaki yang bekerja sebagai office boy di kantor kami. Padahal, office boy di kantor kami itu sudah beristri dan punya tiga anak. Perempuan malang itu dijadikan istri kedua. Semua staf kantor kami, tak henti-henti menggunjing karena perempuan malang itu dianggap tak waras. Aku hanya mengelus dada! “Aneh! Bisa-bisanya, perempuan itu mau dinikahi office boy? Tak jadi soal, jika ia tak jadi istri kedua, tapi ini telah merusak rumah tangga orang!” “Apa yang dicari perempuan gila itu? Dasar perempuan gatel!” Aku menutup telinga. Tak kudengar gunjingan itu, tidak kudengar pula apa alasan perempuan malang itu mau dijadikan istri kedua. Satu minggu gunjingan itu berlangsung. Selang itu, kantor kami kembali tenang. Semua staff sibuk dengan pekerjaan yang menumpuk dan nyaris tak ada waktu untuk bercanda. Hingga dua bulan kemudian, berita tak sedap kembali kudengar, tatkala seorang pengurus masjid di dekat kantor kami tiba-tiba datang ke kantor dan ingin bertemu dengan Junaedi, office boy di kantor kami. Semua staf kantor saling pandang, juga menebak-nebak tentang kabar apa yang akan dibawa oleh si pengurus masjid itu sampai-sampai ia mencari office boy di kantor kami. Junaedi, lelaki yang bekerja jadi office boy di kantor kami lalu keluar dari dapur, menyambutnya dengan ragu. “Mohon Anda segera datang ke rumah sakit!
Istri Anda sekarang dirawat di rumah sakit setelah pagi tadi mencoba melakukan bunuh diri di masjid!” Deg! Jantungku berdegup, nyaris tidak percaya dengan apa yang kudengar. Kami hanya saling pandang, terperanjak kaget, tidak percaya jika perempuan itu nekat menelan beberapa butir pil penenang kembali untuk mengakhiri hidup. 7 Siang itu, semua staf di kantor mengira dia meninggal dunia. Tutup usia di usia muda. Tapi aku berdoa untuk terakhir kalinya. Apalagi di tengah kecemasan itu tersebar desas-desus suaminya yang jadi office boy kantor kami telah menceraikannya, setelah tak kuat menanggung kegilaan perempuan malang itu. Doaku ternyata tak terhalang langit. Setelah aku sampai rumahku, sepulang dari kantor, aku mendapat kabar bahwa perempuan malang itu, ternyata masih diberi umur panjang. Aku mengelus dada. Semua orang tahu; alasan perempuan itu mengakhiri hidup, karena cintanya bertepuk sebelah tangan. Justine, nama perempuan malang itu. Aku tidak mengenalnya lebih jauh, kecuali hanya tahu sepenggal namanya. Sebuah nama yang melankolis. Tapi tak kusangka jika pemilik nama itu seonggok tubuh perempuan yang memanggul kabut duka diselimuti kegelapan malam. Ia mirip serak jerit jugun ianfu di zaman pendudukan Jepang yang harus menerima sebuah kutukan hidup.*** Jakarta, 30 Maret 2011 Tentang N Mursidi, cerpenis kelahiran Lasem, Jawa Tengah. Beberapa cerpennya telah dimuat di sejumlah media massa, seperti The Jakarta Post, Suara Pembaruan, Republika Jurnal Nasional, Sinar Harapan, Seputar Indonesia, Suara Karya, Tabloit Nova, Majalah Anggun, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Tribun Jabar, Surya, Surabaya Post, Batam Pos, Lampung Post, dan Solo Post. Selain menulis cerpen, dia bekerja sebagai wartawan sebuah majalah di Jakarta. Kumpulan cerpen yang sudah diterbitkan “Dua Janji” (2010).
20 M A M A N G A N
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN1433 H
Memerangi Lintah Darat Nagari Sumani Oleh: Anas Nafis
R
ISAU melihat tingkah anak nagari Sumani masa itu, lalu pada tanggal 17 November 1913 di Nagari Sumani Solok berlangsung rapat pemuka masyarakat, seperti para Ninik Mamak, Alim Ulama dan Cerdik Pandai di kawasan itu. Yang menjadi buah pembicaraan ialah mengenai maraknya anak nagari menggadaikan harta mereka untuk keperluan pesta bukan kepada anak nagari sendiri, akan tetapi kepada orang-orang dari nagari lain. Konon pula padi lepas bersiang pula digadaikan kepada lintah darat dengan bunga yang tinggi. Juga dilarang menseduakan atau menyewakan sawah ladang anak nagari Sumani kepada orang yang berasal dari negeri lain. Demikian pula dilarang menjual padi kepada anak
nagari lain, yang dapat berakibat fatal bagi Nagari Sumani sendiri. Berikut disalinkan seutuhnya buah permufakatan tersebut. Istifahamlah tuan-tuan pembaca apa yang tersebut di bawah ini. Mengingat pergerakan alam, sehingga Datuk-Datuk, Manti Dubalang, Malim-Malim Adat terbangun memikirkan anak buah cara bagaimana harusnya orang hidup di abad yang kedua puluh ini. Hidup memikirkan bagaimana hidup anak buah, apalagi tersebab yang meninggalkan anak-istri, korong kampung halaman, tepian tempat mandi, meninggalkan tanam-tanamannya yang baru ditanamnya, kasihan-kasihan. Hampir bilangan beratus, kebanyakan bertualang-tualang di negeri orang, tersebab karena percaturan halus si lintah darat yang sudah
PusaKo Diasuh oleh
Puti Reno Raudha Thaib Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat
RANJI LIMBAGO ADAT ALAM MINANGKABAU
Adat diisi Limbago DituangUraian Dari Limbago (15) Rantau Tigo Lareh Darmasyraya (Tribuana) Terdiri dari : 1. Rajo Tigo Selo Terdiri dari : a) Rajo Siguntur Tuanku Bagindo Ratu, b) Rajo Sitiung Tuanku Hitam, c) Rajo Padang Laweh Tuanku Bagindo Muhammad . 2. Cati Nan Batigo Terdiri dari : a)Rajo Sikabau Tuanku Rajo Dauli, b)Rajo Alam Lubuak Tarok Tuanku Rajo Cati Bagindo Tan Ameh, c) Rajo Pulau Punjuang Tuanku Sati, Camin Taruih Pagaruyung. 3. Basa Nan Barampek Terdiri dari : a) Pasak Kunkuang (Urang Gadang Sungai Lansek) Datuak Kayo, b) Janjang Tuo (Urang Gadang Bukik Sabalah), c) Janjang Bongsu (Urang Gadang Muaro Takuang), d)Anak TimangTimangan (Urang Gadang Siaur). 4. Rajo Nan Barampek dan Tiang Panjang Nan Batigo Terdiri dari : a) Rajo Sungai Dareh Datuak Rajo Puti, b) Rajo Sungai Kambuik Puti Bulian, c) Rajo Adat Lubuak Tarok Bagindo Tan Putiah, d) Rajo Ibadat Lubuak Tarok Bagindo Majoindo, e) Tiang Panjang Siguntur Tuanku Kerajaan, f) Tiang Panjang Sungai Dareh Tuanku Maharajo Basa, g) Tiang Panjang Sungai Kambuik Bagindo Malano. 5. Urang Gadang Nan Duo Kali Sambilan Terdiri dari : a) Urang Gadang Kamang Ampek Koto Datuak Tambun Taie, b) Gadang Timpeh Datuak Surian, c) Urang Gadang Timpeh Datuak Bandaro, d) Urang Gadang Simalidu Datuak Mangkudum di Pulau Mainan, e) Urang Gadang Koto Tuo Datuak Tambun Taie, f) Urang Gadang Sungai Lansek Siguntur Datuak Bandaro, g) Urang Gadang Kampuang Surau Datuak Rajo Malano, h) Urang Gadang Taratak Datuak Tan Basa (Disebut Urang Gadang Nan Batujuah Siguntur), i) Urang Gadang Nan Baduo Sitiung Datuak Mangkuto dan Datuak Marajo. Karena Tuanku Hitam Sitiung putus, dijemput raja ke Pagaruyung dan bergelar Tuanku Tumangguang, j) Urang Gadang Koto Laweh Datuak Tambun Taie, k) Urang Gadang Koto Padang Datuak Singo Lipati, l) Urang Gadang Tiumang Muaro Siatang Datuak Bandaro Kayo (disebut Urang Gadang Nan Batigo Padang Laweh) , m) Urang Gadang Pulau Punjuang Datuak Sati, n) Urang Gadang Sungai Dareh Datuak Pangulu Basa, o) Urang Gadang Sungai Kambuik Datuak Tan Basa, p) Urang Gadang Minangkabau Pulau Punjuang Datuak Payuang, q) Urang Gadang Tanah Bato Datuak Malintang Sati. ***
=
TANAH DIJUAL : Di Air Dingin Padang, Belakang SMP 16 Padang. Luas 8310M2 dengan harga Rp.125rb/M. Bisa Nego. Hub : 085274458403 = KEHILANGAN
1 STNK JUPITER MX dengan PLAT BA 5645 AI, a/n. YUNELDI. Hilang dalam perjalanan pulang dari tempat bekerja. Bagi yang menemukan harap melaporkannya ke Pos Polisi Terdekat.
=
menjalar berurat berakar pula di nagari Sumani. Sebermula dengan kata mufakat dalam adat “orang empat jenis” oleh Penghulu Kepala yang berhati mesra, dibuat mufakat dan dituliskan atas putih dengan hitam serta menaruh tanda tangan. Setelah selesai diserahkan kepada Penghulu Kepala yang akan menyampaikan kepada tuan Controleur Dua Puluh Koto untuk disahkan. Mudah-mudahan oleh Allah Taala dapat terhambat perjalanan lintah darat antara lain seperti tersebut di bawah ini. 1. Jika anak nagari meminjam padi pada si lintah darat 100 sukat, kembali 200 sukat, perjanjian pulang padi. Betapa pula muslihat dalam hal ini supaya masuk perangkapnya. Betul ada lumbung desa buat bantu, tetapi tidak mencukupi padi yang dalam gudang itu. 2. Jika padi lepas bersiang atau mulai kuning, betapa muslihat daya-upaya si lintah darat menjalankan uang buat beli padi itu yang sedang berdiri, ada yang harga tiaptiap 100 sukat f3 atau f4. Tempo-tempo padi sudah selesai disabit, apa hendak dikata dengan hampa (kosong) sudah habis pendapatan padi dihisap oleh si lintah darat. Duduklah terhentak dua lakiistri serta famili memikirkan untung nasib payahnya mengerjakan dari bermula sampai penghabisan. 3. Jika ada kematian, berhelat kawin, sunat rasul, pekerjaan mesti banyak pakai uang menurut adat yang diadatkan. Kebanyakan melangsung
= KEHILANGAN
1 STNK Honda Skuter dengan PLAT BA 7002 NE, a/n. ARJON. Hilang antara jalan dari Silaiang sampai dengan Pasar Padang Panjang. Bagi yang menemukan harap melaporkannya ke Pos Polisi Terdekat.
RUMAH GADANG — Seorang anak nagari melintas di depan Rumah Gadang. Kini kondisi rumah gadang di Sumatera Barat memprihatinkan karena banyak yang dimakan usia dan kondisi rusak, ditinggalkan pemiliknya, dan sudah diruntuhkan. NET
nagari Sumani. Kalau kiramya anak nagari Sumani ada yang akan menyeduai atau menyewakan, baru boleh diseduakan atau dipersewakan kepada anak nagari lain, tetapi mendapat surat izin dari Datuk-Datuk. Pasal Yang Ketiga Anak nagari Sumani lakilaki dan perempuan tidak boleh menjual padi kepada anak nagari lain, kalau tidak mendapat surat izin dari rapat Datuk-Datuk yang menimbang tentang makan anak buah dalam nagari. Pasal Yang Keempat Kalau ada anak nagari Sumani menerangkan dia akan
menggadai, orang Sumani tidak mau memagang (menerima gadai), ditimbang oleh DatukDatuk. Jikalau betul sepanjang timbangan Datuk-Datuk keterangan orang itu, boleh diberi surat izin oleh rapat menggadai ke nagari lain. Demikianlah mufakat ini diteguhi dengan tanda tangan serta diberi tahu kepada anak buah dipukulkan canang. Kalau ada nagari Sumani yang melanggar, akan dihukum sepanjang adat. DatukDatuk serta Manti Dubalang Adat dan Malin–Pandito ada bertanda-tangan: Datuk Gampo Malangik, Datuk Sari Dirajo, Datuk
Mangkuto Sati, Datuk Panduko Sati, Datuk Bagagar, Datuk Bagindo Malano, Datuk Rajo Sulaiman, Batuk Bagindo Nan Kuniang, Datuk Majolelo (Penghulu Kepala), Datuk Rajo Barahim (Manti), Datuk Bagindo Basa, Datuk Bagindo Sati, Datuk Batuah, Datuk Malin Sutan (Dubalang), Datuk Rangkayo Basa, Datuk Pangeran, Datuk Rajo Sampono, Datuk Panduko Kayo, Datuk Ampang Limo, Datuk Rajo Panduko Batuah, Datuk Malano, Datuk Sati. Adatrechtbundels XXXV – Sumatra, Serie H, Het Minangkabausch Gebied No. 65.
Tuangan Limbago
Manusia Tahan Kieh Binatang Tahan Palu Oleh: Syuhendri Datuak Siri Marajo MENGATAKAN atau menyampaikan tentang suatu hal dengan lugas bukanlah kebiasaan dan karakter masyarakat Minangkabau. Jika ada sesuatau yang ingin disampaikan pada orang lain, berupa nasehat yang lainnya, akan disampaikan dalam berbagai metafora dan sindiran. Kearifan yang dimiliki masyarakat Minangkabau saat bertutur dan berkata-kata selalu disampaikan dengan pilihan kata yang terseleksi agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Bagi yang tak bisa memahami kondisi ini, maka yang bersangkutan akan dianggap belum mampu menjadi manusia dewasa. Jika ada orang yang sama sekali tidak faham dan tidak mempan dengan berbagai kiasan dan sindiran, maka derajat orang tersebut akan
=
LOWONGAN
DIJUAL TANAH BUKITTINGGI DIBUTUHKANSEGERA:
Luas Lantai 337 Meter persegi + penginapan lama. Lokasi Jln. Ahmad Yani. Sekitaran 500 Meter dari Jam Gadang. Yang berminat hubungi: ( 0818-18-5678 )
pekerjaan ini dengan gadai menggadai, dalam mendalami, asak mengasakan. Pengaruh lintah darat sudah mundar mandir menjalankan pagang (gadai), hantam kromo (bukan seperti kemauan Agama Islam) selama dianya terbelintang, selama gagak hitam, terkecuali kalau ditebus sebanyak yang bermula. Kata mufakat Orang Empat Jenis seperti tertulis di bawah ini, tertulis hitam di atas putih. Sumani 17 November 1913. Pada hari ini yang tersebut di atas, kami Datuk Andiko serta Manti Dubalang Adat dan Malin – Pandito dalam nagari Sumani, telah duduk rapat di Balairung Sumani, membicarakan serta menimbang tentang hal penghidupan anak buah. Maka sepanjang kebulatan mufakat kami seperti tersebut di bawah ini. Pasal Yang Pertama Segala anak nagari Sumani atau yang disamakan dengan anak nagari (Sumani), tidak boleh menggadaikan, menjual harta yang engkel seperti sawah, parak dan kebun atau kerambil dan lain-lain harta yang engkel kepada orang nagari lain. Hanya boleh menggadaikan – menjual harta yang engkel sama-sama anak nagari Sumani. Pasal Yang Kedua Dari sawah atau kerambil yang berasal kepunyaan anak nagari Sumani yang sekarang ada terpegang sama (pada) anak nagari Sumani laki-laki dan perempuan, tidak boleh diseduakan atau dipersewakan kepada anak nagari lain, hanya dipersewakan atau diperduakan kepada anak
jatuh dan lebih rendah dari derajat yang dimiliki manusia, “manusia tahan kieh, binatang tahan palu”. Kebiasaan yang telah diwarisi sejak lama ini merupakan cerminan dari kehalusan budi yang dimiliki orang Minangkabau dalam menjaga harkat pribadi maupun orang lain. Ukuran menjadi manusia dewasa dalam budaya Minangkabau terukur dan teruji jika sudah mencapai tingkat kearifan dalam hidup. Kearifan yang dimiliki makin teruji saat bergaul dalam lingkungan luas, jika sudah saling memahami dan mengasah keterampilan daya pikir dalam mengolah dan mencerna metafora hidup. Tak semua perkataan dalam budaya Minangkabu disampaikan secara lugas. Dalam tuturan masyarakat Minangkabau
= SERBA-SERBI
Dijual Cepat Usaha Kolam Ikan Luas 4520 M2, Sertifikat Hak Milik, Lokasi: Jln. Surau IV Korong Balai Tengah, Lintau, Fasilitas Lengkap.Serius
Tukang masak khusus Chinesse food, usia 30 s/d 50 Tahun, Perempuan, HubungiHongkongMedistra Padang. Handphone:081311525950 Hubungi: 0811764460
selalu mengandung kias dan banding. Kias ( kieh ) merupakan sebuah perumpamaan yang disampaikan dalam bentuk sindiran memiliki kedalaman makna. Tidak mudah dipahami begitu saja jika tidak mempelajarinya dengan baik. “Bandiang” atau banding sebentuk ungkapan yang disampaikan dengan membandingkan satu hal dengan perumpamaan lain yang kadang terkesan tidak relevan dengan objek pembicaraan. Jika si pendengar tidak memiliki kepekaan dan kearifan maka yang bersangkutan akan merasa kesulitan untuk memahami apa yang dikatakan. Begitulah budaya Minangkabau. “Manusia tahan kieh, alun bakilek alah bakalam”, tidak dianggap menjadi manusia jika hal yang demikian telah hilang dalam diri seseorang. Satu komponen dari kecerdasan otak yang dimiliki telah menghilang dalam diri ma-
nusia. Manusia seakan kehilangan fungsi otak kanan yang menjadi basis estetis dalam memahami betapa indahnya kehidupan. Basis dasar yang harus dimiliki agar nilai dan kearifan tertanam dalam diri manuisa. Sebagai basis penyeimbang antara olah pikir dan kekuatan jiwa. “Kieh jo bandiang” sebagai Warisan nilai luhur budaya Minangkabau dalam pembentukan karakter dan kualitas masyarakatnya telah tergerus ditelan arus peradaban.” Kieh jo bandiang”, sebentuk otokritik yang dimiliki budaya Minangkabau tak lagi mempan dan berguna. Ironisnya sesuatu yang verbalpun kadang orang tak lagi membuat orang bisa faham dan mengerti. Betapa telah terjadi sebuah Tragedi kemanusiaan dimana kualitas kemanusiaan kita yang dimiliki hari ini, patut dipertanyakan.
“Binatang tahan palu, ditokok baru manggarik”, begitulah cara memperlakukan hewan dalam keseharian sebagai bentuk tindakan agar dapat dipahami hewan tersebut. Sebagai makhluk yang tidak dapat memahami bahasa manusia, pukulan menjadi tanda bagi binatang saat diperintahkan untuk melakukan sebuah pekerjaan atau saat menyuruhnya pergi. Kerbau atau kuda makanan cambuk agar lebih keras bekerja dan kencang larinya, ayam dan itik makanan halau dengan pengalan panjang agar menjauh dari jemuran padi. Tak ada bahasa yang tepat yang dapat digunakan pada hewan tersebut. Tak dapat dibayangkan apa yang terjadi Jika kebiasaan memalu dan memukul juga dilakukan pada manusia. Malahan hewan sekalipun jika dilatih, akan memiliki kepekaan dan kemampuan memahami bahasa dan isyarat dari manusia untuk dirinya.
K U LTUR 21
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
SKENARIO Oleh: Zukri Saad
Kemandirian Pangan BILA betul ramalan seorang kawan yang mendalami isu kependudukan, bahwa pada tahun 2050 populasi Indonesia akan mencapai 450 juta orang, entah apa wujud kehidupan kita berbangsa dan bernegara. Belum terbayangkan sekarang, bagaimana bisa memenuhi kebutuhan akan pangannya. Pangan untuk 250 juta mulut yang tak boleh berhenti mengunyah untuk melanjutkan hidupnya. Itu artinya, kita perlu mempersiapkan produksi pangan nasional setidaknya tiga kali lebih dari jumlah produksi yang sekarang dihasilkan. Bila ingin mencapai tingkatan mandiri pangan, mungkin perlu sekitar empat kalinya. Kekurangan pangan jelas akan berdampak ekonomi, sosial, politik dan budaya secara simultan. Kekurangan pangan jelas akan menyengsarakan rakyat Indonesia, yang pada gilirannya akan dapat menghadirkan konflik horizontal yang bisa fatal berakibat memecahbelah kesatuan dan persatuan kita sebagai sebuah bangsa. Kekurangan pangan akan berdampak multi-krisis dan multi dimensi. Sebagai pemerhati yang banyak berkeliling ke berbagai pelosok Indonesia, Uwan berkesimpulan bahwa sejak sekarang, kalau perlu sejak hari ini, sudah ada langkah-langkah antisipatif yang perlu diayunkan. Baik oleh pemerintah, swasta maupun melibatkan kelompok-kelompok dalam masyarakat. Pusat maupun daerahdaerah. Mestinya sudah ada semacam skenario nasional, katakanlah cetak biru negara dalam mempersiapkan rakyat Indonesia kalau ingin tetap berdaulat atas sumberdaya alam dengan wujud kemampuan untuk memberi makan rakyatnya secara mandiri. Cetak biru dimaksud mungkin sudah ada, namun setahu Uwan belum tersosialisasi dengan efektif ke segenap rakyat Indonesia, agar siapsiap bekerja keras mencapai fenomena kemandirian pangan. Kemandirian pangan tentu saja bisa dicapai, bila kita mau kerja keras sejak hari ini. Cetak biru ini haruslah menghindari pendekatan generik, sama dan sebangun untuk seluruh keanekaragaman kapasitas pulaupulau besar-kecil, seperti yang dulu diterapkan oleh rezim orde baru. Ia haruslah menempatkan keunggulan potensi setempat sesuai dukungan agro-ekosistemnya dan kearifan tradisional yang secara turun temurun dimiliki oleh anak bangsa setempat. Jadi, kalau bicara anak bangsa di Mentawai misalnya, tentulah bukan cetak sawah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan. Disana mestilah dikembangkan secara sistemik produk tradisional seperti sagu, pisang dan keladi. Pengalaman Uwan di pulau-pulau propinsi Sulawesi Utara, makanan pokok berbasis hutan sagu dan hasil laut juga mengenyangkan. Bahkan ada penelitian bahwa pola pemenuhan pangan disana ternyata cukup memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Bila demikian, kesesuaian produksi dan pola konsumsi serta agroekosistem haruslah dijadikan pola pikir kita dalam membangun ketahanan pangan. Ketahanan pangan semestinya dapat pula dipenuhi dengan : (a) mereduksi jenis pangan berbasis beras, katakanlah makan pagi kembali ke pola waktu Uwan di kampung dulu. Pagi hari diwarnai dengan suasana nikmatnya ketan berkombinasi kukuran daging kelapa ditimpali dengan pisang goreng berikut kopi atau sedikitnya kawa atau teh manis panas. Dengan jumlah yang cukup, bisa bertahan sampai acara makan siang. Bila dikelola dengan teknologi pengolahan yang makin canggih dewasa ini, makan pagi dapat dikembangkan dari bahan yang sama tapi dengan penampilan, rasa dan aroma yang berbeda. Apalagi diwarnai dengan ritual sarapan pagi keluarga yang menyenangkan. Silahkan para Ibu dan pedagang berkreasi menawarkan wujud baru sarapan pagi. Segera saja mulai dan bila tradisi kreatif ini bertumbuh dan mewabah, maka sedikitnya kita akan mereduksi kebutuhan pangan nasional sekitar 20 % akibat tidak lagi sarapan pagi berbasis bahan baku beras. Bagi kita di Sumatera Barat, walaupun surplus beras berkelanjutan, katakanlah 2 juta ton pertahun mulai 2017, tetap memberlakukan pola diversifikasi sarapan pagi itu. Kita wajib berlogika nasional, untuk menyumbang kepada bangsa ini. (b) Walau sudah surplus, inovasi teknologi dalam berproduksi tetap harus kita bangun. Katakanlah, dengan dukungan cukup dari pemerintah dan pengusaha plus masyarakat petani, Uwan berharap pada saatnya kita mampu memproduksi padi rata-rata diatas 10 ton perhektar, dengan 3 x panen setahun dan kelak sekaligus menghasilkan beras berkualitas organik. Uwan bangga, kini propinsi Sumbar sudah mulai menjadi penghasil beras organik atau semi organik dengan pendekatan padi tanam sebatang atau kerennya diistilahkan sebagai system of rice intensification (SRI). Rasanya, sudah seluruh kabupaten kota menerapkan sistem ini, walau masih parsial dan belum semua petani yang menerapkannya. Tapi itu tinggal waktu dan konsistensi kebijakan propinsi. Sekolah lapang yang terus menerus dilaksanakan berikut pola insentif yang baik adalah cara-cara efektif menuju produksi beras organik. Selanjutnya, (c) secara mendasar diperlukan riset mendalam dan berorientasi jangka panjang untuk menemukan berbagai bahan pangan unggul yang sesuai dengan potensi sumberdaya alam Indonesia. Bila padi-padian dijadikan riset berkelanjutan untuk dataran rendah dan menengah, perlu pula riset aktif untuk jenis-umbi-umbian seperti kentang untuk dataran tinggi. Apakah itu pemuliaan dari yang ada, varietas baru yang unggul produksi atau pengenalan jenis pangan baru yang cocok untuk ditanam di dataran tinggi. Dulu, Uwan pernah punya mimpi untuk membuat rakyat Indonesia mandiri kentang dengan mulai mengembangkan jenis kentang baru yang lebih tahan serangan hama dan tingkat produksinya tinggi. Sayang inisiatif ini tidak mendapatkan dukungan dari Pemerintah daerah Solok dan dunia perbankan dari segi pendanaan. Idenya waktu itu, kami membuat riset kecil secara swadaya dan swadana mengembangkan jenis kentang baru yang dibawa dari Polandia. Hasilnya baik sekali dan pernah pula Uwan presentasikan di forum nasional di Tawangmangu. Mimpinya, bila seluruh dataran tinggi di Indonesia mengembangkan jenis ini, maka dalam tempo paling lama 10 tahun, secara nasional kita akan mandiri kentang. Sumbar diperhitungkan akan disebut sebagai pionir karena luas dataran tingginya memadai untuk mendukung ide besar itu. Tapi sudahlah, itu mimpi 8 tahun yang lalu yang tak kesampaian. Kembali ke pangan lokal berbasis agroekosistem, penganekaragaman pangan dan diversifikasi sarapan pagi, tetap melakukan peningkatan produktifitas padi dengan berbagai pendekatan modern, secara sistemik membangun sumberdaya pangan alternatif (diversifikasi pangan) mestilah bagian dari strategi negara. Upaya itu secara strategis dibarengi dengan langkah-langkah offensi komunikasi untuk mensosialisasikan tantangan kemandirian pangan 2050, sehingga seluruh komponen bangsa ikut terlibat aktif mencapai target yang ditetapkan. Uwan berpendapat, kemandirian pangan yang harus dicapai pada tahun 2050 kelak adalah sebuah keniscayaan dan mutlak harus disukseskan. Itu adalah skenario besar bangsa dan produk pemikiran generasi masa kini. Dan itu merupakan kerja keras yang harus dimulai sedini mungkin. Simpruk Teras Condominium - Bandung, 20 Juli 2012
KETIKA BATMAN MENEMBUS BATAS FIKSI
Tragedi di Balik Pemutaran Film The Dark Knight Rises Oleh: Devy Kurnia Alamsyah Penulis sedang menyelesaikan tesis mengenai Batman di Universitas Indonesia dan turut berduka dalam tragedi ini.
T
AMPAK di depan layar sosok besar menge nakan topeng, bernama Bane (diperankan oleh Tom Hardy), tengah memimpin pasukannya untuk menyelusup masuk di gedung Bursa Saham Kota Gotham. Rentetan tembakan mengenai berbagai panel LCD yang tergantung di dinding ruangan dan sontak suasana riuh terjadi seketika. Begitu pula yang terjadi di sebuah bioskop di Colorado ketika seorang pemuda bertopeng ala Bane yang berumur 24 tahun tiba-tiba melemparkan gas air mata ke arah penonton lalu menembaki mereka secara acak. Bunyi sound effect dari tembakan komplotan Bane di layar ditingkahi oleh desing puluhan peluru yang berhamburan di dalam bioskop. Penonton awalnya mengira ini adalah bagian dari pertunjukan tapi ketika mengetahui beberapa orang di samping mereka yang tertembak mereka pun berusaha melarikan diri namun James Holmes, kandidat Ph.D yang tak memiliki catatan kejahatan sebelumnya, kembali mengarahkan peluru ke arah mereka yang berlari menuju pintu keluar. Berdasarkan laporan Associated Press (20/7) setidaknya jumlah yang meninggal mencapai 12 orang termasuk dikabarkan seorang bayi berumur 3 bulan sebagai salah satu korban dan mereka yang terluka mencapai 58 orang yang 3 di antaranya adalah WNI. Berdasarkan dari banyaknya jumlah korban maka peristiwa ini menjadi peristiwa penembakan massal terbesar dalam sejarah Amerika. Apa motif dari orang yang mengaku sebagai The Joker dalam melakukan tindakan keji tersebut hingga kini masih dalam penyelidikan FBI. Hari ini (20/7) adalah hari pertama penayangan film penutup trilogi Batman yang disutradarai oleh Christopher Nolan di seluruh dunia. Film The Dark Knight Rises (TDKR) adalah film yang ditunggutunggu kehadirannya setelah Batman Begins (2005) dan The Dark Knight (2008) berhasil menjuarai tangga film blockbuster Amerika. Antusias mengenai film TDKR terlihat dari tiket yang sold-out di hampir seluruh bioskop Amerika. Pada hari itu juga rakyat Amerika kembali diingatkan
pada peristiwa berdarah di bulan April 1999 di SMU Columbine dimana dua orang siswa, Eric Harris (18 tahun) dan Dylan Klebold (17 tahun), menembaki 12 siswa, seorang guru dan melukai 26 orang lainnya sebelum kemudian mereka berdua menembak diri sendiri. Bahkan Gus Van Sant menyutradarai Elephant (2003) berdasarkan kejadian berdarah di sekolah yang lokasinya tidak jauh dari gedung bioskop yang kini telah dipasangi garis polisi. Lalu apa korelasi penembakan di gedung bioskop ini dengan Batman? Batman dan Kejahatan Batman adalah tokoh fiktif yang diciptakan oleh Bob Kane dan pertama kali muncul dalam Detective Comics #27 pada bulan Mei 1939—satu tahun setelah tokoh Superman lahir. Dalam genre superhero, Batman menjadi satu-satunya pahlawansuper yang tidak memiliki kekuatan super sama sekali sehingga memberikan distingsi yang jelas jika dibandingkan dengan pahlawansuper berkostum lainnya. Batman adalah alter ego dari tokoh Bruce Wayne (dalam trilogi Nolan diperankan oleh Christian Bale) yang kehilangan kedua orangtuanya setelah ditembak oleh seorang penjahat jalanan ketika masih remaja. Ini memperlihatkan bahwa kelahiran Batman sangat terkait dengan dunia kejahatan— dalam hal ini keterlibatan senjata akan menjadi sorotan. Batman versi Bob Kane lahir ketika Amerika tengah dilanda Depresi Besar sebagai akibat dari ambruknya saham Wall Street hal yang sepertinya diinginkan tokoh Bane dalam film TDKR. Sementara Batman versi Nolan lahir sebagai reaksi dari peristiwa 9/11 yang mengguncang Amerika beberapa tahun sebelumnya sehingga sisi traumatik memberi ruang aktualisasi bagi kemunculan kembali Batman. Sebagai sutradara beraliran neo-noir, Nolan memberikan tekanan psikologis terhadap tokoh Bruce Wayne terutama mengenai keputusan di balik pemakaian topeng kelelawar dan bagaimana terorisme menjadi identik dengan musuh-musuh yang dihadapi Batman dalam triloginya. Dari trilogi Batman,
Nolan memperlihatkan intensitas kejahatan yang semakin meninggi dari satu film ke film selanjutnya. Bagi Bruce, kelelawar adalah bentuk figuratif dari segala bentuk kesedihan, ketakutan dan kemarahan yang muncul dari masa lalu yang kelam. Dengan menjadi Batman, Bruce ingin membagi ketakutan itu kepada para penjahat sebagai suatu simbol—simbol harapan. Dari trilogi Batman yang dihadirkan Nolan terdapat tiga musuh bebuyutan yang harus dikalahkan Batman, mereka adalah Ra’s Al Ghul, Joker dan Bane. Ra’s Al Ghul adalah mentor Bruce Wayne sekaligus musuh Batman dalam film Batman Begins yang berkeinginan untuk memusnahkan kota Gotham dengan senjata pemusnah massal dengan dalih mengembalikan Gotham ke titahnya. Kota Gotham adalah representasi dari kota modern yang korup, penuh dengan kejahatan dan ketimpangan sosial yang terpampang jelas, untuk itu restorasi radikal adalah satu-satunya cara yang tertinggal Gotham harus dihancurkan. Ide mentor Batman yang tak kesampaian di film pertama kemudian diteruskan oleh Bane di film ketiga yaitu dengan mengisolasi Gotham dari dunia luar dalam menjalankan revolusinya. Namun dari dua tokoh penjahat tersebut, adalah Joker musuh Batman yang paling menyita perhatian. Joker (diperankan oleh mendiang Heath Ledger) tak memiliki keinginan tertentu dalam menjalankan aksinya, berbeda dengan Ra’s Al Ghul dan Bane yang memperlihatkan sisi idealitas tertentu. Joker digambarkan sebagai sosok psikotik yang menyenangi segala tindak kejahatannya Joker melakukan kejahatan murni untuk kejahatan itu sendiri. Joker melakukan perampokan dan pembunuhan berdasarkan faktor kesenangan yang timbul dari kebosanan. Joker hanya berusaha membuktikan bahwa antara dirinya dan Batman itu tak jauh berbeda karena sama-sama dianggap gila oleh masyarakatnya, sama-sama menutupi identitasnya, dan sama-sama terobsesi dengan kejahatan. Batman dan Joker saling mengisi dirinya masingmasing dalam jarak yang jauh sekaligus dekat karena keberadaan Joker-lah yang menjadikan inisiasi Batman layak sebagai superhero. Kualitas penjahat dalam melakukan intensitas kejaha-
tanlah yang menentukan kualitas pengorbanan seorang superhero. Ketika Joker Menginspirasi Batman dan Joker tentu hanyalah tokoh fiktif namun akan sangat berbeda bagi mereka yang benar-benar menjadikan dua tokoh ini sebagai panutan. Beragam komunitas bermunculan di seluruh penjuru dunia yang mencoba memberi makna bagi perjuangan Batman dalam mengentaskan kejahatan. Ada semangat yang sama bagi pecinta Batman bahwa semua orang bisa menjadi Batman—semua orang bisa menjadi pahlawan. Mereka berusaha memaknai arti pahlawan dengan melakukan hal-hal yang mereka sukai dan sanggup mereka lakukan. Namun bagaimana jika kemudian semua orang pun bisa menjadi Joker? Jika memang James Holmes melakukan penembakan dengan dalih bahwa dirinya adalah Joker tentu semua hal yang diulas dalam tulisan ini memiliki keterkaitan. Sisi psikotik Joker setidaknya dapat dijadikan acuan dalam menggali sisi psikologis pelaku yang sesungguhnya membuka mata kita akan bentuk kejahatan dalam subkultur modern. James Holmes, seperti dilansir ABC News (21/7), memiliki empat senapan dengan ribuan amunisi yang dibeli secara legal bahkan kepolisian setempat telah menemukan beragam alat peledak di apartemen yang ia tinggali. Walaupun pihak FBI menemukan bahwa James Homes tidak terlibat dengan kelompok teroris yang menjadi musuh Amerika, namun setidaknya hal ini telah membuka selubung
fakta mengenai bebasnya penjualan senjata di Amerika. Jika kita kembali mengambil sisi rasional dari sekian aksi penembakan massal yang pernah terjadi di Amerika setidaknya dapat ditarik tiga kesamaan; pelaku adalah korban bullying, memiliki gejala psikopatik dan depresi, serta memiliki adiksi terhadap video game berkonten kekerasan. Tentu tiga hal ini tidak untuk menjustifikasi apa yang telah mereka perbuat namun setidaknya memperlihatkan suatu fenomena sosial yang terjadi di era kontemporer. Kejahatan menjadi hal yang dekat dengan produkproduk subkultur seperti musik, komik, film hingga ke video games. Batasan antara fakta dan fiksi yang semakin mengabur menjadikan kehidupan modern menjadi sedemikian absurd. Fanatisme berlebihan terhadap apapun yang kemudian dipadu dengan mudahnya akses dalam kepemilikan senjata menjadikan apapun yang tersembunyi di dalam diri setiap manusia modern ibarat bom waktu yang setiap saat dapat meledak. Apabila ini terjadi tentu ini membenarkan asumsi bahwa sesungguhnya setiap manusia memiliki sisi Joker dalam dirinya. Kita semua rentan menjadi Joker, dan di saatsaat seperti ini kita pun kemudian bertanya kemanakah para superhero itu ketika mereka sedang sangat dibutuhkan. Akankah kita semua tegak berdiri untuk menjadi pahlawan bagi diri kita masing-masing dan bagi masyarakat tentu menjadi pertimbangan sesudahnya. Oh James Holmes, why so serious?! Jakarta, 21 Juli 2012
Menonton Kereta Kencana, Merawat Penonton Oleh: Harris Effendi Thahar Cerpenis SENIN malam (16/7/2012), panggung Teater Utama Taman Budaya Sumatra Barat tertata dengan apik, sederhana, didominasi warna putih. Sepintas, citraan panggung menuansakan ketuaan, dan beraroma kematian. Set panggung dan tata cahaya yang muram itu mengantarkan penonton pada esensi cerita Kereta Kencana karya sastrawan Prancis Eugene Ionesco yang diterjemahkan WS Rendra, yakni tentang kematian. Sebuah pementasan teater produksi Sanggar Pasamaian bekerja sama dengan JFA Manajemen yang disutradarai oleh Asri Rosdi. Adalah sepasang suami istri yang telah hidup dua ratus tahun, kesepian berdua di musim gugur di rumah yang senantiasa mencekam apabila malam tiba. Sang lelaki renta itu, Hendri, yang diperankan oleh Muhammad Ibrahim Ilyas (Bram), melangkah tettatihtatih dalam gelap senja menjelang malam, menuju kursi tuanya. Sepertinya Hendri berdiam diri, merenung, menunggu, dan cemas. Konon, kematian itu akan datang
menjemput dengan Kereta Kencana yang ditarik oleh sepuluh ekor kuda. Apakah kematian itu sesuatu yang amat membahagiakan, atau menakutkan? Adalah sang istri, renta, yang dipanggil Putri Seba oleh Hendri (diperankan oleh Noni Sukmawati), muncul membawa lilin untuk menemui dan menghibur suaminya yang sedang galau. Percakapan pun dimulai sekitar kesehatan, cuaca, dan Kereta Kencana itu. Dialog yang puitis itu pun menyiratkan ketakutan, atau pun kesiapsediaan menunggu, ketika malam mulai larut. Nostalgia atau masa lalu adalah topik-topik percakapan khas orang tua seperti masa lalu yang indah, kisah perjuangan dan masa muda yang cemerlang. Akan tetapi, semua itu tak ada gunanya karena segera akan berakhir ketika Kereta Kencana itu datang. Ia datang seperti tamu di tengah malam, mengetuk pintu. Ketika angin musim gugur menampar pepohonan dan daun-daun jatuh berpusingan, ketika bulan telah luput dari
pandangan, kematian itu akan datang menjemput dengan Kereta Kencana yang ditarik oleh sepuluh ekor kuda. Kalimat itu berulang-ulang diucapkan kedua tokoh itu setiap kali mereka berimajinasi akan ketukan di pintu. Dan, ketika pintu itu dibuka dengan berani, yang datang adalah Yang Mulya Perdana Mentri. Ketukan berikutnya, datanglah seorang Jendral. Selanjutnya, orang-orang banyak dan terakhir adalah Baginda Raja. Mereka datang untuk mengucapkan kata-kata perpisahan. Para tamu, ya orang-orang yang pernah hadir dalam kehidupan keluarga pasangan renta itu, seakanakan memang hadir di malam itu. Padahal, semua itu adalah imajinasi keduanya yang sarat dengan keletihan menunggu, menunggu maut. Kehidupan nyata dan absurditas seperti menyatu dalam sebuah tontonan yang mengasyikkan. Dialog-dialog puitis dan panjang, karya-karya terjemahan khas WS Rendra ini memang memerlukan aktor sekelas Bram dan aktris sekelas Noni. Meski demikian, peran sutradara amat menentukan kerapian sebuah pertunjukan yang memerlukan
olahan tempo, vokal dan, emosi para pemeran yang betul-betul terjaga. Jika ada bagian yang perlu dikritik adalah ketika pembukaan penampilan yang sedikit lamban dan pencahayaan yang kurang memadai untuk mempertajam gestur Hendri dan Putri Seba. Ibarat wacana cerpen, paragraf awal yang mestinya harus menjanjikan untuk menyentak penonton, memancing entusiasmenya. Selain itu, kadang-kadang musik berupa petikan gitar dan vokal kurang mendukung dan terasa seperti tempelan yang mengganggu. Ada sekali adegan, dialog yang nyaris terlalu dekat, hampir saja membuat panggung timpang. Hal itu, tidak terlalu mengganggu karena ditimpali oleh bagian selanjutnya, ketika “kedatangan” tamu-tamu yang tak diundang secara imajiner. Intens dan apik. Naskah-naskah teater terjemahan yang merupakan kajian di perguruan tinggi dan pegiat teater, belakangan ini sudah jarang dipentaskan di Kota Padang. Sementara pementasan teater ‘anak sekolahan’ lebih cenderung tampil seadanya. Hal itu kurang mendukung untuk pembinaan dan pemeliharaan
penonton teater karena menganggap lebih baik menonton sinetron pop melalui televisi daripada capek-capek menonton teater ‘hidup’ di Taman Budaya. Saya ingin mengatakan bahwa pementasan ‘Kereta Kencana’ kali ini sepertinya menggairahkan kembali darah segar dunia teater kita, terutama di Kota Padang. Selain itu, sanggar-sanggar teater yang hidup-hidup mati di Kota Padang, selama ini kurang berorientasi pada pengembangan bakat-bakat keaktoran, melainkan lebih mementingkan pementasannya yang mengutamakan grup. Hal itu tentu sangat terkait pada pemilihan naskah. Sementara, naskah-naskah yang berbau keaktoran sangat banyak. Terlepas dari itu semua, jumlah penonton untuk sebuah pertunjukan seserius “Kereta Kencana” yang mencapai hapir 200-an, menunjukkan bahwa warga Kota Padang yang cerdas budaya sudah lama haus pada tontonan yang bermutu dan mencerahkan. Barangkali, pihak manajemen masih belum sepenuhnya menggarap penonton yang mestinya lebih dari yang hadir malam itu. Padang, 18 Juli 2012
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
22
SOBATHALUAN
@SOBATHALUAN
Berbuka Ala Jefri K
ETIKA waktu berbuka puasa tiba, Jefri Rajif tak buru-buru memakan nasi. Makan makanan manis, kemudian menunaikan salat Magrib. “Setelah itu, baru saya berbuka puasa,” kata mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Padang (UNP) 2010 ini. Sebab, sebut Jefri, kalau langsung makan nasi, bisa-bisa ia tak bisa salat dan makan makanan manis. Itu memang pernah dialami lakilaki yang aktif berorganisasi ini ketika SMA dulu. Ceritanya, saat beduk
berbunyi, saking laparnya, ia melahap habis tiga piring nasi. Tidak cukup nasi, ditambah beberapa buah-buahan. Yang terjadi, ia tak sanggup lagi berdiri saking kekenyangan. Salat Magrib lewat, Isa pun berlalu, perutnya malah menjadi sakit. “Saya tidak bisa apaapa saking kenyangnya,” tutur Jefri yang hobi menulis dan fotografi ini. Sejak itu, ia mendapat pengalaman berharga bahwa, berbuka cukup sekedarnya saja, tidak perlu berlebihan. “Jika berlebihan, ruginya ke kita juga,” nasehatnya. Bila menunya pas, semua
kegiatan dapat dilakukan. Misalnya, makan makanan manis terlebih dahulu, lalu tunaikan salat Magrib, kemudian baru makan nasi dengan porsi yang tidak berlebihan. Menurut Jefri, jika semua menu makanan di makan pada porsinya, kemungkinan sakit perut sangat kecil. Untungnya, semua kegiatan dapat dilakukan, gizi dapat terpenuhi. “Menurut saya, menahan saat puasa itu juga sampai saat berbuka. Kata ‘menahan’ sama artinya mengendalikan,” urainya berupaya menjelaskan. (adk)
FILM
Radio GALAU FM Jenis Film : drama/comedy Produser : Gope T. Samtani, Subagyo Produksi : RAPI FILMS Sutradara : Iqbal Rais SELAMA tiga tahun, Bara tidak punya pacar. Selama tiga tahun terakhir Bara menghabiskan malam minggu dikamar, pacaran dengan laptop dan mengejar impiannya menjadi penulis. Selama tiga tahun hanya ada satu hal yang konstan dalam hidup Bara : GALAU. Kegalauan Bara berakhir ketika hadir sosok Velin, adik kelas lucu yang kemudian menjadi pacarnya. Bersama Velin, Bara memasuki dunia baru yang penuh warna. Bersama Velin, hidup Bara menjadi lebih indah dan menyenangkan. Tapi, masa masa indah bersama Velin tidak bertahan lama. Velin yang manis perlahan bertransformasi menjadi manja dan menyebalkan. Velin berubah, Bara mulai gerah. Bara berusaha mencari solusi, tetapi sikap dramatis Velin kian menjadi. Velin bahkan sampai mencoba bunuh diri dan hal ini membuat Bara galau lagi. Di tengah kegalauan Bara, hadir sosok Diandra, kakak kelas yang cantik, seksi dan dewasa. Diandra membuat Bara nyaman. Diandra membuat Bara senang. Diandra membuat Bara melupakan Velin. Sialnya, ternyata Diandra lebih dramatis dari Velin dan hal ini tersebut membuat Bara semakin galau. Awalnya Bara berpikir kehadiran perempuan akan membuat dirinya tidak galau lagi. Tapi nyatanya Velin dan Diandra malah membuat Bara galau tingkat nasional. Bagaimana cara Bara menghadapi Velin dan Diandra? Apa yang Bara lakukan untuk mengusir kegalauannya? Jawaban bisa kamu dapatkan di Radio Galau FM. (*)
23
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADHAN 1433 H SOBATHALUAN @SOBATHALUAN
Capricon: Rezeki: Masih ada harapan, kalau mau digarap serius. Asmara: Perasaan sering tak menentu. Hari Baik: Kamis, terbebas dari rutinitas yang membosankan. Fisik: Kurang tidur. Warna: Hijau. Pisces: Rezeki: Dana yang diharapkan, cair juga. A s m a r a : Makin memesona. Hari Baik: Rabu, ada titik terang. Fisik: Jaga pola makan.Warna: Hijau. Virgo: Rezeki: Menikmati proses Asmara: Makin sayang. Hari Baik: Senin, kesepakatan yang sama-sama menguntungkan. Fisik: Kurangi keluar malam agar cukup istirahat. Warna: Abuabu.
Aquarius: Rezeki: Masih mengandalkan yang itu. A s m a r a : Cara berkomunikasi juga menentukan kedekatan. Hari Baik: Kamis, rezeki nomplok. Fisik: Berat badan naik. Warna:Merah.
Taurus: Rezeki: Gara-gara ulah seseorang, sedikit terganggu. Asmara: Ingin jalan-jalan bersama. Hari Baik: Rabu, mendengar kabar baik. Fisik: Pola tidur terbalik.Warna: Hitam.
Cancer: Rezeki: Mulai menabung lagi.Asmara: Rindu. Hari Baik: Minggu, ada waktu untuk diri sendiri. Fisik: Butuh relaksasi di spa. Warna: Hitam.
Aries: Rezeki: Kalau tekun, pasti menguntungkan. Asmara: Bosan, karena begitubegitu terus. Hari Baik: Senin, mendapat tawaran yang lebih baik.Fisik: Flu. Warna: Cokelat.
Gemini: Rezeki: Siapkan rekening baru. Asmara: Ada lagi yang bersemi. Hari Baik: Minggu, transaksi dimulai. Fisik: Kurang tidur. Warna: Ungu.
LEO: Rezeki: Uang memang penting, tapi ada yang lebih penting dari uang. Asmara: Diuji dengan cobaan. Hari Baik: Senin, mendengar kabar baik. Fisik: Perbanyak sayur dan buah agar bugar. Warna: Biru.
Scorpio: Rezeki: Ada saja yang siap membantu. Asmara: Tak lelah menumbuhkan harapan. Hari Baik: Minggu, bertemu orang tua. Fisik: Capek hati merambat ke fisik. Warna: Putih.
Sagitarius: Rezeki: Masih terus berjuang. Asmara: Ada titik terang. Hari Baik: Minggu, situasi berubah makin menguntungkan Anda. Fisik: Atur kalori yang masuk. Warna: Merah muda.
Libra: Rezeki:Kalau siap bekerja keras, pemasukan akan selalu mengalir.Asmara: Pasangan kecewa. Hari Baik: Jumat, tugas keluar kota. Fisik: Joging di akhir pekan tidaklah berat. Warna: Putih.
Yang Muda Bertarawih
5 Tips Tarawih Asik
YUDI, siswa SMA 2 Padang mengartikan salat tarawih sebagai keistimewaan. Sebab, ia hanya sekali selama setahun.
sama dengan orang tua. Akunya, ia lebih senang salat tarawih bersama temanteman. Sebab, sehabis tarawih, masih ada kesempatan untuk bermain atau mengikuti tadarus (mengaji). Istimewa itu, sebutnya, terutama karena banyaknya kesempatan untuk beribadah. Mulai dari pagi (berpuasa), dilanjutkan berbuka, salat tarawih, dan zahur. “Semuanya itu terasa sangat istimewa,” katanya. Namun, ia menyadari, semuanya penuh dengan cobaan. Mulai dari zahur hingga berbuka lagi, bahkan saat salat tarawih. Menurut Yudi, saat sahur saja cobaan sudah datang
Dan ia berniat tak melewatinya, sama seperti puasa. “Rencananya, saya akan salat tarawih di banyak masjid. Istilahnya, pindahpindah masjid,” ujar penyuka makanan Chinese ini. Maka, sejumlah masjid untuk salat tarawih sudah dikantonginya. Rencananya juga, salat tarawih tidak di masjid yang
dengan malas bangun. Siang hingga sore cobaan menahan lapar dan haus. Pas berbuka datang lagi cobaan dalam bentuk makanan. Jika tidak dikontrol, malah bisa sakit. “Apalagi salat tarawih, itu cobaannya luar biasa,” ujar laki-laki bermata sipit ini. Hal yang sama disebutkan Andre Hasbi, siswa SMA 7 Padang. Menurutnya, cobaan saat salat tarawih terasa lebih berat karena dua hal. Pertama, jaraknya tidak terlalu jauh dari waktu berbuka. Apalagi, bila berbuka terlalu kekenyangan. Kedua, hukumnya yang sunat muakad. “Akhirnya, salat tarawih hanya dilakukan oleh orang-
LEMBAGA PERSEKUTUAN PECINTA PENDIDIKAN KESEHATAN (LPPPK) (POLTEKES SITEBA)
STATUS TERAKREDITASI BAN - PT
SK.MENDIKNAS NO.212/D/0/2006- SK.BPPSDM DEPKES RI NO.HK.0.2.4.1.03834-6 SATU- SATUNYA POLITEKNIK KESEHATAN SWASTA DI SUMATERA
Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2012/2013
PROGRAM STUDI
Proses Pendaftaran :
1. KEBIDANAN (D III)
* Mengisi Fomulir Pendaftaran * Photo Copy Ijazah diLegalisir 2 Lembar * Photo Copy Nilai UAN di Legalisir 2 Lembar * Pas Photo terbaru Hitam Putih 4x6 6 Lembar * Surat Keterangan Tanda Lulus
TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR: 035/BAN-PT/Ak-X/Dipl-III/2011
2. TEKNIK ELEKTROMEDIK (D III)
TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR:032/BAN-PT/Ak-X/Dipl-III/2011
3. FISIOTERAPI (D III)
TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR:032/BAN-PT/AkX/Dipl-III/2011
4. FISIOTERAPI (D IV) (Sedang Proses) 5. TEKNIK ELEKTROMEDIK (D IV) (Sedang Proses) 6. ANESTESI (D III) (Sedang Proses) 7. TEKNIK GIGI (D III) (Sedang Proses) 8. TEKNIK RADIODIAGNOSTIK&RADIOTERAPI (D III) (Sedang Proses) 9. TERAPI WICARA (Sedang Proses) 10. TRANSFUSI DARAH (D III) (Sedang Proses) 11. KARDIOVASKULER (D III) (Sedang Proses) 12. AKUPUNTUR (D III) (Sedang Proses) 13. FARMASI DAN MAKANAN (D III) (Sedang Proses) 14. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (D III) (Sedang Proses)
PENDAFTARAN Gelombang I : 02 April s/d 15 Juni 2012 Gelombang II : 25 Juni s/d 24 Juli 2012 Gelombang III: 30 Juli s/d 25 Agustus 2012 Syarat Pendaftaran : * Lulusan SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah * Lulusan Paket C * Untuk Lulusan SMK dengan Jur. Teknik Elektro dan Mesin * Berbadan Sehat dan Tidak Buta Warna * Tinggi Badan Minimal : untuk kebidanan 150 cm
Hubungi Sekretariat:
No. Telp. 0751- 445880 Fax : (0751) 445881 1. Drs. H. Lamizar Yoena, SH. MH : 08126622430 2. Drs. H. Amrin Tanjung, M.Pd : 081374338679 KETUA LP3K PADANG Ttd Drs. H. Lamizar Yoena,SH.,MH
Fasilitas Pendidikan * Gedung Milik Sendiri * Ruang Kuliah Yang Cukup * Ruang Labor Kebidanan * Ruang Labor Teknik Elektromedik * Ruang Labor Fisioterapi * Klinik Kebidanan * Klinik Fisioterapi * Perpustakaan Terpadu * Lahan Praktek Lapangan: Rumah Sakit, Puskesmas, Praktek Bidan Swasta. * Sarana Penunjang Kuliah, Phantom, LCD, Infokus,Laptop, Wireless.
100% Lulusan Fisioterapi & Teknik Elektromedik diterima pada Instansi Pemerintah & Swasta (Tahun 2011)
Alamat: 1. Jl. Jhoni Anwar No. 8 Lapai Padang 2. Jl. Jhoni Anwar No. 17 A Lapai Padang TELP. 0751 - 445880 / 0811669722 website: www.poltekes-siteba.ac.id email : poltekessiteba@yahoo.co.id
PENGURUS LP3K PADANG BID. OPERASIONAL PENDIDIKAN Ttd ERDI NUR,SKM.,M.KES
DIREKTUR Ttd DRS. AMRIN TANJUNG,M.Pd
orang tua,” tuturnya. Andai pun ada anak-anak muda, jumlahnya tidak terlalu banyak. Dan sepengetahuannya banyak terhadi di masjidmasjid manapun. Ia sendiri mengaku memiliki kiat agar salat tarawih dapat selalu diikutinya yaitu salat tarawih bersama temanteman. “Selesai berbuka, kita janjian di suatu tempat, lalu pergi bareng-bareng untuk salat tarawih,” tuturnya. Saat janjian, masjidnya belum ditentukan. Lalu, mereka berembuk masjid mana yang akan dijadikan tempat salat tarawih. “Karena berganti masjid tiap hari untuk salat tarawih, bisa mengganti kebosanan yang mungkin saja datang,” katanya. Cara ini bukan pertama kali dilakukan Andre dan teman-temannya. Tahun lalu, ia pun melakukan hal yang sama. Hasilnya? Tak sekali pun salat tarawihnya ketinggalan. Kamil, siswa SMA 10 Padang juga punya strategi agar salat tarawihnya tak ketinggalan. Menurutnya,
tidak bisa disebut strategi, tapi sudah terjadi sejak lama di keluarganya yaitu, seluruh keluarganya pergi salat tarawih sehingga rumahnya berkunci. “Hehehe. Tidak mungkin dong saya tidak salat tarawih?” tanyanya balik. Seusai berbuka dan salat Magrib, keluarganya bersiapsiap untuk pergi salat tarawih. Ayah, ibu, dan seorang adiknya menuju masjid yang tidak jauh dari rumahnya di Gunung Pangilun. Ia bisa saja tidak pergi atau mengecoh orang tuanya untuk tidak mengikuti salat tarawih. Namun, ketika usai salat, biasanya orang tuanya selalu bertanya. Minimal bertanya isi ceramah saat salat. Menurutnya, kalau tidak mengikuti ceramah dengan baik, pastinya tidak akan dapat menjelaskan. Jelas saja, bohongnya akan ketahuan. Tapi, tak bisa dimungkiri, kata Kamil, di masjid-masjid saat salat tarawih, jumlah orang tua dan yang muda masih terlalu jauh berbeda. “Lebih banyak yang tuanya,” sebut Kamil. (adk)
BULAN Ramadan identik dengan salat tarawih. Biasanya di awal-awal Ramadan masjid penuh dengan jamaah solat tarawih, bahkan sampai meluber hingga halaman masjid. Namun apa yang terjadi setelah Ramadan berjalan beberapa hari? jamaah salat tarawih cenderung mengalamai kemajuan, maksudnya saf sholat Tarawih semakin maju alias sepi. Banyak hal yang membuat jamaah tarawih makin sepi di harihari terakhir Ramadhan, karena itu kami akan mencoba berbagi 5 tips tarawih asik di tulisan kali ini. 1. Tarawih adalah ibadah setahun sekali Siapa sih yang ga suka barang ‘limited edition’? mulai dari tas, gadget hingga arloji. Nah, jika Kita memperlakukan taraweh sebagai ibadah ‘limited edition’ seharusnya kita menjadi rajin untuk beribadah tarawih. Kenapa ‘limited edition’? jelas dong, tarawih hanya ada setahun sekali. 2. Tarawih di masjid sebagai sarana pelepas stress Capek dengan rutinitas sehari-hari? kerja, sekolah atau aktifitas lainnya? cobalah untuk refreshing dengan tarawih di masjid. 3. Datang tarawih ke masjid bersama keluarga atau teman Anggaplah tarawih sebagai liburan plus plus. Pergi tarawih dengan keluarga atau teman, selain bisa mendapatkan pahala, kita juga bisa bercengkarama dan bercanda dengan mereka saat berangkat atau pulang dari masjid. 4. Datang ke masjid lebih awal Datang lebih awal ke masjid bisa membuat kita lebih rileks dan bisa mencari posisi favorit sehingga sholat tarawih bisa lebih tenang dan khusyuk. 5. Jangan terlalu banyak berbuka Nah ini sangat penting, saat waktu buka puasa sudah datang, seringkali kita kalap menyantap semua hidangan yang ada di meja makan. Akibatnya, mata menjadi berat dan ngantuk kemudian membuat kita malas melangkah menuju masjid untuk beribadah tarawih.
24 RANA
MINGGU, 22 JULI 2012 M 3 RAMADAN 1433 H
Bertarung Nyawa, Meraih Cita-cita M
EREKA meniti jembatan yang nyaris ambruk, saban hari Berpegang erat pada kawat baja untuk sebuah citacita Nyawa tantangannya, batu keras dan air deras menanti Di gedung wakil rakyat dan ruang berhawa sejuk, mereka terbahak-bahak Kami di sini menyabung nyawa Reot gedung sekolah, terus ceria Berperahu setiap hari mengayuh dengan seragam yang agak kuyup Lalu penguasa berteriak tentang pendidikan gratis Dan semua tak lebih daripada bohong. „
FOTO
Rivo Septi Andries