Haluan 24 April 2011

Page 1

EDISI : 449 TAHUN LXII

MINGGU 24 APRIL 2011 M / 20 JUMADIL AWAL 1432 H

HARGA ECERAN

Rp2500

HARI INI TERBIT 24 HALAMAN

SEJARAH MENCATAT, HALUAN TERBIT SEJAK 1948 DAN MENJADI TUAN RUMAH DI NEGERI SENDIRI

PP PERUBAHAN BATAS WILAYAH BUKITTINGGI

ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: "Mereka itu ditipu oleh agamanya". "Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS Al Anfaal ayat 49)

SUBUH ZUHUR ASHAR MAGHRIB ISYA

05.08 12.28 15.35 18.31 19.39

Agam Tetap Menolak

WIB WIB WIB WIB WIB

PROSES TERBITNYA PP 84/1999 ,3 dinilai bermasalah. Maka, tak layak untuk dilaksanakan. Masyarakat Agam tetap menolak pelaksanaannya.

AGAM, HALUAN — Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 84 Tahun 1999 tentang Perubahan Batas Wilayah Bukttinggi-Agam lahir menjelang Presiden BJ Habibie lengser dari jabatannya. Kelahirannya tidak disambut sebagaimana layaknya sebuah peraturan yang mesti dipatuhi warga. Malah keberadaannya menimbulkan polemik dan perseteruan antara pihak yang tidak sepaham di Agam dan Bukittinggi. Putra Utama sebagai Ketua DPRD Agam saat itu, mengeluarkan suara lantang menentang pelaksanaan PP tersebut. “Tidak sejengkal tanah Agam pun akan diserahkan ke Bukittinggi untuk melaksanakan PP 84/1999,” ujar Putra Utama sembari memegang surat pernyataan DPRD Agam atas penolakan PP tersebut pada awal 2000.

Medali Kusie Bendi OLEH: WISRAN HADI SAJAK datuak-datuak jo pangulu di Piaman nan dilantik manjadi pengurus LKAAM lah ilie mudiak manyandang medali di lihie masiang-masiang roman rombongan kabau sirah putuih tali kalawan, Muncak indak namuah katinggalan. Inyo kini mamakai medali pulo, walau karajonyo kusie bendi. “Kamanakan baraja kamamak, mamak barajo ka pangulu. Kalau pangulu lah mamakai medali, nan waden tantu harus pulo pakai medali. Itu namonyo maniru manaladan apo nan dipabuek dek mamak,” kato Muncak kutiko Mas Sam batanyo, lah sajak bilo se kusie bendi manggantuangan medali di lihienyo. “Dalam dunia perbendian dan perkudaan, nan pakai medali tu di dadonyo biasonyo memang kudo. Itu bagian nan paliang manonjol dari pakaian kudo salain jambul kapalonyo. Tapi dalam dunia peradatan dan persenewenan budaya, nan pakai medali tu pangulu. Sajak bilo tu? Jaweknyo, sajak LKAAM badiri di Minangkabau ko,” kato Muncak stil yakin.

Bersambung ke Halaman 11

Bersambung ke Halaman 11

ILHAM

DUKUNGAN — Ribuan peserta seminar Seabad Syafruddin Prawiranegara membubuhkan tanda tangan sebagai tanda dukungan gelar Pahlwan Nasional untuk tokoh PDRI tersebut.

Bersambung ke Halaman 11

Bersambung ke Halaman 11

Mestika Zed: Bangsa ini Mirip Dinosaurus

KPM Dideklarasikan

saat ini," tutur sejarawan UNP yang sudah diakui fasih membentang narasi sejarah PDRI dan PRRI di Sumbar. Analogi tersebut menurut Mestika melihat bangsa ini masih saja malu-malu mengakui riwayatnya alias sejarahnya sendiri, sementara waktu terus berjalan. Setiap zaman selalu muncul krisis yang pelik. Syafruddin hadir di dua masa krisis negara ini. Krisis pertama yang diperankan Syafruddin adalah pada masa kemer-

MU di Ambang Juara Naga Haluan, Tuah Sakato dan WI Mengudara di Cervia FESTIVAL INTERNAZIONALE DELL AQUILONE

ANDIKA

KOMUNITAS Padang Membaca (KPM) dideklarasikan sejumlah aktivis pada Sabtu (23/4) di Sanggar Sastra Pelangi Padang.

PADANG, HALUAN — Komunitas Padang Membaca (KPM) dideklarasikan sejumlah aktivis pada Sabtu (23/4) di Sanggar Sastra Pelangi Padang. Konseptor KPM sastrawan cum jurnalis Yusrizal KW menyebutkan

dekaan hingga 1950-an. Meski sudah memproklamasikan kemerdekaan, Belanda mau menguasai negara ini lagi. Di saat Belanda melakukan agresi militer dan menangkap Soekarno-Hatta, Republik Indonesia nyaris tamat. Untung saja masih berkibar Sang Merah Putih di tangan PDRI di tahun 1948. Syafruddin hadir sebagai lakon. Dia dianggap penyelamat Negara.

PADANG, HALUAN — Tiga tersangka pemakai narkoba jenis sabu diciduk Tim Satuan Narkoba Polresta Padang di tempat berbeda di wilayah hukum Polresta Padang. Dua tersangka ditangkap, Jumat (22/4). Seorang lagi ditangkap sehari sebelumnya. Ketiga tersangka masing-masing Ari (27) warga Jalan Maluku Balok D No 12 Kelurahan Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara, Vicky (28) warga Jalan Simeru Raya, Kelurahan Gunung Pangilun, Nanggalo, dan Yan (39) warga Jendral Sudirman, Kelurahan Kampung Jao, Kecamatan Padang Barat.

SEMINAR SEABAD SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA

LIMAPULUH KOTA, HALUAN — Sebuah pernyataan yang menohok dada keluar dari mulut Prof. Dr. Mestika Zed ketika mulai menyampaikan makalahnya pada seminar seabad Syafruddin Prawiranegara, Sabtu (23/4), di Auditorium Politani Unand, Tanjung Pati Kabupaten Limapuluh Kota. "Kalau boleh saya analogikan, bangsa ini mirip Dinosaurus yang bertubuh besar, tergopoh-gopoh sejak lahir, melewati zaman, namun mengalami krisis hingga

3 Penyabu Diciduk

gerakan itu merupakan keprihatinan terhadap rendahnya minat baca masyarakat dan ketidakpedulian pemerintah terhadap perpustakaan. Bersambung ke Halaman 11

CERVIA — Meski baru beberapa jam tiba di Pinarella, Cervia, Jumat siang tim Layangan Minangkabau sudah langsung ambil bagian dalam Festival Layang-layang Internasional 31 Tahun Artevento, Bologna, Italia. Tim kami yang beranggotakan tiga orang, Jhon Chaniago, Huda Alhaddad dan saya dari Haluan, berhasil menerbangkan empat layangan dari sejumlah layang-layang yang kami bawa dari Jakarta. Layang pertama yang diterbangkan adalah Tuah Sakato bergambar rumah Adat Minangkabau. Layang berbentuk segi lima ini persis seperti lambang daerah Sumatera Barat. Kemudian disusul dengan layangan Wonderfull Indonesia (WI/ Indonesia Luar Biasa). Dua layangan itu, meski tidak begitu menonjol ketimbang lebih 200 layangan yang

mengudara yang dibawakan sejumlah delegasi dari seluruh dunia, namun tetap menjadi perhatian. Pasalnya, hanya dua layangan itulah yang menampilkan logo dan tulisan asal negaranya. Wonderfull Indonesia adalah ikon promosi pariwisata Indonesia. Layangan ini sengaja kami tampilkan untuk menarik perhatian ribuan pengunjung di Pantai Cervia di hari pertama masa liburan ini. Mereka bersileweran di luar arena permainan layang-layang yang sudah dipagar khusus oleh panitia, dan ada pula yang berjemur di hamparan pasir yang indah sambil melihat beragam layangan dengan warna warninya sedang menari-nari di udara. Bersambung ke Halaman 11

MANCHESTER, HALUAN — Manchester United di ambang juara untuk merebut trofi ke-19 Premiership Inggris setelah mengalahkan Everton 1-0 (0-0) di Stadion Old Trafford, Sabtu (23/4). Kemenangan itu memantapkan MU di puncak klasemen dengan nilai 73 dan unggul sembilan angka dari Chelsea dan Arsenal. Dengan kompetisi yang menyisakan empat pertandingan lagi membuat peluang skuad asuhan Alex Ferguson ini untuk menjadi juara sangat besar. Hanya keajaiban yang bisa menggagalkan MU untuk menjadi juara pada musim ini. Empat pertandingan sisa MU memang dua diantaranya cukup berat yaitu menghadapi Arsenal di Stadion Emirates London dan Chelsea di Old Trafford.

Chicharito

Bersambung ke Halaman 11

Mencuri Rp15 Ribu, Aziz Dihajar Massa

PADANG, HALUAN—Langkah Aziz Saputra (28) memang sial. Ia kepergok mengambil uang Rp15 ribu di dalam kotak sebuah kedai di kompleks GOR H. Agus Salim Padang. Tak pelak lagi, pria yang mengaku asal Pasaman Barat ini babak belur dihajar massa. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, Sabtu (22/ 4) kemarin. Siang itu Aziz mendatangi kedai korban dengan alasan hendak membeli rokok bersama seorang rekannya dari arah Jalan Banda Bakali GOR H Agus Salim. Sesampai di depan kedai korban, pelaku mengaku hendak membeli rokok. Saat itu pemilik warung tidak ada.

Melihat kondisi seperti itu, pelaku langsung membuka kotak uang dan mengambil uang senilai Rp15 ribu yang ada di dalamnya. Saat pelaku hendak kabur, tiba-tiba datang pemilik warung bernama Yanto. Ia melihat pelaku mengambil uang tersebut. Yanto pun berteriak maling. Teriakan korban mengundang perhatian masyarakat yang ada di lokasi tersebut. Pelaku yang sempat tertangkap tangan ini jadi bulan-bulanan warga. Tidak hanya dipukul dengan tangan, warga pun nekat memukul pelaku dengan balok di bagian punggungnya.

Bersambung ke Halaman 11


2

Laporan Utama

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

PP 84/1999

Sengketa Tak Kunjung Padam “PERSETERUAN” antara Pemerintah Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam terkait perluasan batas wilayah tak kunjung padam. Dua belas tahun sudah. Berganti pemimpin, eksistensi PP ini tak jelas-jelas juga.

DPRD Agam, dari sanilah suara paling keras terdengar menolak pelaksanaan PP 84/1999, sejak Ketua DPRD Agam dijabat Putra Utama dan Yandril. Mayoritas masyarakat Agam menolak PP 84/1999. (Foto Miazudin)

DPRD Bukittinggi Desak Jalankan PP 84 Berdasarkan PP 84/1999 Wilayah Kota Bukittinggi Dimekarkan Menjadi 5 Kecamatan

I.

Kecamatan Bukittinggi Utara

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

Kelurahan Pulai Anak Air Kelurahan Koto Selayan Kelurahan Garegeh Kelurahan Manggis/Ganting Kelurahan Campago Ipuh Kelurahan Puhun Tembok Kelurahan Puhun Pintu Kabun KelurahanKubu Gulai Bancah Kelurahan Campago Guguk Bulek Desa Tigo Kampuang Desa Kampuang Tujuah Desa Ranggo Malai Desa Aro Kandikia Desa Pulai Sungai Talang Desa Sidang Induriang Desa Pandan Basasak Kapau Desa Pasia Kapau

II.

Kecamatan Bukittinggi Timur

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa

Batu Taba Limo Balai Biaro Surau Kamba Balai Baru Parit Putuih Ampang Pasia

III. Kecamatan Banuhampu 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Desa Kubang Putiah Ateh Desa Kubang Putiah Bawah Desa Taluak IV Suku Desa Ladang Laweh I Desa Ladang Laweh II 6.Desa Padang Lua Desa Sungai Tanang Desa Cingkariang I Desa Cingkariang II Desa Pakan Sinayan Tengah Desa Pakan Sinayan Barat Desa Pakan Sinayan Timur

IV.

Kecamatan Bukittinggi Barat

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

Kelurahan Bukit Cangang/Kayu Ramang Kelurahan Tarok Dipo Kelurahan Pakan Kurai Kelurahan Aur Tajungkang/Tangah Sawah Kelurahan Benteng Pasar Atas Kelurahan Kayu Kubu KelurahanBukit Apit Puhun Desa Guguak Tinggi Desa Guguak Randah Desa Koto Gadang Desa Subarang Tigo Jorong Desa Sianok Desa Jambak

V.

Kecamatan Bukittinggi Tengah,

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan Kelurahan

Belakang Balok Sapiran Birugo Aur Kuning Pakan Labuah Parit Rantang Ladang Cakiah KubuTanjung

Catatan: PP ini lahir sebelum Sumatera Barat kembali kepada pemerintahan nagari

Terbit Sejak 1948 Pendiri H. Kasoema

Penerbit: PT Haluan Sumbar Mandiri (Haluan Media Group). SIUPP No 014.SK.Menpen.SIUPP A.7 1985 tanggal 19 November 1985.

ANGGOTA DPRD Kota Bukittinggi, Syahril Mukhtar mendesak pemerintah pusat untuk segera merealisasikan dan menjalankan PP/84/99 tentang Perluasan Wilayah Kota Bukittinggi. “Apakah pemerintah pusat tidak punya nyali lagi. Sudah 12 tahun PP ini “tarapuang tak anyuik, tarandam tak basah” (tidak berjalan-red). Padahal lahirnya PP ini atas kesepakatan Pemerintah Agam dan Bukittinggi,” kata Syahril Mukhtar politisi PPP ini kepada Haluan Rabu (20/4) lalu. Menurut, dia pemerintah pusat harus segera menjalankan dulu PP/84 yang sudah ada. Mengenai “plus” nya atau tambahan nagari-nagari lain di Agam Timur untuk digabungkan, nanti dikaji lagi. “Kini makanlah nasi nan ado dulu, beko baru batambuah (jalankan dulu PP ini, nanti baru dipikirkan tambahanya-red),” kata Syahril. Menyikapi, wacana baru, dari DPRD Agam setuju jika PP/84/99 diamandemen untuk memasukan seluruh Nagari Agam Timur bergabung ke Kota Bukittinggi, Syahril tidak keberatan, namun masalahnya PP yang sudah ada dan syah belum dijalankan. “Kini, hanya ada satu kata kunci saja, punya nyali ndak pemerintah pusat untuk menjalankan PP ini,” tegasnya. Dikatakan Bukittinggi Koto Rang Agam, istilah itu muncul karena memang, 40 nagari yang ada di Agam Timur pusat pasarnya ke Bukittinggi. Sebagai buktinya diabadikan dengan membangun “Janjang 40”. Jenjang 40 itu dibangun dari Pasar Bawah menuju Pasar Atas yang terletak di Pasar Banto,” terang Syahril. Sementara itu, salah seorang anggota DPRD Agam Amril Anwar, setuju pelaksanaan PP/ 84/99 jika seluruh wilayah Agam Timur digabungkan. “Jika tidak, saya tetap akan menolak,” kata Amril Anwar. Sementara itu, proses lahirya PP 84/1999 tidak pernah melibatkan masyarakat adat Kurai V Jorong. Bagi masyarakat Kurai V Jorong, yang merupakan mayoritas masyarakat yang menghuni Kota Bukittinggi, sampai sekarang masih belum memahami apa sesungguhnya isi PP tersebut. “Artinya, masyarakat adat Kurai selama ini belum pernah diajak pemerintah duduk bersama untuk bermusyawarah, membahas dan mencari solusi dari berbagai dampak yang mungkin saja ditimbulkan jika

PP itu dilaksanakan,” kata Alfianus Dt. Samik, tokoh masyarakat Kurai V Jorong, yang dihubungi Haluan Kamis lalu. Sejak 12 tahun lalu diterbitkan, PP No 84 hingga masih maksimal tersosialisasi kepada masyarakat Kurai V Jorong. Bahkan di kalangan ninik mamak Kurai V Jorong sendiri, pernah menyatakan sikap menolak PP ini dilaksanakan. Karena, jika dipaksakan, akan menimbulkan dampak negatif atau dapat merongrong nilai-nilai adat Kurai V Jorong itu sendiri. “Wilayah hukum adat Kurai V Jorong meliputi seluruh wilayah administratif Pemerintahan Kota Bukittinggi sekarang ini. Jika PP itu dilaksanakan akan muncul masalah adat dan benturan tata nilai antara wilayah hukum adat Kurai dengan wilayah administratif yang baru. Misalnya, akan ada nama wilayah Bukittinggi Utara, Selatan dan Timur,” kata Alfianus Dt Samik. Menurutnya, masalah ini perlu dirumuskan dengan bermusyawarah, duduk bersama, jangan menganggap sepele, karena ini masalah adat istiadat dan masih dianggap sakral bagi masyarkat Kurai V Jorong. “Ini bukan masalah sepele. Harus dibicarakan bersama antara tokoh adat dengan pemda, maka masyarakat adat Kurai V Jorong, tentu saja menolak PP itu dilaksanakan. Ataupun jika hal itu dipaksanakan untuk secara sepihak, maka masalah akan tetap muncul dikemudian hari,” terang Alfianus Dt Samik yang juga anggota DPRD Bukittinggi ini. Sementara itu, Yul, salah seorang masyarakat yang bermukim di kawasan Nagari Gaduik, yang merupakan wilayah perbatasan Kota Bukittinggi dan Agam, menilai, PP 84/1999 itu sebaiknya dilaksanakan saja. “Sebagian besar warga Nagari Gaduik menggantungkan hidupnya ke Kota Bukittinggi, sehingga berbagai bentuk retribusi atau pajak sebagian besar masuk ke kas Kota Bukittinggi,” kata Yul. Namun dalam soal pelayanan administrasi pemerintahan, terutama perizinan, dia mengharapkan Pemerintah Kabupaten Agam dapat kembali memfungsikan sistem pelayanan perwakilan yang ada di Jirek. Ia melihat, kondisi sekarang ini sangat tidak efektif, karena harus berurusan ke Lubukbasung. “Dalam keadaan sekarang, tentu saja masyarakat sangat berharap agar PP tersebut dapat dilaksanakan mengingat efektivitasnya,” terang Yul lagi. (h/jon/sms)

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 84 tahun 1999 tentang Perubahan Batas Wilayah Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam masih sengkarut. PP yang diterbitkan semasa Presiden BJ Habibie itu, kini telah berusia 12 tahun. Banyak yang menilai, PP itu seperti bom waktu dan api dalam sekam. Jika dipaksakan juga melaksanakan, bisa memicu konflik di tengah masyarakat. Banyak pihak yang menolak, tapi banyak juga yang menerima. Ada juga dengan solusi PP 84 Plus dengan memasukkan semua wilayah dan nagari Agam Timur ke Kota Bukittinggi. Awalnya, latar belakang tuntutan perluasan kota itu dikesankan karena sempitnya lahan Kota Bukittinggi untuk pembangunan yang berkelanjutan. Maka, dibutuhkan perluasan kota. Bagi Sosfi Yuhendra, Wali Nagari Balai Gurah Agam, sesunguhnya Bukittinggi Bukittinggi tidak perlu perluasan wilayah. “Dalam zaman modern saat sekarang, konsep kota yang bisa ditata dengan baik dan benar bukan semakin luas semakin baik, tapi sebaliknya semakin minimal semakin mudah terkelola. Jadi jangan melihat wilayah Kota Bukittinggi, yaitu seputar Pasar Atas, Pasar Bawah, Pasar Aua Tajungkang dan depan Jam Gadang. Pertanyaan lanjutannya kenapa sulit memanfaatkan wilayah-wilayah lainnya di Kota Bukittinggi yang masih kosong? Saya yakin ini karena trauma masyarakat masa lalu dimana proses negosiasinya penuh kebohongan dan korupsi,” kata Sosfi Yuhendra yang juga Direktur direktur Aliansi Rakyat Anti Korupsi (ARAK) Sumatera Barat. Menurutnya, alasan ini jelas sangat-sangat tidak mempertimbangkan aspek-aspek menata kota yang arif, bijak, dan bersahabat. Justru persoalan kota-kota yang ada di Indonesia adalah aspek tata kotanya. Bukan jumlah penduduk yang bakal meledak, sementara wilayahnya sebagian besar kosong. “Kota Bukittinggi yang luasnya 25,24 km 2 bukan sebuah kota yang sempit,” katanya. Artinya, jika Kota Bukittinggi mampu merencanakan tata kotanya yang berbasis kepada peningkatan taraf hidup sosial masyarakat, maka luas Kota Bukittinggi menjadi yang ideal untuk pengembangan wilayahnya. Justru dengan perluasan kota menatanya lebih rumit. Karena berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi dan lain sebagainya menjadi pertimbangan yang rumit. Dan antara pemerintahan Kota Bukittinggi dan Agam, bisa saja dilakukan kerja sama yang menguntungkan ketimbang berseteru yang tidak ada manfaatnya bagi masyarakat. Artinya, dengan adanya perubahan wilayah Kota Bukittinggi dan Agam, tidak ada jaminan yang tegas kehidupan sosial masyarakat akan menemukan kesejahteraannya, paling tidak meningkat. Pada tahun 1983, keinginan perluasan Kota Bukittinggi itu disampaikan secara resmi kepada Gubernur Sumatera Barat oleh Wali Kota Bukittinggi B. Burhanuddin melalui suratnya tanggal 8 Agustus 1983 bernomor 4561/VI/1983. Gubernur Sumbar Azwar Anas merespon keinginan Kota Bukittingg dengan mengirim surat kepada Bupati Agam yang waktu itu dijabat oleh M Nur Syafei.

Berdasarkan surat Gubernur itu, pembahasan dilakukan di DPRD Agam. Dalam pembahasan, pro kontra seperti sekarang terus berlangsung dengan argumen masingmasing. Pihak yang kontra waktu itu beralasan bahwa perluasan kota ke sebagian wilayah Agam akan merusak tatanan adat dan nagari yang menyangkut sako jo pusako sesuai adat Minang, di samping pendapatan Agam akan menciut karena wilayah seputar kota merupakan daerah subur pendapatan. Akhirnya setelah melalui pembahasan yang alot dan mendapat tekanan dari atas dengan berat hati DPRD Agam dipimpin Gazali Djalauddin menyetujui penyerahan wilayahnya melalui SK Nomor 03/SPDPRD/AG-1995. Tak pelak Surat Keputusan itu menjadi isu hangat. Salah seorang tokoh perantau asal Koto Gadang Emil Salim dan sejumlah tokoh lain di Agam wilayah Timur “mencak-mencak” menolak penyerahan wilayah Agam ke Kota Bukittinggi. Sejumlah lembaga menulis surat ke berbagai pihak berkepentingan untuk menyatakan penolakkan. Tetapi apa daya 7 Oktober 1999 di ujung masa masa jabatannya Presiden RI BJ Habibie menandatangani Peraturan Pemerintah No 84/ 1999 itu. Konon draf PP yang disodorkan oleh pihak yang menyetujui perluasan Kota Bukittinggi ditandatangani Presiden di atas mobil dalam suasana tergesa-gesa. Namun walaupun PP 84 telah disahkan, pro-kontra tetap saja hangat. Sewaktu pemilihan Walikota Bukittinggi dan Bupati Agam yang waktunya berbarengan Januari 2000, isu PP 84 menjadi komoditas politik. Kandidat Walikota Djufri berkampanye di hadapan DPRD yang akan memilihnya bahwa jika terpilih dia akan melaksanakan PP 84, sementara Aristo Munandar kandidat Bupati Agam menyatakan akan tetap mempertahankan kesatuan Agam dengan arti menolak PP tersebut. Dengan kampanye tersebut, Djufri maupun Aristo Minandar, terpilih sebagai kepala daerah selama 2 kali priode dan sampai akhir masa jabatan kedua kepala daerah itu PP 84 tetap menjadi kontroversial, tidak dapat dilaksanakan tetapi tidak juga dibatalkan. Hubungan Pemerintah kota Bukittinggi dengan Kabupaten Agam kurang akur dan sering meruncing. Sementara DPRD Agam pasca reformasi sejak awal menolak PP 84 melalui SK Nomor 07/SK.DPRD/Ag-1999 ditandatangani ketuanya waktu itu Putra Utama. SK penolakan itu sampai kini belum dicabut. Ketua DPRD sekarang

Marga Indra Putra dan wakil ketuanya Yandril menyatakan DPRD Agam secara kelembagaan tetap besikukuh menolak PP 84. “Penolakan masyarakat Agam dilakukan karena proses persetujuan oleh DPRD Agam di era Orde Baru dilakukan dalam tekanan dan tidak melalui proses demokratis,” kata Yandril yang telah 3 priode di DPRD Agam itu. Sementara Buptai Agam Indra Catri belum memperlihatkan sikap yang jelas mengenai PP 84. Dalam berbagai kesempatan, Indra masih berdiplomasi dengan menyatakan, lupakan dulu persoalan PP itu mari bangun Agam ke depan yang lebih cerah. “Lupakan dulu PP itu, Mari bergandeng tangan membangun Agam ke depan,” kata Indra. PP 84/1999 Plus Kini di tengah kisruh tak berujung pangkal PP 84 muncul aspirasi dan wacana PP 84 Plus yang maksudnya jika PP 84 dilaksanakan masukkan semua nagari yang ada di Agam bagian timur (49 nagari pada 9 kecamatan) ke Kota Bukittinggi. Selain itu, ada juga aspirasi lainnya, mekarkan Kabupaten Agam menjadi Agam wilayah Timur atau Agam Tuo dan Agam wilayah Timur. Aspirasi pemekaran kabupaten itu tampaknya lebih kuat. Alasan utamanya ibukota Kabupaten Agam di Lubuk Basung terlalu jauh dari wilayah Agam Timur. Bahkan ada nagari di Agam Timur yang berjarak sekitar 90 Km dari ibukota kabupaten sehingga menyulitkan bagi masyarakat untuk berurusan. Masyarakat wilayah Agam Timur beberapa waktu lalu pernah membuat sekretariat pembentukan kabupaten Agam Tuo di Gulai Bancah Bukittinggi. Tokoh-tokoh dari Agam Timur sebut saja Wali Nagari Pasia Asraferi Sabri, Wali Nagari Simarasok Asbir, Wali Nagari Biaro Gadang Susilo MR, tokoh masyarakat seperti Mishar, Arman J Piliang juga merupakan aktivis penyalur pembentukan Kabupaten Agam Tuo. Walinagari Biaro Gadang Susilo MR Sutan Kayo Kamis lalu masih menyatakan menolak PP 84, tetapi menyetujui jika gagasan PP 84 Plus atau pemekaran kabupaten dilaksanakan. Susilo yang mantan anggota DPRD Agam dan terlibat dalam proses PP 84 menyatakan, bergabungnya Bukittinggi dengan Agam Timur ibarat sirih kembali ke gagangnya, pinang kembali ke tampuknya. Karena dulu Bukittinggi dan Agam merupakan wilayah yang tak dapat dipisahkan, bagaikan aur dengan tebing. Bukittinggi koto rang Agam, aset orang Agam banyak di Kota Bukittinggi. “Waktu Orde Baru memang payah untuk menyatakan ketidaksetujuan karena semua berdasarkan kehendak dari atas. Dewan dan bupati waktu itu memang berat melepas wilayah Agam ke Bukittinggi, tapi apa boleh buat harus setuju juga,” ungkap Susilo. (h/nas/kas)

TABIANG Takuruang di Nagari Sianok VI Suku Kecamatan IV Koto Agam

Pemimpin Umum: H. Basrizal Koto. Konsultan Pengembangan Media: H. Hasril Chaniago, Pemimpin Redaksi: Zul Effendi, Pemimpin Perusahaan: Irfan Jasri, Tim Kerja Redaksi: Eko Yanche Edrie (Koordinator), Ismet Fanany MD, Nasrul Azwar, Atviarni, Dodi Nurja, Syamsu Rizal, Afrianita, Gusni Yenti Putri, David Ramadian, Nova Anggraini, Aci Indrawadi, Perdana Putra, Rahmatul Akbar, Gustedria, Reporter: Andika Destika Khagen, Ade Budi Kurniati, Suswinda Ningsih, Mice Angelasari, Rudi Antono, Haswandi, Koresponden: Syamsuardi S, Jon Indra, Ridwan (Bukittinggi), Dedi Salim (Pariaman), Zulkifli, Syafril Nita (Payakumbuh), Atos Indria (Lubuk Sikaping), Miazuddin, Kasra Scorpi (Lubuk Basung), Iwan DN, Darwin Danin (Padang Panjang), Yuldaveri, Emrizal (Batusangkar), M.Junir, Gusmizar (Pasaman Barat), Sabrul Bayang, M.Joni, Haridman (Painan), Syamsuardi Hasan, Riswan Jaya, Alfian, Almito (Solok), Marnus Chaniago (Solok Selatan), Alamsyah Halim, Fadilla Jusman (Sawahlunto), Azneldi (Sijunjung), Maryadi (Dharmasraya), Biro Jakarta: Syafruddin Al (Koordinator), Syafril Amir, Jamalis Jamin, Surya, Biro Riau: Hasan Basril Biro Kepri: Yon Erizon Tim Kerja Usaha: Isbadri Bakri (Koordinator Sirkulasi), Alfarino Ikhsan (Koordinator Promosi), Koordinator Pracetak: Andri Idra. Alamat Redaksi/Bisnis: Komplek Bandara Tabing, Jl Hamka Padang. Telp. (0751)4488700, 4488701, 4488702, 4488703, Fax (0751) 4488704 Email: redaksi_haluan@yahoo.com, website: http/harianhaluan.com, Kantor Jakarta: Basko Group, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. H1-2 Kuningan, Jakarta 12920, telp.: 021-5250868, faks: 021-5273310, Harga Langganan/iklan: Harga langganan bulanan dalam kota Padang Rp57.000, Harga eceran Rp2.500,- Tarif iklan: FC: Rp25.000/ mm kolom, Produk BW: Rp 10.000/mmkolom, Spot Colour: Rp20.000/mmkolom, Display: Rp 10.000/mmkolom, Sosial BW: Rp 8.000/mmkolom, Sosial FC: Rp 15.000/mmkolom, Iklan Mini(Max 1kolom X50mm) Rp 100.000/1 kali muat, Iklan Baris: Rp 10.000/baris Bank: BRI Cabang Padang Rek No: 0058-01-001430-30-8, PT Haluan Sumbar Mandiri Dicetak oleh Unit Percetakan PT Haluan Sumbar Mandiri Padang. Klik http://www.harianhaluan.com


Laporan Utama

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

3

LUPAKAN PP 84/1999

FOTO KARSA

JALAN di Ngarai Sianok

Kecemasan Masyarakat Soal Tanah Ulayat

BAGI masyarakat yang nagari masuk dalam tapal batas perluasan Kota Bukittinggi sesuai dengan PP 84/1999 itu salah satunya adalah kekhawatiran posisi tanah ulayat. Andai kata itu nagari-nagari masuk Kota Bukittinggi, tanah ulayat itu nantinya harus bersertifikat. Bahayanya, sertifikat atas nama penghulu. “Artinya akan terjadi tanah ulayat diperjualbelikan. Ini tentu melemahkan fungsi tanah ulayat itu sendiri. Kenapa melemahkan fungsi? Sebab, fungsi tanah ulayat itu untuk komunitas suku, bukan individual. Ini dampak terbesar jika PP itu direalisasikan,” kata Zulqayyim, yang tesisnya S2 tentang sejarah Kota Bukittinggi. Apa yang ditakutkan itu telah terjadi di Kurai karena tanah harus disertifikatkan. Menurutnya, kita bisa mencontoh Nagari Padang Luar. Di sana ada sistem yang diperlakukan bahwa tanah ulayat itu disewakan. Jadi, hak milik masyarakat masih ada. “Menurut saya, yang penting tanah ulayat itu tidak boleh dijual. Kalau dijual juga, efeknya lebih besar, sistem matrelinial juga akan hilang,” tambahnya. Ada satu hal lagi yang perlu digarisbawahi bahwa, selama ini, pertumbuhan Kota bukittinggi lebih didominasi oleh faktor interlen, daerah sekitar (sentripetal), yaitu wilayah sekitar yang membuat Bukittinggi bisa berkembang. Ungakapan “Koto Bukittinggi koto rang Agam” memberi arti bahwa Bukittinggi didominasi oleh wilayah sekitar. Semnetara itu Damsar, menilai, untuk mencari solusi PP 84 itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat harus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membicarakan langkah-langkahnya. “Ada aturan-aturan dan kesepakatan misalnya tentang pasar, terminal, untuk mewujudkan pengembangannya,” kata Damsarm sosiolog. Gibran Sikumbang, salah seorang warga Ampek Anglek mengatakan, PP 84 adalah produk hukum yang sah jadi harus dijalankan. Tak ada satu alasan pun untuk ditolak, apa lagi DPRD Agam sekarang tidak punya hak untuk menolaknya. “PP ini lahir dari hasil persetujuan DPRD Agam yang lama, kalua DPRD Agam mau menolak karena alasan masyarakat menolak, yang jadi pertanyaan masyarakat mana yang menolak? “Ditinjau di lapangan yang menolak itu sebagian besar justru dari wilayah yang tidak masuk perluasan dengan alasan terpecah belah antara awak badunsanak. Kalau pihak propinsi mau melaksanakan referendum, saya yakin pasti terlaksana dengan catatan tidak melibat wilayah yang tidak masuk dalam wilayah perluasan,” kata Gibran Sikumbang melalui Facebooknya.. Ia menilai sikap nagari-nagari yang belum jelas sikapnya, barangakali tak lepas dari sikap provinsi sendiri yang tidak punya daya dan usaha untuk menyelesaikan secara jelas masalah PP ini. “Toh selama ini pihak provinsi sebagai penengah paling cuma menjalankan instruksi Mendagri, kalau tidak ada paling diam saja. Jadi saran saya, agar Gubernur sekarang melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang masuk dalam wilayah perluasan bahwa PP ini harus segera dilaksanakan,” tegas Gibran. Sementara itu, ia melihat, Pemerintah Kota Bukittinggi tidak diberi kesempatan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang masuk dalam PP 84 apa untung ruginya kalau masuk dalam wilayah Bukittinggi. “Semestinya harus proaktif menyosialisaikannya,” pungkasnya. (h/naz/adk)

ASRAFERI SABRI, WALI NAGARI PASIE, AGAM

Penolakan PP/84 Harga Mati

Apa langkah-langkah konkret yang dilakukan pihak walinagari terkait perluasan Kota Bukittinggi? Perluasan Kota Bukittinggi dalam konteks PP 84/1999, jelas sudah ditolak dan tetap ditolak. Sejak awal, penolakan pelaksanaan PP 84 itu sudah harga mati. Jadi, walinagari di Agam, khususnya walinagari yang wilayahnya masuk dalam daftar ketika bernama desa, yang akan dimasukkan sebagai perluasan Kota Bukittinggi, sudah melupakan PP 84. PP 84/99 yang telah berusia 12 tahun itu, tapi tak jelas kemana mau dibawa PP ini. Sementara sikap nagari-nagari yang nagarinya masuk dalam PP tersebut juga tak jelas? Siapa bilang tidak jelas. Penolakan terhadap PP 84/1999 sudah sangat jelas. Penolakan atas PP 84/1999 merupakan penolakan kolektif. Masyarakat menolak, walinagari menolak, DPRD Agam memplenokan sikap masyarakat dan setuju menolak. Lalu Bupati Agam bersama Ketua DPRD secara resmi menandatangani penolakan PP 84/1999. Apa sesungguhnya yang menjadi kendala utama atau keberatan berbagai dari pihak menolak PP 84 itu? Apa perlu cerita tahun 2004 dibeberkan kembali, bung. Semua alasan penolakan PP 84 secara resmi sudah disampaikan ke pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat. Semua orang Agam di kampung maupun di rantau, dan orang Sumbar sudah tahu bahwa PP 84 ditolak oleh masyarakat Agam. Hanya kepada Tuhan saja lagi yang tidak disampaikan. Apa mudarat dan manfaatnya masuk dalam Kota Bukitttinggi? Dalam konteks PP 84, yang ada hanya mudarat. Sebagai walinagari Pasia, apa yang telah dilakukan menyikapi PP ini? Nagari Pasia yang dulu waktu PP 84/1999 dikeluarkan bernama Desa Pasia, masuk sebagai salah satu dari 34 desa perluasan Bukittinggi. Sikap apalagi, jelas menolak PP 84 itu. Sekarang sudah ada opsi dan kesepakatan baru yaitu bisa menerima dan bersedia jika wilayah Agam bagian Timur semuanya berintegrasi ke Kota Bukittinggi. Orang Agam sangat bersuka-cita karena ‘pinang baliak ka tampuaknyo, siriah baliak ka gagangnyo’. Keinginan memekarkan Agam jadi dua kabupaten juga satu harapan jika pemerintah pusat membuka peluang tersebut. (Pewawancara Nasrul Azwar)

Ingat Bukittinggi Koto Rang Agam

BUKITTINGGI-Agam bisa berjalan bergandeng tangan untuk pembangunan di dua wilayah. Kuncinya duduk bersama. Bukittinggi koto rang Agam roh perekat kebersamaan. Menyikapi keinginan masyarakat Agam Timur untuk bergabung ke dalam Pemerintahan Kota Bukittinggi dengan mengamendeman PP/84/99 menjadi “Plus”, dipertanyakan ninik mamak Kurai V Jorong yang menjadi wilayah “Kota Jam Gadang” itu. Pasalnya, pemerintah pusat, dalam hal ini Mendagri, harus mempertimbangkan dengan matang budaya dan adat istiadat antara masyarakat Kurai dan seluruh nagari di Agam Timur yang akan bergabung itu. “Sebelum merealisasikan PP/84/99 atau ditambah “Plus” nya, harus duduk semeja dulu dengan ninik mamak kurai V Jorong yang berjumlah 26 orang ninik mamak. Sebab kita di Kurai bukan menolak untuk penggabungan Agam Timur ke Bukittinggi, tetapi pemerintah harus mengkaji kebudayaan adat Kurai V Jorong supaya tidak tumpang tindih dengan adat lainya,” kata ninik mamak Kurai V Jorong Alfianus Dt Samik yang juga anggota DPRD Bukittinggi. Alfianus Dt Samik, menggambarkan, jika nanti PP/84/99 direalisasikan. Misalnya, kata dia, seluruh wilayah Agam, sekarang bentuk pemerintahanya adalah nagari dan dipimpin oleh walinagari dan jorong. Sementara nagari Kurai V Jorong, tidak lagi berbentuk pemerintahan nagari tetapi kelurahan yang dipimpin lurah. “Dari contoh kecil ini, sudah banyak masalah yang muncul, Maka pemerintah pusat harus mempertimbangkanya secara matang sebelum direalisasikan,” katanya. Selain itu, jika seluruh wilayah dalam teritorial Kota Bukittinggi ini dijadikan nagari nantinya, maka syarat sebuah nagari itu tentu banyak pula, di antaranya, ada masjid dan pasar tradisional. “Kini di Kurai V Jorong atau lazim disebut Kota Bukittinggi ini hampir tidak ada lagi pasar tradisional,” jelasnya. Maka Datuak Samiak berharap, Mendagri harus bermusyawarah dulu dengan “tunggak tuo” atau ninik mamak yang 26 sebelum PP ini direalisasikan. Menurutnya, Bukittinggi sebagai koto rang Agam bisa dijadikan pemersatu untuk membangun kedua wilayah ini. “Rohnya pada kalimat itu. Mari membangun demi kesejahteraaan rakyat,” katanya. Sementara Ketua Komisi D DPRD Agam Amril Anwar menegaskan, seluruh masyarakat Agam Timur sudah setuju dengan PP/84/99 Plus. Untuk pembuktianya, seluruh walinagari di Agam Timur telah membuat surat

FOTO KARSA

JAM Gadang sebagai pusat Kota Bukittinggi pernyataan untuk bergabung, dan surat pernyataan itu sudah disampaikan ke Mendagri dan Departemen Keuangan di Jakarta. “Jika seluruh wilayah Agam Timur masuk ke Bukittinggi, APBD Kabupatena Agam yang Rp600 miliar lebih tidak akan berkurang sementara dengan bergabungnya Agam Timur ke Bukittinggi, dengan sendirinya APBD Bukittinggi bertambah,” kata Amril Anwar yang akrap disapa Am Kartago ini. Seperti diberitakan sebelumnya, Mentri Dalam Negeri Gamawan Fa u z i m a s i h r a g u - r a g u , d a l a m mengambil keputusan pelaksanaan PP Nomor 84 tahun 1999 tentang Perluasan Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Karena selama ini masih saja ada sikap pro dan kontra di antara elite politik kedua daerah bertetangga tersebut. Gamawan pun belum mau mengambil sikap, meskipun ada wacana dari DPRD Agam untuk mengusulkan amandemen PP tersebut menjadi “PP/84/99 Plus”, yakni menambahkan seluruh wilayah Agam Timur menjadi teritorial pemerintahan Kota Bukittinggi, seperti, Palupuh, IV Koto, Banuhampu keseluruhan, Sungai Pua, Canduang, Baso, Ampek Angkek Keseluruhan, Tilatang Kamang keseluruhan dan Kamang Magek. “Yaa, tapi dulu, DPRD Agam itu selalu menolak sebagian wilayah

Agam Timur digabungkan ke Kota Bukittinggi. Kalau memang iya, ada rencana DPRD setempat untuk menjadikan PP/84/99 Plus, akan kita kaji terlebih dahulu,” kata Gamawan Fauzi di sela-sela kunjunganya ke rumah Dinas Walikota Bukittinggi, Sabtu (15/4) malam lalu. (h/jon)

Mendirikan Kabupaten Agam Tuo

Di tengah perjalanannya, karena tidak ada kepastian dari pemerintah pusat atas jadi tidak PP 84 dioperasionalkan—sementara suara pro kontra terus mengeras di tengah masyarakat—lahirlah opsi untuk mendirikan Kabupaten Agam Tuo sebagai pilihan memecahkan kebuntuan itu, tapi PP tetap saja harus dianulir. Namun, pemerintah pusat menegaskan tak ada lagi pemekaran wilayah untuk lima tahun ke depan. Gagasan ini muncul dari DPRD Agam. PP 84/99 bisa dijalankan tetapi harus diamandemen alias diubah dan PP itu ditambah dengan memasukkan seluruh wilayah Agam Timur dengan sebutan PP 84/99 No, PP 84/99 Yes. Menyikapi wacana itu, pertengahan 2010 lalu, seluruh anggota DPRD Agam dan Bukittinggi bertemu di gedung DPRD Bukittinggi yang tidak jauh dari Jam Gadang untuk menyepakati PP/84/99 Plus, dan hasilnya kedua DPRD itu setuju, namun tak juga bisa dijalankan.

Karena hingga hari ini, Mendagri Gamawan Fauzi masih mengkaji lagi keinginan tersebut. Sementara Wakil Ketua DPRD Bukittinggi, Jusra Adek selaku anggota dewan setuju jika seluruh wilayah Agam Timur digabungkan ke Bukittinggi. “Jika sesuai amanat PP/84/99 yang ada tetap dijalankan, sama saja, kita memecah belah “dunsanak” kita di Agam Timur,” kata Jusra Adek. Menurutnya, warga di Agam Timur badunsanak, sama adat dan budayanya. Sekarang dengan terpisah menjadi orang kota dan kabupaten akan menjadi pemicu perpecahan mereka secara badunsanak. “Tapi secara pribadi selaku pribumi putra Nagari Kurai V Jorong, saya menolak mentahmentah PP/84/99. Begitu pula “Plus” nya. Sebab diperluas Kota Bukittinggi atau tidak, Bukittinggi tidak akan maju dan tidak pula mundur,” tegasnya. “Yang lebih pantas itu, lebih baik, kita hapus saja PP/84/99 dan kita sepakati pemerintahan seperti “Jabodetabek”. Artinya Bukittinggi bisa membangun di Agam, tetapi pengurusan dan pajaknya tetap diberikan ke Agam, namun pengelolaanya Pemko Bukittinggi. Untuk itu, kita perlu duduk semeja lagi mendudukan aturan mainya seperti Jakarta sekarang dengan Jabodetabeknya,” tukuknya. (h/jon/sms)

SOSFI YUHENDRA, WALI NAGARI BALAI GURAH, AGAM

Bukittinggi tak Perlu Perluasan Bagaimana menurut Anda PP 84 itu? Menurut saya, sacara formal keberadaan PP 84 tahun 1999 masih belum sempurna. Sebab ada beberapa persyaratan yang harus terpenuhi untuk menjadi syarat kelahiran PP tapi tidak dilakukan oleh tim perumus PP. karena ada 1 atau 2 agenda kerja untuk menjadi syarat lahirnya PP tersebut belum dilaksanakan. Dokumen notulensi dari DPRD Agam ada ditumpukan berkas-berkas saya. Lalu, PP 84 lahir sesudah UU No 22 tahun 1999, maka keberadaannya harus mengacu ke UU No 22 tahun 1999 khususnya yang menyangkut dengan persyaratan perluasan sebuah wilayah dimana disitu disebutkan harus ada keterlibatan DPRD dengan mekanisme yang disesuaikan dengan UU No 22 tahun 1999. Di dalam PP 84 terdapat beberapa jorong dalam sebuah nagari menjadi wilayah Kota Bukittinggi, sementara institusi kulturalnya (KAN) tetap satu. Maka sangat aneh satu nagari di kelola oleh 2 daerah (Agam dan Bukittinggi), sementara institusi kulturalnya tetap satu, yaitu KAN-nya tetap satu. Proses

deklarasi masuknya sebagian wilayah Agam yang masuk dalam PP 84 dilakukan cara-cara yang tidak elegan. Mantan Walikota Bukittinggi, Jufri, pada tahun 2001 (kalau saya tidak salah) memasang spanduk-spanduk di bebarapa wilayah yang masuk PP 84 tanpa koordinasi dengan pimpinan lokal (nagari) dengan menggunakan orang tertentu sehingga secara psikologi ini mengganggu eksistensi kelembagaan adat yang ada di nagari tersebut dan ini memperkeruh keadaan. PP 84/99 yang telah berusia 12 tahun itu, tapi tak jelas kemana mau dibawa PP ini. Sementara sikap nagarinagari yang nagarinya masuk dalam PP tersebut juga tak jelas? Jadi menurut saya ada kendala formal dan psikologis yang menghantui penerapan PP 84. Sehingga ini membuat masyarakat merasa tidak diuntungkan dengan penerapan PP 84. Sementara dari sisi eksistensi kewilayahan PP 84 diangap memecah sejarah kewilayahan sebuah nagari. Apalagi dengan telah dikembalikannya pemerintahan nagari. Maka menurut saya, harus ada formulasi baru untuk memperluas wilayah Kota Bukittinggi ke Agam dan tidak mengacu kepada PP 84 lagi. Dari aspek hukum administrasi, tinggal Pemerintah Agam dan Bukittinggi mengeluarkan pernyataan bersama dan mengusulkan perubahan/revisi PP 84 ke pemerintah pusat sehingga pusat tidak kehilangan

muka. Dan pusat tidak perlu malu karena produk PP 84 diproses jauh pada masa rezim Orde Baru dengan semangat Orde Baru. Maka anggap saja itu kesalahan sejarah. Pertanyaannya apakah memang Kota Bukittinggi perlu perluasan? Menurut saya tidak. Dalam zaman modern saat sekarang, konsep kota yang bisa ditata dengan baik dan benar bukan semakin luas semakin baik, tapi sebaliknya semakin minimal semakin mudah dikelola. Jadi jangan melihat wilayah Kota Bukittinggi, yaitu seputar Pasar Atas, Pasar Bawah, Pasar Aua Tajungkang dan depan Jam Gadang. Pertanyaan lanjutannya kenapa sulit memanfaatkan wilayah-wilayah lainnya di Kota Bukittinggi yang masih kosong? Saya yakin ini karena trauma masyarakat masa lalu dimana proses negosiasinya penuh kebohongan dan korupsi. Apa sesungguhnya yang menjadi kendala utama atau keberatan berbagai dari pihak menolak PP 84 itu? Bila Pemko Bukittinggi tidak punya konsep RUTRW yang benar dan sesuai dengan kondisi kekinian, maka yang akan terjadi pascaperluasan wilayah Kota Bukittinggi adalah Pemko hanya akan memindah kerusakan Kota Bukittinggi ke wilayah Agam. Dan ini tentunya sangat tidak fair. Wilayah yang masuk PP 84 menjadi korban ambisi buta Pemko Bukittinggi. Contohnya sederhana, mana terjadi bukti disiplin Pemko

dalam mengelola sebuah wilayah. Tidak jelas mana wilayah perumahan/ pemukiman, wilayah hijau, wilayah publik, perlindungan dan pengamanan sarana dan prasarana publik seperti sungai. Belum lagi tentang pengelolaan sampah. Saya tahu sedikit banyak masalah ini karena keributan atau penolakan masyarakat terhadap PP 84 terjadi di kantor Eltayasa/FWAB bahkan saya membuat teks penolakan tokoh masyarakat yang di kirim ke DPRD Provinsi Sumbar juga Depdagri (sekadar informasi saja). Lalu bagaimana sikap nagarinagari yang masuk PP 84? Mereka bersedia masuk kalau seluruh wilayah masuk ke Kota Bukittinggi. Tapi secara pribadi saya tidak setuju, karena konsep pengelolaan wilayah kota oleh Pemko Bukittinggi saja carut marut. Menurut saya, Pemko hanya akan mentrsnformasikan/ mendistribusikan kehancuran pengelolaan wilayah Kota Bukittinggi ke wilayah nagari-nagari yang masuk PP 84. Jadi, kalau saya disuruh mengelola Kota Bukittinggi, maka saya tidak perlu memperluas wilayah tapi menyebarkan pusat-pusat keramaaian ke wilayah pinggiran. Pembangunan tanpa konsep dan terencana di Kota Bukittinggi sekarang sebenarnya merusak Kota Bukittinggi sendiri. Membereskan kota yang kecil saja tidak bisa, kok mau diperluas. (Pewawancara Nasrul Azwar)


4

Nasional

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

PerginyaMelawan “OrangUlat Pinggiran” Perang Bulu

EFFENDI GHAZALI, Sandrina Malakiano & Franky Sahilatua waktu peringatan Hari Anti Korupsi PESAN terakhir itu sederhana. Pemusik Franky Sahilatua meminta istrinya menjaga gitar miliknya. “Dia hanya punya empat gitar. Dibeli dengan uang sendiri,” ujar Harwantiningrum, sang istri. Gitar itu adalah hidup Franky. Ke mana pun sang pemusik itu pergi, gitar itu selalu bersamanya. Pada Rabu 20 April 2011, Franky pergi menuju keabadian, setelah lama menderita kanker sumsum tulang belakang. Dia menemui maut dengan tenang, di tengah haribaan keluarga, di RS Permata Hijau, Jakarta Selatan. Saat ajal menjelang, Franky masih mendengar suara anaknya di Singapura, melalui sambungan telepon. Harwantiningrum, atau akrab disapa Antiq, sangat kehilangan. Dia bertekad menjaga gitar warisan Franky itu. “Bagaimana sulitnya hidup kamu nanti, jangan dijual. Kalau dipinjamkan silakan segera dikembalikan”, begitu kata Franky kepada Antiq. “Sesuai amanatnya, saya akan simpan gitar

itu,” ujar Antiq. Gitar adalah hidup Franky, dan juga saksi bisu lika-liku hidup pemusik balada itu. Dia pernah mengatakan, sesungguhnya dia tergelincir menjadi pemusik. Sejak kecil, Franky justru ingin jadi pelaut. Tapi, orangtuanya tak setuju. Suatu kali, dia didaulat mengisi acara perpisahaan SMA. Franky tampil memikat dengan lagu-lagu John Denver. Temantemannya suka, dan dia mendapat sambutan meriah. Dia pun ketagihan tampil, dan menjadi langganan pengisi acara di sekolahnya. Makin lama kecintaannya pada musik kian kuat. Franky lalu berniat menjadi penyanyi profesional. Setelah cukup modal, ia merantau ke Jakarta. Mencari peluang rekaman, ia merangkak dari bawah. Nasibnya sempat tak jelas. Baru pada 1975, Franky membuat soundtrack bagi film ‘Ali Topan Anak Jalanan’. Film itu laris. Namanya mulai dikenal publik.

Pada pertengahan 1970, Franky melesat di blantika Indonesia bersama adiknya, Jeanne Sahilatua. Duet ‘Franky & Jean’ menjadi ikon lagu balada masa itu. Sedikitnya 15 album tercipta. Sejumlah hits pun melegenda seperti ‘Gadis Kebaya’, ‘Bis Kota’, dan ‘Musim Bunga’. Hampir seluruhnya mengusung tema alam. Tapi setelah berkeluarga, Jeanne memilih berhenti dari musik. Franky lalu bersolo karir. Dia kelak tampil dengan kematangan baru bermusik. Gitarnya kian tajam. Dia lekat dengan lagu bertema kritik sosial. Dengarlah tembang ‘Terminal’, ‘Orang Pinggiran’, ‘Perahu Retak’, ‘Menangis’, dan ‘Di Bawah Tiang Bendera’, ‘Aku Mau Presiden Baru’, dan ‘Jangan pilih Mereka’. Franky adalah juga lelaki pecinta keluarga, seperti tembangnya ‘Keluarga Adalah Cintaku’. Anak sulung Franky, Ken Noorca Sahilatua bercerita, betapa pada saat-saat akhir hidupnya itu, Franky ingin menimang cucu. “Dia ingin cucu dari saya, dan

mengatakannya sambil menangis,” kata Ken. Apa daya, keinginan itu belum sempat terkabul. Ken belum menikah. Sensitif, dan kritis Franky punya kepekaan tinggi. Ia, misalnya, gampang terharu. Soal ini, penyanyi balada Ebiet G Ade punya pengalaman tak terlupakan. Kala itu, Ebiet dan Franky mengisi acara di Makasar. Ebiet menyanyikan lagu ‘Titip Rindu Buat Ayah’. Tak disangka, lagu itu membuat Franky menangis. “Itu surprise buat saya. Dia bukan tipe yang denger lagu nangis. Tapi waktu itu ayahnya sakit,” kata Ebiet kepada VIVAnews.com. Mungkin itu sebabnya, dia juga gampang tersulut melihat ketidakadilan. Dengan gitarnya, dia mengkritik kekuasaan. Sahabatnya, sutradara Garin Nugroho, pernah diceritakan Franky, bahwa dia akan kembali menciptakan lagu keluarga, jika pemerintahan sudah berjalan baik. Sebelum saat itu tiba, dia akan terus bernyanyi lagu bertema politik dan sosial. Menurut Garin, Franky adalah pedendang lagu bertema politik dan sosial yang baik. Dalam hal bermusik, penyanyi lagu ‘Perahu Retak’ ini punya spontanitas berkarya. Tak hanya lagu bertema politik, Franky juga piawai menciptakan lagi bertema cinta, seperti “Kemesraan”. Franky bukan jenis pemusik doyan hidup glamor. Penyanyi Sri Rossa Roslaina Handiyani alias Rossa mengatakan Franky manusia sederhana. “Dia realistis, dan nggak neko-neko,” cerita Rossa yang mengenal Franky sejak di bangku sekolah dasar. Saat itu, Franky membuatkan lagu untuknya. “Judulnya ‘Tentang Angka’. Itu lagu pelajaran hitung menghitung, dan bermanfaat buat anak-anak seusia saya ketika itu,” ujar Rossa. Kesederhanaan sepertinya menjadi sikap hidup Franky. Dia memang tak neko-neko. Itu juga sebabnya dia tak terlalu dilirik oleh industri, yang lebih memilih

lagu gampang laku di pasar. “Sedih sekali, ketika seorang yang sering membawa kekuatan pada negeri ini, malah menjadi anak tiri di negerinya sendiri,” ujar Garin menambahkan. Komitmen sosialnya seakan menempatkannya menjadi “orang pinggiran”. Tapi pengamat musik Bens Leo mengenang sosok Franky sebagai musisi konsisten. Dia teguh dengan tema sosial dan lingkungan. Kritik dalam lagunya itu kerap mencerminkan realitas sosial. “Kepergian Franky adalah kehilangan besar bagi bangsa ini,” ujar Bens. Franky juga seorang dermawan. Dia kerap menyumbangkan hasil penjualan albumnya membantu sesama. Seperti gempa di Yogyakarta, ia menyumbangkan hasil penjualan album ‘Satu Hati’ produksi Solidaritas Indonesia (Solid) untuk para korban. Dia juga tak gampang patah. Saat serangan kanker ganas itu membuat tubuh Franky lemah, semangatnya justru menyala. “Meski sakit, jiwa seninya masih muncul. Sempat nulis lagu. Yang terakhir judulnya ‘Anak Tiri Republik’, dan ‘Sirkus dan Pangan’,” kata sahabat dekat Franky, politisi Ferry Mursyidan Baldan. Sang istri, Antiq, mengatakan Franky sedang mengejar target menyelesaikan empat lagu, antara lain ‘Taman Sari Indonesia’ serta ‘Kemiskinan’. “Lagu-lagu ini rencananya akan siap didengarkan atau dirilis bulan ini,” ujar Antiq. Selama sakit, kata Antiq, Franky malah tak terdengar mengeluh. “Dia justru masih memikirkan keadaan bangsa ini”. Di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, jenazah penyanyi yang mencintai alam itu dikembalikan ke pangkuan bumi, pada Jumat 22 April 2011. Gitar yang ditinggalkannya mungkin akan senyap. Tapi lagu-lagunya yang sarat cinta dan kritik sosial itu, akan terus didendangkan orang.(d/vnc)

MUHAMMAD ARIEF:

PEMILIHAN ketua kelas di awal tahun ajaran baru merupakan sebuah ritual penting bagi setiap sekolah. Duta dan Remon adalah dua orang calon ketua kelas untuk kelas 5A pada tahun ini. Duta adalah murid pintar, sederhana dan berasal dari golongan ekonomi kelas menengah. Sedangkan Remon adalah salah satu daftar siswa

“Kampanye Putih” dengan Film

yang bandel di sekolah tersebut, namun berasal dari golongan ekonomi kelas atas. segala macam trik kampanye ala politisi kelas atas dilakukan oleh Remon dan kawan – kawannya. Bagaimana hasil pemilihan umum di kelas 5A? Demikian SinopsisFilm Fiksi “Money Talks ” 2011 garapan sutradara Muhammad

Arief. Isi dari film mencakup bagaimana afmosfer politik di Indonesia. Berbagai cara dilakukan oleh pihak – pihak yang tidak menjunjung tinggi nilai demokrasi, seperti black campanye, politik uang, pencemaran nama baik dan masih banyak tindakan –tindakan yang tidak “bersih” dilakukan. Syarat makna, memang. Tak

heran bila film besutan Muhammad Arief ini, masuk dalam Finalis 20 Besar festival Film Solo 2011 yang finalnya akan digelar 4-5 Mei mendatang di Kota Solo. Film garapan anak muda yang masih semester 6 di jurusan televisi di Institut Seni Indonesia Padang Panjang ini menjadi satu-satunya film finalis dari pulau Sumatera di festival film paling bergengsi ini dengan dewan juri yang kompeten seperti Seno Gumira, Ajidarma, Joko Anwar, dan Nohara. Diagendakan sang sutradara “Money Talks “ yang juga menjabat sebagai ketua HMJ televisi dan Film di kampusnya ini akan berangkat menghadiri rangkaian acara final yang dimulai 4-7 mei di Solo.”Tapi kepastiannya, saya masih menunggu dukungan dari pihak kampus,” ungkap Arief. Filmnya akan diputar di Gedung Kesenian Solo pada 7 Mei 2011 mendatang. Film ini sudah dipresentasikan pada Frame Movie yang diadakan Himpunan Mahasiswa ( HMJ ) Televisi dan Film dan pada Andalas Creativity Event, di Gedung PKM Unand dimana Arief sebagai pembicara utama pada acara tersebut. Arief memang sutradara muda Minang yang tekah mengikuti sejumlah iven dan lomba tingkat nasional. Dia juga sinieas muda yang sudah melahirkian banyaki karya. Diantaranya Penulis Naskah & Sutradara Film Dokumenter “ merajut Impian “ 2009, penulis Naskah, Director of Photography dan Sutradara Film Pendek Fiksi “ Hari Pertama” 2009, penulis Naskah & Sutradara Film Dokumenter “ Pak Samiak,tokoh Kalpataru” 2010. Aktor dalm film “Anak Pohon “ sutradara Depri Apriandi 2011. Pengalih Bahasa dalam Film “penumpang dan Kartu Nama” sutradara Yudi Leo 2011, Penulis Naskah, Sutradara Film Dokumenter “ Diantar Kerja Keras dan Harapan” 2011, Produser, Penulis Naskah, Sutradara Film Fiksi “Money Talks” 2011. (d/net)

Way of Life!

NILA WARDANI

Menjamin Satu Keluarga

PEREMPUAN punya peran penting di rumah tangga. Karenanya perempuan perlu teredukasi dengan baik, mendapat kesempatan meningkatkan kapasitas dirinya. Mendidik satu perempuan sama dengan mendidik satu keluarga, termasuk suaminya. Nila Wardani, pendiri LSM Ruang Mitra Perempuan (Rumpun) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tergerak mencerdaskan perempuan sejak 2005. Perempuan kelahiran Kota Malang, 9 Juli 1966 ini membangun kaderisasi perempuan desa dengan fokus pada peningkatan kapasitas diri dan kepemimpinan. Ibu satu anak ini menjalani profesi sebagai konsultan pembangunan untuk membiayai aktivitas sosialnya untuk memberdayakan perempuan desa. "Ada kesenjangan yang terjadi di kota dan di desa. Termasuk gap antara perempuan kota dan perempuan desa. Untuk mengatasi kesenjangan, fokusnya adalah pada perempuan. Perempuan adalah yang paling marjinal. Sudah banyak perhatian ke laki-laki karena secara budaya lakilaki memiliki privelese. Kalau ingin menolong mestinya yang paling membutuhkan. Dan perempuan lah yang membutuhkan pertolongan. Membantu satu perempuan minimal mendidik satu keluarga," jelas Nila kepada Kompas Female di sela peringatan Hari Kartini di The Hall, Senayan City beberapa waktu lalu. Di keluarga, lanjut Nila, perempuan memegang tanggung jawab yang banyak. Kalau tanggungjawab ini tidak diimbangi kapasitas diri maka perempuan berada dalam posisi rentan. "Perempuan harus merancang keuangan keluarga, perempuan lebih dekat dengan pendidikan di keluarga, karenanya perempuan membutuhkan peningkatan kapasitas diri," tambahnya. Kondisi perempuan desa yang terpinggirkan ini, membuat Nila bersama tiga stafnya menjalankan program pendampingan. Rumpun mendampingi 250 perempuan yang kebanyakan adalah buruh tani, ibu rumah tangga, buruh cuci atau pekerjaan serabutan lainnya. Rumpun bekerja membangun kemandirian dan kepemimpinan perempuan melalui dua fasilitator yang bergerak di 390 desa di kabupaten Malang. "Fokus Rumpun adalah membangun kader perempuan melalui pelatihan kepemimpinan. Lalu kader membuat kelompok mandiri perempuan. Terdapat 15-20 perempuan dalam satu kelompok dan saat ini terdapat 12-14 kelompok," Nila menjelaskan pola kerja Rumpun. Fokus kegiatan perempuan di setiap kelompok diantaranya pemberdayaan ekonomi. Mereka membangun kegiatan olahan pangan seperti rengginang, ketan, minuman herbal, kopi bubuk lokal. Kegiatan ekonomi perempuan bergantung pengetahuan dan keterampilan serta bahan baku lokal yang tersedia di desa. Untuk permodalan, kelompok perempuan mandiri binaan Rumpun ini juga membangun Koperasi Simpan Pinjam sendiri. Pengalaman sebagai perempuan dan pilihan untuk memberdayakan perempuan desa mendasari gerakan Rumpun di bawah kepemimpinan Nila. Tentunya selalu ada kendala ketika gerakan perubahan menyentuh perempuan. Nila mengaku, pemberdayaan perempuan masih terkendala budaya yang masih menomorduakan kaum hawa, bahkan dari diri perempuan itu sendiri. Untuk mengatasinya, isu pemberdayaan perempuan harus dipahami sebagai isu bersama oleh banyak pihak. Dengan begitu kegiatan pendampingan perempuan akan lebih mudah dijalankan. "Ketika perempuan bisa membangun dirinya sendiri dari apa yang ia punya, inilah indikator kemajuan perempuan desa. Mereka sudah berjejaring sehingga tahu akan ke mana jika ingin berbuat sesuatu. Mereka bahkan bisa memilih keluar dari desa dan membuat kelompok baru," jelas Nila. Bagi Nila, perempuan desa yang mandiri dan mau membangun dirinya adalah Kartini yang sebenarnya. Pasalnya, tak mudah bagi perempuan desa, keluar dari rumah, dari lingkungannya untuk belajar dan meningkatkan kapasitas diri melalui pelatihan di kota misalnya. Mereka harus berhadapan dengan pilihan dan kebiasaan mengabdi pada keluarga, yang pada akhirnya melupakan kebutuhan pribadinya. Ketika perempuan desa bisa dan mau keluar dari pembatasan diri yang dibuatnya sendiri, di sinilah letak kemajuan perempuan yang nyata.(d/kc)

Kepercayaan Keluarga, Kebanggaan Indonesia usus

Promo kh

ril

Bulan Ap

13 total bayar

juta-an*

Beli APV Sekarang, Bawa Pulang Bonusnya * syarat & ketentuan berlaku CV. ELANG PERKASA MOTOR : Jl. Khatib Sulaiman No.87 Padang Telp. (0751) 7051422, 7051423 Kantor Cabang : = PAYAKUMBUH : Jl. St. Usman No.14, Kampung Cina Telp. (0752) 91795 = DHARMASRAYA : Jl. Lintas Sumatera Koto Baru KM.218 Dharmasraya Telp. (0754) 71245

HARI MINGGU / LIBUR SHOWROOM TETAP BUKA


Lancong

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

5

NGALAU BUNIAN

Keindahan yang Menunggu Sentuhan

BATUSANGKAR, HALUAN —Tidak begitu banyak yang tahu tentang keberadaan ngalau yang terletak di Nagari Balai Tangah, Kecamatan Lintau Buo Utara, Tanah Datar ini. Bodi, begitulah orang menyebutnya daerahnya. Kawasan yang menyimpan misteri dengan

ngalaunya yang penuh stalagnit dan atalagtik ini bagaikan mutiara terpendam, belum tersentuh

seperti ngalau-ngalau yang ada di daerah Lintau ini “Tidak ada yang berani ke masuk k edalamnya, karena jalan masuk ke Ngalau Bunia ini masih semak dan jalan setapak, licin dan becek,” kata Anton, salah seorang warga Jorong Bodi, Nagari Balai Tangah.

Menurutnya, bebatuan dinding di dalam ngalau ini sangat mempesona dan menakjubkan dan menimbulkan decak kagum ketika melihatnya. Dengan jarak sekitar 1,5 kilometer dari Pasar Balai Tangah, Ngalau Bunia ibaratkan sesuatu yang butuh belaian dan

sentuhan. Melihat pintu masuk Ngalau Bunia ini mengambarkan tidak ada apa-apanya. Hanya terdapat semak- semak yang menutupi gerbang ngalau itu.Tetapi, setelah melihat ke dalam, sekejap perasaan akan hilang dengan melihat stalagnit yang terbentuk secara alami. Apalagi didalamnya terdapat telaga kecil yang mempunyai air yang sangat jernih dan tenang. “Sudah sering orang dinas pariwisata meninjau ngalau Bunian ini, namun sampai saat ini belum dikelola juga,” lanjut Anton. Ngalau Bunian yang didalamnya berbentuk seperti ruanganruangan yang mempunyai keunikan sendiri. Sebuah maha karya Sang Pencipta yang tak ternilai harganya berada didalam perut bumi Nagari Balai Tangah. Tetesan air yang jatuh dari ujung stalagnit ini membuat suasana alam makin tersa di dalam Ngalau Bunian yang sangat membutuhkan jamahan dari pihak penguasa negeri ini dan aset pariwisata Tanah Datar yang seakan terlupakan begitu saja. (aldoris)

TAMAN LAUT ALOR

K

EINDAHAN dan keunikan alam bawah laut Selat Pantar sangat menakjubkan. Bahkan jika dibandingkan dengan Taman Laut Komodo di NTT, Berau di Kalimantan Timur, Bunaken di Sulawesi Utara dan Raja Ampat di Papua, Selat Pantar masih tetap yang terbaik. Meski selama ini untuk diving, taman laut Komodo, Bunaken, Berau, dan Raja Ampat lebih populer, tapi di mata para diver kelas dunia taman laut Selat Pantar yang terletak di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, lebih unggul karena keindahannya yang menakjubkan. Konon terindah setelah taman laut Kepulauan Karibia. Banyak wisatawan asing yang pernah ke Alor terkagumkagum. Sebab, selain dimanjakan keindahan taman lautnya, mereka juga menemukan fenomena taman laut tersebut langka dan sangat menarik. Makanya, wajar jika wisata bahari Alor dengan panorama bawah laut yang spefisik di Selat Pantar menjadi primadona dan pemikat bagi para diver kelas dunia dari Amerika, Australia, Austria, Inggris, Belgia, Belanda, Jerman, Kanada, Selandia Baru, dan beberapa negara di Asia. Tercatat, ada 26 titik diving yang memesona wisatawan di sana. Ke-26 titik diving itu yaitu, Half Moon Bay, Peter’s Prize, Crocodile Rook, Cave Point, The Edge, Coral Clitts, Baeylon, The Arch, Fallt Line, The Pacth, Nite Delht, Kal’s Dream, The Ball, Trip Top, The Mlai Hall, No Man’s Land, The Chatedral, School’s Ut, dan Shark Close. Titik diving yang terakhir ini sangat menarik karena merupakan kumpulan ikan hiu dasar laut yang sangat bersahabat dengan para diver. Keindahan bawah laut yang terdapat di Alor Besar, Alor Kecil, Dulolong, Pulau Buaya, Pulau Kepa, Pulau Ternate, Pulau Pantar, dan Pulau Pura, juga mengundang decak kagum

Surga Para Penyelam para diver profesional dari Jakarta dan Bali untuk datang ke sana. Bahkan, para diver kelas dunia mengakui, bahwa kawasan taman laut Alor merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Selain potensi wisata bahari, Alor juga menyimpan sejumlah objek wisata yang memiliki daya tarik secara kultural dan historis yang jarang dijamah dan dikunjungi baik oleh penduduk setempat maupun oleh wisatawan. Meski memiliki aksebilitas amat terbatas, tapi bagi para pencinta petualangan alam justru menjadi tantangan dan keunikan. Salah satunya, Alquran tua dari kulit kayu yang ditulis dengan tinta ramuan tradisional yang diperkirakan berusia lebih dari 800 tahun, sebuah bukti sejarah tentang keberadaan Islam di Alor. Daya pemikat lainnya yaitu kampung Takpala, sebuah desa tradisional yang dihuni oleh suku Abui dengan pola perkampungan linear dengan deretan rumah adat. Masyarakatnya yang masih memegang teguh adat dan tradisi akan mempertontonkan atraksi budayanya yang

khas dalam menyambut para pelancong, membuat nama desa ini melambung sampai ke mancanegara. Bagi pendaki gunung yang menggilai tantangan di tempat yang masih perawan, Gunung Delaki Sirung di Pulau Pantar dan Gunung Koya-Koya di Pulau Alor,

adalah tempatnya. Kepenatan yang melelahkan itu segera sirna membawa kesejukan dan kesegaran jiwa setelah menyaksikan fenomena geologi vulkanik di Desa Air Panas dan Air Terjun di Pulau Pantar, taman wisata alam Tuti Adagae di Pulau Alor. (prc)

SAMBA UOK ASAM

Enak dan Gampang Dibuat AGAM, HALUAN — Di wilayah Agam bagian barat terutama di Kecamatan Palembayan dan Ampek Nagari, durian bukan hanya untuk dimakan mentah, tetapi juga diasamkan guna dibuat “samba” kawan pemakan nasi. Pengasaman durian dilakukan dengan cara memisahkan daging durian yang telah masak dengan bijinya. Kemudian daging durian disimpan dalam bambu atau dalam jerigen minyak tanah. Tapi awas jangan ditutup terlalu rapat karena asam durian mengandung gas yang bisa meledak. Setelah disimpan sekitar satu pekan, durian itu telah menjadi asam, dan telah dapat digunakan sebagai bumbu untuk membuat berbagai jenis “samba” atau gulai. Asam durian dapat disimpan sampai setahun lebih. Kuliner tradisional masyarakat Agam barat yang menggunakan bumbu asam durian dan masih eksis sampai sekarang adalah samba uok asam. Membuatnya sangat gampang. Sebagai tempat membuatnya cukup disediakan sebuah wadah atau cangkir. Di dulu biasa digunakan tempurung kelapa yang disebut juga dengan galuak. Cara membuatnya, bahan seperti cabe, ikan kering, limbek masiak, udang, atau ikan lainnya dicampur dengan asam durian. Kemudian dimasukkan air nasi sebagai kuahnya. Lalu dimasukkan ke dalam periuk nasi yang nasinya usai diaduk. Ketika nasi masak, samba uok asampun masak . Gampangkan! Membuat samba uok asam tidak perlu campuran bumbu lain seperti bawang, kunyit, sipadeh, lengkuas dan sebagainya, cukup dengan asam durian saja. Sedangkan daging yang dapat digunakan hanya berbagai jenis daging ikan, tidak enak kalau digunakan daging ayam dan hewan lain. Rasa samba uok asam?, bagi masyarakat setempat sangat enak, dan merupakan penggugah selera. Sementara bagi perantau jika sekali-sekali pulang kampung, samba uok asam merupakan dicari-cari. Samba uok asam juga cukup kaya juga dengan gizi. Makan dengan samba uok asam akan lebih enak jika ditambah dengan uok daun ubi, uok kacang panjang, lalap petai atau jengkol muda. Tapi sayang samba uok asam tidak dijual di rumah-rumah makan, hanya ada di rumah-rumah masyarakat. Yang ada dijual di rumah makan adalah gulai asam durian ikan limbek atau ikan gariang yang rasanya juga khas dan enak. Menurut pemilik rumah makan di pinggiran jalan lintas Simpang Empat-Manggopoh atau persis di bilangan Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Hasan Basri, gulai ikan dengan bumbu asam durian cukup digemari oleh pengunjung yang berdatangan dari berbagai daerah. (kasra scorpi)


6

Personal

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

Kerupuk Bawangnya Tembus ke Pasar Pekanbaru

LAPORAN : RIO SURYA WIJIANTO PADANG, HALUAN — Usaha kerupuk termasuk usaha yang cukup menarik. Sebagaimana bisnis makanan lainnya, kerupuk lebih sering menjadi makanan pelengkap saat bersantap. Kebiasaan menyediakan kerupuk sebagai makanan pelengkap saat bersantap ini sudah sejak lama dilakukan masyarakat kebanyakan. Kerupuk bawang Fajar adalah salah satu bisnis yang dilakoni Rahmanita. Beralamat di Jalan Raya Indarung No.12 RT 03 RW 09 kelurahan Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan Padang. Ia sudah 11 tahun melakoni usaha ini. Berawal dari iseng, mencoba membikin kerupuk bawang bersama kakaknya, kini sudah bisa memasarkan kerupuknya keluar daerah. Mulai dari Sumatera Barat, Jambi, hingga Pekan Baru. Rahmanita mengungkapkan usaha ini sudah mulai dirintisnya sejak tahun 2000. Dengan bermodal tiga kilogram kerupuk bawangnya, ia mencoba untuk mencari pelangan dengan mendatangi tokotoko, hingga ke rumahrumah. Tahun demi tahun usahanya mulai menampakkan peningkatan. Tepatnya pada 2005 ia sudah bisa memasarkan hingga 250 kilogram per hari. Sampai saat ini karyawannya sudah mencapai lebih kurang 30

RAHMANITA

orang. Dengan kemajuan tersebut, ia mencoba untuk membuat inovasi baru dengan menambah tidak hanya kerupuk bawang saja, melainkan satu tahun belakangan ini, ia sudah memasarkan rakik macho badarai, juga kerupuk wortel. Ketiga macam camilan itu kini banyak diminati masyarakat. Sempat juga ia ditawari untuk memasarkan usaanya hingga negeri Malaysia, namun ia belum siap karena belum paham betul cara-cara pemasaran ke luar negeri tersebut. Untuk masalah promosi, awal tahun 2005 ia bersama suaminya mencoba memperkenalkan kerupuk bawang buatannya dengan pergi ke luar kota dan mencari pelanggan disana. Tapi sekarang ia sudah punya cabang untuk pemasaran di kota-kota tersebut seperti, Dumai, Bangko, Sungai Panuah, dan kota-kota lainnya di Pekan Baru Dan Jambi. Untuk masalah harga terbilang cukup terjangkau

bagi masyarakat. Satu kilo kerupuk bawang dihargai Rp36 ribu Rupiah, kerupuk wortel Rp36 ribu Rupiah, dan rakik macho badarai Rp48 ribu

Rupiah. Rahmanita berharap dengan ketekunan dan kejujuran yang selalu ia terapkan dalam menjalankan segala sesuatu,

Aku Penuhi Panggilan Mu, Yaa Allah Telah dibuka pendaftaran Haji Plus 2012

HAJI PLUS 2012 - Haji Plus Eksekutive Rp. 66.000.000,(Makkah : Grand Zam-zam setaraf *5) UMRAH REGULER 2011 Rp.16.900.000,(Makkah Hilton Tower / Setaraf *5) (Khusus Group diatas 10 orang) Berangkat tgl. 15 Mei 2010 - Umroh Hemat, Rp.15.600.000,(Makkah:Ufuk al Fateh/Setara*4)

Terapi AL-QUR'AN Jl. Sutan Syahrir No. 155 Kel. Mata Air Jembatan Babuai (Dekat Masjid Mujahidin) Padang

HP. 0813 7483 0389

kedepan usahanya ini bisa berkembang sampai ke anak cucunya. Begitupun pemasarannya bisa lebih luas hingga menjangkau seluruh indonesia.

"BEDA HARGA BEDA KENYAMANAN" Hotel kami dekat dengan masjid

PENTING !!! Berangkat langsung ke MADINAH tgl. 10 April 2011 Harga Umrah / Haji Plus Sudah Termasuk Tiket Padang-Jakarta PP & airport Tax Handling

"Spesial Umroh di Hotel Berbintang 5 dan 4”

MENGOBATI BERMACAM JENIS PENYAKIT KRONIS MAUPUN BARU Lumpuh, Stroke, Kencing Manis/Diabetes, Darah Rendah/Tinggi, Jantung Koroner, Sakit Kepala Menahun/Migran, Sakit Gigi, Belum Punya Keturunan, Maag Kronis, Pembengkakan Perut/Kista, Kena Guna-Guna, Impontensi, Ketergantungan Narkoba, asam Urat, Batu Ginjal, Diabetes, Ketenangan Batin, Ambeyen, Polip, Buka Aura, Mempererat hubungan suami istri, Belum punya jodoh, Mata katarak,dll

To u r IZIN DEPAG-RI HAJI KHUSUS No.D/414-Tahun 2007 IZIN DEPAG-RI UMRAH No.D/416-Tahun2007

Tidak ada penyakit yang tidak sembuh, asal mau berobat dan izin Allah SWT.

Jl. Bandar Purus No.67/I Padang 25113 Hub. Bapak ERIZAL NURDIN,SE

Buka jam 10.00 - 19.00 WIBMinggu Buka Jam 08.00 - 15.00 Jumat tutup

BERYL COPY CENTRE Grosir & Retail Sales, Service, Spare Part & Rental Mesin dari USA Menyediakan Mesin Foto Copy Bermacam Tipe :

Susu Kolostrum Terbaik

Product of New Zealand dengan kandungan IgG 337,5 Mg & Kalsium alami “Trucal” 2.250gr yang di Ekstrak dari susu sapi murni dengan komposisi 99,9% mirip komposisi tulang manusia. BPOM RI - ML 806701001777

ruicao

C2Joy

Terbukti Dapat Mencegah Dan Membantu Proses Penyembuhan Penyakit

CANON NP 6050 CANON IR 5000 CANON IR 6000 CANON IR 5020 CANON IR 6020 CANON IR 8500 CANON IR 6570 CANON IR 2200 CANON IR 3300

Alergi Alzhaimer Asam Urat Asthma Awet Muda Batuk, Bronchitis Bisul Cacar Air Campak Darah Rendah/Tinggi Demam Berdarah/DBD Demam Tulang Diabetes(Kencing Manis) Diare

CANON IR 8500 = Rp.

HP.0813 6330 0909, Flexi : 0751 - 8228806, 34573

28 juta

Kolestrol Keputihan, melancarkan Haid Leukimia, Anemia Lupus Maag Malaria Mencerdaskan Otak Migran Osteoporosis Parkinson Gangguan Jantung Herpes HIV/AIDS Jerawat

Parkinson Radiasi Rheumatik Seksualitas Sinusitis Stress, Depresi SARS TBC Thypus, Lever Virus Toxo Wasir/Ambein Kista, Miom, Tumor, Kanker Gagal Ginjal Flu/Influenza

Layanan Informasi Hubungi : 08126647590 - 081267779972

BERYL COPY CENTRE

Hubungi : Jl. Veteran No. 50 Padang Telp. (0751) 32666 Jl. Nangka No. 40 Pekanbaru Telp. (0761) 61360 Jl. Sutan Agung No.07 Jambi Telp. (0741) 32495

Dapatkan di Apotek, Toko Obat & Swalayan di Kota Anda Padang : Apotek Dion, Jl. Kesatria Tarandam - Apotek Al asri, Jl. Imam Bonjol - Apotek Dhea Sari, Jl. Imam Bonjol - Apotek Ksatria Jl. Satria No.3 Psr. Terandam Bk. Tinggi : DA Mulia Swalayan, Jl. ST. Syahrir Tarok Apotek Kharisma, Simp Tembok - Apotek Al-Kautsar, Simp. Tembok - Apotek Landbouw, Simp. Landbouw - RB Riri, Jl. Sudirman.

kunjungi website kami di http://mygoldenduck.com/

673


Rantau

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

7

SAS, Organisasi Perantau yang Terus Eksis JAKARTA, HALUAN — Sulit Air mempunyai sebuah organisasi perantauan yang sangat terkenal di lingkungan perantau Minangkabau bernama Sulit Air Sepakat (SAS).

Organisasi ini berdiri sejak 1970 dengan lebih dari 80 cabang di seantero nusantar,a dan beberapa cabang di mancanegara seperti Melbourne, Sydney, Kuala Lumpur, Singapura dan Amerika Serikat. Organisasi yang didirikan perantau dari Nagari Sulit Air, Kecamatan X Koto Diatas Kabupaten Solok ini berdiri pada tahun 1918 . Tapi nama SAS baru disepakati pada Mubes I di Ciloto, Puncak, Jawa Barat, tahun 1970 Menurut Ketua Umum SAS Zarkasyi Nurdin, organisasi ini telah memiliki lebih dari 80 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di seluruh Indonesia, dan empat DPC di luar negeri Pada tahun 1980-an dan 1990-an, peranan SAS dalam pembangunan nagari diakui langsung Gubernur Sumatera Barat Hasan Basri Durin yang menyatakan, SAS merupakan organisasi perantau Minang yang paling kuat dalam memberikan dukungan dana pembangunan di nagarinya.. Organisasi ini selalu mengadakan konferensi atau musyawarah besar (Mubes) sekali

dalam dua tahun sebagai wadah silaturahmi, membahas berbagai persoalan pembangunan kampung halaman dan pengumpulan dana pembangunan untuk nagari. Mubes sekali dua tahun itu kata kata mantan Ketua Umum SAS, Rainal Rais, dimaksudkan agar sekali dua tahun perantau Sulit Air bisa pulang basamo dari seluruh penjuru mata angin. Namun sesuai dinamika sekarang, kepengurusan perlu diberi waktu yang lebih longgar, maka pada Mubes 2010 disepakati untuk sekali dalam tiga tahun. Eksistensi SAS sebagai sebuah organisasi para perantau mengalami kemajuan, terutama setelah suksesnya melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) ke-I di Ciloto Jawa Barat pada tanggal 3 Juli 1970. Mubes pertama tersebut berhasil merumuskan SAS secara formal sebagai organisasi perkumpulan bagi masyarakat perantau Sulit Air. Hasil Mubes ini kemudian dituangkan dalam Anggaran Dasar (AD) pada pasal I ayat 2 organisasi SAS, dan menjadi pedoman bagi keberlanjutan

organisasi yang dipimpin oleh seorang ketua umum yang dipilih secara demokratis di setiap Mubes. Baru pada periode 2010, SAS menyepakati masa jabatan pengurus selama tiga tahun untuk satu periode. “Masa kerja dua tahun itu memang sangat singkat. Belum lagi selesai konsolidasi, periodesasinya sudah habis. Karena itu, kita sepakat mencoba tiga tahun,” kata Zarkasyi yang sebelumnya merupakan Sekretaris Jenderal dalam kepengurusan Zulherfin Zubir. Di dalam menjalankan organisasinya, SAS yang DPPnya berada di ibukota negara dibantu tujuh koordinator wilayah (Korwil). Setiap Korwil terdiri dari beberapa DPC yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri Konsolidasi Aset Diwawancarai di kediamannya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Ketua Umum DPP SAS H. Zarkasyi Nurdin d idampingi Sekretaris Jenderalnya Yarsyid Effendi menyebutkan, dari perjalanan periodesasi kepengengurusannya sebelumnya, terutama di era Rainal Rais yang berhasil

melakukan konsolidasi, pembentukan cabang-cabang dan pembangunan sejumlah gedung di cabang-cabang, pembinaan anggota perantau, terutama untuk sosial ekonomi dan bantuan ke kampung halaman. Kemudian dilanjutkan oleh periode Zulherfin yang berhasil menghadirkan gedung megah DPP SAS di Saharjo, Jakarta, maka di periode kepemimpinannya sekarang, di samping tetap melanjutkan pembinaan perantau, termasuk generasi kedua dan ketiga yang lahir dan besar di rantau, Zarkasyi bertekad untuk melakukan konsolidasi aset, terutama yang ada di rantau. Kalau dihitung kata Zarkasyi, ternyata aset SAS di perantauan itu cukup besar. Apalagi hampir seluruh cabang sudah punya gedung. Tetapi, selama ini, keberadaan gedung itu belum jelas kepemilikannya untuk organisasi karena masih ada yang berisfat wakaf, tanah hibah dan yayasan. SAS baru bisa memiliki aset-aset itu apabila organisasi ini sudah berdiri secara permanen dengan kekuatan hukum sebagai Ormas. Karena itu, Zarkasyi bersama para anggota

syaf al

MEGAH — Gedung DPP SAS berdiri megah di Saharjo, Jakarta

Pengurus DPP dan DPC-DPC yang memiliki gedung, akan mendaftarkan organisasi ini ke Kementerian Dalam Negeri,

atau membentuk yayasan dengan mendaftar ke Kementerian Hukum dan HAM. “Kami ingin menghimpun

aset itu semua supaya jelas kepemilikannya dan tindak menimbulkan masalah di kemudian hari,” ujar Zarkasyi. (h/sal)

DI JABODETABEK

Urang Minang Masih Identik dengan Pedagang

iwan dn

PERANTAU Minang masih mendominasi pusat grosir dan tekstil TanahAbang, Jakarta. Hampir 70 persen pedagang di sana berasal dari Minang. Terlihat Bahar Yusuf, salah seorang pedagang urang awak di sana JAKARTA, HALUAN – Orang Minang di rantau identik dengan pedagang. Mengapa, karena kalau berkenalan dengan orang dari suku lain, mereka hampir selalu menanyakan dagang dimana. Bahkan sesama “urang awak” pun juga melontarkan pertanyaan serupa.

Memang tidak bisa memungkiri, dari sekian banyak urang awak yang mendiami wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), sebagian besar profesi dari mereka adalah menggeluti dunia perdagangan atau berjualan.

Profesi ini sesuai dengan karakter orang Minang yang dinamis dan selalu ingin hidup bebas. Di setiap sudut-sudut kota, persimpangan jalan, dan pasar, selalu saja ditemui pedagang-pedagang Minang menjajakan barang dagangan. Mereka menjual dan melayani aneka keperluan masyarakat, mulai dari yang kecil-kecil, seperti membuat stempel, servis jam, cetak foto kilat, penjahit, atau tukang potong rambut. Berjualan baju, kaos kaki, sepatu, atau mainan, banyak pula dilakoni para perantau Minang. Di pasar-pasar tradisional di wilayah Jabodetabek misalnya, masih banyak kita jumpai urang awak yang berdagang. Begitu juga di lokasi kaki lima, juga masih didominasi urang awak. Bahkan, di pasar-pasar kaget, jika ada pedagang kali lima, hampir dipastikan bahwa mereka itu orang Minang karena dari logat mereka meneriakan barang dagangannya sudah ketahuan. Di beberapa mall di Jakarta

dan sekitarnya, tidak jarang pula dijumpai urang awak yang berjualan. Ada yang berjualan pakaian, konter handphone dan barang dagang lainnya. Bahkan, kalau menemui depot atau warung yang berjualan jamu, jangan menduga dulu kalau yang berjualan itu, menimal pemiliknya dari etnis Jawa, karena orang Minang juga menggeluti jualan jamu tersebut. Di Pasar Tanah Abang yang merupakan pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu, orang Minang juga masih tetap eksis meski sudah disulap menjadi pasar modern. Belum lagi rumah makan Padang yang bisa kita temui hampir di seluruh pelosok di wilayah Jabodetabek. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sendiri mengakui bahwa orang Minang di Jakarta berperan besar dan ikut memutar roda perekomian di kota metropolitan itu. Fauzi Bowo menyebutkan, banyak orang Minang di Jakarta yang menguasai dunia perdagangan,

seperti di Pasar Tanah Abang dan rumah makan Padang yang tersebar hampir di seluruh pelosok Ibu Kota Negara Republik Indonesia itu. Bahkan Fauzi Bowo mengatakan, jika tidak ada orang Minang di Jakarta, bisa mengganggu roda perekonomian. “Jika tidak ada orang Minang, bisa lumpuh itu Tanah Abang,” ujar Fauzi Bowo ketika memberikan sambutan pada penyerahan bantuan sebesar Rp 6,3 miliar kepada Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Padang yang khusus digunakan untuk membangun gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhamadiyah 1 Padang, di Balai Agung, Balaikota Pemprov DKI Jakarta, baru-baru ini. Ketua Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau (BK3AM) Zulfahmi Burhan Dt Rajo Bagagar juga membenarkan sebagian besar profesi orang Minang di Jakarta adalah pedagang. (h/syafril amir)

Sari Pati Perdu pilihan yang hidup di daerah perbukitan Pesisir Selatan

Jamu

MOCHINTA

Obat Herbal Alam dari Sumatera Barat

Mochinta ada sebagai pilihan tepat. Karena Mochinta murni dari sari pati yang dibuat dari tanaman perdu pilihan yang hidup di perbukitan Pesisir Selatan Sumatera Barat yang diolah secara higienist (bebas zat tambahan bebas zat pengawet, bebas zat pewarna) dan satu satunya produk yang kaya akan Tanin dan Cathechin . Tanin merupakan senyawa organik yang komplek yang terdiri dari polifenol yang bermanfaat sebagai Anti Oksidan. Dan Katechin senyawa yang banyak digunakan masyarakat pedesaan sebagai pelengkap makan sirih dan obat-obatan, obat yang terkandung dalam Mochinta sudah dikenal oleh masyarakat kepulauan Nusantara dari Sumatera hingga Papua sejak paling tidak 2500 tahun yang lalu.

Baru ...!!! dan sudah terbukti ...!!!

Kenapa Pilih Mochinta ???? Murni Alami dari Tumbuhan Bebas Zat Tambahan Bebas Zat Pengawet Bebas Zat Pewarna Satu-satunya produk yang banyak mengandung Tanin & Katechin

Khasiat dan Kegunaan : Membantu memilihara kesehatan fungsi saluran pencernaan Menormalkan asam Lambung Maag Diare Radang Tenggorokan Sariawan Luka Bakar (Ditaburkan) Susah Buang air Besar (BAB) Sakit Gigi

Penambah Nafsu Makan (untuk anak-anak) Menghilangkan bau badan / mulut Bagus untuk orang sesudah operasi / melahirkan Asam Urat Diabetes Kolesterol untuk Konsultasi Hub : Meningkatkan Vitalitas 0852 6577 5536 dll

H

PROARG 35. MOSA 000 I ,-/b tl

Rp.

Isi : 30 Kapsul POM TR. 103 317 601

Dapatkan di Apotek dan Toko Obat di Kota ANDA Padang : Apotik Arga (Terandam), Apotik Mega Utama (Terandam), Apotek Dira (Simp. Jondul) Rawang, TO. Mega Utama (Padang Sarai) = Solok : Apotik Pribadi, Apotik Rakyat Romeo, TO. Kurnia (Psr. Sumani) = Sawahlunto : Apotik Prima = Sijunjung : Tb. Mitra, Apotik Samudra = Bukittinggi : Apotik Saiyo = Payakumbuh : Apotik Roste, Apotik Bhakti Medika Farma = Batusangkar : TO. Paten I, Apotek Budi Agung


8

MINGGU, 24 APRIL 2011 M / 20 JUMADIL AWAL 1432 H

8

LONDON, HALUAN - Meski Fernando Torres tak kunjung memberikan performa positif, Carlo Ancelotti tetap menunjukkan sikap sabar. Malahan, ia terus bersikap simpatik dengan tetap membela Torres. Ancelotti memang mengaku bingung untuk memilih antara memainkan Torres atau Didier Drogba —yang sejuh ini lebih mematikan ketimbang Torres. Namun, sebagai manajer, ia tetap punya kewajiban untuk membela anak asuhnya di hadapan publik. Torres sudah bermain sebanyak 13 kali di semua kompetisi tanpa pernah mencetak satu gol pun. Imbasnya, ia jadi tampak seperti investasi mahal Roman Abramovich yang gagal. Abramovich sendiri dikabarkan mulai resah melihat penampilannya. Ancelotti sendiri terus melihat sisi positif dari masalah ini. Sejauh ini para pemain Chelsea tak ada yang mengkritisi Torres, dan manajer asal Italia itu pun bersyukur karenanya. “Jika para pemain, rekan-rekannya, membelanya, maka saya sudah senang,’ ujarnya kepada Sky Sports. “Itu artinya dia punya hubungan yang bagus dengan skuad.” “Semua orang harus tahu bahwa Fernando adalah masa kini dan masa depan dari klub ini. Kita tak bisa menghakiminya sekarang. Dia masih akan bermain banyak laga untuk Chelsea,” tegas Ancelotti. Kepergian Torres ke Chelsea ditandai dengan pembayaran dana sebesar 50 juta pundsterling kepada Liverpool. Sebagai penggantinya, The Reds kemudian mendatangkan Andy Carroll dari Newcastle United. Ironis untuk Torres, Carroll sudah unjuk kemampuan dengan telah menyumbang dua gol untuk Liverpool. (h/dtc/pp)

SIMONE PERROTA

TORRES MASIH DIBELA

ROMA AKHIRI PACEKLIK ROMA, HALUAN-AS Roma berhasil mengakhiri tren negatif yang mereka dapat dalam beberapa laga kandang terakhir. Gol semata wayang Simone Perrotta berhasil mengantar Il Lupi mengatasi tim tamu Chievo Verona 1-0. Roma menjamu Chievo di Olimpico, Sabtu (23/4) petang WIB. Sebelum laga ini, pasukan Vincenzo Montella tengah berada dalam tren negatif untuk laga kandang di mana mereka dua kali kalah di Seri A dan sekali di Coppa Italia. Roma tidak butuh waktu lama untuk mencetak gol. Empat menit laga berjalan, Giallorossi berhasil unggul 1-0 lewat Simone Perrota. Gol itu sekaligus menjadi satusatunya dalam laga ini. Tambahan tiga angka membuat koleksi poin tim ibu kota Italia itu

menjadi 56 dan kini ada di peringkat keenam. Sementara Chievo ada di urutan 13 dengan poin 39. Roma membuka skor di menit keempat melalui Simone Perotta. Berawal dari tidak sempurnanya sapuan yang dilakukan Roberto Guana, selanjutnya Daniele De Rossi dan Francesco Totti saling bertukar umpan. Kemudian bola diarahkan ke Perotta dan gelandang Roma itu sukses menjebol gawang mantan klubnya. Setelahnya Roma terus mengurung pertahanan tim tamu. Dua peluang yang didapat Mirko Vucinic masih belum berhasil menjebol gawang Stefano Sorrentino. Peluang didapatkan Chievo menit ke-20.

Dari situasi sepak pojok, bola yang coba dijauhkan Juan justru membentur rekannya sendiri Daniele De Rossi. Kiper Doni berhasil menghalau bola guna mencegah terjadinya gol bunuh diri. Memasuki babak kedua tim tamu mulai bisa menekan pertahanan Giallorossi. Namun upaya I Mussi Volanti—julukan Chievo— yang dimotori Sergio Pellissier belum berhasil menembus sasaran. Roma juga tak menurunkan tekanan. Usaha yang dilancarkan Francesco Totti, Mirko Vucinic, dan Simone Perrotta masih bisa digagalkan Sorrentino. Hingga pertandingan berakhir, skor tetap 1-0 untuk kemnenangan Roma. (h/dtc/pp)


Olahraga

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

LIGA PRIMER INDONESIA

LIGA SUPER INDONESIA

MINANGKABAU FC Penuhi Target

Klasemen Sementara 01.Persipura 02.Semen Padang 03.Persija 04.Arema 05.Sriwijaya 06.Persisam 07.Persib 08.Persiwa 09.Persela 10.Persijap 11.PSPS 12.Pelita Jaya 13.Deltras 14.Persiba 15.Bontang

PADANG, HALUAN-Target meraih tiga poin ketika menghadapi Cendrawasih Papua dalam lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI) berhasil direalisasikan Minangkabau FC. Skuad asuhan Divaldo Alves ini mencatat kemenangan telak 3-1 (2-0) di Stadion Haji Agus Salim Padang, Sabtu (23/4).

Tiga gol kemenangan Minangkabau FC dihasilkan Rizal Tomagola pada menit 9, Kuagica David menit 39 dan Dani Ananda menit 90. Sedangkan gol Cendrawasih Papua diciptakan Yulianus Goo di menit 75. Dengan kemenangan itu, Minangkabau FC berhasil naik dari posisi 14 ke posisi 12 dengan nilai 18. Sedangkan Cendrawasih Papua masih terpuruk di dasar klasemen. Kemenangan itu disambut suka cita oleh manajer tim, Januardi Sumka. Pihaknya sudah merencanakan kemenangan ini dijadikan kado istimewa bagi direktur operasional Minangkabau FC, Masrizal SH yang berulangtahun tepat pada 23 April kemarin. “Selain mampu mendongkrak posisi di klasemen sementara, kemenangan ini jelas dipersembahkan untuk direktur operasional, Masrizal yang berulangtahun,” ujar Januardi. Hanya saja meski mencatat kemenangan yang cukup telak, pelatih kepala Divaldo Alves masih kecewa dengan kinerja pasukannya. Maklum, setelah unggul 2-0 di babak pertama, Mario Karlovic dan kawankawan terbawa arus permainan Cendrawasih Papua. Akibatnya, Cendrawasih Papua mampu memperkecil ketertinggalan. Untung saja di injury time, Dani Ananda memastikan kemenangan Minangkabau FC. “Secara hasil saya cukup gembira karena bisa menang 3-1. Namun, secara permainan saya cukup kecewa karena pemain di babak kedua gagal mempertahankan ritme permainan sehingga lawan menguasai permainan,” kata Divaldo. Pada pertandingan itu, sejak pluit babak pertama dibunyikan wasit Borkha Snovvoski dari Macedonia, Minangkabau FC tampil menekan. Pada menit ke-5, Minangkabau FC mendapat peluang melalui Kuagica David, sayang tendanganya masih dapat diamankan kiper lawan. Tekanan Minangkabau FC akhirnya berbuah pada menit 9 setelah Rizal Tomagola berhasil menjinakkan kiper Deniss Romanovi. Gol tersebut membuat Minangkabau FC semakin semangat untuk menjebol jala gawang lawan. Pada menit 39, giliran Kuagica David yang mencetak gol setelah mendapat umpan matang dari Juninho di sektor kiri pertahanan lawan. Hingga babak pertama usai, skor tetap 2-0 untuk keunggulan Minangkabau FC. Di babak kedua, Cendrawasih Papua yang diarsiteki Uwe Ervenbrecher mengambil

21 21 21 21 22 23 24 20 20 24 19 21 20 19 22

14 10 11 10 10 10 9 9 8 7 7 7 7 5 3

5 8 4 7 4 3 5 4 5 4 3 2 1 5 4

2 3 6 4 8 10 10 7 7 13 9 12 12 9 15

(54-17) (32-20) (38-22) (35-20) (35-26) (27-38) (37-39) (29-31) (21-22) (24-45) (25-28) (23-26) (26-33) (22-33) (23-52)

47 38 37 37 34 33 32 31 29 25 24 23 22 20 13

Hasil Pertandingan Sabtu (23/4) Bontang FC vs Persijap: 1-1 Persija vs Persisam: 7-2

Top Scorer

inisiatif penyerangan. Daniel Wiluinson dan kawan-kawan mampu menguasai jalannya pertandingan sehingga membuat Minangkabau FC tertekan. Hanya saja, usaha Cendrawasih untuk mengejar ketertinggalan baru terealisasi di menit 75 melalui Yulianus Goo. Gol tersebut membuat Cendrawasih semakin semangat untuk menyamakan kedudukan. Beberapa kali Cendrawasih mampu menciptakan peluang emas. Namun berkat kesigapan Agus Murod di bawah mistar Minangkabau membuat peluang Cendrawasih terbuang percuma. Keasyikan menyerang membuat lini belakang Cendrawasih terbuka. Hal itu dimanfaatkan Dani Ananda pada injury time dengan menciptakan gol setelah menerima umpan matang Juninho. Skor akhir pun berubah menjadi 3-1 untuk kemenangan Minangkabau FC. (h/pp)

BOAZ SALOSSA ( PERSIPURA ) EDWARD J WILSON ( SEMEN PADANG) KENJI ADACHIHARA ( BONTANG FC ) MARCIO SOUZA DASILVA(DELTRAS)

20 14 12 10

LIGA PRIMER INDONESIA Klasemen Sementara

FOTO ANTARA

MENANG . Pemain Persija Jakarta, Greg Nwokolo mengecoh gerak kiper Persisam Samarinda, Wawan Hendrawan dalam lanjutan Indonesia Super Liga (ISL) di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (23/4). Persija berhasil menang dengan skor 7-2.

Terimakasih dari Mamak

PADANG, HALUAN-Ucapan terimakasih meluncur dari bibir Direktur Operasional Minangkabau FC, Masrizal, SH yang menerima kado istimewa ulangtahunnya ke-51 berupa kemenangan telak 3-1 Minangkabau FC atas Cendrawasih Papua. Pria berbadan tegap ini sudah mengetahui bahwa jika Minangkabau FC menang maka kemenangan itu akan dipersembahkan sebagai kado ultah dirinya yang tepat pada 23 April kemarin. Dirinya sangat bahagia karena kemenangan itu cukup telak dan mampu mendongkrak posisi Minangkabau FC dari

Smart

9

MASRIZAL

posisi 14 ke posisi 12. “Terimakasih kepada manajer, pelatih dan pemain yang

SHAGA FITNESS & HEALTH Nasabah

memberikan kado istimewa kemenangan ini sebagai hadiah ultah saya. Kemenangan ini merupakan kemenangan kita bersama. Saya berharap kemenangan terus diraih guna bisa membawa Minangkabau FC bertengger di papan atas klasemen sementara,” kata Direktur Koppas Plaza yang biasa dipanggil Mamak ini. Mamak mengakui agar Minangkabau FC semakin dicintai pendukungnya klub yang dilatih Divaldo Alves ini mesti terus mencatat kemenangan dan bertengger di papan atas. “Karakter penonton di Sumbar ini adalah akan men-

dukung tim yang bisa bertengger di papan atas. Jika Minangkabau FC bisa melakukannya, saya yakin penonton akan ramai datang ke stadion,” kata Masrizal. Untuk mendongkrak performa pemain jelang pertandingan melawan Cendrawasih Papua ini, Masrizal sengaja menjanjikan bonus bagi pencetak gol. “Soal jumlahnya tidak usah diketahui. Yang jelas saya sudah menyiapkannya. Satu gol ada nilai nominalnya. Tiga gol maka saya menyiapkan tiga bonus untuk tiga pemain yang mencetak gol,” katanya.(h/pp)

01.Persema 02.Persebaya 1927 03.Medan Chiefs 04.Semarang Utd 05.Batavia Union 06.Persibo 07.Bali Devata 08.Aceh United 09.Jakarta 1928 10.Bintang Medan 11.Bogor Raya 12.Minangkabau FC 13.PSM 14.Solo FC 15.Real Mataram 16.Tangerang Wolv 17.Manado United 18.Bandung FC 19.Cendrawasih

14 13 14 13 12 13 14 14 12 13 13 14 12 13 14 14 13 13 14

10 9 7 8 6 6 6 6 5 5 5 4 4 4 3 2 2 2 0

3 3 3 0 4 4 4 2 4 3 3 6 4 3 4 4 4 2 4

KIDS FUN FIESTA

STATION

1 1 4 5 2 3 4 6 3 5 5 4 4 6 7 8 7 9 10

(31-12) (32-9) (17-15) (14-12) (22-16) (19-13) (13-11) (18-20) (22-15) (22-19) (17-15) (14-17) (14-13) (17-20) (21-30) (15-28) (14-26) (11-24) (12-30)

33 30 24 24 22 22 22 20 19 18 18 18 16 15 13 10 10 8 4

DAPATKAN BONUS ASYIK SETIAP MINGGU !

Perlihatkan Kartu ini ke Funstation terdekat dan dapatkan pilihan Bonus Asyik : Gratis Saldo FCC Rp 5.000/voucher Rp 5.000 Atau Bonus 50% untuk pembelian min Rp. 50.000

Grand Mall FUN Basko 15 Apr - 15 Mei 2011

STATION

714

LEMBAGA PERSEKUTUAN PECINTA PENDIDIKAN KESEHATAN (LPPPK)

SEHATAN SITEBA PADANG POLITEKNIK KE (POLTEKES SITEBA)

Basko Grand Mall

SK MENDIKNAS NO. 212/D/0/2006 TERAKREDITASI

PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2011/2012 PROGRAM STUDI : 1. KEBIDANAN (D3) (TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 035/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/II/2011)

cicilan

2. TEKNIK ELEKTROMEDIK (D3)

0

(TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 032/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/II/2011)

selama 6 bulan, enjoy special previlege

30%

%

3. FISIOTERAPI (D3) (TERAKREDITASI BAN-PT NOMOR : 032/BAN-PT/Ak-X/Dpl-III/II/2011)

Gelombang I Tes Gelombang II Tes

Power Buy

Untuk semua

PEMBELIAN

PRODUK dengan harga normal selama 6 - 12 bulan, enjoy special discount *Berlaku 14 Maret 2011 s/d 12 Juni 2011

Iklan Baris Rp. 20.000,- / terbit

20% = PROPERTI

0

%

STNK Motor Supra Fit BA.2731 HF, An. Dani. Hilang dari Sawahan - Gng. Panggilun Padang. Bagi yang menemukan harap lapor ke Pos Polisi terdekat

=

ELEKTRONIK

NUSANTARA AC Jl. Gajah Mada (Simp Tinju) Padang Telp. (0751) 7711802 Mengerjakan / Menjual : - Isi Freon AC Mobil - Spare Part - Service Perbaikan - Pemasangan Bekas / Baru

ADEK : 08126752801

INFORMASI : POLTEKES BASUKI ARIO SENO ERDI NUR SUKSMERRI PAISOL

KOMPUTER ALAT KOMUNIKASI FASHION = BIRO JASA = RUPA RUPA = INFO BISNIS

: 0811669722 : 0811661387 : 08126757101 : 08126630824 : 0811669073

INFORMASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSYARATAN PENDAFTARAN HUBUNGI KE ALAMAT KAMI

PENGURUS LP3K PADANG BID. OPERASIONAL PENDIDIKAN Ttd ERDI NUR,SKM.,M.KES

KETUA LP3K PADANG Ttd

=

= OTOMOTIF

: 01 April s/d 07 Juli 2011 : 08 Juli s/d 09 Juli 2011 : 11 Juli s/d 11 Agustus 2011 : 12 Agustus s/d 13 Agustus 2011

Alamat : 1. Jl. JHONI ANWAR NO. 8 LAPAI PADANG 2. JL. JHONI ANWAR NO. 17 A LAPAI PADANG TELP. 0751 - 445880 / 0811669722 Website : www.poltekes-siteba.ac.id email : poltekessiteba@yahoo.co.id

Drs. H. Lamizar Yoena,SH.,MH

KEHILANGAN

www.harianhaluan.com

PENDAFTARAN :

Nasabah

DIREKTUR Ttd DRS. AMRIN TANJUNG,M.Pd

=

Pasang Iklan Anda disini ...

=

KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

KLINIK THIBBUNNABAWI "ASSALAM"

IZIN NO : 04/YANKES-INST/AGAM-STPT/VII/2008 PENGAWAS : Dr.Syaiful Syofyan, Msc.Dt Marah Indo

Melayani : Bekam,Ruqyah, Gurah, Pijat Wajah, Pijat Mata dan lain-lain. Menyediakan berbagai macam herbal alamat : Jalan Biaro-Lasi Balai Gurah Ampek Angkek-Agam (+_700 m) dari Simpang Biaro Cp : 08126774552-081266520077-081993776646 (SMS)

mak Ngah Khas Bukittinggi

TERSEDIA DI : CHRISTINE HAKIM, MAHKOTA TABING, MAHKOTA KHATIB, SHIRLEY ROHANA KUDUS DAN Uwan Simp. GIA BIM (BANDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU)


10

Rendo

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

KONSULTASI HUKUM

Salam Perikanan

Diasuh: Oleh Rusdi Zen

Diasuh oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta

Rekomendasi KY Menarik perkembangan kasus mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Berdasarkan laporan tim pengacaranya, Komisi Yudisial tengah mempelajarinya dan akan memanggil sejumlah hakim karena tak mempertimbangkan sejumlah bukti, baik senjata yang digunakan pelaku, dan jenis peluru sertalainnya. Pertanyaannya, dari sisi hukum rekomendasi KY ini apakah bisa digunakan sebagai bukti baru (novum) untuk mengajukan PK. Kemudian apakah Mahkamah Agung berkewajiban mempertimbangkan hal itu dalam putusan PK nanya nanti, mohon penjelasan, makasih. (NonoPadang) Pertanyaannya, dari sisi hukum rekomendasi KY ini apakah bisa digunakan sebagai bukti baru (novum) untuk mengajukan PK. Kemudian apakah Mahkamah Agung berkewajiban mempertimbangkan hal itu dalam putusan PK nanya nanti, mohon penjelasan, makasih. (NonoPadang) Jawab Jika hakim tidak mempertimbangkan bukti, maka itu adalah kewenangan dan otonomi hakim. Hakim bebas untuk memilih, akan mempertimbangkan suatu bukti atau tidak. Jika hal ini diintervensi maka berarti hakim tidak otonom lagi. Jika hakim tidak otonom, maka penegakan hukum akan berjalan di bawah tekanan. Dalam konteks ini tekanan Komisi Yudiasial. Komisi Yudisial, hanya berwenang menilai dan mengintervensi soal etik hakim, khususnya dalam menangani perkara. Komisi Yudisial tidak

berwenang menilai masalah teknis. Soal bukti dipertimbangkan atau tidak dipertimbangkan haskim, bukan kewenangan Komisi Yudisial untuk menilai. Itu kewenangan pengdilan yang lebih tinggi. Bukankah sistem peradilan kita berlapis tiga, plus upaya hukum luar biasa Peninjauan Kembali (PL). Jika Komisi Yudisial berwenang memeriksa hakim secara teknis, maka Komisis Yudisial akan menjadi hakim di atas hakim. Hemat saya, bukti yang tidak dipertimbangkan pada ketiga tingkat peradilan (PN, PT, MA) tidak dapat dikategorikan sebagai novum. Novum adalah bukti yang sama sekali baru dalam arti belum pernah diajukan sebagai bukti pada ketiga tingkat pengadilan (PN,PT,MA). Jadi, apabila bukti-bukti tersebut tidak pernah dipertimbangkan pada ketiga tingkat peradilan, maka menurut pendapat saya PK diajukan bukan atas dasar novum, melainkan atas dasar putusan yang kurang pertimbangan (kekeliruan yang nyata) yang dalam bahasa Belanda disebut onvoldoende gemotiverd. Mohon penjelasan, karena saya awam tentang hukum.Jika saya dan seseorang bertengkar melalui SMS, kemudian dia mengirim SMS bernada ancaman, dan menggertak orang tua saya juga, apakah ada hukumnya jika saya memperkarakan hal ini? Kriteria apa saja yg bisa mengkategorikan hal tersebut sebagai ancaman membahayakan? Terima kasih. (YY-Padang) Jawab Bisa, asalkan sms tersebut anda simpan untuk dijadikan bukti. Kriterianya mulai dari perbuatan tak menyenangkan, penistaan sampai kepada ancaman.

TTS BERHADIAH 010

Teknologi Pembuatan Pakan Ikan (Bagian-1)

PARA pembaca setia Haluan dan pencinta rubrik Salam Perikanan, salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan pemeliharaan ikan adalah ketersediaan pakan dalam jumlah yang cukup, tepat waktu dan berkesinambungan. Di samping itu juga harus memenuhi syarat gizi, pencernaan dan selera ikan baik dalam bentuk pakan alami maupun dalam bentuk pakan buatan yang memenuhi kebutuhan nutrisi ikan. Pakan ikan merupakan faktor penting dalam usaha budidaya ikan yang menentukan lebih kurang 60 persen dari biaya produksi, dikarenakan para peternak ikan saat ini selalu tergantung pada pakan komersil sehingga usaha budidaya ikan membutuhkan biaya yang sangat besar. Hal ini dapat disiasati dengan membuat pakan ikan buatan sendiri, sehingga biaya produksi akan dapat ditekan. Keuntungan Pakan Buatan 1. Kita dapat meningkatkan produksi ikan di kolam melalui padat penebaran yang tinggi dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat. 2. Bahan baku pakan buatan dapat dimanfaatkan dari limbah industri pertanian, perikanan dan makanan yang bernilai ekonomi rendah tetapi nilai gizinya cukup tinggi. 3. Pakan buatan dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama, tanpa mengalami penurunan kualitas. 4. Pemberian pakan buatan dapat merubah warna dan rasa daging ikan, sesuai dengan selera konsumen, seperti penambahan lemak dalam jumlah tertentu akan menjadikan daging ikan bertambah gurih. Peralatan yang Digunakan Peralatan yang digunakan untuk pembuatan pakan buatan antara lain adalah:

1. Mesin penepung. 2. Ayakan stainles steel. 3. Baskom tempat mengaduk bahan yang telah halus. 4. Timbangan untuk menimbang bahan-bahan pakan 5. Pencetak pelet (dapat dipakai penggiling daging). 6. Penampung pelet siap cetak untuk sementara. 7. Terpal untuk pengering pelet yang telah dicetak. 8. Kantong untuk penyimpan pelet yang telah kering. Formulasi Pakan Ikan Dalam mentukan formulasi pakan ikan, bahan-bahan yang akan digunakan harus sudah diketahui atau dianalisis komposisi zat gizi yang terkandung di dalamnya, seperti protein, lemak, karbohidrat dan lain sebagainya. Hal ini penting sekali untuk menentukan kualitas bahan yang akan digunakan, dalam kaitannya dengan kebutuhan nutrisi untuk ikan. Kualitas bahan pakan ikan ini tidak sama untuk daerah asal yang berbeda karena perbedaan tinggi daerah akan menyebabkan komposisi zat gizi yang berbeda pula. Untuk mengatasi agar pakan yang dihasilkan selalu berkualitas maka setiap bahan yang digunakan terlebih dahulu dianalisis di laboratorium untuk mengetahui komposisi nutrisinya. Komposisi nutrisi pelet harus disesuaikan dengan jenis ikan, umur, jenis kelamin ikan dan ditentukan apakah ikan yang diberi pelet termasuk ikan karnivora, omnivora atau ikan herbivora. Beberapa Metoda Menyusun Formulasi Pakan Trial and Error Method

Ajukan pertanyaan anda mengenai seluk beluk dunia perikanan dan kelautan kepada pengasuh melalui email laborperikanan@bunghatta.ac.id atau sms ke +6281374610315. Pertanyaan anda akan dijawab oleh para pakar dunia perikanan dan mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang.

Galak-galak Surang sumber: ketawa.com

Mencontek Persis Seperti Apa Adanya

Jono sedang mengerjakan ujian. Dikarenakan semalam Jono tidak belajar, pada saat mengerjakan soal ujian dia kebingungan dan lembar jawabannya ternyata masih kosong. Jono akhirnya mendapat inspirasi untuk mencontek temannya agar lembar jawabannya segera terisi dan segera dikumpulkan. Ikhromy : “Mar..” (Jono mencolek-colek Marni namun tidak di tanggapi) Setelah di colek beberapa kali dan merasa risih, akhirnya Marni memberikan lembar jawabannya setelah diminta oleh Jono. Marni : (berbisik) “Cepet ya!!” Jono terlihat sangat sibuk menulis jawaban milik Marni dan setelah beberapa menit kemudian lembar jawaban milik Marni dikembalikan. Tak berapa lama lagi waktu ujian telah selesai dan semua lembar jawaban dikumpulkan di meja guru. Beberapa hari kemudian hasil ujian diumumkan di depan kelas oleh guru wali kelas masing-masing. Semua nama siswa di panggil satu per satu dan mereka juga sudah mengetahui nilai mereka masing-masing. Tapi hanya nama Jono yang tidak disebutkan oleh guru wali kelasnya. Jono : “Saya kok belum dipanggil, Pak?” Guru : “Loh... kemarin saat ujian, kamu masuk?” Jono : “Masuk, Pak” Guru : “Di sini gak ada tuh lembar jawaban milik kamu, coba kamu cari sendiri di sini.” Jono maju ke depan kelas dan memeriksa tumpukan lembar jawaban satu per satu mencari lembar jawabannya. Jono : “Ini pak!” Guru : “Ini bukan punyamu.” Jono : “Iya pak, ini tulisan saya.” Guru : “Coba dibaca namanya!” Jono : “MARNI!!??”

Pemabuk Kecurian

Seorang pemabuk menelepon polisi untuk melaporkan bahwa pencuri telah merusak mobilnya. “Mereka pernah mencuri dashboard, roda kemudi, pedal rem, bahkan pedal gas,” teriak dia sambil keluar. Namun, sebelum penyelidikan polisi bisa berjalan, telepon

Mendatar 1. Sifat bagian tumbuhan yang tumbuh kea rah sinar matahari 8. Nama alat music petik dari India 9. Lima 10. Zat agak cair pada urut-urut otot 14. harus dilawan dengan air 15. Senang hati 16. Saudara 18. Gerakan tubuh yang berirama 20. Negara yang beribu kota Ankara 23. Berhenti, tentang hujan 25. Jenis pakaian wanita 27. Bepergian keluar rumah 29. Nama hari 31. Lembaga Indonesia Amerika 33. Panggilan wanita tua (Sunda) 35. Jauh (Ing) 37. Bagian dari tangan 38. Sikap tidak setuju, menentang 39. Cara, gaya 41. Hukuman berupa bayaran dengan uang 42. Jarak titik terhadap sumbu tegal 43. Bersifat alami Menurun 2. Kemampuan untuk merasakan 3. Janji yang diucapkan dengan sungguhsungguh

PEMENANG EDISI 008 : Rahmansyah BME, Jalan Marapalam Indah IX No.5 Padang 25125 Padang. (Pemenang silahkan mengambil hadiah di Sekretariat Redaksi Haluan) 4. Terbayar Lunas 5. Matahari 6. Piranti yang menghasilkan osilasi listrik 7. Bahasa resmi Negara Cina 11. Cara 12. Miskin (Ing) 13. Makna 17. Pulau di sebelah barat Sumatera 19. Bimbang 21. Rambut putih 22. Sejenis opor/gulai 24. Udang kering 26. Kakak laki-laki (Minang) 28. Lantas, sesudah itu 30. Pengganjal kepala waktu tidur 31. Gempa bumi 32. Berasal dari luar, tidak dikenal 34. Teriakan 35. Cerita rekaan 36. Harum, wangi 39. Seni (Ing) 40. Sejenis bambu

Kirim jawaban melalui kupon di atas dan dikirim melalui Pos ke Kantor Redaksi harian Haluan, Kompleks Bandara Tabing, Jalan Prof. Hamka, Padang. Tersedia hadiah menarik bagi pemenang.

(Metode coba-coba). Metode ini didasarkan kepada perhitungan mencoba dan mencoba, sampai diperoleh pakan dengan kandungan gizi yang dibutuhkan oleh ikan peliharaan dengan perhitungan dalam persen. Dalam metode ini perlu diperhatikan ketentuan berikut: a. Basal mix. Merupakan campuran bahan makanan sebagai sumber energi, dengan kadar protein kasar 9 – 12 %, penggunaannya berkisar 30 – 40%. b. Protein mix. Merupakan campuran bahan makanan dengan sumber protein kasar diatas 45 %, penggunaannya berkisar antara 20 sampai 30% dalam pakan. c. Mineral mix. Merupakan campuran bahan yang banyak mengandung mineral, penggunaannya dalam pakan lebih kurang 2 – 3%. d. Vitamin mix (premix). Merupakan s u m b e r vitamin dan mineral mikro, penggu- naannya 0,5 – 1 % dari jumlah pakan. (bersambung)

Garah Si Mantaba

berdering untuk kedua kalinya, dengan suara yang sama,

Berpikir Sebelum Menikah

“Sayang,” kata suami kepada istrinya, “aku mengundang temanku dan pacarnya untuk makan malam di rumah.” “Apa? Apakah kamu gila? Rumah ini berantakan, saya tidak berbelanja, semua piring kotor, dan aku tidak bisa memasak makanan yang lezat!” “Aku tahu semua itu.” “Lalu kenapa kamu mengundang teman untuk makan malam?” “Karena aku ingin membuat mereka berpikir sebelum berencana menikah.”

Membangunkan Mahasiswa Tidur di Kelas

Seorang dosen sedang berbicara terlalu menjemukan di dalam sebuah kelas ketika ia melihat seorang mahasiswa tidur di barisan belakang. Dosen itu berteriak kepada mahasiswa lain yang ada di sebelah mahasiswa yang sedang tidur itu, “Hei, segera bangunkan dia!” Mahasiswa yang duduk di sebelah tadi menjawab, “Anda yang membuat dia tidur, Anda yang harus membangunkan dia!” Kelelawar di Goa Wisatawan Penakut: “Apakah ada kelelawar di gua ini?” Pemandu: “Tidak ada.” Lalu mereka masuk. Wisatawan: “Mengapa di goa seperti ini tidak ada kelelawar sama sekali?” Pemandu: “Ular memakan mereka semua!”

Mencari Ayam yang Lebih Besar

Seorang wanita memilih ayam beku di sebuah swalayan, tapi tidak bisa menemukan satu yang cukup besar bagi keluarganya. Dia bertanya pelayan, “Apakah ini ayam ini bisa lebih besar?” Pelayan itu menjawab, “Maaf bu, tidak bisa, karena mereka sudah mati.”

Oknum Polisi Tertangkap Nyabu


ara

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

11

MU Diambang................................................ dari Hal.1 Agam Tetap .................................................... dari Hal.1 Hanya saja, jika MU berhasil menahan imbang dua tim itu maka hampir dipastikan Wayne Rooney dan kawan-kawan akan juara. Pasalnya, dua pertandingan lain hanya menghadapi Blackburn Rovers di kandang dan Blackpool di kandang lawan. Menjamu Everton di markas kebanggaanya, Old Trafford, United yang tampil dengan duet Wayne Rooney dan Javier “Chicharito” Hernandez di lini depan mencoba mengambil inisiatif serangan. Namun, di sisi lain Everton siap mengancam dengan serangan balik cepat, dengan mengandalkan Leon Osmand dan Jemaine Beckford. United memiliki kesempatan emas membuka keunggulan ketika Antonio Valencia berhasil beradu fisik dengan Leighton Baines di sisi kiri pertahanan Everton dan melepaskan umpan manis ke arah Nani yang berdiri tanpa kawalan di kotak penalti. Tanpa berpikir panjang, winger internasional Portugal itu pun langsung melepaskan tendangan. Apes, bola yang meluncur deras ke gawang justru mengenai kaki Chicharito yang terjatuh tepat di depan gawang. Bola pun akhirnya gagal

masuk sasaran. Skor kacamata alias 0-0 bertahan hingga jeda. Lanjut ke babak kedua, pertarungan kembali berjalan ketat. Namun, kurang menarik karena kedua tim jusrtu lebih banyak terlibat perebutan bola di lapangan tengah, bukan menciptakan peluang demi peluang. Di menit ke-53, Chicharito membuka peluang dengan mengirim umpan ke arah Rooney di kotak penalti. Namun, belum sampai ke kaki Wazza, bola berhasil di sapu Phil Jagielka. Tak kunjung mencetak gol saat pertandingan sudah menunjukkan waktu satu jam (menit 60), Sir Alex Ferguson melakukan perubahan dengan menarik Nani dan memasukkan Michael Owen untuk membantu Rooney dan Chicharito di lini depan. Sementara beberapa menit sebelumnya, Fergie juga memasukkan Patrice Evra menggantikan John O’Shea. Memasuki menit ke-73, Owen nyaris membuat publik Theatre of Dream bersorak, ketika tendangannya dari jarak dekat sempat membentur bek Everton dan memantul ke arah tiang. Sayang, hasil pantulan bola tidak mengarah ke dalam

gawang, melainkan keluar, sehingga gawang Howard kembali aman. Tak juga mencetak gol, Fergie melakukan pergantian terakhir dengan memasukkan pemain veteran Ryan Giggs menggantikan Darron Gibson. Masuknya Giggs membuat alur serangan United kian deras. Selama sepuluh menit tersisa, United terus mengurun pertahanan Everton. Di menit 81, United mendapat peluang emas melalui tandukan Chicharito setelah memanfaatkan umpan Valencia. Akan tetapi, bomber asal Meksiko tersebut dipaksa gigit jari setelah Howard melakukan penyelamatan gemilang. Gagal di percobaan pertama, Chicharito tidak mengulanginya saat kembali mendapat peluang emas di menit ke-83. Lag-lagi, umpan datang dari kaki Valencia di sisi kiri pertahanan Everton. Bola yang meluncur ke tiang jauh berhasil ditanduk Chicharito ke tiang dekat yang tak terjangkau Howard. United pun unggul 1-0 di sisa tujuh menit pertandingan. Sementara itu, Everton langsung memberikan respon dengan menaikkan tempo serangan. Sialnya, hingga berakhirnya laga, Tim Cahill dkk gagal mencetak gol penyeimbang. (h/okz/pp)

Mestika Zed .................................................... dari Hal.1 Krisis kedua yang dimainkan Syafruddin, setelah tahun 1950-an. Negara Republik Indonesia dihantui pergolakan politik antar anak bangsa. Di berbagai daerah silih berganti pergolakan yang kecewa terhadap pemerintah pusat . PRRI muncul di Sumatera Barat. PRRI Ditumpas APRRI, perang saudara bergolak. Syafruddin dicap sebagai pemberontak. "Jika mau, bangsa ini tak perlu menyebut PRRI sebagai pemberontak. Tetapi sebaiknya bagi para pendukungnya menyebut gerakan mereka sebagai 'pergolakan' daerah menentang rezim Jakarta yang sudah inkonstitusional saat itu," papar Mestika Zed dengan gayanya kalem memukau ribuan peserta seminar. Sedangkan enam narasumber lain, Alis Marajo, Aslim Tajuddin, Iramadi Irja, dan Josrizal Zain pun memaparkan pandangan yang sesuai dengan jalan pikiran masing-masing. Alis Marajo selaku Bupati Limapuluh Kota, dalam paparannya mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota akan mendorong Pemerintah Provinsi Sumbar untuk mengajukan Syafruddin Prawiranegara sebagai pahlawan nasional. Menurut Alis lagi, kini pemerintah provinsi sudah melihat dua lokasi untuk mendirikan monumen nasional PDRI yang disebut Hari Bela Negara. Dua lokasi

tersebut adalah Kototinggi dan Halaban. "Kami berharap panitia pembangunan Monumen Nasional Bela Negara yang dibentuk oleh pemerintah provinsi langsung mengambil langkah pengajuan Syafruddin Prawiranegara sebagai Pahlawan Nasional,"papar salah seorang pelopor lahirnya Yayasan Peduli Perjuangan PDRI tersebut. Dalam kacamata ekonomi, Aslim Tajuddin, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia mendasarkan pandangan lewat makalahnya yang berjudul Perkembangan dan Prospek Ekonomi Indonesia mengungkapkan bahwa Mr. Syafruddin tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan perekonomian Indonesia di awal berdirinya republik ini. Beliau pernah menjabat sebagai menteri keuangan, menteri kemakmuran, Presdir De Javasche Bak, dan Gubernur BI. Aslim memaparkan, di antara sejarah yang melekat dalam perihal ekonomi, peristiwa 'gunting Syafruddin' adalah peristiwa yang paling penting dalam sejarah RI. Meskipun memberikan dampak yang kurang nyaman pada awalnya, namun pada akhirnya kebijakan tersebut mampu membersihkan sistem moneter, mengurangi jumlah uang yang beredar, menurunkan harga barang dan menambah kas negara. "Ada hal yang menarik saat Mr

Syaf akan memberlakukan "guntingnya'. Hingga Kebijakan itu diumumkan, tidak seorang pun keluarga, istri dan anak Syafruddin mengetahui hal tersebut. Di sini kita bisa lihat betapa rahasia negara perlu dipisahkan dari keluarga. Kita harus meneladani hal ini," tutur Aslim Tajuddin. Sementara itu, Iramadi Irja, mantan pejabat Bank Indonesia ini juga memaparkan beberapa hal sama dengan Aslim. Namun Iramadi dapat menggambarkan perubahan pandangan Syafruddin yang mulanya terkesan liberalis, beralih kepada ekonomi kerakyatan dan Syariah. Sedangkan di sesi akhir, Walikota Payakumbuh Josrizal Zain mengatakan bahwa Mr. Syafruddin telah memberikan inspirasi bagi pemerintah dan pelaku ekonomi untuk mengembangkan otonomi aerah dan ekonomi regional. Seminar seabad Syafruddin Prawiranegara mendapatkan perhatian besar dari masyarakat Luhak Limopuluah. Ribuan peserta dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, guru, pelajar, LSM, Ormas memenuhi Auditorium Politani tersebut Ferizal Ridwan, sekretaris panitia penyelenggara, mengatakan bahwa seminar tersebut merupakan rangkaian panjang peringatan 100 tahun Syafruddin Prawiranegara yang sebelumnya telah digelar di tingkat pusat dan berbagai daerah di Indonesia.(h/il)

KPM Dideklarasikan ...................................... dari Hal.1 “Ketika gedung perpustakaan roboh karena gempa, 700 ribu judul buku tertimbun di dalamnya, tak banyak yang merasa kehilangan. Ini contoh betapa memprihatinkannya kepedulian terhadap buku,” ujarnya saat memaparkan tujuan komunitas ini dihadirkan. Menurut penulis buku kumpulan cerpen Kembali ke Pangkal Jalan ini, jika buku benda hidup, ‘jasadnya’ telah tertimbun di gedung di Jalan Diponegoro itu. Dan, lebih setahun setelah itu, inisiatif untuk membangunnya kembali juga tak terlihat. Maka, KPM akan jadi sebuah gerakan agar masyarakat mencintai buku, mau membaca, agar tak menjadi bodoh. “Tanpa membaca, kebodohan tak dapat dihindari,” tuturnya. Wannofri Samry, kandidat doktor di Universitas Kebangsaan Malaysia membandingkan kepedulian terhadap buku di dua Negara Serumpun. Menurutnya, di Malaysia boleh meminjam buku 20 judul per hari

selama 120 hari. Sementara di Indonesia hanya boleh 3-5 buku, itupun hanya dalam waktu seminggu. Lalu, perpustakaan khususnya di Sumbar tidak ada yang berlangganan buku-buku baru, apalagi jurnal. “Saya kira, bukan karena kita tidak mampu, persoalannya kekurangpeduliaan,” tuturnya. KPM ini melibatkan jurnalis, sastrawan, dan akademisi, di antaranya Israr Iskandar, S Metron M, Wiztian Yoetri, Dedy Arsya, Heru Joni Putra, Roni Saputra dan lainlain. Didekralasikan tepat pada peringatan hari world book day. Bangun Tiga Perpustakaan Menurut Yusrizal KW, ke depannya, KPM akan membangun perpustakaan di nagari-nagari yang dananya juga akan diusahakan bersama-sama. “Tapi tidak asal bangun. Kita teliti dulu. Dan tidak kita perbiarkan saja, ada tim yang memantau rutin tiap 15 hari,” ujarnya. Selain ke nagari, direncanakan juga pembangunan perpustakaan

juga dilakukan di sekolah-sekolah, masjid, dan di tempat-tempat umum lain. Di tempat-tempat tersebut, KPM membantu penyediaan buku dan juga rak buku. “Dalam tahun ini, kita akan usahakan mendirikan tiga perpustakaan,” sambung Yusrizal KW. Selain perpustakaan, gerakan membaca disebar melalui pin, kaos dan jejaring sosial. Rencananya juga menggandeng Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumbar untuk menggelar Pustaka Kaget yang segera dilaksanakan. Dalam jangka panjang, KPM mengusahakan menerbitkan buku penulis-penulis Sumbar, gerakan wakaf atau hibah buku, dan penerbitan dan pameran buku. Selain KPM, gerakan ini juga dilakukan oleh Gola Gong yang menggarap gempa literasi di Banten. Dekralasi KPM pukul 16.00 WIB itu didekralasikan oleh Rusli Marzuki Saria akrab disapa Papa, yang memiliki ribuan koleksi buku. (h/adk)

Medali Kusie ................................................... dari Hal.1 “Yang diberi medali biasanya kan olahragawan. Ada medali emas, medali perak atau medali perunggu. Nah, medali yang Muncak pakai sekarang medali apa? Emas? Perak? Perunggu?” tanyo Mas Sam polos. “Ma jaleh di den. Pangulu pakai medali, waden pakai medali pulo. Sabab mako baitu, dek karano sebagai kamanakan waden musti saparentah mamak,” jawek Muncak. Mas Sam haniang tujuh minik. “Mas Sam jaan bagarah juo lai,” lanjuik Muncak lah sampai di minik ka salapan. “Memang banyak macam medali. Banyak tingkatan medali. Sabanta lai, akan kalua pulo medali untuk pangulu tingkek satu, medali untuk pangulu tingkek duo, medali untuak pangulu tingkek tigo. Bajanjang naiak batanggo turun. Baitu adat nan kewi. Indak lakang dek paneh indak lapuak dek ujan,” jawek Muncak. “Kalau begitu, medali itu begitu

penting dalam adat. Muncak, tolong terangkan pada saya. Mana yang lebih mulia, mengurus anak kemenakan atau memakai medali ke sana ke mari pada setiap upacara?” tanyo Mas Sam. “Kini ko Mas Sam, pangulu tu lah tabagi duo. Partamo pangulu ayam kampuang. Artinyo pangulu nan bakureh surang sambia maurus anak kamanakan supayo indak dimakan musang. Kaduo pangulu ayam broiler. Aratinyo pangulu nan suko diagiah makan, banyak vitamin, gapuak, ranggahnyo rancak, bulunyo barasiah, karajonyo cuma bakaliaran di dalam kandang nan dibuek an dek pengusaha ayam untuak batalua-talua sajo atau untuak dagiang-dagiangnyo nan diarok urang nan mamaliharo,” kato Muncak. “Jadi, medali yang dipakai pengulu pertanda apa?” tanyo Muncak liak. “Samakin banyak nan digantuang-

an pangulu di bajunyo, samakin tinggi gengsi pangulu. Semakin tinggi posisi tawarnyo. Tarutamo untuak pamilu nan kadatang,” kato Muncak. “Apa benar baju pangulu juga dihiasi oleh pita empat warna; merah, kuning, hitam, putih di pinggir bajunya?” tanyo Mas Sam. “Eyayai, Mas Sam. Dulu urang Minang ko indak ado pakai marawa bawarna-warna doh. Akan tetapi, manuruik sejarah marawa, marawa tu baru ado sajak LKAAM badiri. Tigo warnanyo. Kini sajak LKAAM tu lah jadi LKAAM Plus, lah batambah pulo warna ciek lai. Putiah,” kato Muncak. “Kalau nanti ganti pengurus lagi, berarti ditambah lagi dong warna marawanya?” tanyo Mas Sam. “Indak jadi persoalan. Labiah rancak datuk-datuktu sibuk dek marawa, medali, saluak, tungkek daripado manyeso anak kamanakannyo di kampuang,” kato Muncak. ***

Bara panas menyeruak di kedua wilayah yang sesungguhnya badunsanak ini. Pihak Pemerintahan Kota Bukittinggi, yang kala itu dipimpin Walikota Jufri, dan Agam di bawah Bupati Agam Aristo Munandar dan Putra Utama. Waktu itu, Aristo Munandar sangat hati-hati menyikapi PP ini. “Saya menyerahkan semuanya kepada rakyat dan wakil mereka di DPRD Agam,” kata Aristo. Ia secara tersirat, ia tidak menginginkan Agam terbelah karena palaksanaan PP 84/1999, tentang perluasan Kota Bukittinggi. Kini, ketika Mendagri Gamawan Fauzi menyatakan, PP 84/1999 harus dilaksananakan, berbagai pendapat mencuat. Ada yang pro, dan banyak yang kontra. Di antara pelaku sejarah, mereka yang terlibat langsung dalam proses lahirnya persetujuan perluasan Kota Bukittinggi ke wilayah Kabupaten Agam, mengaku heran dengan sikap Mendagri Gamawan Fauzi tersebut. M PS Bandaro, misalnya. Mantan anggota DPRD Agam yang terlibat langsung dalam proses lahirnya persetujuan perluasan Kota Bukittinggi tersebut mempertanyakan, apakah masih ada relevansinya pelaksanaan PP 84/1999 tersebut dengan kondisi saat ini. “Sejak ditandatangani Presiden BJ Habiebie 12 tahun lalu, PP tersebut tidak bisa dilaksanakan. Penyebabnya, mayoritas warga Agam menolak keberadaan PP dimaksud. Dan sekarang mau dilaksanakan pula. Sudah terlalu lama,” kata Bandaro kepada Haluan, Kamis pekan lalu. Menurutnya, sebaiknya Pemerintah Pusat, dalam konteks ini Kemendagri, bukan lagi mengungkit masalah pelaksanaan PP 84/1999, tetapi berpikir lebih realistis. Misalnya dengan mendorong upaya kerja sama antara Agam dengan Bukittinggi, dalam berbagai sektor pembangunan ekonomi daerah dan kerakyatan. Dasar hukum untuk pelaksanaan kerja sama antara daerah sudah ada, seperti UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Kerjasama Antar Daerah , PP Nomor 50 Tahun 2007, Tentang

Tatacara Pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah; PP Nomor 34 Tahun 2009, Tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan. Kemudian juga ada Permendagri Nomor 69 Tahun 2007 Tentang Kerja Sama Pembangunan Perkotaan, dan Permendagri Nomor 29 Tahun 2008 Tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh di Daerah. “Semua itu bisa menjadi acuan pelaksanaan kerjasama antara Agam dan Bukittinggi. “Membicarakan kembali PP 84 Tahun 1999 hanya akan mengungkit luka lama,” ujar Bandaro tanpa menjelaskan luka lama pihak mana yang merasa terungkit itu. Pelaku sejarah lainnya, Susilo MR, yang juga mantan anggota DPRD Agam, berbicara lebih ekstrem. Ia menilai, PP 84 tahun 1999 cacat hukum. Makanya tidak layak dilaksanakan. Terbitnya PP 84/1999 berdasarkan persetujuan dari DPRD Agam, yang dipaksakan, 27 Desember 1995. “Kala itu Ketua DPRD Agam dijabat H Gazali Djalaluddin dan Bupati Agam dijabat Kol H Ismu Nazif (alm). Persetujuan itu telah dicabut kembali tahun 1999, kala itu Ketua DPRD Agam dijabat Drs Komaruddin,” kata Susilo. Dalam berbagai kesempatan, H Gazali Djalaluddin tetap mengakui kalau ia dipaksa menandantangani persetujuan perluasan Kota Bukitinggi ke wilayah Agam. Pernyataan tersebut dibenarkan rekannya, PS Bandaro dan pelaku sejarah lainnya, yang terkait dengan lahirnya persetujuan perluasan Kota Bukittinggi ke wilayah Kabupaten Agam. Salah seorang pemuka Masyarakat Agam, yang paling garang menolak pelaksanaan PP 84/1999, Gusmal alias Mak Dang. Sampai kini pun menilai PP 84/1999 tidak layak dilaksanakan. “Makanya harus dihapus atau direvisi. Mayoritas orang Agam tidak suka mendengar PP 84/1999 disebut-sebut di ranah Agam. Kalau mendengarnya pun kami sudah tidak suka, apalagi menerima pelaksanaannya,” ujar Gusmal tegas.

Kedepankan Kerja Sama Pada umumnya, pemuka masyarakat Agam lebih memilih pelaksanaan kerja sama antara Agam dengan Bukittinggi, ketimbang pelaksanaan PP 84/1999. Alasan mereka sangat jelas. Pelaksanaan PP 84/1999 sama sekali tidak ada untungnya bagi Agam. Bahkan banyak masalah akan timbul bila pelaksanaan PP itu dipaksakan. Di sisi lain, di samping tidak ada relevansinya, PP 84/1999 hanya akan memecahbelah orang Agam sendiri, nagari selaku wilayah hukum adat akan terpecah. “Adat salingka nagari terancam luntur.” Namun bila pola kerja sama yang dikembangkan, mereka yakin akan banyak manfaatnya bagi warga dan pemerintah kedua daerah. Hal itu mesti disadari Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kemendagri yang dipimpin Gamawan Fauzi. Opsi lain yang ditawarkan pemuka masyarakat Agam adalah penggabungan Agam Tuo ke wilayah Kota Bukittinggi. Penggabungan tidak akan menimbulkan masalah yang berarti. Dalam artian warga Agam mayoritas akan menyetujuinya. Karena kebijakan itu tidak akan memecah belah nagari selaku wilayah hukum adat. Tetapi PS Bandaro dan kawan-kawan mempertanyakan, apakah mengurus sebuah kota seluas Kota Bukittinggi ditambah dengan 9 kecamatan yang berada di Agam Tuo gampang. Kalau opsi itu juga tidak bisa dilaksanakan, biarkanlah Agam dan Bukittinggi seperti sediakala. Jangan diusik lagi. Lagi pula, untuk apa sebenarnya perluasan Kota Bukittinggi. Karena kota belum sumpek, masih banyak lahan kosong. Yang terjadi saat ini di Koto Rang Agam itu adalah kesalahan penataan kota. Kondisi itu menyebabkan kota terlihat sumpek, dan tak terurus. “Yang dibutuhkan Bukittinggi kini adalah pembenahan penataan kota, bukan perluasan kota. Di sisi lain pola kerja sama dengan Agam memang perlu dikembangkan,” ujar PS Bandaro dan Susilo MR senada. (h/mzn)

Mencuri Rp ..................................................... dari Hal.1 Untung saja anggota Polsek Padang Barat cepat mengetahui kejadian tersebut. Pelaku langsung ditolong dari amukan massa dan akhirnya dibawa ke Mapolsek Padang Barat untuk dilakukan pemeriksaan. Kepada polisi tersangka mengaku nekat mencuri karena tak punya uang dan lapar. “Saya tak punya uang untuk

membeli sebungkus nasi, makanya saya nekat mencuri pak,” ujar Aziz kepada penyidik yang memeriksanya. Kanit Reskrim Polsekta Padang Barat Ipda Syahrul Hariadi mengatakan, tersangka ini ternyata telah residivis kasus pencurian sepeda motor (Curanmor) di daerah Pasaman dan dia pernah ditahan di

Lembaga Permasyarakatan ( LP) Talu, Pasaman. Hingga kini tersangka masih diperiksa intensif oleh penyidik untuk dilakukan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut. Sebab, aksi tersebut tidak hanya tersangka, melainkan ada beberapa rekan tersangka. (h/nas)

Vicky ditangkap oleh petugas sekitar pukul 18.00 WIB ketika sedang memasukkan mobil miliknya ke halaman rumahnya. Kemudian ditemukan satu tas kecil yang berisi satu paket kecil sabu bersama alat hisapnya. Setelah itu dia digiring ke Mapolresta Padang. Dari keterangan tersangka ini kepada penyidik mengatakan, ia memakai barang haram tersebut bersama rekannya Ari, sehingga polisi pun mencari tersangka itu. Satuan Narkoba Polresta Padang menemukan tersangka bermain bilyard di Teeboox. Petugas pun mengintainya hingga ke rumahnya. Sekitar pukul 20.00 WIB, tersangka sudah tiba di rumahnya. Disaat itu, petugas langsung menciduk dan menggeledah rumah tersangka dan ditemukan barang bukti berupa satu paket kecil sabu beserta alat hisap, sehingga Ari pun dibawa ke Mapolresta Padang untuk penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, asik pesta sabu di salah satu hotel di Kota Padang,

seorang lelaki Yan (39) digerebek oleh Jajaran Satuan Narkoba Polresta Padang, Kamis (21/4) sekitar pukul 17.00 WIB. Selain mengamankan satu paket Rp500 sabu, polisi juga menemukan alat penghisap sabu. Awal penangkapan tersebut ketika petugas mendapatkan informasi bahwa di salah satu kamar tengah melakukan pesta sabu. Mendapatkan laporan tersebut, beberapa petugas langsung menuju ke lokasi itu. Polisi pun melakukan penggerebekan. Namun, petugas menemukan seorang paruh baya di dalam kamar tersebut selesai memakai barang haram itu dan ditemukan satu paket kecil sabu lengkap dengan alat hisap. Kemudian tersangka pun digiring ke Mapolresta Padang untuk dilakukan pengembangan. Kasat Narkoba Polresta Padang AKP Yuli Kurnianto mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap tersangka kasus narkoba jenis sabu tersebut. “Kita telah melakukan pemeriksaan dan mereka hanyalah pemakai dan bukan

bandar,” ujar Yuli. Mereka sedang mengikuti proses pemeriksaan di Polresta Padang. Sementara barang bukti sudah diamankan. “Kita masih melakukan pengembangan, terhadap Vicky dan Ari darimana mendapat barang haram ini,” tegasnya. Sedangkan tersangka Yan ini diduga sebelum petugas tiba di lokasi tersangka bersama rekannya berada didalam kamar tersebut sedang mengisap sabu. “Saat ini tersangka masih diperiksa oleh penyidik untuk membongkar jaringan tersebut. Yan ini adalah sebagai pemakai bukan seorang pengedar. Kemudian barang haram tersebut sudah diamankan,” kata Yuli. Pihaknya akan terus mengungkap kasus narkoba di Kota Padang dan tidak ada tembang pilih dalam melakukan penangkapan. Diharapkannya, masyarakat membantu kinerja polisi dengan cara memberikan informasi sekecil apa pun terhadap pelaku dan pengedar sabu, ungkapnya. (h/nas)

3 Penyabu ....................................................... dari Hal.1

Naga Haluan .................................................. dari Hal.1 Tiupan angin pantai sepanjang siang hingga sore pada Jumat lalu itu, juga sangat mendukung sehingga tidak ada layangan yang harus diturunkan dari udara. Tetapi, dari sekian banyak layangan yang mengudara di hari pertama festival tersebut, layangan Naga Haluan dengan panjang badan lebih dari 30 meter dengan warna-warni, merupakan layangan paling menarik perhatian pengunjung. Layang ini kami namakan Naga Haluan (dengan kepala seperti naga) adalah untuk mengubah perhatian pengunjung. Jhon Chaniago dan saya sempat beberapa kali terjungkal untuk mempertahankan tarikan layangan Naga Haluan dengan ekor menjulang tinggi ke udara, sementara kepala hanya beberapa di atas permukaan pasir. Layangan ini juga sempat beberapa kali terjerembab, terutama bila tiupan angin berkurang. Selain itu, kami juga harus mengendalikannya dengan berzig-zag supaya badan dan ekor layangan ini tidak menyambar

layangan orang lain. Meski tidak ada klaim dan semua merasa senang dan gembira, layangan Naga Haluan juga sempat menyambar beberapa layangan delegasi negara lain. Namun begitu, mereka juga ikut ramai-ramai membetulkan badan layangan Naga Haluan agar bisa kembali mengudara. "Good Indonesia…..good Indonesia…" kata sejumlah fotografer dan pengunjung pantai sambil mejepret-jepret layangan kami. Sepanjang Jumat itu, kami berhasil menyandingkan ketiga layangan dari Minangkabau Kita Association di udara. Selain saya bersama Jhon Chaniago, Huda Alhaddad pun terpaksa turun tangan memegangi layangan Wonderfull Indonesia yang hari itu memang kurang jinak di udara. Pada hari kedua, Sabtu kemarin, hingga laporan ini saya kirim, kami belum berhasil mengudarakan layangan Naga Haluan yang ditunggutunggu pengunjung. Pasalnya, pagi hingga siang, pantai Cervia diguyur

hujan gerimis. Angin pun tak bertiup kencang. Yang banyak mengudara kemarin hanya layangan pengunjung, layang-layang "maco" ala Indonesia yang dibeli pengunjung di sekitar pantai. Para delegasi yang berdatangan dari Australia, Austria, Bali, dari Malaysia, Amerika Serikat, Afrika, Belanda, Perancis, Spanyol dan sejumlah negara lainnya nampak kecewa karena tidak adanya angin yang bertiup. Meski sejak pukul 12.00 atau pukul 18.00 WIB mentari sudah muncul, namun angin hanya bertiup sepoi-sepoi. Sejumlah turis sudah mulai melepas pakaiannya untuk berjemur di atas pasir yang sebagiannya masih basah. Jhon Chaniago pun mulai menggoda saya, "Pak AL, kalau tak ada layangan yang kita lihat di udara, kita melihat ke bawah saja sambil menyusuri pantai ini," kata dia sambil terkekeh-kekeh. Maksudnya, kami melihat bule-bule yang berjemur saja. Ach…dasar urang awak! *


12

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

PLAYGROUP DAN TK ISLAM NURUL HALIM 1 DAN 2 PADANG

Lulusannya Fasih Baca dan Tulis Alquran Laporan: ASRI APRILIANI dan DESWITA ZAR KASIH, serta Fotografer Deni Prima

Sayup-sayup dari kejauhan, lantunan suara anak-anak membacakan ayat suci Alquran terdengar merdu. Tak terbata sedikitt pun, mereka membaca ayat-ayat pendek. Dengan dibimbing guru mereka, mereka kian lancar dan fasih menghafal Alquran. Suasana itulah yang mengesankan ketika memasuki halaman Playgroup dan TK (Taman Kanakkanak) Islam Nurul Halim Padang.

HJ ESMARNI HALIM

Menanamkan Nilainilai Islami Sejak Dini

Perjalanan panjang Hj Esmarni Halim, dalam mengarungi dunia pendidikan, membuat dirinya matang. Dunia anak-anak sudah jadi bahagian penting dalam dirinya. Sosok pendidik yang berdarah Minangkabau, memiliki seorang anak, Mila Prima Devita yang kini juga terlibat dalam Yayasan Pendidikan Islam Nurul Halim, agar visi dan misi yayasan terus eksis. Selama 32 tahun mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar di TK umum, merasa pelajaran agama tidak begitu intensif yang diajarkan pada anak. Dengan alasan itu pula, ia berinisiatif mendirikan sebuah Yayasan Pendidikan Islam. “Sekarang hal itu terwujud. Dan terus memacu dan mengembangkan berbagai metode ajar dengan menanamkan nilai-nilai Islami secara intensif,” kata ibu kelahiran Padang, 21 April 1952 ini. Ia jelaskan, tujuh tahun yang lalu, dengan alasan untuk menanamkan pendidikan agama Islam sedini mungkin pada anak didik, ia beserta suami (H Zainul) dan anaknya Mila Prima Devita, mendirikan sebuah Yayasan Pendidikan Islam Nurul Halim yang beralamat di jalan Surabaya D28 Wisma Indah IV Siteba Padang. Yayasan pendidikan ini terus berkembang dengan baik. Tak tanggung-tanggung, setahun yang lalu, dibuka Taman Kanakkanak Islam Nurul Halim 2 yang beralamat di Perumahan Villa Anggrek Air Dingin Lubuk Minturun Padang. Kesukaan dan kesenangannya bermain dengan anak-anak membuatnya ingin mengabdikan diri sebagai pengajar taman kanak-kanak terutama untuk peningkatan pendidikan agama sedini mungkin pada anak. “Selama mengajar menjadi guru taman kanak-kanak, saya merasa senang sekali. Anak-anak yang lucu, tingkah mereka yang polos, tidak ada dendam dan tidak ada persoalan menjadi suatu input bagi saya untuk menjadikan mereka anak yang berakhlak mulia,” ungkap ibu yang akrab dipanggil Bu Es ini saat berbincang-bincang dengan Haluan. Dijelaskannya, pendidikan di sekolah harusnya sejalan dengan pendidikan yang diajarkan oleh orang tua di rumah. Bagaimana orangtua hendaknya juga memberikan contoh yang baik pada si anak, sehingga terjalin kerja sama yang baik antara orangtua dan guru. “Target saya sebagai kepala sekolah dan guru, anak-anak tamatan dari TK Islam Nurul Halim ini bisa baca dan tulis Alquran dan memiliki akhlak Islami,” ujarnya dengan penuh keoptimisan.

Hari itu, Rabu (20/4) lalu, Haluan berkunjung ke sekolah ini yang berlokasi di Jalan Surabaya D28 Wisma Indah IV Siteba Padang. Sungguh pemandangan yang menyejukkan mata. Anakanak sibuk dengan bacaan Alquran. Itu mereka sebut dengan pelajaran Iqra (Bacalah). Usia yang masih kecil dan belia, tapi sudah fasih membaca Alquran. Dengan moto “Mendidik dengan Cahaya Kasih Sayang dan Meningkatkan Iman Sedini”, PlayGroup dan TK (Taman Kanak-kanak) Islam Nurul Halim yang berada di bawah naungan Yayasan pendidikan Islam Nurul Halim yang diasuh Hj Esmarni Halim, terus membangun karakter anak-anak dengan nilai-nilai Islami. TK yang sudah didirikan sejak tahun 2003 lalu, telah melahirkan ratusan lulusan atau alumni. Pasalnya, setiap tahun ajaran baru jumlah murid yang mendaftar terus bertambah. Saat ini, tahun ajaran 2010/2011 tercatat 120 anak didik yang dibagi ke dalam 7 (tujuh) kelas dan dibimbing 12 orang tenaga pendidik. Anak didik TK Islam Nurul Halim terdiri dari 3 kelompok, kelompok Playgroup untuk umur 3-4 tahun. Kelompok A untuk umur 45 tahun, terdiri dari 2 kelas, yaitu A1 dan A2. Dan kelompok B untuk umur 56 tahun, terdiri dari 4 kelas B1 hingga B4. Kelompok Playgroup belajar dari pukul 08.00 hingga pukul 10.00 WIB. Kelompok A belajar dari pukul 08.00 hingga pukul 11.00 WIB. Dan kelompok B dari pukul 08.00 hingga pukul 11.30 dan dilanjutkan dengan Iqra hingga pukul 12.00 WIB. “Kurikulum yang diajarkan di TK Islam Nurul Halim ini sama dengan TK lainnya, yakni kurikulum yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Nasional (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Namun, selain itu juga ditambah dengan kurikulum agama yang ditetapkan oleh sekolah, seperti pendidikan akidah, pendidikan Ibadah, praktik wuduk dan salat, ayat pendek, Pendidikan Al-Qur’an, membaca do’a-doa, dan pendidikan bahasa Inggris,” kata Esmarni Halim, pengelola sekaligus pemilik yayasan ini bangga. Esmarni Halim menjelaskan, anak-anak diajarkan membaca sekaligus menghafal ayat-ayat pendek, minimal hafal 15 ayat pendek. Dan 80% anak-anak mampu membaca

TK Islam Nurul Halim 1—Kelompok Playgruop, A1 dan A2 (dari kiri ke kanan) Laki-laki: Toriq, Akan, Kiki, Fariq, David, Rasyid, Aqil, Fadel, Awis, Farel. Perempuan: Alia, Dysa, Azi, Lala, Ratu, Aila, Icha, Aisyah, Syifa. Sania, Alia, Hawa, Yana, zaza, Aisyah, Zuhra, Lala, Tiara, Bulan. Guru: Sindi, Hj Esmarni Halim, dan Lisa.

Kelompok B1—(Dari kiri ke kanan) Laki-laki: Patih, M.Al Fajri, Ihsan, Zaki, Ahya, Arif, Rehan, Ferdi, Habib, Rian, Rafi. Perempuan: Qori, Gina, Arifa, Najla, Dila, Anggita. Guru: Refniati, Hj Esmarni Halim (Kepala TK)

Anak Didik TK Nurul Halim 2—(Dari kiri ke kanan): Laki-laki: Syafei, Nafis, Hadi, Imam, Tio. Perempuan: Umi, Nafisa, Naziya,Kayla, Salma, dan Amel. Guru (Bu Yul dan Bu Anik) dan menulis Alquran. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar di kelas, anak didik dibagi dalam kelompok belajar sesuai dengan area. Dalam sehari dibuka 3 area belajar. Untuk Playgroup, anak-anak lebih kepada bermain sambil belajar. Untuk penunjang kegiatan belajar mengajar, pihak sekolah juga menyediakan sarana teransportasi untuk antar dan jemput anak didik. Fasilitas makanan sebagai asupan untuk seluruh anak didik juga disediakan oleh sekolah. Selain itu, gedung sekolah juga milik sendiri. “Setiap tahunnya, kami adakan tes kelulusan untuk mencari anak-anak yang berpresetasi. Hal ini bertujuan untuk memotivasi anak-anak agar semakin giat belajar. Lulusan terbaik dari TK ini mampu mendapat peringkat sepuluh besar di sekolahnya,” jelas Esmarni Halim. Ditambahkan Esmarni Halim, untuk memenuhi kebutuhan orang tua akan pendidikan anak-anak mereka, dan atas kepedulian

Kelompok B2—(Dari kiri ke kanan) Atas: Nabila, Dini, Alia, Aulia, Fanny, Resta, Kyla, Taca, Putri. Bawah: Syahla, Gito, Zaki, Kevin, Revan, Ragil, Rafy, Aisyah. Guru: Jasmawati, Mila Prima Devita, Hj.Esmarni Halim (Kepala TK)

terhadap pendidikan agama yang harus ditanamkan semenjak dini, kemudian ia berinisiatif membuka cabang TK yang berlokasi di Komplek Villa Anggrek Tahab II Blok. R No. 8 Air Dingin Lubuk Minturun. TK tersebut baru saja dibuka tahun ajaran 2010/2011 ini. “Saya menginginkan anakanak sejak dini diajarkan pendidikan agama, makanya saya mendirikan TK Islam ini,” ungkap perempuan yang akrab disapa Bu Es ini semangat.

Kelompok B3—(Dari kiri ke kanan) Laki-laki: Zaki, Rian, Dika, Aqsa, Surya, Afdal Zikri, Fikri, Zikri Riadi, Zikran. Perempuan: Wulan, Restu, Vani, Riska, Sasi, Nayla, Arifa, Jihan, Nazira, Ulfi, Sasa, Viona. Guru: Maryeti, Susulawati, Hj.Esmarni Halim.

Prestasi Ketika ditanyai mengenai prestasi yang pernah diraih sekolah ini, Esmarni Halim mengaku telah banyak meraih penghargaan. Hal tersebut terbukti ketika ia memperlihatkan piala atau tropi yang terpajang di ruang kerjanya. Di antaranya, Juara I Lomba Baca Asmaul Husna Tingkat Kota Padang, Juara I Kaligrafi. Terakhir, memperoleh Juara III lomba Do’a Peduli Kartini kota Padang pada tahun 2010 silam.

Kelompok B4—(Dari kiri ke kanan) Laki-laki: Bili, Qolik, Dafa, Bagas, Fadil, Abil, Willi, Koko, Abiyu. Perempuan: Puti, Vini, Hafifah, Salsa, Jeni, Fitri, Lexa, Dina, Rara. Guru: Rika Deswita, Hj.Esmarni Halim (Kepala TK).

Sabai dan Mangkutak Masa Kini

OLEH: SHAFFIYA RAHMA JUFRI NAMAKU Aini, seorang siswa SMP di Sumatera Barat. Aku mempunyai seorang adik lakilaki, bernama Diko. Diko sebenarnya pintar, tetapi, sejak SMP, ia tidak lagi masuk sepuluh besar. Berbeda sekali denganku, yang sejak SD selalu masuk tiga besar. Diko sama sekali tidak seperti dirinya dahulu. Setiap sore, kalau tidak bermain layangan, ia pasti pergi ke warnet untuk bermain game online. Walau sudah dinasehati oleh ayah, ia tetap saja tidak menghentikan kebiasaannya itu. Bermain boleh saja, asal tidak mempengaruhi nilai kita di sekolah. *** Sebentar lagi ujian semester. Tampaknya, Diko tidak terlalu mempedulikan hal itu. Aku saja yang sibuk belajar, membaca buku ini itu yang berhubungan

dengan pelajaran yang akan diujikan. “Diko, kamu tidak belajar?” tanyaku kepada Diko seminggu sebelum ujian semester. “Besok saja. Kan masih satu minggu lagi. Aku main dulu, ya, Kak,” jawabnya santai seraya berjalan keluar. Aku hanya bisa menatapnya dari belakang. ‘anak ini benar-benar tidak peduli dengan sekolah. Nanti kalau tidak naik kelas bagaimana?’ ucapku dalam hati. Aku kemudian menghampiri ayah dan melaporkan dialogku dengan Diko tadi. “Yah, tadi Ainncari Diko zi menyuruh Diko untuk belajar, tapi ia malah pergi bermain dan tidak menghiraukan suruhanku tadi. Kalau dia tidak naik kelas bagaimana?” laporku pada ayah. “Kalau begitu, cari dia sekarang dan suruh pulang. Bilang ayah mau bicara padanya,” suruh ayah. Aku pun langsung pergi untuk mencari

Diko. Awalnya, aku mencari Diko ke warnet. Tetapi, ia tidak ada di sana. Aku memutar langkah ke lapangan, di mana biasanya ia dan kawan-kawannya bermain layangan. Ternyata, ia memang berada di sana. “Diko, ayo pulang! Ayah menunggumu!” sorakku memanggil Diko. Yang dipanggil langsung menoleh dan menghampiriku. “Memangnya ada apa?” tanyanya lagi. “Kata ayah, ayah akan bicara denganmu. Ayo cepat pulang,” ajakku. “Tapi aku masih ingin main. Sebentar lagi, ya,” katanya sambil berjalan menuju teman-temannya. “Eeh, tidak bisa. Nanti ayah marah padaku. Ayo cepat!” seruku sambil menarik tangannya pulang. Akhirnya ia pasrah saja kuseret seperti itu. Di rumah, ayah telah menunggu dengan wajah serius di

ruang tamu. Tampaknya, ayah akan bicara serius dengan Diko. “Ayah, ini Diko,” ucapku saat baru sampai. “Diko, ayo duduk sini,” suruh ayah. Diko langsung duduk di hadapan ayah. Aku kemudian masuk kamar, malas mendengarkan percakapan tentang Diko. *** Pintu kamarku diketuk. Itu pasti Diko, yang sudah selesai dinasehati ayah. Aku sudah mempersiapakan kata-kata untuk melawan Diko, yang pasti akan menyaiku dengan bermacam pertanyaan. “Masuk,” sorakku. Pintu pun terbuka. Tampaklah Diko dengan wajah cemberutnya. “Kakak ngadu ke ayah, ya?” tanyanya dengan tampang serius. “Iya. Kamu sih, nggak mau disuruh belajar. Enak kan, dimarahi ayah?” sahutku dengan tampang mengejek. “Kakak jahat!” serunya. “Jahat? Kakak melakukan

inisemua demi kebaikan kamu juga. Kalau kamu tidak naik kelas gimana? Kamu juga kan, yang malu,” jawabku tidak gentar. “Tenang saja, aku pasti naik kelas,” jawabnya dengan sombong. “Caranya?” tanyaku lagi. “Kalau tidak kerjasama, mencontek,” jawabnya lagi. “Diko, kamu tahu, kan, itu curang? Lebih baik kamu belajar, Diko,” tanggapku terkejut dengan jawaban Diko tadi. “Terserahlah. Untuk apa susah-surah belajar. Tapi jangan bilang-bilang ayah, ya, Kak. Kalau kakak ngadu lagi, awas!” ancamnya. Tentu saja aku tidak takut dengan ancamannya. Dalam hati, aku bertekad untuk kembali mengadukan masalah ini kepada ayah. Esoknya, aku melaporkan kejadian itu pada ayah. Ayah terkejut dengan penjelasanku, dan langsung memanggil Diko yang kebetulan sedang di rumah.

“Ada apa, Yah?” tanyanya. Namun, ia melirik ke arahku dengan tatapan curiga. “Duduk!” suruh ayah dengan nada tinggi. “Apa benar kamu mau kerjasama dan mencontek saat ujian nanti?” tanya ayah. Tak ada jawaban dari Diko. Ia hanya menunduk sambil sesekali melirikku yang menyaksikan kejadian itu. “Jawab Diko!” seru ayah marah. “I iya, Yah,” jawabnya terbata dan ragu. Ia langsung menggigit bibir usai mengucapkan jawabannya tadi. “Kenapa kamu berniat seperti itu? Ayah kan tidak pernah mengajarkanmu berbuta begitu.” Kini nada bicara ayah melunak. “Karena, karena Diko malas, Yah,” jawabnya sambil tertunduk lebih dalam. “Diko, tirulah kakakmu. Ia selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik,” nasehat ayah.

Aku tersipu dengan pujian ayah tadi. Diko hanya diam. “Ternyata zaman sekarang masih ada Sabai dan Mangkutak,” komentar ayah lagi. “Kamu masih mau melakukannya sekarang?” tanya ayah. “Tidak, Yah,” jawab Diko. “kenapa?” tanya ayah lagi. “Karena itu curang, Yah. Aku berjanji akan belajra, Yah.” Nada bicara Diko terdengar mantap dan penuh keyakinan. Matanya kini menatap mata ayah mantap, tidak tertunduk lagi. “Bagus kalau begitu. Selama dua minggu ini, kamu tidak boleh ke mana-mana selain sekolah. Mengerti?” kata ayah. “Mengerti, Yah,” jawab Diko mantap. “Ya sudah kalau begitu sekarang kalian belajar,” suruh ayah. Dalam hati aku senang, ternyata adikku masih bisa diubah sikapnya. Semoga aku dan dia dapat peringkat 3 besar nantinya. Amin.


Elok

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

Pemilihan Putri Kopi Indonesia KONTES KECANTIKAN di Indonesia memang bukan hal yang baru. Namun kontes kecantikan ini berbeda dengan yang lain.

Jika biasanya kontes kecantikan diadakan untuk memilih satu perempuan yang mewakili Indonesia secara umum, kali ini konsepnya sedikit berbeda. Si Putri terpilih akan mewakili salah satu produk asli Indonesia yang terkenal di dunia: kopi. Inilah kontes Pemilihan Putri Kopi Indonesia, yang terselenggara atas kerja sama Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) dan Asosiasi Petani Kopi Indonesia Model

(APEKI) serta didukung oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Pusat). Kontes yang baru pertama kali diadakan di Indonesia ini bertujuan mempromosikan citra kopi Indonesia di tingkat dunia. Sebanyak 33 wanita dari 15 provinsi ikut serta dalam ajang ini. Di Ballroom Hotel Mulia, Senin 18 April 2011, para finalis menunjukkan

: Linda Wahyuni (asal Sumbar, Juara II Penampilan Terbaik Putri Kopi Indonesia 2011) beserta para finalis putrid kopi dari berbagai daerah di Indonesia. Lokasi : Ballroom Hotel Mulia, Jakarta, Senin 18 April 2011 Fotografer : Nofrins Napilus

kebolehannya di depan juri. Mereka juga menunjukkan kepiawaian mereka untuk memperagakan berbagai busana dari desainer ternama seperti, Lenny Agustin, Anne Avanti, Kopaka by Misan, Liliana Lim, Jenny Ang, Hian Tjen, Imelda Kartini dan Irna Mutiara. Satu hal yang membanggakan kita adalah, dalam ajang ini, wakil Sumatera Barat Linda Wahyuni, berhasil meraih juara II penampilan terbaik Putri Kopi Indonesia 2011, dan masuk dalam 10 besar di grandfinal. Sementara Putri asal Sulawesi Selatan Laskary Andaly terpilih menjadi Putri Kopi 2011. Nantinya Laskary akan menjadi wakil Indonesia dalam ajang Pemilihan Putri Kopi Dunia atau World Queen of Coffee 2012. World Queen of Coffee adalah kompetisi tahunan yang telah berlangsung rutin selama 41 tahun di Kolombia, Amerika Selatan. Pesertanya berasal dari berbagai negara produsen dan konsumen kopi dari seluruh dunia. ***

13


14

Kultur

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

RIMA

Peringatan Wafatnya Penyair Chairil Anwar

Dekonstruksi Derrida dan Pengaruhnya pada Kajian Budaya Oleh: ZURIATI,

Kandidat Doktor Ilmu Budaya di UI

SANGGAR BAMBU bersama Komunitas Lintas Cabang Seni Yogyakarta menyelenggarakan Hari-hari Chairil Anwar di Yogyakarta. Acara ini dimaksdkan sebagai upaya memperingati 62 tahun wafatnya Charil Anwar. Chairil meninggal pada 28 April 1949. Totok Buchori, Ketua Sanggarbamu mengatakan, kegiatan ini dihadiri oleh putri tunggal Chairil Anwar, Evawani Alissa Chairil Anwar. “Ada empat kegiatan yang ditampilkan bersama dengan SPS (Studio Pertunjukan Sastra, KSBN (Komunitas Suling Bambu Nusantara), Roemah Poetika, UAD, Diff.com, Sabu, MK Art Syndicate, Solid Art Ahow, LensClub dan Koin Sastra ini. Berupa kegiatan menghias beberapa tembok kota dengan kutipan sajak Chairil Anwar. Kegiatan sudah dimulai 17 April dilakukan oleh Bima Batutama, Dadah Subagja dan Bambang PK,” kata Totok Buchori. Kedua, acara bincang-bincang dan pameran foto interpretasi karya Chairil Anwar yang dilakukan di Bentara Budaya Yogyakarta, Rabu, 27 April pukul 19.00 s/d selesai. Pembicara D Zawawi Imron, Evawani Allisa Chairil Anwar dengan Ds Priyadi sebagai moderator. Kegiatan ini dilaksanakan Sanggarbambu dan Roemah Poetika. Untuk meramaikan suasana, akan ditampilkan musik puisi karya Untung Baruki dan Sabu. Sedang dalam pameran poto akan ditampilkan foto-foto koleksi keluarga dan karya fotografer-fotografer yang merespons karya Chairil Anwar. Selain bekerja sama dengan LensClub, pameran ini diikuti juga oleh Feri Latief, Dalih Sembiring, dan Irfan Yusuf,. Kegiatan ketiga adalah pentas seni di Setasiun Tugu Yogyakarta. “Kegiatan sastra berupa baca puisi, cerpen, prosa dan musik berbasis karya Chairil Anwar ini kami adakan pada hari Kamis, 28 April di Setasiun Tugu mulai pukul empat sore sampai selesai,” kata Hari Leo AER, koordinator acara. Para sastrawan dan aktivis pertunjukan sastra yang sudah siap tampil adalah Sri Harjanto Sahid, Dina Oktaviani, Lia Mustafa, Dinar Sty, Fairuz Mumtaz, Anes Prabu Sadjarwo, Kedhung Darma Romansa, Novi Arisa, Elizabet Kristin, Ray Mangku Sutanra, Diff.com, kolaborasi musik puisi UAD, KSBN, Astrid Reza, Yoyok Utoyo, Ana Ratri, Retno Budiningsih. “Beberapa pejabat dan seniman penting kota ini juga kami undang dan masih dalam konfirnmasi. Kegiatan keempat, meramaikan Stasiun Tugu dengan kegiatan seni rupa, yaitu melukis dan menggambar bersama dengan melibatkan komunitas senirupa di Yogyakarta. (h/naz)

DEKONSTRUKSI cenderung dilihat sebagai sesuatu yang antiteori dan antimetode. Karena kecenderungan yang antiteori dan antimetode itu, ia mendapat tanggapan yang serius dari berbagai kalangan (ilmuwan), terutama kaum positivis dan kaum modernis. Mereka keberatan dengan dekonstruksi, karena ia cenderung relativis atau bahkan nihilistik terhadap diskursus, sehingga ia dikatakan sebagai intellectual gimmick, yang berarti ‘tipu muslihat intelektual’, yang tidak berisi apa-apa selain permainan katakata. Dekonstruksi juga dikatakan merupakan tantangan terhadap arus filsafat analitik dan sains. Bahkan, untuk dekonstruksinya itu, gelar doktor honoris causa yang diperoleh Derrida dari Universitas Cambridge pernah diprotes oleh dua belas intelektual Amerika pada tahun 1992 (lihat Al-Fayyadl, 2006: 8-9). Meskipun begitu, yang jelas, dekonstruksi merupakan satu arus pemikiran yang besar, yang menandai munculnya pos-strukturalisme dan modernisme. Dengan tanpa bermaksud mengabaikan tokoh pos-strukturalis lainnya, seperti Bataille, Deleuze, Foucault, dan Levinas (lihat Lechte, 2007: 153190), pembicaraan tentang posstruturalisme tidak akan berarti tanpa dekonstruksi Derrida. Bahkan, pos-strukturalisme itu sendiri sudah identik dengan dekonstruksi, atau sebaliknya, dekonstruksi identik dengan posstrukturalisme. Sejak munculnya hingga sekarang, dekonstruksi sebagai sebuah metode pembacaan teks mempunyai pengaruh yang besar pada kajian budaya. Sehubungan dengan itu, tulisan ini mencoba melihat dan menjelaskan dekonstruksi Derrida itu dan pengaruhnya pada kajian budaya. Sekilas tentang Derrida Derrida yang mempunyai nama lengkap Jacques Derrida ini adalah seorang keturunan Yahudi. Ia lahir di El-Biar, salah satu wilayah Aljazair yang agak terpencil, pada 15 Juli 1930. Pada 1949, Derrida pindah ke Prancis untuk melanjutkan sekolah. Pada 1952, Derrida resmi belajar di École Normal Supériuere, sekolah

elite yang dikelola oleh Michel Foucault, Louis Althusser, dan sejumlah filsuf garda depan Prancis. Namun, pada 1957-1959, dia kembali ke Aljazair untuk memenuhi kewajiban militernya dengan mengajar bahasa Prancis dan Inggris untuk anak-anak tentara di sana. Setelah dua tahun di Aljazair, Derrida kembali ke Prancis pada 1959. Selain di École Normal Supériuere, dia menyempatkan diri belajar di Husserl Archive, yakni salah satu pusat kajian fenomenologi di Louvain, Prancis. Setelah meraih gelar kesarjanaannya yang pertama, Derrida resmi mengajar di Husserl Archive. Pada 1960, dia diminta untuk mengajar filsafat di Universitas Sorbonne. Empat tahun kemudian, sejak 1964 sampai dengan 1984, Derrida mengajar di École Normal Supériuere. Pada akhir tahun 1965, dia mulai memperoleh perhatian publik melalui dua artikelnya yang membahas buku-buku tentang sejarah dan bentuk penulisan yang dimuat dalam jurnal Critique. Pada 1966, dia menyampaikan sebuah ceramah legendaris di Universitas John Hopkins, dengan judul “Structure, Sign, and Play in the Discourse of the Human Sciences”. Tahun 1967, Derrida mulai dikenal sebagai tokoh penting dalam pemikiran Prancis melalui dua karyanya, yakni: Pertama, La Voix et le Phenomene, diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi Speech and Phenomena (1973) oleh David Allison. Karya ini ditujukan untuk menganalisis gagasan Husserl tentang tanda. Kedua, De la Gramatologie, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi Of Gramatology (1976) oleh Gayatri Spivak. Masih pada tahun yang sama, dia juga menerbitkan L’ecriture et la Difference, yang kemudian diterjemahkan oleh Allan Bas menjadi Writing and Difference (1978). Karyanya yang tersebut kedua ditujukan, terutama bagi karangan Rousseau, berjudul Essay on the Origin of Language, yang dianalisisnya dari sudut sejarah pemikiran tentang tanda. Dalam Of Gramatology ini, Derrida memulai sebuah proyek filsafat yang berbasis pada tulisan, sebagai perlawanan terhadap dominasi logosentrisme dalam metafisika Barat. Selain itu, karya ini juga mengkritik paradigma strukturalisme yang berasal dari Ferdinand de Saussure, yang mementingkan bahasa lisan di atas bahasa tulis, sinkroni di atas diakroni. Karya ini mengangkat tulisan sebagai bahasa yang man diri dan memenuhi dirinya sendiri. Karya ini mendekonstruksi pementingan pada konsep dan melawannya dengan menunjukkan, bahwa historisitas harus menjadi bagian dari analisis struktural. Sebagaimana diakuinya dan tampak dalam

tulisan-tulisannya, pemikiran Derrida dipengaruhi oleh pemikiran Heidegger, Nietzsche, Adorno, Levinas, Husserl, Freud, dan de Saussure. Kemudian, pada 1980, Derrida memperoleh gelar doktor dengan disertasi berjudul “The Time of a Thesis: Punctuations”. Pada 1986, dia resmi diangkat sebagai guru besar humaniora di Universitas California, Irvine. Hingga kini, universitas ini tercatat sebagai satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki koleksi lengkap tulisantulisan Derrida, terutama arsiparsip yang belum dipublikasikan. Atas berbagai karyanya, kemudian, Derrida menerima bermacam penghargaan. Gelar doktor kehormatan diterimanya dari Universitas Cambridge, Universitas Columbia, the New School for Sosial Research, Universitas Essex, Universitas Louvain, dan William College. Kemudian, dia dikukuhkan sebagai anggota honorer American Academy of Arts and Science. Pada 2001, dia menerima Anugrah Adorno (Adorno-Preis) yang sangat prestisius di Jerman. Namun, pada 2003, dia harus menerima kenyataan, menderita kanker hati. Akhirnya, pada 9 Oktober 2004, Derrida meninggal dunia tersebab kanker hati yang dideritanya itu. Apa Itu Dekonstruksi? Menurut Derrida, pemaknaan merupakan suatu proses dengan cara membongkar dan menganalisis secara kritis hal yang dimaknai. Proses pemahaman makna tidak hanya karena ada proses oposisi atau diferensiasi (difference), tetapi karena ada proses ‘penundaan’ hubungan antara penanda dan petanda untuk menemukan makna yang baru. Proses penundaan hubungan inilah yang disebut Derrida sebagai proses dekonstruksi. Dekonstruksi dipahami sebagai sebuah metode pembacaan untuk memahami sebuah teks secara lebih mandiri, tanpa didominasi pemikiran yang sudah tertanam dalam masyarakat. Sehubungan dengan itu, Barbara Johnson mengatakan, bahwa dekonstruksi adalah strategi mengurai teks. Dekonstruksi dimaksudkan sebagai strategi mengurai struktur dan medan pemaknaan dalam teks daripada operasi yang merusak teks itu sendiri. Oleh karena itu, tujuan dekonstruksi adalah mengungkap oposisi-oposisi hierarkis yang implisit dalam teks. Dengan demikian, dekonstruksi atau pembacaan dekonstruktif tidak menghancurkan makna sebuah teks, tetapi menghancurkan klaim bahwa satu bentuk pemaknaan terhadap teks lebih benar daripada pemaknaan lain yang berbeda. Bermula dari pembacaan dekonstruktif Derrida terhadap teks-teks filsafat dan juga sastra, dekonstruksi menggugat modus pemaknaan yang terpusat dan cenderung bulat (univokal). Menu-

Jacques derrida rut Derrida, setiap satuan bahasa, penanda selalu mengisyaratkan permainan bipolar di antara berbagai hal yang sebetulnya ambivalen dan terlalu kompleks untuk disederhanakan ke dalam satu bentuk penanda. Oleh karena itu, Derrida menyatakan, bahwa pembacaan selalu diarahkan pada hubungan tertentu, yang tidak diterima oleh penulis, antara apa yang dituntut dan apa yang tidak dituntut dari pola-pola bahasa yang digunakannya. Makna yang univokal itu merupakan makna yang diinginkan oleh teks atau yang dengan sengaja dimunculkan secara jelas oleh hubungan logis dari teks itu (dominan). Namun, pembacaan dekonstruktif akan menghasilkan suatu makna tersembunyi atau yang tidak dikatakan oleh teks, yang tidak selalu sejalan dengan makna yang dominan itu. Makna itu merupakan makna sekunder yang disepelekan. Makna itu dihasilkan dari paradoksparadoks yang ambigu, yang melemahkan pembacaan yang dominan itu. Logika permainan yang dibentuk oleh pembacaan dekonstruktif menunjukkan, bahwa sebuah teks dapat saja menyangkal sesuatu yang ditegaskannya, meskipun sering dalam bentuk implisit dan samar. Dengan demikian, pembacaan dekonstruktif menghasilkan makna yang majemuk (polivokal). Dalam pembacaan dekonstruktif, makna lebih dialami sebagai proses dari penafsiran dan bukan hasil yang sudah jadi dan dapat dinikmati begitu saja (lihat Al-Fayyadl, 2006: 80-82). Dengan bertolak dari konsep de Saussure tentang penandapetanda, dekonstruksi memandang relasi atau hubungan antara penanda dan petanda tidak bersifat statis, tetapi dapat ‘ditunda’ untuk memperoleh hubungan yang baru. Makna suatu tanda diperoleh tidak berdasarkan pembedaan antartanda, melainkan dapat berubah-ubah sesuai kehendak pemakai tanda (dinamis) melalui differance. Differance adalah sebuah neologi yang diciptakan Derrida yang menggambarkan sifat dasar yang terbagi, yang berarti menangguhkan sekaligus membedakan. Pengertian ganda pada kata differance ini disebabkan oleh ambivalensi huruf a dalam differ(a)nce, yang memiliki dua makna, yakni ‘membedakan’

atau ‘menjadi berbeda’ (to differ) dan ‘menunda’ (to defer). Huruf a, sekaligus, menggabungkan dua makna tersebut dalam satu kata. Penggantian huruf e dengan a pada kata differ(e)nce menunjukkan strategi tekstual untuk menunjukkan watak ambigu bahasa. Makna yang senantiasa ditangguhkan tidak pernah hadir secara lengkap, senantiasa tidak ada dan ada (lebih jauh lihat Al-Fayyadl, 2006: 109-112). Penundaan oleh Derrida bersifat melingkar, dalam prinsip, bahwa ‘penundaan’ itu berlangsung secara tidak terhingga. Makna substansial, pada hakikatnya, tidak ada, dalam arti, tidak berakar pada dunia empiris yang berada di luar tanda. Makna yang pasti, baru terwujud dalam kaitan dengan suatu wacana tertentu dan makna itu akan mengalami perubahan atau mempunyai nilai berlainan dalam konteks wacana yang berbeda (lebih jauh, lihat Storey, 2008). Hubungan antara penandapetanda melingkar terus tanpa berhenti pada realitas yang kongkret. Penanda-petanda tidak mempunyai realitas yang kongkret, karena merupakan unit-unit mental. Penanda tidak menghasilkan petanda, tetapi memproduksi lebih banyak penanda. Makna sebuah kata di kamus, misalnya, menggambarkan penundaan makna yang tiada tara, karena satu penanda menghasilkan sebuah petanda, yang pada gilirannya menjadi penanda lainnya. Hanya dalam sebuah wacana dan dibaca dalam sebuah kontekslah terdapat perhentian sementara bagi permainan penanda ke penanda yang tiada akhir. Bahkan, wacana dan konteks tidak dapat sepenuhnya mengontrol makna. Untuk memperjelas hal itu, dengan meminjam contoh yang diberikan Masinambow (2004: 26), kata sepak, misalnya, merupakan penanda, yang merujuk pada kata atau bermakna ‘tendang’ (petanda). Namun, kata ‘tendang’ kembali menjadi penanda, yang merujuk pada kata atau bermakna ‘terjang’ (petanda). Seterusnya, kata terjang kembali menjadi penanda, yang kembali merujuk atau bermakna sepak (petanda). Dengan demikian, hubungan antara penanda-petanda itu melingkar terus, tanpa berhenti pada realitas yang kongkret. (Bersambung Minggu Depan)

Antara Sastra dan Teknologisasi Oleh: MARJOHAN

PROF DR MUKTI ALI (mantan Menteri Agama RI) pernah menggelindingkan satu adagium seputar seni: “Dengan ilmu hidup jadi mudah, dengan agama hidup jadi terarah, dan dengan seni hidup jadi indah”. Falsafah ini kemudian jadi populer, karena sering dikutip Buya Hamka dalam banyak tulisannya, dan acap-kali pula disetir KH. Zainuddin MZ dalam pelbagai pertemuan akbarnya dengan umat Islam. Atau bisa didengar lewat kasetnya yang bejibun di komunitas umat—di kota dan di desa. Masih dalam konteks seni! Pujangga baru Indonesia pada paruh 1933, mendifinisikan seni sebagai “gerakan sukma”. Sedang sastra sebagai bagian yang senyawa dengan seni adalah gejala sipritual, dan bahkan transendental. Ia tumbuh dan menyelinap dari dalam jiwa, dan dalam referensi pisikologi disebut dengan motifasi intrinsik. Sedang Islam mengistilahkan dengan nawaitu

atau niat—yang bersemayam di lubuk hati paling dalam. Harap dimafhumi! Perkara niat-meniat, pada hakekatnya tidak hanya untuk ibadah mahdhah—seperti shalat, puasa, hajji dan lain sebagainya. Tapi, niat juga bersentuhan dengan ibadah ghairu mahdhah antara lain berupa menanam bibit ihsan pada sesama manusia. Sebuah kesadaran, keyakinan, imajinasi, kognisi, persepsi, dan perasaan (bahagia, sedih, cinta, harapan, kecewa, resah dan gelisah)—semuanya adalah gejala yang menyemburat dari dalam jiwa. Secoretan puisi atau sepenggal sya’ir adalah ungkapan kejiwaan. Kadang ungkapan itu dirangsang karena stimulan dari dalam qalbu, dan kadang dirangssang oleh realitas hidup yang berdenyut dalam keseharian anak manusia. Berbeda dengan seni lukis yang dihalalkan membangun realitasnya sendiri, seni sastra justru berorientasi edukatifpersuasif. Sastra mengajar orang

mengkritisi realitas, dan mencuatkan realitas sosial secara transparan atau apa adanya (polos/u’ryan). Dengan kata lain, dunia sastra adalah dunia yang setia pada nilai dan realitas. Rentang talinya menjamah masa: dulu, kini dan nanti! Dengan begitu, sastra bukan semata-mata simbol budaya. Lebih dari itu, ia berkutat dan berkelabat dengan permasalahan-permasalahan sosial, dan permasalahan-permasalahan control sosial (nahi mungkar). Makanya jangan kaget, kalau kaum sastrawan edukatifpersuasif tadi, sangat gigih mengembang-biakkan etos kerja, etika kerja, dan estetika kerja. Jangan pula tagalenjek, kalau makhluk yang bernama sastrawan punya nyali menyikapi lantang pelbagai kejahatan yang semakin meruyak-bernanah di negeri ini. Sebut saja kejahatan ekonomi, kejahatan politik, kejahatan hukum, kejahatan budaya (politisasi & dehumanisasi)—dan kejahatankejahatan lain yang berhadapan dengan konsep amar ma’ruf nahi mungkar dalam artian makro dan kontekstual (baca:

Al Quran surat Ali Imran ayat 104 dan 110). Lalu, apa pula pertalian semua itu dengan teknologi atau teknologisasi? Empat belas tahun lalu, tepatnya, pada 10 Agustus 1996—bersamaan dengan Hari Teknologi Nasional, Pemerintah RI menyerahkan penghargaan “Kalyanekretya” buat beberapa orang yang dianggap berjasa dalam menggulirkan program pembangunan nasional di negeri ini. Salah seorang penerima penghargaan itu adalah Prof Dr Sapardi Djoko Damono untuk bidang “Teknologi Sastra”. Penghargaan yang kata sebagian orang amat bergengsi itu, disuguhkan pada sang profesor karena karya nyatanya yang teruji, dan terbukti faedahnya di bidang penerapan teknologi bagi pembangunan nasional. Usai penyerahan penghargaan—tentunya di sebuah tempat yang sangat berharga, segelintir pengamat sastra berplat merah (minjam istilah Budayawan Darman Moenir) bersorak-bergegap-gempita-ria. Bahkan tidak tanggung-tanggung! Melayang pula ucapan

terimakasih yang “sedalamdalamnya” atas budi baik pemerintah, yang disertai berkat “Petunjuk dari-pada Bapak” seperlunya itu. Luapan kegembiraan ini bukannya tidak beralasan. Bayangkan! Sastra diakui eksistensinya dalam masyarakat teknologis yang kian meroket. Padahal, “salaruik salamo nangko” untuk meraup pengakuan adanya sastra di tengah ahli teknologi saja –sulitnya seperti mencari umbut/umbi dalam batu. Atau nyaris sesulit mencari tanduk di kandang kuda— termasuk kuda piaraan pejabat dan teknokrat sekalipun. Lebih dari itu, sastra dianggap karya nyata yang bermamfaat seperti teknologi. Dan argumentasi yang tidak kalah pentingnya, jarang-jarang sastra mendapat penghargaan setinggi langit ke tujuh itu. Namun, dalam kaca-mata pengamat, budayawan, dan sastrawan berpalat hitam semisal Kuntowijoyo, Taufik Ismail dll, paling tidak ada tiga hal yang membuat fikiran jadi galau dan gundah atas penghargaan itu. Pertama, menganggap sastra sebagai teknologi adalah

sebuah contradictio interminis. Kedua, menganggap sastra sebagai “karya nyata” adalah juga sebuah kekeliruan amat besar. Tapi, kalau karya nyata sama dengan phenomental— tentu budayawan dan sastrawan independen sangat oke, dan sangat setuju. Ketiga, dan ini yang amat penting, pada zaman mendiang orde baru lalu, memang banyak terjadi teknologisasi—hampir dalam semua sisi, dan kisi kehidupan. Di era reformasi, demokratisasi, dan juga era otonomi kini, pikiran serba teknologis dan praktis itu tentu tidak boleh terjadi lagi. Sebab, semua itu hanya bakal menghasilkan manusia-manusia mesin, dan manusia-manusia robot! Padahal tujuan esensial-konsepsional ketika membidani era reformasi, pada Mei 1998 lalu, kita justru punya obsesi besar: melahirkan manusia berbudaya, manusia ber-humaniora, dan manusia berkeseimbangan: “Addaral akhirah wa latansa nashibaka mina addunya”. Menganyam peradaban dunia, melempangkan jalan ke akhirat (QS. Al Qa-shash ayat 77). Bersangkut-paut dengan itu,

pemberian Award 2010 oleh Federasi Teater Indonesia (FTI) kepada budayawan/sastrawan Wisran Hadi—seperti diberitakan mass media cetak daearah ini, agaknya perlu kita apresiasi bersama—karena cukup melapangkan rongga dada banyak orang. Dan, penghargaan bergengsi dan berorientasi membangun manusia-manusia berbudaya serta berhumaniora tersebut, juga pernah diterima WS Rendra, Nano Riantiarno, dan budayawan Putu Wijaya. Akhirul kalam! Seputar merajut dan menyulam negeri ini ke depan, baik sastra maupun teknologi punya klaim yang sama, dan sebangun—itu amat sangat benar. Yang tidak betul, dan tidak benar: pembangunan seolah hanya memerlukan karya nyata (tangible asset). Karya nyata hanya berorientasi materi—dan tidak spirit. Kalau mau berjujur-jujur, yang diperlukan dalam dunia bergalau, dan tak tentu “ojok” ini, justru manusia utuh itu tadi. Utuh sipritual, utuh kultural, utuh transendental, dan utuh fisik-material. Wallahu a’lam bish shawab*.


Limpapeh

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

15

Masih Penting Cek Fisik Calon Pengantin

PUSAKO Muningsyah, Raja Alam Minangkabau Diasuh oleh: PUTI RENO RAUDHA THAIB Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat PADA dua minggu lalu berturut-turut telah disampaikan tentang institusi Rajo Alam, Rajo Adat dan Rajo Ibadat. Selanjutnya kita melihat pula cuplikan tentang seorang raja Minangkabau, di antara banyaknya raja-raja yang turun naik silih berganti. Tuanku Raja Muning Alamsyah atau juga yang disebut Yang Dipertuan Sultan Alam Muningsyah adalah raja alam Pagaruyung yang secara luar biasa selamat dari tragedi pembunuhan di Koto Tangah, Tanah Datar pada tahun 1809 dalam masa Perang Paderi berkecamuk di Minangkabau. Tahun terjadinya tragedi ini dipertikaikan. Christine Dobin mencatatkan dalam Kebangkitan Islam Dalam Ekonomi Petani Yang Sedang Berubah, (Inis, Jakarta 1992) tragedi tersebut terjadi pada tahun 1815, sebagaimana yang juga ditulis Rusli Amran dalam Sumatera Barat Hingga Plakat Panjang, (Sinar Harapan, Jakarta 1981). Menurut A.A.Navis dalam Alam Terkembang Jadi Guru (Penerbit PT Pustaka Grafiti pers, Jakarta 1984 cetakan pertama) tragedi tersebut bermula dari pertengkaran antara kaum Paderi dengan kaum adat yang diwakili oleh raja beserta pembesar kerajaan lainnya. Menurut MD Mansur dkk.dalam Sejarah Minangkabau (Penerbit Bharata, Jakarta, 1970) perundingan tersebut diadakan pada tahun 1809. Padamulanya dilakukan dengan iktikad baik oleh Tuanku Lintau, telah beralih menjadi sebuah pertengkaran. Menurut Muhamad Radjab dalam bukunya Perang Paderi, (Penerbit Balai Pustaka, Jakarta, 1964 cetakan kedua) hal itu terjadi juga pada tahun 18009. Karena ikut campurnya Tuanku Lelo, salah seorang tokoh Paderi yang ambisius dari Tapanuli Selatan. Beberapa orang dari keluarga raja seperti Tuanku Rajo Naro, Tuanku di Talang dan seorang putra raja lainnya dituduh tidak menjalankan aqidah Islam secara benar, oleh karena itu mereka anggap kapir dan harus dibunuh. Perundingan berubah menjadi pertengkaran dan berlanjut menjadi pembunuhan. Semua rombongan raja beserta Basa Ampek Balai dan para penghulu lainnya terbunuh. Daulat Yang Dipertuan Muningsyah dapat menyelamatkan dengan cara yang ajaib sekali. Baginda bersama cucu perempuannya Puti Reno Sori menghindar ke Lubuk Jambi Kuantan. Menurut silsilah raja-raja Pagaruyung, Puti Reno Sori bersaudara dengan Sultan Alam Bagagar Syah, pada masa yang sama menyingkir ke Padang. Sultan Alam Bagagar Syah, Puti Reno Sori dan tiga saudara mereka lainnya adalah anak dari Tuan Gadih Puti Reno Janji dan ayahnya Yang Dipertuan Fatah. Sewaktu Sultan Alam Bagagar Syah dinobatkan menjadi raja alam menggantikan datuknya Sultan Alam Muningsyah, saudara sepupunya Sultan Abdul Jalil yang berada di Buo dikukuhkan menjadi Raja Adat dengan gelar Yang Dipertuan Sembahyang. A.A. Navis dalam Alam Terkembang Jadi Guru, mencatat bahwa Daulat Yang Dipertuan Muningsyah wafat pada 1825 dalam usia 80 tahun. Baginda makamkan di pemakaman raja-raja Minangkabau, ustano rajo di Pagaruyung.

SEKRETARIS Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama Muhaimin Lutfi mengatakan, sejak lama para ulama sudah mengingatkan bahwa perkawinan tak semata menyatukan pasangan cucu Adam dan Hawa untuk sesaat. Sejatinya, setiap pasangan menghendaki kebahagian dalam perkawinan yang akan dijalaninya. Sebagian ulama berpendapat, selain perlu melakukan pengecekan terhadap bibit, bebet, dan bobot dari masing-masing pasangan juga melakukan cek fisik terhadap para calon pengantin. Hanya saja, kata Muhaimin, dewasa ini banyak orang tak melakukan. Cara yang dilakukan tentu harus beretika dan berakhlak sehingga tak menimbulkan ketersinggungan. Misalnya, kata dia, bila calon pengantin ragu akan jenis kelamin wanita sebagai pasangan hidupnya maka dapat menggunakan pihak ketiga untuk mengecek kelamin wanita. Pernyataan tersebut ia kemukakan terkait kasus pemalsuan identitas pengantin di Bekasi dan ramai dibicarakan melalui media. Fransisca Anastasya (19) alias Icha yang ternyata adalah seorang pria bernama asli Rahmat Sulistyo, telah menikah dengan Muhammad Umar (32). Muhammad Umar tidak mengetahui kalau istrinya, Icha, yang sudah dinikahinya sejak enam bulan lalu itu ternyata seorang pria. Setelah mengetahui bahwa istrinya bukanlah seorang wanita, Muhammad Umar kemudian melaporkan yang

Di Pulau Jawa, berkembang kearifan lokal bahwa untuk mempertemukan dua insan menjadi pasangan suamiisteri harus mengindahkan petuah orang tua. Petuah yang dimaksud adalah pemahaman tentang bibit, bebet dan bobot. Petuah ini hingga kini masih digunakan dan bahkan etnis lain di luar Jawa masih menganggap ajaran tersebut masih aktual untuk diimplementasikan meski tak secara terbuka dinyatakan di muka umum. Arti bibit adalah rupa (harafiah: asal-usul, keturunan atau bibit pula seperti dalam bahasa Indonesia). Bebet adalah keluarga, lingkungan, dengan siapa rekan sekitarnya. Sedangkan pengertian bobot adalah nilai pribadi/diri yang bersangkutan. Termasuk kepribadian, pendidikan dan kepintarannya, pekerjaan juga nilai pribadi seperti gaya hidup dan iman. Machasin juga menyatakan sependapat dengan Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama Muhaimin Lutfi bahwa sebelum pernikahan biasanya kedua belah pihak menelaah dari aspek 5 As. Yaitu, waras (sehat, jasmani rogani), beras (kemampuan ekonomi), bergas (tak loyo), terbinas (profesional), keras (punya senjata keras untuk” bertempur”). Persoalan ini, memang nampaknya sederhana. Tetapi, masih sangat diperhatikan dalam kehidupan. Mengomentari kasus pemalsuan dokumen dalam pernikahan sesama jenis di Bekasi, Jawa Barat, baru-baru ini, Menteri Agama Suryadharma

dialaminya itu kepada polisi. Belakangan baru diketahui bahwa dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian secara pemeriksaan psikologi Friska Anastasya Octaviany alias Icha alias Rahmat Sulistyo yang dilakukan Selasa (5/4/2011) di Polda Metro Jaya diindikasikan yang bersangkutan secara kejiwaan tak bermasalah. Menurut Muhaimin Lutfi, memang ada wanita yang memiliki kelamin yang disebut “rataq”. Kelamin wanita seperti itu terjadi akibat kelainan biologis sejak lahir. Bisa saja, setelah pihak ketiga melakukan pemeriksaan diketahui bahwa wanita bersangkutan “rataq”. Lalu, calon pasangannya menolak untuk menikahinya. Wanita Juga Minta Pihak wanita pun memiliki hak sama bila punya keraguan terhadap calon pengantin pria. Calon pengantin perempuan bisa meminta pihak calon lelaki untuk diperiksa, apakah jantan atau tidak. Bila ditemui tak sehat, seperti impoten, bisa pula calon wanita menolak untuk dinikahi. Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama Prof Dr Machasin MA menjelaskan bahwa persoalan perkawinan cucu Adam dan Hawa harus pula memperhatikan kultur yang berkembang di tiap daerah.

Icha dan Umar Ali menyatakan bahwa seorang penghulu memang tidak memiliki kewenangan untuk mengecek fisik calon pengantin, termasuk memastikan jenis kelaminnya. Di negeri ini, tak ada aturan seorang penghulu untuk memeriksa fisik calon pengantin, apalagi melihat secara fisik sampai detail kedua calon mempelai, kata Suryadharma Ali di Kupang, usai kunjungan kerjanya di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama dua hari, belum lama ini. Kasus pemalsuan identitas dalam pernikahan pasangan sesama jenis, yang terjadi pada Fransisca Anastasya (19) alias Icha yang ternyata adalah seorang pria bernama asli Rahmat Sulistyo, menurut Suryadharma Ali, di luar jangkauan penghulu. “Yang berwenang mengecek secara fisik jenis kelamin

calon pengantin adalah keluarga dari kedua mempelai,” katanya. Menurut Menag, tanggung jawab seorang penghulu adalah memeriksa kelengkapan administrasi. Tidak melakukan cek fisik. Apalagi sampai mendata, apakah calon pengantin itu benar-benar berkelamin pria atau wanita. “Itu di luar tanggung jawab penghulu,” kata Suryadharma Ali sambil melepas tawa. Sambil tertawa, Menag Suryadharma Ali mengingatkan bahwa perkawinan dimaksudkan untuk membentuk keluarga sakinah, mawadah dan warohmah. Untuk itu, kedua belah pihak, calon pengantin pria maupun wanita, hendaknya waspada. “Ya, harus waspada,” ujarnya sambil tertawa. (Ant/Edy Supriatna Sjafei)

Bantuak Sakali-sakali ka Balai

Tuangan Limbago

Oleh: SYUHENDRI DATUAK SIRI MARAJO BALAI atau pakan dalam bahasa Minangkabau lama artinya pasar, tempat terjadinya berbagai transaksi, tempat jual beli beragam hasil bumi dan kebutuhan rumah tangga. Pada zaman dahulu setiap nagari atau gabungan beberapa nagari punya balai sendiri. Hari balai atau hari pekan biasanya bergulir secara bergantian pada setiap nagari dan setiap pergu-

liran hari pekan dimasingmasing nagari itu langsung menjadi identitas atau sekaligus menjadi penamaan untuk pasarpasar tersebut. Seperti balai satu. Artinya kegiatan sebuah pasar di satu kenagarian yang berlangsung setiap hari Sabtu. Sementara itu di kenagaraian berikutnya terlaksana pada hari lainnya, hari Rabu misalnya, lalu dinamakanlah dengan

Langganan mulai

Promo April 2011

90 Perbulan** Rp.

Balai Rabaa. Umumnya di hari balai dijadikan masyarakat untuk melaksanaan berbagai macam kegiatan yang bersifat transaksional. Bagi para petani, balai menjadi tempat untuk menjual hasil bumi, sementara para pedagang menjadikan balai untuk meraup keuntungan. Di samping tempat kegiatan yang bersifat jual beli, tak jarang balai juga berfungsi menjadi tempat ajang pertemuan di kalangan remaja antarkampung. Selain itu, balai juga merupakan impian bagi kanak-kanak. Di saat balai mereka selalu ingin ikut walau hanya sekadar untuk pergi makan sate atau cuci mata. Balai menjadi tempat impian mengandung beragam cerita, suatu tempat yang kadang penuh pesona. Apalagi bagi orang yang belum pernah mengunjunginya. Ungkapan bantuak urang sakali-kali ka balai, merupakan gambaran untuk orang yang

Ribu

Open all Chanel selama 3 Bulan* Pilihan

Cerdas

untuk keluarga

Anda

HP. 0812 66 005258

RIDHO : 081374174949, 085278215868

Otomotif

Smart

Hubungi Bagian Penjualan

FIRDAUS AMNA

08126776776 - 0751 9009500

ASTRA DAIHATSU READY STOCK Xenia Terios Luxio Grand Max PU

TDP 15 Jt an TDP 20 Jt an TDP 14 Jt an TDP 9 Jt an

A AN S GRATI n angsura a m perta

Dapatkan CASH BACK 20 Jt* * atau DP 0%

081363358095 0751 - 7858838 Way of Life!

Telah DIBUKA

PT. ELANG PERKASA MOTOR BUKITTINGGI Jl. Raya Padang - Bukittinggi KM. 5 Padang Luar

Grand Vitara, SX4, Splash, Swift Carry Pick Up, APV, Karimun, Mega Carry Pick Up, Real Van

Hubungi :

ICI HASYIM HP. 08126705140 - 085274370949 ARY HP. 081378650517 - 081993953307 DINO HP. 085217172330

DP 15 Jt an DP 20 Jt an DP 14 Jt an DP 9 Jt an

Cicilan 3 Jt an Cicilan 3 Jt an Cicilan 3 Jt an Cicilan 2 Jt an

Hub : IBSI Dapatkan Cash Back s/d 20 jt, ++ 085263620821 Service sampai 081947999627 " PUAS " 0751-9773334

Padang

Avanza E TDP 32.510.000 Angsrn 3.130.000 Avanza G TDP 36.077.000 Angsrn 3.477.000 Avanza S TDP 38.699.000 Angsrn 3.739.000 Rush G TDP 45.834.000 Angsrn 4.454.000 Inova J TDP 44.078.000 Angsrn 4.278.000 Yaris J TDP 43.578.000 Angsrn 4.228.000

PAKET TOYOTA AVANZA E AVANZA G AVANZA S YARIS J INNOVA RUSH Hubungi

Hubungi : Bag. Penjualan : DONI SAPUTRA,SE

DP 32.270.200 DP 35.713.500 DP. 38.518.200 DP. 43.295.300 DP. 43.808.300 DP. 45.609.700

Padang

ANGS 3.242.600 ANGS 3.597.200 ANGS 3.886.000 ANGS 4.377.900 ANGS 4.430.700 ANGS 4.616.200

EDY SOEMANTO

HP 0812 670 84384. Flexi 0751 782 4219

HP. 08126712726 / FLEXI 0751 7872220

Hub :

DP15.585.000 Angs 3.025.000 DP 18.176.000 Angs 3.556.000 DP 15.288.000 Angs 3.708.000 DP 16.829.000 Angs 3.059.000 DP 9.125.000 Angs 2.480.000 DP 19.204.000 Angs 4.074.000 081266115060 (0751) 8200228

MARCH LIVINA X-GEAR NEW GL X-TRAIL SERENA

MUKHLIS

Hubungi

DP 32.270.200 DP 35.713.500 DP. 38.518.200 DP. 43.295.300 DP. 43.808.300 DP. 45.609.700

Padang

ANGS 3.242.600 ANGS 3.597.200 ANGS 3.886.000 ANGS 4.377.900 ANGS 4.430.700 ANGS 4.616.200

ALJUFRI

081374991979 / 0751 7855179

TDP 18 Jt an TDP 10 Jt an TDP 13 Jt an TDP 15 Jt an TDP 15 Jt an

HUB :

PROSES CEPAT & MELAYANI TUKAR TAMBAH

RULLY

0813 88 67 88 96

Jazz LG Jazz RS City Civic CR-V Honda Freed

NEW SAVVY DP 22 Jt an EXORA DP 25 Jt an % NEW PERSONA DP 20 Jt an GEM 2 DP 19 Jt an GRATIS ANGSURAN

15

HP. 0813 6325 0959, (0751) 982 6889

BISA TUKAR TAMBAH & DATA BISA DIJEMPUT HUB

PERTAMA

081266022119 ROHANDA 085274100757 660

Hardtop

T

ahun 1977, Warna Kuning, Plat BA, Harga 85 jt. No. HP. 0852 6381 5997 670

Angs/bln 6,2 Jt an Angs/bln 6,6 Jt an Angs/bln 7,5 Jt an Angs/bln 9,5 Jt an Angs/bln 11 Jt an Angs/bln 7,8 Jt an

IKRAR

MOBIL DIJUAL Panther Smart

T

MOBIL DIJUAL

754

TDP 23 Jt TDP 25 Jt TDP 55 Jt TDP 69 Jt TDP 57 Jt TDP 30 Jt

Unit Tersedia, Tanpa Inden, Proses Mudah / Mobil Langsung Keluar Hub : Flexi : 7861997 081374359920, 081947429930

PROTON DP mulai dari

ANUGRAH JAYA MOTOR Jl. S. Parman No. 168 Honda CRV Th.2007 2400CC (Silver Stone) Honda Jazz Th.2004 IDSi Warna Biru Nissan Terano S2 Th.2004 Warna Hitam Avanza 2010 Tipe G Warna Merah Maron Avanza 2008 Akhir Tipe G Warna Hitam Honda CRV Th. 08 Avanza tipe G Th. 04,05,08,10 Fortuner Diesel Th.2009 Wrna Hitam

PAKET TOYOTA AVANZA E AVANZA G AVANZA S YARIS J INNOVA RUSH

HONDA GAJAH MOTOR

DAIHATSU Xenia 1.0 Xenia 1.3 Luxio GM Minibus GM Pick Up Terios

661

ANGS 3,7 Jt-an ANGS 4,1 Jt-an ANGS 4,4 Jt-an ANGS 5,8 Jt-an ANGS 6,3 Jt-an

654

PAKET JUJUR & BENAR

Astra - Daihatsu XENIA TERIOS LUXIO GRAN MAX

653

Rp. 20.000,- / terbit

652

Iklan Baris

DP 30 Jt-an DP 33 Jt-an DP. 35 Jt-an DP. 46 Jt-an DP. 50 Jt-an

maupun luar negeri oleh para pejabat negara. Kegiatan semacam ini sering tidak berlaku optimal dan menuai berbagai kritikan. Kenapa demikian karena kegiatan itu jarang menghasilkan sesuatu yang jelas sesuai dengan yang diinginkan. Terkadang kegiatan ini tak ubahnya seperti yang diungkapan oleh pepatah Minangkabau, “bantuak urang sakalisakali kabalai”. Ada saja alasan yang dibuat untuk kegiatan semacam ini, studi banding keluar negeri, reses memperbaiki kinerja sebagai bahan banding untuk dipraktekkan demi kemajuan masyarakat, melakukan pertemuan dengan para pimpinan dunia mempererat kerja sama antarnegara di bidang ekonomi, politik, budaya dan sebagainya. Sejatinya kegiatan semacam ini mungkin perlu, sayangnya perjalanan dengan alasan studi banding ini sering dipakai menjadi kegiatan sekadar wisata

atau pelesiran, mendahulukan kesenangan pribadi. “Bilo juo lai, kok ndak sadang bak kini.” Kalimat yang sering terucap dari mulut orang yang jarang berkunjung ke balai. Bagi yang punya karakter serupa ini, baginya pepergian hanya untuk kesenangan laiknya sakali-sakali ka balai, dan cenderung suka melalaikan tugas. Akibatnya tugas yang telah diamanahkan jadi terbengkalai, melenceng dari tujuan semula. Inilah gambaran yang banyak terjadi diberbagai lembaga negara dan pemerintahan saat ini. Berbagai pekerjaan penting dan strategis berkaitan dengan hajat masyarakat, acap terabaikan hanya karena mentalitas segelintir orang yang tidak amanah dan suka mendahulukan kesenangan pribadi, sebuah kegiatan diplomasi melakukan kunjungan ke berbagai tempat dapat saja berubah menjadi ajang pelesiran. Bantuak urang sakali-sakali ka balai.

683

684

AVANZA E AVANZA G AVANZA S INNOVA E INNOVA G

jarang berkunjung pada suatu tempat dan memperlihatkan rasa keingintahuannya secara berlebihan. Sesekali dapat kesempatan melakukan kunjungan atau pergi ke balai, maka kelihatan sekali tampangnya sebagai orang baru. Dengan ekspresi terkagetkaget alias ngangak-ngangaki langsung terkagum-kagum melihat apa saja yang ditemuinya. Sesekali berkunjung ke balai dapat membuat lupa diri, apa lagi jika banyak duit dapat dipastikan isi balai bisa habis terborong olehnya. Bersikap seperti orang sekali-sekalai ke balai dapat memicu berbagai persoalan. Balai dapat membuat orang lupa waktu, lupa segalanya, dan tak jarang sikap ini akhirnya menjadi norak dipandang mata. Masa reses, melakukan studi banding, kunjungan kerja dan segala macamnya, merupakan bentuk kegiatan kunjungan ke berbagai daerah

ahun 2010, Warna Hitam, Plat BA, Harga 185 jt. No. HP. 0852 6381 5997 669

MOBIL DIJUAL Panther Smart

T

ahun 2010, Warna Hitam, Plat BA, Harga 185 jt. No. HP. 0852 6381 5997 668

Pasang Iklan Anda disini ... KOMPLEK BANDARA TABING, JL. HAMKA PADANG Telp. (0751) 4488700 - 703, Fax. (0751) 4488704 Email Divisi Iklan : iklan_haluan@yahoo.com

ASTRA DAIHATSU

ASTRA DAIHATSU

Paket Dahsyat APRIL

READY STOCK Xenia Terios Luxio Grand Max PU Grand Max MB Sirion

TDP 15 Jt an TDP 20 Jt an TDP 14 Jt an TDP 10 Jt an TDP 10 Jt an TDP 20 Jt an

Dapatkan CASH BACK 20 Jt* * atau DP 0%

* Hub Bag Penjualan : *

VHINO 081363646799

XENIA TERIOS GM PICK UP GM MINIBUS LUXIO SIRION Hub :

TDP TDP TDP TDP TDP TDP

ARI

15 Jtan 18 Jtan Spesial Promo 8 Jtan DP 0%* 10 Jtan 12 Jtan 20 Jtan (0751) 7816969 HP. 08126743216, 085265782299

PAKET AWAL TAHUN AVANZA G INNOVA RUSH FORTUNER YARIS

DP DP DP DP DP

25jtan 30jtan 31jtan 87jtan 36jtan

ANGS ANGS ANGS ANGS ANGS

4,2jtan 5,5jtan 5,4jtan 8,8jtan 4,9jtan

UNIT TERSEDIA / TANPA INDEN HUBUNGI : FAULY BUDIMAN (PAUL) HP. 081266131200 / (0751) 7708751

HARGA PROMO SARUNG JOK SEMI KULIT SINTETIS + KARPET DASAR (PEREDAM) UNTUK AVANZA/INNOVA Rp. 1.100.000,-

ALFA ACCESORIES Jl. KAMPUNG NIAS II No.45 BELAKANG PONDOK TELP : 0751-35576-37056 FAX : 0751-23299

703


16

Seni

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 22 JUMADIL AWAL 1432 H

PUISI ALIZAR TANJUNG

CERPEN

Jalan Bunga Jalan bunga aku gali dengan ranting yang patah, agaknya angin semalam menyibakkan badai, tentunya telah bersua malam dan kesunyian, kekasih, kesunyian dalam kamar, tempat kau berdendang menulis sajaksajak di diary, mematikan lampu, tidur dalam mimpi

Firasat Oleh: ILHAM YUSARDI

sedang aku tidur dengan mimpiku dalam tikar pandan, hayalanhayalan telah bertemu dengan bidadari bunga. Tanah tersibak dalam rangkaian urat dan batu, hitam memanjakan jemariku, mengingat begitu lapangnya pertemuan di tanah, luas galian ranting, menancapkan bunga yang menjadi cabang batang patah di tanah, timbunannya sedalam kepal, jarak dua jengkal tangan setiap gundukan. Kita menantikannya tumbuh merapat, berbulanbulan ke depan dalam tahun basah. 2011

Menangis Lihatlah bagaimana aku menangis, dan air mengalir dalam mataku yang berkunang kupukupu rajaraja. sungaisungai terbentuk di cerup rimbun alis mata, tentunya bukan air mata yang telah lahir, tapi kedukaan persembahan api yang menyengat di ruang tungku. Aku meneteskan di antara lembah, dan dagingdaging yang merapat, mengenangkan perjalanan kesedihan dan keselaran duka, penjiwaan keberadaan Tuhan untuk menceritakan kepadamu, kau yang menyimpan bajuku 2011

Perjalanan yang Aku Nikmati di Tengah Malam Aku ceritakan kepadamu tentang diriku dan perjalanan yang aku anggap sederhana di tengah malam, saat aku bosan mengetik di komputer. Aku keluar dengan topi hitamku, mengenakan jeans, blouse, dan kunci pintu dalam saku celana. Pergi menelusuri jalan setapak, duduk Duduk dengan angkat kaki di kedai; meminum segelas kopi, memakan beberapa kue kering, menikmati siaran tivi, celoteh, Mengeluarkan duit dari dompet, membayarkan dengan uang ribuan, terkadang kala harus uang lima ribu, sepuluh, lima puluh ribu. Duduk bermenung sampai pagi, menyaksikan kedai kopi ditemui pembeli silih berganti. 2011

Menamakan Pertemuan

Menamakan pertemuan antara kau dan aku, antara darat dan laut yang ditempati ombak, dan celahcelah alis mata yang tak bersua dalam tatapan masingmasing, lalu kita tersesat dalam percakapanpercakapan tengah malam. Aku datang dengan sehelai nama yang dikembang dalam barisbaris sebelum judul sajak pada korankoran lokal, korankoran kota, majalah, dan arsiparsip lomba, dibaca keras pada pentaspentas baca sajak, dibaca sunyi dalam bibir masing di beranda rumah sambil mencicipi segelas air kopi yang disuguhkan di pagi harinya, dua potong goreng dan sebatang rokok. Dan kau menemukannya, namaku, pada suatu perhelatan bedahbuku dan pembacaan cerpen bertokoh dua lelaki duduk di tepi pantai membicarakan kesunyian masing masing. Kau datang dengan nama dalam alam maya, dan pesanpesan pendek yang kau kirimkan pada ceracau nadanada, tersesat pada pertemuan rahasia yang kita namakan keseimbangan alam Tuhan dan kita samasama sepakat untuk menamakan takdir yang dikehendaki, kita menikmatinya sebagai kenikmatan di kota masa sekarang. Menamakan pertemuan, ombak mengikis pasir pantai, dihempas ke laut sebelum dibalikkan ke tepi, sebuah percakapanpercakapan tanpa suara dari bunyi ombak, kesiur angin pantai, dan bunyi alis mata yang merapatkan membutakan warna, membayangkan kau masih menunggu di sana, pada percakapanpercakapan tengah malam yang suatu saat nanti kita berharap memperbincangkan hitam angin, putih bulan, lembab cahaya, dingin malam, kita merapatkan baju, membayangkan pada bulan dua orang sedang menarinari, selendangnya menjulurjulur ke bumi, kemudian kita bayangkan istana terbentuk dari bongkahan pekat awan yang beriring melewati bulan membuat kita cemburu. Mendambahkan percakapanpercakapan tengah malam, aku dan kau pada cerup mata masingmasing, kelak seperti pertemuan ombak dan tepi pantai di pasir yang landai, tempat umangumang dan kepiting menggali lubang, tempat ombak berderaiderai. 2011

Pesta Makan Malam

Kau hidangkan piring, sendok, garpu, gelas, serbet di atas meja. Menunya daging panggang, ikan bakar, dendeng balado, saus. Kau mulai memotongkan untukku dengan pisau dapur. hatihati kau letakkan dalam piringku. Kau tuangkan saus, juga kecap manis, serta sambal di daging panggang. Sehelai daun asam kau tutupkan di atasnya. Kau sendokkan nasi di pinggir piringku di antara daging dan kau jaga sebutir pun takkan tumpah ke lantai. Kemudian kita makan malam bersama 2011

Burung Hantu Burung hantu masuk dalam kamar kita, dia pening, berputarputar di jam dua belas malam. Kau duduk, memadamkan lampu. “Mungkin dia tersesat cahaya.” Kau bukakan jendela. burung hantu tetap saja berputarputar di kamar kita. Aku ingat perkataan kawanku, di rumahnya burung hantu juga pernah tersesat. Tapi burung hantu tersesat karena baru saja ditinggal mati pasangannya. Katanya, “Burung hantu burung setia” aku turun ranjang. Aku tangkap burung hantu, aku letakkan di luar jendela kamar kita. Kita kembali tidur. besoknya kita temukan burung hantu mati di depan pintu rumah kita 2011

(I) NIAR, kau lihat hape?” Bahar menyonsong istrinya di dapur. Niar mengaduk minuman pagi suaminya itu. Niar menoleh, menangkap suaminya menyembul separuh badan di pintu. Niar agaknya sedikit heran dengan kelabat lakinya. “Hape Uda? Tidak. Biasanya sebelum tidur, Uda taruh di lemari kamar. Tentu masih disitu.” Tidak biasanya, pagi-pagi ia menanyakan hape. Lagi pula hape yang dibelikan Lara, putri tunggal mereka yang sekarang bekerja di ibu kota, memang jarang berbunyi. Hape itu baru seminggu di tangan Bahar. Ia sangat senang. Menangis menerima hape itu dari tangan Lara. Menangis bukan karena hapenya, tapi Bahar terharu, sebab itulah pemberian pertama Lara dari hasil jerih peluhnya bekerja. Ia bangga dengan pemberian itu. Hape itu diberikan waktu Lara pulang, saat Lebaran. Mereka tiga beranak tertawa gembira dan suka cita dalam gurau di rumah, sewaktu Lara mengajarkan Bahar cara memegang hape, cara memencet tombol-tombol yang kecil. Maklumlah, penglihatan mata tua Bahar memang sudah sedikit kabur. Melihat huruf di tombol itu, ia mesti mendekatkan hape ke pelupuk matanya, mengernyitkan mata agar sedikit jelas. Dengan gigih dan berkali-kali, Lara ajarkan tombol apa yang mesti ditekan bila ada panggilan masuk. Kemudian bagaimana pula cara menghubungi seseorang. Sehari dua-hari sejak itu, ayahnya mulai pandai cara menghubunginya, cara menerima telepon darinya. “Nanti kalau Ibu atau Ayah rindu pada Lara, tinggal telpon pakai hape saja.” Mereka gelak terbahak-bahak melihat cara kerja hape yang menurut mereka ajaib. Tentulah ajaib bagi meraka yang tidak tamat pendidikan dasar itu. Lagi pula, selama ini Bahar belum sekalipun menyentuh hape. Bahar balik ke kamar. Gelagatnya terdesak sangat. Diperiksa satu per satu laci lemari, tidak tampak. Dibalik-balik pula lipatan kain, tak terlihat. “Tak ada, Niar!” Setengah bersorak ia memberitahu. Niar yang kini menating gelas kopi ke ruang tengah mulai terbawa panik. “Lha, kan hapenya tidak berkaki. Masa bisa jalan sendiri? Coba bawa bertenang dulu, terakhir kali Uda bersama hape itu kapan?” “Tadi malam. Hape itu kumatikan sebelum ke surau. Sepulang dari surau. Sebelum tidur aku ke jamban. Kutaruh hape...” “Nah tuh kan, jelas. Lihat di dalam saku celana yang Uda pakai tadi malam” “Celana itu ke mana?” “Tergantung di paku pintu kamar mandi.” Berlari ia ke kamar mandi. Agak gemetar, diraihnya hape.. Matanya setengah berpicing menangkap cahaya dari layar hape. Seperti yang pernah diajarkan, ia cari nama anaknya itu. Lara. Menemukan, ditekannya tombol hijau. Beberapa detik suara sambungan, tuuuuuuuut... tuuuuut…

“Asalamualaikum, Ayah,” suara lembut dari lubang speker. Tak lain tentulah suara putrinya itu. Di seberang yang jauh. “Lara? Kau biak-baik saja, Nak?” “Alhamdulillah, baik Ayah. Sekarang Lara sedang mengajar. Ada apa, Ayah?” “O, anu, ah..., tidak. Ayah cuma mencoba hapenya.” “Ooo, Lara mengajar dulu ya, Ayah. Nanti kalau pulsa habis Lara kirim lagi.” “Nggg, anu, tak perlu. O, mmm, Teruskanlah pekerjaanmu.” Ia matikan hape. Seketika, perasaan galau yang memaksa ia bergesa mencari hape selesai sudah. Lega tegangan nadi yang merengsek jantungnya. Berhenti peluh dingin bersimbah di lekuk tengkuknya. Bagaiman tidak, ia tidak bisa lepas dari mimpi yang didapati tadi malam. Mimpi baralek, pesta kawinan di rumahnya. Lara, anak gadis tunggalnya itu menjadi anak dara. Ramai orang yang datang bertamu, bersuka cita. Mimpilah itulah menumbuh risau. Setahu Bahar, dari cerita yang beralih dari mulut ke mulut, yang telah menjadi rahasia umum, jika seseorang bermimpi baralek, akan ada seseorang dari keluarga yang bermimpi itu bakal meninggal. Bahar keluar dari dalam kamar mandi. “Ada apa Uda, pagi-pagi mencari hape?” Dengan sendi yang kaku Bahar menghenyakkan badan di kursi busa yang sudah reot berpalung itu. “Ada apa, Uda?” Bahar menggeleng. Tanpa kata. (II) Jingga senja lingkar matahari luluh ke lambung bukit. Dari Towa, pengeras suara yang ditempatkan di puncak kubah surau, terdengar lengking bacaan Qur’an. Biasanya, kalau bacaan Qur’an sudah terdengar, itu tandanya waktu Magrib beberapa saat lagi. Niar baru saja selesai mandi, duduk di kursi kayu, menghadap jauh lurus ke ujung jalan. Pintu rumah itu persis bergaris lurus dengan jalan yang menghampar panjang, sebelum kelok pertama ke balik bukit menumbuk pandangan. Niar mendapatkan tanah jalan bersepuh emas langit. Bahar belum juga tampak di jalan. Tidak biasanya lakinya pulang keburu Magrib. Biasanya, pukul enam sudah di rumah, mandi dan bersiap ke surau. Ada yang dirinduinya. Sejak Lara menamatkan sekolah MAN di nagari, Lara pindah untuk kuliah di kota. Kini, mereka berdua saja laki-bini di rumah gadang itu. Sudah empat tahun lebih rumah ini tidak terlalu riang. Bagi mereka berdua, hari-hari yang terlewati, terlebih perasaan hati Niar, sedikit sunyi agaknya. Udara bergerak lamban, pelan menikungi baris pohon pinang, beringsut mengayunkan dahan cokelat yang merimbun di halaman rumah, merengsek ke segala sudut beranda rumah. Membelai kuduk Niar, sehingga ia bergeletar dingin, karena lembab sehabis mandi masih lekat di pori kulitnya. Tiba tiba, Niar terkesiap dengan

gerak melayang sesosok mahkluk dari kiri beranda. Rama-rama besar, sayapnya seukuran dua kali telapak tangannya. Warnanya hitam pekat dengan sedikit bercak kuning di tengah sayap. Seketika, entah sebab apa pula, ada sesuatu yang menyergap seluruh penjuru pembuluh darahnya, ada hentakan yang kuat menabuh jantungya. Matanya terpaku hampa menatapi gerak turun-naik kepak sayap yang pelan. Mulut Niar terkatup. Kerongkongannya tercekat. Peluh menguap dari pori tubuhnya. Dingin. Niar coba mengusir pikirannya yang spontan muncul begitu melihat rama-rama itu. Ia berusaha tidak larut dalam petanda yang diyakini oleh kebanyakan orang di nagari, bahwa kalau ada rama-rama besar, Rama-rama Orang Mati, begitu mereka menamainya, yang berkitar ke dalam rumah, itu membawa isyarat gaib, bahwa akan ada sanak saudara yang meninggal dari keluarga rumah itu. Lama Niar tertawan, rama-rama besar itu terus merengsek. Meski terantuk-antuk pada ukiran kayu dinding, si ramarama seakan tahu arah pintu. Walau ia telah dengan sepenuh hati membuyarkan pikiran itu, pada kali lain ia terseret juga arus geletar desir di nadinya. Segera Niar bangkit dari kursi, ia begerak ke dalam rumah, meraih gagang pintu, dengan pelan, terdengar ringkik engsel. Pintu mengatup. Tertutup rapat. Niar ia tak mau rama-rama besar itu menyelusup ke dalam rumah. Ia tak mau rama-rama itu menggerogoti dirinya. “Niar..., Niar, kau di rumah Niar?” Ia tahu itu suara yang sedari tadi ia tunggu. “Ya, Uda.” Pintu terbuka. Terlihat wajah Niar yang lembab dan pasi. “Ada apa, Niar. Kenapa Kau pucat?” Niar menggeleng. Tak ada kata. Sepulang Magrib di surau, begitu ia menguakkan daun pintu, langkah Niar terantuk. Terkesiap alang kepalang, “Lihat itu, Uda. Rama-rama urang mati!” (III) Lepas dua hari, Bahar juga istrinya, coba mengikis begalau hati mereka. Mereka mulai tidak mempersoal hal-hal yang tidak masuk akal. Tiap malam, sehabis Isya atau sebelum tidur, mereka selalu ditelpon oleh Lara. Penuh keceriaan mereka berbincang. Karena itu pulalah, mereka merasa semua berjalan baik-baik saja. Namun hari itu, sebagaimana yang ia rencanakan pagi tadi, Bahar tidak pergi ke ladang yang letaknya di punggung bukit. Rencananya, ia mau membersihkan parak di belakang rumah saja. Sore menjelang, Bahar masih sibuk mengayunkan parang menebas ranting-ranting perdu. Meski langit mendung, Bahar tidak terlalu khawatir. Sebab, bila hujan tiba tiba turun, tentunya ia bisa segera berlari ke rumah. Di sela keasyikannya, di antara bunyi detusan mata parang mengena kayu, sayup-sayup tapi perlahan kemudian menjelas, tertangkap oleh indra dengar Bahar. Kicau burung.

Tapi kicau itu, bukan pula kicau biasanya. Pic...ciang! picciang! Ia tahu sekali. Kicau itu, kicau burung murai. Suranya sangat deras dan dekat. Bahar menghentikan ayunan parangnya. Ia telusuri arah, asal suara itu. Dan... Pic...ciang! picciang! Seekor burung Murai hitam bertengger gelisah di pokok kakao. Setahu ia, sebagaimana yang ia pahami dari turun temurun, burung itu menyebut kata piciang, maksudnya picing, menutup mata. Jika burung itu berkicau di sekitar rumah, burung tersebut hendak berkabar dalam isyarat, bahwa akan ada seseorang yang akan memicingkan mata untuk selamanya. Lagi lagi, ia menarik nafas dalam. Telapak tanganya dingin berpeluh. Dengan sekuat daya, ia buang pikiran itu. Tapi..., pada detik berikutnya. Tanah tempat ia berpijak bergetar, dan dalam sekejap kian keras berguncang. Kuat sangat. Ia terhuyung. “Gempaaaaaa! Allahuakbar! Gempa, Uda! Gempaaaa!” Niar berhamburan keluar. Bahar, dengan risau yang bersisa, mengumpul tenaga menyusul istrinya yang berlarian ke arah tanah lapang. Beberapa orang pun sudah berlari, berhimpun di tengah lapangan. Gempa itu sangat kuat berguncang. Sejenak ia tercenung di samping istrinya yang masih mengatur napas. Pikiran Bahar berkelabat secepat kilat. Gempa sangat kuat yang baru saja terjadi dimanakah pusatnya? Biasanya, seperti yang ia saksikan di televisi, gempa sering terjadi di laut. Secepat kilat berkelabat ia teringat Lara, yang tinggal di ibu kota propinsi yang terletak di pesisir pantai. Secepat kilat ingatannya memutar balik tayangan gelombang Tsunami yang berkali kali ia lihat di televisi. Setengah jam berlalu, sebagian orang balik ke rumah. Ia pun mengajak pulang istrinya. Tanpa menyebut risaunya pada Lara, ia menuntun istrinya pulang. Sesampai di rumah, “Cepat, Uda. Cepat hubungi Lara,” ternyata istrinya pun sudah memendam risau yang sama. Bahar menggengam hape dengan seksama. Di kepalanya berhimpum segala petanda duka yang belakang ini menyergap mereka. Mimpi baralek, Ramarama Orang Mati, dan kicau burung Murai itu. Dengan segenap daya, ia kuatkan menekan tombol seperti yang sudah ia pelajari. Ia tempelkan hape ke telinganya. Ia tunggu denyit nada sambung. Namun... Nomor yang anda tuju sedang... “Lara? Kau baik-baik saja? Lara! Lara!” Ia menatap Niar yang sudah menggigit bibir... Berulang kali Bahar menekan hape. Selalu saja, sesuara di hape menjawab... The number you are calling is not active or out of coverage area. Please try again in a few minute... Sementara istrinya, ada yang hendak runtuh di tebing matanya.


Panggung

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

17

LUKISAN KAMAL GUCI

Gelitik Mistis Alam Minangkabau

Oleh: Abrar Khairul Ikhirma

Pengamat Budaya dan Direktur Arkhi-Asrafery Institute Sumbar

SUATU hal keliru agaknya jika ada penilaian, lukisan-lukisan yang dihasilkan pelukis Kamal Guci, dalam beberapa rentang tahun terakhir, yang disajikan lewat pamerannya bertemakan keindahan alam Ranah Minangkabau. Mengapa? Sebab Kamal Guci menurut hemat saya bukan “tukang potret” menampilkan yang indah-indah atau sesuatu menjadi indah, mempesona dan menipu “kasat mata” kita dengan tujuan “menghibur.” Karenanya, Kamal Guci akan lebih baik dikatakan, sebagai seorang pelukis yang sedang berusaha “melukiskan” kerapuhan budaya yang dibiarkan luput begitu saja, oleh generasi berikut dari pergerakan zaman. Melalui bidang-bidang kanvas dari berbagai sudut dan objek yang dipilihnya. Lazimnya pada lukisanlukisan berobjek pemandangan alam selalu diidentikkan banyak orang hanya sekadar menggambarkan keindahan semata. Tidak membawa gaga-

san kreatif dan mengandung pemaknaan sebagai suatu karya seni. Hanya sebuah hasil pekerjaan dari keterampilan yang dilakukan. Kerap hal semacam itu si pembuatnya dikategorikan sebagai tukang potret ketimbang pelukis. Di dalam perihal demikian itu, Kamal Guci lolos dari sebutan tukang potret meskipun dia memanfaatkan objek pemandangan alam sebagai setting ungkapan kegelisahannya menjadi karya lukis di setiap bidang kanvasnya. Terbukti sejak dari pameran tunggal pertamanya tahun 1996 silam di Taman Budaya Sumbar, sampai saat sekarang, lukisanlukisan yang dihasilkannya senantiasa konsisten dengan pilihan yang memang menjadi

obsesinya sejak lama. Menyimpan Kekuatan Wakidi Bila sudah menyangkut lukisan berobjekkan alam Ranah Minangkabau, selalu saja banyak pelukis-pelukis yang berasal dari Minang terjebak untuk mengikuti gaya pelukis almarhum Wakidi. Bahkan terang-terangan “menyediakan diri” sebagai epigon. Mungkin karena itu juga, mereka yang “melabelkan” pengamat atau kritikus seni di daerah menjadi terjebak juga, bila lukisan dan pelukis tersebut menjadi pembicaraan senilukis, otomatis nama Wakidi dijadikannya sebagai patron dalam mengu-

Salah satu lukisan Kamal Guci mengesankan ironik kehidupan budaya Minangkabau

kur karya si pelukisnya. Karya-karya Kamal Guci, rasanya tidak relevan disebut pengikut Wakidi, pelukis Minang yang legendaris itu. Apalagi dipersandingkan pula. Karena memang dia tidak sekadar mengambil objek keindahan alam Minangkabau sebagai daya tarik pada setiap karya-karyanya. Walaupun Wakidi dan Kamal Guci samasama pelukis dari Minang dan sama-sama mengambil objek alam Ranah Minang. Selalu keindahan itu bagi Kamal Guci sudah terlumatkan untuk menampilkan persoalan “kerapuhan” budaya di negerinya. Disimbolkannya melalui bangunan-bangunan Rumah Gadang yang dibiarkan melapuk karena ditinggal pergi oleh penghuninya. Rumah Gadang—sebutan rumah kaum bagi masyarakat Minangkabau—atau rumah biasa tak semata hanya sekadar bangunan untuk tempat tinggal bagi manusia saja. Di sanalah dimulai proses kehidupan, dinamika kekerabatan, membentuk manusia sampai pada lingkaran sosial yang lebih luas, seterusnya interaksinya pada lingkungan dimana dia hidup. Artinya, rumah bagi manusia secara universal adalah simbol yang tidak bisa dilihat pada fungsi fisik belaka tapi juga hal-hal ikatan filosofi dalam membentuk manusia dengan lingkungannya. Khususnya bagi masyarakat Minangkabau, keberadaan rumah gadang sangatlah berperan besar ke masa depan. Adat istiadat, kekerabatan, sosial dan keagamaan, menjadikan padu sebagai alam kebudayaan tradisi yang mengental. Jika titik keberangkatan itu kini ditinggal, dibiarkan melapuk dan merapuh, sejatinya roboh dimakan zaman, apakah bukan tidak mungkin “kebobrokan” yang telah kita temui hari ini di berbagai lini, tidakkah buah ketidak-pedulian kita akan akar dimana sebuah pohon bisa

tumbuh dan tegak berdiri menjalani hidupnya? Rumah itu tidak saja ditinggal melapuk, tetumbuhan liar sangat leluasa menjalarinya dan hidup subur di sana sini, seakan menjelaskan telah menutupi sejarah yang pernah terjadi di bangunan itu dari masa ke masa. Bisa juga perlambang, Kamal Guci mengkritik generasi berikutnya hanya dapat tumbuh di atas ketidakpeduliannya dan menikmati hidup pada kehancuran akar dimana dia dapat menjadi ada saat ini, atau selanjutnya. Tidak hanya rumah-rumah bergonjong yang tua dan merapuh jadi olahan kreatif, pelukis Kamal Guci juga meneruskan gugatan “budaya” seperti dicetuskan oleh almarhum sastrawan AA Navis lewat cerpen fenomenalnya Robohnya Surau Kami. Surau-surau bangunan kayu itu telah sunyi, melapuk, kehilangan fungsi dan perhatian. Tentu saja hal itu tidak perkara surau sebagaimana bangunan saja, kita diingatkan dengan ironisnya, dimana nilainilai keberagamaan disentuh melalui simbol bagi masyarakat Minangkabau itu. Ketekunan Kamal Guci setelah konsisten menemukan jati diri proses kreatifnya, dari pameran pertamanya sampai sekarang sangat terlihat perkembangan yang luarbiasa pada lukisan-lukisannya. Jika dulu dia mengungkapkan dengan warna yang keras dan totolan mata kuas kasar, kini kegarangan itu berobah menuju sentuhan yang lebih menggugah ke permenungan. Objek-objek yang digarap dipresentasikan pada tekhnik yang lebih bermakna dalam. Tidak sekadar gambar indah tapi menyadarkan, di balik keindahan itu tersimpan banyak hal yang harus segera kita arifi. Kematangan proses kreatifnya di objek lukisan, secara tidak langsung Kamal Guci sudah memposisikan dirinya bahwa dia bukan pelukis pe-

Kamal Guci di studio lukisnya di Kayutanam.

ARKHI

muja keindahan tapi bagaikan seorang “tetua” yang mengingatkan kebertuahan nilai-nilai kebudayaan, nilai-nilai hidup, yang membuat manusia berharga di kehidupannya. Getaran alam mistis Minangkabau yang sulit kita temukan pada alam nyata, seakan bangkit dan hidup di kanvas-kanvas Kamal Guci kembali. Hal itulah yang membedakan Kamal Guci dengan pelukis-pelukis daerah Sumbar yang kini banyak hadir di pameran-pameran daerah setempat. Alam mistis Minangkabau dapat dicuatkan alumni SMSR Padang ini meskipun ia bermain dengan hanya sedikit sapuan kuas cat minyak dan lebih banyak mentotolkan mata kuasnya, yang membutuhkan proses kerja tak spontan dan lebih kepada penghayatannya yang menuntut ketekunan ekstra. Sehingga untuk menyelesaikan satu buah lukisan, dia harus membutuhkan waktu lama. Bukan dia tidak produktif dalam berkarya namun sebagaimana pernah diungkapkannya, untuk saat ini dia ingin lebih selektif dan matang daya kreatifnya dalam membahasakan kearifan lokal yang seringkali dibiarkan melapuk, merapuh dan roboh. Mengamati proses kreatif Kamal Guci dan lukisanlukisannya

sampai hari ini, termasuk dengan 40 buah lukisan yang akan ditampilkannya di Pameran Tunggalnya 21-30 Juni 2011 mendatang, dalam rangka memenuhi undangan Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, saya berani mengatakan dia adalah pelukis paling eksis atas karya dan berkarya di daerah ini. Pameran atau tidak, hampir sepanjang hidupnya ia menekuni dunia yang sudah dipilihnya tanpa harus bekerja sambilan. Dan setahun terakhir ini ia telah memiliki studio lukis sendiri di kampung halamannya yang jauh dari hiruk-pikuk Jakarta. Dimana Jakarta pernah dijadikan salah satu sebagai daerah perantauannya dan hidup di Pasar Seni Jaya Ancol Jakarta bersama seniman-seniman lukis Indonesia. Walaupun Kamal Guci mengambil setting kedaerahan, persoalan yang dikemukakannya sesungguhnya bukanlah masalah lokal. Kebetulan saja ia terlahir dan hidup dalam kebudayaan Minangkabau. Masalah kerapuhan dan kerobohan kebudayaan di mata kemajuan berbungkus moderen dan globalisasi, adalah persoalan kita bersama. Menggelitik pemegang kebijakan dan manusia itu sendiri. Tugas seniman semacam yang dikerjakan Kamal Guci pada lukisanlukisannya ini pemberi isyarat untuk segera kita arifi. Kayutanam 15 April 2011

menafsirkan “Siapa” dari jiwa atau ruh yang menciptakan manusia. Sebagai sebuah alasan, banyak yang mengkritik, mempertentangkan substansialitas jiwa, pembendaan kesadaran atau objektivikasi. Dan seseorang masih menentukan secara ontologi “Siapa” sebagai subjek yang bereksistensi. Istilah spirit, spiritual atau spiritualitas dalam hal ini mempengaruhi subjektivikasi terhadap substansi eksistensi itu sendiri. Hal ketiga yang dikolaborasikan dalam karya ini adalah iriangan musik. Musik ritual Mentawai dengan saluang Pauah Minangkabau melahirkan bunyi yang spesifik. Kadangkala ia berbunyi menyedihkan, adakalanya ia berbunyi pemberontakan. Musik yang dominan dengan warna vokal laki-laki berbenturan dengan gerak tari yang semuanya perempuan.

Semuanya merupakan ikonitas pada tataran makna. Musik merupakan salah satu media bahasa manusia, saat ini mulai menggeser subjek masalah sebelumnya yaitu alam (kosmosentris), agama (teosentris), dan manusia (antroposentris). Musik dalam karya ini adalah upaya mencapai totalitas karya yang menyatukan tiga unsur kehidupan (alam, manusia, dan agama). Spirit mungkin bisa bermakna “semangat”, akan tetapi spirit bisa juga mewakili kata “spiritual” atau “spiritualitas”. Semua kata itu mengarah pada persoalan jiwa manusia yang selalu resah mencari pemaknaan diri atau mencari cara untuk menyatu dengan alam dan Tuhan sebagai rujukan akhirnya. Penulis adalah dosen teater ISI Padangpanjang

MENJELANG PERTUNJUKAN TARI “NAGARI ITIAK PATAH”

Spirit Kolaborasi Segala Sisi

Oleh: Sahrul N MANUSIA dilahirkan selalu berhadapan dengan dua sisi yang berseberangan, ada kehidupan ada kematian, ada kebaikan ada keburukan, memilih dan tidak memilih, dan sebagainya. Tetapi bagaimana kalau dua hal yang berseberangan tersebut disatukan sehingga ia melahirkan hal yang berbeda. Tentunya mewujudkan hal tersebut merupakan sebuah kemustahilan. Kondisi ini akan berbeda dengan dunia seni pertunjukan. Dalam pertunjukan kesenian hal yang saling bertentangan memungkinkan untuk diwujudkan sebagai buah dari proses kreatifitas. Seni profan bisa dikolaborasikan dengan seni ritual, ekspresi dramatikal bisa dikomposisikan dengan ekspresi estetis, dan sebagainya, sehingga ia berbentuk tersendiri. Hal inilah yang dilakukan oleh Syahril Alek, koreografer yang menciptakan tari “Nagari Itiak Patah”. Karya ini akan dipertunjukan di Solo dalam kegiatan Solo Menari 24 Jam pada tanggal 28 April 2011 mendatang. Hal pertama yang dikolaborasikan koreografer dalam karya ini adalah spirit tradisi bernuansa ritual dengan spirit

modernitas yang bernuansa profan. Kedua hal ini memiliki orientasi yang berbeda dalam perwujudannya. Seni ritual lebih fokus pada hubungan manusia dengan Tuhannya, sementara seni profan hanya berada dalam tataran hubungan manusia dengan manusia. Seni ritual yang diadopsi oleh koreografer adalah seni Mentawai dengan gerak minimalis dan seni profan yang digunakan adalah seni Minangkabau yang atraktif. Spirit keduanyanya jauh berbeda. Orang Mentawai tidak mempunyai gambaran jelas tentang asal mula dunia tempat mereka hidup. Walaupun mereka mengenal beraneka ragam kisah mitologis yang kadang-kadang sebagai tema utama, dan kadang-kadang dengan sepintas lalu bercerita tentang terciptanya jagat raya, perihal tentang asal mula berbagai gejala atau mengenai riwayat manusia, namun dari segala mitos tidak dapat dijabarkan secara menyeluruh karena ada sebagian penting dan yang sepele dan sebagian lainnya dibiarkan kabur. Namun hal ini bagi orang Mentawai tidak membuat gangguan yang berarti. Mitos-mitos tersebut bagi orang Menta-

wai bukanlah dongeng tetapi betul-betul riwayat yang pernah terjadi. Sementara di Minangkabau seni ritual yang masih ada sampai saat ini diantaranya adalah dikie dan ratik. Tetapi wujudnya tidak sama dengan ritual Mentawai yang memakai konsep keagamaan nenek moyang. Kesenian dikie dan ratik lebih berorientasi pada menyebut dan menganggungkan asama Allah dalam Islam. Ratik Tulak Bala misalnya merupakan usaha manusia menganggungkan Allah supaya manusia dijauhkan dari bencana. Bencana tersebut biasanya disebabkan oleh ulah manusia yang menghancurkan keharmonisan. Di Mentawai tidak dikenal fungsi khusus sebagai seniman. Karena segala bentuk seni selalu dikaitkan dengan dunia ritual keagamaan yang semua orang harus bisa melakukannya. Barang-barang yang ditampikan seperti ukiran kebanyakan dibuat sendiri oleh pemiliknya dalam bahasa orang Mentawai disebut sibakkat yang berarti pencipta. Adakalanya mereka butuh bantuan orang lain tetapi sifatnya hubungan kerja yang dibayar dalam bentuk makanmakan bersama. Seniman-seniman tradisi di Mentawai dalam berkreasi akan men-

jadi tokoh-tokoh yang eksistensialis (seperti rimata dan sikerei). Dasar filsafat dan pandangan hidup yang horizontal dan lugu. Namun dalam keluguan itu akan ada semacam keangkuhan yang fanatik terhadap dirinya. Umumnya kesenian tradisional dalam memainkan perannya sangat meyakini akan keberadaan tokoh yang sedang dimainkan (karena terkait erat dengan ritual). Sikap menyesuaikan diri dengan peran dan lakon adalah pilihan yang tepat bagi seniman tradisional, bukan mengosongkan diri untuk mengolah kesadaran dan menjadi apa saja. Berperan bagi seniman kesenian tradisional adalah bertolak dari sikap yang diolah dari unsurunsur luar. Spirit adalah kata pertama yang meninggalkan jejak makna dalam lorong kegelapan ontologis. Kata itu menghubungkan kembali sebuah rangkaian makna, dengan gambaran yang sama. Menjadi oposisi terhadap benda, pada determinasi metafisikal tentang kebendaan di atas subjek yang berbeda-beda dan subjektivitas subjek. Hal ini merupakan serangkaian istilah jiwa, kesadaran, spirit, dan diri. Spirit bukan benda, spirit bukan tubuh, dan hal ini tentunya merupakan determinasi subjektif dari spirit. Bahwa semua pembatasan yang tidak dilibatkan, dan seseorang Foto Wendy

Tarian “Nagari Itiak Patah” karya koreografer Syahril Alek.

bisa dengan bebas mengatakan bahwa ini adalah analisis eksistensial. “Nagari Itiak Patah” menciptakan sebuah ruang kolaborasi unik antara gerak minimalis Mentawai yang ekpresinya lebih dramatikal dengan gerak silat Minangkabau yang atraktif dengan ekspresi estetis modern. Pencapaian pencarian ini melahirkan penyatuan yang tidak terpisah-pisah. Bagi orang Mentawai dalam menjaga hubungan sesama mereka dan hubungan dengan alam selalu melakukan upacara-upacara. Kerusakan hubungan mereka (baik dengan alam maupun dengan sesama mereka) merupakan bukti bahwa mereka juga tidak membina hubungan baik dengan roh pencipta. Semua benda yang ada sebutannya (nama) memiliki jiwa atau roh yang memiliki permainanpermainan (umat simagere). Hal kedua yang dikolaborasikan koreografer adalah tematik karya. Kedudukan perempuan di Minangkabau yang dibelenggu oleh tradisi yang jelas-jelas berhubungan dengan duniawi disatukan dengan trance Mentawai yang masuk pada alam kosmos dan meninggalkan hal-hal yang duniawi. Karya ini bicara tentang perempuan dengan ikatan tradisi yang sulit untuk dilepaskan. Mereka dipaksa masuk pada alam ketidaksadaran dengan konsep budaya matrilini. Ninabobo budaya ini menjadikan mereka terlena dalam ikatan yang sebenarnya juga merugikan mereka. Ketidaksadaran ini diwujudkan dengan konsep trance sehingga mereka berada dalam posisi terbelenggu spiritualitas. Spirit dalam kata ini merupakan ruh dan jiwa dan upaya pencarian eksistensial. Langkah manusia terdesak oleh batasan pertanyaan yang “Ada”, guna


18

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

TIPS

Menelisik Keberhasilan Pemasaran Toyota “MENJADI nomor satu adalah hasil,” ujar penasihat senior Toyota Motor Corporation (TMC) Yoshi Ishizaka dengan tatapan mata yang tajam, namun tetap menampilkan wajah yang ramah.

Safety Riding, Apaan Sih

PEMILIK mobil tentu tak ingin kendaraannya hangus dilalap api. Musibahnya, tak hanya menimpa mobil berusia tua, tapi mewah pun seperti Jaguar yang terjadi di Pondok Indah, Jakarta Selatan, akhir Januari lalu. Lantas, apa penyebab timbulnya percikan api dan di mana saja asalnya? Tiga nara sumber, yakni Usman Adie (Service Operation Manager Tunas Toyota), Angian (mekanik bengkel AMS) dan Andrie Widjaya (instalatur audio Bassindo, Jakarta Utara) telah disambangi untuk mengetahui inti masalahnya. Inilah sumber-sumber api yang patut diwaspadai dan dicermati. 1. Knalpot bocor. Uap panasnya tertransfer ke selang saluran bahan bakar yang lama kelamaan jebol dan meneteskan bensin. 2. Material. Kain, kertas atau bahan kardus di exhaust manifold atau knalpot terbakar dan menyambar ke bagian lain yang mudah terbakar karena panas. 3. Kebocoran. Biasanya pada selang bensin lantaran klem pengikat kurang bagus, mengakibatkan bensin bocor di ruang mesin dan bisa tersulut saat mesin di-starter atau kala mesin sudah panas. 4. Selang Power steering. Dengan oli bertekanan tinggi dan mengalami rusak membuat olinya menyebar ke exhaust manifold. Umumnya dialami mobil yang selang power steering dekat dengan exhaust manifold. Hal ini tak akan terjadi bila selang ikut diperiksa saat servis. 5. Penambahan atau optional pada selang-selang bahan bakar. Biasanya, klemnya tidak kuat, akibatnya bensin yang di ruang bensin bocor dan terbakar lantaran pengaruh panas. 6. Solder. Perhatikan pada sambungan kabel alarm yang patriannya kurang kuat bisa jadi pemicu kebakaran lantaran korsleting listrik. 7. Kabel listrik. Karena tergencet dan mengelupas lalu menyentuh bodi yang menyebabkan korsleting listrik. 8. Kabel menumpuk. Biasanya pada aki, terlepas karena terkena guncangan. Ketika kabel menyentuh bagian negatif di aki atau bodi, terjadilah korsleting listrik. 9. Sambungan kabel. Karena kurang kuat menimbulkan korsleting kabel antara kabel positif dan negatif. Ditambah lagi dengan sekring yang terlalu besar, sehingga kabel menjadi panas dan timbul kepulan asap.10. Kemungkinan terbesar ada pada O ring di injector. Kalau tanda-tandanya basah, hati-hati berarti O ring sudah getas membuat bahan bakar ke luar dari injektor dan jika dibiarkan dan terkena mesin yang panas, makan akan timbul api. Nah, pesan dari para mekanik, jangan memperbaiki atau mengganti komponen yang berhubungan dengan bensin dan oli, menggunakan bahan imitasi. usai servis, periksa di seputar mesin, barangkali ada barang yang tertinggal yang dapat memicu timbulnya api. (rahmat sadeli/kcm)

INSERT

Di sela-sela jadwalnya yang padat, mantan pimpinan Toyota di Amerika Serikat itu, menyempatkan diri bertemu dengan beberapa wartawan Indonesia, akhir pekan ini, sebelum menjadi pembicara kunci pada seminar sehari mengenai rahasia “Toyota Way in Sales and Markerting,” di Jakarta. “Kami tidak bertujuan menjadi nomor satu,” ujar Ishizaka yang memiliki andil besar dalam pengembangan pasar Lexus, mobil khusus Toyota untuk Amerika Serikat. Ia menjelaskan proses Toyota menjadi pemain besar di bidang otomotif tidak mudah. Bahkan pada awalnya, pendiri Toyota Motor Corporation (TMC), Kiichiro Toyoda, belajar dari produsen otomotif Amerika Serikat yaitu Ford, untuk mengetahui teknik produksi mobil secara massal. Sistem produksi Ford tersebut kemudian diadaptasi oleh Kiichiro sesuai dengan kondisi negerinya yang miskin sumber daya alam dan bahan baku. Berbasis produksi massal Ford, Toyota mengembangkan sistem produksi yang ramping atau “lean production.” Berdasarkan sistem produksi yang ramping itu, Toyota mengembangkan konsep just in time, yaitu memasok apa yang diperlukan, sesuai jumlah yang dibutuhkan, pada saat diperlukan. Selain itu, sistem produksi yang dikembangkan Toyota juga bersandar pada konsep Jidoka. Jidoka berasal dari kata Jepang dan dikembangkan ayah sang pendiri TMC, yaitu Sakichi Toyoda. Sakichi menemukan sistem atau alat sensor mekanik yang akan menghentikan mesin yang sedang beroperasi, bila ditemukan ada masalah. Sistem itu membantu peningkatkan efisiensi karena kesalahan bisa ditemukan lebih cepat, sehingga cacat produksi bisa ditekan. “Itulah Toyota Way yang merupakan praktik bisnis kami, yang dilatarbelakangi oleh kondisi Jepang yang minim sumber daya alam,” kata Ishizaka. TWSM Selain produksi, Toyota juga

memiliki nilai-nilai dasar sistem pemasaran dan penjualan yang tertuang dalam Toyota Way in Sales and Markerting (TWSM) yang disusun oleh Yoshio Ishizaka pada 2001. Konsep TWSM itu kemudian ditransfer ke 170 jaringan distributor dan 8.000 dealer di 200 negara, guna menjadi pegangan praktek pemasaran dan penjualan mobil Toyota di seluruh dunia. Ishizaka mengatakan untuk menyebarkan nilai-nilai TWSM tersebut, pihaknya membangun Global Knowledge Center (GKC) yang berbasis di Amerika Serikat. “Karena bahasa Inggris menjadi bahasa utama, kami mendirikan GKC di Amerika,” katanya. Dari situlah pengembangan dan penyebaran nilai-nilai TWSM dilakukan. Kata kunci dari nilai itu adalah Glocal (global-local) atau berpikir global, bertindak lokal. Perusahaan otomotif Jepang itu memberi keleluasaan pada jaringan operasionalnya di suatu negara untuk membuat kebijakan sesuai pasar lokal dalam memenuhi kebutuhan konsumen. “Kami misalnya diberi kebebasan membuat kebijakan pemasaran sendiri, seperti membuat iklan dan melakukan promosi sesuai dengan pasar kami,” kata GM Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Widyawati Soedigdo. Namun semua itu harus berpegang pada target TWSM yaitu menjadikan konsumen sebagai pelanggan setia. TWSM melihat ada lima langkah yang dilakukan konsumen sebelum mengambil keputusan yaitu mencari, mengunjungi, membeli, mendapatkan barang yang sesuai, dan memiliki. “Kuncinya adalah dengar suara pelanggan,” kata Ishizaka. Ia mengatakan kunci kemenangan To-

yota yang menyalip raja otomotif dunia General Motor (GM) adalah mendengarkan keluhan, keinginan dan kebutuhan konsumen. Toyota memenangi persaingan, tidak hanya di Amerika Serikat— negeri asal GM—tapi juga di dunia, ketika Toyota membuat mobil dengan mesin bersilinder lebih kecil dari yang dibuat GM maupun Ford. “Waktu itu kami mendengarkan s u a r a k o n s u m e n y a n g m en g inginkan mobil kecil seiring dengan naiknya harga bahan bakar. Pesaing kami pada waktu itu masih membuat mobil yang besar dan sedang,” kata Ishizaka yang bergabung dengan TMC sejak 1963. Prinsip dengarkan suara konsumen itu juga, yang membuat Toyota melihat kasus “recall” (menarik mobil untuk perbaikan) sebagai upaya memuaskan konsumen. Ishizaka menilai kasus “recall” yang cukup besar tahun lalu, karena ada komunikasi internal yang hilang serta merupakan sindrom perusahaan yang menjadi besar dan berada di zona nyaman. “Lupa perlu ada peningkatan berkelanjutan,” katanya. Namun, sejak Maret 2010 TMC telah membentuk komite khusus untuk kualitas global yang antara lain melakukan genchi genbutsu (deteksi dini dan resolusi dini berdasarkan suara konsumen) serta pengembangan produk berbasis keselamatan dan kepercayaan pelanggan. Tantangan Selain tantangan untuk meraih kepercayaan konsumen lagi — khususnya di Amerika Serikat— akibat “recall,” Toyota juga menghadapi tudingan otomotif sebagai salah satu penyumbang polusi yang besar akibat emisi gas buang

mobil yang diproduksinya. “Tantangan terbesar kami dan juga perusahaan otomotif yang lain adalah isu lingkungan, terkait pemanasan global,” ujar Ishizaka yang pensiun pada tahun 2005 dari TMC. Ishizaka yang keliling menyebarkan nilai-nilai TWSM ke berbagai negara itu menilai produsen otomotif perlu mencari inovasi baru untuk mengatasi isu lingkungan tersebut. Apalagi pada 2050 diperkirakan tidak ada lagi bahan bakar fosil di dunia.“Mungkin perlu dipikirkan membuat mobil berbahan bakar air, atau mobil yang justru menciptakan udara bersih ketika dikendarai,” ujar Ishikaza. Saat ini, kata dia, Toyota telah memulai pembuat mobil ramah lingkungan dengan mesin hibrid, yang telah diproduksi secara massal seperti Prius. Terlepas dari isu lingkungan, Ishizaka juga melihat pelaku bisnis otomotif juga menghadapi tantangan membuat mobil yang lebih terjangkau. “Saat ini masih ada sepertiga masyarakat dunia yang belum memiliki mobil di negara-negara miskin, seperti Afrika dan subSahara. Mereka pergi ke kantor, pasar, dan pabrik dengan berjalan kaki,” ujarnya. Ishizaka berharap dari negara seperti Indonesia bisa muncul ideide yang brilian untuk mengatasi tantangan industri otomotif ke depan. “Siapa tahu bisa mendapatkan hadiah nobel,” ujarnya berseloroh. Saat ini Toyota melalui PT Toyota Astra Motor (TAM) menjadi pemimpin pasar di Indonesia dan memiliki basis produksi Innova dan Fortuner melalui PT To y o t a M o t o r M a n u f a c t u r i n g Indonesia (TAM). (Ant/Risbiani Fardaniah)

Tenaga Mobil Drop, Sehat dalam 1 Jam Avanza Baru Meluncur Juni

BANYAK yang penasaran dan ingin mendapat kepastian dengan bertanya ke Kompas.com. Apa benar Toyota Avanza baru akan muncul tahun ini? Ketika rasa penasaran konsumen disampaikan kepada Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan di sela-sela acara 40 tahun Toyota di Eco Park, Ancol, Selasa (19/ 4/2011), inilah jawabannya, “Toyota tengah menyiapkan model baru dan akan diluncurkan jelang Indonesia International Motor Show 2011, Juli 2011. Tepatnya, sebulan sebelum IIMS. Tunggu saja, pasti akan diinformasikan lebih lanjut,” ujar Johnny. Saat Kompas.com menanyakan jenis model baru itu, GM Marketing TAM Widyawati Soedigdo memastikan, “Produk baru ini modelnya MPV (multi purpose vehicle),” ujarnya singkat. Meski tak mengatakan secara gamblang produk baru tersebut All New Avanza, saat ditanya tingkat kandungan lokal, Widyawati sedikit memberi petunjuk. “Soal kandungan lokal itu tergantung ADM (PT Astra Daihatsu Motor) dan TMMIN (PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia),” pungkas Widyawati. Dengan komentar ini, kata kunci yang terjawab adalah produk baru ini diproduksi dua pabrik dan makin menguatkan indikasi bahwa model baru itu tak lain adalah All New Avanza. Nah, bagi Anda yang menantikan Avanza baru, siap-siap saja, dua bulan lagi!

Performa mobil turun, jangan keburu panik. Salah satu penyebabnya, mungkin kondisi internal mesih sudah kotor dengan timbunan kerak pada ruang mesin akibat rendahnya kualitas bahan bakar. “Akibat kualiatas BBM yang rendah membuat proses pembakaran jadi tidak optimal,” jelas Baskoro, service advisor Honda megatama, kalimalang, Jakarta Timur. Mengilangkan kotoran atau kerak di dalam mesin dapat dilakukan sendiri menggunakan cairan seperti carbon cleaner. Agar kondisi internal mesin tetap terjaga, sebaiknya setiap 1020 ribu km dibersihkan dengan cairan pembersih. Kalau Anda punya waktu dan ingin melakukannya, ikuti langkahlangkah ini 1. Carbon cleaner tersedia di toko-toko aksesori dan beragam merek dengan rentan harga Rp40Rp75 ribu. 2. Mesin dalam keadaan dingin, hidupkan sekitar 10 menit agar suhu meningkat. Saat ingin menyemprot cairan pembersih, pastikan suhu udara tidak terlalu panas. 3. Saringan udara dilepas

sekalian dibersihkan dengan disemprotkan pakai angin dari kompresor atau dicuci. Kemudian buka busi, juga dibersihkan pakai sikat kawat halus. 4. Semprotkan cairan carbon cleaner ke mulut intake udara dan lubang busi secara merata. Lalu diamkan 10 menit agar kotoran dapat lepas dengan sendirinya. jika sudah cukup, pasang kembali busi. Cara lain, “Bisa dengan menstarter mobil saat busi belum terpasang,

maka kotoran akan ke luar dan tinggal dilap dengan kain bersih,” papar Sugiharto dari bengkel Autotech, Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat. 5. Setelah busi terpasang, nyalakan mesin. Jangan kaget atau panik jika hidupnya agak susah atau mesin lama baru mau hidup. Jika sudah hidup tekan pedal gas antara 4.000-5.000 rpm, dari ujung knalpot keluar asap putih. 6. Saat mesin hidup,

semprotkan cairan pembersih pada mulut intake agar dapat membersihkan lebih sempurna. Saat menyemprot cairan jangan sampai mesin mati, jadi putaran mesin dinaikkan. 7. Pastikan asap putih dari ujung knalpot hilang, setelah itu baru pasang kembali saringan udara. 8. Disarankan untuk dibawa jalan untuk mencoba khasiatnya. (pratomo/kcm)


Rumah

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

19

Membuat Taman Lebih Bernilai Teras Rumah dari Masa ke Masa

JAMAN dahulu, teras menjadi tempat alternatif bagi keluarga untuk bersantai di sore hari sambil menghirup secangkir teh dan menikmati kue-kue. Terkadang, teras juga bisa menjadi perpanjangan ruang tamu ketika kerabat yang bertandang jumlahnya melebihi kapasitas ruang eksterior tersebut. Namun kini, rumah di komplekkomplek perumahan cenderung memberikan area teras yang sangat mungil. Fungsinya pun menjadi hanya sebatas entrance bagi rumah. Ukuran yang mungil, kadang menjadikan pemilik rumah ogah mendandani teras. Untuk apa? Toh hanya entrance yang sekedar dilewati, tanpa berlamalama dipandangi atau dinikmati. Padahal pemikiran seperti ini tak sepenuhnya benar. Sebagai entrance, penting juga bagi teras yang mungil ini untuk berdandan menyambut mereka yang akan memasuki rumah. Selain itu, desain yang apik akan menambah menarik penampilan fasad rumah. Tak Perlu Banyak Pernik Dahulu, orang biasa meletakkan seperangkat kursi plus meja di teras. Namun dengan ukuran teras yang umum digunakan di komplek-komplek perumahan saat ini, hal tersebut rasanya sulit untuk diterapkan. Ukuran teras yang mungil sebaiknya disiasati dengan menaruh sesedikit mungkin perabot atau pernak-pernik di area ini. Terlebih lagi, sebagai entrance, desain teras sebaiknya tak terlalu disesaki oleh barang yang akan menyulitkan orang yang hendak memasuki rumah. Letakkan barang yang memang diperlukan benar di bagian ini, seperti keset atau rak sepatu. Sesuaikan ukurannya dengan besar teras, agar terlihat serasi. Batu Koral Memberi Tekstur Agar tak monoton, terapkan permainan tekstur pada design architecture. Paduan tekstur yang berbeda akan memperkaya penampilan teras. Pada teras ini, permainan tekstur didapat dengan memadukan ubin keramik yang licin dengan batu koral yang kasar. Batu koral dipilih yang diameternya cukup besar agar seimbang dengan lebar ubin. Perpaduan ini, selain memberikan tatanan tekstur yang berbeda pada design architecture, juga memberikan tatanan warna yang berbeda pula. Namun demikian, perbedaannya tak terlalu besar karena masih ada dalam satu gradasi warna, yakni abu-abu. Abu-abunya cat dinding, berpadu serasi dengan warna keramik dan batu koral. Stepping Stone Unik Sebagai peralihan dari carport menuju ke teras, digunakan stepping stone (batu pijakan). Bentuk stepping stone yang sederhana—persegi tanpa banyak ornamen—selaras dengan desain teras yang minimalis. Stepping stone ini juga cukup mudah pembuatannya. Bahan-bahannya hanyalah pasangan bata dan campuran semen-pasir. Alur-alur pada permukaan stepping stone dibuat dengan menggunakan bantuan sapu lidi, saat lapisan semen masih basah. Tanaman Air Memperlembut Penampilan Agar penampilan arsitektur desain teras tak melulu didominasi oleh kakunya batu, keramik, dan semen, perlu ditambahkan unsur tanaman. Di sini dipilih tanaman air jenis Juncus Sp. Penampilannya yang sederhana, selaras dengan desain teras yang cenderung minimalis. Agar penampilan arsitektur desain teras tak menjadi “berantakan” oleh ember atau pot yang berjajar, galilah lubang dengan kedalaman yang cukup dan benamkan ember atau pot tempat tumbuhnya si Juncus. Tata batu koral di sekeliling bibir ember atau pot untuk menyembunyikannya. Nah, siapa bilang ukuran bagian eksterior yang mungil membuat teras tak bisa tampil apik? Teras yang satu ini adalah buktinya. Bahan-bahan yang digunakan terbilang biasa dan tak mahal, namun hasilnya mampu memikat mata. (http://kumpulan.info)

INSERT

alam membuat sebuah taman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar taman yang tercipta terlihat indah dan teratur. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan saat Anda akan membuat taman. Sebelum menentukan jenis tanaman yang akan dibeli, Anda harus menentukan tema keseluruhan taman. Tema taman yang dapat dipilih misalnya taman dengan tema Bali, Paris, Jepang, tropis, minimalis atau tema lainnya. Tema yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan luas lahan taman. Jika luas tidak terlalu besar, sebaiknya dipilih tema yang lebih sederhana, misalnya tema minimalis yang sedikit detail pada desainnya. Setelah tema ditentukan, Anda dapat memilih tanaman-tanaman, bunga atau ornamen lainnya yang mendukung tema taman. Persiapkan Instalasi Taman dan Lahan Pada awal pembuatan taman, jangan lupakan untuk membuat instalasi terlebih dahulu. Instalasi dan penempatan posisi listrik dan air harus diperhatikan agar ada pada tempat yang aman dan tidak mengganggu aktivitas saat berada di taman. Instalasi listrik dan air khususnya perlu mendapat perhatian apabila Anda berniat untuk membuat sebuah

D

INSERT

INSERT

kolam dengan pancuran air. Yang tidak boleh ketinggalan untuk dipersiapkan adalah persiapan lahan. Sebagai media tanam, lahan yang akan dijadikan taman harus dibersihkan dari tanaman pengganggu atau gulma. Tanah juga perlu digemburkan dan dipupuk agar tanaman bisa tumbuh subur. Ciptakan Harmonisasi Tanaman Agar terlihat menarik, pilih tanaman yang bervariasi. Pilih tanaman yang berbeda ukuran, jenis, atau warna sehingga taman tidak monoton. Warna pada tanaman bisa didapat dari warna bunga atau warna daunnya. Tetapi, penting untuk tetap memperhatikan keserasian taman agar taman terlihat rapi dan menarik. Keserasian taman akan tercipta dengan menentukan tanaman yang akan ditanam dan posisinya. Tanaman secara umum terbagi atas pohon yang berukuran tinggi, semak atau perdu yang lebih rendah, rumput-rumputan dan tanaman penutup tanah. Biasanya, pohon diletakkan di bagian belakang, disusul dengan tanaman perdu kemudian penanaman rumput-rumputan dan tanaman penutup tanah pada bagian depan. Atau untuk desain taman terpusat, pohon diletakkan pada bagian tengah, disusul dengan tanaman perdu yang mengitarinya dan tanaman yang lebih rendah yaitu rum-

INSERT

INSERT

put-rumputan di bagian terluar. Harmonisasi tanaman penting untuk keindahan dan kerapian taman. Pemilihan Material Taman Taman tidak hanya terdiri dari tanaman saja. Taman yang indah perlu juga didukung oleh benda-benda keras seperti pot tanaman, kolam, batu-batuan, pasir, atau benda pendukung lainnya Bagian pendukung ini disebut sebagai hardscape yang akan memberi kesan lebih dalam pada taman. Sedangkan tanaman sendiri disebut sebagai softscape. Anda perlu menyesuaikan hardscape apa saja yang akan digunakan dan seberapa banyak. Ini berkaitan dengan desain taman. Anda juga bisa menambahkan kursi taman, ayunan atau hal lain untuk menambah kenyamanan saat berada di taman. Setelah menentukan model taman, penggunaan softscape dan hardscape akan lebih mudah ditentukan. Pemilihan Tanaman Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, harus disesuaikan dengan keadaan dan kondisi lahan taman sendiri. Apakah tempat yang akan dijadikan tanaman akan banyak terkena matahari atau tidak? Sesuaikan juga dengan kondisi lingkungan. Apakah rumah Anda berada di daerah yang sejuk atau panas? Jika taman akan banyak terkena sinar

matahari, maka dapat dipilih tanaman-tanaman yang kuat terhadap sinar matahari karena jika tanaman cocok akan menyebabkan tanaman tidak berkembang atau mati. Berdasarkan kondisi taman, Anda dapat menentukan jenis tanaman apa saja yang akan menghuni taman Anda. Pencahayaan Untuk menambah keindahan taman, tambahan pencahayaan yang baik pada taman menjadi hal yang diperlukan. Misalnya dengan memasang lampu taman atau lampu sorot taman yang mengeksploitasi suatu tanaman sebagai fokusnya. Lampu-lampu ini sangat berperan pada malam hari,sehingga pada malam hari Anda tetap dapat menikmati keindahan taman Anda dengan suasana yang romantis. Selain itu, kehadiran lampu taman dengan berbagai model akan menjadi aksesoris pemanis taman Anda. Kehadiran taman dapat menjadi hal yang penting terutama di tengah issue pemanasan global. Taman dapat membantu mengurangi polusi udara, mengurangi panas dan meningkatkan persediaan oksigen sehingga Anda dapat menikmati udara yang segar. Jika terawat dengan baik, Anda juga akan dimanjakan pemandangan yang indah di rumah sendiri. Menghabiskan waktu di taman tentu akan menyenangkan. http://kumpulan.info)

INSERT Fungsionalisasi Teras Rumah

INSERT Semilir angin dan segarnya udara dapat kita rasakan saat kita duduk di teras sambil menikmati secangkir kopi dan makanan kecil. Teras atau serambi atau beranda merupakan ruang beratap terbuka dibagian samping atau depan rumah Dulu teras umunya terdapat di muka rumah. Fungsinya untuk bersantai dan menerima tamu, tetapi akibat lahan yang semakin menyempit banyak pemilik rumah memfungsikan teras depan sebagai ruang peralihan dari halaman ke ruang dalam. Sementara untuk melakukan kegiatan informal bisa dialihkan diteras samping atau teras belakang. Fungsi teras sesungguhnya amat beragam, tergantung letak. Teras Depan dapat dipergunakan sebagai tempat bersantai atau sekedar menerima tamu-tamu informal. Karena sifatnya public, biasanya aksesori yang digunakan tidak terlalu banyak biasanya terdapat beberapa kursi dan meja dengan tanamantanaman dalam pot. Teras Belakang Biasanya digunakan untuk tempat bersantai sambil menikmati pemandangan taman, selain itu bisa berfungsi sebagai ruang makan, bercengkerama dengan keluarga, dan

sebagai tempat berolahraga. Teras Samping Teras samping biasanya digunakan sebagai jalan masuk sekunder di dalam rumah. Area ini biasa di jumpai pada bangunan yang

memiliki lokasi di hoek, yang terdapat di taman samping bangunan atau rumah. Teras Pribadi Teras pribadi merupakan teras yang hanya dapat dicapai dari

ruangan tertentu dan letaknya tidak dapat dilihat dari tempat lain, misalnya teras ruang tidur utama yang memerlukan tingkat privasi tinggi. Teras atas/balkon, balkon me-

rupakan area terbuka di lantai atas untuk menikmati pemandangan kea rah luar. Biasanya untuk di pakai oleh anggota keluarga untuk bersantai. Karena teras pada dasarnya untuk bersantai sehingga ada baiknya diperhatikan ilmu tata ruangnya, dalam Feng Shui klasik dikenal ada empat hewan pelindung yakni naga hijau, macam putih, kura-kura hitam , dan burung hong merah. Masingmasing keempatnya punya makna sendiri-sendiri yang punya formasi untuk dapat melindungi si penghuninya dari rasa nyaman sehinnga teras lebih disukai diletakkan di sebelah kiri rumah (dari dalam melihat keluar). Tanaman di samping sangat membantu dalam menciptakan iklim yang sejuk pada hunian berfungsi sebagai buffer, melindungi bangunan dari panas matahari, hujan, dan angin. Penempatan tanaman yang pas dan cocok dapat memberikan kesan nyaman dan sejuk. Tanaman yang sering kali menghiasi teras dan bagus dari sisi Feng Shui adalah sebagai berikut : Rubber Plants Tanaman ini mempunyai daun yang bulat dan melambangkan keberuntungan.

Bambu Pohon ini disamping dipercaya dapat mengubah sha chi menjadi sheng chi juga melambangkan panjang umur Ficus Konon dapat membantu menyingkirkan formaldehyde, benzene, trichloroethylene, dan amoniak dari udara. Selain tanaman-tanaman diatas, pohon delima dan sirkaya diyakini dapat mempunyai keturunan yang berbakti dan setia, menggapai ketenaran, kehormatan, dan kesuksesan. Tanaman buah cermai dan belimbing wuluh diyakini dapat mendatangkan banyak rezeki. Tanaman dengan warna terang, misalnya kesemek, delima, dan jeruk sebagai lambang kegembiraan dan sangat bagus ditanam sisi selatan. Genta Angin Fungsi genta ini adalah untuk memperlambat aliran chi yang terlalu deras pada lorong panjang atau memecah chi yang stagnan. Untuk penentuan elemen-elemen teras dan matrialnya biasanya disesuaikan dengan tempat dan kondisi lingkungan, misalnya gypsum tidak tahan terhadap kelembaban sedangkan kalsiboard tahan dan sebaginya. (http://kumpulan.info)


20

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

Emma Watson

Bosan Bintangi ‘Harry Potter’ Emma Watson tidak sabar memulai peran di film baru. Dia bosan membintangi film Harry Potter.

A

KTRIS yang memerankan Hermione Granger di film franchise sejak 2001 itu melihat ke depan untuk berpetualang ke proyek film lainnya.

“Sangat menarik untuk mengerjakan film lain. Aku sudah bergabung dalam film Harry Potter selama 10 tahun,” kata Emma yang dilansir Showbizspy. Aktris asal Inggris ini sekarang sedang sibuk syuting sebuah film

baru berjudul The Perks Of Being A Wallflower yang mengambil lokasi di Pittsburgh, Pennsylvania. “Aku sedang membuat sebuah film pada bulan Mei. Aku sangat bersemangat. Aku akan berdialog memakai aksen Amerika. Itu menjadi tantangan buatku. Aku senang melakukan sesuatu yang berbeda,” imbuh Emma. Film itu dibuat berdasarkan

buku terlaris yang ditulis oleh mahasiswa Upper Saint Clair, Stephen Chbosky. Isinya berkisah tentang kehidupan seorang remaja pinggiran kota pada tahun pertamanya di sekolah. Demi syuting film tersebut, Emma berhenti sementara dari universitas. Dia ingin lebih fokus menyelesaikan semua kontrak kerja yang telah ditandatangani. (h/okz)

KMI BAND

Sempurnakan Kesuksesan

DI Jalur musik indie, popularitas Killing Me Inside (KMI) band begitu membumbung. Namun, di industri musik nasional, geliat dan gaung band pengusung modern rock yang digawangi Onad (vokal), Josaphat (gitar) dan Davi (drum) ini, belum menyebar ke penjuru nusantara. Nah, memanfaatkan momentum beredarnya album terbaru

bertajuk Self-Titled KMI dengan singgel andalan “Biarlah”, mereka mencoba menyempurnakan kesukesan dengan menggelar konser keliling Indonesia. “Punya album diproduksi label cukup besar dan tur keliling Indonesia merupakan impian KMI band sejak lama. Sebab, kami berkeyakinan hanya dengan memangungkan

langgung karya-karya kami ke pelosok nusantara, kami bisa menyempurnakan sukses di jalur indie sekaligus menggebrak industri musik nasional,” papar Onad, pentolan KMI band di markas RPM Jakarta, baru-baru ini. Menurut vokalis yang piawai menaklukkan nada-nada tinggi ini, sebagai langkah awal bandnya bakal tur show ke 13 kota besar mulai dari Bali, Surabaya, Malang, Jogyakarta, Semarang, Bandung, Makassar, Manado, Balikpapan, Medan dan beberapa kota di Sumatera. “Gerak awal tur kami sudah kami mulai dari Bandung. Kami berharap, semuanya berjalan lancar dan sesuai rencana. Seperti diketahui, album terbaru Killing Me Inside yang dipasarkan massal RPM akhir tahun 2010 silam bermaterikan 12 lagu. Sebagai hits pertamanya disuguhkan lagu “Biarlah” mengandalkan karakter vokal Onad yang segar lewat lengkingan nadanada tinggi. Sedangkan untuk memperkuat aroma rock diperkuat lewat permainan gitar dari Josaphat serta sentuhan drum Davi yang Powerfull. Terbentuk awal tahun 2006, eksistensi dan popularitas KMI

band di jalur indie sudah tak asing lagi. Mereka tetap solid kendati sempat mengalami bongkar-pasang personel termasuk ditinggal dua gitaris handal – Raka hengkang ke Vierra band dan Sansan bergabung dengan Pee Wee Gaskin. Bahkan, berkat ketekunan trio Onad – Josaphat – Davi membesarkan band, KMI sukses menyabet dua gelar bergengsi pada kategori Best Indie dan Best New Artist di ajang insan musik berbakat - Indigo Awards 2010. “Pengalaman bongkar-pasang personel dan empat tahunan bertualang dari satu pentas ke pentas hiburan live lain, ternyata menambah soliditas band kami dari waktu kewaktu. Dan kami siap membuktikannya pada tur keliling ke 13 kota besar termasuk Medan,” tandas Josaphat, sang gitaris. Octav Panggabean, direktur RPM, memiliki optimisme besar terhadap grup band ini. Skill bermusik maupun pilihan jenis musik yang telah dimainkan KMI ini, menurutnya - menjadi salah satu alasan pihaknya bersedia berkerjasama. (h/atv/*)


Inspirasi

21

Keranggo, Si “Ganas” Penjaga Kebun

SKENARIO

Merebut Kue Wisata OLEH: ZUKRI SAAD

SEMINGGU berkunjung ke London pada bulan juli 2009 lalu itu, memberikan pemahaman tersendiri bagi Uwan. Berbeda dengan beberapa kunjungan semasa Uwan jadi international campaigner untuk isu nuklir dulu, kunjungan kali ini lebih ingin mempelajari kiat bangsa Inggris dalam mengantisipasi terjangan ekonomi neoliberal yang melanda siapa saja yang tidak siap. Uwan menginap di rumah kawan lama Dirk Cochrane, 58 tahun, di desa Colindale - pinggir kota London. Perlu 1 jam untuk mencapai rumahnya dari terminal 2 bandara Heathrow, dengan naik kereta api underground picadilly line kearah kota London. Sekali ganti kereta di stasiun Leicester Square lalu ambil Northern Line jurusan edgware, turun di satu stasiun kecil Colindale. Cuaca kota London sedang nyaman, walau matahari belum memancar sempurna. Waktu bersantai sambil minum kopi sore hari di teras rumahnya yang berbunga, teman Uwan sewaktu sama-sama aktif di Friends of the Earth dulu itu menyatakan bahwa neolib tak perlu berlama-lama diratapi. Fenomena yang bakal melanda negara manapun ini perlu diantisipasi. Untuk itulah, sejak pimpinan partai buruh Tony Blair menjabat perdana menteri, dikembangkan berbagai peluang bagi rakyat inggris untuk punya usaha wisata sebagai salah satu wujud antisipasi danmerebut kue wisata yang selama ini dkuasai oleh pemodal besar. Masyarakat yang ingin berkiprah dan mencicipi kue wisata dipersilahkan membuat vacancy home, sebuah istilah di Inggris untuk jenis sarana homestay, ecolodge atau sejenisnya. Wujudnya semacam wisma atau losmen kalau di tanah air. Anggota masyarakat yang ingin menyulap sebagian atau seluruh rumahnya untuk mendirikan vacancy home, bisa memperoleh kredit tanpa bunga selama 10 tahun dan mulai diicicil tahun ke 6. Artinya grass-period 5 tahun. Uang itu dapat dimanfaatkan untuk merenovasi kamar tidur, membangun WC berstandar internasional, mengganti wall-paper, membuat ruang makan representatif dan boleh juga beli accessories seperti TV LCD dan perbaikan taman. Tidak boleh pakai papan nama, transaksi informasi hanya melalui internet. Dengan demikian, sudah boleh menerima tamu dari mana-mana. Kebetulan sekali, 2 blok dari rumah Dirk, ada Wisma Indonesia. Setelah telepon kesana, besok paginya Uwan pindah ngamar kesana sambil menikmati pelayanan asli Indonesia. Pemilik vacancy home bernama Firdaus, setengah baya, bersama istrinya mengelola sarana yang diberi nama Wisma Indonesia. Pak Firdaus asli Bekasi dan Ibu Intan asal Indramayu yang sudah memperoleh identitas permanent resident sehingga boleh berinvestasi. Kebetulan putri mereka yang lahir disana mencapai umur 17 tahun dan resmi menjadi warga negara Inggris, sehingga mereka sekeluarga berhak mengajukan kredit untuk membeli rumah kedua di kompleks yang sama. Ceritanya, kebetulan ada keluarga keturunan Pakistan yang mau jual rumah dan pindah ke lokasi lain. Berikutnya, dengan alasan untuk modal kerja, diajukan kembali kredit untuk renovasi rumah dan operasional. Itulah, tak sampai sebulan fase renovasi katanya, mereka sudah mulai memasarkan unit produktif ini. Tentu saja, pasar captif adalah dengan menghubungi kedutaan. Dengan segera, bila ada tamu kedutaan dan tak mungkin tinggal disana, wisma indonesia akan menjadi penampungnya. Tak lama kemudian, dengan dukungan internet, tamutamu mulai berdatangan. Bila sedang kosong, low session, tamu-tamu boleh memilih kamar sendiri. Tapi kalau lagi banyak tamu, peak session, sekamar bisa berenam. Pembayarannya per-kepala dan waktu Uwan kesana tarifnya 19 poundsterling. Kehadiran wisma sangat menguntungkan pelancong Indonesia, karena tamu-tamu dapat memesan makan pagi yang sesuai selera. Boleh pesan lontong, nasi goreng dan bahkan kuetiauw. Kalau supermi disediakan sepuasnya, tak perlu bayar. Sangat menarik perjalanan hidup Om Firdaus sekeluarga, karena hasil usaha vacancy homenya kemudian dialokasikan untuk punya restoran di kawasan wisata Soho – Picadilly yang terkenal itu. Di pusat wisata kota London ini Om Firdaus membuka warung Indonesia bernama Pondok Indah, dengan menu utama masakan Indonesia. Surprise, menu utama dan favorit adalah udang balado hijau dengan harga 20 proudsterling perporsi. Enak sekali dan konon menjadi menu penting bagi pelanggan. Pelanggan akan telpon dulu untuk pesan tempat dan memastikan kalau udang balado hijaunya tersedia. Balado hijau hanya dimakan dengan sedikit nasi putih dan tentulah tentu temannya bir kaleng atau botol. Menurut Ningsih, pelayan restoran asal Kebumen yang telah 3 tahun bekerja disini, pelanggan dengan pilihan menu udang balado hijau ini mencapai belasan orang dan selalu datang pada harihari tertentu. Biasanya mulai sore jumat sampai malam minggu. Menu lainnya tentu juga tersedia, seperti tahu tempe, sup buntut, soto betawi dan lain-lain.Turis dari Indonesia-pun, umumnya perlu berkeliling di Picadilly seharian dan pasti akan makan siang di restoran ini. Jadi, setelah kebijakan pro rakyat dari partai buruh itu, di Inggris Raya bertaburan vacancy home, yang dikelola oleh rakyat Inggris keturunan bangsa lain. Semangat multikultural menyebabkan warga negara dari asal ras apa saja boleh mendirikan vacancy home. Sehingga orang Perancis, kalau tak berbisnis, pasti akan menginap di vacancy home milik keturunan perancis. Demikian pula dari kanada, Amerika atau dari asal negara mana saja, akan lebih nyaman memilih untuk menginap di sarana yang lebih sesuai budayanya. Waktu keliling ke Glasgow, Uwan nginap di vacancy home milik orang Ukraina, sedang di sheffield Uwan menginap di vacancy home milik ketua partai buruh setempat yang dulunya berkebangsaan Spanyol. Mencoba membumikan fenomena di Inggris itu, Uwan bersama kawan-kawan ingin pula membangun sejenis vacancy home di Sumbar. Katakanlah ada satu rangkaian lodge di perkebunan markisa Rimbo Tinggi Alahan Panjang, di Lasi Tuo di pinggang Gunung Marapi, sarana terapung ditengah danau Maninjau, dipinggir pantai Aia Takalang Batang Kapeh dan di Mentawai. Uwan optimis karena tidak perlu bersarana hebat betul, cukup bermodal bus antar jemput airport, pemasaran melalui internet dan mulut ke mulut serta memanfaatkan momentum pengunjung jenuh menggunakan sarana hotel dan suasana perkotaan yang tidak lagi menghadirkan sensasi kalau sering dimanfaatkan. Vacancy home mestilah pilihan untuk anak nagari bila ingin ikut mencicipi lezatnya kue wisata sekaligus ikut menghalau semangat neolib. Rumah Kayu Tabing, Padang 15 April 2011

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

Oleh: ARZAL AGUST

foto:www.blueboard.com

KERANGGO mengeroyak dan memangsa ulat pemakan daun. RASANYA tidak ada yang tidak kenal dengan keranggo atau semut rangrang. Selain ukuran tubuh yang besar dengan warna merah coklat yang mencolok juga gigitannya yang terasa perih apalagi sekresinya yang berbau tengik. Keranggo banyak dijumpai pada pohon-pohon, seperti rambutan, durian, sirsak, mangga, alpukat bahkan juga ditemui pada pohon kelapa. Keranggo keberadaanya sering dianggap sebagai pengganggu. Kenapa tidak, pada saat memanjat pohon untuk panen buah-buahan, kita dikerubuti oleh semut ini dan sekalian menggigit ganas dan pedas. Namun di balik itu semua keranggo adalah penjaga kebun yang setia. Dengan gesit dan ganas keranggo memangsa serangga hama yang merusak tanaman buah-buahan. Karena keganasannya ini pulalah menyebabkan pencuri enggan memetik buah-buahan di kebun. Biologi Keranggo Para ilmuwan menamakan keranggo ini dengan nama Oecophylla smarginata dan menggolongkannya dalam Ordo Hymenoptera Famili Forimcide. Kehidupan keranggo terdiri dar 4 fase (stadia), dimulai dari telur, menetas menjadi larva kemudian berpupa seterusnya menjadi keranggo dewasa (imago). Telur keranggo berbentuk elips berwarna putih susu

ukuran ± 1 mm. larva juga berwarna putih susu yang sekilas mirip dengan telur, hanya saja larva berukuran 510 kali telur sudah terlihat mata dan mulut. Larva calon ratu berkembang baik karna dipelihara dan diberi makan khusus oleh pekerja. Pupa sudah mirip dengan semut, sudah mempunyai kaki, mata, mulut dan sayap tetapi warnanya masih putih dan tidak aktif. Keranggo dewasa berwarna merah sampai kecoklatan, dimana warna dan ukuran bervariasi berdasarkan kastanya. Makhluk Sosial Tidak hanya manusia yang merupakan makhluk sosial, keranggo pun merupakan makhluk sosial, yang dikenal dengan social insect. Keranggo hidup dalam koloni (kelompok sosial), dimana individu dalam dan antar kasta diorganisir dengan rapi dengan disiplin kerja yang baik, sehingga keranggo hidup teratur, bekerja keras dan disiplin tinggi. Kasta keranggo terdiri dari pekerja, prajurit, jantan dan ratu. Keranggo Pekerja Pekerja adalah keranggo betina yang mandul (steril) yang bertugas merawat keranggokeranggo muda. Para pekerja ini hidup dalam sarang. Keranggo Prajurit Prajurit merupakan kasta yang paling banyak jumlahnya yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap aktifitas koloni.

Keranggo prajurit dengan gagah dan disiplin menjaga sarang dari serangga pengacau. Selain itu prajurit juga bertugas mengumpulkan dan membawa makanan serta membangun sarang. Pada kondisi darurat jarang mendapat gangguan, prajurit bekerja mengevakuasi keranggo-keranggo muda ketempat aman. Kelamin Keranggo jantan walaupun hidup singkat tapi romantis, pejantan ini bertugas mengawini ratu kemudian mati. Keranggo jantan ini mempunyai sayap dan hidup sekitar satu minggu. Ratu Keranggo merupakan pemimpin koloni, dimana tiap koloni mempunyai satu atau beberapa ekor ratu. Pada musim kering, satu sarang hanya dihuni oleh seekor ratu. Ratu Keranggo berukuran lebih besar dari Keranggo lain dengan perut yang buncit dan bersayap. Setelah dikawini oleh keranggo jantan, sayap ratu akan lepas. Ratu Keranggo akan menghasilkan banyak telur untuk kesinambungan koloninya. Prilaku Keranggo Keranggo merupakan jenis semut yang cerdas, displin lincah dan pemberani serta kelompok keranggo dengan kecerdasannya membangun sistim komunikasi dengan aroma (pheromone) dan sentuhan antar individu. Jika terjadi sesuatu dalam koloni dan lingkungan, dengan sistim komunikasi yang rumit dan

efektif maka seluruh individu dapat mengetahuinya. Disiplin keranggo patut ditiru, karena mereka bertanggung jawab terhadap beban tugas yang diembannya. Kelincahan keranggo dapat menyebabkan mereka dengan mudah menjelajahi dan menguasai areal lingkungan. Dengan keberaniannya yang luar biasa keranggo dapat menyerang serangga maupun makhluk lain, walaupun berukuran seratus kali dari mereka. Prilaku keranggo ini dapat dimanfaatkan untuk menjaga kebun buah-buahan dari serangan serangga hama. Pemanfaatan Keranggo Keranggo menyukai pohonpohon yang mempunyai banyak daun. Jika rindang dan dikebun sudah terdapat keranggo, ini merupakan asset yang perlu dipelihara dan dimanfaatkan. Jika pada kebun kita belum ada serangga, infestasi dapat kita lakukan dengan berbagai cara, sebagai berikut : Jembatan keranggo dapat dibuat dari sebilah bamboo atau seutas tali dari pohon yang banyak dihuni keranggo ke pohon lain. Pada ujung jembatan yang terletak pada pohon yang tidak mempunyai keranggo diletakkan makanan (umpan) untuk pemikat keranggo datang. Umpan digunakan seperti usus ayam atau ikan. Jika makan tersedia dan kondisi pohon cocok untuk perkembangannya, maka keranggo mengecek luas daerahnya dan

membuat sarang pada pohon ini. Sarang keranggo yang dijadikan sumber investasi dapat diperoleh pada pohon-pohon yang banyak ditempat keranggo. Sarang keranggo dapat dilihat dari daun-daun yang dijalin rapi, sehingga membentuk bola-bola yang artistic. Cabang yang tempat sarang dimasukkan kedalam kantong plastik dan diikat. Cabang tersebut dipotong, sehingga sarang berada dalam kantong plastik. Pada sarang tersebut terdapat banyak keranggo, tentunya juga dengan ratunya, kemudian ditempatkan pada pohon baru. Pengambilan sarang sebaiknya pada musim hujan, dimana ratu keranggo banyak meletakkan telur. Sarang ditempatkan pada cabang-cabang yang banyak mempunyai daun muda, dan sebaiknya pada bagian tengah kanopi pohon. Keberadaan keranggo pada kebun dapat menjaga tanaman buah-buahan dari serangan hama serangga. Keranggo ini akan memangsa serangga seperti ulat pemakan daun, penggerek buah, penggerek batang dan jenis serangga hama lainnya. Walaupun gigitannya terasa panas dan perih, tetapi kerangga dengan setia menjaga kebun petani. (Penulis adalah Sekretaris Perhimpunan Entomologi (PEI) Cabang Sumatera Barat)

Samburik Jaya Karam di Jawa… Dikarang: BADAWI SUTAN PANGERAN

K

ALAU indak digantilah dek dunsanak-dunsanaknyo, pitih nan dikorupsi Samburik, lah bakujuik inyo masuak tansi. Pangkaiknyo bendahara samantaro, pangganti tugeh kauangan Wali Nagari. Sakali diuji, sakali lancuang ka ujian. Kepeang nan nyo lantuang indak pulo bara bana doh. Sambilan satangah juta nyo. Pambayia ongkoih pamelok an kantua… Kutiko dipareso pulisi, antah dima dapek aka. Inyo bae icak-icak sakik. Nyo maosoh osoh, maluluang, manjelo, manggalepa, karayia keteknyo pancaan di sarawa. Itulah nan

mambuek pulisi maimbau induak bako jo dunsanak-dunsanaknyo. Kok bini disabuik, lah lamo mausianyo. Samburik, indak bisa maagiah anak, indak bisa pulo batangguang jawab. Jadi, pajako Jomblo itilah kininyo.. Dek malu namo kaluarga ka buruak, dipaiyuakanlah mangganti kepeang ngari. Indak bisa dipadiakan dunsanak karayia di sarawa di nan rami. Elok diakui sajo inyo sakik sawan. Urang sakik, indak patuik dituntuik. Tapi inyo dipecat indak hormat. Itu sajo hukumnyo. Sandiwara sakik sawanko, dipicayoi urang. Maliek galepanyo di kantua polsek,

sampai karayia karayia tu, bialah sawan sajo panyakiknyo. Carito kito pinteh. Samburik nan malantuang pitih tu, kini ka pai mailang dari kampuang. Pitih sambilan satangah juta, sabananyo masih nyo andok an dalam banta. Itu nan kanyo bao jadi ongkoih lari. Indak jauah jauah bana doh. Inyo ka pai ka Jawa, tapeknyo ka Baatawi atau Jakarta. Indak usah heran, lah ampek puluah labiah umuanyo, alun sakali juo ka Jawa doh. Carito pakaro Jawa hanyo dikatahuinyo di TV atau nyo baco di koran. Mungkin dek badan bansaik dek pamaleh jak saisuak. Kini dipicayo manjadi kasir samantaro kauangan desa. Dek bendahara karateh saratuih ribu isi kas lansuang dipicayokan ka inyo? Baa Samburik indak ka ragu, sakabek karateh sirah. Salamoko, paliang banyak, ampek atau limo alai di sakuih. Kini sakabek kurang saketek. Patang hari lapeh dari pakaro. Pagi bisuaknyo samburik lansuang bakameh. Nyo pai ka Padang mambali tiket kapa tabang. Kakak padusinyo ado di Jatinegara Jakarta. Ka situ inyo ka manapek. Naiak kapa tabang, jan ditanyo. Naiak kapa lauik sajo alun panah lai. Antah kok naiak sampan atau biduak. Singkek carito, nyo lah di ateh kapa tabang. Alun manga-manga lai, Samburik lah salah duduak. Di kampuang, kalaiu naiak oto, duduak nan istimewako, iyo di sese, subalah supir. Di kapa tabang, Samburik nio

duduak di subalah pilot. Disandakannyo badan buruaknyo di subalah pilot. Ehh. Baru sadatiak duduak, inyo lansuang diirik pramugari ka tampek nomor tiketnyo. Manyumpah jo bacaruik Samburik dalam hati. “Padusi kalera. Awak taragak di sese nyo larang.” Satu saparampek jam tabang. Tibo di Jakarta patang hari, malamnyo Samburik indak amuah mambuang wakatu. Inyo mintak diantakan ka tampek hiburan. Si Diko, anak dunsanaknyo nan sabayo jo inyo maantakan kama Samburik nan katuju, urang dari kampuang nak maliek metropolitan. Dilapehkan apo kanaknyo. Pitih di sakuihnyo labiah salapan juta. Pitih nagari nan dilantuangnyo di kampuang. “Bawak aden ka nait Kulub…baa pulo bantuaknyo…” baitu samburik mamintak tolong. Diko nan dimintak, lansuang mambao Samburik ka Hayam Wuruk. Di situ banyak tampek nan dimukasuik. Nak katuju Nait Kulub, karaoke, steambath masage, , apo sajo nan mangureh kepeang…Ado kepeang..ado nan dikandak.. Diko pareman Jakarta, banyak tau jo pramuria pramuria Hayam Wuruk. Baitu masuak diiiriknyo duo induakinduak matah. Nyo bisiak an ka Pramuria tu… Nan Samburik masih takananang…Kalam rasonyo, heboh…bakijok kijok lampu disko… silau matonyo. Ampia inyo tatungkuik…(Minggu Muko Kito Sambuang)


22

Kampus

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

Komentar

Mendambakan Perpustakaan Ideal

Siska Maulana, Jurusan Matematika UNP PUSTAKA ideal itu mesti lengkap fasilitasnya seperti AC, alaram, dan minjam bukunya dengan cara online. Dengan begitu, minjam bukunya jadi tidak susah dan repot. Satu hal yang lebih penting adalah bukunya lengkap,dan tersusun rapi, dengan demikian Mahasiswa tidak lagi mondar-mandir cari buku. Aliassandra, Perbandingan Mazhab Hukum IAIN IB PUSTAKA ideal itu menurut saya, karyawannya ramah , baik, dan mudah senyum. Dan yang paling utama adalah buku yang ada di pustaka itu, buku yang berkualitas dan bagus untuk mahasiswa terutama buku wajib untuk proses pembelajaran. Rifki Satria Jamal, Hubungan Internasional Unand PUSTAKA ideal adalah pustaka yang menyediakan bahan bacaan yang lengkap,baik buku wajib perkuliahan maupun pengetahuan umum. Dikelola secara sistematis dan modern, dengan demikian minjam buku tidak lagi repot dan susah. Kemudian yang penting tempat membaca mesti nyaman. (laporan april jejen)

P

Perpustakaan sebagai Pusat Keunggulan

ustaka itu jantungnya pendidikan. Demikian orang memahaminya. Dan sebagai jantung, ia memerankan fungsi yang paling vital, yakni memompa “darah segar” ilmu pengetahuan ke tiap urat nadi lembaga pendidikan. Itu berarti perpustakaan tak cuma berfungsi sebagai penyimpan buku, tapi juga mendorong tumbuhnya iklim intelektual di kampuskampus. Pustakan sebagai pusat pencerdasan. Nah, pertanyaannya sekarang adalah, sudahkah perpustakaan di kampus-kampus kita menjadi jantung? Muslim, mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang menggeleng ketika ditanyakan fungsi pustaka. Pustaka di kampusnya jauh dari harapan. Ia mengeluhkan fasilitas dan layanan perpustakaan. Menurutnya, perpustakaan di kampusnya berada dalam kondisi menyedihkan. “Tak semua buku tersedia di perpustakaan. Banyak buku yang seharusnya mendukung proses perkuliahan malah tak disediakan.

Selain itu, masalah pelayanan. Petugas pustaka kadang tak ramah pada mahasiswa,” kata Muslim pekan lalu kepada Haluan Kampus di IAIN Imam Bonjol Padang. Silvia, mahasiswa yang tengah menimba ilmu di UNP juga sependapat dengan Muslim. “Layanan tak memuaskan. Contohnya, bukubuku kadang tersusun acak. Ini membuat pengguna kesulitan mencari buku. Sebab, posisi buku di daftar beda dengan di rak. Yang bikin sebal, kadang buku yang dipinjam tak terawat sebab ada halaman yang robek bahkan hilang,” keluh Silvia. Tapi hal yang berbeda disampaikan Betri Wahyu. Menurutnya perpustakaan di kampusnya sudah sesuai dengan yang diharapkan. “Saya tak memiliki kendala dalam mencari buku-buku yang diinginkannya. Saya juga tak memiliki masalah dengan pelayanan,” terangnya. Pustaka yang Didamba Namun, meski kondisi perpustakaan di Unand telah sesuai

DEBAT

Membaca, Menggali Ilmu Tri Oktiana, STIKES Kemenkes Padang PENGGUNAAN slogan “Mari Membaca” atau “Buku adalah Jendela Dunia” sudah tidak asing lagi di telinga kita. Sebuah kalimat yang mengatakan, bahwa banyak membaca, banyak tahu. Tentu saja itu benar. Dengan membaca, banyak ilmu dan informasi yang kita dapatkan. Salah satu cara memperoleh informasi adalah menggunakan jasa perpustakaan. Perpustakaan memiliki tujuan, antara lain edukasi, penelitian, rekreasi. Selain itu perpustakaan dibangun untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar sekolah dan perguruan tinggi. Muncul pertanyaan apakah perpustakaan kampus kita sesuai dengan standar penataan ruang yang ditentukan? Baik itu dari segi standar koleksi yang dimiliki sampai ke keluwesan dalam memperoleh informasi yang tersimpan. Perpustakaan di kampusku memiliki jenis koleksi buku, KTI, koran, dan majalah. Pertambahan koleksi tidak begitu banyak tiap tahunnya. Karena jumlah buku yang terbatas maka tidak semua buku bisa dipinjam, buku yang memiliki label merah hanya boleh dicopy. kurasa itu cukup merepotkan bagi mahasiswa. Tidak hanya itu, batas maksimal buku yang boleh dipinjam hanya dua buah. Padahal untuk membuat tugas kadang dosennya minta referensinya lebih dari dua. Sistem pelayanan di perpustakaan dikampusku adalah sistem terbuka. Namun, tidak semua orang dapat menjadi anggota, hanya mahasiswa, pegawai, dan dosen saja. Orang-orang di luar civitas kampusku hanya boleh masuk dan membaca saja, tidak boleh meminjam hanya boleh dicopy. Untuk masuk ke perpustakaan orang luar harus menitipkan kartu mahasiswa pada petugas penjaga pustaka. Selain itu, jumlah kursi dan meja untuk membaca tidak terlalu banyak, dan jarak antar rak-rak lemari cukup sempit. Hal itu disebabkan luas ruangan yang terbatas.Sehingga kalau berselisih dengan teman kadang kena sikut gitu. Semoga perpustakaan di kampus kita nantinya sesuai dengan standar yang diharapkan. Hendra Andika, mahasiswa IAIN IB SEPERTI kita ketahui bersama, sekarang ini jaman telah berubah. Jaringan komunikasi global pun semakin meningkat. Segala macam peralatan canggih dan praktis diciptakan pula untuk kemudahan komunikasi. Dan hal itu tersimpan pada perpustakaan. Perpustakaan adalah sebuah ruangan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya seperti film, dan benda-benda bersejarah. Biasanya bendabenda tersebut disimpan menurut susunan tertentu. Perpustakaan terutama yang di kampus bertujuan untuk mendayagunakan koleksinya untuk kepentingan mahasiswa. Lalu pertanyaan yang muncul, bagaimana cara mewujudkan perpustakaan yang efektif, sehingga mahasiswa dapat menemukan informasi secara cepat dan tepat. Dalam membuat perpustakaan, perlu memperhatikan hal-hal berikut. Pertama, sumber daya manusia yang mengelola perpustakaan. Berpendidikan minimal D-3 perpustakaan, atau paling tidak mendapatkan pelatihan mengenai layanan perpustakaan. Kedua, manajemen perpustakaan. Ketiga, lengkapi koleksi perpustakaan, dan perbaiki pelayanan. Perlu juga kiranya pihak perpustakaan kampus melihat dan mempelajari perpustakaan universitas lain. Ini berguna untuk pembanding, sehingga kampus jadi tahu apa kekurangan dan kelebihan perpustakaannya. Setelah mengetahui hal-hal di atas, maka kampus seharusnya mulai berusaha untuk mewujudkannya.

Orang Jerman Melihat Politik Indonesia Judul Penulis Penerbit Terbit Tebal Harga

: : : : : :

A Magic Gecko Horst Henry Geerken Penerbit Buku Kompas I, Februari 2011 407 halaman Rp. 86.000

PENGALAMAN menginjakkan kaki di negeri-negeri Timur selalu menyisakan pertanyaan bagi mereka yang terbiasa dengan alam pikiran Barat. Kosomologi, cara berpikir, gaya hidup, serta sistem nilai Timur yang berbeda dengan Barat, adalah faktor yang membuat “perjumpaan” dengan Timur terkesan selalu bertumbukan. Padahal jika saja semua perbedaan itu dapat dikompromikan, pertemuan itu akan menjadi lebih indah. Tidak harus ada gejolak ataupun penolakan yang berarti. Sebaliknya keselarasanlah yang terjadi. Keberhasilan itulah kira-kira

telah dicapai oleh Horst Henry Geerken selama menjalankan tugasnya di Indonesia. Ia tidak hanya dapat memahami semesta pemikiran orang-orang Indonesia, namun juga menerimanya sebagai bagian budaya. Geerken yang berkebangsaan Jerman adalah pegawai telekomunikasi Jerman yang tengah menjalankan tugasnya di Indonesia. Ia datang ke Indonesia pada tahun 1963 untuk membantu membangun jaringan telekomunikasi yang sangat dibutuhkan pada saat itu. Kehadirannya di Indonesia menjelang kejatuhan Presiden Soekarno telah membawa Geerken ke dalam sebuah pe-

ngalaman menarik sekaligus menegangkan. Menarik karena ia menjadi saksi sebuah peristiwa sejarah Indoneisa. Menegangkan karena Geerken melihat sendiri kekacauan politik yang berakhir dengan pertumpahan darah. Dalam buku ini Geerken menyajikan berbagai catatan tentang Indonesia dan keindonesiaan. Catatatan-catatan ini seperti sebuah upaya untuk memotret realitas masyarakat Indonesia secara umum. Sebut saja kecenderungan masyarakat Indonesia untuk memercayai hal-hal yang bersifat suparantural, mistik dan serta tahayul. Bagi Geerken halhal tersebut bertolak belakang dengan rasionalitas Barat. Namun Geerken tidak menolak hal tersebut. Malah dalam beberapa kasus ia membiarkan pembantunya melakukan praktik itu di lingkungannya. Hal ini menunjukkan bah-

dengan yang diharapkan Betri, ia masih berharap pustaka di kampusnya punya fasilitas lebih. Baginya perpustakaan yang ideal itu memiliki berbagai jenis buku, ada ruang baca, ada ruang diskusi, juga layanan internet. Sebab, jika mahasiswa tak menemukan buku yang dicarinya, ia bisa mencarinya di internet. Muslim dan Silvia juga memiliki kriteria perpustakaan ideal. Bagi Muslim, tak usah terlalu jauh mengambil model. Cukup lihat saja Perpustakaan Bung Hatta di Bukittinggi. Di sana buku-bukunya tersusun rapi. Suasananya pun tidak bising. Selain itu, koleksi bukunya juga terus diperbaharui. Silvia menambahkan satu lagi, koleksi bukunya mesti beragam. Mulai dari buku ajar sampai novel, teknologi hingga seni, majalah, jurnal serta media-media yang diterbitkan mahasiswa. Bila kita mencoba melongok perpustakaan di universitas lain, sepertinya harapan para mahasiswa ini tidak berlebihan. Di Universitas Hankook, Korea Selatan, misalnya. Menurut Sudarmoko, yang menjadi dosen Bahasa Indonesia di sana, perpustakaan merupakan tujuan utama mahasiswa sebelum dan sesudah jam kuliah. Koleksi bukunya lengkap dan menarik. Dari

KABAR

INSERT

Melongok Perpustakaan Terbesar di Dunia JIKA pada masa dulu gelar perpustakaan terbesar di dunia merupakan milik pustaka Aleksandria di Mesir, maka kini, gelar itu disematkan pada Library of Congress atau Perpustakaan Kongres Amerika Serikat. Library of congres s didirikan pada tahun 1800 an. Perpustakan ini memiliki 32 juta buku, serta menempati tiga gedung di Washington D. C. Puluhan juta judul bahan pustaka ditulis dalam 470 bahasa. Perpustakaan ini juga memiliki koleksi 61 juta manuskrip serta koleksi buku langka terbesar di Amerika Utara. Hal yang lebih mencengangkan adalah pustaka ini juga menyimpan satu juta terbitan surat kabar dari seluruh dunia selama tiga abad terakhir. (Wah, apakah Harian Haluan juga disimpan di sana, ya? Jadi penasaran!) Dalam perpustakaan ini, ada 33,000 volume surat kabar yang dijilid, 500.000 gulung mikrofilm dan memiliki 6.000.000 judul buku komik, serta literatur hukum terbesar di dunia. Selain koleksi buku, majalah dan surat kabar, juga terdapat koleksi nonbuku seperti film, 4,8 judul peta, lembar musik, 2,7 juta judul rekaman suara, lebih dari 13,7 juta lembar foto (termasuk gambar arsitektur ) serta biola Betss Stradivarius dan Cassavetti stradivarius. Untuk sekarang, Kepala perpustakaan di jabat oleh James H. Billington.

buku teks dan bacaan, ebooks hingga berlangganan jurnal bermutu. Selain itu, perpustakaan juga mendorong para mahasiswa untuk berkarya, dengan mengelola media yang dikhususkan untuk mereka. Kondisi pustaka sangat nyaman. Saking nyamannya, pada musim dingin para mahasiswa bahkan sampai berebut ‘menguasai’ kursi-kursi untuk istirahat dan menghangat badan. Selain itu, bila di Padang, umumnya perpustakaan Cuma buka hingga jam empat (bahkan ada yang sampai jam dua siang saja), di Hankook, pustaka buka hingga jam 10 malam Hal paling menarik di perpustakaan Hankook adalah, mereka memberikan peluang kerja untuk mahasiswa. Perpustakaan mengadakan rekrutmen tenaga paruh waktu bagi mahasiswa untuk menjaga dan mengatur buku-buku. Untuk ini mereka dibayar 4000 won perjam atau sekitar Rp. 31.800,Bila membanding-bandingkan kondisi pustaka di kampus sendiri dengan kampus orang lain, mungkin akan terselip rasa cemburu di hati. Tapi, mestilah rasa cemburu ini menjadi bahan bakar bagi kita untuk kreatif, berusaha membuat perpustakaan kampus lebih baik. (laporan faraldi almatori)

(laporan Siti Jumatul Akidah)

Mengenalkan Kembali Jurnalistik Di Kampus

UNIT Kegiatan Mahasiswa (UK M) Wawasan Proklamator UBH pada Sabtu, 16 April 2011 lalu menyelenggarakan Workshop Jurnalistik di Aula Balairung Caraka Gedung B UBH. Temanya adalah “Pengenalan Jurnalistik untuk Kalangan Kampus.” Menurut Ridho Iponi, Ketua Umum Wawasan Proklamator tema tersebut diambil agar mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal kembali dunia jurnalistik di kampus Menurut Wakil Rektor III, Drs Susi Herawati MPd yang membuka acara, warkshop ini sangat bagus diadakan di kampus sehingga mahasiswa dapat mengembangkan skilnya di bidang jurnalisik. Acara ini diikuti 56 peserta

dari berbagai Fakultas di UBH, dimulai dengan materi dari Syofiardi Bachyul Jb (Pimpinan Umum Padangkini.com/Koresponsen The Jakarta Post). Syofiardi menjelaskan materi pengenalan jurnalistik dan teknik membuat berita. Materi yang diberikan umumnya pengetahuan dasar-dasar jurnalistik seperti konsep 5W-1H dengan piramida terbalik, sudut pandang pengambilan berita hingga menyelipkan sejarah perkembangan pers mahasiswa di Indonesia. Materi kedua mengenai Citizen Journalism disampaikan oleh Indrawasi, SIp (Humas UBH) dan materi ini cukup menarik bagi peserta. istilah Citizen Journalism atau jurnalis warga umumnya belum

begitu dikenal, semua orang bisa menjadi jurnalis meskipun tidak berlatarbelakang dunia jurnalis. Indrawadi menceritakan hanya bermodal kemauan dan kreativitas untuk menulis, kita dapat menghasilkan karya jurnalistik yang berharga. Ia sendiri telah melahirkan puluhan karya baik di media cetak, online dan televisi. Dari cerita pengalamannya peserta cukup terpukau dengan karya foto dan video yang diputar dalam acara I-Witness Metro TV mengenai Gempa Sumbar tahun 2007 lalu. Eriandi, SSos (Redaktur Singgalang) merupakan pemateri terakhir. Ia menjelaskan teknik membuat artikel dan feature. (Laporan Bayu Haryanto/Ubay WP, pengurus Inti Tabloid Wawasan Proklamator UBH)

Mapala Rayakan Hari Bumi dengan Turnamen Futsal

MEMPERINGATI Hari Bumi sedunia pada tanggal 22 April lalu, Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Alpichanameru, Unit Kegiatan Mahasiswa IAIN Imam Bonjol menggelar turnamen futsal antarmahasiswa se Kota Padang. Renacananya, pertandingan futsal tersebut diadakan mulai 25 April 2011. Menurut Ahmad Syaidi, Ketua Panitia, Mapala Alpicahanameru ingin menggelar perayaan Hari Bumi dengan cara yang berbeda tapi dengan tetap mengusung tema lingkungan. “Memang kita mengadakan

wa Geerken tidak alergi dengan perbedaan-perbedaan yang ada. Meskipun begitu, Geerken juga mencatat sejumlah masalah budaya yang dialami oleh masyarakat Indonesia. Bagi Geerken hal itu tidak lepas dari latar belakang yang rumit. Inferioritas terhadap bangsa berkulit putih misalnya, adalah wujud keberhasilan pemerintah kolonial dalam menanamkan ketakutan yang berlebihan terhadap bangsa penjajah. Akibatnya, dalam jangka waktu panjang, orang-orang berkulit putih dianggap sebagai orang dengan derajat yang lebih tinggi. Namun Geerken mencatat juga, sepak terjang Soekarno dalam politik internasional adalah bentuk pemberontakan dan usaha untuk lepas dari inferioritas tersebut. Soekarno yang terang-terangan melawan imperialisme Amerika Serikat dan Inggris adalah simbol perlawanan itu. Lewat catatannya Geerken

pertandingan futsal. Tapi bukan sembarang pertandingan futsal. Kita juga mengadakan acara penamaman bibit pohon di akhir acara turmamen futsal tersebut,” tutur yang mempunyai nama lapangan Tagam ini. Syarat yang diajukan oleh Mapala Alpichanameru memang sedikit berbeda. Selain membayar registrasi pendaftaran, para peserta turnamen ini juga mewajibkan seluruh peserta untuk membawa sebuha bibit pohon. “Mapala selama ini hanya dikenal di alam bebas. Kita ingin menciptakan susana baru. Dengan

ingin menegaskan bahwa bangsa yang terjajah pun memiliki potensi untuk melakukan perlawanan serta pemberontakan. Penolakan terhadap intervensi negara-negara Barat adalah sebuah pesan bahwa banyak masalah di negara berkembang tidak selalu dapat diselesaikan dengan formualsi Barat. Tidak mengherankan apabila kemudian Soekarno dekat dengan Blok Timur. Namun inilah yang memicu kegerahan Amerika Serikat. Dari sinilah berhembus isu bahwa dinas rahasia Amerika Serikat, CIA, memiliki peran yang strategis dalam menjatuhkan Presiden Soekarno. Bahkan ada indikasi bahwa lembaga yang sama juga berperan dalam pembasmian orang-orang yang dianggap berhaluan komunis. Mengenai hal tersebut Geerken menegaskan, bukti-bukti yang ada mengarah kepada keterlibatan Amerika Serikat. Namun Amerika Serikat tidak mau mengakuinya. Padahal ada bukti bahwa Kedutaan Besar

menggelar turnamen ini, Mapala juga bisa menunjukkan disamping mencintai peduli lingkungan, Mapala juga tak ketinggalan untuk berolahraga. Sehingga di puncak acara nanti kita ingin melibatkan seluruh peserta, terutama pemenang turnamen futsal ini untuk ikut berparsipasi dalam menggelar acara penamaman bibit pohon di lingkungan IAIN IB,” tambah Tagam. Turnamen futsal ini mengangkat tema “Ciptakan Jasmani yang Sehat dengan Lingkungan yang Lestari Ini” dan akan memperebutkan total hadiah delapan juta rupiah. (laporan faraldi almatori)

Amerika Serika di Jakarta memiliki daftar nama orang-orang komunis dalam tubuh militer Indonesia. Orang-orang ini kemudian disingkirkan secara sistematis (hal. 264). Kedekatan Geerken dengan Soekarno tidak hanya menguak sejumlah aktivitas politik Soekarno, namun juga kehidupan pribadi presiden pertama Republik Indonesia tersebut. Di sinilah sisi lain Soekarno terungkap. Ia tidak hanya seorang presiden, namun juga seorang seniman dengan citarasa yang tinggi. Sebagian kecil kisah cintanya pun diungkapkan Geerken dalam buku ini. Meskipun buku ini memiliki sub judul Peran CIA di Balik Jatuhnya Soekarno, tetapi tidak seluruh bab dalam buku ini mengulas hal tersebut. Sebagian besar isi buku ini adalah pengalaman Geerken bertemu dengan banyak orang Indonesia, baik secara kultural maupun filosofis. Dari sinilah ia mengenal “kekayaan” keindonesiaan.

Halaman terselenggara atas kerja sama Harian Haluan dengan Komunitas Jurnalistik IAIN Imam Bonjol Padang. Penanggung Jawab: Maya Lestari Gf. Grup facebook: Haluan Kampus

REHAL

Semua itu diungkapkan Geerken secara objektif, lugas, bahkan dengan sangat cair. Inilah yang membuat buku ini tidak membosankan ketika dinikmati. http://ulas-buku.blogspot.com)


Hobi

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

23

Wisnu Handoko

Bersepeda, Ajang Silaturahmi CUCURAN keringat membasahi tubuh anggota Komunitas Sepeda Sumatera Barat (KSSB), kala mengikuti touring keliling kota Padang beberapa waktu yang lalu. Di antara mereka terlihat Waka Polresta Padang, AKBP Wisnu Handoko.

Ya, dia adalah salah seorang anggota KKSB tersebut. Meski mempunyai rutinitas kerja yang sangat padat, Wisnu yang semasa kecil dipanggil Dedeh ini, hampir setiap minggu mengayuh sepeda kesayangannya. Bagi putra kelahiran Tegal, 04 April 1967 ini, bersepeda tidak sekedar hobi tapi juga ajang untuk silaturahmi, sekaligus membantu program pemerintah mengkampanyekan “stop global warming”. “Dengan rutinitas kerja yang padat, dibutuhkan tubuh yang sehat. Cara menjaga kesehatan dengan rajin olahraga, salah satunya bersepeda,” ujar Wisnu yang juga suami Susy Puspitasari itu. Dedeh Wisnu sendiri mulai bersepeda sejak SMP, hobinya berlanjut hingga sekolah di SMA 2 Tegal. Hobinya sempat terhenti saat masuk Akademi kepolisian (Akpol) 1989, hingga beberapa tahun kemudian. Saat menjabat Kapolsek Denpasar Selatan tahun 1997, Wisnu yang waktu itu berpangkat AKP membentuk komunitas sepeda kawasan wisata. Komunitas pertamanya ini dibuat untuk mengantisipasi aksi penjambretan yang marak waktu itu. Meski pindah tugas ke Bantul menjadi Wakapolres, tidak mematikan hobinya yang satu ini. Berkat bantuan beberapa orang teman, Wisnu juga membentuk komunitas sepeda pada tahun 2004 hingga 2006. Bergantinya waktu, Wisnu harus dipisahkan dengan teman komunitas di Bantul. Pria penyuka minuman teh telur ini, dipromosikan menjadi Kasat I Direktorat Reskrim Polda Sumbar pada tahun 2007. Berkat prestasinya, hanya dalam satu tahun Wisnu dipromosikan kembali menjadi Kapolres Pariaman. Di tanah sala lauak ini, Wisnu membentuk Pariaman Sepeda Club, yang hingga kini masih eksis. Dari

CAHAYA MANDIRI

PENGOBATAN REFLEKSI UNTUK PRIA & WANITA

IZIN USAHA NOMOR : 503.1972/SITU/EK-VIII/2006 295 IZIN YANKES/DKK/V/2007

PENGOBATAN TRADISONAL IBU NENENG PIMPINAN

Melayani : = Pijat Kesehatan = Lulur = Mandi Susu (Khusus Wanita) = Dan lain-lain

Buka Jam 08.00 - 19.00 WIB IZIN PARIWISATA 188.45.42/PP/SK-DIPARBUD/IU.SL/2007

Alamat : Jl. Ujung Belakang Olo No. 29, Padang

BUKA TIAP HARI Jam 08.00-22.00 WIB HARI MINGGU/BESAR TETAP BUKA Hp. 081374058709 atau sms aja Pasti dibalas

PENGOBATAN

ORIENTAL MEDICINE BP. DR.TM. MUHAMMAD,NSR,HS

ALAMAT PRAKTEK: Jl. Pasar Baru II No. 49 A RT.02 RW.II Kel. Kampung Jao Kec. Padang Barat-padang ( Jl. Ratulangi +50M dari Radio Arbes FM)

MENGOBATI SEGALA MACAM JENIS PENYAKIT LUAR DALAM, BARU LAMA MAUPUN KRONIS Kami mengobati segala macam/jenis penyakit dengan menggunakan bantuan terapi Timur-Barat dan Ramuan Obat Alami yang telah dipakai hampir seluruh bangsa di dunia. Bahkan kini telah diuji oleh pakar/Ahli secara klinis terbukti aman,ampuh, manjur mujarab serta tidak menimbulkan efek samping sama sekali!!!!. Anda menderita penyakit yang tertulis di daftar atau tidak disini segeralah ke alamat kami !!! Isyaallah kami siap membantu dan menunggu kedatangan Anda. Kulit muka anda keriput ???Kami juga menyediakan ramuan kecantikan (Obat Awet Muda) Air muka anda bisa terlihat lebih muda puluhan tahun dari usia sebenarnya. Kami juga kerjasama dengan Prof. DR. Hembing Wijaya Kusuma dan Prof. DR. Nurdin Ibrahim dalam meramu (meracik) ramuan-ramuan kami sangatlah profesional (berpengalaman)

UNTUK UMUM AWET MUDA LUMPUH/STROKE KURAP PANU BELUM PUNYA ANAK DARAH KOTOR KENCING MANIS LEKEUMINIA TUMOR/KANKER ALERGI GONDOK/POLIP GANGGUAN SARAF HERNIA/T.BOROK STRESS/GELISAH MAAG/ULU HATI TELAPAK KAKI TANGAN BAU BADAN/MULUT BERKERINGAT JERAWAT/BISUL KANKER PAYUDARA MATA KATARAK/RABUN

HUB: HP 081374058709 VARISES/A. URAT PLEK HITAM DI WAJAH SEX DINGIN LK/PR AYAN/EPILEPSI KULIT BELANG PILEK MENAHUN INGIN GEMUK/LANGSING AMBIEN/WASIR SAKIT GIGI K.BATU/GINJAL

ASTHMA/S.NAFAS TBC BATUK DARAH SYPILIS/R.SINGA RHEUMATIK/ENCOK LIVER/S.KUNING DARAH T/RENDAH AMANDEL JANTUNG KORONER EXIM/GATAL-GATAL BATUK DARAH

PARU BOCOR TELINGA BERAIR TELINGA BERNANAH LEPRA/KUSTA KEPALA SAKIT SUSAH TIDUR DIARE/DISENTRI SEMBELIT/SINUSITUS MIMISAN DLL

Ingat!!! Jangan salah pilih, pengobat alternative Oriental Medicine, kalau ragu-ragu boleh dicoba-coba dulu, kalau berkhasiat baru berobat. Biaya obata hanya Rp. 1000,- semacam obat untuk sekali minimum!!!(Paling Mahal Dari Rp 5.000,- sampai Rp. 15.000,- Perhari minum obat) Pemeriksaan dan konsultasi di kenakan biaya Rp. 10.000,- atau boleh juga semampu anda kecuali Khusus pria/wanita dan penyakit parah/kronis lainya tapi boleh juga negonego. Kami juga menyediakan Ramuan obat sendiri tidak perlu menunggu lama obat langsung tersedia!!!

KHUSUS PRIA

KHUSUS WANITA

Impoten/lemah syahwat (syahwat mati bisa hidup kembali) memperbesar zakar/alat vital, mani encer, dll) semua penyakit lama, parah, kronis, menahun

Memperbesar/memperindah Payudara, merapatkan vagina, (bisa seperti perawan lagi) Pektay, keputihan, terlambat bulan, dll. Semua penyakit lama, parah, kronis, menahun

Sebenarnya separah apapun penyakit yang kita derita ada obatnya, sebab zat yang menurunkan penyakit juga menurunkan obatnya. Hanya kita sajalah tempatnya lalai dan lemah, tidak yakin, malas berobatg, ragu-ragu,, tidak sabar ingin cepat-cepat sembuh dan lainya. Lihat dan bacalah sejarah dari mulai manusia pertama diciptakan sampai dengan setengah dan satu abad yang lalu. Penduduk seluruh dunia belum mengenal obatobat campuran kimia, tapi selalu menggunakan obat-obat ramuan alami. Orang sehat-sehat, kuat-kuat, panjang umur dan tak pernah terdengar penyakit yang tak bisa tertolong lagi. Cobalah lihat sekarang ini obat dan peralatanya canggih lagi modern. Ada yang salah bedah. Maal praktek, ada penyakit yang divonis tak ada obatnya lagi. Ada pasian yang diramal disini hidupnya beberapa hari lagi dan tidak ada manfaatnya dicerita panjuang lebar sendiri. Nah! Pastikan jangan tunda lagi mari kembali keramuan obat alami segeralah ke alamat kami sebelum terlambat!!! Kami siap menolong anda dengan ramuan asli kami!!! Yang namanya pengobatan alternative dan mengaku-ngaku menggunakan obat ramuan saat ini sangatlah banyak dan mungkin cukuplah mebingungkan kita semua. Ada yang menawarkan cukup sekali berobat penyalitnya langsung sembuh beberapa hari lantas angkat kaki ada yang ambil uang ratusan dan jutaan. Ada yang bikin nama aneh-aneh dan masih ada trik-trik dan lainya. Hanya untuk mengeruk keuntungan mereka semata bahkan mungkin dengan ulah merekalha dimata anda sangat terpuruk citra pengobatan ramuan alami saat ini. ingat jangan samakan pengobatan Oriental Medicine dengan lainya kami juga sediakan obat ramu dan racik sendiri. Ramuan-ramuan langsung bisa dibawa pulang. Ngomong-ngomong soal obat ramuan alami pasti biayanya sangatlah murah. Kami tidak asal tulis murah. Buktikanlah ke alamat kami!!!konsultasi dan Tanya-tanya dulu!!!Cuma Pemeriksaan saja dikenakan biaya Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah)

Insya Allah kami juga menobati penyakit non fisik (batin) digunaguna santet. Usaha macet, jodoh, pemanis, mental ada gangguan akibat obat-obat terlarang. Ingin rumah tangga rukun anak-anak cepat cerdas dan lainya.

Alamat sangatlah mudah semua buskota/semua kendaraan yang melewati Jl. Ratulangi +50 m dari Radio Arbes FM. Lihat Plang pengobatan Oriental Medicine. Minta Turun di Jl. Pasar baru

PRAKTEK BERIZIN, MENETAP DAN TIDAK TUTUP-TUTUP LAGI, CATATLAH ALAMAT INI BAIK-BAIK, KAPAN-KAPAN PERLU BISA DIPERGUNAKAN

Pariaman Sepeda Club inilah, Wisnu mulai berkenalan dengan KSSB. Saat ini Wisnu menjabat sebagai Wakil Ketua KSSB. Selama menekuni hobi bersepeda, Wisnu memiliki koleksi empat sepeda yang mereknya sama yaitu Polygon. Dengan berapi-api, Wisnu menceritakan pengalaman menariknya selama bersepeda. Mulai dari Bali, Jogya hingga Padang. “Sewaktu di Bali, tangan saya sempat tergores saat terpeleset karena licinnya jalan waktu itu. Maklum, jiwa muda saya sangat membara,” candanya. Selain musibah yang dialaminya, Wisnu juga tidak akan pernah melupakan kenangan selama di Bali. Ia menjelaskan selain kunjungan wisatawan yang selalu padat karena budayanya, Bali juga mempunyai keindahan alam yang bisa di bandingkan dengan daerah tujuan wisata lainnya. hamparan sawah hijau nan luas masih tertata apik dan terjaga. “Bayangkan jika kita dapat melintasinya dengan bersepeda santai, penuh tawa canda bersama rekan sehobi. Seolah beban pikiran telah hilang diantara roda yang sedang berputar,” katanya. Sedangkan untuk rute yang paling menantang, Wisnu mengakui rute di daerah Padang yaitu dari Kampuang Jua tembus hingga ke Indarung. Ini adalah rute yang mampu memacu adrenalinnya. Menurutnya, rute itu membutuhkan kemampuan fisik yang prima dan ketangkasan melewati medan berat. Meskipun sudah menginjak umur 44 tahun, stamina Wisnu termasuk prima dan terjaga. Terbukti, untuk mengeluarkan keringat saja Wisnu harus menempuh perjalanan hingga 30 kilometer. “Jika hanya dua jam bersepeda, saya belum berkeringat. Makanya membutuhkan jarak tempuh yang lebih lama, agar keringat mengalir keluar,” lanjutnya. Kala resmi menjabat Wakapolresta Padang, waktu untuk mengayuh sepeda berkurang drastis. Kesibukan yang tidak kenal waktu, membuatnya harus menahan rasa sedih karena tidak bisa menyalurkan hobi yang diwariskan orantuanya. Saat bersepeda Wisnu menjelma menjadi sosok yang merakyat, gampang bergaul dengan siapa saja. Senyum tulus selalu meluncur dari wajah bapak tiga orang anak ini. “Dalam dinas saya banyak terbantu oleh peran serta masyarakat, hal ini bisa tercipta karena komunikasi yang kita jalin sangat baik,” kata mantan Kapolres Pariaman itu. Dalam keseharian Dedeh Wisnu memegang teguh slogan,

“Tiada hari tanpa kawan baru”. Dengan slogan itu, Wisnu mengaku telah banyak mendapat manfaatnya. Meski gampang senyum dan memegang teguh sopan santun, sosok Wisnu ternyata sangat tegas dan disiplin. Sudah banyak anggota yang merasakan, terutama yang melanggar kode etik dan prosedur standar dalam kedinasan. “Jika ada anggota yang melanggar kode etik polri, silahkan lapor langsung, maka akan saya tindak,” tegasnya. Selain melaporkan langsung, masyarakat juga dapat melaporkan melalui handphone dan milis Polresta Padang. “Semua harus dilakukan secara profesional, sesuai dengan arahan Kapolri mengenai pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya. Kepada Haluan, Wisnu mengaku telah menyidang puluhan anggota Polri, dan ia juga telah menjatuhkan hukuman. “Secara manusia sebenarnya tidak tega menghukum, tapi sebagai penegak hukum, kita harus berlandaskan pada apa yang selama ini menjadi pedoman,” tuturnya. Bagi-bagi Tips Bersepeda Bagi pemula, Wisnu membagikan tips untuk bersepeda yang aman di daerah perbukitan. Menurutnya, mengunakan sepeda gunung atau MTB di jalur crosscountry memerlukan teknik tersendiri. Salah satunya menghadapi tikungan patah baik dari sisi turun dan naik. Teknik bersepeda di jalur ini cukup sederhana, sehingga pengendara tidak perlu menurunkan kaki dari sepeda. Sayang tidak semua orang mempelajari dan melakukannya, sehingga banyak yang mengalami kecelakaan. “Selain teknik, kita harus selalu safety prosedur dalam bersepeda. Menggunakan sepatu dan memeriksa keamanan sepeda sebelum mulai beraktifitas,” jelasnya. Sedangkan untuk membuat sepedanya awet, wisnu menyimpannya di tempat yang tidak terlalu lembab. Serta membersihkannya minimal sekali dua bulan. Sepeda yang biasa digunakan Wisnu merupakan generasi kelima dalam sejarah

penemuan sepeda. Sebelumnya ada sepeda Ontel, Jengki, Kumbang dan Sundung. Di Polresta Padang, ternyata bukan hanya Wisnu Handoko saja yang hobi bersepeda. Masih ada sosok lain yang sering mendampingi Wisnu, dialah Kasat Intel Polresta Padang Kompol Aditya Laksimada atau biasa dipanggil Adit. Meski sama-sama menyukai sepeda, namun sejarah sukanya berbeda. Jika Wisnu suka sejak kecil, Adit mulai suka sejak tahun 2008 lalu saat menjabat Kabag Ops Polresta Bukittinggi. “Awalnya hanya iseng saja, eh malah ketagihan sampai sekarang,” ujarnya. Biasanya, Adit mulai mengayuh sepeda Wimcyclenya saat fajar sudah mulai meredup di ufuk Barat. Daerah yang paling sering dikunjungi adalah kawasan Lubuk Minturun, Koto Tangah. “Udara di Padang sudah termasuk parah polusinya, sehingga tidak baik bagi kesehatan. Makanya memilih daerah yang masih banyak

pepohonanya, salahsatunya Lubuk Minturun,” katanya. Pria berwajah imut ini, juga mengatakan kalau dirinya rutin bersepeda setiap hari Jumat. Hal ini dilakukan agar waktunya bersama keluarga pada hari libur tidak terganggu. “Rutinnya Jumat, namun jika ada event tertentu baru menyesuaikan. Yang terpenting tidak menganggu kedinasan,” jelasnya. Selama mengikuti Wisnu Handoko, Adit mengaku tidak pernah dipaksa untuk selalu ikut menemani sang pimpinan dalam bersepeda. Menurutnya, Wisnu sosok yang demokratis dan tidak mau memaksakan kehendaknya kepada bawahan. “Biasanya saya diajak, jika ada keperluan saya terpaksa menolak. Dan beliau tidak merasa keberatan,” katanya. Salah satu hal yang masih disyukuri Adit hingga saat ini adalah dirinya masih dilindungi Tuhan, sehingga belum pernah mengalami kecelakaan atau terjatuh saat bersepeda. (h/nasrizal)


24

MINGGU, 24 APRIL 2011 M 20 JUMADIL AWAL 1432 H

Menuju

Keluarga Sakinah

SURYADHARMA Ali, Menteri Agama RI, sebagai saksi dalam proses pernikahan itu

DANI menyarungkan cincin kawin usai pernikahan di Masjid At-Tin TMII Jakarta.

Azwir Dainy Tara saat menikahkan putrinya Ananda Mutiara Rezeki Tara disaksikan Surya Dharma Ali Menteri Agama Ri di masjid At-Tin TMII, Jakarta

MUTIA dan Dani pasangan serasi

PERNIKAHAN PUTRI AZWIR DAINY TARA

Hikmat, Bermakna, dan Bahagia

ALHAMDULILLAH, proses pernikahan pasangan Ananda Mutiara Rezeki Tara dan Dani Noviantara berjalan lancar, bermakna dan penuh hikmat. Ananda Mutiara Rezeki Tara, SE, MBA, putri kedua DR HM Azwir Dainy Tara MBA, anggota DPR-RI dan Hj Inggit Kurniati Sudarwo ini, dipersunting Dani Noviantara SE, putra pertama dari dua bersaudara pasangan Budhi Hermanto dan Ani Nurhayati. Kedua menjalani proses akad nikah yang penuh hikmat itu di Masjid AtTin Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Jumat 22 April 2011. Untuk pesta perkawinan dilangsungkan hari ini Minggu 24 April 2011 di Ball Room Kirana Hotel Kartika Chandra Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan. Upacara pernikahan Mutia dengan Dani berlangsung hikmat, yang dinikahkan langsung ayahnya, DR HM Azwir Dainy Tara, di hadapan penghulu Hasan Nawawi dari KUA Kecamatan Makassar. Saksi Suryadharma Ali, Menteri Agama RI. Dari Sumbar hadir Syamsu Rahim, Bupati Kabupaten Solok beserta wakilnya, sanak famili dan kerabat lainnya. Acara diawali serahserahan, sungkeman, dan upacara adat Jawa. Ananda Mutia Rezeki Tara, jebolan Universitas Mercu Buana ini mengemban berbagai amanah organisasi. Mutia dipercaya sebagai ketua bidang Hubungan Luar Negeri Asosiasi Kerukunan Usaha Kecil Menengah Indonesia (KUKMI) Pusat (20102015). Mutia juga salah seorang pengurus Partai Golkar Pusat dan berbagai organisasi lainnya. Ananda Mutiara Rezeki Tara merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Tertua, M Yamin Ferianto Tara (Yamin), dan adiknya, Mhd Komeni Donny Tara dan Mhd Danny Soeharto Tara. HM Azwir Dainy Tara adalah anggota Komisi VII bidang Pertambangan, Energi, Lingkungan Hidup dan Ristek DPR-RI. Namanya sangat dikenal masyarakat Sumbar. Dalam 2 priode duduk di DPR-RI, Azwir selalu mencurahkan pemikirannya untuk Sumatera Barat. Ia sering datang ke daerah terutama ke wilayah pemilihannya di Sumatera Barat. Nama Mutia juga cukup dikenal di kampung bakonya Ranah Minang. Sejak tahun 2004, Mutia sudah sering berkunjung ke Sumatera Barat bersama ayah dan keluarganya. Mutia adalah gadis rendah hati, suka bergaul. Ia tak segan- segan datang

ke pelosok nagari terpencil sekalipun. Bahkan tak keberatan naik ojek untuk menemui masyarakat. Makanya, nama Mutia dikenal, mulai dari anak kecil sampai orang tua. Dalam kunjungannya itu, Mutia turut memberikan bantuan kepada pemuda, masjid dan musala, serta masyarakat yang terkena musibah gempa bumi. Tahun 2007 yang lalu, Mutia juga memberikan bantuan bibit ikan untuk disemai di aliran sungai di Batipuh. Bibit ikan itu sudah di panen 2010 yang lalu. Hasilnya digunakan untuk pembangunan Surau Lubuk Ampanjang Ladang Laweh Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Surau itu kini sudah dimanfaatkan. Azwir Dainy Tara selama ini juga menyediakan beberapa ambulan di Sumbar membantu pasien sakit yang membutuhkan. Keluarga Rukun Sebagai orang tua, Azwir dan Hj Inggit adalah sosok yang berhasil mendidik anak anak dengan baik, sehingga terciptalah keharmonisan di tengah keluarga. Sebaliknya, semua anak-anaknya pun patuh dan sangat santun pula kepada orang tua. Tahun 2007 yang lalu, Azwir mengalami penurunan kesehatan, hatinya mengeras dan harus dicangkok. Jika tidak segera dicangkok, akibatnya fatal. Lalu hati siapa yang harus diambil? Inilah bukti sebuah “kesetiaan” sang anak terhadap orang tua. Jarang dijumpai di dunia ini—dan pantas menjadi contoh. Putra bungsunya Mhd Danny Soeharto Tara dengan ikhlas menyerahkan sebahagian hatinya demi kesehatan orangtuanya. Operasipun dilakukan di salah satu rumah sakit ternama di Singapura. Azwir dan Danny sama-sama dibaringkan menjalani operasi untuk mengambil hati Danny dan saat itu juga dipindahkan ke tubuh ayahnya Azwir. Operasi berjalan sukses. Alhamdulillah keduanya kini sehat. Orangtua Bahagia Tak dapat dipungkiri, pernikahan putrinya Mutia adalah kebahagiaan tersendiri bagi Azwir dan Inggit. Suasana gembira dan bahagia terlihat di wajah keluarga besar “Al Tara”. “Saya bahagia, semua putra-putri sudah menikah,” ujar Azwir di sela upacara pernikahan putrinya itu.

Foto dan Narasi: Iwan Dn dan Syafril Amir

Azwir dainy Tara dan Hj Inggit mendampingi anak dan menantu pada acara pernikahan di masjid At-Tin TMII Jakarta, Minggu

ACARA sungkeman usai pernikahan Mutia dan Dani. Ini dimaknai sebagai permitaan doa restu kepada kedua orangtua.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.