Haluan 28 Agustus 2016

Page 1

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat HONDA SUPRA GTR 150

SULISTIYO

PT Hayati dan PT Menara Agung, dua diler Honda terbesar di Padang, menguji coba ketangguhan Supra GTR 150 pada Sabtu (20/8) lalu dengan mengajak......

Sesibuk apapun rutinitas yang dijalani sehari-hari, kepedulian sosial untuk perkembangan olahraga daerah selalu digelutinya. Pilihan dalam menggemari olahraga tinju ...............

Motor Bebek Rasa Motor Jantan

MINGGU 28 AGUSTUS 2016 25 DZULQA’EDAH 1437 H

EDISI: 297, TAHUN KE-68 Harga Eceran Rp3.500/Eks (Luar kota tambah ongkos kirim)

Berkat Cinta dan Keikhlasan

HAL. 8

HAL. 9

WALI NAGARI SUNGAI BATUANG DAN TIM FORKOPIMDA SIJUNJUNG

Beda Pendapat Soal Illegal Logging HAMPIR sebulan lalu, Sijunjung dihebohkan dengan dugaan illegal logging. Pihak terkait, membentuk tim dan menyebut tidak ada aktifitas tersebut. Namun, Walinagari setempat, justru bersuara berbeda

ILLEGAL LOGGING — Tim gabungan Forkopimda saat meninjau dan melakukan survey terhadap aktifitas illegal Logging di Kawasan hutan Sungai Batuang, Rabu (24/8). Dari hasil survery tersebut, mereka menyimpulkan pada Jumat (26/8), tak ada aktifitas yang dicurigai. Namun, walinagari sempat justru berpendapat berbeda. OGI

SIJUNJUNG, HALUAN — Tim gabungan Forkopimda yang terdiri Polres Sijunjung, Kodim 0310, Dinas Kehutanan Kabupaten Sijunjung, seksi III BKSD Sijunjung, Satuan Polisi Pamong Praja Sijunjung serta Polisi Kehutanan Dinas Kehutanan Kabupaten Sijunjung, turun langsung meninjau langsung ke lokasi yang diduga terjadi pembalakan liar di Kawasan wilayah hutan Sungai Batuang, Rabu (24/8). Tim tersebut dibentuk dan ditugaskan meninjau ke lokasi yang diduga terjadi aksi pembalakan liar atau

SUNANDAR

SPBU “PEMPROV” DITUTUP

Demi Hidup, Eks Petugas Jual BBM Eceran Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. (QS Yasiin ayat 6)

PADANG, HALUAN — Sebanyak empat orang petugas di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) milik pemerintah Provinsi Sumbar

yang berlokasi di Simpang Telkom Padang- Jalan Raden Saleh, Padang harus beralih mencari pekerjaan lain. Meski masih berkerja da-

Panggung KIKI GAUANG

Pernah Dibayar Rp30 Ribu PADA NG, HALUAN — Berprofesi seb ag ai p eny a nyi bukan suatu hal yang mudah. Untuk meretas sukses, banyak suka duka yang dirasakan KIKI GAUANG oleh mereka menekuni bidang ini. Semua juga dialami oleh artis minang, Kiki Gauang. Bertahun tahun menjalani lakon sebagai penyanyi minang, Kiki pernah dibayar Rp30 ribu untuk satu kali manggung. Itu terjadi saat wanita kelahiran 1983 tersebut masih pendatang baru di dunia tarik suara. “Saat itu saya umur 17 tahun, karena

>> PERNAH DIBAYAR hal 07

www.harianhaluan.com

PETUGAS mengisi minyak jenis premium dari botol bekas air mineral di SPBU di Jalan Raden Saleh (Simpang Telkom) Padang, Kamis (25/ 8). SPBU milik pemerintah provinsi sumbar tersebut tidak dapat melayani pengisian bahan karena mengalami masalah pengelolaan keuangan. RIVO SEPTI ANDRIES

lam pengisian bahan bakar, namun minyak yang ia isi ke dalam sepeda motor pelanggan berasal dari uang pribadinya. Hal tersebut ia lakukan karena SPBU tempat ia bekerja tak lagi melayani pengisian bahan bakar. Seorang petugas, Sam yang saat itu sedang (piket) untuk menjaga SPBU milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut, sengaja meletakkan meja berukuran kardus mie untuk memajang premium yang dijualnya dalam botol bekas air mineral berukuran 1,5 liter. “Sudah satu bulan tak ada mobil tangki minyak yang

>> DEMI HIDUP hal 07

illegal logging guna menjawab tuntutan dari warga kenagarian Sungai Batuang, Kecamatan Kamang Baru yang disampaikan d alam aksi damai di Mapolres Sijunjung pada 20 Juli lalu. Ketua Tim Survey Kompol Didik Pujianto dengan didampingi anggota tim mengatakan bahwa dari hasil survey dan t injauan tim gabungan Forkopimda yang didampingi langsung oleh dua orang warga nagari Sungai Batuang selama satu

>> BEDA PENDAPAT hal 07

Walikota Padang Panjang Coba Tepis Isu Negatif JAKARTA, HALUAN — Walikota Padang Panjang, H.Hendri Arnis memaparkan kondisi terkini kota hujan di bawah kepemimpinannya di hadapan para perantau pada

dialog Ranah dan Rantau Acara silaturahim dan Halalbihalal Ikappabasko di Restoran Sari Minang, Jalan

>> WALIKOTA hal 07

WALIKOTA Padang Panjang Hendri Arnis “curhat” di hadapan perantau yang tergabung dalam paguyuban Ikappabasko di Jakarta. IWAN DN

Ganday Silaut, Tradisi yang Menantang Zaman

B

ERTAHANNYA sebuah tradisi sangat tergantung tersedianya penerus dan adanya ruang untuk mempertahankan tradisi. Nagari Silaut, Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan adalah tempat yang masih menyedikan ruang bagi eksisnya sejumlah kesenian lama. Salah satu tradisi unik yang masih bertahan adalah “ganday”. Tarian tua ini hanya ada di Silaut dan senantiasa berupaya hidup menantang zaman. Laporan:

Haridman Kambang Ganday merupakan tarian yang dimainkan oleh enam

perempuan muda atau lebih dengan pakaian baju kurung dan selendang putih panjang melingkar di leher. Tarian ganday diiringi musik yang terdiri dari gendang, serunai

PEREMPUAN muda Silaut, Pesisir Selatan tengah memperagakan salah satu bagian dari tari Ganday. HARIDMAN

dan nyanyian dengan irama khas Silaut. Siti Nurbaiti (60), penyanyi

yang biasa mengiringi tarian ganday menyebutkan, tarian ganday sudah ada semenjak

Redaktur: Rakhmatul Akbar

nagari Silaut menjadi pemukiman ratusan tahun silam. Tarian ini menceritakan kehidupan sosial masyarakat di Silaut dan termasuk juga kegembiraan muda-mudi di sana. “Tarian diiringi musik gendang dan serunai ukuran panjang khas Silaut. Irama serunai tidak seperti serunai darek, namun khas serunai Silaut dengan tiupan dan bunyi mendayu. Ketukan gendangnya tidak cepat dan disesuaikan dengan irama lagu.

>> GANDAY SILAUT hal 07

Layouter: Wide


2

MINGGU, 28 AGUSTUS 2016 25 Dzulqa’edah 1437 H

NASIONAL Kabut Asap Mulai Sasar Singapura

KABUT ASAP DI SINGAPURA — Kabut asap tipis tampak sudah memasuki negara tetangga, Singapura. Hingga kemarin, pemerintah Indonesia masih disibukkan dengan penanggulangan asap yang selalu terjadi setiap tahunnya. IST

Data Korban Vaksin Palsu Dipertanyakan JAKARTA, HALUAN — Orang tua korban terdampak vaksin palsu, Maruli Tua Silaban mempertanyakan data Kementerian Kesehatan yang menyebut jumlah korban vaksin palsu mencapai 1500 orang. Menurutnya sumber data yang dikeluarkan oleh Kemkes tidak jelas dan tidak sesuai dengan pernyataan awal dari Menteri Kesehatan Nilla F. Moeloek. Pada Juli lalu Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa vaksin palsu sudah beredar sejak 2003. Tetapi dalam data yang dirilis baru-baru ini Kemkes hanya menyebutkan jumlah korban dari 2014 hingga 2016. “ini membuat kami sebagai orang tua korban menjadi semakin bingung dengan pernyataan menteri kemarin di pertemuan dengan Komisi IX DPR RI. Saat itu dia bilang dari tahun 2003, kok sekarang yang dirilis malah dari 2014, terus mana validitasnya?,” Kata Maruli saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (26/8) Dalam data yang dirilis Rabu (24/8) lalu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyatakan selama periode 2014 sampai 23 Agustus 2016 terdapat 1.500 anak menjadi korban vaksin palsu. Dari jumlah tersebut, 915 anak berada di Jakarta, 374 di Jawa Barat, dan 211 di Banten. Nila mengatakan jumlah itu didapat berdasarkan verifikasi hasil penyidikan Badan Reserse Kriminal Polri yang menyatakan terdapat 14 rumah sakit dan delapan klinik yang telah menerima distribusi vaksin palsu. Maruli juga mempertanyakan kinerja dari satuan tugas vaksin palsu yang dinilai tertutup dan tidak transparan. Menurutnya, satgas vaksin palsu harus segera dirombak agar bisa bekerja lebih independen dan tidak terkait dengan Kementerian Kesehatan maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “Harusnya satgasnya itu tokoh masyarakat yang tidak terkait dengan dua lembaga itu, bagaimana satgas bisa independen kalau yang bekerja adalah orang mereka,” kata Maruli. (h/cnn)

SINGAPURA, HALUAN — Polusi udara di Singapura yang dipicu kebakaran hutan di Indonesia, dilaporkan terus meningkat hingga level tidak sehat. Kabut yang berbau menyengat itu, mengudara hingga ke Singapura dari kebakaran hutan yang tengah terjadi di Sumatra. Disampaikan Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA), seperti dilansir Reuters, Jumat (26/ 8/2016), Indeks Standar Polisi (PSI) untuk 24 jam mencapai angka tinggi yakni 105 pada sore hari. Level PSI di atas 100 dianggap sebagai level ‘tidak sehat’. NEA menyatakan, pihaknya akan rutin memberikan ‘laporan kabut harian’ s eiring perkembangan. “Kabut tipis dan berbau hangus dirasakan di banyak area (di Singapura),” sebut NEA dalam pernyataannya. Setiap kali hutan di wilayah Sumatra dan juga Kalimantan di-

landa kebakaran, asap dan kabut ikut dirasakan Singapura dan Malaysia yang merupakan negara tetangga Indonesia. Insiden semacam ini nyaris terjadi setiap tahun. Pekan ini, Polda Riau telah menetapkan 85 tersangka pembakar lahan terhitung Januari hingga Agustus 2016. Dari jumlah tersebut, sebagian besar tersangka membakar lahan milik pribadi, tidak ada lahan perusahaan. Pemerintah Indonesia berupaya keras untuk mencegah semakin meluasnya kebakaran hutan dan menindak tegas para pelakunya. Otoritas Singapura sendiri telah mendorong Indonesia untuk memberikan informasi soal perusahaan yang berada di balik pembakaran hutan itu, yang beberapa di antaranya dilaporkan tercatat dalam bursa saham Singapura. Sementara itu, level polusi di Malaysia pekan ini dilapo rkan masih normal. (h/dtc)

Kapolri Respon Pengakuan Fredi Jepang Tawarkan Pesawar Amfibi JAKARTA, HALUAN — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto hari ini, bertemu dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tanizaki Yasuaki di kant or Kemenko Polhukam, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Tanizaki menawarkan pengadaan pesawat amfibi kepada pemerintah Indonesia. “Jepang menawarkan pesawat amfibi. Ini memang cukup menarik karena kita wilayah maritim di mana pulau-pulau cukup banyak dan wilayah kita 2/3 adalah laut,” kata Wiranto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (26/8). Wiranto berpendapat, pesawat amfibi memiliki banyak kegunaan, apalagi untuk menghadapi ancaman bencana kebakaran hutan yang biasanya terjadi di beberapa daerah kritis. Ke un tungannya, kata Wiranto, pesawat itu bisa mendarat di wilayah perairan dan daratan. “Saya kira pesawat amfibi memang sangat bagus dimodifikasi jadi bagian dari upaya memadamkan api. Dia mendarat di air, menyedot air, langsung naik lalu semprotkan,” ujar Wiranto. Wiranto mengatakan, selama ini banyak Dubes yang ingin bertemu dengannya. Jepang salah satunya. Selain membahas soal tawaran pesawat yang dianggapnya paling menonjol, kedua pihak juga membicarakan bidang politik,

hukum, dan keamanan yang menyangkut kedua negara. “Jepang minta supaya mendapat informasi sepenuhnya dari saya, ya saya jelaskan apa adanya, dia juga tahu barangkali mengikuti perkembangan situasi nasional melalui berbagai media,” kata Wiranto. P ada intinya, kata Wiranto, pemerintah Jepang dan Indonesia berharap hubungan kedua negara terus ditingkatkan, baik urusan kerjasama di bidang pertahanan maupun ekonomi. “Kami sudah menandatangani kesepakatan bersama terutama untuk membangun industri pertahanan yang saya kira Jepang juga sangat maju,” kata Wiranto. Pada tahun lalu, pengadaan pesawat amfibi ShinMaywa US-2 dari Jepang untuk Indonesia sempat menjadi perdebatan. Setya Novanto yang kala itu menjabat sebagai ketua DPR RI diduga ikut melobi rencana pembelian pesawat saat melakukan kunjungan kerja ke Negeri Sakura. Namun usaha lobi itu mem peroleh pert entangan. TNI menyatakan pi haknya tak membut uhkan pesawat tersebut dan tak berencana memb elinya . Pengadaan p esawat amfibi US-2 tak masuk dalam rencana strategis kekuatan pokok minimal atau minimum essential force (MEF) TNI. (h/cnn)

JAKARTA, HALUAN — Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian merespon pengakuan terpidana mati Fredi Budiman. Ia mengatakan video pernyataan mendiang Fredi, yang sudah dieksekusi mati, mengerucutkan penelusuran Tim Gabungan Pencari Fakta pada seorang anggota polisi. Di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (26/8), Tito menjelaskan pernyataan Fredi dalam video yang dia terima dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly itu bersifat normatif. Semula, bahkan Tito mengatakan dalam video itu Fredi tidak menyebut nama-nama. Belakangan, baru dia mengatakan ada anggota polisi yang disinggung oleh Fredi. Hanya saja, dalam video itu tidak disebutkan tentang aliran uang. Fredi yang juga mengaku menyesali perbuatannya hanya menyebut ada anggota Polri yang tahu kegiatan-kegiatannya. Tito mengatakan pernyataan itu belum cukup membuktikan bahwa memang benar ada aliran dana Rp90 miliar yang diberikan Fredi pada salah satu perwira Polri, sebagaimana diceritakan Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar. “Tahu itu kan sumir sekali, tahu apa maksudnya? Kita tidak mengerti. Tahu soal kegiatannya itu, jaringannya atau bagaimana? Kalau yang tahu dia kan banyak sebetulnya,” kata Tito. Karena alasan itu, Polri tidak bisa mempublikasikan video tersebut. Pernyataan ini bertentangan dengan Inspektur Pe-

ngawasan Umum Komisaris Jenderal Dwi Priyatno yang mengatakan akan membukanya kepada publik dan berjanji akan selalu terbuka. “Tim investigasi yang akan melakukan langkah-langkah. Kalau kami sampaikan kepada publik bisa trial by the press. Publik menilai itu benar,” kata Tito. Walau demikian, investigasi akan mengerucut pada orang yang dimaksud Fredi, meski tidak disebutkan identitasnya oleh Tito. “Dia menyampaikan ke Haris Azhar tidak menyebutkan nama tapi kalau di sini dia menyebutkan nama tapi tidak masalah uang, hanya mengatakan mengetahui kegiatan dia. Otomatis ini bagi kita tim independen mengerucut pada yang disebutkan itu,” ujar Tito. Video itu berdurasi belasan menit. Pada umumnya, rekaman berisi “cur hatnya d ia (Fredi) lah termasuk dia bertobat, dia merasa bersalah selama ini,” kata Tito. “Dia juga mengatakan ada hal-hal yang berlebihan yang dituduhkan kepada dia. Misalnya ada orang lain yang juga terlibat, pelaku lain yang terlibat kok yang kena saya saja, pelaku lain tidak.” (h/cnn)

PADANG,

www.harianhaluan.com

Redaktur: Rakhmatul Akbar

Layouter: Ilham Taufiq


LAPORAN UTAMA

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

MINGGU, 28 AGUSTUS 2016 25 Dzulqa’edah 1437 H

3

ANCAMAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

TIM gabungan yang mengantisipasi kebakaran lahan.

Selamatkan dengan Alat Apa Adanya

Tak ada Air, Ranting-pun Jadi

NTAH kenapa, persoalan kebakaran lahan di Indonesia tak kunjung tuntas. Tiap tahun, peristiwa serupa pasti terulang. Dua presiden yang nasibnya berhadapan dengan masalah ini, juga tak mampu menguasainya.

KEPALA BPBD Pasaman, M Sayuti Pohan mengatakan, luas lahan terbakar di Pasaman mencapai 100 hektare lebih. Mereka kesulitan mengendalikan api saat itu. “Titik api masih ada dan belum dapat dipadamkan, tapi hari ini akan kita tuntaskan. Personel kita kesulitan menjangkau lokasi karena sulitnya medan,” katanya.

Dua pekan lalu, Sumbar dihadapkan dengan sejumlah peristiwa kebakaran lahan. Peristiwa ini melanda empat penjuru wilayah, yang nyaris terjadi bersamaan, masingmasing Kabupaten Sijunjung, Pesisir Selatan, Limapuluh Kota dan Pasaman. Diprediksi, ratusan hektare lahan hingga hutan, ludes dimamah api. Untuk mengatasinya, petugas terkait, seperti pemadam kebakaran, BPBD daerah, TNI dan Polri serta unsur terkait lainnya dilibatkan untuk menjinakkan si jago merah yang terlihat brutal menghanguskan hutan dan lahan. Jika hutan atau lahan yang terbakar terjangkau oleh kendaraan pemadam, dipastikan pemadam akan terlibat aktif. Tim yang dilibarkan, seperti tak kuasa menahan “cobaan”, adu fisik. Seorang personil yang minta namanya tak disebut, harus berpandaipandai menjalankan tugas dari komandannya. Tanpa perlindungan standar, mereka masuk hutan, berbekal alat pemadam seadanya, seperti kayu hingga patahan pohon, mereka menepok-nepok api yang mulai menyebarkan hawa panas dan asap. “Gimana ya, kita lawan api di hutan, tapi alatnya seperti ini. Tapi kami tetap bekerja optimal,”katanya berbasa-basi kendati ia masih menahan perih di mata akibat asap yang seakan menyerang tim.

Alat pompa kita tidak bisa menjangkau seluruh area terbakar. Kita menggunakan berbagai cara, termasuk menggunakan ranting dan dahan pohon untuk memadamkan api Dikatakan, bahwa pihaknya dibantu aparat TNI sudah bekerja semaksimal mungkin untuk memadamkan api agar tidak menjalar ke ladang warga. Menggunakan alat seadanya, membuat pihaknya kewalahan. “Alat pompa kita tidak bisa menjangkau seluruh area terbakar. Kita menggunakan berbagai cara, termasuk menggunakan ranting dan dahan pohon untuk memadamkan api,” katanya. Dijelaskan Pohan, dugaan sementara kebakaran akibat pembukaan atau pembakaran lahan oleh masyarakat. Namun, karena cuaca panas dan angin kencang, menyebabkan api tidak terkendali sehingga makin meluas. Kesulitan serupa juga dirasakan oleh tim di Pesisir Selatan. Camat Silaut Syamwil kepada media berujar, Api sulit dipadamkan karena beratnya medan yang dilewati petugas pemadam kebakaran yang dikirim Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten setempat ke lokasi Kepala BPBD Pesisir Selatan Prinurdin mengatakan, selain sulitnya medan yang harus ditempuh untuk sampai ke ke lokasi kebakaran, petugas yang dikerahkan juga mengalami sulitnya berkomunikasi melalui telepon genggam karena tidak ada jaringan di sekitar lokasi. (*)

SEBARAN peristiwa kebakaran lahan di Sumbar yang terjadi sepanjang Agustus 2016. ADE

Laporan:

Tim Kerja Haluan Di Riau, petugas yang dilibatkan bahkan bertaruh nyawa. Satu orang anggota TNI dilaporkan meninggal saat memadamkan api. Asap dan hawa panas tak mampu “dihadang” tubuhnya. Akhirnya ia ditemukan tak bernyawa. Agar tidak semakin berkembang dan meminta korban petugas dan bahkan mungkin memakan korban masyarakat, Kapolres Sijunjung AKBP Dodi Pribadi mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat dan pihak perusahaan, bersamasama mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. “Kami, Polres Sijunjung akan menindak siapapun yang kedapatan melakukan pembakaran hutan dan lahan karena dampaknya akan merugikan masyarakat dan negara,” ujar Dody. Di lain pihak, Sumbar juga beruntung. Pada saat bersamaan, arah angin “menyelamatkan” daerah ini dari kepungan asap. Namun, September hingga Oktober nanti, warga di Sumbar harus waspada karena memasuki masa kering, arah angin juga akan bertiup dari Selatan menuju arah Timur. “Kalau ada kebakaran di Jambi, Sumsel dan daerah tetangga lain akan cepat sampai ke Sumbar,” ujar Kepala BMKG Stasiun GAW Bukit Kototabang, Edison. (*)

Kebakaran Hutan Menurun Dibanding Periode Sebelumnya

TELECONFERENCE Kapolda Sumbar.

K

APOLRI Jenderal Pol Drs Tito Karnavian mengumpulkan seluruh Kapolda se Indonesia untuk mendapatkan laporan terkait penanganan kebakaran lahan di wilayah hukum mereka melalui teleconference. Sumbar termasuk di dalamnya. Di Jakarta, jenderal Tito ditemani Menteri Lingkungan Hidup dan sejumlah pejabat lainnya. Sementara di Sumbar, Kapolda Brigjend Drs Basarudin tampak bersama gubernur menyampaikan kondisi Sumbar terkini. Untungnya, dalam pema-

www.harianhaluan.com www.harianhaluan.com

paran itu, Sumbar tak masuk daftar tujuh provinsi yang masuk kategori rawan. Hutan dan lahan di Sumbar, kendati sempat beberapa kali terbakar dalam cakupan yang luas, tak masuk kategori itu. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno membenarkan provinsi yang dipimpinnya tidak tergolong dalam tujuh provinsi yang rawan kebakaran hutan. Meski tidak dikategorikan sebagai provinsi rawan, namun peristiwa kebakaran hutan masih terjadi di Sumbar. Di tahun 2016 saja, terja-

di kebakaran hutan di 13 lokasi. Beberapa kebakaran, di antaranya terjadi di Limapuluh Kota dan Pasaman. “Tentu ini harus menjadi perhatian bagi kita,” kata Irwan usai teleconference yang digelar di Kantor Polda Sumbar, kemarin (25/8). Untuk itu, Gubernur menginstruksikan pemerintah daerah agar tetap melakukan koordinasi dengan segala sektor. Tidak hanya lintas sektoral seperti dengan TNI Polri, perlu dilakukan koordinasi hingga ke tingkat

kenagarian. Sementara, Kapolda mengimbau masyarakat atau pengusaha agar tidak melakukan pembakaran lahan. Untuk pencegahan, pihaknya berupaya preemtif dan preventif. “Belum ada penindakan atau penengakan hukum, karena Sumbar tidak termasuk prioritas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),“ ujar Kapolda, usai telekonfren dengan Kapolri di Mapolda, Kamis (25/8). Kapolri sendiri pada

teleconference tersebut mengklaim, kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mengalami penurunan pada tahun ini bila dibandingkan tahun lalu. Menurutnya, meski kasus karhutla mengalami penuruan, tapi terjadi peningkatan terhadap jumlah tersangka yang kini sedang ditangani oleh Polri. “Jumlah pelaku lebih tinggi sekitar 498 orang, padahal ini baru bulan Agustus, bila dibandingkan dengan tahun lalu ada 300 orang. Kemudian yang kedua adalah faktor kecepatan langkah-langkah proaktif untuk mematikan karena ada satgas pemburu ap i gabungan,” jelas Kapolri. Kapolri menambahkan, menurunnya kasus karhutla dikarenakan semua institusi terkait yang berada di daerah langsung tanggap dengan mendatangi lokasi kebakaran dan melakukan pemadaman meski dengan alat seadanya.

“Namanya satgas pemburu api (SPA) yang efektif menjalankan tugasnya. Ketika ada informasi kebe-

Redaktur: Rahkmatul Akbar

radaan api, mereka langsung bergerak dan mematikan api. Mereka bekerja secara militan,” pungkasnya. (*)

Layouter: Ilham Taufiq


4

REMAJA

MINGGU, 28 AGUSTUS 2016 25 Dzulqa’edah 1437 H

Ayo Membaca, Ayo Cintai Buku Suka Duka Anak Kos GUNTUR ALAM

Sulap Kos Jadi Rumah Produksi Fotografi PADANG, HALUAN — Kuliah, ngekos, belajar agar dapat ilmu demi menyonsong masa depan, adalah hal lumrah yang dilakukan oleh setiap anak kos. Jika seorang mahasiswa, misalnya, mempunyai sedikit keberanian untuk lebih mandiri, waktuwaktu hidup sendiri di rumah kos bisa digunakan untuk hal yang lebih berguna, malah bisa menghasilkan uang untuk meringankan beban orangtua. Hal itulah yang selama ini dilakoni oleh Guntur Alam (22), salah seorang Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Padang (UNP). Jika bagi mahasiswa lain, rumah hanya sekedar tempat tinggal dan tempat berteduh, itu tak berlaku bagi Guntur. Pasalnya, rumah kos yang disewa Guntur dan teman-temanya, berhasil mereka sulap menjadi sebuah rumah produksi fotografi. Rumah produksi fotografi di sini bukan soal main-main. Dalam sebulan, rumah produksi ini dapat menga mengahsilkan pundi-pundi perbulan hingga mencapai Rp10 juta. Sebuah angka yang sangat besar bagi seorang mahasiswa yang kebanyakan masih bergantung pada kiriman uang dari orangtua. “Jika dibandingkan dengan, sewa rumah kos, hanya mencapai Rp1,6 jut per bulan. Usaha produksi fotografi ini bisa mendapatkan untung kurang lebih Rp5 juta setiap bulannya,” terang mahasiswa asal Pasaman Barat itu kepada Haluan di rumah kosnya, Rabu (24/8). Bagi Guntur, rumah kos yang dihuni oleh delapan mahasiswa lainnya itu juga sudah dianggap sebagai rumah kedua, dan penghuni di dalamnya adalah keluarga kedua pula baginya. “Karena sibuk kuliah dan usaha fotografi ini, imbasnya memang saya jarang pulang kampung. Paling hanya satu atau dua kali setahun. Tapi mau bagaimana lagi, usaha ini penting pula untuk dijalankan. Saya memenuhi kebutuhan kuliah dari rumah produksi ini saja, tidak membebani orangtua lagi,” jelasnya lagi. Guntur masih ingat saat masa-masa sulit ketika pertama kali tinggal di Padang sebagai anak kos. Saat itu, ia harus menghemat kiriman uang dari orangtua yang tak seberapa jumlahnya. Tapi ia tak mengeluh, “Sering dulu saya beli sebutir telur untuk lauk, lalu dipotong dua biar bisa untuk makan dua kali,” kenangnya. Seperti anak kos lainnya, Guntur juga memasak dan mencuci sendiri. Bahkan di tengah-tengah kesibukanya menjadi seorang mahasiswa dan fotografer, guntur masih bisa menyempatkan diri untuk bersih-bersih dan mendekorasi kediamanya. (h/mg-rul)

PADANG, HALUAN — Menemukan remaja yang benar-benar lekat dengan buku bacaan semakin susah saja. Jika tidak karena tuntutan pelajaran atau hiburan, aktivitas membaca seolah jadi kegiatan yang semakin langka. Tingkat kunjungan ke perpustakaan pun sepertinya tak begitu menggembirakan. Padahal, Bung Hatta saja pernah mengatakan, penjarakan saja dirinya, asal dengan buku, karena dengan buku ia merasa bebas. Rama Andika, siswa SMK Tamansiswa mengaku memang tak begitu menyukai aktivitas membaca. “Memang dari kecil tidak suka baca, bawaannya ngantuk,” katanya kepada Haluan, Selasa (23/8). Dalam keseharian, Rama mengaku lebih memilih menyaring informasi ataupun hiburan dari televise. “Siaran seperi Laptop Si Unyil dan sejenisnya itu juga banyak pelajarannya,” ujar siswa kelas X Teknik Komputer Jaringan itu. Sama halnya dengan Muhammad Farel (14), siswa SMP N 30 Padang. Ia mengaku minatbacanya memang agak kurang. Namun ia tetap menyukai beberapa jenis buku tertentu, seperti novelet dan komik. “Membaca itu terkadang butuh mood, jika lagi ingin membaca, ya baca. Tapi jika tidak, maka sulit untuk mau membaca,” ujar Farel. Meskipun kenyataannya semangat membaca sebagian remaja semakin kendur, tak demikian dengan Bunga Tauti Hati, siswa SMA 15 Padang. Baginya, membaca sudah menjadi kebutuhan, meski baru dimulai sejak kelaz VII. Buku yang disukai Bunga, yaitu buku biografi dan novel. Membaca biografi tokoh-tokoh besar menurutnya juga meningkatkan motivasi r emaja yang hobi menulis puisi itu. Sementara itu dengan membaca novel, dia bisa mendapatkan hiburan sembari mengisi waktu senggang.

SISWA SMP/SMA tengah memilih calon buku yang akan mereka beli di Toko Buku Gramedia Padang, Kamis (25/8). YOLA SASTRA

Tak jauh beda dengan Yulia Ersi (14), siswa SMPN 31 Padang yang mengaku menyukai buku. Bahkan, setiap minggu ia bisa membaca lima novel. Kalau buku pelajaran, ia selalu menyisihkan waktu sekitar satu atau dua jam untuk membaca buku pelajaran kesukaannya dibaca ada ilmu pengetauan alam (IPA) namun buku pelajaran lain dirinya juga suka baca. Kepala Bidang Layanan Perpustakaan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Sumbar, Reni Delafina, mengatakan bahwa kunjungan di perpustakaan itu masih kurang. Ratarata dalam sehari, pengunjung hanya sekitar 200—300 orang. Padahal idealnya, menurut Reni, jumlah pengunjung sekitar 1.200 atau 20 persen dari

6.000 anggota perpustakaan. “Kebanyakan pengunjung perpustakaan adalah mahasiswa. Kalau siswa SMP dan SMA tidak banyak, tapi ada. Biasanya mereka datang berkelompok-kelompok setiap Sabtu,” kata Reni. Reni pun berharap MARDAWATI YULI ERSI MUHAMMAD FAREL minat baca masyarakat bisa meningkat. Menurut dia, saat ini tingkat minat baca minat baca kepada siswanya. Di nambah buku-buku yang ada di Indonesia sangat rendah. antaranya dengan menyosia- diperpustakan sekolah. Serta “Membaca itu ibarat jendela lisasikan kepada semua guru yang terbaru saat ini adalah rumah. Bila rumah tidak punya mata pelajaran untuk mencek membuat warung pojok baca. jendela, ya tidak bisa menengok hasil bacaan siswa di rumah. Sementara itu, Neti Adriani keluar. Begitu pula kondisinya Selain itu, untuk menum- (52), petugas perpustakaan SMP bila kita tidak membaca, tidak buhkan minat baca, juga di- N 31 Padang menyatakan minat tahu apa-apa,” kata Reni. kemas slogan-slogan yang siswa berkunjung ke perpustakaan Kepala SMPN 31 Padang ditempelkan di berbagai sudut cukup tinggi. Sekitar 60 hingga Mardawati, mengaku membuat sekolah. Hal yang yang juga 100 siswa setiap hari. strategi dalam menumbuhkan dilakukan adalah dengan meSaat ini perpustakaan memiliki 30 ribu eksemplar buku yang terdiri dari 4 ribu judul buku. Kebanyakan siswa datang berkunjung pada jam istirahat serta pulang sekolah. Sementara itu, Store Manager Gramedia Padang, Rezza P. Wibowo mengatakan bahwa buku paling banyak dibeli oleh siswa SMP dan SMA di Gramedia yaitu novel, komik, dan buku pelengkap sekolah, seperti buku soal UN. “Novel yang dicari biasanya novel teenlit dan novel metropop. Kalau novel sastra, mahasiswa dan orang dewasa biasanya yang mencari,” kata Rezza.(h/mg-sas/mg-mel)

Komunitas

RESISTANCE MINANGKABAU

Game untuk Jalin Silaturahim Oleh : MELATI OKTAWINA

R GUNTUR ALAM

www.harianhaluan.com

esistance Minangkabau adalah komunitas gamers (penyuka game) yang terbentuk sejak November 2014 ini. Dalam perjalanannya, saat ini Resistance Minangkabau telah memiliki seratus anggota lebih di wilayah Kota Padang. Peri Petro, pendiri komunitas Resistance Minangkabau (RM) menyatakan, semua berawal dari kesukaan terhadap game ingress, salah satu permainan yang memicu adrenalin yang diciptakan google. Kemudian terjalin persahabatan yang pada akhirnya membentuk komunitas. Tidak hanya di Padang, pecandu

game ingress ini berjejaring secara nasional. Komunitas ini mengadakan kumpul bersama setiap malam minggu di Tugu Gempa Kota Padang. Di sana, sekumpulan anak muda bercengkerama dengan smartphone di tangan. Merekalah komunitas Resistance Minangkabau yang sedang memainkan game ingress . “Permainan ingress berbeda dari permainan lain yang ada di smartphone. Permainan ini mengajak pemainnya saling bersosialisasi. Awal pendaftaran permainan, akan diminta untuk memilih salah satu tim, ada resistance yang berwarna biru dan ada enlight yang berwarna hijau,” jelas Peri. Tim ini bertugas melakukan hack portal seperti tugu, gerbang dan tempat-tempat unik. Untuk meng-hack portal

mereka harus langsung mendatangi tempat tersebut satusatu. Di sanalah keseruan dari game ini, pemain diajak untuk berjalan-jalan. “Kubah masjid juga portal, karena kubahnya yang unik,” ucap Peri. Ia mengatakan, dengan bermain game ingress menjadi tahu di mana saja ada masjid dan tempat-tempat yang unik. Nantinya, portal-portal tersebut dapat saling terhubung. Setelah meng-hack portal, biasanya para anggota resistance ini selfie sebagai kenangkenangan. “Game yang mengajarkan kerjasama tim, berbeda dari game lainnya yang kita terfokus sama gadget saja,” kata Peri yang jatuh cinta pada game ingress sejak 2014, dan telah bermain ingress hingga ke Bandung, Bogor, Jakarta dan Yogyakarta. Di sana ia

PARA Gamers Ingress saat berkumpul dalam satu pertemuan keakraban. IST

disambut oleh agen resistance dan diajak berjalan-jalan. “Meski belum pernah ketemu, tapi kalau sudah sama-sama bermain ingress, apalagi satu warna atau tim, sudah kita anggap saudara,” ucap Peri. Ia menambahkan, game ini sangat cocok bagi yang hobi traveling. Anggota komunitas ini

Redaktur: Juli Ishaq Putra

datang dari berbagai kalangan, seperti anak-anak, remaja, dewasa dan bahkan para pekerja. Bagi yang ingin ikut d alam komunitas ini cukup datang ke Tugu Gempa pada malam minggu, setelah itu mengunduh game ingress di playstore ataupun di appstore. (*)

Layouter: Syamsul Hidayat


KELUARGA

MINGGU, 28 AGUSTUS 2016 25 Dzulqa’edah 1437 H

5

ZULHARDI ZAKARIA LATIEF

Sempatkan Waktu untuk Keluarga Laporan:ADE BUDI KURNIATI

PADATNYA rutinitas membuat Zulhardi Zakaria Latief Anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar), harus bijak mengatur waktu luang. Ia dituntut, harus bisa membagi waktu dengan baik. Untuk itu, di tengah kesibukannya yang cukup padat, dirinya masih bisa sempatkan waktu untuk santai bersama keluarga.

K

EGIATAN bersama keluarga, jika liburan. Biasanya, pergi ke Bandung, Yogya- karta, Jakarta. Tapi, kalau

liburan sebentar paling cuma pergi berenang. “Saya membiasakan, mencari waktu luang bersama keluarga. Salah satu yang jadi pilihan mengisi waktu luang adalah berenang, karena anakanak sangat

menyukainya. Saya suka kalau anak-anak bisa punya waktu buat aktifitas fisik, tapi juga harus menyenangkan mereka,” kata ayah dari Fajar Noveka Putra Harti, Ghaniy Danisa Harti, Rama Oktri Harti, Dinda Denadia Harti. Kebiasaannya dalam berorganisasi khususnya di Partai Golkar, turut diselingin dengan perhatiannya kepada segenap anggota keluarga. “Kalau di rumah, saya dana anak-anak biasanya ngobrol bareng. Masak bersama, khususnya gulai jengkol dan goreng patai,” kata suami dari Atisah Aduski. Menjalani pekerjaan di bidang politik, dan berhubungan

langsung dengan masyarakat menjadi tidak bijaksana jika tidak dapat menyeimbangkan dua sisi yaitu keluarga dan tugas. “Untungnya, keluarga tidak pernah mengeluh. Jika, saya jarang pulang. Karena, mereka sudah paham dengan tugas bapaknya,” ujar pria kelahiran Padang 15 Desember 1972. Pria yang memiliki motto hidup “lebih baik jadi orang penting, tapi lebih baik jadi orang baik” ini, selalu menjelaskan kepada keluarganya bahwa ia bukan hanya milik keluarga saja. Sebab, setelah menjadi anggota dewan ia milik masyarakat. Jadi, waktunya terkadang habis untuk masyarakat. Termasuk, didalam memilih cita-cita. Tidak ada pemaksaan pada mereka, silahkan pilih citacita sendiri. Tapi, harus dijalankan dengan serius dan bertanggungjawab. “Bahkan, untuk terjun ke dunia politik. Saya tidak ada menyuruh, tapi nampaknya belum ada sampai kini arah kesana,”

ZULHARDI bersama keluarga besar.

katanya. Tapi, yang paling diarahkan pada anak-anak jangan pernah tinggalkan shalat. Karena, dengan shalat menjadi pondasi bagi mereka setelah dewasa nanti. Dan, terhindar dari perbuatan yang menjurus ke negatif. (*)

ZULHARDI bersama anak dan istri.

ZULHARDI bersama istri tercinta.

ZULHARDI bersama anaknya.

ZULHARDI dan istri

www.harianhaluan.com

Redaktur: Ade Budi Kurniati

Layouter: Rahmi


6

Profil

MINGGU, 28 AGUSTUS 2016 25 Dzulqa’edah 1437 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

FUJI ASTOMI

Kunci Kesuksesan adalah Jujur Laporan:ADE BUDI KURNIATI

PRIA kelahiran Padang 25 Agustus 1983 ini, bukanlah orang yang selalu meninggikan dirinya kepada semua relasi dan lingkungannya

F

Fuji Astomi

FUJI Astomi ketika berbaur dengan warga

UJI, dikenal arga menjadi kekuatan saya s e b a g a i setiap kali mengalami jatuh pribadi yang bangun,” paparnya. Meski begitu, Fuji busederhana dan se-lalu kanlah seseorang yang sempurna, ia mengakui ada berbicara apa adanya. beberapa kelema-han di da”Saya kalau menyam- lam dirinya. paikan sesuatu selalu apa Menurut camat termuda adanya, itu yang saya ka- ini, menjadi seorang pejabat takan maka itulah yang ada itu tidak lah gampang. Tapi dihati dan pikiran saya, kalau dijalani, dengan iklas termasuk dalam bertugas dan bergaul dengan semua pun,” urai ayah dari Jihan lapisan masyarakat insya Iftinan Syadza Astwen, Nir- allah akan senang dengan bita Yumna Syalabiyyah kita. Astwen, Dhafitha Shadrina Ia memaparkan, awal Astwen dan Juhlan Syahid karirnya sebagai PNS pada Astwen. pelaksana kelompok sespri Menurut pemilik motto Walikota pada 6 Oktober hidup “man jadda wajada 2005. berarti barangsiapa bersungSetahun kemudian, ia guh-sungguh pasti dapat”. memangkut jabatan sebagai Ia menjadi prib-adi apa Plt. Kasubbag Urusan Ruadanya, bisa menum-buh mah Tangga Setdako PaFUJI Astomi bersama keluarga tercinta stigma para lawan bi-caranya dang. jika Fuji bukanlah pria yang Dua tahun kemudian, ia Kelurahan Batang Arau dan Plt. Lurah Batang Arau setahanya berbicara sembara- menjabat sebagai Sekretaris mengemban jabatan sebagai hun kemudian. ngan. Kemudian, menempati Dengan be-gitu akan jabatan di Satpol. PP, BPBD, timbul kepercay-aan karakBPMPKB dan BPKA. ter seseorang, sehingga ba Sedangkan untuk penorang yang aman berkawan didikan formal dimulainya den-gannya. di SDN 08 Padang, SLTPN 7 Menurut suami dari Wni Padang serta SMAN 2 PaLestari ini, ia tidak mau dang. main-main dalam bertugas. Tahun 2005, ia diterima Fuji, tidak hanya memdi STPDN. Ia tidak puas posisikan dirinya seb-agai hanya sampai S.1, kemudian orang nomor satu saja di melanjutkan S.2 ditamatPadang Selatan, sering kali kannya di Universitas Ania inisi-atif langsung turun dalas. ke lapangan untuk melaMelihat ke-empat buah kukan pengawasan dan pe- FUJI Astomi ketika memberikan pelayanan kepada masyarakat ngecekan. Dibalik pria yang sukses sudah tentu ada orang yang berperan dibelakangnya, begitupun dengan Fuji dukungan dari orangtuanya alm. Syahrir Thulut dan Dra. Hj. Rosniarnum. sangat berperan bagi kesuksesan dia. Selain itu, dukungan dari istri dan anak-anaknya yang terutama. Dan, selalu berada disampingnya dalam suka dan duka. “Allah SWT dan kelu-

hatinya, ia berharap anakanaknya bisa menjadi anak yang saleh dan saleha dengan memberikan yang terbaik untuk orangtua dan bangsa ini. Menurutnya, Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan hamba yang bersungguh kepadanya. “Seseorang yang sukses adalah, yang mampu menerapkan kejujuran dalam dirinya, bekerja keras, dan yang terpenting adalah Ibadah Kepada Allah Swt, “katanya. (*)

FUJI Astomi berpartisipasi dalam lomba masak rendang

FUJI Astomi ketika membezuk masyarakat

FUJI Astomi bersama rekan kerjanya www.harianhaluan.com

FUJI Astomi ketika menjadi inspektur upacara di sekolah Redaktur: Ade Budi Kurniati

Layouter: Rahmi


UTAMA

MINGGU, 28 AGUSTUS 2016 25 Dzulqa’edah 1437 H

7

Ganday Silaut ............................. Dari Halaman. 1 Kapolda Sumbar Brigjen Pol Drs Basarudin tengah memaparkan pandangannya soal kondisi kepercayaan publik terhadap Polri di hadapan wartawan, Jumat (26/ 8). AIDIL

Wabup Pimpin Razia Pekat di Solok AROSUKA, HALUAN — Sebanyak 8 orang wanita paruh baya yang nongkrong di warung minuman, digaruk petugas dalam razia gabungan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) di daerah Kabupaten Solok, Jum’at (26/8) dinihari. Karena diduga mereka pekerja seks komersil (PSK), tim menggelandang ke Mako Pol PP Kabupaten Solok di kawasan Arosuka. Razia gabungan TNI-Polri yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Solok, Yulfadri Nurdin ini dilakukan sejak pukul 01.30 Wib, Jum’at, (26/8). Petugas gabungan menyisir lokasi jalan lintas Solok-Sawahlunto, tepatnya di kawasan Sungai Lasi, yang dilaporkan masyarakat menjadi lokasi esek-esek. Sekitar pukul 02.00 Wib dini hari, petugas mencokok 6 orang wanita yang diduga tengah menunggu pria hidung belang pada dua kedai yang berada dipinggir jalan lintas. Setelah itu, di kawasan Saok Laweh, petugas juga

kembali menangkap 2 orang perempuan yang diduga PSK. Dari hasil interogasi petugas, hanya 4 orang perempuan yang positif sebagai PSK. Selebihnya mengaku sebagai pegawai di kedai-kedai pinggir jalan. Bersamaan dengan itu, salah seorang oknum pemilik kedai jalan lintas Sungailasi, “M”, (56) yang diduga menjadi mucikari PSK juga ikut diamankan petugas. “Semua pelaku kita amankan ke kantor Satpol PP sekitar pukul 04.00 Wib, dini hari,” kata Kepala Sat Pol PP Kabupaten Solok, Raflis saat dijumpai tengah mengintrogasi di ruangan Satpol PP, kemarin, (26/8). Terkait itu, Wakil Bupati Solok, Yulfadri Nurdin menyebutkan, mengantisipasi kebocoran informasi, pihaknya tidak memberitahukan akan digelarnya operasi penyakit masyarakat (pekat) tersebut kepada para anggota yang ikut razia. “Operasi ini dilakukan karena sudah banyak masyarakat yang resah. Makanya

sejumlah petugas gabungan memang sengaja diturunkan untuk melakukan razia,” kata Wabup. Sebelumnya lanjut Wabup, pukul 20.00 WIB, Kamis, (25/8), seluruh personil Satpol PP termasuk pihak Dishubkominfo dikumpulkan di halaman Masjid Islamic Center Kotobaru. Dengan alasan kegiatan pelatihan mendadak. “Sekitar pukul 23.30 Wib, para personil ini saya bawa ke Mapolres Solok Kota,” sebut Yulfadri. Sampai disana, Wabup yang sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Solok Kota dan petugas Dandim 0309 Solok, langsung mengambil semua alat hp milik petugas. “Nah, baru kita berangkat ke kawasan Sungai Lasi,” sebut Wabup. Ternyata benar, di warungwarung minuman ditemukan para wanita yang masih nongkrong meski telah larut malam. Dan dari pengakuan para wanita tersebut mereka memang tengah mencari rezeki sebagai pelayan diwarung tersebut. (h/ndi)

Pernah Dibayar .......................... Dari Halaman. 1 masih baru, bayarannya juga tak banyak. Pernah dibayar tiga puluh ribu, tapi karena hobi saya bawa enjoy saja,” cerita Kiki seraya tertawa. Siapa yang bersungguh-sungguh dia akan mendapat, ini sepertinya berlaku dalam hidup Kiki. Meski tak langsung dikenal sebagai penyanyi minang, wanita yang berkampung halaman di Payakumb uh itu tidak patah arang. Kiki sabar dan serius dengan apa yang jadi pilihannya. Yakninya berprofesi sebagai penyanyi. Di saat tak ada permintaan

manggung ia terus belajar tentang teknik penguasaan vokal yang baik serta saling bertukar fikiran dengan rekannya s esama penyanyi. “Pada tahun 2006 akhirnya ditawari membuat album perdana oleh seorang produser. Genrenya triping,” ungkapnya. Usai meluncurkan album perdana, karir istri Devrianto itu mulai berangsur cerah. Berbagai permintaan mengisi acara berdatangan. Baik di dalam kota maupun luar kota. “Untuk mengisi acara luar kota, daerahnya beda-beda. Ada

ke Solok, Pesisir Selatan, ke Pariaman dan yang lain,” katanya. Dikatakan Kiki juga, jika lancar tahun 2017 mendatang album barunya akan kembali diluncurkan. Sekarang prosesnya tengah persiapan pembuatan musik. Untuk selanjutnya diteruskan dengan dubbing suara. Untuk album kedua sendiri, itu telah ia luncurkan pada tahun 2015 lalu. “Album kedua jenisnya pop minang, yang ketiga Insya Allah genre-nya dangdut minang atau slowrock,” pungkas pelantun tembang gamang tersebut. (h/len)

Walikota....................................... Dari Halaman. 1 Juanda Jakarta, awal pekan ini. Banyak hal yang ia sampaikan. Mulai dari polemik pembangunan pasar, hingga pemboikotan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah di Sungai Andok. Pada kesempatan itu, mantan Wakil Bupati Tanah Datar itu semuanya ia sampaikan. Yang baik maupun yang buruk sekalipun, disampaikan dengan polos. Walikota termuda di Indonesia ini, mengaku mendengar banyak isu negatif terhadap dirinya, tapi hal itu ia jadikan sebagai menyemangat. “Semakin banyak masalah, disitu kita bisa lebih bangkit untuk menyelesaikan masalah” curhat Hendri yang terkesan berupaya untuk menepis isu negatif sepanjang kepemimpinannya. Soal pemboikotan TPA Sungai Andok, katanya, berakibat menumpuknya sampah. Berbagai persoalan muncul. Busuk, kota hingga adanya wacana evaluasi terhadap raihan predikat adipura dari pemerintah. Hal ini, menurutnya, bukan karena marah kepada walikota. Ia menilai pemblokiran itu dipicu adanya silang pendapat antara ninik mamak Gunung dengan Bukit Surungan. Dalam waktu kurang seminggu, TPA Sungai Andok telah berfungsi kembali setelah sekda kota Padang Panjang Edwar Yuliartha dan jajarannya turun melakukan mediasi antara kedua kubu yang bertikai. Dan sebelum adanya penyelesaian, Hendri Arnis tak hilang akal. “ Saya minta bantuan Bupati Tanah Datar untuk menampung sementara sampah-sampah itu agar Padang Panjang tidak busuk. Pak Irdinansyah bersedia. Alhamdulillah masalah itu tertangani dengan baik” katanya. Di hadapan petinggi Ikappabasko, Wakil Walikota Mawardi, Sekda Padang Panjang Edwar Yuliartha, Camat Padang Panjang, Batipuah X Koto beserta Walinagari, dan tokoh-tokoh masyarakat di rantau dan ranah, Hendri Arnis juga menjelaskan kronologis pembangunan yang sedang dilaksanakan. Pembangunan pasar yang menjadi harawww.harianhaluan.com

pan masyarakat, sudah dimulai dikerjakan dengan anggaran Rp 106 miliar setelah melalui proses tender sesuai aturan yang berlaku. Pasar lama sudah rata, lobanglobang pondasi sudah digali, besi besi nya yang diperkirakan 20 ribu ton sudah tiba di lokasi. Diharapkan pasar itu selesai tahun 2017. Dengan selesainya pasar itu diharapkan Padang Panjang kembali menjadi pusat perdagangan bagi masyarakat sekitar. Selain itu, pembangunan Islamic Centre juga sedang dalam proses, sehingga Padang Panjang yang dijuluki Kota Serambi Mekah menjadi pusat pengkajian agama di Sumatera Barat. Padang Panjang dengan APBD Rp700 miliar terus menggeliat maju. Dengan dana sebesar itu, kata Hendri Arnis, memang banyak yang dapat dikerjakan. Selain pembangunan pasar, Islamic Centre, peningkatan fasilitas umum seperti taman, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) juga akan ditingkatkan menjadi tipe B tahun 2018 dengan anggaran Rp 40 miliar. “RSUD segera memiliki peralatan pasang cincin jantung. Sebanyak 2 Dokter spesialisnya sedang disekolahkan. Padang Panjang juga akan bangun SMP negeri 6, merombak gedung gedung sekolah dasar. Keberhasilan pembangunan itu tentu perlu didukung bersama-sama,” papar Hendri Arnis. Dengan keterbatasan anggaran, Hendri juga berupaya untuk meraup rupiah melalui saweran. Ia mengajak perantau untuk bangun hotel. Ia akui, Padang Panjang belum punya hotel yang representatif untuk menunjang pengembangan wisata. “Jadi, saya ajak perantau Ikappabasko dan Ika- Ika lainnya untuk berinvestasi membangun hotel di Padang Panjang, jika tidak bisa sendiri, setidaknya secara”saweran” artinya patungan. Jika serius, kita bisa memanfaatkan tanah Secata B di depan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan lahan sekitar 2 hektar. Saya akan urus ke Pangdam Bukit

Barisan, jika dibutuhkan. Hotel nya tidak usah banyak-banyak bintang, tapi hotel setara Amaris atau hotel Ibis saja,” harapnya. Ketua Ikkapabasko Faisal Jamal usai dialog menyatakan responnya. Banyak program yang patut dipikirkan bersama-sama. Justru itu dia mengajak perantau untuk ikut berpartisipasi sesuai potensi masing-masing. Sekretaris umum Ikappabasko, Azhari Sutan Malano yang memimpin dialog Ranah dan Rantau, usai acara juga menilai, sebagai walikota termuda, Hendri Arnis ternyata memiliki visi jauh kedepan. Dia menyarankan agar segala persoalan yang terjadi dikaji secara saksama. Terkait pengembangan kampus ISI Padang Panjang yang hangat dibicarakan, Hendri Arnis juga mengaku tidak gegabah. Pemda bersama DPRD tetap berusaha agar ISI tetap dikembangkan di Padang Panjang. Namun semua itu harus berproses. Hal ini, timpal Faisal, juga perlu penjelasan dari walikota. Perantau ingin memberikan masukan agar lembaga pendidikan tinggi seni itu tetap dikembangkan di Padang Panjang dengan berbagai langkah untuk mencari solusi terbaik. DR Ar pinus yang staf ahli menteri Mendikbud dalam dialog itu meminta penjelasan terkait pengembangan kampus ISI. “Apakah harus 40 hektar. Pemilik yayasan pendidikan Pembina di Tangerang dan Cengkareng itu mencontohkan, Institut Teknologi Bandung (ITB ) saja hanya memiliki lahan 28 hektar dengan jumlah mahasiswa 24 ribu,” tanyanya kritis. Soal ini, Pembantu Rektor ISI Ediwar bersama Ali Umar yang turut hadir usai acara yang ditanya media ini mengatakan, sesuai surat Kemenristek dan Pendidikan Tinggi, disebutkan, untuk pengembangan kampus ISI menjadi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI ) dibutuhkan tanah 40 hektar. “Kami di ISI hanya melaksanakan saja,” kata Ediwar. (h/one)

Ketukan gendang ini yang kemudian diikuti hentakan kaki penari,” katanya. Seluruh lagu ganday menurutnya merupakan lagu yang diwariskan turun temurun.”Jadi tidak ada perubahan terhadap lagu dan lirik. Semua asli warisan nenek-moyang orang Silaut baik bahasa, syair dan logat. Kemudian isi lagu merupakan gambaran kehidupan masyarakat Silau t secara umum,”katanya. Disebutkan Siti, dulu ganday ditampilkan pada pesta pernikahan, pesta atau alek nagari dan pada musim panen. Namun kini, ganday sudah tidak terpakai lagi dalam perhelatan nikah.”Meski demikian para pewaris ganday tetap berupaya kesenian ini bertahan,” katanya. Sanwil Camat Silaut menyebutkan, tarian ganday saat ini memang sudah langka bahkan terancam punah, maka untuk antisipasi agar tarian tradisi tersebut tidak punah pihak kecamatan selalu memberi ruang untuk tampil pada kegiatan resmi. ”Kami memberi kesempatan kepada seniman ganday untuk tampil pada kegiatan resmi pemerintah.

Dengan demikian, ganday diharapkan tetap lestari dimasyakat Silaut. Menurutnya, ganday adalah kesenian Silaut yang tumbuh dengan kakhasan nagari di ujung Pesisir Selatan.”Lagunya merupakan lagu berbahasa minang dengan dialek Silaut. Begitu pula alat musiknya yang memiliki ciri khusus dibanding alat musik minang yang kita kenal,” kata Samwil. Samwil menyebutkan, di Silaut selain ganday juga masih bertahan kesenian rebana zikir. Begitu pula tempat untuk tampil masih sangat terbuka, diantaranya sebagai musik pengiring perhelatan besar di nagari dan kecamatan. Syamwil menjelaskan, pihaknya selalu membuka ruang bagi grup rebana zikir untuk tampil pada perhelatan pemerintah. ”Salah satunya adalah untuk musik pengiring rombongan,” katanya. Hal itu dilakukan agar rebana zikir tetap dikenal orang banyak, karena persoalan yang sedang dihadapi rebana zikir di tempat lain berkurangnya peminat rebana ini.

“Maka diberi ruang bagi mereka. Selama ini penikmat rabana zikir adalah kaum tua. Tidak seberapa dari kalangan muda, kalaupun ada hanyalah mereka yang ingin melihat dan melakukan penelitian,” katanya. Pendengar atau penikm at rabana zikir juga dituntut mampu menterjemahkan barzanji yang dilagukan. Oleh karena itu, tidak banyak pula orang yang mengerti ketika rabana dimainkan. Dijelaskannya, untuk tampil maksimal, maka rabana banyak personil. Dengan jumlah yang banyak tersebut, akan melahirkan improvisasi dan suara yang lebih berwarna. Begitu pula dengan animo penonton, akan lebih menarik bila jumlahnya lebih banyak. “Dan yang terpenting menurutnya, dengan jumlah banyak, maka beban untuk menyelesaikan kitab barrzanji lebih ringan dan mudah. Barzanji bisa diselesaikan hingga dua malam. Namun tidak jarang saya hanya tampil dengan dua personil saja. Misalnya bila ada anggota yang berhalangan untuk hadir,” katanya lagi. (*)

Demi Hidup ................................ Dari Halaman. 1 masuk ke SPBU ini,” terangnya, Kamis (25/8). Sam tak sendiri menjual minyak eceran di SPBU berukuran tak lebih luas dari lapangan basket itu. Ia bersama tiga petugas lainnya bergantian menjual minyak untuk menambah kebutuhan ekonominya. “Kami gantian, setiap hari ada dua orang petugas yang menjual minyak ini pagi dan malam. Dalam satu hari kami bisa menghabiskan dua hingga tiga jeriken. Untuk satu jerikan terisi 30 liter dan kami jual Rp 10 ribu per botol,” terangnya. Ia mengatakan, sejak tidak berfungsinya SPBU tersebut ia bersama temannya harus mencari akal untuk menutupi asap dapur keluarganya. Karena uang (gaji) terakhir yang ia terima dari pengelola SPBU sebesar Rp 2,5 juta dibagi empat untuk petugas. Bahkan menurutnya, biaya untuk pemeliharaan SPBU seperti memotong rumput hingga biaya lainnya dipakai dari uang tersebut. “Kemarin, untuk memotong rumput menggunakan jasa tukang potong, kami harus bayar Rp 50 ribu. Dan itu dari uang ini,” ungkapnya. Tidak berfungsinya SPBU yang memiliki dua mesin pengisian tersebut tak banyak diketahui oleh masyarakat. Terlihat masih banyak pengendara motor dan mobil yang tetap masuk ke dalam SPBU. Tak ada papan pengunguman atau pun tanda yang menyatakan

bahwa stasiun pengisian itu mengalami masalah dalam pelayanan pengisian. “Saya tidak tahu kalau SPBU ini tidak berfungsi lagi. Biasanya kan ada ada papan pengunguman kalau misalkan minyak habis. Tapi ini tidak ada,” papar Shinta (27) seorang pegawai swasta yang ingin mengisi minyak motornya. SPBU Sudah Ditutup Sebelumnya pada bulan Juli, dua BUMD Sumbar ditutup, masing-masing PT Dinamika Jaya Sumbar (DJS) yang mengelola SPBU dan bengkel dan PT Andalas Tuah Sakato (ATS) dalam mengelola hotel. Ditutupnya BUMD tersebut karena permintaan DPRD Sumbar agar melikuidasi perusahaan plat merah itu dinilai ‘sakit’. Asisten II Setdaprov Sumbar, Syafrudin, saat dihubungi Haluan, Rabu (27/7) membenarkan mulai dilakukan penutupan dua BUMD tersebut. “PT DJS yang menangani SPBU dan bengkel memang sudah tutup. Selain itu, PT ATS yang bergerak dalam usaha perhotelan dan juga panas bumi, juga tidak lagi beroperasi,” terangnya. Meski telah dilikudasi, namun ia menyampaikan untuk hak pegawai masih akan tetap dicarikan jalan keluarnya karena Pemprov masih melakukan penghitungan aset. “Kami masih melakukan penghitungan asset. Jadi sabar saja,” tukasnya.

Dalam laporan Pansus DPRD Sumbar menyebutkan, setelah melakukan kajian mendalam, BUMD yang dinilai tak produktif tersebut semuanya berasal dari BUMD yang bergerak pada sektor ril. Dua BUMD, yakni, PT Andalas Tuah Sakato dan PT Dinamika Jaya Sumbar direkomendasikan untuk dilikuidasi. Sedangkan, PT Grafika Jaya Sumbar yang bergerak di bidang percetakan, diberikan dua pilihan, yaitu dilikuidasi atau pengelolaannya diberikan ke pihak ketiga. Ketua Komisi III, Iswandi Latief, mengatakan, DPRD terus mendesak Pemprov untuk melakukan likuidasi. Selain juga akan menghitung aset dan modalnya bersama Pemprov. Bukan hanya aset saja, menurut dia nasib karyawan pada kedua ATS dan DJS juga akan dipikirkan. Ada dua opsi, diberi pesangon atau dipindahkan ke BUMD lain. Sebagai BUMD, dikatakan berkembang dengan baik apabila bisa mencapai tiga jenis target dengan baik. Selain mesti memberi kontribusi pada daerah, BUMD juga harus bisa menggenjot perekonomian, serta bisa membuka lapangan kerja. “Selama ini, ketiga hal tersebut tidak mampu dipenuhi dengan baik oleh kedua BUMD. Karenanya Pansus memutuskan mengeluarkan rekomendasi likuidasi,” tandasnya. (h/rvo/isr)

Beda Pendapat ............................ Dari Halaman. 1 hari tersebut, tim terpadu gabungan hanya menemukan tunggul-tunggul kayu bekas pembalakan hutan yang diperkirakan sudah lama dan sudah ditinggalkan serta ditemukan ladang kopi serta satu unit pondok milik warga Nagari Solok Amba sebagai tempat peristirahatan berdasarkan keterangan warga Sei Batuang yang ikut bersama rombongan tim. “Untuk masuk ke hutan, Tim dipandu oleh warga setempat (Sungai Batuang, red), disitu tim gabungan penyelamatan hutan yang di SK kan oleh Bupati Sijunjung tersebut malah menemukan kebun kopi milik warga setempat, bukan lokasi pembalakan seperti yang dikatakan warga saat aksi damai berlangsung di Mapolres Sijunjung,”tutur Didik. Dalam survey tersebut, tim juga tidak menemukan adanya aktifitas illegal loging di hutan Sungai Batuang saat tim berada di lokasi seperti yang disebutkan dalam aksi damai pada 20 Juli tersebut. Tim juga menemukan bekas jalan dari Nagari Tanjung Lolo menuju lokasi bekas pembalakan liar di wilayah hutan Sungai Batuang yang sudah lama tidak digunakan. “Jalan tersebut sudah lama tidak digunakan oleh berbagai jenis kenderaan, termasuk mobil apalagi alat berat, dan tidak terlihat jejak ban mobil,”ungkap pria yang juga Kabag Ops Polres Sijunjung, kepada media saat menyampaikan hasil temuannya kepada wartawan di Dinas Kehutanan Sijunjung, Jumat (26/8). Menurut Didik, Tim sepakat mengambil kesimpulan bahwa memang tidak ada di jalan lain

lagi disana karena sudah ditanami oleh kebun Kopi yang sudah mulai t umbuh dengan tinggi kurang lebih setengah meter. “Meskipun tidak ditemukan adanya aktifitas illegal logging, pihaknya menghimbau kepada warga masyarakat Sungai Batuang dan warga masyarakat lainnya apabila mendengar, melihat atau merasakan kemungkinan terjadi pemabalakan liar alias illegal logging terhadap hutan atau ulayatnya agar segera malaporkan kepada pihak yang berwajib, dan kami siap menrima laporan dan menindaklanjutinya,” ujarnya. Di lain Pihak, Wali Nagari Sungai Batuang Samudin yang dihubungi wartawan terkait temuan dari Tim Forkopimda mengenai aktifitas illegal logging yang terjadi di kawasan wilayah hutan di Sungai Batuang yang dilaporkan oleh warga Sungai Batuang langsung dibantahnya. Menurut Samudin, lokasi yang ditinjau atau disurvei oleh tim gabungan bukanlah meninjau lokasi seperti yang disampaikan saat melakukan aksi damai di Mapolres Sijunjung pada 20 Juli, bahkan terkesan melakukan pengaburan data yang sebenarnya dilapangan. “Semua yang dikatakan tim survey tersebut tidaklah benar, karena saat ini masih terus berlangsung aktifitas ilegalloging di wilayah hutan Sungai Batuang,” tegas Samudin. Samudin juga menambahkan bahwa hasil dari keterangan yang diberikan oleh Tim gabungan Forkopimda tersebut terbalik keterangannya dengan keterangan yang disampaikan oleh Tim dari Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPHL HK) wilayah

Sumatera yang telah melakukan survei sebelumnya pada tanggal 13 dan 14 Agustus 2016 dan menemukan adanya aktifitas illegal Logging serta menemukan pengangkutan kayu dengan mobil dengan jalan melalui kawasan daerah Bukit Sebelah, Kenagarian Tanjung Lolo dan hal tersebut bisa dipertanggung jawabkan. “ Keterangan dari Tim gabungan Forkopimda yang turun ke Sungai Batuang pada tanggal 24 agustus kemarin sangat berbeda dengan keterangan serta kenyataan yang terjadi di lapangan pada saat tim dari BPPHL HK wilayah Sumatera turun ke lokasi yang ditunjukan oleh warga yang mendapingi pada saat itu,” ujarnya. Wali Nagari Sungai Batuang juga menegaskan bahwa pihaknya siap untuk memberikan keterangan yang sebenarnya serta bertanggung jawab atas pernyataannya tersebut, bahkan Wali Nagari juga siap mempertemukan antara tim dari BPPHL HK wilayah Sumatera dengan Tim dari Forkopimda Kabupaten Sijunjung. “ Kita siap pak mempertemukan antara tim dari Forkopimda Sijunjung dengan Tim dari BPPHL HK yang telah survei sebelumnya, dan seluruh masyarakat Sungai Batuang juga siap mendampingi Tim Forkopimda jika meu akan melakukan peninjauan dan survei kembali ke lokasi yang dijadikan illegal logging,” tegasnya. Dari data yang diperoleh, saat ini hutan yang dilindungi di kabupaten Sijunjung seluas 313.080 Ha, yang terdiri dari 40.178 Ha kawasan hutan suaka alam, 70.078 Ha hutan lindung, 29.704 Ha hutan produksi terbatas, 19.858 Ha hutan produksi tetap serta 15.125 Ha hutan produksi konversi (h/ogi)

Redaktur: Rakhmatul Akbar

Layouter: Wide


8

OTOMOTIF

MINGGU, 28 AGUSTUS 2016 25 Dzulqa’edah 1437 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

HONDA SUPRA GTR 150

Motor Bebek Rasa Motor Jantan P

T Hayati dan PT Menara Agung, dua diler Honda terbesar di Padang, menguji coba ketangguhan Supra GTR 150 pada Sabtu (20/8) lalu dengan mengajak sejumlah wartawan surat kabar di Padang. Setelah melalui jarak tempuh 70 km pergi pulang, para wartawan mendapatkan kesan bahwa Supra GTR 150 merupakan motor bebek yang tangguh. Dengan kata lain, motor bebek rasa motor jantan. Laporan

HOLY ADIB

Pada rubrik otomotif kali ini, Haluan merinci spesifikasi dan fitur Supra GTR 150 yang disampaikan oleh General Manager PT Hayati, Hendri Faezal di diler PT Hayati, di Jl. Pemuda No. 35, Padang, belum lama ini. PT Astra Honda Motor (AHM) meluncurkan bermerek Supra GTR 150 untuk memenuhi kebutuhan para petualang dalam menaklukkan berbagai kondisi jalan dengan nyaman. Supra GTR 150 berkategori sport cub dengan konsep Grand Touring. Artinya, motor tersebut memadukan kesempurnaan kinerja motor sport saat menjelajah dengan kenyamanan dan kepraktisan motor tipe cub. Supra GTR 150 didesain sebagai motor yang tangguh dan kokoh namun tetap bertenaga dalam menaklukan rintangan saat berpetualang. Sensasi berkendara dengan model ini dapat selalu dirasakan secara

nyaman pada perjalanan jarak jauh pada kecepatan rendah hingga tinggi. Kinerja tinggi dan akselerasi yang responsif diperoleh berkat penyematan mesin generasi baru 150cc DOHC, 6 kecepatan PGM-FI. Sementara itu, posisi berkendara yang nyaman mampu mendukung pengendara menikmati perjalanan jauh yang ditempuh. Supra GTR 150tampil dengan desain baru agresif melalui proporsi dimensi depan yang merunduk dengan pemusatan beban ke area depan (Mass Forward Proportion). Supra GTR 150 tercatat sebagai motor pertama di Indonesia yang mengaplikasikan teknologi layered body cover yang mampu m enghasilkan variasi aplikasi warna menjadi lebih beragam dan tampil modern. Tiap lekukan pada model ini terlihat semakin futuristik dan agresif sehingga merefleksikan karakter petualangan yang kuat. Supra

PESERTA uji coba Supra GTR 150 saat Touring Kilometer Berbagi

GTR 150 menggunakan berbagai fitur unggulan seperti LED pada lampu utama dengan dual layer multireflektor yang mampu memberikan pencahayaan sempurna saat menjelajah. Kombinasi digital panel meter pada model ini memberikan tampilan sporty dan canggih, namun tetap memberikan kemudahan informasi kecepatan maupun jarak jelajah pengendara. Model flagship sport cub ini didesain dengan posisi berke nda r a yang menghadirkan

kenyamanan optimal, mudah dikendalikan dan stabil dikendarai selama berpetualang dan berkendara jarak jauh. Hal ini didapatkan dari posisi berkendara yang tegak (upright riding position) dan twin tube frame yang kuat (rigid). Kenyamanan berkendara ini juga d idukung oleh rem cakram depan dan belakang, serta ban tubeless depan dan belakang berukuran besar. Dari sisi kinerja, Supra GTR 150 berbekal kekuatan berlimpah dengan akselerasi responsif pada setiap perpindahan gigi transmisi hingga 11,6 kW (15,9 PS) per 9.000 rpm dan mencapai kecepatan maksimum hingga 122 kpj. Dengan kinerja tinggi yang dihasilkan, Supra GTR 150 tetap hemat dalam pemakaian bahan bakar dan mampu menjelajah hingga mencapai 42.20 km per liter dengan metode pengetesan EURO 3 yang dilakukan perusahaan berdasarkan metode ECE R40. (EURO 2 : 47,41 km/l). Supra GTR 150 hadir dengan 2 pilihan yakni warna sporty dan exclusive monotone. Warna sporty hadir

dengan 2 pilihan warna Spartan Red dan Cruiser White. Sementara itu, warna Exclusive Monotone tampil ekslusif dengan penyematan emblem 3 dimensi berbentuk sayap Honda dan logo GTR dengan 2 pilihan warna Exclusive Grande Blue dan Exclusive Gun Black. Harganya sekitar Rp20 jutaan. Supra GTR 150 memiliki karakter motor yang sesuai dengan pengendara yang menyuka perjalanan yang menantang. Model sport cub ini memiliki perpaduan kenyamanan dan ketangguhan seperti motor bebek namun juga memiliki performa tenaga berlimpah layaknya motor tipe sport. Kami yakin setelah mencoba motor ini, para pengendaranya akan mendapatkan pengalaman berkendara yang tak terlupakan. AHM juga menyediakan suku cadang yang dapat dibeli di dialer yang ditunjuk berupa tas samping SHAD E48 dan bracket side bag GTR masing-masing senilai HET Rp1.950.000 dan Rp 350.000. Untuk menunjang kebutuhan pengendara, beberapa suku cadang yang dijual di aftermarket juga dapat diaplikasikan untuk model ini berupa Sprocket, Front Caliper, Rear Cushion, Muffler dan On Off Tire. Bersamaan dengan diluncurkannya model ini, AHM juga merilis apparel Honda sebagai pilihan kelengkapan berkendara yaitu Honda RRX Helmet dengan dual visor dan Honda Touring Jacket dilengkapi dengan pelindung siku yang dapat dimiliki dengan harga HET Rp599.000 dan Rp355.000. Selain itu juga tersedia kaos GTR yang terbuat dari material cotton combed yang nyaman digunakan dan GTR Trucker Cap berdesain keren dengan nuansa tur petualangan senilai HET Rp85.000 hingga Rp125.000. (*)

GENERAL Manager PT Hayati, Hendri Faezal melepas peserta uji coba Supra GTR 150 di diler PT Hayati, di Jl. Pemuda No. 35, Padang

PESERTA uji coba Supra GTR 150 saat melewati gerbang selamat tinggal Padang Panjang

Pada Hari Minggu 28 Agustus 2016

PESERTA uji coba Supra GTR 150 berfoto bersama di Tugu Perdamaian di Muaro Lasak www.harianhaluan.com

„ Redaktur: Holi Adib

„ Layouter: Wide


OLAHRAGA

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

MINGGU, 28 AGUSTUS 2016 25 Dzulqa’edah 1437 H

9

SULISTIYO

Berkat Cinta dan Keikhlasan

SULISTIYO bersama istri.

S

ESIBUK apapun rutinitas yang dijalani sehari-hari, kepedulian sosial untuk perkembangan olahraga daerah selalu digelutinya. Pilihan dalam menggemari olahraga tinju, bagi Sulistiyo, bermula atas kepeduliannya terhadap perkembangan olahraga di negeri cati nan tigo Dharmasraya. Ia terjun menjadi pengurus olahraga tinju Kabupaten Dharmasraya sejak tahun 2009 silam, dan kala itu, ia langsung diamanahkan sebagai Sekretaris Umum di Pengcab Pertina Kabupaten Dharmasraya.

Atas kerja kerasnya bersama Ketua dan pengurus lainnya, Dharmasraya langsung membuahkan hasil dengan membawa medali

saat Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Sijunjung tahun 2009. Dua perak dan satu medali perunggu disabet oleh atlet tinju binaannya. “Kita membina tinju di Dharmasraya dimulai dari nol, merekrut atlet dari putra daerah sendiri, melatih hingga membuahkan prestasi gemilang untuk daerah kita. Bahkan para pengurus rela patungan untuk membeli sasana tinjunya. Hal Itu berawal atas keprihatinan saya melihat kondisi cabor-cabor yang ada di Dharmasraya, seperti sepakbola, voli, bulutangkis, atletik dan cabor umum lainnya. Banyak potensi lain seperti cabor tinju yang belum muncul. Atas kepedulian itulah kami menggagas untuk terjun membinanya,” kenang Sulistiyo yang juga Walinagari Sikabau itu kepada Haluan, Kamis (27/ 8) di Batusangkar. Berkat keikhlasan dan kecintaannya membina tinju di Dharmasraya, pria kelahiran 2 Maret 1961 dan suami dari Yuni Darlis, Ssos, anggota

KETUA Pertina Dharmasraya Sulistiyo dan istri bersama kerabat Kerajaan Pagaruyung di Silinduang Bulan.

DPRD Tanah Datar itu, mendapat kepercayaan penuh dari pecinta olahraga tinju sebagai Ketua Umum Pengcab Pertina Dharmasraya usai penyelenggaraan Porprov di Sijunjung kala itu hingga dua periode sampai saat ini. Selangkah demi selangkah cabang tinju itu dibenahinya, pelatih andal pun direkrut untuk mencetak petinju-petinju andal Dharmasraya. Kerja kerasnya ternyata membuahkan hasil gemilang saat Porprov di Limapuluh Kota tahun 2012 dengan berhasil meraih medali emas atas nama Dani Ritonga saat itu. Lalu pada Porprov 2014, Dharmasraya sebagai tuan rumah, Pertina di bawah pimpinan Sulistiyo semakin mengejutkan dunia tinju Sumatera Barat, dengan sukses merebut juara umum pada Porprov tersebut. Bahkan Pertina Dharmasraya juga berhasil melahirkan petinjunya yang pernah mewakili Sumbar ke tingkat nasional pada iven piala Presiden. “Kita selalu optimis agar atlet tinju Dharmasraya bisa mempertahankan juara umumnya di Porprov tahun ini di Kota Padang. Bagi kita, tinju bukanlah salah satu olahraga yang membahayakan, jika kita mengikuti aturan dan teknik-teknik serta disiplin. Sebaliknya jika para atlet tidak bisa mengikuti aturan dan teknik yang ada semua cabor itu akan membahayakan,” ujarnya. (feri maulana)

KETUA PERTINA KABUPATEN DHARMASRAYA SULISTIYO, SH

FRANCK RIBERY

Awal Karirnya Tak Cemerlang FRANCK Ribery merupakan salah satu gelandang yang beroperasi di sektor sayap. Ia kerap merepotkan lini pertahanan lawan dengan dribel dan kecepatan yang ia miliki. Kemampuannya sebagai seorang pemain sayap sangat diandalkan oleh Timnas Perancis. Sejak

bergabung dengan tim senior Les Blues, Ribery hampir selalu disertakan dalam skuad Perancis yang berlaga dalam suatu kejuaraan. Ribery terkenal sebagai salah seorang pemain sayap yang kerap mengecoh pemain belakang lawan dengan kemampuan dribelnya yang cepat dan akurat. Ia telah menjadi salah satu pemain terbaik di Eropa. Bersama dengan Arjen Roben dan Thomas Muller, Ribery sukses membawa Bayern Munich menjadi salah satu tim yang paling ditakuti di dunia.

www.harianhaluan.com www.harianhaluan.com

Awal karir sepak bola Ribery bisa dikatakan tak secemerlang beberapa bintang lain pada periode awal mereka memulai karir. Ia menghabiskan empat tahun pertama kehidupan sepakbolanya di Prancis dengan bermain untuk empat klub yang berbeda. Boulogne, Alès, Stade Brestois dan Metz pernah merasakan jasa pemain yang kerap beroperasi di sektor sayap kiri ini sebelum Galatasaray merekrutnyapaa 2005 silam. Waktunya bersama Galatasaray berlangsung singkat. Ia hanya berada di Turki guna memperkuat Galatasaray tak lebih dari separuh musim. Ribery kemudian memutuskan untuk pergi dari Turki setelah selama empat bulan ia bermain tanpa mendapat bayaran yang sudah menjadi hakknya. Ribery kemudian menggunakan keputusan FIFA yang memungkinkan dia untuk membatalkan kontraknya bersama Galatasaray dan memutuskan untuk kembali ke Perancis. Setelah hanya 15 pertandingan di

Turki, Ribery memilih untuk kembali ke Prancis dan bergabung dengan Olympique Marseille dengan status bebas transfer. Penampilannya kala ia bermain kembali di Perancis membuat banyak klub elit Eropa menyatakan ketertarikan mereka terhadap gelandang sayap tim nasional Perancis tersebut. Setelah kekecewaan yang ia rasakan akibat kekalahan di partai final Piala Dunia 2006 oleh Italia, kabar kepindahan bintang Perancis tersebut semakin santer dikaitkan dengan beberapa klub elit Eropa. Akhirnya, klub raksasa asal Jerman, Bayern Munich, memenangi “perlombaan” untuk mendapatkan tanda tangan Ribery kala ia sepakat menandatangani kontrak berdurasi empat tahun untuk Munchen. Nilai kontrak tersebut mampu memecahkan record transfer klub kala itu dengan nominal senilai • 26 juta. Tidak butuh waktu lama baginya untuk memberikan pengaruh positif bagi Munchen. Ia sukses mencetak 11

gol dengan tujuh assist di musim pertamanya. Sebuah torehan impresif bagi seorang winger. Tak hanya berhenti disitu, ia terus tampil mengesankan di musim berikutnya. Meskipun ia kerap dihantui oleh masalah cedera, ia tetap sanggup memberikan penampilan terbaiknya kala ia diturunkan oleh FC Hollywood. Ribery sendiri sukses membantu Bayern memenangkan dua gelar pada musim 2009-10. Atas hasil tersebut, ia sukses mencatatkan namanya dalam jajaran pemain elit Eropa. Musim 2012/13 menjadi musim yang tak terlupakan bagi pemain kelahiran Perancis tersebut. Banyak kenangan manis yang ia torehkan bersama dengan FC Hollywood pada musim tersebut. Diawali dengan kesuksesannya mengandaskan perlawanan Dortmund pada laga Supercup 12 Agustus 2012 silam, Ribery terus memberikan penampilan yang mempesona sepanjang musim. Pada musim tersebut pula, Franck Ribery sukses

membantu FC Hollywood meraih treble winner pada musim 2012/13 dengan sumbangan gelar Bundesliga, DFB Pokal dan LIga Champions. Atas penampilan apiknya sepanjang musim, Ribery dianugerahi gelar pe-

Redaktur: Arda Sani

main terbaik Eropa untuk tahun 2013. Sayangnya, meski penampilannya istimewa sepanjang 2013, ia tetap harus puas berada di belakang Cristiano Ronaldo dan Leo Messi dalam perebutan gelar Ballon D’or 2013. (*)

Layouter: Ilham Taufiq


10

MINGGU, 28 AGUSTUS 2016 25 Dzulqa’edah 1437 H

WISATA

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

WISATA AIR TUBING RAFTING

Pacu Adrenalin dengan Meluncur di Batang Ombilin KEMANA Anda akan berakhir pekan kali ini? Kalau belum ada rencana mungkin alternatif liburan dengan mengarungi Sungai Batang Ombilin dengan Tubing Rufting ini bisa Anda coba. Menikmati pesona alam perbukitan dan sungai yang memacu adrenalin tentu akan terasa seru mengisi akhir pekan Anda. OLEH :

APIZ JACKSON Berlokasi di Nagari Simawang, Kabupaten Tanah Datar, atau berjarak sekitar 1 Km dari Jembatan Ombilin menuju ke arah Batusangkar, di sana akan Anda menemukan sebuah sekretariat yang telah menyediakan para guide yang akan menun-

tun perjalanan wisata Anda di Nagari Simawang. Penggagas wisata air Tubing Rafting dari Biro Karambia Tour, Rovi Putra, mengatakan Tube Rafting adalah kegiatan olahraga mengarungi jeram sungai dengan perlengkapan ban karet karet berbentuk donat.

RUMAH DIJUAL/DIKONTRAKKAN

DIKONTRAKKAN: Paviliun di Jl. Surabaya Blok D/10 Ulak Karang Selatan Asratek. Cocok untuk keluarga baru. Hub: 082384180011

Dijual Rumah Luas tanah 360 m2. Lantai bawah dengan 4 kamar tidur 2 kamar mandi.. Lantai atas dengan 2 kamar tidur 1 kamar mandi dan ruang tamu. Terletak di jalan proma no. 3 Belakang Balok Bukittinggi. Sertifikat Hak Milik. Yang berminat hubungi Hp: 081319854811

Komplek Permata Mas-Lubuk Buaya (+200m dari Jalan Utama) Type 36, Lt. Keramik, 2 Kamar. Harga 150 jt (Nego). Hub : RIL / ALI HP. 085365655605. (Tanpa Perantara)

DIJUAL SEBIDANG TANAH Di Air Pacah Luas 1.320 M2, SHM, Harga Nego. Bagi yang berminat Hub : 0813 8899 8923 JUAL RUMAH. 3 Kamar Tidur, 2 Kamar Mandi, PLN, PDAM, Telp Rumah, garase. Alamat: Jln. Tanjung Indah V Blok C, No.20 A, Lapai Kota Padang. Harga Rp500 jt Nego. Hubungi Eky: 081363010182.

Dijual ruko permanen 2011 dg harga murah tiga lantai yang berada di pusat kota. Luas tanah 335 M2, luas bangunan 400 M2 (Lt 1 : 9 x16 M, Lt II : 10x19 M, Lt III :8x10 M. Pondasi sumuran, struktur besi ulir dan interior modern. Lokasi Labuah Basilang, Payakumbuh dekat kampus Unand II, 200 M dari Rumdis Walikota.Cocok utk kantor, hunian, toko dan koskosan. Serius, Hub : 083287052018. DIJUAL RUMAH TINGGAL, Di Jl. Dobi V No. I padang, kampung Pondok - Kota, ukuran panjang 16 m, lebar 9 m, SHM, Harga 1 Milyar Nego. Minat hub: 0852 1574 1549 / 0823 9099 6930

DIKONTRAKAN RUMAH DI JLN. UJUG GURUN NO. 58. PEMINAT HUB: 0852 744 63439 www.harianhaluan.com

1 (satu) bidang tanah Hak milik, luas 1.125 m2, lokasi dekat masjid dan perumahan dekat pusat kota, kel. Anduringt, Kec. Kuranji. Harga Nego & 1 (satu) bidang tanah Hak Milik, luas 1.000 m2, Kel. korong Gadang, Kec. Kuranji. Minat Hub.0813 6358 0062

Sebidang tanah HM luas 316 m HOK, terletak di Komp. Perumahan Palm Griya Indah II/ c9 Korong Gadang Kuranji. Tampa perantara, Hub 0812 755 1965

DIJUAL MOBIL

Daihatsu Ayla Roda 4 Th.2014. Tangan Pertama, Warna Silver Metalik, Mulus, Pajak Baru Dibayar. Hub : HP. 081267632460 FORD RANGER DOUBLE CABIN 4X4Tahun ‘08, 2 unit, warna silver dan hitam,plat BA, kondisi mobil bagus, mulus, mesin terawat dan siap pakai, orisinil, Asuransi All Risk, nego. Hub: 087895733338, 081267333302

DI JUAL 2 (dua) unit mobil Nissan PKC 211 Tahun 2004, beserta dengan tangki Kapasitas 14. 000 liter, harga 155jt (nego). Tanpa Perantara Hub : 0812 6690 3003

berbeda dengan rafting biasa, tube rafting ini akan menuntut kepiawaian dalam mengendalikan Inner Tube (Ban bagian dalam, red) selama mengarungi sungai. Wisata air Tubing Rafting ini awalnya merupakan sebuah olahraga air yang cuma digandrungi oleh sekelompk orang. Namun, dengan tekad yang kuat bersama teman-teman dan warga sekitar Rovi mencoba untuk mengubah dan menghadirkan Tubing Rafting ini menjadi sebuah wahana wisata air di Nagari Simawang. “Melihat potensi alam di Sungai Batang Ombilin, Nagari Simawang ini, kita mencoba untuk membuat konsep baru dengan mengubah konsep olahraga air menjadi wisata air,” terang Rovi_ atau yang biasa disapa Opay. Opay menuturkan, untuk lokasi Tubing Rafting yang berada di Sungai Batang Ombilin Nagari Simawang ini sangat menunjang tingkat kesulitan dan kemanannya, karena wisata air ini menggunakan air bendungan dari Danau Singakarak yang tidak terlalu membahayakan bagi pengunjung bahkan saat hari hujan sekalipun. Mulai dari Aie Tanang sampai ke Bukit Tambasu dengan rute sepanjang 6 Km lebih dengan memakan waktu tempuh sekitar 3 jam. Anda akan dimanjakan dengan pemandangan keindahan alam sungai dan perbukitan di sepanjang rute Tubing Rifting. Disaat menelusuri Sungai Batang Ombilin dengan Tubing Rafting Anda juga

akan menemukan tiga buah kincir besar atau yang kerap disebut masyarakat sekitar dengan nama Kincia Gadang Kamba tigo yang berada di Jorong Padang Data. Selain itu juga pengunjung akan melihat keindahan air terjun yang berada di sisi kiri Sungai Batang Ombilin yang menjadi salah satu tempat menarik untuk mengabadikan foto. Ketua Avonturir di wisata air Tubing Rafting, Anggit, sangat menginginkan kegiatan Tubing Rafting ini menjadi wisata andalan untuk Nagari Simawang dan Balimbing ke depannya nanti. “Kami punya paket wisata yang akan kami suguhkan. Mulai dari Rafting, nginap di rumah gadang tanpa paku di Nagari Balimbing, makan

bajamba dengan daun pisang hingga suguhan Tari Randai, Tari Piring dan Pencak Silat. Semua kami kemas dalam satu paket wisata. Semua surat izin sudah ada, baik dari Dinas Pariwisata, Wali Nagari setempat dan juga izin dari Polsek setempat,”ujar Anggit. Salah seorang pengunjung wisata, Lisa KD, mengatakan wisata Tubing Rafting ini merupakan wisata air yang sangat aman dan bagus untuk dikunjungi. Selain keindahan alam yang sangat mempeson a keberadaan kincir besar di sana pun menambah nilai plus untuk wisata ini. “Wisata air ini merupakan pengalaman wisata yang berbeda dengan yang lainnya. S elain memacu

adrenalin, keindahan alamnya pun sangat bagus dan sangat bagus untuk mengabadikan monen berfoto disana,”ujar Lisa. Kehadiran wisata air Tubing Rafting di Nagari Simawang ini sangat disambut

BROTHER MASSAGE, Pijat Refleksi, tradisional dan capek2.oleh tenaga pria profesional dan berpengalaman. bersedia dipanggil ke tempat. Hub. 0822 8374 7141

OLISINDO SERVICE, melayani salon mobil, cuci mobil, cuci karpet, tukar tambah ban plat. Jl. Adinegoro No. 30, Arah Lubuk Buaya (Depan Perumahan Lubuk Gading. HP. 0812 6684 0106

ONE PIECE VARIASI, Masang Kaca film, stiker, branding, dll. Jl. ST. Syahrir. No. Hp. 081374315278

ARAW FILM, KACA FILM & CUTTING STIKER, melayani penjualan dan pemasangan kaca film, aneka sticker samblas dan cutting stiker. Jl. Veteran No. 91 Padang. Hub. 085264697457

TRADITIONAL MASSAGE, MELAYANI PIJAT KEBUGARAN DAN PENGOBATAN, PEMIJAT PROFESSIONAL PRIA, HU BUNGI. 0822 8497 6339

MON ACCESORIES MOBIL, menerima pasang kaca film, alarm, central jok, power window, audio mobil, service dll. Jl. Ujung Gurun No. 148 Padang.

STOCKIST XAMTHONE PLUS , sedia paket hemat dan delivery, Dahsyat!, Insya Allah menyembuhkan. Jln Gang Singgalang 4 Depan Rs. Ibnu Sina Padang, Call. 085274336308 RS SITI RESWARI, menerima persalinan umum dan BPJS, dan Reswari Florist menerima pesanan karangan bunga, Hub. 0852 6371

SOFTWARE SERVER PULSA MU RAH, tapi bukan murahan sudah teruji kehandalannya, langsung diinstalkan dan tinggal pakai.Hub Wardoyo Jln. Tanjung Indah V Blok C/36 Lapai Padang. Hub. (0751) 7055027, 085263978000

LAMPU LED US, dengan Kipas, tinggal colok ke power bank atau laptop. Juga terima jasa instal laptop/komputer, game pc/android/ipad/ iphone,hub 081261888142 (sms) TOKO ASTAGFIRULLAH, menjual sparkpart mobil, olie, service dll. Jl. Lubuk Lintah No. 22. Hub. 0812 6614

CV. CINTA RASA CATERING , Menerima Pesanan untuk Pesta Perkawinan, Penataran dan Peresmian Kantor, menyediakan pesanan untuk rendang, gulai kalio ayam, Samba buruk2 (lado tanak, samba lado bawok, lado terasi, lado bada, dll. Alamat Jln. Pasir Putih Blok M No. 2. Telp. (0751) 447592, 0813 74100 307-0812 76123 679

BARCELONA CAFE, Nobar, Jajanan Bofet Della ( Nasi Goreng, Aneka Jus, Sup Darek dll) Menyediakan tempat acara ultah, makan bersama, buka 24 jam. Jln Dr. Wahidin No.1 (depan Kantor PLN Sawahan. Hub. 0823 8846 7417 Mampir yook di Cafe Break..! jln. agus salim no.14 padang (samping BCA sawahan) bisa nobar, buka bareng, wifi, karaoke keluarga, nuansa tempo doeloe. harga terjangkau dan rasa memuaskan. open full time.

CV DORA SATYA INSANI, usaha jasa angkuatan sewa melayani: Padang (P. Sidempuan, P.Siantar,R. Perapat,Medan,Aceh, Bengkulu).Jl.Lapaisampingkantor INTEL TNI AD. Padang. Hp. 081263385860

AL HAADI ZIARAH TOUR & TRAVEL, Penyelenggara resmi haji khusus dan umrah. Jl. S. Parman No. 152A. Telp. (0751) 7057746 / 7057747. Hp. 08126764737 OLISINDO SERVICE, melayani Service, ganti oli, cucian mobil, dll. jln. Adinegoro No. 38, Depan perumahan Lubuk Gading Permai, arah ke Lubuk Buaya. Saat ini dibuka lowongan untuk tenaga kasir, datang langsung ke alamat Kami. Hub: Bapak Reza 081266840106

LOWONGAN Dibutuhkan seorang supir pribadi berpengalaman. Wilayah kerja Kota Pariaman. yang minat kirim data diri melalui SMS ke No. 0811660031

SERVICE AC ( AIR CONDITIONER), special AC mobil & Spare Part. Melayani pemasangan AC, antar jemput ke alamat. Jln. Ujung Gurun No. 77 Padang. Hub: 07517814716

ALFA RENTAL MOBIL, antar jemput bandara, rental kendaraan harian, mingguan, bulanan, Avanza, Xenia, Innova,APV, Fortuner, Harga relatif, Unit ready, Hub. 0751-9970033,

PT. BUNDA WISATA NUSANTARA, melayani penjualan tiket pesawat semua maskapai. Harga bersahabat. Jl. Raya Pitameh No. 1 Telp. 0751-74154, Hp. 08126772460-081374809222 Padang PT RATU JAYA TOUR & TRAVEL, Jl. S.Parman No 123 Ulak Karang. Telp. (0751) 7058386, 8260961, 8260878

baik oleh warga sekitar dan tekadnya pun sangat kuat untuk menjadikan Nagari Simawang ini menjadi salah salah satu tempat wisata yang patut di perhitungkan di Provinsi Sumatera Barat ini. (***)

DIJUAL TANAH Di Jual Tanah seluas 41.000M2, 4HA, Sertifikat, Kec. Tabir Lintas Depan Pasar Baru Rantau Panjang Kabupaten Merangin. Pinggir jalan Lingkungan Tata Kota Provinsi Jambi. Yang berminat Hub. Hp. 081213847669

Dijual CEPAT SUZUKI ESCUDO TAHUN 2000, PAKAI SENDIRI, TERAWAT, WARNA KUNING METALIK MINAT HUB. 071266096689 DAN 085263801756 Dibutuhkan Medical Representative dan Sales Farmasi berpengalaman. SMS ke 08567379090

Dijual Rumah Luas tanah 360 m2 Lantai bawah dengan 4 kamar tidur 2 kamar mandi.Lantai atas dengan 2 kamar tidur 1 kamar mandi dan ruang tamu terletak di jalan proma no. 3 Belakang Balok Bukittinggi. Sertifikat Hak Milik Yang berminat hubungi Hp: 081319854811 Redaktur: Isra Hermanto

Layouter: Irvand


USAHA

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

MINGGU, 28 AGUSTUS 2016 25 Dzulqa’edah 1437 H

rt RA FD

gn esi dD an

NAMETAG buatan FDR

11

SALEMPANG buatan FDR

BERANI BERINOVASI

J

PLAKAT buatan FDR

ENUH menjadi pegawai kontrak di salah satu perusahaan di Kota Padang, Rais Fitra memilih untuk berwirausaha. Alumnus Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Negeri Padang itu kemudian mengajak dua temannya yang masih berstatus mahasiswa, Fadil dan Dyo untuk mendirikan FDR dan Art_ sebuah usaha rumahan yang menyediakan berbagai aksesoris wisuda. Tiga pemuda kreatif itu begitu jeli dalam melihat setiap peluang usaha yang ada. Berbekal uang hasil patungan Rp400 ribu per orang, mereka mulai merintis FDR Art and Design. Mulanya FDR dan Art lebih fokus menyediakan berbagai jenis plakat, undangan, nametag, dan berbagai jasa desain lainnya. Namun, belakangan toko yang beralamat di Jalan Belibis Nomor 25 Air Tawar Barat itu fokus menyediakan aksesoris wisuda, seperti salempang, medali, bunga, dan balon huruf (inisial gelar). Hal itu tak terlepas dari gaya hidup mahasiswa saat ini yang begitu antusias merayakan kelulusan sahabatnya. “Yang paling laris itu salempang. Dalam dua bulan terakhir kami cukup kewalahan memenuhi permintaan pelanggan,” kata Fadhil. Perjuangan untuk mempertahankan FDR tidak semudah membalikkan telapak tangan. Awal mula berdiri, usaha tersebut kesulitan dalam mencari pelanggan. Belum lagi para pendirinya juga belum sepenuhnya mengerti

www.harianhaluan.com

FADHIL sedang membordir salempang

dalam proses pembuatan barang-barang yang akan dijual. Dari waktu ke waktu mereka terus belajar dan rajin bertanya kepada pengusaha

lainnya. Ketika baru berdiri salempang yang dijual diupahkan ke tukang bordir. Namun, karena tukang bordir kesulitan memenuhi pesanan, Fadhil dan kawankawan memberanikan diri untuk membeli mesin bordir sendiri. Sekarang semua salempang yang dijual, diproduksi oleh tangan mereka sendiri. “Awalnya kami tidak tahu apa-apa tentang membordir. Untungnya tukang bordir langganan kami mau membagikan ilmunya. Dia dengan sukarela membantu kami dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam membordir,” ujar Fadhil. Tidak hanya itu, para pemuda tersebut juga jeli dalam menangkap peluang usaha. Mereka selalu mencari tahu apa yang sedang dibutuhkan pelanggannya. “Suatu waktu salah seorang pelanggan menanyakan tentang bunga. Kali pertama dan kedua, kami belum juga menjualnya. Namun, saat kali ketiga ditanya pelanggan, langsung kami jual. Ternyata cukup laris,” kata Fadhil. Dalam menjual barang, FDR juga tidak mengambil keuntungan yang setinggi langit. Harga yang ditawarkan ke pelanggan cukup miring. Satu helai salempang berkisar antara Rp65 ribu - Rp100 ribu. Sementara itu, harga bunga Rp35 ribu - Rp45 ribu, medali Rp35 ribu - Rp50 ribu, mahkota Rp13 ribu - Rp25 ribu, plakat Rp80 ribu - Rp150 ribu. Sekarang, meski belum bisa dikatakan sukses, usaha tersebut sudah menampakkan hasil. Pelanggan dari berbagai perguruan tinggi di Kota Padang, seperti UNP, Unand, IAIN Imam Bonjol, STKIP PGRI Sumbar, UBH, Universitas Baiturahmah, dan Stikes Syedza Saintika. Dalam sebulan omzet mereka bisa mencapai Rp15 juta, padahal baru berdiri sekitar tiga bulan lalu. “Alhamdulillah sudah mulai tampak hasilnya. Setidaknya kami sudah bisa membelajai diri sendiri. ***

MEDALI buatan FDR

LAPORAN:

YOLA SASTRA

“Dengan berwirausaha, setidaknya kami bisa menjadi bos untuk usaha kami sendiri. Kami bisa mengambil libur bila butuh, pegawai tidak bisa. Di samping itu, tidak banyak pegawai yang kaya. Pengusaha banyak,” kata Rais kepada Haluan, Rabu (24/8).

Redaktur: Isra Hermanto

Layouter: Irvand


12

SENI DAN BUDAYA

MINGGU, 28 AGUSTUS 2016 25 Dzulqa’edah 1437 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

Pertunangan CERPEN TIARA SARI

AKU

telah dicap sebagai kacang lupa kulit, meski telah menerima dengan hati terpaksa. Dikatakan anak durhaka, meski telah mengiyakan dengan berurai air mata. Sebulan lagi acara pertunangan itu akan dilangsungkan. Pertunangan yang tak kuinginkan sama sekali. Mungkin menurutmu terlalu cepat, bagiku malah terlalu kilat. Maninjau (meninjau), maminang (meminang), batimbang tando (bertukar tanda), mahanta siriah (mengantar sirih), dan entahlah apa namanya: kata ibuku akan dilakukan mulai minggu ini. Aku sungguh akan gila. Aku tidak paham, tepatnya, belum paham. Wajar, aku baru duapuluh, belum sedikit pun pikiran tanggungku menjamah hal-hal serius semacam pernikahan, komitmen rumahtangga, dan entahlah! Apa lagi namanya. Bahkan aku belum bergelar sarjana. *** “Kalau begini dari awal ‘kan enak. Ibu tak perlu bercarut-marut padamu. Meletihkan, kau tahu?” Ibuku siang itu sedang duduk di hadapanku sambil melipatkan kedua tangan di bawah dada, menatapku dengan senyum kemenangannya. Ayahku, entah di mana ia, biasanya ikut menceramahiku bersama ibu. Siang terik di luar. Aku tidak ada kelas hari ini, ibuku juga tidak mengajar. Angka 14 itu memerah di kalender Oktober, menyebabkan aku tak bisa lagi melarikan diri dengan alasan kuliah, untuk menghindari percakapan sialan itu. Dan begitulah, ibuku menggunakannya untuk mendesakku sejak pagi dengan kata-kata yang tak tanggung melukai hati: tak lupa disertai sumpah aniaya hidup di masa depan. Aku tak sanggup mendengarnya. Dan setelah akhirnya aku menyerah menerima pernikahan itu, ibuku untuk pertama kalinya (semenjak sebulan ini) melepas senyum, bahkan tertawa. Baru saja, ibuku melepas tawa yang diimpikannya. Tawa kesenangan, tawa kemenangan. “Demi tak sanggup dikatakan anak durhaka, biarlah kugadaikan hatiku sampai utang pada Ibu terbayar,” jawabku dingin tanpa menoleh sedikit pun pada ibuku. “Utang? Kau pikir utang mengandung, melahirkan, hingga membesarkanmu sampai sekarang bisa kau balas, ha? Kau tahu, jasa seorang ibu tak akan terbalas sekali pun seumur hidupmu kau habiskan.” “Makanya, kugadaikan hatiku seumur hidup untuk Ibu!” “Ah, apa sajalah katamu! Ibu sedang bahagia. Mengingat pernikahan ini akan terjadi membuatku suka cita. Kau tahu, tak ada yang berhasil merebut hatinya selama ini. Baru kau yang bisa, apa kau tak bangga?” Ibuku menaik-

kan alisnya ke arahku dengan ekspresi bahagia yang, yang, entah, tak mampu kulukiskan. Kau bisa bayangkan sendiri, yang jelas itu sangat berlebihan. Aku tak menjawab kalimat bangga ibuku, memilih melongos kesal. Laki-laki itu terbilang mendekati sempurna di mata setiap orang tua (kutekankan: hanya di mata orang tua). Bagaimana tidak, ia bekerja di salah satu perusahaan besar yang penghasilan tiap tiga bulannya saja mampu membeli satu mobil dengan merk menengah. Selain itu, dia pun begitu sopan bila bertamu, ramah, dan pintar mengambil hati orang tua—salah satunya dengan selalu membawa buah tangan tiap kali ke rumah (dan tak lupa dengan tabu di bibir). Siapa yang tidak akan berebut memintanya menjadi menantu? Hampir semua kenalan ibuku telah menawarinya sebagai menantu untuk anak-anak mereka, tapi semuanya ditolak begitu saja. Dan celakanya, dia baru menjawab iya ketika pertama kali ibuku menawarinya untukku (aku mendapati cerita ini dari ibuku). Hal itulah, maksudku, jawaban sialan itulah yang memberikan ibu dan ayahku harapan penuh. Sampai tega melukai hatiku hanya demi laki-laki itu. Aku sungguh membencinya —lelaki yang usianya selisih sepuluh tahun di atasku, yang selalu cengengesan tak jelas bila bertemu, yang bicaranya tak tegas tiap kali ditanya, juga yang linglung bila kuajak berbicara soal

sastra, seni, sastra, seni dan seni. Ah! Berkali-kali dipaksa ibu dan ayah, tak ada yang mekar di hatiku terhadapnya, tidak sama sekali. Lagi pula, sudah kukatakan bahwa aku setengah Siti Nurbaya, bukan Siti Nurbaya. *** Pertunangan itu akan dilangsungkan seminggu lagi. Menyusul pernikahan sebulan setelah itu. Hari dan tanggalnya telah ditentukan. Ibu dan ayahku sebulan ini hampir tak pernah berhenti tersenyum rekah. Menjadi tiba-tiba begitu ramah pada semua orang. Bahkan hampir selalu duluan menegur sapa kenalan di mana pun bertemu. Sebaliknya, dua bulan belakangan, aku malah tak berhenti memasang wajah masam, kusam, dan kuyu ke siapa pun yang kutemui, terutama pada mereka (ibu dan ayahku). Ibuku sibuk bertanya soal kebaya, baju anak daro, suntiang (sunting), inai, pelaminan, dan entahlah! Entah apalagi namanya, aku tak peduli. Seperti aku yang tak pernah menanggapi semu a pertanyaan ibuk u itu. Lama-lama tampaknya ibuku mulai bosan menanyaiku, bosan membentak, dan memarahiku. Lalu, ia mengurusnya sendiri, menerka-nerka ukuran badanku karena aku tak pernah membiarkan ia mengukur badanku. Tak cukup seminggu, semua sudah beres di tangannya. Pagi ini, ibuku melemparkan setelan kebaya ke tempat tidurku.

Aku yang tengah berbaring-baring menoleh, melihat kebaya berwarna krem yang sedikit mencolok di bagian lehernya dan batik cokelat kehitaman yang tidak menarik sama sekali. “Sana, kau coba! Apa ukurannya sudah pas?” Aku diam saja, tak bergerak menuruti perintah ibu. Aku kembali membenamkan wajah ke bantal, pura-pura tidur. Kudengar ibuku menceracau tak jelas sebelum akhirnya memilih meninggalkan kamarku. Segera dengan sigap kuenyahkan benda menjengkelkan itu. “Plak!” berjatuhan di lantai. Hari ini, lelaki itu akan ke rumah. Ayahku yang memberitahu kemarin sore. Katanya, hanya sekadar bermain dan ingin bertemu dengan tunangannya, sebab rindu. Aku tidak khawatir sedikit pun jika pertemuan ini akan memperjelas hubunganku dengan laki-laki itu. Tumpukan beban yang terlampau berat membuat rasa cemasku berkurang bahkan lenyap, dan percaya atau tidak: aku sekarang jadi lebih berani. Yang membuatku ingin menangis malah karena harus membayangkan hari ini akan memaksakan diri untuk melihatnya. Sungguh aku membenci laki-laki itu. *** Detik ini, menit yang sedang berlalu ini, kau tahu? Dia, lakilaki itu, tengah cengengesan menatapku. Seperti biasa, selama beberapa menit dia hanya akan seperti itu. Menurutmu akan

kuapakan sebaiknya dia? Mumpung ibu dan ayah telah meninggalkan kami berdua saja di ruang tamu. Karena semakin lama aku melihatnya, semakin enggan membayangkan sebulan lagi harus melihatnya setiap hari. Apalagi sebagai suami. Aku harus melakukan apa untuk menghentikan pernikahan itu? Apa pun, apa saja, aku tak ingin menikah dengan laki-laki ini. “Kau cantik sekali hari ini,” ucapnya berani yang lantas membuyarkan rencanaku. “Kau makanlah kue di depanmu. Susah payah ibuku mempertahankan kue yang tinggal sebungkus itu dengan pembeli lain kemarin, bahkan hampir adu jotos,” kataku. Dia tertawa. Tertawanya jelek sekali. “Baiklah. Demimu yang meminta, akan kucicipi sedikit.” Aku ingin muntah. “Apa kau tak sesabar itu sampai selalu melampiaskannya dengan wajah cemberut begini?” “Tak sabar?” “Menanti pernikahan kita.” Aku menelan ludah. Melongo menatap wajah yang begitu percaya diri. “Aku sudah dengar semuanya dari ayahmu. Seharusnya kau bisa bersabar sebentar lagi. Aku bahkan harus membatalkan beberapa urusan di kantor demi memenuhi keinginanmu mempercepat hari pertunangan dan pernikahan kita. Aku sebenarnya pun tidak sabar, tapi, ah, biarlah. Aku senang kau seantusias itu.” Dia lagi-lagi tertawa. Sudah kubilang tertawanya sangat jelek. Dan, apa? Barusan dia bilang apa? “Kau mau?” Tawarnya sebelum aku sempat membantah. Ini potongan kedua yang memenuhi mulutnya. Dia bilang tadi dia hanya ingin mencicipi. “Kau cicipi sendiri sampai habis! Aku sudah kenyang melihatmu mencicipinya.” Dia terkekeh. Lemak-lemak di wajahnya bergoyang-goyang dengan mulut yang dipenuhi kue, hampir saja tersedak. “Bagaimana dengan kebayanya, apa kau suka?” “Jadi kau yang membelikannya?” Dia tertawa lagi. Kali ini benar-benar tak pantas dilihat. Serpihan kue bercampur liurnya muncrat ke mana-mana. Aku spontan mengernyitkan wajah menahan jijik. “Sejujurnya, aku sangat bersemangat mempersiapkan hari pernikahan kita. Terutama kau, calon pengantinku. Aku ingin kau terlihat paling cantik hari itu. Kusiapkan semua yang terbaik untukmu, apa pun yang diminta ibumu kupenuhi. Termasuk kebaya yang ditaburi 5 butir berlian di lehernya itu. Aku ingin mereka melihat bagaimana aku memberikan segalanya untuk calon

istriku. Agar mereka menyesal.” “Mereka?” “Wanita-wanita sok sempurna yang menolakku tanpa berpikir panjang itu. Kau pikir kenapa aku telat menikah? Karena kemauanku? Tidak. Itu karena mereka selalu membatalkan pernikahan setelah bertemu denganku. Berkali-kali aku tersinggung, tapi aku berusaha sabar.” Terkejut mendengar pengakuannya, aku spontan menyipitkan mata. Ditolak? Apa yang ibu dan ayahku selalu katakan padaku, bahwa dia laki-laki sempurna yang sangat selektif. Jangankan ditolak, bahkan dia yang selalu menolak gadis-gadis yang menginginkannya. “Tapi aku bersyukur. Akhirnya ada seorang wanita yang tulus mencintaiku, tidak membatalkan pernikahan setelah be rtemu, malah mendesak ingin segera menikah. Cantik lagi.” Dia terkekeh sebentar kemudian menenggelamkan satu potong kue lagi ke mulutnya. Alat manual itu mengunyah dengan lahap. Sedang aku kini terpatung dengan segala ketidakpercayaan. Telepon genggamku di atas meja tiba-tiba berdering. Waktu yang tepat, aku mengangkatnya. Tanpa melihat siapa yang menelepon, otakku dengan lancar segera mengarang monolog. “Aku s ebentar lagi jalan, Sayang. Ini sedang ada tamu, tapi dia sudah mau pulang kok. Bukan siapa-siapa. Iya, aku juga rindu sampai ingin menghilang saja langsung duduk di sisimu.” “Sita, ini aku, Arum.” Suara di seberang terdengar terkejut. “Sampai ketemu, Sayang.” Aku menutup telepon tanpa mempedulikan teriakan kesal perempuan di seberang, lalu melirik ke arah lakilaki yang kini sedang mematung dengan biji mata yang hampir keluar dari cangkang kelopaknya. “Kekasihku barusan yang telepon. Kami janjian bertemu di pantai hari ini. Apa sebaiknya aku panggilkan ayah dan ibuku untuk menemani...” Belum sempat aku menyelesaikan kalimatku, laki-laki itu lantas berdiri, mukanya tampak merah padam, bibirnya bergetar menahan gemeretak gigi-gigi yang ditekan. Kemudian tanpa basa-basi bergegas meninggalkan ruang tamu. Di luar kudengar ibu dan ayahku berseru, “Hati-hati di jalan, Nak Arman! Sering-sering datang ke sini, ya!” Wajah mereka terlihat sangat gembira, tapi laki-laki itu tak menyahut barang sepatah pun. (Pariaman, Desember 2015) TIARA SARI, Lahir di Pariaman 14 September 1992. Alumni STKIP PGRI Sumbar Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Beberapa karyanya termuat di berbagai media dan kumpulan cerpen bersama

PUISI Puisi-puisi Arolan Antonio Mak Rindu Aku Mak! Mintalah sesuatu—aku ingin berbakti “Kau sudah berbakti.” Bakti apa? Seusia ini aku hanya berbuat dosa— aku tak takut Neraka, Mak jangan salah sangka. “Kau tak salah-dosamu aku yang punya.” Ah , aku ingin sebaliknya Mak! bicaralah Jangan hukum aku dengan diam. Belum saatnya aku pulang menata taman di halaman. Padang, 11 Agustus 2016

Pupus

Padang, 12 Agustus 2016

Dampak PRRI Tanmalaka! Namamu semacam terpaksa dihapus dari catatan sejarah. Syafrudin Perwira Negara! Peranmu sempat diragukan menuntun Indonesia menuju Merdeka. Mengapa kau pergi membawa segalanya? Semangatmu Merah darahmu Tulus jiwamu, Tak tersisa. Hanya doa—tak seberapa pula. Kau pergi meninggalkan tanah yang murka Siapa yang mampu mengulang kisah Lanjutkan perjuanganmu.

Renggutlah sunyi. Ia milikmu Katakan pada keramaian. Ia tak lagi berarti Rinduku hilang. Ia sudah mati Ditelan diam kemunafikan. Menghanyutkan. Melintas di ruang ingatan. Duduk membatu

www.harianhaluan.com

Di depanku, laknat sengaja menampakkan rupa. Pergilah. Tebar pesona dusta. Carilah mangsa (Aku cukup selesai jadi boneka).

Mak! dengan apa harus kubalas air susumu? “Tak usah dibalas, aku iklas.”

PEMBERITAHUAN :

sementara saja. Kututup rapat pintunya.

—————————————-

kaucuri Cukuplah daku Maret yang sendu Maksudmu? Kututup tiap kertap yang pernah singgah di dua belah telingaku

Puisi-puisi Fijay Nasti

Daun Tepekur

Sesendu Pelurupeluru Kemarin, perang digelar, mengentas akar-akar di semak belukar Seorang anak datang membopong jasad ayahnya “Ada yang tertinggal, tuan.” “Apa?” “Topi ayahku, warnanya putih.” “Tak penting.” “Penting tuan, izinkan aku menjemputnya, sebelum gerimis benar-benar deras.” “Jemputlah!” Saaapp, anak itu, digiring ke dalam ceruk yang tak berpenghuni Ayahnya, dicampakkan ke langit Hanya gerimis pebuntut pemakaman sendu, hari ini.

Di sana, pada ruang tanah-tanah yang merekah, kautemui keresek dedaunan Mereka luruh ke bumi, meramu kekuatan pada tiap rinai yang mumpuni ramah Terjadilah cakap-cakap saat pagi belia Mereka bincangkan akar-akar di bumi Mereka bincangkan sinar mentari yang semakin hangat Siang berlalu, dedunan luruh kembali, ia tepekur dalam noda-noda kebakhilan

AROLAN ANTONIO, Lahir di Unggan 7 Juli 1994. Tengah menyelesaikan pendidikan akademik di Prodi Seni Kriya FSRD Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang. Menahkodai Unit Kegiatan Mahasiswa Pers Pituluik, serta menjalani profesi sebagai wartawan di salah satu koran harian di Sumbar.

Maret di Tengah Kebun Karet Anak muda? Anak muda yang mana? Ha? Padang, 11 Agustus 2016

Ada yang tergantung, di tengah kebun karet Kertas yang dicetak dua hari lalu Tintanya hitam kelam Jelaslah terbaca Maretmu sendu, jalan mana lagi yang hendak

FIJAY NASTI, Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Padang (UNP). Menyukai puisi dan mulai berani menuliskannya sendiri.

Halaman Seni dan Budaya Haluan menerima kiriman naskah cerpen dan puisi. Kirim karya anda ke email: Haluanpadang@gmail.com. Panjang naskah cerpen maksimal 900 kata (words). Sertakan nomor handphone untuk konfirmasi penerbitan atau penolakan naskah. Redaktur: Juli Ishaq Putra

Layouter: Syamsul Hidayat


Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

SENI DAN BUDAYA

MINGGU, 28 AGUSTUS 2016 25 Dzulqa’edah 1437 H

13

PAMERAN SENI RUPA MATRILINI #1

MenegaskanKulturBerkaryadari Rahim Seni Rupa Minangkabau LAPORAN :

JULI ISHAQ PUTRA

M

OTHERLAND, atau dalam Bahasa Minang berarti Ranah Bundo dan dalam Bahasa Indonesia disebut Tanah Ibu, menjadi suatu penegasan betapa tinggi dan pentingnya posisi kaum hawa di Sumatera Barat, provinsi yang sudah kadung sering digelari Ranah Bundo Kanduang ini. Sub tema itulah yang diangkat oleh Yayasan Seni Rupa Sumbar (YSRS) bekerjasama dengan Taman Budaya Sumbar, dalam pameran seni rupa yang mengusung tema utama Matrilini #1. Tak kurang dari 44 karya perupa Sumbar dipamerkan di Galery Taman Budaya Sumbar selama sepekan (19-26 Agustus 2016). Karya-karya itu terdiri dari goresan tangan, hati dan jiwa para seniman lukis lintas generasi. Mulai dari generasi terlama seperti Almarhum Wakidi dengan karya Landscape #2 dan #3, hingga karya mixmedia pada kanvas berjudul Semak Belukar karya generasi masa kini Thoriq Muntaha. Iswandi, Ketua YSRS sekaligus curator dalam pameran ini bersama Anton Rais Makoginta, saat ditemui Haluan di Galery Pameran Tambud Sumbar menjelaskan, dalam pengertian sederhana, sub-tema motherland yang dipilih dalam Matrilini #1 memiliki arti dasar tanah ibu atau tanah kelahiran atau tanah air atau tanah asal. Pengambilan sub-tema ini merujuk kepada bentuk geografis alam Minangkabau (Sumatra Barat) yang secara fisik terdiri dari gunung, lembah, laut, danau, sungai dan lainnya, sebagai sebuah panorama di mana masyarakat yang hidup di dalamnya menganut sistem kekerabatan berdasarkan garis keturunan ibu (matrilini). “Bentuk fisik alam Minangkabau s erta kehidupan s osial budaya tersebut selalu menawarkan inspirasi bagi penciptaan karya-karya seni rupa. Melihat lebih jauh ke dalam, Minangkabau atau tanah asal kita, sebagai sebuah ranah ideology yang telah melahirkan berbagai konsep pemikiran yang terangkum dalam bentuk filosofi, aturan, dan nilai-nilai dasar yang merupakan hasil konvensi komu-

Cerita dari Matamu Resensiator ALIZAR TANJUNG Judul : Panduan Membunuh Masa Lalu Pengarang : Karta Kusumah Halaman : 134 Hal Penerbit : Erkapublishing Cetakan : Pertama, Agustus 2016 SAYA menulis resensi Panduan Membunuh Masa Lalu ini dengan judul “Cerita dari Matamu”. Kalimat ini yang pertama kali menggelitik di hati kecil saat membaca cerita-cerita Karta Kusumah dalam kumpulan cerpen ini. Kenapa kalimat ini yang menggelitik di hati kecil saya?. Jawabannya ada pada setiap cerpen. Cerpen Karta Kusumah adalah representasi dari apa yang disaksikan Karta Kusumah dalam kehidupan sehari-harinya. Segala sesuatu yang dilihat, segala sesuatu yang didengarkan, segala sesuatu yang dirasakan Karta Kusumah dalam kehidupan kesehariannya digubah menjadi karya berbentuk teks yang kita sebut dengan cerita pendek. Karta Kusumah adalah seorang pengarang yang memiliki daya sensitifitas yang tinggi terhadap kejadian-kejadian sederhana, kejadian-kejadian kecil, kejadian-kejadian nyeleneh. Barangkali itu juga yang membuat Karta akhirnya memutuskan menuliskan cerita-cerita seputar rekan-rekannya. Sebagaimana yang pernah Karta tuturkan, “Teman-teman saya adalah orang-orang yang selalu hadir dengan dua jenis sekaligus dalam waktu bersamaan: menyenangkan dan menjengkelkan. Panduan Membunuh Masa Lalu terdiri dari 15 cerita pendek, di antaranya Panduan Membunuh Masa Lalu. Pertengkaran Ivan Satu dan Ivan Dua. Berapakah Harga yang Pantas untuk Sebuah Kenangan Buruk?, Tembus, Empat Angka! Kisah Cinta yang Singkat. Setengah Jam di Pinggir Danau Toba. Panduan Menulis Skripsi Dalam Sehari. Melankolia Tenda Ceper. Melepas Murai ke Sangkar Teman. Panduan Membunuh Masa Lalu dibuka dengan cerita pendek berjudul Panduan Membunuh Masa Lalu. Seorang tokoh bernama Harlivan membuat buku berjudul Panduan Membunuh Masa Lalu. Buku ini dibuat dengan judul demikian 15 menit setelah Harlivan Patah Hati. Keberadaan Harlivan dalam Panduan Membunuh Masa Lalu boleh jadi mewakili cerita-cerita lainnya yang juga tergabung dalam buku ini. Namun dalam buku ini Harlivan menjadi simbol bagi Harlivan-Harlivan lainnya yang memiliku perilaku yang sama, yang memiliki kecanduan yang sama. Harlivan mungkin saja kamu. Harlivan mungkin saja dia yang bersama kamu. Harlivan mungkin orang lain yang bernama Sinta, Emilia, Listi, Rita, Ica. Harlivan mungkin saja Mahatma, Tengku. Harlivan mungkin saja Karta itu sendiri. Karta mengurai kejadian-kejadian sederhana ini ke dalam cerita-cerita yang renyah. Karta mengurai cerita-cerita yang secara peristiwa bersifat melankolis menjadi cerita-cerita yang ditampilkan seperti parodi. Kita dibuat tertawa tanpa sadar kita sedang menertawakan diri kita sendiri.. Karta menjadi Mata bagi cerita-cerita yang dia hadirkan dalam buku ini, sebagaimana Karta juga menjadi mata bagi para pembaca buku ini.[]

ACRYLIC pada Kanvas 200 x 120 cm berjudul Mereka yang Pulang pada Ibu karya perupa Sumbar, Alberto, adalah salah satu karya yang dipamerkan dalam Pameran Matrilini#1 yang mengusung sub-tema Motherland. JULI ISHAQ PUTRA

nal masyarakatnya,” jelas Iswandi. Setiap pemikiran dan karya yang dibuat dalam bentuk simbol elemen alam dengan karakter yang inheren dengan substansi filosofi tersebut, lanjutnya, merujuk kepada falsafah dasar Minangkabau, Alam Takambang Jadi Guru. Tradisi simbol ataupun penggunaan bahasa rupa inilah yang merupakan dasar dari terbentuknya tradisi seni rupa di ranah Minangkabau. Secara tersirat tema Motherland pada pameran ini memberikan penegasan terhadap kultur berkarya yang lahir dari rahim seni rupa Minangkabau. Iswandi mencontohkan pada lukisan Acrylic pada Kanvas berjudul Mereka yang Pulan pada Ibu karya perupa Alberto. Secara visual, karya tersebut menggambarkan tumpukan sandal beraneka rupa, warna, bentuk dan harga. Beragam penafsiran dapat ditarik dari karya tersebut. Beragam nilai filosofis bisa disandingkan atas karya tersebut. “Karya Alberto bisa diartikan dengan pulangnya orang Mi-

nang perantauan ke ibu mereka, yang bisa diartikan Tanah Minangkabau itu sendiri. Sisi kehidupan sosial ekonomi juga bisa ditarik dari beragamnya bentuk dan taksiran harga sandal yang bertumpuk tersebut. Ada sandal hot el, ada juga sandal jepit putus,” katanya menjelaskan. Lebih lanjut ia menjelaskan, Matrilini #1 memamerkan karya yang merupakan representasi setiap periode perjalanan seni rupa Sumatra Barat meskipun harus diakui tidak semua karya pelaku sejarah seni rupa dapat dihadirkan pada iven tersebut. Seperti halnya pakem naturalis atau pemandangan alam yang diawali oleh pelukis Almarhum Wakidi yang kemudian diwarisi oleh para muridnya. Namun demikian, perjalanan waktu juga membawa perubahan cara pandang para perupa yang terkadang terlihat sebagai ‘penolakan’ terhadap pakem-pakem yang ada, terutama pada perupa generasi terkini yang berada di wilayah kontemporer. Kantong Kesenian yang Lesu dari Pasar

Kalau disebutkan satu per satu, banyak harapan yang digantungkan para perupa melalui setiap pameran yang digelar di Sumbar. Iswandi menegaskan, setiap pameran diharapkan mampu menghidupkan iklim pasar lukisan di Sumbar, yang hingga saat ini masih sangat lesu. “Tujuannya jelas, agar para seniman betul-betul bisa menjadikan perupa atau pelukis sebagai profesi,” harapnya. Ia pribadi melihat, Padang, atau Sumbar secara umum adalah kantong kesenian. Namun pemerintah perlu lebih menyadari hal itu, dengan menyandingkan kesenian dengan setiap kemasan pariwisata yang ditawarkan ke pasar. “Pemerintah kita masih bicara seni pada tataran permukaan, belum lagi melihat ke dasarnya. Padahal, jika disandingkan antara wisata pemandangan dengan kesenian, seperti di Jogja dan Bali, maka wisata akan lebih hidup. Sayangnya masih belum ke sana. Belum maksimal. Semoga saja suatu saat nanti mata pemerintah terbuka,” pungkasnya. (*)

PERENGGAN

METONIMIA ABSURD Oleh Encep Abdullah

I

seng-iseng saya mengunggah foto di dinding media sosial facebook. Beberapa kawan memberikan komentar menarik. Foto itu berisi 3 kemasan minuman bermerek— saya terpaksa harus menyebutkannya—: (1) Teh Kotak, (2) Teh Botol Sosro, dan (3) Teh Gelas. Uniknya, ketiga merek tersebut dikemas serupa: kotak. Nah, hal ini yang menjadi sorotan saya dan kawan-kawan. Saya menertawainya berbulan-bulan yang lalu, tetapi belum jua mendapatkan ilham untuk saya tulis. Saya khawatir sebagian orang mengira saya “psikopat”. Padahal, setelah saya berjelajah di internet, banyak juga orang yang “tersesat” memikirkannya—tetapi sayang, tidak sampai menjadi tulisan (serius), apalagi disangkutpautkan dengan bahasa, barangkali hanya saya yang otaknya agak “oleng” ini yang terkena imbas untuk membahasnya. Di dinding facebook, saya menulis begini: “Saya teh bingung dengan nama minuman ini. Mana eta yang benar?”

Kawan-kawan di facebook menanggapinya bermacam-macam. Ada yang menjawab (1) betul semua, teh bot ol bentuknya kotak, teh gelas bentuknya kotak—Sutono—, (2) abdi teh bingung—Fahri—, (3) udah berkali-kali nemu ini, tapi tetep ketawa kalo lihat lagi—Alifa—, (4) aneh semua, ada lagi teh gelas dalam [bentuk] botol—Rizky Satrya—, (5) yang betul itu teh kotak (teh dalam kemasan kotak), yang salah adalah teh botol (tetapi dalam kemasan kotak) dan teh gelas (tetapi dalam kemasan kotak), jika saja teh botol konsisten dalam kemasan botol, itu baru benar dan teh gelas konsisten dalam kemasan gelas, itu juga benar—Agus Salim—, dan (6) itu bukan menyatakan bentuk kemasan, tapi menyatakan merek dagang—Rois Rinaldi. Nah, dari komentar terakhir inilah tiba-tiba saya teringat sesuatu tentang mata pelajaran Bahasa Indonesia. Nama-nama merek tersebut disebut metonimia ‘majas yang berupa pemakaian nama ciri atau nama hal yang

ditautkan dengan orang, barang, atau hal sebagai penggantinya’. Teh Kotak, Teh Botol Sosro, dan Teh Gelas merupakan nama barang. Sayangnya, nama yang tertera dalam kemasan, dua di antaranya, memang tidak sesuai dengan kemasan aslinya. Masak, Teh Botol Sosro dan Teh Gelas dikemas dalam bentuk kotak? Kan, lucu. Lah, kalau Teh Kotak dikemas dalam botol, apakah tetap namanya Teh Kotak? Salah seorang kawan bernama Dani Maulana menegaskan bahwa tidak ada yang salah dalam hal tersebut. Yang dijual adalah mereknya. Kemasan tetra pack, tetap akan bernama begitu. Mereka akan tetap memakai merek itu, yang paling penting perusahaan Sosro … tetap eksis di Indonesia dan menguasai pangsa pasar. Weleh-weleh ujungujungnya ke pasar lagi. S ecara logika, Teh Kotak memang lebih tepat karena sejak awal hadir di dunia sudah diberi nama Teh Kotak. Jadi, ya, bentuknya pasti kotak. Lah, kalau Teh Botol Sosro dan Teh Gelas, me-

reka sedari lahir sudah diberi nama itu oleh orangtua (baca: perusahaan) mereka. Jadi, apa boleh buat, mereka harus pasrah menerima takdir. Kalau mungkin diganti, dampaknya pasti akan memengaruhi pasar. Kembali bersaing dari nol. Nama produknya sudah kadung terkenal di jagat tanah air ini. Walaupun, sebenarnya, bisa saja—kalau dipaksakan— merek Teh Botol Sosro dihilangkan kata ‘Botol’nya sehingga menjadi Teh Sosro. Hal itu lebih tepat. Jadi, tidak salah kalau dibuat kemasan model apa pun. Sesuka hati perusahaan. Lalu, bagaimana dengan nasib Teh Gelas? Apa yang mesti dihilangkan? Aih! Kalau dilihat dari kekonsistenan, Teh Kotak memang lebih konsisten. Ia tidak diproduksi dalam kemasan botol atau gelas meski merek lain “menggempur” habis-habisan. Teh Kotak sepenuhnya kotak. Ia tidak melakukan pemberontakan logika. Atau jangan-jangan perusahaan itu memang sedang kebingungan mencari ide. Apa harus Teh Kotak

dikemas botol? Menurut saya, tidak mengapa. Teh Botol Sosro dan Teh Gelas membuat metonimia absurd sebagai intrik dalam dunia industri: persaingan. Demi persaingan pasar, keduanya rela “mempermalukan” diri di depan publik. Saya yakin, perusahaan sadar dengan sesadar-sadarnya melakukan hal itu. Karena memang tidak ada jalan lain, selain melabrak kaidah logika itu sendiri. Kata Dani Maulana, tambahnya, Teh Gelas dan Teh Botol Sosro justru lebih hebat, kemasan aslinya laku keras, bersaing di kemasan tetra pack pun tetap laku keras. Kalau harus dianggap logis, bukan pemasaran namanya. Apa yang dikatakan Saudara Dani ada benarnya, tetapi semua kembali kepada persepsi konsumen masing-masing. Nah, Anda tahu kan akhirakhir ini juga sedang tenar musim tahu bulat? Saya sempat terpikir, apakah nanti tahu bulat akan dikemas kotak kalau ia sudah tidak laku lagi, atau jangan-jangan malah sebaliknya,

ENCEP ABDULLAH, aktivis Kubah Budaya. Buku bahasanya yang sudah terbit Cabe-cabean (2015).

tahu kotak yang dikemas jadi bulat karena kalah saing. Ah, berbicara kotak dan bulat, saya pun jadi teringat kembali pada masa-masa SMP dan SMA dulu. Seorang kawan pernah mengajukan tebak-tebakan kepada saya: “Dilihat kotak, dipegang bulat, apa?” Saya menggeleng, tanda meyerah. Ia pun menjawab: “Logo OSIS di baju perempuan!” Saya mengernyitkan dahi. Loh!

Kami menerima naskah Anda tentang bahasa atau kebahasaan dengan panjang tulisan max 700 kata. Kirim naskah beserta biodata dan foto ke pos-el: perenggan@gmail.com. Rubrik ini terselenggara atas kerja sama Balai Bahasa Sumatra Barat dan Harian Umum Haluan. www.harianhaluan.com

Redaktur: Juli Ishaq Putra

Layouter: Syamsul Hidayat


14

MINGGU, 28 AGUSTUS 2016 25 Dzulqa’edah 1437 H

KESEHATAN & LINGKUNGAN

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

SENAM ibu hamil di Klinik Nikeisha Medika

SUASANA di ruang klinik

FOTO bersama di Klinik Nikeisha Medika

PERAWATAN bayi yang dilakukan Klinik Nikeisha Medika

Ruang pemeriksaan

KLINIK NIKEISHA MEDIKA

Buka Program Kelas Ibu Hamil Mandiri Oleh : RAHMA UTAMI

KLINIK Nikeisha Medika membuka program terbaru untuk ibu hamil mandiri dengan nama kelas ibu hamil buah hati bunda. Kegiatan ini diresmikan oleh lurah Parupuk Tabing, Salman, pada tanggal 20 Agustus lalu. Kelas ini bekerja sama dengan puskesmas setempat dan disponsori oleh susu hamil, Lovamil.

K

EGIATAN Yang dila k u k a n setiap tanggal 20 dan tidak ada biaya yang dipungut dalam acara ini. Program ini berupa senam hamil dan penyampaian materi kehamilan. Instuktur untuk kegiatan ini berasal dari puskesmas dan lovamil. Khusus untuk senam, yang diizinkan mengikuti adalah ibu yang kehamilannya di atas 24 minggu d a n

PEMILIK Klinik Nikeisha

untuk yang di bawah 24 minggu diperbolehkan datang untuk mendengarkan materi tentang kehamilan. Klinik ini pertama kali berdiri pada tahun 2011 di Jalan Jondul 1, Parupuk Tabing oleh Hj Afrida Noer. Pada April 2016 klinik ini pindah ke Jalan Bakti no 50 , Parupuk Tabing. Afrida Noer yang biasa dipanggil upik mengatakan alasannya pindah karena dulu klinik ini dibuka dirumah sehingga untuk pelayanan agak susah k a r e n a

tempat yang kecil. paruh baya ini. bidan, 1 dokter dan 1 peraDi jalan Bakti no 50 , Biaya untuk pemeriksaan wat yang akan bekerja secara Parupuk Tabing, upik sudah kehamilan dan pemasangan bergantian. Klinik ini juga membuka tempat yang me- KB adalah Rp40.000. untuk melayani pasien kecelakaan. mang khusus untuk klinik persalinan normal bagi paUpik sebagai bidan senini sendiri. Nikeisha sendiri sien BPJS dikenai biaya Rp- diri mengatakan, untuk padiambil dari nama cucu 600 ribu dan bagi pasien sien yang memeriksa kepertama upik. “Saya tidak non-BPJS Rp800 ribu. Jika hamilannya dianjurkan damemiliki anak perempuan, pasien diinfus dan dijahit tang bersama suami. Ini jadi saat mendapat cucu saat persalinan, maka akan dilakukan agar saat bidan perempuan pertama, lang- dikenakan biaya tambahan. menjelaskan tentang kesesung saya sematkan ke klinik Pasien yang mengikan hatan dan kehamilan istri, yang baru saya buka,” ujar kamar khusus selama pera- sang suami tau dengan peribu 3 orang anak ini. watan, klinik ini menyedia- kembangannya. Selain program senam kan kamar VIP dengan harga Untuk pasien ini, Klinik Nikeisha Medika Rp400 ribu perkamar diluar yang juga melayani pemeriksaan biaya persalinan. kehamilan, persalinan, imuKlinik ini memiliki 3 nisasi, dan pengobatan dasar. Untuk persalinan klinik ini melayani 24 jam, sedangkan untuk pelayanan lain dilakukan sampai pukul 21.00 WIB. Dalam sehari ada 20 orang pasien yang datang ke Nikesiha Medika untuk melakukan pemeriksaan dan untuk persalinan tidak bisa ditentukan. Klinik ini juga bekerja sama dengan badan penyelenggara jaminan social (BPJS). Pasien yang membutuhkan pelayanan khusus, dapat dirujuk ke rumah sakit tipe B yang juga bekerja sama dengan BPJS. “Untuk rujukan,Pasien PENGUNJUNG Klinik Nikeisha Medika dapat memilih rumah sakitnya dengan syarat rumah sakit tersebut sudah bekerja sama dengan BPJS,” ujar ibu

RUANG Resepsionis Klinik Nikeisha

www.harianhaluan.com

datang ada yang berusia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun. Untuk kasus ini upik menyebutkan ibu hamil yang berusia tersebut memiliki resiko tinggi. Oleh karena itu upik memberikan perhatian dan konsultasi khusus, karena ibu hamil dalam usia tersebut sering mengalami pendarahan. Upik mengatakan, selain memberikan pelayanan kehamilan dan program kelas

ibu hamil, kedepannya ia juga ingin membuka pijat dan spa bayi. “Saya akan ikut pelatihan pijat bayi pada tanggal 6 September besok,” ujarnya. Untuk pelatihan pijat bayi ini, instruktur akan didatangkan dari Jakarta dan semua bidan yang ingin bisa mengikutinya. “Untuk tepat sendiri masih belum ditentukan, kemungkinan dihotel,” tutupnya . (*)

LURAH Parupuk Tabing, Salma, saat meresmikan Klinik Nikeisha Medika.

Redaktur: Isra Hermanto

Layouter: Rahmi


SENGGANG

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

BEN KASYAFANI

www.harianhaluan.com www.harianhaluan.com

15

INDRA MAYA

Dukung Amnesti Pajak BEN Kasyafani mendukung adanya amnesti (pengampunan) pajak terhadap pembayar pajak, khususnya para selebritas Tanah Air. Pasalnya, selama ini Ben Kasyafani menilai pajak sebagai momok menakutkan. Kurangnya pengetahuan Ben Kasyafani terhadap pajak, sempat membuat suami Nesyana Ayu Nabila itu khawatir. Ditambah lagi, cerita tak mengenakkan rekan-rekan Ben Kasyafani yang pernah membayar pajak hingga miliaran rupiah. Ben Kasyafani mengakui, ia pernah beberapa kali tak menyadari pentingnya membayar pajak. Namun, kini mantan VJ MTV itu sadar bahwa pembayaran pajak yang dilakukannya digunakan untuk pembangunan negara. “Jujur saja, dulu ada terlambat dan lain-lain. Kekurangan itu, yang perlu kita tahu dan sebagai warga negara yang baik harus memenuhi wajib pajak. Kami coba, untuk aktif sekarang walau ada keterbatasan wawasan dan kadang suka ada kesalahan,” ujar mantan suami Marshanda tersebut. Usai mengikuti diskusi amnesti pajak, Ben Kasyafani yakin pembayaran pajak ke depannya bisa lebih tertib. Apalagi, denda yang diberikan setelah amnesti pajak ini cukup berat. “Mudah-mudahan, di kemudian hari bisa jadi rajin dan tidak lalai lagi. Karena, amnesti bisa jadi kemudahan dan kita harus lapor. Kalau amnesti nggak bayar bakal lebih lagi, bisa kena 200 persen,” kata Ben Kasyafani. (h/ net)

MINGGU, 28 AGUSTUS 2016 25 Dzulqa’edah 1437 H

Bersama Keluarga Menikmati Alam KEPALA Cabang Asuransi Jiwasraya (Persero) Padang, Indra Maya, boleh dibilang tak pernah berhenti untuk berkreasi.

A

DA saja upayanya agar perusahaan yang dipimpinnya itu, bisa terus menggenjot target yang ditetapkan bagi mereka. Di sela kesibukannya yang padat melayani nasabah, Indra Maya selalu berupaya meluangkan waktu bagi keluarganya. Jika dulu ia suka bersepeda untuk sejenak melepas kesibukannya, sekarang ia justru suka melakukan travelling ke berbagai daerah.

“Menikmati alam bersama keluarga, adalah kesukaan kami semua. Di hari libur atau saat week end, kami suka bepergian ke luar kota. Suasana pegunungan yang sejuk, iklimnya yang sejuk, serta aliran sungai yang masih alami, sangat mengasyikkan untuk menghilangkan segala penat selama bekerja,” kata bapak dua anak, Kaniesha Naira Imaya (7,5 tahun) dan Khalifi Bariq Imaya (14 bulan) ini. Berenang bersama, atau sekadar menikmati alam, menurut suami Merry Sriwahyuni (32) ini, adalah upayanya untuk meciptakan quality time bersama keluarga kecilnya. Jika hari-hari biasa ia disibukkan oleh beragam rutinitas pekerjaannya, maka di saat libur itulah, ia bisa menciptakan dan merasakan lagi kehangatan keluarga. (h/atv)

PEVITA PEARCE

EKO PATRIO

Menikmati Jadi Anggota Dewan Dibilang Mirip Kylie Jenner MENJADI anggota DPR, dengan mengemban amanat rakyat memang bukan hal mudah. Namun, nyatanya Eko Patrio menikmati profesi tersebut, padahal, dunia politik jauh dari background-nya sebagai pelawak. “Dulu saya di entertainment, nggak punya waktu sama anak. Kerja Sabtu Minggu untuk entertain, kejar argo dibayar puluhan juga ya dikejar. Saya, jadi nggak punya waktu sama anak. Tapi, di Parlemen punya waktu ketemu anak, weekend juga,” kata Eko Patrio. Meski begitu, ia tetap mencintai dua profesinya tersebut. Ia menilai, menjadi seorang pelawak dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, sama-sama bisa membuat banyak orang senang. “Persamaan adalah, sama-sama bikin happy orang banyak. Kalau salah langkah orang nggak happy, kalau baik

itu pasti happy. Sama kayak program (tv) kita, kalau bagus orang senang. Buat UUD juga, kalau bagus bisa bermanfaat buat orang banyak. Intinya, samasama bermanfaat,” ujar salah satu juri Stand Up Comedy Academy ini. Meski karier keartisan dan politiknya, berjalan beriringan. Namun, ia tak pernah mencampuradukkan keduanya. “Saya disebut apalah, buat simbiosis mutualisme. Saya nnggak bisa sok wibawa, mentangmentang anggota DPR jadi apa yang ada di DPR saya bawa ke hiburan di situ. Yang di hiburan,

saya bawa kayak DPR. Kerja yang baik itu kerja yang happy,” ucap Eko Patrio.(h/ net)

PEVITA Pearce sekarang nampaknya s edang menikmati liburannya di Uluwatu, Bali. Pevita tak lupa untuk mengunggah momenmomen liburannya di pulau Dewata. Seperti belum lama ini, aktris berusia 24 tahun itu mengunggah foto dirinya sedang asyik berendam di The Ungasan, Clifftop Resort, Uluwatu. "Blue is the warmest color," tulis Pevita Pearce. Menariknya, Pevita memilih untuk mengepang rambutnya dalam foto yang diunggah Rabu (24/8) itu. Tatanan rambut kepang dua yang dipilih adik Keenan Pearce itu biasanya ditampilkan oleh artis hollywood, Kylie Jenner. Melihat foto ini, banyak netter yang memuji kecantikan Pevita Pearce. Tak sedikit pula netter yang meleleh dan jatuh cinta dengan Pevita. "Meleleh," ujar pemiik akun muhmadsamudra. "I love u," imbuh pemilik akun rickyptrj. "Cantikkkk nya kak hayati," seru pemilik akun m_candys. Tak hanya itu, banyak netter yang bilang Pevita mirip dengan Kylie gara-gara gaya rambut yang sama. "Mirip kylie," tulis pemilik akun nurindaahsr. "Kek @kyliejenner gayanya," seru

netter berakun febri_gotze. "Kyliee," celetuk pemilik akun raraowawaw. Lantas bagaimana menurut kalian? Apakah Pevita mirip Kylie dalam foto tersebut? (wk/kr)

Redaktur: Ade Budi Kurniati

Layouter:Rahmi


16

PROPERTI

MINGGU, 28 AGUSTUS 2016 25 Dzulqa’edah 1437 H

Harian Umum

Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat

SAMUDRA Sentral Furniture di Jl. Ampang No. 23, Kecamatan Kuranji, Padang

Dengan Spring Bed, Istirahat Lebih Nyaman Spring bed menjadi incaran bagi pembeli untuk memberikan kenyamanan beristirahat dan tidur setelah lelah beraktivitas. Selain bentuknya yang menarik, Spring bed juga memiliki beberapa keunggulan daripada kasur biasa yang terbuat dari kapas. Laporan:

DEBI AYU LESTARI

Untuk mengentahui keunggulan spring bed, Haluan menyambangi salah satu toko spring bed di Kota Padang, Jumat (26/8). Toko tersebut adalah Samudra Sentral Furniture di Jl. Am-

pang No. 13, Kecamatan Kuranji. Armed Rasyid (50), pemilik Samudra Sentral Furniture menjelaskan, salah satu keunggulan utama spring bed ialah terbuat dari pegas (per) dan lapisan busa. Semakin banyak jumlah pegasnya, makin bagus kualitas kasurnya. Pegas di spring bed akan menopang tubuh dan memberikan daya lontar mengikuti postur tubuh agar tidur lebih nyaman. Selain itu, kata Armed,

bahan pengepuk spring bed biasanya memakai busa, lateks, atau campuran keduanya, bahkan ada yang memakai memory foam. Bahan inilah yang memberikan kesan empuk tatkala tiduran diatasnya. “Spring bed yang bagus terbuat dari bahan latex. Bahan ini lebih dingin dan tidak menyimpan debu. Ada spring bed yang terbuat dari bahan busa dan rebounded. Bahan ini lebih banyak di pakai karena memiliki kualitas yang lumayan bagus dan mudah didapatkan. Saat ini banyak merek spring bed yang beredar di pasaran yang bisa menjadi referensi saat ingin membelinya,” tutur Armed. Karena terbuat dari dari pegas, lapisan pelindungnya terbuat dari kain berkualitas tinggi dan tebal, dan berbahan dasar yang kuat dan tahan hama, membuat spring bed tahan dipakai hingga beberapa tahun. Faktor lain yang menyebabkan spring bed lebih diminati, kata Armed, karena tidak mudah mengandung debu dan mudah dibersihkan. Pemakainya juga tidak perlu repot-repot untuk menjemurnya di bawah sinar matahari. Spring bed memiliki berbagai macam merek dan tipe. setiap jenis memiliki kualitas dan harga yang berbeda. Di toko Samudra Sentral Furniture tersedia berbagai macam merk spring bad dengan berbagai kualitas, di antaranya merek Bigland, Ocean, Caisar, Kangaroo, dan Rosella. Merek spring bed

yang paling banyak diminati adalah Bigland dan Ocean karena kedua merek itu sudah lama diproduksi dan lebih dikenal masyarakat. Selain itu, kualitasnya juga bagus. “Kebanyakan spring bed ini dipesan dari Medan, Pekanbaru, Jawa, Medan, dan ada juga dari Sumatera Barat. Biasnya pembeli yang memesan spring bed di toko ini berasal dari dalam dan luar Kota Padang. Model spring bed paling besar biasanya 1 m 80 cm x 2 m, sedangkan paling kecil 1 m 60 cm. Konsumen biasanya membeli spring bed saja karena harganya lebih ter-

jangkau. Biasanya spring bed dijual d engan harga sekitar Rp1.700.000 hingga Rp3.500.000. Jika ingin lengkap satu set, yakni kasur, dipan, dan sandaran, dikenakan b iaya tambahan Rp1.000.000. Kami membebaskan konsumen memilih bentuk dan jenis sandaran,” tuturnya. Samudra Sentral Furniture memberikan garansi selama dua tahun untuk pegas spring bed yang dibeli di toko itu. Jika ada kerusakan dalam per yang menyangga kasur, toko itu akan memberikan perbaikan dan servis secara berkala. (*)

SPRING bed dengan berbagai warna dan ukuran di Samudra Sentral Furniture

SEJUMLAH spring bed di Samudra Sentral Furniture www.harianhaluan.com

Redaktur: Holy Adib

Layouter: Wide


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.