6 minute read
Pemkab Gelar Evaluasi Guna Percepat Tangani Stunting
from binder28feb23
Pemkab Madiun, Bhirawa Pemerintah Kabupaten Madiun bergerak cepat untuk terus menekan angka stunting. Terbukti, pasca melaksanakan Bulan Timbang beberapa waktu lalu, Pemkab Madiun langsung melakukan evaluasi yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Madiun, H. Hari Wuryanto, didampingi Sekretaris Daerah, Tontro Pahlawanto, dan Kepala Dinas PPKBPPPA, Suryanto di Graha Praja Mukti Puspem Mejayan, Senin (27/2).
Dalam evaluasi ini, Perangkat Daerah terkait dan perwakilan kecamatan melaporkan semua data dan langkah strategis yang akan dilakukan untuk menurunkan kasus stunting di Kabupaten berjuluk Kampung Pesilat tersebut.
Advertisement
Mas Hari, sapaan akrab Wakil Bupati Madiun, menegaskan jika pihaknya segera melakukan intervensi dalam menangani stunting. Salah satu intervensi yang dilakukan adalah dengan memberi makanan tambahan selama 14 hari untuk balita stunting guna peningkatan gizinya. “Kita harus bergerak cepat supaya balita yang terkena stunting dalam waktu dekat ini bisa teratasi,” ujar Mas Hari tegas. Dirinya juga mengimbau kepada calon pengantin agar memperhatikan beberapa persyaratan, seperti dari sisi usia, lingkar lengan maupun kondisi kesehatannya agar bayi yang dilahirkan sehat, jauh dari stunting. “Jadi untuk calon pengantin ini, 3 bulan sebelum menikah mereka kita berikan vitamin dan pil penambah darah agar kesuburan dan kandungannya menjadi lebih kuat,” ungkap Mas Hari. Ditanya terkait perbedaan jumlah stunting di Kabupaten Madiun yang dikeluarkan oleh BPS dan Pemerintah Kabupaten Madiun pasca bulan timbang, Mas Hari memperkirakan bahwa BPS menggunakan teknik pengumpulan data sampling. Sementara itu, Pemkab Madiun mengambil data dari jumlah balita yang mengikuti Bulan Timbang 14 Februari 2023 lalu.
“Kemungkinan BPS mengambil sampling di kecamatan yang kebetulan stuntingnya tinggi, misalnya di Pilangkenceng dan Saradan. Padahal di Dolopo, angka stunting cukup rendah yaitu 7 persen. Karena BPS tidak menimbang semua balita, kami yakin data kami yang lebih akurat,” akunya. Presentase jumlah balita yang dit- imbang saat momentum Bulan Timbang Serentak lalu sangat luar biasa, yakni 95,98%. Dari jumlah tersebut, diketahui angka prevalensi stunting di Kabupaten Madiun 13,96%. Angka ini sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, yang menargetkan angka prevalensi stunting di bawah 14% pada 2024.[dar.ca]
Kenalkan Beragam Profesi, PT PLN (Persero) Ajak Anak Jalanan Berani Bermimpi
PT PLN (Persero) menumbuhkan mimpi anak jalanan dengan memfasilitasi edukasi nonformal untuk memperkaya pengalaman dan pengetahuan sekumpulan anak jalanan yang tergabung dalam naungan Save Street Children Surabaya (SSCS). Kali ini, PLN mengajak 30 siswa sekolah anak jalanan dengan rentang usia Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) mengenal beragam profesi melalui study tour ke KidZania Surabaya.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak anak – anak bermain sekaligus belajar mengenal berbagai macam profesi. Anak-anak mendapatkan kesempatan untuk mencoba berbagai macam profesi seperti menjadi dokter, karyawan minimarket, kurir belanja online, pemadam kebakaran, pilot, polisi, penyiar radio, host acara televisi, dan berbagai macam profesi lainnya. Senior Manager Komunikasi dan Umum, Hamzah mengungkapkan melalui pendampingan dan dukungan penuh, PLN ingin siswa-siswi sekolah anak jalanan bisa mewujudkan cita-cita di masa depan melalui pengayaan ketrampilan dan pengalaman. “Jika sebelumnya kami memfasilitasi edukasi multimedia, fotografi, dilengkapi dengan perpustakaan dan rumah singgah. Sekarang, kami mengajak anak-anak berlibur, bermimpi setinggi-tingginya. Bahwa profesi-profesi yang mereka coba perankan hari ini bisa menjadi kenyataan suatu saat nanti,” terangnya, Senin (27/2). Sekolah Anak Jalanan yang digagas oleh komunitas SSCS ini kegiatan bantu anak-anak dalam mengikuti Pendidikan secara daring.
“Pada tahun 2021, PLN menyediakan basecamp utama kegiatan Sekolah Anak Jalanan yang dilengkapi dengan PLN Edu, tempat singgah yang kemudian diberi nama Rumah Anak Merdeka. Sementara, pada tahun 2022 PLN Peduli memberikan edukasi nonformal berupa pembekalan kompetensi digital untuk fotografi dan kompetensi digital lain. Jadi pendampingan yang kami berikan bersifat pengayaan di luar materi sekolah sehingga waktu mereka yang dihabiskan di jalan bisa digunakan untuk belajar dan memperkaya kompetensi yang harapannya menurunkan intensitas turun ke jalan atau berhenti sama sekali,” jelas Hamzah. Salah satu siswa Sekolah Anak Jalanan, Acok menuturkan mimpi dan harapannya untuk menjadi se- orang pilot. Ia mengaku senang dapat mencoba langsung mengemudikan pesawat dan berbagai profesi lainnya. “Senang sekali, mendapat pengalaman baru dan pengetahuan tentang profesi-profesi lainnya,” tutur Acok. General Coordinator SSCS, Advin Mariyono mengapresiasi penuh bantuan PLN dan berkomitmen terus mendorong relawan dan pengurus SSCS untuk senantiasa menjalankan edukasi kepada anak-anak sebagai jembatan dalam meraih cita-cita. “Kami sebagai sukarelawan tentunya sangat terbantu apabila passion kami untuk berbagi kepada adekadek didukung dan didampingi penuh oleh PLN. Yang paling membuat kami sangat bersyukur adalah roadmap dan rencana ke depan yang jelas dari PLN sehingga anak-anak jalanan ini nanti menjadi berdaya, mandiri dan berkompetensi unggul,” pungkas Advin.[riq.ca]
Warga Beri Apresiasi Bagus Program P5 SMPN 1 Sedati
Sidoarjo, Bhirawa
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5) siswa SMP Negeri 1
Sedati Sidoarjo dengan turun ke lokasi Bundaran Juanda dan sekitar Rumah Pintar, pada Minggu (26/2) pagi mendapatkan apresiasi masyarakat.
Para siswa kelas VII SMP Negeri 1
Sedati berkeliling, berjalan dan berbaur dengan masyarakat yang lagi jalan sehat tersebut, sekaligus mensosialisasikan bagaimana caranya agar tidak terjadi gangguan kesehatan mental pada anak-anak. Selain itu mereka juga mengajak masyarakat untuk menciptakaan atau menjaga tentang kesejahteraan diri. Kegiatan yang dilaksanakan hampir 2 jam itu, ternyata mendapat sambutan dan apresiasi yang luar biasa dari masyarakat.
Usai mendapatkan sosialisasi dan ajakan dari siswa, Ayun warga Pabean Sedati mengaku sangat senang dengan apa yang telah dilakukan oleh anak-anak. Selain berbagi ilmu, anakanak juga bisa belajar bermasyarakat, jadi tidak hanya bermain HP terus. "HP gak masalah, namun juga harus dimanfaatkan untuk belajar dan untuk kebaikan. Jadi saya sangat apresiasi sekali, saya acungi jempol untuk SMPN 1 Sedati," ungkap Bu Ayun sapaan akrabnya.
Hal yang sama juga diungkapan
Astutik warga Perumahan Candra Mas Sedati, kalau anak-anak sudah berani bersosialisasi seperti ini butuh persiapan mental yang luar biasa. Oleh karena itu anak-anak ini harus kita beri kebebasan, namun tetap terus kita pantau, tetap kita awasi. Soalnya kalau ada apa-apa dengan anak, pasti orang tuanya juga tersangkut paut."Dan yang disosialisasikan tadi juga bagus tentang kesejahteraan diri dan kesehatan mental," ungkap Bu Astuti. Kepala SMP Negeri 1 Sedati Ratna Dyah Mustikawati, M.Pd menuturkan kalau anak-anak telah melakukan keg- iatan P5 bertemakan 'Bangunlah Jiwa dan Raganya' dengan Sub Tema 'Kesejahteraan Diri'. "Jadi anak-anak kelas VII ini sebelumnya kami berikan wawasan ten- tang Kesejahteraan Diri, mulai dari mentalnya, fisiknya, termasuk juga cara menghitung kalori supaya mereka bisa mengatur pola makan yang baik," jelasnya. [ach.why]
Siswa SMPN 1 Sedati sedang memberikan pemahaman kesehatan diri kepada warga.
Ketua OSIS Masuk Jalur Prestasi Non Akademik PPDB Jatim 2023
Dindik Jatim, Bhirawa Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2023 baru dibuka Juni mendatang. Berdasarkan petunjuk teknis (Juknis) tidak ada perubahan mendasar dalam aturan PPDB. Namun Pemprov Jatim melalui Dinas
Pendidikan (Dindik) Jatim mengeluarkan kebijakan baru dengan menyediakan tiga kuota khusus bagi lulusan SMP/MTs di Jawa Timur.
Kuota khusus itu yakni, kuota untuk ketua Osis, Hafidz Quran serta Program ADEM dan Repatriasi Papua. Dijelaskan Plt Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi secara teknis aturan PPDB 2023 tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
Akan tetapi, ada hal baru yang dimasukkan dalam PPDB 2023. Dian- taranya kuota khusus Ketua Osis. Pertimbangan ini dibuat karena melihat realitas saat ini. Di mana kedepan dibutuhkan pemimpin hebat untuk memajukan negeri.
"Negeri kita butuh pemimpin hebat di masa depan. Kami melihat ketua osis SMA itu kebanyakan SMP nya menjadi ketua osis. Sehingga kami terilhami saat mendampingi bu Gubernur Khofifah dalam kunjungannya di IPB (Institute Pertanian Bogor) yang membuka kuota untuk ketua osis SMA/ SMK bisa masuk IPB dengan kuota yang disediakan," ujar dia kepada Bhirawa, Senin (27/2).
Dari itu, lanjut Wahid kemudian diadopsi dalam kebijakan PPDB Jatim 2023, di mana ketua OSIS SMP/
BANGKU POJOK peredaran gelap Narkotika(P4GN).
Polres Madiun Kota Sosialisasikan Bahaya Narkoba di Kalangan Pelajar
Kota Madiun, Bhirawa
Dalam rangka Operasi Binakusuma Semeru 2023 sekaligus sebagai wujud antisipasi maraknya penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar dan remaja, Polres Madiun Kota melalui Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas) melaksanakan penyuluhan tentang bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Kenakalan Remaja bagi siswa dan siswi SMKN 1 Jiwan, Senin (27/2).
Sosialisasi itu dipimpin langsung oleh Kasat Binmas Polres
Madiun Kota AKP Anis Heni dan di hadiri Kepala Sekolah SMKN 1 Jiwan Personil Sat Binmas serta diikuti kurang lebih 250 orang siswa-siswi. Kapolres Madiun Kota AKBP Suryono melalui Kasat Binmas Polres Madiun Kota, AKP Anis Heni menjelaskan kepada siswa-siswi terhadap undang-undang no 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika(P4GN).
"Penyuluhan ini untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar tentang efek negatif dari kenakalan remaja dan penyalahgunaan Narkoba. Sehingga siswa-siswi mengetahui dampak dari kenakalan remaja dan penyalahgunaan Narkoba,"jelas Kasat Binmas. "Kami berharap dengan sosialisasi ini para pelajar dapat menjauhi atau menghindari perilaku kenakalan remaja dan penyalahgunaan Narkoba dan diharapkan para pelajar selalu bisa menjaga pergaulan dengan baik dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat,"harapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab bagi siswa yang berung mendapatkan suvenir beeuoa tas sekolah yang sudahbdisedian oleh Sat Binmas Polres Madiun Kota.
"Semoga dengan sosialisasi ini para siswa siswi bisa lebih memahami dan mengetahui dampak buruk yang akan dialami,"tegas Kasat Binmas berharap. [dar.why]