JUMAT, 2 MEI 2014 | Nomor 236 Tahun I
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
Berburu Dua Jajanan Khas Betawi
A
KA KANS K KUDETA KU K KUD UD UD
»C25
L GUE LEA
»B17
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
SBY Masih Diperhitungkan
HARIAN NASIONAL | YOSEP ARKIAN
Peringati Hari Buruh Internasional Ribuan buruh memadati Jalan MH Thamrin saat long march menuju Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/5). Mereka menuntut pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan di antaranya penghapusan sistem outsourcing dalam memeringati Hari Buruh Internasional. » Berita di A5 dan A7
Jakarta
24-34° C
Bandung
22-32° C
Semarang
25-33° C
Yogyakarta
23-32° C
Surabaya
JAKARTA (HN) Sikap Partai Demokrat (PD) yang tenang karena belum menentukan pilihan berkoalisi membuat partai politik lain menebak-tebak. Bahkan, partai berlambang mercy itu tidak menutup kemungkinan membuka poros keempat sebagai lawan tanding bagi tiga parpol besar yang sudah mengusung calon presiden. “Kemungkinan munculnya poros keempat karena diilhami sikap Partai Demokrat terutama Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” kata Direktur Politic Communication Institute (Polcomm Institute) Heri Budianto dalam diskusi politik bertajuk Membaca Peluang Poros Keempat : Mungkin atau Tidak di Hotel Alia Jakarta, Kamis (1/5). Menurut Heri, ketenangan sikap Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu menyiratkan banyak penafsiran terutama bagi lawan politik. “Pergerakan inilah yang saya amati, dia (Susilo Bambang Yudhoyono) sedang menunggu hasil real count KPU. Bagaimana pun, kans Partai Demokrat besar,” ujarnya. Pengajar Ilmu Politik Universitas Mercu Buana Jakarta itu juga yakin poros keempat hanya akan berjalan jika SBY memainkan peran. Bahkan, kata Heri, Pemilu Presiden 2014 hanya memperlihatkan dua tokoh yang bisa memainkan peran kunci di pentas panggung politik. Mereka adalah SBY dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekaroputri. “Bu Mega sudah menentukan Jokowi sebagai capres, tinggal SBY yang belum,” katanya. Menurut dia, jika SBY akhirnya membuka poros keempat, dua parpol yang dipastikan bergabung ialah Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). “Dua partai ini sudah nyaman dengan pemerintahan ini dan tahu peta politik era-SBY,” ujar Heri. Menanggapi itu, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mengatakan, partainya memang terlihat tenang karena tidak ingin gegabah menjatuhkan pilihan. Menurut dia, Demokrat lebih mengedepankan etika politik dalam 25-34° C
Denpasar
23-33° C
Hujan Lebat
ANTARA | FILES
Ketenangan Partai Demokrat dan kemungkinan munculnya poros keempat berpotensi menjadi lawan tanding parpol lain.
HERI BUDIANTO
proses menentukan sikap. Dalam hal ini, kata Hayono, semua pihak harus bersabar dan menghormati tahapan Konvensi Partai Demokrat untuk menentukan siapa calon presiden atau wakil presiden yang bakal bertarung pada 9 Juli mendatang. “Meski konvensi kurang mendapatkan perhatian media nasional, tetapi di daerah seperti Ambon dan Medan antusias media sangat besar,” katanya. Sebagai salah satu peserta konvensi, Hayono menilai bangunan poros keempat tidak harus terjadi. “Bisa jadi hanya dua poros,” ujarnya. Terkait koalisi, dia menegaskan Demokrat tidak akan berkoalisi dengan parpol yang membawa demokrasi mundur dan tidak mendorong pembangunan ekonomi. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan, dari tiga capres yang ada saat ini hanya Aburizal Bakrie yang paling mungkin bisa meneruskan pemikiran SBY. “Dua calon lain (Jokowi dan Prabowo Subianto) tidak kelihatan. Belum lagi, apakah mereka bisa diterima pasar internasional?” ujarnya. Dia menambahkan, “Saya beberapa kali menemani pak ARB menerima tamutamu luar negeri termasuk sejumlah duta besar, tetapi tidak diliput media. Dari pembicaraan-pembicaraan itu, sangat menyolok pemikiran pak ARB mewakili pemikiran pak SBY.” O HERMAN SINA » Berita Terkait di Halaman A2 Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah