SELASA, 1 NOVEMBER 2016 | Nomor 1020 Tahun IV
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
4\SHP 6R[VILY
MAN CITY vs BARCELONA
LIFESTYLE
AGUERO LAWAN MESSI
LUTHIER DARI BOJONG GEDE
»B17
»C25
Batik Air
Terbang ke
4LYH\RL :VYVUN dari
:6,2(956 /(;;( /(304 7,9+(5( 2<:<4( DINAMIS DAN MENCERAHKAN
DIPLOMASI DI GARUDA YAKSA
FOTO-FOTO: ANTARA | PUSPA PERWITASARI
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) menunggang kuda di sela-sela pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Senin (31/10). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi sekaligus membahas masalah bangsa, politik, dan ekonomi. »Berita di Halaman A2
DORONG AKREDITASI PUSKESMAS » Jakarta
23-34°C
Bandung
20-30°C
A5
Semarang
BOGOR (HN) Rencana penerapan ulang kebijakan plastik berbayar pada 2017 menuai respons negatif pedagang pasar tradisional. Selama ini, tutur pedagang daging di Pasar Anyar Bogor, Jawa Barat, Hendra, kantong plastik menjadi bagian dari servis pelanggan. Jika dibebankan biaya, ia khawatir mengganggu konsumen. Akibatnya, Hendra menolak rencana tersebut. “Walaupun cuma Rp 200, tapi kalau dalam jumlah banyak kan terasa juga,” katanya ketika ditemui di kawasan Pasar Anyar Bogor, Senin (31/10). Kendati kebijakan diterapkan, Hendra berencana tetap memberikan kantong plastik secara cuma-cuma. Di pasar tradisional, menurut dia, persaingan antarpedagang sangat ketat. “Sekarang harus hati-hati mengelola usaha di pasar tradisional. Lihat saja di sekeliling, jarak beberapa kios ada lagi tukang daging. Bukan saya saja, Rp 200 bisa jadi masalah.” Pedagang sayur-mayur di Pasar Anyar Bogor, Mul, juga menolak rencana pemerintah kembali menerapkan plastik berbayar, terutama di pasar tradisional. Ia khawatir beleid tersebut berimbas keluhan pembeli. Mul berharap pemerintah terlebih dulu menggencarkan sosialisasi. Tujuannya untuk meredam keluhan konsumen kepada pedagang. “Kalau konsumen sudah ngerti dan tidak menyalahkan pedagang, silakan saja.” Pedagang kebutuhan bahan pokok di Pasar Anyar Bogor, Novi, telah menyiapkan strategi jika kantong plastik tak lagi gratis. Terkait hal tersebut, Novi memastikan tidak akan menaikkan harga barang. WASPADAI BANJIR LAHAR MERAPI »
22-32°C
Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
26-35°C
Ia akan menempatkan kantong plastik sebagai penjualan terpisah. “Saya tidak akan mewajibkan konsumen untuk membayar (kantong plastik). Sebab pasti banyak yang komentar, ‘masa itu saja bayar’,” ujarnya. Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri telah memprediksi penolakan pedagang. Kantong plastik di pasar tradisional, ia mengingatkan, telah menjadi tradisi dari pelayanan. “Sulit plastik berbayar diterapkan di pasar, pedagang pasti menolak. Apalagi jika belum ada solusi penggunaan bahan lain,” ungkapnya. Pemerintah, ia berharap, memberikan solusi pengganti kantong plastik sebelum menerapkan kebijakan. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta memastikan pengusaha mendukung rencana pemerintah kembali menerapkan plastik berbayar. Ritel modern, sambungnya, masih menunggu landasan hukum untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut. Soal harga, Aprindo tak berujar protes. “Berapa pun harganya, jika masyarakat sudah sadar akan bahaya plastik, pasti tidak akan banyak menggunakannya. Buktinya Rp 200 saja bisa menurunkan konsumsi plastik sampai 40 persen.” Kendati demikian, ia berharap pemerintah memercayakan penerapan harga plastik kepada pengusaha. Itu karena pengusaha memiliki kantong plastik beragam jenis. Untuk plastik sekali pakai, ia mencontohkan, bisa di kisaran Rp 200. Sementara untuk plastik tebal, bisa berkisar Rp 5.000 lantaran bisa digunakan hingga 30 pemakaian.
A13
Denpasar
HARNAS | BAYU INDRA KAHURIPAN
Pemerintah diharapkan memberikan solusi sebelum penerapan kebijakan pengganti kantong plastik.
PERSEPSI PUBLIK IHWAL PLASTIK BERBAYAR SETUJUKAH ANDA PLASTIK BERBAYAR?
12,6 % 0,2 % 87,2 % Setuju
Tidak
BERAPA HARGA YANG PANTAS?
21,3 %
34,4 %
20,6 %
23,7 %
Rp 500
26-35°C
Hujan Sedang
Rp 1.000 Lainnya
Rp 2.000
MAUKAH ANDA MEMBAWA KANTONG BELANJA SENDIRI?
8,30 % 0,10 % 91,6 % Bersedia
Tidak
Tidak Menjawab
Sumber: Survei Direktorat Pengelolaan Sampah | 5-14 Februari 2016 | 10.004 responden
Ritel modern, menurut Tutum, berencana menjalin kerja sama dengan perajin tas belanja. “Kami akan berikan pilihan kepada masyarakat, mau menggunakan kantong yang sekali pakai atau tas belanja yang bagus desainnya.” O DEDI DARMAWAN NASUTION | ELVI ROBIATUL ADAWIYAH
BOLA LIAR SKANDAL HILLARY » Hujan Lebat
Tidak Menjawab
Hujan Ringan
Berawan
A15 Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG