Harian Nasional

Page 1

SELASA, 1 OKTOBER 2013 | Nomor 32 Tahun I KURS MATA UANG US$ GB£ EU€ JP¥ SIN$ AUS$ RM RMB

11.671 18.866 15.750 11.929 9.284 10.854 3.583 1.898

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

Tahan Laju Keluar Dana Asing

BUMERANG BIRU

Kebijakan tak konsisten akan membuat investor berpikir ulang masuk Indonesia. »A7

»C25

A

Chelsea menghadapi dilemanya sendiri. »B17

sumber: www.bi.go.id

NASIONAL H A R I A N

Tarian LUMBA-LUMBA di TELUK KILUAN

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

Bilateral RI-Australia

REUTERS | BEAWIHARTA

Perdana Menteri Australia Tony Abbott mendengarkan penjelasan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan keterangan pers bersama di Istana Merdeka Jakata, Senin (30/9). Kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama bilateral, termasuk penanganan persoalan menyangkut manusia perahu. >> Berita di Halaman A2

KASUS WILFRIDA SOIK

Pemerintah Perlu Lebih Optimal JAKARTA (HN) Pemerintah In­ donesia diharapkan lebih optimal memberikan bantuan hukum ke­ pada Wilfrida Soik, tenaga kerja Indonesia yang terancam hukum­ an mati di Malaysia. Optima­lisasi bisa dilakukan dalam sebulan mendatang setelah Majelis Tinggi Malaysia menangguhkan putus­ an terhadap warga Belu, Nusa Tenggara Timur itu. “Ini kesempatan besar bagi tim pembela dan pemerintah lebih optimal mendampingi Wil­ frida agar mendapat keringanan hukuman,” kata anggota Ko­ misi IX DPR Rieke Dyah Pitaloka dalam keterangan pers tertulis Jakarta

24-33° C

Bandung

kepada wartawan di Jakarta, Senin (30/9). Hakim telah mengabulkan permohonan tim pembela agar dapat mengajukan bukti-bukti baru seperti uji tulang untuk membuktikan kepastian usia Wil­ frida, uji psikologis, data audio dan video semua proses persidangan di pengadilan, serta pertimbang­ an hukum melalui jurispridensi pada kasus Encik Ramli pada 1986 yang menggunakan Section 425 Qanun Jenayah (Penal Code 425) berdasarkan undang-undang yang berlaku di Malaysia. Rieke menilai pemerintah Indo­ nesia juga selayaknya men­

23-34° C

Semarang

24-34° C

Yogyakarta

cari solusi bersama pemerintah Malaysia dalam menangani kasus perdagangan manusia. Optimal­ isasi upaya pemerintah ditambah besarnya dukungan publik ter­ hadap Wilfrida dapat meminimal­ isasi kasus perdagangan manusia. Sidang putusan sela Wilfrida digelar pada Senin (30/9) 11.00 pagi waktu Malaysia. Persidang­an digelar di Majelis Tinggi Kota Bha­ ru, Kelantan, Malaysia. Wil­ frida tiba di pegadilan sekitar pukul 08.00. Wilfrida memasuki ruang sidang dengan wajah tertunduk. Kedua tangan dia diborgol dan didampingi tiga petugas polisi Diraja Malaysia. Dia didam­ 23-31° C

Surabaya

23-34° C

pingi kedua orangtuanya Rikhar­ dus Mau dan Maria Kolo, anggota DPD RI asal Kupang NTT Sarah Lerry Mboik, dan pendiri Change. org Indonesia Usman Hamid. Dukungan berupa doa juga diberikan langsung Pastor Grego­ rius dan orang tua Wilfrida se­ belum persidangan dimulai. Tampak menghadiri persidangan Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno beserta staf KBRI, Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat, dan ketua Dewan Pem­ bina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Persidangan ini juga dihadiri keluarga korban yang diduga meninggal setelah jatuh

Denpasar

23-32° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

terdorong oleh Wilfrida. Sidang lanjutan kasus ini akan digelar 17 November 2013. Putusan hakim itu dinilai sebagai kesempatan membuat hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia menjadi lebih baik berlandaskan pada keadilan dan kemanusiaan. Kasus ini juga harus menjadi pintu pembuka dugaan praktik perdagangan manusia yang me­ libatkan Indonesia dan Malaysia. Data tahun 2012, dari 105 kor­ ban perdagangan manusia yang diselamatkan di Klang Malaysia, sekitar 80 di antaranya berasal dari NTT. l NESTY PAMUNGKAS | RIDWAN MAULANA Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.