SENIN, 2 DESEMBER 2013 | Nomor 92 Tahun I
ROONEY SANG PENYELAMAT
Uang Muka Rumah Subsidi Naik
“BATIK PELANGI” Anthony Bachtiar
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
»C25
MU tertahan di kandang Tottenham Hotspur. »B17
»A9
NASIONAL H A R I A N
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Tumpul di Kandang Hull
REUTERS | NIGEL RODDIS
Pemain Hull City Jake Livermore (kiri) mengganjal pergerakan striker Liverpool Luis Suarez pada laga Liga Primer di KC Stadium Kota Hull, Inggris Utara, Minggu (1/12). Livermore membuka gol laga ini pada menit ke-20 sebelum disamakan skipper Liverpool Steven Gerrard pada menit ke-27. Namun David Meyler kembali membawa Hull unggul pada menit ke-72. Derita Liverpool diperparah oleh gol bunuh diri Martin Skrtel pada menit ke-87. The Reds Liverpool tumbang 1-3 di kandang Hull.
Partai Nasionalis Diprediksi Menang Partai Islam mempunyai banyak kelemahan, salah satunya tak memiliki infrastruktur kuat. JAKARTA (HN) Para pengamat politik mulai memperkirakan kontestasi Pemilu 2014 akan dimenangkan partai nasionalis atau non-agamais. Hal itu ditandai menu runnya elektabilitas partai politik berbasis agama sehingga peluang mereka menang sangat kecil. “Kalau melihat kenyataan politik saat ini, kemungkinan besar partai n asionalis akan menang pada Pemilu 2014,” kata pengamat politik Heri Budianto di J akarta, Minggu (1/12). Menurut dia, bagi partai politik ber basis agama seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN) perlu mulai membangun komunikasi politik yang baik sejak sekarang. Hal itu dimaksudkan agar setelah pagelaran pemilu le gislatif, partai-partai ini sudah memiliki komunikasi politik yang kuat. “Kalau Jakarta 24 - 33 °C
Bandung 22 - 32 °C
sekarang masih mempertahankan k etua umum nya jadi calon presiden, koa lisi instan itu akan muncul dari partai-partai berbasis agama,” ujar Heri. Pengajar ilmu politik Universitas Mercu Buana ini mengatakan, kalau partai Islam melakukan koalisi, torehan 20 persen kemungkinan besar tercapai. Namun, hambatan besar ada di depan mata. Partai-partai Islam kini tak memiliki figur atau tokoh yang bisa diusung. “Figur tokoh partai Islam tidak bisa diusung,” katanya. Selain itu, ada semacam ego partaipartai Islam sehingga masing-masing mendorong ketua partainya untuk maju. Menurut Heri, jika pola ini dikedepankan, maka mereka akan sangat sulit meng imbangi partai-partai politik berbasis nasionalis. “Tapi, ketika mereka melepaskan ego kemudian mencari sosok yang bisa diangkat dan laku di publik, keuntungan
Semarang
24 - 33 °C
Yogyakarta
23 - 31 °C
Surabaya
bisa didapatkan,” ujar Heri. Pengamat politik Burhanuddin M uhtadi membenarkan saat ini partai nasionalis mendominasi semua lini perpolitikan. Ada empat partai besar yang menonjol yaitu Golkar, Gerindra, PDI Perjuangan, dan Partai Demokrat. “Praktis partai Islam belum banyak berkiprah dan ini menunjukkan makin melorotnya citra partai Islam di mata publik,” kata dia. Pemandangan itu, menurut Burhanuddin, mengindikasikan partai Islam hanya akan menjadi penggembira pada Pemilu 2014. Jika dalam kurun empat sampai lima bulan ke depan tak menunjukkan perubahan signifikan, dia memastikan partai Islam akan terus mengalami marjinalisasi saat pesta demokrasi itu. Burhanuddin mengatakan, partai Islam mempunyai banyak kelemahan, salah satunya tak memiliki infrastruktur kuat. R ata-rata partai Islam hanya kuat di beberapa wilayah seperti PKB di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta PAN di basis-basis Muhammadiyah. PKS kian 25 - 34 °C
Denpasar
23 - 32 °C
Hujan Lebat
erat langkahnya karena terjerat banyak b persoalan hukum. Partai Islam pun tak memiliki tokoh yang menjadi magnet elektoral kuat seperti partai-partai nasionalis. “Partai Islam enggak punya figur kuat yang dikenal secara nasional, r ata-rata hanya jago kandang di basis mereka,” katanya. Selain itu, partai Islam juga tidak memiliki logistik termasuk pendanaan yang kuat. “Kalau pun ada, itu hanya PAN.” Meskipun demikian, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menaikkan kembali citra dan wibawa partai Islam. Kini yang dilihat figur atau tokoh dan bukan partai. Menurut Burhanuddin, partai Islam harus mampu memunculkan figur-figur baru. Berdasarkan survei-survei termutakhir, figurfigur lama sepertinya mengalami penolak an keras dari publik. “Karena itu, figur-figur partai Islam yang mempunyai integritas, empati, dan kapasitas yang baik, harus dimunculkan sehingga tak didominasi figur-figur ketua umum partai,” ujarnya. l HERMAN SINA Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG