JUMAT, 4 DESEMBER 2015 | Nomor 758 Tahun III
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
SENTIMEN THE FED TEKAN RUPIAH
MAMA, MAU MIMI SUSU...
»A7
»C25
A
» B17
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
JK Khawatir DPR Menghilang
HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN
Kejaksaan Agung segera memeriksa Ketua DPR Setya Novanto.
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Pelaksana Tugas Ketua KPK Taufiequrachman Ruki menghadiri Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12). Konferensi bertujuan untuk mencari solusi dan mencegah tindak pidana korupsi. Jakarta
23-34°C
Bandung
20-32°C
Semarang
24-37°C
Yogyakarta
23-34°C
Surabaya
JAKARTA (HN) Dugaan pelanggaran yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto semakin terurai. Dalam sidang etik di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), dua saksi yang telah dihadirkan, Menteri ESDM Sudirman Said dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, kian menguatkan adanya pelanggaran. Dalam proses persidangan, MKD membuka bukti rekaman yang diduga melibatkan Novanto, Maroef, dan seorang pengusaha minyak Riza Chalid. “(Isi rekaman) Membuat kita dipertontonkan secara terbuka tentang upaya kelompok pejabat, juga pengusaha yang melakukan kegiatan korupsi,” kritik Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (3/12). Menurut Kalla, pembukaan bukti rekaman menunjukkan ada upaya korupsi yang lebih besar. Ia optimistis proses di MKD dapat membuka tabir, termasuk menemukan pelanggaran-pelanggaran baru. “Apabila ada bukti-bukti hukum, tentu akan berimplikasi kepada hukum,” tuturnya. Selain itu, Kalla juga khawatir soal posisi DPR menghilang. Sebab, sedari kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden bergulir, termasuk permintaan saham, Novanto tak pernah terlihat. “Tinggal Ketua MPR dan DPD. Satu lagi (Ketua DPR) sudah hilang,” ujarnya. Selain meningkatkan pemberantasan, Kalla mengatakan, korupsi dapat dihilangkan dengan gaya hidup sederhana, termasuk keimanan, ketegasan, dan keteladanan pemimpin. Saat memberikan kesaksian dalam sidang MKD, Maroef menyatakan telah berkomunikasi dengan Kejaksaan Agung (Kejagung). Bahkan, ia sudah memberikan rekaman asli kepada Korps Adhyaksa. “HP yang saya pakai merekam telah diminta tim penyidik (Kejagung),” tuturnya. Bukti rekaman itu, ia pastikan sama dengan yang telah diperdengarkan di MKD. Jaksa Agung Muda Intelijen Kejagung Adi Toegarisman mengatakan, bukti rekaman yang diberikan Maroef masih
ditelaah sebagai bahan penyelidikan. Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung Arminsyah menyatakan, terkait proses penyelidikan, pihaknya segera memanggil saksi untuk dimintai keterangan. “Bukti sudah kita pegang. Kalau tidak, mana mungkin melakukan penyelidikan. Kemungkinan kita bakal panggil (Novanto). Apalagi beliau berkaitan dengan kasus, dan tentunya menyangkut proses hukum,” ujarnya. Selain Novanto, rencana pemeriksaan turut mengarah pada Sudirman dan Maroef. Upaya tersebut untuk mencari data guna menguatkan indikasi korupsi.
Bukti sudah kita pegang. Kalau tidak, mana mungkin melakukan penyelidikan. Kemungkinan kita bakal panggil (Novanto). Apalagi beliau berkaitan dengan kasus, dan tentunya menyangkut proses hukum. ARMINSYAH JAMPIDSUS KEJAGUNG
Pada Rabu (2/12) malam, Kejagung memanggil Maroef untuk dimintai keterangan. Jaksa Agung HM Prasetyo menyatakan, Maroef telah menyerahkan handphone yang digunakan untuk merekam pembicaraan. “Dia (Maroef) menyerahkan HP-nya ke jajaran pidana khusus. Saya anggap langkah itu sudah tepat terkait proses hukum, yakni penyelidikan,” katanya. Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejagung Amir Yanto membenarkan tim penyelidik dari pidana khusus telah memintai keterangan Maroef. “Jadi kami kumpulkan data-data berdasar keterangan pihak terkait untuk dianalisis. Ke depan, kami akan perkuat bukti-bukti dengan memanggil pihak terkait guna pengumpulan bahan,” tutur Amir. O TARI OKTAVIANI | RIDWAN MAULANA
» BERITA TERKAIT DI HALAMAN A2 25-36°C
Denpasar
25-34°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG