SELASA, 4 FEBRUARI 2014 | Nomor 152 Tahun I
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
PERANG TABLET MURAH
Infrastruktur Tersendat, Inflasi Meroket
SUPERMUNICH
»A7
»C25
»B17
A
NASIONAL H A R I A N
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
Sekolah Kebanjiran
ANTARA | SENO
Sejumlah siswa membersihkan karpet yang terkena banjir di SMKN 1 Kendit, Situbondo, Jawa Timur, Senin (3/2). Sebanyak sepuluh sekolah di Situbondo terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 60-120 cm menyebabkan kegiatan belajar mengajar tertunda sampai banjir surut.
Masyarakat Diminta Tidak Panik JAKARTA (HN) Sebanyak 19 gunung api di Indonesia berstatus waspada atau level II, yaitu ada kenaikan aktivitas di atas le vel normal. Kendati demikian, masyarakat diminta untuk tidak panik dan terjebak dalam pemberitaan yang menyesatkan. “Masyarakat jangan panik. Sosialisasi membuktikan, seluruh instansi terkait bekerja dan mengawasi perkembangan sejak dini, agar dapat menemukan dan melaku kan langkah-langkah antisipatif,” kata Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Jakarta, Senin (3/2). Dia juga mengimbau agar masyarakat mematuhi peringatan Pemerintah. Hingga kini127 gunung api aktif di In donesia. Salah satu gunung yang berstatus awas atau level IV, yaitu Gunung Sinabung yang erupsi sejak 24 November tahun lalu. Tiga gunung berstatus siaga atau level III, yaitu Karangetang, Lokon, dan Rokatenda. “Sedangkan gunung yang berstatus waspada atau level II, yaitu Kelud, Raung, Ibu, Lewotobi Perempuan, Ijen, Gam Jakarta
25-31° C
Bandung
22-30° C
konora, Soputan, Sangeangapi, Papan dayan, Dieng, Seulewah Agam, Gamalama, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, dan Kerinci,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Menurut dia, makna status siaga adalah semua data menunjukkan aktivitas bisa berlanjut ke letusan atau menuju ke adaan yang dapat menimbulkan bencana. “Kondisinya kritis sehingga perlu sosial isasi di wilayah terancam, penyiapan sa rana darurat, koordinasi harian, dan piket penuh,” ujar Sutopo. Pemberitaan yang berlebihan me ngenai peningkatan aktivitas gunung api acap kali justru menyebabkan dampak negatif di masyarakat. “Objek-objek wisa ta, hotel, pertanian, dan aktivitas ekonomi di luar daerah berbahaya, sepi. Misalnya, di Gunung Bromo, Ijen, Dieng, Tangkuban prahu, Papandayan, dan lainnya. Bahkan, aktivitas wisata dan hotel-hotel di Kaban jahe saat ini sepi pengunjung karena ma syarakat takut,” tuturnya. Menurut Sutopo, gunung api bersi fat slow in set. Artinya, gunung api tak akan tiba-tiba meletus. “Ada tanda-tanda
Semarang
23-31° C
Yogyakarta
22-30° C
Surabaya
STATUS GUNUNG API DI ATAS NORMAL
HARIAN NASIONAL | JOKO SUTRISNO
Dari 127 gunung aktif di Indonesia, sebanyak 19 di antaranya berstatus waspada.
G. Sinabung G. Karangetang G. Rokatenda G. Lokon G. Kelud G. Raung G. Ibu G. Lewotobi Perempuan G. Ijen G. Gamkonora G. Soputan G. Sangeangapi G. Papandayan G. Dieng G. Seulewah Agam G. Gamalama G. Bromo G. Semeru G. Talang G. Anak Krakatau G. Marapi G. Dukono G. Kerinci Awas (Level IV)
Awas Siaga Siaga Siaga Waspada Waspada Waspada Waspada Waspada Waspada Waspada Waspada Waspada Waspada Waspada Waspada Waspada Waspada Waspada Waspada Waspada Waspada Waspada
Siaga (Level III)
24-11-2013 3-9-2013 13-10-2012 24-7-2011 2-2-2014 5-1-2014 10-12-2013 30-9-2013 26-8-2013 1-7-2013 14-6-2013 14-6-2013 6-6-2013 8-5-2013 3-1-2013 9-10-2012 3-10-2012 2-5-2012 8-2-2012 26-1-2012 3-8-2011 15-6-2008 9-9-2007 Waspada (Level II)
sehingga status gunung punya tahapan mulai dari normal, waspada, siaga, hingga awas sesuai ancaman,” katanya.
24-31° C
Denpasar
25-32° C
Hujan Lebat
Sebelumnya, BNPB merilis terjadi pe ningkatan aktivitas vulkanik Gunung Kelud di Jawa Timur. Gunung Kelud berbentuk strato. Ketinggian puncak gunung ini 1.731 meter di atas permukaan laut. Aktivitas tera khir terjadi pada 2007 diawali peningkatan aktivitas kegempaan dan diakhiri erupsi efusif pada 3–4 November 2007. Pada 1–2 Februari 2014 hingga pukul 14.00 WIB terjadi 111 kali gempa vulkanik dangkal, 30 kali gempa vulkanik dalam, dan 3 kali gempa tektonik jauh. Selama periode 1 Januari–2 Februari 2014 terjadi peningkatan jumlah gempa vulkanik dang kal. Peningkatan cukup signfikan dimulai pada 15 dan 16 Januari 2014, yaitu 22 dan 24 kali kejadian. Peningkatan jumlah gempa vulkanik dangkal cenderung naik, tetapi berfluktua tif. Pada 28 Januari 2014 mencapai 33 kali kejadian dan 2 Februari 2014 hingga pukul 11.00 WIB 68 kali kejadian. Jumlah gempa vulkanik dalam, cenderung meningkat na mun berfluktuatif sejak 27 Januari 2014, yaitu 23 kejadian pada 30 Januari 2014 dan 14 kejadian pada 2 Februari 2014 hingga pukul 11.00 WIB. l ANDI NUGROHO | EKO B HARSONO » Berita Terkait di Halaman A14 Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah