RABU, 4 NOVEMBER 2015 | Nomor 732 Tahun III
A
Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-
PEMBAKARAN HUTAN
265 ORANG JADI TERSANGKA
PROPERTI MURAH MAKIN DIBURU
»A5
»A7
» C25
NYAMLENGNYA MIE RAMEN
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
JALAN TENGAH SEPAK BOLA NASIONAL Keputusan pembentukan n
Jakarta
23-34°C
Bandung
Stakeholders k h ld sepak kb bola harus terlibat dalam komite nanti. Saatnya pemerintah terbuka. Stakeholders yang paham dan menjalani kondisi di lapangan. Terpenting ada solusi pencabutan sanksi secepat mungkin. Rakyat sudah merindukan kompetisi dan berharap sepak bola Indonesia berprestasi. JEFRI RIWU KORE ANGGOTA KOMISI X DPRI RI
ANTARA | YUSRAN UCCANG
JAKARTA (HN) Delegasi FIFA dan AFC telah mencapai kesimpulan demi mengurai benang kusut sepak bola Indonesia. Selama tiga hari, 1-3 November, mengumpulkan masukan berbagai pihak, akhirnya FIFA menyarankan pembentukan komite ad hoc yang diisi perwakilan beberapa elemen seperti PSSI, pemerintah, independen, pemain, pelatih, wasit, PT Liga Indonesia, dan media massa. Untuk menghindari konflik kepentingan, komite ad hoc akan langsung bekerja di bawah supervisi FIFA. “Isu-isu ini akan secara resmi ditangani oleh komite ad hoc yang segera dibentuk dan akan beroperasi di bawah kerangka peraturan FIFA, yang mengakui PSSI sebagai badan sepakbola di Indonesia,” demikian pernyataan resmi anggota eksekutif FIFA Kohzo Tashima, yang dibacakan FIFA Manager Senior of Member Association James Johnson saat konferensi pers di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/11). Terbetik kemungkinan sanksi FIFA terhadap negeri ini bisa dicabut dalam pertemuan Komite Ekeskutif Desember mendatang, dengan catatan polemik sepak bola nasional dapat diatasi. Untuk itu, FIFA memberi tenggat waktu pembentukan komite ini hingga 13 November. Inilah jalan tengah terbijak ditempuh FIFA. Sebagaimana diketahui, problema sepak bola yang awalnya dipicu keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membekukan PSSI pada 17 April 2015 dan mengakibatkan sanksi FIFA terhadap Indonesia pada 30 Mei silam akibat campur tangan pemerintah, telah menggulirkan ‘perang’ berbulan-bulan antara Pemerintah dan PSSI. Korban pun berjatuhan. Mu-
k komite omite ad hocc disambut baik Pemerintah hd da dan an PSSI.
Pesepak bola Surabaya United Putu Gede (atas) berebut bola dengan pesepak bola PSM Makassar Escobar (bawah) dalam laga persahabatan memperingati HUT Ke-100 PSM Makassar sekaligus jelang Piala Sudirman 2015 di Stadion Mattoanging Gelora Andi Mattalatta, Makassar, Selasa (3/11). Insan sepak bola dan publik berharap, kedatangan perwakilan FIFA dan AFC di Tanah Air membawa solusi terkait kisruh PSSI-pemerintah.
lai dari pemain yang kehilangan mata pencarian hingga masyarakat tak lagi menikmati hiburan. Padahal sejatinya olahraga “si kulit bundar” ini memiliki basis masa terbesar, atau layak berjuluk milik sejuta umat. Pembentukan komite ad hoc mendapat apresiasi berbagai kalangan. Juru bicara Kemenpora Gatot S Dewa Broto menyambut baik wacana tersebut. Semangat utama dalam komite tersebut sama dengan keinginan semua stakeholders yakni normalisasi PSSI sesuai statuta FIFA di antaranya integritas, transparan, dan fairplay. “FIFA ingin menormalisasi PSSI, keinginan itu sesuai dengan keinginan kita. Sejauh ini kita apresiasi komite ad hoc namun untuk lebih lanjut kita belum berkomunikasi lagi dengan FIFA,” paparnya. Namun, Gatot belum bisa memberi jawaban apakah usulan tersebut akan diterapkan meng-
20-32°C
Semarang
24-37°C
Yogyakarta
ingat masalah ini harus diputuskan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, sebagai pemberi rekomendasi pembentukan task force yang akan menjembatani komunikasi FIFA dengan pemerintah. “Kami mengapresiasi usulan ini, tandanya FIFA merespon positif jalan keluar yang diberikan Presiden Joko Widodo. Namun kami belum dalam kapasitas akan mengikutinya karena Presiden tak menyebutkan siapa saja yang akan masuk dalam task force. Kami menyerahkan kepada Presiden sebagai pimpinan tertinggi di Indonesia,” kata Gatot di kantornya. Menpora Imam Nahrawi terbuka dengan usulan tersebut. Dia pun tak mau mempermasalahkan perbedaan persepsi komite ad hoc yang nantinya harus melibatkan seluruh stakeholders sepak bola Tanah Air. Baginya, apresiasi yang diberikan FIFA merupakan hal positif. Terlebih, keterlibatan pemerintah dalam ranah FIFA sa23-34°C
Surabaya
25-36°C
Denpasar
ngat jarang terjadi. “Dari kesepakatan kemarin hanya Pemerintah, FIFA, dan AFC saja. Tak disebut adanya pihak-pihak lain. Namun kalau kemudian FIFA memandang mereka (para stakeholders sepak bola) harus terlibat ya silakan saja. Kalau semuanya terlibat dalam rangka percepatan normalisasi ya bagus,” terangnya. Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti berharap, semua pihak yang diajak terlibat dalam tim nanti mau turut serta bekerja dengan baik.“Tim ini harus sepakat melakukan reformasi seperti kehendak Presiden. Ayo kita buktikan dengan tindakan,” tegas La Nyalla. Genderang perdamaian telah tertabuh. Saatnya menanti keseriusan berbagai pihak yang berseteru mau menurunkan ego, mencapai kesepakatan bersama guna masa depan sepak bola negeri ini yang lebih baik.
FIFA meminta APPI untuk terlibat langsung di dalam komite itu, dan kami juga menyatakan kesiapan kami untuk masuk di dalamnya. FIFA memang meminta agar semua stakeholders sepak bola terlibat, baik itu PSSI maupun pemerintah. PONARYO ASTAMAN PRESIDEN APPI
Pembentukan b t k task t k force f terlihat sederhana, namun ini bisa dibilang justru akan memasuki babak baru karena masalah yang dihadapi di sepak bola, banyak. Liga hanya salah satu di antaranya. JOKO DRIYONO CEO PT LIGA INDONESIA
O ARIF RAHMAN | BRIGITHA SESILYA
25-34°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG