Harian Nasional

Page 1

JUMAT, 4 OKTOBER 2013 | Nomor 35 Tahun I US$ GB£ EU€ JP¥ SIN$ AUS$ RM RMB

11.593 18.823 15.784 11.883 9.288 10.888 3.626 1.886

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

Bentengi Sektor Strategis dari Asing

KURS MATA UANG

Indonesia kian diperhitungkan dunia. Australia–China mengakuinya.»A7

A

Raja Kaki Kiri

»C25

Di Maria panaskan persaingan sektor sayap dengan Gareth Bale.»B17

SUNGAI MAHAKAM

NEGERI-NEGERI TUA

sumber: www.bi.go.id

NASIONAL H A R I A N

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

“Hentikan Praktik Suap” Ketua MK Akil Mochtar ditetapkan sebagai tersangka dalam dua kasus sengketa pemilukada. bernegara kita ke depan,” kata Presiden SBY dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, usai menerima delegasi Bank Pem­ bangunan Asia, Kamis (3/10). Presiden juga meminta kepala daerah dan pejabat negara tidak coba-coba melakukan korupsi dan suap dalam persoalan hukum yang sedang dihadapi, termasuk dalam sengketa pilkada dan pe­ nyimpangan perizinan. Terlebih menggunakan uang negara. “Saya juga melihat sejum­ lah bupati terlibat dalam urus­ an hukum, suap, dan korupsi menggunakan uang negara dan penyimpangan dalam sejumlah perizinan. Saya meminta seluruh jajaran, hentikan praktik buruk seperti itu,” kata Presiden. Presiden juga menyinggung pemilu tahun depan. Presiden meminta semua pihak terkait yang diberi mandat seperti KPU, Bawaslu, dan BKPP, menjalan­ kan tugas secara profesional, ne­ tral, dan tak berpihak. Ketua MK Akil Mochtar ber­ sama lima orang yang tertangkap tangan pada Rabu (2/10) hingga Kamis (3/10) dini hari, resmi

ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap seng­ keta pemilu­ kada di MK, Kamis (3/10). Keenam tersangka kini mendekam di rumah tahanan KPK hingga dua puluh hari ke depan. Ketua KPK Abraham Samad mengatakan penetapan mereka sebagai tersangka setelah me­ lalui proses pemeriksaan serta ekspos selama sekitar 12 jam. Selain Abraham, hadir Wakil Ketua KPK Bambang Widjajan­ to, Deputi Direktur Pe­nindakan Warih Sadono, serta utusan MK, Hakim Konstitusi Patrialis Ak­ bar. “Disimpulkan pada pukul 11.00 telah ditemukaan bukti permulaan cukup tentang tindak pidana korupsi yang melibatkan Ketua MK, AM. Kasus ini diting­ katkan ke penyidikan,” tuturnya. KPK memperlihatkan barang bukti berupa uang yang di­ masukkan amplop coklat. Uang itu terdiri atas SIN$ 294.050, US$ 22.000 serta

AKIL MOCHTAR

ANTARA

>> Berita Terkait di A2-A3

pecahan Rp100 ribu dan Rp 50 ribu senilai total Rp 1 miliar. Jum­ lah yang disita KPK sekitar Rp 3 miliar. Akil diduga menerima suap dalam dua kasus sengketa pe­ milukada, yaitu di Kabupaten Gunung Mas (Kalimantan Barat) dan Kabupaten Lebak (Banten). Selain Akil, dalam sengketa pe­ milukada Gunung Mas, KPK menetapkan anggota DPR Fraksi Golkar Chairunnisa sebagai ter­ sangka penerima suap. Bupati Gunung Mas Hambit Bintih dan peng­ usaha asal Palangkaraya Cornelis Nhalau ditetapkan se­ bagai tersangka pemberi suap. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan pada pemeriksaan hingga Kamis (3/10) sore, Akil tetap menyangkal. “Wa­ jar seorang tersangka meng­

gunakan hak ingkar. Itu bukan hal luar bi­ asa,” katanya. Hal itu, kata Busyro, tak akan menghalangi pe­ ngum­pulan barang bukti. Ha­ kim Konstitusi Patrialis Akbar menyatakan siap memberikan akses seluas-luasnya bagi KPK dalam rangka pengembangan kasus. l VINI MARIYANE ROSYA

KRONOLOGI PENANGKAPAN KETUA MK AKIL MOCHTAR RABU 2 OKTOBER 2013 20.30 WIB Penyidik KPK menggunakan tiga mobil mendatangi rumah Akil Mochtar di Jl Widya Chandra III No 7, Jakarta Selatan. Akil, anggota DPR Chairunnisa, dan pengusaha Cornelis tertangkap basah sedang bertransaksi. Mereka tak berkutik saat penyidik KPK melihat uang dalam pecahan dolar Singapura. Jakarta

22-33° C

KAMIS 3 OKTOBER 2013 17.00 WIB KPK menetapkan Akil Mochtar dan Chairunnisa sebagai tersangka penerima suap dan diduga melanggar Pasal 12 huruf c jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 atau Pasal 6 ayat 2 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

00.20 WIB

20.45 WIB Tim penyidik KPK membawa Akil, Chairunnisa, dan Cornelis meninggalkan rumah Akil. Penyidik mengamankan uang yang diduga sebagai suap untuk Akil. Tim menuju ke Hotel Redtop.

Bandung

22-31° C

21.15 WIB Penyidik masuk Hotel Redtop. Bupati Gunung Mas, Hambit Bintih dan seorang pengusaha DH ditangkap penyidik KPK. 21.30 WIB Kelima orang itu dibawa ke kantor KPK menggunakan tiga mobil bersama penyidik.

Semarang

25-35° C

Yogyakarta

22.00 WIB Mereka tiba di gedung KPK dan dibawa masuk melalui basement. Kelima orang itu menjalani pemeriksaan intensif di lantai delapan gedung KPK.

22-31° C

Surabaya

23.30 WIB Tim penyidik mendatangi gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Tim menyegel beberapa ruangan, termasui ruang ketua MK, ruang sekretariat, dan ruang ajudan.

24-34° C

Denpasar

Penyidik kembali mendatangi rumah Akil di Jl Widya Chandra III No.7, Jakarta Selatan. Dipimpin Novel Baswedan, penyidik menyegel mobil dinas Akil RI 9. 23-33° C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG

GRAFIS : HN | DJOKO SUTRISNO | FOTO: HN | N A LUBIS | AULIA RACHMAN

JAKARTA (HN)

Presiden Susilo Bambang Yudho­ yono terkejut atas tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (2/10) malam. Presiden meminta semua pihak melihat kasus ini sebagai kasus hukum dan tak men­ campuradukkan dengan politik. “Ini sangat mengejutkan. Saya juga merasakan kemarahan dan keterkejutan seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa tadi malam. Apalagi MK adalah lembaga penting dan perannya juga sangat besar dalam menen­ tukan kehidupan berbangsa dan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.