Harian Nasional

Page 1

JUMAT, 4 SEPTEMBER 2015 | Nomor 682 Tahun III

Hari ini 32 halaman | Rp 3.000,-

JERMAN vs POLANDIA

Harga Pertalite Turun Rp 100

Menghindari “Selfie Maut”

»A7

»C25

MENANG HARGA MATI

» B17

REUTERS | THE NEW STRAITS TIMES PRESS | S RAVALE

DINAMIS DAN MENCERAHKAN

A

Tim SAR memindahkan jenazah dari kapal karam ke atas perahu karet di lokasi evakuasi Hutan Melintang, dekat Teluk Intan, Negara Bagian Perak, Kamis (3/9).

NESTAPA DI PERAIRAN MALAYSIA Misi pencarian WNI korban kapal kayu yang tenggelam di perairan Malaysia pada Kamis (3/9) digelar hingga enam hari ke depan. JAKARTA (HN) P e m e r i n t a h melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia terus mengintensifkan pencarian para korban Warga Negara Indonesia (WNI) setelah kapal kayu yang mereka tumpangi tenggelam di perairan Malaysia. Bahkan, misi pencarian dilakukan hingga enam hari ke depan. KBRI di Kuala Lumpur dan Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) menggelar Jakarta

26-33°C

Bandung

operasi gabungan pencarian serta penyelidikan tenggelamnya kapal kayu bermuatan sekitar 100 orang di perairan Malaysia pada Kamis (3/9) pagi. Sedikitnya 14 WNI diyakini meninggal akibat insiden ini. ‘’Kami khawatir korban tewas bertambah karena kejadiannya telah beberapa jam lewat (kemarin),” kata Direktur Operasional SAR MMEA Robert Teh Geok Chuan. Hingga kemarin baru 20 orang

18-30°C

Semarang

25-34°C

Yogyakarta

ditemukan selamat, termasuk 15 orang yang diselamatkan nelayan setempat. Menurut KBRI Kuala Lumpur, pencarian terus dilakukan hingga enam hari ke depan dengan melibatkan sedikitnya tujuh kapal dan satu helikopter. Kapal nahas tersebut mengambil rute pelayaran Sabak Bernam di Negara Bagian Selangor menuju Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara. Namun, kapal terbalik di tengah laut. Diperkirakan ia kelebihan muatan karena, menurut taksiran pejabat MMEA, idealnya kapal tersebut dinaiki hanya 70 orang. Faktor cuaca buruk juga berpe-

22-32°C

Surabaya

23-34°C

Denpasar

ran sebagai penyebab. ‘’Jika mereka bukan penumpang gelap, mengapa bertolak (dari Malaysia) dengan cara seperti itu,” ujar pejabat MMEA Muhammad Aliyas Hamdan, seperti dinukil Reuters. Ribuan WNI tersebar di Malaysia. Cukup banyak di antara mereka tidak dilengkapi dokumen resmi. Mereka bekerja di sektor-sektor konstruksi, kelapa sawit, pabrik, dan menjadi asisten rumah tangga. Sudah beberapa kali kapal tenggelam yang merenggut nyawa WNI terjadi. Pada Juni 2014, dua kapal pengangkut migran

22-32°C

Hujan Lebat

Hujan Sedang

asal Indonesia karam di areal yang sama dan menewaskan 15 penumpang. Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno pun kembali mengingatkan WNI agar tidak mudah terbujuk bekerja di negeri seberang dengan cara ilegal. ‘’Sosialisasi harus lebih digiatkan agar yang bekerja ke Malaysia jangan sampai berstatus ilegal,” ujar Herman kepada HARIAN NASIONAL kemarin. Dubes Herman juga menegaskan pentingnya menindak aksi percaloan yang kerap membujuk dan menipu WNI menumpang kapal gelap. O DEVY LUBIS Hujan Ringan

Berawan

Cerah Berawan

Cerah sumber: BMKG


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.