SABTU-MINGGU, 5-6 MARET 2016 | Nomor 830 Tahun III
Hari ini 40 halaman | Rp 3.000,-
LION AIR GROUP KELOLA BANDARA HALIM
LINTAS PARTAI DESAK NAJIB MUNDUR
»A11
»A15
A
» B17
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
HEWAN TELANTAR MERINDU SENTUHAN
ROLLS ROYCE BERBALUT EMAS
Keberadaannya kerap dinilai mengganggu, bahkan mengancam. Namun, hewan-hewan liar atau telantar adalah makhluk ciptaan Tuhan yang juga berhak hidup.
» C29
» A7
SOSOK & PEMIKIRAN
KISWANTI PENGELOLA TBM WARABAL
» A8 A9
HARIAN NASIONAL | AULIA RACHMAN – KUCING (PIXABAY.COM)
S
9 PROVINSI TERANCAM KEHILANGAN PULAU
ejak 12 tahun lalu, Jakarta ditahbiskan sebagai kota bebas rabies sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Pertanian No 556 Tahun 2004. Pemprov DKI Jakarta pun dituntut selalu siaga tidak hanya mengantisipasi, tetapi juga bertindak agar predikat tersebut tidak sekadar label pemanis Ibu Kota. Karena hewan liar dinilai merupakan penyebab utama rabies, mau tidak mau, harus ada tindakan nyata mengantisipasinya. Selama ini Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta memilih mengandalkan strategi sterilisasi. Sterilisasi, Kata Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta Darjamuni, perlu dilakukan dari segi pencegahan membeludaknya populasi hewan liar yang kadang tidak terbendung. Kucing liar, misalnya. Jika populasinya tidak ditekan akan berbahaya. Selain rabies, kucing juga berpotensi menyebarkan virus-virus lain. Namun, perlu diketahui pula sterilisasi tidak mutlak dilakukan pada semua hewan liar —seperti anjing, kucing, dan kera— yang ada di Jakarta. ‘’Masalahnya tidak semua dapat ditangkapi satu per satu. Indikatornya, selama belum ada laporan rabies berarti masih aman. Di setiap wilayah
Memandikan anjing di penampungan milik Jakarta Animal Aid Network (JAAN) di Cijantung, Jakarta, Jumat (4/2).
saya tegaskan kepada suku dinasnya, kalau ada kejadian, langsung upayakan maksimal. Pokoknya jangan dibiarkan begitu saja,” ujar Darjamuni kepada HARIAN NASIONAL, Jumat (4/3). Bagaimanapun, hewan juga makhluk ciptaan Tuhan. Keberadaan hewan telantar atau liar kadang mengusik, mengganggu, bahkan mengancam manusia dan lingkungan di sekelilingnya. Namun, bukan berarti mereka layak dienyahkan dengan semena-mena. Pemikiran seperti itu yang melahirkan sejumlah kelompok pecinta dan penyelamat satwa liar. Salah satunya Jakarta Animal Aid Network (JAAN) –kerap pula disebut Jaringan Bantuan Satwa
Jakarta. Dibentuk pada 17 Maret 2008, organisasi non-pemerintah itu bertujuan memperjuangkan kesejahteraan satwa, terlebih menyaksikan Ibu Kota masih dihiasi banyak hewan telantar. Dua bidang menjadi fokus kinerja JAAN, yaitu animal wildlife (kehidupan satwa liar) dan hewan domestik. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan, termasuk membangun Pusat Rehabilitasi Elang Bondol di Kepulauan Seribu dan membantu sejumlah pusat penyelamatan satwa (PPS) seperti PPS Cikananga. Untuk hewan kesayangan atau piaraan, JAAN menyelenggarakan program adopsi. ‘’Jadi, anjing dan kucing yang diselamatkan akan kita treat-
ment dulu sampai mendapatkan rumah baru yang lebih layak,’’ kata Bevinka, salah seorang motor pendiri JAAN yang sebelumnya mengabdi di sebuah PPS, Kamis (3/3). Sebagaimana Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta, JAAN juga menempuh tindakan sterilisasi untuk hewan telantar. Melibatkan dokter hewan dan tenaga medis ahli, JAAN merawat intensif hewan telantar yang diadopsi dan ditempatkan di kantor pusat organisasi itu di kawasan Cijantung, Jakarta Timur, sembari menanti ‘’rumah baru’’ yang membuatnya nyaman dan tidak membahayakan. O TEGAR RIZQON ALFIAN | ADINDA PRYANKA
TAK SEKADAR RESCUE | ANTARA RASA DAN KOMITMEN » A2 Jakarta
23-34°C
Bandung
20-32°C
Semarang
24-37°C
Yogyakarta
23-34°C
Surabaya
25-36°C
Denpasar
25-34°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG