SABTU-MINGGU, 5-6 NOVEMBER 2016 | Nomor 1024 Tahun IV
Hari ini 40 halaman | Rp 3.000,-
ARSENAL vs TOTTENHAM
LIFESTYLE
TAK SEKADAR DERBY
SENSASI MENJADI PILOT
»B17
»C29
A
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
U
paya kaum marginal di belantara ibu kota untuk bertahan hidup patut diacungi jempol. Betapa tidak, di tengah modernisasi dan semakin canggihnya peralatan rumah tangga di abad 21 ini masih ada segelintir orang berupaya “melestarikan” profesinya yang sudah tergerus zaman. Saat ini, menambal alias mematri peralatan dapur berlubang sudah bukan hal yang lazim dilakukan. Kebanyakan orang akan memilih membeli panci atau ketel baru serta membuang barang-barang yang telah rusak ke tempat sampah. Paling tidak menumpuknya di sudut gudang sebagai bagian dari komunitas barang bekas. Di sejumlah pertokoan dan pasar tradisional pun, sesungguhnya sudah ada sejenis stiker yang berlapis aluminium foil yang tinggal ditempel di perkakas dapur yang bocor atawa bolong. Kebanyakan peralatan dapur sekarang terbuat dari aluminium, seng, atau plastik. Sedangkan benda yang bisa ditambal dengan teknik mematri adalah peralatan dapur yang terbuat dari baja tebal atau besi tempa. “Jadi mana mungkin saya mematri seng yang berlubang atau wadah plastik yang sobek? Tapi hidup harus terus berjalan ada banyak mulut di rumah perlu mendapat makanan,” kata Babe Jahari (64), tukang patri yang di usia senjanya telah 26 tahun keluar masuk gang di Jakarta mencari pelanggan. Ada atau tidak ada pelanggan, upaya harus tetap dilakukan. Berkeliling kota sambil menjajakan keahliannya mematri adalah upaya Babe Jahari agar tetap mendapat penghasilan. Kebanyakan tukang patri bercerita kalau profesinya itu seakan-akan menjadi “penyamaran sempurna” bagi pekerjaan sampingannya. Dengan menyusutnya orang yang memerlukan keahlian Babe Jahari, dia terpaksa mengumpulkan beragam barang bekas di sepanjang rute yang dilaluinya. Meski diimpit kesulitan hidup, para tukang patri tidak mau mengemis. Pasalnya mengemis sama saja menurunkan harkat dan martabat sebagai manusia sehat. “Apa pun yang saya dapat, semuanya saya syukuri. Kalau hanya mengeluh hal itu membuat saya merasa berdosa karena seolah-olah tidak bersyukur atas kesehatan yang selama ini dimilikinya,” kata Babe bijaksana. O
MUH RIDWAN ALIMUDIN PENGGAGAS PERAHU PUSTAKA
» A8 A9 BERITA UTAMA SELEKSI KOMISIONER KOMNAS HAM DIEVALUASI »
A4
SUARA MENTERI DI PEMILIHAN REKTOR AKAN DIKAJI ULANG »
A5
JABODETABEK UNJUK RASA, PEDAGANG & PERITEL TETAP BUKA
A10
»
EKONOMI RUPIAH MELEMAH, IHSG MELAJU »
A11
NUSANTARA PENANGANAN BENCANA TERBENTUR ANGGARAN
A14
GLOBAL SENGIT MENUJU HARI PENENTUAN PILPRES AS
» A15 Jakarta
23-34°C
Bandung
HARIAN NASIONAL | YOSEP ARKIAN
»
20-30°C
TUKANG PATRI DI BELANTARA KOTA SPIRIT BABE JAHARI DAN AKI DUDUNG | PERLU DATA JELAS UNTUK BANTUAN WARGA MISKIN » A2
Semarang
22-32°C
Yogyakarta
23-32°C
Surabaya
26-35°C
Denpasar
26-35°C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah sumber: BMKG