SELASA, 5 AGUSTUS 2014 | Nomor 324 Tahun I
Hari ini 24 halaman | Rp 3.000,-
Kerajinan Tangan khas Nusantara » C17
A
Hubungi Call Center kami untuk info lebih lanjut : Hotline: 0804 1 778899 | Phone: 021 - 637 98000 | Email: agent.info@lionexpress.co.id
DINAMIS DAN MENCERAHKAN
DEFISIT PICU RUPIAH MELEMAH » A5
TARGET AMBISIUS ARJEN ROBBEN » B9
Menlu Kanada Temui Jokowi
ANTARA | WIDODO S JUSUF
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kedua kiri) dan Menteri Luar Negeri Kanada John Baird (kedua kanan) memberikan keterangan pers usai pertemuan di Balai Kota, Jakarta, Senin (4/8). Menlu John Baird mengucapkan selamat kepada Jokowi yang terpilih sebagai presiden pada Pemilu Presiden 2014.
Karyawan Terancam PHK JAKARTA (HN) P e n g e l o l a Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menyatakan kekhawatiran pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan setelah pemerintah resmi membatasi penjualan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, terutama solar. Kepala Regu SPBU Cikini Rahmad Novizar mengatakan tidak menjual solar sejak aturan diberlakukan 1 Agustus lalu. Padahal sebelum aturan berlaku, SPBU Cikini bisa menjual empat hingga lima kiloliter solar per hari. “Lihat saja ada pompa yang betul-betul menganggur. Biasanya kalau ada penurunan penjualan seperti ini ada pengurangan karyawan,” kata Rahmad pada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Senin (4/8). Namun ia menolak berkomentar terkait jumlah karyawan yang Jakarta
23-32° C
Bandung
berpotensi terkena PHK tersebut. “Kebijakan pembatasan penjualan solar bersubsidi di SPBU ini berlaku 24 jam, bukan cuma mulai jam 6 sore. Pengalihan ke Pertamina Dex (solar nonsubsidi) pun sampai kini juga tidak laku.” Ia mengatakan, sejak pagi hari banyak sopir bus mengeluhkan kebijakan itu. Padahal sejak 1 Agustus SPBU Cikini menginformasikan melalui pengeras suara. Namun sopir belum bisa menerima kebijakan baru tersebut. “Kami hanya menyarankan sopir bus membeli solar bersubsidi di SPBU wilayah Jakarta Timur. Di luar Jakarta Pusat harga solar masih normal,” tuturnya. Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi belum mau berkomentar terkait
22-32° C
Semarang
24-33° C
Yogyakarta
potensi pengurangan karyawan di SPBU akibat pemberlakuan kebijakan solar itu. “Saya masih di luar kota. Jadi belum dapat info terkini terkait itu,” kata Eri. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Organisasi Angkutan Darat (DPP Organda) Eka Sari Lorena mengatakan akan segera menaikkan tarif perjalanan sampai 60 persen. Hal itu disebabkan kenaikan beban ongkos operasional kendaraan. “Harga solar nonsubsidi Rp 12.800 per liter. Ini lebih mahal 130 persen ketimbang harga subsidi. Mau tidak mau kita akan tambah tarif sampai 60 persen,” tuturnya. Anton (52), sopir bus P17 jurusan Senen-Manggarai enggan membeli solar nonsubsidi. Harga solar nonsubsidi dipatok Rp 13.150 per liter. “Kalau saya beli 23-31° C
Surabaya
24-33° C
Denpasar
solar nonsubsidi, mau saya kasih tarif berapa ke penumpang. Bisabisa malah nombok,” tuturnya. Pemerintah meminta Organda jangan hanya sekadar mengeluh dan mengancam kenaikan tarif terkait pembatasan penjualan solar subsidi. “Kita juga sedang pikirkan masalah ini supaya ada jalan keluar terbaik. Harusnya mereka sampaikan keluhan itu kepada kita lalu musyawarah bersama,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Soeroyo Alimoeso. Ia tidak mendapat pemberitahuan awal dari BPH Migas mengenai rencana kebijakan itu. “Kita juga kaget karena kita tidak pernah diajak bicara BPH Migas mengenai rencana ini,” ujarnya.
HARGA ECERAN BBM BERSUBSIDI TAHUN 2006-2013 (Rupiah/Liter)
1 Januari 2006 -23 Mei 2008 4.500 4.300 2.000 24 Mei - 30 November 2008 6.000 5.500 2.500 1 - 14 Desember 2008 5.500 5.500 2.500 15 Desember 2008 - 14 Januari 2009 5.000 4.800 2.500 15 Januari 2009 - 21 Juni 2013 4.500 4.500 2.500 22 Juni 2013 - Sekarang 6.500 5.500 2.500 PREMIUM
O LULUS GITA
21-33° C
Hujan Lebat
Hujan Sedang
SOLAR
MINYAK TANAH
Sumber: Kementerian ESDM
» Berita Terkait di Halaman A6 & A7 Hujan Ringan
Berawan
Cerah Berawan
Cerah
HARIAN NSIONAL | JOKO SUTRISNO
PEMBATASAN PENJUALAN BBM BERSUBSIDI DI SPBU